pengaruh gaya mengajar guru dan minat belajar siswa

13
Jurnal Kajian Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah DOI: ISSN (online:) ISSN (cetak): Vol. 1, No. 1, Th. 2021 Hal. 12- 24 12 Pengaruh Gaya Mengajar… PENGARUH GAYA MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS III SDN 1 SURODIKRAMAN, PONOROGO Nur Aini 1* ; Lukman Hakim 2 PGMI, IAIN Ponorogo 1 ; PGMI, IAIN Ponorogo 2 [email protected] 1*, [email protected] 2 Abstrak Penelitian ini merupakan tindak lanjut dari kegelisahan peneliti terhadap hasil belajar bahasa Indonesia yang kurang memuaskan. Banyak faktor yang memengaruhi hal tersebut,daiantaranya gaya mengajar guru dan minat belajar siswa. Tujuan penelitian ini,yaitu 1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gaya mengajar guru terhadap hasil belajar siswa. 2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh minar belajar siswa terhadap hasil belajar siswa. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh gaya mengajar guru dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitaitf dengan jenis penelitian deskriptif. Adapun teknik analisa datanya menggunakan rumus regresi linier sederhana untuk menjawab rumusan masalah 1 dan 2, dan rumus regresi linier berganda untuk menjawab rumusan masalah 3.Hasil dari penelitian ini yaitu: Ada pengaruh yang signifikan antara gaya mengajar guru terhadap hasil belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa sebesar 82,3%, sedangkan 17,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Ada pengaruh yang signifikan antara minat belajar siswa terhadap hasil belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa sebesar 70,7%, sedangkan 29,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Ada pengaruh yang signifikan antara gaya mengajar guru dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia sebesar 82,7%, sedangkan 17,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti Kata kunci: Gaya Belajar; Minat Belajar; Hasil Belajar Abstract This study is a follow-up to the researcher's anxiety about the unsatisfactory results of learning Indonesian. Many factors influence this, including teacher teaching styles and student interest in learning. The purpose of this study, namely 1. To determine how much influence the teacher's teaching style on student learning outcomes. 2. To find out how much influence students' interest in learning towards student learning outcomes. 3. To find out how much influence the teacher's teaching style and student interest in student learning outcomes. The method used in this research is a quantitative approach with descriptive research type. The data analysis technique uses a simple linear regression formula to answer problem formulations 1 and 2, and multiple linear regression formulas to answer problem formulations 3. The results of this study are: There is a significant influence between teacher teaching styles on learning outcomes in Indonesian subjects students amounted to 82.3%, while 17.7% was influenced by other factors that were not studied. There is a significant influence between students' interest in learning on learning outcomes in Indonesian students by 70.7%, while 29.3% is influenced by other factors not examined. There is a significant influence between the teacher's teaching style and student interest in learning outcomes in Indonesian subjects of 82.7%, while 17.3% is influenced by other factors not examined Keywords: Teaching Style, Interest in Learning, Learning Outcomes.

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

25 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH GAYA MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA

Jurnal Kajian Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah DOI: ISSN (online:) ISSN (cetak):

Vol. 1, No. 1, Th. 2021 Hal. 12- 24

12 Pengaruh Gaya Mengajar…

PENGARUH GAYA MENGAJAR GURU DAN MINAT

BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PADA

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS

III SDN 1 SURODIKRAMAN, PONOROGO

Nur Aini1*

; Lukman Hakim2

PGMI, IAIN Ponorogo1; PGMI, IAIN Ponorogo

2

[email protected] 1*,

[email protected] 2

Abstrak

Penelitian ini merupakan tindak lanjut dari kegelisahan peneliti terhadap hasil

belajar bahasa Indonesia yang kurang memuaskan. Banyak faktor yang

memengaruhi hal tersebut,daiantaranya gaya mengajar guru dan minat belajar

siswa. Tujuan penelitian ini,yaitu 1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

gaya mengajar guru terhadap hasil belajar siswa. 2. Untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh minar belajar siswa terhadap hasil belajar siswa. 3. Untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh gaya mengajar guru dan minat belajar

siswa terhadap hasil belajar siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah pendekatan kuantitaitf dengan jenis penelitian deskriptif. Adapun teknik

analisa datanya menggunakan rumus regresi linier sederhana untuk menjawab

rumusan masalah 1 dan 2, dan rumus regresi linier berganda untuk menjawab

rumusan masalah 3.Hasil dari penelitian ini yaitu: Ada pengaruh yang signifikan

antara gaya mengajar guru terhadap hasil belajar pada mata pelajaran bahasa

Indonesia siswa sebesar 82,3%, sedangkan 17,7% dipengaruhi oleh faktor lain

yang tidak diteliti. Ada pengaruh yang signifikan antara minat belajar siswa

terhadap hasil belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa sebesar

70,7%, sedangkan 29,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Ada

pengaruh yang signifikan antara gaya mengajar guru dan minat belajar siswa

terhadap hasil belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia sebesar 82,7%,

sedangkan 17,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti Kata kunci: Gaya Belajar; Minat Belajar; Hasil Belajar

Abstract

This study is a follow-up to the researcher's anxiety about the unsatisfactory results of

learning Indonesian. Many factors influence this, including teacher teaching styles and

student interest in learning. The purpose of this study, namely 1. To determine how much

influence the teacher's teaching style on student learning outcomes. 2. To find out how

much influence students' interest in learning towards student learning outcomes. 3. To

find out how much influence the teacher's teaching style and student interest in student

learning outcomes. The method used in this research is a quantitative approach with

descriptive research type. The data analysis technique uses a simple linear regression

formula to answer problem formulations 1 and 2, and multiple linear regression formulas

to answer problem formulations 3. The results of this study are: There is a significant

influence between teacher teaching styles on learning outcomes in Indonesian subjects

students amounted to 82.3%, while 17.7% was influenced by other factors that were not

studied. There is a significant influence between students' interest in learning on learning

outcomes in Indonesian students by 70.7%, while 29.3% is influenced by other factors not

examined. There is a significant influence between the teacher's teaching style and

student interest in learning outcomes in Indonesian subjects of 82.7%, while 17.3% is

influenced by other factors not examined

Keywords: Teaching Style, Interest in Learning, Learning Outcomes.

