pengaruh etika auditor, pengalaman...
TRANSCRIPT
PENGARUH ETIKA AUDITOR, PENGALAMAN AUDITOR,
INDEPENDENSI, DAN KARAKTERISTIK PERSONAL TERHADAP
KUALITAS AUDIT
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial Unwk mcmcnuhi syarat-syarat meraih gelar Saijana Ekonomi
Pembimbing I
Prof.Dr.Abdul Hamid,ME! NIP. 131474891
Oleh
Dian Prastamawati 105082002750
Di bawah bimbingan:
JURUSAN AKUNTANSI
Pembimbing II
00J Amilin.,SE.,Ak.,M.Si NIP.150370232
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2009
Pada hari ini Scnin tanggal Delapan 13cias bulan Mei tahun Dua Ribu Sembilan
telah dilakukan ujian komprehensif atas nama Dian Prastamawati NIM
105082002750 dengan judul skripsi "Pengaruh Etika Auditor, Pengalaman
Auditor, lndependensi, dan Karakteristik Personal Auditor terhadap
Kualitas Audit". Dengan memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama
ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah sat~ syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan llmu Sosial Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Amilin SE.,Ak. M.Si Ketua
Jakarta, J 8-Mei-2009
Tim Penguji Komprehensif
Hepi Pra~jiawan, SE .. Ak. MM.
Prof. Dr. Abdul Hamid MS Penguji Ahli
Sekretaris
Hari ini Tanggal Dua Puluh Lima Bulan Juni Tahun Dua Ribu Sembilan telah
dilakukan lJjian Skripsi atas nama Dian Prastamawati NIM 105082002750
dengan judul skripsi "PENGARUH ETIKA AUDITOR, PENGALAMAN
AUDITOR, INDEPENDENSI DAN KARAKTERISTll( PERSONAL
TU:RHADA P K LI ALIT AS All D IT". tvlemperhatikan mahasiswa tersebut selama
ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
dan llmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarifl-lidayatullah Jakarta.
Pembimbing I
'
Prof. Dr. Ab\!ul Hamiel, MS Kellia
Tim Pcnguj i Skripsi
Rahmawati, SE.;MM Penguji Ahli
Jakarta, 25 Juni 2009
Pembimbing II '
A12.~M.~ Sekretaris
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. ldentitas Pribadi
Nama
Jenis Kelamin
Tempat Tanggal Lahir
Agama
Kewarganegaraan
Alamat
Telepon
II. Pendidilrnn
1. 1993-I 999
2. 1999-2002
3. 2002-2005
4. 2005-2009
IU. Lati11· Bclakang Keluarga
Ayah
Ibu
Alam at
Anak ke dari
: Dian Prastamawati
: Perempuan
: Jakaiia, 18-0ktober-1987
: Islam
: Indonesia
: RPramuka no.64 RT.004/RW.12
Mampang-Pancoran Mas
Depok
: 0856-92909048
: SDN Cilandak Timur OJ Pagi
: SLTP Negeri 41
: SMU Negeri 34
: Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta
: Sri Widayat
: Sri Sumartini
: Jl.Pramuka no.64 RT.004/RW.012
Mampang-Pancoran Mas
Depok
: Pertama dari tiga bersaudara
ABSTRACT
Financial reports is one of the important media to communicate the condition and the facts about a company and as a basis for assessing a company's financial position. The objective of this research is to obtain empirical evidence about the influence of auditor ethics, auditor experience, independence, and personal characteristics of the auditors audit quality.
In this study researchers using Convenience sampling that is selected from elements of the population easy to get and using regression analysis. Research was conducted in l 3 Public Accountant located in Jakarta and the surrounding area with the number of respondents 83 auditors consisting of Junior Auditor, Senior Auditor, Auditor Supervisor, Partner, and Manager.
Results from this research, among other ethical auditor does not significantly affect the quality of the audit, auditors experience does not significantly affect the quality of the audit, the independence does not significantly affect the quality of the audit, auditors, while personal characteristics significantly affect the quality of the audit.
Keywords ethics auditor, auditor experience, independence, personal characteristics of auditors, and audit quality.
ABSTRAK
Laporan keuangan merupakan salah satu media penting untuk mengkomumkasikan ·Rondisi dan fakta-fakta mengenai suatu perusahaan dan sebagai dasar untuk menilai posisi keuangan perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh bukti empiris tentang pengaruh etika auditor, pengalaman auditor, independensi, dan karakteristik personal auditor terhadap kualitas audit.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan convenience scriii1)iif1g yaitu memilih sampel dari elemen populasi yang datannya mudah diperoleh dan menggunakan analisis regresi berganda. Penelitian ini dil.akukan di 13 Kantor Akuntan Publik yang berada di wilayah Jakatia dan s·~kitarnya dengan jumlah responden 83 orang auditor yang terdiri dari Junior Auditor, Senior Auditor, Supervisor Auditor, Partner, dan Manajer.
Hasil dari penelitian ini antara lain etika auditor tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit, pengalaman auditor tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit, independensi tidak berpengaruh secara signifikan tcrhadap kualitas audit, scdangkan karakterislik personal auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit.
Kata kunci : etika auditor, pengalaman auditor, independensi, karakteristik personal auditor, kualitas audit.
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulilah penulis haturkan kehadirat ALLAH SWT yang telah
memberi nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini. Skripsi ini dengan judul "Pengaruh Etika Auditor, Pengalaman Auditor,
Independensi, dan Karakteristik Personal terhadap Kualitas Audit" ini ditulis
sebagai salah satu syarat guna meraih gelar Sarjana Strata Satu pacla Fakultas
Ekonomi dan llmu Sosial Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Dalam penulisan skripsi ini mulai dari pengajuan proposal, pengumpulan
data, perhitungan data, hingga persetujuan akhir penulis tidak akan berbuat
banyak tanpa aclanya bantuan, clorongan serta dukungan yang baik berupa materiil
dan spiritual dari orang-orang yang beracla di sekeliling penulis. Dalam
kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
l. Keclua Orang Tua, tiacla kata yang pantas dan sepada11 untuk mengucapkan
terima kasih atas kasih sayang, doa, pengorbanan, kesabaran, perhatian, serta
clukungan yang telah diberikan kepada penulis. Penulis sangat ingin
membahagiakan kalian dan membuat kalian selalu tersenyum. Terima kasih
untuk lbu dan Bapak.
2. Kedua Aclikku, Galih Adji Wibowo dan Prada Adji Kusuma yang selalu
mencloakan penulis agar cepat menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid.MS selaku Delmn Fukultns Ekonomi dun llmu
Sosial serta Pembimbing l terima kasih atas arahan, saran, bimbingan, dan
kcsabaran bapak ditcngah-tengah kesibukan bapak dalam membimbing
penulis.
4. Bapak Amilin, SE., Ak., MSi selaku Dosen Pembimbing !I terima kasih atas
arahan, saran, dan tidak pernah lelah untuk memberikan bimbingan serta
motivasi dalam pembuatan skripsi ini serta telah meluangkan waktu dan
kesabarannya untuk membimbing penulis.
5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam
Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
6. Keluarga besar Om Bambang, Tante Lia, Eyang Koes, Mas Ardi, Ajeng,
mba Anthe terima kasih atas doa dan dukungan baik spiritual dan materiil.
Terima kasih atas semua yang telah diberikan kepada penulis selama ini.
7. Priadi Kausar terima kasih atas sarannya baik senang dan duka, kesabaran,
dan cloa yang diberikan kepada penulis hingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Semoga kita akan terns selalu bersama,Amiin.
8. Mbah-mbahku yang telah Almarhum dan Mbah Putriku yang selalu
mendoakan penulis agar diberikan kelancaran dalam menghadapi segala
sesuatu. Bude Harti, Pakde Sardi, Bude Yati dan selumh Bude-Pakde serta
Keluarga besarku terima kasih banyak atas berbagai caranya untuk terus
memotivasi penulis untuk terus menuntut ilmu secara total.
9. Kepada teman-temanku Yenti, Defi, Ajeng, Lisda terima kasih atas
clukungan selama ini clan seluruh teman-teman akun E, audit D clan teman
teman yang berada di fakultas ekonomi.
I 0. Teri nm kasih atas kepacla seluruh Guru SON Cilandak Timur 0 I Pagi,
Guru SLTP Ncgcri 41, dan Guru SMA Negeri 34.
1 I. Dan scluruh pihak yang tidak clapat penulis sebutkan satu per satu atas
segala bantuan dan dukungannya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
Di penghujung kata pengantar ini,penulis meminta kontribusi positif atas
masukan konstruktif dari berbagai kekurangan skripsi ini. Semoga skripsi ini
dapat memberikan manfaat bagi semua yang terkait.
Penulis,
DAFTAR ISi
LEMBAR PENGESAHAN SKRTPSI.. ................................................ .
LEMEAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF................ ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSl........ .. .... .. ...... .... ... iii
DAFT AR RivVAYAT HlDUP................................................ iv
ABSTRACT .•.......................... ::......................................... v ' ' ABSTRAK. .. . . . . . .. . .. . . . . .. . .. . .. . .. . .. . .. . . . . .. . . . ... . . . . .. . .. ... . ... ... .. . .... vi
KATAPENGANTAR ......................................................... vii
DAFTAR ISi ..................................................................... ix
DAFT AR TABEL . . .. . . . . .. . . . . .. . .. . .. . . . . .. . . . . .. . . . . .. . . . . . .. .. . .. . .. . .. . .... . xi
DAFTAR GAM BAR .. .. ..................................... .... .............. xii
DA FTAR LAMPI RAN . .... ..... ....... ....................................... xiii
BAB J PENDAHULUAN
A. Lalar bclakang Penelilian ................................ ..
B. Perumusan Masai ah....................................................... 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI
A Pengertian Auditing....................................................... 9
B. Teori Keagenan............................................................... 11
C. Teori Market.fbr Lemons................................................. 14
D. Teori Perkembangan Moral........................................... 16
E. Teori Personalitas... ... .................................................... 21
F. Etika Auditor................................................................. 25
G. Pengalaman Auditor...................................................... 29
H. Independensi ................................................................. 33
I. Karakteristik Personal Auditor......................................... 37
J. Kualitas Audit............................. ................................. 43
K. Keterkaitan An tar Variabel............................................ 48
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................... . 51
13. Met ode Pcnenluan Sampel .. ... . ..................... .. .... ........ 51
C. Metode Pengurnpulan Data............................................ 52
D. Metode Analisis Data.................................................... 53
E. Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya.......... 57
BAB IV HAS[L DAN PEMBAHASAN
A. Garnbaran Um urn dan Obyek Penelitian... . . . . . . . . . . . 62
B. Uji Ku al it as Data............................................... 65
C. Uji Asurnsi Klasik.............. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 74
D.
E.
Uji Hipotesis ..
Pembahasan .................................................... .
BAB V KESTMPULAN DAN TMPLTKASI
A. Kesimpulan ..
B. lmplikasi. ....
78
83
86
87
C. Keterbatasan................................................ ...... 89
D. Saran............................................................... 90
DAFTAR PUST AKA......................................................................... 92
LAMP IRAN
Nomor
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
4.9
4.10
4.11
4.12
4.13
4.14
4.15
4.16
4.17
4.20
4.21
4.22
DAFTAR TABEL
Keterangan Halaman
Nama clan wilayah KAP..................................... 62
Rincian pembagian dan pengumpulan kuesioner...... 63
Deskripsi responden.............................. . . .. . .... 64
Basil uji validitas etika auditor.......................... 65
Basil uji validitas pengalaman auditor................. 66
Hasil ttji validitas independensi......................... 66
Basil uji validitas karakteristik personal............... 67
Basil uji validitas kualitas audit......................... 68
Hasil uji validitas etika auditor.......................... 69
Basil uji validitas karakteristik personal............... 69
Hasil uji validitas kualitas audit......................... 70
Basil uji reliabilitas etika auditor........................ 72
Hasil uji reliabilitas pengalaman auditor............... 72
Hasil uji reliabilitas independensi... .............. ...... 73
Hasil uji reliabilitas karakteristik personal............. 73
Basil uji reliabilitas kualitas audit...................... 74
Hasil uji multikolinearitas............................. ... 75
Koefisien determinasi..................................... 78
Hasil 1tji t................................................... 79
Hasil l\ii F..... .... ... . .. . ..... .. .... .. .... .. .... .... ... ..... 82
xi
Nomor
4.18
4.19
DAFTAR GAMBAR
Keteraugau Halamau
Hasil uj i heterokeclastisitas................................... .. 76
Hasil uji normalitas .............................................. 77
xii
DAFTAR LAMPIRAN
I. Daftar Kuesioner
2. Daftar Jawaban
3. Hasil Perhitungan Validitas
4. Basil Perhitungan Reliabilitas
5. Hasil Perhitungan Multikolinearitas
6. Basil Perhitungan Heterokedastisitas
7. Hasil Perhitungan Normalitas
8. Basil Uji Hipotesis
A. Latar Belakang Penclitian
BABI
PENDAHULUAN
Laporan keuangan merupakan salah satu media penting untuk
rnengkomunikasikan kondisi clan fakta-fakta mengenai suatu perusahaan clan
sebagai dasar unluk mcnilai posisi keuangan perusahaan. Banyak pihak yang
berkepentingan tcrbadap laporan keuangan suatu perusahaan, diantaranya
pemilik perusahaan itu sendiri, kreditor, investor, manajemen, karyawan,
pemerintah, masyarakat umum, dan pihak-pihak lain yang memerlukan
informasi dari laporan keuangan.
Profesi akuntan publik mulai diken:1l oleb masyarakat dari jasa audit
yang disediakan bagi pemakai informasi kemmgan. Timbul dan
berkembangnya profesi akuntan publik di suatu negara sejalan dengan
berkembangnya suatu perusahaan dan berbagai bentuk badan hukum
perusahaan di negara tersebut. Jika pernsahaan-perusahaan yang bcrkembang
dalam suat1.1 negara masih berskala kecil dan masih menggunakan modal
pemiliknya sendiri untuk membelanjai usahanya, maka jasa audit yang
dihasilkan oleh profesi akuntan publik belum diperlukan oleh pernsahaan
perusahaan tersebut (Mulyadi:l998:1).
Menurut Wiclagdo (2002) dalam Christiawan (2005) terdapat 7
kualitas audit ;1ang bcrpcngaruh sccara signifikan terhadap kepuasan klien,
yaitu (I) atribut pengalaman melakukan audit, (2) audit memahami industri
klien, (3) atribut responsif terhadap kebutuhan klien, (4) atribut pemeriksaan
sesuai dengan standar umum audit, (5) atribut komitmen kuat terhadap
kualitas audit, (6) atribut keterlibatan pimpinan audit terhadap pemeriksaan,
(7) atribut melakukan pekerjaan lapangan dengan tepat. Basil penelitian ini
menunjukan bahwa manajemen memiliki harapan atas kualitas pekerjaan
yang dilakukan oleh akuntan publik. Klien akan merasa puas dengan
pekerjaan akuntan publik jika akuntan publik tersebut memiliki pengalaman
dalam rnelakukan audit, responsif, rnelakukan pekerje.an dengan tepat, dsb.
Disisi lain pernakai laporan keuangan rnenamh kepercayaan yang besar
terhadap basil pekerjaan akuntan publik dalam mengaudit laporan keuangan.
Menurut Bernardi (1994) dalam Priscillia (2004), pengalaman kerja
juga rnernpakan faktor penting dalam memprediksi dan mendeteksi kinerja
auditor karena auditor yang berpengalaman lebih merniliki ketelitian yang
tinggi mengenai kekeliruan daripada auditor yang kurang ataupun belum
berpengalaman.
Menurut Mulyadi (2001) faktor penting lain dari kualitas audit adalah
independensi merupakan sikap yang bebas dari pengaruh pihak lain (tidak
dikendalikan dan tidak bergantung kepada pihak lain), secara intelektual
bersikap jujur, dan objektif (tidak memihak) dalam mempertimbangkan fakta
clan menyatakan opininya.
(
Inclependensi merupakan salah satu komponen dari etika yang hams
senantiasa clijaga oleh akuntan publik. Inclepenclen berarti akuntan publik
ticlak mudah clipengaruhi, karena clia rnelaksanakan peke1jaannya untuk
kepentingan umum. · Akuntan publik tidak clibenarkan memihak kepacla
kepentingan siapapun. Auditor berkewajiban untuk jujur ticlak hanya kepacla
manajemcn dan pihak perusahaan, namun juga kepada kreditur dan pihak lain
yang mclctakan kepercayaan atas pekerjaan akuntan publik.
Karakter rnenunjukkan personality (kepribadian) seorang profesional
yang cliantaranya diwujudkan dalarn sikap etis clan tindakan etis (Mar'ie,
2002 clalam Chrisrnastuti clan Purnarnasari, 2003 ). Sikap clan tindakan etis
akuntan publik akan sangat menentukan posisinya di masyarakat pernakai
jasa profesionalnya (Machfoed, 1997 clalam Chrismastuti dan Purnarnasari,
2003).
Mcnurut para psikolog kepribadian merupakan konclisi clinarnis ya.ng
rnemberikan pertumbuhan clan perkembangan clari sistem psikologi
keseluruhan clari seseorang. Kepribaclian memanclang pada suatu keseluruhan
organisasi yang lebih besar claripacla jumlah clari bagia.n-bagian. Kepribadian
seseorang umumnya dianggap perpacluan antara faktor keturunan maupun
lingkungan, yang diperlunak oleh kondisi situasi.
Menurut Ivancevich (2001) kepribaclian merupakan karakteristik cara
berpikir dan berperilaku seseorang dalam penyesuainnya dalam lingkungan.
Seclangkan menurut Robbins (2001) kepribadian adalah total dari jumlah dari
l
cara-cara seseorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu
lainnya.
Richmond (2003) menemukan bukti bahwa kepribadian individu
mempengaruhi perilaku etis. Seorang auditor hams taat pada aturan etika
yang mengharuskannya bersikap independen, maka ketika seorang auditor
memiliki kecenderungan sifat machiavellian tinggi semakin mungkin untuk
bertindak tidak independen. Level pertimbangan etis juga berpengaruh
terhadap independensi. Salah satu penelitian yang mendukung pernyataan
tersebut dilakukan oleh Ponemon dan Gabhart (1990) yang menyatakan
bahwa terdapat hubungan antara pe1timbangan etis auditor dengan
penyelesaian konflik independensi.
Kepercayaan yang besar dari pemakai laporan keuangan auditan dan
jasa yang diberikan akuntan publik akhirnya mengharuskan akuntan publik
memperhatikan kualitas audit yang dilakukan. Kurnngnya independensi
akuntan publik dan maraknya manipulasi akuntansi korporat memhuat
kepercayaan para pemakai laporan keuangan auditan mulai menurun,
sehingga para pemakai laporan keuangan seperti investor dan kreditur
mempertanyakan eksistensi akuntan publik sebagai pihak independen.
Pada saat ini banyak sekali terjadi kasus-kasus yang melibatkan
manipulasi akuntansi. Skandal manipulasi akuntansi ini melibatkan sejumlah
perusahaan besar di Amerika seperti Enron, Global Crossing, dan Worldcom
yang dahulunya mempunyai kualitas audit yang tinggi. Di Indonesia banyak
terdapat kasus yang menimpa Kantor Akuntan Publik terhitung sejak tanggal
6 Juli 2007, membekukan izin Kantor Akuntan Publik S. Mannan, Sofwan,
Adnan dan Rckan selama scpuluh bulan melalui Keputusan Menkeu Nomor
500/KM. l/2007. Sanksi pembekuan izin diberikan karena AP tersebut telah
melakukan pelanggaran terhadap Standar Profesional Akuntan Publik (SP AP)
dan Kodc Etik dalam kasus audit umum atas laporan keuangan PT. Kereta
Api ( Persero ) Tahun 2005. Selama izinnya dibekukan, AP tersebut dilarang
memberikan jasa atestesi termasuk audit umum, review, audit kinerja dan
audit khusus.
Dari beberapa uraian diatas terlihat bahwa betapa pentingnya peranan
dari Akuntan Publik dalam mengaudit laporan keuangan. Dalam
melaksanakan pekerjaannya Akuntan Publik harus memperhatikan kualitas
audit yang diberikan. Kompetensi berkaitan dengan pengalaman memadai
yang dimiliki Akuntan Publik dalam bidang auditing dan akuntansi. Dalam
mencapai kualitas audit yang baik dimulai dengan pengalaman dari praktik
audit, penanaman etika bagi Akuntan Publik, peningkatan karakteristik
personal, peningkatan independensi dalam Akuntan Publik. Asisten yunior
dalam mencapai kompetensinya harus memperoleh pengalaman
profesionalnya dalam mendapatkan supervisi yang memadai dan review atas
pekerjaan dari atasannya yang lebih berpengalaman. Akuntan Publik harus
terus-menerus mengikuti perkembangan yang terjadi dalam bisnis dan
profesinya.
Penelitian mengenai kualitas audit pemah dilakukan oleh M.Nizarul
Alim, Trisni Hapsari, Liliek Purwanti (2007) pene!il:ian tersebut mengenai
pengaruh kompetensi dan independensi terhadap kualitas audit dengan etika
auditor sebagai variabel moderasi. Selanjutnya penelitian mengenai kualitas
audit pernah dilakukan oleh Susiana dan Arleen Herawati (2007) yang
menguji tentang pengaruh independensi, mekanisme cooporate governance,
dan hialitas audit terhadap integritas laporan keuangan. Yudhi Herliansyah
dan Meifida Ilyas (2005) pernah meneliti mengenai pengaruh pengalaman
auditor terhadap penggunaan bukti yang tidak relevan dalam auditor
j11dge111e111. Hal yang mcmbcdakan penelitian ini dengan penclitian
sebelumnya terletak pada:
I. Pc11a111baha11 variabcl i11dcpcndc11.
Pada pc11elitia11 i11i peneliti menambahkan karakteristik personal dan etika
auditor scbagai vari;1bcl i11dcpc11dc11.
2. Pcrga11tian va1·iabel pcnclitian ini dcngan peneliti scbelumnya.
Pada pe11elitian Nizarul Alim,dkk (2007), peneliti menggunakan etika
auditor sebagai variabel moderasi namun pada penelitian ini etika auditor
digunakan sebagai variabel independen. Sedangkan pada penelitian
Susiana dan Arleen Herawati (2007), peneliti menggunakan kualitas audit
sebagai variabel independen namun pada penelitian ini peneliti
menggunakan kualitas audit sebagai variabel dependen.
Auditor diharapkan mampu mcngatasi hambatan dalam mengaudit
laporan keuangan dengan adanya etika, pengalaman, independensi, serta
karakteristik personal sudah tentu dapat meningkatkan kualitas audit. Dengan
kata lain keberadaan kualitas audit dipengaruhi oleh etika, pengalarnan,
independensi, se11a karakteristik personal narnun seberapa besar pengaruh
yang dimaksud belum diketahui secara pasti, untuk itu penulis mencoba
rnenelitinya dalarn bentuk skripsi yang berjudul "Pengaruh etika auditor,
pengalaman auditor, independensi, dan karakteris1tik personal terhadap
lmalitas audit".
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan atas uraian yang telah dikemukakan, maka yang menjadi
masalah pokok dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah etika auditor berpengaruh terhadap kualitas audit?
2. Apakah pengalaman auditor berpengaruh terhadap kualitas audit?
3. Apakah independensi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit?
4. Apakah karakteristik personal auditor berpengaruh terhadap kualitas audit?
C. Tnjuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian 1m adalah memperoleh
bukti empiris tentang:
I. Pengaruh etika auditor terhadap kualitas audit.
2. Pengaruh pengalaman auditor terhadap kualitas audit.
3. Pengaruh independensi auditor terhadap kualitas audit.
4. Pengaruh karakteristik personal auditor terhadap kualitas audit.
2. Manfaat Penelitian
Dengan melakukan penelitian ini, peneliti dapat memberikan manfaat
antara lain :
a. Bagi Kantor Akuntan Publik
Memberikan bukti empiris dan sebagai bahan masukan untuk terus
meningkatkan kualitas audit laporan keuangan melalui peningkatan
etika, pengalaman, independensi, serta penanaman karakteristik
personal.
b. Bagi Klien
Dengan peningkatan kualitas audit maka akan berdampak terhadap
laporan keuangan yang telah diaudit sehingga menjadi laporan
keuangan yang handal dan dapat dipercaya sehingga bermanfaat
bagi pemakai laporan keuangan.
c. Bagi Asosiasi Profesi Akuntan
Informasi ini dapat digunakan sebagai motivasi bagi para Akuntan
untuk dapat lebih profesional dalam mengembangkan tugasnya
se11a dapat memperbaiki keadaan kurangnya kualitas audit
sehingga tidak terjadi kecurangan dan korupsi di Negara ini.
BABU
KERANGKA TEORI
A. Pengertian Auditing
Auditing merupakan suatu profesi bagi auditor yang sangat
dibutuhkan spesialisasi tertentu dalam menentukan derajat kualitasnya.
Profesi akuntan publik mempunyai kedudukan berbeda dibandingkan profesi
lain. Seorang akuntan publik dalam melaksanakan tugasnya dituntut
rnempunyai derajat keahlian yang mernadai. Hal ini d:1sebabkan karena hasil
peke1jaan akan cligunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam
laporan keuangan.
Menurut Whittington, et.al. dalarn Agoes.,(2001) pengertian audit
adalah sebagai berikut:
"Auditing is an examination of a company's .financial statements by a .firm of independent public accountallls. The audit consists <?fa searching investigation <!f the accounting records and other evidence supporting those financial statements. By obtaining an understanding of !he company's internal control, and by inspecting docume/l/s, observing of assets, making inquiries wilhin and outside the company, and pe1:forming other u11diti11g procedures, the auditors will gather the evidence 11ecesswy to determine whether the financial statements provide a fair and reasonably complete picture <if the company's .financial position and its actil'ities during the period being audited".
Adapun unsur-unsur dari auditing itu sendiri jika ditarik dari beberapa
pengertian di atas adalah:
1. Berupa laporan keuangan yang telah disusun oleh rnanajemen beserta
catatan- catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya.
2. Pemeriksaan dilakukan secara kritis dan sistematis.
3. Pemeriksaan dilakukan oleh pihak yang independen, yaitu akuntan publik.
4. Tujuan dari pemeriksaan akuntan adalah untuk dapat memberikan pendapat
mengenai kewajaran laporan keuangan yang diperiba.
Standar auditing seksi 210 paragraf 01 menyatakan audit harus
dilaksanakan oleh seorang auditor atau lehih yang memiliki keahlian dan
pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor. Hal ini menegaskan bahwa
betapapun kemampuan seseorang dalam bidang Jain, tennasuk bidang bisnis,
keuangan atau akuntansi, apabila tidak memenuhi persyaratan sesuai standar
auditing, pendidikan serta pengalaman dalam bidang auditing, ia tidak dapal
melakukan audit laporan keuangan klien. Sehubungan dengan kondisi
tcrscbut, akuntan publik dituntut dapat mcningkatkan dan mcmpcrlahankan
kepercayaan yang diberikan oleh klien dan pihak ketiga. Kepercayaan yang
diberikan tersebut dapat ditingkatkan dengan didukung oleh kualitas audit.
Menurut Mulyadi (2002) sebagaimana dikutip oleh Lina (2000)
akuntan publik adalah Akuntan Profesional yang jasanya kepada masyarakat,
terutama dalam bidang pemeriksaan terhadap laporan keuangan, yang dibuat
oleh kliennya dan juga yang menjual jasa sebagai konsultasi pajak, konsultasi
di bidang manajemen, penyusunan sistem akuntansi serta penyusunan laporan
keuangan.
B. Tcori Keagenan
Teori keagenan dapat dipandang sebagai suatu versi dari game theory
(Mursalim, 2005), yang membuat suatu model kontraktual antara dua atau
lebih orang (pihak), dimana salah satu pihak disebut agent dan pihak yang
lain disebut principal. Principal mendelegasikan pertanggungjawaban atas
decision making kepada agent, hal ini dapat pula dikatakan bahwa principal
memberikan suatu amanah kepada agent untuk melaksanakan tugas tertentu
sesuai dengan kontrak kerja yang telab disepakati. Wewenang dan
tanggungjawab agent maupun principal diatur dalam kontrak kerja atas
pe_rsetuj uan bersama.
Agent dan principal mgm memaksimumkan utility masing-masing
dengan informasi yang dimiliki. Tetapi di satu sisi, agent memiliki inforrnasi
yang lebih ban yak (ji1/I information) di banding dengan principal di sisi lain,
sehingga menimbulkan adanya asimetry information. Inforrnasi yang lebih
banyak dimiliki oleh manajer dapat memicu untuk melakukan tindakan
tindakan sesuai dengan keinginan dan kepentingan untuk memaksimumkan
utility-nya. Sedangkan bagi pemilik modal dalam ha! ini investor, akan sulit
untuk mengontrol secara efektif tindakan yang _dilakukan oleh manajemen
karena hanya memiliki sedikit inforrnasi yang ada. Oleh karena itu, terkadang
kebijakan-kebijakan tertentu yang dilakukan oleh manajemen perusahaan
tanpa sepengetahuan pihak pemilik modal atau investor.
Manaj er sebagai pengelola perusahaan lebih ban yak mengetahui
informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang
dibandingkan pemilik (pemegang saham). Oleh karena itu sebagai pengelola,
mana3er berkewajiban memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan
kepada pemilik. Sinyal yang diberikan dapat dilakukan melalui
pengungkapan informasi akuntansi seperti laporan keua.ngan.
