pengaruh kesadaran wajib pajak, penerapan e ...eprints.ums.ac.id/77523/1/naskah...

21
PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E-FILING, DAN TRANSPARANSI DALAM PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK DI KPP PRATAMA KLATEN Diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh : HASNA AZIZAH B 200 150 101 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2019

Upload: others

Post on 21-Nov-2020

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E ...eprints.ums.ac.id/77523/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfPENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E-FILING, DAN TRANSPARANSI DALAM PAJAK TERHADAP

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN

E-FILING, DAN TRANSPARANSI DALAM PAJAK

TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK

DI KPP PRATAMA KLATEN

Diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh :

HASNA AZIZAH

B 200 150 101

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2019

Page 2: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E ...eprints.ums.ac.id/77523/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfPENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E-FILING, DAN TRANSPARANSI DALAM PAJAK TERHADAP

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

“PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E-FILING

DAN TRANSPARANSI DALAM PAJAK TERHADAP KEPATUHAN

WAJIB PAJAK DI KPP PRATAMA KLATEN”

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

Oleh :

HASNA AZIZAH

B200150101

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh

Dosen Pembimbing

(Drs. Eko Sugiyanto, M.Si)

NIDN. 0628055901

Page 3: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E ...eprints.ums.ac.id/77523/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfPENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E-FILING, DAN TRANSPARANSI DALAM PAJAK TERHADAP

iii

Page 4: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E ...eprints.ums.ac.id/77523/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfPENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E-FILING, DAN TRANSPARANSI DALAM PAJAK TERHADAP

iv

Page 5: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E ...eprints.ums.ac.id/77523/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfPENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E-FILING, DAN TRANSPARANSI DALAM PAJAK TERHADAP

1

PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E-FILING

DAN TRANSPARANSI DALAM PAJAK TERHADAP KEPATUHAN

WAJIB PAJAK DI KPP PRATAMA KLATEN

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kesadaran wajib pajak,

penerapan e-filing, dan transparansi dalam pajak terhadap kepatuhan wajib pajak

di KPP Pratama Klaten. Data penelitian ini diperoleh dari kuesioner yang

dibagikan kepada Wajib Pajak yang terdaftar di KPP Pratama Klaten dengan

metode purposive sampling. Populasi penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang

Pribadi yang terdaftar sebagai Wajib Pajak e-filing di KPP Pratama Klaten.

Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 100 responden. Uji hipotesis

yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa kesadaran wajib pajak berpengaruh dan signifikan terhadap kepatuhan

Wajib Pajak, penerapan e-filing berpengaruh dan signifikan terhadap kepatuhan

Wajib Pajak, transparansi dalam pajak berpengaruh dan signifikan terhadap

kepatuhan Wajib Pajak.

Kata Kunci: kepatuhan wajib pajak, kesadaran wajib pajak, e-filing, transparansi

dalam pajak

Abstrak The purpose of this study was to determine the effect of consciousness taxpayer,

the effect of implementation e-filing, and the tax transparency on tax compliance

in KPP Pratama Klaten. Data in this study were through questionnaires which was

distributed to taxpayers registered at the KPP Pratama Klaten with a purposive

sampling method. The population in this study is taxpayers registered as user e-

filing taxpayers in KPP Pratama Klaten. The number of samples in this study is

100 respondents. Hypothesis testing were used is multiple linear regression

analysis. The results showed that consciousness of taxpayers has a positive and

significant effect on taxpayer compliance, the application of e-filing has a positive

and significant effect on Taxpayer Compliance, transparency in taxes has a

positive and significant effect on Taxpayer Compliance.

Keywords: taxpayer compliance, taxpayer consciousness, e-filing, tax

transparency.

1. PENDAHULUAN

Sejak tahun 2017 penerimaan negara dari sektor perpajakan merupakan

penerimaan terbesar dibandingkan dengan penerimaan negara sektor lainnya.

Untuk saat ini sekitar 70% APBN di Indonesia mendapat dana yang didapat

dengan penerimaan sektor pajak. Negara dapat memakai dan memanfaatkan

penerimaan dari hasil pajak sebagai penopang dalam membiayai pembangunan

Page 6: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E ...eprints.ums.ac.id/77523/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfPENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E-FILING, DAN TRANSPARANSI DALAM PAJAK TERHADAP

2

dan membenahi fasilitas negara. Tetapi hasil pendapatan dari sektor pajak tidak

dirasakan secara langsung oleh wajib pajak sendiri, melainkan pajak mampu

menambah keuangan pada negara dalam memberikan ketersedian barang dan jasa

untuk publik, untuk memenuhi segala kebutuhan dan memberikan kemakmuran

kepada rakyat.

