pengaruh kedisiplinan belajar dan profesionalisme guru terhadap prestasi belajar ekonomi
TRANSCRIPT
-
7/27/2019 PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI
1/23
PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PROFESIONALISME GURU
TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat dan bangsa. Negara Indonesia sebagai
negara berkembang membutuhkan sumber daya manusia yang berkulitas. Salah satu usaha
menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan. Sekolah
sebagai salah satu lembaga pendidikan formal memiliki peranan yang sangat penting dalam
mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui proses belajar mengajar.
Pendidikan nasional tersebut mempunyai fungsi yang harus diperhatikan. Fungsipendidikan nasional dapat dilihat pada Undang-undang No. 20 Tahun 2003 pasal 3 yang
menyatakan bahwa :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Keberhasilan pendidikan akan tercapai oleh suatu bangsa apabila ada usaha untukmeningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri. Untuk itu pemerintah mengusahakan mutu
pendidikan di Indonesia, terutama pendidikan formal. Peningkatan mutu pendidikan di
sekolah berkaitan langsung dengan siswa sebagai anak didik dan guru sebagai pendidik.
Salah satu usaha yang digunakan untuk mewujudkan tujuan tersebut adalah
meningkatkan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar merupakan tolok ukur yang utama untuk
mengetahui keberhasilan belajar siswa. Siswa yang prestasinya tinggi dapat dikatakan bahwa
ia telah berhasil dalam belajar. Menurut Tulus (2004:75) Prestasi belajar siswa adalah hasil
belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan
pembelajaran di sekolah.
Keberhasilan belajar siswa dapat dilihat dari prestasi belajarnya. Keunggulan prestasi
belajar selalu menjadi penilaian utama masyarakat terhadap suatu sekolah atau lembaga
pendidikan. Hal ini tidak terlepas dari keberhasilan pelaksanaan proses belajar mengajar.
Prestasi belajar menentukan berhasil tidaknya pendidikan, karena itu prestasi memiliki
fungsi sebagai indikator kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai. Fungsi prestasi juga
dapat menentukan suatu kualitas dalam dunia pendidikan, karena dengan prestasi akan dapat
diketahui seberapa besar mutu dan kualitas yan dimiliki oleh siswa maupun sekolah.
Prestasi belajar pada dasarnya dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling terkait baik
yang berasal dari dalam diri siswa (internal) maupun dari luar diri siswa (eksternal). Faktor
dari dalam diri siswa tersebut diantaranya motivasi belajar, sikap belajar siswa, kecerdasansiswa dan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Faktor dari luar diantaranya lingkungan
-
7/27/2019 PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI
2/23
belajar, pergaulan siswa, fasilitas belajar, intensitas bimbingan orang tua, lingkungan
masyarakat, pengelolaan kelas dan sebagainya.
Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa menunjukkan sejauh mana siswa mampu
memahami dan menguasai bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru. Melihat prestasi
belajar yang dicapai siswa, maka dapat dilakukan evaluasi mengenai hal-hal yangmenyebabkan siswa kurang memahami dan menguasai materi pelajaran. Prestasi juga sebagai
tendensi keingintahuan yang merupakan kebutuhan umum manusia. Siswa yang ingin
mencapai kepuasan belajar, mereka akan mempeoleh prestasi belajar yang lebih baik dengan
cara yang tekun dan giat dalam belajar.
Prestasi belajar dapat dijadikan sebagai pendorong bagi siswa dalam meningkatkan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Selain itu prestasi juga sebagai bahan evaluasi dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan karena prestasi yang telah diraih oleh siswa digunakan
sebagai tolok ukur tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan dan kesuksesan siswa
dalam belajar.
. Prestasi belajar yang maksimal hanya bisa diraih dengan kedisiplinan belajar yang
baik. Dengan kedisiplinan belajar, siswa dapat mencapai prestasi seperti yang diinginkan.
Rasa disiplin pada siswa juga timbul karena profesionalisme guru di dalam sekolah.
Menurut Webstar ( dalam Kunandar 2007:49) Profesionalisme berasal dari kata
profesi yang artinya suatu bidang pekerjaan yang ingin atau akan ditekuni seseorang. Profesi
juga diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan tertentu yang mensyaratkan pengetahuan
dan ketrampilan khusus yang diperoleh pendidikan akademis yang intensif.
. Untuk menjadi guru yang profesional harus memiliki beberapa kompetensi. Dalam
undang-undang Guru dan Dosen No.14/2005 dan Peraturan Pemerintah No.19/2005
dinyatakan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik,kompetensi professional dan kompetensi sosial.
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa apabila siswa mempunyai disiplin belajar
yang tinggi maka prestasi belajar siswa akan tinggi dan bila profesionalisme guru yang tinggi
maka akan meningkatkan prestasi belajar siswa. Begitu pula sebaliknya bila kedisiplinan
belajar siswa rendan dan profesionalisme guru rendah pula maka prestasi siswa akan rendah
pula. Oleh karena itu, penulis ingin melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh kedisiplinan belajar dan profesionalisme guru terhadap prestasi
belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 2 Gemolong tahun ajaran 2011/2012.
Adapun penelitian tersebut penulis beri judul PENGARUH KEDISIPLINAN
BELAJAR DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR
EKONOMI SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 2 GEMOLONG TAHUN
AJARAN 2011/2012.
B. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini berjalan terarah dan mencapai sasaran yang diinginkan, maka
masalah dibatasi pada :
1. Kedisiplinan belajar yang dimaksud adalah kedisiplinan siswa dalam menggunakanwaktu belajar, tempat belajar, norma dan peraturan dalam belajar sehari-hari untuk mencapai
prestasi yang diinginkan.
-
7/27/2019 PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI
3/23
2. Guru profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik, serta memilikipengalaman yang kaya dibidangnya. Untuk menjadi guru yang profesional harus memiliki
beberapa kompetensi. Dalam undang-undang Guru dan Dosen No.14/2005 dan Peraturan
Pemerintah No.19/2005 dinyatakan bahwa kompetensi guru meliputi kompetensi
kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi profesional dan kompetensi sosial.3. Prestasi belajar yang dimaksud dalam skripsi ini adalah kemampuan siswa yangdiperoleh dari penilaian aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang dapat dilihat dari hasil
belajar siswa berupa nilai rapor dalam bidang studi IPS Ekonomi semester ganjil tahun ajaran
2011/2012
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dibuat perumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apakah kedisiplinan belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar ekonomi kelas X SMAMuhammadiyah 2 Gemolong ?
2. Apakah profesionalisme guru berpengaruh terhadap prestasi belajar ekonomi kelas XSMA Muhammadiyah 2 Gemolong ?
3. Apakah kedisiplinan belajar dan profesionalisme guru secara bersama-sama berpengaruhterhadap prestasi belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 2 Gemolong?
D. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian perlu ada tujuan yang berfungsi sebagai acuan pokok terhadap
masalah yang diteliti, sehingga peneliti akan bekerja lebih terarah dalam penelitian.
Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar ekonomi kelas
X SMA Muhammadiyah 2 Gemolong.
2. Untuk mengetahui pengaruh profesionalisme guru dengan prestasi belajar ekonomi kelas
X SMA Muhammadiyah 2 Gemolong.
3. Untuk mengetahui pengaruh kedisiplinan belajar dengan profesionalisme guru terhadap
prestasi belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 2 Gemolong.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi
pengembangan ilmu pendidikan pada umumnya dan proses belajar khususnya bidang ilmu
ekonomi.
2. Manfaat Praktis
a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi pendidik untuk
memberikan pengertian tentang pentingnya kedisiplinan belajar dan profesionalisme guru.
b) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada siswa akan pentingnya
kedisiplinan belajar untuk meningkatkan prestasi belajarnya.
-
7/27/2019 PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI
4/23
F. Sistematika Skripsi
Sistematika merupakan isi yang ada didalam penelitian yang akan dilakukan. Adapun
sistematika Skipsi ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuanpenelitian, manfaat penelitian dan sistematika laporan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini merupakan landasan teori yang digunakan dalam penyusunan penelitian yang
berkaitan dengan definisi konsep, definisi operasi, indikator, hubungan, hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang jenis penelitian, tempat penelitian, populasi, sumber data, variable
penelitian, tehnik pengumpulan data, dan tehnik analisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tentang gambaran umum objek penelitian, penyajian data, analisis data,
pengujian hipotesis, dan pembahasan hasil penelitian.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Hakekat Belajara. Pengertian Belajar
Belajar merupakan salah satu faktor penting dari keseluruhan proses pendidikan karena
belajar merupakan kegiatan pokok dalam proses tersebut. Ini berarti berhasil tidaknya
pencapaian tujuan pendidikan tergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami
siswa.Belajar akan membawa perubahan dalam diri yang belajar baik berupa pengetahuan,
keterampilan dan tingkah laku.
Slameto (2003: 13) menyatakan bahwa:
Belajar adalah suatu prosesusaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengamatan individu itu
sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.
Menurut Syah (2006: 13) Belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh
tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan yang melibatkan proses kognitif .
Dari beberapa pengertian tadi dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses
perubahan tingkah laku yang dilakukan oleh seseorang melalui pengalaman dan latihan yang
telah dilakukannya sendiri.
b. Prinsip-Prinsip Belajar
Menurut Azhari (2004: 122) ada 5 prinsip dalam belajar, yaitu sebagai berikut:
1) Belajar sebagai usaha memperoleh perubahan tingkah laku.
-
7/27/2019 PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI
5/23
2) Hasil belajar ditandai dengan perubahan seluruh aspek tingkah laku.
3) Belajar merupakan suatu proses.
4) Proses belajar terjadi karena ada dorongandan tujuan yang akan dicapai.
5) Belajar merupakan bentuk pengalaman.
Agar lebih jelas mengenai prinsip-prinsip dalam belajar, dapat dijelaskan sebagaiberikut :
1) Belajar sebagai usaha memperoleh perubahan tingkah laku.
Perbedaan yang terjadi pada diri individu memiliki ragam yang cukup banyak baik sifat
maupun jenisnya. Untuk itu setiap individu yang belajar juga akan menghasilkan perubahan
yang beragam pula. Baik berkenaan dengan fisik maupun mental. Dan dengan sendirinya
akan menunjukkan bentuk yang beragam pula dalam hal tingkah laku.
Adapun perubahan tingkah laku yang dapat disebut sebagai hasil dari proses belajar adalah
sebagai berikut:
a) Perubahan yang disadari
Hal ini berarti bahwa individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan pada
dirinya.
b) Perubahan dalam belajar bersifat kontinu dan fungsional
Perubahan yang terjadi dalam individu berlangsung terus menerus , dinamis dan tidak statis.
Satu perubahan akan menyebabkan perubahan berikutnya dan terus memiliki kegunaan bagi
proses belajar beriktnya.
c) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Perubahan senantiasa bertambah dan tertuju uuntuk memperoleh sesuatu yang baik dari
sebelumnya. Sedangkan perubahan yang bersifat aktif artinya perubahan itu tidak terjadi
dengan sendirinya melainkan terjadi karena usaha individu itu sendiri.d) Perubahan yang menunjukkan pertumbuhan dan perkembangan serta memiliki tujuan
yang jelas
Perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang akan dicapai, perubahan tingkah
laku benar-benar disadari dan perbuatan belajar terarah kepada perubahan tersebut.
2) Hasil belajar ditandai dengan perubahan seluruh aspek tingkah laku.
Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar yang meliputi
perubahan keseluruhan tingkah laku. Jadi tidak hanya satu aspek tingkah laku saja, melainkan
seluruh aspek tingkah laku secara integral.
3) Belajar merupakan suatu proses.
Hal ini berarti bahwa perbuatan belajar merupakan suatu kegiatan dan bukan suatu benda
statis. Ia merupakan suatu bentuk usaha aktif individu untuk mencapai tujuan.
4) Proses belajar terjadi karena ada dorongan dan tujuan yang akan dicapai.
Dalam proses belajar, kegiatan belajar selalu ada tenaga pendorongnya dan ada tujuan yang
akan dicapai.
5) Belajar merupakan bentuk pengalaman.
Perubahan tingkah laku individu dalam perbuatan belajar merupakan hasil pengalamannya.
Proses dan hasil belajar akan mewarnai dan mempengaruhi kehidupannya.
c. Prestasi Belajar Ekonomi
1) Pengertian Prestasi Belajar
-
7/27/2019 PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI
6/23
Semua bentuk kegiatan belajar selalu mempunyai tujuan. Hasil kegiatan ini yang disebut
dengan prestasi belajar. Prestasi belajar terdiri dari 2 kata, yaitu kata prestasi dan belajar.
Menurut Witherington (2003: 155) Prestasi adalah hasil yang dicapai individu melalui usaha
yang dialami secara langsung dan merupakan aktivitas kecakapan dalam situasi tertentu.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi BelajarMenurut Slameto (2002:53) ada 2 faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu:
a) Faktor Internal
(1) Faktor Fisiologis
(2) Faktor Psikologis
(a) Faktor Intelektif, meliputi: intelegensi, dan bakat, kematangan.
(b) Faktor Non Intelektif, meliputi: kesiapan, perhatian, minat, kedisiplinan belajar
dan motivasi.
b) Faktor Eksternal
(1) Faktor Sosial, meliputi: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan
masyarakat.
(2) Faktor Budaya
(3) Faktor Lingkungan
(4) Faktor Lingkungan Spiritual dan Keagamaan
Agar lebih jelas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a) Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam individu.
Faktor internal terdiri dari :
(1) Faktor FisiologisMerupakan keadaan jasmani atau tubuh yang dimiliki siswa.
(a) Keadaan kesehatan atau kondisi tubuh
Keadaan yang sehat akan memberikan pengaruh yang positif terhadap kegiatan belajar,
sebaliknya apabila keadaan tubuh terganggu atau sakit maka akan memberikan pengaruh
yanng negatif terhadap kegiatan belajar siswa.
