pengantar sibi

26
SISTEM ISYARAT BAHASA INDONESIA YUNI TANJUNG UTAMI, M.Pd

Upload: toni-yudha-pratama

Post on 29-Jan-2016

263 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengantar Sibi

SISTEM ISYARAT BAHASA INDONESIA

YUNI TANJUNG UTAMI, M.Pd

Page 2: Pengantar Sibi

oral/ oralisme

isyarat /isyarat /manualismemanualisme

Campuran (combined system)

METODE KOMUNIKASI

ATR

Page 3: Pengantar Sibi

Isyarat /Manualisme

adalah bahasa dengan menggunakan tangan, walaupun dalam kenyataan, ekpresi muka dan lengan juga digunakan atau berperan (Bunawan, 1997)

Page 4: Pengantar Sibi

Jenis-jenis Metode Isyarat

Dactylology atau bahasa jari, ejaan jari Bahasa Tubuh (body language). Bahasa Isyarat asli/alami. Bahasa Isyarat Formal

Page 5: Pengantar Sibi

Keungulan-keunggulan Metode Isyarat

cepat dapat difahami sesama anak yang memiliki gangguan pendengaran

pembelajaran dapat berjalan secara aktif membantu mengisyaratkan pengucapan-

pengucapan konsonan yang tidak teramati dalam bentuk bibir (konsonan yang diproduksi di belakang mulut)

Page 6: Pengantar Sibi

Kelemahan-kelemahan Metode Isyarat

orang lain (masyarakat pada umumnya) terbatas memiliki isyarat

Banyak gerakan-gerakan isyarat, banyak variasi sehingga sulit difahami oleh masyarakat (anak-anak pada umumnya),

Tidak semua kata-kata dapat diisyaratkan Memerlukan cahaya yang cukup Sulit dilakukan bagi yang sedang membawa

sesuatu Anggota tubuh untuk mengisyaratkan terbatas

Page 7: Pengantar Sibi

FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG KOMUNIKASI TOTAL

KETIDAK PUASAN DENGAN HASIL PENDIDIKAN YANG DIPEROLEH MELALUI METODE ORAL

PENGGUNAAN KOMPONEN MANUAL TIDAK MERUGIKAN PERKEMBANGAN ANAK

PENGHARGAAN TERHADAP BAHASA ISYARAT KESADARAN AKAN KEBUTUHAN KELOMPOK

MINORITAS. BERTAMBAHNYA PENGETAHUAN TENTANG FASE-

FASE PERKEMBANGAN BAHASA ANAK DENGAR DAN ATR

Page 8: Pengantar Sibi

KOMUNIKASI TOTAL

Menggambarkan suatu falsafah tentang komunikasi.. bukan suatu metode pengajaran atau cara komunikasi melainkan dapat diumpamakan sebagai sesuatu untuk mengungkapkan bahasa masyarakat dalam berbagai cara

Page 9: Pengantar Sibi

KOMUNIKASI TOTAL

Di ucapakan Di baca pada bibir Di isyaratkan

Di eja dengan jari Di baca Di tulis

BAHASA

BAHASA

Komunikasi lengkap

Komunikasi lengkapDapat

Page 10: Pengantar Sibi

Berisyarat & Ejaan Jari Menulis Mimik (panto)