Menyadari akan besarnya peranan pajak untuk menopang pembiayaan

pembangunan negara, maka sejak 1983 negara melakukan berbagai usaha untuk

melakukan reformasi sistem perpajakan nasionalasecara terus-menerus. Dalam

penelitian Minjte (2016), melalui reformasi peraturan perundang-undangan di

bidang perpajakan dengan diberlakukannya self assesment system. Self assesment

system mengharuskan wajib pajak untuk memenuhi melalui kepatuhan dalam

kewajiban perpajakannya. Kepatuhan sebagai wajib pajak digunakan sebagai

upaya pemenuhan kewajiban terhadap perpajakan dilaksanakan oleh pembayar

pajak untuk memberi partisipasi dalam membantu pengembangan fasilitas negara,

dalam pemenuhannya yaitu pembayaran diberikan dan dilakukan secara ikhlas.

Keberhasilan terhadap kepatuhan wajib pajak memiliki beberapa aspek

yang bisa mempengaruhinya, yaitu kesadaran dalam wajib pajak. Kesadaran oleh

wajib pajak dalam melakukan pembayaran pajak merupakan hal yang penting

selain keaktifan dari petugas perpajakan. Dalam menaikkan rasa kepatuhan bagi

wajib pajak, Direkturat Jenderal Pajak terus berusaha menyempurnakan

penanganan terhadap pembayaran pajak supaya diharapkan dapat memberi

peningkatkan terhadap keinginan maupun kesadaran masyarakat supaya tertib

menjadi wajib pajak yang baik.

Bentuk penyempurnaan layanan administrasi perpajakan yaitu dengan

melaksanakan pembaruan dalam perpajakan yang menggunakan teknologi

informasi maupun komunikasi dengan menggunakan penyampaian Surat

Pemberitahuan Tahunan (SPT) secara online dengan sebutan e-filing. Harapan

dari penerapan e-filing yaitu untuk memberikan rasa nyaman dan memudahkan

bagi wajib pajak supaya bisa menyampaikan maupun mempersiapkan SPT. E-

filing dapat dilakukan dimanapun tanpa datang ke kantor urusan pajak demi

Page 7: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E ...eprints.ums.ac.id/77523/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfPENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E-FILING, DAN TRANSPARANSI DALAM PAJAK TERHADAP

3

memberikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) ke petugas pajak dan Surat

Pemberitahuan Tahunan dapat disampaikan kapanpun termasuk pada hari libur.

Faktor lain selain kesadaran dalam pembayaran pajak dan penerapan e-

filing yaitu dalam penelitian Sumianto (2016) transparansi pajak juga menjadi

salah satu komponen yang penting dalam mendukung kepatuhan pembayaran

pajak. Banyaknya kasus-kasus korupsi yang terjadi di dalam pajak membuat para

pengusaha dan masyarakat menjadi malas untuk membayar pajak. Transparansi

pajak diharapkan dapat menimbulkan kepercayaaan masyarakat dan

menghilangkan anggapan masyarakat bahwa pajak yang dibayarkan akan

disalahgunakan untuk kepentingan pihak-pihak tertentu. Sehingga masyarakat

dapat meningkatkan kepatuhan bagi masyarakat dalam membayar pajak menjadi

lebih baik.

2. METODE

Penelitian ini menggunakan data primer. Data penelitian ini diperoleh langsung

dari wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Klaten sebagai

objek penelitian yang secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab

masalah penelitian. Populasi dalam penelitian ini yaitu Wajib Pajak Orang

Pribadi yang terdaftar sebagai Wajib Pajak e-filing tahun 2018 di KPP Pratama

Klaten sebanyak 7.564 Wajib Pajak. Sampel berjumlah 100 responden. Sampel

dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dimana metode ini

melakukan sampling yang dipilih berdasarkan kebetulan dan telah memenuhi

kriteria sebagai sumber data.

Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran

a. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kepatuhan wajib pajak merupakan

pemenuhan kewajiban perpajakan yang dilakukan oleh pembayar pajak untuk

memberikan kontribusi sebagai upaya dalam membantu pembangunan fasilitas

negara. Dalam penelitian Agustiningsih (2016) menggunakan sembilan buah

Page 8: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E ...eprints.ums.ac.id/77523/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfPENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E-FILING, DAN TRANSPARANSI DALAM PAJAK TERHADAP

4

pertanyaan yang diukur menggunakan skala likert. Indikator yang digunakan

untuk mengukur kepatuhan wajib pajak yakni: wajib pajak memiliki NPWP,

mendaftarkan diri secara sukarela, menghitung kewajiban pajak, membayar

kewajiban pajak, menghitung pajak terutang dengan benar, membayar kekurangan

pajak, mengisi SPT sesuai UU, melaporkan SPT, dan menyampaikan SPT tepat

waktu. Penentuan skor menggunakan skala likert dengan pilihan jawaban sangat

setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (R), tidak setuju (TS) sangat tidak setuju (STS).

