pengadaan obat

54
UPAYA POKOK PENGELOLAAN OBAT PUSKESMAS LIANG ANGGANG Oleh : Hanjoyo Lims I1A006075 Asri Silva Shorea I1A006060 Ruth Angelina Siregar I1A005064 Eva Arifin I1A007092

Upload: vfin

Post on 25-Jul-2015

1.043 views

Category:

Documents


20 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengadaan Obat

UPAYA POKOK PENGELOLAAN OBAT

PUSKESMAS LIANG ANGGANG

Oleh

Hanjoyo Lims I1A006075Asri Silva Shorea I1A006060Ruth Angelina Siregar I1A005064Eva Arifin I1A007092

BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKATFAKULTAS KEDOKTERAN UNLAM

BANJARBARUJUNI 2012

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Pekerjaan kefarmasian pada zamannya akan selalu berkembang mengikuti

tuntutan masyarakat dan untuk Indonesia yang rakyatnya sudah mulai terpelajar maka

paradigma asuhan kefarmasian sudah harus dipertimbangkan untuk penerapannya

pada pekerjaan kefarmasian

ApotekInstalasi farmasi Rumah Sakit sebagai salah satu sarana pekerjaan

kefarmasian berupa pelayanan sediaan farmasi untuk pasien mutlak untuk

menerapkan asuhan kefarmasian karena selain untuk memenuhi fungsi yang lengkap

dari pekerjaan kefarmasian tapi juga agar pasien yang dilayani paham betul tentang

sediaan farmasi yang diterimanya serta sistem monitoring pada pasien dapat

terlaksana dengan baik

Penerapan Otonomi Daerah secara penuh pada 1 Januari 2001 membawa

perubahan mendasar dalam ketata negaraan Republik Indonesia Demikian juga

halnya di bidang pengelolaan obat Sebelum penerapan Otonomi Daerah Pengelolaan

obat pada dasarnya dilakukan secara terpusat Akan tetapi sejak tahun 2001 sejalan

dengan penerapan Otonomi daerah pengelolaan obat dilakukan secara penuh oleh

KabupatenKota Mulai dari aspek perencanaan pemilihan obat pengadaan

pendistribusian dan pemakaian

1

Fungsi pemerintah pusat pada pengelolaan obat di era desentralisasi meliputi

penyusunan Daftar Obat Esensial Nasional Penetapan Harga Obat Pelayanan

Kesehatan Dasar dan Program penyiapan modul-modul pelatihan dan pedoman

pengelolaan

2

BAB II

PEMBAHASAN

21 PENGELOLAAN OBAT

Pengelolaan obat adalah suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut aspek

perencanaan pengadaan distribusi penyimpanan dan penggunaan obat dengan

memanfaatkan sumber-sumber yang ada

Tujuan pengelolaan obat pelayanan kesehatan dasar adalah

1 Tersedianya obat dengan jumlah dan jenis cukup

2 Distribusi obat merata

3 Khasiat dan mutu terjamin

4 Kesalahan dan penyalahgunaan obat dapat dihindari

5 Mandiri bidang obat

Dalam tingkat kabupaten kota pengelolaan obat bermanfaat agar dana yang

tersedia dapat digunakan dengan sebaik-baiknya dan berkesinambungan guna

memenuhi kepentingan masyarakat yang berobat ke Puskesmas

Tujuan Pengelolaan Obat pada tingkat Puskesmas adalah

1 Terlaksananya peresepan yang rasional

2 Pengembangan dan peningkatan pelayanan obat untuk menjamin

a Penyerahan obat benar

b Dosis dan jumlah obat tepat

c Wadah menjamin mutu

3

d Informasi kepada pasien jelas

Ruang lingkup pengelolaan obat secara keseluruhan mencakup beberapa hal

seperti yang terlihat pada gambar 1

Gambar 1 Ruang lingkup pengelolaan obat

Pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan di Puskesmas bertujuan

menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan yang efisien

efektif dan rasional Ruang lingkup pengelolaan obat secara keseluruhan mencakup

1 Perencanaan

2 Permintaan

3 Penerimaan

4 Penyimpanan

5 Distribusi

6 Pelayanan

7 Pengendalian Penggunaan

8 Pencatatan dan Pelaporan

4

A PERENCANAAN

Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan

kesehatan untuk menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan

puskesmas

Tujuan perencanaan adalah untuk mendapatkan

1 Perkiraan jenis dan jumlah obat dan perbekalan kesehatan yang mendekati

kebutuhan

2 Meningkatkan penggunaan obat secara rasional

3 Meningkatkan efisiensi penggunaan obat

Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan

kesehatan untuk menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan

Puskesmas Perencanaan kebutuhan obat untuk Puskesmas setiap periode

dilaksanakan oleh Pengelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Puskesmas

Data mutasi obat yang dihasilkan oleh Puskesmas merupakan salah satu faktor

utama dalam mempertimbangkan perencanaan kebutuhan obat tahunan Oleh karena

itu data ini sangat penting untuk perencanaan kebutuhan obat di Puskesmas

Ketepatan dan kebenaran data di Puskesmas akan berpengaruh terhadap ketersediaan

obat dan perbekalan kesehatan secara keseluruhan di KabupatenKota

Dalam proses perencanaan kebutuhan obat pertahun Puskesmas diminta

menyediakan data pemakaian obat dengan mengunakan Laporan Pemakaian dan

Lembar Permintaan Obat (LPLPO) Selanjutnya Instalasi Farmasi KabupatenKota

5

yang akan melakukan kompilasi dan analisa terhadap kebutuhan obat Puskesmas di

wilayah kerjanya

B PERMINTAAN OBAT

Tujuan permintaan obat adalah memenuhi kebutuhan obat di masing-masing

unit pelayanan kesehatan sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah kerjanya

Sumber penyediaan obat di Puskemas adalah berasal dari Dinas Kesehatan

KabupatenKota Obat yang diperkenankan untuk disediakan di Puskesmas adalah

obat Esensial yang jenis dan itemnya ditentukan setiap tahun oleh Menteri Kesehatan

dengan merujuk kepada Daftar Obat Esensial Nasional Selain itu sesuai dengan

kesepakatan global maupun Keputusan Menteri Kesehatan No 085 tahun 1989

tentang Kewajiban menuliskan Resep dan atau menggunkan Obat Generik di

Pelayanan Kesehatan milik Pemerintah maka hanya obat generik saja yang

diperkenankan tersedia di Puskesmas Adapun beberapa dasar pertimbangan dari

Kepmenkes tersebut adalah

1 Obat generik sudah menjadi kesepakatan global untuk digunakan di seluruh

dunia bagi pelayan kesehatan publik

2 Obat generik mempunyai mutu efikasi yang memenuhi standar pengobatan

3 Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan publik bagi masyarakat

4 Menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan publik

5 Meningkatkan efektifitas dan efisensi alokasi dana obat di pelayanan kesehatan

publik

6

Berdasarkan UU No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan dan PP No 72 tahun

1999 tentang Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diiperkenankan

untuk melakukan penyediaan obat adalah tenaga Apoteker Untuk itu Puskesmas

tidak diperkenankan melakukan pengadaan obat secara sendiri-sendiri

Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di masing-masing

Puskesmas diajukan oleh Kepala Puskesmas kepada Kepala Dinas Kesehatan

KabupatenKota dengan menggunakan format LPLPO sedangkan permintaan dari

sub unit ke kepala puskesmas dilakukan secara periodik menggunakan LPLPO Sub

unit Berdasarkan pertimbangan efisiensi dan ketepatan waktu penyerahan obat

kepada Puskesmas Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota dapat menyusun

petunjuk lebih lanjut mengenai alur permintaan dan penyerahan obat secara langsung

dari Instalasi Farmasi KabupatenKota ke Puskesmas

1 Kegiatan

a Permintaan rutin

Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas Kesehatan

KabupatenKota untuk masing-masing Puskesmas

b Permintaan khusus

Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila

- kebutuhan meningkat

- menghindari kekosongan

- penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) obat rusak dan kadaluwarsa

2 Menentukan jumlah permintaan obat

7

Data yang diperlukan adalah

1 Data pemakaian obat periode sebelumnya

2 Jumlah kunjungan resep

3 Data penyakit

4 Frekuensi distribusi obat oleh Instalasi Farmasi KabupatenKota

Sumber data untuk memperoleh data yang diperlukan adalah

- LPLPO

- LB1 (Data Kesakitan)

3 Cara menghitung Kebutuhan obat

Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan pemakaian

pada periode sebelumnya

SO = SK + WK + WT + SP

Kebutuhan = SO - SS

Keterangan

SO = Stok optimum

SK = Stok Kerja (Stok pada periode berjalan)

WK = Waktu kekosongan obat

WT = Waktu tunggu ( Lead Time )

SP = Stok penyangga

SS = Sisa Stok

C PENERIMAAN OBAT

8

Penerimaan adalah suatu kegiatan dalam menerima obat-obatan yang

diserahkan dari unit pengelola yang lebih tinggi kepada unit pengelola di bawahnya

Tujuannya adalah agar obat yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan

permintaan yang diajukan oleh Puskesmas

Setiap penyerahan obat oleh Instalasi Farmasi KabupatenKota kepada

Puskesmas dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari Kepala Dinas Kesehatan

KabupatenKota atau pejabat yang diberi wewenang untuk itu

Semua petugas yang terlibat dalam kegiatan pengelolaan obat bertanggung

jawab atas ketertiban penyimpanan pemindahan pemeliharaan dan penggunaan obat

berikut kelengkapan catatan yang menyertainya

Pelaksanaan fungsi pengendalian distribusi obat kepada Puskesmas Pembantu

dan sub unit kesehatan lainnya merupakan tanggung jawab Kepala Puskesmas induk

Petugas penerimaan obat wajib melakukan pengecekan terhadap obat-obat yang

diserahkan mencakup jumlah kemasanpeti jenis dan jumlah obat bentuk obat

sesuai dengan isi dokumen (LPLPO) dan ditanda tangani oleh petugas

penerimadiketahui Kepala Puskesmas Bila tidak memenuhi syarat petugas penerima

dapat mengajukan keberatan

Jika terdapat kekurangan penerima obat wajib menuliskan jenis yang kurang

(rusak jumlah kurang dan lain - lain) Setiap penambahan obat-obatan dicatat dan

dibukukan pada buku penerimaan obat dan kartu stok

D PENYIMPANAN OBAT

9

Penyimpanan adalah kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan yang

diterima agar aman (tidak hilang) terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan

mutunya tetap terjamin Tujuan penyimpanan adalah agar obat yang tersedia di Unit

pelayanan kesehatan mutunya dapat dipertahankan

Untuk menjaga mutu obat maka perlu diperhatikan faktor-faktor seperti

kelembaban sinar Matahari temperaturpanas kerusakan fisik kontaminasi bakteri

dan pengotoran

Persyaratan gudang penyimpanan obat adalah sebagai berikut

1 Cukup luas minimal 3 x 4 m2

2 Ruangan kering tidak lembab

3 Ada ventilasi agar ada aliran udara dan tidak lembabpanas

4 Perlu cahaya yang cukup namun jendela harus mempunyai pelindung untuk

menhindari adanya cahaya langsung dan berteralis

5 Lantai dibuat dari tegelsemen yang tidak memungkinkan bertumpuknya debu

dan kotoran lain Bila perlu diberi alas papan (palet)

6 Dinding dibuat licin

7 Hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang tajam

8 Gudang digunakan khusus untuk penyimpanan obat

9 Mempunyai pintu yang dilengkapi kunci ganda

10 Tersedialaci khusus untuk narkotika dan psikotropika yang terkunci

10

Bila Ruang penyimpanan kecil maka dapat digunakan sistem dua rak Obat

dibagi menjadi dua bagian Obat yang siap dipakai diletakkan di bagian rak A

sedangkan sisanya di bagian rak B

Untuk pengaturan penyimpanan obat yang harus diperhatikan adalah sebagai

berikut

1 Obat disusun secara alfabetis

2 Obat dirotasi dengan system FIFO dan FEFO

3 Obat disimpan pada rak

4 Obat yang disimpan pada lantai harus diletakkan diatas palet

5 Tumpukan dus sebaiknya sesuai dengan petunjuk

6 Cairan dipisahkan dari padatan

7 Sera vaksin dan supositoria disimpan dalam lemari pendingin

E DISTRIBUSI OBAT

Penyalurandistribusi adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara

merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan kesehatan

antara lain

a Sub unit pelayanan kesehatan di lingkungan Puskesmas (kamar obat

laboratorium)

b Puskesmas Pembantu

c Puskesmas Keliling

d Posyandu

11

e Polindes

Tujuan distribusi adalah untuk memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan

kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan jenis mutu jumlah dan tepat

waktu

Kegiatan dari distribusi adalah

1 Menentukan frekuensi distribusi

Dalam menentukan frekuensi distribusi perlu dipertimbangkan

ajarak sub unit pelayanan

b biaya distribusi yang tersedia

2 Menentukan jumlah dan jenis obat yang diberikan

Dalam menentukan jumlah obat perlu dipertimbangkan

a pemakaian rata-rata per jenis obat

b sisa stok

c pola penyakit

d jumlah kunjungan di masing-masing sub unit pelayanan kesehatan

3 Melaksanakan penyerahan obat

Penyerahan obat dapat dilakukan dengan cara

a gudang obat menyerahkanmengirimkan obat dan diterima di unit pelayanan

b penyerahan di gudang Puskesmas diambil sendiri oleh sub unit- sub unit

pelayanan Obat diserahkan bersama-sama dengan formulir LPLPO dan

lembar pertama disimpan sebagai tanda bukti penerimaan obat

12

F PENGENDALIAN

Tujuan pengendalian agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit

pelayanan kesehatan dasar

Pengendalian obat terdiri dari

1 Pengendalian persediaan

2 Pengendalian penggunaan

3 Penanganan obat hilang

Pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya

sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan

sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangankekosongan obat di unit pelayanan

kesehatan dasar

Kegiatan Pengendalian adalah

1 Memperkirakanmenghitung pemakaian rata-rata periode tertentu di Puskesmas

dan seluruh unit pelayanan Jumlah stok ini disebut stok kerja

2 Menentukan

- Stok optimum adalah jumlah stok obat yang diserahkan kepada unit pelayanan

agar tidak mengalami kekurangankekosongan

- stok pengaman adalah jumlah stok yang disediakan untuk mencegah terjadinya

sesuatu hal yang tidak terduga misalnya karena keterlambatan pengiriman dari

Instalasi Farmasi Kabupaten Kota

3 Menentukan waktu tunggu (leadtime) yaitu waktu yang diperlukan dari mulai

pemesanan sampai obat diterima

13

G PELAYANAN OBAT

Pelayanan obat adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non

teknis yang harus dikerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan

obat kepada pasien Tujuan pelayanan obat agar pasien mendapat obat sesuai dengan

resep dokter dan mendapat informasi bagaimana menggunakannya

Semua resep yang telah dilayani oleh Puskesmas harus dipelihara dan

disimpan minimal 2 ( dua ) tahun dan pada setiap resep harus diberi tanda

- ldquoUmumrdquo untuk resep umum

- ldquoAskesrdquo untuk resep yang diterima oleh peserta asuransi kesehatan

- ldquoGratisrdquo untuk resep yang diberikan kepada pasien yang di bebaskan dari

pembiayaan restribusi

Untuk menjamin keberlangsungan pelayanan obat dan kepentingan pasien

maka obat yang ada di puskesmas tidak dibeda-bedakan lagi sumber anggarannya

Semua obat yang ada dipuskesmas pada dasarnya dapat digunakan melayani semua

pasien yang datang ke Puskesmas

Kegiatan pelayanan obat meliputi

1 penataan ruang pelayanan obat

2 penyiapan obat

3 penyerahan obat

4 informasi obat

5 etika pelayanan

6 daftar perlengkapan peracikan obat

14

22 Tugas dan Peran Puskesmas dalam Pengelolaan Obat

Puskesmas sebagai Sub Unit Pelayanan memiliki tugas dan peran dalam

pengelolaan obat yaitu

a Menyediakan data dan informasi mutasi obat dan perbekalan kesehatan serta

kasus penyakit dengan baik dan akurat

b Setiap akhir bulan menyampaikan laporan pemakaian obat dan perbekalan

kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota setempat

c Bersama Tim Perencana Obat Terpadu membahas rencana kebutuhan Puskesmas

d Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Dinas Kesehatan

KabupatenKota sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan

e Melaporkan dan mengirim kembali semua jenis obat rusakkadaluwarsa kepada

Dinas Kesehatan KabupatenKota

f Melaporkan kejadian obat dan perbekalan kesehatan yang hilang kepada Kepala

Dinas Kesehatan KabupatenKota

23 Tugas dan Tanggung Jawab Pengelolaan Obat di Puskesmas

1 Kepala Puskesmas

a Tugas

1 Membina petugas pengelola obat

2 Menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada Kepala Dinas Kesehatan

KabupatenKota setempat

15

3 Melaporkan dan mengirimkan kembali semua obat yang rusak kadaluwarsa dan

atau obat yang tidak dibutuhkan kepada Kepala Dinkes KabupatenKota

setempat

4 Melaporkan obat hilang kepada Kepala Dinkes KabupatenKota

5 Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Kepala Dinas

Kesehatan KabupatenKota setempat

b Tanggung Jawab

Pengelolaan dan pencatatan pelaporan obat dan perbekalan kesehatan di

Puskesmas

2 Petugas Gudang Obat di Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan

1 Penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan

KabupatenKota

2 Pemeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kesehatan

3 Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan

4 Pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan

5 Pengendalian penggunaan persediaan

6 Pencatatan dan pelaporan

7 Menjaga mutu dan keamanan obat dan perbekalan kesehatan

8 Penyusunan persediaan obat dan perbekalan kesehatan

9 Permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke Dinas Kesehatan KabKota

10 Penyusunan laporan ke Dinkes KabupatenKota

16

3 Petugas Kamar Obat Puskesmas mempunyai tugas

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan

yang dikeluarkan maupun yang diterima oleh kamar obat Puskesmas dalam

bentuk buku catatan mutasi obat

2 Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan kesehatan

3 Menyerahkan kembali obat rusakdaluwarsa kepada petugas gudang obat

4 Menyerahkan obat sesuai resep ke pasien

5 Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada pasien

4 Petugas Kamar Suntik mempunyai tugas

a Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan

yang dikeluarkan maupun yang diterimanya

b Membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat dan perbekalan

kesehatan

c Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada petugas gudang obat

5 Petugas Lapangan Puskesmas Keliling mempunyai tugas

1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang

diperlukan kepada Kepala Puskesmas

2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan

3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangannya segera mengembalikan sisa obat

kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat

17

6 Petugas Lapangan Posyandu mempunyai tugas

1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang

diperlukan kepada Kepala Puskesmas

2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan

3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangan segera mengembalikan sisa obat

kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat

7 Petugas Obat Puskesmas Pembantu mempunyai tugas

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun

yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku

2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat

kepada Kepala Puskesmas

3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui

petugas gudang obat

8 Bidan Desa

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun

yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku

2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat

kepada Kepala Puskesmas

3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui

petugas gudang obat

18

24 Pencatatan dan Pelaporan

A Pencatatan

Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian

kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib baik obat-obatan

yang diterima disimpan didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan atau unit

pelayanan lainnya Tujuan Pencatatan dan pelaporan adalah

1 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan

2 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian

3 Sumber data untuk pembuatan laporan

Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan

obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanaan seluruh

pengelolaan obat

19

Pencatatan dimulai dari awal mula pelayanan Puskesmas Adapun alur

pelayanan di Puskesmas Liang anggang dapat dilihat pada gambar 2

Gambar 2 Alur Pelayanan di Puskesmas Liang Anggag

Sedangkan untuk alur resep obat dari apotek ke pasien adalah seperti pada gambar 3

Gambar 3 Alur resep obat dari apotek ke pasien

Loket Kartu

POLI UMUM POLI ANAK

MTBS POLI

IMUNISASI GIZI TATA

USAHA POLI KIA +

KB POLI GIGI

LABORATORIUM

KLINIK SANITASI

APOTIK

BEROBAT IMUNISASI KB GIZI KIR KESEHATA

N HAJI CATEN KIA KES GIGI

KEPERLUAN DATANG

20

Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas

adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus

tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan

baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan

obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat

Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang

1 Di gudang obat Puskesmas

1048707 Kartu stok obat

1048707 LPLPO

21

2 Di kamar obat Puskesmas

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO

3 Di Puskesmas pembantu

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

4 Di kamar suntik

1048707 LPLPO Sub unit

1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik

5 Di pelayanan kesehatanpengobatan

1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus

6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap

1048707 Catatan harian penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

7 Di kamar suntik

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

8 Di Puskesmas keliling

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

9 Di Posyandu Polindes Bidan desa

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

B Penyelenggaraan pencatatan

22

a Di gudang Puskesmas

1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu

Stok

2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan

(a) Kartu Stok Obat

(b) Catatan harian penggunaan obat

Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan

ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota

b Di kamar obat

1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku

catatan pemakaian obat harian

2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan

catatan pemakaian harian dan sisa stok

c Di kamar suntik

Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian

obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk

permintaan tambahan obat

d Di Puskesmas keliling

Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat

darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat

23

C Alur pelaporan

Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas

Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni

a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi

KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani

disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi

Farmasi KabupatenKota

b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas

D Periode Pelaporan

Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas

yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu

juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan

24

BAB III

PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program

dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan

keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur

organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut

STRUKTUR ORGANISASI APOTIK

PUSKESMAS LIANG ANGGANG

Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang

KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas

Liang Anggang

Unit Penunjang

ApotikErwin Fauzana SFarm Apt

25

PELAYANAN OBAT PUSKESMAS

POLI UMUM

LABORATORIUM

POLI MTBSPOLI GIZI

POLI GIGIUGD

KIA KBIMUNISASILABORATORIUM

APOTIK

Pasien Pulang

PasienDatang

Loket

Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien

Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui

diagram berikut

Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang

Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai

berikut

26

1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter

berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan

imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek

2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan

identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan

melakukan konsultasi terhadap pemberi resep

3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi

berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar

4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang

telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan

penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien

27

Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru

Kepala PuskesmasLiang Anggang

Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin

Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang

Apotik PoliUmum

PoliGigi

ImunissPyandu

PUSTU

UGDKIAKB

LAB

Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat

dijelaskan melalui diagram berikut

Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang

1 Tahap Pemesanan

Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana

mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah

dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis

KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT

= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI

28

pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas

puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang

ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan

Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola

gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan

Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

adalah pada tabel 1

Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Jenis Penyakit Jumlah

1Infeksi akut lain pada saluran

pernafasan bagian atas1863

2 Gastritis 1409

3 Commond cold 982

4 Hipertensi stage 1 941

5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901

6 Dermatitis nonspesifik 820

7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan

jaringan pengikat689

8 Pusing 513

9 Konjungtivitis 476

10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467

Jumlah 9061

29

Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis

Commond coldHipertensi stage 1

Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik

Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing

KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik

18631409

982941

901820

689513

476467

Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011

Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011

Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang

Anggang dapat dilihat di tabel 2

Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Nama Obat Jumlah

1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822

2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159

3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366

4 Amoksisilin 500 Mg 7325

5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924

6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874

7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716

8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214

9 Vitamin B12 Tablet 5211

10 Ranitidin 150 Mg 5012

Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang

sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang

30

Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah

yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya

1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga

Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat

2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau

sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3

Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan

Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan

1 Cimetidin

2 Gentamicin T

3 Reserpin

4 Ergotamin

5 Extra Belladona

6 Neo Diatab

Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin

namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan

obat dengan manfaat serupa

3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai

setelah permintaan dilakukan

31

4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat

puskesmas

5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired

Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu

1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya

juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin

B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan

2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta

baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro

aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah

kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak

terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi

keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih

tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas

habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya

3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan

Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya

2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan

32

Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang

obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas

disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi

petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan

peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya

Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah

1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat

2 Adanya resep yang tidak tercatat

3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer

4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang

penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan

yang kurang memadai

5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan

33

Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang

Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah

34

1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada

petugas lainnya

2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu

mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi

3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan

yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai

gudang obat yang tidak layak

4 Pembelian pengukur suhu ruangan

3 Tahap Pengeluaran

Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian

obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan

digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan

digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan

Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah

1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang

Puskesmas

2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat

3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa

Solusi untuk permasalahan tersebut adalah

1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus

mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri

35

2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya

pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli

dan alat resusitasi)

3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga

4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai

Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan

adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan

bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian

obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama

Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang

tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan

obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es

khusus untuk obat)

Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan

pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas

memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima

obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan

lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya

oksitosin ergometrin dan lain-lain

36

  • BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
  • JUNI 2012
Page 2: Pengadaan Obat

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Pekerjaan kefarmasian pada zamannya akan selalu berkembang mengikuti

tuntutan masyarakat dan untuk Indonesia yang rakyatnya sudah mulai terpelajar maka

paradigma asuhan kefarmasian sudah harus dipertimbangkan untuk penerapannya

pada pekerjaan kefarmasian

ApotekInstalasi farmasi Rumah Sakit sebagai salah satu sarana pekerjaan

kefarmasian berupa pelayanan sediaan farmasi untuk pasien mutlak untuk

menerapkan asuhan kefarmasian karena selain untuk memenuhi fungsi yang lengkap

dari pekerjaan kefarmasian tapi juga agar pasien yang dilayani paham betul tentang

sediaan farmasi yang diterimanya serta sistem monitoring pada pasien dapat

terlaksana dengan baik

Penerapan Otonomi Daerah secara penuh pada 1 Januari 2001 membawa

perubahan mendasar dalam ketata negaraan Republik Indonesia Demikian juga

halnya di bidang pengelolaan obat Sebelum penerapan Otonomi Daerah Pengelolaan

obat pada dasarnya dilakukan secara terpusat Akan tetapi sejak tahun 2001 sejalan

dengan penerapan Otonomi daerah pengelolaan obat dilakukan secara penuh oleh

KabupatenKota Mulai dari aspek perencanaan pemilihan obat pengadaan

pendistribusian dan pemakaian

1

Fungsi pemerintah pusat pada pengelolaan obat di era desentralisasi meliputi

penyusunan Daftar Obat Esensial Nasional Penetapan Harga Obat Pelayanan

Kesehatan Dasar dan Program penyiapan modul-modul pelatihan dan pedoman

pengelolaan

2

BAB II

PEMBAHASAN

21 PENGELOLAAN OBAT

Pengelolaan obat adalah suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut aspek

perencanaan pengadaan distribusi penyimpanan dan penggunaan obat dengan

memanfaatkan sumber-sumber yang ada

Tujuan pengelolaan obat pelayanan kesehatan dasar adalah

1 Tersedianya obat dengan jumlah dan jenis cukup

2 Distribusi obat merata

3 Khasiat dan mutu terjamin

4 Kesalahan dan penyalahgunaan obat dapat dihindari

5 Mandiri bidang obat

Dalam tingkat kabupaten kota pengelolaan obat bermanfaat agar dana yang

tersedia dapat digunakan dengan sebaik-baiknya dan berkesinambungan guna

memenuhi kepentingan masyarakat yang berobat ke Puskesmas

Tujuan Pengelolaan Obat pada tingkat Puskesmas adalah

1 Terlaksananya peresepan yang rasional

2 Pengembangan dan peningkatan pelayanan obat untuk menjamin

a Penyerahan obat benar

b Dosis dan jumlah obat tepat

c Wadah menjamin mutu

3

d Informasi kepada pasien jelas

Ruang lingkup pengelolaan obat secara keseluruhan mencakup beberapa hal

seperti yang terlihat pada gambar 1

Gambar 1 Ruang lingkup pengelolaan obat

Pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan di Puskesmas bertujuan

menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan yang efisien

efektif dan rasional Ruang lingkup pengelolaan obat secara keseluruhan mencakup

1 Perencanaan

2 Permintaan

3 Penerimaan

4 Penyimpanan

5 Distribusi

6 Pelayanan

7 Pengendalian Penggunaan

8 Pencatatan dan Pelaporan

4

A PERENCANAAN

Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan

kesehatan untuk menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan

puskesmas

Tujuan perencanaan adalah untuk mendapatkan

1 Perkiraan jenis dan jumlah obat dan perbekalan kesehatan yang mendekati

kebutuhan

2 Meningkatkan penggunaan obat secara rasional

3 Meningkatkan efisiensi penggunaan obat

Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan

kesehatan untuk menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan

Puskesmas Perencanaan kebutuhan obat untuk Puskesmas setiap periode

dilaksanakan oleh Pengelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Puskesmas

Data mutasi obat yang dihasilkan oleh Puskesmas merupakan salah satu faktor

utama dalam mempertimbangkan perencanaan kebutuhan obat tahunan Oleh karena

itu data ini sangat penting untuk perencanaan kebutuhan obat di Puskesmas

Ketepatan dan kebenaran data di Puskesmas akan berpengaruh terhadap ketersediaan

obat dan perbekalan kesehatan secara keseluruhan di KabupatenKota

Dalam proses perencanaan kebutuhan obat pertahun Puskesmas diminta

menyediakan data pemakaian obat dengan mengunakan Laporan Pemakaian dan

Lembar Permintaan Obat (LPLPO) Selanjutnya Instalasi Farmasi KabupatenKota

5

yang akan melakukan kompilasi dan analisa terhadap kebutuhan obat Puskesmas di

wilayah kerjanya

B PERMINTAAN OBAT

Tujuan permintaan obat adalah memenuhi kebutuhan obat di masing-masing

unit pelayanan kesehatan sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah kerjanya

Sumber penyediaan obat di Puskemas adalah berasal dari Dinas Kesehatan

KabupatenKota Obat yang diperkenankan untuk disediakan di Puskesmas adalah

obat Esensial yang jenis dan itemnya ditentukan setiap tahun oleh Menteri Kesehatan

dengan merujuk kepada Daftar Obat Esensial Nasional Selain itu sesuai dengan

kesepakatan global maupun Keputusan Menteri Kesehatan No 085 tahun 1989

tentang Kewajiban menuliskan Resep dan atau menggunkan Obat Generik di

Pelayanan Kesehatan milik Pemerintah maka hanya obat generik saja yang

diperkenankan tersedia di Puskesmas Adapun beberapa dasar pertimbangan dari

Kepmenkes tersebut adalah

1 Obat generik sudah menjadi kesepakatan global untuk digunakan di seluruh

dunia bagi pelayan kesehatan publik

2 Obat generik mempunyai mutu efikasi yang memenuhi standar pengobatan

3 Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan publik bagi masyarakat

4 Menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan publik

5 Meningkatkan efektifitas dan efisensi alokasi dana obat di pelayanan kesehatan

publik

6

Berdasarkan UU No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan dan PP No 72 tahun

1999 tentang Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diiperkenankan

untuk melakukan penyediaan obat adalah tenaga Apoteker Untuk itu Puskesmas

tidak diperkenankan melakukan pengadaan obat secara sendiri-sendiri

Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di masing-masing

Puskesmas diajukan oleh Kepala Puskesmas kepada Kepala Dinas Kesehatan

KabupatenKota dengan menggunakan format LPLPO sedangkan permintaan dari

sub unit ke kepala puskesmas dilakukan secara periodik menggunakan LPLPO Sub

unit Berdasarkan pertimbangan efisiensi dan ketepatan waktu penyerahan obat

kepada Puskesmas Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota dapat menyusun

petunjuk lebih lanjut mengenai alur permintaan dan penyerahan obat secara langsung

dari Instalasi Farmasi KabupatenKota ke Puskesmas

1 Kegiatan

a Permintaan rutin

Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas Kesehatan

KabupatenKota untuk masing-masing Puskesmas

b Permintaan khusus

Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila

- kebutuhan meningkat

- menghindari kekosongan

- penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) obat rusak dan kadaluwarsa

2 Menentukan jumlah permintaan obat

7

Data yang diperlukan adalah

1 Data pemakaian obat periode sebelumnya

2 Jumlah kunjungan resep

3 Data penyakit

4 Frekuensi distribusi obat oleh Instalasi Farmasi KabupatenKota

Sumber data untuk memperoleh data yang diperlukan adalah

- LPLPO

- LB1 (Data Kesakitan)

3 Cara menghitung Kebutuhan obat

Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan pemakaian

pada periode sebelumnya

SO = SK + WK + WT + SP

Kebutuhan = SO - SS

Keterangan

SO = Stok optimum

SK = Stok Kerja (Stok pada periode berjalan)

WK = Waktu kekosongan obat

WT = Waktu tunggu ( Lead Time )

SP = Stok penyangga

SS = Sisa Stok

C PENERIMAAN OBAT

8

Penerimaan adalah suatu kegiatan dalam menerima obat-obatan yang

diserahkan dari unit pengelola yang lebih tinggi kepada unit pengelola di bawahnya

Tujuannya adalah agar obat yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan

permintaan yang diajukan oleh Puskesmas

Setiap penyerahan obat oleh Instalasi Farmasi KabupatenKota kepada

Puskesmas dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari Kepala Dinas Kesehatan

KabupatenKota atau pejabat yang diberi wewenang untuk itu

Semua petugas yang terlibat dalam kegiatan pengelolaan obat bertanggung

jawab atas ketertiban penyimpanan pemindahan pemeliharaan dan penggunaan obat

berikut kelengkapan catatan yang menyertainya

Pelaksanaan fungsi pengendalian distribusi obat kepada Puskesmas Pembantu

dan sub unit kesehatan lainnya merupakan tanggung jawab Kepala Puskesmas induk

Petugas penerimaan obat wajib melakukan pengecekan terhadap obat-obat yang

diserahkan mencakup jumlah kemasanpeti jenis dan jumlah obat bentuk obat

sesuai dengan isi dokumen (LPLPO) dan ditanda tangani oleh petugas

penerimadiketahui Kepala Puskesmas Bila tidak memenuhi syarat petugas penerima

dapat mengajukan keberatan

Jika terdapat kekurangan penerima obat wajib menuliskan jenis yang kurang

(rusak jumlah kurang dan lain - lain) Setiap penambahan obat-obatan dicatat dan

dibukukan pada buku penerimaan obat dan kartu stok

D PENYIMPANAN OBAT

9

Penyimpanan adalah kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan yang

diterima agar aman (tidak hilang) terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan

mutunya tetap terjamin Tujuan penyimpanan adalah agar obat yang tersedia di Unit

pelayanan kesehatan mutunya dapat dipertahankan

Untuk menjaga mutu obat maka perlu diperhatikan faktor-faktor seperti

kelembaban sinar Matahari temperaturpanas kerusakan fisik kontaminasi bakteri

dan pengotoran

Persyaratan gudang penyimpanan obat adalah sebagai berikut

1 Cukup luas minimal 3 x 4 m2

2 Ruangan kering tidak lembab

3 Ada ventilasi agar ada aliran udara dan tidak lembabpanas

4 Perlu cahaya yang cukup namun jendela harus mempunyai pelindung untuk

menhindari adanya cahaya langsung dan berteralis

5 Lantai dibuat dari tegelsemen yang tidak memungkinkan bertumpuknya debu

dan kotoran lain Bila perlu diberi alas papan (palet)

6 Dinding dibuat licin

7 Hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang tajam

8 Gudang digunakan khusus untuk penyimpanan obat

9 Mempunyai pintu yang dilengkapi kunci ganda

10 Tersedialaci khusus untuk narkotika dan psikotropika yang terkunci

10

Bila Ruang penyimpanan kecil maka dapat digunakan sistem dua rak Obat

dibagi menjadi dua bagian Obat yang siap dipakai diletakkan di bagian rak A

sedangkan sisanya di bagian rak B

Untuk pengaturan penyimpanan obat yang harus diperhatikan adalah sebagai

berikut

1 Obat disusun secara alfabetis

2 Obat dirotasi dengan system FIFO dan FEFO

3 Obat disimpan pada rak

4 Obat yang disimpan pada lantai harus diletakkan diatas palet

5 Tumpukan dus sebaiknya sesuai dengan petunjuk

6 Cairan dipisahkan dari padatan

7 Sera vaksin dan supositoria disimpan dalam lemari pendingin

E DISTRIBUSI OBAT

Penyalurandistribusi adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara

merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan kesehatan

antara lain

a Sub unit pelayanan kesehatan di lingkungan Puskesmas (kamar obat

laboratorium)

b Puskesmas Pembantu

c Puskesmas Keliling

d Posyandu

11

e Polindes

Tujuan distribusi adalah untuk memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan

kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan jenis mutu jumlah dan tepat

waktu

Kegiatan dari distribusi adalah

1 Menentukan frekuensi distribusi

Dalam menentukan frekuensi distribusi perlu dipertimbangkan

ajarak sub unit pelayanan

b biaya distribusi yang tersedia

2 Menentukan jumlah dan jenis obat yang diberikan

Dalam menentukan jumlah obat perlu dipertimbangkan

a pemakaian rata-rata per jenis obat

b sisa stok

c pola penyakit

d jumlah kunjungan di masing-masing sub unit pelayanan kesehatan

3 Melaksanakan penyerahan obat

Penyerahan obat dapat dilakukan dengan cara

a gudang obat menyerahkanmengirimkan obat dan diterima di unit pelayanan

b penyerahan di gudang Puskesmas diambil sendiri oleh sub unit- sub unit

pelayanan Obat diserahkan bersama-sama dengan formulir LPLPO dan

lembar pertama disimpan sebagai tanda bukti penerimaan obat

12

F PENGENDALIAN

Tujuan pengendalian agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit

pelayanan kesehatan dasar

Pengendalian obat terdiri dari

1 Pengendalian persediaan

2 Pengendalian penggunaan

3 Penanganan obat hilang

Pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya

sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan

sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangankekosongan obat di unit pelayanan

kesehatan dasar

Kegiatan Pengendalian adalah

1 Memperkirakanmenghitung pemakaian rata-rata periode tertentu di Puskesmas

dan seluruh unit pelayanan Jumlah stok ini disebut stok kerja

2 Menentukan

- Stok optimum adalah jumlah stok obat yang diserahkan kepada unit pelayanan

agar tidak mengalami kekurangankekosongan

- stok pengaman adalah jumlah stok yang disediakan untuk mencegah terjadinya

sesuatu hal yang tidak terduga misalnya karena keterlambatan pengiriman dari

Instalasi Farmasi Kabupaten Kota

3 Menentukan waktu tunggu (leadtime) yaitu waktu yang diperlukan dari mulai

pemesanan sampai obat diterima

13

G PELAYANAN OBAT

Pelayanan obat adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non

teknis yang harus dikerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan

obat kepada pasien Tujuan pelayanan obat agar pasien mendapat obat sesuai dengan

resep dokter dan mendapat informasi bagaimana menggunakannya

Semua resep yang telah dilayani oleh Puskesmas harus dipelihara dan

disimpan minimal 2 ( dua ) tahun dan pada setiap resep harus diberi tanda

- ldquoUmumrdquo untuk resep umum

- ldquoAskesrdquo untuk resep yang diterima oleh peserta asuransi kesehatan

- ldquoGratisrdquo untuk resep yang diberikan kepada pasien yang di bebaskan dari

pembiayaan restribusi

Untuk menjamin keberlangsungan pelayanan obat dan kepentingan pasien

maka obat yang ada di puskesmas tidak dibeda-bedakan lagi sumber anggarannya

Semua obat yang ada dipuskesmas pada dasarnya dapat digunakan melayani semua

pasien yang datang ke Puskesmas

Kegiatan pelayanan obat meliputi

1 penataan ruang pelayanan obat

2 penyiapan obat

3 penyerahan obat

4 informasi obat

5 etika pelayanan

6 daftar perlengkapan peracikan obat

14

22 Tugas dan Peran Puskesmas dalam Pengelolaan Obat

Puskesmas sebagai Sub Unit Pelayanan memiliki tugas dan peran dalam

pengelolaan obat yaitu

a Menyediakan data dan informasi mutasi obat dan perbekalan kesehatan serta

kasus penyakit dengan baik dan akurat

b Setiap akhir bulan menyampaikan laporan pemakaian obat dan perbekalan

kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota setempat

c Bersama Tim Perencana Obat Terpadu membahas rencana kebutuhan Puskesmas

d Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Dinas Kesehatan

KabupatenKota sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan

e Melaporkan dan mengirim kembali semua jenis obat rusakkadaluwarsa kepada

Dinas Kesehatan KabupatenKota

f Melaporkan kejadian obat dan perbekalan kesehatan yang hilang kepada Kepala

Dinas Kesehatan KabupatenKota

23 Tugas dan Tanggung Jawab Pengelolaan Obat di Puskesmas

1 Kepala Puskesmas

a Tugas

1 Membina petugas pengelola obat

2 Menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada Kepala Dinas Kesehatan

KabupatenKota setempat

15

3 Melaporkan dan mengirimkan kembali semua obat yang rusak kadaluwarsa dan

atau obat yang tidak dibutuhkan kepada Kepala Dinkes KabupatenKota

setempat

4 Melaporkan obat hilang kepada Kepala Dinkes KabupatenKota

5 Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Kepala Dinas

Kesehatan KabupatenKota setempat

b Tanggung Jawab

Pengelolaan dan pencatatan pelaporan obat dan perbekalan kesehatan di

Puskesmas

2 Petugas Gudang Obat di Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan

1 Penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan

KabupatenKota

2 Pemeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kesehatan

3 Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan

4 Pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan

5 Pengendalian penggunaan persediaan

6 Pencatatan dan pelaporan

7 Menjaga mutu dan keamanan obat dan perbekalan kesehatan

8 Penyusunan persediaan obat dan perbekalan kesehatan

9 Permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke Dinas Kesehatan KabKota

10 Penyusunan laporan ke Dinkes KabupatenKota

16

3 Petugas Kamar Obat Puskesmas mempunyai tugas

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan

yang dikeluarkan maupun yang diterima oleh kamar obat Puskesmas dalam

bentuk buku catatan mutasi obat

2 Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan kesehatan

3 Menyerahkan kembali obat rusakdaluwarsa kepada petugas gudang obat

4 Menyerahkan obat sesuai resep ke pasien

5 Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada pasien

4 Petugas Kamar Suntik mempunyai tugas

a Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan

yang dikeluarkan maupun yang diterimanya

b Membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat dan perbekalan

kesehatan

c Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada petugas gudang obat

5 Petugas Lapangan Puskesmas Keliling mempunyai tugas

1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang

diperlukan kepada Kepala Puskesmas

2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan

3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangannya segera mengembalikan sisa obat

kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat

17

6 Petugas Lapangan Posyandu mempunyai tugas

1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang

diperlukan kepada Kepala Puskesmas

2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan

3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangan segera mengembalikan sisa obat

kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat

7 Petugas Obat Puskesmas Pembantu mempunyai tugas

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun

yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku

2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat

kepada Kepala Puskesmas

3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui

petugas gudang obat

8 Bidan Desa

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun

yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku

2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat

kepada Kepala Puskesmas

3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui

petugas gudang obat

18

24 Pencatatan dan Pelaporan

A Pencatatan

Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian

kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib baik obat-obatan

yang diterima disimpan didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan atau unit

pelayanan lainnya Tujuan Pencatatan dan pelaporan adalah

1 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan

2 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian

3 Sumber data untuk pembuatan laporan

Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan

obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanaan seluruh

pengelolaan obat

19

Pencatatan dimulai dari awal mula pelayanan Puskesmas Adapun alur

pelayanan di Puskesmas Liang anggang dapat dilihat pada gambar 2

Gambar 2 Alur Pelayanan di Puskesmas Liang Anggag

Sedangkan untuk alur resep obat dari apotek ke pasien adalah seperti pada gambar 3

