pengarahan - data center - bappedaprovkaltimdatacenter.bappedakaltim.com/data/2017/list05/3...
TRANSCRIPT
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REPUBLIK INDONESIA
PENGARAHANMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
Disampaikan oleh:
Drs. HADI PRABOWO, MM
SEKRETARIS BADAN NASIONAL PENGELOLA PERBATASAN
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PENDAHULUAN
PEMBANGUNAN DAERAH
Pembangunan Daerah merupakan perwujudan dari pelaksanaan Urusan
Pemerintahan yang telah diserahkan ke Daerah sebagai bagian integral dari
pembangunan nasional.
1
PASAL 263 UU 23/2014
Pasal 263 ayat (4) UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
RKPD merupakan penjabaran dari RPJMD yang memuat rancangan kerangka
ekonomi dan prioritas pembangunan Daerah, serta rencana kerja dan
pendanaan untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.
2
RKPD 2018
RKPD 2018 menjadi landasan penyusunan R-APBD Tahun 2018, setelah
dibahas bersama seluruh pemangku kepentingan.
3
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
1. PUSAT (K/L) DENGAN
KEBIJAKAN SERTA
APBN/POTENSI LAINNYA
3. SWASTA DENGAN
SEGALA POTENSINYA
4. AKADEMISI/
MASYARAKAT
DENGAN SEGALA
POTENSINYA;
2. PEMDA DENGAN
KEOTONOMIANNYA,
OPD, APBD/
POTENSI LAINNYA
PELAKU PEMBANGUNAN
MASYARAKAT
SEJAHTERA
KEMENTERIAN DALAM NEGERIFAKTOR PENTING DALAM
DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
DOKUMENRENCANA
PEMBANGUNAN DAERAH
KETERSEDIAANDATA
ISU STRATEGISDAERAH
(KONDISI, MASALAH, DAN
POTENSIDAERAH)
ISUSTRATEGISNASIONAL
ISUGLOBAL (SDG’s)
KEMAMPUANKEUANGAN
DAERAH
DUKUNGANREGULASI
1
2
3
4
5
6
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
FOKUSDAERAH DALAM MELAKUKAN PEMBANGUNAN
TERCAPAINYA
TARGET
PEMBANGUNAN
DAERAH
KINERJA
PEMERINTAH
DAERAH
SEMAKIN BAIK
DAERAH MEMBANGUN
POTENSI
DAN
KARAKTERISTIK
DAERAH
PROGRAM
1
25
34
KEGIATAN
PRIORITASPERMASA-
LAHAN
INPUT
PRIORITASSASARAN DAN
PROGRAM DALAM RPJMD
PRIORITASSASARAN
DAN PROGRAM
DALAM RKP
PROGRAM STRATEGISNASIONAL
ISU
STRATEGIS
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
UPAYA MEWUJUDKAN VISI PEMBANGUNAN TAHUN 2015-2019
Mewujudkan
VISI PEMBANGUNAN INDONESIA TAHUN
2015-2019
“Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri, Dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong
Royong”
SELURUH UNSUR
PENYELENGGARA PEMDA
koordinasikan, sinergikan
program & kegiatan RKPD
berdasarkan RPJMD & RPJMN
Dukung agenda prioritas dan
pencapaian sasaran
pembangunan nasional
Tahun 2018
(Dalam RPJMN 2015-2019)
Bangun komitmen yang tinggi dan
bekerjasama melibatkan seluruh
kelompok & lapisan masyarakat dalam
membangun daerah
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
ALUR SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DAN DAERAH
TATA RUANG SEBAGAI ACUAN DALAM PERENCANAAN HARUS DIIMPLEMENTASIKAN
RTRW PROVINSI
RTRWN
RTRW
KABUPATEN/KOTA
RTR Pulau
RTR KSP
RTR KSK
RDTR
RTR KSN
SPASIAL ASPASIAL
PU
SAT
DA
ERA
H
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PENCAPAIAN TARGET PEMBANGUNAN NASIONAL
(Pasal 258 & Pasal 259)