Penentuan skor diberikan dari nilai 5 untuk sangat setuju sampai 1 untuk sangat

tidak setuju.

b. Variabel Independen

1) Kesadaran wajib pajak yaitu sikap mengerti wajib pajak badan atau

perorangan untuk memahami arti, fungsi dan tujuan pembayaran pajak.

Kesadaran wajib pajak merupakan faktor terpenting dalam sistem perpajakan

modern, sebab diperlukan kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak

kepada negara yang berguna untuk membiayai pembangunan demi

kepentingan dan kesejahteraan umum. Dalam penelitian Agustiningsih (2016)

menggunakan enam buah pertanyaan yang diukur menggunakan skala likert.

Indikator yang digunakan untuk mengukur kesadaran wajib pajak yaitu pajak

sebagai kewajiban warga Negara, penundaan pembayaran pajak, pembayaran

pajak yang tidak sesuai, melaksanakan kewajiban perpajakan dengan senang,

melakukan kewajiban tepat waktu, dan membayar pajak dengan kesadaran

sendiri. Penentuan skor menggunakan skala likert dengan pilihan jawaban

sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (R), tidak setuju (TS) sangat tidak

setuju (STS). Penentuan skor diberikan dari nilai 5 untuk sangat setuju sampai

1 untuk sangat tidak setuju.

2) E-filling merupakan suatu cara penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan

atau penyampaian Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan secara

elektronik yang dilakukan secara online yang real time melalui website

Direktorat Jenderal Pajak (www.pajak.go.id) atau Penyedia Jasa Aplikasi yang

Page 9: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E ...eprints.ums.ac.id/77523/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfPENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E-FILING, DAN TRANSPARANSI DALAM PAJAK TERHADAP

5

tersedia. Dalam penelitian Laihad (2013) menggunakan delapan buah

pertanyaan yang diukur menggunakan skala likert. Indikator yang digunakan

untuk mengukur penerapan e-filling yaitu kemudahan e-filling, rasa bosan

menggunakan e-filling, menyederhanakan proses pelaporan pajak,

meningkatkan performa pelaporan pajak, kemudahan belajar e-filling,

interaksi jelas, mudah beradaptasi dengan e-filling, dan rasa senang

menggunakan e-filling. Penentuan skor menggunakan skala likert dengan

pilihan jawaban sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (R), tidak setuju (TS)

sangat tidak setuju (STS). Penentuan skor diberikan dari nilai 5 untuk sangat

setuju sampai 1 untuk sangat tidak setuju. Namun terdapat satu pernyataan

yaitu pada pernyataan nomor dua yang bernilai negatif, dengan demikian

penentuan skor diberikan dari nilai 1 untuk sangat setuju sampai 5 untuk

sangat tidak setuju.

3) Transparansi pajak merupakan pemberitahuan pendapatan pajak daerah atau

pusat dan pengeluaran dana pajak yang digunakan pemerintah atau negara

kepada masyarakat. Indikator yang digunakan untuk mengukur transparansi

dalam pajak yaitu sosialisasi, informasi tentang jumlah penerimaan pajak,

pengetahuan masyarakat, alokasi penerimaan pajak, dan distribusi pajak.

Dalam penelitian Saepudin (2012) menggunakan enam buah pertanyaan yang

diukur menggunakan skala likert. Indikator yang digunakan untuk mengukur

penerapan transparansi dalam pajak yaitu sosialisasi telah berjalan dengan

baik, sosialisasi perpajakan setiap tahun, informasi penerimaan pajak

diketahui masyarakat dengan jelas, masyarakat mengetahui jumlah

penerimaan pajak, pengalokasian penerimaan pajak, dan pendistribusian

penerimaan pajak dengan tepat. Penentuan skor menggunakan skala likert

dengan pilihan jawaban sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (R), tidak

setuju (TS) sangat tidak setuju (STS). Penentuan skor diberikan dari nilai 5

untuk sangat setuju sampai 1 untuk sangat tidak setuju.

Page 10: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E ...eprints.ums.ac.id/77523/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfPENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E-FILING, DAN TRANSPARANSI DALAM PAJAK TERHADAP

6

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Penelitian

a. Statistik Deskriptif

Tabel 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif

Variabel N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Kesadaran Perpajakan 100 17,00 30,00 25,8000 2,79249

Penerapan E-filling 100 20,00 40,00 31,6400 3,68047

Transparansi Perpajakan 100 15,00 30,00 23,1700 3,20686

Kepatuhan Wajib Pajak 100 23,00 45,00 36,6800 3,50434

Valid N (listwise) 100

Sumber: data primer yang diolah 2019

Hasil analisis statistik deskripsi pada tabel IV.2 dpat diinterpretasikan

sebagai berikut:

1) Kesadaran Wajib Pajak

Hasil statistik menunjukkan bahwa sampel yang diolah sebanyak 100 responden.