Page 2: PENGARUH GAYA MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA

Jurnal Kajian Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah DOI: ISSN (online:) ISSN (cetak):

Vol. 1, No. 1, Th. 2021 Hal. 12- 24

13 Judul Artikel dalam Tiga Kata…

PENDAHULUAN Pendidikan pada era globalisasi sekarang ini merupakan suatu hal yang sangat penting dan

utama. Pendidikan sangat perlu guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang handal,

mampu menjalani kehidupan dengan baik dan dapat melaksanakan pembangunan. Sistem

pendidikan Nasional menjelaskan bahwa:“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya di masyarakat,

bangsa, dan negara”(UU No. 20 tahun 2003, 2003). Berdasarkan pengertian tersebut, pendidikan

harus diselenggarakan dengan sadar dan proses pembelajarannya direncanakan sehingga segala

sesuatu yang akan dilakukan oleh guru dan siswa merupakan proses pembelajaran untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan, yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik.

Sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan (lingkungan alami dan lingkungan sosial

budaya) dan instrumental (kurikulum, program atau bahan ajar, sarana dan fasilitas serta guru) ”.

Salah satu dari faktor eksternal di atas adalah instrumental, instrumen atau alat dalam pendidikan

tersebut salah satunya adalah guru. Guru sangat berperan penting dalam pencapaian hasil belajar.

Salah satu yang menjadi upaya guru dalam proses belajar mengajar adalah gaya mengajar (Ahmad,

2007). “kunci keberhasilan guru tidak begitu terletak dalam menguasai keterampilan didaktis

sebanyak mungkin, tetapi lebih dalam kemampuan menggunakan ketrampilan yang dimiliki,

sesuai dengan situasi dan kondisi kelas serta gaya mengajar guru itu sendiri sehinggga

mendapatkan hasil belajar yang baik”.

Gaya mengajar merupakan keseluruhan tingkah laku yang khas pada dirinya dan agak

bersifat menetap pada setiap kali mengajar (Abidin, 2012). Setiap guru memiliki pola mengajar

berbeda-beda dalam proses pembelajaran, hal ini dilakukan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Jika guru dapat menampilkan gaya mengajar secara efisien dan efektif maka dapat mencapai

tingkat keberhasilan yang diinginkan, namun sebaliknya jika seorang guru tersebut memaksakan

kehendaknya dan bersifat emosional dalam belajar maka siswa akan tertekan dan akan membuat

hasil belajar siswa tersebut rendah. Selain itu faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar

siswa di atas adalah minat belajar siswa. Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan

pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Jadi seseorang tidak mungkin sukses

dalam segala aktivitas tanpa adanya minat (Retnasari & Suharno, 2018). Hal ini menggambarkan

jika siswa mempunyai minat belajar yang baik, siswa tersebut cenderung tertarik dan serius dalam

mengikuti proses belajar mengajar sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa akan baik.

Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan salah satu cara untuk mewujudkan

tingkat kehidupan masyarakat yang lebih baik (Ahmadi, 2009). Salah satu jalur strategi yang dapat

dilakukan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas itu adalah melalui

pendidikan. Hal ini karena tujuan utama yang ingin dicapai oleh pendidikan adalah optimalisasi

dan aktualisasi potensi manusia. SDN 1 Surodikraman Ponorogo merupakan sebuah lembaga

pendidikan dasar dan menengah dengan mengacu pada peraturan pemerintah nomor 17 tahun 2010

tentang pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan yang bertujuan membangun landasan bagi

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia serta bertanggung jawab. Kurikulum yang digunakan di

SDN 1 Surodikraman ini adalah kurikulum 2013 baik dari kelas 1-6.

Page 3: PENGARUH GAYA MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA

Jurnal Kajian Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah DOI: ISSN (online:) ISSN (cetak):

Vol. 1, No. 1, Th. 2021 Hal. 12- 24

14 Nur Aini dan Lukman Hakim

Pendidikan di sekolah adalah pendidikan yang dilaksanakan dengan cara teratur, sistematis

dan direncanakan serta mempunyai jenjang pendidikan dari taman kanak-kanak sampai perguruan

tinggi (Hamalik, 2012). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa dalam proses

belajar mengajar, di antara faktor tersebut adalah guru. Guru adalah komponen penting dalam

proses belajar mengajar yang memiliki potensi yang sangat menentukan keberhasilan siswa dalam

proses belajar mengajar.

Guru yang baik adalah guru yang mampu mengajar dengan ikhlas, guru yang dapat

memunculkan minat belajar siswa serta guru yang dapat membangkitkan semangat belajar peserta

didiknya. Mengajar bukanlah suatu hal yang mudah karena banyak hal yang harus disiapkan,

dilaksanakan serta dipahami. Mengajar bukan hanya transfer of knowledge melainkan juga

transfer of value. Pemegang kunci akan tercapainya keberhasilan pembelajaran adalah seorang

guru. Guru juga harus memiliki kepribadian yang baik karena guru adalah contoh bagi muridnya.

Gaya mengajar yang dimiliki adalah syarat mutlak untuk keefektifan dalam proses belajar

mengajar.

Gaya mengajar guru erat kaitannya dengan minat belajar siswa. guru adalah pemegang

kunci keberhasilan dalam proses belajar mengajar dan kunci keberhasilan bagi siswanya.

Tantangan seorang guru adalah menumbuhkan minat belajar siswa. Jadi, jika seorang guru mampu

menumbuhkan minat belajar siswa, guru tersebut termasuk guru yang profesional (Ikhsanuddin,

2017).

