pengaruh esq training terhadap...
TRANSCRIPT
PENGARUH ESQ TRAINING TERHADAP PENGUKURAN NILAI
PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PT. ASURANSI
TAKAFUL KELUARGA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)
Oleh:
Muhammad Afwan Mashduqi
NIM 1110046200016
KONSENTRASI ASURANSI SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014M/ 1435H
ii
iii
iv
ABSTRAK
M. Afwan Mashduqi, 1110046200016. Pengaruh ESQ Training Terhadap
Pengukuran Nilai Produktivitas Karyawan Pada PT. Asuransi Takaful Keluarga,
dibawah bimbingan Hendra Pertaminwati, M.A. Strata satu (S1) konsentrasi
Asuransi Syariah Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa apakah ada pengaruh yang signifikan
dari pelaksanaan ESQ training terhadap nilai produktivitas karyawan dan untuk
menganalisa seberapa besar pengaruh pelaksanaan ESQ training terhadap nilai
produktivitas karyawan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang sumber
datanya terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari
penyebaran angket yang disebarkan kepada para SDM Asuransi Takaful yang
berkantor di Pusat Graha Takaful. Untuk pengumpulan data primer ini penulis
menggunakan instrumen penelitian berupa kuisioner dan untuk data sekunder diperoleh
dari wawancara, studi literatur seperti buku-buku, artikel, referensi dari berbagai
sumber, serta sumber-sumber lainnya yang terkait dengan materi di dalam penulisan
skripsi ini. Dalam penelitian ini diambil sampel sebanyak 30 (tiga puluh) responden
dari 55 populasi yang merupakan SDM Asuransi Takaful yang berkantor di Pusat
Graha Takaful dengan cara sample random sampling. Metode analisis yang digunakan
adalah analisis regresi linier sederhana.
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil uji-t menunjukkan bahwa ESQ training
berpengaruh positif signifikan terhadap nilai produktivitas karyawan dengan koefisien
regresi sebesar t-hitung 3.790 > t-tabel 2.048. Sedangkan, kontribusi variabel ESQ
training berpengaruh terhadap nilai produktivitas karyawan sebesar 33.90% hal ini
dapat dilihat dari nilai R square sebesar 0.339.
Kata kunci: ESQ Training, Nilai Produktivitas Karyawan, Analisis Regresi Linier
Sederhana
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan hidayah-Nya serta sholawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW
sehingga penulis dapat meneyelesaikan skripsi yang berjudul “PENGARUH ESQ
TRAINING TERHADAP PENGUKURAN NILAI PRODUKTIVITAS
KARYAWAN PADA PT. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA dengan baik.
Banyak pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini baik
secara langsung ataupun tidak langsung. Maka dalam kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. JM. Muslimin, M.A, selaku Dekan Fakutas Syariah dan Hukum UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Ah. Azzahruddin Lathif, M.Ag, M.H, selaku ketua Prodi Muamallat
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Abdurrauf, Lc, M.A selaku Sekretaris Prodi Muamalat, Fakultas Syariah
dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Hendra Pertaminawati, M.A selaku dosen pembimbing skripsi yang senantiasa
meluangkan waktu mencurahkan segala perhatian untuk memberikan arahan dan
masukan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
5. Para Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang
dengan ikhlas dan berbaik hati memberikan ilmunya kepada penulis selama masa
kuliah.
vi
6. Staff dan karyawan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta
Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum yang telah berbaik hati memberikan
referensi kepada penulis dan kemudahan dalam surat menyurat.
7. Kepada Kepala Bagian Marketing Research & Advisor Takaful Keluarga, Bapak
Ahmad Sehu Ibrahim serta kepala bagian HRD Takaful Keluarga, Bapak Miriles
Agustiawan beserta staf yang telah memberikan izin serta kemudahan selama
penulis melakukan penelitian di Asuransi Takaful Keluarga.
8. Ayahanda tercinta Bapak Wiyono terimakasih atas segala tetesan keringatnya yang
terbuang untuk penulis sampai saat ini, dan untuk Ibu tercinta Ibu Sri Hartiningsih
terimakasih atas tiap butir do’anya yang selalu menyertai langkah penulis. Penulis
yakin, penulis bisa melangkah sejauh ini bukan karena ilmu yang dimiliki, tetapi
karna bimbingan, do’a dan dukungan kalian, karna “semangat” yang tercermin
pada diri Bapak dan “kesabaran” pada diri Ibu. Penulis akan berusaha agar apa-
apa yang telah Bapak dan Ibu lakukan untuk penulis sampai saat ini tidak menjadi
hal yang sia-sia. Jangan pernah berhenti untuk membimbing, mendukung dan
berdo’a untuk penulis, karna itu yang akan selalu penulis butuhkan sampai akhir.
Sekali lagi terimakasih atas segalanya.
9. Kakak dan Adik yang selalu mensupport penulis melalui sindiran- sindirannya.
10. Sahabat- sahabat terbaik Mufti, Rizki, Azzam terimakasih sudah mengizinkan
penulis untuk menjadi penumpang gelap di kosan selama beberapa semester
terakhir, Iwan, Syawal, Habibi, Yanu dan Yudi terimakasih atas support dan
masukannya dalam segala kondisi baik suka maupun duka serta motivasinya.
vii
Terimakasih atas kebersamaannya, semoga silaturahmi kita tetap terjaga sampai
kita semua disandingkan dengan akhwat- akhwat subhanaAllah yang menjadi
keinginan kita.
11. Kepada Yuli dan Sri yang telah memberi ide dan masukan kepada penulis dalam
menyelesaikan penelitian ini, kepada Fitri Indriyani yang telah membantu penulis
dalam mencari berbagai literatur yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
12. Kepada semua anggota KKN Metamorfosis 2013, terimakasih atas pengalaman
hidup bersama selama sebulan sebagai sebuah keluarga, seru dan berkesan,
semoga tak terlupakan.
13. Teman-teman seperjuangan bersama Asuransi Syariah 2010 yang berjuang
bersama selama perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Subhanallah Walhamdulillah, akhirnya penulis berharap semoga apa yang telah
diberikan dan setiap doa yang tercurahkan mendapat balasan yang berlipat ganda dari
Allah SWT dan penulis berharap semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi yang
membaca pada umumnya dan bagi keluarga besar Prodi Muamalat khususnya.
Jakarta, 26 Agustus 2014
Penulis
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING _________________________ i
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ________________________ ii
LEMBAR PERNYATAAN _______________________________________ iii
ABSTRAK _____________________________________________________ iv
KATA PENGANTAR ____________________________________________ v
DAFTAR ISI ___________________________________________________ viii
DAFTAR TABEL _______________________________________________ xii
DAFTAR GAMBAR ____________________________________________ xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ___________________________________ 1
B. Identifikasi Masalah ______________________________________ 5
C. Batasan dan Rumusan Masalah ______________________________ 5
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ______________________________ 6
E. Tinjauan Pustaka _________________________________________ 7
F. Kerangka Teori dan Konseptual _____________________________ 9
G. Pedoman Penulisan _______________________________________ 13
I. Sistematika Penulisan ______________________________________ 14
BAB II LANDASAN TEORI
A. Sumber Daya Manusia
ix
1. Pengertian Sumber Daya Manusia _______________________ 16
2. Peran Sumber Daya Manusia ___________________________ 17
3. SDM Syariah _______________________________________ 18
B. Pengembangan SDM
1. Pentingnya Pengembangan SDM ________________________ 20
2. Manfaat Pengembangan SDM __________________________ 21
3. Metode Pengembangan SDM ___________________________ 22
C. ESQ Training
1. Pengertian ESQ ______________________________________ 24
2. Sejarah ESQ Training _________________________________ 26
3. Metode ESQ Training _________________________________ 27
4. Materi ESQ Training _________________________________ 28
5. Pengukuran Training _________________________________ 31
D. Produktivitas
1. Pengertian Produktivitas _______________________________ 32
2. Faktor- faktor Produktivitas ____________________________ 34
3. Pengukuran Produktivitas ______________________________ 35
x
4. Peningkatan Produktivitas _____________________________ 38
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN METODOLOGI
PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ________________________________ 40
B. Sejarah Umum PT. Asuransi Takaful Keluarga ________________ 40
C. Visi dan Misi ___________________________________________ 42
D. Budaya Kerja __________________________________________ 43
E. Struktur Organisasi ______________________________________ 43
F. Metodologi Penelitian ____________________________________ 43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Responden ______________________________ 56
B. Penentuan Range _______________________________________ 57
C. Deskripsi Variabel ______________________________________ 58
D. Pengujian Validitas dan Reliabilitas _________________________ 60
E. Uji Normalitas _________________________________________ 64
F. Analsis Data Penelitian
1. Analisis Uji Regresi Linear Sederhana ___________________ 66
xi
2. Analisis Uji t (Parsial) ________________________________ 67
3. Analisis Koefisien Korelasi ____________________________ 69
4. Analisis Koefisien Determinasi _________________________ 70
5. Interpretasi __________________________________________ 71
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan____________________________________________ 72
B. Saran _________________________________________________ 73
DAFTAR PUSTAKA ____________________________________________ 74
LAMPIRAN – LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman
Tabel.3.1 Operasional Variabel 47
Tabel.3.2 Kaidah Reliabilitas Guilford 52
Tabel.4.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 56
Tabel.4.2 Profil Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan 57
Tabel.4.3 Tanggapan Responden Tentang Variabel ESQ Training (X) 58
Tabel.4.4 Tanggapan Responden Tentang Variabel Produktivitas SDM (Y) 60
Tabel.4.5 Hasil Uji Validitas Variabel X (ESQ Training) 61
Tabel.4.6 Hasil Uji Reliabilitas X 62
Tabel.4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Produktivitas SDM) 63
Tabel.4.8 Hasil Uji Reliabilitas Y 64
Tabel.4.9 Hasil Uji Regresi Linear Sederhana 66
Tabel.4.10 Hasil Uji t 68
Tabel.4.11 Hasil Uji Koefisien Korelasi 69
Tabel.4.12 Interval Koefisien 69
xiii
Tabel.4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi 70
xiv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Halaman
Gambar.1.1 Kerangka Pemikiran 13
Gambar.4.1 Hasil Uji Normalitas Data 65
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan industri keuangan syariah non-bank di Indonesia demikian
pesat, pada tahun 2013 tercatat perkembangan industri keuangan syariah sebesar
30%.1 Jika dibandingkan dengan industri keuangan konvensional yang hanya sekitar
15% maka terlihat sekali bahwa bisnis syariah di Indonesia berkembang dua kali
lebih cepat dari industri keuangan konvensional. Namun sangat disayangkan,
pertumbuhan yang besar tidak diiringi dengan market share yang besar pula. Pada
tahun 2013, tercatat market share industri keuangan syariah hanya sekitar 5% dari
keseluruhan market share industri keuangan konvensional.
Salah satu lembaga keuangan syariah non-bank yang sedang mengalami
perkembangan pesat adalah perusahaan asuransi syariah. Indonesia merupakan negara
dengan pertumbuhan asuransi syariah tercepat di asia tenggara dengan laju
pertumbuhan 35%. Akan tetapi, secara umum industri asuransi relatif masih kecil
dibandingkan dengan potensinya, jika dibandingkan dengan perkembangan industri
1 Berita: “Aset Industri Keuangan Non Bank Syariah Ditargetkan Tumbuh 40%” diakses pada tanggal 17 Maret 2014 dari http://m.suaramerdeka.com/index.php
2
asuransi di negara lain. Di Jepang misalnya, jumlah pemegang polis mencapai 500%,
sementara di Indonesia baru sekitar 3%.2
Perkembangan asuransi syariah berkembang pesat khususnya sejak tahun 2010-
2011 yang ditandai dengan banyaknya pemilik modal yang berani melakukan
investasi. Selain itu, perusahaan asuransi pun banyak yang menambahkan produk
asuransi syariah ke dalam tawaran produk mereka. Untuk saat ini jumlah asuransi
syariah di Indonesia ada 46 perusahaan, terdapat 4 perusahaan asuransi jiwa syariah,
2 perusahaan asuransi kerugian syariah. Sementara untuk unit usaha, tercatat ada 17
unit usaha syariah yang bergerak di asuransi jiwa dan 20 unit usaha syariah yang
bergerak di asuransi kerugian. Sedangkan unit usaha syariah yang bergerak di bidang
reasuransi baru berjumlah tiga unit.3
Bagi perusahan yang bergerak pada bidang jasa seperti asuransi, pengelolaan
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu hal yang penting. Hal ini
disebabkan karena Sumber Daya Manusia merupakan tulang punggung dalam
menggerakkan operasional perusahaan. Ketersediaan SDM haruslah disiapkan sebaik
mungkin, sehingga mereka mampu menjalankan setiap transaksi perusahaan dengan
baik. Hal ini penting mengingat faktor pelayanan yang diberikan oleh para SDM
merupakan salah satu faktor penentu kesuksesan suatu perusahaan jasa.
2 Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah – Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Indonesia Shari’ah Economic Outlook (ISEO) 2011 (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2011), hal. 27
3 Berita : “Perkembangan Asuransi Syariah Dari Masa ke Masa” diakses pada tanggal 17 Maret 2014 dari http://www.asuransibank.com/2012/08/perkembangan-asuransi-syariah.html
3
Dewasa ini, SDM Syariah yang bekerja di lembaga-lembaga keuangan dan
perbankan syariah saat ini diyakini belum cukup untuk memenuhi kebutuhan industri
baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Kondisi semacam ini secara tidak langsung
jelas menjadi salah satu penghambat perkembangan lembaga keuangan dan
perbankan syariah di Indonesia.
Untuk menggerakkan pertumbuhan industri keuangan syariah, nantinya SDM
Syariah diharapkan memiliki kemampuan lebih dibanding SDM konvensional. Tidak
hanya dalam hal pengetahuan (intelegensia) tetapi juga dalam hal lain seperti
pengendalian emosional dan spiritual dengan cara menerapkan empat nilai (value)
yang saat ini diyakini sebagai key success factor dalam pengelolaan bisnis syariah.
Ke- empat nilai (value) tersebut yaitu4 shiddiq (benar dan jujur), amanah (terpercaya,
kredibel), fathanah (cerdas) dan tabligh (komunikatif). Nilai- nilai tersebut sama
pentingnya dengan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan. Untuk itu,
kemampuan yang telah dimiliki SDM syariah harus diasah secara terus menerus baik
melalui pengalaman kerja maupun melalui berbagai macam pelatihan agar nantinya
SDM syariah memiliki produktivitas kerja yang baik.
Pada era modern seperti saat ini, peningkatan produktivitas SDM melalui
pelatihan yang berbasis pengetahuan dan skill saja dirasa tidak cukup untuk
memenangkan persaingan, oleh karena itu banyak pihak perusahaan yang mencoba
4 Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, (Bandung: Mizan Pustaka, 2008), hal. 120
4
menghadirkan dimensi emosional dan spiritual dalam kegiatan operasionalnya, dan
untuk itu pihak perusahaan mencoba melatih kedua dimensi tersebut dengan cara
mengikut sertakan karyawannya dalam pelatihan ESQ.
Training ESQ adalah sebuah training yang menyatukan tiga kecerdasan
sekaligus, yaitu IQ, EQ dan SQ. Walau dinamakan training SDM, namun dalam
training ini diperkuat dengan penjelasan ayat- ayat Al- Qur’an dan Hadits.5 Dalam
Training ESQ, peserta diajak untuk menyelami diri mereka masing- masing untuk
menyadari siapa sang pencipta, apa tujuan mereka diciptakan dan apa tugas yang
harus dilaksanakan selama hidup. Dengan mengikuti training ESQ, diharapkan
peserta mengalami perubahan dalam berfikir dan bertindak memiliki visi jauh
kedepan dalam menata kehidupan.
