pengaruh ampas teh terhadap pertumbuhan jamur …

74
PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR TIRAM KUNING (Pleurotus citrinopileatus Singer) SKRIPSI Oleh NUR MURSIDAWATI NIM. TB.161069 PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2020

Upload: others

Post on 12-Nov-2021

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN

JAMUR TIRAM KUNING (Pleurotus citrinopileatus Singer)

SKRIPSI

Oleh

NUR MURSIDAWATI

NIM. TB.161069

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 2: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN

JAMUR TIRAM KUNING (Pleurotus citrinopileatus Singer)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan

Oleh

NUR MURSIDAWATI

NIM. TB.161069

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2020

Page 3: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

ii

KEMENTRIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Jl. Jambi-Ma Bulian KM 16 Simp. Sungai Duren Kab. Muaro Jambi 36365

NOTA DINAS

Kode

Dokumen

Kode Formulir Berlaku

Tgl

No

Revisi

Tgl

Revisi

Halaman

In.08-PS-05 In.08-FM-PS-

05-01

R-0 - 1 dari 1

Hal : Nota Dinas

Lampiran : -

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan keguruan

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Di Jambi

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Setelah membaca, meneliti memberikan petunjuk dan mengoreksi serta

mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat

bahwa skripsi saudari:

Nama : Nur Mursidawati

NIM : TB 161069

Judul Skripsi : Pengaruh Ampas Teh Terhadap Pertumbuhan Jamur

Tiram Kuning (Pleurotus citrinopileatus Singer)

Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi

Tadris Biologi Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam ilmu Tadris

Biologi.

Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi/tugas akhir saudari di atas dapat

segera dimunaqasahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Jambi, 08 Oktober 2020

Mengetahui

Pembimbing I,

Badariah, M.Pd

NIP.19760614 200312 2 001

Page 4: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

iii

KEMENTRIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Jl. Jambi-Ma Bulian KM 16 Simp. Sungai Duren Kab. Muaro Jambi 36365

NOTA DINAS

Kode

Dokumen

Kode Formulir Berlaku

Tgl

No

Revisi

Tgl

Revisi

Halaman

In.08-PS-05 In.08-FM-PS-

05-01

R-0 - 1 dari 1

Hal : Nota Dinas

Lampiran : -

Kepada

Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan keguruan

Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Di Jambi

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Setelah membaca, meneliti memberikan petunjuk dan mengoreksi serta

mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat

bahwa skripsi saudari:

Nama : Nur Mursidawati

NIM : TB 161069

Judul Skripsi : Pengaruh Ampas Teh Terhadap Pertumbuhan Jamur

Tiram Kuning (Pleurotus citrinopileatus Singer)

Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program Studi

Tadris Biologi Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam ilmu Tadris

Biologi.

Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi/tugas akhir saudari di atas dapat

segera dimunaqasahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih.

Jambi, 03 Oktober 2020

Mengetahui

Pembimbing II,

Devie Novallyan, S.Si., M.Pd

NIP.19820327 200604 2 003

Page 5: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

iv

Page 6: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

v

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun

sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi seluruhnya merupakan hasil karya

sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip

dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan

norma, kaidah, dan etika penulisan ilmiah.

Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebahagian skripsi bukan

hasil karya saya sendiri atau terindikasi adanya unsur plagiat dalam bagian-bagian

tertentu, saya bersedia menerima sangsi sesuai dengan peraturan dan perundang-

undangan yang berlaku.

Jambi, 03 Oktober 2020

Nur Mursidawati

TB.161069

Page 7: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

vi

PERSEMBAHAN

حيم حمن الر الره

بسم الل

Alhamdulillahirobbil „alamin. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas

segala nikmat, rahmat serta hidaya-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi

ini guna memperoleh gelar Strata 1 (S1), sholawat beriring salam tercurahkan

untuk Nabi Muhammad SAW, kepadanya hamba selalu menghaturkan do‟a dan

kepadanya pula hamba meneladani uswatun hasanah yang mulia.

Ananda persembahkan sebuah karya tulis berbentuk skripsi ini untuk

ayahanda tercinta Abdullah (Alm) dan ibunda tercinta Sobirah yang senantiasa

tegar mengasuh, mendidik, menyekolahkan ananda hingga Perguruan Tinggi dan

tak kenal lelah berusaha dan berdo‟a hingga meneteskan air mata disetiap do‟a

yang engkau panjatkan disepertiga malam. Saudara perempuanku tercinta yakni

Umi Muslihatin dan Siti Masithah serta saudara laki-lakiku tersayang M.

Kamaruddin serta keluarga besar ananda terimakasih atas dukungan, motivasi

serta arahan dan do‟a hingga ananda dapat menyelesaikan Studi di Perguruan

Tinggi ini.

Teman-teman seperjuanganku, keluarga besar Program Studi Tadris

Biologi angkatan 2016, teman-teman Tadris Biologi D 2016 yang telah banyak

memberikan warna-warni selama perkuliahan. Sahabatku Febry Hasna, Luthfiah

Fitrianti, Muhammad Deni Saputra, Rizki Tenno Ari Romadhon, Sri Wulandari,

Vivi Isroati Maslaha dan Yessi Andriani yang dari awal hingga akhir senantiasa

selalu membantu dan menemaniku hingga menambah warna-warni tersendiri

disetiap langkah perjuanganku.

Untuk semuanya ananda ucapkan Jazakumullahu Khairan. Semoga Allah

Subhanahu wa Ta‟ala selalu memberi taufiq dan hidayah-Nya kepada kita semua.

Amin yaa Robbal „Alamin.

Page 8: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

vii

MOTTO

Artinya: “(7) Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya

dia akan melihat (balasan) nya. (8) Dan barang siapa mengerjakan

kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasannya) nya”.

(Al-Muyassar, Al-Qur‟an dan Terjemahnya. Q.S Az-Zalzalah 99:7-8)

Page 9: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa

yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkan, atas Hidayah-Nyalah

hingga skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam atas Nabi Muhammad

SAW pembawa risalah pencerahan bagi manusia.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari

sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini banyak melibatkan pihak yang telah

memberikan motivasi baik moril maupun materil. Untuk itu melalui kolom ini.

Penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. H. Su‟aidi Asy‟ari, MA., Ph.D selaku Rektor UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi.

2. Ibu Dr. Hj. Fadlilah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Ibu Reny Safita, S.Pt., M.Pd dan Ibu Dwi Gusfarenie, M.Pd selaku Ketua dan

Sekretaris Program Studi Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Ibu Badariah, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Devie Novallyan,

S.Si., M.Pd selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan

mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan Penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini.

5. Bapak ibu dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan khususnya dosen Program

Studi Tadris Biologi atas ilmu yang telah bapak ibu berikan.

6. Kabag beserta jajarannya dan karyawan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi yang telah memberikan pelayanan yang baik

kepada penulis

Page 10: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

ix

7. Bapak Edi Gunawan selaku pemilik usaha budidaya jamur tiram yang telah

memberikan informasi tentang budidaya jamur dan memberikan izin kepada

penulis untuk melakukan penelitian.

8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu dengan caranya

masing-masing baik secara langsung maupun secara tidak langsung telah

membantu menyelesaikan skripsi

Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan

amal semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi pengembangan ilmu.

Jambi, 03 Oktober 2020

Penulis

Nur Mursidawati

TB.161069

Page 11: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

x

ABSTRAK

Nama : Nur Mursidawati

Program Studi : Tadris Biologi

Judul : Pengaruh Ampas Teh Terhadap Pertumbuhan Jamur

Tiram Kuning (Pleurotus citrinopileatus Singer)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi media tanam ampas teh

yang efektif untuk pertumbuhan Jamur Tiram Kuning (Pleurotus citrinopileatus

Singer) dan pengaruh berbagai komposisi media ampas teh terhadap pertumbuhan

dan produktivitas Jamur Tiram Kuning (Pleurotus citrinopileatus Singer). Metode

yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperiment, jenis penelitian

ini adalah penelitian sains dan terapan. Pemberian perlakukan yang dilakukan

yaitu: M0 = 100% serbuk gergaji (kontrol), M1 = 100% limbah ampas, M2 = 75%

limbah ampas teh + 25 % serbuk gergaji , M3 = 50% limbah ampas teh + 50%

serbuk gergaji , dan M4 = 25% limbah ampas teh + 75% serbuk gergaji. Setiap

perlakuan diletakkan secara acak dalam 3 ulangan, sehingga untuk penelitian ini

diperlukan 15 unit percobaan. Parameter yang diamati ialah pertumbuhan

miselium jamur tiram kuning dan waktu miselium menutup substrat. Komposisi

media tanam terbaik untuk pertumbuhan jamur tiram kuning (Pleurotus

citrinopileatus Singer) yaitu perlakuan M4 (25% serbuk teh + 75% serbuk

gergaji). Konsentrasi yang diberikan terhadap media dengan menambahkan ampas

teh pada komposisi media tanam jamur tiram kuning (Pleurotus citrinopileatus

Singer) berpengaruh pada pertumbuhan panjang miseliumnya. Namun, pemberian

beberapa media tanam ampas teh terhadap waktu miselium jamur tiram kuning

(Pleurotus citrinopileatus Singer) menutup substrat tidak menemukan hasil karena

dari 15 media tanam (baglog) yang dicobakan, miselium tidak memenuhi substrat

media tanam, karena terkontaminasi.

Kata kunci: ampas teh, Jamur Tiram Kuning (Pleurotus citrinopileatus Singer)

Page 12: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

xi

ABSTRACT

Name : Nur Mursidawati

Study Program : Tadris Biologi

Title : Effect of tea dregs on the growth of yellow oyster

mushrooms (Pleurotus citrinopileatus Singer)

This study aims to determine the composition of tea dregs growing media which

is effective for the growth of Yellow Oyster Mushroom (Pleurotus citrinopileatus

Singer) and the effect of various composition of tea dregs media on the growth

and productivity of Yellow Oyster Mushroom (Pleurotus citrinopileatus Singer).

The method used in this research is experimental method, this type of research is

scientific and applied research. The treatments were given, namely: M0 = 100%

sawdust (control), M1 = 100% waste, M2 = 75% tea dregs waste + 25% sawdust,

M3 = 50% tea dregs waste + 50% sawdust, and M4 = 25% tea waste waste +

75% sawdust. Each treatment was randomly assigned to 3 replications, so this

research required 15 experimental units. The parameters observed were the

growth of yellow oyster mushroom mycelium and the time mycelium closed the

substrate. The composition of the best planting media for the growth of yellow

oyster mushroom (Pleurotus citrinopileatus Singer) is M4 treatment (25% tea

powder + 75% sawdust). The concentration given to the media by adding tea

dregs to the composition of the yellow oyster mushroom (Pleurotus citrinopileatus

Singer) growing media affected the long growth of the mycelium. However,

giving some tea dregs growing media to the time of yellow oyster mushroom

mycelium (Pleurotus citrinopileatus Singer) to cover the substrate did not find

results because of the 15 planting media (baglog) that were tried, the mycelium

did not meet the substrate of the planting medium, because it was contaminated.

Key words: tea dregs, Yellow Oyster Mushroom (Pleurotus citrinopileatus

Singer)

Page 13: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

NOTA DINAS ....................................................................................................... ii

PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................................. iv

PERNYATAAN ORISINALITAS ....................................................................... v

PERSEMBAHAN ................................................................................................ vi

MOTTO .............................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii

ABSTRAK ............................................................................................................. x

ABSTRACT ......................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1

B. Batasan Masalah ...................................................................................... 4

C. Rumusan Masalah .................................................................................... 4

D. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 4

E. Manfaat Penelitian ................................................................................... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik ........................................................................................ 6

B. Studi Relevan ........................................................................................ 18

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian .................................................................. 25

B. Alat Dan Bahan ......................................................................................... 25

C. Desain Penelitian ....................................................................................... 25

D. Prosedur Kerja ........................................................................................... 27

E. Parameter Pengamatan .............................................................................. 29

F. Analisis Data ............................................................................................. 29

G. Jadwal Penelitian ....................................................................................... 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ......................................................................................... 32

B. Pembahasan ............................................................................................... 33

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................... 43

B. Saran .......................................................................................................... 43

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 45

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 14: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kandungan Gizi Jamur Tiram ................................................................ 11

Tabel 2.2 Perbedaan dan Persamaan Studi Relevan yang Peneliti Ambil ............ 18

Tabel 3.1 ANOVA Dengan Nilai-Nilai Yang Diperoleh ...................................... 27

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian ................................................................................. 31

Tabel 4.1 panjang miselium pada 7 HSI, 14 HSI, 21 HSI, 28 HSI, dan 35 HIS32

Tabel 4. 2 jamur tular udara yang mengontaminasi media jamur tiram kuning

(Pleurotus citrinopileatus Singer) .......................................................................... 36

18

Page 15: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Morfologi Jamur Tiram ........................................................................ 7

Gambar 2.2 : Bentuk Tubuh Buah Jamur Tiram Kuning ........................................ 8

Gambar 2.3 Siklus Hidup Jamur Tiram ................................................................. 10

Gambar 4.1 : Baglog yang terkontaminasi Tricoderma sp. ................................... 39

Gambar 4.2 : Baglog yang terkontaminasi Penicilium spp. .................................. 40

Gambar 4.3 : Baglog yang terkontaminasi Mucor spp. ........................................ 41

Page 16: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I. Dokumentasi Observasi .................................................................... 49

Lampiran II. Dokumentasi Penelitian ................................................................... 50

Page 17: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

1

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Budidaya tanaman pertanian di Indonesia, memiliki potensi serta prospek

yang baik di masa sekarang maupun untuk masa yang akan datang. Hal ini di

karenakan Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, serta memiliki

kondisi geografi dan keadaan lingkungan yang mampu menunjang serta

mendukung para petani Indonesia untuk membudidayakan berbagai macam jenis

tanaman pertanian. Beberapa jenis tanaman pertanian yang banyak di

budidayakan oleh para petani antara lain, tanaman pangan dan juga beberapa jenis

tanaman hortikultura (sayur-sayuran dan buah-buahan). Disamping itu, tidak

sedikit juga yang mencoba membudidayakan jenis tanaman lain, salah satunya

yang akhir-akhir ini banyak di budidayakan adalah jamur (Anggriawan, 2006, hal.

