pengantar falsafah bhinneka tunggal ika · kami dari perwakilan 6 tokoh agama sangat mengapresiasi...

200
Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA Teguh Handoko Susilo Tuhan ada ditengah kenal manusia. Saat nya kembali kepada Alam, kepada Ibu, kepada Cinta (Pustaka Harjuna)

Upload: others

Post on 20-Nov-2020

29 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | i

Pengantar FalsafahBHINNEKA TUNGGAL IKA

Teguh Handoko Susilo

Tuhan tiada ditengah kenal manusia. Saat nya kembali kepada Alam, kepada Ibu, kepada Cinta (Pustaka Harjuna)

Page 2: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

ii | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

Teguh Handoko Susilo

Pengantar FalsafahBHINNEKA TUNGGAL IKA

Editor: SigitLayout: Catur S.

Desain Cover: Imam Hari P.

Cetakan Pertama, April 2020ISBN: 978-602-269-378-9

Page 3: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | iii

Untuk Kerukunan Bangsa ku:Tuhan selama nya di Tiada nya manusia

Bukan saatnya lagi meributkan yang TiadaBahkan Dia, tiada di ada, di tiada, di ada-tiada,

serta tiada di tiada nya tiada semuaNama serta Perbuatan Nya telah menggelar

sebagai nyata Wujud Alam Semesta beserta isi nya

Tuhan ingin dikenalMaka kenal Tuhan disandarkan kepada

kenal Alam beserta isi nyaTuhan ingin dicintai

Maka cinta Tuhan disandarkan kepadacinta kepada Alam beserta isi nya

Tuhan ingin dilayani, dipujiMaka ibadah serta pujian Tuhan disandarkan kepada Alam Semesta beserta isi nya

Tanah Air, ialah wujud Nyata NyaKenal, cinta, membela Tuhan disandarkankepada kenal, cinta, membela Tanah Air

Bukan saatnya lagi meributkan Yang TiadaTuhan tidak melihat merk apapun

Tuhan ingin dikenal ditengah Tanah Airdiri setiap manusia serta Kemanusiaan

Saatnya kembali kepada Alam, kepada Ibukepada Cinta. Membela Tanah Air serta Kema

nusiaan dibawah falsafah Bhinneka Tunggal Ikaserta Pancasila

Page 4: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

iv | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

UUD 1945 – PEMBUKAAN

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri Kemanusiaan dan peri Keadilan

Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampai lah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengan tarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong kan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini Kemerdeka annya

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh Tumpah Darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan Kemerdekaan, Perdamaian abadi dan Keadilan sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada :

Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Page 5: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | v

SAMBUTAN-SAMBUTAN

A. Prof. Dr. Maswadi Rauf, MA.

Buku yang ada di tangan Anda sekarang ini adalah sebuah buku tentang filsafat sosial yang dilatarbelakangi oleh filsafat Jawa. Buku ini mengupas salah satu prinsip penting

dalam kehidupan negara-bangsa Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika, yaitu sebuah prinsip tentang perlunya persatuan dan kesatuan semua warga bangsa Indonesia meskipun terdapat perbedaan sosial, kultural, dan agama di antara mereka. Perbedaan-perbedaan tersebut tidak dianggap sebagai penghalang untuk hidup bersama secara damai.

Prinsip Bhinneka Tunggal Ika bukanlah milik bangsa Indonesia saja, tetapi juga dimiliki oleh semua bangsa di dunia karena fakta sosial menunjukkan bahwa tidak ada satu pun bangsa di dunia ini yang hanya terdiri dari warga negara yang berasal dari satu suku/ras saja atau satu agama saja. Fakta sosial ini pulalah yang mendorong berkembangnya faham toleransi di dalam demokrasi yang melahirkan konsep bangsa. Bangsa adalah sekumpulan orang yang bersatu meskipun berbeda dalam banyak hal. Perbedaan tersebut tidak membuat orang bermusuhan. Namun, keberhasilan demokrasi dan negara-bangsa ditentukan oleh kemampuan warganya untuk mengembangkan toleransi dan persatuan di antara mereka.

Tentu saja Bhinneka Tunggal Ika mempunyai hubungan yang erat dengan Pancasila yang merupakan dasar negara Indonesia. Kelahiran Pancasila disebabkan antara lain oleh adanya kesadaran

Page 6: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

vi | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

bahwa masyarakat yang tinggal di kepulauan Nusantara adalah masyarakat majemuk (plural) yang hanya bisa kuat kalau mereka bersatu. Pentingnya persatuan ini kemudian ditunjukkan dengan dimasukkannya Persatuan Indonesia sebagai salah satu sila Pancasila. Kita juga sudah mengalami bahwa Pancasila telah mampu menjadi alat pemersatu bangsa bila terancam oleh perpecahan berupa separatisme dan kudeta.

Pancasila adalah sebuah ideologi milik bangsa Indonesia yang sudah didukung oleh konsensus nasional. Namun masih banyak yang harus dilakukan untuk membuat Pancasila sebagai ideologi yang operasional, dalam arti bisa diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari di bidang-bidang sosial, politik, ekonomi, dan budaya sehingga terlihat perbedaan antara negara Pancasila dengan yang bukan negara Pancasila. Hal ini adalah tantangan bangsa Indonesia ke depan bila kita ingin mewujudkan Pancasila secara nyata, tidak hanya slogan.

Dalam pola pikir seperti itu, sumbangan pemikiran yang berasal dari masyarakat untuk menjabarkan dan mewujudkan Pancasila secara nyata dalam kehidupan berbangsa dan bernegara patut disambut baik. Buku ini dapat dianggap sebagai salah satu sumbangan pemikiran dari warga masyarakat yang dilakukan secara sukarela dan mandiri. Sebuah ideologi harus berkembang dari bawah (masyarakat) sehingga ideologi itu bisa sesuai dengan nilai-nilai yang berkembang di dalam masyarakat bersangkutan. Ide Bung Karno tentang Pancasila yang digali dari bumi pertiwi Indonesia harus dijadikan pedoman dalam mengembangkan Pancasila.

Buku ini dapat dianggap sebagai titik awal dari usaha mengem bangkan nilai-nilai Pancasila.

Page 7: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | vii

Pemerintah Indonesia seharusnya mendorong masyarakat, termasuk dunia akademis, untuk mendiskusikan nilai-nilai Pancasila dan penerapannya di dalam masyarakat. Penelitian, penulisan, dan diskusi tentang Pancasila perlu dikembangkan sehingga terbentuk ideologi Pancasila sebagai pedoman bagi bangsa Indonesia dalam bertindak. Oleh karena itu perlu dikembangan wacana piblik (public discourse) untuk mencari nilai-nilai Pancasila yang akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Buku ini memang ditulis dalam bentuk paragraf-paragraf pendek (juga ada yang panjang) yang sarat dengan nilai-nilai filosofis. Memang bisa saja terjadi perbedaan pendapat dengan pembaca tentang isi yang ditulis dalam buku ini. Hal ini harus dianggap sebagai sesuatu yang wajar. Justru disitulah arti penting sebuah tulisan agar bisa menghasilkan wacana publik dengan munculnya pemikiran-pemikiran baru yang memperkaya gagasan-gagasan yang sudah ada.

Penulis lain diharapkan dapat membuat gagasan-gagasan abstrak yang ada menjadi langkah-langkah nyata dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Selamat membaca!

Page 8: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

viii | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

B. FKUB Jakarta Utara - Perwakilan Tokoh Agama

Puji Syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam menyambut selesainya penulisan Buku Pengantar Falsafah Bhin neka Tunggal Ika.

Bhinneka Tunggal Ika merupakan memahami untuk bisa mengeja wantahkan nilai cinta kepada sesama, bangsa maupun alam se mesta.

Semoga dengan terbitnya buku ini dapat menggugah dan mem bangun kesadaran bersama untuk melanjutkan dalam mewujudkan cita cita Negara Indonesia sesuai dengan landasan negara kita Pancasila.

Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara.

Jakarta, 14 April 2020

Perwakilan 6 Tokoh Agama,1. Drs. H.Wirta Amin Assalam,M.Si (Islam)2. Drs. Dorgis Sinurat (Katolik)3. Pdt. Demsi Pandelaki,SH. (Protestan)4. I Gusti Made Dana (Hindu)5. W.S. Lie Suprijadi, MA. (Kong Hu Chu)6. Herry (Buddha)

Page 9: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | ix

C. Bapak Guruh Soekarno Putra

Sehubungan dengan diterbitkan nya buku yang bertajuk Falsafah Bhinneka Tunggal Ika, karya tulis Saudara Teguh Handoko Susilo yang dicetak secara swadaya oleh Pengurus

Yayasan Pus taka Harjuna, atas prakarasa Saudara Edi Siswanto selaku Ketua, saya ucapkan selamat dan sukses

Selanjutnya, buku Falsafah Bhinneka Tunggal Ika ini kira nya dapat menjadi sumber inspirasi dan gelora semangat untuk bersatu

dan kembali kepada jatidiri bangsa, demi terwujudnya masyarakat

Pancasila

Akhirul kalam, semoga buku ini bermanfaat bagi Nusa dan Bangsa utama nya bagi generasi penerus bangsa, sekaligus “bisa menjadi Kaca Benggala ruang refleksi bagi setiap pembaca”

Salam Merdeka!

Guruh Sukarno Putra

Page 10: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

x | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

D. Tokoh Keluarga Besar Layaran Wangi Indonesia

Assalamu’alaikum Warahmatullohi Wabarokatuh

Puji Syukur ke hadirat Alloh Azza Wa Jalla,Segala keagungan, kebesaran, keindahan dan kesempurnaan

hanyalah milik Alloh SWT semata. Sholawat dan Salam senantiasa tercurah kepada penghulu Alam, Baginda Nabi Muhammad SAW.

Keragaman dan perbedaan perbedaan dalam kehidupan adalah se buah keniscayaan dan kehendak Tuhan atau sebagai Sunnatulloh yang tak terelakkan.

“Seandainya Tuhanmu menghendaki niscaya Alloh jadikan manu sia ummat yang satu (satu keyakinan, satu keinginan) akan tetapi mereka akan terus berbeda-beda dan berselisih (Pendapat)”. Q.S Hud:118

Bahkan perbedaan dalam bahasa (budaya) dan keragaman warna kulit sebagai bukti-bukti kebesaran Alloh.

“Dan di antara tanda-tanda kebesaran Alloh ialah penciptaan langit dan bumi perbedaan bahasamu dan warna kulitmu, sunguh pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang yang mengerti” (Q.S.Arrum :22)

Indonesia di kenal sebagai bangsa yang majemuk dan heterogen memiliki banyak macam suku, budaya, adat istiadat, bahasa dan agama

BHINNEKA TUNGGAL IKA yang biasa di artikan berbeda beda tapi tetap satu juga adalah semboyan bangsa Indonesia harus di

Page 11: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | xi

fahami hakikatnya oleh setiap anak bangsa sehingga di sadari akan pentingnya persatuan, indahnya kebersamaan dalam keragaman dan perbedaan.

Buku yang ada di tangan anda menawarkan upaya untuk mema hamkan arti hakiki dan filosofis Bhinneka Tunggal Ika. Tidak me nutup kemungkinan muncul beda pandangan adalah hal yang wajar.

Saya pribadi atas nama Keluarga Besar Layaran Wangi Indonesia selalu merindukan adanya persatuan dan kebersamaan dalam keragaman dan kami memohon kepada Alloh SWT agar selalu membimbing kita dengan taufik dan hidayah agar dapat menapaki jalan kebenaran yang sejati.

Jakarta,17 April 2020

KH. Ahmad Ibnu Abidin, LC

Page 12: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

xii | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

E. Ketua Yayasan Pustaka Harjuna

Jangan pernah melihat Kebenaran. Hanya dari tampak luar mu

Karena sejati nya, Kebenaran bukan lah di tampak luar. Sejati Kebenaran ada di dalam mu. Di seketika kau memaksa masuk

ke dalam nya, tampak Luar mu akan menghadang mu dengan Kasih SayangNya

Dan di seketika kau paksakan tetap masuk. Maka kau akan kehi langan dirimu. Kebenaran sejati tiada batas. Sedangkan dirimu ter batas. Kau akan dilenyapkan ditengah lautan tiada batas lautan Kebena ran Nya. Dan Ketahuilah, Tampak Luar diri mu sangat menyaya ngimu. Ia mengetahui kadar mu

Maka jalani lah hidup mu atas dasar tujuan kebenaran. Berlakulah sesuai dengan dasar Tujuan Kebenaran, menebarkan Kasih Serta Sayang Nya, Kebaikan, Kebermanfaatan serta Kerukunan dite ngah dasar laku, adab, akhlak, tatakrama mulia mu

Di Seketika kau telah jalani semua, Kebenaran Sejati akan membu ka hijab Nya untuk mu, menghampiri mu dengan sendiri Nya

Disitulah Tampak Luar Diri mu rela melepas mu. Kau telah bersa ma pemilik mu, kau ialah Milik Nya. Dan Percayalah, kau tiada pernah lagi melihat Kebenaran serta Keindahan. Karena kau lah Kebenaran serta Keindahan Itu

Jakarta, 11 Maret 2020

Edi SiswantoEmail : [email protected] : 089689079198

Page 13: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | xiii

DAFTAR ISI

UUD1945 - Preambule | ivSambutan Ketua Yayasan Pustaka Harjuna | vDaftar Isi | xivKata Pengantar | xv

Tuhan ingin dikenal | 1Tiada Nya Tuhan | 4 Tentang Kesatuan | 8 Azas noda makhluk | 13 Adab Terimakasih Alam | 18 Alam yang di Tuhankan | 24 Gerak kebenaran alam | 31Alam sumber Kebenaran Nya | 36Tentang Wujud | 43Azas Bhinneka Tunggal Ika | 52Amanah Tuhan | 57Mewujudkan Tanah Air | 64Nilai baik buruk | 73Watak kepemimpinan | 79Memimpin Tanah Air | 85Tentang Pancasila | 93Penjahat amanah | 103Amanah Kesatuan | 108

Page 14: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

xiv | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

PLATO – Alegori manusia gua | 118Agama, ber Agama ber Tuhan | 131Budhi Pekerti | 138Jejak falsafah Merah Putih | 141Bhinneka Tunggal Ika, sistem filsafat | 146Akhirul Kalam | 150Kalimat bijak Pustaka Harjuna | 157

Tentang Penulis | 182

Page 15: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | xv

KATA PENGANTAR

Tidak ada cinta yang mampu menandingi cinta diri sendiri. Tuhan pun ingin sendiri nya dikenal, Tuhan hanya memuji Diri Nya. Bagaimana mungkin Dia meminta makhluk

kenal lalu cinta kepada Nya

Manusia cinta diri sendiri, memuji Nya mengharap surga bukan untuk Pujian Nya, menghindar dosa karena takut neraka. Manusia pamrih terhadap Tuhan, terlebih kepada selain Nya

Pancasila, selama ini banyak upaya terus dilakukan, sejak era Bapak Bangsa, Soekarno, dilanjutkan dengan kerja keras berkesi nambungan oleh Bapak Pembangunan Soeharto, kedua tokoh be sar bangsa ini tiada bisa dihapus dari tetap eksis nya Pancasila hingga sekarang

Namun, upaya demi upaya menyadarkan bangsa betapa niscaya nya Pancasila bagi kelangsungan kehidupan berbangsa, bernegara, ber Tanah Air, tetap saja Pancasila tidak bisa menyamakan kedudukan – terlebih menyaingi – kedudukan paradigma ajaran agama ditengah umat nya, walaupun mereka sendiri masih mendosa melanggar Tuhan nya

Bagi saya sendiri, Pancasila – bagaikan Rukun Islam, ialah rukun pengamalan, rukun pelaksanaan amanah. Sedangkan falsafah Bhinneka Tunggal Ika – bagaikan Rukun Iman, ialah rukun pemenangan amanah. Bagaimana mau melaksanakan amanah jika tiada kenal amanah itu sendiri, untuk apa, mengapa wajib dimengerti diwujudkan ditengah nyata perbuatan

Page 16: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

xvi | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

Itulah sebab nya rukun Iman-rukun Islam tiada bisa dipisahkan, terlepas satu, tiada semua. Kesatuan rukun Iman-rukun Islam, diwujudkan ditengah nyata perbuatan ialah rukun Ihsan

Maka begitulah falsafah Bhinneka Tunggal Ika bagaikan rukun Iman, Pancasila sebagai rukun Islam nya – lalu kesatuan Bhinneka Tunggal Ika-Pancasila lahir ditengah nyata perbuatan seluruh rakyat Indonesia, mewujudkan tujuan yang tertuang didalam UUD1945

Pancasila – hingga saat ini belum mempunyai landasan sistem filsafat yang mampu menjelaskan ditengah kerangka yang tegas, bagaimana Ketuhanan Yang Maha Esa seharus nya dipahami. Maka yang terjadi ialah penafsiran butir-butir sila Pancasila ditengah kepentingan komunitas sosial serta agama, lalu bagaimana bisa disebut alat pemersatu bangsa?

Buku ini berjudul Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika. Sesuai judul nya, buku ini hanya memfokuskan kepada ajakan serta ajaran Kerukunan Kesatuan-Kesatuan Kerukunan, rukun dalam kesatuan, satu dalam kerukunan. Membuka kesadaran betapa Pancasila ialah azas niscaya yang harus hidup ditengah jiwa bangsa Indonesia. Maka ialah tugas falsafah Bhinneka Tunggal Ika menggelar cara pandang yang menjadi pijakan tegak nya Pancasila. Lambang negara, Burung Garuda tiada pisah Bhinneka Tunggal Ika sebagai pijak ontologi, epistemologi, aksiologi, kosmologi yang ialah sistem filsafat Pancasila, serta diwujudkan ditengah nyata perbuatan ialah Pancasila, yang tersemat bagai perisai di tubuh Garuda

Tentang argumentasi sistem filsafat Bhinneka Tunggal Ika, dalam cabang ontologi, epistemologi, aksiologi, serta kosmologi, tidak

Page 17: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | xvii

dituang dalam buku ini, melainkan pada buku ke III yang di niyat kan terbit menjelang akhir tahun 2021 nanti, selanjutnya masih ada beberapa buku lain nya yang diupayakan untuk membela tegak nya pengamalan Pancasila, ialah buku tentang Budhi Pekerti, dsb.

Manusia tiada kenal sempurna, karena nya tiada kenal “tiada sempurna” – ditengah tiada kenal sempurna atau tiada sempurna, maka semua perbuatan disandarkan pada niyat manfaat nyata-nyata manfaat. Seperti itulah niat kami menulis buku ini, yang kemudian atas swadaya para pengurus Yayasan Pustaka Harjuna, khusus nya Bapak Edi Siswanto – Ketua Yayasan Pustaka Harjuna, sebagaimana buku I berjudul “Pengantar Falsafah Sasahidan”, dicetak terbatas serta dibagikan gratis

Sebagai gagas pemikiran filosofis yang baru, yang memang dipersiapkan sebagai sistem filsafat Pancasila, tentu diharapkan dapat ditindak lanjuti menjadi suatu karya besar bangsa Indonesia, maka saya sebagai perumus falsafah Bhinneka Tunggal Ika, sangat membuka diri untuk masukan serta saran dari semua Anak Bangsa

Buku ini memang sengaja dibuat unik dalam sajian paragraf yang ber angka – agar memudahkan rujukan – jika suatu saat buku ini digelar dalam momen bedah buku ataupun pelatihan tentang falsafah Bhinneka Tunggal Ika serta sistem filsafat nya yang sejati nya ialah sistem filsafat bagi Pancasila itu sendiri.

Terimakasih

Page 18: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

xviii | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

Page 19: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 1

01Ada yang mengatakan, Tuhan ialah perbendaharaan tersembunyi, Dia berkehendak dikenal, Dia berbuat mencipta, dan ditengah ciptaan Nya, Dia dikenal

02Maka seluruh ciptaan Nya, tidak saja manusia, bahkan makhluk pun wajib mengenal Nya

03Seluruh makhluk, sadar atau tidak disadari, berkehidupan ditengah gerak serta perbuatan menuju mengenal Nya, itulah bukti Kasih Sayang Nya atau Rahmat Nya ditengah ciptaan Nya

04Seluruh makhluk, sadar atau tidak disadari, beribadah atau melaya ni Kehendak Nya, itupun bukti Kasih Sayang Nya atau Rahmat Nya ditengah ciptaan Nya

TUHAN INGIN DIKENAL

BAB 1

Page 20: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

2 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

05Maka seluruh makhluk, bergerak berbuat ditengah sistem yang menuju kenal Nya serta melayani Kehendak Nya, tanpa pandang merk atau tiada merk, bahkan makhluk pun hingga batu-batuan bumi, semua ditempatkan ditengah sistem Kehendak Nya

06Tuhan telah mencipta alam, alam menjadikan penghuni nya. Alam tiada pisah penghuni nya. Maka tiada pisah antara entitas serta eksistensi ditengah nyata alam, yang ialah bekas Perbuatan Nya mencipta

07Dia mewujudkan Kehendak Nya, ditengah kesatuan Kuasa-Ilmu Nya

08Nyata alam semesta yang tersurat, bumi langit, tanah air, makhluk termasuk manusia, ialah manifestasi Kuasa Nya

09Dibalik nyata alam tersurat, hukum alam yang tersirat ialah sumber hukum bagi gerak serta perbuatan seluruh makhluk termasuk manusia, ialah manifestasi Ilmu Nya

10Kuasa Nya tiada pisah Ilmu Nya – sebagai wahana kesatuan, diri kesatuan, bagaikan hardware tiada pisah software

Page 21: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 3

11Ditengah wahana kesatuan Ilmu-Kuasa Nya, terbit Kehendak Nya. Melalui Kehendak, terbitlah gerak serta perbuatan Nya. Maka Ilmu-Kuasa-Kehendak Nya tiada pisah ditengah Perbuatan Nya serta bekas Perbuatan Nya

12Tuhan telah mencipta alam, tiada lagi penciptaan ditengah semesta alam

13Selanjutnya Tuhan amanahkan Kehendak Nya dikenal, kepada seluruh ciptaan Nya, dalam hal ini hanya manusia - bersama alam

14Dan tidaklah Aku ciptakan manusia beserta alam nya, melainkan untuk saling melayani mewujudkan Kehendak Ku, seolah Tuhan berkata

15Maka, melalui bekas perbuatan Nya ialah alam semesta beserta isi nya, kewajiban mengenal serta mengenalkan Tuhan – ialah kewajiban setiap manusia bersama alam nya

Page 22: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

4 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

01Konsep tiada, gaib ditengah kenal manusia. Saat manusia mere nungkan tiada, terbitlah imaji tiada. Imaji tiada bukanlah “tiada”

02Tiada, gaib ditengah kenal manusia, namun mempunyai sebutan. Maka sebutan tiada, disandarkan kepada imaji tiada atau tiada-imaji, bukan kepada tiada itu sendiri

03Jika tiada, gaib ditengah kenal manusia. Maka ada, pun gaib diteng ah kenal manusia. Manusia mampu merenungkan ada, melalui pijak tiada, merenungkan terang, melalui pijak gelap, dsb.

04Ada dan tiada – gaib ditengah kenal makhluk. Maka manusia tiada perlu mendebatkan hakikat Ada dan Tiada. Manusia hanya mampu mengenal Ada dan Tiada melalui imaji nya buatan nya

TUHAN TIADA

BAB II

Page 23: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 5

05Tuhan tiada di tiada, tiada di ada, tiada di kedua nya, bahkan tiada di tiada kedua nya. Bagaimana manusia berkata kenal Tuhan?

06Sebagaimana tiada yang gaib ditengah kenal, namun hadir ditengah sebutan, begitupun Tuhan. Sebagaimana tiada, Dia hadir sebagai imaji buatan makhluk ditengah makhluk

07Saat manusia menghadirkan Tuhan ditengah renungan atau rasa nya, yang hadir bukanlah Tuhan, melainkan sekedar Tuhan imaji atau imaji Tuhan buatan sendiri

08Bagaimana mungkin manusia sebagai makhluk, mampu menjadi kan, melahirkan, menyatakan Tuhan. Tuhan yang terbit ditengah imaji manusia, bukan sejati nya Tuhan, tapi ialah palsu nya Tuhan

09Seolah Tuhan berkata, “Jangan kau fikirkan Aku sebagai Zat, fikir kan serta kenali Aku ditengah hasil nyata Perbuatan Ku”

10Manusia membutuhkan obyek sebagai sandaran konsep. Begitu pun pujian, memuji, sembahan, penyembahan, sedangkan Tuhan di tiada kenal manusia. Maka begitulah setiap manusia membuat palsu nya Tuhan sebagai obyek sandaran pujian

Page 24: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

6 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

11Tuhan paham, tiada makhluk kenal Dia sebagai Tuhan. Dia biarkan semua makhluk menghadirkan palsu Nya sebagai sandaran di Tuhankan - tiada yang benar. Di tengah semua tiada benar, maka tiada yang benar tiada pula yang salah

12Semua makhluk di alam semesta memuji palsu Nya melalui imaji yang dihadirkan sesuai khas masing-masing. Bangsa kucing meng hadirkan Tuhan dengan beberapa helai kumis, burung menghadir kan imaji Nya berparuh

13Ditengah ras manusia, bangsa Aztec yang konon haus peperangan, menghadirkan imaji Nya sebagai sosok kekar, berotot, beringas, berlumur darah musuh nya. Bangsa Nusantara sebagai bangsa cinta, menghadirkan imaji Nya dalam sosok lembut, santun, penuh welas asih

14Saat makhluk melahirkan imaji Nya dalam sebutan, lahirlah ben tuk sebutan Nya. Sebutan Nya ditengah bangsa anjing dalam bunyi menggonggong, burung berkicau, kucing mengeong. Tiada yang benar tiada yang salah

15Menjadi salah saat burung memaksa kucing ikut berkicau saat menyebut Nya

Page 25: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 7

16Ditengah bangsa manusia, bangsa Tiongkok melahirkan sebutan yang membeda sesuai khas bahasa nya, begitupun bangsa Arab, bangsa Indonesia, dll.

17Semua yang dihadirkan bukanlah Tuhan, melainkan palsu Nya saja, begitupun sebutan, bahkan saat di nyatakan dalam bentuk tulisan, grafiti, patung dalam berbagai bentuk rupa. Tak satupun yang menyandar kepada Tuhan, melainkan palsu Nya

18Tuhan maha suci dari dinodai kodrat makhluk. Tuhan sebagai sejati Nya Dia, tiada di tengah imaji, sebutan, nama, bentuk serta rupa kemakhlukan juga tiada di tiada segala

19Tiada manusia kenal Tuhan, bahkan Dia sendiri melarang memikir kan Zat Nya. Jika Zat Nya saja tiada ditengah kodrat makhluk, bagai mana Tuhan sendiri

20Lalu bagaimana Kehendak Tuhan dikenal, sedang ia tiada bahkan di tiada serta ada nya makhluk

Page 26: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

8 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

01 Satu, serupa dengan konsep tiada - gaib ditengah kenal manusia, namun hadir dalam sebutan. Sebutan yang disandarkan kepada imaji nya, palsu nya

02Tiada manusia kenal satu, saat kita merenungkan satu, yang terba yang bukanlah “satu” tapi wadah nya. Maka sebutan “satu” disan darkan kepada tersurat wadah nya saja

04Apel satu, ruangan satu, cahaya satu – semua bukan satu, tapi satu bersama wadah nya yang bagaikan pakaian nya, diri nya, alam nya tiada pisah - disebut kesatuan. Jika “satu” ialah zat, atau lingga - maka yang menampakan ialah sifat, atau yoni. Ditengah kesatuan zat-sifat, atau lingga-yoni lahir sebutan atau nama

TENTANG KESATUAN

BAB III

Page 27: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 9

05Yoni ialah wahana bagi terbit nya lingga. Yoni ialah kesatuan Ilmu-Kuasa. Kehendak ialah lingga nya. Dimana terbit yoni, terbit pula lingga, terbit lingga, terbit pula yoni

06Kesatuan lingga-yoni atau Ilmu-Kuasa-Kehendak, ialah azas meng ada, menjadi, melahir, menyata nya makhluk. Azas kesatuan lingga-yoni ialah - jika anda setuju - Azas Bhinneka Tunggal Ika, untuk kedepan nya kadang saya hanya tulis “Azas Bhinneka” saja

06Satu bersama diri nya, ialah diri satu. Diri bersama satu nya, ialah satu diri. Kesatuan ialah “satu diri-diri satu” tiada pisah

07Buah pisang, bunga mawar, pohon kelapa, mobil Toyota, diri manusia, diri Teguh Handoko Susilo. adalah manifestasi kesatuan. Eksistensi terbit ditengah kesatuan ditengah nyata perbuatan

08Makhluk tiada kenal zat, melainkan melalui sifat nya. Tidak kenal satu, melainkan melalui diri nya, tidak kenal Tuhan melainkan melainkan melalui ciptaan Nya

09Manusia tidak pernah melihat, meraba, merasakan pisang, tetapi melalui buah nya. Kenal pisang melalui buah nya, kenal guru

Page 28: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

10 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

mela lui murid nya, kenal Tuhan melalui ciptaan Nya, kenal terang melalui gelap nya, kenal baik melalui buruk nya, kenal benar melalui salah nya

10Buah ialah diri pisang, tiada buah tiada pula pisang. Alam ialah diri manusia, tiada alam tiada manusia, gelap ialah diri terang, tiada gelap tiada terang, buruk ialah diri baik, tiada buruk tiada pula baik, dst.

