pengaruh faktor budaya, sosial, pribadi dan …abcd.unsiq.ac.id/source/lp3mpb/jurnal/jurnal...

16
PENGARUH FAKTOR BUDAYA, SOSIAL, PRIBADI DAN PSIKOLOGI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK GAS ELPIJI TABUNG 5,5 KG (Studi Kasus Pada Pegawai Pengguna Gas Elpiji dilingkungan Fakultas Ekonomi UNSIQ Jawa Tengah di Wonosobo) Sri Hartiyah Fakultas Ekonomi Universitas Sains Al Qur’an Jawa Tengah di Wonosobo ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk mengtahui dan menganalisa pengaruh perilaku konsumen yang terdiri dari faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis terhadap keputusan untuk membeli produk gas elpiji tabung 5,5 Kg. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda, dengan mengolah data dari 57 sampel responden. Data diperoleh dengan membagikan kuesioner pada pegawai pengguna gas elpiji dilingkungan fakultas ekonomi UNSIQ Jawa Tengah di Wonosobo. Dari penelitian yang telah dilakukan, kemudian dilakukan analisa multiple regression dan diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa: faktor budaya, pribadi dan psikologis memiliki berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian produk gas elpiji tabung 5,5 Kg. Sedang faktor sosial berpengaruh negatif. Key word : Faktor budaya, sosial, pribadi, psikologis, keputusan pembelian produk Latar Belakang Masalah Harga minyak dunia yang melambung tinggi berimbas pada harga jual minyak di Indonesia otomatis subsidi pemerintah terhadap bahan bakar minyak yang meliputi solar, bensin, minyak tanah, dan lainnya, juga meningkat sehingga menguras APBN yang mengakibatkan berbagai revisi APBN harus dilakukan oleh pemerintah Indonesia agar dapat menjalankan kegiatan perekonomian dan pemerintahan di Indonesia. Selain pemerintah terpaksa mengurangi pasokan bahan bakar minyak terutama minyak tanah, karena anggaran subsdi bahan bakar terbesar digunakan untuk mensubsidi minyak tanah hal ini mendorong pemerintah untuk mengambil kebijakan yng meluncurkan pengalihan minyak tanah ke liquified petroleum gas atau elpiji yang dirintis sejak 2007.

Upload: lambao

Post on 20-Apr-2018

228 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

PENGARUH FAKTOR BUDAYA, SOSIAL, PRIBADI DAN PSIKOLOGI

TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK GAS ELPIJI TABUNG 5,5 KG

(Studi Kasus Pada Pegawai Pengguna Gas Elpiji dilingkungan Fakultas Ekonomi

UNSIQ Jawa Tengah di Wonosobo)

Sri Hartiyah

Fakultas Ekonomi Universitas Sains Al Qur’an Jawa Tengah di Wonosobo

ABSTRAKSI

Penelitian ini bertujuan untuk mengtahui dan menganalisa pengaruh perilaku

konsumen yang terdiri dari faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis terhadap keputusan

untuk membeli produk gas elpiji tabung 5,5 Kg.

Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda, dengan mengolah

data dari 57 sampel responden. Data diperoleh dengan membagikan kuesioner pada pegawai

pengguna gas elpiji dilingkungan fakultas ekonomi UNSIQ Jawa Tengah di Wonosobo.

Dari penelitian yang telah dilakukan, kemudian dilakukan analisa multiple regression

dan diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa: faktor budaya, pribadi dan psikologis

memiliki berpengaruh signifikan terhadap keputusan konsumen dalam pembelian produk gas

elpiji tabung 5,5 Kg. Sedang faktor sosial berpengaruh negatif.

Key word : Faktor budaya, sosial, pribadi, psikologis, keputusan pembelian produk

Latar Belakang Masalah

Harga minyak dunia yang melambung tinggi berimbas pada harga jual minyak di

Indonesia otomatis subsidi pemerintah terhadap bahan bakar minyak yang meliputi solar,

bensin, minyak tanah, dan lainnya, juga meningkat sehingga menguras APBN yang

mengakibatkan berbagai revisi APBN harus dilakukan oleh pemerintah Indonesia agar dapat

menjalankan kegiatan perekonomian dan pemerintahan di Indonesia.

Selain pemerintah terpaksa mengurangi pasokan bahan bakar minyak terutama

minyak tanah, karena anggaran subsdi bahan bakar terbesar digunakan untuk mensubsidi

minyak tanah hal ini mendorong pemerintah untuk mengambil kebijakan yng meluncurkan

pengalihan minyak tanah ke liquified petroleum gas atau elpiji yang dirintis sejak 2007.