(b) Cacat tubuh
Cacat tubuh adalah suatu penyakit yang menyebabkan kurang sempurnanya badan seseorang,
sehingga harus belajar di sekolah khusus yang sesuai dengan keadaan fisiknya.
(2) Faktor Psikologis
(a) Faktor Intelektif
Meliputi intelegensi, bakat, kematangan.
(b) Faktor Non Intelektif
Meliputi kesiapan, perhatian, minat, kedisiplinan belajar, motivasi.
b) Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar individu.
(1) Faktor Sosial
(a) Lingkungan Keluarga
Misalnya: cara orang tua mendidik, keadaan ekonomi, suasana rumah, hubungan antar
anggota keluarga, latar belakang keluarga dan agama.
(b) Lingkungan Sekolah
-
7/27/2019 PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI
7/23
Faktor yang ada di lingkungan sekolah yang dapat mempengaruhi belajar siswa antara lain
kurikulum, metode pengajaran, guru dan suasana ruang belajar.
(c) Lingkungan Masyarakat
Masyarakat juga mempunyai peran yang cukup besar terhadap pembentukan sikap siswa
terhadap belajar, karena siswa merupakan bagian dari masyarakat yang berinteraksi denganlingkungannya.
(2) Faktor Budaya
Anak perlu ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik agar mendorong semangat anak
dalam belajar.
(3) Faktor Lingkungan
Faktor ini meliputi fasilitas rumah dan fasilitas belajar.
(4) Faktor Lingkungan Spiritual dan Keagamaan
Faktor ini sangat penting bagi siswa karena bermanfaat untuk menumbuhkan kepercayaan
siswa.
Sukmadinata (2003:102) mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan realisasi atau
pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang.
Sedangkan menurut Tirtonegoro (2001:43) prestasi belajar adalah penilaian hasil usaha,
kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang
dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.
Dari pendapat tersebut diketahui bahwa prestasi belajar dapat dilihat setelah diadakan
penilaian dan dapat dinyatakan dalam angka, huruf, maupun simbol pada tiap periode tertentu
sesuai dengan hasil belajar yang dicapai.
Nurhadi (2004: 20) ekonomi berasal dari bahasa Yunani Oikonomia, yang terdiri atas oikos
dan nomos.Oikos artinya rumah tangga, nomosartinya aturan. Arti sempit ekonomi adalahaturan rumah tangga. Arti luas adalah semua kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan
dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Sedangkan menurut Deliarnov (2003 : 3)
ekonomi adalah ilmu yang khusus mempelajari tingkah laku manusia atau golongan
masyarakat dalam usaha memenuhi kebutuhan yang relatif terbatas adanya".
Dari pengertian tersebut, pada prinsipnya prestasi belajar ekonomi merupakan suatu hasil dari
usaha belajar atau kegiatan belajar yang diperoleh melalui pengukuran dan penilaian baik
angka, huruf serta tindakan dalam mata pelajaran ekonomi.
Bloom (dalam Sudjana 1990: 22) menyatakan bahwa obyek penilaian prestasi belajar dapat
dilihat dari ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotoris. Ranah kognitif berkenaan
dengan hasil belajar intelektual yang berupa pengetahuan dan pemahaman. Ranah afektif
berkenaan dengan sikap, sedangkan ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar
keterampilan dan kemampuan bertindak.
Di antara ketiga ranah tersebut, dalam mata pelajaran ekonomi ranah kognitiflah yang paling
banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa
dalam menguasai isi bahan pengajaran. Dalam penelitian ini penilaian dari ranah kognitif
dapat diperoleh dari nilai ulangan harian, nilai tugas dan nilai ujian yang akan
diakumulasikan menjadi nilai akhir dalam bentuk nilai raport yang berbentuk angka atau
huruf.
2. Pembelajaran
a. Pengertian Pembelajaran
-
7/27/2019 PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI
8/23
Menurut Darsono (2002:24)
Secara umum pengertian pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru
sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa menjadi berubah ke arah yang lebih baik.
Dengan kata lain, adanya pembelajaran hendaknya diikuti dengan adanya perubahan.
Sedangkan pengertian pembelajaran secara khusus adalah sebagai berikut :
1) Menurut teori behavioristik pembelajaran adalah suatu usaha guru membentuk tingkah
laku yang diinginkan dengan menyediakan lingkungan, agar terjadi hubungan dengan subyek
belajar serta perlu diberikan hadiah untuk meningkatkan motivasi kegiatan belajar.
2) Menurut teori kognitiif pembelajaran adalah cara guru memberikan kesempatan kepada
si belajar untuk berpikir agar memahami apa yang dipelajari.
3) Menurut teori Gestalt, pembelajaran adalah usaha guru memberikan mata pelajaran
sedemikian rupa sehingga siswalebih mudah mengaturnya menjadi suatu Gestalt (pola
bermakna). Bantuan guru diperlukan untuk mengaktualkan potensi yang terdapat pada diri
siswa.
4) Menurut teori Humanistik, pembelajaran adalah memberikan kebebasan kepada si
belajar untuk memilih bahan pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai dengan minat dan
kemampuannya.
b. Ciri-ciri Pembelajaran
Menurut Hamalik (2003:66) ada tiga ciri khusus yang terkandung dalam sistem
pembelajaran, ketiga ciri-ciri tersebut yaitu :
1) Rencana, ialah penataan ketenagaan, material dan prosedur yang merupakan unsur-
unsur sistem pembelajaran dalam suatu rencana khusus.
2) Kesaling tergantungan (interpedences), antara unsur-unsur sistem pembelajaran yangserasi dalam satu keseluruhan. Tiap unsur bersifat esensial dan masing-masing memberikan
sumbangannya kepada sistem pembelajaran.
3) Tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai. Ciri ini
menjadi dasar perbedaan antara sistem yang dibuat oleh manusia dan sistem yang alami.
c. Tujuan Pembelajaran
Dalam upaya mencapai tujuan kurikuler program pendidikan di suatu lembaga pendidikan,
maka perlu dirumuskan tujuan pembelajaran baik tujuan pembelajaran umum maupun tujuan
pembelajaran khusus. Maka bila tujuan pembelajaran suatu program atau bidang pelajaran itu
ditinjau dari hasil belajar akan muncul aspek psikologis atau human ability, fungsi
pendidikan pada hakekatnya adalah mengembanngkan potensi manusia.
Klausmire (dalam Sugandi 2006:23)
human ability dapat dibedakan atas potensi cognitive domain, affactive domain, dan
physchomotor domain .
1) Tujuan pembelajaran ranah kognitif
Taksonomi ini mengelompokkan ranah kognitif ke dalam enam kategori. Keenam kategori itu
mencakup keterampilan intelektual dari tingkat rendah sampai dengan tingkat tinggi.
