pengaruh high profile industry , tingkat …digilib.unila.ac.id/33594/4/skripsi tanpa bab...

80
PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY, TINGKAT PROFITABILITAS, TINGKAT LEVERAGE, TINGKAT LIKUIDITAS DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA PERUSAHAAN (Skripsi) Oleh Ismatul Umi Siti Roziqoh FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

Upload: others

Post on 30-Oct-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY, TINGKAT

PROFITABILITAS, TINGKAT LEVERAGE, TINGKAT LIKUIDITAS

DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP

PENGUNGKAPAN SUKARELA PERUSAHAAN

(Skripsi)

Oleh

Ismatul Umi Siti Roziqoh

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 2: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

ABSTRAK

PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY, TINGKAT

PROFITABILITAS, TINGKAT LEVERAGE, TINGKAT LIKUIDITAS

DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP

PENGUNGKAPAN SUKARELA PERUSAHAAN

Oleh

ISMATUL UMI SITI ROZIQOH

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti secara empiris mengenai

pengaruh high profile industry, tingkat profitabilitas, tingkat leverage, tingkat

likuiditas, dan struktur kepemilikan publik terhadap pengungkapan sukarela

perusahaan. Penelitian ini menggunakan data sekunder, populasinya yaitu

perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011-

2016. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling

yang menghasilkan total perusahaan sampel sebanyak 137 perusahaan.

Metode penelitian telah dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif

dimana hasilnya dapat diperoleh dengan menghitung data sekunder yang

berhubungan dengan penelitian. Teknik analisis data telah dilakukan dengan

menggunakan analisis regresi linier berganda. Uji hipotesis dilakukan dengan

menggunakan uji t untuk menguji pengaruh masing-masing variabel.

Uji signifikansi dilakukan dengan uji F untuk menguji kesesuaian seluruh variabel

independen terhadap variabel dependen dengan tingkat signifikansi 5 %.

Penelitian ini membuktikan secara parsial bahwa jenis industri yang tergolong

high profile industry dan kepemilikan publik berpengaruh positif dan signifikan

terhadap pengungkapan sukarela perusahaan. Profitabilitas, leverage dan

likuiditas tidak berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela perusahaan.

Kata kunci : pengungkapan sukarela, high profile industry, tingkat profitabilitas,

tingkat leverage, tingkat likuiditas, dan kepemilikan publik

Page 3: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF HIGH PROFILE INDUSTRY, PROFITABILITY

LEVEL, LEVERAGE LEVEL, LIQUIDITY LEVEL AND PUBLIC

OWNERSHIP OF COMPANY VOLUNTARY DISCLOSURE

By

ISMATUL UMI SITI ROZIQOH

This study aims to give empirical evidence about the influence of high profile

industry, the level of profitability, the level of leverage, the level of liquidity, and

the structure of public ownership of the company's voluntary disclosure. This

study uses secondary data, the population is non-financial companies listed on the

Indonesia Stock Exchange in 2011-2016. The sampling technique was done by

purposive sampling method which resulted in the total company sample as many

as 137 companies.

The research method has been done by using the quantitative method which the

result can be obtained by calculating secondary data related to the research.

Data analysis technique has been done by using multiple linear regression

analysis. The hypothesis test is done by using the t-test to test the influence of each

variable. The significance test is done by F test to test the suitability of all

independent variables on the dependent variable with the 5% significance level.

This study proves partially that the type of industry classified as high profile

industry and public ownership has a positive and significant impact on the

company's voluntary disclosure. Profitability, leverage, and liquidity have no

effect on the company's voluntary disclosure.

Key words: voluntary disclosure, high profile industry, profitability level,

leverage level, liquidity level, and public ownership.

Page 4: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY, TINGKAT PROFITABILITAS,

TINGKAT LEVERAGE, TINGKAT LIKUIDITAS DAN STRUKTUR

KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA

PERUSAHAAN

Oleh

ISMATUL UMI SITI ROZIQOH

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar

SARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2018

Page 5: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,
Page 6: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,
Page 7: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,
Page 8: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

RIWAYAT HIDUP

Penulis menyelesaikan pendidikan Madrasah Ibtidaiyah (MI) di MI Nurul Islam 1

Way Hui diselesaikan oleh penulis pada tahun 2008. Madrasah Tsanawiyah (MTs)

ditempuh oleh penulis di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dan diselesaikan pada

tahun 2011. Kemudian, penulis melanjutkan pendidikan Madrasah Aliyah (MA) di

MAN 1 Bandar Lampung hingga tahun 2014.

Penulis terdaftar sebagai mahasiswi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Lampung pada tahun 2014 melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional

Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Selama menjadi mahasiswi penulis terdaftar

menjadi anggota aktif HIMAKTA (Himpunan Mahasiswa Akuntansi) FEB Unila.

Selain itu, penulis juga diamanahkan menjadi pengurus UKMF EBEC (Economic

and Business Entrepreneur Club) FEB Unila sebagai sekretaris bidang keuangan dan

permodalan pada periode 2015/2016 dan sebagai ketua bidang pengembangan

manajemen dan praktik usaha mahasiswa pada periode 2016/2017.

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 23

April 1997 dengan nama lengkap Ismatul Umi Siti

Roziqoh. Penulis adalah anak ketiga dari empat

bersaudara, dari bapak Sudiyo dan ibu Siti Parsiyem

(Almrh).

Page 9: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

Kemudian penulis mendapatkan beasiswa dari Bank Indonesia dan menjadi anggota

aktif Komunitas Generasi Baru Indonesia (GenBI) pada tahun 2017. Penulis

diberikan amanah menjadi kepala divisi kewirausahan GenBI Komisariat Universitas

Lampung periode 2018/2019 dan menjadi kepala divisi kewirausahaan GenBI

Provinsi Lampung periode 2018/2019.

Penulis juga telah mengikuti program pengabdian langsung kepada masyarakat yaitu

Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

Kabupaten Lampung Tengah selama 40 (empat puluh) hari pada bulan Januari

sampai Februari 2017. Kemudian di tahun 2018 juga penulis menyelesaikan skripsi

sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Page 10: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

PERSEMBAHAN

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan nikmat yang telah

diberikan, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Kupersembahkan karyaku ini untuk:

Kedua orangtuaku, ayahanda Sudiyo dan ibunda Siti Parsiyem, S.Pd. I

(Almrh) yang selalu memberikan kasih sayang, doa, dukungan, nasihat dan

fasilitas untukku meraih pendidikan hingga saat ini. Terimakasih atas

segala pengorbanan yang telah diberikan kepadaku. Semoga Bapak selalu

diberi kesehatan, rezeki dan kebahagiaan serta diberikan hadiah terindah

dari Allah SWT yaitu surga dan semoga mamak selalu diberikan ampunan

oleh Allah SWT serta selalu diterangkan kubur nya dan ditempatkan di

surga nya Allah SWT.

Kakak-kakakku Siti Fatimah, S.Pd dan Titin Siti Halimah Tusa’ Diyah,

Adik bungsuku M. Erwin Ade Ridho Saputra dan Kakak-kakak Iparku

Riadi, S.Pd dan Sugito Adi Santoso serta keponakanku tercinta M. Nur

Azzam Maulana Siddiq terimakasih untuk segala kasih sayang, motivasi,

perhatian, doa, dukungan dan keceriaan yang selalu diberikan selama ini.

Seluruh keluarga besar, atas segala dukungan, doa, nasihat dan perhatian

yang telah diberikan.

Sahabat dan teman-temanku, untuk keceriaan, dukungan, motivasi dan

nasihat dikala suka maupun duka yang selalu diberikan.

Almamaterku tercinta, Universitas Lampung.

Page 11: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

MOTTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah

selesai (dari satu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain.

Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.”

(QS. Al-Insyirah: 6-8)

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu. Dan boleh jadi

kamu mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah Maha mengetahui

sedangkan kamu tidak mengetahui.”

(Q.S. Al-Baqarah: 216)

“Success is not a final and failure is not an initial”

(Anonymous)

Jangan mengeluh, biarkan orang lain yang mengeluh. Orang yang mengeluh itu

adalah orang yang gagal. Jangan pernah berkata tidak bisa, tapi pikirkan bagaimana

caranya untuk berfikir beda, gunakan otak untuk berfikir dan libatkan Allah SWT

untuk segala hal.

(Jac Ma)

“Jalan hidup setiap individu itu berbeda-beda ada manis dan ada juga pahit,

tergantung kita bagaimana menjalaninya dengan bersungguh-sungguh atau tidak, tapi

yakinlah bahwa itu semua akan ada solusi, jawaban dan indah pada waktunya.”

(Ismatul Umi Siti Roziqoh)

Page 12: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

SANWACANA

Bismillahirrahmanirrahim.

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah yang telah diberikan

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul "Pengaruh High

Profile Industry, Tingkat Profitabilitas, Tingkat Leverage, Tingkat Likuiditas

dan Struktur Kepemilikan Publik terhadap Pengungkapan Sukarela

Perusahaan”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lampung.

Bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak yang telah diperoleh penulis dapat

membantumempermudah proses penyusunan skripsi ini. Dalam kesempatan ini

dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih

yang tuluskepada:

1. Bapak Prof. Dr. Hi. Satria Bangsawan, SE., M.Si., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Ibu Dr. Farichah, SE., M.Si., Akt., selaku Ketua Jurusan S1 Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Page 13: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

3. Ibu Yuztitya Asmaranti, SE., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

4. Bapak Dr.Tri Joko Prasetyo, S.E., M.Si., Akt. selaku Pembimbing Utama.

Terima Kasih atas bimbingan, saran, arahan dan nasihat yang telah diberikan

selama proses penyelesaian skripsi.

5. Bapak Basuki Wibowo, S.E., M.S.Ak., Akt., C.A. selaku Pembimbing

Pendamping. Terima kasih atas bimbingan, masukan, arahan dan nasihat yang

telah diberikan selama proses penyelesaian skripsi.

6. Ibu Dr. Ratna Septiyanti, S.E., M.Si., Akt. selaku dosen Penguji, atas masukan,

arahan dan nasihat yang telah diberikan untuk penyempurnaan skripsi ini.

7. Ibu Yenni Agustina, S.E., M.Sc., Akt., CA., selaku Pembimbing Akademik yang

telah memberikan saran dan nasihat selama masa perkuliahan.

8. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang telah

memberikan ilmu pengetahuan dan pembelajaran berharga bagi penulis selama

menempuh program pendidikan S1.

9. Seluruh staff Akademik, Administrasi, Tata Usaha, para pegawai, serta staff

keamanan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang telah

banyak membantu baik selama proses perkuliahan maupun penyusunan

skripsi, terimakasih atas segala kesabaran dan bantuan yang telah diberikan.

10. Teristimewa kepada Bapak dan Ibuku tercinta Sudiyo dan Siti Parsiyem, S.Pd. I

yang selalu mendoakan dan menjadi penyemangat untuk menyelesaikan studi

ini. Terimakasih telah menjadi orang tua yang sempurna, yang selalu

memberikan motivasi dan doa serta selalu bekerja keras mendidik penulis untuk

menjadi manusia yang berguna dan bermanfaat bagi orang lain, semoga Allah

Page 14: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

SWT selalu memberikan kesehatan dan nikmat-Nya untuk Bapak dan Mamak.

Ku persembahkan karya sederhana ini untuk kalian.

11. Kakak-kakakku Siti Fatimah, S.Pd dan Titin Siti Halimah Tusa’ Diyah serta

Kakak-kakak Iparku Riadi, S.Pd dan Sugito Adi Santoso terimakasih untuk

segala kasih sayang, motivasi, perhatian, doa, dukungan, keceriaan dan kejulidan

yang selalu diberikan selama ini. Love you so much.

12. Adik bungsuku M. Erwin Ade Ridho Saputra dan keponakanku tercinta M. Nur

Azzam Maulana Siddiq yang selalu bersedia disusahkan selama ini dan selalu

memberikan keceriaan serta kebahagiaan dalam menyusun skripsi ini. Love you

so much.

13. Teruntuk pengganti ibu ku khususnya Bude Sipon terimakasih telah memberikan

doa dan dukungan yang ikhlas untuk diriku. Selalu memberikan yang terbaik

dan menjadi panutan.

14. Teruntuk kakek dan nenek ku Dul Aliif (Alm), Tomi (Alm), Ngadinah (Alm)

dan Kemi terimakasih banyak telah memberikan doa yang sangat luar biasa

untuk saya membuat skripsi ini, semoga Allah selalu memberikan tempat

terindah untuk kalian disana dan memberikan kesehatan selalu.

15. Seluruh keluarga besar, yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Sepupu -

sepupu terbaik yang selalu ada zaidan, wafi, hafiz, tara, cece, habsyi, riski, lia,

yogi, indri, inggit terimakasih atas doa, dukungan, motivasi, dan perhatian yang

telah diberikan.

Page 15: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

16. Teman - teman surgaku, pejuang ku, tim sukses ku, tim hore, dan segalanya

yaitu Indah Caturini, Ninda Pangastuti, Rahel Rekalita dan Tika Pratiwi

terimakasih karena telah menjadi sahabat-sahabat terbaikku atas kesetiakawanan

kita 4 tahun ini dari maba hingga sekarang dan selamanya. Semoga selalu bisa

bersama dan saling mengingat satu sama lain, kita pasti jadi orang sukses. Love

You Guys.

17. Sahabatku si AYAM BETINA Kating, Eka, Nindul, Ndut, Adin, Tika, Sendy,

Indah, Ulan, Merta, Toge, Rahel yang selalu ada setiap ku membutuhkan. Selalu

memberikan berita dan informasi yang up to date di kampus. Tim sukses

terhebat yang bisa handle segala macam persoalan. Terima kasih selalu siap di

saat sulit. Kalian wonder women pokoknya.

18. Sahabat-sahabat terkasih dan tercinta ku sedari kecil hingga saat ini, Atul, Okta,

Paijo dan Irma (Almrh) semoga kita bisa terus bareng-bareng walaupun tidak

lengkap dan sudah mempunyai tanggungan keluarga yang baru dan pekerjaan

yang baru. Semoga Allah mempertemukan kita di Surga-Nya.

19. Sahabat ter ter seperjuangan selama 10 tahun sedari MTs sampai saat ini Endang

Safitri, S.Pd yang selalu memberikan motivasi, arahan, ilmu, pelajaran hidup

yang luar biasa dan teman curhat untuk berbagi suka duka. Semoga tetep

menjadi sahabat terbaik sepanjang masa ya ndang.

