pengaruh imbangan protein dan energi pakan …

52
PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN TERHADAP PRODUKTIVITAS AYAM BROILER STRAIN COBB 500 DAN LOHMAN MB 202 PERIODE FINISHER SKRIPSI Oleh: KHOIRUL ROSIKIN 2013410002 PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MADURA PAMEKASAN 2017

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKANTERHADAP PRODUKTIVITAS AYAM BROILER STRAIN

COBB 500 DAN LOHMAN MB 202 PERIODE FINISHER

SKRIPSI

Oleh:

KHOIRUL ROSIKIN2013410002

PROGRAM STUDI PETERNAKANFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS MADURA

PAMEKASAN2017

Page 2: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKANTERHADAP PRODUKTIVITAS AYAM BROILER STRAIN

COBB 500 DAN LOHMAN MB 202 PERIODE FINISHER

SKRIPSI

Oleh:

KHOIRUL ROSIKINNPM: 2013410002

Merupakan salahsatu syarat untuk memperoleh Gelar SarjanaProgram Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Madura

PROGRAM STUDI PETERNAKANFAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS MADURA

PAMEKASAN2017

Page 3: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKANTERHADAP PRODUKTIVITAS AYAM BROILER STRAIN

COBB 500 DAN LOHMAN MB 202 PERIODE FINISHER

SKRIPSI

Oleh:

KHOIRUL ROSIKINNPM: 2013410002

Mengetahui:

Dekan,

Ir. Suparno, M.AgrTanggal:

Menyutujui :

Dosen Pembimbing,

Dr.Ir. Malikah Umar, M.SiTanggal:

Page 4: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKANTERHADAP PRODUKTIVITAS AYAM BROILER STRAIN

COBB 500 DAN LOHMAN MB 202 PERIODE FINISHER

SKRIPSI

KHOIRUL ROSIKINNPM: 2013410002

Tanda Tangan Tanggal

Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Malikah Umar, M. SiNIP/NIS. 710413073Tanggal :

Dosen Penguji I : Ir. A. Yudi Heryadi, MMANIP/NIS. 071048232Tanggal :

Dosen Penguji II : Desi Kurniati Agustina, S.Pt, M.AgrNIP/NIS. 710413273Tanggal :

MengetahuiUniversitas Madura

Dekan

Ir. SUPARNO, M.AgrNIP/NIS. 710413106Tanggal :

Page 5: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

i

SURAT PERNYATAAN

TIDAK PLAGIAT DAN MEMALSUKAN DATA

Saya yang bertandatangan dibawah ini :Nama : Khoirul RosikinTempat/Tanggal Lahir : Banyuwangi, 12 September 1992NPM : 2013410002Program Studi : Peternakan

Menyatakan dengan sebenar-benarnya, bahwa segala pernyataan dalam skripsi

saya yang berjudul : “PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI

PAKAN TERHADAP PRODUKTIVITAS AYAM BROILER STRAIN

COBB 500 DAN LOHMAN MB 202 PERIODE FINISHER” :

1. Adalah benar-benar hasil karya saya sendiri ( tidak hasil plagiat/jiplakan).

2. Tidak didasarkan pada data palsu.

Apabila pada kemudian hari terbukti bahwa pernyataan saya tidak benar, sayabersedia menanggung resiko dan siap diperkarakan sesuai dengan aturan yangberlaku.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Pamekasan, 19 Agustus 2017

yang menyatakan,

Khoirul RosikinNPM. 2013410002

Page 6: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

ii

RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Khoirul RosikinTempat, Tanggal Lahir : Banyuwangi, 12-09-1992Jenis Kelamin : Laki-LakiKewarganegaraan : IndonesiaAgama : IslamStatus : Belum MenikahAlamat : Dsn Jubung Lor RT 2 RW 7 Sukorambi JemberNo. Telpon : 085232176278Email : [email protected] Orang Tua : Abuyamin dan Siti NadirotunPutra ke : Tiga dari tiga bersaudara

PENDIDIKAN FORMAL

1. SD Negeri Jubung 3 Jember : Tahun 1999 - 20052. SMP Negeri 2 Panti Jember : Tahun 2005 - 20083. SMK Negeri 5 Jember : Tahun 2008 - 20114. S1 Fakultas Pertanian Universitas Madura : Tahun 2013 - 2017

PENDIDIKAN INFORMAL

1. Magang di PT. CHAROEN POKPHAND JAYA FARM : Tahun 20082. Praktik Kerja Industri di PT. SURYA MITRA FARM JEMBER: Tahun 2010

RIWAYAT PEKERJAAN

1. PT. Sierad Produce Tbk sebagai Petugas Penyuluh Lapangan.

Page 7: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah S.W.T dengan Rahmat dan Hidayahnya

penulis dapat melaksanakan dan meyelesaikan penulisan skripsi penelitian

tentang” PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN

TERHADAP PRODUKTIVITAS AYAM BROILER STRAIN COBB 500 DAN

LOHMAN MB 202 PERIODE FINISHER” yang merupakan syarat sebagai calon

Sarjana Peternakan pada Fakultas Pertanian Universitas Madura Pamekasan.

Dalam kesempatan yang baik ini, tidak lupa penulis ucapkan terima kasih

kepada:

1. Dr.Ir. MALIKAH UMAR, M.Si atas bimbingan dan pengarahan yang

telah diberikan serta meluangkan waktu, tenaga, pikiran dengan penuh

kesabaran dalam penyelesaian skripsi penelitian ini.

2. Dekan Fakultas Pertanian, Ir. SUPARNO, M.Agr. Yang telah mengijinkan

penulis untuk menyelesaikan penelitian ini.

3. Semua pihak dan kedua orang tua saya yang telah membantu kelancaran

dalam penulisan skripsi penelitian ini.

Semoga Allah SWT yang membalas atas semua kebaikan dan semoga

Allah SWT mengabulkannya. Saya menyadari bahwa keterbatasan kemampuan

dan pengetahuan yang penulis miliki, maka kami mengharap saran dan kritik dari

berbagai pihak demi kesempurnaan penulisan skripsi ini.

Pamekasan, 19 Agustus 2017

Penulis

Page 8: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

iv

RINGKASAN

PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN TERHADAPPRODUKTIVITAS AYAM BROILER STRAIN COBB 500 DAN LOHMAN

MB 202 PERIODE FINISHER

Khoirul Rosikin1 dan Malikah Umar2

1 Mahasiswa Prodi Peternakan, Fakultas Pertanian , Universitas Madura2 Dosen Prodi Peternakan, Fakultas Pertanian , Universitas Madura

Imbangan protein dan energi memiliki peranan yang sangat pentingdalam ransum ayam broiler, karena akan berpengaruh terhadap ketersedian energimaupun protein di dalam tubuh ayam sebagai pertumbuhan berat badan ayamtersebut. Usaha untuk meningkatkan mutu genetik broiler telah banyak dilakukanoleh para pengusaha pembibitan dalam kurun waktu yang cukup lama. Tujuanpenelitian adalah Menganalisis pengaruh imbangan protein dan energi pakanperiode finisher terhadap produktivitas ayam broiler strain Cobb 500 dan LohmanMB 202. Hasil penelitian diharapkan dapat dipakai sebagai informasi tentangcampuran pakan finisher yang baik bagi peternak broiler.

Materi penelitian adalah ayam broiler strain Cobb 500 dan Lohman MB202 yang dibeli dari toko peternakan didaerah Pamekasan. Penelitian inidilakukan di kandang ayam broiler milik bapak Amir di Desa Gugul KecamatanTlanakan Kabupaten Pamekasan, pada tanggal 21 Oktober 2016 – 25 November2016. Metode penelitian adalah percobaan dengan Rancangan Acak LengkapFaktorial yang terdiri dari, dua perlakuan dan lima kali ulangan pada masing-masing perlakuan. Perlakuan pertama dari strain ayam broiler yaitu Cobb 500 danLohman MB 202, perlakuan kedua pada campuran pakan yang diberikan. Datadianalisis ragam Annova dan dilanjutkan dengan Uji BNT.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa kandungan protein dan energi pakanmemberikan pengaruh terhadap konsumsi pakan (Fhitung ≥ Ftabel) dan kandunganprotein dan energi pakan memberikan pengaruh terhadap pertambahan beratbadan dikarenakan (Fhitung ≥ Ftabel). Perbedaan penampilan ayam broiler padakedua strain tidak menunjukan perbedaan secara nyata terhadap penampilan(konsumsi pakan, pertambahan berat badan, efisiensi dan konversi pakan).Sehingga dapat disimpulkan bahwa produktivitas ayam broiler tidak dipengaruhioleh strain. Penelitian ini menyimpulkan bahwa imbangan energi dan proteinpakan pada penelitian ini dikatakan tidak efisien; produktivitas ayam broilerstrain Cobb 500 dan Lohman MB 202 dapat ditingkatkan dengan caramenggunakan campuran pakan standar pabrik konsentrat (K 102) 35%, jagung55%, bekatul 10% dan Strain ayam broiler antara Lohman MB 202 dengan Cobb500 mempunyai potensi genetik yang sama.