11Pisang terbit ditengah buah, buah terbit ditengah pisang. Benar ter bit ditengah salah, salah terbit ditengah benar, makhluk terbit ditengah Tuhan, Tuhan terbit ditengah makhluk, pemimpin terbit ditengah rakyat, rakyat terbit ditengah pemimpin, kebebasan terbit ditengah batasan, batasan terbit ditengah kebebasan, Yang terbit ditengah Yin, Yin terbit ditengah Yang, dsb.

12Pisang yang dirasa ditengah buah nya, bukanlah sejati nya pisang sebagaimana dia, melainkan kesatuan “buah-pisang”

13Tuhan yang dirasakan ditengah makhluk nya, bukanlah sejati nya Tuhan sebagaimana Dia, melainkan Ketuhanan – ialah kesatuan “makhluk-Tuhan” ialah Tuhan yang terbit ditengah makhluk

14Pisang ialah rahasia ditengah buah, buah ialah rahasia ditengah

Page 29: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 11

pisang. Tanpa buah tiada pisang, tanpa murid tiada guru tanpa alam tiada penghuni, tanpa makhluk tiada Tuhan

15Tuhan mencipta alam, alam lah yang menjadikan dikenal nya Tuhan. Pisang mencipta buah, buah lah yang menjadikan dikenal nya pisang

16Pisang ingin dikenal, buah ingin dikenal. Maka buah serta pisang, saling menjadikan, saling melahirkan, saling menyatakan mengenal kan dalam perbuatan kesatuan yang berazas Terima-Kasih

17Azas Bhinneka Tunggal Ika ialah azas niscaya ditengah makhluk, tiada entitas atau mengada serta menjadi nya makhluk, tiada pula eksistensi atau melahir serta menyata nya makhluk, melainkan terbit ditengah azas tersebut

18Entitas serta eksistensi terbit ditengah azas Bhinneka Tunggal Ika, ialah “Ilmu-Kuasa-Kehendak” yang lahir ditengah Perbuatan, me nyata ditengah keragaman

19Menolak azas Bhinneka Tunggal Ika ialah menolak azas kesatuan, sama hal nya menolak azas makhluk, mengingkari kodrat makh luk, serta merampas hak Tuhan

Page 30: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

12 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

20Hanya Dia yang berazas Ketunggalan, Kesucian – makhluk menga zas kesatuan, ditengah nyata hasil perbuatan ialah keragaman

Page 31: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 13

01Mari kita bayangkan, jika semua tiada. Maka yang muncul tetap saja bukan tiada, tetapi ruang belum terisi. Tiada - ialah gaib ditengah kenal manusia

02Mari kita bayangkan jika semua nya “sama”, maka yang muncul bentuk yang tetap beda dengan diri nya. Manusia mengenal sama dari beda nya, mengenal beda dari sama nya

03Sama yang terbit ditengah beda, ialah kesamaan. Beda yang terbit ditengah sama, ialah kebedaan. Setiap makhluk besertanya kebeda an serta kesamaan tiada pisah

04Manusia tiada kenal azas kesucian, yang memanifestasi pada kon sep “tiada, kosong, sama”, dsb. yang gaib ditengah manusia

ASAS NODA MAKHLUK

BAB IV

Page 32: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

14 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

05Jika semua sama, lenyaplah Ilmu-Kehendak-Kuasa, lenyap pula gerak, ruang serta waktu, lenyap ada lenyap tiada, lenyap pun lenyap

06Asal nya suci, tiada, sama – lalu ternoda. Noda atau titik, sebagai azas makhluk. Mengada ialah menjadikan lalu melahirkan, serta menyatakan diri nya. Tiada noda, tiada titik, tiada makhluk

07Sebagai suci, tiada, sama - tiada ruang, gerak serta waktu, tiada perbuatan, bagaimana ia menodai sendiri nya, sedangkan sendiri terbit ditengah bersama

08Noda datang dari alam atau sifat atau diri. Semua makhluk ternoda alam nya, dijadikan, dilahirkan, dinyata kan ditengah noda, yang ia terima ditengah alam

09Manusia yang ingin menemukan sejati diri? buang semua noda, hingga noda titik, titik noda terakhir, maka manusia lenyap. Tiada noda - terbit hanya ditengah azas Ketuhanan

10Makhluk termasuk manusia hidup ditengah azas noda, menjadikan noda, melahirkan noda, menyatakan noda, menodai, ternoda, di noda. Ditengah azas noda, tiada perbuatan menoda

Page 33: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 15

11Manusia memberi noda kepada lain nya, ia pun menerima noda. Saling menodai, ialah perbuatan cinta

12Semua entitas di alam semesta tiada diam. Semua bergerak serta berbuat ditengah saling menodai, disebut noda hanya saat diteri ma

13Hasil menoda ditengah nyata, disebut beda. Manusia tiada kenal konsep “sama”, konsekwensi nya ia pun tidak kenal konsep “beda”, ditengah yang tiada kenal sama, tiada kenal beda, maka hakikat beda atau sama tiada perlu diperdebatkan

14Seorang yang berkata ingin surga, ia harus kenal neraka. Yang takut neraka, ia harus kenal surga. Neraka terbit ditengah surga, surga terbit ditengah neraka. Maka tiada manusia kenal neraka atau kenal surga, atau kenal kedua nya atau tiada kenal kedua nya atau tiada kenal di tiada kedua nya

15“Hamba mohon surga mu”, adalah doa penghuni neraka, sehingga dia menginginkan surga. Semua umat ber agama ingin surga, ber makna, semua tengah di neraka

Page 34: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

16 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

16Tapi mereka masih mendosa, berulang hingga kini, boleh dimakna kan, mereka memang lebih memilih neraka ke timbang surga

17Tiada manusia sah mengatakan diri nya tiada dosa serta tiada mendosa, tiada noda, menoda serta ternoda

18Ditengah sesama penghuni neraka, selayaknya saling santun, sa ling memaklumi, saling merukun, membantu mewujudkan apa yang bisa menjadi manfaat bersama, diri nya, warga nya, tanah air nya

19Ditengah sesama makhluk noda, selayaknya tidak membicarakan noda lain nya kecuali setelah kenal noda diri nya

20Tuhan tiada di neraka, tiada di surga, tiada di kedua nya, tiada di tiada kedua nya, maka perbuatan Ketuhanan disandarkan pada tiada nilai tiada pamrih surga atau neraka, terlebih pamrih mendapat pujian makhluk

21Manusia berkehendak menodai, karena melalui noda nya ia dike nal. Tuhan pun mencontohkan sama, menodai ciptaan Nya. Dite engah noda, Dia dikenal

Page 35: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 17

22Perbuatan manusia ialah kelahiran nyata kehendak nya ditengah ilmu serta kuasa nya. Ilmu-Kuasa-Kehendak ialah azas kesatuan zat-sifat, sebagai syarat lahir nya perbuatan. Azas kesatuan Zat-Sifat ialah azas Bhinneka Tunggal Ika

23Manusia merancang noda ditengah azas Bhinneka nya lalu ia melahirkan noda nya ditengah nyata perbuatan, maka ia bertang gung jawab atas hasil penodaan nya

24Manusia selalu membina azas Bhinneka nya, agar makin tumbuh serta berkembang, melalui hasil perbuatan nya menerima penodaan, ialah membaca alam. Membaca ialah menerima noda, menulis ialah memberikan noda

25Menulis terbit ditengah membaca. Membaca terbit ditengah menulis Kelak manusia diminta membaca kitab hasil tulisan nya sendiri dihadapan Tuhan Penguasa Alam, “kau telah menodai Alam Ku, baca sendiri tulisan mu”

26Begitupun Tuhan akan menyambut manusia yang selalu menulis Alam Nya dengan Ilmu Nya, “kau manusia rahmatan ‘Alam, selalu mem baju kan Alam Ku dengan ilmu Ku, bukan dengan syahwat mu”, seolah Tuhan Penguasa Alam berkata

Page 36: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

18 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

01Alam bergerak diatas azas Terimakasih Nya, menerima-memberi, membaca, menulis, menoda, dinoda. Yang hidup memberi, yang mati menerima

02Azas Terimakasih ialah aksi reaksi. Yang mengasih pasti meneri ma, yang menerima pasti mengasih, sebagai siklus abadi

03Tumbuhan menerima mineral dari tanah, lalu ia kasih daun, akar nya untuk manfaat tanah. Kambing makan tumbuhan, lalu gan ti memberi kotoran nya sebagai pupuk manfaat bagi tumbuhan, kambing dimakan macan, macan ganti bekerja mengendalikan eko sistim tumbuhan serta kambing

04Manusia makan macan, kambing, tumbuhan, tanah, mineral, tanpa pernah ganti memberi kepada alam, tiba-tiba manusia mengkhayal

ADAB TERIMA KASIH ALAM

BAB V

Page 37: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 19

lebih mulia derajat nya ketimbang kambing, di sisi Tuhan Sang Pencipta Alam itu sendiri?

05Alam tiada pamrih dengan pengorbanan nya, karena alam sadar, mereka hidup untuk melayani tugas sebagai wahana Kehendak Tuhan

06Hewan mengorbankan nyawa nya, tubuh nya, tumbuhan, mineral, kepada manusia tanpa pamrih pahala, surga neraka dari Tuhan, tiada pamrih pembayaran manusia

07Lalu manusia, hanya ber modal percaya merk, merasa mulia di sisi Tuhan Sang Penguasa Alam, ketimbang hewan, tumbuhan, dll. yang rela mengorbankan diri demi Dia? Sejak kapan Tuhan bingung menilai mana yang mulia mana yang tidak?

08Selama 24 jam tiada putus, jasad manusia – alam mikro - yang tiada beda dengan semesta alam atau alam makro, melayani manusia. Memompa darah mengalirkan ditengah pembuluh darah manusia yang berjarak konon sekitar 96.000 km. Paru-paru sebagai warga alam yang patuh pada Tuhan, melaksana kan kewajiban nya memompa udara ke seluruh jaringan tubuh, belum lagi ginjal, mata, telinga, dll. semua bekerja keras, kerja rodi, kerja seorang budak atau hamba Nya tanpa pamrih

Page 38: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

20 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

09Ya, alam ialah sah hamba sholeh Tuhan, tiada mendosa hidup nya kecuali hanya untuk melayani perintah Tuhan. Lalu manusia yang saat membaca buku ini – termasuk penulis nya - masih belum lepas dari mendosa, bahkan masih jauh dibawah derajat azas Terima kasih Alam Nya, merasa lebih mulia

10Manusia ialah makhluk derajat terendah di sisi Tuhan, namun ketitipan amanah tertinggi, atau luhur - tanggung jawab luhur ialah mewujudkan Kehendak Tuhan – dikenal. Karena nya, seluruh semesta alam patuh melayani manusia demi wujud Kehendak Tuhan Maha Penguasa Alam. Alam cinta mati kepada Tuhan nya, ia rela mati demi tugas Nya

11Manusia bukan nya mewujudkan Kehendak Tuhan, dikenal – ma lah diri nya yang ingin dikenal - menjadi pesaing Kehendak Tuhan sendiri, sambil terus mencari kambing hitam, menuding Iblis seba gai pesaing Tuhan

12Ada 3 (tiga) derajat manusia ditengah alam, ialah : (1) Manusia sebagai Warga Alam yang baik (2) Manusia sebagai Anak Bang sa (3) Manusia Ketuhanan

13Sebagai warga alam yang baik, ia menjalankan adab Terimakasih

Page 39: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 21

alam, jika anda suka, boleh disebut adab syukur. Syukur ialah adab Terimakasih Nya yang digelar ditengah gerak alam

14Sebagai Anak Bangsa, tidak saja ia menjalankan adab Terimaka sih alam, tetapi juga menempatkan semua kehendak atas nama kemaslahatan alam. Dimulai dari warga serta lingkungan nya, masyarakat serta Tanah Air nya, makhluk serta Alam Nya. Ditengah derajat ini lah terbit Kemanusiaan

15Sebagai manusia Ketuhanan atau insan ilahiyah, ia tidak saja menjalankan adab Terimakasih alam, lalu kehendak serta perbuat an nya mengutamakan alam ketimbang pribadi nya, tetapi ia lari dari pamrih perbuatan nya. Derajat inilah yang disebut sebagai de rajat Manusia Rahmatan ‘Alam

16Semua perbuatan yang mengazas kepada Ketuhanan, selalu tiada pamrih nilai, lari dari penilaian makhluk. Setiap manusia, harus mewujudkan paling tidak derajat kemanusiaan nya, barulah menuju derajat Ketuhanan nya

17Alam menolak azas kausalitas atau sebab akibat. Azas kausalitas disandarkan kepada manusia, karena hanya manusia yang ketitip an Kehendak

Page 40: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

22 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

18Alam bergerak, manusia berbuat. Diri manusia pun dari alam, maka diri manusia pun patuh pada azas aksi-reaksi, karena nya ber pola tetap-nyata, nyata-tetap selanjutnya di istilahkan pola abadi

19Ditengah gerak pola abadi, manusia dapat menganalisa, meng evaluasi, mengendalikan, memprediksi, probability, pengujian hipotesa, dst. – perbuatan yang tiada mampu dilakukan alam

20Ditengah gerak pola alam semesta yang abadi, lahirlah berbagai ilmu, termasuk i-Ching, fengshui, primbon Betaljemur Adamak na, Atasadhur, dsb. semua ilmu bersumber kepada kitab Tuhan ialah alam, ialah Kuasa Nya yang tiada pisah Ilmu Nya

21Tiada ilmu sesat, ilmu hitam putih. Alam bersifat netral, bebas nilai. Manusia lah yang melahirkan ilmu itu dalam perbuatan yang merusak. Sebuah bom bisa menjadi manfaat, sebotol obat bisa melahirkan kerusakan

22Maka jika belum mampu berbuat seperti perbuatan alam, yang memberi tiada pamrih, hidupkan tatakrama mulia kepada alam, sebagai wujud rasa Terimakasih kepada Tuhan

Page 41: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 23

23“Jika kau tiada mampu ber terimakasih kepada yang telah meno longmu ditengah nyata mu, bagaimana Aku percaya kau mampu berterimakasih kepada Aku yang di tiada nyata mu?”, seolah Tuhan berkata

Page 42: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

24 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

01Makhuk, termasuk manusia hidup ditengah alam, baik jasad material nya ialah manifestasi Kuasa Tuhan, maupun isi nya ialah abstrak nya ialah hukum alam – manifestasi Ilmu Nya

02Maka ditengah alam sebagai wadah, sifat, sebagai diri semua penghuni nya, tiada satupun makhluk yang tiada patuh alam. Patuh alam sama hal nya patuh kepada diri nya sendiri

03Alam bersandar pada kodrat nyata-tetap, tetap-nyata. Gerak alam selalu abadi, mengikuti siklus terbit-terbenam, ditengah siklus terbit-terbenam atau awal-akhir, makhluk bergerak berbuat serta menghasil

04Nyata, dimaknakan semua yang diterima di tengah observasi empi

ALAM YANG DITUHANKAN

BAB 1

Page 43: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 25

ris hingga dapat diuji, dibuktikan, lalu dijadikan sandaran kebenar an perbuatan. Tetap, dimaknakan berpola. Maka begitulah kodrat alam yang selalu nyata tetap, dan tetap nyata ditengah gerak abadi

05Semua gerak yang tiada sandaran kepada nyata, bukanlah gerak alam. Begitupun gerak, walau nyata tapi tiada sandaran kepada pola tetap, bukanlah gerak alam

06Hukum alam terkandung nilai Benar absolut. Karena nya semua menyandarkan percaya nya kepada hukum alam ialah Hukum Nya yang tiada pisah Kuasa Nya

07Manusia percaya pada hukum alam, tapi belum percaya pada hukum ajaran Tuhan nya, karena nya manusia masih mendosa alias membangkang Nya

08Makhluk patuh pada hukum alam. Semua mengupaya berbuat diatas pijakan hukum alam, mereka yang berbuat luput dari pijakan hukum alam akan hancur

09Tiada manusia yang menyengaja melawan hukum alam, tapi tidak sedikit manusia yang menyengaja melawan ajaran Tuhan, karena nya semua manusia masih mendosa

Page 44: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

26 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

10Tuhan memberi perintah kepada manusia, dan semua manusia masih membangkang perintah Nya. Alam memberikan perintah, manusia tiada melawannya. Saat alam diri mengisyarat lapar, manusia bergegas melayani perintah nya

11Semua perintah alam melalui isyarat nya, lapar, haus, ingin buang hajat kecil besar, buang angin, tiada satupun yang pernah melang gar perintah itu. Namun tiada manusia melainkan masih berulangkali melanggar perintah Tuhan

12Manusia berkata hanya takut kepada Tuhan, tapi ia lari ketakutan saat ada gempa bumi serta tsunami, lari saat berhadang dengan hewan yang derajatnya dibawah manusia, takut dengan virus Coro na, namun tidak takut Tuhan karena nya hingga kini masih mendosa

13Manusia berkata hanya butuh Tuhan, tapi ia panik pinjam uang pada seluruh tetangga nya saat didatangi debt collector. Ia butuh uang, bukan butuh ajaran agama, atau butuh doa, butuh Tuhan

14Manusia berkata ia memuji Tuhan. Tapi makhluk termasuk manu sia disandarkan hanya kepada nyata. Tuhan gaib ditengah nyata bahkan gaib di tiada nyata, bagaimana manusia kenal Tuhan lalu mengaku telah memuji Nya

Page 45: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 27

15Pujian terbit ditengah kenal, kenal terbit ditengah azas kesatuan Bhinneka Tunggal Ika ialah “Ilmu-Kuasa-Kehendak” melalui per buatan. Tiada kesatuan maka tiada kenal maka tiada perbuatan, tiada pula memuji, melainkan sekedar gerak ucapan pujian. Meng ucap pujian tidak berarti memuji

16Rika, Ani fans berat Rhoma Irama, bersama Miljenko Matijevic menonton konser bang haji. “Begadang jangan bega ..” ,Rika berteriak histeris, pingsan.

Ani tidak pingsan, kerongkongan nya tersekat, air mata nya tum pah bak banjir bandang. Miljenko Matijevic, sebagai tamu, bertata krama menghormati mereka, ia manggut-manggut, berkata “.. ama zing... wow” sambil mulut nya sibuk mengunyah, nikmati coklat

17Tiba di rumah, Rika pergi ke rumah ibadah yang beda dengan Ani. Ditengah ibadah nya, kedua nya mengucap pujian Tuhan, sambil terbayang jenggot bang haji

18Manusia ditengah perbuatan ibadah nya tidak memuji Tuhan, ia ha nya mengucap pujian Tuhan. Di rumah nya ia memuji cantik kekasih nya, kangen, lalu diam sambil kagum menyawang foto nya

Page 46: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

28 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

19Memuji tidak selalu mengucap, Rika pingsan, Ani menangis. Untuk bang haji, Miljenko hanya mengucap pujian, tapi untuk kekasih baru nya, ia memuji

20Tiada manusia yang sejati patuh Tuhan, takut Tuhan, butuh Tuhan, memuji Tuhan. Mereka memuji serta patuh pada kepentingan nya sendiri, alam mewujudkan kepentingan nya, maka mereka memuji serta patuh kepada alam

21Ditengah manusia yang semua masih mendosa, tidak ada yang lebih dosa, kurang dosa, semua ialah pendosa. Tiada yang nyata, tetap, pasti kecuali alam bersama hukum nya ialah Kebenaran Nya

22Tuhan tidak murka melihat hal itu, Tuhan tau bahwa manusia disandarkan hanya kepada nyata. Maka ia utus nyata Kebenaran Nya ialah alam

23Tuhan ingin makhluk takut, patuh, membutuh, memuji pada Kuasa Nya yang tiada pisah Ilmu Nya

24Takut pada Alam ciptaan Ku serupa hal nya takut pada Ilmu serta Kuasa Ku. Membutuh, memuji Alam Ku serupa hal nya membu

Page 47: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 29

tuh, memuji hasil Perbuatan Ku dsb. seolah Tuhan berkata sambil memandang manusia, satu-satunya makhluk pendosa Nya

25Perjalanan manusia mengupaya mendekat kepada Nya dimulai dari jejak Nya yang terdekat manusia ialah nyata alam, ialah wahana Kebenaran Nya. Mendekati, mengenali Kebenaran Nya ditengah nyata alam, sama hal nya mendekati, mengenal Tuhan

26Manusia dijadikan alam, menyandar hidup pada alam yang bagai kan Ibu nya, selalu dalam peluk Ibu, berhukum Ibu. Tak satupun eksistensi melainkan menjadi, melahir, menyata ditengah Ibu

27Bagaimana disebut Ibu jika tiada anak, bagaimana disebut anak jika tiada Ibu. Ibu telah menghidupkan anak, maka anak wajib menghidupkan Ibu. Maka muliakan serta hidupkan Ibu mu, alam mu, Tanah Air mu - Utusan Nya Kuasa Nya – beserta adabnya ialah Terimakasih

28Manusia mempunyai ruh, sehingga rambut tetap tumbuh. Alam mempunyai ruh sehingga tanaman bisa tumbuh. Manusia menyak sikan alam, alam pun menyaksikan manusia. Manusia yang hidup adab mulia pada alam, alam rela mengaku Ibu nya. selalu melihat mendoakan nya dimana bumi dipijak nya, karena sejati nya seluruh manusia hidup dalam rahim Ibu alam

Page 48: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

30 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

29Restu alam, restu Ibu - Kuasa Nya, Utusan Nya – jika anda suka, boleh disebut Hablum minal alam, ialah kunci awal memenang kan restu Tuhan

30Barangsiapa diaku Ibu, maka sahlah mengaku anak. Tiada Ibu tiada anak, tiada anak maka Ibu berbuat sekehendak nya sebagai Kuasa Tuhan

31Jika Tuhan berkenan menolong, ia mengutus alam sebagai utusan Nya, begitupun jika Tuhan murka. Berhati-hatilah dengan Ibu berhati-hatilah dengan Alam berhati-hatilah dengan utusan Nya

32Jika manusia menjaga alam, alam pun menjaga nya. Memakmur kan alam sama hal memakmurkan diri sendiri, merusak alam sama hal nya merusak diri sendiri

33Tatakrama mulia kepada alam serupa hal nya ber tatakrama mulia kepada Kebenaran Tuhan. Tatakrama buruk kepada alam, serupa hal nya ber tatakrama buruk kepada Kebenaran Tuhan

Page 49: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 31

01Alam bergerak, manusia berbuat ditengah gerak alam

02Alam serta manusia sebagai wujud azas kesatuan Bhinneka Tung gal Ika - Ilmu-Kuasa-Kehendak - di tengah semesta alam. Alam sebagai yoni, manusia sebagai lingga. Yoni menjadi kan lingga, lingga menjadikan yoni

03Yoni ialah kuasa alam beserta ilmu nya. Ilmu ialah wahana kehen dak Tuhan dikenal ditengah ciptaan Nya, ilmu ialah sumber Kebe naran bagi semua makhluk Nya

04Tak satupun makhluk berkehidupan, melainkan digerakan menuju kenal Kebenaran Nya

GERAK KEBENARAN ALAM

BAB VII

Page 50: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

32 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

05Bumi, langit, serta se isi nya ialah diri alam, yang melalui gerak nya ditengah Kehendak Nya, mengisyaratkan Ilmu – Kuasa Nya ti ada pisah. Sebagai kesatuan yoni, Ilmu sebagai waktu, tiada pisah dengan Kuasa sebagai ruang, lalu Kehendak sebagai lingga yang menerbitkan kesatuan “gerak-ruang-waktu”

06Perbuatan terbit ditengah kesatuan “gerak-ruang-waktu”, yang melahirkan “jarak”

07Ditengah alam, Ilmu-Kuasa bergerak ditengah kehendak Tuhan, bukan kehendak selain Nya. Lalu Kehendak Nya di amanatkan kepada manusia. Maka alam bergerak, ber lingga-yoni, hanya jika manusia berkehendak atas nama Kehendak nya

08Konon Tuhan menawarkan amanah Kehendak Nya dikenal, seluruh makhluk menolak, hanya manusia yang berani ketitipan amanah tsb. serta siap melaksanakan mewujudkan

08Maka gerak alam ialah gerak suci, gerak Ketuhanan yang tiada nilai ditengah makhluk, diatas nyata, tetap, abadi. Terbit-terbenam positive-negative, on-off, perbuatan manusia terbit ditengah nya

Page 51: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 33

09Semua entitas serta eksistensi ber lingga-yoni. Maka didalam struk tur alam, ilmu ialah lingga, yoni ialah kuasa yang mewujud kan nyata ilmu. Tiada yoni tanpa lingga, tiada lingga tanpa yoni

10Gerak alam bersandar bukan pada hukum sebab-akibat atau kausa litas, melainkan hukum aksi reaksi, bagaikan sebuah peta algoritma komputer, semua bergerak diatas takaran hukum aksi reaksi, diatas kadar, diatas takdir

11Manusia mengupaya memahami pola gerak alam serta takaran atau kadar atau takdir nya, dan ditengah algoritma takdir, manusia berbuat. Algoritma alam ialah algoritma Nya sebagai sumber hukum semesta

12Semua manusia berbuat diatas algoritma takdir Nya. Seorang guru matematika pergi ke laut mencari ikan, ia memperoleh hanya beberapa ikan, lalu berkata “ini takdir”, tapi nelayan yang pergi ke laut mencari ikan bersama nya memperoleh banyak, juga berkata “ini takdir”

13Guru matematika kurang paham takdir laut, algoritma laut. Nelayan paham algoritma laut, dia paham hukum Kebenaran Nya pada laut, tentu ia ber peluang menuai hasil banyak

Page 52: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

34 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

14Takdir bagaikan algoritma Nya telah digelar ditengah alam serta gerak nya yang nyata, tetap, abadi. Manusia mengupaya nasib – hasil upaya - ditengah takdir Nya

Page 53: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 35

01Alam bergerak dalam siklus abadi, terbit-terbenam, bagaikan ku tub positive-negative, ditengah nya terbit gerak, ditengah gerak alam, manusia berbuat. Alam bekerja, manusia berkarya

02Tiada satupun makhluk termasuk manusia, yang mampu berbuat di tiada kenal gerak alam, gerak alam menampilkan isyarat hukum Kebenaran Tuhan. Maka semua makhluk mengupayakan kenal Kebenaran Nya melalui kenal isyarat alam. Tiada kenal alam, tiada gerak, tiada perbuatan, tiada kerja tiada karya

03Makin kenal alam, makin leluasa bergerak berbuat ditengah pijak Kebenaran Nya, makin kurang kenal alam, makin sempit ruang pijak bagi gerak serta perbuatan. Ilmu-Alam ialah pembatas yang

ALAM IALAHSUMBER KEBENARAN

BABVIII

Page 54: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

36 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

melahirkan arah serta tujuan. Makin meluas pembatas, makin meluas pula kebebasan kemerdekaan dalam perbuatan

04Alam ialah manifestasi Ilmu-Kuasa Nya tiada pisah. Alam tiada patuh manusia, alam patuh kepada Ilmu Nya sendiri ialah Kebenaran Nya ialah hukum Nya yang menyata ditengah prinsip-prinsip alam

05Maka manusia mengupayakan kenal Kebenaran Nya. Yang tersu rat melalui gerak nya, yang tersirat melalui hukum nya

06Dari upaya tersebut, lahirlah berbagai ragam Kebenaran Nya yang disebut Ilmu-Pengetahuan. Ilmu ialah Benar absolut Nya. Penge tahuan ialah hasil upaya manusia memahami Benar Nya. Penge tahuan terbit ditengah ilmu, di istilahkan sains. Manusia yang mengupaya kan disebut ilmuwan, atau ulama. Tuhan memuliakan semua ulama di semua ilmu Nya tanpa dibatasi hanya ilmu kerohanian saja, karena manfaat mereka ditengah makhluk Nya

07Tiada akhirat tanpa pijak dunia, tiada dunia tanpa pijak akhirat. Jadilah manusia yang pandai saling ber terimakasih

08Ilmu ialah lingga, alam ialah yoni, ditengah gerak lingga-yoni

Page 55: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 37

alam, manusia mencari ilmu, pengetahuan ialah hasil kesatuan lingga-yoni nya

09Benar Nya, Ilmu Nya serta Alam Nya selalu tetap, nyata, abadi. Pengetahuan lah yang berdialektika, tumbuh serta berkembang. Pengetahuan ialah diri ilmu, bagai buah bersama pisang nya, lahir lah pisang raja, pisang ambon, pisang batu, pisang galek, dsb.