Laporan keuangan dimaksudkan untuk digunakan oleh berbagai pihak,
termasuk manajemen perusahaan itu sendiri. Namun yang paling
berkepentingan dengan laporan keuangan sebenamya adalah para pengguna
ekstcrnal (diluar manajemcn). Menurut lrfan (2002) laporan keuangan
tersebut penting bagi para pengguna eksternal terutama sekali karena
kelompok ini berada dalam kondisi yang paling besar ketidakpastiannya. Para
pengguna internal (para manajemen) memiliki kontak langsung dengan
entitas atau perusahannya dan mengetahui peristiwa-peristiwa signifikan yang
terjadi, sehingga tingkat ketergantungannya terhadap informasi akuntansi
tidak sebesar para pengguna eksternal.
Situasi ini akan memicu munculnya suatu kondisi yang disebut
sebagai asimetri informasi (i1?formation a:;ymmetry). A~imetri informasi yaitu
suatu kondisi di mana ada ketidakseimbangan perolehan informasi antara
pihak manajemen sebagai penyedia informasi (prepaper) dengan pihak
pemegang saham dan stakeholder pada umumnya sebagai pengguna
informasi (user).
Menumt Scott (2000), terdapat dua macam asimetri informasi yaitu:
1. Adverse selection, yaitu bahwa para manajer serta orang-orang dalam
lainnya biasanya mengetahui lebih banyak tentang keadaan dan prospek
pemsahaan dibandingkan investor pihak luar. Dan fakta yang mungkin
dapat mempengamhi keputusan yang akan diambil oleh pemegang saham
tersebut tidak disampaikan informasinya kepada pemegang saham.
2. Moral hazard, yaitu bahwa kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer
tidak selumhnya diketahui oleh pemegang saham maupun pemberi
pmiaman. Sehingga manajer dapat melakukan tindakan diluar
pengetahuan pemegang saham yang melanggar kontrak dan sebenarnya
secara etika atau norma mungkin tidak layak dilakukan.
Adanya asimetri informasi rnemungkinkan adanya konflik yang
terjadi antara principal dan agent untuk saling mencoba memanfatkan pihak
lain untuk kcpcntingan sendiri. Eisenhardt (I 989) mengemukakan tiga asumsi
sifat dasar manusia yaitu: (I) manusia pada umumnya rnementingkan diri
sendiri (se{f interest), (2) rnanusia memiliki daya pikir terbatas mengenai
persepsi masa mendatang (bounded rationali(y), dan (3) manusia selalu
menghindari resiko (risk adverse). Berdasarkan asurnsi sifat dasar manusia
tersebut menyebabkan bahwa informasi yang dihasilkan rnanusia untuk
manus1a lain selalu dipertanyakan reliabilitasnya dan dapat dipercaya
tidaknya i nforrnasi yang disampaikan.
Auditor yang bertindak sebagai penghubung antara agent dan
principal hams independen dan bertindak sesuai standar dan harus dapat
menemukan kejadian-kejndian atau peristiwa yang signifikan yang mungkin
disembunyikan oleh pihak manajemen perusahaan mengenai keadaan
perusahaan sehingga kualitas informasi berupa laporan keuangan yang
dihasilkan oleh auditor dapat dipercaya oleh pcngguna laporan keuangan
tcrscbuL
C. Teori Jfarketfor Lemons
7/ie 1v/arke1 jiJr Lemons 7/ieory merupakan teori yang melandasi
kondisi ketidakpastian kualitas dan mekanisme pasar. Teori rm
dikcmbangkan olch George Akcrlof pada tahun 1970. Tcori ini membahas
tentang asimetri infonnasi yang terjadi ketika penjual mengetahui lebih
ban yak informasi tentang kondisi produk atau jasa yang dijualnya dibanding
pembeli.
Dalam teori ini, digambarkan bagaimana terjadi interaksi antara
bermacam-macam kualitas barang atau jasa dengan kondisi asimetri
informasi, sehingga tidak ada jaminan atas kualitas barang atau jasa yang
dijual. Dalam hat 1111 pembeli harus mempertimbangkan sebelum
memutuskan apakah akan membeli atau tidak membeli barang tersebut
apabila barang atau jasa tersebut karena belum ada kepastian tentang jaminan
atas kualitasnya. Hanya kualitas barang yang ada diatas rata-rata saja yang
dipertimbangkan untuk dibeli. Teori ini juga dapat diaplikasikan dalam
konteks ju al atau beli industri jasa audit.
Menu rut Akerlof ( 1970), penerapan teo1i lemons untuk laporan audit
menunjukkan bahwa terdapat sebuah interaksi dari perbedaan kualitas dalam
laporan audit dan asimetri informasi. Laporan tentang tinggi dan rendah
kualitas yang dapat menjelaskan aspek penting da!iam pasar. Walaupun
terdapat dua aspek untuk informasi asimetri, secara khusus berfoln1s pada
pilihan buruk seperti yang berlaku pada laporan audit. Akibat pilihan adalah
ketika penjual gaga! untuk mengungkapkan kualitas produknya. Seperti
diterapkan pada laporan audit, laporan audit akan b·~rkualitas rendah jika
tidak didasarkan pada bukti yang kurang kompeten.
Menurut Akerlof ( 1970), pada suatu tingkat laporan audit
menunjukkan sebuah contoh dari apa yang merujuk sebagai lembaga
bertindak. ltulah sebabnya, manajer publik perusahaan memiliki insentif
untuk menyampaikan bukti keuangan yang tidak terdapat dalam laporan
audit. Laporan audit dimaksudkan untuk mengatasi risiko. Laporan audit
merupakan produk yang dihasilkan oleh Kantor Akuntan Publik, pembeli dari
audit laporan adalah pemegang saham perusahaan dan penjual dari audit
laporan adalah Kantor Akuntan Publik. Akerlof (1970) menemukan dua
kualitas audit laporan: (1) laporan audit yang berkualitas rendah dan (2)
laporan audit yang berkualitas tinggi. Laporan audit yang berkualitas rendah
merupakan salah satu bukti yang tidak menunjukkan keakuratan informasi
keuangan. Laporan audit yang berkualitas tinggi s.dalah suatu laporan yang
menunjukkan keakuratan informasi keuangan dan sesuai dengan standar audit
yang dapat diterima secara umum (GAAS).
Untuk memastikan kualitas dari sebuah laporan audit yaitu Kantor
Akuntan P.ublik harus memiliki kualitas pengendalian, kebijakan dan
prosedur yang dirancang untuk menjamin bahwa setiap profesional Joyalitas
berikut semua standar professional serta Kantor ll.kuntan Publik harus
melakukan peer review Auditor harus dapat mengungkapkan informasi yang
akurat agar dapat menghasilkan laporan audit yang berkualitas sehingga dapat
digunakan dan dipcrcaya oleh pengguna laporan audit tersebut.
D. Tcori Pcrkcmbangan Moral
Tcori ini berpandangan bahwa penalaran moral, yang merupakan
dasar dari perilaku ctis, mempunyai enam tahapan perkembangan yang dapat
teridentifikasi. Ia mengikuti perkembangan dari keputusan moral seiring
penambahan usia yang semu!a diteliti Piaget (1932), yang menyatakan bahwa
logika dan moralitas berkembang melalui tahapan-tahapan konstruktit'.
Kohlberg (1981) memperluas pandangan dasar dengan menentukan
bahwa proses perkembangan moral pada prinsipnya berhubungan dengan
keadilan clan perkembangannya berlanjut selama kehidupan, walaupun ada
dialog yang mcmpcrtanyakan implikasi filosofis clari penelitiannya. Tahapan
perkembangan mornl adalah ukuran dari tinggi rendahnya moral seseorang
berdasarkan perkembangan penalaran moralnya seperti yang diungkapkan
oleh Lawrence Kohlberg. Keenam tahapan perkembangan moral dari
Kolhberg dikelompokkan ke dalam tiga tingkat.an: pra-konvensional,
konvensional, dan pasca-konvensional.
Tingkat I (Pra-Konvensional)
1. Orientasi kepatuhan dan hukuman
2. Orientasi minat pribadi.
Tingkat 2 (Konvensional)
3. Orientasi keserasian interpersonal dan konfonnitas (Sikap anak baik)
4. Orientasi otoritas dan pemelibaraan aturan sosial (Moralitas hukum
dan aturan)
Tingkal 3 (Pasca-Konvensional)
5. Orientasi kontrak sosial
6. Prinsip etika universal (Principled conscience)
Tingkat l: Pra-Konvcnsional
Ti ngkat pra-konvensional dari penalaran moral umumnya ada pada
anak-anak, walaupun orang dewasa juga dapat menw\jukkan penalaran dalam
tahap ini. Seseorang yang berada dalam tingkat pra-konvensional menilai
moralitas dari suatu tindakan berdasarkan konsekuensinya langsung. Tingkat
pra-konvensional terdiri dari dua tahapan awal dalam perkembangan moral,
dan murni melihat diri dalam bentuk egosentris.
Dalam tahap pertama, individu-individu memfokuskan diri pada
konsekuensi langsung dari tindakan mereka yang dirasakan sendiri. Sebagai
contoh, sualu tindakan dianggap salah secara moral bila orang yang
melakukannya dihukum. Semakin keras hukurnan diberikan clianggap
semakin salah tinclakan itu.
Tahap clua menempati posisi apa untungnya buat saya, perilaku yang
benar didelinisikan clengan apa yang paling diminatinya. Penalaran tahap clua
kurang menunjukkan perhatian pada kebutuhan orang lain, hanya sampai
tahap bila kebutuhan itu juga berpengaruh terhaclap kebutuhannya sencliri,
Kohlberg (l 973). Dalam tahap clua perhatian kepacla oranglain tidak didasari
oleh loyalitas atau faktor yang berifat intrinsik. Kekurangan perspektif
tentang masyarakat dalam tingkat pra-konvensional, b1~rbeda clengan kontrak
sosial tahap lima, sebab semua tinclakan dilakukan untuk melayani kebutuhan
cliri sencliri saja. Bagi mereka dari tahap clua, perpektif dunia dilihat sebagai
sesuatu yang bersifat relatif secara moral.
Tingkat 2: Konvensional
Tingkat konvensional umumnya ada pada s1iora11g remaja atau orang
dewasa. Orang di tahapan ini menilai moralitas dari suatu tindakan dengan
membandingkannya dengan pandangan dan harapan masyarakat. Tingkat
konvensional terdiri dari tahap ketiga clan keempat dalam perkembangan
moral.
Dalam tahap tiga, seseorang memasuki rnasyarakat dan memiliki
peran sosial. Individu mau menerima persetujuan atau ketidaksetttjuan dari
orang-orang lain karena ha! tersebut merefleksikan persetttjuan masyarakat
terhadap peran yang dimilikinya. Mereka mencoba menjadi seorang anak
baik untuk memenuhi harapan tersebut Kohlberg (1973) karena telah
mcngctahui ada gunanya mclakukan ha! tersebut. Penalaran tahap tiga
menilai moralitas dari suatu tindakan dengan mengevaluasi konsekuensinya
dalam bentuk hubungan interpersonal, yang mulai menyertakan ha! seperti
rasa hormat, rasa terimakasih, dan golden rule. Keinginan untuk mematuhi
aturan clan otoritas ada hanya untuk membantu peran sosial yang stereotip ini.
Maksucl clari suatu tinclakan memainkan peran yang lebih signifikan clalam
penalaran di tahap ini.
Dalam tahap empat, aclalah penting untuk mematuhi hukum,
keputusan, clan konvensi sosial karena berguna dalam memelihara fungsi clari
masyarakat. Penalaran moral dalam tahap empat lebih dari sekedar kebutuhan
akan penerimaan individual seperti dalam tahap tiga; kebutuhan masyarakat
harus rnelebihi kebutuhan pribadi. Idealisme utama sering menentukan apa
yang benar dan apa yang salah, seperti dalam kasus fundamentalisme. Bila
seseorang bisa melanggar hukum, mungkin orang lain juga akan begitu,
sehingga ada kewajiban atau tugas untuk rnematuhi hllkurn dan aturan. Bila
seseorang melanggar hukum, maka secara ia salah secara moral, sehingga
celaan menjadi faktor yang signifikan dalam tahap ini karena memisahkan
yang buruk dari yang baik.
Tingkat 3: Pasca-Konvensional
Tingkatan pasca konvensional, JUga clikenal sebagai tingkat
berprinsip, terdiri clari tahap lima clan enam dari perkembangan moral.
Kenyataan bahwa individu-indiviclu adalah entitas yang terpisah dari
masyarakat kini menjadi semakin jelas. Perspektif seseorang harus dilihat
sebelum perspekiif masyarakat. Akibat 'hakekat diri rnendahului orang lain'
ini membuat tingkatan pasca-konvensional sering tertukar dengan perilaku
pra-konvensional.
Dalam tahap lima, incliviclu-individu dipandang sebagai merniliki
pendapat-pendapat dan nilai-nilai yang berbeda, dan aclalah penting bahwa
mereka dihormati clan dihargai tanpa memihak. Permasalahan yang tidak
clianggap sebagai relatif sepe1ti kehidupan dan pilihan jangan sampai clitahan
atau dihambat. Aturan-aturan yang tidak mengakibatkan kesejahteraan sosial
harus diubah bila perlu demi terpenuhinya kebaikan terbanyak untuk
sebanyak··banyaknya orang. Hal tersebut diperoleh melalui keputusan
mayoritas, dan kompromi. Dalam hal ini, pemerintahan yang demokratis
tampak berlandaskan pada penalaran tahap lima.
Dalam tahap enam, penalaran moral berdasar pada penalaran abstrak
menggunakan prinsip etika universal. 1-lukum hanya valid bila berdasar pada
keadilan, dan komitmen terhadap keadilan juga menyertakan keharusan untuk
tidak mematuhi hukum yang tidak adil.
Psikolog lain mcmpertanyakan asumsi bahwa tindakan moral dicapai
tcruta111a olch penalaran for111al. Salah satu kelompok yang berpandangan
demikian, social intuitionists, 111enge111ukakan bahwa orang sering membuat
keputusan moral tanpa mempertimbangkan nilai'nilai seperti keadilan,
huku111, hak asasi manusia, dan norma etika yang abstrak. Berdasarkan ha!
ini, argu111cn yang tclah dianalisis olch Kohlberg dr.n psikolog rasionalist
lainnya dapat clirmggap hanya merupakan rasionalisasi dari keputusan intuitif.
lni bcrarti bahwa pcnalaran moral kurang relevan terhadap tindakan moral
dibanding apa yang clikc111ukakan oleh Kohlberg.
E:. 'l'cori Pcrsonalitas
Mcnurut C. George Bocrcc (1998) teori yang 111crupaka11 model
rcalitas yang 111c111bantu kita untuk mcmahami, 111enjelaskan, 111era111alka11,
clan kontrol yang kenyataan. Dalam ilmu kepribadian, model ini biasanya
lisan. Sctiap sekarang 111uncul clengan 111odel grafik, ilustrasi dcngan si111bolis,
atau model rnatcrnatis, atau bahkan sebuah komputer model. Tctapi kata-kata
adalah bcntuk clasar.
Giasanya kctika kita berbicara tentang kepribadian seseorang, kita
berbicara tcntang apa yang mcmbuat orang yang berbeda dari orang lain,
bahkan unik. Aspek kcpribadian yang disebut perbedaan individu. Untuk
21
beberapa leori, hal ini 111erupakan isu sentral. Teori ini sering menghabiskan
banyak perhatian pada hal-hal sepe11i jenis dan traits dan tes yang dapat kita
bandingkan atau menganggap orang. Ada orang yang terlalu gelisah, yang
lain tidak, beberapa orang lebih tertutup, orang lain lebih terbuka, dan
sebagainya.
Menu rut C. George Boeree ( 1998) ada beberapa ha! yang dapat
berjalan salah dengan teori, dan Anda hams menjaga hati untuk mereka. Hal
ini berlaku, bahkan dengan teori yang dibuat oleh pemikiran yang besar yang
akan kita lihat. Di sisi lain, ha! yang lebih penting lagi bila kita sendiri
mengembangkan teori tentang manusia dan kepribadian mereka. Berikut
adalah beberapa ha! yang perlu berhati-hati untuk:
- Sukuisme
Setiap orang tumbuh dalam budaya yang ada sebelum mereka lahir.
- Egocentrism
Potensi lain dalam suatu teori adalah keganjilan dari teoretikus sebagai
individu. Setiap dari kita, di luar budaya kita, telah khusus untuk rincian
nya hidup - genetika, struktur keluarga dan dinamika, pengalaman khusus,
pendidikan, dan sebagainya yang akan mempengaruhi cara kita berpikir
dan merasa, dan akhirnya, cara kita menafsirkan kepribadian.
Kedogmatisan.
Ketiga adalah kesulitan kedogmatisan. Kita sebagai manusia tampaknya
memiliki kecenderungan alam konservatif. Kami menempel apa yang telah
bekerja di masa lalu. Dan jika kita mencurahkan hidup kita untuk
mengembangkan kepribadian teori, jika kami telah dituangkan ke dalam
hati kita. Dogmatis tidak membolehkan orang untuk pertanyaan, keraguan,
informasi baru, dan sebagainya. Anda dapat memberitahu ketika Anda
berhadapan dengan orang dognatic dengan melihat bagaimana mereka
berhubungan dengan kritik mereka. Mercka akan cenderung menggunakan
apa yang disebut circular argument. J circular argument adalah salah satu
tempat Anda untuk membuktikan hal-hal yang hanya akan menjadi
kenyataan jika Anda titik yang benar pada awalnya.
Kesalahpahaman.
Masalah lain atau kumpulan masalah adalah implikasi yang tidak
diharapkan. Tampaknya setiap kali Anda mengatakan sesuatu, Anda
melepaskan kata-kata yang rentan terhadap pemahaman yang berbeda.
Untuk membuatnya lebih sederhana, orang akan sering salah paham Anda.
Ada beberapa hal yang membuat kesalahpahaman lebih besar antara lain:
1. 7/'anslation
2. Neologisms
3. lvfetqfor
Menurut C. George Boeree (1998) bukti merupakan jenis dukungan
yang telah Anda lakukan untuk teori. Ada beberapa jenis bukti antara lain:
1. Anecdotal bukti kasual adalah jenis bukti, biasanya diberikan dalam
bentuk cerita. Yang terbaik adalah menggunakan berbagai bukti ini hanya
sebagai motivasi untuk penelitian lebih lanjut.
2. Klinis adalah bukti bukti yang dikumpulkan dari sesi terapi. Hal ini Jebih
hati-hati dicatat oleh banyak orang dengan pelatihan. Bukti klinis tidak
memberikan dasar teori sebagian besar kita akan melihat, meskipun
kebanyakan menindaklanjuti dengan penelitian lebih lanjut.
3. Phenomenological bukti adalah hasil dari pengamatan orang-hati dalam
berbagai keadaan, serta melibatkan introspeksi sendiri proses psikologis.
Banyak teori kami akan melihat phenomenological telah melakukan
penelitian, baik formal maupun informal. Memerlukan banyak pelatiban
se11a kemampuan alam tertentu. Kelemahannya adalah bahwa kita
memiliki waktu keras memberitahu apakah peneliti telab melakukan
peke1jaan yang baik.
4. Korelasi penelitian dalam kepribadian biasanya melibatkan penciptaan dan
penggunaan tcs kcpribadian. Dcngan nilai dari ujian ini akan dibandingkan
dengan lainnya diukur aspek kehidupan, seperti balnya dengan tes lainnya.
5. Percobaan penelitian ini adalah yang paling tepat dikontrol dan bentuk
penelitian, dan jika rnasalah Anda prihatin dengan setuju untuk
eksperimen, adalah metode yang disukai. Eksperimentasi, seperti yang
Anda ketahui, acak melibatkan pilihan mata pelajaran, pengawasan dari
kondisi tersebut, sangat peduli untuk mengbindari pengaruh tidak pantas,
dan biasanya melalui pengukuran dan statistik.
F. Etika auditor
Pengertian ctika dalam Bahasa Latin, "Ethica ", berarti falsafah moral
yang mcrupakan pcclornan cara bertingkah laku yang baik dari sudut pandang
budaya, susila scrta agama. Sedangkan menurut Keraf (1998), etika secara
harfiah bcrasal dari Yunani "ethos" yang artinya sama persis dengan
moralitas, yaitu aclat kebiasaan baik.
Di Indonesia etika diterjernahkan menjadi kesusilaan karena sila
berarti clasar, kaidah atau aturan, scdangakn su berarti baik, benar, dan bagus.
Selanjutnya selain kaidah etika masyarakat juga terdapat apa yang disebut
dcngan kaidah procsional yang khusus bcrlaku dalam kelompok profosi yang
bersangkutan. Oleh karena itu merupakan konsensus, maka etika tersebut
dinyatakan sccara tertulis atau formal clan selanjutnya disebut sebagai 'kode
etik'. Si fat sanksinya juga moral psikologik, yaitu dikuCilkan atau
disingkirkan dari pcrgaulan kelompok profesi yang bersangkutan (Desriani,
1993 dalam Sihwahjoeni dan M. Gudono, 2000).
Istilah etika jika dilihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998),
memiliki tiga ani yang satunya adalah nilai mengena.i benar dan salah yang
dianut suatu golongan atau masyarakat. Dari beberapa definisi diatas dapat
disimpulkan bahwa etika adalah seperangkat pedoman, aturan atau norma
yang mengatur tingkah laku seseorang, baik yang dilakukan atau ditinggalkan
yang dianut oleh sckelompok masyarakat atau profesi.
Maryani dan Ludigdo (2001) mendefinisikan etika sebagai
seperangkat aturan atau nonna atau pedoman yang mengatur perilaku
manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang
dianut olch sekelompok atau segolongan manusia atau masyarakat atau
profesi.
Etika profesi akuntan di Indonesia diatur dalam kode etik akuntan
Indonesia. Kode etik ini mengikat para anggota IAI di satu sisi dan dapat
dipergunakan oleh akuntan lainnya yang bukan atau belum menjadi anggota
IAI di sisi lain. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) merumuskan suatu kode etik
yang meliputi mukadimah dan delapan prinsip etika yang harus dipedomani
oleh semua anggota, serta aturan etika dan interpretasi aturan etika yang
wajib dipatuhi oleh masing-masing anggota kompartemen.
Menurut Keraf (1998), etika dapat dibagi menjadi dua, yaitu sebagai
berikut:
I. Etika umum
Etika umum berkaitan dengan bagaimana manusia mengambil keputusan
etis, teori-teori etika dan prinsip modal dasar yang rnenjadi pegangan bagi
manusia dalam bertindak, serta tolak ukur dalam menilai baik buruknya
suatu tindakan. Etika umum dapat digolongkan dengan ilmu pengetahuan
yang membahas mengenai pengertian umum dan teori-teori.
2. Etika khusus
Etika khusus adalah penerapan prinsip-prinsip modal dasar dalam bidang
kehidupan yang khusus. Etika khusus dapat dibagi menjadi dua yaitu:
a. Etika individual, menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap
dirinya sendiri.
b. Etika sosial, berkaitan dengan kewajiban, sikap dan pola perilaku
manusia lainnya salah satu bagian dari etika sosial adalah etika
profesi.
Ponemon dan Gabhart (1990) menemukan bahwa proses kognitif etika
auditor akan mempengaruhi independensi auditor. Independensi menipakan
isu yang menarik karena dalam menghadapi konflik independensi auditor
perlu untuk mempertimbangkan aturan yang eksplisit, standar audit dan kode
etik profesional.
Seorang auditor hams taat pada aturan etika yang mengharuskannya
bersikap independen, maka ketika seorang auditor memiliki kecenderungan
sifat machiavellian tinggi semakin mungkin untuk bertindak tidak
independen. Level pertimhangan etis juga berpengaruh terh11d11p
independensi. Salah satu penelitian yang mendukung pemyataan tersebut
dilakukan oleh Ponemon dan Gabhart (1990) yang menyatakan bahwa
terdapat hubungan antara pertimbangan etis auditor dengan penyelesaian
konflik independensi.
Untuk kalangan profesional, pengaturan etika dibuat untuk
menghasilkan kinerja etis yang memadai maka kemudian asos1as1 profesi
merumuskan suatu kode etik. Kode etik profesi mernpakan kaidah-kaidah
yang menjadi landasan bagi eksistensi profesi dan sebagai dasar terbentuknya
kepercayaan masyarakat karena dengan mematuhi kode etik, akuntan
diharapkan dapat menghasilkan kualitas kinerja yang paling baik bagi
masyarakat Baidaie (2000).
Dalam kontes etika profesi, Chua et al (1994) mengungkapkan bahwa
etika profesional juga berkaitan dengan perilaku moral. Dalarn ha! ini
perilaku moral lcbih terbatas pada penge1iian yang rneliputi kekhasan pola
etis yang diharapkan untuk profesi te11entu.
Kodc etik profesi akuntan disusun dengan tujuan dapat menjadi
panduan bagi profesi akuntan untuk menempatkan objektivitas nilai-nilai
dalam prnfcsi akuntansi untuk menjaga profesionalisme anggotanya. Dalam
rerangka kode etik akuntan salah satu prinsip etika yang mendasari etika
seorang auditor adalah independensi. Nilai dari pengauditan tergantung
besarnya persepsi publik terhadap independensi auditor, sehingga tidak
mengherankan jika independensi merupakan ha! utama dalam kode etik
profesi akuntan (Arens dan Loebbecke, 2008).
Payamta (2002) menyatakan bahwa berdasarkan "Pedoman Etika"
1F AC, maka syarat-syarat etika sui1tu organisa:;i akuntan sebaiknya
didasarkan pada prinsip-prinsip dasar yang mengatur perilal..'U seorang
Akuntan dalam melaksanakan tugas profesionalnya. Prinsip tersebut adalah
(1) intcgritas, (2) obycktifitas, (3) inclcpenden, (4) kcpercayaan, (5) standar
stanclar lcknis, (6) kernarnpuan profcsional, dan (7) perilaku etika.
lndepcncknsi mcrnpaJ.:an salah satu nilai etis yang dijabarkan secara tertulis
bagi seorang auditor scbagai panduan agar dapat selalu bcrperilaku etis.
Scsuai clcngan hal tcrscbut, pcncliti memprec!iksikan bahwa semakin
indcpenden seorang auditor maka auditor tersebm akan sernakin dapat
bcrpcrila::u ctis.
G. Pcngalaman Auditor
Auditor mcrupakan scscorang yang dianggap ahli olch masyarakat
untuk mclakukan pcrncriksaan pacla suatu perusahaan atau instansi.
Pcngalaman mcrupakan salah satu elemen penting dalam tugas audit
disamping pengetahuan yang juga harus dimilki seorang auditor (Sumardi
dan Hardiningsih, 2002).
Pcnggunaan pcngalaman didasarkan pada asumsi bahwa tugas yang
dilakukan secara berulang-ulang memberikan peluang untuk belajar
melakukannya dengan yang terbaik. Lebih jauh Kolodner (1983) dalam
Herliansyah, Yudhi dan Meifida Ilyas (2006) menunjukkan bagaimana
pengalarnan dapat digunakan untuk meningkatkan kinerja pengambilan
keputusan.
Choo dan Trotman (1991) memberikan buh.'1i empiris bahwa auditor
berpengalarnan lebih banyak menemukan item-item yang tidak umurn
(atypical) dibandingkan auditor yang kurang berpengalaman, tetapi antara
auditor yang berpengalaman dengan yang kurang berpengalaman tidak
berbeda dalam menemukan item-item yang umum (typical). Penelitian
sernpa dilakukan oleh Tubbs (1992), menunjukkan bahwa subyek yang
mempunyai pengalaman audit lebih banyak, maka akan menemukan
kesalahan yang lebih banyak dan item-item kesalahannya lebih besar
dibandingkan auditor yang pengalaman auditnya lebih sedikit.
Pengalaman personel audit akan meningkatkan kompetensi mereka
dalam menjalankan setiap penugasan. Personel audit berpengalaman
memakai analisis yang lebih teliti, terinci dan runtut dalam mendeteksi
gejala kekelirnan dibandingkan dengan analisis yang tidak berpengalaman,
Sularso (I 999). Menurnt Wright ( 1997) dalam Susiana dan Arleen
Herawaty (2007) pengalaman tentang industri akan meningkatkan
kemampuan menduga adanya kekelirnan pada saat melakukan prosedur
analitis.
Semakin banyak pengalaman seseorang maka hasil pekerjaan semakin .
akurat dan lebih banyak mempunyai memori tentang strukiur kategori yang
rnmit, Weber dan Crocker (1983) dalam Tubbs (1992). Studi yang
dilakukan Tubbs (1992) menunjukkan bahwa ketika akuntan pemeriksa
menjadi lebih berpengalaman maka auditor menjadi. sadar terhadap lebih
banyak kekeliruan yang terjadi dan memiliki salah pengertian secara
signifikan terhadap pembuat keputusan audit pada waktu kompleksitas
penugasan dihadapi oleh auditor (Mohhammadi dan Wright, 1987).
Berdasarkan hal tersebut Tubbs (1992) menjelaskan seorang akuntan lebih
berpengalaman maka :
1. Akuntan pemeriksa memiliki salah pengertian yang lebih sedikit
tentang kekeliruan-kekeliruan.
2. Akuntan pemeriksa menjadi sadar mengenat kekeliruan-kekeliruan
yang lebih tidak lazim.
3. Hal-ha! yang terkait dengan penyebab kekeliruan seperti departemen
tempat terjadi kekeliruan dan pelanggaran, dan tujuan pengendalian
internal menjadi lebih menonjol.
Pengalaman yang lebih akan menghasilkan pengetahuan yang lebih
Christia wan ( 1993 ). Seseorang yang melakukan pekerjaan sesuai dengan
pengetahuan yang dimiliki akan memberikan basil yang lebih baik daripada
mereka yang tidak mempunyai pengetahuan yang cukup dalam tugasnya.
Dengan demikian maka kompleksitas tugas yang dihadapi oleh seorang
auditor akan menambah pengalaman serta pengetahuannya.
