pengaruh indeks pembangunan manusia dan investasi...
TRANSCRIPT
PENGARUH INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN INVESTASI ASING
LANGSUNG TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI
Budi Wahyudi
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
Abstrak
Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat melalui adanya peningkatan kapasitas produksi barang dan
jasa dalam kegiatan ekonomi di suatuu negara. Upaya pemerintah saat ini untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi adalah melalui menumbuhkan minat investasi asing untuk menanamkan
modalnya di Indonesia dan meningkatkan indeks pembangunan manusia. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis pengaruh indeks pembangunan manusia dan investasi asing di Indonesia
terhadap peningkatan pembangunan Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis
deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode analisis regresi linier sederhana. Berdasarkan
hasil estimasi data menggunakan regresi linier sederhana menunjukkan bahwa variabel indeks
pembangunan manusia berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di
Yogjakarta, Jakarta, Bali dan Kepulauan Riau. Sedangkan investasi asing langsung berpengaruh
negative. .
Kata Kunci: Indeks Pembangunan Manusia, Pertumbuhan Ekonom, Investasi asing langsung
Abstract
Economic growth can be seen through an increase in the production capacity of goods and
services in economic activities in a country. Current government efforts to increase economic
growth are through growing interest in foreign investment to invest in Indonesia and increase the
human development index. This study aims to analyze the effect of the index of human
development and foreign investment in Indonesia on increasing development. In this study,
researchers used a quantitative descriptive analysis using simple linear regression analysis
method. Based on the results of estimation data using simple linear regression shows that the
human development index variable has a positive and significant effect on economic growth in
Yogjakarta, Jakarta, Bali and Riau Islands. While foreign direct investment has a negative effect.
Keywords: Human Development Index, Economical Growth, Foreign direct investment
PENDAHULUAN
Di banyak negara berkembang dalam mengembangkan sumber daya alam, melalui proyek
pembiayaan pembangunan jangka panjang menggunakan sumber eksternal untuk mengeksekusi
proyek tersebut, karena memang demikian dianggap sebagai elemen sentral dari proses
pertumbuhan ekonomi di sebagian besar negara berkembang termasuk di Indonesia. Aliran
modal asing meningkatkan investasi domestik, meningkatkan manajerial keterampilan,
mempromosikan transfer teknologi serta meningkatkan tingkat pekerjaan (Alfaro dan Johnson,
2012).
Pemerintah Indonesia berupaya untuk menarik lebih banyak minat investor asing untuk
menanam modal di Indonesia. Berbagai cara dari mulai pembangunan infrastruktur hingga
fasilitas perizinan dibenahi agar semakin banyak pelaku bisnis dari luar negeri yang
menanamkan modal di Indonesia.
Dengan wilayah yang luas, Indonesia memang membutuhkan banyak modal untuk
memastikan seluruh pelosok mendapatkan pembangunan yang memadai. Terlebih lagi, Indonesia
berbentuk kepulauan sehingga pembangunan bisa saja terhambat karena alasan akses dan
mobilitas.
Kekayaan alam dan potensi Indonesia terbilang sangat tinggi. Lokasi strategis juga
menjadi keunggulan Indonesia di pasar internasional. Namun apakah investasi asing tersebut
berdampak bagi pendapatan perkapita masyarakat yang berdomisili didaerah tersebut dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar atau hanya memberi keuntungan bagi pihak
asing saja.
Setelah krisis ekonomi 2008 rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kisaran nilai
5 persen pertahun. Pada tahun 2018 pertumbuhan ekonomi 5,17 persen sedangkan pertumbuhan
ekonomi pada tahun 2019 5,02 persen mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.
