pengaruh kompetensi, independesi, tekanan …eprints.ums.ac.id/47752/1/naskah publikasi.pdf · uji...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDESI, TEKANAN
WAKTU, PENGALAMAN, DAN ETIKA AUDITOR
TERHADAP KUALITAS AUDIT
( Studi pada Kantor Akuntan Publik di Jawa Tengah )
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
pada Jurusan Akutansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Disusun Oleh:
NUGROHO ADINOTO
B 200 120 282
PROGAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2016
1
ABSTRAKSI
Penelitian ini khusus untuk mengevaluasi pengaruh kompetensi,
independensi, tekanan waktu, pengalaman dan etika auditor terhadap kualitas
audit. Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada KAP di
Jawa Tengah. Jumlah sampel penelitian adalah 45 responden yang bekerja di 8
KAP. Penelitian ini merupakan studi kuantitatif. Sampel ditentukan menggunakan
convenience sampling.
Uji hipotesis menggunakan regresi linier berganda dengan SPSS versi 20.
Semua variabel di dalam penelitian ini diukur dengan Skala Likert. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa semua variabel independen memiliki pengaruh
terhadap kualitas audit. Uji t menunjukkan bahwa variabel kompetensi,
independensi, tekanan waktu, prngalaman dan etika auditor mempengaruhi
kualitas audit. Hasil perhitungan nilai R2 diperoleh angka 0,826 yang berarti
bahwa 82,6% variabel yang berpengaruh terhadap kualitas audit dapat dijelaskan
oleh variabel kompetensi independensi, tekanan waktu, pengalaman dan etika
auditor, sedangkan sisanya sebesar 17,4% dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar
model yang diteliti.
Kata kunci : kompetensi, independensi, tekanan waktu, pengalaman
etika auditor dan kualitas audit.
Abstract
This study quantitative study that is specific to evaluate the relationship of
competence, independence, time budged pressure, experience, and ethical of
auditors to audit quality. This study was conducted by distribusing questionnaries
to KAP in Central java. Sample in this study was 45 respondents from 8 KAP.
Sampling technique this study using convenience sampling method.
The hypothesis test using multiple linear regression with SPSS version 20.
All variabel in this study were measured using Likert Scale.The results showed
that all independent variables have an effect on audit quality. The test result
obtained R2 values of 0,826 which means 82,6% of variables that effect the audit
quality could be explained by the independent variables in this study, while the
remaining 17,4% is explained by variables outside the model. T test result showed
that all independent variables have on effect on audit quality.
Keywords: competence, independence,time budged pressure, experience, ethical
of auditors , and audit quality
2
1. PENDAHULUAN
Akuntan Indonesia kini menghadapi berbagai tantangan baru, baik
tantangan yang datang dari dalam profesi maupun dari luar profesi. Dari
dalam profesi tantangannya berupa banyaknya standar-standar baru yang
harus diterapkan. Sejalan dengan konvergensi IFRS dan ISA, serta
pronouncement lainnya yang diterbitkan IFAC, maka organisasi akuntan
Indonesia terus menerus melakukan adopsi standar-standar tersebut,
melakukan pendidikan kepada akuntan, serta melakukan sosialisasi kepada
masyarakat, perguruan tinggi, industri, dan sebagainya.
Tantangan dari luar profesi datang dari berbagai pihak, mencakup
tantangan meningkatnya tuntutan governance dari pihak pemakai jasa
akuntan, regulasi yang lebih ketat oleh pemerintah, serta tantangan
menjaga kepercayaan pemerintah ditengah-tengah masih sedikitnya jumlah
akuntan publik di Indonesia.
Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini, semakin
banyak investasi ditempatkan di Indonesia, baik oleh investor dalam negeri
maupun luar negeri. Demikian juga kredit perbankan tumbuh secara
positif. Pada saat investasi dan kredit perbankan bergerak positif maka
semakin tinggi tuntutan kepada akuntan untuk menegakkan governance.
Akuntan dipadang sebagai salah satu pihak yang sangat kompeten untuk
menjaga risiko investasi dan perkreditan dari investor atau kreditur.
Kemudian, masih sejalan dengan tuntutan governance tersebut, pemerintah
Indonesia kini aktif membuat peraturan untuk profesi akuntan publik.
