penerapan terapi aktivitas kelompok sosialisasi …elib.stikesmuhgombong.ac.id/817/1/priyo purnomo...

34
PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS) : SESI 1 (KEMAMPUAN MEMPERKENALKAN DIRI) PADA PASIEN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI KARYA ILMIAH AKHIR NERS Disusun Oleh: PRIYO PURNOMO AS’HAB, S.Kep A31600962 PEMINATAN KEPERAWATAN JIWA PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG 2017

Upload: truongphuc

Post on 06-Mar-2019

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/817/1/PRIYO PURNOMO AS'HAB NIM... · Menurut UU No 3 th 1966 yang dimaksud dengan kesehatan jiwa adalah

PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI

(TAKS) : SESI 1 (KEMAMPUAN MEMPERKENALKAN DIRI)

PADA PASIEN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI

KARYA ILMIAH AKHIR NERS

Disusun Oleh:

PRIYO PURNOMO AS’HAB, S.Kep

A31600962

PEMINATAN KEPERAWATAN JIWA

PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

2017

Page 2: PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/817/1/PRIYO PURNOMO AS'HAB NIM... · Menurut UU No 3 th 1966 yang dimaksud dengan kesehatan jiwa adalah

HALAMAN PERI\TYATAAN ORISINALITAS

Karya ilmiah Akhir Ners adaiah hasil kar,v-a saya sendiri dan semua sumher baik yang

dikutip maupun diru.iuk telah saya nyatakan dengan benar.

Nama

NIM

'fanda tangan :

'fanggal

: Priy'o Purnomo As'hab, S.Kep

:.A31600962

ll

: 15 Agustus20lT

Page 3: PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/817/1/PRIYO PURNOMO AS'HAB NIM... · Menurut UU No 3 th 1966 yang dimaksud dengan kesehatan jiwa adalah

HALAMAN PE&SETUJUAN

Yang bertanda tangan dibalvah ini nren),atakan bahrva Karya llmiah Akhir Ners r,,ang

b*rjrxiul:

PENERAFAN TERAPI AKTIVITAS KEL(JMPOK SOSIAL,ISASi (TAKS) : SESI iIKEMAMPUA}{ MEIVTPERKENALI{AJ{ DIRI) PANA PASIEN ISOLASI SOS{AI,:

MENARIK DIRI.

Dipersrapkan d*r disusrin oleh:

Pri-vo Purnnmo As'hab, S.Kep

Hari

Tanggal

:,''

{ fke &Iardiati Agustinn M.Kep., Sp.Kep"J)

iii

,d^\$33'fl.%gf*\*":..o'.,- , ..''or:i;u"4

Stufli S I Keperart'atan

', $"Kep", *s., $I"it*p i

Tel*h disetujui pada,

: Selasa

: l5 Agustr-rs 2017

Page 4: PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/817/1/PRIYO PURNOMO AS'HAB NIM... · Menurut UU No 3 th 1966 yang dimaksud dengan kesehatan jiwa adalah

I AL.&*{AN p}-t{CES,4r{A r{

Kana ll*riah Akhir Ners inj cliajukan *treh.

i.iarnc . Ilriv* Pi:momo As'hal;. S_I{ep

Nltu{ : A3 t60l9ti2

Pr*gram stridi . Ners Keperawatan

.ludul KIA-N PENERAPAN TI'RAPI AK"I'IVIT'AS KEI,OI\.iPd}K

Telah berhasil di

perslraratan yang di

P*mbimbing

Pengqii

Ilitetapkan di

'1'ar:gg*l

Dew'an Penguji dan diterirna sebagai bagian

,,:t

{ Ik* Marcliati Agustin. }'LI{ep,, Sp"Kep.J !

{ Arnika Drryi Ast M.kep )

: Gomtrong, Kebuuren

. 16 Agustus l*!?

:,Y

SCSIALISASI (TAKSi SL*st I (KEMi\h,,tpLJAt,lL'fE:1.\{]}}:RKLNALKA}\I D1Rt) PAI-]A IiASIIai{ ISOLASi5{}SIAI-. MtrNARII{ L}lR I

DE1VAN P{NGUJtr,

Page 5: PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/817/1/PRIYO PURNOMO AS'HAB NIM... · Menurut UU No 3 th 1966 yang dimaksud dengan kesehatan jiwa adalah

v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PULIKASI

TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademis STIKes Muhammadiyah Gombong, saya yang

bertandatangan dibawah ini:

NAMA : Priyo Purnomo As’hab, S.Kep

NIM : A31600962

Pogram Studi : Ners Keperawatan

Jenis karya : Karya Ilmiah Akhir

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada

STIKes Muhammadiyah Gombong Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive

Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul “PENERAPAN TERAPI

AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS) : SESI 1 (KEMAMPUAN

MEMPERKENALKAN DIRI) PADA PASIEN ISOLASI SOSIAL: MENARIK

DIRI.”

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak bebas Royalti Noneksklusif

ini STIKes Muhammadiyah Gombong berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan,

mengolah dalam bentuk pangkalan data, merawat dan mempublikasikan tugas akhir

saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai

pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Gombong, Kebumen

Pada tanggal: 16 Agustus 2017

Yang menyatakan,

(Priyo Purnomo As’hab, S.Kep)

Page 6: PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/817/1/PRIYO PURNOMO AS'HAB NIM... · Menurut UU No 3 th 1966 yang dimaksud dengan kesehatan jiwa adalah

vi

Program Studi Ners Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

KTA, Agustus 2017

Priyo Purnomo As’hab, S.Kep1, Ike Mardiati Agustin2,M.Kep.,Sp.Kep.,J

ABSTRAK

PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS) : SESI 1

(KEMAMPUAN MEMPERKENALKAN DIRI) PADA PASIEN ISOLASI SOSIAL:

MENARIK DIRI

Latar belakang. Isolasi sosial adalah suatu pengalaman menyendiri dari seseorang dan

perasaan segan terhadap orang lain sebagai sesuatu yang negatif atau keadaan yang

mengancam. Pada pasien dengan isolasi sosial dapat dilakukan dengan terapi

modalitas, salah satunya yaitu terapi aktivitas kelompok. Terapi aktivitas kelompok

merupakan salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada sekelompok

klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama. Jenis terapi aktivitas

kelompok salah satunya yaitu Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi (TAKS).