Keenam kategori itu tersusun secara hirarkis yang berarti tujuan pada tingkat di atasnya dapat
dicapai apabila tujuan pada tingkat di bawahnya telah dikuasai. Adapun keenam kategori
tersebut adalah sebagai berikut :
a) Kemampuan kognitif tingkat pengetahuan
-
7/27/2019 PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI
9/23
Kemampuan kognitif tingkat pengetahuan adalah kemampuan untuk mengingat akan
informasi yang telah diterima, misalnya informasi mengenai fakta, konsep, rumus da
sebagainya.
b) Kemampuan kognitif tingkat pemahaman
Kemampuan kognitif tingkat pemahaman adalah kemampuan mental untuk menjelaskaninformasi yang telah diketahui dengan bahasa atau ungkapannya sendiri.
c) Kemampuan kognitif tingkat penerapan adalah kemampuan untuk menggunakan atau
menerapkan iinformasi yang telah diketahui ke dalam situasi atau konteks baru.
d) Kemampuan kognitif tingkat analisis
Kemampuan kognitif tingkat analisis adalah kemampuan menguraikan suatu fakta, konsep,
pendapat, asumsi dan semacamnya atau elemen-elemennya, sehinngga dapat menentukan
hubungan masing-masing elemen.
e) Kemampuan kognitif tingkat sintesis
Kemampuan kognitif tingkat sintesis adalah kemampuan mengkombinasikan elemen-elemen
ke dalam kesatuan atau struktur.
f) Kemampuan kognitif tingkat evaluasi
Kemampuan tingkat evaluasi adalah kemampuan menilai suatu pendapat, gagasan, produk,
metode dan semacamnya dengan suatu kriteria tertentu.
2) Tujuan pembelajaran ranah afektif
Tujuan pembelajaran ranah afektif berorientasi pada nilai dan sikap. Tujuan pembelajaran
tersebut menggambarkan proses seseorang dalam mengenali dan mengadopsi suatu nilai dan
sikap tertentu menjadi pedoman dalam bertingkah laku.
Krathwol (dalam Sugandi, 2006:26-27) membagi taksonomi tujuan pembelajaran ranah
afektif ke dalam lima kategori yaitu :a) Pengenalan (Receiving)
b) Pemberian respon (Responding)
c) Pengorganisasian (Organization)
d) Penghargaan terhadap nilai (Valuing)
e) Pengamalan (Characterization)
Agar lebih jelas mengenai tujuan afektif, dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Pengenalan (Receiving)
Pengenalan adalah kategori jenis perilaku ranah afektif yang menunjukkan kesadaran,
kemauan, perhatian individu untuk menerima dan memperhatikan berbagai stimulus dari
lingkunngannya.
b) Pemberian respon (Responding)
Pemberian respon atau partisipasi adalah kategori jenis perilaku ranah afektif yang
menunjukkan adanya rasa kepatuhan individu dalam hal mematuhi dan ikut serta terhadap
suatu gagasan, benda atau sistem nilai.
c) Pengorganisasian (Organization)
Pengorganisasian adalah kategori jenis perilaku ranah yang menunjukkan kemauan
membentuk sistem nilai dan berbagai sistem nilai yang dipilih.
d) Penghargaan terhadap nilai (Valuing)
-
7/27/2019 PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI
10/23
Penghargaan terhadap nilai adalah kategori jenis perilaku ranah afektif yanng menunjukkan
menyukai, menghargai dari seseorang individu terhadap suatu gagasan, pendapat atau sistem
nilai.
e) Pengamalan (Characterization)
Pengamalan adalah jenis perilaku ranah afektif yang menunjukkan kepercayaan diri untukmengintegrasikan nilai-nilai kedalam suatu filsafat hidup yang lengkap dan meyakinkan.
3) Tujuan pembelajaran ranah psikomotorik
Taksonomi Sympson (dalam Sugandi, 2006:27-28) juga menyusun tujuan psikomotorik
secara hirarkis dalam lima kategori yaitu :
a) Peniruan (Imitation)
b) Manipulasi (Manipulation)
c) Ketepatan gerakan (Percision)
d) Artikulasi (Articulation)
e) Naturalisasi (Naturalization)
Agar lebih jelas mengenai tujuan psikomotorik, dapat diuraikan sebagai berikut:
a) Peniruan (Imitation)
Kemampuan melakukan perilaku meniru apa yang dilihat atau didengar pada tingkat meniru
perilaku yang ditanamkan belum bersifat otomatis, bahkan mungkin masih salah tidak sesuai
dengan yang ditiru.
b) Manipulasi (Manipulation)
Kemampuan melakukan perilaku tanpa contoh atau bantuan visual, tetapi dengan petunjuk
tulisan secara verbal.
c) Ketepatan gerakan (Percision)Kemampuan melakukan perilaku tertentu dengan lancar, tepat dan akurat tanpa contoh dan
petunjuk tertulis.
d) Artikulasi (Articulation)
Keterampilan menunjukkan perilaku serangkaian gerakan dengan akurat, urutan benar, cepat
dan tepat.
e) Naturalisasi (Naturalization)
Keterampilan menunjukkan perilaku gerakan tertentu secara automatically artinya cara
melakukan gerakan secara wajar dan efisien.
2. Kedisiplinan Belajar
a. Pengertian Kedisiplinan Belajar
Kedisiplinan berasal dari kata sifat yaitu disiplin yang diberi imbuan Ke-an. Menurut
Prijadaminto (2004 : 5-6) Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui
proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan pada Tuhan,
Keteraturan, dan ketertiban dalam memperoleh ilmu. Sedangkan menurut Arikunto (2001:
114) Disiplin belajar adalah kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata tertib
kesadaran yang ada pada kata hatinya. Dari kedua pengetian diatas maka dapat disimpulkan
bahwa disiplin belajar adalah suatu bentuk kepatuhan seseorang dalam mengikuti tata tertib
atau peraturan karena didorong oleh kesadaran yang ada pada kata hatinya, kesadaran ini
diperoleh karena melalui latihan-latihan.
b. Pentingnya Kedisiplinan Belajar
-
7/27/2019 PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI
11/23
Disiplin akan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik apabila berdasarkan atas kesadaran
diri sendiri. Disiplin yang tidak bersumber dari hati nurani manusia akan menghasilkan
disiplin yang lemah dan tidak akan dapat bertahan dengan lama. Disiplin yang tumbuh atas
dasar kesadaran diri sendiri yang demikian itulah yang diharapkan selalu tertanam dalam diri
setiap orang. Disiplin belajar berkaitan erat dengan kepatuhan siswa terhadap peraturan-peraturan tertentu, baik yang ditetapkan oleh diri sendiri maupun pihak lain. Dalam belajar
siswa harus memiliki kesadaran sendiri untuk mematuhinya tanpa harus ada paksaan dari
orang lain. Adapun kepatuhan terhadap peraturan secara sadar merupakan modal utama
dalam menghasilkan perilaku yang positif dan produktif. Positif artinya sadar akan tujuan
yang akan dicapai, sedangkan produktif adalah melakukan kegiatan yang bermanfaat.