Pengaruh pelaksanaa training ESQ diukur dari bekas yang ditinggalkan dalam
benak peserta ataupun kesan yang terdapat dalam jiwa peserta yang kemudian mampu
memberikan dorongan terhadap produktivitas kerja yang lebih baik. Berdasarkan
pemaparan di atas, maka peneliti merasa penting untuk melakukan penelitian dengan
judul “PENGARUH ESQ TRAINING TERHADAP PENGUKURAN NILAI
PRODUKTIVITAS KARYAWAN PADA PT. ASURANSI TAKAFUL
KELUARGA“.
5 Nadia Nurfitria, “ Pengaruh Pelaksanaan Trainining ESQ Terhadap Kinerja Karyawan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah”, (Jakarta: 2011), hal. 3
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka identifikasi masalah yang
dapat ditemukan antara lain: perkembangan industri keuangan syariah di Indonesia
semakin pesat dari tahun ke tahun, namun ketersediaan sumber daya manusia yang
ada samapai saat ini diyakini belum dapat memenuhi kebutuhan industri baik dalam
kualitas maupun kuantitas, hal inilah yang menjadi salah satu faktor penghambat
dalam perkembangan industri. Terlebih lagi, bagi perusahaan yang bergerak dalam
bidang jasa seperti asuransi, perbankan maupun lembaga keuangan syariah lainnya,
sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam mencapai tujuan
perusahaan. Oleh karena itu untuk meningkatkan kualitas sumber daya yang ada
maka dibutuhkan pelatihan-pelatihan yang tepat. Dewasa ini, pelatihan yang berbasis
pengetahuan dan skill saja dirasa kurang cukup, sehingga ketika ada metode pelatihan
baru yang memadukan nilai pengetahuan, emosional dan spiritual, secara sertamerta
banyak perusahaan yang mengikutsertakan SDM yang dimilikinya dalam pelatihan
tersebut.
C. Batasan dan Rumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Pembatasan masalah berguna untuk mengidentifikasikan faktor mana
saja yang tidak termasuk dalam ruang lingkup masalah penelitian.6 Adapun
6 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Sosial (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hal. 23
6
pembatasan masalah dalam penelitian ini penulis membatasi pada PT. Asuransi
Takaful Keluarga dengan menggunakan SDM yang pernah mengikuti ESQ
Training sebagai populasi penelitian. Menggunakan kemampuan, meningkatkan
hasil yang dicapai, semangat kerja, pengembangan diri, mutu dan efisiensi
sebagai indikator untuk mengukur produktivitas karyawan.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka rumusan masalah yang
ingin diselesaikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Apakah ada pengaruh yang signifikan dari pelaksanaan ESQ Training
terhadap pengukuran nilai produktivitas karyawan?
b. Berapa besar pengaruh ESQ Training terhadap pengukuran nilai produktivitas
karyawan?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1) Tujuan Penelitian
Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam penelitian ini adalah:
a) Menganalisa apakah ada pengaruh yang signifikan dari pelaksanaan ESQ
Training terhadap pengukuran nilai produktivitas karyawan.
b) Menganalisa seberapa besar pengaruh pelaksanaan ESQ Training terhadap
pengukuran nilai produktivitas karyawan.
7
2) Manfaat Penelitian
a. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi dalam perkembangan
kajian penelitian ekonomi syariah mengenai lembaga keuangan syariah
khususnya lembaga asuransi syariah di Indonesia, terutama dalam
pengembangan SDM Syariah.
b. Manfaat Praktis
Diharapkan menjadi bahan informasi bagi peneliti lain di masa
mendatang dalam melakukan kajian tehadap lembaga keuangan syariah
khususnya lembaga Asuransi syariah.
Bagi praktisi asuransi syariah, diharapkan dapat dijadikan sebagai
bahan pemikiran dan pertimbangan dalam merencanakan dan menetapkan
kebijakan-kebijakan pengembangan SDM Syariah perusahaan dimasa yang
akan datang.
D. Tinjauan Pustaka
Sebelum melakukan penelitian, penulis telah melakukan tinjauan pustaka di
Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum dan Perpustakaan Utama UIN Jakarta
terhadap penelitian terdahulu yang mempunyai judul, subjek, objek penelitian yang
hampir sama dengan penelitian yang akan diteliti oleh penulis. Hal ini dimaksudkan
agar dapat diketahui bahwa penelitian yang akan penulis teliti tidak sama dengan
8
penelitian terdahulu. Beberapa penelitian yang berhubungan dengan penelitian yang
penulis teliti akan dipaparkan dalam beberapa paragraf dibawah ini.
Jurnal penelitian dengan judul “Struktur Organisasi, Desain Kerja, Budaya
Organisasi dan Pengaruhnya Terhadap Produktivitas Karyawan” karya Yanti
Budiasih, peneliti di STIE Ahmad Dahlan pada tahun 2012. Dalam jurnal ini penulis
meneliti tentang seberapa besar pengaruh variabel struktur organisasi, desain kerja
dan budaya organisasi terhadap produktivitas karyawan pada PT.XX di Jakarta.
Metode penelitian yang digunakan yaitu analisis regresi linier berganda. Hasil
penelitian tersebut menyimpulkankan bahwa keseluruhan variabel independen
tersebut dapat mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.
Skripsi dengan judul “Pengaruh Pelaksanaan Training ESQ Terhadap Kinerja
Karyawan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta” karya Nadia
Nurfitria, mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta pada tahun 2011. Dalam skripsi ini penulis menganalisa seberapa besar
pengaruh ESQ terhadap kemampuan karyawan dalam meningkatkan komunikasi
kerja. Adapun metode pengolahan data yang digunakan dalam skripsi ini yaitu
metode kuantitatif deskriptif dengan uji regresi linier berganda. Hasil penelitian
menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan yang ditimbulkan dari
pelaksanaan training ESQ terhadap kinerja karyawan dalam hal ini peningkatan
komunikasi kerja.
Skripsi dengan judul “Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Pelayanan Front
Liner Bank BRI Syariah Di Jakarta“ karya Chairu Azhar, mahasiswa jurusan
9
Perbankan Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2011. Dalam skripsi
ini penulis menganalisa tentang pengaruh pelatihan yang diberikan kepada para calon
pegawai front liner terhadap kinerja pelayanan pada Bank BRI Syariah. Adapun
metode analisis data yang digunakan dalam skripsi ini yaitu metode kuantitatif
deskriptif dengan uji regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
program pelatihan sangat berpengaruh terhadap kinerja pelayanan front liner Bank
BRI Syariah.
Perbedaan penelitian penulis dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah
penelitian yang akan penulis lakukan mengenai pengaruh ESQ Training terhadap
pengukuran nilai produktivitas karyawan pada PT. Asuransi Takaful Keluarga,
dengan menggunakan indikator produktivitas; kemampuan, meningkatkan hasil yang
dicapai, semangat kerja, pengembangan diri, mutu dan efisiensi. Menggunakan
regresi linier sederhana, untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen serta mengetahui seberapa besar pengaruh
tersebut.
E. Kerangka Teori dan Konseptual
1. Kerangka Teori
Dalam industri asuransi, sumber daya manusia merupakan hal yang penting
Hal ini disebabkan karena Sumber Daya Manusia merupakan tulang punggung
dalam menggerakkan operasional perusahaan. Ketersediaan SDM haruslah
10
disiapkan sebaik mungkin, sehingga mereka mampu menjalankan setiap transaksi
perusahaan dengan baik. Dapat dikatakan bahwa keberhasilan sebuah perusahaan
tergantung pada peningkatan produktivitas kerja karyawannya. Untuk itu,
kemampuan yang telah dimiliki SDM syariah harus diasah secara terus menerus
baik melalui pengalaman kerja maupun melalui berbagai macam pelatihan agar
nantinya SDM syariah memiliki produktivitas yang baik.
a. Produktivitas
Setiap perusahaan selalu berusaha agar karyawan bisa berprestasi dalam
bentuk memberikan produktivitas kerja yang maksimal. Produktivitas kerja
karyawan sangatlah penting sebagai alat pengukur keberhasilan dalam
menjalankan usaha. Karena semakin tinggi produktivitas kerja karyawan dalam
perusahaan, berarti laba perusahaan dan produktivitas akan meningkat.
Produktivitas dapat diukur dengan dua standar utama, yaitu produktivitas
fisik dan produktivitas nilai. Produktivitas fisik diukur dengan kualitas dan
kuantitas produk yang dihasilkan, sedangkan produktivitas nilai diukur atas dasar
nilai-nilai kemampuan, sikap, prilaku, disiplin, motivasi dan komitmen terhadap
pekerjaan. Oleh karena itu, mengukur produktivitas tidaklah mudah, disamping
banyaknya variabel yang harus diukur, juga alat ukur yang digunakan sangat
bervariasi. Dalam penelitian ini digunakan indikator kemampuan, meningkatkan
11
hasil yang dicapai, semangat kerja, pengembangan diri, mutu dan efisiensi7 untuk
mengukur produktivitas sumber daya manusia.
b. ESQ Training
Training ESQ adalah sebuah konsep dan metode dengan menggabungkan 3
kecerdasan (IQ, SQ dan EQ) dan sebuah pelatihan yang melatih manusia supaya
menjadi manusia yang baik karena memiliki mental, karakter kuat dan positif.
Melalui pelatihan ini, terbentuklah pemahaman, visi, sikap terbuka, jujur, adil,
peduli, kerjasama, tanggung jawab, visioner, disiplin, integritas, dan konsistensi
yang disadari atas kesadaran diri yang sesuai dengan suara hati terdalam. Dengan
mengikuti training ESQ, diharapkan peserta mengalami perubahan dalam berfikir
dan bertindak memiliki visi jauh kedepan dalam menata kehidupan.
Goldstein dan Buxton berpendapat bahwa evaluasi pelatihan dapat didasari
pada kriteria pedoman dari kesuksesan pelatihan dan rancangan percobaan.
Kriteria yang digunakan sebagai pedoman ukuran kesuksesan pelatihan yaitu8:
1) Kriteria reaksi, mengenai pendapat peserta tentang materi yang diberikan,
pemberi materi, metode yang digunakan serta penguasaan materi.
2) Kriteria pembelajaran, meliputi pengetahuan, keterampilan dan kemampuan
peserta.
7 Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Prenada Media Group, 2011),
hal. 104 8 Dr.A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, M.Si.,Psi, Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hal. 69
12
3) Kriteria prilaku, mengenai sejauh mana isi atau inti training diterapkan dalam
kegiatan kerjanya.
Pendapat Goldstein dan Buxton tentang kriteria- kriteria diatas, sejalan
dengan model pengukuran efektivitas pelatihan yang dikembangkan oleh Donald
Kirkpatrick pada tahun 1959. Dalam model Donald Kirkpatrick dijelaskan bahwa
untuk mengetahui keefektivan atau kesuksesan suatu pelatihan maka dapat
dilakukan pengukuran melalui 4 tahapan (lavel). Ke-empat tahapan tersebut antara
lain; tahap reaksi, tahap pembelajaran, tahap prilaku dan tahap hasil. Berdasarkan
pemaparan diatas, maka kriteria- kriteria ini-lah yang nantinya akan dijadikan
sebagai indikator ESQ training.
2. Kerangka Konseptual
Dari uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka peneliti akan memaparkan
kerangka konseptual untuk mempermudah pemahaman.
13
Gambar 1.1. Kerangka Pemikiran
G. Pedoman Penulisan
Penulisan dan penyusunan skripsi ini berdasarkan pedoman pada buku
“Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, 2012.”
PT. Asuransi Takaful
Keluarga
Karyawan
Uji Validitas dan Reabilitas
Produktivitas SDM (Y)
ESQ Training (X)
Uji Regresi Linier Sederhana
Uji Koefisien Determinasi
Uji Koefisien Korelasi
14
H. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah membaca dan mengikuti serta mendapatkan gambaran
umum dari penulisan skripsi ini, maka penulis akan menyusun lima bab uraian,
dimana dalam tiap-tiap bab dilengkapi dengan sub-sub bab masing-masing yaitu
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Diawali dengan pendahuluan, yang terdiri dari beberapa pointer, yaitu
latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah,
perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review studi
terdahulu, kerangka pemikiran, pedoman penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini penulis akan memaparkan tentang tinjauan teoritis yang
berkaitan dengan judul skripsi ini, yaitu tentang SDM, pengembangan
SDM, ESQ dan produktivitas kerja serta sub- sub babnya.
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN METODE
PENELITIAN
Dalam bab ini penulis akan memaparkan gambaran umum PT. Asuransi
Takaful Keluarga, yaitu meliputi sejarah singkat, profil, visi dan misi,
struktur organisasi, serta metode penelitian yang digunakan.
15
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan menjabarkan secara rinci dan menganalisis
mengenai data yang telah diperoleh dan dikumpulkan dalam penelitian
mengenai pengaruh ESQ Training terhadap nilai produktivitas karyawan
PT. Asuransi Takaful Keluarga.
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini penulis akan menyimpulkan dari semua pembahasan yang
dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, serta saran-saran yang dapat penulis
sampaikan dalam penulisan skripsi ini.
16
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Sumber Daya Manusia
1. Pengertian Sumber Daya Manusia
Setiap organisasi atau perusahaan memerlukan sumber daya untuk
mencapai tujuannya. Sumber daya tersebut antara lain terdiri atas sumber daya
alam, sumber daya finansial, sumber daya manusia, sumber daya ilmu
pengetahuan dan sumber daya teknologi. Diantara sumber daya tersebut,
sumber daya yang terpenting adalah sumber daya manusia (SDM). SDM
merupakan sumber daya yang digunakan untuk menggerakkan dan
mensinergikan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa
SDM, sumber daya lainnya menganggur (idle) dan kurang bermanfaat dalam
mencapai tujuan organisasi.1
Michael Armstrong dalam bukunya yang berjudul “Pedoman
Manajemen Sumber Daya Manusia” menyebutkan bahwasanya sumber daya
manusia adalah harta yang paling penting yang dimiliki oleh suatu organisasi,
1 Dr. Wirawan, M.S.L., Sp.A., MM., M.Si., Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia: Teori, Aplikasi dan Penelitian, (Jakarta: Salemba Empat, 2009), hal. 1
17
sedangkan manajemen yang efektif adalah kunci bagi keberhasilan organisasi
tersebut.2
2. Peran SDM dalam Industri Jasa
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan
bahwasanya sumber daya manusia merupakan hal yang sangat penting guna
mencapai tujuan perusahaan yang paling utama yaitu menjamin
keberlangsungan usaha (sustainable). Terutama dalam industri jasa,
dikarenakan produk jasa yang tidak berwujud (intengiable), maka keberadaan
sumber daya manusia menjadi sangat penting. Dapat dikatakan bahwa
keberhasilan suatu perusahaan jasa tergantung pada kemampuan sumber daya
manusianya dalam mengelola berbagai macam sumber daya perusahaan
lainnya.
Robert J. Eaton, CEO Chrysler Corporation, Amerika Serikat, pernah
mengatakan: “The only we can beat the competition is with people”.
Pernyataan tersebut makin menguatkan betapa pentingnya peran SDM bahkan
di era kemajuan tekhnologi seperti saat ini, keberadaan SDM tidak dapat
diabaikan dan masih dianggap sebagai sebuah kekuatan utama perusahaan
guna memenangkan kompetisi. Terlebih lagi dalam industri jasa, banyak
sekali SDM yang berhubungan secara langsung dengan para konsumennya,
sehingga perusahaan juga harus mengantisipasi segala kemungkinan
2 Michael Armstrong, Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Gramedia, 1994), hal. 1
18
terjadinya permasalahan- permasalahan terkait SDM dan konsumen dalam
pengelolaan dan manajemen SDM yang baik.
Dengan melihat berbagai peran penting SDM dalam perusahaan,
tentunya diharapkan manajemen tidak lagi memandang sumber daya ini
dengan sebelah mata. Kelalaian dalam perencanaan, pengembangan dan
pengawasan terhadap SDM yang dimiliki akan merugikan perusahaan
nantinya. Menyadari bahwa manajemen SDM merupakan suatu kegiatan
menyeluruh dari perusahaan yang melibatkan hubungan perusahaan dengan
karyawan maka diperlukan suatu komitmen yang tinggi dari seluruh elemen
yang terlibat didalamnya.
