pengaruh insentif kerja, kompleksitas tugas, dan

16
175 Jurnal Akuntansi Trisakti ISSN : 2339-0832 (Online) Volume. 6 Nomor. 2 September 2019 : 175-190 Doi : http://dx.doi.org/10.25105/jat.v6i2.5475 PENGARUH INSENTIF KERJA, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN PENGETAHUAN TERHADAP PERTIMBANGAN AUDIT Mega Ayu Lestari 1 Hasnawati 2* 12 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti *Korespondensi: [email protected] Abstract This research aims to examine and analyze the influence of work incentives, task complexity, and knowledge of auditors to audit judgment. This research is a qualitative research using primary data from the questionnaire. The sampling method used is convenience sampling, obtained with a sample of 144 auditor respondents from 21 Public Accountants Firm in DKI Jakarta Region registered in Directorate of Indonesian Institute of Certified Public Accountants. The data analysis technique is Structural Equation Model (SEM) based on Analysis of Moment Structure (AMOS) with AMOS analysis tool 24. This research showed that work incentive and auditor's knowledge have positive and significant influence to audit judgment, while for task complexity has a negative and significant effect on audit judgment. Keywords: Work Incentives, Task Complexity, Knowledge Auditors, Audit Judgment Submission date: 2019-09-10 Accepted date: 2019-09-29 PENDAHULUAN Profesi auditor saat ini adalah profesi yang menjadi sorotan masyarakat dunia, karena pekerjaan auditor dapat mempengaruhi jalannya perekonomian dunia dan bisnis melalui pengaruh kualitas pemeriksaan auditor terhadap harga saham sebuah perusahaan. Pada banyak kasus, seperti kasus Enron.com, World.com, hasil kualitas audit yang tidak benar telah berakibat fatal terhadap perekonomian dunia dan profesi auditor. Oleh karena itu pertimbangan audit (audit judgment) harus dilakukan dengan berhati-hati karena akan mempengaruhi kualitas audit dari auditor yang bersangkutan. Pertimbangan audit akan menjadi sulit manakala tugas yang diberikan sangat kompleks, terdapat keterbatasan informasi, tugas yang tidak terstruktur dan ambigu. Oleh karena itu seorang auditor perlu memiliki pengetahuan yang memadai agar mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapi selama melakukan pemeriksaan

Upload: others

Post on 06-Oct-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH INSENTIF KERJA, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN

175

Jurnal Akuntansi Trisakti ISSN : 2339-0832 (Online)

Volume. 6 Nomor. 2 September 2019 : 175-190

Doi : http://dx.doi.org/10.25105/jat.v6i2.5475

PENGARUH INSENTIF KERJA, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN

PENGETAHUAN TERHADAP PERTIMBANGAN AUDIT

Mega Ayu Lestari1

Hasnawati2*

12 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti

*Korespondensi: [email protected]

Abstract

This research aims to examine and analyze the influence of work incentives,

task complexity, and knowledge of auditors to audit judgment. This research is a

qualitative research using primary data from the questionnaire. The sampling method

used is convenience sampling, obtained with a sample of 144 auditor respondents

from 21 Public Accountants Firm in DKI Jakarta Region registered in Directorate of

Indonesian Institute of Certified Public Accountants. The data analysis technique is

Structural Equation Model (SEM) based on Analysis of Moment Structure (AMOS)

with AMOS analysis tool 24.

This research showed that work incentive and auditor's knowledge have positive

and significant influence to audit judgment, while for task complexity has a negative

and significant effect on audit judgment.

Keywords: Work Incentives, Task Complexity, Knowledge Auditors, Audit Judgment

Submission date: 2019-09-10 Accepted date: 2019-09-29

PENDAHULUAN

Profesi auditor saat ini adalah profesi yang menjadi sorotan masyarakat dunia,

karena pekerjaan auditor dapat mempengaruhi jalannya perekonomian dunia dan bisnis

melalui pengaruh kualitas pemeriksaan auditor terhadap harga saham sebuah

perusahaan. Pada banyak kasus, seperti kasus Enron.com, World.com, hasil kualitas

audit yang tidak benar telah berakibat fatal terhadap perekonomian dunia dan profesi

auditor. Oleh karena itu pertimbangan audit (audit judgment) harus dilakukan dengan

berhati-hati karena akan mempengaruhi kualitas audit dari auditor yang bersangkutan.

Pertimbangan audit akan menjadi sulit manakala tugas yang diberikan sangat

kompleks, terdapat keterbatasan informasi, tugas yang tidak terstruktur dan ambigu.

Oleh karena itu seorang auditor perlu memiliki pengetahuan yang memadai agar

mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapi selama melakukan pemeriksaan

Page 2: PENGARUH INSENTIF KERJA, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN

176 Pengaruh Insentif Kerja, Kompleksitas Tugas_____________________________

sehingga pertimbangan yang dilakukan juga menjadi cukup objektif dan kualitas

auditpun dapat dipertanggungjawabakan.

Cara pandang seorang auditor dalam menanggapi suatu informasi yang terdapat

dalam dokumentasi bukti-bukti audit dan cara pengambilan keputusan oleh auditor atas

suatu objek suatu entitas adalah pengertian dari audit judgment. Judgment mengacu

pada aspek kognitif. Pada saat pengambilan keputusan, auditor mencerminkan

perubahan dalam sikap, opini dan evaluasi (Putri, 2017). Insentif kerja yang diberikan

kepada auditor merupakan salah satu faktor penting untuk dapat meningkatkan kualitas

audit judgment. Insentif kerja ini akan mempengaruhi motivasi auditor terutama jika

penugasan yang ditetapkan juga cukup kompleks.

