pengaruh karakteristik laporan keuangan pemerintah...

14
PENGARUH KARAKTERISTIK LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MAROS EFFECT OF LOCAL GOVERNMENT FINANCIAL CHARACTERISTICS OF TRANSPARENCY AND ACCOUNTABILITY REPORT LOCAL GOVERNMENT FINANCE MAROS Indah Windrastuti¹, H. Rahardjo Adisasmita², R.A. Damayanti² ¹Staf Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Maros, ²Staf Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin, Makassar Alamat Korespondensi : Indah Windrastuti Pemerintah Daerah Kabupaten Maros Hp : 085320307778 Email : [email protected]

Upload: dangdung

Post on 01-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KARAKTERISTIK LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/eeff5a0ba19db6cf1e1c7b91c64f16b5.pdf · PENGARUH KARAKTERISTIK LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

PENGARUH KARAKTERISTIK LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH TERHADAP TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS LAPORAN

KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN MAROS

EFFECT OF LOCAL GOVERNMENT FINANCIAL CHARACTERISTICS OF TRANSPARENCY AND ACCOUNTABILITY REPORT LOCAL GOVERNMENT

FINANCE MAROS

Indah Windrastuti¹, H. Rahardjo Adisasmita², R.A. Damayanti²

¹Staf Badan Pengelola Keuangan Daerah Kabupaten Maros, ²Staf Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin,

Makassar

Alamat Korespondensi :

Indah Windrastuti Pemerintah Daerah Kabupaten Maros Hp : 085320307778 Email : [email protected]

Page 2: PENGARUH KARAKTERISTIK LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/eeff5a0ba19db6cf1e1c7b91c64f16b5.pdf · PENGARUH KARAKTERISTIK LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

Abstrak Apabila informasi yang terdapat di dalam laporan keuangan pemerintah daerah memenuhi kriteria karakteristik laporan keuangan pemerintah seperti yang disyaratkan dalam PP No. 24 tahun 2005, berarti pemerintah daerah mampu mewujudkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar karakteristik laporan keuangan yang berupa informasi yang relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami berpengaruh terhadap transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten Maros. Penelitian adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Analisis data menggunakan SEM ( Structural Equation Modelling ) dengan aplikasi program AMOS ver 5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) informasi yang relevan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan, yang berarti informasi yang relevan mendukung transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan; 2) informasi yang andal mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan, berarti informasi yang andal mendukung transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan; 3) informasi yang dapat dibandingkan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan, berarti informasi yang dapat dibandingkan mendukung transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan; 4) informasi yang dapat dipahami memunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan, berarti informasi yang dapat dipahami mendukung transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan; dan 5) transparansi memunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap akuntabilitas laporan keuangan, berarti transparansi mendukung akuntabilitas laporan keuangan. Kata Kunci : Karakteristik laporan keuangan, transparansi, akuntabilitas

Abstract If the information contained in the financial statements of local governments meet the criteria of the characteristics of the government's financial statements as required by the PP 24 in 2005, means that local government is able to bring transparency and accountability in financial management. This study aims to determine how the characteristics of financial statements in the form of information that is relevant, reliable, comparable and understandable effect on the transparency and accountability of local government financial statements Maros. Research is descriptive quantitative research. Data analysis using SEM (Structural Equation Modelling) by the application program AMOS ver 5. The results showed that: 1) relevant information has a positive and significant impact on financial reporting transparency and accountability, which means that the relevant information to support transparency and accountability in the financial statements; 2) reliable information has a positive and significant impact on the transparency and accountability of financial statements, means that reliable information to support transparency and accountability in the financial statements, and 3) information that can be compared to having a positive and significant effect on the transparency and accountability of financial statements, means information that can be compared to support transparency and accountability of financial statements; 4) information that can be understood memunyai positive and significant impact on the transparency and accountability of financial statements, means information that can be understood to support transparency and accountability in the financial statements, and 5) transparency memunyai positive and significant impact on accountability reports financial means to support accountability transparency of financial statements. Keywords: Characteristics of the financial statements, transparency, accountability