Tujuan. Menguraikan hasil penerapan terapi aktivitas kelompok sosialisasi (TAKS):

sesi 1.

Metode. Penulisan karya tulis ini merupakan deskriptif analitik dengan pendekatan

studi kasus.

Hasil. Kemampuan kelima pasien rata-rata secara verbal meningkat sebesar 2,4 dan

kemampuan nonverbal meningkat sebesar 1,8.

Rekomendasi. Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi (TAKS) diaplikasikan dalam

program terapi pasien dengan isolasi sosial: menarik diri.

Kata kunci: isolasi sosial: menarik diri, terapi aktivitas kelompok sosialisasi

1Mahasiswa Ners Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah

Gombong 2Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.

Page 7: PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/817/1/PRIYO PURNOMO AS'HAB NIM... · Menurut UU No 3 th 1966 yang dimaksud dengan kesehatan jiwa adalah

vii

Ners of Nursing Program

Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong

KTA, August 2017

Priyo Purnomo As’hab, S.Kep1, Ike Mardiati Agustin2,M.Kep.,Sp.Kep.,J

ABSTRACT

APPLICATION OF THE SOCIALIZATION ACTIVITY GROUP THERAPY:

SESSION 1 (CAPACITY INTRODUCTION) IN SOCIAL ISOLATION

PATIENTS: SELF-INTEREST

Background. Social isolation is a solitary experience of a person and feelings of

reluctance to others as something negative or a threatening situation. In patients with

social isolation can be done with modal therapy, one of which is group activity therapy.

Group Activity Therapy is one of the modalities of therapy performed by nurses to a

group of clients who have the same nursing problems. Type of group activity therapy

one of them is Socialization Activity Group Therapy.

Aim. Describe the results of the application of socialization activity group therapy:

session 1.

Method. Writing this paper is an analytical descriptive with case study approach.

Results. The five patient's average ability was verbally increased by 2.4 and the

nonverbal ability increased by 1.8.

Recommendation. Group Socialization Activity Therapy is applied in a patient

therapy program with social isolation: withdrawal.

Keywords: social isolation: withdrawal, socialization activity group therapy

1.University Ners Student Of Nursing Muhammadiyah Health Sciece Institute Of

Gombong 2.Lecturer of Nursing Muhammadiyah Health Science Institute Of Gombong.

Page 8: PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/817/1/PRIYO PURNOMO AS'HAB NIM... · Menurut UU No 3 th 1966 yang dimaksud dengan kesehatan jiwa adalah

viii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya tulis ini dipersembahkan untuk ilmu pengetahuan keperawatan.

Page 9: PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/817/1/PRIYO PURNOMO AS'HAB NIM... · Menurut UU No 3 th 1966 yang dimaksud dengan kesehatan jiwa adalah

ix

MOTTO

“ too much love will kill you”

Page 10: PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/817/1/PRIYO PURNOMO AS'HAB NIM... · Menurut UU No 3 th 1966 yang dimaksud dengan kesehatan jiwa adalah

x

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Dengan mengucap syukur kepada Alloh SWT yang telah memberikan rahmat,

nikmat dan karunia yang tak pernah putus sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya

Ilmiah Akhir Ners yang bejudul “PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS

KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS) : SESI 1 (KEMAMPUAN

MEMPERKENALKAN DIRI) PADA PASIEN ISOLASI SOSIAL: MENARIK

DIRI.”.

Karya Ilmiah Akhir Ners ini disusun dalam rangka memenuhi sebagian

persyaratan untuk memperoleh gelar Profesi Ners pada STIKES Muhammadiyah

Gombong Kebumen. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Ilmiah Akhir

Ners ini tidak lepas dari bantuan, dorongan, petunjuk, dan bimbingan dari berbagai

pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ahmad Sujangi selaku bapak dari penulis atas dukungan motivasi menyelesaikan

karta ilmiah akhir ners ini.

2. Sulastri selaku ibu dari penulis atas dukungan motivasi menyelesaikan karta ilmiah

akhir ners ini.

3. Herniyatun, M.Kep.,Sp. Mat selaku Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong

Kebumen.

4. Isma Yuniar M. Kep selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES

Muhammadiyah Gombong Kebumen.

5. Dadi Santoso, M.Kep selaku Ketua Koordinator Program Ners Keperawatan

STIKES Muhammadiyah Gombong Kebumen.

6. Ike Mardiyati Agustin, M.Kep,Sp.Kep.J selaku pembimbing atas bimbingan yang

diberikan sehingga terselesaikannya karya ilmiah akhir ners ini.

7. Arnika Dwi Asti, M.Kep selaku penguji yang telah meloloskan karya ilmiah akhir

ners ini.

8. Seluruh teman-teman di STIKES Muhammadiyah Gombong Kebumen atas

dukungan semangat sampai terselesaikannya karya ilmiah akhir ners ini.

Page 11: PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/817/1/PRIYO PURNOMO AS'HAB NIM... · Menurut UU No 3 th 1966 yang dimaksud dengan kesehatan jiwa adalah

xi

9. Teman sejawat di UPT Puskesmas Kesugihan II Cilacap atas kerjasama selama

melakukan kegiatan penelitian.

10. Semua pihak yang yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari karya Ilmiah akhir ners ini masih jauh dari kesempurnaan,

untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan. Tiada kesempurnaan dalam setiap

perubahan melainkan setiap langkah menuju perubahan merupakan awal dari jalan

menuju kesempurnaan. Akhir kata semoga karya Ilmiahakhir ners ini dapat bermanfaat

untuk kita semua. Amin

Wassalamualaikum wr.wb

Gombong, Agustus 2017

Priyo Purnomo As’hab, S.Kep

Page 12: PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/817/1/PRIYO PURNOMO AS'HAB NIM... · Menurut UU No 3 th 1966 yang dimaksud dengan kesehatan jiwa adalah

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSUTUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................. v

ABSTRAK ............................................................................................................ vi

ABSTRACT .......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... x

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar belakang .................................................................................................. 1

B. Tujuan ............................................................................................................... 5

C. Manfaat ............................................................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 6

