pengantar aqidah islamiyah

38
PENGANTAR AQIDAH PENGANTAR AQIDAH ISLAMIYAH ISLAMIYAH

Upload: ekoheru

Post on 23-Jun-2015

18.777 views

Category:

Economy & Finance


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengantar Aqidah Islamiyah

PENGANTAR AQIDAH PENGANTAR AQIDAH ISLAMIYAHISLAMIYAH

Page 2: Pengantar Aqidah Islamiyah

PendahuluanPendahuluan• Sesungguhnya aqidah merupakan masalah yang paling pokok

dan paling mendasar bagi setiap mukmin. Aqidah menjadi pintu awal masuknya seseorang ke dalam Islam dan aqidah pula yang harus dia pertahankan hingga akhir hidupnya. Seorang mukmin dituntut untuk membawa serta kalimah tauhid, kalimat ikhlas ‘laa ilaaha illallah’ hingga menghembuskan napas yang terakhir agar dia dikategorikan ke dalam hamba-hamba Allah Swt. yang husnul khatimah. Semua mukmin meyakini bahwa barang siapa yang demikian adanya pasti meraih ridha Allah Swt., rahmat-Nya dan surga-Nya. Oleh karena itu bahasan tentang aqidah menjadi masalah paling urgen dan krusial bagi setiap mukmin.

• Terdapat banyak istilah tentang aqidah yang diperkenalkan oleh ulama. Berikut ini adalah sebagian istilah tersebut beserta relevansinya sesuai dengan makna dan maksud dari pengistilahannya.

Page 3: Pengantar Aqidah Islamiyah

URGENSI AQIDAHURGENSI AQIDAH

• Aqidah adalah kebutuhan dasar

Page 4: Pengantar Aqidah Islamiyah

AqidahAqidah Istilah aqidah ini telah melalui tiga periodeIstilah aqidah ini telah melalui tiga periode

• Periode awalPeriode awalPada periode ini aqidah lebih banyak diartikan dengan Pada periode ini aqidah lebih banyak diartikan dengan makna etimologis yaitu; makna etimologis yaitu; kemauan yang kuat, kemauan yang kuat, penghimpunan, maksud, pengikatan janji, dan diartikan penghimpunan, maksud, pengikatan janji, dan diartikan dengan apa yang diyakini oleh seorang manusia baik dengan apa yang diyakini oleh seorang manusia baik hal itu haq ataupun batilhal itu haq ataupun batil..

• Periode keduaPeriode keduaPada periode ini aqidah telah meningkat menjadi suatu Pada periode ini aqidah telah meningkat menjadi suatu keyakinan iman yang tidak mengandung pembatalan keyakinan iman yang tidak mengandung pembatalan dan kebalikannya atau lawan katanya.dan kebalikannya atau lawan katanya.

• Periode ketigaPeriode ketigaPeriode ini menjadikan aqidah mencapai kematangan Periode ini menjadikan aqidah mencapai kematangan dan sterilisasi. Aqidah menjadi suatu istilah yang berdiri dan sterilisasi. Aqidah menjadi suatu istilah yang berdiri sendiri dan ilmu khusus yaitu; “sendiri dan ilmu khusus yaitu; “ilmu tentang hukum-ilmu tentang hukum-hukum syariat yang berkenaan dengan keyakinan yang hukum syariat yang berkenaan dengan keyakinan yang disimpulkan dari dalil-dalil yang diyakini dan disimpulkan dari dalil-dalil yang diyakini dan membantah serta menolak setiap syubhat dan bukti-membantah serta menolak setiap syubhat dan bukti-bukti rusak yang masih diperdebatkanbukti rusak yang masih diperdebatkan”. ”.

Page 5: Pengantar Aqidah Islamiyah

TauhidTauhid

Makna tauhid secara bahasa adalah Makna tauhid secara bahasa adalah

menjadikan sesuatu adalah esa, menjadikan sesuatu adalah esa, tunggal, satu-satunyatunggal, satu-satunya..