Page 3: PENGARUH KARAKTERISTIK LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/eeff5a0ba19db6cf1e1c7b91c64f16b5.pdf · PENGARUH KARAKTERISTIK LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

PENDAHULUAN

Pengelolaan keuangan daerah merupakan salah satu bagian yang mengalami

perubahan mendasar dengan ditetapkannya Undang-Undang (UU) No.32 tahun 2004 tentang

Pemerintah Daerah dan UU No.33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Kedua undang-undang tersebut telah memberikan

kewenangan lebih luas kepada pemerintah daerah.

Dalam teori keagenan, yang menjelaskan hubungan prinsipal dan agen berakar pada

teori ekonomi, teori keputusan, sosiologi, dan teori organisasi, DeGeorge (1992) dalam Smith,

dkk. (1998) dalam Abdullah, dkk. (2006). Teori keagenan menganalisis susunan kontraktual

di antara dua atau lebih individu, kelompok, atau organisasi. Salah satu pihak (principal)

membuat suatu kontrak, baik secara implisit maupun eksplisit, dengan pihak lain (agent)

dengan harapan bahwa agen akan bertindak/melakukan pekerjaan seperti yang dinginkan oleh

prinsipal (dalam hal ini terjadi pendelegasian wewenang) dalam Halim, dkk.(2006).

Besarnya kewenangan yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah

daerah menjadi tanggung jawab pemerintah daerah untuk mewujudkan tata kelola

pemerintahan yang baik (good governance) sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada

publik. World Bank (Bank Dunia) mendefinisikan good governance sebagai suatu

penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggung jawab yang sejalan

dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah alokasi dana investasi,

dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun administratif, menjalankan disiplin

anggaran serta penciptaan tatanan hukum dan politik yang jelas bagi tumbuhnya aktivitas

usaha dalam Renyowijoyo (2010). Berdasarkan definisi tersebut UNDP mengemukakan

9 karakteristik prinsip-prinsip good governance yang saling terkait dalam Adisasmita (2011),

yaitu: partisipasi, taat hukum, transparansi, responsive, berorintasi pada kesepakatan,

kesetaraan, efektif dan efisien, akuntabilitas, dan visi stratejik.

Sukhemi (2010) mengatakan bahwa penerapan prinsip-prinsip good governance dalam

penyelenggaraan negara tidak lepas dari masalah transparansi dan akuntabilitas dalam

pengelolaan keuangan negara. Badjuri, dkk. (2009), mengatakan bahwa tujuan

diberlakukannya PP No.24 tahun 2005 adalah agar laporan keuangan lebih accountable dan

berkualitas. Sedangkan, Aliyah, dkk. (2012) menunjukkan bahwa penyajian laporan keuangan

daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap transparansi dan akuntabilitas pengelolaan

keuangan daerah. Informasi akuntansi yang terdapat di dalam laporan keuangan pemerintah

daerah harus bermanfaat dalam pengertian dapat mendukung pengambilan keputusan dan

dapat dipahami oleh para pemakai (Huang dkk., 1999 dalam Xu dkk., 2003).

Page 4: PENGARUH KARAKTERISTIK LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/eeff5a0ba19db6cf1e1c7b91c64f16b5.pdf · PENGARUH KARAKTERISTIK LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

Apabila informasi yang terdapat di dalam laporan keuangan pemerintah daerah

memenuhi kriteria karakteristik laporan keuangan pemerintah seperti yang disyaratkan dalam

PP No. 24 tahun 2005, berarti pemerintah daerah mampu mewujudkan transparansi dan

akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah dalam Galuh (2010). Penyusunan laporan

keuangan adalah suatu bentuk kebutuhan transparansi yang merupakan syarat pendukung

adanya akuntabilitas yang berupa keterbukaan (openness) pemerintah atas aktivitas

pengelolaan sumber daya publik. Transparansi informasi terutama informasi keuangan dan

fiskal harus dilakukan dalam bentuk yang relevan dan mudah dipahami dalam Mardiasmo

(2006).

