pengaruh dana pihak ketiga, non …di depan dewan penguji tugas akhir skripsi jurusan manajemen,...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING FINANCING,
CAPITAL ADEQUACY RATIO, DAN RETURN ON ASSETTERHADAP
PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PERBANKAN SYARIAH DI
INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk
Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun oleh :
Widya Wulan Sari
NIM. 13808141017
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2017
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING FINANCING,CAPITAL ADEQUACYRATIO, DAN RETURN ON ASSETTERHADAP
PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PERBANKAN SYARIAH DIINDONESIA
Skripsi
Oleh:
Widya Wulan Sari13808141017
Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk diajukan dan dipertahankan
di depan Dewan Penguji Tugas Akhir Skripsi Jurusan Manajemen, Fakultas
Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta.
Yogyakarta,13 Juli 2017
Disetujui
Pembimbing,
Muniya Alteza, SE., M.Si.
NIP. 196803101997021001
11
PENGESAHAN
Skripsidenganjudul
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING FINANCING,
CAPITAL ADEQUACY RA TIO, DAN RETURN ON ASSET TERHADAP
PEMBIAYAAN MURABAHAHPADA PERBANKAN SYARIAH DI
INDONESIA
Oleh:
Widya Wulan SariNIM.13808141017
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Tugas Akhir Skripsi JurusanManajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta
pada tanggal 19 Juli 2017 dan dinyatakan lulus.
DEWAN PENGUJI
Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal
Musaroh, SE., M.Si. Ketua Penguji
Muniya Alteza, SE., M.Si. Sekretaris Penguji
Naning Margasari, M.Si., MBA Penguji Utama
).'j -20(t..... .t .
111
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
NIM
Program Studi
Fakultas
Judul Skripsi
: Widya Wulan Sari
: 13808141017
: Manajemen
: Ekonomi
: Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Non Performing Financing,
Capital Adequacy Ratio, dan Return On Asset terhadap
Pembiayaan Murabahah pada Perbankan Syariah di Indonesia.
Dengan ini, saya menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya sendiri.
Sepanjang pengetahuan saya, tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau
diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata tulis
karya ilmiah yang lazim.
Yogyakarta, .11 Juli 2017
",-",",-~,,-.Y~.£ menyatakan,
NIM. 13808141017
IV
v
MOTTO
“Barangsiapa bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhannya itu adalah untuk
dirinya sendiri”
(Q.S Al-Ankabut 29:6)
“Allah tidak akan membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan
kesanggupannya”
(Q.S Al Baqarah:286)
“Tuhan membiarkan semuanya terjadi dengan satu alasan. Semua itu adalah proses
belajar dan kamu harus melewati setiap tingkatannya”
(Mike Tyson)
“Your life is meant to be an epic story how you think perform and live today is part of
that script”
(Robin Sharma)
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Teriring ucapan Alhamdulillah, karya ini saya persembahkan untuk:
1. Ibu dan Ayah yang telah memberikan dukungan material maupun spiritual dalam
penyusunan skripsi ini.
2. Keluarga yang selalu memberikan doa, dukungan, dan semangat yang tiada
hentinya.
3. Almamater Universitas Negeri Yogyakarta.
vii
PENGARUH DANA PIHAK KETIGA, NON PERFORMING FINANCING,
CAPITAL ADEQUACY RATIO, DAN RETURN ON ASSET TERHADAP
PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA PERBANKAN SYARIAH DI
INDONESIA
Oleh:
Widya Wulan Sari
13808141017
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK),
Non Performing Financing (NPF), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Return On
Asset (ROA) terhadap Pembiayaan Murabahah pada perbankan syariah di Indonesia.
Periode penelitian yang digunakan adalah tahun 2013-2016.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian meliputi
seluruh perbankan syariah yang terdaftar di Bank Indonesia periode 2013-2016.
Sampel ditentukan dengan teknik purposive sampling. Metode analisis data yang
digunakan regresi linear berganda.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) rasio Dana Pihak Ketiga
(DPK) berpengaruh positif terhadap Pembiayaan Murabahah. Hal ini ditunjukkan
dengan koefisien regresi sebesar 16,168 dan nilai signifikansi yang dihasilkan lebih
kecil dari yang disyaratkan yaitu 0,000 < 0,05. (2) Non Performing Financing (NPF)
berpengaruh positif terhadap Pembiayaan Murabahah. Hal ini ditunjukkan dengan
koefisien regresi sebesar 5,317 dan nilai signifikansi yang dihasilkan lebih kecil dari
tingkat signifikansi yang disyaratkan yaitu 0,000 < 0,05. (3) Capital Adequacy Ratio
(CAR) tidak berpengaruh terhadap Pembiayaan Murabahah. Hal ini ditunjukkan
dengan koefisien regresi sebesar −0,137 dan nilai signifikansi yang dihasilkan lebih
besar dari tingkat signifikansi yang disyaratkan yaitu 0,891 > 0,05. (4) Return On
Asset (ROA) tidak berpengaruh terhadap Pembiayaan Murabahah. Hal ini
ditunjukkan dengan koefisien regresi sebesar 1,212 dan nilai signifikansi yang
dihasilkan lebih besar dari tingkat signifikansi yang disyaratkan yaitu 0,229 > 0,05.
(5) Nilai adjusted R square sebesar 0,871. Hal ini berarti bahwa variabel independen
mampu menjelaskan variabel dependen sebesar 87,1%, dan sisanya 12,9% dijelaskan
oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Kata Kunci: Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), Capital
Adequacy Ratio (CAR), Return On Asset (ROA), dan Pembiayaan
Murabahah.
viii
THE IMPACT OF THIRD PARTY FUND, NON PERFORMING FINANCING,
CAPITAL ADEQUACY RATIO, AND RETURN ON ASSET TOWARD
MURABAHAH FINANCING AT SHARIA BANKING IN
INDONESIA
By:
Widya Wulan Sari
13808141017
ABSTRACT
The purpose of this research was to find out the influence of Third Party Fund
(DPK), Non Performing Financing (NPF),Capital Adequacy Ratio (CAR), and
Return On Asset (ROA) toward „murabahah‟ financing at sharia banking in
Indonesia. The research period was 2013–2016.
This research applied quantitative approach. This research‟s population was
all of the sharia banking which had been listed by the Bank of Indonesia for the
period of 2013-2016. This research‟s sample applied purposive sampling technique.
The data analysis method used in this research was Multiple Linear Regression.
The result showed that (1) the ratio of Third Party Fund (DPK) had a positive
impact on murabahah financing. It was comfirmed by the regression coefficient of
16,168and the significance of resulting value was smaller than the required
significance level, which was 0.000 < 0,05. (2) The ratio of Non Performing
Financing (NPF) had a positive impact on murabahah financing. It was comfirmed
by the regression coefficient of 5,317 and the significance of resulting value was
smaller than the required significance level, which was 0.000 < 0.05. (3) the ratio of
Capital Adequacy Ratio (CAR) had no impact on murabahah financing. It was
confirmed by the regression coefficient of −0,137 and the significance of the resulting
value was larger than the required significance level, which was 0.891 > 0.05. (4)
The ratio of Return On Asset (ROA) had no impact on murabahah financing. It was
confirmed by the regression coefficient of 1,212 and the significance of the resulting
value was larger than the required significance level, which was 0.229 > 0.05. (5)
The value of adjusted R square was 0,871. This asserted that the independent
variable was capable to explain the dependent variable in the value of 87,1%, and the
remaining matter 12,9% could be explained by other variables which were excluded
from this research.
Keywords: Third Party Fund (DPK), Non Performing Financing (NPF), Capital
Adequacy Ratio (FDR), Return On Asset (ROA), and Murabahah
financing.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala karunia, rahmat, dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Dana Pihak
Ketiga, Non Performing Financing, Capital Adequacy Ratio, dan Return On Asset
terhadap Pembiayaan Murabahah pada Perbankan Syariah di Indonesia.” Selama
menyusun skripsi ini, penulis telah banyak mendapatkan bimbingan, dukungan, dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini dengan segala
kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Yogyakarta.
2. Dr.Sugiharsono, M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri
Yogyakarta.
3. Setyabudi Indartono, Ph.D., Ketua Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi,
Universitas Negeri Yogyakarta.
4. Penny Rahmawati, M.Si., dosen pembimbing akademik yang telah memberikan
nasihat dan dukungan selama perkuliahan.
5. Muniya Alteza, SE., M.Si., dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan
waktu, bimbingan dan pengarahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik.
6. Naning Margasari, SE., M.Si., MBA., dosen narasumber yang telah memberikan
dukungan dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.
7. Musaroh, SE., M.Si., penguji yang telah memberikan masukan selama
penyusunan skripsi ini.
x
8. Ayah, ibu, kakak, beserta keluarga yang selalu memberikan dukungan dan selalu
menjadi motivasi selama ini dalam menempuh studi di Universitas Negeri
Yogyakarta.
9. Semua dosen Program Studi Manajemen yang telah memberikan ilmu yang
sangat bermanfaat bagi penulis untuk masuk dalam dunia kerja.
10. Mbak Eki, unbiology sister yang selalu menyayangi, mengasihi, menemani,
memberi motivasi dan doanya.
11. Rio Hertanto, terimakasih selalu sabar, mendampingi dalam susah dan senang,
memberikan motivasi dan doanya. See you on 3 years again.
12. Inmas, Ayu, Ulul, Desy, Okta, Yanti, Wulan, Anggara, Yoki, dan Nugroho
terimakasih telah menjadi sahabat yang baik selama ini.
13. Teman-teman seperjuangan Manajemen A 2013, terimakasih telah menemani
selama 4 tahun ini. See you on top.
14. Teman kos Atiya, Arsita, Lovel, Septi, dan Rixza yang selalu memberi motivasi
dan doanya.
15. Sahabatku Rio, Amida, Nanda, Eva, Mulia, Sipta, Mala, Khilsa, Ayu, Flory,
Dita, Eka, Jumi, Norma, dan Asa yang selalu mendoakan dan memberi motivasi
dalam menyelesaikan skripsi ini.
16. Teman-teman KKN 71ND Ginta, Erma, Leo, Astrid, Fajar Ana dan Riva yang
senantiasa memberikan semangat dukungan dan doanya.
17. Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak
kekurangan dan keterbatasan, Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat dibutuhkan oleh penulis. Harapan penulis, skripsi ini dapat memberikan
manfaat bagi orang lain.
Yogyakarta, .11 Juli 2017
Yang menyatakan,
Widya Wulan Sari
NIM.13808141017
xi
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii
SURAT PERNYATAAN ......................................................................... iv
MOTTO ................................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. vi
ABSTRAK ............................................................................................... vii
ABSTRACK .............................................................................................. viii
KATA PENGANTAR .............................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................. xii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 7
C. Pembatasan Masalah .................................................................... 8
D. Perumusan Masalah ...................................................................... 8
E. Tujuan Penelitian ......................................................................... 9
F. Manfaat Penulisan ........................................................................ 9
BAB II KAJIAN TEORI ....................................................................... 11
A. Kajian Teori .................................................................................. 11
1. Perbankan Syariah ..................................................................... 11
2. Aktivitas Perbankan Syariah ..................................................... 12
3. Pembiayaan Syariah .................................................................. 16
4. Dana Pihak Ketiga (DPK) ......................................................... 22
5. Non Performing Financing (NPF) ............................................ 24
6. Capital Adequacy Ratio (CAR) ................................................ 24
7. Return On Asset (ROA) ............................................................ 25
B. Penelitian yang Relevan ................................................................ 26
C. Kerangka Berpikir ......................................................................... 28
D. Paradigma Penelitian ..................................................................... 31
E. Hipotesis Peneltian ........................................................................ 31
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................ 33
xiii
A. Desain Penelitian ........................................................................... 33
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian ...................................... 33
1. Variabel Dependen .................................................................... 33
2. Variabel Independen ................................................................. 34
C. Populasi dan Sampel ..................................................................... 35
D. Jenis Data dan Sumber Data ......................................................... 36
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 37
F. Teknik Analisis Data ..................................................................... 37
1. Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 37
a. Uji Normalitas ........................................................................ 37
b. Uji Autokorelasi ..................................................................... 38
c. Uji Heteroskedastisitas ........................................................... 39
d. Uji Multikolinearitas .............................................................. 40
2. Uji Regresi Linear Berganda ..................................................... 40
3. Uji Hipotesis ............................................................................. 41
4. Uji Goodness of Fit Model ........................................................ 42
a. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ............................. 42
b. Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ..................................... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................... 44
A. Hasil Penelitian ................................................................................ 44
1. Deskripsi Data ........................................................................... 44
2. Statistik Deskriptif .................................................................... 45
3. Hasil Pengujian Prasyarat Analisis ........................................... 48
a. Uji Normalitas ....................................................................... 48
b. Uji Autokorelasi .................................................................... 49
c. Uji Multikolinieritas.............................................................. 51
d. Uji Heteroskedastisitas.......................................................... 54
4. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda .................................... 55
5. Hasil Pengujian Hipotesis ......................................................... 55
6. Hasil Uji Kesesuaian Model Pengujian..................................... 58
a. Uji F (Uji Simultan) .............................................................. 58
b. Koefisien Determinasi .......................................................... 59
B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................... 60
1. Pengaruh Secara Parsial ............................................................ 60
2. Pengaruh Secara Simultan......................................................... 64
BAB V PENUTUP ................................................................................... 65
A. Kesimpulan ................................................................................... 65
xiv
B. Keterbatasan Penelitian ................................................................. 66
C. Saran ............................................................................................. 67
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 68
LAMPIRAN ............................................................................................. 70
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Tabel Durbin Watson .................................................................. 39
Tabel 2. Daftar Sampel Bank Syariah ....................................................... 45
Tabel 3. Hasil Uji Statistik Deskriptif ....................................................... 45
Tabel 4. Hasil Uji Normalitas ................................................................... 48
Tabel 5. Hasil Uji Autokorelasi ................................................................ 49
Tabel 6. Hasil Uji Normalitas ................................................................... 50
Tabel 7. Hasil Uji Autokorelasi ................................................................ 51
Tabel 8. Hasil Uji Multikolinieritas .......................................................... 51
Tabel 9. Hasil Uji Pearson-Correlation ................................................... 53
Tabel 10. Hasil Uji Heteroskedastisitas .................................................... 54
Tabel 11. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda .................................... 55
Tabel 12. Hasil Uji F ................................................................................. 58
Tabel 13. Hasil Adjusted R2 ...................................................................... 59
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Paradigma Penelitian ............................................................... 31
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Daftar Sampel Bank Syariah tahun 2013-2016 .................... 71
Lampiran 2. Hasil Pembiayaan Murabahah tahun 2013. ......................... 72
Lampiran 3. Hasil Pembiayaan Murabahah tahun 2014. ......................... 73
Lampiran 4. Hasil Pembiayaan Murabahah tahun 2015. ......................... 74
Lampiran 5. Hasil Pembiayaan Murabahah tahun 2016. ......................... 75
Lampiran 6. Hasil Perhitungan DPK tahun 2013 ..................................... 76
Lampiran 7. Hasil Perhitungan DPK tahun 2014 ..................................... 77
Lampiran 8. Hasil Perhitungan DPK tahun 2015 ..................................... 78
Lampiran 9. Hasil Perhitungan DPK tahun 2016 ..................................... 79
Lampiran 10. Hasil Perhitungan NPF tahun 2013 .................................... 80
Lampiran 11. Hasil Perhitungan NPF tahun 2014 .................................... 81
Lampiran 12. Hasil Perhitungan NPF tahun 2015 .................................... 82
Lampiran 13. Hasil Perhitungan NPF tahun 2016 .................................... 83
Lampiran 14. Hasil Perhitungan CAR tahun 2013 ................................... 84
Lampiran 15. Hasil Perhitungan CAR tahun 2014 ................................... 85
Lampiran 16. Hasil Perhitungan CAR tahun 2015 ................................... 86
Lampiran 17. Hasil Perhitungan CAR tahun 2016 ................................... 87
Lampiran 18. Hasil Perhitungan ROA tahun 2013 ................................... 88
Lampiran 19. Hasil Perhitungan ROA tahun 2014 ................................... 89
xviii
Lampiran 20. Hasil Perhitungan ROA tahun 2015 ................................... 90
Lampiran 21. Hasil Perhitungan ROA tahun 2016 ................................... 91
Lampiran 22. Tabel Data 6 Bank Syariah tahun 2013-2016 ..................... 92
Lampiran 23. Hasil Uji Statistik Deskriptif .............................................. 95
Lampiran 24. Hasil Uji Normalitas (model awal) ..................................... 96
Lampiran 25. Hasil Uji Autokorelasi (model awal) .................................. 97
Lampiran 26. Hasil Uji Normalitas (model transformasi) ........................ 98
Lampiran 27. Hasil Uji Autokorelasi (model transformasi) ..................... 99
Lampiran 28. Hasil Uji Multikolinearitas ................................................. 100
Lampiran 29. Hasil Uji Pearson Correlation ........................................... 101
Lampiran 30. Hasil Uji Heteroskedastisitas .............................................. 102
Lampiran 31. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ............................. 103
Lampiran 32. Hasil Uji Statistik F ............................................................ 104
Lampiran 33. Hasil Adjusted R2 ................................................................ 105
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan ekonomi suatu negara tidak lepas dari peranan sektor
perbankan sebagai lembaga pembiayaan bagi sektor riil. Peranan bank
sangatlah penting bagi perekonomian suatu negara dalam hal mendukung
pembangunan, karena pembangunan ekonomi di suatu negara sangat
bergantung kepada dinamika perkembangan dan kontribusi nyata dari sektor
perbankan. Bank sebagai agen pembangunan (agent of development) terutama
bagi bank-bank milik pemerintah diharapkan mampu memelihara kestabilan
moneter. Memelihara kestabilan moneter salah satunya dapat dilakukan
dengan mengatur perputaran uang di masyarakat melalui peranan bank
sebagai perantara keuangan (financial intermediary). Fakta menunjukkan
bahwa dewasa ini hampir semua sektor yang berkaitan dengan kegiatan
keuangan membutuhkan jasa bank sehingga peran sebagai perantara
keuangan yang dimiliki oleh bank dengan melakukan penghimpunan dan
penyaluran dana juga akan menunjang kelancaran aktivitas perekonomian.