Nilai minimum sebesar 17 dan nilai maksimum sebesar 30. Variabel kesadaran

wajib pajak memiliki rata-rata sebesar 25,8000, berarti kecenderungan responden

wajib pajak di KPP Pratama Klaten dalam menjawab enam item pernyataan

kuisioner, termasuk memiliki kesadaran wajib pajak yang tinggi.

2) Penerapan e-filing

Hasil statistik menunjukkan bahwa sampel yang diolah sebanyak 100 responden.

Nilai minimum sebesar 20 dan nilai maksimum sebesar 40. Variabel penerapan e-

filing memiliki rata-rata sebesar 31,6400, berarti kecenderungan responden wajib

pajak di KPP Pratama Klaten dalam menjawab delapan item pernyataan kuisioner,

termasuk melakukan penerapan e-filing yang tinggi.

3) Transparansi dalam pajak

Hasil statistik menunjukkan bahwa sampel yang diolah sebanyak 100 responden.

Nilai minimum sebesar 15 dan nilai maksimum sebesar 30. Variabel transparansi

dalam pajak memiliki rata-rata sebesar 23,1700, berarti kecenderungan responden

wajib pajak di KPP Pratama Klaten dalam menjawab enam item pernyataan

kuisioner, termasuk mendapatkan informasi transparansi dalam pajak yang

sedang.

Page 11: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E ...eprints.ums.ac.id/77523/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfPENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E-FILING, DAN TRANSPARANSI DALAM PAJAK TERHADAP

7

4) Kepatuhan wajib pajak

Hasil statistik menunjukkan bahwa sampel yang diolah sebanyak 100 responden.

Nilai minimum sebesar 23 dan nilai maksimum sebesar 45. Variabel kepatuhan

wajib pajak memiliki rata-rata sebesar 36,6800, berarti kecenderungan responden

wajib pajak di KPP Pratama Klaten dalam menjawab sembilan item pernyataan

kuisioner, termasuk memiliki kepatuhan wajib pajak yang tinggi.

b. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk meyakinkan bahwa sampel yang diujikan

berdistribusi normal. Dalam penelitian ini, teknik uji normalitas yang digunakan

adalah one sample kolmogorov smirnov test, yaitu pengujian dua sisi yang

dilakukan dengan membandingkan signifikansi hasil uji dengan taraf signifikan

5%. Apabila angka signifikansi > 5%, data tersebut dikatakan normal. Sebaliknya,

apabila angka signifikansi < 5%, data tersebut dikatakan tidak normal.

Tabel 2 Hasil Uji Normalitas

Keterangan Unstandardized

Residual

N 100

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std.

Deviation

2,73703270

Most Extreme Differences

Absolute ,084

Positive ,072

Negative -,084

Kolmogorov-Smirnov Z ,839

Asymp. Sig. (2-tailed) ,482

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: data primer yang diolah 2019

Berdasarkan tabel di atas, besarnya nilai Kolmogrov-Smirnov adalah

0,839, dan diketahui nilai signifikansinya 0,482 yang berarti lebih besar dari 0,05,

dengan demikian data tersebut dapat disimpulkan berdistribusi normal.

2) Uji Multikolinearitas

Uji multikoliniaritas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas

dengan menyelidiki besarnya inter kolerasi antar variabel bebasnya. Ada tidaknya

Page 12: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E ...eprints.ums.ac.id/77523/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfPENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E-FILING, DAN TRANSPARANSI DALAM PAJAK TERHADAP

8

multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya Tolerance Value dan Variance

Inflation Factor (VIF). Jika nilai Tolerance Value ≥ 0,10 atau sama dengan nilai

VIF ≤ 10.

Tabel 3. Hasil Uji Multikolinearitas

Model

Collinearity

Statistics Keterangan

Tolerance VIF

(Constant)

Kesadaran Perpaajakan 0,775 1,290 Tidak Terjadi Multikolinearitas

Penerapan E-Filing 0,641 1,560 Tidak Terjadi Multikolinearitas

Transparansi

Perpajakan

0,807 1,240 Tidak Terjadi Multikolinearitas

a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak

Sumber: data primer yang diolah 2019

Berdasarkan data di atas diketahui bahwa nilai Tolerance semua variabel

independen (kesadaran perpajakan, penerapan e-filing, dan transparansi dalam

pajak) mempunyai nilai masing-masing 0,775, 0,641, dan 0,807 yaitu lebih besar

dari 0,10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen. Hasil

perhitungan nilai Variance Inflation Factor (VIF) semua variabel independen

lebih kecil (kurang) dari 10. Berdasarkan nilai tersebut, dapat disimpulkan bahwa

tidak terjadi multikolinearitas antar variabel pada model regresi penelitian ini.

3) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam regresi terjadi

ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Uji

statistik yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Glejser.