Gambar 3 Alur resep obat dari apotek ke pasien

Loket Kartu

POLI UMUM POLI ANAK

MTBS POLI

IMUNISASI GIZI TATA

USAHA POLI KIA +

KB POLI GIGI

LABORATORIUM

KLINIK SANITASI

APOTIK

BEROBAT IMUNISASI KB GIZI KIR KESEHATA

N HAJI CATEN KIA KES GIGI

KEPERLUAN DATANG

20

Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas

adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus

tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan

baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan

obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat

Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang

1 Di gudang obat Puskesmas

1048707 Kartu stok obat

1048707 LPLPO

21

2 Di kamar obat Puskesmas

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO

3 Di Puskesmas pembantu

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

4 Di kamar suntik

1048707 LPLPO Sub unit

1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik

5 Di pelayanan kesehatanpengobatan

1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus

6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap

1048707 Catatan harian penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

7 Di kamar suntik

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

8 Di Puskesmas keliling

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

9 Di Posyandu Polindes Bidan desa

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

B Penyelenggaraan pencatatan

22

a Di gudang Puskesmas

1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu

Stok

2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan

(a) Kartu Stok Obat

(b) Catatan harian penggunaan obat

Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan

ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota

b Di kamar obat

1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku

catatan pemakaian obat harian

2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan

catatan pemakaian harian dan sisa stok

c Di kamar suntik

Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian

obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk

permintaan tambahan obat

d Di Puskesmas keliling

Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat

darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat

23

C Alur pelaporan

Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas

Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni

a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi

KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani

disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi

Farmasi KabupatenKota

b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas

D Periode Pelaporan

Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas

yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu

juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan

24

BAB III

PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program

dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan

keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur

organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut

STRUKTUR ORGANISASI APOTIK

PUSKESMAS LIANG ANGGANG

Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang

KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas

Liang Anggang

Unit Penunjang

ApotikErwin Fauzana SFarm Apt

25

PELAYANAN OBAT PUSKESMAS

POLI UMUM

LABORATORIUM

POLI MTBSPOLI GIZI

POLI GIGIUGD

KIA KBIMUNISASILABORATORIUM

APOTIK

Pasien Pulang

PasienDatang

Loket

Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien

Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui

diagram berikut

Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang

Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai

berikut

26

1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter

berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan

imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek

2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan

identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan

melakukan konsultasi terhadap pemberi resep

3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi

berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar

4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang

telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan

penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien

27

Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru

Kepala PuskesmasLiang Anggang

Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin

Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang

Apotik PoliUmum

PoliGigi

ImunissPyandu

PUSTU

UGDKIAKB

LAB

Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat

dijelaskan melalui diagram berikut

Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang

1 Tahap Pemesanan

Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana

mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah

dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis

KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT

= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI

28

pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas

puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang

ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan

Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola

gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan

Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

adalah pada tabel 1

Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Jenis Penyakit Jumlah

1Infeksi akut lain pada saluran

pernafasan bagian atas1863

2 Gastritis 1409

3 Commond cold 982

4 Hipertensi stage 1 941

5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901

6 Dermatitis nonspesifik 820

7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan

jaringan pengikat689

8 Pusing 513

9 Konjungtivitis 476

10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467

Jumlah 9061

29

Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis

Commond coldHipertensi stage 1

Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik

Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing

KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik

18631409

982941

901820

689513

476467

Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011

Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011

Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang

Anggang dapat dilihat di tabel 2

Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Nama Obat Jumlah

1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822

2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159

3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366

4 Amoksisilin 500 Mg 7325

5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924

6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874

7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716

8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214

9 Vitamin B12 Tablet 5211

10 Ranitidin 150 Mg 5012

Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang

sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang

30

Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah

yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya

1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga

Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat

2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau

sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3

Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan

Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan

1 Cimetidin

2 Gentamicin T

3 Reserpin

4 Ergotamin

5 Extra Belladona

6 Neo Diatab

Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin

namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan

obat dengan manfaat serupa

3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai

setelah permintaan dilakukan

31

4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat

puskesmas

5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired

Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu

1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya

juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin

B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan

2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta

baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro

aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah

kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak

terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi

keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih

tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas

habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya

3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan

Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya

2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan

32

Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang

obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas

disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi

petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan

peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya

Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah

1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat

2 Adanya resep yang tidak tercatat

3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer

4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang

penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan

yang kurang memadai

5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan

33

Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang

Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah

34

1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada

petugas lainnya

2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu

mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi

3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan

yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai

gudang obat yang tidak layak

4 Pembelian pengukur suhu ruangan

3 Tahap Pengeluaran

Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian

obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan

digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan

digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan

Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah

1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang

Puskesmas

2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat

3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa

Solusi untuk permasalahan tersebut adalah

1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus

mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri

35

2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya

pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli

dan alat resusitasi)

3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga

4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai

Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan

adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan

bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian

obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama

Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang

tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan

obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es

khusus untuk obat)

Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan

pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas

memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima

obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan

lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya

oksitosin ergometrin dan lain-lain

36

  • BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
  • JUNI 2012
Page 3: Pengadaan Obat

Fungsi pemerintah pusat pada pengelolaan obat di era desentralisasi meliputi

penyusunan Daftar Obat Esensial Nasional Penetapan Harga Obat Pelayanan

Kesehatan Dasar dan Program penyiapan modul-modul pelatihan dan pedoman

pengelolaan

2

BAB II

PEMBAHASAN

21 PENGELOLAAN OBAT

Pengelolaan obat adalah suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut aspek

perencanaan pengadaan distribusi penyimpanan dan penggunaan obat dengan

memanfaatkan sumber-sumber yang ada

Tujuan pengelolaan obat pelayanan kesehatan dasar adalah

1 Tersedianya obat dengan jumlah dan jenis cukup

2 Distribusi obat merata

3 Khasiat dan mutu terjamin

4 Kesalahan dan penyalahgunaan obat dapat dihindari

5 Mandiri bidang obat

Dalam tingkat kabupaten kota pengelolaan obat bermanfaat agar dana yang

tersedia dapat digunakan dengan sebaik-baiknya dan berkesinambungan guna

memenuhi kepentingan masyarakat yang berobat ke Puskesmas

Tujuan Pengelolaan Obat pada tingkat Puskesmas adalah

1 Terlaksananya peresepan yang rasional

2 Pengembangan dan peningkatan pelayanan obat untuk menjamin

a Penyerahan obat benar

b Dosis dan jumlah obat tepat

c Wadah menjamin mutu

3

d Informasi kepada pasien jelas

Ruang lingkup pengelolaan obat secara keseluruhan mencakup beberapa hal

seperti yang terlihat pada gambar 1

Gambar 1 Ruang lingkup pengelolaan obat

Pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan di Puskesmas bertujuan

menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan yang efisien

efektif dan rasional Ruang lingkup pengelolaan obat secara keseluruhan mencakup

1 Perencanaan

2 Permintaan

3 Penerimaan

4 Penyimpanan

5 Distribusi

6 Pelayanan

7 Pengendalian Penggunaan

8 Pencatatan dan Pelaporan

4

A PERENCANAAN

Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan

kesehatan untuk menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan

puskesmas

Tujuan perencanaan adalah untuk mendapatkan

1 Perkiraan jenis dan jumlah obat dan perbekalan kesehatan yang mendekati

kebutuhan

2 Meningkatkan penggunaan obat secara rasional

3 Meningkatkan efisiensi penggunaan obat

Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan

kesehatan untuk menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan

Puskesmas Perencanaan kebutuhan obat untuk Puskesmas setiap periode

dilaksanakan oleh Pengelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Puskesmas

Data mutasi obat yang dihasilkan oleh Puskesmas merupakan salah satu faktor

utama dalam mempertimbangkan perencanaan kebutuhan obat tahunan Oleh karena

itu data ini sangat penting untuk perencanaan kebutuhan obat di Puskesmas

Ketepatan dan kebenaran data di Puskesmas akan berpengaruh terhadap ketersediaan

obat dan perbekalan kesehatan secara keseluruhan di KabupatenKota

Dalam proses perencanaan kebutuhan obat pertahun Puskesmas diminta

menyediakan data pemakaian obat dengan mengunakan Laporan Pemakaian dan

Lembar Permintaan Obat (LPLPO) Selanjutnya Instalasi Farmasi KabupatenKota

5

yang akan melakukan kompilasi dan analisa terhadap kebutuhan obat Puskesmas di

wilayah kerjanya

B PERMINTAAN OBAT

Tujuan permintaan obat adalah memenuhi kebutuhan obat di masing-masing

unit pelayanan kesehatan sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah kerjanya

Sumber penyediaan obat di Puskemas adalah berasal dari Dinas Kesehatan

KabupatenKota Obat yang diperkenankan untuk disediakan di Puskesmas adalah

obat Esensial yang jenis dan itemnya ditentukan setiap tahun oleh Menteri Kesehatan

dengan merujuk kepada Daftar Obat Esensial Nasional Selain itu sesuai dengan

kesepakatan global maupun Keputusan Menteri Kesehatan No 085 tahun 1989

tentang Kewajiban menuliskan Resep dan atau menggunkan Obat Generik di

Pelayanan Kesehatan milik Pemerintah maka hanya obat generik saja yang

diperkenankan tersedia di Puskesmas Adapun beberapa dasar pertimbangan dari

Kepmenkes tersebut adalah

1 Obat generik sudah menjadi kesepakatan global untuk digunakan di seluruh

dunia bagi pelayan kesehatan publik

2 Obat generik mempunyai mutu efikasi yang memenuhi standar pengobatan

3 Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan publik bagi masyarakat

4 Menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan publik

5 Meningkatkan efektifitas dan efisensi alokasi dana obat di pelayanan kesehatan

publik

6

Berdasarkan UU No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan dan PP No 72 tahun

1999 tentang Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diiperkenankan

untuk melakukan penyediaan obat adalah tenaga Apoteker Untuk itu Puskesmas

tidak diperkenankan melakukan pengadaan obat secara sendiri-sendiri

Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di masing-masing

Puskesmas diajukan oleh Kepala Puskesmas kepada Kepala Dinas Kesehatan

KabupatenKota dengan menggunakan format LPLPO sedangkan permintaan dari

sub unit ke kepala puskesmas dilakukan secara periodik menggunakan LPLPO Sub

unit Berdasarkan pertimbangan efisiensi dan ketepatan waktu penyerahan obat

kepada Puskesmas Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota dapat menyusun

petunjuk lebih lanjut mengenai alur permintaan dan penyerahan obat secara langsung

dari Instalasi Farmasi KabupatenKota ke Puskesmas

1 Kegiatan

a Permintaan rutin

Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas Kesehatan

KabupatenKota untuk masing-masing Puskesmas

b Permintaan khusus

Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila

- kebutuhan meningkat

- menghindari kekosongan

- penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) obat rusak dan kadaluwarsa

2 Menentukan jumlah permintaan obat

7

Data yang diperlukan adalah

1 Data pemakaian obat periode sebelumnya

2 Jumlah kunjungan resep

3 Data penyakit

4 Frekuensi distribusi obat oleh Instalasi Farmasi KabupatenKota

Sumber data untuk memperoleh data yang diperlukan adalah

- LPLPO

- LB1 (Data Kesakitan)

3 Cara menghitung Kebutuhan obat

Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan pemakaian

pada periode sebelumnya

SO = SK + WK + WT + SP

Kebutuhan = SO - SS

Keterangan

SO = Stok optimum

SK = Stok Kerja (Stok pada periode berjalan)

WK = Waktu kekosongan obat

WT = Waktu tunggu ( Lead Time )

SP = Stok penyangga

SS = Sisa Stok

C PENERIMAAN OBAT

8

Penerimaan adalah suatu kegiatan dalam menerima obat-obatan yang

diserahkan dari unit pengelola yang lebih tinggi kepada unit pengelola di bawahnya

Tujuannya adalah agar obat yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan

permintaan yang diajukan oleh Puskesmas

Setiap penyerahan obat oleh Instalasi Farmasi KabupatenKota kepada

Puskesmas dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari Kepala Dinas Kesehatan

KabupatenKota atau pejabat yang diberi wewenang untuk itu

Semua petugas yang terlibat dalam kegiatan pengelolaan obat bertanggung

jawab atas ketertiban penyimpanan pemindahan pemeliharaan dan penggunaan obat

berikut kelengkapan catatan yang menyertainya

Pelaksanaan fungsi pengendalian distribusi obat kepada Puskesmas Pembantu

dan sub unit kesehatan lainnya merupakan tanggung jawab Kepala Puskesmas induk

Petugas penerimaan obat wajib melakukan pengecekan terhadap obat-obat yang

diserahkan mencakup jumlah kemasanpeti jenis dan jumlah obat bentuk obat

sesuai dengan isi dokumen (LPLPO) dan ditanda tangani oleh petugas

penerimadiketahui Kepala Puskesmas Bila tidak memenuhi syarat petugas penerima

dapat mengajukan keberatan

Jika terdapat kekurangan penerima obat wajib menuliskan jenis yang kurang

(rusak jumlah kurang dan lain - lain) Setiap penambahan obat-obatan dicatat dan

dibukukan pada buku penerimaan obat dan kartu stok

D PENYIMPANAN OBAT

9

Penyimpanan adalah kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan yang

diterima agar aman (tidak hilang) terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan

mutunya tetap terjamin Tujuan penyimpanan adalah agar obat yang tersedia di Unit

pelayanan kesehatan mutunya dapat dipertahankan

Untuk menjaga mutu obat maka perlu diperhatikan faktor-faktor seperti

kelembaban sinar Matahari temperaturpanas kerusakan fisik kontaminasi bakteri

dan pengotoran

Persyaratan gudang penyimpanan obat adalah sebagai berikut

1 Cukup luas minimal 3 x 4 m2

2 Ruangan kering tidak lembab

3 Ada ventilasi agar ada aliran udara dan tidak lembabpanas

4 Perlu cahaya yang cukup namun jendela harus mempunyai pelindung untuk

menhindari adanya cahaya langsung dan berteralis

5 Lantai dibuat dari tegelsemen yang tidak memungkinkan bertumpuknya debu

dan kotoran lain Bila perlu diberi alas papan (palet)

6 Dinding dibuat licin

7 Hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang tajam

8 Gudang digunakan khusus untuk penyimpanan obat

9 Mempunyai pintu yang dilengkapi kunci ganda

10 Tersedialaci khusus untuk narkotika dan psikotropika yang terkunci

10

Bila Ruang penyimpanan kecil maka dapat digunakan sistem dua rak Obat

dibagi menjadi dua bagian Obat yang siap dipakai diletakkan di bagian rak A

sedangkan sisanya di bagian rak B

Untuk pengaturan penyimpanan obat yang harus diperhatikan adalah sebagai

berikut

1 Obat disusun secara alfabetis

2 Obat dirotasi dengan system FIFO dan FEFO

3 Obat disimpan pada rak

4 Obat yang disimpan pada lantai harus diletakkan diatas palet

5 Tumpukan dus sebaiknya sesuai dengan petunjuk

6 Cairan dipisahkan dari padatan

7 Sera vaksin dan supositoria disimpan dalam lemari pendingin

E DISTRIBUSI OBAT

Penyalurandistribusi adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara

merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan kesehatan

antara lain

a Sub unit pelayanan kesehatan di lingkungan Puskesmas (kamar obat

laboratorium)

b Puskesmas Pembantu

c Puskesmas Keliling

d Posyandu

11

e Polindes

Tujuan distribusi adalah untuk memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan

kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan jenis mutu jumlah dan tepat

waktu

Kegiatan dari distribusi adalah

1 Menentukan frekuensi distribusi

Dalam menentukan frekuensi distribusi perlu dipertimbangkan

ajarak sub unit pelayanan

b biaya distribusi yang tersedia

2 Menentukan jumlah dan jenis obat yang diberikan

Dalam menentukan jumlah obat perlu dipertimbangkan

a pemakaian rata-rata per jenis obat

b sisa stok

c pola penyakit

d jumlah kunjungan di masing-masing sub unit pelayanan kesehatan

3 Melaksanakan penyerahan obat

Penyerahan obat dapat dilakukan dengan cara

a gudang obat menyerahkanmengirimkan obat dan diterima di unit pelayanan

b penyerahan di gudang Puskesmas diambil sendiri oleh sub unit- sub unit

pelayanan Obat diserahkan bersama-sama dengan formulir LPLPO dan

lembar pertama disimpan sebagai tanda bukti penerimaan obat

12

F PENGENDALIAN

Tujuan pengendalian agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit

pelayanan kesehatan dasar

Pengendalian obat terdiri dari

1 Pengendalian persediaan

2 Pengendalian penggunaan

3 Penanganan obat hilang

Pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya

sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan

sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangankekosongan obat di unit pelayanan

kesehatan dasar

Kegiatan Pengendalian adalah

1 Memperkirakanmenghitung pemakaian rata-rata periode tertentu di Puskesmas

dan seluruh unit pelayanan Jumlah stok ini disebut stok kerja

2 Menentukan

- Stok optimum adalah jumlah stok obat yang diserahkan kepada unit pelayanan

agar tidak mengalami kekurangankekosongan

- stok pengaman adalah jumlah stok yang disediakan untuk mencegah terjadinya

sesuatu hal yang tidak terduga misalnya karena keterlambatan pengiriman dari

Instalasi Farmasi Kabupaten Kota

3 Menentukan waktu tunggu (leadtime) yaitu waktu yang diperlukan dari mulai

pemesanan sampai obat diterima

13

G PELAYANAN OBAT

Pelayanan obat adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non

teknis yang harus dikerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan

obat kepada pasien Tujuan pelayanan obat agar pasien mendapat obat sesuai dengan

resep dokter dan mendapat informasi bagaimana menggunakannya

Semua resep yang telah dilayani oleh Puskesmas harus dipelihara dan

disimpan minimal 2 ( dua ) tahun dan pada setiap resep harus diberi tanda

- ldquoUmumrdquo untuk resep umum

- ldquoAskesrdquo untuk resep yang diterima oleh peserta asuransi kesehatan

- ldquoGratisrdquo untuk resep yang diberikan kepada pasien yang di bebaskan dari

pembiayaan restribusi

Untuk menjamin keberlangsungan pelayanan obat dan kepentingan pasien

maka obat yang ada di puskesmas tidak dibeda-bedakan lagi sumber anggarannya

Semua obat yang ada dipuskesmas pada dasarnya dapat digunakan melayani semua

pasien yang datang ke Puskesmas

Kegiatan pelayanan obat meliputi

1 penataan ruang pelayanan obat

2 penyiapan obat

3 penyerahan obat

4 informasi obat

5 etika pelayanan

6 daftar perlengkapan peracikan obat

14

22 Tugas dan Peran Puskesmas dalam Pengelolaan Obat

Puskesmas sebagai Sub Unit Pelayanan memiliki tugas dan peran dalam

pengelolaan obat yaitu

a Menyediakan data dan informasi mutasi obat dan perbekalan kesehatan serta

kasus penyakit dengan baik dan akurat

b Setiap akhir bulan menyampaikan laporan pemakaian obat dan perbekalan

kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota setempat

c Bersama Tim Perencana Obat Terpadu membahas rencana kebutuhan Puskesmas

d Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Dinas Kesehatan

KabupatenKota sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan

e Melaporkan dan mengirim kembali semua jenis obat rusakkadaluwarsa kepada

Dinas Kesehatan KabupatenKota

f Melaporkan kejadian obat dan perbekalan kesehatan yang hilang kepada Kepala

Dinas Kesehatan KabupatenKota

23 Tugas dan Tanggung Jawab Pengelolaan Obat di Puskesmas

1 Kepala Puskesmas

a Tugas

1 Membina petugas pengelola obat

2 Menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada Kepala Dinas Kesehatan

KabupatenKota setempat

15

3 Melaporkan dan mengirimkan kembali semua obat yang rusak kadaluwarsa dan

atau obat yang tidak dibutuhkan kepada Kepala Dinkes KabupatenKota

setempat

4 Melaporkan obat hilang kepada Kepala Dinkes KabupatenKota

5 Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Kepala Dinas

Kesehatan KabupatenKota setempat

b Tanggung Jawab

Pengelolaan dan pencatatan pelaporan obat dan perbekalan kesehatan di

Puskesmas

2 Petugas Gudang Obat di Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan

1 Penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan

KabupatenKota

2 Pemeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kesehatan

3 Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan

4 Pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan

5 Pengendalian penggunaan persediaan

6 Pencatatan dan pelaporan

7 Menjaga mutu dan keamanan obat dan perbekalan kesehatan

8 Penyusunan persediaan obat dan perbekalan kesehatan

9 Permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke Dinas Kesehatan KabKota

10 Penyusunan laporan ke Dinkes KabupatenKota

16

3 Petugas Kamar Obat Puskesmas mempunyai tugas

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan

yang dikeluarkan maupun yang diterima oleh kamar obat Puskesmas dalam

bentuk buku catatan mutasi obat

2 Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan kesehatan

3 Menyerahkan kembali obat rusakdaluwarsa kepada petugas gudang obat

4 Menyerahkan obat sesuai resep ke pasien

5 Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada pasien

4 Petugas Kamar Suntik mempunyai tugas

a Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan

yang dikeluarkan maupun yang diterimanya

b Membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat dan perbekalan

kesehatan

c Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada petugas gudang obat

5 Petugas Lapangan Puskesmas Keliling mempunyai tugas

1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang

diperlukan kepada Kepala Puskesmas

2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan

3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangannya segera mengembalikan sisa obat

kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat

17

6 Petugas Lapangan Posyandu mempunyai tugas

1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang

diperlukan kepada Kepala Puskesmas

2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan

3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangan segera mengembalikan sisa obat

kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat

7 Petugas Obat Puskesmas Pembantu mempunyai tugas

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun

yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku

2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat

kepada Kepala Puskesmas

3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui

petugas gudang obat

8 Bidan Desa

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun

yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku

2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat

kepada Kepala Puskesmas

3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui

petugas gudang obat

18

24 Pencatatan dan Pelaporan

A Pencatatan

Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian

kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib baik obat-obatan

yang diterima disimpan didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan atau unit

pelayanan lainnya Tujuan Pencatatan dan pelaporan adalah

1 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan

2 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian

3 Sumber data untuk pembuatan laporan

Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan

obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanaan seluruh

pengelolaan obat

19

Pencatatan dimulai dari awal mula pelayanan Puskesmas Adapun alur

pelayanan di Puskesmas Liang anggang dapat dilihat pada gambar 2

Gambar 2 Alur Pelayanan di Puskesmas Liang Anggag

Sedangkan untuk alur resep obat dari apotek ke pasien adalah seperti pada gambar 3

Gambar 3 Alur resep obat dari apotek ke pasien

Loket Kartu

POLI UMUM POLI ANAK

MTBS POLI

IMUNISASI GIZI TATA

USAHA POLI KIA +

KB POLI GIGI

LABORATORIUM

KLINIK SANITASI

APOTIK

BEROBAT IMUNISASI KB GIZI KIR KESEHATA

N HAJI CATEN KIA KES GIGI

KEPERLUAN DATANG

20

Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas

adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus

tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan

baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan

obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat

Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang

1 Di gudang obat Puskesmas

1048707 Kartu stok obat

1048707 LPLPO

21

2 Di kamar obat Puskesmas

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO

3 Di Puskesmas pembantu

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

4 Di kamar suntik

1048707 LPLPO Sub unit

1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik

5 Di pelayanan kesehatanpengobatan

1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus

6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap

1048707 Catatan harian penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

7 Di kamar suntik

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

8 Di Puskesmas keliling

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

9 Di Posyandu Polindes Bidan desa

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

B Penyelenggaraan pencatatan

22

a Di gudang Puskesmas

1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu

Stok

2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan

(a) Kartu Stok Obat

(b) Catatan harian penggunaan obat

Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan

ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota

b Di kamar obat

1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku

catatan pemakaian obat harian

2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan

catatan pemakaian harian dan sisa stok

c Di kamar suntik

Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian

obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk

permintaan tambahan obat

d Di Puskesmas keliling

Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat

darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat

23

C Alur pelaporan

Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas

Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni

a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi

KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani

disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi

Farmasi KabupatenKota

b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas

D Periode Pelaporan

Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas

yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu

juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan

24

BAB III

PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program

dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan

keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur

organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut

STRUKTUR ORGANISASI APOTIK

PUSKESMAS LIANG ANGGANG

Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang

KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas

Liang Anggang

Unit Penunjang

ApotikErwin Fauzana SFarm Apt

25

PELAYANAN OBAT PUSKESMAS

POLI UMUM

LABORATORIUM

POLI MTBSPOLI GIZI

POLI GIGIUGD

KIA KBIMUNISASILABORATORIUM

APOTIK

Pasien Pulang

PasienDatang

Loket

Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien

Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui

diagram berikut

Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang

Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai

berikut

26

1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter

berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan

imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek

2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan

identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan

melakukan konsultasi terhadap pemberi resep

3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi

berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar

4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang

telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan

penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien

27

Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru

Kepala PuskesmasLiang Anggang

Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin

Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang

Apotik PoliUmum

PoliGigi

ImunissPyandu

PUSTU

UGDKIAKB

LAB

Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat

dijelaskan melalui diagram berikut

Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang

1 Tahap Pemesanan

Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana

mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah

dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis

KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT

= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI

28

pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas

puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang

ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan

Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola

gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan

Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

adalah pada tabel 1

Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Jenis Penyakit Jumlah

1Infeksi akut lain pada saluran

pernafasan bagian atas1863

2 Gastritis 1409

3 Commond cold 982

4 Hipertensi stage 1 941

5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901

6 Dermatitis nonspesifik 820

7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan

jaringan pengikat689

8 Pusing 513

9 Konjungtivitis 476

10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467

Jumlah 9061

29

Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis

Commond coldHipertensi stage 1

Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik

Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing

KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik

18631409

982941

901820

689513

476467

Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011

Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011

Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang

Anggang dapat dilihat di tabel 2

Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Nama Obat Jumlah

1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822

2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159

3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366

4 Amoksisilin 500 Mg 7325

5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924

6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874

7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716

8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214

9 Vitamin B12 Tablet 5211

10 Ranitidin 150 Mg 5012

Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang

sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang

30

Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah

yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya

1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga

Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat

2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau

sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3

Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan

Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan

1 Cimetidin

2 Gentamicin T

3 Reserpin

4 Ergotamin

5 Extra Belladona

6 Neo Diatab

Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin

namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan

obat dengan manfaat serupa

3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai

setelah permintaan dilakukan

31

4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat

puskesmas

5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired

Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu

1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya

juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin

B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan

2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta

baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro

aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah

kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak

terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi

keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih

tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas

habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya

3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan

Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya

2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan

32

Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang

obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas

disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi

petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan

peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya

Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah

1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat

2 Adanya resep yang tidak tercatat

3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer

4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang

penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan

yang kurang memadai

5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan

33

Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang

Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah

34

1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada

petugas lainnya

2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu

mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi

3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan

yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai

gudang obat yang tidak layak

4 Pembelian pengukur suhu ruangan

3 Tahap Pengeluaran

Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian

obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan

digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan

digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan

Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah

1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang

Puskesmas

2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat

3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa

Solusi untuk permasalahan tersebut adalah

1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus

mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri

35

2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya

pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli

dan alat resusitasi)

3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga

4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai

Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan

adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan

bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian

obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama

Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang

tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan

obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es

khusus untuk obat)

Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan

pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas

memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima

obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan

lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya

oksitosin ergometrin dan lain-lain

36

  • BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
  • JUNI 2012
Page 4: Pengadaan Obat

BAB II

PEMBAHASAN

21 PENGELOLAAN OBAT

Pengelolaan obat adalah suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut aspek

perencanaan pengadaan distribusi penyimpanan dan penggunaan obat dengan

memanfaatkan sumber-sumber yang ada

Tujuan pengelolaan obat pelayanan kesehatan dasar adalah

1 Tersedianya obat dengan jumlah dan jenis cukup

2 Distribusi obat merata

3 Khasiat dan mutu terjamin

4 Kesalahan dan penyalahgunaan obat dapat dihindari

5 Mandiri bidang obat

Dalam tingkat kabupaten kota pengelolaan obat bermanfaat agar dana yang

tersedia dapat digunakan dengan sebaik-baiknya dan berkesinambungan guna

memenuhi kepentingan masyarakat yang berobat ke Puskesmas

Tujuan Pengelolaan Obat pada tingkat Puskesmas adalah

1 Terlaksananya peresepan yang rasional

2 Pengembangan dan peningkatan pelayanan obat untuk menjamin

a Penyerahan obat benar

b Dosis dan jumlah obat tepat

c Wadah menjamin mutu

3

d Informasi kepada pasien jelas

Ruang lingkup pengelolaan obat secara keseluruhan mencakup beberapa hal

seperti yang terlihat pada gambar 1

Gambar 1 Ruang lingkup pengelolaan obat

Pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan di Puskesmas bertujuan

menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan yang efisien

efektif dan rasional Ruang lingkup pengelolaan obat secara keseluruhan mencakup

1 Perencanaan

2 Permintaan

3 Penerimaan

4 Penyimpanan

5 Distribusi

6 Pelayanan

7 Pengendalian Penggunaan

8 Pencatatan dan Pelaporan

4

A PERENCANAAN

Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan

kesehatan untuk menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan

puskesmas

Tujuan perencanaan adalah untuk mendapatkan

1 Perkiraan jenis dan jumlah obat dan perbekalan kesehatan yang mendekati

kebutuhan

2 Meningkatkan penggunaan obat secara rasional

3 Meningkatkan efisiensi penggunaan obat

Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan

kesehatan untuk menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan

Puskesmas Perencanaan kebutuhan obat untuk Puskesmas setiap periode

dilaksanakan oleh Pengelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Puskesmas

Data mutasi obat yang dihasilkan oleh Puskesmas merupakan salah satu faktor

utama dalam mempertimbangkan perencanaan kebutuhan obat tahunan Oleh karena

itu data ini sangat penting untuk perencanaan kebutuhan obat di Puskesmas

Ketepatan dan kebenaran data di Puskesmas akan berpengaruh terhadap ketersediaan

obat dan perbekalan kesehatan secara keseluruhan di KabupatenKota

Dalam proses perencanaan kebutuhan obat pertahun Puskesmas diminta

menyediakan data pemakaian obat dengan mengunakan Laporan Pemakaian dan

Lembar Permintaan Obat (LPLPO) Selanjutnya Instalasi Farmasi KabupatenKota

5

yang akan melakukan kompilasi dan analisa terhadap kebutuhan obat Puskesmas di

wilayah kerjanya

B PERMINTAAN OBAT

Tujuan permintaan obat adalah memenuhi kebutuhan obat di masing-masing

unit pelayanan kesehatan sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah kerjanya

Sumber penyediaan obat di Puskemas adalah berasal dari Dinas Kesehatan

KabupatenKota Obat yang diperkenankan untuk disediakan di Puskesmas adalah

obat Esensial yang jenis dan itemnya ditentukan setiap tahun oleh Menteri Kesehatan

dengan merujuk kepada Daftar Obat Esensial Nasional Selain itu sesuai dengan

kesepakatan global maupun Keputusan Menteri Kesehatan No 085 tahun 1989

tentang Kewajiban menuliskan Resep dan atau menggunkan Obat Generik di

Pelayanan Kesehatan milik Pemerintah maka hanya obat generik saja yang

diperkenankan tersedia di Puskesmas Adapun beberapa dasar pertimbangan dari

Kepmenkes tersebut adalah

1 Obat generik sudah menjadi kesepakatan global untuk digunakan di seluruh

dunia bagi pelayan kesehatan publik

2 Obat generik mempunyai mutu efikasi yang memenuhi standar pengobatan

3 Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan publik bagi masyarakat

4 Menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan publik

5 Meningkatkan efektifitas dan efisensi alokasi dana obat di pelayanan kesehatan

publik

6

Berdasarkan UU No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan dan PP No 72 tahun

1999 tentang Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diiperkenankan

untuk melakukan penyediaan obat adalah tenaga Apoteker Untuk itu Puskesmas

tidak diperkenankan melakukan pengadaan obat secara sendiri-sendiri

Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di masing-masing

Puskesmas diajukan oleh Kepala Puskesmas kepada Kepala Dinas Kesehatan

KabupatenKota dengan menggunakan format LPLPO sedangkan permintaan dari

sub unit ke kepala puskesmas dilakukan secara periodik menggunakan LPLPO Sub

unit Berdasarkan pertimbangan efisiensi dan ketepatan waktu penyerahan obat

kepada Puskesmas Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota dapat menyusun

petunjuk lebih lanjut mengenai alur permintaan dan penyerahan obat secara langsung

dari Instalasi Farmasi KabupatenKota ke Puskesmas

1 Kegiatan

a Permintaan rutin

Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas Kesehatan

KabupatenKota untuk masing-masing Puskesmas

b Permintaan khusus

Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila

- kebutuhan meningkat

- menghindari kekosongan

- penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) obat rusak dan kadaluwarsa

2 Menentukan jumlah permintaan obat

7

Data yang diperlukan adalah

1 Data pemakaian obat periode sebelumnya

2 Jumlah kunjungan resep

3 Data penyakit

4 Frekuensi distribusi obat oleh Instalasi Farmasi KabupatenKota

Sumber data untuk memperoleh data yang diperlukan adalah

- LPLPO

- LB1 (Data Kesakitan)

3 Cara menghitung Kebutuhan obat

Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan pemakaian

pada periode sebelumnya

SO = SK + WK + WT + SP

Kebutuhan = SO - SS

Keterangan

SO = Stok optimum

SK = Stok Kerja (Stok pada periode berjalan)

WK = Waktu kekosongan obat

WT = Waktu tunggu ( Lead Time )

SP = Stok penyangga

SS = Sisa Stok

C PENERIMAAN OBAT

8

Penerimaan adalah suatu kegiatan dalam menerima obat-obatan yang

diserahkan dari unit pengelola yang lebih tinggi kepada unit pengelola di bawahnya

Tujuannya adalah agar obat yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan

permintaan yang diajukan oleh Puskesmas

Setiap penyerahan obat oleh Instalasi Farmasi KabupatenKota kepada

Puskesmas dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari Kepala Dinas Kesehatan

KabupatenKota atau pejabat yang diberi wewenang untuk itu

Semua petugas yang terlibat dalam kegiatan pengelolaan obat bertanggung

jawab atas ketertiban penyimpanan pemindahan pemeliharaan dan penggunaan obat

berikut kelengkapan catatan yang menyertainya

Pelaksanaan fungsi pengendalian distribusi obat kepada Puskesmas Pembantu

dan sub unit kesehatan lainnya merupakan tanggung jawab Kepala Puskesmas induk

Petugas penerimaan obat wajib melakukan pengecekan terhadap obat-obat yang

diserahkan mencakup jumlah kemasanpeti jenis dan jumlah obat bentuk obat

sesuai dengan isi dokumen (LPLPO) dan ditanda tangani oleh petugas

penerimadiketahui Kepala Puskesmas Bila tidak memenuhi syarat petugas penerima

dapat mengajukan keberatan

Jika terdapat kekurangan penerima obat wajib menuliskan jenis yang kurang

(rusak jumlah kurang dan lain - lain) Setiap penambahan obat-obatan dicatat dan

dibukukan pada buku penerimaan obat dan kartu stok

D PENYIMPANAN OBAT

9

Penyimpanan adalah kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan yang

diterima agar aman (tidak hilang) terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan

mutunya tetap terjamin Tujuan penyimpanan adalah agar obat yang tersedia di Unit

pelayanan kesehatan mutunya dapat dipertahankan

Untuk menjaga mutu obat maka perlu diperhatikan faktor-faktor seperti

kelembaban sinar Matahari temperaturpanas kerusakan fisik kontaminasi bakteri

dan pengotoran

Persyaratan gudang penyimpanan obat adalah sebagai berikut

1 Cukup luas minimal 3 x 4 m2

2 Ruangan kering tidak lembab

3 Ada ventilasi agar ada aliran udara dan tidak lembabpanas

4 Perlu cahaya yang cukup namun jendela harus mempunyai pelindung untuk

menhindari adanya cahaya langsung dan berteralis

5 Lantai dibuat dari tegelsemen yang tidak memungkinkan bertumpuknya debu

dan kotoran lain Bila perlu diberi alas papan (palet)

6 Dinding dibuat licin

7 Hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang tajam

8 Gudang digunakan khusus untuk penyimpanan obat

9 Mempunyai pintu yang dilengkapi kunci ganda

10 Tersedialaci khusus untuk narkotika dan psikotropika yang terkunci

10

Bila Ruang penyimpanan kecil maka dapat digunakan sistem dua rak Obat

dibagi menjadi dua bagian Obat yang siap dipakai diletakkan di bagian rak A

sedangkan sisanya di bagian rak B

Untuk pengaturan penyimpanan obat yang harus diperhatikan adalah sebagai

berikut

1 Obat disusun secara alfabetis

2 Obat dirotasi dengan system FIFO dan FEFO

3 Obat disimpan pada rak

4 Obat yang disimpan pada lantai harus diletakkan diatas palet

5 Tumpukan dus sebaiknya sesuai dengan petunjuk

6 Cairan dipisahkan dari padatan

7 Sera vaksin dan supositoria disimpan dalam lemari pendingin

E DISTRIBUSI OBAT

Penyalurandistribusi adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara

merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan kesehatan

antara lain

a Sub unit pelayanan kesehatan di lingkungan Puskesmas (kamar obat

laboratorium)

b Puskesmas Pembantu

c Puskesmas Keliling

d Posyandu

11

e Polindes

Tujuan distribusi adalah untuk memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan

kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan jenis mutu jumlah dan tepat

waktu

Kegiatan dari distribusi adalah

1 Menentukan frekuensi distribusi

Dalam menentukan frekuensi distribusi perlu dipertimbangkan

ajarak sub unit pelayanan

b biaya distribusi yang tersedia

2 Menentukan jumlah dan jenis obat yang diberikan

Dalam menentukan jumlah obat perlu dipertimbangkan

a pemakaian rata-rata per jenis obat

b sisa stok

c pola penyakit

d jumlah kunjungan di masing-masing sub unit pelayanan kesehatan

3 Melaksanakan penyerahan obat

Penyerahan obat dapat dilakukan dengan cara

a gudang obat menyerahkanmengirimkan obat dan diterima di unit pelayanan

b penyerahan di gudang Puskesmas diambil sendiri oleh sub unit- sub unit

pelayanan Obat diserahkan bersama-sama dengan formulir LPLPO dan

lembar pertama disimpan sebagai tanda bukti penerimaan obat

12

F PENGENDALIAN

Tujuan pengendalian agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit

pelayanan kesehatan dasar

Pengendalian obat terdiri dari

1 Pengendalian persediaan

2 Pengendalian penggunaan

3 Penanganan obat hilang

Pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya

sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan

sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangankekosongan obat di unit pelayanan

kesehatan dasar

Kegiatan Pengendalian adalah

1 Memperkirakanmenghitung pemakaian rata-rata periode tertentu di Puskesmas

dan seluruh unit pelayanan Jumlah stok ini disebut stok kerja

2 Menentukan

- Stok optimum adalah jumlah stok obat yang diserahkan kepada unit pelayanan

agar tidak mengalami kekurangankekosongan

- stok pengaman adalah jumlah stok yang disediakan untuk mencegah terjadinya

sesuatu hal yang tidak terduga misalnya karena keterlambatan pengiriman dari

Instalasi Farmasi Kabupaten Kota

3 Menentukan waktu tunggu (leadtime) yaitu waktu yang diperlukan dari mulai

pemesanan sampai obat diterima

13

G PELAYANAN OBAT

Pelayanan obat adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non

teknis yang harus dikerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan

obat kepada pasien Tujuan pelayanan obat agar pasien mendapat obat sesuai dengan

resep dokter dan mendapat informasi bagaimana menggunakannya

Semua resep yang telah dilayani oleh Puskesmas harus dipelihara dan

disimpan minimal 2 ( dua ) tahun dan pada setiap resep harus diberi tanda

- ldquoUmumrdquo untuk resep umum

- ldquoAskesrdquo untuk resep yang diterima oleh peserta asuransi kesehatan

- ldquoGratisrdquo untuk resep yang diberikan kepada pasien yang di bebaskan dari

pembiayaan restribusi

Untuk menjamin keberlangsungan pelayanan obat dan kepentingan pasien

maka obat yang ada di puskesmas tidak dibeda-bedakan lagi sumber anggarannya

Semua obat yang ada dipuskesmas pada dasarnya dapat digunakan melayani semua

pasien yang datang ke Puskesmas

Kegiatan pelayanan obat meliputi

1 penataan ruang pelayanan obat

2 penyiapan obat

3 penyerahan obat

4 informasi obat

5 etika pelayanan

6 daftar perlengkapan peracikan obat

14

22 Tugas dan Peran Puskesmas dalam Pengelolaan Obat

Puskesmas sebagai Sub Unit Pelayanan memiliki tugas dan peran dalam

pengelolaan obat yaitu

a Menyediakan data dan informasi mutasi obat dan perbekalan kesehatan serta

kasus penyakit dengan baik dan akurat

b Setiap akhir bulan menyampaikan laporan pemakaian obat dan perbekalan

kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota setempat

c Bersama Tim Perencana Obat Terpadu membahas rencana kebutuhan Puskesmas

d Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Dinas Kesehatan

KabupatenKota sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan

e Melaporkan dan mengirim kembali semua jenis obat rusakkadaluwarsa kepada

Dinas Kesehatan KabupatenKota

f Melaporkan kejadian obat dan perbekalan kesehatan yang hilang kepada Kepala

Dinas Kesehatan KabupatenKota

23 Tugas dan Tanggung Jawab Pengelolaan Obat di Puskesmas

1 Kepala Puskesmas

a Tugas

1 Membina petugas pengelola obat

2 Menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada Kepala Dinas Kesehatan

KabupatenKota setempat

15

3 Melaporkan dan mengirimkan kembali semua obat yang rusak kadaluwarsa dan

atau obat yang tidak dibutuhkan kepada Kepala Dinkes KabupatenKota

setempat

4 Melaporkan obat hilang kepada Kepala Dinkes KabupatenKota

5 Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Kepala Dinas

Kesehatan KabupatenKota setempat

b Tanggung Jawab

Pengelolaan dan pencatatan pelaporan obat dan perbekalan kesehatan di

Puskesmas

2 Petugas Gudang Obat di Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan

1 Penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan

KabupatenKota

2 Pemeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kesehatan

3 Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan

4 Pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan

5 Pengendalian penggunaan persediaan

6 Pencatatan dan pelaporan

7 Menjaga mutu dan keamanan obat dan perbekalan kesehatan

8 Penyusunan persediaan obat dan perbekalan kesehatan

9 Permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke Dinas Kesehatan KabKota

10 Penyusunan laporan ke Dinkes KabupatenKota

16

3 Petugas Kamar Obat Puskesmas mempunyai tugas

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan

yang dikeluarkan maupun yang diterima oleh kamar obat Puskesmas dalam

bentuk buku catatan mutasi obat

2 Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan kesehatan

3 Menyerahkan kembali obat rusakdaluwarsa kepada petugas gudang obat

4 Menyerahkan obat sesuai resep ke pasien

5 Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada pasien

4 Petugas Kamar Suntik mempunyai tugas

a Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan

yang dikeluarkan maupun yang diterimanya

b Membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat dan perbekalan

kesehatan

c Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada petugas gudang obat

5 Petugas Lapangan Puskesmas Keliling mempunyai tugas

1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang

diperlukan kepada Kepala Puskesmas

2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan

3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangannya segera mengembalikan sisa obat

kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat

17

6 Petugas Lapangan Posyandu mempunyai tugas

1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang

diperlukan kepada Kepala Puskesmas

2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan

3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangan segera mengembalikan sisa obat

kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat

7 Petugas Obat Puskesmas Pembantu mempunyai tugas

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun

yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku

2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat

kepada Kepala Puskesmas

3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui

petugas gudang obat

8 Bidan Desa

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun

yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku

2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat

kepada Kepala Puskesmas

3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui

petugas gudang obat

18

24 Pencatatan dan Pelaporan

A Pencatatan

Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian

kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib baik obat-obatan

yang diterima disimpan didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan atau unit

pelayanan lainnya Tujuan Pencatatan dan pelaporan adalah

1 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan

2 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian

3 Sumber data untuk pembuatan laporan

Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan

obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanaan seluruh

pengelolaan obat

19

Pencatatan dimulai dari awal mula pelayanan Puskesmas Adapun alur

pelayanan di Puskesmas Liang anggang dapat dilihat pada gambar 2

Gambar 2 Alur Pelayanan di Puskesmas Liang Anggag

Sedangkan untuk alur resep obat dari apotek ke pasien adalah seperti pada gambar 3