Kata Kunci : Imbangan, protein, energi, produktivitas, ayam_broiler

Page 9: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

v

DAFTAR ISI

Hal

SURAT PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT......................................... I

RIWAYAT HIDUP.................................................................................... II

KATA PENGANTAR............................................................................... III

RINGKASAN............................................................................................. IV

DAFTAR TABEL...................................................................................... V

DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. VI

BAB I PENDAHULUAN.................................................................. 1

1.1. Latar Belakang...................................................... 11.2. Perumusan Masalah.................................................. 31.3. Tujuan Penelitian....................................................... 31.4. Manfaat Peneitian..................................................... 41.5. Hipotesis...................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................ 5

2.1. Ayam Broiler............................................................... 52.2. Strain AyamBroiler...................................................... 52.3. Ransum Ayam Broiler................................................. 72.4. Kebutuhan Nutrien Ayam Broiler............................... 82.5. Konsumsi, Konversi dan Efisiensi Pakan.................... 112.6. Pertumbuhan Berat Badan Ayam Broiler.................... 13

BAB III METODE PENELITIAN...................................................... 14

3.1. Tempat dan Waktu....................................................... 143.2. Alat dan Bahan............................................................ 143.4. Metode Penelitian........................................................ 143.5. Parameter Penelitian.................................................... 15

3.5.1. Konsumsi Pakan.............................................. 153.5.2. Pertambahan Bobot Badan.............................. 15

Page 10: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

vi

3.5.3. Konversi Pakan................................................ 163.5.4. Efisiensi Pakan................................................. 16

3.6. Pelaksanaan Penelitian................................................. 163.6.1. Persiapan Kandang.......................................... 163.6.2. Penerimaan DOC............................................. 173.6.3. Pemberian Pakan dan Minum.......................... 17

3.7. Pengambilan Data dan Analisa Data........................ 18

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................. 19

4.1. Konsumsi Pakan.......................................................... 194.2. Bobot Badan, Konversi dan Efisiensi Pakan.............. 214.3. Imbangan Protein dan Energi Pakan...................... 23

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................. 25

4.1. Kesimpulan.................................................................. 254.2. Saran............................................................................ 25

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 26

LAMPIRAN……………….......................................................................... 29

Page 11: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

vii

DAFTAR TABEL

Nomor Hal

1 Hasil laboratorium kandungan pakan saat melakukanpenelitian................................................................................. 15

2 Rata-rata konsumsi pakan pada ayam broiler strain Cobb500 dan Lohman MB 202 fase finisher .............................. 19

3 Standart Nasional Indonesia untuk pakan ayam broiler fasefinisher..................................................................................... 20

4 Data pertambahan bobot badan, konversi dan efisiensi pakanfase finisher.............................................................................. 22

5 Imbangan protein dan energi pakan..................................... 23

Page 12: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Hal

1 Denah Penelitian................................................................. 29

2 Perhitungan Anova untuk konsumsi pakan pada StrainCobb dan Lohman pada periode Finishing....................... 30

3 Uji BNT untuk konsumsi pakan pada Strain Cobb danLohman pada periode Finishing...................................... 34

4 Perhitungan Anova untuk berat badan Strain Cobb danLohman pada periode Finishin.......................................... 35

5 Uji BNT untuk berat badan pada Strain Cobb danLohman pada periode Finishing.................................... 39

6 Hasil Perhitungan FCR dan Efisiensi pada Strain LohmanMB 202 dan Cobb 500 periode Finisher......................... 40

Page 13: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kemajuan teknologi memberikan dampak terhadap upaya peningkatan mutu

genetik ayam broiler yang dilakukan oleh para pengusaha pembibitan, yang

betujuan untuk memperbaiki performa ayam broiler seperti laju pertumbuhan

yang semakin cepat sehingga lebih efisien dalam waktu pemeliharaan dan

penggunaan ransum. Usaha tersebut ditempuh dengan cara melakukan

persilangan-persilangan antar bangsa ternak maupun antar galur dalam satu

bangsa, yang hasilnya dinamakan strain. Perbedaan mutu genetik yang terdapat

pada masing-masing strain menyebabkan adanya perbedaan kemampuan dalam

merespon lingkungan sehingga mengakibatkan produktivitas yang berbeda.

Ayam broiler merupakan salah satu ternak alternatif untuk memenuhi

permintaan masyarakat akan daging dan telah banyak diusahakan baik dalam

skala kecil maupun besar. Ayam broiler memiliki karakteristik dengan ciri khas

pertumbuhan cepat, efesien dalam penggunaan ransum, masa panen pendek,

menghasilkan daging berserat lunak, timbunan daging baik, serta kulit yang licin

(Rasyaf, 2010). Ayam broiler memiliki kelebihan dagingnya empuk, ukuran

badan besar, bentuk dada lebar, padat dan berisi, efisiensi terhadap pakan cukup

tinggi, sebagian besar dari pakan diubah menjadi daging dan pertambahan bobot

badan sangat cepat, akan tetapi kelemahan yang dimiliki adalah memerlukan

pemeliharaan secara intensif dan cermat, relatif lebih peka terhadap suatu infeksi

Page 14: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

2

penyakit dan sulit beradaptasi (Murtidjo, 1987). Puncak pertumbuhan terjadi

pada umur 4-6 minggu, kemudian mengalami penurunan dan terhenti sampai

mencapai dewasa (Kartasudjana dan Suprijatna, 2006). Pertumbuhan adalah suatu

penambahan jumlah protein dan mineral yang tertimbun dalam tubuh. Proses

pertumbuhan tersebut membutuhkan energi dan substansi penyusun sel atau

jaringan yang diperoleh ternak melalui ransum yang dikonsumsinya

(Wahju,1992).

Ransum merupakan pakan ternak yang terdiri dari kombinasi berbagai jenis

pakan disusun untuk memenuhi kebutuhan ternak selama dua puluh empat jam,

disusun berdasarkan kebutuhan ternak sesuai dengan tujuan produksi

(Tampubolon, 2012).. Lebih lanjut dituliskan bahwa imbangan nutrien dalam

ransum sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan pembentukan tulang

terutama imbangan protein dan energi yang berfungsi untuk menunjang aktifitas

ayam broiler. Menurut Wahyu (1997) imbangan energi dan protein memiliki

peranan yang sangat penting dalam ransum ayam broiler, karena akan

berpengaruh terhadap ketersedian energi maupun protein di dalam tubuh ayam

tersebut. Banyaknya pakan yang dikonsumsi akan mempengaruhi produktivitas

ayam broiler, apabila energi yang dikonsumsi berlebih maka dimanfaatkan untuk

disimpan dalam bentuk lemak tubuh (Tilman, 1998 ; Jull, 1979).

Ayam broiler memiliki kebutuhan sesuai dengan fase pertumbuhannya.

Yuwananta (2004) menyatakan bahwa kebutuhan energi ayam broiler fase

finisher sebesar 3000 kkal/kg sampai dengan 3200 kkal/kg dalam ransum.

National Research Council (1994) merekomendasikan CP 22% dan energi 3040

Page 15: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

3

kcal untuk fase starter dan CP 19% dan energi 3100 kcal. Sehingga Penulis

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul pengaruh imbangan protein dan

energi pakan terhadap produktivitas ayam broiler strain Cobb 500 dan Lohman

MB 202 periode finisher.

Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan penelitian yang lebih

mendalam untuk mengetahui tingkat produktivitas ayam broiler dari strain yang

berbeda. Di Kabupaten Pamekasan pemeliharaan ayam broiler didominasi oleh 2

strain yaitu strain Cobb 500 dan Lohman MB 202. Dari kedua strain tersebut

sampai saat ini belum diketahui strain mana yang sesuai dengan kondisi daerah

tersebut sehingga menghasilkan secara optimal.

1.2. Rumusan Masalah

Apakah imbangan protein dan energi pakan pada ayam broiler periode

finisher berpengaruh terhadap produktivitas ayam broiler strain Cobb 500 dan

Lohman MB 202 ?

1.3. Tujuan Penelitian

Menganalisis pengaruh imbangan protein dan energi pakan periode

finisher terhadap produktivitas ayam broiler strain Cobb 500 dan Lohman MB

202.

.

Page 16: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

4

1.4. Kegunaan Penelitian

Sebagai sumber informasi bagi peternaktentang imbangan protein dan

energi pakan yang tepat untuk memperoleh produktivitas ayam broiler yang

optimal.

1.5. Hipotesis

H0 = Imbangan protein dan energi pakan tidak berpengaruh terhadap

produktivitas ayam broiler strain Cobb 500 dan Lohman MB 202 periode

finisher.

H1 = Imbangan protein dan energi pakan membeikan pengaruh terhadap

produktivitas ayam broiler strain Cobb 500 dan Lohman MB 202 periode

finisher.