Berdasarkan sistem operasionalnya, perbankan Indonesia dibagi menjadi
dua macam sistem perbankan yakni sistem perbankan konvensional dan
sistem perbankan syariah. Sistem perbankan konvensional menggunakan
bunga dalam sistem operasionalnya. Hal ini berbeda dengan sistem perbankan
syariah yang beroperasi berdasarkan pada prinsip-prinsip syariah Islam
2
berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadits yang identik dengan bagi hasil.
Perbankan syariah dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, hal yang
mendasar yang harus diperhatikan adalah tetap memperhatikan keseimbangan
antara memaksimalkan keuntungan dan pemenuhan prinsip syariah. Sesuai
dengan Undang-Undang No. 21 Tahun 2008, perbankan syariah wajib
menjalankan fungsinya sebagai lembaga keuangan yakni fungsi intermediasi,
yang meliputi kegiatan penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkan dana tersebut melalui skema pembiayaan. Dalam
penyaluran pembiayaan, bank syariah dapat memberikan berbagai macam
akad yakni mudharabah, musyarakah, murabahah, salam, istishna’, ijarah,
dan qardh.
Pembiayaan murabahah berdasarkan Pasal 1 UU Nomor 10 Tahun 1998
tentang Perbankan, disebutkan bahwa pembiayaan berdasarkan prinsip
syariah adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan dengan itu
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan
tabungan setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.
Pembiayaan murabahah termasuk dalam penyaluran dana oleh bank syariah
dengan sistem jual beli. Konsep ini telah banyak digunakan oleh bank-bank
dan lembaga-lembaga keuangan Islam untuk pembiayaan modal kerja, dan
pembiayaan perdagangan para nasabahnya.
Menurut data Perbankan Syariah Indonesia (PSI), hingga akhir tahun 2013
porsi pembiayaan piutang murabahah masih mendominasi dan volumenya
3
jauh lebih besar dari jenis pembiayaan lainnya. Total pembiayaan murabahah
yang dominan menyebabkan banyak kritikan dilontarkan pada bank syari'ah
dalam masalah penetapan margin keuntungan. Hal ini dikarenakan produk
pembiayaan murabahah merupakan produk yang mirip dengan produk
pembiayaan kredit berbunga flat pada bank non-syariah atau bank
konvensional.
Menurut UU No. 7 Tahun 1992 yang telah diubah menjadi UU No. 10
Tahun 1998, dalam pasal 29 ayat 2: “Bank wajib memelihara kesehatan bank
sesuai dengan ketentuan kecukupan modal, kualitas aset, kualitas manajemen,
likuiditas, rentabilitas, solvabilitas dan aspek lain yang berhubungan dengan
usaha bank dan wajib melakukan usaha sesuai dengan prinsip kehati-hatian”,
dan ayat 3: “dalam memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip
syariah dan melakukan kegiatan usaha lainnya, bank wajib menempuh cara-
cara yang tidak merugikan bank dan kepentingan nasabah yang
mempercayakan dananya kepada bank”. Dalam melakukan pembiayaan, bank
syariah perlu memperhatikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
pembiayaan diantaranya adalah dana yang terhimpun dari masyarakat atau
dana pihak ketiga (DPK), non performing financing (NPF), capital adequacy
ratio (CAR), dan return on asset (ROA).
Dana pihak ketiga merupakan sumber dana yang berasal dari masyarakat
yang terhimpun melalui produk giro wadiah, tabungan mudharabah dan
deposito mudharabah. Dana pihak ketiga dapat mempengaruhi budget bank.
Jika dana dari pihak ketiga bertambah, maka budget bank tersebut akan
4
bertambah pula. Budget suatu bank berhubungan dengan jumlah dana yang
dimiliki oleh bank tersebut. Dana yang ada akan dialokasikan oleh bank
dalam berbagai bentuk termasuk untuk pembiayaan murabahah (Anggraini,
2005). Besar kecilnya dana yang berhasil dihimpun oleh suatu bank
merupakan satu barometer dalam menilai tingkat kepercayaan masyarakat
terhadap bank yang bersangkutan. Sehingga jika pada suatu bank,
pertumbuhan DPK menunjukkan kecenderungan yang menurun, maka akan
dapat memperlemah kegiatan operasional bank. Semakin banyak DPK yang
berhasil dihimpun oleh bank, maka akan semakin banyak pula pembiayaan
murabahah yang dapat disalurkan oleh bank tersebut.
Non Performing Financing merupakan indikator yang digunakan untuk
menunjukkan kerugian akibat risiko kredit. Besarnya NPF mencerminkan
tingkat pengendalian biaya dan kebijakan pembiayaan/kredit yang dijalankan
oleh bank (Adnan, 2005). Semakin tinggi NPF, semakin tinggi risiko yang
dihadapi bank, dengan NPF yang tinggi akan menimbulkan keengganan bank
untuk menyalurkan kredit karena harus membentuk cadangan penghapusan
yang besar. Sehingga pembiayaan murabahah yang akan disalurkan menjadi
semakin sedikit. Sebaliknya, jika semakin rendah tingkat NPF maka akan
semakin rendah kerugian yang ditanggung akibat risiko kredit, sehingga akan
semakin tinggi jumlah pembiayaan murabahah yang disalurkan oleh bank.
Capital Adequacy Ratio adalah rasio kinerja bank untuk mengukur
kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang
mengandung atau menghasilkan risiko, misalnya pembiayaan murabahah
5
yang diberikan (Ali, 2016). Pihak manajemen perbankan syariah di Indonesia
umumnya sangat berhati-hati dalam pengelolaan risiko yang ditimbulkan dari
aktiva. Semakin tinggi CAR maka semakin tinggi pula bank melakukan
penyaluran pembiayaannya. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah CAR
semakin rendah pula pembiayaan yang disalurkan oleh bank. Sehingga CAR
diduga juga berpengaruh positif terhadap pembiayaan murabahah.
Return On Asset (ROA) digunakan untuk mengukur efisiensi dan
efektifitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan
memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Return On Asset (ROA) merupakan
rasio antara laba sebelum pajak terhadap total aset. Semakin besar nilai rasio
ini menunjukkan tingkat rentabilitas usaha bank semakin baik atau sehat.
Stabil atau sehatnya rasio ROA mencerminkan stabilnya jumlah modal dan
laba bank. Kondisi perbankan yang stabil akan meningkatkan kemampuan
bank dalam menyalurkan pembiayaan murabahah (Meydianawati, 2007).
Beberapa penelitian yang membahas permasalahan ini pun, sudah pernah
dilakukan, namun hasil yang diperoleh menunjukkan hasil yang berbeda-
beda. Penelitian yang pernah dilakukan diantaranya oleh Ali (2016) mengenai
determinan yang mempengaruhi pembiayaaan murabahah pada perbankan
syariah di Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa Dana Pihak Ketiga
(DPK), Return On Asset (ROA), dan inflasi berpengaruh positif terhadap
pembiayaan murabahah pada perbankan syariah di Indonesia. Capital
Adequacy Ratio (CAR) dan suku bunga kredit berpengaruh negatif terhadap
pembiayaan murabahah pada perbankan syariah di Indonesia. Sedangkan
6
Non Performing Financing (NPF) dan Biaya Operasional Pendapatan
Operasional tidak berpengaruh terhadap pembiayaan murabahah pada
perbankan syariah di Indonesia.
Lestari (2014) melakukan penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi pembiayaan murabahah di bank umum syariah di Indonesia
(periode tahun 2010-1013). Variabel yang digunakan diantaranya adalah
DPK, CAR, NPF, ROA, FDR, dan suku bunga. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa variabel DPK, ROA, FDR, dan suku bunga berpengaruh signifikan
dan positif terhadap pembiayaan murabahah, sedangkan variabel CAR dan
NPF berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pembiayaan murabahah di
Bank Umum Syariah di Indonesia.
Qolby (2013) melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi pembiayaan pada perbankan syariah di Indonesia periode
tahun 2007-2013. Hasilnya adalah Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam jangka
pendek dan jangka panjang berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pembiayaan perbankan syariah di Indonesia. Sertifikat Wadiah Bank
Indonesia dalam jangka pendek dan jangka panjang berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap pembiayaan perbankan syariah di Indonesia. Return On
Asset (ROA) dalam jangka pendek berpengaruh positif dan tidak signifikan,
sedangkan dalam jangka panjang berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pembiayaan perbankan syariah di Indonesia.
Wardiantika dan Kusumaningtias (2014) melakukan penelitian mengenai
pengaruh DPK, CAR, NPF, dan SWBI terhadap pembiayaan murabahah
7
pada bank umum syariah tahun 2008-2012. Hasil penelitian ini menunjukkan
DPK berpengaruh positif terhadap pembiayaan murabahah, NPF berpengaruh
negatif terhadap pembiayaan murabahah, sedangkan variabel CAR dan
SWBI tidak berpengaruh terhadap pembiayaan murabahah.
Perbedaan hasil penelitian terdahulu yang telah dipaparkan, muncul
ketertarikan untuk meneliti dan mengambil topik mengenai perkembangan
pembiayaan murabahah pada Perbankan Syariah. Oleh karena itu, penulis
mengambil judul “Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Non Performing Financing,
Capital Adequacy Ratio, dan Return On Asset terhadap Pembiayaan
Murabahah pada Perbankan Syariah di Indonesia”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat
diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut:
1. Pembiayaan murabahah yang mendominasi dari jenis pembiayaan lainnya
menyebabkan masalah penetapan margin keuntungan.
2. Rasio keuangan yang tidak sehat dapat mempengaruhi besar/kecilnya
pembiayaan murabahah yang akan disalurkan ke masyarakat.
3. Ketidakstabilan dana pihak ketiga akan berdampak negatif terhadap
kegiatan operasional bank.
4. Hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengaruh dana pihak
ketiga, non performing financing, capital adequacy ratio, dan return on
8
asset terhadap pembiayaan murabahah pada perbankan syariah di
Indonesia menunjukkan hasil yang belum konsisten.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, penelitian ini
membatasi permasalahan agar pembahasannya tidak meluas. Penelitian ini
membatasi empat variabel yang mempengaruhi pembiayaan murabahah pada
perbankan syariah di Indonesia. Keempat variabel tersebut yaitu dana pihak
ketiga, non performing financing, capital adequacy ratio, dan return on asset.
Periode pengamatan yang digunakan adalah tahun 2013 sampai dengan 2016.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas dapat dirumuskan pokok-pokok
permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap pembiayaan
murabahah pada perbankan syariah di Indonesia?
2. Bagaimana pengaruh Non Performing Financing terhadap pembiayaan
murabahah pada perbankan syariah di Indonesia?
3. Bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio terhadap pembiayaan
murabahah pada perbankan syariah di Indonesia?
4. Bagaimana pengaruh Return On Asset terhadap pembiayaan murabahah
pada perbankan syariah di Indonesia?
9
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini sebagai
berikut:
1. Mengetahui pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap pembiayaan
murabahah pada perbankan syariah di Indonesia.
2. Mengetahui pengaruh Non Performing Financing terhadap pembiayaan
murabahah pada perbankan syariah di Indonesia.
3. Mengetahui pengaruh Capital Adequacy Ratio terhadap pembiayaan
murabahah pada perbankan syariah di Indonesia.
4. Mengetahui pengaruh Return On Asset terhadap pembiayaan murabahah
pada perbankan syariah di Indonesia.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian ini dapat berguna sebagai bahan pertimbangan untuk
melakukan atau menggunakan pembiayaan murabahah pada perbankan
syariah di Indonesia.
2. Bagi Perbankan Syariah
10
Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan rekomendasi bahan evaluasi
yang dapat digunakan oleh beberapa Bank Syariah terutama pada
penawaran produk pembiayaan murabahah.
3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan peneliti dalam memahami faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap pembiayaan murabahah pada perbankan syariah.
11
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Perbankan Syariah
Menurut UU No 7 Tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah
diubah dengan UU No 10 Tahun 1998, pengertian bank adalah sebagai
berikut “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”. Berdasarkan SK Menteri
Keuangan RI No 792 Tahun 1990, pengertian bank adalah suatu badan
yang kegiatannya di bidang keuangan melakukan penghimpunan dan
penyaluran dana kepada masyarakat terutama guna membiayai investasi
perusahaan.
Kegiatan usaha perbankan syariah pada dasarnya merupakan perluasan
jasa perbankan bagi masyarakat yang membutuhkan dan menghendaki
pembayaran imbalan yang tidak didasarkan pada sistem bunga, melainkan
atas dasar prinsip syariah (Siamat, 2005). Bank Syariah adalah bank yang
beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank Syariah atau
biasa disebut dengan Bank Tanpa Bunga, adalah lembaga keuangan/
perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan
pada Al-Qur’an dan Hadits Nabi SAW. Atau dengan kata lain, Bank
12
Syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan
pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta
peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat
Islam (Muhammad, 2005).
Karakteristik utama Bank Syariah adalah ketiadaan bunga sebagai
representasi dari riba yang diharamkan. Karakteristik inilah yang
menjadikan perbankan syariah lebih unggul pada beberapa hal termasuk
pada sistem operasional yang dijalankan. Menurut Undang-Undang
Nomor 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah, Bank Syariah adalah
Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah
dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah.
2. Aktivitas Perbankan Syariah
Aktivitas perbankan syariah adalah berbagai macam kegiatan-kegiatan
operasional bank syariah yang secara umum menghindari penggunaan
instrument bunga (riba), dan beroperasi dengan prinsip bagi hasil (profit
sharing). Menurut Albana (2015) menyatakan bank syariah menjalankan
beberapa kegiatan. Ada tiga kegiatan utama bank syariah yaitu:
a. Penghimpun Dana
Berdasarkan fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN), ada dua prinsip
penghimpunan dana, yaitu:
13
1) Penghimpunan Dana dengan Prinsip Wadiah
Wadiah berarti titipan dari suatu pihak ke pihak lain, baik
individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan
oleh penerima titipan, kapan pun pihak yang menitipkan
menghendaki. Wadiah dibagi menjadi dua, yaitu wadiah yad
dhamanah dan wadiah yad amanah. Wadiah yad dhamanah yaitu
titipan yang selama belum dikembalikan kepada penitip dapat
dimanfaatkan oleh penerima titipan. Adapun wadiah yad amanah
adalah penerima titipan tidak boleh memanfaatkan barang titipan
tersebut sampai pihak yang menitipkan mengambil kembali
titipannya. Prinsip wadiah yang lazim digunakan adalah wadiah yad
dhamanah, dapat diterapkan pada kegiatan penghimpun dana berupa
giro dan tabungan.
2) Penghimpunan Dana dengan Prinsip Mudharabah
Mudharabah adalah perjanjian atas suatu jenis kerja sama usaha
di mana pihak pertama menyediakan dana (shahibulmaal) dan pihak
kedua bertanggung jawab atas pengelolaan usaha (mudharib).
Mudharabah terbagi menjadi tiga yaitu mudharabah muthlaqah,
mudharabah muqayyadah, dan mudharabah musyarakah.
Mudharabah muthlaqah adalah salah satu jenis mudharabah yang
memberi kuasa kepada mudharib secara penuh untuk menjalankan
usaha tanpa batasan apapun yang berkaitan dengan usaha tersebut.
Mudharabah muqayyadah merupakan salah satu jenis mudharabah
14
di mana pemilik dana memberi batasan kepada pengelola dalam
pengelolaan dana berupa jenis usaha, tempat, pemasok, maupun
konsumen. Adapun mudharabah musyarakah merupakan bentuk
mudharabah di mana pengelola dana menyertakan modal atau
dananya dalam kerjasama investasi.
b. Penyaluran Dana (Langsung dan Tidak Langsung)
Dalam penyaluran dana oleh bank syariah, terdapat beberapa prinsip,
yaitu prinsip jual beli, prinsip investasi, dan prinsip sewa. Ini adalah hal
yang membedakan dengan bank konvensional yang menerapkan prinsip
hutang.
1) Prinsip Jual Beli
Dalam melakukan jual beli, dapat digunakan tiga skema yang
meliputi jual beli dengan skema murabahah, jual beli dengan skema
salam, dan jual beli dengan skema istishna’. Jual beli dengan skema
murabahah penjual menyatakan harga perolehan dan keuntungan
yang disepakati oleh penjual dan pembeli, bank syariah bertindak
sebagai penjual, sedangkan nasabah yang membutuhkan barang
bertindak sebagai pembeli. Dalam jual beli dengan skema salam
pelunasannya dilakukan terlebih dahulu oleh pembeli sebelum
barang pesanan diterima. Adapun dalam jual beli dengan skema
istishna’, jual beli didasarkan atas penugasan oleh pembeli kepada
penjual yang juga produsen untuk menyediakan barang atau suatu
15
produk sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan pembeli dan
menjualnya dengan harga yang disepakati.
2) Prinsip Investasi
Dalam melakukan investasi, dapat dilakukan dengan skema
mudharabah dan skema musyarakah. Mudharabah adalah
persetujuan antara pemilik modal dengan seorang pekerja untuk
mengelola uang dari pemilik modal dalam perdagangan tertentu,
yang keuntungannya dibagi sesuai dengan kesepakatan bersama,
sedangkan kerugian yang diderita menjadi tanggungan pemilik
modal. Sedangakan musyarakah memiliki arti secara luas sebagai
akad kerjasama atau percampuran antara dua pihak atau lebih untuk
melakukan suatu usaha tertentu yang halal dan produktif dengan
kesepakatan bahwa keuntungan akan dibagikan sesuai dengan nisbah
yang disepakati dan risiko akan ditanggung sesuai dengan porsi
kerjasama.
3) Prinsip Sewa
Sewa secara prinsip dapat dilakukan dengan dua skema yaitu
skema ijarah dan skema ijarah muntahiyabittamlik. Sewa dengan
skema ijarah didefinisikan sebagai transaksi perpindahan hak guna
(manfaat) suatu barang dan jasa dalam waktu tertentu melalui
pembayaran sewa atau upah tanpa melalui pemindahan kepemilikan.
Adapun ijarah muntahiyabittamlik merupakan kombinasi antara
sewa menyewa (ijarah) dan jual beli atau hibah. Dalam hal ini pihak
16
yang menyewakan berjanji akan menjual atau menghibahkan barang
yang disewakan pada akhir periode sewa.
c. Jasa Pelayanan
Bank syariah dapat menyediakan jasa pelayanan perbankan dengan
berdasarkan akad wakalah, hawalah, kafalah, dan rahn. Transaksi
wakalah timbul karena salah satu pihak memberikan suatu objek
perikatan yang berbentuk jasa atau dapat juga disebut sebagai
meminjamkan dirinya untuk melakukan sesuatu atas nama diri pihak
lain. Transaksi hawalah timbul karena salah satu pihak meminjamkan
suatu objek perikatan yang berbentuk uang untuk mengambil alih
piutang atau utang dari pihak lain. Selanjutnya, transaksi kafalah timbul
jika salah satu pihak memberikan suatu objek yang berbentuk jaminan
atas kejadian tertentu di masa yang akan datang. Transaksi rahn timbul
karena salah satu pihak meminjamkan suatu objek perikatan yang
berbentuk uang kepada pihak lainnya yang disertai dengan jaminan.