TARGET
PEMBANGUNAN NASIONAL
1. Peningkatan & pemerataan pendapatan masyarakat,
2. Kesempatan kerja,
3. Lapangan berusaha,
4. Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan publik
5. Daya saing Daerah.
TUJUAN PEMBANGUNAN DAERAH
Sinkronisasi dan harmonisasi
koordinasi teknis,
Dikoordinasikan oleh MDN
dengan Menteri Bidang
Perencanaan
K/L PROVINSI
TARGET
PEMBANGUNAN PROVINSI
Koordinasi teknis
pembangunan dilaksanakan
oleh GUBERNUR sebagai wakil
Pemerintah Pusat
PROV KAB/KOTA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
NO PROVINSIPERTUMBUHAN
EKONOMIKEMISKINAN PENGANGGURAN
1. Kalimantan Barat 7,2 % 6,8 % 2,3 %
2. Kalimantan Tengah 8,2 % 4,8 % 2,3 %
3. Kalimantan Selatan 7,6 % 3,5 % 3,6 %
4. Kalimantan Timur 6,4 % 3,9 % 7,2 %
5. Kalimantan Utara 6,4 % 5,1 % 6,6 %
SASARAN MAKRO DALAM RPJMN 2015-2019
Sumber : Buku III RPJMN Tahun 2015-2019
Dalam Melaksanakan
Pembangunan Provinsi
Kalimantan Timur perlu
dipedomani beberapa
Sasaran Makro dalam
RPJMN, antara lain :
NASIONAL
PERTUMBUHAN
EKONOMIKEMISKINAN PENGANGGURAN
6,1% 9-10% 5,3-5,5%
Sumber : Rancangan RKP Tahun 2018 Bappenas
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
46
.95
%
70
.94
%
55
.74
%
49
.11
%
47
.02
%
46
.46
%
43
.98
%
61
.32
%
53
.53
%
58
.40
%
42
.64
% 76
.06
%
59
.04
%
71
.52
%
49
.43
%
66
.79
%
61
.48
%
46
.33
%
47
.66
%
52
.36
%
41
.83
%
37
.90
%
52
.13
%
47
.55
%
48
.82
%
62
.66
%
55
.07
%
70
.62
%
54
.45
%
62
.58
%
44
.71
%
35
.52
%
55
.96
%
50
.81
%
53
.05
%
29
.06
%
44
.26
%
50
.89
%
52
.98
%
53
.54
%
56
.02
%
38
.68
%
46
.47
%
41
.60
%
57
.36
% 23
.94
%
40
.96
%
28
.48
%
50
.57
%
33
.21
%
38
.52
%
53
.67
%
52
.34
%
47
.64
%
58
.17
%
62
.10
%
47
.87
%
52
.45
%
51
.18
%
37
.34
%
44
.93
%
29
.38
%
45
.55
%
37
.42
%
55
.29
%
64
.48
%
44
.04
%
49
.19
%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Aceh
Su
ma
tera
Uta
ra
Su
ma
tera
Ba
rat
Ria
u
Ke
pu
lau
an
Ria
u
Ja
mb
i
Be
ngk
ulu
Su
ma
tera
Se
lata
n
Ba
ng
ka
Be
litu
ng
La
mp
un
g
DK
I Ja
ka
rta
Ja
wa
Ba
rat
Ba
nte
n
Ja
wa
Te
nga
h
D.I.Y
ogya
ka
rta
Ja
wa
Tim
ur
Ka
lim
an
tan
Ba
rat
Ka
lim
an
tan
Te
nga
h
Ka
lim
an
tan
Se
lata
n
Ka
lim
an
tan
Tim
ur
Ka
lim
an
tan
Uta
ra
Su
law
esi B
ara
t
Su
law
esi U
tara
Go
ron
talo
Su
law
esi Te
nga
h
Su
law
esi S
ela
tan
Su
law
esi Te
ngga
ra
Ba
li
Nu
sa
Te
ngga
ra B
ara
t
Nu
sa
Te
ngga
ra T
imu
r
Ma
luku
Ma
luku
Uta
ra
Pa
pu
a
Pa
pu
a B
ara
t
BELANJA TIDAK LANGSUNG BELANJA LANGSUNG
Sumber Data : Perda APBD, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2016
PROPORSI KOMPONEN BELANJA DAERAH
AGREGAT APBD PROVINSI TA 2016
KA
LIM
AN
TAN
TIM
UR
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
31
.22
%
22
.04
%
20
.94
%
20
.45
%
19
.76
%
19
.42
%
18
.14
%
18
.01
%
16
.66
%
16
.52
%
16
.50
%
16
.24
%
15
.56
%
15
.54
%
15
.43
%
15
.20
%
15
.09
%
14
.53
%
14
.01
%
13
.79
%
13
.71
%
13
.09
%
12
.54
%
11
.96
%
11
.47
%
10
.96
%
10
.59
%
9.4
9%
8.5
0%
7.8
0%
7.6
9%
7.3
9%
7.3
6%
4.9
1%
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
25.00%
30.00%
35.00%
DK
I Ja
ka
rta
Be
ngk
ulu
Ma
luku
Su
law
esi Te
ngga
ra
Su
law
esi Te
nga
h
Su
law
esi U
tara
Nu
sa
Te
ngga
ra B
ara
t
Go
ron
talo
Ba
ngk
a B