1).

Jamur merupakan tanaman yang tidak memiliki klorofil sehingga tidak

bisa melakukan proses fotosintesis untuk menghasilkan makanan sendiri. Jamur

hidup dengan cara mengambil zat-zat makanan, seperti selulosa, glukosa, lignin,

protein dan senyawa pati dari organisme lain. Dengan bnatuan enzim yang

diproduksi oleh hifa (bagian jamur yang bentuknya seperti benang halus, panjang,

dan kadang bercabang), bahan makanan tersebut diuraikan menjadi senyawa yang

dapat diserap untuk pertumbuhan. Oleh karena itu, jamur digolongkan sebagai

tanaman heterofik, yaitu tanaman yang kehidupannya tergantung pada organisme

lain (Parjimo & Agus Andoko, 2007, hal.1).

Jamur dapat mendatangkan manfaat maupun kerugian. Manfaatnya, ada

beberapa jenis jamur yang dapat dijadikan bahan makanan, serta menjadi bagian

di dalam pembuatan obat-obatan tradisional maupun obat-obatan modern.

Sedangkan kerugiannya, ada beberapa jenis jamur sebagai penyebab penyakit bagi

manusia, hewan, maupun tumbuhan (Anggriawan, 2006, hal. 1).

Berdasarkan tempat tumbuhnya, dikenal 2 golongan besar jamur

konsumsi, yaitu jamur kompos dan jamur kayu. Kedua jenis golongan jamur

Page 18: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

2

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

tersebut banyak ditemukan di Indonesia. Masing-masing jenis jamur tersebut

mempunyai ciri-ciri dan kandungan gizi yang berbeda-beda (Muchroji, 1999

dalam Aggriawan, 2006, hal. 2). Salah satu jenis jamur kayu yang dapat

dikonsumsi di Indonesia yaitu Jamur Tiram (Pleurotus sp).

Jamur di Indonesia yang paling banyak dimanfaatkan sebagai makanan

dan suplemen kesehatan adalah jamur tiram, jamur kuping, jamur merang, dan

jamur kancing atau champignon. Menurut Yulliawati (2016, hal. 8) jamur tiram

termasuk jenis jamur yang banyak peminatnya. Hal ini bisa dilihat dari

keberadaannya di tukang-tukang sayur di pasar tradisional. Jumlah jamur tiram

selalu lebih banyak daripada jumlah jamur lainnya dan selalu habis terjual. Jamur

tiram ini dijual ke konsumen dalam keadaan segar. Selain permintaan dari

konsumen rumah tangga, permintaan terhadap jamur tiram pun datang dari

industri makanan olahan dan rumah makan.

Selain memiliki rasa yang enak, jamur tiram juga bergizi tinggi.

Kandungan protein nabati yang dikandungnya mencapai 10-30%. Persentase

tersebut menunjukkan bahwa kandungan protein jamur tiram lebih tinggi dua kali

lipat dibandingkan dengan protein di dalam asparagus, kol, dan kentang; empat

kali lipat dibandingkan dengan tomat dan wortel; serta enam kali lipat

dibandingkan dengan buah jeruk. (Yulliawati, 2016, hal. 116).

Menurut Suhardiman (1983 dalam Winarni dan Ucu Rahayu, 2002, hal. 5)

terdapat beberapa jenis jamur tiram yang paling sering dibudidayakan pekebun,

antara lain:

1. Jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus), warna tubuh buah putih

2. Jamur tiram coklat (Pleurotus abalonus), warna tubuh buah kecoklatan

3. Jamur tiram kuning (Pleurotus citrinopileatus Singer), warna tubuh buah

kuning

Dari beberapa jenis jamur tiram tersebut, jamur tiram putih dan coklat

paling banyak dibudidayakan, maka saya tertarik untuk mencoba meneliti Jamur

Tiram Kuning (Pleurotus citrinopileatus Singer). Menurut Anis (2016, hal. 21),

ekstrak jamur tiram kuning bersifat antioksidan. Selain itu, jamur ini juga

berkhasiat sebagai anti tumor karena mengandung zat lektin.

Page 19: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

3

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Berdasarkan observasi lapangan di Bagan Pete tepatnya tempat budidaya

“Edi Jamur” ditemukan formula media tumbuh jamur tiram yang digunakan

petani selalu sama setiap produksi yaitu serbuk kayu, bekatul, tepung jagung, dan

kapur. Serbuk gergaji kayu didapat dari pabrik limbah pengolahan kayu dan

umum digunakan petani karena sesuai dengan tempat tumbuh jamur kayu.

Menurut Maulana (2012, dalam Meutia, 2018, hal. 1) Jamur tiram dapat juga

tumbuh pada serbuk gergaji, limbah jerami, limbah kapas, kertas kardus, atau

bahan organik lainnya. Limbah tanaman umumnya mengandung lignin, cellulose,

dan hemisellulose.

Bahan yang digunakan untuk membuat media tumbuh jamur tiram dapat

berupa serbuk gergaji, bekatul atau dedak halus, tepung jagung, gips (CaSO4), dan

kapur pertanian atau kalsium karbonat (CaSO3) (Yulliawati, 2016, hal. 43-44).

Apabila serbuk gergaji sukar diperoleh maka akan timbul masalah, untuk itu perlu

dicari alternatif guna mengantisipasi hal tersebut.

Substrat lain yang dapat digunakan sebagai media tambahan jamur Tiram

adalah ampas teh. Teh merupakan salah satu jenis bahan minuman yang sudah

dikenal oleh masyarakat luas, termasuk di provinsi Jambi. Menurut Sundari dkk

(2009, dalam Haryani, dkk, 2014, hal. 222), limbah ampas teh mengandung serat

kasar, selulosa dan lignin yang dapat digunakan oleh jamur tiram untuk

pertumbuhannya dan mengandung tanin yang dimanfaatkan untuk menolak

kehadiran semut, selain itu ampas teh mengandung berbagai macam mineral

seperti karbon organik, Tembaga (Cu) 20%, Magnesium (Mg) 10%, dan Kalsium

13%. Hasil penelitian Haryani, dkk, (2014, hal. 228), jamur tiram putih (Pleurotus

ostreatus) dapat tumbuh dengan baik pada media tanam dengan perlakuan limbah

ampas teh, kardus, dan bahan tambahan (serbuk gergaji, dedak, kapur, dan gips).

Maka saya mencoba untuk jamur tiram kuning (Pleurotus citrinopileatus Singer)

apakah bisa memanfaatkan ampas teh ini.

Di daerah Mendalo dan sekitarnya terdapat pedagang kaki lima yang

menyediakan beberapa varian minuman yang berbahan baku dari teh, dari

konsumsi teh tersebut menghasilkan ampas teh yang hanya di buang begitu saja.

Ampas teh dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambahan pada media tanaman

Page 20: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

4

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

jamur tiram, karena ampas teh mengandung mengadung lignin, selulosa, tembaga,

magnesium, dan kalsium yang di butuhkan dalam pertumbuhan jamur tiram.

Ampas teh yang diperoleh dari sisa teh yang telah diseduh dalam

pembuatan minuman teh akan menjadi limbah industri rumah tangga.

Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk melalukan Penelitian

mengenai “PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN

JAMUR TIRAM KUNING (Pleurotus citrinopileatus Singer)”.

B. Pembatasan Masalah

Agar penelitian yang akan diteliti tidak terlalu meluas, maka masalah

pada penelitian ini dibatasi pada Pertumbuhan Jamur Tiram Kuning (Pleurotus

citrinopileatus Singer) pada berbagai komposisi media ampas teh.

C. Rumusan Masalah

1. Berapa komposisi media tanam ampas teh yang efektif untuk

pertumbuhan Jamur Tiram Kuning (Pleurotus citrinopileatus Singer) ?

2. Bagaimana pengaruh berbagai komposisi media ampas teh terhadap

pertumbuhan dan produktivitas Jamur Tiram Kuning (Pleurotus

citrinopileatus Singer) ?

D. Tujuan Penelitian

1. Ingin mengetahui komposisi media tanam ampas teh yang efektif untuk

pertumbuhan Jamur Tiram Kuning (Pleurotus citrinopileatus Singer).

2. Ingin mengetahui pengaruh berbagai komposisi media ampas teh terhadap

pertumbuhan dan produktivitas Jamur Tiram Kuning (Pleurotus

citrinopileatus Singer).

E. Manfaat Penelitian

Manfaat Teoritis

1. Untuk menambah alternatif ilmu bagi peneliti.

Page 21: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

5

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

2. Untuk memberikan pengetahuan tentang manfaat serbuk ampas teh

sebagai media pertumbuhan Jamur Tiram khususnya Jamur Tiram Kuning

(Pleurotus citrinopileatus Singer).

3. Untuk membuktikan adanya perbedaan produksi Jamur Tiram Kuning

(Pleurotus citrinopileatus Singer) terhadap media tanam yang berbeda.

Manfaat Praktis

1. Memberi informasi kepada masyarakat, terutama masyarakat yang

mempunyai Jamur tiram dan gemar makan Jamur tiram bahwa limbah

ampas teh ternyata bermanfaat bagi pertumbuhan Jamur Tiram khususnya

Jamur Tiram Kuning (Pleurotus citrinopileatus Singer).

2. Memberi informasi kepada petani Jamur Tiram tentang kandungan serbuk

ampas teh.

3. Memberi informasi kepada petani Jamur cara membuat media Jamur

Tiram Kuning (Pleurotus citrinopileatus Singer) dengan penambahan

media ampas the.

4. Menambah referensi alternatif penggunaan media tanam Jamur Tiram

khususnya Jamur Tiram Kuning (Pleurotus citrinopileatus Singer).

Page 22: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

6

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritik

1. Jamur Tiram (Pleurotus sp.)

Jamur (fungi) adalah organisme eukariotik dengan dinding sel yang

tersusun dari kitin. Kitin adalah polisakarida yang juga terdapat pada kulit

kepiting atau udang. Jamur tidak memiliki klorofil untuk melakukan

fotosintesis. Jamur multiseluler memiliki sel-sel memanjang berupa

benang-benang yang disebut hifa (Nadyah, 2011 dalam fatmawati, 2017,

hal. 13).

Morfologi fungi multiselular meningkatkan kemampuannya untuk

tumbuh ke dalam dan mengsbsorpsi nutrient dari sekelilingnya. Tubuh

fungi-fungi ini biasanya membentuk jaringan filament kecil, yang disebut

hifa (hypha, jamak hyphae). Hifa terdiri dari dinding sel berbentuk tabung

yang mengelilingi membrane plasma dan sitoplasma sel. Tidak seperti

dinding sel tumbuhan, yang mengandung selulosa, dinding sel fungi

diperkuat oleh kitin (chitin). Hifa fungi membentuk massa yang saling

menjalin, disebut miselium (mycelium, jamak mycelia), yang membentuk

zat tempat fungi mencari makan. Struktur miselium memaksimalkan rasio

area permukaan terhadap volume, sehingga absorpsi makanan menjadi

lebih efisien (Campbell, 2008, hal. 205)

Jamur tiram merupakan jamur konsumsi yang berasal dari

kelompok Basidiomycota. Menurut Alexopulus dan Mimn (1979 dalam

Hiola, 2011, hal. 94) jamur yang termasuk kelompok Basidiomycota

umumnya membentuk tubuh buah atau basidiokarp yang berisikan

basidium dan basidiospora. Bentuk basidioskarp jamur ini ada yang

tersusun atas bagian-bagian yang dinamakan akar semu (rhizoid), tangkai

(stipe), cawan (volva), cincin (annulus), bilah (lamella), dan tudung

(pileus).

Page 23: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

7

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Jamur tiram memiliki tubuh buah yang tumbuh mekar membentuk

corong dangkal seperti kulit karang (tiram). Tubuh buah jamur memiliki

pileus dan tangkai. Pileus berbentuk mirip cangkang tiram berukuran 5-15

cm dan permukaan bagian bawah berlapis-lapis seperti insang berwarna

putih dan lunak. Sedangkan pertumbuhan tangkainya dapat pendek atau

panjang 2-6 cm (Djarijah dan Abbas, 2001 dalam Riyanto, 2010, hal. 15).