A. Konsep dasar isolasi sosial: menarik diri ......................................................... 6

1. Pengertian .................................................................................................... 6

2. Tanda dan Gejala .......................................................................................... 7

3. Patofisiologi ................................................................................................. 8

B. Konsep dasar Terapi aktivitas kelompok sosialisasi ........................................ 13

C. Terapi aktivitas kelompok sosialisasi (TAKS): sesi 1 ...................................... 15

BAB III LAPORAN MANAJEMEN KASUS KELOLAAN .............................. 19

A. Profil Lahan Praktik ......................................................................................... 19

1. Visi Misi ....................................................................................................... 19

2. Gambaran Wilayah ...................................................................................... 19

3. Jumlah Kasus ............................................................................................... 19

4. Upaya Pelayanan dan Penanganannya ........................................................ 20

B. Ringkasan Proses Asuhan Keperawatan .......................................................... 20

Page 13: PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/817/1/PRIYO PURNOMO AS'HAB NIM... · Menurut UU No 3 th 1966 yang dimaksud dengan kesehatan jiwa adalah

xiii

1. Pengkajian .................................................................................................... 20

2. Diagnosa keperawatan .................................................................................. 24

3. Intervensi ...................................................................................................... 26

4. Implementasi ................................................................................................ 27

5. Evaluasi ........................................................................................................ 27

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN ........................................... 30

A. Analisis Karakteristik Klien/Pasien ................................................................. 30

B. Analisis Masalah Keperawatan ....................................................................... 33

C. Analisis Intervensi dan implementasi ............................................................... 34

D. Inovasi Tindakan Keperawatan ........................................................................ 36

E. Keterbatasan Penelitian .................................................................................... 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 39

A. KESIMPULAN ............................................................................................... 39

B. SARAN ............................................................................................................ 40

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 41

LAMPIRAN .......................................................................................................... 44

Page 14: PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/817/1/PRIYO PURNOMO AS'HAB NIM... · Menurut UU No 3 th 1966 yang dimaksud dengan kesehatan jiwa adalah

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penilaian kemampuan verbal TAKS: sesi 1 ....................................... 17

Tabel 2.2 Penilaian kemampuan non verbal TAKS: sesi 1 ................................ 17

Tabel 3.1 Analisa data pada pasien isolasi sosial: menarik diri di UPT Puskesmas

Kesugihan II (n=5) ............................................................................. 24

Tabel 3.2 Penilaian kemampuan verbal sebelum kegiatan TAKS: sesi 1 di UPT

Puskesmas Kesugihan II (n=5) ........................................................... 27

Tabel 3.3 Penilaian kemampuan nonverbal sebelum kegiatan TAKS: sesi 1 di UPT

Puskesmas Kesugihan II (n=5) .......................................................... 28

Tabel 3.4 Penilaian kemampuan verbal sesudah kegiatan TAKS: sesi 1 di UPT

Puskesmas Kesugihan II (n=5) ........................................................... 28

Tabel 3.5 Penilaian kemampuan nonverbal sesudah kegiatan TAKS: sesi 1 di UPT

Puskesmas Kesugihan II (n=5) ........................................................... 28

Tabel 4.1 Distribusi pasien isolasi sosial: menarik diri di UPT Puskesmas Kesugihan

II menurut jenis kelamin (n-5) ........................................................... 30

Tabel 4.2 Distribusi pasien isolasi sosial: menarik diri di UPT Puskesmas Kesugihan

II menurut umur (n=5) ....................................................................... 30

Tabel 4.3 Distribusi pasien isolasi sosial: menarik diri di UPT Puskesmas Kesugihan

II menurut pendidikan (n=5) .............................................................. 31

Tabel 4.4 Distribusi pasien isolasi sosial: menarik diri di UPT Puskesmas Kesugihan

II menurut status perkawinan (n=5) ................................................... 31

Tabel 4.5 Distribusi pasien isolasi sosial: menarik diri di UPT Puskesmas Kesugihan

II menurut riwayat keturunan (n=5) ................................................... 32

Tabel 4.6 Distribusi pasien isolasi sosial: menarik diri di UPT Puskesmas Kesugihan

II menurut status kesehatan (n=5) ...................................................... 32

Tabel 4.7 Kemampuan verbal pasien isolasi sosial: menarik diri di UPT Puskesmas

Kesugihan II pada pertemuan I dan II kegiatan TAKS: sesi 1 (n=5) . 35

Tabel 4.8 Kemampuan nonverbal pasien isolasi sosial: menarik diri di UPT

Puskesmas Kesugihan II sebelum dan sesudah kegiatan TAKS: sesi 1

(n=5) ................................................................................................... 35

Page 15: PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/817/1/PRIYO PURNOMO AS'HAB NIM... · Menurut UU No 3 th 1966 yang dimaksud dengan kesehatan jiwa adalah

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Secara global World Health Organization 2013-2020 mendefinisikan

kesehatan sebagai suatu keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang tidak hanya

bebas dari penyakit atau kecacatan. UU Kesehatan No. 36 (2009) menyatakan

kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial

yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan

merupakan hak azasi setiap orang yang dijelaskan dalam UUD 1945, Pasal 28 H

ayat 1. NHS Confedaration Mental Health Network (2012) menyatakan bahwa No

health with mental health harus menjadi kerangka berpikir organisasi kesehatan

yang ada disetiap negara didunia. Hal ini menunjukkan bahwa kesehatan jiwa

merupakan bagian integral dari kesehatan yang tidak dapat dipisahkan. WHO

(2001) mendefinisikan kesehatan jiwa sebagai kondisi sejahtera dimana individu

menyadari kemampuan yang dimilikinya, dapat mengatasi stress dalam

kehidupannya, dapat bekerja secara produktif dan mempunyai kontribusi dalam

kehidupan bermasyarakat.

Menurut UU No 3 th 1966 yang dimaksud dengan kesehatan jiwa adalah

suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional

yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan

orang lain. Kesehatan jiwa adalah keadaan sejahtera yang ditandai dengan perasaan

bahagia, keseimbangan, merasa puas, pencapaian diri dan optimis (Stuart, 2009).

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kesehatan jiwa adalah

kemampuan seseorang untuk menampilkan perilaku yang sehat secara emosional,

psikologis, sosial dan memiliki kemampuan menyelesaikan masalah yang efektif

serta konsep diri yang positif.

