pengaruh kepemilikan institusional, kepemilikan saham
TRANSCRIPT
71
Jurnal Magister Akuntansi Trisakti ISSN : 2339-0859 (Online)
Vol. 6 No. 1 Februari 2019 : 71-94
Doi: http://dx.doi.org/10.25105/jmat.v6i1.5068
PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN
SAHAM PUBLIK, UMUR PERUSAHAAN, DAN UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS DENGAN
JUMLAH BENCANA ALAM SEBAGAI MODERASI
Mohammad Ali
PT Waskita Karya (Persero) Tbk
Abstract
The purpose of this study was to obtain empirical evidence about the effect of
institutional ownership, public share ownership, company age, and company size on
profitability with natural disasters as moderating food and beverage industry
companies. The design of this study uses quantitative methods with types of explanatory
research. This study uses secondary data in the form of annual financial reports for
2012 to 2017. Sampling is done by purposive sampling method so that a set of 19
companies as research samples with observation total 114. The results showed that
institutional ownership, share ownership and company age had a positive effect on
profitability, while company size did not affect profitability. Research also shows that
natural disasters strengthen the influence of institutional ownership, public share
ownership, company age and company size on company profitability.
Keywords: Institutional Ownership, Public Share Ownership, Company Age; Company
Size; Profitability; and Natural Disasters.
Submission date: July 26, 2019 Accepted date: July 27, 2019
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Centre for Research on the Epidemiology of Disasters yang dikenal dengan
sebutan CRED pada tahun 2017 mencatat 335 bencana alam di dunia yang
mempengaruhi lebih dari 95,6 juta orang, menewaskan 9.697 jiwa dan menelan biaya
total US $ 335 miliar. Beban ini tidak dibagi secara merata, karena Asia tampaknya
merupakan benua yang paling rentan terhadap banjir dan badai, dengan 44 persen dari
semua peristiwa bencana, 58 persen dari total kematian, dan 70 persen dari total orang
yang terkena dampak. Gambar dibawah ini menunjukkan grafik jumlah bencana alam
di Asia pada tahun 2017 sebagai berikut :
Jurnal Magister Akuntansi Trisakti Vol.6 No.1 Februari 2019
72
Gambar 1 Sumber : CRED (2017)
Berdasarkan gambar di atas tampak bahwa China adalah negara di Asia yang
paling banyak mengalami bencana alam. Diikuti oleh India, Filipina dan Indonesia.
Indonesia adalah negara yang luas dan berada di lingkaran ring of fire sehingga
berpotensi untuk mengalami berbagai bencana alam. Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) mencatat jumlah bencana alam yang terjadi di Indonesia sepanjang
tahun 2018 disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1
Bencana Alam di Indonesia Tahun 2018
Jenis bencana Jumlah
Korban (jiwa)
Meninggal
& Hilang
Luka-
luka
Menderita &
mengungsi
Banjir 382 42 145 655,866
Tanah Longsor 282 63 78 35,593
Gelombang Pasang / Abrasi 13 0 1 652
Beliung 449 16 86 7,775
Kekeringan 13 0 0 1,000
Kebakaran Hutan Dan Lahan 93 0 0 2
Gempa Bumi 11 3 145 13,914
Letusan Gunung Api 5 0 56 62,400
Jumlah 1,248 124 511 777,202 Sumber : Badan Nasional Penanggulanagan Bencana (diakses pada tanggal 8 Februari 2019
Melihat tabel di atas, bencana alam yang sering terjadi di Indonesia adalah
angin puting beliung, banjir, dan tanah longsor. Berdasarkan data tersebut bencana
yang paling tinggi memakan korban jiwa adalah bencana tanah longsor. Sementara
yang paling banyak menyebabkan pengungsi adalah banjir. Kerawanan bencana
menimbulkan efek samping yang negatif bagi kondisi psikologis manusia dan juga
terhadap harta benda korban. Selain itu bencana alam di Indonesia akan berdampak
pada pertumbuhan ekonomi.
Dalam artikel Hurricane Trifecta/Major Collaborative Project yang ditulis oleh
Shramenko (2018) mengungkapkan bahwa pada 2017, enam perusahaan di New York
Stock Exchange (NYSE) mendapat manfaat dari bencana alam. Daftar ini mencakup
American conglomerates, Procter & Gamble, Home Depot, dan Lowe. Dari Agustus
0102030 15
25
6 9 13 12
Bencana Alam di Asia
Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Saham Publik, Umur Perusahaan,
dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas dengan Jumlah Bencana Alam sebagai
Moderasi
73
hingga Oktober 2017, selama puncak Badai Harvey, Irma, dan M73ariabhampir semua
saham mereka mengalami lon73ariablrastis dan peningkatan laba. Perusahaan yang
mendapatkan peningkatan laba dari badai tersebut adalah Generac Holdings.
Sektor industri makanan dan minuman yang termasuk dalam industri barang
konsumsi menjadi sektor industri yang dianggap cukup tangguh terhadap bancana
alam. Bencana alam justru membuka peluang untuk menguntungkan perusahaan-
perusahaan dalam sektor industri makanan dan minuman. Sebagai industri yang
memenuhi kebutuhan primer manusia produk industri makanan dan minuman tetap
dibutuhkan meskipun terjadi perubahan kondisi ekonomi karena adanya bencana alam.
Dalam keadaan bencana diduga industri makanan dan minuman dapat mempertahankan
profitabilitasnya.
Struktur kepemilikan merupakan faktor yang juga dapat mempengaruhi
profitabilitas suatu perusahaan. Arifani (2013) yang menyatakan kepemilikan saham
oleh pihak institusional yang lebih besar daripada kepemilikan saham manajerial
memungkinkan pihak institusional untuk menjadi controller atau yang mengawasi
tindakan manajer sehingga manajer tidak bertindak sesuai kepentingannya sendiri dan
membuat adanya kerjasama antara pihak institusional dengan manajer dalam
meningkatkan kinerja perusahaan. Menurut Purba (2004) kepemilikan saham publik
memiliki pengaruh yang positif terhadap profitabilitas. Adanya kepemilikan publik
dapat mendorong perusahaan untuk lebih transparan.
Selain faktor kepemilikan saham, faktor ukuran perusahaan merupakan elemen
penting yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Ukuran perusahaan
biasanya digunakan untuk melihat kekuatan pasar dan efisiensi perusahaan. Menurut
Wikardi dan Wiyani (2017) menunjukan bahwa firm size berpengaruh positif terhadap
profitabilitas. Ukuran perusahaan meru73ariabfaktor yang mempengaruhi profitabilitas
karena perusahaan besar mempunyai kesempatan masuk ke dalam pasar modal yang
dapat menarik minat investor karena perusahaan besar mempunyai flesibilitas
penempatan investasi yang lebih baik. Faktor lain yang dianggap memiliki pengaruh
terhadap kinerja keuangan atau profitabilitas adalah umur perusahaan. Umur
perusahaan adalah lama waktu berdirinya perusahaan yang menunjukkan bahwa
perusahaan dapat mempertahankan eksistensinya, mampu bersaing dalam dunia usaha,
serta mampu mempertahankan kesinambungan usahanya (Suryamis, 2014).
Penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan
sudah cukup banyak dilakukan, namun penelitian tentang profitabilitas yang dikaitkan
dengan bencana alam masih terbatas. Berbagai hasil penelitian terkait profitabilitas
masih menghasilkan temuan yang beragam, oleh karena itu penelitian ini dilakukan
untuk mengkaji pengaruh struktur kepemilikan, ukuran perusahaan dan umur
perusahaan terhadap profitabilitas dengan jumlah bencana alam sebagai pemoderasi
(Zhou dan Wouter (2017). Pada sektor industri makanan dan minuman yang
merupakan industri yang cukup kuat bertahan dalam berbagai kondisi ekonomi bahkan
dalam keadaan ekonomi ketika terjadi bencana alam yang umumnya tidak kondusif
bagi industri mana pun. Argumen teoretis kurang kuat karena industri keuangan juga
termasuk salah satu industri yang tidak rentan terkena dampak bencana alam
Jurnal Magister Akuntansi Trisakti Vol.6 No.1 Februari 2019
74
Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas dapat dikemukakan beberapa
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh terhadap profitabilitas ?
2. Apakah kepemilikan 74ariabpublik berpengaruh terhadap profitabilitas ?
3. Apakah umur perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas ?
4. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas ?
5. Apakah jumlah bencana alam memperkuat pengaruh kepemilikan institusional
terhadap profitabilitas ?
6. Apakah jumlah bencana alam memperkuat pengaruh kepemilikan saham publik
terhadap profitabilitas ?
7. Apakah jumlah bencana alam memperkuat pengaruh umur perusahaan terhadap
profitabilitas ?
8. Apakah jumlah bencana alam memperkuat pengaruh ukuran perusahaan terhadap
profitabilitas ?
REVIU LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Kerangka Teoritis
Teori Keagenan
Jensen dan Meckling (1976) menyatakan bahwa teori keagenan berasumsi
bahwa prinsipal tidak memiliki informasi yang cukup tentang kinerja agen. Informasi
mengenai kapasitas diri, lingkungan kerja, dan prospek perusahaan secara keseluruhan
di masa yang akan datang lebih banyak dimiliki oleh agen dibandingkan prinsipal.
Signaling Theory
Signaling Theory (Teori Sinyal) merupakan teori yang menyatakan adanya
dorongan yang dimiliki oleh para manajer perusahaan yang memiliki informasi yang
baik mengenai perusahaan, sehingga para manajer akan terdorong untuk dapat
menyampaikan informasi mengenai perusahaan tersebut kepada para calon investor,
yang bertujuan agar perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan tersebut melalui
sinyal dalam pelaporan pada laporan tahunan perusahaan (Leland dan Pyle, 1977)
dalam (Ranitasari, 2017).
Penggunaan 74ariable74gnaling, informasi berupa ROA atau tingkat
pengembalian ter74ariap aset atau juga seberapa besar laba yang didapat74ariai aset
yang digunakan. Dengan demikian jika ROA tinggi maka akan menjadi sinyal yang
baik bagi para investor. Karena dengan ROA tinggi menunjukkan kinerja keuangan
perusahaan tersebut baik maka investor akan tertarik untuk menginvestasikan dananya
yang berupa surat berharga atau saham. Permintaan saham yang banyak maka akan
membuat harga saham meningkat. Profitabilitas yang tinggi menunjukkan prospek
perusahaan baik, sehingga investor akan merespon positif sinyal tersebut dan nilai
perusahaan akan meningkat.
Profitabilitas
Menurut (Hery, 2015) profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas normal
bisnisnya. Rasio profitabilitas dikenal juga sebagai rasio rentabilitas. Menurut Brealey,
Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Saham Publik, Umur Perusahaan,
dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas dengan Jumlah Bencana Alam sebagai
Moderasi
75
et. al. (2017) profitabilitas fokus75aria laba perusahaan. Analis keuangan menerapkan
beberapa ukuran profitabilitas (Brealey, et. al., 2017).
1. Profit Margin
Marjin laba ini sering di definisikan sebagai:
Margin Laba = laba bersih
penjualan
Margin laba operasi = laba bersih + bunga
penjualan
2. Return on Asset (ROA)
ROA = laba bersih + bunga
rata β rata total aset
3. Return on Equity (ROE)
ROE = laba bersih
rata β rata ekuitas
4. Payout Ratio
πππ¦ππ’π‘ π ππ‘ππ = dividen
laba
Kepemilikan Institusional
Kepemilikan Institusional adalah besarnya proporsi saham perusahaan yang
dimiliki oleh institusi eksternal lain. Menurut Rachmad (2013), Kepemilikan
Institusional akan melakukan pengawasan yang lebih optimal terhadap kinerja
manajemen. Kepemilikan institusional memiliki beberapa kelebihan antara lain:
1) Memiliki profesionalisme dalam menganalisis informasi sehingga dapat menguji
keandalan informasi dari suatu perusahaan.
2) Memiliki motivasi yang kuat untuk melaksanakan pengawasan lebih ketat atas
aktivitas yang terjadi di dalam suatu perusahaan.
Kepemilikan Saham Publik
Kepemilikan saham oleh publik maksudnya adalah jumlah saham yang dimiliki
oleh publik. Kepemilikan saham oleh publik umumnya dapat bertindak sebagai pihak
yang memonitor perusahaan. Perusahaan dengan kepemilikan publik yang besar (lebih
dari 5%) mengindikasikan kemampuannya untuk memonitor manajemen. Semakin
besar kepemilikan publik maka semakin efisien pemanfaatan aktiva perusahaan dan
diharapkan juga dapat bertindak sebagai pencegahan terhadap pemborosan yang
dilakukan oleh manajemen.
Umur Perusahaan
Umur perusahaan adalah lama waktu berdirinya perusahaan. Umur perusahaan
menunjukkan bahwa perusahaan telah dapat mempertahankan eksistensinya, mampu
bersaing dengan perusahaan sejenis, sehingga mampu mempertahankan
keberlangsungan usahanya.
Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya perusahaan. Penentuan besar
kecilnya perusahaan dapat ditentukan berdasarkan total penjualan, total aset, dan rata-
Jurnal Magister Akuntansi Trisakti Vol.6 No.1 Februari 2019
76
rata tingkat penjualan. Perusahaan yang berukuran besar mempunyai berbagai
kelebihan dibanding perusahaan berukuran kecil.
Bencana Alam
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (2018) Bencana alam
adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang
disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir,
kekeringan, angin topan, dan tanah longsor. Commission for Latin America and
Caribbean (ECLAC) mengusulkan sebuah metodologi yang dirancang untuk
melakukan penilaian dampak bencana bagi ekonomi (Zapata-Marti,1997 dalam Artiani,
2011), yang dibedakan dalam tiga kelompok:
1. Direct damages, meliputi semua kerusakan pada aset tetap, modal dan persediaan
barang jadi dan setengah jadi, bahan baku dan suku cadang yang terjadi secara
bersamaan sebagai konsekuensi langsung. Pada tahap ini akan menyangkut
pengeluaran untuk bantuan darurat.
2. Indirect damages, lebih berdampak pada pemberhentian produksi arus barang dan
pemberhentian pemberian jasa setelah bencana. Pengeluaran operasional karena
rusaknya infrastruktur dapat meningkat akibat kerusakan tidak langsung. Hal ini
karena biaya yang bertambah terletak pada penyediaan layanan alternatif, seperti
alternatif cara produksi, distribusi dan penyediaan barang dan jasa.
3. Secondary effect, diukur melalui variabel eknomi makro yang paling signifikan
meliputi dampak pada kinerja ekonomi secara keseluruhan. Variabel yang relevan
dapat Produk Domestik Bruto (PDB) yang mencakup keseluruhan dan sektoral,
neraca perdagangan dan neraca pembayaran, tingkat utang dan cadangan moneter,
keadaan keuangan publik dan investasi modal bruto. Pada sisi keuangan publik
yang menjadi sangat penting adalah penurunan pendapatan pajak atau peningkatan
pengeluaran. Dampak sekunder ini akan sangat dirasakan pada tahun fiskal dimana
bencana terjadi, namun memungkinkan juga berdampak pada tahun fiskal
selanjutnya.