Permukaan jamur licin dan agak berminyak ketika lembab

sedangkan bagian tepinya mulus agak bergelombang (Gunawan, 2011

dalam Riyanto, 2010, hal. 15). Jamur tiram memiliki plasma dan spora

yang berbentuk sel-sel lepas atau bersambungan membentuk hifa dan

miselium. Pada titik-titik pertemuan percabangan miselium akan terbentuk

bintik kecil yang disebut dengan pinhead yang akan berkembang menjadi

basidiokarp. Tangkai jamur tiram tidak tepat berada di tengah tudung,

tetapi agak ke pinggir (Parjimo & Agus Andoko, 2007, hal.9).

Gambar 2.1 Morfologi Jamur Tiram

Sumber : Rahmat & Nurhidayat (2011, hal. 11)

Menurut Anis (2016, hal. 21), jenis- jenis jamur tiram, antara lain:

1) Jamur tiram putih (Pleurotus Ostreatus)

Page 24: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

8

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

2) Jamur tiram merah (Pleurotus flabellatus)

3) Jamur tiram abu-abu (Pleurotus sayor caju)

4) Jamur tiram cokelat (Pleurotus cystidiosus)

5) Jamur tiram raja

6) Jamur tiram kuning

7) Jamur tiram biru

2. Jamur Tiram Kuning (Pleurotus citrinopileatus Singer)

Pleurotus citrinopileatus memiliki nama lain Golden Oyster

Mushroom atau jamur tiram kuning. Jamur tiram kuning merupakan

jamur indigenous (asli) Kenya (Musieba et al., 2013, dalam

Divaningtyasari, 2016, hal. 10). Species ini merupakan salah satu jenis

jamur kayu yang hidup pada kayu lapuk. Bentuk tubuh buah

(basidiocarp) agak membulat dan melengkung seperti cangkang tiram

dengan diameter berkisar 3-6 cm. Tangkai jamur ini tidak tepat berada

pada tengah, tetapi agak ke pinggir (Cahyana, 1999, dalam

Divaningtyasari, 2016, hal. 10).

Gambar 2.2 Bentuk Tubuh Buah Jamur Tiram Kuning

Sumber : Daqu Agrotechno 2016

Ekstrak jamur tiram kuning bersifat antioksidan dan

antihiperlipidemia. Jamur emas mengandung lektin yang berkhasiat

antitumor. Hasilpenelitian di China, dengan memasukkan 5 mg lektin per

Page 25: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

9

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

kg bobot tikus pengidap sarcoma, mampu menghambat pertumbuhan

tumor hingga 80%. Selain itu, ekstrak glikoprotein dari jamur tiram

kuning berdosis 12,5 mg/ml ampuh menghadang proliferasi sel kanker

leukemia. Ia pun bisa dimanfaatkan sebagai afrodisiak, yakni pembangkit

gairah laki-laki (Redaksi Trubus, 2010, hal. 7). Adapun klasifikasi jamur

tiram kuning yaitu:

Kingdom : Fungi

Divisi : Basidiomycota

Kelas : Agaricomycetes

Ordo : Agaricales

Family : Pleurotaceae

Genus : Pleurotus

Spesies : Pleurotus citrinipileatus

(Singer, 1943)

3. Siklus Hidup Jamur Tiram

Menurut Rahmat & Nurhidayat (2011, hal. 12) tahapan siklus

hidup jamur tiram sebagai berikut.

1) Pelepasan dan penyebaran spora (basidiospora)

Spora jamur berukuran sangat kecil dan ringan. Spora yang telah

matang akan lepas terbawa angina ke tempat yang jauh atau jatuh ke

tanah sekitarnya.

2) Pembentukan miselium

Hifa yang tumbuh selanjutnya bertambah panjang membentuk

helaian menyerupai benang bertautan. Tautan antar hifa yang

menyerupai anyaman disebut miselium jamur. Pada jenis jamur

konsumsi umumnya miselium berwarna putih.

3) Pembentukan tubuh buah

Setelah miselium menyebar dan menutupi seluruh permukaan media

tumbuh, selanjutnya akan muncul tunas-tunas jamur berbentuk

menyerupai kancing. Dalam hal ini, para ahli menyebutnya pin head

Page 26: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

10

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

atau primordial. Seiring waktu, tunas ini tumbuh membesar

membentuk tubuh buah.

4) Pembentukan spora

Bagian bawah basidiokarp jamur yang membentuk garis-garis

disebut basidia, tempat jutaan spora jamur dihasilkan. Dengan

demikian, spora baru yang dihasilkan jamur dewasa siap menyebar

kembali untuk memulai generasi jamur selanjutnya.

Gambar 2.3 Siklus Hidup Jamur Tiram

Sumber : Rahmat & Nurhidayat (2011, hal. 12)

4. Manfaat dan Kandungan Gizi Jamur Tiram Kuning (Pleurotus

citrinopileatus Singer)

Jamur tiram kuning (Pleurotus citrinopileatus Singer) merupakan

jamur yang dapat dikonsumsi dan memiliki banyak manfaat dalam

kehidupan sehari-hari karena memiliki kandungan gizi yang tinggi.

Jamur tiram kuning memiliki antitumor, anti-hiperglikemia, antioksidan,

meningkatkan imunitas dan dapat menurunkan tingkat gula dalam darah

bagi penderita diabetes (Rushita, 2013 dalam Divaningtyasari, 2016, hal.

12).

Kandungan gizi Jamur Tiram Kuning (Pleurotus citrinopileatus

Singer) per 100 g sebagai berikut.

Page 27: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

11

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Tabel 2.1 Kandungan Gizi Jamur Tiram

Jenis Kandungan Jumlah %

Asam amino

Fat kasar

Protein kasar

Fiber kasar

23.68% - 25.42%

0.8% - 1.9%

42.3% - 47.9%

10.7% - 14.9%

Sumber: Redaksi Trubus, 2010, hal 7.

5. Syarat Tumbuh Jamur Tiram

Pada habitatnya, Jamur Tiram tumbuh di hutan daerah pegunungan

yang sejuk. Jamur Tiram tumbuh di permukaan batang pohon yang sudah

lapuk atau yang sudah lama ditebang. Oleh karena itu Jamur Tiram

disebut juga Jamur kayu.

Idealnya daerah yang dipilih untuk budidaya jamur adalah dataran

menengah hingga ketinggian 800 masyarakat dpl. di daerah itu tudung

jamur tumbuh baik dengan tudung lebar. Namun, lingkungan itu jangan

menjadi kendala membudidayakan jamur. Dengan memodifikasi

lingkungan, maka jamur pun dapat tumbuh baik di dataran rendah.

Caranya, dengan membudidayakan di dalam rumah jamur yang telah di

modifikasi (Redaksi Trubus, 2010, hal. 16).

a. Suhu

Suhu merupakan hal yang penting dalam budidaya Jamur

Tiram untuk mendapatkan pertumbuhan optimal. Selama fase

pertumbuhannya, jamur tiram memiliki kebutuhan suhu yang

berbeda. Pada fase pembentukan miselium, suhu yang dibutuhkan

berkisar 22-280

C. Namun, pada fase pembentukan tubuh buah, suhu

ideal yang dibutuhkan adalah 16-220 C (Yulliawati, 2016, hal. 10).

b. Intensitas cahaya

Page 28: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

12

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Dengan habitat asli di hutan di bawah pepohonan, maka

kebutuhan sinar matahari tidak banyak, berkisar 1000-2000 fc atau

400 lux. Meski intensitasnya rendah, tetapi sinar matahari tetap

dibutuhkan untuk perkembangan spora-hifa-miselium. Tanpa cahaya

matahari, pembentukan tidak maksimal (Redaksi Trubus, 2010, hal.

17).

c. Kelembapan

Jamur tiram membutuhkan kelembapan tinggi, berkisar 80-

90%. Angka kelembapan itu harus dijaga agar jamur tumbuh

dengan baik. Bila kelembapan di bawah 80% dan berlangsung

beberapa hari, maka tubuh buah akan mengalami kekeringan,

sehingga:

- Miselium sulit terbentuk dan berkembang.

- Calon tubuh buah mengalami kekeringan dan mati.

- Ukuran tubuh buah kecil-kecil dan tipis sehingga produksi

tidak maksimal.

Agar hal itu terjadi, maka:

- Tingkatkan frekuensi penyiraman. Bila sebelumnya 2-3 kali

perhari, lakukan 4-5 kali perhari.

- Siapkan kolam dangkal di bawah rak yang selalu berisi air

- Jendela dan pintu kumbung selalu dalam kondisi tertutup

agar kelembapan tidak turun (Redaksi Trubus, 2010, hal.

16-17).

d. Keasaman (pH)

Hal yang juga perlu diperhatikan pada budidaya jamur

tiram yaitu keasaman (PH). Menurut Susilawati dan Budi Raharjo

(2010, hal. 5), tingkat keasaman media tanam mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan jamur tiram putih. Pada pH yang

terlalu tinggi atau terlalu rendah akan mempengaruhi penyerapan

air dan hara, bahkan kemungkinan akan tumbuh jamur lain yang

Page 29: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

13

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

akan menganggu pertumbuhan jamur tiram itu sendiri, pH

optimum pada media tanam berkisar 6-7.

6. Kebutuhan nutrisi jamur tiram

6.1. Lignin

Lignin adalah salah satu substansi yang terdapat sebanyak

17–32% kayu kering dan merupakan jaringan polimer fenolik tiga

dimensi yang berfungsi merekatkan serat selulosa sehingga

menjadi kaku. Pulping kimia dan proses pemutihan akan

menghilangkan lignin tanpa mengurangi serat selusosa secara

signifikan. Dalam industri kertas keberadaan lignin dalam bahan

baku tidak diinginkan. Lignin sangat mudah mengalami oksidasi,

bahkan dalam keadaan lemah dapat terurai menjadi asam aromatis

seperti asam benzoate dan asam proto chatchecat. Jika oksidasinya

terlalu keras akan membentuk asam-asam formiat, asetat, oksalat

dan suksinat. Dalam keadaan oksidasi sedang yang banyak terdapat

dalam proses pemutihan lignin diubah menjadi produk yang dapat

larut air atau alkali (Ahmad, 2011 dalam Anggriani, 2017, hal. 15).

6.2. Hemiselulosa

Hemiselulosa merupakan polisakarida non selulosa yang

pokok, terdapat dalam serat dengan berat molekul 4000–15.000.

Hemiselulosa merupakan polisakarida lain yang terdapat dalam

serat dan tergolong senyawa organik. Kadar hemiselulosa antara

15–18% (dalam kayu jarum), 22–34% (dalam kayu daun) dan 22-

26% dalam TKKS (Tandan Kosong Kelapa Sawit). Hemiselulosa

terdapat di dinding sel bersamaan dengan selulosa, terutama di

daerah amorf dan juga dalam lamella tengah (Ahmad, 2011 dalam

Anggriani, 2017, hal. 15).

6.3.Selulosa

Selulosa adalah senyawa organik penyusun utama dinding

sel tumbuhan. Polimer selulosa tersusun oleh monomer-monomer

Page 30: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

14

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

anhidroglukosa atau glukopiranosa yang saling berhubungan pada

posisi atom karbon 1 dan 4 oleh ikatan ß-glukosida. Selulosa

digunakan untuk pembuatan kertas dan tekstil. Selulosa adalah

senyawa yang umumnya tidak berada dalam keadaan murni. Di

alam, selulosa berkaitan dengan lignin dan hemiselulosa

membentuk bagian- bagian tanaman seperti kayu, batang, daun,

dan sebagainya (Cowling, 1975 dalam Anggriani, 2017, hal. 16).

Bentuk polimer ini memungkinkan selulosa saling

menumpuk/terikat menjadi bentuk serat yang sangat kuat. Panjang

molekul selulosa ditentukan oleh jumlah unit glucan di dalam

polimer, disebut dengan derajat polimerisasi. Derajat polymerase

selulosa tergantung pada jenis tanaman dan umumnya dalam

kisaran 2000 – 27000 unit glukan. Selulosa dapat dihidrolisis

menjadi glukosa dengan menggunakan asam atau enzim.

Selanjutnya glukosa yang dihasilkan dapat difermentasi menjadi

etanol (Anggriani, 2017, hal. 16).

7. Media Tumbuh Jamur Tiram

Formulasi media tanam jamur tiram terdiri dari bahan dasar yaitu

serbuk gergaji, dan bahan tambahan yaitu bekatul, gipsum, dan kapur.

Penggunaan bahan seperti itu sering lebih efektif, mudah, dan efisien

dibandingkan cara lain yang diterapkan oleh beberapa pekebun.

Formulasi terbaik adalah yang paling cocok, murah, dan mudah didapat

(Winarni dan Ucu Rahayu, 2002, hal. 10).