Dalam terminologi aqidah, tauhid Dalam terminologi aqidah, tauhid didefinisikan sebagai; didefinisikan sebagai;

““ilmu yang dapat digunakan ilmu yang dapat digunakan untuk menetapkan buhul-buhul untuk menetapkan buhul-buhul agama dengan dalil-dalil yang agama dengan dalil-dalil yang

kuat dan diyakinikuat dan diyakini”.”.

Page 6: Pengantar Aqidah Islamiyah

As-SunnahAs-Sunnah

As-Sunnah As-Sunnah berarti berarti jalanjalan, atau , atau panutanpanutan..

Sedangkan yang dimaksud dengan Sedangkan yang dimaksud dengan istilah istilah As-Sunnah As-Sunnah dalam aqidah adalahdalam aqidah adalah

mengikuti dan tunduk kepada mengikuti dan tunduk kepada aqidah yang benar yang ditetapkan aqidah yang benar yang ditetapkan dengan dalil Al-Qur'an dan Sunnah dengan dalil Al-Qur'an dan Sunnah

Nabi SawNabi Saw..

Page 7: Pengantar Aqidah Islamiyah

UsuluddinUsuluddin

UsuluddinUsuluddin terdiri dari dua kata yaitu terdiri dari dua kata yaitu usulusul dan dan ad-dinad-din. . UsulUsul adalah kata jamak bermakna; adalah kata jamak bermakna;

pokok-pokok, dasar-dasar, pondasi-pokok-pokok, dasar-dasar, pondasi-pondasipondasi. . Ad-din Ad-din artinya artinya agamaagama. Jadi . Jadi usuluddinusuluddin

bermakna; bermakna; pokok-pokok agamapokok-pokok agama. .

UsuluddinUsuluddin dalam aqidah didefinisikan sebagai; dalam aqidah didefinisikan sebagai; ““prinsip-prinsip umum dan kaidah-kaidah prinsip-prinsip umum dan kaidah-kaidah besar yang mencakup, dengannya dapat besar yang mencakup, dengannya dapat

diraih hakikat ketaatan kepada Allah Swt. diraih hakikat ketaatan kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya, kemudian tunduk dan dan Rasul-Nya, kemudian tunduk dan menyerahkan diri secara total kepada menyerahkan diri secara total kepada

perintah dan larangan-Nyaperintah dan larangan-Nya”.”.

Page 8: Pengantar Aqidah Islamiyah

Al-fiqhul akbarAl-fiqhul akbar

Al-fiqhul akbarAl-fiqhul akbar bermakna bermakna

pemahaman yang terbesarpemahaman yang terbesar

Istilah ini digunakan untuk Istilah ini digunakan untuk membedakannya dengan istilah fiqih biasa membedakannya dengan istilah fiqih biasa yang menerangkan tentang hukum halal, yang menerangkan tentang hukum halal, haram, makruh, boleh, wajib, sunah, sah, haram, makruh, boleh, wajib, sunah, sah,

batal dan lain-lainbatal dan lain-lain..

Page 9: Pengantar Aqidah Islamiyah

Ahlus Sunnah wal Jama’ahAhlus Sunnah wal Jama’ah

Jama’ah Jama’ah bermakna bermakna kaum yang berkumpulkaum yang berkumpul. .

Sedangkan menurut istilah aqidah adalah Sedangkan menurut istilah aqidah adalah

Rasulullah Saw. beserta para sahabat, para Rasulullah Saw. beserta para sahabat, para tabi’in, dan para pengikut setia mereka tabi’in, dan para pengikut setia mereka

hingga akhir zamanhingga akhir zaman. .

Jadi pengertian Jadi pengertian ahlus-sunnah wal jama’ahahlus-sunnah wal jama’ah adalah adalah

orang-orang yang mengikuti aqidah orang-orang yang mengikuti aqidah Islamiyah yang benar, yang berpegang Islamiyah yang benar, yang berpegang

teguh dan meyakini tuntunan Rasulullah teguh dan meyakini tuntunan Rasulullah Saw., para sahabatnya, para tabi’in dan Saw., para sahabatnya, para tabi’in dan

para pengikut setianya hingga akhir zamanpara pengikut setianya hingga akhir zaman. .