elitu
ng
Ma
luku
Uta
ra
Ba
li
Ja
mb
i
La
mp
un
g
Su
ma
tera
Ba
rat
Su
law
esi S
ela
tan
Ka
lim
an
tan
Ba
rat
D.I. Yo
gya
ka
rta
Nu
sa
Te
ngga
ra T
imu
r
Ka
lim
an
tan
Te
nga
h
Su
ma
tera
Uta
ra
Ka
lim
an
tan
Se
lata
n
Ja
wa
Te
nga
h
Ja
wa
Tim
ur
Su
law
esi B
ara
t
Ka
lim
an
tan
Uta
ra
Ria
u
Ke
pu
lau
an
Ria
u
Ka
lim
an
tan
Tim
ur
Pa
pu
a
Aceh
Su
ma
tera
Se
lata
n
Ba
nte
n
Ja
wa
Ba
rat
Pa
pu
a B
ara
t
Rasio Belanja Pegawai BTL thdp Total Belanja rata-rata
Rata-Rata = 14.94%
Sumber Data : Perda APBD, Ditjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, 2016
PROPORSI BELANJA PEGAWAI BTL
TERHADAP TOTAL BELANJAPROVINSI SE-INDONESIA TA 2016
KA
LIM
AN
TAN
TIM
UR
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
SOLUSI PERMASALAHAN UMUM
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Penerapan sanksi bagi Kepala Daerah dan DPRD → PP SANKSI
Asistensi dan Evaluasi dalam Penetapan Kebijakan Anggaran →
PEMBATALAN APBD
Keterlibatan Lembaga Terkait → Korsubgah, Keterbukaan
Informasi Keuda/Publik
Mendorong Sistem Aplikasi dalam Kebijakan Perencanaan dan
Penganggaran → E-PLANNING dan E-BUDGETING
Koordinasi dengan Kemenkeu, keterlibatan dalam mekanisme
perencanaan.
1
2
3
4
5
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
CAPAIAN PEMERINTAHPROVINSI KALIMANTAN TIMUR
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PERTUMBUHAN EKONOMI REGIONAL KALIMANTANDENGAN MIGAS TAHUN 2013-2015 (Persen)
PROVINSI 2013 2014* 2015**
INDONESIA 5.56 5.02 4.79
1. Kalimantan Barat 6.05 5.03 4.81
2. Kalimantan Tengah 7.37 6.21 7.01
3. Kalimantan Selatan 5.33 4.85 3.84
4. Kalimantan Timur 2.25 1.57 -1.28
5. Kalimantan Utara 7.89 8.81 3.13
*) Angka sementara
**) Angka sangat sementara
Sumber : Statistik Kalimantan 20155
.56 6.0
5
7.7
3
5.3
3
2.2
5
7.8
9
5.0
2
5.0
3
6.2
1
4.8
5
1.5
7
8.8
1
4.7
9
4.8
1
7.0
1
3.8
4
-1.2
8 3.1
3
PERTUMBUHAN EKONOMI
2013 2014 2015
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
DISAGREGASI PERTUMBUHAN EKONOMI PER PROVINSI(SKENARIO PENGURANGAN KESENJANGAN ANTARWILAYAH)
No. Provinsi Target Pertumbuhan Ekonomi
1. Aceh 6.98
2. Sumatera Utara 6.45
3. Sumatera Barat 6.06
4. Riau 5.03
5. Jambi 6.66
6. Sumatera Selatan 6.72
7. Bengkulu 6.38
8. Lampung 6.55
9. Kep. Bangka Belitung 6.26
10. Kep. Riau 6.80
11. DKI Jakarta 5.80
12. Jawa Barat 6.06
13. Jawa Tengah 5.94
14. DI Yogyakarta 5.78
15. Jawa Timur 5.99
16. Banten 6.29
17. Bali 6.33
No. Provinsi Target Pertumbuhan Ekonomi
18 Nusa Tenggara Barat 6.73
19. Nusa Tenggara Timur 5.86
20. Kalimantan Barat 6.00
21. Kalimantan Tengah 7.51
22. Kalimantan Selatan 7.19
23. Kalimantan Timur 6.01
24. Kalimantan Utara 7.57
25. Sulawesi Utara 7.08
26. Sulawesi Tengah 7.17
27. Sulawesi Selatan 6.43
28. Sulawesi Tenggara 6.70
29. Gorontalo 7.80
30. Sulawesi Barat 6.81
31. Maluku 7.57
32. Maluku Utara 6.22
33. Papua Barat 7.30
34. Papua 7.16
Sumber: Perhitungan Sementara Bappenas
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
INFLASI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2016
KOTA INFLASI
INFLASI
2016JANUARI FEBRUARIMARET APRIL MEI JUNI JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