10Semua entitas serta eksistensi hidup, bergerak berbuat ditengah azas kesatuan ialah Azas Bhinneka Tunggal ika, ialah Ilmu-Kehen dak-Kuasa, melahir di tengah nyata perbuatan serta hasil nyata manfaat-manfaat nyata

11Begitu pun ilmu-pengetahuan. Pengetahuan ialah kuasa yang men jadi kan ilmu, ilmu ialah yang diwujudkan di nyata kenal. Kehendak menerbitkan gerak serta perbuatan ditengah kesatuan wahana nya, hasil nya ialah manfaat ditengah bersama

12Ilmu terbit ditengah alam, ilmu ialah Benar Nya ialah hukum alam Nya yang nyata, pasti, tetap. Maka tiada ilmu-pengetahuan melain kan bersumber pada kebenaran satu, ialah Benar Nya Tuhan

13Tiada ilmu kiri ilmu kanan, hitam putih, jahat baik. Alam bergerak

Page 56: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

38 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

di tengah tiada nilai manusia. Manusia lah yang berbuat ditengah gerak tersebut, baik buruk, kanan kiri, disandarkan bukan kepada alam beserta ilmu nya, melainkan kepada hasil perbuatan ditengah hubungan manusia

14Begitulah alam beserta ilmu nya, kitab bersama petunjuk Kebenar an Nya. Manusia hidup ditengah Kitab Nya, namun tidak semua mampu membaca Kebenaran Nya, kalau pun mampu hanya sedi kit Nya. Selama nya Kebenaran Nya tiada akhir, karena akhir ialah awal, awal ialah akhir

15Alam bergerak atas Kehendak Tuhan, kehendak suci. Gerak, tiada tersentuh nilai serta pamrih, bagaikan gerak mesin jam yang bersifat mekanik

16Ilmu bersama Kuasa Nya tiada pisah – knowledge is power - ilmu menerbitkan kuasa, kuasa menerbitkan ilmu. Teknologi ialah hasil perbuatan kehendak, yang lahir ditengah kesatuan ilmu-kuasa, semua mengazas kepada azas Bhinneka Tunggal Ika

17Alam bergerak di tiada nilai. Perbuatan manusia yang selaras dengan hukum serta gerak alam, di labelkan nilai kebenaran. Yang belum selaras dengan gerak alam, dilabelkan kesalahan

Page 57: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 39

18Kebenaran ialah benar yang terbit ditengah salah. Kesalahan ialah salah yang terbit ditengah benar. Manusia disandarkan ditengah kodrat keraguan, ditengah keraguan ia sadar masalah, ditengah sadar masalah ia selalu bergerak keluar dari gelap nya melalui musyawarah mufakat, serta gotong royong

19Ilmu pengetahuan manusia bersandar kepada praduga. Maka per buatan manusia terbit ditengah praduga, tiada yang pasti, tetap, murni untuk semua

20Ditengah kodrat tersebut, bagaimana manusia bisa menghakimi benar salah. Manusia yang berbuat kesalahan hari ini, mungkin berubah menuju berbuat kebenaran esok hari nya, dan sebalik nya

21Benar ialah Ilmu Nya yang tiada pisah Kuasa Nya. Tiada yang benar kecuali Benar Nya, tiada yang salah kecuali Salah Nya. Benar-Salah yang menjadi takar atau kadar atau takdir makhluk, bagai peta algoritma, bagaikan permainan labirin, manusia berbuat ditengah algoritma takdir, hasilnya ialah nasib

22Perbuatan menyambungkan kabel listrik yang keliru, ialah perbuat an salah, bukan perbuatan buruk, serta sebalik nya

Page 58: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

40 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

23Manusia yang belum kenal hukum alam, belum kenal Kebenaran Nya ialah manusia yang belum kenal diri

24Alam Tengah mengazas Kesatuan, azas Bhinneka Tunggal Ika ialah azas hukum semesta. Kebenaran Nya pun terbit ditengah azas kesatuan

25Semua entitas serta eksistensi terbit ditengah Azas Kesatuan Nya, azas Bhinneka Nya, maka semua yang tiada sadar kesatuan, maka gerak serta perbuatan nya menjauh dari kesatuan, tiada mungkin kenal serta menemukan kebenaran – itulah perbuatan salah

26Semua gerak serta perbuatan yang mendekat kepada kesatuan, menyatukan, ialah perbuatan benar

27Semua perbuatan manusia yang mengazas kepada nilai benar-sa lah ditengah hukum alam, disebut gerak, tiada nilai baik atau buruk

28Perbuatan benar-salah ialah tugas serta tanggung jawab manusia sebagai warga alam. Alam ialah Kuasa Nya, Kebenaran Nya, ingin dikenal, maka kewajiban manusia mengenal Kebenaran alam.

Page 59: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 41

29Mencari makan, gosok gigi dengan benar, buang air besar, dsb. tiada pamrih nilai ditengah kemanusiaan terlebih Ketuhanan, tiada pahala tiada dosa, tiada baik tiada buruk

30Tuhan tiada marah dengan manusia bodoh, bodoh ialah belum kenal kebenaran Nya yang tergelar ditengah hukum alam. Tuhan marah pada mereka yang tiada mau sadar mengenal Kebenaran Nya, maka mencari ilmu hukum nya wajib

31Kuasa terbit ditengah ilmu, gerak takdir telah digelar, nasib bangsa ditangan bangsa itu sendiri. Knowledge is power, maka cinta belajar harus diupayakan terbit menjadi karakter dasar bangsa

33Mencari ilmu mengimbas manfaat kepada si pencari, agar dapat hidup selaras dengan Kebenaran Nya, perbuatan yang mengimbas nyata manfaat-manfaat nyata ditengah ilmu disebut perbuatan baik

33Perbuatan manusia yang selaras dengan hukum alam ialah perbuat an benar. Anjuran kepada manusia untuk mengenal hukum alam, ialah perbuatan baik, mematuhi anjuran tersebut ialah perbuatan baik

Page 60: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

42 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

34Perbuatan bernilai baik-buruk, berpijak pada azas yang lebih luhur. Tiada nilai baik-buruk, melainkan harus berpijak pada nilai benar-salah,

35Hukum alam ialah hukum dasar pijak semua makhluk. Hukum alam ialah hukum Kebenaran Tuhan, maka hukum alam termasuk dalam ranah hukum Ketuhanan yang semua makhluk, bukan saja manusia bahkan mineral, tumbuhan, hewan, jin, malaikat pun mematuhi Nya

36Tiada makhluk kenal hukum alam sebagaimana hukum itu menge nal sendiri nya, maka tiada makhluk paham sejati hukum Tuhan

37Ketuhanan ialah Tuhan yang terbit ditengah manusia. Kemanusia an terbit ditengah hukum Kebenaran, lalu berbuat manfaat nyata-nyata manfaat ditengah hukum Kebenaran tsb.

38Benar-Salah ialah hukum universal Nya ditengah hubungan manu sia-alam. Baik-Buruk ialah hukum Nya ditengah kesatuan hubu ngan (a) manusia-alam (b) manusia-manusia

Page 61: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 43

Skema Wujud Zat

TENTANG WUJUD

BAB 1X

Page 62: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

44 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

01Zat Tuhan bukanlah Tuhan, Zat Nya ialah gaib, tiada di tiada se mua, terlebih lagi Tuhan

02Wujud ialah sifat Zat, yang menjadikan, melahirkan, menyatakan. Ibarat Zat ialah manusia, maka wujud ialah alam nya, diri nya, baik eksternal berupa jasadiyah, maupun internal berupa rohani yah, dan manusia sebagai tengahan jasadiyah-rohaniyah nya

03Wujud, bisa dipahami ditemukan, dikenali, dipuji, disembah, di Tuhankan. Tuhan berkehendak dikenal, maka Kenal Nya disandar kan kepada Wujud Nya, bukan Zat Nya. Tuhan telah peringatkan, jangan pernah coba-coba memikirkan Zat Nya

04Wujud menggelar sebagai 3 (tiga) alam, ialah Alam Atas, Alam Bawah serta kesatuan kedua nya ialah Alam Tengah. Alam Teng ah ialah alam Wujud Kesatuan Tuhan Yang Maha Esa, yang ber azas kesatuan “Ilmu-Kuasa-Kehendak” lahir ditengah Perbuatan serta hasil manfaat nyata-nyata manfaat, ialah azas Bhinneka Tungal Ika05 Azas Bhinneka Tunggal Ika, terbit ditengah prinsip kesatuan yoni-lingga, lingga-yoni. Yoni ialah wadah yang mewujudkan, lingga ialah yang diwujudkan sebagai kesatuan

Page 63: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 45

06Yang diwujudkan patuh pada yang mewujudkan, lingga patuh pada yoni, zat patuh pada sifat, manusia patuh pada alam, anak patuh pada Ibu, pria patuh pada wanita nya, bangsa patuh pada Tanah Air – begitulah awal kejadian semesta

07Tuhan ingin dikenal, ingin diwujudkan ditengah nyata ciptaan Nya, ditengah makhluk, ditengah manusia. Maka Tuhan sebagai lingga patuh pada ketetapan Nya sendiri. Tuhan meminta tolong pada manusia wujudkan Kehendak Nya, maka Dia pun akan menolong nya

08Alam Atas ialah alam Wujud Ada (being), alam Bawah ialah alam Wujud Tiada (non being), alam Tengah ialah alam Wujud Mengada (becoming), boleh dipahami sebagai Ada Nya, Tiada Nya, Meng ada Nya

09Alam Wujud Tiada, berpijak pada azas beda, alam Wujud Ada, berpijak pada azas sama

10Tiada makhluk kenal hanya jika sama, juga tiada kenal hanya jika beda. Alam Ada, gaib ditengah makhluk, Alam Tiada pun, gaib ditengah makhluk. Maka sia-sia lah mengupayakan kenal Ada atau Tiada, terlebih mengupaya kenal Zat Nya, terlebih mengupa ya kenal Tuhan sebagaimana Dia

Page 64: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

46 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

11Makhluk menemukan kenal melalui pembeda nya ialah jodohnya, jodoh terbit ditengah azas lingga-yoni, berpotensi saling mewujud kan. Ada ialah jodoh Tiada. Konsep jodoh, jika anda setuju, boleh disebut dikotomi

12Satu selalu bersama alam nya, disebut kesatuan. Satu selalu bersa ma wahana nya ialah diri nya ialah alam nya ialah jodoh nya

13Alam Atas serta alam Bawah ialah alam Penciptaan sekaligus Pe musnahan. Mencipta dari Tiada, lalu Ada serta sebalik nya dari Ada lalu Tiada

14Di Alam Tengah yang ibarat anak, Alam Atas bagaikan Bapak, Alam Bawah bagaikan Ibu. Anak ialah hasil kesatuan, melalui perbuatan cinta Ibu-Bapak

15Tiada manusia paham cipta, mencipta, dicipta. Manusia hanya kenal mengadakan, ialah “menjadikan, melahirkan, menyatakan”

16Saat manusia merenung peristiwa Tuhan mencipta, maka manusia merenungkan nya ditengah konsep makhluk, konsep menjadikan – bukan konsep mencipta

Page 65: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 47

17Begitupun merenungkan Tuhan saat berbuat, seperti melihat, men dengar, berkata, dsb. Yang terbayang ialah perbuatan yang terbit bukan ditengah azas mencipta, tapi azas menjadikan. Lalu manusia menempatkan Tuhan sebagai makhluk, disuruh sam paikan salam kepada kekasih baru nya, diminta juga menjaga kios nya disaat tidur, dsb.

18Alam Tengah ialah alam antara, antara Alam Atas-Alam Bawah, memanifestasi muncul nya siklus atau orbit abadi, ialah “Terbit-Terbenam”

19Alam Tengah sebagai alam antara, antara alam, bagaikan negeri Nusantara, antara nusa, nusa antara yang menjunjung hidup nya azas kesatuan Bhinneka Tunggal Ika serta perbuatan nya ditengah azas Pancasila

20Alam Tengah, tiada penciptaan. Alam Tengah menjadikan dari yang telah sedia, lalu menjadi, melahir, menyata, lalu kembali me nuju sedia. Di Alam Tengah, konsep sedia dimaknakan meniada

21Alam Atas dan Alam Bawah gaib ditengah kenal makhluk. Makh luk tiada kenal “sama” tiada kenal “beda”. Alam Tengah ialah alam “sama-beda” serta “beda-sama”, ialah alam “ada-tiada” serta “tiada-ada” sebagai kesatuan

Page 66: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

48 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

22Alam Tengah menolak absolut, semua disandarkan pada tengahan, mungkin ya mungkin tidak, belum ya belum tidak

23Alam Atas dan Alam Bawah ialah alam suci, murni. Alam Tengah menolak azas suci murni, karena nya tiada yang mutlak. Tiada benar mutlak, tiada salah mutlak, tiada baik mutlak tiada buruk mutlak, dst.

24Alam Tengah, kedudukan Wujud Kesatuan Tuhan – bukan Wujud Ada dan Tiada Nya - berpijak pada hukum kesatuan atau hukum Ke Esa an Nya, bukan hukum Kesucian Nya. Karena nya Dia tidak lagi disebut sebagai Tuhan Yang Maha Suci Maha Tunggal, mela inkan Tuhan Yang Maha Esa, ditengah Esa Nya terbit perbuatan Kuasa Nya sebagai Tuhan Yang Maha Kuasa

25Di Alam Tengah, Wujud Nya telah muncul sebagai Kesatuan, ialah Wujud “Ilmu-Kuasa-Kehendak” Nya

26Ditengah azas kesatuan, terbitlah Perbuatan kesatuan, serta Hasil Kesatuan

27Tiada entitas, eksistensi di alam semesta ini, kecuali mengazas pada azas kesatuan ialah azas Bhinneka Tunggal Ika (1) Ilmu-

Page 67: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 49

Kuasa-Kehendak yang lahir melalui (2) Perbuatan serta menyata ditengah (3) Hasil perbuatan

28Tiada makhluk mampu kenal Tuhan sebagai Yang Maha Suci Maha Tunggal. “Kenali Aku di tengah Wujud Esa Ku ditengah perbuatan Kuasa Ku, seolah Tuhan Yang Maha Esa berkata

29Tengah terbit ditengah pembatas nya, tiada batas tiada tengah. Tengah bukanlah ke kiri atau ke kanan, bukan ke timur atau ke barat, tapi terbit ditengah gerak terus maju wujudkan cita-cita ditengah arah serta tujuan

30Tengah sebagai esensi, suci di semua kanan-kiri, timur-barat, dsb. Sebagai substansi, tengah terbit sebagai kesatuan diri yang dijadi kan oleh batas nya

31Tengah ialah identitas, tengah ialah sejati (self). Bagai sejati manusia ditengah alamnya. Tengah ialah adil, sebagai diri, ia ditengah diri kesatuan, tapi ia sendiri tiada pamrih, suci ditengah kesatuan

32Tengah bukanlah masa lalu, bukan juga masa datang, tengah ialah sekarang. Tiada makhluk kenal “sekarang”, tengah terbit di tiada perbuatan tiada gerak, ditengah sekarang manusia temukan Tuhan

Page 68: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

50 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

33Tengah ialah manusia ditengah alam, tengah ialah rahmatan ‘alam, tengah ialah adil, ialah Wujud Tuhan. Tiada manusia kenal tengah, baik dalam tatar konsep maupun nyata empiris

34Tengah ialah cipta, selama nya gaib di tengah alam kejadian. Tengah ialah azas Ketuhanan ditengah kesatuan

35Tiada manusia kenal Tuhan. Bahkan Zat Nya terbit ditengah Wu jud Nya - sebagai rahasia Wujud. Tiada manusia kenal Wujud Nya kecuali melalui wadah kesatuan Nya ialah semesta alam beserta isi nya

36Alam Tengah ialah alam kesatuan, ber azas kesatuan, berbuat kesa tuan mewujudkan kesatuan, ditengah nyata hasil kesatuan

37Bhinneka Tunggal Ika – kesatuan Ilmu Kehendak Kuasa ditengah Perbuatan- ialah azas absolut bagi semesta alam beserta penghuni nya, bukan saja ras manusia, tetapi seluruh nya. Tiada azas yang hidup di tengah alam atau di Alam Tengah, selain azas Bhinneka Tunggal Ika

38Bhinneka Tunggal Ika – Tan Hana Dharma Mangrwa, hanya azas Bhinneka Tunggal Ika, bukan yang lain

Page 69: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 51

39Maka sudah saat nya terbit sadar, menerima azas kesatuan, azas Bhinneka sebagai Ketetapan Tuhan ditengah makhluk. Mewujud kan kerukunan kesatuan, ialah tugas makhluk termasuk manusia. Memisah mewujudkan segala-sendiri, telah menantang azas Tuhan

Page 70: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

52 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

01Kesatuan ialah entitas yang harus lahir sebagai nyata eksistensi melalui perbuatan. Perbuatan ialah manifestasi Kehendak, dite ngah wahana nya ialah Ilmu-Kuasa. Alam semesta bergerak berbu at ditengah azas Bhinneka Tunggal Ika. Berikut ialah kosmologi sederhana Azas Bhinneka Tunggal Ika, yang akan digelar lengkap dalam buku ke III nanti berjudul Sistem Filsafat Bhinneka Tunggal Ika

AZASBHINEKA TUNGGAL IKA

BAB X

Page 71: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 53

02

03Azas Bhinneka Tunggal Ika sebagai bangunan kesatuan dari beberapa kategori: (1) Kuasa (2) Ilmu (3) Kehendak (4) Perbuatan (5) Nyata hasil

04Sebagai kesatuan, bangunan ini mempunyai : (1) Struktur ekster nal, ialah perbuatan serta nyata hasil (2) Struktur internal ialah kesatuan Kuasa-Ilmu serta (3) Kehendak, sebagai esensi nya. Semua kategori bagaikan rantai kesatuan

05Kehendak, terbit ditengah Ilmu-Kuasa. Kehendak berkedudukan di alam cipta, alam Ketuhanan, karena nya harus mewakili Kehen dak Nya. Ilmu-Kuasa ialah wadah yang mewujudkan Kehendak

Page 72: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

54 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

06

Kehendak-Ilmu-Kuasa berkedudukan di alam kejadian sebagai ketetapan. Selanjut nya, melalui keputusan, melahir ditengah per buatan serta menghasil ditengah nyata keragaman

07Azas Bhinneka bergerak dari Ketunggalan, menuju Kesatuan, menuju Keragaman melalui perbuatan mencipta yang ialah perbu atan Ketuhanan, selanjutnya menjadi, melahir serta menyata - ia lah perbuatan kemanusiaan

08Azas Bhinneka Tunggal Ika ditengah penciptaan, kejadian, kelahir an serta kenyataan, berpijak pada dialektika cinta, ialah dialektika lingga-yoni

09Lingga ialah yang diwujudkan, yoni ialah yang mewujudkan. Dalam proses turun nya lingga mencipta yoni, selanjutnya dalam proses naik atau terbit ditengah nyata, yoni mewujudkan lingga

10Dialektika perbuatan lingga-yoni ialah manifestasi azas Terima-Kasih ditengah perbuatan cinta. Saling mewujudkan saling diwu judkan, yang diwujudkan ialah yang mewujudkan. Yang mewujud kan ialah yang diwujudkan

Page 73: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 55

11Yoni ialah wadah lingga, lingga ialah isi yoni. Yang diatas ialah lingga, yang dibawah ialah yoni. Tiada atas tiada bawah, yang bawah ialah yang atas, yang atas ialah yang bawah, disebut lingga-yoni ialah tengah

12Tiada wadah melainkan bersama isi, tiada isi melainkan bersama wadah nya

13Wadah atau yoni ialah yang menjadikan, melahirkan, menyatakan. Wadah ialah Ilmu-Kuasa, sedangkan isi nya ialah Kehendak sebagai lingga, ialah yang dijadikan dilahirkan di nyata

16Lingga memakai yoni, yoni memakai lingga. Bagaikan wanita-pria, saling memakai, bagaikan Yin serta Yang saling memakai dipakai

17Yang bertanggung jawab pada hasil kejadian, kelahiran, kenyata an ialah lingga. Lingga berbuat, yoni bergerak. Yoni tiada tang gung jawab, yoni netral dari nilai serta tanggung jawab perbuatan lingga. Ditengah hubungan bersama yoni, lingga menetapkan nilai serta aturan untuk kemaslahatan wujud nya amanah cita-cita serta tujuan sang yoni

Page 74: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

56 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

18Yoni terbit ditengah lingga, yoni terbit ditengah lingga. Ilmu-kuasa, terbit ditengah kehendak, kehendak terbit ditengah ilmu-kuasa. Di tengah tiada kehendak, tiada tiada terbit ruang, gerak ser ta waktu kembali kepada kesucian ketunggalan

19 Lingga terbit ditengah yoni, yoni ialah wadah lingga. Ditengah wa dah bersama nya batas, arah, serta tujuan lalu terbitlah aturan ditengah gerak serta perbuatan. Tanpa batas, tiada arah tiada tuju an tiada aturan tiada kehendak tiada cita-cita tiada semua

20Begitulah wedharan sederhana dari struktur azas kesatuan Bhinne ka Tunggal Ika yang sangat luas. Implementasi nya dapat diguna kan untuk memahami, menjelaskan semua aspek kehidupan

Page 75: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 57

01Amanah ibarat contract, terbit ditengah trust, ditengah azas kesatu an. Tiada kesatuan, tiada trust, tiada contract. Amanah, jika anda setuju, ialah iman – iman ialah amanah. Tiada amanah tiada iman, ber-iman ialah ber amanah Nya

02Tuhan mencipta alam, alam menjadikan makhluk termasuk manu sia, lalu Tuhan titipkan Kehendak Nya, hanya ditengah manusia. Maka manusia ialah makhluk kesatuan “Tuhan-Alam”

03Manusia ialah makhluk kesatuan, ditengah azas kesatuan, berbuat kesatuan mewujudkan nyata hasil perbuatan kesatuan yang manfa at bagi kesatuan

03Tuhan sebagai sejati Lingga, mewujud ditengah Yoni Nya, ialah

AMANAH TUHAN

BAB XI

Page 76: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

58 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

Ilmu serta Kuasa Nya. Alam semesta ialah manifestasi hasil Per buatan Nya untuk mewujudkan Kehendak Nya dikenal - bukan yang lain

04Semua manusia yang terlahir ke dunia telah memikul tugas serta tanggung jawab mewujudkan Kehendak Nya dikenal, sehingga di tengah kenal, Dia bisa dipuja puji di Tuhankan, ditengah di Tuhan kan, terbitlah Ketuhanan

05Tiada puja puji, sembah, pelayanan atau ibadah apapun kepada Tu han di tiada kenal Nya. Maka semua manusia, tanpa pandang merk agama apapun bahkan di tiada merk, telah terikat kontrak dengan Kehendak Tuhan, mengenal Nya serta mengenalkan Nya ditengah ciptaan Nya

06Tuhan gaib ditengah makhluk, bahkan Dia melarang manusia memikirkan sekedar Zat Nya, terlebih Tuhan sendiri Nya

07Maka makna kenal Tuhan tiada disandarkan kepada kenal Tuhan sebagai Tuhan. Dia pun tau, bahkan Zat Nya ber azas suci yang tiada di ada, tiada pula di tiada, tiada di tiada nya tiada serta ada

08Begitupun memuji Tuhan tiada disandarkan kepada memuji Tu

Page 77: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 59

han sebagai Tuhan, bagaimana makhluk memuji yang tiada di tia da segala

09Begitupun ibadah atau melayani Tuhan tiada disandarkan kepada melayani Tuhan sebagai Tuhan

10Tuhan mencipta kesatuan tiga alam, ialah Alam Atas, Alam Ba wah serta Alam Tengah - yang ialah Wujud Nya ialah Diri Nya ialah Sifat Nya ialah Yoni Nya. Maka semua makhluk disandarkan untuk kenal Tuhan melalui Wujud Nya saja

11Makhluk serta manusia tiada mampu kenal, kecuali ditengah azas kesatuan. Tiada makhluk kenal azas ketunggalan, baik tunggal sa ma maupun tunggal beda, ditengah yang semua putih, makhluk tiada kenal putih, begitupun hitam

12Maka Tuhan – ditengah Wujud Nya – menetapkan Alam Tengah ia lah alam kesatuan sebagai wahana Kenal Nya

13Maka kenal Tuhan tiada disandarkan lagi kepada kenal hanya Wujud Ada nya, atau hanya Wujud Tiada Nya, tetapi kenal Wujud Kesatuan Nya atau Wujud Esa Nya atau Wujud Mengada Nya

Page 78: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

60 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

14Sebutan Tuhan di alam Tengah bukan lagi Dia Yang Maha Suci, tapi Dia Yang Maha Esa, maha satu yang terbit ditengah kesatuan ciptaan Nya, di tengah seluruh makhluk semesta alam, Dia disebut Tuhan Yang Maha Kuasa

15Alam Tengah ialah manifestasi Wujud Kesatuan Nya yang ber azas Ilmu-Kehendak-Kuasa Nya tiada pisah, lahir melalui Perbuat an Nya serta menggelar di Nyata Nya yang telah meragam warna rupa

16Ditengah Nyata Nya atau ciptaan Nya, Dia diberikan sebutan. Sebutan, jika anda setuju, boleh disebut Nama atau Asma Nya

17Nama menjadi, ditengah kesatuan lingga ialah Kehendak Nya dike nal, serta yoni, Ilmu-Kuasa Nya yang mewujudkan Kenal Nya

18Nama Nya terbit ditengah azas Kesatuan Nya. Tiada kesatuan, tiada Nama tiada semua

19Maka kenal Tuhan, tiada disandarkan kepada kenal alam kesatuan nya ialah alam Tengah, melainkan disandarkan kenal hanya kepa da Nama Nya

Page 79: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 61

20Nama ialah sebutan untuk Wujud Kesatuan Nya ditengah nyata ciptaan Nya. Ditengah ciptaan Nya, Dia bernama. Sejati Nama tak bernama, yang bernama bukanlah Nama tapi dinamakan

21Nama Nya melahir melalui Perbuatan Nya, menghasil Nyata Kebe naran Nya yang menggelar sebagai alam semesta beserta seluruh penghuni nya termasuk manusia

22Maka kenal Tuhan, tiada lagi disandarkan langsung kepada Nama Nya, melainkan kepada nyata alam semesta beserta penghuni nya