Tabel 4. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel Sig Keterangan

Kesadaran Perpajakan 0,911 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas

Penerapan E-Filing 0,992 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas

Transparansi Perpajakan 0,076 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas

a. Dependent Variable: RES2

Sumber: data primer yang diolah 2019

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa semua variabel independen

(kesadaran perpajakan, penerapan e-filing, dan transparansi dalam pajak)

mempunyai nilai signifikasi (Sig) masing-masing 0,911, 0,992, dan 0,076 yaitu

Page 13: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E ...eprints.ums.ac.id/77523/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfPENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E-FILING, DAN TRANSPARANSI DALAM PAJAK TERHADAP

9

mempunyai nilai probabilitas signifikansi lebih besar dari 0,05. Dengan demikian,

hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model

regresi pada penelitian ini.

c. Pengujian Hipotesis

Persamaan regresi berganda\

Tabel 5. Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std.

Error

Beta

1

(Constant) 12,567 3,184 3,947 ,000

Kesadaran

Perpajakan

,302 ,114 ,241 2,658 ,009

Penerapan E-filing ,276 ,095 ,290 2,909 ,005

Transparansi

Perpajakan

,328 ,097 ,300 3,380 ,001

a. Dependent Variabel: Kepatuhan Wajib Pajak

Sumber: data primer yang diolah 2019

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai konstanta sebesar

12,567 dan koefisien regresi kesadaran wajib pajak, penerapan e-filing, dan

transparansi dalam pajak terhadap kepatuhan wajib pajak masing-masing sebesar

0,302; 0,276; dan 0,328. Dari hasil tersebut, dapat dibuat persamaan regresi

berganda sebagai berikut:

KWP = α + β1 KeWP + β2 PEF + β3 TDP + e

KWP = 12,567 + 0,302 β1 + 0,276 β2 + 0,328 β3 + e

Berdasarkan persamaan yang telah dibuat dapat diketahui:

1) Nilai konstanta 12,567 berarti bahwa jika seluruh variabel independen

dianggap konstan yaitu kesadaran wajib pajak, penerapan e-filing, dan

transparansi dalam pajak mendapatkan nilai variabel dependen yaitu

kepatuhan wajib pajak sebesar 12,567.

2) Nilai koefisien regresi kesadaran wajib pajak sebesar 0,302 berarti bahwa

apabila terjadi kenaikan 1 poin pada variabel kesadaran wajib pajak (variabel

Page 14: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E ...eprints.ums.ac.id/77523/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfPENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E-FILING, DAN TRANSPARANSI DALAM PAJAK TERHADAP

10

penerapan e-filing dan transparansi dalam pajak dianggap konstan), nilai

kepatuhan wajib pajak akan naik sebesar 0,302.

3) Nilai koefisien regresi tingkat penerapan e-filing sebesar 0,276 berarti bahwa

apabila terjadi kenaikan 1 poin pada variabel penerapan e-filing (variabel

kesadaran wajib pajak dan transparansi dalam pajak dianggap konstan), nilai

kepatuhan wajib pajak akan naik sebesar 0,276.

4) Nilai koefisien regresi transparansi dalam pajak sebesar 0,328 berarti bahwa

apabila terjadi kenaikan 1 poin transparansi dalam pajak (variabel kesadaran

wajib pajak dan penerapan e-filing dianggap konstan), nilai kepatuhan wajib

pajak akan naik sebesar 0,328.

d. Pengujian Statistik

Dasar Pengambilan Keputusan

1) Uji t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel

independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen

(Ghozali, 2011:98).

t tabel = t (α / 2 ; n-k-1 )

= t ( 0,025 ; 95 )

= 1,988

2) Uji f

F tabel = F (k; n-k )

= t ( 4 ; 96 )

= 2,46

Tabel 6. Uji F menggunakan ANOVAa

Model Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1

Regression 474,117 3 158,039 20,457 ,000b

Residual 741,643 96 7,725

Total 1215,760 99 a. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak

b. Predictors: (Constant), Transparansi Perpajakan, Kesadaran Perpajakan, Penerapan

E-filing

Sumber: data primer yang diolah 2019

Page 15: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E ...eprints.ums.ac.id/77523/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfPENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E-FILING, DAN TRANSPARANSI DALAM PAJAK TERHADAP

11

Berdasarkan hasil pehitungan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa nilai

F hitung sebesar 20,457. Jika dibandingkan dengan nilai F tabel pada tingkat

signifikansi 5% yaitu sebesar 2,46, maka nilai F hitung lebih besar dari pada F

tabel (20,457 > 2,46). Nilai signifikasi sebesar 0,000 pada tabel di atas

menunjukkan bahwa pengaruh kesadaran wajib pajak, penerapan e-filing, dan

transparansi dalam pajak terhadap kepatuhan wajib pajak signifikan. Hal ini

disebabkan karena nilai Signifikasi 0,000 lebih kecil dari nilai α = 5%.