Variasi gaya mengajar merupakan salah satu komponen keterampilan guru. Keterampilan

gaya mengajar terdiri dari gaya bicara, variasi suara, pemusatan perhatian, pemberian waktu, kotak

pandang, mimik dan pergantian posisi dalam kelas. Keterampilan ini bertujuan untuk menarik dan

mempertahankan minat serta semangat siswa dalam belajar. Dengan demikian dalam proses

belajar mengajar guru harus mampu menggunakan keterampilan dasar dan menggunakan

keterampilan variasi gaya mengajar supaya siswa nyaman dalam belajar dan dapat

mengembangkan kreativitasnya (Bahri, 2002).

Minat belajar siswa mempunyai peran penting dalam proses belajar mengajar. Bagi siswa

minat belajar dapat menumbuhkan semangat belajar sehingga di dalam diri siswa terdorong untuk

melakukan perbuatan belajar. Siswa melakukan aktivitas belajar dengan senang karena didorong

minat siswa itu sendiri. Minat belajar yang tinggi dan minat belajar yang sesuai dengan

frekuensinya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Apabila bahan pelajaran yang di pelajari

tidak sesuai dengan minat siswa maka kesempatan siswa belajar tidak akan maksimal.

Menumbuhkan minat belajar dapat mendorong pencapaian prestasi belajar secara optimal.

Walaupun siswa mempunyai bakat yang tinggi tetapi bila tidak disertai dengan minat belajar maka

hasil belajar tidak optimal begitu juga sebaliknya.

Minat belajar, pada dasarnya masih terdapat siswa yang memiliki minat belajar yang

rendah. Hal ini dibuktikan dengan masih adanya siswa yang tidak aktif dalam pembelajaran,

bermain dengan teman ketika guru menjelaskan, tidak fokus dalam memperhatikan, masih ada

juga siswa yang membuka buku atau bahkan membuat catatan untuk mencontek saat ujian. Faktor

lingkungan juga termasuk teman yang tidak saling mendukung atau siswa masih terbiasa dengan

belajar jika ada perintah dari guru atau jika ada tugas, serta kurang memiliki keinginan yang kuat

untuk belajar. Begitu juga ketika siswa mendapatkan tugas dari guru, masih terdapat siswa yang

mengerjakan tugas tersebut secara mendadak, belajar dengan sistem kejar semalam dan masih

mengandalkan pekerjaan teman. Hal ini mengindikasikan bahwa minat belajar siswa masih rendah.

Page 4: PENGARUH GAYA MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA

Jurnal Kajian Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah DOI: ISSN (online:) ISSN (cetak):

Vol. 1, No. 1, Th. 2021 Hal. 12- 24

15 Judul Artikel dalam Tiga Kata…

Siswa yang tidak memiliki minat dalam belajar dapat dikatakan sebagai siswa yang tidak memiliki

keinginan untuk belajar (Ahmadi & Widodo, 2013).

Sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, bahwa minat merupakan suatu kecenderungan

perasaan seseorang yang senang terhadap sesuatu, apabila seseorang siswa tekun belajar maka

hasilnyapun akan memuaskan. Demikian pula dengan minat belajar siswa terhadap pelajaran

bahasa indonesia, siswa akan tekun mempelajari mata pelajaran tersebut yang akhirnya hasil

belajar akan tercapai dengan baik. Hasil belajar peserta didik kelas III di SDN 1 Surodikraman

khususnya pada mata pelajaran bahasa indonesia ini sangatlah rendah. Hal ini dikarenakan 2 hal

kemungkinan yaitu kurangnya gaya mengajar yang digunakan guru dan rendahnya minat belajar

siswa pada mata pelajaran bahasa indonesia.

Keberhasilan suatu proses pendidikan di sekolah dapat ditentukan oleh tinggi rendahnya

hasil belajar yang diperoleh peserta didik. Salah satu indikator keberhasilan belajar dapat dilihat

dari hasil belajar (Purwanto, 2009). Hasil belajar itu sendiri adalah hasil positif atau tercapainya

KKM yang menunjukkan gambaran keberhasilan seseorang yang diraihnya dalam suatu kegiatan

atau proses belajar, yaitu berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor dalam

upaya mengoptimalkan kemampuan yang dimilikinya melalui suatu kegiatan yang diikutinya.

Hasil belajar merupakan penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan peserta didik

yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai

yang terdapat dalam kurikulum setelah dilakukan kegiatan evaluasi. Ini menunjukan bahwa hasil

belajar peserta didik tersebut tidak dapat diketahui tanpa adanya penilaian/evaluasi terhadap

peserta didik tersebut. Sementara tujuan hasil dari proses belajar mengajar adalah meningkatnya

hasil atau nilai yang diperoleh oleh peserta didik. Oleh karena itu maka kedua pendapat diatas

dapat disimpulkan bahwa gaya mengajar guru mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik.

Semakin bervariasi gaya guru dalam mengajar akan memungkinkan semakin tinggi hasil belajar

peserta didik. Disamping gaya mengajar guru yang diasumsikan akan meningkatkan hasil belajar,

begitu juga dari pada diri peserta didik itu, yaitu minat belajar peserta didik (Susanto, 2015).

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dirumuskan permasalahan sebagai berikut: (1)

Bagaimana pengaruh gaya mengajar guru terhadap hasil belajar siswa kelas III pada mata

pelajaran bahasa Indonesia di SDN 1 Surodikraman Ponorogo? (2) Bagaimana pengaruh minat

belajar siswa terhadap hasil belajar siswa kelas III pada mata pelajaran bahasa Indonesia di SDN 1

Surodikraman Ponorogo? (3) Bagaimana pengaruh gaya mengajar guru dan minat belajar terhadap

hasil belajar siswa kelas III pada mata pelajaran bahasa Indonesia di SDN 1 Surodikraman

Ponorogo?

