penetapn 1000 butir
DESCRIPTION
Penetapan berat 1000 butir merupakan komponen yang harus ada pada kemasan benih yang berguna untuk mengasumsikan kebutuhan benihTRANSCRIPT
-
i
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGUJIAN MUTU BENIH TANAMAN
JUDUL PRAKTIKUM
PENETAPAN BERAT 1000 BUTIR BENIH PADI DAN CABAI
DISUSUN OLEH :
NAMA : IDA SUSANTI
NIM :
KELOMPOK : IV (EMPAT)
BIDANG PEMINATAN : AGRIBISNIS PRODUKSI BENIH
DIVISI KERJASAMA PENDIDIKAN TINGGI
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN
PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PERTANIAN
KERJASAMA INTERNATIONAL WOMEN UNIVERSITY
2014
-
1
I. TUJUAN
Mahasiswa mampu mengetahui berat 1000 butir benih secara manual.
Mahasiswa mampu menghitung berat 1000 butir benih secara manual.
II. ALAT DAN BAHAN
Alat Bahan
Baki Benih padi
Timbangan Analitik Benih Cabai
Koas
Laptop
Alat tulis
Sendok
Piring
III. LANGKAH KERJA
3.1 Langkah Kerja Penetapan Berat 1000 Butir Benih padi a. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
b. Menimbang benih padi sejumlah 1000 butir dengan timbangan analitik.
c. Melakukan penghitungan benih dengan menggunakan tangan (atau dengan bantuan
koas) dan menghitung benih berjumlah 100 butir, hal ini dilakukan hingga 8 kali.
d. Menimbang berat 100 butir benih padi pada timbangan analitik. e. Menuliskannya pada lembar praktikum f. Melakukan penghitungan nilai varian, standar deviasi, koefisien Varian dan berat
1000 butir benih padi dengan menggunakan aplikasi office pada Laptop g. Menuliskan kembali hasil perhitungan pada lembar praktikum
h. Membandingkan dengan ketetapan kofisien variannya
i. Membersihkan dan merapikan kembali alat dan bahan serta tempat yang telah
digunakan.
3.2 Langkah Kerja Penetapan Berat 1000 Butir Benih Cabai a. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
b. Menimbang benih cabai sejumlah 1000 butir dengan timbangan analitik.
c. Melakukan penghitungan benih dengan menggunakan tangan (atau dengan bantuan
koas) dan menghitung benih berjumlah 100 butir, hal ini dilakukan hingga 8 kali.
d. Menimbang berat 100 butir benih padi pada timbangan analitik. e. Menuliskannya pada lembar praktikum f. Melakukan penghitungan nilai varian, standar deviasi, koefisien Varian dan berat
1000 butir benih padi dengan menggunakan aplikasi office pada Laptop g. Menuliskan kembali hasil perhitungan pada lembar praktikum
h. Membandingkan dengan ketetapan kofisien variannya
i. Membersihkan dan merapikan kembali alat dan bahan serta tempat yang telah
digunakan.
-
2
IV. HASIL PRAKTIKUM
4.1 Hasil Penetapan Berat 1000 Butir Benih Padi Ulangan X X2
1 2,49 6,20
2 2,56 6,65
3 2,57 6,60
4 2,36 5,57
5 2,49 6,20
6 2,46 6,05
7 2,46 6,05
8 2,49 6,20
Jumlah 19,88 49,43
Rerata 2,49
Varian 0,0043
Standar Deviasi 0,07
Kofisien Varian 2,63
Berat 1000 Butir 24,85
4.2 Hasil Penetapan Berat 1000 Butir Benih Cabai Ulangan X X2
1 0,64 0,41
2 0,64 0,41
3 0,65 0,42
4 0,63 0,40
5 0,64 0,41
6 0,63 0,40
7 0,64 0,41
8 0,62 0,38
Jumlah 5,09 3,24
Rerata 0,64
Varian 0,000084
Standar Deviasi 0,01
Kofisien Varian 1,44
Berat 1000 Butir 6,36
-
3
V. PEMBAHASAN
Bobot 1000 atau 100 butir benih sering digunakan untuk menilai mutu benih dan bobot 1000 atau 100
butir benih dapat ditetapkan dengan menimbang 100 atau 10 butir beberapa ulangan, dan menilai
nilai koefisien keragamannya (KK). Bobot 1000 atau 100 butir benih dapat ditetapkan bila nilai KK
sudah dipenuhi ketentuan yang telah ditetapkan oleh ISTA (International Seed Testing Association).
Penentuan berat untuk 1000 butir benih dilakukan karena karakter ini merupakan salah satu ciri dari
suatu jenis benih yang juga tercantum dalam deskripsi jenis. Tujuan yang ingin dicapai dengan
pengukuran berat 1000 butir benih adalah untuk mengetahui berat setiap kelompok benih per 1000
butir benih dan menentukan efisiensi penentuan berat 1000 butir yang dinyatakan dalam gram.