Gambar 3 Alur resep obat dari apotek ke pasien

Loket Kartu

POLI UMUM POLI ANAK

MTBS POLI

IMUNISASI GIZI TATA

USAHA POLI KIA +

KB POLI GIGI

LABORATORIUM

KLINIK SANITASI

APOTIK

BEROBAT IMUNISASI KB GIZI KIR KESEHATA

N HAJI CATEN KIA KES GIGI

KEPERLUAN DATANG

20

Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas

adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus

tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan

baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan

obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat

Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang

1 Di gudang obat Puskesmas

1048707 Kartu stok obat

1048707 LPLPO

21

2 Di kamar obat Puskesmas

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO

3 Di Puskesmas pembantu

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

4 Di kamar suntik

1048707 LPLPO Sub unit

1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik

5 Di pelayanan kesehatanpengobatan

1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus

6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap

1048707 Catatan harian penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

7 Di kamar suntik

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

8 Di Puskesmas keliling

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

9 Di Posyandu Polindes Bidan desa

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

B Penyelenggaraan pencatatan

22

a Di gudang Puskesmas

1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu

Stok

2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan

(a) Kartu Stok Obat

(b) Catatan harian penggunaan obat

Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan

ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota

b Di kamar obat

1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku

catatan pemakaian obat harian

2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan

catatan pemakaian harian dan sisa stok

c Di kamar suntik

Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian

obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk

permintaan tambahan obat

d Di Puskesmas keliling

Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat

darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat

23

C Alur pelaporan

Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas

Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni

a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi

KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani

disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi

Farmasi KabupatenKota

b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas

D Periode Pelaporan

Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas

yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu

juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan

24

BAB III

PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program

dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan

keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur

organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut

STRUKTUR ORGANISASI APOTIK

PUSKESMAS LIANG ANGGANG

Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang

KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas

Liang Anggang

Unit Penunjang

ApotikErwin Fauzana SFarm Apt

25

PELAYANAN OBAT PUSKESMAS

POLI UMUM

LABORATORIUM

POLI MTBSPOLI GIZI

POLI GIGIUGD

KIA KBIMUNISASILABORATORIUM

APOTIK

Pasien Pulang

PasienDatang

Loket

Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien

Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui

diagram berikut

Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang

Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai

berikut

26

1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter

berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan

imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek

2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan

identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan

melakukan konsultasi terhadap pemberi resep

3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi

berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar

4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang

telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan

penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien

27

Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru

Kepala PuskesmasLiang Anggang

Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin

Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang

Apotik PoliUmum

PoliGigi

ImunissPyandu

PUSTU

UGDKIAKB

LAB

Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat

dijelaskan melalui diagram berikut

Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang

1 Tahap Pemesanan

Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana

mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah

dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis

KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT

= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI

28

pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas

puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang

ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan

Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola

gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan

Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

adalah pada tabel 1

Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Jenis Penyakit Jumlah

1Infeksi akut lain pada saluran

pernafasan bagian atas1863

2 Gastritis 1409

3 Commond cold 982

4 Hipertensi stage 1 941

5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901

6 Dermatitis nonspesifik 820

7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan

jaringan pengikat689

8 Pusing 513

9 Konjungtivitis 476

10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467

Jumlah 9061

29

Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis

Commond coldHipertensi stage 1

Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik

Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing

KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik

18631409

982941

901820

689513

476467

Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011

Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011

Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang

Anggang dapat dilihat di tabel 2

Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Nama Obat Jumlah

1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822

2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159

3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366

4 Amoksisilin 500 Mg 7325

5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924

6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874

7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716

8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214

9 Vitamin B12 Tablet 5211

10 Ranitidin 150 Mg 5012

Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang

sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang

30

Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah

yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya

1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga

Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat

2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau

sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3

Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan

Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan

1 Cimetidin

2 Gentamicin T

3 Reserpin

4 Ergotamin

5 Extra Belladona

6 Neo Diatab

Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin

namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan

obat dengan manfaat serupa

3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai

setelah permintaan dilakukan

31

4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat

puskesmas

5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired

Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu

1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya

juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin

B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan

2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta

baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro

aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah

kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak

terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi

keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih

tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas

habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya

3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan

Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya

2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan

32

Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang

obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas

disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi

petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan

peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya

Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah

1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat

2 Adanya resep yang tidak tercatat

3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer

4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang

penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan

yang kurang memadai

5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan

33

Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang

Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah

34

1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada

petugas lainnya

2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu

mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi

3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan

yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai

gudang obat yang tidak layak

4 Pembelian pengukur suhu ruangan

3 Tahap Pengeluaran

Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian

obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan

digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan

digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan

Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah

1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang

Puskesmas

2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat

3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa

Solusi untuk permasalahan tersebut adalah

1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus

mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri

35

2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya

pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli

dan alat resusitasi)

3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga

4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai

Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan

adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan

bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian

obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama

Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang

tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan

obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es

khusus untuk obat)

Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan

pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas

memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima

obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan

lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya

oksitosin ergometrin dan lain-lain

36

  • BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
  • JUNI 2012
Page 5: Pengadaan Obat

d Informasi kepada pasien jelas

Ruang lingkup pengelolaan obat secara keseluruhan mencakup beberapa hal

seperti yang terlihat pada gambar 1

Gambar 1 Ruang lingkup pengelolaan obat

Pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan di Puskesmas bertujuan

menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan yang efisien

efektif dan rasional Ruang lingkup pengelolaan obat secara keseluruhan mencakup

1 Perencanaan

2 Permintaan

3 Penerimaan

4 Penyimpanan

5 Distribusi

6 Pelayanan

7 Pengendalian Penggunaan

8 Pencatatan dan Pelaporan

4

A PERENCANAAN

Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan

kesehatan untuk menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan

puskesmas

Tujuan perencanaan adalah untuk mendapatkan

1 Perkiraan jenis dan jumlah obat dan perbekalan kesehatan yang mendekati

kebutuhan

2 Meningkatkan penggunaan obat secara rasional

3 Meningkatkan efisiensi penggunaan obat

Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan

kesehatan untuk menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan

Puskesmas Perencanaan kebutuhan obat untuk Puskesmas setiap periode

dilaksanakan oleh Pengelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Puskesmas

Data mutasi obat yang dihasilkan oleh Puskesmas merupakan salah satu faktor

utama dalam mempertimbangkan perencanaan kebutuhan obat tahunan Oleh karena

itu data ini sangat penting untuk perencanaan kebutuhan obat di Puskesmas

Ketepatan dan kebenaran data di Puskesmas akan berpengaruh terhadap ketersediaan

obat dan perbekalan kesehatan secara keseluruhan di KabupatenKota

Dalam proses perencanaan kebutuhan obat pertahun Puskesmas diminta

menyediakan data pemakaian obat dengan mengunakan Laporan Pemakaian dan

Lembar Permintaan Obat (LPLPO) Selanjutnya Instalasi Farmasi KabupatenKota

5

yang akan melakukan kompilasi dan analisa terhadap kebutuhan obat Puskesmas di

wilayah kerjanya

B PERMINTAAN OBAT

Tujuan permintaan obat adalah memenuhi kebutuhan obat di masing-masing

unit pelayanan kesehatan sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah kerjanya

Sumber penyediaan obat di Puskemas adalah berasal dari Dinas Kesehatan

KabupatenKota Obat yang diperkenankan untuk disediakan di Puskesmas adalah

obat Esensial yang jenis dan itemnya ditentukan setiap tahun oleh Menteri Kesehatan

dengan merujuk kepada Daftar Obat Esensial Nasional Selain itu sesuai dengan

kesepakatan global maupun Keputusan Menteri Kesehatan No 085 tahun 1989

tentang Kewajiban menuliskan Resep dan atau menggunkan Obat Generik di

Pelayanan Kesehatan milik Pemerintah maka hanya obat generik saja yang

diperkenankan tersedia di Puskesmas Adapun beberapa dasar pertimbangan dari

Kepmenkes tersebut adalah

1 Obat generik sudah menjadi kesepakatan global untuk digunakan di seluruh

dunia bagi pelayan kesehatan publik

2 Obat generik mempunyai mutu efikasi yang memenuhi standar pengobatan

3 Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan publik bagi masyarakat

4 Menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan publik

5 Meningkatkan efektifitas dan efisensi alokasi dana obat di pelayanan kesehatan

publik

6

Berdasarkan UU No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan dan PP No 72 tahun

1999 tentang Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diiperkenankan

untuk melakukan penyediaan obat adalah tenaga Apoteker Untuk itu Puskesmas

tidak diperkenankan melakukan pengadaan obat secara sendiri-sendiri

Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di masing-masing

Puskesmas diajukan oleh Kepala Puskesmas kepada Kepala Dinas Kesehatan

KabupatenKota dengan menggunakan format LPLPO sedangkan permintaan dari

sub unit ke kepala puskesmas dilakukan secara periodik menggunakan LPLPO Sub

unit Berdasarkan pertimbangan efisiensi dan ketepatan waktu penyerahan obat

kepada Puskesmas Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota dapat menyusun

petunjuk lebih lanjut mengenai alur permintaan dan penyerahan obat secara langsung

dari Instalasi Farmasi KabupatenKota ke Puskesmas

1 Kegiatan

a Permintaan rutin

Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas Kesehatan

KabupatenKota untuk masing-masing Puskesmas

b Permintaan khusus

Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila

- kebutuhan meningkat

- menghindari kekosongan

- penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) obat rusak dan kadaluwarsa

2 Menentukan jumlah permintaan obat

7

Data yang diperlukan adalah

1 Data pemakaian obat periode sebelumnya

2 Jumlah kunjungan resep

3 Data penyakit

4 Frekuensi distribusi obat oleh Instalasi Farmasi KabupatenKota

Sumber data untuk memperoleh data yang diperlukan adalah

- LPLPO

- LB1 (Data Kesakitan)

3 Cara menghitung Kebutuhan obat

Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan pemakaian

pada periode sebelumnya

SO = SK + WK + WT + SP

Kebutuhan = SO - SS

Keterangan

SO = Stok optimum

SK = Stok Kerja (Stok pada periode berjalan)

WK = Waktu kekosongan obat

WT = Waktu tunggu ( Lead Time )

SP = Stok penyangga

SS = Sisa Stok

C PENERIMAAN OBAT

8

Penerimaan adalah suatu kegiatan dalam menerima obat-obatan yang

diserahkan dari unit pengelola yang lebih tinggi kepada unit pengelola di bawahnya

Tujuannya adalah agar obat yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan

permintaan yang diajukan oleh Puskesmas

Setiap penyerahan obat oleh Instalasi Farmasi KabupatenKota kepada

Puskesmas dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari Kepala Dinas Kesehatan

KabupatenKota atau pejabat yang diberi wewenang untuk itu

Semua petugas yang terlibat dalam kegiatan pengelolaan obat bertanggung

jawab atas ketertiban penyimpanan pemindahan pemeliharaan dan penggunaan obat

berikut kelengkapan catatan yang menyertainya

Pelaksanaan fungsi pengendalian distribusi obat kepada Puskesmas Pembantu

dan sub unit kesehatan lainnya merupakan tanggung jawab Kepala Puskesmas induk

Petugas penerimaan obat wajib melakukan pengecekan terhadap obat-obat yang

diserahkan mencakup jumlah kemasanpeti jenis dan jumlah obat bentuk obat

sesuai dengan isi dokumen (LPLPO) dan ditanda tangani oleh petugas

penerimadiketahui Kepala Puskesmas Bila tidak memenuhi syarat petugas penerima

dapat mengajukan keberatan

Jika terdapat kekurangan penerima obat wajib menuliskan jenis yang kurang

(rusak jumlah kurang dan lain - lain) Setiap penambahan obat-obatan dicatat dan

dibukukan pada buku penerimaan obat dan kartu stok

D PENYIMPANAN OBAT

9

Penyimpanan adalah kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan yang

diterima agar aman (tidak hilang) terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan

mutunya tetap terjamin Tujuan penyimpanan adalah agar obat yang tersedia di Unit

pelayanan kesehatan mutunya dapat dipertahankan

Untuk menjaga mutu obat maka perlu diperhatikan faktor-faktor seperti

kelembaban sinar Matahari temperaturpanas kerusakan fisik kontaminasi bakteri

dan pengotoran

Persyaratan gudang penyimpanan obat adalah sebagai berikut

1 Cukup luas minimal 3 x 4 m2

2 Ruangan kering tidak lembab

3 Ada ventilasi agar ada aliran udara dan tidak lembabpanas

4 Perlu cahaya yang cukup namun jendela harus mempunyai pelindung untuk

menhindari adanya cahaya langsung dan berteralis

5 Lantai dibuat dari tegelsemen yang tidak memungkinkan bertumpuknya debu

dan kotoran lain Bila perlu diberi alas papan (palet)

6 Dinding dibuat licin

7 Hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang tajam

8 Gudang digunakan khusus untuk penyimpanan obat

9 Mempunyai pintu yang dilengkapi kunci ganda

10 Tersedialaci khusus untuk narkotika dan psikotropika yang terkunci

10

Bila Ruang penyimpanan kecil maka dapat digunakan sistem dua rak Obat

dibagi menjadi dua bagian Obat yang siap dipakai diletakkan di bagian rak A

sedangkan sisanya di bagian rak B

Untuk pengaturan penyimpanan obat yang harus diperhatikan adalah sebagai

berikut

1 Obat disusun secara alfabetis

2 Obat dirotasi dengan system FIFO dan FEFO

3 Obat disimpan pada rak

4 Obat yang disimpan pada lantai harus diletakkan diatas palet

5 Tumpukan dus sebaiknya sesuai dengan petunjuk

6 Cairan dipisahkan dari padatan

7 Sera vaksin dan supositoria disimpan dalam lemari pendingin

E DISTRIBUSI OBAT

Penyalurandistribusi adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara

merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan kesehatan

antara lain

a Sub unit pelayanan kesehatan di lingkungan Puskesmas (kamar obat

laboratorium)

b Puskesmas Pembantu

c Puskesmas Keliling

d Posyandu

11

e Polindes

Tujuan distribusi adalah untuk memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan

kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan jenis mutu jumlah dan tepat

waktu

Kegiatan dari distribusi adalah

1 Menentukan frekuensi distribusi

Dalam menentukan frekuensi distribusi perlu dipertimbangkan

ajarak sub unit pelayanan

b biaya distribusi yang tersedia

2 Menentukan jumlah dan jenis obat yang diberikan

Dalam menentukan jumlah obat perlu dipertimbangkan

a pemakaian rata-rata per jenis obat

b sisa stok

c pola penyakit

d jumlah kunjungan di masing-masing sub unit pelayanan kesehatan

3 Melaksanakan penyerahan obat

Penyerahan obat dapat dilakukan dengan cara

a gudang obat menyerahkanmengirimkan obat dan diterima di unit pelayanan

b penyerahan di gudang Puskesmas diambil sendiri oleh sub unit- sub unit

pelayanan Obat diserahkan bersama-sama dengan formulir LPLPO dan

lembar pertama disimpan sebagai tanda bukti penerimaan obat

12

F PENGENDALIAN

Tujuan pengendalian agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit

pelayanan kesehatan dasar

Pengendalian obat terdiri dari

1 Pengendalian persediaan

2 Pengendalian penggunaan

3 Penanganan obat hilang

Pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya

sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan

sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangankekosongan obat di unit pelayanan

kesehatan dasar

Kegiatan Pengendalian adalah

1 Memperkirakanmenghitung pemakaian rata-rata periode tertentu di Puskesmas

dan seluruh unit pelayanan Jumlah stok ini disebut stok kerja

2 Menentukan

- Stok optimum adalah jumlah stok obat yang diserahkan kepada unit pelayanan

agar tidak mengalami kekurangankekosongan

- stok pengaman adalah jumlah stok yang disediakan untuk mencegah terjadinya

sesuatu hal yang tidak terduga misalnya karena keterlambatan pengiriman dari

Instalasi Farmasi Kabupaten Kota

3 Menentukan waktu tunggu (leadtime) yaitu waktu yang diperlukan dari mulai

pemesanan sampai obat diterima

13

G PELAYANAN OBAT

Pelayanan obat adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non

teknis yang harus dikerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan

obat kepada pasien Tujuan pelayanan obat agar pasien mendapat obat sesuai dengan

resep dokter dan mendapat informasi bagaimana menggunakannya

Semua resep yang telah dilayani oleh Puskesmas harus dipelihara dan

disimpan minimal 2 ( dua ) tahun dan pada setiap resep harus diberi tanda

- ldquoUmumrdquo untuk resep umum

- ldquoAskesrdquo untuk resep yang diterima oleh peserta asuransi kesehatan

- ldquoGratisrdquo untuk resep yang diberikan kepada pasien yang di bebaskan dari

pembiayaan restribusi

Untuk menjamin keberlangsungan pelayanan obat dan kepentingan pasien

maka obat yang ada di puskesmas tidak dibeda-bedakan lagi sumber anggarannya

Semua obat yang ada dipuskesmas pada dasarnya dapat digunakan melayani semua

pasien yang datang ke Puskesmas

Kegiatan pelayanan obat meliputi

1 penataan ruang pelayanan obat

2 penyiapan obat

3 penyerahan obat

4 informasi obat

5 etika pelayanan

6 daftar perlengkapan peracikan obat

14

22 Tugas dan Peran Puskesmas dalam Pengelolaan Obat

Puskesmas sebagai Sub Unit Pelayanan memiliki tugas dan peran dalam

pengelolaan obat yaitu

a Menyediakan data dan informasi mutasi obat dan perbekalan kesehatan serta

kasus penyakit dengan baik dan akurat

b Setiap akhir bulan menyampaikan laporan pemakaian obat dan perbekalan

kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota setempat

c Bersama Tim Perencana Obat Terpadu membahas rencana kebutuhan Puskesmas

d Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Dinas Kesehatan

KabupatenKota sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan

e Melaporkan dan mengirim kembali semua jenis obat rusakkadaluwarsa kepada

Dinas Kesehatan KabupatenKota

f Melaporkan kejadian obat dan perbekalan kesehatan yang hilang kepada Kepala

Dinas Kesehatan KabupatenKota

23 Tugas dan Tanggung Jawab Pengelolaan Obat di Puskesmas

1 Kepala Puskesmas

a Tugas

1 Membina petugas pengelola obat

2 Menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada Kepala Dinas Kesehatan

KabupatenKota setempat

15

3 Melaporkan dan mengirimkan kembali semua obat yang rusak kadaluwarsa dan

atau obat yang tidak dibutuhkan kepada Kepala Dinkes KabupatenKota

setempat

4 Melaporkan obat hilang kepada Kepala Dinkes KabupatenKota

5 Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Kepala Dinas

Kesehatan KabupatenKota setempat

b Tanggung Jawab

Pengelolaan dan pencatatan pelaporan obat dan perbekalan kesehatan di

Puskesmas

2 Petugas Gudang Obat di Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan

1 Penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan

KabupatenKota

2 Pemeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kesehatan

3 Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan

4 Pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan

5 Pengendalian penggunaan persediaan

6 Pencatatan dan pelaporan

7 Menjaga mutu dan keamanan obat dan perbekalan kesehatan

8 Penyusunan persediaan obat dan perbekalan kesehatan

9 Permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke Dinas Kesehatan KabKota

10 Penyusunan laporan ke Dinkes KabupatenKota

16

3 Petugas Kamar Obat Puskesmas mempunyai tugas

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan

yang dikeluarkan maupun yang diterima oleh kamar obat Puskesmas dalam

bentuk buku catatan mutasi obat

2 Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan kesehatan

3 Menyerahkan kembali obat rusakdaluwarsa kepada petugas gudang obat

4 Menyerahkan obat sesuai resep ke pasien

5 Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada pasien

4 Petugas Kamar Suntik mempunyai tugas

a Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan

yang dikeluarkan maupun yang diterimanya

b Membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat dan perbekalan

kesehatan

c Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada petugas gudang obat

5 Petugas Lapangan Puskesmas Keliling mempunyai tugas

1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang

diperlukan kepada Kepala Puskesmas

2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan

3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangannya segera mengembalikan sisa obat

kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat

17

6 Petugas Lapangan Posyandu mempunyai tugas

1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang

diperlukan kepada Kepala Puskesmas

2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan

3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangan segera mengembalikan sisa obat

kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat

7 Petugas Obat Puskesmas Pembantu mempunyai tugas

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun

yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku

2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat

kepada Kepala Puskesmas

3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui

petugas gudang obat

8 Bidan Desa

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun

yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku

2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat

kepada Kepala Puskesmas

3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui

petugas gudang obat

18

24 Pencatatan dan Pelaporan

A Pencatatan

Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian

kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib baik obat-obatan

yang diterima disimpan didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan atau unit

pelayanan lainnya Tujuan Pencatatan dan pelaporan adalah

1 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan

2 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian

3 Sumber data untuk pembuatan laporan

Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan

obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanaan seluruh

pengelolaan obat

19

Pencatatan dimulai dari awal mula pelayanan Puskesmas Adapun alur

pelayanan di Puskesmas Liang anggang dapat dilihat pada gambar 2

Gambar 2 Alur Pelayanan di Puskesmas Liang Anggag

Sedangkan untuk alur resep obat dari apotek ke pasien adalah seperti pada gambar 3

Gambar 3 Alur resep obat dari apotek ke pasien

Loket Kartu

POLI UMUM POLI ANAK

MTBS POLI

IMUNISASI GIZI TATA

USAHA POLI KIA +

KB POLI GIGI

LABORATORIUM

KLINIK SANITASI

APOTIK

BEROBAT IMUNISASI KB GIZI KIR KESEHATA

N HAJI CATEN KIA KES GIGI

KEPERLUAN DATANG

20

Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas

adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus

tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan

baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan

obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat

Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang

1 Di gudang obat Puskesmas

1048707 Kartu stok obat

1048707 LPLPO

21

2 Di kamar obat Puskesmas

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO

3 Di Puskesmas pembantu

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

4 Di kamar suntik

1048707 LPLPO Sub unit

1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik

5 Di pelayanan kesehatanpengobatan

1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus

6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap

1048707 Catatan harian penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

7 Di kamar suntik

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

8 Di Puskesmas keliling

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

9 Di Posyandu Polindes Bidan desa

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

B Penyelenggaraan pencatatan

22

a Di gudang Puskesmas

1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu

Stok

2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan

(a) Kartu Stok Obat

(b) Catatan harian penggunaan obat

Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan

ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota

b Di kamar obat

1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku

catatan pemakaian obat harian

2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan

catatan pemakaian harian dan sisa stok

c Di kamar suntik

Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian

obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk

permintaan tambahan obat

d Di Puskesmas keliling

Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat

darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat

23

C Alur pelaporan

Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas

Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni

a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi

KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani

disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi

Farmasi KabupatenKota

b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas

D Periode Pelaporan

Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas

yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu

juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan

24

BAB III

PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program

dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan

keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur

organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut

STRUKTUR ORGANISASI APOTIK

PUSKESMAS LIANG ANGGANG

Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang

KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas

Liang Anggang

Unit Penunjang

ApotikErwin Fauzana SFarm Apt

25

PELAYANAN OBAT PUSKESMAS

POLI UMUM

LABORATORIUM

POLI MTBSPOLI GIZI

POLI GIGIUGD

KIA KBIMUNISASILABORATORIUM

APOTIK

Pasien Pulang

PasienDatang

Loket

Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien

Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui

diagram berikut

Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang

Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai

berikut

26

1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter

berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan

imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek

2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan

identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan

melakukan konsultasi terhadap pemberi resep

3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi

berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar

4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang

telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan

penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien

27

Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru

Kepala PuskesmasLiang Anggang

Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin

Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang

Apotik PoliUmum

PoliGigi

ImunissPyandu

PUSTU

UGDKIAKB

LAB

Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat

dijelaskan melalui diagram berikut

Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang

1 Tahap Pemesanan

Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana

mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah

dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis

KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT

= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI

28

pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas

puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang

ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan

Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola

gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan

Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

adalah pada tabel 1

Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Jenis Penyakit Jumlah

1Infeksi akut lain pada saluran

pernafasan bagian atas1863

2 Gastritis 1409

3 Commond cold 982

4 Hipertensi stage 1 941

5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901

6 Dermatitis nonspesifik 820

7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan

jaringan pengikat689

8 Pusing 513

9 Konjungtivitis 476

10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467

Jumlah 9061

29

Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis

Commond coldHipertensi stage 1

Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik

Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing

KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik

18631409

982941

901820

689513

476467

Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011

Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011

Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang

Anggang dapat dilihat di tabel 2

Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Nama Obat Jumlah

1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822

2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159

3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366

4 Amoksisilin 500 Mg 7325

5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924

6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874

7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716

8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214

9 Vitamin B12 Tablet 5211

10 Ranitidin 150 Mg 5012

Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang

sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang

30

Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah

yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya

1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga

Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat

2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau

sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3

Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan

Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan

1 Cimetidin

2 Gentamicin T

3 Reserpin

4 Ergotamin

5 Extra Belladona

6 Neo Diatab

Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin

namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan

obat dengan manfaat serupa

3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai

setelah permintaan dilakukan

31

4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat

puskesmas

5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired

Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu

1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya

juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin

B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan

2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta

baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro

aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah

kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak

terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi

keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih

tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas

habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya

3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan

Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya

2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan

32

Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang

obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas

disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi

petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan

peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya

Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah

1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat

2 Adanya resep yang tidak tercatat

3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer

4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang

penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan

yang kurang memadai

5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan

33

Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang

Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah

34

1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada

petugas lainnya

2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu

mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi

3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan

yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai

gudang obat yang tidak layak

4 Pembelian pengukur suhu ruangan

3 Tahap Pengeluaran

Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian

obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan

digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan

digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan

Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah

1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang

Puskesmas

2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat

3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa

Solusi untuk permasalahan tersebut adalah

1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus

mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri

35

2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya

pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli

dan alat resusitasi)

3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga

4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai

Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan

adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan

bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian

obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama

Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang

tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan

obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es

khusus untuk obat)

Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan

pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas

memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima

obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan

lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya

oksitosin ergometrin dan lain-lain

36

  • BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
  • JUNI 2012
Page 6: Pengadaan Obat

A PERENCANAAN

Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan

kesehatan untuk menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan

puskesmas

Tujuan perencanaan adalah untuk mendapatkan

1 Perkiraan jenis dan jumlah obat dan perbekalan kesehatan yang mendekati

kebutuhan

2 Meningkatkan penggunaan obat secara rasional

3 Meningkatkan efisiensi penggunaan obat

Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan

kesehatan untuk menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan

Puskesmas Perencanaan kebutuhan obat untuk Puskesmas setiap periode

dilaksanakan oleh Pengelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Puskesmas

Data mutasi obat yang dihasilkan oleh Puskesmas merupakan salah satu faktor

utama dalam mempertimbangkan perencanaan kebutuhan obat tahunan Oleh karena

itu data ini sangat penting untuk perencanaan kebutuhan obat di Puskesmas

Ketepatan dan kebenaran data di Puskesmas akan berpengaruh terhadap ketersediaan

obat dan perbekalan kesehatan secara keseluruhan di KabupatenKota

Dalam proses perencanaan kebutuhan obat pertahun Puskesmas diminta

menyediakan data pemakaian obat dengan mengunakan Laporan Pemakaian dan

Lembar Permintaan Obat (LPLPO) Selanjutnya Instalasi Farmasi KabupatenKota

5

yang akan melakukan kompilasi dan analisa terhadap kebutuhan obat Puskesmas di

wilayah kerjanya

B PERMINTAAN OBAT

Tujuan permintaan obat adalah memenuhi kebutuhan obat di masing-masing

unit pelayanan kesehatan sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah kerjanya

Sumber penyediaan obat di Puskemas adalah berasal dari Dinas Kesehatan

KabupatenKota Obat yang diperkenankan untuk disediakan di Puskesmas adalah

obat Esensial yang jenis dan itemnya ditentukan setiap tahun oleh Menteri Kesehatan

dengan merujuk kepada Daftar Obat Esensial Nasional Selain itu sesuai dengan

kesepakatan global maupun Keputusan Menteri Kesehatan No 085 tahun 1989

tentang Kewajiban menuliskan Resep dan atau menggunkan Obat Generik di

Pelayanan Kesehatan milik Pemerintah maka hanya obat generik saja yang

diperkenankan tersedia di Puskesmas Adapun beberapa dasar pertimbangan dari

Kepmenkes tersebut adalah

1 Obat generik sudah menjadi kesepakatan global untuk digunakan di seluruh

dunia bagi pelayan kesehatan publik

2 Obat generik mempunyai mutu efikasi yang memenuhi standar pengobatan

3 Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan publik bagi masyarakat

4 Menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan publik

5 Meningkatkan efektifitas dan efisensi alokasi dana obat di pelayanan kesehatan

publik

6

Berdasarkan UU No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan dan PP No 72 tahun

1999 tentang Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diiperkenankan

untuk melakukan penyediaan obat adalah tenaga Apoteker Untuk itu Puskesmas

tidak diperkenankan melakukan pengadaan obat secara sendiri-sendiri

Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di masing-masing

Puskesmas diajukan oleh Kepala Puskesmas kepada Kepala Dinas Kesehatan

KabupatenKota dengan menggunakan format LPLPO sedangkan permintaan dari

sub unit ke kepala puskesmas dilakukan secara periodik menggunakan LPLPO Sub

unit Berdasarkan pertimbangan efisiensi dan ketepatan waktu penyerahan obat

kepada Puskesmas Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota dapat menyusun

petunjuk lebih lanjut mengenai alur permintaan dan penyerahan obat secara langsung

dari Instalasi Farmasi KabupatenKota ke Puskesmas

1 Kegiatan

a Permintaan rutin

Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas Kesehatan

KabupatenKota untuk masing-masing Puskesmas

b Permintaan khusus

Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila

- kebutuhan meningkat

- menghindari kekosongan

- penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) obat rusak dan kadaluwarsa

2 Menentukan jumlah permintaan obat

7

Data yang diperlukan adalah

1 Data pemakaian obat periode sebelumnya

2 Jumlah kunjungan resep

3 Data penyakit

4 Frekuensi distribusi obat oleh Instalasi Farmasi KabupatenKota

Sumber data untuk memperoleh data yang diperlukan adalah

- LPLPO

- LB1 (Data Kesakitan)

3 Cara menghitung Kebutuhan obat

Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan pemakaian

pada periode sebelumnya

SO = SK + WK + WT + SP

Kebutuhan = SO - SS

Keterangan

SO = Stok optimum

SK = Stok Kerja (Stok pada periode berjalan)

WK = Waktu kekosongan obat

WT = Waktu tunggu ( Lead Time )

SP = Stok penyangga

SS = Sisa Stok

C PENERIMAAN OBAT

8

Penerimaan adalah suatu kegiatan dalam menerima obat-obatan yang

diserahkan dari unit pengelola yang lebih tinggi kepada unit pengelola di bawahnya

Tujuannya adalah agar obat yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan

permintaan yang diajukan oleh Puskesmas

Setiap penyerahan obat oleh Instalasi Farmasi KabupatenKota kepada

Puskesmas dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari Kepala Dinas Kesehatan

KabupatenKota atau pejabat yang diberi wewenang untuk itu

Semua petugas yang terlibat dalam kegiatan pengelolaan obat bertanggung

jawab atas ketertiban penyimpanan pemindahan pemeliharaan dan penggunaan obat

berikut kelengkapan catatan yang menyertainya

Pelaksanaan fungsi pengendalian distribusi obat kepada Puskesmas Pembantu

dan sub unit kesehatan lainnya merupakan tanggung jawab Kepala Puskesmas induk

Petugas penerimaan obat wajib melakukan pengecekan terhadap obat-obat yang

diserahkan mencakup jumlah kemasanpeti jenis dan jumlah obat bentuk obat

sesuai dengan isi dokumen (LPLPO) dan ditanda tangani oleh petugas

penerimadiketahui Kepala Puskesmas Bila tidak memenuhi syarat petugas penerima

dapat mengajukan keberatan

Jika terdapat kekurangan penerima obat wajib menuliskan jenis yang kurang

(rusak jumlah kurang dan lain - lain) Setiap penambahan obat-obatan dicatat dan

dibukukan pada buku penerimaan obat dan kartu stok

D PENYIMPANAN OBAT

9

Penyimpanan adalah kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan yang

diterima agar aman (tidak hilang) terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan

mutunya tetap terjamin Tujuan penyimpanan adalah agar obat yang tersedia di Unit

pelayanan kesehatan mutunya dapat dipertahankan

Untuk menjaga mutu obat maka perlu diperhatikan faktor-faktor seperti

kelembaban sinar Matahari temperaturpanas kerusakan fisik kontaminasi bakteri

dan pengotoran

Persyaratan gudang penyimpanan obat adalah sebagai berikut

1 Cukup luas minimal 3 x 4 m2

2 Ruangan kering tidak lembab

3 Ada ventilasi agar ada aliran udara dan tidak lembabpanas

4 Perlu cahaya yang cukup namun jendela harus mempunyai pelindung untuk

menhindari adanya cahaya langsung dan berteralis

5 Lantai dibuat dari tegelsemen yang tidak memungkinkan bertumpuknya debu

dan kotoran lain Bila perlu diberi alas papan (palet)

6 Dinding dibuat licin

7 Hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang tajam

8 Gudang digunakan khusus untuk penyimpanan obat

9 Mempunyai pintu yang dilengkapi kunci ganda

10 Tersedialaci khusus untuk narkotika dan psikotropika yang terkunci

10

Bila Ruang penyimpanan kecil maka dapat digunakan sistem dua rak Obat

dibagi menjadi dua bagian Obat yang siap dipakai diletakkan di bagian rak A

sedangkan sisanya di bagian rak B

Untuk pengaturan penyimpanan obat yang harus diperhatikan adalah sebagai

berikut

1 Obat disusun secara alfabetis

2 Obat dirotasi dengan system FIFO dan FEFO

3 Obat disimpan pada rak

4 Obat yang disimpan pada lantai harus diletakkan diatas palet

5 Tumpukan dus sebaiknya sesuai dengan petunjuk

6 Cairan dipisahkan dari padatan

7 Sera vaksin dan supositoria disimpan dalam lemari pendingin

E DISTRIBUSI OBAT

Penyalurandistribusi adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara

merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan kesehatan

antara lain

a Sub unit pelayanan kesehatan di lingkungan Puskesmas (kamar obat

laboratorium)

b Puskesmas Pembantu

c Puskesmas Keliling

d Posyandu

11

e Polindes

Tujuan distribusi adalah untuk memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan

kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan jenis mutu jumlah dan tepat

waktu

Kegiatan dari distribusi adalah

1 Menentukan frekuensi distribusi

Dalam menentukan frekuensi distribusi perlu dipertimbangkan

ajarak sub unit pelayanan

b biaya distribusi yang tersedia

2 Menentukan jumlah dan jenis obat yang diberikan

Dalam menentukan jumlah obat perlu dipertimbangkan

a pemakaian rata-rata per jenis obat

b sisa stok

c pola penyakit

d jumlah kunjungan di masing-masing sub unit pelayanan kesehatan

3 Melaksanakan penyerahan obat

Penyerahan obat dapat dilakukan dengan cara

a gudang obat menyerahkanmengirimkan obat dan diterima di unit pelayanan

b penyerahan di gudang Puskesmas diambil sendiri oleh sub unit- sub unit

pelayanan Obat diserahkan bersama-sama dengan formulir LPLPO dan

lembar pertama disimpan sebagai tanda bukti penerimaan obat

12

F PENGENDALIAN

Tujuan pengendalian agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit

pelayanan kesehatan dasar

Pengendalian obat terdiri dari

1 Pengendalian persediaan

2 Pengendalian penggunaan

3 Penanganan obat hilang

Pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya

sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan

sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangankekosongan obat di unit pelayanan

kesehatan dasar

Kegiatan Pengendalian adalah

1 Memperkirakanmenghitung pemakaian rata-rata periode tertentu di Puskesmas

dan seluruh unit pelayanan Jumlah stok ini disebut stok kerja

2 Menentukan

- Stok optimum adalah jumlah stok obat yang diserahkan kepada unit pelayanan

agar tidak mengalami kekurangankekosongan

- stok pengaman adalah jumlah stok yang disediakan untuk mencegah terjadinya

sesuatu hal yang tidak terduga misalnya karena keterlambatan pengiriman dari

Instalasi Farmasi Kabupaten Kota

3 Menentukan waktu tunggu (leadtime) yaitu waktu yang diperlukan dari mulai

pemesanan sampai obat diterima

13

G PELAYANAN OBAT

Pelayanan obat adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non

teknis yang harus dikerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan

obat kepada pasien Tujuan pelayanan obat agar pasien mendapat obat sesuai dengan

resep dokter dan mendapat informasi bagaimana menggunakannya

Semua resep yang telah dilayani oleh Puskesmas harus dipelihara dan

disimpan minimal 2 ( dua ) tahun dan pada setiap resep harus diberi tanda

- ldquoUmumrdquo untuk resep umum

- ldquoAskesrdquo untuk resep yang diterima oleh peserta asuransi kesehatan

- ldquoGratisrdquo untuk resep yang diberikan kepada pasien yang di bebaskan dari

pembiayaan restribusi

Untuk menjamin keberlangsungan pelayanan obat dan kepentingan pasien

maka obat yang ada di puskesmas tidak dibeda-bedakan lagi sumber anggarannya

Semua obat yang ada dipuskesmas pada dasarnya dapat digunakan melayani semua

pasien yang datang ke Puskesmas

Kegiatan pelayanan obat meliputi

1 penataan ruang pelayanan obat

2 penyiapan obat

3 penyerahan obat

4 informasi obat

5 etika pelayanan

6 daftar perlengkapan peracikan obat

14

22 Tugas dan Peran Puskesmas dalam Pengelolaan Obat

Puskesmas sebagai Sub Unit Pelayanan memiliki tugas dan peran dalam

pengelolaan obat yaitu

a Menyediakan data dan informasi mutasi obat dan perbekalan kesehatan serta

kasus penyakit dengan baik dan akurat

b Setiap akhir bulan menyampaikan laporan pemakaian obat dan perbekalan

kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota setempat

c Bersama Tim Perencana Obat Terpadu membahas rencana kebutuhan Puskesmas

d Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Dinas Kesehatan

KabupatenKota sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan

e Melaporkan dan mengirim kembali semua jenis obat rusakkadaluwarsa kepada

Dinas Kesehatan KabupatenKota

f Melaporkan kejadian obat dan perbekalan kesehatan yang hilang kepada Kepala

Dinas Kesehatan KabupatenKota

23 Tugas dan Tanggung Jawab Pengelolaan Obat di Puskesmas

1 Kepala Puskesmas

a Tugas

1 Membina petugas pengelola obat

2 Menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada Kepala Dinas Kesehatan

KabupatenKota setempat

15

3 Melaporkan dan mengirimkan kembali semua obat yang rusak kadaluwarsa dan

atau obat yang tidak dibutuhkan kepada Kepala Dinkes KabupatenKota

setempat

4 Melaporkan obat hilang kepada Kepala Dinkes KabupatenKota

5 Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Kepala Dinas

Kesehatan KabupatenKota setempat

b Tanggung Jawab

Pengelolaan dan pencatatan pelaporan obat dan perbekalan kesehatan di

Puskesmas

2 Petugas Gudang Obat di Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan

1 Penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan

KabupatenKota

2 Pemeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kesehatan

3 Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan

4 Pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan

5 Pengendalian penggunaan persediaan

6 Pencatatan dan pelaporan

7 Menjaga mutu dan keamanan obat dan perbekalan kesehatan

8 Penyusunan persediaan obat dan perbekalan kesehatan

9 Permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke Dinas Kesehatan KabKota

10 Penyusunan laporan ke Dinkes KabupatenKota

16

3 Petugas Kamar Obat Puskesmas mempunyai tugas

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan

yang dikeluarkan maupun yang diterima oleh kamar obat Puskesmas dalam

bentuk buku catatan mutasi obat

2 Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan kesehatan

3 Menyerahkan kembali obat rusakdaluwarsa kepada petugas gudang obat

4 Menyerahkan obat sesuai resep ke pasien

5 Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada pasien

4 Petugas Kamar Suntik mempunyai tugas

a Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan

yang dikeluarkan maupun yang diterimanya

b Membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat dan perbekalan

kesehatan

c Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada petugas gudang obat

5 Petugas Lapangan Puskesmas Keliling mempunyai tugas

1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang

diperlukan kepada Kepala Puskesmas

2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan

3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangannya segera mengembalikan sisa obat

kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat

17

6 Petugas Lapangan Posyandu mempunyai tugas

1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang

diperlukan kepada Kepala Puskesmas

2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan

3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangan segera mengembalikan sisa obat

kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat

7 Petugas Obat Puskesmas Pembantu mempunyai tugas

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun

yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku

2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat

kepada Kepala Puskesmas

3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui

petugas gudang obat

8 Bidan Desa

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun

yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku

2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat

kepada Kepala Puskesmas

3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui

petugas gudang obat

18

24 Pencatatan dan Pelaporan

A Pencatatan

Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian

kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib baik obat-obatan

yang diterima disimpan didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan atau unit

pelayanan lainnya Tujuan Pencatatan dan pelaporan adalah

1 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan

2 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian

3 Sumber data untuk pembuatan laporan

Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan

obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanaan seluruh

pengelolaan obat

19

Pencatatan dimulai dari awal mula pelayanan Puskesmas Adapun alur

pelayanan di Puskesmas Liang anggang dapat dilihat pada gambar 2

Gambar 2 Alur Pelayanan di Puskesmas Liang Anggag

Sedangkan untuk alur resep obat dari apotek ke pasien adalah seperti pada gambar 3