Pengalaman dalam praktik audit juga harus mensyaratkan asisten
junior, yang baru masuk ke dalam karier auditing juga harus memperoleh
pengalaman profcsionalnya dengan rnendapat supervisi yang memadai dan
review atas pekerjaanya oleh atasan yang lebih berpengalaman, IAl (2001).
Akuntan publik harus mengikuti perkembangan yang te:tjatli dalam profesinya
serta mernpelajari, memahami clan menerapkan ketentuan baru dalam prinsip
akuntansi dan standar auditing yang ditetapkan oleh organisasi profesi. Oleh
karena itu pcngalaman kerja telah dipandang sebagai suatu faktor penting
dalam memprediksi kinerja akuntan publik, sehingga pengalaman
dimasukkan sebagai salah satu persyaratan dalam memperoleh ijin menjadi
akuntan publik.
Bonner (1990) dalam Tubbs (1992) menyatakan bahwa semakin lama
auditor tersebut bekerja, maka auditor tersebut akan memberikan
pe1timbangan yang lebih matang dengan sendirinya akan mengurangi risiko
audit secara signifikan. Pengalaman seseorang tidak hanya didapat pada saat
ia beke,ja pada suatu organisasi bisnis, tetapi juga bisa didapat dari berbagai
masa pelatihan.
Abdolmohammadi dan Wright ( 1987) menyatakan bahwa auditor yang
tidak berpengalaman mempunyai tingkat kesalahan yang lebih signifikan
dibandingkan dengan auditor yang lebih berpengalaman. Pengalaman seseorang
akan berpengaruh terhadap pengetahuan seseorang akan suatu ha!.
Pengalaman menandai adanya suatu yang terns hidup secara nyata dan
diperoleh secara langsung melalui desas-desus atau laporan. Pengalaman
audit adalah pengalaman dalam melakukan audit laporan keuangan baik dari
segi lamanya waktu, banyaknya penugasan maupun jenis-jenis perusahaan
yang pernah ditangani.
II. lndcpcnclcnsi
M cnurut Bery Halomoan (2008), independensi merupakan faktor
yang mcncntukan mutu akuntan publik dalam meningkatkan k.-ualitas audit
atas laporan keuangan. Tingkat keyakinan pemakai laporan keuangan auditan
akan berkurang bahkan tidak ada lagi jika diketahui bahwa akuntan tidak
memiliki independensi atau dirat,'Ukan independensinya. Akuntan yang
diketahui tidak indcpenclcn terhadap kliennya maka laporan keuangan auditan
yang dihasilkan tidak akan dipercaya oleh para pemakai laporan keuangan.
Pemakai laporan kcuangan auditan juga akan meragukan kewajaran laporan
kcuangan yang ditcrimanya jika diketahui bahwa akuntan yang melakukan
audit ternyata tidak independen dalam bidangnya. Dalam kerangka yang lebih
luas dapat clisimpulkan bahwa independensi akuntan publik sangat
mempengaruhi tingkat kepercayaan pemakai · laporan keuangan auditan
(masyarnkat) terhadap jasa yang dihasilkan oleh akuntan publik khususnya
kualitas audit atas laporan keuangan.
Brown ( 1 971) dalam Novianty dan Wijaya (200 I), mengambil
definisi independensi akuntan publik dengan menggunakan istilah
independen dari Webster's yaitu: !11depe11de11t is not subjects to bias or
influence. Brown, atas dasar pengertian tersebut memberi definisi
independensi adalah: " kepercayaan masyarakat terhadap objektivitas, bebas
dari pcngaruh pihak lain", scdangkan independensi akuntan publik
membcrikan kredibliitas pada kenyataan terhadap laporan keuangan.
Independensi mempakan standar umum nomor dua dari tiga stanclar
auditing yang clitetapkan oleh lkatan Akuntan Indonesia (JAi) yang
menyatakan bahwa dalam semua yang berhubungan dengan perikatan,
independensi dan sikap mental hams di pertahankan oleh auditor.
Berdasarkan ketentuan yang dimuat dalam PSA (Pemyataan Standar
Audit) No. 04 (SA Seksi 220), standar ini mengharnskan auditor bersikap
independcn, artinya tidak rnudah dipengamhi, karena ia melaksanakan
pekerjaannya untuk kepentingan urnum, dalam ha! ini dibedakan dengan
auditor yang berpraktik sebagai auditor intern. Dengan demikian, ia tidak
dibenarkan memihak kepada kepentingan siapapun, sebab bagaimanapun
sempurnanya keahlian teknis yang ia miliki, ia akan kehilangan sikap tidak
memihak yang justm sangat penting untuk mempertahankan kebebasan
pendapatnya.
Kocle Etik Akuntan tahun (1994) dalam Sekar Mayangsari (2003)
menyebutkan bahwa independensi adalah sikap yang diharapkan dari seorang
auditor untuk tidak mempunyai kepentingan pribadi dalam pelaksanaan
tugasnya, yang bertentangan dengan prinsip integritas dan objektivitas. Setiap
akuntan harus memelihara integritas dan objektivitas dalam tugas
profesionalnya dan setiap auditor hams independen dari semua kepentingan
yang bert1ontangan atau pengamh yang tidak layak. Berdasarkan pengertian di
atas clapat disirnpulkan bahwa independensi merupakan sikap seseorang
untuk berrindak jujur, tidak memihak, dan melaporkan temuan-temuan hanya
berdasarkan bukti yang ada.
Menumt Abdul Halim (200 I) ada tiga aspek independensi seorang
auditor, yaitu sebagai berikut. (1) Independence in fact (independensi
senyatanya) yakni auditor hams mempunyai kejujuran yang tinggi. (2)
Independence in appearance (independensi dalarn penampilan) yang
mempakan pandangan pihak lain terhadap diri auditor sehubungan dengan
pelaksanaan audit. Auditor hams menjaga kedudukannya sedemikian mpa
sehingga pihak lain akan mempercayai sikap independensi dan
objektivitasnya. (3) Independence in competence (independensi dari sudut
keahlian) yang berhubungan erat dengan kompetensi atau kemampuan auditor
dalam melaksanakan dan menyelesaikan tugasnya.
J\udito'r yang memiliki keahlian audit dan independen akan
memberikan pendapat tentang kelangsungan hidup perusahaan yang
cenderung benar dibandingkan dengan auditor yang hanya memiliki salah
satu karakteristik atau tidak rnemiliki keduanya (Mayangsari, 2003).
Indepenclen berarti akuntan publik tidak mudah dipengaruhi, karena ia
melaksanakan pekerjaan untuk kepentingan umum. J\kuntan publik tidak
dibenarkan memihak kepentingan siapapun. Auditor berkewajiban untuk jujur
tidak hanya kepada manajernen dan pemilik perusahaan, namun juga kepada
kreditur clan pihak lain yang meletakkan kepercayaan atas pekerjaan akuntan
publik. Sikap mental independen tersebut meliputi independen dalam fakta
(in.fact) maupun dalam penampilan (in appearance) (IAI 2001).
Akuntan tidak independen apabila selama periode audit dan selama
periode pcnugasan profesionalnya, Akuntan, Kantor Akuntan Publik maupun
orang dalam Kantor Akuntan Publik: (I) mempunyai kepentingan keuangan
baik langsung maupun tidak langsung yang material pada klien, (2)
mempunyai hubungan pekerjaan dengan klien, (3) mempunyai hubungan
usaha secara langsung atau tidak langsung yang material dengan klien,
karyawan kunci klien atau pemegang saham klien, (4) memberikan jasa-jasa
non audit tertentu kepada klien atau (5) memberikan jasa atau produk kepada
klien dengan dasar fee kontinjen atau komisi (Bapepam, 2003).
lndepcndensi in fact rnemi!iki pcngertian sebagai suatu sikap mental
tidak mudah dipengaruhi, tidak memihak clan secara intelektual jujur (IA!
2001 ). lndependensi in fact menunjuk pada mutu pribadi auditor. Mutu
pribadi auditor yang baik akan menentukan dalam menghadapi situasi konflik
dengan klien. Standar yang bisa ditetapkan oleh Kantor Akuntan Publik
dalam hubungannya dengan independensi in fact adalah menetapkan standar
mutu pribadi pcrsonel auditor yang memiliki karakter tidak mudah
dipengaruhi, tidak memihak clan secara intelektual jiyur. Untuk itu Kantor
Akuntan Publik harus memiliki satu bagian yang ditugasi secara khusus
merumuskan pertanyaan atau kasus dan mengevaluasinya. Pengukuran
kinerja independensi in fact dapat dilakukan dengan mengevaluasi mutu
pribadi personcl auditor yang memiliki karakter tidak mudah dipengaruhi,
tidak 111cmihak dan sccara intelektual jujur. Evaluasi di!akukan dengan
wawancara atau dcngan pengamatan atas perilaku selama penugasan.
Independensi in Appearance merupakan hasil intepretasi pihak yang
mendasarkan keputusan pada pendapat auditor terhadap independensi auditor.
Kondisi yang menyebabkan pihak lain meragukan independensi auditor
antaralain: auditor secara langsung atau tidak memiliki saham klien, auditor
memiliki hubungan hutang piutang dengan klien, auditor mcrangkap sebagai
manajemen klien, auditor memiliki masalah hukum dengan klien, auditor
memberibn jasa pcmbukuan atau lainnya kepada klien, auditor merangkap
sebagai internal auditor klien (Arens, 2008).
I. Karaktcristik Personal
Richmond (2003) menemukan bukti bahwa kepribadian individu
mempengaruhi pcrilaku etis. Seorang profesional yang diantaranya
diwujudkan dalam sikap etis dan tindakan etis, karakteristik personal meliputi
lokus kendali (locus r{( co11trol), tingkat kinerja pribadi karyawan (self rate
employee pe1jormance), keinginan untuk berhenti bekerja (tum over
illfentio11), harga diri dalam kaitannya dengan ambisi (self esteem in relation
to ambition) dan komitmcn pada organisasi (organizational commitment).
Solar & Bruehl ( 1971) dalarn Irawati Yuke, clkk (2005) rnenyatakan
bahwa pada situasi dimana inclividu dengan lokus kendali eksternal merasa
tidak marnpu untuk mendapat dukungan kekuatan yang dibutuhkannya untuk
bertahan dalam suatu organisasi, mereka memiliki potensi untuk mencoba
mernanipulasi rckan atau objek lainnya sebagai kebutuhan pertahanan
mereka.
Dalam konteks audit, manipulasi atau ketida~jujuran pada akhirnya
akan menirnbulkan penyirnpangan perilaku audit. Hasil dari perilaku ini
adalah penurunan kualitas audit yang dapat dilihat sebagai ha! yang perlu
dikorbankan oleh individu untuk bertahan dalam lingkungan kerja audit. Hal
ini menghasilkan dugaan bahwa makin tinggi lokus kendali eksternal
individu, sernakin mungkin mereka menerima penyimpangan perilaku audit
Menurut Jansen & Glinow (1985) dalam Malone & Roberts (1996),
perilaku individu merupakan refleksi dari sisi personalitasnya sedangkan
faktor situasional yang te1jadi saat itu akan mendorong seseorang untuk
membuat suatu keputusan. Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa
perilaku disfungsional audit dapat disebabkan oleh faktor karakteristik
personal dari auditor (faktor internal) serta faktor situasional saat melakukan
audit (faktor eksternal). Karakteristik personal yang mempengaruhi
penerimaan perilaku disfungsional diantaranya locus of control (Donelly
et.al, 2003), dan Kinezja karyawan (Employ performance) (Gable & De
Angelo, 1994; Donelly et al, 2003). Penelitian-penelitian terdahulu telah
menunjuJ.:kan suatu hubungan yang kuat dan positif diantara eksternal focus
of cont ml individual dengan suatu keinginan-keinginan atau maksud-maksud
untuk menggunakan penipuan atau manipulasi untuk memperoleh tujuan
tujuan personil.
Solar & Bruehl (1971) dalam Irawati Yuke, dkk (2005) menyatakan
bahwa individu yang melakukan sebuah kine1ja dibawah ekspektasi
atasannya akan cenderung terlibat untuk melakukan perilaku disfungsional
karena mereka tidak melihat dirinya sendiri dapat mencapai tujuan yang
diperlukan untuk bertahan dalam sebuah perusahaan melalui usahanya
sendiri, sehingga perilaku disfungsional dianggap pe:rlu dalam situasi ini.
Sedangkan menurut Donelly et al (2003) dalam lrawati Yuke, dkk (2005)
menyatakan bahwa locus qf control mempengamhi penerimaan perilaku
disfungsional audit maupun perilaku disfungsional audit secara aktual,
kepuasan kerja, komitmen organisasional dan turnover intention.
Menurut Street dan Bishop (1991) dalam Malone dan Robert (1996),
auditor telah menemukan berbagai macam karakteristik, karakteristik setiap
orang tersebut berbeda termasuk kebutuhan untuk berprestasi, tipe pola
perilaku (MCNair,1987; Kelly dan Margheim,1990), need for approval
(Kelly 1984), dan locus of control (Choo, 1986). Sedangkan menurut Day dan
Silverman ( 1989) faktor kepribadian berhubungan dengan kinerja auditor
bahkan setelah mengendalikan kemampuannya. Secara tidak sengaja, auditor
akan berbeda tingkat mereka dalam bersikap terhadap penurunan kualitas
audit karena mereka memiliki karakteristik personal. Secara rasional dan
empiris yang merupakan bagian dari karakteristik personal antara lain:
Locus of Control
Mcnurut Ivancevich dan Matteson (1987) dalam Malone dan Robert
( 1996), sctiap individu dcngan internal locus of control percaya bahwa
me mil iki rnereka merniliki kontrol lebih besar atas kehidupan mereka.
Sedangkan rnenurut Schermerhorn et al (1991) dalam Malone dan Robe1i
(1996), eksternal locus of control percaya bahwa faktor Juar seperti nasib,
keberuntungan atau kekuatan Jain yang Jebih besar merupakan aturan dalam
kehidupan. Internal locus of control secara signifikan memiliki komitmen
yang Jebih besar untuk tujuan yang sulit dicapai daripada eksternal locus of
control. Kelly dan Margheim (1990) dalam Malone dan Robert (1996)
menunjukkan bahwa perilaku mengurangi kualitas audit merupakan respons
dari stres dalam pekerjaan. Dari perbedaan ini eksternal locus ofcontrol lebih
mungkin mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap penurunan kualitas
audit dari pada internal locus of control. Dengan demikian, ekstemal locus of
control berpengaruh positifterhadap perilaku penurunan kualitas audit.
Self-esteem
Se(festeem atau harga diri adalah ciri kepribadian seseorang yang
memiliki rasa honnat terhadap dirinya sendiri. Hollenbeck dan Brief (1989)
menemukan bahwa individu dengan self-esteem yang tinggi memiliki tujuan
positif dalam menetapkan tujuan. Ketatnya waktu anggaran dapat
menggambarkan tujuan yang sulit dan relatif pada individu dengan self-
esteem yang rendah, individu dengan harga diri tinggi mungkin memiliki
komitmen yang lebih besar dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja.
Hard dril'ing
Menurut Ivancevich dan Matteson (1987) dalam Malone dan Robert
(1996), karakteristik personal yang dikenal sebagai tipe: A yang dikategorikan
sebagai pola perilaku cenderung lebih agresif, waktu sadar dan orientasi
kerja daripada individu dengan tipe B (karakteristik tipe A dengan individu
yang rendah). Tipe A sebagai pola perilaku yang terdiri dari tiga dimensi:
kekurangsabaran, keterlibatan kerja, dan hard driving. Pada hard driving
dimensi perilaku tipe A cenderung lebih menonjol. Dengan demikian, tingkat
individu dengan hard driving tipe A berhubungan secara negatif dengan
perilaku penurunan kualitas audit.
Need for Approval
Menurut Tubbs (1984) dalam Malone clan Robert (1996), need for
approval adalah atribut kepribadian "yang berhubungan dengan patuh", rasa
hormat kepada otoritas, clan keinginan untuk dikontrol oleh orang lain.
Auditor dengan need jiir approval mungkin berhubungan secara lebih besar
dengan perilaku penurunan kualitas audit dibandingkan auditor dengan
persetujuan kebutuhan sosial yang rendah dalam ha.I untuk mendapatkan
persetujuan dari atasan mereka untuk performa yang relatif baik relatif Ice
waktu anggaran.
Kelly (1984) dalam Malone dan Robert (1996) menyebutkan bahwa
secara hipotesis berhubungan secara positif, namun sebelumnya telah
ditemukan bahwa auditor dengan kebutuhan sosial yang tinggi secara
signifikan cendernng kurang berhubungan dengan perilaku penurunan
kualitas audit. Kelly berpendapat bahwa negatif menunjukkan hubungan
antara kebutuhan sosial persetujuan dengan perilaku penurunan kualitas audit
mungkin karena persoalan yang tinggi dalam persetujuan kebutuhan sosial.
Temuan secara empiris, tidak jelas bagaimana kebutuhan auditor untuk
persetujuan itu akan berdampak atau terlibat dalam tindakan penurunan
kualitas audit.
Need for Achievement
Menurut Luthans (1989) dalam Malone dan Robert (1996) perlunya
need.for achievement atau kebutuhan pencapaian prestasi pada setiap individu
pada hakikatnya akan memuaskan dalam penyelesaian tugas dan memiliki
komitmen yang lebih besar untuk tujuan sulit daripada individu yang rendah
dalam kebutuhan pencapaian prestasi (Hollenbeck et al, 1989 dalam Malone
dan Robert,1996) sebagai contoh level staf auditor. Harrell dan Stahl (1984)
dalam Malone dan Robert (1996) menemukan kebutuhan pencapaian prestasi
berhubungan positifterhadap peringkat kinerja dan pengabdian masa kerja.
J. Kualitas Audit
Banyak pihak yang mendefinisikan kualitas audit, namun tidak ada
definisi yang pasti tentang kualitas audit itu sendiri. Hal ini disebabkan tidak
adanya pemahaman umum mengenai faktor penyusun kualitas audit dan
sering terjadi konflik peran antara pengguna laporan audit (Sutton 1993
dalam Ariesanti, 2001 ). Sutton (1993) dalam Ariesanti (2001) menjelaskan
dan mengumpulkan beberapa pendapat peneliti sebelumnya bahwa ada
perbedaan persepsi mengenai kualitas audit. Walaupun demikian, para
peneliti mempunyai kesamaan pendapat mengenai pengukuran kualitas audit.
J>cngukurnn kualitas audit tersebut mernbutuhkan kombinasi antara ukuran
hasil dan proses. Pengukuran hasil Jebih banyak digunakan karena
pengukurnn proses tidak dapat diobservasi secara Jangsung. Sedangkan
pengukurnn hasil biasanya menggunakan surogasi besar firma audit.
Pc:nel itian mcngenai pengukuran kualitas audit pada tahap proses telah
dilakukan oleh Sutton (1993). Sutton meneliti tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi kualitas proses audit. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya
kesepakatan antarn para responden mengenai faktor·fnktor yang berpongaruh
terhadap kualitas proses audit mulai tahap perencanaan penugasan, tahap
pekerjaan lapangan, dan tahap adminisirasi akhir.
Meier dan Fuglister (1992) dalam Ariesanti (2003) mengungkapkan
kualitas audit menurut konsep kos kualitas tradisional, yang terdiri dari tiga
kategori aktivitas yang perlu dianalisis. Kategori itu adalah persiapan, yang
digunakan untuk mendctcksi atau menghindari kesalahan pada perancangan
clan peng<embangan; penilaian untuk mengawasi kegiatan operasi termasuk
inspeksi, pengujian dan evaluasi; dan aktivitas kegagalan, untuk mencari
produk-produk yang gaga! atau jasa yang tidak sesuai. Pada bidang audit
aktivitas pertama penting dilakukan untuk menghindari aktivitas ketiga.
De angelo (1981) mendefinisikan kualitas audit sebagai profitabilitas
bahwa auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran pada sistem
akuntansi klien. Deis dan Giroux (1992) dalam Ariesanti (2001) menjelaskan
bahwa probabilitas untuk menemukan pelanggaran tergantung pada
kemampuan teknis auditor dan probabilitas melaporkan pelanggaran
tergantung pada independensi auditor.
Saal ini pertumbuhan ekonomi suatu perusahaan dipengaruhi oleh
kualitas produk yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Kualitas jasa
adalah sebuah konsep yang sulit dipahami dan kabur, sehingga kerap kali
terdapat kesalahan dalam menentukan sifat laialitasnya (Parasuraman, 1985
clalam Nurchasanah dan Rahmanti, 2004).
Kualitas jasa audit termasuk salah satu jasa yang sukar untuk diukur
secara objektif clan sukar ditentukan climensinya atau faktor-faktor yang dapat
menentukan kualitas audit. Tidak ada definisi yang pasti mengenai !malitas
audit, hal ini disebabkan tidak adanya pemahaman umum mengenai faktor
penyusun kualitas audit (Sutton, 1993)
Pada penelitian Nurchasanah dan Rahmanti (2004) dalam Hery
Halomoan (2008), menyebutkan bahwa terdapat delapan faktor penentu
kualitas audit, yaitu:
1. Pengalaman melakukan audit
Pengalaman melakukan audit menjadi pertimbangan bahwa auditor
tersebut berkualitas. Karena pengalaman auditor dapat menentukan
kualitas audit melalui pengetahuan dan keunggulan-keunggulan yang
diperolehnya dari pengalaman melakukan audit.
2. lvlemahami indutri klien
SPAP (200 I :318. l ), menyatakan bahwa dalam melaksanakan audit atas
laporan keuangan, auditor harus memperoleh pengetahuan tentang bisnis
yang cukup (terutama bisnis klien) untuk memungkinkan auditor
mengidentifikasi dan memahami peristiwa, transaksi dan praktik, yang
menurut pertimbangan auditor, kemungkinan berdampak signifikan atas
laporan keuangan atau atas laporan pemeriksaan atau laporan audit.
Pernyataan SP AP tersebut menyiratkan bahwa auditor yang memahami
industri klien da1,11t m1.mjl1di sutnb(.)i' kualitas audit,
3. Responsif atas kebutuhan klien
Dalam penelitiannya, penilaian kualitas jasa dapat dilakukan dengan
memahami kebutuhan pengguana jasa (Glynn dan Barnes, 1996). Dalam
ha! ini seorang auditor hams memperhatikan kebutuhan kliennya seperti
kebutuhan waktu dan dana.
4. Taat pada standar umum
Auditor harus mempunyai keahlian dan kecenderungan agar dapat
mendeteksi kesalahan yang material serta melaporkan apa yang
ditemukannya. Seperti apa yang dinyatakan dalan SP AP (200 I : 150. I),
seorang auditor harus memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup,
independensi dalam sikap mental dan menggunakan kemahiran
profesionalnya dengan cermat dan seksama sebagai syarat dari mutu
pelaksanaan audit.
5. Keterlibatan pimpinan KAP
Dalam hal ini keterlibatan pimpinan KAP dapat menaikkan kinerja dan
komitmen organisasi, sehinnga kualitas jasa yang dihasilkan juga
meningkat.
6. Keterlibatan komite audit
Dalam penelitian Menon dan Williams (1994), yang menyatakan bahwa
komite audit diperlukan dalam suatu organisasi bisnis antara lain
dikarcnakan dapat mengawasi proses audit dan memungkinkan
terwujudnya kejujuran pelaporan keuangan. Agar fungsi tersebut
terlaksana dengan baik maka komite audit hams bekerja secara efektif
sehingga dapat menambah kualitas audit.
7. Independensi anggota tim audit
Seorang auditor dapat menghasilkan laporan audit yang berkualitas jika
auditor tersebut melaksanakan pekerjaannya secarn profesional.
8. Komunikasi Tim Audit dan manajemen Klien
SP AP (2001 :360.1 ), menyatakan bahwa selama melakukan audit atas
laporan keuangan, auditor perlu membangun hubungan kerja yang
bersifat konstruktif dengan manajemen untuk mewujudkan audit yang
efektif dan efisien. Oleh karena itu hubungan kerja yang baik dengan
manajemen harus dibangun sehingga audit yang efektif dan efisien dapat
terwujud dan dengan begitu kualitas audit akan meningkat.
Pada penelitian ini, peneliti akan mengukur kualitas audit dari seg1
etika auditor, pengalaman auditor, independensi auditor, dan karakteristik
personal. Dalam segi independensi, auditor dituntut untuk bersikap
independen dalam tingkah laku dan tindakannya. Independen berarti akuntan
publik tidak mudah dipengaruhi dalam melaksanakan pekerjaannya.
Deis dan Giroux (1992) melakukan penelitian tentang empat ha!
dianggap mempunyai hubungan dengan kualitas audit yaitu (I) lama waktu
auditor telah melakukan pemeriksaan terhadap suatu perusahaan (tenure),
semakin lama seorang auditor telah melakukan audit pada klien yang sama
maka kualitas audit yang dihasilkan akan semakin rendah, (2) jumlah klien,
semakin banyak jumlah klien maka kualitas audit akan semakin baik karena
auditor dengan jumlah klien yang banyak akan berusaha menjaga reputasinya,
(3) kesehatan keuangan klien, semakin sehat kondisi keuangan klien maka
akan ada kecenderungan klien tersebut untuk menekan auditor agar tidak
mengikuti stanclar, clan (4) review oleh pihak ketiga, kualitas audit akan
mcningkat jika c1uditor tcrscbut mcngclahui bahwn hnsil pckc1jan1111ya akan direvicw
oleh pihak ketiga.
K. Kctcrkaitan An tar Variabcl
Untuk kalangan auditor, pengaturan etika dibuat untuk menghasilkan kine1ja
yang memadai maka kemudian asosiasi profesi akuntan rnerumuskan suatu kode
etik. Kade etik profesi auditor merupakan kaic\ah-kaidah yang menjadi landasan bagi
auditor scbagai dasar tcrbentuknya kepercayaan pengguna laporan keuangan.
Independensi merupakan salah satu rerangka kocle etik akuman yang mendasari etika
seorang auditor. Independensi merupakan sikap yang bebas dari pengaruh pihak lain
clan jujur kcpada scmua puhak yang berkepentingan terhac!ap laporan keuangan
tersebut. Dengan penerapan etika dan inc!epenc!ensi pac!a setiap auditor c!iharapkan
dapat mcnghasilkan kualitas audit yang paling baik.
Pengalaman merupakan faktor yang penting dalam mendeteksi kine1ja
auditor karena dengan pengalaman auditor akan lebih meiliki ketelitian dalam setiap
pcnugasan audit daripada auditor yang bclum terlalu banyak memiliki pengalanrnn.
Penggunaan pengalaman didasarkan pada asumsi bahwa tugas yang dilakukan secara
berulang-ulang memberikan peluang untuk belajar melakukannya dengan yang
terbaik. Pengalaman auditor akan meningkatkan kompetensi mereka dalam
menjalankan setiap penugasan. Auditor berpengalaman menggunakan analisis yang
lebih teliti, terinci clan runtut dalam mendeleksi risiko yang mungkin terjadi clan pada
akhirnya akan menghasilkan kualitas audit yang baik.
Menurut Jansen dan Glinow ( 1985) dalam Malone dan Robert (l 996),
perilaku individu rnerupakan refleksi dari sisi personalitasnya sedangkan faktor
situasional yang te1j adi saat itu akan mendorong seseorang untuk membuat suatu
keputusan. Dari pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa perilaku
disfi.mgsional audit dapat disebabkan oleh faktor karakteristik personal auditor
(faktor internal) se1ta faktor situasional (faktor eksternal) dan kemudian faktor-
faktor tersebut akan mempengaruhi kualitas audit yang dihasilkan.
Kerangka Penelitian
Etika Auditor
Pengalaman Auditor
lndependensi
Karakteristik Personal Auditor
XI : Etika Auditor
X2 : Pengalaman Auditor
X3 : Independensi
X4 : Karakteristik Personal Auditor
Y : Kualitas Audit
Kualitas Audit
Perumusan Hipotesis
Berdasarkan pemikiran diatas maka hipotesis yang diajukan dalam
penelitian ini adalah:
Ha,, Etika auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit
Ha2: Pengalaman auditor berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas
audit
1-!aJ : Independensi berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit
Ha4: Karakteristik personal berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas
audit
BAB Ill
METODOLOGT PENELITIAN
A. Ruang Linglmp Penclitian
Ruang lingkup yang akan digunakan dalam penelitian ini merupakan
penelitian <1sosialil~ yailu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
hubungan scr·ta pcngnruh antara dua variabd atau lebih Dalam penelitian kali
ini akan membahas mengenai bagaimana pengaruh etika auditor, pengalaman
auditor, indcpenclensi, clan karakteristik personal terhadap kualitas audit.
A. Metodc Penentuan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang heke1ja di Kantor
Akuntan Publik yang terdapat di Jakarta clan sekitarnya tahun 2009. Dari
populasi ini peneliti menggunakan pengambilan sampel dengan metocle
convenience sampling, sesuai clengan namanya metocle ini memilih sampel
clari elem•cn populasi (orang atau kejadian) yang datanya muclah cliperoleh
peneliti, Elemen populasi yang clipilih sebagai subyek sampel adalah tidak
terbatas sehingga peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel yang
paling cepat clan rnurah (Nur Inclriantoro dan Supomo, 2002).
Responden clalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di KAP
yang berada di Jakarta :Jan sekitarnya. Alasan auditor sebagai responden
adalah karena auditor bertanggung jawab atas pelaksanaan audit, dimana
auditor cliharuskan untuk membuat pertimbangan mengenai kualitas audit.