3. SDM Syariah
Keberadaan Sumber Daya Manusia (SDM), baik pada aspek kualitas
maupun kuantitas memang sangat menentukan kinerja, produktifitas dan
keberhasilan suatu institusi. Bagi asuransi syariah sebagai institusi bisnis yang
berbasis nilai-nilai dan perinsip-perinsip syariah, kualifikasi dan kualitas SDM
jelas lebih dituntut adanya keterpaduan antara knowledge, skill dan ability
(KSA) dengan komitmen moral dan integritas pribadi.3 Atas dasar tersebut,
SDM Syariah setidaknya harus memiliki keunggulan moral dengan cara
menerapkan empat nilai (value) yang saat ini diyakini sebagai key success
3 Prof. Dr. Amiur Nuruddin, MA., SDM Berbasis Syariah, Makalah disampaikan pada “Seminar Awal Tahun Masyarakat Ekonomi Syariah dengan Tema “Penyediaan SDM yang Handal sebagai Fondasi Berkembangnya Ekonomi Syariah” di Auditorium Bank Bukopin Gd.Bank Bukopin Lt3, Jl MT. Haryono.KAV 50-51 Jakarta 12770 pada hari Rabu 20 Januari 2010, hal. 1
19
factor dalam pengelolaan bisnis syariah. Ke- empat nilai (value) tersebut
yaitu4 shiddiq (benar dan jujur), amanah (terpercaya, kredibel), fathanah
(cerdas) dan tabligh (komunikatif). Nilai- nilai tersebut sama pentingnya
dengan pengetahuan, kemampuan dan keterampilan.
Sumber daya manusia yang handal berbasis syariah pada hakikatnya
harus diletakkan di atas fondasi kesadaran emosional (hamba Allah) dan
rasional (khalifah Allah). Tidak ada pertentangan antara kesadaran emosional
dengan kesadaran rasional dalam ekonomi syariah. Sebagai hamba Allah,
manusia menjadi makhluk yang ta’at yang senantiasa melaksanakan perintah
Allah dan menjauhi larangan-Nya, dan sebagai khalifah Allah, manusia
menjadi makhluk yang sukses dan berhasil.5
SDM Syariah yang beraktifitas, baik sebagai pemimpin perusahaan,
pemilik, pemasar (marketer), pelanggan (nasabah) harus terpadu dalam
kesadaraan ketuhanan (al-rabbaniy) dan kesadaran rasional (al-‘ilmiy). Orang-
orang yang berilmu, yang mampu membaca, memahami dan memanfaatkan
dengan tepat realitas kehidupan untuk kebaikan dan kemaslahatan hidupnya
dan dengan hatinya merasa takut kepada Allah, itulah kualitas SDM syariah
yang akan dapat menumbuh kembangkan ekonomi syariah nantinya6. Kurang
tersedianya SDM syariah baik dari sisi kualitas maupun kuantitas seringkali
4 Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, (Bandung: Mizan
Pustaka, 2008), hal. 120 5 Prof. Dr. Amiur Nuruddin, MA., ibid, hal. 6 6 Prof. Dr. Amiur Nuruddin, MA., ibid, hal. 6
20
dianggap sebagai salah satu faktor penghambat perkembangan industri
keuangan syariah itu sendiri di Indonesia, oleh karenanya dibutuhkan
pengembangan SDM syariah melalui berbagai metode pelatihan dan
pendidikan secara intensif terutama untuk mengembangkan ke- empat nilai
key success factors tersebut.
B. Pengembangan SDM
1. Pentingnya Pengembangan SDM
Pengembangan SDM adalah sebuah proses yang dilakukan untuk
mengembangkan pengetahuan, keahlian dan kemampuan pekerja, demikian
juga dengan kompetensi- kompetensi yang dikembangkan melalui pelatihan
dan pengembangan, pembelajaran organisasi, manajemen kepemimpinan, dan
manejemen pengetahuan untuk kepentingan peningkatan kinerja.7
Pengembangan sumber daya manusia merencanakan dan menyediakan bahan
mentah dengan menerima pegawai dan pelatihan dasar, dan mengubahnya
dengan cara program- program pengembangan sesuai dengan kebutuhan
organisasi pada saat sekarang dan masa yang akan datang.8
Program pengembangan sumber daya manusia sering dinilai sebagai
salah satu jenis investasi perusahaan, karena dengan mengeluarkan biaya
sedikit untuk pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan secara
masif maka akan memberikan hasil yang sangat berguna dikemudian hari. Hal
7 Chris Rowley dan Keith Jackson, Manajemen Sumber Daya Manusia; The Key Concepts, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hal. 88
8 Michael Armstrong, Ibid, hal. 205
21
ini sejalan dengan apa yang pernah diungkapkan oleh Peter Drucker, “If you
think training is expensive, think about the cost of ignorance”. Pengembangan
SDM penting dilakukan untuk membantu memastikan bahwa organisasi
tersebut mempunyai orang- orang ahli dan berpengetahuan yang diperlukan
guna mencapai tujuan perusahaan.
Mengingat pentingnya peran SDM dalam industri jasa, maka menjadi
penting pula pengembangannya dilakukan. Industri jasa seperti asuransi, bank,
transpotrasi dan sebagainya terkadang kesulitan membedakan output yang
dihasilkan perusahaan mereka dengan para kompetitornya, kecuali melalui
pelayanan yang disediakannya. Siapapun dapat meniru penawaran jasa yang
ditawarkan. Sebagai contoh perusahaan asuransi menawarkan jaminan,
proteksi dan keamanan investasi. Olehkarena itu, pengembangan SDM
sebagai salah satu pembeda merupakan hal yang sangat penting.
2. Manfaat Pengembangan SDM
Menurut Michael Armstrong (1994:208), keuntungan atau manfaat
yang akan diperoleh dari pengembangan SDM antara lain:
a. Tersedianya tenaga- tenaga terampil yang diperlukan untuk mencapai
tujuan organisasi atau perusahaan.
b. Mempersingkat waktu belajar, sehingga pegawai baru dapat berprestasi
pada tingkat seperti pegawai yang sudah berpengalaman dan efektif,
ekonomis dan cepat.
22
c. Memperbaiki efisiensi dan efektivitas dari pegawai- pegawai yang ada.
d. Membantu pegawai untuk mengembangkan kemampuan alamiah
mereka, sehingga perusahaan dapat menemukan sumber daya manusia
persyaratan yang diperlukan di masa yang akan datang, baik kualitas
maupun kuantitasnya.
3. Metode Pengembangan SDM
Pengembangan SDM dapat dilakukan dengan beberapa metode, antara
lain9:
a. Metode Pelatihan
Beberapa metode pelatihan dapat digunakan pula untuk metode pengem-
bangan. Metode pelatihan yang sering digunakan dalam pengajaran
pengembangan anatara lain simulasi, metode konfrensi, studi kasus, dan
bermain peran.
b. Understudies
Konsep ini merupakan suatu teknik perencanaan pegawai yang
berkualifikasi untuk mengisi jabatan manajer. Teknik ini serupa dengan
metode on the job. Belajar dengan berbuat ditekankan melalui kebiasaan.
Dalam understudy, peserta diberikan beberapa latar belakang masalah dan
pengalaman- pengalaman tentang suatu kejadian, kemudian merekan harus
9 Dr.A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, M.Si.,Psi, Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), hal.57-58
23
menelitinya dan membuat rekomendasi secara tertulis tentang masalah-
masalah yang berhubungan dengan tugas- tugas unit kerja.
c. Job Rotasi dan Kemajuan Berencana
Job rotasi sering dilakukan pada jangka waktu 3 bulan sampai 2 tahun.
Para peserta diberi tugas dan tanggung jawab atas bagian yang dirotasikan.
Kegiatan- kegiatan mereka dimonitor dan diawasi serta dievaluasi.
Keuntungan job rotasi, antara lain: pegawai peserta mendapat gambaran
luas mengenai berbagai macam jenis pekerjaan, mengembangkan kerja
sama anatara pegawai, menentukan jenis pekerjaan yang sangat diminati
oleh pegawai, mempermudah penyesuaian diri dengan lingkungan tempat
bekerja serta sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan penempatan
kerja yang sesuai dengan potensi pegawai.
d. Choaching- Counseling
Coaching adalah suatu prosedur pengajaran pengetahuan dan keterampilan
kepada pegawai. Counseling merupakan pemberian bantuan kepada
pegawai agar dapat menerima diri, memahami diri dan merealisasikan diri
sehingga potensinya dapat berkembang secara optimal dan tujuan
perusahaan dapat tercapai.
24
C. ESQ Training
1. Pengertian ESQ
ESQ adalah sebuah model pengembangan diri yang digagas oleh Ary
Ginanjar Agustian, dalam bukunya yang berjudul “ ESQ ” menjelaskan
bahwa EQ dan SQ ternyata sama- sama memiliki muatan yang penting untuk
dapat bersinergi satu sama lain.10 Pada satu sisi EQ berperan penting sebagai
penyokong keberlangsungan hubungan horizontal antar umat manusia,
sementara disisi lain, SQ memiliki peran penting dalam keberlangsungan
hubungan vertikal antara umat manusia dengan sang pencipta. Oleh karena
itu, beliau memandang penting melakukan harmonisasi atau sinergitas antara
keduanya (EQ & SQ) sehingga muncullah model ESQ tersebut.
Menurut Muhammad Muhyidin dalam bukunya yang berjudul
“Manajemen ESQ Power” menjelaskan bahwasanya ESQ power adalah
kekuatan kerja otak, yakni adanya sinergitas kecerdasan antara fikiran,
perasaan dan pengalaman spiritual.11 ESQ power adalah sinergi antara
kekuatan emosional dan kekuatan spiritual. ESQ power juga merupakan
harmonisasi antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual.12 Dengan
demikian, yang disebut dengan ESQ power sesungguhnya merupakan
10 Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual: ESQ
Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam, (Jakarta: Arga, 2001), hal. xxxviii 11 Muhammad Muhyiddin, Manajemen ESQ Power, (Jogjakarta: DIVA Press, 2007), hal. 76 12 Muhammad Muhyiddin, ibid, hal. 94
25
kecerdasan akal sekaligus kecerdasan hati. Akal dan hati yang cerdas akan
melahirkan perbuatan yang cerdas pula.13
Dibagian lain, beliau juga menjelaskan bahwasanya ESQ power
merupakan sinergitas kekuatan emosi dan spiritual dimana hati menjadi
pusatnya dan Allah hadir didalamnya. Seseorang yang memiliki ESQ power
adalah seseorang yang tercerahkan, baik secara emosional maupun secara
spiritual. Jadi manfaat ESQ power itu tidak terbatas. Semakin seseorang
memiliki ESQ power, semakin mudah dan cepat dia memperoleh apa yang
dia cari dan dia inginkan, sampai satu titik dimana ia tidak lagi mencari dan
menginginkannya.14
Untuk lebih mempermudah dalam memahami ESQ power, dibawah
ini akan dipaparkan 11 kemampuan yang diperoleh ketika mengembangkan
ESQ power. Ke-11 kemampuan tersebut antara lain15:
1) Kemampuan untuk mengerti dan memahami perasaan diri sendiri.
2) Kemampuan untuk mengerti dan memahami perasaan orang lain.
3) Kemampuan untuk berempati dengan orang lain.
4) Kemampuan untuk mengarahkan perasaan sesuai dengan kehendak hati
nurani.
5) Kemampuan mensucikan perasaan.
6) Kemampuan untuk menggerakkan perasaan pada prilaku yang positif.
13 Muhammad Muhyiddin, ibid, hal. 87 14 Muhammad Muhyiddin, ibid, hal. 100 15 Muhammad Muhyiddin, ibid, hal. 120
26
7) Kemampuan untuk mengendalikan perasaan- perasaan yang negatif.
8) Kemampuan untuk selalu berpegang pada keadilan dan kebenaran.
9) Kemampuan untuk selalu rela dan ikhlas dengan takdir Allah.
10) Kemampuan untuk selalu bergantung kepada kehendak Allah.
11) Kemampuan untuk menjadikan cinta Ilahi sebagai puncak dari segala
tujuan dalam kehidupan.
2. Sejarah ESQ Training16
Bermula dari sebuah buku yang diterbitkan dan dipasarkan sendiri
oleh penulisnya Ary Ginanjar, ESQ kemudian bertransformasi menjadi
sebuah metode pelatihan sumber daya manusia. Setelah 10 tahun berdiri, sejak
16 Mei 2000, ESQ telah menjadi salah satu metode pelatihan sumber daya
manusia terbesar di Indonesia. Setiap bulan terselenggara rata-rata 100 even
training di dalam maupun luar negeri, dan menghasilkan alumni per bulan
rata-rata 10.000-15.000 orang. Sampai dengan saat ini, telah terselenggara
lebih dari 5,000 training (data per Nopember 2010) dengan total alumni lebih
dari 1.300.000 orang (data per Desember 2013).
Sejak tahun 2006, mulai diselenggarakan training di luar negeri seperti
Malaysia, Brunei, Singapura, Belanda, Amerika Serikat, dan Australia. Tahun
2009, beberapa negara lainnya seperti Jepang, Dubai, Mesir pun menunggu
untuk terselenggaranya training ESQ. Training ESQ bukan hanya ditujukan
16 Sejarah ESQ Training, diakses pada tanggal 09 April 2014 dari
http://www.esqway165.com/about-us/
27
bagi kalangan dewasa namun juga bagi mahasiswa, remaja dan anak-anak,
sebagai generasi penerus masa depan yang harus diselamatkan.
3. Metode ESQ Training
Metodologi Training, Peserta akan dituntun untuk membangkitkan 7
(tujuh) nilai dasar: jujur, tanggung jawab, visioner, disiplin, kerjasama, adil,
dan peduli. Nilai-nilai ini sesungguhnya sudah tertanam dalam diri manusia
sejak lahir. Melalui training ESQ ini peserta diarahkan untuk dapat mencapai
nilai-nilai dasar tersebut dan membantu membangkitkan kekuatan
tersembunyi serta mengerahkan seluruh potensi dirinya untuk kehidupan dan
pekerjaan yang lebih produktif. 17
Penyampaian materi menggunakan pendekan nilai-nilai spiritual
yang berlaku umum pada semua keyakinan. Mengimplemetasikan metode
Quantum Learning dimana peserta menggunakan seluruh indera dalam
menyimak materi training, baik itu penglihatan, pendengaran maupun
kinestetik.18
Yang unik dan membedakan training ESQ dari pelatihan lainnya
adalah training dibuat sedemikian rupa sehingga peserta akan merasa seperti
menikmati sebuah pertunjukan yang penuh makna. Sebagai materi
pendukung, peserta juga akan diajak terlibat beberapa aktifitas dalam training
17 Sekilas ESQ Training, diakses pada tanggal 08 April 2014 dari http://esq165blog.wordpress.com
18 Methode ESQ Training, diakses pada tanggal 09 April 2015 dari http://www.esqway165.com/solution/method-benefit/
28
seperti permainan, simulasi, serta saling berbagi pengalaman diantara peserta.