Page 17: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Ayam Broiler

Ayam broiler adalah ayam jantan atau betina yang umumnya dipanen pada

umur 5-6 minggu, dengan tujuan sebagai penghasil daging (Kartasudjana dan

Suprijatna, 2006). Ayam broiler merupakan jenis ras unggulan hasil persilangan

dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya produktivitas tinggi, terutama

dalam memproduksi daging ayam (Abidin, 2002).

Ayam broiler memiliki kelebihan dan kelemahan, kelebihannya adalah

dagingnya empuk, ukuran badan besar, bentuk dada lebar, padat dan berisi,

efisiensi terhadap pakan cukup tinggi, sebagian besar dari pakan diubah menjadi

daging dan pertambahan bobot badan sangat cepat sedangkan kelemahannya

adalah memerlukan pemeliharaan secara intensif dan cermat, relatif lebih peka

terhadap suatu infeksi penyakit dan sulit beradaptasi (Murtidjo, 1987).

2.2. Strain Ayam Broiler

North (1984) berpendapat bahwa bobot hidup yang dicapaipada umur yang

sama antara berbagai strain akan berbeda dan hal ini disebabkan selain adanya

perbedaan mutu genetik juga disebabkan oleh faktor lingkungan yang mendukung

potensi genetik tersebut. Perbedaan mutu genetik menyebabkan perbedaan

komformasitubuh ternak. Hayse dan Marion (1973) menyatakan bobot karkas

Page 18: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

6

yang dihasilkan di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu umur, jenis kelamin,

bobot potong, besar dan komformasi tubuh, perlemakan, kualitas dan kuantitas

ransum serta strain yang dipelihara.

Strain merupakan istilah untuk jenis ayam yang telah mengalami

penyilangan dari berbagai macam-macam bangsa sehingga tercipta jenis ayam

baru dengan nilai ekonomi produksi tinggi dan bersifat turun temurun. Pemberian

nama strain biasanya dilakukan oleh pembibit penciptanya (Breeding farm).

Adapun jenis strain ayam broiler yang saat ini populer di Indonesia, di antaranya

sebagai berikut.

1- Cobb

2- Ross

3- Lohman

4- Hubbard

5- Hybro PG

Kemudian strain-strain tersebut diberi nama sesuai keinginan perusahaan

pembibitannya. Dalam perkembangannya, telah terjadi seleksi jenis strain ayam

broiler yang dipelihara di Indonesia, selain terjadinya perbaikan genetik. Hal

tersebut dipengaruhi oleh kemampuan strain ayam tersebut memberikan

keuntungan kepada peternak. Misalnya, ada strain ayam broiler yang lebih cepat

pertumbuhannya di minggu-minggu awal pemeliharaan dan lambat di minggu

akhir pemeliharaan. Namun ada juga yang sebaliknya, dengan demikian peternak

harus memilih dan menentukan strain yang akan dipelihara sesuai umur panen.

Page 19: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

7

2.3. Ransum Ayam Broiler

Ransum merupakan bahan pakan ternak yang telah diramu yang terdiri

dari berbagai jenis bahan pakan yang memiliki kandungan gizi berbeda.

Pemberian ransum bertujuan untuk menjamin pertumbuhan berat badan dan

menjamin produksi daging agar menguntungkan (Sudaro dan Siriwa, 2007).

Konsumsi ransum ayam broiler tergantung pada strain, umur, aktivitas serta

temperature lingkungan (Wahju,1992). Menurut Sudaro dan Siriwa (2007),

pemberian ransum dapat dilakukan dengan cara bebas maupun terbatas. Cara

bebas, ransum disediakan ditempat pakan sepanjang waktu agar saat ayam ingin

makan ransumnya selalu tersedia. Cara ini biasanya disajikan dalam bentuk

kering, baik tepung, butiran, maupun pellet.

Ransum untuk ayam broiler dibedakan menjadi dua macam yaitu ransum

untuk periode starter dan periode finisher. Hal ini disebabkan oleh perbedaan

kebutuhan nutrien ransum sesuai dengan periode pertumbuhan ayam (Rasyaf,

1994). Amrullah (2004) meyatakan bahwa, khusus untuk ransum ayam

broiler,hendaklah (1) memiliki nisbah kandungan energi-proteinyang diketahui,

(2) kandungan proteinnya tinggi untuk menopang pertumbuhannya yang sangat

cepat, (3) mengandung energi yang lebih untuk membuat ayam broiler dipanen

cukup mengandung lemak.Rasyaf (1994) menyatakan bahwa ransum merupakan

sumber utama kebutuhan nutrien ayam broiler untuk keperluan hidup pokok dan

produksinya karena tanpa ransum yang sesuai dengan yang dibutuhkan

menyebabkan produksitidak sesuai dengan yang diharapkan. Menurut

Kartasudjana dan Suprijatna(2006), ayam mengkonsumsi ransum untuk

Page 20: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

8

memenuhi kebutuhan energinya,sebelum kebutuhan energinya terpenuhi ayam

akan terus makan. Jika ayam diberimakan dengan kandungan energi rendah maka

ayam akan makan lebih banyak.

Konsumsi ransum setiap minggu bertambah sesuai dengan pertambahan

bobot badan. Setiap minggunya ayam mengonsumsi ransum lebih banyak

dibandingkan dengan minggu sebelumnya (Fadilah, 2004). Menurut

Rasyaf(1994), konsumsi ransum ayam broiler merupakan cermin dari masuknya

sejumlah unsur nutrien ke dalam tubuh ayam. Jumlah yang masuk ini harus sesuai

dengan yang dibutuhkan untuk produksi dan untuk hidupnya. Kartasudjana

danSuprijatna (2006) menambahkan bahwa pertumbuhan pada ayam broiler

dimulai dengan perlahan-lahan kemudian berlangsung cepat sampai dicapai

pertumbuhan maksimum setelah itu menurun kembali hingga akhirnya terhenti.

Pertumbuhan yang paling cepat terjadi sejak menetas sampai umur 4-6 minggu,

kemudian mengalami penurunan.

2.4. Kebutuhan Nutrien Ayam Broiler

Kandungan nutrien masing-masing bahan penyusun ransum perlu

diketahui sehingga tujuan penyusunan ransum dan kebutuhan nutrien untuk setiap

periode pemeliharaan dapat tercapai (Wahju,1992). Penyusunan ransum ayam

broiler memerlukan informasi mengenai kandungan nutrien dari bahan-bahan

penyusun sehingga dapat mencukupi kebutuhan nutrien dalam jumlah dan

persentase yang diinginkan (Amrullah, 2004). Nutrien tersebut adalah

energi,protein, serat kasar, kalsium (Ca) dan fosfor (P).Sumber energi utama yang

Page 21: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

9

ransum ayam broiler adalah karbohidrat dan lemak. Energi metabolisme yang

diperlukan ayam berbeda, sesuai tingkat umurnya, jenis kelamin dan cuaca.

Semakin tua ayam membutuhkan energi metabolisme lebih tinggi (Fadilah, 2004).

Menurut Wahju (1992), energi yang dikonsumsi oleh ayam digunakan

untuk pertumbuhan jaringan tubuh,produksi, menyelenggarakan aktivitas fisik dan

mempertahankan temperature tubuh yang normal. Fadilah (2004) menyatakan

bahwa kebutuhan energi untuk ayam broiler periode starter 3080 kkal/kg ransum

pada tingkat protein 24%, sedangkan periode finisher 3190 kkal/kg ransum pada

tingkat protein 21%. Angka kebutuhan energi yang absolut tidak ada karena ayam

dapat menyesuaikan jumlah rasnsum yang dikonsumsi dengan kebutuhan energi

bagi tubuhnya (Rizal, 2006).

Menurut Fadilah (2004), kandungan protein dalam ransum untuk ayam

broiler umur 1-14 hari adalah 24% dan untuk umur 14-39 hari adalah 21%.

Kebutuhan protein untuk ayam yang sedang bertumbuh relatif lebih tinggi karena

untuk memenuhi tiga macam kebutuhan yaitu untuk pertumbuhan jaringan, hidup

pokok dan pertumbuhan bulu (Wahju, 1992). Rasyaf (1992) menyatakan bahwa

kebutuhan energi metabolis berhubungan erat dengan kebutuhan protein yang

mempunyai peranan penting pada pertumbuhan ayam broiler selama masa

pertumbuhan.

Menurut Wahju (1992), persentase serat kasar yang dapat dicerna oleh

ternak ayam sangat bervariasi. Efeknya terhadap penggunaan energi sangat

kompleks. Serat kasar yang tidak tercerna dapat membawa nutrien lain yang

keluar bersama feses. Anggorodi (1994) menambahkan bahwa kesanggupan

Page 22: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

10

ternak dalam mencerna serat kasar tergantung dari jenis alat pencernaan yang

dimiliki oleh ternak tersebut dan tergantung puladari mikroorganisme yang

terdapat dalam alat pencernaan. Ternak ayam tidak dapat memanfaatkan serat

kasar sebagai sumber energi. Serat kasar ini masih dibutuhkan dalam jumlah kecil

oleh unggas yang berperan sebagi bulky, yaitu untuk memperlancar pengeluaran

feses (Rizal, 2006). Siregar dan Sabrani (1970)menambahkan, serat kasar yang

berlebihan akan mengurangi efisiensi penggunaannutrien-nutrien lainnya,

sebaliknya apabila serat kasar yang terkandung dalam ransum terlalu rendah,

maka hal ini juga membuat ransum tidak dapat dicerna dengan baik.Angka

konversi ransum yang kecil berarti banyaknya ransum yang digunakan untuk

menghasilkan satu kilogram daging semakin sedikit (Kartasudjana dan Suprijatna,

2006).

