pengaruh corporate governance terhadap biaya...
TRANSCRIPT
PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP
BIAYA RESEARCH AND DEVELOPMENT DENGAN TEKANAN
PENDAPATAN SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI
Ade Widiyanti Dosen FEB Universitas Lampung
Reni Oktavia Dosen FEB Universitas Lampung
ABSTRAK
Corporate Governance telah menjadi isu penting di berbagai belahan dunia. Corporate
Governance merupakan suatu bentuk yang meliputi seluruh ketetapan dan mekanisme penjaminan
asset suatu perusahaan yang dikelola secara efisien dan efektif dalam menghasilkan keuntungan dan
mengurangi adanya pengambilalihan sumberdaya dari manajer ataupun kelompok lain dalam suatu
perusahaan (Shleifer dan Vishny, 1997). Disisi lain, masing-masing perusahaan berlomba untuk
memberikan informasi yang baik bagi pihak-pihak di luar management. Informasi ini diberikan dalam
bentuk suatu laporan keuangan. Agar terlihat lebih baik, manajer kadang melakukan manipulasi
laporan keuangan agar terlihat lebih baik, sehingga informasi yang disampaikan kepada pemilik tidak
mencerminkan kondisi perusahaan yang sebenarnya.
Keleluasaan manajer dalam mengambil keputusan dibatasi oleh pemegang saham dalam
pengambilan keputusan dan pengawasan system. Pemegang saham tersebut diwakili oleh dewan
direksi. Penelitian-penelitian terdahulu telah terbukti bahwa dewan direksi berpengaruh terhadap
karakteristik dari suatu perusahaan dan independensi dewan direksi mempengaruhi pengambilan
keputusan, sehingga dapat membatasi manajemen laba.
Biaya Research and Development merupakan salah satu pos dimana manajer dapat melakukan
manajemen laba. Biaya Research and Development merupakan pengeluaran yang hasilnya tidak dapat
dirasakan secara langsung. Pemotongan biaya dapat menambah laba dan sering dilakukan oleh
manajer karena aktivitas Research and Development merupakan informasi gap antara apa yang
manajer ketahui mengenai kesempatan investasi di perusahaan dan apa yang diinginkan oleh
pemegang saham. Pihak manajer dapat memberikan informasi yang minim kepada dewan direksi
terutama dalam menentukan efisiensi dari pengeluaran biaya Research and Development perusahaan.
Akibatnya manajer dapat mengatakan bahawa biaya yang dikeluarkan sudah optimal padahal
kenyataannya belum.
Kata Kunci: Corporate Governance, Biaya Research and Development, Manajemen Laba
I. PENDAHULUAN
Beberapa peristiwa dalam beberapa tahun terakhir menjadikan Corporate governance sebagai isu
penting di berbagai belahan dunia. Corporate governance meliputi seluruh ketetapan dan mekanisme
penjaminan asset suatu perusahaan yang dikelola secara efisien dan efektif dalam menghasilkan
keuntungan dan mengurangi adanya pengambilalihan sumberdaya dari manajer ataupun kelompok lain
dalam suatu perusahaan (Shleifer and Vishny, 1997). Dalam memberikan informasi dalam hal ini
laporan keuangan kepada pemilik, seorang manajer kadang memanipulasi laporan keuangan tersebut
agar terlihat baik, sehingga informasi yang disampaikan kepada pemilik tidak mencerminkan kondisi
perusahaan yang sebenarnya, yang disebut manajemen laba.
Manajemen laba merupakan campur tangan manajemen dalam proses penyusunan laporan
keuangan eksternal guna mencapai tingkat laba tertentu dengan tujuan untuk menguntungkan dirinya
sendiri dan atau perusahaanya sendiri (Saputro dan Setiawati, 2004). Keleluasaan manajer ini dibatasi
oleh kewenangan pemegang saham dalam hal ini Dewan Direksi dalam pengambilan keputusan dan
pengawasan system. Beberapa penelitian terdahulu membuktikan bahwa Dewan Direksi berpengaruh
pada karakteristik dari suatu perusahaan dan independensi dewan direksi mempengaruhi pengambilan
keputusan. Independensi dewan direksi dapat membatasi manajemen laba.
Salah satu cara manajer untuk membuat labanya terlihat tinggi adalah dengan mengurangi biaya,
salah satunya adalah biaya RnD. Ketidak sesuaian antara manajer dan dewan direksi dalam
memandang biaya RnD muncul karena : (1) keunikan dari proyek-proyek RnD, (ii) Keterbatasan
informasi tentang proyek RnD yang mungkin diinvestasi oleh perusahaan, (iii) sedikitnya pertukaran
informasi antara perusahaan yang satu dengan yang lain menengai proyek RnDnya (iv) tidak adanya
efek secara langsung ketika perusahaan memilih satu proyek dan menghapus proyek yang lain.