Baca Ujaran Baca isyarat & Ejaan Jari Membaca Mimik Membaca Memampaatkan sissa

pendengaran

BENTUK KOMUNIKASIBENTUK KOMUNIKASI

RESEPTIFRESEPTIF BENTUK KOMUNIKASIBENTUK KOMUNIKASI

RESEPTIFRESEPTIF

BENTUK KOMUNIKASIBENTUK KOMUNIKASI

EKPRESIFEKPRESIFBENTUK KOMUNIKASIBENTUK KOMUNIKASI

EKPRESIFEKPRESIF

Page 11: Pengantar Sibi

Sistem Komunikasi

Campuran

Non – Verbal

Verbal

Pendekatan Pembelajaran

Oral

Tulisan

Membaca Ujaran

Gesti

Isyarat

Mimik

Verbal

Non-Verbal

Metode Formal

Metode Okasional

MMR

Alamiah

Baku

Komunikasi Total

Bagan 2.1 Sistem Komunikasi siswa Tunarungu

Page 12: Pengantar Sibi

KONSEP SISTEM ISYARAT BAHASA INDONESIA

Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) yang dibakukan tersebut merupakan salah satu media yang membantu komunikasi sesama kaum tunarungu di dalam masyarakat yang lebih luas. Wujudnya adalah tataan yang sistematis tentang seperangkat isyarat jari, tangan, dan berbagai gerak yang melambangkan kosa kata bahasa Indonesia

Page 13: Pengantar Sibi

KOMPOEN PEMBEDA MAKNA DALAM SIBI (sistem Isyarat Bahasa Indonesia)

Sistem isyarat ini memiliki dua jenis komponen, satu berfungsi sebagai penentu atau pembeda makna, sedangkan yang satunya lagi berfungsi sebagai penunjang. Semuanya bersifat visual sehingga dapat dilihat. Komponen-komponen itu adalah sebagai berikut:

1. Komponen Penentu Makna

a. Penampil, yaitu tangan atau bagian tangan yang digunakan untuk membentuk isyarat, antara lain :

(1) tangan kanan, tangan kiri, atau kedua tangan,

(2) telapak tangan dengan jari membuka, menggenggam, atau sebagian jari mencuat;

Page 14: Pengantar Sibi

LANJUTAN

b. Posisi, yaitu kedudukan tangan atau kedua tangan terhadap pengisyarat pada waktu berisyarat, antara lain :

(1) tangan kanan atau kiri tegak, condong, mendatar, mengarah ke-' kanan, ke kiri, ke depan atau menyerong;

(1) telapak tangan kanan atau kiri telentang, telungkup menghadap ke kanan, ke kiri, ke depan ke pengisyarat;

c. Tempat, yaitu bagian badan yang menjadi tempat awal isyarat dibentuk atau arah akhir isyarat, antara lain : kepala dengan semua bagfannya, seperti pelipis, dahi, dan dagu; dll

Page 15: Pengantar Sibi

LANJUTAN

d. Arah, yaitu gerak penampil ketika isyarat dibuat, antara lain:

(1) menjauhi atau mendekati pengisyarat(2) kesamping kanan, kiri, atau bolak-balik(3) lurus, melengkung.

e. Frekuensi, yaitu jumlah'gerak yang dilakukan pada waktu isyarat dibentuk. Ada isyarat yang frekuensinya hanya sekali, ada yang dua kali atau lebih, atau ada juga gerakari keeil yang diulang-ulang.

Page 16: Pengantar Sibi

KOMPONEN PENUNJANG

a. Mimik muka, memberikan makna tambahan/tekanan terhadap pesan isyarat yang disampaikan. Pada umumnya melambangkan kesungguhan atau intensitas pesan yang disampaikan. Misalnya pada waktu mengisyaratkan rasa senang, sedih, atau ceria.

b. Gerak tubuh misalnya bahu, memberikan kesan tambahan atas pesan, misalnya isyarat tidak tahu, ditambah naiknya kedua bahu diartikan benar- benar tidak tahu atau tidak tahu sedikit pun.

c. Kecepatan gerak berfungsi sebagai penambah penekanan makrii. Isyarat pergi yang dilakukan dengan cepat, dapat diartikan pergilah dengan segera.

d. Kelenturan gerak menandai intensitas makna isyarat yang disampaikan. Isyarat marah yang dilakukan dengan kaku dapat diartikan sebagai marah sekali. Demikian juga isyarat berat yang dilakukan dengan kaku dapat ditafsirkan berat sekali

Page 17: Pengantar Sibi

LINGKUP SISTEM ISYARAT DALAM SIBI

A. Isyarat pokok, yaitu isyarat yang melambangkan sebuah kata atau konsep. Isyarat ini dibentuk dengan pelbagai macam penampil, tempat, arah, dan frekuensi sebagaimana telah diuraikah di atas.