Page 10: Pengantar Aqidah Islamiyah

Ahlul HaditsAhlul Hadits

Ahlul haditsAhlul hadits menurut istilah aqidah menurut istilah aqidah adalah adalah

setiap orang yang menjadikan hadits setiap orang yang menjadikan hadits Rasulullah Saw. sebagai sumber Rasulullah Saw. sebagai sumber pokok diantara sumber-sumber pokok diantara sumber-sumber

pembelajaran ‘pembelajaran ‘talaqqitalaqqi’, yang ’, yang bermanfaat dalam menetapkan dasar-bermanfaat dalam menetapkan dasar-dasar aqidah Islamiyah dan dibangun dasar aqidah Islamiyah dan dibangun

ketetapan-ketetapannyaketetapan-ketetapannya. .

Page 11: Pengantar Aqidah Islamiyah

As-SalafAs-Salaf

Menurut bahasa salaf bermakna:

“orang lebih yang lebih dahulu ada dibanding orang lain”.

Sedangkan menurut istilah adalah:

“para sahabat, para tabi’in, dan para pengikut setia mereka hingga akhir zaman yang diijma’ dan disepakati oleh umat atas kejujuran, kesucian dan belum pernah dituduh berbuat

bid’ah yang menjadikannya kafir atau fasiq”.

Page 12: Pengantar Aqidah Islamiyah

Sumber-sumber AqidahSumber-sumber Aqidah

• Al-Qur'an Diyakini bersama bahwa semua isi Al-Qur'an tidak perlu diragukan lagi, karena semuanya kalamullah. Dalam mengambil dalil dari Al-Qur'an untuk menetapkan suatu materi aqidah, para ulama menggunakan metode-metode berikut;– merujuk kepada tafsir dari Al-Qur'an sendiri.– Bila tidak ditemukan penjelasannya sendiri di dalam Al-

Qur'an, kemudian mencari tafsirnya di dalam;• hadits Nabi Saw.,• tafsir para sahabat,• tafsir para tabi’in• makna bahasa Arab.

Page 13: Pengantar Aqidah Islamiyah

Sumber-sumber AqidahSumber-sumber AqidahAl-Qur'an Ketentuan;• Haram menafsirkan dan menjelaskan Al-Qur'an khususnya yang

berkenaan dengan aqidah dengan hanya menggunakan akal. • Tidak boleh membawa dan mencondongkan penafsiran ayat Al-

Qur'an khususnya tentang hanya kepada mazhab tertentu.• Lebih memperioritaskan makna-makna syar'i dibanding makna-

makna bahasa.• Memahami lafadz-lafadz Al-Qur'an yang mempunyai banyak arti

atas makna yang jelas dan mudah dipahami.• Pendapat yang benar dari ulama berkaitan dengan lafadz-lafadz

Al-Qur'an, khususnya tentang aqidah bahwa lafadz-lafadz tersebut tidak mengandung makna kiasan atau majaz.

• Sedangkan metode Al-Qur'an menetapkan masalah-masalah aqidah secara umum ada dua;– penyusunan ayat-ayat berurutan yang berkenaan dengan petunjuk-

petunjuk aqidah dengan gaya bahasa pemberitaan yang mutlak benar dan jelas sekali maknanya yang tidak mungkin seorang pun mengingkarinya.

– Penyusunan ayat-ayat yang teratur menurut pertimbangan dan ukuran akal yang sehat.

Page 14: Pengantar Aqidah Islamiyah

2. As-Sunnah atau Hadits 2. As-Sunnah atau Hadits • Hadits merupakan penjelasan dan penafsiran bagi Al-Qur'an dan

penyingkap dari rahasia-rahasia Al-Qur'an, makna-makna tersembunyinya dan hukum-hukumnya. Kaidah yang telah disepakati bersama oleh ulama adalah bahwa tidak semua hadits dapat dipakai sebagai sumber dan dalil untuk masalah aqidah. Hal ini disebabkan tidak semua hadits yang dibukukan dan diriwayatkan dapat ditetapkan dan diyakini sebagai hadits yang shahih dari Nabi Saw. Hadits yang digunakan sebagai dalil dalam masalah aqidah adalah;

- Hadits mutawaatir, yaitu yang diriwayatkan oleh sangat banyak perawi.