Berdasarkan uji hipotesis tersebut, dapat disimpulkan bahwa variabel

kesadaran wajib pajak, penerapan e-filing, dan transparansi dalam pajak

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Dengan

demikian, hipotesis keempat yang menyatakan bahwa “Kesadaran wajib pajak,

penerapan e-filing, dan transparansi dalam pajak berpengaruh positif terhadap

kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama Klaten” diterima.

3) Uji R2

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi

adalah nol dan satu. Nilai R2 yang kecil membuat kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen terbatas.

Tabel 7. Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1. ,624a ,390 ,371 2,77947

a. Predictors: (Constant), Transparansi Perpajakan, Kesadaran Perpajakan, Penerapan E-filing

b. Dependent Variable: Kepatuhan Wajib Pajak

Sumber: data primer yang diolah 2019

Berdasarkan hasil tabel di atas di ketahui nilai adjusted R square sebesar

0,371, hal ini mengandung arti bahwa pengaruh variabel independen (kesadaran

wajib pajak, penggunaan e- filing, dan transparansi dalam pajak) mempengaruhi

variabel kepatuhan wajib pajak sebesar 37,1%.

Page 16: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E ...eprints.ums.ac.id/77523/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfPENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E-FILING, DAN TRANSPARANSI DALAM PAJAK TERHADAP

12

3.2 Pembahasan

a. Pengaruh kesadaran wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak di KPP

Pratama Klaten

Hipotesis pertama dari hasil penelitian ini membuktikan, bahwa kesadaran wajib

pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Hal ini ditunjukkan dengan

hasil uji t pada variabel kesadaran wajib pajak sebesar 2,658 dengan nilai

signifikansi sebesar 0,009 sehingga hipotesis pertama diterima. Dengan demikian

kesadaran wajib pajak memiliki pengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak secara

statistik pada taraf signifikasi 5%.

Hal ini disebabkan, karena wajib pajak sudah sadar akan pentingnya

membayar pajak sebagai penerimaan negara untuk pembangunan negara, sehingga

manfaat yang akan didapatkan oleh masyarakat akan semakin baik. Segala macam

upaya pengumpulan pajak yang dilakukan oleh pemerintah tidak akan maksimal

apabila tidak ada kesadaran dalam diri wajib pajak sendiri.

Hasil dari penelitian ini mendukung hasil penelitian dari Ariesta dan Latifah

(2017), bahwa kesadaran wajib pajak dapat dinilai dari tingginya tingkat

kedisiplinan dan kemauan wajib pajak dalam melaksanakan hak dan

kewajibannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang

berlaku. Kesadaran merupakan kunci utama agar seseorang melaksanakan

kewajibannya dengan baik. Dengan demikian, semakin tinggi kesadaran wajib

pajak mengakibatkan kepatuhan wajib pajak akan semakin meningkat.

b. Pengaruh penerapan e-filing terhadap kepatuhan wajib pajak di KPP Pratama

Klaten

Hipotesis kedua dari hasil penelitian ini membuktikan, bahwa penerapan e-filing

berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Hal ini ditunjukkan dengan hasil uji

t pada variabel penerapan e-filing sebesar 2,909 dengan nilai signifikansi sebesar

0,005 sehingga hipotesis kedua diterima. Dengan demikian penerapan e-filing

memiliki pengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak secara statistik pada taraf

signifikasi 5%.

Hal ini disebabkan, karena pengetahuan masyarakat terhadap modernisasi

perpajakan dan upaya KPP Pratama Klaten dalam melakukan sosialisasi dan

Page 17: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E ...eprints.ums.ac.id/77523/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfPENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E-FILING, DAN TRANSPARANSI DALAM PAJAK TERHADAP

13

edukasi secara berkala kepada individu, kelompok maupun instansi mengenai

program e-filing sudah cukup baik dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak

dalam penyampaian SPT Tahunan.

Hasil dari penelitian ini mendukung hasil penelitian dari Agustiningsih dan

isroah (2016), bahwa e-filing merupakan salah satu inovasi yang dilakukan oleh

Direktorat Jenderal Pajak agar wajib pajak dapat melaporkan SPTnya lebih cepat,

lebih mudah, dimana saja dan kapan saja. Hal ini berarti Wajib Pajak dapat

melaporkan SPT saat memiliki waktu luang tanpa harus pergi ke Kantor

Pelayanan Pajak. Wajib Pajak yang menganggap bahwa e-filing bermanfaat dan

memudahkannya dalam melaksanakan kewajiban perpajakan, akan membuat

Wajib Pajak merasa puas menggunakan e-filing. Kepuasan yang dirasakan Wajib

Pajak dalam menggunakan e-filing akan membentuk sikap positif dan selanjutnya

membuat Wajib Pajak semakin patuh. Dengan demikian, semakin baik penerapan

e-filing membuat kepatuhan wajib pajak akan semakin meningkat.

c. Pengaruh transparansi dalam pajak terhadap kepatuhan wajib pajak di KPP

Pratama Klaten

Hipotesis ketiga dari hasil penelitian ini membuktikan, bahwa transparansi dalam

pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak. Hal ini ditunjukkan dengan

hasil uji t pada variabel transparansi dalam pajak sebesar 3,380 dengan nilai

signifikansi sebesar 0,001 sehingga hipotesis ketiga diterima. Dengan demikian

transparansi dalam pajak memiliki pengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak

secara statistik pada taraf signifikasi 5%.