Untuk perkembangan dan pertumbuhan jamur, nutrisi yang ada

pada media sangat penting. Nutrisi terpenting yang dibutuhkan untuk

pertumbuhan miselium dan pembentukan badan buah adalah selulosa,

hemiselulosa lignin dan protein. Media tanam yang digunakan harus bisa

mendukung pertumbuhan jamur secara optimal. pH media harus sesuai

dengan syarat tumbuh dari jamur, yang mana bisa diatur dengan

penambahan kapur karbonat (CaCO3). Selain itu juga digunakan sebagai

Page 31: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

15

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

sumber kalsium (untuk memperkokoh media sehingga tidak mudah

rusak, memiliki daya tahan lama dan masa produksi panjang) dan untuk

meningkatkan mineral yang dibutuhkan bagi pertumbuhan. Nutrisi yang

terkandung dalam media tanam harus mencukupi kebutuhan. Kebutuhan

nutrisi bisa dipenuhi dengan penambahan dedak, tepung jagung atau

tepung tongkol jagung pada media tanam (Rochman, 2015, hal. 60).

a. Bekatul

Bekatul atau dedak (diperoleh dari penggilingan padi)

ditambahkan untuk meningkatkan nutrisi media tanam, terutama

sebagai sumber karbon (C), serta nitrogen (N). Sebaiknya dipilih yang

baru, belum berbau tengik dan tidak rusak. Selain bekatul juga dipakai

pula tepung jagung. Jumlah bahan nutrisi ini yang ditambahkan tidak

lebih dari 20%. Sebelum bekatul digunakan, perlu dilakukan

pengujian dengan cara : dedak asli beraroma khas, yaitu bau kulit padi

yang agak maji (tidak berbau apek). Kalau dicampur bahan lain, maka

bau khas itu tidak akan tercium. Bila dikepal dan diremas agak

menggumpal, tidak pecah. Jadi agak lengket, erat kaitannya, dan tidak

remah. Jika digenggam dan diletakkan di atas air, tidak seluruhnya

tenggelam. Sebagian besar ada yang mengapung di atas permukaan air

(Anggriani, 2017, hal. 11).

b. Kapur (CaCO3) dan Gips (CaSO4)

Pada budidaya jamur, kapur digunakan sebagai pengatur Ph

(keasaman) media tanam dan sebagai sumber kalsium (Ca) yang

dibutuhkan untuk pertumbuhan jamur. Hampir semua tanaman

membutuhkan Ph (keasaman) yang berbeda-beda u tuk

pertumbuhannya, termasuk juga jamur.

Kapur yang digunakan dalam budidaya jamur bisa berupa

kapur CaCO3 atau kapur bangunan. Selain kedua jenis kapur tersebut,

dapat juga digunakan kapur gamping yang biasa digunakan untuk

mengecat rumah. Namun, sebelum digunakan, kapur gamping harus

direndam terlebig dulu di dalam air sehingga bongkahan gamping

Page 32: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

16

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

tersebut pecah atau hancur dan tidak pas (Sunarmi & Cahyo

Saparinto, 2018, hal. 39).

Bahan gips (CaSO4) selain sebagai sumber kalsium tambahan,

terutama diperlukan untuk memperkuat dan memperkokoh media.

Tujuannya agar media tanam tidak mudah hancur atau rusak.

Penambahan gips pada substrat, selain sumber kalsium, bersama

dengan kapur juga berfungsi untuk memelihara kelembaban dan

porositas kompos sehingga aerasi dapat berjalan dengan baik

(Cahyana, 2009 dalam Anggriani, 2017, hal. 12).

8. Media Tumbuh Alternatif Jamur Tiram

Ampas Teh

Tanaman teh dapat tumbuh mulai dari pantai sampai pegunungan.

Perkebunan teh umumnya dikembangan di daerah pegunungan yang

beriklim sejuk, meskipun dapat sumbuh subur di dataran rendah, tanaman

teh memberikan hasil dengan mutu baik. Semakin tinggi daerah

penanaman teh semakin tinggi mutunya. Mutu teh dinilai berdasarkan

rasa (taste), aroma dan warna seduhan (liquor). Penilaian mutu

ditentukan oleh seorang ahli pencicip berdasarkan analisis organoleptik

yaitu kemampuan mengukur mutu dengan indera penglihatan, penciuman

dan rasa. Parameter lain seperti kadar air dan berat jenis hanya sebagai

pendukung (Sundari dkk., 2009 dalam Anggriani, 2017, hal. 19).

Menurut Ningrum (2010, hal. 4) ampas teh mengandung polyphonel dan

Vitamin B kompleks sekitar 10 kali lipat.

Hasil analisis Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia

Makanan Ternak, Universitas Padjadjaran (2008), menunjukkan bahwa

kandungan nutrien ampas teh terdiri atas 27,42% protein, 20,94% serat

kasar, 2,01% lemak, 0,2% kalsium, 0,7% phospor, 7,83% abu, 6,07%

lignin (Meutia, 2018, hal. 10).

Page 33: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

17

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

9. Potensi Limbah Teh Sebagai Media Tumbuh Jamur Tiram

Limbah merupakan bahan sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan

dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri,

pertambangan, dan sebagainya. Berdasarkan sifatnya limbah dibedakan

menjadi 2, yaitu limbah organik dan limbah anorganik. Limbah organik

merupakan limbah yang dapat diuraikan secara sempurna melalui proses

biologi baik aerob maupun anaerob, sedangkan limbah anorganik

merupakan limbah yang tidak dapat diuraikan melalui proses biologi.

Limbah organik yang dapat diurai melalui proses biologi mudah

membusuk, seperti sisa makanan, sayuran, potongan kayu, daun-daun

kering, dan sebagainya. Limbah organik dapat mengalami pelapukan

(dekomposisi) dan terurai menjadi bahan kecil dan berbau (Latifa dkk.,

2012 dalam Anggriani, 2017, hal. 20).

Limbah teh dapat digunakan pada budidaya jamur tiram putih

karena limbah teh ini mengandung karbohidrat yang kemudian dapat

digunakan untuk sintesis protein. Selain itu limbah teh ini juga

mengandung berbagai macam mineral seperti karbon organik, tembaga

(Cu) 20%, magnesium (Mg) 10% dan kalsium 13% (Ningrum, 2010

dalam Gusnimar, 2011, hal. 2).

10. Pengendalian Hama dan Penyakit

Menurut Suriawiria (2000 dalam Winarni dan Ucu Rahayu, 2002,

hal. 14) hama yang sering merusak. media tanam jamur dan merugikan

diantaranya adalah rayap, lalat, serangga tanah lainnya, eacing, tikus, dan

celurut. Beberapa kapang kontaminan yang sering menyerang dan

berkompetisi dengan jamur Pleurotus Sp adalah Penicillium Sp,

Aspergillus Sp, Trichoderma Sp, dan beberapa spesies lainnya. Dua cara

pengendalian yang biasa dilakukan dalam budidaya jamur. yaitu:

Page 34: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

18

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

a. Hama , hama yang sering merusak substrat tanam jamur antara lain ;

rayap, lalat, serangga tanah, cacing, titrus, dan celurut. Untuk

membasmi hama tersebut, pekebun menggunakan insektisida.

b. Penyakit, umumnya disebabkan oleh bakteri dan jenis jamur lain

(misal : Mucor, Rhizopus, Penicillium, Aspergillus). Sasaran

serangan pada substrat tanam dan pada bedengan yang dipenuhi oleh

miselia atau lendir yang merusak bedengan. Juga dapat menyerang

tubuh jamur, sehingga jamur rusak, membusuk/berlendir dan tidak

bernilai kalau dijual. Pengendaliannya dengan membuang sedikit

demi sedikit jamur penyakit atau bedengan dibiarkan menjadi kering

untuk beberapa hari agar pertumbuhan jamur penyakit terhambat.

B. Studi Relevan

Studi relevan yakni memuat hasil-hasil penelitian yang sebelumnya

relevan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti lain, dengan

maksud untuk menghindari duplikasi. Permasalahan yang akan penulis ambil

teliti sudah pernah diteliti oleh beberapa orang sebelumnya. Untuk lebih

sistematis penelitian yang relevan dapat dilihat pada tabel 2.2 dibawah ini:

Tabel 2.2 Perbedaan dan Persamaan Studi Relevan yang Peneliti Ambil

No Nama Peneliti Tahun

Judul Penelitian

Hasil penelitian Persamaan Perbedaan

1. Tri Saptari Haryani,

Ani Apriliyani , dan

S.Y. Srie Rahayu

(2014).

“Pemanfaatan Limbah

Ampas Teh Dan

Kardus Sebagai Media

Pertumbuhan dan

Produktivitas Jamur

Tiram Putih

(Pleurotus ostreatus)”

1. Jamur tiram putih

(Pleurotus

ostreatus) dapat

tumbuh dengan

baik pada media

tanam dengan

perlakuan limbah

ampas teh,

Persamaan

dengan

penelitian

ini yaitu

sama-sama

menggunak

an ampas

teh.

Penelitian ini

meneliti

tentang

Pemanfaatan

Limbah

Ampas Teh

Dan Kardus

Sebagai

Media

Pertumbuhan

dan

Produktivitas

Jamur Tiram

18

Page 35: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

19

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

kardus, dan

bahan tambahan

(serbuk gergaji,

dedak, kapur, dan

gips).

2. Hasil pengamatan

pada semua

perlakuan

menunjukkan

tidak

berpengaruh

terhadap jumlah

tubuh buah jamur

tiram putih

(Pleurotus

ostreatus).

3. Hasil pengamatan

dan pengukuran

pada berat basah,

panjang tangkai,

dan diameter

tudung

menunjukan

bahwa perlakuan

limbah ampas teh

dan kardus

merupakan

perlakuan yang

efektif untuk

dijadikan

alternatif media

Putih

(Pleurotus

ostreatus).

Sedangkan

pada

penelitian

saya meneliti

tentang

Pengaruh

Ampas Teh

Terhadap

Pertumbuhan

Jamur

Tiram

Kuning

(Pleurotus

citrinopilea

tus).

Page 36: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

20

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

tanam dengan

rata-rata berat

basah sebesar 80

gram, panjang

tangkai sebesar

5,54 cm dan

diameter tudung

sebesar 7,02 cm.

2. Arif Suryo Nugroho,

dkk (2018)

“Pengaruh Medan

Elektromagnetik Dan

Penambahan Limbah

Teh (Fluf) Pada Media

Tanam Jamur

Terhadap Laju

Pertumbuhan Jamur

Tiram (Pleurotus

Ostreatus)”

1. Penambahan

limbah teh 0%

pada media

tanam adalah

perlakuan

penambahan

limbah teh

terbaik, dengan

hampir semua

parameter

menunjukan

bahwa

penambahan teh

0% memnpunyai

hasil paramter

yang bagus.

2. Penambahan

limbah teh 0%

sangat

berpengaruh pada

pertumbuhan

jamur tiram, hal

ini disebabkan

karena nutrisi

dari serbuk

gergaji memiliki

nutrisi yang lebih

baik

dibandingkan

dengan nutrisi

pada limbah teh,

karena limbah

industri teh yang

Persamaan

dengan

penelitian

ini yaitu

sama-sama

menggunak

an ampas

teh.

Penelitian ini

meneliti

tentang

Pengaruh

Medan

Elektromagn

etik Dan

Penambahan

Limbah Teh

(Fluf) Pada

Media

Tanam

Jamur

Terhadap

Laju

Pertumbuhan

Jamur Tiram

(Pleurotus

Ostreatus).

Sedangkan

pada

penelitian

saya meneliti

tentang

Pengaruh

Ampas Teh

Terhadap

Pertumbuhan

Jamur

Tiram

Kuning

(Pleurotus

citrinopilea

Page 37: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

21

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

ada di pabrik

tidak semuanya

terdekomposisi.

tus).

3. Siti Mardiana, dkk

(2018)

“Pemanfaatan Limbah

Serbuk Teh sebagai

Substitusi Serbuk

Gergaji terhadap

Pertumbuhan

Miselium dan

Produksi Jamur

Tiram Putih

(Pleurotus Ostreatus)”

1. Pertumbuhan dan

laju miselium

menutup substrat

untuk semua

kombinasi

perlakuan serbuk

teh dan serbuk

gergaji

menunjukkan

hasil yang baik.

Perlakuan M1

(100% serbuk

teh) miselum

tidak tumbuh

dengan baik

karena kurangnya

kandungan lignin,

selulosa dan

hemiselulosa

yang terdapat

pada serbuk

gergaji.

2. Formulasi terbaik

diperoleh pada

perlakuan M4

(25% serbuk teh

+ 75% Serbuk

gergaji dan M3

(50% serbuk teh

+ 50% serbuk

gergaji).

Persamaan

dengan

penelitian

ini yaitu

sama-sama

menggunak

an ampas

teh.

Penelitian ini

meneliti

tentang

Pemanfaatan

Limbah

Serbuk Teh

sebagai

Substitusi

Serbuk

Gergaji

terhadap

Pertumbuhan

Miselium

dan Produksi

Jamur Tiram

Putih

(Pleurotus

Ostreatus).

Sedangkan

pada

penelitian

saya meneliti

tentang

Pengaruh

Ampas Teh

Terhadap

Pertumbuhan

Jamur

Tiram

Kuning

(Pleurotus

citrinopilea

tus).