KAJIAN TEORI

Guru sebagai pendidik merupakan faktor penentu kesuksesan setiap usaha

pendidikan. Guru merupakan suri tauladan bagi siswa, maka siswa akan mengamati,

memperhatikan kemudian mereka akan menirukan apa yang dilakukan oleh seorang guru.

Rendahnya kualitas gaya mengajar guru akan mempengaruhi keberhasilan peserta didik

(Diyah Ayu Triumiana & Sumadi, 2016). Gaya mengajar guru adalah perbuatan guru

dalam konteks belajar mengajar yang bertujuan mengatasi kebosanan siswa. Setiap guru

memiliki gaya mengajar yang berbeda-beda yang disesuaikan dengan kepribadiannya.

Gaya mengajar guru memiliki tujuan yang sama yaitu menyampaikan ilmu, pengetahuan,

Page 5: PENGARUH GAYA MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA

Jurnal Kajian Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah DOI: ISSN (online:) ISSN (cetak):

Vol. 1, No. 1, Th. 2021 Hal. 12- 24

16 Nur Aini dan Lukman Hakim

membentuk sikap siswa dan menjadikan siswa terampil dalam berkarya. Dengan adanya

variasi gaya mengajar guru maka daya tarik siswa untuk mengikuti pembelajaran secara

optimal. Variasi gaya mengajar guru adalah perubahan cara guru dalam pembelajaran

yang bertujuan meningkatkan efektifitas serta menghilangkan kebosanan siswa ketika

belajar (Rayudisa, 2018).

Gaya mengajar merupakan cara atau metode yang digunakan guru ketika sedang

melakukan pembelajaran. Gaya belajar siswa erat kaitannya dengan gaya mengajar guru.

Berikut ini macam-macam gaya mengajar guru.Yang pertama adalah gaya mengajar klasik.

Gaya mengajar ini peran seorang guru sangat dominan dan proses pembelajaran yang

bersifat pasif. Proses pembelajaran ini berusaha untuk memelihara dan menyampaikan

nilai-nilai dari generasi terdahulu hingga generasi berikutnya. Isi pembelajaran versifat

objektif, jelas dan ditata secara sistematis atau urut. Yang kedua adalah gaya mengajar

teknologis. Gaya mengajar ini terletak pada kompetensi siswa secara indivisual. Bahan

pelajaran disesuaikan dengan tingkat kesiapan anak. Peran siswa disini adalah belajar

menggunakan media atau perangkat. Sedangkan peran guru pada gaya mengajar ini

sebagai fasilitator, pemandu dalam proses pembelajaran, karena pembelajaran sudah

deprogram dengan software maupun hardware. Yang ketiga adalah gaya mengajar

personalisasi. Gaya mengajar ini terletak pada kompetensi siswa secara indivisual. Bahan

pelajaran disesuaikan dengan tingkat kesiapan anak. Peran siswa disini adalah belajar

menggunakan media atau perangkat. Sedangkan peran guru pada gaya mengajar ini

sebagai fasilitator, pemandu dalam proses pembelajaran, karena pembelajaran sudah

deprogram dengan software maupun hardware. Yang keempat adalah gaya mengajar

interaksional. Pada gaya mengajar ini peran seorang guru dan siswa sama-sama dominan.

seorang guru menciptakan situasi yang saling berkegantungan dan timbulnya dialog

dengan siswa. Bahan pengajaran difokuskan pada masalah-masalah yang berkenaan

dengan sosio�kultural terutama yang bersifat kontemporer (Ikhsanuddin, 2017).

Variasi gaya mengajar merupakan salah satu komponen keterampilan guru.

Keterampilan gaya mengajar terdiri dari gaya bicara, variasi suara, pemusatan perhatian,

pemberian waktu, kotak pandang, mimik dan pergantian posisi dalam kelas. Keterampilan

ini bertujuan untuk menarik dan mempertahankan minat serta semangat siswa dalam

belajar. Dengan demikian dalam proses belajar mengajar guru harus mampu menggunakan

keterampilan dasar dan menggunakan keterampilan variasi gaya mengajar supaya siswa

nyaman dalam belajar dan dapat mengembangkan kreativitasnya (Moedjiono & Dimyati,

1992).

Beranjak dari gaya mengajar, minat merupakan sebuah konsep yang sangat penting

untuk dibahas. Minat merupakan suatu kondisi jiwa seseorang pada suatu objek yang

biasanya disertai dengan perasaan senang. Timbulnya minat bukan secara tiba-tiba atau

spontan akan tetapi akibat dari partisipasi, kebiasaan, pengalaman pada waktu belajar atau

bekerja. Minat belajar siswa erat hubungannya dengan kepribadian, motivasi, ekspresi,

faktor keturunan dan dari faktor eksternal seseorang. Belajar merupakan perubahan

Page 6: PENGARUH GAYA MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA

Jurnal Kajian Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah DOI: ISSN (online:) ISSN (cetak):

Vol. 1, No. 1, Th. 2021 Hal. 12- 24

17 Judul Artikel dalam Tiga Kata…

tingkah laku seseorang terhadap situasi kondisi tertentu yang disebabkan oleh pengalaman.

Jika seeorang telah memiliki minat maka ia akan terus melakukannya dengan senang hati

(Susanto, 2015).

Minat belajar merupakan kecenderungan siswa dalam aspek belajar. Minat

bukanlah bawaan dari lahir, akan tetapi diperoleh dikemudian hari. Kurangnya minat

belajar siswa dapat mengakibatkan kurangnya rasa ingin tau pada bidang tertentu, bahkan

dapat menimbulkan sikap penolakan pada guru. minat memberikan dorongan yang kuat

untuk melakukan suatu aktifitas dengan sungguh-sungguh. Maka dari itu, minat muncul

bukan dengan cara yang sengaja (Kompri, 2017).

