pengaruh keadaan ekonomi, gaya hidup, dan tingkat...
TRANSCRIPT
PENGARUH KEADAAN EKONOMI, GAYA HIDUP, DAN
TINGKAT PENDIDIKAN TERHADAP KEPUTUSAN
MENJADI NASABAH DI BANK MUAMALAT INDONESIA
CABANG PEMBANTU SALATIGA
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi Tugas dan melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
DISUSUN OLEH
UMI AMRITANINGSIH
NIM 21311024
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI
DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) SALATIGA
2016
v
MOTTO
Sesuatu yang belum dikerjakan seringkali tampak mustahil,
kita baru yakin kalau kita telah berhasil melakukannya
dengan baik (Evelyn Underhill).
vi
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT yang telah
memberikan nikmat dan kesempatan sehingga skripsi ini bisa
terselaesaikan. Skripsi ini saya persembahkan untuk
1. Allah SWT.
2. Kedua orang tua (M. Samroni dan Siti Mardhiyah) yang
sangat saya cintai yang selalu memberi semangat serta
doa yang dipanjatkan.
3. Kakak, adik, dan ponakan (M. Irwan Khasif, Zulfa Nur
Laila dan Akhsanul Haque) yang selalu memberikan
semangat.
4. Seseorang yang selalu di hati yang selalu memberi
motivasi dan mendoakanku.
5. Seluruh keluarga besar dan teman-temanku: Vita
Nurhayati, Milatunnikmah Finisia, Ika Riscy, Ayu Palupi,
Riska Wulandari dan masih banyak lagi yang tidak bisa
disebutkan satu persatu yang selalu membantu dan sering
direpotkan.
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan segala
rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul: “Pengaruh Keadaan Ekonomi, Gaya Hidup, dan Tingkat
Pendidikan Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah di Bank Muamalat Indonesia
cabang pembantu Salatiga” dengan lancar tanpa kendala yang berarti. Shalawat
serta salam tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan seluruh
pengikutnya hingga akhir zaman yang telah membimbing umatnya menuju jalan
kebenaran. Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syariah, Institut Agama Islam Negeri
Salatiga.
Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan
terimakasih atas bantuan, bimbingan, dukungan, perhatian, semangat, serta doa,
baik secara langsung maupun tidak langsung pada penyelesaian skripsi ini kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis
Islam IAIN Salatiga dan selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Dosen
Pembimbing Skripsi yang senantiasa memberikan bimbingan, motivasi, dan
arahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
3. Ibu Fetria Eka Yudiana M.Si, selaku Ketua Jurusan Perbankan Syariah S1.
viii
4. Bapak/Ibu dosen yang telah mendidik dan memberikan jasanya selama
menuntut ilmu di IAIN Salatiga.
5. Kedua orang tua yang sangat Saya sayangi dan cintai yang selalu memberikan
motivasi dan semangat.
6. Teman-teman seperjuangan Perbankan Syariah S1 2011, keluarga besar PPP
di BMT Anda cabang Karanggede 2015, keluarga besar KKN di Desa
Deyangan, Mertoyudan, Kab. Magelang.
7. Semua pihak yang ikut serta memberikan motivasi dan dorongan dalam
penulisan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan
dan penuh kekurangan, oleh karena itu dengan segenap kerendahan hati penulis
menyampaikan permohonan maaf yang sebanyak-banyaknya, serta semoga skripsi
ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan berbagai pihak yang lain.
ix
ABSTRAK
Amritaningsih, Umi. 2016. Pengaruh Keadaan Ekonomi, Gaya Hidup,
dan Tingkat Pendidikan Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah di Bank
Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga. Skripsi, Jurusan S1-Perbankan
Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri
Salatiga. Pembimbing: Dr. Anton Bawono, M.Si.
Kata Kunci: Keadaan Ekonomi, Gaya Hidup, Tingkat Pendidikan, Keputusan
Nasabah
Bank Muamalat Indonesia lahir sebagai bank syariah pertama yang
menggunakan konsep perbankan secara syariah yang didirikan pada tanggal 1
November 1991 masehi atau 24 Rabius Tsani. Ada banyak faktor yang dapat
mempengaruhi keputusan konsumen diantaranya keadaan ekonomi yang meliputi
pendapatan yang dapat dibelanjakan, gaya hidup adalah pola hidup seseorang di
dunia yang diungkapkan dalam kegiatan, minat, serta pendapatan seseorang, dan
tingkat pendidikan sangat mempengaruhi dalam pengambilan keputusan
konsumen, hal ini disebabkan konsumen yang berpendidikan tinggi mempunyai
pandangan yang berbeda terhadap alternatif produk, informasi produk, dan
penilaian terhadap sebuah produk dibandingkan dengan konsumen berpendidikan
rendah.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif karena bertujuan untuk
mengkonfirmasi data yang didapat di lapangan dengan teori yang ada. Objek
penelitian yang digunakan adalah nasabah di Bank Muamalat Indonesia cabang
pembantu Salatiga dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden/ nasabah. Data
yang diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan alat bantu SPSS versi 20.
Analisis ini meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji statistik, dan uji asumsi
klasik. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa variabel keadaan ekonomi
berpengaruh positif dan tidak signifikan sebesar 0,233 terhadap keputusan
nasabah, variabel gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan sebesar 0,000
terhadap keputusan nasabah, variabel tingkat pendidikan berpengaruh positif dan
signifikan sebesar 0,000 terhadap keputusan nasabah.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................... iv
MOTTO ...................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ....................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................. vii
ABSTRAK ................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ............................................................................................... x
DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ............................................................... 7
D. Kegunaan Penelitian .......................................................... 8
E. Sistematika Penulisan ......................................................... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka ................................................................... 11
B. Kerangka Teori .................................................................. 20
xi
C. Kerangka Pemikiran............................................................ 50
D. Hipotesis ............................................................................ 50
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .................................................................. 55
B. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................. 55
C. Populasi dan Sampel ........................................................... 55
D. Metode Pengumpulan Data ................................................. 58
E. Skala Pengukuran Data ....................................................... 59
F. Definisi Konsep dan Operasional ........................................ 59
G. Instrumen Penelitian ........................................................... 66
H. Uji Instrumen Penelitian .................................................... 67
I. Alat Analisis ....................................................................... 73
BAB IV ANALISIS PENELITIAN
A. Latar Belakang Perusahaan .................................................. 74
B. Deskripsi Data Responden .................................................. 82
1. Analisis Deskriptif ........................................................ 82
2. Analisis Data ................................................................. 87
A. Uji Validitas ....................................................................... 87
B. Uji Reliabilitas .................................................................... 89
C. Uji Statistik ......................................................................... 90
1. Uji t ...................................................................... 90
2. Uji F ..................................................................... 92
xii
3. Uji Determinasi R2 ................................................ 93
D. Uji Asumsi Klasik ............................................................... 93
1. Uji Normalitas ..................................................... 93
2. Uji Linearitas ...................................................... 96
3. Uji Multikolinearitas ........................................... 98
4. Uji Heteroskedastisitas ........................................ 99
E. Pembahasan ......................................................................... 99
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................... 104
B. Saran ..................................................................................... 105
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Research Gap ......................... ............................... 16
Tabel 2.2 Perbedaan Bank Syariah dan Konvensional ............ 26
Tabel 2.3 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen .... 43
Tabel 3.1 Pembobotan Nilai Jawaban Responden................... 59
Tabel 3.2 Indikator Penelitian ................................................ 60
Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ....................................... 82
Tabel 4.2 Umur Responden .................................................... 83
Tabel 4.3 Status Responden ................................................... 84
Tabel 4.4 Pendidikan Responden .......................................... 84
Tabel 4.5 Pekerjaan Responden ............................................. 85
Tabel 4.6 Pendapatan Perbulan .............................................. 86
Tabel 4.7 Uji Validitas .. ........................................................ 87
Tabel 4.8 Uji Reliabilitas ....................................................... 90
Tabel 4.9 Uji t ............... ........................................................ 91
Tabel 4.10 Uji F .............. ........................................................ 92
Tabel 4.11 Uji R2 ..... ............................................................... 93
Tabel 4.12 One Sample Kolmogrov Smirnov ............................ 96
Tabel 4.13 Uji Linieritas .......................................................... 97
Tabel 4.14 Uji Multikolinearitas ............................................. 98
Tabel 4.15 Uji Heteroskedastisitas ........................................... 99
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ............................................... 50
Gambar 4.1 Grafik Struktur Organisasi ...................................... 76
Gambar 4.2 Grafik Normal Plot ................................................. 94
Gambar 4.3 Grafik Normal Plot ................................................. 95
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam dunia perbankan modern sekarang ini, peranan perbankan
dalam memajukan perekonomian suatu negara sangatlah besar. Bank dapat
dikatakan sebagai darahnya perekonomian suatu negara. Hampir semua
sektor yang berhubungan dengan berbagai kegiatan keuangan selalu
membutuhkan jasa bank. Oleh karena itu saat ini dan di masa yang akan
datang, kita tidak akan terlepas dari dunia perbankan.
Bank adalah sebuah lembaga perantara antara pihak surplus dana
kepada pihak minus dana. Tiga fungsi operasional bank yaitu sebagai
pengumpulan dana (funding), sebagai penyalur dana (financing), dan
pelayanan jasa. Secara sederhana bank dapat diartikan sebagai lembaga
keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat
dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan
jasa bank lainnya (Kasmir, 2003:11).
Dengan berkembangnya lembaga keuangan, maka didirikanlah
lembaga keuangan yang berbasis syariah, karena lembaga keuangan
konvensional masih dianggap mempunyai unsur riba atau bunga yang tidak
sesuai dengan syariat islam, yaitu menggunakan prinsip bagi hasil yang
apabila mendapatkan keuntungan maka semua pihak akan mendapat
keuntungan pula, dan sebaliknya jika salah satu pihak (konsumen) mendapat
2
kerugian maka pihak bank tidak langsung meminta baginya dimana hal ini
telah disesuaikan dalam pandangan agama Islam.
Lahirnya bank syariah telah membawa dampak positif dalam
khazanah perbankan di Indonesia. Dengan keberadaan perbankan syariah ini
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yaitu memberikan pelayanan jasa
perbankan atau lembaga keuangan yang bersih dari riba serta menjadi
institusi yang lebih baik.
Perbankan syariah dalam istilah internasional dikenal dengan nama
islamic banking atau perbankan tanpa bunga. Istilah perbankan yang tidak
lepas dari asal usul sistem perbankan syariah yang awalnya dikembangkan
sebagai suatu respon dari kelompok ekonom dan praktisi perbankan muslim
yang menginginkan agar kegiatan keuangan yang dilaksanakan tidak
bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah, khususnya berkaitan dengan
larangan praktek riba, kegiatan yang spekulatif, pelanggaran prinsip-prinsip
keadilan serta penyaluran pembiayaan investasi pada kegiatan yang tidak
merusak moral dan halal secara syariah.
Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar dunia,
hampir 85% yang tersebar dari sabang sampai merauke, oleh karena itu
merupakan salah satu modal untuk mendirikan perbankan syariah di
Indonesia. Saat ini perbankan syariah di Indonesia berkembang sangat pesat,
hal ini terbukti dengan munculnya bank syariah di setiap daerah, bahkan bank
konvensional banyak yang melakukan konversi ke bank syariah. Kondisi ini
menimbulkan persaingan antar bank yang semakin ketat, sehingga harus
3
diimbangi dengan suatu strategi pemasaran yang kuat untuk menarik minat
calon nasabah menabung di bank syariah.
Dari sekian banyak lembaga keuangan syariah, Bank Muamalat
Indonesia adalah salah satunya, Bank Muamalat Indonesia lahir sebagai bank
syariah pertama di Indonesia yang menggunakan konsep perbankan secara
syariah. Mempunyai kebijakan dan arah tujuan yang disesuaikan dengan
prinsip-prinsip ajaran Islam dalam segalanya, dari hasil kerja tim perbankan
pada musyawarah nasional IV Majelis Ulama Indonesia (MUI). Akte
pendirian PT Bank Muamalat Indonesia ditandatangani pada tanggal 24
Rabius Tsani 1412 H atau 1 november 1991. Dengan terkumpulnya modal
awal pada tanggal 1 Mei 1992, Bank Muamalat Indonesia mulai beroperasi
(Sudarsono, 2003:23).
Pendirian Bank Muamalat ini diikuti oleh bank-bank perkreditan
rakyat syariah (BPRS), namun demikian ada dua jenis tersebut belum
sanggup menjangkau masyarakat Islam lapisan bawah. Oleh karena itu, maka
dibangunlah lembaga-lembaga simpan pinjam yang disebut baitul maal
wattamwil (BMT). Setelah dua tahun beroperasi, bank Muamalat
mensponsori berdirinya asuransi Islam, Syarikat Tafakul Indonesia (STI) dan
menjadi salah satu pemegang sahamnya. Tiga tahun kemudian, bank
Muamalat mensponsori lokakarya ulama tentang reksadana syariah yang
kemudian diikuti dengan beroperasinya reksadana syariah oleh PT Danareksa
(Sudarsono, 2003:24).
4
Bank Muamalat Indonesia berperan untuk meningkatkan kualitas
kehidupan sosial ekonomi masyarakat Indonesia, meningkatkan
pembangunan dalam bidang ekonomi keuangan, mengembangkan lembaga
bank dan sistem perbankan, serta dapat mendidik dan membimbing
masyarakat untuk berpikir secara ekonomi berperilaku bisnis (Sumitro,
2004:88). Dalam rangka memperluas jaringan, Bank Muamalat Indonesia
membuka kantor-kantor cabang di seluruh Indonesia. Salah satu kantor
cabang yang telah didirikan adalah kantor Bank Muamalat Indonesia cabang
Semarang. Tidak hanya di kota besar saja, akan tetapi sampai di kota kecil
termasuk di Salatiga. Atas pertimbangan untuk memperluas jaringan dan
menyiarkan dakwah Islam, Bank Muamalat Indonesia telah berdiri di kota
Salatiga sebagai kantor cabang pembantu. Kota Salatiga merupakan kota
kecil yang mayoritas penduduknya adalah umat Islam. Berada diantara
wilayah Semarang dan Solo menjadikan kota ini mempunyai letak yang
strategis.
Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga mulai beroperasi
pada tanggal 31 Desember 2009 dan peresmian dilaksanakan pada tanggal 14
Januari 2010. Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga
merupakan satu-satunya Bank Muamalat yang beroperasi di Salatiga.
Meskipun Bank Muamalat sudah beroperasi mulai dari tahun 2009 di
Salatiga, akan tetapi banyaknya lembaga keuangan syariah lain yang saat ini
berkembang di Salatiga menimbulkan persaingan yang ketat. Fenomena ini
tentunya harus direspon oleh pihak bank sendiri, dikarenakan semakin
5
banyaknya lembaga keuangan syariah saat ini. Agar mampu mensosialkan ke
masyarakat luas, maka perusahaan harus mengetahui perilaku konsumen
dalam pengambilan keputusan untuk menjadi nasabah di Bank Muamalat
Indonesia cabang pembantu Salatiga yang berhubungan dengan karakteristik
konsumen dan faktor pengaruh pengambilan keputusan.
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang
berhubungan dengan pencairan, pemilihan, pembelian, penggunaan serta
pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan.
Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk
membuat keputusan pembelian. Karakteristik konsumen terdiri dari keadaan
ekonomi, gaya hidup, dan tingkat pendidikan. Seperti yang telah diuraikan di
atas perlu kita ketahui bahwa keadaan ekonomi berpengaruh terhadap
keputusan nasabah karena pendapatan setiap individu itu berbeda, hal tersebut
akan berpengaruh terhadap kemampuan nasabah dalam menabung. Gaya
hidup perlu diketahui karena pola hidup yang berhubungan dengan uang akan
mempengaruhi keputusan untuk menabung. Tingkat pendidikan perlu
diketahui karena dengan tingkat pendidikan yang berbeda akan berbeda pula
tingkat tabungan dan jenis tabungan yang dipilih.
Ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen,
diantaranya dipengaruhi oleh karakteristik faktor pribadi, yaitu keadaan
ekonomi dan gaya hidup. Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan
ekonomi seseorang, keadaan ekonomi meliputi pendapatan yang dapat
dibelanjakan. Sedangkan gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia
6
yang diungkapkan dalam kegiatan, minat, serta pendapatan seseorang. Orang-
orang yang berasal dari sub kultur kelas sosial, dan pekerjaan yang sama
mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda (Kotler, 2000:233).
Pengaruh konsumen dalam mengambil keputusan juga dipengaruhi
oleh faktor individual konsumen, menurut Essael dalam Efendi (2009:6)
faktor individual konsumen yang meliputi pendidikan dan penghasilan
konsumen, pengaruh lingkungan, dan strategi pemasaran. Dari teori Essael
dikatakan faktor individual konsumen yang didalamnya adalah pendidikan
sangat mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen, hal ini disebabkan
konsumen yang berpendidikan tinggi mempunyai pandangan yang berbeda
terhadap alternatif produk, informasi produk, dan penilaian terhadap sebuah
produk dibandingkan dengan konsumen berpendidikan rendah.
Dalam penelitian ini, penulis memilih obyek penelitian pada Bank
Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga, karena dalam sejarah
perbankan syariah di Indonesia, Bank Muamalat Indonesia merupakan bank
pertama yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariah dan juga memiliki
tujuan khusus yaitu memberikan kesempatan kepada orang-orang islam
khususnya dan tidak menutup peluang bagi selain yang beragama islam untuk
berhubungan dengan perbankan yang lebih menjamin adanya kebersamaan,
keadilan dan pemerataan pendapatan.
7
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH
KEADAAN EKONOMI, GAYA HIDUP, DAN TINGKAT PENDIDIKAN
TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI NASABAH DI BANK
MUAMALAT INDONESIA CABANG PEMBANTU SALATIGA”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah keadaan ekonomi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan menjadi nasabah di Bank Muamalat Indonesia cabang
pembantu Salatiga?
2. Apakah gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan menjadi nasabah di Bank Muamalat Indonesia cabang
pembantu Salatiga?
3. Apakah tingkat pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan menjadi nasabah di Bank Muamalat Indonesia cabang
pembantu Salatiga?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan di atas,
maka dapat disusun tujuan penelitian yang diharapkan. Tujuan yang ingin
dicapai penulis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh keadaan ekonomi terhadap keputusan
menjadi nasabah di Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga.
8
2. Untuk mengetahui pengaruh gaya hidup yang terhadap keputusan
menjadi nasabah di Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga.
3. Untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan terhadap keputusan
menjadi nasabah di Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga.
D. Kegunaan Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka dapat disusun kegunaan
penelitian sebagai berikut :
1. Bagi Penulis, dapat meningkatkan pengetahuan penulis serta dapat
menerapkan ilmu yang diperoleh agar dapat menambah wawasan ilmiah.
2. Bagi Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga, sebagai
bahan pertimbangan atau masukan dalam meningkatkan jumlah nasabah.
3. Bagi IAIN Salatiga, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi akademik dalam bidang manajemen lembaga keuangan
syariah, khususnya mengenai pengaruh keadaan ekonomi, gaya hidup,
dan tingkat pekerjaan terhadap keputusan menjadi nasabah di Bank
Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga.
4. Sebagai sumber informasi bagi pihak-pihak yang ingin melakukan
penelitian khususnya pada kajian yang sama yang berkenaan dengan
masalah keadaan ekonomi, gaya hidup, dan tingkat pendidikan.
E. Sistematika Penulisan Skripsi
Dalam penulisan skripsi ini, penulis berusaha membuat media laporan
secara sistematis dengan membagi menjadi lima bab pembahasan yang saling
berkaitan, yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
9
Bab I : Pendahuluan
Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan
sistematika penulisan. Pembahasan ini ditempatkan pada bab
pendahuluan karena pembahasan ini menjadi titik tolak untuk
melakukan penelitian atau penulisan selanjutnya.
Bab II : Kajian Pustaka
Dalam bab ini akan diuraikan tentang telaah pustaka yang
membahas tentang ringkasan penelitian terdahulu yang dijadikan
acuan penulis dalam penulisan penelitian ini, dan memberikan
gambaran posisi yang peneliti lakukan terhadap penelitian yang
lain. Kerangka teori yang membahas konsep yang akan digunakan
untuk menganalisis, konsep-konsep yang terkait dan penting untuk
dikaji sebagai landasan dalam menulis bab analisis dan mengambil
kesimpulan. Kerangka penelitian yang akan diuji disajikan dalam
bentuk gambar dan atau persamaan. Hipotesis subbab ini berisi
hipotesis yang diajukan.
Bab III : Metodologi Penelitian
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai jenis penelitian dan
sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data,
variabel penelitian dan pengukuran, serta teknik analisis data.
10
Bab IV : Analisa Penelitian
Pada bab ini merupakan gambaran umum objek penelitian dan
pembahasan yang berisi tentang hasil analisis dari pengolahan data,
baik analisis secara deskriptif maupun analisis hasil pengujian
hipotesis yang telah dilakukan. Selanjutnya dilakukan pembahasan
mengenai analisa data variabel independen terhadap variabel
dependen yang diteliti.
Bab V : Penutup
Pada bab ini merupakan kesimpulan dari pembahasan yang telah
dilakukan sebelumnya. Kemudian dilanjutkan dengan saran-saran
sebagai perbaikan untuk kemajuan obyek penelitian.
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
Dalam skripsi ini, penulis bukanlah yang pertama membahas
penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan menjadi
nasabah. Ada beberapa referensi dari hasil penelitian terdahulu yang
ditemukan antara lain adalah:
Penelitian Lutfi Efendi (2009:82) Fakultas Ekonomi Universitas Islam
Negeri Malang dalam skripsinya dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Nasabah pada Bank Muamalat
Malang” dari hasil penelitian tersebut dengan menggunakan 132 responden.
Faktor tingkat pendidikan yang memperoleh tingkat signifikansi sebesar
0,000 dengan taraf kepercayaan 95%.
Penelitian Ayu Niken Pratiwi (2010:116) Fakultas Ekonomi
Univesitas Sebelas Maret Surakarta dalam skripsinya dengan judul “Analisis
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Masyarakat Muslim untuk
Menggunakan Bank Syariah” (studi kasus di Kota Surakarta). Hasil dari
penelitiannya dengan 100 responden menyimpulkan bahwa variabel tingkat
pendidikan muslimin terbukti signifikan berpengaruh positif dalam keputusan
masyarakat muslim untuk menggunakan bank syariah di Kota Surakarta pada
tahun 2008. Besarnya pengaruh tingkat pendidikan terhadap keputusan
masyarakat muslim di Kota Surakarta untuk menggunakan bank syariah bila
terdapat tambahan satu tahun pendidikan maka akan mempertinggi keputusan
12
masyarakat muslim di Kota Surakarta menggunakan bank syariah sebesar
9,34%. Keputusan masyarakat muslim untuk menggunakan bank syariah di
Kota Surakarta yang memiliki tingkat pendidikan tertentu adalah 1,6811 kali
dibandingkan dengan keputusan masyarakat muslim untuk menggunakan
bank syariah di Kota Surakarta yang memiliki tingkat pendidikan rendah.
Penelitian Nurul Julia (2014:83) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung dalam skripsinya yang
berjudul “Pengaruh Faktor Sosial dan Tingkat Pendidikan terhadap
Keputusan menjadi Nasabah BMT Sahara Tulungagung” menyimpulkan
bahwa variabel tingkat pendidikan dengan nilai signifikansi sebesar 0,679
tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah di
BMT Sahara Tulungagung.