Hal ini disebabkan, karena informasi yang dapat diberikan kepada

masyarakat atau pihak-pihak yang berkepentingan lainnya antara lain, besarnya

jumlah pemasukan pajak yang telah terkumpul, keterangan secara jelas mengenai

pengeluaran dana hasil pajak, pemanfaatan dana hasil pajak, dan lain-lain sudah

dapat diterima dan dimengerti oleh wajib pajak di KPP Pratama Klaten.

Hasil dari penelitian ini mendukung hasil penelitian dari Wulandari dan

Niswah (2016), bahwa transparansi dalam pajak berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Transparansi dalam pajak dapat dinilai

dari tingginya tingkat informasi yang diberikan oleh pemerintah atau pihak-pihak

Page 18: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E ...eprints.ums.ac.id/77523/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfPENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E-FILING, DAN TRANSPARANSI DALAM PAJAK TERHADAP

14

yang dapat memberikan informasi tentang hal-hal yang berhubungan dengan

pajak. Karena semakin banyak informasi yang diberikan kepada masyarakat atau

wajib pajak, masyarakat dapat memiliki semangat untuk membayar pajak. Dengan

demikian, semakin baik transparansi dalam pajak dapat membuat kepatuhan wajib

pajak akan semakin membaik.

d. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan dengan benar dan sesuai dengan prosedur secara

ilmiah, namun masih memiliki keterbatasan yang dapat digunakan sebagai acuan

penelitian selanjutnya supaya diperoleh hasil yang lebih baik. Berikut ini

keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini antara lain:

1) Penelitian ini hanya dilakukan pada Wajib Pajak Orang Pribadi yang sudah

menggunakan e-filing yang terdaftar di KPP Pratama Klaten, Sehingga hasil

analisis yang diperoleh hanya berlaku untuk Wajib Pajak Orang Pribadi.

2) Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner

sehingga data yang dihasilkan kurang mendapatkan hasil yang sebenarnya.

Kemungkinan terjadi bias disebabkan adanya perbedaan persepsi antara

peneliti dengan responden atau kurangnya pengetahuan responden dalam

menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kuisioner.

3) Adanya kerahasiaan data Wajib Pajak menyebabkan teknik pengambilan

sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu

pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, sehingga siapa saja yang ditemui

dapat dijadikan sampel asal memenuhi kriteria peneliti.

4. PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kesadaran wajib pajak,

penerapan e-filing, dan transparansi dalam pajak terhadap kepatuhan wajib pajak

di KPP Pratama Klaten. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

a. Kesadaran wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak, sehingga

H1 diterima.

Page 19: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E ...eprints.ums.ac.id/77523/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfPENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E-FILING, DAN TRANSPARANSI DALAM PAJAK TERHADAP

15

b. Penerapan e-filing berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak, sehingga H2

diterima.

c. Transparansi dalam pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak,

sehingga H3 diterima.

4.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian serta hal-hal yang terkait dengan keterbatasan

penelitian ini, peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut:

a. Tingkat kesadaran Wajib Pajak perlu ditingkatkan dengan sosialisasi

mengenai pentingnya pajak untuk perkembangan negara supaya pembangunan

negara dapat berjalan dengan baik

b. Penelitian ini menunjukkan bahwa Penerapan e-filing berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak. Oleh karena itu, Direktorat

Jenderal Pajak hendaknya lebih mensosialisasikan e-filing dari segi cara

penggunaan dan manfaat yang dapat dirasakan oleh Wajib Pajak.

c. Bagi Direktorat Jenderal Pajak hendaknya menerapkan sistem e-filing untuk

Badan supaya manfaat Penerapan Sistem e-filing juga dapat dirasakan oleh

Wajib Pajak Badan.

d. Hendaknya prosedur penggunaan sistem e-filling lebih disederhanakan supaya

sistem e-filing mudah dipelajari bagi Wajib Pajak yang belum pernah

menggunakan sistem e-filing.

e. Hendaknya Wajib Pajak lebih memanfaatkan internet dan mencari tahu kinerja

e-filing supaya lebih meningkatkan pengetahuan mengenai penggunaan e-

filing dan peraturan perpajakan yang berlaku.

f. Penyuluhan pajak atau sosialisasi perlu ditingkatkan dan difokuskan tentang

informasi dalam transparansi pajak yang berkaitan dengan pemanfaatan hasil

pajak yang telah diperoleh, supaya wajib pajak lebih yakin untuk membayar

pajak.

g. Bagi peneliti selanjutnya yang akan menggunakan variabel e-filing sebaiknya

dapat memperluas lokasi penelitian. Hal ini dilakukan agar didapatkan

perbandingan hasil penerapan e-filing di berbagai lokasi.

