pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian ... fatimah...signifikan terhadap keputusan...
TRANSCRIPT
eJournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (2): 362-375 ISSN 2355-5408 , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id © Copyright 2017
Pengaruh Bauran pemasaran Terhadap Keputusan
Pembelian pada Franchise Rumah Warna di Samarinda
Fatimah Qadarsih 1
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh
bauran pemasaran, hasil penelitian diperoleh penulis bahwa bauran
pemasaran secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian produk Rumah Warna. Secara parsial variabel produk,
tempat, dan promosi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian produk Rumah Warna sedangkan variabel harga secara parsial
tidak berpengaruh signifkan terhadap keputusan pembelian produk Rumah
Warna. Variabel yang paling kuat pengaruhnya terhadap keputusan pembelian
produk Rumah Warna adalah promosi.Berdasarkan kesimpulan, maka penulis
menyampaikan saran kepada Rumah Warna untuk memperhatikan keinginan
dan kebuutuhan konsumen dan harus mempunyai strategi pemasaran yang baik
untuk mengimplementasikan bauran pemasaran dalam setiap kegiatan
pemasarannya.
Kata Kunci : Produk, Harga, Tempat, dan Promosi
Pendahuluan
Pertumbuhan dan perkembangan ekonomi dewasa ini menyebabkan
persaingan bisnis semakin ketat. Tidak sedikit perusahaan-perusahaan basru
bermunculan dengan menawarkan berbagai macam produk yang sangat
bervariasi. Para produsen juga semakin kreatif dan inovatif dalam memasarkan
produknya. Pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran,
penetapan harga, promosi, serta penyakluran barang dan jasa untuk
menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-saran individu dan organisasi.
Keputusan pembelian adalah salah satu bentuk perilaku konsumen di dalam
menggunakan atau mengkonsumsi suatu produk. Di dalam membeli atau
memakai suatu produk tertentu untuk melakukan pengambilan suatu keputusan,
Rumah Warna Samarinda yang beralamatkan di jalan Ir.H. Juanda no 78
Samarinda Provinsi kalimantan Timur adalan perusahaan yang bergerak dalam
bidang penjualan tas. Adapun keputusan konsumen untuk memilih produk yang
akan dibeli salah satunya dipengaruhi oleh bauran pemasaran yang terdiri dari
(1) Produk; (2) Harga; (3) Tempat; (4) Promosi.
1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: [email protected]
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian (Fatimah)
363
Data Penjualan Produk Rumah Warna
Periode Tahun 2013-2015 (Dalam Unit)
Sumber: Rumah Warna Samarinda, 2016 Berdasaarkan data tersebut dapat diketahuui bahwa terdapat penurunan
penjualan pada produk Rumah Warna mulai tahun 2013 sampai dengan tahun
2015. Penurunan ini diduga disebabkan oleh kurang maksimalnya penerapan
bauran pemasaran yang dilakukan Rumah Warna Samarinda, baik dari sisi
produk, harga, tempat, dan promosi
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan
permasalahan dalam skripsi ini antara lain sebagai berikut:
a. Apakah bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat, dan
promosi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian pada Rumah Warna Samarinda?
b. Apakah bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat, dan
promosi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian pada Rumah Warna Samarinda?
c. Diantara variabel tersebut, variabel manakah yang paling kuat
pengaruhnya terhadap keputusan pembelian pada Rumah Warna di
Samarinda?
Tujuan Masalah
a. Untuk mengetahui dan menganalisis bauran pemasaran yang terdiri dari
produk, harga, tempat, dan promosi secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian pada Rumah Warna di
Samarinda.
b. Untuk mengetahui dan menganalisis bauran pemasaran yang terdiri dari
produk, harga, tempat, dan promosi secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian pada Rumah Warna di Samarinda.
c. Untuk mengetahui dan menganalisis variabel bauran pemasaran manakah
yang paling kuat pengaruhnya terhadap keputusan pembelian pada Rumah
Warna di Samarinda.
Kerangka Dasar Teori
Pengertian Bauran Pemasaran
Menurut Kotler (2007:53) mengemukakan bauran pemasaran adalah
seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan
pemasarannya di pasar sasaran.