Siti Amelia et al (2015) menemukan bahwa insentif kerja yang diberikan kepada

seorang auditor merupakan bentuk suatu kompensasi yang berkaitan langsung dengan

motivasi. Semakin tinggi insentif kerja yang diberikan kepada seorang auditor akan

semakin baik pertimbangan audit yang diberikan. Pertimbangan audit tidak hanya

dipengaruhi oleh banyaknya jumlah insentif yang ditawarkan, melainkan juga

dipengaruhi dengan tingkat kompleksitas tugas dan pengetahuan dari auditor itu

sendiri. Dalam membuat keputusan auditor seringkali dihadapkan pada situasi dimana

informasi yang diperoleh tidak memadai dan ketidakjelasan prosedur yang berlaku di

perusahaan klien. Pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki auditor tersebut akan

membantu dalam membuat pertimbangan audit dan mengambil keputusan dalam situasi

seperti itu.

Kompleksitas tugas merupakan persepsi masing-masing individu tentang

kesulitan suatu tugas yang disebabkan karena terbatasnya kapabilitas atau informasi

dan daya ingat serta kemampuan untuk menyelesaikan suatu masalah yang dimiliki

individu oleh pembuat keputusan (Siagian et al 2014). Adanya suatu tugas yang

kompleks dengan tingkat kerumitan yang cukup tinggi akan dapat memungkinkan

terjadinya kesalahan dalam mendapatkan, memproses serta mengevaluasi informasi

selama tugas pemeriksaan (Sari, 2016). Judgment yang dilakukan oleh seorang auditor

dipengaruhi situasi seperti tingkat kesulitan tugas. Riset Sari (2016) menyatakan bahwa

tugas dengan tingkat kompleksitas yang tinggi memerlukan suatu inovasi dan audit

judgment yang relatif banyak, sedangkan tugas dengan tingkat kompleksitas yang lebih

rendah tidak memerlukan inovasi dan audit judgment yang banyak tetapi sebaliknya.

Sari (2016) menyatakan bahwa seorang auditor yang memiliki pengetahuan, baik

melalui pendidikan formal, kegiatan seminar, pengalaman, atau arahan dari senior

auditor dapat membantu seorang auditor dalam menghasilkan pertimbangan audit yang

baik. Studi Mursalim et al (2016) menyatakan bahwa semakin luas pengetahuan

seorang auditor, kemungkinan judgment yang akan diberikan oleh auditor akan lebih

tepat. Studi tersebut menyimpulkan bahwa audit judgment sangat dipengaruhi oleh

tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki auditor untuk menghadapi

permasalahan. Perbedaan tingkat pengetahuan berpengaruh terhadap saran yang

diberikan, dan pengetahuan auditor tidak hanya didapat melalui seminar dan pelatihan

formal tetapi juga bisa dapat dari jejaring rekan kerja atau tim audit lainnya. Dengan

demikian, auditor juga harus memiliki pengetahuan serta memahami cara menguasai

pengetahuan sesuai dengan tugas yang akan diselesaikannya. Jika seorang auditor akan

memberikan suatu pertimbangan yang lebih baik, maka seorang auditor harus memiliki

pengetahuan yang luas dibandingkan dengan auditor yang tidak memiliki pengetahuan

yang luas akan memberikan judgment yang tidak baik.

Page 3: PENGARUH INSENTIF KERJA, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN

__________________________________________Mega Ayu Lestari/Hasnawati 177

Penelitian ini masih relevan untuk dilakukan dalam kasus Indonesia, karena

ternyata masih banyak auditor yang bermasalah di negeri ini seperti kasus kelalaian

auditor Garuda Indonesia pada tahun 2019 dan kasus SNP finance pada tahun 2018.

Berdasarkan uraian latar belakang, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengaruh: 1) besaran insentif terhadap audit judgment 2) kompleksitas tugas terhadap

audit judgment 3) pengetahuan auditor terhadap audit judgment.

TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

Teori Agensi

Hubungan keagenan adalah suatu kontrak dimana satu atau lebih orang yaitu

(prinsipal) yang memerintahkan orang lain yaitu (agen) untuk menampilkan jasa atas

nama prinsipal serta juga memberikan wewenang kepada agen untuk membuat suatu

keputusan yang baik bagi prinsipal. Agen secara normal bertanggungjawab untuk

mengoptimalkan keuntungan prinsipal. Namun, agen juga mempunyai kepentingan

atau kehendak untuk memaksimumkan kesejahteraan pribadi mereka. Sehingga adanya

kemungkinan yang besar bahwa seorang agen tidak akan selalu bertindak sesuai dengan

kepentingan principals (Jensen dan Meckling, 1976).

Bentuk pertanggungjawaban agen terhadap prinsipal dituangkan dalam laporan

keuangan. Disatu sisi, prinsipal memiliki keterbatasan untuk mengakses informasi dan

memahami kompleksitas laporan keuangan jika dibandingkan dengan agen. Oleh

karena itu prinsipal memiliki insentif untuk memperkerjakan auditor untuk menilai

kewajaran informasi yang tertulis di dalam laporan keuangan yang disiapkan oleh agen

(Moroney, 2014)

Teori Motivasi

Motivasi adalah suatu kerelaan untuk berusaha semaksimal mungkin dalam

tercapainya tujuan organisasi yang dipengaruhi oleh kemampuan usaha untuk

memuaskan beberapa kebutuhan individu. (Robbins & Coulter, 2016). Secara umum

motivasi mengarah terhadap upaya yang dilakukan untuk mencapai sasaran, yaitu

sasaran organisasi. Dilihat dari perilaku auditor, hal ini terkait dengan tugas auditor

untuk melakukan hal yang terbaik bagi KAP dimana dia bekerja. Motivasi merupakan

faktor pendorong yang berasal dari dalam diri manusia dan akan mempengaruhi cara

bertindak, seperti motivasi pada kinerja auditor yang berpengaruh terhadap hasil

kerjanya. Demikian juga dengan pertimbangan audit yang dilakukan oleh auditor, dapat

ditingkatkan dengan besaran insentif yang diberikan. Insentif ini bisa menjadi faktor

pendorong atau memotivasi auditor dalam melaksanakan tugas tersebut.