Pembatasan rangkap jabatan dan pemberian jasa, aturan quality control
dan independensi sengaja dibuat untuk memenuhi tuntutan governance di
satu sisi, namun disisi lain menjadikan profesi akuntan penuh dengan
aturan.
Di sisi lain, tantangan juga timbul dari kepercayaan pemerintah
pada akuntan publik yang merencanakan pada masa datang laporan audit
diakui sebagai dasar perhitungan pajak oleh dirjen pajak. Tentu saja jika
wacana ini dilaksanakan maka akan semakin besar peluang pasar jasa
3
akuntan publik di Indonesia. Tantangan dari wacana pemerintah ini adalah
jumlah akuntan publik masih sedikit. Saat ini jumlah akuntan publik baru
1.100 orang dan jumlah KAP baru 400 kantor. Tentu jumlah ini sangat
sedikit dibandingkan dengan jumlah perusahaan sebanyak 16.000 dan
penduduk Indonesia 240 Juta jiwa.
Berkaitan dengan kualitas audit (ASOBAC dalam Abdul Halim,
2001: 1) menyatakan bahwa audit suatu proses sistematik untuk
menghimpun dan mengevaluasi bukti-bukti secara obyektif mengenai
asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan kejadian ekonomi untuk
menentukan tingkat kesesuain antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria
yang telah ditentukan dan menyampaikan hasilnya kepada para pemakai
yang berkepentingan. Ditambah lagi dengan Arens dkk (2006: 4) Auditor
harus memiliki kualifikasi untuk memahami kriteria yang digunakan dan
harus kompeten untuk megetahui jenis serta jumlah bukti yang akan
dikumpulkan guna mencapai kesimpulan yang tepat setelah memeriksa
bukti itu. Auditor juga harus memiliki sikap mental independen.
Kompetensi orang-orang yang melaksanakan audit akan tidak ada nilainya
jika mereka tidak independen dalam mengumpulkan dan mengevaluasi
bukti. Para auditor berusaha keras mempertahankan tingkat independensi
yang tinggi untuk menjaga kepercayaan para pemakai yang mengandalkan
laporan mereka.
Selain kompetensi, independensi, tekanan waktu, dan etika peran
pengalaman juga berperan pernting dalam peningkatan kinerja akuntan
publik. Pengalaman kerja audit (audit experience) dapat diukur dari
jenjang jabatan dalam struktur tempat auditor bekerja, tahun pengalaman
kerja, gabungan antara jenjang jabatan dan tahun pengalaman kerja,
keahlian yang dimiliki auditor yang berhubungan dengan audit, serta
pelatihan-pelatihan yang pernah diikuti oleh auditor tentang audit. Masalah
penting yang berhubungan dengan pengalaman kerja auditor akan
berkaitan dengan tingkat ketelitian auditor. Semakin berpengalaman
auditor maka semakin teliti dalam menemukan kesalahan dalam laporan
4
keuangan yang akan disajikan dan semakin peka untuk menemukan
kesalahan laporan yang akan dibuat (Prasetyo dan Utama, 2015).
Berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) tahun
2011 pasal 220.2 profesi akuntan publik telah menetapkan dalam Kode
Etik Akuntan Indonesia, agar anggota profesi menjaga dirinya dari
kehilangan persepsi independensi dari masyarakat. Anggapan masyarakat
terhadap independensi auditor ditekankan di sini karena independensi
secara intrinsik merupakan masalah mutu pribadi, bukan merupakan suatu
aturan yang dirumuskan untuk dapat diuji secara objektif. Sepanjang
persepsi independensi ini dimasukkan ke dalam Aturan Etika, hal ini akan
mengikat auditor independen menurut ketentuan profesi.
Beberapa penelitian yang telah mengembangkan faktor-faktor yang
dapat memengaruhi kualitas audit dari kemampuan auditor adalah
Septriani (2012), Prasetyo dan Utama (2015), Wiratama dan Budiarta
(2015) menyimpulkan bahwa semua berpengaruh secara signifikan
terhadap kualitas audit.
