pengadaan obat
TRANSCRIPT
UPAYA POKOK PENGELOLAAN OBAT
PUSKESMAS LIANG ANGGANG
Oleh
Hanjoyo Lims I1A006075Asri Silva Shorea I1A006060Ruth Angelina Siregar I1A005064Eva Arifin I1A007092
BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKATFAKULTAS KEDOKTERAN UNLAM
BANJARBARUJUNI 2012
BAB I
PENDAHULUAN
11 Latar Belakang
Pekerjaan kefarmasian pada zamannya akan selalu berkembang mengikuti
tuntutan masyarakat dan untuk Indonesia yang rakyatnya sudah mulai terpelajar maka
paradigma asuhan kefarmasian sudah harus dipertimbangkan untuk penerapannya
pada pekerjaan kefarmasian
ApotekInstalasi farmasi Rumah Sakit sebagai salah satu sarana pekerjaan
kefarmasian berupa pelayanan sediaan farmasi untuk pasien mutlak untuk
menerapkan asuhan kefarmasian karena selain untuk memenuhi fungsi yang lengkap
dari pekerjaan kefarmasian tapi juga agar pasien yang dilayani paham betul tentang
sediaan farmasi yang diterimanya serta sistem monitoring pada pasien dapat
terlaksana dengan baik
Penerapan Otonomi Daerah secara penuh pada 1 Januari 2001 membawa
perubahan mendasar dalam ketata negaraan Republik Indonesia Demikian juga
halnya di bidang pengelolaan obat Sebelum penerapan Otonomi Daerah Pengelolaan
obat pada dasarnya dilakukan secara terpusat Akan tetapi sejak tahun 2001 sejalan
dengan penerapan Otonomi daerah pengelolaan obat dilakukan secara penuh oleh
KabupatenKota Mulai dari aspek perencanaan pemilihan obat pengadaan
pendistribusian dan pemakaian
1
Fungsi pemerintah pusat pada pengelolaan obat di era desentralisasi meliputi
penyusunan Daftar Obat Esensial Nasional Penetapan Harga Obat Pelayanan
Kesehatan Dasar dan Program penyiapan modul-modul pelatihan dan pedoman
pengelolaan
2
BAB II
PEMBAHASAN
21 PENGELOLAAN OBAT
Pengelolaan obat adalah suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut aspek
perencanaan pengadaan distribusi penyimpanan dan penggunaan obat dengan
memanfaatkan sumber-sumber yang ada
Tujuan pengelolaan obat pelayanan kesehatan dasar adalah
1 Tersedianya obat dengan jumlah dan jenis cukup
2 Distribusi obat merata
3 Khasiat dan mutu terjamin
4 Kesalahan dan penyalahgunaan obat dapat dihindari
5 Mandiri bidang obat
Dalam tingkat kabupaten kota pengelolaan obat bermanfaat agar dana yang
tersedia dapat digunakan dengan sebaik-baiknya dan berkesinambungan guna
memenuhi kepentingan masyarakat yang berobat ke Puskesmas
Tujuan Pengelolaan Obat pada tingkat Puskesmas adalah
1 Terlaksananya peresepan yang rasional
2 Pengembangan dan peningkatan pelayanan obat untuk menjamin
a Penyerahan obat benar
b Dosis dan jumlah obat tepat
c Wadah menjamin mutu
3
d Informasi kepada pasien jelas
Ruang lingkup pengelolaan obat secara keseluruhan mencakup beberapa hal
seperti yang terlihat pada gambar 1
Gambar 1 Ruang lingkup pengelolaan obat
Pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan di Puskesmas bertujuan
menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan yang efisien
efektif dan rasional Ruang lingkup pengelolaan obat secara keseluruhan mencakup
1 Perencanaan
2 Permintaan
3 Penerimaan
4 Penyimpanan
5 Distribusi
6 Pelayanan
7 Pengendalian Penggunaan
8 Pencatatan dan Pelaporan
4
A PERENCANAAN
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan
kesehatan untuk menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan
puskesmas
Tujuan perencanaan adalah untuk mendapatkan
1 Perkiraan jenis dan jumlah obat dan perbekalan kesehatan yang mendekati
kebutuhan
2 Meningkatkan penggunaan obat secara rasional
3 Meningkatkan efisiensi penggunaan obat
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan
kesehatan untuk menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan
Puskesmas Perencanaan kebutuhan obat untuk Puskesmas setiap periode
dilaksanakan oleh Pengelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Puskesmas
Data mutasi obat yang dihasilkan oleh Puskesmas merupakan salah satu faktor
utama dalam mempertimbangkan perencanaan kebutuhan obat tahunan Oleh karena
itu data ini sangat penting untuk perencanaan kebutuhan obat di Puskesmas
Ketepatan dan kebenaran data di Puskesmas akan berpengaruh terhadap ketersediaan
obat dan perbekalan kesehatan secara keseluruhan di KabupatenKota
Dalam proses perencanaan kebutuhan obat pertahun Puskesmas diminta
menyediakan data pemakaian obat dengan mengunakan Laporan Pemakaian dan
Lembar Permintaan Obat (LPLPO) Selanjutnya Instalasi Farmasi KabupatenKota
5
yang akan melakukan kompilasi dan analisa terhadap kebutuhan obat Puskesmas di
wilayah kerjanya
B PERMINTAAN OBAT
Tujuan permintaan obat adalah memenuhi kebutuhan obat di masing-masing
unit pelayanan kesehatan sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah kerjanya
Sumber penyediaan obat di Puskemas adalah berasal dari Dinas Kesehatan
KabupatenKota Obat yang diperkenankan untuk disediakan di Puskesmas adalah
obat Esensial yang jenis dan itemnya ditentukan setiap tahun oleh Menteri Kesehatan
dengan merujuk kepada Daftar Obat Esensial Nasional Selain itu sesuai dengan
kesepakatan global maupun Keputusan Menteri Kesehatan No 085 tahun 1989
tentang Kewajiban menuliskan Resep dan atau menggunkan Obat Generik di
Pelayanan Kesehatan milik Pemerintah maka hanya obat generik saja yang
diperkenankan tersedia di Puskesmas Adapun beberapa dasar pertimbangan dari
Kepmenkes tersebut adalah
1 Obat generik sudah menjadi kesepakatan global untuk digunakan di seluruh
dunia bagi pelayan kesehatan publik
2 Obat generik mempunyai mutu efikasi yang memenuhi standar pengobatan
3 Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan publik bagi masyarakat
4 Menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan publik
5 Meningkatkan efektifitas dan efisensi alokasi dana obat di pelayanan kesehatan
publik
6
Berdasarkan UU No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan dan PP No 72 tahun
1999 tentang Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diiperkenankan
untuk melakukan penyediaan obat adalah tenaga Apoteker Untuk itu Puskesmas
tidak diperkenankan melakukan pengadaan obat secara sendiri-sendiri
Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di masing-masing
Puskesmas diajukan oleh Kepala Puskesmas kepada Kepala Dinas Kesehatan
KabupatenKota dengan menggunakan format LPLPO sedangkan permintaan dari
sub unit ke kepala puskesmas dilakukan secara periodik menggunakan LPLPO Sub
unit Berdasarkan pertimbangan efisiensi dan ketepatan waktu penyerahan obat
kepada Puskesmas Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota dapat menyusun
petunjuk lebih lanjut mengenai alur permintaan dan penyerahan obat secara langsung
dari Instalasi Farmasi KabupatenKota ke Puskesmas
1 Kegiatan
a Permintaan rutin
Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas Kesehatan
KabupatenKota untuk masing-masing Puskesmas
b Permintaan khusus
Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila
- kebutuhan meningkat
- menghindari kekosongan
- penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) obat rusak dan kadaluwarsa
2 Menentukan jumlah permintaan obat
7
Data yang diperlukan adalah
1 Data pemakaian obat periode sebelumnya
2 Jumlah kunjungan resep
3 Data penyakit
4 Frekuensi distribusi obat oleh Instalasi Farmasi KabupatenKota
Sumber data untuk memperoleh data yang diperlukan adalah
- LPLPO
- LB1 (Data Kesakitan)
3 Cara menghitung Kebutuhan obat
Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan pemakaian
pada periode sebelumnya
SO = SK + WK + WT + SP
Kebutuhan = SO - SS
Keterangan
SO = Stok optimum
SK = Stok Kerja (Stok pada periode berjalan)
WK = Waktu kekosongan obat
WT = Waktu tunggu ( Lead Time )
SP = Stok penyangga
SS = Sisa Stok
C PENERIMAAN OBAT
8
Penerimaan adalah suatu kegiatan dalam menerima obat-obatan yang
diserahkan dari unit pengelola yang lebih tinggi kepada unit pengelola di bawahnya
Tujuannya adalah agar obat yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
permintaan yang diajukan oleh Puskesmas
Setiap penyerahan obat oleh Instalasi Farmasi KabupatenKota kepada
Puskesmas dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari Kepala Dinas Kesehatan
KabupatenKota atau pejabat yang diberi wewenang untuk itu
Semua petugas yang terlibat dalam kegiatan pengelolaan obat bertanggung
jawab atas ketertiban penyimpanan pemindahan pemeliharaan dan penggunaan obat
berikut kelengkapan catatan yang menyertainya
Pelaksanaan fungsi pengendalian distribusi obat kepada Puskesmas Pembantu
dan sub unit kesehatan lainnya merupakan tanggung jawab Kepala Puskesmas induk
Petugas penerimaan obat wajib melakukan pengecekan terhadap obat-obat yang
diserahkan mencakup jumlah kemasanpeti jenis dan jumlah obat bentuk obat
sesuai dengan isi dokumen (LPLPO) dan ditanda tangani oleh petugas
penerimadiketahui Kepala Puskesmas Bila tidak memenuhi syarat petugas penerima
dapat mengajukan keberatan
Jika terdapat kekurangan penerima obat wajib menuliskan jenis yang kurang
(rusak jumlah kurang dan lain - lain) Setiap penambahan obat-obatan dicatat dan
dibukukan pada buku penerimaan obat dan kartu stok
D PENYIMPANAN OBAT
9
Penyimpanan adalah kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan yang
diterima agar aman (tidak hilang) terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan
mutunya tetap terjamin Tujuan penyimpanan adalah agar obat yang tersedia di Unit
pelayanan kesehatan mutunya dapat dipertahankan
Untuk menjaga mutu obat maka perlu diperhatikan faktor-faktor seperti
kelembaban sinar Matahari temperaturpanas kerusakan fisik kontaminasi bakteri
dan pengotoran
Persyaratan gudang penyimpanan obat adalah sebagai berikut
1 Cukup luas minimal 3 x 4 m2
2 Ruangan kering tidak lembab
3 Ada ventilasi agar ada aliran udara dan tidak lembabpanas
4 Perlu cahaya yang cukup namun jendela harus mempunyai pelindung untuk
menhindari adanya cahaya langsung dan berteralis
5 Lantai dibuat dari tegelsemen yang tidak memungkinkan bertumpuknya debu
dan kotoran lain Bila perlu diberi alas papan (palet)
6 Dinding dibuat licin
7 Hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang tajam
8 Gudang digunakan khusus untuk penyimpanan obat
9 Mempunyai pintu yang dilengkapi kunci ganda
10 Tersedialaci khusus untuk narkotika dan psikotropika yang terkunci
10
Bila Ruang penyimpanan kecil maka dapat digunakan sistem dua rak Obat
dibagi menjadi dua bagian Obat yang siap dipakai diletakkan di bagian rak A
sedangkan sisanya di bagian rak B
Untuk pengaturan penyimpanan obat yang harus diperhatikan adalah sebagai
berikut
1 Obat disusun secara alfabetis
2 Obat dirotasi dengan system FIFO dan FEFO
3 Obat disimpan pada rak
4 Obat yang disimpan pada lantai harus diletakkan diatas palet
5 Tumpukan dus sebaiknya sesuai dengan petunjuk
6 Cairan dipisahkan dari padatan
7 Sera vaksin dan supositoria disimpan dalam lemari pendingin
E DISTRIBUSI OBAT
Penyalurandistribusi adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara
merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan kesehatan
antara lain
a Sub unit pelayanan kesehatan di lingkungan Puskesmas (kamar obat
laboratorium)
b Puskesmas Pembantu
c Puskesmas Keliling
d Posyandu
11
e Polindes
Tujuan distribusi adalah untuk memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan
kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan jenis mutu jumlah dan tepat
waktu
Kegiatan dari distribusi adalah
1 Menentukan frekuensi distribusi
Dalam menentukan frekuensi distribusi perlu dipertimbangkan
ajarak sub unit pelayanan
b biaya distribusi yang tersedia
2 Menentukan jumlah dan jenis obat yang diberikan
Dalam menentukan jumlah obat perlu dipertimbangkan
a pemakaian rata-rata per jenis obat
b sisa stok
c pola penyakit
d jumlah kunjungan di masing-masing sub unit pelayanan kesehatan
3 Melaksanakan penyerahan obat
Penyerahan obat dapat dilakukan dengan cara
a gudang obat menyerahkanmengirimkan obat dan diterima di unit pelayanan
b penyerahan di gudang Puskesmas diambil sendiri oleh sub unit- sub unit
pelayanan Obat diserahkan bersama-sama dengan formulir LPLPO dan
lembar pertama disimpan sebagai tanda bukti penerimaan obat
12
F PENGENDALIAN
Tujuan pengendalian agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit
pelayanan kesehatan dasar
Pengendalian obat terdiri dari
1 Pengendalian persediaan
2 Pengendalian penggunaan
3 Penanganan obat hilang
Pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya
sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan
sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangankekosongan obat di unit pelayanan
kesehatan dasar
Kegiatan Pengendalian adalah
1 Memperkirakanmenghitung pemakaian rata-rata periode tertentu di Puskesmas
dan seluruh unit pelayanan Jumlah stok ini disebut stok kerja
2 Menentukan
- Stok optimum adalah jumlah stok obat yang diserahkan kepada unit pelayanan
agar tidak mengalami kekurangankekosongan
- stok pengaman adalah jumlah stok yang disediakan untuk mencegah terjadinya
sesuatu hal yang tidak terduga misalnya karena keterlambatan pengiriman dari
Instalasi Farmasi Kabupaten Kota
3 Menentukan waktu tunggu (leadtime) yaitu waktu yang diperlukan dari mulai
pemesanan sampai obat diterima
13
G PELAYANAN OBAT
Pelayanan obat adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non
teknis yang harus dikerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan
obat kepada pasien Tujuan pelayanan obat agar pasien mendapat obat sesuai dengan
resep dokter dan mendapat informasi bagaimana menggunakannya
Semua resep yang telah dilayani oleh Puskesmas harus dipelihara dan
disimpan minimal 2 ( dua ) tahun dan pada setiap resep harus diberi tanda
- ldquoUmumrdquo untuk resep umum
- ldquoAskesrdquo untuk resep yang diterima oleh peserta asuransi kesehatan
- ldquoGratisrdquo untuk resep yang diberikan kepada pasien yang di bebaskan dari
pembiayaan restribusi
Untuk menjamin keberlangsungan pelayanan obat dan kepentingan pasien
maka obat yang ada di puskesmas tidak dibeda-bedakan lagi sumber anggarannya
Semua obat yang ada dipuskesmas pada dasarnya dapat digunakan melayani semua
pasien yang datang ke Puskesmas
Kegiatan pelayanan obat meliputi
1 penataan ruang pelayanan obat
2 penyiapan obat
3 penyerahan obat
4 informasi obat
5 etika pelayanan
6 daftar perlengkapan peracikan obat
14
22 Tugas dan Peran Puskesmas dalam Pengelolaan Obat
Puskesmas sebagai Sub Unit Pelayanan memiliki tugas dan peran dalam
pengelolaan obat yaitu
a Menyediakan data dan informasi mutasi obat dan perbekalan kesehatan serta
kasus penyakit dengan baik dan akurat
b Setiap akhir bulan menyampaikan laporan pemakaian obat dan perbekalan
kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota setempat
c Bersama Tim Perencana Obat Terpadu membahas rencana kebutuhan Puskesmas
d Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Dinas Kesehatan
KabupatenKota sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan
e Melaporkan dan mengirim kembali semua jenis obat rusakkadaluwarsa kepada
Dinas Kesehatan KabupatenKota
f Melaporkan kejadian obat dan perbekalan kesehatan yang hilang kepada Kepala
Dinas Kesehatan KabupatenKota
23 Tugas dan Tanggung Jawab Pengelolaan Obat di Puskesmas
1 Kepala Puskesmas
a Tugas
1 Membina petugas pengelola obat
2 Menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada Kepala Dinas Kesehatan
KabupatenKota setempat
15
3 Melaporkan dan mengirimkan kembali semua obat yang rusak kadaluwarsa dan
atau obat yang tidak dibutuhkan kepada Kepala Dinkes KabupatenKota
setempat
4 Melaporkan obat hilang kepada Kepala Dinkes KabupatenKota
5 Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Kepala Dinas
Kesehatan KabupatenKota setempat
b Tanggung Jawab
Pengelolaan dan pencatatan pelaporan obat dan perbekalan kesehatan di
Puskesmas
2 Petugas Gudang Obat di Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan
1 Penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan
KabupatenKota
2 Pemeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kesehatan
3 Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan
4 Pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan
5 Pengendalian penggunaan persediaan
6 Pencatatan dan pelaporan
7 Menjaga mutu dan keamanan obat dan perbekalan kesehatan
8 Penyusunan persediaan obat dan perbekalan kesehatan
9 Permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke Dinas Kesehatan KabKota
10 Penyusunan laporan ke Dinkes KabupatenKota
16
3 Petugas Kamar Obat Puskesmas mempunyai tugas
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan
yang dikeluarkan maupun yang diterima oleh kamar obat Puskesmas dalam
bentuk buku catatan mutasi obat
2 Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan kesehatan
3 Menyerahkan kembali obat rusakdaluwarsa kepada petugas gudang obat
4 Menyerahkan obat sesuai resep ke pasien
5 Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada pasien
4 Petugas Kamar Suntik mempunyai tugas
a Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan
yang dikeluarkan maupun yang diterimanya
b Membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat dan perbekalan
kesehatan
c Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada petugas gudang obat
5 Petugas Lapangan Puskesmas Keliling mempunyai tugas
1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang
diperlukan kepada Kepala Puskesmas
2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan
3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangannya segera mengembalikan sisa obat
kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat
17
6 Petugas Lapangan Posyandu mempunyai tugas
1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang
diperlukan kepada Kepala Puskesmas
2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan
3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangan segera mengembalikan sisa obat
kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat
7 Petugas Obat Puskesmas Pembantu mempunyai tugas
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun
yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku
2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat
kepada Kepala Puskesmas
3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui
petugas gudang obat
8 Bidan Desa
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun
yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku
2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat
kepada Kepala Puskesmas
3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui
petugas gudang obat
18
24 Pencatatan dan Pelaporan
A Pencatatan
Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian
kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib baik obat-obatan
yang diterima disimpan didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan atau unit
pelayanan lainnya Tujuan Pencatatan dan pelaporan adalah
1 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan
2 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian
3 Sumber data untuk pembuatan laporan
Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan
obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanaan seluruh
pengelolaan obat
19
Pencatatan dimulai dari awal mula pelayanan Puskesmas Adapun alur
pelayanan di Puskesmas Liang anggang dapat dilihat pada gambar 2
Gambar 2 Alur Pelayanan di Puskesmas Liang Anggag
Sedangkan untuk alur resep obat dari apotek ke pasien adalah seperti pada gambar 3
Gambar 3 Alur resep obat dari apotek ke pasien
Loket Kartu
POLI UMUM POLI ANAK
MTBS POLI
IMUNISASI GIZI TATA
USAHA POLI KIA +
KB POLI GIGI
LABORATORIUM
KLINIK SANITASI
APOTIK
BEROBAT IMUNISASI KB GIZI KIR KESEHATA
N HAJI CATEN KIA KES GIGI
KEPERLUAN DATANG
20
Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas
adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus
tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan
baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan
obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat
Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang
1 Di gudang obat Puskesmas
1048707 Kartu stok obat
1048707 LPLPO
21
2 Di kamar obat Puskesmas
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO
3 Di Puskesmas pembantu
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
4 Di kamar suntik
1048707 LPLPO Sub unit
1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik
5 Di pelayanan kesehatanpengobatan
1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus
6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap
1048707 Catatan harian penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
7 Di kamar suntik
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
8 Di Puskesmas keliling
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
9 Di Posyandu Polindes Bidan desa
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
B Penyelenggaraan pencatatan
22
a Di gudang Puskesmas
1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu
Stok
2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan
(a) Kartu Stok Obat
(b) Catatan harian penggunaan obat
Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan
ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota
b Di kamar obat
1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku
catatan pemakaian obat harian
2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan
catatan pemakaian harian dan sisa stok
c Di kamar suntik
Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian
obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk
permintaan tambahan obat
d Di Puskesmas keliling
Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat
darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat
23
C Alur pelaporan
Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas
Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni
a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi
KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani
disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi
Farmasi KabupatenKota
b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas
D Periode Pelaporan
Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas
yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu
juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan
24
BAB III
PERMASALAHAN DAN SOLUSI
Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program
dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan
keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur
organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut
STRUKTUR ORGANISASI APOTIK
PUSKESMAS LIANG ANGGANG
Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang
KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas
Liang Anggang
Unit Penunjang
ApotikErwin Fauzana SFarm Apt
25
PELAYANAN OBAT PUSKESMAS
POLI UMUM
LABORATORIUM
POLI MTBSPOLI GIZI
POLI GIGIUGD
KIA KBIMUNISASILABORATORIUM
APOTIK
Pasien Pulang
PasienDatang
Loket
Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien
Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui
diagram berikut
Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang
Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai
berikut
26
1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter
berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan
imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek
2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan
identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan
melakukan konsultasi terhadap pemberi resep
3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi
berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar
4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang
telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan
penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien
27
Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru
Kepala PuskesmasLiang Anggang
Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin
Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang
Apotik PoliUmum
PoliGigi
ImunissPyandu
PUSTU
UGDKIAKB
LAB
Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat
dijelaskan melalui diagram berikut
Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang
1 Tahap Pemesanan
Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana
mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah
dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis
KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT
= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI
28
pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas
puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang
ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan
Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola
gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan
Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
adalah pada tabel 1
Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Jenis Penyakit Jumlah
1Infeksi akut lain pada saluran
pernafasan bagian atas1863
2 Gastritis 1409
3 Commond cold 982
4 Hipertensi stage 1 941
5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901
6 Dermatitis nonspesifik 820
7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan
jaringan pengikat689
8 Pusing 513
9 Konjungtivitis 476
10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467
Jumlah 9061
29
Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis
Commond coldHipertensi stage 1
Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik
Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing
KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik
18631409
982941
901820
689513
476467
Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011
Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011
Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang
Anggang dapat dilihat di tabel 2
Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Nama Obat Jumlah
1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822
2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159
3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366
4 Amoksisilin 500 Mg 7325
5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924
6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874
7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716
8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214
9 Vitamin B12 Tablet 5211
10 Ranitidin 150 Mg 5012
Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang
sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang
30
Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah
yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya
1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga
Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat
2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau
sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3
Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan
Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan
1 Cimetidin
2 Gentamicin T
3 Reserpin
4 Ergotamin
5 Extra Belladona
6 Neo Diatab
Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin
namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan
obat dengan manfaat serupa
3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai
setelah permintaan dilakukan
31
4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat
puskesmas
5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired
Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu
1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya
juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin
B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan
2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta
baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro
aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah
kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak
terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi
keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih
tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas
habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya
3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan
Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya
2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan
32
Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang
obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas
disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi
petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan
peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya
Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah
1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat
2 Adanya resep yang tidak tercatat
3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer
4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang
penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan
yang kurang memadai
5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan
33
Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang
Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah
34
1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada
petugas lainnya
2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu
mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi
3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan
yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai
gudang obat yang tidak layak
4 Pembelian pengukur suhu ruangan
3 Tahap Pengeluaran
Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian
obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan
digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan
digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan
Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah
1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang
Puskesmas
2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat
3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa
Solusi untuk permasalahan tersebut adalah
1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus
mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri
35
2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya
pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli
dan alat resusitasi)
3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga
4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai
Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan
adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan
bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian
obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama
Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang
tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan
obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es
khusus untuk obat)
Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan
pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas
memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima
obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan
lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya
oksitosin ergometrin dan lain-lain
36
- BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
- JUNI 2012
-
BAB I
PENDAHULUAN
11 Latar Belakang
Pekerjaan kefarmasian pada zamannya akan selalu berkembang mengikuti
tuntutan masyarakat dan untuk Indonesia yang rakyatnya sudah mulai terpelajar maka
paradigma asuhan kefarmasian sudah harus dipertimbangkan untuk penerapannya
pada pekerjaan kefarmasian
ApotekInstalasi farmasi Rumah Sakit sebagai salah satu sarana pekerjaan
kefarmasian berupa pelayanan sediaan farmasi untuk pasien mutlak untuk
menerapkan asuhan kefarmasian karena selain untuk memenuhi fungsi yang lengkap
dari pekerjaan kefarmasian tapi juga agar pasien yang dilayani paham betul tentang
sediaan farmasi yang diterimanya serta sistem monitoring pada pasien dapat
terlaksana dengan baik
Penerapan Otonomi Daerah secara penuh pada 1 Januari 2001 membawa
perubahan mendasar dalam ketata negaraan Republik Indonesia Demikian juga
halnya di bidang pengelolaan obat Sebelum penerapan Otonomi Daerah Pengelolaan
obat pada dasarnya dilakukan secara terpusat Akan tetapi sejak tahun 2001 sejalan
dengan penerapan Otonomi daerah pengelolaan obat dilakukan secara penuh oleh
KabupatenKota Mulai dari aspek perencanaan pemilihan obat pengadaan
pendistribusian dan pemakaian
1
Fungsi pemerintah pusat pada pengelolaan obat di era desentralisasi meliputi
penyusunan Daftar Obat Esensial Nasional Penetapan Harga Obat Pelayanan
Kesehatan Dasar dan Program penyiapan modul-modul pelatihan dan pedoman
pengelolaan
2
BAB II
PEMBAHASAN
21 PENGELOLAAN OBAT
Pengelolaan obat adalah suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut aspek
perencanaan pengadaan distribusi penyimpanan dan penggunaan obat dengan
memanfaatkan sumber-sumber yang ada
Tujuan pengelolaan obat pelayanan kesehatan dasar adalah
1 Tersedianya obat dengan jumlah dan jenis cukup
2 Distribusi obat merata
3 Khasiat dan mutu terjamin
4 Kesalahan dan penyalahgunaan obat dapat dihindari
5 Mandiri bidang obat
Dalam tingkat kabupaten kota pengelolaan obat bermanfaat agar dana yang
tersedia dapat digunakan dengan sebaik-baiknya dan berkesinambungan guna
memenuhi kepentingan masyarakat yang berobat ke Puskesmas
Tujuan Pengelolaan Obat pada tingkat Puskesmas adalah
1 Terlaksananya peresepan yang rasional
2 Pengembangan dan peningkatan pelayanan obat untuk menjamin
a Penyerahan obat benar
b Dosis dan jumlah obat tepat
c Wadah menjamin mutu
3
d Informasi kepada pasien jelas
Ruang lingkup pengelolaan obat secara keseluruhan mencakup beberapa hal
seperti yang terlihat pada gambar 1
Gambar 1 Ruang lingkup pengelolaan obat
Pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan di Puskesmas bertujuan
menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan yang efisien
efektif dan rasional Ruang lingkup pengelolaan obat secara keseluruhan mencakup
1 Perencanaan
2 Permintaan
3 Penerimaan
4 Penyimpanan
5 Distribusi
6 Pelayanan
7 Pengendalian Penggunaan
8 Pencatatan dan Pelaporan
4
A PERENCANAAN
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan
kesehatan untuk menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan
puskesmas
Tujuan perencanaan adalah untuk mendapatkan
1 Perkiraan jenis dan jumlah obat dan perbekalan kesehatan yang mendekati
kebutuhan
2 Meningkatkan penggunaan obat secara rasional
3 Meningkatkan efisiensi penggunaan obat
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan
kesehatan untuk menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan
Puskesmas Perencanaan kebutuhan obat untuk Puskesmas setiap periode
dilaksanakan oleh Pengelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Puskesmas
Data mutasi obat yang dihasilkan oleh Puskesmas merupakan salah satu faktor
utama dalam mempertimbangkan perencanaan kebutuhan obat tahunan Oleh karena
itu data ini sangat penting untuk perencanaan kebutuhan obat di Puskesmas
Ketepatan dan kebenaran data di Puskesmas akan berpengaruh terhadap ketersediaan
obat dan perbekalan kesehatan secara keseluruhan di KabupatenKota
Dalam proses perencanaan kebutuhan obat pertahun Puskesmas diminta
menyediakan data pemakaian obat dengan mengunakan Laporan Pemakaian dan
Lembar Permintaan Obat (LPLPO) Selanjutnya Instalasi Farmasi KabupatenKota
5
yang akan melakukan kompilasi dan analisa terhadap kebutuhan obat Puskesmas di
wilayah kerjanya
B PERMINTAAN OBAT
Tujuan permintaan obat adalah memenuhi kebutuhan obat di masing-masing
unit pelayanan kesehatan sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah kerjanya
Sumber penyediaan obat di Puskemas adalah berasal dari Dinas Kesehatan
KabupatenKota Obat yang diperkenankan untuk disediakan di Puskesmas adalah
obat Esensial yang jenis dan itemnya ditentukan setiap tahun oleh Menteri Kesehatan
dengan merujuk kepada Daftar Obat Esensial Nasional Selain itu sesuai dengan
kesepakatan global maupun Keputusan Menteri Kesehatan No 085 tahun 1989
tentang Kewajiban menuliskan Resep dan atau menggunkan Obat Generik di
Pelayanan Kesehatan milik Pemerintah maka hanya obat generik saja yang
diperkenankan tersedia di Puskesmas Adapun beberapa dasar pertimbangan dari
Kepmenkes tersebut adalah
1 Obat generik sudah menjadi kesepakatan global untuk digunakan di seluruh
dunia bagi pelayan kesehatan publik
2 Obat generik mempunyai mutu efikasi yang memenuhi standar pengobatan
3 Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan publik bagi masyarakat
4 Menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan publik
5 Meningkatkan efektifitas dan efisensi alokasi dana obat di pelayanan kesehatan
publik
6
Berdasarkan UU No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan dan PP No 72 tahun
1999 tentang Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diiperkenankan
untuk melakukan penyediaan obat adalah tenaga Apoteker Untuk itu Puskesmas
tidak diperkenankan melakukan pengadaan obat secara sendiri-sendiri
Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di masing-masing
Puskesmas diajukan oleh Kepala Puskesmas kepada Kepala Dinas Kesehatan
KabupatenKota dengan menggunakan format LPLPO sedangkan permintaan dari
sub unit ke kepala puskesmas dilakukan secara periodik menggunakan LPLPO Sub
unit Berdasarkan pertimbangan efisiensi dan ketepatan waktu penyerahan obat
kepada Puskesmas Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota dapat menyusun
petunjuk lebih lanjut mengenai alur permintaan dan penyerahan obat secara langsung
dari Instalasi Farmasi KabupatenKota ke Puskesmas
1 Kegiatan
a Permintaan rutin
Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas Kesehatan
KabupatenKota untuk masing-masing Puskesmas
b Permintaan khusus
Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila
- kebutuhan meningkat
- menghindari kekosongan
- penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) obat rusak dan kadaluwarsa
2 Menentukan jumlah permintaan obat
7
Data yang diperlukan adalah
1 Data pemakaian obat periode sebelumnya
2 Jumlah kunjungan resep
3 Data penyakit
4 Frekuensi distribusi obat oleh Instalasi Farmasi KabupatenKota
Sumber data untuk memperoleh data yang diperlukan adalah
- LPLPO
- LB1 (Data Kesakitan)
3 Cara menghitung Kebutuhan obat
Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan pemakaian
pada periode sebelumnya
SO = SK + WK + WT + SP
Kebutuhan = SO - SS
Keterangan
SO = Stok optimum
SK = Stok Kerja (Stok pada periode berjalan)
WK = Waktu kekosongan obat
WT = Waktu tunggu ( Lead Time )
SP = Stok penyangga
SS = Sisa Stok
C PENERIMAAN OBAT
8
Penerimaan adalah suatu kegiatan dalam menerima obat-obatan yang
diserahkan dari unit pengelola yang lebih tinggi kepada unit pengelola di bawahnya
Tujuannya adalah agar obat yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
permintaan yang diajukan oleh Puskesmas
Setiap penyerahan obat oleh Instalasi Farmasi KabupatenKota kepada
Puskesmas dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari Kepala Dinas Kesehatan
KabupatenKota atau pejabat yang diberi wewenang untuk itu
Semua petugas yang terlibat dalam kegiatan pengelolaan obat bertanggung
jawab atas ketertiban penyimpanan pemindahan pemeliharaan dan penggunaan obat
berikut kelengkapan catatan yang menyertainya
Pelaksanaan fungsi pengendalian distribusi obat kepada Puskesmas Pembantu
dan sub unit kesehatan lainnya merupakan tanggung jawab Kepala Puskesmas induk
Petugas penerimaan obat wajib melakukan pengecekan terhadap obat-obat yang
diserahkan mencakup jumlah kemasanpeti jenis dan jumlah obat bentuk obat
sesuai dengan isi dokumen (LPLPO) dan ditanda tangani oleh petugas
penerimadiketahui Kepala Puskesmas Bila tidak memenuhi syarat petugas penerima
dapat mengajukan keberatan
Jika terdapat kekurangan penerima obat wajib menuliskan jenis yang kurang
(rusak jumlah kurang dan lain - lain) Setiap penambahan obat-obatan dicatat dan
dibukukan pada buku penerimaan obat dan kartu stok
D PENYIMPANAN OBAT
9
Penyimpanan adalah kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan yang
diterima agar aman (tidak hilang) terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan
mutunya tetap terjamin Tujuan penyimpanan adalah agar obat yang tersedia di Unit
pelayanan kesehatan mutunya dapat dipertahankan
Untuk menjaga mutu obat maka perlu diperhatikan faktor-faktor seperti
kelembaban sinar Matahari temperaturpanas kerusakan fisik kontaminasi bakteri
dan pengotoran
Persyaratan gudang penyimpanan obat adalah sebagai berikut
1 Cukup luas minimal 3 x 4 m2
2 Ruangan kering tidak lembab
3 Ada ventilasi agar ada aliran udara dan tidak lembabpanas
4 Perlu cahaya yang cukup namun jendela harus mempunyai pelindung untuk
menhindari adanya cahaya langsung dan berteralis
5 Lantai dibuat dari tegelsemen yang tidak memungkinkan bertumpuknya debu
dan kotoran lain Bila perlu diberi alas papan (palet)
6 Dinding dibuat licin
7 Hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang tajam
8 Gudang digunakan khusus untuk penyimpanan obat
9 Mempunyai pintu yang dilengkapi kunci ganda
10 Tersedialaci khusus untuk narkotika dan psikotropika yang terkunci
10
Bila Ruang penyimpanan kecil maka dapat digunakan sistem dua rak Obat
dibagi menjadi dua bagian Obat yang siap dipakai diletakkan di bagian rak A
sedangkan sisanya di bagian rak B
Untuk pengaturan penyimpanan obat yang harus diperhatikan adalah sebagai
berikut
1 Obat disusun secara alfabetis
2 Obat dirotasi dengan system FIFO dan FEFO
3 Obat disimpan pada rak
4 Obat yang disimpan pada lantai harus diletakkan diatas palet
5 Tumpukan dus sebaiknya sesuai dengan petunjuk
6 Cairan dipisahkan dari padatan
7 Sera vaksin dan supositoria disimpan dalam lemari pendingin
E DISTRIBUSI OBAT
Penyalurandistribusi adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara
merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan kesehatan
antara lain
a Sub unit pelayanan kesehatan di lingkungan Puskesmas (kamar obat
laboratorium)
b Puskesmas Pembantu
c Puskesmas Keliling
d Posyandu
11
e Polindes
Tujuan distribusi adalah untuk memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan
kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan jenis mutu jumlah dan tepat
waktu
Kegiatan dari distribusi adalah
1 Menentukan frekuensi distribusi
Dalam menentukan frekuensi distribusi perlu dipertimbangkan
ajarak sub unit pelayanan
b biaya distribusi yang tersedia
2 Menentukan jumlah dan jenis obat yang diberikan
Dalam menentukan jumlah obat perlu dipertimbangkan
a pemakaian rata-rata per jenis obat
b sisa stok
c pola penyakit
d jumlah kunjungan di masing-masing sub unit pelayanan kesehatan
3 Melaksanakan penyerahan obat
Penyerahan obat dapat dilakukan dengan cara
a gudang obat menyerahkanmengirimkan obat dan diterima di unit pelayanan
b penyerahan di gudang Puskesmas diambil sendiri oleh sub unit- sub unit
pelayanan Obat diserahkan bersama-sama dengan formulir LPLPO dan
lembar pertama disimpan sebagai tanda bukti penerimaan obat
12
F PENGENDALIAN
Tujuan pengendalian agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit
pelayanan kesehatan dasar
Pengendalian obat terdiri dari
1 Pengendalian persediaan
2 Pengendalian penggunaan
3 Penanganan obat hilang
Pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya
sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan
sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangankekosongan obat di unit pelayanan
kesehatan dasar
Kegiatan Pengendalian adalah
1 Memperkirakanmenghitung pemakaian rata-rata periode tertentu di Puskesmas
dan seluruh unit pelayanan Jumlah stok ini disebut stok kerja
2 Menentukan
- Stok optimum adalah jumlah stok obat yang diserahkan kepada unit pelayanan
agar tidak mengalami kekurangankekosongan
- stok pengaman adalah jumlah stok yang disediakan untuk mencegah terjadinya
sesuatu hal yang tidak terduga misalnya karena keterlambatan pengiriman dari
Instalasi Farmasi Kabupaten Kota
3 Menentukan waktu tunggu (leadtime) yaitu waktu yang diperlukan dari mulai
pemesanan sampai obat diterima
13
G PELAYANAN OBAT
Pelayanan obat adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non
teknis yang harus dikerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan
obat kepada pasien Tujuan pelayanan obat agar pasien mendapat obat sesuai dengan
resep dokter dan mendapat informasi bagaimana menggunakannya
Semua resep yang telah dilayani oleh Puskesmas harus dipelihara dan
disimpan minimal 2 ( dua ) tahun dan pada setiap resep harus diberi tanda
- ldquoUmumrdquo untuk resep umum
- ldquoAskesrdquo untuk resep yang diterima oleh peserta asuransi kesehatan
- ldquoGratisrdquo untuk resep yang diberikan kepada pasien yang di bebaskan dari
pembiayaan restribusi
Untuk menjamin keberlangsungan pelayanan obat dan kepentingan pasien
maka obat yang ada di puskesmas tidak dibeda-bedakan lagi sumber anggarannya
Semua obat yang ada dipuskesmas pada dasarnya dapat digunakan melayani semua
pasien yang datang ke Puskesmas
Kegiatan pelayanan obat meliputi
1 penataan ruang pelayanan obat
2 penyiapan obat
3 penyerahan obat
4 informasi obat
5 etika pelayanan
6 daftar perlengkapan peracikan obat
14
22 Tugas dan Peran Puskesmas dalam Pengelolaan Obat
Puskesmas sebagai Sub Unit Pelayanan memiliki tugas dan peran dalam
pengelolaan obat yaitu
a Menyediakan data dan informasi mutasi obat dan perbekalan kesehatan serta
kasus penyakit dengan baik dan akurat
b Setiap akhir bulan menyampaikan laporan pemakaian obat dan perbekalan
kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota setempat
c Bersama Tim Perencana Obat Terpadu membahas rencana kebutuhan Puskesmas
d Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Dinas Kesehatan
KabupatenKota sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan
e Melaporkan dan mengirim kembali semua jenis obat rusakkadaluwarsa kepada
Dinas Kesehatan KabupatenKota
f Melaporkan kejadian obat dan perbekalan kesehatan yang hilang kepada Kepala
Dinas Kesehatan KabupatenKota
23 Tugas dan Tanggung Jawab Pengelolaan Obat di Puskesmas
1 Kepala Puskesmas
a Tugas
1 Membina petugas pengelola obat
2 Menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada Kepala Dinas Kesehatan
KabupatenKota setempat
15
3 Melaporkan dan mengirimkan kembali semua obat yang rusak kadaluwarsa dan
atau obat yang tidak dibutuhkan kepada Kepala Dinkes KabupatenKota
setempat
4 Melaporkan obat hilang kepada Kepala Dinkes KabupatenKota
5 Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Kepala Dinas
Kesehatan KabupatenKota setempat
b Tanggung Jawab
Pengelolaan dan pencatatan pelaporan obat dan perbekalan kesehatan di
Puskesmas
2 Petugas Gudang Obat di Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan
1 Penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan
KabupatenKota
2 Pemeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kesehatan
3 Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan
4 Pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan
5 Pengendalian penggunaan persediaan
6 Pencatatan dan pelaporan
7 Menjaga mutu dan keamanan obat dan perbekalan kesehatan
8 Penyusunan persediaan obat dan perbekalan kesehatan
9 Permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke Dinas Kesehatan KabKota
10 Penyusunan laporan ke Dinkes KabupatenKota
16
3 Petugas Kamar Obat Puskesmas mempunyai tugas
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan
yang dikeluarkan maupun yang diterima oleh kamar obat Puskesmas dalam
bentuk buku catatan mutasi obat
2 Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan kesehatan
3 Menyerahkan kembali obat rusakdaluwarsa kepada petugas gudang obat
4 Menyerahkan obat sesuai resep ke pasien
5 Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada pasien
4 Petugas Kamar Suntik mempunyai tugas
a Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan
yang dikeluarkan maupun yang diterimanya
b Membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat dan perbekalan
kesehatan
c Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada petugas gudang obat
5 Petugas Lapangan Puskesmas Keliling mempunyai tugas
1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang
diperlukan kepada Kepala Puskesmas
2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan
3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangannya segera mengembalikan sisa obat
kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat
17
6 Petugas Lapangan Posyandu mempunyai tugas
1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang
diperlukan kepada Kepala Puskesmas
2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan
3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangan segera mengembalikan sisa obat
kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat
7 Petugas Obat Puskesmas Pembantu mempunyai tugas
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun
yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku
2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat
kepada Kepala Puskesmas
3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui
petugas gudang obat
8 Bidan Desa
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun
yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku
2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat
kepada Kepala Puskesmas
3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui
petugas gudang obat
18
24 Pencatatan dan Pelaporan
A Pencatatan
Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian
kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib baik obat-obatan
yang diterima disimpan didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan atau unit
pelayanan lainnya Tujuan Pencatatan dan pelaporan adalah
1 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan
2 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian
3 Sumber data untuk pembuatan laporan
Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan
obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanaan seluruh
pengelolaan obat
19
Pencatatan dimulai dari awal mula pelayanan Puskesmas Adapun alur
pelayanan di Puskesmas Liang anggang dapat dilihat pada gambar 2
Gambar 2 Alur Pelayanan di Puskesmas Liang Anggag
Sedangkan untuk alur resep obat dari apotek ke pasien adalah seperti pada gambar 3
Gambar 3 Alur resep obat dari apotek ke pasien
Loket Kartu
POLI UMUM POLI ANAK
MTBS POLI
IMUNISASI GIZI TATA
USAHA POLI KIA +
KB POLI GIGI
LABORATORIUM
KLINIK SANITASI
APOTIK
BEROBAT IMUNISASI KB GIZI KIR KESEHATA
N HAJI CATEN KIA KES GIGI
KEPERLUAN DATANG
20
Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas
adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus
tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan
baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan
obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat
Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang
1 Di gudang obat Puskesmas
1048707 Kartu stok obat
1048707 LPLPO
21
2 Di kamar obat Puskesmas
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO
3 Di Puskesmas pembantu
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
4 Di kamar suntik
1048707 LPLPO Sub unit
1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik
5 Di pelayanan kesehatanpengobatan
1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus
6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap
1048707 Catatan harian penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
7 Di kamar suntik
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
8 Di Puskesmas keliling
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
9 Di Posyandu Polindes Bidan desa
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
B Penyelenggaraan pencatatan
22
a Di gudang Puskesmas
1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu
Stok
2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan
(a) Kartu Stok Obat
(b) Catatan harian penggunaan obat
Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan
ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota
b Di kamar obat
1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku
catatan pemakaian obat harian
2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan
catatan pemakaian harian dan sisa stok
c Di kamar suntik
Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian
obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk
permintaan tambahan obat
d Di Puskesmas keliling
Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat
darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat
23
C Alur pelaporan
Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas
Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni
a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi
KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani
disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi
Farmasi KabupatenKota
b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas
D Periode Pelaporan
Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas
yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu
juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan
24
BAB III
PERMASALAHAN DAN SOLUSI
Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program
dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan
keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur
organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut
STRUKTUR ORGANISASI APOTIK
PUSKESMAS LIANG ANGGANG
Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang
KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas
Liang Anggang
Unit Penunjang
ApotikErwin Fauzana SFarm Apt
25
PELAYANAN OBAT PUSKESMAS
POLI UMUM
LABORATORIUM
POLI MTBSPOLI GIZI
POLI GIGIUGD
KIA KBIMUNISASILABORATORIUM
APOTIK
Pasien Pulang
PasienDatang
Loket
Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien
Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui
diagram berikut
Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang
Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai
berikut
26
1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter
berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan
imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek
2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan
identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan
melakukan konsultasi terhadap pemberi resep
3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi
berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar
4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang
telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan
penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien
27
Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru
Kepala PuskesmasLiang Anggang
Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin
Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang
Apotik PoliUmum
PoliGigi
ImunissPyandu
PUSTU
UGDKIAKB
LAB
Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat
dijelaskan melalui diagram berikut
Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang
1 Tahap Pemesanan
Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana
mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah
dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis
KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT
= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI
28
pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas
puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang
ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan
Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola
gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan
Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
adalah pada tabel 1
Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Jenis Penyakit Jumlah
1Infeksi akut lain pada saluran
pernafasan bagian atas1863
2 Gastritis 1409
3 Commond cold 982
4 Hipertensi stage 1 941
5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901
6 Dermatitis nonspesifik 820
7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan
jaringan pengikat689
8 Pusing 513
9 Konjungtivitis 476
10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467
Jumlah 9061
29
Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis
Commond coldHipertensi stage 1
Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik
Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing
KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik
18631409
982941
901820
689513
476467
Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011
Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011
Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang
Anggang dapat dilihat di tabel 2
Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Nama Obat Jumlah
1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822
2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159
3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366
4 Amoksisilin 500 Mg 7325
5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924
6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874
7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716
8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214
9 Vitamin B12 Tablet 5211
10 Ranitidin 150 Mg 5012
Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang
sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang
30
Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah
yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya
1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga
Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat
2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau
sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3
Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan
Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan
1 Cimetidin
2 Gentamicin T
3 Reserpin
4 Ergotamin
5 Extra Belladona
6 Neo Diatab
Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin
namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan
obat dengan manfaat serupa
3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai
setelah permintaan dilakukan
31
4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat
puskesmas
5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired
Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu
1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya
juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin
B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan
2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta
baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro
aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah
kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak
terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi
keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih
tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas
habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya
3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan
Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya
2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan
32
Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang
obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas
disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi
petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan
peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya
Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah
1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat
2 Adanya resep yang tidak tercatat
3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer
4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang
penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan
yang kurang memadai
5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan
33
Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang
Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah
34
1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada
petugas lainnya
2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu
mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi
3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan
yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai
gudang obat yang tidak layak
4 Pembelian pengukur suhu ruangan
3 Tahap Pengeluaran
Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian
obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan
digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan
digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan
Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah
1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang
Puskesmas
2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat
3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa
Solusi untuk permasalahan tersebut adalah
1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus
mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri
35
2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya
pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli
dan alat resusitasi)
3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga
4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai
Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan
adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan
bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian
obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama
Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang
tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan
obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es
khusus untuk obat)
Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan
pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas
memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima
obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan
lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya
oksitosin ergometrin dan lain-lain
36
- BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
- JUNI 2012
-
Fungsi pemerintah pusat pada pengelolaan obat di era desentralisasi meliputi
penyusunan Daftar Obat Esensial Nasional Penetapan Harga Obat Pelayanan
Kesehatan Dasar dan Program penyiapan modul-modul pelatihan dan pedoman
pengelolaan
2
BAB II
PEMBAHASAN
21 PENGELOLAAN OBAT
Pengelolaan obat adalah suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut aspek
perencanaan pengadaan distribusi penyimpanan dan penggunaan obat dengan
memanfaatkan sumber-sumber yang ada
Tujuan pengelolaan obat pelayanan kesehatan dasar adalah
1 Tersedianya obat dengan jumlah dan jenis cukup
2 Distribusi obat merata
3 Khasiat dan mutu terjamin
4 Kesalahan dan penyalahgunaan obat dapat dihindari
5 Mandiri bidang obat
Dalam tingkat kabupaten kota pengelolaan obat bermanfaat agar dana yang
tersedia dapat digunakan dengan sebaik-baiknya dan berkesinambungan guna
memenuhi kepentingan masyarakat yang berobat ke Puskesmas
Tujuan Pengelolaan Obat pada tingkat Puskesmas adalah
1 Terlaksananya peresepan yang rasional
2 Pengembangan dan peningkatan pelayanan obat untuk menjamin
a Penyerahan obat benar
b Dosis dan jumlah obat tepat
c Wadah menjamin mutu
3
d Informasi kepada pasien jelas
Ruang lingkup pengelolaan obat secara keseluruhan mencakup beberapa hal
seperti yang terlihat pada gambar 1
Gambar 1 Ruang lingkup pengelolaan obat
Pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan di Puskesmas bertujuan
menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan yang efisien
efektif dan rasional Ruang lingkup pengelolaan obat secara keseluruhan mencakup
1 Perencanaan
2 Permintaan
3 Penerimaan
4 Penyimpanan
5 Distribusi
6 Pelayanan
7 Pengendalian Penggunaan
8 Pencatatan dan Pelaporan
4
A PERENCANAAN
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan
kesehatan untuk menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan
puskesmas
Tujuan perencanaan adalah untuk mendapatkan
1 Perkiraan jenis dan jumlah obat dan perbekalan kesehatan yang mendekati
kebutuhan
2 Meningkatkan penggunaan obat secara rasional
3 Meningkatkan efisiensi penggunaan obat
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan
kesehatan untuk menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan
Puskesmas Perencanaan kebutuhan obat untuk Puskesmas setiap periode
dilaksanakan oleh Pengelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Puskesmas
Data mutasi obat yang dihasilkan oleh Puskesmas merupakan salah satu faktor
utama dalam mempertimbangkan perencanaan kebutuhan obat tahunan Oleh karena
itu data ini sangat penting untuk perencanaan kebutuhan obat di Puskesmas
Ketepatan dan kebenaran data di Puskesmas akan berpengaruh terhadap ketersediaan
obat dan perbekalan kesehatan secara keseluruhan di KabupatenKota
Dalam proses perencanaan kebutuhan obat pertahun Puskesmas diminta
menyediakan data pemakaian obat dengan mengunakan Laporan Pemakaian dan
Lembar Permintaan Obat (LPLPO) Selanjutnya Instalasi Farmasi KabupatenKota
5
yang akan melakukan kompilasi dan analisa terhadap kebutuhan obat Puskesmas di
wilayah kerjanya
B PERMINTAAN OBAT
Tujuan permintaan obat adalah memenuhi kebutuhan obat di masing-masing
unit pelayanan kesehatan sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah kerjanya
Sumber penyediaan obat di Puskemas adalah berasal dari Dinas Kesehatan
KabupatenKota Obat yang diperkenankan untuk disediakan di Puskesmas adalah
obat Esensial yang jenis dan itemnya ditentukan setiap tahun oleh Menteri Kesehatan
dengan merujuk kepada Daftar Obat Esensial Nasional Selain itu sesuai dengan
kesepakatan global maupun Keputusan Menteri Kesehatan No 085 tahun 1989
tentang Kewajiban menuliskan Resep dan atau menggunkan Obat Generik di
Pelayanan Kesehatan milik Pemerintah maka hanya obat generik saja yang
diperkenankan tersedia di Puskesmas Adapun beberapa dasar pertimbangan dari
Kepmenkes tersebut adalah
1 Obat generik sudah menjadi kesepakatan global untuk digunakan di seluruh
dunia bagi pelayan kesehatan publik
2 Obat generik mempunyai mutu efikasi yang memenuhi standar pengobatan
3 Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan publik bagi masyarakat
4 Menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan publik
5 Meningkatkan efektifitas dan efisensi alokasi dana obat di pelayanan kesehatan
publik
6
Berdasarkan UU No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan dan PP No 72 tahun
1999 tentang Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diiperkenankan
untuk melakukan penyediaan obat adalah tenaga Apoteker Untuk itu Puskesmas
tidak diperkenankan melakukan pengadaan obat secara sendiri-sendiri
Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di masing-masing
Puskesmas diajukan oleh Kepala Puskesmas kepada Kepala Dinas Kesehatan
KabupatenKota dengan menggunakan format LPLPO sedangkan permintaan dari
sub unit ke kepala puskesmas dilakukan secara periodik menggunakan LPLPO Sub
unit Berdasarkan pertimbangan efisiensi dan ketepatan waktu penyerahan obat
kepada Puskesmas Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota dapat menyusun
petunjuk lebih lanjut mengenai alur permintaan dan penyerahan obat secara langsung
dari Instalasi Farmasi KabupatenKota ke Puskesmas
1 Kegiatan
a Permintaan rutin
Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas Kesehatan
KabupatenKota untuk masing-masing Puskesmas
b Permintaan khusus
Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila
- kebutuhan meningkat
- menghindari kekosongan
- penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) obat rusak dan kadaluwarsa
2 Menentukan jumlah permintaan obat
7
Data yang diperlukan adalah
1 Data pemakaian obat periode sebelumnya
2 Jumlah kunjungan resep
3 Data penyakit
4 Frekuensi distribusi obat oleh Instalasi Farmasi KabupatenKota
Sumber data untuk memperoleh data yang diperlukan adalah
- LPLPO
- LB1 (Data Kesakitan)
3 Cara menghitung Kebutuhan obat
Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan pemakaian
pada periode sebelumnya
SO = SK + WK + WT + SP
Kebutuhan = SO - SS
Keterangan
SO = Stok optimum
SK = Stok Kerja (Stok pada periode berjalan)
WK = Waktu kekosongan obat
WT = Waktu tunggu ( Lead Time )
SP = Stok penyangga
SS = Sisa Stok
C PENERIMAAN OBAT
8
Penerimaan adalah suatu kegiatan dalam menerima obat-obatan yang
diserahkan dari unit pengelola yang lebih tinggi kepada unit pengelola di bawahnya
Tujuannya adalah agar obat yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
permintaan yang diajukan oleh Puskesmas
Setiap penyerahan obat oleh Instalasi Farmasi KabupatenKota kepada
Puskesmas dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari Kepala Dinas Kesehatan
KabupatenKota atau pejabat yang diberi wewenang untuk itu
Semua petugas yang terlibat dalam kegiatan pengelolaan obat bertanggung
jawab atas ketertiban penyimpanan pemindahan pemeliharaan dan penggunaan obat
berikut kelengkapan catatan yang menyertainya
Pelaksanaan fungsi pengendalian distribusi obat kepada Puskesmas Pembantu
dan sub unit kesehatan lainnya merupakan tanggung jawab Kepala Puskesmas induk
Petugas penerimaan obat wajib melakukan pengecekan terhadap obat-obat yang
diserahkan mencakup jumlah kemasanpeti jenis dan jumlah obat bentuk obat
sesuai dengan isi dokumen (LPLPO) dan ditanda tangani oleh petugas
penerimadiketahui Kepala Puskesmas Bila tidak memenuhi syarat petugas penerima
dapat mengajukan keberatan
Jika terdapat kekurangan penerima obat wajib menuliskan jenis yang kurang
(rusak jumlah kurang dan lain - lain) Setiap penambahan obat-obatan dicatat dan
dibukukan pada buku penerimaan obat dan kartu stok
D PENYIMPANAN OBAT
9
Penyimpanan adalah kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan yang
diterima agar aman (tidak hilang) terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan
mutunya tetap terjamin Tujuan penyimpanan adalah agar obat yang tersedia di Unit
pelayanan kesehatan mutunya dapat dipertahankan
Untuk menjaga mutu obat maka perlu diperhatikan faktor-faktor seperti
kelembaban sinar Matahari temperaturpanas kerusakan fisik kontaminasi bakteri
dan pengotoran
Persyaratan gudang penyimpanan obat adalah sebagai berikut
1 Cukup luas minimal 3 x 4 m2
2 Ruangan kering tidak lembab
3 Ada ventilasi agar ada aliran udara dan tidak lembabpanas
4 Perlu cahaya yang cukup namun jendela harus mempunyai pelindung untuk
menhindari adanya cahaya langsung dan berteralis
5 Lantai dibuat dari tegelsemen yang tidak memungkinkan bertumpuknya debu
dan kotoran lain Bila perlu diberi alas papan (palet)
6 Dinding dibuat licin
7 Hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang tajam
8 Gudang digunakan khusus untuk penyimpanan obat
9 Mempunyai pintu yang dilengkapi kunci ganda
10 Tersedialaci khusus untuk narkotika dan psikotropika yang terkunci
10
Bila Ruang penyimpanan kecil maka dapat digunakan sistem dua rak Obat
dibagi menjadi dua bagian Obat yang siap dipakai diletakkan di bagian rak A
sedangkan sisanya di bagian rak B
Untuk pengaturan penyimpanan obat yang harus diperhatikan adalah sebagai
berikut
1 Obat disusun secara alfabetis
2 Obat dirotasi dengan system FIFO dan FEFO
3 Obat disimpan pada rak
4 Obat yang disimpan pada lantai harus diletakkan diatas palet
5 Tumpukan dus sebaiknya sesuai dengan petunjuk