- Hadits masyhur, yaitu yang diriwayatkan oleh tiga perawi

- Hadits mustafidh, yaitu yang diriwayat oleh lebih dari tiga tetapi tidak cukup banyak untuk dikategorikan sebagai mutawattir.

- Hadits Aziz, yaitu diriwayat oleh dua perawi.

- Sedangkan hadits ‘khabarul wahid’ yaitu hadits yang diriwayatkan oleh seorang perawi saja, masih diperdebatkan dapat digunakan sebagai dalil atau tidak ?

Page 15: Pengantar Aqidah Islamiyah

Penyimpangan dalam Penyimpangan dalam Memahami al-Qur’an Memahami al-Qur’an

Ada penyimpangan-penyimpangan dalam memahami Al-Qur'an dan hadits yang berkaitan dengan aqidah, yaitu sebagai berikut;

• ilhad, yaitu menyimpang -dengan berdalil kepada nash-nash Al-Qur'an dan hadits- dari kebenaran yang ditetapkan oleh keduanya. Hal ini terdiri dari tiga macam;– menamakan Allah Swt. dengan nama yang tidak layak dan tidak

pantas, seperti kaum nasrani menamakan-Nya dengan Tuhan Bapak, atau ahli filsafat menamakan-Nya Super Causa atau Alam awal.

– Menamakan makhluk dengan nama dari nama-nama Allah Swt.– Mensifati Allah Swt. dengan sifat yang Allah Swt. sendiri mensucikan

Diri-Nya Sendiri dan membebaskan Diri-Nya darinya. Seperti perkataan kaum Yahudi bahwa; Allah Swt. fakir.

– Memisahkan dan meniadakan makna-makna yang hakiki dari nama-nama Allah Swt. dan sifat-sifat-Nya. Seperti meyakini bahwa nama-nama Allah Swt. seperti Ar-rahman tanpa sifat kasih sayang.

– Menyerupakan Allah Swt. dengan makhluk baik dalam bentuk Wujud dan Zat, ataupun sifat-Nya

Page 16: Pengantar Aqidah Islamiyah

Penyimpangan dalam Penyimpangan dalam Memahami al-Qur’an Memahami al-Qur’an

• at-ta’til, yaitu mengosongkan dan menghilangkan makna yang dimaksud oleh nash-nash Al-Qur'an dan hadits. Ada tiga macam;– meniadakan dan mengosongkan Zat Allah Swt. dari

kesempurnaan-Nya yang mutlak, yaitu dengan mencabut sifat-sifat dan nama-nama-Nya dari Diri-Nya, baik salah satunya saja seperti menghilangkan nama-Nya saja, ataupun kedua-duanya yaitu sifat-Nya juga.

– Meniadakan muamalah dengan Allah Swt., yaitu dengan menghilangkan unsur ibadah makhluk kepada-Nya.

– Meniadakan unsur penciptaan makhluk dari konstribusi Ciptaan Allah Swt., seperti menisbatkan bahwa sesuatu diciptakan oleh zat selain Allah Swt.

Page 17: Pengantar Aqidah Islamiyah

at-tamtsilat-tamtsil, yaitu menyamakan selain Allah Swt. , yaitu menyamakan selain Allah Swt. dengan Allah Swt. baik dalam zat-Nya, sifat-sifat-Nya dengan Allah Swt. baik dalam zat-Nya, sifat-sifat-Nya ataupun sebaliknya yaitu menyamakan Allah Swt. ataupun sebaliknya yaitu menyamakan Allah Swt. dengan selain-Nya dalam hal tersebut. Ada dua dengan selain-Nya dalam hal tersebut. Ada dua macam;macam; analogi penyamaan, yaitu; menjadikan makhluk sebagai analogi penyamaan, yaitu; menjadikan makhluk sebagai

pokok kemudian Allah Swt. sebagai cabangnya dianalogikan pokok kemudian Allah Swt. sebagai cabangnya dianalogikan dengannya, ataupun sebaliknya. Hal ini terbagi dua dengannya, ataupun sebaliknya. Hal ini terbagi dua macam;macam;

Analogi penuh dan sempurna, yaitu menganalogikan zat Analogi penuh dan sempurna, yaitu menganalogikan zat makhluk dengan Zat Allah Swt. ataupun sebaliknya.makhluk dengan Zat Allah Swt. ataupun sebaliknya.