No Keterangan
Penjualan
Tahun
2013
Tahun
2014
Tahun
2015
1 Tas Ransel 15.956 6.599 2.027
2 Tas Selempang dan Cangklong 9.756 3.702 1.452
3 Dompet 2.365 1.585 759
Total 28.077 11.886 4.238
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 362-375
364
Produk
Menurut Kotler dan Amstrong (2001:346) produk adalah semua yang
ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian, permintaan, pemakaian atau
konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan konsumen.
Harga
Menurut Swastha (2010:147) harga adalah jumlah uang yang
ditagihkan untuk suatu produk atau jasa. Harga merupakan satu-satunya elemen
dalm bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan.
Tempat
Menurut Kotler (2008:54) mengemukakan bahwa saluran pemasaran
adalah serangkaian oraganisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam
proses untuk menjadikan barang dan jasa siap digunakan atau dikonsumsi.
Namun dalam hal bisnis ritel, tempat lebih mengarah pada lokasi
pembangunan usaha ritel.
Promosi
Menurut Amir (2005:2007) promosi deigunakan untuk menggambarkan
segala sesuatu yang berkaitan dengan usaha menyampaikan atau menunjukkan
sesuatu.
Keputusaan pembelian
Menurut Kotler dan Amstrong (2008:207) mengenai keputusan
pembelian, yaitu proses yang menggambarkan tahapan ang dialami oleh
konsumen dalam memutuskan akan membeli atau tidak.
Tahap-tahap keputusan pembelian
1. Pengenalan masalah
2. Pencarian informasi
3. Evaluasi alternatif
4. Keputusan pembelian
5. Keputusan pasca pembelian
Metode Penelitian
Jenis penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian Kuantitatif. Menurut Sugiyono
(2008:68) metode penelitian yamg digunakan ialah teknik purposive sampling,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel dengan kriteria
pertimbangan tertentu, teknik pengumpulan pada umumnya dilakukan secara
random, pengumpulan data menggunakn instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hiptesis yang telah
ditetapkan.
Teknik analisis data
Uji validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur data valid atau tidak valid
dengan menggunakan kuesioner sebagai alat ukur. Pengujian validitas
instrumen dilakukan pada 94 orang pelanggan PT Telko, Tbk Witel di
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian (Fatimah)
365
Samarinda pengujian dilakukan dengan menggunakan sofware SPSS (Statistic
package For the Social Science) ver 22, dengan kriteria sebagai berikut:
Jika rhitung ≥ rtabel, maka pertanyaan dinyatakan valid
Jika rhitung ≤ rtabel, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid
Uji Reliabilitas
Salah satu teknik pengujian reliabilitas yang sering digunakan adalah
menggunakan metode Alpha (Cronbach’s).Metode alpha sangat cocok
digunakan pada skor berbentuk skala (misal1- 4, 1-5) atau skor rentangan
(misal 0-20, 0-50). Metode alpha dapat juga digunakan pada skor dikotomi (0
dan 1).
Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel bila nilai alpha lebih besar dari r kritis
product moment. Atau bisa menggunakan batasan dengan kriteria suatu
instrumen
dikatakan reliabel jika koefisien alpha hitung > 0,60 (Sudarmanto, 2005 : 89-
99).
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Model regresi Yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang
terdestribusi secara normal/ Residu adalah sisa atau perbedaan hasil antara nilai
data pengamatan variabel terikat terhadap nilai variabel terikat hasil
prediksi.untuk melihat apakah residu normal atau tidak, dapat dilakukan uji
One sample kolmogorov Smirnov. Data yang normal adalah Sig. Kolmogorov-
Smirnov- hitung > Alpha.cara melakukan uji normalitas dengan SPSS.
Uji Multikolinieritas Dalam output SPSS, masalah multikolinieritas ditunjukan lewat tabel
Coefficient, kolom Tolerance dan VIF (Variance Inflated Factors). Tolerance
adalah indikator seberapa banyak variabilitas sebuah variabel bebas tidak bisa
dijelaskan oleh variabel bebas lainya. Jika nilai tolerance sangat kecil (<0,10),
maka menandakan korelasi berganda satu variabel dengan variabel bebas lainya
sangat tinggi dan terjadi multikolinieritas, jika nilai VIF > 10, maka
menandakan terjadi multikolinieritas. Sehingga dasar pengambilan keputusan
adalah sebagai berikut :
Jika Tolerance > 0,10 dan VIF < 10, maka tidak terjadi multikolinieritas antara
variabel bebas.