Penelitian Galuh Husadatama (2015:14) Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya Malang dalam jurnalnya dengan judul “Analisis
Determinasi Pemahaman Pemilihan Perbankan oleh Masyarakat Pondok
Pesantren Lirboyo Kota Kediri Jawa Timur” dengan mengambil sampel
sebanyak 87 responden menyimpulkan bahwa sebagian status pendidikan
responden rendah yang menggunakan bank syariah sebanyak 51 orang
(58,62%), status pendidikan tinggi sebanyak 3 orang (3,44%), sedangkan
status pendidikan responden rendah yang menggunakan bank konvensional
sebanyak 32 orang (36,78%), status pendidikan tinggi sebanyak 1 orang
(1,14%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan tidak berpengaruh
terhadap pemilihan jenis bank. Hal ini karena kebutuhan perbankan tidak
13
dipengaruhi oleh pendidikan seseorang, namun lebih dipengaruhi oleh
kebutuhan masyarakat akan jasa perbankan tersebut.
Penelitian Supriyanto (2012:94) dalam jurnalnya yang berjudul
“Pendidikan Pendapatan dan Motivasi menjadi Nasabah pada Koperasi
Simpan Pinjam Syariah (BMT) Pasuruan” Universitas Kanjuruhan Malang
menyimpulkan bahwa berdasarkan hasil pengujian data menggunakan
analisis regresi terbukti bahwa tingkat pendidikan berpengaruh secara
signifikan terhadap motivasi menjadi nasabah dengan tingkat signifikansi
sebesar 0,427 melalui persamaan regresi.
Penelitian Puji Lestari (2009:78) dalam tugas akhirnya dengan judul
“Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan menjadi Nasabah
Tabungan Shar-E di BMI cabang Solo” menyimpulkan bahwa variabel gaya
hidup mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,027 yang menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan, sedangkan variabel keadaan
ekonomi mempunyai pengaruh positif terhadap keputusan menjadi nasabah,
dengan koefisien sebesar 0,181 yang artinya apabila variabel keadaan
ekonomi meningkat sebesar 1 satuan, maka keputusan menjadi nasabah akan
naik sebesar 0,181 satuan dengan asumsi cateris paribus. Tingkat signifikansi
0,235 yang nilainya di atas 0,05 menunjukkan bahwa keadaan ekonomi tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan calon nasabah tabungan
Shar-E di Bank Muamalat Indonesia cabang Solo. Dan pengaruh yang paling
dominan terhadap keputusan menjadi nasabah tabungan Shar-E di Bank
Muamalat Indonesia cabang Solo adalah gaya hidup.
14
Penelitian Dwita Darmawati, Bambang Subekti, Sri Murni S,
Sumarsono (2007:16) dalam jurnalnya yang berjudul “Analisis Pengaruh
Kebudayaan, Sosial, Kepribadian dan Psikologis terhadap Keputusan
Pembelian Shar-E” (Survei pada Nasabah Bank Muamalat Indonesia cabang
Purwokerto) hasil dari penelitian yang menggunakan 100 responden
menyimpulkan bahwa variabel kepribadian yang meliputi usia dan tahap
siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan
konsep diri mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan
pembelian produk Shar-E. Hal ini menunjukkan bahwa dalam memutuskan
membeli produk Shar-E konsumen didasari kepribadian mereka.
Penelitian Brono Widiatmoko, Darwin sitompul, Sukaria Sinulingga
(2013:113) dalam jurnalnya yang berjudul “Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Keputusan Nasabah Membuka Rekening Tahapan Xpresi
pada BCA Medan” menyimpulkan bahwa variabel kepribadian yang meliputi
usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan dan keadaan ekonomi, gaya hidup,
kepribadian dan konsep diri dengan tingkat signifikansi thitung sebesar 0,362
maka dapat disimpulkan bahwa keadaan ekonomi dan gaya hidup tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan nasabah membuka
rekening Tahapan Xpresi pada BCA Medan.
Penelitian Vourtdacsbelina Virgine Fautngiljanan, Agus Supandi
Soegoto, dan Yantje Uhing (2014:9) dalam jurnalnya yang berjudul “Gaya
Hidup dan Tingkat Pendapatan Pengaruhnya terhadap Keputusan
Menggunakan Produk Asuransi Prudential di Kota Manado”. Adapun tujuan
15
dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gaya hidup dan tingkat
pendapatan pengaruhnya terhadap keputusan menggunakan produk asuransi,
dengan mengambil sampel sebanyak 75 responden dari populasi sebanyak
300 nasabah menyimpulkan bahwa gaya hidup dan tingkat pendapatan
berpengaruh signifikan baik secara simultan maupun secara parsial, dengan
nilai signifikansi sebesar 0,004.
Penelitian Arista Milka Nasrul (2014:75) dalam skripsinya yang
berjudul “Pengaruh Faktor Perilaku Konsumen terhadap Keputusan
Pembelian Asuransi Jiwa” (studi pada AJB Bumiputera 1912 Syariah cabang
Cibubur). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor
budaya, faktor sosial, faktor pribadi, faktor psikologi terhadap keputusan
pembelian asuransi jiwa. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan
bahwa faktor pribadi terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian asuransi dengan nilai signifikansi sebesar 0,015.
Penelitian Damayanti Masyaroh (2014:95) dalam skripsinya yang
berjudul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah
dalam Memilih Bank Syariah”. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh faktor sosial, faktor pribadi, faktor budaya, faktor
psikologis, faktor lokasi, faktor produk, faktor pelayanan, faktor fasilitas, dan
faktor promosi yang mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih bank
syariah. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
pengaruh variabel pribadi terhadap keputusan nasabah dalam memilih bank
syariah. Hal ini didasarkan pada analisis kuantitatif, dimana hasil thitung adalah
16
(-1,829) < ttabel (1,661). Indikator keadaan ekonomi dan pekerjaan ternyata
tidak mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih bank syariah.
Tabel 2.1
Research Gap
No Isu Penulis Hasil
1. Tingkat pendidikan
berpengaruh
terhadap keputusan
menjadi nasabah
Lutfi Efendi
(2009:82)
Tingkat pendidikan
berpengaruh signifikan
terhadap pengambilan
keputusan nasabah menabung
di Bank Muamalat cabang
Malang
Ayoe Niken
Pratiwi (2010:116)
Variabel tingkat pendidikan
muslimin terbukti signifikan
berpengaruh positif dalam
keputusan masyarakat muslim
untuk menggunakan bank
syariah di kota Surakarta pada
tahun 2008
Nurul Julia
(2014:83)
Tingkat pendidikan tidak
berpengaruh terhadap
pengambilan keputusan
konsumen untuk menjadi
nasabah BMT SAHARA
17
Tulungagung
Galuh Husadatama
(2015:14)
Pendidikan tidak berpengaruh
terhadap pemilihan jenis bank
di masyarakat pondok
pesantren Lirboyo Kediri
Supriyanto
(2012:94)
Variabel tingkat pendidikan
nasabah berpengaruh secara
signifikan terhadap motivasi
menjadi nasabah di BMT
Pasuruan tahun 2012
2. Gaya hidup
berpengaruh
terhadap keputusan
menjadi nasabah
Puji Lestari
(2009:78)
Variabel gaya
hidup dominan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
keputusan calon nasabah
tabungan Shar-E di BMI
cabang Solo
Dwita Darwamati
dkk (2007:16)
Gaya hidup mempunyai
pengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian produk
Shar-E di BMI cabang
Purwokerto
Brono Widiatmoko
dkk (2013:113)
Gaya hidup tidak berpengaruh
signifikan terhadap keputusan
18
nasabah membuka rekening
Tahapan Xpresi pada BCA
Medan
Agus Supandi
Soegoto dkk
(2014:9)
Gaya hidup berpengaruh
signifikan terhadap keputusan
menggunakan produk asuransi
prudential di Kota Manado
Arista Milka
Nasrul (2014:75)
Gaya hidup berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian asuransi
jiwa pada AJB Bumiputera
1912 Syariah cabang Cibubur
3. Keadaan ekonomi
berpengaruh
terhadap keputusan
menjadi nasabah
Puji Lestari
(2009:78)
Keadaan ekonomi berpengaruh
positif tetapi tidak signifikan
terhadap keputusan calon
nasabah tabungan Shar-E di
BMI cabang Solo
Dwita Darmawati
dkk (2007:16)
Keadaan ekonomi mempunyai
pengaruh yang signifikan
terhadap keputusan pembelian
produk Shar-E di BMI cabang
Purwokerto
Damayanti Keadaan ekonomi tidak
19
Masyaroh
(2014:95)
mempunyai pengaruh
signifikan terhadap keputusan
nasabah dalam memilih bank
syariah
Brono Widiatmoko
(2013:113)
Keadaan ekonomi tidak
berpengaruh signifikan
terhadap keputusan nasabah
membuka rekening tahapan
Xpresi pada BCA Medan
Arista Milka
Nasrul (2014:75)
Keadaan ekonomi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian asuransi
jiwa pada AJB Bumiputera
1912 Syariah cabang Cibubur
Sumber: Diolah untuk penelitian ini.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelum-sebelumnya terletak
pada objek maupun variabel-variabel penelitian, yakni selain menggunakan
variabel keadaan ekonomi, gaya hidup, dan tingkat pendidikan sebagai variabel
independen, peneliti juga menggunakan keputusan sebagai variabel dependen.
Objek penelitian ini yaitu nasabah Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu
Salatiga. Pemilihan Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga oleh
peneliti dikarenakan Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga berada
di lingkungan yang banyak lembaga keuangan atau bank-bank berdiri di
20
sekitarnya, sehingga terjadi persaingan yang kompetitif antar lembaga keuangan
atau bank-bank baik konvensional maupun syariah yang terdapat di Salatiga.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan kontribusi bagi
kemajuan bank syariah terkait yaitu Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu
Salatiga.
B. Kerangka Teori
1) Bank Syariah
a. Pengertian bank syariah
Bank adalah sebuah lembaga perantara antara pihak surplus
dana kepada pihak minus dana. Tiga fungsi operasional bank yaitu
sebagai pengumpulan dana (funding), sebagai penyalur dana
(financing), dan pelayanan jasa. Secara sederhana bank dapat
diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana
tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,
2003:11).
Menurut ensiklopedia Islam, bank syariah adalah lembaga
yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu
lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya
disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariat Islam. Berdasarkan
rumusan tersebut, bank syariah berarti bank yang tata cara
beroperasinya didasarkan pada tata cara bermuamalat secara Islam,
21
yakni mengacu kepada ketentuan-ketentuan Al-quran dan Al-hadis
(Sumitro, 2004:5).
b. Fungsi dan Peran Bank Syariah
1. Manajer investasi, bank syariah dapat mengelola investasi dana
nasabah.
2. Investor, bank syariah dapat menginvestasikan dana yang
dimilikinya maupun dana nasabah yang dipercayakan kepadanya.
3. Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran, bank syariah
dapat melakukan kegiatan-kegiatan jasa-jasa layanan perbankan
sebagaimana lazimnya.
4. Pelaksanaan kegiatan sosial, sebagai ciri yang melekat pada
entitas keuangan syariah, bank islam juga memiliki kewajiban
untuk mengeluarkan dan mengelola (menghimpun,
mengadministrasikan, mendistribusikan) zakat serta dana-dana
sosial lainnya.
c. Tujuan Bank Syariah
Bank syariah mempunyai beberapa tujuan diantaranya sebagai
berikut:
1. Mengarahkan kegiatan ekonomi umat untuk bermuamalat secara
islam, khususnya muamalat yang berhubungan dengan perbankan,
agar terhindar dari praktek-praktek riba atau jenis-jenis usaha
perdagangan lain yang mengandung unsur gharar (tipuan),
dimana jenis-jenis usaha tersebut selain dilarang dalam islam,
22
juga telah menimbulkan dampak negatif terhadap kehidupan
ekonomi umat.
2. Untuk menciptakan suatu keadilan di bidang ekonomi dengan
jalan meratakan pemdapatan melalui kegiatan investasi, agar tidak
terjadi kesenjangan yang amat besar antara pemilik modal dengan
pihak yang membutuhkan dana.
3. Untuk meningkatkan kualitas hidup umat, dengan jalan membuka
peluang berusaha yang lebih besar terutama kepada kelompok
miskin, yang diarahkan kepada kegiatan usaha yang produktif,
menuju terciptanya kemandirian berusaha (berwira usaha).
4. Untuk membantu menanggulangi (mengentaskan) masalah
kemiskinan, yang pada umumnya merupakan program utama dari
negara-negara yang sedang berkembang. Upaya bank islam
didalam mengentaskan kemiskinan ini berupa pembinaan nasabah
yang lebih menonjol sifat kebersamaan dari siklus usaha yang
lengkap seperti program pembinaan pengusaha produsen,
pembinaan pedagang perantara, program pembinaan konsumen,
program pengembangan modal kerja dan program pengembangan
usaha bersama.
5. Untuk menjaga kestabilan ekonomi dan moneter pemerintah.
Dengan aktivitas-aktivitas bank islam yang diharapkan mampu
menghindarkan inflasi akibat penerapan sistem bunga,
menghindarkan persaingan yang tidak sehat antara lembaga
23
keuangan, khusunya bank dan menanggulangi kemandirian
lembaga keuangan, khususnya bank dari pengaruh gejolak
moneter baik dari dalam maupun luar negeri.
6. Untuk menyelamatkan ketergantungan umat Islam terhadap bank
non-islam atau konvensional (Sumitro, 2004:17-18).
d. Ciri-Ciri Bank Syariah
1. Beban biaya yang disepakati bersama pada waktu akad perjanjian
diwujudkan dalam bentuk jumlah nominal, yang besarnya tidak
kaku dan dapat dilakukan dengan kebebasan untuk tawar
menawar dalam batas wajar. Beban biaya tersebut hanya
dikenakan sampai batas waktu sesuai dengan kesepakatan dalam
kontrak.
2. Penggunaan persentase dalam hal kewajiban untuk melakukan
pembayaran selalu dihindarkan, karena persentase bersifat
melekat pada sisa utang meskipun batas waktu perjanjian telah
berakhir.
3. Didalam kontrak-kontrak pembiayaan proyek, bank Islam tidak
menerapkan perhitungan berdasarkan keuntungan yang pasti yang
ditetapkan di muka, karena pada hakikatnya yang mengetahui
tentang ruginya suatu proyek yang dibiayai bank hanyalah Allah
semata, manusia sama sekali tidak mampu meramalnya.
4. Pengerahan dana masyarakat dalam bentuk deposito tabungan
oleh penyimpan dianggap sebagai titipan (al-wadiah) sedangkan
24
bagi bank dianggap sebagai titipan yang diamanatkan sebagai
penyertaan dana pada proyek-proyek yang dibiayai bank yang
beroperasi sesuai dengan prinsip syariah Islam sehingga kepada
penyimpan tidak dijanjikan imbalan yang pasti.
5. Bank Islam tidak menerapkan jual-beli atau sewa-menyewa uang
dari mata uang yang sama, misalnya rupiah dengan rupiah atau
dolar dengan dolar, yang dari transaksi itu dapat menghasilkan
keuntungan. Jadi mata uang yang sama tidak dapat dipakai
sebagai barang (komoditi). Oleh karena itu, dalam memberikan
pinjaman pada umumnya bank Islam tidak memberikan pinjaman
dalam bentuk uang tunai, tetapi dalam bentuk pembiayaan
pengadaan barang.
6. Adanya pos pendapatan berupa “Rekening Pendapatan Non
Halal” sebagai hasil dari transaksi dengan bank konvensional
yang tentunya menerapkan sistem bunga. Pos ini biasanya
dipergunakan untuk menyantuni masyarakat miskin yang terkena
musibah dan untuk kepentingan kaum muslimin yang bersifat
sosial.
7. Adanya Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang bertugas untuk
mengawasi operasionalisasi bank dari sudut syariahnya. Selain itu
manajer dan pimpinan bank islam harus menguasai dasar-dasar
muamalah islam.
25
8. Produk-produk bank islam selalu menggunakan sebutan-sebutan
yang berasal dari istilah arab, misalnya al-murabahah, al-
mudharabah, al-ba’iu bithaman ajil, al-ijarah, al-ba’iu tahjiri,
al-qardhul hasan dan sebagainya, di mana istilah-istilah tersebut
telah dicantumkan didalam kitab-kitab fiqih islam.
9. Adanya produk khusus yang tidak terdapat didalam bank
konvensional, yaitu kredit tanpa beban yang murni bersifat sosial,
di mana nasabah tidak ada kewajiban untuk mengembalikannya.
Produk ini diperuntukkan khusus untuk orang-orang yang miskin
atau sangat membutuhkan dan untuk kegiatan-kegiatan sosial
keagamaan yang urgen. Sumber dana untuk fasilitas sosial ini
berasal dari zakat, infaq, sedekah, dan pendapatan non halal
sebagai hasil dari transaksi dengan bank-bank konvensional yang
menerapkan sistem bunga.
10. Fungsi kelembagaan bank islam selain menjembatani antara pihak
pemilik modal dengan pihak yang membutuhkan dana, juga
mempunyai fungsi khusus yaitu fungsi amanah, artinya
berkewajiban menjaga dan bertanggung jawab atas keamanan
dana yang disimpan dan siap sewaktu-waktu apabila dana tersebut
ditarik kembali sesuai dengan perjanjian (Sumitro, 2004:18-22).
26
e. Perbandingan Bank Syariah dan Bank Konvensional
Menurut Antonio (2001:29) dalam beberapa hal, bank
konvensional dan bank syariah memiliki persamaan, antara lain:
1. Sisi teknis penerimaan uang
2. Mekanisme transfer
3. Teknologi yang digunakan
4. Syarat-syarat umum memperoleh pembiayaan
Menurut Sudarsono (2003:33) terdapat perbedaan antara bank
syariah dengan bank konvensional adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2
Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional
No Perbedaan Bank Syariah Bank Konvensional
1. Falsafah Tidak berdasarkan
bunga, spekulasi, dan
ketidakjelasan
Berdasarkan bunga
2. Operasional
isasi
- Dana masyarakat
berupa titipan dan
investasi yang baru
akan mendapatkan
hasil jika diusahakan
terlebih dahulu
- Penyaluran pada usaha
yang halal dan
- Dana masyarakat
berupa simpanan
yang harus dibayar
bunganya pada
saat jatuh tempo
- Penyaluran pada
sektor yang
menguntungkan
27
menguntungkan aspek halal tidak
menjadi
pertimbangan
utama
3. Aspek
Sosial
Dinyatakan secara
eksplisit dan tegas yang
tertuang dalam misi dan
visi
Tidak diketahui
secara tegas
4. Organisasi Harus memiliki Dewan
Pengawas Syariah
Tidak memiliki
Dewan Pengawas
Syariah
Sumber: IBI, 2002
f. Produk Bank Syariah
Produk Bank Syariah dapat dibagi menjadi:
1. Penyaluran Dana
Penyaluran dana bank syariah terdiri dari:
a. Prinsip Jual Beli
Prinsip jual beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya
perpindahan kepemilikan barang. Tingkat keuntungan bank
ditentukan di depan dan menjadi bagian harga atas barang
yang dijual. Transaksi jual beli dibedakan berdasarkan bentuk
pembayarannya dan waktu penyerahan barang. Terdapat
beberapa jenis jual beli yang dijadikan dasar dalam
28
pembiayaan modal kerja dan investasi dalam perbankan
syariah, yaitu:
i. Bai’ al-Murabahah
Murabahah adalah jual beli barang pada harga asal dengan
tambahan keuntungan yang disepakati antara pihak bank
dan nasabah. Dalam murabahah, penjual menyebutkan
harga pembelian barang kepada pembeli, kemudian ia
mensyaratkan atas laba dalam jumlah tertentu. Pada
perjanjian murabahah, bank membiayai pembelian barang
yang dibutuhkan oleh nasabahnya dengan membei barang
itu dari pemasok, dan kemudian menjualnya kepada
nasabah dengan harga yang ditambah keuntungan. Dalam
hal ini bank menjadi penjual dan nasabah menjadi pembeli
(Sudarsono, 2003:47).
ii. Bai’ as-Salam
Salam adalah akad pesanan barang yang disebutkan sifat-
sifatnya, yang dalam majelis itu pemesan barang
menyerahkan uang seharga barang pesanan yang barang
pesanan tersebut menjadi tanggungan penerima pesanan.
Dalam hal ini bank menjadi pembeli dan nasabah menjadi
penjual (Sudarsono, 2003:48).
29
iii. Bai’ al-Istishna
Menurut jumhur ulama fuqaha, bai’ al-istishna merupakan
suatu jenis khusus dari bai’ as-salam. Biasanya, jenis ini
dipergunakan di bidang manufaktur. Dengan demikian,
ketentuan bai’ al-istishna mengikuti ketentuan dan aturan
akad bai’ as-salam (Antonio, 2001:113).
b. Prinsip Sewa (Ijarah)
Ijarah adalah akad pemindahan hak guna atas barang dan jasa,
melalui pembayaran upah sewa, tanpa diikuti dengan
pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri. Dalam
konteks perbankan syariah ijarah adalah bank atau lembaga
keuangan menyewakan peralatan kepada salah satu
nasabahnya berdasarkan pembebanan biaya yang sudah
ditentukan secara pasti sebelumnya (Sudarsono, 2003:51).
c. Prinsip Bagi Hasil (Syirkah)
Menurut Sudarsono (2003:52) pada produk pembiayaan
bank syariah yang didasarkan atas prinsip bagi hasil terdiri
dari:
i. Al-Musyarakah
Musyarakah adalah kerjasama antara kedua pihak atau
lebih untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing
pihak memberikan kontribusi dana dengan keuntungan
dan risiko akan ditanggung bersama sesuai dengan
30
kesepakatan. Musyarakah ini dibagi menjadi dua jenis
yaitu:
a. Musyarakah Pemilikan
Tercipta karena warisan wasiat atau kondisi lainnya
yang berakibat pemilikan satu aset oleh dua orang atau
lebih.
b. Musyarakah Akad (kontrak)
Tercipta dengan kesepakatan di mana dua orang atau
lebih setuju bahwa tiap orang dari mereka memberikan
modal musyarakah dan berbagi keuntungan dan
kerugian.
ii. Al-Mudharabah
Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua
pihak dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan
seluruh modal, sedangkan pihak lainnya menjadi
pengelola. Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi
menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak,
sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal
selama kerugian itu bukan akibat kelalaian pengelola.
Apabila kerugian tersebut diakibatkan karena kecurangan
atau kelalaian pengelola, maka pengelola harus
bertanggung jawab atas kerugian yang dialami tersebut.