Gambar 3 Alur resep obat dari apotek ke pasien

Loket Kartu

POLI UMUM POLI ANAK

MTBS POLI

IMUNISASI GIZI TATA

USAHA POLI KIA +

KB POLI GIGI

LABORATORIUM

KLINIK SANITASI

APOTIK

BEROBAT IMUNISASI KB GIZI KIR KESEHATA

N HAJI CATEN KIA KES GIGI

KEPERLUAN DATANG

20

Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas

adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus

tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan

baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan

obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat

Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang

1 Di gudang obat Puskesmas

1048707 Kartu stok obat

1048707 LPLPO

21

2 Di kamar obat Puskesmas

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO

3 Di Puskesmas pembantu

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

4 Di kamar suntik

1048707 LPLPO Sub unit

1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik

5 Di pelayanan kesehatanpengobatan

1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus

6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap

1048707 Catatan harian penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

7 Di kamar suntik

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

8 Di Puskesmas keliling

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

9 Di Posyandu Polindes Bidan desa

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

B Penyelenggaraan pencatatan

22

a Di gudang Puskesmas

1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu

Stok

2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan

(a) Kartu Stok Obat

(b) Catatan harian penggunaan obat

Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan

ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota

b Di kamar obat

1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku

catatan pemakaian obat harian

2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan

catatan pemakaian harian dan sisa stok

c Di kamar suntik

Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian

obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk

permintaan tambahan obat

d Di Puskesmas keliling

Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat

darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat

23

C Alur pelaporan

Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas

Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni

a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi

KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani

disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi

Farmasi KabupatenKota

b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas

D Periode Pelaporan

Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas

yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu

juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan

24

BAB III

PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program

dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan

keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur

organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut

STRUKTUR ORGANISASI APOTIK

PUSKESMAS LIANG ANGGANG

Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang

KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas

Liang Anggang

Unit Penunjang

ApotikErwin Fauzana SFarm Apt

25

PELAYANAN OBAT PUSKESMAS

POLI UMUM

LABORATORIUM

POLI MTBSPOLI GIZI

POLI GIGIUGD

KIA KBIMUNISASILABORATORIUM

APOTIK

Pasien Pulang

PasienDatang

Loket

Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien

Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui

diagram berikut

Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang

Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai

berikut

26

1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter

berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan

imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek

2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan

identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan

melakukan konsultasi terhadap pemberi resep

3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi

berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar

4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang

telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan

penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien

27

Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru

Kepala PuskesmasLiang Anggang

Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin

Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang

Apotik PoliUmum

PoliGigi

ImunissPyandu

PUSTU

UGDKIAKB

LAB

Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat

dijelaskan melalui diagram berikut

Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang

1 Tahap Pemesanan

Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana

mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah

dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis

KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT

= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI

28

pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas

puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang

ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan

Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola

gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan

Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

adalah pada tabel 1

Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Jenis Penyakit Jumlah

1Infeksi akut lain pada saluran

pernafasan bagian atas1863

2 Gastritis 1409

3 Commond cold 982

4 Hipertensi stage 1 941

5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901

6 Dermatitis nonspesifik 820

7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan

jaringan pengikat689

8 Pusing 513

9 Konjungtivitis 476

10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467

Jumlah 9061

29

Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis

Commond coldHipertensi stage 1

Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik

Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing

KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik

18631409

982941

901820

689513

476467

Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011

Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011

Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang

Anggang dapat dilihat di tabel 2

Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Nama Obat Jumlah

1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822

2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159

3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366

4 Amoksisilin 500 Mg 7325

5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924

6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874

7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716

8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214

9 Vitamin B12 Tablet 5211

10 Ranitidin 150 Mg 5012

Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang

sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang

30

Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah

yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya

1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga

Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat

2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau

sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3

Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan

Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan

1 Cimetidin

2 Gentamicin T

3 Reserpin

4 Ergotamin

5 Extra Belladona

6 Neo Diatab

Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin

namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan

obat dengan manfaat serupa

3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai

setelah permintaan dilakukan

31

4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat

puskesmas

5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired

Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu

1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya

juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin

B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan

2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta

baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro

aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah

kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak

terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi

keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih

tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas

habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya

3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan

Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya

2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan

32

Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang

obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas

disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi

petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan

peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya

Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah

1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat

2 Adanya resep yang tidak tercatat

3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer

4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang

penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan

yang kurang memadai

5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan

33

Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang

Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah

34

1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada

petugas lainnya

2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu

mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi

3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan

yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai

gudang obat yang tidak layak

4 Pembelian pengukur suhu ruangan

3 Tahap Pengeluaran

Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian

obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan

digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan

digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan

Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah

1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang

Puskesmas

2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat

3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa

Solusi untuk permasalahan tersebut adalah

1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus

mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri

35

2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya

pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli

dan alat resusitasi)

3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga

4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai

Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan

adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan

bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian

obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama

Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang

tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan

obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es

khusus untuk obat)

Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan

pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas

memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima

obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan

lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya

oksitosin ergometrin dan lain-lain

36

  • BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
  • JUNI 2012
Page 7: Pengadaan Obat

yang akan melakukan kompilasi dan analisa terhadap kebutuhan obat Puskesmas di

wilayah kerjanya

B PERMINTAAN OBAT

Tujuan permintaan obat adalah memenuhi kebutuhan obat di masing-masing

unit pelayanan kesehatan sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah kerjanya

Sumber penyediaan obat di Puskemas adalah berasal dari Dinas Kesehatan

KabupatenKota Obat yang diperkenankan untuk disediakan di Puskesmas adalah

obat Esensial yang jenis dan itemnya ditentukan setiap tahun oleh Menteri Kesehatan

dengan merujuk kepada Daftar Obat Esensial Nasional Selain itu sesuai dengan

kesepakatan global maupun Keputusan Menteri Kesehatan No 085 tahun 1989

tentang Kewajiban menuliskan Resep dan atau menggunkan Obat Generik di

Pelayanan Kesehatan milik Pemerintah maka hanya obat generik saja yang

diperkenankan tersedia di Puskesmas Adapun beberapa dasar pertimbangan dari

Kepmenkes tersebut adalah

1 Obat generik sudah menjadi kesepakatan global untuk digunakan di seluruh

dunia bagi pelayan kesehatan publik

2 Obat generik mempunyai mutu efikasi yang memenuhi standar pengobatan

3 Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan publik bagi masyarakat

4 Menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan publik

5 Meningkatkan efektifitas dan efisensi alokasi dana obat di pelayanan kesehatan

publik

6

Berdasarkan UU No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan dan PP No 72 tahun

1999 tentang Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diiperkenankan

untuk melakukan penyediaan obat adalah tenaga Apoteker Untuk itu Puskesmas

tidak diperkenankan melakukan pengadaan obat secara sendiri-sendiri

Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di masing-masing

Puskesmas diajukan oleh Kepala Puskesmas kepada Kepala Dinas Kesehatan

KabupatenKota dengan menggunakan format LPLPO sedangkan permintaan dari

sub unit ke kepala puskesmas dilakukan secara periodik menggunakan LPLPO Sub

unit Berdasarkan pertimbangan efisiensi dan ketepatan waktu penyerahan obat

kepada Puskesmas Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota dapat menyusun

petunjuk lebih lanjut mengenai alur permintaan dan penyerahan obat secara langsung

dari Instalasi Farmasi KabupatenKota ke Puskesmas

1 Kegiatan

a Permintaan rutin

Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas Kesehatan

KabupatenKota untuk masing-masing Puskesmas

b Permintaan khusus

Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila

- kebutuhan meningkat

- menghindari kekosongan

- penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) obat rusak dan kadaluwarsa

2 Menentukan jumlah permintaan obat

7

Data yang diperlukan adalah

1 Data pemakaian obat periode sebelumnya

2 Jumlah kunjungan resep

3 Data penyakit

4 Frekuensi distribusi obat oleh Instalasi Farmasi KabupatenKota

Sumber data untuk memperoleh data yang diperlukan adalah

- LPLPO

- LB1 (Data Kesakitan)

3 Cara menghitung Kebutuhan obat

Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan pemakaian

pada periode sebelumnya

SO = SK + WK + WT + SP

Kebutuhan = SO - SS

Keterangan

SO = Stok optimum

SK = Stok Kerja (Stok pada periode berjalan)

WK = Waktu kekosongan obat

WT = Waktu tunggu ( Lead Time )

SP = Stok penyangga

SS = Sisa Stok

C PENERIMAAN OBAT

8

Penerimaan adalah suatu kegiatan dalam menerima obat-obatan yang

diserahkan dari unit pengelola yang lebih tinggi kepada unit pengelola di bawahnya

Tujuannya adalah agar obat yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan

permintaan yang diajukan oleh Puskesmas

Setiap penyerahan obat oleh Instalasi Farmasi KabupatenKota kepada

Puskesmas dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari Kepala Dinas Kesehatan

KabupatenKota atau pejabat yang diberi wewenang untuk itu

Semua petugas yang terlibat dalam kegiatan pengelolaan obat bertanggung

jawab atas ketertiban penyimpanan pemindahan pemeliharaan dan penggunaan obat

berikut kelengkapan catatan yang menyertainya

Pelaksanaan fungsi pengendalian distribusi obat kepada Puskesmas Pembantu

dan sub unit kesehatan lainnya merupakan tanggung jawab Kepala Puskesmas induk

Petugas penerimaan obat wajib melakukan pengecekan terhadap obat-obat yang

diserahkan mencakup jumlah kemasanpeti jenis dan jumlah obat bentuk obat

sesuai dengan isi dokumen (LPLPO) dan ditanda tangani oleh petugas

penerimadiketahui Kepala Puskesmas Bila tidak memenuhi syarat petugas penerima

dapat mengajukan keberatan

Jika terdapat kekurangan penerima obat wajib menuliskan jenis yang kurang

(rusak jumlah kurang dan lain - lain) Setiap penambahan obat-obatan dicatat dan

dibukukan pada buku penerimaan obat dan kartu stok

D PENYIMPANAN OBAT

9

Penyimpanan adalah kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan yang

diterima agar aman (tidak hilang) terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan

mutunya tetap terjamin Tujuan penyimpanan adalah agar obat yang tersedia di Unit

pelayanan kesehatan mutunya dapat dipertahankan

Untuk menjaga mutu obat maka perlu diperhatikan faktor-faktor seperti

kelembaban sinar Matahari temperaturpanas kerusakan fisik kontaminasi bakteri

dan pengotoran

Persyaratan gudang penyimpanan obat adalah sebagai berikut

1 Cukup luas minimal 3 x 4 m2

2 Ruangan kering tidak lembab

3 Ada ventilasi agar ada aliran udara dan tidak lembabpanas

4 Perlu cahaya yang cukup namun jendela harus mempunyai pelindung untuk

menhindari adanya cahaya langsung dan berteralis

5 Lantai dibuat dari tegelsemen yang tidak memungkinkan bertumpuknya debu

dan kotoran lain Bila perlu diberi alas papan (palet)

6 Dinding dibuat licin

7 Hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang tajam

8 Gudang digunakan khusus untuk penyimpanan obat

9 Mempunyai pintu yang dilengkapi kunci ganda

10 Tersedialaci khusus untuk narkotika dan psikotropika yang terkunci

10

Bila Ruang penyimpanan kecil maka dapat digunakan sistem dua rak Obat

dibagi menjadi dua bagian Obat yang siap dipakai diletakkan di bagian rak A

sedangkan sisanya di bagian rak B

Untuk pengaturan penyimpanan obat yang harus diperhatikan adalah sebagai

berikut

1 Obat disusun secara alfabetis

2 Obat dirotasi dengan system FIFO dan FEFO

3 Obat disimpan pada rak

4 Obat yang disimpan pada lantai harus diletakkan diatas palet

5 Tumpukan dus sebaiknya sesuai dengan petunjuk

6 Cairan dipisahkan dari padatan

7 Sera vaksin dan supositoria disimpan dalam lemari pendingin

E DISTRIBUSI OBAT

Penyalurandistribusi adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara

merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan kesehatan

antara lain

a Sub unit pelayanan kesehatan di lingkungan Puskesmas (kamar obat

laboratorium)

b Puskesmas Pembantu

c Puskesmas Keliling

d Posyandu

11

e Polindes

Tujuan distribusi adalah untuk memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan

kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan jenis mutu jumlah dan tepat

waktu

Kegiatan dari distribusi adalah

1 Menentukan frekuensi distribusi

Dalam menentukan frekuensi distribusi perlu dipertimbangkan

ajarak sub unit pelayanan

b biaya distribusi yang tersedia

2 Menentukan jumlah dan jenis obat yang diberikan

Dalam menentukan jumlah obat perlu dipertimbangkan

a pemakaian rata-rata per jenis obat

b sisa stok

c pola penyakit

d jumlah kunjungan di masing-masing sub unit pelayanan kesehatan

3 Melaksanakan penyerahan obat

Penyerahan obat dapat dilakukan dengan cara

a gudang obat menyerahkanmengirimkan obat dan diterima di unit pelayanan

b penyerahan di gudang Puskesmas diambil sendiri oleh sub unit- sub unit

pelayanan Obat diserahkan bersama-sama dengan formulir LPLPO dan

lembar pertama disimpan sebagai tanda bukti penerimaan obat

12

F PENGENDALIAN

Tujuan pengendalian agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit

pelayanan kesehatan dasar

Pengendalian obat terdiri dari

1 Pengendalian persediaan

2 Pengendalian penggunaan

3 Penanganan obat hilang

Pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya

sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan

sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangankekosongan obat di unit pelayanan

kesehatan dasar

Kegiatan Pengendalian adalah

1 Memperkirakanmenghitung pemakaian rata-rata periode tertentu di Puskesmas

dan seluruh unit pelayanan Jumlah stok ini disebut stok kerja

2 Menentukan

- Stok optimum adalah jumlah stok obat yang diserahkan kepada unit pelayanan

agar tidak mengalami kekurangankekosongan

- stok pengaman adalah jumlah stok yang disediakan untuk mencegah terjadinya

sesuatu hal yang tidak terduga misalnya karena keterlambatan pengiriman dari

Instalasi Farmasi Kabupaten Kota

3 Menentukan waktu tunggu (leadtime) yaitu waktu yang diperlukan dari mulai

pemesanan sampai obat diterima

13

G PELAYANAN OBAT

Pelayanan obat adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non

teknis yang harus dikerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan

obat kepada pasien Tujuan pelayanan obat agar pasien mendapat obat sesuai dengan

resep dokter dan mendapat informasi bagaimana menggunakannya

Semua resep yang telah dilayani oleh Puskesmas harus dipelihara dan

disimpan minimal 2 ( dua ) tahun dan pada setiap resep harus diberi tanda

- ldquoUmumrdquo untuk resep umum

- ldquoAskesrdquo untuk resep yang diterima oleh peserta asuransi kesehatan

- ldquoGratisrdquo untuk resep yang diberikan kepada pasien yang di bebaskan dari

pembiayaan restribusi

Untuk menjamin keberlangsungan pelayanan obat dan kepentingan pasien

maka obat yang ada di puskesmas tidak dibeda-bedakan lagi sumber anggarannya

Semua obat yang ada dipuskesmas pada dasarnya dapat digunakan melayani semua

pasien yang datang ke Puskesmas

Kegiatan pelayanan obat meliputi

1 penataan ruang pelayanan obat

2 penyiapan obat

3 penyerahan obat

4 informasi obat

5 etika pelayanan

6 daftar perlengkapan peracikan obat

14

22 Tugas dan Peran Puskesmas dalam Pengelolaan Obat

Puskesmas sebagai Sub Unit Pelayanan memiliki tugas dan peran dalam

pengelolaan obat yaitu

a Menyediakan data dan informasi mutasi obat dan perbekalan kesehatan serta

kasus penyakit dengan baik dan akurat

b Setiap akhir bulan menyampaikan laporan pemakaian obat dan perbekalan

kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota setempat

c Bersama Tim Perencana Obat Terpadu membahas rencana kebutuhan Puskesmas

d Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Dinas Kesehatan

KabupatenKota sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan

e Melaporkan dan mengirim kembali semua jenis obat rusakkadaluwarsa kepada

Dinas Kesehatan KabupatenKota

f Melaporkan kejadian obat dan perbekalan kesehatan yang hilang kepada Kepala

Dinas Kesehatan KabupatenKota

23 Tugas dan Tanggung Jawab Pengelolaan Obat di Puskesmas

1 Kepala Puskesmas

a Tugas

1 Membina petugas pengelola obat

2 Menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada Kepala Dinas Kesehatan

KabupatenKota setempat

15

3 Melaporkan dan mengirimkan kembali semua obat yang rusak kadaluwarsa dan

atau obat yang tidak dibutuhkan kepada Kepala Dinkes KabupatenKota

setempat

4 Melaporkan obat hilang kepada Kepala Dinkes KabupatenKota

5 Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Kepala Dinas

Kesehatan KabupatenKota setempat

b Tanggung Jawab

Pengelolaan dan pencatatan pelaporan obat dan perbekalan kesehatan di

Puskesmas

2 Petugas Gudang Obat di Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan

1 Penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan

KabupatenKota

2 Pemeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kesehatan

3 Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan

4 Pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan

5 Pengendalian penggunaan persediaan

6 Pencatatan dan pelaporan

7 Menjaga mutu dan keamanan obat dan perbekalan kesehatan

8 Penyusunan persediaan obat dan perbekalan kesehatan

9 Permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke Dinas Kesehatan KabKota

10 Penyusunan laporan ke Dinkes KabupatenKota

16

3 Petugas Kamar Obat Puskesmas mempunyai tugas

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan

yang dikeluarkan maupun yang diterima oleh kamar obat Puskesmas dalam

bentuk buku catatan mutasi obat

2 Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan kesehatan

3 Menyerahkan kembali obat rusakdaluwarsa kepada petugas gudang obat

4 Menyerahkan obat sesuai resep ke pasien

5 Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada pasien

4 Petugas Kamar Suntik mempunyai tugas

a Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan

yang dikeluarkan maupun yang diterimanya

b Membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat dan perbekalan

kesehatan

c Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada petugas gudang obat

5 Petugas Lapangan Puskesmas Keliling mempunyai tugas

1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang

diperlukan kepada Kepala Puskesmas

2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan

3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangannya segera mengembalikan sisa obat

kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat

17

6 Petugas Lapangan Posyandu mempunyai tugas

1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang

diperlukan kepada Kepala Puskesmas

2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan

3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangan segera mengembalikan sisa obat

kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat

7 Petugas Obat Puskesmas Pembantu mempunyai tugas

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun

yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku

2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat

kepada Kepala Puskesmas

3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui

petugas gudang obat

8 Bidan Desa

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun

yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku

2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat

kepada Kepala Puskesmas

3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui

petugas gudang obat

18

24 Pencatatan dan Pelaporan

A Pencatatan

Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian

kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib baik obat-obatan

yang diterima disimpan didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan atau unit

pelayanan lainnya Tujuan Pencatatan dan pelaporan adalah

1 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan

2 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian

3 Sumber data untuk pembuatan laporan

Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan

obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanaan seluruh

pengelolaan obat

19

Pencatatan dimulai dari awal mula pelayanan Puskesmas Adapun alur

pelayanan di Puskesmas Liang anggang dapat dilihat pada gambar 2

Gambar 2 Alur Pelayanan di Puskesmas Liang Anggag

Sedangkan untuk alur resep obat dari apotek ke pasien adalah seperti pada gambar 3

Gambar 3 Alur resep obat dari apotek ke pasien

Loket Kartu

POLI UMUM POLI ANAK

MTBS POLI

IMUNISASI GIZI TATA

USAHA POLI KIA +

KB POLI GIGI

LABORATORIUM

KLINIK SANITASI

APOTIK

BEROBAT IMUNISASI KB GIZI KIR KESEHATA

N HAJI CATEN KIA KES GIGI

KEPERLUAN DATANG

20

Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas

adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus

tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan

baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan

obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat

Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang

1 Di gudang obat Puskesmas

1048707 Kartu stok obat

1048707 LPLPO

21

2 Di kamar obat Puskesmas

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO

3 Di Puskesmas pembantu

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

4 Di kamar suntik

1048707 LPLPO Sub unit

1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik

5 Di pelayanan kesehatanpengobatan

1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus

6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap

1048707 Catatan harian penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

7 Di kamar suntik

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

8 Di Puskesmas keliling

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

9 Di Posyandu Polindes Bidan desa

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

B Penyelenggaraan pencatatan

22

a Di gudang Puskesmas

1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu

Stok

2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan

(a) Kartu Stok Obat

(b) Catatan harian penggunaan obat

Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan

ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota

b Di kamar obat

1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku

catatan pemakaian obat harian

2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan

catatan pemakaian harian dan sisa stok

c Di kamar suntik

Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian

obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk

permintaan tambahan obat

d Di Puskesmas keliling

Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat

darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat

23

C Alur pelaporan

Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas

Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni

a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi

KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani

disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi

Farmasi KabupatenKota

b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas

D Periode Pelaporan

Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas

yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu

juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan

24

BAB III

PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program

dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan

keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur

organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut

STRUKTUR ORGANISASI APOTIK

PUSKESMAS LIANG ANGGANG

Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang

KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas

Liang Anggang

Unit Penunjang

ApotikErwin Fauzana SFarm Apt

25

PELAYANAN OBAT PUSKESMAS

POLI UMUM

LABORATORIUM

POLI MTBSPOLI GIZI

POLI GIGIUGD

KIA KBIMUNISASILABORATORIUM

APOTIK

Pasien Pulang

PasienDatang

Loket

Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien

Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui

diagram berikut

Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang

Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai

berikut

26

1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter

berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan

imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek

2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan

identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan

melakukan konsultasi terhadap pemberi resep

3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi

berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar

4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang

telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan

penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien

27

Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru

Kepala PuskesmasLiang Anggang

Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin

Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang

Apotik PoliUmum

PoliGigi

ImunissPyandu

PUSTU

UGDKIAKB

LAB

Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat

dijelaskan melalui diagram berikut

Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang

1 Tahap Pemesanan

Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana

mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah

dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis

KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT

= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI

28

pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas

puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang

ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan

Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola

gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan

Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

adalah pada tabel 1

Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Jenis Penyakit Jumlah

1Infeksi akut lain pada saluran

pernafasan bagian atas1863

2 Gastritis 1409

3 Commond cold 982

4 Hipertensi stage 1 941

5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901

6 Dermatitis nonspesifik 820

7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan

jaringan pengikat689

8 Pusing 513

9 Konjungtivitis 476

10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467

Jumlah 9061

29

Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis

Commond coldHipertensi stage 1

Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik

Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing

KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik

18631409

982941

901820

689513

476467

Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011

Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011

Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang

Anggang dapat dilihat di tabel 2

Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Nama Obat Jumlah

1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822

2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159

3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366

4 Amoksisilin 500 Mg 7325

5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924

6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874

7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716

8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214

9 Vitamin B12 Tablet 5211

10 Ranitidin 150 Mg 5012

Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang

sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang

30

Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah

yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya

1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga

Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat

2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau

sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3

Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan

Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan

1 Cimetidin

2 Gentamicin T

3 Reserpin

4 Ergotamin

5 Extra Belladona

6 Neo Diatab

Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin

namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan

obat dengan manfaat serupa

3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai

setelah permintaan dilakukan

31

4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat

puskesmas

5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired

Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu

1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya

juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin

B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan

2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta

baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro

aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah

kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak

terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi

keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih

tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas

habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya

3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan

Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya

2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan

32

Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang

obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas

disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi

petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan

peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya

Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah

1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat

2 Adanya resep yang tidak tercatat

3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer

4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang

penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan

yang kurang memadai

5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan

33

Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang

Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah

34

1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada

petugas lainnya

2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu

mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi

3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan

yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai

gudang obat yang tidak layak

4 Pembelian pengukur suhu ruangan

3 Tahap Pengeluaran

Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian

obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan

digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan

digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan

Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah

1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang

Puskesmas

2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat

3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa

Solusi untuk permasalahan tersebut adalah

1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus

mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri

35

2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya

pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli

dan alat resusitasi)

3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga

4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai

Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan

adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan

bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian

obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama

Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang

tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan

obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es

khusus untuk obat)

Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan

pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas

memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima

obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan

lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya

oksitosin ergometrin dan lain-lain

36

  • BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
  • JUNI 2012
Page 8: Pengadaan Obat

Berdasarkan UU No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan dan PP No 72 tahun

1999 tentang Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diiperkenankan

untuk melakukan penyediaan obat adalah tenaga Apoteker Untuk itu Puskesmas

tidak diperkenankan melakukan pengadaan obat secara sendiri-sendiri

Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di masing-masing

Puskesmas diajukan oleh Kepala Puskesmas kepada Kepala Dinas Kesehatan

KabupatenKota dengan menggunakan format LPLPO sedangkan permintaan dari

sub unit ke kepala puskesmas dilakukan secara periodik menggunakan LPLPO Sub

unit Berdasarkan pertimbangan efisiensi dan ketepatan waktu penyerahan obat

kepada Puskesmas Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota dapat menyusun

petunjuk lebih lanjut mengenai alur permintaan dan penyerahan obat secara langsung

dari Instalasi Farmasi KabupatenKota ke Puskesmas

1 Kegiatan

a Permintaan rutin

Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas Kesehatan

KabupatenKota untuk masing-masing Puskesmas

b Permintaan khusus

Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila

- kebutuhan meningkat

- menghindari kekosongan

- penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) obat rusak dan kadaluwarsa

2 Menentukan jumlah permintaan obat

7

Data yang diperlukan adalah

1 Data pemakaian obat periode sebelumnya

2 Jumlah kunjungan resep

3 Data penyakit

4 Frekuensi distribusi obat oleh Instalasi Farmasi KabupatenKota

Sumber data untuk memperoleh data yang diperlukan adalah

- LPLPO

- LB1 (Data Kesakitan)

3 Cara menghitung Kebutuhan obat

Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan pemakaian

pada periode sebelumnya

SO = SK + WK + WT + SP

Kebutuhan = SO - SS

Keterangan

SO = Stok optimum

SK = Stok Kerja (Stok pada periode berjalan)

WK = Waktu kekosongan obat

WT = Waktu tunggu ( Lead Time )

SP = Stok penyangga

SS = Sisa Stok

C PENERIMAAN OBAT

8

Penerimaan adalah suatu kegiatan dalam menerima obat-obatan yang

diserahkan dari unit pengelola yang lebih tinggi kepada unit pengelola di bawahnya

Tujuannya adalah agar obat yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan

permintaan yang diajukan oleh Puskesmas

Setiap penyerahan obat oleh Instalasi Farmasi KabupatenKota kepada

Puskesmas dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari Kepala Dinas Kesehatan

KabupatenKota atau pejabat yang diberi wewenang untuk itu

Semua petugas yang terlibat dalam kegiatan pengelolaan obat bertanggung

jawab atas ketertiban penyimpanan pemindahan pemeliharaan dan penggunaan obat

berikut kelengkapan catatan yang menyertainya

Pelaksanaan fungsi pengendalian distribusi obat kepada Puskesmas Pembantu

dan sub unit kesehatan lainnya merupakan tanggung jawab Kepala Puskesmas induk

Petugas penerimaan obat wajib melakukan pengecekan terhadap obat-obat yang

diserahkan mencakup jumlah kemasanpeti jenis dan jumlah obat bentuk obat

sesuai dengan isi dokumen (LPLPO) dan ditanda tangani oleh petugas

penerimadiketahui Kepala Puskesmas Bila tidak memenuhi syarat petugas penerima

dapat mengajukan keberatan

Jika terdapat kekurangan penerima obat wajib menuliskan jenis yang kurang

(rusak jumlah kurang dan lain - lain) Setiap penambahan obat-obatan dicatat dan

dibukukan pada buku penerimaan obat dan kartu stok

D PENYIMPANAN OBAT

9

Penyimpanan adalah kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan yang

diterima agar aman (tidak hilang) terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan

mutunya tetap terjamin Tujuan penyimpanan adalah agar obat yang tersedia di Unit

pelayanan kesehatan mutunya dapat dipertahankan

Untuk menjaga mutu obat maka perlu diperhatikan faktor-faktor seperti

kelembaban sinar Matahari temperaturpanas kerusakan fisik kontaminasi bakteri

dan pengotoran

Persyaratan gudang penyimpanan obat adalah sebagai berikut

1 Cukup luas minimal 3 x 4 m2

2 Ruangan kering tidak lembab

3 Ada ventilasi agar ada aliran udara dan tidak lembabpanas

4 Perlu cahaya yang cukup namun jendela harus mempunyai pelindung untuk

menhindari adanya cahaya langsung dan berteralis

5 Lantai dibuat dari tegelsemen yang tidak memungkinkan bertumpuknya debu

dan kotoran lain Bila perlu diberi alas papan (palet)

6 Dinding dibuat licin

7 Hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang tajam

8 Gudang digunakan khusus untuk penyimpanan obat

9 Mempunyai pintu yang dilengkapi kunci ganda

10 Tersedialaci khusus untuk narkotika dan psikotropika yang terkunci

10

Bila Ruang penyimpanan kecil maka dapat digunakan sistem dua rak Obat

dibagi menjadi dua bagian Obat yang siap dipakai diletakkan di bagian rak A

sedangkan sisanya di bagian rak B

Untuk pengaturan penyimpanan obat yang harus diperhatikan adalah sebagai

berikut

1 Obat disusun secara alfabetis

2 Obat dirotasi dengan system FIFO dan FEFO

3 Obat disimpan pada rak

4 Obat yang disimpan pada lantai harus diletakkan diatas palet

5 Tumpukan dus sebaiknya sesuai dengan petunjuk

6 Cairan dipisahkan dari padatan

7 Sera vaksin dan supositoria disimpan dalam lemari pendingin

E DISTRIBUSI OBAT

Penyalurandistribusi adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara

merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan kesehatan

antara lain

a Sub unit pelayanan kesehatan di lingkungan Puskesmas (kamar obat

laboratorium)

b Puskesmas Pembantu

c Puskesmas Keliling

d Posyandu

11

e Polindes

Tujuan distribusi adalah untuk memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan

kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan jenis mutu jumlah dan tepat

waktu

Kegiatan dari distribusi adalah

1 Menentukan frekuensi distribusi

Dalam menentukan frekuensi distribusi perlu dipertimbangkan

ajarak sub unit pelayanan

b biaya distribusi yang tersedia

2 Menentukan jumlah dan jenis obat yang diberikan

Dalam menentukan jumlah obat perlu dipertimbangkan

a pemakaian rata-rata per jenis obat

b sisa stok

c pola penyakit

d jumlah kunjungan di masing-masing sub unit pelayanan kesehatan

3 Melaksanakan penyerahan obat

Penyerahan obat dapat dilakukan dengan cara

a gudang obat menyerahkanmengirimkan obat dan diterima di unit pelayanan

b penyerahan di gudang Puskesmas diambil sendiri oleh sub unit- sub unit

pelayanan Obat diserahkan bersama-sama dengan formulir LPLPO dan

lembar pertama disimpan sebagai tanda bukti penerimaan obat

12

F PENGENDALIAN

Tujuan pengendalian agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit

pelayanan kesehatan dasar

Pengendalian obat terdiri dari

1 Pengendalian persediaan

2 Pengendalian penggunaan

3 Penanganan obat hilang

Pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya

sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan

sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangankekosongan obat di unit pelayanan

kesehatan dasar

Kegiatan Pengendalian adalah

1 Memperkirakanmenghitung pemakaian rata-rata periode tertentu di Puskesmas

dan seluruh unit pelayanan Jumlah stok ini disebut stok kerja

2 Menentukan

- Stok optimum adalah jumlah stok obat yang diserahkan kepada unit pelayanan

agar tidak mengalami kekurangankekosongan

- stok pengaman adalah jumlah stok yang disediakan untuk mencegah terjadinya

sesuatu hal yang tidak terduga misalnya karena keterlambatan pengiriman dari

Instalasi Farmasi Kabupaten Kota

3 Menentukan waktu tunggu (leadtime) yaitu waktu yang diperlukan dari mulai

pemesanan sampai obat diterima

13

G PELAYANAN OBAT

Pelayanan obat adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non

teknis yang harus dikerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan

obat kepada pasien Tujuan pelayanan obat agar pasien mendapat obat sesuai dengan

resep dokter dan mendapat informasi bagaimana menggunakannya

Semua resep yang telah dilayani oleh Puskesmas harus dipelihara dan

disimpan minimal 2 ( dua ) tahun dan pada setiap resep harus diberi tanda

- ldquoUmumrdquo untuk resep umum

- ldquoAskesrdquo untuk resep yang diterima oleh peserta asuransi kesehatan

- ldquoGratisrdquo untuk resep yang diberikan kepada pasien yang di bebaskan dari

pembiayaan restribusi

Untuk menjamin keberlangsungan pelayanan obat dan kepentingan pasien

maka obat yang ada di puskesmas tidak dibeda-bedakan lagi sumber anggarannya

Semua obat yang ada dipuskesmas pada dasarnya dapat digunakan melayani semua

pasien yang datang ke Puskesmas

Kegiatan pelayanan obat meliputi

1 penataan ruang pelayanan obat

2 penyiapan obat

3 penyerahan obat

4 informasi obat

5 etika pelayanan

6 daftar perlengkapan peracikan obat

14

22 Tugas dan Peran Puskesmas dalam Pengelolaan Obat

Puskesmas sebagai Sub Unit Pelayanan memiliki tugas dan peran dalam

pengelolaan obat yaitu

a Menyediakan data dan informasi mutasi obat dan perbekalan kesehatan serta

kasus penyakit dengan baik dan akurat

b Setiap akhir bulan menyampaikan laporan pemakaian obat dan perbekalan

kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota setempat

c Bersama Tim Perencana Obat Terpadu membahas rencana kebutuhan Puskesmas

d Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Dinas Kesehatan

KabupatenKota sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan

e Melaporkan dan mengirim kembali semua jenis obat rusakkadaluwarsa kepada

Dinas Kesehatan KabupatenKota

f Melaporkan kejadian obat dan perbekalan kesehatan yang hilang kepada Kepala

Dinas Kesehatan KabupatenKota

23 Tugas dan Tanggung Jawab Pengelolaan Obat di Puskesmas

1 Kepala Puskesmas

a Tugas

1 Membina petugas pengelola obat

2 Menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada Kepala Dinas Kesehatan

KabupatenKota setempat

15

3 Melaporkan dan mengirimkan kembali semua obat yang rusak kadaluwarsa dan

atau obat yang tidak dibutuhkan kepada Kepala Dinkes KabupatenKota

setempat

4 Melaporkan obat hilang kepada Kepala Dinkes KabupatenKota

5 Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Kepala Dinas

Kesehatan KabupatenKota setempat

b Tanggung Jawab

Pengelolaan dan pencatatan pelaporan obat dan perbekalan kesehatan di

Puskesmas

2 Petugas Gudang Obat di Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan

1 Penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan

KabupatenKota

2 Pemeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kesehatan

3 Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan

4 Pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan

5 Pengendalian penggunaan persediaan

6 Pencatatan dan pelaporan

7 Menjaga mutu dan keamanan obat dan perbekalan kesehatan

8 Penyusunan persediaan obat dan perbekalan kesehatan

9 Permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke Dinas Kesehatan KabKota

10 Penyusunan laporan ke Dinkes KabupatenKota

16

3 Petugas Kamar Obat Puskesmas mempunyai tugas

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan

yang dikeluarkan maupun yang diterima oleh kamar obat Puskesmas dalam

bentuk buku catatan mutasi obat

2 Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan kesehatan

3 Menyerahkan kembali obat rusakdaluwarsa kepada petugas gudang obat

4 Menyerahkan obat sesuai resep ke pasien

5 Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada pasien

4 Petugas Kamar Suntik mempunyai tugas

a Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan

yang dikeluarkan maupun yang diterimanya

b Membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat dan perbekalan

kesehatan

c Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada petugas gudang obat

5 Petugas Lapangan Puskesmas Keliling mempunyai tugas

1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang

diperlukan kepada Kepala Puskesmas

2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan

3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangannya segera mengembalikan sisa obat

kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat

17

6 Petugas Lapangan Posyandu mempunyai tugas

1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang

diperlukan kepada Kepala Puskesmas

2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan

3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangan segera mengembalikan sisa obat

kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat

7 Petugas Obat Puskesmas Pembantu mempunyai tugas

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun

yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku

2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat

kepada Kepala Puskesmas

3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui

petugas gudang obat

8 Bidan Desa

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun

yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku

2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat

kepada Kepala Puskesmas

3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui

petugas gudang obat

18

24 Pencatatan dan Pelaporan

A Pencatatan

Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian

kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib baik obat-obatan

yang diterima disimpan didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan atau unit

pelayanan lainnya Tujuan Pencatatan dan pelaporan adalah

1 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan

2 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian

3 Sumber data untuk pembuatan laporan

Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan

obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanaan seluruh

pengelolaan obat

19

Pencatatan dimulai dari awal mula pelayanan Puskesmas Adapun alur

pelayanan di Puskesmas Liang anggang dapat dilihat pada gambar 2

Gambar 2 Alur Pelayanan di Puskesmas Liang Anggag

Sedangkan untuk alur resep obat dari apotek ke pasien adalah seperti pada gambar 3

Gambar 3 Alur resep obat dari apotek ke pasien

Loket Kartu

POLI UMUM POLI ANAK

MTBS POLI

IMUNISASI GIZI TATA

USAHA POLI KIA +

KB POLI GIGI

LABORATORIUM

KLINIK SANITASI

APOTIK

BEROBAT IMUNISASI KB GIZI KIR KESEHATA

N HAJI CATEN KIA KES GIGI

KEPERLUAN DATANG

20

Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas

adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus

tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan

baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan

obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat

Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang

1 Di gudang obat Puskesmas

1048707 Kartu stok obat

1048707 LPLPO

21

2 Di kamar obat Puskesmas

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO

3 Di Puskesmas pembantu

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

4 Di kamar suntik

1048707 LPLPO Sub unit

1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik

5 Di pelayanan kesehatanpengobatan

1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus

6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap

1048707 Catatan harian penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

7 Di kamar suntik

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

8 Di Puskesmas keliling

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

9 Di Posyandu Polindes Bidan desa

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

B Penyelenggaraan pencatatan

22

a Di gudang Puskesmas

1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu

Stok

2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan

(a) Kartu Stok Obat

(b) Catatan harian penggunaan obat

Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan

ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota

b Di kamar obat

1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku

catatan pemakaian obat harian

2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan

catatan pemakaian harian dan sisa stok

c Di kamar suntik

Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian

obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk

permintaan tambahan obat

d Di Puskesmas keliling

Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat

darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat

23

C Alur pelaporan

Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas

Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni

a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi

KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani

disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi

Farmasi KabupatenKota

b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas

D Periode Pelaporan

Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas

yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu

juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan

24

BAB III

PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program

dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan

keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur

organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut

STRUKTUR ORGANISASI APOTIK

PUSKESMAS LIANG ANGGANG

Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang

KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas

Liang Anggang

Unit Penunjang

ApotikErwin Fauzana SFarm Apt

25

PELAYANAN OBAT PUSKESMAS

POLI UMUM

LABORATORIUM

POLI MTBSPOLI GIZI

POLI GIGIUGD

KIA KBIMUNISASILABORATORIUM

APOTIK

Pasien Pulang

PasienDatang

Loket

Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien

Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui

diagram berikut

Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang

Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai

berikut

26

1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter

berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan

imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek

2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan

identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan

melakukan konsultasi terhadap pemberi resep

3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi

berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar

4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang

telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan

penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien

27

Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru

Kepala PuskesmasLiang Anggang

Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin

Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang

Apotik PoliUmum

PoliGigi

ImunissPyandu

PUSTU

UGDKIAKB

LAB

Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat

dijelaskan melalui diagram berikut

Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang

1 Tahap Pemesanan

Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana

mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah

dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis

KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT

= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI

28

pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas

puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang

ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan

Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola

gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan

Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

adalah pada tabel 1

Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Jenis Penyakit Jumlah

1Infeksi akut lain pada saluran

pernafasan bagian atas1863

2 Gastritis 1409

3 Commond cold 982

4 Hipertensi stage 1 941

5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901

6 Dermatitis nonspesifik 820

7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan

jaringan pengikat689

8 Pusing 513

9 Konjungtivitis 476

10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467

Jumlah 9061

29

Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis

Commond coldHipertensi stage 1

Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik

Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing

KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik

18631409

982941

901820

689513

476467

Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011

Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011

Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang

Anggang dapat dilihat di tabel 2

Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Nama Obat Jumlah

1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822

2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159

3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366

4 Amoksisilin 500 Mg 7325

5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924

6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874

7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716

8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214

9 Vitamin B12 Tablet 5211

10 Ranitidin 150 Mg 5012

Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang

sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang

30

Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah

yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya

1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga

Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat

2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau

sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3

Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan

Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan

1 Cimetidin

2 Gentamicin T

3 Reserpin

4 Ergotamin

5 Extra Belladona

6 Neo Diatab

Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin

namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan

obat dengan manfaat serupa

3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai

setelah permintaan dilakukan

31

4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat

puskesmas

5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired

Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu

1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya

juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin

B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan

2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta

baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro

aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah

kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak

terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi

keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih

tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas

habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya

3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan

Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya

2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan

32

Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang

obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas

disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi

petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan

peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya

Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah

1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat

2 Adanya resep yang tidak tercatat

3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer

4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang

penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan

yang kurang memadai

5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan

33

Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang

Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah

34

1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada

petugas lainnya

2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu

mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi

3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan

yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai

gudang obat yang tidak layak

4 Pembelian pengukur suhu ruangan

3 Tahap Pengeluaran

Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian

obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan

digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan

digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan

Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah

1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang

Puskesmas

2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat

3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa

Solusi untuk permasalahan tersebut adalah

1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus

mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri

35

2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya

pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli

dan alat resusitasi)

3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga

4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai

Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan

adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan

bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian

obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama

Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang

tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan

obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es

khusus untuk obat)

Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan

pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas

memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima

obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan

lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya

oksitosin ergometrin dan lain-lain

36

  • BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
  • JUNI 2012
Page 9: Pengadaan Obat

Data yang diperlukan adalah

1 Data pemakaian obat periode sebelumnya

2 Jumlah kunjungan resep

3 Data penyakit

4 Frekuensi distribusi obat oleh Instalasi Farmasi KabupatenKota

Sumber data untuk memperoleh data yang diperlukan adalah

- LPLPO

- LB1 (Data Kesakitan)

3 Cara menghitung Kebutuhan obat

Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan pemakaian

pada periode sebelumnya

SO = SK + WK + WT + SP

Kebutuhan = SO - SS

Keterangan

SO = Stok optimum

SK = Stok Kerja (Stok pada periode berjalan)

WK = Waktu kekosongan obat

WT = Waktu tunggu ( Lead Time )