Menurut teori motivasi, apabila seorang karyawan diberikan insentif, baik

insentif material berupa upah atau gaji maupun insentif non material yang berupa

hadiah atau pujian dari atasan atau partner KAP akan mendorong karyawan dan dapat

meningkatkan kinerjanya. Pengetahuan auditor akan terus bertambah apabila auditor

memiliki motivasi yang kuat untuk berusaha memperolehnya dari pendidikan formal,

kursus, dan pelatihan untuk mendukung kinerjanya.

Pengaruh Insentif Kerja terhadap Audit Judgment

Insentif memiliki hubungan yang erat dengan kompensasi, dimana komponen

dari kompensasi adalah insentif yang keduanya menentukan pencapaian tujuan dan

Page 4: PENGARUH INSENTIF KERJA, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN

178 Pengaruh Insentif Kerja, Kompleksitas Tugas_____________________________

sasaran suatu organisasi secara menyeluruh. Insentif dapat diartikan sebagai balasan

jasa kepada karyawan dengan prestasi yang melebihi standar yang ditetapkan. Riset Heranawati dan Bada (2015) menyatakan bahwa dalam menetapkan suatu pertimbangan

audit, Insentif yang diberikan kepada auditor dapat meningkatkan kinerja dan mampu memotivasi pekerja untuk mencapai ujian. Studi Zaputri (2013) menyatakan bahwa

peningkatan audit judgment yang dihasilkan dan diputuskan oleh auditor dipengaruhi dengan

banyaknya jumlah insentif yang diterima oleh auditor. Insentif material dan non material yang

telah diberikan partner kepada auditor dipercaya mampu meningkatkan hasil audit judgment,

sehingga dalam menjalankan tugas auditnya auditor akan lebih bertanggung jawab.

Berdasarkan uraian tersebut maka hipotesis yang dapat dikembangkan dalam penelitian ini

adalah: H1: Insentif Kerja berpengaruh positif terhaadap kualitas Audit JudgmenT

Pengaruh Kompleksitas Tugas terhadap Audit Judgment

Kompleksitas tugas merupakan suatu tugas yang tidak terstruktur, sulit untuk

dipahami, ambigu dan terkait satu sama lain dan merupakan sebuah persepsi individu

tentang kesulitan atas tugas yang disebabkan karena terbatasnya kapabilitas dan daya

ingat. Putri (2017) menemukan bahwa bahwa kompleksitas tugas yang tinggi akan

berpengaruh terhadap judgment yang diambil oleh auditor. Jika auditor merasa bahwa

tugas yang sedang dikerjakannya itu sulit, sehingga auditor tidak dapat memberikan

judgment yang professional. Studi Putri (2017), Hernawati dan Bada (2015), Hernawati

dan Komalasari (2015) Ariyanti et al (2014) menemukan bahwa kompleksitas tugas

memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap audit judgment adalah. Berdasarkan

uraian tersebut maka hipotesis yang dapat dikembangkan dalam penelitian ini adalah:

H2: Kompeksitas Tugas berpengaruh negatif terhadap kualitas Audit Judgment

Pengaruh Pengetahuan Terhadap Kualitas Audit

Pengetahuan auditor dapat diartikan dengan tingginya pemahaman seorang

auditor terhadap pekerjaan secara teoritis dan konseptual. Cara penyelesaian suatu

pekerjaan auditor akan berbeda-beda tergantung pengetahuan yang mereka miliki.

Auditor akan menyelesaikan tugasnya secara efektif apabila didukung oleh

pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya. Jika setiap auditor pada KAP memiliki

pengetahuan dalam mendeteksi suatu kekeliruan akan lebih mudah untuk melakukan

audit judgment, karena dengan pengetahuan dan pengalaman dalam mengaudit suatu

laporan keuangan akan membuat auditor lebih ahli dalam menyelesaikan tugasnya

terutama dalam pengungkapan kekeliuran. Penelitian Putri (2017), Sari (2016),

Mursalim et al (2016) dan Siagian et al (2014) membuktikan bahwa pengetahuan

auditor memiliki pengaruh positif signifikan terhadap audit judgment. Berdasarkan

uraian tersebut maka hipotesis yang dapat dikembangkan dalam penelitian ini adalah:

H3: Pengetahuan Auditor berpengaruh positif terhadap kualitas Audit Judgment

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini merupakan penelitian jenis kualitatif. Peneliti melakukan uji

hipotesa untuk mengetahui pengaruh besaran insentif, kompleksitas tugas, dan

pengetahuan auditor terhadap audit judgment. Data yang digunakan dalam penelitian

ini adalah data primer yaitu data yang diperoleh dengan cara menyebar kuesioner

langsung kepada responden. Sampel dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di

Page 5: PENGARUH INSENTIF KERJA, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN

__________________________________________Mega Ayu Lestari/Hasnawati 179

Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah DKI Jakarta dan menggunakan penyebaran

kuesioner dengan google document. Teknik pengambilan sampel yang digunakan

adalah teknik Convenience Sampling dimana peneliti tidak memiliki kriteria dalam

responden.

Variabel dan Pengukuran

Tabel berikut menyajikan variable-variabel yang digunakan beserta indicator

pertanyaan. Seluruh pertanyaan menggunakan 5 skala Likert.

Tabel 1

Variabel dan Pengukuran

Metode Analisis Data

Penelitian ini menggunakan analisis Structural Equation Model (SEM) atau

model persamaan struktural dengan software Analysis of Momen Structure (AMOS).