5,17
5,01 5,03 5.07 5,02
4,88
2014 2015 2016 2017 2018 2019
Gambar 1.2. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto 2014-2019, Sumber BPS (2020)
Stagnannya pertumbuhan ekonomi Indonesia salah satunya adalah karena rendahnya
kualitas sumber daya manusia dan rendahnya produktivitas, Bapenas (2019). Indeks
pembangunan manusia Indonesia terus meningkat antara periode 2010 hingga 2019,. Indeks
pembangunan manusia Indonesia meningkat dari 66,53 pada tahun 2010 menjadi 71,92 pada
tahun 2019. Selama periode tersebut, IPM Indonesia rata-rata tumbuh sebesar 0,87 persen per
tahun dan meningkat dari level “sedang” menjadi “tinggi” mulai tahun 2016. Pada periode 2018–
2019, IPM Indonesia tumbuh 0,74 persen, lihat gambar 1.3.
64
65
66
67
68
69
70
71
72
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
60,53
Gambar 1.3. Indeks Pembangunan Manusia Indonesia 2010-2019, Sumber BPS (2020)
KERANGKA TEORI
Kentor dan Boswell (2003) mengamati bahwa efek dari arus masuk modal asing adalah
terkait positif dengan pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang,
pertumbuhan ekonomi hubungan antara modal asing dan pertumbuhan ekonomi ditemukan
negatif. Chowdhurydan Mavrotas (2005), Pattillo et al. (2002), Cordell Ekanayake dan Chatrna
(2010) menemukan hasil negatif pengaruh investasi asing dengan tingkat pertumbuhan suatu
ekonomi. Rehman dan Ahmad (2016), Frimpong and Oteng-Abayie (2006), Akbaş et al. (2013)
and Tülüce dan Doğan (2014) menganalisa bahwa hubungan antara investasi asing langsung dan
pertumbuhan ekonomi positif. Marie at all (2012) menyatakan investasi asing langsung
berpengaruh meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Berument and Dincer (2004), Alfaro et al.
(2009), Njoupouognigni (2010) dan Karamelikli dan Bayar (2015). Aliran modal juga memiliki
pengaruh positif pada pertumbuhan ekonomi, seperti diperiksa oleh
Hammed Oluwaseyi Musibau at all (2018) meneliti pada negara-negara Afrika barat
diantaranya Gambia, Ghana, Liberia, Mali, Niger, Nigeria dan lainnya tahun 1087-2017
berkesimpulan Indeks pembangunan manusia berpengaruh positif terhadap pertumbuhan
ekonomi. Jianjun Zhang dan Danish (2019) dalam penelitiannya pada negara-negara Asean
1990-2016 berkesimpulan bahwa indeks pembangunan manusia berhubungan positif terhadap
pertumbuhan ekonomi. Samir et al (2019) menyatakan dalam kesimpulan penelitiannya bahwa
pembangunan manusia berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi pada beberapa negara.
Negara-negara seperti India dan Afrika Selatan tidak dapat memanfaatkan sumber daya
manusianya secara efisien untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dibandingkan dengan
Rusia, Cina dan Brasil. Ardichvili et al. (2012) menyatakan, sumber daya manusia Rusia dan
Brasil lebih unggul dari Cina dan India. Namun, selama dekade terakhir investasi dalam
pendidikan dasar, menengah, pendidikan tinggi dan pelatihan kejuruan, khususnya di bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa dampak yang besar pada ekonomi negara Cina
dan India.