SP = Stok penyangga

SS = Sisa Stok

C PENERIMAAN OBAT

8

Penerimaan adalah suatu kegiatan dalam menerima obat-obatan yang

diserahkan dari unit pengelola yang lebih tinggi kepada unit pengelola di bawahnya

Tujuannya adalah agar obat yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan

permintaan yang diajukan oleh Puskesmas

Setiap penyerahan obat oleh Instalasi Farmasi KabupatenKota kepada

Puskesmas dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari Kepala Dinas Kesehatan

KabupatenKota atau pejabat yang diberi wewenang untuk itu

Semua petugas yang terlibat dalam kegiatan pengelolaan obat bertanggung

jawab atas ketertiban penyimpanan pemindahan pemeliharaan dan penggunaan obat

berikut kelengkapan catatan yang menyertainya

Pelaksanaan fungsi pengendalian distribusi obat kepada Puskesmas Pembantu

dan sub unit kesehatan lainnya merupakan tanggung jawab Kepala Puskesmas induk

Petugas penerimaan obat wajib melakukan pengecekan terhadap obat-obat yang

diserahkan mencakup jumlah kemasanpeti jenis dan jumlah obat bentuk obat

sesuai dengan isi dokumen (LPLPO) dan ditanda tangani oleh petugas

penerimadiketahui Kepala Puskesmas Bila tidak memenuhi syarat petugas penerima

dapat mengajukan keberatan

Jika terdapat kekurangan penerima obat wajib menuliskan jenis yang kurang

(rusak jumlah kurang dan lain - lain) Setiap penambahan obat-obatan dicatat dan

dibukukan pada buku penerimaan obat dan kartu stok

D PENYIMPANAN OBAT

9

Penyimpanan adalah kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan yang

diterima agar aman (tidak hilang) terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan

mutunya tetap terjamin Tujuan penyimpanan adalah agar obat yang tersedia di Unit

pelayanan kesehatan mutunya dapat dipertahankan

Untuk menjaga mutu obat maka perlu diperhatikan faktor-faktor seperti

kelembaban sinar Matahari temperaturpanas kerusakan fisik kontaminasi bakteri

dan pengotoran

Persyaratan gudang penyimpanan obat adalah sebagai berikut

1 Cukup luas minimal 3 x 4 m2

2 Ruangan kering tidak lembab

3 Ada ventilasi agar ada aliran udara dan tidak lembabpanas

4 Perlu cahaya yang cukup namun jendela harus mempunyai pelindung untuk

menhindari adanya cahaya langsung dan berteralis

5 Lantai dibuat dari tegelsemen yang tidak memungkinkan bertumpuknya debu

dan kotoran lain Bila perlu diberi alas papan (palet)

6 Dinding dibuat licin

7 Hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang tajam

8 Gudang digunakan khusus untuk penyimpanan obat

9 Mempunyai pintu yang dilengkapi kunci ganda

10 Tersedialaci khusus untuk narkotika dan psikotropika yang terkunci

10

Bila Ruang penyimpanan kecil maka dapat digunakan sistem dua rak Obat

dibagi menjadi dua bagian Obat yang siap dipakai diletakkan di bagian rak A

sedangkan sisanya di bagian rak B

Untuk pengaturan penyimpanan obat yang harus diperhatikan adalah sebagai

berikut

1 Obat disusun secara alfabetis

2 Obat dirotasi dengan system FIFO dan FEFO

3 Obat disimpan pada rak

4 Obat yang disimpan pada lantai harus diletakkan diatas palet

5 Tumpukan dus sebaiknya sesuai dengan petunjuk

6 Cairan dipisahkan dari padatan

7 Sera vaksin dan supositoria disimpan dalam lemari pendingin

E DISTRIBUSI OBAT

Penyalurandistribusi adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara

merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan kesehatan

antara lain

a Sub unit pelayanan kesehatan di lingkungan Puskesmas (kamar obat

laboratorium)

b Puskesmas Pembantu

c Puskesmas Keliling

d Posyandu

11

e Polindes

Tujuan distribusi adalah untuk memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan

kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan jenis mutu jumlah dan tepat

waktu

Kegiatan dari distribusi adalah

1 Menentukan frekuensi distribusi

Dalam menentukan frekuensi distribusi perlu dipertimbangkan

ajarak sub unit pelayanan

b biaya distribusi yang tersedia

2 Menentukan jumlah dan jenis obat yang diberikan

Dalam menentukan jumlah obat perlu dipertimbangkan

a pemakaian rata-rata per jenis obat

b sisa stok

c pola penyakit

d jumlah kunjungan di masing-masing sub unit pelayanan kesehatan

3 Melaksanakan penyerahan obat

Penyerahan obat dapat dilakukan dengan cara

a gudang obat menyerahkanmengirimkan obat dan diterima di unit pelayanan

b penyerahan di gudang Puskesmas diambil sendiri oleh sub unit- sub unit

pelayanan Obat diserahkan bersama-sama dengan formulir LPLPO dan

lembar pertama disimpan sebagai tanda bukti penerimaan obat

12

F PENGENDALIAN

Tujuan pengendalian agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit

pelayanan kesehatan dasar

Pengendalian obat terdiri dari

1 Pengendalian persediaan

2 Pengendalian penggunaan

3 Penanganan obat hilang

Pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya

sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan

sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangankekosongan obat di unit pelayanan

kesehatan dasar

Kegiatan Pengendalian adalah

1 Memperkirakanmenghitung pemakaian rata-rata periode tertentu di Puskesmas

dan seluruh unit pelayanan Jumlah stok ini disebut stok kerja

2 Menentukan

- Stok optimum adalah jumlah stok obat yang diserahkan kepada unit pelayanan

agar tidak mengalami kekurangankekosongan

- stok pengaman adalah jumlah stok yang disediakan untuk mencegah terjadinya

sesuatu hal yang tidak terduga misalnya karena keterlambatan pengiriman dari

Instalasi Farmasi Kabupaten Kota

3 Menentukan waktu tunggu (leadtime) yaitu waktu yang diperlukan dari mulai

pemesanan sampai obat diterima

13

G PELAYANAN OBAT

Pelayanan obat adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non

teknis yang harus dikerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan

obat kepada pasien Tujuan pelayanan obat agar pasien mendapat obat sesuai dengan

resep dokter dan mendapat informasi bagaimana menggunakannya

Semua resep yang telah dilayani oleh Puskesmas harus dipelihara dan

disimpan minimal 2 ( dua ) tahun dan pada setiap resep harus diberi tanda

- ldquoUmumrdquo untuk resep umum

- ldquoAskesrdquo untuk resep yang diterima oleh peserta asuransi kesehatan

- ldquoGratisrdquo untuk resep yang diberikan kepada pasien yang di bebaskan dari

pembiayaan restribusi

Untuk menjamin keberlangsungan pelayanan obat dan kepentingan pasien

maka obat yang ada di puskesmas tidak dibeda-bedakan lagi sumber anggarannya

Semua obat yang ada dipuskesmas pada dasarnya dapat digunakan melayani semua

pasien yang datang ke Puskesmas

Kegiatan pelayanan obat meliputi

1 penataan ruang pelayanan obat

2 penyiapan obat

3 penyerahan obat

4 informasi obat

5 etika pelayanan

6 daftar perlengkapan peracikan obat

14

22 Tugas dan Peran Puskesmas dalam Pengelolaan Obat

Puskesmas sebagai Sub Unit Pelayanan memiliki tugas dan peran dalam

pengelolaan obat yaitu

a Menyediakan data dan informasi mutasi obat dan perbekalan kesehatan serta

kasus penyakit dengan baik dan akurat

b Setiap akhir bulan menyampaikan laporan pemakaian obat dan perbekalan

kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota setempat

c Bersama Tim Perencana Obat Terpadu membahas rencana kebutuhan Puskesmas

d Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Dinas Kesehatan

KabupatenKota sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan

e Melaporkan dan mengirim kembali semua jenis obat rusakkadaluwarsa kepada

Dinas Kesehatan KabupatenKota

f Melaporkan kejadian obat dan perbekalan kesehatan yang hilang kepada Kepala

Dinas Kesehatan KabupatenKota

23 Tugas dan Tanggung Jawab Pengelolaan Obat di Puskesmas

1 Kepala Puskesmas

a Tugas

1 Membina petugas pengelola obat

2 Menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada Kepala Dinas Kesehatan

KabupatenKota setempat

15

3 Melaporkan dan mengirimkan kembali semua obat yang rusak kadaluwarsa dan

atau obat yang tidak dibutuhkan kepada Kepala Dinkes KabupatenKota

setempat

4 Melaporkan obat hilang kepada Kepala Dinkes KabupatenKota

5 Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Kepala Dinas

Kesehatan KabupatenKota setempat

b Tanggung Jawab

Pengelolaan dan pencatatan pelaporan obat dan perbekalan kesehatan di

Puskesmas

2 Petugas Gudang Obat di Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan

1 Penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan

KabupatenKota

2 Pemeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kesehatan

3 Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan

4 Pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan

5 Pengendalian penggunaan persediaan

6 Pencatatan dan pelaporan

7 Menjaga mutu dan keamanan obat dan perbekalan kesehatan

8 Penyusunan persediaan obat dan perbekalan kesehatan

9 Permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke Dinas Kesehatan KabKota

10 Penyusunan laporan ke Dinkes KabupatenKota

16

3 Petugas Kamar Obat Puskesmas mempunyai tugas

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan

yang dikeluarkan maupun yang diterima oleh kamar obat Puskesmas dalam

bentuk buku catatan mutasi obat

2 Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan kesehatan

3 Menyerahkan kembali obat rusakdaluwarsa kepada petugas gudang obat

4 Menyerahkan obat sesuai resep ke pasien

5 Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada pasien

4 Petugas Kamar Suntik mempunyai tugas

a Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan

yang dikeluarkan maupun yang diterimanya

b Membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat dan perbekalan

kesehatan

c Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada petugas gudang obat

5 Petugas Lapangan Puskesmas Keliling mempunyai tugas

1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang

diperlukan kepada Kepala Puskesmas

2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan

3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangannya segera mengembalikan sisa obat

kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat

17

6 Petugas Lapangan Posyandu mempunyai tugas

1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang

diperlukan kepada Kepala Puskesmas

2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan

3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangan segera mengembalikan sisa obat

kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat

7 Petugas Obat Puskesmas Pembantu mempunyai tugas

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun

yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku

2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat

kepada Kepala Puskesmas

3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui

petugas gudang obat

8 Bidan Desa

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun

yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku

2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat

kepada Kepala Puskesmas

3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui

petugas gudang obat

18

24 Pencatatan dan Pelaporan

A Pencatatan

Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian

kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib baik obat-obatan

yang diterima disimpan didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan atau unit

pelayanan lainnya Tujuan Pencatatan dan pelaporan adalah

1 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan

2 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian

3 Sumber data untuk pembuatan laporan

Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan

obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanaan seluruh

pengelolaan obat

19

Pencatatan dimulai dari awal mula pelayanan Puskesmas Adapun alur

pelayanan di Puskesmas Liang anggang dapat dilihat pada gambar 2

Gambar 2 Alur Pelayanan di Puskesmas Liang Anggag

Sedangkan untuk alur resep obat dari apotek ke pasien adalah seperti pada gambar 3

Gambar 3 Alur resep obat dari apotek ke pasien

Loket Kartu

POLI UMUM POLI ANAK

MTBS POLI

IMUNISASI GIZI TATA

USAHA POLI KIA +

KB POLI GIGI

LABORATORIUM

KLINIK SANITASI

APOTIK

BEROBAT IMUNISASI KB GIZI KIR KESEHATA

N HAJI CATEN KIA KES GIGI

KEPERLUAN DATANG

20

Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas

adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus

tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan

baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan

obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat

Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang

1 Di gudang obat Puskesmas

1048707 Kartu stok obat

1048707 LPLPO

21

2 Di kamar obat Puskesmas

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO

3 Di Puskesmas pembantu

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

4 Di kamar suntik

1048707 LPLPO Sub unit

1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik

5 Di pelayanan kesehatanpengobatan

1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus

6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap

1048707 Catatan harian penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

7 Di kamar suntik

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

8 Di Puskesmas keliling

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

9 Di Posyandu Polindes Bidan desa

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

B Penyelenggaraan pencatatan

22

a Di gudang Puskesmas

1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu

Stok

2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan

(a) Kartu Stok Obat

(b) Catatan harian penggunaan obat

Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan

ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota

b Di kamar obat

1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku

catatan pemakaian obat harian

2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan

catatan pemakaian harian dan sisa stok

c Di kamar suntik

Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian

obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk

permintaan tambahan obat

d Di Puskesmas keliling

Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat

darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat

23

C Alur pelaporan

Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas

Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni

a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi

KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani

disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi

Farmasi KabupatenKota

b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas

D Periode Pelaporan

Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas

yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu

juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan

24

BAB III

PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program

dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan

keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur

organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut

STRUKTUR ORGANISASI APOTIK

PUSKESMAS LIANG ANGGANG

Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang

KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas

Liang Anggang

Unit Penunjang

ApotikErwin Fauzana SFarm Apt

25

PELAYANAN OBAT PUSKESMAS

POLI UMUM

LABORATORIUM

POLI MTBSPOLI GIZI

POLI GIGIUGD

KIA KBIMUNISASILABORATORIUM

APOTIK

Pasien Pulang

PasienDatang

Loket

Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien

Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui

diagram berikut

Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang

Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai

berikut

26

1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter

berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan

imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek

2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan

identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan

melakukan konsultasi terhadap pemberi resep

3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi

berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar

4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang

telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan

penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien

27

Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru

Kepala PuskesmasLiang Anggang

Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin

Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang

Apotik PoliUmum

PoliGigi

ImunissPyandu

PUSTU

UGDKIAKB

LAB

Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat

dijelaskan melalui diagram berikut

Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang

1 Tahap Pemesanan

Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana

mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah

dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis

KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT

= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI

28

pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas

puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang

ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan

Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola

gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan

Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

adalah pada tabel 1

Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Jenis Penyakit Jumlah

1Infeksi akut lain pada saluran

pernafasan bagian atas1863

2 Gastritis 1409

3 Commond cold 982

4 Hipertensi stage 1 941

5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901

6 Dermatitis nonspesifik 820

7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan

jaringan pengikat689

8 Pusing 513

9 Konjungtivitis 476

10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467

Jumlah 9061

29

Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis

Commond coldHipertensi stage 1

Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik

Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing

KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik

18631409

982941

901820

689513

476467

Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011

Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011

Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang

Anggang dapat dilihat di tabel 2

Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Nama Obat Jumlah

1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822

2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159

3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366

4 Amoksisilin 500 Mg 7325

5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924

6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874

7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716

8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214

9 Vitamin B12 Tablet 5211

10 Ranitidin 150 Mg 5012

Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang

sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang

30

Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah

yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya

1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga

Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat

2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau

sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3

Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan

Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan

1 Cimetidin

2 Gentamicin T

3 Reserpin

4 Ergotamin

5 Extra Belladona

6 Neo Diatab

Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin

namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan

obat dengan manfaat serupa

3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai

setelah permintaan dilakukan

31

4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat

puskesmas

5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired

Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu

1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya

juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin

B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan

2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta

baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro

aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah

kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak

terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi

keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih

tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas

habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya

3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan

Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya

2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan

32

Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang

obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas

disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi

petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan

peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya

Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah

1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat

2 Adanya resep yang tidak tercatat

3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer

4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang

penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan

yang kurang memadai

5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan

33

Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang

Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah

34

1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada

petugas lainnya

2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu

mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi

3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan

yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai

gudang obat yang tidak layak

4 Pembelian pengukur suhu ruangan

3 Tahap Pengeluaran

Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian

obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan

digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan

digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan

Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah

1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang

Puskesmas

2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat

3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa

Solusi untuk permasalahan tersebut adalah

1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus

mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri

35

2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya

pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli

dan alat resusitasi)

3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga

4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai

Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan

adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan

bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian

obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama

Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang

tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan

obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es

khusus untuk obat)

Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan

pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas

memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima

obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan

lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya

oksitosin ergometrin dan lain-lain

36

  • BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
  • JUNI 2012
Page 10: Pengadaan Obat

Penerimaan adalah suatu kegiatan dalam menerima obat-obatan yang

diserahkan dari unit pengelola yang lebih tinggi kepada unit pengelola di bawahnya

Tujuannya adalah agar obat yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan

permintaan yang diajukan oleh Puskesmas

Setiap penyerahan obat oleh Instalasi Farmasi KabupatenKota kepada

Puskesmas dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari Kepala Dinas Kesehatan

KabupatenKota atau pejabat yang diberi wewenang untuk itu

Semua petugas yang terlibat dalam kegiatan pengelolaan obat bertanggung

jawab atas ketertiban penyimpanan pemindahan pemeliharaan dan penggunaan obat

berikut kelengkapan catatan yang menyertainya

Pelaksanaan fungsi pengendalian distribusi obat kepada Puskesmas Pembantu

dan sub unit kesehatan lainnya merupakan tanggung jawab Kepala Puskesmas induk

Petugas penerimaan obat wajib melakukan pengecekan terhadap obat-obat yang

diserahkan mencakup jumlah kemasanpeti jenis dan jumlah obat bentuk obat

sesuai dengan isi dokumen (LPLPO) dan ditanda tangani oleh petugas

penerimadiketahui Kepala Puskesmas Bila tidak memenuhi syarat petugas penerima

dapat mengajukan keberatan

Jika terdapat kekurangan penerima obat wajib menuliskan jenis yang kurang

(rusak jumlah kurang dan lain - lain) Setiap penambahan obat-obatan dicatat dan

dibukukan pada buku penerimaan obat dan kartu stok

D PENYIMPANAN OBAT

9

Penyimpanan adalah kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan yang

diterima agar aman (tidak hilang) terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan

mutunya tetap terjamin Tujuan penyimpanan adalah agar obat yang tersedia di Unit

pelayanan kesehatan mutunya dapat dipertahankan

Untuk menjaga mutu obat maka perlu diperhatikan faktor-faktor seperti

kelembaban sinar Matahari temperaturpanas kerusakan fisik kontaminasi bakteri

dan pengotoran

Persyaratan gudang penyimpanan obat adalah sebagai berikut

1 Cukup luas minimal 3 x 4 m2

2 Ruangan kering tidak lembab

3 Ada ventilasi agar ada aliran udara dan tidak lembabpanas

4 Perlu cahaya yang cukup namun jendela harus mempunyai pelindung untuk

menhindari adanya cahaya langsung dan berteralis

5 Lantai dibuat dari tegelsemen yang tidak memungkinkan bertumpuknya debu

dan kotoran lain Bila perlu diberi alas papan (palet)

6 Dinding dibuat licin

7 Hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang tajam

8 Gudang digunakan khusus untuk penyimpanan obat

9 Mempunyai pintu yang dilengkapi kunci ganda

10 Tersedialaci khusus untuk narkotika dan psikotropika yang terkunci

10

Bila Ruang penyimpanan kecil maka dapat digunakan sistem dua rak Obat

dibagi menjadi dua bagian Obat yang siap dipakai diletakkan di bagian rak A

sedangkan sisanya di bagian rak B

Untuk pengaturan penyimpanan obat yang harus diperhatikan adalah sebagai

berikut

1 Obat disusun secara alfabetis

2 Obat dirotasi dengan system FIFO dan FEFO

3 Obat disimpan pada rak

4 Obat yang disimpan pada lantai harus diletakkan diatas palet

5 Tumpukan dus sebaiknya sesuai dengan petunjuk

6 Cairan dipisahkan dari padatan

7 Sera vaksin dan supositoria disimpan dalam lemari pendingin

E DISTRIBUSI OBAT

Penyalurandistribusi adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara

merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan kesehatan

antara lain

a Sub unit pelayanan kesehatan di lingkungan Puskesmas (kamar obat

laboratorium)

b Puskesmas Pembantu

c Puskesmas Keliling

d Posyandu

11

e Polindes

Tujuan distribusi adalah untuk memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan

kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan jenis mutu jumlah dan tepat

waktu

Kegiatan dari distribusi adalah

1 Menentukan frekuensi distribusi

Dalam menentukan frekuensi distribusi perlu dipertimbangkan

ajarak sub unit pelayanan

b biaya distribusi yang tersedia

2 Menentukan jumlah dan jenis obat yang diberikan

Dalam menentukan jumlah obat perlu dipertimbangkan

a pemakaian rata-rata per jenis obat

b sisa stok

c pola penyakit

d jumlah kunjungan di masing-masing sub unit pelayanan kesehatan

3 Melaksanakan penyerahan obat

Penyerahan obat dapat dilakukan dengan cara

a gudang obat menyerahkanmengirimkan obat dan diterima di unit pelayanan

b penyerahan di gudang Puskesmas diambil sendiri oleh sub unit- sub unit

pelayanan Obat diserahkan bersama-sama dengan formulir LPLPO dan

lembar pertama disimpan sebagai tanda bukti penerimaan obat

12

F PENGENDALIAN

Tujuan pengendalian agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit

pelayanan kesehatan dasar

Pengendalian obat terdiri dari

1 Pengendalian persediaan

2 Pengendalian penggunaan

3 Penanganan obat hilang

Pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya

sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan

sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangankekosongan obat di unit pelayanan

kesehatan dasar

Kegiatan Pengendalian adalah

1 Memperkirakanmenghitung pemakaian rata-rata periode tertentu di Puskesmas

dan seluruh unit pelayanan Jumlah stok ini disebut stok kerja

2 Menentukan

- Stok optimum adalah jumlah stok obat yang diserahkan kepada unit pelayanan

agar tidak mengalami kekurangankekosongan

- stok pengaman adalah jumlah stok yang disediakan untuk mencegah terjadinya

sesuatu hal yang tidak terduga misalnya karena keterlambatan pengiriman dari

Instalasi Farmasi Kabupaten Kota

3 Menentukan waktu tunggu (leadtime) yaitu waktu yang diperlukan dari mulai

pemesanan sampai obat diterima

13

G PELAYANAN OBAT

Pelayanan obat adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non

teknis yang harus dikerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan

obat kepada pasien Tujuan pelayanan obat agar pasien mendapat obat sesuai dengan

resep dokter dan mendapat informasi bagaimana menggunakannya

Semua resep yang telah dilayani oleh Puskesmas harus dipelihara dan

disimpan minimal 2 ( dua ) tahun dan pada setiap resep harus diberi tanda

- ldquoUmumrdquo untuk resep umum

- ldquoAskesrdquo untuk resep yang diterima oleh peserta asuransi kesehatan

- ldquoGratisrdquo untuk resep yang diberikan kepada pasien yang di bebaskan dari

pembiayaan restribusi

Untuk menjamin keberlangsungan pelayanan obat dan kepentingan pasien

maka obat yang ada di puskesmas tidak dibeda-bedakan lagi sumber anggarannya

Semua obat yang ada dipuskesmas pada dasarnya dapat digunakan melayani semua

pasien yang datang ke Puskesmas

Kegiatan pelayanan obat meliputi

1 penataan ruang pelayanan obat

2 penyiapan obat

3 penyerahan obat

4 informasi obat

5 etika pelayanan

6 daftar perlengkapan peracikan obat

14

22 Tugas dan Peran Puskesmas dalam Pengelolaan Obat

Puskesmas sebagai Sub Unit Pelayanan memiliki tugas dan peran dalam

pengelolaan obat yaitu

a Menyediakan data dan informasi mutasi obat dan perbekalan kesehatan serta

kasus penyakit dengan baik dan akurat

b Setiap akhir bulan menyampaikan laporan pemakaian obat dan perbekalan

kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota setempat

c Bersama Tim Perencana Obat Terpadu membahas rencana kebutuhan Puskesmas

d Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Dinas Kesehatan

KabupatenKota sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan

e Melaporkan dan mengirim kembali semua jenis obat rusakkadaluwarsa kepada

Dinas Kesehatan KabupatenKota

f Melaporkan kejadian obat dan perbekalan kesehatan yang hilang kepada Kepala

Dinas Kesehatan KabupatenKota

23 Tugas dan Tanggung Jawab Pengelolaan Obat di Puskesmas

1 Kepala Puskesmas

a Tugas

1 Membina petugas pengelola obat

2 Menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada Kepala Dinas Kesehatan

KabupatenKota setempat

15

3 Melaporkan dan mengirimkan kembali semua obat yang rusak kadaluwarsa dan

atau obat yang tidak dibutuhkan kepada Kepala Dinkes KabupatenKota

setempat

4 Melaporkan obat hilang kepada Kepala Dinkes KabupatenKota

5 Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Kepala Dinas

Kesehatan KabupatenKota setempat

b Tanggung Jawab

Pengelolaan dan pencatatan pelaporan obat dan perbekalan kesehatan di

Puskesmas

2 Petugas Gudang Obat di Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan

1 Penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan

KabupatenKota

2 Pemeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kesehatan

3 Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan

4 Pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan

5 Pengendalian penggunaan persediaan

6 Pencatatan dan pelaporan

7 Menjaga mutu dan keamanan obat dan perbekalan kesehatan

8 Penyusunan persediaan obat dan perbekalan kesehatan

9 Permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke Dinas Kesehatan KabKota

10 Penyusunan laporan ke Dinkes KabupatenKota

16

3 Petugas Kamar Obat Puskesmas mempunyai tugas

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan

yang dikeluarkan maupun yang diterima oleh kamar obat Puskesmas dalam

bentuk buku catatan mutasi obat

2 Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan kesehatan

3 Menyerahkan kembali obat rusakdaluwarsa kepada petugas gudang obat

4 Menyerahkan obat sesuai resep ke pasien

5 Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada pasien

4 Petugas Kamar Suntik mempunyai tugas

a Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan

yang dikeluarkan maupun yang diterimanya

b Membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat dan perbekalan

kesehatan

c Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada petugas gudang obat

5 Petugas Lapangan Puskesmas Keliling mempunyai tugas

1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang

diperlukan kepada Kepala Puskesmas

2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan

3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangannya segera mengembalikan sisa obat

kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat

17

6 Petugas Lapangan Posyandu mempunyai tugas

1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang

diperlukan kepada Kepala Puskesmas

2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan

3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangan segera mengembalikan sisa obat

kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat

7 Petugas Obat Puskesmas Pembantu mempunyai tugas

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun

yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku

2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat

kepada Kepala Puskesmas

3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui

petugas gudang obat

8 Bidan Desa

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun

yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku

2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat

kepada Kepala Puskesmas

3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui

petugas gudang obat

18

24 Pencatatan dan Pelaporan

A Pencatatan

Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian

kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib baik obat-obatan

yang diterima disimpan didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan atau unit

pelayanan lainnya Tujuan Pencatatan dan pelaporan adalah

1 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan

2 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian

3 Sumber data untuk pembuatan laporan

Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan

obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanaan seluruh

pengelolaan obat

19

Pencatatan dimulai dari awal mula pelayanan Puskesmas Adapun alur

pelayanan di Puskesmas Liang anggang dapat dilihat pada gambar 2

Gambar 2 Alur Pelayanan di Puskesmas Liang Anggag

Sedangkan untuk alur resep obat dari apotek ke pasien adalah seperti pada gambar 3

Gambar 3 Alur resep obat dari apotek ke pasien

Loket Kartu

POLI UMUM POLI ANAK

MTBS POLI

IMUNISASI GIZI TATA

USAHA POLI KIA +

KB POLI GIGI

LABORATORIUM

KLINIK SANITASI

APOTIK

BEROBAT IMUNISASI KB GIZI KIR KESEHATA

N HAJI CATEN KIA KES GIGI

KEPERLUAN DATANG

20

Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas

adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus

tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan

baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan

obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat

Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang

1 Di gudang obat Puskesmas

1048707 Kartu stok obat

1048707 LPLPO

21

2 Di kamar obat Puskesmas

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO

3 Di Puskesmas pembantu

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

4 Di kamar suntik

1048707 LPLPO Sub unit

1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik

5 Di pelayanan kesehatanpengobatan

1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus

6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap

1048707 Catatan harian penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

7 Di kamar suntik

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

8 Di Puskesmas keliling

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

9 Di Posyandu Polindes Bidan desa

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

B Penyelenggaraan pencatatan

22

a Di gudang Puskesmas

1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu

Stok

2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan

(a) Kartu Stok Obat

(b) Catatan harian penggunaan obat

Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan

ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota

b Di kamar obat

1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku

catatan pemakaian obat harian

2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan

catatan pemakaian harian dan sisa stok

c Di kamar suntik

Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian

obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk

permintaan tambahan obat

d Di Puskesmas keliling

Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat

darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat

23

C Alur pelaporan

Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas

Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni

a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi

KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani

disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi

Farmasi KabupatenKota

b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas

D Periode Pelaporan

Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas

yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu

juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan

24

BAB III

PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program

dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan

keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur

organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut

STRUKTUR ORGANISASI APOTIK

PUSKESMAS LIANG ANGGANG

Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang

KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas

Liang Anggang

Unit Penunjang

ApotikErwin Fauzana SFarm Apt

25

PELAYANAN OBAT PUSKESMAS

POLI UMUM

LABORATORIUM

POLI MTBSPOLI GIZI

POLI GIGIUGD

KIA KBIMUNISASILABORATORIUM

APOTIK

Pasien Pulang

PasienDatang

Loket

Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien

Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui

diagram berikut

Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang

Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai

berikut

26

1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter

berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan

imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek

2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan

identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan

melakukan konsultasi terhadap pemberi resep

3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi

berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar

4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang

telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan

penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien

27

Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru

Kepala PuskesmasLiang Anggang

Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin

Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang

Apotik PoliUmum

PoliGigi

ImunissPyandu

PUSTU

UGDKIAKB

LAB

Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat

dijelaskan melalui diagram berikut

Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang

1 Tahap Pemesanan

Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana

mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah

dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis

KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT

= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI

28

pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas

puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang

ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan

Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola

gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan

Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

adalah pada tabel 1

Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Jenis Penyakit Jumlah

1Infeksi akut lain pada saluran

pernafasan bagian atas1863

2 Gastritis 1409

3 Commond cold 982

4 Hipertensi stage 1 941

5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901

6 Dermatitis nonspesifik 820

7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan

jaringan pengikat689

8 Pusing 513

9 Konjungtivitis 476

10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467

Jumlah 9061

29

Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis

Commond coldHipertensi stage 1

Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik

Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing

KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik

18631409

982941

901820

689513

476467

Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011

Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011

Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang

Anggang dapat dilihat di tabel 2

Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Nama Obat Jumlah

1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822

2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159

3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366

4 Amoksisilin 500 Mg 7325

5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924

6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874

7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716

8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214

9 Vitamin B12 Tablet 5211

10 Ranitidin 150 Mg 5012

Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang

sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang

30

Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah

yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya

1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga

Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat

2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau

sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3

Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan

Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan

1 Cimetidin

2 Gentamicin T

3 Reserpin

4 Ergotamin

5 Extra Belladona

6 Neo Diatab

Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin

namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan

obat dengan manfaat serupa

3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai

setelah permintaan dilakukan

31

4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat

puskesmas

5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired

Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu

1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya

juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin

B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan

2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta

baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro

aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah

kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak

terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi

keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih

tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas

habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya

3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan

Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya

2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan

32

Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang

obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas

disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi

petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan

peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya

Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah

1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat

2 Adanya resep yang tidak tercatat

3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer

4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang

penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan

yang kurang memadai

5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan

33

Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang

Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah

34

1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada

petugas lainnya

2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu

mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi

3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan

yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai

gudang obat yang tidak layak

4 Pembelian pengukur suhu ruangan

3 Tahap Pengeluaran

Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian

obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan

digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan

digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan

Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah

1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang

Puskesmas

2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat

3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa

Solusi untuk permasalahan tersebut adalah

1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus

mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri

35

2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya

pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli

dan alat resusitasi)

3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga

4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai

Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan

adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan

bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian

obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama

Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang

tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan

obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es

khusus untuk obat)

Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan

pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas

memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima

obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan

lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya

oksitosin ergometrin dan lain-lain

36

  • BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
  • JUNI 2012
Page 11: Pengadaan Obat

Penyimpanan adalah kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan yang

diterima agar aman (tidak hilang) terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan

mutunya tetap terjamin Tujuan penyimpanan adalah agar obat yang tersedia di Unit

pelayanan kesehatan mutunya dapat dipertahankan

Untuk menjaga mutu obat maka perlu diperhatikan faktor-faktor seperti

kelembaban sinar Matahari temperaturpanas kerusakan fisik kontaminasi bakteri

dan pengotoran

Persyaratan gudang penyimpanan obat adalah sebagai berikut

1 Cukup luas minimal 3 x 4 m2

2 Ruangan kering tidak lembab

3 Ada ventilasi agar ada aliran udara dan tidak lembabpanas

4 Perlu cahaya yang cukup namun jendela harus mempunyai pelindung untuk

menhindari adanya cahaya langsung dan berteralis

5 Lantai dibuat dari tegelsemen yang tidak memungkinkan bertumpuknya debu

dan kotoran lain Bila perlu diberi alas papan (palet)

6 Dinding dibuat licin

7 Hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang tajam

8 Gudang digunakan khusus untuk penyimpanan obat

9 Mempunyai pintu yang dilengkapi kunci ganda

10 Tersedialaci khusus untuk narkotika dan psikotropika yang terkunci

10

Bila Ruang penyimpanan kecil maka dapat digunakan sistem dua rak Obat

dibagi menjadi dua bagian Obat yang siap dipakai diletakkan di bagian rak A

sedangkan sisanya di bagian rak B

Untuk pengaturan penyimpanan obat yang harus diperhatikan adalah sebagai

berikut

1 Obat disusun secara alfabetis

2 Obat dirotasi dengan system FIFO dan FEFO

3 Obat disimpan pada rak

4 Obat yang disimpan pada lantai harus diletakkan diatas palet

5 Tumpukan dus sebaiknya sesuai dengan petunjuk

6 Cairan dipisahkan dari padatan

7 Sera vaksin dan supositoria disimpan dalam lemari pendingin

E DISTRIBUSI OBAT

Penyalurandistribusi adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara

merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan kesehatan

antara lain

a Sub unit pelayanan kesehatan di lingkungan Puskesmas (kamar obat

laboratorium)

b Puskesmas Pembantu

c Puskesmas Keliling

d Posyandu

11

e Polindes

Tujuan distribusi adalah untuk memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan

kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan jenis mutu jumlah dan tepat

waktu

Kegiatan dari distribusi adalah

1 Menentukan frekuensi distribusi

Dalam menentukan frekuensi distribusi perlu dipertimbangkan

ajarak sub unit pelayanan

b biaya distribusi yang tersedia

2 Menentukan jumlah dan jenis obat yang diberikan

Dalam menentukan jumlah obat perlu dipertimbangkan

a pemakaian rata-rata per jenis obat

b sisa stok

c pola penyakit

d jumlah kunjungan di masing-masing sub unit pelayanan kesehatan

3 Melaksanakan penyerahan obat

Penyerahan obat dapat dilakukan dengan cara

a gudang obat menyerahkanmengirimkan obat dan diterima di unit pelayanan

b penyerahan di gudang Puskesmas diambil sendiri oleh sub unit- sub unit

pelayanan Obat diserahkan bersama-sama dengan formulir LPLPO dan

lembar pertama disimpan sebagai tanda bukti penerimaan obat

12

F PENGENDALIAN

Tujuan pengendalian agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit

pelayanan kesehatan dasar

Pengendalian obat terdiri dari

1 Pengendalian persediaan

2 Pengendalian penggunaan

3 Penanganan obat hilang

Pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya

sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan

sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangankekosongan obat di unit pelayanan

kesehatan dasar

Kegiatan Pengendalian adalah

1 Memperkirakanmenghitung pemakaian rata-rata periode tertentu di Puskesmas

dan seluruh unit pelayanan Jumlah stok ini disebut stok kerja

2 Menentukan

- Stok optimum adalah jumlah stok obat yang diserahkan kepada unit pelayanan

agar tidak mengalami kekurangankekosongan

- stok pengaman adalah jumlah stok yang disediakan untuk mencegah terjadinya

sesuatu hal yang tidak terduga misalnya karena keterlambatan pengiriman dari

Instalasi Farmasi Kabupaten Kota

3 Menentukan waktu tunggu (leadtime) yaitu waktu yang diperlukan dari mulai

pemesanan sampai obat diterima

13

G PELAYANAN OBAT

Pelayanan obat adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non

teknis yang harus dikerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan

obat kepada pasien Tujuan pelayanan obat agar pasien mendapat obat sesuai dengan

resep dokter dan mendapat informasi bagaimana menggunakannya

Semua resep yang telah dilayani oleh Puskesmas harus dipelihara dan

disimpan minimal 2 ( dua ) tahun dan pada setiap resep harus diberi tanda

- ldquoUmumrdquo untuk resep umum

- ldquoAskesrdquo untuk resep yang diterima oleh peserta asuransi kesehatan

- ldquoGratisrdquo untuk resep yang diberikan kepada pasien yang di bebaskan dari

pembiayaan restribusi

Untuk menjamin keberlangsungan pelayanan obat dan kepentingan pasien

maka obat yang ada di puskesmas tidak dibeda-bedakan lagi sumber anggarannya

Semua obat yang ada dipuskesmas pada dasarnya dapat digunakan melayani semua

pasien yang datang ke Puskesmas

Kegiatan pelayanan obat meliputi

1 penataan ruang pelayanan obat

2 penyiapan obat

3 penyerahan obat

4 informasi obat

5 etika pelayanan

6 daftar perlengkapan peracikan obat

14

22 Tugas dan Peran Puskesmas dalam Pengelolaan Obat

Puskesmas sebagai Sub Unit Pelayanan memiliki tugas dan peran dalam

pengelolaan obat yaitu

a Menyediakan data dan informasi mutasi obat dan perbekalan kesehatan serta

kasus penyakit dengan baik dan akurat

b Setiap akhir bulan menyampaikan laporan pemakaian obat dan perbekalan

kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota setempat

c Bersama Tim Perencana Obat Terpadu membahas rencana kebutuhan Puskesmas

d Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Dinas Kesehatan

KabupatenKota sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan

e Melaporkan dan mengirim kembali semua jenis obat rusakkadaluwarsa kepada

Dinas Kesehatan KabupatenKota

f Melaporkan kejadian obat dan perbekalan kesehatan yang hilang kepada Kepala

Dinas Kesehatan KabupatenKota

23 Tugas dan Tanggung Jawab Pengelolaan Obat di Puskesmas

1 Kepala Puskesmas

a Tugas

1 Membina petugas pengelola obat

2 Menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada Kepala Dinas Kesehatan

KabupatenKota setempat

15

3 Melaporkan dan mengirimkan kembali semua obat yang rusak kadaluwarsa dan

atau obat yang tidak dibutuhkan kepada Kepala Dinkes KabupatenKota

setempat

4 Melaporkan obat hilang kepada Kepala Dinkes KabupatenKota

5 Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Kepala Dinas

Kesehatan KabupatenKota setempat

b Tanggung Jawab

Pengelolaan dan pencatatan pelaporan obat dan perbekalan kesehatan di

Puskesmas

2 Petugas Gudang Obat di Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan

1 Penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan

KabupatenKota

2 Pemeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kesehatan

3 Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan

4 Pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan

5 Pengendalian penggunaan persediaan

6 Pencatatan dan pelaporan

7 Menjaga mutu dan keamanan obat dan perbekalan kesehatan

8 Penyusunan persediaan obat dan perbekalan kesehatan

9 Permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke Dinas Kesehatan KabKota

10 Penyusunan laporan ke Dinkes KabupatenKota

16

3 Petugas Kamar Obat Puskesmas mempunyai tugas

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan

yang dikeluarkan maupun yang diterima oleh kamar obat Puskesmas dalam

bentuk buku catatan mutasi obat

2 Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan kesehatan

3 Menyerahkan kembali obat rusakdaluwarsa kepada petugas gudang obat

4 Menyerahkan obat sesuai resep ke pasien

5 Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada pasien

4 Petugas Kamar Suntik mempunyai tugas

a Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan

yang dikeluarkan maupun yang diterimanya

b Membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat dan perbekalan

kesehatan

c Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada petugas gudang obat

5 Petugas Lapangan Puskesmas Keliling mempunyai tugas

1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang

diperlukan kepada Kepala Puskesmas

2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan

3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangannya segera mengembalikan sisa obat

kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat

17

6 Petugas Lapangan Posyandu mempunyai tugas

1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang

diperlukan kepada Kepala Puskesmas

2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan

3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangan segera mengembalikan sisa obat

kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat

7 Petugas Obat Puskesmas Pembantu mempunyai tugas

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun

yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku

2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat

kepada Kepala Puskesmas

3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui

petugas gudang obat

8 Bidan Desa

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun

yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku

2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat

kepada Kepala Puskesmas

3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui

petugas gudang obat

18

24 Pencatatan dan Pelaporan

A Pencatatan

Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian

kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib baik obat-obatan

yang diterima disimpan didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan atau unit

pelayanan lainnya Tujuan Pencatatan dan pelaporan adalah

1 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan

2 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian

3 Sumber data untuk pembuatan laporan

Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan

obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanaan seluruh

pengelolaan obat

19

Pencatatan dimulai dari awal mula pelayanan Puskesmas Adapun alur

pelayanan di Puskesmas Liang anggang dapat dilihat pada gambar 2

Gambar 2 Alur Pelayanan di Puskesmas Liang Anggag

Sedangkan untuk alur resep obat dari apotek ke pasien adalah seperti pada gambar 3