Sebelum melakukan pengujian hipotesa dengan analisis SEM yaitu melakukan uji

kualitas data terlebih dahulu, uji kualitas data dibagi menjadi 2 (dua) yaitu uji validitas

dan uji reliabilitas. Setelah semua pernyataan dalam variabel valid dan reliabilitas maka

dilanjutkan dengan uji pemenuhan asumsi SEM, yaitu uji asumsi normalitas, uji kriteria

goodness of fit dan analisis struktural SEM. Setelah semua pengujian terpenuhi maka

dapat dilakukan pengujian hipotesa yaitu uji signifikansi dalam 3 hipotesa dari

penelitian ini.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah auditor yang bekerja di

Kantor Akuntan Publik (KAP) yaitu badan usaha yang telah mendapatkan ijin dari

NO Variabel

Penelitian

Indikator Pertanyaan Sumber

1. Audit Judgment

(Dependent)

1. Pemberian Judgment yang Materialitas

2. Resiko Pemberian Judgment

3. Pemberian Judgment untuk Kelangsungan

Hidup Suatu Entitas (Going concern)

Jenkins & Haynes

(2003)

2. Insentif Kerja

(Independent)

1. Besarnya Pemberian Bonus sesuai Kinerja

2. Besarnya Pemberian Bonus yang Tepat

Waktu

3. Besarnya Pemberian Bonus secara Adil

4. Pemberian Penghargaan secara Objektif

5. Pemberian Penghargaan berupa Pujian

6. Pemberian Penghargaan secara Terus

Menurus

Rivai (2009)

3. Kompleksitas

Tugas

(Independent)

1. Kejelasan Tugas yang Dikerjakan

2. Kejelasan Tugas yang Diselesaikan

3. Kejelasan suatu Tugas Khusus

4. Kejelasan Cara Mengerjakan Tugas

Jamilah (2007)

4. Pengetahuan

Auditor

(Independent)

1. Perlunya Memahami Proses Pemeriksaan

2. Pengetahuan yang Diperoleh dari

Pendidikan Formal maupun NonFormal

3. Pengetahuan yang Diperoleh dari

Pendidikan S1 Akuntansi

4. Keahlian Khusus dalam Mendukung

Pemeriksaan Auditing

Purwati et al (2007)

Page 6: PENGARUH INSENTIF KERJA, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN

180 Pengaruh Insentif Kerja, Kompleksitas Tugas_____________________________

menteri keuangan atau pejabat berwenang sebagai wadah bagi akuntan publik atau

auditor dalam memberikan jasanya. Penelitian ini dilakukan terhadap kantor akuntan

publik yang berada di wilayah DKI Jakarta baik yang berskala kecil maupun berskala

besar yang sudah terdaftar di dalam Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) pada

tahun 2017. Berikut merupakan distribusi data sampel tentang penyebaran kuesioner

yang dilakukan di Kantor Akuntan Publik di Wilayah DKI Jakarta yang dapat dilihat

pada tabel 2 berikut ini:

Tabel 2

Distribusi data sampel penelitian dengan penyebaran kuesioner No Nama Kantor Akuntan Publik Kuesioner

Disebar

Kuesioner

kembali

1. KAP BDO Indonesia 15 9

2. KAP Bharata, Arifin, Mumajad & Sayuti 10 7

3. KAP Yonathan & Rekan 25 15

4. KAP Mirawati Sensi Idris 10 8

5. KAP Moore Stephens 10 7

6. KAP Leonard Mulia dan Richard 10 8

7. KAP Drs. Bambang Sudaryono dan Rekan 15 10

8. KAP Weddie Andriyanto dan Muhaemin 10 8

9. KAP Justinus Aditya Sidharta 10 7

10 KAP Jhin Tjap Lung dan Rekan 10 8

11 KAP Drs. Tasnim Ali Widjanarko dan Rekan 15 9

12 KAP Ishak Saleh Soewondo dan Rekan 10 7

13 KAP Amachi Arifin Mardani dan Muliadi 10 7

14 KAP PwC 10 4

15 KAP Agus 10 10

Tabel 3

Distribusi Data Sampel Melalui Google Form No Nama Kantor Akuntan Publik (KAP) Kuesioner yang diisi

1. KAP BDO Indonesia 5

2. KAP Yonathan & Rekan 1

3. KAP Abdul Hamid dan Rekan 5

4. KAP Abdul Kahim 2

5. KAP Deloitte 1

6. KAP EY 2

7. KAP KPMG 2

8. KAP RSM 1

9. KAP PwC 1

Page 7: PENGARUH INSENTIF KERJA, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN

__________________________________________Mega Ayu Lestari/Hasnawati 181

Tabel 4

Karateristik Responden

Deskripsi Frequency Percent

Jenis Kelamin :

Pria

Wanita

75

69

52.1

47.9

Usia :

< 25 thn

25.1 - 30 thn

30.1 - 35 thn

35.1 - 40 thn

> 40 thn

65

45

11

13

10

45.1

31.3

7.6

9.0

6.9

Lama Bekerja :

< 5 thn

5.1 - 10 thn

10.1 - 15 thn

15.1 - 20 thn

> 20 thn

93

30

5

11

5

64.6

20.8

3.5

7.6

3.5

Pendidikan Terakhir :

D3

S1

S2

6

114

24

4.2

79.2

16.7

Jabatan :

Junior Auditor

Senior Auditor

Manager

Partner

68

53

14

9

47.2

36.8

9.7

6.3

Uji Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran dan menjelaskan

karakteristik data berupa nilai minimum dan maksimum mengenai suatu data, modus

dan standar deviasi. Nilai minimum dan maksimum digunakan untuk mengetahui nilai

terkecil dan terbesar dari data yang diteliti. Modus digunakan untuk melihat nilai mana

yang sering dipilih oleh responden dan standar deviasi untuk melihat data apakah data

bersifat homogen atau heterogen. Hasil pengujian statistik deskriptif digambarkan

sebagai berikut:

Tabel 5

Statistik Deskriptif

No Variabel N Minimum Maximum Modus Std.

Deviasi

1 Insentif

kerja 144 1 5 4 1.0911

2 Kompleksitas

Tugas 144 1 5 2 1.3339

3 Pengetahuan

Auditor 144 1 5 4 1.1203

Page 8: PENGARUH INSENTIF KERJA, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN

182 Pengaruh Insentif Kerja, Kompleksitas Tugas_____________________________

No Variabel N Minimum Maximum Modus Std.