3. Pembiayaan Syariah
Pembiayaan adalah fasilitas yang diberikan oleh bank syariah kepada
masyarakat yang membutuhkan untuk menggunakan dana yang telah
dikumpulkan oleh bank syariah dari masyarakat yang surplus dana
(Muhamad, 2004), sedangkan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah
adalah penyediaan uang atau tagihan lain berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan antar bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang
17
dibiayai untuk mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka
waktu tertentu dengan imbalan bagi hasil. Pembiayaan yang diberikan oleh
bank syariah mempunyai lima bentuk utama, diantaranya adalah
pembiayaan mudharabah (bagi hasil), pembiayaan musyarakah,
pembiayaan murabahah, pembiayaan salam dan pembiayaan ijarah.
Pembiayaan yang paling banyak diminati oleh masyarakat adalah
pembiayaan murabahah (Muhamad, 2004).
Dalam menyalurkan dananya pada nasabah, secara garis besar produk
pembiayaan syariah terbagi ke dalam empat kategori yang dibedakan
berdasarkan tujuan penggunaannya (Karim, 2013) yaitu :
a. Pembiayaan dengan Prinsip Jual Beli
Prinsip jual-beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya
perpindahan kepemilikan barang atau benda (transfer of property).
Tingkat keuntungan bank ditentukan di depan dan menjadi bagian harga
atas barang yang dijual. Transaksi jual-beli dapat dibedakan
berdasarkan bentuk pembayarannya dan waktu penyerahan barangnya,
yakni sebagai berikut:
1) Pembiayaan Murabahah
Murabahah (al-bai’ bi tsaman ajil) lebih dikenal sebagai
murabahah saja. Murabahah yang berasal dari kata ribhu
(keuntungan), adalah transaksi jual beli dimana bank menyebut
jumlah keuntungannya. Bank bertindak sebagai penjual, sementara
nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli bank dari
18
pemasok ditambah keuntungan (marjin). Kedua belah pihak harus
menyepakati harga jual dan jangka waktu pembayaran. Harga jual
dicantumkan dalam akad jual beli dan jika telah disepakati tidak
dapat berubah selama berlakunya akad.
2) Pembiayaan Salam
Salam adalah transaksi jual beli dimana barang yang
diperjualbelikan belum ada. Oleh karena itu, barang diserahkan
secara tangguh sementara pembayaran dilakukan tunai. Bank
bertindak sebagai pembeli, sementara nasabah sebagai penjual.
Ketentuan umum Pembiayaan Salam adalah sebagai berikut:
a) Pembelian hasil produksi harus diketahui spesifikasinya secara
jelas seperti jenis, macam, ukuran, mutu, dan jumlahnya.
b) Apabila hasil produksi yang diterima cacat atau tidak sesuai
dengan akad maka nasabah (produsen) harus bertanggung
jawab dengan cara antara lain mengembalikan dana yang telah
diterimanya atau mengganti barang yang sesuai dengan
pesanan.
c) Mengingat bank tidak menjadikan barang yang dibeli atau
dipesannya sebagai persediaan (inventory), maka
dimungkinkan bagi bank untuk melakukan akad salam kepada
pihak ketiga (pembeli kedua).
19
3) Pembiayaan Istishna’
Produk istishna’ menyerupai produk salam, tapi dalam
istishna’ pembayarannya dapat dilakukan oleh bank dalam
beberapa kali (termin) pembayaran. Ketentuan umum Pembiayaan
Istishna’ adalah spesifikasi barang pesanan harus jelas seperti
jenis, macam ukuran, mutu dan jumlahnya. Harga jual yang telah
disepakati dicantumkan dalam akad istishna’ dan tidak boleh
berubah selama berlakunya akad. Jika terjadi perubahan dari
kriteria pesanan dan terjadi perubahan harga setelah akad
ditandatangani, seluruh biaya tambahan tetap ditanggung nasabah.
b. Pembiayaan dengan Prinsip Sewa (Ijarah)
Transaksi ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat. Jadi pada
dasarnya prinsip ijarah sama saja dengan prinsip jual beli, tapi
perbedaannya terletak pada objek transaksinya. Bila pada jual-beli
objek transaksinya barang, pada ijarah objek transaksinya adalah jasa.
c. Pembiayaan dengan Prinsip Bagi Hasil
Produk pembiayaan syariah yang didasarkan atas prinsip bagi hasil
adalah sebagai berikut.
1) Pembiayaan Musyarakah
Transaksi musyarakah dilandasi adanya keinginan para pihak
yang bekerja sama untuk meningkatkan nilai aset yang mereka miliki
secara bersama-sama. Secara spesifik bentuk kontribusi dari pihak
yang bekerja sama dapat berupa dana, barang perdagangan (trading
20
asset), kewiraswastaan (entrepreneurship), kepandaian (skill),
kepemilikan (property), peralatan (equipment), atau intangible asset
(seperti hak paten atau goodwill), kepercayaan/reputasi (credit
worthiness) dan barang-barang lainnya dapat dinilai dengan uang.
Ketentuan umum Pembiayaan Musyarakah adalah sebagai berikut :
a. Semua modal disatukan untuk dijadikan modal proyek
musyarakah dan dikelola bersama-sama. Setiap pemilik modal
berhak turut serta dalam menentukan kebijakan usaha yang
dijalankan oleh pelaksana proyek. Pemilik modal dipercaya untuk
menjalankan proyek musyarakah dan tidak boleh melakukan
tindakan seperti:
1. Menggabungkan dana proyek dengan harta pribadi.
2. Menjalankan proyek musyarakah dengan pihak lain tanpa izin
pemilik modal lainnya.
3. Memberi pinjaman kepada pihak lain.
4. Setiap pemilik modal dapat mengalihkan penyertaan atau
digantikan oleh pihak lain.
5. Setiap pemilik modal dianggap mengakhiri kerja sama apabila:
a) Menarik diri dari perserikatan
b) Meninggal dunia
c) Menjadi tidak cakap hukum
b. Biaya yang timbul dalam pelaksanaan proyek dan jangka waktu
proyek harus diketahui bersama. Keuntungan dibagi sesuai porsi
21
kesepakatan sedangkan kerugian dibagi sesuai dengan porsi
kontribusi modal.
c. Proyek yang akan dijalankan harus disebutkan dalam akad.
Setelah proyek selesai nasabah mengembalikan dana tersebut
bersama bagi hasil yang telah disepakati untuk bank.
2) Pembiayaan Mudharabah
Mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua atau lebih
pihak dimana pemilik modal (shahib al-maal) mempercayakan
sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu
perjanjian pembagian keuntungan. Bentuk ini menegaskan kerja
sama dalam paduan kontribusi 100% modal kas dari shahib al-maal
dan keahlian dari mudharib. Dalam mudharabah, modal hanya
berasal dari satu pihak, sedangkan dalam musyarakah modal berasal
dari dua pihak atau lebih. Ketentuan umum Pembiayaan
Mudharabah adalah sebagai berikut:
a. Jumlah modal yang diserahkan kepada nasabah selaku pengelola
modal harus diserahkan tunai, dan dapat berupa uang atau barang
yang dinyatakan nilainya dalam satuan uang. Apabila modal
diserahkan secara bertahap, harus jelas tahapannya dan disepakati
bersama.
b. Hasil dari pengelolaan modal pembiayaan mudharabah dapat
diperhitungkan dengan cara yakni :
1. Perhitungan dari pendapatan proyek (revenue sharing)
22
2. Perhitungan dari keuntungan proyek (profit sharing)
c. Hasil usaha dibagi sesuai dengan persetujuan dalam akad, pada
setiap bulan atau waktu yang disepakati. Bank selaku pemilik
modal menanggung seluruh kerugian kecuali akibat kelalaian dan
penyimpangan pihak nasabah seperti penyelewengan, kecurangan
dan penyalahgunaan dana.
d. Bank berhak melakukan pengawasan terhadap pekerjaan namun
tidak berhak mencampuri urusan pekerjaan/usaha nasabah. Jika
nasabah cidera janji dengan sengaja, misalnya tidak mau
membayar kewajiban atau menunda pembayaran kewajiban, maka
ia dapat dikenakan sanksi administrasi.
4. Dana Pihak Ketiga (DPK)
Dana Pihak Ketiga (DPK) merupakan dana dari masyarakat yang
dititipkan kepada bank syariah, yang penarikannya dapat dilakukan setiap
saat tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada bank dengan media
penarikan tertentu. Dana yang dihimpun dari masyarakat merupakan
sumber dana terbesar yang diandalkan oleh bank (mencapai 80%-90%).
Dana pada bank syariah juga sedapat mungkin mampu dimanfaatkan oleh
bank untuk kegiatan operasional bank syariah. Menurut Dendawijaya,
(2009) dana pihak ketiga terdiri atas beberapa jenis, yaitu:
23
a. Giro (Demand Deposit)
Giro adalah dana pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro, dan surat
perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. Dalam
pelaksanaannya, giro ditatausahakan oleh bank dalam suatu rekening
yang disebut rekening Koran. Jenis rekening giro ini dapat berupa:
1) Rekening atas nama perorangan
2) Rekening atas nama suatu badan usaha/lembaga, dan
3) Rekening bersama/gabungan
b. Deposito (Time Deposit)
Deposito atau simpanan berjangka adalah dana pihak ketiga pada
bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan dalam jangka waktu
tertentu berdasarkan perjanjian. Berbeda dengan giro, dana deposito
akan mengendap di bank karena para pemegangnya (deposan) tertarik
dengan tingkat bunga yang ditawarkan oleh bank dan adanya keyakinan
bahwa pada saat jatuh tempo (apabila dia tidak ingin memperpanjang)
dananya dapat ditarik kembali. Terdapat berbagai jenis deposito, yakni:
1) Deposito berjangka
2) Sertifikat deposito, dan
3) Deposits on call
c. Tabungan
Tabungan adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu.
24
Program tabungan yang pernah diperkenankan pemerintah sejak tahun
1971 adalah tabanas, taska, tappelpram, tabungan ongkos naik haji, dan
lain-lain.
5. Non Performing Financing (NPF)
Non performing financing (NPF) adalah rasio antara pembiayaan yang
bermasalah dengan total pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah.
berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan oleh Bank Indonesia kategori
yang termasuk dalam NPF adalah pembiayaan kurang lancar, diragukan,
dan macet. Menurut Antonio (2001) pengendalian biaya mempunyai
hubungan terhadap kinerja lembaga perbankan, sehingga semakin tinggi
tingkat pembiayaan bermasalah (ketat kebijakan kredit) maka akan
semakin kecil jumlah pembiayaan murabahah yang disalurkan oleh bank,
dan sebaliknya. Semakin ketat kebijakan kredit/analisis pembiayaan yang
dilakukan bank (semakin ditekan tingkat NPF) akan menyebabkan tingkat
permintaan pembiayaan murabahah oleh masyarakat turun.
6. Capital Adequacy Ratio (CAR)
Kekayaan suatu bank terdiri dari aktiva lancar dan aktiva tetap yang
merupakan penjamin solvabilitas bank, sedangkan dana (modal) bank
dipergunakan untuk modal kerja dan penjamin likuiditas bank
bersangkutan. Dana bank adalah sejumlah uang yang dimiliki dan dikuasai
suatu bank dalam kegiatan operasionalnya. Menurut Peraturan Bank
25
Indonesia Nomor 3/21/PBI/2001, bank wajib menyediakan modal
minimum sebesar 8% dari aktiva tertimbang menurut risiko yang
dinyatakan dalam Capital Adequacy Ratio (CAR). Capital Adequacy Ratio
(CAR) adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva
bank yang mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan
pada bank lain) ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping
memperoleh dana-dana dari sumber-sumber diluar bank, seperti dana
masyarakat, pinjaman (utang), dan lain-lain (Dendawijaya, 2009).
Semakin tinggi CAR maka semakin besar pula sumber daya finansial yang
dapat digunakan untuk keperluan pengembangan usaha dan mengantisipasi
potensi kerugian yang diakibatkan oleh penyaluran kredit.
7. Return On Asset (ROA)
Return on Asset (ROA) merupakan suatu pengukuran kemampuan
manajemen bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Jika
ROA suatu bank semakin besar, maka semakin besar pula tingkat
keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik posisi bank
tersebut dari segi pengamanan aset. Dalam rangka mengukur tingkat
kesehatan bank terdapat perbedaan kecil antara perhitungan ROA
berdasarkan teoritis dan cara perhitungan berdasarkan ketentuan Bank
Indonesia. Secara teoritis, laba yang diperhitungkan adalah laba setelah
pajak, sedangkan dalam sistem CAMEL laba yang diperhitungkan adalah
laba sebelum pajak (Dendawijaya, 2000).
26
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian mengenai rasio keuangan bank di Indonesia telah dilakukan
oleh beberapa peneliti. Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan dengan
penelitian ini antara lain:
1. Pratami (2011) melakukan penelitian mengenai analisis pengaruh dana
pihak ketiga (DPK), capital adequacy ratio (CAR), non performing
financing (NPF), dan return on asset (ROA) terhadap pembiayaan pada
perbankan syariah. Hasil penelitian ini menunjukkan DPK berpengaruh
positif siginifikan terhadap pembiayaan. CAR, NPF, dan ROA tidak
berpengaruh terhadap pembiayaan.
2. Rimadhani dan Erza (2011) melakukan penelitian mengenai analisis
variabel-variabel yang memengaruhi pembiayaan murabahah pada bank
syariah mandiri. Hasil penelitian ini menunjukkan DPK dan NPF
berpengaruh signifikan dan mempunyai hubungan positif terhadap
penyaluran pertumbuhan pembiayaan murabahah pada Bank Syariah
Mandiri. Margin keuntungan dan FDR tidak signifikan terhadap
pertumbuhan pembiayaan murabahah pada Bank Syariah Mandiri.
3. Qolby (2013) melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang
memengaruhi pembiayaan pada perbankan syariah di Indonesia periode
tahun 2007-2013. Hasilnya adalah Dana Pihak Ketiga (DPK) dalam jangka
pendek dan jangka panjang berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pembiayaan perbankan syariah di Indonesia. Sertifikat Wadiah Bank
Indonesia dalam jangka pendek dan jangka panjang berpengaruh negatif
27
dan signifikan terhadap pembiayaan perbankan syariah di Indonesia.
Sedangkan Return On Asset (ROA) dalam jangka pendek berpengaruh
positif dan tidak signifikan, sedangkan dalam jangka panjang berpengaruh
positif dan signifikan terhadap pembiayaan perbankan di Indonesia.
4. Lestari (2014) melakukan penelitian mengenai analisis faktor-faktor yang
mempengaruhi pembiayaan murabahah di bank umum syariah di
Indonesia (periode tahun 2010-2013). Variabel yang digunakan
diantaranya adalah DPK, CAR, NPF, ROA, FDR, dan suku bunga. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa variabel DPK, ROA, FDR, dan suku bunga
berpengaruh signifikan dan positif terhadap pembiayaan murabahah,
sedangkan variabel CAR dan NPF berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap pembiayaan murabahah di Bank Umum Syariah di Indonesia.
5. Wardiantika dan Kusumaningtias (2014) melakukan penelitian mengenai
pengaruh DPK, CAR, NPF, dan SWBI terhadap pembiayaan murabahah
pada bank umum syariah tahun 2008-2012. Hasil penelitian ini
menunjukan DPK berpengaruh positif terhadap pembiayaan murabahah,
NPF berpengaruh negatif terhadap pembiayaan murabahah, sedangkan
variabel CAR dan SWBI tidak berpengaruh terhadap pembiayaan
murabahah.
6. Ali (2016), melakukan penelitian mengenai determinan yang memengaruhi
pembiayaaan murabahah pada perbankan syariah di Indonesia. Hasilnya
menunjukkan bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK), Return On Asset (ROA),
dan inflasi berpengaruh positif terhadap pembiayaan murabahah pada
28
perbankan syariah di Indonesia. Capital Adequacy Ratio (CAR) dan suku
bunga kredit berpengaruh negatif terhadap pembiayaan murabahah pada
perbankan syariah di Indonesia, sedangkan Non Performing Financing
(NPF) dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional tidak berpengaruh
terhadap pembiayaan murabahah pada perbankan syariah di Indonesia.
C. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) terhadap Pembiayaan Murabahah
Dana pihak ketiga adalah seluruh dana yang dihasilkan dari produk
penghimpunan dana pada perbankan syariah, seperti giro wadiah,
tabungan mudharabah, dan deposito mudharabah. Pertumbuhan setiap
bank sangat dipengaruhi oleh perkembangan kemampuannya dalam
menghimpun dana masyarakat, baik berskala kecil ataupun besar dengan
masa pengendapan yang memadai. Besar kecilnya dana yang berhasil
dihimpun oleh suatu bank merupakan ukuran dalam menilai tingkat
kepercayaan masyarakat terhadap bank tersebut. Secara operasional
perbankan, DPK merupakan sumber dana utama dalam pembiayaan
murabahah. Oleh karena itu permintaan dan penawaran terhadap
pembiayaan murabahah tentunya juga haruslah mempertimbangkan faktor
likuiditas dalam penghimpunan DPK karena dengan semakin meningkat
DPK yang dikumpulkan bank syariah maka kemungkinan semakin
meningkat pula pembiayaan murabahah atau penyaluran dana yang
diberikan bank syariah kepada masyarakat. Dengan demikian Dana Pihak
Ketiga berpengaruh positif terhadap pembiayaan murabahah.
29
2. Pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap Pembiayaan
Murabahah
Non Performing Financing adalah rasio antara pembiayaan yang
bermasalah dengan total pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah.