Gambar 3 Alur resep obat dari apotek ke pasien

Loket Kartu

POLI UMUM POLI ANAK

MTBS POLI

IMUNISASI GIZI TATA

USAHA POLI KIA +

KB POLI GIGI

LABORATORIUM

KLINIK SANITASI

APOTIK

BEROBAT IMUNISASI KB GIZI KIR KESEHATA

N HAJI CATEN KIA KES GIGI

KEPERLUAN DATANG

20

Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas

adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus

tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan

baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan

obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat

Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang

1 Di gudang obat Puskesmas

1048707 Kartu stok obat

1048707 LPLPO

21

2 Di kamar obat Puskesmas

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO

3 Di Puskesmas pembantu

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

4 Di kamar suntik

1048707 LPLPO Sub unit

1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik

5 Di pelayanan kesehatanpengobatan

1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus

6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap

1048707 Catatan harian penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

7 Di kamar suntik

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

8 Di Puskesmas keliling

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

9 Di Posyandu Polindes Bidan desa

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

B Penyelenggaraan pencatatan

22

a Di gudang Puskesmas

1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu

Stok

2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan

(a) Kartu Stok Obat

(b) Catatan harian penggunaan obat

Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan

ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota

b Di kamar obat

1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku

catatan pemakaian obat harian

2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan

catatan pemakaian harian dan sisa stok

c Di kamar suntik

Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian

obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk

permintaan tambahan obat

d Di Puskesmas keliling

Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat

darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat

23

C Alur pelaporan

Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas

Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni

a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi

KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani

disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi

Farmasi KabupatenKota

b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas

D Periode Pelaporan

Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas

yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu

juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan

24

BAB III

PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program

dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan

keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur

organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut

STRUKTUR ORGANISASI APOTIK

PUSKESMAS LIANG ANGGANG

Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang

KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas

Liang Anggang

Unit Penunjang

ApotikErwin Fauzana SFarm Apt

25

PELAYANAN OBAT PUSKESMAS

POLI UMUM

LABORATORIUM

POLI MTBSPOLI GIZI

POLI GIGIUGD

KIA KBIMUNISASILABORATORIUM

APOTIK

Pasien Pulang

PasienDatang

Loket

Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien

Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui

diagram berikut

Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang

Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai

berikut

26

1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter

berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan

imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek

2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan

identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan

melakukan konsultasi terhadap pemberi resep

3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi

berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar

4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang

telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan

penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien

27

Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru

Kepala PuskesmasLiang Anggang

Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin

Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang

Apotik PoliUmum

PoliGigi

ImunissPyandu

PUSTU

UGDKIAKB

LAB

Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat

dijelaskan melalui diagram berikut

Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang

1 Tahap Pemesanan

Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana

mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah

dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis

KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT

= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI

28

pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas

puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang

ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan

Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola

gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan

Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

adalah pada tabel 1

Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Jenis Penyakit Jumlah

1Infeksi akut lain pada saluran

pernafasan bagian atas1863

2 Gastritis 1409

3 Commond cold 982

4 Hipertensi stage 1 941

5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901

6 Dermatitis nonspesifik 820

7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan

jaringan pengikat689

8 Pusing 513

9 Konjungtivitis 476

10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467

Jumlah 9061

29

Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis

Commond coldHipertensi stage 1

Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik

Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing

KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik

18631409

982941

901820

689513

476467

Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011

Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011

Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang

Anggang dapat dilihat di tabel 2

Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Nama Obat Jumlah

1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822

2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159

3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366

4 Amoksisilin 500 Mg 7325

5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924

6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874

7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716

8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214

9 Vitamin B12 Tablet 5211

10 Ranitidin 150 Mg 5012

Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang

sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang

30

Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah

yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya

1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga

Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat

2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau

sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3

Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan

Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan

1 Cimetidin

2 Gentamicin T

3 Reserpin

4 Ergotamin

5 Extra Belladona

6 Neo Diatab

Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin

namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan

obat dengan manfaat serupa

3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai

setelah permintaan dilakukan

31

4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat

puskesmas

5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired

Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu

1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya

juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin

B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan

2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta

baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro

aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah

kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak

terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi

keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih

tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas

habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya

3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan

Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya

2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan

32

Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang

obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas

disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi

petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan

peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya

Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah

1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat

2 Adanya resep yang tidak tercatat

3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer

4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang

penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan

yang kurang memadai

5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan

33

Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang

Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah

34

1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada

petugas lainnya

2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu

mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi

3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan

yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai

gudang obat yang tidak layak

4 Pembelian pengukur suhu ruangan

3 Tahap Pengeluaran

Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian

obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan

digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan

digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan

Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah

1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang

Puskesmas

2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat

3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa

Solusi untuk permasalahan tersebut adalah

1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus

mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri

35

2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya

pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli

dan alat resusitasi)

3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga

4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai

Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan

adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan

bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian

obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama

Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang

tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan

obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es

khusus untuk obat)

Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan

pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas

memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima

obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan

lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya

oksitosin ergometrin dan lain-lain

36

  • BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
  • JUNI 2012
Page 12: Pengadaan Obat

Bila Ruang penyimpanan kecil maka dapat digunakan sistem dua rak Obat

dibagi menjadi dua bagian Obat yang siap dipakai diletakkan di bagian rak A

sedangkan sisanya di bagian rak B

Untuk pengaturan penyimpanan obat yang harus diperhatikan adalah sebagai

berikut

1 Obat disusun secara alfabetis

2 Obat dirotasi dengan system FIFO dan FEFO

3 Obat disimpan pada rak

4 Obat yang disimpan pada lantai harus diletakkan diatas palet

5 Tumpukan dus sebaiknya sesuai dengan petunjuk

6 Cairan dipisahkan dari padatan

7 Sera vaksin dan supositoria disimpan dalam lemari pendingin

E DISTRIBUSI OBAT

Penyalurandistribusi adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara

merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan kesehatan

antara lain

a Sub unit pelayanan kesehatan di lingkungan Puskesmas (kamar obat

laboratorium)

b Puskesmas Pembantu

c Puskesmas Keliling

d Posyandu

11

e Polindes

Tujuan distribusi adalah untuk memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan

kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan jenis mutu jumlah dan tepat

waktu

Kegiatan dari distribusi adalah

1 Menentukan frekuensi distribusi

Dalam menentukan frekuensi distribusi perlu dipertimbangkan

ajarak sub unit pelayanan

b biaya distribusi yang tersedia

2 Menentukan jumlah dan jenis obat yang diberikan

Dalam menentukan jumlah obat perlu dipertimbangkan

a pemakaian rata-rata per jenis obat

b sisa stok

c pola penyakit

d jumlah kunjungan di masing-masing sub unit pelayanan kesehatan

3 Melaksanakan penyerahan obat

Penyerahan obat dapat dilakukan dengan cara

a gudang obat menyerahkanmengirimkan obat dan diterima di unit pelayanan

b penyerahan di gudang Puskesmas diambil sendiri oleh sub unit- sub unit

pelayanan Obat diserahkan bersama-sama dengan formulir LPLPO dan

lembar pertama disimpan sebagai tanda bukti penerimaan obat

12

F PENGENDALIAN

Tujuan pengendalian agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit

pelayanan kesehatan dasar

Pengendalian obat terdiri dari

1 Pengendalian persediaan

2 Pengendalian penggunaan

3 Penanganan obat hilang

Pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya

sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan

sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangankekosongan obat di unit pelayanan

kesehatan dasar

Kegiatan Pengendalian adalah

1 Memperkirakanmenghitung pemakaian rata-rata periode tertentu di Puskesmas

dan seluruh unit pelayanan Jumlah stok ini disebut stok kerja

2 Menentukan

- Stok optimum adalah jumlah stok obat yang diserahkan kepada unit pelayanan

agar tidak mengalami kekurangankekosongan

- stok pengaman adalah jumlah stok yang disediakan untuk mencegah terjadinya

sesuatu hal yang tidak terduga misalnya karena keterlambatan pengiriman dari

Instalasi Farmasi Kabupaten Kota

3 Menentukan waktu tunggu (leadtime) yaitu waktu yang diperlukan dari mulai

pemesanan sampai obat diterima

13

G PELAYANAN OBAT

Pelayanan obat adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non

teknis yang harus dikerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan

obat kepada pasien Tujuan pelayanan obat agar pasien mendapat obat sesuai dengan

resep dokter dan mendapat informasi bagaimana menggunakannya

Semua resep yang telah dilayani oleh Puskesmas harus dipelihara dan

disimpan minimal 2 ( dua ) tahun dan pada setiap resep harus diberi tanda

- ldquoUmumrdquo untuk resep umum

- ldquoAskesrdquo untuk resep yang diterima oleh peserta asuransi kesehatan

- ldquoGratisrdquo untuk resep yang diberikan kepada pasien yang di bebaskan dari

pembiayaan restribusi

Untuk menjamin keberlangsungan pelayanan obat dan kepentingan pasien

maka obat yang ada di puskesmas tidak dibeda-bedakan lagi sumber anggarannya

Semua obat yang ada dipuskesmas pada dasarnya dapat digunakan melayani semua

pasien yang datang ke Puskesmas

Kegiatan pelayanan obat meliputi

1 penataan ruang pelayanan obat

2 penyiapan obat

3 penyerahan obat

4 informasi obat

5 etika pelayanan

6 daftar perlengkapan peracikan obat

14

22 Tugas dan Peran Puskesmas dalam Pengelolaan Obat

Puskesmas sebagai Sub Unit Pelayanan memiliki tugas dan peran dalam

pengelolaan obat yaitu

a Menyediakan data dan informasi mutasi obat dan perbekalan kesehatan serta

kasus penyakit dengan baik dan akurat

b Setiap akhir bulan menyampaikan laporan pemakaian obat dan perbekalan

kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota setempat

c Bersama Tim Perencana Obat Terpadu membahas rencana kebutuhan Puskesmas

d Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Dinas Kesehatan

KabupatenKota sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan

e Melaporkan dan mengirim kembali semua jenis obat rusakkadaluwarsa kepada

Dinas Kesehatan KabupatenKota

f Melaporkan kejadian obat dan perbekalan kesehatan yang hilang kepada Kepala

Dinas Kesehatan KabupatenKota

23 Tugas dan Tanggung Jawab Pengelolaan Obat di Puskesmas

1 Kepala Puskesmas

a Tugas

1 Membina petugas pengelola obat

2 Menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada Kepala Dinas Kesehatan

KabupatenKota setempat

15

3 Melaporkan dan mengirimkan kembali semua obat yang rusak kadaluwarsa dan

atau obat yang tidak dibutuhkan kepada Kepala Dinkes KabupatenKota

setempat

4 Melaporkan obat hilang kepada Kepala Dinkes KabupatenKota

5 Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Kepala Dinas

Kesehatan KabupatenKota setempat

b Tanggung Jawab

Pengelolaan dan pencatatan pelaporan obat dan perbekalan kesehatan di

Puskesmas

2 Petugas Gudang Obat di Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan

1 Penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan

KabupatenKota

2 Pemeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kesehatan

3 Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan

4 Pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan

5 Pengendalian penggunaan persediaan

6 Pencatatan dan pelaporan

7 Menjaga mutu dan keamanan obat dan perbekalan kesehatan

8 Penyusunan persediaan obat dan perbekalan kesehatan

9 Permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke Dinas Kesehatan KabKota

10 Penyusunan laporan ke Dinkes KabupatenKota

16

3 Petugas Kamar Obat Puskesmas mempunyai tugas

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan

yang dikeluarkan maupun yang diterima oleh kamar obat Puskesmas dalam

bentuk buku catatan mutasi obat

2 Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan kesehatan

3 Menyerahkan kembali obat rusakdaluwarsa kepada petugas gudang obat

4 Menyerahkan obat sesuai resep ke pasien

5 Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada pasien

4 Petugas Kamar Suntik mempunyai tugas

a Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan

yang dikeluarkan maupun yang diterimanya

b Membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat dan perbekalan

kesehatan

c Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada petugas gudang obat

5 Petugas Lapangan Puskesmas Keliling mempunyai tugas

1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang

diperlukan kepada Kepala Puskesmas

2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan

3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangannya segera mengembalikan sisa obat

kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat

17

6 Petugas Lapangan Posyandu mempunyai tugas

1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang

diperlukan kepada Kepala Puskesmas

2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan

3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangan segera mengembalikan sisa obat

kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat

7 Petugas Obat Puskesmas Pembantu mempunyai tugas

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun

yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku

2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat

kepada Kepala Puskesmas

3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui

petugas gudang obat

8 Bidan Desa

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun

yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku

2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat

kepada Kepala Puskesmas

3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui

petugas gudang obat

18

24 Pencatatan dan Pelaporan

A Pencatatan

Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian

kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib baik obat-obatan

yang diterima disimpan didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan atau unit

pelayanan lainnya Tujuan Pencatatan dan pelaporan adalah

1 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan

2 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian

3 Sumber data untuk pembuatan laporan

Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan

obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanaan seluruh

pengelolaan obat

19

Pencatatan dimulai dari awal mula pelayanan Puskesmas Adapun alur

pelayanan di Puskesmas Liang anggang dapat dilihat pada gambar 2

Gambar 2 Alur Pelayanan di Puskesmas Liang Anggag

Sedangkan untuk alur resep obat dari apotek ke pasien adalah seperti pada gambar 3

Gambar 3 Alur resep obat dari apotek ke pasien

Loket Kartu

POLI UMUM POLI ANAK

MTBS POLI

IMUNISASI GIZI TATA

USAHA POLI KIA +

KB POLI GIGI

LABORATORIUM

KLINIK SANITASI

APOTIK

BEROBAT IMUNISASI KB GIZI KIR KESEHATA

N HAJI CATEN KIA KES GIGI

KEPERLUAN DATANG

20

Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas

adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus

tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan

baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan

obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat

Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang

1 Di gudang obat Puskesmas

1048707 Kartu stok obat

1048707 LPLPO

21

2 Di kamar obat Puskesmas

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO

3 Di Puskesmas pembantu

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

4 Di kamar suntik

1048707 LPLPO Sub unit

1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik

5 Di pelayanan kesehatanpengobatan

1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus

6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap

1048707 Catatan harian penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

7 Di kamar suntik

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

8 Di Puskesmas keliling

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

9 Di Posyandu Polindes Bidan desa

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

B Penyelenggaraan pencatatan

22

a Di gudang Puskesmas

1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu

Stok

2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan

(a) Kartu Stok Obat

(b) Catatan harian penggunaan obat

Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan

ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota

b Di kamar obat

1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku

catatan pemakaian obat harian

2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan

catatan pemakaian harian dan sisa stok

c Di kamar suntik

Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian

obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk

permintaan tambahan obat

d Di Puskesmas keliling

Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat

darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat

23

C Alur pelaporan

Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas

Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni

a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi

KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani

disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi

Farmasi KabupatenKota

b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas

D Periode Pelaporan

Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas

yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu

juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan

24

BAB III

PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program

dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan

keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur

organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut

STRUKTUR ORGANISASI APOTIK

PUSKESMAS LIANG ANGGANG

Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang

KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas

Liang Anggang

Unit Penunjang

ApotikErwin Fauzana SFarm Apt

25

PELAYANAN OBAT PUSKESMAS

POLI UMUM

LABORATORIUM

POLI MTBSPOLI GIZI

POLI GIGIUGD

KIA KBIMUNISASILABORATORIUM

APOTIK

Pasien Pulang

PasienDatang

Loket

Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien

Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui

diagram berikut

Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang

Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai

berikut

26

1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter

berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan

imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek

2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan

identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan

melakukan konsultasi terhadap pemberi resep

3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi

berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar

4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang

telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan

penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien

27

Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru

Kepala PuskesmasLiang Anggang

Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin

Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang

Apotik PoliUmum

PoliGigi

ImunissPyandu

PUSTU

UGDKIAKB

LAB

Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat

dijelaskan melalui diagram berikut

Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang

1 Tahap Pemesanan

Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana

mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah

dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis

KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT

= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI

28

pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas

puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang

ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan

Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola

gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan

Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

adalah pada tabel 1

Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Jenis Penyakit Jumlah

1Infeksi akut lain pada saluran

pernafasan bagian atas1863

2 Gastritis 1409

3 Commond cold 982

4 Hipertensi stage 1 941

5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901

6 Dermatitis nonspesifik 820

7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan

jaringan pengikat689

8 Pusing 513

9 Konjungtivitis 476

10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467

Jumlah 9061

29

Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis

Commond coldHipertensi stage 1

Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik

Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing

KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik

18631409

982941

901820

689513

476467

Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011

Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011

Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang

Anggang dapat dilihat di tabel 2

Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Nama Obat Jumlah

1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822

2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159

3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366

4 Amoksisilin 500 Mg 7325

5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924

6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874

7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716

8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214

9 Vitamin B12 Tablet 5211

10 Ranitidin 150 Mg 5012

Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang

sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang

30

Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah

yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya

1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga

Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat

2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau

sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3

Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan

Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan

1 Cimetidin

2 Gentamicin T

3 Reserpin

4 Ergotamin

5 Extra Belladona

6 Neo Diatab

Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin

namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan

obat dengan manfaat serupa

3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai

setelah permintaan dilakukan

31

4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat

puskesmas

5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired

Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu

1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya

juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin

B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan

2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta

baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro

aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah

kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak

terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi

keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih

tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas

habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya

3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan

Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya

2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan

32

Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang

obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas

disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi

petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan

peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya

Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah

1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat

2 Adanya resep yang tidak tercatat

3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer

4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang

penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan

yang kurang memadai

5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan

33

Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang

Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah

34

1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada

petugas lainnya

2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu

mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi

3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan

yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai

gudang obat yang tidak layak

4 Pembelian pengukur suhu ruangan

3 Tahap Pengeluaran

Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian

obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan

digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan

digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan

Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah

1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang

Puskesmas

2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat

3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa

Solusi untuk permasalahan tersebut adalah

1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus

mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri

35

2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya

pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli

dan alat resusitasi)

3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga

4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai

Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan

adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan

bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian

obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama

Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang

tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan

obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es

khusus untuk obat)

Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan

pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas

memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima

obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan

lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya

oksitosin ergometrin dan lain-lain

36

  • BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
  • JUNI 2012
Page 13: Pengadaan Obat

e Polindes

Tujuan distribusi adalah untuk memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan

kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan jenis mutu jumlah dan tepat

waktu

Kegiatan dari distribusi adalah

1 Menentukan frekuensi distribusi

Dalam menentukan frekuensi distribusi perlu dipertimbangkan

ajarak sub unit pelayanan

b biaya distribusi yang tersedia

2 Menentukan jumlah dan jenis obat yang diberikan

Dalam menentukan jumlah obat perlu dipertimbangkan

a pemakaian rata-rata per jenis obat

b sisa stok

c pola penyakit

d jumlah kunjungan di masing-masing sub unit pelayanan kesehatan

3 Melaksanakan penyerahan obat

Penyerahan obat dapat dilakukan dengan cara

a gudang obat menyerahkanmengirimkan obat dan diterima di unit pelayanan

b penyerahan di gudang Puskesmas diambil sendiri oleh sub unit- sub unit

pelayanan Obat diserahkan bersama-sama dengan formulir LPLPO dan

lembar pertama disimpan sebagai tanda bukti penerimaan obat

12

F PENGENDALIAN

Tujuan pengendalian agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit

pelayanan kesehatan dasar

Pengendalian obat terdiri dari

1 Pengendalian persediaan

2 Pengendalian penggunaan

3 Penanganan obat hilang

Pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya

sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan

sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangankekosongan obat di unit pelayanan

kesehatan dasar

Kegiatan Pengendalian adalah

1 Memperkirakanmenghitung pemakaian rata-rata periode tertentu di Puskesmas

dan seluruh unit pelayanan Jumlah stok ini disebut stok kerja

2 Menentukan

- Stok optimum adalah jumlah stok obat yang diserahkan kepada unit pelayanan

agar tidak mengalami kekurangankekosongan

- stok pengaman adalah jumlah stok yang disediakan untuk mencegah terjadinya

sesuatu hal yang tidak terduga misalnya karena keterlambatan pengiriman dari

Instalasi Farmasi Kabupaten Kota

3 Menentukan waktu tunggu (leadtime) yaitu waktu yang diperlukan dari mulai

pemesanan sampai obat diterima

13

G PELAYANAN OBAT

Pelayanan obat adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non

teknis yang harus dikerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan

obat kepada pasien Tujuan pelayanan obat agar pasien mendapat obat sesuai dengan

resep dokter dan mendapat informasi bagaimana menggunakannya

Semua resep yang telah dilayani oleh Puskesmas harus dipelihara dan

disimpan minimal 2 ( dua ) tahun dan pada setiap resep harus diberi tanda

- ldquoUmumrdquo untuk resep umum

- ldquoAskesrdquo untuk resep yang diterima oleh peserta asuransi kesehatan

- ldquoGratisrdquo untuk resep yang diberikan kepada pasien yang di bebaskan dari

pembiayaan restribusi

Untuk menjamin keberlangsungan pelayanan obat dan kepentingan pasien

maka obat yang ada di puskesmas tidak dibeda-bedakan lagi sumber anggarannya

Semua obat yang ada dipuskesmas pada dasarnya dapat digunakan melayani semua

pasien yang datang ke Puskesmas

Kegiatan pelayanan obat meliputi

1 penataan ruang pelayanan obat

2 penyiapan obat

3 penyerahan obat

4 informasi obat

5 etika pelayanan

6 daftar perlengkapan peracikan obat

14

22 Tugas dan Peran Puskesmas dalam Pengelolaan Obat

Puskesmas sebagai Sub Unit Pelayanan memiliki tugas dan peran dalam

pengelolaan obat yaitu

a Menyediakan data dan informasi mutasi obat dan perbekalan kesehatan serta

kasus penyakit dengan baik dan akurat

b Setiap akhir bulan menyampaikan laporan pemakaian obat dan perbekalan

kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota setempat

c Bersama Tim Perencana Obat Terpadu membahas rencana kebutuhan Puskesmas

d Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Dinas Kesehatan

KabupatenKota sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan

e Melaporkan dan mengirim kembali semua jenis obat rusakkadaluwarsa kepada

Dinas Kesehatan KabupatenKota

f Melaporkan kejadian obat dan perbekalan kesehatan yang hilang kepada Kepala

Dinas Kesehatan KabupatenKota

23 Tugas dan Tanggung Jawab Pengelolaan Obat di Puskesmas

1 Kepala Puskesmas

a Tugas

1 Membina petugas pengelola obat

2 Menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada Kepala Dinas Kesehatan

KabupatenKota setempat

15

3 Melaporkan dan mengirimkan kembali semua obat yang rusak kadaluwarsa dan

atau obat yang tidak dibutuhkan kepada Kepala Dinkes KabupatenKota

setempat

4 Melaporkan obat hilang kepada Kepala Dinkes KabupatenKota

5 Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Kepala Dinas

Kesehatan KabupatenKota setempat

b Tanggung Jawab

Pengelolaan dan pencatatan pelaporan obat dan perbekalan kesehatan di

Puskesmas

2 Petugas Gudang Obat di Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan

1 Penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan

KabupatenKota

2 Pemeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kesehatan

3 Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan

4 Pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan

5 Pengendalian penggunaan persediaan

6 Pencatatan dan pelaporan

7 Menjaga mutu dan keamanan obat dan perbekalan kesehatan

8 Penyusunan persediaan obat dan perbekalan kesehatan

9 Permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke Dinas Kesehatan KabKota

10 Penyusunan laporan ke Dinkes KabupatenKota

16

3 Petugas Kamar Obat Puskesmas mempunyai tugas

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan

yang dikeluarkan maupun yang diterima oleh kamar obat Puskesmas dalam

bentuk buku catatan mutasi obat

2 Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan kesehatan

3 Menyerahkan kembali obat rusakdaluwarsa kepada petugas gudang obat

4 Menyerahkan obat sesuai resep ke pasien

5 Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada pasien

4 Petugas Kamar Suntik mempunyai tugas

a Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan

yang dikeluarkan maupun yang diterimanya

b Membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat dan perbekalan

kesehatan

c Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada petugas gudang obat

5 Petugas Lapangan Puskesmas Keliling mempunyai tugas

1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang

diperlukan kepada Kepala Puskesmas

2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan

3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangannya segera mengembalikan sisa obat

kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat

17

6 Petugas Lapangan Posyandu mempunyai tugas

1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang

diperlukan kepada Kepala Puskesmas

2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan

3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangan segera mengembalikan sisa obat

kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat

7 Petugas Obat Puskesmas Pembantu mempunyai tugas

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun

yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku

2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat

kepada Kepala Puskesmas

3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui

petugas gudang obat

8 Bidan Desa

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun

yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku

2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat

kepada Kepala Puskesmas

3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui

petugas gudang obat

18

24 Pencatatan dan Pelaporan

A Pencatatan

Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian

kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib baik obat-obatan

yang diterima disimpan didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan atau unit

pelayanan lainnya Tujuan Pencatatan dan pelaporan adalah

1 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan

2 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian

3 Sumber data untuk pembuatan laporan

Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan

obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanaan seluruh

pengelolaan obat

19

Pencatatan dimulai dari awal mula pelayanan Puskesmas Adapun alur

pelayanan di Puskesmas Liang anggang dapat dilihat pada gambar 2

Gambar 2 Alur Pelayanan di Puskesmas Liang Anggag

Sedangkan untuk alur resep obat dari apotek ke pasien adalah seperti pada gambar 3

Gambar 3 Alur resep obat dari apotek ke pasien

Loket Kartu

POLI UMUM POLI ANAK

MTBS POLI

IMUNISASI GIZI TATA

USAHA POLI KIA +

KB POLI GIGI

LABORATORIUM

KLINIK SANITASI

APOTIK

BEROBAT IMUNISASI KB GIZI KIR KESEHATA

N HAJI CATEN KIA KES GIGI

KEPERLUAN DATANG

20

Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas

adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus

tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan

baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan

obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat

Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang

1 Di gudang obat Puskesmas

1048707 Kartu stok obat

1048707 LPLPO

21

2 Di kamar obat Puskesmas

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO

3 Di Puskesmas pembantu

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

4 Di kamar suntik

1048707 LPLPO Sub unit

1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik

5 Di pelayanan kesehatanpengobatan

1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus

6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap

1048707 Catatan harian penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

7 Di kamar suntik

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

8 Di Puskesmas keliling

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

9 Di Posyandu Polindes Bidan desa

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

B Penyelenggaraan pencatatan

22

a Di gudang Puskesmas

1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu

Stok

2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan

(a) Kartu Stok Obat

(b) Catatan harian penggunaan obat

Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan

ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota

b Di kamar obat

1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku

catatan pemakaian obat harian

2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan

catatan pemakaian harian dan sisa stok

c Di kamar suntik

Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian

obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk

permintaan tambahan obat

d Di Puskesmas keliling

Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat

darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat

23

C Alur pelaporan

Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas

Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni

a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi

KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani

disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi

Farmasi KabupatenKota

b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas

D Periode Pelaporan

Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas

yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu

juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan

24

BAB III

PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program

dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan

keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur

organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut

STRUKTUR ORGANISASI APOTIK

PUSKESMAS LIANG ANGGANG

Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang

KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas

Liang Anggang

Unit Penunjang

ApotikErwin Fauzana SFarm Apt

25

PELAYANAN OBAT PUSKESMAS

POLI UMUM

LABORATORIUM

POLI MTBSPOLI GIZI

POLI GIGIUGD

KIA KBIMUNISASILABORATORIUM

APOTIK

Pasien Pulang

PasienDatang

Loket

Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien

Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui

diagram berikut

Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang

Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai

berikut

26

1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter

berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan

imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek

2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan

identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan

melakukan konsultasi terhadap pemberi resep

3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi

berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar

4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang

telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan

penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien

27

Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru

Kepala PuskesmasLiang Anggang

Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin

Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang

Apotik PoliUmum

PoliGigi

ImunissPyandu

PUSTU

UGDKIAKB

LAB

Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat

dijelaskan melalui diagram berikut

Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang

1 Tahap Pemesanan

Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana

mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah

dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis

KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT

= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI

28

pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas

puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang

ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan

Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola

gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan

Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

adalah pada tabel 1

Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Jenis Penyakit Jumlah

1Infeksi akut lain pada saluran

pernafasan bagian atas1863

2 Gastritis 1409

3 Commond cold 982

4 Hipertensi stage 1 941

5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901

6 Dermatitis nonspesifik 820

7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan

jaringan pengikat689

8 Pusing 513

9 Konjungtivitis 476

10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467

Jumlah 9061

29

Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis

Commond coldHipertensi stage 1

Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik

Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing

KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik

18631409

982941

901820

689513

476467

Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011

Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011

Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang

Anggang dapat dilihat di tabel 2

Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Nama Obat Jumlah

1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822

2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159

3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366

4 Amoksisilin 500 Mg 7325

5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924

6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874

7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716

8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214

9 Vitamin B12 Tablet 5211

10 Ranitidin 150 Mg 5012

Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang

sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang

30

Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah

yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya

1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga

Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat

2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau

sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3

Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan

Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan

1 Cimetidin

2 Gentamicin T

3 Reserpin

4 Ergotamin

5 Extra Belladona

6 Neo Diatab

Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin

namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan

obat dengan manfaat serupa

3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai

setelah permintaan dilakukan

31

4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat

puskesmas

5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired

Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu

1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya

juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin

B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan

2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta

baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro

aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah

kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak

terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi

keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih

tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas

habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya

3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan

Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya

2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan

32

Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang

obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas

disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi

petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan

peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya

Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah

1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat

2 Adanya resep yang tidak tercatat

3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer

4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang

penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan

yang kurang memadai

5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan

33

Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang

Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah

34

1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada

petugas lainnya

2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu

mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi

3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan

yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai

gudang obat yang tidak layak

4 Pembelian pengukur suhu ruangan

3 Tahap Pengeluaran

Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian

obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan

digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan

digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan

Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah

1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang

Puskesmas

2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat

3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa

Solusi untuk permasalahan tersebut adalah

1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus

mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri

35

2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya

pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli

dan alat resusitasi)

3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga

4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai

Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan

adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan

bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian

obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama

Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang

tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan

obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es

khusus untuk obat)

Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan

pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas

memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima

obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan

lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya

oksitosin ergometrin dan lain-lain

36

  • BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
  • JUNI 2012
Page 14: Pengadaan Obat

F PENGENDALIAN

Tujuan pengendalian agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit

pelayanan kesehatan dasar

Pengendalian obat terdiri dari

1 Pengendalian persediaan

2 Pengendalian penggunaan

3 Penanganan obat hilang

Pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya

sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan

sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangankekosongan obat di unit pelayanan

kesehatan dasar

Kegiatan Pengendalian adalah

1 Memperkirakanmenghitung pemakaian rata-rata periode tertentu di Puskesmas

dan seluruh unit pelayanan Jumlah stok ini disebut stok kerja

2 Menentukan

- Stok optimum adalah jumlah stok obat yang diserahkan kepada unit pelayanan

agar tidak mengalami kekurangankekosongan

- stok pengaman adalah jumlah stok yang disediakan untuk mencegah terjadinya

sesuatu hal yang tidak terduga misalnya karena keterlambatan pengiriman dari

Instalasi Farmasi Kabupaten Kota

3 Menentukan waktu tunggu (leadtime) yaitu waktu yang diperlukan dari mulai

pemesanan sampai obat diterima

13

G PELAYANAN OBAT

Pelayanan obat adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non

teknis yang harus dikerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan

obat kepada pasien Tujuan pelayanan obat agar pasien mendapat obat sesuai dengan

resep dokter dan mendapat informasi bagaimana menggunakannya

Semua resep yang telah dilayani oleh Puskesmas harus dipelihara dan

disimpan minimal 2 ( dua ) tahun dan pada setiap resep harus diberi tanda

- ldquoUmumrdquo untuk resep umum

- ldquoAskesrdquo untuk resep yang diterima oleh peserta asuransi kesehatan

- ldquoGratisrdquo untuk resep yang diberikan kepada pasien yang di bebaskan dari

pembiayaan restribusi

Untuk menjamin keberlangsungan pelayanan obat dan kepentingan pasien

maka obat yang ada di puskesmas tidak dibeda-bedakan lagi sumber anggarannya

Semua obat yang ada dipuskesmas pada dasarnya dapat digunakan melayani semua

pasien yang datang ke Puskesmas

Kegiatan pelayanan obat meliputi

1 penataan ruang pelayanan obat

2 penyiapan obat

3 penyerahan obat

4 informasi obat

5 etika pelayanan

6 daftar perlengkapan peracikan obat

14

22 Tugas dan Peran Puskesmas dalam Pengelolaan Obat

Puskesmas sebagai Sub Unit Pelayanan memiliki tugas dan peran dalam

pengelolaan obat yaitu

a Menyediakan data dan informasi mutasi obat dan perbekalan kesehatan serta

kasus penyakit dengan baik dan akurat

b Setiap akhir bulan menyampaikan laporan pemakaian obat dan perbekalan

kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota setempat

c Bersama Tim Perencana Obat Terpadu membahas rencana kebutuhan Puskesmas

d Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Dinas Kesehatan

KabupatenKota sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan

e Melaporkan dan mengirim kembali semua jenis obat rusakkadaluwarsa kepada

Dinas Kesehatan KabupatenKota

f Melaporkan kejadian obat dan perbekalan kesehatan yang hilang kepada Kepala

Dinas Kesehatan KabupatenKota

23 Tugas dan Tanggung Jawab Pengelolaan Obat di Puskesmas

1 Kepala Puskesmas

a Tugas

1 Membina petugas pengelola obat

2 Menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada Kepala Dinas Kesehatan

KabupatenKota setempat

15

3 Melaporkan dan mengirimkan kembali semua obat yang rusak kadaluwarsa dan

atau obat yang tidak dibutuhkan kepada Kepala Dinkes KabupatenKota

setempat

4 Melaporkan obat hilang kepada Kepala Dinkes KabupatenKota

5 Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Kepala Dinas

Kesehatan KabupatenKota setempat

b Tanggung Jawab

Pengelolaan dan pencatatan pelaporan obat dan perbekalan kesehatan di

Puskesmas

2 Petugas Gudang Obat di Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan

1 Penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan

KabupatenKota

2 Pemeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kesehatan

3 Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan

4 Pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan

5 Pengendalian penggunaan persediaan

6 Pencatatan dan pelaporan

7 Menjaga mutu dan keamanan obat dan perbekalan kesehatan

8 Penyusunan persediaan obat dan perbekalan kesehatan

9 Permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke Dinas Kesehatan KabKota

10 Penyusunan laporan ke Dinkes KabupatenKota

16

3 Petugas Kamar Obat Puskesmas mempunyai tugas

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan

yang dikeluarkan maupun yang diterima oleh kamar obat Puskesmas dalam

bentuk buku catatan mutasi obat

2 Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan kesehatan

3 Menyerahkan kembali obat rusakdaluwarsa kepada petugas gudang obat

4 Menyerahkan obat sesuai resep ke pasien

5 Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada pasien

4 Petugas Kamar Suntik mempunyai tugas

a Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan

yang dikeluarkan maupun yang diterimanya

b Membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat dan perbekalan

kesehatan

c Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada petugas gudang obat

5 Petugas Lapangan Puskesmas Keliling mempunyai tugas

1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang

diperlukan kepada Kepala Puskesmas

2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan

3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangannya segera mengembalikan sisa obat

kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat

17

6 Petugas Lapangan Posyandu mempunyai tugas

1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang

diperlukan kepada Kepala Puskesmas

2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan

3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangan segera mengembalikan sisa obat

kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat

7 Petugas Obat Puskesmas Pembantu mempunyai tugas

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun

yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku

2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat

kepada Kepala Puskesmas

3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui

petugas gudang obat

8 Bidan Desa

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun

yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku

2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat

kepada Kepala Puskesmas

3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui

petugas gudang obat

18

24 Pencatatan dan Pelaporan

A Pencatatan

Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian

kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib baik obat-obatan

yang diterima disimpan didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan atau unit

pelayanan lainnya Tujuan Pencatatan dan pelaporan adalah

1 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan

2 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian

3 Sumber data untuk pembuatan laporan

Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan

obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanaan seluruh

pengelolaan obat

19

Pencatatan dimulai dari awal mula pelayanan Puskesmas Adapun alur

pelayanan di Puskesmas Liang anggang dapat dilihat pada gambar 2

Gambar 2 Alur Pelayanan di Puskesmas Liang Anggag

Sedangkan untuk alur resep obat dari apotek ke pasien adalah seperti pada gambar 3

Gambar 3 Alur resep obat dari apotek ke pasien

Loket Kartu

POLI UMUM POLI ANAK

MTBS POLI

IMUNISASI GIZI TATA

USAHA POLI KIA +

KB POLI GIGI

LABORATORIUM

KLINIK SANITASI

APOTIK

BEROBAT IMUNISASI KB GIZI KIR KESEHATA

N HAJI CATEN KIA KES GIGI

KEPERLUAN DATANG

20

Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas

adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus

tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan

baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan

obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat

Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang

1 Di gudang obat Puskesmas

1048707 Kartu stok obat

1048707 LPLPO

21

2 Di kamar obat Puskesmas

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO

3 Di Puskesmas pembantu

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

4 Di kamar suntik

1048707 LPLPO Sub unit

1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik

5 Di pelayanan kesehatanpengobatan

1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus

6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap

1048707 Catatan harian penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

7 Di kamar suntik

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

8 Di Puskesmas keliling

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

9 Di Posyandu Polindes Bidan desa

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

B Penyelenggaraan pencatatan

22

a Di gudang Puskesmas

1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu

Stok

2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan

(a) Kartu Stok Obat

(b) Catatan harian penggunaan obat

Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan

ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota

b Di kamar obat

1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku

catatan pemakaian obat harian

2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan

catatan pemakaian harian dan sisa stok

c Di kamar suntik

Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian

obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk

permintaan tambahan obat

d Di Puskesmas keliling

Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat

darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat

23

C Alur pelaporan

Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas

Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni

a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi

KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani

disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi

Farmasi KabupatenKota

b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas

D Periode Pelaporan

Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas

yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu

juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan

24

BAB III

PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program

dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan

keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur

organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut

STRUKTUR ORGANISASI APOTIK

PUSKESMAS LIANG ANGGANG

Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang

KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas

Liang Anggang

Unit Penunjang

ApotikErwin Fauzana SFarm Apt

25

PELAYANAN OBAT PUSKESMAS

POLI UMUM

LABORATORIUM

POLI MTBSPOLI GIZI

POLI GIGIUGD

KIA KBIMUNISASILABORATORIUM

APOTIK

Pasien Pulang

PasienDatang

Loket

Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien

Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui

diagram berikut

Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang

Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai

berikut

26

1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter

berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan

imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek

2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan

identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan

melakukan konsultasi terhadap pemberi resep

3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi

berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar

4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang

telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan

penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien

27

Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru

Kepala PuskesmasLiang Anggang

Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin

Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang

Apotik PoliUmum

PoliGigi

ImunissPyandu

PUSTU

UGDKIAKB

LAB

Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat

dijelaskan melalui diagram berikut

Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang

1 Tahap Pemesanan

Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana

mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah

dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis

KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT

= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI

28

pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas

puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang

ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan

Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola

gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan

Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

adalah pada tabel 1

Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Jenis Penyakit Jumlah

1Infeksi akut lain pada saluran

pernafasan bagian atas1863

2 Gastritis 1409

3 Commond cold 982

4 Hipertensi stage 1 941

5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901

6 Dermatitis nonspesifik 820

7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan

jaringan pengikat689

8 Pusing 513

9 Konjungtivitis 476

10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467

Jumlah 9061

29

Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis

Commond coldHipertensi stage 1

Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik

Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing

KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik

18631409

982941

901820

689513

476467

Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011

Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011

Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang

Anggang dapat dilihat di tabel 2

Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Nama Obat Jumlah

1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822

2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159

3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366

4 Amoksisilin 500 Mg 7325

5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924

6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874

7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716

8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214

9 Vitamin B12 Tablet 5211

10 Ranitidin 150 Mg 5012

Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang

sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang

30

Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah

yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya

1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga

Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat

2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau

sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3

Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan

Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan

1 Cimetidin

2 Gentamicin T

3 Reserpin

4 Ergotamin

5 Extra Belladona

6 Neo Diatab

Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin

namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan

obat dengan manfaat serupa

3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai

setelah permintaan dilakukan

31

4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat

puskesmas

5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired

Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu

1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya

juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin

B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan

2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta

baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro

aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah

kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak

terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi

keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih

tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas

habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya

3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan

Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya

2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan

32

Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang

obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas

disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi

petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan

peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya

Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah

1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat

2 Adanya resep yang tidak tercatat

3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer

4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang

penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan

yang kurang memadai

5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan

33

Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang

Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah

34

1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada

petugas lainnya

2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu

mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi

3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan

yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai

gudang obat yang tidak layak

4 Pembelian pengukur suhu ruangan

3 Tahap Pengeluaran

Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian

obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan

digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan

digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan

Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah

1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang

Puskesmas

2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat

3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa

Solusi untuk permasalahan tersebut adalah

1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus

mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri

35

2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya

pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli

dan alat resusitasi)

3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga

4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai

Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan

adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan

bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian

obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama

Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang

tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan

obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es

khusus untuk obat)

Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan

pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas

memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima

obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan

lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya

oksitosin ergometrin dan lain-lain

36

  • BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
  • JUNI 2012
Page 15: Pengadaan Obat

G PELAYANAN OBAT

Pelayanan obat adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non

teknis yang harus dikerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan

obat kepada pasien Tujuan pelayanan obat agar pasien mendapat obat sesuai dengan

resep dokter dan mendapat informasi bagaimana menggunakannya

Semua resep yang telah dilayani oleh Puskesmas harus dipelihara dan

disimpan minimal 2 ( dua ) tahun dan pada setiap resep harus diberi tanda

- ldquoUmumrdquo untuk resep umum

- ldquoAskesrdquo untuk resep yang diterima oleh peserta asuransi kesehatan

- ldquoGratisrdquo untuk resep yang diberikan kepada pasien yang di bebaskan dari

pembiayaan restribusi

Untuk menjamin keberlangsungan pelayanan obat dan kepentingan pasien

maka obat yang ada di puskesmas tidak dibeda-bedakan lagi sumber anggarannya

Semua obat yang ada dipuskesmas pada dasarnya dapat digunakan melayani semua

pasien yang datang ke Puskesmas

Kegiatan pelayanan obat meliputi

1 penataan ruang pelayanan obat

2 penyiapan obat

3 penyerahan obat

4 informasi obat

5 etika pelayanan

6 daftar perlengkapan peracikan obat

14

22 Tugas dan Peran Puskesmas dalam Pengelolaan Obat

Puskesmas sebagai Sub Unit Pelayanan memiliki tugas dan peran dalam

pengelolaan obat yaitu

a Menyediakan data dan informasi mutasi obat dan perbekalan kesehatan serta

kasus penyakit dengan baik dan akurat

b Setiap akhir bulan menyampaikan laporan pemakaian obat dan perbekalan

kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota setempat

c Bersama Tim Perencana Obat Terpadu membahas rencana kebutuhan Puskesmas

d Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Dinas Kesehatan

KabupatenKota sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan

e Melaporkan dan mengirim kembali semua jenis obat rusakkadaluwarsa kepada

Dinas Kesehatan KabupatenKota

f Melaporkan kejadian obat dan perbekalan kesehatan yang hilang kepada Kepala

Dinas Kesehatan KabupatenKota

23 Tugas dan Tanggung Jawab Pengelolaan Obat di Puskesmas

1 Kepala Puskesmas

a Tugas

1 Membina petugas pengelola obat

2 Menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada Kepala Dinas Kesehatan

KabupatenKota setempat

15

3 Melaporkan dan mengirimkan kembali semua obat yang rusak kadaluwarsa dan

atau obat yang tidak dibutuhkan kepada Kepala Dinkes KabupatenKota

setempat

4 Melaporkan obat hilang kepada Kepala Dinkes KabupatenKota

5 Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Kepala Dinas

Kesehatan KabupatenKota setempat

b Tanggung Jawab

Pengelolaan dan pencatatan pelaporan obat dan perbekalan kesehatan di

Puskesmas

2 Petugas Gudang Obat di Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan

1 Penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan

KabupatenKota

2 Pemeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kesehatan

3 Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan

4 Pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan

5 Pengendalian penggunaan persediaan

6 Pencatatan dan pelaporan

7 Menjaga mutu dan keamanan obat dan perbekalan kesehatan

8 Penyusunan persediaan obat dan perbekalan kesehatan

9 Permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke Dinas Kesehatan KabKota

10 Penyusunan laporan ke Dinkes KabupatenKota

16

3 Petugas Kamar Obat Puskesmas mempunyai tugas

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan

yang dikeluarkan maupun yang diterima oleh kamar obat Puskesmas dalam

bentuk buku catatan mutasi obat

2 Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan kesehatan

3 Menyerahkan kembali obat rusakdaluwarsa kepada petugas gudang obat

4 Menyerahkan obat sesuai resep ke pasien

5 Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada pasien

4 Petugas Kamar Suntik mempunyai tugas

a Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan

yang dikeluarkan maupun yang diterimanya

b Membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat dan perbekalan

kesehatan

c Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada petugas gudang obat

5 Petugas Lapangan Puskesmas Keliling mempunyai tugas

1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang

diperlukan kepada Kepala Puskesmas

2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan

3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangannya segera mengembalikan sisa obat

kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat

17

6 Petugas Lapangan Posyandu mempunyai tugas

1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang

diperlukan kepada Kepala Puskesmas

2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan

3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangan segera mengembalikan sisa obat

kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat

7 Petugas Obat Puskesmas Pembantu mempunyai tugas

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun

yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku

2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat

kepada Kepala Puskesmas

3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui

petugas gudang obat

8 Bidan Desa

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun

yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku

2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat

kepada Kepala Puskesmas

3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui

petugas gudang obat

18

24 Pencatatan dan Pelaporan

A Pencatatan

Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian

kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib baik obat-obatan

yang diterima disimpan didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan atau unit

pelayanan lainnya Tujuan Pencatatan dan pelaporan adalah

1 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan

2 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian

3 Sumber data untuk pembuatan laporan

Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan

obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanaan seluruh

pengelolaan obat

19

Pencatatan dimulai dari awal mula pelayanan Puskesmas Adapun alur

pelayanan di Puskesmas Liang anggang dapat dilihat pada gambar 2

Gambar 2 Alur Pelayanan di Puskesmas Liang Anggag

Sedangkan untuk alur resep obat dari apotek ke pasien adalah seperti pada gambar 3