4. Zuhra Meutia (2018)

“Pertumbuhan dan

Produktivitas Jamur

Tiram Putih

(Pleurotus ostreatus)

Pada Media Ampas

Teh Sebagai

Substitusi Serbuk

1. Perlakuan

penambahan

ampas teh

menghasilkan

pertumbuhan

miselium, umur

mulai panen,

jumlah badan

buah, berat basah,

Persamaan

dengan

penelitian

ini yaitu

sama-sama

menggunak

an ampas

teh.

Penelitian ini

meneliti

tentang

Pertumbuhan

dan

Produktivitas

Jamur Tiram

Putih

(Pleurotus

Page 38: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

22

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Gergaji” diameter tudung,

luas tudung, dan

tinggi tangkai

yang tidak lebih

baik atau sama

dengan perlakuan

100% serbuk

gergaji/kontrol.

2. Komposisi media

tanam terbaik

untuk

pertumbuhan dan

produktivitas

jamur tiram putih

yaitu

penambahan

ampas teh 10%

(ampas teh 100

gram + serbuk

gergaji kayu 750

gram).

ostreatus)

Pada Media

Ampas Teh

Sebagai

Substitusi

Serbuk

Gergaji.

Sedangkan

pada

penelitian

saya meneliti

tentang

Pengaruh

Ampas Teh

Terhadap

Pertumbuhan

Jamur

Tiram

Kuning

(Pleurotus

citrinopilea

tus).

5. Aninda Ayu Kartina

(2017)

“Pemanfaatan Ampas

Teh Dan Daun Kelor

Sebagai Media

Tambahan Dengan

Berat Yang Berbeda

Untuk Produktivitas

Jamur Tiram Putih

(Pleurotus ostreatus)”

1. Berdasarkan

analisis varians

menunjukkan

bahwa

penambahan

ampas teh dan

daun kelor

dengan berat

berbeda

berpengaruh

signifikan

terhadap lama

penyebaran

miselium, jumlah

badan buah dan

berat basah jamur

tiram.

2. Perlakuan K0T3

dan K1T2

merupakan

perlakuan terbaik

dengan lama

penyebaran

miselium 25,5-26

Persamaan

dengan

penelitian

ini yaitu

sama-sama

menggunak

an ampas

teh.

Penelitian ini

meneliti

tentang

Pemanfaatan

Ampas Teh

Dan Daun

Kelor

Sebagai

Media

Tambahan

Dengan

Berat Yang

Berbeda

Untuk

Produktivitas

Jamur Tiram

Putih

(Pleurotus

ostreatus).

Sedangkan

pada

penelitian

saya meneliti

tentang

Page 39: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

23

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

hari, jumlah

badan buah 19

dan berat basah

300g.

Pengaruh

Ampas Teh

Terhadap

Pertumbuhan

Jamur Tiram

Kuning

(Pleurotus

citrinopileatu

s).

6. Agusti Dwi Anggriani

(2017)

“Studi Pertumbuhan

Dan Produksi Jamur

Tiram Putih

(Pleurotus ostreatus)

Pada Formulasi Media

Tumbuh Serbuk

Ampas Tebu Dan

Ampas Teh.”

1. Perlakuan A1 dan

A3 merupakan

media yang

terbaik dalam

mendukung

pertumbuhan dan

produksi jamur

tiram, dimana

pada media ini

munculnya tubuh

buah menjadi

lebih cepat,

diameter tubuh

buah lebih besar,

tubuh buah lebih

panjang, diameter

tubuh buah lebih

besar, jumlah

tubuh buah lebih

banyak dan bobot

basah panen lebih

tinggi.

2. Formulasi media

tumbuh

berpengaruh

nyata terhadap

pertumbuhan

miselium

menutupi

substrat/baglog

(hari), umur

munculnya tubuh

buah (pean head)

(HSI), diameter

tubuh buah (cm),

panjang tangkai

tubuh buah (cm),

Persamaan

dengan

penelitian

ini yaitu

sama-sama

menggunak

an ampas

teh.

Penelitian ini

meneliti

tentang Studi

Pertumbuhan

Dan

Produksi

Jamur Tiram

Putih

(Pleurotus

ostreatus)

Pada

Formulasi

Media

Tumbuh

Serbuk

Ampas Tebu

Dan Ampas

Teh.

Sedangkan

pada

penelitian

saya meneliti

tentang

Pengaruh

Ampas Teh

Terhadap

Pertumbuhan

Jamur Tiram

Kuning

(Pleurotus

citrinopileatu

s).

Page 40: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

24

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

jumlah tubuh

buah, dan bobot

basah

panen/baglog (g).

Page 41: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

25

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di rumah budidaya bapak Edi Gunawan Jl.

Swadaya Raya, RT 07, Alam Barajo, Bagan Pete, Kecamatan Kota Baru, Kota

Jambi, Jambi 36361. Dengan waktu penelitian dari bulan Maret 2020 sampai

dengan Mei 2020.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ayakan pasir,

ember, timbangan digital, timbangan duduk dengan kapasitas 3 kg, sekop

plastik, terpal / plastik, karung bekas, pemukul kayu, lampu spritus, besi

pengait bibit, steamer (open sterilisasi baglog), gunting, pisau, angkong,

rak pemeliharaan, hand sprayer, serta alat tulis menulis dan kamera.

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu bibit F2 Jamur tiram

kuning (pleurotus citrinopileatus Singer), serbuk gergaji, dedak, ampas

teh, kapur, tepung jagung, air bersih, plastik putih dengan ukuran 18 cm

x 30 cm sebagai wadah media tanam jamur tiram (baglog), karet gelang,

cincin dari pipa, kapas, lembaran kertas dan plastik ukuran 10 cm x 10

cm untuk menutup baglog, serta alkohol 70%.

C. Metode dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian sains dan terapan yang bertujuan

untuk melihat pemanfaatan ampas teh sebagai media tambahan Jamur tiram

kuning (pleurotus citrinopileatus Singer). Penelitian sains adalah penelitian

dibidang sains serta ilmu yang terkait dengan tujuan menemukan solusi atas

suatu masalah yang secara langsung dihadapi oleh masayarakat. Penelitian ini

menggunakan desain rancangan acak lengkap (RAL). Rancangan acak

lengkap (RAL) digunakan untuk percobaan seragam atau homogen, sehingga

Page 42: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

26

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

RAL banyak digunakan untuk percobaan laboratorium, rumah kaca dan

peternakan ( Sastrosupadi, 2000, hal. 53).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

kuantitatif eksperimen. Menurut Jaedun (2011, hal. 5) penelitian eksperimen

adalah penelitian yang dilakukan terhadap variabel yang data-datanya belum

ada sehingga perlu dilakukan proses manipulasi melalui pemberian

treatment/perlakuan tertentu terhadap subjek penelitian yang kemudian

diamati/diukur dampaknya (data yang akan datang). Penelitian eksperimen

juga merupakan penelitian yang dilakukan secara sengaja oleh peneliti

dengan cara memberikan treatment/perlakuan tertentu terhadap subjek

penelitian guna membangkitkan sesuatu kejadian/keadaan yang akan diteliti

bagaimana akibatnya

Penelitian ini menggunakan desain Rancangan Acak Lengkap (RAL)

satu faktor dengan 5 perlakuan menggunakan limbah ampas teh. Pemberian

perlakukan yang akan dilakukan yaitu:

M0 = 100% serbuk gergaji (kontrol)

M1 = 100% limbah ampas

M2 = 75% limbah ampas teh + 25 % serbuk gergaji

M3 = 50% limbah ampas teh + 50% serbuk gergaji

M4 = 25% limbah ampas teh + 75% serbuk gergaji

(Diadaptasi dari Jurnal Agroteknologi dan Ilmu Pertanian)

Keterangan:

M = perlakuan

M0 = kelompok kontrol

M1-M4= kelompok eksperimen

Setiap kombinasi perlakuan ditambah 15% dedak, 2% kapur dan 1%

tepung jagung dari berat bahan sebagai sumber nutrisi dan mineral. Setiap

perlakuan diletakkan secara acak dalam 3 ulangan, sehingga untuk penelitian

ini diperlukan 15 unit percobaan.

Page 43: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

27

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

D. Prosedur Penelitian

1. Pembuatan Media Jamur

Ampas teh yang diperoleh dari sisa teh yang sudah diseduh dalam

pembuatan minuman teh dan menjadi limbah rumah tangga. Ampas teh

tersebut dicuci hingga warna air yang dihasilkan tidak berwarna merah

pekat, kemudian dikering anginkan dengan sinar matahari hingga benar-

benar kering. Ampas teh yang sudah kering di ayak terlebih dahulu untuk

memisahkan antara yang kasar dan yang halus. Semua bahan media

jamur ditimbang sesuai dengan kombinasi perlakuan dan ditambah 15%

dedak, 2% kapur dan 1% tepung jagung dari berat bahan. Kemudian

campur bahan-bahan tersebut secara merata. Tambahkan air sedikit demi

sedikit hingga kondisi media tersebut jika digenggam akan menggumpal,

tidak mudah hancur, dan tidak meneteskan air dalam jumlah banyak.

Kemudian dilakukan pengomposan media dengan menutup rapat media

dengan terpal selama ±24 jam. Media yang telah dikomposkan langsung

dimasukkan kedalam plastik polipropilen dan dipadatkan menggunakan

kayu pemukul baglog, dengan tujuan agar media padat. Masing-masing

baglog ditimbang dengan berat 1,2 kg. Ujung baglog diberi cincin pipa

lalu pada lubang yang telah menggunakan cincin dimasukkan kapas dan

ditutup dengan potongan-potongan plastik bekas. Selanjutnya ujung

baglog diikat menggunakan karet gelang.

2. Sterilisasi

Proses sterilisasi menggunakan aliran uap panas pada suhu 1000

C

selama 8-12 jam. Pemanasan menggunakan pembakaran dengan dengan

bahan bakar kayu yang dilengkapi steamer yang ditiup blower. Selama

proses sterilisasi, setiap beberapa waktu, suhu dan tekanan uap dicek

dengan manometer. Apabila suhu dan tekanan uap turun, api dibesarkan

dengan menambah kayu bakar.

Page 44: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

28

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

3. Proses Pendinginan

Proses pendingan dilakukan dengan cara menyusun media secara

berdiri dengan batas tumpukan dua lapis, selama 12 jam didiamkan pada

ruang pendingin (sekaligus sebagai ruang inokulasi).

4. Inokulasi Bibit Jamur Tiram

Inokulasi bibit jamur tiram dilakukan ke dalam baglog yang sudah

dingin dan dilakukan dalam ruangan inokulasi, yaitu ruangan khusus

yang bersih dan tertutup serta tidak banyak orang keluar masuk. Pertama,

tangan orang tersebut terlebih dahulu disemprotkan alkohol, agar tangan

dalam kondisi steril. Kedua, cara inokulasi bibit yaitu dengan cara

menyiapkan batang pengaduk besi ukuran 15-20 cm, disemprotkan

dengan alkohol terlebih dahulu lalu dibakar menggunakan lampu spritus.

Setelah beberapa saat, batang pengaduk digunakan untuk mengaduk bibit

agar mudah dituang. Buka karet gelang, plastik, serta penutup kapas pada

ujung baglog, lalu tuangkan bibit kedalam bagian atas melalui lubang

cincin. Kemudian baglog ditutup kembali dengan rapat menggunakan

kapas dan potongan kertas koran yang didekatkan ke lampu spritus,

dengan tujuan agar tidak terkontaminasi dengan bakteri. Selanjutnya

ujung baglog diikat kembali menggunakan karet gelang. Bibit jamur

yang digunakan adalah pada kondisi F2. Banyaknya bibit yang

disemaikan ke dalam baglog media tanam kurang lebih 2%. Baglog yang

telah selesai diinokulasi diangkut ketempat inkubasi (Sumarsih, 2015,

hal. 84)

5. Tahap Inkubasi

Setelah media tanam selesai diinokulasi dengan bibit jamur tiram

kuning, tahap selanjutnya adalah media tanam (baglog) diinkubasi.

Tujuannya untuk membantu menumbuhkan miselium jamur tiram kuning

pada kondisi yang sesuai. Inkubasi dilakukan dengan cara menyimpan

baglog diruang inkubasi dengan suhu sekitar 22-280C (Parjimo & Agus

Andoko, 2007, hal.40).

Page 45: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

29

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

6. Memasukkan Baglog ke dalam Kumbung

Baglog yang sudah diiinkubasi dimasukkan ke dalam kumbung

yang telah disiapkan. Menurut (Yulliawati 2016, hal. 46) baglog yang

dipilih sebaiknya baglog yang pertumbuhan miseliumnya merata.

Peletakkan baglog di dalam kubung tidak sembarangan. Perlu penataan

yang tepat agar jamur tumbuh sempurna. Cara yang umum dilakukan

adalah dengan merebahkan baglog di atas rak di dalam kubung dengan

posisi penutup saling berlawanan disetiap barisan. Hal ini dilskukan agar

pertumbuhan tubuh buah jamur tidak terhambat.

7. Pemeliharaan

Proses pemeliharaan ini dilakukan dengan cara perangsaan tunas,

pengabutan, dan mengatur sirkulasi udara (Yulliawati 2016, hal. 47).