Hingga saat ini program konversi minyak tanah ke LPG tersebut terus dilaksanakan di

seluruh wilayah di Indonesia.

Secara ekonomis, penggunaan bahan bakar gas cair memang lebih hemat

dibandingkan dengan minyak tanah, hal tersebut pasti menguntungkan para pelaku bisnis.

Varian kemasan baru dari produk LPG merek Bright Gas kini hadir dengan kemasan 5,5 kg

yang lebih praktis dan mudah dibawa kemana-mana.

“Peluncuran Bright Gas 5,5 akan menjadi solusi yang sesuai bagi konsumen yang

membutuhkan kepraktisan dan harga yang lebih terjangkau. Segmentasi wanita karier, ibu ru-

mah tangga yang dinamis, atau keluarga kecil maupun penghuni apartemen yang memiliki

kebiasaan memasak dalam frekuensi yang lebih sedikit.Tentunya produk ini juga sesuai

dengan UKM di bidang food & beverage,” ujar Arie Anggoro.

(http://agunkzscreamo.blogspot.com/2016/12/pertamina-mulai-sosialisasikonversi.html #ixzz

4dB2DIWWm)

Walaupun masih ada masyarakat yang belum merasakan dampak positif karena

kebijakan tersebut. Faktanya Bright Gas 5,5 kg ini menawarkan tiga kelebihan lain bagi

konsumen. Pertama, lebih aman dengan fitur katup ganda yang mengadopsi teknologi Double

Spindle Valve System (DSVS) sehingga 2 kali lebih aman dalam mencegah kebocoran pada

kepala tabung.

Kedua, fitur keamanan diperkuat dengan adanya tambahan segel resmi Pertamina

yang dilengkapi dengan hologram fitur OCS (Optical Color Switch) yang telah memperoleh

paten dan tidak dapat dipalsukan. Fitur ini hampir sama dengan teknologi yang digunakan

dalam benang pengaman uang kertas dan dokumen-dokumen berharga lainnya.

Ketiga, konsumen memesan Bright Gas melalui layanan terpusat di Contact

Pertamina 500-000 (diawali dengan kode area setempat). Selain itu LPG non subsidi isi 5,5

Kg memiliki keunggulan harga yang cukup terjangkau yaitu Rp 57.000 per tabung.

Promo Bright Gas telah dilaksanakan pihak pertamina dalam rangka memperingati

Hari Pelanggan Nasional selama periode 4 - 12 September 2016, Pertamina memberikan

segudang promo dengan total nilai promo s.d Rp 224.500,-/tabung. Syarat & Ketentuannya

adalah sebagai berikut :

Free biaya trade in untuk penukaran Bright Gas 5,5 kg (untuk 300 pelanggan

pertama), dengan simulasi sebagai berikut:

No Produk Paket Perdana Harga Normal

(Tabung + Isi +

Ongkos Kirim)

Harga

Promo

Trade in 1 Tabung Bright Gas 5,5 KG (Rp) (Rp)

1 2 Tabung ELPIJI 3 kg 107.500 49.500

2 1 Tabung ELPIJI 3 kg 216.500

3 1 Tabung Ease Gas 9 kg 103.500

4 1 Tabung Joy Cook 103.500

Pemberian diskon sebesar Rp 15.000/tabung untuk pembelian refill Bright Gas 12 kg

dan diskon Rp 8.000/tabung untuk pembelian refill Bright Gas 5,5 kg, serta gratis ongkos

kirim (Rp 15.000/tabung untuk Bright Gas 12 kg dan Rp 8.000/tabung untuk Bright Gas 5,5

kg), dengan contoh simulasi (untuk harga di Jabodetabek) sebagai berikut:

No. DESKRIPSI HARGA

NORMAL (Rp)

PROMO HARI

PELANGGAN>(Rp)

Bright Gas 12 kg

Harga Refill 131.000 116.000

Ongkos Kirim 15.000 -

TOTAL 146.000 116.000

Bright Gas 5,5 kg

Harga Refill 57.500 49.500

Ongkos Kirim 8.000 -

TOTAL 65.500 49.500

Sumber:http://www.pertamina.com/news-room/info-pertamina/program-dan-

event/promo-bright-gas-dalam-memperingati-hari-pelanggan-nasional-tahun-2016/

Perkembangan ekonomi yang global akan menuntut konsumen bersikap pintar,

cermat, efisien dan efektif dalam memilih produk yang diinginkan. Hal ini berkaitan dengan

kepuasan yaitu merupakan tingkat perasaan konsumen yang diperoleh setelah konsumen

melakukan/menikmati sesuatu (Tjiptono, 1997). Apabila konsumen merasa puas maka akan

membuka peluang bisnis bagi mereka yang menamakan diri sebagai produsen.