Kalimantan Timur 0.19 0.24 0.24 -0.34 -0.09 1.10 0.56 0.14 -0.02 -0.09 0.21 1,04
Samarinda 0.50 0.05 0.44 -0.30 0.05 0.61 0.20 0.39 -0.20 -0.10 -0.28 0.87
Balikpapan -0.21 0.50 -0.04 -0.40 0.13 1.74 1.03 -0.18 -0.21 -0.07 0.12 1,26
Sumber Data : Badan Pusat Statistik (BPS) 2016 Diolah
-0.40
-0.20
0.00
0.20
0.40
0.60
0.80
1.00
1.20
0.19 0.24 0.24
-0.34
0.09
1.10
0.56
0.14-0.02 -0.09
0.21
1.04
Kalimantan Timur
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2010-2015 (PERSEN)
KABUPATEN/KOTA(METODE BARU) INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
2015 2014 2013 2012 2011 2010
KALIMANTAN TIMUR 74.17 73.82 73.21 72.62 72.02 71.31
PASER 70.30 69.87 69.61 68.18 67.11 66.54
KUTAI BARAT 69.34 68.91 68.13 67.14 66.92 65.90
KUTAI KARTANEGARA 71.78 71.20 70.71 69.12 68.47 67.45
KUTAI TIMUR 70.76 70.39 69.79 68.71 67.73 66.94
BERAU 72.72 72.26 72.02 70.77 70.43 69.16
PENAJAM PASER UTARA 69.26 68.60 68.07 67.17 66.92 66.37
MAHAKAM ULU 64.89 64.32 63.81 - - -
BALIKPAPAN 78.18 77.93 77.53 76.56 76.02 75.55
SAMARINDA 78.69 78.39 77.84 77.34 77.05 75.85
BONTANG 78.78 78.58 78.84 77.55 77.25 76.97
Sumber Data : Badan Pusat Statistik (BPS) 2017
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT)
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN (2007-2016)
Sumber Data : Badan Pusat Statistik (BPS) 2016
KABUPATEN
TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) (PERSEN)
2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Febru
ari
Agust
us
Febru
ari
Agust
us
Febru
ari
Agust
us
Febru
ari
Agust
us
Febru
ari
Agust
us
Febru
ari
Agust
us
Febru
ari
Agust
us
Febru
ari
Agust
us
Febru
ari
Agust
us
Febru
ari
Agust
us
KALIMANTAN
TIMUR12,83 12,07 11,41 11,11 11,09 10,83 10,45 10,10 10,90 11,43 9,48 9,02 8,94 7,95 8,89 7,38 7,17 7,50 8,86 7,95
9.48 9.02 8.94 7.95
8.89
7.38 7.17 7.50
8.86 7.95
- 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00
10.00
Fe
bru
ari
Agu
stu
s
Fe
bru
ari
Agu
stu
s
Fe
bru
ari
Agu
stu
s
Fe
bru
ari
Agu
stu
s
Fe
bru
ari
Agu
stu
s
2012 2013 2014 2015 2016
TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
JUMLAH PENDUDUK MISKIN (RIBU JIWA)
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR(2012-2016)
2013 2014 2015 2016
Semester 1
(Maret)
Semester 2
(September)
Semester 1
(Maret)
Semester 2
(September)
Semester 1
(Maret)
Semester 2
(September)
Semester 1
(Maret)
Semester 2
(September)
- 255.91 253.60 252.68 212.89 209.99 212.92 211.24
0
50
100
150
200
250
300
2013 2014 2015 2016
Jumlah Penduduk Miskin (Ribu Jiwa)
Semester 1 (Maret) Semester 2 (September)
Sumber Data : Badan Pusat Statistik (BPS) 2017
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PRESENTASE KEMISKINAN PROVINSI SE-INDONESIA
BULAN MARET 2016 DAN SEPTEMBER 2016 (PERSEN)
6,06,11
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
SASARAN PENURUNAN TARGET TINGKAT KEMISKINAN PROVINSI DAN NASIONAL TAHUN 2015-2018
No Provinsi
Tingkat KemiskinanJumlah Kabupaten dengan kemiskinan >= 10% tahun 2015
Realisasi*) Proyeksi Target
2015 2016 2017 2018
1 Aceh 17,08 16,73 16,38 15,86 22
2 Sumatera Utara 10,53 10,35 9,62 9,18 23
3 Sumatera Barat 7,31 7,09 6,39 6,03 2
4 Riau 8,42 7,98 7,73 7,40 4
5 Jambi 8,86 8,41 7,97 7,57 4