6 Cairan dipisahkan dari padatan
7 Sera vaksin dan supositoria disimpan dalam lemari pendingin
E DISTRIBUSI OBAT
Penyalurandistribusi adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara
merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan kesehatan
antara lain
a Sub unit pelayanan kesehatan di lingkungan Puskesmas (kamar obat
laboratorium)
b Puskesmas Pembantu
c Puskesmas Keliling
d Posyandu
11
e Polindes
Tujuan distribusi adalah untuk memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan
kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan jenis mutu jumlah dan tepat
waktu
Kegiatan dari distribusi adalah
1 Menentukan frekuensi distribusi
Dalam menentukan frekuensi distribusi perlu dipertimbangkan
ajarak sub unit pelayanan
b biaya distribusi yang tersedia
2 Menentukan jumlah dan jenis obat yang diberikan
Dalam menentukan jumlah obat perlu dipertimbangkan
a pemakaian rata-rata per jenis obat
b sisa stok
c pola penyakit
d jumlah kunjungan di masing-masing sub unit pelayanan kesehatan
3 Melaksanakan penyerahan obat
Penyerahan obat dapat dilakukan dengan cara
a gudang obat menyerahkanmengirimkan obat dan diterima di unit pelayanan
b penyerahan di gudang Puskesmas diambil sendiri oleh sub unit- sub unit
pelayanan Obat diserahkan bersama-sama dengan formulir LPLPO dan
lembar pertama disimpan sebagai tanda bukti penerimaan obat
12
F PENGENDALIAN
Tujuan pengendalian agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit
pelayanan kesehatan dasar
Pengendalian obat terdiri dari
1 Pengendalian persediaan
2 Pengendalian penggunaan
3 Penanganan obat hilang
Pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya
sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan
sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangankekosongan obat di unit pelayanan
kesehatan dasar
Kegiatan Pengendalian adalah
1 Memperkirakanmenghitung pemakaian rata-rata periode tertentu di Puskesmas
dan seluruh unit pelayanan Jumlah stok ini disebut stok kerja
2 Menentukan
- Stok optimum adalah jumlah stok obat yang diserahkan kepada unit pelayanan
agar tidak mengalami kekurangankekosongan
- stok pengaman adalah jumlah stok yang disediakan untuk mencegah terjadinya
sesuatu hal yang tidak terduga misalnya karena keterlambatan pengiriman dari
Instalasi Farmasi Kabupaten Kota
3 Menentukan waktu tunggu (leadtime) yaitu waktu yang diperlukan dari mulai
pemesanan sampai obat diterima
13
G PELAYANAN OBAT
Pelayanan obat adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non
teknis yang harus dikerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan
obat kepada pasien Tujuan pelayanan obat agar pasien mendapat obat sesuai dengan
resep dokter dan mendapat informasi bagaimana menggunakannya
Semua resep yang telah dilayani oleh Puskesmas harus dipelihara dan
disimpan minimal 2 ( dua ) tahun dan pada setiap resep harus diberi tanda
- ldquoUmumrdquo untuk resep umum
- ldquoAskesrdquo untuk resep yang diterima oleh peserta asuransi kesehatan
- ldquoGratisrdquo untuk resep yang diberikan kepada pasien yang di bebaskan dari
pembiayaan restribusi
Untuk menjamin keberlangsungan pelayanan obat dan kepentingan pasien
maka obat yang ada di puskesmas tidak dibeda-bedakan lagi sumber anggarannya
Semua obat yang ada dipuskesmas pada dasarnya dapat digunakan melayani semua
pasien yang datang ke Puskesmas
Kegiatan pelayanan obat meliputi
1 penataan ruang pelayanan obat
2 penyiapan obat
3 penyerahan obat
4 informasi obat
5 etika pelayanan
6 daftar perlengkapan peracikan obat
14
22 Tugas dan Peran Puskesmas dalam Pengelolaan Obat
Puskesmas sebagai Sub Unit Pelayanan memiliki tugas dan peran dalam
pengelolaan obat yaitu
a Menyediakan data dan informasi mutasi obat dan perbekalan kesehatan serta
kasus penyakit dengan baik dan akurat
b Setiap akhir bulan menyampaikan laporan pemakaian obat dan perbekalan
kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota setempat
c Bersama Tim Perencana Obat Terpadu membahas rencana kebutuhan Puskesmas
d Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Dinas Kesehatan
KabupatenKota sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan
e Melaporkan dan mengirim kembali semua jenis obat rusakkadaluwarsa kepada
Dinas Kesehatan KabupatenKota
f Melaporkan kejadian obat dan perbekalan kesehatan yang hilang kepada Kepala
Dinas Kesehatan KabupatenKota
23 Tugas dan Tanggung Jawab Pengelolaan Obat di Puskesmas
1 Kepala Puskesmas
a Tugas
1 Membina petugas pengelola obat
2 Menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada Kepala Dinas Kesehatan
KabupatenKota setempat
15
3 Melaporkan dan mengirimkan kembali semua obat yang rusak kadaluwarsa dan
atau obat yang tidak dibutuhkan kepada Kepala Dinkes KabupatenKota
setempat
4 Melaporkan obat hilang kepada Kepala Dinkes KabupatenKota
5 Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Kepala Dinas
Kesehatan KabupatenKota setempat
b Tanggung Jawab
Pengelolaan dan pencatatan pelaporan obat dan perbekalan kesehatan di
Puskesmas
2 Petugas Gudang Obat di Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan
1 Penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan
KabupatenKota
2 Pemeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kesehatan
3 Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan
4 Pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan
5 Pengendalian penggunaan persediaan
6 Pencatatan dan pelaporan
7 Menjaga mutu dan keamanan obat dan perbekalan kesehatan
8 Penyusunan persediaan obat dan perbekalan kesehatan
9 Permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke Dinas Kesehatan KabKota
10 Penyusunan laporan ke Dinkes KabupatenKota
16
3 Petugas Kamar Obat Puskesmas mempunyai tugas
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan
yang dikeluarkan maupun yang diterima oleh kamar obat Puskesmas dalam
bentuk buku catatan mutasi obat
2 Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan kesehatan
3 Menyerahkan kembali obat rusakdaluwarsa kepada petugas gudang obat
4 Menyerahkan obat sesuai resep ke pasien
5 Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada pasien
4 Petugas Kamar Suntik mempunyai tugas
a Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan
yang dikeluarkan maupun yang diterimanya
b Membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat dan perbekalan
kesehatan
c Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada petugas gudang obat
5 Petugas Lapangan Puskesmas Keliling mempunyai tugas
1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang
diperlukan kepada Kepala Puskesmas
2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan
3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangannya segera mengembalikan sisa obat
kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat
17
6 Petugas Lapangan Posyandu mempunyai tugas
1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang
diperlukan kepada Kepala Puskesmas
2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan
3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangan segera mengembalikan sisa obat
kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat
7 Petugas Obat Puskesmas Pembantu mempunyai tugas
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun
yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku
2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat
kepada Kepala Puskesmas
3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui
petugas gudang obat
8 Bidan Desa
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun
yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku
2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat
kepada Kepala Puskesmas
3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui
petugas gudang obat
18
24 Pencatatan dan Pelaporan
A Pencatatan
Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian
kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib baik obat-obatan
yang diterima disimpan didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan atau unit
pelayanan lainnya Tujuan Pencatatan dan pelaporan adalah
1 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan
2 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian
3 Sumber data untuk pembuatan laporan
Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan
obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanaan seluruh
pengelolaan obat
19
Pencatatan dimulai dari awal mula pelayanan Puskesmas Adapun alur
pelayanan di Puskesmas Liang anggang dapat dilihat pada gambar 2
Gambar 2 Alur Pelayanan di Puskesmas Liang Anggag
Sedangkan untuk alur resep obat dari apotek ke pasien adalah seperti pada gambar 3
Gambar 3 Alur resep obat dari apotek ke pasien
Loket Kartu
POLI UMUM POLI ANAK
MTBS POLI
IMUNISASI GIZI TATA
USAHA POLI KIA +
KB POLI GIGI
LABORATORIUM
KLINIK SANITASI
APOTIK
BEROBAT IMUNISASI KB GIZI KIR KESEHATA
N HAJI CATEN KIA KES GIGI
KEPERLUAN DATANG
20
Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas
adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus
tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan
baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan
obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat
Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang
1 Di gudang obat Puskesmas
1048707 Kartu stok obat
1048707 LPLPO
21
2 Di kamar obat Puskesmas
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO
3 Di Puskesmas pembantu
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
4 Di kamar suntik
1048707 LPLPO Sub unit
1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik
5 Di pelayanan kesehatanpengobatan
1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus
6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap
1048707 Catatan harian penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
7 Di kamar suntik
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
8 Di Puskesmas keliling
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
9 Di Posyandu Polindes Bidan desa
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
B Penyelenggaraan pencatatan
22
a Di gudang Puskesmas
1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu
Stok
2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan
(a) Kartu Stok Obat
(b) Catatan harian penggunaan obat
Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan
ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota
b Di kamar obat
1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku
catatan pemakaian obat harian
2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan
catatan pemakaian harian dan sisa stok
c Di kamar suntik
Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian
obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk
permintaan tambahan obat
d Di Puskesmas keliling
Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat
darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat
23
C Alur pelaporan
Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas
Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni
a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi
KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani
disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi
Farmasi KabupatenKota
b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas
D Periode Pelaporan
Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas
yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu
juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan
24
BAB III
PERMASALAHAN DAN SOLUSI
Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program
dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan
keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur
organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut
STRUKTUR ORGANISASI APOTIK
PUSKESMAS LIANG ANGGANG
Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang
KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas
Liang Anggang
Unit Penunjang
ApotikErwin Fauzana SFarm Apt
25
PELAYANAN OBAT PUSKESMAS
POLI UMUM
LABORATORIUM
POLI MTBSPOLI GIZI
POLI GIGIUGD
KIA KBIMUNISASILABORATORIUM
APOTIK
Pasien Pulang
PasienDatang
Loket
Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien
Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui
diagram berikut
Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang
Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai
berikut
26
1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter
berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan
imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek
2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan
identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan
melakukan konsultasi terhadap pemberi resep
3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi
berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar
4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang
telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan
penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien
27
Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru
Kepala PuskesmasLiang Anggang
Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin
Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang
Apotik PoliUmum
PoliGigi
ImunissPyandu
PUSTU
UGDKIAKB
LAB
Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat
dijelaskan melalui diagram berikut
Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang
1 Tahap Pemesanan
Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana
mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah
dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis
KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT
= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI
28
pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas
puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang
ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan
Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola
gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan
Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
adalah pada tabel 1
Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Jenis Penyakit Jumlah
1Infeksi akut lain pada saluran
pernafasan bagian atas1863
2 Gastritis 1409
3 Commond cold 982
4 Hipertensi stage 1 941
5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901
6 Dermatitis nonspesifik 820
7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan
jaringan pengikat689
8 Pusing 513
9 Konjungtivitis 476
10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467
Jumlah 9061
29
Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis
Commond coldHipertensi stage 1
Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik
Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing
KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik
18631409
982941
901820
689513
476467
Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011
Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011
Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang
Anggang dapat dilihat di tabel 2
Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Nama Obat Jumlah
1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822
2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159
3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366
4 Amoksisilin 500 Mg 7325
5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924
6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874
7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716
8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214
9 Vitamin B12 Tablet 5211
10 Ranitidin 150 Mg 5012
Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang
sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang
30
Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah
yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya
1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga
Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat
2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau
sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3
Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan
Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan
1 Cimetidin
2 Gentamicin T
3 Reserpin
4 Ergotamin
5 Extra Belladona
6 Neo Diatab
Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin
namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan
obat dengan manfaat serupa
3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai
setelah permintaan dilakukan
31
4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat
puskesmas
5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired
Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu
1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya
juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin
B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan
2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta
baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro
aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah
kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak
terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi
keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih
tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas
habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya
3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan
Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya
2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan
32
Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang
obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas
disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi
petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan
peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya
Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah
1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat
2 Adanya resep yang tidak tercatat
3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer
4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang
penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan
yang kurang memadai
5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan
33
Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang
Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah
34
1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada
petugas lainnya
2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu
mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi
3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan
yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai
gudang obat yang tidak layak
4 Pembelian pengukur suhu ruangan
3 Tahap Pengeluaran
Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian
obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan
digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan
digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan
Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah
1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang
Puskesmas
2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat
3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa
Solusi untuk permasalahan tersebut adalah
1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus
mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri
35
2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya
pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli
dan alat resusitasi)
3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga
4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai
Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan
adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan
bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian
obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama
Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang
tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan
obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es
khusus untuk obat)
Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan
pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas
memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima
obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan
lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya
oksitosin ergometrin dan lain-lain
36
- BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
- JUNI 2012
-
BAB II
PEMBAHASAN
21 PENGELOLAAN OBAT
Pengelolaan obat adalah suatu rangkaian kegiatan yang menyangkut aspek
perencanaan pengadaan distribusi penyimpanan dan penggunaan obat dengan
memanfaatkan sumber-sumber yang ada
Tujuan pengelolaan obat pelayanan kesehatan dasar adalah
1 Tersedianya obat dengan jumlah dan jenis cukup
2 Distribusi obat merata
3 Khasiat dan mutu terjamin
4 Kesalahan dan penyalahgunaan obat dapat dihindari
5 Mandiri bidang obat
Dalam tingkat kabupaten kota pengelolaan obat bermanfaat agar dana yang
tersedia dapat digunakan dengan sebaik-baiknya dan berkesinambungan guna
memenuhi kepentingan masyarakat yang berobat ke Puskesmas
Tujuan Pengelolaan Obat pada tingkat Puskesmas adalah
1 Terlaksananya peresepan yang rasional
2 Pengembangan dan peningkatan pelayanan obat untuk menjamin
a Penyerahan obat benar
b Dosis dan jumlah obat tepat
c Wadah menjamin mutu
3
d Informasi kepada pasien jelas
Ruang lingkup pengelolaan obat secara keseluruhan mencakup beberapa hal
seperti yang terlihat pada gambar 1
Gambar 1 Ruang lingkup pengelolaan obat
Pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan di Puskesmas bertujuan
menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan yang efisien
efektif dan rasional Ruang lingkup pengelolaan obat secara keseluruhan mencakup
1 Perencanaan
2 Permintaan
3 Penerimaan
4 Penyimpanan
5 Distribusi
6 Pelayanan
7 Pengendalian Penggunaan
8 Pencatatan dan Pelaporan
4
A PERENCANAAN
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan
kesehatan untuk menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan
puskesmas
Tujuan perencanaan adalah untuk mendapatkan
1 Perkiraan jenis dan jumlah obat dan perbekalan kesehatan yang mendekati
kebutuhan
2 Meningkatkan penggunaan obat secara rasional
3 Meningkatkan efisiensi penggunaan obat
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan
kesehatan untuk menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan
Puskesmas Perencanaan kebutuhan obat untuk Puskesmas setiap periode
dilaksanakan oleh Pengelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Puskesmas
Data mutasi obat yang dihasilkan oleh Puskesmas merupakan salah satu faktor
utama dalam mempertimbangkan perencanaan kebutuhan obat tahunan Oleh karena
itu data ini sangat penting untuk perencanaan kebutuhan obat di Puskesmas
Ketepatan dan kebenaran data di Puskesmas akan berpengaruh terhadap ketersediaan
obat dan perbekalan kesehatan secara keseluruhan di KabupatenKota
Dalam proses perencanaan kebutuhan obat pertahun Puskesmas diminta
menyediakan data pemakaian obat dengan mengunakan Laporan Pemakaian dan
Lembar Permintaan Obat (LPLPO) Selanjutnya Instalasi Farmasi KabupatenKota
5
yang akan melakukan kompilasi dan analisa terhadap kebutuhan obat Puskesmas di
wilayah kerjanya
B PERMINTAAN OBAT
Tujuan permintaan obat adalah memenuhi kebutuhan obat di masing-masing
unit pelayanan kesehatan sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah kerjanya
Sumber penyediaan obat di Puskemas adalah berasal dari Dinas Kesehatan
KabupatenKota Obat yang diperkenankan untuk disediakan di Puskesmas adalah
obat Esensial yang jenis dan itemnya ditentukan setiap tahun oleh Menteri Kesehatan
dengan merujuk kepada Daftar Obat Esensial Nasional Selain itu sesuai dengan
kesepakatan global maupun Keputusan Menteri Kesehatan No 085 tahun 1989
tentang Kewajiban menuliskan Resep dan atau menggunkan Obat Generik di
Pelayanan Kesehatan milik Pemerintah maka hanya obat generik saja yang
diperkenankan tersedia di Puskesmas Adapun beberapa dasar pertimbangan dari
Kepmenkes tersebut adalah
1 Obat generik sudah menjadi kesepakatan global untuk digunakan di seluruh
dunia bagi pelayan kesehatan publik
2 Obat generik mempunyai mutu efikasi yang memenuhi standar pengobatan
3 Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan publik bagi masyarakat
4 Menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan publik
5 Meningkatkan efektifitas dan efisensi alokasi dana obat di pelayanan kesehatan
publik
6
Berdasarkan UU No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan dan PP No 72 tahun
1999 tentang Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diiperkenankan
untuk melakukan penyediaan obat adalah tenaga Apoteker Untuk itu Puskesmas
tidak diperkenankan melakukan pengadaan obat secara sendiri-sendiri
Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di masing-masing
Puskesmas diajukan oleh Kepala Puskesmas kepada Kepala Dinas Kesehatan
KabupatenKota dengan menggunakan format LPLPO sedangkan permintaan dari
sub unit ke kepala puskesmas dilakukan secara periodik menggunakan LPLPO Sub
unit Berdasarkan pertimbangan efisiensi dan ketepatan waktu penyerahan obat
kepada Puskesmas Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota dapat menyusun
petunjuk lebih lanjut mengenai alur permintaan dan penyerahan obat secara langsung
dari Instalasi Farmasi KabupatenKota ke Puskesmas
1 Kegiatan
a Permintaan rutin
Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas Kesehatan
KabupatenKota untuk masing-masing Puskesmas
b Permintaan khusus
Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila
- kebutuhan meningkat
- menghindari kekosongan
- penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) obat rusak dan kadaluwarsa
2 Menentukan jumlah permintaan obat
7
Data yang diperlukan adalah
1 Data pemakaian obat periode sebelumnya
2 Jumlah kunjungan resep
3 Data penyakit
4 Frekuensi distribusi obat oleh Instalasi Farmasi KabupatenKota
Sumber data untuk memperoleh data yang diperlukan adalah
- LPLPO
- LB1 (Data Kesakitan)
3 Cara menghitung Kebutuhan obat
Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan pemakaian
pada periode sebelumnya
SO = SK + WK + WT + SP
Kebutuhan = SO - SS
Keterangan
SO = Stok optimum
SK = Stok Kerja (Stok pada periode berjalan)
WK = Waktu kekosongan obat
WT = Waktu tunggu ( Lead Time )
SP = Stok penyangga
SS = Sisa Stok
C PENERIMAAN OBAT
8
Penerimaan adalah suatu kegiatan dalam menerima obat-obatan yang
diserahkan dari unit pengelola yang lebih tinggi kepada unit pengelola di bawahnya
Tujuannya adalah agar obat yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
permintaan yang diajukan oleh Puskesmas
Setiap penyerahan obat oleh Instalasi Farmasi KabupatenKota kepada
Puskesmas dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari Kepala Dinas Kesehatan
KabupatenKota atau pejabat yang diberi wewenang untuk itu
Semua petugas yang terlibat dalam kegiatan pengelolaan obat bertanggung
jawab atas ketertiban penyimpanan pemindahan pemeliharaan dan penggunaan obat
berikut kelengkapan catatan yang menyertainya
Pelaksanaan fungsi pengendalian distribusi obat kepada Puskesmas Pembantu
dan sub unit kesehatan lainnya merupakan tanggung jawab Kepala Puskesmas induk
Petugas penerimaan obat wajib melakukan pengecekan terhadap obat-obat yang
diserahkan mencakup jumlah kemasanpeti jenis dan jumlah obat bentuk obat
sesuai dengan isi dokumen (LPLPO) dan ditanda tangani oleh petugas
penerimadiketahui Kepala Puskesmas Bila tidak memenuhi syarat petugas penerima
dapat mengajukan keberatan
Jika terdapat kekurangan penerima obat wajib menuliskan jenis yang kurang
(rusak jumlah kurang dan lain - lain) Setiap penambahan obat-obatan dicatat dan
dibukukan pada buku penerimaan obat dan kartu stok
D PENYIMPANAN OBAT
9
Penyimpanan adalah kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan yang
diterima agar aman (tidak hilang) terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan
mutunya tetap terjamin Tujuan penyimpanan adalah agar obat yang tersedia di Unit
pelayanan kesehatan mutunya dapat dipertahankan
Untuk menjaga mutu obat maka perlu diperhatikan faktor-faktor seperti
kelembaban sinar Matahari temperaturpanas kerusakan fisik kontaminasi bakteri
dan pengotoran
Persyaratan gudang penyimpanan obat adalah sebagai berikut
1 Cukup luas minimal 3 x 4 m2
2 Ruangan kering tidak lembab
3 Ada ventilasi agar ada aliran udara dan tidak lembabpanas
4 Perlu cahaya yang cukup namun jendela harus mempunyai pelindung untuk
menhindari adanya cahaya langsung dan berteralis
5 Lantai dibuat dari tegelsemen yang tidak memungkinkan bertumpuknya debu
dan kotoran lain Bila perlu diberi alas papan (palet)
6 Dinding dibuat licin
7 Hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang tajam
8 Gudang digunakan khusus untuk penyimpanan obat
9 Mempunyai pintu yang dilengkapi kunci ganda
10 Tersedialaci khusus untuk narkotika dan psikotropika yang terkunci
10
Bila Ruang penyimpanan kecil maka dapat digunakan sistem dua rak Obat
dibagi menjadi dua bagian Obat yang siap dipakai diletakkan di bagian rak A
sedangkan sisanya di bagian rak B
Untuk pengaturan penyimpanan obat yang harus diperhatikan adalah sebagai
berikut
1 Obat disusun secara alfabetis
2 Obat dirotasi dengan system FIFO dan FEFO
3 Obat disimpan pada rak
4 Obat yang disimpan pada lantai harus diletakkan diatas palet
5 Tumpukan dus sebaiknya sesuai dengan petunjuk
6 Cairan dipisahkan dari padatan
7 Sera vaksin dan supositoria disimpan dalam lemari pendingin
E DISTRIBUSI OBAT
Penyalurandistribusi adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara
merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan kesehatan
antara lain
a Sub unit pelayanan kesehatan di lingkungan Puskesmas (kamar obat
laboratorium)
b Puskesmas Pembantu
c Puskesmas Keliling
d Posyandu
11
e Polindes
Tujuan distribusi adalah untuk memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan
kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan jenis mutu jumlah dan tepat
waktu
Kegiatan dari distribusi adalah
1 Menentukan frekuensi distribusi
Dalam menentukan frekuensi distribusi perlu dipertimbangkan
ajarak sub unit pelayanan
b biaya distribusi yang tersedia
2 Menentukan jumlah dan jenis obat yang diberikan
Dalam menentukan jumlah obat perlu dipertimbangkan
a pemakaian rata-rata per jenis obat
b sisa stok
c pola penyakit
d jumlah kunjungan di masing-masing sub unit pelayanan kesehatan
3 Melaksanakan penyerahan obat
Penyerahan obat dapat dilakukan dengan cara
a gudang obat menyerahkanmengirimkan obat dan diterima di unit pelayanan
b penyerahan di gudang Puskesmas diambil sendiri oleh sub unit- sub unit
pelayanan Obat diserahkan bersama-sama dengan formulir LPLPO dan
lembar pertama disimpan sebagai tanda bukti penerimaan obat
12
F PENGENDALIAN
Tujuan pengendalian agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit
pelayanan kesehatan dasar
Pengendalian obat terdiri dari
1 Pengendalian persediaan
2 Pengendalian penggunaan
3 Penanganan obat hilang
Pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya
sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan
sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangankekosongan obat di unit pelayanan
kesehatan dasar
Kegiatan Pengendalian adalah
1 Memperkirakanmenghitung pemakaian rata-rata periode tertentu di Puskesmas
dan seluruh unit pelayanan Jumlah stok ini disebut stok kerja
2 Menentukan
- Stok optimum adalah jumlah stok obat yang diserahkan kepada unit pelayanan
agar tidak mengalami kekurangankekosongan
- stok pengaman adalah jumlah stok yang disediakan untuk mencegah terjadinya
sesuatu hal yang tidak terduga misalnya karena keterlambatan pengiriman dari
Instalasi Farmasi Kabupaten Kota
3 Menentukan waktu tunggu (leadtime) yaitu waktu yang diperlukan dari mulai
pemesanan sampai obat diterima
13
G PELAYANAN OBAT
Pelayanan obat adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non
teknis yang harus dikerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan
obat kepada pasien Tujuan pelayanan obat agar pasien mendapat obat sesuai dengan
resep dokter dan mendapat informasi bagaimana menggunakannya
Semua resep yang telah dilayani oleh Puskesmas harus dipelihara dan
disimpan minimal 2 ( dua ) tahun dan pada setiap resep harus diberi tanda
- ldquoUmumrdquo untuk resep umum
- ldquoAskesrdquo untuk resep yang diterima oleh peserta asuransi kesehatan
- ldquoGratisrdquo untuk resep yang diberikan kepada pasien yang di bebaskan dari
pembiayaan restribusi
Untuk menjamin keberlangsungan pelayanan obat dan kepentingan pasien
maka obat yang ada di puskesmas tidak dibeda-bedakan lagi sumber anggarannya
Semua obat yang ada dipuskesmas pada dasarnya dapat digunakan melayani semua
pasien yang datang ke Puskesmas
Kegiatan pelayanan obat meliputi
1 penataan ruang pelayanan obat
2 penyiapan obat
3 penyerahan obat
4 informasi obat
5 etika pelayanan
6 daftar perlengkapan peracikan obat
14
22 Tugas dan Peran Puskesmas dalam Pengelolaan Obat
Puskesmas sebagai Sub Unit Pelayanan memiliki tugas dan peran dalam
pengelolaan obat yaitu
a Menyediakan data dan informasi mutasi obat dan perbekalan kesehatan serta
kasus penyakit dengan baik dan akurat
b Setiap akhir bulan menyampaikan laporan pemakaian obat dan perbekalan
kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota setempat
c Bersama Tim Perencana Obat Terpadu membahas rencana kebutuhan Puskesmas
d Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Dinas Kesehatan
KabupatenKota sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan
e Melaporkan dan mengirim kembali semua jenis obat rusakkadaluwarsa kepada
Dinas Kesehatan KabupatenKota
f Melaporkan kejadian obat dan perbekalan kesehatan yang hilang kepada Kepala
Dinas Kesehatan KabupatenKota
23 Tugas dan Tanggung Jawab Pengelolaan Obat di Puskesmas
1 Kepala Puskesmas
a Tugas
1 Membina petugas pengelola obat
2 Menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada Kepala Dinas Kesehatan
KabupatenKota setempat
15
3 Melaporkan dan mengirimkan kembali semua obat yang rusak kadaluwarsa dan
atau obat yang tidak dibutuhkan kepada Kepala Dinkes KabupatenKota
setempat
4 Melaporkan obat hilang kepada Kepala Dinkes KabupatenKota
5 Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Kepala Dinas
Kesehatan KabupatenKota setempat
b Tanggung Jawab
Pengelolaan dan pencatatan pelaporan obat dan perbekalan kesehatan di
Puskesmas
2 Petugas Gudang Obat di Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan
1 Penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan
KabupatenKota
2 Pemeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kesehatan
3 Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan
4 Pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan
5 Pengendalian penggunaan persediaan
6 Pencatatan dan pelaporan
7 Menjaga mutu dan keamanan obat dan perbekalan kesehatan
8 Penyusunan persediaan obat dan perbekalan kesehatan
9 Permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke Dinas Kesehatan KabKota
10 Penyusunan laporan ke Dinkes KabupatenKota
16
3 Petugas Kamar Obat Puskesmas mempunyai tugas
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan
yang dikeluarkan maupun yang diterima oleh kamar obat Puskesmas dalam
bentuk buku catatan mutasi obat
2 Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan kesehatan
3 Menyerahkan kembali obat rusakdaluwarsa kepada petugas gudang obat
4 Menyerahkan obat sesuai resep ke pasien
5 Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada pasien
4 Petugas Kamar Suntik mempunyai tugas
a Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan
yang dikeluarkan maupun yang diterimanya
b Membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat dan perbekalan
kesehatan
c Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada petugas gudang obat
5 Petugas Lapangan Puskesmas Keliling mempunyai tugas
1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang
diperlukan kepada Kepala Puskesmas
2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan
3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangannya segera mengembalikan sisa obat
kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat
17
6 Petugas Lapangan Posyandu mempunyai tugas
1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang
diperlukan kepada Kepala Puskesmas
2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan
3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangan segera mengembalikan sisa obat
kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat
7 Petugas Obat Puskesmas Pembantu mempunyai tugas
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun
yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku
2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat
kepada Kepala Puskesmas
3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui
petugas gudang obat
8 Bidan Desa
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun
yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku
2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat
kepada Kepala Puskesmas
3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui
petugas gudang obat
18
24 Pencatatan dan Pelaporan
A Pencatatan
Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian
kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib baik obat-obatan
yang diterima disimpan didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan atau unit
pelayanan lainnya Tujuan Pencatatan dan pelaporan adalah
1 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan
2 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian
3 Sumber data untuk pembuatan laporan
Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan
obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanaan seluruh
pengelolaan obat
19
Pencatatan dimulai dari awal mula pelayanan Puskesmas Adapun alur
pelayanan di Puskesmas Liang anggang dapat dilihat pada gambar 2
Gambar 2 Alur Pelayanan di Puskesmas Liang Anggag
Sedangkan untuk alur resep obat dari apotek ke pasien adalah seperti pada gambar 3
Gambar 3 Alur resep obat dari apotek ke pasien
Loket Kartu
POLI UMUM POLI ANAK
MTBS POLI
IMUNISASI GIZI TATA
USAHA POLI KIA +
KB POLI GIGI
LABORATORIUM
KLINIK SANITASI
APOTIK
BEROBAT IMUNISASI KB GIZI KIR KESEHATA
N HAJI CATEN KIA KES GIGI
KEPERLUAN DATANG
20
Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas
adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus
tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan
baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan
obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat
Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang
1 Di gudang obat Puskesmas
1048707 Kartu stok obat
1048707 LPLPO
21
2 Di kamar obat Puskesmas
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO
3 Di Puskesmas pembantu
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
4 Di kamar suntik
1048707 LPLPO Sub unit
1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik
5 Di pelayanan kesehatanpengobatan
1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus
6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap
1048707 Catatan harian penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
7 Di kamar suntik
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
8 Di Puskesmas keliling
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
9 Di Posyandu Polindes Bidan desa
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
B Penyelenggaraan pencatatan
22
a Di gudang Puskesmas
1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu
Stok
2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan
(a) Kartu Stok Obat
(b) Catatan harian penggunaan obat
Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan
ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota
b Di kamar obat
1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku
catatan pemakaian obat harian
2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan
catatan pemakaian harian dan sisa stok
c Di kamar suntik
Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian
obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk
permintaan tambahan obat
d Di Puskesmas keliling
Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat
darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat
23
C Alur pelaporan
Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas
Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni
a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi
KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani
disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi
Farmasi KabupatenKota
b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas
D Periode Pelaporan
Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas
yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu
juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan
24
BAB III
PERMASALAHAN DAN SOLUSI
Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program
dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan
keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur
organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut
STRUKTUR ORGANISASI APOTIK
PUSKESMAS LIANG ANGGANG
Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang
KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas
Liang Anggang
Unit Penunjang
ApotikErwin Fauzana SFarm Apt
25
PELAYANAN OBAT PUSKESMAS
POLI UMUM
LABORATORIUM
POLI MTBSPOLI GIZI
POLI GIGIUGD
KIA KBIMUNISASILABORATORIUM
APOTIK
Pasien Pulang
PasienDatang
Loket
Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien
Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui
diagram berikut
Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang
Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai
berikut
26
1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter
berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan
imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek
2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan
identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan
melakukan konsultasi terhadap pemberi resep
3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi
berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar
4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang
telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan
penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien
27
Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru
Kepala PuskesmasLiang Anggang
Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin
Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang
Apotik PoliUmum
PoliGigi
ImunissPyandu
PUSTU
UGDKIAKB
LAB
Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat
dijelaskan melalui diagram berikut
Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang
1 Tahap Pemesanan
Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana
mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah
dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis
KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT
= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI
28
pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas
puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang
ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan
Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola
gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan
Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
adalah pada tabel 1
Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Jenis Penyakit Jumlah
1Infeksi akut lain pada saluran
pernafasan bagian atas1863
2 Gastritis 1409
3 Commond cold 982
4 Hipertensi stage 1 941
5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901
6 Dermatitis nonspesifik 820
7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan
jaringan pengikat689
8 Pusing 513
9 Konjungtivitis 476
10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467
Jumlah 9061
29
Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis
Commond coldHipertensi stage 1
Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik
Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing
KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik
18631409
982941
901820
689513
476467
Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011
Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011
Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang
Anggang dapat dilihat di tabel 2
Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Nama Obat Jumlah
1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822
2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159
3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366
4 Amoksisilin 500 Mg 7325
5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924
6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874
7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716
8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214
9 Vitamin B12 Tablet 5211
10 Ranitidin 150 Mg 5012
Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang
sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang
30
Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah
yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya
1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga
Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat
2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau
sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3
Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan
Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan
1 Cimetidin
2 Gentamicin T
3 Reserpin
4 Ergotamin
5 Extra Belladona
6 Neo Diatab
Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin
namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan
obat dengan manfaat serupa
3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai
setelah permintaan dilakukan
31
4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat
puskesmas
5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired
Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu
1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya
juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin
B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan
2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta
baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro
aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah
kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak
terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi
keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih
tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas
habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya
3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan
Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya
2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan
32
Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang
obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas
disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi
petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan
peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya
Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah
1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat
2 Adanya resep yang tidak tercatat
3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer
4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang
penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan
yang kurang memadai
5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan
33
Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang
Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah
34
1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada
petugas lainnya
2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu
mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi
3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan
yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai
gudang obat yang tidak layak
4 Pembelian pengukur suhu ruangan
3 Tahap Pengeluaran
Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian
obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan
digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan
digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan
Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah
1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang
Puskesmas
2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat
3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa
Solusi untuk permasalahan tersebut adalah
1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus
mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri
35
2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya
pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli
dan alat resusitasi)
3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga
4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai
Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan
adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan
bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian
obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama
Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang
tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan
obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es
khusus untuk obat)
Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan
pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas
memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima
obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan
lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya
oksitosin ergometrin dan lain-lain
36
- BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
- JUNI 2012
-
d Informasi kepada pasien jelas
Ruang lingkup pengelolaan obat secara keseluruhan mencakup beberapa hal
seperti yang terlihat pada gambar 1
Gambar 1 Ruang lingkup pengelolaan obat
Pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan di Puskesmas bertujuan
menjamin kelangsungan ketersediaan dan keterjangkauan pelayanan yang efisien
efektif dan rasional Ruang lingkup pengelolaan obat secara keseluruhan mencakup
1 Perencanaan
2 Permintaan
3 Penerimaan
4 Penyimpanan
5 Distribusi
6 Pelayanan
7 Pengendalian Penggunaan
8 Pencatatan dan Pelaporan
4
A PERENCANAAN
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan
kesehatan untuk menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan
puskesmas
Tujuan perencanaan adalah untuk mendapatkan
1 Perkiraan jenis dan jumlah obat dan perbekalan kesehatan yang mendekati
kebutuhan
2 Meningkatkan penggunaan obat secara rasional
3 Meningkatkan efisiensi penggunaan obat
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan
kesehatan untuk menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan
Puskesmas Perencanaan kebutuhan obat untuk Puskesmas setiap periode
dilaksanakan oleh Pengelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Puskesmas
Data mutasi obat yang dihasilkan oleh Puskesmas merupakan salah satu faktor
utama dalam mempertimbangkan perencanaan kebutuhan obat tahunan Oleh karena
itu data ini sangat penting untuk perencanaan kebutuhan obat di Puskesmas
Ketepatan dan kebenaran data di Puskesmas akan berpengaruh terhadap ketersediaan
obat dan perbekalan kesehatan secara keseluruhan di KabupatenKota
Dalam proses perencanaan kebutuhan obat pertahun Puskesmas diminta
menyediakan data pemakaian obat dengan mengunakan Laporan Pemakaian dan
Lembar Permintaan Obat (LPLPO) Selanjutnya Instalasi Farmasi KabupatenKota
5
yang akan melakukan kompilasi dan analisa terhadap kebutuhan obat Puskesmas di
wilayah kerjanya
B PERMINTAAN OBAT
Tujuan permintaan obat adalah memenuhi kebutuhan obat di masing-masing
unit pelayanan kesehatan sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah kerjanya
Sumber penyediaan obat di Puskemas adalah berasal dari Dinas Kesehatan
KabupatenKota Obat yang diperkenankan untuk disediakan di Puskesmas adalah
obat Esensial yang jenis dan itemnya ditentukan setiap tahun oleh Menteri Kesehatan
dengan merujuk kepada Daftar Obat Esensial Nasional Selain itu sesuai dengan
kesepakatan global maupun Keputusan Menteri Kesehatan No 085 tahun 1989
tentang Kewajiban menuliskan Resep dan atau menggunkan Obat Generik di
Pelayanan Kesehatan milik Pemerintah maka hanya obat generik saja yang
diperkenankan tersedia di Puskesmas Adapun beberapa dasar pertimbangan dari
Kepmenkes tersebut adalah
1 Obat generik sudah menjadi kesepakatan global untuk digunakan di seluruh
dunia bagi pelayan kesehatan publik
2 Obat generik mempunyai mutu efikasi yang memenuhi standar pengobatan
3 Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan publik bagi masyarakat
4 Menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan publik
5 Meningkatkan efektifitas dan efisensi alokasi dana obat di pelayanan kesehatan
publik
6
Berdasarkan UU No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan dan PP No 72 tahun
1999 tentang Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diiperkenankan
untuk melakukan penyediaan obat adalah tenaga Apoteker Untuk itu Puskesmas
tidak diperkenankan melakukan pengadaan obat secara sendiri-sendiri
Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di masing-masing
Puskesmas diajukan oleh Kepala Puskesmas kepada Kepala Dinas Kesehatan
KabupatenKota dengan menggunakan format LPLPO sedangkan permintaan dari
sub unit ke kepala puskesmas dilakukan secara periodik menggunakan LPLPO Sub
unit Berdasarkan pertimbangan efisiensi dan ketepatan waktu penyerahan obat
kepada Puskesmas Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota dapat menyusun
petunjuk lebih lanjut mengenai alur permintaan dan penyerahan obat secara langsung
dari Instalasi Farmasi KabupatenKota ke Puskesmas
1 Kegiatan
a Permintaan rutin
Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas Kesehatan
KabupatenKota untuk masing-masing Puskesmas
b Permintaan khusus
Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila
- kebutuhan meningkat
- menghindari kekosongan
- penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) obat rusak dan kadaluwarsa
2 Menentukan jumlah permintaan obat
7
Data yang diperlukan adalah
1 Data pemakaian obat periode sebelumnya
2 Jumlah kunjungan resep
3 Data penyakit
4 Frekuensi distribusi obat oleh Instalasi Farmasi KabupatenKota
Sumber data untuk memperoleh data yang diperlukan adalah
- LPLPO
- LB1 (Data Kesakitan)
3 Cara menghitung Kebutuhan obat
Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan pemakaian
pada periode sebelumnya
SO = SK + WK + WT + SP
Kebutuhan = SO - SS
Keterangan
SO = Stok optimum
SK = Stok Kerja (Stok pada periode berjalan)
WK = Waktu kekosongan obat
WT = Waktu tunggu ( Lead Time )
SP = Stok penyangga
SS = Sisa Stok
C PENERIMAAN OBAT
8
Penerimaan adalah suatu kegiatan dalam menerima obat-obatan yang
diserahkan dari unit pengelola yang lebih tinggi kepada unit pengelola di bawahnya
Tujuannya adalah agar obat yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
permintaan yang diajukan oleh Puskesmas
Setiap penyerahan obat oleh Instalasi Farmasi KabupatenKota kepada
Puskesmas dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari Kepala Dinas Kesehatan
KabupatenKota atau pejabat yang diberi wewenang untuk itu
Semua petugas yang terlibat dalam kegiatan pengelolaan obat bertanggung
jawab atas ketertiban penyimpanan pemindahan pemeliharaan dan penggunaan obat
berikut kelengkapan catatan yang menyertainya
Pelaksanaan fungsi pengendalian distribusi obat kepada Puskesmas Pembantu
dan sub unit kesehatan lainnya merupakan tanggung jawab Kepala Puskesmas induk
Petugas penerimaan obat wajib melakukan pengecekan terhadap obat-obat yang
diserahkan mencakup jumlah kemasanpeti jenis dan jumlah obat bentuk obat
sesuai dengan isi dokumen (LPLPO) dan ditanda tangani oleh petugas
penerimadiketahui Kepala Puskesmas Bila tidak memenuhi syarat petugas penerima
dapat mengajukan keberatan
Jika terdapat kekurangan penerima obat wajib menuliskan jenis yang kurang
(rusak jumlah kurang dan lain - lain) Setiap penambahan obat-obatan dicatat dan
dibukukan pada buku penerimaan obat dan kartu stok
D PENYIMPANAN OBAT
9
Penyimpanan adalah kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan yang
diterima agar aman (tidak hilang) terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan
mutunya tetap terjamin Tujuan penyimpanan adalah agar obat yang tersedia di Unit
pelayanan kesehatan mutunya dapat dipertahankan
Untuk menjaga mutu obat maka perlu diperhatikan faktor-faktor seperti
kelembaban sinar Matahari temperaturpanas kerusakan fisik kontaminasi bakteri
dan pengotoran
Persyaratan gudang penyimpanan obat adalah sebagai berikut
1 Cukup luas minimal 3 x 4 m2
2 Ruangan kering tidak lembab
3 Ada ventilasi agar ada aliran udara dan tidak lembabpanas
4 Perlu cahaya yang cukup namun jendela harus mempunyai pelindung untuk
menhindari adanya cahaya langsung dan berteralis
5 Lantai dibuat dari tegelsemen yang tidak memungkinkan bertumpuknya debu
dan kotoran lain Bila perlu diberi alas papan (palet)
6 Dinding dibuat licin
7 Hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang tajam
8 Gudang digunakan khusus untuk penyimpanan obat
9 Mempunyai pintu yang dilengkapi kunci ganda
10 Tersedialaci khusus untuk narkotika dan psikotropika yang terkunci
10
Bila Ruang penyimpanan kecil maka dapat digunakan sistem dua rak Obat
dibagi menjadi dua bagian Obat yang siap dipakai diletakkan di bagian rak A
sedangkan sisanya di bagian rak B
Untuk pengaturan penyimpanan obat yang harus diperhatikan adalah sebagai
berikut
1 Obat disusun secara alfabetis
2 Obat dirotasi dengan system FIFO dan FEFO
3 Obat disimpan pada rak
4 Obat yang disimpan pada lantai harus diletakkan diatas palet
5 Tumpukan dus sebaiknya sesuai dengan petunjuk
6 Cairan dipisahkan dari padatan
7 Sera vaksin dan supositoria disimpan dalam lemari pendingin
E DISTRIBUSI OBAT
Penyalurandistribusi adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara
merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan kesehatan
antara lain
a Sub unit pelayanan kesehatan di lingkungan Puskesmas (kamar obat
laboratorium)
b Puskesmas Pembantu
c Puskesmas Keliling
d Posyandu
11
e Polindes
Tujuan distribusi adalah untuk memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan
kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan jenis mutu jumlah dan tepat
waktu
Kegiatan dari distribusi adalah
1 Menentukan frekuensi distribusi
Dalam menentukan frekuensi distribusi perlu dipertimbangkan
ajarak sub unit pelayanan
b biaya distribusi yang tersedia
2 Menentukan jumlah dan jenis obat yang diberikan
Dalam menentukan jumlah obat perlu dipertimbangkan
a pemakaian rata-rata per jenis obat
b sisa stok
c pola penyakit
d jumlah kunjungan di masing-masing sub unit pelayanan kesehatan
3 Melaksanakan penyerahan obat
Penyerahan obat dapat dilakukan dengan cara
a gudang obat menyerahkanmengirimkan obat dan diterima di unit pelayanan
b penyerahan di gudang Puskesmas diambil sendiri oleh sub unit- sub unit
pelayanan Obat diserahkan bersama-sama dengan formulir LPLPO dan
lembar pertama disimpan sebagai tanda bukti penerimaan obat
12
F PENGENDALIAN
Tujuan pengendalian agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit
pelayanan kesehatan dasar
Pengendalian obat terdiri dari
1 Pengendalian persediaan
2 Pengendalian penggunaan
3 Penanganan obat hilang
Pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya
sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan
sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangankekosongan obat di unit pelayanan
kesehatan dasar
Kegiatan Pengendalian adalah
1 Memperkirakanmenghitung pemakaian rata-rata periode tertentu di Puskesmas
dan seluruh unit pelayanan Jumlah stok ini disebut stok kerja
2 Menentukan
- Stok optimum adalah jumlah stok obat yang diserahkan kepada unit pelayanan
agar tidak mengalami kekurangankekosongan
- stok pengaman adalah jumlah stok yang disediakan untuk mencegah terjadinya
sesuatu hal yang tidak terduga misalnya karena keterlambatan pengiriman dari
Instalasi Farmasi Kabupaten Kota
3 Menentukan waktu tunggu (leadtime) yaitu waktu yang diperlukan dari mulai
pemesanan sampai obat diterima
13
G PELAYANAN OBAT
Pelayanan obat adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non
teknis yang harus dikerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan
obat kepada pasien Tujuan pelayanan obat agar pasien mendapat obat sesuai dengan
resep dokter dan mendapat informasi bagaimana menggunakannya
Semua resep yang telah dilayani oleh Puskesmas harus dipelihara dan
disimpan minimal 2 ( dua ) tahun dan pada setiap resep harus diberi tanda
- ldquoUmumrdquo untuk resep umum
- ldquoAskesrdquo untuk resep yang diterima oleh peserta asuransi kesehatan
- ldquoGratisrdquo untuk resep yang diberikan kepada pasien yang di bebaskan dari
pembiayaan restribusi
Untuk menjamin keberlangsungan pelayanan obat dan kepentingan pasien
maka obat yang ada di puskesmas tidak dibeda-bedakan lagi sumber anggarannya
Semua obat yang ada dipuskesmas pada dasarnya dapat digunakan melayani semua
pasien yang datang ke Puskesmas
Kegiatan pelayanan obat meliputi
1 penataan ruang pelayanan obat
2 penyiapan obat
3 penyerahan obat
4 informasi obat
5 etika pelayanan
6 daftar perlengkapan peracikan obat
14
22 Tugas dan Peran Puskesmas dalam Pengelolaan Obat
Puskesmas sebagai Sub Unit Pelayanan memiliki tugas dan peran dalam
pengelolaan obat yaitu
a Menyediakan data dan informasi mutasi obat dan perbekalan kesehatan serta
kasus penyakit dengan baik dan akurat
b Setiap akhir bulan menyampaikan laporan pemakaian obat dan perbekalan
kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota setempat
c Bersama Tim Perencana Obat Terpadu membahas rencana kebutuhan Puskesmas
d Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Dinas Kesehatan
KabupatenKota sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan
e Melaporkan dan mengirim kembali semua jenis obat rusakkadaluwarsa kepada
Dinas Kesehatan KabupatenKota
f Melaporkan kejadian obat dan perbekalan kesehatan yang hilang kepada Kepala
Dinas Kesehatan KabupatenKota
23 Tugas dan Tanggung Jawab Pengelolaan Obat di Puskesmas
1 Kepala Puskesmas
a Tugas
1 Membina petugas pengelola obat
2 Menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada Kepala Dinas Kesehatan
KabupatenKota setempat
15
3 Melaporkan dan mengirimkan kembali semua obat yang rusak kadaluwarsa dan
atau obat yang tidak dibutuhkan kepada Kepala Dinkes KabupatenKota
setempat
4 Melaporkan obat hilang kepada Kepala Dinkes KabupatenKota
5 Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Kepala Dinas
Kesehatan KabupatenKota setempat
b Tanggung Jawab
Pengelolaan dan pencatatan pelaporan obat dan perbekalan kesehatan di
Puskesmas
2 Petugas Gudang Obat di Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan
1 Penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan
KabupatenKota
2 Pemeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kesehatan
3 Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan
4 Pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan
5 Pengendalian penggunaan persediaan
6 Pencatatan dan pelaporan
7 Menjaga mutu dan keamanan obat dan perbekalan kesehatan
8 Penyusunan persediaan obat dan perbekalan kesehatan
9 Permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke Dinas Kesehatan KabKota
10 Penyusunan laporan ke Dinkes KabupatenKota
16
3 Petugas Kamar Obat Puskesmas mempunyai tugas
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan
yang dikeluarkan maupun yang diterima oleh kamar obat Puskesmas dalam
bentuk buku catatan mutasi obat
2 Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan kesehatan
3 Menyerahkan kembali obat rusakdaluwarsa kepada petugas gudang obat
4 Menyerahkan obat sesuai resep ke pasien
5 Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada pasien
4 Petugas Kamar Suntik mempunyai tugas
a Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan
yang dikeluarkan maupun yang diterimanya
b Membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat dan perbekalan
kesehatan
c Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada petugas gudang obat
5 Petugas Lapangan Puskesmas Keliling mempunyai tugas
1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang
diperlukan kepada Kepala Puskesmas
2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan
3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangannya segera mengembalikan sisa obat
kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat
17
6 Petugas Lapangan Posyandu mempunyai tugas
1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang
diperlukan kepada Kepala Puskesmas
2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan
3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangan segera mengembalikan sisa obat
kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat
7 Petugas Obat Puskesmas Pembantu mempunyai tugas
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun
yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku
2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat
kepada Kepala Puskesmas
3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui
petugas gudang obat
8 Bidan Desa
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun
yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku
2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat
kepada Kepala Puskesmas
3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui
petugas gudang obat
18
24 Pencatatan dan Pelaporan
A Pencatatan
Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian
kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib baik obat-obatan
yang diterima disimpan didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan atau unit
pelayanan lainnya Tujuan Pencatatan dan pelaporan adalah
1 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan
2 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian
3 Sumber data untuk pembuatan laporan
Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan
obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanaan seluruh
pengelolaan obat
19
Pencatatan dimulai dari awal mula pelayanan Puskesmas Adapun alur
pelayanan di Puskesmas Liang anggang dapat dilihat pada gambar 2
Gambar 2 Alur Pelayanan di Puskesmas Liang Anggag
Sedangkan untuk alur resep obat dari apotek ke pasien adalah seperti pada gambar 3
Gambar 3 Alur resep obat dari apotek ke pasien
Loket Kartu
POLI UMUM POLI ANAK
MTBS POLI
IMUNISASI GIZI TATA
USAHA POLI KIA +
KB POLI GIGI
LABORATORIUM
KLINIK SANITASI
APOTIK
BEROBAT IMUNISASI KB GIZI KIR KESEHATA
N HAJI CATEN KIA KES GIGI
KEPERLUAN DATANG
20
Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas
adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus
tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan
baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan
obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat
Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang
1 Di gudang obat Puskesmas
1048707 Kartu stok obat
1048707 LPLPO
21
2 Di kamar obat Puskesmas
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO
3 Di Puskesmas pembantu
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
4 Di kamar suntik
1048707 LPLPO Sub unit
1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik
5 Di pelayanan kesehatanpengobatan
1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus
6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap
1048707 Catatan harian penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
7 Di kamar suntik
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
8 Di Puskesmas keliling
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
9 Di Posyandu Polindes Bidan desa
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
B Penyelenggaraan pencatatan
22
a Di gudang Puskesmas
1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu
Stok
2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan
(a) Kartu Stok Obat
(b) Catatan harian penggunaan obat
Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan
ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota
b Di kamar obat
1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku
catatan pemakaian obat harian
2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan
catatan pemakaian harian dan sisa stok
c Di kamar suntik
Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian
obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk
permintaan tambahan obat
d Di Puskesmas keliling
Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat
darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat
23
C Alur pelaporan
Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas
Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni
a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi
KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani
disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi
Farmasi KabupatenKota
b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas
D Periode Pelaporan
Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas
yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu
juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan
24
BAB III
PERMASALAHAN DAN SOLUSI
Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program
dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan
keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur
organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut
STRUKTUR ORGANISASI APOTIK
PUSKESMAS LIANG ANGGANG
Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang
KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas
Liang Anggang
Unit Penunjang
ApotikErwin Fauzana SFarm Apt
25
PELAYANAN OBAT PUSKESMAS
POLI UMUM
LABORATORIUM
POLI MTBSPOLI GIZI
POLI GIGIUGD
KIA KBIMUNISASILABORATORIUM
APOTIK
Pasien Pulang
PasienDatang
Loket
Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien
Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui
diagram berikut
Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang
Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai
berikut
26
1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter
berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan
imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek
2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan
identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan
melakukan konsultasi terhadap pemberi resep
3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi
berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar
4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang
telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan
penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien
27
Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru
Kepala PuskesmasLiang Anggang
Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin
Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang
Apotik PoliUmum
PoliGigi
ImunissPyandu
PUSTU
UGDKIAKB
LAB
Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat
dijelaskan melalui diagram berikut
Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang
1 Tahap Pemesanan
Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana
mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah
dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis
KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT
= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI
28
pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas
puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang
ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan
Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola
gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan
Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
adalah pada tabel 1
Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Jenis Penyakit Jumlah
1Infeksi akut lain pada saluran
pernafasan bagian atas1863
2 Gastritis 1409
3 Commond cold 982
4 Hipertensi stage 1 941
5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901
6 Dermatitis nonspesifik 820
7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan
jaringan pengikat689
8 Pusing 513
9 Konjungtivitis 476
10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467
Jumlah 9061
29
Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis
Commond coldHipertensi stage 1
Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik
Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing
KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik
18631409
982941
901820
689513
476467
Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011
Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011
Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang
Anggang dapat dilihat di tabel 2
Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Nama Obat Jumlah
1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822
2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159
3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366
4 Amoksisilin 500 Mg 7325
5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924
6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874
7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716
8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214
9 Vitamin B12 Tablet 5211
10 Ranitidin 150 Mg 5012
Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang
sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang
30
Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah
yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya
1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga
Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat
2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau
sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3
Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan
Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan
1 Cimetidin
2 Gentamicin T
3 Reserpin
4 Ergotamin
5 Extra Belladona
6 Neo Diatab
Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin
namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan
obat dengan manfaat serupa
3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai
setelah permintaan dilakukan
31
4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat
puskesmas
5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired
Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu
1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya
juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin
B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan
2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta
baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro
aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah
kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak
terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi
keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih
tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas
habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya
3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan
Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya
2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan
32
Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang
obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas
disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi
petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan
peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya
Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah
1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat
2 Adanya resep yang tidak tercatat
3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer
4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang
penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan
yang kurang memadai
5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan
33
Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang
Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah
34
1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada
petugas lainnya
2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu
mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi
3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan
yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai
gudang obat yang tidak layak
4 Pembelian pengukur suhu ruangan
3 Tahap Pengeluaran
Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian
obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan
digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan
digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan
Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah
1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang
Puskesmas
2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat
3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa
Solusi untuk permasalahan tersebut adalah
1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus
mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri
35
2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya
pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli
dan alat resusitasi)
3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga
4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai
Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan
adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan
bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian
obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama
Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang
tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan
obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es
khusus untuk obat)
Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan
pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas
memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima
obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan
lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya
oksitosin ergometrin dan lain-lain
36
- BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
- JUNI 2012
-
A PERENCANAAN
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan
kesehatan untuk menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan
puskesmas
Tujuan perencanaan adalah untuk mendapatkan
1 Perkiraan jenis dan jumlah obat dan perbekalan kesehatan yang mendekati
kebutuhan
2 Meningkatkan penggunaan obat secara rasional
3 Meningkatkan efisiensi penggunaan obat
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan
kesehatan untuk menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan
Puskesmas Perencanaan kebutuhan obat untuk Puskesmas setiap periode
dilaksanakan oleh Pengelola Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Puskesmas
Data mutasi obat yang dihasilkan oleh Puskesmas merupakan salah satu faktor
utama dalam mempertimbangkan perencanaan kebutuhan obat tahunan Oleh karena
itu data ini sangat penting untuk perencanaan kebutuhan obat di Puskesmas
Ketepatan dan kebenaran data di Puskesmas akan berpengaruh terhadap ketersediaan
obat dan perbekalan kesehatan secara keseluruhan di KabupatenKota
Dalam proses perencanaan kebutuhan obat pertahun Puskesmas diminta
menyediakan data pemakaian obat dengan mengunakan Laporan Pemakaian dan
Lembar Permintaan Obat (LPLPO) Selanjutnya Instalasi Farmasi KabupatenKota
5
yang akan melakukan kompilasi dan analisa terhadap kebutuhan obat Puskesmas di
wilayah kerjanya
B PERMINTAAN OBAT
Tujuan permintaan obat adalah memenuhi kebutuhan obat di masing-masing
unit pelayanan kesehatan sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah kerjanya
Sumber penyediaan obat di Puskemas adalah berasal dari Dinas Kesehatan
KabupatenKota Obat yang diperkenankan untuk disediakan di Puskesmas adalah
obat Esensial yang jenis dan itemnya ditentukan setiap tahun oleh Menteri Kesehatan
dengan merujuk kepada Daftar Obat Esensial Nasional Selain itu sesuai dengan
kesepakatan global maupun Keputusan Menteri Kesehatan No 085 tahun 1989
tentang Kewajiban menuliskan Resep dan atau menggunkan Obat Generik di
Pelayanan Kesehatan milik Pemerintah maka hanya obat generik saja yang
diperkenankan tersedia di Puskesmas Adapun beberapa dasar pertimbangan dari
Kepmenkes tersebut adalah
1 Obat generik sudah menjadi kesepakatan global untuk digunakan di seluruh
dunia bagi pelayan kesehatan publik
2 Obat generik mempunyai mutu efikasi yang memenuhi standar pengobatan
3 Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan publik bagi masyarakat
4 Menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan publik
5 Meningkatkan efektifitas dan efisensi alokasi dana obat di pelayanan kesehatan
publik
6
Berdasarkan UU No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan dan PP No 72 tahun
1999 tentang Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diiperkenankan
untuk melakukan penyediaan obat adalah tenaga Apoteker Untuk itu Puskesmas
tidak diperkenankan melakukan pengadaan obat secara sendiri-sendiri
Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di masing-masing
Puskesmas diajukan oleh Kepala Puskesmas kepada Kepala Dinas Kesehatan
KabupatenKota dengan menggunakan format LPLPO sedangkan permintaan dari
sub unit ke kepala puskesmas dilakukan secara periodik menggunakan LPLPO Sub
unit Berdasarkan pertimbangan efisiensi dan ketepatan waktu penyerahan obat
kepada Puskesmas Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota dapat menyusun
petunjuk lebih lanjut mengenai alur permintaan dan penyerahan obat secara langsung
dari Instalasi Farmasi KabupatenKota ke Puskesmas
1 Kegiatan
a Permintaan rutin
Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas Kesehatan
KabupatenKota untuk masing-masing Puskesmas
b Permintaan khusus
Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila
- kebutuhan meningkat
- menghindari kekosongan
- penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) obat rusak dan kadaluwarsa
2 Menentukan jumlah permintaan obat
7
Data yang diperlukan adalah
1 Data pemakaian obat periode sebelumnya
2 Jumlah kunjungan resep
3 Data penyakit
4 Frekuensi distribusi obat oleh Instalasi Farmasi KabupatenKota
Sumber data untuk memperoleh data yang diperlukan adalah
- LPLPO
- LB1 (Data Kesakitan)
3 Cara menghitung Kebutuhan obat
Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan pemakaian
pada periode sebelumnya
SO = SK + WK + WT + SP
Kebutuhan = SO - SS
Keterangan
SO = Stok optimum
SK = Stok Kerja (Stok pada periode berjalan)
WK = Waktu kekosongan obat
WT = Waktu tunggu ( Lead Time )
SP = Stok penyangga
SS = Sisa Stok
C PENERIMAAN OBAT
8
Penerimaan adalah suatu kegiatan dalam menerima obat-obatan yang
diserahkan dari unit pengelola yang lebih tinggi kepada unit pengelola di bawahnya
Tujuannya adalah agar obat yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
permintaan yang diajukan oleh Puskesmas
Setiap penyerahan obat oleh Instalasi Farmasi KabupatenKota kepada
Puskesmas dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari Kepala Dinas Kesehatan
KabupatenKota atau pejabat yang diberi wewenang untuk itu
Semua petugas yang terlibat dalam kegiatan pengelolaan obat bertanggung
jawab atas ketertiban penyimpanan pemindahan pemeliharaan dan penggunaan obat
berikut kelengkapan catatan yang menyertainya
Pelaksanaan fungsi pengendalian distribusi obat kepada Puskesmas Pembantu
dan sub unit kesehatan lainnya merupakan tanggung jawab Kepala Puskesmas induk
Petugas penerimaan obat wajib melakukan pengecekan terhadap obat-obat yang
diserahkan mencakup jumlah kemasanpeti jenis dan jumlah obat bentuk obat
sesuai dengan isi dokumen (LPLPO) dan ditanda tangani oleh petugas
penerimadiketahui Kepala Puskesmas Bila tidak memenuhi syarat petugas penerima
dapat mengajukan keberatan
Jika terdapat kekurangan penerima obat wajib menuliskan jenis yang kurang
(rusak jumlah kurang dan lain - lain) Setiap penambahan obat-obatan dicatat dan
dibukukan pada buku penerimaan obat dan kartu stok
D PENYIMPANAN OBAT
9
Penyimpanan adalah kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan yang
diterima agar aman (tidak hilang) terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan
mutunya tetap terjamin Tujuan penyimpanan adalah agar obat yang tersedia di Unit
pelayanan kesehatan mutunya dapat dipertahankan
Untuk menjaga mutu obat maka perlu diperhatikan faktor-faktor seperti
kelembaban sinar Matahari temperaturpanas kerusakan fisik kontaminasi bakteri
dan pengotoran
Persyaratan gudang penyimpanan obat adalah sebagai berikut
1 Cukup luas minimal 3 x 4 m2
2 Ruangan kering tidak lembab
3 Ada ventilasi agar ada aliran udara dan tidak lembabpanas
4 Perlu cahaya yang cukup namun jendela harus mempunyai pelindung untuk
menhindari adanya cahaya langsung dan berteralis
5 Lantai dibuat dari tegelsemen yang tidak memungkinkan bertumpuknya debu
dan kotoran lain Bila perlu diberi alas papan (palet)
6 Dinding dibuat licin
7 Hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang tajam
8 Gudang digunakan khusus untuk penyimpanan obat
9 Mempunyai pintu yang dilengkapi kunci ganda
10 Tersedialaci khusus untuk narkotika dan psikotropika yang terkunci
10
Bila Ruang penyimpanan kecil maka dapat digunakan sistem dua rak Obat
dibagi menjadi dua bagian Obat yang siap dipakai diletakkan di bagian rak A
sedangkan sisanya di bagian rak B
Untuk pengaturan penyimpanan obat yang harus diperhatikan adalah sebagai
berikut
1 Obat disusun secara alfabetis
2 Obat dirotasi dengan system FIFO dan FEFO
3 Obat disimpan pada rak
4 Obat yang disimpan pada lantai harus diletakkan diatas palet
5 Tumpukan dus sebaiknya sesuai dengan petunjuk
6 Cairan dipisahkan dari padatan
7 Sera vaksin dan supositoria disimpan dalam lemari pendingin
E DISTRIBUSI OBAT
Penyalurandistribusi adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara
merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan kesehatan
antara lain
a Sub unit pelayanan kesehatan di lingkungan Puskesmas (kamar obat
laboratorium)
b Puskesmas Pembantu
c Puskesmas Keliling
d Posyandu
11
e Polindes
Tujuan distribusi adalah untuk memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan
kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan jenis mutu jumlah dan tepat
waktu
Kegiatan dari distribusi adalah
1 Menentukan frekuensi distribusi
Dalam menentukan frekuensi distribusi perlu dipertimbangkan
ajarak sub unit pelayanan
b biaya distribusi yang tersedia
2 Menentukan jumlah dan jenis obat yang diberikan
Dalam menentukan jumlah obat perlu dipertimbangkan
a pemakaian rata-rata per jenis obat
b sisa stok
c pola penyakit
d jumlah kunjungan di masing-masing sub unit pelayanan kesehatan
3 Melaksanakan penyerahan obat
Penyerahan obat dapat dilakukan dengan cara
a gudang obat menyerahkanmengirimkan obat dan diterima di unit pelayanan
b penyerahan di gudang Puskesmas diambil sendiri oleh sub unit- sub unit
pelayanan Obat diserahkan bersama-sama dengan formulir LPLPO dan
lembar pertama disimpan sebagai tanda bukti penerimaan obat
12
F PENGENDALIAN
Tujuan pengendalian agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit
pelayanan kesehatan dasar
Pengendalian obat terdiri dari
1 Pengendalian persediaan
2 Pengendalian penggunaan
3 Penanganan obat hilang
Pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya
sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan
sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangankekosongan obat di unit pelayanan
kesehatan dasar
Kegiatan Pengendalian adalah
1 Memperkirakanmenghitung pemakaian rata-rata periode tertentu di Puskesmas
dan seluruh unit pelayanan Jumlah stok ini disebut stok kerja
2 Menentukan
- Stok optimum adalah jumlah stok obat yang diserahkan kepada unit pelayanan
agar tidak mengalami kekurangankekosongan
- stok pengaman adalah jumlah stok yang disediakan untuk mencegah terjadinya
sesuatu hal yang tidak terduga misalnya karena keterlambatan pengiriman dari
Instalasi Farmasi Kabupaten Kota
3 Menentukan waktu tunggu (leadtime) yaitu waktu yang diperlukan dari mulai
pemesanan sampai obat diterima
13
G PELAYANAN OBAT
Pelayanan obat adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non
teknis yang harus dikerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan
obat kepada pasien Tujuan pelayanan obat agar pasien mendapat obat sesuai dengan
resep dokter dan mendapat informasi bagaimana menggunakannya
Semua resep yang telah dilayani oleh Puskesmas harus dipelihara dan
disimpan minimal 2 ( dua ) tahun dan pada setiap resep harus diberi tanda
- ldquoUmumrdquo untuk resep umum
- ldquoAskesrdquo untuk resep yang diterima oleh peserta asuransi kesehatan
- ldquoGratisrdquo untuk resep yang diberikan kepada pasien yang di bebaskan dari
pembiayaan restribusi
Untuk menjamin keberlangsungan pelayanan obat dan kepentingan pasien
maka obat yang ada di puskesmas tidak dibeda-bedakan lagi sumber anggarannya
Semua obat yang ada dipuskesmas pada dasarnya dapat digunakan melayani semua
pasien yang datang ke Puskesmas
Kegiatan pelayanan obat meliputi
1 penataan ruang pelayanan obat
2 penyiapan obat
3 penyerahan obat
4 informasi obat
5 etika pelayanan
6 daftar perlengkapan peracikan obat
14
22 Tugas dan Peran Puskesmas dalam Pengelolaan Obat
Puskesmas sebagai Sub Unit Pelayanan memiliki tugas dan peran dalam
pengelolaan obat yaitu
a Menyediakan data dan informasi mutasi obat dan perbekalan kesehatan serta
kasus penyakit dengan baik dan akurat
b Setiap akhir bulan menyampaikan laporan pemakaian obat dan perbekalan
kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota setempat
c Bersama Tim Perencana Obat Terpadu membahas rencana kebutuhan Puskesmas
d Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Dinas Kesehatan
KabupatenKota sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan
e Melaporkan dan mengirim kembali semua jenis obat rusakkadaluwarsa kepada
Dinas Kesehatan KabupatenKota
f Melaporkan kejadian obat dan perbekalan kesehatan yang hilang kepada Kepala
Dinas Kesehatan KabupatenKota
23 Tugas dan Tanggung Jawab Pengelolaan Obat di Puskesmas
1 Kepala Puskesmas
a Tugas
1 Membina petugas pengelola obat
2 Menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada Kepala Dinas Kesehatan
KabupatenKota setempat
15
3 Melaporkan dan mengirimkan kembali semua obat yang rusak kadaluwarsa dan
atau obat yang tidak dibutuhkan kepada Kepala Dinkes KabupatenKota
setempat
4 Melaporkan obat hilang kepada Kepala Dinkes KabupatenKota
5 Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Kepala Dinas
Kesehatan KabupatenKota setempat
b Tanggung Jawab
Pengelolaan dan pencatatan pelaporan obat dan perbekalan kesehatan di
Puskesmas
2 Petugas Gudang Obat di Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan
1 Penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan
KabupatenKota
2 Pemeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kesehatan
3 Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan
4 Pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan
5 Pengendalian penggunaan persediaan
6 Pencatatan dan pelaporan
7 Menjaga mutu dan keamanan obat dan perbekalan kesehatan
8 Penyusunan persediaan obat dan perbekalan kesehatan
9 Permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke Dinas Kesehatan KabKota
10 Penyusunan laporan ke Dinkes KabupatenKota
16
3 Petugas Kamar Obat Puskesmas mempunyai tugas
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan
yang dikeluarkan maupun yang diterima oleh kamar obat Puskesmas dalam
bentuk buku catatan mutasi obat
2 Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan kesehatan
3 Menyerahkan kembali obat rusakdaluwarsa kepada petugas gudang obat
4 Menyerahkan obat sesuai resep ke pasien
5 Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada pasien
4 Petugas Kamar Suntik mempunyai tugas
a Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan
yang dikeluarkan maupun yang diterimanya
b Membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat dan perbekalan
kesehatan
c Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada petugas gudang obat
5 Petugas Lapangan Puskesmas Keliling mempunyai tugas
1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang
diperlukan kepada Kepala Puskesmas
2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan
3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangannya segera mengembalikan sisa obat
kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat
17
6 Petugas Lapangan Posyandu mempunyai tugas
1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang
diperlukan kepada Kepala Puskesmas
2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan
3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangan segera mengembalikan sisa obat
kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat
7 Petugas Obat Puskesmas Pembantu mempunyai tugas
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun
yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku
2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat
kepada Kepala Puskesmas
3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui
petugas gudang obat
8 Bidan Desa
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun
yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku
2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat
kepada Kepala Puskesmas
3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui
petugas gudang obat
18
24 Pencatatan dan Pelaporan
A Pencatatan
Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian
kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib baik obat-obatan
yang diterima disimpan didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan atau unit
pelayanan lainnya Tujuan Pencatatan dan pelaporan adalah
1 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan
2 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian
3 Sumber data untuk pembuatan laporan
Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan
obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanaan seluruh
pengelolaan obat
19
Pencatatan dimulai dari awal mula pelayanan Puskesmas Adapun alur
pelayanan di Puskesmas Liang anggang dapat dilihat pada gambar 2
Gambar 2 Alur Pelayanan di Puskesmas Liang Anggag
Sedangkan untuk alur resep obat dari apotek ke pasien adalah seperti pada gambar 3
Gambar 3 Alur resep obat dari apotek ke pasien
Loket Kartu
POLI UMUM POLI ANAK
MTBS POLI
IMUNISASI GIZI TATA
USAHA POLI KIA +
KB POLI GIGI
LABORATORIUM
KLINIK SANITASI
APOTIK
BEROBAT IMUNISASI KB GIZI KIR KESEHATA
N HAJI CATEN KIA KES GIGI
KEPERLUAN DATANG
20
Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas
adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus
tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan
baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan
obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat
Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang
1 Di gudang obat Puskesmas
1048707 Kartu stok obat
1048707 LPLPO
21
2 Di kamar obat Puskesmas
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO
3 Di Puskesmas pembantu
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
4 Di kamar suntik
1048707 LPLPO Sub unit
1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik
5 Di pelayanan kesehatanpengobatan
1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus
6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap
1048707 Catatan harian penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
7 Di kamar suntik
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
8 Di Puskesmas keliling
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
9 Di Posyandu Polindes Bidan desa
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
B Penyelenggaraan pencatatan
22
a Di gudang Puskesmas
1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu
Stok
2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan
(a) Kartu Stok Obat
(b) Catatan harian penggunaan obat
Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan
ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota
b Di kamar obat
1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku
catatan pemakaian obat harian
2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan
catatan pemakaian harian dan sisa stok
c Di kamar suntik
Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian
obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk
permintaan tambahan obat
d Di Puskesmas keliling
Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat
darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat
23
C Alur pelaporan
Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas
Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni
a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi
KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani
disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi
Farmasi KabupatenKota
b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas
D Periode Pelaporan
Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas
yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu
juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan
24
BAB III
PERMASALAHAN DAN SOLUSI
Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program
dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan
keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur
organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut
STRUKTUR ORGANISASI APOTIK
PUSKESMAS LIANG ANGGANG
Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang
KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas
Liang Anggang
Unit Penunjang
ApotikErwin Fauzana SFarm Apt
25
PELAYANAN OBAT PUSKESMAS
POLI UMUM
LABORATORIUM
POLI MTBSPOLI GIZI
POLI GIGIUGD
KIA KBIMUNISASILABORATORIUM
APOTIK
Pasien Pulang
PasienDatang
Loket
Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien
Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui
diagram berikut
Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang
Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai
berikut
26
1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter
berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan
imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek
2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan
identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan
melakukan konsultasi terhadap pemberi resep
3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi
berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar
4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang
telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan
penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien
27
Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru
Kepala PuskesmasLiang Anggang
Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin
Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang
Apotik PoliUmum
PoliGigi
ImunissPyandu
PUSTU
UGDKIAKB
LAB
Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat
dijelaskan melalui diagram berikut
Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang
1 Tahap Pemesanan
Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana
mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah
dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis
KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT
= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI
28
pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas
puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang
ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan
Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola
gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan
Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
adalah pada tabel 1
Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Jenis Penyakit Jumlah
1Infeksi akut lain pada saluran
pernafasan bagian atas1863
2 Gastritis 1409
3 Commond cold 982
4 Hipertensi stage 1 941
5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901
6 Dermatitis nonspesifik 820
7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan
jaringan pengikat689
8 Pusing 513
9 Konjungtivitis 476
10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467
Jumlah 9061
29
Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis
Commond coldHipertensi stage 1
Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik
Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing
KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik
18631409
982941
901820
689513
476467
Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011
Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011
Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang
Anggang dapat dilihat di tabel 2
Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Nama Obat Jumlah
1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822
2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159
3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366
4 Amoksisilin 500 Mg 7325
5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924
6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874
7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716
8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214
9 Vitamin B12 Tablet 5211
10 Ranitidin 150 Mg 5012
Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang
sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang
30
Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah
yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya
1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga
Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat
2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau
sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3
Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan
Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan
1 Cimetidin
2 Gentamicin T
3 Reserpin
4 Ergotamin
5 Extra Belladona
6 Neo Diatab
Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin
namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan
obat dengan manfaat serupa
3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai
setelah permintaan dilakukan
31
4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat
puskesmas
5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired
Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu
1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya
juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin
B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan
2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta
baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro
aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah
kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak
terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi
keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih
tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas
habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya
3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan
Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya
2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan
32
Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang
obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas
disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi
petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan
peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya
Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah
1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat
2 Adanya resep yang tidak tercatat
3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer
4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang
penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan
yang kurang memadai
5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan
33
Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang
Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah
34
1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada
petugas lainnya
2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu
mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi
3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan
yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai
gudang obat yang tidak layak
4 Pembelian pengukur suhu ruangan
3 Tahap Pengeluaran
Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian
obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan
digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan
digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan
Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah
1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang
Puskesmas
2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat
3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa
Solusi untuk permasalahan tersebut adalah
1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus
mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri
35
2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya
pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli
dan alat resusitasi)
3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga
4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai
Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan
adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan
bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian
obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama
Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang
tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan
obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es
khusus untuk obat)
Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan
pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas
memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima
obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan
lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya
oksitosin ergometrin dan lain-lain
36
- BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
- JUNI 2012
-
yang akan melakukan kompilasi dan analisa terhadap kebutuhan obat Puskesmas di
wilayah kerjanya
B PERMINTAAN OBAT
Tujuan permintaan obat adalah memenuhi kebutuhan obat di masing-masing
unit pelayanan kesehatan sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah kerjanya
Sumber penyediaan obat di Puskemas adalah berasal dari Dinas Kesehatan
KabupatenKota Obat yang diperkenankan untuk disediakan di Puskesmas adalah
obat Esensial yang jenis dan itemnya ditentukan setiap tahun oleh Menteri Kesehatan
dengan merujuk kepada Daftar Obat Esensial Nasional Selain itu sesuai dengan
kesepakatan global maupun Keputusan Menteri Kesehatan No 085 tahun 1989
tentang Kewajiban menuliskan Resep dan atau menggunkan Obat Generik di
Pelayanan Kesehatan milik Pemerintah maka hanya obat generik saja yang
diperkenankan tersedia di Puskesmas Adapun beberapa dasar pertimbangan dari
Kepmenkes tersebut adalah
1 Obat generik sudah menjadi kesepakatan global untuk digunakan di seluruh
dunia bagi pelayan kesehatan publik
2 Obat generik mempunyai mutu efikasi yang memenuhi standar pengobatan
3 Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan publik bagi masyarakat
4 Menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan publik
5 Meningkatkan efektifitas dan efisensi alokasi dana obat di pelayanan kesehatan
publik
6
Berdasarkan UU No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan dan PP No 72 tahun
1999 tentang Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diiperkenankan
untuk melakukan penyediaan obat adalah tenaga Apoteker Untuk itu Puskesmas
tidak diperkenankan melakukan pengadaan obat secara sendiri-sendiri
Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di masing-masing
Puskesmas diajukan oleh Kepala Puskesmas kepada Kepala Dinas Kesehatan
KabupatenKota dengan menggunakan format LPLPO sedangkan permintaan dari
sub unit ke kepala puskesmas dilakukan secara periodik menggunakan LPLPO Sub
unit Berdasarkan pertimbangan efisiensi dan ketepatan waktu penyerahan obat
kepada Puskesmas Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota dapat menyusun
petunjuk lebih lanjut mengenai alur permintaan dan penyerahan obat secara langsung
dari Instalasi Farmasi KabupatenKota ke Puskesmas
1 Kegiatan
a Permintaan rutin
Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas Kesehatan
KabupatenKota untuk masing-masing Puskesmas
b Permintaan khusus
Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila
- kebutuhan meningkat
- menghindari kekosongan
- penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) obat rusak dan kadaluwarsa
2 Menentukan jumlah permintaan obat
7
Data yang diperlukan adalah
1 Data pemakaian obat periode sebelumnya
2 Jumlah kunjungan resep
3 Data penyakit
4 Frekuensi distribusi obat oleh Instalasi Farmasi KabupatenKota
Sumber data untuk memperoleh data yang diperlukan adalah
- LPLPO
- LB1 (Data Kesakitan)
3 Cara menghitung Kebutuhan obat
Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan pemakaian
pada periode sebelumnya
SO = SK + WK + WT + SP
Kebutuhan = SO - SS
Keterangan
SO = Stok optimum
SK = Stok Kerja (Stok pada periode berjalan)
WK = Waktu kekosongan obat
WT = Waktu tunggu ( Lead Time )
SP = Stok penyangga
SS = Sisa Stok
C PENERIMAAN OBAT
8
Penerimaan adalah suatu kegiatan dalam menerima obat-obatan yang
diserahkan dari unit pengelola yang lebih tinggi kepada unit pengelola di bawahnya
Tujuannya adalah agar obat yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
permintaan yang diajukan oleh Puskesmas
Setiap penyerahan obat oleh Instalasi Farmasi KabupatenKota kepada
Puskesmas dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari Kepala Dinas Kesehatan
KabupatenKota atau pejabat yang diberi wewenang untuk itu
Semua petugas yang terlibat dalam kegiatan pengelolaan obat bertanggung
jawab atas ketertiban penyimpanan pemindahan pemeliharaan dan penggunaan obat
berikut kelengkapan catatan yang menyertainya
Pelaksanaan fungsi pengendalian distribusi obat kepada Puskesmas Pembantu
dan sub unit kesehatan lainnya merupakan tanggung jawab Kepala Puskesmas induk
Petugas penerimaan obat wajib melakukan pengecekan terhadap obat-obat yang
diserahkan mencakup jumlah kemasanpeti jenis dan jumlah obat bentuk obat
sesuai dengan isi dokumen (LPLPO) dan ditanda tangani oleh petugas
penerimadiketahui Kepala Puskesmas Bila tidak memenuhi syarat petugas penerima
dapat mengajukan keberatan
Jika terdapat kekurangan penerima obat wajib menuliskan jenis yang kurang
(rusak jumlah kurang dan lain - lain) Setiap penambahan obat-obatan dicatat dan
dibukukan pada buku penerimaan obat dan kartu stok
D PENYIMPANAN OBAT
9
Penyimpanan adalah kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan yang
diterima agar aman (tidak hilang) terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan
mutunya tetap terjamin Tujuan penyimpanan adalah agar obat yang tersedia di Unit
pelayanan kesehatan mutunya dapat dipertahankan
Untuk menjaga mutu obat maka perlu diperhatikan faktor-faktor seperti
kelembaban sinar Matahari temperaturpanas kerusakan fisik kontaminasi bakteri
dan pengotoran
Persyaratan gudang penyimpanan obat adalah sebagai berikut
1 Cukup luas minimal 3 x 4 m2
2 Ruangan kering tidak lembab
3 Ada ventilasi agar ada aliran udara dan tidak lembabpanas
4 Perlu cahaya yang cukup namun jendela harus mempunyai pelindung untuk
menhindari adanya cahaya langsung dan berteralis
5 Lantai dibuat dari tegelsemen yang tidak memungkinkan bertumpuknya debu
dan kotoran lain Bila perlu diberi alas papan (palet)
6 Dinding dibuat licin
7 Hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang tajam
8 Gudang digunakan khusus untuk penyimpanan obat
9 Mempunyai pintu yang dilengkapi kunci ganda
10 Tersedialaci khusus untuk narkotika dan psikotropika yang terkunci
10
Bila Ruang penyimpanan kecil maka dapat digunakan sistem dua rak Obat
dibagi menjadi dua bagian Obat yang siap dipakai diletakkan di bagian rak A
sedangkan sisanya di bagian rak B
Untuk pengaturan penyimpanan obat yang harus diperhatikan adalah sebagai
berikut
1 Obat disusun secara alfabetis
2 Obat dirotasi dengan system FIFO dan FEFO
3 Obat disimpan pada rak
4 Obat yang disimpan pada lantai harus diletakkan diatas palet
5 Tumpukan dus sebaiknya sesuai dengan petunjuk
6 Cairan dipisahkan dari padatan
7 Sera vaksin dan supositoria disimpan dalam lemari pendingin
E DISTRIBUSI OBAT
Penyalurandistribusi adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara
merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan kesehatan
antara lain
a Sub unit pelayanan kesehatan di lingkungan Puskesmas (kamar obat
laboratorium)
b Puskesmas Pembantu
c Puskesmas Keliling
d Posyandu
11
e Polindes
Tujuan distribusi adalah untuk memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan
kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan jenis mutu jumlah dan tepat
waktu
Kegiatan dari distribusi adalah
1 Menentukan frekuensi distribusi
Dalam menentukan frekuensi distribusi perlu dipertimbangkan
ajarak sub unit pelayanan
b biaya distribusi yang tersedia
2 Menentukan jumlah dan jenis obat yang diberikan
Dalam menentukan jumlah obat perlu dipertimbangkan
a pemakaian rata-rata per jenis obat
b sisa stok
c pola penyakit
d jumlah kunjungan di masing-masing sub unit pelayanan kesehatan
3 Melaksanakan penyerahan obat
Penyerahan obat dapat dilakukan dengan cara
a gudang obat menyerahkanmengirimkan obat dan diterima di unit pelayanan
b penyerahan di gudang Puskesmas diambil sendiri oleh sub unit- sub unit
pelayanan Obat diserahkan bersama-sama dengan formulir LPLPO dan
lembar pertama disimpan sebagai tanda bukti penerimaan obat
12
F PENGENDALIAN
Tujuan pengendalian agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit
pelayanan kesehatan dasar
Pengendalian obat terdiri dari
1 Pengendalian persediaan
2 Pengendalian penggunaan
3 Penanganan obat hilang
Pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya
sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan
sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangankekosongan obat di unit pelayanan
kesehatan dasar
Kegiatan Pengendalian adalah
1 Memperkirakanmenghitung pemakaian rata-rata periode tertentu di Puskesmas
dan seluruh unit pelayanan Jumlah stok ini disebut stok kerja
2 Menentukan
- Stok optimum adalah jumlah stok obat yang diserahkan kepada unit pelayanan
agar tidak mengalami kekurangankekosongan
- stok pengaman adalah jumlah stok yang disediakan untuk mencegah terjadinya
sesuatu hal yang tidak terduga misalnya karena keterlambatan pengiriman dari
Instalasi Farmasi Kabupaten Kota
3 Menentukan waktu tunggu (leadtime) yaitu waktu yang diperlukan dari mulai
pemesanan sampai obat diterima
13
G PELAYANAN OBAT
Pelayanan obat adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non
teknis yang harus dikerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan
obat kepada pasien Tujuan pelayanan obat agar pasien mendapat obat sesuai dengan
resep dokter dan mendapat informasi bagaimana menggunakannya
Semua resep yang telah dilayani oleh Puskesmas harus dipelihara dan
disimpan minimal 2 ( dua ) tahun dan pada setiap resep harus diberi tanda
- ldquoUmumrdquo untuk resep umum
- ldquoAskesrdquo untuk resep yang diterima oleh peserta asuransi kesehatan
- ldquoGratisrdquo untuk resep yang diberikan kepada pasien yang di bebaskan dari
pembiayaan restribusi
Untuk menjamin keberlangsungan pelayanan obat dan kepentingan pasien
maka obat yang ada di puskesmas tidak dibeda-bedakan lagi sumber anggarannya
Semua obat yang ada dipuskesmas pada dasarnya dapat digunakan melayani semua
pasien yang datang ke Puskesmas
Kegiatan pelayanan obat meliputi
1 penataan ruang pelayanan obat
2 penyiapan obat
3 penyerahan obat
4 informasi obat
5 etika pelayanan
6 daftar perlengkapan peracikan obat
14
22 Tugas dan Peran Puskesmas dalam Pengelolaan Obat
Puskesmas sebagai Sub Unit Pelayanan memiliki tugas dan peran dalam
pengelolaan obat yaitu
a Menyediakan data dan informasi mutasi obat dan perbekalan kesehatan serta
kasus penyakit dengan baik dan akurat
b Setiap akhir bulan menyampaikan laporan pemakaian obat dan perbekalan
kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota setempat
c Bersama Tim Perencana Obat Terpadu membahas rencana kebutuhan Puskesmas
d Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Dinas Kesehatan
KabupatenKota sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan
e Melaporkan dan mengirim kembali semua jenis obat rusakkadaluwarsa kepada
Dinas Kesehatan KabupatenKota
f Melaporkan kejadian obat dan perbekalan kesehatan yang hilang kepada Kepala
Dinas Kesehatan KabupatenKota
23 Tugas dan Tanggung Jawab Pengelolaan Obat di Puskesmas
1 Kepala Puskesmas
a Tugas
1 Membina petugas pengelola obat
2 Menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada Kepala Dinas Kesehatan
KabupatenKota setempat
15
3 Melaporkan dan mengirimkan kembali semua obat yang rusak kadaluwarsa dan
atau obat yang tidak dibutuhkan kepada Kepala Dinkes KabupatenKota
setempat
4 Melaporkan obat hilang kepada Kepala Dinkes KabupatenKota
5 Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Kepala Dinas
Kesehatan KabupatenKota setempat
b Tanggung Jawab
Pengelolaan dan pencatatan pelaporan obat dan perbekalan kesehatan di
Puskesmas
2 Petugas Gudang Obat di Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan
1 Penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan
KabupatenKota
2 Pemeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kesehatan
3 Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan
4 Pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan
5 Pengendalian penggunaan persediaan
6 Pencatatan dan pelaporan
7 Menjaga mutu dan keamanan obat dan perbekalan kesehatan
8 Penyusunan persediaan obat dan perbekalan kesehatan
9 Permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke Dinas Kesehatan KabKota
10 Penyusunan laporan ke Dinkes KabupatenKota
16
3 Petugas Kamar Obat Puskesmas mempunyai tugas
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan
yang dikeluarkan maupun yang diterima oleh kamar obat Puskesmas dalam
bentuk buku catatan mutasi obat
2 Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan kesehatan
3 Menyerahkan kembali obat rusakdaluwarsa kepada petugas gudang obat
4 Menyerahkan obat sesuai resep ke pasien
5 Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada pasien
4 Petugas Kamar Suntik mempunyai tugas
a Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan
yang dikeluarkan maupun yang diterimanya
b Membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat dan perbekalan
kesehatan
c Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada petugas gudang obat
5 Petugas Lapangan Puskesmas Keliling mempunyai tugas
1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang
diperlukan kepada Kepala Puskesmas
2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan
3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangannya segera mengembalikan sisa obat
kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat
17
6 Petugas Lapangan Posyandu mempunyai tugas
1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang
diperlukan kepada Kepala Puskesmas
2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan
3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangan segera mengembalikan sisa obat
kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat
7 Petugas Obat Puskesmas Pembantu mempunyai tugas
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun
yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku
2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat
kepada Kepala Puskesmas
3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui
petugas gudang obat
8 Bidan Desa
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun
yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku
2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat
kepada Kepala Puskesmas
3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui
petugas gudang obat
18
24 Pencatatan dan Pelaporan
A Pencatatan
Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian
kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib baik obat-obatan
yang diterima disimpan didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan atau unit
pelayanan lainnya Tujuan Pencatatan dan pelaporan adalah
1 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan
2 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian
3 Sumber data untuk pembuatan laporan
Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan
obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanaan seluruh
pengelolaan obat
19
Pencatatan dimulai dari awal mula pelayanan Puskesmas Adapun alur
pelayanan di Puskesmas Liang anggang dapat dilihat pada gambar 2
Gambar 2 Alur Pelayanan di Puskesmas Liang Anggag
Sedangkan untuk alur resep obat dari apotek ke pasien adalah seperti pada gambar 3
Gambar 3 Alur resep obat dari apotek ke pasien
Loket Kartu
POLI UMUM POLI ANAK
MTBS POLI
IMUNISASI GIZI TATA
USAHA POLI KIA +
KB POLI GIGI
LABORATORIUM
KLINIK SANITASI
APOTIK
BEROBAT IMUNISASI KB GIZI KIR KESEHATA
N HAJI CATEN KIA KES GIGI
KEPERLUAN DATANG
20
Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas
adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus
tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan
baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan
obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat
Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang
1 Di gudang obat Puskesmas
1048707 Kartu stok obat
1048707 LPLPO
21
2 Di kamar obat Puskesmas
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO
3 Di Puskesmas pembantu
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
4 Di kamar suntik
1048707 LPLPO Sub unit
1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik
5 Di pelayanan kesehatanpengobatan
1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus
6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap
1048707 Catatan harian penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
7 Di kamar suntik
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
8 Di Puskesmas keliling
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
9 Di Posyandu Polindes Bidan desa
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
B Penyelenggaraan pencatatan
22
a Di gudang Puskesmas
1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu
Stok
2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan
(a) Kartu Stok Obat
(b) Catatan harian penggunaan obat
Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan
ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota
b Di kamar obat
1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku
catatan pemakaian obat harian
2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan
catatan pemakaian harian dan sisa stok
c Di kamar suntik
Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian
obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk
permintaan tambahan obat
d Di Puskesmas keliling
Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat
darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat
23
C Alur pelaporan
Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas
Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni
a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi
KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani
disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi
Farmasi KabupatenKota
b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas
D Periode Pelaporan
Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas
yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu
juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan
24
BAB III
PERMASALAHAN DAN SOLUSI
Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program
dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan
keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur
organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut
STRUKTUR ORGANISASI APOTIK
PUSKESMAS LIANG ANGGANG
Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang
KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas
Liang Anggang
Unit Penunjang
ApotikErwin Fauzana SFarm Apt
25
PELAYANAN OBAT PUSKESMAS
POLI UMUM
LABORATORIUM
POLI MTBSPOLI GIZI
POLI GIGIUGD
KIA KBIMUNISASILABORATORIUM
APOTIK
Pasien Pulang
PasienDatang
Loket
Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien
Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui
diagram berikut
Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang
Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai
berikut
26
1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter
berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan
imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek
2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan
identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan
melakukan konsultasi terhadap pemberi resep
3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi
berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar
4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang
telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan
penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien
27
Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru
Kepala PuskesmasLiang Anggang
Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin
Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang
Apotik PoliUmum
PoliGigi
ImunissPyandu
PUSTU
UGDKIAKB
LAB
Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat
dijelaskan melalui diagram berikut
Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang
1 Tahap Pemesanan
Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana
mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah
dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis
KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT
= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI
28
pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas
puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang
ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan
Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola
gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan
Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
adalah pada tabel 1
Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Jenis Penyakit Jumlah
1Infeksi akut lain pada saluran
pernafasan bagian atas1863
2 Gastritis 1409
3 Commond cold 982
4 Hipertensi stage 1 941
5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901
6 Dermatitis nonspesifik 820
7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan
jaringan pengikat689
8 Pusing 513
9 Konjungtivitis 476
10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467
Jumlah 9061
29
Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis
Commond coldHipertensi stage 1
Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik
Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing
KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik
18631409
982941
901820
689513
476467
Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011
Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011
Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang
Anggang dapat dilihat di tabel 2
Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Nama Obat Jumlah
1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822
2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159
3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366
4 Amoksisilin 500 Mg 7325
5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924
6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874
7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716
8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214
9 Vitamin B12 Tablet 5211
10 Ranitidin 150 Mg 5012
Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang
sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang
30
Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah
yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya
1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga
Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat
2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau
sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3
Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan
Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan
1 Cimetidin
2 Gentamicin T
3 Reserpin
4 Ergotamin
5 Extra Belladona
6 Neo Diatab
Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin
namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan
obat dengan manfaat serupa
3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai
setelah permintaan dilakukan
31
4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat
puskesmas
5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired
Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu
1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya
juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin
B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan
2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta
baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro
aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah
kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak
terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi
keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih
tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas
habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya
3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan
Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya
2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan
32
Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang
obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas
disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi
petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan
peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya
Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah
1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat
2 Adanya resep yang tidak tercatat
3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer
4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang
penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan
yang kurang memadai
5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan
33
Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang
Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah
34
1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada
petugas lainnya
2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu
mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi
3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan
yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai
gudang obat yang tidak layak
4 Pembelian pengukur suhu ruangan
3 Tahap Pengeluaran
Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian
obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan
digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan
digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan
Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah
1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang
Puskesmas
2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat
3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa
Solusi untuk permasalahan tersebut adalah
1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus
mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri
35
2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya
pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli
dan alat resusitasi)
3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga
4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai
Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan
adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan
bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian
obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama
Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang
tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan
obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es
khusus untuk obat)
Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan
pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas
memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima
obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan
lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya
oksitosin ergometrin dan lain-lain
36
- BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
- JUNI 2012
-
Berdasarkan UU No 23 tahun 1992 tentang Kesehatan dan PP No 72 tahun
1999 tentang Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diiperkenankan
untuk melakukan penyediaan obat adalah tenaga Apoteker Untuk itu Puskesmas
tidak diperkenankan melakukan pengadaan obat secara sendiri-sendiri
Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di masing-masing
Puskesmas diajukan oleh Kepala Puskesmas kepada Kepala Dinas Kesehatan
KabupatenKota dengan menggunakan format LPLPO sedangkan permintaan dari
sub unit ke kepala puskesmas dilakukan secara periodik menggunakan LPLPO Sub
unit Berdasarkan pertimbangan efisiensi dan ketepatan waktu penyerahan obat
kepada Puskesmas Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota dapat menyusun
petunjuk lebih lanjut mengenai alur permintaan dan penyerahan obat secara langsung
dari Instalasi Farmasi KabupatenKota ke Puskesmas
1 Kegiatan
a Permintaan rutin
Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas Kesehatan
KabupatenKota untuk masing-masing Puskesmas
b Permintaan khusus
Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila
- kebutuhan meningkat
- menghindari kekosongan
- penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) obat rusak dan kadaluwarsa
2 Menentukan jumlah permintaan obat
7
Data yang diperlukan adalah
1 Data pemakaian obat periode sebelumnya
2 Jumlah kunjungan resep
3 Data penyakit
4 Frekuensi distribusi obat oleh Instalasi Farmasi KabupatenKota
Sumber data untuk memperoleh data yang diperlukan adalah
- LPLPO
- LB1 (Data Kesakitan)
3 Cara menghitung Kebutuhan obat
Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan pemakaian
pada periode sebelumnya
SO = SK + WK + WT + SP
Kebutuhan = SO - SS
Keterangan
SO = Stok optimum
SK = Stok Kerja (Stok pada periode berjalan)
WK = Waktu kekosongan obat
WT = Waktu tunggu ( Lead Time )
SP = Stok penyangga
SS = Sisa Stok
C PENERIMAAN OBAT
8
Penerimaan adalah suatu kegiatan dalam menerima obat-obatan yang
diserahkan dari unit pengelola yang lebih tinggi kepada unit pengelola di bawahnya
Tujuannya adalah agar obat yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
permintaan yang diajukan oleh Puskesmas
Setiap penyerahan obat oleh Instalasi Farmasi KabupatenKota kepada
Puskesmas dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari Kepala Dinas Kesehatan
KabupatenKota atau pejabat yang diberi wewenang untuk itu
Semua petugas yang terlibat dalam kegiatan pengelolaan obat bertanggung
jawab atas ketertiban penyimpanan pemindahan pemeliharaan dan penggunaan obat
berikut kelengkapan catatan yang menyertainya
Pelaksanaan fungsi pengendalian distribusi obat kepada Puskesmas Pembantu
dan sub unit kesehatan lainnya merupakan tanggung jawab Kepala Puskesmas induk
Petugas penerimaan obat wajib melakukan pengecekan terhadap obat-obat yang
diserahkan mencakup jumlah kemasanpeti jenis dan jumlah obat bentuk obat
sesuai dengan isi dokumen (LPLPO) dan ditanda tangani oleh petugas
penerimadiketahui Kepala Puskesmas Bila tidak memenuhi syarat petugas penerima
dapat mengajukan keberatan
Jika terdapat kekurangan penerima obat wajib menuliskan jenis yang kurang
(rusak jumlah kurang dan lain - lain) Setiap penambahan obat-obatan dicatat dan
dibukukan pada buku penerimaan obat dan kartu stok
D PENYIMPANAN OBAT
9
Penyimpanan adalah kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan yang
diterima agar aman (tidak hilang) terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan
mutunya tetap terjamin Tujuan penyimpanan adalah agar obat yang tersedia di Unit
pelayanan kesehatan mutunya dapat dipertahankan
Untuk menjaga mutu obat maka perlu diperhatikan faktor-faktor seperti
kelembaban sinar Matahari temperaturpanas kerusakan fisik kontaminasi bakteri
dan pengotoran
Persyaratan gudang penyimpanan obat adalah sebagai berikut
1 Cukup luas minimal 3 x 4 m2
2 Ruangan kering tidak lembab
3 Ada ventilasi agar ada aliran udara dan tidak lembabpanas
4 Perlu cahaya yang cukup namun jendela harus mempunyai pelindung untuk
menhindari adanya cahaya langsung dan berteralis
5 Lantai dibuat dari tegelsemen yang tidak memungkinkan bertumpuknya debu
dan kotoran lain Bila perlu diberi alas papan (palet)
6 Dinding dibuat licin
7 Hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang tajam
8 Gudang digunakan khusus untuk penyimpanan obat
9 Mempunyai pintu yang dilengkapi kunci ganda
10 Tersedialaci khusus untuk narkotika dan psikotropika yang terkunci
10
Bila Ruang penyimpanan kecil maka dapat digunakan sistem dua rak Obat
dibagi menjadi dua bagian Obat yang siap dipakai diletakkan di bagian rak A
sedangkan sisanya di bagian rak B
Untuk pengaturan penyimpanan obat yang harus diperhatikan adalah sebagai
berikut
1 Obat disusun secara alfabetis
2 Obat dirotasi dengan system FIFO dan FEFO
3 Obat disimpan pada rak
4 Obat yang disimpan pada lantai harus diletakkan diatas palet
5 Tumpukan dus sebaiknya sesuai dengan petunjuk
6 Cairan dipisahkan dari padatan
7 Sera vaksin dan supositoria disimpan dalam lemari pendingin
E DISTRIBUSI OBAT
Penyalurandistribusi adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara
merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan kesehatan
antara lain
a Sub unit pelayanan kesehatan di lingkungan Puskesmas (kamar obat
laboratorium)
b Puskesmas Pembantu
c Puskesmas Keliling
d Posyandu
11
e Polindes
Tujuan distribusi adalah untuk memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan
kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan jenis mutu jumlah dan tepat
waktu
Kegiatan dari distribusi adalah
1 Menentukan frekuensi distribusi
Dalam menentukan frekuensi distribusi perlu dipertimbangkan
ajarak sub unit pelayanan
b biaya distribusi yang tersedia
2 Menentukan jumlah dan jenis obat yang diberikan
Dalam menentukan jumlah obat perlu dipertimbangkan
a pemakaian rata-rata per jenis obat
b sisa stok
c pola penyakit
d jumlah kunjungan di masing-masing sub unit pelayanan kesehatan
3 Melaksanakan penyerahan obat
Penyerahan obat dapat dilakukan dengan cara
a gudang obat menyerahkanmengirimkan obat dan diterima di unit pelayanan
b penyerahan di gudang Puskesmas diambil sendiri oleh sub unit- sub unit
pelayanan Obat diserahkan bersama-sama dengan formulir LPLPO dan
lembar pertama disimpan sebagai tanda bukti penerimaan obat
12
F PENGENDALIAN
Tujuan pengendalian agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit
pelayanan kesehatan dasar
Pengendalian obat terdiri dari
1 Pengendalian persediaan
2 Pengendalian penggunaan
3 Penanganan obat hilang
Pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya
sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan
sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangankekosongan obat di unit pelayanan
kesehatan dasar
Kegiatan Pengendalian adalah
1 Memperkirakanmenghitung pemakaian rata-rata periode tertentu di Puskesmas
dan seluruh unit pelayanan Jumlah stok ini disebut stok kerja
2 Menentukan
- Stok optimum adalah jumlah stok obat yang diserahkan kepada unit pelayanan
agar tidak mengalami kekurangankekosongan
- stok pengaman adalah jumlah stok yang disediakan untuk mencegah terjadinya
sesuatu hal yang tidak terduga misalnya karena keterlambatan pengiriman dari
Instalasi Farmasi Kabupaten Kota
3 Menentukan waktu tunggu (leadtime) yaitu waktu yang diperlukan dari mulai
pemesanan sampai obat diterima
13
G PELAYANAN OBAT
Pelayanan obat adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non
teknis yang harus dikerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan
obat kepada pasien Tujuan pelayanan obat agar pasien mendapat obat sesuai dengan
resep dokter dan mendapat informasi bagaimana menggunakannya
Semua resep yang telah dilayani oleh Puskesmas harus dipelihara dan
disimpan minimal 2 ( dua ) tahun dan pada setiap resep harus diberi tanda
- ldquoUmumrdquo untuk resep umum
- ldquoAskesrdquo untuk resep yang diterima oleh peserta asuransi kesehatan
- ldquoGratisrdquo untuk resep yang diberikan kepada pasien yang di bebaskan dari
pembiayaan restribusi
Untuk menjamin keberlangsungan pelayanan obat dan kepentingan pasien
maka obat yang ada di puskesmas tidak dibeda-bedakan lagi sumber anggarannya
Semua obat yang ada dipuskesmas pada dasarnya dapat digunakan melayani semua
pasien yang datang ke Puskesmas
Kegiatan pelayanan obat meliputi
1 penataan ruang pelayanan obat
2 penyiapan obat
3 penyerahan obat
4 informasi obat
5 etika pelayanan
6 daftar perlengkapan peracikan obat
14
22 Tugas dan Peran Puskesmas dalam Pengelolaan Obat
Puskesmas sebagai Sub Unit Pelayanan memiliki tugas dan peran dalam
pengelolaan obat yaitu
a Menyediakan data dan informasi mutasi obat dan perbekalan kesehatan serta
kasus penyakit dengan baik dan akurat
b Setiap akhir bulan menyampaikan laporan pemakaian obat dan perbekalan
kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota setempat
c Bersama Tim Perencana Obat Terpadu membahas rencana kebutuhan Puskesmas
d Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Dinas Kesehatan
KabupatenKota sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan
e Melaporkan dan mengirim kembali semua jenis obat rusakkadaluwarsa kepada
Dinas Kesehatan KabupatenKota
f Melaporkan kejadian obat dan perbekalan kesehatan yang hilang kepada Kepala
Dinas Kesehatan KabupatenKota
23 Tugas dan Tanggung Jawab Pengelolaan Obat di Puskesmas
1 Kepala Puskesmas
a Tugas
1 Membina petugas pengelola obat