23Alam semesta ber azas kesatuan. Manusia sebagai lingga, disandar kan mewujudkan Kehendak Tuhan, alam sebagai yoni, disandar kan kepada Ilmu-Kuasa Nya, yang menggelar wahana perbuatan manusia mewujudkan Kehendak Nya dikenal

24Manusia dijadikan oleh Alam Nya, oleh Ilmu-Kuasa Nya, oleh Yoni Nya, maka kenal Tuhan tidak lagi disandarkan langsung kenal Kehendak Nya, melainkan dari pijak yang menjadikan manusia ialah kenal Yoni Nya, kenal Alam

25Kenal Alam, ialah kenal Ilmu-Kuasa Tuhan, kenal wahana Kehen dak Nya, kenal Kuasa Nya yang menjadikan makhluk termasuk

Page 80: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

62 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

manusia bagaikan ibu nya. Kenali Ibu, itulah makna kenal Tuhan. Bhakti kepada Ibu mu, kepada alam yang tiada pisah ilmu, Ibu yang tiada pisah Bapak, Tanah yang tiada pisah Air, itulah pijak awal bakti atau ibadah kepada Tuhan

26Alam atau Tanah Air, ialah manifestasi Kuasa Tuhan serta Ilmu Nya, yang tiada pisah Kehendak Nya ditengah nyata hasil Perbuat an Nya

27Maka kenal Tanah Air, ialah kenal kesatuan Ilmu-Kuasa-Kehen dak Tanah Air ditengah Perbuatan, serta nyata Peradaban nya sebagai kesatuan

28Kenal Tanah Air, tidak saja kenal alam material nya, tetapi juga kenal ideologi nya, cita-cita nya, arah serta tujuan Tanah Air, serta perbuatan nya ditengah kesatuan bangsa nya

29Azas Kesatuan alam Tengah, di tengah nyata kehidupan berbangsa ber Tanah Air disebut Azas Tumpah Darah

30Darah sebagai amanah Kuasa Nya yang tiada pisah Ilmu Nya, amanah Ibu yang tiada pisah Bapak, bagaikan darah merah-putih, ditengah restu Tanah Air, Ibu Bapak, manusia berkehidupan

Page 81: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 63

31Manusia bukan hanya merah, bukan pula hanya putih, tapi ialah Merah-Putih sebagai kesatuan tiada pisah, sebagai Dwi Warna, ibarat anak, yang mengisyaratkan kesatuan bersama Ibu serta Bapak Nya – orang tua nya

32Selama nya manusia tiada kenal Tuhan. Baik yang ber merk agama belum ber merk, atau tiada merk sekalipun, semua tiada kenal Tuhan sebagai Dia

33Kehendak Tuhan dikenal ditengah ciptaan Nya, telah disandarkan ditengah nyata hasil Perbuatan Nya yang sebagai amanah manusia ialah Tanah Air

34Kenal Tanah Air sama hal nya upaya Kenal Tuhan, cinta Tanah Air sama hal nya cinta kepada Tuhan, membela Tanah Air sama hal nya membela Tuhan

35Konon seorang arif billah bernama Abu Bakar ra. pernah berkata, “Telah tertutup semua pintu untuk kenal Allah, hanya satu pintu yang masih terbuka, ialah pintu tidak akan pernah mengenal Nya”

Page 82: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

64 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

01Tuhan ingin dikenal, lalu Dia sandarkan Kenal Nya ditengah Nyata hasil Perbuatan Nya ialah semesta alam beserta isi nya. Manusia disandarkan kenal Tuhan melalui kenal alam atau Tanah Air nya sendiri. Alam ialah utusan Kenal Nya

02Kenal Tanah Air, sebagai pijak awal menuju kenal kemanusiaan, menuju kenal Ketuhanan

03Restu alam atau restu Tanah Air, sebagai pijak memenangkan res tu kemanusiaan, menuju restu Ketuhanan. Ada yang mengisti lah kan : (a) hablum minal alam (b) hablum minan nas (c) hablum minalloh

04Orang bijak berkata, “Kenali alam, maka kau kenal kemanusiaan,

MEWUJUDKAN TANAH AIR

BAB XII

Page 83: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 65

kenali kemanusiaan maka kau kenal Ketuhanan”“Wujudkan alam, maka wujudlah kemanusiaan mu. Wujudkan kemanusiaan mu, maka wujudlah Ketuhanan mu”

05Orang bijak berkata, “Kenali kebenaran, maka kau kenal kebaik an. Wujudkan dalam nyata kesatuan perbuatan mu, itulah kemanu siaan

06Mewujudkan serta diwujudkan, terbit ditengah kenal. Tiada terbit kenal, melainkan ditengah perbuatan. Maka tiada wujud kecuali melalui perbuatan mewujudkan. Yang mewujudkan, dia lah yang diwujudkan

07Kenali alam, wujudkan alam, maka mewujudlah penghuni nya. Kenali Tanah Air, wujudkan Tanah air, maka mewujudlah bangsa

08Kenal Tanah Air, ialah basis terbit nya perbuatan mewujudkan Nya. Tapi bagaimana kenal Tanah Air, jika yang ingin dikenal ialah individu mu sendiri?

10Bagaimana memuji Tanah Air jika yang ingin dipuji ialah individu mu sendiri?

Page 84: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

66 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

11Bagaimana mewujudkan Tanah Air gemah ripah loh jinawi, jika yang ingin gemah ripah loh jinawi tata tentrem jasa raharja, ialah individu mu sendiri?

12Bagaimana mewujudkan jaya perkasa Tanah Air jika yang ingin ber jaya perkasa ialah diri mu sendiri

13Bagaimana mewujudkan kehendak, cita-cita serta tujuan Tanah Air, jika yang ingin diwujudkan ialah kehendak, cita-cita serta tujuan individu mu sendiri?

14Wujudkan yoni, wujudlah lingga – ialah asas Alam Tengah yang harus dipatuhi di semua peri kehidupan manusia. Alam Tengah, menolak asas mewujudkan diri dari sendiri nya

15Mereka yang sibuk mewujudkan alam, mewujudlah diri. Mereka yang sibuk mewujudkan sendiri diri nya tiada dikenal ditengah alam, maka tiada semua

16Mewujudkan Tanah Air sama hal nya mewujudkan “Ilmu-Kuasa” Nya sama halnya mewujudkan Kebenaran Nya ditengah Kehen dak Nya

Page 85: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 67

17Alam ingin manusia melaksanakan amanah Kehendak Tuhan ialah dikenal, melalui kenal Benar Nya yang tersirat ditengah alam

18Seluruh entitas serta eksistensi di tengah semesta, ialah isyarat alam ingin dikenali, seolah alam ingin berkata “kenali Tuhan kita, Benar Nya ialah tersirat kami”

19Sekelompok manusia hijrah dari padang pasir, menuju pesisir laut. Mereka berupaya mengenal alam nya, untuk menemukan Kebena ran Nya melalui diri alam ialah jasadiyah alam

20Semua makhluk hidup ditengah Benar Nya, tiada Benar Nya tiada gerak tiada perbuatan tiada kehidupan, makin dekat Kebenaran Nya makin berkehidupan, makin menjauh makin menyesat

21Seorang pemuda mengamati pohon kelapa yang selau mengisyarat godaan ingin dikenal, lalu melalui upaya nya ia mendapatkan Kebenaran Nya ditengah pohon kelapa, ialah Ilmu Nya

21Kebenaran Nya, Ilmu Nya terbit dari alam, ditengah alam, maka ia kembalikan ilmu itu kepada alam

Page 86: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

68 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

22Pohon kelapa tersenyum, menemukan betapa diri nya memberi manfaat banyak pada manusia, dari minyak kelapa, santan, kopra, gula aren, hiasan janur, dsb. Ia berterimakasih kepada manusia tsb. yang telah membaju kan alam dengan Benar Nya, ia menikma ti puja puji manusia tentang indah diri nya, ia pun ganti memuja muji manusia tersebut

23“Kau telah berhasil menyatukan Benar Ku atau Ilmu Ku dalam kesatuan wujud nyata Kuasa Ku”, seolah Tuhan berkata

24Ditengah makhluk, termasuk manusia, alam bagaikan Ibu semesta. Manusia itu telah berhasil membela Ibu nya, mewujudkan Ibu nya, Tanah Air nya menjadi sosok yang dipuja. “Aku telah membela mu diawal mu, saat mu membela Ibu mu”, seolah Tanah Air berkata

25Adalah tugas serta tanggung jawab manusia, membuka kehendak alam, melalui rahasia diri nya ialah Ilmu Nya. Melalui Ilmu Nya, alam rela menitipkan amanah Kuasa nya, agar menikahlah Ilmu-Kuasa Nya dalam nyata kesatuan perbuatan manfaat

26Tidaklah wanita menitipkan cinta nya, melainkan bersama nya cita-cita nya yang harus diwujudkan nyata oleh si pria.

Page 87: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 69

27Cinta ialah amanah, jangan pernah menghendaki cinta jika tiada mampu mewujudkan cita nya. Dimana ada cinta, bersama nya cita-cita. Jika wanita, alam, Tuhan menolak permohonan cinta mu, doa mu hanya karena ia khawatir kau tidak sanggup mewujudkan amanah yang beserta nya

28Mewujud nya cita-cita alam, maka mewujud pula cita-cita penghu ni nya. Mewujud nya indah alam, mewujud pula indah penghuni nya, mewujud nya sejahtera alam, mewujud pula sejahtera penghu ni nya, dst.

29Bagaikan seorang suami yang menghiasi istri nya, saat terbit puja puji kepada istri nya, istri meneruskan puja puji itu kepada suami nya

30Begitulah tatakrama perbuatan kepemimpinan. Jadikan rakyat, ma ka jadilah kau pemimpin nya

31Manusia tiada tatakrama, sibuk menghiasi diri nya agar sendiri menuai pujian, menterlantarkan wanita nya. Padahal wanita nya lah yang menjadikan nya sebagai pria, suami, pemimpin

Page 88: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

70 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

32Menikah, ialah salah satu syarat seorang pemimpin. Maka pria di kodratkan selalu mengupaya memenangkan amanah alam, aman ah wanita, untuk menjadi pemimpin

33Maka begitulah, setiap manusia harus mengutamakan yoni nya, ialah alam nya, warga nya, lingkungan nya, Tanah Air nya, bangsa nya, dsb.

34Yoni bagaikan wanita, maka setiap manusia harus mengutamakan wanita, mengutamakan rakyat, mengutamakan yang lemah, anak kecil, tua renta, fakir miskin, yang buruk, yang lemah, yang nista, dsb.

35Yoni bagaikan Ibu bagaikan sejarah, maka setiap manusia harus mengutamakan sejarah diri nya, Ibu bapak, guru, para tokoh adat, juga para pahlawan, sejarah Tanah Air, sejarah kebangsaan, buda ya, peradaban, dsb.

36Selama nya Kuasa tiada pisah Ilmu Nya, selama nya Ibu tiada pisah Bapak nya, jadilah anak yang berbakti pada kedua orangtua agar terbitlah kesatuan diri-diri kesatuan, “Ibu-Bapak-Anak”

Page 89: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 71

37Awal nya alam menjadikan manusia, lalu manusia menjadikan alam. Awal nya alam memandu manusia, lalu manusia memandu alam. Di awal, Ibu memandu anak, lalu anak memandu Ibu

38Mengupaya kenal Tanah Air sama hal nya mengupaya kenal Tuhan. Cinta Tanah Air sama hal nya cinta Tuhan, membela Tanah Air sama hal nya membela Tuhan, bakti kepada Ibu serta Bapak ialah orangtua, sama hal nya bakti kepada Tuhan

39Maka semua manusia, ber merk agama atau belum atau tiada merk, ditempatkan ditengah pijakan sama ialah Tanah Air. Kenal Tanah Air menuju mewujudkan Tanah Air ditengah kemanusiaan, lalu terbit lah Ketuhanan

40Mewujudkan nyata kesatuan “Tuhan-manusia-alam” ditengah perbuatan manfaat nyata-nyata manfaat ialah basis wujud Kehendak Tuhan dikenal ditengah ciptaan Nya

41Wujud terbit ditengah kenal, kenal terbit ditengah dikenal. Menge nal ialah dikenal, dikenal ialah mengenal

42Ditengah kenal terbitlah pujian, tiada kenal tiada puji selain mengu

Page 90: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

72 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

cap pujian. Memuji terbit ditengah pujian, yang memuji ialah yang dipuji, yang dipuji ialah yang memuji

43Kenal Tuhan disandarkan Nya kepada kenal alam Nya, kenal Ilmu-Kuasa Nya yang disandarkan kepada Tanah Air. Kenal Tanah Air ialah pijak awal kenal kemanusiaan menuju kenal Ketuhanan

44Wujudkan Tanah Air melalui nyata perbuatan manfaat, ditengah nya bangsa bisa selalu berkehendak ber cita-cita, ber arah ber tujuan

Page 91: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 73

01Alam, tersurat nya ialah kuasa nya, serta tersirat nya ialah ilmu Nya ialah hukum alam ialah manifestasi Benar Nya ditengah ciptaan Nya. Alam tiada perbuatan

02Tiada makhluk termasuk manusia yang kenal Benar Nya, tiada manusia kenal hukum alam kecuali hukum itu sendiri. Manusia mengupaya kenal Benar Nya melalui kodrat kesalahan nya

03Benar Nya yang terbit ditengah salah, ialah kebenaran. Salah yang terbit ditengah Benar Nya, ialah kesalahan

04Hukum alam ialah hukum dasar semesta, maka semua makhluk mengupayakan kenal kebenaran hukum alam, ditengah gerak alam yang berpola tetap serta nyata

TENTANG BAIK BURUK

BAB XIII

Page 92: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

74 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

05Manusia berbuat ditengah gerak alam serta hukum nya. Perbuatan benar ialah perbuatan yang selaras dengan kebenaran hukum alam, serta sebalik nya

06Manusia yang gemar belajar, mengupayakan Kebenaran Nya atau para cendikiawan atau ulama – ialah manusia pintar, sebutan untuk sebaliknya ialah manusia bodoh

06Alam bergerak ditengah azas Terimakasih, atau aksi reaksi. Yang menerima, pasti memberi, yang memberi pasti menerima – saling mewujudkan

07Siapa yang menerima, dia harus memberi. Siapa yang memberi, dia harus menerima. Siapa yang mewujudkan, dia lah yang diwujudkan, siapa yang diwujudkan, dia harus mewujudkan – itulah azas Terimakasih

08Manusia yang gemar mewujudkan manfaat alam, baik alam keluar ga, warga, masyarakat, bangsa, tak peduli manusia atau selain nya, tanpa pandang suku serta agama, ialah manusia baik, sebutan untuk sebalik nya ialah manusia buruk

Page 93: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 75

09Nilai baik harus terbit ditengah nilai benar. Baik ialah awal derajat kemanusiaan

10Perbuatan baik ialah perbuatan benar yang terbit ditengah azas Terimakasih, perbuatan buruk ialah perbuatan benar yang terbit terlepas azas Terimakasih

11Perbuatan bodoh ialah perbuatan salah ditengah azas Terimakasih. Perbuatan jahat ialah perbuatan salah yang terbit terlepas azas Terimakasih

12Azas Terimakasih terbit ditengah tersurat gerak alam. Manusia benar yang ber adab Terimakasih disebut (1) Warga alam yang baik, ini lah manusia yang ngerti atau kenal diri, bukan manusia yang tidak kenal diri atau tak tau diri

13Semua makhluk berkewajiban mengenal Tuhan Maha Benar, karena nya semua makhluk termasuk manusia harus selalu gemar kenal Kebenaran Nya yang terbit ditengah alam, atau gemar belajar

14Untuk manusia, tidak saja berkewajiban selalu mengupaya Kebenaran Nya yang bersumber kepada alam, ia harus membaju

Page 94: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

76 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

kan Kebenaran itu kembali kepada alam, agar nyata lah kesatuan Kuasa-Ilmu Nya ialah wahana Kehendak Tuhan menjadi peradab an kesatuan

15Manusia yang membangun wahana Kehendak Tuhan yang ialah ciri-ciri kemanusiaan, disebut (2) Anak Bangsa – karena telah hidup kesadaran nya untuk membela Ibu nya, Tanah Air nya serta penghuni nya – ditengah membela hak tanggung jawab pribadi serta keluarga nya

16Derajat tertinggi kemanusiaan, terbit ditengah derajat Anak Bangsa, ialah derajat (3) Hamba Tuhan, ini lah insan ilahiyah atau insan Ketuhanan. Manusia ditengah derajat ini selalu mengupaya menipiskan pamrih, sepi ing pamrih rame ing gawe

17Yang tiada di ketiga nya, ialah Manusia perusak, dari pemikiran, sikap, perbuatan, hasil perbuatan tiada manfaat apapun kepada alam bahkan merusak. Semua hanya untuk kepentingan sendiri nya. Merusak, perusak dalam bahasa Arab ialah kafir

18Semua derajat kemanusiaan ini tiada dikhususkan hanya untuk merk agama tertentu, bahkan tiada ber merk pun harus mampu mengupayakan derajat tersebut. Untuk umat ber agama, mereka harus mampu mengupayakan derajat tertinggi, sepi dari pamrih

Page 95: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 77

nilai, sepi pamrih ingin pujian, kuasa, terlebih pahala, surga neraka

18Tuhan berkehendak ingin dikenal, bukan berkehendak merk, dan Kenal Nya telah disandarkan pada tatar nyata terendah ditengah manusia ialah Tanah Air. Betapa tidak memungkiri, manusia yang tiada merk namun telah hidup kemanusiaan nya, ditengah nya hiduplah Ketuhanan nya

19Betapa pula tidak memungkiri, manusia ber merk namun belum hidup kemanusiaan ditengah diri nya

20Makhluk manusia hidup ditengah kemanusiaan, berjalan ditengah batas Tanah serta Air nya, Ibu serta Bapak nya. Manusia se enak wudel nya, menolak aturan batasan, tiada hak nya dalam kemanu siaan. Hanya manusia yang ber hak azasi manusia 21Nilai suci, terbit ditengah perbuatan derajat Ketuhanan. Suci arti nya tiada tersentuh nilai apapun, hanya Tuhan yang menilai nya.

22Semua perbuatan Ketuhanan, seperti pergi ke tempat ibadah, me muji, ritual sesembahan kepada Yang Dituhankan, ditengah cara nya masing-masing, ialah perbuatan suci, karena nya tiada nilai apapun ditengah alam, alam tidak berhak menilai, tiada mencam puri, tiada pula dicampuri manusia

Page 96: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

78 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

23Perbuatan pergi ke tempat ibadah, memuji Yang DiTuhankan, di gereja, masjid, pura, vihara, sanggar, dsb. bukan baik bukan buruk, melainkan suci. Manusia yang melakukan ibadah Tuhan namun terbersit ingin memenangkan nilai pujian ditengah makhluk, ialah manusia yang mempermainkan Ketuhanan nya ditengah tiada ikhlas nya. Ketuhanan ialah hal yang sifat nya mendalam serta pribadi, begitu salah satu yang pernah digagas dalam butir pengamalan Pancasila

24Nista ialah lawan nilai suci. Manusia nista ialah manusia yang menyandarkan perbuatan Ketuhanan untuk pamrih kepentingan diri nya sendiri, untuk pujian, untuk memenangkan kuasa, dsb.

25Saatnya mengupaya menjadi (1) Warga alam yang baik, lalu mengupayakan derajat (2) Anak Bangsa, serta (3) Hamba Tuhan

Page 97: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 79

01Pemimpin, sebagai lingga, terbit ditengah yoni. Lingga tidak berke hendak terlebih ber ambisi sebagai pemimpin, mengaku serta mewujudkan dari sendiri

02Di alam Tengah, pengakuan terbit ditengah diakui. Perwujudan, mewujud ditengah diwujudkan. Yoni mendaulat lingga sebagai pemimpin yang terbit ditengah nya

03Bagaikan Tugu Monas, sebagai lingga, maka begitulah seluruh penghuni Tanah Air Indonesia wajib menjalankan laku kepemim pinan tanpa terkecuali

04Bangsa pemimpin yang mampu membuat rakyat sukarela membu ka kehendak nya, menitipkan amanah cita-cita serta kuasa nya untuk diwujudkan sebagai nyata manfaat bersama

WATAK KEPEMIMPINAN

BAB XIV

Page 98: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

80 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

05Tuhan telah menitipkan amanah Kehendak Nya dikenal. Tanah Air serta kemanusiaan telah menitipkan amanah Kehendak nya dikenal maka tiada kehendak dikenal, melainkan disandarkan kepada Tanah Air, menuju Ketuhanan

06Semua manusia telah ketitipan amanah dari Ibu serta Bapak nya. Raga ialah amanah Ibu, jiwa ialah amanah Bapak. Maka jiwa raga ialah amanah yang didalam nya cita-cita Ibu-Bapak, Tanah Air yang harus nyata diwujudkan ditengah perbuatan

07Setiap manusia telah bersama diri nya, tanggung jawab amanah dari Tanah Air nya, maka semua berkewajiban melaksanakan ama nah tersebut, sebagai amanah kesatuan “Ibu-Bapak” serta anak nya

08Pelaksanakan amanah ialah mewujudkan amanah cita-cita Tanah Air, terbit ditengah nyata perbuatan. Perbuatan terbit ditengah visi misi yang berpijak pada azas Bhinneka Tunggal Ika serta Pancasila, ialah kesatuan “Ilmu-Kuasa-Kehendak” Tanah Air. Kehendak atau cita-cita Tanah Air, ialah esensi segala

09Maka tiada kehendak selain kehendak Tanah Air, tiada Kuasa sela in kuasa Tanah Air, tiada Ilmu selain ilmu Tanah Air, tiada perbuatan selain Perbuatan Tanah Air, tiada peradaban selain

Page 99: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 81

Peradaban Tanah Air. Diatas azas Tumpah Darah ini lah semua berdiri membela Ibu-Bapak nya

10Maka di Alam Tengah, Alam Kesatuan Nya, di negara Indonesia yang ialah negara kesatuan, ditengah bangsa yang berfalsafah Kesatuan ialah Bhinneka Tunggal Ika, yang perwujud an nya melalui perbuatan kesatuan Pancasila, maka semua harus bergerak berbuat mewujudkan kesatuan ditengah kesatuan sebagai kesatuan

11Sebagai bangsa pemimpin yang hidup jiwa kepemimpinan nya, maka melaksanakan amanah penderitaan rakyat, atau kehendak rakyat atau cita-cita rakyat ialah kewajiban

12Cita-cita rakyat mewujud ditengah wujudnya cita-cita Tanah Air. Terwujud nya cita-cita Tanah Air, mewujudkan cita-cita rakyat. Sejahtera nya Tanah Air ialah sejahtera nya penghuni nya, rusak nya Tanah Air, sengsara pula penghuni nya

13Maka saatnya terbuka kesadaran rakyat, tidak hanya menuntut hak nya, tetapi bersama bangkit membela kesatuan nya, dimulai dari membela Tanah Air nya, karena cita-cita mereka mewujud diteng ah wujud nya cita-cita Tanah Air

Page 100: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

82 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

14Rakyat yang hanya menuntut sejahtera, tanpa mau mewujudkan kesejahteraan Tanah Air, telah mencacadi kodrat alam Tengah. Wujudkan yoni, wujudlah lingga. Wujudkan alam, wujudlah penghuni nya, sejahterakan alam, sejahtera pula penghuni nya

15Mencintai Tanah Air sama hal nya mencintai diri mu sendiri. Mem bela Tanah Air sama hal nya membela diri mu sendiri, mewu judkan cita-cita Tanah Air ialah mewujudkan cita-cita mu sendiri

16Jiwa kepemimpinan, menuntut 4 (empat) karakter wajib yang harus hidup ditengah nya, ialah :

(a) Shiddiq – sang Kebenaran atau The Truth. Dia memiliki “Ilmu” yang saling membenarkan serta dibenarkan alam, baik alam natura serta alam manusia, faham tentang ilmu lingkungan nya, alam nya, Tanah Air nya, juga ilmu tentang warga nya, masyarakat, bangsa nya(b) Amanah – sang pelaksana amanah cita-cita penderitaan alam nya, baik alam natura serta alam manusia, atau The Trust. Dia terbit ditengah derita alam serta rakyat nya, memiliki Ilmu atau solusi yang bisa menerangi gelap mereka, karena nya ia di daulat sebagai lingga ditengah nya(c) Fathonah – sang pengendali amanah atau The Controller. Dia mampu melaksanakan, mewujudkan amanah cita-cita alam serta rakyat nya, serta mampu mengawal serta mengendalikan jalan nya proses pelaksanaan amanah tersebut

Page 101: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 83

(d) Tabligh – sang pewujud amanah atau The Deliverer. Dia mampu menunaikan amanah cita-cita itu hingga nyata wujud tuntas nya, bagaikan rosul Moses – the deliverer, membawa alam serta umat nya kedepan pintu gerbang kemerdekaan yang berdaulat, adil serta makmur

17Alam dikodratkan buruk, jika alam dikodratkan baik, tiada kesempatan manusia menjadi pemimpin. Rakyat dikodratkan buruk, jika rakyat baik, tiada kesempatan terbit pemimpin

18Maka seorang berjiwa pemimpin, menyengaja ditengah keburuk an, tanpa pernah memburukan alam atau rakyat nya, malah menata nya ditengah restu mereka, membawa nya menuju baik seraya menjauh dari pamrih apapun, itulah kualitas pemimpin derajat insan ilahiyah, seperti para rosul serta nabi

19Seorang berjiwa pemimpin derajat Anak Bangsa, dia mengutama kan terangkat nya masalah alam, serta warga nya, Tanah Air serta bangsa nya, ketimbang diri nya. Dia mengerti, bahwa kodrat manusia membutuh pamrih untuk menutupi kebutuhan hidup yang ialah tanggung jawab setiap manusia. Tapi dia utamakan kepentingan bangsa, Tanah Air nya. Ditengah utama, dia pun mendapatkan hak kebutuhan nya

Page 102: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

84 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

20Seorang berjiwa pemimpin derajat Warga Alam yang baik, dia mau memberi manfaat besar pada alam serta warga nya, jika dia pun mendapat pamrih sesuai target kehendak nya

21Manusia yang tiada memikirkan alam serta warga nya kecuali kepentingan pribadi sendiri nya, bukanlah pemimpin, dan tiada layak menjadi penghuni negara ber lambang Tugu Monas, alias lambang bangsa berjiwa kepemimpinan

Page 103: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 85

01Pemimpin ialah lingga, rakyat ialah yoni. Yoni ialah Kuasa yang menjadikan, melahirkan, menyatakan lingga. Tiada yoni, tiada lingga. Maka selayaknya lingga berterimakasih kepada yoni

02Membuka kehendak yoni, sehingga dititipkanlah amanah kuasa yoni kepada lingga, ialah langkah awal kepemimpinan

03Ditengah kepemimpinan, yoni mengawal kualitas perbuatan lingga. Ditengah reputasi nilai kepemimpinan, yoni makin membuka kehendak serta makin menitipkan amanah kuasa nya

04Maka akhirnya terjadilah serah terima kedaulatan amanah kuasa dari yoni kepada lingga. Lingga ialah yoni, yoni ialah lingga sebagai wujud kehendak kesatuan lingga-yoni

MEMIMPIN TANAH AIR

BAB XV

Page 104: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

86 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

05“Aku telah menyerahkan semua ku, kau lah kehendak ku. Berke hendak lah, kehendak mu kehendak ku berbuatlah, perbuatan mu perbuatanku, mengucaplah maka ucapan mu ucapan ku. Melihat lah dengan pandangan ku, mendengarlah dengan pendengaran ku, berbuatlah dalam kesatuan ku”, seolah yoni mengikrarkan serah terima amanah kedaulatan rakyat kepada pemimpin nya

06Begitulah perjalanan kepemimpinan setiap manusia, diawali memenangkan restu yoni, restu rakyat, restu alam, restu Tanah Air, restu Ibu, restu wanita, restu Tuhan

07Saat Tuhan telah merestui seorang manusia yang dianggap mampu menjadi wakil Nya, khalifah Nya, maka manusia itu berbuat bukan lagi atas nama pribadi nya, Tanah Air nya, melainkan atas nama Tuhan dimana ia melihat dengan Penglihatan Nya, mendengar de ngan Pendengaran Nya, mengucap dengan Sabda Nya, berbuat didalam Perbuatan Nya