Fungsi minat belajar yaitu sebagai kekuatan yang mendorong siswa untuk terus

belajar. siswa yang memiliki minat maka ia akan terus untuk tekun belajar, berbeda

dengan siswa yang hanya menerima pelajaran saja, mereka hanya mau belajar tetapi sulit

untuk terus tekun karena dianggap tidak memiliki pendorong. maka dari itu hasil belajar

siswa yang baik akan dimiliki oleh siswa yang memiliki minat terhadap pelajaran

sehingga mampu mendorong ia untuk terus menerus belajar. Minat merupakan salah satu

faktor yang mampu mempengaruhi usaha yang dilakukan oleh seseorang. Jika minatnya

kuat maka ia akan berusaha dengan gigih, serius, dan tidak gampang menyerah. Minat

memiliki pengaruh yang sangat besar dalam belajar karena jika bahan pelajaran yang kita

pelajari tidak sesuai dengan minat siswa maka siswa tersebut tidak akan belajar dengan

sebaik-baiknya.

Indikator minat yaitu sebagai alat pemantau yang mampu memberikan petunjuk

kearah minat belajar. Dibawah ini ada beberapa indikator siswa yang memiliki minat

belajar yang tinggi antara lain perasaan senang, perhatian belajar, bahan pelajaran dan

sikap guru yang menarik, manfaat dan fungsi mata pelajaran (Kompri, 2017).

Minat merupakan unsur utama yang akan menentukan derajat keaktifan belajar

siswa. Dengan adanya minat belajar maka siswa akan memperoleh hasil belajar yang

maksimal. jika seorang siswa memiliki minat maka siswa akan memusatkan perhatiannya

kepada yang diminatinya. jadi dapat ditegaskan bahwa minat merupakan faktor yang

sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar.

Dalam kegiatan belajar dan juga dalam proses belajar mengajar tentu harus adanya

minat yang timbul dalam diri siswa tanpa adanya paksaan. Akan tetapi pada kenyatannya

jarang sekali siswa yang mengikuti pembelajaran dengan terpaksa karena belajar

merupakan suatu keharusan. Jika siswa terpaksa mengikuti proses pembelajaran maka

tujuan belajar tidak akan tercapai dengan baik. Berikut ini cara-cara untuk mengantisipasi

keterpaksaan siswa dalam proses belajar antara lain meningkatkan minat peserta didik,

memelihara minat yang sudah timbul, mencegah timbulnya minat pada hal yang negatif,

minat merupakan bahan pertimbangan untuk peserta didik kedepannya sebagai bimbingan

kepada peserta didik tentang lanjutan study atau pekerjaan (Kompri, 2017). Jadi,

berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa merupakan salah

Page 7: PENGARUH GAYA MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA

Jurnal Kajian Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah DOI: ISSN (online:) ISSN (cetak):

Vol. 1, No. 1, Th. 2021 Hal. 12- 24

18 Nur Aini dan Lukman Hakim

satu faktor yang penting dalam mencapai efektifitas proses belajar mengajar yang akan

berpengaruh pada hasil belajar siswa (Susanto, 2015).

METODE PENELITIAN

Untuk menjawab rumusaan masalah tersebut peneliti menggunakan jenis penelitian

pendekatan kuantitatif, yang datanya berupa angka-angka. penelitian kuantitatif adalah “penelitian

yang datanya dinyatakan dalam angka dan dianalisis dengan teknik statistik”. Untuk menganalisis

data yang sudah terkumpul menggunakan analisis regresi, yaitu suatu model statistika yang

mempelajari pola hubungan yang logis antara dua atau lebih variabel, dimana salah satunya ada

yang berlaku sabagai variabel dependen (variabel terikat) dan lainnya sebagai variabel independen

(variabel bebas).

Dikemukakan lebih lanjut bahwa pada data yang dikumpulkan adalah data sebagaimana

adanya (ex fost facto data) yaitu suatu data yang sudah terjadi yang tidak mungkin untuk diulang,

dalam kaitan pendapat tersebut penelitian ini mengkaji terhadap pengaruh gaya mengajar guru dan

minat belajar terhadap hasil belajar Siswa SDN 1 Surodikraman Ponorogo.

Populasi adalah sekelompok orang/ subyek yang ada dalam suatu masyarakat atau

lingkungan tertentu yang akan selidiki atau diteliti. Berkaitan dengan pendapat tersebut di atas

maka yang manjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karakteristik yang menyangkut

tentang pengaruh gaya mengajar guru, minat belajar, dan hasil belajar Siswa SDN 1

Surodikraman Ponorogo , yang terdiri dari 1 kelas dengan jumlah keseluruhan 27 peserta didik

(Iskandar, 2008).

Sampel adalah sebagian dari individu yang diselidiki. Penentuan besarnya sampel

digunakan petunjuk dari Suharsimi Arikunto, yang mengatakan bahwa’’ apabila subjeknya

kurang dari 100, lebih baik di ambil semua, sehingga pelitian merupakan penelitian populasi.

Selanjutnya jika subjeknya besar, dapat di ambil antara: 10-15% atau 20-25% atau lebih.”

Mengacu dari pendapat di atas, maka penelitian menetapkan sampel dalam penelitian ini adalah 27

orang/responden dari jumlah populasi keseluruhan yang sering disebut sampel Jenuh karena

seluruh populasi otomatis sebagai sampel (Sugiyono, 2007).

Dalam rancangan penelitian ini, penulis menggunakan tiga variabel yaitu satu variabel

dependen (variabel terikat) dengan dua variabel independen (variabel bebas). Variabel pada

dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik angket dan dokumentasi.

Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.29

Dalam penelitian ini, angket yang berupa pertanyaan dan penyataan digunakan untuk

memperoleh data mengenai gaya mengajar guru (X1), minat belajar (X2). Adapun

pelaksanaannya, angket diberikan kepada siswa agar mereka mengisi sesuai dengan

keadaan yang sebenarnya (Sugiyono, 2007). Peserta didik diberi arahan atau penjelalasan

cara mengisi angket tersebut, peserta didik diberi tahu angket ini tidak masuk dalam

penilaian pelajaran di sekolah. Setiap responden diharuskan untuk mengisi angket yang

telah diberikan.