Transparansi dibangun atas dasar kebebasan memeroleh informasi yang dibutuhkan

oleh masyarakat. Artinya, informasi yang berkaitan dengan kepentingan publik secara

langsung dapat diperoleh oleh mereka yang membutuhkan, transparansi mengisyaratkan

bahwa laporan keuangan tidak hanya dibuat tetapi juga terbuka dan dapat diakses oleh

masyarakat, karena aktivitas pemerintah adalah menjalankan amanat rakyat dalam Mardiasmo

(2004).

Pemerintah Daerah Kabupaten Maros merupakan salah satu entitas pelaporan yang

diwajibkan menyajikan laporan keuangan sesuai dengan ketentuan yang ada. Namun,

penyajiannya masih mengalami kendala-kendala atau masalah-masalah ini dibuktikan pada

pembentukan opini tidak memberikan pendapat (disclaimer) hasil audit Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK) terhadap laporan keuangan dari tahun anggaran 2006 sampai dengan tahun

anggaran 2010. Namun, pada tahun anggaran 2011, BPK memberikan opini Wajar Dengan

Pengecualian (WDP) yang menunjukkan peningkatan opini dikarenakan pemerintah

kabupaten Maros telah melakukan pembenahan terhadap kelemahan dan ketidakpatuhan

dalam menyusun laporan keuangan sesuai standar akuntansi pemerintahan dan karakteristik

laporan keuangan yang berpengaruh terhadap kewajaran penyajian LKPD (BPK-RI, 2012).

Reformasi di bidang pengelolaan keuangan daerah terus bergulir yang ditandai dengan

keluarnya PP No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah sebagai pengganti

dari PP yang mendahuluinya (PP No. 105 Tahun 2000). Hal ini merupakan upaya sinkronisasi

menyusul keluarnya paket undang-undang pengelolaan keuangan negara (UU 17 Tahun 2003,

UU No. 1 Tahun 2004, dan UU No. 15 Tahun 2004) dan revisi paket undang-undang otonomi

daerah (UU No. 32 Tahun 2004 dan UU No. 33 Tahun 2004) serta PP No 24 Tahun 2005

tentang Standar Akuntansi Pemerintahan.

Sebagaimana disebutkan dalam UU No. 32 tahun 2004 dan UU No. 17 tahun 2003,

laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban pemerintah daerah dalam

Page 5: PENGARUH KARAKTERISTIK LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/eeff5a0ba19db6cf1e1c7b91c64f16b5.pdf · PENGARUH KARAKTERISTIK LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

mewujudkan akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan daerah yang harus

disampaikan tepat waktu, dan disusun sesuai dengan PP No. 24 tahun 2005 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan. Untuk menghasilkan informasi keuangan yang bermanfaat bagi para

pemakai, maka laporan keuangan harus disusun sesuai dengan karakteristik kualitatif laporan

keuangan yaitu ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi

sehingga dapat memenuhi tujuannya.

Menurut Bastian (2006), keempat karakteristik yang merupakan prasyarat normatif

yang diperlukan agar laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang

dikehendaki, terdiri atas (a) relevan; (b) andal; (c) dapat dibandingkan; dan (d) dapat

dipahami. Indriasari, dkk., (2008), membuktikan secara empiris bahwa pengendalian internal

akuntansi pemerintah daerah berpengaruh terhadap nilai laporan keuangan pemerintah daerah

yang dinyatakan dengan ketepatwaktuan dan keterandalan.Tujuan peneiltian ini adalah untuk

mengetahui dan menganalisis pengaruh karakteristik laporan keuangan (informasi laporan

keuangan yang relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami) terhadap transparansi

dan akuntabilitas laporan keuangan pemerintah daerah, dan untuk mengetahui serta

menganalisis pengaruh transparansi berpengaruh terhadap akuntabilitas laporan keuangan

pemerintah daerah Kabupaten Maros.