Non Performing Financing merupakan indikator yang digunakan untuk
menunjukkan kerugian akibat risiko kredit. Besarnya NPF mencerminkan
tingkat pengendalian biaya dan kebijakan pembiayaan/kredit yang
dijalankan oleh bank (Adnan,2005). Semakin tinggi tingkat NPF maka
akan semakin tinggi kerugian yang ditanggung akibat risiko kredit. Kredit
bermasalah yang tinggi dapat menimbulkan keengganan bank untuk
menyalurkan kredit karena harus membentuk cadangan penghapusan yang
besar, sehingga pembiayaan murabahah yang akan disalurkan menjadi
semakin sedikit. Sebaliknya, jika semakin rendah tingkat NPF maka akan
semakin rendah kerugian yang ditanggung akibat risiko kredit, sehingga
akan semakin tinggi jumlah pembiayaan murabahah yang disalurkan oleh
bank. Dengan demikian Non Performing Financing berpengaruh negatif
terhadap pembiayaan murabahah.
3. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Pembiayaan
Murabahah
Capital Adequacy Ratio adalah rasio kinerja bank untuk mengukur
kecukupan modal yang dimiliki bank dalam menunjang aktiva yang
mengandung atau menghasilkan risiko. Semakin tinggi CAR maka
semakin besar pula sumber daya finansial yang dapat digunakan untuk
30
keperluan pengembangan usaha dan mengantisipasi potensi kerugian yang
diakibatkan oleh penyaluran kredit. Tingkat kecukupan modal bank yang
baik, akan membuat bank mempunyai cukup dana cadangan bila sewaktu-
waktu terjadi kegagalan dari risiko kredit macet. Semakin tinggi nilai CAR
mengindikasikan bahwa bank mempunyai modal yang cukup dalam
menunjang kebutuhannya serta menanggung risiko yang ditimbulkan dari
risiko kredit. Semakin tinggi CAR maka semakin tinggi pula bank
melakukan penyaluran pembiayaannya. Begitu juga sebaliknya, semakin
rendah CAR semakin rendah pula pembiayaan yang disalurkan oleh bank.
Dengan demikian CAR berpengaruh positif terhadap pembiayaan
murabahah.
4. Pengaruh Return On Asset terhadap Pembiayaan Murabahah
ROA adalah suatu pengukuran kemampuan manajemen bank dalam
memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Jika ROA suatu bank
semakin besar, maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai
bank tersebut dan semakin baik posisi bank tersebut dari segi pengamanan
aset. Bagi bank syariah, sumber dana yang paling dominan bagi
pembiayaan asetnya adalah dana investasi, yang dapat dibedakan antara
investasi jangka panjang dari pemilik (core capital) dan investasi jangka
pendek dari nasabah (rekening mudharabah) (Arifin, 2005). Semakin
besar tingkat keuntungan (ROA) yang didapat oleh bank, maka semakin
besar pula upaya manajemen menginvestasikan keuntungan tersebut
dengan berbagai kegiatan yang menguntungkan manajemen, terutama
31
dangan penyaluran pembiayaan murabahah. Dengan demikian Return On
Asset berpengaruh positif terhadap pembiayaan murabahah.
D. Paradigma Penelitian
t1
t2
t3
t4
Gambar 1. Paradigma Penelitian
Keterangan:
t1 =Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Pembiayaan Murabahah
t2 =Pengaruh Non Performing Financing terhadap Pembiayaan Murabahah
t3 =Pengaruh Capital Adequacy Ratio terhadap Pembiayaan Murabahah
t4 =Pengaruh Return On Asset terhadap Pembiayaan Murabahah
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis memperlihatkan hubungan tertentu antara dua variabel atau lebih.
Dalam penelitian ini, hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:
Dana Pihak
Ketiga (X1)
Non Performing
Financing (X2)
Capital
Adequacy Ratio
(X3)
Return On
Asset (X4)
Pembiayaan
Murabahah (Y)
32
Ha1: Dana pihak ketiga berpengaruh positif terhadap pembiayaan murabahah
pada perbankan syariah di Indonesia periode 2013-2016.
Ha2: Non Performing Financing berpengaruh negatif terhadap pembiayaan
murabahah pada perbankan syariah di Indonesia periode 2013-2016
Ha3: Capital Adequacy Ratio berpengaruh positif terhadap pembiayaan
murabahah pada perbankan syariah di Indonesia periode 2013-2016.
Ha4: Return On Asset berpengaruh positif terhadap pembiayaan murabahah
pada perbankan syariah di Indonesia periode 2013-2016.
33
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif. Jenis penelitian yang
digunakan adalah asosiatif kausal (hubungan sebab akibat), yaitu bagaimana
suatu variabel mempengaruhi atau bertanggung jawab atas perubahan-
perubahan dalam variabel lainnya. Dalam penelitian ini menguji apakah
variabel DPK, NPF, CAR, dan ROA mempengaruhi variabel pembiayaan
murabahah.
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian
1. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel independen. Dalam penelitian ini yang
menjadi variabel dependen adalah pembiayaan murabahah. Pembiayaan
murabahah merupakan bentuk pembiayaan berprinsip jual beli yang pada
dasarnya merupakan penjualan dengan keuntungan (margin) tertentu yang
ditambahkan diatas biaya perolehan. Pembayarannya bisa dilakukan secara
tunai maupun ditangguhkan dan dicicil (Ascarya, 2007). Pembiayaan
murabahah dapat dilihat dari banyaknya dana yang disalurkan pada
pembiayaan tersebut yang diperoleh dari laporan keuangan.
34
2. Variabel Independen
Variabel independen yaitu variabel yang memengaruhi variabel dependen.
Variabel independen dalam penelitian ini yaitu:
a. Dana Pihak Ketiga
Dana Pihak Ketiga adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat
kepada bank berdasarkan perjanjian penyimpanan dana dalam bentuk
giro, deposito, tabungan atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu. DPK diperoleh rumus sebagai berikut (Maharani, 2010):
b. Non Performing Financing (NPF)
Non Performing Financing (NPF) adalah rasio antara pembiayaan
yang bermasalah dengan total pembiayaan yang disalurkan oleh bank
syariah. Berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan Bank Indonesia
kategori yang termasuk dalam NPF adalah pembiayaan kurang lancar,
diragukan dan macet. NPF diperoleh rumus sebagai berikut (Triasdini,
2010):
c. Capital Adequacy Ratio (CAR)
Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang memperlihatkan
seberapa jauh seluruh aktiva bank yang mengandung risiko (kredit,
penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari
35
dana modal sendiri bank disamping memperoleh dana-dana dari
sumber-sumber diluar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman
(utang), dan lain-lain (Dendawijaya, 2000). CAR pada penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut:
d. Return On Asset (ROA)
Return On Asset (ROA) adalah rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan laba pada masa lalu. Analisis ini kemudian
dapat diproyeksikan ke masa depan untuk melihat kemampuan
perusahaan menghasilkan laba pada masa-masa mendatang. ROA
menurut ketentuan BI adalah sebagai berikut:
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2009). Populasi dalam penelitian ini adalah perbankan syariah yang
tercatat di Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan tahun 2013-2016.
36
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
tersebut (Sugiyono, 2009). Sampel dalam penelitian ini ditentukan
dengan menggunakan purposive sampling yang membatasi pemilihan
sampel berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria perbankan yang menjadi
sampel penelitian ini adalah:
a. Perbankan syariah yang menerbitkan laporan keuangan triwulan
periode 2013-2016 dan telah dipublikasikan di website Bank
Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, atau pada website masing-
masing bank syariah tersebut.
b. Perbankan syariah yang memiliki data yang dibutuhkan terkait
pengukuran variabel-variabel yang digunakan untuk penelitian
selama periode 2013-2016.
D. Jenis Data dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh secara tidak langsung melalui
media perantara. Variabel yang diteliti tersedia dengan lengkap dalam
pelaporan keuangan tahun 2013-2016. Pengambilan data berasal dari situs
Bank Indonesia melalui website www.bi.go.id, Otoritas Jasa Keuangan
(www.ojk.go.id) atau situs masing-masing bank syariah yang dijadikan
sampel penelitian. Waktu pengumpulan data dilaksanakan pada bulan
Februari 2017 sampai selesai.
37
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi, yaitu
dengan mencatat atau menyalin data. Pengumpulan data dilakukan dengan
mengumpulkan dokumen berupa data, melalui website resmi Bank Indonesia,
Otoritas Jasa Keuangan, maupun bank syariah yang bersangkutan.
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda. Model
analisis regresi linear berganda digunakan untuk melihat pengaruh dari
variabel independen terhadap variabel dependen. Sebelum melakukan analisis
regresi berganda, maka diperlukan uji asumsi klasik terlebih dahulu untuk
memastikan apakah model tersebut tidak terdapat masalah normalitas,
autokorelasi, heteroskedastisitas, dan multikolinearitas jika terpenuhi maka
model analisis layak untuk digunakan. Langkah-langkah uji asumsi klasik
pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya memiliki
distribusi data normal atau tidak (Ghozali, 2011). Jika data tidak
berdistribusi normal maka uji statistik menjadi tidak valid untuk
jumlah sampel kecil. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov
Smirnov dengan menggunakan bantuan program statistik. Dasar
38
pengambilan keputusan yaitu jika probabilitas lebih besar dari nilai
alpha yang ditentukan, yaitu 5%, maka data dikatakan berdistribusi
normal, dan sebaliknya jika probabilitas kurang dari 5%, maka data
tidak berdistribusi normal.
b. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ada korelasi antara kesalahan penggunaan pada periode t
dengan kesalahan penggunaan periode t-1 (sebelumnya). Model
regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk
mengetahui ada tidaknya auotokorelasi perlu dilakukan pengujian
terlebih dahulu dengan menggunakan statistik Durbin Watson (D-W).
hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah (Ghozali, 2011) :
H0 : tidak ada autokorelasi (r = 0)
Ha : ada autokorelasi (r ≠ 0)
Berdasarkan tes Durbin Watson, pengambilan keputusan ada
tidaknya autokorelasi berdasarkan pada ketentuan:
39
Tabel 1. Tabel Durbin Watson
Sumber: Ghozali (2011)
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke
pengamatan yang lain (Ghozali, 2011). Jika varians residual dari satu
pengamatan ke pengamatan yang lain tetap sama maka disebut
homoskedastisitas, sedangkan sebaliknya disebut heteroskedastisitas.
Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu
dengan menggunakan uji Glejser. Uji Glejser adalah meregresi
masing-masing variabel independen dengan absolute residual sebagai
variabel dependen. Hipotesis yang digunakan dalam pengujian
heteroskedastisitas adalah sebagai berikut (Ghozali, 2011) :
H0 : tidak ada heteroskedastisitas
Ha : ada heteroskedastisitas
Dasar pengambilan keputusannya adalah jika signifikansi < 5%,
maka H0 ditolak, artinya ada heteroskedastisitas, sedangkan jika
H0 (Hipotesis nol) Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < d1
Tidak ada autokorelasi positif No Decision d1 < d < du
Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4 - d1 ≤ d ≤ 4
Tidak ada autokorelasi negatif No Decision 4 – du ≤ d ≤ 4 - d1
Tidak ada autokorelasi positif
dan negative
Terima du < d < 4 – du
40
signifikansi > 5% maka H0 diterima, artinya tidak ada
heteroskedastisitas.
d. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen.
Menurut Ghozali (2011), model regresi yang baik seharusnya tidak
memiliki korelasi diantara variabel independen. Jika terdapat korelasi
yang tinggi variabel independen tersebut, maka hubungan antara
variabel independen dan variabel dependen menjadi terganggu. Ada
tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari
Variance Inflation Faktor (VIF) dan nilai Tollerance (T). Jika nilai
VIF < 10 dan nilai T > 0,01, maka tidak terjadi multikolinearitas.
2. Uji Regresi Linear Berganda
Regresi linier berganda digunakan untuk menguji pengaruh
variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel
dependen (Sugiyono, 2009). Analisis regresi linier berganda digunakan
untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen,
jika dua atau lebih variabel independen sebagai faktor yang dapat dinaik
turunkan nilainya. Persamaan umum regresi linier berganda adalah:
Keterangan:
Y = Pembiayaan Murabahah
α = Konstanta
41
β = Koefisien Regresi
X1 = Dana Pihak Ketiga
X2 = Non Performing Financing
X3 = Capital Adequacy Ratio
X4 = Return On Asset
= Error
(Sugiyono, 2012)
3. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis yang dilakukan secara parsial bertujuan untuk
mengetahui pengaruh dan signifikansi dari masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan
uji-t pada tingkat keyakinan 95% dengan ketentuan sebagai berikut:
Ho : apabila p-value > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
Ha : apabila p-value < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Hipotesis yang telah diajukan di atas dirumuskan sebagai berikut:
1) Pengaruh dana pihak ketiga pada pembiayaan murabahah
Ho1: β1 ≤ 0, berarti variabel dana pihak ketiga tidak berpengaruh positif
terhadap pembiayaan murabahah.
Ha1: β1 > 0, berarti variabel dana pihak ketiga berpengaruh positif
terhadap pembiayaan murabahah.
2) Pengaruh non performing financing pada pembiayaan murabahah
Ho2: β2 ≥ 0, berarti variabel non performing financing tidak
berpengaruh negatif terhadap pembiayaan murabahah.
42
Ha2: β2 < 0, berarti variabel non performing financing berpengaruh
negatif terhadap pembiayaan murabahah.
3) Pengaruh capital adequacy ratio pada pembiayaan murabahah
Ho3: β3 ≥ 0, berarti variabel capital adequacy ratio tidak berpengaruh
negatif terhadap pembiayaan murabahah.
Ha3: β3 < 0, berarti variabel capital adequacy ratio berpengaruh negatif
terhadap pembiayaan murabahah.
4) Pengaruh return on asset pada pembiayaan murabahah
Ho4: β4 ≤ 0, berarti variabel return on asset tidak berpengaruh positif
terhadap pembiayaan murabahah.
Ha4: β4 > 0, berarti variabel return on asset berpengaruh positif
terhadap pembiayaan murabahah.
4. Uji Goodness of Fit Model
a. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji F dihitung dimaksudkan untuk menguji model regresi atau
pengaruh seluruh variabel independen yaitu X1, X2, X3, X4 secara
simultan terhadap variabel dependen. Uji F dihitung sebagai berikut:
1) Menentukan formulasi hipotesis
Ho = b1 = b2 = b3 = b4 = 0
Berarti tidak ada pengaruh X1, X2, X3, X4 terhadap Y.
Ha ≠ b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0
Berarti ada pengaruh X1, X2, X3, X4 terhadap Y.
43
2) Membuat keputusan Uji F Hitung
a) Jika keputusan signifikansi lebih besar dari 5% maka dapat
disimpulkan bahwa Ho diterima, sebaliknya Ha ditolak.
b) Jika keputusan signifikansi lebih kecil dari 5% maka dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak, sebaliknya Ha diterima.
b. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Koefisien determinasi (Adjusted R2) pada intinya mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel
dependen. Nilai koefisien determinan antara nol dan satu. Nilai
Adjusted R2 yang lebih kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan varians variabel dependen sangat
terbatas (Ghozali, 2011). Koefisien determinasi dapat dihitung dengan
rumus Adjusted R2:
Keterangan:
Adjusted R2
= Koefisien determinasi
JK (Re g) = Jumlah kuadrat regresi
∑Y2
= Jumlah kuadrat dikoreksi
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Dana Pihak
Ketiga, Non Performing Financing, Capital Adequacy Ratio dan Return
On Asset terhadap Pembiayaan Murabahah. Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah Pembiayaan Murabahah, sedangkan variabel
independen yang digunakan yaitu Dana Pihak Ketiga, Non Performing
Financing, Capital Adequacy Ratio dan Return On Asset. Penelitian ini
menggunakan data sekunder. Data sekunder adalah data yang didapat dan
disimpan oleh orang lain yang biasanya merupakan data masa
lalu/historikal. Data dalam penelitian ini diperoleh dari situs resmi Bank
Indonesia (www.bi.go.id) dan www.ojk.go.id.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua bank syariah yang
terdaftar di Bank Indonesia dalam selama periode 2013-2016. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik purposive
sampling, yaitu penentuan sampel berdasarkan pertimbangan atau kriteria-
kriteria tertentu yang sesuai dengan tujuan penelitian. Berdasarkan kriteria
pemilihan sampel tersebut, terdapat 6 bank yang memenuhi kriteria yang
ditentukan. Daftar bank yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
45
Tabel 2. Daftar Sampel Bank Syariah
Sumber:Lampiran 1, halaman 71
2. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,
minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi)
(Ghozali, 2011). Gambaran umum data dalam penelitian ini yang terdiri
dari maksimum, minimum, mean, dan standar deviasi dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 3. Hasil Uji Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
MURABAHAH 90 547.37 52.422.148 14.838.593,91 15435898,2
DPK 90 1.461.458 42.405.541 15.912.201,23 14.361.073,52
NPF 90 0,000 0,070 0,024 0,187
CAR 90 0,051 0,326 0,173 0,049
ROA 90 0,000 0,047 0,011 0,008
Valid N (listwise) 90
Sumber: Lampiran 23, halaman 95
No Nama Bank
1 BNI Syariah
2 Bank Mega Syariah
3 Bank Muamalat Indonesia
4 Bank Syariah Mandiri
5 Bank Bukopin Syariah
6 Bank Panin Syariah
46
Berdasarkan hasil statistik deskriptif dalam tabel 3, dapat diketahui
gambaran masing-masing variabel sebagai berikut:
a. Pembiayaan Murabahah
Hasil pengujian statistik deskriptif pada tabel 3 menunjukkan bahwa
nilai rata-rata Pembiayaan Murabahah bank syariah yang terdaftar di
Bank Indonesia periode 2013-2016 sebesar 14.838.593,91 dan standar
deviasi sebesar 15.435.898,2 Dari tabel 3 juga dapat dilihat nilai
terendah sebesar 547.370 dan nilai tertinggi sebesar 52.422.148.
Pembiayaan Murabahah tertinggi terjadi pada Bank Syariah Mandiri
pada tahun 2016 kuartal ketiga, sedangkan Pembiayaan Murabahah
terendah terjadi pada Bank Panin Syariah pada tahun 2016 kuartal
pertama.
b. Dana Pihak Ketiga
Hasil pengujian statistik deskriptif pada tabel 3 menunjukkan bahwa
nilai rata-rata Dana Pihak Ketiga sebesar 15.912.201,23 dan standar
deviasi 14.361.073,52 dimana standar deviasinya lebih kecil dari nilai
rata-ratanya. Hal ini menunjukkan fluktuasi nilai DPK yang kecil pada
bank syariah yang menjadi sampel. Dari tabel 3 juga dapat diketahui
nilai DPK terendah sebesar 1.461.458 dan nilai tertinggi sebesar
42.405.541. DPK tertinggi terjadi pada Bank Syariah Mandiri pada
tahun 2016 kuartal ketiga, sedangkan DPK terendah terjadi pada Bank
Panin Syariah pada tahun 2013 kuartal pertama.