Sekitar 26 juta penduduk Indonesia mengalami gangguan jiwa (WHO,

2006). Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) yang dilakukan oleh Badan

penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan RI pada tahun

Page 16: PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/817/1/PRIYO PURNOMO AS'HAB NIM... · Menurut UU No 3 th 1966 yang dimaksud dengan kesehatan jiwa adalah

2

2007 menunjukkan data prevalensi nasional untuk gangguan jiwa berat pada usia

> 15 tahun adalah 0,46%. Berdasarkan temuan tersebut maka estimasi jumlah

penyandang gangguan jiwa berat di Indonesia adalah 772.800 orang (Keliat, 2013).

Prevalensi tertinggi untuk gangguan jiwa berat di Provinsi DKI Jakarta (2,03%), di

Jawa Barat (0,20%) dan kota Bogor (0,40%). Berdasarkan data diatas dapat

disimpulkan bahwa ada kecenderungan peningkatan masalah kesehatan jiwa

terutama gangguan jiwa berat dari tahun ke tahun. Gangguan jiwa berat dalam

diagnosis medis disebut Skizofrenia. Skizofrenia adalah sekumpulan sindroma

klinik yang ditandai dengan perubahan kognitif, emosi, persepsi dan aspek lain dari

perilaku (Kaplan; Sadock, 2007).

Skizofrenia sebagai suatu penyakit otak persisten dan serius yang dapat

mengakibatkan timbulnya perilaku psikotik, pemikiran konkrit dan kesulitan

memproses informasi. Gejala skizofrenia dibagi dalam dua kategori utama yaitu

gejala positif dan gejala negatif. Gejala positif meliputi waham, halusinasi, gaduh

gelisah, perilaku aneh, sikap bermusuhan dan gangguan berpikir formal. Gejala

negatif meliputi sulit memulai pembicaraan, afek tumpul atau datar, berkurangnya

motivasi, berkurangnya atensi, pasif, apatis dan penarikan diri secara sosial dan

rasa tidak nyaman (Videbeck, 2008). Gejala negatif sebagian besar mengganggu

klien dalam penyesuaikan diri dan berdampak pada kemampuan memulai dan

mempertahankan hubungan, memulai dan mempertahankan percakapan,

mempertahankan pekerjaan, membuat keputusan, dan menjaga kebersihan diri

(Burbridge; Barch; Varcarolis, 2006). Uraian di atas memberikan gambaran bahwa

individu dengan skizofrenia mengalami perubahan – perubahan pada perasaan,

pikiran dan perilaku menjadi maladaptif.

Ketidak mampuan individu untuk beradaptasi terhadap lingkungan dapat

mempengaruhi kesehatan jiwa. Satu diantaranya adalah isolasi sosial, supaya dapat

mewujudkan jiwa yang sehat, maka perlu adanya peningkatan jiwa melalui

pendekatan secara promotif, preventif dan rehabilitatif agar individu dapat

senantiasa mempertahankan kelangsungan hidup terhadap perubahan – perubahan

yang terjadi pada dirinya maupun pada lingkungannya (Winddyasih, 2008). Isolasi

sosial juga merupakan masalah keperawatan yang banyak dialami oleh pasien

Page 17: PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/817/1/PRIYO PURNOMO AS'HAB NIM... · Menurut UU No 3 th 1966 yang dimaksud dengan kesehatan jiwa adalah

3

gangguan jiwa berat. NANDA (2012) mendefiniskan isolasi sosial sebagai suatu

pengalaman menyendiri dari seseorang dan perasaan segan terhadap orang lain

sebagai sesuatu yang negatif atau keadaan yang mengancam. Menurut Townsend

(2009) isolasi sosial merupakan keadaan kesepian yang dialami oleh seseorang

karena orang lain dianggap menyatakan sikap negatif dan mengancam bagi dirinya.

Sebesar 72% klien Skizofrenia mengalami isolasi sosial dan 64% mengalami

penurunan kemampuan pemeliharaan diri (Maramis, 2006). Bobes,et al (2011)

menyatakan 45,8% klien skizofrenia mengalami isolasi sosial. Sedangkan

penelitian yang dilakukan Keliat (2006) menunjukkan perilaku yang sering muncul

pada klien skizofrenia adalah isolasi sosial sebesar 72%. Kondisi klien sering

terabaikan karena tidak secara nyata mengganggu atau merusak lingkungan dan hal

ini akan semakin memperparah isolasi sosial.

Membantu klien menyadari perilaku isolasi sosialnya, dan melatih klien

berinteraksi dengan orang lain secara bertahap dapat dilakukan pada pasien isolasi

sosial. Terapi generalis dalam bentuk kelompok yang dapat diberikan berupa

Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi. Keliat dan Akemat, (2004) telah melakukan

penelitian pada diagnosis isolasi sosial dengan melakukan Terapi Aktivitas

Kelompok Sosialisasi. Hasilnya menunjukkan kemampuan sosialisasi klien

meningkat secara bermakna. Berdasarkan penjelasan di atas, pemberian tindakan

generalis keperawatan baik untuk masalah halusinasi dan isolasi sosial sangat

membantu klien mengatasi masalah isolasi sosial baik dalam penurunan tanda

gejala maupun peningkatan kemampuannya. Terapi aktivitas kelompok (TAK)

stimulasi persepsi marupakan salah satu terapi modalitas terapi keperawatan dalam

bentuk permainan atau interaksi satu dengan yang lain, dimana orang balajar untuk

meningkatkan harga dirinya dengan menggali kemampuan positif individu, dan

membantu anggotanya berhubungan satu dengan yang lain. Serta mengubah

perilaku yang distruktif dan maladaptif. Kekuatan kelompok ada pada kontribusi

dari setiap anggota, dan di dalam kelompok seseorang dapat berbagi pengalaman

dan saling menemukan hubungan interpersonal yang baik dan merasa diakui dan di

hargai (Rowlins dan Bock, 2009).

Page 18: PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/817/1/PRIYO PURNOMO AS'HAB NIM... · Menurut UU No 3 th 1966 yang dimaksud dengan kesehatan jiwa adalah

4

Pasien harga diri rendah perlu mendapatkan perhatian khusus untuk dapat

kembali ke masyarakat dengan memiliki konsep diri yang positif sehingga dapat

memudahkan mereka untuk bersosialisasi kepada orang lain dengan meningkatkan

harga diri mereka terlebih dahulu. Salah satu upaya untuk dapat mengembalikan

harga diri klien menarik diri dengan memberikan terapi modalitas yaitu terapi

aktivitas kelompok (Keliat, 2009). Pengaruh TAK pernah diteliti sebelumnya

terhadap peningkatan harga diri, komunikasi maupun penurunan perilaku menarik

diri, depresi dan halusinasi pada pasien. Hasil penelitian mengenai pengaruh TAK

terhadap peningkatan harga diri pada pasien menarik diri di RS. Jiwa DR. Radjiman

Wediodiningrat Lawang, menunjukkan adanya penurunan tanda gejala harga diri

rendah setelah dilakukan TAK (Widowati, dkk. 2010).