20. Sahabat-sahabatku sedari MAN, Ucup, Pompom, Echa, Ajo, Beta, Bibi, Abah,

Aan, Yaqub, Miftah, Endang, Towi, Eki, Sule, Jabung dan Keluarga XII IPS 1

Alumni 36. Terimakasih atas doa, dukungan, motivasi dan keceriaan yang kalian

berikan. Sukses terus untuk kita semua. Semoga kelak cita-cita kita dapat

tercapai.

Page 16: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

21. Teman – teman Hijrah ku yang dibentuk sejak tahun 2018 karena satu visi dan

misi, Fadhillah Indrayani, Fanisya Alya, Muhammad Rifai, Syailendra

Kurniawan, Intan Wulandari dan Iswahyudi Falah yang telah membuat saya

semangat untuk di GenBI.

22. Keluarga seperjuangan tumlin, kum hadi, ndum tika, nava, surya, indah, sendy,

ninda, yohana, iyan, cebong, julian, dhana, robert, tante yang selalu menghibur

dan siap membantu. Terimakasih untuk Keluarga Besar EBEC. Terima kasih

kenangan indahnya semoga selalu terjaga kebersamaan kita. Salam Wirausaha.

23. Kakak Tingkat EBEC seperjuangan semasa menjadi pengurus, Kak Bejo, Kak

Boy, Kak Adit, Kak Fajar, Mb Serli, Mb Ayi, Mb Keke, Sisca, Mb Nuris, Mb

Els yang telah memberikan pengalaman dan mengajarkan ilmu organisasi.

24. Keluarga Besar Pengurus GenBI Komisariat Unila dan GenBI Provinsi

Lampung Adam, Lento, Intan, Panji, Lea, Fany, Suci, Ripusa, Medi, Imran,

Tiak, Dilla, Muti, Kak Fauzi, Mb Milna, Kak Ibnu, Mb Yosi, Kak Oim, Mb Tia,

Mb Rahmi, Rio, Paik, Rifa, Dwi, Septi yang telah menjadi keluarga baru ku di

GenBI. Banyak yang saya dapat dari kalian semua dan tentunya bertambah

banyak ilmu yang didapatkan. Teman seperjuangan GenBI.

25. Teman hidup selama 40 hari di Desa Gunung Sugih Raya yaitu Irfan Rafi

Pontoh, Dedi Kurniawan, Cakra Wijaya, Nabilla Zatadini, Sity Hanyfa dan Kory

Dian Iswari yang telah bersama berbagi suka dan duka. Semoga komunikasi kita

tetap terjaga dan selamanya pembelajaran saat KKN dapat menjadi bekal kita

kelak dalam hidup bermasyarakat.

26. Tim guru skripsi yang selalu saya repotkan untuk bertanya Siti Rohmatul

Fajriyah sebagai pembimbing 3, Umik Choirun, Agro Niago, Fanisya Alya,

Page 17: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

Annisa Syafiqa, Ica Mutiara, Amel, dan yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Terimakasih untuk kalian semoga berkah atas ilmu yang telah kalian berikan.

27. Teman yang dimana saya selalu menjadi tempat curhat percintaan dia,

Ramadhana Tri H. Semoga dirimu tidak galau dalam memilih pasangan ya dan

sukses untuk bisnis Rans Tea nya.

28. Teman-teman seperjuangan Akuntansi angkatan 2014, Dilla, Bella, Chaki, Billa,

Saha, Winda, Ilham, Anni, Ajeng, Andi, Rangga, Yanto, Anggi, Anggit, Arini,

Atika, Bipa, Cahya, Bagus, Chatia, Mico, Citra, Dani, Dewi, Efraim, Yanti,

Friscil dan dan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Terimakasih atas kebersamaan dan kenangan terbaik kalian. Sukses selalu

kawan.

29. Seluruh teman, kerabat, dan pihak lainnya yang tidak dapat disebutkan satu

persatu, terimakasih telah membantu selama proses penyusunan skripsi ini.

Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan semoga

Allah SWT memberikan rahmat, berkah, dan hidayah-Nya untuk kita semua.

Bandar Lampung, 3 September 2018

Penulis,

Ismatul Umi Siti Roziqoh

Page 18: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL

ABSTRAK

ABSTRACT

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN

HALAMAN PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN

RIWAYAT HIDUP

PERSEMBAHAN

MOTTO

SANWACANA

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian .............................................................. 1

1.2 Masalah Penelitian ....................................................................... 11

1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 11

1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................... 12

Page 19: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori ............................................................................. 13

2.1.1 Teori Agensi ..................................................................... 13

2.1.2 Teori Sinyal ...................................................................... 15

2.1.3 Pengungkapan dalam Laporan Tahunan ......................... 17

2.1.4 Jenis Pengungkapan Laporan Tahunan ........................... 19

2.1.4.1 Pengungkapan Wajib ........................................... 19

2.1.4.2 Pengungkapan Sukarela ....................................... 21

2.1.5 High Profile Industry ...................................................... 22

2.1.6 Tingkat Profitabilitas ....................................................... 23

2.1.7 Tingkat Leverage ............................................................. 24

2.1.8 Tingkat Likuiditas ........................................................... 25

2.1.9 Struktur Kepemilikan Publik ........................................... 26

2.2 PenelitianTerdahulu ..................................................................... 27

2.3 Kerangka Penelitian .................................................................... 30

2.4 Hipotesis Penelitian ...................................................................... 31

2.4.1 Pengaruh High Profile Industry terhadap

Pengungkapan Sukarela Perusahaan ............................... 31

2.4.2 Pengaruh Tingkat Profitabilitas terhadap

Pengungkapan Sukarela Perusahaan ................................ 32

2.4.3 Pengaruh Tingkat Leverage terhadap

Pengungkapan Sukarela Perusahaan ............................... 33

2.4.4 Pengaruh Likuiditas terhadap

Pengungkapan Sukarela Perusahaan ................................ 34

2.4.5 Pengaruh Kepemilikan Publik terhadap

Pengungkapan Sukarela Perusahaan ................................ 34

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................... 36

3.2 Jenis Data dan Sumber Data ....................................................... 37

3.3 Metode Penelitian ........................................................................ 37

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ……… 38

3.4.1 Variabel Dependen …………………………………… 39

3.4.2 Variabel Independen …………………………………. 39

3.4.2.1 High Profile Industry ......................................... 39

3.4.2.2 Tingkat Profitabilitas .......................................... 40

3.4.2.3 Tingkat Leverage ................................................ 41

3.4.2.4 Tingkat Likuiditas .............................................. 41

3.4.2.5 Struktur Kepemilikan Publik .............................. 42

3.5 Metode Pengumpulan Data ......................................................... 43

3.6 Metode Analisis Data .................................................................. 43

3.6.1 Analisis Statistik Deskriptif ............................................. 43

3.6.2 Analisis Regresi Berganda .............................................. 44

3.6.3 Uji Asumsi Klasik ............................................................ 44

3.6.3.1 Uji Normalitas .................................................... 45

3.6.3.2 Uji Multikoloniearitas ........................................ 45

3.6.3.3 Uji Heteroskedastisitas ....................................... 46

Page 20: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

3.6.3.4 Uji Autokorelasi ................................................. 47

3.6.4 Uji Hipotesis ..................................................................... 47

3.6.4.1 Uji Koefisien Determinasi (R2) .......................... 47

3.6.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ......... 47

3.6.4.3 Uji Signifikansi Parameter Individual ................ 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data dan Sampel .......................................................................... 49

4.2 Analisis Data ................................................................................ 50

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif ............................................. 50

4.2.2 Analisis Regresi Berganda ............................................. 53

4.2.3 Uji Asumsi Klasik ............................................................ 55

4.2.2.1 Uji Normalitas ...................................................... 55

4.2.2.2 Uji Multikoloniearitas .......................................... 56

4.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas ......................................... 58

4.2.2.4 Uji Autokorelasi ................................................... 59

4.2.4 Uji Hipotesis .................................................................... 60

4.2.3.1 UjiKoefisien Determinasi (R2) ............................. 60

4.2.3.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) ........... 61

4.2.3.3 Signifikansi Parameter Individual ........................ 62

4.3 Pembahasan dan Hasil Analisis ................................................. 66

4.3.1 Pengaruh High Profile Industry terhadap

Pengungkapan Sukarela Perusahaan ............................... 66

4.3.2 Pengaruh Tingkat Profitabilitas terhadap

Pengungkapan Sukarela Perusahaan ............................... 67

4.3.3 Pengaruh Tingkat Leverage terhadap

Pengungkapan Sukarela Perusahaan .............................. 69

4.3.4 Pengaruh Likuiditas terhadap

Pengungkapan Sukarela Perusahaan ............................... 70

4.3.5 Pengaruh Kepemilikan Publik terhadap

Pengungkapan Sukarela Perusahaan .............................. 71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ................................................................................ 73

5.2 Keterbatasan Penelitian .............................................................. 74

5.3 Saran ........................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 76

LAMPIRAN

Page 21: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Data Laporan Keuangan Tahunan Wajib ................................................... 20

2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................................... 27

2.3 Hipotesis Penelitian .................................................................................... 35

4.1 Sampel Penelitian Periode 2011-2016 ......................................................... 49

4.2 Hasil Statistik Deskriptif Model Regresi ..................................................... 51

4.3 Hasil Uji Koefisien Regresi Berganda ........................................................ 53

4.4 Hasil Uji Multikolinearitas ........................................................................... 56

4.5 Hasil Uji Autokorelasi .................................................................................. 59

4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ........................................................... 60

4.7 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) .......................................... 62

4.8 Hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ........................ 64

4.9 Hasil Penelitian ........................................................................................... 72

Page 22: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran .................................................................................... 30

3.1 Model Penelitian ......................................................................................... 38

4.1 Hasil Uji Normalitas Model Regresi ............................................................ 55

4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Model Regresi ............................................... 58

Page 23: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Sampel Perusahaan Non Keuangan Tahun 2011-2016

Lampiran 2 Indikator Pengungkapan Sukarela Perusahaan

Lampiran 3 Tabel Perhitungan Indeks Voluntary Disclosure Perusahaan Non

Keuangan Tahun 2011

Lampiran 4 Tabel Perhitungan Indeks Voluntary Disclosure Perusahaan Non

Keuangan Tahun 2012

Lampiran 5 Tabel Perhitungan Indeks Voluntary Disclosure Perusahaan Non

Keuangan Tahun 20113

Lampiran 6 Tabel Perhitungan Indeks Voluntary Disclosure Perusahaan Non

Keuangan Tahun 2014

Lampiran 7 Tabel Perhitungan Indeks Voluntary Disclosure Perusahaan Non

Keuangan Tahun 2015

Lampiran 8 Tabel Perhitungan Indeks Voluntary Disclosure Perusahaan Non

Keuangan Tahun 2016

Lampiran 9 Tabel Perhitungan Variabel Independen Penelitian Tahun 2011

Lampiran 10 Tabel Perhitungan Variabel Independen Penelitian Tahun 2012

Lampiran 11 Tabel Perhitungan Variabel Independen Penelitian Tahun 2013

Lampiran 12 Tabel Perhitungan Variabel Independen Penelitian Tahun 2014

Lampiran 13 Tabel Perhitungan Variabel Independen Penelitian Tahun 2015

Lampiran 14 Tabel Perhitungan Variabel Independen Penelitian Tahun 2016

Lampiran 15 Statistik Deskriptif

Lampiran 16 Uji Koefisien Regresi

Page 24: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

Lampiran 17 Uji Asumsi Klasik

Lampiran 17.1 Uji Normalitas

Lampiran 17.2 Uji Multikoliniearitas

Lampiran 17.3 Uji Heteroskedastisitas

Lampiran 17.4 Uji Autokorelasi

Lampiran 18 Uji Hipotesis

Lampiran 18.1 Uji Koefisien Determinasi R2

Lampiran 18.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

Lampiran 18.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Page 25: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ketatnya persaingan usaha menuntut perusahaan besar di Indonesia untuk lebih

transparan dalam mengungkapkan informasi perusahaannya. Perusahaan di

Indonesia terutama yang telah go public atau terdaftar di pasar modal wajib

menyampaikan informasi mengenai kegiatan perusahaannya baik dalam bentuk

laporan keuangan maupun laporan tahunan. Laporan keuangan merupakan suatu

informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan, dan lebih

jauh infromasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan

perusahaan tersebut (Melani dan Al-Amin, 2016). Informasi akan dianggap

informatif jika informasi tersebut relevan dan dapat membentuk kepercayaan baru

bagi stakeholders dalam mengambil keputusan.

Menurut Fidhayatin (2012) informasi yang dipublikasikan adalah suatu

pengumuman yang akan memberikan signal bagi investor dalam pengambilan

keputusan investasi. Jika pengumuman tersebut mengandung nilai positif, maka

diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh

pasar. Melani dan Al- Amin (2016) mengatakan bahwa pengungkapan dalam

pelaporan keuangan merupakan penyajian informasi yang diperlukan untuk

operasi optimal pasar modal yang efisien. Semakin banyak informasi yang

Page 26: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

2

disajikan maka semakin luas juga pengungkapan risiko dan semakin kecil juga

tingkat risiko yang akan dialami oleh perusahaan.

Informasi yang diungkapkan dalam laporan tahunan dapat dibagi menjadi dua,

yaitu pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan pengungkapan sukarela

(voluntary disclosure). Menurut Nugraheni (2012) pengungkapan wajib

merupakan kebijakan yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang, seperti

Bapepam. Peraturan mengenai pengungkapan informasi wajib dalam laporan

tahunan diatur oleh Bapepam dalam Lampiran Keputusan No. Kep-431/BL/2012.

Bappepam yang mewajibkan bagi perusahaan go public untuk mengungkapkan

laporan tahunan perusahaan. Sedangkan pengungkapan sukarela adalah

penyampaian informasi yang diberikan secara sukarela oleh perusahaan yang

melebihi dari pengungkapan wajib. Perusahaan bebas memilih dalam memberikan

informasi yang dianggap relevan dan mendukung dalam pengambilan keputusan

oleh para pemakai laporan tahunan. Hal inilah yang menjadikan keberagaman

luas pengungkapan sukarela antar perusahaan dengan cara melihat manajemen

risiko yang terjadi di perusahaan.