47
c. Non Performing Financing
Hasil pengujian statistik deskriptif pada tabel 3 menunjukkan bahwa
nilai rata-rata Non Performing Financing sebesar 0,024 dan standar
deviasi 0,018. Non Performing Financing tertinggi terjadi pada Bank
Syariah Mandiri pada tahun 2015 kuartal pertama sebesar 0,070,
sedangkan Non Performing Financing terendah terjadi pada Bank
Panin Syariah pada tahun 2013 kuartal kedua sebesar 0,000.
d. Capital Adequacy Ratio
Hasil pengujian statistik deskriptif pada tabel 3 menunjukkan bahwa
nilai rata-rata Capital Adequacy Ratio sebesar 0,173 dan standar
deviasi 0,049. Capital Adequacy Ratio tertinggi terjadi pada Bank
Mega Syariah pada tahun 2016 kuartal kedua sebesar 0,326, sedangkan
Capital Adequacy Ratio terendah terjadi pada Bank Mega Syariah pada
tahun 2016 kuartal ketiga sebesar 0,051.
e. Return On Asset
Hasil pengujian statistik deskriptif pada tabel 3 menunjukkan bahwa
nilai rata-rata Return On Asset sebesar 0,011 dan standar deviasi 0,008.
Return On Asset tertinggi terjadi pada Bank Mega Syariah pada tahun
2016 kuartal pertama sebesar 0,047, sedangkan Return On Asset
terendah terjadi pada Bank Muamalat Indonesia pada tahun 2014
kuartal ketiga sebesar 0,000.
48
3. Hasil Pengujian Prasyarat Analisis
Uji prasyarat analisis dalam penelitian ini menggunakan uji asumsi
klasik sebagai syarat sebelum dilakukan analisis regresi. Uji asumsi klasik
yang dilakukan yaitu:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data model regresi
memiliki distribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas data dalam
penelitian ini menggunakan uji satistik non-parametrik Kolmogorov-
Smirnov dengan dasar pengambilan keputusan apabila signifikansi hasil
perhitungan data (Sig) > 5%, maka data berdistribusi normal dan
apabila signifikansi hasil perhitungan data (Sig) < 5%, maka data
berdistribusi tidak normal. Hasil uji normalitas dalam penelitian ini
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. Hasil Uji Normalitas
Unstandardized
Residual
N 90
Normal Parametersa.b
Mean 0,000
Std.
Deviation
5.139.131,588
Most Extreme Differences Absolute 0,068
Positive 0,068
Negative -0,057
Kolmogrov-Smirnov Z 0,642
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,804
Sumber: Lampiran 24, halaman 96
49
Berdasarkan pada tabel 4 menunjukkan bahwa nilai asymp.
Signifikansi (0,804) lebih besar dari 5% (0,05) maka data tersebut
berdistribusi normal, sehingga dapat digunakan dalam penelitian.
b. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu
model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Ada
beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi, salah
satunya adalah uji Durbin-Watson (DW test). Hasil uji Durbin-Watson
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 5. Hasil Uji Autokorelasi
Du Durbin-Watson 4-Du Kesimpulan
1,7508 0,314 3,686 Ada Autokorelasi
Sumber: Lampiran 25, halaman 97
Dari tabel 5 dapat diketahui nilai Durbin-Watson sebesar 0,314.
Selanjutnya dilakukan pengambilan keputusan dengan ketentuan du <
d < 4 – du (1,7508 < 0,314 < 4-1,7508). Hasil pengambilan keputusan
menunjukkan bahwa terdapat autokorelasi positif sehingga
disembuhkan dengan cara:
1) Membuat beberapa variabel baru dengan proses transformasi data.
2) Setelah itu, melakukan regresi II, dengan menggunakan variabel
dependen res_2 dan variabel independennya LagRes2. Sehingga,
perlu membuat variabel baru yaitu LagRes2.
50
3) Setelah meregresi, mengambil nilai koefisien regresinya untuk
membuat variabel baru lagi.
4) Nilai koefisien regresi dimasukkan ke dalam persamaan (LagY =
α + β1LagX1 + β2LagX2 + β3LagX3 + β4LagX4) pada Menu
Transform compute variabel.
5) Kemudian membuat Regresi III, dengan variabel baru di atas.
Lalu ambil nilai residualnya, kemudian buat Run Test.
Pengujian asumsi klasik dilakukan kembali, sehingga
diperoleh hasil:
Tabel 6. Hasil Uji Normalitas
Unstandardized
Residual
N 88
Normal Parametersa.b
Mean 0,000
Std.
Deviation
5.779.374,1
Most Extreme Differences Absolute 0,088
Positive 0,088
Negative -0,070
Kolmogrov-Smirnov Z 0,829
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,498
Sumber: Lampiran 26, halaman 98
Berdasarkan pada tabel 6 menunjukkan bahwa nilai
asymp. Signifikansi (0,498) lebih besar dari 5% (0,05) maka
data tersebut berdistribusi normal, sehingga dapat digunakan
dalam penelitian.
51
Tabel 7. Hasil Uji Autokorelasi
Du Durbin-Watson 4-Du Kesimpulan
1,7508 2,145 2,2492 Tidak ada Autokorelasi
Sumber: Lampiran 27, halaman 99
Dari tabel 7 dapat diketahui nilai Durbin-Watson sebesar 2,145.
Selanjutnya dilakukan pengambilan keputusan dengan ketentuan du <
d < 4 – du (1,7508 < 2,145 < 4-1,7508). Hasil pengambilan keputusan
menunjukkan bahwa tidak terdapat autokorelasi positif maupun
negatif antar variabel sehingga model regresi layak digunakan.
c. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas dilakukan untuk melihat ada tidaknya korelasi
diantara variabel-variabel independen (variabel bebas) dalam suatu
model regresi. Ada tidaknya multikolinieritas dalam model regresi
dilihat dari nilai Variance Inflation Factor (VIF) dan nilai Tolerance
(T). Jika nilai VIF < 10 dan nilai T > 0,1, maka tidak terjadi
multikolinieritas. Hasil uji multikolinieritas dalam penelitian ini dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 8. Hasil Uji Multikolinieritas
Variabel
Collinearity
Statistics Kesimpulan
Tollerance VIF
LAG_DPK2 0,683 1,464 Tidak terjadi Multikolinearitas
LAG_NPF2 0,772 1,295 Tidak terjadi Multikolinearitas
LAG_CAR2 0,804 1,244 Tidak terjadi Multikolinearitas
LAG_ROA2 0,866 1,155 Tidak terjadi Multikolinearitas
Sumber: Lampiran 28, halaman 100
52
Berdasarkan hasil uji multikolinieritas yang ditunjukkan pada
tabel 8, dapat dilihat nilai Tolerance DPK sebesar 0,683, NPF sebesar
0,772, CAR sebesar 0,804, dan ROA sebesar 0,866, sedangkan nilai
VIF DPK sebesar 1,464, NPF sebesar 1,295, CAR sebesar 1,244, dan
ROA sebesar 1,155. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa
semua variabel independen mempunyai nilai Tolerance > 0,1 dan nilai
VIF < 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi dalam
penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas.
Terjadi atau tidaknya multikolinieritas pada model regresi juga
dapat diketahui dengan melakukan Uji Korelasi Pearson (Pearson
Correlation). Hasil Uji Korelasi Pearson pada penelitian ini dapat
dilihat dalam tabel berikut:
53
Tabel 9. Hasil Uji Pearson-Correlation
LAG_M
URABA
HAH2
LAG_DPK
2
LAG_NPF
2
LAG_CAR
2
LAG_RO
A2
LAG_MUR
ABAHAH2
Pearson
Correlatio
n
1 0,701 0,591 -0,326 -0,216
Sig. (2-
tailed)
0,000 0,000 0,002 0,044
N 88 88 88 88 88
LAG_DPK
2
Pearson
Correlati
on
0,701 1 0,443 -0,385 -0,256
Sig. (2-
tailed)
0,000 0,000 0,000 0,016
N 88 88 88 88 88
LAG_NPF2 Pearson
Correlati
on
0,591 0,443 1 -0,102 -0,251
Sig. (2-
tailed)
0,000 0,000 0,343 0,019
N 88 88 88 88 88
LAG_CAR
2
Pearson
Correlati
on
-0,326 -0,385 -0,102 1 0,283
Sig. (2-
tailed)
0,002 0,000 0,343
0,008
N 88 88 88 88 88
LAG_ROA
2
Pearson
Correlati
on
-0,216 -0,256 -0,251 0,283 1
Sig. (2-
tailed)
0,044 0,016 0,019 0,008
N 88 88 88 88 88
Sumber: Lampiran 29, halaman 101
Berdasarkan hasil Uji Korelasi Pearson seperti pada tabel 9, dapat
disimpulkan bahwa model regresi dalam penelitian ini tidak terjadi
multikolinieritas. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai korelasi antar
variabel independen (kurang dari) < 0,8.
54
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika varian dari residual satu ke
pengamatan yang lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Pengujian ini
dilakukan dengan uji Glejser yaitu meregresi masing-masing variabel
independen dengan absolute residual sebagai variabel dependen.
Residual adalah selisih antara nilai observasi dengan nilai prediksi,
sedangkan absolute adalah nilai mutlak. Uji Glejser digunakan untuk
meregresi nilai absolute residual terhadap variabel independen. Jika
hasil tingkat kepercayaan uji Glejser > 0,05 maka tidak terkandung
heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini
menunjukkan hasil sebagai berikut:
Tabel 10. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel
Signifikansi
Uji Glejser Kesimpulan
LAG_DPK2 0,057 Tidak terjadi Heteroskedastisitas
LAG_NPF2 0,792 Tidak terjadi Heteroskedastisitas
LAG_CAR2 0,082 Tidak terjadi Heteroskedastisitas
LAG_ROA2 0,194 Tidak terjadi Heteroskedastisitas
Sumber: Lampiran 30, halaman 102
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas pada tabel 10, dapat
dilihat nilai signifikansi DPK sebesar 0,057, NPF sebesar 0,792, CAR
sebesar 0,082, dan ROA sebesar 0,194. Hal tersebut menunjukkan
55
bahwa nilai signifikansi dari semua variabel independen lebih besar
dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi pada
penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas.
4. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Dari hasil uji asumsi klasik dapat disimpulkan bahwa data yang ada
berdistribusi normal, tidak terdapat multikolinieritas maupun autokorelasi,
sehingga memenuhi persyaratan untuk melakukan analisis regresi linear
berganda. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dengan
menggunakan persamaan linear. Hasil analisis regresi berganda dapat
diketahui pada tabel di bawah ini :
Tabel 11. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Variabel Unstandardized Coefficients
T Sig. Kesimpulan B Std. Error
LAG_DPK2 0,859 0,053 16,168 0,000 Berpengaruh
LAG_NPF2 202.320.783,586 38.052.601,805 5,317 0,000 Berpengaruh
LAG_CAR2 -1.942.885,265 14.176.367,457 -0,137 0,891 Tidak
Berpengaruh
LAG_ROA2 100.434.305,392 82.851.255,939 1,212 0,229 Tidak
Berpengaruh
Sumber: Lampiran 31, halaman 103
5. Hasil Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya
pengaruh variabel independen (Dana Pihak Ketiga, Non Performing
Financing, Capital Adequacy Ratio, dan Return On Asset) terhadap
variabel dependen (Pembiayaan Murabahah) baik secara parsial maupun
simultan.
56
a. Uji Parsial (Uji Statistik t)
Pengujian hipotesis secara parsial bertujuan untuk mengetahui
pengaruh dan signifikansi dari masing-masing variabel independen
terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan uji-t
pada tingkat keyakinan 95% dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Apabila tingkat signifikansi < 5% maka H0 ditolak, Ha
diterima.
2) Apabila tingkat signifikansi > 5% maka H0 diterima, Ha
ditolak.
Hasil pengujian masing-masing variabel dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1) Pengaruh Dana Pihak Ketiga (X1) terhadap Pembiayaan
Murabahah (Y)
Ha1: Dana Pihak Ketiga berpengaruh positif terhadap
Pembiayaan Murabahah.
Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda pada tabel 11,
diperoleh hasil bahwa variabel Dana Pihak Ketiga memiliki
nilai t hitung sebesar 16,168 dengan signifikansi sebesar 0,000.
Nilai t hitung sebesar 16,168 dan nilai signifikansi lebih kecil
dari 0,05 (0,000 < 0,05) menunjukkan bahwa Dana Pihak
Ketiga berpengaruh positif terhadap Pembiayaan Murabahah,
sehingga Ha1 terbukti.
57
2) Pengaruh Non Performing Financing (X2) terhadap
Pembiayaan Murabahah (Y)
Ha2: Non Performing Financing berpengaruh negatif terhadap
Pembiayaan Murabahah.
Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda pada tabel 11,
diperoleh hasil bahwa variabel Non Performing Financing
memiliki nilai t hitung sebesar 5,317 dengan signifikansi
sebesar 0,000. Nilai t hitung sebesar 5,317 dan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) menunjukkan
bahwa Non Performing Financing berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Pembiayaan Murabahah, sehingga Ha2
tidak terbukti.
3) Pengaruh Capital Adequacy Ratio (X3) terhadap Pembiayaan
Murabahah (Y)
Ha3: Capital Adequacy Ratio berpengaruh negatif terhadap
Pembiayaan Murabahah.
Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda pada tabel 11,
diperoleh hasil bahwa variabel Capital Adequacy Ratio
memiliki nilai t hitung sebesar -0,137 dengan signifikansi
sebesar 0,607. Nilai t hitung sebesar -0,137 dan nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05 (0,891 > 0,05) menunjukkan
bahwa Capital Adequacy Ratio tidak berpengaruh terhadap
Pembiayaan Murabahah, sehingga Ha3 tidak terbukti.
58
4) Pengaruh Return On Asset (X4) terhadap Pembiayaan
Murabahah (Y)
Ha4: Return On Asset berpengaruh negatif terhadap Pembiayaan
Murabahah.
Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda pada tabel 11,
diperoleh hasil bahwa variabel Return On Asset memiliki nilai t
hitung sebesar 1,212 dengan signifikansi sebesar 0,229. Nilai t
hitung sebesar 1,212 dan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05
(0,229 > 0,05) menunjukkan bahwa Return On Asset tidak
berpengaruh terhadap Pembiayaan Murabahah, sehingga Ha4
tidak terbukti.
6. Hasil Uji Kesesuaian Model (Goodness Of Fit Model)
a. Uji F (Uji Simultan)
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen. Hasil uji simultan dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 12. Hasil Uji F
Model F Sig. Kesimpulan
Regression 127,849 0,000b Signifikan
Sumber: Lampiran 32, halaman 104
Berdasarkan tabel 12, diperoleh nilai F hitung sebesar 127,849
dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. Nilai F hitung lebih besar dari
nilai F tabel (127,849 > 2,75) dan nilai signifikansi lebih kecil dari
59
0,05 (0,000 < 0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa Dana Pihak
Ketiga, Non Performing Financing, Capital Adequacy Ratio, dan
Return On Asset secara simultan berpengaruh terhadap Pembiayaan
Murabahah bank syariah yang terdaftar dalam Bank Indonesia periode
2013-2016.
b. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (Adjusted R2) pada intinya mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai
Adjusted R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen. Hasil perhitungan uji
koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 13. Hasil Adjusted R2
Model R R
Square
Adjusted
R Square
Std. Error of the
Estimate
1 0,936a 0,877 0,871 525,866,225,426
Sumber: Lampiran 33, halaman 105
Berdasarkan tabel 13, dapat diketahui bahwa angka Adjusted R2
pada bank syariah adalah 0,871. Hal ini berarti bahwa 87,1% variabel
Pembiayaan Murabahah dapat dijelaskan oleh variabel Dana Pihak
Ketiga, Non Performing Financing, Capital Adequacy Ratio, dan
60
Return On Asset. Sedangkan sisanya 12,9% dipengaruhi oleh variabel
lain yang tidak termasuk dalam model regresi.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengaruh Secara Parsial
a. Pengaruh Dana Pihak Ketiga terhadap Pembiayaan Murabahah
Hasil analisis statistik untuk variabel Dana Pihak Ketiga
menunjukkan bahwa koefisien regresi bernilai positif sebesar 0,859.
Hasil uji t yang diperoleh sebesar 16,168 dan nilai signifikansi sebesar
0,000, lebih kecil dari tingkat signifikansi yang digunakan (0,000 <
0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa Dana Pihak Ketiga
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pembiayaan Murabahah
bank syariah yang terdaftar dalam Bank Indonesia periode 2013-2016.
Dengan demikian Ha1 yang diajukan terbukti.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Pratami (2011), Rimadhani dan Erza (2011), Qolby (2013), Lestari
(2014), Wardiantika dan Kusumaningtias (2014), dan Ali (2016) yang
menyimpulkan bahwa Dana Pihak Ketiga berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Pembiayaan Murabahah. Sebagian besar penelitian
yang ada menunjukkan bahwa DPK berpengaruh positif terhadap
Pembiayaan Murabahah. Setiap kenaikan jumlah DPK yang tersimpan
atau terkumpul di bank syariah, maka akan semakin besar volume
pembiayaan murabahah yang disalurkan. Hal tersebut dikarenakan salah
61
satu tujuan bank adalah mendapatkan profit, sehingga bank tidak akan
menganggurkan dananya begitu saja. Bank cenderung untuk
menyalurkan dananya semaksimal mungkin guna memperoleh
keuntungan yang maksimal pula.
b. Pengaruh Non Performing Financing terhadap Pembiayaan Murabahah
Hasil analisis statistik untuk variabel Non Performing Financing
menunjukkan bahwa koefisien regresi bernilai positif sebesar
202.320.783,586. Hasil uji t yang diperoleh sebesar 5,317 dan nilai
signifikansi sebesar 0,000, lebih kecil dari tingkat signifikansi yang
digunakan (0,000 < 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa Non
Performing Financing berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Pembiayaan Murabahah bank syariah yang terdaftar dalam Bank
Indonesia periode 2013-2016. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan
penelitian yang dilakukan Lestari (2014) yang menyatakan bahwa Non
Performing Financing berpengaruh negatif signifikan terhadap
Pembiayaan Murabahah. Dengan demikian Ha2 yang diajukan ditolak.