Penelitian mengenai TAKS (terapi aktifitas kelompok sosialisasi) oleh Arip

(2010) dengan judul “Pengaruh terapi aktivitas kelompok sosialisasi terhadap

kemampuan komunikasi pada klien menarik diri di rumah sakit jiwa propinsi NTB”

menunjukkan adanya kemampuan berkomunikasi pada pasien menarik diri.

Penelitian Pribadi (2012) mengenai “Pengaruh terapi aktivitas kelompok :

sosialisasi sesi 1-3 terhadap kemampuan komunikasi verbal pada klien menarik diri

di rumah sakit jiwa provinsi Jawa Barat” menunjukkan adanya ada pengaruh antara

Terapi Aktivitas Kelompok : Sosialisasi (TAKS) sesi 1-3 dengan kemampuan

komunikasi verbal pada klien menarik diri di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa

Barat. Pandeirot (2015) melakukan penelitian “Pengaruh terapi aktivitas kelompok

sosialisasi terhadap kemampuan bersosialisasi pasien isolasi sosial diagnosa

skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya”. Hasil dari penelitian ini semua

responden tidak memiliki kemampuan bersosialisasi dengan baik sebelum

dilakukan TAKS sebanyak 7 orang (100%), sedangkan setelah dilakukan TAKS

sebagian responden mampu untuk bersosialisasi dengan baik sebanyak 5 orang

(0,8%) dan ada pengaruh TAKS terhadap kemampuan bersosialisasi.

TAKS terdiri atas 7 sesi, dalam penelitian ini TAKS yang dilakukan TAKS

sesi 1 karena sesuai dengan tujuan dari TAKS sesi 1 yaitu pasien mampu

menyebutkan jati diri yang meliputi nama lengkap , nama panggilan, asal dan hobi.

Setelah klien melakukan TAKS sesi 1 kemampuan komunikasi verbal pasien akan

Page 19: PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/817/1/PRIYO PURNOMO AS'HAB NIM... · Menurut UU No 3 th 1966 yang dimaksud dengan kesehatan jiwa adalah

5

meningkat dan ini merupakan dasar klien untuk mampu melakukan komunikasi

verbal. Walaupun penelitian mengenai TAKS telah terbukti banyak memberikan

manfaat dalam mengatasi berbagai masalah gangguan jiwa, namun TAKS masih

sangat jarang dilakukan di Puskesmas, sehingga penulis tertarik melakukan

penerapan terapi aktivitas kelompok sosialisasi (TAKS) : sesi 1 (kemampuan

memperkenalkan diri) di Puskesmas Kesugihan II. pelaksanaan kegiatan tersebut

dianalisis dan dilaporkan dalam bentuk penulisan karya ilmiah akhir ners

“Penerapan Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi (TAKS) : Sesi 1 (Kemampuan

Memperkenalkan Diri) Pada Pasien Isolasi Sosial: Menarik Diri”.

B. Tujuan penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini untuk menguraikan hasil

penerapan terapi aktivitas kelompok sosialisasi (TAKS): sesi 1.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui karakteristik pasien isolasi sosial: menarik diri.

b. Mengetahui kemampuan pasien sebelum mengikuti kegiatanTAKS: sesi 1.

c. Mengetahui kemampuan pasien setelah mengikuti kegiatan TAKS: sesi 1.

d. Mengetahui peningkatan kemampuan pasien setelah mengikuti kegiatan

TAKS: sesi 1.

C. Manfaat Penulisan

1. Bagi Praktek Keperawatan

Hasil penelitian ini telah dapat digunakan sebagai bahan masukan dan

informasi bagi perawat mengenai pentingnya manfaat terapi aktivitas kelompok

sosialisasi dan bagaimana memberikan terapi aktivitas kelompok yang tepat

dan benar sehingga dapat meningkatkan kemampuan sosialisasi pada pasien

gangguan jiwa dan mempercepat proses penyembuhan penyakit pasien.

2. Bagi Pendidikan Keperawatan

Sebagai bahan masukan untuk pengembangan ilmu keperawatan, khususnya

ilmu keperawatan jiwa, sehingga dapat meningkatkan mutu asuhan

keperawatan jiwa selanjutnya.

Page 20: PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/817/1/PRIYO PURNOMO AS'HAB NIM... · Menurut UU No 3 th 1966 yang dimaksud dengan kesehatan jiwa adalah

DAFTAR PUSTAKA

Arip,M. (2010). Pengaruh terapi aktivitas kelompok sosialisasi terhadap kemampuan

komunikasi pada klien menarik diri di rumah sakit jiwa propinsi NTB.

Mataram: Poltekkes Kemenkes Mataram.

Dalami, Ermawati dkk. (2009). Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Jiwa.

Jakarta : Trans Media.

Efendi, Surya. (2012). Pengaruh Pemberian Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi

Terhadap Perubahan Perilaku Klien Isolasi Sosial. Padang: Universitas Andalas

Eko Prabowo. (2014). Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta : Medikal Book.

Fitria, Nita. (2009). Perinsip Dasar dan Aplikasi Penulisan Laporan Pendahuluan dan

Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Kaplan, H.I & Saddock, B.J. (2007). Sinopsis Psikiatri Ilmu pengetahuan Perilaku

Psikiatri klinis. Jilid 1. 10th ed. Jakarta: Bina Rupa Aksara

Keliat, B.A., (2003). Peran Serta Keluarga Dalam Perawatan Klien Gangguan Jiwa.

Jakarta: EGC

Keliat, B.A., & Akemat. (2005). Keperawatan Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok.

