pengantar sosialogi - putra banjaran | serba serbi · web viewkeseluruhan kornpleks hubungan...
TRANSCRIPT
1
BAB I PENDAHULUAN
Sosiologi merupakan suatu ilmu yang masih muda walaupun telah mengalami
perkembangan yang cukup lama. Sosiologi lahir secara mandiri pada abad 19 (1839)
dimana pada saat itu 2 ilmu pengetahuan baru muncul yaitu psikologi (yang merupakan
prilaku dan sifat-sifat manusia/jiwa manusia) dan sosiologi (ilmu yang rnempelajari
masyarakat). Comte memberi nama sosiologi.
Sosiologi pertama sekali terlahir di Benua Eropa, kemudian di benua Amerika
dan kemudian menyebar ke benua lain dan negara-negara lain, termasuk ke Indonesia.
Pemikiran terhadap masyarakat terutama meningkatnya perhatian terhadap
kesejahteraan masyarakat, dan perubahan perubahan yang terjadi dalam masyarakat
adalah faktor utama yang telah rnendorong lahirnya sosiologi di Eropa, sedangkan di
Amerika sosiologi dihubungkan dengan usaha usaha untuk memecahkan masalah yang
diakibatkan oleh keadaan-keadaan sosial seperti kejahatan, pelanggaran pelacuran,
kemiskinan konflik dan sebagainya.
Terdapat banyak sekali nama-nama ahili yang terkemuka dalam sosiologi antara
lain :
1. Auguste comte (Francis) bapak sosiologi yang pertama.2. Herbert Spencer (Inggris)3. Karl Marx (Jerman)4. Vilfredo Pareta (Itali)5. Pitirim Sorokin (Rusia)6. Max Weber (Jerman)7. Charles H Cooley (Amerika Serikat)8. dan iain-lain.
Sedangkan di Indonesia, yaitu :
1. Soeryono Sukanto
2. Nasikun
3. Harsoyo dan Iain-lain.
Sosiologi termasuk rumpun ilimu sosial, karena berobjekan masyarakat, sosiologi
berasa! dari kata latin Socius yang berarti kawan dan kata yunani Logos yang berarti
2
kata atu berbicara, jadi sosiologi berbicara tentang masyarakat. Kawan akan selalu
berhubungan dengan kawan lain, hubungan antar kawan atau manusia akan terwujud
dalam suatu kelompok sosial dan kelompok kelompok sosial hanya akan tercipta dalam
kehidupan bermasyarakat, sosiologi adalah ilmu tentang masyarakat.
A. Apakah Sosiologi sebagai ilmu.Untuk dapat mengetahui sosiologi sebagai ilmu, maka terlebih dahulu harus
diketahui unsur-unsur dari ilmu dimaksud. Secara pendek ilmu pengetahuan (Science)
dapat diartikan sebagai pengetahuan (Knowledge) yang tersusun secara sistematis
dengan menggunakan pemikiran, diman pengetahuan tersebut dapat
dikontroi dan dapat diterima oleh orang lain (Objektif).
Adapun unsur-unsur pokok dari ilmu lain adalah :
a. Pengetahuan (Knowledge)
b. Sistematis
c. Menggunakan pemikiran (Rasiona!)
d. Dapat dikontroi secara kritis oleh orang lain/dapat diterima orang lain (objektif)
e. Ilmiah.
Ad. a. Pengetahuan (Knowledge)Adalah kesan dalarn pemikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca indra.
Pengetahuan berbeda dengan kepercayaan (belief)/ takhayul (superstitions) dan
penerangan-penerangan yang keliru (mis informations) atau buah pikiran (ideas).
Ad. b. SistematisArtinya tersusun secara berurutan, antara yang satu dengan yang lainnya saling
berhubung-hubungan sehingga merupakan rangkaian, apabila salah satu unsur
terganggu maka unsur yang lainnya akan terganggu pula.
3
Ad. c. Pemikiran.Artinya menggunakan pemikiran dengan otak, yaitu pengetahuan yang kita peroleh
melalui panca indra kemudian diterima oleh otak dan kemudian diolah.
Ad. d. Objektif Rational.Yaitu bahwa pengetahuan tersebut harus dapat dikemukakan untuk dapat diketahui
oleh umum sehingga dapat dikontrol atau diterima oleh orang lain yang mungkin
berbeda faham.
Ad. e. Ilmiah.Yaitu bahwa didalam penelitiannya harus menggunakan metoda sehingga dapat
diuji kebenaran pengertahuan tersebut.
Oleh karena perbuatan penelitian dan lapangan kerja setiap ilmu pengetahuan
berbeda, maka secara umum ada 3 kelompok ilmu pengetahuan yaitu :
1. Ilmu pengetahuan sosial (Sosial science), yaitu ilmu pengetahuan yang
mempelajari kehidupan bersama antar manusia dengan manusia/berobjekan
masyarakat. v Contoh: -Sosiologi
- Ilmu ekonomi
- Ilmu hukum dll,
2. Ilmu pengetahuan alam/ilmu pasti (natural science), yaitu kelompok ilmuilmu
pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala alam yang bersifat hayati maupun non
hayati/mati.
Contoh:- Ilmu fisika
- Ilmu kimia
- Ilmu matematika.
3. Ilmu pengetahuan kerohanian/humanities/humaniora, yaitu ilmu yang mempelajari
perwujudan spiritualdaripada kehidupan bersama masyarakat.
Contoh: Sastra
4
Jika ditinjau dari sipatnya ilmu tersebut dapat dikelompokan kedalam ilmu
esakta/pasti dan ilmu non esakta/tidak pasti. Sedangkan jika ditinjau dari sudut
penerapannya ilmu pengetahuan dapat dibagi kedalam 2 kategori :
1. Ilmu murni (pures science)
Ilmu murni adalah ilmu yang dipelajari demi ilmu itu sendiri, yang semata-mata
dipelajari hanya untuk mendapatkan kepuasan emosional saja dan tidak
dipikirkan tentang hasi! praktisnya, dalam bahasa prancis "science pour le science"
artinya ilmu hanya untuk ilmu saja/ilmu hanya untuk dinikmati.