Pengungkapan sukarela yang dilihat melalui risiko perusahaan yang luas makin

dibutuhkan karena adanya krisis global. Krisis ekonomi global diawali pada 15

September 2008 yang menjadi catatan kelam merupakan salah satu peusahaan

investasi atau bank keuangan senior terbesar ke-4 di Amerika Serikat menjadi

awal dari krisis keuangan di Indonesia. Dampak krisis ekonomi tahun 2008 di

Amerika Serikat terjadi di Indonesia pada tahun 2013, nilai tukar rupiah jatuh

sekitar 15 persen sehingga menjadi indikasi keluarnya investasi portofolio asing

dari Indonesia (indoprogress.com).

Page 27: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

3

Peristiwa tersebut membuat stakeholder ragu atas informasi keuangan yang

diberikan perusahaan, sehingga mendorong perusahaan untuk tidak hanya

mengungkapkan informasi terkait keuangan perusahaan saja tetapi terkait

pengungkapan perusahaan yang lebih luas. Tuntutan informasi baik keuangan

maupun non keuangan membuat perusahaan untuk lebih terbuka dalam

menyampaikan informasi kepada stakeholder untuk pengungkapan resiko yang

terjadi di perusahaan.

Kasus lain pada pengungkapan sukarela melalui manajemen resiko di Indonesia

yaitu PT Allianz pada tahun 2012, melakukan manipulasi kontrak asuransi proyek

dan memanipulasi laporan keuangan sehingga investor beranggapan bahwa

kinerja perusahaan sangatlah baik (Kontan.co.id). Hal ini mengindikasikan adanya

kelemahan dalam proses manajemen risiko (Rahiim, 2013). Kasus lain diberitakan

Seputar Indonesia pada tanggal 13 Agustus 2012, mengenai kurang dari 20%

penurunan kapital yang parah dalam sebuah perusahaan diakibatkan risiko

keuangan sebagai hasil dari kesalahan manajemen risiko, penurunan permintaan

inti produk dan kegagalan mencapai sinergi dari proses akuisisi (Muthohirin dan

Islahuddin, 2012).

Fenomena tersebut menimbulkan keraguan para pengguna laporan keuangan

terhadap keakuratan dan tranparansi laporan keuangan tahunan perusahaan.

Pengungkapan sukarela melalui risiko perusahaan merupakan salah satu solusi

untuk membantu mengembalikan kepercayaan publik dan membantu mengontrol

aktivitas manajemen sehingga dapat meminimalisir terjadinya praktik kecurangan

pada laporan keuangan, sehingga pengungkapan risiko harus diungkapkan sesuai

Page 28: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

4

dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya agar investor dan pemakai informasi

lainnya tidak keliru di dalam mengambil keputusan investasi.

Pada era globalisasi yang rentan akan krisis keuangan global, memacu pembuat

kebijakan atau regulator mengembangkan kebijakannya mengenai pengungkapan

sukarela. Beberapa peraturan informasi pengungkapan yang telah dibentuk

mengarah pada perusahaan keuangan. Sedangkan, perusahaan non-keuangan juga

perlu memiliki peraturan khusus mengenai pengungkapan sukarela agar tidak

rentan dalam mengikuti perkembangan bisnis yang semakin kompleks. Menurut

Wardhana dan Cahyonowati (2013) ada ketentuan lain yaitu perusahaan keuangan

diwajibkan mengungkapkan keberadaan komite pengungkapan risiko, sedangkan

perusahaan non-keuangan hanya sekedar pada himbauan.

Pengungkapan sukarela perusahaan di beberapa negara telah diteliti untuk

mengetahui sejauh mana pengungkapan sukarela perusahaan. Beberapa peneliti

telah melakukan penelitian mengenai beberapa faktor yang mempengaruhi

pengungkapan sukarela perusahaan antara lain faktor ukuran perusahaan,

profitabilitas, struktur modal, likuiditas, leverage dan jenis industri. Namun

terdapat ketidakkonsistenan hasil yang disimpulkan oleh peneliti terdahulu.

Pengungkapan sukarela dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya yaitu High

Profile Industry. Menurut Brammer and Pavlin (2008) dan Cooke (1992),

perusahaan yang termasuk dalam high profil industry lebih cenderung untuk

mengungkapkan informasi yang lebih daripada perusahaan low profil industry.

Page 29: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

5

Kecenderungan tersebut juga didukung dengan teori keagenan yang menjelaskan

bahwa principal akan meminta informasi yang lebih kepada agent terkait dengan

asimetri informasi diantara keduanya tentang risiko yang dihadapi perusahaan.

Penelitian sebelumnya yang menyelidiki hubungan antara high profile industry

dengan pengungkapan sukarela menghasilkan temuan yang berbeda-beda. Seperti

penelitian yang dilakukan oleh Amran et al (2009), Oliveira et al (2011) dan

Taures (2011) menemukan bahwa high profile industry berpengaruh signifikan

positif terhadap pengungkapan sukarela. Berbeda dengan ketiganya, penelitian

Annisa dan Kurniasih (2012), Wardhana dan Cahyonowati (2013) menemukan

bahwa pengaruh high profile industry tidak signifikan terhadap pengungkapan

sukarela.

Menurut Annisa dan Kurniasih (2012) menyatakan bahwa perusahaan yang

termasuk dalam high profile industry adalah perusahaan yang memiliki tingkat

sensivitas yang tinggi pada lingkungan, risiko politik tinggi atau tingkat

persaingan yang. Perusahaan yang masuk kedalam kelompok high profile industry

yaitu perusahaan yang mempunyai jenis usaha di bidang minyak dan

pertambangan, kimia, perhutanan, kertas, otomotif, manufaktur, penerbangan,

agribisnis, tembakau dan rokok, produk makanan dan minuman, media dan

komunikasi, energi (listrik), engineering, kesehatan, transportasi dan pariwisata

(Zuhroh dan Sukmawati, 2003). Sedangkan perusahaan yang masuk ke dalam

kelompok low profile industry yaitu perusahaan yang mempunyai jenis usaha di

bidang bangunan, keuangan dan perbankan, pemasok alat-alat kesehatan, properti,

perusahaan pengecer, tekstil dan produk tekstil, produk personal, dan produk

Page 30: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

6

rumah tangga (Dirgantari, 2002).

Faktor kedua yang berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela yaitu tingkat

profitabilitas. Hal ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Aljifri dan

Hussainey (2007) yang menemukan hubungan yang positif antara tingkat

profitabilitas dengan luas pengungkapan informasi forward-looking dalam laporan

tahunan perusahaan di UAE. Semakin tinggi profit margin maka akan semakin

tinggi pengungkapannya (Almilia dan Retrinasari,2007). Profit margin yang

tinggi akan mendorong para manajer untuk memberikan informasi yang lebih

terinci, sebab mereka ingin meyakinkan investor terhadap profitabilitas

perusahaan dan kompensasi terhadap manajemen (Almilia dan Retrinasari, 2007).

Profitabilitas menggambarkan kemampuan badan usaha untuk menghasilkan laba

dengan menggunakan seluruh modal yang dimiliki (Aljifri dan Hussainey, 2007).

Fitriani (2001) yang didukung oleh penelitian Simanjuntak dan Widiastuti (2004),

mengungkapkan semakin tinggi keuntungan atau profitabilitas suatu perusahaan

maka semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk mengungkapkan informasi

menjadi lebih lengkap.

Selain itu, faktor ketiga yang berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela yaitu

tingkat leverage. Leverage merupakan hubungan antara hutang perusahaan

terhadap modal dan aktiva sedangkan tingkat likuiditas mengukur kemampuan

perusahaan dalam membiayai kewajiban jangka pendek perusahaan . Semakin

tinggi tingkat leverage dan tingkat likuiditas perusahaan maka pengungkapan

manajemen risiko akan lebih luas.

Page 31: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

7

Adhi dan Mutmainah (2012) mengatakan bahwa perusahaan yang tumbuh besar

memiliki kewajiban yang lebih besar dalam memuaskan kebutuhan krediturnya

terhadap informasi dengan cara memberikan pengungkapan secara lebih terperinci

pada laporan tahunannya. Semakin besar leverage perusahaan maka semakin

besar kemungkinan transfer kemakmuran dari kreditur kepada pemegang saham

dan manajer (Adhi dan Mutmainah, 2012).

Informasi mengenai perusahaan yang lebih luas sangat penting untuk membantu

para investor dan kreditor memahami risiko dari investasi yang mereka lakukan,

dimana entitas dengan rasio hutang yang tinggi wajib untuk melakukan

pengungkapan sukarela informasi keuangan secara lebih luas, aktivitas ini

dilakukan untuk menjaga kepercayaan dari para kreditor atas dana yang mereka

pinjamkan (Mujiyono dan Nany, 2010).

Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan baik

tentu akan memberikan informasi positif kepada pihak eksternal perusahaan, hal

ini dilakukan dengan cara melakukan pengungkapan sukarela yang semakin luas

dengan harapan bahwa nilai perusahaan di mata pihak eksternal perusahaan akan

semakin meningkat, dimana perusahaan dengan likuiditas yang tinggi akan dapat

mengurangi risiko investasi mereka (Almilia dan Retrinasari, 2007).

Faktor keempat yang berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela yaitu tingkat

likuiditas. Likuiditas merupakan tolak ukur kemajuan perusahaan berdasarkan

kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya. Proksi

tingkat likuiditas yang terdapat pada model penelitian yaitu CR (Current Ratio).

Ruwita dan Harto (2013) menyatakan bahwa Current Ratio digunakan untuk

Page 32: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

8

menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi hutang jangka

pendek dengan menggunakan aset lancar perusahaan. Simanjuntak dan

Widiastuti (2004) membuktikan bahwa likuiditas perusahaan berpengaruh

terhadap luas pengungkapan, sedangkan Benardi et al. (2009) membuktikan

bahwa likuiditas perusahaan tidak berpengaruh terhadap luas pengungkapan.

Alasan likuiditas tidak berpengaruh terhadap luas pengungkapan adalah

dikarenakan tingginya kinerja keuangan merupakan suatu keharusan karena

kondisi keuangan yang likuid akan memudahkan perusahaan menjalankan

operasionalnya sehari-sehari (Benardi et al., 2009).

Dengan demikian, perusahaan dengan kinerja yang tinggi akan cenderung untuk

menyajikan pengungkapan sukarela laporan tahunan perusahaan dengan lebih luas

karena dengan mengungkapkan laporan tahunan dengan lebih luas, maka publik

akan semakin memberikan penilaian yang lebih baik atas kinerja perusahaan.

Namun, apabila kinerja perusahaan buruk, publik juga menuntut adanya

penjelasan mengenai penyebab memburuknya kinerja perusahaan,

Faktor kelima yang berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela yaitu struktur

kepemilikan publik. Semakin banyak saham yang dimiliki oleh publik maka

semakin besar tekanan yang dihadapi perusahaan untuk mengungkapkan

informasi lebih banyak dalam laporan tahunannya. Hal ini dikarenakan semakin

besar porsi kepemilikan publik, maka semakin banyak pihak yang membutuhkan

informasi tentang perusahaan, sehingga semakin banyak pula butir-butir informasi

yang mendetail yang dituntut untuk dibuka dalam laporan tahunan.

Page 33: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

9

Kepemilikan saham oleh publik memberikan arti bahwa publik ikut ambil bagian

memiliki perusahaan sebesar porsi saham yang dimilikinya terhadap perusahaan

tersebut. Simanjuntak dan Widiastuti (2004) dan Amalia (2005) membuktikan

bahwa porsi kepemilikan saham publik berpengaruh terhadap luas pengungkapan,

namun hasil penelitian ini berbeda dengan Benardi et al. (2009) yang menyatakan

bahwa porsi kepemilikan saham publik tidak berpengaruh terhadap luas

pengungkapan dengan alasan bahwa secara historis dan empiris perusahaan-

perusahaan publik di Indonesia mayoritas dikuasai oleh kalangan keluarga,

sehingga manajer hanya menjadi kepanjangan tangan pemegang saham mayoritas

(Benardi et al., 2009). Dengan demikian, semakin banyak kepemilikan saham

yang dimiliki oleh publik, maka perusahaan kemungkinan akan melakukan

pengungkapan yang lebih luas karena berhubungan dengan kepercayaan publik

terhadap perusahaan.

Penelitian ini memodifikasi dari beberapa penelitian sebelumnya yaitu jurnal

Ruwita dan Harto (2013) yang menjelaskan secara empiris bahwa ukuran

perusahaan dan tingkat profitabilitas berpengaruh signifikan, sedangkan tingkat

solvabilitas, tingkat likuiditas, struktur kepemilikan publik tidak berpengaruh

signifikan terhadap pengungkapan risiko. Penelitian lain yaitu Sulistyaningsih dan

Gunawan (2016) menemukan hasil secara empiris bahwa leverage, ukuran

perusahaan tidak berpengaruh. Namun, kepemilikan publik dan ukuran dewan

komisaris berpengaruh positif terhadap terhadap pengungkapan risiko. Beberapa

penelitian mengenai risiko dilakukan bertujuan untuk membantu stakeholder

dalam pengambilan keputusan.

Page 34: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

10

Penelitian ini juga mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Hanafiah (2014)

yang berjudul “ Pengaruh Ukuran Perusahaan, Jenis Industri, Tingkat Leverage,

dan Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Sukarela”. Perbedaan dengan

penelitian ini terdapat pada variabel independen dan ruang lingkup penelitian.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan variabel independen yaitu high profile

industry, tingkat profitabilitas, tingkat leverage, tingkat likuiditas,dan struktur

kepemilikan publik sedangkan pada penelitian Hanafiah (2014) menggunakan

variabel independen yaitu ukuran perusahaan, jenis industri, tingkat leverage, dan

profitabilitas. Ruang lingkup penelitian ini adalah seluruh perusahaan non-

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2011-2016,

sedangkan ruang lingkup penelitian Hanafiah (2014) adalah seluruh perusahaan

non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2007-2011.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis ingin mengetahui apakah

high profile industry, tingkat profitabilitas, tingkat leverage, tingkat likuiditas dan

struktur kepemilikan publik memiliki pengaruh terhadap pengungkapan sukarela

melalui manajemen risiko perusahaan non keuangan yang terdaftar di BEI tahun

2011-2016. Oleh karena itu, penulis memberikan judul penelitian ini

“PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY, TINGKAT

PROFITABILITAS, TINGKAT LEVERAGE, TINGKAT LIKUIDITAS

DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP

PENGUNGKAPAN SUKARELA PERUSAHAAN”.

Page 35: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

11

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang terdapat di latar belakang masalah penelitian, maka

permasalahan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah high profile industry berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela

perusahaan?

2. Apakah tingkat profitablitas berpengaruh pengungkapan sukarela

perusahaan ?

3. Apakah tingkat leverage berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela

perusahaan?