Siswa yang sudah terbiasa belajar yang teratur otaknya akan terlatih setiap hari. Dengan
seringnya daya pikir mendapat latihan maka akan menyababkan ketajaman daya pikir,
sehingga siswa mudah untuk menerima materi pelajaran. Tetapi sebaliknya siswa yang malas
belajar otaknya menjadi kaku karena jarang dilatih sehingga daya pikirnya menjadi lemah.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa dengan disiplin belajar ada kecenderungan
seseorang bisa terbiasa dengan aktivitas belajar yang dilakukan secara teratur, yang mana
belajar merupakan kegiatan yang mendasar atau kegiatan pokok yang dilakukan dengan
kesadaran hati sehingga tidak perlu adanya paksaan dari orang lain.
c. Cara Menanamkan Disiplin pada Anak
Menurut Hurlock (1999:93) mengemukakan bahwa terdapat beberapa cara
menanamkan disiplin kepada anak, yaitu :
1) Cara disiplin yang otoriter
Disiplin otoriter berarti mengendalikan kekuatan eksternal dalam bentuk hukuman terutama
hukuman badan sehingga anak kehilangan kesempatan untuk mengendalikan perilaku merekasendiri.
2) Cara disiplin yang permisif
Biasanya disiplin yang permisif ini tidak membimbing anak untuk berperilaku yang disetujui
secara sosial dan tidak menggunakan hukuman.
3) Cara disiplin yang demokratis
Dalam hal ini metode demokratis menggunakan penjelasan, diskusi dan penalaran sehingga
dapat membantu anak dalam memahami alasan-alasan perilaku tersebut diharapkan.
Sikap disiplin ini akan tumbuh dan dapat dibina melalui latihan, pendidikan atau pananaman
kebiasaan dalam keteladanan-keteladanan tertentu yang harus dimulai sejak ada dalam
lingkungan kekuarga, mulai pada masa kanak-kanak dan terus berkembang sehingga menjadi
bentuk disiplin yang semakin kuat.
d. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi disiplin belajar siswa antara lain :
1) Baik buruknya hubungan guru dengan murid
Kondisi hubungan antara guru dengan murid akan berpengaruh terhadap disiplin belajar
siswa. Siswa akan merasa senang bila guru bersikap baik dan memperlakukannya dengan
baik. Siswa akan menunjukkan ketaatan pada perintah guru dan melaksanakan kedisiplinan
belajar yang tinggi. Karena anak akan merasa tidak senang jika tidak diperlakukan
sepantasnya. Mereka kemudian akan menunjukkan sikap bermusuhan dan membalas untuk
-
7/27/2019 PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI
12/23
memperdaya kepada gurunya yang otoriter tersebut yang menyebabkan antara guru dengan
murid tidak terdapat rasa saling menghormati.
2) Kesehatan mental siswa
Kesehatan mental seseorang akan sangat mempengaruhi terhadap tingkah lakunya. Individu
yang kondisi mentalnya sehat akan menunjukkan tingkah laku yang positif, sehingga tidakdimungkinkan terjadinya pelanggaran terhadap putusan yang ada.
e. Indikator Kedisiplinan Belajar
Indikator-indikator disiplin belajar menurut Munawi (2007:22) adalah tingkah laku atau
perbuatan ke arah tertib yaitu :
1) Disiplin dalam hubungannya dengan waktu belajar
2) Disiplin yang ada hubungannya dengan tempat belajar
3) Disiplin yang ada hubungannya dengan norma dan peraturan dalam belajar.
Berikut ini penjelasan tentang disiplin belajar :
1) Disiplin dalam hubungannya dengan waktu belajar.
Dalam hal ini seorang siswa mampu mengikuti proses belajar di sekolah secara tepat waktu.
Juga mampu disiplin menggunakan jadwal belajar dirumah secara terartur entah itu waktu
belajar di siang hari, di malam hari, maupun di hari minggu dan libur. Seorang siswa juga
harus bisa membagi waktu antara belajar dan membantu orang tua.
Anak disiplin sehubungan dengan waktu yang dapat terpengaruh terhadap prstasi belajar
khususnya pelajaran ekonomi akan tampak sebagai berikut :
a) Mengerahkan energi untuk belajar secara kontinyu.
b) Melakukan belajar dengan kesungguhan dan tidak memberikan waktu luang.
c) Belajar sesuai dengan jadwal dan waktu yang telah diatur.
d) Dapat menggunakan waktu dengan baik antara belajar dan waktu bersosialisasi.2) Disiplin yang ada hubungannya dengan tempat belajar.
Dalam hal ini seorang siswa wajib menjaga ruang kelas maupun lingkungan sekitar sekolah
seperti menjaga kebersihan dinding, meja, kursi, kamar mandi, pagar sekolah, dan ruang lain
milik sekolah. Dan selalu membuang sampah di tempat sampah. Selain itu siswa juga wajib
menjaga tempat belajar dirumah agar tercipta suasana yang aman dan nyaman. Seperti
menjaga meja dan kursi dan juga lingkungan sekitar.
Adapun ciriciri anak yang disiplin sehubungan dengan tempat yang mempengaruhi prestasi
belajar ekonomi yaitu :
a) Belajar pada tempat yang telah disediakan agar tidak mengganggu atau terganggu oleh
orang lain.
b) Selalu disiplin dalam menjaga kebersihan ruang kelas dan lingkungan sekolah.
c) Mengikuti kegiatan pembelajaran dikelas dengan gairah dan partisipasif.
d) Menyelesaikan tugastugas khususnya tugas ekonomi diberikan guru dengan baik.
3) Disiplin yang ada hubungannya dengan norma dan peraturan dalam belajar.
Mematuhi dan menaati peraturan yang telah disusun dan berlaku ditempat sekolah. Hormat
dan patuh kepada orang tua, kepala sekolah, guru, dan karyawan. Serta mampu terampil,
bersikap sopan dan tanggung jawab. Mematuhi semua larangan tata tertib sekolah dan
mentaati kewajibankewajiban
Dengan demikian anak yang disiplin akan tampak dalam perilaku sebagai berikut :
-
7/27/2019 PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI
13/23
a) Datang ke sekolah tepat waktu dan mengikuti proses belajar mengajar sesuai jadwal
yang ada.
b) Membuat jadwal belajar dirumah yang harus dilaksanakan meskipun tidak ada tugas.
c) Belajar pada tempat yang telah disediakan agar tidak terganggu dan mengganggu
orang lain.d) Selalu menaati peraturan yang telah ditetapkan dilingkungan dimana siswa itu berada,
baik ketika berada di sekolah, dirumah, maupun dilingkungan masyarakat.
3. Tinjauan Tentang Profesionalisme
a. Definisi profesionalisme
Keberadaan sekolah sebagai lembaga formal penyelenggaraan pendidikan memainkan peran
strategis dalam keberhasilan sistem pendidikan nasional. Guru memiliki peran yang sangat
besar dalam bertanggung jawab atas mutu pendidikan, untuk mencapai peningkatan mutu
pendidikan maka dari itu guru dituntut untuk mengembangkan dirinya dengan ilmu
pengetahuan dan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan dalam pembelajaran. Makadari itu profesionalitas guru sangat diperlukan.