Ketidak sesuaian ini dapat mengurangi keefektifan dalam pengawasan oleh dewan direksi. Manajer
dapat mengatakan bahwa biaya RnD yang dikeluarkan sudah optimal padahal pada kenyataanya
belum. Berdasarkan latar belakang tersebutlah maka, penelitian ini diberi judul “ Pengaruh Corporate
Governance Terhadap Biaya Research and Development Dengan Tekanan Pendapatan Sebagai
Variabel Pemoderasi“ Berlandaskan pada hal yang telah peneliti uraikan diatas maka, peneliti
merumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: Apakah komisaris independen
berpengaruh terhadap penentuan anggaran Research and development? Apakah kepemilikan
manajerial berpengaruh terhadap penentuan anggaran RnD? Apakah Kepemilikan institusional
berpengaruh terhadap penentuan anggaran RnD? Apakah kualitas audit berpengaruh terhadap
penentuan anggaran RnD? Apakah Corporate Governance berpengaruh terhadap penentuan anggaran
RnD? Apakah tekanan pendapatan memoderasi hubungan antara corporate governance dengan
penentuan anggaran RnD? Penelitian ini diharapkan mampu memberikan konstribusi literature
akuntansi mengenai corporate governance dan pengaruhnya terhadap anggaran RnD, bagi pemakai
laporan keuangan, dapat memberikan masukan dalam memahami pengaruh corporate governance
terhadap anggaran RnD, Bagi Investor, kreditor dan stakeholder lainnya dapat menjadi acuan
tambahan dalam menganalisis informasi keuangan perusahaan terkait dengan kinerja manajer, Bagi
peneliti ini merupakan proses belajar dalam mengamplikasikan pengetahuan dan teori-teori yang telah
diperoleh dan dipelajari
II. STUDI LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Corporate Governance
Corporate governance y merupakan konsep yang didasarkan pada teori keagenan, diharapkan
bisa berfungsi sebagai alat untuk memberi keyakinan kepada investor bahwa mereka akan menerima
return atas dana yang mereka investasikan.
Pada dasarnya perusahaan adalah lembaga ekonomi yang didirikan oleh pemilik untuk
mendapatkan keuntungan. Salah satu kepentingan pokok pemegang saham (shareholder) adalah
bahwa perusahaan harus memupuk keuntungan (profit motive). Dalam menjalankan aktivitasnya,
perusahaan melakukan interaksi secara kelembagaan dengan pihak-pihak yang lain yang terkait
dengan perusahaan. Mereka adalah stakeholders yang mempunyai kepentingan dalam kemakmuran
perusahaan tersebut. Oleh karena itu perusahaan harus mengupayakan keseimbangan dengan
memperhatikan tidak hanya kepentingan shareholder saja tetapi juga stakeholder.
Perilaku manipulasi oleh manajer yang berawal dari konflik kepentingan tersebut dapat
diminimumkan melalui suatu mekanisme monitoring yang bertujuan untuk menyelaraskan (alignment)
berbagai kepentingan tersebut. Dechow et al. (1996) dan Beasly (1996) menemukan hubungan yang
signifikan antara peran dewan komisaris dengan pelaporan keuangan. Mereka menemukan bahwa
ukuran dan independensi dewan komisaris mempengaruhi kemampuan mereka dalam memonitor
proses pelaporan keuangan. Dalam kerangka itulah corporate governance mengatur aspek-aspek yang
terkait dengan:
(a) Keseimbangan hubungan antara organ-organ perusahaan - RUPS, Komisaris dan Direksi - yang
mencakup hal-hal yang berkaitan dengan struktur kelembagaan dan mekanisme operasional
ketiga organ perusahaan tersebut (keseimbangan internal).
(b) Pemenuhan tanggung jawab perusahaan sebagai entitas bisnis dalam masyarakat kepada seluruh
stakeholder, yang mencakup hal-hal yang terkait dengan pengaturan hubungan antara perusahaan
dengan seluruh stakeholder (keseimbangan eksternal) untuk mewujudkan perusahaan sebagai
good corporate citizen.
Prinsip-prinsip pokok Corporate Governance yang perlu diperhatikan untuk terselenggaranya
praktik good corporate governance adalah transparansi (transparency), akuntabilitas (accountability),
keadilan (fairness), dan responsibilitas (responsibility).
Manajemen Laba dan Pengeluaran RnD
Manajemen laba adalah campur tangan pihak manajemen dalam proses pelaporan keuangan
eksternal dengan tujuan menguntungkan dirinya sendiri. Manajemen laba merupakan salah satu factor
yang dapat mengurangi kredibilitas laporan keuangan. Salah satu cara manajer untuk membuat
labanya terlihat tinggi adalah dengan mengurangi biaya. Biaya yang memungkinkan untuk dapat
dipotong adalah biaya RnD. Pihak manajer dapat memberikan informasi yang minim terhadap dewan
direksi terutama dalam menentukan efisiensi dari pengeluaran biaya RnD perusahaan. Informasi yang
tidak sesuai ini dapat mengurangi keefektifan monitoring yang dilakukan oleh dewan direksi.