Kebutuhan anak ayam starter akan kalsium (Ca) adalah 1% dan ayam

sedang tumbuh adalah 0,6%, sedangkan kebutuhan ayam akan fosfor (P)bervariasi

dari 0,2-0,45% dalam ransum (Rizal, 2006). Murtidjo (1987) menambahkan

bahwa ransum ternak unggas perlu mengandung mineral Ca dan P dalam jumlah

yang cukup. Peranan Ca dalam tubuh ternak unggas tercermin jelas bahwa 70-

80% tulang ternak terdiri atas Ca dan P. Siregar dan Sabrani (1970) menyatakan

bahwa Ca dan P adalah mineral esensial, dan keduanya saling berhubungan erat

dalam proses biologis ternak ayam. Rasyaf (1994) menambahkan bahwa nisbah

Ca dan P antara 1:1 - 2:1. Apabila nisbahnya tidaktepat selanjutnya dapat

mempengaruhi penyerapannyadi dalam pakan dan suhu lingkungan (North dan

Bell, 1990).

Page 23: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

11

2.5. Konsumsi, Konversi Pakan dan Efisiensi Pakan

Menurut Bell and Weaver(2002) Konsumsi pakan broiler strain Cobb

sebanyak 88-100 g/ekor/hari, sedangkan menurut Anonim (2010) konsumsi pakan

broiler strain Cobb sebanyak 91 g/ekor/hari. Menurut PT. Japfa Comfeed

Indonesia (2015) konsumsi pakan kumulatif broiler strain Lohman MB 202 yaitu

3198 gram/ekor pada umur lima minggu. Menurut Suharyanto (2007) menyatakan

bahwa konsumsi pakan adalah pakan yang dimakan ternak unggas pada waktu

tertentu dikenal dengan jumlah pakan yang dikonsumsi per hari (point feed) dan

konsumsi komulatif. Pertumbuhan ternak unggas yang cepat dipengaruhi oleh

konsumsi ransum yang banyak (Rasyaf, 2008).

Pengaruh Perlakuan terhadap Konsumsi Pakan berpengaruh terhadap

pertambahan bobot badan dan konversi pakan sehingga konsumsi pakan perlu

diperhatikan karena sangat berpengaruh terhadap produktivitas ayam broiler.

Konsumsi pakan setiap ekor ternak berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh bobot

badan, galur, tingkat produksi, tingkat cekaman, aktifitas ternak, mortalitas,

kandungan energi di dalam pakan dan suhu lingkungan (North dan Bell, 1990).

Rasyaf (2008) menyatakan bahwa konversi pakan merupakan

perbandingan antara konsumsi pakan dengan pertambahan berat badan. Hal ini

berhubungan dengan efisiensi yang berhubungan dengan kebutuhan protein.

Konversi pakan ialah jumlah makanan yang habis dikonsumsi oleh seekor ternak

dalam waktu tertentu guna membentuk daging atau berat badan. Angka konversi

menunjukkan tingkat efisiensi dalam pengunaan pakan.

Page 24: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

12

Menurut Fadilah (2005) menyatakan bahwa konversi pakan adalah

banyaknya pakan yang dikonsumsi untuk menghasilkan satu kilogram berat

seekor ternak hidup. Konversi pakan dapat dihitung dengan cara membandingkan

konsumsi pakan dalam waktu tertentu biasanya setiap minggu dengan

pertambahan bobot badan selama minggu itu.

Efisiensi pakan adalah perbandingan antara pertambahan bobot badan

yang dihasilkan dengan jumlah pakan yang dikonsumsi. Card dan Nesheim (1972)

menyatakan bahwa nilai efisiensi penggunaan pakan menunjukkan banyaknya

pertambahan bobot badan yang dihasilkan dari satu kilogram pakan. Efisiensi

pakan merupakan kebalikan dari konversi pakan, semakin tinggi nilai efisiensi

pakan maka jumlah pakan yang diperlukan untuk menghasilkan satu kilogram

daging semakin sedikit. Lemak dan energi dalam ransum dapat memperbaiki

efisiensi pakan karena semakin tinggi kadar lemak dan energi dalam ransum

menyebabkan ternak mengkonsumsi pakan lebih sedikit tetapi menghasilkan

pertambahan bobot badan yang tinggi.

Menurut Ensminger dan Olentine (1978), dengan pemberian ransum yang

berkualitas tinggi dan tata laksana yang baik, angka efisiensi ransum kelinci

berkisar 0,25 sampai 0,35 sedangkan menurut Cheeke et al. (2000), dapat berkisar

antara 0,25 sampai 0,28. Efisiensi pakan dapat ditingkatkan dengan menambahkan

lemak pada ransum tetapi akan berakibat penurunan konsumsi pakan.

Penambahan lemak dalam ransum dapat meningkatkan efisiensi karena lemak

dalam ransum tersebut akan dideposisi dalam tubuh sehingga akan meningkatkan

bobot badan.

Page 25: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

13

2.6. Pertumbuhan Berat Badan Ayam Broiler

Pertumbuhan badan berhubungan erat kaitanya dengan usaha sel-sel tubuh

untuk memperbanyak diri, sehingga kebutuhan protein menjadi lebih banyak

untuk mengalami pertumbuhan cepat atau penghasil daging (Rasyaf, 1992).

Pertambahan bobot badan merupakan selisih antara bobot badan awal minggu

dengan bobot badan pada akhir minggu. Tingkat pertumbuhan ternak unggas akan

berbeda pada setiap minggunya, bergantung pada strain, jenis kelamin, dan faktor

lingkungan yang mendukung (pakan dan manajemen) (Fadilah, 2005).

Perhitungan pertambahan bobot badan mingguan dapat dihitung dengan

cara berat badan akhir per minggu dikurangi dengan berat badan awal per minggu

sedangkan untuk pertambahan bobot badan total dapat dilakukan dengan

penjumlahan pertambahan bobot badan tiap minggu selama pemeliharaan.

Page 26: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

14

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di kandang ayam broiler milik bapak Amir di

Desa Gugul Kecamatan Tlanakan Kabupaten Pamekasan, pada tanggal 21

Oktober 2016 – 25 November 2016.

3.2. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan adalah kandang, tempat makan, tempat minum, sekat

,lampu, timbangan, thermometer, pemanas, timba, tali, sekop, sprayer, plastik,

tabung gas dan recording.

Bahan yang digunakan adalah 2 macam strain DOC sebanyak 200 ekor

(100 ekor strain Cobb 500 dan 100 ekor Lohman MB 202), pakan jadi pabrikan,

konsentrat, jagung, katul, air minum, vaksin, gula merah, vitamin, desinfektan,

deterjen, kapur, dan sekam.

3.3. Metode Penelitian

Metode penelitian strainnya (Cobb 500 dan Lohman MB 202), ini

menggunakan eksperimental dengan desain eskperimen rancangan acak lengkap

faktorial. Perlakuan utama pada strainnya dan anak perlakuannya pada masing

masing strain menggunakan empat perlakuan yaitu :

Page 27: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

15

P0 : konsentrat 35%, jagung 55%, katul 10%. (standar pabrik)

P1 : konsentrat 35%, jagung 65%.

P2 : konsentrat 35%, jagung 60%, katul 5%.

P3 : konsentrat 30%, jagung 70%.

Tabel1. Hasil laboratorium kandungan pakan saat melakukan penelitian

Pakan % Kalori

Moisture Protein Fat Fibre Ash Ca P (cal/kg)

P0 11,49 17,67 4,12 4,94 7,34 1,06 0,69 3182

P1 12,47 16,99 4,25 2,88 5,43 0,81 0,74 3305

P2 11,97 17,28 4 3,91 6,89 0,92 0,58 3218

P3 12,52 16,38 4,01 2,59 5,84 0,74 0,64 3340Sumber : Laboratorium PT Sierad Produce Tbk.

3.4. Parameter Penelitian

3.4.1. Konsumsi pakan

Konsumsi pakan adalah jumlah pakan yang dikonsumsi oleh ternak setiap

harinya. Konsumsi pakan yang dicatat adalah konsumsi harian, dihitung dengan

cara rata-rata konsumsi komulatif per ekor selama pengamatan.

3.4.2. Pertambahan bobot badan

Rata-rata pertambahan bobot badan (gram/ekor), diperoleh dengan cara

menghitung selisih antara bobot badan pada akhir pemeliharaan dengan bobot

badan pada saat awal pemeliharaan.