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Jenis Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Maros, sebagai salah satu entitas pelaporan

yang diwajibkan menyajikan laporan keuangan. Kabupaten Maros merupakan salah satu

kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan.

Jenis penelitian ini bersifat penelitian deskriptif kuantitatif berdasarkan data primer

dan data sekunder. Desain kuisioner dalam penelitian ini diambil dari PP No. 24 tahun 2005

tentang Standar Akuntansi Pemerintahan untuk kriteria laporan keuangan. Kuisioner

transparansi dan akuntabiltas berdasarkan peran karakteristik akuntansi sektor publik menurut

UNDP yang diadaptasi dari karakteristik prinsip-prinsip good governance yaitu transparansi

dan akuntabilitas.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh SKPD Kabupaten Maros yang berjumlah

50 (lima puluh) unit. Jenis penelitian ini adalah sensus, Peneliti menggunakan seluruh elemen

Populasi menjadi data penelitian maka disebut sensus, sensus digunakan jika elemen populasi

Page 6: PENGARUH KARAKTERISTIK LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/eeff5a0ba19db6cf1e1c7b91c64f16b5.pdf · PENGARUH KARAKTERISTIK LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

relatif sedikit dan bersifat heterogen. Seluruh populasi yaitu kuasa pengguna anggaran (kepala

SKPD), Kepala bagian keuangan SKPD, dan bendahara penerimaan/pengeluaran SKPD yang

secara struktural bertanggung jawab dan terlibat dalam pembuatan dan penyajian laporan

keuangan pada SKPD yang berjumlah 150 (seratus lima puluh) orang.

Pengumpulan Data

Dalam rangka penyusunan penulisan ini, penulis mengambil cara dalam mendapatkan

data dan informasi yang ada hubungannya dengan materi pembahasan. Adapun metode yang

penulis gunakan untuk mengumpulkan data dan informasi adalah sebagai berikut :

Kuesioner, artinya dengan membagikan daftar pertanyaan yang berhubungan variabel

yang diteliti yaitu karakteristik laporan keuangan, serta kriteria-kriteria yang berkaitan dengan

transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan. Kuesioner diberikan dengan mengantar

langsung dan dititipkan kepada staf di kantor, dengan mengadakan perjanjian pengambilannya

setelah waktu yang dijanjikan tiba.

Wawancara (interview), yang dilakukan secara interview bebas terkontrol, artinya

wawancara dilakukan dengan menggunakan catatan-catatan pokok yang masih

memungkinkan adanya variasi pertanyaan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang

ada.

Studi kepustakaan (library research),suatu metode yang dilakukan dengan cara

melihat, dan memelajari berbagai bahan-bahan bacaan, seperti buku-buku teoritis, makalah

ilmiah, jurnal, dokumen dan laporan-laporan, termasuk berbagai peraturan yang berkaitan

dengan variabel penelitian.

Dokumentasi data sekunder, merupakan metode pelengkap dalam mendukung hasil

penelitian. Dokumentasi data sekunder merupakan dokumentasi yang berbentuk data

permanen (hasil penelitian) yang berisi tentang segala sesuatu tentang catatan, rekaman suatu

peristiwa dan objek atau aktivitas yang fakta, dan dianggap penting dan berharga.

Metode Analisis Data

Setelah melakukan pengumpulan data, tahap berikutnya adalah menganalisis data

tersebut dengan menggunakan SEM (Structural Equation Modelling) dengan aplikasi

program AMOS ver 5.

Operasionalisasi Variabel

Variabel independen dalam penelitian ini adalah karakteristik laporan keuangan (X1 =

relevan, X2 = andal, X3 = dapat dibandingkan dan X4 = dapat dipahami). Variabel dependen

dalam penelitian ini adalah transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah (Y).