Corporate Governance dan Pegeluaran RnD
Struktur kepemilikan saham mencerminkan distribusi kekuasaan dan pengaruh di antara
pemegang saham atas kegiatan operasional perusahaan. Salah satu karakteristik struktur kepemilikan
adalah konsentrasi kepemilikan yang terbagi dalam dua bentuk struktur kepemilikan: kepemilikan
terkonsentrasi, dan kepemilikan menyebar. Perbedaan pola kepemilikan ini memberi implikasi yang
berbeda dalam penelitian. Demsetz dan Villalonga (2001) melakukan penelitian dengan menggunakan
sampel perusahaan di Amerika Serikat dan Inggris tidak menemukan hubungan yang signifikan antar
struktur kepemilikan dengan kinerja perusahaan. Chen (2001) dengan mengambil sampel perusahaan
di negara berkembang menemukan hubungan positif antar struktur kepemilikan dengan kinerja
perusahaan. Sedangkan Morck dan Shivdasani (1988) menghasilkan kesimpulan bahwa hubungan
konsentrasi kepemilikan dengan kinerja bersifat nonmonotonic.
Konsentrasi kepemilikan dapat menjadi mekanisme internal pendisiplinan manajemen, sebagai
salah satu mekanisme yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas monitoring. Musnadi
(2006) melakukan penelitian tentang struktur kepemilikan sebagai mekanisme corporate govenrnance,
serta dampaknya terhadap kinerja keuangan perusahaan. Hasilnya menunjukan bahwa kepemilikan
terkonsentrasi terbesar memiliki pengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Terkait manajemen laba, ukuran dewan komisaris dapat memberi efek yang berkebalikan dengan
efek terhadap kinerja. Hal ini bisa dimengerti karena sesuai dengan pernyataan Scott (2000) bahwa
melakukan manajemen laba dapat dilaksanakan dengan berbagi cara salah satunya menurunkan laba
(income decreasing earnings management). Untuk itu hubungan yang terjadi antara ukuran dewan
komisaris dan manajemen laba harusnya positif, makin banyak anggota dewan komisaris maka makin
banyak manajemen laba yang terjadi. Kondisi ini tidak diikuti oleh beberapa penelitian. Yu (2006)
menemukan bahwa ukuran dewan komisaris berpengaruh negatif secara signifikan terhadap
manajemen laba, hal ini menandakan bahwa makin sedikit dewan komisaris maka tindak manajemen
laba makin banyak. Zhou dan Chen (2004) menyimpulkan bahwa ukuran dewan komisaris secara
signifikan berpengaruh dalam menghalangi tindak manajemen laba untuk perusahaan yang melakukan
manajemen laba tinggi. pembatasan atas tindak manajemen laba dapat dilakukan lebih efektif.
Anggaran RnD merupakan pengeluaran jangka panjang guna meningkatkan dan mengembangkan
teknologi perusahaan. Dewan direksi biasanya menanyakan kepada manajer hasil yang diperoleh dari
pengeluaran RnD. Hal tersebut menjadi rumit karena dewan direksi independen biasanya memiliki
pengetahuan yang minim tentang pengeluran RnD yang telah dilakukan perusahaan.
Pemotongan anggaran RnD biasanya didasari oleh tujuan jangka pendek dan penghindaran
kerugian ataupun penurunan laba. Manajer dapat menggunakan pengetahuannya untuk melakukan dan
mengambil keputusan tersebut dan meyakinkan dewan bahwa pemotongan tersebut telah dilakukan
secara maksimal. Harapannya dewan direksi independen memiliki efek yang cukup dalam kaitannya
dengan manajemen laba dan anggaran RnD. Dalam penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut :
H1 : terdapat hubungan antara corporate governance dengan anggaran Research and development
H1a : terdapat hubungan antara komisaris independen dengan anggaran Research and development.
H1b : terdapat hubungan antara kepemilikan manajerial dengan anggaran Research and
development.
H1c : terdapat hubungan antara Kepemilikan institusional dengan anggaran Research and
development.
H1d : terdapat hubungan antara kualitas audit dengan anggaran Research and development.
Tekanan Pendapatan
Tekanan pendapatan muncul ketika menghadapi target (expectation) jangka pendek. Hal tersebut
memunculkan kemungkinan untuk memotong pengeluaran RnD, dimana beberapa rupiah dari RnD
telah ditabung melalui transaksi RnD dimana pada akhirnya mempengaruhi pajak pendapatan di
periode tersebut. RnD membutuhkan waktu yang tidak pendek, yang nantinya akan menghasilkan laba
dimasa yang akan datang, namun disini manajerial menghadapi suatu target dan lebih memilih hasil
jangka pendek melalui manajemen laba ketimbang hasil jangka panjang dengan RnD. Perusahaan
dengan target yang ditetapkan oleh dewan direksi tentunya mengalami tekanan tersendiri secara
psykologis untuk mampu memenuhi target tersebut.