Page 28: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

16

3.4.3. FCR (Feed Convention Ratio)

Konversi pakan diperoleh dengan cara membandingkan konsumsi pakan

dengan pertambahan bobot badan.

FCR = Konsumsi PakanPertambahan Bobot Badan

3.4.4. Efisiensi Pakan

Efisiensi pakan adalah perbandingan antara pertambahan bobot badan

yang dihasilkan dengan jumlah pakan yang dikonsumsi.

Efisuensi = Pertambahan Bobot BadanKonsumsi Pakan

3.5. Pelaksanaan Penelitian

3.5.1. Persiapan kandang

Persiapan kandang ayam dilakukan dengan cara sanitasi kandang yang

meliputi, membersihkan kandang dari kotoran yang melekat terutama pada bagian

lantai kandang, tempat pakan dan tempat minum selanjutnya dilakukan

pengapuran, penyemprotan disinkfektan. hal ini bertujuan membunuh semua

mikroorganisme dalam kandang. Setelah dilakukan pengapuran selanjutnya

dilakukan proses istirahat kandang selama ± 14 hari sebelum digunakan.

Persiapan Masa Brooding dan pemasangan litter.

Brooding yang digunakan terdiri dari indukan buatan (chick

guard),pemanas buatan (IGM). Kemudian dilakukan persiapan brooding yaitu

Page 29: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

17

pemasangan pemanas (IGM), pemasangan chick guard, pemasangan lampu

bohlam 50 watt sebanyak 2 buah sebagai penerangan. Selanjutnya pemanas

buatan sebagai indukan harus dinyalakan terlebih dahulu dengan tujuan untuk

menstabilkan suhu ruangan. Pemasangan Litter dilakukan secara merata dengan

ketebalan 5 cm. Dilanjutkan dengan pemasangan tempat pakan dan tempat minum

serta tirai agar suhu di dalam ruangan tetap stabil.

3.5.2. Penerimaan Day Old Chick ( DOC )

Penanganan yang dilakukan dalam penerimaan DOC yaitu melakukan

penimbangan boxs beserta DOC untuk mengetahui bobot awal DOC yang disetai

dengan pencatatan pada rekording, kemudian DOC dimasukkan dalam brooding

dan dilakukan perhitungan jumlah seluruh DOC yang diterima. Selanjutnya

dilakukan pemberian air minum yang sudah dicampur dengan gula merah5%

dalam 1 liter air, untuk memulihkan tenaga/energi DOC akibat perjalanan,

pemberian pakan pada feeder chick.

3.5.3. Pemberian pakan dan minum

Pemberian pakan pada umur 0- 21 hari pakan yang diberikan berupa pakan

komersil dengan frekuensi pemberian 2-6 kali sehari, setelah umur 22 hari pakan

yang diberikan berupa pakan mix (konsentrat, jagunga, bekatul) pemberian pakan

dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi 40% dan sore 60% berdasarkan saran dari

Medion edisi 2014. Pemberian air minum diberikan secara ad libitum, dengan

artian tempat minum tidak pernah kosong selama 24 jam tanpa ada pembatasan.

Page 30: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

18

3.6. Pengambilan Data dan Analisa Data

Pengambilan data dilakukan setiap seminggu sekali, data yang diambil

adalah: konsumsi pakan, pertambahan bobot badan (PBB). Kemudian dilakukan

penghitungan FCR dan efisiensi dari data konsumsi pakan dan PBB.

Analisis data menggunakan desain eskperimen Rancangan Acak Lengkap

(RAL) faktorial dilanjut dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) dengan panduan

buku PROSEDUR STATISTIK untuk PENELITIAN PERTANIAN, Gomez dan

Gomez.

Berikut rumus matematikanya :

Yijk = µ + αi + βj + (αβ)ij + €ijk

i = 1, 2, dan 3

j = 1, 2, dan 3

k = 1, 2, 3, ....5

Yijk = Nilai TBA dangke ke –k yang memperoleh kombinasi perlakuan

µ = rata rata TBA sesungguhnya

αi = Pengaruh perlakuan level campuran pakan ke-i

βj = Pengaruh lama penyimpanan ke-j

(αβ)ij = Pengaruh interaksi perlakuan ke-i dan ke-j

€ijk = Pengaruh galat perlakuan ke-i dan ke-j pada satuan percobaan ke-k

Page 31: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

19

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Konsumsi Pakan

Pakan merupakan faktor utama yang mempengaruhi tingkat keberhasilan

usaha peternakan ayam broiler, oleh karena itu kualitas (nutrien pakan) dan

kuantitas harus diperhatikan. Protein merupakan unsur penting dalam komposisi

pakan yang dibutuhkan untuk proses pertumbuhan (Sari, Sukamto dan Dwiloka,

2014). Sedangkan kandungan energi pakan mempengaruhi tingkat konsumsi

pakan ayam broiler (North dan Bell, 1990). Menurut Sitepu, Supratman dan

Abun (2012) bahwa konsumsi pakan ayam broiler tegantung pada kandungan

energi pakannya, semakin tinggi kandungan energi pakan maka konsumsi pakan

semakin rendah. Hasil analisis statistik pada penelitian ini Tabel 2, Lampiran 2

dan 3) menunjukkan bahwa kandungan protein pakan memberikan pengaruh

terhadap konsumsi pakan (Fhitung ≥ Ftabel).

Tabel 2. Rata-rata konsumsi pakan pada ayam broiler strain Cobb 500dan Lohman MB 202 fase finisher (umur 3-5 minggu).

PerlakuanStrain Rata-rata

konsumsi(gram)

PK (%)ME

(kcal)Notasi

LohmanMB 202

Cobb500

P0 1985,4 1975,8 1980,6 17,67 3182 AP1 2065,7 2058,2 2061,9 16,99 3305 BP2 2014,1 2010,8 2012,4 17,28 3218 AP3 2148,4 2142,4 2145,4 16,38 3340 C

Keterangan : Huruf yang berbeda pada notasi menunjukkan berbeda nyata

Page 32: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

20

Tabel 2 diatas menunjukkan kandungan nutrien energi pakan pada P0, P1,

P2 dan P3 masih sesuai dengan standar akan tetapi kandungan protein pakan masih

berada di bawah standar yang di keluarkan oleh Standar Nasional Indonesia tahun

2006 yakni kandungan protein kasar dalam pakan minimal 18% dan energy

minimal 2900 kkal untuk ayam pedaging fase finisher. Rendahnya kandungan PK

pakan pada penelitian ini mengakibatkan tingginya konsumsi pakan. Hal ini

sesuai dengan pendapat Wahju (1997) bahwa besarnya konsumsi pakan

tergantung pada kandungan protein ransum. Disamping itu, kandungan bahan

kering pakan berhubungan langsung dengan nutrient yang diserap (Sitepu et al.,

2012), hasil analisis proksimat pada Tabel 1 menunjukkan perlakuan (pakan) P0

dan P2 memiliki kadar bahan kering yang tinggi mendekati 90%, sehingga

berpengaruh terhadap bobot badan, konversi dan efisiensinya.

Tabel 3.Standart Nasional Indonesia untuk pakan ayam broiler faseFinisher (umur 3 – 5 minggu).

No Parameter Satuan Persyaratan1 Kadar Air % Maksimal. 14,02 Protein Kasar % Minimal. 18,03 Lemak Kasar % Maksimal. 8,04 Serat Kasar % Maksimal. 6,05 Abu % Maksimal. 8,06 Calsium (Ca) % 0,90 – 1,207 Fosfor (P) % 0,60 – 1,00

8 Energi Metabolisme (ME) Kcal (Kkal/Kg) Minimal. 2900

Dari data tabel 2 menunjukan konsumsi pakan pada perlakuan P3 dan P1

lebih banyak dibandingkan perlakuan terhadap P0 dan P2. Kandungan protein

kasar pada P3 sebesar 16,38% dan energi sebesar 3340 Kcal, bila dibandingkan

dengan P0 sebesar 17,67% dan energi sebesar 3182 Kcal. Masalah pencampuran

Page 33: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

21

pakan menjadi penyebab kandungan protein rendah pada pakan P3 dan P1 yang

tanpa mengunakan bekatul melainkan hanya konsentrat pabrikan dan jagung.

PendapatGultom (2014) menyatakan bahwa konsumsi protein yang tinggi akan

mempengaruhi asupan protein pula ke dalam daging dan asam-asam amino

tercukupi di dalam tubuhnya sehingga metabolisme sel-sel dalam tubuh

berlangsung secara normal.Tampubolon dan Bintang (2012) yang menyebutkan

bahwa asupan protein dipengaruhi oleh jumlah konsumsi ransum. keseimbangan

protein dan energi memiliki peranan yang sangat penting dalam menyusun pakan

ayam broiler, apabila tidak seimbang akan mengakibatkan kelebihan dan

kekurangan asupan protein dan energi dalam tubuhnya.