Deviasi

4 Audit

Judgment 144 1 5 4 1.1153

Sumber: Data primer yang diolah

Tabel 5 menjelaskan tentang hasil uji statistik deskriptif pada jawaban

variabel-variabel yang didapat pada variabel insentif kerja, kompleksitas tugas,

pengetahuan auditor, dan audit judgment pada bagian hasil minimum skala likert yang

dipilih adalah 1 atau sangat tidak setuju. Dan pada variabel insentif kerja, kompleksitas

tugas, pengetahuan auditor, dan audit judgment bagian hasil maximum skala likert yang

dipilih adalah 5 atau sangat setuju. Pada bagian hasil modus pada variabel insentif kerja

yang paling sering dipilih adalah pada skala likert ke 4 yaitu setuju dengan standar

deviasi 1.0911, pada variabel kompleksitas tugas skala likert yang paling sering dipilih

adalah 2 yaitu tidak setuju dengan standar deviasi 1.3339, pada variabel pengetahuan

auditor skala likert yang paling sering dipilih adalah 4 yaitu tidak setuju dengan standar

deviasi 1.1203, dan pada variabel audit judgment skala likert yang sering dipilih adalah

4 yaitu tidak setuju dengan standar deviasi 1.1153.

Uji Kualitas Data

Uji Validitas

Berdasarkan tabel 6 diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa seluruh butir

pernyataan untuk mencari informasi mengenai variabel insentif kerja, kompleksitas

tugas, pengetahuan auditor, dan audit judgment dinyatakan valid. Hal ini terlihat bahwa

nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (< 0,05), sehingga variabel insentif kerja,

kopmpleksitas tugas, pengetahuan auditor, dan audit judgment dinyatakan valid.

Tabel 6

Hasil Uji Validitas

Sumber: Data primer yang diolah

Uji Reliabilitas

Tabel 7

Hasil Uji Reliabilitas Data

No. Variabel Cronbach’s

Alpha

Standar

Reliabillitas Keterangan

1 Insentif Kerja (X1) 0.961 0.70 Reliabel 2 KompleksitasTugas (X2) 0.964 0.70 Reliabel

No Variabel Jumlah

Butir Korelasi

Sig

(2-Tailed) Keterangan

1. Insentif Kerja 6 0.898 s/d

0.936 0.000 Valid

2. Kompleksitas

Tugas 4

0.918 s/d

0.969 0.000 Valid

3. Pengetahuan

Auditor 4

0.916 s/d

0.953 0.000 Valid

4. Audit

Judgment 5

0.888 s/d

0.931 0.000 Valid

Page 9: PENGARUH INSENTIF KERJA, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN

__________________________________________Mega Ayu Lestari/Hasnawati 183

No. Variabel Cronbach’s

Alpha

Standar

Reliabillitas Keterangan

3 Pengetahuan Auditor 0.947 0.70 Reliabel 4 Audit Judgment 0.951 0.70 Reliabel

Sumber: Data primer yang diolah

Berdasarkan tabel 7 dapat terlihat bahwa seluruh instrument atau butir

pernyataan dalam variabel penelitian ini adalah reliable. Hal ini terlihat dari seluruh

cronbach’s alpha dari masing-masing variabel lainnya melebihi kriteria yang

disyaratkan yaitu 0,70

Asumsi Normalitas

Tabel 8

Hasil Uji Normalitas Variable min Max skew c.r. Kurtosis c.r.

AJ5 1,000 5,000 -,720 -3,525 -,334 -,817

AJ4 1,000 5,000 -,716 -3,507 -,298 -,730

AJ3 1,000 5,000 -,695 -3,403 -,293 -,719

AJ2 1,000 5,000 -,490 -2,400 -,537 -1,316

AJ1 1,000 5,000 -,637 -3,123 -,281 -,688

PA1 1,000 5,000 -,529 -2,590 -,562 -1,377

PA2 1,000 5,000 -,643 -3,148 -,203 -,496

PA3 1,000 5,000 -,517 -2,531 -,340 -,834

PA4 1,000 5,000 -,532 -2,607 -,228 -,558

KT1 1,000 5,000 ,638 3,126 -,856 -2,096

KT2 1,000 5,000 ,771 3,776 -,574 -1,406

KT3 1,000 5,000 ,741 3,630 -,615 -1,507

KT4 1,000 5,000 ,798 3,907 -,649 -1,590

IK6 1,000 5,000 -,683 -3,346 -,097 -,239

IK5 1,000 5,000 -,612 -2,998 -,293 -,717

IK4 1,000 5,000 -,627 -3,073 -,310 -,760

IK3 1,000 5,000 -,718 -3,517 -,156 -,383

IK2 1,000 5,000 -,484 -2,370 -,651 -1,594

IK1 1,000 5,000 -,794 -3,890 -,016 -,040

Multivariate -7,122 -1,513

Tabel 8 menunjukkan bahwa data penelitian telah terdistribusinormal karena

nilai c.r multivariatnya yaitu sebesar -1,513 yang berarti telah berada dalam interval -

2,58< z < 2,58 , sehingga analisis SEM dapat dilanjutkan tanpa deteksi dan eliminasi

outlier.

Page 10: PENGARUH INSENTIF KERJA, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN

184 Pengaruh Insentif Kerja, Kompleksitas Tugas_____________________________

Uji Kecocokan Model Struktural

Gambar 1

Hasil Estimasi Model Pengukuran

Hasil uji Goodness of fit modelpada gambar 1 diatas dapat diringkas dalam

struktural pada tabel 9 yang menunjukkan bahwa setelah model pengukuran

dispesifikasi menjadi model struktural, model tersebut tetap memenuhi kriteria

Goodness of fit model yang baik, sehingga hasil uji signifikansi dalam model struktural

ini layak digunakan untuk pengujian setelahnya yaitu pengujian hipotesis penelitian.