Jika Tolerance < 0,10 dan VIF > 10, maka terjadi multikolinieritas antar
variabel bebas.
Uji Heteroskedastisitas Salah satu teknik yang digunakan untuk menguji heteroskedastisitas
adalah dengan melihat pola titik-titik pada scatterplots regresi, yaitu dengan
cara melihat grafik scatterplot antara standardized predicted value (ZPRED)
dengan studentized residual (SRESID) dimana sumbu Y adalah Y yang telah
diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya). Dasar
pengambilan keputusan yaitu :
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 362-375
366
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola yang
teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka terjadi
heteroskedastisitas.
Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar diatas dan dibawah
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Uji Autokorelasi Uji autokorelasi hanya dilakukan pada data time series (runtun waktu)
dan tidak perlu dilakukan pada data cross section seperti pada kuesioner
dimana pengukuran semua variabel dilakukan secara serempak pada saat yang
bersamaan. Uji autokorelasi perlu dilakukan apabila data yang dianalisis
merupakan data time series.
Salah satu metode pengujian yang dapat digunakan adalah dengan uji
Durbin-Waston (uji DW) dengan ketentuan sebagai berikut :
Jika d <dL atau d > (4-dL), berarti terdapat autokorelasi.
Jika d terletak antara dU dan (4-dU), berarti tidak ada auto korelasi.
Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL), tidak
menghasilkan kesimpulan yang pasti.
Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk mengetahui pengaruh kompensasi langsung dan kompensasi tidak
langsung terhadap peningkatan produktifitas, maka digunakan analisis Regresi
linear berganda. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui
besar pengaruh dan perubahan lain yang ada hubungannya.
Rumus persamaan regresi linear berganda untuk dua variabel menurut (Usman
Akbar, 2005 : 242) adalah sebagai berikut :
Y= a +b1X1+ b2X2+b3X3+b4X4+b5X5+e
Koefisien Korelasi (R) Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui kuatnya pengaruh
hubungan variabel indevenden secara bersama-sama terhadap variabel
dependent.Semakin besar R, maka semakin kuat hubungan variabel
indevendent secara bersama-sama terhadap variabel dependent.
Koefisien Determinasi (R2) Perhitungan Koefisien Determinasi digunakan untuk mengukur
seberapa besar atau kuatnya pengaruh dari variabel bebas (X) terhadap variabel
terikat (Y). Semakin besar nilai R2 maka semakin kuat pengaruh antara kedua
variabel. dalam menghitung R2 (Rangkuti 2005 : 68)
R2 =
Keterangan
SSR : Sumof Squares Regression
Total SS : Total Sum of Squares
Uji F ( Uji Simultan) Uji F (uji serentak)
F hitung ( Rangkuti, 2002:165)
Dengan menggunakan df = n – k -1
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian (Fatimah)
367
k : Jumlah variabel independen
n : banyak sampel
R : korelasi berganda
Uji F merupakan pengujian guna mengetahui hubungan antara tiga
variabel atau lebih. Dengan k menyatakan banyak variabel bebas dan n =
ukuran sampel, statistik F ini berdistribusikan F dengan dk pembilang = k dan
dk penyebut = (n-k-1). Pada koefisien determinasi berganda hasilnya akan
positif karena menggunakan hasil pengkuadratan.Pengujian secara serentak
adalah untuk mengetahui apakah secara serentak koefisien regresi variabel
bebas mempunyai pengaruh tidak terhadap variabel tidak bebas.Ho : b1 = b2 = 0,
(tidak berpengaruh secara serempak variabel bebas terhadap variabel terikat ).