Corporate governance, Tekanan pendapatan dan pengeluaran RnD
Manajer dalam melaporakan laporan keuangan dihadapkan dengan harapan bahwa perusahaan
mengalami keuntungan atau laba. Terutama dalam jangka pendek, manajemen berusaha untuk
membuktikan kepada dewan direksi bahwa perusahaannya mengalami keuntungan. Hal tersebut yang
mungkin menyebabkan manajer mengambil keputusan untuk memotong anggaran RnD pada periode
berikutnya.Bagi manajer berinvestasi dalam RnD merupakan suatu pertaruhan dimana biaya RnD
dikeluarkan tiap tahunnya sedangkan hasilnya baru dapat diperoleh dalam beberapa tahun yang akan
datang.
Berdasarkan hal diatas, beberapa penelitian terdahulu membuktikan bahwa manajer mengurangi
anggaran RnD untuk menghindari kerugian ataupun penurunan laba pada periode tahun selanjutnya.
Dalam mengurangi anggaran RnD manajer melakukan pengamatan jangka pendek yang objektif.
Berdasarkan uraian diatas, hipotesis kedua dalam penelitian ini :
H2 : Perusahaan dengan tekanan pendapatan, tingkat independensi dewan direksi berpengaruh
negative terhadap penurunan anggaran RnD
III. METODA PENELITIAN
Populasi dan Sampel
Penelitian ini mengambil populasi dari seluruh perusahaan manufaktur yang sudah go Public
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dari populasi tersebut dipilih sampel penelitian dengan
metode purposive sampling, yaitu pengambilan sampel atas dasar kesesuaian karakteristik sampel
dengan criteria yang ditentukan oleh peneliti (Sekaran, 2006b: 136). Adapun kriteria pemilihan sampel
dalam penelitian adalah sebagai berikut :
a. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2005 - 2008
b. Perusahaan yang memiliki laporan keuangan tahunan yang berakhir pada tanggal 31 Desember,
c. Data yang tersedia lengkap (data secara keseluruhan tersedia pada publikasi periode 31 Desember
2005 – 2008) yang di dalamnya terdapat data mengenai konsentrasi kepemilikan, ukuran
perusahaan, biaya RnD dan data yang diperlukan untuk mengukur manajemen laba.
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pengeluaran belanja RnD sebagai
variabel terikat (Y), sedangkan corporate governance sebagai variable bebas (X1), dengan tambahan
tekanan pendapatan (X2) muncul sebagai variabel moderasi. Selain itu peneliti menggunakan variable
control yang digunakan untuk mengontrol variable terikat, variable bebas dan moderasi sehingga
penelitian dapat terbebas dari bias.
Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Pengeluaran Belanja RnD yang merupakan proksi dari
manajemen laba (earning management). Anggaran RnD dalam suatu periode mengalami pemotongan
dibandingkan periode sebelumnya, (Cut) = 1 ketika perusahaan memotong RnD nya pada periode
tersebut (RDt < RDt-1) dan 0 untuk sebaliknya.
Variabel bebas
Variable independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Corporate Governance yang diukur
melalui komisaris independen. BDIND menunjukkan proporsi dari komisaris yang independen.
INDOM = 1 ketika komisaris yang independen ada 1 atau tidak ada komisaris yang independen sama
sekali. 0 untuk keadaan sebaliknya.
Variable Moderasi
Variable moderasi merupakan variable yang fungsi serta keberadaanya tidak harus selalu ada, namun
ketika hal tersebut dimunculkan dapat mempengaruhi hubungan antara variable dependen dan variable
independennya. Variable moderasi yang digunakana dalam penelitian ini adalah tekanan pendapatan,
yaitu Miss(Zero) = 1 ketika perusahaan melaporkan rugi pada periode sebelumnya dan 0 untuk
sebaliknya. Miss(growth) = 1 ketika perusahaan melaporkan laba lebih kecil dari periode sebelumnya
dan 0 untuk sebaliknya.
Variable control
Selain variable independen, peneliti juga memasukkan beberapa variable control pada model
pengukuran. Variable control yang digunakan oleh peneliti antara lain:
- Leverage
Financial leverage diukur dengan ratio total hutang terhadap total asset pada nilai buku.
- Ukuran perusahaan
Ukuran perusahaan diprosikan dengan kapitalisasi pasar, yaitu dengan menghitung jumlah saham
yang beredar dikalikan dengan harga saham.
- Capital expenditure
Yang dihitung dalam penelitian ini adalah perubahan Capital expenditure periode tersebut
dibandingkan dengan periode sebelumnya.
- Market to book ratio
Market to book ratio merupakan ratio antara harga pasar saham perusahaan tersebut dengan nilai
buku perusahaan. MKTB juga menjadi proksi dari Tobin’s Q,.i.e., margin benefit pada biaya
sebagai usaha investasi baru.