6 Sumatera Selatan 14,25 13,54 13,16 12,81 16
7 Bengkulu 17,88 17,32 16,99 16,75 9
8 Lampung 14,35 14,29 13,27 12,84 13
9 Kep. Bangka Belitung 5,4 5,22 4,80 4,42 -
10 Kep. Riau 6,24 5,98 5,72 5,26 1
11 DKI Jakarta 3,93 3,75 3,50 3,23 1
12 Jawa Barat 9,53 8,95 8,68 8,32 14
13 Jawa Tengah 13,58 13,27 12,52 12,10 26
14 DI Yogyakarta 14,91 14,05 13,80 13,63 3
15 Jawa Timur 12,34 12,05 11,49 11,06 25
16 Banten 5,9 5,42 5,42 5,11 1
17 Bali 4,74 4,25 4,21 4,14 -
No Provinsi
Tingkat Kemiskinan Jumlah Kabupaten
dengan kemiskinan >=
10% tahun 2015
Realisasi*) Proyeksi Target
2015 2016 2017 2018
18Nusa Tenggara Barat
17,1 16,48 15,85 15,349
19Nusa Tenggara Timur
22,61 22,19 21,13 20,3621
20 Kalimantan Barat 8,03 7,87 7,18 6,86 3
21Kalimantan Tengah
5,94 5,66 5,32 5,14-
22Kalimantan Selatan
4,99 4,85 4,43 4,22-
23 Kalimantan Timur 6,23 6,11 5,22 5,02 1
24 Kalimantan Utara 6,24 6,23 4,96 4,81 -
25 Sulawesi Utara 8,64 8,34 7,70 7,35 6
26 Sulawesi Tengah 14,66 14,45 13,34 12,87 11
27 Sulawesi Selatan 9,38 9,4 8,54 8,24 10
28Sulawesi Tenggara
12,89 12,88 11,90 11,6911
29 Gorontalo 18,32 17,72 17,00 16,50 5
30 Sulawesi Barat 12,39 11,74 10,98 10,60 3
31 Maluku 19,51 19,18 17,99 17,34 10
32 Maluku Utara 6,83 6,33 5,70 5,59 2
33 Papua Barat 25,83 25,43 23,56 22,44 12
34 Papua 28,16 28,54 27,10 26,82 30
Indonesia 11,22 10,86 10,33 9,95 298
▪ Dari total 511 kab/kota di Indonesia, saat ini terdapat 298 kab/kota yang memiliki tingkat kemiskinan di atas 10 persen.
▪ Berdasarkan hasil exercise proyeksi kemiskinan per provinsi untuk tahun 2017 dan 2018, tingkat kemiskinan secara nasional dapat mencapai target di tahun 2017 (10,5 persen) dan tahun 2018 (9,0-10,0 persen) dengan pertumbuhan ekonomi merata ke seluruh wilayah dan inflasi dapat ditekan sehingga seluruh provinsi dapat mencapai target yang diproyeksikan.
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
INDEKS GINI RATIO
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN (2014-2015)
KABUPATEN
GINI RATIO
2014 2015SEMESTER 1
(MARET)
SEMESTER 2
(SEPTEMBER)TAHUNAN
SEMESTER 1
(MARET)
SEMESTER 2
(SEPTEMBER)TAHUNAN
KALIMANTAN TIMUR - - 0.34 - - 0.32
PASER - - 0.27 - - -
KUTAI BARAT - - 0.35 - - -
KUTAI KARTANEGARA - - 0.32 - - -
KUTAI TIMUR - - 0.37 - - -
BERAU - - 0.35 - - -
PENAJAM PASER UTARA
(PPU)- - 0.31 - - -
MAHAKAM ULU - - 0.33 - - -
BALIKPAPAN - - 0.36 - - -
SAMARINDA - - 0.29 - - -
BONTANG - - 0.35 - - -
Sumber Data : Badan Pusat Statistik (BPS) 2016
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Rancangan Tema RKP 2018
TEMA RENCANA KERJA PEMERINTAH 2018 :“Memacu Investasi dan Infrastruktur Untuk Pertumbuhan dan Pemerataan”
Upaya Menjaga Pertumbuhan Ekonomi 2017 dan Mendorong Pertumbuhan Ekonomi 2018
• Memperbaiki Kualitas Belanja.• Peningkatan iklim usaha dan iklim
investasi yang lebih kondusif• Peningkatan daya saing dan nilai tambah
industri• Peningkatan peran swasta dalam
pembiayaan dan pembangunan infrastruktur
Memprioritaskan Belanja Pemerintah Untuk Pencapaian Sasaran Prioritas
Nasional
X. POLITIK, HUKUM, PERTAHANAN & KEAMANAN
27. Penguatan Pertahanan 29, Kepastian Hukum
28. Stabilitas Politik dan Keamanan 30. Reformasi Birokrasi