Ha : b1 =b2 ≠ 0 = (berpengaruh secara serempak variabel bebas terhadap
variabel terikat)
Pembuktian ini dilakukan dengan mengamati nilai signifikan Fhitung
pada alpha tertentu (5%)
Signifikan Fhitung< α 0,05 maka H0 ditolak, Ha diterima
Signifikan Fhitung> α 0,05 maka H0 diterima, Ha ditolak
Uji t Uji t (secara parsial)
T hitung =
Dimana :
bi : Koefisien Regresi
Sbi : Standart Error
(Sugiyono, 2004:214)
Pengujian secara parsial digunakan untuk menguji apakah setiap
koefisien regresi variabel bebas mempunyai pengaruh atau tidak terhadap
variabel tidak bebas. Bentuk pengujiannya adalah:
H0 : bi = 0, artinya tidak dapat berpengaruh yang nyata terhadap kepuasan
konsumen
Ha : bi # 0, artinya terdapat pengaruh yang nyata terhadap kepuasan konsumen.
Pembuktian dilakukan dengan menggunakan uji 2 arah dan derajat
kebebasan (degree of freedom) atau tingkat kepercayaan 95% dengan alpha
5%. Sedangkan proses penguji hipotesis dapat dilihat seperti dibawah ini :
Apabila nilai Sig thitung> Sig tpenelitian maka Ho ditolak dan Ha diterim
Apabila nilai Sig thitung> Sig tpenelitian maka Ho diterima dan Ha ditolak
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Hasil penelitian
Mengingat pengumpulan dan dilakukan dengan menggunakan
kuesioner, maka sesusungguhnya responden dalam menjawab pernyataan-
pernyataan merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Sesuai dengan
standar pembuatan instrumen, bahwa sebelum instrumen digunakan sebagai
alat uji penelitian, maka harus di uji cobakan terlebih dahulu. Oleh karena itu,
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 362-375
368
untuk mengetahui tingkat keandalan atau kepercayaan instrumen penelitian ini,
penulis melakukan uji coba kepada 100 responden.
Uji validitas dan reliabilitas
Uji Validitas akan menguji masing-masing variabel yang digunakan
dalam penelitian ini, dimana keseluruhan variabel penelitian memuat 17
pernyataan yang harus dijawab oleh responden. Adapun kriteria yang
digunakan dalam menentukan valid tidaknya pernyataan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah apabila korelasi antara masing-masing indikator terhadap
total skor konstruk menunjukkan hasil yang signifikan dengan tingkat
signifikan jika r tabel besar dari 0,195
Variabel penelitian ini diketahui bahwa seluruh variabel memiliki
cronbach alpha lebih dari 0,6 sehingga variabel dan dimensi penelitian
dinyatakan reliabel. Dengan hasil cronbach alpha yang lebih besar dari 0,6
maka secara keseluran variabel penelitian dinyatakan reliabel, dan dasar
indikator ini yang akan digunakan pada analisis lebih lanjut.
Uji Validitas Butir-butir Pernyataan
NO Butir Pernyataan Koefisien
Korelasi r tabel Keterangan
1 X1a 0,623 0,195 Valid
2 X1b 0,705 0,195 Valid
3 X1c 0,677 0,195 Valid
4 X2a 0,475 0,195 Valid
5 X2b 0,514 0,195 Valid
6 X2c 0,609 0,195 Valid
7 X3a 0,526 0,195 Valid
8 X3b 0,721 0,195 Valid
9 X3c 0,759 0,195 Valid
10 X4a 0,682 0,195 Valid
11 X4b 0,765 0,195 Valid
12 X4c 0,697 0,195 Valid
13 Ya 0,529 0,195 Valid
14 Yb 0,651 0,195 Valid
15 Yc 0,633 0,195 Valid
16 Yd 0,527 0,195 Valid
17 Ye 0,635 0,195 Valid
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian (Fatimah)
369
Dari setiap item pertanyaan diperoleh rhitung lebih besar dari rtabel =
0,195 (nilai r tabel untuk n=100), maka item pertanyaan pada penelitian di atas
adalah valid dan dengan demikian data yang diperoleh layak digunakan untuk
analisis selanjutnya, menggunakan analisis regresi.