Pengukuran variabel menggunakan skala likert yaitu di mana responden menyatakan tingkat

Page 7: PENGARUH KARAKTERISTIK LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/eeff5a0ba19db6cf1e1c7b91c64f16b5.pdf · PENGARUH KARAKTERISTIK LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

setuju atau tidak setuju mengenai keberadaan pernyataan mengenai perilaku, obyek, atau

kejadian (Kuncoro, 2003). Karakteristik laporan keuangan yaitu ukuran-ukuran normatif

yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi merupakan prasyarat normatif yang

diperlukan agar laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki

sehingga dapat memenuhi tujuannya yaitu: relevan (X1), andal (X2), dapat dibandingkan (X3),

dan dapat dipahami (X4).

Faktor transparansi laporan keuangan (Y1) adalah prinsip yang menjamin akses atau

kebebasan bagi setiap orang untuk memeroleh informasi tentang penyelenggaraan

pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaannya,

serta hasil-hasil yang dicapai. Faktor akuntabilitas laporan keuangan (Y2) adalah

pertanggungjawaban pihak yang diberi mandat untuk memerintah kepada mereka yang

memberi mandat itu. Akuntabilitas bermakna pertanggungjawaban dengan menciptakan

pengawasan melalui distribusi kekuasaan pada berbagai lembaga pemerintah sehingga

mengurangi penumpukkan kekuasaan sekaligus menciptakan kondisi saling mengawasi

(checks and balances system)

. HASIL

Berdasarkan cara penentuan nilai dalam model, maka variabel pengujian model

pertama ini dikelompokkan menjadi variabel eksogen (exogenous variabel) dan variabel

endogen (endogenous variable). Variabel eksogen adalah variabel yang nilainya ditentukan

di luar model. Sedangkan, variabel endogen adalah variabel yang nilainya ditentukan melalui

persamaan atau dari model hubungan yang dibentuk. Termasuk dalam kelompok variabel

eksogen adalah pengukuran faktor karakteristik laporan keuangan berupa informasi yang

relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami, sedangkan yang tergolong variabel

endogen adalah transparansi dan akuntabilitas.

Model dikatakan baik bilamana pengembangan model hipotetik secara teoritis

didukung oleh data empirik. Hasil analisis SEM secara lengkap dapat dilihat pada gambar 1

pada lampiran.

Hasil uji model disajikan pada gambar 1, dievaluasi berdasarkan goodness of fit

indices pada tabel 1 dengan diberikan penjelasan kriteria model serta nilai kritisnya yang

memiliki kesesuaian data. Dari evaluasi model menunjukkan dari delapan kriteria goodness of

fit indices terlihat nilai chi-squarenya masih besar, sedangkan nilai untuk probabilitas,

RMSEA, GFI dan CFI telah sesuai dengan nilai cut off yang ditentukan, sedangkan

CMIN/DF, AGFI, TLI dan CFI tidak sesuai dengan nilai cut off yang ditentukan, sehingga

Page 8: PENGARUH KARAKTERISTIK LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/eeff5a0ba19db6cf1e1c7b91c64f16b5.pdf · PENGARUH KARAKTERISTIK LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

dilakukan modifikasi model dengan melakukan korelasi antar error indikator sesuai dengan

petunjuk dari modification indices. Hasil analisis setelah model akhir yang didapatkan pada

gambar 2 (lampiran). Hasil uji model disajikan pada gambar 2 dalam lampiran dievaluasi

berdasarkan goodness of fit indices pada tabel 2, dengan disajikan kriteria model serta nilai

kritisnya yang memiliki kesesuaian data.

Dari evaluasi model menunjukkan delapan kriteria goodness of fit indices telah

memenuhi kriteria cut off value, sehingga model dapat dikatakan telah sesuai dengan kriteria

goodness of fit indices untuk di analisis. Berdasarkan model empirik yang diajukan dalam

penelitian ini dapat dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan melalui pengujian

koefisien jalur pada model persamaan struktural. Tabel 3 merupakan pengujian hipotesis

dengan melihat nilai p value, jika nilai p value lebih kecil dari 0.05, maka hubungan antara

variabel signifikan.

Selain itu menjelaskan pengaruh langsung (direct effect) artinya terdapat pengaruh

yang positif secara langsung antara variabel, pengaruh tidak langsung (indirect effect) artinya

terdapat pengaruh yang positif secara tidak langsung antara variabel, dan pengaruh total (total

effect) yaitu akumulasi dari pengaruh langsung dan tidak langsung. Hasil pengujian disajikan

pada tabel 3.