19
4. Materi ESQ Training
Training ESQ adalah sebuah training yang menyatukan tiga
kecerdasan sekaligus, yaitu IQ, EQ dan SQ. Walau dinamakan training
SDM, namun dalam training ini diperkuat dengan penjelasan ayat- ayat Al-
Qur’an dan Hadits.20 Dalam ESQ training terdapat empat tahapan atau
jenjang pelatihan yang dapat diikuti peserta untuk membangun atau
mengembangkan dirinya.21 Ke- empat tahapan tersebut antara lain:
a. Training ESQ Basic
Pada training awal ini peserta akan memperoleh pemahaman tentang
konsep dasar ESQ serta merasakan pengalaman spiritual yang akan
mengubah hidup peserta ke arah yang lebih baik. Itulah salah satu fokus
dari ESQ Basic Training yaitu menjadikan pelaksanaan nilai sebagai
sebuah komitmen spiritual. ESQ Basic Training juga akan mengubah
paradigma akan arti sebuah kebahagiaan dan pekerjaan. Jika selama ini
makna kebahagiaan hanya sesuatu yang bersifat materi dan emosional,
maka melalui training ini peserta akan diajak menemukan kebahagiaan
19 Sekilas ESQ Training, diakses pada tanggal 08 April 2014 dari
http://esq165blog.wordpress.com 20 Nadia Nurfitria, “ Pengaruh Pelaksanaan Trainining ESQ Terhadap Kinerja Karyawan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah”, (Jakarta: 2011), Hal. 3. 21 Sekilas ESQ Training, diakses pada tanggal 08 April 2014 dari
http://esq165blog.wordpress.com
29
lain, yaitu spiritual happiness, sehingga hidup menjadi lebih bermakna
dan bernilai (meaning & value).22
b. Training ESQ Mission and Caracter Building
Training ini membantu peserta untuk memiliki visi yang jelas & misi
yang kuat, mengintegrasikan misi kehidupan yang seringkali terpisah:
antara pribadi dengan insitusi tempat bekerja, antara dunia dengan
akhirat, antara pribadi dengan pasangan dan keluarga. Selain itu,
training ini juga akan membentuk karakter yang tangguh dengan cara
mengubah paradigma dalam melihat sebuah masalah, bukan lagi sebagai
sebuah beban melainkan kesempatan untuk menempa diri.23
c. Training ESQ Self Control and Collaboration
Setelah membangkitkan visi-misi dan membangun karakter, langkah
selanjutnya adalah mengelola kelemahan agar potensi yang dimiliki
dapat dikeluarkan serta membangun kolaborasi antar individu maupun
antar bagian. Kelemahan yang tidak terkontrol dapat menjadi sumber
runtuhnya sebuah institusi begitu pula dengan kekuatan yang tidak
sinergis.24 Kemampuan untuk mengendalikan diri serta mengalahkan
semua kelemahan adalah hasil yang akan peserta peroleh dari training
22 Training ESQ Carracter Building 1, diakses pada tanggal 09 April 2014 dari
http://esq165blog.wordpress.com/training-character-building-1-eksekutif-profesional-reguler/ 23 Training ESQ MCB, diakses pada tanggal 09 April 2014 dari
http://esq165blog.wordpress.com/training-esq-character-building-2-mission-character-building/ 24 Training ESQ SCC, diakses pada tanggal 09 April 2014 dari
http://esq165blog.wordpress.com/training-esq-character-building-3-self-control-collaboration/
30
ini. Di dalam training ini peserta juga akan diajak untuk menemukan
potensi yang tak ternilai yaitu kolaborasi serta menciptakan tim kerja
yang solid.
d. Training ESQ Total Action
Visi telah ditetapkan, Misi telah ditentukan, Nilai telah terinternalisasi
kokoh ke dalam karakter yang komit untuk menghadapi segala ujian &
tantangan. Lebih lanjut, seluruh potensi dan kelemahan telah
diidentifikasi dan masing-masing bagian telah berkolaborasi secara
strategis. Semua persyaratan bagi sebuah institusi untuk maju telah
terpenuhi, namun seringkali target masih belum tercapai hal ini
disebabkan oleh adanya kesenjangan eksekusi. Kesenjangan eksekusi
terjadi karena pelaksanaan di lapangan tidak sesuai dengan rencana
strategis yang sudah ditentukan, baik itu dari segi waktu maupun
kualitas pekerjaannya.25
Training ESQ Total Action akan menanamkan sebuah kesadaran bahwa
waktu yang dimiliki untuk mewujudkan visi, sangat terbatas dan
kesempatan tidak datang untuk kedua kali. Oleh karena itu, setiap
individu harus disiplin dan konsisten dalam menjalankan tugas serta
rencana. Untuk mewujudkan sebuah ide menjadi kenyataan maka
25 Training ESQ Total Action, diakses pada tanggal 09 April 2014 dari
http://esq165blog.wordpress.com/training-esq-character-building-4-total-action/
31
diperlukan kemampuan untuk mengeksekusi, dan itulah yang akan
peserta dapatkan dalam training ESQ Total Action.
5. Pengukuran Training
Untuk mengetahui efektivitas sebuah pelatihan maka perlu dilakukan
beberapa pengukuran. Model pengukuran efektivitas pelatihan yang
dikembangkan oleh Donald Kirkpatrick (1959) menjelaskan terdapat 4
tingkatan pengukuran yang dapat dilakukan, antara lain:
a. Tahap Reaksi, yakni mengetahui sejauh mana kepuasan peserta training
terhadap hal- hal fisik yang terdapat dalam training seperti kepuasan
terhadap metode pelatihan, fasilitas pelatihan, tenaga pelatih (trainer) dan
lain sebagainya.
b. Tahap Pembelajaran, yakni mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman
peserta terhadap isi atau inti yang diajarkan dalam training yang nantinya
tingkat pemahaman ini akan mempengaruhi pola fikir dan sikap peserta.
c. Tahap Prilaku, yakni mengetahui sejauh mana hasil pembelajaran melalui
training tersebut diaplikasikan kedalam proses kerja.
d. Tahap Hasil, yakni mengetahui sejauh mana program pelatihan yang telah
dilaksanakan tersebut memberikan kontribusi yang positif kepada
perusahaan.
Goldstein dan Buxton (dalam Mangkunegara 2006: 69) berpendapat
bahwa evaluasi pelatihan dapat didasari pada kriteria pedoman dari
32
kesuksesan pelatihan, dan rancangan percobaan. Kriteria yang digunakan
sebagai pedoman ukuran kesuksesan pelatihan yaitu:
a. Kriteria reaksi, mengenai pendapat peserta tentang materi yang diberikan,
pemberi materi, metode yang digunakan serta penguasaan materi.
b. Kriteria pembelajaran, meliputi pengetahuan, keterampilan dan ke-
mampuan peserta.
c. Kriteria prilaku, mengenai sejauh mana isi atau inti training diterapkan
dalam kegiatan kerjanya.
Berdasarkan pemaparan diatas, maka kriteria- kriteria ini-lah yang nantinya
akan dijadikan sebagai indikator yang sesuai dalam mengukur variabel
pelatihan (dalam hal ini ESQ Training).
D. Produktivitas
1. Pengertian Produktivitas
Menurut Dewan Produktivitas Nasional RI tahun 1983, produktivitas
mengandung pengertian sikap mental yang selalu mempunyai pandangan
bahwa mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok
lebih baik dari hari ini. Produktivitas tenaga kerja mengandung pengertian
perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja per
satuan waktu.26
26 J. Ravianto, Produktivitas dan Manajemen, (Jakarta: SIUP, 1985), hal. 19
33
Secara konseptual, produktivitas adalah hubungan antara keluaran atau
hasil organisasi dengan masukan yang diperlukan. Produktivitas dapat
dikuantifikasi dengan membagi keluaran dengan masukan. Menaikkan
produktivitas dapat dilakukan dengan memperbaiki rasio produktivitas,
dengan menghasilkan lebih banyak keluaran atau output yang lebih baik
dengan tingkat masukan sumber daya tertentu (Blecher,1987:3)27 Sedangkan
menurut formulasi National Productivity Board (NPB) Singapore, dikatakan
bahwa produktivitas adalah sikap mental (attitude of mind) yang mempunyai
semangat untuk melakukuan peningkatan perbaikan.28
Produktivitas sering diukur dalam masukan dan keluaran ekonomi.
Akan tetapi, masukan dan keluaran sumber daya manusia dan sosial juga
merupakan faktor penting. Jika prilaku organisasi lebih baik, dapat
memperbaiki kepuasan kerja sehingga terjadi peningkatan hasil sumber daya
manusia.29 Pakar lain mendeskripsikan bahwa produktivitas merupakan
ukuran tentang seberapa baik suatu sistem operasi berfungsi dan indikator
efisiensi dan daya saing dari suatu perusahaan atau departmen.30
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwasanya
produktivitas adalah kemampuan dalam menghasilkan barang atau jasa dari
27 Prof. Dr. Wibowo, S.E.,M.Phil , Manajemen Kinerja, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2012),
hal. 109 28 Dr. Sedarmayanti, M.Pd , Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja, (Bandung:
Mandar Maju, 2001), hal. 56 29 Prof. Dr. Wibowo, S.E.,M.Phil , Ibid, hal. 110 30 Prof. Dr. Wibowo, S.E.,M.Phil , Ibid, hal. 111
34
berbagai macam faktor produksi yang digunakan untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan dalam suatu perusahaan,
dapat dikatakan bahwa produktivitas dihasilkan dari kapabilitas
(kemampuan) SDM dalam menggunakan alat kerja, metode kerja, modal
kerja, bahan baku dan informasi.
2. Faktor- faktor Produktivitas
Banyak sekali faktor produktivitas yang dikemukakan para ahli, baik
itu berhubungan dengan tenaga kerja, maupun yang berhubungan dengan
lingkungan perusahaan dan kebijakan pemerintah secara keseluruhan.
Menurut J. Ravianto, produktivitas kerja merupakan fungsi motivasi,
kecakapan, kepribadian, peran dan kepenatan31:
a. Motivasi, termasuk didalamnya motivasi berprestasi, motivasi terhadap
mutu kerja dan mutu kehidupan hari esok yang lebih baik.
b. Kecakapan, termasuk kecakapan menggunakan peralatan dan tekhnologi,
kecakapan manajerial, hubungan antara manusia, pemecahan
permasalahan yang dihasilkan melalui pelatihan dan pengalaman.
c. Kepribadian, termasuk pandangan terhadap nilai- nilai, sikap dan etika
kerja, disiplin, pendidikan, kerjasama, dan partisipasi penuh serta
kesesuaian pada pekerjaan.
31 J. Ravianto, Ibid, hal. 25
35
d. Peran, pandangan terhadap peran yang dilakukan terhadap pengembangan
dan pembangunan yang dipengaruhi oleh rasa ikut memiliki, pengalaman
serta rasa solidaritas kelompok.
e. Kepenatan, sebagai faktor yang mengurangi produktivitas, dipengaruhi
oleh suasana kerja, motivasi, gaya hidup, gizi serta kesehatan.
Produktivitas tenaga kerja sebagai suatu konsep menunjukkan adanya
keterkaitan antara hasil kerja dengan satuan waktu. Seorang tenaga kerja
yang produktif adalah seorang tenaga kerja yang cekatan dan mampu
menghasilkan barang dan jasa sesuai mutu yang ditetapkan, dalam waktu
yang lebih singkat. Hal ini dimungkinkan jika tenaga kerja tersebut
mendapatkan pendidikan dan pelatihan, sehat berenergi, terdapat peralatan
dan kesempatan berprestasi.32
3. Pengukuran Produktivitas
Terdapat dua tipe rasio produktivitas, yaitu total productivity dan
partial productivity. Total productivity ratio menghubungkan nilai semua
keluaran dengan nilai semua masukan. Partial productivity ratio
menghubungkan nilai semua keluaran dengan nilai kategori utama masukan.
Kebanyakan ukuran produktivitas yang dipakai ekonom dan eksekutif bisnis
32 J. Ravianto, Ibid, hal. 21.
36
adalah labor productivity index karena tenaga kerja merupakan komponen
biaya terbesar.33
Produktivitas menunjukkan hubungan antara keluaran yang
ditimbulkan oleh sistem produksi atau jasa dan masukan yang disediakan
untuk menciptakan keluaran tersebut. Produktivitas juga dapat dilihat dari
hubungan antara hasil dan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikannya.
Ukuran produktivitas parsial diperoleh dengan membagi keluaran total
organisasi dengan masukan tunggal.34
Produktivitas dapat diukur dengan dua standar utama, yaitu
produktivitas fisik dan produktivitas nilai. Produktivitas fisik diukur dengan
kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan, sedangkan produktivitas nilai
diukur atas dasar nilai-nilai kemampuan, sikap, prilaku, disiplin, motivasi dan
komitmen terhadap pekerjaan. Oleh karena itu, mengukur produktivitas
tidaklah mudah, disamping banyaknya variabel yang harus diukur, juga alat
ukur yang digunakan sangat bervariasi.
Dimensi waktu dapat dijadikan sebagai tolok ukur untuk mengetahui
tingkat produktivitas, hal ini disebabkan dimensi waktu merupakan faktor
yang berada di luar pengendalian manusia, sehingga objektifitasnya sangat
33 Prof. Dr. Wibowo, S.E.,M.Phil , Ibid, hal. 112 34 Prof. Dr. Wibowo, S.E.,M.Phil , Ibid, hal 113
37
baik.35 Menurut Sutrisno untuk mengukur produktivitas kerja maka diperlukan
suatu indikator sebagai berikut36:
a. Kemampuan, memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas.
Kemampuan seorang karyawan sangat bergantung pada keterampilan
yang dimiliki serta profesionalisme mereka dalam bekerja.
b. Meningkatkan hasil yang dicapai, selalu berusaha untuk meningkatkan
hasil yang dicapai. Hasil merupakan sesuatu yang dapat dirasakan baik
oleh yang mengerjakan maupun yang menikmati hasil pekerjaan tersebut.
c. Semangat kerja, merupakan usaha untuk lebih baik dari hari kemarin.
d. Pengembangan diri, senantiasa mengembangkan diri untuk meningkatkan
kemampuan kerja. Pengembangan diri dapat dilakukan dengan melihat
tantangan dan harapan dengan apa yang dihadapi.
e. Mutu, merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukkan kualitas kerja
seorang pegawai.
f. Efisiensi, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan
sumber yang digunakan.
Seperti yang dijelaskan diatas, maka Dalam penelitian ini digunakan
indikator kemampuan, meningkatkan hasil yang dicapai, semangat kerja,
35 Dr. Darsono P, SE, SF, MA, MM dan Tjatjuk Siswandoko, SE, MM, Manajemen Sumber
Daya Manusia Abad 21, (Jakarta: Nusantara Consulting, 2011) hal. 168 36 Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Prenada Media Group, 2011),
hal. 104
38
pengembangan diri, mutu dan efisiensi untuk mengukur produktivitas sumber
daya manusia.
4. Peningkatan Produktivitas
Cara yang lazim digunakan untuk meningkatkan produktivitas adalah37:
a. Manajemen harus mampu membuat program kerja yang sesuai dengan
kemampuan sumber daya manusia yang dimilikinya dan yang sesuai
dengan perubahan kondisi eksternal dan internal sehingga outputnya
dapat dinikmati pelanggan serta manajemen bergaya demokratis.
b. Sumber daya manusia harus dimotivasi agar mampu bekerja efektif dan
efisien.
c. Metode kerja harus cocok dengan kondisi peralatan dan sumber daya
manusia yang tersedia.
d. Peralatan kerja harus cocok dengan jenis dan kualitas barang atau jasa
yang diproduksi.
e. Material atau sasaran kerja yang diolah harus cocok dengan jenis dan
kualitas barang atau jasa yang diproduksi.
f. Lingkungan kerja harus kondusif.
g. Teknik pengukuran prestasi kerja yang harus tepat.
h. Modal kerja harus cukup untuk melaksanakan kegiatan.
37 Dr. Darsono P, SE, SF, MA, MM dan Tjatjuk Siswandoko, SE, MM, ibid, hal. 181
39
Peningkatan produktivitas dapat dilihat dalam tiga bentuk38, yaitu:
a. Jumlah produksi meningkat dengan menggunakan sumber daya yang
sama.
b. Jumlah produksi yang sama atau meningkat dicapai dengan menggunakan
sumber daya yang kurang.
c. Jumlah produksi yang jauh lebih besar diperoleh dengan pertambahan
sumber daya yang relatif lebih kecil.