08Pemenangan amanah dimulai dari derajat wajib setiap manusia, ialah memenangkan restu alam, beserta penghuni nya. Dari yang terdekat ialah alam diri nya, keluarga nya, tetangga nya, warga nya masyarakat nya, bangsa serta Tanah Air Nya hingga ras manusia serta dunia

Page 105: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 87

09Terbuka nya kehendak yoni, alam, Tanah Air, wanita, Ibu, rakyat ia lah langkah awal kepemimpinan

10Yoni tidak berkehendak, tapi dia lah “sang kehendak”. Wanita tidak berkehendak, wanita lah sang kehendak itu. Wanita tidak menghendaki, tapi di kehendaki. Wanita serta alam mengawasi gerak gerik kehendak penghuni nya

11Saat wanita melihat bahwa kehendak pria ialah wujud kehendak atau cita-cita nya, maka wanita berkehendak. Lalu menitipkan ama nah kehendak nya kepada pria untuk diwujudkan. Menghendaki terbit ditengah dikehendaki, yang dikehendaki ialah yang meng hendaki

12“Aku cinta kamu, wujudkan cita-cita ku”, seolah wanita berkata di tengah cinta yang bersama nya amanah cita-cita. Begitulah wanita, begitulah alam, begitulah Tanah Air, begitulah Tuhan

13Kenal Tuhan telah disandarkan kepada kenal Tanah Air, membela Tuhan ialah membela Tanah Air, cinta Tuhan ialah cinta Tanah Air, mewujudkan Ketuhanan ialah mewujudkan cita-cita Tanah Air

Page 106: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

88 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

14Bagaimana membela Tanah Air ditengah tiada cinta, bagaimana terbit cinta ditengah tiada kenal, bagaimana terbit kenal jika yang ingin dikenal ialah sendiri mu

15Bagaimana membela kehendak Tanah Air, jika yang ingin dibela, diwujudkan ialah kehendak sendiri mu

16Derajat kemanusiaan dimulai dari menjadi warga alam yang baik, yang hidup ditengah azas Terimakasih

17Tanah Air, bumi langit serta udara, dsb. telah diserahkan, dinikmati oleh penghuni nya, maka adalah wajib bagi setiap warga alam menghidupkan sadar Terimakasih nya kepada alam, kepada Tanah Air kepada manifestasi Ilmu-Kuasa Tuhan, Utusan Nya

18Derajat anak bangsa, tidak saja menjalankan azas Terimakasih Tanah Air, namun melibatkan serta mewujudkan Kehendak atau cita-cita Tanah Air, mewujudkan Ibu maka mewujudlah anak, tiada Anak Bangsa kecuali terbit ditengah Ibu Bangsa, Ibu Pertiwi

19Menjauhlah dari menjadi anak durhaka, anak yang menikmati seluruh pemberian Ibu, dijadikan Ibu, dibela Ibu – namun tiada

Page 107: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 89

nyata wujud terimakasih nya kepada Ibu, apalagi membela, cinta, atau mewujudkan cita-cita Ibu

20Maka sudah saatnya warga alam yang baik menjadikan, mewujud kan nyata azas Bhinneka Tunggal Ika melalui wujud nya kesatuan, antara Tanah Air, ialah negeri nya, serta cita-cita Tanah Air yang disandarkan kepada penghuni nya ditengah perbuatan bersendikan Pancasila

21Gerak serta perbuatan kesatuan antara bangsa serta Tanah Air nya, ditengah azas Bhinneka “ilmu-kuasa-kehendak” nya serta perbua tan Pancasila, wajib bagi suatu kehidupan ber negara yang ber Tanah Air ber kebangsaan

22Semakin sadar penghuni nya kepada kepedulian mewujudkan cita-cita Tanah Air, mewujudkan Tanah Air, maka makin mewujud lah bangsa

23Mewujudkan kehendak Tanah Air, mewujudlah bangsa. Menjauh dari mewujudkan nya, menjauh pula wujud bangsa. Tiada sadar mewujudkan kehendak Tanah Air, tiada pula bangsa

24Tiada kesadaran bangsa akan cita-cita Tanah Air, tiada mewujud

Page 108: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

90 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

pula Tanah Air. Ditengah tiada bangsa tiada Tanah Air, tiada pula kemanusiaan, tiada pula Ketuhanan, tiada semua

25Di tengah tiada sadar cita-cita Tanah Air, maka tiada perbuatan. Perbuatan terbit ditengah sadar kehendak

26Perbuatan yang terbit di tiada sadar kehendak, bukanlah perbua tan, melainkan gerak tiada arah tujuan. Maka yang muncul hanya lah dagelan. Tanah air dagelan, dagelan tanah air, bangsa dagelan, dagelan bangsa, dagelan cita-cita, cita-cita dagelan, pemerintahan dagelan, dagelan pemerintahan

27Setiap Tanah Air memiliki cita-cita, yang disandarkan diwujudkan ditengah kesadaran penghuni nya. Maka membangun jiwa bangsa, sangatlah utama sebelum membangun badan nya. Belum terlam bat untuk segera terbangun, bangkit serta mengikrarkan kesadaran kerukunan kesatuan, kesatuan kerukunan

28Cita-cita Tanah Air Indonesia ialah mewujudkan rakyat Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat,adil dan makmur

29Rakyat terbit ditengah pemimpin, pemimpin terbit ditengah rak yat. Setiap manusia dikodratkan sebagai pemimpin, maka setiap

Page 109: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 91

warga Indonesia harus sadar kepemimpinan nya, ikut melak sanakan wujud nyata cita-cita Tanah Air, cita-cita Ibu nya

30Merdeka terbit ditengah batasan, tiada batasan, tiada pula terbit ke merdekaan. Maka setiap warga Indonesia harus sadar, bahwa kemerdekaan nya berkehidupan, terbit ditengah kemerdekaan Ta nah Air

31Sebagai batas, setiap warga Indonesia harus menempatkan kehen dak nya, cita-cita nya, perbuatan nya ditengah wujud nya cita-cita Tanah Air,

32Dalam kesatuan kehendak bangsa-Tanah Air, dalam kesatuan azas bangsa-Tanah Air, dalam kesatuan perbuatan bangsa-Tanah Air, dalam kesatuan peradaban bangsa-Tanah Air, mewujudlah cita-cita Tanah Air, sebagai negara serta bangsa kesatuan

33Berdaulat, dimaknakan sebagai Berdikari. Tidak menggantungkan nasib nya ditengah selain bangsa-Tanah Air nya sendiri

34Adil dimakna kan sebagai tiada memihak. Seorang Anak Bangsa, tiada berpihak kepada sendiri pribadi nya, suku, agama, tetapi

Page 110: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

92 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

kepada kepentingan bangsa serta Tanah Air nya sebagai kesatuan

35Makmur, dimaknakan dibawah satu komando, komando kesatuan, dan cita-cita Tanah Air lah yang disandarkan sebagai sumber komando bagi seluruh penghuni nya

Page 111: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 93

01Alam, sebagaimana wanita, tidak menerima pujian kecuali ditengah yang ia kehendaki, tidak menerima pelayanan atau bhakti atau ibadah, kecuali ditengah yang ia kehendaki, karena alam, yoni, Ibu, ialah Kuasa Nya yang tiada pisah Ilmu Nya

02Membuka kehendak serta memenangkan restu alam, Tanah Air ia lah kunci menuju sah nya perbuatan melayani atau ibadah, ialah mewujudkan amanah cita-cita nya

03Azas Bhinneka Tunggal Ika, sejati nya ialah tentang Rukun Peme nangan Amanah, ibarat pria mengupaya memenangkan amanah cinta seorang wanita

RUKUN PENGAMALAN PANCASILA

BAB XVI

Page 112: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

94 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

04Pancasila ialah Rukun Pelaksanaan Amanah, ialah tentang rukun perbuatan yang mewujudkan amanah cita-cita. Maka tiada pisah antara rukun pemenangan amanah serta rukun pelaksanaan amanah, sebagai kesatuan bagaikan rukun Iman-rukun Islam

05Tuhan berkehendak dikenal. Lalu Dia menyandarkan Kehendak Nya dikenal melalui nyata hasil Perbuatan Nya ialah Tanah Air

06Maka mewujudkan kehendak Tanah Air, memuja kehendak Tanah Air, sebagai perjalanan awal kepemimpinan seorang manusia mengenal Tuhan Nya

07Cinta Tanah Air, sebagian dari Amanah Tuhan. Sebagian lain nya, ialah memenangkan Ketuhanan itu sendiri, melalui perbuatan manusia berderajat Hamba Tuhan

08Mewujudkan kehendak Tanah Air sama hal nya mewujudkan kehendak Ibu, memuja Ibu sebagai wujud nyata Terimakasih kepada Utusan Tuhan yang telah menolong kita

09Maka begitulah Pancasila sejati nya ialah rukun perbuatan yang mewujudkan restu alam, restu manusia, serta restu Ketuhanan Yang Maha Esa dalam kesatuan

Page 113: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 95

10Contoh rukun perbuatan melayani, mewujudkan kehendak atau cita-cita Tanah Air ditengah azas Bhinneka Tunggal Ika, sbb.

Ketuhanan Yang Maha Esa

Esa bukanlah suci, bukan tunggal. Esa ialah satu yang tiada pisah diri nya, satu bersama diri nya ialah kesatuan. Tuhan telah menyan darkan kehendak Nya dikenal melalui terendah Nya ialah nyata alam atau Tanah Air

Maka bangsa Indonesia sadar bahwa mewujudkan Ketuhanan Yang Maha Esa, ialah diawali dari pijak mewujudkan Tanah Air, tidak saja peradabannya, perbuatan nya, tetapi juga alam nya, bangsa nya serta nilai luhur nya atau ilmu nya, juga cita-cita serta arah tujuan nya, sebagai kesatuan

Bangsa Indonesia sadar, bahwa tiada manusia kenal Tuhan sebag ai Tuhan, semua disandarkan pada imaji Nya saja, Tuhan yang terbit ditengah makhluk ialah Ketuhanan, bahkan Nama Nya pun Nama imaji Nya ditengah ucap sebutan. Semua manusia memuji sebutan Nya, memuji hanya Nama Nya saja, tiada yang memuji yang tiada ditengah kenal

Karena nya ditengah perbuatan Ketuhanan yang nilai nya suci, atau tiada nilai, semua umat ber agama tiada saling mengurusi hal peribadatan Ketuhanan umat lain nya, ditengah yang sama-sama tiada kenal Tuhan, masih sama mendosa, tiada yang salah tiada yang benar.

Page 114: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

96 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

Begitulah, umat beragama menjalankan menurut keyakinan pribadi nya masing-masing. Dan mereka sadar bahwa ibadah ialah perbuatan yang luhur, tiada nilai ditengah makhluk termasuk manusia. Karena nya mereka tiada pamrih nilai baik buruk, tiada pamrih ingin diliat, dipuji dipuja, demi memenangkan pengaruh serta kuasa. Mereka sadar, bahwa manusia yang berbuat atas nama agama namun ingin diliat, dinilai makhluk, memenangkan pengaruh, kuasa ditengah warga, ialah perbuatan mengkhianati Tuhan nya

Bangsa Indonesia tiada menempatkan nilai baik – bukan pula buruk - pada manusia yang rajin pergi ke tempat ibadah, gereja, masjid, pura, vihara, sanggar dsb. karena perbuatan itu ialah perbuatan suci, yang disandarkan kepada Tuhan.

Juga tidak menempatkan nilai buruk pada manusia yang belum rajin pergi ke tempat ibadah, karena sibuk nya berbuat manfaat nyata-nyata manfaat ditengah alam, baik alam natura serta alam manusia, dan semua sadar masih mendosa

Bangsa Indonesia berlomba-lomba mewujudkan kehendak Tuhan dikenal, melalui wujud nyata cita-cita Tanah Air, ditengah kemanu siaan, saling membantu, saling melayani, saling mewujudkan

Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Bangsa Indonesia sadar, bahwa manusia mewujud ditengah mewu jud alam nya, isi mewujud ditengah wujud wadah nyaMereka sadar bahwa mewujudkan alam ialah tugas seluruh manu

Page 115: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 97

sia sebagai warga alam yang baik, yang menjalankan adab atau tatakrama Terimakasih ditengah alam, baik alam natura serta alam manusia. Mereka memperlakukan alam dengan penuh tatakrama untuk memenangkan restu alam, ditengah wujud restu alam, wujud lah kemanusiaan diri

Mereka sadar, wujud manusia ditengah alam, wujud terang diteng ah gelap, wujud baik ditengah buruk. Maka bangsa Indonesia sangat legowo ditengah yang ia anggap buruk, buruk ialah jodoh yang bisa mewujudkan baik nya, buruk ialah amanah, buruk ialah umat ialah wahana kepemimpinan nya

Maka ditengah buruk, ia mengupaya membuka kehendak sang buruk dengan perbuatan ber tatakrama, melalui “Ing ngarso sung tulodo, Ing madyo hambangun karso, Tut wuri handayani” (Ki Hadjar Dewantoro)

Mereka sadar bahwa menjadi nya baik ditengah restu buruk yang membuka kehendak secara sukarela serta menitipkan amanah kuasa nya, mendaulatnya sebagai pemimpin

Lurug tanpo bolo – membuka kehendak tanpa melalui pemaksa an. Menang tan ngasorake, mampu membuka kehendak tanpa membuka nya, karena “sang kehendak” itu sendiri yang membuka restu nya, Sakti tanpo aji, sebagai pemimpin dia tidak memiliki senjata apapun karena rakyat nya lah yang siap mengangkat senja ta membela nya, Sugih tanpo bondo, kaya tanpa memiliki apapun, karena ia tiada kehendak melainkan kebahagiaan umat nya, rakyat nya

Page 116: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

98 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

Maka ditengah sadar, mereka saling berlomba memberi, menghin dar menerima pemberian. “Yang hidup memberi, yang mati mene rima” (Pustaka Harjuna), akhirnya mewujudlah akhlak bangsa yang bertradisi gemar memberi, menjadi bangsa yang hidup, hidup Tanah Air nya, hidup bangsa nya, hidup ditengah kesatuan “Tuhan -Manusia-Alam”, tidak saja mewujudkan kerukunan kesatuan, kesatuan kerukunan dalam lingkup Negara Kesatuan Republik Indonesia, tapi juga dunia, maka hiduplah Indonesia Raya

Maka begitulah semua bertatakrama tiada membedakan suku, agama, serta alam nya dari tanah, tumbuhan, hewan, bahkan makhluk tidak nyata sekalipun, semua ialah alam yang ditugaskan membantu manusia mewujudkan kepemimpinan, menjadi manusia rahmatan ‘alam ialah hamba Tuhan

Persatuan Indonesia

Bangsa Indonesia telah hidup azas Bhinneka Tunggal Ika ditengah jiwa nya, mereka sadar, segala sesuatu terbit hanya jika ditengah kesatuan.

Ditengah warga, setiap individu tanpa pandang suku, agama bahkan yang tiada merk sekalipun, berupaya melakukan perbuatan yang mewujudkan kesatuan kehendak-kehendak kesatuan. Kesa tuan alam ialah ilmu serta kuasa ialah lingkungan serta masyara kat, lalu berbuat kesatuan, melahirkan nyata manfaat-manfaat nyata kesatuan. Maka hiduplah kembali tradisi kerukunan, gotong royong baik dalam skala kecil, meluas, hingga skala bangsa serta dunia

Page 117: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 99

Mereka sadar bahwa mewujud nya manusia ditengah wujud alam nya, mulia nya alam, mulia pula penghuni nya, karena nya ditengah gotong royong mereka sama mewujudkan membangun alam, membangun lingkungan, membangun masyarakat, memba ngun peradaban kemanusiaan, peradaban dunia sehingga alam yang awal nya buruk, menjadi tidak buruk, menuju indah, menuju alam yang dipuja puji semua.

Maka mewujudlah nyata kehendak kesatuan “Tuhan-manusia-alam” dalam skala kecil ialah RT, lalu RW, yang luas disebut Negara Kesatuan Republik Indonesia. Mewujud nyata lah kembali identitas bangsa ditengah Tanah Air yang sejak dahulu kala selalu dipuja puja bangsa. Mustika bangsa yang sementara kemarin terkubur, tapi kini telah tergali dan dipertemukan kembali sebagai duet Dwi Tunggal falsafah Bhinneka Tunggal Ika-Pancasila, maka sudah saatnya revolusi Kesadaran Kerukunan Kesatuan Nasional di ikrar kan kembali

Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan, dalam permusyawaratan perwakilan

Bangsa Indonesia sadar bahwa yoni ialah Kuasa Nya yang tiada pisah ilmu, yoni ialah yang nyata mewujudkan. Alam, Ibu, wanita, rakyat, yang lemah, yang buruk, dsb. ialah yoni. Maka semua me ngupaya melakon sebagai yang lemah, yang buruk, rakyat, wanita, Ibu, alam, dsb.

Ditengah alam serta warganya, sebagai yang merasa buruk, tidak pernah merasa baik, ia selalu menempatkan selain diri nya sebagai

Page 118: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

100 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

baik nya, ia sebagai buruk nya. Maka ia selalu membuka diri dite ngah semua, bagaikan laut yang menerima apapun ditengah luas hati nya, ia sadar bahwa manusia yang merasa baik, selalu menem patkan selain nya sebagai buruk nya, sehingga selalu memburukan alam, baik alam natura maupun lingkungan.

“Jika kau merasa kotor, bersyukurlah – hanya bersih yang bisa me rasakan kotor” (Pustaka Harjuna)

“Jika kau dihinakan, bersyukurlah, karena yang hina tidak mung kin lagi dihinakan, hanya yang mulia yang bisa dihinakan (Pustaka Harjuna)

Maka begitulah hidup ditengah bangsa, perlombaan melayani, memberi manfaat ditengah alam, mereka sadar, pemimpin selalu berbaju rakyat, yang berbaju rakyat dialah pemimpin, yang berba ju pemimpin selama nya bukan pemimpin, temukan pemimpin ditengah rakyat, dia tersembunyi samar ditengah rakyat nya. Pemimpin terbit ditengah rakyat, yang melayani, dia lah yang dibutuhkan, yang dibutuhkan, dia lah sang pemimpin

Hikmah terbit ditengah hukum alam, ditengah hukum Benar Nya, tiada yang mengenal Benar Nya kecuali Benar itu sendiri. Manusia hanya kenal benar melalui salah nya, disebut kebenaran, manusia hanya kenal Hukum Nya ditengah kodrat tiada hukum, itulah hikmah

Hikmah ialah adil, tiada memihak di kanan tiada di kiri, hikmah

Page 119: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 101

sebagai pemersatu ditengah kedua nya lalu menyatakan hikmah itu ditengah perbuatan yang disebut bijaksana. Tiada hikmah tiada semua,

Bangsa Indonesia sadar, di alam Tengah, menolak pasti. Tiada pasti benar, tiada pasti salah, tiada pasti baik atau buruk, yang be nar bisa menuju salah, yang buruk bisa menuju baik. Ditengah sadar fakir atau kurang ilmu, sadar miskin ialah kurang upaya, semua mewujudkan keputusan perbuatan ditengah musyawarah yang dihadiri oleh semua komponen azas Bhinneka Tunggal Ika, wakil Kuasa, wakil Ilmu, wakil Kehendak – lalu bersama berbuat ditengah kesatuan persatuan

Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Ditengah bangsa yang telah sadar bahwa yang buruk, yang lemah, yang sesat, yang bodoh ialah amanah bagi perbuatan kepemimpin an

Maka mewujudnya manusia ditengah mewujud nya alam, tidak saja alam manusia, tetapi juga alam natura, termasuk tanah, air, mineral, tumbuhan, hewan, bahkan makhluk tidak nyata sekalipun ialah amanah bagi manusia rahmatan ‘alam yaitu manusia yang memangku amanah Ketuhanan, mengayomi kemanusiaan serta semesta

Maka yang terbit ditengah nyata perbuatan ialah sikap saling bertata krama mulia kepada alam, kepada tetangga, kepada lingkungan, kepada warga, kepada alam, kepada Tanah Air,

Page 120: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

102 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

berupaya saling melayani mewujudkan manfaat nyata-nyata manfaat, sama rata sama rasa sama raga sama wahana sama nasib sependeritaan, sama kesatuan, diri kesatuan, kesatuan diri. Bhinne ka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa

10Maka saatnya sadar Kebangkitan Kerukunan Kesatuan Nasional, menempatkan Tanah Air sebagai pijak awal menuju kemanusiaan, menuju Ketuhanan – melalui nyata perbuatan yang menghasil manfaat nyata-nyata manfaat bagi Tanah Air

11Tiada kata terlambat, kepemimpinan ialah road of the champion, saat nya membuka langkah awal, menyelamatkan negeri serta bangsa khusus nya generasi mendatang, sudah saatnya hidupkan program Pranata Kebangsaan, melalui hidupnya falsafah Bhin n ka Tunggal Ika-Pancasila tiada pisah, agar selanjutnya kedepan mampu mewujudkan Penataan Kebangsaan

12Sudah saatnya revolusi kesadaran tatakrama mulia kepada alam kepada Tanah Air serta bangsa ditegakan, sudah saatnya rakyat semesta bergerak menegakan kembali panji-panji kemuliaan jatidiri bangsa nya, dibawah kibar sang Dwi Warna ialah kesatuan falsafah Bhinneka Tunggal Ika-Pancasila. Sudah saatnya semua bergerak berjuang, dibawah kibar Bendera Revolusi kebangkitan kesadaran Kerukunan Kesatuan Nasional

Page 121: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 103

01Alam Tengah ialah alam bagi Wujud Kesatuan Nya, Esa Nya ialah Nama atau Asma Nya yang melahir melalui Perbuatan Nya, me nyata sebagai semesta Alam beserta penghuni nya

02Hukum alam Tengah terbit ditengah hukum kesatuan, tiada kesatu an tiada hukum, tiada gerak, tiada perbuatan, tiada eksistensi tiada semua

03Maka ditengah azas Bhinneka Tunggal Ika, azas Terimakasih atau kerukunan – yang ditengah perbuatan disebut gotong royong - ialah sebagai dasar hidup makhluk. Saling mewujudkan, saling memberi manfaat nyata-nyata manfaat, ditengah perbuatan Panca sila

PENJAHAT AMANAH

BAB XVII

Page 122: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

104 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

04Kehendak Tuhan dikenal telah disandarkan kepada Tanah Air, ditengah kesatuan bersama penghuni nya. Maka semua yang mele pas ditengah azas kesatuan, tiada lagi di kesatuan, tiada eksistensi, tiada hak ditengah Negara Kesatuan

05Semua gerak, perbuatan yang mengupaya merusak azas kesatuan, jika terbit ditengah kebodohan nya ialah perbuatan buruk, jika terbit ditengah kesengajaan nya ialah perbuatan jahat

06Perbuatan jahat, ditolak ditengah azas kesatuan, ditolak oleh selu ruh manusia. Bahkan ditengah komunitas yang dianggap buruk ditengah warga, para pencuri, perampok,dsb. pun benci perbuatan jahat ditengah mereka, mereka tetap mengusung azas kerukunan, kesatuan. Rukun dalam kesatuan, satu dalam kerukunan

07Azas Bhinneka Tunggal Ika, ialah azas niscaya yang tiada ditolak ditengah umat semesta, baik makhluk mineral, tumbuhan, hewan, bangsa jin sekalipun, termasuk manusia, yang dianggap buruk, yang dianggap baik, yang dianggap menguntungkan, merugikan, tiada terkecuali, mengusung azas kesatuan

08Kesatuan terbit ditengah satu bersama diri nya yang saling meng-amanahkan. Kesatuan terbit ditengah azas saling mewujudkan, terlepas kesatuan, terlepas semua, tiada semua

Page 123: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 105

09Maka perbuatan jahat, ialah perbuatan menyengaja merusak azas kesatuan, baik di tahap cipta, menjadi, melahir serta menyata

10Azas kesatuan ialah azas amanah, kenal terbit ditengah kesatuan, saling mewujudkan terbit ditengah kenal. Melayani serta memuji terbit ditengah kenal. Maka perbuatan jahat ialah pengkhianatan amanah kepada yang mengamanahkan, sebuah kudeta atau fitnah. Pengkhianatan amanah penderitaan rakyat - alam, manusia serta Ketuhanan. Kudeta lebih kejam daripada pembunuhan

11Makhluk, tanpa terkecuali manusia menolak perbuatan jahat bagi diri nya. Alam Tengah menolak perbuatan serba nyata, tetap. Yang nyata serta tetap ialah hukum Nya ditengah alam

12Maka yang buruk bukanlah sejati nya buruk, serta tidak selama nya buruk. Yang baik bukanlah sejati nya baik, serta tidak selama nya baik, yang jahat bukanlah sejati nya jahat, serta tidak selama nya jahat, yang manfaat tidak selama nya manfaat, yang merugi kan bukanlah sejati nya merugikan, tidak selama nya merugikan, dst. Peluang kepemimpinan selalu terbuka selama hayat masih di kandung badan maka seluruh bangsa harus tetap setia, tetap sedia ditengah gerak perjuangan membela Ibu Pertiwi

Page 124: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

106 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

13Makhluk, termasuk manusia, hidup serta dihidupkan ditengah ama nah. Amanah dari alam atau Tanah Air nya, atau Ibu serta Bapak nya, di hulu nya bermuara amanah Tuhan Yang Maha Esa

14Iman bukanlah percaya (faith). Iman ialah amanah. Maka Iman mengikuti kadar perwujudan nyata amanah. Ditengah yang selalu melaksanakan amanah, baik amanah alam, amanah kemanusiaan, amanah Ketuhanan, itulah Iman.

15Maka iman serta ber iman bukanlah milik yang ber merk agama saja, iman serta ber iman ialah ciri bangsa kepemimpinan, ciri Anak Bangsa yang selalu membela Tanah Air serta bangsa nya

16Betapa banyak ber merk tapi belum ber Iman, tidak memungkiri mereka yang belum ber merk tiada ber merk, namun telah ber iman, ialah melaksanakan amanah kesatuan “Alam-Manusia-Ketuhanan” nya

17Tuhan tiada melihat atau memilih merk. Tuhan melihat bukti nyata pelaksanaan Amanah Nya ditengah manusia Rahmatan ‘AlamNya tanpa pandang suku, merk, belum atau tiada merk sekalipun

Page 125: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 107

18Maka kadar nilai semua perbuatan, benar-salah, baik-buruk, indah jelek, jahat-manfaat, disandarkan pada hubungan perbuatan nya ditengah Tanah Air, kehendak Tanah Air, cita-cita Tanah Air, per buatan Tanah Air, dst.

19Amanah, ialah salah satu watak pemimpin, watak para rosul, nabi, maka sudah saatnya bangsa Indonesia sadar amanah diri, amanah alam, amanah Tanah Air, amanah Kebangsaan, serta Ketuhanan guna memulai kebangkitan kesatuan

Page 126: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

108 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

01Alam Tengah ialah manifestasi Kesatuan Wujud Nya, ialah Ama nah Kesatuan Nya, dimana melalui nya, Tuhan menyandarkan Kehendak Nya dikenal

02Lalu Tuhan Yang Maha Esa, menitipkan tugas, tanggung jawab serta pelaksanaan amanah tersebut kepada manusia untuk menunai kan, mewujudkan nyata Kehendak Nya ditengah Alam Nya, dite ngah Ilmu-Kuasa Nya

03Manusia, telah ketitipan Amanah Nya, ialah Ilmu-Kuasa-Kehendak Nya ditengah alam beserta penghuni nya

04Sebagai amanah, maka tiada Kuasa selain Kuasa Nya, tiada Ilmu selain Ilmu Nya tiada Kehendak selain Kehendak Nya tiada Per

AMANAH KESATUAN

BAB XVIII

Page 127: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 109

buatan selain Perbuatan Nya tiada nyata peradaban selain Hasil Perbuatan Nya – sebagai kesatuan tiada pisah

05Maka sewajib nya manusia sadar, bahwa Ilmu-Kuasa-Kehendak, gerak serta perbuatan nya semata hanyalah amanah yang beserta nya tanggung jawab mewujudkan Kehendak yang mengamanah kan nya

06Amanah Ketuhanan, ialah amanah Kehendak Nya dikenal diteng ah ciptaan Nya

07Bagaimana wujud Kehendak Nya dikenal, jika yang ingin dikenal ditengah alam ialah sendiri mu?