31
d. Akad Pelengkap
Menurut Sudarsono (2003:56) untuk mempermudah
pelaksanaan pembiayaan biasanya dilakukan juga akad
pelengkap. Akad pelengkap ini tidak ditujukan untuk mencari
keuntungan, namun ditujukan untuk mempermudah
pelaksanaan pembiayaan. Meskipun tidak ditujukan untuk
mencari keuntungan, dalam akad pelengkap ini diperbolehkan
untuk meminta pengganti biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
melaksanakan akad ini.
i. Al-Hiwalah
Memindahkan hutang dari tanggungan muhil (orang yang
berhutang) menjadi tanggungan muhal alaih (orang yang
berkewajiban membayar hutang). Hiwalah adalah serupa
dengan lembaga pengambilalihan utang, atau lembaga
penggantian kreditor atau penggantian debitor.
ii. Ar-Rahn
Menahan salah satu harta milik si peminjam sebagai
jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Barang yang
ditahan tersebut memiliki nilai ekonomis. Dengan
demikian, pihak yang menahan memperoleh jaminan
untuk dapat mengambil kembali seluruh atau sebagian
piutangnya. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa rahn
adalah semacam jaminan utang atau gadai. Tujuan akan
32
rahn adalah untuk memberi jaminan pembayaran kembali
kepada bank dalam memberikan pembiayaan. Barang
yang digadaikan harus memenuhi kriteria-kriteria sebagai
berikut:
a. Milik nasabah sendiri
b. Jelas ukuran, sifat dan nilainya ditentukan berdasarkan
nilai riil pasar, dan
c. Dapat dikuasai namun tidak boleh dimanfaatkan oleh
pihak bank.
iii. Al-Qardh
Pemberian harta kepada orang lain yang dapat ditagih atau
diminta kembali atau dengan kata lain meminjamkan
tanpa mengharapkan imbalan.
iv. Al-Wakalah
Pelimpahan kekuasaan oleh seorang sebagai pihak
pertama kepada orang lain sebagai pihak kedua dalam hal-
hal yang diwakilkan. Dalam hal ini pihak kedua hanya
melaksanakan sesuatu sebatas kuasa atau wewenang yang
diberikan oleh pihak pertama, namun apabila kuasa
tersebut telah dilaksanakan sesuai yang disyaratkan maka
semua risiko dan tanggung jawab atas dilaksanakannya
perintah tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab
pihak pertama atau pemberi kuasa.
33
v. Al-Kafalah
Jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil) kepada
pihak ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau
yang ditanggung. Dalam pengertian lain, kafalah juga
berarti mengalihkan tanggung jawab seseorang yang
dijamin dengan berpegang pada tanggung jawab orang
lain sebagai jaminan.
2. Penghimpun Dana
Menurut Sudarsono (2003:64) penghimpun dana bank syariah
terdiri dari berbagai jenis, yaitu:
a) Al-Wadiah
Titipan murni dari satu pihak ke pihak yang lain, baik
individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan
dikembalikan kapan saja yang dikehendaki oleh si penitip.
b) Al-Mudharabah
Dalam mengaplikasikan mudharabah, penyimpan atau
deposan bertindak sebagai shahibul maal (pemilik modal) dan
bank sebagai mudharib (pengelola). Dana tersebut digunakan
bank untuk melakukan pembiayaan mudharabah atau ijarah
seperti yang telah dijelaskan terdahulu. Dapat pula dana
tersebut digunakan bank untuk melakukan pembiayaan
mudharabah. Hasil usaha ini akan dibagi hasilkan
berdasarkan nisbah yang telah disepakati. Bila bank
34
menggunakannya untuk melakukan pembiayaan mudharabah,
maka bank bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi.
i. Al-Mudharabah Mutlaqah
Penerapan mudharabah mutlaqah dapat berupa tabungan
dan deposito sehingga terdapat dua jenis himpunan dana
yaitu tabungan mudharabah dan deposito mudharabah.
Berdasarkan prinsip ini tidak ada pembatasan bagi bank
dalam menggunakan dana yang dihimpun.
ii. Al-Mudharabah Muqayyadah on Balance Sheet
Jenis mudharabah ini merupakan simpanan khusus
(restriced invesment) dimana pemilik dana dapat
menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh
bank. Misalnya disyaratkan digunakan untuk bisnis
tertentu, atau disyaratkan digunakan dengan akad tertentu,
atau disyaratkan digunakan untuk nasabah tertentu.
iii. Al-Mudharabah Muqayyadah of Balance Sheet
Jenis mudharabah ini merupakan penyaluran dana
mudharabah langsung kepada pelaksana usahanya,
dimana bank bertindak sebagai perantara (arranger) yang
mempertemukan antara pemilik dana dengan pelaksana
usaha. Pemilik dana dapat menetapkan syarat-syarat
tertentu yang harus dipatuhi oleh bank dalam mencari
35
kegiatan usaha yang akan dibiayai dan pelaksanaan
usahanya.
3. Jasa Perbankan
Menurut Sudarsono (2003:67) bank syariah dapat melakukan
berbagai pelayanan jasa perbankan kepada nasabah dengan
mendapatkan imbalan berupa sewa atau keuntungan. Jasa
perbankan tersebut antara lain berupa:
i. Al-Sharf
Perjanjian jual beli suatu valuta dengan valuta lainnya.
Transaksi jual beli mata uang asing (valuta asing) dapat
dilakukan baik dengan sesama mata uang yang sejenis,
misalnya rupiah dengan rupiah maupun yang tidak sejenis,
misalnya rupiah dengan dollar atau sebaliknya. Jual beli mata
uang yang tidak sejenis ini penyerahan yang harus dilakukan
pada waktu yang sama.
ii. Al-Ijarah
Jenis kegiatan antara lain menyewakan kontan simpanan (safe
deposit box) dan jasa tata laksana administrasi dokumen
(custodion). Bank dapat imbalan sewa dari jasa-jasa tersebut.
2) Pengambilan Keputusan
a. Pengertian Keputusan
Keputusan adalah seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau
lebih. Dengan kata lain pilihan alternatif harus tersedia bagi seseorang
36
ketika mengambil keputusan (Schiffman dan Kanuk, 2000:485).
Keputusan mengandung tiga pengertian, yaitu: (1) ada pilihan atas
dasar logika atau pertimbangan; (2) ada beberapa alternatif yang harus
dipilih salah satu yang terbaik; dan (3) ada tujuan yang ingin dicapai
dan keputusan itu makin mendekatkan pada tujuan tersebut.
Menurut Salusu (1996:47) pengambilan keputusan ialah proses
memilih suatu alternatif cara bertindak dengan metode yang efisien
sesuai situasi. Pengambilan keputusan memerlukan satu seri tindakan,
membutuhkan beberapa langkah. Dapat saja langkah-langkah itu
terdapat dalam pikiran seseorang yang sekaligus mengajaknya
berpikir sistematis.
Selain itu menurut Marimin (2004:10) dalam mengambil
keputusan seseorang seringkali dihadapkan pada berbagai kondisi
antara lain unik, tidak pasti, jangka panjang dan komplek. Yang
dimaksud dalam kondisi unik adalah masalah tersebut tidak
mempunyai preseden dan di masa depan mungkin tidak akan berulang
kembali. Tidak pasti maksudnya bahwa faktor-faktor yang diharapkan
mempengaruhi dan memiliki kadar ketahuan atau informasi yang
sangat rendah. Jangka panjang maksudnya bahwa implikasinya
memiliki jangkauan yang cukup jauh ke depan dan melibatkan
sumber-sumber usaha yang penting. Adapun kompleks yaitu dalam
pengertiannya preferensi pengambilan keputusan atas risiko dan
waktu memiliki peranan yang sangat besar.
37
b. Tujuan Pengambilan Keputusan
Tujuan pengambilan keputusan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Tujuan bersifat tunggal
Tujuan yang bersifat tunggal terjadi apabila keputusan yang
dihasilkan hanya menyangkut satu masalah, artinya bahwa sekali
diputuskan tidak ada kaitannya dengan masalah yang lain.
2. Tujuan yang bersifat ganda
Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat ganda terjadi apabila
keputusan yang dihasilkan menyangkut lebih dari satu masalah,
artinya keputusan yang diambil itu sekaligus memecahkan dua
(atau lebih) masalah yang bersifat kontradiktif atau yang bersifat
tidak kontradiktif.
c. Unsur Pengambilan Keputusan
Agar pengambilan keputusan dapat lebih terarah, maka perlu
diketahui unsur atau komponen pengambilan keputusan, yaitu:
1. Tujuan dari pengambilan keputusan.
2. Identifikasi alternatif keputusan yang memecahkan masalah.
3. Perhitungan tentang faktor-faktor yang tidak dapat diketahui
sebelumnya atau diluar jangkauan manusia.
4. Sarana dan perlengkapan untuk mengevaluasi atau mengukur
hasil dari suatu pengambilan keputusan.
38
d. Kategori Keputusan
Menurut Nutt (1989) dalam Salusu (1996:61) ditinjau dari sudut
perolehan informasi dan cara memproses informasi, keputusan dibagi
menjadi empat kategori yaitu:
1. Keputusan representasi
Suatu keputusan dapat disebut keputusan representasi
(representational decisions) apabila pengambil keputusan
menghadapi informasi yang cukup banyak, dan mengetahui
dengan tepat bagaimana memanipulasikan informasi tersebut.
Dengan begitu, akan lebih mudah dibuatkan model sehingga
model itu mewakili informasi yang tersedia. Keputusan ini banyak
menggunakan model-model matematik seperti operations reseach,
cost-benefit analysis, dan simulasi. Didalam keputusan ini
ambiguitas dapat diketahui dan dikendalikan, konflik dapat
diatasi, dan ketidakpastian dapat diselesaikan dengan metode
matematik.
2. Keputusan empiris
Suatu keputusan yang miskin informasi tetapi memiliki cara yang
jelas untuk memproses informasi pada saat informasi itu
diperoleh, disebut keputusan empiris (empirical decisions). Pada
keputusan ini terdapat ambiguitas serta konflik yang potensial
mengenai informasi mana yang harus dicari dan bagaimana
menduga serta memprakirakan peristiwa-peristiwa yang tidak
39
pasti. Tugas utama dari pengambil keputusan di sini ialah mencari
informasi lagi.
3. Keputusan informasi
Suatu situasi yang kaya informasi, tetapi diliputi kontroversi
tentang bagaimana memproses informasi itu, akan menghasilkan
apa yang disebut keputusan informasi (information desicions).
Konflik muncul ketika lahir perbedaan tentang informasi mana
yang akan diproses dan yang akan digunakan untuk membuat
prediksi-prediksi. Integrasi pemikiran di antara para pengambil
keputusan terutama acara menangani informasi, diperlukan untuk
meluruskan jalan kepada pembuatan keputusan yang baik.
4. Keputusan eksplorasi
Istilah ini muncul karena situasi itu miskin dengan informasi dan
tidak ada kata sepakat tentang cara yang hendak dianut untuk
memulai mencari informasi. Ambiguitas muncul terutama tentang
dari mana usaha pembuatan keputusan hendak dimulai dan ada
perasaan kawatir akan terjadi konflik karena tidak tersedia cara
untuk mengantisipasi sasaran-sasaran potensial. Dalam hal ini
harus ada eksplorasi yang dilakukan untuk menemukan informasi
yang tepat.
Klasifikasi tipe-tipe keputusan ini menurut Nutt dapat pula
dipandang mewakili tingkat-tingkat keputusan. Pertama,
pengambil keputusan tidak menghadapi masalah yang serius.
40
Sasaran jelas dan pencapaiannya tidak banyak mengalami
kesulitas. Kedua, konteks situasi dari keputusan empirikal mulai
tampil ke permukaan. Sasaran dari pengambil keputusan harus
jelas dan disesuaikan dengan situasi lingkungan yang semakin
penting. Ketiga, konteks situasi dari keputusan informasi semakin
serius. Di sini preferensi dari para pengambil keputusan tidak
dapat diperkirakan dan bisa berubah sewaktu-waktu. Pada tingkat
keempat, konteks situasi dari keputusan eksplorasi adalah yang
paling sulit. Semua situasi serba tidak menentu dan para pemain
kunci dari pengambilan keputusan yang mempunyai kepentingan
berbeda-beda sulit dikendalikan.
e. Teknik Pengambilan Keputusan
Menurut Salusu (1996:62) pengambilan keputusan meliputi antara
lain hal-hal yang berhubungan dengan pengumpulan fakta. Berbagai
teknik dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai
suatu masalah, tetapi dapat juga dengan menggantungkan diri pada
para ahli atau konsultan. Cara apapun dipakai, tidak ada yang murni
objektif, tetapi selalu mengandung unsur bias pada pihak pembuat
keputusan karena tergantung pada nilai keputusan dan pada
penerimaan informasi tertentu sebagai fakta.
Teknik pengambilan keputusan yang diperkenalkan didalam
berbagai literatur cukup bervariasi tetapi pada umumnya dapat
dikelompokkan ke dalam dua jenis, yaitu teknik tradisional dan teknik
41
modern. Untuk setiap klasifikasi keputusan yang sudah dijelaskan
terdahulu, dapat digunakan teknik-teknik yang berbeda sebagaimana
dirangkumkan oleh McGrew sebagai berikut:
1. Keputusan terprogram
Tradisional:
(a) Kebiasaan;
(b) Pekerjaan rutin sehari-hari, prosedur operasional yang baku;
(c) Struktur organisasi, ada harapan bersama, melalui perumusan
sub-sub tujuan, dengan menggunakan saluran informasi yang
terumus dengan jelas.
Modern:
(a) Riset operasional, analisis matematik, model-model, simulasi
komputer;
(b) Proses data elektronik
2. Keputusan tidak terprogram
Tradisional:
(a) Heuristic, yaitu mendorong seseorang untuk mencari dan
menemukan sendiri intuisi, kreativitas;
(b) Rule of thumbs, yaitu suatu prosedur praktis yang tidak
menjamin penyelesaian optimal;
(c) Dengan seleksi dan latihan bagi para eksekutif.
Modern:
(a) Menyelenggarakan pelatihan bagi para pengambil keputusan;
42
(b) Dengan menciptakan program-program komputer.
3) Perilaku Konsumen
a. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang
dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan bertindak
pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan bisa
memenuhi kebutuhannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa perilaku
konsumen merupakan studi tentang bagaimana pembuat keputusan,
baik individu, kelompok, ataupun organisasi, membuat keputusan-
keputusan beli atau melakukan transaksi pembelian suatu produk dan
mengkonsumsinya (Prasetijo dan Ilahauw, 2004:9).
American Marketing Association mendefinisikan perilaku
konsumen sebagai dinamika interaksi antara pengaruh dan kesadaran,
perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran
aspek-aspek kehidupan. Dengan kata lain, perilaku konsumen
melibatkan pemikiran dan perasaan yang mereka alami serta tindakan
yang mereka lakukan dalam proses konsumsi (Peter dan Olson,
2013:6).
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Kotler (2000:223) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi perilaku konsumen antara lain: faktor kebudayaan
yang meliputi kultur, sub-kultur, dan kelas sosial, faktor sosial yang
meliputi kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status, faktor
43
kepribadian yang meliputi usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan,
keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep pribadi,
faktor psikologis yang meliputi motivasi, persepsi, pengetahuan, serta
kepercayaan dan sikap pendirian.
Tabel 2.3
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
Sumber : Kotler 2000:223.
1. Faktor budaya
Faktor-faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling meluas
dan mendalam terhadap perilaku konsumen, faktor budaya
dipengaruhi oleh:
a. Kultur
Kultur atau kebudayaan adalah faktor penentu paling pokok
dari keinginan dan perilaku seseorang.
kebudayaan
sosial
kepribadian
kejiwaan
PEMBELI
Kultur
Sub-kultur
Kelompok
Acuan
Keluarga
Peran dan
Status
Usia dan tingkatan
kehidupan
Jabatan
Keadaan
perekonomian
Gaya hidup
Kepribadian
Motivasi
Pandangan
Belajar
Kepercayaan
dan Sikap
44
b. Sub Kultur
Sub kultur merupakan identifikasi dan sosialisasi yang khas
untuk perilaku anggotanya yang lebih spesifik. Sub kultur
terbagi mejadi empat macam, yaitu mencakup kebangsaan,
agama, kelompok ras, dan daerah geografis.
c. Kelas Sosial
Kelas sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif
homogen dan tetap dalam suatu masyarakat, yang tersusun
secara hirarkis dan anggota-anggotanya memiliki tata nilai,
minat, dan perilaku yang mirip (Kotler, 2000:224-226).
2. Faktor Sosial
Perilaku seorang konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor
sosial, meliputi:
a. Kelompok Acuan
Kelompok acuan adalah seseorang terdiri dari semua
kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun
pengaruh yang tidak langsung terhadap pendirian atau
perilaku seseorang.
b. Keluarga
Anggota keluarga merupakan kelompok primer yang paling
berpengaruh. Orientasi keluarga terdiri dari orang tua
seseorang, dari orang tua seseorang dapat memperoleh suatu
45
orientasi terhadap agama, politik, dan ekonomi serta suatu
rasa ambisi pribadi.
c. Peran dan Status
Peran dan status berhubungan dengan kedudukan seseorang
dalam suatu masyarakat, setiap peranan yang dimainkan akan
mempengaruhi perilaku pembelinya (Kotler, 2000:227-231).
3. Faktor Pribadi
Keputusan seseorang juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi,
yaitu:
a. Usia dan Tahap Siklus Hidup
Kelompok membeli barang dan jasa yang berubah-ubah atau
berbeda sepanjang hidupnya, usia merupakan perkembangan
fisik dari seseorang. Oleh karena itu tahapan perkembangan
seseorang pasti membutuhkan makanan, pakaian yang
berbeda-beda sehingga mempengaruhi terhadap perilaku
pembelian.
b. Pekerjaan
Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola konsumsunya.
Pola konsumsi yang berhubungan dengan perlelngkapan kerja
dan kebutuhan lain yang terkait dengan pekerjaannya.
c. Keadaan Ekonomi
Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi
seseorang. Keadaan ekonomi meliputi pendapatan yang
46
dibelanjakan (tingkat pendapatan, stabilitas, dan pola
waktunya), tabungan dan kekayaan (termasuk persentase yang
likuid), hutang, kekuatan untuk meminjam, dan pendirian
terhadap belanja dan menabung.
d. Gaya Hidup
Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang di dunia
yang diungkapkan dalam kegiatan, minat dan pendapat
seseorang. Gaya hidup melukiskan keseluruhan seseorang
tersebut yang berinteraksi dengan lingkungannya. Orang-oran
yang berasal dari sub kultur kelas sosial, dan pekerjaan yang
sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda.
e. Kepribadian dan Konsep Pribadi
Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda. Kepribadian
dapat diartikan sebagai karakteristik psikologis yang berbeda
dari seseorang yang menyebabkan tanggapan yang relatif
konsisten dan tetap terhadap lingkungannya. Kepribadian
biasanya disebutkan dengan ciri-ciri bawaan seperti
kepercayaan diri, dominasi, otonomi, perbedaan, kondisi
sosial, keadaan pembelaan diri, dan juga kemampuan untuk
beradaptasi (Kotler, 2000:232-236).
4. Faktor Psikologis
Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor
psikologis, diantaranya yaitu:
47
a. Motivasi
Seseorang mempunyai banyak kebutuhan pada setiap waktu
tertentu. sebagian kebutuhan bersifat biogenik yaitu
kebutuhan yang berasal dari keadaan psikologis mengenai
ketegangan seperti rasa lapar dan haus. Kebutuhan yang lain
yaitu bersifat psikogenik yaitu kebutuhan yang berasal dari
keadaan psikologis seperti ketegangan seperti kebutuhan akan
pengakuan, penghargaan, atau rasa untuk bertindak secara
langsung. Suatu kebutuhan menjadi suatu motif apabila
kebutuhan itu telah mencapai pada tingkat intensitas yang
cukup. Motif adalah suatu kebutuhan yang cukup untuk
mendorong seseorang untuk bertindak mengejar kepuasan.
b. Persepsi
Persepsi diartikan sebagai proses dimana individu memilih,
merumuskan, dan menafsirkan masukan informasi untuk
menciptakan suatu gambaran yang berarti mengenai dunia.
c. Pengetahuan
Pengetahuan menjelaskan perubahan dalam perilaku suatu
individu yang berasal dari pengalaman. Pengetahuan
seseorang dihasilkan melalui suatu proses yang saling
mempengaruhi dari dorongan, stimuli, petunjuk, tanggapan,
dan penguatan. Teori pengetahuan mengajarkan para pemasar
bahwa mereka dapat menciptakan permintaan akan suatu
48
produk dengan menghubungkannya dengan dorongan yang
kuat, menggunakan petunjuk yang memotivasinya, dan
memberikan penguatan yang positif.
d. Kepercayaan dan Sikap Pendirian
Suatu kepercayaan adalah pikiran yang di anut seseorang
mengenai suatu hal, sedangkan suatu pendirian menjelaskan
evaluasi kognitif yang menguntungkan atau tidak
menguntungkan, perasaan emosional, dan kecenderungan
tindakan yang mapan dari seseorang terhadap suatu obyek
atau ide (Kotler, 2000:238-243).
4) Tingkat Pendidikan
Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 mendefinisikan
pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran sehingga peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagaaman, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta ketrampilan yang diperlukan, masyarakat, bangsa dan negara.
Didin Kurniawan dan Imam Machali dalam Julia (2014:19)
menuliskan bahwa pendidikan diartikan sebagai usaha yang dijalankan
oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa atau
mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti
mental.
49
Tim pengembangan MKDK IKIP Semarang pada buku “Dasar-
Dasar Pendidikan” dalam Julia (2014:20) mengemukakan tentang
pembagian pendidikan tersebut sebagai berikut:
1. Pendidikan informal, adalah pendidikan yang diperoleh seseorang
dirumah dalam lingkungan keluarga.
2. Pendidikan formal, adalah pendidikan yang mempunyai bentuk atau
organisasi tertentu.
3. Pendidikan non formal, adalah jalur pendidikan di luar pendidikan
formal.
Menurut UU No. 20 tahun 2003 Pasal 1 Ayat 11 dijelaskan bahwa
pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang
yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan
tinggi. Pada ayat 12 dijelaskan tentang pendidikan nonformal, yaitu jalur
pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara
terstruktur dan berjenjang. Pada ayat 13 tentang pendidikan informal
adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.
50
C. Kerangka Pemikiran
Dalam memecahkan suatu masalah perlu disusun suatu kerangka
pemikiran agar mempunyai bentuk yang terarah pada pemecahan pemikiran
masalah. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
D. Hipotesis
Hipotesis adalah suatu jawaban permasalahan sementara yang bersifat
dugaan dari suatu penelitian. Dugaan ini harus dibuktikan kebenarannya
melalui data empiris (fakta lapangan). Hipotesis dapat benar atau terbukti dan
tidak terbukti setelah didukung oleh fakta-fakta dari hasil penelitian lapangan.
Hipotesis penelitian tidak dengan sendirinya harus terbukti kebenarannya,
akan tetapi apapun hasilnya yang lebih penting adalah kemampuan peneliti
untuk mencari jawaban dengan data, fakta lapangan yang sebenarnya
(Supardi, 2005:69).