4. Apakah tingkat likuiditas berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela

perusahaan?

5. Apakah struktur kepemilikan publik berpengaruh terhadap pengungkapan

sukarela perusahaan?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah penelitian, maka tujuan

penelitian ini untuk mengetahui :

1. Mengetahui pengaruh dan memberikan bukti empiris dari variabel high

profile industry terhadap pengungkapan sukarela perusahaan

2. Mengetahui pengaruh dan memberikan bukti empiris dari variabel tingkat

proftabilitas terhadap pengungkapan sukarela perusahaan.

3. Mengetahui pengaruh dan memberikan bukti empiris dari variabel tingkat

leverage terhadap pengungkapan sukarela perusahaan.

Page 36: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

12

4. Mengetahui pengaruh dan memberikan bukti empiris dari variabel tingkat

likuiditas terhadap pengungkapan sukarela perusahaan.

5. Mengetahui pengaruh dan memberikan bukti empiris dari variabel struktur

kepemilikan publik terhadap pengungkapan sukarela perusahaan.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini yaitu :

1. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman mengenai

pengungkapan sukarela perusahaan dan dapat memberikan sumbangan

dalam pengembangan ilmu ekonomi, khususnya bidang akuntansi.

Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan ide dan gagasan untuk

penelitian berikutnya yang berkaitan dengan pengungkapan sukarela

perusahaan.

2. Bagi Stakeholder

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi

stakeholder dan pihak-pihak yang terkait dalam pengambilan keputusan

untuk investasi maupun kredit serta dalam pelaksanaan fungsi pengawasan

terhadap pengelolaan perusahaan.

3. Bagi Manajemen Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi dan

pemahaman tentang pengungkapan sukarela perusahaan untuk memperbaiki

praktik pengungkapan sukarela di perusahaan.

Page 37: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Agency Theory

Agency theory menjelaskan bahwa organisasi merupakan jaringan hubungan

kontraktual antara manajer (agent) dengan pemilik sumber daya ekonomis

(principal). Di dalam teori ini, agen diasumsikan sebagai individu yang rasional,

memiliki kepentingan pribadi dan berusaha untuk memaksimumkan kepentingan

pribadinya. Manajer sebagai agen bertanggung jawab untuk mengoptimalkan

keuntungan para pemilik (principal), namun di sisi lain manajer juga mempunyai

kepentingan memaksimumkan kesejahteraan mereka sehingga ada kemungkinan

besar agen tidak selalu bertindak demi kepentingan terbaik principal (Haryono,

2005).

Haryono (2005) mendefinisikan hubungan keagenan sebagai suatu kontrak yang

mana satu atau lebih principal (pemilik) menggunakan orang lain agen (manajer)

untuk menjalankan aktifitas perusahaannya. Di dalam teori keagenan yang

dimaksud sebagai principal adalah pemegang saham atau pemilik perusahaan,

sedangkan yang dimaksud sebagai agen adalah manajemen yang berkewajiban

mengelola harta pemilik. Principal menyediakan fasilitas dan dana untuk

kebutuhan operasional perusahaan, sedangkan agen sebagai pengelola

Page 38: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

14

berkewajiban untuk mengelola perusahaan sebagaimana yang dipercayakan oleh

principal untuk meningkatkan kemakmuran principal melalui peningkatan nilai

perusahaan (Haryono, 2005). Sebagai imbalan dari principal, agen akan diberikan

bonus, kenaikan gaji, kompensasi serta promosi jabatan.

Dalam perspektif pengungkapan sukarela perusahaan, teori agensi digunakan

untuk memahami bahwa manajer sebagai pengelola perusahaan tentu akan

mengetahui lebih banyak informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang

akan datang dibandingkan pemilik. Hal tersebut menyebabkan terjadinya asimetri

informasi diantara keduanya, khususnya yang akan merugikan pemilik (Mubarok

dan Rohman, 2013).

Dalam praktik nyata di dalam perusahaan, agen sering melanggar kontrak yang

telah mereka sepakati bersama oleh principal yaitu bertanggung jawab dalam

mensejahterahkan perusahaan dan meningkatkan kemakmuran para pemegang

saham, tetapi dalam kenyataan agen justru lebih mementingkan peningkatan

kesejahteraan untuk diri mereka sendiri. Para manajemen perusahaan mempunyai

kecenderungan untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya dengan biaya

ditanggung oleh pihak lain (Haryono, 2005).

Konflik didalam teori agency biasanya disebabkan oleh para pengambil keputusan

yang tidak ikut serta dalam menanggung risiko sebagai akibat dari kesalahan

pengambilan keputusan. Menurut para pengambil keputusan risko tersebut

seharusnya ditanggung oleh oleh para pemilik saham. Hal inilah yang

menimbulkan ketidaksinkronan antara pihak pengambilan keputusan (manajer)

dengan para pemilik saham.

Page 39: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

15

Menurut Haryono (2005) terdapat tiga macam biaya dalam teori agency yaitu :

1. Biaya monitoring yang dikeluarkan oleh principal untuk mengawasi

aktifitas dan perilaku manajer antara lain membayar auditor untuk

mengaudit laporan keuangan.

2. Biaya bonding yang ditanggung manajer untuk memberikan jaminan kepada

pemilik bahwa manajer tidak melakukan tindakan yang merugikan

perusahaan.

3. Residual loss adalah biaya yang ditanggung oleh principal untuk

mempengaruhi keputusan manajer supaya meningkatkan kesejahteraan

principal.

2.1.2 Signalling Theory

Signalling theory merupakan teori mengenai penyampaian informasi dari manajer

kepada pihak yang berkepentingan (investor atau kreditur). Jika dilihat dari sisi

investor asumsi teori ini menjelaskan bahwa informasi yang diungkapkan

perusahaan atau organisasi diharapkan dapat memberikan kabar positif atau

goodnews kepada para investor dan pemangku kepentingan lainya sehingga

investor diharapkan dapat menangkap signal yang diberikan oleh organisasi

melalui informasi yang disampaikan perusahaan tersebut.

Jika dalam perspektif pengungkapan sukarela perusahaan, teori signalling dapat

menjelaskan bagaimana manajer harus memberikan informasi yang memadai

mengenai informasi lebih yang dihadapi perusahaan. Signalling theory merupakan

salah satu teori yang melatarbelakangi masalah asimetri informasi

(Sulistyaningsih dan Gunawan, 2016).

Page 40: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

16

Dalam Teori Sinyal dikemukakan mengapa perusahaan memiliki dorongan untuk

mengungkapkan informasi keuangan terhadap pihak eksternal perusahaan

(Hargyantoro, 2010). Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi adalah

untuk mengurangi asimetri informasi antara pihak agent dan principal

(Hargyantoro, 2010). Miller dan Whiting (2005) mengindikasikan bahwa suatu

perusahaan pasti akan melakukan sinyal yang berupa informasi positif mengenai

kondisi perusahaan yang diharapkan dapat menarik minat para investor untuk

berinvestasi di perusahaan tersebut. Informasi yang ada dilakukan sebagai

pengungkapan atas kinerja perusahaan yang nantinya dapat mengurangi terjadinya

asimetri informasi.

Pengungkapan informasi perusahaan secara memadai kepada pemilik maka hal

tersebut merupakan sinyal baik (good news) bagi perusahaan. Salah satu sinyal

tersebut dapat berupa informasi keuangan yang dapat dipercaya dan dapat

mengurangi ketidakpastian mengenai masa depan perusahaan (Hargyantoro,

2010). Pihak pemilik cenderung memilih melakukan pengungkapan dengan

harapan pihak investor dapat menginterpretasikannya sebagai sinyal positif

mengenai kinerja perusahaan dan mampu mengurangi asimetri informasi.

Pengungkapan merupakan suatu sinyal, karena dengan pengungkapan dapat

meningkatkan nilai perusahaan (Agustina, 2008), memberi informasi mengenai

apa yang telah dilakukan oleh manajemen untuk merealisasikan keinginan

pemilik, dan memberi informasi-informasi lainnya yang dapat membuat

keyakinan bahwa perusahaan tersebut lebih baik dari perusahaan lainnya

(Hargyantoro, 2010).

Page 41: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

17

Manajer pada umumnya termotivasi untuk menyampaikan informasi yang baik

mengenai perusahaannya ke publik secepat mungkin, misalnya melalui jumpa

pers. Namun pihak diluar perusahaan tidak tahu kebenaran dari informasi yang

disampaikan tersebut. Jika manajer dapat memberi sinyal yang meyakinkan, maka

publik akan terkesan dan hal ini akan terefleksi pada harga sekuritas. Jadi dapat

disimpulkan karena adanya asymetric information, pemberian sinyal kepada

investor atau publik melalui keputusan-keputusan manajemen menjadi sangat

penting (Mubarok dan Rohman, 2013).

Berdasarkan penjelasan diatas, teori signaling merupakan teori yang erat

kaitannya dalam pengungkapan sukarela perusahaan karena menyampaikan sinyal

khusus kepada pengguna informasi keuangan.

2.1.3 Pengungkapan dalam Laporan Tahunan

Pengungkapan adalah penyampaian informasi atau data mengenai kegiatan

perusahaan kepada para pemangku kepentingan. Pengungkapan dalam laporan

tahunan perusahaan menjadi ajang untuk meningkatkan kredibilitas perusahaan di

mata investor terutama pengungkapan yang bersifat sukarela. Laporan tahunan

adalah laporan yang diterbitkan setahun sekali, berisi data keuangan (laporan

keuangan) dan informasi non-keuangan. Laporan keuangan adalah informasi

keuangan yang disajikan oleh manajemen suatu perusahaan kepada pihak

eksternal dan internal perusahaan. Sedangkan informasi non-keuangan yang

terdapat dalam laporan tahunan perusahaan pengungkapannya tergantung dari

kondisi dan kebutuhan masing-masing perusahaan. Laporan tahunan menjadi

media komunikasi informasi keuangan dan informasi lainnya kepada pemegang

Page 42: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

18

saham, kreditor, dan stakeholder. Selain itu, laporan tahunan juga dijadikan media

pertanggungjawaban manajer dalam pelaksanaan tugasnya menjalankan

perusahaan.

Standar dan praktik dalam pengungkapan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

undang-undang, tingkat perkembangan ekonomi, politik, pendidikan, budaya, dan

faktor lainnya. Perusahaan go public yang kepemilikannya ada pada pemegang

saham menekankan proteksi terhadap investor. Pengungkapan yang lebih luas

menjadi salah satu upaya dalam merespon akuntabilitas perusahaan terhadap

masyarakat luas (publik). Perlindungan terhadap investor dilakukan oleh sebagian

besar bursa saham dengan lembaga peraturan profesional dan pemerintah dengan

menentukan laporan dan kebutuhan akan adanya pengungkapan informasi

perusahaan. Informasi ini diharapkan mampu dijadikan dasar bagi investor untuk

mengevaluasi kinerja dan prospek perusahaan (Choi dan Meek, 2011)

Proteksi terhadap investor dilakukan dengan cara penerimaan informasi dan

pengawasan secara berkala. Pengungkapan yang dilakukan perusahaan harus

memadai agar investor dapat membandingkan antar perusahaan (komparabilitas)

sebagai acuan dalam pengambilan keputusan dalam berinvestasi. Selain itu,

pengungkapan yang menyeluruh dan dapat dipercaya akan meningkatkan

kepercayaan investor, di mana akan berdampak pada peningkatan likuiditas,

penurunan biaya transaksi, dan meningkatkan kualitas pasar secara keseluruhan

(Choi dan Meek, 2011).

Page 43: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

19

2.1.4 Jenis Pengungkapan Laporan Tahunan

2.1.4.1 Pengungkapan Wajib (Mandatory Disclosure)

Di Indonesia peraturan mengenai Kewajiban Penyampaian Jenis Informasi atau

Fakta Material oleh Emiten atau Perusahaan Publik tertuang dalam peraturan

Otoritas Jasa Keuangan No.31/POJK.24/2015 yang berbunyi : “Emiten atau

perusahaan publik wajib menyampaikan :

1. Laporan Informasi atau Fakta Material kepada Otoritas Jasa Keuangan dan

melakukan pengumuman Informasi atau Fakta Material kepada masyarakat.

2. Informasi atau Fakta Material dalam laporan dan pengumuman sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) wajib paling sedikit memuat :

a. Tanggal kejadian

b. Jenis informasi atau fakta material

c. Uraian informasi atau fakta material

d. Dampak kejadian informasi atau fakta material

e. Penyampaian laporan dan pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) dilakukan sesegera mungkin paling lambat pada akhir hari kerja ke-2

(kedua) setelah terdapatnya Informasi atau Fakta Material.

Pada tanggal 29 Juli 2016, untuk meningkatkan kualitas keterbukaan informasi

kepada publik, maka diberlakukan peraturan OJK No.29/POJK.24/2016 tentang

Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik. Adapun ketentuan umum

mengenai penyusunan, bentuk dan isi laporan tahunan perusahaan publik di

Indonesia tersebut adalah sebagai berikut :

a. Ikhtisar data keuangan penting

b. Informasi saham (jika ada)

Page 44: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

20

c. Laporan direksi

d. Laporan dewan komisaris

e. Profil emiten atau perusahaan publik

f. Analisis dan pembahasan manajemen

g. Tata kelola emiten atau perusahaan publik

h. Tanggung jawab sosial dan lingkungan emiten atau perusahaan publik

i. Laporan keuangan tahunan yang telah diaudit dan

j. Surat pernyataan anggota direksi dan anggota dewan komisaris

tentang tanggung jawab atas laporan tahunan.

Tabel 2.1

Data Laporan Keuangan Tahunan Wajib

a. Penjualan / pendapatan usaha l. Jumlah investasi

b. Laba (rugi) kotor m. Jumlah kewajiban

c. Laba (rugi) usaha n. Jumlah ekuitas

d. Laba (rugi) bersih o. Rasio laba (rugi) terhadap jumlah

aktiva

e. Jumlah saham yang beredar p. Rasio laba (rugi) terhada terhadap ekuitas

f. Laba (rugi) bersih per saham q. Rasio lancar

g. Proforma penjualan atau pendapatan usaha (jika ada) r. Rasio kewajiban terhadap

ekuitas

h. Proforma laba (rugi) bersih (jika s. Rasio kewajiban terhadap jumlah

ada) aktiva

i. Proforma laba (rugi) bersih per t. Rasio kredit yang diberikan saham (jika ada) terhadap jumlah simpanan

(khusus untuk perbankan)

j. Modal kerja bersih u. Rasio kecukupan modal (khusus untuk perbankan) dan

k. Jumlah aktiva v. Informasi keuangan perbandingan lainnya yang relevan dengan

perusahaan.