Page 8: PENGARUH GAYA MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA

Jurnal Kajian Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah DOI: ISSN (online:) ISSN (cetak):

Vol. 1, No. 1, Th. 2021 Hal. 12- 24

19 Judul Artikel dalam Tiga Kata…

Skala yang digunakan adalah skala Likert yaitu skala yang digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang fenomena

sosial.30 Dengan skala Likert maka variabel yang akan dikukur dijabarkan menajadi

indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk

menyusun item-item instrument yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan (Arikunto,

2006). Jawaban dari setiap item istrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai

gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Dalam menskor skala kategori Likert

jawaban diberi bobot atau disamakan dengan nilai kauntitatif 4, 3, 2, 1 untuk 4 pilihan

pernyataan positif, berikut ini merupakan pemberian skor skala Likert.

Metode dokumentasi menurut Suharsimi Arikunto diartikan suatu kegiatan mencari

data atau hal-hal yang diberikan yang berkaitan dengan variabel yang berupa catatan,

transip, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya (Arikunto,

2006).Dokumentasi dapat juga diartikan sebagai catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang

(Sugiyono, 2007). Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar

siswa berupa nilai raport, struktur organisasi, keadaan guru dan siswa kelas III SDN 1

Surodikraman.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Proses pembelajaran adalah proses yang kompleks. Pembelajaran bukan hanya sekedar

menyampaikan materi pelajaran, akan tetapi suatu proses pembentukan perilaku siswa. Siswa

adalah organisme yang unik, yang sedang berkembang. Mereka memiliki minat, bakat yang

berbeda mereka juga memiliki gaya belajar yang berbeda (Mahfud, 2016). Itu sebabnya proses

pembelajaran adalah proses yang kompleks, yang harus memperhitungkan berbagai kemungkinan

yang akan terjadi. Kemungkinan-kemungkinan itu yang selanjutnya memerlukan perencanaan

yang matang dari setiap guru.

Sekolah sebagai tempat untuk peserta didik untuk mengembangkan minat dan bakatnya agar

tercapai tujuan dari pendidikan sebagai pembentuk karakter seseorang, maka dibutuhkan proses

pembelajaran yang singkron dengan kebutuhan peserta didik dan masyarakat.

Dalam penelitian ini, penulis mengamati tiga hal yang menjadi pokok bahasan, yaitu gaya

mengajar guru (X1), minat belajar siswa (X2), dan hasil belajar (Y) kelas III di SDN 1

Surodikraman tahun pelajaran 2019/2020. Analisis regresi sederhana maupun ganda ini digunakan

untuk menghitung besarnya pengaruh antara variabel bebas yang terdiri dari Gaya mengajar guru

(X1) dan Minat belajar (X2) terhadap variabel terikat (Y) yaitu Terhadap hasil belajar Mata

Pelajaran bahasa Indonesia.

Pengaruh Gaya Mengajar Guru Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Setelah data terkumpul dan data sudah normal baik itu data tentang, gaya mengajar guru

terhadap hasil belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas III kemudian di

tabulasikan. Adapun untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara gaya mengajar guru terhadap

hasil belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas III, peneliti menggunakan rumus

regresi sederhana. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 9: PENGARUH GAYA MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA

Jurnal Kajian Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah DOI: ISSN (online:) ISSN (cetak):

Vol. 1, No. 1, Th. 2021 Hal. 12- 24

20 Nur Aini dan Lukman Hakim

Tabel 1 Tabel Anova Gaya Mengajar Guru dan Hasil Belajar Siswa

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 261.833 1 261.833 46.616 .000a

Residual 56.167 10 5.617

Total 318.000 11

a. Predictors: (Constant), Gaya Menagajar

b. Dependent Variable: Hasil Belajar

Hipotesis:

Ho : Tidak ada pengaruh gaya mengajar guru terhadap hasil belajar kelas III di

SDN 1 Surodikraman.

Ha : Ada pengaruh gaya mengajar guru terhadap hasil belajar kelas III di SDN 1

Surodikraman.

Berdasarkan nilai F dari tabel Anova diperoleh F hitung = 46.616 dengan tingkat

signifikasi / probabilitas 0,000 < 0,05. Dengan demikian disimpulkan Ho ditolak yang berarti Ha

diterima, yaitu ada pengaruh yang signifikan gaya mengajar guru terhadap hasil belajar pada mata

pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas III di SDN 1 Surodikraman.

Berdasarkan analisa perhitungan juga diperoleh nilai korelasi/hubungan (R), yaitu sebesar

0,907 dan dijelaskan besar persentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang

disebut koefisien determinasi yang merupakan hasil dari penguadratan R. dari output tersebut

diperoleh koefisien (R²) sebesar 0,823 yang mengandung pengertian bahwa pengaruh gaya

mengajar terhadap hasil belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas III SDN 1

Surodikraman sebesar 82,3 %, sedangkan sisanya dipengaruhi variabel yang lain.

Pengaruh Minat belajar Terhadap hasil belajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Adapun untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara minat belajar siswa terhadap hasil

belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas III SDN 1 Surodikraman peneliti

menggunakan rumus regresi sederhana. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2 Tabel Anova Minat Belajar dan Hasil Belajar Siswa

ANOVAb

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 224.914 1 224.914 .24.162 .001a

Residual 93.086 10 9.309

Total 318.000 11

a. Predictors: (Constant), minat belajar siswa

b. Dependent Variable: hasil belajar

Hipotesis:

Page 10: PENGARUH GAYA MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA

Jurnal Kajian Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah DOI: ISSN (online:) ISSN (cetak):

Vol. 1, No. 1, Th. 2021 Hal. 12- 24

21 Judul Artikel dalam Tiga Kata…

Ho : Tidak ada pengaruh minat belajar siswa terhadap hasil belajar siswa kelas III di

SDN 1 Surodikraman.