4.2. Bobot Badan, Konversi dan Efisiensi Pakan

Kemampuan seekor ternak untuk mengubah nutrien pakan menjadi

jaringan ditunjukkan dengan pertambahan bobot badan, yang diperoleh melalui

pengukuran selisih bobot badan awal dengan bobot badan akhir yang dilakukan

dalam kurun waktu tertentu (Tillman dkk., 1991). . Pertambahan bobot badan

merupakan salah satu kriteria yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan.

Tabel 4 menampilkan PBB (pemeliharaan 21 hingga 35 hari), konversi, dan

efisiensi pakan ayam broiler. Bobot badan yang dicapai pada penelitian ini (Tabel

4, Lampiran 4 dan5) menunjukkan bahwa semakin tinggi kandungan protein

pakan maka semakin tinggi puila bobot badan yang dicapai pada kedua strain

tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kedua strain ayam broiler (Lohman MB 202

dan Cobb 500) memiliki potensi genetik yang sama, walaupun di produksi oleh

Page 34: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

22

breeder yang berbeda. Hasil penelitian sesuai dengan hasil penelitian Nowland

dan Pym (1975) bahwa strain ayam broiler tidak berpengaruh nyata terhadap

penampilan ayam.

Tabel 4. Data pertambahan bobot badan, konversi dan efisiensi pakan fase finisher

(umur 3-5 minggu).

PerlakuanStrain

Rata-rata NotasiLohman MB

202Cobb 500

Pertambahan Bobot Badan (21 – 35 hari)P0 1070,5 1069,5 1070.0 aP1 1040,8 1048,1 1044.5 bP2 1048,4 1050,0 1049.2 bP3 1026,4 1026,0 1026.2 c

Konversi Pakan (21 – 35 hari)P0 1,86 1,85 1.85P1 1,99 1,96 1,97P2 1,92 1,92 1.92P3 2,01 2,09 2.05

Efisiensi Pakan (21 – 35 hari)P0 0,54 0,54 0.54P1 0,50 0,51 0.51P2 0,52 0,52 0.52P3 0,48 0,48 0.48

Keterangan : Huruf yang berbeda pada notasi menunjukkan berbeda nyata

Lacy dan Veast (2000) menyatakan bahwa konversi pakan dapat

digunakan untuk mengukur produktivitas ayam, yang didefinisikan sebagai ratio

antara konsumsi pakan dengan pertambahan bobot badan yang dicapai dalam

kurun waktu tertentu. Rasyaf (1994) menyatakan bahwa, konversi pakan adalah

perbandingan antara konsumsi pakan dengan bobot badan yang dicapai pada saat

tertentu dan konversi pakan menunjukkan seberapa besar efisiensi penggunaan

pakan yang dikonsumsi menjadi berat badan. Table 4 dan Lanpiran 5

Page 35: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

23

menunjukkan bahwa konversi pakan terbaik (terendah) dicapai pada kontrol yakni

1,85. Nilai tersebut menunjukkan bahwa dengan mengonsumsi pakan (PK 17.67

dan energy metabolis 3182 kcal) ayam broiler mampu memnghasilkan bobot

badan sebesar 1 kg. Suparyanto (2005) dan Rasyaf (1995) menyatakan bahwa

konversi pakan sebagai tolak ukur untuk menilai seberapa banyak pakan yang

dikonsumsi menjadi jaringan tubuh, yang dinyatakan dengan besarnya bobot

badan, semakin tinggi nilai konversi pakan ayam maka kemampuannya

memanfaatkan pakan menjadi bobot badan semikin rendah.

Semakin rendah nilai konversi pakan maka semakin tinggi nilai

efisiensinya, sehingga biaya produksinya dalam hal ini biaya pakan dapat semakin

rendah. Donaldsol (1985) menyatakan bahwa, efisiensi pakan dapat diperbaiki

dengan peningkatan nutrien dalam pakan.

4.3. Imbangan Protein dan Energi Pakan

Tabel 5 menampilkan besarnya imbangan protein dan energi pakan yang

diberikan sebagai perlakuan serta bobot badan yang disaikan dari jumlah

konsumsi pakannya. Tabel 5. Imbangan protein dan energi pakan.

Perlakuan

ImbanganKonsumsi

(g)

BobotBadan

(g)

Konversipakan

ProteinKasar(%)

EnergiMetabolis

(Kkal)

NilaiME/PK

P0 17,67 3182 180 1980,6 1070.0 1.85P1 16,99 3305 194 2061,9 1044.5 1,97P2 17,28 3218 186 2012,4 1049.2 1.92P3 16,38 3340 204 2145,4 1026.2 2.05

Page 36: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

24

Scot et al (1992) berpendapat protein adalah unsur utama zat makanan yang

diperlukan untuk pertumbuhan dan untuk mendapatkan pertumbuhan yang tinggi

dapat dilakukan dengan memberikan pakan dengan imbangan yang baik antara

protein, vitamin, mineral,dan energi yang tinggi. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa semakin rendah imbangan PK dan Energi maka semakin tinggi bobot

badan yang dicapai. Hal ini diperkuat dengan pendapat Anggorodi (1998)

menyatakan bahwa kecepatan pertumbuhan mempunyai variasi yang cukup besar,

keadaan ini diantanya dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas pakan. Menurut

pendapat Ramina (2001) bahwa dengan meningkatkan kandungan protein pakan

maka akan meningkatkan bobot karkas pada ayam broiler. Konsumsi protein

yang tinggi akan meningkatkan bobot badan ayam (Rizal, 2006).

Imabngan energi dan protein pada penelitian berkisar antara 180 sampai

204, menurut Sitepu et al. (2012) bahwa imbangan energy dan protein yang lebih

besar dari 160 dan lebih kecil dari 150 tidak efisien terhadap daya cerna dan

penyerapan nutrien oleh ayam broiler. Sehingga komposisi pakan pada penelitian

ini tidak efisien, akan tetapi dasar dari penentuan komposisi tersebut berdasarkan

anjuran dari pabrik pakan dan kebiasaan peternak dalam mencampur pakan

dengan mempertimbangkan harga jual daging ayam di pasar. Rasyaf (1992)

menyarankan bahwa tinggi rendahnya tingkat protein pakan harus disesuaikan

dengan tinggi atau rendahnya kandungan energi guna mencapai efisiensi

penggunaan ransum yang optimal.

Page 37: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

25

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian tentang imbangan energy

dan protein pakan ayam broiler periode finisher antara strain Cobb 500 dan

Lohman MB 202 adalah :

1. Strain ayam broiler antara dengan Cobb 500 mempunyai potensi genetik

yang sama.

2. Imbangan energi dan protein pakan pada penelitian ini dikatakan tidak

efisien, akan tetapi komposisi yang terbaik diantara keampat perlakuan

adalah P0 atau standar pabrik (konsentrat 35%, jagung 55%, katul 10%)

3. Produktivitas ayam broiler strain Cobb 500 dan Lohman MB 202 dapat

ditingkatkan dengan cara menggunakan campuran pakan standar pabrik

konsentrat (K 102) 35%, jagung 55%, bekatul 10%.

5.2. Saran

Dari penelitian ini, ada beberapa saran yang dapat diberikan yaitu :

1. Untuk mencapai potensi ayam broiler strain Cobb 500 dan Lohman MB 202

yang optimal dapat diberikan pakan finisher dengan campuran standar

pabrik konsentrat (K 102) 35%, jagung 55%, bekatul 10%.

2. Perlu penelitian lain pada ayam broiler mengenai biaya produksi dan

keuntungan pada masing-masing perlakuan.

Page 38: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

26

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z. 2002. Meningkatkan Produktivitas Ayam Ras Pedaging. AgromediaPustaka, Jakarta.

Amrulah, Ibnu Katsir. 2004. Nutrien Ayam Broiler. Lembaga Satu Gunung Budi.Bogor.

Anggorodi, R. 1998. Ilmu Makanan Ternak Umum. Ed ke-5. PT. GramediaPustaka Utama. Jakarta.

Anggorodi, R. 1994. Kemajuan Mutakhir dalam Ilmu Makanan Ternak Unggas.PT. Gramedia. Jakarta.

Anonim. 2010. Cobb Broiler Management Guide. Cobb-vantress Inc. Arkansas,USA.

Badan Standart Nasional.2006. (SNI 01-3931-2006). Pakan Ayam Ras PedagingMasa Akhir (Broiler Finisher).

Bell, D. D. and W. D. Weaver, Jr. 2002. Commersial Chicken Meat and EggProduction. Ed ke-5. Kluwer Academic Publisher. New York.

Card, I. E and M. C. Nesheim. 1972. Poultry Production. 11th Ed. Lea andFebinger Philadelphia, New York.

Cheeke, P. R., N. M. Patton and J.I. McNitt. 2000. Rabbit Production. 8th Ed. TheInterstate Printers and Publisher Inc., Illinois.

Donalson, 1985. Lipogenesis and Body Fat in Chicks; Effect of Calori-proteinRatio and Dietary Fat. Journal of Poultry Science 64:1199-1264.

Ensminger, M. E. and C . G. Olentine. 1978. Feed and Nutrition Complete. TheEnsminger Publishing Company, California.