Berdasarkan uraian diatas maka disusun rumusan penelitian sebagai berikut, pertama
apakah pembangunan manusia dan investasi asing langsung berpengaruh secara parsial dan
simultan terhadap pertumbuhan ekonomi, kedua diantara variable tersebut manakah yang paling
dominan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
METODE PENELITIAN
Objek Penelitian, Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
Objek penelitian ini adalah daerah ditingkat provinsi yang memiliki indeks pembangunan
manusia tertinggi di Indonesia yaitu Provinsi daerah istimewa Yogjakarta, DKI Jakarta, Bali dan
Kepulauan Riau. menggunakan data tahun 2010-2018. Data diperoleh dari Badan Pusat Statistik
(BPS) dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM)
Model Penelitian
Analisis dimulai dengan pengembangan model matematis yang menggambarkan pola
hubungan kausalitas antara variabel bebas yang meliputi IPM dan FDI. Variabel terikat yakni
pertumbuhan ekonomi (PDRB). Model persamaan garis regresi terebut adalah sebagai sebagai
berikut: Y = di mana: Y= Pertumbuhan ekonomi (PDRB); α= konstanta; βi= koefisien regresi;
X1= IPM; X2=FDI; e = error. Secara diagramatik model tersebut adalah sebagai berikut. Y =
α + β1X1 + β2X2 + e, di mana: Y= Pertumbuhan ekonomi (PDRB); α= konstanta; βi=
koefisien regresi; X1= IPM; X2= FDI; e= error. Secara diagramatik model tersebut adalah
sebagai berikut :
Gambar 1. Model Penelitian
Metode Analisis Data
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Uji asumsi
klasik yang meliputi uji normalitas, multikolinieritas, autokorelasi, dan heteroskedastisitas
dilakukan sebelum analisis regresi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Asumsi Klasik
Hasil pengujian normalitas dengan interprensi terhadap One Sample Kolmogrov
Simornov pada penelitian ini memperlihatkan bahwa nilai Asymp Sig (2-tailed) adalah 0,224,
Hal ini berarti nilai Asymp Sig lebih besar dari nilai α = 0,05 (Asymp. Sig > 0,05). Dengan
demikian dapat dinyatakan bahwa penyebaran data memenuhi asumsi normalitas. Hasil
pengujian normalitas dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Hasil Uji Normalitas
Investasi Asing
Langsung
Pertumbuhan
Ekonomi
Pembangunan
Manusia
N KolmogorovSmirnov Z Asymp. Sig. (2tailed)
36 1,046 0,224
Hasil pengujian multikolinearitas terdapat pada tabel 2, kelima variable menunjukkan
bahwa tidak terjadi masalah multikolinearitas karena nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai
VIF lebih kecil dari 10 sehingga dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan linier antar variabel
bebas dalam model regresi.
Tabel 2. Hasil Uji Multikolinearitas dan Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -632157.209 163305.631 -3.871 .000
IPM 9417.379 2174.085 .578 4.332 .000 .957 1.045
FDI -84.930 24.615 -.461 -3.450 .002 .957 1.045
a. Dependent Variable: PDRB
Hasil analisis uji heteroskedastisitas diperoleh dengan memperhatikan grafik scatterplot,
diketahui bahwa titik-titik data menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y dengan
pola yang tidak jelas maka pada model regresi penelitian tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas. Hasil pengujian heteroskedastisitasterlihat pada gambar2.
Gambar 2. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Hasil analisis yang diperoleh dari uji autokorelasi adalah tidak terjadinya korelasi antar
residu pada tingkat kepercayaan 95% (α = 5%). Kesimpulan tidak terjadinya autokorelasi karena
posisi nilai Durbin Watson berada pada 1.354 < 2.406 < 2.413 . Nilai Durbin Watson hitung
sebesar 2.406 diperoleh dari output SPSS tabel model summary yang ditampilkan pada tabel 3.
Berdasarkan hasil uji asumsi klasik di atas, dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh dapat
dianalisis menggunakan metode analisis regresi linier berganda.
Tabel 3. Hasil Uji Autokorelasi
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-
Watson
1 .661a .437 .403 36702.94723 2.406
a. Predictors: (Constant), FDI, IPM
b. Dependent Variable: PDRB
Hubungan Kausal Antar variabel Penelitian
Pengaruh Simultan
Berdasarkan tabel koefisien regresi di atas diperoleh persamaan garis regresi sebagai
berikut: PDRB = -632157.209 + 9417.379 IPM – 84.930 FDI
Hasil analisis varian (anova) dapat dilihat dalam tabel 5. Seperti tampak dalam tabel
tersebut nilai Fhitung adalah 12,790 jauh lebih besar daripada nilai Ftabel pada tingkat
signifikansi α 5 persen yakni 3,276. Hasil analisis regresi linier berganda ditampilkan pada table
koefisien regresi variabel penelitian berikut ini.