Penelitian Terdahulu.
Penelitian ini mengacu pada 8 penelitian terdahulu diantaranya adalah sebagai
berikut:
Tabel 2
No Nama Peneliti dan
Tahun Penelitian
Tujuan
Penelitian Hasil
1 Giovani dan Mulyana
(2017)
Untuk mengetahui
pengaruh Good
Corporate
Governance
terhadap Company
Performance pada
perusahaan
Ukuran dewan dan umur
perusahaan memiliki
pengaruh terhadap
kinerja perusahaan di
kedua Negara, Indonesia
dan Thailand. Namun
konsentrasi kepemilikan,
Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Saham Publik, Umur Perusahaan,
dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas dengan Jumlah Bencana Alam sebagai
Moderasi
77
No Nama Peneliti dan
Tahun Penelitian
Tujuan
Penelitian Hasil
manufaktur di
Indonesia dan
Thailand Metode
Purposive
Sampling.
Terdapat 129
sampel dari
Indonesia dan 165
sampel dari
Thailand yang
terpilih sebagai
sampel akhir.
Hipotesis diuji
dengan
menggunakan
analisis regresi
berganda.
kepemilikan
manajerial,kepemilikan
insttusional, komite
audit, tipe audit, ukuran
perusahaan, dan financial
leverage tidak memiliki
pengaruh terhadap
kinerja perusahaan di
Indonesia dan Thailand.
2 Jessica Talenta
Agustina Tambunan dan
Bulan Prabawani (2018)
Untuk mengetahui
pengaruh Ukuran
Perusahaan
Leverage dan
Struktur Modal
terhadap minerja
keuangan
perusahaan (Studi
pada Perusahaan
Manufaktur
Sektor Aneka
Industri Tahun
Leverage memliki
pengaruh terhadap
kinerja keuangan, ukuran
perusahaan dan struktur
modal tidak memiliki
pengaruh terhadap
kinerja keuangan dan
secara simultan
menunjukan terdapat
pengaruh antara ukuran
perusahaan, leverage dan
struktur modal secara
Jurnal Magister Akuntansi Trisakti Vol.6 No.1 Februari 2019
78
No Nama Peneliti dan
Tahun Penelitian
Tujuan
Penelitian Hasil
2012-2016).
Teknik analisis
data yang
digunakan pada
penelitian ini
adalah regresi
linear sederhana
dan berganda.
simultan terhadap kinerja
keuangan perusahaan.
3 Zhou dan Wouter
(2017)
Untuk mengetahui
agaimana dampak
bencana alam
terhadap
pertumbuhan
perusahaan di
Vietnam, interaksi
dengan kendala
keuangan, metode
momen umum
(GMM) Blundell-
Bond untuk
memperkirakan
dampak bencana
tingkat
perusahaan.
Bencana alam mampu
meningkatan
pertumbuhan perusahaan
secara signifikan.
Bencana alam memiliki
dampak positif yang
lebih kuat dalam
pertumubuhan tenaga
kerja dan output untuk
perusahaan yang lebih
terbatas.
Kerangka Konseptual
Penelitian untuk menjelaskan dan mengungkapkan bahwa tinggi rendahnya
profitabilitas perusahaan dapat dilihat dari kepemilikan saham institusional,
kepemilikan saham publik, umur perusahaan, ukuran perusahaan, dan jumlah bencana
alam.
Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Saham Publik, Umur Perusahaan,
dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas dengan Jumlah Bencana Alam sebagai
Moderasi
79
Pengembangan Hipotesis
Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Profitabilitas
Kepemilikan Institusional adalah besarnya proporsi saham perusahaan yang
dimiliki oleh institusi eksternal lain. Tingkat kepemilikan institusional yang tinggi akan
meningkatkan nilai profitabilitas perusahaan. Penelitian Putra dan Nuzula (2017)
menunjukkan bahwa kepemilikan institusional memiliki pengaruh yang positif terhadap
profitabilitas. Penelitian Arifani (2013) dan Putri (2014) yang juga menemukan
pengaruh yang positif antara kepemilikan institusional dengan profitabilitas.
H1. Kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap profitabilitas.
Pengaruh Kepemilikan Saham Publik terhadap Profitabilitas
Kepemilikan saham oleh publik umumnya dapat bertindak sebagai pihak yang
memonitor perusahaan. Adanya konsistensi hasil penelitian Rahmawati dan Handayani,
2017 yang menyebutkan bahwa terdapat pengaruh positif antara kepemilikan saham
publik terhadap kinerja perusahaan.
H2. Kepemilikan saham publik berpengaruh positif terhadap profitabilitas.
Pengaruh Umur Perusahaan terhadap Profitabilitas
Lamanya perusahan berdiri dalam menjalankan usahanya ditunjukkan dari umur
perusahaan. Hasil penelitian Khamis et. al. (2014), Yemane et. al. (2015), Manik
(2011) dan Silwal (2016) menunjukkan adanya konsistensi hasil penelitian yang
menyatakan bahwa umur perusahaan memiliki pengaruh positif terhadap kinerja
perusahaan.
H3. Umur perusahaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas.
H3
H1
H2
H4
Kepemilikan
Institusional (X1)
Profitabilitas
(Y)
Kepemilikan Saham
Publik (X2)
Umur Perusahaan (X3)
Ukuran Perusahaan (X4)
Jumlah Bencana
Alam (Z)
H5
H6
H7
H8
Jurnal Magister Akuntansi Trisakti Vol.6 No.1 Februari 2019
80
Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas
Besar atau kecilnya perusahaan akan berpengaruh pada profitabilitas yang
didasarkan bahwa semakin besar perusahaan, maka tingkat pertumbuhan penjualannya
semakin tinggi. Hal itu membuat perusahaan tersebut memperoleh laba yang tinggi
pula. Rusmawati (2016) membuktikan bahwa terdapat pengaruh signifikan dan positif
antara ukuran perusahaan terhadap profitabilitas perusahaan. Penelitian Wikardi dan
Wiyani (2017) menunjukan bahwa firm size berpengaruh positif terhadap profitabilitas.
H4. Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas.
Peran Jumlah Bencana Alam dalam Pengaruh Kepemilikan Institusional
terhadap Profitabilitas
Hubungan kepemilikan institusional dengan profitabilitas akan semakin kuat,
dengan adanya jumlah bencana alam karena tingginya permintaan terhadap barang-
barang berupa makanan dan minuman pada saat terjadi bencana alam. Dalam penelitian
yang dilakukan Zhou dan Wouter (2017) menemukan bahwa bencana alam mampu
meningkatkan pertumbuhan perusahaan secara signifikan. Bencana alam memiliki
dampak positif yang lebih kuat dalam pertumbuhan tenaga kerja dan output untuk
perusahaan yang lebih terbatas.
H5. Jumlah Bencana Alam memperkuat pengaruh kepemilikan institusional
terhadap profitabilitas
Peran Jumlah Bencana Alam dalam Pengaruh Kepemilikan Saham Publik
terhadap Profitabilitas
Kepemilikan saham pubik ini akan semakin kuat pada saat terjadi bencana
alam, karena tingginya permintaan terhadap makanan dan minuman pada saat terjadi
bencana alam. Penelitian Zhou dan Wouter (2017) yang menyatakan bahwa bencana
alam mampu meningkatkan pertumbuhan perusahaan secara signifikan. Bencana alam
memiliki dampak positif yang lebih kuat dalam pertumbuhan tenaga kerja dan output
untuk perusahaan yang lebih terbatas.