C. Metode Pengumpulan Data
L Sumbcr Data
Data yang di1,>unakan dalan penelitian ini terdiri atas:
a. Data primer, merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer ini
secarn khusus clikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan
penelitian (Nur Indriantoro dan Supomo, 2002).
b. Data sekunder, merupakan sumber data penelitia.n yang diperoleh peneliti
secara tidak langung melalui media perantara ( diperoleh clan dicatat oleh
pihak lain) (Nur Indriantoro clan Supomo, 2002). Data sekunder dalam
penelitian ini berasal dari sumber eksternal berupa buku, jurnal, atau
berbagai bentuk terbitan periodik baik secara manual a tau pun melalu i
komputer.
2. Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan, peneliti menggunakan
instrumen berupa kuesioner yang akan diberikan kepada para auditor yang
beke1ja di KAP wilayah Jakarta da11 sekitarnya. Pengumpulan data
dilakukan dengan teknik personally administered questionnaires, yaitu
peneliti berhubungan langsung dengan responden clan memberikan
penjelasan seperlunya (Nur Indriantoro dan Supomo, 2002).
D. Mctodc Analisis Data
1. Uji Kualitas Data
a. Uji Valiclitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui seberapa baik ketepatan
dan keccrmatan suatu instrumen untuk mengukur suatu konsep yang
seharusnya cliukur. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau
valid ticlaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2005). Suatu kuesioner
dinyatakan valid jika pertanyaan atau pernyata.an pada kuesioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur pa.da kuesioner tersebut.
Pcngujian valiclitas dcngan mcnggunakan Pearson Correlation yaitu
dcngan caru. menghitung korclasi antara skor masing-masing butir
pcrtanyaan dengan total skor (Ghozali, 2005)
b. Uji Reliabilitas
Uji rcliabilitas cligunakan untuk mcngetahui sejauh rnana basil
pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan dua kali atau lebih
terhaclap gejala ynng sama dengan menggnakan alat ukur yang sama.
Menu111t Nunnaly ( 1976) dalam Ghozali (2005), suatu konstuk atau
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >
0,60.
2. Uji Asumsi Klasik
Uji Multikolincaritas
Bcrlujuan unluk rnenguji apakah model r'ogresi yang clilcmukan
aclanya korelasi antar variabel bebas. korelasi antara variabel.
Model regresi yang baik seharnsnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel bebasnya. Model rngresi bebas dari problem multico
adalah mempunyai nilai VlF disekitar angka I dan angka tolerance
mendekati 1 (Santoso, 2001)
Uji Heterokedastisitas
Ontuk menguji apakah ada kesamaan atau ketidaksamaan varians
dari model regresi dari suatu pengamatan ke pengamatan lain.
Pedoman suatu model regresi bebas dari heterokedastisitas adalah
tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka nol pad a sum bu Y (Santoso, 200 l ).
Uji Normalitas
Pengujian normalitas b~rtujuan untuk menguj; apakah dalarn
model regresi variabel independen dan variabel dependen kecluanya
mempunyai distribusi nonnal atau mendekati normal. Model
regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati
normal (Santoso, 200 l ). Metode yang lebih handal adalah dengan
melilmt ncmm1J probnbility phit yang membandingkan clistrilmsi
komulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan
membentuk satu garis lurus diagonal, dan plating data residual
akan dibandingkan dengan garis diagonal (Ghozali, 2005).
2. Analisis Data
a. Analisis Regresi Berganda
Pengujian dalam penelitian ini menggunakan Model Regresi
Berganda. Rumus regresi berganda yang digunakan adalah sebagai
berikut:
Y = a + Ill Xl + p2 X2 + P3 X3 + p4 X4 + e
Y = Kualitas Audit
o. = Konstanta
~ 1,..,4= Koefisien regresi
X 1 = Etika Auditor
X2 = Pengalaman Auditor
X3 = Independensi
X4 = Karakteristik Personal
e = error terms
b. Analisis Koefisien Determinan
Untuk mengetahui besarnya atau kecilnya persentase pengaruh variabel
bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) dipergunnkan kooflsi~.n
determinan dengan rumus sebagai berikut: KD = r2 x 100%
Dimana:
KD = Koefisien determinasi
r = Koefisien Korelasi
c. Uji hipotesis dalam penelitian ini juga menggunakan:
Uji t
Uji t bertujuan untuk menguji seberapa jauh pengarnh satu variabel
independen secara individual. Untuk dapat mengetahui apakah ada
pengaruh yang signifikan dari variabel masing-masing independen
terhadap variabel dependen, maka nilai signifikannya dibandingkan
clengan derajat kepercayaannya. Apabila tingkat signifikansi lebih
kecil dari 0,05 maka Ha diterima. Demikian pula sebaliknya jika
tingkat signifikansi Jebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak. Bila Ha
diterima dan Ho ditolak berarti ada hubungan signifikan antara
variabel independen dengan variabel dependen (Ghozali, 2005).
Uji F
Uji statistik F dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua
variabel independen yang dimasukkan keclalam variabel model
regresi secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali,
2005). Kriteria yang dipakai untuk membuat keputusan terhadap
hasil uji hipotesis yang diuji adalah berdasarkan tingkat signifikansi
sebesar 0,05 yang merupakan probabilitas kesalahan sebesar 5%.
Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:
I) Jika probabilitas > 0,05 maka Ha ditolak
2) Jika probabilitas < 0,05 maka Ha diterima
E. Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitas audit
sebagai variabel dependen sedangkan etika auditor, pengalaman auditor,
independensi, dan karakteristik personal sebagai variabel independen.
Dalam bagian ini, penelitian menguraikan definisi operasional dan
pengukuran masing-masing variabel sebagai berikut:
1. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kualitas audit. Kualitas
Audit adalah probabilitas dimana seorang auditor menemukan dan
melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi
kliennya. Ada empat dimensi untuk mengukur variabel kualitas audit
yaitu: kualitas teknis, kualitas jasa, hubungan auditor-klien, dan
independensi. Instrumen penguk:uran variabel ini dikembangkan oleh
De Angelo (1981). Variabel ini menggunakan 10 indikator melalui 17
pertanyaan. Respon dari responden direkam dengan skala ordinal dari
mulai sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju.
2. Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah etika auditor,
pengalaman audit, independensi, dan karakteristik personal:
a. Etilrn Auditor
l'<onerapan Etika Akuntan Publik adalah aplikasi sepcrangkat aturan
atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik
yang hams dilakukan maupun yang hams ditinggalkan yang dianut
oleh kalangan profesi akuntan publik. Ada dua dimensi untuk
mengukur variabel penerapan etika akuntan publik yaitu: dimensi
kesadaran etis dan dimensi kepedulian pada etika profesi. Instrumen
pengukuran variabel ini menggunakan instrnmen pengukuran
variabel yang digunakan oleh Ida Suraida (2003). Semua item
pertanyaan diukur pada skala ordinal dari mulai sangat tidak setuju
sampai dengan sangat setuju ..
b. Pcngalaman Audit
Pengalarnan Audit adalah pengalaman auditor dalam melakukan
g<.'11eral audit. Ada dua. dimensi untuk rnengukur variabel
pengalaman audit yaitu: dimensi jangka waktu menekuni bidang
audit dan dimensi banyaknya penugasan audit/temuan kasus yang
pernah ditangani. Instrnmen pengukuran variabel ini menggunakan
instrumen pengukuran variabel yang digunahm oleh Ida Suraida
(2003 ). Yariabel ini menggunakan 2 pernyataan. Semua pertanyaan
diukur dengan skala ordinal I sampai 5.
c. lndepcndcnsi
Independensi Akuntan Publik adalah sikap yang diharapkan dari cliri
seornng akuntan publik untuk tidak mempunyai kcpcntingan pribadi
dalam pelaksanaan tugasnya, yang bertentangan clengan prinsip
integritas clan obyektivitas. Ada tiga dimensi untuk mengukur
variabel independensi akuntan publik yaitu: inclependensi dalam
program audit, independensi dalam verifikasi., dan independensi
dalam pel a po ran. Instrumen pengukuran variabel ini dikembangkan
dari teori yang dikemukakan oleh Mautz & Sharaf (1993). Variabel
ini menggunakan 11 pernyataan. Respon dari responden direkam
dengan skala ordinal dari mulai sangat tidak setuju sampai dengan
sangat setuju.
d. I<arakteristik Personal
Karaktei-istik Personal adalah kualitas orang-orang yang memasuki
organisasi dcngan karakteristik-karakteristik tertentu yang akan
mempengaruhi perilaku mereka di tempat kerja. Ada tiga dimensi
untuk mengukur variabel inclependensi akuntan publik yaitu: locus qf
co11trol, se[f-esteem dan self-e.fficacy. Pengukuran dimensi locus of
co11/orl menggunakan instrumen Paul E. Spector (l 988) dengan 16
indikator. Pengukuran dimensi se[f-esteem menggunakan instrumen
Rosenberg (1965) dengan 10 indikator. Pengukuran dimensi selj
e.fficacy menggunakan instrumen Gareth Jones (1986) dengan 4
indikator. Respon dari responden direkam dengan skala ordinal dari
mulai sangat tidak setuju sampai dengan sangat setuju.
Nama Variabel
:tika Auditor (Xl) da Suraida (2003)
'engalaman Audit (X2) da Suraida (2003)
ndependensi (X3) 1fautz & Sharaf(1993)
I
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Konsep Variabel
Aplikasi seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang dianut oleh kalangan profesi akuntan publik
Pengalaman auditor dalam melakukan general audit
Sikap yang diharapkan dari diri seorang akuntan publik untuk tidak mempunyai kepentingan pribadi dalam pelaksanaan tugasnya, yang bertentangan dengan prinsip integritas dan obyektivitas
Dimensi
Kesadaran etis Kepedulian pada etika profesi
Jangka waktu audit Jumlah penugasan
Independensi dalam program audit
i
Indikator I Skala I ! Pengnkuran
Am!!2aran waktu audit I Ordinal Kerahasiaan informasi klien I Ordinal I
Peran ganda auditor Ordinal Mendukung profesi auditor Ordinal Sosialiasi ke rekan sejawat I Ordinal Keban!li:>aan I Ordinal ' Kesamaan nilai I Ordinal Aturan etika profesi I Ordinal I
Kepuasan mengaudit I Ordinal Ketidakpedulian ' Ordinal I
I
Lamanva pengalaman audit ' Ordinal I Banyaknya penugasan i Ordinal
I
Bebas dari intervensi Ordinal manajerial Bebas intervensi orosedur audit I Ordinal
I I Bebas persyaratan J_ _ 0Ic!i1111l · Independensi dalam Bebas men akses data i Ordinal
verifikasi Dapat beker·a sama Ordinal Ordinal
!
l Ordinal _J f-In-d,_-e-p-en-d~e-n_s_i ~d-alc-a-m---t-~---,-~~-"--'---'---·t---6;::;J;;.laJ I
pelaporan I Ordinal I
Ordinal Ordinal
60
Karakteristik Kualitas orang-orang yang Self-Esteem Puas pada diri sendiri Ordinal Personal (X4) memasuki organisasi dengan Merasa sangat benruna Ordinal Rosenberg ( 1965); karakteristik-karakteristik Meras a berkualitas Ordinal Gareth Jones ( 1986) tertentu yang akan Mampu melakukan kegiatan Ordinal I
mempengamhi perilaku Se(f-Efficacy Tidak ada kebanggaan Ordinal I mereka di tempat kerja. Merasa tak berguna Ordinal i
Merasa berguna Ordinal I
I I Hormat pada diri sendiri I Ordinal I
Merasa gaga! Ordinal I Sikap positif pada diri sendiri Ordinal Mamou melakukan pekerjaan I Ordinal
-i
Kemampuan lebih dari kolega Ordinal Pekerjaan yang memuaskan Ordinal
Kualitas Audit (Y) Probabilitas dimana seorang Kualitas teknis, Reputasi Ordinal DeAngelo ( 198 I) auditor menemukan dan Kemampuan Ordinal
melaporkan tentang adanya Jamin an Ordinal suatu pelanggaran dalam Hubungan auditor-klien Ordinal ' sistem akuntansi kliennya I
I
Hubungan Keahlian Ordinal I I
auditor-klien Pengalaman Ordinal Status Ordinal
Independensi Obyektivitas Ordinal !
61
BAB IV
BASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambarnn lJmum Obyek Penelitian
I. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Akuntan Publik yang berada
di wi !ayah Jaka1ia dan sekitarnya. Penyebaran kuesioner dimulai pad a
pertengahan bulan Februari 2009 sampai dengan awal Maret 2009,
sedangkan waktu pengembalian kuesioner clari responclen kepacla peneliti
mulai pe11engahan Maret 2009 hingga akhir Maret 2009. Jumlah
kuesioner yang dikirim dan kuesioner yang dikembalikan terdapat dalam
tabel 4. J.
Tabel 4.1 Nama KAP clan Jumlah Kuesioner
1··-· ·-· Na ma i<AP ·--f Kuesioner Kuesioner l 1----··------··-·-------------r··- diki t_:in!____ .. .c.E!~.~!!!!?.iiJ!_lia n J
KAI:> Amir Hadyi JO 10 1
KAP Anggiat sitohang 15 13 I
I KAI' Aria clan Jonnarcli 10 8 I
, KAP Ari1in Faqih 10 8 I / KAP Danm Sugancla 5 3 I
KAP Dcloycl 5 2 KAP Freddy Pam Situmorang 9 9 J</\I' Grant Tho1111011 5 2 KAI' Hcrtanto,Siclik dan Rekan 8 8 KAP Hr.snil,Siclik,Hadisoeryo 10 JO KAP Mohammad Abadan 5 4 KAP S.Bharata 4 4 KAI' Zcninvan Zein 4 2
LE(lt_al _____ ·---·-··· ---· ·-· ____ ! Q.9_. c 8l._._
Penyebaran kuesioner sebanyak 100 kuesioner. Peneliti
menyebarkan dan mengumpulkan kuesioner secara langsung kepada
Kantor Akuntan Publik yang berada di Jakarta da.n sekitarnya. Untuk
waktu pengernbalian kuesioner (saat penyerahan kuesioner dari responden
kepada peneliti) dilakukan secara berbeda dengan waktu penyebarannya.
Peneliti rnemperbolchkan kuesioner tersebut dibawa oleh responden untuk
tidak langsung mengisi pada saat kuesioner tersebut diserahkan oleh
pcncliti, dcngan pc1janjian pada waktu te11entu peneliti akan mengambil
kuesioner tersebut apabila telah selesai diisi. Hal ini dilakukan untuk
mempcrrnudah dan tidak mengganggu aktivitas pekerjaan responden
karena proses penyebaran kuesioner ini bersamaan dengan bulan
perneriksaan laporan keuangan sehingga sebagian besar dari responden
tersebut sangat sibuk. Ringkasan pembagian dan pengumpulan kuesioner
dalam penelitian ini ditunjukkan dalam tabel 4.2.
Tabet 4.2 Rincian Pembagian dan Pen
Keteran >an un~Ilan Kuesionel'
Jumlah 1------Pembagian Kuesioner Kuesioner yang tidak terkumpul Kuesioner yang terkumpul Kuesioner yang tidak dapat diolah Kuesioner yang dapat diolah
Tingkat pengembalian (respon rate) 8:3
= 83% 100
lOO 17 83 0
83
2. Karakteristik Responden
Subyck Penditian ini adalah Akuntan Publik yang bekerja di
Kantor Akuntan Publik dan sudah pernah mengaudit laporan keuangan.
Oemografi responden selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3 Deskripsi Responden
~--- -Oeskripsi Keterangan Ju ml ah Persentase
Jenis Kelamin Pria 52 62,7% Wanita 31 37,3%
Pendidikan Formal 03 18 21,7% Sedang menempuh S l 2 2,4% Lulus SJ 58 69,9% Sedang menempuh S2 4 4,8% Lulus S2 l 1,2% S3 - -
Lama Bekerja <3 tahun 36 43,4% 3-5 tahun 21 25,3% 5-10 tahun 19 22,9% > 10 tahun 7 8,4%
Jabatan di KAP Junior auditor 43 51,9% Senior auditor 28 33,7% Supervisor auditor 9 10,8% Partner l 1,2% Manajer 2 ?-A%
Berdasarkan pada tabel 4.3, responden yang berjenis kelamin
pna sebesar 62, 7% sedangkan wanita sebesar 3 7, 7%. Tingkat
pendidikan formal auditor pada penelitian ini yang terbesar adalah
lulusan SI sebesar 69,9%, auditor dengan tingkat pendidikan formal
03 sebesar 21,7%, selanjutnya yang sedang menempuh S2 adalah
sebesar 4,8%, tingkat pendidikan auditor yang sedang menempuh S 1
sebesar 1,2%, dan peneliti tidak menemukan auditor yang tingkat
pendidikannya S3. Auditor yang bekerja kurang dari 3 tahun sebesar
43,4'Yo, auditor yang bekerja 3-5 tahun sebesar 25,3%, auditor yang
beke1ja 5-10 tahun sebesar 22,9%, dan auditor yang bekerja lebih dari
I 0 tahun sebesar 8,4%. Pada penelitian ini auditor yang menjabat
sebagai junior auditor merupakan jumlah yang tt~rbesar yaitu 51,9%,
auditor yang menjabat sebagai senior auditor sebesar 33,7%,
sedangkan auditor yang menjabat sebagai rnanajer sebesar 2,4%,
sedangkan yang menjabat sebagai partner hanya sebesar 1,2%.
B. Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas
Pengujian m1 dilakukan dengan menggunakan Pearson
Correlation. Pedornan suatu model dikatakan valid jika tingkat signifikansi
dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid. Tabel-
tabel dibawah ini akan menunjukkan hasil uji validitas.
Tabet 4.4 Hasil Uji Validitas Etika Auditor
--Pe,panyaan Sig Pearson Correlation Ket El 0,000 0,386** Valid
E2 0,000 0,399* Valid ~--·-------- -----------
E3 0,00 I 0,373** Valid - -·-----E4 0,006 0,297** Valid - -E5 0,045 0,221 * Valid ---
--···- EG 0,000 0,458** Valid -- ---- ----------E7 0,000 0,444** Valid ---- -- --·------E8 0"000 0,536** Valid --- -·
-·- -·-~lJ_~_j E9 0.000 0.483** .. Bersarnbung ke halaman benkutnya
···-·- ····-· _:!~t!J.£L~~4 (La1.1i~!tanL .... ----·----·---I: I 0 El I
E12 -----·· E13 El4
El5 ----··----· El6
El7 EIX El9
0,000 ·- ----------- 0,009
0,036 0,000 0,000 0,300 .
0,000 ·-
0,000 ··----- .
0,002
=l ___ .Q..~'!.?. Sumber: data cholah
-·· 0,520** - Valid __
0,286** ·--·- -·-·Valid __
0,23 l * ·-__ Valid __
0,431 ** Valid . ----0,524** Valid
0,1 !}_ Tidak valid
0,484** Valid 0,378** Valid 0,333** Valid -
0,129 Tidak valid
Tabet <J.11 mc11u11jukka11 pcrtanyaan-pertanyaan dari tiap variabel
etika auditor. Seperti terlihat semua pertanyaan dapat dikatakan valid
karena memiliki nilai signifikansi dibawah 0,05 yaitu pada. Dari tabel
4.4 dapat dilihat pada variabel etika yang tidak vdid antara lain
pcrta11yaa11 E 15 dan Et 9 sehingga pertaanyaan ini tidak cligunakan
clalam pcngujian sJlanjutnya.
Tabet 4.5 --·-··- llasil Uji Validitas Pengalama.!_U!_l!ditor ·--Pert~~-~- S~ F'earson Correlalio!!._§'et
f---.......cP~I- ___ _Q,Q(lO _ 0,883 . Vali~--1'2 ·--~--o~,o_g_Q._ o,937 _ -~!!.c!.... _ __,
Sumber: data cliolah
Tabel 4.5 menunjukkan pertanyaan-pertanyaan pada variabel
pengalaman auditor. Seperti terlihat semua pertanyaan dapat dikatakan
valid karena seluruh pertanyaan memiliki nilai signifikansi dibawah 0,05.
Tabet 4.6 Hasil Uii Validitas In denenc e111s1
Pcrtanvi:i;u1 Sig Pearson Correlation Ket . -------!DI 0.000 0,529** Valid
ID2 0,000 0,593** Valid ·-U,000 0,548** Valid -------0.000 U.550** Valid ·-~··------.--~
ID3
--=J_D-1_=~--J l3ersa1nbun<> ke halarnan bcnkutnya
"'
Tabel 4.6 (Laniutan) JDS 0,000 0,454** Valid 1D6 0,000 0,626** Valid .. -ID7 0,000 0,541 ** Valid ID8 0,000 0,641 •• Valid
>-ID9 0,000 0,614** Valirt -
JDIO 0,000 0,630** Valid JD! I 0,000 0,415** Valid
Sumber: data diolah
Tabel 4.6 menunjuldcan pertanyaan-pertanyaan pada variabel
indepedensi. Pertanyaan pada variabel independensi dapat dikatakan valid
karena seluruh pe11anyaan memiliki nilai signifikansi dibawah 0,05.
Tabel 4.7 Basil U"i Validitas Karnkteristik Personal
------~
Pertanp"'rn"'n-1-_...:S::ci2g __ +--'-P'"'ea"-rc..:s<"'m-'C"-'.o;,;,r;,,,;re"'la"-'t"'io'-'n---I--· _K_et ___ -t KPl 0.083 0,191 Tidak Valid KP:l 0.000 0,375** Valid
---·----t---~---l---~---
KP3 0,000 0,379** Valid --·-----t---'-----1----~!':±._ __ , ___ (_l.O_O_O __ ,_ ___ o~.3_98_•_•__ _.._ ___ v_alid ---<
K!'5 0,0 I 2 0,274** Valid 1---
,__ __ K __ P_6 __ +-__ o~.Ol.!_ __ ,__ ____ Q.279* Valid K_P7 __ _,_ ___ 0.049 ---+----l~l,_2_17_*_ Valid
___ K_P_8 __ 0,066 --t-----0~,2_0_3 ____ -+-__ T_id __ a_k_V_a_lid __ , KP9 0,401 -0,093 Tidak Valid
KPIO 0.(182 -0,192 Tidak Valid --- -------....; KP 11 0,005 0,306** Valid ,__ _
_ li_l_'l_2___ ___QJ_]_6_> --+----(~l,_16_>5_~- +---T_i_da_k_V_a_l_id __ 1 KPl3 0,076 0,196 Tidak Val.id 1---
----~1'14 0.301 0,115 Tidak Valid
1 ___ Kl'l5 __ _Q_._:;04 0.074 TidakVnlid
~t'..!Q_ ___ __Q,Q_88 0,405 Tidak Valid KP! 7 0,018 0,260* Valid
---j
I KP18 ---"-o'-C. l-'-0"-1--1---- 0,181 _____ 1---"T-"id"'a"'k-'V-"a=lid"----I --r(i~ 0.003 0,325** Valid /I<:i0l ___ l ___ (_l_O_(_lo ___ , ____ o~.~--5-s-·•-- __ V_a_li_d_
KP2l 1--------l(P22
o.082 0,192 Tidak Valid o-~ .. -12-4--,1-__ -__ -_·-__ -_-_ -0~,s-_2-=_-_-_-_ -__ TJ_ct~~1lid-=l
_KP23 ______ _Q,(l03 ________ _(J.317~---- Valid ~ __ K1:24 ____ 0.000 0,393** ____ Val~~~--===
Kl'25 0.012 0,275* Valid 1 ___ ~1:2<> I 0.047___ ----=-~==:0.218* I___ Va_lid __ Bcrsambung ke halaman berikutnya
Tabel 4.7 (Lanjutan) KP27 0.127 0,169 Ti<tik Valid -KP28 0,000 0,432** Valid . KP29 0,000 0,396** Valid --KP30 0.011 0.279* Valid
Sumber: data diolah
Tabel 4. 7 menunjukkan pertanyaan-pertanyaan pada variabel
karakteristik personal. Pertanyaan dapat dikatakan valid jika pertanyaan
memiliki nilai signifikansi dibawah 0,05. Pertanyaan pada variabel
karakteristik personal yang tidak valid antara Jain pertanyaan KP 1, KP8,
KP9, KP!O, KP!2, KP13, KP14, JUlJ4, KP15, KP16, KP18, KP21, KP22,
KP27 mcmiliki nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Sehingga
pertanyaan yang tidak valid ini tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.
Tabel 4.8 II ·1 lJ" V I' I' K I' A d' HSI .11 a 1c 1tas ua 1tas II It
·-----··------· .
Pcrlanvaan Sig Pearson C'orre!ation I<ct KAI 0.397 0.094 Ticlak Valid --------.. -----.. ·-------------- ---·------KA2 0.000 0,383** Valid ------· ---- ----- ----------KA3 (). ()()() 0.555** Valid --------·-·-- ---~-------·----· ·--KA4 0.000 0,431 ** Valid KA5 0,000 0,410** Valid f(/\6 0.000 0.463** Valid -·-· .. ----KA7 0,000 0,469**
----~· Valid
KA8 0,247 _,,_, __ OJ1_8 ------ Tidak Valid ---·--->--· !-··------·--Kl\9 0.004 0.311 ** Valid
KAIO 0.000 0,447** Valid -- . ·-KAil 0.000 0,587** Valid . KAl2 0.001 0,355** Valid KAl3 0,000 0,376** Valid KAI-I 0.000 0,492**
I-· Valid
KAIS 0,000 0,392** Valid KAI6 0,000 0,382** Valid KAI? 0.000 0,511** Valid
Sumber: data diolah
Tabel 4.8 menunjukkan pertanyaan-pertanyaan dari tiap variabel
kualitas audit. Pertanyaan dapat dikatakan valid jika nilai signifikansi
dibawah 0,05. Sedangkan pertanyaan pada variabel kualitas audit yang
tidak valid antara lain pada KAI dan KA8. Variabci yang tidak valid ini
dikeluarkan dan tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.
Tabel 4.9 - as1 l.J I a I 1tas < t1 <a u 1tor H 'I U" V I'd' E 'I A d'
~·---
-~ Pcna11\·aan Sig =pearson Correlation Ket ~· .
El 0,001 0,370** Valid E2 0.000 0,378** Valid
E3 0,001 0,355** Valid ~·---~·
E4 0.0tH 0,313** Valid ----·-- --- ·---E5 0.042 0,224* Valid -------------- ---f---· --------E6 0.000 0,470** Valid -·- --E7 0,000 0,485** Valid
~·-------- -- --E8 0,000 0,555** Valid -E9 0,000 0,533** Valid -----
EIO 0,000 0,553** Valid El I 0.015
------~~~~~: - .!=----~~~~==~~ --------- -· El2 0.048
---·-~--
·---.- __ ., _______ --- ------.------------------El3 0,000 0,438** _ Valid El4 0,000 0,491 ** Valid --El6 0,000 0,499** Valid El7 0,000 0,386** Valid EIS 0,001 0,359** I Valid
Sumber: data d1olah
Peneliti melakukan pengujian kembali terhadap variabel etika
auditor dengan menge!uarkan pertanyaan tidak valid pada EIS dan El9
hasilnya terdapat pada tabel 4.9. Semua item pertanyaan menjadi valid
karena memiliki nilai signifikansi dibawah 0,05.
Tabel 4.10 - as1 '" a 1< 1tas ara <ens 1 < II 'I U" V I' I' K It . fl P ersona
~
Pcrtanvaan Sig Pearson Correlation Ket KP2 0,001 0,357** Valid KP3 0,000 0,388** Valid
Bersambung ke halaman benkutnya
----- Tabel 4 10 (Lanjutan) '
KP·! 0,004 0,317** Vali~!-KPJ J 0,000 0,554** __ ,_ Valid KPJ7 0,000 0,495** Valid
~-KP19 0,000 0,622** Valid KP20 ()' ()()() 0,703** Valid ------------1---- -· -KP23 0,000 0,584** Valid
,_ __ KP24 0.000 0,428** Valid - -KP2:) 0.002 0,341 ** .~Valid ----KP26 0,000 0,482** Valid ------KP28 0.000 0,771** · Valid KP29 0.000 0.761** Valid - --KP30 o_ooo 0,673** Valid ----- -
Sumbcr: data cliolah
Peneliti melakukan penguJHlll kembali terhaclap variabel
karakteristik personal dengan mengeluarkan pertanyaan tidak valid pada
KPl, KP8, KP9, KPJO, KP12, KP13, KP14, KP14, KP15, KP16, KP18,
KP21, KP22, KP27, namun dari hasil pengujian tersebut KPS, KP6, KP7
menjadi tidak valid karena nilai signifikansinya diatas 0,05 yaitu 0,124,
0,622, 0,687. Setelah pertanyaan KPS, KP6, KP7 dikeluarkan maka
pertanyaan pada tabel 4.10 menjadi valid karena memiliki nilai
signifikansi dibawah 0,05.
Tabel 4.11 Has1l U"'V . . K Jil ahd1tas uahtas Audit
Pcrtanvnnn Sig Pearson Correlation Ket KA2 0.001 0,373** Valid KA3 0,000 0,530** Valid KA4 0,000 0,423** Valid KAS 0,000 0,408** Valid KA6 0,000 0,437** Valid KA7 0,000 0,470** Valid KA9 0,001 0,372** Valid --
KA!O 0,000 0,430** Valid KAll 0,000 0,580** Valid --KAl2 0,000 0,404**
--~ Valid
KA13 0,001 0,351 ** Valid Bersambung ke halaman berikutnya
Tabel 4.11 !--anjntan)
I --
~ KAl4 0,000 0,535** Valid -=KAIS 0,000 0,428** Valid
I- KAJ6 I 0,000 0,396** Valid ---·--- -----KAl7 I 0,000 0,507** Valid
Sumber: data diolah
Peneliti melakukan pengujian kembali t1;irhadap variabel kualitas
audit dengan mengeluarkan pe11anyaan KAl dan KAS. Hasilnya dapat
dilihat pada tabel 4.11 semua pel1anyaan menjadi valid dan memiliki nilai
signifikansi dibawah 0,05.