Tabel 5 Hasil Uji Simultan / ANOVAb
Model
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3.446E10 2 1.723E10 12.790 .000a
Residual 4.445E10 33 1.347E9
Total 7.891E10 35
a. Predictors: (Constant), FDI, IPM
b. Dependent Variable: PDRB
Seberapa besar IPM dan FDI mempengaruhi kesenjangan pendapatan dapat dilihat dari
koefisien determinasi yang diperoleh adalah sebesar 0,403 dapat dilihat pada table 3. Hal
tersebut mengindikasikan bahwa IPM dan FDI mempunyai pengaruh sebesar 40,3 % dalam
menentukan pertumbuhan ekonomi.
Pengaruh Parsial
Koefisien regresi untuk setiap variabel dengan tingkat signifikansinya dapat dilihat dalam
tabel 2. Sebagaimana tampak dalam tabel tersebut diketahui bahwa terdapat dua variabel bebas
yang berpengaruh signifikan secara parsial terhadap pertumbuhan ekonomi (PDRB), yang
memiliki nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05. Dari kedua variable tersebut dapat diidentifikasi
yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap kesenjangan pendapatan adalah IPM yang
diindikasikan oleh nilai koefisien regresi yang distandarisasi sebesar 0,578.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengaruh Pembangunan Manusia (IPM) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi.
Variabel pembangunan manusia (IPM) berpengaruh positive terhadap pertumbuhan
ekonomi artinya dengan meningkatnya indeks pembangunan manusia di Jakarta, Yogjakarta,
Bali dan Kepulauan Riau maka akan berpengaruh meningkatkan pertumbuhan ekonomi di
daerah tersebut.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Hammed Oluwaseyi
Musibau at all (2018) meneliti pada negara-negara Afrika barat diantaranya Gambia, Ghana,
Liberia, Mali, Niger, Nigeria dan lainnya tahun 1087-2017 berkesimpulan Indeks pembangunan
manusia berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Jianjun Zhang dan Danish (2019)
dalam penelitiannya pada negara-negara Asean 1990-2016 berkesimpulan bahwa indeks
pembangunan manusia berhubungan positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Samir et al (2019)
menyatakan dalam kesimpulan penelitiannya bahwa pembangunan manusia berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi pada Negara Rusia, China dan Brazil.
Pengaruh investasi asing langsung terhadap Pertumbuhan Ekonomi.
Variabel investasi asing langsung menunjukkan adanya pengaruh negative terhadap
pertumbuhan ekonomi. Atinya meningkatnya investasi asing langsung di Jakarta, Yogjakarta,
Bali dan Kepulauan Riau maka akan mengurangi pertumbuhan ekonomi (PDRB).
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Kentor dan Boswell (2003) mengamati
bahwa efek dari arus masuk modal asing dalam jangka panjang, terhadap pertumbuhan ekonomi
ditemukan negatif. Chowdhurydan Mavrotas (2005), Pattillo et al. (2002), Cordell Ekanayake
dan Chatrna (2010) menemukan hasil negatif pengaruh investasi asing dengan tingkat
pertumbuhan suatu ekonomi.
KESIMPULAN DA IMPIKASI
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dalam penelitian ini, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut.
1. Variable pembangunan manusia dan investasi asing langsung secara bersama-samal
berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.
2. Variable pembangunan manusia dan investasi asing langsung secara parsial berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi.
3. Variabel yang secara dominan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah
pembangunan manusia.
Implikasi
Secara umum kedua variabel yaitu pembangunan manusia dan investasi asing langsung
harus diperhatikan, karena kedua variable tersebut secara bersama-sama berpengaruh.