8. Pemanenan

Jamur tiram sudah bisa dipanen pada umur 40 hari setelah tanam

atau sekitar 4-5 hari setelah pembentukan tubuh buah. Pada umur

tersebut, ukuran jamur sudah tergolong besar dengan diameter 5-10 cm.

Pemanenan dilakukan dengan cara mencabut seluruh rumpun jamur

tanpa memperhatikan ukurannya (Yulliawati 2016, hal. 48). Menurut

Redaksi Trubus (2010, hal. 49) panen pertama dilakukan setelah 5-6

minggu sejak inokulasi bibit dilakukan.

E. Parameter Pengamatan

Parameter yang diamati ialah pertumbuhan miselium jamur tiram

kuning dan waktu miselium menutup substrat.

F. Analisis Data

Dari hasil penelitian yang diperoleh di analisis menggunakan sidik

ragam ANOVA. Bila berpengaruh dilanjutkan uji BNT. Penanaman

dilakukan di dalam polybag yang ditambah dengan limbah ampas teh

dengan komposisi sesuai perlakukan.

Langkah-langkah sidik ragam ANOVA (Sastrosupadi, 2000, hal. 21)

1. Menggunakan tabel data pengamatan

Page 46: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

30

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

2. Menentukan derajat bebas (db) untuk perlakuan, galat dan total

a) db total = jumlah seluruh observasi

b) db perlakuan = jumlah perlakuan

c) db galat = db total – db perlakuan

3. Menghitung jumlah kuadrat (JK)

a) t = jumlah perlakuan, r = jumlah ulangan

b) faktor korelasi (FK) =

HN

c) JK total = Yij2

– FK

d) JK perlakuan =

– FK

e) JK galat = JK total – JK perlakuan

4. Menghitung kuadrat tengah (KT)

a) KT perlakuan =

b) KT galat =

5. Mencari Fhitung =

6. Mengamati tabel F taraf signifikan 5%

7. Mengisi tabel ANOVA dengan nilai-nilai yang diperoleh

Tabel 3.1 ANOVA Dengan Nilai-Nilai Yang Diperoleh

Sumber

Kergaman

(SK)

Derajat

Bebas

(db)

Jumlah

Kuadrat

(JK)

Kuadrat

Tengah

(KT)

Fhitung Ftabel

Perlakuan t-1 JKP KTP

KTG/KTP

Galat T (r-1) JKG KTG

Total Tr-1 JKT

8. Uji DMRT

Setelah dilaksanakan analisis data ANOVA satu alur, maka dilanjutkan

dengan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT).

Page 47: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

31

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

G. Jadwal Penelitian

Jadwal Penelitian pada proposal ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian

No

Kegiatan

Bulan/ Tahun

Sep

19

Okt

19

Nov

19

Des

19

Jan

20

Feb

20

Mar

20

Apr

20

Mei

20

Juni

20

Juli

20

Agu

20

Sep

20

Okt

20

Nov

20

1.

Pengajuan

judul

proposal

V

1. 2

Penyusunan

proposal V

2. Pengajuan

pembimbing V

3. Bimbingan

Proposal V V V V V

4. Seminar

proposal V

5.

Perbaikan

proposal V

6. Pengajuan

Izin Riset V

7. Penelitian V V

8. Pengumpulan

data V V

9. Penulisan

Skripsi V V V V

10. Daftar Sidang

Skripsi V

11. Sidang

skripsi V

2.

.

3.

4.

5.

6.

9.

10

12.

7.

8.

11.

Page 48: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

32

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang pengaruh ampas teh

terhadap pertumbuhan jamur tiram kuning (Pleurotus citrinopileatus Singer)

di peroleh hasil sebagai berikut:

1. Data pengamatan pertumbuhan miselium (cm) jamur tiram kuning

(Pleurotus citrinopileatus Singer)

Tabel 4.1 panjang miselium pada 7 HSI, 14 HSI, 21 HSI, 28 HSI, dan 35 HSI

No. Perlakuan

Panjang miselium pada hari ke- (hari setelah

inokulasi) cm

7 HSI 14 HSI 21 HSI 28 HSI 35 HSI

1. M0 0 0 0 0 0

2. M1 2,8 7 11,3 19 19

3. M2 2,3 5,3 9,6 17 17

4. M3 2,6 6,3 10,3 17,6 17,6

5. M4 3 7,3 11,6 19,3 19,3

Keterangan:

7 HSI : 7 Hari Setelah Inokulasi

14 HSI : 14 Hari Setelah Inokulasi

21 HSI : 21 Hari Setelah Inokulasi

28 HSI : 28 Hari Setelah Inokulasi

35 HSI : 35 Hari Setelah Inokulasi

Keterangan:

M0 : 1.020 gr serbuk gergaji + 153 gr dedak + 10,2 gr tepung jagung + 20,4

gr kapur

M1 : 1.020 gr ampas teh + 153 gr dedak + 10,2 gr tepung jagung + 20,4 gr

kapur

M2 : 765 gr ampas teh + 255 serbuk gergaji + 153 gr dedak + 10,2 gr tepung

jagung + 20,4 gr kapur

Page 49: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

33

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

M3 : 510 gr ampas teh + 510 serbuk gergaji + 153 gr dedak + 10,2 gr tepung

jagung + 20,4 gr kapur

M4: 255 gr ampas teh + 765 serbuk gergaji + 153 gr dedak + 10,2 gr tepung

jagung + 20,4 gr kapur

Dari hasil pengukuran di atas diperoleh hasil bahwa perlakuan

pemberian ampas teh pada media tanam berpengaruh terhadap pertumbuhan

miselium. Perlakuan yang memiliki pertumbuhan miselium yang cepat pada

(7 HSI-14 HSI-21 HSI-28 HSI-35 HSI) adalah M4 (255 gr ampas teh + 765

serbuk gergaji + 153 gr dedak + 10,2 gr tepung jagung + 20,4 gr kapur) yaitu

2.8 cm 7 HSI, 7cm 14 HSI, 11.3 cm 21 HSI, 19.3 cm 28 HSI, dan 19,3 cm 35

HSI sehingga rata-rata dari prtumbuhan miselium 0,551/hari.

Kesimpulannya konsentrasi yang diberikan terhadap media dengan

menambahkan ampas teh pada komposisi media tanam jamur tiram kuning

(Pleurotus citrinopileatus Singer) berpengaruh pada pertumbuhan panjang

miseliumnya.

Dari hasil penelitian dilapangan ditemukan hasil bahwa pemberian

beberapa media tanam ampas teh terhadap waktu miselium jamur tiram

kuning (Pleurotus citrinopileatus Singer) menutup substrat tidak menemukan

hasil karena dari 15 media tanam (baglog) yang dicobakan, miselium tidak

memenuhi substrat media tanam, karena terkontaminasi.

B. Pembahasan

Langkah awal yang harus dilakukan adalah menyiapkan media tanam

yang digunakan untuk budidaya jamur tira kuning, setelah itu melakukan

pembuatan media dan pengomposan media tanam. Setelah pengomposan

media tanam dilakukan, masing-masing media tanam dimasukkan kedalam

plastik baglog, media tanam dimasukkan dengan berat 1.200 gr. Setelah itu

dilakukan pemadatan media tanam menggunakan kayu pemukul baglog, hal ini

bertujuan agar media lebih padat, pemadatan dilakukan hingga bagian bawah

plastik rata dan menyerupai baglog.

Page 50: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

34

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Bentuk leher plastik mengerucut agar mudah di pasang cincin dari pipa.

Selanjutnya, tutup mulut baglog dengan kapas dan ditutup dengan potongan-

potongan plastik bekas. Tujuannya agar pada saat sterilisasi/pengukusan air

tidak mudah masuk kedalam baglog. Setelah itu semua baglog dimasukkan ke

dalam steamer untuk proses sterilisasi. Proses sterilisasi menggunakan aliran

uap panas pada suhu 1000

C selama 8-12 jam. Baglog yang telah di sterilisasi

kemudian didinginkan dengan cara menyusun media secara berdiri dengan

batas tumpukan dua lapis, selama 12 jam didiamkan pada ruang pendingin

(sekaligus sebagai ruang inokulasi).

Selanjutnya dilakukan inokulasi bibit pada masing-masing baglog.

Selama proses inokulasi, ruangan dan proses kerjanya dalam keadaan steril.

Inokulasi dengan terlebih dahulu menyemprot telapak tangan dengan alcohol

70%. Kemudian, menyiapkan batang pengaduk besi ukuran 15-20 cm,

disemprotkan dengan alkohol terlebih dahulu lalu dibakar menggunakan lampu

spritus. Setelah beberapa saat, batang pengaduk digunakan untuk mengaduk

bibit agar mudah dituang. Buka karet gelang, plastik, serta penutup kapas pada

ujung baglog, lalu tuangkan bibit kedalam bagian atas melalui lubang cincin.

Kemudian baglog ditutup kembali dengan rapat menggunakan kapas dan

potongan kertas koran yang didekatkan ke lampu spritus, dengan tujuan agar

tidak terkontaminasi dengan bakteri. Selanjutnya ujung baglog diikat kembali

menggunakan karet gelang.

Setelah media tanam selesai diinokulasi dengan bibit jamur tiram

kuning, tahap selanjutnya adalah media tanam (baglog) diinkubasi. Proses

inkubasi selesai ditandai dengan adanya pertumbuhan miselium berawarna

putih yang memenuhi baglog. Menurut Redaksi Trubus (2010, hal. 49) panen

pertama dilakukan setelah 5-6 minggu sejak inokulasi bibit dilakukan. Menurut

Yulliawati (2016, hal. 48) Jamur tiram sudah bisa dipanen pada umur 40 hari

setelah tanam atau sekitar 4-5 hari setelah pembentukan tubuh buah. Pada umur

tersebut, ukuran jamur sudah tergolong besar dengan diameter 5-10 cm.

Namun, yang ditemukan dilapangan pada minggu ke-5 belum adanya

pembentukan tubuh buah.

Page 51: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

35

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Parameter yang diamati pada penelitian jamur tiram kuning ini yaitu

pertumbuhan miselium jamur tiram kuning (Pleurotus citrinopileatus) dan

waktu miselium menutup substrat.

1. Pertumbuhan miselium jamur tiram kuning (Pleurotus citrinopileatus)

Pengamatan panjang miselium di lakukan dengan mengukur

panjang miselium mulai dari media tanam yang paling atas atau tetap

dibagian bawah cincin hingga memenuhi keseluruhan media. Pengamatan

terhadap panjang miselium dilakukan 7HSI (7 Hari Setelah Inokulasi)

karena miselium mulai terlihat berkembang ± 1 minggu setelah proses

inkubasi. Pada penelitian ini pengamatan lama peyebaran dan panjang

miselium dilakukan sampai 35 HSI (Hari Setelah Inkubasi). Dari hasil

pengamatan panjang miselium jamur tiram kuning (Pleurotus

citrinopileatus) pada setiap perlakuan berbeda, hal ini disebabkan karena

adanya perbedaan perlakuan yang diberikan pada masing-masing media

tanam. Pada pengamatan miselium ini menunjukkan bahwa perlakuan M4

yang paling panjang miseliumnya yaitu 2.8 cm 7 HSI, 7cm 14 HSI, 11.3

cm 21 HSI, 19.3 cm 28 HSI, dan 19,3 cm 35 HSI.

Hal tersebut sejalan dengan penelitian Siti Mardiana, dkk dengan

judul pemanfaatan limbah serbuk the sebagai substitusi serbuk gergaji

terhadap pertumbuhan miselium dan produksi jamur tiram putih

(Pleurotus ostreatus). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan M4

(25% serbuk teh + 75% serbuk gergaji) pertumbuhan miselium paling

cepat.

Pada pengamatan panjang miselium 35 HSI terdapat tidak

ditemukan adanya pertambahan panjang miselium karena adanya

kontaminasi sehingga pertumbuhan miselium terhambat. Hal ini sesuai

dengan penelitian yang di lakukan oleh Winarni dan Ucu Rahayu (2002,

hal. 22) adanya kontaminasi menyebabkan pertumbuhan miselium

terhambat bahkan tidak dapat tumbuh sama sekali, hal ini dapat terlihat

dari tidak adanya pertambahan panjang miselium.

Page 52: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

36

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Dari hasil penelitian dilapangan ditemukan hasil bahwa pemberian

beberapa media tanam ampas teh terhadap waktu miselium jamur tiram

kuning (Pleurotus citrinopileatus Singer) menutup substrat tidak

menemukan hasil karena dari 15 media tanam (baglog) yang dicobakan,

miselium tidak memenuhi substrat media tanam, karena terkontaminasi.

Menurut Redaksi Trubus (2010, hal. 49) panen pertama dilakukan setelah

5-6 minggu sejak inokulasi bibit dilakukan. Menurut Yulliawati (2016,

hal. 48) Jamur tiram sudah bisa dipanen pada umur 40 hari setelah tanam

atau sekitar 4-5 hari setelah pembentukan tubuh buah. Pada umur tersebut,

ukuran jamur sudah tergolong besar dengan diameter 5-10 cm. Namun,

yang ditemukan dilapangan pada minggu ke-5 (35 HSI) belum adanya

pembentukan tubuh buah bahkan miselium tidak memenuhi substrat media

tanam disebabkan terkontaminasi.