Hasil uji kecocokan model struktural selengkapnya dapat dilihat pada tabel

berikut :

Tabel 9

Hasil Uji Kecocokan Model Struktural

No Goodness of Fit

Index

Nilai pada

Model Cut off Value Kesimpulan

1. Signifance

probability 0,000 ≥ 0.05 Tidak Goodness of Fit

2 RMSEA 0,081 ≤ 0,08 Marginal

3. GFI 0,827 ≥ 0,90 Marginal

4. CMIN/DF 1,935 ≤ 3.00 Goodness of Fit

5. TLI 0,955 ≥ 0.90 Goodness of Fit

6. CFI 0,962 ≥ 0.90 Goodness of Fit

7. NFI 0,925 ≥ 0.90 Goodness of Fit

Uji Signifikansi

Uji signifikansi dapat dilakukan apabila hasil dari uji kecocokan model

struktural tersebut terdapat satu hasil yang menyatakan goodness of fit. Hasil uji

kecocokan model struktural diatas terdapat empat (4) index yang menyatakan godness

of fit maka dapat dilakukan uji signifikansi. Berikut hasil uji signifikansi dalam tiga (3)

hipotesa penelitian ini yaitu:

Page 11: PENGARUH INSENTIF KERJA, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN

__________________________________________Mega Ayu Lestari/Hasnawati 185

Tabel 10

Hasil Uji Signifikansi Estimate S.E. C.R. P

IK --> AJ ,305 ,058 5,227 0.00

KT --> AJ -,105 ,042 -2,507 ,012

AJ --> AJ ,522 ,066 7,872 0.00

Sumbe : Data primer yang diolah

Berdasarkan hasil uji signifikansi pada tabel 10, diperoleh bebrapa hasil

sebagai berikut :

Nilai signifikan pengaruh variabel insentif kerja (IK) terhadap audit judgment

(AJ) yaitu sangat signifikan dengan nilai p sebesar 0,00 dengan c.r bertanda positif

sebesar 5,227. Oleh karena nilai signifikan yang diperoleh< 0,05 dan c.r bertanda

positif dan > 1,96 maka Ho ditolak dan H1 diterima.

Maka dapat disimpulkan bahwa Insentif kerja berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Audit Judgment, yaitu semakin besar pemberian insentif kerja di

Kantor Akuntan Publik (KAP) maka audit judgment yang akandibuat akan semakin

baik, begitu sebaliknya. Maka pengaruh hubungan insentif terhadap audit judgment

dapat didasarkan pada teori motivasi, karena ketika seorang auditor diberi insentif pada

atasan mereka seperti berupa bonus, promosi jabatan atau hal sebagainya akan

memotivasi auditor dalam memberikan judgment yang baik dan profesional dalam

tugas auditnya. Dalam menetapkan suatu pertimbangan audit atau audit judgment,

seorang auditor yang diberikan insentif maka produktivitas kinerjanya secara tidak

langsung akan mendorong kinerjanya untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Dalam

menetapkan suatu pertimbangan audit atau audit judgment, seorang auditor yang

diberikan insentif maka produktivitas kinerjanya secara tidak langsung akan

mendorong kinerjanya untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Contohnya seperti

seorang auditor yang menerima bonus tepat waktu, komisi, atau seperti pemberian

pujian atau terimakasih secara formal maupun informal oleh partner akan

meningkatkan hasil judgment yang dihasilkan, karena seorang auditor akan lebih

bertanggungjawab akan menjalankan tugas auditnya yang sedang dikerjakan. Hasil

riset ini sejalan dengan riset Zaputri (2013), Bada dan Hernawati (2015) dan Amelia et

al (2015).

Nilai signifikan pengaruh variabel kompleksitas tugas (KT) terhadap

auditjudgment (AJ) adalah dengan nilai p sebesar 0,012 dengan c.r bertanda negatif

sebesar -2,507. Oleh karena nilai signifikan yang diperoleh < 0,05 serta c.r bertanda

negatif dan > 1,96 maka Ho ditolak dan H2 diterima.

Maka dapat disimpulkan bahwa kompleksitas tugas berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap Audit Judgment, yaitu semakin kompleks suatu tugas audit di

Kantor Akuntan Publik (KAP) maka akan semakin sulit bagi seorang auditor untuk

membuat suatu audit judgment, begitu sebaliknya. Hasil studi ini membuktikan bahwa

persepsi individu tentang kesulitan atas tugas yang dibebankan kepada dirinya

mempengaruhi kualitas pertimbangan untuk keputusan yang akan diambilnya. Hal bisa

terjadi karena informasi yang diperoleh tidak relevan, tidak konsisen atau terdapat

ambiguitas penugasan. Hasil studi ini sejalan dengan studi Putri (2017), Hernawati dan

Bada (2015), Hernawati dan Komalasari (2015) Ariyanti et al (2014) menemukan

bahwa kompleksitas tugas memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap audit

judgment.

Page 12: PENGARUH INSENTIF KERJA, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN

186 Pengaruh Insentif Kerja, Kompleksitas Tugas_____________________________

Nilai signifikan pengaruh variabel pengetahuan auditor (PA) terhadap

audit judgment (AJ) sangat signifikan yaitu dengan nilai p sebesar 0,00 dengan c.r

bertanda positif sebesar 7,872. Oleh karena nilai signifikan yang diperoleh sangat

signifikan0,00< 0,05 dan c.r bertanda positif dan >1,96 maka Ho ditolak dan H3

diterima.

Maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan auditor berpengaruh positif

dan signifikan terhadap Audit Judgment, yaitu semakin tingginya suatu pengetahuan

auditor di Kantor Akuntan Publik (KAP) maka audit judgmentyang dibuat oleh seorang

auditor akan semakin baik , begitu sebaliknya. Maka pengaruh hubungan Pengetahuan

Auditor terhadap Audit Judgment dapat didasarkan pada teori motivasi, karena ketika

seorang auditor sedang melaksanakan tugasnya dan ia merasa tidak mengerti akan

tugas tersebut maka auditor akan termotivasi berkeinginan untuk selalu mencari

pengetahuan tentang audit dari mana saja agar bisa memberikan judgment yang baik

dan profesional.