Data dan Metoda Pengumpulan Data Pengujian data dilakukan dengan regresi berganda setelah melakukan uji asumsi klasik berupa uji
multikolinearitas, heteroskedastisitas dan autokorelasi yang dilakukan sebelum pengujian hipotesis
adalah sebagai berikut :
1. Pengujian asumsi klasik
Uji asumsi klasik bertujuan untuk memastikan bahwa hasil penelitian adalah valid dengan data
yang digunakan secara teori adalah tidak bias, konsisten, dan penaksiran koefisien regresinya
efisien. Pengujian asumsi klasik terdiri dari beberapa macam pengujian yaitu uji normalitas data,
uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas
Setelah beberapa uji statistik umum terpenuhi, maka selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis.
Pengujian hipotesis dengan menggunakan Uji persamaan regresi berganda. Terdapat tiga model
persamaan yang akan diuji, yaitu :
Persamaan 1 untuk menguji pengaruh Leverage, ukuran perusahaan, capital expenditure, market
to book ratio dan anggaran RnD tahun sebelumnya terhadap pemotongan anggaran RnD.
Persamaan 2 dilakukan untuk menguji variable utama, yaitu corporate governance terhadap
pomotongan angggaran RnD
Persamaan 3 dilakukan untuk melihat efek interaksi antara tekanan pendapatan terhadap
hubungan antara Corporate governance dan pemotongan anggaran RnD. Jika terdapat pengaruh yang
sifnifikan dalam efek interaksi antara Corporate governance dengan tekanan pendapatan maka
terdapat efek moderating.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dengan dikumpulkan berdasarkan
teknik dokumentasi yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mencatat data dari
laporan-laporan, catatan-catatan dan arsip-arsip yang ada dibeberapa sumber seperti perpustakaan FE
dan MM Unila, internet dan sumber-sumber lain yang relevan dengan data yang dibutuhkan.
Berdasarkan kriteria pengambilan sampel yang telah dikemukakan sebelumnya, maka dapat diperoleh
penelitian sebagai berikut :
Tabel 4.1
Kriteria Pengambilan Sampel
Jumlah perusahaan go publik
yang terdaftar selama periode 2004 – 2008
yang memiliki laporan keuangan tahunan 31 Desember ( )
Perusahaan yang melaporkan biaya research and development (15)
Jumlah perusahaan yang menjadi sampel (15)
Sumber : Indonesia Capital Market Directory (ICMD)
Setelah memperoleh data perusahaan dibutuhkan, langkah selanjutnya adalah mengumpulkan
laporan keuangan dari masing-masing perusahaan yang dijadikan sampel selama 5 tahun dari tahun
2004 sampai dengan tahun 2008, dengan jumlah keseluruhan yaitu 51 sampel. Laporan keuangan
tahun 2003 digunakan untuk mengetahui selisih biaya research and development tahun ditahun 2004.
Pengujian Asumsi Klasik
Uji Multikolinieritas
Tabel 4.3
Persamaan Regresi I
Variabel
Independen
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Brd_size .072 13.849
Brd_Exp .070 14.306
Variabel Control
Size .201 4.973
ΔRnD .935 1.070
ΔCapX .427 2.341
ΔSale .347 2.885
Lev .775 1.290
MKTB .931 1.074
Variabel dependen : cut
Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya masalah multikolinearitas adalah dengan melihat
VIF dan tolerance value, bila nilai VIF kurang dari 10 dan tolerance value mendekati 1 maka tidak
terdapat gejala multikolinearitas. Dari tabel model persamaan regresi diatas (penurunan biaya research
and development) diatas diperoleh bahwa tidak ada masalah multikolinearitas.
Tabel 4.4
Persamaan Regresi II
Variabel Independen Collinearity Statistics
Tolerance VIF
Brd_size*Variabel Moderasi .034 29.225
Brd_Exp*Variabel Moderasi .031 32.478
Variabel Control
Size .462 2.166
ΔRnD .929 1.077
ΔCapX .449 2.229
ΔSale .352 2.842
Lev .653 1.532
MKTB .968 1.033
Dari tabel model persamaan regresi 2 (moderasi) diatas diperoleh bahwa tidak ada masalah
multikolinearitas
Uji Autokorelasi
Untuk mengetahui apakah dalam persamaan regresi terjadi autokorelasi atau tidak, maka
dilakukan pengujian Durbin Watson. Kriteria yang bebas dari autokorelasi adalah bila nilai D-W
berada diantara nilai du dan 4-du. Dengan melihat nilai du dengan signifikansi 0.05 maka untuk
regresi 1 diperoleh nilai du sebesar 1.585 dan 4-du sebesar 2.415. Dari tabel model persamaan regresi 1
diatas bebas dari autokorelasi.