25
IV. PENGEMBANGAN DUNIA USAHA DAN PARIWISATA
8. Pengembangan 3 Kawasan Pariwisata (dari 10)
9. Pengembangan 5 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) (dari 10)
10. Pengembangan 3 Kawasan Industri (KI) (dari 14)
11. Perbaikan Iklim Investasi dan Penciptaan Lapangan Kerja
12. Peningkatan Ekspor Barang dan Jasa Bernilai Tambah Tinggi
V. KETAHANAN ENERGI
13. EBT dan Konservasi Energi
14. Pemenuhan Kebutuhan Energi
VI. KETAHANAN PANGAN
15. Peningkatan Produksi pangan
16. Pembangunan sarana dan prasarana pertanian (termasuk irigasi)
I. PENDIDIKAN
1. Pendidikan Vokasi
2. Peningkatan kualitas guru
II. KESEHATAN
3. Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak
4. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit
5. Preventif dan Promotif (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)
III. PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
6. Penyediaan Perumahan Layak
7. Air Bersih dan Sanitasi
VII. PENANGGULANGAN KEMISKINAN
17. Jaminan dan Bantuan Sosial Tepat Sasaran
18. Pemenuhan Kebutuhan Dasar
19. Perluasan Akses Usaha Mikro, Kecil, dan Koperasi
VIII.INFRASTRUKTUR, KONEKTIVITAS, DAN KEMARITIMAN
20. Pengembangan Sarana dan Prasarana Transportasi (darat, laut, udara, dan inter-moda)
21. Pengembangan Telekomunikasi dan Informatika
IX. PEMBANGUNAN WILAYAH
22. Pembangunan Wilayah Perbatasan dan Daerah Tertinggal
23. Pembangunan Perdesaan
24. Reforma Agraria
25. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana (a.l Kebakaran Hutan)
26. Percepatan Pembangunan Papua
= Highlight prioritas pada slide selanjutnya= contoh penajaman prioritas dari slide sebelumnya
Revolusi Mental
Kesetaraan Gender
Pembangunan Berkelanjutan
dan PerubahanIklim
Tata kelola Pemerintahan
yang Baik
= Pengarusutamaan/Mainstreaming
Pemerataan
Rancangan Prioritas Nasional dan Program Prioritas 2018
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Rasio
Elektrifikasi
96.6%
Akses Sanitasi
100%
Akes
Perumahan
Layak Huni
Aksesibilitas
Perbatasan &
Tertinggal
Penyediaan
Pelayanan Dasar
InfrastrukturMendukung Sektor
UnggulanKonektivitas
Tol Laut
+intermoda
Pembangunan TIK:• Palapa Ring
• Rencana pita lebar: E-government, E-pendidikan,
E-Kesehatan, E-commerce, E-logistik, E-pengadaan
Pembangunan Energi 35 GW• Sasaran 1.200 kWh/Kap. di 2019 (saat ini Vietnam
1.300 kWh/Kap, Malaysia 4.400 kWh/Kap.)
Sektor
Unggula
n
Jasa &
Pariwisata
Pertanian
Industri
Pengolahan
Infrastruktur Perkotaan
Keamananan
dan
Keselamatan
Transportasi
Membangun Angkutan Massal BerbasisJalan , Rel & Intermoda
Meningkatkan kapasitas dan kualitasjaringan jalan perkotaan
Mengembangkan transportasiperkotaan yang berkelanjutan
Shift Improve
Jaringan yang Mendukung
EfisiensiPerjalanan
PeningkatanPangsa
AngkutanUmum
Peningkatan
Pemanfaatan Teknologi
Konsep Pengembangan Transportasi Perkotaan
Avoid
26
Energi untuk Transportasi Perkotaan
Akses Air
Minum 100%
Pengendalian
BanjirMengembangkan infrastruktur perkotaan melalui pemanfaatan TIK untuk menuju kota cerdas
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Prioritas Pembangunan Infrastruktur: Mendukung Keseluruhan Prioritas Nasional