H6. Jumlah Bencana alam memperkuat pengaruh kepemilikan saham publik
terhadap profitabilitas
Jumlah Peran Bencana Alam dalam Pengaruh Umur Perusahaan terhadap
Profitabilitas
Hubungan umur perusahaan dengan profitabilitas akan semakin kuat, dengan
adanya bencana alam karena tingginya permintaan terhadap makanan dan minuman
pada saat terjadi bencana alam. Sejalan dengan Zhou dan Wouter (2017) yang
menyatakan bahwa bencana alam mampu meningkatkan pertumbuhan perusahaan
secara signifikan.
H7. Jumlah Bencana alam memperkuat pengaruh umur perusahaan terhadap
profitabilitas.
Jumlah Bencana Alam dalam Memperkuat Pengaruh Ukuran Perusahaan
terhadap Profitabilitas
Hubungan ukuran perusahaan perusahaan dengan profitabilitas akan semakin
kuat, dengan adanya bencana alam karena tingginya permintaan terhadap makanan dan
Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Saham Publik, Umur Perusahaan,
dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas dengan Jumlah Bencana Alam sebagai
Moderasi
81
minuman pada saat terjadi bencana alam. Zhou dan Wouter (2017) menemukan bahwa
bencana alam mampu meningkatkan pertumbuhan perusahaan secara signifikan.
H8. Jumlah Bencana Alam memperkuat pengaruh ukuran perusahaan terhadap
profitabilitas
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian uji
hipotesis. Jenis penelitian uji hipotesis merupakan penelitian yang bertujuan
menjelaskan hubungan kausal antara satu variabel yang mempengaruhi variabel lainnya
(Cooper & Schindler, 2013) melalui pengujian hipotesis.
Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini, populasi adalah seluruh perusahaan industri makanan dan
minuman yang terdaftar di BEI periode 2012-2017. Pemilihan sampel menggunakan
metode purposive sampling method. Kriteria pemeilihan sampel dalam penelitian ini
yaitu sebagai berikut
1. Telah terdaftar di Bursa efek Indonesia (BEI)
2. Saham perusahaan tidak pernah di suspen oleh BEI
3. Bergerak dalam industri makanan dan minuman
4. Menerbitkan laporan keuangan dari tahun 2012-2017
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi Operasional Variabel
Variabel Independen
1. Kepemilikan Institusional
Kepemilikan saham institusional merupakan sejumlah saham yang dimiliki oleh
institusi adalah perusahaan asuransi, perusahaan investasi dan kepemilikan
institusi lain. Untuk mengukur kepemilikan institusional yaitu dengan
membandingkan proporsi saham yang dimiliki institusi pada akhir tahun dengan
jumlah saham yang beredar di perusahaan tersebut
2. Kepemilikan Saham Publik
Porsi outstanding share yang dimiliki oleh investor masyarakat disebut sebagai
kepemilikan saham publik yakni perusahaan yang dimiliki oleh individu
terhadap jumlah seluruh modal saham beredar.
3. Umur Perusahaan
Umur perusahaan adalah pengelompokkan perusahaan berdasarkan lama
berdirinya perusahaan dalam menjalankan usahanya.
4. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah cerminan besar kecilnya perusahaan. Dalam
penelitian ini diukur dengan total aset yang di-logaritma natural-kan
Variabel Dependen
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau
keuntungan diukur menggunakan rasio yang disebut sebagai Return On Aset.
Jurnal Magister Akuntansi Trisakti Vol.6 No.1 Februari 2019
82
Perbandingan antara laba dengan aset atau modal yang menghasilkan laba diwujudkan
oleh profitabilitas suatu perusahaan.
Variabel Moderasi
Bencana Alam. Bencana alam adalah jumlah frekuensi bencana yang terjadi
dalam satu tahun dalam suatu provinsi dimana pabrik perusahaan sampel berada.
Tabel 3
Pengukuran Variabel
No Variabel Indikator Jenis
Data
1 Profitabilitas(Y) ROA = Laba Bersih / Total Aset Rasio
2 Kepemilikan
Institusional (X1)
β ππβππ π¦πππ ππππππππ πππ π‘ππ‘π’π π
β ππβππ π¦πππ πππππππΓ 100%
Rasio
3 Kepemilikan
Saham Publik
(X2)
β π πβππ π¦πππ ππππππππ ππ’ππππ
β π πβππ π¦πππ πππππππ
Γ 100%
Rasio
4 Umur
Perusahaan (X3)
Tahun sejak berdirinya perusahaan
hingga tahun 2017 Rasio
5 Ukuran
Perusahaan (X4) Size = LN (Total Aset) Rasio
6 Bencana Alam
(Z)
Jumlah frekuensi terjadinya bencana per
tahun per propinsi Interval
Prosedur Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini menggunakan data laporan keuangan. Laporan keuangan
yang digunakan adalah laporan keuangan tahunan pada tanggal 31 Desember untuk
tahun 2012 hingga tahun 2017. Kemudian untuk data frekuensi terjadinya bencana
alam dapat dari situs Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Teknik Analisis
Analisis menggunakan deskripsi statistik. Statistik deskriptif yang digunakan
dalam penelitian ini adalah rata-rata, nilai minimum dan nilai maksimum dan standar
deviasi.
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data yang dijadikan sampel
berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji statistik yang digunakan untuk
menguji normalitas residual adalah uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov
(K-S).
Uji Multikolineritas
Untuk menguji ada tidaknya korelasi antar variabel independen maka digunakan
uji multikolinieritas. Tidak adanya korelasi di antara variabel independen
mengindikasikan bahwa suatu model regresi adalah baik. Untuk mengetahui ada
Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Saham Publik, Umur Perusahaan,
dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas dengan Jumlah Bencana Alam sebagai
Moderasi
83
tidaknya multikolinieritas pada suatu model regresi dengan melihat nilai tolerance dan
VIF (Variance Inflation Factor).
Autokorelasi
Untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear terdapat korelasi antar
kesalahan pengganggu pada periode saat ini (t) dengan kesalahan pada periode
sebelumnya (t-1) disebut sebagai uji autokorelasi. Apabila terdapat korelasi maka dapat
dikatakan terdapat autokorelasi. Untuk mendeteksi terjadi atau tidaknya autokorelasi
dapat dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson (DW test).
Heterokedasitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji model regresi apakah terdapat
ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Untuk
menguji heteroskedastisitas digunakan grafik plot.
Pengujian Hipotesis
Analisis Model Regresi Moderasi
Analisis model regresi moderasi yang dipakai dalam penelitian ini adalah pure
moderate. Untuk membuktikan hipotesis 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan 8 penelitian ini
menggunakan model matematis yang merupakan modifikasi dari model penelitian
Giovani dan Mulyana (2017) sebagai berikut :
P = Ξ± + Ξ²1 KI + Ξ²2 KP + Ξ²3 UP + Ξ²4 SIZE + Ξ²5 KI*BA + Ξ²6 KP*BA + Ξ²7
UP*BA + Ξ²8 SIZE*BA +
Koefisien Diterminasi (R2)
Untuk mengukur seberapa jauh variasi variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variasi variabel dependen dapat diukur menggunakan nilai koefisien
determinasi (R2).
Uji F atau ANOVA
Uji F atau Analysis of Variance (ANOVA) merupakan uji yang digunakan untuk
mengetahui apakah variabel-variabel independen secara keseluruhan berpengaruh
terhadap variabel dependen. Dengan taraf signifikansi yang digunakan adalah 5%
(0,05).