Contoh: Ilmu kimia : Ilmu murni
Ilmu Farmasi : Ilmu terapan
2. Ilu terapan (Applied science)
Ilmu terapan adalah ilmu yang dipelajari demi kemanfaatannya, ilmu terapan
bukan ilmu tentang sebab akibat tetapi merupakan ilmu tentang tujuan yangt
hendak dicapai atau yang fmalis atau teleologismurni merupakan langkah ke arah
pengambilan manfaat dari ilmu itusendiri atau bahwa ilmu murni merupakan dasar
untuk menerangkan dalam segi praktisnya. Misalnya : Ilmu hukum sebagai ilmu
murni, ilmu perundang-undangan sebagai ilmu praktisnya, ilmu ekonomi sebagai
ilmu murni, akuntansi sebagai ilmu terapannya. UNESCO menetapkan bahwa yang
termasuk kedalam ilmu pengetahuan sosial antara lain:
- Sosiologi
- Psikologi
- Antropologi
- Ilmu Hukum
- Ilmu Politik
- Ilmu Ekonomi
- Ilmu Administrasi
- Demografi
- Kriminologi, dll.
5
Sosiologi jelas merupakan ilmu sosial yang berobjekan masyarakat dan sosiologi
merupakan ilmu penegtahuan yang berdiri sendiri karena dapat memenuhi unsur unsur
ilmu pengetahuan, adapun ciri-ciri utamanya adalah :
a. Sosiologi bersifat empiris.
Artinya bahwa sosiologi berdasarkan pada observasi terhadap kenyataan pada akal
sehat (pengamatan dan penalaran) dan hasilnya tidak bersifat spekulatif.
b. Sosiologi bersifat teoritis.. Namun pada dasarnya mempelajari ilmu Artinya ilmu
pengetahuan tersebut (sosiologi) selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari
hasil-hasil observasi. Abstraksi tersebut merupakan kerangka unsur-unsur yang
tersusun secara logis dan sistematis dan bertujuan menjelaskan hubungan sebab
akibat yang akhirnya menjadi teori.
c. Sosiologi bersifat komulatif.
Artinya bahwa teorReori sosiologi dibentuk berdasarkan teori-teori yang sudah ada,
bisa ditambah, diperbaiki diperluas atau diperhalus.
d. Sosiologi bersifat non etis.
Artinya sosiologi tidak mempersoalkan baik buruknya suatu fakta melainkan
tujuanya adalah untuk menjelaskan fakta-fakta tersebut secara analitis (sosiologi
tidak menilai).
B. Apa Bedanya Sosiologi dengan Ilmu-Ilmu Sosia! lainnya.Masyarakat sebagai subjek ilmu-ilmu sosial dapat dilihat dari beberapa segi, ada
segi ekonomi yang meliputi/berhubungan dengan produksi, distribusi dan barang-
barang serta jasa (pemenuhan kebutuhan hidup manusia). Segi politik yaitu yang
berhubungan dengan hal kekuasaan negara/masyarakat.
Sosiologi mempelajari masyarakat secara keseluruhan dan hubungannya antar
anggota anggota dalam masyarakattercebut. Salah satu cara yang sederhana dan agak
mudah untuk dapat membedakan antara sosiologi dengan ilmu-ilmu sosial yang lainnya
adalah dengan cara melukiskan karakteristiknya secara kongkrit yaitu dengan melihat
secara tegas apa yang rnenjadi pusat perhatiannya atau focus of interestnya atau apa
6
yang menjadi sudut kepentingan atau sudut kajiannya atau subjek materinya walaupun
objeknya secara umum sama adalah masyarakat Misalnya :
Sosiologi akan memusatkan perhatiannya pada individu, kelompok dan masyarakat,
serta hubungan-hubungan yang ada diantara mereka, dan sosiologi tidak akan
memusatkan perhatiannya kepada setiap aspek kehidupan masyarakat karena ada
ilmu-ilmu lain yang mempengaruhinya. jadi untuk dapat membedakan ilmiHImu sosial
lain yang mempengaruhinya. Jadi untuk dapat membedakan ilmu ilmu sosial antara
yang satu dengan yang lainnya adalah cara menggambarkan secara konkrit isi kajian
dari ilmu sosial tersebut.
Istilah sosial pada ilmu-ilmu sosial mempunyai arti yang berbeda dengan istilah sosia!
lain, misalnya istilah sosialisme dengan istilah sosial pada departemen sosial.
- Sosial pada ilmuHlmu sosial adalah menunjuk pada objeknya yaitu masyarakat.
- Sosialisme dapat di artikan sebagai suatu idiologi yang berpokok pada prinsip
pemikiran umum (alat-alat produksi dan jasa dalam bidang ekonomi).
- Sosial, didepartemen sosia! menunjuk pada kegiatan-kegiatan di lapangan sosial yang
ditujukan untuk mengatasi persoalan-persoalan yang dihadapi oleh masyargkat dalam
bidang kesejahteraan. Misalnya: tuna susila, dan lain-lain.
Sosiologi memusatkan perhatiannya pada segi-segi masyarakat yang bersifat umum
dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola yang bersifat umum pula.
Salah satu ilmu sosial yang cukup sulit untuk dibedakan dengan sosiologi adalah
Antropologi Sosial, karena cukup sulit untuk dapat membedakan secara tegas tentang
lapangan penyelidikannya, walaupun antropologi sosial budaya tersebut mempelajari
masyarakat dari sudut budaya, ras ( aneka warna bahasa / kebudayaan, suku bangsa
dan lain-lain), namun sosiologi juga mempelajari hubungan yang ada dalam masyarakat
yang tidak dapat dipisahkan dari sudut-sudut budaya ( sudut-sudut kajian antropologi),
Lapangan penelitian antropologi .dan sosiologi sulit dipisahkan secara tegas, Terdapat
suatu pendapat bahwa antropologi tnemusatkan perfaatiannya pada masyarakat yang
berkebudayaan sederhana sedangkan sosiologi pada masyarakat modern yang sudah
kompleks. Jika dilihat dari sejarah perkembangan kedua ilmu tersebut memang benar,
tetapi sejalan dengan perkembangannya pula terutania setelah perang dunia ke II
7
antopologi tidak hanya membatasi pada masyarakat yang sederhana melainkan juga
memperhatikan masyarakat modern dan sebaliknya sosiologi tidak hanya mempelajari
masyarakat kota. Hal ini terutama dialami dalam menghadapi masyarakat }'ang
mengalami peralihan (transisi) dari kondisi masyarakat yang tradisional kearah yang
modern, maka sosiologi bersamaan dengan antropologi untuk besama-sama
mempelajari masyarakat tersebut, karena jika dilihat bahwa masyarakat yang transisi itu
merupakan suatu proses yang saling mempengaruhi antara unsur yang tradisional dan
yang modern, maka antropologi bertitik tolak pada hal yang tradisional sedangkan
sosiologi terutama memperhatikan hal-hal yang baru (modern).