38 J. Ravianto, Ibid, hal. 20
40
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN METODE PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di kantor pusat PT. Asuransi Takaful
Keluarga yang beralamat di Jl. Mampang Prapatan Raya No. 100 Jakarta, 12790
Indonesia.
B. Sejarah Berdirinya PT. Asuransi Takaful Keluarga
Berawal dari sebuah kepedulian yang tulus, beberapa pihak bersepakat
untuk membangun perekonomian syariah di Indonesia. Simpul awal ekonomi
syariah tersebut ditandai dengan berdirinya bank syariah pertama di Indonesia.
Selanjutnya, simpul tersebut makin kuat dengan terbentuknya Tim Pembentukan
Asuransi Takaful Indonesia (TEPATI) pada 16 tahun silam. Atas prakarsa Ikatan
Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) melalui Yayasan Abdi Bangsa, bersama
Bank Muamalat Indonesia Tbk., PT Asuransi Jiwa Tugu Mandiri, Departemen
Keuangan RI, dan beberapa pengusaha Muslim Indonesia, serta bantuan teknis
dari Syarikat Takaful Malaysia, Bhd. (STMB), TEPATI mendirikan PT Syarikat
Takaful Indonesia (Takaful Indonesia) pada 24 Februari 1994, sebagai pendiri
asuransi syariah pertama di Indonesia.
Selanjutnya, pada 5 Mei 1994 Takaful Indonesia mendirikan PT Asuransi
Takaful Keluarga (Takaful Keluarga) yang bergerak di bidang asuransi jiwa
41
syariah dan PT Asuransi Takaful Umum (Takaful Umum) yang bergerak di bidang
asuransi umum syariah. Takaful Keluarga kemudian diresmikan oleh Menteri
Keuangan saat itu, Mar’ie Muhammad dan mulai beroperasi sejak 25 Agustus
1994. Sedangkan Takaful Umum diresmikan oleh Menristek/Ketua BPPT Prof.
Dr. B.J. Habibie selaku ketua sekaligus pendiri ICMI dan mulai beroperasi pada 2
Juni 1995. Sejak saat itu, Takaful Keluarga dan Takaful Umum berkembang
menjadi salah satu perusahaan asuransi syariah terkemuka di Indonesia.
Dalam perkembangannya, pada tahun 1997, STMB menjadi salah satu
pemegang saham melalui penempatan modalnya dan mencapai nilai yang
signifikan pada tahun 2004. Komitmen STMB untuk terus memperbesar Takaful
Indonesia juga dibuktikan dengan setoran modal langsung di PT Asuransi Takaful
Keluarga pada tahun 2009. Selanjutnya, pada tahun 2000 Permodalan Nasional
Madani (PNM) turut memperkuat struktur modal Perusahaan, kemudian diikuti
oleh Islamic Development Bank (IDB) pada tahun 2004. Komitmen PT Asuransi
Takaful Keluarga untuk terus meningkatkan kualitas sekaligus menjaga
konsistensi layanan kepada masyarakat ditunjukkan dengan diperolehnya
sertifikasi ISO 9001:2008, sebagai standar internasional terbaru untuk sistem
manajemen mutu dari Det Norske Veritas (DNV), Norwegia.
Kemajuan Asuransi Takaful Keluarga pada bidang asuransi syariah
terbukti dengan diperolehnya penghargaan dari berbagai pihak, di antaranya dari
Majalah Media Asuransi, Infobank, Investor, dan lain-lain. Terakhir, dalam acara
42
Islamic Finance Award 2010 yang diadakan oleh Karim Business Consulting,
Asuransi Takaful Keluarga memperoleh predikat 3rd Rank The Best Islamic Life
Insurance.
Kini, seiring dengan perkembangan bisnis syariah yang semakin maju,
Asuransi Takaful Keluarga berkomitmen untuk terus memberikan layanan terbaik
bagi seluruh lapisan masyarakat sehingga mampu berperan dalam menguatkan
simpul-simpul pembangunan ekonomi syariah, demi masa depan Indonesia yang
gemilang.
C. Visi Dan Misi
1. Visi
Menjadi Role Model Bisnis Syariah di Indonesia dengan Profesional, Amanah
dan Memberikan Manfaat bagi Masyarakat.
2. Misi
a. Menjadikan Asuransi Takaful Keluarga sebagai perusahaan asuransi jiwa
terbaik di indonesia.
b. Menjadikan Sumber Daya Manusia sebagai salah satu aset bagi
pertumbuhan perusahaan.
c. Memberikan pelayanan yang terbaik dengan dukungan teknologi.
43
D. Budaya Kerja
Sumber daya insani PT Asuransi Takaful Keluarga selalu memegang
prinsip dan komitmen syariah didalam menjalankan bisnis bukan hanya memiliki
kompetensi yang terbaik namun juga harus memiliki attitude syariah yang
terealisasi dalam menjalankan amalan muamalah sehari-hari baik vertikal maupun
horizontal dalam ibadah wajib ataupun sunah.
E. Struktur Organisasi
1. Dewan Pengawas Syariah:
a. Drs. H. Slamet Effendy Yusuf, Msi (Ketua)
b. KH. Muhyiddin Junaidi (Anggota)
2. Dewan Komisaris:
a. Dato' Mohamed Hassan Md Kamil (Komisaris Utama)
b. Rianto Ahmadi (Komisaris Independen)
c. Muhammad Harris, SE (Komisaris)
d. Mahadzir Azizan (Komisaris)
3. Dewan Direksi:
a. Ronny A Iskandar (Direktur Utama)
b. Rina Elvirona (Direktur Operasional)
F. Metodologi Penelitian
Metode dalam hal ini diartikan sebagai suatu cara yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan dengan menggunakan alat-alat tertentu. Sedangkan penelitian adalah
44
suatu usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji suatu pengetahuan
yakni usaha dimana dilakukan dengan menggunakan metode-metode tertentu.1
Adapun metode dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian kuantitatif, yaitu
penelitian yang datanya diambil dari data statistik dan digunakan untuk melihat
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adapun pembahasan hasil
penelitian menggunakan deskriptif analisis2 yaitu penulis menggambarkan
permasalahan dengan didasari data-data yang ada kemudian dianalisis lebih lanjut
untuk kemudian ditarik kesimpulan.
2. Data Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan sumber data yang berasal dari dua sumber
yang berbeda, yaitu :
a. Data Primer
Data primer yaitu merupakan data utama. Data primer yang diambil langsung
dari lembaga yang menjadi objek penelitian yaitu dengan teknik wawancara
(interview) kepada pihak PT. Asuransi Takaful Keluarga terkait pelaksanaan ESQ
Training. Selain itu juga menggunakan instrumen penelitian berupa angket atau
kuisioner yang akan diberikan kepada para sampel yakni para SDM Takaful yang
pernah mengikuti ESQ Training.
1 Sutrisno Hadi, Metodologi Riset (Yogyakarta: UGM Press, 1997), hal. 3. 2 Widodo, Cerdik Menyusun Proposal Penelitian Skripsi, Tesis, dan Disertasi (Jakarta : MAGNA
Script, 2004), hal. 25.
45
b. Data Sekunder
Data sekunder yaitu sumber data yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data yang berfungsi sebagai data pendukung. Data sekunder
didapat dari laporan- laporan, buku-buku, koran, majalah, internet, penelitian
terdahulu, dan sumber-sumber tertulis lainnya yang mengandung informasi yang
berhubungan dengan masalah yang dibahas.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara untuk mendapatkan data yang sedang
diperlukan dalam penelitian. Adapun teknik yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu riset lapangan (field research),merupakan studi atau riset yang dilakukan penulis
secara langsung pada PT. Asuransi Takaful Keluarga untuk memperoleh data yang
diperlukan sebagai informasi untuk menganalisis permasalahan dalam penelitian ini.
Untuk kepentingan penelitian ini, pengambilan data dilakukan melalui
wawancara dan kuisioner. Adapun kuisioner yang digunakan adalah jenis kuisioner
tertutup, dimana peneliti memberikan sejumlah pernyataan untuk diisi oleh responden
mengenai apa yang dialami, dirasakan dan dilakukannya tentang variabel- variabel
penelitian yang dipresepsikan dengan memberikan sejumlah pilihan jawaban.
Responden tidak diperkenankan mengisi atau memberikan jawaban di luar alternatif
yang disediakan dalam kuisioner. Pernyataan yang berisikan instrumen penelitian
dibuat dalam bentuk kalimat positif. Kuisioner dalam penelitian ini didesain dengan
menggunakan skala likert. Kuisioner dengan model skala likert dibuat dengan lima
alternatif jawaban, dengan rumusan sebagai berikut:
46
SS : Sangat Setuju, diberi skor 5
S : Setuju, diberi skor 4
R : Ragu- ragu, diberi skor 3
TS : Tidak Setuju, diberi skor 2
STS : Sangat Tidak Setuju, diberi skor 1
4. Operasional Variabel
Variabel dalam penelitian ini meliputi variabel dependen dan variabel
independen, yang dioperasionalkan sebagai berikut.
a. Variabel dependen, yaitu nilai produktivitas karyawan (Y). Produktivitas
karyawan adalah kemampuan karyawan dalam menghasilkan barang atau jasa
dari berbagai macam faktor produksi yang digunakan untuk meningkatkan
kualitas dan kuantitas pekerjaan yang dihasilkan dalam suatu perusahaan.
Produktivitas karyawan diukur berdasarkan indikator kemampuan, meningkatkan
hasil yang dicapai, semangat kerja, pengembangan diri, mutu dan efisiensi.3
b. Variabel independen, yaitu ESQ training. ESQ training adalah sebuah konsep
atau metode yang menggabungkan 3 kecerdasan (IQ, SQ dan EQ) dan sebuah
pelatihan yang melatih manusia supaya menjadi manusia yang baik karena
memiliki mental, karakter kuat dan positif. Untuk mengukur variabel ESQ
training, peneliti mencoba menerapkan model 4 lavel/ kriteria pengukuran
efektivitas pelatihan yang telah dikembangkan oleh Donald kirkpatrick (1959),
3 Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Prenada Media Group, 2011),
hal. 104
47
hanya saja tidak semua lavel/ kriteria pengukuran dilakukan. Dalam penelitian ini
pengukuran dilakukan dalam 3 lavel antara lain; kriteria reaksi peserta, kriteria
pembelajaran/ pemahaman dan kriteria prilaku/penerapan. Ketiga kriteria inilah
yang juga disebutkan oleh Goldstein dan Buxton dapat mengukur kesuksesan
pelatihan.4 Kriteria reaksi peserta mengukur tingkat kepuasan peserta terhadap
materi, metode dan trainer. Kriteria pembelajaran mengukur tingkat pemahaman
peserta terhadap materi atau isi pelatihan. Kriteria penerapan mengukur sejauh
mana inti pelatihan diterapkan dalam kegiatan kerja dalam hal ini mengukur
sejauh mana penerapan 7 nilai dasar budi utama yang diajarkan dalam training
ESQ. Ke-tiga lavel/kriteria ini-lah nantinya yang akan dijadikan sebagai
indikator ESQ training.
Agar mempermudah pemahaman maka definisi operasional variabel akan
ditampilkan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
Tabel.3.1
Operasional Variabel
No Variabel Definisi Indikator Skala
1. ESQ Training
(Mangkunega
ra 2006)
ESQ training adalah
sebuah konsep atau
metode yang
1. Reaksi
2. Pembelajaran
Ordinal
4 Dr.A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, M.Si.,Psi, Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hal. 69
48
menggabungkan 3
kecerdasan (IQ, SQ dan
EQ) dan sebuah pelatihan
yang melatih manusia
supaya menjadi manusia
yang baik karena
memiliki mental,
karakter kuat dan positif
3. Prilaku
2. Produktivitas
(Y)
(J.Ravianto
1985)
Produktivitas
mengandung pengertian
sikap mental yang selalu
mempunyai pandangan
bahwa mutu kehidupan
hari ini harus lebih baik
dari kemarin dan hari
esok lebih baik dari hari
ini.
1. Kemampuan.
2. Peningkatan
hasil yang dicapai.
3. Semangat kerja.
4. Pengembangan
diri
5. Mutu
6. Efisiensi
Ordinal
5. Populasi dan Sampel
49
Populasi dalam penelitian ini adalah para SDM PT. Asuransi Takaful
Keluarga Kantor Pusat Graha Takaful yang beralamat di Jl. Mampang Perapatan
Raya No. 100 Jakarta, yang pernah diikut sertakan dalam ESQ Training. Berdasarkan
data yang ada, jumlah SDM yang pernah diikut sertakan dalam ESQ Training
berjumlah 103 orang baik yang berada di kantor pusat, kantor cabang maupun kantor
agen, sedangkan yang masih bekerja di kantor pusat sebanyak 55 orang olehkarena
itu yang menjadi populasi dalam penelitian hanya SDM yang masih bekerja di kantor
pusat sampai saat ini, yaitu sebanyak 55 orang. Adapun teknik penentuan sampel
menggunakan simple random sampling, dimana sampel diambil secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Penentuan banyaknya sampel yang
diambil berdasarkan pada jumlah minimum sampel yang bisa digunakan dalam
penelitian yakni sebanyak 30 responden.
6. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang telah
dirumuskan sebelumnya atau jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian yang
telah dikemukakan dalam perumusan masalah.5 Pada umumnya hipotesis penelitian
dirumuskan apabila metode atau pendekatan penelitian menggunakan pendekatan
kuantitatif. Hipotesis penelitian ini terdiri atas dua macam, yaitu hipotesis nol (H0)
dan hipotesis kerja (Ha). Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini yaitu:
5Toto Syatori Nasehudin, dan Nanang Gozali, Metode Penelitian Kuantitatif, Bandung: CV
Pustaka Setia, 2012, cet.1, h.110
50
H0 : β =0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel ESQ training
terhadap nilai produktivitas karyawan.
Ha : β≠0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel ESQ training
terhadap nilai produktivitas karyawan.
7. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
regresi linear sederhana, koefisien determinasi (R2) dan koefisien korelasi (R). Teknik
analisis tersebut sesuai untuk mendeskripsikan keterkaitan antara beberapa variabel.
Untuk membantu penelitian, peneliti akan menggunakan software pengolah data
statistik, SPSS for Windows version 21.0.
Analisis regresi adalah salah satu teknik statistik yang dapat digunakan untuk
menggambarkan hubungan dua peubah atau lebih untuk peubah kuantitatif. Regresi
linear sederhana bertujuan menghitung besarnya pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat dan memprediksi variabel terikat dengan menggunakan variabel
bebas. Dalam penelitian ini, variabel bebas yaitu ESQ Training. Variabel terikat
berupa nilai produktivitas karyawan pada PT. Asuransi Takaful Keluarga.
8. Metode Analisis
Dalam penelitian ini dilakukan beberapa tahapan metode analisis yaitu
sebagai berikut:
51
a. Uji Validitas dan Reabilitas
Dalam penelitian, keampuhan instrumen penelitian merupakan hal yang penting
dalam pengumpulan data. Karena data yang benar sangat menentukan bermutu
tidaknya hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya tergantung dari instrumen
pengumpulan data.6 Dalam penelitian ini instrumen pengumpulan data yang
digunakan berupa kuisioner. Oleh karena itu, uji validitas dibutuhkan untuk
mengetahui kelayakan tiap butir pertanyaan dalam kuisioner dalam
mendefinisikan suatu variabel. Dalam melakukan uji validitas dan reliabilitas,
peneliti melakukan try out kepada 20 responden yang diambil secara acak dari
SDM asuransi Takaful keluarga yang ada di kantor pusat Graha Takaful,
mampang. Uji validitas dilihat dengan cara membandingkan hasil r hitung
dengan r tabel dimana df = n-2 dengan sig. 5%. Jika r hitung > r tabel maka
valid, begitu pula sebaliknya.