Adanya hasil yang tidak valid pada variabel etika auditor,
karakteristik personal, dan kualitas audit tidak sesuai dengan peneliti
terdahulu yang dinyatakan semua pertanyaan telah valid dimana
kemungkinan disebabkan oleh perbedaan persepsi responden sel1a
perbedaan waktu penelitian.
2. Uji Rcliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mcngetahui sejauh mana hasil
pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan dua kali atau lebih
terhaclap gejala yang sama dengan menggnakan alat ukur yang sama.
Menurut Nunnaly (1976) dalam Ghozali (2005), suatu konstuk atau
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach 's Alpha > '
0,60_
Tabcl 4.12 I il1sil Uji Rclinbilitas [~tika Auditor
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based
on Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items .672 .684 17
Su1nber: data diolah
Hasil pengujian variabel etika auditor pad.a tabel 4.12 diperoleh
basil Cronbach's Alpha sebesar 0,672, nilai tersebut lebih dari 0,60
(0,672>0,60). Maka dapat disimpulkan bahwa jawaban responden
lcrlwchp variabcl ctika auditor clikalabn reliabcl.
Tabel 4.13 11 asil llj i Hcliabilitas Pcngalmnan Auditoi·
Heliability Statistics
Cronbach's Alpha Based
on Cronbacll's Standardized
Alpha Items N of Items i--~~~.~77~7::-t~~~~~.7~9·8 2
Sumber: data diolah
Hasil pengujian variabcl pengalaman auditor pada tabel 4.13
diperoleh hasil Cronbach's Alpha sebesar 0, 777, nilai tersebut lebih dari
0,60 (0,777>0,60). rnaka dapat disimpulkan bahwa jawaban responden
terhadap variabel pcngalarnan auditor dikatakan reliabel.
Tabcl 4.14 Hasil Uji Rcliabilitas lndcpendensi
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based
on Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items -,769 ,78'1 11
Sumber: data diolah
Hasil pengujian variabel independensi pada tabel 4.14 diperoleh
hasil Cronbach's Alpha sebesar 0,769, nilai tersebut lebih dari 0,60
(0,769>0,60). Maka dapat disimpulkan bahwa jawaban responden
tcrhadap variabcl indepcndensi dikatakan reliabel.
Tabcl 4.15 llasil Uji Reliabilitas Karakteristik Personal
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based
on Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items .801 .809 14
Sumber: data diolah
Hasil penguj ian variabel karakteristik personal pada tabel 4.15
diperoleh hasil Cronbach's Alpha sebesar 0,801, nilai tersebut lebih dari
0,60 (0,801>0,60). maka dapat disimpulkan bahwa jawaban responden
terhadap variabel karakteristik personal dikatakan reliabel.
Tabcl 4.16 Hasil Uji Variabel Kualitas Audit
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based
on Cronbach's Standardized
Aloha Items r~ of Items ,694 ,714 15
Sumber: data diolah
Hasil penguj ian variabel kualitas audit pad a tabel 4 .16 diperoleh
hasil Cro11bach's Alpha sebesar 0,694, nilai tcrsebut lebih dari. 0,60
(0,694>0,60). maka dapat disimpulkan bahwa jawaban responden
terhadap variabel kual itas audit dikatakan reliabel.
C. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolincaritas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah suatu model
regrcsi terdapat korelasi antar variabel indepenclen. Jika terjadi korelasi,
maka dinamakan terdapat problem multi.kolinearitas. Pengujian
multikolinearitas dilihat clari besaran Variance lnjluence Factors dan
Tolerance. Regrcsi yang terbebas dari problem multikolinearitas apabila
nilai VIF berada disekitar angka 1 dan Tolerance mendekati 1, maka data
tersebut tidak tcrjadi pmhlem multikolinearitas (Santoso, 2002).
Tabel 4.17 Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficients'
Unstandardized Standardzed Coefficimts Coeff ic~nts Collineant Statistics
Mode! B Std. Errcr Beta t Sia. Tolerance \/IF 1 (Constant) 36.032 6.538 5.511 .000
E -.059 .092 -.072 -.643 .522 .741 1.350 p .428 .254 .167 1.687 .096 .956 1.047 ID .001 '116 .001 .005 .996 .929 1.077 KP .441 .096 .511 4.606 .000 .766 1.306
a. Dependent Vanable: KA
Sumber: data diolah
Dari tabel 4. J 7 terlihat hasil uji multikolinearitas dengan nilai
Variance l71fluence factor (VIF) berkisar 1,047 hingga 1,350 dan nilai
J(1/era11ce mendekati I yang berkisar antara 0,741 hingga 0,956. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel independen dalam model regresi ini tidak
terdapat proh/em multikolinearitas.
2. llji lleternkcdastisitas
Untuk rnenguji apakah ada kesamaan atau ketidaksamaan varians
dari. model regresi dari suatu pengamatan ke pengamatan Jain. Pedoman
suatu model regresi bebas dari heterokedastisitas adalah tidak ada pola
yang jdas serta titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka no! pada
sumbu Y (Santoso, 2002). Hasil uji heterokedastisitas dapat clilihat clari
gambar 4. 18.
Scattarplot
Dependent Variable: KA
() :'...1 c
(I <.n 0
(l
0
0 no
(.~;
'0 t: ~) 0
·~ . .; ~ '
~ G J ! ;- r----------·T-~-----· ··--·--;_· ------·-,
-2 -! Q 1 :::
Regression Stondardized Predicted Value
Surnber: data diolah
Gambar 4.18 Basil Uji Heterokedastisitas
Dari garnbar diatas dapat dilihat titik-titik menyebar secara acak dan
tidak rnembentuk suatu pola tertentu, serta tersebar diatas dan dibawah
angka 0 pada sumbu Y. Berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada model
regresi etika auditor, pengalaman auditor, independensi, dan karaktc1ristik
personal terhadap kualitas audit.
3. Uji Normalitas
Pengujian normalitas be11ujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi variabel independen clan variabel dependen keduanya
rnempunyai distribusi normal atau rnendekati normal. Model regresi yang
baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal (Santoso,
2002). Distribusi normal akan membentuk satu garis Jums diagonal, dan
ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal (Ghozali,
2005). Hasil uji normalitas dapat dilihat pada gambar 4.19.
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
Dependent Variable: KA.
1 I]
Q.2
O.D ...1.--f"----,--.:__--,-----,---0.0 02 OA O~ 0.8
Observed Cum Prob
Sumber: data diolah
Gambar 4.19 Uji Normalitas
1.0
Dari gambar diatas terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis
diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Maka
model regresi ini dapat dikatakan memenuhi asumsi! normalitas.
D. Uji Hipotesis
Dalam pengolahan data penelitian ini menggunakan . metode
analisis regresi berganda dengan menggunakan uji t dan uji F, dimana
dasar pengambilan keputusan adalah apabila signi.fikan lebih kecil dari
0,05 maka Ha diterima, sebaliknya jika lebih besar dari 0,05 maka Ha
ditolak (Santoso, 2000). Bcrikut ini hasil dari output yang diberikan
responden tentang penilaian atas pengarnh etika auditor, pengalaman
auditor, independensi, dan karakteristik personal terhadap kualitas audit.
1. Uji Koefisien Determinasi
Uji ini dilakukan untuk mengukur kemampuan variabel-variabel
independen yaitu: etika auditor, pengalaman auditor, indepenclensi, dan
karakteristik personal dalam menjelaskan variasi variabel clependen, yaitu:
kualitas audit. Hasil uji koefisien determinasi disajikan dalam tabel 4.20.
Model R 1 .516"
Tabel 4.20 Koefisien Determinasi
Model Summary b
Adjusted R Sd\.11!re, R Sauare
,\ i,,\-t~BP iµ~. '· .
a. Predictors: (Constant), KP, P,ID~·E:
b. Dependent Variable: KA
Sumber: data diolah
Std. Error of the Estl!:!1ate
4.4!F
Angka Adjusted R Square pada label 4.20 menunjukkan bahwa
tingkat kualitas audit yang dapat dijelaskan oleh variabel independen
hanya sebesar 22,9%, seclangkan sisanya sebesar 77, I% clijelaskan oleh
faktor lainnya. Angka koefisien (R) sebesar 0,516 menunjukkan bahwa
hubungan antar variabel independen dengan variabel dependen adalah
!mat, karena memiliki nilai koefisien korelasi diatas 0,5.
l. Uji t
Uji t bertujuan untuk menguji apakah ada pengaruh yang
signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
-·
Model 1 (Constant)
E p
ID
KP
Tabel 4.21 Hasil Uji t
Coefficients
Unstandardized Standardizea' Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta 36.032 6.538
-.059 .092 -.072 .428 .254 .167 .001 .116 .001 .441 .096 .511
a. Dependent Variable: KA
Sumber: data diolah
a. Menguji hipotesis pertama (Hai)
t 5.511 -.643
1.687 .005
4.606
Sia. .000 .522
.096
.996
.000
Hipotesis 1 menyatakan bahwa etika auditor berpengaruh secara
signifikan terhadap kualitas audit. Berdasarkan hasil uji statistik dari
tabel 4.21, uji statistik t untuk variabel bebas etika auditor,
memperlihatkan bahwa nilai signifikannya sebesar 0,522 lebih besar dari
nilai alpha 0,05 (0,522>0,05) maka dapat disimpulkan bahwa variabel
bebas etika auditor secara parsial tidak memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kualitas audit, dengan demikian menenma Ho dan
menolak Hai.
b. Mcnguji hipotcsis kedua (Ha2)
Hipotesis 2 menyatakan pengalaman auditor berpengaruh secara
signifikan terhadap kualitas audit. Berdasarkan basil uji statistik dari tabel
4.21, UJl statistik t untuk variabel bebas pengalaman auditor,
mempcrlihatkan bahwa nilai signifikansinya sebesar 0,096 lebih besar dari
nilai alpha 0,05 (0,096>0,05), maka dapat disimpulkan bahwa variabel
bebas pengalaman auditor secara parsial tidak rnemiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kualitas audit, dengan demikian menerima Ho dan
rnenolak !·Le.
c. Menguji hipotesis ketiga (Hao)
Hipotesis 3 menyatakan independensi berpengaruh secara
signifikan terhadap kualitas audit. Berdasarkan basil uji statistik dari tabel
4.21, uji statistik t untuk variabel bebas independensi, memperlihatkan
bahwa nilai signifikansinya sebesar 0,996 lebih besar dari nilai alpha 0,05
(0,996>0,05), maka dapat disimpulkan bahwa variab,el bebas independensi
tidak berpengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit, dengan
demikian menerima Ho dan menolak HaJ.
d. Menguji hipotesis keempat (Ha4)
Hipotesis 4 menyatakan karakteristik personal auditor berpengaruh secara
signifikan terhadap kualitas audit. Berdasarkan basil uji statistik dari tabel
4.21, u31 statistik t untuk variabel bebas karakteristik personal,
memperlihatkan bahwa nilai signifikansinya sebesar 0,000 lebih kecil dari
nilai alpha 0,05 (0,000<0,05), maka dapat disirnpulkan bahwa variabel
bebas karakteristik personal secara parsial memiliki pengarnh yang
signifikan terhadap kualitas audit, dengan demikian menerima Ha4 dan
menolak Ho.
Dari tabel 4.21 dapat dilihat persamaan regresi sebagai berikut:
KA= 36,032 - 0,059 Etika Auditor + 0,428 Pengalaman Auditor+ 0,01
Independensi + 0,441 Karakteristik Personal Auditor+ e
I. Nilai konstanta sebesar 36,032 menunjukkan bahwa bila variabel
variabel independennya no! maka kualitas audit yang dihasilkan
adalah 36,032
2. Koefisien regresi -0,059 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 dari
etika auditor akan mengurangi nilai kualitas audit sebesar 0,059.
3. Koefisien regresi 0,428 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 dari
pengalaman audit akan menambah nilai kualitas audit sebesar 0,428.
4. Koefisien regresi 0,01 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 dari
independensi akan menambah ni!ai kua!itas audit sebesar 0,01.
5. Koefisien regresi 0,441 menyatakan bahwa setiap penambahan l dari
karakteristik personal akan menambah nilai kualitas audit sebesar
0,44 l.
2. Uji F
Uji statistik F dilakukan untuk mengetahui pengaruh semua
variabel inclependen yang dimasukkan kedalam variabel model regres1
secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005).
Sum of Model Squares 1 Regression 570.628
Residual 1570.529 Total 2141.157
Tabel 4.22 Hasil Uji F
ANOVA'
df Mean S 3re qu: 2.6 0.1
4 14 57 78 2 35 82
a. Predictors: (Constant), KP, P, ID, E
b. Dependent Variable: KA
Sumber: data diolah
F 7.085
Sig. .OOQ"
Berdasarkan tabel 4.22 terlihat nilai signifikansi sebesar 0,000 yang
memiliki nilai lebih kecil dari 0,05. Hal ini bera11i etika auditor,
pengalaman auditor, independensi dan karakteristik personal secara
bersama-sama berpengaruh terhadap kualitas audit.
Hal ini terjadi misalnya seorang auditor ketika sedang mengaudit,
auditor tersebut mengalami suatu keadaan dimana ekonomi keluarganya
sedang memburuk, auditor dengan personaliti dan etika yang baik akan
mengambil peran dan tanggung jawab dalam menjalankan tugasnya dalam
pemeriksaan laporan keuangan dalam penentuan benar atau salah laporan
keuangan. Pengalaman dan independensi biar bagaimanapun tetap
berpengaruh terhadap kualitas audit karena pengalaman yang banyak dan
•
disertai pengembangan kemampuan akan lebih mudah mendeteksi item
item kesalahan serta penerapan sikap independensi pada diri auditor akan
berpengaruh terhadap kualitas audit yang dihasilkan.
A. Pcrnbahasan
Hasil penelitian pada hipotesis I yaitu menolak Hal dan menerima
Ho, yang berarti etika auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
Penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya M. Nizarul Alim,dkk
(2007) bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara etika auditor
dengan kualitas audit. Apabila dalam diri setiap auditor benar-benar
mematuhi standar profesi yang berlaku dan memiliki kasadaran etis yang
tinggi sebagai pegangan bagi auditor maka akan menglrnsilkan kineria yang
baik schingga kualitas audit yang dihasilkan juga akan baik schingga laporan
keuangan yang dapat dipercaya oleh pengguna Japoran keuangan tcrsebut.
Faktor ckstcrnal yang menyebabkan etika auditor tidak bcrpengaruh terhaclap
kualitas audit antara lain seperti lingkungan ke1ja clan buclaya organisasi
tempat auditor beke1ja yang akan membentuk perilaku auditor itu sendiri.
Dalam lingkungan ke1ja dan budaya organisasi dimana setiap auditor ticlak
memiliki kesadaran etis yang tinggi dan tidak peduli pada etika maka ha! ini
tidak akan berpengaruh terhadap kualitas audit yang dihasilkan.
Hasil penelitian pada hipotesis 2 yaitu menolak Ha2 dan menerima
Ho, yang berarti pengalaman tidak berpengaruh terhadap kualitas audit.
83
l'enelitian ini tidak konsisten clengan penelitian sebelurnnya Yuclhi
Herliansyah,dkk (2006) karena walaupun auditor tersebut merniliki
pengalan1an audit clan Ju111lah penugasan yang banyak tetapi tidak berusaha
meningkatkan kemarnpuan dirinya dalarn menerapkan ketentuan-ketentuan
baru clalam prinsip akuntansi dan standar auditing yang ditetapkan organisasi
profosi serta tidak mcndapatkan kesernpatan dalam setiap pcmeriksaan audit
maka tidak akan tei:jacli peningkatan kualitas audit.
Hasil penelitian ini pada hipotesis 3 yaitu menolak Ha3 dan
menerima Ho, yang berarti tidak terdapat pengaruh antarn independensi
terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini tidak konsisi:en dengan penelitian
sebelurnnya M. Nizarul Alim,clkk (2007) yang menyebutkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara independensi terhadap kualitas audit.
Namun penelitian ini konsisten clengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Susiana,dkk (2007) rnenunjukkan bahwa independensi yang diukur dengan
Jee audit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit.
lndependensi merupakan standar umum nomor dua clari tiga standar auditing
yang ditetapkan oleh lkatan Akuntan Indonesia {!Al) yang menyatakan
bahwa clalam semua yang berhubungan dengan perikatan, independensi dan
sikap mental harus dipertahankan oleh auditor. lndependensi mencakup
prinsip integritas dan objektifitas dalam setiap penugasan juga harus
dipertahankan karena akan mempengaruhi kualitas audit tersebut. Apabila ia
mempertahankan prinsip integritas dan objektifitas maka akan menghasilkan
84
kualitas audit yang baik namun apabila prinsip integritas clan obyektititas
diabaikan oleh auditor maka kualitas audit laporan keuangan tersebut
menjadi menurun. Faktor lain yang menyebabkan independensi tidak
berpengaruh terhadap kualitas auditjika auditor dalam melakukan penugasan
audit juga memberikan jasa konsultasi kepada klien yang diaudit sehingga
akan meningkatkan risiko rusaknya independensi. Pemakai laporan keuangan
akan meragukan kewajaran laporan keuangan yang diterimanya jika
diketahui bahwa akuntan yang melakukan audit tidak independen dalam
bidangnya.
Hasil penelitian pada hipotesis 4 yaitu menerima Ha4 dan menolak
!·lo yang berarti karakteristik personal berpengaruh secara signitikan terhadap
kualitas audit. Penelitian ini konsisten dengan penelitian sebelumnya lrawati
Yuke (2005) dan sejalan dengan teori yang menycbutkan bahwa perilaku
individu rnerupakan cerminan sisi personalitasnya sedangkan faktor
lingkungan yang te1jadi pada saat itu akan mendorong seseorang untuk
membuat keputusan clan menghasilkan kualitas audit. Karakteristik setiap
orang berbeda yang didalamnya terdapat keinginan untuk berprestasi,
seorang auditor dengan eksternal locus of control yang berasal dari
lingkungan cenderung mempunyai pengaruh yang lebih besar terhadap
penurunan kualitas audit.
85
BAB\!
KEST!VIPULAN DAN I!VlPLil(ASJ
A. Kcsimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai
pengaruh variabel etika auditor, pengalaman auditor, independensi, dan
karakteristik personal auditor terhadap kualitas audit. Dari hasil analisa dan
pembalrnsan dari bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan sebagai
bcrikut:
1. Etika auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
Pen el itian ini memperlihatkan nilai signifikannya sebesar 0,522 lebih
besar dari ni!ai alpha 0,05 (0,522>0.05). Penelitian ini konsisten dengan
penclitian Iv! Nizarul Alim,dkk (2007).
2. Pengalaman auditor ticlak berpengaruh secara signi5kan terhadap kualitas
audit. Penelitian ini mcmperlihatkan nilai signifikansinya sebesar 0,096
Jebih besar dari nilai alpha 0,05 (0,096>0.05). Hasil penelitian ini tidak
konsisten dcngan basil penelitian Yudhi Herliansyah,dkk (2006).
3. lndependensi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit.
Penclitian ini memperlihatkan nilai signifikansinya sebesar 0,996 !ebih
besar dari nilai alpha 0,05 (0,996>0.05). Penelitian ini konsisten dengan
penclirian vang telah dilakukan oleh Susiana dan Arleen Herawati (2007)
pada penelitian tahun 2000 hingga 2002. Namun, penelitian ini tidak
konsisten dengan M. Nizarul Alim,dkk (2007).
4. Karakteristik personal berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas
audit. Penelitian ini memperlihatkan nilai signifikansinya sebesar 0,000
lebih kecil dari nilai alpha 0,05 (0,000<0,05). Penelitian ini konsisten
dengan Irawati Yuke (2005).
5. Hasil uji secara simultan menunjukkan bahwa variabel independen, yaitu:
etika auditor, pengalaman auditor, independensi, dan karakteristik
personal secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen,
yaitu: kualitas audit pada tingkat signifikansi 0,000.
B. lmplikasi
13erdasarkan kesirnpulan yang telah diuraikan diatas, berikut ini akan
diuraikan beberapa implikasi yang dianggap relevan dengan penelitian.
1. Hast! pengolahan data pada penelitian ini menunjukkan bahwa etika
auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Kualit1s audit yang
dihasilkan oleh auditor tidak hanya didasarkan pada etika auditor, tetapi
komponen yang paling penting adalah kepatuhan auditor dalam setiap
pemeriksaan laporan keuangan hams sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan.
87
2. Hasil pengolahan data pada penelitian tfll menunjukkan bahwa
pengalaman auditor tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Walaupun
auditor telah melakukan penugasan dan pengalaman yang banyak tetapi
aud 1 tor tersebut tidak mengembangkan kemampuannya dalam mengaudit
maka tidak akan berdampak terhadap kualitas audit: yang dihasilkan.
3. Hasil pengolahan data pada penelitian 1111 menunjukkan bahwa
independesi tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Seorang auditor
harus taat pada aturan etika yang mengharuskan dirinya bersikap
independen. Apabila auditor dalam melakukan auditjuga memberikanjasa
konsultasi klien yang diaudit maka akan terjadi msaknya independensi.
Tingkat keyakinan pemakai laporan keuangan auditan akan berkurang
bahkan tidak ada lagi jika diketahui bahwa auditor tersebut tidak
inclependen.
4. Hasil pengolahan data pada penelitian 1111 menunjukkan bahwa
karakteristik personal auditor berpengaruh terhadap kualitas audit. Pada
dasamya personaliti setiap individu berbeda tetapi setiap individu tersebut
pasti memiliki keinginan untuk berprestasi, auditor dalam hal ini juga
ingin menghasilkan laporan audit yang berkualitas sehingga dapat
memberikan kepercayaan dan keyakinan pemakai laporan keuangan
tersebut.
88
5. Hasil pengolahan data pada penelitian ini rnenunjukkan bahwa etika
auditor, pengalaman auditor, independensi serta karakteristik personal
auditor jika diuji bersama-sama berpengaruh terl1adap kualitas audit. Etika
auditor, pengalaman auditor dan independensi biar bagaimanapun tetap
berpengaruh terhadap kualitas audit karena seorang auditor harus taat pada
etika yang mengharuskannya bersikap independen agar menghasilkan
laporan audit yang berkualitas. Auditor dengan pengalaman yang banyak
dan disertai pengembangan kemampuan akan lebih mudah mendeteksi
item-item kesalahan yang juga akan berpengaruh terhadap kualitas audit
yang dihasilkan.
C. Keterb.atasan
Peneliti merasa masih banyak kekurangan-kekurangan yang harus
dibenarkan dalam penelitian ini. Keterbatasannya antara lain sebagai berikut:
I. Dalam penelitian ini peneliti merasa kurang mendapat respon yang
memuaskan oleh responden. Hal ini dapat terlihat dari jawaban responden
dalarn suatu Kantor Akuntan Publik yang sama antara auditor satu dengan
auditor lainnya relatif sarna sehingga variabel etika auditor, pengalaman
auditor, dan independensi tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
kualitas audit.
89
2. lndikator variabel pengalarnan dirasa .kurang rnerefleksikan kenyataan
yang ada. sehingga dalarn penelitian berikutnya diharapkan ada
penambahan indikator variabel tersebut.
3. Waktu penyebaran kuesioner bertepatan pada waktu pemeriksaan laporan
keuanagan sehinggn auditor kurang meluangkan waktunya dalam proses
pengisian kuesioner penelitian ini.
4. Responden dalam penelitian ini sebesar 43,4'% adalah auditor yang
beke1ja kurang dari 3 tahun sehingga belum terlalu memiliki pengalaman
dalam penugasan audit
D. Saran
Peneliti yang akan datang diharapkan dapat menyajikan basil
penelitian yang lebih berkualitas dengan adanya masukan mengenai beberapa
ha!, diantaranya:
I. Penelitian selanjutnya sebaiknya memperbesar jumlah sampel agar tingkat
generalisasinya baik yang mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan.
2. Penelitian selanjutnya sebaiknya menambah jumlah indikator pada
variabel pengalaman.
3. Untuk penelitian selanjutnya dengan responden auditor ekstemal
diharapkan dapat memilih waktu penelitian tidak pada bulan pemeriksaan
90
laporan keuangan dan memggunakan waktu penelitian yang lebih panjang
sehingga auditor dapat mengisi kuesioner secara teliti dan menghasilkan
jawaban yang memuaskan.
4. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan menclapatlan jumlah responden
yang seimbang, misalnya antara junior auditor, senior auditor, supervisor,
manajer, serta partner jumlahnya tidak terlalu timpang.
91
DAFT AR PUSTAKA
Abdul, Hamid. "Buku Pa11d1ia11 Penulisan Skripsi", Fakutas Ekonomi dan Tlmu Sosial UIN SyarifHidayatullah, Jakarta, 2007.
Abdolmohammadi, M. dan A. Wright. An examination of the effects of experience and task complexity on audit judgments The Accounting Review 62 (January): 1-13. 1987.
Agoes, Soekrisno., Pemeriksaan Akuntansi oleh Kantor Akuntan Publik (Auditing), Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia., Jakarta, 1996.
Alim, Nizarnl. A, Trisni Hapsari. Liliek Purwanti. Pengaruh Kompetensi dan !ndependensi terhadap Kualitas Audit dengan Etika Auditor sebagai Variabel Moderasi.Simposium Nasional Alamtansi X-Makasar. 2007.
Akerlof, George A."The Market for 'Lemons': Quality Unce1iainty and The Market Mechanism". Quarterly Journal of Economics 84 (3). 1970.
Amin, Wijaya Tunggal. Audit Laporan Keuangan setelah Sarbanes Oxley. Penerbit:Harvarindo,Jakarta. 2008. v
th Arens, Alvin A dan Loebbecke,James K.Auditing: An Integrated Approach. 8
edition. Ney Jersey: Prentice-Hall. 2008.
Ariesanti, Alia. "Tesis: Pendapat Auditor tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keahlian dan lndependensi sebagai Kualitas Audit". Program Pasca Sarjana, UGM, Yogayakarta, 2001.
Baidaei, M.C. Penerapan Kode Etik Profesi. Makalah pada Kongres Luar Biasa dan KNA TV TAT. Jakarta, 5-7 September. 2000
Boeree,C. George. Perspective Theory. 1998.
Boynton,William C clan Waiter G.Kell. Modern Auditing.~\fewYork:John Willey adn Sons. 1995.
Boynton, William and Raymond N Johnson,"Aiodem Auditing: Assurance Service
1111d ihe i111egri(v o/ Fi11m1r.:ial Reporling".8th edition, John Willy and
Sons Inc., l-loboken,2006.
Christiawan,Yulius Jogi."Kompetensi da11 J11depe11densi Akuntan Publik: Refleksi Hasil Penelitian Empiris". Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol.IV,no. 2: (http:puslit.petra.ac.id/journals),2002.
Choo, F. dan K. T. Trotman. The Relationship Between Knowledge Structure and Judgments for Experienced and Inexperienced Auditors. The Accounting Review. Juli. p. 464-485. 1991.
Chua,FC.,M.H .. B.Perera dan M.R.Mathewsm. Integration of Ethics into Tertimy Acoounting Programmers in New Zealand and Australia. 1994.
De Angelo, L.E. Auditor Independence, "Low Balling", and Disclosure Regulation. Journal of Accounting and Economics 3. Agustus. 1981
Departemen Pendidikan Nasional."Kamus Besar Bahasa Indonesia". Edisi __.Ketiga.Balai Pustaka.Jakarta.Cetakan ke-3 .2003
Directory Jkatan Akuntan Indonesia. IA!, Kompartemen Akuntan Publik. 2008. /
Eisenhardt, Kathleem. M. Agency Theory: An Assesment and Review. Academy of Management Review, 14, ha! 57-74. 1989.
Ghosh, D. Dan T.L. Crain. "Experimental Investigation of Ethical Standards and Perceived Probability on International Noncompliance", Behavioral Research i11 Acco1111ting 8. hal. 219-242. 1996
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivarians dengan Program SPSS. Penerbit:Universitas Diponegoro. Semarang. 2005.
Halomoan,He1y."Ana/isis Efektivitas Perlakuan Jndependensi Akzmtan Publik "'.~ dalam membang1111 Kualitas Audit".Skripsi,Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah, Jakaiia.2008.
Herliansyah, Yudhi dan Meificla llyas."Pengaruh Pengalaman Audior terhaclap Penggunaan Bukti tidak Relevan dalam Auditor judgement". Simposium Nasional Akuntansi 9. Paclang.2006. ~I('
Hollenbeck, J.R., AP.Brief lhe £,ffects of Individual Differences and Goal Origin on Goal Setti11g and Performance.Organizational Behavior and Human Decision Processes. 1987.
!AP!. Pancluan Audit Entitas Kecil.Penerbit Salemba Empat.Jakarta. 2008.
Ida Suraida. Pengaruh Etika, Kompetensi, Pengalaman, Risiko Audit, dan Skeptisme Profesional Auditor terhadap Ketepatan Pemberian Opini Akuntan Publik (Survay terhadap para akuntan publik di lndonesia).
Disertasi. Bandung:l'rograrn Pascasarjana Unpad (Tidak Dipublikasikan). 2003.
lkatan Akuntan Indonesia. "S1a11dar Pn'.fesional Ak111111111 Publik". Salernba Empat. Jakarta. 2004.
lndriantoro, Nur clan Bambang Supomo. /l.1etodologi Penelitian Bis11is 1111111/c
ala111tansi da11 lvfa11aje111e11. Edisi pcrtarna BPFE.Yogyakarta. 2002.
lrawati, Yuke. Thia Anastacia dan Mukhalasin."Hubungan Karakteristik Personal Auditor terhadap Tingkat l'enerimaan Penyimpangan Perilaku dalarn Audit". Simposium Nasional Akuntansi Vlll. Solo (September).2005.
lvancevich,J. M., dam M. T Matteson. Organizational Behaviours and Ma11ageme1111'/a110, TX:BPl. 1987.