Sumber : Peraturan Bapepam

Page 45: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

21

2.1.4.2 Pengungkapan Sukarela

Pengungkapan sukarela adalah pengungkapan yang dapat dengan leluasa

dilakukan perusahaan sesuai kepentingan perusahaan yang dianggap relevan dan

mendukung dalam pengambilan keputusan ekonomi yang akan dilakukan oleh

pengguna informasi tahunan (annual report) serta pengungkapan yang melebihi

apa yang diwajibkan (Adhi dan Mutmainah, 2012). Tingkatan pengungkapan yang

dilakukan oleh perusahaan tergantung pada tingkatan pengungkapan yang

disediakan oleh sumber-sumber lain. Salah satu pertimbangan manajemen dalam

mengungkapkan informasi perusahaan secara sukarela lebih banyak dipengaruhi

oleh faktor biaya dan manfaat. Perusahaan akan mengungkapkan informasi secara

sukarela apabila manfaat yang diperoleh perusahaan dari pengungkapan informasi

tersebut lebih besar dari biaya yang dikeluarkan. Oleh karena itu, sebelum

manajemen menyebarkan informasi perusahaan, biaya dan manfaat dari

penyediaaan informasi tersebut harus diperbandingkan.

Informasi dalam laporan keuangan merupakan sinyal bagi para investor dalam

memberikan prospek atau pandangan terhadap perusahaan yang bersangkutan.

Hal ini menyebabkan informasi yang disajikan oleh manajemen harus dapat

dipercaya, lengkap, dan tepat waktu, sehingga memungkinkan investor untuk

melakukan pengambilan keputusan investasi yang tepat. Keputusan tepat yang

diambil investor sebelum berinvestasi akan berdampak pada hasil (feedback) yang

sesuai harapan.

Page 46: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

22

Beberapa peneliti akademik juga menunjukkan bahwa makin besar perusahaan

makin banyak pengungkapan sukarela yang disampaikan. Pengungkapan sukarela

ini merupakan solusi atas kendala pengungkapan secara penuh yang dibahas

diatas. Dengan ketersediaan manajemen dalam pengungkapan sukarela ini, tingkat

pengungkapan wajib yang dapat ditetapkan dapat diarahkan ke tingkat wajar atau

bahkan memadai tidak perlu penuh. Pengungkapan sukarela antara salah satu

perusahaan dengan perusahaan lainnya berbeda-beda. Pengungkapan dilakukan

oleh suatu perusahaan apabila kualitas informasi yang dimiliki manajer relatif

tinggi dan ketidaksimetrian informasi relatif besar. Dari penjelasan di atas maka

dapat disimpulkan bahwa pengungkapan sukarela sejatinya sangat bermanfaat

bagi perusahaan.

2.1.5 High Profile Industry

Perusahaan yang beroperasi dalam industri yang berbeda diperkirakan akan

mengalami berbagai jenis risiko (Amran et al, 2009). Perusahaan yang termasuk

dalam high profile industry adalah perusahaan yang memiliki tingkat sensivitas

yang tinggi pada lingkungan, risiko politik atau tingkat persaingan yang ketat

(Annisa dan Kurniasih, 2012).

Menurut Annisa dan Kurniasih (2012) menyatakan bahwa perusahaan yang

termasuk dalam high profile industry adalah perusahaan yang memiliki tingkat

sensivitas yang tinggi pada lingkungan, risiko politik tinggi atau tingkat

persaingan yang. Perusahaan yang masuk ke dalam kelompok high profile

industry antara lain perusahaan yang bergerak di bidang minyak dan

pertambangan, kimia, perhutanan, kertas, otomotif, manufaktur, penerbangan,

Page 47: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

23

agribisnis, tembakau dan rokok, produk makanan dan minuman, media dan

komunikasi, energi (listrik), engineering, kesehatan, transportasi dan pariwisata

(Zuhroh dan Sukmawati, 2003).

Sedangkan perusahaan yang masuk ke dalam kelompok low profile industry yaitu

perusahaan yang mempunyai jenis usaha di bidang bangunan, keuangan dan

perbankan, pemasok alat-alat kesehatan, properti, perusahaan pengecer, tekstil dan

produk tekstil, produk personal, dan produk rumah tangga (Dirgantari, 2002).

Pada umumnya pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan high-profile

cenderung lebih luas daripada pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan

low- profile. Salah satu hal yang menjadi alasannya adalah perusahaan high-

profile memiliki consumer visibility atau sorotan dari masyarakat luas yang lebih

tinggi daripada perusahaan low-profile, sehingga informasi yang diungkapkan

oleh perusahaan pada tipe industri ini pada umumnya lebih lengkap.

Perusahaan yang beroperasi dalam industri yang berbeda–beda maka diperkirakan

akan mengalami berbagai jenis risiko. Perusahaan-perusahaan tersebut

menghadapi kegiatan usaha, peraturan, kebijakan akuntansi, pengukuran,

penilaian dan teknik pengungkapan yang berbeda sesuai dengan karakteristik

industrinya, yang akan mengakibatkan pula perbedaan tingkat pengungkapan

perusahaannya dan luas pengungkapan risiko perusahaan yang akan dilakukan

oleh perusahaan.

Page 48: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

24

2.1.6 Tingkat Profitabilitas

Profitabilitas merupakan indikator dalam keberhasilan manajer mengenai

pencapaian tujuan perusahaan.Tingkat profitabilitas merupakan tolak ukur

kemajuan perusahaan dilihat dari laba yang dihasilkan (Ruwita dan Harto, 2013).

Tingkat profitabilitas dapat diartikan sebagai karakteristik yang menunjukkan

keberhasilan atas kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba.

Perusahaan dengan tingkat profitabilitas tinggi akan mengungkapkan informasi

lebih banyak. Hal ini dikarenakan tingginya profitabilitas mengindikasikan

bagaimana perusahaan dapat mengelola risiko dengan baik (Mubarok dan

Rohman, 2013).

Beberapa ukuran untuk menghitung tingkat profitabilitas diantaranya yaitu, ROE,

ROA dan Net Profit Margin. Penelitian ini menggunakan net profit margin untuk

mengukur tingkat profitabilitas perusahaan. Net profit margin digunakan untuk

menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba bersih pada tiap

tingkat penjualan tertentu yang dilakukan (Ruwita dan Harto, 2013). Net profit

margin ditemukan berhubungan positif secara signifikan dengan kelengkapan

pengungkapan perusahaan.

2.1.6 Tingkat Leverage

Leverage merupakan rasio keuangan yang menggambarkan hubungan antara

utang perusahaan terhadap modal maupun aset. Dalam rasio ini, tingkat leverage

perusahaan yang tinggi dapat berpontensi pada risiko. Oliveira, dkk. (2011)

menyatakan bahwa perusahaan dengan tingkat utang yang tinggi cenderung sangat

rentan, lebih spekulatif dan beresiko sehingga kreditor memiliki kekuatan besar

Page 49: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

25

dalam struktur keuangan perusahaan tersebut. Kumalasari, dkk. (2014)

menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat leverage suatu perusahaan maka akan

semakin luas juga pengungkapan risiko yang harus dilakukan oleh perusahaan

sebagai bentuk pertanggungjawaban perusahaan kepada kreditur. Beberapa

ukuran untuk mengukur leverage perusahaan yaitu debt to equity ratio, debt to

asset ratio, debt service coverage, serta long term debt to total equity.

Dalam penelitian ini digunakan debt to asset ratio sebagai penilaian tingkat risiko

perusahaan. Debt to asset ratio menunjukkan proporsi aset perusahaan yang

dibiayai melalui hutang. Semakin besar debt to asset ratio menimbulkan tingginya

tingkat ketergantungan perusahaan dengan kreditor (pihak eksternal) sehingga

perusahaan tersebut mungkin lebih memiliki risiko keuangan.

Berdasarkan pernyataan diatas, tingkat leverage dapat dijadikan tolak ukur bagi

kreditor dalam mengambil keputusan untuk meminjamkan dana. Serta, tinggi dan

rendahnya tingkat leverage dapat berdampak pada pengungkapan informasi

perusahaan.

2.1.7 Tingkat Likuiditas

Likuiditas dapat diartikan sebagai kemampuan perusahaan dalam membiayai

utang jangka pendeknya. Tingkat likuiditas menunjukkan rasio aset lancar

terhadap utang jangka pendek perusahaan. Ruwita dan Harto (2013) menyatakan

bahwa tingkat likuiditas merupakan tolak ukur kemampuan perusahaan dalam

membiayai kewajiban jangka pendeknya.

Page 50: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

26

Marwata (2001) menjelaskan bahwa tingkat likuiditas dapat dikaitkan dengan

kondisi keuangan perusahaan. Fitriani (2001) juga menyatakan bahwa likuiditas

dapat juga dipandang sebagai ukuran kinerja manajemen dalam mengelola

keuangan perusahaan. Kinerja yang tinggi juga berhubungan dengan risiko yang

tinggi akan mendorong perusahaan untuk melakukan pengungkapan yang lebih

luas atas informasi risiko yang dimiliki oleh perusahaan.

Berdasarkan pernyataan diatas, likuiditas dapat menjadi indikasi bagi perusahaan

dalam memperluas pengungkapan informasi keuangan perusahaan. Hal ini

bertujuan agar perusahaan dapat memberikan informasi yang reliabel dan relevan

untuk pihak yang berkepentingan atau kreditor.

2.1.8 Struktur Kepemilikkan Publik

Kepemilikan publik merupakan kepemilikan saham oleh masyarakat umum atau

saham publik dalam perusahaan (Sulistyaningsih dan Gunawan, 2016). Semakin

banyak saham yang dimiliki publik, maka semakin banyak stakeholder yang harus

merasakan manfaat dalam hal laporan keuangan maupun tahunan oleh perusahaan

(Ruwita dan Harto, 2013).

Tipe kepemilikkan saham publik adalah perbandingan jumlah pemegang saham

publik dengan yang dimiliki perusahaan (Sudarmadji dan Sularto,2007). Pada

negara yang perlindungan terhadap investornya lemah, pemusatan kepemilikan

menjadi pengganti dari perlindungan untuk investor. Hal ini dikarenakan, jika

saham lebih banyak dipegang oleh kepemilikkan eksternal maka pihak perusahaan

dituntut untuk memberikan laporan yang transparan sebagai bentuk

Page 51: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

27

pertanggungjawaban terhadap investor. Adanya konsentrasi kepemilikkan

perusahaan oleh pihak luar menimbulkan pengaruh dari pihak luar sehingga

mengubah pengelolaan perusahaan yang semula berjalan sesuai keinginan

perusahaan itu sendiri menjadi memiliki keterbatasan (Hilmi dan Ali, 2008).

Berdasarkan pernyataan diatas, dapat diartikan bahwa semakin banyak pihak yang

membutuhkan informasi yang bermanfaat maka pihak manajemen perusahaan

berkewajiban untuk memberikan laporan yang transparan dan menyajikan

informasi keuangan yang reliabel dalam pengungkapan sukarela perusahaan.

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu

No

Nama

Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Variabel

Dependen

Variabel

Independen Hasil Penelitian

1. Martin,

Sobaroyen,

dan Board

(2017)

Governance

Structures,

Voluntary

Disclosures

and

Public

Accountabily

the Case of

UK Higher

Education

Institutions

a. Voluntary

disclosur

b. Public

Accoun-

tability

a. Komite audit

b. Ukuran dewan

pengelola

a. Komite audit,

ukuran dewan

pengelola

berpengaruh

terhadap tingkat

pengungkapan

sukarela.

b. Hasil tersebut

memberikan

pengaruh positif

dalam memberikan

dukungan untuk

meningkatkan

akuntabilitas

dantransparansi di

HEIs.

2.

Damayanti

dan Priyadi

(2016)

Pengaruh

Karakteristik

Perusahaan

pada Luas

Pengungkapan

Asimetri

Informasi

a. Proporsi

kepemilikan

saham publik

b. Umur

perusahaan

a. Proporsi

kepemilikan saham

publik, umur

listing, ukuran

perusahaan, dan

Page 52: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

28

Sukarela dan

Implikasinya

Terhadap

Asimetri

Informasi

c. Ukuran

perusahaan

d. Profitabilitas

e. Likuiditas

f. Ukuran Kantor

Akuntan Publik

profitabilitas

memiliki pengaruh

terhadap

pengungkapan

sukarela.

b. Likuiditas dan

ukuran Kantor

Akuntan Publik

tidak

mempengaruhi

terhadap

pengungkapan

sukarela.

c. Untuk model

regresi kedua, hasil

penelitian

menunjukkan

bahwa

pengungkapan

sukarela memiliki

pengaruh negatif

terhadap asimetri

informasi.

3.

Purwanto

dan

Wikartika

(2014)

Analisi

Voluntary

Disclosure

Perusahaan

Telekomunika

si di BEI

Voluntary

Disclosure

a. Leverage

b. Firm Size

c. Profitability

a. Leverage dan firm

size berpengaruh

terhadap

Voluntary

Disclosure

b. Profitability tidak

berpengaruh

terhadap

Voluntary

Disclosure

4. Hanafiah

(2014).

Pengaruh

Ukuran

Perusahaan,

Jenis Industri,

Tingkat

Leverage, dan

Profitabilitas

Terhadap

Pengungkapan

Risiko

Pengungkapan

Sukarela

a. Ukuran

perusahaan

b. jenis industri

c. tingkat

leverage

d. profitabilitas

Terdapat pengaruh

dari ukuran

perusahaan, jenis

industri, tingkat

leverage, dan

profitabilitas terhadap

pengungkapan risiko.

5. Sartawi,

Hindawi,

Bsoul dan

Ali

(2014)

Board

Composition,

Firm

Characteristic

and Voluntary

Disclosure :

The Case of

Voluntary

Disclosure

a. Proporsi

dewan

komisaris

independen

b. Gender

Direktur

c. Umur direktur

a. Dewan komisaris

independen, umur

direktur, ukuran

perusahaan,

kepemilikan asing

berpengaruh positif

terhadap

Page 53: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

29

Jordanian

Firms Listed

on the Amman

Stock

Exchange

d. Ukuran

perusahaan

e. Kepemilikan

institusional

f. Kepemilikan

asing

pengungkapan

sukarela

b. Gender direktur

dan kepemilikan

institusional

berpengaruh

negatif terhadap

pengungkapan

sukarela

6. Utomo dan

Chariri

(2014)

Determinan

Pengungkapan

Risiko Pada

Perusahaan

Nonkeuangan

Di Indonesia

Pengungkapan

Risiko

a. Struktur

kepemilikan

b. Komisaris

independen

c. Komite audit

d. Leverage

e. Jenis industri

f. Frekuensi rapat

dewan

komisaris.