Tabel 4.5
Model Summary(b)
Persamaan Regresi 1
Model Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .42581 2.306
a Predictors: (Constant), Brd_size, Brd_Exp, Size, ΔRnD, ΔCapX, ΔSale, Lev, MKTB
b Dependent Variabel: cut
Dan dengan melihat nilai du dengan signifikansi 0.05 maka untuk regresi 2 diperoleh nilai 1.585
dan 4-du sebesar 2.415. Dari tabel model persamaan regresi 2 diatas diperoleh bahwa tidak ada
masalah multikolinearitas.
Tabel 4.6
Model Summary(b)
Persamaan Regresi 2
Model Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .40909 2.378
a. Predictors: (Constant), Brd_size*ErnGoal, Brd_Exp*ErnGoal, Size, ΔRnD,
ΔCapX, ΔSale, Lev, MKTB
b. Dependent Variabel: cut
Uji Heterokedastisitas
Pengujian heteroskedastitas dalam penelitian ini menggunakan uji White dilakukan dengan
membandingkan probabilitas Obs*R-Square hasil regresi residual yang dikuadatkan dengan variabel
independen dengan α nya. Jika probabilitas Obs*R-Square > α, maka tidak terdapat masalah
heteroskedastisitas.
Tabel 4.7
Model Summary(b)
Model R R Square
1 .626(a) .392
a Predictors: (Constant), Brd_size, Brd_Exp, Size,
ΔRnD, ΔCapX, ΔSale, Lev, MKTB
b Dependent Variabel: cut
Dari table diatas, dapat diketahui bahwa nilai Obs*R-Square nya sebesar 0.3921 yang menunjukkan
lebih besar dari α (0.16).
Tabel 4.8
Model Summary(b)
Model R R Square
1 . 662(a) .438
a. Predictors: (Constant), Brd_size*ErnGoal, Brd_Exp*
ErnGoal, Size, ΔRnD, ΔCapX, ΔSale, Lev, MKTB
b. Dependent Variabel: cut
Dari table diatas, dapat diketahui bahwa nilai Obs*R-Square nya sebesar 0.4381 yang
menunjukkan lebih besar dari α (0.005). Hasil uji heterokedastisitas persamaan 1 dan persamaan 2
tidak terdapat heteroskedastisitas.
Uji Normalitas
Untuk mengetahui normalitas nilai residual, penelitian ini menggunakan Kolmogorof-Smirnov.
Agar terdistribusi normal maka variabel residual harus mempunyai nilai signifikansi > 0.05. Dapat
dilihat tabel dibawah maka hasil uji Kolmogorof-Smirnov untuk persamaan 1 dan 2 berdistribusi
normal.
Tabel 4.9
Persamaan Regresi 1
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Standardized
Residual
N 51
Normal Parametersa,,b
Mean .0000000
Std. Deviation .89442719
Most Extreme Differences Absolute .138
Positive .138
Negative -.112
Kolmogorov-Smirnov Z .986
Asymp. Sig. (2-tailed) .285
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Tabel 4.10
Persamaan Regresi 2
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Standardized
Residual
N 51
Normal Parametersa,,b
Mean .0000000
Std. Deviation .89442719
Most Extreme Differences Absolute .161
Positive .161
Negative -.085
Kolmogorov-Smirnov Z 1.151
Asymp. Sig. (2-tailed) .142
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Pengujian Hipotesis
Pengujian Ketepatan Perkiraan (Uji R2)
Tabel 4.11
Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R Square
1 .626(a) .392 .240
a. Predictors: (Constant), Brd_size, Brd_Exp, Size, ΔRnD, ΔCapX, ΔSale, Lev, MKTB
b. Dependent Variabel: cut
Pada persamaan regresi 1 diperoleh hasil dari tampilan SPSS model sumary besarnya adjusted R2
adalah 0.240, hal ini berarti 24% variasi CUT dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel Brd_size,
INSIDE, INST, Brd_Exp, Size, ΔRnD, ΔCapX, ΔSale, Lev, MKTB. Sedangkan sisanya (100% - 24%
= 76%) dijelaskan oleh faktor-faktor lain.
Tabel 4.12
Model Summary(b)
Model R R Square Adjusted R Square
1 . 662(a) .438 .298
a. Predictors: (Constant), Brd_size*ErnGoal, Brd_Exp*ErnGoal, Size, ΔRnD, ΔCapX,
ΔSale, Lev, MKTB
b Dependent Variabel: cut
Pada persamaan regresi 2 diperoleh hasil dari tampilan SPSS model sumary besarnya adjusted R2
adalah 0.298, hal ini berarti 29.8% variasi CUT dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel
Brd_size*ErnGoal, INSIDE*ErnGoal, INST*ErnGoal, Brd_Exp*ErnGoal, Size, ΔRnD, ΔCapX,
ΔSale, Lev, MKTB. Sedangkan sisanya (100% - 29.8% = 70.2%) dijelaskan oleh faktor-faktor lain.