Analogi sebagian, yaitu menganalogikan sebagian sifat Allah Analogi sebagian, yaitu menganalogikan sebagian sifat Allah Swt. sama dengan sifat makhluk atau sebaliknya.Swt. sama dengan sifat makhluk atau sebaliknya.

analogi pencakupan dan menyeluruh, yaitu memasukkan analogi pencakupan dan menyeluruh, yaitu memasukkan Allah Swt. dan makhluk-Nya dalam kaidah yang sama, Allah Swt. dan makhluk-Nya dalam kaidah yang sama, seperti setiap benda (termasuk Allah Swt.) pasti terdiri dari seperti setiap benda (termasuk Allah Swt.) pasti terdiri dari bentuk dan gambar, dan lain-lain.bentuk dan gambar, dan lain-lain.

Page 18: Pengantar Aqidah Islamiyah

at-tahrifat-tahrif, yaitu merubah makna-makna , yaitu merubah makna-makna nash-nash Al-Qur'an dan hadits kepada nash-nash Al-Qur'an dan hadits kepada makna-makna lain yang tidak makna-makna lain yang tidak dimaksudkan oleh keduanya. Hal ini terdiri dimaksudkan oleh keduanya. Hal ini terdiri dari dua macam;dari dua macam; merubah lafadz yang otomatis maknanya pun merubah lafadz yang otomatis maknanya pun

berubah.berubah. Tidak merubah lafadznya, tetapi artinya Tidak merubah lafadznya, tetapi artinya

diselewengkan, seperti kata diselewengkan, seperti kata istawaistawa diartikan diartikan dengan mengalahkan dan menguasai.dengan mengalahkan dan menguasai.

Page 19: Pengantar Aqidah Islamiyah

at-takyifat-takyif, yaitu mengungkap inti dan , yaitu mengungkap inti dan hakikat dari makna yang tidak diketahui hakikat dari makna yang tidak diketahui kecuali hanya Allah Swt., seperti kecuali hanya Allah Swt., seperti mengungkapkan hakikat dari zat Allah mengungkapkan hakikat dari zat Allah Swt., sifat-sifat-Nya, dan hakikat Diri-Nya.Swt., sifat-sifat-Nya, dan hakikat Diri-Nya.

Page 20: Pengantar Aqidah Islamiyah

At-takwilAt-takwil, yaitu memaknakan ayat atau , yaitu memaknakan ayat atau hadits dengan makna yang sangat jauh hadits dengan makna yang sangat jauh dan merusak makna aslinya, seperti; dan merusak makna aslinya, seperti; ‘‘khatamannabiyyinkhatamannabiyyin’ yang aslinya ’ yang aslinya bermakna penutup para nabi tetapi bermakna penutup para nabi tetapi ditakwilkan dengan perhiasan dan cincin ditakwilkan dengan perhiasan dan cincin para nabi.para nabi.

Page 21: Pengantar Aqidah Islamiyah

As-SyubuhatAs-Syubuhat, yaitu kesimpulan yang , yaitu kesimpulan yang membingungkan dan mengacaukan dalam membingungkan dan mengacaukan dalam aqidah, baik yang naqliyah maupun yang aqidah, baik yang naqliyah maupun yang aqliyah.aqliyah.

Page 22: Pengantar Aqidah Islamiyah

Al-MajazAl-Majaz, yaitu mengartikan dan , yaitu mengartikan dan menggunakan suatu perkataan bukan menggunakan suatu perkataan bukan pada hakikat maknanya yang aslinya, pada hakikat maknanya yang aslinya, yang pertama kali digunakan. yang pertama kali digunakan.

Page 23: Pengantar Aqidah Islamiyah

Al-MutasyabihAl-Mutasyabih, ,

yaitu antonim dari yaitu antonim dari al-Muhkamatal-Muhkamat. .