Fadilah. R, 2005. Panduan Mengelola Peternakan Ayam Broiler Komersial. Edke-3. Agromedia Pustaka.

Fadilah, R. 2004. Ayam Broiler Komersial. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Gultom,S.M., Supratman, R.D.H., Abun,. 2014. Pengaruh Imbangan Energi danProtein Ransum Terhadap Bobot Karkas dan Bobot lemak abdominalayam broiler umur 3-5 minggu. Jurnal Fakultas Peternakan, UniversitasPadjadjaran, Bandung.

Hayse, P.L and W.W Marion. 1973. Eviscerated Yield Components Part and MeatSkin Bone Ration in Chicken Broiler. Poultry Science 52 : 718-721.

Page 39: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

27

Kartasudjana, R dan Suprijatna, E, 2006. Manajemen Ternak Unggas. PenebarSwadaya. Jakarta.

Lacy, M. and L.R. Vest. 2000. Improving feed conversion in broiler: A GuideForgrowers.

Medion, 2014. Manajemen pemeliharaan broiler. Bandung.

Murtidjo, B. A, 1987. Pedoman Meramu Pakan Unggas. Kanisius. YogyakartaAnggorodi. R. 1985. Kemajuan Mutahir Ilmu Makanan Ternak Unggas.Universitas Indonesia. Jakarta.

National Research Council. 1994. Nutrient Requiretment of Poultry. 9th Edition.National Ascademy Press, Washington D.C.

North, M. O. and D.D. Bell. 1990. Commersial Chicken Production Manual. 4th

edn. Van Northland Reinhold, New York.

North. M. O. and D. D. Bell. 1984. Comersial Chicken Production Manual. 3th.Ed. The Avi Publishing Co. Inc Westport.

Nowland, W.J. and R.A.E. Pym. 1975. Random Sample Broiler Test. PoultryNotes. N.S.W. Dept. Of Agric.

Ramia, I. K. 2001. Suplementasi Probiotik dalam Ransum Berprotein RendahTerhadap Bobot dan KomposisiFisik Karkas. Karya Ilmiah. MajalahIlmiah Peternakan. Fakultas Peternakan. Universitas Udayana. Denpasar.3. 82-86.

Rasyaf, M. 1995. Pengelolaan Peternakan Usaha Ayam Pedaging. Gramedia,Jakarta.

Rasyaf, M. 1992. Pengelolaan Peternakan Unggas Pedaging. Kanisius.Yogyakarta.

Rasyaf, M. 1994. Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya. Jakarta.

Rasyaf, 2008. Panduan beternak Ayam Pedaging. Ed ke-1. Jakarta: PenebarSwadaya.

Rasyaf, 2010. Panduan beternak Ayam Pedaging. Ed ke-1. PenebarSwadaya,Jakarta.

Rizal, Yose. 2006. Ilmu Nutrien Unggas. Andalas University Press. Padang.

Sudoro, Yani dan Anita Siriwa. 2007. Ransum Ayam dan Itik. Cetakan IX.Penebar Swadaya. Jakarta.

Page 40: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

28

Suharyanto. A. A. 2007. Panen Ayam Kampung Dalam 7 Minggu BebasFluBurung. Depok: Penebar Swadaya.

Siregar, A.P., dan M. Sabrani. 1970. Teknik Modern Beternak Ayam. C.V.Yasaguna. Jakarta.

Students. E –Journals Vol. 1(1). 2012. Jurnal.Unpad.ac.id

Tampubolon, Bintang, P.P. 2012. Pengaruh Imbangan Energi dan ProteinRansum terhadap Energi Metabolisme dan Retensi Nitrogen AyamBroiler. Jurnal Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran, Bandung.

Tilman, 1998; Jull, 1979. Ilmu Makanan Ternak Dasar. University Press,Yogyakarta.

Wahju. J. 1997. Ilmu Nutrisi Unggas. Edisi Ke-4. Gadjah Mada University Press,Yogyakarta.

Wahju, J. 1992. Ilmu Nutrien Unggas. Cetakan III. Gadjah Mada UniversityPress. Yogyakarta.

Yuwananta, T. 2004. Dasar Ternak Unggas. Kanisius. Yogyakarta.

Page 41: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

29

Lampiran 1. DENAH PENELITIAN

Jumlah Perlakuan = 2

Jumlah Anak Perlakuan = 4

Jumlah UlanganAnak Perlakuan = 5

Perlakuan = Strain Cobb dan Strain Lohman MB 202

Anak Perlakuan = P0, P1, P2, P3.

Ulangan = r1, r2, r3, r4, r5

Page 42: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

30

Lampiran 2. Perhitungan Anova untuk konsumsi pakan pada Strain Cobb 500dan Lohman MB 202 pada periode Finisher

Tabel jumlah konsumsi pakan pada strain Logman MB 202 dan Cobb 500 umur22 sampai 35 hari

faktor A R Faktor BP0 P1 P2 P3 Total

Logman 1 1987,0 2070,0 2019,0 2150,2 8226,22 1985,0 2069,0 2016,0 2152,0 8222,03 1982,5 2057,4 2005,8 2141,0 8186,74 1988,0 2070,0 2021,0 2152,0 8231,05 1984,7 2062,2 2008,8 2147,0 8202,7

sub total 9927,2 10328,6 10070,6 10742,2 41068,6Cobb 1 1977,0 2062,0 2012,0 2145,0 8196,0

2 1966,0 2052,0 2024,0 2151,0 8193,03 1980,0 2059,6 1999,0 2134,0 8172,64 1968,0 2068,0 1998,6 2135,9 8170,55 1988,0 2049,2 2020,2 2146,2 8203,6

sub total 9879,0 10290,8 10053,8 10712,1 40935,719806,2 20619,4 20124,4 21454,3 82004,3

Derajat Bebas (db)

Derajat bebas total (dbt) = (a x b x r) – 1 = (2 x 4 x 5) – 1 = 40 – 1 = 39Derajat bebas perlakuan (dbp) = (ab-1) = (2 x 4-1) = 7Derajat bebas faktor A (dba) = a – 1 = 2 – 1 = 1Derajat bebas faktor B (dbb) = b – 1 = 4 – 1 = 3Derajat bebas interaksi faktor AB (dba*b) = (a-1)(b-1) = (2-1) x (4-1) = 3Derajat bebas galat (dbg) = (a x b - 1) x (r-1) = (2 x 4 - 1) x ( 5-1) = 28

Faktor Koreksi

FK = Yij2 : (a x b x r)

= 82004,32 : (2 x 4 x 5)

= 6724705218 : 40 = 168117630,5

Jumlah Kuadrat Total

Page 43: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

31

JKT = ∑(yijk)2 – FK

=(1987,02+1985,02+1982,52+1988,02+1984,72+2070,02+2069,02+2057,42

+2070,02+2

062,22+2019,02+2016,02+2005,82+2021,02+2008,82+2150,22+2152,02+2141,02+2152

,02+2147,02+1977,02+1966,02+1980,02+1968,02+1988,02+2062,02+2052,02+2059,62+

2068,02+2049,22+2012,02+2024,02+1999,02+1998,62+2020,22+2145,02+2151,02+213

4,02+2135,92+ 2146,22)=

=(3948169,0+3940225,0+3930306,3+3952144,0+3939034,1+4284900,0+4280761,0+

4232894,8+4284900,0+4252668,8+4076361,0+4064256,0+4023233,6+4084441,0+

4035277,4+4623360,0+4631104,0+4583881,0+4631104,0+4609609,0+3908529,0+

3865156,0+3920400,0+3873024,0+3952144,0+4251844,0+4210704,0+4241952,2+

4276624,0+4199220,6+4048144,0+4096576,0+3996001,0+4081208,0+4601025,0+

4626801,0+4626801,0+4553956,0+4562068,8+4606174,4 = 168274584,1

= 168274584,1 - 168117630,5= 156953,6

Jumlah Kuadrat Perlakuan

JKP = ∑(∑yj)2 : R-FK

=(9927,22+10328,62+10070,62+10742,22+9879,02+10290,82+10053,82+10712,12) : 5

- 168117630,5

Page 44: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

32

=(98549299,8+106679978,0+101416984,4+115394860,8+97594641,0+105900564,

6 + 101078894,4+114749086,4)