Jakarta: EGC

Keliat, B.A. (2009). Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC

Keliat, B.A., & Akemat. (2010). Model Praktek Keperawatan Profesional. Jakarta:

EGC

Kustaryono, A. (2007). Efektivitas terapi kelompok untuk mengurangi kecemasan pada

orang lanjut usia. Yogyakarta: Tesis: Yogyakarta Pascasarjana Universitas

Gajah Mada

Majnun, D. (2009). Terapy Modalitas Keperawatan Jiwa. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada

Pandeirot. (2015). Pengaruh terapi aktivitas kelompok sosialisasi terhadap kemampuan

bersosialisasi pasien isolasi sosial diagnosa skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa

Menur Surabaya. Surabaya: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan William Booth.

Page 21: PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/817/1/PRIYO PURNOMO AS'HAB NIM... · Menurut UU No 3 th 1966 yang dimaksud dengan kesehatan jiwa adalah

42

Pribadi, M. Sugeng.dkk. (2012). Pengaruh terapi aktivitas kelompok : sosialisasi sesi

1-3 terhadap kemampuan komunikasi verbal pada klien menarik diri di rumah

sakit jiwa provinsi jawa barat. Tasikmalaya: Bakti kencana medika.

Purwaningsih, W. (2009). Asuhan Keerawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha Medika Purba,

dkk. (2008). Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Masalah Psikososial dan

Gangguan Jiwa. Medan: USU Press

Purba, John Edison. (2009). Pengaruh Intervensi Rehabilitasi Terhadap

Ketidakmampuan Bersosialisasi pada Penderita Skizofrenia yang Dirawat di

Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara. Tesis (tidak diterbitkan)

Medan: Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Rawlins, William & Beck (2009). Mental Health Psychiatric Nursing A Holistic Life

Cycle Approach, Third Edition, USA: Mosby Years Books. Riyadi, S. (2009).

Asuhan keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Graha Ilmu

Rahayuningsih, A., Hamid, A.Y., Mulyono, S. (2007). Pengaruh Terapi Kognitif

terhadap tingkat harga diri dan kemandirian pasien dengan Kanker Payudaradi

RS Kanker Dharmais Jakarta. Tidak dipublikasikan

Rawlins, William & Beck (2009). Mental Health Psychiatric Nursing A Holistic Life

Cycle Approach, Third Edition, USA: Mosby Years Books.

Stuart, G. W, (2008). Keperwatan psikitrik: Buku Saku Keperawatan Jiwa, Edisi

5.Jakarta : EGC.

Townsend, M.C. (2009). Psychiatric Mental Health Nursing Concepts of Care in

Evidence-Based Practice. 6th ed. Philadelphia: F.A. Davis Company

Varcarolis, E.M. (2003), Psychiatric Nursing Clinical Guide; Assesment Tools and

Diagnosis . Philadelphia: W.B Saunders Co

Varcarolis, E.M., Carson, V.B. & Shoemaker, N.C., (2006). Foundations of Psychiatric

Mental Health Nursing, 5th Edition. Saunders Elsevier, USA.

Veenu. (2007). Pelatihan keterampilan sosial dasar untuk pasien dengan gangguan

skizofrenia. Yogyakarta: Pascasarjana Universitas Gajah Mada

Videbeck, S. L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.

Wardani, I.Y., Hamid, A.Y., Wiarsih, W. (2010). Manajemen kasus spesialis

kperawatan jiwa pada pasien dengan diagnosa keperawatan risiko perilaku

kekerasan di ruang Dewi Amba dan Antareja RSMM Bogor. KTI. Jakarta. FIK

UI. Tidak dipublikasikan

Page 22: PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/817/1/PRIYO PURNOMO AS'HAB NIM... · Menurut UU No 3 th 1966 yang dimaksud dengan kesehatan jiwa adalah

43

Widowati dkk. (2010). Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok terhadap Harga Diri

Klien Menarik Diri Di Ruang Seruni Rs Jiwa Dr Radjiman Wediodiningrat

Lawang. Diunduh dari [email protected],[email protected]

Winddyasih. (2008). Manajemen Stres, National Safety Councli. Jakarta : EGC

WHO. (2001). The world health report: 2001: mental health: new Understanding, new

hope. www.who.int/whr/2001/en/ diperoleh 30 Juli 2017

WHO. (2009). Improving health systems and services for mental health (Mental health

policy and service guidance package). Geneva 27, Switzerland: WHO Press

Yosep, I. (2009). Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Adi

Page 23: PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/817/1/PRIYO PURNOMO AS'HAB NIM... · Menurut UU No 3 th 1966 yang dimaksud dengan kesehatan jiwa adalah

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI DI UPT

PUSKESMAS KESUGIHAN II

Penyusun :

PRIYO PURNOMO AS’HAB

NIM. A31600962

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

2017

Page 24: PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/817/1/PRIYO PURNOMO AS'HAB NIM... · Menurut UU No 3 th 1966 yang dimaksud dengan kesehatan jiwa adalah

BAB I

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI

A. TOPIK

SESI 1 : TAKS (Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi) Memperkenalkan Diri

B. TUJUAN

1. Tujuan umum:

Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan: nama lengkap, nama

panggilan, asal dan hobi

2. Tujuan khusus:

a. Klien mampu menyebutkan nama lengkap

b. Klien mampu menyebutkan nama panggilan

c. Klien mampu menyebutkan asal

d. Klien mampu menyebutkan hobby

e. Klien mampu melakukan kontak mata

f. Klien mampu duduk tegak

g. Klien mampu menggunakan bahasa tubuh yang sesuai

h. Klien mampu mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

C. LANDASAN TEORI

Sosilaisasi adalah kemampuan untuk berhubungan dan berinteraksi dengan orang

lain (Gail W Stuart, 2007). Penurunan sosialisasi dapat terjadi pada individu yang

menarik diri, yaitu percobaan untukmenghindari interaksi dengan orang lain.

