pengaruh komposisi kompos organik terhadap pertumbuhan tanaman kedelai di tanah gambut ppt
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Laporan Praktikum BioteknologiA. Topik Praktikum
“Pengaruh komposisi kompos organik terhadap pertumbuhan tanaman kedelai di tanah gambut”
UNIVERSITAS PALANGKA RAYAPROGRAM PASCA SARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGITAHUN 2014
Oleh :
Kelompok 2
Sri Widodianto
Khairun Nisa
Siska Yulita
Liqa Mawadah
Triosa Abel
B. Tujuan Praktikum
Untuk Mengetahui Pengaruh komposisi kompos organik terhadap pertumbuhan tanaman kedelai di tanah gambut
C. Dasar Teori
Definisi Kedelaikacang kedelai, adalah salah satu tanaman polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari asia timur seperti kecap, tahu, dan tempe. Berdasarkan peninggalan arkeologi, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 3500 tahun yang lalu di asia timur. Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia. Penghasil kedelai utama dunia adalah amerika serikat meskipun kedelai praktis baru dibudidayakan masyarakat di luar asia setelah 1910.
Keanekaragaman
Kedelai yang dibudidayakan adalah glycine max yang merupakan keturunan domestika dari spesies moyang, glycine soja. Kedelai adalah tumbuhan yang selalu peka terhadap pencahayaan. Dalam pencahayaan agak rendah batangnya akan mengalami pertumbuhan memanjang sehingga berwujud seperti tanaman merambat.
Gambar Tanaman Kedelai
KecambahBiji kedelai yang kering akan
berkecambah bila memperoleh air yang cukup. Kecambah kedelai tergolong epigeous, yaitu keping biji muncul diatas tanah.
PerakaranTanaman kedelai mempunyai akar tunggang
yang membentuk akar-akar cabang yang tumbuh menyamping (horizontal) tidak
jauh dari permukaan tanah. Jika kelembapan tanah turun, akar akan
berkembang lebih ke dalam agar dapat menyerap unsur hara dan air.
Kompos
Kompos adalah hasil penguraian parsial/ tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembap, dan aerobik atau anaerobik (modifikasi dari j.h. Crawford, 2003).
Sedangkan pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi.
Bahan-Bahan Pembuatan KomposAsal Bahan
1. PertanianLimbah dan residu tanaman
Jerami dan sekam padi, gulma, batang dan tongkol jagung, semua bagian vegetatif tanaman, batang pisang dan sabut kelapa
Limbah & residu ternak
Kotoran padat, limbah ternak cair, limbah pakan ternak, cairan biogas
Tanaman air Azola, ganggang biru, enceng gondok, gulma air2. IndustriLimbah padat Serbuk gergaji kayu, blotong, kertas, ampas tebu, limbah kelapa
sawit, limbah pengalengan makanan dan pemotongan hewan
Limbah cair Alkohol, limbah pengolahan kertas, limbah pengolahan minyak kelapa sawit
3. Rumah tanggaSampah Sampah (padat) rumah tangga dan sampah kota rumah tanggaLimbah padat dan cair
Limbah rumah tangga: tinja, urin,
4. PasarSampah Sampah (padat) pasar tradisional dan modernLimbah padat dan cair Limbah pasar; tinja dan urin
Manfaat KomposKompos memperbaiki struktur tanah dengan
meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah.
Kompos memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari beberapa aspek:
Aspek ekonomi :1. Menghemat biaya untuk transportasi dan
penimbunan limbah2. Mengurangi volume/ukuran limbah3. Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada
bahan asalnya
Lanjutan
Aspek lingkungan :o Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah
dan pelepasan gas metana dari sampah organik yang membusuk akibat bakteri metanogen di tempat pembuangan sampah
o Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan
Aspek bagi tanah/tanaman:1. Meningkatkan kesuburan tanah2. Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah3. Meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah4. Meningkatkan aktivitas mikroba tanah5. Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan
jumlah panen)6. Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman7. Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman8. Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam
tanah
Proses pengomposan
1
1I
Menggunakan aktivator pengomposan
Kelompok
organismeOrganisme Jumlah/gr kompos
Mikroflora
Bakteri;
aktinomicetes;
kapang
109 - 109; 105 108;
104 - 106
Mikrofanuna Protozoa 104 - 105
MakrofloraJamur tingkat
tinggi
Makrofauna
Cacing tanah,
rayap, semut,
kutu, dll
Definisi tanah gambut
Kata gambut diambil dari nama suatu desa, yaitu desa gambut (kini kecamatan gambut), yang terletak sekitar 10 km di sebelah timur kota banjarmasin, kalimantan selatan, dimana untuk pertama kalinya padi berhasil dibudidayakan pada persawahan tanah gambut.