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
PENDEKATAN DALAM PENYUSUNAN RKPD 2018
1. Dilakukan dengan Perkuatan Pelaksanaan Kebijakan Money Follow Program.
2. Dilaksanakan dengan Pendekatan Holistik-Tematik, Integratif dan Spasial dengan memperhatikan pada:
• Pengendalian perencanaan
• Perkuatan perencanaan dan penganggaran untuk RKP 2018
• Perkuatan perencanaan berbasis kewilayahan
• Perkuatan integrasi sumber pendanaan
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR(RPJMD Provinsi Kalimantan Timur 2013-2018, Periodesasi RKPD 2018)
ISU STRATEGIS
Mainstreaming Ekonomi Hijau
DalamPerencanaan
Pembangunan PentingnyaPengembanganAgro-Industri di
Masa Depan
KelangkaanBBM dan Daya
Listrik
Komitmen AtasPemberantasan
danPencegahan
Korupsi
Koordinasi Yang Lemah Antara Provinsi dan
Kabupaten/Kota Dalam
Pengendalian IjinEksploitasi
PeningkatanKetahanan
Pangan yang Berkelanjutan
PencapaianMDG’s
PencapaianMP3EI
PerubahanIklim Akibat
Emisi Gas Rumah Kaca;
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
1. Peningkatan Relevansi dan mutu pendidikan;
2. Peningkatan mutu di bidang kesehatan;
3. Menjaga ekspektasi masyarakat melalui transparasi harga;
4. Pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat miskin;
5. Peningkatan daya saing tenaga kerja dan pengembangan
kesempatan kerja;
6. Menjaga ekspektasi masyarakat melalui transparasi harga;
7. Peningkatan investasi daerah dengan menciptakan iklim
investasi yang berdaya saing global;
8. Peningkatan areal pertanian melalui cetak sawah dan
optimasi lahan;
9. Peningkatan kualitas dan kapasitas infrastruktur
transportasi;
PRIORITAS PEMBANGUNAN
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2018
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
SINERGI PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2018
MENDUKUNG AGENDA PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
FORUM
MUSRENBANG
PROVINSI TAHUN 2018
keserasian, efektifitas dan
efisiensi pemanfaatan sumber
pendanaan
PENYELARASAN
PROGRAM & KEGIATAN
kewenangan
pemerintah pusat
pembangunan
daerah
FORUM
MUSRENBANGNAS
RKP 2018RAKORTEKPUSAT
RAKORTEKPROVINSI
KEMENTERIAN DALAM NEGERIPRIORITAS NASIONAL DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
DALAM RANCANGAN RKP 2018
PENDIDIKAN
PENGEMBANGAN DUNIA USAHA DAN PARIWISATA
Pelatihan vocational bagi SDM KUMKM
Dukungan Untuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) MBTK Tahun 2018• Pengembangan Jalan akses KEK MBTK
• Rehabilitasi dan Rekonstruksi Ruas Jalan Sangata – Sp. Perdau – Muara Lembak –
Sangkulirang – Maloy
• Bandara : Sangatta, Samarinda, Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan
• Pelabuhan : Sangatta, Tj. Santan, Balikpapan, Maloy, Bontang, Samarinda/Palaran
• Infrastruktur Ketenagalistrikan: Pembangunan PLTU Kaltim, 2x100 MW
KESEHATAN
Pelatihan vocational bagi SDM KUMKM
KEMENTERIAN DALAM NEGERIPRIORITAS NASIONAL DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
DALAM RANCANGAN RKP 2018
KETAHANAN PANGAN
• Fokus Lokasi: Daerah Irigasi Yang Potensial/Prioritas Untuk Cetak Sawah (2018) :
13.260 ha
• Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku Tahun 2018 : Pembangunan embung air baku
Aji Raden Kota Balikpapan, air baku Tabang (Kukar)
PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Usaha pangan (usaha mikro kecil dan menengah/UMKM) yang diintervensi keamanan
pangan
PEMBANGUNAN WILAYAH
Pembangunan Daerah Perbatasan Kalimantan: Dukungan Transportasi Tahun 2018:• Long Pangahai - Long Boh(RPM)
• Tering - Long Bagun (RPM)
• Tiong Ohang - Long Pangahai(RPM)
• Bts Kalbar - Tiong Ohang(RPM)
KEMENTERIAN DALAM NEGERIPRIORITAS NASIONAL DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR
DALAM RANCANGAN RKP 2018
INFRASTRUKTUR, KONEKTIVITAS, DAN KEMARITIMAN
• Perbaikan Pertumbuhan Ekonomi Spasial: FEEDER PORT
(Kariangau, Balikpapan)
• Jalur Utama Logistik Pulau Kalimantan :
• Jalan Bebas Hambatan Balikpapan-Samarinda
• Laut : Pelabuhan Samarinda, Pelabuhan Balikpapan
• Kegiatan Antar Moda Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara,
Maluku dan Papua:
• Pembangunan Jalan Akses Pelabuhan Palaran
• Pembangunan Jalan Akses Pelabuhan Panajam Paser
• Pembangunan Jalan Akses Pelabuhan Sangatta
• Pengembangan Telekomunikasi & Informatika:
• Rencana open technology Palapa Ring : Kutai Barat –
Mahakam Ulu
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REKAP HASIL RAKORTEK REGIONAL I DAN REGIONAL II
(Per 8 Maret 2017)
1. Total Usulan proyek K/L yang mendukung prioritas nasional sebanyak
8.925 proyek, yang sudah dibahas dan disepakati sebanyak 3.353 proyek.
Usulan Proyek di Provinsi Kalimantan Selatan antara lain: Pelatihan
vocational bagi SDM KUMKM
2. Sedangkan dari total usulan proyek daerah yang mendukung prioritas
nasional sebanyak 1.982 proyek, yang sudah dibahas dan disepakati
sebanyak 968 Proyek.