Struktur kepemilikan

yang terkonsentrasi

tidak berpengaruh

signifikan negatif,

komisaris independen

dan komite audit tidak

berpengaruh

signifikan positif,

leverage, jenis industri

dan frekuensi rapat

dewan komisaris

berpengaruh

signifikan positif

terhadap

pengungkapan risiko

dalam annual report.

7. Nugroho

(2012)

Pengaruh

Karakteristik

Perusahaan

Terhadap

Tingkat

Keluasan

Pengungkapa

n Laporan

Keuangan

pada Sektor

Industri

Makanan dan

Minuman

yang

Terdaftar

di BEI

Tingkat

keluasan

pengung-

kapan laporan

tahunan

a. Likuiditas

b. Leverage

c. Profitabilita

d. Ukuran

perusahaan

e. Saham publik

Karakteristik

perusahaan yang terdiri

dari likuiditas, leverage,

profitabilitas, ukuran

perusahaan, saham

publik berpengaruh

signifikan terhadap

tingkat keluasan

pengungkapan laporan

keuangan

8. Allegrini

dan Greco

(2011)

Corporate

Boards, Audit

Committees

and Voluntary

Disclosure:

Evidence from

Italian Listed

Companies

Voluntary

disclosure

laporan tahunan

perusahaan

a. Dewan

Independen

b. Ukuran

Dewan

c. CEO-duality

d. Direktur

Independen

e. Komite

Dewan

a. Ukuran dewan,

frekuensi pertemuan

komite audit

berhubungan positif

dengan tingkat

pengungkapan

sukarela.

b. Komite dewan,

komposisi dewan,

Page 54: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

30

f. Ketentuan

Komite

Dewan dan

g. Komite Audit

direktur independen

tidak berpengaruh

terhadap

pengungkapan

sukarela.

Sumber: Jurnal-jurnal tahun 2011-2017

2.3 Kerangka Penelitian

Pengungkapan sukarela sangat menguntungkan para investor dan pengguna

laporan perusahaan, dengan adanya pengungkapan sukarela para investor dan

pengguna laporan keuangan dapat mengetahui informasi apa yang sedang terjadi

termasuk risiko yang dihadapi dan mungkin akan terjadi dalam perusahaan

tersebut. Sehingga dengan adanya pengungkapan sukarela ini dapat membantu

para investor dan pengguna laporan perusahaan untuk membantu dalam

pengambilan keputusan. Kerangka penelitian dalam penelitian ini digambarkan

oleh skema penelitian sebagai berikut :

Gambar 2.1

Kerangka Penelitian

High Profile Industry

Tingkat Profitabilitas

Tingkat Leverage

Tingkat Likuiditas

Struktur Kepemilikan

Publik

Pengungkapan

Sukarela Perusahaan

H1 +

H2 +

H3 +

H4 +

H5 +

Page 55: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

31

2.4 Hipotesis Penelitian

2.4.1 Pengaruh High Profile Industry terhadap Pengungkapan Sukarela

Perusahaan

Perusahaan beroperasi dalam industri yang sama lebih mungkin untuk

menunjukkan tingkat yang sama pengungkapan risiko untuk menghindari

apresiasi negatif oleh pasar (Lopes dan Rodrigues, 2007). Banyak hal yang

menyebabkan perbedaan dalam pengungkapan sukarela hal ini di sebabkan oleh

risiko usaha yang berbeda-beda dari masing-masing jenis industri diantaranya

peraturan pemerintah, kebijakan akuntansi dan masih ada beberapa risiko usaha

yang mungkin dapat terjadi. Menurut teori stakeholder, perusahaan bukan entitas

yang hanya memenuhi pencapaian tujuannya sendiri, tetapi juga harus

memberikan manfaat bagi para stakeholdernya. Oleh karena itu pengungkapan

sukarela dibutuhkan sebagai bentuk pertanggungjawaban perusahaan terhadap

para stakeholder.

Perusahaan High Profile Industry merupakan perusahaan yang rawan terhadap

risiko. Oleh karena itu pengungkapan resiko lebih banyak disajikan dalam laporan

tahunan perusahaan high profile industry dibandingkan dengan perusahaan low

profile industry. Hal ini dikarenakan perusahaan high profile industry memiliki

tingkat sensivitas yang tinggi pada lingkungan, risiko politik tinggi atau tingkat

persaingan yang ketat (Annisa dan Kurniasih, 2012).

Industri yang termasuk dalam kelompok High Profile Industry adalah perusahaan

yang bergerak dalam bidang minyak dan pertambangan, kimia, perhutanan, kertas,

otomotif, penerbangan, agribisnis, tembakau dan rokok, produk makanan dan

Page 56: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

32

minuman,media dan komunikasi, energi (listrik), engineering, kesehatan,

transportasi dan pariwisata (Zuhroh dan Sukmawati, 2003).

Dalam penelitian Amran et al (2009) menemukan jenis industri pengaruh positif

terhadap pengungkapan risiko. Berdasarkan penjelasan tersebut maka dirumuskan

hipotesis:

H1 = High Profile Industry memiliki pengaruh positif terhadap pengungkapan

sukarela

2.4.2 Pengaruh Tingkat Profitabilitas terhadap Pengungkapan Sukarela

Perusahaan

Profitabilitas suatu perusahaan dapat mengukur keberhasilan sebuah perusahaan

dalam mencapai laba. Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi

diikuti dengan risiko yang tinggi sehingga mendorong perusahaan untuk

mengungkapkan informasi risiko yang semakin luas (Ruwita dan Harto, 2013).

Penelitian (Ruwita dan Harto, 2013) menemukan adanya pengaruh yang

signifikan dari profitabilitas terhadap pengungkapan risiko perusahaan.

Kumalasari, dkk (2014) menemukan adanya pengaruh positif signifikan

profitabilitas terhadap luas pengungkapan manajemen risiko.

Tingkat profitabilitas yang tinggi dapat diasumsikan bahwa perusahaan tersebut

mampu mengelola risiko keuangan dengan baik. Hal tersebut dapat berdampak

buruk jika dengan tingkat profitabilitas yang tinggi namun informasi mengenai

risiko atau pengungkapan sukarela perusahaan tidak disajikan dengan lengkap.

Maka, pentingnya pengungkapan sukarela perusahaan yang luas untuk

profitabilitas perusahaan yang tinggi.

Page 57: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

33

Berdasarkan penjelasan sebelumnya , maka peneliti dapat menarik hipotesis

penelitiannya yaitu :

H2 = Profitabilitas berpengaruh positif terhadap pengungkapan sukarela

perusahaan.

2.4.3 Pengaruh Tingkat Leverage terhadap Pengungkapan Sukarela

Perusahaan

Leverage merupakan salah satu variabel yang dapat mempengaruhi pengungkapan

sukarela. Penelitian mengenai tingkat leverage terhadap pengungkapan sukarela

menemukan hasil yang berbeda-beda. Penelitian Oliveira, dkk. (2011)

menemukan tingkat leverage berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan

risiko. Sedangkan Sulistyaningsih dan Gunawan (2016) menemukan leverage

tidak berpengaruh terhadap risk disclosure.

Perusahaan dengan tingkat utang yang tinggi cenderung sangat rentan, lebih

spekulatif dan beresiko sehingga, kreditor memiliki kekuatan besar dalam struktur

keuangan perusahaan tersebut yang dinyatakan oleh Oliveira, dkk. (2011).

Semakin tinggi tingkat leverage suatu perusahaan akan berpotensi memiliki

informasi pengungkapan keuangan perusahaan yang tinggi. Maka, manajemen

perusahaan dituntut untuk melakukan pengungkapan informasi mengenai risiko

yang lebih luas. Berdasarkan penjelasan tersebut, hipotesis yang dapat diajukan :

H3 = Leverage berpengaruh positif terhadap pengungkapan sukarela perusahaan.

2.4.4 Pengaruh Likuiditas terhadap Pengungkapan Sukarela Perusahaan

Rasio likuiditas dapat mengukur kemampuan perusahaan dalam membiayai

liabilitas jangka pendeknya. Ruwita dan Harto (2013) tingkat likuiditas yang

tinggi akan menunjukkan kuatnya kondisi keuangan perusahaan dalam memenuhi

Page 58: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

34

kewajiban jangka pendeknya. Semakin kuatnya kondisi keuangan perusahaan

dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya diikuti dengan risiko yang semakin

tinggi. Berdasarkan penjelasan tersebut, bahwa rasio likuiditas yang tinggi dapat

menekan manajemen perusahaan dalam melakukan pengungkapan informasi

mengenai manajemen risiko yang lebih luas. Oleh karena itu, hipotesis penelitian

yang dapat diajukan yaitu :

H4 = Likuiditas berpengaruh positif terhadap pengungkapan sukarela perusahaan.

2.4.5 Pengaruh Kepemilikan Publik terhadap Pengungkapan Sukarela

Perusahaan

Kepemilikan publik memiliki indikasi terhadap pengungkapan sukarela

perusahaan. Kepemilikan publik memberikan tekanan terhadap manajemen

perusahaan agar dapat melakukan pengungkapan informasi yang luas terutama

dalam hal risiko. Penelitian mengenai pengaruh kepemilikan publik terhadap

pengungkapan risiko sebelumnya dilakukan oleh Ruwita dan Harto (2013)

menemukan bahwa tidak adanya pengaruh yang signifikan dari kepemilikan

publik terhadap pengungkapan risiko perusahaan. Sedangkan penelitian,

Sulistyaningsih dan Gunawan (2016) menemukan kepemilikan publik

berpengaruh positif terhadap Risk management disclosure. Semakin banyaknya

saham yang dimiliki oleh publik maka semakin banyak pihak yang membutuhkan

informasi risiko yang dihadapi perusahaan. Kondisi tersebut akan diikuti dengan

tekanan yang semakin besar untuk mengungkapkan informasi risiko yang

dihadapi perusahaan (Ruwita dan Harto, 2013). Berdasarkan penjelasan tersebut,

hipotesis yang dapat diajukan yaitu:

H5 = Kepemilikan publik berpengaruh positif terhadap pengungkapan sukarela

perusahaan.

Page 59: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

35

Hipotesis penelitian dalam penelitian ini dapat diringkas sebagai berikut :

Tabel 2.3

Hipotesis Penelitian

Hipotesis

H1 High Profile Industry memiliki pengaruh positif terhadap

pengungkapan sukarela perusahaan

H2 Profitabilitas berpengaruh positif terhadap pengungkapan sukarela

perusahaan

H3 Leverage berpengaruh positif terhadap pengungkapan sukarela

perusahaan

H4 Likuiditas berpengaruh positif terhadap pengungkapan sukarela

perusahaan

H5 Kepemilikan Publik berpengaruh positif terhadap pengungkapan

sukarela perusahaan

Page 60: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

36

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai

karakteristik tertentu. Populasi dalam penelitian ini yaitu pada perusahaan non

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011 - 2016.

Sampel menurut (Indriantoro dan Supomo, 2014) adalah sebagian anggota dari

populasi yang dipilih menggunakan proses tertentu sehingga dapat mewakili

populasi. Penetapan sampel dalam penelitian ini menggunakan jenis metode

purposive sampling. Teknik sampling ini di dalam pengambilan sampelnya,

peneliti menentukan kriteria dari populasi. Jenis metode pemilihan berdasarkan

pertimbangan dan kuota (Indriantoro dan Supomo, 2014). Adapun kriteriannya

yaitu :

1. Perusahaan non keuangan yang terdaftar di BEI minimal sejak tahun 2011.

2. Perusahaan non keuangan yang mempublikasikan annual report secara

lengkap selama enam tahun berturut-turut (periode tahun 2011-2016) yang

dinyatakan dalam Rupiah (Rp).

3. Perusahaan tidak memiliki saldo laba yang negatif atau menderita kerugian

selama periode penelitian.

Page 61: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

37

4. Perusahaan yang memiliki data-data yang dibutuhkan dalam penelitian secara

lengkap.

3.2 Jenis Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data penelitian

bersumber dari Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui website resmi perusahaan :

www.idx.co.id. Data tersebut diperoleh dari annual report pada seluruh

perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode

tahun 2011-2016. Laporan tahunan perusahaan keuangan tidak digunakan dalam

penelitian ini. Hal ini karena perusahaan keuangan memiliki karakteristik

pelaporan keuangan yang berbeda dengan perusahaan non keuangan (Khalid,

2006). Perusahaan keuangan memiliki ketentuan yang lebih ketat terkait

pengungkapan sukarela daripada perusahaan non keuangan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini menggunakan data kuantitatif, yaitu

data yang berbentuk angka. Data yang dianalisis merupakan laporan keuangan

yang telah diaudit.

3.3 Metode Penelitian

Model penelitian menggambarkan pengaruh dari variabel independen peneltian

terhadap variabel dependen penelitian. Model penelitian dalam penelitian ini

digambarkan oleh skema penelitian sebagai berikut :

Page 62: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

38

Pengungkapan

Sukarela Perusahaan

Gambar 3.1

Model Penelitian

Variabel high profle industry, tingkat profitabilitas, tingkat leverage, tingkat

likuiditas, dan struktur kepemilikan publik berpengaruh terhadap pengungkapan

sukarela perusahaan yang diukur oleh Indeks Voluntary Disclosure (IVD).