Pembangunan manuisa berpengaruh bahkan dominan dan positif pengaruhnya dibandingkan
dengan investasi asing langsung. Perhatian tersebut dalam bentuk menjaga dan meningkatkan
indeks pembangunan manusia dan mengevaluasi investasi asing langsung yang secara empiris
ternyata berpengaruh negative bagi pertumbuhan ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
Akbaş, Y.E., Şentürk, M. and Sancar, C. 2013, Testing for causality between the foreign direct
investment, current account deficit, GDP and total credit: evidence from G7,
Panoeconomicus, Vol. 60 No. 6, pp. 791-812.
Alfaro, L. and Johnson, M.S. 2012, Foreign direct investment and growth, The Evidence and
Impact of Financial Globalization, Academic Press, Elsevier, pp. 299-309.
Alfaro, L., Kalemli‐Ozcan, S. and Sayek, S. 2009, FDI, productivity and financial development,
The World Economy, Vol. 32 No. 1, pp. 111-135.
Ardichvili, A., Zavyalova, E. and Minina, V. 2012, Human capital development: a comparative
analysis of BRICs”, European Journal of Training and Development, Vol. 36 Nos 2/3, pp.
213-233.
Berument, H. and Dincer, N.N. 2004, Do capital flows improve macroeconomic performance in
emerging markets? The Turkish experience, Emerging Markets Finance and Trade, Vol.
40 No. 4, pp. 20-32.
Chowdhury, A. and Mavrotas, G. 2005, FDI and growth: a causal relationship (No. 2005/25),
research paper, UNU-WIDER, United Nations University (UNU).
Ekanayake, E.M. and Chatrna, D. 2010, The effect of foreign aid on economic growth in
developing countries, Journal of International Business and Cultural Studies, Vol. 3, p. 1.
Frimpong, J.M. and Oteng-Abayie, E.F. 2006, Bivariate causality analysis between FDI inflows
and economic growth in Ghana.
Karamelikli, H. and Bayar, Y. 2015, Remittances and economic growth in Turkey, Ecoforum
Journal, Vol. 4 No. 2.
Kentor, J. and Boswell, T. 2003, Foreign capital dependence and development: a new direction,
American Sociological Review, Vol. 68 No. 2, pp. 301-313.
Njoupouognigni, M. 2010, Foreign aid, foreign direct investment and economic growth in Sub-
Saharan Africa: evidence from pooled mean group estimator (PMG), International Journal
of Economics and Finance, Vol. 2 No. 3, p. 39.
Oluwaseyi Musibau Hammed, Agboola Hammed Yusuf dan Kafilah Lola Gold 2019,
Endogenous specification of foreign capital inflows, human capital development and
economic growth A study of pool mean group International Journal of Social Economics
Vol. 46 No. 3, 2019 pp. 454-472 DOI 10.1108/IJSE-04-2018-0168
Pattillo, C.A., Poirson, H. and Ricci, L.A. 2002, External debt and growth”, No. 2002-2069,
International Monetary Fund.
Rehman, S.U. and Ahmad, H.K. 2016, The impact of foreign capital inflows on economic
growth: pooled mean group analysis for developing countries, Pakistan Economic and
Social Review, Vol. 54 No. 2, p. 191.
Samir Ul Hassan, Motika Sinha Rymbai dan Aasif Ali Bhat, 2019, Economics of human
resources development under globalization era: a study of BRICS countries, European
Journal of Training and Development Vol. 43 No. 7/8, 2019 pp. 682-698 DOI 1 Tülüce,
N.S. and Doğan, İ. 2014, The impact of foreign direct investments on SMEs’ development,
Procedia – Social and Behavioral Sciences, Vol. 150, pp. 107-115. 0.1108/EJTD-10-2018-
0101
Zhang, Danish 2019. The dynamic linkage between information and communication technology,
human development index, and economic growth: evidence from Asian economies,
Environmental Science and Pollution Research