Gambar 3 Alur resep obat dari apotek ke pasien

Loket Kartu

POLI UMUM POLI ANAK

MTBS POLI

IMUNISASI GIZI TATA

USAHA POLI KIA +

KB POLI GIGI

LABORATORIUM

KLINIK SANITASI

APOTIK

BEROBAT IMUNISASI KB GIZI KIR KESEHATA

N HAJI CATEN KIA KES GIGI

KEPERLUAN DATANG

20

Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas

adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus

tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan

baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan

obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat

Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang

1 Di gudang obat Puskesmas

1048707 Kartu stok obat

1048707 LPLPO

21

2 Di kamar obat Puskesmas

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO

3 Di Puskesmas pembantu

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

4 Di kamar suntik

1048707 LPLPO Sub unit

1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik

5 Di pelayanan kesehatanpengobatan

1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus

6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap

1048707 Catatan harian penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

7 Di kamar suntik

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

8 Di Puskesmas keliling

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

9 Di Posyandu Polindes Bidan desa

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

B Penyelenggaraan pencatatan

22

a Di gudang Puskesmas

1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu

Stok

2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan

(a) Kartu Stok Obat

(b) Catatan harian penggunaan obat

Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan

ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota

b Di kamar obat

1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku

catatan pemakaian obat harian

2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan

catatan pemakaian harian dan sisa stok

c Di kamar suntik

Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian

obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk

permintaan tambahan obat

d Di Puskesmas keliling

Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat

darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat

23

C Alur pelaporan

Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas

Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni

a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi

KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani

disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi

Farmasi KabupatenKota

b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas

D Periode Pelaporan

Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas

yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu

juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan

24

BAB III

PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program

dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan

keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur

organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut

STRUKTUR ORGANISASI APOTIK

PUSKESMAS LIANG ANGGANG

Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang

KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas

Liang Anggang

Unit Penunjang

ApotikErwin Fauzana SFarm Apt

25

PELAYANAN OBAT PUSKESMAS

POLI UMUM

LABORATORIUM

POLI MTBSPOLI GIZI

POLI GIGIUGD

KIA KBIMUNISASILABORATORIUM

APOTIK

Pasien Pulang

PasienDatang

Loket

Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien

Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui

diagram berikut

Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang

Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai

berikut

26

1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter

berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan

imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek

2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan

identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan

melakukan konsultasi terhadap pemberi resep

3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi

berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar

4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang

telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan

penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien

27

Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru

Kepala PuskesmasLiang Anggang

Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin

Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang

Apotik PoliUmum

PoliGigi

ImunissPyandu

PUSTU

UGDKIAKB

LAB

Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat

dijelaskan melalui diagram berikut

Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang

1 Tahap Pemesanan

Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana

mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah

dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis

KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT

= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI

28

pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas

puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang

ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan

Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola

gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan

Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

adalah pada tabel 1

Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Jenis Penyakit Jumlah

1Infeksi akut lain pada saluran

pernafasan bagian atas1863

2 Gastritis 1409

3 Commond cold 982

4 Hipertensi stage 1 941

5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901

6 Dermatitis nonspesifik 820

7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan

jaringan pengikat689

8 Pusing 513

9 Konjungtivitis 476

10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467

Jumlah 9061

29

Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis

Commond coldHipertensi stage 1

Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik

Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing

KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik

18631409

982941

901820

689513

476467

Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011

Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011

Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang

Anggang dapat dilihat di tabel 2

Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Nama Obat Jumlah

1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822

2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159

3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366

4 Amoksisilin 500 Mg 7325

5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924

6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874

7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716

8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214

9 Vitamin B12 Tablet 5211

10 Ranitidin 150 Mg 5012

Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang

sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang

30

Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah

yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya

1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga

Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat

2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau

sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3

Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan

Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan

1 Cimetidin

2 Gentamicin T

3 Reserpin

4 Ergotamin

5 Extra Belladona

6 Neo Diatab

Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin

namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan

obat dengan manfaat serupa

3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai

setelah permintaan dilakukan

31

4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat

puskesmas

5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired

Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu

1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya

juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin

B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan

2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta

baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro

aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah

kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak

terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi

keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih

tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas

habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya

3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan

Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya

2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan

32

Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang

obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas

disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi

petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan

peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya

Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah

1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat

2 Adanya resep yang tidak tercatat

3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer

4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang

penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan

yang kurang memadai

5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan

33

Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang

Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah

34

1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada

petugas lainnya

2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu

mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi

3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan

yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai

gudang obat yang tidak layak

4 Pembelian pengukur suhu ruangan

3 Tahap Pengeluaran

Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian

obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan

digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan

digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan

Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah

1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang

Puskesmas

2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat

3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa

Solusi untuk permasalahan tersebut adalah

1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus

mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri

35

2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya

pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli

dan alat resusitasi)

3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga

4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai

Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan

adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan

bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian

obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama

Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang

tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan

obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es

khusus untuk obat)

Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan

pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas

memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima

obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan

lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya

oksitosin ergometrin dan lain-lain

36

  • BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
  • JUNI 2012
Page 16: Pengadaan Obat

22 Tugas dan Peran Puskesmas dalam Pengelolaan Obat

Puskesmas sebagai Sub Unit Pelayanan memiliki tugas dan peran dalam

pengelolaan obat yaitu

a Menyediakan data dan informasi mutasi obat dan perbekalan kesehatan serta

kasus penyakit dengan baik dan akurat

b Setiap akhir bulan menyampaikan laporan pemakaian obat dan perbekalan

kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota setempat

c Bersama Tim Perencana Obat Terpadu membahas rencana kebutuhan Puskesmas

d Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Dinas Kesehatan

KabupatenKota sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan

e Melaporkan dan mengirim kembali semua jenis obat rusakkadaluwarsa kepada

Dinas Kesehatan KabupatenKota

f Melaporkan kejadian obat dan perbekalan kesehatan yang hilang kepada Kepala

Dinas Kesehatan KabupatenKota

23 Tugas dan Tanggung Jawab Pengelolaan Obat di Puskesmas

1 Kepala Puskesmas

a Tugas

1 Membina petugas pengelola obat

2 Menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada Kepala Dinas Kesehatan

KabupatenKota setempat

15

3 Melaporkan dan mengirimkan kembali semua obat yang rusak kadaluwarsa dan

atau obat yang tidak dibutuhkan kepada Kepala Dinkes KabupatenKota

setempat

4 Melaporkan obat hilang kepada Kepala Dinkes KabupatenKota

5 Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Kepala Dinas

Kesehatan KabupatenKota setempat

b Tanggung Jawab

Pengelolaan dan pencatatan pelaporan obat dan perbekalan kesehatan di

Puskesmas

2 Petugas Gudang Obat di Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan

1 Penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan

KabupatenKota

2 Pemeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kesehatan

3 Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan

4 Pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan

5 Pengendalian penggunaan persediaan

6 Pencatatan dan pelaporan

7 Menjaga mutu dan keamanan obat dan perbekalan kesehatan

8 Penyusunan persediaan obat dan perbekalan kesehatan

9 Permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke Dinas Kesehatan KabKota

10 Penyusunan laporan ke Dinkes KabupatenKota

16

3 Petugas Kamar Obat Puskesmas mempunyai tugas

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan

yang dikeluarkan maupun yang diterima oleh kamar obat Puskesmas dalam

bentuk buku catatan mutasi obat

2 Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan kesehatan

3 Menyerahkan kembali obat rusakdaluwarsa kepada petugas gudang obat

4 Menyerahkan obat sesuai resep ke pasien

5 Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada pasien

4 Petugas Kamar Suntik mempunyai tugas

a Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan

yang dikeluarkan maupun yang diterimanya

b Membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat dan perbekalan

kesehatan

c Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada petugas gudang obat

5 Petugas Lapangan Puskesmas Keliling mempunyai tugas

1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang

diperlukan kepada Kepala Puskesmas

2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan

3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangannya segera mengembalikan sisa obat

kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat

17

6 Petugas Lapangan Posyandu mempunyai tugas

1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang

diperlukan kepada Kepala Puskesmas

2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan

3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangan segera mengembalikan sisa obat

kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat

7 Petugas Obat Puskesmas Pembantu mempunyai tugas

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun

yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku

2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat

kepada Kepala Puskesmas

3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui

petugas gudang obat

8 Bidan Desa

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun

yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku

2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat

kepada Kepala Puskesmas

3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui

petugas gudang obat

18

24 Pencatatan dan Pelaporan

A Pencatatan

Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian

kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib baik obat-obatan

yang diterima disimpan didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan atau unit

pelayanan lainnya Tujuan Pencatatan dan pelaporan adalah

1 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan

2 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian

3 Sumber data untuk pembuatan laporan

Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan

obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanaan seluruh

pengelolaan obat

19

Pencatatan dimulai dari awal mula pelayanan Puskesmas Adapun alur

pelayanan di Puskesmas Liang anggang dapat dilihat pada gambar 2

Gambar 2 Alur Pelayanan di Puskesmas Liang Anggag

Sedangkan untuk alur resep obat dari apotek ke pasien adalah seperti pada gambar 3

Gambar 3 Alur resep obat dari apotek ke pasien

Loket Kartu

POLI UMUM POLI ANAK

MTBS POLI

IMUNISASI GIZI TATA

USAHA POLI KIA +

KB POLI GIGI

LABORATORIUM

KLINIK SANITASI

APOTIK

BEROBAT IMUNISASI KB GIZI KIR KESEHATA

N HAJI CATEN KIA KES GIGI

KEPERLUAN DATANG

20

Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas

adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus

tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan

baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan

obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat

Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang

1 Di gudang obat Puskesmas

1048707 Kartu stok obat

1048707 LPLPO

21

2 Di kamar obat Puskesmas

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO

3 Di Puskesmas pembantu

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

4 Di kamar suntik

1048707 LPLPO Sub unit

1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik

5 Di pelayanan kesehatanpengobatan

1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus

6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap

1048707 Catatan harian penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

7 Di kamar suntik

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

8 Di Puskesmas keliling

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

9 Di Posyandu Polindes Bidan desa

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

B Penyelenggaraan pencatatan

22

a Di gudang Puskesmas

1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu

Stok

2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan

(a) Kartu Stok Obat

(b) Catatan harian penggunaan obat

Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan

ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota

b Di kamar obat

1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku

catatan pemakaian obat harian

2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan

catatan pemakaian harian dan sisa stok

c Di kamar suntik

Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian

obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk

permintaan tambahan obat

d Di Puskesmas keliling

Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat

darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat

23

C Alur pelaporan

Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas

Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni

a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi

KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani

disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi

Farmasi KabupatenKota

b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas

D Periode Pelaporan

Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas

yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu

juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan

24

BAB III

PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program

dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan

keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur

organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut

STRUKTUR ORGANISASI APOTIK

PUSKESMAS LIANG ANGGANG

Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang

KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas

Liang Anggang

Unit Penunjang

ApotikErwin Fauzana SFarm Apt

25

PELAYANAN OBAT PUSKESMAS

POLI UMUM

LABORATORIUM

POLI MTBSPOLI GIZI

POLI GIGIUGD

KIA KBIMUNISASILABORATORIUM

APOTIK

Pasien Pulang

PasienDatang

Loket

Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien

Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui

diagram berikut

Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang

Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai

berikut

26

1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter

berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan

imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek

2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan

identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan

melakukan konsultasi terhadap pemberi resep

3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi

berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar

4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang

telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan

penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien

27

Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru

Kepala PuskesmasLiang Anggang

Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin

Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang

Apotik PoliUmum

PoliGigi

ImunissPyandu

PUSTU

UGDKIAKB

LAB

Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat

dijelaskan melalui diagram berikut

Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang

1 Tahap Pemesanan

Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana

mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah

dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis

KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT

= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI

28

pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas

puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang

ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan

Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola

gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan

Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

adalah pada tabel 1

Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Jenis Penyakit Jumlah

1Infeksi akut lain pada saluran

pernafasan bagian atas1863

2 Gastritis 1409

3 Commond cold 982

4 Hipertensi stage 1 941

5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901

6 Dermatitis nonspesifik 820

7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan

jaringan pengikat689

8 Pusing 513

9 Konjungtivitis 476

10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467

Jumlah 9061

29

Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis

Commond coldHipertensi stage 1

Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik

Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing

KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik

18631409

982941

901820

689513

476467

Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011

Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011

Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang

Anggang dapat dilihat di tabel 2

Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Nama Obat Jumlah

1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822

2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159

3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366

4 Amoksisilin 500 Mg 7325

5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924

6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874

7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716

8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214

9 Vitamin B12 Tablet 5211

10 Ranitidin 150 Mg 5012

Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang

sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang

30

Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah

yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya

1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga

Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat

2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau

sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3

Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan

Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan

1 Cimetidin

2 Gentamicin T

3 Reserpin

4 Ergotamin

5 Extra Belladona

6 Neo Diatab

Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin

namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan

obat dengan manfaat serupa

3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai

setelah permintaan dilakukan

31

4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat

puskesmas

5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired

Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu

1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya

juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin

B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan

2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta

baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro

aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah

kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak

terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi

keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih

tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas

habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya

3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan

Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya

2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan

32

Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang

obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas

disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi

petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan

peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya

Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah

1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat

2 Adanya resep yang tidak tercatat

3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer

4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang

penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan

yang kurang memadai

5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan

33

Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang

Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah

34

1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada

petugas lainnya

2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu

mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi

3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan

yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai

gudang obat yang tidak layak

4 Pembelian pengukur suhu ruangan

3 Tahap Pengeluaran

Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian

obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan

digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan

digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan

Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah

1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang

Puskesmas

2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat

3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa

Solusi untuk permasalahan tersebut adalah

1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus

mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri

35

2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya

pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli

dan alat resusitasi)

3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga

4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai

Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan

adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan

bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian

obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama

Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang

tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan

obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es

khusus untuk obat)

Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan

pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas

memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima

obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan

lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya

oksitosin ergometrin dan lain-lain

36

  • BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
  • JUNI 2012
Page 17: Pengadaan Obat

3 Melaporkan dan mengirimkan kembali semua obat yang rusak kadaluwarsa dan

atau obat yang tidak dibutuhkan kepada Kepala Dinkes KabupatenKota

setempat

4 Melaporkan obat hilang kepada Kepala Dinkes KabupatenKota

5 Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Kepala Dinas

Kesehatan KabupatenKota setempat

b Tanggung Jawab

Pengelolaan dan pencatatan pelaporan obat dan perbekalan kesehatan di

Puskesmas

2 Petugas Gudang Obat di Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan

1 Penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan

KabupatenKota

2 Pemeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kesehatan

3 Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan

4 Pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan

5 Pengendalian penggunaan persediaan

6 Pencatatan dan pelaporan

7 Menjaga mutu dan keamanan obat dan perbekalan kesehatan

8 Penyusunan persediaan obat dan perbekalan kesehatan

9 Permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke Dinas Kesehatan KabKota

10 Penyusunan laporan ke Dinkes KabupatenKota

16

3 Petugas Kamar Obat Puskesmas mempunyai tugas

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan

yang dikeluarkan maupun yang diterima oleh kamar obat Puskesmas dalam

bentuk buku catatan mutasi obat

2 Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan kesehatan

3 Menyerahkan kembali obat rusakdaluwarsa kepada petugas gudang obat

4 Menyerahkan obat sesuai resep ke pasien

5 Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada pasien

4 Petugas Kamar Suntik mempunyai tugas

a Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan

yang dikeluarkan maupun yang diterimanya

b Membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat dan perbekalan

kesehatan

c Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada petugas gudang obat

5 Petugas Lapangan Puskesmas Keliling mempunyai tugas

1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang

diperlukan kepada Kepala Puskesmas

2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan

3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangannya segera mengembalikan sisa obat

kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat

17

6 Petugas Lapangan Posyandu mempunyai tugas

1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang

diperlukan kepada Kepala Puskesmas

2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan

3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangan segera mengembalikan sisa obat

kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat

7 Petugas Obat Puskesmas Pembantu mempunyai tugas

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun

yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku

2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat

kepada Kepala Puskesmas

3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui

petugas gudang obat

8 Bidan Desa

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun

yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku

2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat

kepada Kepala Puskesmas

3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui

petugas gudang obat

18

24 Pencatatan dan Pelaporan

A Pencatatan

Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian

kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib baik obat-obatan

yang diterima disimpan didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan atau unit

pelayanan lainnya Tujuan Pencatatan dan pelaporan adalah

1 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan

2 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian

3 Sumber data untuk pembuatan laporan

Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan

obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanaan seluruh

pengelolaan obat

19

Pencatatan dimulai dari awal mula pelayanan Puskesmas Adapun alur

pelayanan di Puskesmas Liang anggang dapat dilihat pada gambar 2

Gambar 2 Alur Pelayanan di Puskesmas Liang Anggag

Sedangkan untuk alur resep obat dari apotek ke pasien adalah seperti pada gambar 3

Gambar 3 Alur resep obat dari apotek ke pasien

Loket Kartu

POLI UMUM POLI ANAK

MTBS POLI

IMUNISASI GIZI TATA

USAHA POLI KIA +

KB POLI GIGI

LABORATORIUM

KLINIK SANITASI

APOTIK

BEROBAT IMUNISASI KB GIZI KIR KESEHATA

N HAJI CATEN KIA KES GIGI

KEPERLUAN DATANG

20

Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas

adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus

tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan

baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan

obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat

Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang

1 Di gudang obat Puskesmas

1048707 Kartu stok obat

1048707 LPLPO

21

2 Di kamar obat Puskesmas

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO

3 Di Puskesmas pembantu

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

4 Di kamar suntik

1048707 LPLPO Sub unit

1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik

5 Di pelayanan kesehatanpengobatan

1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus

6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap

1048707 Catatan harian penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

7 Di kamar suntik

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

8 Di Puskesmas keliling

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

9 Di Posyandu Polindes Bidan desa

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

B Penyelenggaraan pencatatan

22

a Di gudang Puskesmas

1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu

Stok

2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan

(a) Kartu Stok Obat

(b) Catatan harian penggunaan obat

Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan

ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota

b Di kamar obat

1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku

catatan pemakaian obat harian

2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan

catatan pemakaian harian dan sisa stok

c Di kamar suntik

Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian

obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk

permintaan tambahan obat

d Di Puskesmas keliling

Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat

darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat

23

C Alur pelaporan

Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas

Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni

a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi

KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani

disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi

Farmasi KabupatenKota

b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas

D Periode Pelaporan

Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas

yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu

juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan

24

BAB III

PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program

dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan

keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur

organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut

STRUKTUR ORGANISASI APOTIK

PUSKESMAS LIANG ANGGANG

Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang

KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas

Liang Anggang

Unit Penunjang

ApotikErwin Fauzana SFarm Apt

25

PELAYANAN OBAT PUSKESMAS

POLI UMUM

LABORATORIUM

POLI MTBSPOLI GIZI

POLI GIGIUGD

KIA KBIMUNISASILABORATORIUM

APOTIK

Pasien Pulang

PasienDatang

Loket

Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien

Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui

diagram berikut

Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang

Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai

berikut

26

1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter

berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan

imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek

2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan

identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan

melakukan konsultasi terhadap pemberi resep

3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi

berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar

4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang

telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan

penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien

27

Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru

Kepala PuskesmasLiang Anggang

Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin

Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang

Apotik PoliUmum

PoliGigi

ImunissPyandu

PUSTU

UGDKIAKB

LAB

Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat

dijelaskan melalui diagram berikut

Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang

1 Tahap Pemesanan

Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana

mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah

dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis

KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT

= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI

28

pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas

puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang

ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan

Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola

gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan

Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

adalah pada tabel 1

Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Jenis Penyakit Jumlah

1Infeksi akut lain pada saluran

pernafasan bagian atas1863

2 Gastritis 1409

3 Commond cold 982

4 Hipertensi stage 1 941

5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901

6 Dermatitis nonspesifik 820

7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan

jaringan pengikat689

8 Pusing 513

9 Konjungtivitis 476

10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467

Jumlah 9061

29

Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis

Commond coldHipertensi stage 1

Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik

Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing

KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik

18631409

982941

901820

689513

476467

Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011

Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011

Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang

Anggang dapat dilihat di tabel 2

Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Nama Obat Jumlah

1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822

2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159

3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366

4 Amoksisilin 500 Mg 7325

5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924

6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874

7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716

8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214

9 Vitamin B12 Tablet 5211

10 Ranitidin 150 Mg 5012

Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang

sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang

30

Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah

yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya

1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga

Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat

2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau

sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3

Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan

Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan

1 Cimetidin

2 Gentamicin T

3 Reserpin

4 Ergotamin

5 Extra Belladona

6 Neo Diatab

Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin

namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan

obat dengan manfaat serupa

3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai

setelah permintaan dilakukan

31

4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat

puskesmas

5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired

Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu

1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya

juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin

B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan

2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta

baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro

aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah

kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak

terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi

keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih

tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas

habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya

3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan

Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya

2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan

32

Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang

obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas

disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi

petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan

peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya

Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah

1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat

2 Adanya resep yang tidak tercatat

3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer

4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang

penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan

yang kurang memadai

5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan

33

Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang

Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah

34

1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada

petugas lainnya

2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu

mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi

3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan

yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai

gudang obat yang tidak layak

4 Pembelian pengukur suhu ruangan

3 Tahap Pengeluaran

Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian

obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan

digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan

digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan

Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah

1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang

Puskesmas

2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat

3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa

Solusi untuk permasalahan tersebut adalah

1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus

mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri

35

2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya

pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli

dan alat resusitasi)

3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga

4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai

Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan

adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan

bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian

obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama

Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang

tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan

obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es

khusus untuk obat)

Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan

pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas

memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima

obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan

lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya

oksitosin ergometrin dan lain-lain

36

  • BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
  • JUNI 2012
Page 18: Pengadaan Obat

3 Petugas Kamar Obat Puskesmas mempunyai tugas

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan

yang dikeluarkan maupun yang diterima oleh kamar obat Puskesmas dalam

bentuk buku catatan mutasi obat

2 Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan kesehatan

3 Menyerahkan kembali obat rusakdaluwarsa kepada petugas gudang obat

4 Menyerahkan obat sesuai resep ke pasien

5 Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada pasien

4 Petugas Kamar Suntik mempunyai tugas

a Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan

yang dikeluarkan maupun yang diterimanya

b Membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat dan perbekalan

kesehatan

c Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada petugas gudang obat

5 Petugas Lapangan Puskesmas Keliling mempunyai tugas

1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang

diperlukan kepada Kepala Puskesmas

2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan

3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangannya segera mengembalikan sisa obat

kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat

17

6 Petugas Lapangan Posyandu mempunyai tugas

1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang

diperlukan kepada Kepala Puskesmas

2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan

3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangan segera mengembalikan sisa obat

kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat

7 Petugas Obat Puskesmas Pembantu mempunyai tugas

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun

yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku

2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat

kepada Kepala Puskesmas

3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui

petugas gudang obat

8 Bidan Desa

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun

yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku

2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat

kepada Kepala Puskesmas

3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui

petugas gudang obat

18

24 Pencatatan dan Pelaporan

A Pencatatan

Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian

kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib baik obat-obatan

yang diterima disimpan didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan atau unit

pelayanan lainnya Tujuan Pencatatan dan pelaporan adalah

1 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan

2 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian

3 Sumber data untuk pembuatan laporan

Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan

obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanaan seluruh

pengelolaan obat

19

Pencatatan dimulai dari awal mula pelayanan Puskesmas Adapun alur

pelayanan di Puskesmas Liang anggang dapat dilihat pada gambar 2

Gambar 2 Alur Pelayanan di Puskesmas Liang Anggag

Sedangkan untuk alur resep obat dari apotek ke pasien adalah seperti pada gambar 3

Gambar 3 Alur resep obat dari apotek ke pasien

Loket Kartu

POLI UMUM POLI ANAK

MTBS POLI

IMUNISASI GIZI TATA

USAHA POLI KIA +

KB POLI GIGI

LABORATORIUM

KLINIK SANITASI

APOTIK

BEROBAT IMUNISASI KB GIZI KIR KESEHATA

N HAJI CATEN KIA KES GIGI

KEPERLUAN DATANG

20

Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas

adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus

tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan

baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan

obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat

Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang

1 Di gudang obat Puskesmas

1048707 Kartu stok obat

1048707 LPLPO

21

2 Di kamar obat Puskesmas

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO

3 Di Puskesmas pembantu

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

4 Di kamar suntik

1048707 LPLPO Sub unit

1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik

5 Di pelayanan kesehatanpengobatan

1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus

6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap

1048707 Catatan harian penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

7 Di kamar suntik

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

8 Di Puskesmas keliling

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

9 Di Posyandu Polindes Bidan desa

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

B Penyelenggaraan pencatatan

22

a Di gudang Puskesmas

1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu

Stok

2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan

(a) Kartu Stok Obat

(b) Catatan harian penggunaan obat

Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan

ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota

b Di kamar obat

1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku

catatan pemakaian obat harian

2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan

catatan pemakaian harian dan sisa stok

c Di kamar suntik

Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian

obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk

permintaan tambahan obat

d Di Puskesmas keliling

Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat

darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat

23

C Alur pelaporan

Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas

Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni

a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi

KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani

disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi

Farmasi KabupatenKota

b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas

D Periode Pelaporan

Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas

yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu

juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan

24

BAB III

PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program

dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan

keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur

organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut

STRUKTUR ORGANISASI APOTIK

PUSKESMAS LIANG ANGGANG

Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang

KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas

Liang Anggang

Unit Penunjang

ApotikErwin Fauzana SFarm Apt

25

PELAYANAN OBAT PUSKESMAS

POLI UMUM

LABORATORIUM

POLI MTBSPOLI GIZI

POLI GIGIUGD

KIA KBIMUNISASILABORATORIUM

APOTIK

Pasien Pulang

PasienDatang

Loket

Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien

Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui

diagram berikut

Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang

Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai

berikut

26

1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter

berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan

imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek

2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan

identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan

melakukan konsultasi terhadap pemberi resep

3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi

berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar

4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang

telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan

penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien

27

Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru

Kepala PuskesmasLiang Anggang

Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin

Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang

Apotik PoliUmum

PoliGigi

ImunissPyandu

PUSTU

UGDKIAKB

LAB

Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat

dijelaskan melalui diagram berikut

Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang

1 Tahap Pemesanan

Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana

mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah

dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis

KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT

= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI

28

pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas

puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang

ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan

Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola

gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan

Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

adalah pada tabel 1

Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Jenis Penyakit Jumlah

1Infeksi akut lain pada saluran

pernafasan bagian atas1863

2 Gastritis 1409

3 Commond cold 982

4 Hipertensi stage 1 941

5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901

6 Dermatitis nonspesifik 820

7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan

jaringan pengikat689

8 Pusing 513

9 Konjungtivitis 476

10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467

Jumlah 9061

29

Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis

Commond coldHipertensi stage 1

Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik

Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing

KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik

18631409

982941

901820

689513

476467

Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011

Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011

Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang

Anggang dapat dilihat di tabel 2

Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Nama Obat Jumlah

1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822

2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159

3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366

4 Amoksisilin 500 Mg 7325

5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924

6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874

7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716

8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214

9 Vitamin B12 Tablet 5211

10 Ranitidin 150 Mg 5012

Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang

sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang

30

Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah

yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya

1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga

Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat

2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau

sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3

Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan

Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan

1 Cimetidin

2 Gentamicin T

3 Reserpin

4 Ergotamin

5 Extra Belladona

6 Neo Diatab

Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin

namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan

obat dengan manfaat serupa

3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai

setelah permintaan dilakukan

31

4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat

puskesmas

5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired

Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu

1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya

juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin

B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan

2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta

baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro

aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah

kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak

terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi

keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih

tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas

habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya

3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan

Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya

2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan

32

Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang

obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas

disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi

petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan

peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya

Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah

1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat

2 Adanya resep yang tidak tercatat

3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer

4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang

penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan

yang kurang memadai

5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan

33

Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang

Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah

34

1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada

petugas lainnya

2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu

mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi

3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan

yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai

gudang obat yang tidak layak

4 Pembelian pengukur suhu ruangan

3 Tahap Pengeluaran

Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian

obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan

digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan

digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan

Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah

1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang

Puskesmas

2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat

3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa

Solusi untuk permasalahan tersebut adalah

1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus

mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri

35

2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya

pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli

dan alat resusitasi)

3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga

4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai

Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan

adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan

bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian

obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama

Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang

tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan

obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es

khusus untuk obat)

Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan

pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas

memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima

obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan

lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya

oksitosin ergometrin dan lain-lain

36

  • BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
  • JUNI 2012
Page 19: Pengadaan Obat

6 Petugas Lapangan Posyandu mempunyai tugas

1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang

diperlukan kepada Kepala Puskesmas

2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan

3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangan segera mengembalikan sisa obat

kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat

7 Petugas Obat Puskesmas Pembantu mempunyai tugas

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun

yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku

2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat

kepada Kepala Puskesmas

3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui

petugas gudang obat

8 Bidan Desa

1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun

yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku

2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat

kepada Kepala Puskesmas

3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui

petugas gudang obat

18

24 Pencatatan dan Pelaporan

A Pencatatan

Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian

kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib baik obat-obatan

yang diterima disimpan didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan atau unit

pelayanan lainnya Tujuan Pencatatan dan pelaporan adalah

1 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan

2 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian

3 Sumber data untuk pembuatan laporan

Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan

obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanaan seluruh

pengelolaan obat

19

Pencatatan dimulai dari awal mula pelayanan Puskesmas Adapun alur

pelayanan di Puskesmas Liang anggang dapat dilihat pada gambar 2

Gambar 2 Alur Pelayanan di Puskesmas Liang Anggag

Sedangkan untuk alur resep obat dari apotek ke pasien adalah seperti pada gambar 3

Gambar 3 Alur resep obat dari apotek ke pasien

Loket Kartu

POLI UMUM POLI ANAK

MTBS POLI

IMUNISASI GIZI TATA

USAHA POLI KIA +

KB POLI GIGI

LABORATORIUM

KLINIK SANITASI

APOTIK

BEROBAT IMUNISASI KB GIZI KIR KESEHATA

N HAJI CATEN KIA KES GIGI

KEPERLUAN DATANG

20

Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas

adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus

tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan

baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan

obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat

Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang

1 Di gudang obat Puskesmas

1048707 Kartu stok obat

1048707 LPLPO

21

2 Di kamar obat Puskesmas

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO

3 Di Puskesmas pembantu

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

4 Di kamar suntik

1048707 LPLPO Sub unit

1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik

5 Di pelayanan kesehatanpengobatan

1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus

6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap

1048707 Catatan harian penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

7 Di kamar suntik

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

8 Di Puskesmas keliling

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

9 Di Posyandu Polindes Bidan desa

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

B Penyelenggaraan pencatatan

22

a Di gudang Puskesmas

1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu

Stok

2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan

(a) Kartu Stok Obat

(b) Catatan harian penggunaan obat

Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan

ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota

b Di kamar obat

1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku

catatan pemakaian obat harian

2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan

catatan pemakaian harian dan sisa stok

c Di kamar suntik

Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian

obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk

permintaan tambahan obat

d Di Puskesmas keliling

Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat

darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat

23

C Alur pelaporan

Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas

Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni

a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi

KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani

disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi

Farmasi KabupatenKota

b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas

D Periode Pelaporan

Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas

yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu

juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan

24

BAB III

PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program

dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan

keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur

organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut

STRUKTUR ORGANISASI APOTIK

PUSKESMAS LIANG ANGGANG

Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang

KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas

Liang Anggang

Unit Penunjang

ApotikErwin Fauzana SFarm Apt

25

PELAYANAN OBAT PUSKESMAS

POLI UMUM

LABORATORIUM

POLI MTBSPOLI GIZI

POLI GIGIUGD

KIA KBIMUNISASILABORATORIUM

APOTIK

Pasien Pulang

PasienDatang

Loket

Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien

Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui

diagram berikut

Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang

Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai

berikut

26

1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter

berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan

imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek

2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan

identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan

melakukan konsultasi terhadap pemberi resep

3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi

berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar

4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang

telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan

penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien

27

Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru

Kepala PuskesmasLiang Anggang

Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin

Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang

Apotik PoliUmum

PoliGigi

ImunissPyandu

PUSTU

UGDKIAKB

LAB

Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat

dijelaskan melalui diagram berikut

Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang

1 Tahap Pemesanan

Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana

mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah

dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis

KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT

= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI

28

pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas

puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang

ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan

Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola

gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan

Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

adalah pada tabel 1

Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Jenis Penyakit Jumlah

1Infeksi akut lain pada saluran

pernafasan bagian atas1863

2 Gastritis 1409

3 Commond cold 982

4 Hipertensi stage 1 941

5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901

6 Dermatitis nonspesifik 820

7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan

jaringan pengikat689

8 Pusing 513

9 Konjungtivitis 476

10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467

Jumlah 9061

29

Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis

Commond coldHipertensi stage 1

Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik

Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing

KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik

18631409

982941

901820

689513

476467

Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011

Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011

Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang

Anggang dapat dilihat di tabel 2

Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Nama Obat Jumlah

1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822

2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159

3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366

4 Amoksisilin 500 Mg 7325

5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924

6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874

7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716

8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214

9 Vitamin B12 Tablet 5211

10 Ranitidin 150 Mg 5012

Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang

sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang

30

Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah

yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya

1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga

Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat

2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau

sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3

Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan

Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan

1 Cimetidin

2 Gentamicin T

3 Reserpin

4 Ergotamin

5 Extra Belladona

6 Neo Diatab

Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin

namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan

obat dengan manfaat serupa

3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai

setelah permintaan dilakukan

31

4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat

puskesmas

5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired

Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu

1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya

juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin

B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan

2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta

baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro

aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah

kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak

terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi

keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih

tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas

habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya

3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan

Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya

2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan

32

Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang

obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas

disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi

petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan

peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya

Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah

1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat

2 Adanya resep yang tidak tercatat

3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer

4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang

penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan

yang kurang memadai

5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan

33

Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang

Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah

34

1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada

petugas lainnya

2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu

mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi

3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan

yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai

gudang obat yang tidak layak

4 Pembelian pengukur suhu ruangan

3 Tahap Pengeluaran

Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian

obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan

digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan

digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan

Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah

1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang

Puskesmas

2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat

3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa

Solusi untuk permasalahan tersebut adalah

1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus

mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri

35

2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya

pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli

dan alat resusitasi)

3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga

4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai

Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan

adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan

bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian

obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama

Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang

tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan

obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es

khusus untuk obat)

Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan

pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas

memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima

obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan

lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya

oksitosin ergometrin dan lain-lain

36

  • BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
  • JUNI 2012
Page 20: Pengadaan Obat

24 Pencatatan dan Pelaporan

A Pencatatan

Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian

kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib baik obat-obatan

yang diterima disimpan didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan atau unit

pelayanan lainnya Tujuan Pencatatan dan pelaporan adalah

1 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan

2 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian

3 Sumber data untuk pembuatan laporan

Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan

obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanaan seluruh

pengelolaan obat

19

Pencatatan dimulai dari awal mula pelayanan Puskesmas Adapun alur

pelayanan di Puskesmas Liang anggang dapat dilihat pada gambar 2

Gambar 2 Alur Pelayanan di Puskesmas Liang Anggag

Sedangkan untuk alur resep obat dari apotek ke pasien adalah seperti pada gambar 3

Gambar 3 Alur resep obat dari apotek ke pasien

Loket Kartu

POLI UMUM POLI ANAK

MTBS POLI

IMUNISASI GIZI TATA

USAHA POLI KIA +

KB POLI GIGI

LABORATORIUM

KLINIK SANITASI

APOTIK

BEROBAT IMUNISASI KB GIZI KIR KESEHATA

N HAJI CATEN KIA KES GIGI

KEPERLUAN DATANG

20

Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas

adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus

tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan

baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan

obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat

Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang

1 Di gudang obat Puskesmas

1048707 Kartu stok obat

1048707 LPLPO

21

2 Di kamar obat Puskesmas

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO

3 Di Puskesmas pembantu

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

4 Di kamar suntik

1048707 LPLPO Sub unit

1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik

5 Di pelayanan kesehatanpengobatan

1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus

6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap

1048707 Catatan harian penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

7 Di kamar suntik

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

8 Di Puskesmas keliling

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

9 Di Posyandu Polindes Bidan desa

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

B Penyelenggaraan pencatatan

22

a Di gudang Puskesmas

1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu

Stok

2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan

(a) Kartu Stok Obat

(b) Catatan harian penggunaan obat

Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan

ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota

b Di kamar obat

1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku

catatan pemakaian obat harian

2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan

catatan pemakaian harian dan sisa stok

c Di kamar suntik

Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian

obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk

permintaan tambahan obat

d Di Puskesmas keliling

Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat

darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat

23

C Alur pelaporan

Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas

Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni

a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi

KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani

disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi

Farmasi KabupatenKota

b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas

D Periode Pelaporan

Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas

yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu

juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan

24

BAB III

PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program

dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan

keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur

organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut

STRUKTUR ORGANISASI APOTIK

PUSKESMAS LIANG ANGGANG

Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang

KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas

Liang Anggang

Unit Penunjang

ApotikErwin Fauzana SFarm Apt

25

PELAYANAN OBAT PUSKESMAS

POLI UMUM

LABORATORIUM

POLI MTBSPOLI GIZI

POLI GIGIUGD

KIA KBIMUNISASILABORATORIUM

APOTIK

Pasien Pulang

PasienDatang

Loket

Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien

Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui

diagram berikut

Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang

Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai

berikut

26

1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter

berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan

imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek

2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan

identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan

melakukan konsultasi terhadap pemberi resep

3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi

berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar

4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang

telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan

penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien

27

Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru

Kepala PuskesmasLiang Anggang

Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin

Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang

Apotik PoliUmum

PoliGigi

ImunissPyandu

PUSTU

UGDKIAKB

LAB

Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat

dijelaskan melalui diagram berikut

Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang

1 Tahap Pemesanan

Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana

mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah

dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis

KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT

= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI

28

pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas

puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang

ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan

Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola

gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan

Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

adalah pada tabel 1

Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Jenis Penyakit Jumlah

1Infeksi akut lain pada saluran

pernafasan bagian atas1863

2 Gastritis 1409

3 Commond cold 982

4 Hipertensi stage 1 941

5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901

6 Dermatitis nonspesifik 820

7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan

jaringan pengikat689

8 Pusing 513

9 Konjungtivitis 476

10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467

Jumlah 9061

29

Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis

Commond coldHipertensi stage 1

Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik

Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing

KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik

18631409

982941

901820

689513

476467

Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011

Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011

Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang

Anggang dapat dilihat di tabel 2

Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Nama Obat Jumlah

1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822

2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159

3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366

4 Amoksisilin 500 Mg 7325

5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924

6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874

7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716

8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214

9 Vitamin B12 Tablet 5211

10 Ranitidin 150 Mg 5012

Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang

sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang

30

Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah

yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya

1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga

Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat

2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau

sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3

Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan

Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan

1 Cimetidin

2 Gentamicin T

3 Reserpin

4 Ergotamin

5 Extra Belladona

6 Neo Diatab

Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin

namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan

obat dengan manfaat serupa

3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai

setelah permintaan dilakukan

31

4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat

puskesmas

5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired

Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu

1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya

juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin

B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan

2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta

baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro

aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah

kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak

terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi

keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih

tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas

habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya

3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan

Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya

2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan

32

Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang

obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas

disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi

petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan

peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya

Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah

1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat

2 Adanya resep yang tidak tercatat

3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer

4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang

penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan

yang kurang memadai

5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan

33

Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang

Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah

34

1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada

petugas lainnya

2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu

mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi

3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan

yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai

gudang obat yang tidak layak

4 Pembelian pengukur suhu ruangan

3 Tahap Pengeluaran

Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian

obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan

digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan

digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan

Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah

1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang

Puskesmas

2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat

3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa

Solusi untuk permasalahan tersebut adalah

1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus

mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri

35

2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya

pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli

dan alat resusitasi)

3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga

4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai

Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan

adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan

bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian

obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama

Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang

tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan

obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es

khusus untuk obat)

Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan

pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas

memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima

obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan

lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya

oksitosin ergometrin dan lain-lain

36

  • BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
  • JUNI 2012
Page 21: Pengadaan Obat

Pencatatan dimulai dari awal mula pelayanan Puskesmas Adapun alur

pelayanan di Puskesmas Liang anggang dapat dilihat pada gambar 2

Gambar 2 Alur Pelayanan di Puskesmas Liang Anggag

Sedangkan untuk alur resep obat dari apotek ke pasien adalah seperti pada gambar 3