Individu yang mempunyai mekanisme koping maladaptive bila tidak segera

melibatkan terapi baik yang menimbulkan masalah-masalah yang lebih banyak dan

buruk.Hampir diseluruh dunia terdapat sekitar 450 juta (11%) orang yang

mengalami skizofrenia (ringan sampai berat) (WHO, 2006). Hasil survey kesehatan

Mental Rumah Tangga di Indonesia menyatakan 185 orang per 1000 penduduk

Indonesia mengalami skizofrenia (ringan sampai berat). Berdasarkan survey di

Rumah Sakit masalah keperawatan yang paling banyak ditemukan adalah menarik

Page 25: PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/817/1/PRIYO PURNOMO AS'HAB NIM... · Menurut UU No 3 th 1966 yang dimaksud dengan kesehatan jiwa adalah

diri (17,91%), halusinasi (26,39%), perilaku kekerasan (17,41%), dan harga diri

rendah (16,92%). (Pikiran Rakyat Bandung, 2007). Penatalaksaan klien dengan

riwayat menarik diri dapat dilakukan salah satunya dengan pemberian intervensi

Terapi Aktktivitas Kelompok Sosialisasi, yang merupakan terapi modalitas

keperawatan jiwa dalam sebuah aktivitas secara kolektif dalaqm rangka pencapaian

penyesuaian psikologis , perilaku dan pencapaian adaptif optimal pasien.

a. Tujuan Dan Manfaat TAK Sosialisasi memperkenalkan diri:

1) Mempunyai banyak teman

2) Menambah Pengetahuan

3) Mudah mendapat bantuan orang lain

4) Dapat membagi pengalaman dengan orang lain

5) Dapat membagi perasaan dengan orang lain 6) Dapat mengetahui perasaan

orang lain

b. Kerugian Tidak Bersosialisasi

1) Tidak mempunyai teman

2) Kurang pengetahuan

3) Susah mendapatkan bantuan dari orang lain

4) Dikucilkan dari orang lain

5) Tidak dapat berbagi perasaan dengan orang lain

c. Teknik Sosialisasi yang Baik

1) Memberikan ucapan salam

2) Bersosialisasi dengan orang lain secara bertahap dengan cara :

memperkenalkan diri (tatap muka, tersenyum dan membalas senyum)

3) Ikut dalam kegiatan kelompok di lingkungan : senam pagi, mengikuti

kegiatan jahit menjahit (untuk perempuan), menonton TV bersama teman.

4) Mengikuti aturan/ etika di lingkungan (sopan santun)

5) Apabila meninggalkan teman bicara sebaiknya mengucapkan salam

perpisahan sesuai situasi

Page 26: PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/817/1/PRIYO PURNOMO AS'HAB NIM... · Menurut UU No 3 th 1966 yang dimaksud dengan kesehatan jiwa adalah

D. KLIEN

1. Kriteria

a. Pasien yang sehat fisik

b. Pasien yang sudah diintervensi oleh perawat

c. Pasien isolasi social yang sudah dapat bersosialisasi

d. Pasien yang dapat membaca dan menulis

e. Pasien yang menyetujui kontrak

f. Pasien yang belum mengikuti TAKS

2. Proses Seleksi

Klien diseleksi berdasarkan pengkajian dari perawat. Penyeleksian masalah

berdasarkan masalah keperawatan. Selanjutnya dilakukan kontrak dengan

klien.

E. PENGORGANISASIAN

1. Waktu

a. Hari / tanggal : Jumat, 3 Maret 2017

b. Jam : 13.30 – 14.15 WIB

c. Acara : 45 menit

- Fase Orientasi : 10 menit

- Fase Kerja : 20 menit

- Fase Terminasi : 15 menit +

45 menit

d. Tempat : Ruang pertemuan UPT Puskesmas

Kesugihan II

e. Jumlah pasien : 8 orang

2. Tim terapis

a. Leader : Priyo Purnomo As’hab

Page 27: PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/817/1/PRIYO PURNOMO AS'HAB NIM... · Menurut UU No 3 th 1966 yang dimaksud dengan kesehatan jiwa adalah

1) Melakukan validasi perasaan pasien hari ini

2) Memimpin dalam menginstruksikan terapi aktivitas kelompok

3) Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi.

4) Menetapkan tujuan dan peraturan kelompok

5) Membacakan tujuan dan peraturan kelompok sebelum kegiatan dimulai

6) Memberi reinforcement positif

b. Co leader : Budi Hartoyo

1) Membantu tugas leader

2) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader

3) Mengingatkan leader bila ada kegiatan yang menyimpang

4) Mengingatkan pemimpin untuk lamanya waktu kegiatan

5) Bersama leader menjadi contoh kerjasama yang baik

c. Fasilitator : Yuniarti, Waniti, Titin indriany

1) Ikut serta dalam anggota sebagai anggota kelompok

2) Memotivasi anggota kelompok yang kurang atau tidak aktif selama

TAK berlangsung

3) Menyiapkan alat/media

4) Mengantisipasi hal – hal diluar rencana

3. Metode dan media

a. Metode

1) Dinamika Kelompok

2) Diskusi dan Tanya jawab

3) Bermain Peran dan Simulasi

b. Media

1) Laptop

2) Speeker

3) Jadwal Kegiatan Harian

4) Bola Tenis

5) Buku catatan dan pulpen

Page 28: PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/817/1/PRIYO PURNOMO AS'HAB NIM... · Menurut UU No 3 th 1966 yang dimaksud dengan kesehatan jiwa adalah

F. PROSES PELAKSANAAN

1. Persiapan

a. Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu isolasi sosial

b. Membuat kontrak dengan klien

c. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi

Pada tahap ini terapis melakukan:

a. Salam terapeutik

1) Salam dari terapis kepada klien

2) Perkenalkan nama dan panggilan terapis

b. Evaluasi/ validasi:

1) Menyakan perasaan klien saat ini

c. Pelaksanaan tujuan dan aturan main

1) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu memperkenalkan diri.

2) Menjelaskan aturan main berikut:

- Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus meminta

ijin kepada terapis.

- Lama kegiatan 45 menit

- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.