Uji Reliabilitas Variabel
NO Butir
Pernyataan
Cronbach’s
Alpha r alpha r kritis Keterangan
1 X1 0,744 0,600 0,195 Reliabel
2 X2 0,632 0,600 0,195 Reliabel
3 X3 0,754 0,600 0,195 Reliabel
4 X4 0,769 0,600 0,195 Reliabel
5 Y 0,728 0,600 0,195 Reliabel
Sumber : Data diolah, 2016
Berdasarkan Tabel–tabel di atas, hasil uji reliabilitas tersebut
menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai koefisien Cronbach Alpha
yang cukup besar yaitu diatas 0,6 untuk variabel x1, x2, x3, dan x4 serta untuk
variabel y.
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas Dari hasil Normal Probability Plot, data menyebar disekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan data
berdistribusi normal.
Uji Autokeralasi
Dari hasil output didapat DW yang dihasilkan dari model regresi adalah
1,776. Sedangkan dari tabel DW dengan signifikansi 0,05 dan jumlah data (n) =
100, serta k=4 (k adalah jumlah variabel independen) diperoleh nilai dL sebesar
1,592 dan dU sebesar 1,758. Karena nilai DW (1,776) terletak antara dU dan
(4-dU), maka menghasilkan kesimpulan yang berati tidak ada autokorelasi.
Uji Multikolinearitas
hasil uji multikolinearitas dapat diketahui nilai variance inflantion
factor (VIF), yaitu X1 = 1,156, X2 = 1,341, X3 = 1,485, X4 = 1,190 dan
semuanya lebih kecil dari 10. Sehingga bisa diduga bahwa antarvariabel
independen tidak terjadi persoalan multikolinearitas.
Uji Heteroskedastisitas
Dilihat dari Scatterplot, data menyebar dan tidak ada pola yang jelas
serta titik-titik data menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y
maka diartikan tidak ada gejala heteroskedastisitas.
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 362-375
370
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2,290 ,285 8,032 ,000
x1mean ,162 ,057 ,248 2,826 ,006 ,865 1,156
x2mean ,108 ,056 ,183 1,937 ,056 ,746 1,341
x3mean -,150 ,063 -,236
-2,370
,020 ,673 1,485
x4mean ,340 ,060 ,504 5,657 ,000 ,840 1,190
a. Dependent Variable: Ymean
Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Konstanta sebesar 2,290 ; artinya jika produk (X1), harga (X2), tempat (X3),
dan promosi (X4), nilainya adalah 0 dan variabel lain (yang tidak diteliti)
tetap, maka keputusan pembelian (Y) nilainya adalah 2,290.
b. Koefisien regresi variabel produk (X1) sebesar 0,162 ; artinya jika variabel
independen lainnya tetap dan produk mengalami kenaikan 1 satuan, maka
keputusan pembelian (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,162.
Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara produk
dengan keputusan pembelian, semakin naik produk maka semakin
meningkat keputusan pembelian.
c. Koefisien regresi variabel harga (X2) sebesar 0,108 ; artinya jika variabel
independen lainnya tetap dan harga mengalami kenaikan 1 satuan, maka
keputusan pembelian mengalami peningkatan sebesar 0,108. Koefisien
bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara harga dengan
keputusan pembelian, semakin naik harga maka semakin meningkat
keputusan pembelian.
d. Koefisien regresi variabel tempat (X3) sebesar -0,150 ; artinya jika variabel
independen lainnya tetap dan tempat mengalami kenaikan 1 satuan, maka
keputusan pembelian mengalami penurunan sebesar 0,150. Koefisien
bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara tempat dengan
keputusan pembelian, semakin naik tempat maka semakin turun keputusan
pembelian.
e. Koefisien regresi variabel promosi (X4) sebesar 0,340 ; artinya jika variabel
independen lainnya tetap dan promosi mengalami kenaikan 1 satuan, maka
keputusan pembelian (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 0,340.
Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara promosi
dengan keputusan pembelian, semakin naik promosi maka semakin
meningkat keputusan pembelian.