08Ingin dikenal dalam kuasa mu, kuasa dalam mewujudkan semua kehendak pribadi mu, kuasa dalam memutuskan mana yang benar-salah, baik-buruk, indah-jelek, suci-nista, manfaat-merusak diteng ah kodrat salah kemakhlukan mu, kuasa dalam memutuskan mana yang harus diwujudkan mana tidak mu

09Bukan kehendak Tuhan yang mewujud, melainkan wujud mu yang ingin di Tuhankan ditengah ciptaan Nya, yang seharus nya sebagai wahana Kehendak Nya dikenal dipuja puji, bukan sendiri

Page 128: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

110 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

kehendak mu yang ingin dikenal, dipuja serta dipuji. Maka kau telah bermusuh ditengah Kehendak Tuhan

10Tuhan ingin melihat Pujian Nya ditengah nyata ciptaan Nya, mela lui perbuatan terpuji manusia, manusia terpuji

11Maka manusia yang terbit rasa Kuasa, ditengah perbuatan, ilmu, serta kehendak nya telah tergelincir (ablasa, iblis), ia tiada lagi di tengah kesatuan ridho Nya, ridho Nya bersama manusia yang menjauh dari memiliki Kuasa-Ilmu-Kehendak nya

12Amanah bukanlah untuk dimiliki, dikuasai, atau menerbitkan kua sa pribadi, melainkan titipan untuk diwujudkan cita-cita bersama

13Sudah saat nya umat sadar serta pasrah menyerahkan semua yang selama ini sebagai milik nya, kepada Tuhan. Menempatkan diri se bagai pelayan yang mewujudkan Kehendak nya dikenal, bukan ma lah ingin di Tuhankan

14Kuasa Tuhan tiada ditengah terbit rasa kuasa makhluk. “kau telah merampas hak Kuasa Ku, kau telah merasa kuasa, Aku tiada dite ngah kemusyrikan makhluk, maka Aku jauhkan Kuasa Ku”, seo lah Tuhan berkata

Page 129: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 111

15Kuasa Tuhan terbit ditengah kepasrahan makhluk, di sadar tiada daya upaya, di sadar fakir serta miskin makhluk. “kau telah pasrah ketiada daya upaya mu, kau telah menempatkan Ku sebagai Sang Maha Kuasa mu, Aku lah Kuasa mu yang siap menguasakan mu”, seolah Tuhan berkata

16Benar Nya Tuhan tiada terbit ditengah rasa benar makhluk. “kau telah merampas hak Benar Ku, kau telah merasa Benar, kau telah mengkudeta hak Ku, Aku tiada bersekutu ditengah kebenaran makhluk, Aku jauhkan Benar ku”, seolah Tuhan berkata

17Benar Nya Tuhan terbit ditengah rasa bersalah makhluk. “kau telah sadar serta pasrah kodrat salah mu, hanya Aku Tuhan Sang Maha Benar, yang tiada bermusyrik ditengah makhluk. Aku siap memberikan petunjuk Benar Ku ditengah mu”, seolah Tuhan ber kata

18Kehendak Tuhan dikenal, tiada terbit ditengah kehendak makhluk. “kau telah merampas hak Kehendak Ku dikenal, Aku tiada ber musyrik ditengah kehendak makhluk, tiada Tuhan selain Aku, kau telah ingin di Tuhankan, maka tiada Aku untuk mu”, seolah Tuhan berkata

Page 130: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

112 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

19Kehendak Tuhan dikenal, terbit ditengah sepi kehendak makhluk. “kau telah sadar pasrah kemakhlukan mu, menghindari dari apa yang menjadi hak Ku Tuhan mu, Aku mengakui kau makhluk Ku, Aku Tuhan mu, mintalah pada Ku”, seolah Tuhan berkata

20Maka sepi dari rasa memiliki “Ilmu-Kuasa-Kehendak” selain disandarkan kepada Kehendak Nya, mengupaya mewujudkan Nya dikenal dipuja puji ditengah ciptaan Nya, ialah amanah Ketuhanan Perbuatan nya disebut ber Ketuhanan, ialah esensi semua agama

21Manusia ber Ketuhanan ialah mereka yang, sepi pamrih nilai makh luk ditengah perbuatan kemanusiaan. Selama nya perbuatan yang disandarkan kepada Tuhan tiada nilai ditengah makhluk, melain kan nilai luhur di sisi Nya

23Amanah Tanah Air, Tuhan telah menyandarkan amanah Kehen dak Nya dikenal ditengah Wujud Kesatuan Nya atau Alam Tengah yang ialah manfestasi Asma Nya yang meng azas kesatuan

24Maka Amanah Tuhan, telah diletakan ditengah pijak mendasar, yang harus dipatuhi oleh seluruh makhluk termasuk manusia, ialah pijak alam atau Tanah Air

Page 131: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 113

25Tuhan ingin dikenal, Tanah Air disandarkan sebagai Kenal wujud kesatuan Nya ditengah ciptaan Nya. Mewujudkan pribadi sendiri nya, ialah perbuatan merusak tatanan alam kesatuan serta Tanah Air

26Semua penghuni ditengah Tanah Air telah ketitipan amanah Tanah Air, berupa Kuasa-Ilmu nya ialah alam yang semua menyandarkan hajat hidup ditengah nya

27Maka ialah kewajiban seluruh penghuni Tanah Air, termasuk manusia sama-sama melaksanakan mewujudkan amanah kehend ak Tanah Air, menjadi Tanah Air yang dikenal, dipuja dipuji ditengah penghuni alam nya

28Maka semua perbuatan individu harus terbit ditengah perbuatan kesatuan Tanah Air. Semua visi misi setiap individu harus terbit ditengah visi misi kesatuan Tanah Air. Semua kehendak serta cita-cita individu harus berpijak ditengah cita-cita Tanah Air

29Semua nilai benar-salah, baik-buruk, indah-jelek, suci-nista, manfaat-merusak, disandarkan hanya kepada Tanah Air

Page 132: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

114 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

30Berbuat diluar koridor cita-cita, arah serta tujuan Tanah Air telah merusak azas kesatuan Bhinneka Tunggal Ika-Pancasila yang mencita-cita kan wujud nya Ketuhanan, ditengah perikemanusi aan serta peri keadilan

31Amanah Kesatuan, sejati nya ialah Amanah Kemanusiaan. Tuhan mencipta, Tuhan berbuat ditengah Ciptaan Nya, maka ter cipta lah Alam Atas-Alam Bawah, lalu ditengah perbuatan nya tercipta lah Alam Tengah ialah alam kesatuan Wujud Nya

32Wujud kesatuan nya terbit ditengah Kehendak, serta wahana Kehendak Nya ialah “Ilmu-Kuasa” Nya yang menggelar sebagai alam, lalu Kehendak Nya dititipkan kepada manusia. Maka amanah kesatuan ialah amanah kemanusiaan

33Maka Kehendak Tuhan dikenal di alam Tengah, ialah dikenal ditengah kesatuan wujud “Tuhan-manusia-alam”, ialah Wujud Esa Nya

34Manusia makhluk yang cipta Nya mengasal kepada Tuhan. Men jadi nya, disandarkan kepada alam. Tuhan mencipta alam, alam menjadikan manusia

Page 133: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 115

35Makhluk manusia ialah makhluk Tuhan-alam, disebut makhluk Ketuhanan. Tiada makhluk Ketuhanan ditengah semesta alam, bahkan para malaikat pun tidak, hanya manusia ialah makhluk Ketuhanan

36Makhluk dengan derajat amanah tertinggi, karena memikul tang gung jawab tertinggi, ialah mewujudkan Kehendak Tuhan dikenal ditengah ciptaan Nya

37Manusia ialah makhluk yang terbit ditengah kesatuan, maka ia pun harus mengazas kepada kesatuan ditengah kehidupan nya, tiada kesatuan, tiada pula memanusia

38Manusia bukanlah alam, walaupun ia dijadikan oleh alam. Manusia bukan pula Tuhan, karena ia terbit ditengah alam

39Manusia ialah makhluk wahana Kehendak Tuhan dikenal ditengah sempurna Wajah Nya ialah Wujud Esa Nya. Saat Tuhan ingin dikenal, maka Dia menyandarkan Kenal Nya ditengah makhluk bernama manusia, bukan para malaikat, atau makhluk lain nya

40Maka tiada yang terkena hukum tanggung jawab atas Kehendak Tuhan, melainkan manusia. Maka tiada nilai benar-salah, baik-

Page 134: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

116 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

buruk, indah-jelek, suci-nista, manfaat-merusak, melainkan disan darkan kepada hanya manusia

41Selain manusia, dari alam mineral, tumbuhan, hewan, bangsa jin, siluman, malaikat sekalipun – disandarkan di tiada nilai. Mereka tiada berbuat, mereka bergerak ditengah hukum aksi-reaksi, ber siklus abadi

42Selain manusia, seluruh makhluk menjalankan tugas tanggung jawab menggelar Ilmu-Kuasa Nya sebagai wahana alam serta geraknya, agar manusia berbuat ditengah nya. Ditengah kehendak manusia, terbitlah perbuatan, terbitlah alam, terbitlah ruang, wak tu, serta jarak

43Maka gerak, perbuatan, ruang, waktu serta jarak terbit ditengah kehendak. Buku ini ditujukan hanya sebagai ajakan serta ajaran, karena nya argumen dialektis filosofis tentang itu, tiada di gelar ditengah buku ini

44Manusia, bukanlah alam, karena nya tiada hak pada Kuasa-Ilmu Nya. Kuasa Nya telah dititipkan ditengah alam nya yang tiada pisah Ilmu Nya, maka tiada manusia berhak merasa kuasa serta benar.

Page 135: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 117

45Manusia, bukanlah Tuhan, karena nya tiada hak ber Kehendak atas nama pribadi, melainkan kehendak yang disandarkan kepada : (a) Tanah Air (b) Kemanusiaan (c) Ketuhanan. Kehendak pribadi di upayakan terbit ditengah wujud nya kehendak kesatuan Tuhan-Alam

46Manusia hanya melaksanakan amanah yang telah dititipkan oleh Kuasa-Ilmu Nya ialah alam nya, mewujudkan Kehendak Nya ditengah nyata manfaat-manfaat nyata bersama – hidup untuk Dharma, sa-dhermo nglakoni

47Manusia tiada hak apapun. Maka hak manusia diperoleh melalui pemberian Tuhan ditengah alam Nya, melalui bukti nyata perbuat an manfaat

48Sifat-sifat kemanusiaan terbit ditengah derajat Warga Alam yang baik, ialah mereka yang menempatkan Kehendak Tanah Air sebagai utama, lalu ia berlatih menyepikan diri dari menempatkan pamrih sebagai tujuan, karena ia paham, ditengah perbuatan mewu judkan, pasti ia pun diwujudkan

Page 136: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

118 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

01

PLATO - MANUSIADALAM GUA

BAB XIX

Page 137: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 119

02Buku ini hanya dimaksudkan sebagai ajakan serta ajaran, tidak menggelar argumentasi dialektis filosofis, hal itu ada di buku ke III berjudul Sistem Filsafat Bhinneka Tunggal Ika – skema ini hanya sebagai alat bantu pemahaman isi bab ini

04Perumpamaan Gua Plato terdapat di bukunya yang terpenting dan berjudul Politeia (“negeri”) yaitu pada buku VII ayat 514a-520a. Perumpamaan ini merupakan pemikiran dasar dan fondasi daripada filsafat Plato. Cerita ini diakukan oleh Plato kepada Sokrates.

Ringkasannya adalah sebagai berikut: “Maka adalah sebuah gua, di mana ada beberapa tawanan yang diikat menghadap ke dinding belakang gua. Mereka sudah berada di sana seumur hidup dan tidak bisa melihat ke mana-mana, hanya bisa melihat ke depan saja.

Akan tetapi mereka bisa melihat bayang-bayangan orang di dinding belakang gua. Bayang-bayangan ini disebabkan oleh sebuah api yang berkobar di depan, di lubang masuk ke gua ini dan orang-orang di luar gua yang berjalan berlalu lalang. Para tawanan bisa melihat bayang-bayangan orang ini dan suara-suara mereka yang menggema di dalam gua.

Maka pada suatu hari, salah seorang tawanan dilepas dan dipaksa keluar. Ia disuruh melihat sumber dari bayangan ini semua. Akan

Page 138: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

120 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

tetapi api membuat matanya silau, ia lebih suka melihat bayangan nya. Lama kelamaan ia bisa melihat api dan lalu ia mulai terbiasa dan melihat orang-orang yang lalu lalang.

Kemudian ia keluar dan melihat matahari (simbol daripada kebenar an), yang sebelumnya hanya sedikit bayangannya yang terlihat, sungai, padang dan sebagainya.

Lalu ia dipaksa kembali ke gua lagi dan hal pertama yang akan dilakukannya adalah membebaskan kawan-kawannya. Akan tetapi kawan-kawannya akan marah karena hal ini akan mengganggu ilu si mereka. Akhirnya mereka bukannya terima kasih tetapi akan sangat marah dan membunuhnya.” Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Perumpamaan_gua_Plato

05Tuhan ingin dikenal, melalui Wujud Nya ia dikenal. Wujud Nya ialah Kehendak Nya dikenal, serta Alam – sebagai wadah wujud Kenal Nya

06Kehendak Tuhan sebagai lingga, Alam sebagai yoni. Yoni Nya ialah “Ilmu-Kuasa” Nya tiada pisah, disebut alam Kehendak Nya

07Alam ialah wahana Kehendak Tuhan, Kehendak Tuhan tiada terpi sah Alam. Ditengah Alam Nya, ia ber Kehendak sehingga terbit lah Kehendak Nya

Page 139: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 121

08Kehendak tiada pisah Alam Nya, hanya Kehendak Nya yang kenal Alam Nya, hanya Alam Nya yang kenal Kehendak Nya, saling mengkondisikan di kondisikan

09Hanya Kehendak Nya yang tau Benar Nya Alam, hanya Alam Nya yang tau Benar Nya Kehendak Nya

10Maka itulah Benar Sejati atau Sejati Benar – yang tiada melainkan ditengah Kehendak Nya serta Alam Nya

11Makhluk, termasuk manusia tiada pernah kenal sejati Benar. Maka makhluk tiada pernah kenal Benar Nya Alam. Benar Nya Alam terbit ditengah hanya Kehendak Nya

12Manusia tiada pernah kenal sejati Benar seekor kucing. Benar Nya kucing terbit ditengah Kehendak Nya. Begitupun tiada pernah kenal sejati Benar seekor anjing seperti apa, termasuk Benar diri nya. Semua yang terbit ditengah persepsi, bukanlah sejati Benar nya melainkan semu nya atau palsu nya

13Maka begitulah makhluk, termasuk manusia hidup ditengah bukan Benar Nya, melainkan palsu nya. Benar yang terbit ditengah upaya manusia, hanya lah kebenaran bukan sejati Benar

Page 140: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

122 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

14Ditengah Benar palsu nya, manusia melihat kepalsuan. Dan Tuhan menyengaja itu agar makhluk ditetapkan ditengah ketiada berdaya an abadi, maka musyawarah mufakat ialah niscaya ditengah makh luk

13Sejati Alam, Alam sejati – tiada ditengah kenal makhluk, melain kan ditengah hanya Kehendak Tuhan dikenal

15Kehendak Tuhan dikenal ditengah ciptaan Nya, tapi bagaimana manusia bisa berbuat mengenal, jika tiada paham “apa itu kenal”

16Jika, “kenal” saja tiada paham, bagaimana bisa berbuat mengenal. Maka Tuhan menitipkan Kenal Nya ditengah Wahana Kehendak Nya

17Maka begitulah Tuhan ber kehendak dikenal, manusia pun ketitipan kehendak dikenal, beserta wahana kehendak nya yang sejati nya ialah amanah Nya untuk mewujudkan hanya Kehendak Nya

18Kehendak Tuhan dikenal bermusuh dengan kehendak manusia di kenal. Manusia yang lengah dengan amanah kehendak Tuhan dike

Page 141: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 123

nal, malah mewujudkan kehendak sendiri nya dikenal, telah tergelincir (ablasa, iblis)

19Maka sebutan Iblis, jika anda setuju, disandarkan pada manusia yang mengkhianati amanah Kehendak Tuhan dikenal, tapi ia meng gunakan amanah nya untuk wujud kehendak pribadi nya sendiri, dikenal

20Kehendak Tuhan bermusuh Kehendak manusia. Maka semua ma nusia ditempatkan di posisi bermusuh kehendak Tuhan, bagaikan jarum jam, Kehendak Tuhan menunjuk utara, kehendak manusia menunjuk selatan

21

Maka kehidupan manusia ditempatkan sebagai “oposisi” azas Ketuhanan, bagaikan sebuah segitiga terbalik yang menunjuk arah bawah

Page 142: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

124 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

22Ditengah yang semua buruk, tiada buruk. Ditengah yang semua terjungkir tiada yang terjungkir. Manusia tiada menyadari terjung kir, karena hidup ditengah azas terjungkir. Alam ialah wahana Benar Nya, alam tiada terjungkir

23Ditengah manusia yang ber azas terjungkir, yang tiada terjungkir itulah yang terjungkir, alam telah berikan isyarat Benar Nya

24Ditengah manusia yang ber azas salah, yang tiada salah, itulah yang salah

25Ditengah semua yang tiada asing, yang beda ialah asing. Ditengah semua salah, yang benar menjadi asing. Ditengah semua yang buruk, yang baik menjadi asing, ditengah yang semua terjungkir, yang tiada terjungkir menjadi asing

26Terang dikenal ditengah gelap, sejati dikenal ditengah palsu, Tuhan dikenal ditengah makhluk, kenal terbit di tiada kenal

27Maka Tuhan menempatkan makhluk ditengah kodrat “tiada” Nya. Dia sengaja tempatkan manusia sebagai buruk, ditengah buruk, agar tau mana yang baik

Page 143: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 125

28Manusia buruk, tiada pernah berbuat buruk. Hanya manusia baik yang berbuat buruk. Manusia baik tiada pernah berbuat baik, hanya manusia buruk yang berbuat baik

29Kehendak Tuhan ingin dikenal, harus terbit ditengah “tiada kenal”. Jika makhluk telah kenal Tuhan maka tiada lagi mendosa. Semua manusia masih mendosa, sebagai isyarat kehendak Nya masih di tiada kehendak Nya

30Maka begitulah Kehendak Tuhan bermusuh ditengah kehendak manusia. “Hanya Aku yang dikenal, bukan kau”, seolah Tuhan berkata

31Konon, langit bumi gunung laut menghindar saat Tuhan tawarkan siapa yang sanggup wujudkan Kehendak Nya, manusia meng acung siap, maka manusia ketitipan amanah Kehendak Nya

32Maka hanya makhluk bernama manusia yang ber kehendak, karena nya berbuat. Diluar manusia, tiada kehendak, tiada berbuat, melain kan bergerak

33Manusia memakai jasad alam, karena nya manusia sebagaimana alam, pun bergerak. Upaya manusia memahami azas gerak

Page 144: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

126 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

ditengah perbuatan, diantara nya melahirkan aliran pemikiran behaviourism, dimana semua perbuatan manusia bisa dibentuk melalui azas stimulus-response-reward-reinforcement, dsb.

34Manusia bukan sekedar gerak, tapi juga berbuat, karena nya tidak bisa ditempatkan ditengah azas behaviourism tersebut

35Kehendak manusia ialah Tiada Kehendak Tuhan. Kehendak manusia mengubur Kehendak Tuhan. Kehendak manusia gelap, yang menutupi terang Kehendak Tuhan

36Manusia bergerak, berbuat ditengah terbit kehendak. Kehendak diri atau nafsu manusia ialah tiada Kehendak Tuhan, maka kehendak manusia ialah gelap nya Kehendak Tuhan, maka semua perbuatan manusia terbit ditengah gelap Benar Nya Tuhan

37Bagaikan manusia gua dalam kisah Plato, manusia hidup ditengah alam tiada Kehendak Tuhan, tidak saja ia hidup ditengah azas terjungkir, namun juga ditengah semu nya segala

38Kehendak atau nafsu manusia tersusun dari sbb.(a) Kehendak di Tuhankan, kehendak ini terbit ditengah nafsu manusia yang mau nya ingin mengatur, memerintah alam, mengu

Page 145: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 127

asai, menjadi Tuhan. Menjadi Tuhan atau ingin di Tuhankan, nya ta perbuatan nya banyak ragam, dari gemar mengawasi, mengin tai, mengatur orang lain, menghakimi benar-salah, baik-buruk, sesat-selamat nya manusia, ingin memenangkan pujian, sembahan dari alam sekeliling nya, menolak azas Terimakasih alam, penga kuan terbit ditengah sendiri diri nya, yang seharus nya pengakuan terbit dari tengah alam, dsb.

Sebagai manusia rasa Tuhan, dia lah yang ingin dijadikan sumber hukum semua, dan bereaksi terhadap siapapun yang tiada sesuai keinginan nya, semua harus sama diri nya, padahal azas sama ialah azas Ketuhanan, manusia hidup ditengah beda, menemukan diri ditengah beda

(b) Kehendak Serba Sempurna, kehendak ini terbit ditengah nafsu manusia yang merasa sempurna, merasa tiada perlu berbuat, mengazas diam, menutup semua celah dari menerima, atau dimasu ki kecuali hanya kehendak nya. Tiada terima saran, tiada merasa butuh kepada yang lain, dia merasa satu-satu nya sempur na, satu-satu nya beda ditengah selain nya, sebagai sempurna dia merasa tiada akan pernah meruntuh, padahal semua di tengah semesta alam, jatuh ditengah siklus abadi, “terbit-terbenam”

(c) Kehendak Serba Nikmat, kehendak ini terbit ditengah nafsu manusia yang hanya menerima yang nikmat, yang kurang nikmat, terlebih tiada nikmat, bertentangan dengan nya. Nikmat adalah Tu han nya. Maka ia menempatkan alam serta se isi nya hanya seba gai alat mewujudkan nikmat nya saja, habis manis sepah dibuang

Page 146: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

128 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

39Ketiga kehendak manusia yang ialah musuh Kehendak Tuhan, sengaja Dia titipkan agar manusia kenal di “tiada kenal” Nya

40Tiada satupun manusia yang bersih dari ketiga musuh Kehendak Tuhan diatas, ketiga nya selalu bergerak ditengah kesatuan, sebagai jiwa manusia, tiada tetap kadar nya serta selalu berubah, bisa makin menjadi menyata jika tiada dikendalikan, bisa makin menipis melemah jika dikendalikan

41Dari ketiga musuh Kehendak Tuhan itulah, nafsu manusia dijadikan Nya, membela Tuhan memakna harus siap menghan curkan nafsu nya sendiri, memerangi sendiri diri nya, membunuh diri nya agar tiada tersisa kecuali Tuhan beserta Kehendak Nya dikenal. Bagaimana Tuhan dikenal, jika yang ingin dikenal ialah dirimu

42Ditengah menjauh mu ingin dikenal, makin menjauh, makin terbit Kenal Nya. Ditengah makin terbit Kenal Nya, terbit Kehendak Nya, makin terbit pula Wahana Kehendak Nya ialah sejati nya Alam, ditengah makin terbit kesejatian alam, makin terang lah nyata sesungguh nya kebenaran alam, makin mundur menuju arah keluar pintu gua, di keluar pintu nya, barulah manusia melihat Benar Nya alam, Benar Nya seekor kucing, yang selama ini muncul palsu nya sebagai persepsi nya yang menjadikan alam nya

Page 147: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 129

43Ditengah sepi kehendak manusia, makin muncul Kehendak Tu han. di tiada kehendak manusia, terbit Kehendak Tuhan, ditengah terbit Kehendak Tuhan, hancurlah “Palsu Nya” yang selama ini sebagai wahana kehidupan manusia, tiada lagi segitiga terbalik, tiada lagi azas terjungkir, disitulah manusia tegap berdiri sebagai sejati Lingga – yang menjadi lambang Tugu Monas ditengah Ibu Kota Jakarta, selama nya Ibu tiada pisah Bapak. Bapak ditengah Ibu, Ibu ditengah Bapak

44Awal nya lingga berbaju yoni, selanjutnya menuju yoni berbaju lingga, bagaikan pria wanita, saling memakai saling dipakai4 5 (d) Kehendak ingin kenal, ialah nafsu manusia yang selalu mengupaya keluar dari masalah. Masalah terbit ditengah kehendak, kehendak terbit ditengah masalah, alam sebagai wahana masalah saat dikehendaki, alam pula yang memiliki solusi nya ialah ilmu nya yang tersirat ditengah hukum alam

46Maka jangan pernah berkehendak, kecuali ditengah ilmu. Karena ilmu rahasia alam, alam tiada patuh kehendak manusia, alam patuh kepada hanya ilmu nya

47Kehendak ingin kenal, ialah nafsu manusia yang manfaat. Para ilmuwan atau ulama, ialah tipe manusia yang memiliki kadar nafsu

Page 148: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

130 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

ilmu paling hidup, mereka menghabiskan waktu ditengah gerak perbuatan yang selalu mengupaya solusi, mereka hidup ditengah masalah, mencermati gerak masalah, terbitlah solusi

48Betapa mulia nya ilmuwan, cendikiawan, ulama, rohaniawan, ahli ilmu, penggemar belajar – yang melalui temuan mereka, makin tumbuh berkembanglah peradaban manusia

49Semua nafsu, yang ialah kehendak manusia sebagai kesatuan, memberi manfaat ditengah peradaban. Tiada nafsu, tiada peradab an

50Yang Tuhan inginkan, kau bernafsu tapi tiada pamrih ditengah nafsu itu, sehingga kau tetap diluar wilayah sebagai musuh Kehen dak Ku

51Kenali kehendak mu, lalu menjauhlah. Menjauh mu ialah mende kati Ku, di hening bening kehendak mu hadirlah Kehendak Ku, di tengah Kehendak Ku tersingkaplah Benar Ku, disitulah kau meli hat sejati nya alam

Page 149: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 131

01Sejati nya Tuhan menurunkan ajaran Nya ditengah manusia, mela lui para rosul, nabi, filosof yang ialah utusan Kehendak Nya dari bangsa manusia, juga alam – yang ialah utusan “Ilmu-Kuasa” Nya

02Alam mendidik manusia tentang mengada nya Kehendak Tuhan, ditengah semesta alam, melalui gerak nya. Mendidik terbit dite ngah pengkondisian alam, mengajar terbit ditengah ilmu

03Alam mengkondisikan penghuni nya – ialah pendidikan alamiah, yang dilakukan alam terhadap penghuni nya, bagaikan oleh Ibu terhadap anak nya, oleh wanita terhadap pria nya, oleh yoni terha dap lingga nya

AGAMA, BERAGAMA, BERTUHAN

BAB XX

Page 150: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

132 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

04Mengajar ialah mencurahkan Ilmu ditengah alam, seperti hujan menurunkan air, seperti manusia mengaplikasikan ilmu nya diteng ah alam, seperti Bapak mengajarkan Ibu, seperti suami mengajar kan istri, seperti Tuhan mengajarkan manusia

05Maka hanya manusia lah yang paham ajaran, diluar manusia, bela jar bukan melalui ajaran, tapi melalui pengkondisian alam nya

06Ibu mendidik, bapak mengajarkan. Maka manusia mengupaya keluar dari masalahnya, gelap nya, ditengah kesatuan didikan-ajaran. Alam yang mendidik serta Tuhan yang mengajar

07Maka begitulah rosul, nabi, filosof ialah utusan Tuhan yang mem bawa Ajaran Nya yang tiada pisah dengan wadah nya ialah alam

08Alam mendidik dengan melalui gerak yang mengkondisikan lahir nya tindakan serta perbuatan, hasil didikan alam ialah ketrampilan yang otomatis ialah gerak. Semua perbuatan yang terlepas dari ke sengajaan kehendak ialah gerak ialah naluri. Alam bergerak di atas naluri