Gambar 3 Alur resep obat dari apotek ke pasien

Loket Kartu

POLI UMUM POLI ANAK

MTBS POLI

IMUNISASI GIZI TATA

USAHA POLI KIA +

KB POLI GIGI

LABORATORIUM

KLINIK SANITASI

APOTIK

BEROBAT IMUNISASI KB GIZI KIR KESEHATA

N HAJI CATEN KIA KES GIGI

KEPERLUAN DATANG

20

Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas

adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus

tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan

baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan

obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat

Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang

1 Di gudang obat Puskesmas

1048707 Kartu stok obat

1048707 LPLPO

21

2 Di kamar obat Puskesmas

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO

3 Di Puskesmas pembantu

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

4 Di kamar suntik

1048707 LPLPO Sub unit

1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik

5 Di pelayanan kesehatanpengobatan

1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus

6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap

1048707 Catatan harian penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

7 Di kamar suntik

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

8 Di Puskesmas keliling

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

9 Di Posyandu Polindes Bidan desa

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

B Penyelenggaraan pencatatan

22

a Di gudang Puskesmas

1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu

Stok

2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan

(a) Kartu Stok Obat

(b) Catatan harian penggunaan obat

Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan

ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota

b Di kamar obat

1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku

catatan pemakaian obat harian

2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan

catatan pemakaian harian dan sisa stok

c Di kamar suntik

Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian

obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk

permintaan tambahan obat

d Di Puskesmas keliling

Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat

darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat

23

C Alur pelaporan

Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas

Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni

a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi

KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani

disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi

Farmasi KabupatenKota

b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas

D Periode Pelaporan

Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas

yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu

juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan

24

BAB III

PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program

dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan

keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur

organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut

STRUKTUR ORGANISASI APOTIK

PUSKESMAS LIANG ANGGANG

Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang

KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas

Liang Anggang

Unit Penunjang

ApotikErwin Fauzana SFarm Apt

25

PELAYANAN OBAT PUSKESMAS

POLI UMUM

LABORATORIUM

POLI MTBSPOLI GIZI

POLI GIGIUGD

KIA KBIMUNISASILABORATORIUM

APOTIK

Pasien Pulang

PasienDatang

Loket

Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien

Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui

diagram berikut

Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang

Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai

berikut

26

1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter

berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan

imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek

2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan

identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan

melakukan konsultasi terhadap pemberi resep

3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi

berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar

4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang

telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan

penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien

27

Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru

Kepala PuskesmasLiang Anggang

Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin

Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang

Apotik PoliUmum

PoliGigi

ImunissPyandu

PUSTU

UGDKIAKB

LAB

Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat

dijelaskan melalui diagram berikut

Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang

1 Tahap Pemesanan

Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana

mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah

dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis

KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT

= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI

28

pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas

puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang

ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan

Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola

gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan

Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

adalah pada tabel 1

Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Jenis Penyakit Jumlah

1Infeksi akut lain pada saluran

pernafasan bagian atas1863

2 Gastritis 1409

3 Commond cold 982

4 Hipertensi stage 1 941

5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901

6 Dermatitis nonspesifik 820

7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan

jaringan pengikat689

8 Pusing 513

9 Konjungtivitis 476

10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467

Jumlah 9061

29

Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis

Commond coldHipertensi stage 1

Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik

Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing

KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik

18631409

982941

901820

689513

476467

Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011

Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011

Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang

Anggang dapat dilihat di tabel 2

Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Nama Obat Jumlah

1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822

2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159

3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366

4 Amoksisilin 500 Mg 7325

5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924

6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874

7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716

8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214

9 Vitamin B12 Tablet 5211

10 Ranitidin 150 Mg 5012

Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang

sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang

30

Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah

yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya

1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga

Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat

2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau

sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3

Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan

Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan

1 Cimetidin

2 Gentamicin T

3 Reserpin

4 Ergotamin

5 Extra Belladona

6 Neo Diatab

Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin

namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan

obat dengan manfaat serupa

3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai

setelah permintaan dilakukan

31

4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat

puskesmas

5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired

Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu

1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya

juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin

B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan

2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta

baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro

aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah

kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak

terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi

keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih

tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas

habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya

3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan

Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya

2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan

32

Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang

obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas

disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi

petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan

peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya

Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah

1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat

2 Adanya resep yang tidak tercatat

3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer

4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang

penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan

yang kurang memadai

5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan

33

Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang

Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah

34

1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada

petugas lainnya

2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu

mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi

3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan

yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai

gudang obat yang tidak layak

4 Pembelian pengukur suhu ruangan

3 Tahap Pengeluaran

Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian

obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan

digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan

digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan

Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah

1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang

Puskesmas

2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat

3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa

Solusi untuk permasalahan tersebut adalah

1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus

mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri

35

2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya

pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli

dan alat resusitasi)

3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga

4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai

Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan

adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan

bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian

obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama

Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang

tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan

obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es

khusus untuk obat)

Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan

pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas

memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima

obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan

lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya

oksitosin ergometrin dan lain-lain

36

  • BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
  • JUNI 2012
Page 22: Pengadaan Obat

Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas

adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus

tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan

baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan

obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat

Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang

1 Di gudang obat Puskesmas

1048707 Kartu stok obat

1048707 LPLPO

21

2 Di kamar obat Puskesmas

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO

3 Di Puskesmas pembantu

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

4 Di kamar suntik

1048707 LPLPO Sub unit

1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik

5 Di pelayanan kesehatanpengobatan

1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus

6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap

1048707 Catatan harian penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

7 Di kamar suntik

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

8 Di Puskesmas keliling

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

9 Di Posyandu Polindes Bidan desa

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

B Penyelenggaraan pencatatan

22

a Di gudang Puskesmas

1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu

Stok

2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan

(a) Kartu Stok Obat

(b) Catatan harian penggunaan obat

Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan

ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota

b Di kamar obat

1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku

catatan pemakaian obat harian

2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan

catatan pemakaian harian dan sisa stok

c Di kamar suntik

Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian

obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk

permintaan tambahan obat

d Di Puskesmas keliling

Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat

darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat

23

C Alur pelaporan

Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas

Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni

a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi

KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani

disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi

Farmasi KabupatenKota

b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas

D Periode Pelaporan

Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas

yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu

juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan

24

BAB III

PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program

dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan

keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur

organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut

STRUKTUR ORGANISASI APOTIK

PUSKESMAS LIANG ANGGANG

Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang

KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas

Liang Anggang

Unit Penunjang

ApotikErwin Fauzana SFarm Apt

25

PELAYANAN OBAT PUSKESMAS

POLI UMUM

LABORATORIUM

POLI MTBSPOLI GIZI

POLI GIGIUGD

KIA KBIMUNISASILABORATORIUM

APOTIK

Pasien Pulang

PasienDatang

Loket

Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien

Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui

diagram berikut

Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang

Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai

berikut

26

1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter

berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan

imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek

2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan

identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan

melakukan konsultasi terhadap pemberi resep

3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi

berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar

4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang

telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan

penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien

27

Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru

Kepala PuskesmasLiang Anggang

Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin

Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang

Apotik PoliUmum

PoliGigi

ImunissPyandu

PUSTU

UGDKIAKB

LAB

Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat

dijelaskan melalui diagram berikut

Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang

1 Tahap Pemesanan

Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana

mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah

dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis

KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT

= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI

28

pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas

puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang

ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan

Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola

gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan

Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

adalah pada tabel 1

Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Jenis Penyakit Jumlah

1Infeksi akut lain pada saluran

pernafasan bagian atas1863

2 Gastritis 1409

3 Commond cold 982

4 Hipertensi stage 1 941

5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901

6 Dermatitis nonspesifik 820

7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan

jaringan pengikat689

8 Pusing 513

9 Konjungtivitis 476

10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467

Jumlah 9061

29

Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis

Commond coldHipertensi stage 1

Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik

Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing

KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik

18631409

982941

901820

689513

476467

Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011

Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011

Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang

Anggang dapat dilihat di tabel 2

Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Nama Obat Jumlah

1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822

2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159

3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366

4 Amoksisilin 500 Mg 7325

5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924

6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874

7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716

8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214

9 Vitamin B12 Tablet 5211

10 Ranitidin 150 Mg 5012

Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang

sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang

30

Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah

yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya

1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga

Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat

2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau

sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3

Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan

Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan

1 Cimetidin

2 Gentamicin T

3 Reserpin

4 Ergotamin

5 Extra Belladona

6 Neo Diatab

Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin

namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan

obat dengan manfaat serupa

3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai

setelah permintaan dilakukan

31

4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat

puskesmas

5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired

Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu

1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya

juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin

B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan

2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta

baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro

aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah

kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak

terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi

keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih

tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas

habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya

3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan

Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya

2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan

32

Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang

obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas

disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi

petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan

peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya

Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah

1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat

2 Adanya resep yang tidak tercatat

3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer

4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang

penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan

yang kurang memadai

5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan

33

Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang

Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah

34

1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada

petugas lainnya

2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu

mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi

3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan

yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai

gudang obat yang tidak layak

4 Pembelian pengukur suhu ruangan

3 Tahap Pengeluaran

Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian

obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan

digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan

digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan

Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah

1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang

Puskesmas

2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat

3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa

Solusi untuk permasalahan tersebut adalah

1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus

mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri

35

2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya

pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli

dan alat resusitasi)

3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga

4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai

Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan

adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan

bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian

obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama

Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang

tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan

obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es

khusus untuk obat)

Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan

pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas

memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima

obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan

lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya

oksitosin ergometrin dan lain-lain

36

  • BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
  • JUNI 2012
Page 23: Pengadaan Obat

2 Di kamar obat Puskesmas

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO

3 Di Puskesmas pembantu

1048707 Catatan penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

4 Di kamar suntik

1048707 LPLPO Sub unit

1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik

5 Di pelayanan kesehatanpengobatan

1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus

6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap

1048707 Catatan harian penggunaan obat

1048707 LPLPO Sub unit

7 Di kamar suntik

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

8 Di Puskesmas keliling

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

9 Di Posyandu Polindes Bidan desa

1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok

B Penyelenggaraan pencatatan

22

a Di gudang Puskesmas

1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu

Stok

2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan

(a) Kartu Stok Obat

(b) Catatan harian penggunaan obat

Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan

ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota

b Di kamar obat

1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku

catatan pemakaian obat harian

2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan

catatan pemakaian harian dan sisa stok

c Di kamar suntik

Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian

obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk

permintaan tambahan obat

d Di Puskesmas keliling

Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat

darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat

23

C Alur pelaporan

Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas

Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni

a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi

KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani

disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi

Farmasi KabupatenKota

b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas

D Periode Pelaporan

Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas

yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu

juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan

24

BAB III

PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program

dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan

keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur

organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut

STRUKTUR ORGANISASI APOTIK

PUSKESMAS LIANG ANGGANG

Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang

KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas

Liang Anggang

Unit Penunjang

ApotikErwin Fauzana SFarm Apt

25

PELAYANAN OBAT PUSKESMAS

POLI UMUM

LABORATORIUM

POLI MTBSPOLI GIZI

POLI GIGIUGD

KIA KBIMUNISASILABORATORIUM

APOTIK

Pasien Pulang

PasienDatang

Loket

Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien

Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui

diagram berikut

Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang

Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai

berikut

26

1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter

berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan

imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek

2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan

identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan

melakukan konsultasi terhadap pemberi resep

3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi

berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar

4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang

telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan

penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien

27

Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru

Kepala PuskesmasLiang Anggang

Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin

Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang

Apotik PoliUmum

PoliGigi

ImunissPyandu

PUSTU

UGDKIAKB

LAB

Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat

dijelaskan melalui diagram berikut

Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang

1 Tahap Pemesanan

Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana

mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah

dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis

KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT

= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI

28

pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas

puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang

ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan

Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola

gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan

Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

adalah pada tabel 1

Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Jenis Penyakit Jumlah

1Infeksi akut lain pada saluran

pernafasan bagian atas1863

2 Gastritis 1409

3 Commond cold 982

4 Hipertensi stage 1 941

5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901

6 Dermatitis nonspesifik 820

7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan

jaringan pengikat689

8 Pusing 513

9 Konjungtivitis 476

10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467

Jumlah 9061

29

Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis

Commond coldHipertensi stage 1

Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik

Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing

KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik

18631409

982941

901820

689513

476467

Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011

Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011

Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang

Anggang dapat dilihat di tabel 2

Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Nama Obat Jumlah

1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822

2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159

3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366

4 Amoksisilin 500 Mg 7325

5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924

6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874

7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716

8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214

9 Vitamin B12 Tablet 5211

10 Ranitidin 150 Mg 5012

Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang

sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang

30

Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah

yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya

1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga

Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat

2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau

sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3

Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan

Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan

1 Cimetidin

2 Gentamicin T

3 Reserpin

4 Ergotamin

5 Extra Belladona

6 Neo Diatab

Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin

namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan

obat dengan manfaat serupa

3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai

setelah permintaan dilakukan

31

4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat

puskesmas

5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired

Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu

1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya

juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin

B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan

2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta

baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro

aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah

kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak

terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi

keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih

tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas

habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya

3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan

Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya

2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan

32

Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang

obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas

disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi

petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan

peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya

Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah

1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat

2 Adanya resep yang tidak tercatat

3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer

4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang

penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan

yang kurang memadai

5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan

33

Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang

Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah

34

1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada

petugas lainnya

2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu

mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi

3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan

yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai

gudang obat yang tidak layak

4 Pembelian pengukur suhu ruangan

3 Tahap Pengeluaran

Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian

obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan

digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan

digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan

Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah

1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang

Puskesmas

2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat

3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa

Solusi untuk permasalahan tersebut adalah

1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus

mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri

35

2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya

pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli

dan alat resusitasi)

3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga

4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai

Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan

adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan

bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian

obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama

Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang

tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan

obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es

khusus untuk obat)

Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan

pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas

memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima

obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan

lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya

oksitosin ergometrin dan lain-lain

36

  • BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
  • JUNI 2012
Page 24: Pengadaan Obat

a Di gudang Puskesmas

1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu

Stok

2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan

(a) Kartu Stok Obat

(b) Catatan harian penggunaan obat

Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan

ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota

b Di kamar obat

1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku

catatan pemakaian obat harian

2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan

catatan pemakaian harian dan sisa stok

c Di kamar suntik

Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian

obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk

permintaan tambahan obat

d Di Puskesmas keliling

Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat

darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat

23

C Alur pelaporan

Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas

Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni

a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi

KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani

disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi

Farmasi KabupatenKota

b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas

D Periode Pelaporan

Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas

yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu

juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan

24

BAB III

PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program

dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan

keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur

organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut

STRUKTUR ORGANISASI APOTIK

PUSKESMAS LIANG ANGGANG

Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang

KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas

Liang Anggang

Unit Penunjang

ApotikErwin Fauzana SFarm Apt

25

PELAYANAN OBAT PUSKESMAS

POLI UMUM

LABORATORIUM

POLI MTBSPOLI GIZI

POLI GIGIUGD

KIA KBIMUNISASILABORATORIUM

APOTIK

Pasien Pulang

PasienDatang

Loket

Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien

Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui

diagram berikut

Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang

Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai

berikut

26

1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter

berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan

imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek

2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan

identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan

melakukan konsultasi terhadap pemberi resep

3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi

berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar

4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang

telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan

penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien

27

Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru

Kepala PuskesmasLiang Anggang

Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin

Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang

Apotik PoliUmum

PoliGigi

ImunissPyandu

PUSTU

UGDKIAKB

LAB

Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat

dijelaskan melalui diagram berikut

Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang

1 Tahap Pemesanan

Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana

mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah

dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis

KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT

= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI

28

pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas

puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang

ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan

Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola

gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan

Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

adalah pada tabel 1

Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Jenis Penyakit Jumlah

1Infeksi akut lain pada saluran

pernafasan bagian atas1863

2 Gastritis 1409

3 Commond cold 982

4 Hipertensi stage 1 941

5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901

6 Dermatitis nonspesifik 820

7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan

jaringan pengikat689

8 Pusing 513

9 Konjungtivitis 476

10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467

Jumlah 9061

29

Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis

Commond coldHipertensi stage 1

Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik

Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing

KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik

18631409

982941

901820

689513

476467

Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011

Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011

Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang

Anggang dapat dilihat di tabel 2

Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Nama Obat Jumlah

1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822

2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159

3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366

4 Amoksisilin 500 Mg 7325

5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924

6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874

7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716

8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214

9 Vitamin B12 Tablet 5211

10 Ranitidin 150 Mg 5012

Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang

sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang

30

Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah

yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya

1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga

Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat

2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau

sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3

Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan

Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan

1 Cimetidin

2 Gentamicin T

3 Reserpin

4 Ergotamin

5 Extra Belladona

6 Neo Diatab

Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin

namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan

obat dengan manfaat serupa

3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai

setelah permintaan dilakukan

31

4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat

puskesmas

5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired

Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu

1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya

juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin

B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan

2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta

baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro

aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah

kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak

terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi

keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih

tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas

habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya

3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan

Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya

2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan

32

Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang

obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas

disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi

petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan

peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya

Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah

1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat

2 Adanya resep yang tidak tercatat

3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer

4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang

penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan

yang kurang memadai

5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan

33

Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang

Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah

34

1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada

petugas lainnya

2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu

mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi

3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan

yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai

gudang obat yang tidak layak

4 Pembelian pengukur suhu ruangan

3 Tahap Pengeluaran

Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian

obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan

digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan

digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan

Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah

1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang

Puskesmas

2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat

3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa

Solusi untuk permasalahan tersebut adalah

1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus

mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri

35

2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya

pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli

dan alat resusitasi)

3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga

4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai

Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan

adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan

bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian

obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama

Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang

tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan

obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es

khusus untuk obat)

Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan

pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas

memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima

obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan

lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya

oksitosin ergometrin dan lain-lain

36

  • BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
  • JUNI 2012
Page 25: Pengadaan Obat

C Alur pelaporan

Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas

Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni

a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi

KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani

disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi

Farmasi KabupatenKota

b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas

D Periode Pelaporan

Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas

yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu

juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan

24

BAB III

PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program

dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan

keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur

organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut

STRUKTUR ORGANISASI APOTIK

PUSKESMAS LIANG ANGGANG

Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang

KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas

Liang Anggang

Unit Penunjang

ApotikErwin Fauzana SFarm Apt

25

PELAYANAN OBAT PUSKESMAS

POLI UMUM

LABORATORIUM

POLI MTBSPOLI GIZI

POLI GIGIUGD

KIA KBIMUNISASILABORATORIUM

APOTIK

Pasien Pulang

PasienDatang

Loket

Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien

Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui

diagram berikut

Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang

Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai

berikut

26

1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter

berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan

imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek

2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan

identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan

melakukan konsultasi terhadap pemberi resep

3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi

berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar

4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang

telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan

penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien

27

Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru

Kepala PuskesmasLiang Anggang

Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin

Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang

Apotik PoliUmum

PoliGigi

ImunissPyandu

PUSTU

UGDKIAKB

LAB

Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat

dijelaskan melalui diagram berikut

Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang

1 Tahap Pemesanan

Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana

mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah

dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis

KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT

= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI

28

pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas

puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang

ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan

Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola

gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan

Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

adalah pada tabel 1

Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Jenis Penyakit Jumlah

1Infeksi akut lain pada saluran

pernafasan bagian atas1863

2 Gastritis 1409

3 Commond cold 982

4 Hipertensi stage 1 941

5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901

6 Dermatitis nonspesifik 820

7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan

jaringan pengikat689

8 Pusing 513

9 Konjungtivitis 476

10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467

Jumlah 9061

29

Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis

Commond coldHipertensi stage 1

Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik

Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing

KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik

18631409

982941

901820

689513

476467

Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011

Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011

Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang

Anggang dapat dilihat di tabel 2

Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Nama Obat Jumlah

1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822

2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159

3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366

4 Amoksisilin 500 Mg 7325

5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924

6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874

7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716

8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214

9 Vitamin B12 Tablet 5211

10 Ranitidin 150 Mg 5012

Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang

sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang

30

Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah

yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya

1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga

Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat

2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau

sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3

Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan

Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan

1 Cimetidin

2 Gentamicin T

3 Reserpin

4 Ergotamin

5 Extra Belladona

6 Neo Diatab

Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin

namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan

obat dengan manfaat serupa

3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai

setelah permintaan dilakukan

31

4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat

puskesmas

5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired

Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu

1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya

juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin

B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan

2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta

baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro

aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah

kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak

terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi

keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih

tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas

habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya

3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan

Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya

2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan

32

Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang

obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas

disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi

petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan

peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya

Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah

1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat

2 Adanya resep yang tidak tercatat

3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer

4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang

penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan

yang kurang memadai

5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan

33

Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang

Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah

34

1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada

petugas lainnya

2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu

mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi

3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan

yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai

gudang obat yang tidak layak

4 Pembelian pengukur suhu ruangan

3 Tahap Pengeluaran

Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian

obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan

digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan

digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan

Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah

1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang

Puskesmas

2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat

3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa

Solusi untuk permasalahan tersebut adalah

1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus

mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri

35

2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya

pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli

dan alat resusitasi)

3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga

4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai

Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan

adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan

bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian

obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama

Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang

tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan

obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es

khusus untuk obat)

Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan

pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas

memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima

obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan

lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya

oksitosin ergometrin dan lain-lain

36

  • BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
  • JUNI 2012
Page 26: Pengadaan Obat

BAB III

PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program

dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan

keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur

organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut

STRUKTUR ORGANISASI APOTIK

PUSKESMAS LIANG ANGGANG

Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang

KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas

Liang Anggang

Unit Penunjang

ApotikErwin Fauzana SFarm Apt

25

PELAYANAN OBAT PUSKESMAS

POLI UMUM

LABORATORIUM

POLI MTBSPOLI GIZI

POLI GIGIUGD

KIA KBIMUNISASILABORATORIUM

APOTIK

Pasien Pulang

PasienDatang

Loket

Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien

Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui

diagram berikut

Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang

Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai

berikut

26

1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter

berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan

imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek

2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan

identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan

melakukan konsultasi terhadap pemberi resep

3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi

berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar

4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang

telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan

penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien

27

Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru

Kepala PuskesmasLiang Anggang

Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin

Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang

Apotik PoliUmum

PoliGigi

ImunissPyandu

PUSTU

UGDKIAKB

LAB

Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat

dijelaskan melalui diagram berikut

Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang

1 Tahap Pemesanan

Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana

mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah

dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis

KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT

= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI

28

pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas

puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang

ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan

Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola

gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan

Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

adalah pada tabel 1

Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Jenis Penyakit Jumlah

1Infeksi akut lain pada saluran

pernafasan bagian atas1863

2 Gastritis 1409

3 Commond cold 982

4 Hipertensi stage 1 941

5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901

6 Dermatitis nonspesifik 820

7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan

jaringan pengikat689

8 Pusing 513

9 Konjungtivitis 476

10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467

Jumlah 9061

29

Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis

Commond coldHipertensi stage 1

Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik

Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing

KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik

18631409

982941

901820

689513

476467

Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011

Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011

Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang

Anggang dapat dilihat di tabel 2

Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Nama Obat Jumlah

1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822

2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159

3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366

4 Amoksisilin 500 Mg 7325

5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924

6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874

7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716

8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214

9 Vitamin B12 Tablet 5211

10 Ranitidin 150 Mg 5012

Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang

sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang

30

Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah

yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya

1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga

Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat

2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau

sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3

Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan

Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan

1 Cimetidin

2 Gentamicin T

3 Reserpin

4 Ergotamin

5 Extra Belladona

6 Neo Diatab

Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin

namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan

obat dengan manfaat serupa

3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai

setelah permintaan dilakukan

31

4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat

puskesmas

5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired

Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu

1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya

juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin

B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan

2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta

baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro

aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah

kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak

terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi

keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih

tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas

habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya

3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan

Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya

2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan

32

Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang

obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas

disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi

petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan

peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya

Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah

1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat

2 Adanya resep yang tidak tercatat

3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer

4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang

penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan

yang kurang memadai

5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan

33

Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang

Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah

34

1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada

petugas lainnya

2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu

mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi

3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan

yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai

gudang obat yang tidak layak

4 Pembelian pengukur suhu ruangan

3 Tahap Pengeluaran

Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian

obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan

digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan

digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan

Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah

1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang

Puskesmas

2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat

3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa

Solusi untuk permasalahan tersebut adalah

1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus

mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri

35

2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya

pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli

dan alat resusitasi)

3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga

4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai

Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan

adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan

bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian

obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama

Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang

tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan

obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es

khusus untuk obat)

Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan

pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas

memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima

obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan

lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya

oksitosin ergometrin dan lain-lain

36

  • BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
  • JUNI 2012
Page 27: Pengadaan Obat

PELAYANAN OBAT PUSKESMAS

POLI UMUM

LABORATORIUM

POLI MTBSPOLI GIZI

POLI GIGIUGD

KIA KBIMUNISASILABORATORIUM

APOTIK

Pasien Pulang

PasienDatang

Loket

Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien

Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui

diagram berikut

Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang

Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai

berikut

26

1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter

berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan

imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek

2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan

identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan

melakukan konsultasi terhadap pemberi resep

3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi

berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar

4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang

telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan

penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien

27

Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru

Kepala PuskesmasLiang Anggang

Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin

Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang

Apotik PoliUmum

PoliGigi

ImunissPyandu

PUSTU

UGDKIAKB

LAB

Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat

dijelaskan melalui diagram berikut

Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang

1 Tahap Pemesanan

Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana

mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah

dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis

KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT

= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI

28

pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas

puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang

ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan

Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola

gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan

Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

adalah pada tabel 1

Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Jenis Penyakit Jumlah

1Infeksi akut lain pada saluran

pernafasan bagian atas1863

2 Gastritis 1409

3 Commond cold 982

4 Hipertensi stage 1 941

5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901

6 Dermatitis nonspesifik 820

7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan

jaringan pengikat689

8 Pusing 513

9 Konjungtivitis 476

10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467

Jumlah 9061

29

Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis

Commond coldHipertensi stage 1

Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik

Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing

KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik

18631409

982941

901820

689513

476467

Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011

Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011

Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang

Anggang dapat dilihat di tabel 2

Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Nama Obat Jumlah

1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822

2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159

3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366

4 Amoksisilin 500 Mg 7325

5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924

6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874

7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716

8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214

9 Vitamin B12 Tablet 5211

10 Ranitidin 150 Mg 5012

Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang

sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang

30

Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah

yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya

1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga

Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat

2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau

sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3

Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan

Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan

1 Cimetidin

2 Gentamicin T

3 Reserpin

4 Ergotamin

5 Extra Belladona

6 Neo Diatab

Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin

namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan

obat dengan manfaat serupa

3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai

setelah permintaan dilakukan

31

4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat

puskesmas

5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired

Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu

1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya

juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin

B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan

2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta

baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro

aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah

kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak

terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi

keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih

tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas

habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya

3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan

Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya

2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan

32

Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang

obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas

disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi

petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan

peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya

Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah

1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat

2 Adanya resep yang tidak tercatat

3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer

4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang

penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan

yang kurang memadai

5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan

33

Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang

Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah

34

1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada

petugas lainnya

2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu

mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi

3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan

yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai

gudang obat yang tidak layak

4 Pembelian pengukur suhu ruangan

3 Tahap Pengeluaran

Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian

obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan

digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan

digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan

Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah

1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang

Puskesmas

2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat

3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa

Solusi untuk permasalahan tersebut adalah

1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus

mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri

35

2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya

pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli

dan alat resusitasi)

3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga

4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai

Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan

adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan

bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian

obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama

Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang

tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan

obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es

khusus untuk obat)

Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan

pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas

memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima

obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan

lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya

oksitosin ergometrin dan lain-lain

36

  • BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
  • JUNI 2012
Page 28: Pengadaan Obat

1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter

berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan

imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek

2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan

identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan

melakukan konsultasi terhadap pemberi resep

3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi

berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar

4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang

telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan

penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien

27

Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru

Kepala PuskesmasLiang Anggang

Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin

Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang

Apotik PoliUmum

PoliGigi

ImunissPyandu

PUSTU

UGDKIAKB

LAB

Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat

dijelaskan melalui diagram berikut

Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang

1 Tahap Pemesanan

Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana

mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah

dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis

KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT

= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI

28

pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas

puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang

ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan

Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola

gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan

Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

adalah pada tabel 1

Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Jenis Penyakit Jumlah

1Infeksi akut lain pada saluran

pernafasan bagian atas1863

2 Gastritis 1409

3 Commond cold 982

4 Hipertensi stage 1 941

5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901

6 Dermatitis nonspesifik 820

7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan

jaringan pengikat689

8 Pusing 513

9 Konjungtivitis 476

10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467

Jumlah 9061

29

Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis

Commond coldHipertensi stage 1

Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik

Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing

KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik

18631409

982941

901820

689513

476467

Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011

Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011

Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang

Anggang dapat dilihat di tabel 2

Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Nama Obat Jumlah

1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822

2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159

3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366

4 Amoksisilin 500 Mg 7325

5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924

6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874

7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716

8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214

9 Vitamin B12 Tablet 5211

10 Ranitidin 150 Mg 5012

Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang

sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang

30

Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah

yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya

1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga

Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat

2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau

sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3

Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan

Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan

1 Cimetidin

2 Gentamicin T

3 Reserpin

4 Ergotamin

5 Extra Belladona

6 Neo Diatab

Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin

namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan

obat dengan manfaat serupa

3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai

setelah permintaan dilakukan

31

4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat

puskesmas

5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired

Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu

1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya

juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin

B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan

2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta

baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro

aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah

kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak

terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi

keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih

tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas

habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya

3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan

Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya

2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan

32

Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang

obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas

disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi

petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan

peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya

Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah

1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat

2 Adanya resep yang tidak tercatat

3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer

4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang

penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan

yang kurang memadai

5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan

33

Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang

Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah

34

1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada

petugas lainnya

2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu

mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi

3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan

yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai

gudang obat yang tidak layak

4 Pembelian pengukur suhu ruangan

3 Tahap Pengeluaran

Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian

obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan

digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan

digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan

Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah

1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang

Puskesmas

2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat

3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa

Solusi untuk permasalahan tersebut adalah

1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus

mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri

35

2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya

pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli

dan alat resusitasi)

3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga

4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai

Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan

adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan

bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian

obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama

Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang

tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan

obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es

khusus untuk obat)

Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan

pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas

memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima

obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan

lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya

oksitosin ergometrin dan lain-lain

36

  • BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
  • JUNI 2012
Page 29: Pengadaan Obat

Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru

Kepala PuskesmasLiang Anggang

Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin

Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang

Apotik PoliUmum

PoliGigi

ImunissPyandu

PUSTU

UGDKIAKB

LAB

Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat

dijelaskan melalui diagram berikut

Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang

1 Tahap Pemesanan

Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana

mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah

dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis

KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT

= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI

28

pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas

puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang

ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan

Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola

gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan

Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

adalah pada tabel 1

Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Jenis Penyakit Jumlah

1Infeksi akut lain pada saluran

pernafasan bagian atas1863

2 Gastritis 1409

3 Commond cold 982

4 Hipertensi stage 1 941

5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901

6 Dermatitis nonspesifik 820

7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan

jaringan pengikat689

8 Pusing 513

9 Konjungtivitis 476

10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467

Jumlah 9061

29

Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis

Commond coldHipertensi stage 1

Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik

Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing

KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik

18631409

982941

901820

689513

476467

Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011

Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011

Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang

Anggang dapat dilihat di tabel 2

Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Nama Obat Jumlah

1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822

2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159

3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366

4 Amoksisilin 500 Mg 7325

5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924

6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874

7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716

8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214

9 Vitamin B12 Tablet 5211

10 Ranitidin 150 Mg 5012

Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang

sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang

30

Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah

yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya

1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga

Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat

2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau

sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3

Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan

Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan

1 Cimetidin

2 Gentamicin T

3 Reserpin

4 Ergotamin

5 Extra Belladona

6 Neo Diatab

Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin

namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan

obat dengan manfaat serupa

3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai

setelah permintaan dilakukan

31

4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat

puskesmas

5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired

Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu

1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya

juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin

B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan

2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta

baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro

aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah

kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak

terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi

keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih

tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas

habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya

3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan

Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya

2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan

32

Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang

obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas

disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi

petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan

peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya

Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah

1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat

2 Adanya resep yang tidak tercatat

3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer

4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang

penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan

yang kurang memadai

5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan

33

Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang

Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah

34

1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada

petugas lainnya

2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu

mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi

3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan

yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai

gudang obat yang tidak layak

4 Pembelian pengukur suhu ruangan

3 Tahap Pengeluaran

Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian

obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan

digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan

digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan

Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah

1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang

Puskesmas

2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat

3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa

Solusi untuk permasalahan tersebut adalah

1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus

mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri

35

2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya

pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli

dan alat resusitasi)

3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga

4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai

Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan

adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan

bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian

obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama

Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang

tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan

obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es

khusus untuk obat)

Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan

pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas

memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima

obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan

lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya

oksitosin ergometrin dan lain-lain

36

  • BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
  • JUNI 2012
Page 30: Pengadaan Obat

pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas

puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang

ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan

Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola

gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan

Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

adalah pada tabel 1

Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Jenis Penyakit Jumlah

1Infeksi akut lain pada saluran

pernafasan bagian atas1863

2 Gastritis 1409

3 Commond cold 982

4 Hipertensi stage 1 941

5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901

6 Dermatitis nonspesifik 820

7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan

jaringan pengikat689

8 Pusing 513

9 Konjungtivitis 476

10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467

Jumlah 9061

29

Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis

Commond coldHipertensi stage 1

Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik

Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing

KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik

18631409

982941

901820

689513

476467

Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011

Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011

Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang

Anggang dapat dilihat di tabel 2

Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Nama Obat Jumlah

1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822

2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159

3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366

4 Amoksisilin 500 Mg 7325

5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924

6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874

7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716

8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214

9 Vitamin B12 Tablet 5211

10 Ranitidin 150 Mg 5012

Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang

sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang

30

Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah

yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya

1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga

Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat

2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau

sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3

Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan

Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan

1 Cimetidin

2 Gentamicin T

3 Reserpin

4 Ergotamin

5 Extra Belladona

6 Neo Diatab

Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin

namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan

obat dengan manfaat serupa

3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai

setelah permintaan dilakukan

31

4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat

puskesmas

5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired

Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu

1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya

juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin

B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan

2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta

baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro

aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah

kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak

terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi

keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih

tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas

habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya

3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan

Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya

2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan

32

Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang

obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas

disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi

petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan

peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya

Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah

1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat

2 Adanya resep yang tidak tercatat

3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer

4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang

penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan

yang kurang memadai

5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan

33

Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang

Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah

34

1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada

petugas lainnya

2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu

mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi

3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan

yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai

gudang obat yang tidak layak

4 Pembelian pengukur suhu ruangan

3 Tahap Pengeluaran

Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian

obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan

digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan

digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan

Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah

1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang

Puskesmas

2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat

3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa

Solusi untuk permasalahan tersebut adalah

1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus

mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri

35

2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya

pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli

dan alat resusitasi)

3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga

4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai

Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan

adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan

bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian

obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama

Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang

tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan

obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es

khusus untuk obat)

Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan

pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas

memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima

obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan

lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya

oksitosin ergometrin dan lain-lain

36

  • BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
  • JUNI 2012
Page 31: Pengadaan Obat

Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis

Commond coldHipertensi stage 1

Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik

Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing

KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik

18631409

982941

901820

689513

476467

Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011

Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011

Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang

Anggang dapat dilihat di tabel 2

Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011

No Nama Obat Jumlah

1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822

2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159

3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366

4 Amoksisilin 500 Mg 7325

5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924

6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874

7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716

8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214

9 Vitamin B12 Tablet 5211

10 Ranitidin 150 Mg 5012

Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang

sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang

30

Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah

yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya

1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga

Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat

2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau

sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3

Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan

Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan

1 Cimetidin

2 Gentamicin T

3 Reserpin

4 Ergotamin

5 Extra Belladona

6 Neo Diatab

Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin

namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan

obat dengan manfaat serupa

3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai

setelah permintaan dilakukan

31

4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat

puskesmas

5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired

Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu

1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya

juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin

B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan

2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta

baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro

aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah

kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak

terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi

keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih

tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas

habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya

3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan

Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya

2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan

32

Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang

obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas

disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi

petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan

peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya

Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah

1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat

2 Adanya resep yang tidak tercatat

3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer

4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang

penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan

yang kurang memadai

5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan

33

Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang

Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah

34

1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada

petugas lainnya

2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu

mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi

3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan

yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai

gudang obat yang tidak layak

4 Pembelian pengukur suhu ruangan

3 Tahap Pengeluaran

Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian

obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan

digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan

digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan

Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah

1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang

Puskesmas

2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat

3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa

Solusi untuk permasalahan tersebut adalah

1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus

mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri

35

2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya

pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli

dan alat resusitasi)

3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga

4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai

Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan

adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan

bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian

obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama

Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang

tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan

obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es

khusus untuk obat)

Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan

pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas

memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima

obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan

lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya

oksitosin ergometrin dan lain-lain

36

  • BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
  • JUNI 2012
Page 32: Pengadaan Obat

Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah

yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya

1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga

Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat

2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau

sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3

Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan

Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan

1 Cimetidin

2 Gentamicin T

3 Reserpin

4 Ergotamin

5 Extra Belladona

6 Neo Diatab

Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang

salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin

namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan

obat dengan manfaat serupa

3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai

setelah permintaan dilakukan

31

4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat

puskesmas

5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired

Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu

1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya

juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin

B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan

2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta

baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro

aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah

kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak

terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi

keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih

tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas

habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya

3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan

Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya

2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan

32

Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang

obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas

disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi

petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan

peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya

Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah

1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat

2 Adanya resep yang tidak tercatat

3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer

4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang

penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan

yang kurang memadai

5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan

33

Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang

Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah

34

1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada

petugas lainnya

2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu

mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi

3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan

yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai

gudang obat yang tidak layak

4 Pembelian pengukur suhu ruangan

3 Tahap Pengeluaran

Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian

obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan

digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan

digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan

Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah

1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang

Puskesmas

2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat

3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa

Solusi untuk permasalahan tersebut adalah

1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus

mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri

35

2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya

pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli

dan alat resusitasi)

3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga

4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai

Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan

adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan

bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian

obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama

Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang

tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan

obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es

khusus untuk obat)

Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan

pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas

memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima

obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan

lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya

oksitosin ergometrin dan lain-lain

36

  • BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
  • JUNI 2012
Page 33: Pengadaan Obat

4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat

puskesmas

5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired

Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu

1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya

juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin

B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan

2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta

baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro

aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah

kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak

terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi

keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih

tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas

habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya

3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan

Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya

2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan

32

Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang

obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas

disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi

petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan

peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya

Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah

1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat

2 Adanya resep yang tidak tercatat

3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer

4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang

penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan

yang kurang memadai

5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan

33

Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang

Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah

34

1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada

petugas lainnya

2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu

mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi

3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan

yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai

gudang obat yang tidak layak

4 Pembelian pengukur suhu ruangan

3 Tahap Pengeluaran

Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian

obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan

digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan

digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan

Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah

1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang

Puskesmas

2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat

3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa

Solusi untuk permasalahan tersebut adalah

1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus

mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri

35

2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya

pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli

dan alat resusitasi)

3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga

4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai

Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan

adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan

bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian

obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama

Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang

tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan

obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es

khusus untuk obat)

Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan

pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas

memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima

obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan

lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya

oksitosin ergometrin dan lain-lain

36

  • BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
  • JUNI 2012
Page 34: Pengadaan Obat

Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang

obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas

disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi

petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan

peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya

Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah

1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat

2 Adanya resep yang tidak tercatat

3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer

4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang

penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan

yang kurang memadai

5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan

33

Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang

Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah

34

1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada

petugas lainnya

2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu

mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi

3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan

yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai

gudang obat yang tidak layak

4 Pembelian pengukur suhu ruangan

3 Tahap Pengeluaran

Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian

obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan

digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan

digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan

Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah

1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang

Puskesmas

2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat

3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa

Solusi untuk permasalahan tersebut adalah

1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus

mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri

35

2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya

pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli

dan alat resusitasi)

3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga

4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai

Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan

adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan

bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian

obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama

Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang

tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan

obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es

khusus untuk obat)

Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan

pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas

memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima

obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan

lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya

oksitosin ergometrin dan lain-lain

36

  • BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
  • JUNI 2012
Page 35: Pengadaan Obat

Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang

Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah

34

1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada

petugas lainnya

2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu

mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi

3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan

yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai

gudang obat yang tidak layak

4 Pembelian pengukur suhu ruangan

3 Tahap Pengeluaran

Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian

obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan

digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan

digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan

Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah

1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang

Puskesmas

2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat

3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa

Solusi untuk permasalahan tersebut adalah

1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus

mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri

35

2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya

pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli

dan alat resusitasi)

3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga

4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai

Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan

adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan

bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian

obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama

Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang

tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan

obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es

khusus untuk obat)

Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan

pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas

memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima

obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan

lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya

oksitosin ergometrin dan lain-lain

36

  • BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
  • JUNI 2012
Page 36: Pengadaan Obat

1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada

petugas lainnya

2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu

mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi

3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan

yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai

gudang obat yang tidak layak

4 Pembelian pengukur suhu ruangan

3 Tahap Pengeluaran

Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian

obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan

digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan

digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan

Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah

1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang

Puskesmas

2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat

3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa

Solusi untuk permasalahan tersebut adalah

1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus

mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri

35

2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya

pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli

dan alat resusitasi)

3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga

4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai

Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan

adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan

bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian

obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama

Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang

tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan

obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es

khusus untuk obat)

Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan

pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas

memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima

obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan

lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya

oksitosin ergometrin dan lain-lain

36

  • BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
  • JUNI 2012
Page 37: Pengadaan Obat

2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya

pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli

dan alat resusitasi)

3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga

4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai

Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan

adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan

bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian

obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama

Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang

tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan

obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es

khusus untuk obat)

Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan

pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas

memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima

obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan

lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya

oksitosin ergometrin dan lain-lain

36

  • BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
  • JUNI 2012