Sedangkan reabilitas digunakan untuk mengukur kestabilan dan konsistensi
responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan pertanyaan- pertanyaan
yang merupakan dimensi suatu variabel. Uji reabilitas dapat dilakukan secara
bersama- sama terhadap seluruh butir pertanyaan. Jika nilai Cronbach Alpha >
0,70 maka kontruk pertanyaan dimensi variabel adalah reliabel. Standarisasi
reliabilitas ini berdasarkan pada kaidah reliabilitas Guilford seperti dibawah ini:
6 Ridwan dan sunarto, Pengantar Statistika Untuk Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi
dan Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2007), hal. 347.
52
Tabel.3.2
Kaidah Reliabilitas Guilford
Koefisien Kriteria
< 0.20 Tidak Reliabel
0.20 – 0.39 Kurang Reliabel
0.40 – 0.69 Cukup Reliabel
0.70 – 0.89 Reliabel
. > 0.90 Sangat Reliabel
b. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi, variabel dependen, variabel independen, atau keduanya mempunyai
distribusi normal atau tidak. “Model regresi yang baik adalah distribusi data
normal atau mendekati normal.”7 Cara untuk mengetahui data berdistribusi
normal atau tidak adalah dengan melihat normal probability plot.
Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal. Jika data
berdistribusi normal, maka titik- titik yang menggambarkan data sesungguhnya
akan mengikuti garis diagonalnya.
7 Damodar Gujarati dan Sumarno Zain, Ekonometrika Dasar (Jakarta: Erlangga, 2006), hal.
47.
53
c. Uji Hipotesis
1) Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi adalah salah satu teknik statistik yang dapat digunakan
untuk menggambarkan hubungan dua peubah atau lebih untuk peubah
kuantitatif. Dalam penelitian ini, variabel bebas yaitu ESQ Training (X).
Variabel terikat berupa Nilai Produktivitas karyawan pada PT. Asuransi
Takaful Keluarga.
Persamaan dari regresi linear sederhana adalah:
Y = a + bX
Keterangan :
Y : Nilai Produktivitas karyawan
X: ESQ Training
a : konstanta (nilai Y apabila X = 0)
b : koefisien regresi X (nilai peningkatan atau penurunan)
Dengan menggunakan analisis regresi linear berganda ini, maka
nantinya akan diketahui ada tidaknya pengaruh yang ditimbulkan dari
pelaksanaan ESQ training terhadap nilai produktivitas karyawan (sebagai
variabel terikat).
2) Uji t (Parsial)
Uji t digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat secara parsial. Uji t digunakan untuk mengetahui apakah
54
variabel bebas secara parsial (individual) berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel terikat.
Dasar pengambilan keputusan:
Dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel.
Jika t-hitung < t-tabel, maka H0 diterima.
Jika t-hitung > t-tabel, maka H0 ditolak atau Ha diterima.
Dengan taraf signifikansi uji 2 arah α /2 = 5%/2 = 2.5% atau 0.025 dan dari
nilai df (degree of freedom) = n-k-1, dimana: n adalah banyaknya sampel,
k adalah banyaknya variabel x dan 1 adalah angka mutlak dari variabel y,
maka dapat diketahui nilai t-tabelnya.
Dengan menggunakan angka signifikansi.
Jika angka signifikansi > 0.05 maka H0 diterima.
Jika angka signifikansi < 0.05 maka H0 ditolak atau Ha diterima.
Batas alpha yang masih diperbolehkan adalah 10% atau 0,1.
3) Uji R (Koefisien Korelasi)
Istilah koefisien korelasi dikenal dengan hubungan atau korelasi antara
dua atau lebih variabel yang diteliti.Nilai koefisien korelasi juga taraf
signifikansi yang digunakan sebagai pedoman untuk menentukan suatu
hipotesis dapat diterima atau ditolak dalam penelitian.Nilai koefisien
bergerak dari 0 ≥ 1 atau 1 ≤ 0.8
8M.Burhan Bungin, Metode Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan Publik
serta Ilmu-ilmu sosial Lainnya, (Jakarta:Kencana,2005),hal.184
55
4) Uji R2 (Koefisien Determinasi)
Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependennya.
Atau dengan kata lain, koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar
perubahan variabel nilai produktivitas karyawan (Y) konsisten dengan
perubahan variabel ESQ training (X). Besarnya nilai koefisien determinasi
diketahui dari hasil output SPSS yang digunakan sebagai alat bantu dalam
penelitian ini. Nilai R square berkisar antara 0 sampai 1, semakin mendekati
angka 1 maka semakin besar presentase variabel independen dalam
menjelaskan variabel dependennya.
56
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Responden SDM Takaful Keluarga
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 30 orang karyawan yang
bekerja di kantor pusat PT. Asuransi Takaful Keluarga. Untuk mengetahui
gambaran karakteristik responen, peneliti menggunakan software SPSS versi
21.0 for windows dalam mengolah data hasil kuisioner. Berdasarkan hasil
kuisioner yang diberikan kepada responden, diperoleh karakteristik identitas
responden sebagai berikut:
1. Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel.4.1
Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Pria 23 76,7 76,7 76,7
Wanita 7 23,3 23,3 100,0
Total 30 100,0 100,0
Berdasarkan pada tabel.4.1 diatas, menunjukkan bahwa dari 30 responden
yang diteliti, sebanyak 23 orang (76,70%) responden berjenis kelamin pria,
sedangkan responden yang berjenis kelamin wanita sebanyak 7 orang
57
(23,30%). Dengan demikian, responden berjenis kelamin pria lebih banyak
daripada berjenis kelamin wanita. Ini menandakan bahwa karyawan atau SDM
yang bekerja di Kantor Pusat Takaful didominasi oleh pria.
2. Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel.4.2
Profil Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pendidikan Terakhir Responden
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
SLTA/ Sederajat 1 3,3 3,3 3,3
Diploma/ Akademi 7 23,3 23,3 26,7
S1 22 73,3 73,3 100,0
Total 30 100,0 100,0
Berdasarkan tabel.4.2 diatas, mayoritas karyawan atau SDM Takaful
berpendidikan strata satu (S1) yaitu sebanyak 22 orang (73.30%) dan yang
berpendidikan diploma/ akademi sebanyak 7 orang (23.30%) sedangkan
sisanya sebanyak 1 orang (3.30%) berpendidikan SLTA/ Sederajat. Dapat
disimpukan bahwa rata- rata karyawan atau SDM di PT. Asuransi Takaful
Keluarga berpendidikan strata satu (S1).
B. Penentuan Range
Survei ini menggunakan skala Likert dengan skor tertinggi di tiap pertanyaan
adalah 5 dan skor terendah adalah 1. Dengan jumlah responden sebanyak 30 orang,
58
maka:
Skor tertinggi : 30 x 5 = 150
Skor terendah : 30 x 1 = 30
Sehingga range untuk hasil survei = 150−30
5 = 24
Range skor:
30 – 54 = Sangat Tidak Baik
55 – 78 = Tidak Baik
79 – 102 = Cukup Baik
103 – 126 = Baik
127 – 150 = Sangat Baik
C. Deskripsi Variabel
Untuk melihat tanggapan responden terhadap indikator- indikator yang
menjadi item- item pertanyaan pada kuisioner dan juga perhitungan skor bagi
variabel- variabel dalam penelitian maka akan diuraikan sebagai berikut:
1. Variabel ESQ Training (X)
Indikator- indikator dari variabel ini terbagi atas 16 pertanyaan. Hasilnya
dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel.4.3
Tanggapan Responden Tentang Variabel ESQ Training (X)
Tanggapan SS S R TS STS Total Total
Pertanyaan F % F % F % F % F % Skor F %
X.1 4 13,3 24 80 2 6,7 0 0 0 0 122 30 100
59
X.2 3 10 23 76,7 4 13,3 0 0 0 0 119 30 100
X.3 6 20 18 60 6 20 0 0 0 0 120 30 100
X.4 3 10 15 50 12 40 0 0 0 0 111 30 100
X.5 6 20 20 66,7 3 10 1 3,3 0 0 121 30 100
X.6 4 13,3 23 76,7 3 10 0 0 0 0 121 30 100
X.7 1 3,3 22 73,3 5 16,7 2 6,7 0 0 112 30 100
X.8 1 3,3 23 76,7 6 20 0 0 0 0 115 30 100
X.9 6 20 13 43,3 9 30 2 6,7 0 0 113 30 100
X.10 4 13,3 17 56,7 6 20 3 10 0 0 112 30 100
X.11 3 10 18 60 6 20 3 10 0 0 111 30 100
X.12 5 16,7 14 46,7 7 23,3 4 13,3 0 0 110 30 100
X.13 6 20 15 50 6 20 3 10 0 0 114 30 100
X.14 4 13,3 17 56,7 7 23,3 2 6,7 0 0 113 30 100
X.15 6 20 14 46,7 8 26,7 2 6,7 0 0 114 30 100
X.16 4 13,3 16 53,3 7 23,3 3 10 0 0 111 30 100
Rata- rata 114,9
Dari data yang telah diolah pada tabel.4.3 diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa ESQ Training yang diikuti oleh sumber daya manusia di PT. Asuransi
Takaful Keluarga selama ini sudah berjalan dengan efektif, hal ini terbukti
dari respon- respon positif yang diberikan oleh para responden pada tiap- tiap
item pertanyaan dengan melihat rata- rata dari total skor pada pertanyaan
variabel ini sebesar 114.9 yang berada pada range skor baik.
2. Variabel Produktivitas SDM(Y)
Indikator- indikator dari variabel ini terbagi atas 14 pertanyaan. Hasilnya
dapat dilihat sebagai berikut:
60
Tabel.4.4
Tanggapan Responden Tentang Variabel Nilai Produktivitas (Y)
Tanggapan SS S R TS STS Total Total
Pertanyaan F % F % F % F % F % Skor F %
Y.17 11 36,7 17 56,7 2 6,7 0 0 0 0 129 30 100
Y.18 7 23,3 18 60,0 5 16,7 0 0 0 0 122 30 100
Y.19 11 36,7 15 50,0 4 13,3 0 0 0 0 127 30 100
Y.20 10 33,3 18 60,0 2 6,7 0 0 0 0 128 30 100
Y.21 11 36,7 17 56,7 2 6,7 0 0 0 0 129 30 100
Y.22 6 20,0 22 73,3 2 6,7 0 0 0 0 124 30 100
Y.24 9 30,0 19 63,3 2 6,7 0 0 0 0 127 30 100
Y.25 7 23,3 21 70,0 2 6,7 0 0 0 0 125 30 100
Y.26 6 20,0 21 70,0 3 10,0 0 0 0 0 123 30 100
Y.27 7 23,3 20 66,7 3 10,0 0 0 0 0 124 30 100
Y.28 4 13,3 21 70,0 5 16,7 0 0 0 0 119 30 100
Y.29 8 26,7 19 63,3 3 10,0 0 0 0 0 125 30 100
Y.30 7 23,3 17 56,7 5 16,7 1 3,3 0 0 120 30 100
Y.31 5 16,7 21 70,0 4 13,3 0 0 0 0 121 30 100
Rata- rata 124,5
Dari data yang telah diolah pada tabel.4.4 diatas, dapat disimpulkan bahwa
tanggapan responden mengenai produktivitas SDM yang timbul sebagai
akibat yang disebabkan oleh proses pelaksanaan ESQ Training yang
dilakukan oleh PT. Asuransi Takaful Keluarga bersifat positif dengan melihat
rata- rata dari total skor pada pertanyaan variabel ini sebesar 124.5 yang
berada pada range skor baik.
D. Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Dalam melakukan uji validitas dan reliabilitas, peneliti menggunakan 20
responden yang diambil secara acak dari SDM asuransi Takaful keluarga yang
61
ada di kantor pusat Graha Takaful, mampang. Adapun hasil uji validitas dan
reliabilitasnya adalah sebagai berikut:
1. Variabel ESQ Training (X)
Dengan menggunakan responden sebanyak 20 dengan df = 20-2 =18 serta α
=0,05 maka didapat r tabelnya adalah 0,443 (tercantum dalam lampiran). Tiap
butir pernyataan atau pertanyaan dikatakan valid jika nilai r hitung > r tabel.
Analisis output dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel.4.5
Hasil Uji Validitas Variabel X (ESQ Training)
Item Pearson Corelation r tabel Keputusan
X.1 0.742 0.443 Valid
X.2 0.663 0.443 Valid
X.3 0.445 0.443 Valid
X.4 0.562 0.443 Valid
X.5 0.541 0.443 Valid
X.6 0.584 0.443 Valid
X.7 0.568 0.443 Valid
X.8 0.685 0.443 Valid
X.9 0.650 0.443 Valid
X.10 0.895 0.443 Valid
X.11 0.867 0.443 Valid
62
X.12 0.847 0.443 Valid
X.13 0.872 0.443 Valid
X.14 0.867 0.443 Valid
X.15 0.813 0.443 Valid
X.16 0.854 0.443 Valid
Sumber : Data diolah dari SPSS
Berdasarkan data pada tabel diatas, terlihat bahwa semua nilai pearson
corelation lebih besar ( > ) dari 0.443, sehingga semua item pernyataan
dinyatakan valid. Sedangkan untuk uji reliabilitas variabel X yaitu dengan
cara melihat uji statistik cronbach alpha (lihat pada tabel.4.6). Nilai dari
cronbach alpha dari variabel X adalah sebesar 0.942, nilai ini menunjukkan
semua item pernyataan dianggap sangat reliabel (> 0.90) dan dapat di-
gunakan.
Tabel.4.6
Hasil Uji Reliabilitas X1
2. Variabel Y (Produktivitas SDM)
Dengan menggunakan responden sebanyak 20 dengan df = 20-2 =18 serta α
=0,05 maka didapat r tabelnya adalah 0,443 (tercantum dalam lampiran). Tiap
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,942 16
63
butir pernyataan atau pertanyaan dikatakan valid jika nilai r hitung > r tabel.
Analisis output dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel.4.7
Hasil Uji Validitas Variabel Y (Produktivitas SDM)
Item Pearson Corelation r tabel Keputusan
Y.17 0.833 0.443 Valid
Y.18 0.855 0.443 Valid
Y.19 0.851 0.443 Valid
Y.20 0.899 0.443 Valid
Y.21 0.842 0.443 Valid
Y.22 0.870 0.443 Valid
Y.23 0.345 0.443 Tidak Valid
Y.24 0.817 0.443 Valid
Y.25 0.767 0.443 Valid
Y.26 0.899 0.443 Valid
Y.27 0.882 0.443 Valid
Y.28 0.640 0.443 Valid
Y.29 0.886 0.443 Valid
Y.30 0.817 0.443 Valid
Y.31 0.882 0.443 Valid
Sumber : Data diolah dari SPSS
64
Berdasarkan data pada tabel diatas, terlihat bahwa hampir semua nilai pearson
corelation lebih besar ( > ) dari 0.443, sehingga semua item pernyataan dinyatakan
valid kecuali pernyataan nomer 23 (bersedia mengerjakan tugas kerja di rumah)
dinyatakan tidak valid. Sedangkan untuk uji reliabilitas variabel Y yaitu dengan cara
melihat uji statistik cronbach alpha (lihat pada tabel.4.8). Nilai dari cronbach alpha
dari variabel Y adalah sebesar 0.967, nilai ini menunjukkan semua item pernyataan
dianggap sangat reliabel (>0.90) dan dapat digunakan.
Tabel.4.8
Hasil Uji Reliabilitas Y
Dari hasil pengujian Try out dapat diperoleh data yang menyatakan bahwa dari
31 pertanyaan yang diberikan kepada 20 responden, 30 pertanyaan dikatakan
valid dan dapat digunakan. Item pertanyaan yang valid penulis anggap sudah
terstandarisasi kemudian disebarkan kepada karyawan PT. Asuransi Takaful
Keluarga sebanyak 30 responden.
E. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi,
variabel dependen, variabel independen, atau keduanya mempunyai distribusi
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,967 14
65
normal atau tidak. “Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau
mendekati normal.”1 Cara untuk mengetahui data berdistribusi normal atau
tidak adalah dengan melihat normal probability plot. Distribusi normal akan
membentuk suatu garis lurus diagonal. Jika data berdistribusi normal, maka
titik- titik yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis
diagonalnya. Salah satu cara melihat data adalah dengan plot probability
normal. Berikut ini adalah gambar dari analisis uji normalitas data:
Gambar.4.1
Hasil Uji Normalitas Data
1 Damodar Gujarati dan Sumarno Zain, Ekonometrika Dasar (Jakarta: Erlangga, 2006), hal.
47.
66
Dengan melihat normal P-Plot diatas (Gambar.4.1) ternyata dari gambar
tersebut nampak bahwa titik- titiknya mendekati garis lurus diagonal, maka
menunjukkan bahwa data yang digunakan adalah data normal (memenuhi
asumsi normalitas) sehingga data bisa digunakan.
F. Analisis Data Penelitian
1. Analisis Uji Regresi Linear Sederhana
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah menggunakan software SPSS
21.0 for windows, maka didapat hasil seperti berikut:
Tabel.4.9
Hasil Uji Regresi Linear Sederhana
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 24,472 8,980 2,725 ,011
ESQ Training ,545 ,144 ,582 3,790 ,001 1,000 1,000
a. Dependent Variable: Nilai Produktivitas
Dari Tabel.4.9 dapat diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai
berikut:
Y = a + bX
Y = 24.472 + 0.545 ESQ Training
67
Dari persamaan regresi diatas, dapat diinterpretasikan bahwa bila ESQ
training bersifat konstan atau bernilai 0 (nol) maka produktivitas karyawan
(Y) adalah sebesar 24.472. ESQ training dan produktivitas karyawan memiliki
hubungan yang positif dan signifikan sebesar 0.545, artinya jika ESQ training
mengalami kenaikan sebesar 1000 maka produktivitas karyawan akan
mengalami kenaikan sebesar 545.
2. Analisis Uji t (Parsial)
Pengujian hipotesis secara parsial bertujuan untuk mengukur besarnya
pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel terikatnya.
Adapun dalam hal ini dipergunakan hipotesis:
H0 : secara parsial tidak ada pengaruh yang signifikan antara ESQ training
terhadap produktivitas karyawan
Ha: secara parsial ada pengaruh yang signifikan antara ESQ training
terhadap produktivitas karyawan
Dasar pengambilan keputusan:
a. Dengan membandingkan t-hitung dengan t-tabel.
Jika t-hitung < t-tabel, maka H0 diterima.
Jika t-hitung > t-tabel, maka H0 ditolak atau Ha diterima.
Dengan taraf signifikansi uji 2 arah α /2 = 5%/2 = 2.5% atau 0.025 dan
dari nilai df (degree of freedom) = n-k-1 (30-1-1) = 28, dimana: n adalah
68
banyaknya sample, k adalah banyaknya variabel x dan 1 adalah angka
mutlak dari variabel y, maka diketahui nilai T-tabel sebesar 2.048
b. Dengan menggunakan angka signifikansi.
Jika angka signifikansi > 0.05 maka H0 diterima.
Jika angka signifikansi < 0.05 maka H0 ditolak atau Ha diterima.
Hasil Uji t dapat diketahui dari tabel berikut:
Tabel.4.10
Hasil Uji t
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 24,472 8,980 2,725 ,011
ESQ Training ,545 ,144 ,582 3,790 ,001
a. Dependent Variable: Nilai Produktivitas
Dari hasil uji diatas, menyatakan nilai koefisien t-hitung 3.790 > t-tabel 2.048
sehingga H0 ditolak atau Ha diterima dan nilai Sig. 0.001 < α 0.05 sehingga
H0 ditolak atau Ha diterima. Artinya pelaksanaan ESQ training memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas karyawan pada PT. Asuransi
Takaful Keluarga.
69
3. Analisis Koefisien Korelasi
Istilah koefisien korelasi dikenal dengan hubungan atau korelasi antara dua
atau lebih variabel yang diteliti. Besarnya nilai koefisien korelasi diketahui
dari hasil output software SPSS 21.0 for windows yang digunakan sebagai alat
bantu dalam penelitian ini, hasilnya sebagai berikut:
Tabel.4.11
Hasil Uji Koefisien Korelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,582a ,339 ,315 5,441
a. Predictors: (Constant), ESQ Training
b. Dependent Variable: Nilai Produktivitas
Tabel.4.11 menunjukkan bahwa korelasi antara variabel produktivitas
karyawan dengan variabel ESQ training sebesar 0,582. Hal ini menunjukkan
bahwa variabel ESQ training memiliki hubungan yang positif terhadap
produktivitas karyawan dan berada pada kategori “Sedang”. Untuk
mengetahui kategori hubungan tersebut, dapat dilihat tabel berikut:
Tabel.4.12
Interval Koefisien
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0.00 - 0.199 Sangat Rendah
0.20 – 0.399 Rendah
70
0.40 – 0.599 Sedang
0.60 – 0.799 Kuat
0.80 – 1.00 Sangat kuat
4. Analisis Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependennya.
Besarnya nilai koefisien determinasi diketahui dari hasil output software SPSS
21.0 for windows yang digunakan sebagai alat bantu dalam penelitian ini,
hasilnya sebagai berikut:
Tabel.4.13
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,582a ,339 ,315 5,441
a. Predictors: (Constant), ESQ Training
b. Dependent Variable: Nilai Produktivitas
Tabel.4.13 menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar
0.339 dan koefisien determinasi yang telah disesuaikan (Adjusted R Square)
sebesar 0.315 artinya bahwa variabel ESQ training berpengaruh terhadap
produktivitas karyawan (Y) sebesar 33.90% (R Square) sedangkan sisanya
sebesar 66.10% dipengaruhi oleh variabel- variabel lain diluar model yang
digunakan oleh peneliti.
71
5. Interpretasi
Dari hasil analisa data didapatkan bahwa dalam pengujian variabel bebas yaitu
ESQ training terhadap nilai produktivitas karyawan menyatakan bahwa
variabel ESQ training mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai
produktivitas karyawan asuransi syariah. Hal ini berarti bahwa pelaksanaan
ESQ training (sebuah pelatihan) yang efektiv menjadi salah satu faktor
penentu peningkatan kualitas karyawan dalam perusahaan jasa asuransi. Hal
ini sejalan dengan teori produktivitas yang dikemukana oleh J Ravianto
(1985), bahwa produktivitas dipengaruhi oleh motivasi, kecakapan,
kepribadian peran dan kepenatan. Sementara kecakapan dibentuk dari
pendidikan, pelatihan dan pengalaman. Program pengembangan sumber daya
manusia sering dinilai sebagai salah satu jenis investasi perusahaan, karena
dengan mengeluarkan biaya sedikit untuk pengembangan sumber daya
manusia yang dilakukan secara masif maka akan memberikan hasil yang
sangat berguna dikemudian hari. Pengembangan SDM penting dilakukan
untuk membantu memastikan bahwa organisasi tersebut mempunyai orang-
orang ahli dan berpengetahuan yang diperlukan guna mencapai tujuan
perusahaan.
72
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang dikemukakan pada bab
sebelumnya, maka dapat diberikan suatu kesimpulan sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil uji t (parsial) dapat disimpulkan bahwa variabel indepen
yakni ESQ training berpengaruh positif signifikan terhadap nilai
produktivitas karyawan. Hal ini dapat dilihat dari t-hitung yang didapat dari
uji t (parsial) sebesar 3.790, nilai t-hitung tersebut lebih besar dari nilai t-
tabel 2.048. Selain itu nilai signifikan sebesar 0,001 lebih kecil daripada taraf
signifikansi α = 0,05. Karena nilai t hitung > dari t tabel (3.790 > 2,048). Dan
nilai signifikansi ≤ daripada taraf signifikansi α = 0,05 (0,001 < 0,05), maka
Ho diterima. Artinya variabel ESQ training secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap nilai produktivitas karyawan.
2. Berdasarkan hasil uji r square (koefisien determinasi) dapat disimpulkan
bahwa ESQ training memiliki pengaruh sebesar 33,90% terhadap nilai
produktivitas karyawan. Hal ini dapat dilihat dari nilai r square yang didapat
yakni sebesar 0.339.
73
B. Saran
1. Kegiatan pelaksanaan ESQ training yang dilakukan kiranya dapat terus
ditingkatkan ke level- level selanjutnya, mengingat training yang diikuti
sampai saat ini baru pada lavel basic sehingga pengaruhnya yang
dirasakan belum begitu besar, yakni baru 33.90%. Dengan melanjutkan
training pada lavel selanjutnya maka diharapkan dapat meningkatkan
produktivitas SDM lebih besar lagi.
2. PT. Asuransi Takaful Keluarga hendaknya lebih meningkatkan lagi
program- program pelatihan bagi para sumber daya manusianya guna
meningkatkan kualitas SDM yang dimilikinya mengingat faktor SDM
merupakan sumber daya terpenting bagi perusahaan jasa termasuk
asuransi sehingga SDM yang handal merupakan faktor produksi yang
wajib dimiliki oleh perusahaan.
3. Untuk penelitian mendatang disarankan agar dapat memperluas wilayah
sample penelitian dengan memasukkan beberapa sampling area di wilayah
lain. Dan juga penyebaran kuisioner dan pengumpulannya dapat dilakukan
pada waktu yang tepat, sehingga jumlah responden dapat lebih banyak dan
menghasilkan hasil penelitian yang lebih akurat.
74
DAFTAR PUSTAKA
Agustian, Ary Ginanjar. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi Dan Spiritual; ESQ Berdasarkan 6 Rukun Iman dan 5 Rukun Islam. Jakarta: Arga,
2001.
Amir, M Tatang. Menyusun Rencana Penelitian. Ed. I. Jakarta: PT Rajawali, 1986.
Anas, Januar. Perkembangan Asuransi Syariah Indonesia. Artikel ini diakses pada
tanggal 17 Maret 2014. Dari http://januar-
anas.blogspot.com/2013/01/perkembangan-asuransi-syariah-indonesia.html.
Armstrong. Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gramedia, 1994.
Aset Industri Keuangan Non Bank Syariah. Berita ini diakses pada tanggal 17 Maret
2014. Dari http://m.suaramerdeka.com/index.php.
ESQ LC. ESQ Training. Diakses pada tanggal 08 April 2014 dari
http://www.esqway165.com
ESQ LC. ESQ Training. Diakses pada tanggal 09 April 2014 dari
http://esq165blog.wordpress.com
Ghazali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:
Badan Penerbit UNDIP, 2006.
Gozali, Nanang dan Toto Syatori Nasehudin. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Pustaka Setia, 2012.
Gujarati, Damador dan Sumarno Zain. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga, 2006.
Hadi, Sutrisno. Metodologi Riset. Yogyakarta: UGM Press, 1997.
Kartajaya, Hermawan dan Muhammad Syakir Sula. Syariah Marketing. Bandung:
Mizan Pustaka, 2008.
Mangkunegara, Anwar Prabu. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007.
Misbahuddin dan Iqbal Hasan. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta:
Bumi Aksara, 2013.
Muhyiddin, Muhammad. Manajemen ESQ Power. Jogjakarta: DIVA Press, 2007.
75
Nugroho, Bhuono Agung. Strategi Jitu Memilih Metode Statistika Penelitian Dengan Menggunakan SPSS. Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2005.
Nurfitria, Nadia. Pengaruh Pelaksanaan Training ESQ Terhadap Kinerja Karyawan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi S1 Fakultas
Dakwah Dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011.
Nuruddin, Amiur. SDM Berbasis Syariah. Makalah disampaikan pada Seminar Awal
Tahun Masyarakat Ekonomi Syariah dengan Tema “Penyediaan SDM yang
Handal sebagai Fondasi Berkembangnya Ekonomi Syariah” di Auditorium
Bank Bukopin Gd.Bank Bukopin Lt3, Jl MT. Haryono.KAV 50-51 Jakarta
12770 pada hari Rabu 20 Januari 2010.
P, Darsono dan Tjatjuk Siswandoko. Manajemen Sumber Daya Manusia Abad 21.
Jakarta: Nusantara Consulting, 2011.
Perkembangan Asuransi Syariah Dari Masa ke Masa. Berita ini diakses pada tanggal
17 Maret 2014 dari http://www.asuransibank.com/2012/08/perkembangan-
asuransi-syariah.html
Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah – Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,
Indonesia Shari’ah Economic Outlook (ISEO) 2011. Jakarta: Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2011.
Ravianto, J. Produktivitas dan Manajemen. Jakarta: SIUP, 1985.
Ridwan dan Sunarto. Pengantar Statistika Untuk Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta, 2007.
Rowley, Chris dan Keith Jackson. Manajemen Sumber Daya Manusia; The Key Concepts. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012.
Rumidi, Sukandar. Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Gajah Mada University Press,
2004.
Sadarmayanti. Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar
Maju, 2001.
Suhendra dan Murdiyah hayati. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: UIN
Jakarta Press, 2006.
Susetyo, Budi. Statistika Untuk Analisis Data Penelitian. Bandung, 2004.
76
Sujarweni, V. Wiratna dan Poly Endrayanto. Statistika Untuk Penelitian. Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2012.
Syula, Syakir. Asuransi Syariah (Life and General) “Konsep dan Sistem Operasional.” Jakarta: Gema Insani Press, 2004.
Timple, A. Dale. Seri Manajemen Sumber Daya Manusia; Produktivitas. Jakarta:
Elex Media Kompetindo, 1999.
Undang- Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1992 Tentang Usaha
Perasuransian.
Usman, husaini dan Purnomo Setiady Akbar. Metodologi Sosial. Jakarta: Bumi
Aksara, 2006.
Wibisono, darmawan. Riset Bisnis; Panduan Bagi Praktisi dan Akademisi. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2003.
Wibowo. Manajemen Kinerja. Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012.
Widodo. Cerdik Menyusun Proposal Penelitian Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Jakarta :
MAGNA Script, 2004.
Wirawan. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia; Teori, Aplikasi dan Penelitian.
Jakarta: Salemba Empat, 2009.