Al-MutasyabihAl-Mutasyabih yaitu lafadz atau susunan yaitu lafadz atau susunan kalimat yang belum jelas maknanya. Ada kalimat yang belum jelas maknanya. Ada dua macam;dua macam; Hal yang tidak diketahui maknanya kecuali Allah Hal yang tidak diketahui maknanya kecuali Allah

Swt. seperti urusan-urusan ghaib.Swt. seperti urusan-urusan ghaib. Hal yang hanya diketahui oleh sebagian Hal yang hanya diketahui oleh sebagian

manusia seperti; para ‘manusia seperti; para ‘ar-rasikhunar-rasikhun’ dalam ’ dalam mengetahui hakikat ayat-ayat mutasyabihat.mengetahui hakikat ayat-ayat mutasyabihat.

Page 24: Pengantar Aqidah Islamiyah

Akal Yang SehatAkal Yang Sehat• Definisi akal dalam aqidah dapat dibagi dua;

– yang dimaksudkan dengan akal adalah pengetahuan-pengetahuan pokok dan utama dan kaidah-kaidah akal yang tidak dapat dibantah.

– Akal yang dimaksud adalah kesiapan naluri dan kemampuan intelektual yang matang.

• Kedua definisi ini didayagunakan untuk memahami masalah-masalah aqidah. Pertimbangan dan analogi akal yang dituntut oleh Al-Qur'an adalah; – analogi kontradiksi dalam ketuhanan. Yaitu bila premis pertama tidak bisa

diterima maka premis ke-dua pun tidak bisa diterima. Contohnya; bila di alam semesta ini ada dua Tuhan, maka alam semesta ini akan rusak. Alam ini tidak rusak, maka premis pertama yaitu adanya Tuhan adalah salah. (QS. Al-anbiya’: 22)

– Analogi prioritas dan lebih utama. Seperti kalau kursi ada pembuatnya, maka manusia pun punya Pencipta.

– Analogi metafisik (ghaib) atas fisik yang tampak secara lahiriyah. Analogi terbagi dua;

• analogi yang benar, seperti membandingkan kenikmatan dengan contoh kenikmatan yang tidak bermakna sebenarnya, karena apa yang disediakan Allah Swt. di akhirat adalah sesuatu yang belum terlintas dalam hati, belum pernah dilihat oleh mata, dan belum didengar oleh telinga. Tetapi karena itulah satu-satunya cara menganalogikannya yang berbentuk fisik, maka terpaksa dilakukan.

• Analogi yang salah, seperti menganalogikan anggur di surga sama persis dengan anggur di dunia.

Page 25: Pengantar Aqidah Islamiyah

Karakteristik Aqidah Islamiyah Karakteristik Aqidah Islamiyah (1)(1)

• At-Tauqifiyah

Yang dimaksud dengan at-tauqifiyah adalah prinsip bahwa Rasulullah Saw. telah menjelaskan dan membatasi pemahaman hakikat-hakikat aqidah atas umat Islam tanpa menyisakan sedikitpun melainkan diterangkan oleh beliau. Hal itu mengharuskan prinsip-prinsip berikut ini;

– Membatasi sumber-sumber aqidah hanya pada Al-Qur'an, hadits dan pemahaman atas keduanya dengan akal yang sehat.

– Berpegang kepada lafadz-lafadz Al-Qur'an dan hadits yang diistilahkan oleh keduanya dalam aqidah Islamiyah.

– Tidak boleh memberikan makna lain kepada lafadz-lafadz Al-Qur'an dan hadits yang tidak pas dan tidak sesuai dengan makna aslinya.

– Tidak mengungkit sesuatu yang tidak dijelaskan oleh Al-Qur'an dan hadits.

– Lebih memprioritaskan apa yang terdapat Al-Qur'an dan hadits atas segala yang lain, baik; akal, perasaan, penemuan, naluri dan lain-lain.

Page 26: Pengantar Aqidah Islamiyah

Karakteristik Aqidah Islamiyah Karakteristik Aqidah Islamiyah (2)(2)

• Al-Ghaibah

Yaitu segala sesuatu yang tidak dapat dijangkau oleh panca indera.

Beriman dan meyakini hal-hal yang ghaib adalah ciri khas dan keistimewaan dari aqidah Islamiyah. Hal ini akan membebaskan seorang mukmin dari pemojokan dan tekanan dari para pengikut hakikat dan thariqat yang bersikeras ingin mengungkapkan hal-hal ghaib.