Pertimbangan utama produsen adalah memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen

maka perusahaan dituntut mampu menciptakan lebih banyak alternatif pilihan bagi konsumen

dalam pelayanan, harga dan kualitas yang ditawarkan. Konsep pemasaran bertujuan untuk

memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Assauri (1999:4)

mengartikan pemasaran sebagai usaha menyediakan dan menyampaikan barang dan jasa yang

tepat kepada orang-orang yang tepat pada tempat dan waktu serta harga yang tepat dengan

promosi dan komunikasi yang tepat.

Perilaku konsumen dalam menentukan pilihan merupakan pertimbangan yang

berpengaruh pada konsumsi suatu produk. Perilaku konsumen dipengaruhi beberapa hal

seperti faktor budaya yang merupakan penentu keinginan dan perilaku mendasar untuk

mendapatkan nilai, persepsi, preferensi dan perilaku dari pihak lain. Faktor sosial yang

membagi masyarakat relatif homogen dan menganut nilai, minat dan perilaku yang serupa.

Selain itu, faktor pribadi dan psikologis juga memiliki andil besar dalam penentuan

keputusan. Karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan orang lain menyebabkan

tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama. Dalam motif pembelian produk menutur

Engel (2000:285) adalah dengan mempertimbangkan dua manfaat yaitu manfaat utilitarian

merupakan atribut produk fungsional yang obyektif. Sebaliknya manfaat hedonik mencakup

respon emosional, kesenangan panca indra, mimpi dan pertimbangan-pertimbangan estetis.

Batasan Masalah

Adapun pembatasan masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah pengaruh faktor

Budaya, sosial, pribadi dan psikologi terhadap keputusan pembelian produk gas elpiji tabung

5,5 Kg. Studi kasus pada Pegawai Pengguna Gas Elpiji dilingkungan Fakultas Ekonomi

UNSIQ Jawa Tengah di Wonosobo

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah dapat disusun rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah apakah faktor Budaya, sosial, pribadi dan psikologi berpengaruh

terhadap keputusan pembelian produk gas elpiji tabung 5,5 Kg

Tujuan Penelitian

Sesuai rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan

mengetahui pengaruh faktor Budaya, sosial, pribadi dan psikologi terhadap keputusan

pembelian produk gas elpiji tabung 5,5 Kg.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan

referensi untuk penelitian selanjutnya. Serta diharapkan dapat menambah pengetahuan

mengenai berbagai hal yang dapat mempengaruhi pemilihan gas elpiji tabung 5,5 Kg sebagai

bahan bakar, sehingga dapat menemukan solusi dari permasalahan yang ada.

LANDASAN TEORI

Sikap Konsumen

Konsumen merupakan salah satu faktor yang menentukan maju tidaknya suatu

perusahaan. Konsumen merupakan salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan oleh

perusahaan selain perusahaan itu sendiri dan kegiatan pemasarannya.

Sikap adalah tanggapan yang mengandung komponen-komponen kognitif, afektif dan

konotif terhadap suatu obyek dari lingkungan-lingkungan (Sigit 2000:25). Sikap dipengaruhi

oleh stimulus yang berada diluar individu sehingga dapat merespons informasi terhadap

obyek yang berada dalam lingkungan yang ditanggapi (kognitif).

Sikap bersifat stabil artinya tidak goyah dalam waktu yang relatif lama kecuali jika

ada informasi-informasi baru yang rasional dan aseptabel (dapat diterima) (Sigit 2000:27).

Artinya bahwa dengan informasi-informasi yang dilakukan secara positif, efektif melalui

penjelasan-penjelasan yang kontinyu akan dapat merubah sikap untuk kemudian mendorong

seseorang untuk berperilaku menurut dorongan yang ada diluar dirinya sendiri atau pada

lingkungannya (stimulus).

Pembentukan sikap dimulai ketika seseorang menerima informasi tentang produk atau

jasa. Sikap yang terbentuk biasanya didapatkan dari pengalaman pribadi atau berdasarkan

informasi dari orang lain yang memiliki pengaruh. Kemudian informasi akan di evaluasi

berdasarkan kebutuhan, nilai, kepibadian dan kepercayaan masing-masing individu sehingga

membentuk sikap konsumen pada produk dengan tingkat komitmen yang beragam baik

complaince, identification atau internazilation.