Jackson, D.N. Personally Research fromlvfanual. New York, NY:Research Psycologist Press. 1989.
Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-20/PM/2002. Peraturan nomor VIII.A.2. lndependensi Akuntan.
Keraf,A.Sonny. Etika Bisnis."Afembangun Citra Bisnis sebagai prqfesi". Y ogyakarta. 1998.
Kohlberg, Lawrence. Essays on Moral Development, Vol. I: The Philosophy of Moral Development. Hwper & Row. 1981.
Lina., "Analisa Penerapan Independensi pada Kantor Akuntan Publik 'X'.", STIE Trisakti, Jakarta, 2000.
Ludigdo,U. Dan M. Fachfoedz. Persepsi Akunlan clan lvfahasiswa terhadap Etika Bisnis . .Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol I, No.2. 1999.
Luodon,David L clan Albe1i J.Della Bitha. Consumer Behavior.New York:MC Graw Hill inc. 1993.
Malone, C.F, and R.W Robberts. "Factors Associated With The Incidence of Reduced Audit Quality Behaviors." Auditing: A Journal of Practice and The01y15. 1996.
Maryani, T. dan U. Ludigdo. Survei atas Faktor-faktor yang Mempengamhi Sikap
dan Perilaku Etis Akuntan. Jurna/ 7'EMA. Vol. II, No. 1, Maret. 2001.
Mayangsari, S. Pengamh Keahlian Audit dan lndependensi terhadap Pendapat
Audit: Sebuah Kuasieksperiman. J11rna/ Rise/ Akuntansi l11do11esia. Vol. 6. No. I. Januari. p. 1-22. 2003.
fvfeier, !-I.H dan J. Fugliser. How to Improve Audit Quality : Perseptio11s cf
Auditors and Cliellls. The Ohio CPA Journal. Juni. 2002.
Muh,Arief r::1·cndi. lhc !'oll'<'r '!l Ciood Comporate Governance, Tcori dan I mplcrncntasi. Penerbit: Salemba Empat.Jakarta. 2009.
Mulyadi "Auditing". Edisi 6 cetakan kc-2, Salemba Empat, Jakarta, 200 I.
---. Pemeriksaan Akuntan. Jogjakarta:Bagian penerbitan STIE YKPN. 1989
Munir,Ningky 2008."Knmvledge .Management Audit-Pedornan Evaluasi Kesiapan Organisasi Pengelola Pengetahuan", Penerbit:PPM.Jakarta.2008.
Noviyanty, Rety, clan Kusuma, "Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
lndcpcndcnsi Pcnarnpilan Akuntan Publik", Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia, Vol. I, No. I (Juni).2001. .J
Noordiawan,Deddi. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit: Salemba 4.Jakarta. 2008
Piaget, Jean. The Moral Judgment of the Child. London: Kegan Paul, l'rench, 7i'ubner and Co. 1932.
Ponemon, L dan D. Gabhai1. "Auditor Independence Judgements: A Cognitive Developmental Model and Experimental Evidence", Contempor{{}y Accounting Research. ha!. 227-251. 1990.
Ponemon, L. Ethical Reasoning and Selection-socialization in Accounting.
Aco11111i11g, Organization. and Society: 17 (3/4): ha!. 239-258. 1992.
Richmond, Kelly A. "Ethical Reasoning, A1achiavel/ian Behavior, and Gender: The Impact 011 Accounting Students· Ethical Decision !v!aking'. Desertasi. Blacksburg, Virginia Richmond, Kelly A. 2003.
Robbins, Stephen P. Peri/aim Organisasi. (judul asli: Organizational Behavior Concept, Controversies, Applications 8th edition). Organizalional Behavior, 10th edition. New Jersey :PrenticeHall, Inc. 2001.
Santoso,K. Dampak Keba11gkruta11 Enron terhadap Citra Profesi Ak1111/a11, Media
Akuntansi. 2002.
Santoso, Singgih. Latihan SPSS:Statistik Parametrik. Alex Media Komputindo.Jakarta. 200 I.
Scott, William R. Financial Acco1111ti11g '!hem)'. Second Edition. Canada: Prentice Hall. 2000.
Shockley, A. Randolph. "Perception «f Auditors Independence: An Empirical Analysis", Accounting Review Vol 4. hal. 785-800. 1981.
Sihwahjoeni clan M Godono. "Persepsi Akuntan terhadap Kode Etik Akuntan ".
Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol.3,No.2. 2000.
Sularso, Sri dan Ainun Nai'im. Analisis Pengaruh Pengalaman Akuntan pada
Pengetahuan lntuisi dalam Mendeteksi Kekeliruan. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia (Juni). 1999.
Supriyono, R.A, "Pemeriksaan Akuntansi (Auditing): Faktor-faktor yang Memberikan Tndependensi Penampilan Akuntan Publik". BPFE, Yogyakarta. I 988.
Sumardi., Hardiningsih, P., " Pengarnh Pengalaman terhadap Profesionalisme
serta Pengaruh Profesionalisme terhadap Kinerja clan Kepuasan Kerja: ~ Studi Kasus Auditor BPKP.", Jumal Bisnis clan Ekonomi Vol. 9, No.I, Maret. 2002.
Susiana.dan Arleen Herawaty. Analisis Pengamh Inclependensi, Mekanisme CooqJOrate Governance, dan Kualitas terhadap Integritas Laporan Keuangan. Simposium Nasional Akuntansi X-Makasar. 2007
Sutton, S.G. 1993. Toward An Understanding of The Factors Affecting The Quality of The Audit Process. Decision Sciences. Vol. 24. p. 88-105.
Trianingsih, S. Perbedaan Kinerja Auditor Dilihat dari Segi Gender. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. 2004
Tubbs, R.M. The Effect of Experience on The Auditor's Organization and Amount of Knowledge. The Acc01111/i11g Review. Oktober. p. 783-801. 1992
PENGARUH ETIKA AUDITOR, PENGALAMAN AUDITOR,
INDEPENDENSI DAN KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR
TERHADAP KUALITAS AUIHT
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Disusun Oleh:
Nama : Dian Prastamawati
NIM : 105082002750
Fak/Jur : Ekonomi/Akuntansi
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN llLMU SOSIAL
VIN SY ARIF HIDA YATULLAH JAKARTA
2009
DEPARTEMEN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH ,JAK:AR.TA
FAKULTAS EKONOMI DAN ][LJ:\/IU SOSIAL Tcr.1kreditilsi D·~ni.1s.1rk.1n Sur.it Keputus.tn ll;1d~111 /\.kredft.1,,i Nasional
• Prodi tvlilnaje1nen: Terakredilasi "A"; • Prodi !ln1u Ekono1ni & Studi Pe1nbangunan • Prodi Akuntansi: Terakredit<isi "B"; "Prodi f-Jubung<in !nlernasional
Telp : (62-21-7493318, 7 496006, Fax (62-21) 7496006 JLianda No.95, Ciputat 15412, Indonesia Website : WY1Y'!.-U.io.ikt..~LQJQ email : Yin~
================================= Nomor: Un.Ol/F.8/PP.06P/ lf t? /2008 Lamp : Abstraksi/Outline Hal : Perubahan Judul Skripsi
Kepada Yth. 1. Prof, Dr. Abdul Hamid, MS (Pembimbing I) 2. Amilin, SE, Ak, M.Si (Pembimbing II) Dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Assa/amu'alaikum Wr. Wb.
Dengan hormat,
Jakarta, 09 Februari 2009
Dengan ini diharapkan kesediaan saudara untuk menjadi pembimbing I/II (materi/teknis) penulisan sk1·ipsi mahasiswa:
Na ma NIM Jurusan/Semester Judul Skripsi
Dian Prastamawati 105082002750 Akuntansi "Pengaruh Karakteristik Personal, Pengalaman Auditor, Independensi Dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit."
Judul skripsi diatas dirubah oleh pembimbing dengan judul "Pengaruh Etika Auditor, Penga/aman Auditor, Independensi Dan Karakt.eristik Personal Terhadap Kualitas Audit Judul tersebut telah disetujui o/eh jurusan yang bersangkutan pada tanggal 6 Juni 2008 dengan outline, abstrak dan daftar pustaka terlampir. Bimbingan skripsi ini harap diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan , yakni sampai dengan tanggal 09 Juli 2009 .
Setelah judu/ skripsi tersebut dikonsultasikan oleh mahasiswa yang bersangkutan dengan pembimbing tetjadi perubahan, harap segera dilaporkan kepacla Fakultas.
Laporan berikutnya dilaksanakan pada bulan ketiga dan kelima kepada Pudek Bidang Akademik.
Demikian, atas perhatian dan kesediaan saudara diucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Dekan
DEPARTEMEN AG.AMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH: JAKARTA
FAKULTAS EKONOMI DAl'il" ILMU SOSIAL Terakreditasi Berdasarkan Surat I<eputusan Badan Akreditasi Nasional
.. Prodi Manajemen: Terakreditasi "A"; .. Prodi llmu Ekonomi & Studi Pen1bangunan * Prodi Akuntansi: Terak~editasi "B 11
; "Prodi Hubungan Internasional
Telp (62-21-7493318, 7496006, Fax (62-21) 7496006
:=J:=:ua,,,nd=a=N=o=. 9=5.=C=ip=ul=al=1=54=1=2,=ln=d=on=e=sia============W=ebsite : www.uinikLac.id email : [email protected]
Nomor: Un.01/F.8/PP.02.3/), <f '{ /2009 Lamp : AbstraksijOutline
Jakarta, 23 Januari 2009
Hal : Bimbingan Skripsi
:i'11X '
Kepada Yth. 1. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS (Pembimbing I) 2. Amilin, SE, Ak, M.Si (Pembimbing II) Dasen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakmta
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Dengan ini diharapkan kesediaan saudara untuk menjadi pembimbing I/II (materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa:
Nama Dian Prastamawati NIM 105082002750 Jurusan/Semester Akuntansi Judul Skripsi "Pengaruh Karalcteristik Personal, Pengalaman Auditor, ~ Independensi Dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit"
J ~but telah disetujui oleh jurusan yang bersangkutan pada tanggal 9 Januari 2009 dengan outline, abstrak dan claftar pustaka terlampir.
Bimbingan skripsi ini harap diselesaikan dalam waktu enam (6) bulan, yakni sampai dengan tanggal 09 Juli 2009.
Setelah judul skripsi tersebut dikonsultasikan oleh mahasiswa yang bersangkutan dengan pembimbing terjadi perubahan, harap segera dilaporkan kepada Fakultas. Laporan berikutnya dilaksanakan pada bulan ketiga dan kelima kepada Pudek Bidang Akademik.
Demikian, atas perhatian dan kesecliaan saudara diucapkan terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
'i'.Yl\\ci 1\(,(\1\01, ~e\\Cjo\uffiC\f\ f\vc\1 \ t:I , 1\\o\?~\'0,ef\S\ , ,\Q1iS\\\<: ~erso1w\ \Q1\JOO.C\~ \\1Ju\1\o& fl1Ju\\ ·
Dekan,
DEPAll~TElVI:liL1\T j!J..{;j-~:uvu:.A..
UNIVERSITAS ISLAlW 1\L~;<GE~i'<:.I (Ull\T) SY ARIF Ii:IDA Y ATUlLLA.I-ll J.AK.Al:;tTA
FAKULTAS EKONOI\III D.Pi.l\f J[JL.l'\!IU SOSIA.L Tcrnkrcditasi Berdasarkan Surat Kcputusan n,1cfan A!,rcditn•ti Nasio1t<1l
,,_ l'rodi Manajen1cn: Ter;ikrcditasi "A"; "Prodi IL11u Ekono1ni & Studi Pcn1bnngt11t.1n ,,_ Prodi Akuntansi: Terakrcditasi "B"; "Prodi I·Iuhungan :11tcn1asional
Ju and a No 95. Ciputat 15412, Indonesia
Narna Mahasiswa ... Q i:qn, .... I rq~} CJ,()) C\ uJcth NIM .. ti'.) SQ i.;1,.Qt;;l} ?O ............. . ..................................... . Judul yang disetujui tirn revisi ..... £~.\l~lfI\\ h ... kc1rn \\~_r1~~ )~.~- .. \1;r:\?.no\ . ?en9c:\\o.mcin ... f!\Jd1 \Dr,
.... t11~~~-~cl~\!S.\, . 0. \Al\ .. S\\~\Q .. Q. \\ ~1.\IPt .. \>rh ~0.~?. .. ~ \J.Q\t to i;-.... q\l. R-\t ............... ························· ··············· .................. .
PembilT'bing I yang diajukan:
· fT)-~:::~::s ~::~: 1
s~~~~-:~'. _ 2· \;11n, 'c l'\\\,MSi
-·-·- ____ ,)!,J_ ·-----------··----
.. ~-· ___ .(Qc,c,~ij_\I_\, s._~_,_i\\; ,l'jS~ .. _____ _
Jakarta, .J ... ).· 11'
1 '''
1 ..... 2008 l
DEPAH.TEJVH.<:N JI.GAMA UNX-VERSITAS ISLAM NEGEI'<:I (UJN) SYARIF I'IIDAYATULLAI-I ,.J..l'i..F"...ARTA
FAKULT_AS EI<ONOIV.U DAN II ... lVCU SOSIAL Tcrakrcdi!,1:.i lkrd;J~,,1rl;;;1n Sur,1! l<i·pu!•1«;1n l\.u!.in 1\ L11•11it,p;i ,';J;pd 111.11
• l'iodi /v1.111:ijcmc11: Tcrakrcdil;1~i "A"; • !'rodi l!u\11 Fko110mi & Stut!i l'cmb,111g1111,111 • Pro di Akuntan~l ; Tcr~krcditasi "II''; • J'rodi l lubung;in lntci nasiona!
Juanda No.95. Ciputat ·15412, Indonesia Telp (62-21-74933113, 7436006, Fax (62-2·1) 7400006 Website: ~YW'1L1ililihl11£1Q email: lltl§.@!!lnili:t.E.£..iQ ·
FORMULIR REVIEW PRJPOSAL Sl\RIPSI
Nama Mahas·1swa NIM
.. \) 1.0\l ...... ?. r:qs\.~\(110 wql 1. .................................................. .
..... \ 9.::i9 .. \;>.?: (';0,, I,,~ .'20. ...... : ........................................................... .
: : : ~ ~ ri ~:~i; ~ \'.i : : : : ~:~; r.~i\ ~~: ;:1: iii :t : : f;: r:~:9:i;:c:; \ ;: : : :r~ n:ii ~; i ;,: :n~:~: : ~:v ~\1\~; ;:, Review ke ........ .. Judul
... .\\1\\~ Xv Di:\~ ~S\ .. 1. 1:\ on .. ~ h\m .... :.1• 1i.1! 1!1~: .. .tffb. Q. d .ctr. ................ .
. . . .\~\'. ~\),i.\ ll:i ... ~\ \i(\ \.\.: ....................................................................... .
Reviewer I Reviewer II J~~:~~E\~:~:::~~ ...... ::""":: ...... :.::·:.:: .. :·:·::· ::: .. :·: .. :::: .... : ..
Rr.viewer No. · · Kriteria Review Proposal Skripsi II
fidak Ya Tidak ---- --;
Ya ---·--,;r---·----- -- -./
I-
-·---c-c--~------·------
·-1. - -Ked-alaman maleri oembahasa:.:.n'----·----ti an-
v' ·--
ujuan ./
./ ,___ ./ ../- -
---sun an ./
l 2. Keunikan topik pembahasan/perbedac.n dengan peneli ___ ~nelilian sebelumnya 3. Konsistensi antara rumusan masalah, dengan I
~ penelilian clan hipote~~ika ada)
. Referensi penelitian-penelilian sebelumnya (minimal 4)
. Keleoatan oennnunaan metocle pengujian dala
t Kontribusi hasil penelitian l(etaalan terhadap penggunaan buku pedoman penyu
~~Si -----·--------·--
v --1---- - ·-----
, ___ _ v v v ---------
v
Catalan Reviewer:
--·----------·----------·-·--------··----·--------------------·--------------------!
----------·----------- - - -···- -----· -· ------· - --·--·---------·
Jakarta, .................................. 2Q09
Tertanda Tertanda
IDENTITAS RESPONDEN
Pada bagian ini Anda diminta untuk mengisi identitas responden mengenai nama, nama KAP dan usia pada pertanyaan no I, 2 dan 3. Untuk pertanyaan no 4 s.d 7 harap memilih salah satu dengan memberi tanda silang (X).
1. Nama Responden
~ Nama KAP
3. Usia . .. tahun
4. Jenis Kelamin
a. Laki-laki b. Perempuan
5. Pendidikan Formal
a. D3 b. Sedang J'vlene.mpuh S 1 C. Lulus SI d. Sedang menempuh S2 e. Lulus S2 f S3
6. Lama masa kerja sebagai auditor:
a. < 3 tahun b. 3 - 5 tahun c. 5 - 10 tahun d. > l 0 tahun
7. Kedudukan di KAP sebagai:
a. Junior Auditor b. Senior Auditor c. Supervisor Auditor d. Partner e. Manajer
Pada Bagian B, C, dan D gunakan skala berikut ini untuk menunjukkan sejauh mana Anda setuju atau liclak setuju. Berilah tancla silang (X) pacla kolorn yang dipilih.
KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR
--No Pernyataan STS TS N s SS ~. ---- -- ----··-----
I Penugasan audit aclalah sesuatu yang harus saya kerjakan
i------ -2 Pada setiap penugasan audit, anggota tirn rnestinya
bisa menyelesaikan tugas yang dibebankan I kepadanya
3 Dengan perencanaan, penyelesaian penugasan audit akan dapat dilakukan dengan lebih baik
--~·----- ·-·---4 Jika saya tidak rnenyukai keputusan pimpinan, saya
akan rnelakukan sesuatu terhadap keputusan tersebut
-/ 5 Memperoleh penugasan yang saya inginkan merupakan suatu keberuntungan
--6 Menghasilkan banyak uang merupakan suatu nasib
baik ' I
7 Saya akan mampu melaksanakan penugasan --y dengan baik jika mau berusaha
-;-----
8 Untuk memperoleh penugasan yang benar-benar baik, saya membutuhkan koneksi yang mempunyai kedudukan tinggi
- - -·-:.....--...-9 Promosi selalu diperoleh karena nasib baik
-- --- ,_ --- --10 Jika rnembutuhkan suatu penugasan yang benar-
I benar baik, koneksi lebih penting daripada keahlian !
-- -- ~------r·- -----I I Prornosi akan diberikan apabila saya melaksanakan
penugasan clengan baik .. --··- --------------·
. -------- ···-·--·----- -·-- . --- ---,------No Pernyataan S'llS TS N s SS
---12 Untuk menghasilkan banyak uang, saya harus
mengenal orang yang mempunyai pengaruh
-· ·-----13 Diperlukan banyak nasib baik untuk menjadi
auditor yang berprestasi
---- ---14 Auditor yang melaksanakan penugasan dengan
baik akan memperoleh penghargaan
15 Kebanyakan anggota tim audit memiliki pengaruh terhadap pimpinannya melebihi daripada yang mereka kira
16 Perbedaan utama antara orang yang menghasilkan banyak uang dengan orang yang menghasilkan sedikit uang adalah keberuntungan
--- -17 Secara keseluruhan, saya puas dengan diri saya
sendiri
18 Kadang-kadang saya berfikir bahwa keberadaan saya ini sangat berguna
-19 Saya merasa bahwa dalam diri saya banyak
memiliki potensi dan kualitas yang baik ~-- --t----
20 Saya mampu untuk melakukan suatu kegiatan, begitu juga dengan kebanyakan orang lain
---- --·--21 Saya merasa bahwa saya tidak memiliki sesuatu
yang dapat dibanggakan ---
22 Saya kadang-kadang merasa bahwa saya tidak
}..,·-·-· _ berg!ln.~..§.{1111\t se_kali __ , _______ ,,,. _____ ~"--'""-~· ~--··-··-· ---~ ~---- J...--·-
23 Saya merasa bahwa saya adalah orang yang
~. bernuna, oiiling tidak sama dengan orang_!ain
+---·-24 Saya berharap pada diri saya untuk lebih banyak
hormat .£1!.Cla diri saya sencliri ---·- ---25 Setelah saya renungkan, ternyata saya cenderung
n1erasa bal!\va saya telah gaga! --4------ ----- --·---- --26 Saya mempunyai sikap positif pada diri saya
---- ------~- -----1---27 Saya merasa bahwa saya sangat rnarnpu melakukan pekc1~jaan yang sedang saya kerjakan ___ L ____ L_.J____ __ ...___ ___ ------· -"-----·--····-----·---
---No Pernyataan STS TS N s SS
1--·
28 Saya merasa yakin bahwa keterampilan dan kemampuan saya sama atau melebihi daripada teman-teman sekerja sava
29 Saya dapat menangani pekerjaan yang lebih menantang daripada pekerjaan yang sedang saya kerjakan
30 Dari sudut profesionalisme, pekerjaan saya
~-memuaskan harapan diri ~? --
INDEPENDENSI AUDITOR
- - -- " -· .,. .. --·--------- ----·---~---·--·--··-----,----·--·- -·---- -- -··---· No Pernyataan N S SS STS I TS
1---1----------------------1----4---l-·----l--I---I. Penyusunan program audit bebas dari campur
tangan untuk menentukan, mengeliminasi atau n1c111odif'ikdsi bagian-bagian terlentu yang dipcriksa
I --~i------------------------1----1---- ___ ,._ ____ ---·-2. Penyusunan program audit bcbas dari carnpur '
tangan atau sikap tidak mau beke1jasa111a mengenai penerapan prosedur yang dipilih
~- ---!----- t------ ·-----3. Penyusunan program audit be bas dari usaha
usaha pihak lain terhadap subyek pekerjaan pemeriksaan selain untuk proses pemeriksaan yang disediakan
___ _, ____ -· ---------·-----------l---··-+'--1---+--- ------: 4. Dalam melakukan verifikasi, auditor
memperoleh kebebasan dalam mengakses semua informasi yang berhubungan dengan kegiatan audit
5. Selama melakukan verifikasi auditor -memperokh dulnmgan dan keijasama yang baik dengan pihak manajemen klien
6. Manajemen klien memberikan kebebasan pada auditor dalam menentukan bahan bukti yang diperlukan maupun obyek yang akan diperiksa
7. Kegiatan verifikasi auditor harus bebas dari ] ___ L_ ___ --~,
1 kepentingan pribadi auditor L."------·----------------- ------'-- ___ L ___ J___ I
~--·-·- -·-··-·------··-·----.-.. --··---·-·-··--···----··-··------·---------·- --· --·- ---- ---- --·-No Pcrnyataan STS TS N s SS ~-- ------···-----·-· . ·-· ·-~---------
8. Auditor harus bebas dari keinginan pribadi maupun pengaruh pihak Jain untuk memodifikasi bahan bukti selama aktivitas audit
9. Auditor harus bebas dari tekanan pihak r----1 ___ .
manapun dalam melaporkan temuan-temuan yang bersifat material
---·-10. Auditor harus menghindari penggunaan kata-
kata yang menyesatkan baik secara sengaja rnaupun tidak sengaja dalam melaporkan fakta, opini, dan rekomendasi dalam interpretasi auditor.
.----- -------- -----·-I I. Auditor harus bebas dalam menggunakan judgeme/lf mengenai fakta dan opini dalam laporan audit
KUALITAS AUDIT
No Pernyataan STS TS N s SS - --·----·
I. KAP yang merniliki reputasi yang baik akan rnemberikan audit yang berkualitas
2. Auditor/KAP yang memiliki kapabilitas akan memberikan audit yang berkualitas
---3. StafKAP menumbuhkan rasa percaya klien
4. StafKAP menimbulkan rasa aman pada klien
~--5. StafKAP mampu menjawab pertanyaan klien
6. Staf KAP sungguh-sungguh mengutarnakan klien
7. Staf KAP memahami kebutuhan klien
8. KAP memiliki waktu beroperasi/jam kantor yang nyaman
·- - -·--- --·-9. KAP tidak menginformasikan kepada klien
tentang kepastian waktu penyampaian jasa
10. KAP memberikan jasa dengan tepat waktu
-- ·--~--
No J>crt'anyaan STS TS N s SS --
11. StafKAP bersedia membantu klien, bukan dalam kompromi
12. Staf klien tidak bersedia merespon permintaan klien
-13. KAP mampu memberikah jasa non-audit,
rnisal: konsultasi manajernen, penyusunan sistem informasi akuntansi, dan lain-lain yang tidak conflict interest
14. KAP tidak harus merniliki keahlian dibidang industri klien
f---
15. KAP tidak harus memiliki pengalaman di bidang industri klien
16. KAP yang besar (Big Fow) rnemberikan jasa yang berkualitas
17. KAP harus bersikap obyektif pada saat mernberikan jasa
--~
PENGALAMAN AUDITOR
1. Lamanya pengalarnan audit yang Anda miliki:
a. Lama sekali (lebih dari 20 tahun)
b. Cukup lama (16 s/d 20 tahun)
c. Lama (I I s/d 15 tahun)
d. Kurang Lama (5 s/d IO tahun)
e. Sebentar (kurang dari 5 tahun)
2. Banyaknya ju ml ah penugasan yang Bapak/Ibu/Saudara laksanakan:
a. Sangat banyak (lebih dari 40 penugasan)
b. Cukup banyak (31 s/d 40 penugasan)
c. Banyak (21 s/d 30 penugasan)
d. Kurang Banyak (IO s/d 20 penugasan)
KESADARAN ETIS AUDITOR
Di bawah ini terdapat tiga ilustrasi kasus serta tindakan yang mengikutinya. Anda dimohon untuk menilai tindakan pada setiap ilustrasi tersebut dengan memberi tanda silang (X) pada pilihan angka: I, 2, 3, 4, clan 5.
llustrasi 1
Sebuah Kantor Akuntan Publik (KAP) barn saja memperoleh klien barn dengan biaya audit yang sangat rendah. Dalam persiapan pengauditar seorang partner mengusulkan
· a11ggaran jam pengauditan untuk akun persediaan selama I 00 jam. Padahal pengalaman partner senior dengan klien sejenis menunjukkan bahwa untuk memperoleh keyakinan agar tidak terjadi kesalahan maupun pelanggaran terhadap standar yang bersifat material, pengauditan memerlukan waktu minimal 150 jam. Di KAP tersebut, evaluasi kinerja partner didasarkan pada efisiensi pengauditan.
Tindakan: Usulan anggaran waktu tersebut diterima oleh partner senior, akibatnya dalam proses pengauditan partner tersebut rnelakukan prosedur pcngauditan yang lebih sedikit terhadap akun persediaan.
Dari tindakan diatas, jawablah 3 pertanyaan di bawah ini:
--·· .. -···-------------·-·-·------·-----·----·-··----·--·--- ---~---~·
Menurut saya, tindakan tersebut Etis 2 3 4 5 Tidak Etis
-Kemungkinan saya melakukan Tinggi 1 2 3 4 5 Rend ah
----·-·------- -- ~ -·---Kernungkinan kolega saya melakukan Tinggi 2 3 4 5 Rend ah
-
llustrasi 2
Auditor X bertindak sebagai auditor independen pada klien A. Volume penjualan klien A mengalami penumnan sangat drastis. Auditor X mengetahui bahwa klien A akan segera bangkrut. Pada saat yang sama, auditor juga sedang mengaudit klien B. Kctika scdang mclakukan pengauditan pada rekening piutang klien B, auditor X mcnemukan bahwa klien A memiliki utang terhadap klien 13 sebesar Rp 500 juta. Jumlah ini merupakan I 0% dari saldo piutang klien B.
Tindakan: Auditor X memberitahu klien B tentang kemungkinan bangkrut yang akan dialami klien A
Dari tindakan diatas, jawablah 3 pertanyaan di bawah ini:
Menurut saya, tindakan tersebut Etis 1 2 3 4 5 Tidak Etis ·- ·-
Kemungkinan saya akan melakukan Tinggi I 2 3 4 5 Rendah
Kemungkinan kolega saya melakukan Tinggi 1 2 3 4 5 Rendah - ·-
llustrasi 3
Auditor Y disamping berpraktik sebagai akuntan publik juga ilcut aktif dalam kegiatan aktifitas sosial. Dia sangat aktif dalam organisasi untuk penyandang cacat di kotanya. Dalam rangka untuk mengumpulkan dana bagi organisasi tersebut, auditor Y berencana menggunakan kertas kop surat KAP tempat ia beke1ja untuk cligunakan sebagai surat pennohonan sumbangan sukarela pada pcrusahaan-perusahaan.
Tindalrnn: Auditor Y menggunakan ke11as kop surat KAP untuk membuat surat pcrmohonan sumbangan sukarela.
Dari tinclakan diaras, jawablah 3 pe11anyaan di bawah ini:
Menu rut saya-:lindakan tersel;~[·-----1i!Ts_____ 1 2 3 --·r--~--4 5 Tidak Etis
Kemungkinan saya akan melakukan Tinggi 1 2 3 4 5 Rend ah
~- ---~-----·-Kemungkinan kolega saya melakukan Tinggi 1 2 3 4 5 Renclah
~----··--··--·----·---~----~~-~- ---
Kl<'.PEDLJLIAl\J PADA ETIKA PROFESI
Anda dimohon untuk memberi tanda silang (X) pada pilihan angka: 1, 2, 3, 4, dan 5. Makin besar salah satu angka dari rentang angka yang Anda pilih menunjukkan bahwa Anda sernakin setuju dcngan pernyataan tersebut.