Dari landasan teori yang telah dipaparkan diatas, maka hipotesis yang
akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh
variabel bebas (independen) keadaan ekonomi, gaya hidup, dan tingkat
Keadaan Ekonomi
Gaya Hidup
Tingkat Pendidikan
KEPUTUSAN
(K)
51
pendidikan terhadap variabel tidak bebas (dependen) keputusan nasabah
sebagai berikut:
1. Pengaruh Keadaan Ekonomi Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah
Penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2009:78) dapat disimpulkan
bahwa keadaan ekonomi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
keputusan calon nasabah tabungan Shar-E di BMI cabang Solo, penelitian
yang dilakukan oleh Darmawati (2007:16) dapat disimpulkan bahwa
keadaan ekonomi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
produk Shar-E di BMI cabang Purwokerto, penelitian yang dilakukan oleh
Masyaroh (2014:95) dapat disimpulkan bahwa variabel keadaan ekonomi
tidak mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih bank syariah,
penelitian yang dilakukan oleh Widiatmoko (2013:113) dapat disimpulkan
bahwa keadaan ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan
nasabah membuka rekening tahapan Xpresi pada BCA Medan, penelitian
yang dilakukan oleh Nasrul (2014:75) dapat disimpulkan bahwa keadaan
ekonomi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
asuransi jiwa pada AJB Bumiputera 1912 Syariah cabang Cibubur. Dari
hasil penelitian terdahulu di atas dapat disimpulkan bahwa keadaan
ekonomi lebih dominan berpengaruh positif dan signifikan, hal ini
dikarenakan apabila tingkat keadaan ekonomi meningkat maka akan
semakin berpengaruh positif dan signifikan, sehingga akan meningkatkan
keputusan menjadi nasabah di Bank Muamalat Indonesia cabang
52
pembantu Salatiga. Berdasarkan hasil temuan di atas maka diajukan
hipotesis hipotesis sebagai berikut:
H1 = Keadaan ekonomi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan menjadi nasabah di Bank Muamalat Indonesia cabang
pembantu Salatiga.
2. Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Menjadi Nasabah
Penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2009:78) dapat disimpulkan
bahwa gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
calon nasabah tabungan Shar-E di BMI Solo, penelitian yang dilakukan
oleh Darmawanti (2007:16) dapat disimpulkan bahwa gaya hidup
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
produk Shar-E di BMI cabang Purwokerto, penelitian yang dilakukan oleh
Widiatmoko (2013:113) dapat disimpulkan bahwa gaya hidup
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan nasabah
membuka rekening Tahapan Xpresi pada BCA Medan, penelitian yang
dilakukan oleh Soegoto (2014:9) dapat disimpulkan bahwa gaya hidup
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk asuransi
prudential di kota manado, penelitian yang dilakukan oleh Nasrul
(2014:75) dapat disimpulkan bahwa gaya hidup berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian asuransi di AJB Bumiputera
1912 Syariah cabang Cibubur. Dari hasil penelitian terdahulu diatas dapat
disimpulkan bahwa tingkat gaya hidup lebih meningkat maka akan
semakin berpengaruh positif dan signifikan, sehingga akan meningkatkan
53
keputusan nasabah di Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu
Salatiga. Berdasarkan hasil temuan diatas maka diajukan hipotesis sebagai
berikut:
H2 = Gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
menjadi nasabah di Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu
Salatiga.
3. Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Keputusan Menjadi
Nasabah
Penelitian yang dilakukan oleh Efendi (2009:82) dapat disimpulkan
bahwa tingkat pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
pengambilan keputusan nasabah menabung di Bank Muamalat Malang,
penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi (2010:116) dapat disimpulkan
bahwa tingkat pendidikan muslimin mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan masyarakat muslim untuk menggunakan
bank syariah di kota Surakarta pada tahun 2008, penelitian yang dilakukan
oleh Julia (2014:83) dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pengambilan keputusan
konsumen untuk menjadi nasabah BMT SAHARA Tulungagung,
penelitian yang dilakukan oleh Husadatama (2015:14) dapat disimpulkan
bahwa tingkat pendidikan berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap pemilihan jenis bank di masyarakat pondok pesantren Lirboyo
Kediri, penelitian yang dilakukan oleh Supriyanto (2012:94) dapat
disimpulkan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh secara signifikan
54
terhadap motivasi menjadi nasabah di koperasi simpan pinjam syariah
(BMT) Pasuruan. Dari hasil penelitian terdahulu diatas dapat disimpulkan
bahwa tingkat pendidikan lebih dominan berpengaruh hal ini dikarenakan
apabila tingkat pendidikan semakin tinggi maka akan berpengaruh positif
dan signifikan, sehingga akan meningkatkan keputusan menjadi nasabah
di Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga. Berdasarkan hasil
temuan diatas maka diajukan hipotesis sebagai berikut:
H3 = Tingkat pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan menjadi nasabah di Bank Muamalat Indonesia cabang
pembantu Salatiga.
55
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif, menurut
Suliyanto (2005:2) metode kuantitatif adalah semua data yang dinyatakan
dalam bentuk angka. Penggunaan metode kuantitatif di karenakan peneliti
ingin mengkonfirmasi konsep dan teori yang telah dijelaskan pada bab
sebelumnya dengan fakta dan data yang ditemukan di lapangan. Penelitan ini
tentang pengaruh keadaan ekonomi, gaya hidup, dan tingkat pendidikan
terhadap keputusan menjadi nasabah di Bank Muamalat Indonesia cabang
pembantu Salatiga.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Bank Muamalat Indonesia cabang
pembantu Salatiga terletak di Jl. Sukowati 19C Salatiga. Penelitian ini
dilakukan pada bulan Januari 2016 sampai selesai.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Menurut Supardi (2005:101) populasi adalah kesatuan individu atau
subyek pada wilayah dan waktu serta dengan kualitas tertentu yang akan
diamati atau diteliti. Sedangkan menurut Sugiyono (2010:61) populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
56
Menurut Bawono (2006:28) populasi adalah keseluruhan wilayah
objek dan subjek penelitian yang ditetapkan untuk dianalisis dan ditarik
kesimpulan oleh peneliti. Totalitas dari objek dan subjek penelitian yang
digunakan oleh peneliti, tentunya yang memiliki hubungan atau
memenuhi syarat-syarat tertentu dengan masalah yang dipecahkan.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan subyek penelitian di Bank
Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga pada tahun 2016. Jumlah
keseluruhan populasi yang terdapat di Bank Muamalat Indonesia cabang
pembantu Salatiga yaitu 7000 nasabah, yang dilakukan dengan
wawancara langsung antara peneliti dengan sub branch manager atau
pimpinan cabang pembantu Salatiga.
2. Sampel
Menurut Supardi (2005:102) sampel adalah penelitian yang dilakukan
dengan mengambil sebagian anggota populasi untuk mewakili seluruh
anggota populasi. Hal ini dilakukan untuk menghemat waktu dan biaya,
sehingga dalam menentukan sampel harus hati-hati karena kesimpulan
yang dihasilkan nantinya merupakan kesimpulan dari populasi.
Sedangkan menurut Bawono (2006:28) sampel adalah objek atau
subjek penelitian yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi.
Adapun teknik untuk menentukan jumlah sampel, dapat menggunakan
rumus sebagai berikut:
P
S =
(P.e2) + 1
57
Keterangan:
S = Sampel
P = Populasi
e = error atau tingkat yang diyakini
7000
S =
7000 (0,1)2 + 1
7000
S =
71
S = 98,59 dibulatkan menjadi 100
Berdasarkan perhitungan sampel dalam penelitian ini adalah 99
nasabah namun penulis akan membulatkan menjadi 100 responden. Jadi
jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 100 responden di Bank
Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga.
Setelah mengetahui berapa besar sampel yang akan diteliti, langkah
berikutnya adalah menentukan teknik menentukan mana yang akan
diambil sampel. Teknik sampel/ sampling adalah suatu cara atau teknik
yang dipergunakan untuk menentukan sampel penelitian (Supardi,
2005:107). Oleh karena itu penelitian ini menggunakan teknik accidental
sampling atau sering disebut pula dengan opportunite sampling atau
“sampel asal nemu” adalah teknik sampling dengan mendasarkan diri
pada cara secara kebetulan saja atau asal nemu saja.
58
D. Metode Pengumpulan Data
1. Pengertian Data Penelitian
Pembahasan data yang diperlukan ini adalah data yang tidak
terlepas dari proses perumusan masalah penelitian dan penetapan variabel
penelitian (Supardi, 2005:118).
2. Sumber dan Jenis Data
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer.
Data primer adalah pengambilan data yang diperoleh secara langsung oleh
peneliti dari lapangan (Bawono, 2006:29).
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Metode Angket
Metode angket (Questionare) adalah daftar pertanyaan yang
diberikan kepada objek penelitian yang mau memberikan respon
sesuai dengan permintaan pengguna (Bawono, 2006:29).
Metode ini merupakan metode utama atau metode pokok yang
digunakan untuk memperoleh informasi atau data tentang keputusan
nasabah terhadap Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu
Salatiga.
b. Metode Wawancara (Interview)
Metode ini merupakan proses yang bertujuan untuk
memperoleh suatu fakta atau data dengan melakukan komunikasi
langsung (tanya-jawab secara lisan) dengan responden penelitian, baik
59
secara bertemu langsung maupun menggunakan teknologi komunikasi
(jarak jauh).
Metode ini adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan
informasi tentang profil Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu
Salatiga serta data-data yang mendukung lainnya (Supardi, 2005:121).
E. Skala Pengukuran Data
Dalam pengukuran data, variabel yang digunakan adalah keadaan
ekonomi, gaya hidup, dan tingkat pendidikan sebagai variabel bebas
(independent variable), sedangkan keputusan menjadi nasabah sebagai
variabel terikat (dependent variable) (Baihaqi, 2014:50).
Variabel-variabel di atas diukur menggunakan continuous rating
scale, yang terdiri dari angka 0 sampai 10, sebagai berikut:
Tabel 3.1
Pembobotan Nilai untuk Jawaban Responden terhadap Kuesioner
Sangat Tidak
Setuju
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Sangat
Setuju
F. Definisi Konsep dan Operasional
Menurut Supardi (2005:142) penentuan instrumen pengumpulan data
memerlukan konsentrasi yang penuh dari peneliti. Peneliti harus telah
menguasai berbagai teori, konsep dan variabel penelitian. Teori secara umum
adalah serangkaian konsep, definisi dan proporsi yang saling berkaitan dan
bertujuan untuk memberikan deskripsi yang sistematis terhadap gejala atau
60
fakta yang terjadi. Sedangkan konsep adalah penggambaran terhadap suatu
gejala secara abstrak yang dibentuk dengan jalan membuat generalisasi
terhadap sesuatu secara khas. Dan variabel adalah konsep yang memiliki
variasi nilai atau bermacam-macam nilai. Penguasaan akan berbagai teori,
konsep dan variabel-variabel penelitian akan sangat membantu dalam
penyusunan instrumen pengumpulan data.
Untuk mempermudah pengukuran variabel maka harus dijelaskan
dalam konsep operasional dan kemudian menentukan variabel, dan dijelaskan
indikator-indikator variabelnya. Berikut adalah konsep dan operasional
variabel yang akan digunakan dalam penelitian:
Tabel 3.2
Indikator Penelitian
Variabel Dimensi Indikator Pernyataan
Keadaan
Ekonomi (X1)
Kotler
(2000:233)
1. Pendapatan
yang dapat
dibelanjakan
1. Tingkat
pendapatan
a. Menjadi nasabah BMI
karena ada pendapatan
yang bisa di tabung
b. Menjadi nasabah BMI
karena pendapatan ada
setiap bulannya
2. Stabilitas/
keseimbangan
a. Menjadi nasabah BMI
karena stabilitas atau
keseimbangan keadaan
ekonomi
61
b. Menjadi nasabah BMI
karena pendapatan
yang stabil
3. Pola waktunya a. Menjadi nasabah BMI
karena pola waktu atau
jaman yang semakin
modern
b. Menjadi nasabah BMI
karena kebutuhan
bertransaksi
2. Tabungan dan
kekayaan
1. Memiliki
banyak asset
Menjadi nasabah BMI
karena memiliki banyak
asset
3. Kekuatan
untuk
meminjam
1. Hutang Menjadi nasabah BMI
karena ingin
mengembangkan usaha
Gaya Hidup
(X2) Kotler
(2000:233)
1. Subkultur 1. Kebangsaan Menjadi nasabah BMI
karena warga negara
Indonesia
2. Agama Menjadi nasabah BMI
karena sesuai dengan
prinsip syariat islam
3. Kelompok ras Menjadi nasabah BMI
62
karena BMI tidak
membedakan ras dan suku
satu sama lain
4. Daerah
geografis
Menjadi nasabah BMI
karena letak daerah yang
strategis berada di lokasi
dekat dengan pasar/ tempat
usaha/ tempat bekerja
2. Kelas Sosial 1. Penghasilan Menjadi nasabah BMI
karena penghasilan yang
diperoleh lebih dari cukup
untuk memenuhi
kebutuhan
2. Pekerjaan Menjadi nasabah BMI
karena tuntutan pekerjaan
untuk bertransaksi
3. Kekayaan Menjadi nasabah BMI
karena tingkat kehidupan
dan finansial yang baik
4. Pendidikan Jenjang pendidikan
mempengaruhi seseorang
untuk menjadi nasabah
BMI
63
Tingkat
Pendidikan
(X3) Essael
dalam Julia
(2014:5)
1. Pendidikan
formal
1. Organisasi a. Menjadi nasabah BMI
karena informasi dari
pendidikan akademis
b. Pendidikan akademis
mempengaruhi untuk
menjadi nasabah BMI
2. Pendidikan
non formal
1. Pendidikan
diluar
pendidikan
formal
a. Kegiatan masyarakat
yang pernah diikuti
mempengaruhi untuk
memilih menjadi
nasabah BMI
b. Pendidikan keagamaan
mempengaruhi untuk
menjadi nasabah BMI
c. Lembaga pelatihan
mempengaruhi untuk
menjadi nasabah BMI
d. Majelis taklim
mempengaruhi untuk
menjadi nasabah BMI
64
3. Pendidikan
informal
1. Lingkungan Menjadi nasabah BMI
karena berlandaskan
syariah Islam
2. Keluarga Keluarga mempengaruhi
untuk menjadi nasabah
BMI
Keputusan (Y)
Salusu
(1996:63)
1. Keputusan
terprogram
1. Tradisional
a. Mengambil keputusan
menjadi nasabah BMI
karena faktor kebiasaan
b. Mengambil keputusan
menjadi nasabah
karena BMI
menggunakan prosedur
operasional yang baku
c. Mengambil keputusan
menjadi nasabah
karena BMI selalu
memberikan informasi
yang jelas
2. Modern Mengambil keputusan
menjadi nasabah BMI
65
karena proses data
menggunakan elektronik
sehingga lebih cepat
2. Keputusan
tidak
terprogram
1. Tradisional a. Mengambil keputusan
menjadi nasabah BMI
karena ingin
mendapatkan
pengalaman baru
b. Mengambil keputusan
menjadi nasabah
karena BMI
menggunakan prosedur
yang praktis
c. Mengambil keputusan
menjadi nasabah
karena BMI dapat
menumbuhkan
kepercayaan dengan
melakukan seleksi dan
latihan bagi para
eksekutif
2. Modern Mengambil keputusan
menjadi nasabah karena
66
BMI menyelenggarakan
pelatihan bagi para
pengambil keputusan
Sumber: Kotler (2000), Julia (2014), Salusu (1996).
G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat bantu untuk mendapatkan data
empiris lapangan secara tepat guna dan berhasil guna (efektif dan efisien).
Alat atau instrumen pengumpulan data akan membahas masalah pokok yaitu
berkenaan dengan proses penentuan data lapangan dan pengukurannya.
Hakikat penentuan data lapangan didasarkan kepada masalah penelitian.
Urutan berpikirnya adalah bahwa untuk menjawab masalah-masalah
penelitian dan hipotesis penelitian dengan mengumpulkan data lapangan
(empiris). Untuk mendapatkan data yang diperlukan untuk menjawab
masalah dan hipotesis tersebut diperlukan alat atau instrumen pengumpulan
data yang tepat. Alat atau instrumen pengumpulan data tersebut harus mampu
menghasilkan data yang dapat dipertanggungjawabkan baik dari sisi validitas
(kesahihan) dan reabilitas (keandalan). Untuk dapat memperoleh data yang
demikian, maka alat atau instrumen data harus merupakan alat atau instrumen
pengukuran variabel yang tepat (Supardi, 2005:141).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrumen penelitian
berupa angket kuesioner dengan penilaian pengukuran rating scale jenis skala
numeric. Kuesioner tersebut terdiri dari tiga bagian yaitu:
67
1. Bagian pertama berisi tentang data responden yang meliputi nama, jenis
kelamin, umur, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan pendapatan perbulan.
2. Bagian kedua berisi tentang pertanyaan-pertanyaan variabel independen
(variabel bebas) sesuai variabel dan indikator dalam konsep operasional.
3. Bagian ketiga berisi tentang pertanyaan-pertanyaan dependen sesuai
variabel dan indikator dalam konsep operasional.
H. Uji Instrumen Penelitian
Ketika seorang peneliti melakukan penelitian dan penelitiannya
membutuhkan suatu alat atau instrument, maka seharusnya penelitian tersebut
terlebih dahulu menguji instrumen tersebut supaya bisa menghasilkan suatu
penelitian yang akurat. Analisa data yang digunakan dalam penelitian
kuantitatif ini menggunakan uji instrumen sebagai berikut:
1. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Uji Validitas adalah sebuah data yang didapat dari questioner,
sebaiknya diuji validitas. Uji validitas dilakukan untuk
mengungkapkan apakah pertanyaan pada questioner tersebut sahih
atau tidak. Dengan kata lain jika dicontohkan mengenai data
kerukunan umat beragama, maka responden ketika diberi empat
pertanyaan, pertanyaan tersebut bisa secara tepat mengungkapkan
tingkat kerukunan umat beragama. Dengan taraf signifikansi (α) =
0,05, jika Г hitung > Г tabel, maka keusioner sebagai alat pengukur
dikatakan valid atau ada korelasi yang nyata antara kedua variabel
68
tersebut (Bawono, 2006:68). Uji validitas bisa juga dengan melihat
tabel korelasi. Kriterianya apabila nilai korelasi antara score butir
pertanyaan dengan total score-nya berbintang 2 maka dapat dikatakan
item kuesioner tersebut valid.
b. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas pada prinsipnya adalah menguji data yang kita
peroleh sebagai misal hasil dari jawaban questioner yang kita
bagikan. Jika questioner tersebut itu handal atau reliable, andaikata
jawaban responden tersebut konsisten dari waktu ke waktu. Menurut
Sutrisno Hadi dalam Bawono (2006:64) analisis ini dipakai untuk
mengetahui sejauh mana pengukuran data yang dapat memberikan
hasil relatif konsisten atau tidak berbeda jika diukur ulang dengan
subyek yang sama, sehingga dapat diketahui konsistensi keterandalan
alat ukur (kuesioner). Untuk mengukur reabilitas menggunakan uji
statistik cronbach alpha suatu variabel dikatakan reliable jika
cronbach alpha lebih besar dari 0,6.
2. Uji Statistik
Uji statistik di sini digunakan untuk melihat tingkat ketepatan atau
keakuratan dari suatu fungsi atau persamaan untuk menaksir dari data
yang kita analisa. Nilai ketepatan atau keaktualan ini dapat diukur dari
goodness of fitnya (Bawono, 2006:88). Uji statistik ini dapat dilihat dari
nilai t hitung, F hitung dan nilai koefisien determinasinya. Berkaitan
apakah uji statistik ini dikatakan lolos atau tidak, tergantung dari tingkat
69
signifikansi dari hasil perhitungannya, jika hasilnya berada didaerah kritis
atau yang menolak Ho maka dikatakan bahwa uji statistiknya lolos dan
layak untuk uji selanjutnya dan ini berlaku sebaliknya jika berada di
daerah yang menerima Ho. Uji statistik dapat dilihat dari:
a. Uji ttest (uji secara individu)
Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel (keadaan
ekonomi, gaya hidup, dan tingkat pendidikan) mempengaruhi variabel
dependen (keputusan) secara individu atau sendiri-sendiri. Pengujian
ini dilakukan secara parsial atau individu, dengan menggunakan uji t
statistik untuk masing-masing variabel bebas dengan tingkat
kepercayaan tertentu yaitu dengan taraf signifikansi (α) = 5%
(Bawono, 2006:89).
b. Uji Ftest (uji secara serempak)
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh semua
variabel X (keadaan ekonomi, gaya hidup, dan tingkat pendidikan)
secara bersama-sama dapat mempengaruhi variabel Y (keputusan)
dengan taraf signifikansi sebesar (α) = 5% atau 0,05 (Bawono,
2006:91).
c. Uji R2
(koefisien determinasi)
Koefisien determinasi (R2) menunjukkan sejauh mana tingkat
hubungan antara variabel dependen (keputusan) dengan variabel
independen (keadaan ekonomi, gaya hidup, dan tingkat pendidikan),
70
atau sejauh mana kontribusi variabel independen X mempengaruhi
variabel dependen Y.
Ciri-ciri R2 adalah:
1. Besarnya nilai koefisien determinasi terletak antara 0 sampai
dengan 1, jadi nilai R2 terletak antara 0 ≤ R
2 ≤ 1.
2. Nilai nol menunjukkan tidak adanya hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen.
3. Sedangkan nilai 1 menunjukkan adanya hubungan yang sempurna
antara variabel independen dengan variabel dependen.
4. Menghitung koefisien determinasi (R2) untuk menilai besarnya
sumbangan atau kontribusi variabel independen (keadaan
ekonomi, gaya hidup, dan tingkat pendidikan) terhadap nilai
variabel dependen (keputusan) Bawono, 2006:92).
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik merupakan tahapan yang penting dilakukan dalam
proses analisis regresi. Apabila tidak terdapat gejala asumsi klasik
diharapkan dapat dihasilkan model regresi yang handal sesuai dengan
kaidah BLUE (Best Linier Unbiased Estimator), yang menghasilkan
model regresi yang tidak bias dan handal sebagai penaksir. Pelanggaran
terhadap asumsi klasik berarti model regresi yang diperoleh tidak banyak
bermanfaat dan kurang valid. Di samping itu uji asumsi klasik berguna
untuk melengkapi uji statistik yang telah dilakukan yaitu uji F, t dan
determinasi (Bawono, 2006:115). Uji asumsi klasik terdiri dari:
71
a) Uji Normalitas
Uji ini untuk menguji apakah dalam model regresi kita, data
variabel dependen dan independen yang kita pakai apakah
berdistribusi normal atau tidak. Sebuah data penelitian yang baik
adalah yang datanya berdistribusi normal. Ada beberapa cara salah
satunya dengan analisi grafik, dasar pengambilan keputusan yaitu:
1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
2. Jika data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi
normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas
(Bawono, 2006:179).
b) Uji Linieritas
Pengujian linieritas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi
model yang kita gunakan sudah tepat atau lebih baik dalam spesifikasi
model bentuk lain. Dalam menguji data linieritas menggunakan uji
lagrange multiplier. Kriteria dari pengujian ini apabila untuk nilai X2
hitung < X2 tabel, maka model yang digunakan sudah tepat (Bawono,
2006:179).
72
c) Uji Multicollinearity
Multicollinearity adalah situasi di mana terdapat korelasi
variabel-variabel bebas di antara satu dengan yang lainnya. Dalam hal
ini dapat disebut variabel-variabel ini tidak orthogonal. Variabel yang
bersifat orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar
sesamanya sama dengan nol. Masalah multikolinearitas biasanya
muncul pada data time series, yang mengakibatkan berubahnya tanda
dari parameter estimasi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya
multikolinearitas didalam model regresi adalah dengan melakukan
auxilary regresi antar variabel independen untuk mendapatkan r2,
kemudian dibandingkan dengan R2 dari persamaan utama, apabila R
2
hasil regresi utama > r2 hasil regresi parsial antara variabel
independen dengan variabel independen lainnya sehingga bisa
dikatakan tidak ada gejala multikolinearitas (Bawono, 2006:115).
d) Uji Heteroscedasticity
Heteroscedasticity terjadi apabila varian dari variabel pengganggu
tidak sama untuk semua observasi, akibat yang timbul apabila terjadi
heteroskedastisitas adalah penaksir tidak bias tetapi tidak efisien lagi
baik dalam sampel besar maupun sampel kecil, serta uji t-test dan F-
test akan menyebabkan kesimpulan yang salah. Uji heteroskedastitas
bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
73
yang lain tetap, disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas
atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan metode Park. Park
mengemukakan metode ini merupakan fungsi dari variabel-variabel
bebas, apabila persamaan regresi signifikan secara statistik maka data
model empiris yang diestimati terdapat heteroscedasticity, apabila
tidak signifikan secara statistik maka asumsi homokedasticity pada
data model tersebut tidak dapat ditolak (Bawono, 2006:136).