Pengetahuan auditor yang dimiliki baik melalui pendidikan formal, kegiatan

seminar, arahan dari auditor senior maupun dari frekuensi seorang auditor dalam

melaksanakan pekerjaannya dapat membantu auditor dalam menghasilkan suatu

judgment yang professional.pengetahuan auditor berpengaruh positif signifikan

terhadap audit judgment, yaitu Setiap auditor di KAP yang mempunyai pengetahuan

yang tinggi mengenai penguasaan akuntansi dan auditing, objektivitas, atau

perkembangan peraturan itu akan lebih dapat memahami dan melaksanakan tugas

secara baik termasuk dalam membuat suatu keputusan atau audit judgmentsecara

profesional. Karena dengan pengetahuannya serta pengalamannya dalam mengaudit

suatu laporan keuangan akan membuat auditor lebih ahli dalam melaksanakan tugasnya

terutama dalam hal pengungkapan kekeliuran. Studi ini mendukung studi Fitriani

(2012), Sari (2016) dan Putri (2017)

Berdasarkan hasil analisis SEM diatas, makadapat disimpulkan pada tabel 11

dibawah ini yaitu tabel mengenai ringkasan hasil pengujian signifikansidari hipotesis

yang terdiri dari 3 hipotesa, dan semua hipotesa diterima dan semua signifikan.

Tabel 11

Ringkasan Hasil Pengujian Hipotesis

No Hipotesis c.r P Kesimpulan

1 Insentif kerja berpengaruh

positif terhadap audit

judgment

5,227 0.000 H1 diterima

2 Kompleksitas Tugas

berpengaruh negatif

terhadap audit judgment

-2,507 ,012 H2 diterima

3 Pengetahuan Auditor

berpengaruh positif

terhadap audit judgment

7,872 0.000 H3 diterima

Page 13: PENGARUH INSENTIF KERJA, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN

__________________________________________Mega Ayu Lestari/Hasnawati 187

Uji Kontribusi Variabel Independen terhadap Dependen

Tabel 12

Kontribusi Variabel

Estimate

AJ ,872 Sumber: Data primer yang diolah

Hasil analisis SEM pada tabel 12 menunjukkan bahwa besar Square Multiple

Correlation variabel audit judgment (AJ) adalah sebesar 0,872. Hal ini menunjukkan

bahwa besar kontribusi yang diberikan variabel insentif kerja, kompleksitas tugas, dan

pengetahuan auditor terhadap audit judgment adalah sebesar 87,2%. Hasil tersebut

sekaligus menunjukkan bahwa masih sebanyak 12,8% variansi audit judgment

dipengaruhi oleh faktor lain di luar variabel insentif, kerja, kompleksitas tugas, dan

pengetahuan auditor.

SIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN DAN IMPLIKASI

Simpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh antarainsentif kerja,

kompleksitas tugas, dan pengetahuan auditor terhadap audit judgment. Subjek

penelitian adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik yang berada di

wilayah DKI Jakarta. Berdasarkan hasil analisis data seperti yang telah diuraikan

diatas, maka kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Besaran insentif berpengaruh positif dan signifikan terhadap Audit Judgment,

yaitu semakin besar pemberian insentif di Kantor Akuntan Publik (KAP) maka

audit judgment yang diberikan akan semakin baik, begitu pula sebaliknya.

2. Kompleksitas Tugas berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Audit Judgment,

yaitu semakin kompleksnya tugas audit di dalam Kantor Akuntan Publik (KAP)

maka akan semakin sulit bagi seorang auditor untuk membuat audit judgment,

begitu pula sebaliknya.

3. Pengetahuan Auditor berpengaruh positif dan signifikan terhadap Audit

Judgment, yaitu semakin tingginya pengetahuan seorang auditor di Kantor

Akuntan Publik (KAP) maka akan semakin baik untuk membuat audit judgment.

Keterbatasan

Penelitian ini menggunakan kuesioner dalam mengumpulkan data sehingga

akan terdapat subyektifitas responden dalam menafsirkan pertanyaan-pertanyaan yang

diberikan. Selain itu data dikumpulkan pada saat responden sedang sibuk

menyelesaikan laporan audit, sehingga ada kemungkinan responden tidak terlalu fokus

dan teliti sewaktu menjawab kuesioner. Oleh karena itu disarankan untuk penelitian

berikutnya sewaktu pengisian kuesioner didampingi oleh peneliti dan ditambahkan

wawancara untuk memperkuat hasil penelitian.

Saran

Hasil penelitian ini memberikan saran bahwa penting bagi KAP untuk selalu

meningkatkan pengetahuan para auditor serta memperhatikan besaran insentif agar para

Page 14: PENGARUH INSENTIF KERJA, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN

188 Pengaruh Insentif Kerja, Kompleksitas Tugas_____________________________

auditor dapat memberikan pertimbangan audit yang berkualitas. Peningkatan

pengetahuan bagi auditor mampu mengatasi penugasan yang cukup kompleks. Jadi

walaupun tugas yang dibebankan kepada auditor cukup rumit, dengan adanya

pengetahuan yang dimiliki, maka tidak akan mempengaruhi kualitas pertimbangan

audit yang dilakukan. Bagi asosiasi akuntan public, perlu untuk selalu mengadakan

seminar untuk menambah pengetahuan para auditor dan selalu menjaga standar mutu

untuk kualifikasi profesi auditor.

DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Anas Aullia. (2016). Hubungan Lingkungan Kerja dan Pemberian Insentif

Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Back Office Hotel Pasific Balikpapan.

eJournal Psikologi,Vol 4, Nomor 2, 177-188.