BABII KONSEP, DEFINISI DAN TEORI SOSIOLOGIA. KONSEP SOSIOLOGIDalam mempelajari sosiologi, akan banyak mempelajari konsep-konsep. Konsep
adalah pengertian yang menunjuk pada sesuatu, dan konsep dapat
6-
dinyatakan dalam bentuk kata, nama atau pernyataan simbol. Konsep-konsep yang
secara umum digunakan dalam kehidupan sosial sehari-hari disebut konsep sosial. Tanpa konsep ilmu tidak akan berkembang, dan hanya dengan konsep manusia dapat
berkomunikasi, berfikir, berinteraksi dan berhubungan dengan alam. Konsep
bersifat abstrak dan dapat juga bersifat konkrit (dapat diamati secara langsung) yang
disebut juga konsep observabel, misalnya buku sosiologi. Konsep sosialAdalah konsep yang digunakan dalarn kehidupan sehari-hari yang juga dapat diartikan
sebagai kata yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, dan konsep sosia! ini
merupakan kebutuhan yang tidak dapat ditawar-tawar lagi. Contoh: Konsep NASI,
dimana konsep nasi dapat;
- Menunjuk pada benda yang kita makan setiap hari
- Menunjuk pada makanan pokok orang Indonesia, dan lain-lain. Kemudian contoh yang
lain Kata, papa untuk seorang anak balita, yang akan menghubungkan pengertiannya
8
pada ayah kandungnya sendiri, bukan dengan pria lain Seperti kakanya, kakeknya
atau bukan pula pada mamanya atau pria lain walaupun sama. Konsep SosiologikAdalah konsep ilmiah yang diambil dan konsep sehari-hari yaitu dengan
menghubungkan satu konsep dengan konsep lainnya sehingga lahirlah TEORI atau
kalimat ilmiah. *
Konsep sosia! dengan konsep sosiologik tidak selalu sama misalnya tentang kata
sosia!, dalam konsep sosiologik ada : interaksi sosial, tindakan sosial, prilaku sosial,
hubungan sosial dan lain-lain.
Dalarn kehidupan sehari-hari pun sering terdapat kata yang dihubungkan dengan sifat
sosial, misalnya: jiwa sosial yang berarti suka membantu orang lain dengan Cuma-
Cuma.
Berjiwa sosial sering juga disebut berjiwa altruistik, lawannya egoistik. Kata sosia!
dalam tindakan sosial (konsep sosiologi) tidak selalu mempunyai arti yang sama
dengan konsep sosial, Kata sosia! dalam tindakan sosial tersebut memiliki arti subjektif
yang memperhatikan prilaku orang lain yang terlibat Arti subjektif menunjuk pada arti
yang diberikan oleh orang yang bertindak untuk tindakannya sendiri.
Contoh:seorang petinju yang rnengangkat tanggan didepan lawannya, maka jelas bahwa
tindakan tersebut mengajak atau mengancam lawannya supaya takut. Tmdakan
mengangkat tinju adalah tindakan sosial.
Jelaslah tentang kata sosial tersebut memiliki arti yang berlainan antara konsep sosial
dan konsep sosiologik, karena dalam konsep sehari-hari bahwa kata sosial tersebut
menunjukkan situasi persahabatan. Konsep sosilogik dalah konsep-konsep yang
dikembangkan dalam sosiologi.
B. Definisi SosiologiBanyak sekali definisi sosiologi yang dikembangkan oleh para ahli Sosiologi, antara lain
:
1. Pitirim Sarokin, yang mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-
9
gejala sosial dan yang non sosial (misalnya; antara gejala ekonomi dan agama, antara
gejala ekonomi dan gejala alam dan lain-lain).
2. Warren & Roucek, yang mengemukakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok.
3.William Fogburn & Meyer F Nimkoff, berpendapat bahwa sosiologi adalah
penelitian secara ilmiah terhadap interaksi dan hasilnya, yaitu organisasi sosial.
4J.A.A.Van Doom dan CJ.Lammers, berpendapat bahwa sosiologi adalah Ilmu
Pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses kemasyarakatan yang bersifat
stabil. S.Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, rnengatakan bahwa sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses kemasyarakatan yang
bersifat stabil. *
- Struktur Sosial ; Keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu
kaidah-kaidah sosial (norma-norma sosial) lembaga-lembaga sosial, kelompok-
kelompok sosial dan lapisan-lapisan sosial.
- Proses sosia! ; Pengaruh timal balik antara pelbagai segi kehidupan bersama,
misalnya ; pengaruh timbal balik antara segi kehidupan ekonomi dan segi kehidupan
politik, dan sebagainya.
- Proses sosisl yang bersifat tersendiri adalah terjadinya perubah&n sosial dalam
struktur sosia!.
\
6-Perter L Berger, mengemukakan bahwa sosiologi adalah studi ilmiah mengenai
j ; hubungan antara masyarakat dan individu,
7.Max Weber, berpendapat bahwa sosiologi adalah ilmu yang berhubungan dengan
pemahaman interpretatif tentang tindakan sosial. Pemaharnan interpretatifdapat
diartikan sebagai pemahaman yang mendalam, artinya bahwa sosiologi dapat diartikan
sebagai ilmu yang memahami segala hal yang berhubungan dengan tindakan sosial.
Sosiologi menurut Weber, memberikan penjelasan mengapa seseorang bertidak
demikian dan untuk apa tindakan tersebut (individu yaang penting).
S.Auguste comte mengatakan bahwa sosiologi merupakan ilmu positif tentang
masyarakat Positif disini dapat diartikan sama dengan empiris, artinya bahwa sosiologi
10
didasarkan pada pengamatan dan penalaran dan bersifatfaktual. Q.Emile Durkeim, rnengernukakao bahwa sosiologi adalah ilrnu yang mempelajari fakta sosial dan bukan
fakta individual. Fakta sosial adalah setiap cara bertindak (fiks atau tidak), mampu
bekerja atas individu sebagai tekanan dari luar (external) yang terlepas dari
manifestasi-manifestasi individu. Emile Durkheim mengemukakan bahwa
(masyarakat lebih penting dari individu). Contoh fakta sosial ; Kebiasaan, peraturan,
norma (hukum) dan sebagainya. Sifat utama dari fakta sosial: external, memaksa dan
berlaku umum. Contoh: v; Inces taboo, yaitu semacam peraturan tentang larangan
untuk mengawini saudara kandung, sama sekali tidak tergantung pada individu, karena
peraturan ini sudah ada sejak jaman nenek rnoyang dan masih berlaku sampai
sekarang. lO.Soerjono soekarnto, mengemukakan pendapatnya bahwa sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari tentang bersama manusia yang bertujuan
mendapatkan pengetahuan yang sedalarn-dalamnya tentang masyarakat Pada
dasamya ada 3
faktorpokok dalam mempelajari sosiologi yaitu:1. Individu.