I. Alat Analisis
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data kuantitatif dimana
kuantitatif merupakan suatu data dalam bentuk angka. Sehingga dalam
pengolahan data kuantitatif agar lebih mudah maka diolah dengan
menggunakan program SPSS (Statistical Product And Servise Solution).
Proses pengolahan data dengan SPSS mirip dengan proses pengolahan data
pada komputer. Hanya di sini ada variasi dalam penyajian input dan uotput
data (Bawono, 2006:1). SPSS berfungsi untuk membantu pengolahan data
agar lebih cepat dan tepat agar hasilnya sesuai dengan yang diinginkan oleh
peneliti dengan menghasilkan berbagai output sesuai yang dikehendaki oleh
para pengambil keputusan. SPSS yang digunakan dalam penelitian ini adalah
SPSS windows 20.
74
BAB IV
ANALISIS PENELITIAN
A. Latar Belakang Perusahaan
1. Sejarah Berdirinya Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu
Salatiga
Sejarah berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) cabang
pembantu Salatiga tidak terlepas dari sejarah berdirinya BMI pertama kali
berdiri di Indonesia. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk didirikan pada 24
Rabius Tsani 1412 H atau 1 November 1991, diprakarsai oleh Majelis
Ulama Indonesia (MUI) dan Pemerintah Indonesia, dan memulai kegiatan
operasinya pada 27 syawal 1412 H atau 1 Mei 1992. Dengan dukungan
nyata dari eksponen Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI)
dan beberapa pengusaha Muslim, pendirian Bank Muamalat juga
menerima dukungan masyarakat, terbukti dari komitmen pembelian
saham perseroan senilai Rp. 84 miliar pada saat penandatanganan akta
pendirian perseroan. Selanjutnya, pada acara silaturahmi peringatan
pendirian tersebut di Istana Bogor, diperoleh tambahan komitmen dari
masyarakat Jawa Barat yang turut menanam modal senilai Rp. 106 miliar.
Dalam rangka memperluas jaringan, Bank Muamalat indonesia
membuka kantor-kantor cabang di seluruh Indonesia. Salah satu kantor
cabang yang telah didirikan adalah Kantor Bank Muamalat Indonesia
cabang Semarang. Tidak hanya di kota besar saja, akan tetapi sampai di
kota kecil termasuk Salatiga. Atas pertimbangan untuk memperluas
75
jaringan dan menyiarkan dakwah islam, Bank Muamalat Indonesia telah
berdiri di kota Salatiga sebagai kantor cabang pembantu. Kota Salatiga
merupakan kota kecil yang mayoritas penduduknya adalah umat Islam.
Berada diantara wilayah Semarang dan Solo menjadikan kota ini
mempunyai letak yang strategis.
Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga mulai
beroperasi pada tanggal 31 Desember 2009 dengan menggunakan fasilitas
yang memadai. Soft Launching diadakan pada tanggal 30 Desember 2009
dan Soft Opening tanggal 31 Desember 2009. Peresmian dilaksanakan
pada tanggal 14 Januari 2010 yang dihadiri oleh Gubernur Jawa Tengah
Bibit Waluyo, bersama Regional Manager Bank Muamalat Indonesia
Regional Jateng-DIY Donny M. Iskandar, Komisaris Bank Muamalat
Indonesia Andre Mirza Hartawan, Direktur Bank Muamalat Indonesia
Andrian A. Gunadi dan Pemimpin Kantor Bank Indonesia Semarang M.
Zaeni Aboe Amin bersamaan dengan peresmian pembukaan 11 kantor
layanan Bank Muamalat Indonesia Jawa Tengah di Semarang.
2. Visi dan Misi Perusahaan
Visi
Menjadi bank syariah utama di Indonesia, dominan di pasar spiritual, di
kagumi di pasar rasional.
Misi
Menjadi ROLE MODEL Lembaga Keuangan Syariah dunia dengan
penekanan pada semangat kewirausahaan, keunggulan manajemen dan
76
orientasi investasi yang inovatif untuk memaksimumkan nilai bagi
stakeholder.
3. Struktur Organisasi Bank Muamalat Indonesia Cabang Pembantu
Salatiga
Agar suatu kegiatan dalam bank atau perusahaan berjalan sesuai
tujuan maka perlu disusun struktur organisasi dengan baik dan sasaran
serta wewenang dan tanggung jawab tiap-tiap anggota organisasi pada
setiap pekerjaan. Sehingga struktur organisasi dibuat secara sederhana,
efektif untuk dapat bekerja secara efisien. Adapun bagian-bagian dalam
struktur organisasi di Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu
Salatiga adalah:
STRUKTUR ORGANISASI BANK MUAMALAT INDONESIA
CABANG PEMBANTU SALATIGA
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
Sumber: Wawancara pada tanggal 7 Juni 2016
SUB BRANCH MANAGER
Sugeng Hernowo
CUSTOMER SERVICE
Nur Setiawan
TELLER
Rustam Effendi W.
ACCOUNT MANAGER
Rita Sumartini
Intan Kusumawati
77
4. Penjabaran Tugas dan Wewenang Masing-Masing Bagian
a. SBM (sub Branch Manager)
1. Memimpin jalannya Bank Muamalat sesuai dengan tujuan,
2. Membuat rencana kerja dan laporan secara periodik,
3. Mengendalikan dan mengurus proses harian dan manajemen.
b. CS (Customer Service)
1) Tanggung jawab
a. Menjelaskan produk dan jasa calon nasabah atau nasabah yang
datang atau melalui telepon, sehingga nasabah merasa puas
sejalan dengan standar mutu pelayanan yang ditetapkan oleh
perusahaan.
b. Melayani hal-hal yang berhubungan dengan rekening nasabah
mulai dari pembukaan, penutupan dan perubahan atas rekening
tersebut, dari saat pemprosesan sampai administrasi
kelengkapan dokumen untuk memastikan bahwa semuanya
telah sesuai prosedur yang digariskan oleh perusahaan.
c. Menawarkan kepada nasabah untuk memanfaatkan produk
atau jasa lain atau melakukan cross selling untuk
mengoptimalkan kepuasaan nasabah terhadap produk dan jasa
sesuai dengan tujuan perusahaan.
d. Menangani keluhan/ complain nasabah atas hal-hal yang
berhubungan dengan transaksi rekeningnya, apabila tidak bisa
ditangani sendiri akan diserahkan pada pihak atasan untuk
78
diselesaikan, agar nasabah tidak kecewa dan merasa puas
dengan pelayanan kita.
e. Melakukan koordinasi dengan unit bagian lain, seperti bagian
teller dan bagian transfer untuk memastikan bahwa transaksi
sudah dilaksanakan sesuai dengan instruksi, sehingga nasabah
merasa puas atas pelayanan tersebut yang sesuai dengan
standar yang ditetapkan oleh perusahaan.
f. Membuat perencanaan dan report sales activity (Sales
Tracking Sistem) sehingga kegiatan sales lebih terencana dan
memberikan hasil yang optimal.
2) Wewenang
a. Menolak calon nasabah yang masuk dalam daftar hitam bank
Indonesia untuk menjadi nasabah di Bank Muamalat dan
menyetujui calon nasabah menjadi nasabah apabila sesuai
dengan peraturan yang ditentukan oleh perusahaan.
b. Menolak konfirmasi nasabah untuk melakukan transfer atau
pemindahan pembukuan ke rekening lain dan konfirmasi
penutupan rekening melalui telepon/ fax.
c. Menolak nasabah untuk melakukan “Stop Payment Order”
dan pemesanan check/BG, apabila saldo yang diberikan tidak
ada (dibawah minimum saldo yang ditentukan).
79
c. Teller
Teller merupakan komponen lembaga keuangan yang cukup
penting karena dianggap sebagai wajah suatu lembaga keuangan.
Teller dalam lembaga keuangan termasuk Bank Muamalat Indonesia
berfungsi sebagai pelaksana teknis kantor yang meliputi teknis kasir
dan pelayanan transaksi kas. Untuk menjadi seorang teller tidak hanya
dibutuhkan kemampuan secara teknis. Akan tetapi seorang teller juga
dituntut juga memiliki attitude yang baik, kejujuran kedisiplinan kerja,
tanggung jawab dan fokus kerja yang tinggi.
a. Tugas
1. Melayani transaksi keuangan kepada nasabah dengan prosedur
yang benar.
2. Meneliti secara cermat alat dan bukti transaksi meliputi
kelengkapan dan kebenaran serta legalitasnya.
3. Membuat laporan transaksi keuangan, kas dan lainnya pada
akhir periode.
4. Melakukan kas opname setiap hari yang kemudian ditanda
tangani oleh manajer.
5. Tidak melakukan tugas atau tindakan diluar batas kewenangan
teller sebelum mendapat izin dari manajer atau kepala cabang.
b. Wewenang
1. Menolak transaksi yang tidak memenuhi syarat dan prosedur
yang berlaku serta diragukan kebenarannya.
80
2. Menolak orang lain yang tidak berkepentingan masuk dalam
counter kasir.
3. Memiliki kontrol terhadap alur keluar masuk uang.
c. Tanggung jawab
1. Bertanggung jawab secara moral, material, administrasi dan
hukum atas pekerjaan dan tugasnya.
2. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan teknis
administrasi teller.
3. Bertanggung jawab atas validitas dan akuratnya transaksi
keuangan dan lainnya.
4. Bertanggung jawab atas rahasia keuangan nasabah atau calon
nasabah.
5. Bertanggung jawab atas penyimpanan dan perawatan buku
tabungan dan hal lainnya yang berhubungan dengan nasabah
dan administrasi kantor.
d. AM (Account Manager)
1) Tanggung jawab
a. Menawarkan produk dana dan melakukan sosialisasi kepada
calon nasabah dan melakukan cross selling guna mencapai
target penambahan dana pihak ketiga yang telah ditetapkan
perusahaan.
81
b. Memonitor melakukan maintance penetapan dana pihak ketiga
untuk memastikan penetapannya sesuai dengan strategi yang
ditetapkan oleh perusahaan.
c. Melakukan koordinasi dengan unit lain seperti bagian deposito
dan transfer, untuk memberikan informasi yang akurat dan up
to date kepada nasabah setiap awal bulan, serta customer
service terkait pembukaan rekening.
d. Memasarkan produk special investment yaitu dengan
menawarkan proyek yang memberikan return yang tinggi
kepada nasabah yang menginginkan hasil investasi yang tinggi
pula agar memperoleh fee tambahan untuk mencapai target
pendapatan yang ditetapkan perusahaan.
e. Membuat perencanaan dan report sales activity (Sales
Tracking System) sehingga kegiatan sales lebih terencana dan
menghasilkan hasil yang optimal.
2) Wewenang
a. Melakukan solistasi ke nasabah yang dianggap berprospek
b. Melakukan presentasi produk.
c. Melakukan negoisasi mengenai penempatan dana.
d. Memberikan informasi dan penjelasan mengenai produk,
layanan dan kondisi kesehatan BMI kepada nasabah.
82
B. Deskripsi Data Responden
1. Analisis Deskriptif
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.
Penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada 100
responden, dimana responden yang akan menjawab kuesioner ini adalah
nasabah di Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu salatiga. Adapun
jumlah pertanyaan keseluruhan adalah 32 butir yang terdiri dari 24
variabel X dan 8 untuk variabel Y. Sebagai tujuan dari penelitian ini
kuesioner diserahkan kepada responden berisikan pertanyaan-pertanyaan
mengenai keadaan ekonomi, gaya hidup, dan tingkat pendidikan terhadap
keputusan menjadi nasabah. Berikut adalah data responden dari peneliti
ini:
a. Identitas Responden
1. Jenis kelamin responden
Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
Jenis kelamin Jumlah responden Persen (%)
Laki-laki 51 51%
Perempuan 49 49%
Total 100 100%
Sumber: Data Primer diolah pada tanggal 31 Juli 2016
Tabel 4.1 menunjukkan nasabah responden laki-laki sebanyak 51
atau sebesar 51% dan nasabah perempuan sebanyak 49 atau sebesar
83
49%. Kesimpulan yang didapat bahwa nasabah responden laki-laki
lebih banyak dari pada nasabah responden perempuan.
2. Umur responden
Tabel 4.2
Umur Responden
Umur Frekuensi Persen (%)
<20 4 4%
21-25 14 14%
26-30 28 28%
31-40 20 20%
>40 34 34%
Total 100 100%
Sumber: Data Primer diolah pada tanggal 31 Juli 2016
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa nasabah yang berumur < 20 tahun
sebanyak 4 atau sebesar 4% nasabah, nasabah berumur 21-25 tahun
sebanyak 14 atau sebesar 14%, nasabah yang berumur 26-30 sebanyak
28 atau 28%, nasabah berumur 31-40 tahun sebanyak 20 atau 20%,
nasabah berumur > 40 tahun sebanyak 34 atau 34%. Kesimpulan yang
didapat bahwa nasabah berumur > 40 tahun menjadi nasabah
responden yang paling banyak di Bank Muamalat Indonesia cabang
pembantu Salatiga.
84
3. Status Responden
Tabel 4.3
Status Responden
Status Frekuensi Persen(%)
Menikah 68 68%
Belum menikah 22 22%
Janda/ duda 10 10%
Total 100 100%
Sumber: Data Primer diolah pada tanggal 31 Juli 2016
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa nasabah yang berstatus menikah
sebanyak 68 atau sebesar 68%, status belum menikah sebanyak 22
atau 22%, dan status janda/ duda sebanyak 10 atau sebesar 10%.
Kesimpulan yang didapat bahwa nasabah yang berstatus menikah
menjadi nasabah responden paling banyak pada Bank Muamalat
Indonesia cabang pembantu Salatiga.
4. Pendidikan Responden
Tabel 4.4
Pendidikan Responden
Pendidikan Frekuensi Persen(%)
SD 5 5%
SMP 26 26%
SMA/ sederajat 54 54%
Sarjana 12 12%
85
Pasca Sarjana 3 3%
Total 100 100%
Sumber: Data Primer diolah pada tanggal 31 Juli 2016
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa nasabah yang pendidikan terakhir
SD sebanyak 5 atau 5%, nasabah dengan pendidikan terakhir SMP
sebanyak 26 atau sebesar 26%, nasabah yang pendidikan terakhir
SMA sebanyak 54 atau sebesar 54%, nasabah yang pendidikan
terakhir Sarjana sebanyak 12 atau sebesar 12%, nasabah yang
pendidikan terakhir Pasca Sarjana sebanyak 3 atau sebesar 3%.
Kesimpulan yang didapat bahwa nasabah responden yang pendidikan
terakhir SMA menjadi nasabah responden paling banyak pada Bank
Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga.
5. Pekerjaan Responden
Tabel 4.5
Pekerjaan Responden
Pekerjaan Frekuensi Persen(%)
Pegawai Negeri 5 5%
Pegawai Swasta 55 55%
Wiraswasta/ pengusaha 25 25%
Pelajar/ mahasiswa 5 5%
Buruh/ petani 10 10%
Total 100 100%
Sumber: Data Primer diolah pada tanggal 31 Juli 2016
86
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa nasabah yang bekerja sebagai
pegawai negeri sebanyak 5 atau sebesar 5%, nasabah yang bekerja
sebagai pegawai swasta sebanyak 55 atau 55%, nasabah yang bekerja
sebagai wiraswasta/ pengusaha sebanyak 25 atau sebesar 25%,
nasabah sebagai pelajar/ mahasiswa sebanyak 5 atau sebesar 5%,
nasabah yang bekerja sebagai buruh/ petani sebanyak 10 atau 10%.
Kesimpulan yang didapat bahwa nasabah yang bekerja sebagai
pegawai swasta menjadi nasabah responden paling banyak pada Bank
Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga.
6. Pendapatan Perbulan
Tabel 4.6
Pendapatan Perbulan
Pendapatan Frekuensi Persen(%)
<Rp. 1.000.000 18 18%
Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000 27 27%
Rp. 2.000.000 – Rp. 3.000.000 30 30%
Rp. 3.000.000 – Rp. 4.000.000 17 17%
Rp. 4.000.000 – Rp. 5.000.000 3 3%
>Rp. 5.000.000 5 5%
Total 100 100%
Sumber: Data Primer diolah pada tanggal 31 Juli 2016
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa nasabah yang berpendapatan < Rp.
1.000.000 sebanyak 18 atau 18%, nasabah yang berpendapatan Rp.
87
1.000.000-Rp. 2.000.000 sebanyak 27 atau sebesar 27%, nasabah yang
berpendapatan Rp. 2.000.000-Rp. 3.000.000 sebanyak 30 atau sebesar
30%, nasabah yang berpendapatan Rp. 3.000.000-Rp. 4.000.000
sebanyak 17 atau 17%, nasabah yang berpendapatan Rp. 4.000.000-Rp.
5.000.000 sebanyak 3 atau sebesar 3%, nasabah yang berpendapatan >
Rp. 5.000.000 sebanyak 5 atau sebesar 5%. Kesimpulan yang didapat
bahwa nasabah yang berpendapatan Rp. 2.000.000-Rp. 3.000.000
menjadi nasabah responden yang paling banyak pada Bank Muamalat
Indonesia cabang pembantu Salatiga.
2. Analisis Data
A. Uji Validitas
Pengujian validitas dilakukan dengan melihat nilai pada tabel
korelasi. Kriterianya apabila nilai korelasi berbintang 2 maka data
dinyatakan valid. Hasil uji validitas sebagai berikut:
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas
Variabel Item
Pertanyaan
Pearson
Correlation
Significant
2 Tailed
Keteran
gan
Keadaan
Ekonomi
Butir 1 0,761** 0,000 Valid
Butir 2 0,754** 0,000 Valid
Butir 3 0,808** 0,000 Valid
Butir 4 0,775** 0,000 Valid
Butir 5 0,827** 0,000 Valid
88
Butir 6 0,842** 0,000 Valid
Butir 7 0,712** 0,000 Valid
Butir 8 0,722** 0,000 Valid
Gaya Hidup Butir 9 0,821** 0,000 Valid
Butir 10 0,718** 0,000 Valid
Butir 11 0,743** 0,000 Valid
Butir 12 0,594** 0,000 Valid
Butir 13 0,717** 0,000 Valid
Butir 14 0,530** 0,000 Valid
Butir 15 0,467** 0,000 Valid
Butir 16 0,691** 0,000 Valid
Tingkat
Pendidikan
Butir 17 0,837** 0,000 Valid
Butir 18 0,942** 0,000 Valid
Butir 19 0,748** 0,000 Valid
Butir 20 0,595** 0,000 Valid
Butir 21 0,600** 0,000 Valid
Butir 22 0,610** 0,000 Valid
Butir 23 0,892** 0,000 Valid
Butir 24 0,723** 0,000 Valid
Keputusan Butir 25 0,885** 0,000 Valid
Butir 26 0,830** 0,000 Valid
Butir 27 0,528** 0,000 Valid
89
Butir 28 0,758** 0,000 Valid
Butir 29 0,702** 0,000 Valid
Butir 30 0,698** 0,000 Valid
Butir 31 0,535** 0,000 Valid
Butir 32 0,658** 0,000 Valid
Sumber: Data Primer Diolah pada tanggal 31 Juli 2016
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa korelasi butir
pertanyaan 1 (satu) sampai 8 (delapan) terhadap total skor butir
pertanyaan keadaan ekonomi (X1) menunjukkan signifikan
(berbintang dua). Korelasi pertanyaan 9 (sembilan) sampai 16 (enam
belas) terhadap total skor butir pertanyaan gaya hidup (X2)
menunjukkan signifikan (berbintang dua). Korelasi pertanyaan 17
(tujuh belas) sampai 24 (dua puluh empat) terhadap total skor butir
pertanyaan tingkat pendidikan (X3) menunjukkan signifikan
(berbintang dua). Korelasi pertanyaan 25 (dua puluh lima) sampai 32
(tiga puluh dua) terhadap total skor butir pertanyaan keputusan (Y)
menunjukkan signifikan (berbintang dua).
B. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus
Cronbach Alpha (α) > 60. Hasil dari pengujian reliabilitas untuk
masing-masing variabel pada tabel sebagai berikut:
90
Tabel 4.8
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha Keterangan
Keadaan Ekonomi (X1) 0,905 Reliabel
Gaya Hidup (X2) 0,817 Reliabel
Tingkat Pendidikan (X3) 0,885 Reliabel
Keputusan (Y) 0,851 Reliabel
Sumber: Data Primer Diolah pada tanggal 31 Juli 2016
Dari tabel di atas disimpulkan bahwa masing-masing
variabel mempunyai Cronbach Alpha lebih dari 0,60 (α > 0,60),
sehingga data tersebut dinyatakan reliable yang berarti bahwa
kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
kuesioner yang handal. Sehingga dengan data tersebut dapat
digunakan untuk pengukuran dan penelitian berikutnya.
C. Uji Statistik
1. Uji t (uji secara individu)
Uji ini digunakan untuk melihat tingkat signifikansi variabel
independen (keadaan ekonomi, gaya hidup, dan tingkat
pendidikan) mempengaruhi variabel dependen (keputusan
nasabah) secara individu-individu atau sendiri-sendiri. Dengan
cara melihat nilai signifikan. Jika nilai signifikan lebih kecil dari
0,05 maka variabel independen secara individu mempengaruhi
variabel dependen. Hasil uji t adalah:
91
Tabel 4.9
Hasil Uji t Statistik
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 3,195 4,395 ,727 ,469
Keadaan
Ekonomi ,072 ,060 ,071 1,201 ,233
Gaya Hidup ,411 ,107 ,383 3,851 ,000
Tingkat
Pendidikan ,465 ,099 ,466 4,700 ,000
a. Dependent Variable: Keputusan
Sumber: Data Primer Diolah pada tanggal 31 Juli 2016
1. Nilai signifikansi variabel keadaan ekonomi (X1) adalah sebesar
0,223 lebih besar dari 0,05 artinya ada pengaruh positif dan
tidak signifikan antara keadaan ekonomi (X1) terhadap
keputusan nasabah (Y). Kesimpulan yang didapat bahwa hal ini
berarti hipotesis 1 ditolak.
2. Nilai signifikansi variabel gaya hidup (X2) adalah sebesar 0,000
lebih kecil dari 0,05 artinya ada pengaruh positif dan signifikan
antara gaya hidup (X2) terhadap keputusan nasabah (Y).
Kesimpulan yang didapat bahwa hal ini berarti hipotesis 1
diterima.
3. Nilai signifikansi variabel tingkat pendidikan (X3) adalah
sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 artinya ada pengaruh positif
dan signifikan antara tingkat pendidikan (X3) terhadap
92
keputusan nasabah (Y). Kesimpulan yang didapat bahwa hal ini
berarti hipotesis 1 diterima.