PEMBAHASAN

Penelitian ini menunjukkan bahwa dari keseluruhan model lima jalur signifikan

memberikan pengaruh yang signifikan. Adapun interpretasinya dari tabel 3 dapat dijelaskan

sebagai berikut; informasi yang relevan memunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap

transparansi laporan keuangan dengan p = 0.000 < 0.05, dengan nilai pengaruh langsung

sebesar 0.894, berarti informasi yang relevan mendukung transparansi laporan keuangan;

informasi yang andal memunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap transparansi laporan

keuangan dengan p = 0.000 < 0.05, dengan nilai pengaruh langsung sebesar 0.254, berarti

informasi yang andal mendukung transparansi laporan keuangan.

Informasi yang dapat dibandingkan memunyai pengaruh positif dan signifikan

terhadap transparansi laporan keuangan dengan p = 0.000 < 0.05, dengan nilai pengaruh

langsung sebesar 0.478, berarti informasi yang dapat dibandingkan mendukung transparansi

laporan keuangan; demikian pula informasi yang dapat dipahami memunyai pengaruh positif

dan signifikan terhadap transparansi laporan keuangan dengan p = 0.000 < 0.05, dengan nilai

pengaruh langsung sebesar 0.377, berarti informasi yang dapat dipahami mendukung

transparansi laporan keuangan

Page 9: PENGARUH KARAKTERISTIK LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/eeff5a0ba19db6cf1e1c7b91c64f16b5.pdf · PENGARUH KARAKTERISTIK LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

Selain itu dari informasi yang relevan memunyai pengaruh positif dan signifikan

terhadap akuntabilitas laporan keuangan dengan p = 0.000 < 0.05, dengan nilai pengaruh

langsung sebesar 0.329, berarti informasi yang relevan mendukung akuntabilitas laporan

keuangan; informasi yang andal memunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap

akuntabilitas laporan keuangan dengan p = 0.000 < 0.05, dengan nilai pengaruh langsung

sebesar 0.391, berarti informasi yang andal mendukung akuntabilitas laporan keuangan;

informasi yang dapat dibandingkan memunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap

akuntabilitas laporan keuangan dengan p = 0.000 < 0.05, dengan nilai pengaruh langsung

sebesar 0.622,

Informasi yang dapat dibandingkan mendukung akuntabilitas laporan keuangan;

informasi yang dapat dipahami memunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap

akuntabilitas laporan keuangan dengan p = 0.000 < 0.05, dengan nilai pengaruh langsung

sebesar 0.513, berarti informasi yang dapat dipahami mendukung akuntabilitas laporan

keuangan; dan transparansi memunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap akuntabilitas

laporan keuangan dengan p = 0.000 < 0.05, dengan nilai pengaruh langsung sebesar 0.801,

berarti transparansi mendukung akuntabilitas laporan keuangan.

Secara tidak langsung karakteristik laporan keuangan memunyai pengaruh positif

signifikan terhadap akuntabilitas melalui transparansi dengan p < 0.05, yang berarti

akuntabilitas laporan keuangan ditentukan oleh informasi yang transparan sesuai dengan

karakteristik laporan keuangan yang relevan, andal, dapat dibandingkan dan dapat

dipahami.

KESIMPULAN DAN SARAN

Informasi yang relevan memunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap

transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan, yang berarti informasi yang relevan

mendukung transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan. Informasi yang andal memunyai

pengaruh positif dan signifikan terhadap transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan,

berarti informasi yang andal mendukung transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan.