Pertanyaan:
l. Apakah Anda sangat peduli pada etika profesi untuk rnensukseskan profesi auditor9
2. Apakah Anda sering mengatakan pada teman-ternan Anda bahwa kepedulian pada
etika profesi adalah sangat baik untuk dilaksanakan?
3. Apakah Anda merasa bangga ketika mernberitahukan kepada orang lain bahwa Anda peduli pada etika profesi'!
tidak Bangga j_'_l~JTlJ:ngat Bangg~
4. Apakah Anda merasa bahwa nilai-nilai yang Anda yakini dengan nilai-nilai yang ada dalarn etika profesi auditor merniliki banyak kesarnaan''
C~:da_k _T~I.~_IT4I] Ya J 5. Apakah Anda setuju dengan aturan-aturan yang ada dalarn etika profesi yang
dikeluarkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia?
6. Apakah kepedulian terhadap etika profesi dapat memberikan kepuasan pada diri Anda untuk memberikan yang terbaik dalam melakukan setiap pekerjaan audit?
I Tidak Memberi Kepuasan I 1213 I 415 [ Sangat Memberi Kepuasan I
7. Apabila Anda memutuskan untuk tidak peduli terhadap etika profesi, apakah Anda
merasa bahwa tindakan tersebut merupakan suatu kesalahan?
8. Apakah Anda merasa senang dengan memilih profesi sebagai auditor dibanding profesi lainnya?
9. Apakah Anda merasa bahwa menjadi auditor adalah profcsi yang terbaik dibanding profesi lainnya?
Tidak
10. Dalam situasi saat ini, apabila ada sedikit perubahan yang tidak berkenan dihati Anda apakah dapat mempengaruhi kepedulian Anda pada etika profesi?
I El E2 E3 E4 ES E6 E7 ES E9 ElO Ell E12 E13 E14 ElS E16 E17 E18 E19 TE NO Pl P2 TP
3 3 3 5 5 5 5 5 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 76 1 1 2 3 -3 3 3 5 5 4 5 5 5 4 3 3 3 4 4 2 3 2 3 69 2 1 2 3
4 4 3 3 3 3 5 5 5 3 2 3 4 5 4 2 4 3 4 69 3 1 2 3
3 5 3 5 5 5 5 5 5 4 1 3 4 3 4 4 4 4 2 74 4 1 2 3
5 4 5 1 1 2 5 5 5 5 5 1 5 5 2 4 5 5 5 75 5 1 3 4
5 4 5 1 1 3 5 5 5 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 70 6 1 4 s 4 2 4 4 4 4 5 5 5 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 73 7 1 1 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 64 8 1 2 3 -2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 5 4 5 4 2 4 4 4 65 9 1 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 5 4 4 3 3 3 65 10 2 3 5 -5 4 5 1 1 2 5 5 5 5 5 1 5 5 2 4 5 5 5 75 11 1 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 5 4 4 3 3 3 65 12 1 2 3 -4 4 4 2 2 2 5 4 4 5 5 2 4 4 5 4 4 4 4 72 13 1 4 5 5 4 5 1 1 2 5 5 5 5 5· 1 5 5 2 4 5 5 5 75 14 2 3 5 3 3 3 5 3 3 5 5 5 5 2 4 5 3 5 3 5 3 3 73 15 1 1 2 -3 3 3 5 3 3 5 5 5 5 3 4 5 3 5 3 s 3 3 74 16 1 1 2 -3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 59 17 1 2 3 3 3 4 3 4 4 2 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 63 18 1 1 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 5 3 3 3 4 4 3 61 19 1 2 3
' 3 3 3 3 3 3 3 3 3 5 4 4 4 3 4 3 3 4 3 64 20 1 1 2 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 5 4 4 5 5 84 21 2 5 7 5 1 1 5 1 1 5 5 5 5 3 3 3 5 5 5 3 3 3 67 22 1 1 2 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 70 23 2 4 6 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 70 24 2 4 6 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 70 25 1 3 4
' 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 60 26 2 5 7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 60 27 2 4 6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 60 28 1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 60 29 2 4 6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 60 30 2 4 6 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 70 31 1 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 70 32 2 4 6 4 4 4 5 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 73 33 3 3 6 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 72 34 2 2 4 ..• --4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 73 35 1 2 3 3 2 3 4 3 3 5 4 4 2 3 3 3 4 3 2 4 4 3 62 36 1 2 3 3 2 3 4 3 3 5 4 4 2 3 3 3 4 3 2 4 4 3 62 37 1 2 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 73 38 3 3 6 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 70 39 1 2 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 72 4-0 2 2 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 72 41 1 2 3 5 4 4 2 3 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 2 4 4 2 74 42 5 5 10 5 3 3 2 3 4 5 5 3 5 5 5 4 4 4 4 3 3 3 73 43 1 1 2 -4 5 3 5 5 4 5 5 5 5 3 4 3 5 5 5 4 4 1 80 44 2 2 4 5 3 3 5 5 3 5 5 3 5 3 3 4 3 4 2 3 2 3 69 45 1 1 2 4 3 3 4 2 2 5 5 5 5 4 3 4 3 2 2 3 4 2 65 46 1 1 2 4 :\ :\ " :\ :\ " " " " 4 4 , , , , , , , 7fl •7 1 1 0
10 3 3 3 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 3 4 77 50 1 1 2 -
11 4 3 3 4 4 3 5 5 5 4 3 2 3 3 3 2 4 4 4 68 51 1 1 2
12 4 4 3 4 3 3 5 5 5 5 4 2 4 3 3 3 3 2 2 67 52 1 1 2
13 2 2 2 5 5 5 5 5 5 4 4 3 5 5 5 5 5 5 1 78 53 4 5 9
14 1 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 1 77 54 5 5 10
15 5 5 3 5 4 3 4 4 3 3 3 4 5 5 3 2 4 2 5 T' '· 55 3 4 7
16 4 5 3 4 5 3 4 4 3 1 4 3 2 3 5 2 4 3 3 65 56 1 2 3
17 4 3 3 4 3 3 3 4 3 1 4 3 2 3 5 2 4 3 4 61 57 1 2 3
18 4 4 3 4 4 4 4 4 3 1 4 4 2 3 5 2 4 2 3 64 58 1 2 3
i9 4 4 4 4 4 3 3 4 3 1 4 4 2 3 4 2 4 3 3 63 59 1 2 3 .. iO 4 4 3 4 4 3 4 4 3 1 4 4 2 3 5 2 4 3 3 64 60 1 2 3
il 4 4 3 4 3 3 4 4 3 1 4 3 2 3 4 4 3 3 3 62 61 1 2 3 i2 4 3 3 4 3 3 4 4 3 1 4 3 2 3 5 2 4 3 3 61 62 2 4 6 i3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 5 3 3 5 5 5 3 1 3 3 67 63 3 3 6
i4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 5 4 4 3 3 3 5 5 4 1 66 64 2 2 4
iS 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 5 5 5 3 3 2 5 70 65 3 4 7
i6 4 3 3 3 3 3 4 4 3 5 5 4 3 3 3 3 4 4 3 67 66 2 4 6 ;7 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 76 67 2 2 4
i8 3 3 3 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 5 5 4 2 78 68 2 3 5 jg 4 4 3 4 5 3 3 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 74 69 4 5 9 -70 1 1 4 5 3 2 5 3 4 5 4 5 4 3 4 2 4 3 3 65 70 3 3 6 71 3 1 2 3 4 3 4 3 3 2 3 3 5 2 4 2 4 3 2 56 71 2 5 7 72 2 3 .2 2 5 2 4 4 4 3 1 1 3 1 3 3 5 3 3 54 72 2 2 4 73 2 2 2 4 2 2 5 5 5 1 3 1 2 2 3 3 3 3 3 53 73 2 1 3
74 4 3 2 3 3 3 5 3 4 4 3 1 2 2 4 4 5 4 2 61 74 2 1 3
75 3 2 4 2 3 5 5 4 4 3 1 3 4 4 4 3 4 4 3 65 75 2 3 5
76 2 2 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 5 3 2 3 3 3 60 76 4 4 8 77 2 2 2 3 4 2 4 3 2 3 4 4 2 3 4 3 3 4 4 58 77 2 1 3 78 1 1 1 2 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 5 1 5 3 3 58 78 2 1 3
79 2 4 4 5 5 3 4 4 3 4 4 2 2 4 4 2 3 2 4 65 79 2 3 5
!O 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 2 4 72 80 2 3 5 !l 2 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 2 2 4 4 2 3 2 4 68 81 1 1 2
!2 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 2 4 2 4 69 82 2 3 5 !3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 2 4 71 83 2 3 5
~o 101 102 ID3 ID4 IDS ID6 ID7 108 109 1010 1011 TIO
1 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 52
2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 41
3 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 52
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
5 5 5 3 5 4 3 1 5 4 4 5 44
6 5 5 4 5 3 3 2 5 4 4 5 45
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
8 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39
9 4 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 48
10 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39 11 5 5 3 5 4 3 1 5 4 4 5 44 12 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 39
13 4 5 3 4 4 3 2 4 5 5 4 43 14 5 5 5 5 4 3 1 5 4 4 5 46
15 3 3 3 3 5 5 5 5 4 5 5 46
16 3 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 so 17 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 51 18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 34
19 4 2 4 4 5 5 4 4 4 5 4 45
w 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 48 Zl 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 47 Z2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 Z3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 Z4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 ZS 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
Z6 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 45 Z7 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 45 ZS 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 45 Z9 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 45
10 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 45
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44 12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44
13 4 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 ~ 14 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43
15 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 42
16 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 40
17 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 40
18 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43
19 4 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 40
IO 4 3 4 4 4 2 3 4 4 4 4 40 11 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43 12 5 4 4 4 3 3 5 5 5 5 5 48 13 4 4 4 4 3 3 5 5 5 5 5 47 14 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 51
15 4 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 50 16 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 52
) 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 49
l 5 5 s s 5 5 5 4 4 4 4 51
t 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
I 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55
i 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55 ; 5 5 5 5 5 2 2 2 2 2 2 37 j 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 46
7 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 46
I 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 46
' 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 46 ) 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 46 L 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 46 t 4 4 4 5 5 4 3 3 4 5 5 46
I 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 55 ~ 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 5 40 j 5 5 5 5 5 2 2 1 1 1 5 37
' 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 54
7 4 4 4 4 3 3 3 5 5 5 5 45
I 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 44
I 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 51 ) 5 4 5 5 3 5 5 4 5 4 3 48
L 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43 t 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43
I 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43 ~ 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43 ; 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43 ; 5 3 2 4 4 5 5 4 4 4 4 44 7 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43
I 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43 j 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 40 ) 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 42
l 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 40 t 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 42 I 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 42
; 5 2 3 4 5 2 2 1 5 2 1 4 4 2 4 4 4 4 2 2 5 4 2 4 4 4 4 4 103
i 4 4 3 4 4 2 2 2 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 1 2 4 4 2 4 4 4 4 4 100 ; 5 4 5 5 5 2 3 4 5 4 4 3 3 2 3 4 4 4 3 2 4 4 2 4 4 4 5 4 115
i 4 4 3 3 4 3 2 2 4 2 2 4 4 2 3 4 4 4 1 1 3 4 2 4 4 4 3 3 95 ; 5 5 3 1 4 2 1 2 4 3 2 4 3 1 4 5 5 5 1 1 5 3 5 4 4 5 4 5 105 ; 5 5 3 2 2 1 1 2 4 2 2 4 3 1 4 5 5 5 1 1 5 2 4 4 4 5 4 5 100 l 4 3 4 4 4 3 3 2 4 2 2 4 3 2 4 4 4 4 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 103 l 4 4 3 4 4 3 4 2 4 I 4 2 4 3 2 4 4 4 4 2 2 2 2 3 4 4 ,
4 3 100 ~
l 4 4 2 4 5 4 1 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 2 2 4 4 1 5 4 4 3 4 107
! 4 4 3 2 4 3 2 3 3 4 2 4 4 2 4 4 4 4 2 2 3 3 2 4 4 3 4 3 98 ) 5 5 3 1 4 2 1 2 4 3 2 4 3 1 4 5 5 5 1 1 5 3 5 4 4 5 4 5 105 l 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 1 4 3 2 2 4 4 4 2 2 3 3 2 4 4 3 4 3 99
' 5 4 3 2 5 2 2 2 5 3 1 5 3 2 4 4 5 4 2 2 4 3 4 4 4 4 4 4 106 ) 5 5 3 1 4 2 1 2 4 3 2 4 3 2 4 5 5 5 1 1 5 3 5 4 4 5 5 4 106 ; 5 4 4 4 4 5 4 3 5 3 2 5 3 2 3 3 5 4 2 2 4 4 2 5 4 3 3 3 109
' 5 4 4 4 5 4 3 2 5 3 2 5 3 2 3 3 5 4 2 2 4 4 2 5 4 3 3 3 108 ; 5 3 2 2 5 2 1 1 5 3 3 5 4 2 4 4 5 4 2 1 4 4 1 5 5 4 4 4· 103
2 2 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 2 2 3 5 3 3 5 1 1 s I 3 2 4 4 3 4 4 103
l 5 3 3 3 4 4 4 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 2 4 4 3 3 4 97
4 4 3 ' 2 4 2 2 2 4 3 3 4 5 1 5 5 4 5 1 2 5 s 2 4 4 5 5 5 105 i
4 4 3 1 2 4 2 2 2 4 3 3 4 5 1 5 5 4 5 1 2 5 5 2 5 5 4 4 4 104
4 4 4 4 4 4 3 2 2 4 2 2 4 3 2 2 3 3 4 2 2 4 3 2 4 4 4 4 4 97
4 I 4 3 3 2 ' 4 2 2 2 4 2 2 4 2 2 4 4 4 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4 96 4 4 3 3 2 4 2 2 2 4 2 2 4 2 2 4 4 4 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4 96
4 4 3 3 2 4 2 2 2 4 2 2 4 2 2 4 4 4 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4 96
4 3 2 2 3 4 3 3 2 5 3 2 3 2 2 3 3 5 4 2 1 4 4 1 4 5 3 3 4 94 4 3 2 2 3 4 3 3 , 5 ,
2 l 3 3 2 4 4 s 4 3 1 4 4 1 4 5 3 3 3 97 ' ~
4 3 2 2 3 4 3 3 2 5 3 2 3 2 2 4 4 5 4 2 1 4 4 1 4 5 3 3 4 96
4 3 2 2 3 4 3 3 2 5 3 2 I 3 2 2 4 4 5 4 2 1 4 4 1 4 5 3 3 4 96
4 3 2 2 3 4 3 3 2 5 3 2 3 2 2 4 4 5 4 2 1 4 4 1 4 5 3 3 4 96 4 4 3 3 2 4 2 2 2 4 2 2 4 2 2 4 4 4 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4 96
4 I 4 3 3 2 4 2 2 I 2 4 2 2 4 2 2 4 4 4 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4 96
- - - - .., --.- .....,. .....,. ..,. .l..VO
5 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4 114
i 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 2 2 4 3 2 3 3 4 4 4 106
i 4 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 95
i 4 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 95
) 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 1 1 4 3 1 4 4 4 4 4 111
i 4 3 4 3 5 4 2 2 4 3 2 4 3 2 3 3 3 4 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 96
i4343542343 2 4333 3 3 4 3 24 4 2 3 3 3 3 399
i 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 2 2 4 4 2 3 3 3 3 3 103
; 5 4 4 3 5 2 1 1 5 3 2 4 4 2 4 4 4 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4 104
; 5 4 5 3 5 2 1 1 4 3 2 4 4 2 4 4 4 4 2 1 4 4 2 4 4 3 3 3 100
I 4 3 4 4 5 2 3 2 5 3 2 4 2 3 2 4 5 5 2 2 5 2 2 5 4 3 3 4 102
~ 4 2 4 2 5 4 2 2 5 4 2 3 4 2 4 4 4 4 2 2 4 4 2 2 4 4 3 2 97
~ 4 3 4 2 4 3 2 2 4 2 2 4 3 2 4 4 4 4 2 2 4 4 2 4 3 4 3 3 96
~ 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 4 2 1 4 4 2 3 3 3 3 3 100
~ 5 4 3 1 4 2 2 1 5 5 2 3 4 1 5 4 5 5 1 1 5 3 1 5 4 4 5 4 101
' 5 3 3 2 5 2 2 1 5 2 2 5 4 2 2 3 3 4 1 1 5 5 1 5 5 5 5 3 101
I 4 4 3 5 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 4 2 2 4 4 3 3 3 106
I 4 4 4 3 3 2 2 2 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 2 2 2 4 2 4 4 3 3 I 3 97
. 4 2 2 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 2 2 3 4 1 4 4 4 3 3 99
' 5 2 2 4 5 1 1 1 5 2 1 5 1 4 4 4 5 5 1 1 5 5 1 5 5 5 5 5 105
' 5 2 1 5 4 1 2 1 5 1 1 5 2 4 5 4 4 5 2 2 4 5 2 5 5 4 4 4 104
5 I 5 5 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 5 5 5 4 4 4 4 2 2 2 1 1 1 108
5 I 2 I 3 1 3 5 2 3 2 4 3 2 4 4 3 2 5 4 4 1 I 1 4 I 1 2 4 4 I 3 2 4 95 5 2 3 3 5 2 3 2 3 3 2 4 4 3 2 5 4 4 1 1 4 1 2 4 4 3 2 4 94
5234523243244325441141244 3 2496
5 2 3 I 3 5 1 3 2 4 3 2 4 4 3 2 5 4 4 1 1 4 1 2 4 4 3 2 4 94
I 5 2 3 ! 3 s 1 3 2 4 3 2 4 4 3 2 5 4 4 1 1 4 1 2 4 4 3 · 2 4 94
s 2 3 3 5 2 3 2 4 3 2 4 4 3 2 5 4 4 1 1 4 1 2 4 4 1 3 2 4 95 4 3 3 5 5 5 4 1 2 2 3 5 5 5 2 2 3 3 4 3 2 4 3 4 5 3 2 2 101
3345544114445522335543233 3 2299
4 3 3 3 5 2 2 5 2 5 5 4 4 1 1 1 2 2 4 5 4 4 3 3 5 2 2 3 99
5 !:> 2 2 3 3 3 3 3 3 3 5 5 5 4 3 3 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 84
- - - ---5 5 5 5 5 4 4 3 3 5 1 1 2 2 3 3 2 4 5 5 4 4 5 3 3 3 4 4 4 111
5 5 3 4 3 4 2 2 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 3 2 3 3 2 4 4 4 4 4 104
4 4 3 4 4 5 2 2 1 5 2 4 5 3 2 4 4 4 4 1 1 4 2 1 4 4 4 4 5 100
4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 4 3 2 3 3 3 3 2 2 3 1 1 4 4 2 3 4 90
4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 4 3 2 3 3 3 3 2 2 4 3 2 4 4 3 3 3 94
4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 4 3 2 3 3 3 3 2 2 4 3 2 4 4 3 3 3 94
4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 4 3 2 3 3 3 3 2 2 4 3 2 4 4 3 3 3 94
4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 4 3 2 3 3 3 3 2 2 4 3 2 4 4 3 3 3 94
4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 4 3 2 3 3 3 3 2 2 4 3 2 4 4 3 3 3 94
l 4 4 2 2 5 2 1 2 4 2 3 4 3 3 4 2 2 3 3 4 4 3 2 5 5 2 2 2 92
I 4 3 3 3 4 2 2 2 4 3 2 4 3 2 3 3 3 3 2 2 4 3 2 4 4 3 3 3 91
I 4 3 3 3 4 2 2 2 4 3 2 4 3 2 3 3 3 3 2 2 4 3 2 4 4 3 3 3 91
I 5 4 4 2 4 2 2 2 4 2 2 2 4 3 3 3 4 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4 98
i 5 4 4 2 4 2 2 2 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 2 2 4 4 2 4 4 2 4 4 99
i 4 4 4 2 4 2 2 2 4 2 2 2 4 3 3 3 4 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4 97
~ 5 4 4 2 4 2 2 2 4 2 2 2 4 2 2 4 4 4 2 2 4 4 2 4 4 4 4 4 97
~ 4 2 4 2 4 2 2 2 4 2 2 2 4 2 4 4 4 4 2 2 4 2 2 4 4 4 4 4 94
KAl KA2 KA3 KA4 KAS KA6 l<A7 ICA8 KA9 KAlO KAll KA12 KA13 l(A14 KA15 KA16 KA17 TKA -4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 5 3 3 4 5 65 -4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 61
4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 5 2 2 5 5 63
4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 2 4 4 4 4 61 .. 4 5 5 5 4 5 5 1 2 4 5 5 5
,. .) 4 5 5 74
4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 77
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 64
4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 63 -5 4 4 4 4 5 2 4 4 5 4 4 4 2 2 5 5 67
4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 2 2 4 4 61 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 80
4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 63
5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 78
4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 80 -5 5 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 64
5 5 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 64 -
5 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 2 2 4 4 62 . 4 3 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 4 2 2 2 4 52
4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 4 3 5 3 3 3 4 66 4 4 5 5 5 5 5 5 1 s 5 1 5 1 1 5 5 67
5 5 s s 5 5 5 5 1 5 5 1 4 2 2 4 4 68
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 66
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 2 5 5 64
5 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4 2 2 5 5 62
5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 2 5 5 64 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 2 5 5 64 5 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 2 2 5 5 62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68
3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 2 3 4 58
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 il 4 4 2 _.J._ 3 4 62 ·--4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 2 3 4 4 62 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 2 2 3 4 58
4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 2 2 3 4 58
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 3 3 4 62
4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 2 2 3 4 56
4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 2 4 4 61
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 2 3 4 4 62
4 4 5 4 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 5 70 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 5 69 5 5 5 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 2 2 4 5 68
4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 3 4 2 2 4 4 57 -4 5 3 4 4 4 3 2 4 3 3 2 4 3 3 4 4 59 c c , , A A A , A A A , A , , A A '"
-c·
5 5 5 5 5 3 3 2 3 4 3 3 5 3 3 4 5 66 - -4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 4 2 4 2 2 4 4 57 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 2 5 2 3 4 4 56 5 5 3 3 5 5 4 5 4 4 4 5 5 2 2 2 5 68
5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 2 2 2 5 67
5 5 5 5 5 5 5 2 4 2 3 3 2 4 4 5 5 69 4 4 4 3 4 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5 66
4 4 4 3 4 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5 66
4 4 4 3 4 5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5 66
4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5 68
4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5 68
4 4 4 3 4 5 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 66 -5 5 5 5 2 2 2 5 3 3 3 2 '3 4 4 2 3 58 5 5 5 4 4 3 3 3 4 2 1 4 2 4 3 3 3 58
5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 4 2 1 5 5 1 1 61
5 5 5 5 5 5 5 2 4 3 3 1 2 4 4 3 3 64
5 5 5 3 3 1 1 1 5 5 5 5 3 3 3 5 5 63
3 3 3 3 3 4 4 4 4 2 2 4 2 4 4 2 2 53
5 5 4 4 4 3 4 3 2 5 4 2 5 4 4 2 4 64 -3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 68
3 4 5 4 5 5 3 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 73
4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 64 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 64 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 64
4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 64
4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 64
5 5 4 4 3 4 3 5 5 3 3 3 3 5 5 4 4 68
4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 64
4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 64 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 62
4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 65
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 63
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 63 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 66
..
E1 E2 E3 E4 ES E6 E7 ES E9 E10 E11 E12 E13 E14 E16 E17 E18 TE Correlation 1 .583(**) .450(**) -0, 138 -.252(*) -0,098 0,128 .249(*) 0,054 0,073 0,178 -0,015 0, 131 0,182 0, 118 -0,014 0,005 .370(**) iled) 0,000 0,000 0,215 0,022 0,376 0,250 0,023 0,629 0,510 0,107 0,896 0,238 0,099 0,288 0,897 0,963 0,001
83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 Correlation .583(**) 1 .550(**) 0,049 0, 155 0,136 -0,087 0,072 -0,066 -0,003 0, 123 -0,039 -0,034 0, 115 0,109 0,025 -0,084 .378(**) iled) 0,000 0,000 0,661 0, 161 0,220 0,435 0,516 0,553 0,977 0,268 0,725 0,761 0,301 0,328 0,820 0,449 0,000
83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 Correlation .450(**) .550(**) 1 -0,212 -0, 180 0,083 0,005 0,006 0,010 0, 150 .230(*) -0,045 0, 177 .288(**) -0,042 0,067 0,062 .355(**) 1iled) 0,000 0,000 0,055 0, 103 0,457 0,964 0,954 0,925 0,176 0,037 0,685 0,109 0,008 0,705 0,547 0,575 0,001
83' 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 Correlation -0, 138 0,049 -0,212 1 .620(**) .384(**) .248(*) .238(*) 0,202 -0,022 -0,079 .240(*) -0, 171 -0,045 -0,032 -0,059 - .313(**) 1iled) 0,215 0,661 0,055 0,000 0,000 0,024 0,031 0,067 0,845 0,480 0,029 0,122 0,689 0,774 0,596 0,002 0,004
83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 Correlation -.252(*) 0, 155 -0, 180 .620(**) 1 .639(**) -0,025 0,049 -0,069 -0, 103 -0, 135 0,163 -0, 199 -0, 123 -0,031 0,062 -.242(*) .224(*) 1iled) 0,022 0, 161 0,103 0,000 0,000 0,826 0,659 0,537 0,355 0,225 0,140 0,071 0,270 0,782 0,579 0,028 0,042
83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 Correlation -0,098 0, 136 0,083 .384!**) .639(**) 1 0,140 .225(*) 0,160 0,014 -0,090 0, 194 0,013 0,172 0, 117 0, 131 0,009 .470(**) 1iled) 0,376 0,220 0,457 0,000 0,000 0,205 0,041 0,147 0,898 0,421 0,079 0,906 0, 121 0,291 0,239 0,937 0,000
83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 Correlation 0,128 -0,087 0,005 .248{*) -0,025 0,140 1 .769(**) . 775(**) .239(*) -0,085 -0, 169 0,122 0, 115 0,014 .237(*) 0,076 .485(**) iiled) 0,250 0,435 0,964 0,024 0,826 0,205 0,000 0,000 0,029 0,442 0,126 0,273 0,302 0,901 0,031 0,495 0,000
83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 Correlation ' 249(*)1 0,072 0,006 .23E{*) 0,049 .225(*) .769(**) 1 .799(**) 0, 191 -0,054 -0, 163 0,150 0,177 0,084 0,168 0,038 .555(**) iiled) 0,023 0,516 0,954 0,031 0,659 0,041 0,000 0,000 0,083 0,629 0,140 0,175 0, 110 0,448 0,130 0,732 0,000
83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 Correlation 0,054 -0,066 0,010 0,202 -0,069 0,160 .775(**) .799(**) 1 .368(**) -0, 143 - .233(*) 0, 151 0, 181 .266(·)1 0, 186 .533(**) iiled) 0,629 0,553 0,925 0,007 0,537 0, 147 0,000 0,000 0,001 0,196 0,008 0,034 0,172 0, 101 0,015 0,088 0,000
831 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 63 83 83 83 83 33 .. Correlation O,Ot3' -0,003 0.-100 -0,v.L2
..... ,.,.,.,., 0,014 .. 239(*) 0, 191 ')~0'**\ ., ")')".:!/*\ 0,081 A7AI**\ '?Q?/**' ~A'>f**\ 0,025 ~~g~i(~~~;~
-V, IU,;:l ·'·"'-'U\ I I • .C..C..V\ I .-. ' ...... , ' ...... ...,.._\ I .............. , , iiled) 0,510 0,977 0,176 0,845 0,355 0,898 0,029 0,083 0,001 0,043 0,465 0,000 0,007 0,000 0,821
83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 Correlation 0, 178 0,123 .230(*) -0,079 -0, 135 -0,090 -0,085 -0,054 -0, 143 .223(*) 1 0,150 -0,055 0, 1441 0,169 0, 110 0,195 .267(.) •iled) 0,107 0,268 0,037 0,480 0,225 0,421 0,442 0,629 0,198 0,043 0,176 0,619 0,195 0,127 0,324 0,077 0,015
83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 Correlation -0,015 -0,039 -0,045 .2+~·) 0,163 0,194 -0, 169 -0, 163 - 0,081 0,150 1 0,099 0, 117 0,023 -0,026 -0,027 .218(*)
•iled) 0,896 0,725 0,685 0,029 0,140 0,079 0,126 0,140 0,008 0,465 0,176 0,373 0,291 0,836 0,816 0,807 0,048 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83
Correlation 0, 131 -0,034 0,177 -0,171 -0, 199 0,013 0,122 0,150 .233(") .474(**) -0,055 0,099 1 .351(**) .250(*) 0,130 .309(**) .438(**) •iled) 0,238 0,761 0,109 0,122 0,071 0,906 0,273 0,175 0,034 0,000 0,619 0,373 0,001 0,023 0,240 0,004 0,000
83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83
!Cl.I/ U,Uljlj u,..;u-1 U,UUt5
83 83 83 ;orrelatlon 0, 118 0,109 -0,042 led) 0,288 0,328 0,705
83 83 83 ;orrelation -0,014 0,025 0,067 led) 0,897 0,820 0,547
83 83 83 ;orrelation 0,005 -0,084 0,062 led) 0,963 0,449 0,575
83 83 83 ~orrelation .370(**) .378(*") .355(**) led) 0,001 0,000 0,001
83 83 83 -- - ·-·-----··-·-········-.___.
, s1gnificaiifaTihe o.oneveT\2~tailed). significant at the 0.05 level (2-tailed).