Uji Statistik t
Uji statistik t digunakan untuk menguji apakah variabel-variabel independen
secara parsial atau individual berpengaruh terhadap variabel dependennya. Dengan
taraf signifikansi yang digunakan adalah 5% (0,05).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskriptif Data
Berdasarkan hasil seleksi diperoleh perusahaan yang memenuhi kriteria sampel
sebanyak 19 perusahaan.
Jurnal Magister Akuntansi Trisakti Vol.6 No.1 Februari 2019
84
Tabel 4
Proses Pengambilan Sampel
Kriteria Jumlah
Perusahaan
Perusahaan consumer goods yang terdaftar di BEI tahun
2012 β 2017 yang menerbitkan laporan Keuangan 37
Perusahaan consumer goods yang bukan food and beverages (18)
Jumlah perusahaan food and beverages 19
Jumlah tahun pengamatan 6
Jumlah observasi total periode penelitian (19 x 6) 114
Analisis Statistik Deskriptif
Tabel 5
Statistik Deskriptif
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
BA 114 9,00 1083,00 194,4561 185,01524
KI 114 0,00 0,9933 0,7761 0,53366
KP 114 0,03 0,67 0,2313 0,16570
UP 114 3,00 88,00 39,5000 19,57072
SIZE 114 12,23 18,34 14,7682 1,53094
P 114 -0,10 0,66 0,0941 0,10828
Valid N
(listwise) 114
Hasil statistik deskriptif pada 19 perusahaan food and beverage periode 2012-
2017 dengan jumlah observasi sebanyak 114.
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Tabel 6
Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogrov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 114
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std.
Deviation ,08250421
Most Extreme
Differences
Absolute ,137
Positive ,137
Negative -,092
Test Statistic ,137
Asymp. Sig. (2-tailed) ,62c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Saham Publik, Umur Perusahaan,
dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas dengan Jumlah Bencana Alam sebagai
Moderasi
85
Hasil uji normalitas memperoleh nilai signifikan untuk unstandardized residual
sebesar 0,62. Nilai signifikan untuk unstandardized residual variabel tersebut lebih
besar dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data pada model regresi dalam
penelitian berdistribusi normal.
Uji Multikolinearitas
Tabel 7
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
KI ,916 1,092
KP ,762 1,312
UP ,934 1,071
SIZE ,711 1,407
a. Dependent Variable: P
Berdasarkan pada tabel hasil pengujian multikolinearitas, diperoleh nilai
tolerance > dari 0,1 dan nilai VIF < 10. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa
keempat variabel bebas tersebut tidak mengalami masalah multikolinearitas.
Uji Autokorelasi
Tabel 8
Hasil Uji Autokorelasi
N
K = 4
DW
hitung 4-dU 4-dL
Tabel Dw
Batas bawah
(dl)
Tabel DW
batas atas
(du)
Kesimpulan
114 1,893 2,242 2,408 1,592 1,758 tidak ada
autokorelasi negatif
Berdasarkan hasil pengujian autokorelasi dengan Durbin Watson, diperoleh
hasil Dl (Tabel) < Nilai Durbin Watson < 4-Du (Tabel) (1,592 < 1,893 < 2,242). Hasil
tersebut dapat diartikan bahwa data dalam model regresi ini tidak ada autokorelasi
negatif.
Jurnal Magister Akuntansi Trisakti Vol.6 No.1 Februari 2019
86
Uji Heteroskedastisitas
Gambar 2
Pada grafik scatterplot di atas, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak
baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu, sehingga dinyatakan tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Uji Regresi Berganda
Tabel 9 Hasil Uji Regresi Berganda
Variabel Arah
Hipotesis Beta
Sig.
Two-tail
Sig.
One-tail
Kesimpulan
(Constant) -0,038 0,704 0,704
KI Positif 0,039 0,051 0,026 H1 Diterima
KP Positif 0,175 0,019 0,009 H2 Diterima
UP Positif 0,005 0,000 0,000 H3 Diterima
SIZE Positif -0,009 0,198 0,099 H4 Ditolak
KI*BA Positif -0,001 0,018 0,009 H5 Ditolak
KP*BA Positif -0,002 0,011 0,006 H6 Ditolak
UP*BA Positif -7,890E-6 0,000 0,000 H7 Ditolak
SIZE*BA Positif 8,602E-5 0,002 0,001 H8 Diterima
Adjusted R Square
(R2)
0,467
F Statistik 13,394
Prob (F Statistik) 0,000
Dependent : Profitabilitas (P)
Berdasarkan tabel hasil analisis regresi linear berganda di atas, dapat dibuatkan
persamaan regresi sebagai berikut:
P = -0,038 + 0,039 KI + 0,175 KP + 0,005 UP β 0,009 SIZE β 0,001 KI*BA-0,002
KP*BA β 7,890E-6 UP*BA + 8,602E-5 SIZE*BA + e
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Hasil pengujian koefisien determinasi mengacu pada Tabel di atas, Nilai
Adjusted R Square sebesar 0,467 (46,7%), menginformasikan bahwa besar keragaman
yang terdapat pada profitabilitas disebabkan oleh variabel kepemilikan institusional,
kepemilikan saham publik, umur perusahaan, ukuran perusahaan baik secara langsung
Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Saham Publik, Umur Perusahaan,
dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas dengan Jumlah Bencana Alam sebagai
Moderasi
87
maupun dimoderasi oleh variabel jumlah bencana alam adalah sebesar 46,7%. Dengan
demikian 53,3% keragaman profitabilitas disebabkan oleh variabel lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.
Uji Anova (Uji F)
Mengacu pada tabel diatas hasil uji F adalah 13,394 dengan Prob (F Statistik)
0,000. Hasil pengujian Anova (uji F) diperoleh nilai signifikan (sig.) sebesar 0,000 <
0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa variabel kepemilikan institusional,
kepemilikan saham publik, umur perusahaan, ukuran perusahaan baik secara langsung
maupun dimoderasi oleh variabel jumlah bencana alam secara simultan berpengaruh
terhadap profitabilitas industri makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode
2012-2017.
Hasil Uji t
Berdasarkan Tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 8 hipotesis yang
diajukkan terdapat 4 hipotesis yang diterima dan 4 hipotesis ditolak. Untuk lebih
jelasnya dapat dijabarkan sebagai berikut.
Kepemilikan Institusional Berpengaruh Positif Terhadap Profitabilitas
Berdasarkan hasil pengujian nilai beta sebesar 0,039, kemudian nilai t sebesar
1,977 dan nilai signifikan yang diperoleh sebesar 0,051 = 0,05. Dengan demikian dapat
diputuskan bahwa terdapat pengaruh positif kepemilikan institusional terhadap
profitabilitas pada perusahaan industri makanan dan minuman yang terdaftar di BEI
periode 2012-2017, dan dapat disimpulkan bahwa H1 diterima dalam penelitian ini.
Kepemilikan Saham Publik Berpengaruh Positif Terhadap Profitabilitas
Berdasarkan hasil pengujian nilai beta sebesar 0,175 kemudian nilai t sebesar
2,390 dan nilai signifikan yang diperoleh sebesar 0,019 < 0,05. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa kepemilikan saham publik berpengaruh positif terhadap
profitabilitas pada perusahaan industri makanan dan minuman yang terdaftar di BEI
periode 2012-2017, dan dapat disimpulkan bahwa H2 dierima dalam penelitian ini.