Sorang pemasar harus mampu mengidentifikasi, menganalisis dan mengoptimalkan

penggunaan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan sikap dari konsumen. Dan

mengelola pesan/sinyal perubahan sikap konsumen tersebut dengan memperhatikan antara

lain : struktur, urutan, makna yang terkandung didalamnya, serta karakteristik konsumen

yang meliputi kepribadian, mood dan jenis kepercayaan yang dimiliki.

Perilaku Konsumen

Dharmesta (2003:10) mengatakan perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan

individu atau kelompok yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan barang dan jasa,

termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-

kegiatan tersebut.

Berdasarkan hal tersebut, lebih lanjut dapat dijelaskan melalui beberapa pendekatan-

pendekatan antara lain:

1. Pendekata Ekonomi Mikro

Menurut pendekatan atau teori ini, keputusan untuk membeli merupakan hasil

perhitungan ekonomis rasional yang sadar. Pembeli individual berusaha menggunakan

barang-barang yang diinginkan dan dibutuhkan sehingga akan memberikan kegunaan

(utility) paling banyak sesuai dengan selera dan harga selektif.

2. Pendekatan Psikologis

Teori psikologis ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis individu selalu

dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan dalam menganalisis dan mempengaruhi

keputusan pembelian.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

1. Faktor Budaya

Dharmesta (2003:107), kebudayaan didefinisikan sebagai simbol dan fakta yang

komplek, yang diciptakan manusia, diturunkan dari generasi ke generasi yang lain sebagai

faktor penentu dan pengatur manusia dalam masyarakat. Kebudayaan mempunyai pengaruh

paling luas dan terdalam terhadap perilaku konsumen.

Sedangkan budaya diartikan sebagai kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan

dan tingkah laku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari penting lainnya.

Menurut Dharmesta (2003:107) termasuk dalam budaya ini adalah pergeseran budaya serta

nilai-nilai dalam keluarga. Sub keluarga dan lembaga budaya adalah sekelompok orang

dengan sistem mulai terpisah berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang umum.

Sub budaya termasuk nasionalitas, agama, kelompok ras dan wilayah geografis.

2. Faktor Sosial

Kelas sosial merupakan pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen yang

tersusun secara hierarkis dan yang anggotanya menganut nilai, minat serta perilaku yang

sama. Orang yang berada dalam suatu kelas sosial yang sama, umumnya memiliki

kecenderungan yang sama dibandingkan mereka yang berada di luar lingkungan tersebut.

Keinginan seseorang pada suatu produk juga umumnya dipengaruhi oleh faktor sosial

ini. Umumnya seseorang akan mengikuti perilaku lingkungannya, termasuk dalam pembelian

suatu produk. Perpindahan kelas sosial antar masyarakat dapat terjadi, naik maupun turun.

Perpindahan tersebut terjadi bergantung pada ketat longgarnya lapisan sosial yang ada.

3. Faktor Pribadi

Faktor pribadi dapat dilihat dari beberapa aspek seperti, umur atau tahap daur hidup

dan pekerjan seseorang. Keinginan seseorang berubah-ubah mengikuti masa hidup seseorang.

Selain itu pekerjaan seseorang akan mempengaruhi kemampuan seseorang untuk

memperoleh produk yang diinginkan tersebut.

4. Faktor Psikologis

Psikologis sebagian besar dipengaruhi lingkungan hidup yang dijalani. Selain faktor

lingkungan, pemilihan seseorang akan suatu produk juga dipengaruhi oleh faktor psikologis

antara lain :

a. Motivasi, yaitu kebutuhan akan memotivasi seseorang mengkonsumsi suatu produk.

Engel (2000:285) meyebutkan bahwa kebutuhan yang diaktifkan akhirnya diekspresikan

dalam perilaku pembelian dan konsumsi dalam dua jenis manfaat yaitu: manfaat

utilitarian dan manfaat hedonik/pengalaman.

b. Persepsi adalah proses mengorganisasi dan menginterpretasikan suatu informasi guna

membentuk gambaran sebelum seseorang memutuskan suatu pilihan.

c. Keyakinan/sikap adalah pemikiran diskriptif yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu

didasarkan pada pengetahuan sebenarnya, pendapat atau kepercayaan dengan mengurai

evaluasi, perasaan dan kecenderungan dari seseorang terhadap suatu obyek atau ide yang

relatif konsisten (Kolter, 2000:157).