Page 20: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E ...eprints.ums.ac.id/77523/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfPENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E-FILING, DAN TRANSPARANSI DALAM PAJAK TERHADAP

16

DAFTAR PUSTAKA

Agustiningsih, Wulandari., dan Isroah, 2016. Pengaruh Penerapan E-Filing,

Tingkat Pemahaman Perpajakan Dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak Di KPP PRATAMA YOGYAKARTA. ISSN

2502-5430. 5 (2) : 107 – 122.

Alfiah. Irma, 2014. Skripsi Kuisioner Kesadaran Perpajakan, Sanksi Perpajakan,

Sikap Fiskus,Lingkungan Pajak, Pengetahuan Peraturan Pajak,Persepsi

Efektifitas Sistem Perpajakan, KemauanMembayar Pajak Terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak OrangPribadi Di Dppkad Grobogan- Purwodadi.

Ariesta, Ristra Putri., dan Latifah, 2017. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi

Perpajakan, Sistem Administrasi Perpajakan Modern, Pengetahuan

Korupsi, dan Tax Amnesty Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Di KPP

Pratama Semarang. p-ISSN: 2550-0376 | e-ISSN: 2549-9637.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS

19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Immaniati, Zaen Zulhaj., dan Isroah. 2016. Pengaruh Persepsi Wajib Pajak

Tentang Penerapan PP NO 46 TAHUN 2013, Pemahaman Perpajakan,

Dan Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Usaha Mikro,

Kecil, Dan Menengah Di Kota Yogyakarta. ISSN 2502-5430 , 5 (2) : 123 –

135.

Jatmiko. Agus Nugroho, 2006. Pengaruh Sikap Wajib Pajak Pada Pelaksanaan

Sanksi Denda, Pelayanan Fiskus Dan Kesadaran Perpajakan Terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak (Studi Empiris Terhadap Wajib Pajak Orang

Pribadi Di Kota Semarang).

Karmila. 2016. Pengaruh Tam Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dengan

Penggunaan E-Filing Sebagai Variabel Intervening Pada KPP Pratama

Sukoharjo.

Laihad. Risal C.Y, 2013. Pengaruh Perilaku Wajib Pajak Terhadap Penggunaan

E-Filing Wajib Pajak Di Kota Manado. ISSN 2303-1174.

Mintje, Megahsari Seftiani. 2016. Pengaruh Sikap, Kesadaran, Dan Pengetahuan

Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Pemilik (UMKM) Dalam

Memiliki (NPWP) (Studi pada Wajib Pajak Orang Pribadi Pemilik

UMKM yang Terdaftar di KPP Pratama Manado). ISSN 2303-1174.

Muliari, Ni Ketut., dan Putu Ery Setiawan. 2016. Pengaruh Persepsi Tentang

Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak Pada Kepatuhan Pelaporan

Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar

Timur. ISSN 2302-8556,16 (2):1661-1686.

Page 21: PENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E ...eprints.ums.ac.id/77523/1/NASKAH PUBLIKASI.pdfPENGARUH KESADARAN WAJIB PAJAK, PENERAPAN E-FILING, DAN TRANSPARANSI DALAM PAJAK TERHADAP

17

Saepudin. Ade, 2012. Pengaruh Pemahaman Akuntansi Dan Ketentuan

Perpajakan Serta Transparansi Dalam Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib

Pajak Badan.

Sari, Nurhidayah. 2015. “Pengaruh Penerapan Sistem E-Filling Terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak Dengan Pemahaman Internet Sebagai Variabel

Pemoderasi Pada Kpp Pratama Klaten”. Skripsi. Program Studi Akuntansi

Universitas Negeri Yogyakarta.

Siat, Christian Cahya Putra dan Agus Arianto Toly. 2013. Faktor-Faktor yang

Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak dalam Memenuhi Kewajiban

Membayar Pajak di Surabaya. Jurnal Tax Accounting Review. Vol. 1, No.

1, 2013.

Sumianto., dan CH. Heni Kurniawan. 2015. Pengaruh Pemahaman Akuntansi dan

Ketentuan Perpajakan Serta Transparansi Dalam Pajak Terhadap

Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Usahawan Pada Ukm Di

Yogyakarta. ISSN 0852-1875.

Tiraada, Tryana A.M. 2013. Kesadaran Perpajakan, Sanksi Pajak, Sikap Fiskus

Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kabupaten Minahasa

Selatan. ISSN 2303-1174.

Wulandari, Herlina Ari., dan Niswah, 2016. Pengaruh Prinsip Transparansi

Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Mojokerto. Volume 01 Nomor 01 Tahun 2016, 0 – 216.