Menurut Webstar ( dalam Kunandar 2007:49) profesionalisme berasal dari kata profesi yang
artinya suatu bidang pekerjaan yang ingin atau akan ditekuni seseorang. Profesi juga
diartikan sebagai suatu jabatan atau pekerjaan tertentu yang mensyaratkan pengetahuan dan
ketrampilan khusus yang diperoleh pendidikan akademis yang intensif.
Dari pengertian di atas, maka profesi adalah suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut
keahlian tertentu. Artinya suatu pekerjaan atau jabatan yang disebut profesi tidak dapat
dipegang oleh sembarang orang, tetapi memerlukan persiapan melalui pendidikan dan
pelatihan secara khusus.Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
dikemukakan bahwa professional guru merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksnakan
berdasarkan prinsip sebagai berikut :
1) Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme.
2) Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwaan, dan
akhlak mulia.
3) Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang
tugas.
4) Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas.
5) Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesinalan.
6) Memperoleh penghasilan yang ditentukan seuai dengan prestasi kerja.
7) Memiliki kesempatan untuk mengembangkan profesionalisme secara berkelanjutan
dengan belajar sepanjang hayat.
8) Memilki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas profesionalisme.
9) Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang
berkaitan dengan tugas keprofesionalan.
Untuk menjadi guru yang profesional harus memiliki beberapa kompetensi. Dalam Undang-
Undang Guru dan Dosen No.14/2005 dan Peraturan Pemerintah No.19/2005, yaitu adalah:
a. Kompetensi Kepribadian:1) Mantap, stabil, dewasa, arif, bijaksana dan berwibawa.
-
7/27/2019 PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI
14/23
2) Berakhlak mulia.
3) Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat
4) Mengevaluasi kinerja sendiri, dan
5) Mengembangkan diri secara berkelanjutan.
b. Kompetensi Paedagogik :1) Pemahaman wawasan atau landasan pendidikan
2) Pemahaman terhadap peserta didik dan evaluasi belajar.
3) Pengembangan kurikulum/silabus
4) Perancangan pembelajaran serta Pelaksanaan pembelajaran yang mendidik
5) Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya
c. Kompetensi profesional :
1) Konsep struktur dan metode keilmuan/teknologi/seni yang menaungi/koheren dengan
materi ajar
2) Materi ajar ada dalam kurikulum sekolah
3) Hubungan konsep antar mata pelajaran terkait
4) Penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari, dan
5) Kompetensi secara professional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai
adan budaya nasional.
d. Kompetensi Sosial :
1) Berkomunikasi lisan dan tulisan
2) Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional
3) Bergaul secara efektif dengan peserta didik sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang
tua/wali peserta didik, dan4) Berbagai sikap secara santun dengan masyarakat sekitar
B. Pengaruh Kedisiplinan Belajar (X1) dan Profesionalisme Guru (X2) Terhadap
Prestasi Belajar(Y)
1. Pengaruh Kedisiplinan Belajar (X1) Terhadap Prestasi Belajar (Y) Mata Pelajaran
Ekonomi.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu tentang kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar
siswa, Riana (2010:76) menjelaskan bahwa ada pengaruh positif kedisiplinan belajar
terhadap keteraturan siswa dalam belajar sehingga meningkatkan prestasi belajar ekonomi
pada siswa kelas X SMA Muhammadiyah 2 Surakarta tahun ajaran 2009/2010. Siswa yang
disiplin dalam belajar akan lebih tertib dan kontinyu dalam belajar, sehingga memiliki
intensitas belajar yang lebih banyak. Hal ini akan membantu siswa dalam memperkuat
pemahamannya. Dalam disiplin belajar tidak dapat dipisahkan dari siswa, karena tanpa
disiplin belajar yang kuat siswa tidak akan berhasil dalam studinya, atau dengan kata lain
siswa yang memiliki disiplin belajar yang rendah maka prestasi belajar akan rendah pula.
Dalam menumbuhkan disiplin belajar bagi para siswanya, seorang guru dapat berpegang dari
beberapa peraturan, antara lain bahwa untuk menumbuhkan disiplin pada individu, terlebih
dahulu harus diketahui latar belakang kehidupan kebiasaan individu. Dengan demikian
diharapkan akan memberi hasil yang maksimum. Dengan adanya disiplin yang tinggi darisetiap siswa, baik itu datangnya dari luar maupun dari dalam siswa itu sendiri. Maka
-
7/27/2019 PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI
15/23
kemungkinan akan dapat meningkatkan prestasi belajar khususnya mata pelajaran ekonomi di
kelas X SMA Muhammadiyah 2 Gemolong.
2. Pengaruh Profesionalisme Guru (X2) Terhadap Prestasi Belajar (Y) Mata Pelajaran
Ekonomi.
Menurut PP RI No.19 Tahun 2005 tentang Standart Nasional Pendidikan pasal 28, pendidikadalah agen pembelajaran yang harus memiliki empat jenis kompetensi, yakni kompetensi
paedogogik, kepribadian, profesional dan sosial. Dalam konteks itu, maka kompetensi guru
dapat diartikan kebulatan pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang diwujudkan dalam bentuk
perangkat tindak cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang guru untuk
memangku jabatan guru sebagai profesi.
Hubungan profesionalisme guru yang dilaksanakan dengan baik akan mendorong prestasi
belajar siswa. Dengan semakin baiknya profesionalisme guru yang dimiliki oleh seorang
guru, maka semakin tinggi pula tingkat prestasi siswa serta keaktifan siswa dalam proses
belajar mengajar
3. Pengaruh Kedisiplinan Belajar (X1) dan Profesionalisme Guru (X2) Terhadap Prestasi
Belajar (Y) Mata Pelajaran Ekonomi.
Terdapat berbagai macam faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dalam hal ini adalah
prestasi belajar ekonomi. Dari ini dapat dijelaskan bahwa kedisiplinan belajar mempunyai
pengaruh yang kuat terhadap prestasi belajar ekonomi, profesionalisme guru juga akan
berpengaruh terhadap prestasi belajar ekonomi. Sehingga secara langsung maupun tidak
langsung kedisiplinan belajar dan profesionalisme guru akan berpengaruh terhadap pretasi
belajar ekonomi siswa kelas X SMA Muhammadiyah 2 Gemolong Tahun Ajaran 2011/2012.
C. Kerangka Pemikiran
Menurut Sugiyono (2008:47) Kerangka berfikir merupakan model konseptual tentang teoriberhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting.
Kedisiplinan belajar merupakan salah satu faktor psikologis yang mempengaruhi prestasi
belajar siswa. . Adapun indikator-indikator dari siswa yang memiliki kedisiplinan belajar
antara lain: Disiplin yang ada hubungannya dengan waktu belajar, tempat belajar, norma dan
peraturan dalam belajar. Dengan adanya kedisiplinan pada diri siswa terhadap mata pelajaran
disekolah diharapkan akan berpengaruh terhadap prestasi belajar yang diperoleh siswa.