Umur Perusahaan Berpengaruh Positif Terhadap Profitabilitas
Berdasarkan hasil pengujian nilai beta sebesar 0,005 kemudian nilai t sebesar
8,407 dan nilai signifikan yang diperoleh sebesar 0,000 < 0,05. Dengan demikian dapat
diputuskan bahwa umur perusahaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas pada
perusahaan industri makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2012-2017,
dan dapat disimpulkan bahwa H3 diterima dalam penelitian ini.
Ukuran Perusahaan Berpengaruh Positif Terhadap Profitabilitas
Berdasarkan hasil pengujian nilai beta sebesar -0,009 dan nilai t sebesar -1,294
dan nilai signifikan yang diperoleh sebesar 0,198 > 0,05. Dengan demikian dapat
diputuskan bahwa tidak terdapat pengaruh positif ukuran perusahaan terhadap
profitabilitas pada perusahaan industri makanan dan minuman yang terdaftar di BEI
periode 2012-2017, dan dapat disimpulkan bahwa H4 ditolak dalam penelitian ini.
Jurnal Magister Akuntansi Trisakti Vol.6 No.1 Februari 2019
88
Jumlah Bencana Alam Memperkuat Pengaruh Kepemilikan Institusional
Terhadap Profitabilitas
Berdasarkan hasil pengujian nilai beta sebesar -0,001 kemudian nilai t sebesar -
2,398 dan nilai signifikan yang diperoleh sebesar 0,018 < 0,05. Dengan demikian dapat
diputuskan bahwa jumlah bencana alam tidak memperkuat pengaruh kepemilikan
institusional terhadap profitabilitas pada perusahaan industri makanan dan minuman
yang terdaftar di BEI periode 2012-2017, dan dapat disimpulkan bahwa H5 ditolak
dalam penelitian ini.
Jumlah Bencana Alam Memperkuat Pengaruh Kepemilikan Saham Publik
Terhadap Profitabilitas
Berdasarkan hasil pengujian nilai beta sebesar -0,002 kemudian nilai t sebesar -
2,573 dan nilai signifikan yang diperoleh sebesar 0,011 < 0,05. Dengan demikian dapat
diputuskan bahwa jumlah bencana alam tidak memperkuat pengaruh kepemilikan
saham publik terhadap profitabilitas pada perusahaan industri makanan dan minuman
yang terdaftar di BEI periode 2012-2017, dan dapat disimpulkan bahwa H6 ditolak
dalam penelitian ini.
Jumlah Bencana Alam Memperkuat Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap
Profitabilitas
Berdasarkan hasil pengujian nilai beta sebesar -7,890E-6 kemudian nilai t
sebesar -3,669 dan nilai signifikan yang diperoleh sebesar 0,000 < 0,05. Dengan
demikian dapat diputuskan bahwa jumlah bencana alam tidak memperkuat pengaruh
umur perusahaan terhadap profitabilitas pada perusahaan industri makanan dan
minuman yang terdaftar di BEI periode 2012-2017, dan dapat disimpulkan bahwa H7
ditolak dalam penelitian ini.
Jumlah Bencana Alam Memperkuat Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap
Profitabilitas
Berdasarkan hasil pengujian nilai beta sebesar 8,602E-5 kemudian nilai t
sebesar 3,104 dan nilai signifikan yang diperoleh sebesar 0,002 < 0,05. Dengan
demikian dapat diputuskan bahwa jumlah bencana alam memperkuat pengaruh ukuran
perusahaan terhadap profitabilitas pada perusahaan industri makanan dan minuman
yang terdaftar di BEI periode 2012-2017, dan dapat disimpulkan bahwa H8 diterima
dalam penelitian ini.
Pembahasan Hasil Penelitian
Pengaruh Kepemilikan Institusional Terhadap Profitabilitas
Hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima, sehingga hasil hipotesis
pertama menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif kepemilikan institusional
terhadap profitabilitas. Hasil penelitian ini konsisten dengan yang dilakukan oleh
Arifani (2013) dan Putri (2014) yang juga menemukan pengaruh yang positif antara
kepemilikan institusional dengan profitabilitas.
Pengaruh Kepemilikan Saham Publik Terhadap Profitabilitas
Hipotesis kedua dalam penelitian ini diterima, sehingga hasil hipotesis kedua
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif kepemilikan saham publik terhadap
profitabilitas. Hasil ini senada dengan penelitian Agustina dan Soelistya (2018) bahwa
Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Saham Publik, Umur Perusahaan,
dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas dengan Jumlah Bencana Alam sebagai
Moderasi
89
semakin tinggi kepemilikan publik maka kinerja perusahaan akan meningkat.Hasil ini
juga mendukung hasil penelitian terdahulu yang dilakukan Rahmawati dan Handayani
(2017) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa terdapat pengaruh positif antara
kepemilikan saham publik terhadap kinerja perusahaan. Dimana semakin tinggi
kepemilikan publik suatu perusahaan maka akan semakin baik kinerja perusahaan.
Pengaruh Umur Perusahaan Terhadap Profitabilitas
Dalam penelitian ini hipotesis ketiga diterima, sehingga hasil hipotesis ketiga
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif umur perusahaan terhadap profitabilitas.
Hasil penelitian ini mendukung penelitian Yemane et. al. (2015) dan Silwal (2016)
dalam penelitiannya menyatakan bahwa umur perusahaan memiliki pengaruh terhadap
kinerja perusahaan. Hasil yang sama juga ditemukan oleh Rusmawati (2016) dalam
penelitiannya menunjukkan bahwa umur perusahaan memiliki hubungan yang positif
terhadap profitabilitas.
Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas
Hipotesis keempat dalam penelitian ini ditolak, sehingga hasil hipotesis
keempat menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh positif ukuran perusahaan
terhadap profitabilitas. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan hasil penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Rusmawati (2016) membuktikan bahwa terdapat
pengaruh signifikan dan positif antara ukuran perusahaan terhadap profitabilitas
perusahaan dan hasil penelitian Purnamasari (2015) dan Lestari (2015) menunjukkan
adanya konsistensi hasil penelitian yang menemukan bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh secara positif terhadap profitabilitas.
Pengaruh Jumlah Bencana Alam Dalam Memperkuat Pengaruh Kepemilikan
Institusional Terhadap Profitabilitas
Hipotesis kelima dalam penelitian ini ditolak, sehingga hasil hipotesis kelima
menunjukkan bahwa variabel jumlah bencana alam tidak dapat memperkuat pengaruh
kepemilikan institusional terhadap profitabilitas perusahaan. Hasil penelitian ini tidak
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Zhou dan Wouter (2017) yang
menyatakan bahwa bencana alam mampu meningkatkan pertumbuhan perusahaan
secara signifikan. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa meskipun terjadi kenaikan
permintaan terhadap produk minuman dan makanan pada saat terjadi bencana alam,
namun kepemilikan institusional tidak meningkatkan kemampuan perusahaan dalam
meningkatkan kapasitas produksi, sehingga tingkat penjualan dan pendapatan
perusahaan tidak mengalami perubahan.