Usulan Proyek Daerah di Provinsi Kalimantan Selatan antara lain:
Pembangunan Jaringan Pipa Transmisi Air Baku Sekerat (MYC),
Pengembangan informasi peluang pasar perdagangan luar negeri
3. Untuk total proyek prioritas daerah sebanyak 72.016 proyek, yang sudah
dibahas dan disepakati sebanyak 602 Proyek.
Usulan Proyek Prioritas Daerah di Provinsi Kalimantan Selatan antara lain:
Pengadaan Konfeyor Pelabuhan Samboja, Pembangunan Pelabuhan
Sungai Tabang Kab. Kutai Kartanegara
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
1. Penggunaan Dana Desa di luar bidang prioritas.
2. Pengeluaran Dana Desa tidak didukung dengan bukti yang memadai.
3. Pekerjaan konstruksi dilakukan seluruhnya oleh pihak ketiga/penyedia jasa.
1. Berkaitan dengan direktif presiden untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan iklim investasi yang
kondusif serta dalam rangka pengawasan, terdapat 3.032 Perda Provinsi dan Kabupaten/Kota yang telah
dibatalkan. Sebagai tindak lanjut pemerintah daerah harus melakukan tindak lanjut revisi terhadap perda
yang dibatalkan baik revisi terbatas maupun keseluruhan.
2. Berkaitan dengan telah penataan perangkat daerah perlu ditindak lanjuti dengan pengisian jabatan
pimpinan tinggi pratama dan jabatan administrasi, agar kinerja pemerintah daerah berjalan dengan baik.
OTONOMI DAERAH
1. Kurangnya pemahaman dan implementasi ideologi Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
2. Perubahan kelembagaan Kesbangpol di daerah
POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM
PEMERINTAHAN DESA
Belum berjalannya secara optimal pelayanan Admindukcapil, maka Kemendagri akan
menganggarkan DAK Nonfisik Dana Pelayanan Adminduk 2018 sebesar Rp. 825 Milyar.
ADMINDUKCAPIL
ISU KEMENTERIAN DALAM NEGERI
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
1. Masa jabatan Kepala Daerah yang telah berakhir, perlu dilakukan penyiapan
penyusunan dokumen RPJMD;
2. Pengintegrasian Standar Pelayanan Minimal (SPM) ke dalam Dokumen
Perencanaan Pembangunan Daerah;
3. Penyelarasan Dokumen Perencanaan Pembangunan antara Pemerintah Pusat
dan Daerah sesuai dengan Surat Edaran Bersama Nomor: 050/4963/sj
Nomor: 0430/m.ppn/12/2016 Menteri Dalam Negeri dan Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas Republik Indonesia
tentang petunjuk pelaksanaan penyelarasan rencana pembangunan jangka
menengah daerah dengan rencana pembangunan jangka menengah nasional
2015-2019;
4. Belum optimalnya pencapain target pembangunan nasional, Kemendagri telah
melakukan Rakortek Pembangunan Tahun 2017 (Regional I Batam-Regional II
Makassar)
5. Hasil Rakortek agar dijadikan bahan pembahasan prioritas pada Musrenbang
Provinsi dan Musrenbang Nasional.
DITJEN BANGDA
ISU KEMENTERIAN DALAM NEGERI
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
1. Kementerian Dalam Negeri bersama dengan
daerah akan mengawal hasil kesepakatan
Musrenbang RKPD Provinsi untuk
penyempurnaan RKPD Tahun 2018 serta
penyempurnaan RKP Tahun 2018 melalui
Musrenbangnas.
2. Kementerian Dalam Negeri melihat
kesesuaian antar dokumen perencanaan
pusat dan daerah (RKPD dengan RPJMD dan
RKP).
3. Kementerian Dalam Negeri mengevaluasi
APBD dalam rangka konsistensi antara
perencanaan dan penganggaran.
PERAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI
REKOMENDASI
UNTUK PEMERINTAH DAERAH
1. Hasil Musrenbang dijadikan bahan untuk
penyempurnaan rancangan RKPD
menjadi rancangan akhir RKPD Provinsi
Kalimatan Timur;
2. RKPD sebagai landasan penyusunan
KUA-PPAS dalam rangka penyusunan
RAPBD Tahun 2018;
PENUTUP
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
UPAYA MEWUJUDKAN VISI PEMBANGUNAN TAHUN 2015-2019
Mewujudkan
VISI PEMBANGUNAN INDONESIA TAHUN
2015-2019
“Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri, Dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong
Royong”
SELURUH UNSUR
PENYELENGGARA PEMDA
Koordinasikan, sinergikan
program & kegiatan RKPD
berdasarkan RPJMD & RPJMN
Dukung agenda prioritas dan
pencapaian sasaran
pembangunan nasional
Tahun 2018
(Dalam RPJMN 2015-2019)
Bangun komitmen yang tinggi dan
bekerjasama melibatkan seluruh
kelompok & lapisan masyarakat dalam
membangun daerah
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
TERIMA KASIH