Page 27: Pengantar Aqidah Islamiyah

Karakteristik Aqidah Islamiyah Karakteristik Aqidah Islamiyah (3)(3)

• As-Syumuliyyah Pemahaman yang dikehendaki oleh aqidah Islamiyah adalah pemahaman yang menyeluruh dan mencakup dalam makna dan aplikasi. Dari sisi makna seorang mukmin harus benar-benar meyakini dan memiliki gambaran yang sempurna atas segala kaidah umum tentang aqidah.

Page 28: Pengantar Aqidah Islamiyah

Karakteristik Aqidah Islamiyah Karakteristik Aqidah Islamiyah (4)(4)

• Al-WasatiyyahMakna harfiyyah dari al-wasatiyyah adalah pertengahan (QS. Al-Baqarah:143). Yang dimaksud dari wasatiyyah dalam aqidah Islamiyah yaitu bersikap pertengahan dalam poin berikut;– bersikap seimbang dan pertengahan dalam pemahaman terhadap ayat-

ayat Al-Qur'an yang berkenaan dengan sifat-sifat Allah Swt. antara kaum Jahmiyah yang meniadakannya dan kelompok paham yang menyamakannya dengan sifat-sifat makhluk.

– bersikap seimbang dan pertengahan dalam pemahaman terhadap perbuatan-perbuatan Allah Swt. antara kelompok Qadariyah dan Jabariyah.

– bersikap seimbang dan pertengahan dalam pemahaman terhadap janji dan ancaman Allah Swt. antara kelompok Murji’ah (kelewat berharap) dengan Qodariyah dan kelompok paham lainnya.

– bersikap seimbang dan pertengahan dalam pemahaman terhadap masalah bab nama-nama iman dan agama antara Haruriyah dan Al-Muktazilah, dan antara Al-Murji’ah dan Al-Jahmiyyah.

– bersikap seimbang dan pertengahan dalam pemahaman terhadap para sahabat Rasulullah Saw. antara kelompok menyanjung mereka secara berlebihan dan ekstrim dan kelompok yang mengkafirkan mereka secara ekstrim pula.

– bersikap seimbang dan pertengahan dalam pemahaman terhadap akal dan wahyu antara kelompok Asy’ariyyah dan Muktazilah

Page 29: Pengantar Aqidah Islamiyah

Urgensi Syahadatain Urgensi Syahadatain (QS. 4: 41, 2: 143)(QS. 4: 41, 2: 143)

• Pintu gerbang Islam • Intisari ajaran Islam (QS. 21: 25)• Dasar-dasar perubahan total pribadi

dan masarakat (QS. 6: 125, 13:11)• Hakikat Dakwah para Rasul (QS. 21:

25)• Keutamaan yang besar

Page 30: Pengantar Aqidah Islamiyah

Kandungan Makna Kandungan Makna SyahadatainSyahadatain

– Pernyataan (ikrar) (3: 18, 81)– Sumpah (63: 1-2)– Perjanjian (3: 81, 57:8 , 7: 172, 5: 7, 2:

26)

Page 31: Pengantar Aqidah Islamiyah

Iman dan Istiqomah; dan Iman dan Istiqomah; dan hubungannya dengan syahadatainhubungannya dengan syahadatain

a. Iman – Perkataan– Membenarkan – Amal

b. Istiqomah (41: 30)– Berani (41: 30, 5: 52)– Tenang (41: 30, 13: 58)– Optimis (41: 30, 24 : 55)

Page 32: Pengantar Aqidah Islamiyah

Pengertian kata ‘Ilah’Pengertian kata ‘Ilah’

• aliha-ya’lahu-ilahan; – merasa tenang padanya; (QS. 10: 7)– melindungkan diri – selalu rindu padanya (7:138) – mencintainya (2: 165)

• aliha artinya: ‘abadahu’: sempurna menghinakan diri (padanya) menundukkan diri.

• Kandungan kata ilah; – yang diharapkan, – yang ditakuti, – yang dicintai

• Al-ilah; yang wajib diberikan kepadanya loyalitas – yang wajib diberikan kepadanya otoritas.