2. Masyarakat
3. Hubungan antar keduanya.
ad. 1. IndividuKonsep individu yang dimaksudkan disini adalah sebagai konsep sosiologik bukan
sebagai konsep sosial. Dalam konsep sosial individu menunjuk pada orang pribadi
tertentu, Misalnya si A adalah seorang invidu. Sedangkan dalam konsep sosiologik ,
pengertian individu sedikit berlainan yaitu menunjuk terutama pada subjek yang
melakukan sesuatu , subjek yang mempunyai pikiran subjek yang members arti pada
sesuatu dan mampu menilai tindakannya sendiri. Atau singkatnya bahwa individu dapat
diartikan sebagai subjek yang bertindak/aktor. Konsep subjek akan selalu berhubungan
dengan objek dan subjek menunjuk pada semua keadaan yang berhubungan dengan
dunia internal manusia sedangkan objek dengan dunia external manusia yaitu benda-
benda alam umumnya, yaitu dunia yang berada diluar individu. Sebagai contoh dari
dunia external adalah sistem interaksi. Misalnya:
11
Seorang anak kecil/bayi yang bam lahir, akan menghadapi kenyataan sebagai sesuatu
yang berada diluar dirinya sendiri. Anak tersebut tidak menciptakan peraturan ataupun
kebiasaan agama, tetapi malah diperkenalkan dengan peraturan-peraturan dan
kebiasaan-kebiasaan tersebut dan juga dibesarkan dalam peraturan dan kebiasaan itu
pula. Setelah/walaupun anak itu sudah mati, maka individunya yang mati tetapi
peraturan dan kebiasaannya tetap ada. Namun demikian peraturan dan kebiasaan itu
hanya akan berarti jika individu-individu itu ada. Jadi antara individu dan peraturan atau
kebiasaan sama-sarna saling memerlukan. Subjek sama pentingnya atau tidak bisa
dipisahkan dengan objek, atau dunia internal akan selalu berhubungan dengan dunia
externak
ad. 2. Masyarakat.Masyarakat merupakan objek sosiologi seperti juga halnya dengan ilmu-ilmu lainnya.
Terdapat banyak konsep tentang masyarakat, misalnya: Masyarakat kota, masyarakat
kota, masyarakt ilmiah, masyarakat jawa, masyrakat sunada dan sebagainya.
Cukup sulit untuk memberikan batasan tentang masyarakat, karena istilah masyarakat
banyak mencakup banyak faktor. Tentang definsi masyarakat, terdapat banyak dari
beberapa sarjana, antara lain :
1. Selo Soemardjan, mengemukakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang
hidup bersarna yang menghasilkan kebudayaan.
2. Ralph Lifiton, Mengemukakan setiap kelompok yang telah hidup dan bekerja sama
cukup iam sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka
sebagai suatu kesatuan sosisa! dengan batas-batas yang jelas.
3. Soejono Soekamto, mengatakan bahwa masyarakat merupakan sistem adaptif,
karena masyarakat merupakan wadah untuk memenuhi berbagai kepentingan manusia,
dan masyarakat juga memiliki berbagai kebutuhan agar masyarakat
dapat hidup terus.
Kebutuhan-kebutuhan hidup masyarakat adalah antara lain :
a. adanya populasi dan population replacement
b, Informasi
c. Energi <-
12
d. Materi
e. Sistem komunikasi
f. Sistem produksi
/
g. Sistem distribusi h, Sistem organisasi sosial i. Sistem pengendalian sosia!
j. Proteksi/perlindungan N 4. Peter L Berger, memberikan defmisi bahwa masyarakat
merupakan suatu
keseluruhan kornpleks hubungan manusia yang luas sifatnya, Adapun yang di
maksud dengan keseluruhan kompleks adalah bahwa keseluruhan tersebut
terdiri dari bagian-bagian yang membentuk kesatuan.
Bagian-bagian tersebut adalah hubungan-hubungan sosial,
MisaSnya;- Hubungan orang tua dengan anak
- Hubungan suarni dengan istri
- Hubungan atasan dengan bawahan
- Hubungan guru dengan murid, dan sebagainya
Keseluruhan hubungan-hubungan yang luas ituiah yang di sebut masyarakat, dimana
dalam hubungan itu ada semacam keteraturan, atau berjalan menurut sistem. Dan
karena keteraturan tersebut, Peter L Beiger rnengatur bahwa masyarakat menunjuk
suatu sistem interaksi. Contoh: *Keteraturan dalam hubungan sosial, misalnya seorang anak yang harus menghormati
orang tua dan sebagainya.
Walaupun Definisi-definisi tersebut cukup berlainan, namun pada dasarnya isinya sama
yaitu bahwa masyarakat memiliki beberapa unsur sebagai berikut: a. Manusia yang
hidup bersama, walaupun tidak ada angka pasti berapa jumlah
minima! harus ada. Secara teoritis jumlah minimal untuk hidup bersama adalah 2
orang. b. Berada dalam waktu yang cukup lam sehingga tumbuh sistem komunikasi dan
tumbuh pula peraturan-peraturan yang mengaturnya, c. Terdapat kesadaran bahwa
mereka terdapat kesatuan, d. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama
yang akan menimbulkan
13
kebudayaan dan mereka merasa terikat antar satu dengan yang lainnya. Menurut
Soejono Soekamto, rnanusia sejak dilahirkan sudah memiliki naluri untuk hidup
berkawan, sehingga manusia disebut Sosial Animal, naluri tersebut disebut pula
Gregariousness ( keinginan berkawan atau berkelompok). Juga pada dasarnya
manusia rnempunyai 2 hasrat yang kuat yang kuat dalam dirinya, yaitu :
1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain.
2. keinginan untuk rnenjadi satu dengan alarn/lingkungan sekelilingnya.
Sehingga karena keinginan-keinginan tersebut maka seorang manusia akan selalu
berusaha untuk dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan tadi, manusia dan alam
dengan menggunakan pikiran perasaan dan kehendaknya.
- We!!Adjustment', penyesuaian diri yang baik dari seseorang
- Wat Adjustment: Penyesuaian diri yanmg salah dari seseorang.
Suatu masyarakat dapat tercipta dengan minimal/terdiri dari 2 orang yang
keduanya merupakan kesatuan, keduanya menjalin hubungan yang langgeng,
keduanya hidup berinteraksi dan keduanya membentuk kebiasaan-kebiasaan
yang dijadikan dasar untuk bertindak dan keduanya menciptakan peraturan yang
harus di patuhinya. Kelompok kedua tersebut disebut dyadic group.