Proses Pengambilan Keputusan

Seorang pemasar perlu mengetahui siapa yang terlibat dalam keputusan pembelian

suatu produk. Proses pengambilan keputusan merupakan pendekatan masalah bagi konsumen

untuk memenuhi motif yang timbul akibat rangsangan dari luar. Keputusan sebagai faktor

keluaran dapat berupa keputusan utuk membeli (dan pembelin selanjutnya) atau bahkan

menolak tawaran produk berikutnya. Permintaan konsumen pada poduk mengandung arti

sebagai kesediaan membeli atau kemampuan daya beli terhadap produk tersebut. Oleh karena

itu, perilaku konsumen sebagai ungkapan pengaruh atas kesukaan pada suatu produk yang

telah memenuhi kriteria sesuai keinginan konsumen.

Kerangka Berpikir

Dalam memahami perilaku konsumen perlu difahami siapa konsumen, sebab dalam

suatu lingkungan yang berbeda akan memiliki penelitian, kebutuhan, pendapat, sikap dan

selera yang berbeda. Kotler (2001:144) menyatakan: “Faktor-faktor yag mempengaruhi

perilaku kosumen adalah budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Sebagian faktor-faktor

tersebut tidak diperhatikan oleh pemasar tetapi sebenarnya harus diperhitungkan untuk

mengetahui seberapa jauh faktor-faktor perilaku kosumen tersebut mempengaruhi pembelian

konsumen”.

Berdasarkan uraian diatas, dapat ditunjukkan gambar kerangka pikir sebagai berikut:

Sumber : (Kotler, 2001:144)

Perilaku konsumen yang terdiri atas faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis

merupakan variabel independen (yang mempengaruhi) terhadap keputusan pembelin produk.

Sedang keputusan pembelin produk sebagai variabel dependen (yang dipengaruhi). Seluruh

variabel perilaku konsunem berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian konsumen,

Perilaku Konsumen

Budaya(X1) Sosial (X2) Pribadi (X3) Psikologis (X4)

Keputusan pembelian

produk (Y)

karena tinggi rendahnya perilaku konsumen akan semakin mempengaruhi keputusan

konsumen secara signifikan ditunjukkan dengan tingkat sig.

Hipotesis

Berdasarkan pemaparan sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis sementara,

bahwa faktor budaya, sosial, pribadi, dan psikologis berpengaruh positif terhadap keputusan

pembelian gas elpiji tabung 5,5 Kg.

Metode Penelitian

Devinisi Operasional Dan Pengukuran Variabel

Budaya (X1)

Faktor budaya merupakan faktor yang mempunyai pengaruh paling luas dan terdalam

terhadap perilaku konsumen. Dharmmesta (2003:107) mengatakan bahwa kebudayaan

sebagai simbol dan fakta yang komplek, yang diciptakan manusia, diturunkan dari generasi

ke generasi yang lain sebagai faktor penentu dan pengatur manusia dalam masyarakat.

Kebudayaan mempunyai pengaruh paling luas dan terdalam terhadap perilaku konsumen.

Dari pendapat tersebut, diperoleh indikator-indikator yang dapat diaplikasikan dalam

kuesioner berupa:

Budaya (X1)

X1.1 : Pergeseseran budaya

X1.2 : Wilayah geografis

X1.3 : Kelas sosial

Sosial (X2)

Kelas sosial diperoleh indikator-indikator yang diaplikasikan dalam kuesioner berupa:

X2.1 : Mengikuti lingkungan

X2.2 : Pengalaman dari anggota keluarga

X2.3 : Mengikuti teman

Pribadi (X3), diperoleh indikator-indikator yang dapat diaplikasikan dalam kuesioner berupa:

X3.1 : Gaji

X3.2 : Situasi ekonomi

X3.3 : Gaya hidup

Psikologis (X4)

Faktor psikologis diperoleh indikator-indikator yang diaplikasikan dalam kuesioner

berupa:

X4.1 : Motivasi

X4.2 : Persepsi

X4.3 : Pengetahuan

Keputusan Pembelian Produk (Y), diperoleh indikator-indikator yang dapat diaplikasikan

dalam kuesioner berupa:

Y1 : Memilih produk terbaik

Y2 : Keputusan dilakukan atas kehendak

Y3 : Melakukan pembelian kembali.

Pemilihan Sampel Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada pegawai pengguna gas elpiji dilingkungan Fakultas

Ekonomi UNSIQ Jawa Tengah di Wonosobo dengan jumlah 57 responden dari total 66

responden/ pegawai.

Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Merupakan

metode pengumpulan data primer yang diperoleh secara langsung dari sumber asli. Pada

penelitian ini teknik pngumpulan data menggunakan kuesioner yang dibagikan secara

langsung kepada responden yang telah dipilih. Diharapkan dengan cara ini tingkat response

rate akan lebih tinggi. Dari survei yang telah dilakukan diperoleh data:

Kuesioner disebar Kuesioner Kembali Kuesioner Gugur Kuesioner dikelola

66 Kuesioner 61 Kuesioner 4 Kuesioner 57 uesioner

Teknik pengukuran data

Kuesioner yang dibagikan pada responden menggunakan metode perhitungan lima

skala, yaitu:

a. Jawaban SS (Sangat setuju) dengan skor 5 poin

b. Jawaban S (setuju) dengan skor 4 poin

c. Jawaban N (Netral) dengan skor 3 poin

d. Jawaban TS ( Tidak setuju) dengan skor 2 poin

e. Jawaban STS (Sangat tidak setuju) dengan skor 1 poin

Teknik Analisa Data

Uji Kualitas Data

Uji Validitas

Uji validitas yang digunakan adalah dengan menghitung korelasi antar skor masing-

masing butir pertanyaan dengan total skor setiap konstruknya ( Ghozali, 2006). Pengujian ini

menggunakan Pearson Correlation.

Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas ini menggunakan reliabilitas konsistensi internal yaitu Cronbach’s

Apha (α). Menurut Nunnally (1967) dalam Ghozali (2006) apabila Cronbach’s Apha dari

hasil pengujin > 0,6 maka dapat dikatakan bahwa variael ini adalah reliabel.

Uji Hipotesis

Metode statistika yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi linear

berganda (multiple regression) yang dinotasikan sebagai berikut:

Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + e

Dimana :

Y = Keputusan pembelian produk

a = Konstanta

b1 = Koefisien regresi budaya

x1 = Budaya

b2 = Koefisien regresi sosial

x2 = sosial

b3 = Koefisien regresi pribadi

x3 = pribadi

b4 = Koefisien regresi psikologis

x4 = psikologis

e = error

Fokus utama persamaan regresi pada penelitian ini adalah signifikan indeks koefisien

dan sifat pengaruh interaksi variabel-variabel independen terhadap variabel dependen.

pengaruh interksi variabel-variabel X pada Y dapat diartikan bahwa perubahan yang terjadi

pada variabel Y disebabkan oleh variabel X. Jika b secara statistik signifikan, maka interaksi

antar vaiabel independen mempengaruhi variabel dependen. Pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen diuji dengan tingkat signifikansi α < 0,05.

Hasil Penelitian

Uji Validitas dan Reabilitas

Hasil pengujian reliabilitas dan validitas data variabel budaya menunjukkan tingkat

konsisternsi dan keakurasian yang cukup baik. Pada uji reliabilitas, konsistensi internal

koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,803, diatas batas minimal 0,60 (Nunnally, 1967 dalam

Ghazali, 2006). Nilai ini menunjukkan bahwa data sudah dapat dikatakan handal atau reliabel

dengan prosentase 80,3%. Sedangkan pada uji validitas data dengan uji homogenitas data

dan uji korelasional antar skor masing-masing butir pernyataan dengan skor totalnya (Pearson

Correlation) menunjukkan korelasi yang positif dengan tingkat signifikan < 0,05

menunjukkan bahwa data telah valid.

Hasil pengujian reliabilitas dan validitas data variabel sosial menunjukkan tingkat

konsisternsi dan keakurasian yang cukup baik. Pada uji reliabilitas, konsistensi internal

koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,643, diatas batas minimal 0,60 (Nunnally, 1967 dalam

Ghazali, 2006). Nilai ini menunjukkan bahwa data sudah dapat dikatakan handal atau reliabel

dengan prosentase 64,3%. Sedangkan pada uji validitas data dengan uji homogenitas data

dan uji korelasional antar skor masing-masing butir pernyataan dengan skor totalnya (Pearson

Correlation) menunjukkan korelasi yang positif dengan tingkat signifikan pada level < 0,05

menunjukkan bahwa data telah valid.

Hasil pengujian reliabilitas dan validitas data variabel pribadi menunjukkan tingkat

konsisternsi dan keakurasian yang cukup baik. Pada uji reliabilitas, konsistensi internal

koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,742, diatas batas minimal 0,60 (Nunnally, 1967 dalam

Ghazali, 2006). Nilai ini menunjukkan bahwa data sudah dapat diatakan handal atau reliabel

dengan prosentase 74,2%. Sedangkan pada uji validitas data dengan uji homogenitas data

dan uji korelasional antar skor masing-masing butir pernyataan dengan skor totalnya (Pearson

Correlation) menunjukkan korelasi yang positif dengan tingkat signifikan pada level < 0,05

menunjukkan bahwa data telah valid.