Ha : Ada pengaruh kegiatan minat belajar siswa terhadap hasil belajar siswa kelas III di

SDN 1 Surodikraman.

Berdasarkan nilai F dari tabel Anova diperoleh F hitung = 24.162. Sedangkan tingkat

signifikasi / probabilitas 0,001< 0,05. Dengan demikian disimpulkan Ho ditolak yang berarti Ha

diterima, yaitu ada pengaruh yang signifikan minat belajar siswa terhadap hasil belajar pada mata

pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas III di SDN 1 Surodikraman.

Berdasarkan analisa perhitungan juga diperoleh nilai korelasi/hubungan (R), yaitu sebesar

0,841 dan dijelaskan besar persentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang

disebut koefisien determinasi yang merupakan hasil dari penguadratan R. Dari output tersebut

diperoleh koefisien (R²) sebesar 0,707 yang mengandung pengertian bahwa minat belajar siswa

terhadap hasil belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas III SDN 1 Surodikraman

sebesar 70,7 % sedangkan sisanya dipengaruhi variabel yang lain.

Pengaruh Gaya Mengajar Guru Dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia

Adapun untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara gaya mengajar guru dan minat

belajar siswa terhadap hasil belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas III SDN 1

Surodikraman peneliti menggunakan rumus regresi ganda. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel berikut ini.

Tabel 3 Tabel Anova Pengaruh Gaya Mengajar Guru dan Minat Belajar Siswa Terhadap

Hasil Belajar Siswa

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 261.868 2 130.934 20.993 .000a

Residual 56.132 9 6.237

Total 318.000 11

a. Predictors: (Constant), Minat Belajar Siswa (X2), Gaya Mengajar (X1)

b. Dependent Variable: hasil belajar

Hipotesis:

Ho : Tidak ada pengaruh gaya mengajar dan minat belajar siswa terhadap hasil

belajar siswa kelas III di SDN 1 Surodikraman.

Ha : Ada pengaruh gaya mengajar guru dan minat belajar siswa terhadap hasil

belajar siswa kelas III di SDN 1 Surodikraman.

Berdasarkan dari tabel Anova diperoleh F hitung = 20.993 dengan tingkat signifikasi/

probalititas 0,000 < 0,05. Dengan demikian disimpulkan Ho ditolak yang berarti Ha diterima, yaitu

ada pengaruh yang signifikan gaya mengajar guru dan minat belajar siswa terhadap hasil pada

mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas III di SDN 1 Surodikraman.

Berdasarkan analisa perhitungan juga diperoleh nilai/hubungan (R), yaitu sebesar 0,907

dan menjelaskan besarnya presentase pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat yang

disebut koefisien determinasi yang merupakan hasil dari pengkuadratan R. Dari output tersebut

Page 11: PENGARUH GAYA MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA

Jurnal Kajian Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah DOI: ISSN (online:) ISSN (cetak):

Vol. 1, No. 1, Th. 2021 Hal. 12- 24

22 Nur Aini dan Lukman Hakim

diperoleh koefisien (R²) sebesar 0,827 yang mengandung pengertian bahwa pengaruh gaya

mengajar guru dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia

siswa kelas III SDN 1 Surodikraman adalah sebesar 82,7% sedang sisanya dipengaruhi oleh

variabel yang lainnya.

Pada pembahasan ketiga variabel tersebut di dapatkan hasil bahwa gaya mengajar guru

(X1) terhadap hasil belajar (Y) berpengaruh dengan hasil F hitung sebesar = 46.616 dengan

tingkat signifikan probalitas 0.000 < 0,05, maka Ha diterima. Selanjutnya, nilai koefisien (R²)

sebesar 82,3%. Minat belajar siswa (X2) terhadap hasil belajar siswa (Y) berpengaruh dengan

hasil F hitung sebesar = 24.162 dengan tingkat signifikan probalitas 0.001 < 0,05, maka Ha

diterima. Kemudian, nilai koefisien (R²) sebesar 70,7%. Gaya mengajar guru (X1) dan minat

belajar siswa (X2) berpengaruh terhadap hasil belajar (Y) kelas III SDN 1 Surodikraman dengan

hasil F hitung sebesar = 20.993 dengan tingkat signifikikansi/ probalititas 0,000 < 0,05 maka Ha

diterima. Nilai koefisien (R²) sebesar 0,823 yang mengandung pengertian bahwa pengaruh gaya

mengajar guru dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia

siswa kelas III SDN 1 Surodikraman adalah sebesar 82,3% sedang sisanya dipengaruhi oleh

variabel lainnya.

Interpretasi Data Penelitian

Di SDN 1 Surodikraman gaya mengajar guru cenderung monoton, hal ini dapat

dilihat dari beberapa kegiatan belajar mngajar, guru hanya menggunakan strategi dan

metode ceramah dan pemberian tugas, hal ini menjadi salah satu indikasi rendahnya hasil

belajar siswa. dengan adanya gaya mengajar guru ini dapat memberikan kontribusi dalam

meningkatkan hasil belajar siswa, dengan adanya gaya mengajar dapat mengatasi

kebosanan siswa sehingga siswa dapat lebih tertarik dalam pembelajaran. Gaya mengajar

guru memiliki tujuan yang sama yaitu menyampaikan ilmu, pengetahuan, membentuk

sikap siswa dan menjadikan siswa terampil dalam berkarya. Dengan adanya variasi gaya

mengajar guru maka daya tarik siswa untuk mengikuti pembelajaran secara optimal.