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian (Fatimah)
371
Koefisien Determinasi Hasil uji koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel summary berikut
:
Pada tabel tersebut di atas hasil koefisien Determinasi (R Square) sebesar
0.365. Hal ini dapat dijelaskan bahwa variabel X1, X2, X3, dan X4
dipengaruhi sebesar 36,5% oleh variabel Y. sedangkan sisanya dijelaskan atau
dipengaruhi oleh variabel yang lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini
yaitu sebesar (100% - 36,5%= 63,5%). Untuk kategori hasil koefisien
determinasi pada penelitian ini adalah Cukup ketepatannya yaitu (36,5% > 31
%).
Hasil Uji F
Karena Sig.Fhitung sebesar 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak, artinya ada
pengaruh secara signifikan antara produk (X1), harga (X2), tempat (X3),
promosi (X4) secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian.
Hasil Uji T
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 ,604a ,365 ,339 ,2482 1,776
ANOVAa
Model Sum of Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 3,369 4 ,842 13,671 ,000b
Residual 5,853 95 ,062
Total 9,222 99
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2,290 ,285 8,032 ,000
x1mean ,162 ,057 ,248 2,826 ,006 ,865 1,156
x2mean ,108 ,056 ,183 1,937 ,056 ,746 1,341
x3mean -,150 ,063 -,236
-
2,370 ,020 ,673 1,485
x4mean ,340 ,060 ,504 5,657 ,000 ,840 1,190
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 362-375
372
a. Variabel produk menghasilkan nilai Sig.t hitung sebesar 0,006 < 0,05,
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara parsial produk
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
b. Variabel harga menghasilkan nilai Sig.thitung sebesar 0,056 > 0,05, dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa secara parsial harga tidak berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian.
c. Variabel tempat menghasilkan nilai Sig.thitung sebesar 0,020 < 0,05,
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara parsial tempat
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
d. Variabel promosi menghasilkan nilai Sig.thitung sebesar 0,000 < 0,05,
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara parsial promosi
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Uji Dominan
Standardised Coefficients
No VariabelBebas Standardised – Coefficients
1 Produk 0,248
2 Harga 0,183
3 Tempat -0,236
4 Promosi 0,504
Sumber : Data diolah, 2016
Pada tabel standardized coefficients dapat dilihat bahwa nilai promosi
mempunyai nilai koefisien regresi baku lebih besar dari nilai koefisien regresi
baku yang lain yaitu 0,504. Jadi dapat diberi kesimpulan bahwa variabel
promosi adalah variabel yang paling kuat pengaruhnya terhadap keputusan
pembelian.
Pembahasan
Dari Hasil Analisis variabel produk (X1), harga (X2), tempat (X3), dan
promosi (X4), secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel
keputusan pembelian (Y), ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Kotler dan
Amstrong (2007) dimana kualitas produk merupakan senjata strategis yang
potensial untuk mengalahkan pesaing. Fakta yang ditemukan dilapangan yaitu
Dalam hal bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, tempat, dan
promosi Rumah Warna telah mampu menciptakan bauran pemasaran yang baik
sehingga mampu menarik minat konsumen untuk membeli produk Rumah
Warna. Dari segi produk Rumah Warna, yang paling menarik perhatian
konsumen adalah garansi yang diberikan Rumah Warna disetiap pembelian tas,
untuk beberapa jenis kerusakan seperti jahitan yang lepas, tali yang putus,
resleting yang rusak dan lepasnya atribut-atribut lainnya, meskipun konsumen
menyadari harga produk Rumah Warna semakin naik, akan tetapi konsumen
merasa puas dengan produk Rumah Warna sehingga konsumen setuju bahwa
harga produk Rumah Warna sesuai dengan kualitas produknya, yang dimana
bahan produknya diakui konsumen memiliki ketahanan. Bahan kulit Rumah
Warna yang disebut vynil memiliki keunggulan yaitu tidak mengalami
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian (Fatimah)
373
pengelupasan, sangat mudah untuk dibersihkan, anti air dan kelebihan-
kelebihan lainnya. Apalagi bentuk promosi yang dilakukan Rumah Warna
sangat menarik minat konsumen terkadang disetiap promosi yang dilakukan
Rumah Warna memberikan bonus disetiap pembelian tas, promosi Rumah
Warna yang sering dilakukan ialah melalui media sosial hal ini dibuktikan
dengan penelitian yaitu Rumah Warna melakukan promosi melalui internet
(Sosial Media ) seperti Instagram, Facebook, Line, dan Blackberry Messenger,
melalui media sosial tersebutlah para konsumen mengetahui promosi apa saja
yang ditawarkan Rumah Warna. Selain itu dalam hasil penelitian ini mengenai
variabel tempat dari bauran pemasaran konsumen beranggapan bahwa untuk
menuju lokasi Rumah Warna sangat mudah dijangkau Hasil analisis
menunjukkan bahwa variabel produk secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian pada produk Rumah Warna Samarinda, hasil ini
sejalan dengan teori menurut Kotler dan Amstrong (2004:283) bahwa kualitas
produk mencerminkan kemampuan produk untuk menjalankan tugasnya yang
mencakup daya tahan, kehandalan atau kemajuan, kekuatan, kemudahan dalam
pengemasan dan reperasi produk dan ciri-ciri lainnya. Hal ini yang membuat
Rumah Warna Samarinda terus mempertahankan kualitas produknya, dengan
memberikan keunggulan-keunggulan produk yang dimilikinya. Dengan
kemampuan produk Rumah Warna yang awet dan tahan lama.
Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel produk, tempat dan
promosi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
pada produk Rumah Warna Samarinda. Hal ini yang membuat Rumah Warna
Samarinda terus mempertahankan kualitas produknya, dengan memberikan
keunggulan-keunggulan produk yang dimilikinya. Dengan kemampuan produk
Rumah Warna yang awet dan tahan lama, dalam hal tempat Rumah Warna
memudahkan konsumen untuk dapat menjangkau lokasi ruko Rumah Warna
Samarinda. Sehingga variabel tempat berpengaruh secara parsial terhadap
keputusan pembelian pada produk Rumah Warna Samarinda. Untuk promosi
yang dilakukan Rumah Warna Samarinda ialah dengan melalui media sosial,
dimana para konsumen dapat dengan mudah melihat contoh gambar produk
yang ditawarkan, dalam hal lain bentuk promosi yang dilakukan Rumah Warna
ialah melalui personal selling, yaitu sales promotion girl. Dan dalam hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa variabel harga secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk Rumah Warna
Samarinda. Fakta yang penulis temukan dilapangan yaitu beberapa konsumen
mengeluhkan adanya kenaikan harga produk Rumah Warna tiap tahunnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel promosi paling berpengaruh
terhadap keputusan pembelian konsumen pada Rumah Warna di Samarinda.
Hasil ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh teori Amir (2005:207) para
pemasar akhirnya sadar urusan menyampaikan segala sesuatu (tentang produk
baru, ajakan membeli, pemberitahuan diskon, masa promosi, dan seterusnya ).
Fakta yang penulis temukan dilapangan yaitu Rumah Warna Samarinda
beberapa bulan terakhir ini seringkali mengadakan promosi salah satu promosi
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 362-375
374
yang dilakukan dan paling berdampak pada konsumen ialah melalui beberapa
media sosial sehingga mampu menarik konsumen untuk membeli produk
Rumah warna Samarinda, karena dimedia sosial Rumah Warna dapat
mengenalkan produk-produk yang ditawarkan, memberitahukan tentang promo
dan lainnya, selain itu Rumah Warna dapat merespon dengan baik segala
pertanyaan yang diberikan konsumen online.
Penutup
Kesimpulan dari hasil penelitian pengaruh Bauran Pemasaran
terhadap keputusan pembelian pada Franchise Rumah Warna di Samarinda
ialah :
Secara simultan, bauran pemasaran yang terdiri dari produk (X1),
harga (X2), tempat (X3), dan promosi (X4), berpengaruh signifkan terhadap
keputusan pembelian produk Rumah Warna.
Secara parsial, bauran pemasaran yang berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian pada Rumah Warna adalah produk (X1),
tempat (X3) dan promosi (X4), sedangkan harga (X3), tidak berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian pada Rumah Warna. Diantara
empat variabel bebas yang diteliti, maka variabel yang paling berpengaruh
terhadap keputusan pembelian produk Rumah Warna adalah variabel promosi
(X4).