2. Uji F (uji secara serempak)
Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa
sejauh semua variabel X (independen) secara bersama-sama
dapat mempengaruhi variabel Y (dependen). Kriteria apabila
nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 maka variabel independen
secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Hasil
uji F adalah sebagai berikut:
Tabel 4.10
Hasil Uji F (secara serempak)
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regressi
on 14898,626 3 4966,209 64,950 ,000
b
Residual 7340,374 96 76,462
Total 22239,000 99
a. Dependent Variable: Keputusan
b. Predictors: (Constant), Tingkat Pendidikan, Keadaan Ekonomi, Gaya Hidup
Sumber: Data Primer Diolah pada tanggal 31 Juli 2016
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai signifikansi
sebesar 0,000 dengan tingkat kesalahan 0,05. Nilai signifikansi < 0,05. Artinya
variabel independen (X) keadaan ekonomi, gaya hidup, dan tingkat pendidikan
secara bersama-sama memiliki pengaruh terhadap dependen (Y) keputusan
nasabah.
93
3. Uji R2 (Koefisien Determinasi)
Koefisien determinasi (R2) menunjukkan sejauh mana
tingkat hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel
independen (X). Hasil uji sebagai berikut:
Tabel 4.11
Hasil Uji (R2) Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 ,818a ,670 ,660 8,74427
a. Predictors: (Constant), Tingkat Pendidikan, Keadaan Ekonomi, Gaya Hidup
b. Dependent Variable: Keputusan
Sumber: Data Primer Diolah pada tanggal 31 Juli 2016
1. Koefisien korelasi (R) = 0,818 artinya terdapat hubungan antara
variabel keadaan ekonomi, gaya hidup, dan tingkat pendidikan
terhadap keputusan nasabah karena mendekati angka 1.
2. Adjusted R Square sebesar 0,660 berarti 66% faktor yang
mempengaruhi keputusan nasabah adalah keadaan ekonomi,
gaya hidup, dan tingkat pendidikan sedangkan sisanya 34%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh penulis.
D. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah variabel
independen dan variabel dependen dalam model regresi memiliki
distribusi normal atau tidak (Bawono, 2006:174). Dalam
penelitian ini, uji yang digunakan adalah analisa grafik yaitu
94
dengan cara melihat histogram yang membandingkan data
observasi dengan distribusi yang mendekati normal dan normal
probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari
data yang sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data
distribusi normal. Jika distribusi normal maka garis yang
menggambarkan data sesungguhnya akan mendekati garis normal.
Berikut gambar grafik histogram dan normal probability plot.
Hasil uji normalitas seperti pada gambar 4.2 dan 4.3 sebagai
berikut:
Grafik Normal Plot
Gambar 4.2
Sumber: Data Primer Diolah pada tanggal 31 Juli 2016
Dalam grafik histogram di atas, digambarkan perbandingan
antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi
95
normal, sehingga disimpulkan model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
Grafik Normal Plot
Gambar 4.3
Sumber: Data Primer Diolah pada tanggal 31 Juli 2016
Grafik plot di atas menggambarkan perbandingan antara
distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi
kumulatif dari data distribusi normal. Titik-titik yang tersebar
pada grafik normal di atas menyebar di sekitar garis diagonal
mengikuti arah garis diagonal tersebut, sehingga bisa disimpulkan
bahwa model regresi yang digunakan memenuhi asumsi
normalitas.
Hasil uji normalitas di atas didukung oleh uji normalitas
Kolmogrov Smirnov Test. Uji Kolmogrov Smirnov Test bertujuan
96
untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel residu
memiliki distribusi normal atau tidak. Data distribusi normal, jika
nilai sig (signifikansi) > 0,05. Data distribusi tidak normal, jika
nilai sig (signifikansi) < 0,05 (Suliyanto, 2005:71). Hasil uji
Kolmogrov-Smirnov Test sebagai berikut:
Tabel 4.12
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 8,61076022
Most Extreme Differences
Absolute ,087
Positive ,065
Negative -,087
Kolmogorov-Smirnov Z ,870
Asymp. Sig. (2-tailed) ,436
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data Primer Diolah pada tanggal 31 Juli 2016
Tabel di atas diketahui bahwa nilai Kolmogrov-Smirnov (K-
S) sebesar 0,870 dan asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,436 > 0,05,
yang berarti nilai residual berdistribusi normal atau memenuhi
asumsi normalitas.
2. Uji Linearitas
Uji linearitas digunakan untuk menguji apakah spesifikasi
model yang digunakan sudah tepat atau lebih baik dalam
spesifikasi model bentuk lain (Bawono, 2006:179). Dalam
menguji data linearitas menggunakan uji lagrange multiplier.
97
Kriteria dari pengujian ini apabila nilai χ2
hitung < χ2 tabel maka
model yang digunakan sudah tepat. Hasil uji linearitas adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.13
Uji Linearitas
Sumber: Data Primer diolah pada tanggal 31 Juli 2016
Pengujian linearitas menggunakan uji lagrange multiplier
ditujukan untuk mencari perbandingan χ2 hitung dan χ
2 tabel, yang
mana:
χ2 hitung = n * R
2 = 100 * 0,001 = 0,1 dengan tingkat
signifikan 5% dan df: 96 maka χ2
tabel = 119,8710. Dengan
demikian dapat diketahui bahwa nilai χ2
hitung < χ2
tabel yaitu 0,1
< 119,8710. Sehingga dapat disimpulkan bahwa spesifikasi model
persamaan regresi linier adalah benar.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 ,029a ,001 -,030 8,74066832
a. Predictors: (Constant), X3.X3, X1.X1, X2.X2
98
3. Uji Multikolinearitas
Tabel 4.14
Hasil Uji Multikolinearitas
No Persamaan r2
Keterangan
1. X1 = ƒ(X2,X3) 0,017 Tidak ada gejala
multikolinearitas
2. X2 = ƒ(X1,X3) 0,653 Tidak ada gejala
multikolinearitas
3. X3 = ƒ(X1,X2) 0,650 Tidak ada gejala
multikolinearitas
R2 Utama = 0,670
Sumber: Data Primer diolah pada tanggal 31 Juli 2016
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa R2 hasil
regresi utama lebih besar dari pada r2 hasil regresi parsial antara
variabel independen dengan variabel independen lainnya, sehingga
bisa dikatakan tidak ada gejala multikolinearitas.
4. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan nilai varian dari setiap
variabel independen (Bawono, 2006:135). Dalam penelitian ini
metode yang digunakan untuk uji heteroskedastisitas adalah
metode Park.
99
Tabel 4.15
Hasil Uji Heteroskedastisitas Test: Park
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 1,991 ,419 4,747 ,000
Keadaan Ekonomi -,004 ,006 -,063 -,623 ,534
Gaya Hidup ,003 ,010 ,052 ,307 ,759
Tingkat
Pendidikan -,014 ,009 -,243 -1,441 ,153
a. Dependent Variable: LnU2i
Sumber: Data Primer diolah pada tanggal 31 Juli 2016
Karena koefisien parameter keadaan ekonomi, gaya hidup,
dan tingkat pendidikan dari persamaan regresi tersebut tidak
signifikan secara statistik ini ditunjukkan oleh nilai
signifikansinya. Hal ini menunjukkan bahwa dalam data model
empiris yang diestimasi terdapat homokedasticity, dan dengan kata
lain model yang kita pakai tidak terdapat gejala penyakit
heteroskedastisitas.
E. Pembahasan
1. Pengaruh Keadaan Ekonomi (X1) Terhadap Keputusan
Nasabah (Y)
Dari hasil uji di atas, diketahui bahwa variabel keadaan
ekonomi (X1) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
keputusan menjadi nasabah. Hal ini dapat diketahui dari nilai
koefisien regresi (b) variabel keadaan ekonomi pada
100
Unstandardized Coefficients yang bernilai positif yakni 0,072 dan
nilai signifikansi dari variabel keadaan ekonomi sebesar 0,233 <
0,05. Artinya keadaan ekonomi berpengaruh positif dan tidak
signifikan terhadap keputusan nasabah di Bank Muamalat
Indonesia cabang pembantu Salatiga. Hal ini akan
mengindikasikan bahwa keadaan ekonomi yang tidak stabil juga
berpengaruh terhadap pendapatan yang bisa di tabung, hal ini akan
mempengaruhi seseorang untuk menjadi nasabah di Bank
Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga. Hasil uji
menyatakan bahwa variabel keadaan ekonomi berpengaruh positif
dan tidak signifikan terhadap keputusan nasabah di Bank
Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga ditolak. Hasil
penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya oleh
beberapa peneliti yaitu Lestari (2009:78) dalam tugas akhirnya
yang berjudul “analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan menjadi nasabah tabungan Shar-E di Bank Muamalat
Indonesia cabang Solo” menyatakan bahwa variabel keadaan
ekonomi berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap
keputusan menjadi nasabah tabungan Shar-E d Bank Muamalat
Indonesia cabang Solo dengan nilai signifikansi sebesar 0,235.
Penelitian Widiatmoko (2013:113) dalam jurnalnya yang berjudul
“faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah membuka
rekening tahapan Xpresi pada BCA Medan” menyatakan bahwa
101
variabel keadaan ekonomi tidak berpengaruh signifikan terhadap
keputusan nasabah membuka rekening tahapan Xpresi pada BCA
Medan dengan nilai signifikansi sebesar 0,362.
2. Pengaruh Gaya Hidup (X2) Terhadap Keputusan Nasabah (Y)
Berdasarkan hasil uji di atas menunjukkan bahwa variabel
gaya hidup bertanda positif dengan koefisien regresi (b) pada
Unstandardized Coefficients sebesar 0,411 dan nilai signifikansi
sebesar 0,000 < 0,05, artinya gaya hidup berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan nasabah di Bank Muamalat
Indonesia cabang pembantu Salatiga. Hal ini akan
mengindikasikan bahwa ada tuntutan pekerjaan untuk bertransaksi
di Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga sehingga
akan menjadi nasabah. Hasil uji menyatakan bahwa variabel gaya
hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
nasabah di Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga
diterima. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian
sebelumnya oleh beberapa peneliti yaitu Nasrul (2014:75) dalam
skripsinya yang berjudul “pengaruh faktor perilaku konsumen
terhadap keputusan pembelian asuransi jiwa” (studi pada AJB
Bumiputera 1912 Syariah cabang Cibubur) menyatakan bahwa
variabel gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian asuransi jiwa pada AJB Bumiputera 1912
Syariah cabang Cibubur dengan nilai signifikansi sebesar 0,015.
102
Penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2009:78) dalam tugas
akhirnya yang berjudul “analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan menjadi nasabah tabungan Shar-E di BMI cabang Solo”
menyatakan bahwa variabel gaya hidup berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah tabungan Shar-E
dengan nilai signifikansi sebesar 0,027.
3. Pengaruh Tingkat Pendidikan (X3) Terhadap Keputusan
Nasabah (Y)
Berdasarkan hasil uji di atas menunjukkan bahwa variabel
tingkat pendidikan bertanda positif dengan koefisien regresi (b)
pada Unstandardized Coefficients sebesar 0,465 dan nilai
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, artinya tingkat pendidikan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah di
Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga. Hal ini
mengindikasikan bahwa tinggi rendahnya tingkat pendidikan
seseorang akan mempengaruhi untuk menjadi nasabah di Bank
Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga. Hasil uji
menyatakan bahwa variabel tingkat pendidikan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah di Bank
Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga diterima. Hasil
penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya, yaitu
penelitian yang dilakukan oleh Efendi (2009:82) dalam skripsinya
yang berjudul “analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
103
pengambilan keputusan nasabah pada Bank muamalat Malang”
yang menyatakan bahwa variabel tingkat pendidikan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah menabung di
Bank Muamalat Indonesia cabang Malang dengan nilai
signifikansi sebesar 0,000. Penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi
(2010:116) dalam skripsinya yang berjudul “analisis faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan masyarakat muslim untuk
menggunakan bank syariah di Kota Surakarta” menyatakan bahwa
tingkat pendidikan muslimin berpengaruh positif dan signifikan.
104
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil pengaruh keadaan ekonomi, gaya hidup, dan
tingkat pendidikan terhadap keputusan menjadi nasabah di Bank Muamalat
Indonesia cabang pembantu Salatiga adalah sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh positif dan tidak signifikan pada variabel keadaan
ekonomi terhadap keputusan menjadi nasabah di Bank Muamalat
Indonesia cabang pembantu Salatiga dengan tingkat signifikansi sebesar
0,233.
2. Berdasarkan hasil uji penelitian ini menunjukkan hasil bahwa variabel
gaya hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan menjadi
nasabah di Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga. Hal ini
dapat diketahui dari nilai koefisien regresi (b) pada Unstandardized
Coefficients yang bernilai positif yakni 0,411 dan nilai signifikansi
variabel gaya hidup sebesar 0,000 < 0,05.
3. Berdasarkan hasil uji penelitian ini menunjukkan hasil bahwa variabel
tingkat pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
menjadi nasabah di bank Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga.
Hal ini dapat diketahui dari nilai koefisien regresi (b) pada Unstandardized
Coefficients yang bernilai positif yakni 0,465 dan nilai signifikansi
variabel tingkat pendidikan sebesar 0,000 atau < 0,000.
105
B. Saran
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis
memberikan saran kepada Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu
Salatiga:
1. Pihak manajemen Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga
perlu memperhatikan faktor gaya hidup, dan tingkat pendidikan nasabah
dalam meningkatkan pengambilan keputusan menjadi nasabah di wilayah
Salatiga dan sekitarnya, karena terbukti kedua faktor tersebut berpengaruh
signifikan terhadap keputusan menjadi nasabah di Bank Muamalat
Indonesia cabang pembantu Salatiga.
2. Sebaiknya memperhatikan faktor keadaan ekonomi nasabahnya,
mengingat koefisien regresi keadaan ekonomi di mata para nasabah
pengguna Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga lebih
rendah.
3. Dengan adanya penelitian yang dilakukan diharapkan Bank Muamalat
Indonesia cabang pembantu Salatiga dapat lebih meningkatkan kinerjanya
4. Untuk peneliti selanjutnya, sebaiknya memasukkan variabel selain
keadaan ekonomi. Gaya hidup, dan tingkat pendidikan sebagai variabel
yang mempengaruhi keputusan menjadi nasabah Bank Muamalat
Indonesia cabang pembantu Salatiga selain 3 variabel tersebut
sebelumnya mempunyai pengaruh yang lebih besar.
DAFTAR PUSTAKA
Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik. Gema
Insani, Jakarta.
Baihaqi, Ahmad. 2014. “Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi, dan Religiusitas
Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada PT. Unza Vitalis Salatiga”.
Skripsi STAIN Salatiga.
Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. cetakan pertama,
STAIN Salatiga Press.
Darmawati, Dwita dkk. 2007. “Analisis Pengaruh Kebudayaan, Sosial,
Kepribadian Dan Psikologis Terhadap Keputusan Pembelian Shar-E”
(Survei Pada Nasabah Bank Muamalat Indonesia Cabang Purwokerto).
Jurnal UNSOED.
Efendi, Lutfi. 2009. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan
Keputusan Nasabah Pada Bank Muamalat Malang”. Skripsi UIN Malang.
Fautngiljanan, Vourtdacsbelina Virgine, Agus Supandi Soegoto, Yantje Uhing.
2014. “Gaya Hidup dan Tingkat Pendapatan Pengaruhnya Terhadap
Keputusan Menggunakan Produk Asuransi Prudential di Kota Manado”.
Jurnal Ilmiah Universitas Sam Ratulangi Manado.
Husadatama, Galuh. 2015. “Analisis Determinasi Pemahaman Pemilihan
Perbankan Oleh Masyarakat Pondok Pesantren Lirboyo Kota Kediri Jawa
Timur”. Jurnal Ilmiah Universitas Brawijaya Malang.
Julia, Nurul. 2014. “Pengaruh Faktor Sosial Dan Tingkat Pendidikan Terhadap
Keputusan Menjadi Nasabah BMT Sahara Tulungagung”. Skripsi IAIN
Tulungagung.
Kasmir. 2003. Manajemen Perbankan. Edisi Pertama Cetakan Empat, PT
RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Salemba Empat,
Jakarta.
Lestari, Puji. 2009. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan
Menjadi Nasabah Tabungan Shar-E Di BMI Cabang Solo”. Skripsi STAIN
Salatiga.
Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk.
PT Grasindo, Jakarta.
Masyaroh, Damayanti. 2014. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Keputusan Nasabah Dalam Memilih Bank Syariah”. Skripsi UIN
Yogyakarta.
Nasrul, Arista Milka. 2014. “Pengaruh Faktor Perilaku Terhadap Keputusan
Pembelian Asuransi Jiwa”. Skripsi UIN Jakarta.
Peter, J Paul., dan Jerry C Olson. 2013. Perilaku Konsumen & Strategi
Pemasaran. Edisi Kesembilan, Salemba Empat, Jakarta.
Prasetijo, Ristiayanti., dan John J.O.I Ilahauw. 2004. Perilaku Konsumen. Edisi
Pertama, Yogyakarta.
Pratiwi, Ayu Niken. 2010. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Keputusan Masyarakat Muslim Untuk Menggunakan Bank Syariah”
(Studi Kasus di Kota Surakarta). Skripsi UNS.
Salusu, J. 1996. Pengambilan Keputusan Strategik. PT Grasindo, Jakarta.
Schiffman, Leon G., dan Lelsie Lazar Kanuk. 2000. Perilaku Konsumen. Edisi
Ketujuh, PT Macanan Jaya Cemerlang, Indonesia.
Sudarsono, Heri. 2003. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah. Edisi Pertama
Cetakan Pertama, Ekonisia, Yogyakarta.
Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta, Bandung.
Suliyanto. 2005. Analisis Data Aplikasi Pemasaran. Purwokerto: Ghalia
Indonesia.
Sumitro, Warkum. 2004. Asas-Asas Perbankan Islam & Lembaga Terkait. PT
RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Supardi. 2005. Metodologi Penelitian Ekonomi & Bisnis. UII Press Yogyakarta.
Supriyanto. 2012. “Pendidikan Pendapatan dan Motivasi Menjadi Nasabah Pada
Koperasi Simpan Pinjam Syariah (BMT) Pasuruan”. Jurnal Universitas
Kanjuruhan Malang.
Widiatmoko, Brono, Darwin Sitompul, dan Sukaria Sinulingga. 2013. “Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Membuka Rekening
Tahapan Xpresi Pada BCA Medan”. Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber
Daya.
www.bankmuamalat.co.id/profil-bank-muamalat
KUESIONER
PENGARUH KEADAAN EKONOMI, GAYA HIDUP, DAN TINGKAT
PENDIDIKAN TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI NASABAH DI
BANK MUAMALAT INDONESIA CABANG PEMBANTU SALATIGA
Assalamualaikum wr.wb
Sehubungan dengan penelitian yang akan saya lakukan tentang “Pengaruh
Keadaan Ekonomi, Gaya Hidup, dan Tingkat Pendidikan Terhadap Keputusan
Menjadi Nasabah di Bank Muamalat Indonesia cabang pembantu Salatiga” untuk
memenuhi skripsi, maka Saya mohon kepada Bapak/Ibu/Saudara/i untuk bersedia
memberikan jawaban yang sebenar-benarnya. Atas jawaban yang diberikan Saya
akan menjamin kerahasiaannya.
Atas perhatian dan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i Saya mengucapkan
terimakasih.
Wassalamualaikum wr.wb
Salatiga, 03 Juni 2016
Hormat Saya,
Umi Amritaningsih
Berilah tanda (√) pada tanda responden di bawah ini dengan tepat dan
sebenar-benarnya.
1. Nama :
2. Alamat :
3. Jenis Kelamin :
○ Laki-laki ○ Perempuan
4. Umur :
○ < 20 tahun ○ 21-25 tahun ○ 26-30 tahun
○ 31-40 tahun ○ > 40 tahun
5. Status :
○ Menikah ○ Belum menikah ○ Janda/duda
6. Pendidikan terakhir :
○ SD ○ SMP ○ SMA/sederajat
○ Sarjana ○ Paska Sarjana
7. Pekerjaan :
○ Pegawai negeri ○ Wiraswasta/pengusaha
○ Pegawai swasta ○ Pelajar/mahasiswa ○ Buruh/ petani
8. Pendapatan perbulan :
○ < Rp 1.000.000,00
○ Rp 1000.000,00 – Rp 2000.000,00
○ Rp 2000.000,00 – Rp 3000.000,00
○ Rp 3000.000,00 – Rp 4000.000,00
○ Rp 4000.000,00 – Rp 5000.000,00
○ > Rp 5000.000,00
9. Dari mana anda mengenal BMI cabang pembantu Salatiga :
○ Keluarga ○ Teman
○ Iklan ○ Brosur/ spanduk
Berilah tanda (√) pada kolom yang sudah tersedia sesuai dengan pendapat
Anda.