Alamri, Fitria; Nangoi, Grace B.; Tinangon, Jantje. (2017). Pengaruh Keahlian

Pegalaman , Kompleksitas Tugas dan Independensi Terhadap Audit Judgment

Auditor Internal Pada Inspektorat Provinsi Gorontalo. Jurnal EMBA, Vol.2,

No.5, 593 - 601.

Arens, Alvin A.; Randl J., Elder; Mark S., Beasley;. (2016). Auditing and Assurance

Services (Global Edition ed., Vol. Sixteen). Englang: Pearson Education

Lmited.

Departemen Pendidikan Nasional. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia (Edisi

Kelima). Jakarta: Balai Pustaka.

Ghozali, I. (2016). Aplikasi Analisis Mutivariate Dengan Program IBM SPSS 23 (Vol.

Vlll). Badan Penerbit Universitas Diponogoro.

Ghozali, P. (2017). Model PersamaanStruktural Konsep dan Aplikasi Dengan Program

AMOS 24 Update Bayesian SEM (Vol. Edisi Vll). Indonesia: Badan Penerbit

Universitas Diponogoro.

Hasibuan, M. S. (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi). Jakarta:

Bumi Aksara.

Institut Akuntan Publik Indoneia (IAPI). (2016). SPAP Standar Audit ("SA") 200

Tujuan Keseluruhan Auditor Independen dan Pelaksanaan Audit Berdasarkan

Standar Audit. Jakarta: Salemba Empat, para :A23-A27.

Institut Akuntan Publik Indoneia (IAPI). (2016). Standar Profesional Akuntan Publik.

Jakarta: Salemba Empat.

James A.Hall, Singleton Tommie . Audit Teknologi Informasi dan Assurance (ed .1).

Salemba Empat .Jakarta.

Jensen, M., & Cliffort, S. (1984). "Stockholder, Manager and Credit Interest :

Aplications of Agency Theory, " in Altman and Subrahmanyam (Recent

Advances in Corporate Finane ed.). Homeword : Richard Irwin.

Jensen, Michael C; William H., Meckling. (1976). "Theory ofThe Firm : Managerial

Behaviour, Agency Costs, and Ownership Structure". Journal of Financial

Economics,, Vol. 3 No.4, 305-360.

Komlasari, Rossa; Erna, Hernawati. (2015). Pengaruh Independensi, Kompleksitas

Tugas, Dan Gender Terhadap Audit Judgment. Jurnal Neo-bis, vol.9, No.2, 66-

86.

Moroney, R. (2014). Auditing a Practical Approach (2 ed.). Australia: John Wiley &

Sons Australia, Ltd.

Page 15: PENGARUH INSENTIF KERJA, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN

__________________________________________Mega Ayu Lestari/Hasnawati 189

Mulyadi. (2014). Auditing, Buku 1 (6 ed., Vol. Cetakan 9). Indonesia: Salemba Empat.

Operasianti, Siti Amelia; Hendra, Gunawan; Mey, Maemunah. (2015). Pengaruh

Insentif Kerja, Persepsi Etis, dan Skeptisme Profesional terhadap Audit

Judgment ( Survey pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung). Prosiding

Akuntansi , 43-50.

Putri, A. R. (2017). Pengaruh Tekanan Anggaran Waktu, Kompleksitas Tugas,

Pengetahuan Auditor Dan Pengalaman Audit Judgment(Studi Kasus Pada KAP

di Pekanbaru, Batam, dan Padang). JOM Fekon, Vol.4 No.1, 1282-1294.

Putri, F. P. (2015). Pengaruh Pengetahuan Auditor, Pengalaman Auditor, Kompleksitas

Tugas, Locus Of Control, Dan Tekanan Ketaatan Terhadap Audit Judgment

(Studi Kasus Pada Perwakilan BPKP Provinsi Riau). Jom FEKON, Vol. 2 No.1-

15.

Rizkiyana, D. E. (2013). Pengaruh Pengalaman Audit dan Preferensi Klien Terhadap

Audit Judgment Dengan Kredibilitas Klien Sebagai Variabel Moderating.

Robbins, Stephen P.; Mary, Coulter. (2016). Manajemen (13 ed.). Erlangga.

Sanusi, Z. M., & Takiah Mohd, I. (2007). Audit judgment performance:assessing the

effect of performance incentives, effort and task complexity. Managerial

Auditing Journal, Vol. 22 No. 1, 35.

Sari, I. P. (2016). Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas,

Pengalaman Auditor, Pengetahuan Auditor Dan Kompleksitas Dokumen Audit

Terhadap Audit Judgement (Studi Empiris Pada Badan Pemeriksa Keuangan RI

Pusat). (Studi Empiris Pada Badan Pemeriksa Keuangan RI Pusat), Vol. 3 No.

1, 2008-2022.

Siagian, Rida MM; H., Hardi; Al Azhar, L. (2014). Faktor- faktor yang berpengaruh

terhadap audit judgment (studi empiris pada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

RI perwakilan provinsi Riau). JOM FEKON, Vol.1 No. 2, 1-15.

Siegel, G; H.R., Marconi. (1989). Behavioral Accounting. South Western Publishing,

Co. Cincinnati, OH.

Sila, M., Bambang, S., Zaki, B., & Aulia Fuad, R. (2016). The Effect of Knowledge

and Experience on Professional Auditor’s Judgment: Study on State Auditor in

Indonesia. International Journal of Management and Administrative Sciences

(IJMAS), vol.3, No. 10, 98-106.

Supriyono, R. (2016). Akuntansi Keperilakuan ( Volume Edisi Pertama). Indonesia:

Gajah Mada University Press.

Zaputri, A.R., Rahardjo, K., & Utami, H.N. (2013). Pengaruh Insentif Material dan

Non Material Terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan. Student

Journal .

Page 16: PENGARUH INSENTIF KERJA, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN

190 Pengaruh Insentif Kerja, Kompleksitas Tugas_____________________________