Hasil pengujian reliabilitas dan validitas data variabel psikologis menunjukkan tingkat

konsisternsi dan keakurasian yang cukup baik. Pada uji reliabilitas, konsistensi internal

koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,602, diatas batas minimal 0,60 (Nunnally, 1967 dalam

Ghazali, 2006). Nilai ini menunjukkan bahwa data sudah dapat dikatakan handal atau reliabel

dengan prosentase 60,2%. Sedangkan pada uji validitas data dengan uji homogenitas data

dan uji korelasional antar skor masing-masing butir pernyataan dengan skor totalnya (Pearson

Correlation) menunjukkan korelasi yang positif dengan tingkat signifikan < 0,05

menunjukkan bahwa data telah valid.

Hasil pengujian reliabilitas dan validitas data variabel keputusan pembelian produk

menunjukkan tingkat konsisternsi dan keakurasian yang cukup baik. Pada uji reliabilitas,

konsistensi internal koefisien Cronbach’s Alpha sebesar 0,629, diatas batas minimal 0,60

(Nunnally, 1967 dalam Ghazali, 2006). Nilai ini menunjukkan bahwa data sudah dapat

dikatakan handal atau reliabel dengan prosentase 62,9%. Sedangkan pada uji validitas data

dengan uji homogenitas data dan uji korelasional antar skor masing-masing butir pernyataan

dengan skor totalnya (Pearson Correlation) menunjukkan korelasi yang positif dengan tingkat

signifikan < 0,05 menunjukkan bahwa data telah valid.

TABEL HASIL UJI RELIABILITAS

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan

Budaya 0.803 Reliabel

Sosial 0,643 Reliabel

Pribadi 0,702 Reliabel

Psikologis 0,602 Reliabel

Keputusan Pembelia Produk 0,629 Reliabel

Hasil Uji Hipotesis

Koefisien Korelasi (R) sebesar 0,598. Hal ini berarti, hubungan antara variabel-

variabel budaya, sosial, pribadi dan psikologis sebagai vaiabel X terhadap keputusan

pembelian produk sebagai variabel Y adalah positif kuat.

Besarnya nilai Koefisien determinasi (R2) adalah 0,357, hal ini berarti 35,7% variasi

pengambilan keputusan pembelian gas elpiji tabung 5,5 Kg dapat dijelaskan dengan

mengukur budaya, sosial, pribadi dan psikologis masyarakat pada pegawai pengguna gas

elpiji dilingkungan Fakultas Ekonomi UNSIQ Jawa Tengah di Wonosobo. Sedang sisanya

(100%-35,7% = 64,3%) dijelaskan oleh variasi variabel lain yang tidak diteliti.

Uji ANOVA atau F test diperoleh F hitung sebesar 7,218 dengan tingkat probabilitas

0,000 (signifikan). Karena tingkat probabilitas dibawah 0,05, maka model regresi dapat

digunakan untuk memprediksi pengambilan keputusan pembelian produk gas elpiji tabung

5,5 Kg. Dapat juga dikatakan bahwa budaya, sosial, pribadi dan psikologis secara bersama-

sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk gas elpiji tabung 5,5 Kg.

Dalan uji statistik t atau uji signifikansi parameter individual, budaya (0,018), sosial

(0,009), pribadi (0,043) dan psikologi (0,001). Keempat variabel memiliki tingkat

signifikansi < 0,050 sehingga dapat diartikan bahwa faktor budaya, sosial, pribadi dan

psikologis berpengaruh terhadap pembelian produk gas elpiji tabung 5,5 Kg.

TABEL HASIL PENGUJIAN

Variabel Coefficients Sig. Hasil

Budaya 289 0,018 Signifikan

Sosial -299 0,009 Signifikan

Pribadi 199 0,043 Signifikan

Psikologis 500 0,001 Signifikan

Pengaruh budaya terhadap keputusan pembelian produk memiliki koefisien 289 dan

signifikansi 0,018. Pengaruh sosial terhadap keputusan pembelian produk memiliki koefisien

-299 dan signifikansi 0,009. Pengaruh pribadi terhadap keputusan pembelian produk

memiliki koefisien 199 dan signifikansi 0,043. Pengaruh psikologis terhadap keputusan

pembelian produk memiliki koefisien 500 dan signifikansi 0,001. Keempat variabel diatas

memiliki tingkat signivikansi < 0,05 dan memiliki koefisian positif kecuali pada variabel

sosial yang memiliki koefisien negatif.