Keluarga merupakan contoh masyarakat yang paling kecil yang minimal terdiri
dari suami, istri dan anak ditambah anggota keluarga yang lain yang dianggap
keluarga disebut keluarga besar (extended family),
Saslah satu ciri yang sangat penting dari masyarakat adalah adanya sistem
interaksi, dan sistem interaksi ini dapat dilihat dalam bentuk peraturan,
kebiasaan, adat istiadat yang diciptakan oleh manusia dan juga mengatur
perilaku manusia jadi masyarakat diciptakan oleh manusia.
Orang yang pertama kali rnenelaah masyarakat secara sistematis adalah seorang
filsuf yanani PLATO ( 429-347 SM ) , yang menyatakan bahwa masyarakat
merupakan refleksi dari manusia perorangan, suatau masyarakat akan
tergoncang sebagairnana manusia perorangan yang terganggu jiwanya karena tidak
seirnbang, yang terdiri dari 3 unsur, yaitu nafsu, sernangat dan intelegensia.
Intelegensia merupakan unsur pengendali dan seyogyanya negara merupakan refleksi
14
dari ketiga unsur yang serasi dan berimbang tersebutDengan jalan menganalisis
lembaga-lembaga dalam masyarakat, Piato berhasi! menunjukan hubungan fungsional
antara lembaga tersebut pada hakekatnya merupakan suatu kesatuan yang
menyeluruh, dan Plato telah berhasil merumuskan teori organis tentang masyarakat
yang mencakup bidang-bidang ekonorni dan sosial, dan yang rnembuat masyarakat
dinamis adalah adanya sistem hukum yang identik dengan moral.
Aristoteles (324 - 322 SM) juga telah menelaah masyarakat melalui suatu analisis yang
mendalam terhadap lembaga-lembaga politik yang ada dalam masyarakat dan
Aristoteles menggaris bawahi perkenyataan bahwa moral merupakan basis masyarakat
Kemudian seorang ahli filsuf arab Ibnu Khaldum (1332 - 1406)
mengemukakan bahwa faktor yang rnenyebabkan bersatunya manusia adalah rasa
solidaritas, yang juga menyebabkan adanya ikatan bersama antar manusia. Pada
zarnan Renaissance (1.2QQ-1.6QQ) muncul:
- Thomas more dengan Utopianya
- Campanella dengan Oity Of The Sun
Mereka masih terpengaruh dengan gagasan adanya masyarakat yang ideal,
kemudian N. Machiavelli dengan 2 principe yang menganalisis bagaimana
mempertahankan kekuasaan, dan untuk pertama kalinya memisahkan politik
dengan moral sehingga terjadi pendekatan yang rnekanis terhadap masyarakat.
Ajaran Machiavelli\Teori-teori politik dan sosial memusatkan perhatian pada mekanisme
pemerintahan.
Kemudian Habbes (abad 17, 1588-1679) dengan The Leviathan, beranggapan
bahwa keadaan alamiah kehidupan manusia didasarkan pada keinginan-keinginan
yang mekanis sehingga manusia selalu berkelahi, tetapi juga beranggapan bahwa
hidup damai tentram yang lebih baik.
Menurutnya keadaan damai baru dapat tercipta jika mengadakan suatu
perjanjiankontrak sosial dengan pihak yang berwenang (yang akan memelihara
ketentraman) dengan demikian dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Abad 18 muncu! Saint Simon yang mengemukakan bahwa hendaknya manusia
15
dipelajari dalam kehidupan berkelompok.
Walaupun banyak para ahli yang mempelajari masyarakat sebelum Auguste Comte,
namun rnasa Cornte dijadikan sebagai patokan (1798 - 1853), Karena Comtelah yang
pertarna kali rnenggunakan istiiah sosiologi, dan sosiologi baru mengalarni
perkenibangan sejak masa Comte tersebut. Auguste Comte juga merupakan orang
pertarna yang mernbedakan ruang lingkup dan isi sosiologi dengan ilmu-ilmu
pengetahuan lainnya. Comte mengemukakan bahwa sosiologi merupakan ilmu
pengetahuan positif, ardnya bahwa sosiologi memusatkan perhatian pada gejala-gejala
yang nyata dan konkrit tanpa halangan dan pertimbangan lain, sehingga sosiologi akan
berusaha untuk mengungkapkan kebenaran yang positif. Comte juga mengernukakan
bahwa sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang paling kompleks yang akan
berkembang pesat sekali. Sosiologi menurut Augusta Comte terdiri dari i1. Sosiologi Statis, yang rnemusatkan perhatian pada hukum-hukum statis yang
menjadi dasar adanya. rnasyarakat, yang menjadi cita-cita dasar dan latar belakang
dari sosiologi statis ini adalah semua gejala sosial saling berkaitan.
2. Sosiologi Dinamis, merupakan suatu teori perkembangan manusia, dari tingkat
intelegensia yang rendah ke tingkat yang lebih tinggi, yang kemudian dinamika tersebut
menyangkut masyarakat-masyarakat untuk menunjukkan adanya perkembangan.
Comte yakin bahwa suatu masyarakat akan berkembang menuju suatu
kesernpurnaan.
Teori sesudah Comte banyak dipengaruhi oleh ilmu-ilmu lainnya misalnya
geografi, biologi, antropologi, ilmu hukurn dan lain sebagainya. Dengan
didasarkan pada faktor-faktor tersebut rnaka dapat dikernukakan / dikelompokkan
ke dalarn rnazhab-rnazhab sebagai berikut:
1. Mazhab Geografi dan LingkunganAjaran dari mazhab ini mengemukakan bahwa tidak mungkin mempelajari
masyarakat manusia terlepas dari tanah dan lingkungan dimana masyarakat
tersebut berada. Teori ini sangat logis dan sederhana dan rnencakup sejarah
perkembangan masyarakat Yang terrnasuk ke dalarn mazhab ini adalah ajaran dari
Edward Buckle dar! Inggris (1821 - 1862) dan Le play dari Francis (1806 -1888), Inti
16
dari Mazhab ini adalah bahwa ajaran-ajaran atau teori-teorinya menghubungkan faktor
keadaan alam dengan faktor struktur sosial dan organisasi sosial,
Juga mazhab ini mengungkapkan adanya korelasi antara tempat tinggal dengan
keragaman karakteristik kehidupan sosia! masyarakat tertentu.