Profesionalisme guru merupakan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yang berasal
dari luar individu (ekstern). Sudah menjadi kodrat manusia tidak bisa terlepas dari pengaruh
dan interaksi dengan guru. Dalam proses belajar, anak tidak bisa terlepas dari pengaruh guru.
Prestasi belajar juga dipengaruhi oleh profesionalisme guru hal ini sangat memungkinkan,
karena aktivitas keseharian siswa lebih banyak berada di lingkungan sekolah. Oleh karena itu,
siswa yang mempunyai guru yang profesional akan dapat meningkatkan prestasi belajarnya
Dari pemikiran di atas dapat digambarkan pola pemikiran dalam penelitian sebagai berikut :
Keterangan:
1. Variabel Independen (variabel bebas)
Yaitu variabel yang merupakan rangsangan untuk mempengaruhi variabel yang lain. Yang
menjadi variabel bebas adalah:
a. Kedisiplinan Belajar (X1).
b. Profesionalisme Guru (X2).
2. Variabel dependen (variabel terikat)
-
7/27/2019 PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI
16/23
Yaitu suatu jawaban atau hasil dari perilaku yang dirangsang. Dalam hal ini yang menjadi
variabel terikat adalah: Prestasi Belajar (Y).
D. Hipotesis
Menurut Sugiyono (2003:15) Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan
penelitian. Dengan demikian hipotesis yang diajukan oleh penulis adalah sebagai berikut :
1. Kedisiplinan belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar ekonomi kelas X
SMA Muhammadiyah 2 Gemolong.
2. Profesionalisme Guru berpengaruh positif terhadap prestasi belajar ekonomi kelas X
SMA Muhammadiyah 2 Gemolong.
3. Kedisiplinan belajar dan profesionalisme guru secara bersama-sama berpengaruh positif
terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X SMA Muhammadiyah 2 Gemolong.
BAB IIIMETODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Pengertian Metode Penelitian
Penelitian dapat berjalan dengan lancar, baik, benar, dan dapat dipercaya apabila
menggunakan cara-cara tertentu. Metode merupakan cara yang digunakan peneliti dapat
dilaksanakan dengan cara terencana, sistematis dan dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Menurut Arikunto (2006 : 136) Metode Penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data penelitian. Sedangkan menurut Sugiyono (2008 : 1) Metode
penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
kegunaan tertentu.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian adalah suatu cara
pelaksanaan penelitian keilmuan dalam rangka mendapatkan atau mengumpulkan fakta-fakta
yang mendukung tercapainya tujuan penelitian.
B. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang artinya
penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala peristiwa dan kejadian pada saat
sekarang serta mengungkapkan data yang telah berlangsung tanpa memanipulasi variabel
lainnya yang tanpa mempengaruhi variabel terikat.
Jadi berdasarkan sifatnya yaitu mencoba mengungkapkan suatu fenomena dengan
menggunakan dasar perhitungannya (angka) atau data kualitatif yang diangkakan. Maka jenis
penelitian ini adalah kuantitatif. Sedangkan berdasarkan sifat pengumpulan data yaitu
pengumpulan data dengan menggunakan instrument kuesioner yaitu angket, maka penelitian
ini merupakan penelitian kuantitatif.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
-
7/27/2019 PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI
17/23
Tempat penelitian dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 2 Gemolong. Subjek penelitiannya
adalah siswa kelas X dan objek penelitiannya adalah kedisiplinan belajar, profesionalisme
guru dan prestasi belajar ekonomi.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai Januari 2012-selesai.D. Populasi, Sampel dan Sampling
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2003:72) menjelaskan bahwa Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Muhammadiyah 2 Gemolong yang
berjumlah 110 siswa.
2. Sampel
Menurut Sugiyono (2005:73) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betu l-
betul representatif (mewakili). Sampel diperoleh dengan menggunakan tabel Kreijcie dan
Nomogram Harry King dengan taraf kesalahan 5% (Sugiyono, 2006:62). Dari jumlah
populasi 110 siswa, berdasarkan tabel kreijcie dengan taraf kesalahan 5% maka sampel yang
digunakan sebanyak 84 dari siswa kelas X SMA MUHAMMADIYAH 2 Gemolong tahun
ajaran 2011/2012.
Tabel III.2
Distribusi sampel penelitian
Populasi JumlahKelas X.1 = 29 22,14 dibulatkan 22
Kelas X.2 = 28 21,38 dibulatkan 21
Kelas X.3 = 27 20,61 dibulatkan 21
Kelas X.4 = 26 19,85 dibulatkan 20
Jumlah 84
3. Sampling
Menurut Sutrisno Hadi (2007:77) Sampling adalah cara yang digunakan untuk mengambil
sampel. Penelitian ini menggunakan probability sampling yaitu teknik sampling yangmemberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi
anggota sampel. Teknik yang digunakan simple random sampling. Dikatakan simple karena
cara pengambilannya dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam
populasi tersebut. Dalam penelitian ini, populasi bersifat homogen.
E. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas (Independent Variabel)
Menurut Sugiyono (2008:61) mengemukakan bahwa Variabel bebas merupakan variabel
yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat. Penelitian
ini variabel bebasnya adalah kedisiplinan belajar (X1) dan profesionalisme guru (X2).
-
7/27/2019 PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI
18/23
2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)
Menurut Sugiyono (2008:61) menerangkan bahwa Variabel terikat merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini
variabel terikatnya adalah prestasi belajar ekonomi (Y).
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 macam yaitu :
1. a Metode Angket
Pengertian metode angket menurut Arikunto (2006: 151) menjelaskan bahwa angket adalah
pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti
laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahu. Sedangkan menurut Sugiyono (2008:
199) mengemukakan bahwa angket atau kuesioner merupakan tehnik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawab.
Dalam penelitian ini angket yang digunakan adalah jenis angket langsung yang tertutupkarena responden hanya tinggal memberikan tanda pada salah satu jawaban yang dianggap
paling benar. Angket dibuat dalam bentuk obyektif dilengkapi dengan petunjuk pengisian
dengan masing-masing soal diberikan empat alternalif jawaban. Sebelum angket digunakan
terlebih dahulu diuji cobakan, perlakukan ini untuk mengetahui tingkat kevaliditan dan
kereabilitasan angket.
Setelah kisi-kisi angket dibuat, maka kemudian membuat item-item pertanyaan disertai
alternatif jawaban yang kemudian disusun sebagai pedoman pengisian angket. Dari
pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa angket merupakan alat pengumpul data yang
berupa daftar pertanyaan atau isian yang harus diisi oleh subyek penelitian.
Dengan pemberian skor/ penilaian sebagai berikut :
Untuk Pertanyaan Positif
Selalu = 4
Sering = 3
Kadang-kadang = 2
Tidak pernah = 1
Dalam penelitian ini, pengumpulan data tentang kedisiplinan belajar dan profesionalisme
guru menggunakan metode angket.