Keterangan:
STS = Sangat Tidak Setuju S = Setuju
TS = Tidak Setuju SS = Sangat Setuju
CS = Cukup Setuju
No PERNYATAAN STS TS CS S SS
A. KEADAAN EKONOMI 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Menjadi Nasabah BMI karena:
1. Ada pendapatan yang bisa di
tabung
2. Pendapatan ada setiap
bulannya
3. Keseimbangan ekonomi
4. Pendapatan yang stabil
5. Pola waktu atau jaman yang
semakin modern
6. Kebutuhan bertransaksi
7. Memiliki banyak asset
8. Ingin mengembangkan usaha
B. GAYA HIDUP 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Menjadi Nasabah BMI karena:
1. Warga negara muslim
2. Sesuai dengan prinsip syariat
islam
3. Aktivitas muslim mempunyai
gagasan, ide dan cara berfikir
islami
4. Letak daerah yang strategis
berada di lokasi dekat dengan
pasar/ tempat usaha/ tempat
bekerja
5. Penghasilan yang diperoleh
lebih dari cukup untuk
memenuhi kebutuhan
6. Tuntutan pekerjaan untuk
bertransaksi
7. Tingkat kehidupan dan
finansial yang baik
8. Jenjang pendidikan
mempengaruhi untuk menjadi
nasabah BMI
C. TINGKAT PENDIDIKAN 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Menjadi Nasabah BMI karena:
1. Informasi dari pendidikan
akademis
2. Pendidikan akademis
mempengaruhi untuk menjadi
nasabah BMI
3. Kegiatan masyarakat yang
pernah diikuti mempengaruhi
untuk memilih menjadi
nasabah BMI
4. Pendidikan keagamaan
mempengaruhi untuk menjadi
nasabah BMI
5. Lembaga pelatihan
mempengaruhi untuk menjadi
nasabah BMI
6. Majelis taklim mempengaruhi
untuk menjadi nasabah BMI
7. Berlandaskan syariah Islam
8. Keluarga mempengaruhi untuk
menjadi nasabah BMI
D. KEPUTUSAN 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Mengambil Keputusan Menjadi Nasabah BMI karena:
1. Faktor kebiasaan
2. Menggunakan prosedur
operasional yang baku
3. Selalu memberikan informasi
yang jelas
4. Proses data menggunakan
elektronik sehingga lebih cepat
5. Ingin mendapatkan
pengalaman baru
6. Menggunakan prosedur yang
praktis
7. Dapat menumbuhkan
kepercayaan dengan
melakukan seleksi dan latihan
bagi para eksekutif
8. Menyelenggarakan pelatihan
bagi para pengambil keputusan
Data Gender
Jenis
Kelamin Umur Status
Pendidikan
Terakhir Pekerjaan
Pendapatan
Perbulan
2 2 2 3 4 1
2 5 1 2 3 3
2 1 2 2 2 2
1 4 1 3 2 4
2 2 1 3 2 3
2 3 1 4 3 4
1 5 1 2 2 3
2 2 2 3 4 1
2 5 1 1 1 1
2 5 1 4 2 3
1 3 1 4 2 3
1 5 1 2 2 3
2 5 1 2 3 2
1 2 2 3 2 4
1 3 1 5 2 6
2 2 2 4 2 1
1 3 1 4 3 1
1 2 2 4 2 4
1 2 2 4 3 1
2 5 1 2 2 3
2 2 2 3 3 3
2 5 2 3 4 1
2 5 1 4 2 6
1 5 1 3 1 4
1 3 1 3 3 3
1 5 1 3 2 4
2 1 2 3 4 1
2 2 2 3 1 6
1 5 1 3 2 5
2 1 2 2 2 4
1 5 1 2 2 4
1 5 1 3 2 4
2 5 1 4 3 3
1 5 1 5 3 6
1 5 1 3 2 5
Jenis
Kelamin Umur Status
Pendidikan
Terakhir Pekerjaan
Pendapatan
Perbulan
1 3 1 3 2 5
2 3 1 3 2 2
1 5 1 3 2 3
1 4 1 2 2 3
1 3 1 3 2 3
2 4 1 3 2 2
2 2 1 3 3 4
1 5 1 3 2 3
2 4 1 3 2 3
1 5 1 3 2 4
1 3 1 2 2 2
1 3 1 3 2 2
2 5 3 2 2 3
1 5 3 3 2 2
2 4 1 1 5 1
1 1 2 3 4 1
2 4 3 3 2 4
1 3 1 3 2 3
2 5 3 2 3 4
1 2 2 2 5 1
2 4 1 3 2 3
1 2 1 3 2 2
2 3 1 3 3 4
1 5 1 3 2 3
2 3 1 3 3 3
1 4 1 2 3 3
1 3 1 3 2 2
2 4 1 3 3 4
2 5 3 3 2 3
1 4 1 4 1 4
1 5 3 3 2 3
2 3 1 2 5 1
2 4 1 1 5 1
1 4 1 5 3 6
1 3 2 4 1 3
2 3 1 3 2 1
1 4 1 3 2 2
Jenis
Kelamin Umur Status
Pendidikan
Terakhir Pekerjaan
Pendapatan
Perbulan
2 3 1 3 3 4
2 4 1 3 2 2
1 5 3 2 5 1
2 3 2 3 2 2
1 4 1 2 2 2
1 5 1 3 3 2
2 4 1 3 3 3
1 3 2 3 2 2
1 5 3 2 5 1
2 4 1 2 3 2
1 5 1 3 2 3
2 3 3 3 2 3
1 3 2 3 2 2
2 5 3 1 5 1
2 4 1 2 2 2
1 3 1 3 2 2
1 4 1 2 2 3
2 2 2 4 3 2
1 5 1 3 2 2
2 3 2 2 5 3
1 3 2 2 3 2
2 5 1 2 3 2
2 3 1 3 2 2
1 5 1 3 2 2
2 3 1 2 5 3
2 4 1 1 5 1
1 2 2 2 3 2
2 3 1 3 3 2
No Keadaan Ekonomi
butir_1 butir-2 butir_3 butir_4 butir_5 butir_6 butir_7 butir_8 Jumlah_x1
1 6 7 5 9 8 7 9 10 61
2 8 8 8 8 9 10 9 7 67
3 6 7 7 8 8 8 9 9 62
4 1 2 6 9 0 10 9 5 42
5 1 9 10 4 3 5 2 8 42
6 7 8 7 9 8 7 9 9 64
7 9 8 8 9 9 8 10 10 71
8 7 8 8 8 7 7 8 8 61
9 9 6 8 10 9 8 7 10 67
10 9 8 7 6 8 9 9 8 64
11 2 5 3 0 8 5 6 3 32
12 5 6 2 1 6 5 5 4 34
13 4 5 4 5 6 7 5 7 43
14 4 7 2 2 6 2 5 4 32
15 8 7 6 4 3 4 4 4 40
16 5 5 5 5 5 5 5 5 40
17 10 9 8 9 9 10 8 9 72
18 2 1 1 1 0 1 2 2 10
19 4 6 5 7 4 4 4 5 39
20 5 3 7 6 5 3 6 4 39
21 4 5 6 8 6 8 8 6 51
22 3 5 4 7 6 8 5 9 47
23 8 8 9 7 9 10 8 7 66
24 8 8 9 8 10 10 9 8 70
25 8 6 4 7 6 5 7 8 51
26 9 8 10 7 7 8 5 6 60
27 8 9 10 9 8 9 7 10 70
28 8 10 8 8 9 8 9 8 68
29 10 9 8 9 8 9 7 10 70
30 8 9 7 6 5 5 4 6 50
31 5 6 6 6 9 8 10 8 58
32 5 6 8 9 7 9 6 8 58
33 3 5 1 8 2 5 8 0 32
34 7 2 3 5 1 3 5 7 33
35 1 3 2 4 2 4 3 10 29
36 7 8 9 9 7 8 8 9 65
37 7 8 9 9 8 8 9 9 67
38 9 9 8 7 8 8 8 8 65
39 9 8 9 10 10 9 8 8 71
No Keadaan Ekonomi
butir_1 butir-2 butir_3 butir_4 butir_5 butir_6 butir_7 butir_8 Jumlah_x1
40 5 6 6 7 5 5 5 7 46
41 7 8 9 8 9 9 9 8 67
42 8 7 9 9 9 8 9 10 69
43 8 9 8 7 8 9 9 9 67
44 7 6 8 6 8 9 5 9 58
45 8 9 10 8 9 7 9 10 70
46 5 6 7 9 8 8 8 6 57
47 7 8 9 10 8 8 8 9 67
48 9 10 8 7 10 8 10 8 70
49 6 7 7 7 8 8 8 8 59
50 5 4 6 6 7 8 9 9 54
51 7 5 6 5 7 8 7 8 53
52 6 8 9 9 7 6 8 10 63
53 8 9 10 9 10 10 9 8 73
54 9 8 10 7 9 9 10 10 72
55 8 7 9 8 9 9 8 7 65
56 7 8 8 7 8 8 7 8 61
57 5 7 8 8 7 8 9 9 61
58 5 7 8 8 7 8 9 9 61
59 1 3 8 0 2 5 7 1 27
60 1 3 9 10 0 2 6 9 40
61 1 3 9 10 0 1 4 9 37
62 1 8 4 7 0 1 7 8 36
63 1 4 8 7 0 4 7 10 41
64 4 6 8 4 5 6 7 8 48
65 8 6 4 2 1 3 5 7 36
66 4 5 7 5 7 7 7 8 50
67 1 2 4 2 3 0 6 10 28
68 1 3 2 6 3 4 2 10 31
69 1 3 4 3 2 4 7 10 34
70 3 5 8 9 0 2 3 10 40
71 1 4 8 10 0 3 8 10 44
72 1 3 6 10 0 8 10 3 41
73 1 8 10 6 0 4 10 10 49
74 7 7 8 8 9 8 8 9 64
75 6 6 7 7 8 9 9 9 61
76 6 7 8 8 3 3 4 5 44
77 7 8 6 8 8 6 9 8 60
78 7 8 7 9 4 3 4 4 46
No Keadaan Ekonomi
butir_1 butir-2 butir_3 butir_4 butir_5 butir_6 butir_7 butir_8 Jumlah_x1
79 5 6 3 8 5 3 4 6 40
80 3 4 6 7 6 5 5 6 42
81 1 9 10 5 0 3 9 10 47
82 1 3 8 6 9 10 5 1 43
83 1 2 3 9 2 0 5 9 31
84 1 3 5 2 0 2 5 8 26
85 1 3 2 6 1 3 2 1 19
86 10 9 8 8 6 9 9 9 68
87 10 9 10 8 9 8 7 8 69
88 1 1 1 7 7 7 7 7 38
89 5 7 8 7 6 8 9 9 59
90 7 8 6 2 8 9 7 8 55
91 3 5 7 3 3 2 3 5 31
92 5 2 8 9 5 5 4 7 45
93 1 2 5 10 0 10 3 6 37
94 1 3 2 9 2 1 5 10 33
95 5 6 6 6 5 6 5 6 45
96 1 1 0 0 5 8 8 8 31
97 8 6 9 4 6 7 8 9 57
98 7 8 9 9 9 8 9 10 69
99 5 10 8 10 10 5 7 10 65
100 1 8 4 0 2 7 4 10 36
Gaya Hidup
butir_9 butir_10 butir_11 butir_12 butir_13 butir_14 butir_15 butir_16 Jumlah_x2
8 9 9 9 9 9 9 9 71
8 9 8 8 8 9 9 9 68
9 8 9 9 9 9 9 9 71
7 8 8 9 9 9 8 9 67
6 7 7 7 8 8 8 8 59
7 8 9 7 8 9 9 9 66
7 6 8 9 9 9 8 9 65
7 7 8 8 8 7 7 8 60
10 8 9 8 7 7 7 9 65
9 8 10 9 7 10 9 7 69
8 9 9 10 6 8 9 5 64
9 9 8 7 10 10 8 7 68
10 9 7 9 8 10 9 7 69
6 8 8 7 9 9 9 9 65
7 8 9 9 9 8 8 8 66
10 10 9 9 8 8 7 10 71
8 9 9 8 10 6 7 5 62
8 9 10 10 8 8 8 8 69
7 8 10 10 10 6 6 6 63
8 9 8 7 9 10 10 10 71
8 9 9 9 9 7 7 7 65
7 8 9 6 7 8 6 4 55
9 9 8 7 10 10 8 7 68
4 10 7 8 5 6 3 1 44
1 9 6 10 7 4 9 3 49
2 3 7 8 4 1 6 9 40
2 4 3 7 8 5 9 3 41
2 4 3 8 7 5 9 4 42
5 6 4 8 8 9 10 8 58
9 9 7 5 3 1 2 4 40
5 6 7 8 9 6 7 8 56
1 3 2 6 5 10 7 4 38
1 3 7 5 8 10 8 5 47
4 2 6 5 7 10 5 1 40
1 3 5 2 4 7 8 7 37
6 7 8 8 7 7 9 9 61
8 7 9 8 8 9 9 9 67
7 7 6 7 8 9 8 9 61
1 4 7 4 10 5 8 6 45
Gaya Hidup
butir_9 butir_10 butir_11 butir_12 butir_13 butir_14 butir_15 butir_16 Jumlah_x2
1 3 7 2 4 1 9 6 33
10 10 8 8 9 9 10 9 73
8 9 7 10 9 9 9 9 70
9 9 9 7 7 7 10 10 68
9 10 7 8 9 8 9 6 66
10 9 8 8 7 7 9 9 67
4 6 7 5 2 8 10 9 51
1 0 2 5 3 6 8 5 30
5 4 5 4 5 3 3 4 33
7 7 5 5 7 8 1 5 45
3 2 5 0 1 1 0 2 14
5 5 5 5 5 5 5 5 40
10 9 10 10 9 10 10 9 77
2 1 0 1 2 0 1 2 9
6 5 6 6 5 6 5 5 44
2 5 6 4 3 7 8 7 42
9 8 7 6 7 7 6 6 56
3 4 6 8 8 9 9 10 57
10 7 8 8 9 10 9 7 68
10 9 8 8 10 10 10 8 73
4 6 7 8 6 8 8 9 56
4 5 6 7 8 7 9 10 56
9 9 8 6 7 8 6 6 59
9 10 8 8 9 10 8 7 69
7 8 7 9 10 8 6 7 62
7 6 5 4 3 2 0 8 35
5 5 8 3 3 3 2 2 31
8 7 9 10 5 7 10 5 61
1 6 3 8 1 4 8 10 41
2 4 5 7 9 4 6 7 44
4 7 4 7 10 1 3 9 45
1 3 5 9 6 10 7 5 46
1 3 7 10 5 8 6 4 44
1 4 7 10 2 5 8 9 46
5 6 7 8 8 9 9 9 61
7 8 9 9 7 7 6 6 59
7 8 9 8 9 8 9 9 67
6 7 6 5 8 9 8 9 58
6 7 8 8 8 9 9 3 58
Gaya Hidup
butir_9 butir_10 butir_11 butir_12 butir_13 butir_14 butir_15 butir_16 Jumlah_x2
5 4 3 5 6 7 7 8 45
6 7 6 7 8 5 5 6 50
1 3 6 8 10 4 7 5 44
1 3 9 7 10 5 4 8 47
1 3 5 9 2 5 10 4 39
1 4 2 8 4 10 6 3 38
9 5 2 6 10 7 4 1 44
4 5 6 7 9 9 10 10 60
9 8 7 6 6 6 7 8 57
1 2 8 8 8 8 2 8 45
3 5 8 7 9 9 8 10 59
9 9 8 7 8 8 8 8 65
6 3 3 1 0 2 0 0 15
2 6 4 8 5 3 9 2 39
10 1 2 5 4 9 6 4 41
1 4 2 10 6 3 1 10 37
7 7 5 5 8 4 6 9 51
8 8 8 8 8 8 8 2 58
5 6 7 4 5 9 9 9 54
5 7 9 10 6 10 5 4 56
7 9 10 8 10 5 9 8 66
4 8 6 10 1 2 5 0 36
Tingkat Pendidikan
butir_17 butir_18 butir_19 butira_20 butir_21 butir_22 butir_23 butir_24 Jumlah_x3
8 8 9 9 9 9 9 8 69
8 8 8 8 9 9 8 9 67
9 10 10 10 10 10 8 9 76
10 10 10 9 9 10 10 9 77
8 8 8 8 8 8 8 8 64
7 8 8 8 9 9 8 9 66
7 8 9 8 8 8 9 9 66
7 8 9 7 7 8 8 9 63
7 8 8 9 9 7 7 9 64
8 3 9 3 4 2 5 7 41
8 9 8 8 9 6 7 8 63
8 7 6 6 8 9 9 9 62
10 6 7 10 8 7 9 8 65
10 9 8 7 8 10 9 8 69
10 10 10 8 9 10 9 10 76
7 8 9 8 8 9 9 10 68
6 8 9 10 10 10 7 8 68
6 9 8 10 10 7 9 10 69
7 8 6 5 9 10 8 9 62
9 8 7 10 9 8 7 6 64
7 5 7 6 7 7 7 5 51
3 4 4 5 5 5 4 5 35
7 8 7 9 9 9 8 8 65
4 3 3 9 10 0 5 1 35
1 3 6 8 2 7 0 9 36
1 3 7 9 4 6 0 6 36
3 5 4 9 7 6 0 9 43
3 4 6 2 1 7 0 3 26
8 8 9 9 7 7 9 10 67
2 4 6 8 10 9 7 6 52
7 8 9 9 10 10 8 9 70
2 4 2 5 9 4 0 5 31
3 5 4 9 6 10 0 10 47
4 3 6 1 10 8 0 5 37
2 3 7 5 7 9 0 1 34
7 7 6 6 8 8 5 5 52
6 7 6 8 9 10 8 8 62
7 6 10 10 10 9 8 9 69
1 5 3 9 7 5 0 5 35
Tingkat Pendidikan
butir_17 butir_18 butir_19 butira_20 butir_21 butir_22 butir_23 butir_24 Jumlah_x3
2 4 6 4 2 6 0 9 33
7 6 8 8 9 9 8 8 63
7 8 9 7 7 9 8 8 63
10 9 8 10 9 9 9 8 72
6 7 8 8 9 10 9 9 66
7 7 8 8 9 9 8 7 63
2 3 7 6 9 10 6 8 51
3 5 4 6 2 7 2 3 32
5 5 4 6 6 7 6 5 44
3 4 5 6 7 8 10 9 52
2 2 1 3 2 1 1 3 15
5 5 5 5 5 5 5 5 40
9 9 9 9 9 9 9 9 72
2 3 2 4 3 2 1 4 21
5 4 2 4 6 8 9 7 45
6 5 4 3 7 6 7 8 46
5 7 6 6 6 7 9 8 54
5 7 7 6 8 8 6 7 54
8 7 9 9 9 9 8 9 68
8 6 9 8 9 9 8 10 67
5 8 7 9 9 7 8 6 59
8 9 10 8 7 9 8 9 68
8 8 9 9 8 8 9 9 68
6 7 7 8 9 10 9 7 63
8 9 8 9 9 10 8 9 70
7 6 7 6 7 7 7 7 54
4 5 3 6 7 8 6 6 45
5 7 7 6 9 4 6 8 52
10 9 8 8 8 8 7 8 66
3 4 3 6 4 1 0 2 23
1 3 5 2 6 10 0 5 32
2 4 6 10 8 7 0 2 39
1 3 6 10 9 7 0 4 40
1 3 5 7 8 7 0 5 36
9 9 9 8 8 8 7 8 66
7 8 6 7 7 7 6 8 56
9 8 6 6 5 6 8 9 57
8 7 6 5 4 4 6 6 46
8 6 7 8 7 8 8 6 58
Tingkat Pendidikan
butir_17 butir_18 butir_19 butira_20 butir_21 butir_22 butir_23 butir_24 Jumlah_x3
4 5 6 7 8 10 6 7 53
7 5 5 6 7 7 7 6 50
1 3 5 8 6 10 0 10 43
1 3 8 10 6 5 0 6 39
2 4 3 8 10 6 0 4 37
4 3 7 2 10 0 5 1 32
4 7 10 4 6 0 2 1 34
10 8 9 8 9 6 6 5 61
10 8 5 6 7 8 9 9 62
7 3 4 6 8 8 9 10 55
8 9 10 10 9 9 7 8 70
6 7 8 7 9 9 8 8 62
2 4 3 1 2 2 1 3 18
10 8 6 7 9 5 1 3 49
2 3 1 4 2 10 2 10 34
3 1 9 5 2 4 0 3 27
7 7 7 8 9 8 9 7 62
9 9 9 9 9 8 8 9 70
9 8 8 8 7 7 5 6 58
5 8 5 9 6 8 5 7 53
4 7 10 3 8 0 4 3 39
2 10 6 3 0 10 5 9 45
Keputusan
butir_25 butir_26 butir_27 butir_28 butir_29 butir_30 butir_31 butir_32 Jumlah_Y
8 9 9 9 10 10 10 10 75
8 9 9 9 9 9 9 9 71
8 8 9 9 9 10 10 10 73
8 9 9 9 9 9 9 9 71
9 10 10 9 8 9 9 9 73
6 7 8 9 8 9 9 9 65
7 6 6 6 7 8 7 8 55
7 8 9 6 7 7 8 8 60
9 9 8 8 8 9 9 7 67
9 8 7 6 7 6 8 9 60
7 9 8 9 9 9 9 7 67
10 8 9 9 9 9 7 10 71
9 9 8 7 8 9 8 9 67
8 7 9 6 7 10 8 2 57
10 9 8 7 10 10 8 6 68
9 9 8 10 8 9 9 9 71
9 8 8 9 8 7 7 10 66
7 8 9 10 6 5 7 10 62
9 10 8 7 10 10 10 10 74
8 7 9 9 8 10 10 7 68
6 7 8 8 7 7 7 6 56
5 6 6 7 7 7 7 7 52
7 8 9 8 8 9 9 9 67
3 9 10 6 5 8 4 1 46
1 7 4 8 2 6 9 3 40
1 3 9 1 6 4 8 2 34
1 3 8 4 6 2 8 10 42
1 3 6 4 2 5 7 4 32
7 7 6 5 5 9 9 9 57
4 2 1 3 5 7 9 8 39
8 9 10 8 9 9 9 9 71
1 4 9 6 8 10 9 6 53
1 5 7 10 6 3 8 10 50
1 2 5 1 10 8 5 4 36
3 7 9 6 7 5 1 2 40
7 6 8 7 9 10 9 9 65
8 7 6 8 8 9 9 10 65
10 9 8 9 9 8 9 9 71
1 3 7 8 5 4 9 1 38
Keputusan
butir_25 butir_26 butir_27 butir_28 butir_29 butir_30 butir_31 butir_32 Jumlah_Y
3 1 4 8 9 5 2 7 39
9 9 8 8 10 10 7 7 68
9 7 9 10 10 8 8 9 70
8 9 8 10 10 9 9 8 71
8 7 8 9 9 8 9 9 67
7 6 7 8 9 8 8 8 61
10 8 7 0 1 4 5 2 37
5 4 1 6 8 8 8 2 42
4 3 4 3 5 4 8 6 37
8 7 6 5 4 3 5 4 42
1 0 2 0 4 0 7 8 22
5 5 5 5 5 5 5 5 40
8 9 10 9 8 10 9 8 71
2 3 1 5 0 2 4 0 17
4 2 5 5 6 6 4 4 36
9 7 6 7 6 9 9 8 61
6 7 8 9 8 8 9 9 64
7 8 9 9 7 8 8 9 65
10 9 10 9 9 7 9 9 72
9 9 9 9 8 8 10 8 70
7 8 7 8 9 8 3 1 51
8 9 8 9 8 9 8 10 69
7 8 8 9 8 5 6 6 57
9 9 9 8 6 7 8 9 65
9 8 8 7 8 9 9 10 68
8 5 6 6 3 4 5 7 44
8 8 8 8 7 7 7 7 60
5 3 7 2 4 0 9 0 30
5 5 6 7 7 3 3 3 39
3 10 4 5 10 1 4 9 46
2 4 1 6 3 10 4 7 37
1 3 6 10 9 5 4 10 48
1 3 5 10 8 9 4 7 47
1 3 7 9 10 5 4 9 48
7 8 9 9 9 7 6 6 61
7 9 9 8 8 10 10 10 71
1 2 5 7 7 7 8 10 47
6 5 5 5 5 6 7 7 46
7 7 2 2 3 3 3 3 30
Keputusan
butir_25 butir_26 butir_27 butir_28 butir_29 butir_30 butir_31 butir_32 Jumlah_Y
8 9 6 7 9 4 3 2 48
5 4 5 6 7 5 4 6 42
1 3 7 10 5 6 8 2 42
1 3 5 9 6 10 4 2 40
1 3 2 7 5 8 3 2 31
3 6 10 8 5 3 2 1 38
3 7 10 6 8 6 4 1 45
6 7 6 8 8 9 9 9 62
9 8 7 9 10 7 6 8 64
9 7 6 7 7 6 6 5 53
6 9 8 9 7 5 6 7 57
8 7 9 7 6 8 10 9 64
0 0 4 2 3 0 6 6 21
8 6 2 5 10 7 3 4 45
1 3 10 2 4 0 7 5 32
1 4 7 5 8 4 9 10 48
10 8 6 8 2 3 3 5 45
9 9 9 8 8 8 8 8 67
4 6 8 7 9 9 10 10 63
9 9 8 7 8 7 9 10 67
3 0 7 0 0 0 9 1 20
4 4 4 2 2 3 3 3 25
Data Responden
Jenis_Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1,00 51 51,0 51,0 51,0
2,00 49 49,0 49,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Umur
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1,00 4 4,0 4,0 4,0
2,00 14 14,0 14,0 18,0
3,00 28 28,0 28,0 46,0
4,00 20 20,0 20,0 66,0
5,00 34 34,0 34,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Status
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1,00 68 68,0 68,0 68,0
2,00 22 22,0 22,0 90,0
3,00 10 10,0 10,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Pendidikan_Terakhir
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1,00 5 5,0 5,0 5,0
2,00 26 26,0 26,0 31,0
3,00 54 54,0 54,0 85,0
4,00 12 12,0 12,0 97,0
5,00 3 3,0 3,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1,00 5 5,0 5,0 5,0
2,00 55 55,0 55,0 60,0
3,00 25 25,0 25,0 85,0
4,00 5 5,0 5,0 90,0
5,00 10 10,0 10,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Pendapatan_Perbulan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
1,00 18 18,0 18,0 18,0
2,00 27 27,0 27,0 45,0
3,00 30 30,0 30,0 75,0
4,00 17 17,0 17,0 92,0
5,00 3 3,0 3,0 95,0
6,00 5 5,0 5,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
1. Hasil Uji Validitas
Validitas Butir 1-8
Correlations
Butir_
1
Butir_
2
Butir_
3
Butir_
4
Butir_
5
Butir_
6
Butir_
7
Butir_8 Keadaan
Ekonomi
Butir_1
Pearson
Correlation 1 ,643
** ,573
** ,497
** ,635
** ,451
** ,441
** ,445
** ,761
**
Sig. (2-
tailed)
,000 ,000 ,002 ,000 ,006 ,008 ,007 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Butir_2
Pearson
Correlation ,643
** 1 ,683
** ,377
* ,703
** ,497
** ,336
* ,449
** ,754
**
Sig. (2-
tailed) ,000
,000 ,026 ,000 ,002 ,049 ,007 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Butir_3
Pearson
Correlation ,573
** ,683
** 1 ,605
** ,559
** ,674
** ,355
* ,545
** ,808
**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,000
,000 ,000 ,000 ,036 ,001 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Butir_4
Pearson
Correlation ,497
** ,377
* ,605
** 1 ,407
* ,709
** ,645
** ,575
** ,775
**
Sig. (2-
tailed) ,002 ,026 ,000
,015 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Butir_5
Pearson
Correlation ,635
** ,703
** ,559
** ,407
* 1 ,645
** ,627
** ,540
** ,827
**
Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,000 ,015
,000 ,000 ,001 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Butir_6
Pearson
Correlation ,451
** ,497
** ,674
** ,709
** ,645
** 1 ,700
** ,560
** ,842
**
Sig. (2-
tailed) ,006 ,002 ,000 ,000 ,000
,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Butir_7 Pearson
Correlation ,441
** ,336
* ,355
* ,645
** ,627
** ,700
** 1 ,348
* ,712
**
Sig. (2-
tailed) ,008 ,049 ,036 ,000 ,000 ,000
,041 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Butir_8
Pearson
Correlation ,445
** ,449
** ,545
** ,575
** ,540
** ,560
** ,348
* 1 ,722
**
Sig. (2-
tailed) ,007 ,007 ,001 ,000 ,001 ,000 ,041
,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Keadaa
n
Ekonomi
Pearson
Correlation ,761
** ,754
** ,808
** ,775
** ,827
** ,842
** ,712
** ,722
** 1
Sig. (2-
tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Validitas Butir 9-16
Correlations
Butir_
9
Butir_
10
Butir_11 Butir_
12
Butir_
13
Butir_
14
Butir_
15
Butir_
16
Gaya
Hidup
Butir_9
Pearson
Correlation 1 ,763
** ,742
** ,406
* ,418
* ,292 ,026 ,485
** ,821
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,015 ,012 ,088 ,883 ,003 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Butir_10
Pearson
Correlation ,763
** 1 ,670
** ,548
** ,347
* ,087 ,015 ,272 ,718
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,041 ,620 ,931 ,114 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Butir_11
Pearson
Correlation ,742
** ,670
** 1 ,443
** ,401
* ,172 -,043 ,447
** ,743
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,008 ,017 ,322 ,806 ,007 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Butir_12