Penelitian ini menambahkan variabel penelitian, yang telah
dilakukan oleh Kurnia dkk (2014). Perbedaan penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya adalah ditambahkannya variabel Pengalaman, dan
pada obyek penelitiannya, penelitian saat ini berada di Jawa Tengah,
dengan Kantor Akuntan Publik (KAP) yang tersebar di Jawa Tengah.
Alasan ditambahkannya variabel pengalaman bahwa seorang yang
memiliki pengalaman kerja yang tinggi akan memiliki keunggulan yaitu
mendeteksi kesalahan, memahami kesalahan, dan mencari penyebab
terjadinya kesalahan.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan mengambil judul ”PENGARUH
KOMPETENSI, INDEPENDENSI, TEKANAN WAKTU,
PENGALAMAN, DAN ETIKA AUDITOR TERHADAP KUALITAS
AUDIT ( Studi pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jawa Tengah ).
5
2. METODE PENELITIAN
2.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan
menggunakan metode survei. Penelitian survei adalah penelitian yang
mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner
sebagai alat pengumpul data pokok. Dalam penelitian ini hubungan
atau pengaruh yang diteliti meliputi kompetensi, independensi,
tekanan waktu, pengalaman, dan etika auditor terhadap kualitas audit.
2.2 Populasi dan Sempel Penelitian
2.2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah para auditor baik yang
berposisi sebagai partner, manajer,senior, dan junior yang bekerja di
Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jawa Tengah yang berjumlah dua
puluh satu KAP yang berada pada tiga kota (Semarang, Surakarta, dan
Purwokerto) (Sumber: www.IAPI.com).
2.2.2 Sampel
Sedangkan sampel dalam penelitian ini dilakukan pada pihak
terasosiasi/pihak terasosiasi berkaitan atau berhubungan langsung
dalam proses audit yang dilakukan oleh KAP.
2.3 Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dipilih secara convinience sampling,
dimana peneliti memiliki kebebasan untuk memilih siapa yang akan
dijadikan sampel secara mudah dan cepat (Indriantoro dan Supomo,
2002: 130)
2.4 Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer,
data primer adalah data penelitian yang diperoleh secara langsung dari
sumber asli (tidak melalui media perantara) (Indriantoro dan Supomo,
2002: 147). Data primer diperoleh dengan cara menyebarkan kepada
responden yang bersedia menjadi sampel untuk menjawab pertanyaan
yang tercantum dalam kuisioner. Sumber data primer dalam penelitian
6
ini adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di
Jawa Tengah.
2.5 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
2.5.1 Variabel Dependen
Variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau
dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah kualitas audit.
2.5.2 Variabel Independen
Variabel independen adalah tipe variabel yang menjelaskan atau
menpengaruhi variabel yang lain. Variabel independen dalam
penelitian ini adalah kompetensi, independensi, tekanan waktu,
pengalaman dan etika auditor.
2.5 Metode Analisis Data
Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis
adalah dengan menggunakan regresi berganda dengan bantuan
perangkat lunak SPSS. Setelah semua data dalam penelitian ini
terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis data yang terdiri dari:
2.6.1 Statistik Deskriptif
Menurut Indriantoro dan Supomo (2014:170) statistik
deskriptif ini umumnya digunakan oleh peneliti untuk memberikan
informasi mengenai karakteristik variabel penelitian yang utama dan
data demografi responden. Sugiyono (2014:25) menjelaskan bahwa
analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis
data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang
telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Statistik
deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat
rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, dan minimum
(Ghozali, 2012).
7
2.6.2 Uji Instrumen Penelitian
Ada dua macam uji kualitas data, yaitu :
a. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya
suatu kuisioner.
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuisioner
yang merupakan indikator dari variabel.
2.6.3 Uji Asumsi Klasik
Uji ini dilakukan untuk mengetahui bahwa data yang diolah
adalah sah (tidak terdapat penyimpangan) serta distribusi
normaldata tersebut akan diisi melalui uji asumsi klasik, yaitu:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel dependen, variabel independen, atau
keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.
b. Uji Multikollinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(Ghozali, 2012). Uji multikolinearitas ini digunakan karena
pada analisis regresi terdapat asumsi yang mengisyaratkan
bahwa variabel independen harus terbebas dari
multikolinearitas atau tidak terjadi korelasi antar variabel
independen.
c. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini memiliki tujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka
disebut Homokedastisitas dan jika berbeda disebut
hetetoskedastisitas.