B. Isyarat tambahan. yaitu isyarat yang melambangkan awalan, akhiran, dan partikel.

(1) Isyarat awalan dibentuk sebelum isyarat pokok.Seluruhnya ada tujuh buah isyarat awalah yang meliputi isyarat awalan me-, ber-, di-, ke-, pe-, ter-, dan se- Contoh:

Me Lempar

Page 18: Pengantar Sibi

(2) Isyarat Akhiran dan Partikel Isyarat ini dibentuk sesudah isyarat pokok dengan tangan kanan sebagai penampil, bertempat di depan dada dan digerakkan mendatar ke kanan Isyarat ini terdiri atas isyarat akhiran -/. -kan, -an, -man, -wan. wati. danpartikel -lah, -kah, dan pun.

LANJUTAN

Alir -kan

Page 19: Pengantar Sibi

LANJUTAN

(3) Isyarat bentukan ialah isyarat yang dibentuk dengan menggabungkanisyarat pokok dengan isyarat imbuhan dan dengan menggabungkan dua isyarat pokok atau lebih

Contoh:

Ber Lompat An

Page 20: Pengantar Sibi

 PENERAPAN SISTEM ISYARAT BAHASA INDONESIA

Berkomunikasi dengan menggunakan- sistem isyarat tidak berbeda dengan berkomunikasi memakai bahasa lisan.Aturan yang berlaku pada bahasa lisan berlaku pula pada sistem isyarat ini.

Anjing Meng Gigit Kucing

Page 21: Pengantar Sibi

Tata Makna dalam Sistem Isyarat Bahasa Indonesia

Makna kata dalam sistem ini pada umumnya dimunculkan dalam konteks atau situasi komunikasi.1) Kata-kata yang memiliki makna yang sama/sinonim diisyaratkan dengan tempat arah dan frekuensi yang sama tetapi dengan penampil yang berbedaContoh:

Cantik Elok Indah

Page 22: Pengantar Sibi

Beberapa kata yang memiliki makna yang berlawanan (yang tergolong antonim) ada yang diisyaratkan dengan penampil dan tempat yang sama. tetapi arah gerakan berbeda.Contoh:

LANJUTAN

Kanan Kiri Datang Pergi

Page 23: Pengantar Sibi

PETUNJUK PENGGUNAAN KAMUS SIBI

1. GambarUntuk menyatakan gerak penampil pada gambar diberikan tanda panah dan garis yang berbeda-beda. Perhatikan keterangan mengenai tanda-tanda tersebut pada penjelasan berikut:

Garis terputus-putus melambangkan po-sisi awal. Garis utuh melambangkan po-sisi akhir isyarat.

Gerak lururs.

Gerak Bergelombang.

Gerak lururs diulang.

Page 24: Pengantar Sibi

LANJUTAN

Gerak lengkung

Gerak yang berlawanan arah.Garis yang digambarkan dengan terputus digerak-kan lebih dahulu.

Gerak lurus kaku

Gerak getar

Gerak lengkung beraturan

Gerak seperti spiral

Gerak melingkar dan mendatar.

Gerak melingkar ke atas.

Gerak melingkar mendatar (untuk kedua tangan)

Page 25: Pengantar Sibi

Gerak cepat

Gerak lambat

Gerak mengetuk beberapa kali secara cepat

Menentukan urutan dalam gerak.

Gerak dipukulkan

Gerak mencolek.

Gerak digoyang-goyangkan ke bawah

Gerak oleng.

LANJUTAN

Page 26: Pengantar Sibi

MARI KITA PRAKTIK MENGGUNAKAN BAHASA

ISYARAT