Pearson
Correlation ,406
* ,548
** ,443
** 1 ,428
* -,015 ,263 ,266 ,594
**
Sig. (2-tailed) ,015 ,001 ,008 ,010 ,931 ,127 ,123 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Butir_13
Pearson
Correlation ,418
* ,347
* ,401
* ,428
* 1 ,504
** ,479
** ,389
* ,717
**
Sig. (2-tailed) ,012 ,041 ,017 ,010 ,002 ,004 ,021 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Butir_14
Pearson
Correlation ,292 ,087 ,172 -,015 ,504
** 1 ,500
** ,266 ,530
**
Sig. (2-tailed) ,088 ,620 ,322 ,931 ,002 ,002 ,123 ,001
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Butir_15
Pearson
Correlation ,026 ,015 -,043 ,263 ,479
** ,500
** 1 ,473
** ,467
**
Sig. (2-tailed) ,883 ,931 ,806 ,127 ,004 ,002 ,004 ,005
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Butir_16
Pearson
Correlation ,485
** ,272 ,447
** ,266 ,389
* ,266 ,473
** 1 ,691
**
Sig. (2-tailed) ,003 ,114 ,007 ,123 ,021 ,123 ,004 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Gaya
Hidup
Pearson
Correlation ,821
** ,718
** ,743
** ,594
** ,717
** ,530
** ,467
** ,691
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,005 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Validitas Butir 17-24
Correlations
Butir_
17
Butir
_18
Butir_
19
Butir_
20
Butir_
21
Butir_
22
Butir_
23
Butir
_24
Tingkat
Pendidikan
Butir_17
Pearson
Correlation 1
,800*
*
,683** ,289 ,430
** ,332 ,847
**
,492*
*
,837**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,092 ,010 ,051 ,000 ,003 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Butir_18 Pearson
Correlation ,800
** 1 ,682
** ,516
** ,535
** ,584
** ,809
**
,687*
*
,942**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,002 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Butir_19
Pearson
Correlation ,683
**
,682*
*
1 ,284 ,196 ,489** ,660
**
,501*
*
,748**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,098 ,258 ,003 ,000 ,002 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Butir_20
Pearson
Correlation ,289
,516*
*
,284 1 ,388* ,219 ,442
**
,473*
*
,595**
Sig. (2-tailed) ,092 ,002 ,098 ,021 ,206 ,008 ,004 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Butir_21
Pearson
Correlation ,430
**
,535*
*
,196 ,388* 1 ,284 ,548
** ,191 ,600
**
Sig. (2-tailed) ,010 ,001 ,258 ,021 ,098 ,001 ,271 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Butir_22
Pearson
Correlation ,332
,584*
*
,489** ,219 ,284 1 ,356
*
,500*
*
,610**
Sig. (2-tailed) ,051 ,000 ,003 ,206 ,098 ,036 ,002 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Butir_23
Pearson
Correlation ,847
**
,809*
*
,660** ,442
** ,548
** ,356
* 1
,518*
*
,892**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,008 ,001 ,036 ,001 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Butir_24
Pearson
Correlation ,492
**
,687*
*
,501** ,473
** ,191 ,500
** ,518
** 1 ,723
**
Sig. (2-tailed) ,003 ,000 ,002 ,004 ,271 ,002 ,001 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Tingkat
Pendidikan
Pearson
Correlation ,837
**
,942*
*
,748** ,595
** ,600
** ,610
** ,892
**
,723*
*
1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Validitas Butir 25-32
Correlations
Butir_
25
Butir_
26
Butir_
27
Butir_
28
Butir_
29
Butir_
30
Butir_
31
Butir_
32
Keputusan
Butir_25
Pearson
Correlation 1 ,791
** ,358
* ,562
** ,588
** ,644
** ,364
* ,524
** ,885
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,035 ,000 ,000 ,000 ,031 ,001 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Butir_26
Pearson
Correlation ,791
** 1 ,568
** ,730
** ,444
** ,546
** ,215 ,320 ,830
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,008 ,001 ,216 ,061 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Butir_27
Pearson
Correlation ,358
* ,568
** 1 ,421
* ,454
** ,253 -,009 ,080 ,528
**
Sig. (2-tailed) ,035 ,000 ,012 ,006 ,143 ,960 ,648 ,001
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Butir_28
Pearson
Correlation ,562
** ,730
** ,421
* 1 ,306 ,330 ,326 ,520
** ,758
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,012 ,074 ,053 ,056 ,001 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Butir_29
Pearson
Correlation ,588
** ,444
** ,454
** ,306 1 ,608
** ,209 ,405
* ,702
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,008 ,006 ,074 ,000 ,228 ,016 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Butir_30
Pearson
Correlation ,644
** ,546
** ,253 ,330 ,608
** 1 ,413
* ,148 ,689
**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,143 ,053 ,000 ,014 ,397 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Butir_31
Pearson
Correlation ,364
* ,215 -,009 ,326 ,209 ,413
* 1 ,546
** ,535
**
Sig. (2-tailed) ,031 ,216 ,960 ,056 ,228 ,014 ,001 ,001
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Butir_32
Pearson
Correlation ,524
** ,320 ,080 ,520
** ,405
* ,148 ,546
** 1 ,658
**
Sig. (2-tailed) ,001 ,061 ,648 ,001 ,016 ,397 ,001 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
Keputusan Pearson
Correlation ,885
** ,830
** ,528
** ,758
** ,702
** ,689
** ,535
** ,658
** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000
N 35 35 35 35 35 35 35 35 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
2. Hasil Uji Reliabilitas
Reliabilitas Keadaan Ekonomi
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 35 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 35 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items
N of Items
,905 ,905 8
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Butir_1 5,9143 2,70480 35
Butir_2 6,4000 2,25180 35
Butir_3 6,0571 2,62278 35
Butir_4 6,5143 2,59379 35
Butir_5 6,1714 2,78109 35
Butir_6 6,6857 2,50613 35
Butir_7 6,6286 2,26334 35
Butir_8 6,9143 2,53646 35
Inter-Item Correlation Matrix
Butir_1 Butir_2 Butir_3 Butir_4 Butir_5 Butir_6 Butir_7 Butir_8
Butir_1 1,000 ,643 ,573 ,497 ,635 ,451 ,441 ,445
Butir_2 ,643 1,000 ,683 ,377 ,703 ,497 ,336 ,449
Butir_3 ,573 ,683 1,000 ,605 ,559 ,674 ,355 ,545
Butir_4 ,497 ,377 ,605 1,000 ,407 ,709 ,645 ,575
Butir_5 ,635 ,703 ,559 ,407 1,000 ,645 ,627 ,540
Butir_6 ,451 ,497 ,674 ,709 ,645 1,000 ,700 ,560
Butir_7 ,441 ,336 ,355 ,645 ,627 ,700 1,000 ,348
Butir_8 ,445 ,449 ,545 ,575 ,540 ,560 ,348 1,000
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Butir_1 45,3714 190,182 ,672 ,560 ,895
Butir_2 44,8857 199,281 ,681 ,662 ,894
Butir_3 45,2286 187,829 ,736 ,696 ,889
Butir_4 44,7714 191,064 ,695 ,725 ,893
Butir_5 45,1143 182,987 ,756 ,767 ,887
Butir_6 44,6000 187,482 ,785 ,744 ,885
Butir_7 44,6571 202,055 ,629 ,717 ,899
Butir_8 44,3714 196,417 ,630 ,511 ,899
Reliabilitas Gaya Hidup
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 35 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 35 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items
N of Items
,815 ,817 8
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Butir_9 6,2857 2,88578 35
Butir_10 7,2571 2,31800 35
Butir_11 7,4857 2,02007 35
Butir_12 7,7429 1,72086 35
Butir_13 7,7143 1,77518 35
Butir_14 7,6571 2,35076 35
Butir_15 7,6571 1,74799 35
Butir_16 6,7429 2,48930 35
Inter-Item Correlation Matrix
Butir_9 Butir_10 Butir_11 Butir_12 Butir_13 Butir_14 Butir_15 Butir_16
Butir_9 1,000 ,763 ,742 ,406 ,418 ,292 ,026 ,485
Butir_10 ,763 1,000 ,670 ,548 ,347 ,087 ,015 ,272
Butir_11 ,742 ,670 1,000 ,443 ,401 ,172 -,043 ,447
Butir_12 ,406 ,548 ,443 1,000 ,428 -,015 ,263 ,266
Butir_13 ,418 ,347 ,401 ,428 1,000 ,504 ,479 ,389
Butir_14 ,292 ,087 ,172 -,015 ,504 1,000 ,500 ,266
Butir_15 ,026 ,015 -,043 ,263 ,479 ,500 1,000 ,473
Butir_16 ,485 ,272 ,447 ,266 ,389 ,266 ,473 1,000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Butir_9 52,2571 88,138 ,708 ,766 ,765
Butir_10 51,2857 101,563 ,597 ,695 ,784
Butir_11 51,0571 104,055 ,648 ,653 ,779
Butir_12 50,8000 114,047 ,485 ,490 ,801
Butir_13 50,8286 108,440 ,629 ,502 ,785
Butir_14 50,8857 111,457 ,360 ,525 ,820
Butir_15 50,8857 118,928 ,337 ,639 ,817
Butir_16 51,8000 101,106 ,550 ,555 ,792
Reliabilitas Tingkat Pendidikan
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 35 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 35 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items
N of Items
,885 ,885 8
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Butir_17 6,2000 2,76320 35
Butir_18 6,6000 2,37883 35
Butir_19 7,2286 2,01590 35
Butir_20 7,5429 2,29248 35
Butir_21 7,8286 2,25553 35
Butir_22 7,7143 2,30819 35
Butir_23 6,0286 3,55201 35
Butir_24 7,5429 2,40518 35
Inter-Item Correlation Matrix
Butir_17 Butir_18 Butir_19 Butir_20 Butir_21 Butir_22 Butir_23 Butir_24
Butir_17 1,000 ,800 ,683 ,289 ,430 ,332 ,847 ,492
Butir_18 ,800 1,000 ,682 ,516 ,535 ,584 ,809 ,687
Butir_19 ,683 ,682 1,000 ,284 ,196 ,489 ,660 ,501
Butir_20 ,289 ,516 ,284 1,000 ,388 ,219 ,442 ,473
Butir_21 ,430 ,535 ,196 ,388 1,000 ,284 ,548 ,191
Butir_22 ,332 ,584 ,489 ,219 ,284 1,000 ,356 ,500
Butir_23 ,847 ,809 ,660 ,442 ,548 ,356 1,000 ,518
Butir_24 ,492 ,687 ,501 ,473 ,191 ,500 ,518 1,000
Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Butir_17 50,4857 165,728 ,767 ,806 ,858
Butir_18 50,0857 165,904 ,920 ,858 ,845
Butir_19 49,4571 186,432 ,680 ,610 ,870
Butir_20 49,1429 192,008 ,483 ,412 ,886
Butir_21 48,8571 192,126 ,491 ,482 ,885
Butir_22 48,9714 190,734 ,500 ,485 ,885
Butir_23 50,6571 144,879 ,824 ,804 ,854
Butir_24 49,1429 181,185 ,633 ,565 ,873
Reliabilitas Keputusan
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 35 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 35 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha
Based on
Standardized Items
N of Items
,853 ,851 8
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
Butir_25 6,1429 3,09784 35
Butir_26 7,1143 2,28514 35
Butir_27 7,8571 1,84937 35
Butir_28 7,0857 2,35611 35
Butir_29 7,3714 1,95667 35
Butir_30 7,8000 2,13927 35
Butir_31 8,0000 1,79869 35
Butir_32 7,3714 2,75559 35
Inter-Item Correlation Matrix
Butir_25 Butir_26 Butir_27 Butir_28 Butir_29 Butir_30 Butir_31 Butir_32
Butir_25 1,000 ,791 ,358 ,562 ,588 ,644 ,364 ,524
Butir_26 ,791 1,000 ,568 ,730 ,444 ,546 ,215 ,320
Butir_27 ,358 ,568 1,000 ,421 ,454 ,253 -,009 ,080
Butir_28 ,562 ,730 ,421 1,000 ,306 ,330 ,326 ,520
Butir_29 ,588 ,444 ,454 ,306 1,000 ,608 ,209 ,405
Butir_30 ,644 ,546 ,253 ,330 ,608 1,000 ,413 ,148
Butir_31 ,364 ,215 -,009 ,326 ,209 ,413 1,000 ,546
Butir_32 ,524 ,320 ,080 ,520 ,405 ,148 ,546 1,000
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
Butir_25 52,6000 107,835 ,811 ,802 ,805
Butir_26 51,6286 125,417 ,761 ,830 ,815
Butir_27 50,8857 147,575 ,414 ,498 ,854
Butir_28 51,6571 128,644 ,663 ,671 ,827
Butir_29 51,3714 137,652 ,613 ,648 ,834
Butir_30 50,9429 135,820 ,586 ,713 ,836
Butir_31 50,7429 147,785 ,425 ,514 ,853
Butir_32 51,3714 129,946 ,510 ,712 ,849
3. Uji Statistik
a. Uji t
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 3,195 4,395 ,727 ,469
Keadaan
Ekonomi ,072 ,060 ,071 1,201 ,233
Gaya Hidup ,411 ,107 ,383 3,851 ,000
Tingkat
Pendidikan ,465 ,099 ,466 4,700 ,000
a. Dependent Variable: Keputusan
b. Uji F
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regressi
on 14898,626 3 4966,209 64,950 ,000
b
Residual 7340,374 96 76,462
Total 22239,000 99
a. Dependent Variable: Keputusan
b. Predictors: (Constant), Tingkat Pendidikan, Keadaan Ekonomi, Gaya Hidup
c. Uji R2
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the
Estimate
1 ,818a ,670 ,660 8,74427
a. Predictors: (Constant), Tingkat Pendidikan, Keadaan Ekonomi, Gaya Hidup
b. Dependent Variable: Keputusan
4. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method
1
Tingkat Pendidikan,
Keadaan Ekonomi,
Gaya Hidupb
. Enter
a. Dependent Variable: Keputusan
b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,818a ,670 ,660 8,74427
a. Predictors: (Constant), Tingkat Pendidikan, Keadaan Ekonomi, Gaya Hidup
b. Dependent Variable: Keputusan
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regressi
on 14898,626 3 4966,209 64,950 ,000
b
Residual 7340,374 96 76,462
Total 22239,000 99
a. Dependent Variable: Keputusan
b. Predictors: (Constant), Tingkat Pendidikan, Keadaan Ekonomi, Gaya Hidup
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 8,61076022
Most Extreme Differences
Absolute ,087
Positive ,065
Negative -,087
Kolmogorov-Smirnov Z ,870
Asymp. Sig. (2-tailed) ,436
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
b. Uji Linearitas
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 X3.X3, X1.X1,
X2.X2b
. Enter
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,029a ,001 -,030 8,74066832
a. Predictors: (Constant), X3.X3, X1.X1, X2.X2
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regressi
on 6,043 3 2,014 ,026 ,994
b
Residual 7334,331 96 76,399
Total 7340,374 99
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
b. Predictors: (Constant), X3.X3, X1.X1, X2.X2
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std.
Error
Beta
1
(Consta
nt) -,122 2,595
-,047 ,963
X1.X1 -4,729E-
005 ,001 -,008 -,078 ,938
X2.X2 ,000 ,001 -,026 -,152 ,880
X3.X3 ,000 ,001 ,043 ,256 ,798
a. Dependent Variable: Unstandardized Residual
c. Uji Multikolinearitas
1. Keputusan
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method
1
Tingkat Pendidikan,
Keadaan Ekonomi,
Gaya Hidupb
. Enter
a. Dependent Variable: Keputusan
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,818a ,670 ,660 8,74427
a. Predictors: (Constant), Tingkat Pendidikan, Keadaan Ekonomi, Gaya
Hidup
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1
Regress
ion 14898,626 3 4966,209 64,950 ,000
b
Residual 7340,374 96 76,462
Total 22239,000 99
a. Dependent Variable: Keputusan
b. Predictors: (Constant), Tingkat Pendidikan, Keadaan Ekonomi, Gaya
Hidup
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std.
Error
Beta
1
(Constant) 3,195 4,395 ,727 ,469
Keadaan
Ekonomi ,072 ,060 ,071 1,201 ,233
Gaya Hidup ,411 ,107 ,383 3,851 ,000
Tingkat
Pendidikan ,465 ,099 ,466 4,700 ,000
a. Dependent Variable: Keputusan
2. Keadaan Ekonomi
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Tingkat Pendidikan,
Gaya Hidupb
. Enter
a. Dependent Variable: Keadaan Ekonomi
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,132a ,017 -,003 14,85037
a. Predictors: (Constant), Tingkat Pendidikan, Gaya Hidup
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regress
ion 379,236 2 189,618 ,860 ,426
b
Residual 21391,754 97 220,534
Total 21770,990 99
a. Dependent Variable: Keadaan Ekonomi
b. Predictors: (Constant), Tingkat Pendidikan, Gaya Hidup
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std.
Error
Beta
1
(Constant) 43,870 5,990 7,324 ,000
Gaya Hidup ,171 ,180 ,161 ,946 ,347
Tingkat
Pendidikan -,038 ,168 -,038 -,225 ,822
a. Dependent Variable: Keadaan Ekonomi
3. Gaya Hidup
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Keadaan Ekonomi,
Tingkat Pendidikanb
. Enter
a. Dependent Variable: Gaya Hidup
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,808a ,653 ,646 8,32571
a. Predictors: (Constant), Keadaan Ekonomi, Tingkat Pendidikan
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regress
ion 12650,725 2 6325,362 91,252 ,000
b
Residual 6723,785 97 69,317
Total 19374,510 99
a. Dependent Variable: Gaya Hidup
b. Predictors: (Constant), Keadaan Ekonomi, Tingkat Pendidikan
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std.
Error
Beta
1
(Constant) 11,379 4,022 2,829 ,006
Tingkat
Pendidikan ,746 ,056 ,801 13,333 ,000
Keadaan
Ekonomi ,054 ,057 ,057 ,946 ,347
a. Dependent Variable: Gaya Hidup
4. Tingkat Pendidikan
Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 Gaya Hidup, Keadaan
Ekonomib
. Enter
a. Dependent Variable: Tingkat Pendidikan
b. All requested variables entered.
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,806a ,650 ,643 8,98286
a. Predictors: (Constant), Gaya Hidup, Keadaan Ekonomi
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regress
ion 14532,131 2 7266,066 90,047 ,000
b
Residua
l 7827,109 97 80,692
Total 22359,240 99
a. Dependent Variable: Tingkat Pendidikan
b. Predictors: (Constant), Gaya Hidup, Keadaan Ekonomi
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std.
Error
Beta
1
(Constant) 7,075 4,458 1,587 ,116
Keadaan
Ekonomi -,014 ,061 -,014 -,225 ,822
Gaya Hidup ,868 ,065 ,808 13,333 ,000
a. Dependent Variable: Tingkat Pendidikan
d. Uji Heteroskedastisitas metode Park
ANOVAa
Model Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
1
Regress
ion 3,304 3 1,101 1,583 ,199
b
Residual 66,803 96 ,696
Total 70,107 99
a. Dependent Variable: LnU2i
b. Predictors: (Constant), Tingkat Pendidikan, Keadaan Ekonomi, Gaya
Hidup
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std.
Error
Beta
1
(Constant) 1,991 ,419 4,747 ,000
Keadaan
Ekonomi -,004 ,006 -,063 -,623 ,534
Gaya Hidup ,003 ,010 ,052 ,307 ,759
Tingkat
Pendidikan -,014 ,009 -,243 -1,441 ,153
a. Dependent Variable: LnU2i