09Manusia, diri nya, ialah diri alam. Maka manusia pun patuh dite

Page 151: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 133

ngah gerak naluri. Saat digigit semut, gatal, ia tidak harus sengaja berkehendak untuk menggaruk tempat gatal nya

10Alam sebagai Ibu, mendidik semua penghuni nya, termasuk manu sia, ditengah rahasia gerak tersirat ilmu Nya, saat tangan kanan terkena cipratan air panas, tangan kiri langsung merangkul bekas panas nya

11Tuhan ibarat Bapak, mengajar semua penghuni alam termasuk manusia untuk kenal Kehendak Nya dikenal ditengah Ilmu Nya

12Maka Ilmu yang dicurahkan dari atas, bertemu dengan wahana ilmu nya yang digelar alam, bertemulah atas-bawah, ilmu-alam, ajaran-didikan, bapak-ibu, Tuhan-alam, ditengah kesatuan makh luk bernama manusia

13Ilmu beserta alam saling membenarkan, saling mewujudkan. Ajar an beserta didikan saling membenarkan, saling mewujudkan

14Tuhan telah menyandarkan Kehendak Nya dikenal ditengah sanda ran Nyata Nya, ialah alam ialah Tanah Air serta penghuni nya, ter masuk manusia

Page 152: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

134 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

15Maka ajaran Tuhan, yang membawa isyarat Kehendak Nya ialah ajaran yang disandarkan kepada Kehendak Tanah Air

16Maka ajaran Tuhan, beserta didikan Tanah Air saling menyatukan, saling membenarkan, menjadikan kesatuan azas Tuhan-Alam, yang dilahirkan melalui perbuatan manusia

17Tuhan ingin manusia mengenal Wujud Nya. Tapi tiada perbuatan mengenal kecuali ditengah Kenal Nya, ialah Nama atau Asma Nya ialah azas Ilmu-Kuasa-Kehendak Nya yang tiada terlepas ditengah kesatuan alam beserta penghuni nya

18Alam ingin manusia mengenal isyarat Kehendak Tuhan ditengah diri nya. Maka melalui Tanah Air, Tuhan beserta Alam saling memberi ajaran-didikan untuk mewujudkan Kehendak Nya

19Jika Ajaran Tuhan yang dititipkan kepada para rosul, nabi, filosof disebut falsafah serta agama, maka esensi ajaran yang dibawa me reka tentu ialah ajaran yang saling membenarkan dengan prinsip alam, dengan Tanah Air, bukan malah saling menghancurkan

20Maka memaknakan ajaran rosul nabi berisi perintah Tuhan ingin disembah, lalu menghasilkan penafsiran yang – bukan nya saling

Page 153: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 135

membenarkan ditengah alam serta penghuni nya tapi malah saling menghancurkan, maka salahkan penafsiran manusia nya

21Selama nya manusia hidup bagaikan manusia gua, Plato. Paham nya terbit ditengah semu alam nya, alam bayangan

22Ajaran Tuhan diturunkan untuk membuka sadar nya manusia mengikis gelap kehendak pribadi nya, semakin tipis gelap kehen dak, makin terang lah kesejatian alam nya, makin nampak lah “Be nar” Nya yang menuju mewujudkan manusia sejati ialah sejati nya manusia

23Manusia sejati ialah wahana Wujud Sempurna Tuhan. Dia melihat alam seperti alam melihat diri nya sendiri, dia mendengar alam sebagaimana alam mendengar diri nya sendiri

24Maka langkah awal manusia menuju kemanusiaan, lalu menuju Ketuhanan, ialah melalui hidup nya kesatuan ajaran-didikan yang terbit hanya jika di sepi kehendak pribadi, melainkan disandarkan kepada kehendak Tanah Air

25Maka begitulah semua ajaran yang dibawah utusan Tuhan, ialah ajaran tentang mewujudkan restu Tanah Air, lalu restu Kemanusia an menuju restu Ketuhanan

Page 154: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

136 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

26Perbuatan manusia – ialah momen kelahiran kesatuan ajaran-didikan, kesatuan Tuhan-Alam, kesatuan Bapak-Ibu, kesatuan ma nusia, manusia kesatuan “Tuhan-Manusia-Alam”

27Rosul, nabi, filosof ialah manusia yang berderajat kesatuan Nya, ditengah mereka sendiri memiliki tingkatan penyatuan Nya. Semu a ialah utusan yang memanifestasi “Ajaran-Didikan” Nya dite ngah perbuatan mereka

28Tiada rosul, nabi, filosof – melainkan hidup ditengah alam mereka sendiri “Ajaran-Didikan” Tuhan-Alam sebagai kesatuan. Maka begitulah para rosul, nabi, filosof melakonkan kesatuan “Ajaran-Didikan” ditengah perbuatan mereka sendiri, lalu menempatkan umat nya ditengah contoh tauladan perbuatan mereka

29Ajaran tiada pisah didikan, didikan tiada pisah ajaran, saat saling melepas, tiada semua

31Manusia yang mengajar manusia ditengah tiada didikan tiada dite ngah contoh perbuatan tauladannya, bukanlah mengajar, melain kan seorang infopreneur, ia hanya meng info kan apa yang telah tertulis di buku-buku yang berserakan di semua toko

Page 155: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 137

32Seorang utusan Tuhan, sebagai manifestasi Ilmu-Alam Nya, Ajar an-Didikan Nya, Gerak-Perbuatan Nya – selalu mampu memaha mi makna gerak alam, mampu memahami makna perbuatan, me mahami hikmah yang terbit ditengah kesatuan gerak-perbuatan alam, manusia, Tuhan

33Tuhan menurunkan ajaran Nya untuk wujudkan Kehendak Nya dikenal ditengah ciptaan Nya melalui Nyata Perbuatan Nya ialah Tanah Air beserta penghuni nya, maka memahami ajaran Tuhan ialah memahami bagaimana cara mewujudkan Kenal Nya ditengah azas kesatuan nya “Ilmu-Kuasa-Kehendak” tiada pisah, me manifestasi ditengah kesatuan diri “Tuhan-manusia-alam”

34Memenangkan restu Tanah Air, restu Kemanusiaan, menuju restu Ketuhanan, ialah esensi semua ajaran agama, serta ber Agama

Page 156: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

138 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

01Pekerti, asal kata prakirti ialah wahana Kehendak Tuhan, Ilmu-Kuasa Nya yang ditugaskan mewujudkan Kehendak Nya dikenal, ialah alam ialah Ibu semesta

02Budhi, ialah lingga kesadaran kehendak manusia yang menjauh dari gelap nya kehendak pribadi, melainkan kehendak yang melu as mendasar kepada kehendak kesatuan warga serta lingkungan, masyarakat serta alam nya, bangsa serta Tanah Air nya, menuju kehendak Ketuhanan

03Sejati Budhi ialah Tuhan sendiri, sejati Pekerti ialah Kuasa Nya, maka tiada yang berhak menggunakan hak berkehendak ditengah wahana nya kecuali Tuhan itu sendiri, yang disandarkan ditengah nyata perbuatan Nya ialah Tanah Air

BUDHI PEKERTI

BAB XXI

Page 157: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 139

04Maka Budhi Pekerti ialah semua perbuatan yang disandarkan kepa da wujud nya Kehendak Tanah Air serta penghuni nya

05Budhi-Pekerti, Lingga-Yoni, Zat-Sifat, ialah azas Bhinneka Tung gal ika yang niscaya ditengah makhluk. Tiada Budhi-Pekerti, tiada kesatuan Tuhan-Alam, tiada manusia tiada kemanusiaan

06Budhi Pekerti ialah ajaran serta didikan kemanusiaan, yang terbit ditengah restu Tanah Air menuju restu Kemanusiaan menuju restu Ketuhanan, tiada pisah

07Budhi Pekerti ialah kesatuan ajaran-didikan, kesatuan Ibu-Bapak, kesatuan Pancasila-Bhinneka Tunggal Ika, jatidiri yang harus kem bali dihidupkan serta hidup sebagai jiwa ditengah bangsa

08Sebuah bangsa yang besar ialah bangsa yang mampu mewujudkan nyata kerukunan kesatuan-kesatuan kerukunan ditengah bangsa-bangsa, bergerak berbuat ditengah azas satu azas, menegakan kembali cita-cita bersama ditengah masyarakat dunia

09Maka sudah saat nya bangkit kesadaran untuk mengobarkan kem bali ikrar Kesadaran Kebangkitan Kerukunan Kesatuan Nasional atas nama Budhi Pekerti, atas nama Bhinneka Tunggal serta Pan

Page 158: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

140 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

casila, atas nama Tanah Air, atas nama Kemanusiaan, menuju Ketu hanan

10Menyelamatkan cara pandang generasi tunas bangsa yang masih membutuhkan didikan serta ajaran, khusus nya di tengah usia anak anak, remaja, pemuda serta dewasa

11Tahun 1998, jam 12.00 siang, di sebuah sekolah dasar, berhambur an anak sekolah keluar kelas, keluar halaman, bersorakan, berla rian. Mereka lah yang saat ini telah mewujud sebagai para kaum muda profesional, pengusaha, pejabat, perwakilan rakyat, pendi dik, cendikiawan, rohaniawan, dsb.

Saat ini tahun 2020, kita melihat anak usia TK, SD, SMP, dst. mere ka lah yang kelak duduk sebagai para profesional, cendikiawan, rohaniawan, pengusaha, pejabatan, dewan rakyat, dsb.

12Saat nya hidupkan didikan-ajaran Budhi Pekerti, demi memulai program Pranata Kebangsaan – bangunlah jiwa nya, barulah badan

Page 159: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 141

Bangsa Indonesia, sejak dulu, dikenal sebagai bangsa yang ramah serta ber tatakrama, itu dulu. Saat ini jangankan berbuat tatakrama, bahkan mereka tiada kenal, tatakrama

itu apa? krama ialah mulia, apa serta siapa yang dimuliakan, mengapa harus dimuliakan, apa urusan nya dengan kepentingan diri jika harus memuliakan, terlebih tatanan kemuliaan itu sendiri, dari pranata serta penataan yang mewujudkan Tata-Krama

Falsafah Bhinneka Tunggal Ika, yang menjelaskan mengapa harus kenal tatakrama, mewujudkan tatakrama, apa hubungan nya deng an sejahtera diri sejahtera alam, tentang kesatuan manusia-alam, tiada alam tiada penghuni nya, dsb. sudah nyaris punah, namun bukan berarti tiada memungkinkan dihidupkan kembaliFalsafah Pancasila, yang menyatakan ajaran falsafah Bhinneka Tunggal Ika ditengah perbuatan, sejak ratusan tahun yang silam telah hidup ditengah bangsa

JEJAK FALSAFAHMERAH-PUTIH

BAB XXII

Page 160: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

142 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

Wujudkan alam, maka wujudlah diri – muliakan alam, maka mulia pula diri, merusak alam maka rusaklah diri

Ajaran falsafah Bhinneka Tunggal Ika ini mewujud ditengah perbuatan bangsa tempo dulu. Sebagai bangsa yang menjaga alam, membina alam, mensejahterakan alam, tidak saja alam natu ra ialah lingkungan alam nya, tetapi juga alam manusia.

Mereka memperlakukan alam dengan tatakrama mulia, sebagaimana tatakrama kepada Ibu nya, maka alam pun ber tatakrama kepada penghuni nya. Konon 70% yang membentuk bumi ialah air, dan 70% yang membentuk tubuh manusia ialah air. Dan penemuan Prof. Masaru Emoto, Jepang membuktikan air mampu meradar getaran rasa manusia. Maka ditengah bangsa yang berterimakasih kepada alam, maka alam pun memudahkan diri nya untuk kemanfaatan penghuni nya. Wujudlah saat ini alam yang gemah ripah loh jinawi, tata tentrem jasa raharja

Yang hidup memberi, yang mati menerima. Saat nya hidup, saat nya memberiMaka begitulah jejak perbuatan bangsa Indonesia sejak ratusan tahun lalu, yang membiasakan memberi ketimbang menerima, wujud lah perbuatan yang menjauh dari pamrih, sepi ing pamrih rame ing gawe. Memberi sama hal nya membangun alam nya sendiri, membangun alam wujudlah pembangunan diri, siapa yang memberi, ia menerima, itulah azas Terimakasih alam, dan mereka paham itu

Page 161: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 143

Alam ialah bagai ibu yang menjadikan, melahirkan mu. Ber tatakrama mulia lah kepada alam, kepada Ibu. Ibu ialah sejarah mu, jangan pernah lupakan sejarah

Maka begitulah bangsa Indonesia, memuliakan Ibu bagai yang di Tuhankan, tradisi memuliakan Ibu masih kental di beberapa suku di Indonesia, diantara nya suku Dayak, Baduy, dsb. juga wilayah Maluku dan sekitar nya, mereka suku yang sangat ber tatakrama kepada alam kepada Ibu, maka alam pun ber tatakrama kepada mereka. Ibu ialah sejarah, maka bangsa Indonesia sejak dulu ber tatakrama kepada para leluhur mereka, juga kepada para pahlawan ditengah komunitas mereka, cerita tentang kepahlawanan dicerita kan turun temurun sebagai ajaran serta ajakan kesadaran yang ditu runkan sejak kecil, dari generasi ke generasi

Alam tiada pisah bersama hukum alam, bagaikan Ibu tiada pisah Bapak

Maka begitulah bangsa Indonesia sejak dulu paham, bahwa ber tatakrama mulia kepada alam, kepada Ibu, kepada sejarah, ialah kunci terbuka nya pintu mengenal hukum nya yang tersirat ditengah gerak alam, mereka piawai membaca isyarat alam, terkenalah bangsa pelaut yang sukar ditandingi, seperti suku-suku di Sulawesi, Bugis, Makassar, dsb. Istilah Ibu bumi-Bapak langit, atau Ibu bumi-bapak angkasa, dengan berbagai sebutan bahasa daerah masing-masing ditemukan jejak nya ditengah kearifan lokal bangsa ini, jejak prasasti lingga-yoni sebagai simbol Bhin neka, banyak ditemukan

Page 162: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

144 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

Tiada pasti di alam kehidupan, semua selalu berubah ber gerak. Terang terbit ditengah gelap, gelap terbit ditengah terang, baik terbit ditengah buruk, dst.

Maka begitulah bangsa Indonesia sejak ratusan tahun lalu, nyaman tentram hidup ditengah keragaman pemikiran, mereka paham tiada manusia kenal sejati nya benar-salah, baik-buruk, dst. Maka mewu judkan nyata sejahtera nya alam ditempatkan sebagai kesatuan cita-cita bersama, bukan meributkan merk terlebih Tuhan. Mereka paham, yang baik belum tentu selama nya baik, yang buruk pun belum tentu selama nya buruk

Tiada satupun yang mampu mengukir langit, biarlah langit itu mengukir diri nya sendiri

Maka begitulah bangsa Indonesia sejak ratusan tahun lalu, tiada menempatkan ajaran ditengah paksaan, terlebih intimidasi kekera san. Mereka paham, bahwa ajaran serta didikan tiada pisah, maka mereka memulai upaya membuka “Kehendak” rakyat dengan memberi contoh tauladan, sebagai didikan. Ing ngarso sung Tulodo – melalui tauladan, terbukalah kehendak rakyat, menginginkan ajaran, menitipkan amanah “Kuasa” yang terbuka melalui “Ilmu” -maka dimulailah ajaran, berlaku lah “ing madyo hambangun karso”, ditengah ajaran mereka tetap mengawal kobar kehendak rakyat, selanjutnya “tut wuri handayani”, ibarat bayi yang tengah belajar berjalan, sang Ibu mengawasi nya di belakangAzas Bhinneka Tunggal Ika, ialah kesatuan “Ilmu-Kehendak-Kuasa” sebagai kunci yang melahirkan kesatuan Perbuatan, sangat

Page 163: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 145

dipahami serta hidup ditengah perbuatan bangsa

Dst. Dsb.Falsafah Bhinneka Tunggal Ika, yang menanamkan upaya membu ka kesadaran tentang wajib nya azas kesatuan, tiada bisa dipisah kan dengan Pancasila, yang ialah manifestasi pengamalan nyaAtas nama cinta Tanah Air, cinta Kemanusiaan menuju Ketuhan an, mari kita sama-sama sisihkan waktu untuk mengalihkan pembangu nan kita tidak selalu di tengah pranata bumi, melainkan pranata langit ialah prana ta kesadaran jiwa kesadaran bangsa

Bagaimana pun hebat nya upaya membangun teknologi serta pera daban, akan tetap rusak dan dirusak ditengah bangsa yang belum hidup kesadaran akan penting nya kesatuan kehendak, kehendak kesatuan atas nama Tanah Air. Bait lagu Indonesia Raya telah mengingatkan, bangunlah jiwa nya – melalui Dwi Tunggal falsafah yang tercermin ditengah kibar sang Dwi Warna, sang saka Merah Putih ialah Bhinneka Tunggal Ika-Pancasila, sebagai kunci menuju bang unlah badan nya

Membiarkan tidak terbuka nya kesadaran kesatuan, menyebabkan berserak pula perbuatan yang tiada kesatuan arah, arah satu cita-cita bangsa serta Tanah Air yang tertuang dalam UUD1945. Betapa mesra nya Kehendak Tuhan, kehendak kemanusiaan serta Tanah Air, agama, tujuan ber agama dengan falsafah Bhinneka Tunggal Ika-Pancasila, sebagai kesatuan tiada pisah

Page 164: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

146 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

Bhinneka Tunggal Ika, sebagai azas ialah cara pandang Kesatuan yang ditengah nya berdiri tegak pengamalan Pancasila

Ditengah tradisi filsafat, Bhinneka Tunggal Ika adalah sebuah pemi kiran filsafat yang mempunyai sistem kesatuan, baik pada Ontologi, Kosmologi, Epistemologi serta Aksiologi nyaDalam buku ini, sesuai judul nya ialah falsafah – maka hanya memfokuskan pada ajaran serta ajakan kesadaran kesatuan. Untuk argumentasi dialektis filosofis nya akan dituangkan pada buku ke III yang berjudul Sistem Filsafat Bhinneka Tunggal Ika

Sistem ontologi filsafat Bhinneka Tunggal Ika, menggagas Tengahan sebagai esensi dari yang ada tiada serta mengada. Tiada segala melainkan terbit di tengahan

Sistem Epistemologi, menggagas sebagai tengahan, maka nilai benar tiada disandarkan kepada salah satu baik ada atau tiada nya,

BHINNEKASEBAGAI SISTEM FILSAFAT

BAB XXIII

Page 165: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 147

melainkan ditengah kesatuan mengada nya. Benar terbit ditengah kesatuan benar-tiada benar, kesatuan antara yoni serta lingga nya sebagai lingga-yoni, saling mengkondisikan dikondisikan

Sistem Aksiologi, menggagas nilai benar-salah terbit ditengah hubungan manusia bersama hukum alam (natural science), sedangkan nilai baik-buruk disandarkan kepada kehendak alam, atau Tanah Air sebagai esensi mengada yang paling mendasar, selanjutnya kehendak Kemanusiaan, terakhir ialah kehendak Ketuhanan

Sistem Kosmologi, menggagas, semua entitas serta eksistensi terbit ditengah sistem kesatuan atau Azas Bhinneka Tunggal Ika ialah :(a) Kehendak, sebagai esensi (b) Ilmu-Kuasa, sebagai waha na bagi kehendak (c) Perbuatan, ialah kelahiran eksistensi yang merupakan perbuatan kesatuan esensi bersama wahana nya yang saling mewujudkan (d) Hasil perbuatan, ialah nyata eksistensi yang sudah jatuh ditengah gerak alam

Sebagai penggagas rumusan sistem Filsafat Bhinneka Tunggal Ika, saya sangat mengusulkan sistem ini dikaji, agar dapat dijadikan sebagai landasan cara pandang, atau paradigma atau worldview yang ditengah nya seluruh sila dalam Pancasila, dapat ditempatkan ditengah penafsiran yang disiplin, ditengah kerangka yang jelas, serta sistematis

Dengan cara itu, tiada lagi yang menempatkan setiap sila didalam Pancasila ditengah paradigma nya sendiri, sebagaimana yang

Page 166: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

148 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

terbit saat ini ialah kerancuan ditengah pemahaman butir-butir sila tersebut. Sebagai contoh, sila Ketuhanan Yang Maha Esa, saat ditempatkan ditengah penafsiran tiada disiplin tiada pijakan, maka masing-masing individu menafsirkan sesuai keinginan komunitas nya

Ketuhanan Yang Maha Esa versi komunitas A, B, C, dst. ditengah kerancuan penafsiran yang tiada kesatuan, maka berserak lah wujud sila I itu dalam nyata sikap serta perbuatan yang ber potensi menimbulkan konflik. Begitupun untuk sila berikut nya, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, bahkan ditengah konsep “manusia” saja masing-masing komunitas telah mengkategorikan pembedaan untuk apa yang pantas disebut manusia

Semua menafsirkan Pancasila, semua menjalankan Pancasila, na mun ditengah penafsiran atas nama golongan

Hal ini tentu konsekwensi dari Pancasila yang memang belum mempunyai sistem filsafat yang berfungsi sebagai pijakan onto logi dimana ditengah nya terbit penafsiran yang terpadu, terarah, tertuju, nyata ditengah kesatuan pelaksanaan Pancasila

Lahir nya rumusan sistem filsafat Bhinneka Tunggal Ika ini, tentu nya murni karya Anak Bangsa, yang tiada memijak pada sistem filsafat manapun yang pernah ada

Karena nya perlu tetap dilanjutkan, makin dilengkapi, agar dapat menjadi suatu sajian ditengah dunia filsafat Internasional, sebagai

Page 167: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 149

negara yang mempunyai sistem filsafat yang lengkap, luas, dalam serta aplikatif dan hidup ditengah gerak perbuatan kesatuan bangsa serta Tanah Air nya

Tiada yang kenal pengertian sempurna, karena nya tiada pula yang kenal tiada sempurna. Maka semua perbuatan manusia bukan disandarkan untuk mewujudkan sempurna tiada sempurna, melain kan pada bukti manfaat nyata-nyata manfaat yang berkualitas serta luas ditengah alam bersama

Semoga karya sederhana ini, dapat terus digali dikuatkan dan dikukuhkan sebagai sistem Filsafat Pancasila yang hingga saat ini memang belum ada ditengah pemikiran

Salam Tulus penuh cinta, untuk negeri ku, bangsa ku semua nya. Selama nya bangsa ku bangsa Cinta, ber falsafah Cinta, ber tatakrama Cinta, dalam ridho Sang Maha Cinta

Page 168: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

150 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

01Mari, atas nama umat ber kemanusiaan ber Ketuhanan, kita sama-sama mengupaya terbuka nya pemahaman, kesadaran, bahwa tia da manusia kenal Tuhan, bahkan Zat Nya pun tiada ditengah kenal

02Maka semua umat ber agama maupun belum ber agama, sama-sama tiada kenal Tuhan, bahkan Zat Nya pun tiada ditengah kenal

03Ditengah yang sama-sama tiada kenal Tuhan, tiada yang kenal tiada pula yang tiada kenal, maka ranah Ketuhanan, ranah agama, sesuatu yang tiada nilai benar-salah, baik-buruk, melainkan nilai suci

04Maka semua perbuatan bernilai Ketuhanan, seperti pergi ke tempat ibadah, gereja, masjid, pura, vihara, klenteng, sanggar –

AKHIRUL KALAM

BAB XXIV

Page 169: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 151

tiada nilai ditengah kemanusiaan, melainkan nilai tertinggi ialah nilai suci nilai Ketuhanan, hanya Tuhan sebagai pamrih, bukan untuk diliat manusia mengharap nilai manusia

05Ukuran baik-buruk ditengah kemanusiaan, ialah nyata perbuatan manfaat ditengah alam, baik alam natura serta alam kemanusiaan, tanpa pandang suku, merk agama bahkan tiada merk sekalipun

06Mereka yang melakukan perbuatan Ketuhanan, karena pamrih nilai ditengah makhluk, serupa hal nya mendustai Tuhan, menge labui Tuhan, terlebih yang melakukan nya untuk kepentingan pribadi nya, seperti pengaruh, kuasa, dsb.