2 Menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada Kepala Dinas Kesehatan
KabupatenKota setempat
15
3 Melaporkan dan mengirimkan kembali semua obat yang rusak kadaluwarsa dan
atau obat yang tidak dibutuhkan kepada Kepala Dinkes KabupatenKota
setempat
4 Melaporkan obat hilang kepada Kepala Dinkes KabupatenKota
5 Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Kepala Dinas
Kesehatan KabupatenKota setempat
b Tanggung Jawab
Pengelolaan dan pencatatan pelaporan obat dan perbekalan kesehatan di
Puskesmas
2 Petugas Gudang Obat di Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan
1 Penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan
KabupatenKota
2 Pemeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kesehatan
3 Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan
4 Pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan
5 Pengendalian penggunaan persediaan
6 Pencatatan dan pelaporan
7 Menjaga mutu dan keamanan obat dan perbekalan kesehatan
8 Penyusunan persediaan obat dan perbekalan kesehatan
9 Permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke Dinas Kesehatan KabKota
10 Penyusunan laporan ke Dinkes KabupatenKota
16
3 Petugas Kamar Obat Puskesmas mempunyai tugas
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan
yang dikeluarkan maupun yang diterima oleh kamar obat Puskesmas dalam
bentuk buku catatan mutasi obat
2 Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan kesehatan
3 Menyerahkan kembali obat rusakdaluwarsa kepada petugas gudang obat
4 Menyerahkan obat sesuai resep ke pasien
5 Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada pasien
4 Petugas Kamar Suntik mempunyai tugas
a Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan
yang dikeluarkan maupun yang diterimanya
b Membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat dan perbekalan
kesehatan
c Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada petugas gudang obat
5 Petugas Lapangan Puskesmas Keliling mempunyai tugas
1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang
diperlukan kepada Kepala Puskesmas
2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan
3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangannya segera mengembalikan sisa obat
kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat
17
6 Petugas Lapangan Posyandu mempunyai tugas
1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang
diperlukan kepada Kepala Puskesmas
2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan
3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangan segera mengembalikan sisa obat
kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat
7 Petugas Obat Puskesmas Pembantu mempunyai tugas
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun
yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku
2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat
kepada Kepala Puskesmas
3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui
petugas gudang obat
8 Bidan Desa
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun
yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku
2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat
kepada Kepala Puskesmas
3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui
petugas gudang obat
18
24 Pencatatan dan Pelaporan
A Pencatatan
Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian
kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib baik obat-obatan
yang diterima disimpan didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan atau unit
pelayanan lainnya Tujuan Pencatatan dan pelaporan adalah
1 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan
2 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian
3 Sumber data untuk pembuatan laporan
Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan
obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanaan seluruh
pengelolaan obat
19
Pencatatan dimulai dari awal mula pelayanan Puskesmas Adapun alur
pelayanan di Puskesmas Liang anggang dapat dilihat pada gambar 2
Gambar 2 Alur Pelayanan di Puskesmas Liang Anggag
Sedangkan untuk alur resep obat dari apotek ke pasien adalah seperti pada gambar 3
Gambar 3 Alur resep obat dari apotek ke pasien
Loket Kartu
POLI UMUM POLI ANAK
MTBS POLI
IMUNISASI GIZI TATA
USAHA POLI KIA +
KB POLI GIGI
LABORATORIUM
KLINIK SANITASI
APOTIK
BEROBAT IMUNISASI KB GIZI KIR KESEHATA
N HAJI CATEN KIA KES GIGI
KEPERLUAN DATANG
20
Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas
adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus
tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan
baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan
obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat
Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang
1 Di gudang obat Puskesmas
1048707 Kartu stok obat
1048707 LPLPO
21
2 Di kamar obat Puskesmas
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO
3 Di Puskesmas pembantu
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
4 Di kamar suntik
1048707 LPLPO Sub unit
1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik
5 Di pelayanan kesehatanpengobatan
1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus
6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap
1048707 Catatan harian penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
7 Di kamar suntik
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
8 Di Puskesmas keliling
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
9 Di Posyandu Polindes Bidan desa
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
B Penyelenggaraan pencatatan
22
a Di gudang Puskesmas
1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu
Stok
2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan
(a) Kartu Stok Obat
(b) Catatan harian penggunaan obat
Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan
ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota
b Di kamar obat
1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku
catatan pemakaian obat harian
2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan
catatan pemakaian harian dan sisa stok
c Di kamar suntik
Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian
obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk
permintaan tambahan obat
d Di Puskesmas keliling
Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat
darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat
23
C Alur pelaporan
Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas
Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni
a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi
KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani
disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi
Farmasi KabupatenKota
b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas
D Periode Pelaporan
Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas
yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu
juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan
24
BAB III
PERMASALAHAN DAN SOLUSI
Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program
dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan
keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur
organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut
STRUKTUR ORGANISASI APOTIK
PUSKESMAS LIANG ANGGANG
Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang
KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas
Liang Anggang
Unit Penunjang
ApotikErwin Fauzana SFarm Apt
25
PELAYANAN OBAT PUSKESMAS
POLI UMUM
LABORATORIUM
POLI MTBSPOLI GIZI
POLI GIGIUGD
KIA KBIMUNISASILABORATORIUM
APOTIK
Pasien Pulang
PasienDatang
Loket
Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien
Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui
diagram berikut
Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang
Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai
berikut
26
1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter
berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan
imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek
2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan
identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan
melakukan konsultasi terhadap pemberi resep
3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi
berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar
4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang
telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan
penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien
27
Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru
Kepala PuskesmasLiang Anggang
Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin
Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang
Apotik PoliUmum
PoliGigi
ImunissPyandu
PUSTU
UGDKIAKB
LAB
Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat
dijelaskan melalui diagram berikut
Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang
1 Tahap Pemesanan
Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana
mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah
dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis
KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT
= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI
28
pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas
puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang
ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan
Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola
gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan
Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
adalah pada tabel 1
Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Jenis Penyakit Jumlah
1Infeksi akut lain pada saluran
pernafasan bagian atas1863
2 Gastritis 1409
3 Commond cold 982
4 Hipertensi stage 1 941
5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901
6 Dermatitis nonspesifik 820
7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan
jaringan pengikat689
8 Pusing 513
9 Konjungtivitis 476
10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467
Jumlah 9061
29
Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis
Commond coldHipertensi stage 1
Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik
Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing
KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik
18631409
982941
901820
689513
476467
Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011
Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011
Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang
Anggang dapat dilihat di tabel 2
Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Nama Obat Jumlah
1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822
2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159
3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366
4 Amoksisilin 500 Mg 7325
5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924
6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874
7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716
8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214
9 Vitamin B12 Tablet 5211
10 Ranitidin 150 Mg 5012
Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang
sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang
30
Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah
yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya
1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga
Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat
2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau
sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3
Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan
Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan
1 Cimetidin
2 Gentamicin T
3 Reserpin
4 Ergotamin
5 Extra Belladona
6 Neo Diatab
Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin
namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan
obat dengan manfaat serupa
3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai
setelah permintaan dilakukan
31
4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat
puskesmas
5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired
Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu
1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya
juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin
B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan
2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta
baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro
aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah
kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak
terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi
keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih
tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas
habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya
3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan
Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya
2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan
32
Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang
obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas
disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi
petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan
peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya
Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah
1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat
2 Adanya resep yang tidak tercatat
3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer
4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang
penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan
yang kurang memadai
5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan
33
Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang
Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah
34
1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada
petugas lainnya
2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu
mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi
3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan
yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai
gudang obat yang tidak layak
4 Pembelian pengukur suhu ruangan
3 Tahap Pengeluaran
Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian
obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan
digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan
digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan
Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah
1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang
Puskesmas
2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat
3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa
Solusi untuk permasalahan tersebut adalah
1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus
mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri
35
2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya
pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli
dan alat resusitasi)
3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga
4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai
Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan
adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan
bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian
obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama
Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang
tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan
obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es
khusus untuk obat)
Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan
pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas
memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima
obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan
lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya
oksitosin ergometrin dan lain-lain
36
- BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
- JUNI 2012
-
Data yang diperlukan adalah
1 Data pemakaian obat periode sebelumnya
2 Jumlah kunjungan resep
3 Data penyakit
4 Frekuensi distribusi obat oleh Instalasi Farmasi KabupatenKota
Sumber data untuk memperoleh data yang diperlukan adalah
- LPLPO
- LB1 (Data Kesakitan)
3 Cara menghitung Kebutuhan obat
Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan pemakaian
pada periode sebelumnya
SO = SK + WK + WT + SP
Kebutuhan = SO - SS
Keterangan
SO = Stok optimum
SK = Stok Kerja (Stok pada periode berjalan)
WK = Waktu kekosongan obat
WT = Waktu tunggu ( Lead Time )
SP = Stok penyangga
SS = Sisa Stok
C PENERIMAAN OBAT
8
Penerimaan adalah suatu kegiatan dalam menerima obat-obatan yang
diserahkan dari unit pengelola yang lebih tinggi kepada unit pengelola di bawahnya
Tujuannya adalah agar obat yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
permintaan yang diajukan oleh Puskesmas
Setiap penyerahan obat oleh Instalasi Farmasi KabupatenKota kepada
Puskesmas dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari Kepala Dinas Kesehatan
KabupatenKota atau pejabat yang diberi wewenang untuk itu
Semua petugas yang terlibat dalam kegiatan pengelolaan obat bertanggung
jawab atas ketertiban penyimpanan pemindahan pemeliharaan dan penggunaan obat
berikut kelengkapan catatan yang menyertainya
Pelaksanaan fungsi pengendalian distribusi obat kepada Puskesmas Pembantu
dan sub unit kesehatan lainnya merupakan tanggung jawab Kepala Puskesmas induk
Petugas penerimaan obat wajib melakukan pengecekan terhadap obat-obat yang
diserahkan mencakup jumlah kemasanpeti jenis dan jumlah obat bentuk obat
sesuai dengan isi dokumen (LPLPO) dan ditanda tangani oleh petugas
penerimadiketahui Kepala Puskesmas Bila tidak memenuhi syarat petugas penerima
dapat mengajukan keberatan
Jika terdapat kekurangan penerima obat wajib menuliskan jenis yang kurang
(rusak jumlah kurang dan lain - lain) Setiap penambahan obat-obatan dicatat dan
dibukukan pada buku penerimaan obat dan kartu stok
D PENYIMPANAN OBAT
9
Penyimpanan adalah kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan yang
diterima agar aman (tidak hilang) terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan
mutunya tetap terjamin Tujuan penyimpanan adalah agar obat yang tersedia di Unit
pelayanan kesehatan mutunya dapat dipertahankan
Untuk menjaga mutu obat maka perlu diperhatikan faktor-faktor seperti
kelembaban sinar Matahari temperaturpanas kerusakan fisik kontaminasi bakteri
dan pengotoran
Persyaratan gudang penyimpanan obat adalah sebagai berikut
1 Cukup luas minimal 3 x 4 m2
2 Ruangan kering tidak lembab
3 Ada ventilasi agar ada aliran udara dan tidak lembabpanas
4 Perlu cahaya yang cukup namun jendela harus mempunyai pelindung untuk
menhindari adanya cahaya langsung dan berteralis
5 Lantai dibuat dari tegelsemen yang tidak memungkinkan bertumpuknya debu
dan kotoran lain Bila perlu diberi alas papan (palet)
6 Dinding dibuat licin
7 Hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang tajam
8 Gudang digunakan khusus untuk penyimpanan obat
9 Mempunyai pintu yang dilengkapi kunci ganda
10 Tersedialaci khusus untuk narkotika dan psikotropika yang terkunci
10
Bila Ruang penyimpanan kecil maka dapat digunakan sistem dua rak Obat
dibagi menjadi dua bagian Obat yang siap dipakai diletakkan di bagian rak A
sedangkan sisanya di bagian rak B
Untuk pengaturan penyimpanan obat yang harus diperhatikan adalah sebagai
berikut
1 Obat disusun secara alfabetis
2 Obat dirotasi dengan system FIFO dan FEFO
3 Obat disimpan pada rak
4 Obat yang disimpan pada lantai harus diletakkan diatas palet
5 Tumpukan dus sebaiknya sesuai dengan petunjuk
6 Cairan dipisahkan dari padatan
7 Sera vaksin dan supositoria disimpan dalam lemari pendingin
E DISTRIBUSI OBAT
Penyalurandistribusi adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara
merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan kesehatan
antara lain
a Sub unit pelayanan kesehatan di lingkungan Puskesmas (kamar obat
laboratorium)
b Puskesmas Pembantu
c Puskesmas Keliling
d Posyandu
11
e Polindes
Tujuan distribusi adalah untuk memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan
kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan jenis mutu jumlah dan tepat
waktu
Kegiatan dari distribusi adalah
1 Menentukan frekuensi distribusi
Dalam menentukan frekuensi distribusi perlu dipertimbangkan
ajarak sub unit pelayanan
b biaya distribusi yang tersedia
2 Menentukan jumlah dan jenis obat yang diberikan
Dalam menentukan jumlah obat perlu dipertimbangkan
a pemakaian rata-rata per jenis obat
b sisa stok
c pola penyakit
d jumlah kunjungan di masing-masing sub unit pelayanan kesehatan
3 Melaksanakan penyerahan obat
Penyerahan obat dapat dilakukan dengan cara
a gudang obat menyerahkanmengirimkan obat dan diterima di unit pelayanan
b penyerahan di gudang Puskesmas diambil sendiri oleh sub unit- sub unit
pelayanan Obat diserahkan bersama-sama dengan formulir LPLPO dan
lembar pertama disimpan sebagai tanda bukti penerimaan obat
12
F PENGENDALIAN
Tujuan pengendalian agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit
pelayanan kesehatan dasar
Pengendalian obat terdiri dari
1 Pengendalian persediaan
2 Pengendalian penggunaan
3 Penanganan obat hilang
Pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya
sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan
sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangankekosongan obat di unit pelayanan
kesehatan dasar
Kegiatan Pengendalian adalah
1 Memperkirakanmenghitung pemakaian rata-rata periode tertentu di Puskesmas
dan seluruh unit pelayanan Jumlah stok ini disebut stok kerja
2 Menentukan
- Stok optimum adalah jumlah stok obat yang diserahkan kepada unit pelayanan
agar tidak mengalami kekurangankekosongan
- stok pengaman adalah jumlah stok yang disediakan untuk mencegah terjadinya
sesuatu hal yang tidak terduga misalnya karena keterlambatan pengiriman dari
Instalasi Farmasi Kabupaten Kota
3 Menentukan waktu tunggu (leadtime) yaitu waktu yang diperlukan dari mulai
pemesanan sampai obat diterima
13
G PELAYANAN OBAT
Pelayanan obat adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non
teknis yang harus dikerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan
obat kepada pasien Tujuan pelayanan obat agar pasien mendapat obat sesuai dengan
resep dokter dan mendapat informasi bagaimana menggunakannya
Semua resep yang telah dilayani oleh Puskesmas harus dipelihara dan
disimpan minimal 2 ( dua ) tahun dan pada setiap resep harus diberi tanda
- ldquoUmumrdquo untuk resep umum
- ldquoAskesrdquo untuk resep yang diterima oleh peserta asuransi kesehatan
- ldquoGratisrdquo untuk resep yang diberikan kepada pasien yang di bebaskan dari
pembiayaan restribusi
Untuk menjamin keberlangsungan pelayanan obat dan kepentingan pasien
maka obat yang ada di puskesmas tidak dibeda-bedakan lagi sumber anggarannya
Semua obat yang ada dipuskesmas pada dasarnya dapat digunakan melayani semua
pasien yang datang ke Puskesmas
Kegiatan pelayanan obat meliputi
1 penataan ruang pelayanan obat
2 penyiapan obat
3 penyerahan obat
4 informasi obat
5 etika pelayanan
6 daftar perlengkapan peracikan obat
14
22 Tugas dan Peran Puskesmas dalam Pengelolaan Obat
Puskesmas sebagai Sub Unit Pelayanan memiliki tugas dan peran dalam
pengelolaan obat yaitu
a Menyediakan data dan informasi mutasi obat dan perbekalan kesehatan serta
kasus penyakit dengan baik dan akurat
b Setiap akhir bulan menyampaikan laporan pemakaian obat dan perbekalan
kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota setempat
c Bersama Tim Perencana Obat Terpadu membahas rencana kebutuhan Puskesmas
d Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Dinas Kesehatan
KabupatenKota sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan
e Melaporkan dan mengirim kembali semua jenis obat rusakkadaluwarsa kepada
Dinas Kesehatan KabupatenKota
f Melaporkan kejadian obat dan perbekalan kesehatan yang hilang kepada Kepala
Dinas Kesehatan KabupatenKota
23 Tugas dan Tanggung Jawab Pengelolaan Obat di Puskesmas
1 Kepala Puskesmas
a Tugas
1 Membina petugas pengelola obat
2 Menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada Kepala Dinas Kesehatan
KabupatenKota setempat
15
3 Melaporkan dan mengirimkan kembali semua obat yang rusak kadaluwarsa dan
atau obat yang tidak dibutuhkan kepada Kepala Dinkes KabupatenKota
setempat
4 Melaporkan obat hilang kepada Kepala Dinkes KabupatenKota
5 Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Kepala Dinas
Kesehatan KabupatenKota setempat
b Tanggung Jawab
Pengelolaan dan pencatatan pelaporan obat dan perbekalan kesehatan di
Puskesmas
2 Petugas Gudang Obat di Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan
1 Penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan
KabupatenKota
2 Pemeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kesehatan
3 Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan
4 Pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan
5 Pengendalian penggunaan persediaan
6 Pencatatan dan pelaporan
7 Menjaga mutu dan keamanan obat dan perbekalan kesehatan
8 Penyusunan persediaan obat dan perbekalan kesehatan
9 Permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke Dinas Kesehatan KabKota
10 Penyusunan laporan ke Dinkes KabupatenKota
16
3 Petugas Kamar Obat Puskesmas mempunyai tugas
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan
yang dikeluarkan maupun yang diterima oleh kamar obat Puskesmas dalam
bentuk buku catatan mutasi obat
2 Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan kesehatan
3 Menyerahkan kembali obat rusakdaluwarsa kepada petugas gudang obat
4 Menyerahkan obat sesuai resep ke pasien
5 Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada pasien
4 Petugas Kamar Suntik mempunyai tugas
a Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan
yang dikeluarkan maupun yang diterimanya
b Membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat dan perbekalan
kesehatan
c Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada petugas gudang obat
5 Petugas Lapangan Puskesmas Keliling mempunyai tugas
1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang
diperlukan kepada Kepala Puskesmas
2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan
3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangannya segera mengembalikan sisa obat
kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat
17
6 Petugas Lapangan Posyandu mempunyai tugas
1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang
diperlukan kepada Kepala Puskesmas
2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan
3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangan segera mengembalikan sisa obat
kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat
7 Petugas Obat Puskesmas Pembantu mempunyai tugas
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun
yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku
2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat
kepada Kepala Puskesmas
3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui
petugas gudang obat
8 Bidan Desa
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun
yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku
2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat
kepada Kepala Puskesmas
3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui
petugas gudang obat
18
24 Pencatatan dan Pelaporan
A Pencatatan
Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian
kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib baik obat-obatan
yang diterima disimpan didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan atau unit
pelayanan lainnya Tujuan Pencatatan dan pelaporan adalah
1 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan
2 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian
3 Sumber data untuk pembuatan laporan
Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan
obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanaan seluruh
pengelolaan obat
19
Pencatatan dimulai dari awal mula pelayanan Puskesmas Adapun alur
pelayanan di Puskesmas Liang anggang dapat dilihat pada gambar 2
Gambar 2 Alur Pelayanan di Puskesmas Liang Anggag
Sedangkan untuk alur resep obat dari apotek ke pasien adalah seperti pada gambar 3
Gambar 3 Alur resep obat dari apotek ke pasien
Loket Kartu
POLI UMUM POLI ANAK
MTBS POLI
IMUNISASI GIZI TATA
USAHA POLI KIA +
KB POLI GIGI
LABORATORIUM
KLINIK SANITASI
APOTIK
BEROBAT IMUNISASI KB GIZI KIR KESEHATA
N HAJI CATEN KIA KES GIGI
KEPERLUAN DATANG
20
Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas
adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus
tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan
baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan
obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat
Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang
1 Di gudang obat Puskesmas
1048707 Kartu stok obat
1048707 LPLPO
21
2 Di kamar obat Puskesmas
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO
3 Di Puskesmas pembantu
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
4 Di kamar suntik
1048707 LPLPO Sub unit
1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik
5 Di pelayanan kesehatanpengobatan
1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus
6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap
1048707 Catatan harian penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
7 Di kamar suntik
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
8 Di Puskesmas keliling
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
9 Di Posyandu Polindes Bidan desa
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
B Penyelenggaraan pencatatan
22
a Di gudang Puskesmas
1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu
Stok
2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan
(a) Kartu Stok Obat
(b) Catatan harian penggunaan obat
Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan
ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota
b Di kamar obat
1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku
catatan pemakaian obat harian
2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan
catatan pemakaian harian dan sisa stok
c Di kamar suntik
Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian
obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk
permintaan tambahan obat
d Di Puskesmas keliling
Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat
darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat
23
C Alur pelaporan
Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas
Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni
a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi
KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani
disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi
Farmasi KabupatenKota
b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas
D Periode Pelaporan
Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas
yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu
juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan
24
BAB III
PERMASALAHAN DAN SOLUSI
Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program
dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan
keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur
organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut
STRUKTUR ORGANISASI APOTIK
PUSKESMAS LIANG ANGGANG
Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang
KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas
Liang Anggang
Unit Penunjang
ApotikErwin Fauzana SFarm Apt
25
PELAYANAN OBAT PUSKESMAS
POLI UMUM
LABORATORIUM
POLI MTBSPOLI GIZI
POLI GIGIUGD
KIA KBIMUNISASILABORATORIUM
APOTIK
Pasien Pulang
PasienDatang
Loket
Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien
Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui
diagram berikut
Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang
Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai
berikut
26
1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter
berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan
imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek
2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan
identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan
melakukan konsultasi terhadap pemberi resep
3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi
berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar
4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang
telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan
penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien
27
Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru
Kepala PuskesmasLiang Anggang
Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin
Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang
Apotik PoliUmum
PoliGigi
ImunissPyandu
PUSTU
UGDKIAKB
LAB
Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat
dijelaskan melalui diagram berikut
Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang
1 Tahap Pemesanan
Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana
mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah
dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis
KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT
= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI
28
pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas
puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang
ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan
Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola
gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan
Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
adalah pada tabel 1
Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Jenis Penyakit Jumlah
1Infeksi akut lain pada saluran
pernafasan bagian atas1863
2 Gastritis 1409
3 Commond cold 982
4 Hipertensi stage 1 941
5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901
6 Dermatitis nonspesifik 820
7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan
jaringan pengikat689
8 Pusing 513
9 Konjungtivitis 476
10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467
Jumlah 9061
29
Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis
Commond coldHipertensi stage 1
Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik
Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing
KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik
18631409
982941
901820
689513
476467
Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011
Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011
Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang
Anggang dapat dilihat di tabel 2
Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Nama Obat Jumlah
1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822
2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159
3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366
4 Amoksisilin 500 Mg 7325
5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924
6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874
7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716
8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214
9 Vitamin B12 Tablet 5211
10 Ranitidin 150 Mg 5012
Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang
sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang
30
Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah
yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya
1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga
Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat
2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau
sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3
Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan
Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan
1 Cimetidin
2 Gentamicin T
3 Reserpin
4 Ergotamin
5 Extra Belladona
6 Neo Diatab
Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin
namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan
obat dengan manfaat serupa
3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai
setelah permintaan dilakukan
31
4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat
puskesmas
5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired
Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu
1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya
juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin
B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan
2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta
baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro
aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah
kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak
terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi
keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih
tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas
habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya
3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan
Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya
2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan
32
Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang
obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas
disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi
petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan
peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya
Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah
1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat
2 Adanya resep yang tidak tercatat
3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer
4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang
penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan
yang kurang memadai
5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan
33
Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang
Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah
34
1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada
petugas lainnya
2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu
mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi
3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan
yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai
gudang obat yang tidak layak
4 Pembelian pengukur suhu ruangan
3 Tahap Pengeluaran
Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian
obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan
digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan
digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan
Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah
1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang
Puskesmas
2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat
3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa
Solusi untuk permasalahan tersebut adalah
1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus
mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri
35
2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya
pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli
dan alat resusitasi)
3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga
4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai
Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan
adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan
bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian
obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama
Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang
tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan
obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es
khusus untuk obat)
Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan
pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas
memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima
obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan
lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya
oksitosin ergometrin dan lain-lain
36
- BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
- JUNI 2012
-
Penerimaan adalah suatu kegiatan dalam menerima obat-obatan yang
diserahkan dari unit pengelola yang lebih tinggi kepada unit pengelola di bawahnya
Tujuannya adalah agar obat yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
permintaan yang diajukan oleh Puskesmas
Setiap penyerahan obat oleh Instalasi Farmasi KabupatenKota kepada
Puskesmas dilaksanakan setelah mendapat persetujuan dari Kepala Dinas Kesehatan
KabupatenKota atau pejabat yang diberi wewenang untuk itu
Semua petugas yang terlibat dalam kegiatan pengelolaan obat bertanggung
jawab atas ketertiban penyimpanan pemindahan pemeliharaan dan penggunaan obat
berikut kelengkapan catatan yang menyertainya
Pelaksanaan fungsi pengendalian distribusi obat kepada Puskesmas Pembantu
dan sub unit kesehatan lainnya merupakan tanggung jawab Kepala Puskesmas induk
Petugas penerimaan obat wajib melakukan pengecekan terhadap obat-obat yang
diserahkan mencakup jumlah kemasanpeti jenis dan jumlah obat bentuk obat
sesuai dengan isi dokumen (LPLPO) dan ditanda tangani oleh petugas
penerimadiketahui Kepala Puskesmas Bila tidak memenuhi syarat petugas penerima
dapat mengajukan keberatan
Jika terdapat kekurangan penerima obat wajib menuliskan jenis yang kurang
(rusak jumlah kurang dan lain - lain) Setiap penambahan obat-obatan dicatat dan
dibukukan pada buku penerimaan obat dan kartu stok
D PENYIMPANAN OBAT
9
Penyimpanan adalah kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan yang
diterima agar aman (tidak hilang) terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan
mutunya tetap terjamin Tujuan penyimpanan adalah agar obat yang tersedia di Unit
pelayanan kesehatan mutunya dapat dipertahankan
Untuk menjaga mutu obat maka perlu diperhatikan faktor-faktor seperti
kelembaban sinar Matahari temperaturpanas kerusakan fisik kontaminasi bakteri
dan pengotoran
Persyaratan gudang penyimpanan obat adalah sebagai berikut
1 Cukup luas minimal 3 x 4 m2
2 Ruangan kering tidak lembab
3 Ada ventilasi agar ada aliran udara dan tidak lembabpanas
4 Perlu cahaya yang cukup namun jendela harus mempunyai pelindung untuk
menhindari adanya cahaya langsung dan berteralis
5 Lantai dibuat dari tegelsemen yang tidak memungkinkan bertumpuknya debu
dan kotoran lain Bila perlu diberi alas papan (palet)
6 Dinding dibuat licin
7 Hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang tajam
8 Gudang digunakan khusus untuk penyimpanan obat
9 Mempunyai pintu yang dilengkapi kunci ganda
10 Tersedialaci khusus untuk narkotika dan psikotropika yang terkunci
10
Bila Ruang penyimpanan kecil maka dapat digunakan sistem dua rak Obat
dibagi menjadi dua bagian Obat yang siap dipakai diletakkan di bagian rak A
sedangkan sisanya di bagian rak B
Untuk pengaturan penyimpanan obat yang harus diperhatikan adalah sebagai
berikut
1 Obat disusun secara alfabetis
2 Obat dirotasi dengan system FIFO dan FEFO
3 Obat disimpan pada rak
4 Obat yang disimpan pada lantai harus diletakkan diatas palet
5 Tumpukan dus sebaiknya sesuai dengan petunjuk
6 Cairan dipisahkan dari padatan
7 Sera vaksin dan supositoria disimpan dalam lemari pendingin
E DISTRIBUSI OBAT
Penyalurandistribusi adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara
merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan kesehatan
antara lain
a Sub unit pelayanan kesehatan di lingkungan Puskesmas (kamar obat
laboratorium)
b Puskesmas Pembantu
c Puskesmas Keliling
d Posyandu
11
e Polindes
Tujuan distribusi adalah untuk memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan
kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan jenis mutu jumlah dan tepat
waktu
Kegiatan dari distribusi adalah
1 Menentukan frekuensi distribusi
Dalam menentukan frekuensi distribusi perlu dipertimbangkan
ajarak sub unit pelayanan
b biaya distribusi yang tersedia
2 Menentukan jumlah dan jenis obat yang diberikan
Dalam menentukan jumlah obat perlu dipertimbangkan
a pemakaian rata-rata per jenis obat
b sisa stok
c pola penyakit
d jumlah kunjungan di masing-masing sub unit pelayanan kesehatan
3 Melaksanakan penyerahan obat
Penyerahan obat dapat dilakukan dengan cara
a gudang obat menyerahkanmengirimkan obat dan diterima di unit pelayanan
b penyerahan di gudang Puskesmas diambil sendiri oleh sub unit- sub unit
pelayanan Obat diserahkan bersama-sama dengan formulir LPLPO dan
lembar pertama disimpan sebagai tanda bukti penerimaan obat
12
F PENGENDALIAN
Tujuan pengendalian agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit
pelayanan kesehatan dasar
Pengendalian obat terdiri dari
1 Pengendalian persediaan
2 Pengendalian penggunaan
3 Penanganan obat hilang
Pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya
sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan
sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangankekosongan obat di unit pelayanan
kesehatan dasar
Kegiatan Pengendalian adalah
1 Memperkirakanmenghitung pemakaian rata-rata periode tertentu di Puskesmas
dan seluruh unit pelayanan Jumlah stok ini disebut stok kerja
2 Menentukan
- Stok optimum adalah jumlah stok obat yang diserahkan kepada unit pelayanan
agar tidak mengalami kekurangankekosongan
- stok pengaman adalah jumlah stok yang disediakan untuk mencegah terjadinya
sesuatu hal yang tidak terduga misalnya karena keterlambatan pengiriman dari
Instalasi Farmasi Kabupaten Kota
3 Menentukan waktu tunggu (leadtime) yaitu waktu yang diperlukan dari mulai
pemesanan sampai obat diterima
13
G PELAYANAN OBAT
Pelayanan obat adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non
teknis yang harus dikerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan
obat kepada pasien Tujuan pelayanan obat agar pasien mendapat obat sesuai dengan
resep dokter dan mendapat informasi bagaimana menggunakannya
Semua resep yang telah dilayani oleh Puskesmas harus dipelihara dan
disimpan minimal 2 ( dua ) tahun dan pada setiap resep harus diberi tanda
- ldquoUmumrdquo untuk resep umum
- ldquoAskesrdquo untuk resep yang diterima oleh peserta asuransi kesehatan
- ldquoGratisrdquo untuk resep yang diberikan kepada pasien yang di bebaskan dari
pembiayaan restribusi
Untuk menjamin keberlangsungan pelayanan obat dan kepentingan pasien
maka obat yang ada di puskesmas tidak dibeda-bedakan lagi sumber anggarannya
Semua obat yang ada dipuskesmas pada dasarnya dapat digunakan melayani semua
pasien yang datang ke Puskesmas
Kegiatan pelayanan obat meliputi
1 penataan ruang pelayanan obat
2 penyiapan obat
3 penyerahan obat
4 informasi obat
5 etika pelayanan
6 daftar perlengkapan peracikan obat
14
22 Tugas dan Peran Puskesmas dalam Pengelolaan Obat
Puskesmas sebagai Sub Unit Pelayanan memiliki tugas dan peran dalam
pengelolaan obat yaitu
a Menyediakan data dan informasi mutasi obat dan perbekalan kesehatan serta
kasus penyakit dengan baik dan akurat
b Setiap akhir bulan menyampaikan laporan pemakaian obat dan perbekalan
kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota setempat
c Bersama Tim Perencana Obat Terpadu membahas rencana kebutuhan Puskesmas
d Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Dinas Kesehatan
KabupatenKota sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan
e Melaporkan dan mengirim kembali semua jenis obat rusakkadaluwarsa kepada
Dinas Kesehatan KabupatenKota
f Melaporkan kejadian obat dan perbekalan kesehatan yang hilang kepada Kepala
Dinas Kesehatan KabupatenKota
23 Tugas dan Tanggung Jawab Pengelolaan Obat di Puskesmas
1 Kepala Puskesmas
a Tugas
1 Membina petugas pengelola obat
2 Menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada Kepala Dinas Kesehatan
KabupatenKota setempat
15
3 Melaporkan dan mengirimkan kembali semua obat yang rusak kadaluwarsa dan
atau obat yang tidak dibutuhkan kepada Kepala Dinkes KabupatenKota
setempat
4 Melaporkan obat hilang kepada Kepala Dinkes KabupatenKota
5 Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Kepala Dinas
Kesehatan KabupatenKota setempat
b Tanggung Jawab
Pengelolaan dan pencatatan pelaporan obat dan perbekalan kesehatan di
Puskesmas
2 Petugas Gudang Obat di Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan
1 Penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan
KabupatenKota
2 Pemeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kesehatan
3 Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan
4 Pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan
5 Pengendalian penggunaan persediaan
6 Pencatatan dan pelaporan
7 Menjaga mutu dan keamanan obat dan perbekalan kesehatan
8 Penyusunan persediaan obat dan perbekalan kesehatan
9 Permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke Dinas Kesehatan KabKota
10 Penyusunan laporan ke Dinkes KabupatenKota
16
3 Petugas Kamar Obat Puskesmas mempunyai tugas
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan
yang dikeluarkan maupun yang diterima oleh kamar obat Puskesmas dalam
bentuk buku catatan mutasi obat
2 Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan kesehatan
3 Menyerahkan kembali obat rusakdaluwarsa kepada petugas gudang obat
4 Menyerahkan obat sesuai resep ke pasien
5 Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada pasien
4 Petugas Kamar Suntik mempunyai tugas
a Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan
yang dikeluarkan maupun yang diterimanya
b Membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat dan perbekalan
kesehatan
c Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada petugas gudang obat
5 Petugas Lapangan Puskesmas Keliling mempunyai tugas
1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang
diperlukan kepada Kepala Puskesmas
2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan
3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangannya segera mengembalikan sisa obat
kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat
17
6 Petugas Lapangan Posyandu mempunyai tugas
1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang
diperlukan kepada Kepala Puskesmas
2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan
3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangan segera mengembalikan sisa obat
kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat
7 Petugas Obat Puskesmas Pembantu mempunyai tugas
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun
yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku
2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat
kepada Kepala Puskesmas
3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui
petugas gudang obat
8 Bidan Desa
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun
yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku
2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat
kepada Kepala Puskesmas
3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui
petugas gudang obat
18
24 Pencatatan dan Pelaporan
A Pencatatan
Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian
kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib baik obat-obatan
yang diterima disimpan didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan atau unit
pelayanan lainnya Tujuan Pencatatan dan pelaporan adalah
1 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan
2 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian
3 Sumber data untuk pembuatan laporan
Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan
obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanaan seluruh
pengelolaan obat
19
Pencatatan dimulai dari awal mula pelayanan Puskesmas Adapun alur
pelayanan di Puskesmas Liang anggang dapat dilihat pada gambar 2
Gambar 2 Alur Pelayanan di Puskesmas Liang Anggag
Sedangkan untuk alur resep obat dari apotek ke pasien adalah seperti pada gambar 3
Gambar 3 Alur resep obat dari apotek ke pasien
Loket Kartu
POLI UMUM POLI ANAK
MTBS POLI
IMUNISASI GIZI TATA
USAHA POLI KIA +
KB POLI GIGI
LABORATORIUM
KLINIK SANITASI
APOTIK
BEROBAT IMUNISASI KB GIZI KIR KESEHATA
N HAJI CATEN KIA KES GIGI
KEPERLUAN DATANG
20
Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas
adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus
tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan
baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan
obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat
Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang
1 Di gudang obat Puskesmas
1048707 Kartu stok obat
1048707 LPLPO
21
2 Di kamar obat Puskesmas
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO
3 Di Puskesmas pembantu
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
4 Di kamar suntik
1048707 LPLPO Sub unit
1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik
5 Di pelayanan kesehatanpengobatan
1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus
6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap
1048707 Catatan harian penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
7 Di kamar suntik
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
8 Di Puskesmas keliling
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
9 Di Posyandu Polindes Bidan desa
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
B Penyelenggaraan pencatatan
22
a Di gudang Puskesmas
1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu
Stok
2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan
(a) Kartu Stok Obat
(b) Catatan harian penggunaan obat
Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan
ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota
b Di kamar obat
1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku
catatan pemakaian obat harian
2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan
catatan pemakaian harian dan sisa stok
c Di kamar suntik
Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian
obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk
permintaan tambahan obat
d Di Puskesmas keliling
Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat
darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat
23
C Alur pelaporan
Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas
Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni
a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi
KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani
disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi
Farmasi KabupatenKota
b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas
D Periode Pelaporan
Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas
yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu
juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan
24
BAB III
PERMASALAHAN DAN SOLUSI
Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program
dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan
keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur
organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut
STRUKTUR ORGANISASI APOTIK
PUSKESMAS LIANG ANGGANG
Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang
KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas
Liang Anggang
Unit Penunjang
ApotikErwin Fauzana SFarm Apt
25
PELAYANAN OBAT PUSKESMAS
POLI UMUM
LABORATORIUM
POLI MTBSPOLI GIZI
POLI GIGIUGD
KIA KBIMUNISASILABORATORIUM
APOTIK
Pasien Pulang
PasienDatang
Loket
Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien
Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui
diagram berikut
Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang
Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai
berikut
26
1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter
berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan
imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek
2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan
identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan
melakukan konsultasi terhadap pemberi resep
3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi
berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar
4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang
telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan
penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien
27
Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru
Kepala PuskesmasLiang Anggang
Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin
Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang
Apotik PoliUmum
PoliGigi
ImunissPyandu
PUSTU
UGDKIAKB
LAB
Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat
dijelaskan melalui diagram berikut
Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang
1 Tahap Pemesanan
Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana
mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah
dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis
KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT
= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI
28
pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas
puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang
ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan
Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola
gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan
Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
adalah pada tabel 1
Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Jenis Penyakit Jumlah
1Infeksi akut lain pada saluran
pernafasan bagian atas1863
2 Gastritis 1409
3 Commond cold 982
4 Hipertensi stage 1 941
5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901
6 Dermatitis nonspesifik 820
7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan
jaringan pengikat689
8 Pusing 513
9 Konjungtivitis 476
10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467
Jumlah 9061
29
Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis
Commond coldHipertensi stage 1
Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik
Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing
KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik
18631409
982941
901820
689513
476467
Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011
Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011
Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang
Anggang dapat dilihat di tabel 2
Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Nama Obat Jumlah
1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822
2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159
3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366
4 Amoksisilin 500 Mg 7325
5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924
6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874
7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716
8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214
9 Vitamin B12 Tablet 5211
10 Ranitidin 150 Mg 5012
Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang
sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang
30
Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah
yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya
1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga
Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat
2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau
sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3
Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan
Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan
1 Cimetidin
2 Gentamicin T
3 Reserpin
4 Ergotamin
5 Extra Belladona
6 Neo Diatab
Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin
namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan
obat dengan manfaat serupa
3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai
setelah permintaan dilakukan
31
4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat
puskesmas
5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired
Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu
1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya
juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin
B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan
2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta
baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro
aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah
kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak
terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi
keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih
tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas
habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya
3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan
Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya
2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan
32
Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang
obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas
disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi
petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan
peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya
Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah
1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat
2 Adanya resep yang tidak tercatat
3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer
4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang
penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan
yang kurang memadai
5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan
33
Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang
Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah
34
1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada
petugas lainnya
2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu
mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi
3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan
yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai
gudang obat yang tidak layak
4 Pembelian pengukur suhu ruangan
3 Tahap Pengeluaran
Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian
obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan
digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan
digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan
Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah
1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang
Puskesmas
2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat
3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa
Solusi untuk permasalahan tersebut adalah
1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus
mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri
35
2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya
pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli
dan alat resusitasi)
3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga
4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai
Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan
adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan
bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian
obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama
Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang
tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan
obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es
khusus untuk obat)
Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan
pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas
memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima
obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan
lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya
oksitosin ergometrin dan lain-lain
36
- BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
- JUNI 2012
-
Penyimpanan adalah kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan yang
diterima agar aman (tidak hilang) terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan
mutunya tetap terjamin Tujuan penyimpanan adalah agar obat yang tersedia di Unit
pelayanan kesehatan mutunya dapat dipertahankan
Untuk menjaga mutu obat maka perlu diperhatikan faktor-faktor seperti
kelembaban sinar Matahari temperaturpanas kerusakan fisik kontaminasi bakteri
dan pengotoran
Persyaratan gudang penyimpanan obat adalah sebagai berikut
1 Cukup luas minimal 3 x 4 m2
2 Ruangan kering tidak lembab
3 Ada ventilasi agar ada aliran udara dan tidak lembabpanas
4 Perlu cahaya yang cukup namun jendela harus mempunyai pelindung untuk
menhindari adanya cahaya langsung dan berteralis
5 Lantai dibuat dari tegelsemen yang tidak memungkinkan bertumpuknya debu
dan kotoran lain Bila perlu diberi alas papan (palet)
6 Dinding dibuat licin
7 Hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang tajam
8 Gudang digunakan khusus untuk penyimpanan obat
9 Mempunyai pintu yang dilengkapi kunci ganda
10 Tersedialaci khusus untuk narkotika dan psikotropika yang terkunci
10
Bila Ruang penyimpanan kecil maka dapat digunakan sistem dua rak Obat
dibagi menjadi dua bagian Obat yang siap dipakai diletakkan di bagian rak A
sedangkan sisanya di bagian rak B
Untuk pengaturan penyimpanan obat yang harus diperhatikan adalah sebagai
berikut
1 Obat disusun secara alfabetis
2 Obat dirotasi dengan system FIFO dan FEFO
3 Obat disimpan pada rak
4 Obat yang disimpan pada lantai harus diletakkan diatas palet
5 Tumpukan dus sebaiknya sesuai dengan petunjuk
6 Cairan dipisahkan dari padatan
7 Sera vaksin dan supositoria disimpan dalam lemari pendingin
E DISTRIBUSI OBAT
Penyalurandistribusi adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara
merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan kesehatan
antara lain
a Sub unit pelayanan kesehatan di lingkungan Puskesmas (kamar obat
laboratorium)
b Puskesmas Pembantu
c Puskesmas Keliling
d Posyandu
11
e Polindes
Tujuan distribusi adalah untuk memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan
kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan jenis mutu jumlah dan tepat
waktu
Kegiatan dari distribusi adalah
1 Menentukan frekuensi distribusi
Dalam menentukan frekuensi distribusi perlu dipertimbangkan
ajarak sub unit pelayanan
b biaya distribusi yang tersedia
2 Menentukan jumlah dan jenis obat yang diberikan
Dalam menentukan jumlah obat perlu dipertimbangkan
a pemakaian rata-rata per jenis obat
b sisa stok
c pola penyakit
d jumlah kunjungan di masing-masing sub unit pelayanan kesehatan
3 Melaksanakan penyerahan obat
Penyerahan obat dapat dilakukan dengan cara
a gudang obat menyerahkanmengirimkan obat dan diterima di unit pelayanan
b penyerahan di gudang Puskesmas diambil sendiri oleh sub unit- sub unit
pelayanan Obat diserahkan bersama-sama dengan formulir LPLPO dan
lembar pertama disimpan sebagai tanda bukti penerimaan obat
12
F PENGENDALIAN
Tujuan pengendalian agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit
pelayanan kesehatan dasar
Pengendalian obat terdiri dari
1 Pengendalian persediaan
2 Pengendalian penggunaan
3 Penanganan obat hilang
Pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya
sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan
sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangankekosongan obat di unit pelayanan
kesehatan dasar
Kegiatan Pengendalian adalah
1 Memperkirakanmenghitung pemakaian rata-rata periode tertentu di Puskesmas
dan seluruh unit pelayanan Jumlah stok ini disebut stok kerja
2 Menentukan
- Stok optimum adalah jumlah stok obat yang diserahkan kepada unit pelayanan
agar tidak mengalami kekurangankekosongan
- stok pengaman adalah jumlah stok yang disediakan untuk mencegah terjadinya
sesuatu hal yang tidak terduga misalnya karena keterlambatan pengiriman dari
Instalasi Farmasi Kabupaten Kota
3 Menentukan waktu tunggu (leadtime) yaitu waktu yang diperlukan dari mulai
pemesanan sampai obat diterima
13
G PELAYANAN OBAT
Pelayanan obat adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non
teknis yang harus dikerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan
obat kepada pasien Tujuan pelayanan obat agar pasien mendapat obat sesuai dengan
resep dokter dan mendapat informasi bagaimana menggunakannya
Semua resep yang telah dilayani oleh Puskesmas harus dipelihara dan
disimpan minimal 2 ( dua ) tahun dan pada setiap resep harus diberi tanda
- ldquoUmumrdquo untuk resep umum
- ldquoAskesrdquo untuk resep yang diterima oleh peserta asuransi kesehatan
- ldquoGratisrdquo untuk resep yang diberikan kepada pasien yang di bebaskan dari
pembiayaan restribusi
Untuk menjamin keberlangsungan pelayanan obat dan kepentingan pasien
maka obat yang ada di puskesmas tidak dibeda-bedakan lagi sumber anggarannya
Semua obat yang ada dipuskesmas pada dasarnya dapat digunakan melayani semua
pasien yang datang ke Puskesmas
Kegiatan pelayanan obat meliputi
1 penataan ruang pelayanan obat
2 penyiapan obat
3 penyerahan obat
4 informasi obat
5 etika pelayanan
6 daftar perlengkapan peracikan obat
14
22 Tugas dan Peran Puskesmas dalam Pengelolaan Obat
Puskesmas sebagai Sub Unit Pelayanan memiliki tugas dan peran dalam
pengelolaan obat yaitu
a Menyediakan data dan informasi mutasi obat dan perbekalan kesehatan serta
kasus penyakit dengan baik dan akurat
b Setiap akhir bulan menyampaikan laporan pemakaian obat dan perbekalan
kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota setempat
c Bersama Tim Perencana Obat Terpadu membahas rencana kebutuhan Puskesmas
d Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Dinas Kesehatan
KabupatenKota sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan
e Melaporkan dan mengirim kembali semua jenis obat rusakkadaluwarsa kepada
Dinas Kesehatan KabupatenKota
f Melaporkan kejadian obat dan perbekalan kesehatan yang hilang kepada Kepala
Dinas Kesehatan KabupatenKota
23 Tugas dan Tanggung Jawab Pengelolaan Obat di Puskesmas
1 Kepala Puskesmas
a Tugas
1 Membina petugas pengelola obat
2 Menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada Kepala Dinas Kesehatan
KabupatenKota setempat
15
3 Melaporkan dan mengirimkan kembali semua obat yang rusak kadaluwarsa dan
atau obat yang tidak dibutuhkan kepada Kepala Dinkes KabupatenKota
setempat
4 Melaporkan obat hilang kepada Kepala Dinkes KabupatenKota
5 Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Kepala Dinas
Kesehatan KabupatenKota setempat
b Tanggung Jawab
Pengelolaan dan pencatatan pelaporan obat dan perbekalan kesehatan di
Puskesmas
2 Petugas Gudang Obat di Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan
1 Penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan
KabupatenKota
2 Pemeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kesehatan
3 Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan
4 Pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan
5 Pengendalian penggunaan persediaan
6 Pencatatan dan pelaporan
7 Menjaga mutu dan keamanan obat dan perbekalan kesehatan
8 Penyusunan persediaan obat dan perbekalan kesehatan
9 Permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke Dinas Kesehatan KabKota
10 Penyusunan laporan ke Dinkes KabupatenKota
16
3 Petugas Kamar Obat Puskesmas mempunyai tugas
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan
yang dikeluarkan maupun yang diterima oleh kamar obat Puskesmas dalam
bentuk buku catatan mutasi obat
2 Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan kesehatan
3 Menyerahkan kembali obat rusakdaluwarsa kepada petugas gudang obat
4 Menyerahkan obat sesuai resep ke pasien
5 Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada pasien