Dalam sistem klasifikasi tanah soil taxonomy tanah gambut yang biasanya disebut organic soils,bog soils, ’merupakan tanah yang secara dominan tersusun dari bahan tanah organik, berupa sisa-sisa jaringan tumbuh-tumbuhan (histos = tissue = jaringan tumbuh-tumbuhan)’.
D. Alat dan bahan
No. Alat dan Bahan Volume
1. Kotoran ternak 60 %
2. Limbah organik
tanaman/gulma
20 %
3 Tanah subur 20 %
4. Mikroorganisme: Em-4 5 %
5. Pelarut: air kelapa 10%
6. Tanah gambut -
E. Prosedur kerja
Pembuatan kompos:1. Semua bahan dicampurkan, sesuai komposisi di
atas2. Dikomposkan selama 3 minggu3. Aplikasikan kompos ke polibag 1 minggu
sebelum tanam.Takaran/dosis pupuk: 0,5 kg/ polibagVariabel percobaan:Bebas: 1. Perlakuan
2. Kontrol positif: urea, dengan dosis yg biasa digunakan petani
3. Kontrol negatif: tanpa komposTerikat: pertumbuhan tanaman kedelai (tinggi
tanaman dan jumlah daun)Ulangan: tiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali.
Total unit perlakuan 3X3: 9 unit
F. Hasil pengamatan
Minggu ke 3 tinggi batang (cm)Perlakuan/ulangan I II III
Control (-) 34 34,5 36
Kompos 41 36 37,5
Control (+) 5 17 0
Minggu ke 3 Jumlah daun (helai)Perlakuan/ulangan I II III
Control (-) 4 4 4
Kompos 4 4 6
Control (+) 2 2 0
G. Pembahasan Perhitungan Statistik menggunakan One Way Anova taraf
5%, apabila signifikan maka dilanjutkan dengan uji Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) melalui spss 18
1. Tinggi TanamanUji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Data Sampel Pada Minggu ke-4
Levene Statistic df1 df2 Sig.5.254 2 6 .048
Uji F (anova one way)
ANOVA
Data Sampel Pada Minggu ke-4Sum of
Squares df Mean Square F Sig.Between Groups 1718.056 2 859.028 30.680 .001
Within Groups 168.000 6 28.000
Total 1886.056 8
Uji lanjutan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT)
Data Sampel Pada Minggu ke-4Duncana
Perlakuan Pada Minggu Ke-4
N
Subset for alpha = 0.05
1 2
dimension1
Kontrol Positif
3 7.3333
kontrol Negatif
3 34.8333
Kompos 3 38.1667Sig. 1.000 .470
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.
Lanjutan1. Hal ini disebabkan karena pemberian bakteri
Em-4 dengan metode fermentasi dapat mengurai unsur organik (N,P,K,Cl,S) yang terkandung dalam kotoran ternak dan gulma secara maksimal. Sehingga, tinggi tanaman kedelai pada perlakuan kompos lebih tinggi daripada perlakuan ckontrol negative dan kontrol positif.
2. Jenis Pupuk Dingin3. Slow Release
2. Jumlah Daun (helai)
Uji NormalitasTests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.Data Sampel pada MSP ke-4
.317 9 .010 .873 9 .132
a. Lilliefors Significance Correction
Uji F (One Way Anova) taraf 5 %
ANOVA
Data Sampel pada MSP ke-4Sum of
Squares df Mean Square F Sig.Between Groups 18.667 2 9.333 10.500 .011
Within Groups 5.333 6 .889
Total 24.000 8
Uji lanjutan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT)
Data Sampel pada MSP ke-4
Duncana
Perlakuan Pada MSP Ke-4
N
Subset for alpha = 0.05
1 2
dimension1
Kontrol Positif
3 1.33
Kontrol Negatif
3 4.00
Kompos 3 4.67Sig. 1.000 .420
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.
Lanjutan1. Hal ini disebabkan karena pemberian bakteri
Em-4 dengan metode fermentasi dapat mengurai unsur organik (N,P,K,Cl,S) yang terkandung dalam kotoran ternak dan gulma secara maksimal. Sehingga, tinggi tanaman kedelai pada perlakuan kompos lebih tinggi daripada perlakuan ckontrol negative dan kontrol positif.
2. Jenis Pupuk Dingin3. Slow Release
H. Kesimpulan
Dari Hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa, pemberian Em-4 pada pupuk kompos berpengaruh signifikan terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun. Karena, pemberian bakteri Em-4 pada kotoran kambing dan gulma dapat mengurai unsur organik (N,P,K,Cl, S) secara maksimal.
Dokumentasi Praktikum
Gambar 1 : Proses Pembuatan Kompos
Gambar 2 : Hasil Kompos
Gambar 3 : Proses Penanaman Bibit
Gambar 4 : Minggu Ke-1 Setelah Penanaman
Gambar 5 : Minggu Ke-2 Setelah Penanaman
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
SEMOGA BERMANFAAT