Pengujian Koefisien Regresi Simultan (Uji F)
Pada persamaan regresi 1 diperoleh hasil dari uji ANOVA atau F test didapat nilai Fhitung sebesar
2.575 dengan probabilitas 0.016. Karena probabilitasnya lebih kecil dari 0.05, maka model regresi
dapat digunakan untuk memprediksi CUT atau dapat dikatakan bahwa Brd_size, INSIDE, INST,
Brd_Exp, Size, ΔRnD, ΔCapX, ΔSale, Lev, MKTB secara bersama-sama berpengaruh pada CUT.
Pada persamaan regresi 2 diperoleh hasil dari uji ANOVA atau F test didapat nilai Fhitung sebesar
3.124 dengan probabilitas 0.005. Karena probabilitasnya lebih kecil dari 0.05, maka model regresi
dapat digunakan untuk memprediksi MBV atau dapat dikatakan bahwa Brd_size*ErnGoal,
INSIDE*ErnGoal, INST*ErnGoal, Brd_Exp*ErnGoal, Size, ΔRnD, ΔCapX, ΔSale, Lev, MKTB
secara bersama-sama berpengaruh pada CUT.
Pengujian Signifikansi Parameter Individu (Uji T)
Tabel 4.13
Persamaan Regresi 1
Variabel Koefisien Std.Error t Statistik p-value
(Constant) .795 .839 .947 .349
Brd_size .013 .095 .139 .890
Brd_Exp .004 2.032 .002 .998
Size -.030 .067 -.457 .650
ΔRnD -8.405 .000 -4.183 .000
ΔCapX 4.614 .000 .943 .352
ΔSale -3.040 .000 -.680 .500
Lev -.082 .075 -1.100 .278
MKTB .007 .005 1.301 .201
a Dependent Variable: cut
Keterangan * : Signifikan pada level alpha 5%
Variabel independen yaitu Corporate Governance yang diproksikan menjadi 4 dimensi, yang
pertama adalah BRD_SIZE yang merupakan proksi ukuran dewan memiliki nilai probabilitas
signifikansi 0.890 Dengan menggunakan level alpha 5%, nilai tersebut lebih besar dari tingkat
signifikansinya (0.890 > 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ukuran dewan komisaris tidak
berpengaruh terhadap biaya reserach and development.
Kedua yaitu BRD_EXP yang merupakan proksi kompetensi anggota dewan, pada tabel tampak
bahwa nilai probabilitasnya adalah 0, 998 lebih besar dari tingkat signifikansinya (0.05). Hal ini
menunjukkan bahwa kompetensi dewan tidak berpengaruh terhadap biaya reserach and development.
Tabel 4.14
Persamaan Regresi 2
Variabel Koefisien Std.Error t Statistik p-value
(Constant) .524 .674 .778 .441
Brd_size* ErnGoal -.138 .130 -1.058 .296
Brd_Exp* ErnGoal 1.382 3.182 .434 .666
Size .014 .042 .323 .748
ΔRnD -8.396 .000 -4.335 .000
ΔCapX 3.545 .000 .773 .444
ΔSale -4.416 .000 -1.036 .306
Lev -.107 .078 -1.364 .180
MKTB .007 .005 1.403 .168
a Dependent Variable: cut
Keterangan * : Signifikan pada level alpha 5%
Persamaan dua ini mencoba untuk memoderasikan earn goal atau tekanan pendapatan dengan
variabel independen yaitu Corporate Governance yang diproksikan menjadi 2 dimensi, yang pertama
adalah BRD_SIZE*EarnGoal memiliki nilai probabilitas signifikansi 0. 296. Dengan menggunakan
level alpha 5%, nilai tersebut lebih besar dari tingkat signifikansinya (0. 296 > 0,05). Hal ini
menunjukkan bahwa ukuran dewan komisaris yang telah dimoderasi dengan tekanan pendapatan tidak
berpengaruh terhadap biaya reserach and development. Kedua yaitu BRD_EXP*EarnGoal yang
merupakan proksi kompetensi anggota dewan, pada tabel tampak bahwa nilai probabilitasnya adalah
0,666 hal ini menunjukkan bahwa kompetensi dewan yang telah dimoderasi dengan tekanan
pendapatan tidak berpengaruh terhadap biaya reserach and development.
Variabel kontrol terdiri dari 6 variabel, yang pertama adalah SIZE, pada tabel tampak bahwa nilai
probabilitasnya adalah 0. 748 lebih besar dari tingkat signifikansinya (0.05). Hal ini menunjukkan
bahwa tidak berpengaruh terhadap biaya reserach and development. Variabel kontrol yang kedua yaitu
ΔRnD pada tabel tampak bahwa nilai probabilitasnya adalah 0,000 lebih kecil dari tingkat
signifikansinya (0.05). Hal ini menunjukkan bahwa selisih biaya research and development pada suatu
periode dengan periode sebelumnya berpengaruh terhadap biaya reserach and development.