8
2.6.4 Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi berganda
Untuk menjawab tujuan penelitian dan menguji hipotesis
maka dilakukan dengan analisis statistik regresi linier berganda
dengan menggunakan bantuan Statistical Package for the
Social Science. (SPSS). Persamaannya adalah sebagai berikut:
KA = α + β1 KOMP + β2 IND + β3 TW + β4 PENG + β5 EA+e
Keterangan:
KA = Kualitas Audit
α = Konstanta
β1 – β5 = Koefisien Regresi
KOMP = Kompetensi
IND = Independensi
TW = Tekanan Waktu
PENG = Pengalaman
EA = Etika Auditor
E = Kesalahan Residual
b. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
independen. Koefisien determinasi ini digunakan karena dapat
menjelaskan kebaikan dari model regresi dalam memprediksi
variabel dependen.
c. Uji Signifikan Model (Uji F)
Uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi
pengaruh variabel-variabel independent secara bersama-sama
(simultan) dan untuk mengetahui ketepatan model regresi yang
digunakan (goodness of fit). Uji F dilakukan untuk mengetahui
fit model regresi. Apabila nila F hitung lebih besar dari F tabel
atau nilai signifikan F lebih kecil dari 0,05 maka model regresi
fit. (Ghozali, 2012).
9
d. Uji signifikan Parameter Individu (Uji t)
Uji statistik t, bertujuan untuk menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara
individual dalam menerangkan variasi variabel dependen
(Ghozali, 2012). Untuk menguji hipotesis ini digunakan
statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai
berikut:
1) Jika nilai probabilitas lebih besar 0,05 maka H0 diterima
atau Ha ditolak, yang menyatakan bahwa semua variabel
independen atau bebas secara individu tidak mempengaruhi
variabel dependen atau terikat.
2) Jika nilai probabilitas lebih kecil 0,05 maka H0 ditolak atau
Ha diterima, yang menyatakan bahwa semua variabel
independen atau bebas secar individual mempengaruhi
variabel dependen atau terikat.
3. HASIL PENELITIAN
3.1 Pengaruh Kompetensi Terhadap Kualitas Audit
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai thitung untuk
variabel kompetensi sebesar 2,367 lebih besar dari t tabel (2,023)
dengan nilai probabilitas sebesar 0,023 berarti lebih kecil dari 0,05
maka Ho ditolak dan H1 diterima, yang artinya terdapat pengaruh
kompetensi auditor terhadap kualitas audit. Hasil penelitian ini
konsisten dengan hasil penelitian Badjuri (2012), Kurnia dkk (2014),
Tjun dkk (2012), Agusti dan Pertiwi (2013) dimana masing-masing
hasil penelitian mereka memberikan bukti empiris bahwa kompetensi
berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit, semakin baik
kompetensi seorang auditor dalam melaksanakan tugasnya akan
semakin baik pula kualitas auditnya.
3.2 Pengaruh Independensi Terhadap Kualitas Audit
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel independensi
mempunyai nilai thitung sebesar 2,564 lebih besar dari t tabel (2,023)
10
dengan nilai probabilitas sebesar 0,014 berarti lebih kecil dari 0,05
maka Ho ditolak dan H2 diterima, yang artinya terdapat pengaruh
independensi auditor terhadap kualitas audit. Nilai koefisien regresi
positif, ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi independensi seorang
auditor maka semakin meningkatkan kualitas auditnya, begitu pula
sebaliknya semakin rendah independensi seorang auditor maka
semakin menurunkan kualitas auditnya.
3.3 Pengaruh Tekanan Waktu Terhadap Kualitas Audit
Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa tekanan waktu
berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini terbukti dari nilai thitung
sebesar -2,375 lebih besar dari t tabel (-2,023) dengan nilai
probabilitas sebesar 0,023 berarti lebih kecil dari 0,05 maka Ho
ditolak dan H3 diterima, yang artinya terdapat pengaruh tekanan waktu
auditor terhadap kualitas audit. Nilai koefisien regresi negatif disini
dapat diartikan bahwa semakin tinggi tekanan waktu yang diberikan
auditor sewaktu mengaudit laporan keuangan perusahaan maka
semakin menurunkan kualitas auditnya, namun sebaliknya semakin
rendah tekanan waktu yang diberikan auditor sewaktu mengaudit
laporan keuangan perusahaan maka semakin meningkatkan kualitas
auditnya.