3. Tahap kerja

a. Laptop yang beriisi lagu-lagu akan dihidupkan serta bola diedarkan

berlawanan dengan arah jarum jam (yaitu kearah kanan yang sedang

memgang bola) dan pada saat music dihentikan maka anggota kelompok

yang memegang bola memperkenalkan dirinya

b. Hidupkan kembali music dan edarkan bola tenis berlawanan dengan arah

jarum jam

Page 29: PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/817/1/PRIYO PURNOMO AS'HAB NIM... · Menurut UU No 3 th 1966 yang dimaksud dengan kesehatan jiwa adalah

c. Pada saat music dihentikan, anggota kelompok yang memegang bola

mendapat giliran untuk menyebutkan: salam, nama lengkap, nama

panggilan, hobi dan asal. Dimulai dari terapis sebagai contoh

d. Tulis nama panggilan pada papan nama / kertas dan tempel / pakai

e. Ulangi b, c, dan d sampai semua anggota kelompok mendapatkan giliran

f. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan member

tepuk tangan

4. Tahap Terminasi

a. Evaluasi Respon Subjektif

1) Terapis menyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

2) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

3) Kemampuan Verbal

No Aspek yang dinilai Nama pasien

1. Menyebutkan nama lengkap

2. Menyebutkan nama panggilan

3. Menyebutkan asal

4. Menyebutkan hobi

JUMLAH

b. Evaluasi Respon Obyektif

No Aspek yang dinilai Nama pasien

1. Kontak mata

2. Duduk tegak

3. Mengunakan bahasa tubuh yang sesuai

4. Mengikuti kegiatan dari awal sampai

akhir

JUMLAH

Page 30: PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/817/1/PRIYO PURNOMO AS'HAB NIM... · Menurut UU No 3 th 1966 yang dimaksud dengan kesehatan jiwa adalah

Petunjuk :

1) Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan pasien yang ikut

TAKS.

2) Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda (√)

jika ditemukan pada klien atau tanda (x) jika tidak ditemukan.

3) Jumlah kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 pasien

mampu, dan jika nilai 0, 1, atau 2 pasien belum mampu.

c. Rencana Tindak Lanjut

1) Terapis menganjurkan tiap anggota kelompok melatih

memperkenalkan diri kepada orang lain di kehidupan sehari-hari.

2) Terapis menganjurkan memasukan kegiatan memperkenalkan diri

pada jadwal kegiatan harian.

d. Kontrak yang akan datang

1) Menyepakati kegiatan berikut yaitu berkenalan dengan anggota

kelompok

2) Menyepakati waktu dan tempat

G. SUMBER

Keliat, Budi Anna. (2015). Keperawatanh Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok.

Jakarta: EGC

Page 31: PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/817/1/PRIYO PURNOMO AS'HAB NIM... · Menurut UU No 3 th 1966 yang dimaksud dengan kesehatan jiwa adalah

KEMAMPUAN PASIEN SETELAH MENGIKUTI TAKS: SESI 1

a. Evaluasi kemampuan verbal

b. Evaluasi kemampuan nonverbal

Petuniuk :

1) Dibawah judul nama klien. tulis nama panggilan pasien yang ikut TAKS.

2) Untul< tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi tancla (ri) iit<a

ditemukan pada klien atau tanda (x) jika tidak ditemukan.

3) Jumlah kemampuan yang ditemukan. jika nilai 3 atau 4 pasien mampu. rlan

jika nilai 0, I, atau 2 pasien belum mampu.

No Aspek yang dinilai Nama pasien

[, [,. fr f" (r1 Menyebutkan nama lengkap L, U2. Men,vebutkarl nama panggii an t- a-/ \.,.'- Menyebutkan asal lr/ w l-/4. Menyebutkan hobi t-/ (-/ l-. (./'

ruMLAH q q ,l (t I

No Aspek yang dinilai Nama pasien

I, rL (7 {v Vr1 Kontak mata Y x \C Y2. Duduk tegak l-

11 Mengunakan bahasa tubuh yang sesuai Y x X4. Mengikuti kegiatan dari awal sampai

akhir w '(./

N]MLAH 3 Z ,l 7 L

Page 32: PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/817/1/PRIYO PURNOMO AS'HAB NIM... · Menurut UU No 3 th 1966 yang dimaksud dengan kesehatan jiwa adalah

KEMAMPUAN PASIEN SEBELUM MENGIKUTI TAKS: SESI 1

a. Evaluasi kemampuan verbal

b. Evaiuasi kemampuan nonverbal

Petunjuk:

1) Dibaw-ah judul nama klien, tulis nama panggilan pasien yang ikut TAKS.

2) Llntuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda (x) iifaditemukan pada klien atau tanda (x).iika tidak ditemukan.

3) Jumlah kemampuan yang ditemukan. jika niiai 3 atau 4 pasien mampu, dan

iika nilai 0, 1. atau 2 pasien belum mampu.

Ncr Aspek yang diniiai Nama pasien

f, f^_ $ (u (r1 Menyebutkan nanla lengkap V x X x x2. Menyebutkan nama panggilan l-. tL/ t-. l-- (-

Menyebutkan asal l( x C/4. Menyebutkan hobi )\ X K x X

JUMLAH l I L L .,1*

No Aspek yang dinilai Nama pasien

r, 0- (5 Y" k1 Kontak mata X X x x x2. I)tiduk tegak x X K x YJ. Mengunakan bahasa tubuh yang sesuai Y X K K x4. Mengikuti kegiatan dari awal sampai

akhirV t-/ (/

JUMLAH {t I (

Page 33: PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/817/1/PRIYO PURNOMO AS'HAB NIM... · Menurut UU No 3 th 1966 yang dimaksud dengan kesehatan jiwa adalah

LEMBAR KONSULTASI

Nama : Priyo Purnomo As'hab, S"Kep

NIM : 431600962Dosen pembimbing : Ike Mardiati Agustin, M.Kep, Sp.Kep.J

No Tanssal Catatan 'ftd.l)osen Ttd}/f1svt

\.

7.

I

4,

\Ys/tr

\4ra r\\

15 pltt

frltrpo

('tr"'t^ bap |,rr\

I'b;t,n 04'tb f-ti \

fi- 5- l'r-+U ['o -.1.^

(r"w"rt- W;<6{1'"Y

Ll"e 'un' ,-

^ll-k\ta-- - rr.\.n

I+l,Qn\"Ya ' ^

I

'u-\w ' ""-'"

0f/ )'_tq_

lIt

Page 34: PENERAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI …elib.stikesmuhgombong.ac.id/817/1/PRIYO PURNOMO AS'HAB NIM... · Menurut UU No 3 th 1966 yang dimaksud dengan kesehatan jiwa adalah

LElIBAR [iE\,'I:.I

?trtYo PuRnzor-ro AS' H*9htt600g(L

ILA}L{SISWANTMJIJDLTi

PEI{GUJi , h:v (: bF;

V-^^6fu*"- Wlr-I

f* 1",t nTit

\

a,tn[tt'

lwrY

-Lo'nfo^^

- Frf*l^1*"- y*'a|*^--

BAB HAI, SAR{N PARAF

I

tI

I

1

Ii

I

{

I

I

I

I

I

I

I

lI

II

I

I

I

t-* PY