Kontaminasi dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan yang tidak

sesuai dengan kebutuhan atau kondisi lingkungan tidak stabil.

Kemungkinan lain dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan tidak aseptis

saat menginokulasikan bibit. Selain itu, kontaminasi juga dapat disebabkan

karena sterilisasi yang tidak sempurna, yaitu pada waktu kantung-kantung

media tanam terlalu padat letaknya di dalam drum sterilisasi (Hadioetomo,

1993 dalam Winarni dan Ucu Rahayu, 2002, hal. 21-22). Di duga pada

penelitian ini kontaminan yang menyerang jamur adalah Tricoderma sp. ,

Penicilium spp., dan Mucor spp..

Tabel 4. 2 jamur tular udara yang mengontaminasi media jamur tiram

kuning (Pleurotus citrinopileatus Singer)

No. Nama jamur Warna koloni

1. Tricoderma sp. Miselium berwarna hijau

kebiruan.

2. Penicilium spp. Miselium berwarna

coklat

Page 53: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

37

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

3. Mucor spp. Miselium berwarna putih

lama-kelamaan menjadi

hitam.

Kepadatan dan keberagaman jamur kontaminan sangat ditentukan

oleh faktor lingkungan, sumber inokulum dan hembusan angin yang

menentukan efisiensi penularan. Besarnya kontaminasi jamur tiram dapat

disebabkan oleh spora tular udara yang mampu mengkontaminasinsaat

dilakukan pengisian bibit ke dalam medai baglog. (Sudarma, dkk, 2015,

hal. 153). Menurut Wijaya (2016, hal. 18-19) hama penyakit seperti spora

jamur pengkontaminasi, bakteri pengganggu, ataupun virus dapat

menyebar dengan mudah melalui aliran udara. Bahkan hama serangga

dapat menyebar dengan cara terbang sekalipun melawan aliran udara.

Demikian pula dengan air, tanah dan manusia dapat membawa sumber

penyakit yang sama seperti udara. Pengetahuan mengenai sumber

timbulnya hama dan penyakit merupakan bagian penting dalam proses

pemcegahan, oleh karena itu kunci pencegahan timbulnya berbagai macam

hama dan penyakit adalah dengan menjaga kebersihan dan sanitasi.

Sedangkan menurut Yulliawati (2016, hal. 111) Jamur memiliki aroma

khas yang dapat mengundang hama pengganggu. Serangan hama dapat

menghambat pertumbuhan jamur, bahkan mengganggu pertumbuhan

miselium dan media tumbuhnya.

Berdasarkan hasil penelitian saya pada semua ulangan tidak

ditemukan miselium menutup substrat. Pada ulangan pertama, kedua, dan

ketiga perlakuan M0 terlihat bahwa bibit hasil inokulasi tidak ada

perkembangan sama sekali, yang terlihat hanya medianya saja. Pada

ulangan pertama perlakuan M1, ulangan kedua perlakuan M1, dan ketiga

perlakuan M1 dan M3 terlihat miselium jamur memenuhi baglog. Namun,

miselium tidak tumbuh sempurna dikarnakan kondisi baglog terdapat

bintik-bintik hijau. Hal itu disebabkan karena adanya jamur Tricoderma

yang mengontaminasi balog jamur tiram kuning sehingga pertumbuhan

Page 54: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

38

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

miseliumnya tidak sempurna. Menurut Redaksi Trubus (2010, hal. 53)

Tricoderma, Jamur berwarna hijau umum menyerang jamur Tiram.

Umumnya berasal dari udara atau dari pekerja. Menurut Sunarmi & Cahyo

Saparinto (2018, hal. 52) bakteri dan jamur lain juga kerap menjadi hama

atau penyakit pada jamur yang dibudidayakan sehingga menyebabkan

jamur rusak, miselium mati, hifa jamur rusak, dan kualitas jamur menurun.

Hal ini sesuai dengan penelitian Wijaya (2016, hal. 20) Tricoderma sp.

(jamur hijau) dapat menghambat pertumbuhan miselium jamur tiram

sehingga dapat menggagalkan tumbuhnya tubuh buah jamur. Ciri-ciri

kontaminasi yang disebabkan oleh jamur ini adalah timbulnya bintik-

bintik atau noda hijau pada media baglog jamur tiram. Cara mengatasi

masalah ini adalah dengan segera membuang baglog yang terkontaminasi.

Sedangkan cara pencegahannya dapat dilakukan dengan melakukan

seterilisasi/desinfektasi tenaga kerja dan peralatan yang dipergunakan

untuk perawatan kumbung.

Kontaminasi yang disebabkan oleh yang disebabkan oleh

Trichoderma sp. menimbulkan bintik-bintik hijau pada media baglog

jamur. Karena adanya pertumbuhan Trichoderma sp. yang menghisap

miselium jamur tiram kuning yang menyebabkan pertumbuhannya

terhambat karena sari-sari makanannya dihisap. Hal ini sesuai dengan

pendapat Karlovsky (2008 dalam Wati, 2012, hal. 94) ketika jamur lain

menjadi inang Trichoderma sp., terjadilah kompetisi nutrisi di mana jamur

Trichoderma sp. dapat menghasilkan senyawa beracun berupa

trichodermin dan gliovirin ysng menekan pertumbuhan miselium jamur

inang dengan menembus dinding sel untuk mengambil zat makanan dari

dalam sel sehingga miselium jamur inang mati.

Page 55: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

39

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Gambar 4.1 : Baglog yang terkontaminasi Tricoderma sp.

Sumber: Dokumentasi pribadi (18 Mei 2020)

Pada ulangan pertama dan kedua perlakuan M2, M3, dan M4 dan

ulangan ketiga perlakuan M2 dan M4 pertumbuhan miselium terhambat karena

terdapat miselium berwarna coklat pada baglog. Hal ini sesuai dengan

penelitian Wijaya (2016, hal. 21) Penicilium spp.. Kontaminasi ditandai

dengan tumbuhnya miselium berwarna coklat/merah tua yang pada akhirnya

dapat menghambat tumbuhnya miselium dan tubuh buah jamur tiram.

Pencegahan dapat dilakukan dengan cara mencaga kebersihan ruangan

inkubasi. Cara mengatasi jamur ini adalah dengan membuang media baglog

yang terkontaminasi sehingga penyebarannya dapat diputus/ditiadakan.

Page 56: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

40

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Gambar 4.2 : Baglog yang terkontaminasi Penicilium spp.

Sumber: Dokumentasi pribadi (18 Mei 2020)

Pada ulangan pertama perlauan M2 terdapat bintik-bintik berwarna

hitam pada permukaan baglog, hal ini yang menybabkan pertumbuhan

miselium terhambat. Hal ini sesuai dengan penelitian Wijaya (2016, hal. 20)

Mucor spp.. Kontaminasi ditandai dengan timbulnya noda hitam pada

permukaan media baglog. Kontaminasi ini menyebabkan persaingan dengan

pertumbuhan miselium jamur tiram sehingga bisa menghambat atau

menggagalkan tumbuhnya tubuh buah jamur tiram. Pencegahan dapat

dilakukan dengan mengurangi jumlah susunan baglog jamur dan

mengatur/menurunkan suhu ruangan dengan membuka dan mengatur sirkulasi

udara.

Page 57: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

41

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

.

Gambar 4.3 : Baglog yang terkontaminasi Mucor spp.

Sumber: Dokumentasi pribadi (18 Mei 2020)

Jamur tiram merupakan salah satu jenis jamur pelapuk putih (JPP) yang

memiliki kemampuan mendegradasi lignin. Jamur tiram dapat tumbuh pada

limbah lignoselulosa seperti jerami padi, serbuk gergaji, bagas, tandan kosong

kelapa sawit, dan limbah agroindustri lainnya. Kemampuan jamur tiram

mendegradasi lignin memberikan nilai tambah pada jamur ini untuk dapat

bertahan hidup pada kondisi yang tidak ideal. Sekaligus memberikan

keuntungan pada para pembudidaya jamur tiram untuk dapat memanfaatkan

limbah pertanian sebagai media tumbuh jamur ini (Dimawarnita & Yora, 2019

hal. 16).

Umumnya pembudidaya jamur tiram menggunakan autoklaf tiruan

untuk mensterilkan baglog. Hal ini kurang efektif karena msih ada jenis bakteri

(terutama bakteri termophilic) yang tidak mati, karena bakteri akan mati pada

tekanan 1 atm. Hal ini sependapat dengan Yulliawati (2016, hal. 45) ada dua

metode yang dapat digunakan dalam mensterilkan baglog pada budidaya

jamur, yaitu yang pertama menggunakan metode pasteurisasi, yaitu

memanfaatkan uap panas bertemperatur kurang dari 1050 C dan tekanan

Page 58: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

42

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

normal. Alat yang umum digunakan petani jamur berupa drum. Sebagai

gambaran, untuk mensterilkan 500-800 baglog dibutuhkan waktu pasteurisasi

sekitar 10-12 jam. Metodes ini dinilai kurang efektif karena membutuhkan

waktu yang lama dan masih ada jenis bakteri (terutama bakteri termophilic)

yang tidak mati. Kedua, metode sterilisasi, yaitu memanfaatkan uap tinggi

bertemperatur 1210 C dan tekanan di atas 1 atm. Alat yang digunakan adalah

autoklaf. Metode ini memiliki keunggulan, yaitu waktu masak yang relatif

lebih singkat. Hal ini sesuai dengan pendapat Hermanto (2017 dalam Kaidi,

dkk, 2019 hal. 310) alat pemanas tertutup untuk mensterilisasi suatu benda

menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi (1210C) selama kurang lebih

15 menit. Suhu yang tinggi inilah yang akan membunuh mikroorganisme. Unit

sterilisator dari plat stainless steel, bagian dalam diberi plat stainless steel.

Bagian atas dipasang thermometer, kaki dari baja siku. Proses sterilisasi

menggunakan alat sederhana berupa bejana dari drum bekas yang dipanaskan

dengan tungku/gas elpiji, sehingga suhu tidak tercapai (<1000C), waktu

pemanasan terlalu lama (6-8 jam) dan lebih 30% terkontaminasi oleh jamur

liar.

Page 59: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

43

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penelitian pada masing- masing objek penelitian tentang pengaruh

ampas teh terhadap pertumbuhan jamur tiram kuning (Pleurotus

citrinopileatus Singer) maka dapat disimpulkan:

1. Komposisi media tanam terbaik untuk pertumbuhan jamur tiram kuning

(Pleurotus citrinopileatus Singer) yaitu perlakuan M4 (25% serbuk teh +

75% serbuk gergaji).

2. Konsentrasi yang diberikan terhadap media dengan menambahkan ampas

teh pada komposisi media tanam jamur tiram kuning (Pleurotus

citrinopileatus Singer) berpengaruh pada pertumbuhan panjang

miseliumnya. Namun, pemberian beberapa media tanam ampas teh

terhadap waktu miselium jamur tiram kuning (Pleurotus citrinopileatus

Singer) menutup substrat tidak menemukan hasil karena dari 15 media

tanam (baglog) yang dicobakan, miselium tidak memenuhi substrat media

tanam, karena terkontaminasi.

B. Saran

Dari kesimpulan dan pengamatan yang dilakukan pada pengaruh pemberian

beberapa media tanam ampas teh terhadap terhadap pertumbuhan jamur tiram

kuning (Pleurotus citrinopileatus Singer) maka dapat ditemukan saran untuk

penelitian lebih lanjut antara lain adalah sebagai berikut:

1. Budidaya jamur tiram ini perlu adanya perhatian mengenai factor-faktor

lingkungan seperti kelembapan, air dan kebersihan lingkungan.

2. Dalam melakukan prosedur kerja hendaklah dilakukan dengan hati-hati

dan teliti serta menjaga kebersihan untuk mengurangi tingkat kontaminasi.

3. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai kandungan media tanam dari setiap

perlakuan.

Page 60: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

44

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

4. Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai penyebab kegagalan

budidaya jamur tiram kuning (Pleurotus citrinopileatus Singer) dan cara

menanggulanginya.

Page 61: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

45

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR PUSTAKA

Al-Muyassar. Al-Qur‟an dan Terjemahnya. 2017. Bandung: Sinar Baru

Algensindo.

Anggriani, Agusti Dwi. 2017. Studi Pertumbuhan Dan Produksi Jamur Tiram

Putih (Pleurotus ostreatus) Pada Formulasi Media Tumbuh Serbuk

Ampas Tebu Dan Ampas Teh. Skripsi. Program Studi Agroteknologi

Fakultas Pertanian Universitas Medan Area, Medan.

Anggriawan, Teddy. 2006. Budi daya jamur kuping ( auricularia auricula judae).

Tugas Akhir. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Anis, nurfita. 2016. Untung Berlimpah Dari Budidaya Jamur Tiram. Jawa Barat:

Villam Media

Campbell, N. A. & J. B. Reece. 2008. Biologi Edisi kedelapan Jilid 2 Terjemahan:

Damaring Tyas Wulandari. Jakarta: Erlangga.