4 Petugas Kamar Suntik mempunyai tugas
a Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan
yang dikeluarkan maupun yang diterimanya
b Membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat dan perbekalan
kesehatan
c Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada petugas gudang obat
5 Petugas Lapangan Puskesmas Keliling mempunyai tugas
1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang
diperlukan kepada Kepala Puskesmas
2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan
3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangannya segera mengembalikan sisa obat
kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat
17
6 Petugas Lapangan Posyandu mempunyai tugas
1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang
diperlukan kepada Kepala Puskesmas
2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan
3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangan segera mengembalikan sisa obat
kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat
7 Petugas Obat Puskesmas Pembantu mempunyai tugas
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun
yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku
2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat
kepada Kepala Puskesmas
3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui
petugas gudang obat
8 Bidan Desa
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun
yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku
2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat
kepada Kepala Puskesmas
3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui
petugas gudang obat
18
24 Pencatatan dan Pelaporan
A Pencatatan
Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian
kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib baik obat-obatan
yang diterima disimpan didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan atau unit
pelayanan lainnya Tujuan Pencatatan dan pelaporan adalah
1 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan
2 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian
3 Sumber data untuk pembuatan laporan
Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan
obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanaan seluruh
pengelolaan obat
19
Pencatatan dimulai dari awal mula pelayanan Puskesmas Adapun alur
pelayanan di Puskesmas Liang anggang dapat dilihat pada gambar 2
Gambar 2 Alur Pelayanan di Puskesmas Liang Anggag
Sedangkan untuk alur resep obat dari apotek ke pasien adalah seperti pada gambar 3
Gambar 3 Alur resep obat dari apotek ke pasien
Loket Kartu
POLI UMUM POLI ANAK
MTBS POLI
IMUNISASI GIZI TATA
USAHA POLI KIA +
KB POLI GIGI
LABORATORIUM
KLINIK SANITASI
APOTIK
BEROBAT IMUNISASI KB GIZI KIR KESEHATA
N HAJI CATEN KIA KES GIGI
KEPERLUAN DATANG
20
Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas
adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus
tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan
baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan
obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat
Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang
1 Di gudang obat Puskesmas
1048707 Kartu stok obat
1048707 LPLPO
21
2 Di kamar obat Puskesmas
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO
3 Di Puskesmas pembantu
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
4 Di kamar suntik
1048707 LPLPO Sub unit
1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik
5 Di pelayanan kesehatanpengobatan
1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus
6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap
1048707 Catatan harian penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
7 Di kamar suntik
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
8 Di Puskesmas keliling
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
9 Di Posyandu Polindes Bidan desa
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
B Penyelenggaraan pencatatan
22
a Di gudang Puskesmas
1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu
Stok
2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan
(a) Kartu Stok Obat
(b) Catatan harian penggunaan obat
Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan
ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota
b Di kamar obat
1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku
catatan pemakaian obat harian
2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan
catatan pemakaian harian dan sisa stok
c Di kamar suntik
Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian
obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk
permintaan tambahan obat
d Di Puskesmas keliling
Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat
darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat
23
C Alur pelaporan
Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas
Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni
a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi
KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani
disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi
Farmasi KabupatenKota
b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas
D Periode Pelaporan
Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas
yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu
juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan
24
BAB III
PERMASALAHAN DAN SOLUSI
Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program
dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan
keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur
organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut
STRUKTUR ORGANISASI APOTIK
PUSKESMAS LIANG ANGGANG
Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang
KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas
Liang Anggang
Unit Penunjang
ApotikErwin Fauzana SFarm Apt
25
PELAYANAN OBAT PUSKESMAS
POLI UMUM
LABORATORIUM
POLI MTBSPOLI GIZI
POLI GIGIUGD
KIA KBIMUNISASILABORATORIUM
APOTIK
Pasien Pulang
PasienDatang
Loket
Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien
Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui
diagram berikut
Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang
Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai
berikut
26
1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter
berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan
imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek
2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan
identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan
melakukan konsultasi terhadap pemberi resep
3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi
berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar
4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang
telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan
penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien
27
Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru
Kepala PuskesmasLiang Anggang
Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin
Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang
Apotik PoliUmum
PoliGigi
ImunissPyandu
PUSTU
UGDKIAKB
LAB
Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat
dijelaskan melalui diagram berikut
Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang
1 Tahap Pemesanan
Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana
mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah
dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis
KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT
= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI
28
pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas
puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang
ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan
Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola
gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan
Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
adalah pada tabel 1
Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Jenis Penyakit Jumlah
1Infeksi akut lain pada saluran
pernafasan bagian atas1863
2 Gastritis 1409
3 Commond cold 982
4 Hipertensi stage 1 941
5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901
6 Dermatitis nonspesifik 820
7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan
jaringan pengikat689
8 Pusing 513
9 Konjungtivitis 476
10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467
Jumlah 9061
29
Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis
Commond coldHipertensi stage 1
Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik
Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing
KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik
18631409
982941
901820
689513
476467
Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011
Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011
Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang
Anggang dapat dilihat di tabel 2
Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Nama Obat Jumlah
1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822
2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159
3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366
4 Amoksisilin 500 Mg 7325
5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924
6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874
7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716
8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214
9 Vitamin B12 Tablet 5211
10 Ranitidin 150 Mg 5012
Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang
sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang
30
Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah
yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya
1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga
Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat
2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau
sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3
Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan
Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan
1 Cimetidin
2 Gentamicin T
3 Reserpin
4 Ergotamin
5 Extra Belladona
6 Neo Diatab
Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin
namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan
obat dengan manfaat serupa
3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai
setelah permintaan dilakukan
31
4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat
puskesmas
5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired
Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu
1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya
juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin
B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan
2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta
baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro
aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah
kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak
terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi
keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih
tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas
habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya
3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan
Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya
2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan
32
Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang
obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas
disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi
petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan
peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya
Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah
1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat
2 Adanya resep yang tidak tercatat
3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer
4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang
penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan
yang kurang memadai
5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan
33
Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang
Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah
34
1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada
petugas lainnya
2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu
mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi
3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan
yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai
gudang obat yang tidak layak
4 Pembelian pengukur suhu ruangan
3 Tahap Pengeluaran
Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian
obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan
digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan
digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan
Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah
1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang
Puskesmas
2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat
3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa
Solusi untuk permasalahan tersebut adalah
1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus
mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri
35
2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya
pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli
dan alat resusitasi)
3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga
4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai
Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan
adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan
bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian
obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama
Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang
tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan
obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es
khusus untuk obat)
Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan
pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas
memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima
obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan
lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya
oksitosin ergometrin dan lain-lain
36
- BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
- JUNI 2012
-
Bila Ruang penyimpanan kecil maka dapat digunakan sistem dua rak Obat
dibagi menjadi dua bagian Obat yang siap dipakai diletakkan di bagian rak A
sedangkan sisanya di bagian rak B
Untuk pengaturan penyimpanan obat yang harus diperhatikan adalah sebagai
berikut
1 Obat disusun secara alfabetis
2 Obat dirotasi dengan system FIFO dan FEFO
3 Obat disimpan pada rak
4 Obat yang disimpan pada lantai harus diletakkan diatas palet
5 Tumpukan dus sebaiknya sesuai dengan petunjuk
6 Cairan dipisahkan dari padatan
7 Sera vaksin dan supositoria disimpan dalam lemari pendingin
E DISTRIBUSI OBAT
Penyalurandistribusi adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara
merata dan teratur untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan kesehatan
antara lain
a Sub unit pelayanan kesehatan di lingkungan Puskesmas (kamar obat
laboratorium)
b Puskesmas Pembantu
c Puskesmas Keliling
d Posyandu
11
e Polindes
Tujuan distribusi adalah untuk memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan
kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan jenis mutu jumlah dan tepat
waktu
Kegiatan dari distribusi adalah
1 Menentukan frekuensi distribusi
Dalam menentukan frekuensi distribusi perlu dipertimbangkan
ajarak sub unit pelayanan
b biaya distribusi yang tersedia
2 Menentukan jumlah dan jenis obat yang diberikan
Dalam menentukan jumlah obat perlu dipertimbangkan
a pemakaian rata-rata per jenis obat
b sisa stok
c pola penyakit
d jumlah kunjungan di masing-masing sub unit pelayanan kesehatan
3 Melaksanakan penyerahan obat
Penyerahan obat dapat dilakukan dengan cara
a gudang obat menyerahkanmengirimkan obat dan diterima di unit pelayanan
b penyerahan di gudang Puskesmas diambil sendiri oleh sub unit- sub unit
pelayanan Obat diserahkan bersama-sama dengan formulir LPLPO dan
lembar pertama disimpan sebagai tanda bukti penerimaan obat
12
F PENGENDALIAN
Tujuan pengendalian agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit
pelayanan kesehatan dasar
Pengendalian obat terdiri dari
1 Pengendalian persediaan
2 Pengendalian penggunaan
3 Penanganan obat hilang
Pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya
sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan
sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangankekosongan obat di unit pelayanan
kesehatan dasar
Kegiatan Pengendalian adalah
1 Memperkirakanmenghitung pemakaian rata-rata periode tertentu di Puskesmas
dan seluruh unit pelayanan Jumlah stok ini disebut stok kerja
2 Menentukan
- Stok optimum adalah jumlah stok obat yang diserahkan kepada unit pelayanan
agar tidak mengalami kekurangankekosongan
- stok pengaman adalah jumlah stok yang disediakan untuk mencegah terjadinya
sesuatu hal yang tidak terduga misalnya karena keterlambatan pengiriman dari
Instalasi Farmasi Kabupaten Kota
3 Menentukan waktu tunggu (leadtime) yaitu waktu yang diperlukan dari mulai
pemesanan sampai obat diterima
13
G PELAYANAN OBAT
Pelayanan obat adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non
teknis yang harus dikerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan
obat kepada pasien Tujuan pelayanan obat agar pasien mendapat obat sesuai dengan
resep dokter dan mendapat informasi bagaimana menggunakannya
Semua resep yang telah dilayani oleh Puskesmas harus dipelihara dan
disimpan minimal 2 ( dua ) tahun dan pada setiap resep harus diberi tanda
- ldquoUmumrdquo untuk resep umum
- ldquoAskesrdquo untuk resep yang diterima oleh peserta asuransi kesehatan
- ldquoGratisrdquo untuk resep yang diberikan kepada pasien yang di bebaskan dari
pembiayaan restribusi
Untuk menjamin keberlangsungan pelayanan obat dan kepentingan pasien
maka obat yang ada di puskesmas tidak dibeda-bedakan lagi sumber anggarannya
Semua obat yang ada dipuskesmas pada dasarnya dapat digunakan melayani semua
pasien yang datang ke Puskesmas
Kegiatan pelayanan obat meliputi
1 penataan ruang pelayanan obat
2 penyiapan obat
3 penyerahan obat
4 informasi obat
5 etika pelayanan
6 daftar perlengkapan peracikan obat
14
22 Tugas dan Peran Puskesmas dalam Pengelolaan Obat
Puskesmas sebagai Sub Unit Pelayanan memiliki tugas dan peran dalam
pengelolaan obat yaitu
a Menyediakan data dan informasi mutasi obat dan perbekalan kesehatan serta
kasus penyakit dengan baik dan akurat
b Setiap akhir bulan menyampaikan laporan pemakaian obat dan perbekalan
kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota setempat
c Bersama Tim Perencana Obat Terpadu membahas rencana kebutuhan Puskesmas
d Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Dinas Kesehatan
KabupatenKota sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan
e Melaporkan dan mengirim kembali semua jenis obat rusakkadaluwarsa kepada
Dinas Kesehatan KabupatenKota
f Melaporkan kejadian obat dan perbekalan kesehatan yang hilang kepada Kepala
Dinas Kesehatan KabupatenKota
23 Tugas dan Tanggung Jawab Pengelolaan Obat di Puskesmas
1 Kepala Puskesmas
a Tugas
1 Membina petugas pengelola obat
2 Menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada Kepala Dinas Kesehatan
KabupatenKota setempat
15
3 Melaporkan dan mengirimkan kembali semua obat yang rusak kadaluwarsa dan
atau obat yang tidak dibutuhkan kepada Kepala Dinkes KabupatenKota
setempat
4 Melaporkan obat hilang kepada Kepala Dinkes KabupatenKota
5 Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Kepala Dinas
Kesehatan KabupatenKota setempat
b Tanggung Jawab
Pengelolaan dan pencatatan pelaporan obat dan perbekalan kesehatan di
Puskesmas
2 Petugas Gudang Obat di Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan
1 Penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan
KabupatenKota
2 Pemeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kesehatan
3 Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan
4 Pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan
5 Pengendalian penggunaan persediaan
6 Pencatatan dan pelaporan
7 Menjaga mutu dan keamanan obat dan perbekalan kesehatan
8 Penyusunan persediaan obat dan perbekalan kesehatan
9 Permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke Dinas Kesehatan KabKota
10 Penyusunan laporan ke Dinkes KabupatenKota
16
3 Petugas Kamar Obat Puskesmas mempunyai tugas
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan
yang dikeluarkan maupun yang diterima oleh kamar obat Puskesmas dalam
bentuk buku catatan mutasi obat
2 Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan kesehatan
3 Menyerahkan kembali obat rusakdaluwarsa kepada petugas gudang obat
4 Menyerahkan obat sesuai resep ke pasien
5 Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada pasien
4 Petugas Kamar Suntik mempunyai tugas
a Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan
yang dikeluarkan maupun yang diterimanya
b Membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat dan perbekalan
kesehatan
c Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada petugas gudang obat
5 Petugas Lapangan Puskesmas Keliling mempunyai tugas
1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang
diperlukan kepada Kepala Puskesmas
2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan
3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangannya segera mengembalikan sisa obat
kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat
17
6 Petugas Lapangan Posyandu mempunyai tugas
1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang
diperlukan kepada Kepala Puskesmas
2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan
3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangan segera mengembalikan sisa obat
kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat
7 Petugas Obat Puskesmas Pembantu mempunyai tugas
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun
yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku
2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat
kepada Kepala Puskesmas
3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui
petugas gudang obat
8 Bidan Desa
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun
yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku
2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat
kepada Kepala Puskesmas
3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui
petugas gudang obat
18
24 Pencatatan dan Pelaporan
A Pencatatan
Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian
kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib baik obat-obatan
yang diterima disimpan didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan atau unit
pelayanan lainnya Tujuan Pencatatan dan pelaporan adalah
1 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan
2 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian
3 Sumber data untuk pembuatan laporan
Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan
obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanaan seluruh
pengelolaan obat
19
Pencatatan dimulai dari awal mula pelayanan Puskesmas Adapun alur
pelayanan di Puskesmas Liang anggang dapat dilihat pada gambar 2
Gambar 2 Alur Pelayanan di Puskesmas Liang Anggag
Sedangkan untuk alur resep obat dari apotek ke pasien adalah seperti pada gambar 3
Gambar 3 Alur resep obat dari apotek ke pasien
Loket Kartu
POLI UMUM POLI ANAK
MTBS POLI
IMUNISASI GIZI TATA
USAHA POLI KIA +
KB POLI GIGI
LABORATORIUM
KLINIK SANITASI
APOTIK
BEROBAT IMUNISASI KB GIZI KIR KESEHATA
N HAJI CATEN KIA KES GIGI
KEPERLUAN DATANG
20
Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas
adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus
tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan
baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan
obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat
Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang
1 Di gudang obat Puskesmas
1048707 Kartu stok obat
1048707 LPLPO
21
2 Di kamar obat Puskesmas
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO
3 Di Puskesmas pembantu
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
4 Di kamar suntik
1048707 LPLPO Sub unit
1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik
5 Di pelayanan kesehatanpengobatan
1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus
6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap
1048707 Catatan harian penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
7 Di kamar suntik
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
8 Di Puskesmas keliling
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
9 Di Posyandu Polindes Bidan desa
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
B Penyelenggaraan pencatatan
22
a Di gudang Puskesmas
1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu
Stok
2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan
(a) Kartu Stok Obat
(b) Catatan harian penggunaan obat
Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan
ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota
b Di kamar obat
1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku
catatan pemakaian obat harian
2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan
catatan pemakaian harian dan sisa stok
c Di kamar suntik
Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian
obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk
permintaan tambahan obat
d Di Puskesmas keliling
Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat
darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat
23
C Alur pelaporan
Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas
Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni
a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi
KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani
disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi
Farmasi KabupatenKota
b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas
D Periode Pelaporan
Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas
yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu
juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan
24
BAB III
PERMASALAHAN DAN SOLUSI
Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program
dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan
keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur
organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut
STRUKTUR ORGANISASI APOTIK
PUSKESMAS LIANG ANGGANG
Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang
KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas
Liang Anggang
Unit Penunjang
ApotikErwin Fauzana SFarm Apt
25
PELAYANAN OBAT PUSKESMAS
POLI UMUM
LABORATORIUM
POLI MTBSPOLI GIZI
POLI GIGIUGD
KIA KBIMUNISASILABORATORIUM
APOTIK
Pasien Pulang
PasienDatang
Loket
Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien
Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui
diagram berikut
Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang
Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai
berikut
26
1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter
berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan
imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek
2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan
identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan
melakukan konsultasi terhadap pemberi resep
3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi
berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar
4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang
telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan
penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien
27
Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru
Kepala PuskesmasLiang Anggang
Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin
Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang
Apotik PoliUmum
PoliGigi
ImunissPyandu
PUSTU
UGDKIAKB
LAB
Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat
dijelaskan melalui diagram berikut
Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang
1 Tahap Pemesanan
Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana
mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah
dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis
KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT
= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI
28
pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas
puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang
ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan
Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola
gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan
Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
adalah pada tabel 1
Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Jenis Penyakit Jumlah
1Infeksi akut lain pada saluran
pernafasan bagian atas1863
2 Gastritis 1409
3 Commond cold 982
4 Hipertensi stage 1 941
5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901
6 Dermatitis nonspesifik 820
7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan
jaringan pengikat689
8 Pusing 513
9 Konjungtivitis 476
10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467
Jumlah 9061
29
Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis
Commond coldHipertensi stage 1
Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik
Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing
KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik
18631409
982941
901820
689513
476467
Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011
Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011
Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang
Anggang dapat dilihat di tabel 2
Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Nama Obat Jumlah
1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822
2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159
3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366
4 Amoksisilin 500 Mg 7325
5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924
6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874
7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716
8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214
9 Vitamin B12 Tablet 5211
10 Ranitidin 150 Mg 5012
Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang
sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang
30
Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah
yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya
1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga
Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat
2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau
sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3
Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan
Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan
1 Cimetidin
2 Gentamicin T
3 Reserpin
4 Ergotamin
5 Extra Belladona
6 Neo Diatab
Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin
namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan
obat dengan manfaat serupa
3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai
setelah permintaan dilakukan
31
4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat
puskesmas
5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired
Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu
1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya
juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin
B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan
2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta
baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro
aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah
kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak
terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi
keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih
tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas
habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya
3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan
Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya
2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan
32
Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang
obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas
disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi
petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan
peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya
Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah
1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat
2 Adanya resep yang tidak tercatat
3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer
4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang
penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan
yang kurang memadai
5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan
33
Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang
Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah
34
1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada
petugas lainnya
2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu
mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi
3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan
yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai
gudang obat yang tidak layak
4 Pembelian pengukur suhu ruangan
3 Tahap Pengeluaran
Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian
obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan
digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan
digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan
Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah
1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang
Puskesmas
2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat
3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa
Solusi untuk permasalahan tersebut adalah
1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus
mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri
35
2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya
pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli
dan alat resusitasi)
3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga
4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai
Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan
adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan
bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian
obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama
Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang
tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan
obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es
khusus untuk obat)
Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan
pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas
memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima
obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan
lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya
oksitosin ergometrin dan lain-lain
36
- BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
- JUNI 2012
-
e Polindes
Tujuan distribusi adalah untuk memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan
kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas dengan jenis mutu jumlah dan tepat
waktu
Kegiatan dari distribusi adalah
1 Menentukan frekuensi distribusi
Dalam menentukan frekuensi distribusi perlu dipertimbangkan
ajarak sub unit pelayanan
b biaya distribusi yang tersedia
2 Menentukan jumlah dan jenis obat yang diberikan
Dalam menentukan jumlah obat perlu dipertimbangkan
a pemakaian rata-rata per jenis obat
b sisa stok
c pola penyakit
d jumlah kunjungan di masing-masing sub unit pelayanan kesehatan
3 Melaksanakan penyerahan obat
Penyerahan obat dapat dilakukan dengan cara
a gudang obat menyerahkanmengirimkan obat dan diterima di unit pelayanan
b penyerahan di gudang Puskesmas diambil sendiri oleh sub unit- sub unit
pelayanan Obat diserahkan bersama-sama dengan formulir LPLPO dan
lembar pertama disimpan sebagai tanda bukti penerimaan obat
12
F PENGENDALIAN
Tujuan pengendalian agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit
pelayanan kesehatan dasar
Pengendalian obat terdiri dari
1 Pengendalian persediaan
2 Pengendalian penggunaan
3 Penanganan obat hilang
Pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya
sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan
sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangankekosongan obat di unit pelayanan
kesehatan dasar
Kegiatan Pengendalian adalah
1 Memperkirakanmenghitung pemakaian rata-rata periode tertentu di Puskesmas
dan seluruh unit pelayanan Jumlah stok ini disebut stok kerja
2 Menentukan
- Stok optimum adalah jumlah stok obat yang diserahkan kepada unit pelayanan
agar tidak mengalami kekurangankekosongan
- stok pengaman adalah jumlah stok yang disediakan untuk mencegah terjadinya
sesuatu hal yang tidak terduga misalnya karena keterlambatan pengiriman dari
Instalasi Farmasi Kabupaten Kota
3 Menentukan waktu tunggu (leadtime) yaitu waktu yang diperlukan dari mulai
pemesanan sampai obat diterima
13
G PELAYANAN OBAT
Pelayanan obat adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non
teknis yang harus dikerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan
obat kepada pasien Tujuan pelayanan obat agar pasien mendapat obat sesuai dengan
resep dokter dan mendapat informasi bagaimana menggunakannya
Semua resep yang telah dilayani oleh Puskesmas harus dipelihara dan
disimpan minimal 2 ( dua ) tahun dan pada setiap resep harus diberi tanda
- ldquoUmumrdquo untuk resep umum
- ldquoAskesrdquo untuk resep yang diterima oleh peserta asuransi kesehatan
- ldquoGratisrdquo untuk resep yang diberikan kepada pasien yang di bebaskan dari
pembiayaan restribusi
Untuk menjamin keberlangsungan pelayanan obat dan kepentingan pasien
maka obat yang ada di puskesmas tidak dibeda-bedakan lagi sumber anggarannya
Semua obat yang ada dipuskesmas pada dasarnya dapat digunakan melayani semua
pasien yang datang ke Puskesmas
Kegiatan pelayanan obat meliputi
1 penataan ruang pelayanan obat
2 penyiapan obat
3 penyerahan obat
4 informasi obat
5 etika pelayanan
6 daftar perlengkapan peracikan obat
14
22 Tugas dan Peran Puskesmas dalam Pengelolaan Obat
Puskesmas sebagai Sub Unit Pelayanan memiliki tugas dan peran dalam
pengelolaan obat yaitu
a Menyediakan data dan informasi mutasi obat dan perbekalan kesehatan serta
kasus penyakit dengan baik dan akurat
b Setiap akhir bulan menyampaikan laporan pemakaian obat dan perbekalan
kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota setempat
c Bersama Tim Perencana Obat Terpadu membahas rencana kebutuhan Puskesmas
d Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Dinas Kesehatan
KabupatenKota sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan
e Melaporkan dan mengirim kembali semua jenis obat rusakkadaluwarsa kepada
Dinas Kesehatan KabupatenKota
f Melaporkan kejadian obat dan perbekalan kesehatan yang hilang kepada Kepala
Dinas Kesehatan KabupatenKota
23 Tugas dan Tanggung Jawab Pengelolaan Obat di Puskesmas
1 Kepala Puskesmas
a Tugas
1 Membina petugas pengelola obat
2 Menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada Kepala Dinas Kesehatan
KabupatenKota setempat
15
3 Melaporkan dan mengirimkan kembali semua obat yang rusak kadaluwarsa dan
atau obat yang tidak dibutuhkan kepada Kepala Dinkes KabupatenKota
setempat
4 Melaporkan obat hilang kepada Kepala Dinkes KabupatenKota
5 Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Kepala Dinas
Kesehatan KabupatenKota setempat
b Tanggung Jawab
Pengelolaan dan pencatatan pelaporan obat dan perbekalan kesehatan di
Puskesmas
2 Petugas Gudang Obat di Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan
1 Penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan
KabupatenKota
2 Pemeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kesehatan
3 Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan
4 Pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan
5 Pengendalian penggunaan persediaan
6 Pencatatan dan pelaporan
7 Menjaga mutu dan keamanan obat dan perbekalan kesehatan
8 Penyusunan persediaan obat dan perbekalan kesehatan
9 Permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke Dinas Kesehatan KabKota
10 Penyusunan laporan ke Dinkes KabupatenKota
16
3 Petugas Kamar Obat Puskesmas mempunyai tugas
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan
yang dikeluarkan maupun yang diterima oleh kamar obat Puskesmas dalam
bentuk buku catatan mutasi obat
2 Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan kesehatan
3 Menyerahkan kembali obat rusakdaluwarsa kepada petugas gudang obat
4 Menyerahkan obat sesuai resep ke pasien
5 Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada pasien
4 Petugas Kamar Suntik mempunyai tugas
a Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan
yang dikeluarkan maupun yang diterimanya
b Membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat dan perbekalan
kesehatan
c Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada petugas gudang obat
5 Petugas Lapangan Puskesmas Keliling mempunyai tugas
1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang
diperlukan kepada Kepala Puskesmas
2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan
3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangannya segera mengembalikan sisa obat
kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat
17
6 Petugas Lapangan Posyandu mempunyai tugas
1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang
diperlukan kepada Kepala Puskesmas
2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan
3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangan segera mengembalikan sisa obat
kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat
7 Petugas Obat Puskesmas Pembantu mempunyai tugas
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun
yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku
2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat
kepada Kepala Puskesmas
3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui
petugas gudang obat
8 Bidan Desa
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun
yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku
2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat
kepada Kepala Puskesmas
3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui
petugas gudang obat
18
24 Pencatatan dan Pelaporan
A Pencatatan
Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian
kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib baik obat-obatan
yang diterima disimpan didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan atau unit
pelayanan lainnya Tujuan Pencatatan dan pelaporan adalah
1 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan
2 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian
3 Sumber data untuk pembuatan laporan
Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan
obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanaan seluruh
pengelolaan obat
19
Pencatatan dimulai dari awal mula pelayanan Puskesmas Adapun alur
pelayanan di Puskesmas Liang anggang dapat dilihat pada gambar 2
Gambar 2 Alur Pelayanan di Puskesmas Liang Anggag
Sedangkan untuk alur resep obat dari apotek ke pasien adalah seperti pada gambar 3
Gambar 3 Alur resep obat dari apotek ke pasien
Loket Kartu
POLI UMUM POLI ANAK
MTBS POLI
IMUNISASI GIZI TATA
USAHA POLI KIA +
KB POLI GIGI
LABORATORIUM
KLINIK SANITASI
APOTIK
BEROBAT IMUNISASI KB GIZI KIR KESEHATA
N HAJI CATEN KIA KES GIGI
KEPERLUAN DATANG
20
Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas
adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus
tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan
baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan
obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat
Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang
1 Di gudang obat Puskesmas
1048707 Kartu stok obat
1048707 LPLPO
21
2 Di kamar obat Puskesmas
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO
3 Di Puskesmas pembantu
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
4 Di kamar suntik
1048707 LPLPO Sub unit
1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik
5 Di pelayanan kesehatanpengobatan
1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus
6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap
1048707 Catatan harian penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
7 Di kamar suntik
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
8 Di Puskesmas keliling
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
9 Di Posyandu Polindes Bidan desa
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
B Penyelenggaraan pencatatan
22
a Di gudang Puskesmas
1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu
Stok
2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan
(a) Kartu Stok Obat
(b) Catatan harian penggunaan obat
Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan
ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota
b Di kamar obat
1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku
catatan pemakaian obat harian
2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan
catatan pemakaian harian dan sisa stok
c Di kamar suntik
Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian
obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk
permintaan tambahan obat
d Di Puskesmas keliling
Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat
darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat
23
C Alur pelaporan
Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas
Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni
a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi
KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani
disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi
Farmasi KabupatenKota
b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas
D Periode Pelaporan
Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas
yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu
juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan
24
BAB III
PERMASALAHAN DAN SOLUSI
Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program
dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan
keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur
organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut
STRUKTUR ORGANISASI APOTIK
PUSKESMAS LIANG ANGGANG
Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang
KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas
Liang Anggang
Unit Penunjang
ApotikErwin Fauzana SFarm Apt
25
PELAYANAN OBAT PUSKESMAS
POLI UMUM
LABORATORIUM
POLI MTBSPOLI GIZI
POLI GIGIUGD
KIA KBIMUNISASILABORATORIUM
APOTIK
Pasien Pulang
PasienDatang
Loket
Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien
Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui
diagram berikut
Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang
Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai
berikut
26
1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter
berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan
imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek
2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan
identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan
melakukan konsultasi terhadap pemberi resep
3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi
berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar
4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang
telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan
penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien
27
Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru
Kepala PuskesmasLiang Anggang
Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin
Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang
Apotik PoliUmum
PoliGigi
ImunissPyandu
PUSTU
UGDKIAKB
LAB
Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat
dijelaskan melalui diagram berikut
Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang
1 Tahap Pemesanan
Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana
mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah
dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis
KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT
= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI
28
pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas
puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang
ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan
Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola
gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan
Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
adalah pada tabel 1
Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Jenis Penyakit Jumlah
1Infeksi akut lain pada saluran
pernafasan bagian atas1863
2 Gastritis 1409
3 Commond cold 982
4 Hipertensi stage 1 941
5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901
6 Dermatitis nonspesifik 820
7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan
jaringan pengikat689
8 Pusing 513
9 Konjungtivitis 476
10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467
Jumlah 9061
29
Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis
Commond coldHipertensi stage 1
Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik
Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing
KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik
18631409
982941
901820
689513
476467
Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011
Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011
Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang
Anggang dapat dilihat di tabel 2
Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Nama Obat Jumlah
1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822
2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159
3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366
4 Amoksisilin 500 Mg 7325
5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924
6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874
7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716
8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214
9 Vitamin B12 Tablet 5211
10 Ranitidin 150 Mg 5012
Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang
sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang
30
Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah
yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya
1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga
Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat
2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau
sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3
Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan
Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan
1 Cimetidin
2 Gentamicin T
3 Reserpin
4 Ergotamin
5 Extra Belladona
6 Neo Diatab
Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin
namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan
obat dengan manfaat serupa
3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai
setelah permintaan dilakukan
31
4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat
puskesmas
5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired
Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu
1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya
juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin
B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan
2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta
baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro
aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah
kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak
terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi
keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih
tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas
habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya
3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan
Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya
2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan
32
Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang
obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas
disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi
petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan
peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya
Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah
1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat
2 Adanya resep yang tidak tercatat
3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer
4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang
penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan
yang kurang memadai
5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan
33
Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang
Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah
34
1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada
petugas lainnya
2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu
mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi
3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan
yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai
gudang obat yang tidak layak
4 Pembelian pengukur suhu ruangan
3 Tahap Pengeluaran
Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian
obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan
digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan
digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan
Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah
1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang
Puskesmas
2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat
3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa
Solusi untuk permasalahan tersebut adalah
1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus
mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri
35
2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya
pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli
dan alat resusitasi)
3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga
4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai
Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan
adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan
bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian
obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama
Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang
tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan
obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es
khusus untuk obat)
Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan
pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas
memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima
obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan
lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya
oksitosin ergometrin dan lain-lain
36
- BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
- JUNI 2012
-
F PENGENDALIAN
Tujuan pengendalian agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat di unit
pelayanan kesehatan dasar
Pengendalian obat terdiri dari
1 Pengendalian persediaan
2 Pengendalian penggunaan
3 Penanganan obat hilang
Pengendalian persediaan adalah suatu kegiatan untuk memastikan tercapainya
sasaran yang diinginkan sesuai dengan strategi dan program yang telah ditetapkan
sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangankekosongan obat di unit pelayanan
kesehatan dasar
Kegiatan Pengendalian adalah
1 Memperkirakanmenghitung pemakaian rata-rata periode tertentu di Puskesmas
dan seluruh unit pelayanan Jumlah stok ini disebut stok kerja
2 Menentukan
- Stok optimum adalah jumlah stok obat yang diserahkan kepada unit pelayanan
agar tidak mengalami kekurangankekosongan
- stok pengaman adalah jumlah stok yang disediakan untuk mencegah terjadinya
sesuatu hal yang tidak terduga misalnya karena keterlambatan pengiriman dari
Instalasi Farmasi Kabupaten Kota
3 Menentukan waktu tunggu (leadtime) yaitu waktu yang diperlukan dari mulai
pemesanan sampai obat diterima
13
G PELAYANAN OBAT
Pelayanan obat adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non
teknis yang harus dikerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan
obat kepada pasien Tujuan pelayanan obat agar pasien mendapat obat sesuai dengan
resep dokter dan mendapat informasi bagaimana menggunakannya
Semua resep yang telah dilayani oleh Puskesmas harus dipelihara dan
disimpan minimal 2 ( dua ) tahun dan pada setiap resep harus diberi tanda
- ldquoUmumrdquo untuk resep umum
- ldquoAskesrdquo untuk resep yang diterima oleh peserta asuransi kesehatan
- ldquoGratisrdquo untuk resep yang diberikan kepada pasien yang di bebaskan dari
pembiayaan restribusi
Untuk menjamin keberlangsungan pelayanan obat dan kepentingan pasien
maka obat yang ada di puskesmas tidak dibeda-bedakan lagi sumber anggarannya
Semua obat yang ada dipuskesmas pada dasarnya dapat digunakan melayani semua
pasien yang datang ke Puskesmas
Kegiatan pelayanan obat meliputi
1 penataan ruang pelayanan obat
2 penyiapan obat
3 penyerahan obat
4 informasi obat
5 etika pelayanan
6 daftar perlengkapan peracikan obat
14
22 Tugas dan Peran Puskesmas dalam Pengelolaan Obat
Puskesmas sebagai Sub Unit Pelayanan memiliki tugas dan peran dalam
pengelolaan obat yaitu
a Menyediakan data dan informasi mutasi obat dan perbekalan kesehatan serta
kasus penyakit dengan baik dan akurat
b Setiap akhir bulan menyampaikan laporan pemakaian obat dan perbekalan
kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota setempat
c Bersama Tim Perencana Obat Terpadu membahas rencana kebutuhan Puskesmas
d Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Dinas Kesehatan
KabupatenKota sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan
e Melaporkan dan mengirim kembali semua jenis obat rusakkadaluwarsa kepada
Dinas Kesehatan KabupatenKota
f Melaporkan kejadian obat dan perbekalan kesehatan yang hilang kepada Kepala
Dinas Kesehatan KabupatenKota
23 Tugas dan Tanggung Jawab Pengelolaan Obat di Puskesmas
1 Kepala Puskesmas
a Tugas
1 Membina petugas pengelola obat
2 Menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada Kepala Dinas Kesehatan
KabupatenKota setempat
15
3 Melaporkan dan mengirimkan kembali semua obat yang rusak kadaluwarsa dan
atau obat yang tidak dibutuhkan kepada Kepala Dinkes KabupatenKota
setempat
4 Melaporkan obat hilang kepada Kepala Dinkes KabupatenKota
5 Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Kepala Dinas
Kesehatan KabupatenKota setempat
b Tanggung Jawab
Pengelolaan dan pencatatan pelaporan obat dan perbekalan kesehatan di
Puskesmas
2 Petugas Gudang Obat di Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan
1 Penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan
KabupatenKota
2 Pemeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kesehatan
3 Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan
4 Pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan
5 Pengendalian penggunaan persediaan
6 Pencatatan dan pelaporan
7 Menjaga mutu dan keamanan obat dan perbekalan kesehatan
8 Penyusunan persediaan obat dan perbekalan kesehatan
9 Permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke Dinas Kesehatan KabKota
10 Penyusunan laporan ke Dinkes KabupatenKota
16
3 Petugas Kamar Obat Puskesmas mempunyai tugas
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan
yang dikeluarkan maupun yang diterima oleh kamar obat Puskesmas dalam
bentuk buku catatan mutasi obat
2 Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan kesehatan
3 Menyerahkan kembali obat rusakdaluwarsa kepada petugas gudang obat
4 Menyerahkan obat sesuai resep ke pasien
5 Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada pasien
4 Petugas Kamar Suntik mempunyai tugas
a Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan
yang dikeluarkan maupun yang diterimanya
b Membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat dan perbekalan
kesehatan
c Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada petugas gudang obat
5 Petugas Lapangan Puskesmas Keliling mempunyai tugas
1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang
diperlukan kepada Kepala Puskesmas
2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan
3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangannya segera mengembalikan sisa obat
kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat
17
6 Petugas Lapangan Posyandu mempunyai tugas
1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang
diperlukan kepada Kepala Puskesmas
2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan
3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangan segera mengembalikan sisa obat
kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat
7 Petugas Obat Puskesmas Pembantu mempunyai tugas
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun
yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku
2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat
kepada Kepala Puskesmas
3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui
petugas gudang obat
8 Bidan Desa
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun
yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku
2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat
kepada Kepala Puskesmas
3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui
petugas gudang obat
18
24 Pencatatan dan Pelaporan
A Pencatatan
Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian
kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib baik obat-obatan
yang diterima disimpan didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan atau unit
pelayanan lainnya Tujuan Pencatatan dan pelaporan adalah
1 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan
2 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian
3 Sumber data untuk pembuatan laporan
Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan
obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanaan seluruh
pengelolaan obat
19
Pencatatan dimulai dari awal mula pelayanan Puskesmas Adapun alur
pelayanan di Puskesmas Liang anggang dapat dilihat pada gambar 2
Gambar 2 Alur Pelayanan di Puskesmas Liang Anggag
Sedangkan untuk alur resep obat dari apotek ke pasien adalah seperti pada gambar 3
Gambar 3 Alur resep obat dari apotek ke pasien
Loket Kartu
POLI UMUM POLI ANAK
MTBS POLI
IMUNISASI GIZI TATA
USAHA POLI KIA +
KB POLI GIGI
LABORATORIUM
KLINIK SANITASI
APOTIK
BEROBAT IMUNISASI KB GIZI KIR KESEHATA
N HAJI CATEN KIA KES GIGI
KEPERLUAN DATANG
20
Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas
adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus
tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan
baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan
obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat
Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang
1 Di gudang obat Puskesmas
1048707 Kartu stok obat
1048707 LPLPO
21
2 Di kamar obat Puskesmas
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO
3 Di Puskesmas pembantu
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
4 Di kamar suntik
1048707 LPLPO Sub unit
1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik
5 Di pelayanan kesehatanpengobatan
1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus
6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap
1048707 Catatan harian penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
7 Di kamar suntik
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
8 Di Puskesmas keliling
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
9 Di Posyandu Polindes Bidan desa
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
B Penyelenggaraan pencatatan
22
a Di gudang Puskesmas
1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu
Stok
2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan
(a) Kartu Stok Obat
(b) Catatan harian penggunaan obat
Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan
ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota
b Di kamar obat
1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku
catatan pemakaian obat harian
2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan
catatan pemakaian harian dan sisa stok
c Di kamar suntik
Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian
obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk
permintaan tambahan obat
d Di Puskesmas keliling
Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat
darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat
23
C Alur pelaporan
Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas
Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni
a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi
KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani
disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi
Farmasi KabupatenKota
b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas
D Periode Pelaporan
Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas
yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu
juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan
24
BAB III
PERMASALAHAN DAN SOLUSI
Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program
dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan
keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur
organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut
STRUKTUR ORGANISASI APOTIK
PUSKESMAS LIANG ANGGANG
Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang
KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas
Liang Anggang
Unit Penunjang
ApotikErwin Fauzana SFarm Apt
25
PELAYANAN OBAT PUSKESMAS
POLI UMUM
LABORATORIUM
POLI MTBSPOLI GIZI
POLI GIGIUGD
KIA KBIMUNISASILABORATORIUM
APOTIK
Pasien Pulang
PasienDatang
Loket
Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien
Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui
diagram berikut
Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang
Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai
berikut
26
1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter
berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan
imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek
2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan
identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan
melakukan konsultasi terhadap pemberi resep
3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi
berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar
4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang
telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan
penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien
27
Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru
Kepala PuskesmasLiang Anggang
Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin
Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang
Apotik PoliUmum
PoliGigi
ImunissPyandu
PUSTU
UGDKIAKB
LAB
Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat
dijelaskan melalui diagram berikut
Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang
1 Tahap Pemesanan
Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana
mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah
dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis
KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT
= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI
28
pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas
puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang
ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan
Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola
gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan
Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
adalah pada tabel 1
Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Jenis Penyakit Jumlah
1Infeksi akut lain pada saluran
pernafasan bagian atas1863
2 Gastritis 1409
3 Commond cold 982
4 Hipertensi stage 1 941
5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901
6 Dermatitis nonspesifik 820
7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan
jaringan pengikat689
8 Pusing 513
9 Konjungtivitis 476
10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467
Jumlah 9061
29
Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis
Commond coldHipertensi stage 1
Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik
Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing
KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik
18631409
982941
901820
689513
476467
Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011
Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011
Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang
Anggang dapat dilihat di tabel 2
Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Nama Obat Jumlah
1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822
2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159
3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366
4 Amoksisilin 500 Mg 7325
5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924
6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874
7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716
8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214
9 Vitamin B12 Tablet 5211
10 Ranitidin 150 Mg 5012
Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang
sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang
30
Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah
yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya
1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga
Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat
2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau
sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3
Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan
Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan
1 Cimetidin
2 Gentamicin T
3 Reserpin
4 Ergotamin
5 Extra Belladona
6 Neo Diatab
Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin
namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan
obat dengan manfaat serupa
3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai
setelah permintaan dilakukan
31
4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat
puskesmas
5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired
Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu
1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya
juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin
B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan
2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta
baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro
aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah
kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak
terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi
keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih
tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas
habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya
3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan
Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya
2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan
32
Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang
obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas
disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi
petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan
peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya
Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah
1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat
2 Adanya resep yang tidak tercatat
3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer
4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang
penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan
yang kurang memadai
5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan
33
Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang
Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah
34
1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada
petugas lainnya
2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu
mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi
3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan
yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai
gudang obat yang tidak layak
4 Pembelian pengukur suhu ruangan
3 Tahap Pengeluaran
Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian
obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan
digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan
digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan
Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah
1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang
Puskesmas
2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat
3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa
Solusi untuk permasalahan tersebut adalah
1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus
mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri
35
2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya
pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli
dan alat resusitasi)
3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga
4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai
Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan
adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan
bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian
obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama
Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang
tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan
obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es
khusus untuk obat)
Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan
pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas
memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima
obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan
lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya
oksitosin ergometrin dan lain-lain
36
- BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
- JUNI 2012
-
G PELAYANAN OBAT
Pelayanan obat adalah proses kegiatan yang meliputi aspek teknis dan non
teknis yang harus dikerjakan mulai dari menerima resep dokter sampai penyerahan
obat kepada pasien Tujuan pelayanan obat agar pasien mendapat obat sesuai dengan
resep dokter dan mendapat informasi bagaimana menggunakannya
Semua resep yang telah dilayani oleh Puskesmas harus dipelihara dan
disimpan minimal 2 ( dua ) tahun dan pada setiap resep harus diberi tanda
- ldquoUmumrdquo untuk resep umum
- ldquoAskesrdquo untuk resep yang diterima oleh peserta asuransi kesehatan
- ldquoGratisrdquo untuk resep yang diberikan kepada pasien yang di bebaskan dari
pembiayaan restribusi
Untuk menjamin keberlangsungan pelayanan obat dan kepentingan pasien
maka obat yang ada di puskesmas tidak dibeda-bedakan lagi sumber anggarannya
Semua obat yang ada dipuskesmas pada dasarnya dapat digunakan melayani semua
pasien yang datang ke Puskesmas
Kegiatan pelayanan obat meliputi
1 penataan ruang pelayanan obat
2 penyiapan obat
3 penyerahan obat
4 informasi obat
5 etika pelayanan
6 daftar perlengkapan peracikan obat
14
22 Tugas dan Peran Puskesmas dalam Pengelolaan Obat
Puskesmas sebagai Sub Unit Pelayanan memiliki tugas dan peran dalam
pengelolaan obat yaitu
a Menyediakan data dan informasi mutasi obat dan perbekalan kesehatan serta
kasus penyakit dengan baik dan akurat
b Setiap akhir bulan menyampaikan laporan pemakaian obat dan perbekalan
kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota setempat
c Bersama Tim Perencana Obat Terpadu membahas rencana kebutuhan Puskesmas
d Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Dinas Kesehatan
KabupatenKota sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan
e Melaporkan dan mengirim kembali semua jenis obat rusakkadaluwarsa kepada
Dinas Kesehatan KabupatenKota
f Melaporkan kejadian obat dan perbekalan kesehatan yang hilang kepada Kepala
Dinas Kesehatan KabupatenKota
23 Tugas dan Tanggung Jawab Pengelolaan Obat di Puskesmas
1 Kepala Puskesmas
a Tugas
1 Membina petugas pengelola obat
2 Menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada Kepala Dinas Kesehatan
KabupatenKota setempat
15
3 Melaporkan dan mengirimkan kembali semua obat yang rusak kadaluwarsa dan
atau obat yang tidak dibutuhkan kepada Kepala Dinkes KabupatenKota
setempat
4 Melaporkan obat hilang kepada Kepala Dinkes KabupatenKota
5 Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Kepala Dinas
Kesehatan KabupatenKota setempat
b Tanggung Jawab
Pengelolaan dan pencatatan pelaporan obat dan perbekalan kesehatan di
Puskesmas
2 Petugas Gudang Obat di Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan
1 Penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan
KabupatenKota
2 Pemeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kesehatan
3 Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan
4 Pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan
5 Pengendalian penggunaan persediaan
6 Pencatatan dan pelaporan
7 Menjaga mutu dan keamanan obat dan perbekalan kesehatan
8 Penyusunan persediaan obat dan perbekalan kesehatan
9 Permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke Dinas Kesehatan KabKota
10 Penyusunan laporan ke Dinkes KabupatenKota
16
3 Petugas Kamar Obat Puskesmas mempunyai tugas
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan
yang dikeluarkan maupun yang diterima oleh kamar obat Puskesmas dalam
bentuk buku catatan mutasi obat
2 Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan kesehatan
3 Menyerahkan kembali obat rusakdaluwarsa kepada petugas gudang obat
4 Menyerahkan obat sesuai resep ke pasien
5 Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada pasien
4 Petugas Kamar Suntik mempunyai tugas
a Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan
yang dikeluarkan maupun yang diterimanya
b Membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat dan perbekalan
kesehatan
c Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada petugas gudang obat
5 Petugas Lapangan Puskesmas Keliling mempunyai tugas
1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang
diperlukan kepada Kepala Puskesmas
2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan
3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangannya segera mengembalikan sisa obat
kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat
17
6 Petugas Lapangan Posyandu mempunyai tugas
1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang
diperlukan kepada Kepala Puskesmas
2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan
3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangan segera mengembalikan sisa obat
kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat
7 Petugas Obat Puskesmas Pembantu mempunyai tugas
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun
yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku
2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat
kepada Kepala Puskesmas
3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui
petugas gudang obat
8 Bidan Desa
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun
yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku
2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat
kepada Kepala Puskesmas
3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui
petugas gudang obat
18
24 Pencatatan dan Pelaporan
A Pencatatan
Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian
kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib baik obat-obatan
yang diterima disimpan didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan atau unit
pelayanan lainnya Tujuan Pencatatan dan pelaporan adalah
1 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan
2 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian
3 Sumber data untuk pembuatan laporan
Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan
obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanaan seluruh
pengelolaan obat
19
Pencatatan dimulai dari awal mula pelayanan Puskesmas Adapun alur
pelayanan di Puskesmas Liang anggang dapat dilihat pada gambar 2
Gambar 2 Alur Pelayanan di Puskesmas Liang Anggag
Sedangkan untuk alur resep obat dari apotek ke pasien adalah seperti pada gambar 3
Gambar 3 Alur resep obat dari apotek ke pasien
Loket Kartu
POLI UMUM POLI ANAK
MTBS POLI
IMUNISASI GIZI TATA
USAHA POLI KIA +
KB POLI GIGI
LABORATORIUM
KLINIK SANITASI
APOTIK
BEROBAT IMUNISASI KB GIZI KIR KESEHATA
N HAJI CATEN KIA KES GIGI
KEPERLUAN DATANG
20
Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas
adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus
tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan
baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan
obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat
Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang
1 Di gudang obat Puskesmas
1048707 Kartu stok obat
1048707 LPLPO
21
2 Di kamar obat Puskesmas
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO
3 Di Puskesmas pembantu
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
4 Di kamar suntik
1048707 LPLPO Sub unit
1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik
5 Di pelayanan kesehatanpengobatan
1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus
6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap
1048707 Catatan harian penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
7 Di kamar suntik
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
8 Di Puskesmas keliling
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
9 Di Posyandu Polindes Bidan desa
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
B Penyelenggaraan pencatatan
22
a Di gudang Puskesmas
1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu
Stok
2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan
(a) Kartu Stok Obat
(b) Catatan harian penggunaan obat
Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan
ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota
b Di kamar obat
1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku
catatan pemakaian obat harian
2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan
catatan pemakaian harian dan sisa stok
c Di kamar suntik
Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian
obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk
permintaan tambahan obat
d Di Puskesmas keliling
Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat
darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat
23
C Alur pelaporan
Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas
Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni
a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi
KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani
disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi
Farmasi KabupatenKota
b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas
D Periode Pelaporan
Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas
yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu
juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan
24
BAB III
PERMASALAHAN DAN SOLUSI
Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program
dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan
keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur
organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut
STRUKTUR ORGANISASI APOTIK
PUSKESMAS LIANG ANGGANG
Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang
KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas
Liang Anggang
Unit Penunjang
ApotikErwin Fauzana SFarm Apt
25
PELAYANAN OBAT PUSKESMAS
POLI UMUM
LABORATORIUM
POLI MTBSPOLI GIZI
POLI GIGIUGD
KIA KBIMUNISASILABORATORIUM
APOTIK
Pasien Pulang
PasienDatang
Loket
Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien
Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui
diagram berikut
Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang
Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai
berikut
26
1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter
berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan
imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek
2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan
identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan
melakukan konsultasi terhadap pemberi resep
3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi
berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar
4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang
telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan
penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien
27
Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru
Kepala PuskesmasLiang Anggang
Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin
Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang
Apotik PoliUmum
PoliGigi
ImunissPyandu
PUSTU
UGDKIAKB
LAB
Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat
dijelaskan melalui diagram berikut
Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang
1 Tahap Pemesanan
Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana
mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah
dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis
KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT
= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI
28
pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas
puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang
ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan
Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola
gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan
Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
adalah pada tabel 1
Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Jenis Penyakit Jumlah
1Infeksi akut lain pada saluran
pernafasan bagian atas1863
2 Gastritis 1409
3 Commond cold 982
4 Hipertensi stage 1 941
5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901
6 Dermatitis nonspesifik 820
7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan
jaringan pengikat689
8 Pusing 513
9 Konjungtivitis 476
10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467
Jumlah 9061
29
Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis
Commond coldHipertensi stage 1
Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik
Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing
KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik
18631409
982941
901820
689513
476467
Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011
Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011
Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang
Anggang dapat dilihat di tabel 2
Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Nama Obat Jumlah
1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822
2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159
3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366
4 Amoksisilin 500 Mg 7325
5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924
6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874
7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716
8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214
9 Vitamin B12 Tablet 5211
10 Ranitidin 150 Mg 5012
Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang
sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang
30
Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah
yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya
1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga
Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat
2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau
sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3
Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan
Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan
1 Cimetidin
2 Gentamicin T
3 Reserpin
4 Ergotamin
5 Extra Belladona
6 Neo Diatab
Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin
namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan
obat dengan manfaat serupa
3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai
setelah permintaan dilakukan
31
4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat
puskesmas
5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired
Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu
1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya
juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin
B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan
2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta
baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro
aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah
kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak
terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi
keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih
tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas
habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya
3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan
Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya
2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan
32
Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang
obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas
disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi
petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan
peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya
Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah
1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat
2 Adanya resep yang tidak tercatat
3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer
4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang
penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan
yang kurang memadai
5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan
33
Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang
Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah
34
1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada
petugas lainnya
2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu
mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi
3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan
yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai
gudang obat yang tidak layak
4 Pembelian pengukur suhu ruangan
3 Tahap Pengeluaran
Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian
obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan
digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan
digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan
Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah
1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang
Puskesmas
2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat
3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa
Solusi untuk permasalahan tersebut adalah
1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus
mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri
35
2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya
pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli
dan alat resusitasi)
3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga
4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai
Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan
adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan
bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian
obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama
Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang
tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan
obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es
khusus untuk obat)
Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan
pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas
memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima
obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan
lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya
oksitosin ergometrin dan lain-lain
36
- BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
- JUNI 2012
-
22 Tugas dan Peran Puskesmas dalam Pengelolaan Obat
Puskesmas sebagai Sub Unit Pelayanan memiliki tugas dan peran dalam
pengelolaan obat yaitu
a Menyediakan data dan informasi mutasi obat dan perbekalan kesehatan serta
kasus penyakit dengan baik dan akurat
b Setiap akhir bulan menyampaikan laporan pemakaian obat dan perbekalan
kesehatan kepada Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota setempat
c Bersama Tim Perencana Obat Terpadu membahas rencana kebutuhan Puskesmas
d Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Dinas Kesehatan
KabupatenKota sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan
e Melaporkan dan mengirim kembali semua jenis obat rusakkadaluwarsa kepada
Dinas Kesehatan KabupatenKota
f Melaporkan kejadian obat dan perbekalan kesehatan yang hilang kepada Kepala
Dinas Kesehatan KabupatenKota
23 Tugas dan Tanggung Jawab Pengelolaan Obat di Puskesmas
1 Kepala Puskesmas
a Tugas
1 Membina petugas pengelola obat
2 Menyampaikan laporan bulanan pemakaian obat kepada Kepala Dinas Kesehatan
KabupatenKota setempat
15
3 Melaporkan dan mengirimkan kembali semua obat yang rusak kadaluwarsa dan
atau obat yang tidak dibutuhkan kepada Kepala Dinkes KabupatenKota
setempat
4 Melaporkan obat hilang kepada Kepala Dinkes KabupatenKota
5 Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Kepala Dinas
Kesehatan KabupatenKota setempat
b Tanggung Jawab
Pengelolaan dan pencatatan pelaporan obat dan perbekalan kesehatan di
Puskesmas
2 Petugas Gudang Obat di Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan
1 Penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan
KabupatenKota
2 Pemeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kesehatan
3 Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan
4 Pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan
5 Pengendalian penggunaan persediaan
6 Pencatatan dan pelaporan
7 Menjaga mutu dan keamanan obat dan perbekalan kesehatan
8 Penyusunan persediaan obat dan perbekalan kesehatan
9 Permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke Dinas Kesehatan KabKota
10 Penyusunan laporan ke Dinkes KabupatenKota
16
3 Petugas Kamar Obat Puskesmas mempunyai tugas
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan
yang dikeluarkan maupun yang diterima oleh kamar obat Puskesmas dalam
bentuk buku catatan mutasi obat
2 Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan kesehatan
3 Menyerahkan kembali obat rusakdaluwarsa kepada petugas gudang obat
4 Menyerahkan obat sesuai resep ke pasien
5 Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada pasien
4 Petugas Kamar Suntik mempunyai tugas
a Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan
yang dikeluarkan maupun yang diterimanya
b Membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat dan perbekalan
kesehatan
c Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada petugas gudang obat
5 Petugas Lapangan Puskesmas Keliling mempunyai tugas
1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang
diperlukan kepada Kepala Puskesmas
2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan
3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangannya segera mengembalikan sisa obat
kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat
17
6 Petugas Lapangan Posyandu mempunyai tugas
1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang
diperlukan kepada Kepala Puskesmas
2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan
3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangan segera mengembalikan sisa obat
kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat
7 Petugas Obat Puskesmas Pembantu mempunyai tugas
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun
yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku
2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat
kepada Kepala Puskesmas
3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui
petugas gudang obat
8 Bidan Desa
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun
yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku
2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat
kepada Kepala Puskesmas
3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui
petugas gudang obat
18
24 Pencatatan dan Pelaporan
A Pencatatan
Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian
kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib baik obat-obatan
yang diterima disimpan didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan atau unit
pelayanan lainnya Tujuan Pencatatan dan pelaporan adalah
1 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan
2 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian
3 Sumber data untuk pembuatan laporan
Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan
obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanaan seluruh
pengelolaan obat
19
Pencatatan dimulai dari awal mula pelayanan Puskesmas Adapun alur
pelayanan di Puskesmas Liang anggang dapat dilihat pada gambar 2
Gambar 2 Alur Pelayanan di Puskesmas Liang Anggag
Sedangkan untuk alur resep obat dari apotek ke pasien adalah seperti pada gambar 3
Gambar 3 Alur resep obat dari apotek ke pasien
Loket Kartu
POLI UMUM POLI ANAK
MTBS POLI
IMUNISASI GIZI TATA
USAHA POLI KIA +
KB POLI GIGI
LABORATORIUM
KLINIK SANITASI
APOTIK
BEROBAT IMUNISASI KB GIZI KIR KESEHATA
N HAJI CATEN KIA KES GIGI
KEPERLUAN DATANG
20
Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas
adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus
tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan
baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan
obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat
Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang
1 Di gudang obat Puskesmas
1048707 Kartu stok obat
1048707 LPLPO
21
2 Di kamar obat Puskesmas
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO
3 Di Puskesmas pembantu
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
4 Di kamar suntik
1048707 LPLPO Sub unit
1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik
5 Di pelayanan kesehatanpengobatan
1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus
6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap
1048707 Catatan harian penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
7 Di kamar suntik
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
8 Di Puskesmas keliling
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
9 Di Posyandu Polindes Bidan desa
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
B Penyelenggaraan pencatatan
22
a Di gudang Puskesmas
1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu
Stok
2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan
(a) Kartu Stok Obat
(b) Catatan harian penggunaan obat
Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan
ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota
b Di kamar obat
1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku
catatan pemakaian obat harian
2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan
catatan pemakaian harian dan sisa stok
c Di kamar suntik
Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian
obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk
permintaan tambahan obat
d Di Puskesmas keliling
Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat
darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat
23
C Alur pelaporan
Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas
Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni
a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi
KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani
disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi
Farmasi KabupatenKota
b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas
D Periode Pelaporan
Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas
yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu
juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan
24
BAB III
PERMASALAHAN DAN SOLUSI
Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program
dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan
keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur
organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut
STRUKTUR ORGANISASI APOTIK
PUSKESMAS LIANG ANGGANG
Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang
KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas
Liang Anggang
Unit Penunjang
ApotikErwin Fauzana SFarm Apt
25
PELAYANAN OBAT PUSKESMAS
POLI UMUM
LABORATORIUM
POLI MTBSPOLI GIZI
POLI GIGIUGD
KIA KBIMUNISASILABORATORIUM
APOTIK
Pasien Pulang
PasienDatang
Loket
Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien
Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui
diagram berikut
Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang
Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai
berikut
26
1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter
berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan
imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek
2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan
identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan
melakukan konsultasi terhadap pemberi resep
3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi
berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar
4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang
telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan
penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien
27
Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru
Kepala PuskesmasLiang Anggang
Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin
Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang
Apotik PoliUmum
PoliGigi
ImunissPyandu
PUSTU
UGDKIAKB
LAB
Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat
dijelaskan melalui diagram berikut
Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang
1 Tahap Pemesanan
Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana
mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah
dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis
KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT
= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI
28
pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas
puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang
ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan
Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola
gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan
Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
adalah pada tabel 1
Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Jenis Penyakit Jumlah
1Infeksi akut lain pada saluran
pernafasan bagian atas1863
2 Gastritis 1409
3 Commond cold 982
4 Hipertensi stage 1 941
5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901
6 Dermatitis nonspesifik 820
7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan
jaringan pengikat689
8 Pusing 513
9 Konjungtivitis 476
10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467
Jumlah 9061
29
Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis
Commond coldHipertensi stage 1
Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik
Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing
KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik
18631409
982941
901820
689513
476467
Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011
Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011
Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang
Anggang dapat dilihat di tabel 2
Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Nama Obat Jumlah
1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822
2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159
3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366
4 Amoksisilin 500 Mg 7325
5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924
6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874
7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716
8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214
9 Vitamin B12 Tablet 5211
10 Ranitidin 150 Mg 5012
Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang
sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang
30
Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah
yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya
1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga
Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat
2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau
sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3
Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan
Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan
1 Cimetidin
2 Gentamicin T
3 Reserpin
4 Ergotamin
5 Extra Belladona
6 Neo Diatab
Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin
namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan
obat dengan manfaat serupa
3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai
setelah permintaan dilakukan
31
4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat
puskesmas
5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired
Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu
1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya
juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin
B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan
2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta
baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro
aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah
kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak
terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi
keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih
tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas
habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya
3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan
Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya
2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan
32
Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang
obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas
disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi
petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan
peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya
Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah
1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat
2 Adanya resep yang tidak tercatat
3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer
4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang
penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan
yang kurang memadai
5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan
33
Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang
Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah
34
1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada
petugas lainnya
2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu
mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi
3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan
yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai
gudang obat yang tidak layak
4 Pembelian pengukur suhu ruangan
3 Tahap Pengeluaran
Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian
obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan
digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan
digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan
Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah
1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang
Puskesmas
2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat
3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa
Solusi untuk permasalahan tersebut adalah
1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus
mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri
35
2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya
pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli
dan alat resusitasi)
3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga
4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai
Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan
adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan
bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian
obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama
Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang
tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan
obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es
khusus untuk obat)
Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan
pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas
memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima
obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan
lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya
oksitosin ergometrin dan lain-lain
36
- BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
- JUNI 2012
-
3 Melaporkan dan mengirimkan kembali semua obat yang rusak kadaluwarsa dan
atau obat yang tidak dibutuhkan kepada Kepala Dinkes KabupatenKota
setempat
4 Melaporkan obat hilang kepada Kepala Dinkes KabupatenKota
5 Mengajukan permintaan obat dan perbekalan kesehatan kepada Kepala Dinas
Kesehatan KabupatenKota setempat
b Tanggung Jawab
Pengelolaan dan pencatatan pelaporan obat dan perbekalan kesehatan di
Puskesmas
2 Petugas Gudang Obat di Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan
1 Penerimaan obat dan perbekalan kesehatan dari Dinas Kesehatan
KabupatenKota
2 Pemeriksaan kelengkapan obat dan perbekalan kesehatan
3 Penyimpanan dan pengaturan obat dan perbekalan kesehatan
4 Pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan untuk sub unit pelayanan
5 Pengendalian penggunaan persediaan
6 Pencatatan dan pelaporan
7 Menjaga mutu dan keamanan obat dan perbekalan kesehatan
8 Penyusunan persediaan obat dan perbekalan kesehatan
9 Permintaan obat dan perbekalan kesehatan ke Dinas Kesehatan KabKota
10 Penyusunan laporan ke Dinkes KabupatenKota
16
3 Petugas Kamar Obat Puskesmas mempunyai tugas
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan
yang dikeluarkan maupun yang diterima oleh kamar obat Puskesmas dalam
bentuk buku catatan mutasi obat
2 Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan kesehatan
3 Menyerahkan kembali obat rusakdaluwarsa kepada petugas gudang obat
4 Menyerahkan obat sesuai resep ke pasien
5 Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada pasien
4 Petugas Kamar Suntik mempunyai tugas
a Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan
yang dikeluarkan maupun yang diterimanya
b Membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat dan perbekalan
kesehatan
c Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada petugas gudang obat
5 Petugas Lapangan Puskesmas Keliling mempunyai tugas
1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang
diperlukan kepada Kepala Puskesmas
2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan
3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangannya segera mengembalikan sisa obat
kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat
17
6 Petugas Lapangan Posyandu mempunyai tugas
1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang
diperlukan kepada Kepala Puskesmas
2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan
3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangan segera mengembalikan sisa obat
kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat
7 Petugas Obat Puskesmas Pembantu mempunyai tugas
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun
yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku
2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat
kepada Kepala Puskesmas
3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui
petugas gudang obat
8 Bidan Desa
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun
yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku
2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat
kepada Kepala Puskesmas
3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui
petugas gudang obat
18
24 Pencatatan dan Pelaporan
A Pencatatan
Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian
kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib baik obat-obatan
yang diterima disimpan didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan atau unit
pelayanan lainnya Tujuan Pencatatan dan pelaporan adalah
1 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan
2 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian
3 Sumber data untuk pembuatan laporan
Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan
obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanaan seluruh
pengelolaan obat
19
Pencatatan dimulai dari awal mula pelayanan Puskesmas Adapun alur
pelayanan di Puskesmas Liang anggang dapat dilihat pada gambar 2
Gambar 2 Alur Pelayanan di Puskesmas Liang Anggag
Sedangkan untuk alur resep obat dari apotek ke pasien adalah seperti pada gambar 3
Gambar 3 Alur resep obat dari apotek ke pasien
Loket Kartu
POLI UMUM POLI ANAK
MTBS POLI
IMUNISASI GIZI TATA
USAHA POLI KIA +
KB POLI GIGI
LABORATORIUM
KLINIK SANITASI
APOTIK
BEROBAT IMUNISASI KB GIZI KIR KESEHATA
N HAJI CATEN KIA KES GIGI
KEPERLUAN DATANG
20
Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas
adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus
tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan
baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan
obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat
Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang
1 Di gudang obat Puskesmas
1048707 Kartu stok obat
1048707 LPLPO
21
2 Di kamar obat Puskesmas
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO
3 Di Puskesmas pembantu
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
4 Di kamar suntik
1048707 LPLPO Sub unit
1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik
5 Di pelayanan kesehatanpengobatan
1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus
6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap
1048707 Catatan harian penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
7 Di kamar suntik
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
8 Di Puskesmas keliling
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
9 Di Posyandu Polindes Bidan desa
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
B Penyelenggaraan pencatatan
22
a Di gudang Puskesmas
1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu
Stok
2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan
(a) Kartu Stok Obat
(b) Catatan harian penggunaan obat
Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan
ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota
b Di kamar obat
1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku
catatan pemakaian obat harian
2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan
catatan pemakaian harian dan sisa stok
c Di kamar suntik
Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian
obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk
permintaan tambahan obat
d Di Puskesmas keliling
Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat
darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat
23
C Alur pelaporan
Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas
Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni
a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi
KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani
disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi
Farmasi KabupatenKota
b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas
D Periode Pelaporan
Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas
yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu
juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan
24
BAB III
PERMASALAHAN DAN SOLUSI
Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program
dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan
keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur
organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut
STRUKTUR ORGANISASI APOTIK
PUSKESMAS LIANG ANGGANG
Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang
KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas
Liang Anggang
Unit Penunjang
ApotikErwin Fauzana SFarm Apt
25
PELAYANAN OBAT PUSKESMAS
POLI UMUM
LABORATORIUM
POLI MTBSPOLI GIZI
POLI GIGIUGD
KIA KBIMUNISASILABORATORIUM
APOTIK
Pasien Pulang
PasienDatang
Loket
Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien
Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui
diagram berikut
Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang
Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai
berikut
26
1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter
berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan
imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek
2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan
identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan
melakukan konsultasi terhadap pemberi resep
3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi
berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar
4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang
telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan
penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien
27
Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru
Kepala PuskesmasLiang Anggang
Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin
Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang
Apotik PoliUmum
PoliGigi
ImunissPyandu
PUSTU
UGDKIAKB
LAB
Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat
dijelaskan melalui diagram berikut
Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang
1 Tahap Pemesanan
Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana
mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah
dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis
KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT
= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI
28
pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas
puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang
ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan
Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola
gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan
Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
adalah pada tabel 1
Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Jenis Penyakit Jumlah
1Infeksi akut lain pada saluran
pernafasan bagian atas1863
2 Gastritis 1409
3 Commond cold 982
4 Hipertensi stage 1 941
5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901
6 Dermatitis nonspesifik 820
7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan
jaringan pengikat689
8 Pusing 513
9 Konjungtivitis 476
10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467
Jumlah 9061
29
Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis
Commond coldHipertensi stage 1
Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik
Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing
KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik
18631409
982941
901820
689513
476467
Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011
Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011
Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang
Anggang dapat dilihat di tabel 2
Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Nama Obat Jumlah
1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822
2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159
3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366
4 Amoksisilin 500 Mg 7325
5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924
6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874
7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716
8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214
9 Vitamin B12 Tablet 5211
10 Ranitidin 150 Mg 5012
Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang
sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang
30
Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah
yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya
1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga
Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat
2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau
sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3
Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan
Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan
1 Cimetidin
2 Gentamicin T
3 Reserpin
4 Ergotamin
5 Extra Belladona
6 Neo Diatab
Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin
namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan
obat dengan manfaat serupa
3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai
setelah permintaan dilakukan
31
4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat
puskesmas
5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired
Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu
1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya
juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin
B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan
2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta
baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro
aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah
kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak
terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi
keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih
tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas
habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya
3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan
Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya
2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan
32
Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang
obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas
disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi
petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan
peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya
Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah
1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat
2 Adanya resep yang tidak tercatat
3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer
4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang
penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan
yang kurang memadai
5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan
33
Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang
Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah
34
1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada
petugas lainnya
2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu
mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi
3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan
yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai
gudang obat yang tidak layak
4 Pembelian pengukur suhu ruangan
3 Tahap Pengeluaran
Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian
obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan
digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan
digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan
Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah
1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang
Puskesmas
2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat
3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa
Solusi untuk permasalahan tersebut adalah
1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus
mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri
35
2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya
pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli
dan alat resusitasi)
3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga
4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai
Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan
adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan
bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian
obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama
Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang
tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan
obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es
khusus untuk obat)
Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan
pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas
memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima
obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan
lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya
oksitosin ergometrin dan lain-lain
36
- BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
- JUNI 2012
-
3 Petugas Kamar Obat Puskesmas mempunyai tugas
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan
yang dikeluarkan maupun yang diterima oleh kamar obat Puskesmas dalam
bentuk buku catatan mutasi obat
2 Membuat laporan pemakaian dan permintaan obat dan perbekalan kesehatan
3 Menyerahkan kembali obat rusakdaluwarsa kepada petugas gudang obat
4 Menyerahkan obat sesuai resep ke pasien
5 Memberikan informasi tentang pemakaian dan penyimpanan obat kepada pasien
4 Petugas Kamar Suntik mempunyai tugas
a Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat dan perbekalan kesehatan
yang dikeluarkan maupun yang diterimanya
b Membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat dan perbekalan
kesehatan
c Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada petugas gudang obat
5 Petugas Lapangan Puskesmas Keliling mempunyai tugas
1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang
diperlukan kepada Kepala Puskesmas
2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan
3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangannya segera mengembalikan sisa obat
kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat
17
6 Petugas Lapangan Posyandu mempunyai tugas
1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang
diperlukan kepada Kepala Puskesmas
2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan
3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangan segera mengembalikan sisa obat
kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat
7 Petugas Obat Puskesmas Pembantu mempunyai tugas
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun
yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku
2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat
kepada Kepala Puskesmas
3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui
petugas gudang obat
8 Bidan Desa
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun
yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku
2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat
kepada Kepala Puskesmas
3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui
petugas gudang obat
18
24 Pencatatan dan Pelaporan
A Pencatatan
Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian
kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib baik obat-obatan
yang diterima disimpan didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan atau unit
pelayanan lainnya Tujuan Pencatatan dan pelaporan adalah
1 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan
2 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian
3 Sumber data untuk pembuatan laporan
Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan
obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanaan seluruh
pengelolaan obat
19
Pencatatan dimulai dari awal mula pelayanan Puskesmas Adapun alur
pelayanan di Puskesmas Liang anggang dapat dilihat pada gambar 2
Gambar 2 Alur Pelayanan di Puskesmas Liang Anggag
Sedangkan untuk alur resep obat dari apotek ke pasien adalah seperti pada gambar 3
Gambar 3 Alur resep obat dari apotek ke pasien
Loket Kartu
POLI UMUM POLI ANAK
MTBS POLI
IMUNISASI GIZI TATA
USAHA POLI KIA +
KB POLI GIGI
LABORATORIUM
KLINIK SANITASI
APOTIK
BEROBAT IMUNISASI KB GIZI KIR KESEHATA
N HAJI CATEN KIA KES GIGI
KEPERLUAN DATANG
20
Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas
adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus
tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan
baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan
obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat
Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang
1 Di gudang obat Puskesmas
1048707 Kartu stok obat
1048707 LPLPO
21
2 Di kamar obat Puskesmas
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO
3 Di Puskesmas pembantu
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
4 Di kamar suntik
1048707 LPLPO Sub unit
1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik
5 Di pelayanan kesehatanpengobatan
1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus
6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap
1048707 Catatan harian penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
7 Di kamar suntik
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
8 Di Puskesmas keliling
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
9 Di Posyandu Polindes Bidan desa
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
B Penyelenggaraan pencatatan
22
a Di gudang Puskesmas
1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu
Stok
2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan
(a) Kartu Stok Obat
(b) Catatan harian penggunaan obat
Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan
ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota
b Di kamar obat
1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku
catatan pemakaian obat harian
2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan
catatan pemakaian harian dan sisa stok
c Di kamar suntik
Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian
obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk
permintaan tambahan obat
d Di Puskesmas keliling
Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat
darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat
23
C Alur pelaporan
Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas
Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni
a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi
KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani
disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi
Farmasi KabupatenKota
b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas
D Periode Pelaporan
Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas
yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu
juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan
24
BAB III
PERMASALAHAN DAN SOLUSI
Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program
dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan
keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur
organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut
STRUKTUR ORGANISASI APOTIK
PUSKESMAS LIANG ANGGANG
Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang
KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas
Liang Anggang
Unit Penunjang
ApotikErwin Fauzana SFarm Apt
25
PELAYANAN OBAT PUSKESMAS
POLI UMUM
LABORATORIUM
POLI MTBSPOLI GIZI
POLI GIGIUGD
KIA KBIMUNISASILABORATORIUM
APOTIK
Pasien Pulang
PasienDatang
Loket
Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien
Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui
diagram berikut
Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang
Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai
berikut
26
1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter
berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan
imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek
2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan
identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan
melakukan konsultasi terhadap pemberi resep
3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi
berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar
4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang
telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan
penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien
27
Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru
Kepala PuskesmasLiang Anggang
Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin
Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang
Apotik PoliUmum
PoliGigi
ImunissPyandu
PUSTU
UGDKIAKB
LAB
Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat
dijelaskan melalui diagram berikut
Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang
1 Tahap Pemesanan
Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana
mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah
dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis
KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT
= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI
28
pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas
puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang
ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan
Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola
gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan
Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
adalah pada tabel 1
Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Jenis Penyakit Jumlah
1Infeksi akut lain pada saluran
pernafasan bagian atas1863
2 Gastritis 1409
3 Commond cold 982
4 Hipertensi stage 1 941
5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901
6 Dermatitis nonspesifik 820
7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan
jaringan pengikat689
8 Pusing 513
9 Konjungtivitis 476
10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467
Jumlah 9061
29
Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis
Commond coldHipertensi stage 1
Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik
Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing
KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik
18631409
982941
901820
689513
476467
Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011
Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011
Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang
Anggang dapat dilihat di tabel 2
Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Nama Obat Jumlah
1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822
2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159
3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366
4 Amoksisilin 500 Mg 7325
5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924
6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874
7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716
8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214
9 Vitamin B12 Tablet 5211
10 Ranitidin 150 Mg 5012
Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang
sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang
30
Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah
yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya
1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga
Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat
2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau
sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3
Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan
Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan
1 Cimetidin
2 Gentamicin T
3 Reserpin
4 Ergotamin
5 Extra Belladona
6 Neo Diatab
Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin
namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan
obat dengan manfaat serupa
3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai
setelah permintaan dilakukan
31
4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat
puskesmas
5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired
Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu
1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya
juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin
B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan
2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta
baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro
aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah
kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak
terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi
keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih
tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas
habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya
3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan
Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya
2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan
32
Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang
obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas
disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi
petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan
peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya
Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah
1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat
2 Adanya resep yang tidak tercatat
3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer
4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang
penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan
yang kurang memadai
5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan
33
Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang
Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah
34
1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada
petugas lainnya
2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu
mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi
3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan
yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai
gudang obat yang tidak layak
4 Pembelian pengukur suhu ruangan
3 Tahap Pengeluaran
Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian
obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan
digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan
digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan
Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah
1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang
Puskesmas
2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat
3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa
Solusi untuk permasalahan tersebut adalah
1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus
mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri
35
2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya
pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli
dan alat resusitasi)
3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga
4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai
Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan
adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan
bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian
obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama
Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang
tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan
obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es
khusus untuk obat)
Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan
pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas
memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima
obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan
lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya
oksitosin ergometrin dan lain-lain
36
- BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
- JUNI 2012
-
6 Petugas Lapangan Posyandu mempunyai tugas
1 Setiap kali melaksanakan kegiatan lapangan mengajukan permintaan obat yang
diperlukan kepada Kepala Puskesmas
2 Mencatat pemakaian dan sisa obat serta perbekalan kesehatan
3 Setelah selesai dengan kegiatan lapangan segera mengembalikan sisa obat
kepada Kepala Puskesmas melalui petugas gudang obat
7 Petugas Obat Puskesmas Pembantu mempunyai tugas
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun
yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku
2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat
kepada Kepala Puskesmas
3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui
petugas gudang obat
8 Bidan Desa
1 Menyimpan memelihara dan mencatat mutasi obat yang dikeluarkan maupun
yang diterima oleh Puskesmas Pembantu dalam bentuk Kartu Stokbuku
2 Setiap awal bulan membuat laporan pemakaian dan mengajukan permintaan obat
kepada Kepala Puskesmas
3 Menyerahkan kembali obat rusakkadaluwarsa kepada Kepala Puskesmas melalui
petugas gudang obat
18
24 Pencatatan dan Pelaporan
A Pencatatan
Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian
kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib baik obat-obatan
yang diterima disimpan didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan atau unit
pelayanan lainnya Tujuan Pencatatan dan pelaporan adalah
1 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan
2 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian
3 Sumber data untuk pembuatan laporan
Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan
obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanaan seluruh
pengelolaan obat
19
Pencatatan dimulai dari awal mula pelayanan Puskesmas Adapun alur
pelayanan di Puskesmas Liang anggang dapat dilihat pada gambar 2
Gambar 2 Alur Pelayanan di Puskesmas Liang Anggag
Sedangkan untuk alur resep obat dari apotek ke pasien adalah seperti pada gambar 3
Gambar 3 Alur resep obat dari apotek ke pasien
Loket Kartu
POLI UMUM POLI ANAK
MTBS POLI
IMUNISASI GIZI TATA
USAHA POLI KIA +
KB POLI GIGI
LABORATORIUM
KLINIK SANITASI
APOTIK
BEROBAT IMUNISASI KB GIZI KIR KESEHATA
N HAJI CATEN KIA KES GIGI
KEPERLUAN DATANG
20
Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas
adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus
tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan
baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan
obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat
Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang
1 Di gudang obat Puskesmas
1048707 Kartu stok obat
1048707 LPLPO
21
2 Di kamar obat Puskesmas