3.4 Pengaruh Pengalaman Terhadap Kualitas Audit
Hasil penelitian ini diketahui bahwa pengalaman audit
berpengaruh terhadap kualitas audit. Hal ini terbukti dari nilai thitung
untuk pengalaman sebesar 2,977 lebih besar dari t tabel (2,023)
dengan nilai probabilitas sebesar 0,005 berarti lebih kecil dari 0,05
maka Ho ditolak dan H4 diterima, yang artinya terdapat pengaruh
pengalaman terhadap kualitas audit. Nilai koefisien regresi positif ini
dapat diartikan bahwa semakin lama pengalaman yang dimiliki
auditor dalam mengaudit laporan keuangan maka akan semakin
meningkatkan kualitas auditnya, namun sebaliknya semakin rendah
atau sedikit pengalaman yang dimiliki auditor dalam mengaudit
11
laporan keuangan maka akan semakin menurunkan kualitas auditnya.
Pengalaman akuntan publik akan terus meningkat seiring dengan
makin banyaknya audit yang dilakukan serta kompleksitas transaksi
keuangan perusahaan yang diaudit sehingga akan menambah dan
memperluas pengetahuannya di bidang akuntansi dan auditing.
Banyaknya tugas yang dihadapi oleh auditor memberikan kesempatan
untuk belajar dari kegagalan dan keberhasilan yang pernah dialami,
sehingga kualitas auditnya semakin meningkat. Pengalaman akuntan
publik akan terus meningkat seiring dengan lamanya bekerja sebagai
auditor. Semakin lama bekerja sebagai auditor, semakin dapat
mengetahui informasi yang relevan untuk mengambil pertimbangan
dalam membuat keputusan, sehingga kualitas audit akan semakin baik
seiring bertambahnya pengalaman menjadi auditor.
3.5 Pengaruh Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit
Hasil penelitian ini diketahui bahwa etika auditor berpengaruh
terhadap kualitas audit. Hal ini terbukti dari nilai thitung untuk etika
auditor sebesar 4,095 lebih besar dari t tabel (2,023) dengan nilai
probabilitas sebesar 0,005 berarti lebih kecil dari 0,05 maka Ho
ditolak dan H5 diterima, yang artinya terdapat pengaruh etika auditor
terhadap kualitas audit. Nilai koefisien regresi positif ini dapat
diartikan bahwa semakin tinggi etika auditor maka semakin
meningkatkan kualitas audit begitu pula sebaliknya semakin rendah
etika auditor maka semakin menurunkan kualitas audit. Dengan
menjunjung tinggi etika profesi seorang auditor diharapkan tidak
terjadi kecurangan diantara para auditor, sehingga dapat memberikan
pendapat auditan yang benar-benar sesuai dengan laporan keuangan
yang disajikan oleh perusahaan. Jadi, dalam menjalankan
pekerjaannya, seorang auditor dituntut untuk mematuhi Etika auditor
yang telah ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Hal ini
dimaksudkan agar tidak terjadi persaingan diantara para akuntan yang
menjurus pada sikap curang. Dengan diterapkannya etika auditor
12
diharapkan seorang auditor dapat memberikan pendapat yang sesuai
dengan laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan. Jadi,
semakin tinggi etika auditor dijunjung oleh auditor, maka kualitas
audit juga akan semakin bagus.
Selain itu dalam penelitian ini diketahui bahwa etika auditor
mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap kualitas audit
dibandingkan keempat variabel lainnya. Hal ini mengindikasikan
bahwa kualitas audit pada auditor yang bekerja di KAP wilayah
Propinsi Jawa Tengah lebih mengutamakan dan menjunjung tinggi
etika profesi mereka sebagai seorang auditor sehingga mampu
menghasilkan kualitas audit yang lebih baik.