Dapat disimpulkan bahwa hipotesis bahwa faktor budaya, pribadi dan psikologis

berpengaruh positif terhadap pengambilan keputusan pembelian gas elpiji tabung 5,5 Kg

diterima dan hipotesis bahwa faktor sosial berpengaruh positif terhadap pengambilan

keputusan pembelian gas elpiji tabung 5,5 Kg ditolak.

PENUTUP

Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh faktor budaya, sosial, pribadi dan

psikologis dalam pengambilan keputusan pembelian produk gas elpiji tabung 5,5 Kg.

Penelitian ini hanya dilakukan dalam lingkup kecil, yaitu pada 57 pegawai pengguna gas

elpiji dilingkungan Fakultas Ekonomi UNSIQ Jawa Tengah di Wonosobo dengan

membagikan kuesioner, sehingga sulit untuk digeneralisasikan untuk seluruh pengguna elpiji

di Indonesia.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor budaya, pribadi dan psikologis

berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk, sedangkan faktor sosial

menunjukkan pengaruh negatif dalam pengambilan keputusan pembelian produk.

Saran

Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan jumlah sampel penelitian dan

mengganti atau menambah selain variabel independen (budaya, sosial, pribadi dan

psikologis) dikarenakan dalam penelitian ini variabel-variabel yang disebutkan hanya

menyumbang sebesar 35,7% dalam naik turun atau variasi perubahan pengambilan keputusan

pembelian produk, sedangkan sebesar 64,3% faktor yang berpengaruh tidak diteliti. Selain

itu, hubungan variabel-variabel independen (budaya, sosial, pribadi dan psikologis) dengan

variabel dependen (pengambilan keputusan pembelian produk) tidak sempurna hanya sebesar

0,598.

Agenda Penelitian Mendatang

Untuk penelitian berikutnya agar dapat menambah variasi responden untuk daerah

lain, sehingga penelitian dapat lebih digeneralisasikan untuk lingkup yang lebih luas. Selain

itu agar dapat dilihat kecenderungan atau faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap

keputusan khususnya pada pembelian gas elpiji tabung 5,5 Kg.

DAFTAR PUSTAKA

Ardiansah, Rendi Edo, 2011. Implementasi Kebijakan Konversi Minyak Tanah Ke Gas Elpiji

di Kabupaten Bondowoso. Skripsi . Universitas Muhammadiyah Jember.

Arikuntos, S. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Cetakan

Kesembilan. Jakarta: Rineke Cipta.

Asauri, S. 1999. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Dharmesta, Basu Swasta.1998. Manajemen Pemasaran. Jogjakarta: BPFE.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hasan, I. 2002. Pokok-Pokok Materi Statistik II : Statistik Inferensil. Jakarta: Bumi Aksara.

Hastuti, Indriyani Puji. 2013. Pengaruh Harga Gas Elpiji Terhadap Keputusan Pembelian

Pada Pelanggan di Agen Putra Pangkep Elpiji Kelurahan Gayam, Kecamatan Tanjung

Redeb, Kabupaten Berau Kalimantan Timur.

http://agunkzscreamo.blogspot.com/2016/12/pertamina-mulai-sosialisasi-konversi.html# ixzz

4dB2DIWWm

http://www.pertamina.com/news-room/info-pertamina/program-dan-event/promo-bright-gas-

dalam-memperingati-hari-pelanggan-nasional-tahun-2016/

Kolter, AB Susanto P. 2001. Manajemen Pemasaran Indonesia. Buku 2. Jakarta: Selemba

Empat.

Kolter, P. 2000. Manajemen Pemasaran Jilid 2. Jakarta: Bumi Aksara.

Kurniawan, H. 2006. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengarui Konsumen dalam

Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Mie Instan Merek Sedap, Studi Pada

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Merdeka. Malang: Skripsi Universitas

Merdeka Malang.

Rianawati, EA. 2005. Analisis Pengaruh Faktor dari Perilaku Konsumen Terhadap

Pembelian Produk Aqua (Studi pada Masyarakat Desa Slimbung Kecamatan

Ngadiluih Kabupaten Kediri). Malang: Skripsi Universitas Merdeka Malang.

Sigit, S. 2001. Metodologi Penelitian. Jogjakarta: BPFE UST.

Wijaya, T. 2009. Analisa Data Penelitian menggunakan SPSS. Universitas Atmajaya

Yogjakarta.