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO
3 Di Puskesmas pembantu
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
4 Di kamar suntik
1048707 LPLPO Sub unit
1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik
5 Di pelayanan kesehatanpengobatan
1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus
6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap
1048707 Catatan harian penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
7 Di kamar suntik
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
8 Di Puskesmas keliling
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
9 Di Posyandu Polindes Bidan desa
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
B Penyelenggaraan pencatatan
22
a Di gudang Puskesmas
1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu
Stok
2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan
(a) Kartu Stok Obat
(b) Catatan harian penggunaan obat
Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan
ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota
b Di kamar obat
1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku
catatan pemakaian obat harian
2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan
catatan pemakaian harian dan sisa stok
c Di kamar suntik
Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian
obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk
permintaan tambahan obat
d Di Puskesmas keliling
Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat
darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat
23
C Alur pelaporan
Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas
Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni
a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi
KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani
disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi
Farmasi KabupatenKota
b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas
D Periode Pelaporan
Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas
yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu
juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan
24
BAB III
PERMASALAHAN DAN SOLUSI
Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program
dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan
keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur
organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut
STRUKTUR ORGANISASI APOTIK
PUSKESMAS LIANG ANGGANG
Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang
KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas
Liang Anggang
Unit Penunjang
ApotikErwin Fauzana SFarm Apt
25
PELAYANAN OBAT PUSKESMAS
POLI UMUM
LABORATORIUM
POLI MTBSPOLI GIZI
POLI GIGIUGD
KIA KBIMUNISASILABORATORIUM
APOTIK
Pasien Pulang
PasienDatang
Loket
Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien
Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui
diagram berikut
Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang
Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai
berikut
26
1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter
berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan
imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek
2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan
identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan
melakukan konsultasi terhadap pemberi resep
3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi
berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar
4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang
telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan
penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien
27
Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru
Kepala PuskesmasLiang Anggang
Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin
Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang
Apotik PoliUmum
PoliGigi
ImunissPyandu
PUSTU
UGDKIAKB
LAB
Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat
dijelaskan melalui diagram berikut
Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang
1 Tahap Pemesanan
Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana
mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah
dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis
KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT
= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI
28
pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas
puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang
ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan
Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola
gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan
Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
adalah pada tabel 1
Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Jenis Penyakit Jumlah
1Infeksi akut lain pada saluran
pernafasan bagian atas1863
2 Gastritis 1409
3 Commond cold 982
4 Hipertensi stage 1 941
5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901
6 Dermatitis nonspesifik 820
7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan
jaringan pengikat689
8 Pusing 513
9 Konjungtivitis 476
10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467
Jumlah 9061
29
Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis
Commond coldHipertensi stage 1
Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik
Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing
KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik
18631409
982941
901820
689513
476467
Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011
Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011
Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang
Anggang dapat dilihat di tabel 2
Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Nama Obat Jumlah
1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822
2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159
3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366
4 Amoksisilin 500 Mg 7325
5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924
6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874
7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716
8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214
9 Vitamin B12 Tablet 5211
10 Ranitidin 150 Mg 5012
Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang
sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang
30
Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah
yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya
1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga
Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat
2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau
sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3
Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan
Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan
1 Cimetidin
2 Gentamicin T
3 Reserpin
4 Ergotamin
5 Extra Belladona
6 Neo Diatab
Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin
namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan
obat dengan manfaat serupa
3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai
setelah permintaan dilakukan
31
4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat
puskesmas
5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired
Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu
1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya
juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin
B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan
2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta
baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro
aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah
kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak
terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi
keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih
tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas
habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya
3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan
Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya
2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan
32
Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang
obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas
disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi
petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan
peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya
Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah
1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat
2 Adanya resep yang tidak tercatat
3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer
4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang
penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan
yang kurang memadai
5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan
33
Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang
Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah
34
1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada
petugas lainnya
2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu
mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi
3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan
yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai
gudang obat yang tidak layak
4 Pembelian pengukur suhu ruangan
3 Tahap Pengeluaran
Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian
obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan
digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan
digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan
Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah
1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang
Puskesmas
2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat
3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa
Solusi untuk permasalahan tersebut adalah
1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus
mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri
35
2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya
pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli
dan alat resusitasi)
3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga
4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai
Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan
adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan
bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian
obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama
Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang
tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan
obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es
khusus untuk obat)
Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan
pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas
memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima
obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan
lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya
oksitosin ergometrin dan lain-lain
36
- BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
- JUNI 2012
-
24 Pencatatan dan Pelaporan
A Pencatatan
Pencatatan dan pelaporan data obat di Puskesmas merupakan rangkaian
kegiatan dalam rangka penatalaksanaan obat-obatan secara tertib baik obat-obatan
yang diterima disimpan didistribusikan dan digunakan di Puskesmas dan atau unit
pelayanan lainnya Tujuan Pencatatan dan pelaporan adalah
1 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan
2 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian
3 Sumber data untuk pembuatan laporan
Puskesmas bertanggung jawab atas terlaksananya pencatatan dan pelaporan
obat yang tertib dan lengkap serta tepat waktu untuk mendukung pelaksanaan seluruh
pengelolaan obat
19
Pencatatan dimulai dari awal mula pelayanan Puskesmas Adapun alur
pelayanan di Puskesmas Liang anggang dapat dilihat pada gambar 2
Gambar 2 Alur Pelayanan di Puskesmas Liang Anggag
Sedangkan untuk alur resep obat dari apotek ke pasien adalah seperti pada gambar 3
Gambar 3 Alur resep obat dari apotek ke pasien
Loket Kartu
POLI UMUM POLI ANAK
MTBS POLI
IMUNISASI GIZI TATA
USAHA POLI KIA +
KB POLI GIGI
LABORATORIUM
KLINIK SANITASI
APOTIK
BEROBAT IMUNISASI KB GIZI KIR KESEHATA
N HAJI CATEN KIA KES GIGI
KEPERLUAN DATANG
20
Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas
adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus
tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan
baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan
obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat
Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang
1 Di gudang obat Puskesmas
1048707 Kartu stok obat
1048707 LPLPO
21
2 Di kamar obat Puskesmas
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO
3 Di Puskesmas pembantu
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
4 Di kamar suntik
1048707 LPLPO Sub unit
1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik
5 Di pelayanan kesehatanpengobatan
1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus
6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap
1048707 Catatan harian penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
7 Di kamar suntik
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
8 Di Puskesmas keliling
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
9 Di Posyandu Polindes Bidan desa
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
B Penyelenggaraan pencatatan
22
a Di gudang Puskesmas
1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu
Stok
2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan
(a) Kartu Stok Obat
(b) Catatan harian penggunaan obat
Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan
ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota
b Di kamar obat
1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku
catatan pemakaian obat harian
2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan
catatan pemakaian harian dan sisa stok
c Di kamar suntik
Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian
obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk
permintaan tambahan obat
d Di Puskesmas keliling
Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat
darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat
23
C Alur pelaporan
Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas
Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni
a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi
KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani
disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi
Farmasi KabupatenKota
b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas
D Periode Pelaporan
Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas
yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu
juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan
24
BAB III
PERMASALAHAN DAN SOLUSI
Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program
dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan
keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur
organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut
STRUKTUR ORGANISASI APOTIK
PUSKESMAS LIANG ANGGANG
Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang
KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas
Liang Anggang
Unit Penunjang
ApotikErwin Fauzana SFarm Apt
25
PELAYANAN OBAT PUSKESMAS
POLI UMUM
LABORATORIUM
POLI MTBSPOLI GIZI
POLI GIGIUGD
KIA KBIMUNISASILABORATORIUM
APOTIK
Pasien Pulang
PasienDatang
Loket
Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien
Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui
diagram berikut
Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang
Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai
berikut
26
1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter
berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan
imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek
2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan
identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan
melakukan konsultasi terhadap pemberi resep
3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi
berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar
4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang
telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan
penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien
27
Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru
Kepala PuskesmasLiang Anggang
Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin
Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang
Apotik PoliUmum
PoliGigi
ImunissPyandu
PUSTU
UGDKIAKB
LAB
Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat
dijelaskan melalui diagram berikut
Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang
1 Tahap Pemesanan
Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana
mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah
dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis
KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT
= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI
28
pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas
puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang
ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan
Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola
gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan
Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
adalah pada tabel 1
Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Jenis Penyakit Jumlah
1Infeksi akut lain pada saluran
pernafasan bagian atas1863
2 Gastritis 1409
3 Commond cold 982
4 Hipertensi stage 1 941
5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901
6 Dermatitis nonspesifik 820
7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan
jaringan pengikat689
8 Pusing 513
9 Konjungtivitis 476
10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467
Jumlah 9061
29
Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis
Commond coldHipertensi stage 1
Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik
Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing
KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik
18631409
982941
901820
689513
476467
Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011
Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011
Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang
Anggang dapat dilihat di tabel 2
Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Nama Obat Jumlah
1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822
2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159
3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366
4 Amoksisilin 500 Mg 7325
5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924
6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874
7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716
8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214
9 Vitamin B12 Tablet 5211
10 Ranitidin 150 Mg 5012
Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang
sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang
30
Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah
yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya
1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga
Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat
2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau
sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3
Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan
Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan
1 Cimetidin
2 Gentamicin T
3 Reserpin
4 Ergotamin
5 Extra Belladona
6 Neo Diatab
Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin
namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan
obat dengan manfaat serupa
3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai
setelah permintaan dilakukan
31
4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat
puskesmas
5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired
Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu
1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya
juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin
B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan
2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta
baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro
aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah
kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak
terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi
keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih
tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas
habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya
3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan
Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya
2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan
32
Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang
obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas
disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi
petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan
peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya
Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah
1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat
2 Adanya resep yang tidak tercatat
3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer
4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang
penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan
yang kurang memadai
5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan
33
Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang
Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah
34
1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada
petugas lainnya
2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu
mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi
3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan
yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai
gudang obat yang tidak layak
4 Pembelian pengukur suhu ruangan
3 Tahap Pengeluaran
Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian
obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan
digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan
digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan
Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah
1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang
Puskesmas
2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat
3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa
Solusi untuk permasalahan tersebut adalah
1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus
mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri
35
2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya
pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli
dan alat resusitasi)
3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga
4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai
Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan
adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan
bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian
obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama
Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang
tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan
obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es
khusus untuk obat)
Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan
pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas
memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima
obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan
lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya
oksitosin ergometrin dan lain-lain
36
- BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
- JUNI 2012
-
Pencatatan dimulai dari awal mula pelayanan Puskesmas Adapun alur
pelayanan di Puskesmas Liang anggang dapat dilihat pada gambar 2
Gambar 2 Alur Pelayanan di Puskesmas Liang Anggag
Sedangkan untuk alur resep obat dari apotek ke pasien adalah seperti pada gambar 3
Gambar 3 Alur resep obat dari apotek ke pasien
Loket Kartu
POLI UMUM POLI ANAK
MTBS POLI
IMUNISASI GIZI TATA
USAHA POLI KIA +
KB POLI GIGI
LABORATORIUM
KLINIK SANITASI
APOTIK
BEROBAT IMUNISASI KB GIZI KIR KESEHATA
N HAJI CATEN KIA KES GIGI
KEPERLUAN DATANG
20
Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas
adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus
tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan
baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan
obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat
Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang
1 Di gudang obat Puskesmas
1048707 Kartu stok obat
1048707 LPLPO
21
2 Di kamar obat Puskesmas
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO
3 Di Puskesmas pembantu
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
4 Di kamar suntik
1048707 LPLPO Sub unit
1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik
5 Di pelayanan kesehatanpengobatan
1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus
6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap
1048707 Catatan harian penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
7 Di kamar suntik
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
8 Di Puskesmas keliling
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
9 Di Posyandu Polindes Bidan desa
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
B Penyelenggaraan pencatatan
22
a Di gudang Puskesmas
1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu
Stok
2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan
(a) Kartu Stok Obat
(b) Catatan harian penggunaan obat
Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan
ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota
b Di kamar obat
1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku
catatan pemakaian obat harian
2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan
catatan pemakaian harian dan sisa stok
c Di kamar suntik
Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian
obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk
permintaan tambahan obat
d Di Puskesmas keliling
Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat
darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat
23
C Alur pelaporan
Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas
Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni
a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi
KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani
disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi
Farmasi KabupatenKota
b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas
D Periode Pelaporan
Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas
yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu
juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan
24
BAB III
PERMASALAHAN DAN SOLUSI
Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program
dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan
keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur
organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut
STRUKTUR ORGANISASI APOTIK
PUSKESMAS LIANG ANGGANG
Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang
KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas
Liang Anggang
Unit Penunjang
ApotikErwin Fauzana SFarm Apt
25
PELAYANAN OBAT PUSKESMAS
POLI UMUM
LABORATORIUM
POLI MTBSPOLI GIZI
POLI GIGIUGD
KIA KBIMUNISASILABORATORIUM
APOTIK
Pasien Pulang
PasienDatang
Loket
Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien
Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui
diagram berikut
Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang
Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai
berikut
26
1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter
berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan
imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek
2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan
identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan
melakukan konsultasi terhadap pemberi resep
3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi
berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar
4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang
telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan
penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien
27
Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru
Kepala PuskesmasLiang Anggang
Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin
Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang
Apotik PoliUmum
PoliGigi
ImunissPyandu
PUSTU
UGDKIAKB
LAB
Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat
dijelaskan melalui diagram berikut
Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang
1 Tahap Pemesanan
Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana
mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah
dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis
KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT
= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI
28
pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas
puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang
ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan
Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola
gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan
Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
adalah pada tabel 1
Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Jenis Penyakit Jumlah
1Infeksi akut lain pada saluran
pernafasan bagian atas1863
2 Gastritis 1409
3 Commond cold 982
4 Hipertensi stage 1 941
5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901
6 Dermatitis nonspesifik 820
7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan
jaringan pengikat689
8 Pusing 513
9 Konjungtivitis 476
10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467
Jumlah 9061
29
Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis
Commond coldHipertensi stage 1
Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik
Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing
KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik
18631409
982941
901820
689513
476467
Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011
Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011
Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang
Anggang dapat dilihat di tabel 2
Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Nama Obat Jumlah
1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822
2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159
3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366
4 Amoksisilin 500 Mg 7325
5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924
6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874
7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716
8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214
9 Vitamin B12 Tablet 5211
10 Ranitidin 150 Mg 5012
Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang
sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang
30
Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah
yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya
1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga
Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat
2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau
sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3
Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan
Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan
1 Cimetidin
2 Gentamicin T
3 Reserpin
4 Ergotamin
5 Extra Belladona
6 Neo Diatab
Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin
namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan
obat dengan manfaat serupa
3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai
setelah permintaan dilakukan
31
4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat
puskesmas
5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired
Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu
1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya
juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin
B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan
2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta
baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro
aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah
kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak
terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi
keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih
tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas
habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya
3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan
Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya
2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan
32
Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang
obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas
disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi
petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan
peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya
Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah
1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat
2 Adanya resep yang tidak tercatat
3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer
4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang
penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan
yang kurang memadai
5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan
33
Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang
Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah
34
1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada
petugas lainnya
2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu
mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi
3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan
yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai
gudang obat yang tidak layak
4 Pembelian pengukur suhu ruangan
3 Tahap Pengeluaran
Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian
obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan
digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan
digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan
Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah
1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang
Puskesmas
2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat
3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa
Solusi untuk permasalahan tersebut adalah
1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus
mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri
35
2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya
pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli
dan alat resusitasi)
3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga
4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai
Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan
adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan
bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian
obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama
Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang
tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan
obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es
khusus untuk obat)
Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan
pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas
memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima
obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan
lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya
oksitosin ergometrin dan lain-lain
36
- BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
- JUNI 2012
-
Sarana yang digunakan untuk pencatatan dan pelaporan obat di Puskesmas
adalah LPLPO dan kartu stok LPLPO yang dibuat oleh petugas Puskesmas harus
tepat data tepat isi dan dikirim tepat waktu serta disimpan dan diarsipkan dengan
baik LPLPO juga dimanfaatkan untuk analisis penggunaan perencanaan kebutuhan
obat pengendalian persediaan dan pembuatan laporan pengelolaan obat
Gambar 4 Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat Puskesmas Liang Anggang
1 Di gudang obat Puskesmas
1048707 Kartu stok obat
1048707 LPLPO
21
2 Di kamar obat Puskesmas
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO
3 Di Puskesmas pembantu
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
4 Di kamar suntik
1048707 LPLPO Sub unit
1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik
5 Di pelayanan kesehatanpengobatan
1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus
6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap
1048707 Catatan harian penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
7 Di kamar suntik
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
8 Di Puskesmas keliling
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
9 Di Posyandu Polindes Bidan desa
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
B Penyelenggaraan pencatatan
22
a Di gudang Puskesmas
1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu
Stok
2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan
(a) Kartu Stok Obat
(b) Catatan harian penggunaan obat
Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan
ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota
b Di kamar obat
1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku
catatan pemakaian obat harian
2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan
catatan pemakaian harian dan sisa stok
c Di kamar suntik
Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian
obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk
permintaan tambahan obat
d Di Puskesmas keliling
Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat
darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat
23
C Alur pelaporan
Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas
Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni
a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi
KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani
disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi
Farmasi KabupatenKota
b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas
D Periode Pelaporan
Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas
yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu
juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan
24
BAB III
PERMASALAHAN DAN SOLUSI
Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program
dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan
keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur
organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut
STRUKTUR ORGANISASI APOTIK
PUSKESMAS LIANG ANGGANG
Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang
KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas
Liang Anggang
Unit Penunjang
ApotikErwin Fauzana SFarm Apt
25
PELAYANAN OBAT PUSKESMAS
POLI UMUM
LABORATORIUM
POLI MTBSPOLI GIZI
POLI GIGIUGD
KIA KBIMUNISASILABORATORIUM
APOTIK
Pasien Pulang
PasienDatang
Loket
Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien
Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui
diagram berikut
Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang
Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai
berikut
26
1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter
berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan
imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek
2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan
identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan
melakukan konsultasi terhadap pemberi resep
3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi
berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar
4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang
telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan
penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien
27
Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru
Kepala PuskesmasLiang Anggang
Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin
Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang
Apotik PoliUmum
PoliGigi
ImunissPyandu
PUSTU
UGDKIAKB
LAB
Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat
dijelaskan melalui diagram berikut
Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang
1 Tahap Pemesanan
Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana
mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah
dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis
KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT
= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI
28
pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas
puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang
ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan
Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola
gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan
Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
adalah pada tabel 1
Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Jenis Penyakit Jumlah
1Infeksi akut lain pada saluran
pernafasan bagian atas1863
2 Gastritis 1409
3 Commond cold 982
4 Hipertensi stage 1 941
5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901
6 Dermatitis nonspesifik 820
7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan
jaringan pengikat689
8 Pusing 513
9 Konjungtivitis 476
10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467
Jumlah 9061
29
Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis
Commond coldHipertensi stage 1
Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik
Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing
KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik
18631409
982941
901820
689513
476467
Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011
Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011
Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang
Anggang dapat dilihat di tabel 2
Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Nama Obat Jumlah
1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822
2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159
3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366
4 Amoksisilin 500 Mg 7325
5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924
6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874
7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716
8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214
9 Vitamin B12 Tablet 5211
10 Ranitidin 150 Mg 5012
Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang
sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang
30
Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah
yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya
1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga
Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat
2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau
sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3
Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan
Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan
1 Cimetidin
2 Gentamicin T
3 Reserpin
4 Ergotamin
5 Extra Belladona
6 Neo Diatab
Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin
namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan
obat dengan manfaat serupa
3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai
setelah permintaan dilakukan
31
4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat
puskesmas
5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired
Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu
1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya
juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin
B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan
2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta
baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro
aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah
kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak
terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi
keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih
tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas
habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya
3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan
Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya
2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan
32
Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang
obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas
disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi
petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan
peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya
Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah
1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat
2 Adanya resep yang tidak tercatat
3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer
4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang
penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan
yang kurang memadai
5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan
33
Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang
Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah
34
1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada
petugas lainnya
2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu
mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi
3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan
yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai
gudang obat yang tidak layak
4 Pembelian pengukur suhu ruangan
3 Tahap Pengeluaran
Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian
obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan
digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan
digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan
Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah
1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang
Puskesmas
2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat
3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa
Solusi untuk permasalahan tersebut adalah
1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus
mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri
35
2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya
pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli
dan alat resusitasi)
3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga
4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai
Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan
adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan
bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian
obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama
Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang
tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan
obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es
khusus untuk obat)
Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan
pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas
memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima
obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan
lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya
oksitosin ergometrin dan lain-lain
36
- BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
- JUNI 2012
-
2 Di kamar obat Puskesmas
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO
3 Di Puskesmas pembantu
1048707 Catatan penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
4 Di kamar suntik
1048707 LPLPO Sub unit
1048707 Catatan harian penggunaan obat suntik
5 Di pelayanan kesehatanpengobatan
1048707 Catatan obat-obat yang diberikan kepada pasien pada kartu berobatstatus
6 Di tempat pelayanan P3K dan tempat rawat inap
1048707 Catatan harian penggunaan obat
1048707 LPLPO Sub unit
7 Di kamar suntik
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
8 Di Puskesmas keliling
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
9 Di Posyandu Polindes Bidan desa
1048707 Laporan pemakaian obat dan sisa stok
B Penyelenggaraan pencatatan
22
a Di gudang Puskesmas
1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu
Stok
2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan
(a) Kartu Stok Obat
(b) Catatan harian penggunaan obat
Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan
ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota
b Di kamar obat
1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku
catatan pemakaian obat harian
2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan
catatan pemakaian harian dan sisa stok
c Di kamar suntik
Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian
obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk
permintaan tambahan obat
d Di Puskesmas keliling
Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat
darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat
23
C Alur pelaporan
Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas
Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni
a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi
KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani
disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi
Farmasi KabupatenKota
b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas
D Periode Pelaporan
Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas
yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu
juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan
24
BAB III
PERMASALAHAN DAN SOLUSI
Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program
dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan
keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur
organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut
STRUKTUR ORGANISASI APOTIK
PUSKESMAS LIANG ANGGANG
Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang
KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas
Liang Anggang
Unit Penunjang
ApotikErwin Fauzana SFarm Apt
25
PELAYANAN OBAT PUSKESMAS
POLI UMUM
LABORATORIUM
POLI MTBSPOLI GIZI
POLI GIGIUGD
KIA KBIMUNISASILABORATORIUM
APOTIK
Pasien Pulang
PasienDatang
Loket
Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien
Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui
diagram berikut
Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang
Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai
berikut
26
1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter
berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan
imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek
2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan
identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan
melakukan konsultasi terhadap pemberi resep
3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi
berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar
4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang
telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan
penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien
27
Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru
Kepala PuskesmasLiang Anggang
Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin
Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang
Apotik PoliUmum
PoliGigi
ImunissPyandu
PUSTU
UGDKIAKB
LAB
Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat
dijelaskan melalui diagram berikut
Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang
1 Tahap Pemesanan
Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana
mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah
dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis
KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT
= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI
28
pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas
puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang
ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan
Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola
gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan
Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
adalah pada tabel 1
Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Jenis Penyakit Jumlah
1Infeksi akut lain pada saluran
pernafasan bagian atas1863
2 Gastritis 1409
3 Commond cold 982
4 Hipertensi stage 1 941
5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901
6 Dermatitis nonspesifik 820
7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan
jaringan pengikat689
8 Pusing 513
9 Konjungtivitis 476
10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467
Jumlah 9061
29
Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis
Commond coldHipertensi stage 1
Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik
Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing
KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik
18631409
982941
901820
689513
476467
Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011
Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011
Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang
Anggang dapat dilihat di tabel 2
Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Nama Obat Jumlah
1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822
2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159
3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366
4 Amoksisilin 500 Mg 7325
5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924
6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874
7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716
8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214
9 Vitamin B12 Tablet 5211
10 Ranitidin 150 Mg 5012
Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang
sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang
30
Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah
yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya
1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga
Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat
2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau
sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3
Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan
Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan
1 Cimetidin
2 Gentamicin T
3 Reserpin
4 Ergotamin
5 Extra Belladona
6 Neo Diatab
Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin
namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan
obat dengan manfaat serupa
3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai
setelah permintaan dilakukan
31
4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat
puskesmas
5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired
Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu
1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya
juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin
B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan
2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta
baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro
aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah
kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak
terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi
keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih
tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas
habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya
3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan
Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya
2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan
32
Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang
obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas
disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi
petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan
peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya
Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah
1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat
2 Adanya resep yang tidak tercatat
3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer
4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang
penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan
yang kurang memadai
5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan
33
Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang
Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah
34
1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada
petugas lainnya
2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu
mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi
3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan
yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai
gudang obat yang tidak layak
4 Pembelian pengukur suhu ruangan
3 Tahap Pengeluaran
Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian
obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan
digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan
digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan
Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah
1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang
Puskesmas
2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat
3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa
Solusi untuk permasalahan tersebut adalah
1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus
mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri
35
2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya
pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli
dan alat resusitasi)
3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga
4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai
Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan
adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan
bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian
obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama
Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang
tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan
obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es
khusus untuk obat)
Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan
pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas
memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima
obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan
lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya
oksitosin ergometrin dan lain-lain
36
- BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
- JUNI 2012
-
a Di gudang Puskesmas
1) Setiap obat yang diterima dan dikeluarkan dari gudang dicatat di dalam Kartu
Stok
2) Laporan penggunaan dan lembar permintaan obat dibuat berdasarkan
(a) Kartu Stok Obat
(b) Catatan harian penggunaan obat
Data yang ada pada LPLPO dilaporkan ke Dinkes KabupatenKota Laporan
ini merupakan laporan Puskesmas ke Dinkes KabupatenKota
b Di kamar obat
1) Setiap hari jumlah obat yang dikeluarkan kepada pasien dicatat pada buku
catatan pemakaian obat harian
2) Laporan pemakaian dan permintaan obat ke gudang obat dibuat berdasarkan
catatan pemakaian harian dan sisa stok
c Di kamar suntik
Setiap hari obat yang akan digunakan dimintakan ke kamar obat Pemakaian
obat dicatat pada buku penggunaan obat suntik dan menjadi sumber data untuk
permintaan tambahan obat
d Di Puskesmas keliling
Puskesmas Pembantu dan tempat perawatan serta di ruang pertolongan gawat
darurat pencatatan diselenggarkan seperti pada kamar obat
23
C Alur pelaporan
Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas
Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni
a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi
KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani
disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi
Farmasi KabupatenKota
b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas
D Periode Pelaporan
Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas
yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu
juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan
24
BAB III
PERMASALAHAN DAN SOLUSI
Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program
dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan
keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur
organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut
STRUKTUR ORGANISASI APOTIK
PUSKESMAS LIANG ANGGANG
Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang
KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas
Liang Anggang
Unit Penunjang
ApotikErwin Fauzana SFarm Apt
25
PELAYANAN OBAT PUSKESMAS
POLI UMUM
LABORATORIUM
POLI MTBSPOLI GIZI
POLI GIGIUGD
KIA KBIMUNISASILABORATORIUM
APOTIK
Pasien Pulang
PasienDatang
Loket
Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien
Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui
diagram berikut
Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang
Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai
berikut
26
1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter
berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan
imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek
2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan
identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan
melakukan konsultasi terhadap pemberi resep
3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi
berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar
4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang
telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan
penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien
27
Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru
Kepala PuskesmasLiang Anggang
Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin
Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang
Apotik PoliUmum
PoliGigi
ImunissPyandu
PUSTU
UGDKIAKB
LAB
Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat
dijelaskan melalui diagram berikut
Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang
1 Tahap Pemesanan
Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana
mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah
dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis
KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT
= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI
28
pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas
puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang
ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan
Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola
gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan
Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
adalah pada tabel 1
Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Jenis Penyakit Jumlah
1Infeksi akut lain pada saluran
pernafasan bagian atas1863
2 Gastritis 1409
3 Commond cold 982
4 Hipertensi stage 1 941
5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901
6 Dermatitis nonspesifik 820
7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan
jaringan pengikat689
8 Pusing 513
9 Konjungtivitis 476
10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467
Jumlah 9061
29
Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis
Commond coldHipertensi stage 1
Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik
Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing
KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik
18631409
982941
901820
689513
476467
Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011
Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011
Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang
Anggang dapat dilihat di tabel 2
Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Nama Obat Jumlah
1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822
2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159
3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366
4 Amoksisilin 500 Mg 7325
5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924
6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874
7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716
8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214
9 Vitamin B12 Tablet 5211
10 Ranitidin 150 Mg 5012
Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang
sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang
30
Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah
yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya
1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga
Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat
2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau
sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3
Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan
Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan
1 Cimetidin
2 Gentamicin T
3 Reserpin
4 Ergotamin
5 Extra Belladona
6 Neo Diatab
Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin
namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan
obat dengan manfaat serupa
3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai
setelah permintaan dilakukan
31
4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat
puskesmas
5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired
Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu
1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya
juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin
B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan
2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta
baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro
aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah
kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak
terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi
keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih
tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas
habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya
3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan
Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya
2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan
32
Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang
obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas
disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi
petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan
peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya
Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah
1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat
2 Adanya resep yang tidak tercatat
3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer
4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang
penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan
yang kurang memadai
5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan
33
Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang
Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah
34
1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada
petugas lainnya
2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu
mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi
3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan
yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai
gudang obat yang tidak layak
4 Pembelian pengukur suhu ruangan
3 Tahap Pengeluaran
Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian
obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan
digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan
digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan
Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah
1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang
Puskesmas
2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat
3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa
Solusi untuk permasalahan tersebut adalah
1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus
mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri
35
2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya
pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli
dan alat resusitasi)
3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga
4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai
Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan
adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan
bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian
obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama
Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang
tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan
obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es
khusus untuk obat)
Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan
pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas
memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima
obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan
lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya
oksitosin ergometrin dan lain-lain
36
- BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
- JUNI 2012
-
C Alur pelaporan
Data LPLPO merupakan kompilasi dari data LPLPO sub unit dan Puskesmas
Induk LPLPO dibuat 3 (tiga) rangkap yakni
a Dua rangkap diberikan ke Dinkes KabupatenKota melalui Instalasi Farmasi
KabupatenKota untuk diisi jumlah yang diserahkan Setelah ditanda tangani
disertai satu rangkap LPLPO dan satu rangkap lainnya disimpan di Instalasi
Farmasi KabupatenKota
b Satu rangkap untuk arsip Puskesmas
D Periode Pelaporan
Pelaporan dilakukan secara periodik setiap awal bulan Untuk Puskesmas
yang mendapatkan distribusi setiap bulan LPLPO dikirim setiap awal bulan begitu
juga untuk Puskesmas yang mendapatkan distribusi setiap triwulan
24
BAB III
PERMASALAHAN DAN SOLUSI
Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program
dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan
keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur
organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut
STRUKTUR ORGANISASI APOTIK
PUSKESMAS LIANG ANGGANG
Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang
KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas
Liang Anggang
Unit Penunjang
ApotikErwin Fauzana SFarm Apt
25
PELAYANAN OBAT PUSKESMAS
POLI UMUM
LABORATORIUM
POLI MTBSPOLI GIZI
POLI GIGIUGD
KIA KBIMUNISASILABORATORIUM
APOTIK
Pasien Pulang
PasienDatang
Loket
Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien
Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui
diagram berikut
Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang
Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai
berikut
26
1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter
berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan
imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek
2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan
identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan
melakukan konsultasi terhadap pemberi resep
3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi
berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar
4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang
telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan
penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien
27
Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru
Kepala PuskesmasLiang Anggang
Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin
Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang
Apotik PoliUmum
PoliGigi
ImunissPyandu
PUSTU
UGDKIAKB
LAB
Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat
dijelaskan melalui diagram berikut
Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang
1 Tahap Pemesanan
Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana
mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah
dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis
KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT
= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI
28
pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas
puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang
ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan
Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola
gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan
Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
adalah pada tabel 1
Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Jenis Penyakit Jumlah
1Infeksi akut lain pada saluran
pernafasan bagian atas1863
2 Gastritis 1409
3 Commond cold 982
4 Hipertensi stage 1 941
5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901
6 Dermatitis nonspesifik 820
7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan
jaringan pengikat689
8 Pusing 513
9 Konjungtivitis 476
10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467
Jumlah 9061
29
Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis
Commond coldHipertensi stage 1
Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik
Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing
KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik
18631409
982941
901820
689513
476467
Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011
Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011
Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang
Anggang dapat dilihat di tabel 2
Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Nama Obat Jumlah
1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822
2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159
3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366
4 Amoksisilin 500 Mg 7325
5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924
6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874
7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716
8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214
9 Vitamin B12 Tablet 5211
10 Ranitidin 150 Mg 5012
Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang
sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang
30
Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah
yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya
1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga
Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat
2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau
sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3
Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan
Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan
1 Cimetidin
2 Gentamicin T
3 Reserpin
4 Ergotamin
5 Extra Belladona
6 Neo Diatab
Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin
namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan
obat dengan manfaat serupa
3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai
setelah permintaan dilakukan
31
4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat
puskesmas
5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired
Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu
1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya
juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin
B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan
2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta
baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro
aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah
kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak
terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi
keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih
tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas
habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya
3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan
Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya
2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan
32
Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang
obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas
disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi
petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan
peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya
Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah
1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat
2 Adanya resep yang tidak tercatat
3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer
4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang
penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan
yang kurang memadai
5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan
33
Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang
Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah
34
1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada
petugas lainnya
2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu
mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi
3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan
yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai
gudang obat yang tidak layak
4 Pembelian pengukur suhu ruangan
3 Tahap Pengeluaran
Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian
obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan
digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan
digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan
Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah
1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang
Puskesmas
2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat
3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa
Solusi untuk permasalahan tersebut adalah
1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus
mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri
35
2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya
pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli
dan alat resusitasi)
3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga
4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai
Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan
adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan
bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian
obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama
Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang
tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan
obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es
khusus untuk obat)
Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan
pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas
memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima
obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan
lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya
oksitosin ergometrin dan lain-lain
36
- BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
- JUNI 2012
-
BAB III
PERMASALAHAN DAN SOLUSI
Pengelolaan obat di puskesmas Liang Anggang merupakan salah satu program
dari Puskesmas Program ini bertujuan menjamin kelangsungan ketersediaan dan
keterjangkauan pelayanan yang efisien efektif dan rasional Adapun struktur
organisani apotik Puskesmas Liang Anggang tertera pada grafik berikut
STRUKTUR ORGANISASI APOTIK
PUSKESMAS LIANG ANGGANG
Gambar 5 Struktur Organisasi Apotik Puskesmas Liang Anggang
KEPALA PUSKESMAS LIANG ANGGANGNama M Saukani SKMNIP 19680728 198903 1 006Jabatan Kepala Puskesmas
Liang Anggang
Unit Penunjang
ApotikErwin Fauzana SFarm Apt
25
PELAYANAN OBAT PUSKESMAS
POLI UMUM
LABORATORIUM
POLI MTBSPOLI GIZI
POLI GIGIUGD
KIA KBIMUNISASILABORATORIUM
APOTIK
Pasien Pulang
PasienDatang
Loket
Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien
Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui
diagram berikut
Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang
Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai
berikut
26
1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter
berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan
imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek
2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan
identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan
melakukan konsultasi terhadap pemberi resep
3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi
berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar
4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang
telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan
penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien
27
Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru
Kepala PuskesmasLiang Anggang
Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin
Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang
Apotik PoliUmum
PoliGigi
ImunissPyandu
PUSTU
UGDKIAKB
LAB
Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat
dijelaskan melalui diagram berikut
Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang
1 Tahap Pemesanan
Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana
mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah
dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis
KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT
= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI
28
pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas
puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang
ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan
Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola
gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan
Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
adalah pada tabel 1
Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Jenis Penyakit Jumlah
1Infeksi akut lain pada saluran
pernafasan bagian atas1863
2 Gastritis 1409
3 Commond cold 982
4 Hipertensi stage 1 941
5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901
6 Dermatitis nonspesifik 820
7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan
jaringan pengikat689
8 Pusing 513
9 Konjungtivitis 476
10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467
Jumlah 9061
29
Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis
Commond coldHipertensi stage 1
Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik
Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing
KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik
18631409
982941
901820
689513
476467
Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011
Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011
Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang
Anggang dapat dilihat di tabel 2
Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Nama Obat Jumlah
1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822
2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159
3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366
4 Amoksisilin 500 Mg 7325
5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924
6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874
7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716
8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214
9 Vitamin B12 Tablet 5211
10 Ranitidin 150 Mg 5012
Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang
sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang
30
Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah
yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya
1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga
Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat
2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau
sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3
Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan
Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan
1 Cimetidin
2 Gentamicin T
3 Reserpin
4 Ergotamin
5 Extra Belladona
6 Neo Diatab
Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin
namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan
obat dengan manfaat serupa
3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai
setelah permintaan dilakukan
31
4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat
puskesmas
5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired
Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu
1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya
juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin
B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan
2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta
baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro
aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah
kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak
terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi
keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih
tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas
habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya
3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan
Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya
2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan
32
Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang
obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas
disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi
petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan
peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya
Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah
1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat
2 Adanya resep yang tidak tercatat
3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer
4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang
penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan
yang kurang memadai
5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan
33
Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang
Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah
34
1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada
petugas lainnya
2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu
mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi
3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan
yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai
gudang obat yang tidak layak
4 Pembelian pengukur suhu ruangan
3 Tahap Pengeluaran
Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian
obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan
digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan
digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan
Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah
1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang
Puskesmas
2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat
3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa
Solusi untuk permasalahan tersebut adalah
1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus
mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri
35
2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya
pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli
dan alat resusitasi)
3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga
4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai
Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan
adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan
bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian
obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama
Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang
tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan
obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es
khusus untuk obat)
Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan
pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas
memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima
obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan
lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya
oksitosin ergometrin dan lain-lain
36
- BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
- JUNI 2012
-
PELAYANAN OBAT PUSKESMAS
POLI UMUM
LABORATORIUM
POLI MTBSPOLI GIZI
POLI GIGIUGD
KIA KBIMUNISASILABORATORIUM
APOTIK
Pasien Pulang
PasienDatang
Loket
Mengidentifikasikan isi resepMelakukan konsultasi bila diperlukanMemastikan dapat dilayaniMenyiapkan dan meracik sediaan farmasiMemandang etiket pemakaian obat dalam dan luarMemeriksa ulang sediaan obatMenyerahkan sediaan obat sesuai resep disertai penjelasan penggunaan obat amp penyimpanan obat kepada pasien
Sistem pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan melalui
diagram berikut
Gambar 6 Diagram pengelolaan obat Puskesmas Liang Anggang
Kegiatan pengelolaan obat di puskesmas liang anggang dapat dijelaskan sebagai
berikut
26
1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter
berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan
imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek
2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan
identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan
melakukan konsultasi terhadap pemberi resep
3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi
berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar
4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang
telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan
penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien
27
Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru
Kepala PuskesmasLiang Anggang
Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin
Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang
Apotik PoliUmum
PoliGigi
ImunissPyandu
PUSTU
UGDKIAKB
LAB
Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat
dijelaskan melalui diagram berikut
Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang
1 Tahap Pemesanan
Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana
mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah
dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis
KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT
= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI
28
pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas
puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang
ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan
Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola
gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan
Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
adalah pada tabel 1
Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Jenis Penyakit Jumlah
1Infeksi akut lain pada saluran
pernafasan bagian atas1863
2 Gastritis 1409
3 Commond cold 982
4 Hipertensi stage 1 941
5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901
6 Dermatitis nonspesifik 820
7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan
jaringan pengikat689
8 Pusing 513
9 Konjungtivitis 476
10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467
Jumlah 9061
29
Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis
Commond coldHipertensi stage 1
Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik
Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing
KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik
18631409
982941
901820
689513
476467
Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011
Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011
Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang
Anggang dapat dilihat di tabel 2
Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Nama Obat Jumlah
1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822
2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159
3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366
4 Amoksisilin 500 Mg 7325
5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924
6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874
7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716
8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214
9 Vitamin B12 Tablet 5211
10 Ranitidin 150 Mg 5012
Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang
sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang
30
Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah
yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya
1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga
Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat
2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau
sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3
Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan
Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan
1 Cimetidin
2 Gentamicin T
3 Reserpin
4 Ergotamin
5 Extra Belladona
6 Neo Diatab
Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin
namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan
obat dengan manfaat serupa
3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai
setelah permintaan dilakukan
31
4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat
puskesmas
5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired
Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu
1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya
juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin
B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan
2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta
baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro
aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah
kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak
terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi
keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih
tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas
habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya
3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan
Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya
2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan
32
Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang
obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas
disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi
petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan
peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya
Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah
1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat
2 Adanya resep yang tidak tercatat
3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer
4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang
penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan
yang kurang memadai
5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan
33
Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang
Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah
34
1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada
petugas lainnya
2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu
mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi
3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan
yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai
gudang obat yang tidak layak
4 Pembelian pengukur suhu ruangan
3 Tahap Pengeluaran
Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian
obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan
digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan
digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan
Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah
1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang
Puskesmas
2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat
3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa
Solusi untuk permasalahan tersebut adalah
1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus
mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri
35
2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya
pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli
dan alat resusitasi)
3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga
4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai
Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan
adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan
bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian
obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama
Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang
tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan
obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es
khusus untuk obat)
Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan
pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas
memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima
obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan
lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya
oksitosin ergometrin dan lain-lain
36
- BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
- JUNI 2012
-
1 Tahapan pengelolaan obat diawali dari pasien memperoleh resep obat dari dokter
berasal dari poli umum poli MTBS poli gizi poli gigi UGD KIAKB dan
imunisasi dan memberikan resep tersebut ke apotek
2 Setelah resep obat masuk ke apotek kemudian petugas apotek melakukan
identifikasi terhadap isi resep pasien jika memang diperlukan petugas apotek akan
melakukan konsultasi terhadap pemberi resep
3 Petugas apotek akan menyiapkan dan meracik sediaan farmasi yang diberi
berdasarkan resep dan membuat etiket pemakaian obat dalam dan luar
4 Sebelum menyerahkan obat petugas apotek memeriksa ulang sediaan obat yang
telah disiapkan dan menyerahkan obat sesuai resep disertai penjelasan
penggunaan obat dan penyimpanan obat kepada pasien
27
Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru
Kepala PuskesmasLiang Anggang
Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin
Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang
Apotik PoliUmum
PoliGigi
ImunissPyandu
PUSTU
UGDKIAKB
LAB
Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat
dijelaskan melalui diagram berikut
Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang
1 Tahap Pemesanan
Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana
mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah
dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis
KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT
= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI
28
pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas
puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang
ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan
Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola
gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan
Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
adalah pada tabel 1
Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Jenis Penyakit Jumlah
1Infeksi akut lain pada saluran
pernafasan bagian atas1863
2 Gastritis 1409
3 Commond cold 982
4 Hipertensi stage 1 941
5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901
6 Dermatitis nonspesifik 820
7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan
jaringan pengikat689
8 Pusing 513
9 Konjungtivitis 476
10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467
Jumlah 9061
29
Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis
Commond coldHipertensi stage 1
Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik
Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing
KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik
18631409
982941
901820
689513
476467
Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011
Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011
Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang
Anggang dapat dilihat di tabel 2
Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Nama Obat Jumlah
1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822
2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159
3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366
4 Amoksisilin 500 Mg 7325
5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924
6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874
7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716
8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214
9 Vitamin B12 Tablet 5211
10 Ranitidin 150 Mg 5012
Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang
sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang
30
Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah
yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya
1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga
Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat
2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau
sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3
Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan
Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan
1 Cimetidin
2 Gentamicin T
3 Reserpin
4 Ergotamin
5 Extra Belladona
6 Neo Diatab
Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin
namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan
obat dengan manfaat serupa
3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai
setelah permintaan dilakukan
31
4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat
puskesmas
5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired
Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu
1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya
juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin
B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan
2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta
baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro
aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah
kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak
terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi
keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih
tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas
habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya
3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan
Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya
2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan
32
Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang
obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas
disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi
petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan
peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya
Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah
1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat
2 Adanya resep yang tidak tercatat
3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer
4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang
penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan
yang kurang memadai
5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan
33
Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang
Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah
34
1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada
petugas lainnya
2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu
mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi
3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan
yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai
gudang obat yang tidak layak
4 Pembelian pengukur suhu ruangan
3 Tahap Pengeluaran
Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian
obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan
digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan
digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan
Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah
1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang
Puskesmas
2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat
3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa
Solusi untuk permasalahan tersebut adalah
1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus
mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri
35
2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya
pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli
dan alat resusitasi)
3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga
4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai
Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan
adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan
bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian
obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama
Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang
tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan
obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es
khusus untuk obat)
Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan
pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas
memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima
obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan
lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya
oksitosin ergometrin dan lain-lain
36
- BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
- JUNI 2012
-
Kepala Dinas KesehatanKota Banjarbaru
Kepala PuskesmasLiang Anggang
Kepala Instalasi FarmasiKesehatan Kota Banjarmasin
Apotik amp Gudang ObatPuskesmas Liang Anggang
Apotik PoliUmum
PoliGigi
ImunissPyandu
PUSTU
UGDKIAKB
LAB
Alur penerimaan dan pelaporan obat di puskesmas liang anggang dapat
dijelaskan melalui diagram berikut
Gambar 7 Diagram penerimaan dan pelaporan obat Puskesmas Liang Anggang
1 Tahap Pemesanan
Pada tahapan pemesanan dimana yang ditekankan disini adalah bagaimana
mendapatkan obat bahan habis pakai dan alat Hasilnya adalah apa yang telah
dilakukan Puskesmas pada dasarnya telah sesuai dengan permintaan obatbahan habis
KETERANGAN= ALUR PERMINTAAN DAN PELAPORAN OBAT
= ALUR DISTRIBUSI SEDIAAN OBAT DISTRIBUSI
28
pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas
puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang
ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan
Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola
gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan
Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
adalah pada tabel 1
Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Jenis Penyakit Jumlah
1Infeksi akut lain pada saluran
pernafasan bagian atas1863
2 Gastritis 1409
3 Commond cold 982
4 Hipertensi stage 1 941
5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901
6 Dermatitis nonspesifik 820
7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan
jaringan pengikat689
8 Pusing 513
9 Konjungtivitis 476
10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467
Jumlah 9061
29
Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis
Commond coldHipertensi stage 1
Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik
Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing
KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik
18631409
982941
901820
689513
476467
Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011
Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011
Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang
Anggang dapat dilihat di tabel 2
Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Nama Obat Jumlah
1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822
2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159
3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366
4 Amoksisilin 500 Mg 7325
5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924
6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874
7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716
8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214
9 Vitamin B12 Tablet 5211
10 Ranitidin 150 Mg 5012
Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang
sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang
30
Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah
yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya
1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga
Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat
2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau
sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3
Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan
Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan
1 Cimetidin
2 Gentamicin T
3 Reserpin
4 Ergotamin
5 Extra Belladona
6 Neo Diatab
Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin
namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan
obat dengan manfaat serupa
3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai
setelah permintaan dilakukan
31
4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat
puskesmas
5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired
Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu
1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya
juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin
B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan
2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta
baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro
aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah
kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak
terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi
keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih
tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas
habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya
3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan
Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya
2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan
32
Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang
obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas
disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi
petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan
peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya
Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah
1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat
2 Adanya resep yang tidak tercatat
3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer
4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang
penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan
yang kurang memadai
5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan
33
Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang
Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah
34
1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada
petugas lainnya
2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu
mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi
3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan
yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai
gudang obat yang tidak layak
4 Pembelian pengukur suhu ruangan
3 Tahap Pengeluaran
Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian
obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan
digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan
digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan
Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah
1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang
Puskesmas
2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat
3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa
Solusi untuk permasalahan tersebut adalah
1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus
mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri
35
2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya
pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli
dan alat resusitasi)
3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga
4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai
Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan
adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan
bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian
obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama
Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang
tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan
obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es
khusus untuk obat)
Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan
pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas
memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima
obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan
lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya
oksitosin ergometrin dan lain-lain
36
- BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
- JUNI 2012
-
pakai sesuai dengan kebutuhan baik di Puskesmas Pembantu maupun di Puskesmas
puskesmas juga telah memperhatikan pemakaian bulan yang lalu dan sisa stok yang
ada Dalam hal pemesanan obat dan bahan habis pakai telah juga menyerahkan
Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) KIA kepada pengelola
gudang obat Puskesmas dan selanjutnya diteruskan ke bagian Obat Dinas Kesehatan
Dapat dilihat 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
adalah pada tabel 1
Tabel 1 Daftar 10 Penyakit Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Jenis Penyakit Jumlah
1Infeksi akut lain pada saluran
pernafasan bagian atas1863
2 Gastritis 1409
3 Commond cold 982
4 Hipertensi stage 1 941
5 Penyakit pulpa dan jaringan apikal 901
6 Dermatitis nonspesifik 820
7Penyakit lain-lain pada sistem otot dan
jaringan pengikat689
8 Pusing 513
9 Konjungtivitis 476
10 Diare dan gastroenteritis non spesifik 467
Jumlah 9061
29
Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis
Commond coldHipertensi stage 1
Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik
Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing
KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik
18631409
982941
901820
689513
476467
Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011
Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011
Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang
Anggang dapat dilihat di tabel 2
Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Nama Obat Jumlah
1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822
2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159
3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366
4 Amoksisilin 500 Mg 7325
5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924
6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874
7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716
8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214
9 Vitamin B12 Tablet 5211
10 Ranitidin 150 Mg 5012
Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang
sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang
30
Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah
yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya
1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga
Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat
2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau
sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3
Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan
Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan
1 Cimetidin
2 Gentamicin T
3 Reserpin
4 Ergotamin
5 Extra Belladona
6 Neo Diatab
Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin
namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan
obat dengan manfaat serupa
3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai
setelah permintaan dilakukan
31
4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat
puskesmas
5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired
Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu
1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya
juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin
B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan
2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta
baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro
aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah
kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak
terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi
keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih
tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas
habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya
3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan
Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya
2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan
32
Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang
obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas
disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi
petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan
peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya
Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah
1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat
2 Adanya resep yang tidak tercatat
3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer
4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang
penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan
yang kurang memadai
5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan
33
Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang
Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah
34
1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada
petugas lainnya
2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu
mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi
3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan
yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai
gudang obat yang tidak layak
4 Pembelian pengukur suhu ruangan
3 Tahap Pengeluaran
Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian
obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan
digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan
digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan
Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah
1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang
Puskesmas
2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat
3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa
Solusi untuk permasalahan tersebut adalah
1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus
mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri
35
2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya
pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli
dan alat resusitasi)
3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga
4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai
Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan
adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan
bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian
obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama
Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang
tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan
obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es
khusus untuk obat)
Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan
pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas
memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima
obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan
lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya
oksitosin ergometrin dan lain-lain
36
- BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
- JUNI 2012
-
Infeksi akut lain pada saluran pernafasan bagian atasGastritis
Commond coldHipertensi stage 1
Penyakit pulpa dan jaringan apikalDermatitis nonspesifik
Penyakit lain-lain pada sistem otot dan jaringan pengikatPusing
KonjungtivitisDiare dan gastroenteritis non spesifik
18631409
982941
901820
689513
476467
Sepuluh Penyakit Terbanyak Tahun 2011
Gambar 8 Diagram Sepuluh Penyakit Terbanyak Puskesmas Liang Anggang Tahun 2011
Sedangkan Daftar 10 obat yang paling banyak digunakan di Puskesmas Liang
Anggang dapat dilihat di tabel 2
Tabel 2 Daftar 10 Obat Terbanyak di Puskesmas Liang Anggang 2011
No Nama Obat Jumlah
1 Parasetamol Tablet 500 Mg 19822
2 Vitamin B Kompleks Tablet 11159
3 Klorfeniramin Maleat (Ctm) Tablet 4 Mg 8366
4 Amoksisilin 500 Mg 7325
5 Gliseril Guayakolat Tablet 100 Mg 6924
6 Antasida Doen Tablet Kombinasi 5874
7 Asam Askorbat (VitC) 50 Mg 5716
8 Asam Mefenamat 500 Mg 5214
9 Vitamin B12 Tablet 5211
10 Ranitidin 150 Mg 5012
Dapat dilihat bahwa obat yang sering digunakan di Puskesmas Liang Anggang
sesuai dengan penyakit terbanyak yang terjadi di wilayah kerja puskesmas Liang
30
Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah
yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya
1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga
Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat
2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau
sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3
Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan
Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan
1 Cimetidin
2 Gentamicin T
3 Reserpin
4 Ergotamin
5 Extra Belladona
6 Neo Diatab
Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin
namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan
obat dengan manfaat serupa
3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai
setelah permintaan dilakukan
31
4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat
puskesmas
5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired
Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu
1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya
juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin
B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan
2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta
baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro
aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah
kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak
terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi
keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih
tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas
habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya
3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan
Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya
2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan
32
Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang
obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas
disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi
petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan
peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya
Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah
1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat
2 Adanya resep yang tidak tercatat
3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer
4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang
penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan
yang kurang memadai
5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan
33
Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang
Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah
34
1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada
petugas lainnya
2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu
mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi
3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan
yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai
gudang obat yang tidak layak
4 Pembelian pengukur suhu ruangan
3 Tahap Pengeluaran
Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian
obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan
digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan
digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan
Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah
1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang
Puskesmas
2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat
3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa
Solusi untuk permasalahan tersebut adalah
1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus
mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri
35
2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya
pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli
dan alat resusitasi)
3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga
4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai
Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan
adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan
bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian
obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama
Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang
tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan
obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es
khusus untuk obat)
Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan
pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas
memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima
obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan
lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya
oksitosin ergometrin dan lain-lain
36
- BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
- JUNI 2012
-
Anggang Namun dalam pelaksanaannya masih sering ditemukan masalah-masalah
yang berhubungan dengan pemesanan Masalah tersebut diantaranya
1 Sering ditemukan penerimaan obat tidak sesuai dengan permintaan sehingga
Puskesmas kadang terjadi kekosongan obat
2 Adanya obat yang sudah tidak disediakan lagi oleh Dinas Kesehatan walau
sebetulnya diperlukan seperti yang dapat dilihat pada tabel 3
Tabel 3 Daftar obat yang sudah tidak disediakan oleh Dinas Kesehatan
Daftar Obat yang Sudah Tidak Disediakan oleh Dinas Kesehatan
1 Cimetidin
2 Gentamicin T
3 Reserpin
4 Ergotamin
5 Extra Belladona
6 Neo Diatab
Pada daftar 10 penyakit terbanyak yang terjadi di Puskesmas Liang Anggang
salah satunya adalah pusing Obat yang diperlukan salah satunya adalah ergotamin
namun obat tersebut tidak dapat diberikan kembali dan tidak ada pergantian dengan
obat dengan manfaat serupa
3 Puskesmas sering mengalami keterlambatan penerimaan obat bahan habis pakai
setelah permintaan dilakukan
31
4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat
puskesmas
5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired
Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu
1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya
juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin
B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan
2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta
baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro
aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah
kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak
terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi
keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih
tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas
habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya
3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan
Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya
2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan
32
Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang
obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas
disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi
petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan
peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya
Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah
1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat
2 Adanya resep yang tidak tercatat
3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer
4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang
penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan
yang kurang memadai
5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan
33
Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang
Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah
34
1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada
petugas lainnya
2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu
mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi
3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan
yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai
gudang obat yang tidak layak
4 Pembelian pengukur suhu ruangan
3 Tahap Pengeluaran
Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian
obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan
digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan
digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan
Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah
1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang
Puskesmas
2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat
3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa
Solusi untuk permasalahan tersebut adalah
1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus
mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri
35
2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya
pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli
dan alat resusitasi)
3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga
4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai
Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan
adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan
bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian
obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama
Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang
tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan
obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es
khusus untuk obat)
Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan
pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas
memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima
obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan
lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya
oksitosin ergometrin dan lain-lain
36
- BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
- JUNI 2012
-
4 Banyak obat dan bahan habis pakai yang tidak tersedia digudang obat
puskesmas
5 Obat yang diterima di puskesmas terkadang mendekati waktu expired
Solusi dari permasalahan dari puskesmas sangat tepat untuk ditindaklanjuti yaitu
1 Stok obat digudang sebaiknya ditambah sesuai dengan kebutuhan sebaiknya
juga pihak kabupaten menyediakan obat sesuai kebutuhan misalnya stok vitamin
B comp yang kosong ketika vitamin ini sangat dibutuhkan
2 Petugas seharusnya lebih cepat dan tepat dalam menyiapkan obat yang diminta
baik dari pihak peminta maupun pemberi obat Pihak Puskesmas dapat lebih pro
aktif dalam pengumpulan data penyakit yang banyak terjadi pada wilayah
kerjanya dan pencatatan obat yang sering digunakan tiap bulan sehingga tidak
terjadi keterlambatan pelaporan kepada pihak gudang farmasi dan tidak terjadi
keterburu-buruan permintaan obat Pihak penyedia obat sebaiknya dapat lebih
tanggap dalam penyediaan obat sehingga bila obat yang diminta oleh puskesmas
habis maka dapat diberikan pengganti yang serupa manfaatnya
3 Semua tergantung pada pengelola yaitu pengelola obat dan pemberi pelayanan
Pengelolaan harus tepat baik dan benar yaitu tepat jumlah dan tepat jenisnya
2 Tahap Penerimaan dan Penyimpanan
32
Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang
obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas
disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi
petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan
peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya
Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah
1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat
2 Adanya resep yang tidak tercatat
3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer
4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang
penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan
yang kurang memadai
5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan
33
Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang
Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah
34
1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada
petugas lainnya
2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu
mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi
3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan
yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai
gudang obat yang tidak layak
4 Pembelian pengukur suhu ruangan
3 Tahap Pengeluaran
Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian
obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan
digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan
digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan
Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah
1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang
Puskesmas
2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat
3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa
Solusi untuk permasalahan tersebut adalah
1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus
mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri
35
2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya
pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli
dan alat resusitasi)
3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga
4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai
Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan
adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan
bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian
obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama
Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang
tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan
obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es
khusus untuk obat)
Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan
pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas
memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima
obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan
lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya
oksitosin ergometrin dan lain-lain
36
- BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
- JUNI 2012
-
Yang telah dilakukan oleh Puskesmas adalah mencatat pada buku stok gudang
obat Puskesmas termasuk di dalamnya registrasi resep obat harian puskesmas
disamping itu juga puskesmas telah memberikan label sesuai dengan instruksi
petugas farmasi Kabupaten Dalam hal peralatan puskesmas telah menempatkan
peralatan sesuai dengan jenis menurut abjad dan sediannya
Sementara itu masalah yang dihadapi puskesmas dalam hal penyimpanan adalah
1 Pada buku pencatatan terutama buku stok kadang tidak tercatat
2 Adanya resep yang tidak tercatat
3 Label pada kaleng obat sering terlepas hilang dan atau tercecer
4 Tidak adanya rak penyimpanan peralatan yang memadai dan ruang gudang
penyimpanan yang sempit (tidak layak) dengan ventilasi dan pencahayaan
yang kurang memadai
5 Tidak adanya pengukur suhu ruangan
33
Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang
Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah
34
1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada
petugas lainnya
2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu
mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi
3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan
yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai
gudang obat yang tidak layak
4 Pembelian pengukur suhu ruangan
3 Tahap Pengeluaran
Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian
obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan
digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan
digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan
Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah
1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang
Puskesmas
2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat
3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa
Solusi untuk permasalahan tersebut adalah
1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus
mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri
35
2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya
pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli
dan alat resusitasi)
3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga
4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai
Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan
adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan
bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian
obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama
Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang
tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan
obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es
khusus untuk obat)
Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan
pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas
memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima
obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan
lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya
oksitosin ergometrin dan lain-lain
36
- BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
- JUNI 2012
-
Gambar 7 Gudang penyimpanan obat Puskesmas Liang Anggang
Solusi dari permasalahan penyimpanan yang dapat dilakukan oleh puskesmas adalah
34
1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada
petugas lainnya
2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu
mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi
3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan
yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai
gudang obat yang tidak layak
4 Pembelian pengukur suhu ruangan
3 Tahap Pengeluaran
Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian
obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan
digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan
digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan
Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah
1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang
Puskesmas
2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat
3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa
Solusi untuk permasalahan tersebut adalah
1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus
mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri
35
2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya
pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli
dan alat resusitasi)
3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga
4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai
Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan
adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan
bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian
obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama
Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang
tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan
obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es
khusus untuk obat)
Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan
pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas
memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima
obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan
lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya
oksitosin ergometrin dan lain-lain
36
- BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
- JUNI 2012
-
1 Petugas yang berhalangan diwajibkan untuk melimpahkan tugasnya kepada
petugas lainnya
2 Sebelum obat didistribusikan perlu pemeriksaan label yang teliti Dan perlu
mengganti label yang lepas sesuai dengan instruksi petugas farmasi
3 Dalam hal menempatkan peralatan diperlukan perbaikan tempat penyimpanan
yang memadai hal ini berhubungan dengan sebagian puskesmas mempunyai
gudang obat yang tidak layak
4 Pembelian pengukur suhu ruangan
3 Tahap Pengeluaran
Yang telah dilakukan puskesmas dalam tahap pengeluaran adalah pemakaian
obat dipesan pada saat akan digunakan setiap alat yang rusak disimpan dan
digudangkan alat HB sahli sering digunakan Beberapa alat tidak digunakan dan
digudangkan ditemukan juga beberapa obat tidak terpakai atau tidak dibutuhkan
Masalah yang ditemukan dalam tahap pengeluaran adalah
1 Ada obat-obat tertentu ketika dibutuhkan tidak tersedia di bagian gudang
Puskesmas
2 Tidak tersedia biaya pemeliharaan dan perbaikan alat
3 Terkadang ada beberapa obat yang hampir kadaluarsa
Solusi untuk permasalahan tersebut adalah
1 Masing-masing Pengelola Program diharuskan untuk memesan obat dan harus
mempunyai stok yang dikelola sencara mandiri
35
2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya
pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli
dan alat resusitasi)
3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga
4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai
Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan
adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan
bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian
obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama
Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang
tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan
obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es
khusus untuk obat)
Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan
pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas
memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima
obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan
lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya
oksitosin ergometrin dan lain-lain
36
- BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
- JUNI 2012
-
2 Setiap alat yang rusak seharusnya ada pergantian secepatnya dan ada biaya
pemeliharaan pengadaan reagen dan pelatihan petugas (penggunaan HB sahli
dan alat resusitasi)
3 Pengadaan kulkas agat efektifitas obat terjaga
4 Pengawasan dan Pemeliharaan untuk Obat dan Bahan Habis Pakai
Pengawasan harusnya dilakukan satu minggu sekali dengan memperhatikan
adanya Label Ketersediaan stok masa berlaku (tanggal kadaluarsa) perubahan
bentukwarna obat khususnya obat injek dan tablet kebersihan tempat penyampaian
obat suhu tempat obat sirkulasi stok obat baru dan lama
Masalah yang sering ditemukan adalah ketersediaan obat kadang ada kadang
tidak ada masa berlaku obat kadang mendekati tanggal kadaluarsa penyimpanan
obat rata-rata menggunakan suhu kamar belum semua miliki lemari ( lemari es
khusus untuk obat)
Solusi dari permasalahan yang ditemukan pada tahap pengawasan dan
pemeliharaan obat adalah memperbaiki perencanaan kebutuhan tiap puskesmas
memperhatikan masa kadaluarsa obat yang masih dipuskesmas dan tidak menerima
obat yang masa berlakunya hampir habis Dinas Kesehatan agar dapat menyiapkan
lemari pendingin khusus obat-obat yang harus berada pada suhu dingin misalnya
oksitosin ergometrin dan lain-lain
36
- BAGIANLABORATORIUM ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
- JUNI 2012
-