Pengaruh Jumlah Bencana Alam Dalam Memperkuat Pengaruh Kepemilikan
Saham Publik Terhadap Profitabilitas
Hipotesis keenam dalam penelitian ini ditolak, sehingga hasil hipotesis keenam
menunjukkan bahwa jumlah bencana alam tidak dapat memperkuat pengaruh
kepemilikan saham publik terhadap profitabilitas perusahaan. Hasil penelitian ini tidak
sejalan dengan penelitian Zhou dan Wouter (2017) yang menyatakan bahwa bencana
alam mampu meningkatkan pertumbuhan perusahaan secara signifikan. Hasil penelitian
ini menjelaskan bahwa meskipun terjadi kenaikan permintaan terhadap produk
minuman dan makanan pada saat terjadi bencana alam, namun kepemilikan
Jurnal Magister Akuntansi Trisakti Vol.6 No.1 Februari 2019
90
90ariabpublik tidak meningkatkan kemampuan perusahaan dalam meningkatkan
kapasitas produksi, sehingga tingkat penjualan dan pendapatan perusahaan tidak
mengalami perubahan
Pengaruh Jumlah Bencana Alam Dalam Memperkuat Pengaruh Umur
Perusahaan Terhadap Profitabilitas
Hipotesis ketujuh dalam penelitian ini ditolak, sehingga hasil hipotesis ketujuh
menunjukkan bahwa jumlah bencana alam tidak dapat memperkuat pengaruh umur
perusahaan terhadap profitabilitas perusahaan. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
penelitian Zhou dan Wouter (2017) yang menyatakan bahwa bencana alam mampu
meningkatkan pertumbuhan perusahaan secara signifikan. Hasil penelitian ini
menjelaskan bahwa meskipun terjadi kenaikan permintaan terhadap produk minuman
dan makanan pada saat terjadi bencana alam, namun umur perusahaan tidak
meningkatkan kemampuan perusahaan dalam meningkatkan kapasitas produksi,
sehingga tingkat penjualan dan pendapatan perusahaan tidak mengalami perubahan.
Pengaruh Jumlah Bencana Alam Dalam Memperkuat Pengaruh Ukuran
Perusahaan Terhadap Profitabilitas
Hipotesis kedelapan dalam penelitian ini diterima, sehingga hasil hipotesis
kedelapan menunjukkan bahwa jumlah bencana alam dapat memperkuat pengaruh
ukuran perusahaan terhadap profitabilitas perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten
dengan penelitian Zhou dan Wouter (2017) yang menyatakan bahwa bencana alam
mampu meningkatkan pertumbuhan perusahaan secara signifikan. Dengan demikian,
perusahaan dengan ukuran besar akan akan semakin efisien dan produktif dalam
mengelola asetnya untuk meningkatkan penjualan pada saat terjadinya bencana alam,
dimana tingkat kebutuhan terhadap makanan dan minuman akan semakin tinggi pada
saat terjadi bencana alam, dan perusahaan besar akan lebih mudah dan memiliki
kemampuan produksi yang lebih baik dalam memenuhi permintaan terhadap produk
dalam skala besar pada saat terjadi bencana alam. Kondisi akan akan membuat
penjualan perusahaan menjadi meningkat, yang pada akhirnya dapat meningkatkan
tingkat pendapatan perusahaan.
SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN
Simpulan
1. Kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap profitabilitas pada
perusahaan industri makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2012-
2017.
2. Kepemilikan saham publik berpengaruh positif terhadap profitabilitas pada
perusahaan industri makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2012-
2017.
3. Umur perusahaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas pada perusahaan
industri makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2012-2017.
4. Ukuran perusahaan tidak berpengaruh positif terhadap profitabilitas pada
perusahaan industri makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2012-
2017.
Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Saham Publik, Umur Perusahaan,
dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas dengan Jumlah Bencana Alam sebagai
Moderasi
91
5. Jumlah Bencana alam tidak memperkuat pengaruh kepemilikan institusional
terhadap profitabilitas pada perus91ariabledustri makanan dan minuman yang
terdaftar di BEI periode 2012-2017.
6. Jumlah Bencana alam tidak memperkuat pengaruh kepemilikan saham publik
terhadap profitabilitas pada perusahaan industri makanan dan minuman yang
terdaftar di BEI periode 2012-2017.
7. Jumlah Bencana alam tidak memperkuat pengaruh umur perusahaan terhadap
profitabilitas pada perusahaan industri makanan dan minuman yang terdaftar di
BEI periode 2012-2017.
8. Jumlah Bencana alam memperkuat pengaruh ukuran perusahaan terhadap
profitabilitas pada perusahaan industri makanan dan minuman yang terdaftar di
BEI periode 2012-2017.
Keterbatasan
Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksanakan sesuai dengan prosedur ilmiah,
namun demikian masih memiliki keterbatasan yaitu pengukuran bencana alam dilihat
dari jumlah bencana alam di provinsi, dimana pabrik perusahaan berada. Disarankan
penelitian lain dapat mengukur bencana alam :
1. Di provinsi dimana paling banyak terjual produk perusahaan tersebut, atau;
2. Letak pabrik di propinsi yang terdekat dari propinsi yang terkena dampak bencana.
Saran
Berdasarkan simpulan hasil penelitian maka ada beberapa saran untuk penelitian
selanjutnya dapat mengembangkan bencana alam se91ariableriabel moderasi, yang
berupa data bencana alam lintas negara. Dalam hal ini, data bencana alam negara-
negara di Asia atau negara benua lain yang memiliki potensi bencana alam.
Selanjutnya, diharapkan dapat melanjutkan penelitian dengan topik yang sama dengan
memperbanyak jumlah sampel dan periode penelitian yang lebih lama sehingga dapat
memperoleh hasil yang lebih baik, penelitian selanjutnya diharapkan dapat
menggunakan obyek yang lebih luas dan teori β teori yang baru untuk memaksimalkan
penelitian yang telah dibuat.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, H. & Djoko, S. 2018. Analisis Struktur Kepemilikan Perusahaan Terhadap
Profitabilitas Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI.
Business and Finance Journal, Volume 3, No. 2.
Arifani, R. 2013. Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan
Perusahaan (Studi Pada Perusahaan yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia).
Malang: Universitas Brawijaya
Arifulsyah, H. 2016. Pengaruh Proporsi Kepemilikan Publik Terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan, Dengan CSR Disclosure Sebagai Variabel Moderating.
Jurnal Akuntansi Keuangan dan Bisnis, Vol. 9, 58-67.
Artiani, L.E. 2011. Dampak Ekonomi Makro Bencana : Interaksi Bencana dan
Pembangunan Ekonomi Nasional. Seminar Nasional Informatika UPN Veteran,
Yogyakarta
Jurnal Magister Akuntansi Trisakti Vol.6 No.1 Februari 2019
92
BEI. 2018. Laporan Keuangan & Tahunan. www.idx.co.id.
Benali, N., and Feki, R. 2017. The impact of natural disasters on insurersβ profitability:
Evidence from Property/Casualty Insurance company in United States. Research
in International Business and Finance, 2017, vol. 42, issue C, 1394-1400.
BNPB. 2018, Data dan Informasi Bencana Indonesia, BNPB, < http://dibi.bnpb.go.id/ >
(diakses 30 Oktober 2018).
Brealey, R.A., Myres, Stewart C., Marcus, Alan J. 2017. Fundamentals of Corporate
Finance (Edisi 7). New York:McGraw-Hill
Cooper, Donald dan Pamela S. 2013. Business Research Methods. 12th Edition. New
York : McGraw-Hill Higher Education.
Endriati, E., Hidayati, N., dan Junaidi. (2013). Pengaruh Perencanaan Pajak terhadap
Manajemen Laba pada Perusahaan Nonmanufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Malang : Universitas Islam Malang
Giovani, D.E, dan Mulyana, R.A. 2017. Pengaruh Good Corporate Governance
Terhadap Company Performance Pada Perusahaan Manufaktur di Indonesia dan
Thailand. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 19, No. 1a, November 2017, Issue
2, Hlm. 95-108.