Page 33: Pengantar Aqidah Islamiyah

SyahadatainSyahadatain

1. Syahadat Tauhid:

Laa = adalah kata penolakan yang tegas.

Ilaaha = yang ditolak dan harus melepaskan diri darinya; (60: 4 dan 7: 59, 65 ,73, 85)

*menghancurkan dan membangun makna ikhlas (98: 5/ 39: 11, 14)

Illa Allah = penetapan, pengukuhan, (itsbat)

2. Syahadat Rasul

Muhammadurrasulullah= konsep wala’ dan bara’ • Allah Swt. Sumber Nilainya (2: 147/ 7: 2)• Rasul Contoh Pelaksanaannya (33: 21, 59: 7) • Orang Mukmin Sebagai Pelaksananya (33: 36, 35: 32) • Cara Menghancurkan Dan Membangun Dengan Ittiba’ (3: 31)

Page 34: Pengantar Aqidah Islamiyah

Arti laa ilaaha illa Allah Arti laa ilaaha illa Allah

• Tiada pencipta selain Allah (25: 2)• Tiada pemberi rizki selain Allah (51:57-58)• Tiada pemilik selain Allah (4:131-132, 2:284)• Tiada raja/ kerajaan selain Allah (62:1, 36:83, 67:1, 3:189)• Tiada pembuat hukum selain Allah (12:40, 6: 114, 33:36, 28:68,

45:18, 42:20, 6:137)• Tiada pemberi perintah selain Allah , (7:54)• Tiada pemimpin selain Allah, (2:257)• Tiada yang dicintai selain Allah (2:165)• Tiada yang ditakuti selain Allah (2:40, 9:18)• Tiada yang diharapkan selain Allah (94:8, 18:110)• Tiada yang memberi mudharat/ manfaat selain Allah (6:17)• Tiada yang menghidupkan/ mematikan selain Allah (2:258)• Tiada yang mengabulkan permohonan selain Allah (2:186, 40:60)• Tiada yang melindungi selain Allah (16:98, 72:6)• Tiada yang wakiil (bersandar dan bertawakkal) selain Allah

(3:159 , 9:52)• Tiada daya dan kekuatan selain Allah. • Tiada yang diagungkan selain Allah• Tiada yang dimohon selain Allah (1:5)

Page 35: Pengantar Aqidah Islamiyah

Syarat-syarat Syarat-syarat Dikabulkannya SyahadatainDikabulkannya Syahadatain • Ilmu (47:19, 3: 18, 43: 86)• Yakin (49: 15)• Ikhlas (98: 5, 18: 110)• Membenarkan (2: 8-9)• Cinta (2: 165, 8: 2)• Menerima (4: 65)• Melaksanakan (24: 56, 31: 22)• Ridha (76: 31)

Page 36: Pengantar Aqidah Islamiyah

Cinta Allah Swt. Cinta Allah Swt.

Cinta terbagi dua; • Cinta syar’i;

yaitu dasarnya iman (3:15, 52:21, 3:170)

• Cinta non-syar’i yaitu yang didasari oleh syahwat dan nafsu (3:14, 80:34-37, 43:67)

Page 37: Pengantar Aqidah Islamiyah

Ciri-ciri CintaCiri-ciri Cinta

• Selalu mengingat-ingat (8:2)• Mengagumi (1:1)• Ridha/rela (9:62)• Siap berkorban (2:207)• Takut (21:90)• Mengharap (21:90)• Mentaati (4:48)

Page 38: Pengantar Aqidah Islamiyah

Tingkat CintaTingkat Cinta• Hubungan Hati

hanya dengan benda - untuk memanfaatkan • Rasa Simpati

pada manusia umumnya – untuk didakwahkan• Curahan Hati

untuk orang Islam pada umumnya - untuk persaudaraan iman.

• Rasa Rindu

dengan mukmin (keluarga dan jama’ah) - untuk saling kasih sayang dan saling mencinta.

• Mesra

dengan Rasulullah Saw. Dan rela berkorban. • Tatayyun

(cinta menghamba) hanya kepada Allah Swt. Menyembah atau mengabdikan diri.