Adapun saran bagi Rumah Warna Samarinda untuk lebih sering
melakukan promosi mengenai keunggulan produk Rumah Warna melalui
media sosial, brosur ataupun media promosi lainnya, untuk mempermudah
konsumen dalam mengetahui produk Rumah Warna, hendaknya Rumah Warna
Samarinda memasang Neon box Stopper untuk mempermudah konsumen
dalam melihat outlet Rumah Warna.
Diharapkan Rumah Warna Samarinda dapat menyediakan barang yang
variatif agar dapat lebih memudahkan konsumen untuk memilih produk.
Disarankan bagi Rumah Warna Samarinda dapat membuat kartu
member untuk konsumen Rumah Warna, agar konsumen mendapatkan
potongan harga disetiap transaksi, sehingga dapat meningkatkan minat
konsumen dalam melakukan pembelian.
Daftar Pustaka
Amir, Taufiq. 2005. Dinamika Pemasaran : Jelajahi Dan Rasakan, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Pemasaran. Edisi Pertama Cetakan 7.
PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Boyd,HarperW,dkk. 2000. Manajemen Pemasaran (Suatu Pendekatan
Strategis dan Orientasi Global), Edisi ke Dua Jilid1. Erlangga.
Jakarta.
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian (Fatimah)
375
Ferdinand, Augusty T. 2006. Metode Penelitian Manajemen Pedoman
Penelitian untuk Penulisan Skripsi, Tesis dan Desertasi, BP
Undip,Semarang.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program
SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Hurriyati, Ratih. 2010. Bauran pemasaran dan loyalitas, CV Alfabeta , FE
UNPAS, Bandung.
Koesworodjati, Yudhi. 2006. Prinsip Dasar Manajemen Pemasaran :
Rancangan Pemikiran Strategis, FE UNPAS, Bandung.
Kotler, Philip. 2007. Manajemen Pemasaran, Edisi ke Dua Belas
Jilid1. PT Indeks. Jakarta.
Lamb, Charles W, dkk. 2001. Pemasaran, Edisi Pertama Jilid 1. Salemba
Empat. Jakarta.
Lopiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba Empat,
Jakarta.
Prasetijo, Ristiyani & Ihalauw, John JOI. 2005. Perilaku Konsumen. Andi,
Yogyakarta. .
Rangkuti, Freddy. 2013. Custemer Service Satisfaction & Call Center. PT
Gramedia Pustaka Utama.Jakarta
Simamora, Nugroho J. 2001. Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Efektif
dan Profitabel. IKAPI, Jakarta.
Sugiyono, 2009. Metodologi Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung,
Sugiono. 2007. Statistika Untuk Penelitian , CV Alfabeta, Bandung.
Sugiyono. 2008. Statistik untuk Penelitian. Edisi Keenam. Jilid 2.Alfabeta.
Bandung
Sunyoto, Danang. 2013. Perilaku Konsumen. Cetakan Pertama. : PT. Buku
Seru. Jakarta
Swastha, Basu. 2002. Pengantar Bisnis Modern, Cetakan Ketiga,
Liberty, Yogyakarta.
Tjiptono, Fandi, Gregorius Chandra, dan Dadi Andriana. 2008.
Pemasaran Strategik, Penerbit ANDI, Yogyakarta.
Widyanto, Ibnu. 2008. Poiters Metodologi Penelitian , CV Dikalia, Semarang.
Arum Cahyasari (2009),
https://digilib.uns.ac.id/dokumen/download/13511/MjgxNzE=/pengaruh-
faktor-faktor-bauran-pemasaran-tehadap-keputusan-pembelian-ulang-sepeda-
motor-honda-abstrak.pdf (Diakses pada tanggal 9 Mei 2016)
Vicky Irawan (2012),
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=10&c
ad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwig_8O14szMAhUCFqYKHfyQBBIQFghdMA
k&url=http%3A%2F%2Frepository.unej.ac.id%2Fbitstream%2Fhandle%2F12
3456789%2F7971%2FVicky%2520Irawan_1.pdf%3Fsequence%3D1&usg=A
FQjCNGb_RE5AtI-oDhimifoe_NnXV0vzw&bvm=bv.121421273,d.dGY
(Diakses pada tanggal 9 Mei 2016