2, Mazhab Organis dan EvolusionerPada mazhab ini teori sosiologi banyak dipengaruhi teori biologi. Tokoh terkemuka di
mazhab ini adalah Herbert Spencer (1820 - 1803). Para ahli pikir dalam mazhab ini
menganalogikan masyarakat manusia dengan organimisme rnanusia, Menurut Spencer
suatu organisme akan bertambah sempurna jilka semakin kompleks dan dengan
diferensiasi antara bagian-bagian namun tetap terintrograsi. Jadi secara evolusioner,
suatu organisme akan senakin sempurna sifatnya. Dengan demikian bahwa yang
menjadi kriteria organisme yang dianalqgikan dengan masyarakat adalah :
- Kornpleksitas
- Diferensiasi
- Integritas
Pengaruh ajaran Spencer sangat besar, terutama di Amerika Serikat Seorang
sosiolog Arnerika Serikat yang sangat terpengaruh adalah WG. Surnner. Salah satunya
adalah Folkways yang merupakan karya klasik dalam kepustakaan sosiologi Folkways,
Dirnaksudkan kebiasaan-kebiasaan sosiai yang timbul secara tidak sadar dalam
masyarakat, di mana kebiasaan tersebut menjadi bagian dari tradisi dan yang termasuk
kedalamnya adalah hampir semua aturan kehidupan sosiai, sopan santun dan lain
sebagainya yang merupakan kaidah-kaidah kelompok yang merniiiki derajat kekuatan
yang berbeda. Jika kaidah tersebut demikian pent ing maka disebut Mores atau tata kelakuan.Ajaran lain yang masuk dalam mazhab ini adalah ajaran Emile Durkheirn yang
menyatakan bahwa unsur baku dalam masyarakat adalah Solidaritas. Jika solidaritas
tersebut mengalami kemunduran, rnaka akan tirnbul keadaan anomik yaitu keadaan
dimana anggota masyarakat tidak lagi mempunyai pedoman untuk mengukur kegiatan-
kegiatannya dengan nilai dan norma yang ada. Tokoh lain
dalam ajaran ini adalah F.Tonnies dari Jerman (1855 - 1936) yang
17
«
memperhatikan bagaimana warga masyarakat mengadakan hubungan dengan
sesamanya. F.Tonnies berpendapat bahwa dasar hubungan disatu pihak adalah faktor
perasaan, simpati pribadi, dan kepentingan bersama, sedangkan dipihak lain dasarnya
adalah kepentingan-kepentingan rasional dan ikatan-ikatan yang tidak bersifat
perrnanen,
Bentuk kehidupan sosia! yang didasarkan pada perasaan (1) dan lain-lain disebut
paguyuban atau Gernemschaft Dan yang rasional (2) disebut Patembeyan atau
Gesselschaft. Keserasian antara kedua bentuk kehidupan sosiai tersebut dapat
dipertahankan sekalipun dalarn masyarakat modern.
3. Mazhab FormalTeori dalam mazhab ini sangat terpengaruh ajaran Immanuel Kant diantaranya adaiah
George Sirnme! (1858 - 1918) menurutnya elemen-elemen masyarakat mencakup
kesatuan melelui bentuk-bentuk yang mengatur hubungan elernen-elernen itu sendiri.
Sirnmel juga berpendapat bahwa lembaga-lembaga masyarakat terwujud dalam
superioritas, Subordinasi dan Konflik. Menurut Sirnme!,- seorang menjadi warga
masyarakat untuk menalami proses individualisasi dan sosialisasi. Ahli lain yang
termasuk ke mazhab ini adaiah Leopoled von wiese dan Alfred Vier kandt.
4. Mazhab PsikologiTokoh mazhab ini adaiah Gabriel Tarde dari Francis (1843 - 1904) yang
rnengemukakan bahwa gejala sosia! mernpunyai sifat psikobgis yang terdiri dari
interaksi antara jiwa-jiwa individu, di mana jiwa tersebut terdiri dari kepercayaan-
kepercayaan dan keinginan-keinginan. Bentuk utama dari interaksi mental individu
adalah :
- Unitas
- Oposisi
- Adaptasi
- Inovasi
Mazhab Psikologi sangat berpengaruh di Arnerika Serikat. Tokoh dari Amerika
18
Serikat Aldion Small (1854 - 1926), Sosiolog terkemuka dari Amerika Serikat adalah
Richard Horton Cooley (1864 - 1924) yang mengemukakan bahwa indfvidu dan
masyarakat saling rnelenkapi, Dalam karyanya yang berjudul Social Organization Cooley mengembangkan konsep kelompok utama (primary Group) yang ditandai
dengan hubungan antar pribadi yang akrab sekali sehingga dalam kelompok tersebut
perasaan manusia dapat berkembang dengan leluasa. Di Inggris tokoh yang terkenal
dalam rnazhab ini adaiah LT Hobhouse.
5. Mazhab EkonomiTokoh dalam mazhab ini adalah Karl Mane (1818-1883) dan Max Weber (1864-1920).
Marx mengemukakan, selama masyarakat rnasih terbagi atasa kelas-kelas, maka pada
kelas yang berkuasalah akan terhimpun kekuatan dan kekayaan. Sedangkan Weber
menyatakan bahwa bentuk-bentuk organisasi sosial harus diteltti rnenurut prilaku
vvarganya yang motivasinya serasi dengan harapan-harapan warga lainnya, Adapun
tingakah lakii individu dapat di klasifikasikan kedalam 4 (empat) tpe idea! aksi sosial,
yakni : a. Aksi yang bertujuan. yakni tingakah laku yang ditujukan untuk mendapat hasil
yangefisien. b. Aksi yang berisikan nilai yang telah ditentukan sebagai perbuatan untuk
merealisasikan dan mencapai tujuan, c. Aksi tradisional yang menyangkut tingkah laku
yang melaksanakan suatu
aturan yang beraksi, d, Aksi yang emosional yaitu yang menyangkut perasaan
seseorang.
Atasa dasar hala-hal tersebut diatas maka timbul hubungan-hubungan sosial
dalam masyarakat 6. Mazhab Hukum.Tokoh dalam mazhab ini adalah Emile Durkheim yang menyoroti hukum yang
dihubungkan dengan jenis-jenis solidaritas daiam masyarakat. Hukum menurut
Durkheim adalah kaidgh-kaidah yang bersanksi yang berat ringannya tergantung dari
sifat pelanggaran, anggapan serta keyakinan masyarakat tentang baikburuknya sutau
tindakan.
Menurut Weber 4 (empat) tipe ideal Hukum, yaitu : a. Hukum irasional dan
materiil, dimana keputusan-keputusan didasarkan
19
semata-mata pada nilai emosionaltanpa menunjuk pada satu kehidupan. b. Hukum
irasional dan formal, diman hakim dan pembentuk undang undang
berpedoman pada kaidah-kaidah diluar aka! karena berdasarka pada wahyu
dan ramalan. c. Hukum rasional dan materiil, dimana keputusan-keputusan hakim
menunjuk
pada suatu kitab suci, kebljaksanaan-kebijaksanaan penguasa atau ideologi. d, Hukum
rasional dan formal, dimana hukum dibentuk semata-mata atas dasar
konsepsi abstrak dari ilmu hukurn.