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

Menurut Indriantoro dan Supomo (2014) definisi operasional adalah penentuan

construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Variabel penelitian dalam

penelitian ini terdiri dari 1 variabel dependen (terikat) dan 5 variabel independen

(bebas). Berikut model penelitian untuk menggambarkan variabel dependen dan

variabel independen penelitian :

Struktur Kepemilikan Publik

Tingkat Profitabilitas

Tingkat Leverage

High Profle Industry

Variabel Dependen

Variabel Independen

Tingkat Likuiditas

Page 63: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

39

3.4.1 Variabel Dependen

Variabel dependen atau adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh

variabel independen (Indriantoro dan Supomo, 2014). Variabel dependen dalam

penelitian ini yaitu pengungkapan sukarela perusahaan yang dilambangkan dalam

model penelitian dengan (VD). Pengukuran variabel dependen ini dengan

menggunakan jumlah pengungkapan sukarela yang disajikan dalam laporan

tahunan perusahaan. Pengungkapan sukarela perusahaan dihitung dengan

menggunakan indeks Voluntary Disclosure (VD) Framework yang dikeluarkan

oleh COSO dengan 108 item yang terbagi menjadi 8 dimensi, yaitu:

lingkungan internal, penetapan tujuan, identifikasi kejadian, penilaian risiko,

respon atas risiko, kegiatan pengawasan informasi dan komunikasi, dan

pemantauan (Desender, 2007). Item yang diungkapkan diberi skor 1, dan apabila

tidak diuangkapkan diberi skor 0 kemudian dihitung berdasarkan indeks.Formula

yang digunakan untuk menghitung indeks Voluntary Disclosure (VD) yaitu :

𝐼𝑉𝐷 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑡𝑒𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑢𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛

108

3.4.2 Variabel Independen

Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi

variabel lain (Indriantoro dan Supomo, 2014). Variabel independen dalam

penelitian ini terdiri dari :

3.4.2.1 High Profile Industry

Perusahaan yang termasuk dalam high profile industry adalah perusahaan yang

memiliki tingkat sensivitas yang tinggi pada lingkungan, risiko politik atau tingkat

Page 64: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

40

persaingan yang ketat (Annisa dan Kurniasih, 2012). Pada umumnya

pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan high-profile cenderung lebih luas

daripada pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan low- profile. Salah satu

hal yang menjadi alasannya adalah perusahaan high-profile memiliki consumer

visibility atau sorotan dari masyarakat luas yang lebih tinggi daripada perusahaan

low-profile, sehingga informasi yang diungkapkan oleh perusahaan pada tipe

industri ini pada umumnya lebih lengkap.

Pengukuran high profile industry menggunakan variable dummy. Perusahaan

yang masuk kedalam kelompok high profile industry antara lain perusahaan yang

bergerak dibidang minyak dan pertambangan, kimia, perhutanan, kertas, otomotif,

penerbangan, manufaktur, agribisnis, tembakau dan rokok, produk makanan dan

minuman, media dan komunikasi, energi (listrik), engineering, kesehatan,

transportasi dan pariwisata (Zuhroh dan Sukmawati, 2003). Jika perusahaan high

profile industry mengungkapkan resiko perusahaan dalam laporan keuangan

perusahaannya diberikan nilai 1 (satu), sedangkan jika perusahaan high profile

industry tidak mengungkapkan resiko perusahaan dalam laporan keuangan

perusahaannya diberikan nilai 0 (nol).

3.4.2.2 Tingkat Profitabilitas

Profitabilitas diukur menggunakan rasio NPM (Net Profit Margin), hal ini

dikarenakan hubungan antara laba bersih dan penjualan bersih menunjukkan

kemampuan manajemen dalam menjalankan perusahaan dengan keberhasilan

untuk menyisakan margin tertentu sebagai kompensasi yang wajar bagi pemilik

yang telah menyediakan modalnya untuk suatu risiko. Net profit margin

Page 65: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

41

digunakan untuk menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba

bersih pada tiap tingkat penjualan tertentu yang dilakukan (Ruwita dan Harto,

2013). Tingkat profitabilitas dirumuskan sebagai berikut :

𝑁𝑃𝑀 =𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑃𝑒𝑛𝑗𝑢𝑎𝑙𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

3.4.2.3 Tingkat Leverage

Dalam model penelitian, leverage dilambangkan dengan DAR (Debt to Asset

Ratio). Leverage merupakan rasio yang menyatakan hubungan antara hutang

dengan total modal sendiri atau aktiva perusahaan (Sulistyaningsih dan Gunawan,

2016). Debt Asset Ratio digunakan untuk proksi pengukuran leverage dikarenakan

nilai rasio yang tinggi menunjukkan peningkatan risiko bagi kreditor dalam hal

ketidakmampuan perusahaan dalam melunasi hutang perusahaan. Penelitian ini

menggunakan hasil perhitungan atau angka yang dihasilkan oleh rumus total

kewajiban dibandingkan dengan total aset perusahaan, informasi dari rumus

tersebut terdapat pada laporan neraca perusahaan yang terdapat dalam laporan

keuangan perusahaan. Formula yang digunakan yaitu :

𝐷𝐴𝑅 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑎𝑠𝑒𝑡

3.4.2.4 Tingkat Likuiditas

Tingkat likuiditas merupakan tolak ukur kemajuan perusahaan berdasarkan

kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya. Proksi

tingkat likuiditas yang terdapat pada model penelitian yaitu CR (Current Ratio).

Page 66: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

42

Ruwita dan Harto (2013) menyatakan bahwa Current Ratio digunakan untuk

menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi hutang jangka pendek

dengan menggunakan aset lancar perusahaan. Penelitian ini menggunakan hasil

perhitungan atau angka yang dihasilkan oleh rumus aset lancar dibandingkan

dengan liabilitas lancar perusahaan, informasi dari rumus tersebut terdapat pada

laporan neraca perusahaan yang terdapat dalam laporan keuangan perusahaan.

Formula dari Current Ratio (CR) yaitu :

𝐶𝑅 =𝐴𝑠𝑒𝑡 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑙𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

3.4.2.5 Struktur Kepemilikan Publik

Dalam model penelitian, proksi kepemilikan publik dilambangkan dengan KPB

(kepemilikan publik). Kepemilikan publik diukur berdasarkan jumlah saham

publik dibandingkan dengan total saham yang beredar. Informasi terkait

kepemilikan publik disajikan sebagai informasi corporate governance dalam

annual report. Semakin banyaknya saham yang dimiliki oleh publik maka

semakin banyak pihak yang membutuhkan informasi risiko yang dihadapi

perusahaan. Kondisi tersebut akan diikuti dengan tekanan yang semakin besar

untuk mengungkapkan informasi risiko yang dihadapi perusahaan (Ruwita dan

Harto, 2013).

𝐾𝑃𝐵 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑃𝑢𝑏𝑙𝑖𝑘

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝐵𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟

Page 67: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

43

3.5 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

metode dokumentasi, yaitu data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen,

website, jurnal-jurnal, artikel, tulisan ilmiah dan catatan di media masa. Data-data

diperoleh dari laporan keuangan melalui situs resmi yang dimiliki oleh BEI yaitu

www.idx.co.id.

3.6 Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif

dan analisis regresi berganda. Dalam penelitian ini analisis data yang diperoleh

akan diolah menggunakan bantuan program aplikasi SPSS 20.

3.5.1 Analisis Statistik Deskriptif

Menurut Ghozali (2011), statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai

suatu data variabel dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,

minimum, sum, range, kurtosis, serta skewness (kemencengan distribusi). Analisis

ini bertujuan untuk mengetahui gambaran atau penyebaran data sampel atau

populasi.

Analisis statistik deskriptif dipilih berdasarkan skala pengukurannya. Untuk data

berskala nominal dan interval, teknik analisis data deskriptif yang bisa digunakan

hanya modus, sementara data berskala interval dan rasio bisa dilakukan semua

teknik analisis data deskriptif. Variabel-variabel yang digunakan adalah

pengungkapan sukarela perusahaan sebagai variabel dependent dan high profile

Page 68: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

44

industry, tingkat profitabilitas, tingkat leverage, tingkat likuiditas, dan struktur

kepemilikan publik sebagai variabel independen.

3.5.2 Analisis Regresi Berganda

Dalam penelitian ini, metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis

adalah metode regresi berganda. Metode regresi berganda yaitu metode statistik

untuk menguji pengaruh antara beberapa variabel bebas terhadap satu variabel

terikat. Model yang digunakan dalam regresi berganda bertujuan untuk menguji

pengaruh high profile industry, tingkat profitabilitas, tingkat leverage, tingkat

likuiditas, dan struktur kepemilikan publik terhadap pengungkapan sukarela

perusahaan dalam penelitian ini adalah :

IVD = α0 + β1 HPI+ β2 NPM + β3 DAR + β4 CR + β5 KPB + ε …………………………… (i)

Keterangan :

IVD : pengungkapan sukarela perusahaan;

HPI : High Profile Industry ;

NPM : profitabilitas;

DAR : leverage;

CR : likuiditas;

KPB : kepemilikan publik;

α0 : konstanta;

β1... β7 : koefisien regresi;

ε : error term.

3.5.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik adalah analisis yang dilakukan untuk memberikan penilaian atau

kepastian bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam

estimasi, tidak bias, dan konsisten. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam

penelitian meliputi uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolonieritas, dan uji

heteroskedasitas, diuraikan sebagai berikut:

Page 69: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

45

3.5.3.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji

t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal

(Ghozali, 2013).

Menurut Ghozali (2013), uji normalitas bertujuan untuk menguji variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak dalam model

regresi. Untuk mendeteksi normalitas data dapat dilakukan pula melalui analisis

statistik yang salah satunya dapat dilihat melalui normalitas residual adalah

dengan mengamati penyebaran data pada sumbu diagonal suatu grafik P-P plot.

Menurut Ghozali (2013) ketentuannya adalah sebagai berikut:

1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti garis

diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.5.3.2 Uji Multikolonieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah dalam persamaan regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau independen.

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel

independen sehingga bebas dari multikolinieritas. Ada atau tidaknya

multikolinieritas dapat diketahui dengan melihat nilai tolerance atau Variance

Inflation Factor (VIF).

Page 70: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

46

Jika dalam model regresi terdapat multikolinieritas atau nilai tolerance ≤ 0,10 atau

VIF ≥ 10 maka terjadi multikolonieritas atau variabel bebas harus dikeluarkan dari

persamaan supaya hasil yang diperoleh tidak bias. Namun, apabila model regresi

mempunyai nilai tolerance ≥ 0,10 atau VIF ≤ 10 maka menunjukkan bebas

multikolonieritas (Ghozali, 2013).

3.5.3.3 Uji Heteroskedasitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah di dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan

lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, sedangkan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali, 2013). Dalam model regresi harus dipenuhi syarat

tidak adanya heteroskedastisitas. Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan

mengamati grafik scatter pada output SPSS, dimana menurut Ghozali (2013)

ketentuannya adalah sebagai berikut :

1. Jika titik-titiknya membentuk pola tertentu teratur maka diindikasikan terdapat

masalah heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titiknya menyebar di atas dan di

bawah angka 0 pada sumbu Y, maka diindikasikan tidak terdapat masalah

heteroskedastisitas.

Page 71: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

47

3.5.3.4 Uji Autokorelasi

Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi yaitu dengan menggunakan uji run

test. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa

residual adalah acak atau random. Run test digunakan untuk melihat apakah data

residual terjadi secara random atau tidak sistematis (Ghozali, 2013).

Pengambilan keputusan dalam uji run test:

1. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih kecil < dari 0,10 maka terdapat gejela

autokorelasi.

2. Jika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) lebih besar > dari 0,10 maka tidak terdapat

gejala autokorelasi.

3.5.4 Uji Hipotesis

3.5.4.1 Uji Koefisien Determinasi R2

Koefisien determinasi (R2) mengukur kemampuan model dalam menerangkan

variasi variabel bebas. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan

satu.Semakin kecil nilai R2, maka semakin terbatas kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variabel dependennya.

Penelitian ini menggunakan Adjusted R Square (Adj R2) karena terdapat lebih dari

satu variabel independen dan apabila hanya ada satu variabel independen maka

menggunakan R Square (R2) dalam menjelaskan pengaruh variabel

independennya (Ghozali, 2013).

3.5.4.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

F-test juga digunakan untuk menguji apakah semua variabel independen atau

bebas yang dimasukkan dalam model regresi mempunyai pengaruh secara

Page 72: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

48

bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat (Ghozali, 2013). Uji

Statistik F dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikansi F pada output hasil

regresi menggunakan SPSS dengan signifikansi level 0.10 (α= 10%).

F-test (Uji-F) memiliki kriteria pengujian sebagai berikut:

a. Ha ditolak yaitu apabila value > 0,10 atau bila nilai signifikansi lebih dari nilai

α = 0,10 berarti model regresi dalam penelitian ini tidak layak (fit) untuk

digunakan dalam penelitian.

b. Ha diterima yaitu apabila value < 0,10 atau bila nilai signifikansi kurang dari

atau sama dengan nilai α = 0,10 berarti model regresi dalam penelitian ini

layak (fit) untuk digunakan dalam penelitian.

3.5.4.3 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan pengujian secara parsial

(uji t). Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui secara terpisah atau parsial

variabel independen berpengaruh secara signifikan atau tidak terpengaruh secara

signifikan terhadap variabel dependen. Uji t digunakan untuk menguji pengaruh

variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian

yang digunakan sebagai berikut :

1. Ho diterima apabila memenuhi syarat thitung < ttabel, artinya variabel bebas

secara individu tidak berpengaruh terhadap variabel terikat.

2. Ho ditolak apabila memenuhi syarat thitung > ttabel, artinya variabel bebas secara

individu berpengaruh terhadap variabel terikat.

Page 73: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

73

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh high profile industry,

profitabilitas, leverage, likuiditas, dan struktur kepemilikan publik terhadap

pengungkapan sukarela perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut :

1. High Profile Industry (HPI) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

pengungkapan sukarela perusahaan (IVD). Dengan demikian hipotesis

pertama diterima (H1 diterima).

2. Profitabilitas yang diproksikan dengan Net Profit Margin (NPM) berpengaruh

negatif dan tidak signifikan terhadap pengungkapan sukarela perusahaan

(IVD). Dengan demikian hipotesis kedua ditolak (H2 ditolak).

3. Leverage yang diproksikan dengan Debt to Asset Ratio (DAR) mempunyai

pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap pengungkapan sukarela

perusahaan (IVD). Dengan demikian, hipotesis ketiga ditolak (H3 ditolak).

Page 74: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

74

4. Likuiditas yang dihitung menggunakan Current Ratio (CR) mempunyai

pengaruh yang negatif dan tidak signifikan terhadap pengungkapan sukarela

perusahaan (IVD). Dengan demikian, hipotesis keempat ditolak (H4 ditolak).

5. Kepemilikan Publik (KPB) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

pengungkapan sukarela perusahaan (IVD). Dengan demikian hipotesis kelima

diterima (H5 diterima).

5.2 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan yang terdapatdalampenelitianiniadalahsebagaiberikut :

1. Penelitian ini hanya menggunakan variabel high profile industry,

profitabilitas, leverage, likuiditas, dan kepemilikan saham publik. Variabel-

variabel lainnya yang mungkin berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela

perusahaan tidak diuji dalam penelitian ini.