Variabel kontrol ketiga yaitu ΔCapX, nilai probabilitasnya adalah 0. 444 hal ini menunjukkan
bahwa selisih capital expenditure suatu periode dengan periode sebelumnya tidak berpengaruh
terhadap terhadap biaya reserach and development. Variabel kontrol yang keempat, yaitu ΔSales pada
tabel tampak bahwa nilai probabilitasnya adalah 0,306 hal ini menunjukkan bahwa selisih penjualan
suatu periode dengan periode sebelumnya tidak berpengaruh terhadap biaya reserach and
development.
Variabel kontrol kelima yaitu Leverage, nilai probabilitasnya adalah 0.180 menunjukkan bahwa
leverage tidak berpengaruh terhadap terhadap biaya reserach and development. Variabel kontrol yang
keenam adalah market to book ratio. Pada tabel tampak bahwa nilai probabilitasnya adalah 0.168 hal
ini menunjukkan bahwa MKTB tidak berpengaruh terhadap biaya reserach and development.
V. SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Good Corporate Governance terhadap biaya
research and development. Dari hasil pengujian regresi dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut ;
komisaris independen tidak berpengaruh terhadap penentuan biaya Research and development.
Corporate Governance berpengaruh terhadap penentuan biaya Research and Development. Tekanan
pendapatan memoderasi hubungan antara corporate governance dengan penentuan biaya Research
and Development. Penelitian ini memiliki keterbatasan sebagai berikut ini: sampel penelitian ini hanya
perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia pada periode 2005 – 2008. Hal ini menyebabkan hasil
penelitian tidak dapat digeneralisasi untuk jenis perusahaan lain. Penelitian ini tidak
mempertimbangkan kejadian-kejadian lain yang memiliki konsekuensi ekonomi. Pengukuran Good
Corporate Governance hanya didasarkan pada ada tidaknya komisaris independen dan jumlahnya.
Bertitik tolak pada keterbatasan yang dihadapi peneliti dalam melakukan penelitian ini, maka
dapat diberikan saran dengan maksud untuk meningkatkan mutu penelitian selanjutnya, yaitu sebagai
berikut :Mengembangkan penelitian mengenai pengaruh Good Corporate Governance terhadap biaya
research and development dengan menambah variabel penelitian. Menggunakan metode pengukuran
yang lain dalam penelitian tentang pengaruh Corporate Governance terhadap biaya research and
development.
DAFTAR PUSTAKA
Osma, Beatriz Garcia, 2008, Board Independence and Real Earning Management : The Case of R&D
Expenditure.
Iturriaga, Felix J Lopez dan Paolo Saona Hoffman. 2005. Earning Management and Internal
Mechanism of Corporate Governance: Empirical Evidence from Chilean Firms. Corporate
Ownership and Control, vol 3 Issue 1:17-29
Henry. Darren. 2004. Corporate Governance and ownership structure of target companies and the
outcome of takeovers. Pacific-Basin Finance Jurnal 12. 2004.
Gul, Ferdinand A and Sidney Leung. 2004. Board leadership, outside directors’ expertise and
voluntary corporate disclosures. Journal of Accounting and Public policy 23. 2004
O’Sullivan, Noel. 2000. The Impact of Board Composition and Ownership on audit quality:Evidance
from Large UK Companies. British accounting Review.2000.
Simpson, W.Garry and Anne E.Gleason. 1999. Board structure, ownership, and financial distress in
banking firm.International review of Economic and Finance. 1999
Aryati, Titik. 2008. Pengaruh Kinerja perusahaan terhadap Corporate Governance Reporting dengan
variable Moderating CEO Tenure. 2nd
Accounting Conference, 1st Doctoral Colloquium, and
Accounting Workshop. Vol : 12. 1-25
Ujiyantho, Muh. Arif dan Bambang Agus Pramuka. 2007. Mekanisme Corporate Governance,
Management Laba dan kinerja keuangan. Simposium Nasional Akuntansi X.
Herawaty, Vinola. Peran praktek Corporate Governance sebagai moderating variable dari pengaruh
earnings management terhadap nilai perusahaan.
Wardhani, Ratna. 2006. mekanisme corporate governance dalam perusahaan yang mengalami
permasalahan keuangan (financially distressed firms). Simposium Nasional Akutansi IX
Ashbaugh-Skaife, H., D. Collins, and R. LaFond, 2006. The Effects of Corporate Governance on
Firms’ Credit Ratings. www.ssrn.com
Perry, Susan and Robert Grinaker. 1994. Earnings Expectations and Discretionary Research and
Development Spending. American Accounting Association Accounting Horuzons.
Kiryanto dan Edy Suprianto, 2006. Pengaruh moderasi Size terhadap hubungan laba konservatisma
dengan neraca konservatisma. Makalah dipresentasikan dalam Simposium Nasional
Akuntansi, Agustus 2006.
Sekaran, Uma.2006. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis. Jakarta : Salemba Empat.
Wahyudi, Untung dan Hartini Prasetyaning Pawestri. 2007. Implikasi Struktur Kepemilikan terhadap
nilai perusahaan : dengan keputusan Keuangan sebagai variable intervening.SNA IX.