Gujarati, D. 2003. Ekonometri Dasar. Terjemahan: Sumarno Zain, Jakarta: Erlangga
Hamdani. 2016. Good Corporate Governance (Tinjauan Etika dalam Praktik Bisnis).
Jakarta: Mitra Wacana Media.
Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 1. Yogyakarta: Center For Academic
Publishing Services. Ilmu Ekonomi Indonesia (STESIA) Surabaya Vol. 4 No.8
Isditanadevi, N., dan Puspaningsih, A. 2014. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur
Modal, Profitabilitas Dan Umur Listing Terhadap Kualitas Implementasi Good
Corporate Governance. EFEKTIF Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol. 5, No 2, 174
β 182.
Jensen, M., and Meckling. 1976. Theory of the firm: managerial behavior, agency costs
and ownership structure. Journal of Financial Economics, Vol.3, pp.305-60.
Khamis, R., Wajeeh E., Hamdan A. 2015. The Relationship between Ownership
Structure Dimensions and Corporate Performance: Evidence from Bahrain.
Corporate Ownership & Control / Volume 13, Issue 1, Autumn 2015.
Lestari, A.P. 2015. Pengaruh Leverage, Size, Growth, dan Modal Kerja Terhadap
Profitabilitas. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Indonesia (STESIA) Surabaya, Vol. 4 No. 12.
Manik, T. 2011. Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Komisaris Independen,
Komite Audit, Umur Perusahaan terhadap Kinerja Manajemen (Studi Empiris
Perusahaan Property & Real Estate di BEI). mJournal Entrepreneurship,
Management and Innovation, 2(2), 25-36.
Mau, S., Prasasyaningsih. I., dan Kristanti, P. 2015. Pengaruh Profitabilitas, Umur, Dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal. JRAK, Volume 11, No 2.
Nazir, Moh. 2014. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Pah, H.L., dan Jogi C.Y., 2017. Pengaruh Kepemilikan Keluarga terhadap Profitabilitas
dengan Firm Age, Firm Size, dan Leverage sebagai Variabel Kontrol. Business
Accounting Review, Vol. 5, No. 1, (409-420).
Purba, J.H.V. 2004. Pengaruh Proporsi Saham Publik terhadap Kinerja Perusahaan
(Studi pada Perusaha yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Ilmiah
Ranggagading, Vol 4: Hal. 109-116.
Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Saham Publik, Umur Perusahaan,
dan Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas dengan Jumlah Bencana Alam sebagai
Moderasi
93
Purnamasari D.A., dan Fitria A. 2015. Pengaruh Perputaran Piutang dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Profitabilitas Perusahaan Kimia. Jurnal Ilmu dan Riset
Sekolah Tinggi.
Putra, N.S., dan Nuzula, N.F. 2017. Pengaruh Corporate Governance Terhadap
Profitabilitas (Studi Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2013-2015). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 47 No.1.
Putri, I.L. 2014. Pengaruh Good Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan
Terhadap Kinerja Keuangan perusahaan. Malang: Universitas Brawijaya
Putri, L.T.Y. 2014. Pengaruh Likuiditas, Manajemen Laba dan Corporate Governance
Terhadap Agresivitas Pajak Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan yang
Terdaftar di BEI Periode 2008-2012). Artikel. Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Padang.
Rachmad, A.A. 2013. Pengaruh Penerapan Corporate Governance Berbasis
Karakteristik Manajewrial Pada Kinerja Perusahaan Manufaktur.
Rahmawati, N.B., dan Handayani, S. 2017. Analisis Pengaruh Karakteristik Corporate
Governance Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014).
Diponegoro Journal Of Accounting, Volume 6, Nomor 3, Halaman 1-12, ISSN
(Online): 2337-3806.
Rahmayanty, S. 2015. Pengaruh Size Perusahaan, Kepemilikan Saham Publik,
Kepemilikan Saham Asing, dan Profitabilitas Perusahaan Terhadap
Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Perusahaan Food
and Beverages yang terdaftar di BEI pada tahun 2010-2013. Jom FEKON Vol.
2 No. 2 Oktober 2015.
Ranitasari, Resa Rusar. 2017. Pengaruh Dpk, Ldr, Car, Npl, Dan Nim Terhadap
Penyaluran Kredit Pada Perusahaan Perbankan Swasta Devisa Nasional Yang
Terdaftar Di Bank Indonesia Periode 2011-2015. STIE Perbanas Surabaya
Rusmawati, Y.D. 2016. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Struktur Hutang, Dan Umur
Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahan Food & Beverages Di Bursa
Efek Indonesia Tahun 2012-2014. Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi,
Volume I No.2, Juni 2016. ISSN 2502-3764.
Samβani. 2013. Pengaruh Good Corporate Governance Dan Leverage Terhadap Kinerja
Keuangan Pada Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun
2004-2007. Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro.
Shramenko, J. 2018. Banking on tragedy: How foreign corporations make a profit from
natural disasters. Artikel Hurricane Trifecta/Major Collaborative Project.
Diakses pada https://www.arkrepublic.com/2018/09/03/banking-on-tragedy-
how-foreign-corporations-make-a-profit-from-natural-Disasters.
Silwal, P.P. 2016. Effects of Corporate Governance on the Performance of Nepalese
Firms. The International Research Journal of Management Science, 1(1), 42-5
Siregar, S. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Fajar Interpratama
Mandiri.
Sriayu, G.A.P.W., dan Nimba, N.P.S.Harta. 2013. Pengaruh Karakteristik Perusahaan
Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana, 5.2 (2013): 326-344.
Suryamis, G. 2014. Pengaruh Leverage, Umur Perusahaan Dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Profitabilitas. Jurnal Ilmu & Riset Manajemen, Vol. 3 No. 9.
Jurnal Magister Akuntansi Trisakti Vol.6 No.1 Februari 2019
94
Tambunan, J.T.A., dan Prabawani, B. 2018. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage,
dan Struktur Modal Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Pada
Perusahaan Manufaktur Sektor Aneka Industri Tahun 2012-2016). Diponegoro
Journal of Social and Politic, Hal. 1-10.
Triyani, W., Mahmudi, B., dan Rosyid, A. 2018. Pengaruh Pertumbuhan Aset Terhadap
Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening (Studi
Empiris Perusahaan Sektor Pertambangan yang terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periodeβ2007 - 2016). Tirtayasa EKONOMIKA, Vol. 13, No 1.
Wikardi, L.D., dan Wiyani, N.T., (2017). Pengaruh Debt to Equity Ratio, Firm Size,
Inventory Turnover, Assets Turnover dan Pertumbuhan Penjualan Terhadap
Profitabilitas (Studi Kasus Pada Industri Makanan dan Minuman yang Terdaftar
di BEI Periode 2011-2015). Jurnal Online Insan Akuntan, Vol.2, No.1, 99 β
118, E-ISSN: 2528-0163
Wiranata, Y.A., dan Nugrahanti, Y.W. 2013. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap
Profitabilitas Perusahaan Manufaktur di Indonesia. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan, Vol. 15, No. 1 , 15-26.
Yemane A.A., Lakshmipathi M., Madhusudana M. 2015. The Impact of Corporate
Governance on Firmβs Performance: Evidence from Ethiopian Insurance
Companies. Journal of Finance and Accounting, 6(9): 225 β 233.
Yudha, E.P., Latifah S.W., Prasetyo A. 2015. Pengaruh Corporate Governance
Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Di BEI.
Zhou, Fujin., Botzen, Wounter W.J. 2017. The Impact of Natural Disasters on Firm
Growth in Vietnam: Interaction with Financial Constraints. University School
of Economics