4. PENUTUP
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan
maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
4.1 Terdapat pengaruh kompetensi auditor terhadap kualitas audit. Hal
ini ditunjukkan dengan nilai thitung 2,367 dengan taraf signifikansi
0,023 kurang dari 0,05. Berarti hipotesis pertama yang menyatakan
bahwa kompetensi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit
terdukung.
4.2 Terdapat pengaruh independensi auditor terhadap kualitas audit. Hal
ini ditunjukkan dengan nilai thitung 2,564 dengan taraf signifikansi
0,014 kurang dari 0,05. Berarti hipotesis kedua yang menyatakan
bahwa independensi auditor berpengaruh terhadap kualitas audit
terdukung.
4.3 Terdapat pengaruh tekanan waktu auditor terhadap kualitas audit.
Hal ini ditunjukkan dengan nilai thitung -2,375 dengan taraf signifikansi
0,023 kurang dari 0,05. Berarti hipotesis ketiga yang menyatakan
bahwa tekanan waktu auditor berpengaruh terhadap kualitas audit
terdukung.
4.4 Terdapat pengaruh pengalaman terhadap kualitas audit. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai thitung 2,977 dengan taraf signifikansi 0,005
13
kurang dari 0,05. Berarti hipotesis keempat yang menyatakan bahwa
pengalaman berpengaruh terhadap kualitas audit terdukung.
4.5 Terdapat pengaruh etika auditor terhadap kualitas audit. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai thitung 4,095 dengan taraf signifikansi 0,000
kurang dari 0,05. Berarti hipotesis kelima yang menyatakan bahwa
etika auditor berpengaruh terhadap kualitas audit terdukung.
DAFTAR PUSTAKA
Agusti, Restu dan Nastia Putri Pertiwi. 2013. Pengaruh Kompetensi, Independensi
Dan Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Se Sumatera). Jurnal Ekonomi Volume 21, Nomor 3 September.
Aisyah, Edelweis Asti dan Sukirman. 2015. Hubungan Pengalaman, Time Budget
Pressure, Kompensasi Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik (Kap) Di Kota Semarang. Accounting Analysis Journal . Maret.
Andarwanto, Andri. 2015. Pengaruh Kompetensi, Independensi, Akuntabilitas
Dan Profesionalisme Auditor Terhadap Kualitas Audit ( Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Di Surakarta Dan Yogyakarta ). Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Arens, Elder dan Beasley. 2006, Auditing dan Jasa Assurance Pendekatan
Terintegrasi: Edisi Keduabelas. Jakarta: Erlangga. Badjuri, achmad. 2011. Faktor Faktor Yang Berpengaruh Terhadap kualitas Audit
Auditor Independen Pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jawa Tengah. Dinamika Keuangan dan Perbankan,Vol. 3,No. 2, Hlm. 183-197.
Christiawan, Yulius Jogi. 2002. Kompetensi Dan Independensi Akuntan Publik :
Refleksi Hasil Penelitian Empiris. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 4, No. 2, Nopember 2002 : 79 – 92.
Fadhilah, Nur. 2015. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas,
Integritas Dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Audit (Studi Empiris Pada Auditor Inspektorat Daerah Kota Salatiga Dan Kabupaten Boyolali). Skripsi. Surakarta: Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Futri, Putu Septiani dan Gede Juliarsa. 2014. Pengaruh Independensi,
Profesionalisme, Tingkat Pendidikan, Etika Profesi, Pengalaman, Dan Kepuasan Kerja Auditor Pada Kualitas Audit Kantor Akuntan Publik Di Bali. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 7.2. Hlm. 444-461.
14
Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 20. Edisi 6. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Halim, Abdul. 2001. Auditing (Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan).
Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
IAPI. 2011. “Standar Profesional Akuntan Publik” . Jakarta. Salemba Empat.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Khadilah, Pupung dan Hendra. 2015. Pengaruh Time Budged Pressure,
Pengalaman auditor, Etika Auditor dan Kompleksitas Audit Terhadap Kualitas Audit.
Kurnia, Khomsyah dan Sofie. 2014. Pengaruh Kompetensi,Independensi,Tekanan
waktu, dan Etika auditor terhadap Kualitas audit. (Studi pada Kantor Akuntan Publik wilayah Jakarta).e-journal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti.Vol. 1,No. 2 September. Hlm. 49-67.