U,b?SB u,:i:::ru 83 83
-0,032 -0,031 0,774 0,782
S3 83 -0,059 0,062 0,596 0,579
83 83 - -.242(*)
0,002 0,028 83 83
.313r) .224(*) 0,004 0,042
83 83
U,1:/1 U,302 0, 110 0, 172
83 83 83 83 0, 117 0,014 0,084 0, 181 0,291 0,901 0,448 0, 101
83 83 83 83 0, 131 .237(*) 0, 168 .266(*) 0,239 0,031 0, 130 0,015
83 83 83 83 0,009 0,076 0,038 0, 188 0,937 0,495 0,732 0,038•
83 83 83 83 .470( .. ) .485(*") .555( .. ) .533(**)
0,000 0,000 0,000 0,000 83 83 83 83
0,007 0,195 0,291 0,001 0,013 0,722 0,073 0,000
83 83 83 83 83 83 83 83 83 .385( .. ) 0, 169 0,023 .250(*) .272(*) 1 .227(*) .528(**) .499(**)
0,000 0,127 0,836 0,023 0,013 0,039 0,000 0,000 83 83 83 83 83 83 83 83 83
0,025 0, 110 -0,026 0, 130 0,040 .227(*) 1 .504(**) .386(**) 0,821 0,324 0,816 0,240 0,722 0,039 0,000 0,000
83 83 83 83 83 83 83 83 83 .230(*) 0,195 -0,027 .309(**) 0,198 .528(**) .504(**) 1 .359(**)
0,036 0,077 0,807 0,004 0,073 0,000 0,000 0,001 83 83 83 83 83 83 83 83 83
.553( .. ) .267(*) .218(*) .438(**) .491(**) 499( .. ) .386( .. ) .359(**) 1 0,000 0,015 0,048 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001
83 83 83 83 83 83 83 83 83
•On Correlation 1 ,709('') ,577(**) 2-tailed) 0,000 0.000
83 83 83 •on Correlation ,709(**) 1 ,502( .. )
2-tailed) 0,000 o.ooo 83 83 83
oon Correlation ,577(**) ,502(") 1 2-tailed) 0,000 0,000
83 83 83 ;on Correlation ,596(**) ,572(") ,614(*")
2-tailed) 0,000 0,000 0,000 83 83 83
•on Correlation 0, 139 ,251(*) ,36!!{**) 2-tailed) 0,211 0,022 0,001
83 83 83 >on Correlation 0,052 0,042 0,210 2-tailed) 0,643 0,707 O,li57
83 83 83 ;on Correlation -0,075 -0,088 0,204 2-tailed) 0,498 0,431 GJl64
83 83 S3 ;on Correlation 0, 130 0, 158 O,Q19 2-tailed) 0,240 0,153 0,865
83 83 83 ;on Correlation 0,036 0,134 0,043 2-tailed) I 0,7451 o,22s1 G,6961
83 83 83 ;on Correlation -0,004 0,027 -'!l,044 2-tailed) 0,969 0,808 GJl92
83 83 83 ;on Correlation 0,134 ,280(') -®,033 2-tailed) 0,227 0,010 !l,769
83 83 83 :;on Correlation ,529(**) ,593(**) .~(**)
2-tailed) 0,000 0,000 il,000 83 83, 83
on 1s significant at the 0.01 level (2-tailed) m is significant at the 0. 05 level (2-tailed).
,596(**) 0,139 0,052 -0,075
0,000 0,211 0,643 0,498
83 83 83 83
,572(") ,251(*) 0,042 -0,088
0,000 0,022 0,707 0,431
83 83 83 83
,614(") ,369(**) 0,210 0,204
0,000 0,001 0,057 0,064 83 83 83 83
1 ,375(**) ,244(*) -0,080
0,000 0,026 0,470
83 83 83 83
,375(") 1 ,407(**) ,222(*) 0,000 0,000 0,044
83 83 83 83 ,244(*) ,407(") 1 ,656(**)
0,026 0,000 0,000 83 83 83 83
-0,080 ,222(*) ,656(**) 1 0,470 0,044 0,000
83 83 83 83 0,102 0,005 ,330(**) ,313(**) 0,358 0,966 0,002 0,004
83 83 831 83 -0,009 0,053 ,368(**) ,514(**)
0.9331 0,636J 0,0011 0,0001 83 83 83 83
0,038 0,105 ,414(**) ,440(**) 0,731 0,344 0,000 0,000
83 83 83 83
0, 127 0,009 0,051 -0,004 0,252 0,934 0,648 0,969
83 83 83 83 ,550(") ,454(**) ,626(**) ,541(**)
0,000 0,000 0,000 0,000 83 83 83 83
0,130 0,036 -0,004 0,134 ,529(") 0,240 0,745 0,969 0,227 0,000
83 83 83 83 83 0,158 0, 134 0,027 ,280(') ,593(") 0, 1 '3 0,228 0,808 0,010 0,000
83 83 83 83 83 0,019 0,043 -0,044 -0,033 ,548(") 0,865 0,696 0,692 0,769 0,000
83 83 83 83 83 0, 102 -0,009 0,038 0, 127 ,550(**) 0,358 0,933 0,731 0,252 0,000
83 83 83 83 83 0,005 0,053 0, 105 0,009 ,454(") 0,966 0,636 0,344 0,934 0,000
83 83 83 83 83 ,330(**) ,368(") ,414(") 0,051 ,626(**)
0,002 0,001 0,000 0,648 0,000 83 83 83 83 83
,313(") ,514(") ,440(**) -0,004 ,541(**) 0,004 0,000 0,000 0,969 0,000
83 83 83 83 83 1 ,706(") ,794(**) ,433(**) ,641(")
0,000 0,000 0,000 0,000 83 83 83 83 83
,706(**) 1 ,727(**) 0, 153 ,614(**)
0,0001 I 0,0001 0,168 o,oooj • 83 83 83 83 83
,794(") ,727(") 1 ,419(**) ,630(**) 0,000 0,000 0,000 0,000
83 83 83 83 83 ,433(**) 0, 153 ,419(**) 1 415(**' ' . \ ;
0,000 0,168 0,000 0,000 83 83 83 83 83
,641(**) ,614(") ,630(") ,415(**) 1
0,000 0,000 0,000 0,000 83 83 83 83 83
Correlations
KP2 KP3 KP4 KP11 KP17 KP19 KP20 KP23 KP24 KP25 KP26 KP28 KP29 KKP30 TKP
;on Correlation 1 .769( .. ) 0,111 0,208 -0, 157 .273(*) .226(*) 0,061 -0, 120 0,211 0,092 0, 123 -0,008 .228(*) .357(**) 2-tailed) 0,000 0,122 0,059 0,156 0,013 0,040 0,583 0,282 0,056 0,408 0,269 0,942 0,038 0,001
83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 ;on Correlation . 769(**) 1 .316(**) 0,196 -0, 105 0, 151 .276(*) 0,064 -0, 143 .267(*) 0,067 0, 187 0,079 0,149 .388(**) 2-tailed) 0,000 0,004 0,076 0,344 0,172 0,012 0,568 0, 196 0,015 0,548 0,091 0,479 0,179 0,000
83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 ;on Correlation 0, 171 .316(**) 1 -0, 110 0, 168 0,001 .306( .. ) -0,068 0,071 .472(**) -0, 150 0,037 0,156 -0, 121 .317(**) 2-tailed) 0,122 0,004 0,320 0,128 0,994 0,005 0,538 0,526 0,000 0, 176 0,737 0,159 0,277 0,004
83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 ;on Correlation 0,208 0, 196 -0,110 1 .286(**) .494( .. ) .391(**) .312( .. ) .234(*) -0, 184 .399(**) .317(**) .372( .. ) .368(**) .554(**) 2-tailed) 0,059 0,076 0,320 0,009 0,000 0,000 0,004 0,033 0,096 0,000 0,004 0,001 0,001 0,000
83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 son Correlation -0, 157 -0, 105 0,168 .286(**) 1 .286(**) .453(**) 0, 142 .388( .. ) -0,038 0,089 .293(**) .439(**) 0,199 .495(**) :2-tailed) 0,156 0,344 0,128 0,009 0,009 0,000 0,200 0,000 0,733 0,426 0,007 0,000 0,071 0,000
83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 son Correlation .273(*) 0, 151 0,001 .494(**) .286(**) 1 .625(**) .359(**) 0,126 0, 141 .287(**) .344(**) .289(**) .438(**) .622(**)
:2-tailed) 0,013 0,172 0,994 0,000 0,009 0,000 0,001 0,258 0,203 0,009 0,001 0.008 0,000 0,000
83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 son Correlation .226(*) .276(*) .305!**) .391(**) .453(**) .625(**) 1 .387(**) 0,174 0,206 0, 159 .408(**) .345(**) .421(**) . 703(**) :2-tailed) 0,040 0,012 0,005 0,000 0,000 0,000 0,000 0, 115 0,061 0, 151 0,000 0,001 0,000 0,000
83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 son Correiatlon 0,0611 0,064 -0,008 .312(**) 0,142 .359(**) .387(**) 1 0,2011 0,147 .394(**)1 .497(**) .418(**)1 .524(**)1 .584(**)· [2-taiied) 0,568 0,538 0,0041 0,200 0,0011 0,000 0,185 ,.. ,.,.,..,.,. "' "'Qr>.· "'l'\l'\I'\ I'\ nnn n f'll'\f'J 0,583 0,069 v,uuu u,u· u u,uuu u,vuu u,uuu
83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 son Correlation -0,120 -0,143 0,071 .234(*) .388(**) 0, 126 0, 174 0,201 1 -0,083 0,160 .343(**) .431(**) 0,008 .428(**) [2-tailed) 0,282 0,195 G,526 0,033 0,000 0,258 0, 115 0,069 I 0,455 0,148 0,002 0,000 0,940 0,0001
! 83 831 83 83 83 83 83 83 83 1 83 83 831 83 83 83
son Correlation • .267(.) .4721 .. ) -0, 184 -0,038 0,211 0, 141 0,206 0, 147 -0,083 1 -0,079 .259(*) 0,095 0,132 .341(**)
[2-tailed) 0,056 0,015 0.000 0,096 0,733 0,203 0,061 0,185 0,455 0,480 0,018 0,393 0,235 0,002
83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83
;on Correlation 0,092 0,067 -0, 150 2-tailed) 0,408 0,548 0,176
83 83 83 ;on Correlation 0, 123 0,187 0,037
2-tailed) 0,269 0,091 0,737
83 83 83
;on Correlation -0,008 0,079 0,156 2-tai!ed) 0,942 0,479 0,159
83 83 83 ;on Correlation .228(*) 0, 149 -0, 121 2-tailed) 0,038 0,179 0,277
83 83 83 ;on Correlation .357(**) .388('*) .317(-)
2-tailed) 0,001 0,000 0,004
83 83 83
>n is significant at the 0.01 level (2-tailed).
1 is significant at the 0.05 level (2-tailed).
.399(**)
0,000
83
.317(**)
0,004
83
.372(**)
0,001
83
.368(**)
0,001
83
.554(**)
0,000
83
0,089 .287(**) 0,159 .394(**)
0,426 0,009 0, 151 0,000
83 83 83 83
.293(**) .344(**) .408(**) .497(**)
0,007 0,001 0,000 0,000
83 83 83 83
.439(**) .289(**) .345(**) .418(**)
0,000 0,008 0,001 0,000
83 83 83 83
0, 199 .438(**) .421(**) .524(**)
0,071 0,000 0,000 0,000
83 83 83 83
.495('*) .622(**) . 703(**) .584(**)
0,000 0,000 0,000 0,000
83 83 83 83
0,160 -0,079 1 .394(**) .419(**) .485(**) .482(-)
0,148 0,480 0,000 0,000 0,000 0,000
83 83 83 83 83 83 83 .343(**) .259(*) .394(**) 1 .787(**) .676(**) . 771(**)
0,002 0,018 0,000 0,000 0,000 0,000 83 83 83 83 83 83 83
.431(**) 0,095 .419(**) . 787(**) 1 .635(**) . 761(**)
0,000 0,393 0,000 0,000 0,000 0,000
83 83 83 83 83 83 83
0,008 0,132 .485(**) .676(**) .635(**) 1 .673(**)
0,940 0,235 0,000 0,000 0,000 0,000
83 83 83 83 83 83 83 .428(**) .341(**) .482(**) . 771(**) .761(**) .673(**) 1
0,000 0,002 0,000 0,000 0,000 0,000
83 83 83 83 83 83 83
'--·--•• ~-••-•~u-•• I .""ti ""t\ I ."1 ... .;I\ } v,..::v<t V,U:::.1:::.1 v, 1·1.q U,U~.:5 U,Ultl U,U:d:t> -U,U18 -0,032 .280(*) .227(*) -0,001 -0,059 .373(**) Sig. (2-tailed) 0,000 0,001 0,065 0,371 0,306 0,404 0,892 0,819 0,871 0,771 0,010 0,039 0,996 0,596 0,001
N 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 Pearson Correlation .474(**) 1 .671(**) 0,208 0,127 .220(*) -0,031 0,150 .273(') -0,048 -0,069 .314(**) 0,198 .288(**) 0,129 .530(**) Sig. (2-tailed) 0,000 ~.ooo 0,060 0,253 0,046 0,782 0,177 0,012 0,664 0,534 0,004 0,073 0,008 0,244 0,000
N 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 Pearson Correlation .353(**) .671(**) 1 .321(**) 0,089 .329(*') -0,043 0,045 0,146 -0, 148 -0,086 0,209 0,102 .289(**) -0,075 .423(**)
Sig. (2-tailed) 0,001 0,000 0,003 0,422 0,002 0,702 0,686 0, 188 0, 183 0,440 0,058 0,360 0,008 0,503 0,000
N 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 Pearson Correlation 0,204 0,208 .321(**) 1 .478(**) .415(**) -0,090 0,163 0,154 -0, 107 0, 102 0,032 -0,003 0, 125 0, 118 .408(**) Sig. (2-tailed) 0,065 0,060 0,003 0,000 0,000 0,420 0, 140 0, 165 0,336 0,357 0,774 0,979 0,259 0,289 0,000
N 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 Pearson Correlation 0,099 0, 127 0,089 .478(**) 1 .584(**) -0,085 0,008 0, 115 -0,010 0,137 0, 112 0,031 0, 128 0, 198 .437(**)
Sig. (2-tailed) 0,371 0,253 0,422 0,000 0,000 0,445 0,939 0,301 0,930 0,218 0,313 0,783 0,250 0,073 0,000
N 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 Pearson Correlation 0, 114 .220(*) .329(**) .415(**) .584(**) 1 -0, 157 0,075 0,124 0,074 0, 135 0,023 -0,032 .222(*) 0, 188 .470( .. )
Sig. (2-tailed) 0,306 0,046 0,002 0,000 0,000 0, 157 0,500 0,265 0,508 0,225 0,837 0,772 0,044 0,088 0,000
N 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 Pearson Correlation 0.093 -0,031 -0,043 -0,090 -0,085 -0, 157 1 0,048 0,049 .455(**) -0, 1571.468(**) .438(**) -0,052 0,061 .372( .. )
Sig. (2-tailed) 0,404 0,782 0,702 0,420 0,445 0, 157 0,667 0,663 0,000 0, 157 0,000 0,000 0,638 0,584 0,001
N 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 Pearson Correlation 0,015 0, 150 0,045 0, 163 0,008 0,075 0,048 1 .632(**) 0, 133 .508(**) -0,099 -0,096 0,080 .479(**) .430(**) Sig. (2-tailed) 0,892 0,177 0,686 0,140 0,939 0,500 0,667 0,000 0,231 0,000 0,373 0,386 0,474 o,oooj o,ooo N 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83, 83 Pearson Correlation I 0,025 .273(*)1 0, 1461 0, 1541 0, 115J 0, 1241 0,049 632(**)1 11 0,122 398(**ll 0, 181 0, 130 I .229(*) .400(**)1 .580(**)
Sig. (2-taiied} 0,819 0,012 0, 188 0, 165 0,301 0,265 0,663 0,000 0,271 0,00~1 0,102 o,243 0,0371
o,oooj o,ooo! N 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83: 83
Pearson Correlation -0,018 -0,048 -0, 148 -0, 107 -0,010 0,074 .455(**) 0,133 0,122 1 0,1661 0,197 0,137 0,077 .276(*)1 .404(**)
Sig. (2-tailed) I 0,871 0,664 0,183 0,336 0,930 0,508 0,000 0,231 0,271 0, 134 0,075 0,218 0,487 o,011j o,ooo_ N • 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83' 83 Pearson Correlation "T
I -0,032 -0,069 -0,086 0, 102 0,137 0, 135 -0, 157 .508(**) .398(**) 0, 166 1 -0, 197 -.233(*) .230(*) .593(**) .351(**)
Sig. (2-tailed) 0,771 0,534 0,440 0,357 0,218 0,225 0, 157 0,000 0,000 0,134 0,075 0,034 0,037 0,000 0,001
~ 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 =>earson Correlation .280(*) .314(**) 0,209 0,032 0, 112 0,023 .468(**) -0,099 0, 181 0, 197 -0, 197 1 .870(**) -0, 164 -0, 133 .535(**)
Sig. (2-tailed) 0,010 0,004 0,058 0,774 0,313 0,837 0,000 0,373 0, 102 0,075 0,075 0,000 0,139 0,230 0,000 ~ 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83 83
83 83 83
son Correlation -0,001 .288(**) .289(**)
(2-tailed) 0,996 0,008 0,008
83 83 83
son Correlation -0,059 0, 129 -0,015
:2-tailed) 0,596 0,244 0,503
83 83 83
son Correlation .373(**) .530(**) .423(**)
:2-tailed) I 0,001 0,000 0,000
83 83 83
on is significant at the 0.01 level (2-tailed).
•n is significant at the 0.05 level (2-tailed)
Correlations
P1 •earscn Correlation 1
iig. (2-tailed)
I 83
•earson Correlation ,664*'
>ig. (2-taiiedj I ,000
I 83
'earson Correlation ,883**
>ig. (2-tailed) ,000 I 83
83
0, 125
0,259
83
0, 118
0,289
83
.408(**)
0,000
83
P2 ,664*
,000
83
1
83
,937*'
,000
83
·elation is sigiificant at the 0.01 le1.el (2-tailed).
83 83
0, 128 .222(*)
0,250 0,044
83 83
0, 198 0, 188
0,073 0,088
83 83
.437(**) .470( .. )
0,000 0,000
83 83
TP ,883**
,000
83
,937**
I ,ooo I 83
1
83 '
83 83 83 83 83 83 83 83 83 83
-0,052 0,080 .229(*) 0,077 .230(*) -0, 164 -0,213 1 .518(**) .396(**)
0,638 0,474 0,037 0,487 0,037 0,139 0,053 0,000 0,000
83 83 83 83 83 83 83 83 83 83
0,061 .479(**) .400(**) .276(*) .593(**) -0, 133 -0,208 .518(**) 1 .507(**)
0,584 0,000 0,000 0,011 0,000 0,230 0,059 0,000 0,000
83 83 83 83 83 83 83 83 83 83
.372(**) .430(**) .580(**) .404(**) .351(**) .535(**) .428(**) .396(**) .507(*') 1
0,001 0,000 0,000 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000
83 83 83 83 83 83 83 83 83 83
-....... _
ltem-T otal Statistics
Scale Corrected Scale Mean if Variance if ltern-T otal Item Deleted Item Deleted Correlation
E1 57.10 36.015 .231 E2 57.33 35.929 .239
E3 57.33 36.539 .234
E4 56.92 36.371 .141
E5 57.14 37.662 .060
E6 57.36 35.404 .361
E7 56.40 35.047 .371
ES 56.53 34.691 .460
E9 56.76 34.478 .424 E10 56.81 32.767 .403 E11 56.95 37.388 .136
E12 57.39 37.776 .062
E13 57.14 35.125 .301
E14 56.89 34.927 .376 E16 57.48 34.326 .368
E17 56.84 36.304 .271
E18 57.28 36.422 .234
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items 60.60 39.511 6.286 17
Reliability Pengalaman Auditor
Case Processing Summary
N Cases Valid 83
Excluded• 0
Total 83
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
% 100,0
,0
100,0
----·----Squared Cronbach's Multiple Alpha if Item
Correlation Deleted .570 .663
.618 .662
.560 .662
.617 .677
.745 .686
.582 .649
.709 .647
.793 .639
.841 .641
.530 .639
.326 .673
.353 .684
.406 .654
.294 .646
.490 .646
.409 .659
.573 .662
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based
on Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items ,777 ,798 2
Item Statistics
Mean Std. Deviation N P1 1,70 ,934 83 P2 2,51 1,253 83
Scale Statistics
I Mean I Variance Std. Deviation I N of Items I 4,20 1 3,994 1,999 I 2
Reliability lndependensi
Case Processing Summary
N Cases Valid 83
Excluded• 0 Total 83
a. Ustwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based
on Cronbach's Standardized
% 100,0
,0 100,0
Alpha Items N of Items ,769 ,781 11
Item Statistics
Mean Std. Deviation N ID1 4,07 ,695 83
ID2 3,66 ,991 83 ID3 4,02 ,604 83 ID4 4,24 ,576 83 IDS 4,24 ,576 83
ID6 3,95 ,779 83
ID7 4,04 ,981 83 IDB 4, 19 ,653 83 ID9 4,27 ,682 83
ID10 4, 19 ,634 83
ID11 4,08 ,719 83
Item-Total Statistics
Scale Corrected Scale Mean if Variance if Item-Total Item Deleted Item Deleted Correlation
ID1 40,89 16,756 ,402 102 41,30 15,311 ,416 ID3 40,94 16,960 ,442 ID4 40,72 17,056 ,449 IDS 40,72 17,544 ,342 ID6 41,01 15,817 ,500 ID? 40,93 15,800 ,354
IDS 40,77 16,252 ,541 ID9 40,70 16,286 ,503 ID10 40,77 16,398 ,531 ID11 40,88 17,400 ,268
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation I N of Items I 44,96 19,523 4,41s 1 11 1
Squared Cronbach's Alpha if Item Multiple
Correlatio n Deleted ,6 16 ,754
36 ,756 ,6·
,5 87 ,750
,6 12 ,750
,3 36 ,760
,5 91 ,741
,6· 48 ,766
,7 16 ,739
,6 95 ,742
,7 55 ,740
,3 94 ,769
Reliability Karakteristik Personal Auditor
Case Processing Summary
N Cases Valid 83
Excluded• 0
Total 83
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based
on Cronbach's Standardized
% 100.0
.0
100.0
Alpha Items N of Items .801 .809 14
Item Statistics
Mean Std. Deviation N KP2 429 .635
KP3 4 31 .661
KP4 3.29 .904
KP11 4 08 .736
KP17 3.42 .871
KP19 3.83 .778
KP20 3.98 .643
KP23 3.90 .726
KP2\ 3.31 1.047
KP25 2.04 .833
KP26 3.90 .692
KP28 3.45 .830
KP29 3.35 .916
KKP30 3.55 .815
83
83
83
83
83
83
83
83
83
83
83
83
83
83
Item-Total Statistics
Scale Corrected Scale Mean if Variance if Item-Total Item Deleted Item Deleted Correlation
KP2 46.42 32.759 .258 KP3 46.40 32.438 .287 KP4 47.42 32.466 .170 KP11 46.63 30.749 .459 KP17 47.29 30.696 .371 KP19 46.88 29.912 .531 KP20 46.73 30.100 .641 KP23 46.81 30.548 .494 KP24 47.40 30.828 .268 KP25 48.67 32.368 .208 KP20. 46.81 31.572 .384 KP28 47.27 28.148 .704 KP29 47.36 27.624 .682 KKP30 47.16 29.207 .586
Scale Statistics
Mean I Variance Std. Deviation I N of Items --50.71 I 35.037 s.919 I 14
Reliability Kualitas Audit
Case Processing Summary
N cases Vol Id 83
Excluded8 0 Total 83
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
% 'IOO,O
.0
100.0
Square d Cronbach's Multipl e Alpha if Item
Correla ti on Delet8d 682 .800
691 .798
549 .811
455 .786
431 .794
550 .780
643 .775 401 .784 447' .807
450 .806 357 .792
74,1 .765
78,1 .765
731 .775
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Based
on Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items .694 .714 15
Item Statistics
Mean Std. Deviation N KA2 4.19 .594 83
KA3 4.13 .558 83
KA4 3.89 .625 83
KA5 3.95 .582 83
KA6 3.95 .779 83
KA7 3.72 .801 83
KA9 3.57 .872 83
KA10 3.84 .689 83
KA11 3.82 .718 83
KA12 3.36 .891 83
KA13 3.95 .779 83
KA14 3.16 1.065 83
KA15 3.22 .951 83
KA16 3.63 .920 83 KA17 4.25 .713 83
Item-Total Statistics
Scale Corrected Squared Cronbach's Scale Mean if Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item Item Deleted Item Deleted Correlation Correlation Deleted
KA2 52.45 24.201 .267 .310 .684 KA3 52.51 23.399 .445 .645 .668 KA4 52.75 23.801 .315 .626 .679 KA5 52.69 24.023 .307 .359 .680 KA6 52.69 23.242 301 .490 .679 KA7 52.92 22.907 .334 .482 .675 KA9 53.07 23.556 .212 .491 .692 KA10 52.80 23.555 .311 .607 .679 KA11 52.82 22.369 .475 .537 .659 KA12 53.28 23.227 .243 .347 .688 KA13 52.69 23.925 .207 .530 .691 KA14 53.48 21.423 361 .820 .672 KA15 53.42 22.857 .259 .781 .687 KA16 53.01 23.232 .229 .494 .690 KA17 52.39 22.923 .393 .656 .669
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items 56.64 26.112 5.110 15
~egression
Variables Entered/Removed'
Variables Variables Model Entered Removed Method 1 Kf, P, ID, Enter
E
a. All requested variables entered.
b. Dependent Variable: KA
Model Summary
Adjusted Std. Error of Model R R_Square R Square the Estimate 1 .516a .267 .229 4.487
a. Predictors: (Constant), KP, P, ID, E
ANOVtf
Sum of Model Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 570.628 4 142.657 7.0 85 .ooo•
Residual 1570.529 78 20.135 Total 2141.157 82
a. Predictors: (Constant), KP, P, ID, E
b. Dependent Variable: KA
Coefficient.f
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
Model 8 Std. Error Beta t Sia. 1 (Constant) 36.032 6.538 5.511 .000
E -.059 .092 -.072 -.643 .522 p .428 .254 .167 1.687 .096 ID .001 .116 .001 .005 .996 KP .441 .096 .511 4.606 .000
a. Dependent Variable: KA
Coefficient!i'
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Collinearit Statistics
Model B Std. Error Beta t SiQ. Tolerance VIF 1 (Constant) 36.032 6.538 5.511 .000
E -.059 .092 -.072 -.643 .522 .741 1.350 p .428 .254 .167 1.687 .096 .956 1.047
ID .001 .116 .001 .005 .996 .929 1.077 KP .441 .096 .511 4.606 .000 .766 1.3~6
a. Dependent Variable: KA
Coefficient Correlationlll
·-Model KP p ID E --1 Correlations KP 1.000 .035 -.134 - 441
p .035 1.000 -.070 -.176 ID -.134 -.070 1.000 -.126 E -.441 -.176 -.126 1 000
Covariances KP .009 .001 -.001 -004 p .001 .064 -.002 - 004 ID -.001 -.002 .014 -.001 E -.004 -.004 -.001 008 ·-
a. Dependent Variable: KA
Collinearity Diagnostics
Condition Variance Prooortions Model Dimension EiQenvalue Index (Constant) E p ID KP 1 1 4.834 1.000 .00 .00 .01 .00 .00
2 .146 5.745 .00 .00 .97 .00 .00 3 .010 22.479 .03 .0'7 .00 .42 4" . ~ 4 .006 28.054 .01 . 7:2 .01 .10 .57 5 .004 34.637 .95 .21 .01 .47 .00
a. Dependent Variable: KA
Residuals Statistic!i'
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N Predicted Value 51.38 63.00 56.64 2.638 83 Residual -13.886 11.277 .000 4.376 83 Std. Predicted Value -1.993 2.412 .000 1.000 83 Std. Residual -3.095 2.513 .000 .975 83
a. Dependent Variable: KA
Dependent Variable: KA
-4 _, n ?
Normal P-P Plot of Regression Standardized Re~sidual
1.0
0.8 .<> e ll..
§ 0.6 () ,,. .. t' ,J 0.4 t:L. ,. uu
0.2
Dependent Variable: KA
o.o-'--fl'---,----,----,---r-nn 04 n r. OR 1 n
Mean =1.23E-15D std. Dev. =0.9750
N=83
Residuals Statistics a
Minimum Maximum Mean Std Deviation N Predicted Value 51.38 63.GO 56.64 2.638 83 Std. Predicted Value -1.993 2.412 .000 1.000 83 Standard Error of
.555 1.936 1.061 Predicted Value .297 83
Adjusted Predicted Value 50.32 63.93 56.65 2.674 83 Residual -13.886 11.277 .000 4.376 83 Std. Residual -3.095 2.513 .000 .975 83 Stud, Residual -3.156 2.594 -.001 1.010 83 Deleted Residual -14.444 12.017 -.009 4.700 83 Stud. Deleted Residual -3.358 2.697 -.001 1.030 83 Mahal. Distance .268 14.277 3.952 2.892 8' " Cook's Distance .000 .149 .015 .027 83 Centered Leverage Value .003 .174 .048 .035 83
. a. Dependent Variable: KA
Scatterplot
Dependent Variable: KA
0
"' 0 0
:I 2 'tl 0 co 'iii 0 0 0 0
&! 0 0 0 OiID
'tl 0 0 0 0 Cll 0 0 rriDi:8 OOQ 0 N
0 00 0 +: 0 0 ° 0 0 c: 0 0 <lJj 0 0 0 Oo
Cll !Illa Oo 'ti 0 0
0 0 oi 0 00
:I %0
CID 0 ... (/) 0
c: 0 0 0 'iii -2 II)
f! 0 Cl
0 &! -4
-? -1 n ? ~