Penentuan berat 1000 butir dapat dipergunakan untuk mengetahui jumlah benih per kg dari suatu
jenis yang dapat dijadikan standar dalam perencanaan kebutuhan benih untuk persemaian maupun
penanaman.
Pengujian terhadap mutu fisik benih mencakup :
a. Kegiatan pengambilan contoh benih
b. Pengujian terhadap kemurnian benih
c. Kadar air benih
d. Berat 100 biji
Sedangkan pengujian terhadap mutu fisiologik benih mencakup :
a. Kegiatan pengujian daya kecambah
b. Kekuatan tumbuh
c. Kesehatan benih
Besar dan beratnya benih dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
Benih induk besar atau berat sehingga menghasilkan biji yang berat atau besar pula.
Adanya pengaruh faktor genetik dan lingkungan.
Kematangan vegetasi, semakin matang vegetasi biji semakin berat.
Habitat tanaman, pada habitat yang kering biji yang dihasilkan besar.
Panjang hari yang dialami oleh tumbuhan pada waktu pembentukan primordial bunga.
Benih yang digunakan yaitu benih padi dan benih cabai. Benih tersebut termasuk benih ukuran yang
sedang. Benih ukuran yang kecil yaitu benih sawi, bayam, ataupun kangkung, yaitu dengan ukuran
kurang dari 2 mm, sedangkan benih ukuran besar contohnya benih durian.
Bobot 1.000 butir merupakan berat nisbah dari 1.000 butir benih yang dihasilkan oleh suatu jenis
-
4
tanaman atau varietas. Pengujian bobot 1000 biji adalah kegiatan menelaah benih dengan
membandingkan dengan bobot benih dengan deskripsi yang telah ada sehingga dapat diketahui
kualitas benih. Benih dengan bobot besar dapat dianggap baik karena dimungkinkan benih tersebut
benar-benar masak pada saat pemanenanya. Berbeda dengan bibit yang pemanenannya sebelum
masak maka bibit itu akan ringan.
Salah satu aplikasi penggunaan bobot 1.000 biji adalah untuk menentukan kebutuhan benih dalam
satu hektar. Penentuan benih dapat dilakukan dengan menetukan bobot 1000 biji. Dengan
mengetahui biji yang besar atau berat berarti menandakan biji tersebut pada saat dipanen sudah
dalam keadaan yang benar-benar masak, karena biji yang baik untuk ditanam atau dijadikan benih
adalah biji yang benar-benar masak. Penggunaan bobot 1000 biji adalah untuk mencari bobot rata-
rata yang dapat menyebabkan ukuran benih yang konstan dalam beberapa spesies karena
penggunaan contohnya terlalu banyak, hal ini dapat menutupi variasi dalam tiap individu tumbuhan.
Pada banyak spesies bobot benih merupakan salah satu ciri fenotip yang paling kurang fleksibel.
Dari hasil praktikum yang dilakukan berat 1000 butir benih pada benih padi ialah 24,85gr sedangkan
pada benih cabai ialah 6,36 gr. Perbedaan ini dikarenakan ukuran benih yang berbeda sehingga
mempengaruhi beratnya, selain itu keduanya termasuk spesies yang berbeda. Namun jika dilihat dari
setiap ulangan pada masing masing benih tidak menunjukan perbedaan yang signifikan sehingga
penghitungan berat 1000 butir benih baik benih padi maupun benih cabai dinyatakan Valid. Karena
nilai koefisen varian pada benih padi yang termasuk dalam benih rumput rumputan lengket ialah
2,63 gr sedangkan berdasarkan ketetapan koefesien variannya ialah 6 sehingga tidak harus dilakukan
pengulangan. Sedangkan benih cabai merupakan jenis benih selain benih rumput rumputan lengket
dengan ketetapan koefisien variannya ialah 4 dan koefesien yang dimilikinya ialah 1,44 gr. Sehingga
tidak perlu dilakukan pengulangan. Penentuan berat 1000 butir benih secara manual ialah bertujuan
untuk keakuratan data yang diperoleh, sedangkan penggunaan aplikasi office pada laptop merupakan
sarana untuk melakukan perhitungan sehingga menghemat waktu yang digunakan.
VI. KESIMPULAN
Berat 1000 butir benih padi ialah 24,85 gr sedangkan benih cabai ialah 6,36 gr.
Penentuan berat 1000 butir benih padi dan cabai dinyatakan Valid karena tidak melebihi ketetapan
kofisien variannya.
-
5
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2014.Penetapan Bera 1000 Butir Benih.ppt
Anonim,2014. http://naneuntetylicious.blogspot.com/2012/12/penetapan-bobot-1000-atau-100-
butir.html diakses pada tanggal 3 juni 2014
Anonim, 2014. http://wendiatanova.blogspot.com/2013/04/berat-1000-benih.html diakses pada
tanggal 13 juni 2014
LAMPIRAN
-
6