Lamuda. 2013. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas, Kompetensi dan Komitmen Organisasi Terhadap Kualitas Audit. Skripsi. Surakarta: Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Messier, William f, Steven M. Glover, Douglas f. 2014. Jasa Audit dan Assurance
Pendekatan Sistematis. Edisi 8. Badan Penerbit Salemba Empat.
Mulyadi. 2002. Auditing. Universitas Gadjah Mada. Edisi 6. Badan Penerbit Salemba Empat.
Nugraha, Mikhail Edwin. 2012. Pengaruh Independensi, Kompetensi, Dan Profesionalisme Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Akuntansi Vol. 1, No. 4, Juli. Hlm. 56 – 59.
Oklivia, dan Aan Marlinah. 2014. Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Faktor-Faktor Dalam Diri Auditor Lainnya Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Bisnis dan Akuntansi. Vol. 16, No. 2, Desember 2014 : 143-157.
Perdany, Annisa dan Sri Suranta. 2013. Pengaruh Kompetensi dan Independensi
Auditor Terhadap Kualitas Audit Investigatif pada Kantor Perwakilan BPK-RI Yogyakarta. Skripsi. Surakarta: Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
Prasetyo, Eko Budi dan Utama. 2015. Pengaruh Independensi, Etika Profesi,
Pengalamang Kerja Dan Tingkat Pendidikan Auditor Pada Kualitas Audit. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. ISSN : 2302 – 8556. Hlm. 115-129.
15
Rahmawati, Januar Dwi Widya. 2013. Pengaruh Kompetensi dan Independensi Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Vol. 1, No.1: Semester Ganjil 2012/2013.
Randi, Sri Vadila. 2014. Pengaruh Kompetensi, Independensi, Akuntabilitas,
Pengalaman, Due Professional Care Dan Motivasi Terhadap Kualitas Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik Wilayah Surakarta Dan Yogyakarta). Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Saripudin, Netty Herawaty, Rahayu. 2012. Pengaruh Independensi, Pengalaman, Due Professional Care Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit (Survei Terhadap Auditor Kap Di Jambi Dan Palembang). E-Jurnal Binar Akuntansi Vol. 1 No. 1, September. ISSN 2303 – 1522.
Septriani, Yossi. 2012. Pengaruh Independensi Dan Kompetensi Auditor
Terhadap Kualitas Audit. (Studi Kasus Auditor Kap Di Sumatera Barat). Jurnal Akuntansi & Manajemen Politeknik Negeri Padang. Vol. 7, No.2 Desember. ISSN 1858-368. Hlm. 78-100.
Singgih, Elisha Muliana dan Icuk Rangga Bawono. 2010. Pengaruh
Independensi, Pengalaman, Due Professional Care Dan Akuntabilitas Terhadap Kualitas Audit (Studi pada Auditor di KAP “Big Four” di Indonesia). Simposium Nasional Akuntansi XIII Purwokerto. Universitas Jenderal Soedirman.
Sukriah, Akram, dan Biana Adha Inapty. 2009. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, Obyektifitas, Integritas, dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan. Simposium Nasional Akuntansi XII Palembang. Universitas Sriwijaya.
Tjun, Lauw Tjun, Marpaung, Setiawan. 2012. Pengaruh Kompetensi dan
Independensi Auditor Terhadap Kualitas Audit. Jurnal Akuntansi Vol.4 No.1 Mei : 33-56.
Utami, Mini. 2014. Pengaruh Pengalaman Kerja, Obyektifitas, Independensi,
Kompetensi, Akuntabilitas dan Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit (Studi Kasus pada KAP di Surakarta dan Yogyakarta). Skripsi. Surakarta: Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Wardhani, Iriyuwono, dan Achsin. 2014. Pengaruh Pengalaman Kerja,
Independensi, Integritas, Obyektivitas, Dan Kompetensi Terhadap Kualitas Audit. Ekonomika-Bisnis Vol. 5, No. 1, Januari 2014 : 63 - 74.
Widyarini, Komang dan Ni Made Dwi Ratnadi. 2016. Pengaruh Prosedur,
Pendidikan, Tekanan Waktu, Dan Anggaran Reviu Pada Kualitas Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 5.3 : 455-488.