07Upaya kenal Tuhan disandarkan pada upaya kenal Tanah Air, ti dak saja alam serta penghuni nya, melainkan beserta azas nya ialah Bhinneka Tunggal Ika-Pancasila dalam kesatuan “Ilmu-Kuasa-Kehendak” Tanah Air beserta Perbuatan Tanah Air, hasil nya ialah Peradaban Tanah Air

08Maka cinta Tuhan, membela Tuhan, mewujudkan Tuhan, ialah cin ta Tanah Air, membela Tanah Air, mewujudkan Tanah Air, dite ngah nyata perbuatan kesatuan

Page 170: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

152 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

09Azas kesatuan ialah azas wajib di tengah makhluk. Semua meng azas Bhinneka Tunggal Ika, ialah memulai perbuatan disandar kan pada bukan sekedar kehendak pribadi, melainkan “Kehendak” Tanah Air, selanjutnya menggunakan amanah Tanah Air berupa “Kuasa-Ilmu” nya mewujudkan pribadi cita-cita nya ditengah azas Tanah Air, melahirkan nya ditengah perbuatan nyata manfaat-manfaat nyata bersama

10Tanah Air ialah utusan Tuhan, bagaikan Ibu, yang diutus untuk menolong semua makhluk termasuk manusia. Maka manusia yang tiada rasa terimakasih, tiada tatakrama mulia kepada alam, bukan lah manusia, dan tiada hak azasi manusia, hak azas manusia terbit ditengah tanggung jawab kemanusiaan

11Manusia dijadikan alam, maka manusia harus menjadikan alam. Menjadi nya manusia melalui menjadi nya alam. Mereka yang ingin me manusia, wajib mewujudkan alam. Ditengah wujud nya alam, mewujudlah kemanusiaan

12Cinta alam, cinta Tanah Air serupa hal nya cinta diri sendiri. Membela alam, membela Tanah Air serupa hal nya membela diri sendiri. Sejahtera nya alam, Tanah Air ialah sejahtera nya diri, rusak nya alam, Tanah Air ialah rusak nya diri, memuliakan alam, Tanah Air ialah memuliakan diri

Page 171: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 153

13Sudah saatnya hidup kesadaran terimakasih kepada utusan Tuhan, yang menolong manusia ialah alam, ialah Tanah Air. Tanah Air ialah nyata Perbuatan Tuhan ditengah ciptaan Nya

14Jadilah manusia yang baik, warga alam yang baik, Anak Bangsa yang baik, hamba Tuhan yang baik. Semua kebaikan, bukan disandarkan pada perbuatan Ketuhanan, ibadah, mengucap puji, rajin kerumah ibadah, dsb. semua perbuatan Ketuhanan tiada nilai ditengah makhluk

15Makhluk butuh nyata manfaat-manfaat nyata. Maka Manusia yang baik ialah manusia yang sibuk memberikan nyata manfaat-manfaat nyata kepada alam serta warga nya

16Bangsa Indonesia disandarkan sebagai bangsa pemimpin, maka semua harus piawai memimpin. Kodrat memimpin terbit ditengah tatakrama cinta, maka hanya yang pandai bercinta yang mampu memimpin, mereka yang tiada kenal cinta, tiada piawai bercinta, harus segera kembali pada jatidiri bangsa sebagai bangsa cinta

17Selama nya bangsa ku bangsa Cinta, ber tatakrama Cinta, ber falsafah Cinta, dalam ridho Sang Maha Cinta

Page 172: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

154 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

18Bukalah kehendak alam, wanita, rakyat, umat melalui ilmu ialah solusi masalah mereka, melalui solusi mereka akan membuka kehendak lalu menitipkan kuasa kepada mu, maka terjadilah serah terima amanah antara yang meng amanahkan serta yang di amanahkan

19Ditengah ikrar saling meng amanahkan, menjadilah Azas Bhinneka Tunggal Ika, telah siap lingga-yoni, yoni-lingga saling berbuat ditengah perbuatan kesatuan, maka rakyat serta pemimpin bersama nyata berbuat mewujudkan kesatuan cita-cita, tujuan, arah, perbuatan, hasil perbuatan ialah adil dan makmur. Perbuatan ialah lahir nya azas Bhinneka Tunggal Ika ditengah perbuatan pancasila, peradaban ialah nyata azas Bhinneka Tunggal Ika-Pancasila sebagai kesatuan peradaban kebangsaan

20Disebut terang jika terbit ditengah gelap, disebut baik jika terbit ditengah buruk. Maka buruk, salah, sesat, dsb. ialah umat yang menjadikan mu pemimpin, ber tatakrama cinta lah kepada yang buruk, sesat, keliru, dsb. perlakukan mereka ditengah kelembutan kepemimpinan bernuansa cinta. Ilmu membuka Kehendak, Kehen dak menerbitkan Kuasa

21Cinta, ialah jatidiri bangsa. Maka di tengah semua perbuatan, harus ber azas cinta ialah azas Bhinneka Tunggal Ika serta perwujudan nya ditengah Pancasila

Page 173: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 155

22Buka lah kehendak umat, rakyat, alam, wanita dengan “didikan-ajaran” tiada pisah. Didikan melalui contoh tauladan mu, ajaran terbit ditengah kehendak mereka, bukan malah memaksa kan ajaran ditengah yang belum membuka kehendak untuk mu

23Sudah saat nya bicara bukti, sudah saatnya semua umat ber agama, merk apapun, berlomba-lomba menyatakan bukti, bahwa mereka lah yang paling besar sumbangsih nya ditengah nyata perbuatan ditengah alam, ditengah Tanah Air, ditengah umat tanpa pandang suku serta agama melalui rukun pengamalan, rukun perbu atan Pancasila – yang sejati nya ialah wujud azas Bhinneka Tunggal Ika ditengah nyata perbuatan

24Tuhan memberikan rezeki tanpa melihat merk apapun, bahkan kepada hewan. Maka manusia Ketuhanan, hamba Tuhan – harus mengikuti perbuatan Tuhan - berbuat cinta kasih kepada semua makhluk, yang baik yang buruk, yang benar yang salah semua dalam rangkul kasih sayang Tuhan, itulah derajat tertinggi kemanusiaan, derajat Hamba Tuhan

25Dunia ialah pijakan akhirat. Alam ialah pijakan Ketuhanan. Maka membela alam, Tanah Air, serta penghuni nya ialah memberikan solusi terangkatlah masalah yang berhubungan dengan kesejahtera an di dunia

Page 174: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

156 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

26Urusan kesejahteraan akhirat, ialah perbuatan Ketuhanan, yang hanya Tuhan yang berurusan langsung dengan hamba Nya. Setiap orang masih mendosa, ditengah yang semua masih mendosa, tiada perlu memaksakan kesucian. Saatnya kembali kepada Alam, kepada Ibu, kepada Cinta (Pustaka Harjuna) Jakarta, 11 Maret 2020 Penulis,Teguh Handoko Susilo

Page 175: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 157

01Jadilah penghuni surga atau neraka, orang merugi ialah yang dito lak di keduanya, orang beruntung ialah mereka yang tidak ditempat kan di keduanya, melainkan bersama Ridho Nya

02Iblis benci pada orang yang mendekat Tuhan tapi membencinya juga pada mereka yang mendekat nya namun membenci Tuhan

03Berbuat teranglah, hingga Ibu mu tersenyum Bapak tertawa

04Alam memperlakukan dirimu sebagaimana kau memperlakukan nya. Begitulah wanita begitulah Tuhan

KALIMAT BIJAKPUSTAKA HARJUNA

XXV

Page 176: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

158 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

05Bagaimana kau bisa membenci gelap, sedang melalui gelap, terbit terangmu. Bagaimana kau melupa alam sedang melalui nya kau mengenal Tuhan mu

06Iblis tiada di Nusantara, karena bangsa ku bangsa Cinta yang tidak pernah menghendaki melainkan kerukunan cinta, saatnya merukun saatnya bercinta

07Seorang manusia utama tidak pernah mengingin kuasa, hingga kuasa itu sendiri yang meratap ingin melebur bersama nya

08Iblis tidak pernah ada hingga terbit rasa kuasa mu,. “Mengapa kau mengadakan Iblis?” seolah Tuhan bertanya pada mu

09Kau tidak bisa menggoda manusia yang telah ketitipan amanah Ku. Dan amanah Ku, Aku berikan pada mereka yang telah ketitipan amanah mu, dan amanah mu kau berikan pada mereka yang tiada menghendaki Kuasa Ku, dan hanya yang mengenal mu yang tiada menghendaki Kuasa Ku, begitu Kata Tuhan

10Iblis memantau manusia yang tiada pernah ingin menjadi tandingan Kuasa Tuhan, lalu Iblis menyerah serta memuji hati

Page 177: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 159

yang bersih dari rasa kuasa, “kau lah hamba Nya” – kata Iblis sambil membuka hijab diri nya. Kau tersentak, lalu Iblis tertawa, alam tersenyum

11Kau tidak akan pernah kenal dirimu hingga kau kenal alam, kau tidak akan pernah kenal alam hingga alam rela dikenal mu

12Jadilah manusia yang tiada berhutang pada alam serta manusia, disaat kepulangan mu. Yang hidup memberi, yang mati menerima. Keluarlah dari mati mu, saatnya hidup saatnya memberi

13Iblis tidak sujud kecuali kepada dirinya sendiri. Kau pun tidak mau sujud kecuali pada diri mu sendiri. Lalu apa beda mu dengan Iblis?

14Iblis kagum pada manusia yang tau rahasia diri nya, yang bahkan ia sendiri tidak mengetahui nya. Lalu sujudlah iblis pada rahasia nya sendiri

15Jadilah warga alam yang baik, yang memuja-dipuja nya hingga alam berkata “Aku rela kau ada dalam rahim ku, biarlah Aku mengandung mu melahirkan serta membela mu dihadapan Nya”

Page 178: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

160 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

16Saat kau dibenarkan kiri mu maka benarlah kanan mu, maka jadilah diri mu sebagai manusia seutuh mu

17Jadikan perbuatan mu selalu mampu menghidupkan alam, hingga alam rela mati saat kepergian mu. Aku adalah Doa mu, Kau adalah Doa ku

18Yang mati dikubur, yang hidup bangkit kepada Nya. Mati tidak selalu wafat, kubur bukan berarti makam

19Mereka yang menghendaki surga akan menjauhi nya, mereka yang menghendaki neraka selalu menikmati surga nya

20Tuhan tidak pernah menanya mu tentang perbuatan mu. Dia mena nya Ibu mu, alam mu, Kuasa Nya tentang perbuatan mu selama di rahim nya adakah kau pernah menganiaya Kuasa Nya?

21Menyaksikan ialah disaksikan, disaksikan ialah menyaksikan. Saat menjadi alam mu, munculah penyaksian mu disitulah penyaksian, itulah kesaksian

Page 179: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 161

22Berhati-hatilah dengan alam mu, karena dia lah saksi mu yang berdiri dihadapan Nya menceritakan mu

23 Menikah adalah Perbuatan Ku, maka menikahlah. Kau wanita nya kau pria nya

24 Laut tenang tidak akan menghasilkan nakhoda yang baik, nakhoda tangguh lahir dari tengah laut yang bergelora

25Saatnya Timur terbit ditengah Barat, saatnya kembali kepada Alam kepada Ibu kepada Cinta

26Tuhan tidak pernah menyuruh hamba Nya melainkan untuk bercinta. Jika kau ingin menemukan Tuhan maka bercintalah. Dia ada ditengah cinta. Aku bercinta maka Aku ada

27Dosa ialah Ketetapan Nya pada manusia, ada yang melahirkan nya, ada yang mengingkari nya maka selamatlah ia

28Ceritakan pada ku tentang wanita, aku akan tau seberapa kau kenal Tuhan

Page 180: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

162 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

29Menangkan restu alam restu wanita, hingga mereka berkata “kau adalah aku, aku adalah kau”

30Menjauhlah dari mereka yang berkata kenal Tuhan, karena ia telah melecehkan Tuhan sebagai makhluk

31Jangan pernah melupakan sejarah, dosa ialah sejarah mu. Dalam sadar dosa mu terbitlah Cahaya Nya, dalam tiada sadar dosa mu, tergelincir kau menjadi tandingan Nya

32Jika kau merasa kotor, bersyukurlah, hanya bersih yang bisa rasa kan kotor

33Alam ialah guru bagi murid nya, murid ialah alam bagi guru nya. Pengalaman menjadi guru hanya kepada murid nya, apakah kau murid nya?

34Rezeki ialah Kuasa Ku, maka berlemah lah niscaya kau akan dicari rezeki

35Kau menghendaki Ku, Aku dikehendaki mu, kau dikehendaki Ku, Aku menghendaki mu

Page 181: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 163

36Jika kau takut kehilangan, jangan pernah merasa memiliki. Jika kau takut kecewa, jangan pernah berkehendak. Jika kau tiada ingin kalah jangan pernah berlomba

37Jangan pernah ingin menjadi nomer satu, karena nomer satu tiada tanpa mengada nya dua yang membenarkan nya

38Jika Iblis berkata “Aku adalah pembohong”, kau percaya?

39Berbahagialah mereka yang digoda baik oleh kiri nya maupun kanan nya. Itu lah manusia yang tengah menuju Nya

40Jika kau bertanya “siapakah aku”, bacalah tulisan yang pernah kau tulis dalam kitab Nya, alam mu

41Cinta dunia ialah kejahatan, kejahatan ialah cinta dunia. Menjauhlah dari pecinta dunia sekalipun mendekat mu berjubah berjalan diatas air

42Puja pujilah alam mu, wanita mu, Ibu mu – diri mu. Tuhan ingin mendengar puji Nya melalui puji mu

Page 182: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

164 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

43Manusia hina membutuh pujian, manusia lemah membutuh kuasa. Manusia kaya tiada membutuh

44 Belajarlah supaya kau tetap bodoh, hanya yang sadar bodoh selalu tetap belajar

45Tuhan membatas mu, batasmu mengada diri mu. Tiada yang kau kenal selain “batas” Nya

46Manusia lemah saling menguatkan, manusia kuat saling melemah kan. Maka lemah lah, agar kau di kuat kan Nya – kuat lah maka kau akan dilemahkan Nya

47 You never know the meaning of live unless you know the meaning of love. Love is the secret of live, live is the secret of love

48Manusia bijak ialah manusia cinta yang selalu memenangkan semua nya

49 Tuhan tidak butuh kuat yang menjadikan Nya lemah, tidak juga butuh lemah untuk menjadi kuat

Page 183: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 165

50 Wanita tidak pernah perlihatkan rahasia nya kecuali pada diri nya. Saat wanita ingin perlihatkan rahasia nya maka ia meleburkan mu sebagai diri nya, begitupun Tuhan

51 Tuhan berkata KUN alam berkata FAYAKUN, maka bersandinglah Sabda Tuhan-Sabda alam, sebagai Sabda Cinta

52 Tuhan ada dalam ketiadaan makhluk, makhluk ada dalam ketiadaan Tuhan. Mereka yang mengadu pada Ibu akan didengar Nya, mereka yang mengadu pada Tuhan, selama nya Tuhan hanya mau mendengar Kuasa Nya

53 Temui Ibu mu dalam kodrat Cinta, temui Bapak mu dalam kodrat Benci mu, temui Tuhan dalam ketiadaan kodrat kedua nya

54 Alam ialah dunia bagi kemanusiaan, manusia ialah dunia bagi Ketuhanan. Hanya dalam Kemanusiaan, hidup Ketuhanan

55 Jika kau takut menghadang gelap, jangan pernah ingin menjadi cahaya

Page 184: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

166 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

56Bagaimana bisa naik tanpa kenal turun. Dalam turun terbitlah naik, dalam naik terbitlah turun

57Bagaimana mampu berpisah jika tidak pernah bertemu. Hanya yang bertemu mampu berpisah. Kenali pisah sehingga bertemu

58Mereka yang ingin kenal Tuhan tidak akan mengenal Nya. Mereka yang dikenal Ibu-Bapak nya, ialah yang dikenal Nya

59Jadilah manusia yang tau dalam diam mu, serta diam dalam tau mu

60Jika dunia hanya berisi kebaikan, maka tiada kebaikan. Jika dunia hanya ada diri mu, maka tiada diri mu. Lalu bagaimana kau ingin semua Cuma menjadi diri mu

61Wanita tiada pernah salah hingga kau membenarkan nya

62Yang lain menuju Awal, Aku menuju Akhir karena yang awal adalah yang akhir

Page 185: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 167

63Carilah Aku, jika kau telah temukan Aku maka Aku hancurkan kamu, biarlah Aku sendiri yang menyembah Nya

64Tiada satu pun yang mampu mengukir langit, biarlah langit itu mengukir diri nya sendiri

65Berpisah adalah kodrat, bertemu adalah sunah. Betapa banyak yang terpisah tidak bertemu. Dan yang bertemu tidak selalu harus bersama

66Semaraknya dunia ini karena iblis sang penggoda. Seorang manu sia seutuhnya mampu membalik sang penggoda menjadi yang tergoda

67Jika dalam hidupmu selalu dikelilingi oleh domba-domba, maka yakinlah bahwa kau seorang rosul. Tidak akan rosul mengikuti kelakuan domba, dan selama nya domba tidak akan pernah menjadi rosul

68Jika manusia harus menyembah Tuhan, maka biarlah aku menyem bah Ibu ku. Karena Ibu ialah Kuasa Nya dan selama nya Tuhan tidak akan pernah dikalahkan Kuasa Nya

Page 186: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

168 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

69 Jangan sekali-kali menghindari godaan wanita, sudah kodrat nya wanita menggoda. Tapi hadapi godaan itu dengan tanggung jawab mu yang utuh sebagai pemimpin. Itulah laki-laki sejati, sejati nya laki laki

70Jangan jadi wanita jika tak pandai menggoda, jangan jadi pria jika tak pandai memimpin

71Tdk akan pernah berhenti wanita meleburkan mu, hingga dirimu adalah diri nya, dirinya adalah dirimu. Wanita berkata “one for one”, pria berkata “one for all, all for one”

72Jika wanita enggan menjawab permohonan cinta mu, bukan karena ia membenci mu, melainkan ia takut diri mu tidak mampu melak sanakan amanah cinta nya, karena cinta adalah amanah. Begitulah wanita, begitulah Tuhan

73Tidak semua puja puji berbalas cinta. Betapa banyak puji berbalas kutukan. Wanita hanya mau menerima puja puji dari yang ia kehen daki, begitulah wanita begitulah Tuhan

74Jika seorang wanita – sang penguasa cinta -telah rela membuka hati menitipkan amanah cintanya padamu, maka apapun kekura

Page 187: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 169

ngan mu akan disempurnakan dengan cinta nya. Begitupun jika Tu han – Sang Maha Cinta – telah menitipkan Cinta Nya pada mu, apa pun kekuranganmu akan disempurnakan Cinta Nya

75Jika seorang wanita telah menjadikan mu sebagai cinta nya, maka ia tidak ingin melihat harap mu selain diri nya. Maka begitupun jika Tuhan telah menyatukan Cinta Nya bersama mu, Dia akan memu tus semua harap mu dari manusia. Hanya Aku bukan yang lain

76Sebuah langkah besar tak akan pernah terhadang kerikil kecil

77Tuhan selalu bersama yang lemah, jika kau ingin mencari Tuhan carilah Dia ditengah yang lemah. Begitupun jangan angkuh dihadapa yang lemah, karena kau akan berhadang Tuhan

78Waspadalah dengan air mata wanita, karena mampu mendobrak pintu langit

79Dalam setiap maju mu bersama nya rintangan, jika tidak ingin berhadang rintangan, jangan pernah maju

Page 188: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

170 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

80Guru yang baik adalah guru yang pandai membuat muridnya terangsang, murid yang baik adalah murid yang pandai membuat guru nya terangsang

81Jika kau selalu hindari godaan wanita, kapan kau menjadi pemimpin Tidaklah seorang pemimpin, melainkan pernah tergelincir karena godaan wanita

82Jika kau menari, biarlah langit mu yang menari, bumi akan mengikuti nya. Mereka yang menari dengan bumi nya akan melahirkan tarian mati, selama nya langit hidup serta menghidupkan mu

83Kebaikan tidak harus selalu menang melawan keburukan. Baik buruk ialah kodrat yang niscaya bagaikan pria wanita, menang kalah silih berganti

84Jika bukan karena keburukan maka tidak dikenal kebaikan. Yang buruk berserak, yang baik terbit terang ditengah keburukan. Jangan membenci buruk, karena mereka lah yang menyebab mu menjadi pemimpin

85Kodrat ilmu seperti wanita, raga nya bisa dimiliki dengan hartamu

Page 189: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 171

dengan kuasa mu tapi tidak dengan cinta nya – yang hanya ia berikan pada yang ia kehendaki. Begitupun ilmu

86Ilmu ibarat wanita, tidak semua yang mencari mendapatkan nya, dan tidak semua yang mendapatkan nya akan menjadi manfaat bagi dirinya

87Alam ialah Kuasa Ku, jika alam menolak mu, cukuplah alam sebagai saksi mu dihadapan Ku

88Seperti wanita, kodrat rezeki beserta nya kekurangan kelebihan. Akui, syukuri serta wujudkan perbuatan terangmu bersama nya, niscaya rezeki lain akan memperebutkan mu menjadi pemimpin mereka

89 Terimalah diri ku apa ada ku, sebagaimana aku pun menerima diri mu apa adamu, begitu kata rezeki begitu kata wanita

90Only the strong, the brave and the intelligent deserve to survive, and it’s You !! .. on your feet warrior

91Rezeki mu turun dari langit diri mu ke langit bumi mu lalu melahir di nyata mu. Maka bersihkan saluran rezeki mu dari penghalang

Page 190: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

172 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

mere ka yaitu rasa kuasa mu. Bagai wanita, selama nya rezeki tidak mau di dua kan Kuasa Nya dengan kuasa mu

92Dalam dunia cinta yang berlaku adalah kehendak. Jika wanita telah menghendaki mu dia akan melepaskan apapun yang mnjadi penghalang dirimu-dirinya untuk segera menyatukan dirinya-dirimu. Begitulah wanita, begitulah Tuhan

93Lembut kasar hati manusia tercermin dari tatakrama nya terhadap alam, terhadap wanita.

94Barangsiapa mampu menghidupkan dengan cinta nya, maka deng an cinta itu pula ia mampu membunuh. Begitulah alam, begitulah wanita

95Mereka yang dikenal di langit, tidak dikenal di bumi. Mereka yang dikenal dibumi, tidak dikenal di langit. Ahli bumi sifatnya nyata -, ahli langit sifatnya sembunyi. Tidak ada yang mengetahui ahli langit kecuali yang sama-sama “sembunyi”.

96Jika wanita memutuskan serahkan cinta nya kepada mu, ia meletak an nya diantara diri nya diri mu, kau tetap harus melangkah menjem put nya. Begitupun jika Tuhan memberikan pertolongan mu, kau

Page 191: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 173

tetap harus menjemput nya dengan upaya mu. Pertolongan Nya lahir ditengah upaya mu

97Hai raga, bukan Aku yang meninggalkan mu, tapi diri mu sendiri yang sudah tak mampu lagi menjaga amanah ku, begitu kata nyawa

98Yang tersurat disebut Alam – yang tersirat disebut Ilmu. Ilmu serupa dengan wanita, raga nya terlihat pada semua, tapi rahasia nya hanya untuk yang dikehendaki nya

99Bagaimana mampu berpisah tanpa bertemu, hanya yang bertemu mampu berpisah. Belajarlah berpisah agar bertemu

100Negeri yang tentram ialah negeri yang penduduk nya pandai bercinta oleh cinta untuk cinta sebagai cinta

101Hei pemuda pemudi Indonesia, Berapa jumlah mu? Jawab, Kami adalah satu ! – Bung Karno

102Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri – Bung Karno

Page 192: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

174 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

103Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia - Bung Karno

104Mengucap pujian bukan berarti memuji. Memuji ialah lahirnya Pujian ditengah perbuatan mu, pujian itu memuji diri nya sendiri

105Manusia dilahir terpisah kesatuan Tuhan, lalu ia diminta mewujudkan Tuhan agar ber Tuhan, namun malah ia sendiri yang ingin di Tuhan kan serta menjadi Tuhan

106Jika kau ingin kenal Tuhan, menjauhlah dari dikenal mu. Semakin sepi mu dari dikenal, maka Kenal Nya makin terang ditengah kenal mu

107Hidup tiada membutuh apapun. Saat kau membuka kehendak, disitulah kau menuju kematian. Di tengah sepi kehendak, kau temukan hidup, ditengah tiada kehendak itulah bahagia itulah surga

108Semua makhluk bermusyrik ditengah Wujud Nya. Manusia yang mewujudkan diri sebagai Tuhan, dia Tuhan tandingan Nya

Page 193: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 175

109Bersama lah ditengah mereka yang merasa hina, kotor. Mereka lah manusia yang tiada memusyrikan Tuhan dalam Kemahaan Nya

110Jika kau ingin tau cara ber Tuhan, belajarlah pada wanita. Wanita seperti laron yang selalu bergerak mencari cahaya. Saat ia menemukan cahaya, ia rela memusnah diri nya demi cahaya. “Biarlah aku yang memusnah, agar hanya Engkau yang ada hai Cahaya”

111Kehendak ialah cita-cita Tuhan mu, maka berhati-hatilah dengan kehendak mu sendiri

112Manusia dikodratkan mendosa, jika tiada dosa, bagaimana ia kenal ditengah yang sama

113Kenal diri menuju Kenal Tuhan, manusia tiada diri, maka selama nya manusia tiada kenal Tuhan

114Derajat manusia terbit ditengah derajat alam. Jika alam hanya mem beri tak harap kembali, mampu kau kau ber-manusia?

Page 194: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

176 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

115Tuhan mencipta manusia sebagai wahana Kehendak Nya mewujudkan Tuhan, tapi malah dia sendiri yang wujud sebagai Tuhan

116Memuji terbit ditengah kenal, kenal terbit ditengah dikenal. Ditengah dikenali kau mengenal, ditengah nya terbitlah pujian Nya

117Manusia tiada kenal Tuhan Maha Suci, manusia mengupaya kenal Suci Nya ditengah nista makhluk

118Manusia, tetap me manusia selama ia ditengah sadar nista nya. Ditengah terbit sepi sadar nista, ia mulai mewujud sebagai Tuhan

119Eksistensi terbit ditengah hubungan, hubungan terbit ditengah yang membeda. Mereka yang menolak beda, tengah mengupaya menjadi Tuhan

120Rezeki mu terbit ditengah nyata alam, jika kau tiada mampu membuat nyata alam mu tersanjung, bagaimana Sang Penguasa Alam percaya bahwa kau menyanjung yang tiada ditengah nyata

Page 195: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 177

121Satu ialah tiada, satu terbit ditengah perbuatan. Maka semua perbu atan manusia harus menerbitkan Satu – ditengah kesatuan

122Bersahabatlah dengan yang merasa buruk, karena ia telah menem patkan mu sebagai baik nya. Menjauhlah dari yang merasa baik, karena ia telah menempatkan mu sebagai buruk nya

123Fokus terbit ditengah jernih, jernih terbit ditengah sepi kehendak. Saatnya fokus, saatnya jernih saatnya sepi kan kehendak

124Jika kau dihinakan, bersyukurlah, karena yang hina tiada mungkin dihinakan. Jika kau dimuliakan, renungkan lah, hanya yang hina yang bisa dimuliakan

125Orang baik ialah yang selalu merasa buruk, sehingga alam berteriak “kau baik”, orang buruk ialah yang selalu merasa baik, lalu sibuk teriak memburukan yang lain

126Nyata diri Ku ditengah kesatuan mu, kau Ibu nya, kau Bapak nya, kau anak nya

Page 196: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

178 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

127Alam telah bersumpah tiada terima selain kehendak Tuhan, maka saat kau berkehendak diluar kehendak Nya, kau telah bermusuh ditengah alam

128Cinta tumbuh ditengah penyaksian, bagaimana mengaku cinta di tiada kenal tiada penyaksian. Ali Ra. berkata, “aku tidak menyembah Tuhan yang tidak aku lihat”

129Selama mu tiada lepas dari alam, alam ialah pengawas Nya, maka bermesralah bersama nya

130Jangan pernah membuka aib alam, aib wanita – bagaimana kau tega membuka aib mu sendiri, diri mu terbit ditengah aib ku

131Mulai lah mendekat Tuhan melalui nyata Hasil Perbuatan Nya ialah alam, ialah Tanah Air. Bersama restu alam kau menuju rahasia Nya

132Tuhan ialah “pepesan kosong”, Dia kosong mu, kau pepesan nya. Serahkan pepesan mu kepada kosong, ditengah kesatuan, terbitlah Ketuhanan

Page 197: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 179

133Nikmat terbit ditengah derita, seorang yang tiada di derita selama nya tiada kenal nikmat. Apakah kau ingin Nikmat Ku, siapkan derita mu

134Agama terbit ditengah pasrah, seberapa kadar agama mu terbit ditengah seberapa pasrah mu

135Tuhan tiada nama, kenali Tuhan di tiada nama di tiada sebutan. Selama nya yang bernama bukanlah Tuhan, melainkan “Nama Tuhan”

136Ber Tuhan ialah menyatakan Nama Nya ialah Asma Nya, ditengah nyata perbuatan serta hasil manfaat nyata-nyata manfaat mu. “Aku puas dengan hasil perbuatan mu”, disitulah kau ber Tuhan

137Tiada manusia mengenal Tiada. Maka tiada pula yang mengenal Ada. Tuhan gaib ditengah tiada, ditengah ada, ditengah ada-tiada, ditengah tiada nya tiada dan ada. Lalu kau berkata kenal Tuhan?

138Alam Tengah berazas Cinta, maka semua penghuni nya wajib bercinta. Tuhan mencintai hamba Nya yang pandai bercinta

Page 198: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

180 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

139Ilmu terbit ditengah mengalami, guru ialah alam bagi murid nya, murid ialah alam bagi guru nya

140Alam selalu bekerja, manusia harus selalu berkarya ditengah kerja alam. Seberapa karya mu terbit ditengah kerja alam, itulah kadar kemanusiaan mu

141BENAR terbit ditengah DIAM. Alam Tengah menolak azas diam, maka tiada satupun yang mampu kenal “benar”. Mereka yang menginginkan sebagai sang benar, telah berhadang dengan Sang Maha Benar

142Benar terbit ditengah salah, bagaimana menemukan benar jika te lah merasa benar. Hanya salah yang menemukan benar, hanya wanita yang menemukan pria, hanya makhluk yang menemukan Tuhan

143Betapa banyak yang ber merk, tiada celana. Betapa banyak pula yang bercelana ditengah tiada merk. Tuhan meminta mu bercelana, bukan ber merk

Page 199: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

Teguh Handoko Susilo | 181

144Betapa naif nya mereka yang belum bercelana saling meributkan merk. Mereka yang telah ber celana tiada pernah bertanya, “apa merk celana mu”, terlebih ingin melihat isi nya

Page 200: Pengantar Falsafah BHINNEKA TUNGGAL IKA · Kami dari perwakilan 6 Tokoh agama sangat mengapresiasi dan mendukung terbitnya buku ini, teriring doa semoga bermanfaat bagi masyarakat,

182 | Pengantar Falsafah Bhinneka Tunggal Ika

Menyelesaikan pendidikan akhir di SMA Negeri XV Jakarta Utara, pernah aktif melakon sebagai guru Bahasa Inggris, pendiri kursus Berdikari English School, kursus e-Compusoft online serta guru di beberapa SMK Pernah juga melakon sebagai teknisi komputer, pengajar gitar klasik, supranaturalist, spiritualist di forum Kaskus, dsb. Menekuni bidang filsafat sejak Januari 2017

Karya pertama nya buku Pengantar Falsafah Sasahidan, telah terbit tahun 2019 lalu, Buku ke III yang diniatkan terbit Agustus 2021 berjudul Sistem Filsafat Bhinneka Tunggal Ika, dan masih ada beberapa buku yang rencana dituliskan termasuk tentang Budhi Pekerti, dsb.

Youtube Channel: Pustaka Harjuna Institute

TENTANG PENULIS