= (841364309,5 : 5) - 168117630,5 =155231,4

Jumlah Kuadrat Faktor A

JKA = ∑(∑yi)2 : r x b – FK

= (41068,62+40935,72) : 5x4 - 168117630,5

= (1686629906+1675731534) : 20 - 168117630,5

= 3362361440 : 20 - 168117630,5

= 441,6

Jumlah Kuadrat Faktor B

JKB = ∑(∑yj)2 : r x a – FK

= (19806,22+20619,42+20124,42+21454,32) : 5 x 2 - 168117630,5

=(392285558,4+425159656,4+404991475,4+460286988,5) : 5 x 2 -168117630,5

= (1682723678,7 : 10) - 168117630,5 = 154737,4

Jumlah Kuadrat Interaksi A*B

JKA*B = JKP – JKA – JKB

= 155231,4 - 441,6 - 154737,4 = 52,5

Jumlah Kuadrat Galat

JKG = JKT – JKP

= 156953,6 - 155231,4 = 1722,2

KTP = JKP : dbp

= 155231,4 : 7 = 22175,9

KTA = JKA : dba

= 441,6 : 1= 441,6

Page 45: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

33

KTB = JKB : dbb

= 154737,4 : 3= 51579,1

KTA*B = JKA*B : dba*b

= 52,5 : 3 = 17,5

KTG = JKG : dbg

= 1722,2 : 28 = 61,5

Frekuensi Hitung

F-hit P = KTP : KTG =

22175,9 : 61,5 = 360,6

F-hit A= KTA/KTG

441,6 : 61,5 = 7,2

F-hit B = KTB/KTG

51579,1 : 61,5 = 838,6

F-hit A*B = KTA*B : KTG

17,5 : 61,5 = 0,28

Tabel ANOVA

SumberKeragaman

JK Db KT F-hitF Tabel

5% 1%P 155231,4 7,0 22175,9 360,6A 441,6 1,0 441,6 7,2 4,1 7,5B 154737,4 3,0 51579,1 838,6** 2,9 4,5

A*B 52,5 3,0 17,5 0,28 2,9 4,5G 1722,2 28,0 53,8

Total312185,1

Page 46: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

34

Lampiran 3. Uji BNT untuk konsumsi pakan pada Strain Cobb 500 dan Lohman202 pada periode Finisher.

BNT 0,01 = t (0,01) db galat x √2xKT : n

BNT 0,01 = 2,763 x √2 x 51579,1 : 4

= 2,763 x 160,6

= 443,7

P0 P1 P2 P3P0 0 813,2 318,2 1648,1P1 813,2 0 495 834,9P2 318,2 495 0 1239,9P3 1648,1 834,9 1239,9 0

Perlakuan NotasiP0 aP2 aP1 bP3 c

Page 47: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

35

Lampiran 4. Perhitungan Anova untuk berat badan Strain Cobb 500 danLohman MB 202 pada periode Finisher

Tabel pertumbuhan berat badan pada strain Logman MB 202 dan Cobb 500 umur22 sampai 35 hari

Faktor Ar

Faktor B

Lohman

P0 P1 P2 P3 Total1 1069,2 1041,6 1048,4 1042,6 4201,82 1070,0 1040,6 1051,4 1046,6 4208,63 1067,2 1045,6 1040,2 1043,8 4196,84 1063,6 1042,6 1062,4 1051,8 4220,45 1077,4 1038,4 1040,8 1042,6 4199,2

sub total 5347,4 5208,8 5243,2 5227,4 21026,8

Cobb

1 1070,6 1043,6 1048,0 1024,8 4187,02 1067,4 1042,4 1045,2 1019,4 4174,43 1072,4 1049,4 1050,8 1024,2 4196,84 1062,2 1043,8 1050,0 1028,2 4184,25 1072,8 1064,8 1062,6 1025,4 4225,6

sub total 5345,4 5244,0 5256,6 5122,0 2096810692,8 10452,8 10499,8 10349,4 41994,8

Derajat Bebas (db)

Derajat bebas total (dbt) = (a x b x r) – 1 = (2*4*5) – 1 = 40 – 1 = 39Derajat bebas perlakuan (dbp) = (ab-1) = (2*4-1) = 7Derajat bebas faktor A (dba) = a – 1 = 2 – 1 = 1Derajat bebas faktor B (dbb) = b – 1 = 4 – 1 = 3Derajat bebas interaksi faktor AB (dba*b) = (a-1)(b-1) = (2-1)*(4-1) = 3Derajat bebas galat (dbg) = (a x b - 1) x (r-1) = (2 x 4 - 1) x ( 5-1) = 28

Faktor Koreksi

FK = Yij2 : (a x b x r)

= (41994,82) : (2 X 4 x 5)= 44089080,7

Jumlah Kuadrat Total

JKT = ∑(yijk)2 – FK =

Page 48: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

36

=(1069,22+10702+1067,22+1063,62+1077,42+1041,62+1040,62+1045,62+1042,62+1038,42

+1048,42+1051,42+1040,22+1062,42+1040,82+1042,62+1046,62+1043,82+1051,82+1042,62

+1070,62+1067,42+1072,42+1062,22+1072,82+1043,62+1042,42+1049,42+1043,82+1064,82

+10482+1045,22+1050,82+10502+1062,62+1024,82+1019,42+1024,22+1028,22+1025,42 )

=(1143188,6+1144900,0+1138915,8+1131245,0+1160790,8+1084930,6+1082848,4+109327

9,4+1087014,8+1078274,6+1099142,6+1105442,0+1082016,0+1128693,8+1083264,

6+1087014,8+1095371,6+1089518,4+1106283,2+1087014,8+1146184,4+1139342,8

+1150041,8+1128268,8+1150899,8+1089101,0+1086597,8+1101240,4+1089518,4+

1133799,0+1098304,0+1092443,0+1104180,6+1102500,0+1129118,8+1050215,0+1

039176,4+1048985,6+1057195,2+1051445,2) - 44089080,7

= 44097707,5 - 44089080,7 = 8626,8

Jumlah Kuadrat Perlakuan

JKP = ∑(∑yj)2 : R-FK

= (5347,42+5208,82+5243,22+5227,42+5345,42+52442+5256,62+51222) : 5-

44089080,7

=(28594687+27131597+27491146+27325711+28573301+27499536+27631844+262

Page 49: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

37

34884) : 5 - 44089080,7

= 220482706 : 5 - 44089080,7

=7460,5

jumlah kuadrat faktor

JKA = ∑(∑yi)2/rb - FK

= (21026,82+209682) : (5 x 4) - 44089080,7

= (442126318,2+439657024,0) : 20 – 44089080,7

= 881783342,2:20 – 44089080,7

= 86,4

JKB = ∑(∑yj)2/ra - FK

= (10692,82+10452,82+10499,82+10349,42) : (5 x 2) - 44089080,7

= (114335971,8+109261027,8+110245800,0+107110080,4)

= 440952880,1 : 10 - 44089080,7 = 6207,3

Jumlah Kuadrat Interaksi A*B

JKA*B = JKP – JKA – JKB

= 7460,5 - 86,4 - 6207,3= 1166,7

Jumlah Kuadrat Galat

JKG = JKT – JKP

= 8626,8 – 7460,5 = 1166,3

KTP = JKP : dbp

= 7460,5 : 7 = 1065,8

KTA = JKA : dba

= 86,4 : 1 = 86,4

Page 50: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

38

KTB = JKB : dbb

= 6207,3 : 3 = 2069,1

KTA*B = JKA*B : dba*b

= 1166,7 : 3 = 388,9

KTG = JKG : dbg

= 1166,3 : 28 = 41,7

Frekuensi Hitung

F-hit P = KTP : KTG = 1065,8 : 41,7 = 25,6

F-hit A= KTA/KTG = 86,4 : 41,7 = 2,1

F-hit B = KTB/KTG = 2069,1 : 41,7 = 49,7

F-hit A*B = KTA*B : KTG = 388,9 : 41,7 = 9,3

Tabel ANOVA

SumberKeragaman

JK Db KT F-hitF Tabel

5% 1%P 7460,5 7,0 1065,8 25,6A 86,4 1,0 86,4 2,1 4,1 7,5B 6207,3 3,0 2069,1 49,7** 2,9 4,5

A*B 1166,7 3,0 388,9 9,3** 2,9 4,5G 1166,3 28,0 36,4

Total 16087,2

Page 51: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

39

Lampiran 5. Uji BNT untuk berat badan pada Strain Cobb 500 dan Lohman MB202 pada periode Finisher.

Hitungan BNT Berat Badan Faktor B

BNT 0,01 = t (0,01) db galat x √2xKT : n

= 2,763 x √ 2 x 2069,1

= 2,763 x 32,16

= 88,8

P0 P1 P2 P3P0 0 240 193 343,4P1 240 0 47 103,4P2 193 47 0 150,4P3 343,4 103,4 150,4 0

Perlakuan NotasiP1 aP2 aP0 bP3 c

Page 52: PENGARUH IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI PAKAN …

40

Lampiran 6. Hasil Perhitungan FCR dan Efisiensi pada Strain Lohman MB 202dan Cobb 500 periode Finisher.

Perlakuan Strain PBBKonsumsi

PakanFCR Efisiensi

P0 Lohman 1070,48 1985,44 1,85 0,54P0 Cobb 1069,55 1975,8 1,85 0,54P1 Lohman 1040,88 2065,72 1,98 0,50P1 Cobb 1048,07 2058,16 1,96 0,51P2 Lohman 1048,36 2014,12 1,92 0,52P2 Cobb 1049,95 2010,76 1,92 0,52P3 Lohman 1026,4 2148,44 2,09 0,48P3 Cobb 1026,03 2143,68 2,09 0,48