2. Dalam penelitian ini informasi mengenai item pengungkapan sukarela dalam

Indeks Voluntary Disclosure (IVD) yang diperoleh melalui data annual report

perusahaan belum mencerminkan kondisi sebenarnya, hal ini dikarenakan

tidak semua item pengungkapan sukarela diungkapkan secara jelas sehingga

hasil perhitungan indeks VD dalam penelitian ini masih terbatas.

Kemungkinan adanya faktor subjektifitas yang berbeda tiap peneliti dalam

penelitian ini juga berpengaruh dalam perhitungan Indeks Voluntary

Disclosure (IVD).

Page 75: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

75

5.3 Saran

Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka peneliti mengemukakan beberapa

saran, antara lain:

1. Indikator-indikator statistika nonkeuangan penting (key non-financial statistics)

dari pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan perusahaan dalam

penelitian ini dapat dipertimbangkan untuk dapat dimasukkan menjadi

pengungkapan wajib dalam laporan tahunan perusahaan karena dapat

digunakan sebagai alat pengawasan kinerja manajemen dalam rangka untuk

menurunkan asimetri informasi sehingga kepentingan stakeholder dapat

terpenuhi dan kelangsungan usaha perusahaan dapat tetap terjaga.

2. Pada penelitian ini telah terbukti luas pengungkapan sukarela 88,92 %

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model

sehingga untuk penelitian selanjutnya disarankan agar faktor-faktor lain seperti

tipe kepemilikan perusahaan, umur perusahaan, basis perusahaan, penerbitan

sekuritas pada tahun berikutnya dimasukkan ke dalam model dan untuk

memperoleh penelitian yang lebih baik sebaiknya penelitian berikutnya

memperbanyak sampel penelitian sehingga dapat memberikan akurasi yang lebih

baik dan juga memperluas periode penelitian yang akan diteliti.

Page 76: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

76

DAFTAR PUSTAKA

Adhi, Nurseto dan S. Mutmainah, 2012. Pengaruh Karakteristik Perusahaan

terhadap Luas Pengungkapan Sukarela dan Implikasinya terhadap Asimetri

Informasi. Jurnal Akuntansi. Universitas Diponegoro. Semarang.

Agustina, Linda. 2008. Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Luas

Pengungkapan Informasi Keuangan pada Website Perusahaan. Jurnal

Akuntansi & Auditing, Vol. 2, (2), pp : 12.

Aljifri, K., & Hussainey. 2007. The Deteminants of Forward-Looking Information

in Annual Report of AUE Companies. Managerial Auditing Journal. Vol.

22, (9), pp : 881-889.

Allegrini, Marco dan Giulio Greco. 2011. Corporate boards, audit committees and

voluntary disclosure: evidence from Italian Listed Companies. Journal of

Management & Governance. Vol :17, (1), pp: 187-216.

Almilia, Luciana S. dan Ikka Retrinasari. 2007. Analisis Pengaruh Karakteristik

Perusahaan terhadap Kelengkapan Pengungkapan dalam Laporan Tahunan

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ. Proceeding Seminar

Nasional Inovasi dalam Menghadapi Perubahan Lingkungan Bisnis FE

Universitas Trisakti. Jakarta, 9 Juni, 2007.

Amalia, Dessy. 2005. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan

Sukarela (Voluntary Disclosure) pada Laporan Tahunan Perusahaan yang

Tercatat di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi Pemerintah. Vol. 1 (2). 46-

47.

Amran, Azlan dan A. M. Rosli bin B. C. H. Modh Hassan. 2009. Risk Reporting :

An Exploratory Study on Risk Management Disclosure in Malaysia Annual

Reports. Managerial Auditing Journal, Vol. 24, (1), pp : 39-57.

Andi, Kartika. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelengkapan

Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan yang termasuk kategori

LQ45 yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Dalam Kajian Akuntansi.

Vol. 1, (1), pp : 29-47.

Page 77: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

77

Annisa, N. A., dan L. Kurniasih. 2012. Pengaruh Corporate Governance terhadap

Tax Avoidance. Jurnal Akuntansi & Auditing, Vol. 8, (2), pp : 95-189.

Benardi, Meliana K, Sutrisno, dan prihat Assih. 2009. Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Luas Pengungkapan dan Implikasinya terhadap Asimetri

Informasi (Studi Pada PerusahaanPerusahaan Sektor Manufaktur Yang Go

public di BEI). Simposium Nasional Akuntansi XII. Palembang 4-6

November 2009.

Brammer, S., dan Pavelin, S. 2008. Factors influencing the quality of corporate

environmental disclosure. Business Strategy and the Environment. Vol. 17

(2), pp : 120-36.

Choi , Frederick D.S., & Meek Gary K. 2011. International Accounting (6th ed.).

New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Cooke, T.E. 1992. The impact of size, stock market listing and industry type on

disclosure in the annual reports of Japanese listed corporations. Accounting

& Business Research. Vol. 22 (87), pp : 229-37.

Damayanti, Diah Laras dan Maswar Patuh Priyadi. 2016. Pengaruh Karakteristik

Perusahaan pada Luas Pengungkapan Sukarela dan Implikasinya terhadap

Asimetri Informasi. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi. Vol. 5, (2). pp : 1-11.

Desender, K. 2007. On The Determinants of Enterprise Risk Management

Implementation. Information Resources Management Associstion Annual

Meeting Paper.

Dirgantari, Novi. 2002. Analisis terhadap Perbedaan Ekstensifikasi Praktek Social

Disclosure pada Perusahaan-Perusahaan Emiten Di Bursa Efek Jakarta

Berdasarkan Tipe Industri dan Ukuran Perusahaan. Masters Thesis. Program

Pascasarjana Universitas Diponegoro.

Fidhayatin, Septi Kurnia. 2012. Analisis Nilai Perusahaan, Kinerja Perusahaan,

dan Kesempatan Bertumbuh Perusahaan Terhadap Return Saham. The

Indonesian Accounting Review. Vol 2, (2), pp : 203-204.

Fitriani, 2001. Signifikansi Perbedaan Tingkat Pengungkapan Wajib dan Sukarela

pada Laporan Keuangan Perusahaan Publik yang Terdaftar di Bursa Efek

Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi IV. Bandung.

Ghozali, Imam, 2013. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS

21. Edisi 7. Semarang : Penerbit Universitas Diponegoro.

Hanafiah, Rafiudin. 2014. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Jenis Industri, Tingkat

Leverage, dan Profitabilitas terhadap Pengungkapan Risiko. Jurnal Ekonomi

: Fakultas Ekonomi UNTAG Cirebon. Vol. 2, (2), pp : 10.

Page 78: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

78

Hargyantoro, Febrian. 2010. Pengaruh Internet Financial Reporting dan Tingkat

Pengungkapan Informasi Website terhadap Frekuensi Perdagangan Saham

Perusahaan. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

Haryono, Slamet. 2005. Struktur Kepemilikkan dalam Bingkai Teori Keagenan.

Jurnal Akuntansi dan Bisnis, Vol. 5, (1), Pp : 63-71.

Hilmi, Utara dan Syaiful Ali. 2008. Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi

Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris pada

Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar di BEJ Periode 2004-2006). Jurnal

Akuntansi Keuangan.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis,

Edisi Pertama, Cetakan Keenam. Badan Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Gadjah Mada : Yogyakarta.

Khalid, Alsaeed. 2006. The association between firm‐specific characteristics and

disclosure: The case of Saudi Arabia. Managerial Auditing Journal. Vol. 21

(5), pp : 476-496.

Kumalasari, Magda, dkk. 2014. Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Luas

Pengungkapan Manajemen Risiko. Acounting Analysis Journal. Vol. 3, (1).

Lopes, P. T. and L. L. Rodrigues. 2007. Accounting for Financial Instruments: An

Analysis of the Determinants of Disclosure in the Portuguese Stock

Exchange. The International Journal of Accounting, Vol. 42, (1), pp: 25-56.

Marisa, Cynthia. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Risk

Management Disclosure. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Martin, Collins G., Teerooven Soobaroyen, and Martin J. Broad. 2017.

Governance Structures, Voluntary Disclosures and Public Accountability:

The Case of UK Higher Education Institutions. Accounting, auditing &

accountability journal. Vol 30, (1), pp : 65-118. ISSN 0951-3574.

Marwata. 2001. Hubungan Antara Karakteristik Perusahaan dan Kualitas

Ungkapan Sukarela dalam Laporan Perusahaan Publik di Indonesia. Jurnal

Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.

Meizaroh, dan Jurica Lucyanda. 2011. Pengaruh Corporate Governance dan

Konsentrasi Kepemilikan Pada Pengungkapan Enterprise Risk Management.

Kumpulan Makalah Simposium Nasional Akuntansi XIV. Aceh.

Melani, Ulfi Ana, dan Muh Al- Amin. 2016. Pengaruh Kepemilikan Manajemen,

Jenis Industri, Diversifikasi Produk, Profitabilitas, dan Umur Perusahaan

terhadap Pengungkapan Manajemen Risiko pada Industri Perbankan dan

Manufaktur. Journal of Finansial Economics : Universitas Muhammadiyah

Magelang, Vol. 6, (1), pp : 1.

Page 79: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

79

Miller, James C. and Rosalind H. Whiting. 2008. Voluntary Disclosure of

Intellectual Capital and The Hidden Value. Journal of Human Resource

Costing & Accounting. Vol. 12 (1), pp : 26 - 50.

Mubarok, Muhammad Andi dan Abdul Rohman. 2013. Pengaruh Karakteristik

Perusahaan dan Mekanisme Corporate Governance Terhadap

Pengungkapan Risiko dalam Laporan Keuangan Interim. Jurnal Universitas

Diponegoro. Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Vol.

2, (2), pp : 1-15.

Mujiyono dan Magdalena Nany. 2010. Pengaruh Leverage, Saham Publik, Size

dan Komite Audit terhadap Luas Pengungkapan Sukarela. Jurnal Dinamika

Akuntansi. Vol. 2(2), pp : 129-134.

Muthohirin, Nafi dan Islahuddin. 2012. Kolaborasi Mengantisipasi Risiko.

Seputar Indonesia, 16 Agustus 2012. Diakses 4 Desember 2017.

Nugraheni, Bernadetta Diana. 2012. Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap

Luas Pengungkapan Sukarela dalam Laporan Tahunan. Jurnal Ekonomi dan

Keuangan. Vol 16, (3) , pp : 352- 367.

Nugroho, Agus Sumarnadi. 2012. Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap

Tingkat Keluasan Pengungkapan Laporan Keuangan pada Sektor Industri

Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI. Jurnal Ilmu & Riset

Akuntansi. Vol. 1, (12).

Oliveira, Jonas, Lucia Lima Rodrigas dan Rusell Craig. 2011. “Risk-related

disclosure by non-finance companies”. Managerial Auditing Journal. Vol.

26, (9), pp : 817-839.

Pancawati, Hardiningsih. 2008. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Voluntary Disclosure Laporan Tahunan Perusahaan. Jurnal Bisnis dan

Ekonomi (JBE). Vol. 15, (1),pp : 67-69.

Purwanto, Eko dan Ira Wikartika, 2014. Analisis Voluntary Disclosure

Perusahaan Telekomunikasi di BEI. Jurnal Neo-Bis.Vol. 8, (2).

Rahiim, Defriandio. 2013. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Dan

Kualitas Kantor Akuntan Publik Terhadap Integritas Laporan Keuangan

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia Pada Tahun 2009-2011). Skripsi. Jakarta : Universitas Negeri

Islam Syarif Hidayatullah.

Ruwita, Cahya dan Puji Harto. 2013. Analisis Pengaruh Karakteristik Perusahaan

dan Corporate Governance terhadap Pengungkapan Resiko Perusahaan.

Jurnal Universitas Dipenogoro. Vol. 2, (2). Fakultas Ekonomika dan

Bisnis Universitas Diponegoro.

Page 80: PENGARUH HIGH PROFILE INDUSTRY , TINGKAT …digilib.unila.ac.id/33594/4/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gunung Sugih Raya, Kecamatan Gunung Sugih,

80

Sartawi, Mustafa, Riyad M. Hindawi, Ruba Bsoul dan Alaeddin Jamil Ali. 2014.

Board Composition, Firm Characteristics, and Voluntary Disclosure: The

Case of Jordanian Firms Listed on the Amman Stock Exchange. Vol. 7, (6).

Simanjuntak, Binsar H. dan Lusy Widiastuti. 2004. Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan pada

Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Riset

Akuntansi Indonesia. Vol. 7 (3), pp : 351-366.

Sudarmadji, A. M. dan Lana Sularto. 2007. Pengruh Ukuran Perusahaan,

Profitabilitas, Leverage, dan Tipe Kepemilikkan Perusahaan Terhadap Luas

Voluntary Disclosure Laporan Keuangan Tahunan. Proceeding Psikologi,

Ekonomi, Sastra, Arsitek dan Sipil Auditorium Kampus Gunadarma.

Jakarta 21-22 Agustus, 2007.

Sulistyaningsih dan Barbara Gunawan, 2016. Analisis Faktor-Faktor yang

Memengaruhi Risk Management Disclosure. Riset Akuntansi dan Kauangan

Indonesia. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Vol. 1, (1), pp : 1-11.

Syahrir, Resha Kusmono dan Susy Suhendra. 2010. The Effect Of Company

Characteristic To Disclosure Fittings Of Miscellaneous Industry Sector

Annual Reports Which Is Registered In IDX. Undergraduated Program,

Economy Faculty, Gunadarma University.

Taures, Nazila SI. 2011. Analisis Hubungan Antara Karakteristik Perusahaan

dengan Pengungkapan Risiko. Skripsi. Program Sarjana Akuntansi, Jurusan

Akuntansi Universitas Diponegoro Semarang.

Utomo, Yogi dan Chariri Anis. 2014. Determinan Pengungkapan Risiko pada

Perusahaan Non keuangan di Indonesia. Jurnal Universitas Diponegoro.

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Vol. 3, (3), pp :1-

14.

Wardhana, Andi dan Cahyonowati. 2013. Pengaruh Karakteristik Perusahaan

terhadap Tingkat Pengungkapan Risiko. Jurnal Universitas Diponegoro..

Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Vol. 2, (3), pp : 1-

14.

Wijayanti, Deshinta. 2009. Pengaruh Karakteristik Perusahaan terhadap Laporan

Pengungkapan Sukarela di Indonesia. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas

Diponegoro.

Zuhroh, Diana dan I Putu Pande Heri Sukmawati. 2003. Analisis Pengaruh Luas

Pengungkapan Sosial dalam Laporan Tahunan Perusahaan terhadap Reaksi

Investor. Simposium Nasional Akuntansi IV, 2003.