Semakin tinggi Non Performing Financing, maka akan semakin
besar pembiayaan murabahah yang disalurkan ke masyarakat. Hal ini
dikarenakan perbankan masih mempunyai cukup dana untuk
menyalurkan pembiayaan murabahahnya. Secara keseluruhan data
variabel Non Performing Financing terendah sebesar 0,03% dan nilai
tertinggi sebesar 7,051% sedangkan nilai rata-ratanya sebesar 2,4%.
Nilai rata-rata sebesar 2,4% menunjukkan bahwa secara umum bank
62
syariah yang digunakan dalam sampel ini memiliki Non Performing
Financing dibawah standar maksimum dari nilai yang ditetapkan Bank
Indonesia sebesar 5%. Hal tersebut berarti secara rata-rata bank syariah
sudah mampu mengelola Non Performing Financing dengan baik.
c. Pengaruh Capital Adequacy Ratio terhadap Pembiayaan Murabahah
Hasil analisis statistik untuk variabel Capital Adequacy Ratio
menunjukkan bahwa koefisien regresi bernilai -1.942.885,265. Hasil uji
t yang diperoleh sebesar -0,137 dan nilai signifikansi sebesar 0,891,
lebih besar dari tingkat signifikansi yang digunakan (0,891 > 0,05),
sehingga dapat disimpulkan bahwa Capital Adequacy Ratio tidak
berpengaruh terhadap Pembiayaan Murabahah bank syariah yang
terdaftar dalam Bank Indonesia periode 2013-2016. Hasil penelitian ini
tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ali (2016) yang
menyatakan bahwa Capital Adequacy Ratio berpengaruh negatif
terhadap pembiayaan murabahah. Dengan demikian Ha3 yang diajukan
ditolak.
Capital Adequacy Ratio tidak dapat digunakan untuk memprediksi
penyaluran pembiayaan murabahah karena dari hasil uji secara parsial
menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel ini
dengan penyaluran pembiayaan murabahah. Berdasarkan data bank
yang diteliti, dari jumlah sampel bank pada tahun 2015-2016 sebesar
50% bank memiliki Capital Adequacy Ratio rendah yaitu 14%-18%
dengan proporsi pembiayaan murabahah yang tinggi sebesar
63
Rp19.481.558juta-Rp52.422.148juta. Sedangkan menurut ketentutan
Bank Indonesia setiap bank harus memiliki Capital Adequacy Ratio
minimal sebesar 8%. Hasil yang tidak signifikan menunjukkan bahwa
Capital Adequacy Ratio yang digunakan bank tidak memberikan
pengaruh yang cukup besar terhadap pembiayaan murabahah.
d. Pengaruh Return On Asset terhadap Pembiayaan Murabahah
Hasil analisis statistik untuk variabel Return On Asset menunjukkan
bahwa koefisien regresi bernilai positif sebesar 100.434.305,392. Hasil
uji t yang diperoleh sebesar 1,212 dan nilai signifikansi sebesar 0,229,
lebih besar dari tingkat signifikansi yang digunakan (0,229 > 0,05),
sehingga dapat disimpulkan bahwa Return On Asset tidak berpengaruh
terhadap Pembiayaan Murabahah bank syariah yang terdaftar dalam
Bank Indonesia periode 2013-2016. Hasil penelitian ini tidak sesuai
dengan penelitian yang dilakukan Qolby (2013) yang menyatakan
bahwa Return On Asset berpengaruh positif signifikan terhadap
Pembiayaan Murabahah. Dengan demikian Ha4 yang diajukan ditolak.
Return On Asset tidak berpengaruh terhadap penyaluran pembiayaan
murabahah berarti keuntungan yang diperoleh bank tidak disalurkan
kepada pembiayaan murabahah karena sumber dana yang disalurkan
kepada pembiayaan murabahah sebagian besar berasal dari dana pihak
ketiga. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata
variabel Return On Asset sebesar 1,1%. Hal ini berarti nilai rata-rata
64
yang kecil menjadi penyebab tidak berpengaruhnya Return On Asset
terhadap pembiayaan murabahah.
2. Pengaruh Secara Simultan
Berdasarkan hasil uji Adjusted R Square pada penelitian ini diperoleh
nilai sebesar 0,871. Hal ini berarti besar pengaruh Dana Pihak Ketiga, Non
Performing Financing, Capital Adequacy Ratio, dan Return On Asset
terhadap Pembiayaan Murabahah sebesar 87,1%, sedangkan sisanya
sebesar 12,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini. Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa signifikansi F
hitung dalam penelitian ini sebesar 0,000. Nilai signifikansi tersebut lebih
kecil dibandingkan dengan tingkat signifikansi yang diharapkan yaitu
0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa Dana Pihak Ketiga, Non
Performing Financing, Capital Adequacy Ratio, dan Return On Asset
secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pembiayaan
Murabahah bank syariah yang terdaftar dalam Bank Indonesia periode
2013-2016.
65
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari analisis data yang telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh
DPK, NPF, CAR dan ROA terhadap Pembiayaan Murabahah, maka dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Dana Pihak Ketiga berpengaruh positif terhadap pembiayaan murabahah
bank syariah yang terdaftar di Bank Indonesia periode 2013-2016. Hal ini
ditunjukkan dengan koefisien regresi yang diperoleh yaitu sebesar 0,859
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Dilihat dari tingkat
signifikansi yang lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05). Hasil ini sesuai
dengan hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa Dana Pihak Ketiga
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pembiayaan Murabahah.
2. Non Performing Financing berpengaruh positif terhadap Pembiayaan
Murabahah bank syariah yang terdaftar di Bank Indonesia periode 2013-
2016. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien regresi Non Performing
Financing bertanda positif 202.320.783,586 dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,000. Dilihat dari tingkat signifikansi yang lebih kecil dari 0,05
(0,000 < 0,05). Hasil ini tidak sesuai dengan hipotesis penelitian yang
menyatakan bahwa Non Performing Financing berpengaruh negatif
terhadap Pembiayaan Murabahah.
66
3. Capital Adequacy Ratio tidak berpengaruh terhadap Pembiayaan
Murabahah bank syariah yang terdaftar di Bank Indonesia periode 2013-
2016. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien regresi Capital Adequacy
Ratio sebesar -1.942.885,265 dengan tingkat signifikansi variabel 0,891
lebih besar dari 0,05. Hasil ini tidak sesuai dengan hipotesis penelitian
yang menyatakan bahwa Capital Adequacy Ratio berpengaruh negatif
terhadap Pembiayaan Murabahah.
4. Return On Asset tidak berpengaruh terhadap Pembiayaan Murabahah
bank syariah yang terdaftar di Bank Indonesia periode 2013-2016. Hal ini
ditunjukkan dengan koefisien regresi Return On Asset sebesar
100.434.305,392 dengan tingkat signifikansi 0,229 lebih besar dari 0,05.
Hasil ini tidak sesuai dengan hipotesis penelitian yang menyatakan
bahwa Return On Asset berpengaruh positif terhadap Pembiayaan
Murabahah.
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya menganalisis faktor yang memengaruhi
pembiayaan murabahah dari sisi internal perbankan saja.
2. Periode pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini hanya
selama 4 tahun yaitu dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2016 dan
hanya berfokus pada empat variabel independen.
67
3. Sampel yang digunakan hanya 6 bank syariah sehingga belum mampu
merefleksikan kondisi bank syariah secara keseluruhan.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan, maka dapat
diberikan saran sebagai berikut:
1. Manajemen bank umum syariah sebaiknya meningkatkan jumlah DPK
yang dihimpun dari masyarakat, sehingga pembiayaan Murabahah
juga dapat ditingkatkan.
2. Manajemen bank umum syariah sebaiknya memperhatikan rasio NPF
sebelum memberikan pembiayaan Murabahah dan memiliki
manajemen perkreditan yang baik untuk melakukan analisa
pembiayaan lebih ketat lagi sehingga rasio NPF dapat diturunkan dan
penyaluran dana pada bank umum syariah bisa ditingkatkan.
3. Penelitian selanjutnya sebaiknya meneliti dengan variabel-variabel lain
diluar variabel ini agar memperoleh hasil yang lebih bervariatif yang
dapat menggambarkan faktor-faktor apa saja yang berpengaruh
terhadap pembiayaan murabahah.
4. Penelitian selanjutnya sebaiknya menambah periode pengamatan
misalkan menjadi lima tahun pengamatan atau lebih sehingga
diharapkan hasil penelitiannya semakin lebih baik lagi.
68
DAFTAR PUSTAKA
Adnan, Akhyar. (2005).“Analisis Hubungan Simpanan, Modal Sendiri, NPL,
Prosentase Bagi Hasil Dan Markup Keuntungan Terhadap Pembiayaan Pada
Perbankan Syariah Studi Kasus Pada Bank Muamalat Indonesia (BMI)”.
Sinergi. Hal. 35-52.
Albana, M. Abdur Rosyid. (2015). Kegiatan Bank Syariah dan Jenis Transaksi
yang Digunakannya. Diunduh pada tanggal 25 bulan Januari tahun 2017 di
www.kompasiana.com/rosyid-albana/kegiatan-bank-syariah-dan-jenis-
transaksi-yang-digunakannya/
Anggraini, Desti. (2005). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penawaran
Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah: Studi Kasus Bank Syariah
Mandiri.Tesis PSKTII UI. Diakses dari www.garuda.kemdiknas.go.id
Antonio, Muhammad Syafi’i. (2001). Bank Syariah Dari Teori ke Praktik.
Jakarta: Gema Insani.
Arifin, Zainul. (2005). Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Azkia Publisher :
Jakarta.
Ascarya. (2007). Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Dendawijaya, Lukman. (2009). Manajemen Perbankan. Edisi Kedua. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: BP-UNDIP
Hesti, Werdaningtyas. (2002). Faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Bank
Take Over Pramerger di Indonesia, Jurnal Manajemen Indonesia, vol. 1, no.
2, pp. 24-39.
Husnan, Suad. (1998). Manajemen Keuangan: Teori Dan Penerapan (Keputusan
Jangka Panjang). Yogyakarta: BPFE
Karim, Adiwarman. (2013). Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan. Ed 5 Cet 9
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Lestari, Sela Dwiyuni. (2014). Analisis Fator-faktor yang Mempengaruhi
Pembiayaan Murabahah di Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2010-
2013. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
69
Maharani, Sagita Devi. (2010). Analisis Pengaruh CAR, NPF, dan DPK Terhadap
Penyaluran Pembiayaan (Studi Pada bank Muamalat Indonesia Periode
2001-2009). Skripsi Program S1 Manajemen Universitas Diponegoro
Semarang. Tidak Dipublikasikan.
Maryanah. (2006). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembiayaan Bagi Hasil
Pada Bank Syariah Mandiri. (Tesis Tidak Dipublikasikan). Depok:
Universitas Indonesia.
Meydianawati, Luh Gede. (2007). Analisis Perilaku Penawaran Kredit Perbankan
Kepada Sektor UMKM di Indonesia (2002-2006). Buletin Studi Ekonomi,
Vol.12, No.2.
Muhammad. (2005). Manajemen Bank Syariah. UPP AMP YKPN: Yogyakarta
Pratami, Wuri Arianti. (2011). Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK),
Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF) dan
Return on Assets (ROA) terhadap Pembiayaan pada Bank Umum Syariah.
Qolby, Muhammad Luthfi. (2013). Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pembiayaan pada Perbankan Syariah di Indonesia. Economics Development
Analysis Journal.Universitas Negeri Semarang.
Rimadhani, M. & Erza, O. (2011). Analisis Variabel-variabel yang Memengaruhi
Pembiayaan Murabahah pada Bank Syariah Mandiri. Media Ekonomi Vol.
19, No. 1, April 2011
Santoso, Rudy Tri. (1995).Prinsip Dasar Akuntansi Perbankan. Yogyakarta: Andi
Offset.
Siamat, Dahlan. (2005). Manajemen Bank Umum. Jakarta: Balai Pustaka.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. R & D. Bandung:
Alfabeta
Triasdini, Himaniar. 2010. “Pengaruh CAR,NPL dan ROA Terhadap Penyaluran
Kredit Modal Kerja (Studi Kasus Pada Bank Umum Yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Periode 2004–2009”. Skripsi Universitas Diponegoro.
Wardiantika, L. & R. Kusumaningtias. (2014). Pengaruh DPK, CAR dan SWBI
terhadap Pembiayaan Murabahah Pada Bank Umum Syariah Tahun 2008-
2012. Jurnal Ilmu Manajemen, Volume 2, No. 4, hlm. 311-320.
www.bi.go.id
www.ojk.go.id
70
LAMPIRAN
71
Lampiran 1. Daftar Sampel Bank Periode Tahun 2013-2016
No Nama bank
1 BNI Syariah
2 Bank Mega Syariah
3 Bank Muamalat Indonesia
4 Bank Syariah Mandiri
5 Bank Bukopin Syariah
6 Bank Panin Syariah
72
Lampiran 2. Hasil Pembiayaan Murabahah tahun 2013
TAHUN KUARTAL BANK
PEMBIAYAAN
MURABAHAH (jutaan
rupiah)
2013
I
BNI Syariah 5.392.604
Bank Mega Syariah 6.266.609
Bank Muamalat
Indonesia
17.727.126
Bank Syariah Mandiri 28.900.396
Bank Bukopin
Syariah
1.842.611
Bank Panin Syariah 1.192.275
II
BNI Syariah 6.319.841
Bank Mega Syariah 6.682.990
Bank Muamalat
Indonesia
18.586.498
Bank Syariah Mandiri 30.586.664
Bank Bukopin
Syariah
1.951.130
Bank Panin Syariah 1.247.491
III
BNI Syariah 7.289.631
Bank Mega Syariah 6.858.159
Bank Muamalat
Indonesia
19.054.924
Bank Syariah Mandiri 32.276.169
Bank Bukopin
Syariah
2.100.281
Bank Panin Syariah 1.440.206
IV
BNI Syariah 8.072.437
Bank Mega Syariah 6.871.695
Bank Muamalat
Indonesia
19.907.340
Bank Syariah Mandiri 33.195.572
Bank Bukopin
Syariah
2.176.053
Bank Panin Syariah 1.242.474
73
Lampiran 3. Hasil Pembiayaan Murabahah tahun 2014
TAHUN KUARTAL BANK
PEMBIAYAAN
MURABAHAH (jutaan
rupiah)
2014
I
BNI Syariah 8.944.383
Bank Mega Syariah 6.561.999
Bank Muamalat
Indonesia
20.169.529
Bank Syariah Mandiri 33.272.979
Bank Bukopin
Syariah
2.162.705
Bank Panin Syariah 1.095.381
II
BNI Syariah 9.971.761
Bank Mega Syariah 6.340.954
Bank Muamalat
Indonesia
20.970.591
Bank Syariah Mandiri 33.330.848
Bank Bukopin
Syariah
2.169.261
Bank Panin Syariah 914.886
III
BNI Syariah 10.671.460
Bank Mega Syariah 5.962.720
Bank Muamalat
Indonesia
21.206.336
Bank Syariah Mandiri 32.881.327
Bank Bukopin
Syariah
2.117.393
Bank Panin Syariah 755.573
IV
BNI Syariah 11.477.499
Bank Mega Syariah 5.322.628
Bank Muamalat
Indonesia
20.611.224
Bank Syariah Mandiri 33.708.424
Bank Bukopin
Syariah
2.234.996
Bank Panin Syariah 626.007
74
Lampiran 4. Hasil Pembiayaan Murabahah Tahun 2015
TAHUN KUARTAL BANK