Weber mengemukakan bahwa hukum merupakan dasar bagi suatu negara modern.
C. Hubungan Individu dengan Masyarakat.Pengertian hubungan disinl hariya berarti bahwa kedua kenyataan antara subjektif dan
objektif saling menentukan, artinya yang satu tidak ada tanpa yang lain. Hubungan
yang terjadi diantara individu daiam masyarakat akan meiahirkan kebiasaan-kebiasaan
yang akan mengikat mereka dengan sendirinya yang mungkin akan menjadl sistern jika
indivjdu-individu tersebut dapat mernpertahankan kebiasaan-kebiasaan tadi. Itu berarti
bahwa arti yang diberikan oleh individu melalui sistem interaksi ikut menentukan
bertahannya sistem interaksi. Agama juga dapat dij'adikan sebagai contoh dalam
sistem interaksi, karena ajaran-ajaran agama sangat berpengaruh terhadap
bertahannya suatu masyarakat, Tetapi pada saat ini, jika kita lihat bahwa agama tidak
berpengaruh lagi terhadap prilaku manusia adalah karena pemahaman individu
terhadap agama sudah tidak sesuai dengan yang seharusnya.
D. Perkembangan Sosiologi di Indonesia.Sosiologi diindonesia sesungguhnya sudah dipelajari sejak jaman indonesia belum
merdeka. Walaupun sosiologi belum dipelajari sebagai teorj-teori yang formal dan
sebagai ilmu pengetahuan, namun khususnya para pujangga dan para pemimpin telah
memasukan unsur sosiologi tersebut dalani ajaran ajarannya.
20
Ajaran Wulang reh yang diciptakan Sri Paduka Mangkunegoro IV Surakarta telah
mengajarkan hubungan antar anggota masyarakat jawa golongan berbeda (hubungan
antar golongan), mengandung aspek sosiologi.
Ki Hajar Dewantoro yang dikena! sebagai Bapak pendidikan, dengan konsepnya
tentang kepernirnpinan dan kekeluargaan Indonesia yang secara nyatabeliau
praktekkan dalam organisasi pendidikan taman siswa.
Juga daiani hasii karya-hasil karya Snook Hourgonye, Van Vollen Hoven, Duyvendak,
dan lain-lain terlihat adanya unsur-unsur sosiologi yang dikupas secara ilmiah,
walaupun semuanya hanya dalam kalangan yang non sosiologi's dan tidak merupakan
ilmu yang rnandiri(misalnya mengupas tentang hubungan manusia dengan pendidikan,
politikdan sebagainya).
Jadi pada waktu-waktu tersebut sosioiogi di Indonesia dianggap sebagai ilmu pembantu
saja, dengan demikian sosiologi pada waktu itu belum dianggap penting sebagai ilmu
yang dipelajari sebagai ilmu pengetahuan yang mandiri.
Satu-satunya perguruan tinggi sebelum perang dunia II yang memberikan kuliah
sosiologi adalah Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta, walaupun sosiologi yang diajarkan
pada waktu itu bersifat filsafat sosia! dan teoritis, dan juga hanya ditujukan sebagai
pelengkap ilmu-ilmu hukum, juga yang mengajarkan bukan spesialisasi sosia! karena
sarj'ana sosiologi pada waktu itu belum acfa, baik dari Indonesia rnaupun dari Belanda,
tetapi kemudian tahun 1934/1935 kuliah sosiologi tersebut di tiadakan karena dianggap
tidak penting lagi,
Kemudian setelah Indonesia Merdeka 17 Agustus 1945, yaitu pada tahun 1948
Soenaryo kolopaking (Sarjana Indonesia) memberikan kuliah sosiologi yang pertama
pada akademi ilmu politik (sekarang menjadi Fakultas Sospol UGM) dalam bahasa
Indonesia, sedangkan buku sosioiogi yang pertarna dalam bahasa Indonesia
21
adalah karangan Djodi Gondokusurno yang berjudui Sosiologi Indonesia (± 1949) yang
kemudian disusul oieh buku sosioiogl karangan Badrasono yang sebenarnya hanya
merupakan diktat, dan selanjutnya terbit karangan Hasan Shadily Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia ysang rnerupakan buku pertama bahasa yang memuat bahan-
bahan sosiologi modern, kemudian semakin bertambah buku-buku sosiologi, misalnya
karangan Mayor Rolak dan !ain=!ain.
Pada dewasa ini terdapat sejumlah Universitas Negeri yang memiliki Fakulta-fakultas
Ilrnu Sosia! yang didalamnya rnernpelajari sosiologi, namun belum ada Universitas
yang memilki Fakultas khusus Sosiologi.
BAB III
22
KONSEP-KONSEP DASAR SOSIOLOGI SISTEM SOSIAL, ORGANISASI SOSIAL, DAN INTERAKSI SOSIALA. Sistem Sosia!Sistem sosial merupakan konsep sosiologi untuk dapat mengerti masyarakat Sebih
baik, dan masyarakat adalah cofltoh sistem sosia! dimana kita menjadi anggota dari
salah satu sistem sosial, misalnya : Keluarga, Organisasi pekerjaan, dan lain-lain.
Namun untuk dapat memahami sistem sosia! dengan baik, harus dipahami terlebih
dahulu beberapa konsep lainnya, seperti: Fungsi, integrasi, kelompok, kategori sosial,
dan lain-lain.
Sistem sosial merupakan sejumlah kegiatan atau sejumlah orang yang hubungan
timbai baliknya kurang iebih bersifat konstan (tetap berulang-ulang), dan setiap sistem
sosial akan selalu berusaha mempertahankannya sehingga dapat bertahan. Contoh :
keluarga atau kelompok duaan, akan selalu mengembangkan kegiatan-kegiatan yang
membuat mereka saling mengasihi, rnencintai, sehingga mereka merasa bersatu, tidak
pecah dan jika terjadi konflik mereka akan segera rnengatasinya,
Sistem sosial diciptakan oleh manusia, dipertahankan dan malah diubah atau diganti
oleh manusia, dan sistem sosial mernpengaruhi prilaku manusia. Suatu sistem yang
ada dalam suatu keluarga atau kelompok/organisasi adalah diciptakan oleh manusia,
tetapl begitu kita menerapkannya kita dipaksa untuk menyesuaikan diri dari sistem
tersebut
Sistem sosial dapat diartikan sama dengan masyarakat jika ditinjau dari pendekatan
sistem (menganggap masyarakat sebagai suatu sistem), masyarakat iebih daripada
hanya sekumpulan individu belaka. Masyarakat terdiri dari orang-orang, kebiasaan, tata
cara, norma, dan lain-lain yang membentuk kesatuan.Teori ini dikembangkan oleh
23
kelompok Durkheim yang rnengatakan bahwa masyarakat merupakan fakta sosia!
suigeneris (Suigeneris istilah latin untuk rnenyebut plasma yang mandiri). Jadi
Durkheim melihat masyarakat sebagai benda mandiri yang tidak tunduk pada
individuyang membentuknya, bersifat external memaksa dan umum.