2. b. Dokumentasi
Menurut Arikunto (2006 : 158) menjelaskan bahwa dokumentasi adalah mencari dan
mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,
majalah, notulen, rapot, agenda dan sebagainya. Metode dokumentasi ini dimaksudkan untuk
memperoleh data berdasarkan sumber data yang ada di sekolah. Dalam penelitian ini metode
dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang prestasi belajar ekonomi siswa yang
meliputi nama siswa, nomor induk, dan nilai rapor siswa kelas X SMA MUHAMMADIYAH
2 GEMOLONG Tahun Pelajaran 2011/2012 yang diambil dari dokumen sekolah. Data ini
dinyatakan dalam bentuk skala interval.
G. Uji Instrumen
Instrumen Penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalammengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih
-
7/27/2019 PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI
19/23
cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Menurut Arikunto (2006 : 160)
menerangkan bahwa variasi jenis instrumen penelitian adalah angket, check-list atau daftar
centang, pedoman wawancara dan pedoman pengamatan. Instrumen yang baik harus
memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel.
1. 1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan
suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid yang shahih mempunyai validitas tinggi. Namun
sebaliknya instrumen yang kurang valid memiliki validitas rendah.
Validitas di atas diuji dengan rumus Product Moment Correlation, uji ini dilakukan dengan
melihat korelasi/skor masing-masing item pertanyaan. Menurut Arikunto (2005 : 425),
adapun rumusnya adalah:
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi variabel X dan YX = Jumlah skor dalam distribusi X
Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
XY = Jumlah kuadrat masing-masing skor X
N = Jumlah subyek keseluruhan item dinyatakan valid apabila rhitung >rtabel.
Jika rxy > rtabelpada taraf signifikan antara 5 % berartiitem (butir soal) valid dan sebaliknya rxy
< rtabel maka butir soal tersebut tidak valid sekaligus tidak memiliki persyaratan.
2. 2. Uji Reliabilitas
Menurut Arikunto (2006 : 17) menjelaskan bahwa reliabilitas adalah suatu nilai yang
menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur didalam mengukur gejala yang sama.
Pengukuran reliabilitas bertujuan untuk mengetahui konsisten instrumen atau data yang
diteliti, pengukuran reliabilitas tersebut dengan menggunakan koefisien reliabilitas alpha dari
cronbac. Menurut Arikunto (2003: 235):
untuk instrumen yang dapat diberikan skor dan skornya bukan 1 dan 0, ujicoba dapat
dilakukan dengan teknik sekali tembak yaitu diberikan satu kali saja kemudian hasilnya
dianalisis dengan rumus alpha.
Selain itu jumlah butir pertanyaan setiap indikator angket ada yang ganjil dan ada yang
genap. Dengan demikian jika dibelah tidak bisa seimbang antara belahan satu dengan belahan
lainnya, sehingga syarat pemakaian rumus reliabilitas teknik belah dua tidak terpenuhi.
Menurut Arikunto (2003: 222) persyaratan yang harus dipenuhi apabila hendak menggunakan
teknik belah dua adalah:
1. Jumlah butir yang ada pada instrumen harus genap agar dapat dibelah menjadi dua
2. butir-butir yang ada di dalam instrumen hendaknya memenuhi persyaratan untuk dibelah.
Teknik manakah yang akan diambil disesuaikan dengan penyebaran atau pasangan butir-
butirnya. Untuk teknik undian misalnya maka butir-butir tes harus homogin (sama rata di
segala tempat) sehingga apabila dibelah akan menghasilkan belahan yang seimbang
Adapun rumus reliabilitas alpha adalah:Keterangan:
-
7/27/2019 PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI
20/23
-
7/27/2019 PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI
21/23
b2 =
a =
Parameter yang ada dapat ditentukan melalui persamaan sebagai berikut :
Keterangan :
Y : prestasi belajar ekonomiX1 : lingkungan belajar
X2 : minat belajar
a : Konstanta
b1, b2 : Koefisien arah regresi
n : Banyaknya sampel
Budiyono (2000, 282-284)
2. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui significance pengaruh variabel kedisiplinan belajar (X1),
profesionalisme guru (X2), secara bersama-sama terhadap variabel prestasi belajar (Y).
Langkah-langkah pengujian secara umum:
a. Perumusan Hipotesis
Ho : bl = b2 , b3 = 0, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel
independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
Ho : bl b2 b3 0, artinya ada pengaruh antara variabel independen secara bersama-sama
terhadap variabel dependen
b. Level of significance ( = 5%)
Dengan derajat kebebasan (dk); k, (n1k)
Ftabel = ; k; (n1k) atau 0,05; k; (n1k)
c. Kriteria pengujianF(0,05;k; n1k)
Ho diterima apabila Fhitung Ftabel
Ho ditolak apabila Fhitung > Ftabel
d. Perhitungan nilai Fhitung:
F =
Keterangan:
SSR = Sum of Square-res for the requestion
SSRes= Sum Squares for the residual
e. Kesimpulan
Dengan membandingkan antara Fhitung dan Ftabel maka akan dapat diambil kesimpulan apakah
Ho diterima atau Ho ditolak.
3. Uji tYaitu digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh dari masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen secara parsial. Langkah-langkah pengujian secaraumum:
-
7/27/2019 PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI
22/23
a. Menentukan hipotesis nilai dan hipotesisi alternatif
Ho : b = 0 , Berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen
terhadap variabel dependen.
Ho : bl 0 , Berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap
variabel dependen.b. Menentukan level of significance = 0,05
Dengan derajat kebebasan = n1k
ttabel = t ( ;n1k)
c. Kriteria pengujian
Ho diterima apabilattabel thitung ttabel
Ho ditolak apabila thitung > ttabel atauthitung
-
7/27/2019 PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI
23/23
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
CiptaAzhari, Akyas. 2004.Psikologi Umum dan Perkembangan. Bandung: Teraju
Darsono, Max. 2000.Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.
Deliarnov, 2003.Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta : PT. RajaGrafindo.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2008.Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Kunandar, 2007. Guru Profesional. Jakarta : PT. Raja Grafindo.
Hadi, Soedomo. 2005.Pengelolaan Kelas. Surakarta : UNS Press.
Hadi, Sutrisno. 2000.Metodologi Research Jilid 1. Yogyakarta : Andi Offset.
Hamalik, Oemar. 2003.Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara
Mardalis. 2004. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.
Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004. Jakarta : Gramedia Widiasarna.
Poerwodarminta. 2002.Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Prijodarminto, Soegeng. 2004. Disiplin kiat Menuju Sukses. Jakarta: PT. Pratnya
Pramito
Slameto. 2002. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta.
Subagyo. 1997. Metode Penelitian dalam teori dan praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 1996. Metode Statistik. Bandung : Tarsito.
Sugandi, Achmad. 2006. Teori Pembelajaran. Semarang: UPT MKK Unnes Press.
Sugiyono. 2006.Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.Tulus, Tuu. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Rineka
Cipta.
UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Sinar
Grafika.
Witherington, Cart. 2003. Psikologi Pendidik Terjemahan Purwanto. Jakarta: Remaja
Rosdakarya.