Variasi gaya mengajar guru adalah perubahan cara guru dalam pembelajaran yang

bertujuan meningkatkan efektifitas serta menghilangkan kebosanan siswa ketika belajar

agar hasil belajar siswa mendapatkan hasil yang optimal . Pada penelitian yang dilakukan

di SDN 1 Surodikraman menunjukan bahwa gaya mengajar guru (X1) terhadap hasil

belajar (Y) berpengaruh`Minat belajar siswa di SDN 1 Surodikraman dapat dikatan masih

rendak, hal ini terlihat pada saat proses belajar mengajar sbanyak siswa yang ramai dan

tidak memperhatikan penjelasan dari guru. Kurangnya minat belajar siswa dapat

mengakibatkan kurangnya rasa ingin tau pada bidang tertentu dan hasil belajar siswa

tidaklah optimal, bahkan dapat menimbulkan sikap penolakan pada guru. Minat

memberikan dorongan yang kuat untuk melakukan suatu aktifitas dengan sungguh-

sungguh agar mendapatkan hasil yang optimal. Pada penelitian yang dilakukan di SDN 1

Surodikraman menunjukan bahwa Minat belajar siswa (X2) terhadap hasil belajar siswa

(Y) berpengaruh. Hasil belajar peserta didik kelas III di SDN 1 Surodikraman khususnya

pada mata pelajaran bahasa Indonesia ini sangatlah rendah. Hal ini dikarenakan 2 hal

kemungkinan yaitu kurangnya gaya mengajar yang digunakan guru dan rendahnya minat

Page 12: PENGARUH GAYA MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA

Jurnal Kajian Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah DOI: ISSN (online:) ISSN (cetak):

Vol. 1, No. 1, Th. 2021 Hal. 12- 24

23 Judul Artikel dalam Tiga Kata…

belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Peneliti melakukan penelitian dikelas

III karena peneliti menemukan banyak masalah di kelas tersebut, baik pada saat

pembelajaran didalam kelas maupun pembelajaran diluar kelas.

Pada penjajakan awal ditemukan hasil belajar siswa sangatlah rendah khususnya

pada mata pelajaran bahasa Indonesia yang mayoritas nilainya dibawah KKM (Kriteria

Ketuntasan Minimal). Pada penelitian ini, menunjukan bahwa bahwa pengaruh gaya

mengajar guru dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar pada mata pelajaran bahasa

Indonesia siswa kelas III SDN 1 Surodikraman. Pengaruh gaya mengajar guru dan minat

belajar memiliki pengaruh yang segnifikan terhadap hasil belajar siswa. dengan hasil

penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan sikap professional pendidik dan tenaga

kependidikan dalam mencetak generasi yang berkualitas.

SIMPULAN

Berdasarkan analisis data dan pembahasan mengenai variabel gaya mengajar guru

dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa

kelas III SDN 1 Surodikraman tahun pelajaran 2019/2020 dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut. Ada pengaruh yang signifikan antara gaya mengajar guru terhadap hasil

belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas III di SDN 1 Surodikraman.

Besar pengaruhnya adalah 82,3%, sedangkan 17,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang

tidak diteliti.

Ada pengaruh yang signifikan antara minat belajar siswa terhadap hasil belajar

pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas III di SDN 1 Surodikraman. Besar

pengaruhnya adalah 70,7%, sedangkan 29,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak

diteliti. Ada pengaruh yang signifikan antara gaya mengajar guru dan minat belajar siswa

terhadap hasil belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas III di SDN 1

Surodikraman. Besar pengaruhnya adalah 82,7%, sedangkan 17,3% dipengaruhi oleh

faktor lain yang tidak diteliti.

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y. (2012). Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter. Refika Aditama.

Ahmad. (2007). Strategi Belajar Mengajar & Micro Teaching. Ciputat Press.

Ahmadi, A. (2009). Psikologi Umum. Rineka Cipta.

Ahmadi, A., & Widodo, S. (2013). Psikologi Belajar. Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.

Bahri, D. S. (2002). Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta.

Diyah Ayu Triumiana & Sumadi. (2016). Hubungan antara Gaya Mengajar Guru, Motivasi

Belajar dan Kreatifitas Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Fisika. Compton: Jurnal

Ilmiah Pendidikan Fisika, 3(2).

https://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/COMPTON/article/view/684

Hamalik, O. (2012). Psikologi Belajar dan Mengajar. Sinar Baru Algesindo.

Page 13: PENGARUH GAYA MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR SISWA

Jurnal Kajian Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah DOI: ISSN (online:) ISSN (cetak):

Vol. 1, No. 1, Th. 2021 Hal. 12- 24

24 Nur Aini dan Lukman Hakim

Ikhsanuddin, M. (2017). Analisis Gaya Mengajar Dosen Tetap STKIP Nurul Huda Sukaraja. Al

I’tibar Jurnal Pendidikan Islam, 3(1).

http://journal.stkipnurulhuda.ac.id/index.php/JPIA/article/view/200

Iskandar. (2008). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Gaung

Persada Press.

Kompri. (2017). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Media Akademia.

Mahfud, C. (2016). Pendidikan Multikultural. Pustaka Pelajar.

Moedjiono, M., & Dimyati. (1992). Strategi Belajar Mengajar. Depdikbud Diektorat Jendral

Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.

Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Pustaka Remaja.

Rayudisa, A. H. (2018). Hubungan Antara Gaya Mengajar Guru dan Motivasi Belajar dengan

Prestasi Belajar Siswa Kelas X IPS MAN 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018. Risalah,

5(3). http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/risalah/article/view/12459

Retnasari, L., & Suharno. (2018). Strategi SMP Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta

dalam Pembiasaan Karakter Kewarganegaraan pada Peserta Didik. Citizenship Jurnal

Pancasila Dan Kewarganegaraan, 6.

Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Pendidikan: Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Alfabeta.

Susanto, A. (2015). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Prenadamedia Group.

UU No. 20 tahun 2003. (2003). Sistem Pendidikan Nasional dan Penjelasannya. Media Wacana.