B. Fungsi Sosial dan Integrasi SosiaLDalam setiap sistem sosial akan terdapat paling tidak 3 (tiga) hal, yaitu: 1. Sejumlah
orang dan kegiatannya.
Z Orang-orang atau kegiatan-kegiatan berhubungan secara timba! balik. 3, Hubungan
timbal baliknya bersifat konstan.
Orang-orang .dan kegiatannya didalam sistem sosia! disebut bagian atau elemen yang
rnasing-rnasing mempunyai fungsi, artinya setiap bagian akan memainkan peranannya
sendiri dalam mempertahankan sistem tersebut, tetapl fungsi dari setiap bagian harus
saling mendukung dan bersifat tirnbal balik dan jika dukungan atau hubungan yang ada
dapat membentuk keseluruhan maka keadaan disebut dengan Integrasi($& fungsi
masing-masing merupakan keadaan Integratif).
Contoh :
Dalam suatu keluarga, hanya akan tercipta suatau keadaan yang harmonis jika tercipta
kondisi yang integratif yaitu jika bagian-bagian dari keluarga tersebut (Suami, istri, anak
dan kegiatannya) dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Suatau keluarga yang
integrasinya rendah sering terancarn perceraian, misalnya : kegiatan anggota keluarga
yang tidak saling mendukung (suami, yang tidak berfungsl sebagai suami).
R.K.Merton, sosiolog modern dari Amerika Serikat mernbedakan dua macam fungsi
sosial:
1. Fungsi Sosia! manifest yaitu fungsi yang jelas dan diketahui
24
2. Fungsi sosial latent yaitu fungsi yang tersernbunyi
Contoh : Agama berfungsi untuk mempettahankan dan meningkatkan integrasi sosial
dan tujuan agarna pun demikian, tetapi kenyataannya tidak selalu demikian. Integrasi
yang kuat diantara pemeluk suatu agama dapat membuat para anggota / pemeluknya
kornpak dan terintegratlf, tetapi mungkin untuk agama lain / pihak luar dapat
mempertinggi konflik antar agama. Fungsi yang membuat konflik inilah yang disebut
dengan fungsi laten, Karena tidak ada satu pun agarna yang rnenginginkan
permusuhan tetapi dalam kehidupan sosial tidak mustahil dapat terjadi suatu
percekcokan antara agarna yang satu dengan agama yang lain. Konflik antar agama
tidak dinencanakan, tidak kelihatan dan tidak dimaksudkan juga,
Emile Durkheim mengembangkan teorl integrasi dihubungkan dengan bunuh dirl "
makin tlnggl Integrasi sosial makin rendah angka bunuh diri atau makin rendah integrasi
sosial maka akan tinggi angka bunuh diri".
Integrasi sosia! yang tinggi dalam masyarakat akan mewujudkan masyarakat yang
kompak dan solider terhadap keiompok lain, sehingga dapat menumbuhkan puia
perasaan keiompok, jika terdap^t suatu masalah seseorang tidak mengattasinya
dengan cara bunuh diri, tetapi sebaliknya jika dalam masyarakat rasa individualisme
tinggi akan mengurangi perasan keiompok sehingga jika terdapat suatu masalah
terhadap anggota masyarakat, semuanya menjadi tanggung javvab pribadi dan jalan
keluar pernecahannya antara lain dengan bunuh diri.
C. Kelompok Soslal Kolektivitas Sosial dan Kategori SosialYang dimaksudkan dengan keiompok sosial di sini adalah suatu sistem sosial yang
terdiri dari sejumlah orang yang saling berinteraksi dan terllbat dalam suatu kegiatan
25
bersama. Yang menjadi dasar dari manusia untuk hidup berkelornpok adalah karena
dalam diri manusia sejak dilahirkan sudah memilki dua hasrat / keinginan, yaitu :
1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain (masyarakat)
2. keinginan untuk menjadi satu dengan alam sekelilingnya. Dan untuk dapat
menyesuaikan diri baik dengan manusia lain maupun dengan aiam, maka manusia
menggunakan fikiran, perasaan dan kehendaknya. Kriterium utama dari keiompok
sosial adalah interaksi sosial sedangkan yang menjadi kriterium dari
kolektifitas sosia! adalah perasaan solidaritas sosia! karena merniliki nilai-nilai yang
sama dan kewajiban mora! untuk memeriuhi harapan peran (Role expectations).
Semua kelompok sosia! merupakan kolektivitas, tetapi untuk suatu kolektifitas tidak
hams selalu berinteraksi sosia! seperti dalam kelompok sosia!. kolektifitas mempakan
dasar dalam terbentuknya kelompok sosial. Contoh :
Angkatan 66, para anggotanya terpencar dimana-mana, mereka rnemiliki solidaritas
sosia! karena pengalamannya di tahun 1966 dengan TRTTURA nya, mereka
membentuk kelompok kerja karena mereka memiliki potensi. Dslihat dari konsep sosia!
angkatan 66 adalah kelompok sosia, tetapi dari konsep sosiologis adalah kolektivitas
sosia!. Tentang kelompok sosial ini banyak sekali macam dan ragam atau tipenya tetapi
yang dimaksudkan dengan kelompok sosia! di sini hanyalah sebagai pengertian /
konsep dasarnya saja.
26
Adapun yang dimaksud dengan kategori sosia! hanyalah merupakan karakteristik sosia!
yang dimiliki oleh setiap anggota masyarakat, seperti : Seks, usia dan pendapatan. Jadi
kategori sosia! sangatlah !uas sifatnya karena dapat tersebar dimana-mana misalnya :
kelompok wanita, kelompok jompo, kelompok miskin, dan fain-lain. Kategori sosial,
sangat potensial untuk kolektivitas sosial, dan kolektivitas sosial sangat potensial untuk
pembentukan kelompok sosial yang secara resmi memilki prosedur dan stmktur yng
disebut organisasi sosia!.