PEMBIAYAAN
MURABAHAH (jutaan
rupiah)
2015
I
BNI Syariah 19.481.558
Bank Mega Syariah 5.010.660
Bank Muamalat
Indonesia
23.778.196
Bank Syariah Mandiri 49.914.035
Bank Bukopin
Syariah
2.906.264
Bank Panin Syariah 616.956
II
BNI Syariah 20.738.289
Bank Mega Syariah 5.224.041
Bank Muamalat
Indonesia
25.782.711
Bank Syariah Mandiri 47.956.286
Bank Bukopin
Syariah
2.929.918
Bank Panin Syariah 619.337
III
BNI Syariah 21.028.221
Bank Mega Syariah 4.846.539
Bank Muamalat
Indonesia
25.048.222
Bank Syariah Mandiri 48.754.889
Bank Bukopin
Syariah
3.023.451
Bank Panin Syariah 448.519
IV
BNI Syariah 21.774.588
Bank Mega Syariah 5.010.660
Bank Muamalat
Indonesia
24.359.869
Bank Syariah Mandiri 49.914.035
Bank Bukopin
Syariah
3.032.023
Bank Panin Syariah 608.549
75
Lampiran 5. Hasil Pembiayaan Murabahah Tahun 2016
TAHUN KUARTAL BANK
PEMBIAYAAN
MURABAHAH (jutaan
rupiah)
2016
I
BNI Syariah 22.033.706
Bank Mega Syariah 4.746.127
Bank Muamalat
Indonesia
23.516.238
Bank Syariah
Mandiri
49.859.592
Bank Bukopin
Syariah
3.134.756
Bank Panin Syariah 547.370
II
BNI Syariah 23.097.149
Bank Mega Syariah 4.549.439
Bank Muamalat
Indonesia
22.985.638
Bank Syariah
Mandiri
51.320.529
Bank Bukopin
Syariah
3.181.459
Bank Panin Syariah 878.452
III
BNI Syariah 23.752.721
Bank Mega Syariah 4.840.116
Bank Muamalat
Indonesia
22.946.089
Bank Syariah
Mandiri
52.422.148
Bank Bukopin
Syariah
3.096.741
Bank Panin Syariah 989.639
76
Lampiran 6. Hasil perhitungan DPK Tahun 2013
Tahun Kuartal Bank Giro (jutaan
rupiah)
Deposito
(jutaan
rupiah)
Tabungan
(jutaan
rupiah)
DPK
(jutaan
rupiah)
2013
I
BNI Syariah 1.370.481 5.376.607 468.170 7.215.258
Mega Syariah 858.884 5.402.340 299.139 6.560.363
Muamalat 3.731.046 26.922.034 944.664 31.597.744
Syariah Mandiri 5.045.759 23.623.732 960.763 29.630.254
Bukopin Syariah 150.117 2.597.399 230.588 2.978.104
Panin Syariah 96.593 1.253.222 111,643 1.461.458
II
BNI Syariah 1.432.317 4.740.485 553.416 6.726.218
Mega Syariah 693.831 5.235.409 644.283 6.573.523
Muamalat 4.132.651 26.932.086 1.219.246 32.283.983
Syariah Mandiri 6.356.813 24.681.646 1.020.065 32.058.524
Bukopin Syariah 164.515 2.719.484 227.983 3.111.982
Panin Syariah 219.761 1.176.700 261.055 1.657.516
III
BNI Syariah 1.347.612 5.011.710 666.957 7.026.279
Mega Syariah 412.393 5.386.949 895.482 6.694.824
Muamalat 4.208.554 27.898.114 1.292.311 33.398.979
Syariah Mandiri 6.042.928 27.213.848 1.157.311 34.414.087
Bukopin Syariah 158.481 2.746.425 238.711 3.143.617
Panin Syariah 297.215 1.625.475 266.815 2.189.505
IV
BNI Syariah 1.499.694 4.916.755 790.905 7.207.354
Mega Syariah 367.836 6.070.177 916.721 7.354.734
Muamalat 4.831.547 26.956.307 1.463.546 33.251.400
Syariah Mandiri 7.507.387 26.834.253 1.607.950 35.949.590
Bukopin Syariah 149.497 2.591.998 276.370 3.017.865
Panin Syariah 109.930 2.430.835 259.979 2.800.744
77
Lampiran 7. Hasil perhitungan DPK Tahun 2014
Tahun Kuartal Bank
Giro
(jutaan
rupiah)
Deposito
(jutaan
rupiah)
Tabungan
(jutaan
rupiah)
DPK (jutaan
rupiah)
2014
I
BNI Syariah 1.382.367 6.005.934 837.265 8.225.566
Mega Syariah 347.374 5.448.158 928.293 6.723.825
Muamalat 3.484.137 28.524.791 1.569.437 33.578.365
Syariah Mandiri 4.779.362 28.989.270 1.404.752 35.173.384
Bukopin Syariah 140.897 2.812.625 263.867 3.217.389
Panin Syariah 456.491 1.993.657 187.278 2.637.426
II
BNI Syariah 1.416.085 8.873.253 1.147.880 11.437.218
Mega Syariah 314.770 5.499.485 779.018 6.593.273
Muamalat 4.098.803 31.756.556 1.415.566 37.270.925
Syariah Mandiri 5.116.754 29.169.332 1.374.200 35.660.286
Bukopin Syariah 154.993 2.742.587 254.996 3.152.576
Panin Syariah 296.692 2.361.579 215.287 2.873.558
III
BNI Syariah 1.728.360 7.755.628 1.007.334 10.491.322
Mega Syariah 575.208 5.181.763 679.614 6.436.585
Muamalat 3.672.977 32.838.637 1.499.077 38.010.691
Syariah Mandiri 5.196.068 30.684.071 1.509.433 37.389.572
Bukopin Syariah 165.366 2.798.563 258.491 3.222.420
Panin Syariah 277.450 3.026.981 424.422 3.728.853
IV
BNI Syariah 1.416.085 8.873.253 1.147.880 11.437.218
Mega Syariah 209.219 4.612.632 702.913 5.524.764
Muamalat 4.306.927 32.862.934 1.763.842 38.933.703
Syariah Mandiri 5,186,571 31.935.906 1.700.819 38.823.296
Bukopin Syariah 158,006 3.267.039 313.914 3.738.959
Panin Syariah 395.881 4.176.150 437.866 5.009.897
78
Lampiran 8. Hasil perhitungan DPK Tahun 2015
Tahun Kuartal Nama Bank
Giro
(jutaan
rupiah)
Deposito
(jutaan
rupiah)
Tabungan
(jutaan
rupiah)
DPK (jutaan
rupiah)
2015
I
BNI Syariah 1.070.897 10.404.894 1.709.839 13.185.630
Mega Syariah 158.938 3.516.950 361.721 4.037.609
Muamalat 3.696.160 27.751.031 1.955.721 33.402.912
Syariah Mandiri 5.818.708 31.287.537 2.239.241 39.345.486
Bukopin Syariah 204.427 3.200.471 270.669 3.675.567
Panin Syariah 254.090 5.086.655 536.859 5.877.604
II
BNI Syariah 1.139.741 9.203.776 1.324.131 11.667.648
Mega Syariah 316.750 3.407.059 469.210 4.193.019
Muamalat 3.696.160 27.751.031 1.955.721 33.402.912
Syariah Mandiri 5.818.708 31.287.537 2.239.241 39.345.486
Bukopin Syariah 206.731 3.312.911 310.747 3.830.389
Panin Syariah 254.090 5.086.655 536.859 5.877.604
III
BNI Syariah 1.071.341 10.642.212 1.463.952 13.177.505
Mega Syariah 243.680 3.209.271 323.282 3.776.233
Muamalat 3.696.160 27.751.031 1.955.721 33.402.912
Syariah Mandiri 5.818.708 31.287.537 2.239.241 39.345.486
Bukopin Syariah 233.618 3.495.978 354.541 4.084.137
Panin Syariah 254.090 5.086.655 536.859 5.877.604
IV
BNI Syariah 1.070.897 10.404.894 1.709.839 13.185.630
Mega Syariah 158.938 3.516.950 361.721 4.037.609
Muamalat 3.696.160 27.751.031 1.955.721 33.402.912
Syariah Mandiri 5.818.708 31.287.537 2.239.241 39.345.486
Bukopin Syariah 350.381 3.808.983 331.585 4.490.949
Panin Syariah 254.090 5.086.655 536.859 5.877.604
79
Lampiran 9. Hasil perhitungan DPK Tahun 2016
Tahun Kuartal Nama Bank
Giro
(jutaan
rupiah)
Deposito
(jutaan
rupiah)
Tabungan
(jutaan
rupiah)
DPK
(jutaan
rupiah)
2016
I
BNI Syariah 1.141.537 11.491.945 1.788.415 14.421.897
Mega Syariah 178.679 3.542.658 302.097 4.023.434
Muamalat 2.903.179 25.421.933 2.075.112 30.400.224
Syariah Mandiri 5.620.697 33.266.583 2.107.823 40.995.103
Bukopin Syariah 222.144 4.189.180 288.397 4.699.721
Panin Syariah 271.306 4.509.628 962.155 5.743.089
II
BNI Syariah 1.160.982 11.545.007 2.128.142 14.834.131
Mega Syariah 238.188 3.513.815 260.587 4.012.590
Muamalat 3.166.121 24.736.018 2.068.197 29.970.336
Syariah Mandiri 7.091.732 32.161.787 2.335.566 41.589.085
Bukopin Syariah 312.272 4.231.143 346.471 4.889.886
Panin Syariah 623.308 5.511.962 319.742 6.455.012
III
BNI Syariah 1.289.555 11.969.625 2.201.879 15.461.059
Mega Syariah 291.992 3.516.292 456.018 4.264.302
Muamalat 2.893.333 25.829.843 2.125.369 30.848.545
Syariah Mandiri 6.494.915 33.547.579 2.363.047 42.405.541
Bukopin Syariah 254.569 4.500.600 346.462 5.101.631
Panin Syariah 1.150.214 4.903.835 487.567 6.541.616
80
Lampiran 10. Hasil perhitungan NPF Tahun 2013
Tahun Kuartal Nama Bank
Pembiayaan
bermasalah
(jutaan rupiah)
Total
pembiayaan
(jutaan rupiah)
NPF ( %)
2013
I
BNI Syariah 177.537 15.183.644 1,169
Mega Syariah 201.653 13.273.907 1,519
Muamalat 428.870 68.925.185 0,622
Syariah Mandiri 1.582.597 84.150.843 1,88
Bukopin Syariah 50.972 5.339.595 0,954
Panin Syariah 11.602 3.748.597 0,309
II
BNI Syariah 197.290 17.311.142 1,139
Mega Syariah 269.374 13.885.728 1,939
Muamalat 413.339 74.704.710 0,553
Syariah Mandiri 3.470.517 88.442.043 3,924
Bukopin Syariah 52.538 5.825.169 0,901
Panin Syariah 1.357 4.338.066 0,031
III
BNI Syariah 212.461 19.416.208 1,094
Mega Syariah 240.189 13.984.488 1,717
Muamalat 422.932 78.089.818 0,541
Syariah Mandiri 1.683.858 91.324.048 1,843
Bukopin Syariah 52.143 6.241.995 0,835
Panin Syariah 3.580 5.126.158 0,069
IV
BNI Syariah 207.764 20.578.746 1,009
Mega Syariah 214.364 13.933.309 1,538
Muamalat 188.124 82.244.904 0,228
Syariah Mandiri 2.171.471 93.032.511 2,334
Bukopin Syariah 50.286 6.487.526 0,775
Panin Syariah 15.343 5.165.726 0,297
81
Lampiran 11. Hasil perhitungan NPF Tahun 2014
Tahun Kuartal Nama Bank
Pembiayaan
bermasalah
(jutaan rupiah)
Total
pembiayaan
(jutaan rupiah)
NPF (%)
2014
I
BNI Syariah 245.403 22.908.369 1,071
Mega Syariah 218.517 13.224.447 1,652
Muamalat 341.909 83.592.880 0,409
Syariah Mandiri 2.352.475 92.136.960 2,553
Bukopin Syariah 59.626 6.583.308 0,905
Panin Syariah 3.413 6.010.521 0,056
II
BNI Syariah 265.054 25.292.989 1,047
Mega Syariah 227.340 12.747.602 1,783
Muamalat 466.523 88.137.646 0,529
Syariah Mandiri 3.116.607 91.828.348 3,393
Bukopin Syariah 115.864 5.578.949 2.076
Panin Syariah 11.338 8.301.028 0,136
III
BNI Syariah 278.684 26.809.258 1,039
Mega Syariah 231.243 11.961.239 1,933
Muamalat 769.477 89.710.298 0,857
Syariah Mandiri 3.241.951 91.445.611 3,545
Bukopin Syariah 64.720 7.077.034 0,914
Panin Syariah 9.960 8.516.145 0,116
IV
BNI Syariah 278.482 28.735.972 0,969
Mega Syariah 212.350 10.665.233 1,991
Muamalat 494.639 84.383.507 0,586
Syariah Mandiri 3.350.307 91.578.182 3,658
Bukopin Syariah 47.445 7.346.905 0,645
Panin Syariah 8.646 9.501.629 0,09
82
Lampiran 12. Hasil perhitungan NPF Tahun 2015
Tahun Kuartal Nama Bank
Pembiayaan
bermasalah
(jutaan rupiah)
Total
pembiayaan
(jutaan rupiah)
NPF (%)
2015
I
BNI Syariah 349.105 15.697.752 2,223
Mega Syariah 209.757 9.456.314 2,218
Muamalat 767.566 41.785.368 1,836
Syariah Mandiri 3.314.255 47.002.449 7,051
Bukopin Syariah 168.144 3.757.505 4,474
Panin Syariah 42.416 5.716.720 0,741
II
BNI Syariah 405.527 16.741.370 2,422
Mega Syariah 205.167 4.218.799 4,863
Muamalat 2.039.567 41.368.362 4,93
Syariah Mandiri 3.357.671 50.255.939 6,681
Bukopin Syariah 115.508 3.841.601 3,006
Panin Syariah 49.349 5.716.720 0,863
III
BNI Syariah 430.653 16.971.124 2,537
Mega Syariah 189.969 3.972.312 4,782
Muamalat 1.891.542 40.891.193 4,625
Syariah Mandiri 3.479.340 50.405.127 6,902
Bukopin Syariah 119.863 4.012.781 2,987
Panin Syariah 88.238 5.716.720 1,543
IV
BNI Syariah 450.199 17.765.096 2,534
Mega Syariah 179.463 4.211.474 4,261
Muamalat 2.659.743 40.706.151 6,534
Syariah Mandiri 3.089.882 50.893.511 6,071
Bukopin Syariah 128.837 4.336.201 2,971
Panin Syariah 150.168 5.716.720 2,626
83
Lampiran 13. Hasil Perhitungan NPF Tahun 2016
Tahun Kuartal Nama Bank
Pembiayaan
bermasalah
(jutaan rupiah)
Total
pembiayaan
(jutaan rupiah)
NPF (%)
2016
I
BNI Syariah 500.279 18.044.641 2,772
Mega Syariah 174.688 4.177.421 4,181
Muamalat 2.353.545 39.877.001 5,902
Syariah Mandiri 3.100.915 50.567.308 6,132
Bukopin Syariah 164.602 4.613.652 3,567
Panin Syariah 147.665 5.458.870 2,705
II
BNI Syariah 531.903 18.978.364 2,802
Mega Syariah 171.497 4.118.910 4,163
Muamalat 2.681.824 39.696.616 6,755
Syariah Mandiri 2.779.092 52.520.809 5,291
Bukopin Syariah 138.199 4.801.737 2,878
Panin Syariah 157.806 7.770.955 2,03
III
BNI Syariah 591.728 19.532.253 3,029
Mega Syariah 167.302 4.472.567 3,74
Muamalat 1.578.988 39.790.041 3,968
Syariah Mandiri 2.702.897 53.047.287 5,095
Bukopin Syariah 123.431 4.777.897 2,583
Panin Syariah 169.111 5.889.790 2,871
84
Lampiran 14. Hasil Perhitungan CAR Tahun 2013
Tahun Kuartal Nama Bank Modal (jutaaan
rupiah)
ATMR (jutaan
rupiah) CAR (%)
2013
I
BNI Syariah 1.295.625 9.239.459 14,022
Mega Syariah 700.480 5.193.439 13,487
Muamalat 4.041.142 33.233.566 12,159
Syariah Mandiri 5.103.068 33.505.857 15,23
Bukopin Syariah 334.938 3.200.432 10,465
Panin Syariah 511.144 1.887.073 27,086
II
BNI Syariah 1.297.335 6.862.444 18,904
Mega Syariah 728.914 5.603.821 13,007
Muamalat 4.328.900 34.487.221 12,552
Syariah Mandiri 5.148.899 36.607.454 14,065
Bukopin Syariah 341.549 2.885.264 11,837
Panin Syariah 530.781 2.296.536 23,112
III
BNI Syariah 1.331.239 8.006.869 16,626
Mega Syariah 736.393 5.796.800 12,703
Muamalat 4.439.483 34.451.603 12,886
Syariah Mandiri 5.244.343 36.593.641 14,331
Bukopin Syariah 344.126 3.077.839 11,18
Panin Syariah 540.689 2.738.021 19,747
IV
BNI Syariah 1.365.396 8.413.837 16,227
Mega Syariah 746.969 5.749.200 12,992
Muamalat 5.149.463 36.370.274 14,158
Syariah Mandiri 5.344.901 37.904.941 14,1
Bukopin Syariah 358.919 3.232.827 11,102
Panin Syariah 537.402 2.579.432 20,834
85
Lampiran 15. Hasil Perhitungan CAR Tahun 2014
Tahun Kuartal Nama Bank Modal (jutaan
rupiah)
ATMR (jutaan
rupiah) CAR (%)
2014
I
BNI Syariah 1.436.845 9.172.165 15,665
Mega Syariah 826.413 5.410.123 15,275
Muamalat 6.368.770 35.945.009 17,718
Syariah Mandiri 5.762.532 38.868.836 14,825
Bukopin Syariah 359.722 2.652.838 13,559
Panin Syariah 1.018.454 3.269.566 31,149
II
BNI Syariah 1.464.736 10.082.898 14,526
Mega Syariah 829.763 5.209.577 15,927
Muamalat 6.411.317 39.056.323 16,415
Syariah Mandiri 5.714.548 38.456.276 14,859
Bukopin Syariah 360.184 3.352.555 10,743
Panin Syariah 1.041.764 4.082.744 25,516
III
BNI Syariah 1.987.525 10.273.018 19,347
Mega Syariah 815.937 4.995.462 16,333
Muamalat 6.014.624 40.597.832 14,815
Syariah Mandiri 5.762.877 37.096.417 15,534
Bukopin Syariah 561.691 3.478.675 16,146
Panin Syariah 1.057.721 4.042.735 26,163
IV
BNI Syariah 2.004.358 10.878.620 18,424
Mega Syariah 812.683 4.319.127 18,815
Muamalat 5.876.558 41.334.187 14,217
Syariah Mandiri 5.622.091 37.746.024 14,894
Bukopin Syariah 567.308 3.578.295 15,854
Panin Syariah 1.077.568 4.194.517 25,689
86
Lampiran 16. Hasil Perhitungan CAR Tahun 2015
Tahun Kuartal Nama Bank Modal (jutaan
rupiah)
ATMR (jutaan
rupiah) CAR (%)
2015
I
BNI Syariah 2.062.489 11.363.038 18,15
Mega Syariah 794.956 3.710.973 21,421
Muamalat 5.900.250 40.302.125 14,64
Syariah Mandiri 5.716.541 38.182.800 14,971
Bukopin Syariah 566.463 3.617.243 15,66
Panin Syariah 1.122.949 4.554.982 24,653
II
BNI Syariah 2.112.175 11.871.505 17,791
Mega Syariah 786.668 3.245.025 24,242
Muamalat 6.055.037 40.406.082 14,985