Dimawarnita, Firda, dan Yora Faramitha. 2019. Tahukah Kamu, Jenis Jamur

Tiram Tidak Hanya Jamur Tiram Putih?. Peneliti PPBBI. 7 (1), 16-18.

www.iribb.org

Divaningtyasari. 2016. Pertumbuhan dan Produksi Jamur Tiram Kuning

(Pleurotus citrinopileatus Singer) Pada Berbagai Takaran Media

Campuran Serbuk Gergaji Kayu Albasia dan Daun Pisang Kering.

Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Program

Studi Sarjana Biologi Universitas Padjadjaran

Fatmawati. 2017. Pertumbuhan Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Pada

Berbagai Komposisi Media Tanam Serbuk Gergaji Kayu Dan Serbuk

Sabut Kelapa (Cocopeat). Skripsi. Fakultas Sains Dan Teknologi

UIN Alauddin Makassar.

Haryani, Tri Saptari, Ani Apriliyani, dan S.Y. Srie Rahayu. (2014). Pemanfaatan

Limbah Ampas Teh Dan Kardus Sebagai Media Pertumbuhan dan

Produktivitas Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Jurnal

Program Studi Biologi, FMIPA, Universitas Pakuan, Bogor.

Page 62: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

46

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Hiola, Fatimah St. 2011. Keanekaragaman Jamur Basidiomycota Di Kawasan

Gunung Bawakaraeng. Bionature. Vol. 12 (2): Hlm: 93–100. ISSN:

1411-4720

Jaedun, Amat. 2011. Metodologi Penelitian Eksperimen. Disampaikan Pada

Kegiatan In Service I Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah. LPMP

Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kaidi, dkk. 2019. Rancang Bangun Alat Sterilisasi Baglog Sistem Uap Air Pada

Jamu Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Seminar Nasional Hasil

Pengabdian Masyarakat dan Penelitian Pranata Laboratorium

Pendidikan Politeknik Negeri Jember. ISBN: 978-602-14917-8-2.

Kartina, Aninda Ayu. 2017. Pemanfaatan Ampas Teh Dan Daun Kelor Sebagai

Media Tambahan Dengan Berat Yang Berbeda Untuk Produktivitas

Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Skripsi. Program Studi

Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia Dan Kimia Makanan Ternak. 2008.

Analisis Proksimat Ampas Teh. Fakultas Peternakan. Universitas

Padjadjaran. Sumedang.

Mardiana, siti, dkk. 2018. Pemanfaatan Limbah Serbuk Teh sebagai Substitusi

Serbuk Gergaji terhadap Pertumbuhan Miselium dan Produksi Jamur

Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus). Jurnal Agroteknologi dan Ilmu

Pertanian. ISSN 2548-7841

Meutia, Zuhra. 2018. Pertumbuhan Dan Produktivitas Jamur Tiram Putih

(Pleurotus ostreatus) Pada Media Ampas Teh Sebagai Substitusi

Serbuk Gergaji. Skripsi Sarjana. Downloaded From Repositori

Institusi Usu, Univsersitas Sumatera Utara.

Ningrum, 2010. Efektivitas Air Kelapa dan Ampas Teh Terhadap Pertumbuhan

Tanaman Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa) pada Media Tanam

yang Berbeda. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah, Surakarta.

Page 63: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

47

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Nugroho, Arif Suryo., dkk. 2018. Pengaruh Medan Elektromagnetik Dan

Penambahan Limbah Teh (Fluf) Pada Media Tanam Jamur Terhadap

Laju Pertumbuhan Jamur Tiram (Pleurotus Ostreatus). Jurnal

Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosiste. Vol. 6 No. 2, Juli 2018,

189-198

Parjimo dan Agus Andoko. 2007. Budi Daya Jamur (Jamur Juping , Jamur

Tiram, & Jamur Merang). Jakarta: Agro Media Pustaka.

Rahmat, Suryani dan Nurhidayat. 2011. Untung Besar dari Bisnis Jamur Tiram.

Jakarta Selatan: PT AgroMedia Pustaka

Riyanto, Frendi. 2010. Pembibitan Jamur Tiram (Pleurotus ostreatus) Di Balai

Pengembangan Dan Promosi Tanaman Pangan Dan Hortikultura

(BPPTPH) Ngipiksari Sleman, Yogyakarta. Tugas Akhir. Fakultas

Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta

Rochman, A. 2015. Perbedaan proporsi dedak dalam media tanam terhadap per

tumbuhan jamur tiram putih. Jurnal Agribisnis Fakultas Pertanian Unita

11(13).

Sastrosupadi, A. (2000). Rancangan praktis bidang pertanian. Yogyakarta,

Kanisus

Sudarma, I made, dkk. 2015. Keragaman Dan Daya Hambat Spora Tular Udara

Yang Mengkontaminasi Media Baglog Jamur Tiram (Pleurotus

ostreatus(Jacq. Ex Rr) Kummer). Agrotrop, 5 (2): 150 – 160. ISSN:

2008-155x

Sumarsih, Sri. 2015. Bisnis Bibit Jamur Tiram. Edisi Revisi. Jakarta: Penebar

Swadaya

Sunarmi, Yohana Ipuk dan Cahya Saparinto. 2018. Usaha 4 Jenis Jamure Skala

Rumah Tangga. Jakarta: Penebar Swadaya.

Susilawati dan B. Raharjo. 2010. Budidaya jamur tiram (P. ostreatus var florida)

yang ramah lingkungan (Materi Pelatihan Agribisnis bagi KMPH).

BPTP Sumatera Selatan.

Redaksi Trubus. 2010. Jamur Tiram Dua Alam Dataran Rendah Dan Tinggi.

Jakarta: PT Trubus Swadaya

Page 64: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

48

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Wati, Dian Kurnia, dkk. 2012. Pengaruh Pemberian Filtrat Alang-Alang

(Imperata cylindrica L.) Terhadap Pertumbuhan Miselium Jamur

Tricoderma sp. Yang Hidup Pada Media Tanam Jamur Tiram Putih

(Pleurotus ostreatus).

Wijaya, Ketut Arsa. 2016. Kajian Tentang Organisme Pengganggu Tabaman

Pada Budidaya Jamur Tiram (Pleurotus Ostreatus) Di Desa Tunjuk

Kabupaten Tabanan. Program Studi Agroekoteknologi Fakultas

Pertanian Universitas Udayana Denpasar-Bali.

Winarni, Inggit, dan Ucu Rahayu. 2002 Pengaruh Formulasi Media Tanam

Dengan Bahan Dasar Serbuk Gergaji Terhadap Produksi Jamur Tiram

Putih (Pleuratus ostreatus). Jurnal Jurusan Pendidikan Biologi

Fakultas MIPA Universitas Terbuka.

Yulliawati, Tetty. 2016. sPasti Untung Budi Daya Jamur (Tiram, Kuping,

Merang, Champignon). Jakarta: Agromedia Pustaka.

Page 65: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

49

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Lampiran I. Dokumentasi Observasi

Gambar 1. Observasi ke Pembudidaya Jamur

Page 66: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

50

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Lampiran II. Dokumentasi Penelitian

Dokumentasi proses pengumpulan dan penjemuran Ampas Teh

Gambar 1. Pengumpulan ampas teh Gambar 2. Proses penjemuran ampas

Gambar 3. Pengayakan serbuk ampas

teh

Gambar 4. Pengayakan serbuk ampas

teh

Dokumentasi lokasi dan proses pembuatan baglog (media tanam) Jamur

Tiram Kuning (Pleurotus citrinopileatus Singer)

Gambar 1. Kumbung Jamur Gambar 2. Penimbangan media

Jamur

Page 67: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

51

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Gambar 3. Pencampuran media

Jamur

Gambar 4. Pemberian air pada

media

Gambar 5. Media diaduk rata Gambar 6. Pengomposan media

Jamur

Gambar 7. Pengemasan media tanam

(baglog)

Gambar 7. Pengemasan media

tanam (baglog)

Page 68: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

52

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Gambar 9. Proses pemadatan baglog Gambar 10. Pemasangan cincin pipa

pada baglog

Gambar 11. Pemasangan kapas pada

ujung baglog

Gambar 12. Penutupan ujung

baglog

Gambar 13. Pemberian label pada

baglog Gambar 14. Baglog yang sudah jadi

Page 69: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

53

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Dokumentasi proses sterilisasi, inokulasi dan inkubasi

Gambar 1. Persiapan sterilisasi baglog Gambar 2. Persiapan sterilisasi baglog

Gambar 3. Baglog siap disterilisasi Gambar 4. Proses sterilisasi baglog

Gambar 5. Pendinginan media tanam

(baglog)

Gambar 6. Proses Inokulasi

Page 70: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

54

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Gambar 7. Proses Inkubasi Gambar 8. Baglog yang diinkubasi

Dokumentasi pengamatan miselium

Dokumentasi baglog Jamur

Gambar 1. Baglog M0 Gambar 2. Baglog M1

Page 71: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

55

Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN STS Jambi

Gambar 3. Baglog M2 Gambar 4. Baglog M3

Gambar 5. Baglog M4

Page 72: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

KEMENTERIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

Alamat: FakultasIlmuTarbiyahdanKeguruan UIN STS Jambi

Jl. Jambi – Ma. Bulian KM. 16 Simp. Sungai Duren Muara Jambi 36363

KARTU KONSULTASI SKRIPSI

Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku Tgl No. Revisi Tgl. Revisi Halaman

In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 R-0 - -

Nama : Nur Mursidawati

NIM : TB. 161069

Pembimbing II : Badariah, M.Pd

Judul Skripsi : Pengaruh Ampas teh terhadap pertumbuhan jamur tiram kuning (Pleurotus

citrinopileatus Singer) Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Jurusan/Prodi : Tadris Biologi

NO. HARI/TANGGAL MATERI KONSULTASI TANDA TANGAN

PEMBIMBING

1. 11 September 2019 Format penulisan proposal.

2. 17 Desember 2019 Perbaikan isi BAB pada proposal.

3. 15 Januari 2020 ACC untuk seminar.

4. 22 februari 2020 Perbaikan setelah seminar.

5. 26 februari 2020 ACC untuk riset.

6. 12 September 2020

Perbaikan kata pengantar, halaman

persembahan, abstrak, daftar isi,

daftar tabel, daftar gambar.

7. 19 September 2020 Perbaikan bab 4 dan bab 5

8. 03 Oktober 2020

ACC Skripsi

Jambi, 08 Oktober 2020

Mengetahui,

Pembimbing I

Badariah, M.Pd

NIP.19760614 200312 2 001

Page 73: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

KEMENTERIAN AGAMA RI

UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

Alamat: FakultasIlmuTarbiyahdanKeguruan UIN STS Jambi

Jl. Jambi – Ma. Bulian KM. 16 Simp. Sungai Duren Muara Jambi 36363

KARTU KONSULTASI SKRIPSI

Kode Dokumen Kode Formulir Berlaku Tgl No. Revisi Tgl. Revisi Halaman

In.08-PP-05-01 In.08-FM-PP-05-03 R-0 - -

Nama : Nur Mursidawati

NIM : TB. 161069

Pembimbing II : Devie Novallyan, S.Si., M.Pd

Judul Skripsi : Pengaruh Ampas teh terhadap pertumbuhan jamur tiram kuning (Pleurotus

citrinopileatus Singer) Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Jurusan/Prodi : Tadris Biologi

NO. HARI/TANGGAL MATERI KONSULTASI TANDA TANGAN

PEMBIMBING

1. 11 September 2019 Format penulisan proposal.

2. 17 Desember 2019 Perbaikan isi BAB pada proposal.

3. 14 Januari 2020 ACC untuk seminar.

4. 20 februari 2020 Perbaikan setelah seminar.

5. 25 februari 2020 ACC untuk riset.

6. 12 September 2020

Perbaikan kata pengantar, halaman

persembahan, abstrak, daftar isi, daftar

tabel, daftar gambar.

7. 19 September 2020 Perbaikan bab 4 dan bab 5

8. 03 Oktober 2020 ACC Skripsi

Jambi, 03 Oktober 2020

Mengetahui,

Pembimbing II

Devie Novallyan, S.Si., M.Pd

NIP.19820327 200604 2 003

Page 74: PENGARUH AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURRICULUM VITAE)

Nama : Nur Mursidawati

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/tgl lahir : Bram Itam Kanan, 3 Februari 1998

Agama : Islam

Alamat Email : [email protected]

No Kontak : 082385885655

Pengalaman - Pengalaman Pendidikan Formal

1. SD/MI, tahun tamat : SDN 46/V Jati Emas, 2010

2. SMP/MTs, tahun tamat : SMPN 4 Pengabuan, 2013

3. SMA/MA, tahun tamat : MAS Riyadhul Jannah Bram Itam, 2016

Pengalaman Organisasi

1. Anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Rayon Tadris Komisariat

UIN STS Jambi

2. Anggota HMP-T.BIO UIN STS Jambi, tahun 2017-2018

3. Sekretaris I HMP-T.BIO UIN STS Jambi, tahun 2018-2019

Motto hidup

1) Berbuatlah kebaikan, karena barang siapa yang mengerjakan kebaikan

seberat zarrah, dia akan melihat balasan-Nya

2) Do‟a, usaha dan ikhtiar