Informasi yang dapat dibandingkan memunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap

transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan, berarti informasi yang dapat dibandingkan

mendukung transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan. Informasi yang dapat dipahami

memunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap transparansi dan akuntabilitas laporan

keuangan, berarti informasi yang dapat dipahami mendukung transparansi dan akuntabilitas

Page 10: PENGARUH KARAKTERISTIK LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/eeff5a0ba19db6cf1e1c7b91c64f16b5.pdf · PENGARUH KARAKTERISTIK LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

laporan keuangan. Transparansi memunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap

akuntabilitas laporan keuangan, berarti transparansi mendukung akuntabilitas laporan

keuangan.

Memertahankan penyajian informasi yang relevan atas laporan keuangan yang

memungkinkan untuk mudah diakses oleh masyarakat sebagai wujud transparansi dan

pertanggung jawaban pemerintah atas laporan keuangan. Meningkatkan keandalan dalam

penyajian informasi yang senantiasa berorientasi pada publik bukan pada pihak tertentu secara

transparan dan akuntabel. Melakukan perbandingan laporan keuangan periode sebelumnya

yang selanjutnya dipublikasikan kepada media massa sebagai bentuk pertanggung jawaban

pemerintah dalam melaporkan keuangan pemerintah daerah. Meningkatkan penyajian laporan

keuangan dengan bahasa dan penjelasan yang dapat dipahami oleh masyarakat luas,

transparan dan akuntabel yang berarti dapat dipertanggungjaabkan. Meningkatkan

pemahaman pengguna informasi dengan menerapkan sistem informasi keuangan daerah,

sehingga para pengguna memahami dan dapat membaca laporan keuangan secara transparan

serta memahami tanggung jawab pemerintah atas audit laporan keuangan yang diterapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, S. dan Asmara, J.A. (2006). Perilaku Oportunistik Legislatif dalam Penganggaran Daerah; Bukti Empiris atas Aplikasi Agency Theory di Sektor Publik. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang. Padang.

Adisasmita, R. (2011). Manajemen Pemerintahan Daerah. Yogyakarta. Graha Ilmu. Aliyah dan Nahar. (2012). Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan dan Aksesibilitas

Laporan Laporan Keuangan Daerah terhadap Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Jepara. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Nahdlatul Ulama Jepara.

Arbuckle, Mowly. (1997). Statistic Program Application in Quantitative Analysis. Published by Prentice Hall Ohio Press.

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI). (2012). Penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Maros, Kabupaten Bantaeng dan Kabupaten Bulukumba.(28/05/2012). Makassar. http://makassar.bpk.go.id/ Diunduh 01/04/2012.

Badjuri, A. dan E. Trihapsaria. (2009). Audit Kinerja pada Sektor Publik Pemerintah. http://hardiyantowb.worldpress.com. Diunduh 16 Maret 2009.

Bastian. (2006). Sistem Akuntansi Sektor Publik. Jakarta. Erlangga. Galuh, F.D. (2010), Analisis Faktor-faktor yang Memengaruhi Nilai Informasi Pelaporan

Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Kasus pada Pemerintah Kota Padang), Universitas Negeri Padang.

Halim A. dan Abdullah, S. (2006). Hubungan dan masalah keagenan di pemerintahan daerah: Sebuah peluang penelitian anggaran dan akuntansi. Jurnal Akuntansi Pemerintah 2(1): 53-64. Artikel ini juga dimuat diblog berikut:

Page 11: PENGARUH KARAKTERISTIK LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/eeff5a0ba19db6cf1e1c7b91c64f16b5.pdf · PENGARUH KARAKTERISTIK LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

http://kelembagaandas.wordpress.com/teori-agensi-principal-agent-theory/abdul-halim-dan-syukriy-abdullah/.

Indriasari, Desi dan Ertambang Nahartyo. (2008). Pengaruh kapasitas sumberdaya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, dan pengendalian intern akuntansi terhadap nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah daerah (studi pada pemerintah kota palembang dan kabupaten ogan ilir). SNA XI Pontianak.

Kuncoro,Mudrajat.(2003). Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta. Erlangga. Mardiasmo. (2004). Akuntansi Sektor Publik. Edisi Revisi. Yogyakarta. Penerbit ANDI. _________. (2006). Perwujudan Transparansi dan Akuntabilitas Publik Melalui Akuntansi

Sektor Publik: Suatu Sarana Good Governance. Jurnal Akuntansi Pemerintah. Vol. 2 No. 1. Mei, 1-17.

Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Jakarta. Dirjen PUOD.

________________, Undang-undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Daerah Jakarta. Dirjen PUOD.

________________, Undang-undang Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan Jakarta. Dirjen PUOD.

________________, Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. Jakarta. Dirjen PUOD.

________________, Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Jakarta. Dirjen PUOD.

Renyowijoyo, M. (2010). Akuntansi Sektor Publik Organisasi Non Laba. Jakarta. Mitra Wacana Media.

Sukhemi. (2010). Pengaruh Penyajian Neraca Daerah terhadap Akuntabilitas Keuangan Daerah. Akmenika Jurnal Akuntansi dan Manajemen. Volume 5, April: 85-100

Xu, Hongjiang, Jeretta H.N., G. Daryl Nord, Binshan Lin. (2003). “Key issue of accounting information quality management : Australian case studies”. Industrial Mangaement & Data System 103/7, 461- 470

Page 12: PENGARUH KARAKTERISTIK LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/eeff5a0ba19db6cf1e1c7b91c64f16b5.pdf · PENGARUH KARAKTERISTIK LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

Gambar 1 Pengukuran Model Hubungan Variabel Tahap 1

Gambar 2 Pengukuran Model Hubungan variable

Page 13: PENGARUH KARAKTERISTIK LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/eeff5a0ba19db6cf1e1c7b91c64f16b5.pdf · PENGARUH KARAKTERISTIK LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

Tabel 1 Evaluasi kriteria Goodness of Fit Indices Overall Model

Goodness of fit index Cut-off Value Hasil Model* Keterangan

2 – Chi-square Diharapkan kecil 9.776 Baik Probability 0.05 0.064 Baik CMIN/DF 2.00 2.114 Kurang Baik RMSEA 0.08 0.052 Baik

GFI 0.90 0.901 Baik AGFI 0.90 0.895 Kurang Baik TLI 0.95 0.903 Kurang Baik CFI 0.95 0.951 Baik

Sumber : Hair (2006), Arbuckle (1997) Tabel 2 Evaluasi kriteria Goodness of Fit Indices Overall Model

Goodness of fit index Cut-off Value Hasil Model* Keterangan

2 – Chi-square Diharapkan kecil 7.276 Baik

Probability 0.05 0.064 Baik CMIN/DF 2.00 1.819 Baik RMSEA 0.08 0.047 Baik

GFI 0.90 0.924 Baik AGFI 0.90 0.922 Baik TLI 0.95 0.972 Baik CFI 0.95 0.965 Baik

Sumber : Hair (2006), Arbuckle (1997)

Page 14: PENGARUH KARAKTERISTIK LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/eeff5a0ba19db6cf1e1c7b91c64f16b5.pdf · PENGARUH KARAKTERISTIK LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

Tabel 3 Direct Effect, Indirect Effect dan Total Effect

Variabel P-Value Direct Indirect Total Ket. Variabel

Independen Variabel

Intervening Variabel

Dependen Informasi Relevan - Transparansi 0.000 0.894 - 0.894 Sig.

Informasi Andal - Transparansi 0.000 0.254 - 0.254 Sig.

Informasi Dapat Dibandingkan - Transparansi 0.000 0.478 - 0.478 Sig.

Informasi Dapat Dipahami - Transparansi 0.000 0.377 - 0.377 Sig.

Informasi Relevan - Akuntabilitas 0.000 0.329 0.206 0.535 Sig.

Informasi Andal - Akuntabilitas 0.000 0.391 0.255 0.646 Sig.

Informasi Dapat Dibandingkan - Akuntabilitas 0.000 0.622 0.264 0.886 Sig.

Informasi Dapat Dipahami - Akuntabilitas 0.000 0.513 0.233 0.746 Sig.

- Transparansi Akuntabilitas 0.000 0.801 - 0.801 Sig.

Sumber: Data diolah, 2013.