Syariah Mandiri 5.771.609 41.116.638 14,037
Bukopin Syariah 569.032 3.746.247 15,189
Panin Syariah 1.134.666 4.937.550 22,98
III
BNI Syariah 2.151.044 11.876.710 18,111
Mega Syariah 790.218 2.926.575 27,001
Muamalat 6.095.372 40.346.822 15,107
Syariah Mandiri 5.630.393 40.473.947 13,911
Bukopin Syariah 676.121 3.868.636 17,476
Panin Syariah 1.162.224 5.140.488 22,609
IV
BNI Syariah 2.254.181 12.447.294 18,109
Mega Syariah 882.992 3.199.553 27,597
Muamalat 5.143.374 37.713.343 13,638
Syariah Mandiri 6.187.390 41.062.529 15,068
Bukopin Syariah 690.593 3.945.165 17,504
Panin Syariah 1.176.549 5.515.585 21,331
87
Lampiran 17. Hasil Perhitungan CAR Tahun 2016
Tahun Kuartal Nama Bank Modal (jutaan
rupiah)
ATMR (jutaan
rupiah) CAR ( %)
2016
I
BNI Syariah 2.244.863 12.316.406 18,226
Mega Syariah 901.411 2.801.217 32,179
Muamalat 4.900.356 36.201.475 13,536
Syariah Mandiri 6.408.992 41.135.297 15,58
Bukopin Syariah 709.531 4.209.851 16,854
Panin Syariah 1.161.358 5.474.359 21,214
II
BNI Syariah 2.473.792 13.191.888 18,752
Mega Syariah 976.415 2.994.956 32,601
Muamalat 5.251.211 36.804.586 14,267
Syariah Mandiri 6.559.349 41.160.849 15,935
Bukopin Syariah 718.186 4.514.836 15,907
Panin Syariah 1.170.817 5.603.503 20,894
III
BNI Syariah 2.545.815 13.386.855 19,017
Mega Syariah 154.301 2.994.956 5,152
Muamalat 5.258.048 36.956.356 14,227
Syariah Mandiri 6.513.627 41.491.868 15,698
Bukopin Syariah 725.326 4.482.839 16,18
Panin Syariah 1.192.508 5.605.477 21,273
88
Lampiran 18. Hasil Perhitungan ROA Tahun 2013
Tahun Kuartal Nama Bank Laba Bersih
(jutaan rupiah)
Total Aktiva
(jutaan rupiah) ROA (%)
2013
I
BNI Syariah 188.744 12.528.777 1,506
Mega Syariah 291.076 8.356.960 3,483
Muamalat 745.248 46.471.264 1,603
Syariah Mandiri 1.372.492 55.479.062 2,473
Bukopin Syariah 36.444 3.647.737 0,999
Panin Syariah 60.092 2.283.898 2,631
II
BNI Syariah 150.396 13.001.272 1,156
Mega Syariah 246.860 8.610.773 2,866
Muamalat 744.412 47.958.958 1,552
Syariah Mandiri 987.306 58.483.564 1,688
Bukopin Syariah 37.386 3.911.263 0,955
Panin Syariah 54.762 2.607.153 2,1
III
BNI Syariah 154.637 14.057.760 1,1
Mega Syariah 217.416 8.653.141 2,512
Muamalat 780.145 50.754.347 1,537
Syariah Mandiri 853.156 61.810.295 1,38
Bukopin Syariah 29.569 4.124.584 0,716
Panin Syariah 56.081 3.208.744 1,747
IV
BNI Syariah 179.616 14.708.504 1,221
Mega Syariah 199.737 9.121.575 2,189
Muamalat 653.621 53.723.979 1,216
Syariah Mandiri 883.836 63.965.361 1,381
Bukopin Syariah 27.245 4.343.069 0,627
Panin Syariah 29.162 4.052.701 0,719
89
Lampiran 19. Hasil Perhitungan ROA Tahun 2014
Tahun Kuartal Nama Bank Laba Bersih
(jutaan rupiah)
Total Aktiva
(jutaan rupiah) ROA (%)
2014
I
BNI Syariah 185.272 15.611.446 1,186
Mega Syariah 99.148 8.475.470 1,169
Muamalat 778.608 54.790.981 1,421
Syariah Mandiri 1.077.872 63.009.396 1,71
Bukopin Syariah 8.964 4.526.076 0,198
Panin Syariah 56.744 4.302.538 1,318
II
BNI Syariah 177.616 17.350.767 1,023
Mega Syariah 82.528 8.451.443 0,976
Muamalat 570.770 58.488.595 0,975
Syariah Mandiri 408.294 62.786.572 0,65
Bukopin Syariah 12.010 4.645.407 0,258
Panin Syariah 67.838 4.692.020 1,445
III
BNI Syariah 185.096 18.483.498 1,001
Mega Syariah 19.734 8.097.090 0,243
Muamalat 55.901 59.331.645 0,094
Syariah Mandiri 497.473 65.368.281 0,761
Bukopin Syariah 10.744 4.790.155 0,224
Panin Syariah 81.224 5.260.655 1,543
IV
BNI Syariah 220.133 19.492.112 1,129
Mega Syariah 23.319 7.042.489 0,331
Muamalat 96.719 62.413.310 0,154
Syariah Mandiri 109.793 66.942.422 0,164
Bukopin Syariah 12.770 5.161.300 0,247
Panin Syariah 95.733 6.207.679 1,542
90
Lampiran 20. Hasil Perhitungan ROA Tahun 2015
Tahun Kuartal Nama Bank Laba Bersih
(jutaan rupiah)
Total Aktiva
(jutaan rupiah) ROA (%)
2015
I
BNI Syariah 245.016 20.505.103 1,194
Mega Syariah 76.656 5.559.820 1,378
Muamalat 349.828 57.172.588 0,611
Syariah Mandiri 522.900 67.151.521 0,778
Bukopin Syariah 17.572 5.102.475 0,344
Panin Syariah 98.536 6.442.137 1,529
II
BNI Syariah 268.446 20.864.054 1,286
Mega Syariah 43.542 5.382.671 0,808
Muamalat 284.106 57.172.588 0,496
Syariah Mandiri 367.758 66.953.689 0,549
Bukopin Syariah 24.608 5.215.803 0,471
Panin Syariah 78.044 6.711.016 1,162
III
BNI Syariah 279.545 22.754.200 1,228
Mega Syariah 19.530 5.050.808 0,386
Muamalat 202.596 57.172.588 0,354
Syariah Mandiri 278.712 67.120.476 0,415
Bukopin Syariah 33.596 5.313.580 0,632
Panin Syariah 74.378 7.134.233 1,042
IV
BNI Syariah 307.768 23.017.667 1,337
Mega Syariah 16.727 5.559.820 0,3
Muamalat 108.910 57.172.588 0,19
Syariah Mandiri 374.126 70.369.709 0,531
Bukopin Syariah 40.665 5.827.154 0,697
Panin Syariah 75.372 7.134.235 1,056
91
Lampiran 21. Hasil Perhitungan ROA Tahun 2016
Tahun Kuartal Nama Bank Laba Bersih
(jutaan rupiah)
Total Aktiva
(jutaan rupiah) ROA (%)
2016
I
BNI Syariah 400.948 24.677.029 1,624
Mega Syariah 265.488 5.561.738 4,773
Muamalat 134.448 53.712.592 0,25
Syariah Mandiri 400.440 71.548.944 0,559
Bukopin Syariah 66.912 6.144.201 1,089
Panin Syariah 14.224 7.021.436 0,202
II
BNI Syariah 392.516 25.676.278 1,528
Mega Syariah 175.586 5.478.501 3,205
Muamalat 81.370 52.695.732 0,154
Syariah Mandiri 444.074 72.022.855 0,616
Bukopin Syariah 60.916 6.487.998 0,938
Panin Syariah 26.126 7.770.955 0,336
III
BNI Syariah 387.388 26.822.678 1,444
Mega Syariah 144.808 5.763.548 2,512
Muamalat 67.473 54.105.544 0,124
Syariah Mandiri 434.214 74.241.902 0,584
Bukopin Syariah 61.093 6.675.144 0,915
Panin Syariah 30.853 8.158.882 0,378
92
Lampiran 22. Tabel Data 6 Bank Syariah tahun 2013-2016
TAHUN KUARTAL BANK MURABAHAH
(jutaan rupiah)
DPK
(jutaan
rupiah)
NPF CAR ROA
2013
I BNI Syariah
5.392.604 7.215.258 0,0117 0,1402 0,0151
II 6.319.841 6.726.218 0,0114 0,189 0,0116
III 7.289.631 7.026.279 0,0109 0,1663 0,011
IV 8.072.437 7.207.354 0,0101 0,1623 0,0122
2014
I 8.944.383 8.225.566 0,0107 0,1567 0,0119
II 9.971.761 11.437.218 0,0105 0,1453 0,0102
III 10.671.460 10.491.322 0,0104 0,1935 0,01
IV 11.477.499 11.437.218 0,0097 0,1842 0,0113
2015 I 19.481.558 13.185.630 0,0222 0,1815 0,0119
II 20.738.289 11.667.648 0,0242 0,1779 0,0129
III 21.028.221 13.177.505 0,0254 0,1811 0,0123
IV 21.774.588 13.185.630 0,0253 0,1811 0,0134
2016
I 22.033.706 14.421.897 0,0277 0,1823 0,0162
II 23.097.149 14.834.131 0,028 0,1875 0,0153
III 23.752.721 15.461.059 0,0303 0,1902 0,0144
2013
I Bank Mega
Syariah
6.266.609 6.560.363 0,0152 0,1349 0,0348
II 6.682.990 6.573.523 0,0194 0,1301 0,0287
III 6.858.159 6.694.824 0,0172 0,127 0,0251
IV 6.871.695 7.354.734 0,0154 0,1299 0,0219
2014
I 6.561.999 6.723.825 0,0165 0,1528 0,0117
II 6.340.954 6.593.273 0,0178 0,1593 0,0098
III 5.962.720 6.436.585 0,0193 0,1633 0,0024
IV 5.322.628 5.524.764 0,0199 0,1882 0,0033
2015
I 5.010.660 4.037.609 0,0222 0,2142 0,0138
II 5.224.041 4.193.019 0,0486 0,2424 0,0081
III 4.846.539 3.776.233 0,0478 0,27 0,0039
IV 5.010.660 4.037.609 0,0426 0,276 0,003
2016
I 4.746.127 4.023.434 0,0418 0,3218 0,0477
II 4.549.439 4.012.590 0,0416 0,326 0,0321
III 4.840.116 4.264.302 0,0374 0,0515 0,0251
2013
I Bank
Muamalat
Indonesia
17.727.126 31.597.744 0,0062 0,1216 0,016
II 18.586.498 32.283.983 0,0055 0,1255 0,0155
III 19.054.924 33.398.979 0,0054 0,1289 0,0154
93
TAHUN KUARTAL BANK MURABAHAH
(jutaan rupiah)
DPK
(jutaan
rupiah)
NPF CAR ROA
IV 19.907.340 33.251.400 0,0023 0,1416 0,0122
2014
I 20.169.529 33.578.365 0,0041 0,1772 0,0142
II 20.970.591 37.270.925 0,0053 0,1642 0,0098
III 21.206.336 38.010.691 0,0086 0,1482 0,0009
IV 20.611.224 38.933.703 0,0059 0,1422 0,0015
2015
I 23.778.196 33.402.912 0,0184 0,1464 0,0061
II 25.782.711 33.402.912 0,0493 0,1499 0,005
III 25.048.222 33.402.912 0,0463 0,1511 0,0035
IV 24.359.869 33.402.912 0,0653 0,1364 0,0019
2016
I 23.516.238 30.400.224 0,059 0,1354 0,0025
II 22.985.638 29.970.336 0,0676 0,1427 0,0015
III 22.946.089 30.848.545 0,0397 0,1423 0,0012
2013
I Bank
Syariah
Mandiri
28.900.396 29.630.254 0,0188 0,1523 0,0247
II 30.586.664 32.058.524 0,0392 0,1407 0,0169
III 32.276.169 34.414.087 0,0184 0,1433 0,0138
IV 33.195.572 35.949.590 0,0233 0,141 0,0138
2014
I 33.272.979 35.173.384 0,0255 0,1483 0,0171
II 33.330.848 35.660.286 0,0339 0,1486 0,0065
III 32.881.327 37.389.572 0,0355 0,1553 0,0076
IV 33.708.424 38.823.296 0,0366 0,1489 0,0016
2015
I 49.914.035 39.345.486 0,0705 0,1497 0,0078
II 47.956.286 39.345.486 0,0668 0,1404 0,0055
III 48.754.889 39.345.486 0,069 0,1391 0,0042
IV 49.914.035 39.345.486 0,0607 0,1507 0,0053
2016
I 49.859.592 40.995.103 0,0613 0,1558 0,0056
II 51.320.529 41.589.085 0,0529 0,1594 0,0062
III 52.422.148 42.405.541 0,051 0,157 0,0058
2013
I Bank
Bukopin
Syariah
1.842.611 2.978.104 0,0095 0,1047 0,01
II 1.951.130 3.111.982 0,009 0,1184 0,0096
III 2.100.281 3.143.617 0,0084 0,1118 0,0072
IV 2.176.053 3.017.865 0,0078 0,111 0,0063
2014
I 2.162.705 3.217.389 0,0091 0,1356 0,002
II 2.169.261 3.152.576 0,0208 0,1074 0,0026
III 2.117.393 3.222.420 0,0091 0,1615 0,0022
IV 2.234.996 3.738.959 0,0065 0,1585 0,0025
94
TAHUN KUARTAL BANK MURABAHAH
(jutaan rupiah)
DPK
(jutaan
rupiah)
NPF CAR ROA
2015
I
2.906.264 3.675.567 0,0447 0,1566 0,0034
II 2.929.918 3.830.389 0,0301 0,1519 0,0047
III 3.023.451 4.084.137 0,0299 0,1748 0,0063
IV 3.032.023 4.490.949 0,0297 0,175 0,007
2016
I 3.134.756 4.699.721 0,0357 0,1685 0,0109
II 3.181.459 4.889.886 0,0288 0,1591 0,0094
III 3.096.741 5.101.631 0,0258 0,1618 0,0092
2013
I Bank Panin
Syariah
1.192.275 1.461.458 0,0031 0,2709 0,0263
II 1.247.491 1.657.516 0,0003 0,2311 0,021
III 1.440.206 2.189.505 0,0007 0,1975 0,0175
IV 1.242.474 2.800.744 0,003 0,2083 0,0072
2014
I 1.095.381 2.637.426 0,0006 0,315 00132
II 914.886 2.873.558 0,0014 0,2552 0,0145
III 755.573 3.728.853 0,0012 0,2616 0,0154
IV 626.007 5.009.897 0,0009 0,2569 0,0154
2015
I 616.956 5.877.604 0,0074 0,2465 0,0153
II 619.337 5.877.604 0,0086 0,2298 0,0116
III 448.519 5.877.604 0,0154 0,2261 0,0104
IV 608.549 5.877.604 0,0263 0,2133 0,0106
2016
I 547.370 5.743.089 0,0271 0,2121 0,002
II 878.452 6.455.012 0,0203 0,2089 0,0034
III 989.639 6.541.616 0,0287 0,2127 0,0038
95
Lampiran 23. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
MURABAHAH 90 547370,00 52422148,00 14838593,9111 15435898,20138
DPK 90 1461458,00 42405541,00 15912201,2333 14361073,52158
NPF 90 ,00031281 ,07051239 ,0243733000 ,01876764525
CAR 90 ,05152029 ,32601982 ,1732151491 ,04968237233
ROA 90 ,00094218 ,04773472 ,0110188887 ,00821350935
Valid N (listwise) 90
96
Lampiran 24. Hasil Uji Normalitas (model awal)
97
Lampiran 25. Hasil Uji Autokorelasi (model awal)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,936a ,877 ,871 5258662,25426 ,314
a. Predictors: (Constant), ROA, DPK, CAR, NPF
b. Dependent Variable: MURABAHAH
98
Lampiran 26. Hasil Uji Normalitas (model transformasi)
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 88
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 5779374,10431
094
Most Extreme Differences Absolute ,088
Positive ,088
Negative -,070
Kolmogorov-Smirnov Z ,829
Asymp. Sig. (2-tailed) ,498
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
99
Lampiran 27. Hasil Uji Autokorelasi (model transformasi)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 ,911a ,830 ,820 2642748,03369 2,145
a. Predictors: (Constant), LAG_ROA2, LAG_RES2, LAG_NPF2, LAG_CAR2,
LAG_DPK2
b. Dependent Variable: LAG_MURABAHAH2
100
Lampiran 28. Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) -4411609,875 2917734,689 -1,512 ,134
LAG_DPK2 ,859 ,053 ,802 16,168 ,000 ,683 1,464
LAG_NPF2 202320783,586 38052601,805 ,248 5,317 ,000 ,772 1,295
LAG_CAR2 -1942885,265 14176367,457 -,006 -,137 ,891 ,804 1,244
LAG_ROA2 100434305,392 82851255,939 ,053 1,212 ,229 ,866 1,155
a. Dependent Variable: LAG_MURABAHAH2
101
Lampiran 29. Hasil Uji Pearson Correlation
Correlations
LAG_MURAB
AHAH2
LAG_DPK2 LAG_NPF2 LAG_CAR2 LAG_ROA2
LAG_MURABAHAH2
Pearson Correlation 1 ,701** ,591
** -,326
** -,216
*
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,002 ,044
N 88 88 88 88 88
LAG_DPK2
Pearson Correlation ,701** 1 ,443
** -,385
** -,256
*
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,016
N 88 88 88 88 88
LAG_NPF2
Pearson Correlation ,591** ,443
** 1 -,102 -,251
*
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,343 ,019
N 88 88 88 88 88
LAG_CAR2
Pearson Correlation -,326** -,385
** -,102 1 ,283
**
Sig. (2-tailed) ,002 ,000 ,343 ,008
N 88 88 88 88 88
LAG_ROA2
Pearson Correlation -,216* -,256
* -,251
* ,283
** 1
Sig. (2-tailed) ,044 ,016 ,019 ,008
N 88 88 88 88 88
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
102
Lampiran 30. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 27,857 ,854 32,626 ,000
LAG_DPK2 5,723E-008 4,149 ,231 2,122 ,057
LAG_NPF2 2,949 11,136 ,029 ,265 ,792
LAG_CAR2 7,053 4,002 ,185 1,762 ,082
LAG_ROA2 -31,764 24,245 -,137 -1,310 ,194
a. Dependent Variable: LNRES_2
103
Lampiran 31. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) -4411609,875 2917734,689 -1,512 ,134
LAG_DPK2 ,859 ,053 ,802 16,168 ,000 ,683 1,464
LAG_NPF2 202320783,586 38052601,805 ,248 5,317 ,000 ,772 1,295
LAG_CAR2 -1942885,265 14176367,457 -,006 -,137 ,891 ,804 1,244
LAG_ROA2 100434305,392 82851255,939 ,053 1,212 ,229 ,866 1,155
a. Dependent Variable: LAG_MURABAHAH2
104
Tabel 32. Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 17904390348432360,
000
4 447609758710809
1,000
127,849 ,000b
Residual 2905901358269465,0
00
83 35010859738186,3
32
Total 20810291706701828,
000
87
a. Dependent Variable: LAG_MURABAHAH2
b. Predictors: (Constant), LAG_ROA2, LAG_NPF2, LAG_CAR2, LAG_DPK2
105
Lampiran 33. Hasil Adjusted R2
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,936a ,877 ,871 5258662,25426
a. Predictors: (Constant), ROA, DPK, CAR, NPF