77
LAMPIRAN- LAMPIRAN
Diproduksi oleh: Junaidi (http://junaidichaniago.wordpress.com). 2010 Page 1
Tabel r untuk df = 1 - 50
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
0.05 0.025 0.01 0.005 0.0005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
0.1 0.05 0.02 0.01 0.001
1 0.9877 0.9969 0.9995 0.9999 1.0000
2 0.9000 0.9500 0.9800 0.9900 0.9990
3 0.8054 0.8783 0.9343 0.9587 0.9911
4 0.7293 0.8114 0.8822 0.9172 0.9741
5 0.6694 0.7545 0.8329 0.8745 0.9509
6 0.6215 0.7067 0.7887 0.8343 0.9249
7 0.5822 0.6664 0.7498 0.7977 0.8983
8 0.5494 0.6319 0.7155 0.7646 0.8721
9 0.5214 0.6021 0.6851 0.7348 0.8470
10 0.4973 0.5760 0.6581 0.7079 0.8233
11 0.4762 0.5529 0.6339 0.6835 0.8010
12 0.4575 0.5324 0.6120 0.6614 0.7800
13 0.4409 0.5140 0.5923 0.6411 0.7604
14 0.4259 0.4973 0.5742 0.6226 0.7419
15 0.4124 0.4821 0.5577 0.6055 0.7247
16 0.4000 0.4683 0.5425 0.5897 0.7084
17 0.3887 0.4555 0.5285 0.5751 0.6932
18 0.3783 0.4438 0.5155 0.5614 0.6788
19 0.3687 0.4329 0.5034 0.5487 0.6652
20 0.3598 0.4227 0.4921 0.5368 0.6524
21 0.3515 0.4132 0.4815 0.5256 0.6402
22 0.3438 0.4044 0.4716 0.5151 0.6287
23 0.3365 0.3961 0.4622 0.5052 0.6178
24 0.3297 0.3882 0.4534 0.4958 0.6074
25 0.3233 0.3809 0.4451 0.4869 0.5974
26 0.3172 0.3739 0.4372 0.4785 0.5880
27 0.3115 0.3673 0.4297 0.4705 0.5790
28 0.3061 0.3610 0.4226 0.4629 0.5703
29 0.3009 0.3550 0.4158 0.4556 0.5620
30 0.2960 0.3494 0.4093 0.4487 0.5541
31 0.2913 0.3440 0.4032 0.4421 0.5465
32 0.2869 0.3388 0.3972 0.4357 0.5392
33 0.2826 0.3338 0.3916 0.4296 0.5322
34 0.2785 0.3291 0.3862 0.4238 0.5254
35 0.2746 0.3246 0.3810 0.4182 0.5189
36 0.2709 0.3202 0.3760 0.4128 0.5126
37 0.2673 0.3160 0.3712 0.4076 0.5066
38 0.2638 0.3120 0.3665 0.4026 0.5007
39 0.2605 0.3081 0.3621 0.3978 0.4950
40 0.2573 0.3044 0.3578 0.3932 0.4896
41 0.2542 0.3008 0.3536 0.3887 0.4843
42 0.2512 0.2973 0.3496 0.3843 0.4791
43 0.2483 0.2940 0.3457 0.3801 0.4742
44 0.2455 0.2907 0.3420 0.3761 0.4694
45 0.2429 0.2876 0.3384 0.3721 0.4647
46 0.2403 0.2845 0.3348 0.3683 0.4601
47 0.2377 0.2816 0.3314 0.3646 0.4557
48 0.2353 0.2787 0.3281 0.3610 0.4514
49 0.2329 0.2759 0.3249 0.3575 0.4473
50 0.2306 0.2732 0.3218 0.3542 0.4432
Tabel Titik Kritis Distribusi t α 0.1 0.05 0.025 0.01 0.005 0.0025 0.001
df1 3.077684 6.313752 12.706205 31.820516 63.656741 127.321336 318.3088392 1.885618 2.919986 4.302653 6.964557 9.924843 14.089047 22.3271253 1.637744 2.353363 3.182446 4.540703 5.840909 7.453319 10.2145324 1.533206 2.131847 2.776445 3.746947 4.604095 5.597568 7.1731825 1.475884 2.015048 2.570582 3.364930 4.032143 4.773341 5.8934306 1.439756 1.943180 2.446912 3.142668 3.707428 4.316827 5.2076267 1.414924 1.894579 2.364624 2.997952 3.499483 4.029337 4.7852908 1.396815 1.859548 2.306004 2.896459 3.355387 3.832519 4.5007919 1.383029 1.833113 2.262157 2.821438 3.249836 3.689662 4.29680610 1.372184 1.812461 2.228139 2.763769 3.169273 3.581406 4.14370011 1.363430 1.795885 2.200985 2.718079 3.105807 3.496614 4.02470112 1.356217 1.782288 2.178813 2.680998 3.054540 3.428444 3.92963313 1.350171 1.770933 2.160369 2.650309 3.012276 3.372468 3.85198214 1.345030 1.761310 2.144787 2.624494 2.976843 3.325696 3.78739015 1.340606 1.753050 2.131450 2.602480 2.946713 3.286039 3.73283416 1.336757 1.745884 2.119905 2.583487 2.920782 3.251993 3.68615517 1.333379 1.739607 2.109816 2.566934 2.898231 3.222450 3.64576718 1.330391 1.734064 2.100922 2.552380 2.878440 3.196574 3.61048519 1.327728 1.729133 2.093024 2.539483 2.860935 3.173725 3.57940020 1.325341 1.724718 2.085963 2.527977 2.845340 3.153401 3.55180821 1.323188 1.720743 2.079614 2.517648 2.831360 3.135206 3.52715422 1.321237 1.717144 2.073873 2.508325 2.818756 3.118824 3.50499223 1.319460 1.713872 2.068658 2.499867 2.807336 3.103997 3.48496424 1.317836 1.710882 2.063899 2.492159 2.796940 3.090514 3.46677725 1.316345 1.708141 2.059539 2.485107 2.787436 3.078199 3.45018926 1.314972 1.705618 2.055529 2.478630 2.778715 3.066909 3.43499727 1.313703 1.703288 2.051831 2.472660 2.770683 3.056520 3.42103428 1.312527 1.701131 2.048407 2.467140 2.763262 3.046929 3.40815529 1.311434 1.699127 2.045230 2.462021 2.756386 3.038047 3.39624030 1.310415 1.697261 2.042272 2.457262 2.749996 3.029798 3.38518531 1.309464 1.695519 2.039513 2.452824 2.744042 3.022118 3.37489932 1.308573 1.693889 2.036933 2.448678 2.738481 3.014949 3.36530633 1.307737 1.692360 2.034515 2.444794 2.733277 3.008242 3.35633734 1.306952 1.690924 2.032245 2.441150 2.728394 3.001954 3.34793435 1.306212 1.689572 2.030108 2.437723 2.723806 2.996047 3.34004536 1.305514 1.688298 2.028094 2.434494 2.719485 2.990487 3.33262437 1.304854 1.687094 2.026192 2.431447 2.715409 2.985244 3.32563138 1.304230 1.685954 2.024394 2.428568 2.711558 2.980293 3.31903039 1.303639 1.684875 2.022691 2.425841 2.707913 2.975609 3.31278840 1.303077 1.683851 2.021075 2.423257 2.704459 2.971171 3.30687841 1.302543 1.682878 2.019541 2.420803 2.701181 2.966961 3.30127342 1.302035 1.681952 2.018082 2.418470 2.698066 2.962962 3.29595143 1.301552 1.681071 2.016692 2.416250 2.695102 2.959157 3.29089044 1.301090 1.680230 2.015368 2.414134 2.692278 2.955534 3.28607245 1.300649 1.679427 2.014103 2.412116 2.689585 2.952079 3.28148046 1.300228 1.678660 2.012896 2.410188 2.687013 2.948781 3.27709847 1.299825 1.677927 2.011741 2.408345 2.684556 2.945630 3.27291248 1.299439 1.677224 2.010635 2.406581 2.682204 2.942616 3.26891049 1.299069 1.676551 2.009575 2.404892 2.679952 2.939730 3.26507950 1.298714 1.675905 2.008559 2.403272 2.677793 2.936964 3.26140951 1.298373 1.675285 2.007584 2.401718 2.675722 2.934311 3.25789052 1.298045 1.674689 2.006647 2.400225 2.673734 2.931765 3.25451253 1.297730 1.674116 2.005746 2.398790 2.671823 2.929318 3.25126854 1.297426 1.673565 2.004879 2.397410 2.669985 2.926965 3.24814955 1.297134 1.673034 2.004045 2.396081 2.668216 2.924701 3.24514956 1.296853 1.672522 2.003241 2.394801 2.666512 2.922521 3.24226157 1.296581 1.672029 2.002465 2.393568 2.664870 2.920420 3.23947858 1.296319 1.671553 2.001717 2.392377 2.663287 2.918394 3.23679559 1.296066 1.671093 2.000995 2.391229 2.661759 2.916440 3.23420760 1.295821 1.670649 2.000298 2.390119 2.660283 2.914553 3.23170961 1.295585 1.670219 1.999624 2.389047 2.658857 2.912729 3.22929662 1.295356 1.669804 1.998972 2.388011 2.657479 2.910967 3.22696463 1.295134 1.669402 1.998341 2.387008 2.656145 2.909262 3.22470964 1.294920 1.669013 1.997730 2.386037 2.654854 2.907613 3.22252765 1.294712 1.668636 1.997138 2.385097 2.653604 2.906015 3.22041466 1.294511 1.668271 1.996564 2.384186 2.652394 2.904468 3.21836867 1.294315 1.667916 1.996008 2.383302 2.651220 2.902968 3.21638668 1.294126 1.667572 1.995469 2.382446 2.650081 2.901514 3.21446369 1.293942 1.667239 1.994945 2.381615 2.648977 2.900103 3.21259970 1.293763 1.666914 1.994437 2.380807 2.647905 2.898734 3.21078971 1.293589 1.666600 1.993943 2.380024 2.646863 2.897404 3.20903272 1.293421 1.666294 1.993464 2.379262 2.645852 2.896113 3.20732673 1.293256 1.665996 1.992997 2.378522 2.644869 2.894857 3.20566874 1.293097 1.665707 1.992543 2.377802 2.643913 2.893637 3.20405675 1.292941 1.665425 1.992102 2.377102 2.642983 2.892450 3.20248976 1.292790 1.665151 1.991673 2.376420 2.642078 2.891295 3.200964
77 1.292643 1.664885 1.991254 2.375757 2.641198 2.890171 3.199480 6
Copyright © 2008 Deny KurniawanFORUM STATISTIKA - http://ineddeni.wordpress.com
R Development Core Team (2008). R: A language and environment forstatistical computing. R Foundation for Statistical Computing,Vienna, Austria. ISBN 3-900051-07-0, URL http://www.R-project.org
Jakarta, 19 Juni 2014
Lamp : 1 bundel
Perihal : Permohonan Pengisian Kuisioner
Kepada Yth,
Pimpinan dan Karyawan PT. Asuransi Takaful Keluarga
Di Tempat.
Assalamu’alaikum, Wr. Wb.
Seiring salam, saya doakan semoga Bapak/ Ibu senantiasa dalam keadaan sehat
wal ‘afiat, dan selalu dalam lindungan Allah SWT. Berdasarkan persetujuan dari bagian
Marketing & Research Advisor, Saya yang bernama:
Nama : M. Afwan Mashduqi
NIM : 1110046200016
Jurusan : Muamalat/ Asuransi Syariah
Universitas : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Akan melakukan penelitian pada PT. Asuransi Takaful Keluarga guna
menyelesaikan tugas akhir (skripsi) program sarjana strata satu (S-1) dengan judul
“Pengaruh ESQ Training Terhadap Produktivias SDM Syariah Pada PT.
Asuransi Takaful Keluarga”. Untuk itu, saya mohon bantuan dan kesediaan Bapak/
Ibu untuk mengisi kuisioner ini.
Saya yakin Bapak/ Ibu dalam mengisi kuisioner ini sesuai dengan kondisi yang
sebenarnya, karena sangat menentukan keakuratan data yang saya peroleh. Jawaban
yang anda berikan akan diperlakukan sesuai standar profesionalitas dan etika penelitian.
Oleh karena itu, peneliti akan menyembunyikan identitas responden.
Kuisioner yang telah diisi, saya harapkan dapat terkumpul kembali maksimal
tanggal 26 Juni 2014, dengan teknisnya dikumpulkan atau diserahkan kepada Pak
Wawan HRD lantai 5 dan Pak Sehu lantai 2.
Demikian surat permohonan ini, saya ucapkan trimakasih atas segala bantuan
serta partisipasinya dalam mengisi kuisioner ini. Semoga Allah mencatat bantuan
Bapak/ Ibu sebagai amal kebaikan dan pahala di akhirat nanti.
Wassalamu’alaikum, Wr.Wb.
Hormat Saya,
M. Afwan Mashduqi
Kuisioner Pengaruh ESQ Training Terhadap Produktivitas SDM Syariah
Pada PT. Asuransi Takaful Keuarga
I. Petunjuk Pengisian
1. Daftar pernyataan dibawah ini hanya semata- mata digunakan untuk data
penelitian dalam rangka penyelesaian studi.
2. Isilah sejumlah pernyataan dibawah ini dengan memberikan tanda contreng (√)
pada salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan.
3. Mohon jawaban diberikan secara objektif untuk akurasi hasil penelitian.
4. Harap semua butir pernyataan diisi dan dipastikan tidak ada yang terlewat.
5. Semua jawaban Bapak/ Ibu dijamin kerahasiaannya.
II. Identitas Responden
1. Nama :
2. Jenis Kelamin : a. Pria b. Wanita
3. Pendidikan Terakhir : a. SLTA/ Sederajat b. Diploma/ Akademi
c. S1 d. S2-S3
4. Status kepegawaian : a. Pegawai Tetap b. Pegawai kontrak
5. Lama Bekerja : a. < 1 tahun b. 1-2 tahun
c. 2-3 tahun d. > 3 tahun
III. Daftar Pernyataan
A. ESQ Training
No Pernyataan SS S R TS STS
1. Metode yang digunakan dalam ESQ Training
sangat membantu untuk memahami isi
training.
2. Materi yang disampaikan dalam ESQ
Training sangat sesuai dengan kebutuhan
batin saya.
3. Trainer memiliki kemampuan yang baik
dalam penyampaian dan penguasaan materi.
4. Saya sangat semangat mengikuti kegiatan
ESQ Training dan akan mengikuti training
lanjutan.
5. Kegiatan ESQ Training merupakan kegiatan
yang positif dan sangat bermanfaat.
6. ESQ Training memberikan pencerahan
kecerdasan emosional, intelektual dan
spiritual.
7. Setelah mengikuti ESQ Training,
pengetahuan tentang agama saya bertambah.
8. Pemahaman yang saya dapatkan dari ESQ
Training mempengaruhi sikap dan pola fikir
saya.
9. ESQ Training membuat perubahan yang
signifikan dalam hidup saya.
10. Setelah mengikuti ESQ Training saya selalu
berusaha untuk tetap bekerja dengan
sungguh- sungguh meski tidak diawasi
atasan.
11. ESQ Training membuat saya lebih
bertanggung jawab dalam melaksanakan
tugas kerja saya.
12. ESQ Training membuat saya memiliki target
jangka panjang dalam bekerja.
13. Setelah mengikuti ESQ Training saya selalu
berusaha mengikuti peraturan yang
ditetapkan perusahaan.
14. ESQ Training membuat saya selalu berusaha
untuk menigkatkan kerjasama dalam
menyelesaikan tugas kerja.
15. Setelah mengikuti ESQ Training saya selalu
berusaha untuk tidak banyak membicarakan
hal- hal diluar pekerjaan pada saat jam kerja.
16. Setelah mengikuti ESQ Training saya selalu
berusaha sebisa mungkin membantu rekan
yang membutuhkan pertolongan saya.
B. Produktivitas SDM
No Pernyataan SS S R TS STS
17. Saya selalu berusaha untuk mengerjakan
tugas dengan baik, teliti dan benar.
18. Saya selalu menyelesaikan pekerjaan tepat
waktu.
19. Semakin hari saya berusaha untuk semakin
meningkatkan kualitas pekerjaan.
20. Jika saya melakukan kesalahan dalam
pekerjaan, saya selalu siap untuk
memperbaikinya.
21. Saya selalu berusaha masuk kerja setiap hari
jika tidak ada halangan.
22. Saya tidak keberatan jika diharuskan lembur
untuk menyelesaikan pekerjaan yang sifatnya
mendesak.
23. Saya tidak keberatan jika harus mengerjakan
tugas pekerjaan yang sifatnya mendesak
dirumah.
24. Saya selalu berusaha untuk terus
memperdalam pengetahuan mengenai
pekerjaan saya.
25. Saya selalu berusaha mengikuti pelatihan/
seminar yang berkaitan dengan pekerjaan
saya.
26. Saya selalu menyelesaikan pekerjaan sesuai
dengan standar yang ditetapkan atasan.
27. Saya selalu berusaha konsisten dalam
melakukan pekerjaan.
28. Saya tidak pernah keluar kantor pada saat
jam kerja kecuali untuk tugas pekerjaan saya.
29. Saya selalu berusaha untuk tiba dikantor
tepat waktu.
30. Saya selalu berusaha untuk pulang kerja
sesuai dengan waktu yang ditetapkan oleh
perusahaan.
31. Saya selalu berusaha untuk memanfaatkan
waktu kerja secara maksimal untuk
menyelesaikan pekerjaan saya.
Keterangan: SS : Sangat Setuju
S : Setuju
R : Ragu- ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju