pengaruh kualitas akuntansi, informasi asimetri,...
TRANSCRIPT
PENGARUH KUALITAS AKUNTANSI, INFORMASI
ASIMETRI, RETURN ON ASSET DAN CREDIT RISK
TERHADAP LOAN PRICING
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat- Syarat Guna Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Syafrijal Tumanggor
11140820000056
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H/2018 M
ii
PENGARUH KUALITAS AKUNTANSI, INFORMASI
ASIMETRI, RETURN ON ASSET DAN CREDIT RISK
TERHADAP LOAN PRICING
( Studi Pada Perusahaan Perbankan Yang Go Public Periode 2013- 2017 )
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelas Sarjana Akuntansi
Oleh:
SYAFRIJAL TUMANGGOR
NIM: 11140820000056
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1440 H/ 2019
v
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Syafrijal Tumanggor
NIM : 11140820000056
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Akuntansi
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide dan pemikiran orang lain tanpa mampu
mengembangkan dan mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain.
3. Tidak menggunakan karya ilmiah orang lain tanpa mencantumkan
sumber asli atau tanpa menyebut pemilik karya,
4. Mengerjakan sendiri karya ilmiah ini dan mampu bertanggung jawab
atas karya ini.
Apabila dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata ditemukan bukti
bahwa saya melanggar pernyataan di atas, maka saya siap untuk dikenakan sanksi
berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
Jakarta, 9 Januari 2019
Yang Menyatakan,
(Syafrijal Tumanggor)
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS DIRI
1. Nama Lengkap : Syafrijal Tumanggor
2. Tempat Tanggal Lahir : Barus, 19 Desember 1995
3. Alamat : Jln. Wasilan No.50 RT.005/003
Kel. Pondok Petir, Kec. Bojong Sari
Kota Depok, Prov Jawa Barat 16517
4. Telepon : 081212332634
5. Email : [email protected]
II. PENDIDIKAN
1. SD (2002-2008) : SDN Padang Masiang 3
2. SMP (2008-2011) : SMP Muhammadiyah Swasta 28
Barus
3. SMA (2011-2014) : MAN 01 Barus
4. S1 (2014-2018) : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Anggota Pramuka MAN 01 Barus 2013- 2014
2. Wakil Ketua IPM 2013- 2014
3. Anggota Divisi Sosial Budaya IMM 2017-2018
IV. DATA KELUARGA
1. Ayah : Indrawiran Tumanggor
2. Ibu : Nurhayani Purba
3. Anak ke : 6 dari 6 bersaudara
vii
THE EFFECT OF ACCOUNTING INFORMATION ON ASIMETRY,
RETURN OF ASSETS AND CREDIT RISK ON LOAN PRICING
ABSTRACT
This information discusses the importance of accounting quality,
information asymmetry, return of assets and credit risk to loan pricing.
This study uses secondary data on publicly traded banking companies
listed on the Indonesia Stock Exchange in the period 2013-2017. The
number of samples in this study were 9 companies for 5 years, a total
sample of 45 financial statements. The sampling method in this study
used purposive sampling. Analysis tool to test hypotheses that is using
the SPSS 24 application program.
The results of this study indicate the quality of accounting,
information asymmetry, returns on asset do not have a significant effect
on loan pricing. While credit risk affects significantly the loan pricing..
Keywords: accounting quality, information asymmetry, returns on asset,
Credit Risk and loan pricing
viii
PENGARUH KUALITAS AKUNTANSI INFORMASI ASIMETRI,
RETURN OF ASSET DAN CREDIT RISK TERHADAP LOAN PRICING
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas akuntansi,
informasi asimetri, return of asset dan credit risk terhadap loan pricing. penelitian
ini menggunakan data sekunder pada perusahaan perbankan yang go public yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2017. Jumlah sampel pada
penelitian ini adalah sebanyak 9 perusahaan selama 5 tahun, total sampel
penelitian 45 laporan keuangan. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini
menggunakan purposive sampling. Alat analisis untuk menguji hipotesis yaitu
menggunakan program aplikasi SPSS 24.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas akuntansi, informasi
asimetri, return of asset tidak berpengaruh signifikan terhadap loan
pricing.sedangkan credit risk berpengaruh signifikan terhadap loan pricing.
Kata kunci: kualitas akuntansi, informasi asimetri, return of asset, credit risk dan
loan pricing
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Assalamualaukum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah Subhanahu wa ta’ala
yang telah memberikan rahmat, kesehatan dan hidayah-Nya kepeda penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “PENGARUH
KUALITAS AKUNTANSI, INFORMASI ASIMETRI, RETURN ON ASSET,
DAN CREDIT RISK TERHADAP LOAN PRICING”. Skripsi ini merupakan
tugas akhir yang harus diselesaikan guna untuk meraih program sarjana (S1)
Jurusan Akuntansi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Selama melakukan penelitian dan pemyusunan skripsi, Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa banyak sekali pihak yang telah membantu dalam proses
penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, Alhamdulillah penulis hanturkan atas
rahmat Allah SWT yang telah memberikan karunia-Nya, sehingga skripsi ini
dapat diselesaikan. Selain itu penulis juga ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini,
yaitu kepada:
1. Kedua orang tua yang tercinta yaitu Indrawiran Tumanggor dan Nurhayani
Purba yang tidak pernah lelah mendoakan disetiap waktu, memberi
semangat, motivasi, pelajaran hidup yang sangat berharga serta bimbingan
dan dukungan kepada penulis.
2. Kakak- kakakku Irmayani, M iswar, Zulkarnain, Muliahadi, dan Ruaida
yang selalu memberi semangat serta dukungan untuk kesuksesan Penulis
3. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Yessi Fitri, SE, M.Si.,Ak.,CA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
x
5. Bapak Hepi Prayudiawan, SE, MM, Ak., CA. selaku Sekretaris Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Ibu Zuwesty Eka Putri M.Ak. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
selalu sabar dalam membimbing serta memberikan banyak waktu, ilmu dan
nasihatnya yang sangat penting untuk penulis selama penyusunan skripsi.
7. Semua dosen, guru dan pendidik yang telah memberikan ilmu, serta nasihat-
nasihat kepada penulis sejak Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi.
8. Sahabat seperjuangan selama kuliah (Hatta, Atinio, Riza, Ryan, Indra, Bari,
Gesti, Fatma dan Vino) terima kasih telah menjadi sahabat yang baik dan
telah mewarnai hari-hari penulis selama kuliah.
9. Keluarga besar Akuntansi angkatan 2014 UIN Syarif hidayatullah Jakarta,
terima kasih atas dukungan, kekompakan serta kenangan-kenangan manis
selama 4 tahun ini.
10. Teman-teman KKN ADINATA 136 dan Desa Pasarean, terima kasih atas
keramahan, kekompakan, perjuangan, dan pengalaman hidup yang singkat
namun sangat berharga.
11. Seluruh pihak yang telah memberikan bantuan kepada penulis yang tidak
dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas kerjasama, bantuan dan
dukungan yang kalian berikan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan
baik.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih perlu banyak penyempurnaan
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh
karena itu, penulis berharap segala bentuk saran kritik serta masukan yang
membangun dari berbagai pihak dapat diterima. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi yang membacanya.
Wassalamualaikum Wr. Wb. Jakarta, 9 Januari 2019
Syafrijal Tumanggor
xi
DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………………..... i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI……………………………………..…..ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF…………………….iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH……………......iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP……………………………………………...….v
ABSTRACT……………………………………………………………………...vi
ABSTRAK……………………………………………………………………...vii
KATA PENGANTAR………………………………………………………...viii
DAFTAR ISI………………………………………………………………...…..x
DAFTAR TABEL……………………………………………………….........xiii
DAFTAR GAMBAR………………………………….…………………........xiv
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………......xv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1
A. Latar Belakang ...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................7
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................7
D. Manfaat Penelitian…………………………..….……………………..8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .........................................................................9
A. Tinjauan Literatur .......................................................................................9
1. Loan Pricing Theory………………………………………………...….9
2. Teori Keagenan ………………... .........................................................10
3. Kualitas akuntansi........... ......................................................................11
4. Informasi Asimetri ................................................................................14
5. Return On Asset ………………………………………...…………….……..15
6. Credit Risk………………………………………………………………...….16
7. Loan Pricing .........................................................................................17
xii
B. Penelitian Terdahulu ................................................................................20
C. Pengembangan Hipotesis .........................................................................25
1. Pengaruh kualitas akuntansi terhadap loan pricing ..............................25
2. Pengaruh Informasi asimetri terhadap loan pricing............................ 26
3. Pengaruh return on asset terhadap loan pricing……………………...27
4. Pengaruh credit risk terhadap loan pricing……….…………....……...28
D. Kerangka Pemikiran .................................................................................29
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................30
A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................30
B. Metode Penentuan Sampel ...................................................................... 31
1. Populasi dan Sampel ............................................................................31
2. Metode Pengambilan Sampel .............................................................. 31
C. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 32
D. Operasionalisasi Variabel Penelitian ....................................................... 32
1. Kualitas akuntansi (X1) ........................................................................32
2. Infromasi Asimetr (X2) ....................................................................... 33
3. Return On Asset (X3)………………………………………………….…....34
4. Credit Risk (X4)...………………………………………………………..….36
5. Loan Pricing (Y) .................................................................................. 37
E. Metode Analisis Data .............................................................................. 42
1. Uji Statistik Deskriptif.......................................................................... 43
2. Uji Asumsi Klasik................................................................................. 43
3. Uji Hipotesis……………………………...……………...……...……..46
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN……………………...………..….50
A. Gambaran Umum Objek Penelitian………………………...………..…50
B. Hasul Uji Data Penelitian……………………………………………….56
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif……...……………………...…..….56
2. Hasil Uji Asumsi Klasik………..………………………………..57
xiii
3. Hasil Uji Hipotesis………………………………...…….…….…63
C. Pembahasan……………………………………………..……….…..….67
BAB V PENUTUPAN…………………………………………..…………..… 70
A. Kesimpulan………………………………………...…...…………..…. 70
B. Saran…………………………...…………………...………...……...…71
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….….72
LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………………….......78
xiv
DAFTAR TABEL
TABEL 2.1 ………………………………………………………………………20
TABEL 3.1 ………………………………………………………………………39
TABEL 3.2 ...…………………………………………………………………….40
TABEL 3.3 ………………………………………………………………………41
TABEL 3.4 ………………………………………………………………………44
TABEL 4.1 ………………………………………………………………………52
TABEL 4.2 ………………………………………………………………………55
TABEL 4.3 ………………………………………………………………………55
TABEL 4.4 ………………………………………………………………………56
TABEL 4.5 ………………………………………………………………………60
TABEL 4.6 ………………………………………………………………………61
TABEL 4.7 ………………………………………………………………………62
TABEL 4.8 ………………………………………………………………………64
TABEL 4.9 ……………………...……………………………………………….65
TABEL 4.10 ……………………………………………………………………..66
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 ......................................................................................................... 29
Gambar 4.1 …………………………………..…………………………………58
Gambar 4.2 ……………………………………..………………………………59
Gambar 4.3 ……………………………………..………………………………63
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Daftar Nama Perusahaan Sampel ........................................................................... 79
Hasil Perhitungan Variabel Kualitas Akuntansi ................................................... 79
Hasil Perhitungan Variabel Informasi Asimetri ..................................................... 81
Hasil Perhitungan Variabel Loan Pricing .............................................................. 85
Hasil Perhitungan Variabel Return On Asset……………….…..…….………… 87
Hasil Perhitungan Variabel Credit Risk ………………………………..……......87
Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................................................. 90
Hasil Uji Normalitas ............................................................................................. 90
Hasil Uji Multikolinearitas ..................................................................................... 91
Hasil Uji Autokorelasi............................................................................................ 91
Hasil Uji Heteroskedastisitas ................................................................................. 92
Hasil Uji Koefisien Determinasi ............................................................................ 92
Hasil Uji F .............................................................................................................. 93
Hasil Uji T .............................................................................................................. 93
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin ketatnya persaingan di era globalisasi ini, perusahaan
dituntut untuk dapat bertahan. Untuk mengantisipasi persaingan tersebut,
perusahaan harus dapat meningkatkan kinerjanya demi kelangsungan
usaha. Berbagai usaha yang dilakukan oleh perusahaan, seperti
perencanaan, pengambilan keputusan, evaluasi dan sebagainya
membutuhkan sebuah informasi yang dapat dijadikan perkiraan yang akan
dijalankan. Terutama dalam hal transaksi ataupun hal-hal yang berkaitan
dengan masalah keuangan, tentunya sangat membutuhkan laporan
keuangan. Laporan keuangan merupakan acuan mengenai kondisi suatu
perusahaan dan sebagai acuan informasi perusahaan yang dipakai untuk
menilai posisi keuangan dan kinerja perusahaan, yang dingunakan untuk
para stakeholders sebagai acuan dalam pengambilan keputusan. Dimana
laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi mengenai
keuangan suatu perusahaan dalam suatu periode akuntansi (Munawir,
2007). Selanjutnya informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
harus mudah dipahami, andal, relevan, lengkap, serta dapat
menggambarkan kondisi perusahaan pada masa lalu dan di masa yang
akan datang.
2
Pencapaian yang berpotensi bagus di bidang ekonomi sebuah
perusahaan, cenderung diikuti dengan jenis kejahatan yang paling sering
ditemui dalam satu entitas dan entitas lainnya, yaitu adanya praktek
manipulasi atau kecurangan terhadap laporan keuangan untuk
menghasilkan keadaan laporan keuangan yang lebih baik. Maka
kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan atau laba sangat
tergantung pada bagaimana perusahaan menerapkan konsep strategi atau
perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang sesuai dengan bidang
tugas masing-masing, dan pelaksanaannya dilakukan dengan prosedur dan
kinerja yang telah ditentukan oleh perusahaan sebelumnya.
Kewenangan yang berlebihan di dalam pengelolaan perusahaan
dapat menimbulkan penyalahgunaan wewenang manajemen sebagai
pengelola perusahaan dimana pihak pengelola perusahaan akan
memaksimalkan laba perusahaan yang mengarah pada proses
memaksimalkan kepentingannya atas biaya pemilik perusahaan.
Penyebaran di bidang informasi dibutuhkan informasi yang berkualitas,
terjamin serta bermutu. Informasi yang berkualitas, terjamin serta bermutu
harus relevan, yaitu dapat memenuhi kebutuhan pemakai laporan
keuangan dalam proses pengambilan keputusan. Informasi dikatakan
relevan, jika informasi tersebut tersedia bagi pengambil keputusan
sebelum ia kehilangan kemampuannya untuk mempengaruhi
keputusannya, maka Informasi akuntansi tersebut haruslah tepat waktu
(timeliness).
3
Jadi, agar informasi menjadi relevan, maka informasi tersebut harus
mempunyai nilai prediktif dan umpan balik, dan harus disajikan tepat
waktu. Informasi yang reliable harus memberikan gambaran perusahaan
yang sebenarnya serta harus bisa memenuhi syarat dapat ditelusuri dan
netral (Zahroh N, 2014).
Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk
yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan
keputusan saat ini atau saat mendatang (Kadir, 2003). Hal yang sama
dijelaskan oleh Suyanto (2000), bahwa Informasi adalah data yang telah
diletakkan dalam konteks yang lebih berarti dan berguna yang
dikomunikasikan kepada penerima untuk dijadikan dalam pembuatan
keputusan, maka jika suatu keputusan tidak didasarkan dengan fakta, maka
leporan audit tidak sah atau valid, maka ini merupakan salah satu
penghambat dalam laporan keungan audit, maka informasi yang baik
adalah berguna dan bermanfaat bagi sipenerima maupun sipemberi.
Informasi yang berkualitas pada laporan keuangan adalah
mempunyai nilai yang berdampak signifikan dalam penetapan loan
pricing, jika informasi dianggap cukup kredibel oleh penyedia informasi di
perusahaan atau suatu negara, maka dapat dipahami bahwa informasi yang
berkualitas sangat penting, karena akan mempengaruhi capital providers
stakeholder lain dalam membuat keputusan investasi, maupun kredit
(Soerja M, 2017).
4
Selain itu informasi yang berkualitas tentunya sangat diperlukan investor
untuk menciptakan pasar yang efisien ( Ely Suhayati, 2014).
Informasi dikatakan berkualitas maka tentunya seorang investor
akan memberikan informasi yang terkait dengan perusahaan harus lebih
mudah dipahami untuk dijalankan sesuai dengan keinginan oleh
perusahaan, dan menyebabkan kemungkinan perusahaan akan lebih maju.
Sehingga jika ada kesalahan dalam pembuatan audit laporan keuangan
kemungkinan tidak akan terlalu berdampak pada perusahaan. Jika
informasi yang berkualitas tidak dapat dikuasai oleh seorang auditor, dapat
menyebabkan kemungkinan besar seorang auditor tidak dapat memberikan
solusi, masukan, arahan atau menjalankan tugasnya sesuai dengan profesi
keauditorannya. Ely Suhayat (2014) mengungkapkan bahwa jika
informasi tidak berkualitas maka investor tidak mempercayai informasi
tersebut sehingga dapat menyebabkan investor tersebut akan
memimdahkan dananya ke investasi lain.
Negara Indonesia merupakan salah satu Negara yang mempunyai
masalah terkait informasi, salah satunya merupakan adanya informasi
asimetri yang menjadi masalah serius terkait dengan lemahya regulasi
sistem keuangan, karena salah satu faktor timbulnya sistem keuangan
informasi asimetri yaitu adanya perbedaan informasi antara debitur dan
kreditur yang berdampak pada loan pricing.
5
Situasi ini terjadi karena debitur memiliki informasi yang lebih baik
mengenai kinerja perusahaan dibandingkan dengan informasi yang
dimiliki oleh kreditur sehingga membuat kesalahan ketika menetapkan
tingat suku bunga kredit yang terlalu tinggi, sehingga informasi yang
dibuat menimbulkan kerugian besar karena disebabkan informasi asimetri
yang terbatas.
Dampak dari informasi asimetri, biasanya kreditur akan memberikan
suku bunga tinggi (base landing rate) untuk debitur yang memiliki
masalah informasi asimetri yang tinggi, dan memberikan suku bunga
rendah (base landing rate) untuk debitur yang memiliki masalah informasi
asimetris yang rendah. Dimana sebuah perusahaan sangat membutuhkan
pinjaman untuk dapat membangun keuangan dan membiayai pengeluaran
yang terdapat dalam suatu perusahaan. Maka kualitas akuntansi juga
merupakan salah satu yang dapat mempengaruhi loan pricing dalam
menentukan prediksi keuangan dimasa yang akan datang, sehingga
peminjam pada perusahaan diharapkan mampu melunasi pinjaman mereka
sesuai jangka waktu yang telah ditentukan (Seraina, 2016).
Salah satu ukuran untuk melihat kinerja keuangan perbankan adalah
melalui return on asset (ROA). Karena return on asset merupakan
efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan
memanfaatkan aktiva yang dimiliki perusahaan (Abdullah, 2005:57).
Maka semakin besar ROA akan menunjukkan kinerja keuangan yang
semakin baik, karena tingkat kembalian (return) semakin besar.
6
Pada sebagian besar bank, pemberian kredit merupakan sumber risiko
kredit yang terbesar, karena risiko kerugian yang diderita bank sering
terjadi karena debitur tidak melunasi kembali pokok pinjamannya
(Masyhud Ali, 2006).
Ruang lingkup selanjutnya dalam penyusunan ini adalah untuk
mengetahui apakah kualitas akuntansi, informasi asimetri, return on
asset, dan credit risk berpengaruh terhadap loan pricing. Berdasarkan
hal- hal yang telah diuraikan di atas maka penulis tertarik untuk
menyusun penelitian dengan judul “Pengaruh Kualitas Akuntansi,
Informasi Asimetri, Return On Asset, dan Credit Risk Terhadap
Loan Pricing (Studi pada perusahaan perbankan yang go public
tahun 2013- 2017)”. Penelitian ini juga merupakan pengembangan
dari penelitian yang dilakukan oleh Deddy Marciano (2014) yang
meneliti tentang “The Impact Of Information Asymmetry, Moral
Hazard And The Structure Of Funding On Corporate U.S. Dollars
Loan Pricing: The Empirical Study In Indonesia The Period 1990”.
Penelitian ini sebelumnya bertujuan untuk mengembangkan dan
menguji loan pricing yang dikembangkan di Amerika, Eropa dan di
Asia, khususnya Indonesia. Maka dengan ini saya tertarik untuk
meneliti kembali apakah kualitas akuntansi, informasi asimetri, return
on asset dan credit risk sebagai variable independen berpengaruh
terhadap loan pricing pada perusahaan perbankan yang telah go-
public yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI)
7
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas maka
rumusan masalah yang hendak diteliti dalam penelitian ini adalah terkait
permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan, misalnya:
a. Apakah kualitas akuntansi berpengaruh terhadap loan pricing pada
perbankan yang sudah go-public di Indonesia Periode 2013-2017 ?
b. Apakah informasi asimetri berpengaruh signifikan terhadap loan
pricing pada perbankan yang sudah go-public di Indonesia Periode
2013-2017 ?
c. Apakah return on asset berpengaruh signifikan terhadap loan pricing
pada perbankan yang sudah go-public di Indonesia Periode 2013-
2017 ?
d. Apakah credit risk berpengaruh signifikan terhadap loan pricing pada
perbankan yang sudah go-public di Indonesia Periode 2013-2017 ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk
menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:
a. Menganalisis pengaruh kualitas akuntansi terhadap loan pricing pada
perbankan yang sudah go-public di Indonesia Periode 2013-2017
b. Menganalisis pengaruh informasi asimetri terhadap loan pricing pada
perbankan yang sudah go-public di Indonesia Periode 2013-2017
8
c. Menganalisis pengaruh return on asset terhadap loan pricing pada
perbankan yang sudah go-public di Indonesia Periode 2013-2017
d. Menganalisis pengaruh credit risk terhadap loan pricing pada
perbankan yang sudah go-public di Indonesia Periode 2013-2017
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana, serta untuk
menambah pengetahuan yang lebih tentang pengaruh kualitas
akuntansi, informasi asimetri, return on asset, dan credit risk terhadap
loan pricing
2. Bagi akademisi
Hasil penelitian ini hendaknya dapat memberi kontribusi pada
penelitian- penelitian sebelumnya mengenai kualitas akuntansi,
informasi asimetri, return on asset, credit risk, dan loan pricing serta
dapat memberi pengetahuan dan wawasan dalam perkembangan
seputar loan pricing
3. Bagi Peneliti yang akan datang
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan
masukan sehingga dapat melakukan penelitian selanjutnya yang lebih
baik lagi
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
1. Loan Pricing Theory
Bank tidak selalu dapat menetapkan tingginnya tingkat bunga
pinjaman. Bank harus mempertimbangkan permasalahan seleksi yang
merugikan ( adverse selection ) dan tindakan moral yang tidak patut (
moral hazard ) karena pada awal pertemuan adalah sangat sulit untuk
menilai karakter si peminjam ( Stiglitz & Weiss, 1981 ).
Jika bank menetapkan tingkat bunga pinjaman terlalu tinggi maka akan
menimbulkan permasalahan adverse selection karena tipe peminjaman
yang suka mengambil risiko akan menerima pinjaman maka akan yang
timbul dapat menimbulkan perilaku menyimpang ( mozard hazard )
karena mereka cenderung menanamkan modalnya pada proyek – proyek
yang berisko tinggi ( Olokoyo, 2011 ). Berdasarkan pemikiran Stiglitz
dan Weiss, kita tidak akan menemukan kenaikan tingkat bunga pinjaman
bila tepat mempertimbangkan risiko yang dihadapi peminjam
10
2. Teori Keagenan (Agency Theory)
Banyak literatur mengenai corporate governance bermula dari
hubungan antara principal dan agent yang kemudian memunculkan
agency problem. Agency problem umumnya dipengaruhi oleh ”struktur
kepemilikan”. Ketika kepemilikan tersebar seperti terjadi di AS dan
Inggris, agency problem muncul dari konflik kepentingan antara manajer
dan pemegang saham ( Jensen dan Meckling, 1976). Teori ini pertama
kali diperkenalkan oleh: jensen dan Meckling ( 1976): Memisahkan
masalah “ kepemilikan dan pengendalian”
Untuk perbankan, memisahkan kepentingan pemberi pinjaman
(manajer) dan pemegang saham : james (1987). Eisenhardt (1989):
mengembangkan pertentangan tidak hanya principal dengan agent. Tetapi
juga pertentangan antara pemegang saham yang satu (principal yang satu)
dengan pemegang saham yang lain (principal yang lain). Pertentangan
antara manajer yang satu (agent yang satu) dengan manajer yang lain
(agent yang lain). Masalah keagenan dapat muncul dalam dua situasi.
pertama, instansi di perusahaan debitur dapat menimbulkan konflik
keagenan baru antara kreditur dan debitur ketika kredit diberikan. Kedua
terjadi antara deposan dan kreditur/ debitur. Situasi pertama bisa terjadi
antara para pemangku kepentingan di perusahaan yang menyebabkan
risiko bahaya moral yang tinggi dan biaya keagenan. Dalam hal ini,
potensi konflik kreditur dan debitur keagenan akan lebih tinggi jika
pinjaman diberikan, yang berarti kreditur akan memberikan harga
11
pinjaman yang lebih tinggi sebagai kompensasi untuk risiko bahaya moral
yang tinggi dan biaya keagenan. Situasi kedua, masalah keagenan terjadi
dalam situasi di mana kreditur dan debitur yang dimiliki oleh pemegang
saham yang sama. Hal ini akan menyebabkan tindakan kreditur untuk
mengenakan harga pinjaman yang lebih rendah, yang tidak mencerminkan
risiko debitur nyata. Bila harga tidak sesuai dengan risiko yang nyata,
maka kreditur dan deposan akan menanggung risiko debitur dan
menyebabkan deposan untuk menanggung risiko yang tidak setara
dibandingkan dengan tingkat suku bunga yang mereka terima.
3. Kualitas Akuntansi ( Accounting Quality )
Penyajian laporan keuangan yang dilakukan oleh sebuah usaha
haruslah didasarkan pada ketentuan- ketentuan akuntansi dan pelaporan
keuangan. Untuk itu, profesi akuntansi telah menetapkan dasar-dasar
akuntansi dan pelaporan keuangan.
Jumlah akuntansi yang baik adalah dapat mencerminkan ekonomi
yang mendasar pada perusahaan, yang dihasilkan dari kedua standar
berbasis prinsip atau pengukuran akuntansi yang diperlukan, sehingga
dapat meningkatkan kualitas akuntansi karena memberikan informasi
kepada investor untuk membantu mereka dalam membuat keputusan
investasi. Kualitas Akuntansi juga bisa meningkat karena perubahan
dalam pelaporan keuangan dengan mengadopsi dari IAS, misalnya,
banyaknya penegakan aturan yang ketat. Dengan demikian, dapat
memperkirakan bahwa jumlah akuntansi yang dihasilkan dari penerapan
12
international accounting standarts (IAS) memiliki kualitas yang lebih
tinggi daripada yang dihasilkan dari penerapan standar domestik.
Laporan akuntansi yang disusun dengan suatu standar yang
berkualitas dapat menciptakan data-data yang berkualitas yang digunakan
untuk membuat keputusan. Pengadopsian IFRS sangat berkontribusi pada
peningkatan kualitas akuntansi jika mengurangi praktik manajemen laba.
Hubungan antara adopsi IFRS dan manajemen laba dijelaskan oleh Barth
et al, (2008) mengacu pada fakta bahwa IFRS menghilangkan alternatif
akuntansi tertentu sehingga mengurangi kebijaksanaan manajerial dan
dapat mengurangi tingkat manajemen laba oportunistik. Sehingga
meningkatkan kualitas akuntansi. Seiring dengan adopsi IFRS, entitas juga
harus mengikuti kerangka konseptual untuk pelaporan keuangan disetujui
oleh IASB (IFRS Framework) sebagai landasan teoritis dari semua
landasan lainnya.
Menurut Chen et al. (2010), kualitas akuntansi adalah sejauh mana
informasi laporan keuangan menggambarkan kondisi ekonomi yang
terjadi. Faktor-faktor yang disajikan oleh Astuti P dan Kuntoro A (2018),
setelah mengadopsi IFRS kualitas akuntansi mempunyai tiga faktor, yaitu:
• Kualitas standar
• Sistem hukum dan politik suatu negara, dan
• Insentif pelaporan keuangan, mengenai perkembangan pasar
keuangan, struktur modal, struktur kepemilikan dan sistem pajak.
13
Penelitian Astuti P dan Kuntoro A, (2018), menyimpulkan
lingkungan institusional juga ikut menentukan kualitas akuntansi. Sistem
hukum dan politik yang berlaku dalam suatu negara juga merupakan faktor
penting bagi penentu kualitas akuntansi selain standar akuntansi (Astuti P
dan Kuntoro A 2018). Selain kualitas standar akuntansi yang bagus tingkat
perlindungan investor dalam suatu perusahaan juga dapat mempengaruhi
kualitas laba (Utami T dan Wijaya K, 2017) Perlindungan investor
merupakan suatu keadaan ada atau tidaknya, kuat atau lemahnya tingkat
perlindungan terhadap pemegang saham minoritas.
Terdapat penelitian signifikan yang menunjukkan bahwa kualitas dan
kredibilitas informasi keuangan terhadap loan pricing bank (Seraina C dan
Anagnostopoulou 2016). Diharapkan kualitas akuntansi dapat
mempengaruhi penetapan loan pricing dengan posisi keuangan di masa
depan dan mampu untuk membayar kembali pricing dengan
mempengaruhi informasi asimetri antara internal dan external (Seraina C
dan Anagnostopoulou 2016). Dalam penelitian lain, menunjukkan bahwa
kualitas dan penegakan hukum dilembaga seluruh negara secara signifikan
mempengaruhi penetapan loan pricing dan kontrak (Seraina C, dan
Anagnostopoulou 2016). karena faktor khusus lembaga negara terkait
dengan perlindungan hak milik kreditor, serta keberlakuan kontrak dengan
tata kelola perusahaan yang kuat dan legal (Seraina C, dan
Anagnostopoulou, 2016).
14
4. Informasi Asimetri ( Information Asymetry )
Informasi asimetri merupakan ketidakseimbangan informasi, hal
ini muncul ketika manajer lebih mengetahui informasi internal dan
prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan pemegang
saham dan stakeholder lainnya.
Informasi asimetri akan mendorong manajer untuk menyajikan
informasi yang sebenarnya terutama jika informasi tersebut berkaitan
dengan pengukuran kinerja manajer. Oleh karena itu sebagai pengelola,
manajer berkewajiban memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan
baik kepada pemilik maupun investor. Goerge H. Bodnar (2000)
mengatakan bahwa Informasi adalah data yang diolah sehingga dapat
dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat.
Informasi berkualitas sangat penting, karena akan mempengaruhi
capital providers dan stakeholder lain dalam membuat keputusan
investasi, maupun kredit (Moermahadi S, 2017), dan sangat diperlukan
investor untuk menciptakan pasar yang efisien (Ely Suhayati 2014). Oleh
karena itu kriteria yang dibutuhkan agar laporan keuangan berkualitas,
salah satunya adalah laporan keuangan tersebut harus sudah diaudit oleh
kantor Akuntan Publik. Informasi berkualitas merupakan kriteria
informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan, sehingga apabila
karakteristik informasi berkualitas (relevan, akurat, lengkap dan tepat
waktu (Hidayah et al., 2017) tidak terpenuhi maka informasi akuntansi
tersebut menjadi tidak berguna (Rahmat E, 2014).
15
Oleh karena itu, keadaan tentang tingkat baik atau buruknya laporan
keuangan tergantung dari informasi yang dihasilkan dalam laporan
keuangan suatu perusahaan. Informasi tersebut merupakan kebutuhan
pengguna yang digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.
Informasi akuntansi dapat dikatakan relevan jika terdapat
perbedaan keputusan yang dapat dibuat (Anggia et al., 2016). jika
informasi dapat menjelaskan atau memengaruhi pergerakan harga saham,
maka terdapat nilai yang relevan pada informasi tersebut.
Laporan keuangan merepresentasikan kinerja perusahaan jika laporan
keuangan mengandung informasi yang merupakan sumber utama
investor ataupun stakeholder untuk mengambil suatu keputusan dengan
cepat dan tepat.
5. Return On Asset (ROA)
Return on Assets (ROA) adalah rasio yang mengukur efektivitas
perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan
aktiva yang dimiliki perusahaan (Abdullah, 2005:57). Return on Asset
(ROA) sering digunakan sebagai alat untuk mengukur tingkat
pengembalian total aset setelah beban bunga dan pajak (Brigham, 2001),
sedangkan menurut Anak Agung (2011) Return On Asset digunakan
untuk mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan laba atas
sejumlah modal dan aktiva yang dimilikinya, sehingga dapat mengukur
profitabilitas yang dicapai oleh bank bersangkutan. ROA menggunakan
laba sebagai salah satu cara untuk menilai efektivitas dalam penggunaan
16
aktiva perusahaan dalam menghasilkan laba. Semakin tinggi laba yang
dihasilkan, maka semakin tinggi pula ROA, hal itu berarti bahwa
perusahaan semakin efektif dalam penggunaan aktiva untuk
menghasilkan keuntungan.
6. Credit Risk
Credit risk adalah pinjaman yang mengalami kesulitan akibat
faktor kesengajaan atau karena faktor eksternal diluar kemampuan
kendali debitur, karena Setiap bank harus mampu mengelola kreditnya
dengan baik dalam memberikan kredit kepada masyarakat maupun
dalam pengembalian kreditnya sesuai dengan syarat dan ketentuan yang
berlaku sehingga tidak menimbulkan kredit bermasalah (Siamat, 2005).
Menurut Rose (2000), untuk menghitung risiko kredit terdapat beberapa
indikator, misalnya (1) rasio loans yang sudah dihapuskan dari
pembukuan bank terhadap total loans dan leases; (2) rasio beban
kerugian loans terhadap total loans dan leases atau terhadap equity
capital. risiko kredit sering terjadi ketika kerugian yang diderita bank
karena debitur tidak melunasi kembali pokok pinjaman sesuai waktu
yang telah ditentukan, Masyhud Ali (2006). Maka transaksi kredit baru
bisa dikatakan selesai ketika peminjam telah melunasi semua
pinjamannya, baik pokok maupun bunganya, sesuai jatuh tempo yang
telah ditentukan.
17
7. Loan pricing
Loan pricing adalah topik yang sangat penting dalam studi lembaga
keuangan (Marciano D, 2014). (Marciano D 2014) mengembangkan
model loan pricing berdasarkan teori penentuan pricing. Pricing
manajemen adalah kegiatan manajemen untuk mengetahui tingkat suku
bunga produk yang ditawarkan oleh bank, baik aset maupun kewajiban
dengan komposisi yang ditentukan (Banking Association for Risk
Management, 2010).
Sementara itu, pricing sendiri didefinisikan sebagai tingkat harga
atau tingkat komponen aset (pricing asset) atau pasif (liability pricing)
dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Dalam pemberian pinjaman,
bank akan menentukan biaya yang biasa disebut suku bunga kredit (Base
Landing Rate). Pada umumnya adalah persentase dari jumlah dana yang
dicairkan dan proses penetapan suku bunga kredit yang disebut dengan
loan pricing.
Loan pricing ditentukan berdasarkan pertimbangan elemen biaya
dana publik, biaya premi risiko, biaya regulasi, biaya overhead baik
untuk penggalangan dana dan proses kredit. Beberapa komponen dasar
dalam menentukan besarnya tingkat bunga kredit yang dikenakan
terhadap debitur. Kelima komponen tersebut adalah biaya dana, biaya
cadangan, biaya risiko, biaya overhead, dan penyebaran, (Setiabudi,
1999).
18
Di Amerika Serikat dan Eropa menemukan beberapa faktor yang
mempengaruhi keputusan penetapan loan pricing yaitu: Jangka waktu
pinjaman (Marciano D dan Husnan U, 2014). Informasi asimetri dan
teori moral sangat penting dalam perusahaan untuk menetapkan loan
pricing, terutama di Indonesia.
Beberapa penelitian di Indonesia, penetapan loan pricing banyak
disebabkan oleh tingkat Informasi asimetris yang tinggi. Berbeda dari
penelitian sebelumnya yang dilakukan di USA dan Eropa bahwa tingkat
informasi asimetri sangat rendah. Salah satu faktor penting yang
mempengaruhi loan pricing adalah asimetris Informasi antara debitur dan
kreditur.
Keadaan ini terjadi karena informasi debitur lebih baik mengenai
kinerja perusahaan dibandingkan informasi yang dimiliki oleh kreditor.
Informasi terbatas membuat kreditor tidak bisa membedakan antara yang
baik dan buruk. Sehingga debitur membuat kesalahan dalam penetapan
loan pricing yang terlalu tinggi, Penelitian sebelumnya menunjukkan
bahwa hukum Bank kreditur (bank umum) memiliki Informasi yang lebih
baik dibandingkan dengan badan hukum Kreditor non bank (Marciano D
dan Husnan U, 2014). Dengan kata lain, bank umum Kreditor memiliki
informasi asimetris yang lebih rendah dibandingkan dengan kreditor non
bank, yang berarti kreditur bank umum cenderung menetapkan loan
pricing yang lebih rendah dibandingkan dengan tagihan yang dilakukan
oleh kreditor non bank, Bank umum dapat meminimalkan Informasi
19
asimetris jauh lebih baik dari non bank karena sebagai bank mereka bisa
mengawasi arus kas dan keuangan, dan debitur dapat meminimalkan
keuntungan rekening di bank sementara.
20
B. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
No Peneliti (Tahun)
Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1. Deddy Marciano
dan Suad Husnan
(2014)
The Impact Of
Information
Asymmetry, Moral
Hazard And The
Structure Of Funding
On Corporate U.S.
Dollars Loan Pricing:
The Empirical Study
In Indonesia The
Period 1990
• Information
Asymmetry
• Loan Pricing
• Objek
penelitian
• Informasi asimetris
tidak signifikan
terhadap Loan
Pricing
21
Lanjutan Tabel 2.1
No Peneliti (Tahun)
Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
2. Mihaela dan
Bogdan (2015)
The Influence of the
audit report on the
relevance of
accounting
information reported
by listed Romanian
companies
accounting
information reported
• intellectual
capital
• financial
performance
• audit report
Informasi yang disajikan
dalam laporan keuangan
yang diaudit memiliki
pengaruh signifikan
terhadap return saham
3. Idiris Varici
(2013)
The relationship
between
informarmation
asymetry and the
quality of auidt : an
empirical study in
Istanbul stock
exchange
Asimetri informasi
Quality of audit
Independensi komite audit;
pengalaman anggota komite
audit; rapat komite audit dan
kulaitas audit memiliki
hubungan negatif yang
signifikan dengan akrual
diskresioner sebagai proxy
untuk manajemen laba.
22
Lanjutan Tabel 2.1
No Peneliti (Tahun)
Judul Penelitian Metode Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
4. Seraina C, dan
Anagnostopoulou
(2016)
Accounting Quality
and Loan Pricing:
The Effect of Cross-
country Differences
in Legal Enforcement
• Kualitas akuntansi
• loan pricing
• Responden
• obyek
penelitian
• Intellectual
Capital
• kinerja
keuangan.
loan pricing berpengaruh
signifikan terhadap hukum
negara yang kuat dan lemah.
5. Gumilang F et al.,
(2015)
Pengaruh
kepemilikan
institusional dan
asimetri informasi
terhadap manajemen
laba
Asimetri informasi • Institutional
Ownership
• Financial
Report
• Earnings
Management
kepemilikan institusional
dan asimetri informasi
secara simultan berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap manajemen laba.
23
Lanjutan Tabel 2.1
No Peneliti (Tahun)
Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
6. BV Oliver and
RM Oliver (2014)
Optimal ROE loan
pricing with or
without adverse
selection
• ROE
• Loan pricing
adverse selection ROE berpengaruh
mengoptimalkan suku
bunga pinjaman
7. Nur R et a.,
(2016)
Pengaruh asimetri
informasi, praktik
mekanisme corporate
governance terhadap
earnings
management dan nilai
perusahaan
Asimetri informasi • corporate
governance
• earnings
management
• value of
company.
• Asimetris informasi
memiliki hubungan yang
berpengaruh secara
signifikan terhadap nilai
perusahaan
• earnings management
berpengaruh secara
signifikan terhadap nilai
perusahaan.
Sumber : diolah dari berbagai referensi
24
No Peneliti (Tahun)
Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
7. Walke A.G et,al
(2018)
Risk-based loan
pricing
consequences for
credit unions
• loan pricing
• credit
Objek penelitian Loan pricing mempengaruhi
tingkat kredit
25
B. Pengembangan Hipotesis
1. Pengaruh kualitas Akuntansi Terhadap Loan Pricing
Menurut Chen et al. (2010), kualitas akuntansi adalah sejauh
mana laporan keuangan informasi dapat mencerminkan situasi ekonomi
yang mendasar. kualitas akuntansi sering mempengaruhi penetapan loan
pricing dengan posisi keuangan di masa depan dan kemampuan untuk
membayar kembali pinjaman dengan mempengaruhi informasi asimetri
antara internal dan external (Seraina C, & Anagnostopoulou 2016).
sedangkan Pricing didefinisikan sebagai tingkat harga atau tingkat
komponen aset (pricing asset) atau pasif (liability pricing) dalam jangka
waktu yang telah ditentukan. Dalam pemberian pinjaman, bank akan
menentukan pricing yang disebut suku bunga kredit (base landing
rate).Suku bunga kredit pada umumnya adalah persentase yang berasal
dari jumlah dana yang dicairkan. Proses penetapan suku bunga kredit ini
disebut dengan loan pricing. loan pricing juga ditentukan berdasarkan
pertimbangan unsur biaya dana publik, biaya premi risiko, biaya
peraturan, biaya overhead baik untuk penggalangan dana dan proses
kredit.
Dalam penelitian terdahulu, menunjukkan bahwa kualitas
akuntansi dan penegakan hukum di lembaga seluruh negara secara
signifikan mempengaruhi penetapan loan pricing dan kontrak (Seraina
C, dan Anagnostopoulou, 2016).
26
Penelitian ini menggunakan kualitas akuntansi sebagai variabel
indevenden yang bertujuan untuk mengetahui apakah kualitas akuntansi
berpengaruh terhadap loan pricing
Ho1: kualitas akuntansi tidak memiliki pengaruh terhadap loan
privcing
Ha1: kualitas akuntansi memiliki pengaruh terhadap loan
pricing
2. Pengaruh Informasi Asimetri Terhadap Loan Pricing
Di Indonesia, Informasi asimetris menjadi masalah serius terkait
lemahnya sistem regulasi dari sistem keuangan, Sistem pemantauan
salah satunya muncul karena tidak mencukupi dari kreditor, serta tidak
adanya Institusi rating independen untuk memberikan penilaian atas
hutang swasta oleh lembaga keuangan. Penelitian loan pricing di
Indonesia banyak lebih banyal disebabkan oleh tingkat Informasi
asimetris yang tinggi. Dengan kata lain, bank umum memiliki informasi
asimetris yang lebih rendah dibandingkan dengan non bank, Yang
berarti kreditur bank umum cenderung mengenakan tingkat loan pricing
yang lebih rendah dibandingkan dengan tagihan yang dilakukan oleh
kreditor non Bank. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
Informasi asimetri berpengaruh terhadap loan pricing
27
Ho2: informasi asimetri tidak memiliki pengaruh terhadap loan
pricing
Ha2: informasi asimetri memiliki pengaruh terhadap loan pricing
3. Pengaruh Return On Asset terhadap Loan Pricing
Return On Asset (ROA) merupakan alat ukur bagi perusahaan
dalam menghasilkan laba dengan menggunakan asset yang ada, dan
salah satu asset yang digunakan oleh bank dalam menghasilkan laba
adalah kredit yang diberikan, kredit yang diberikan itu termasuk asset
karena asset bank adalah kewajiban bank ditambah modal bank. Return
on Asset (ROA) sering digunakan sebagai alat untuk mengukur tingkat
pengembalian total aset setelah beban bunga dan pajak (Brigham,
2001), sedangkan menurut Anak Agung (2011) Return On Asset
digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan laba
atas sejumlah modal dan aktiva yang dimilikinya, sehingga dapat
mengukur profitabilitas yang dicapai oleh bank bersangkutan. ROA
menggunakan laba sebagai salah satu cara untuk menilai efektivitas
dalam penggunaan aktiva perusahaan dalam menghasilkan laba.
Semakin tinggi laba yang dihasilkan, maka semakin tinggi pula ROA,
hal itu berarti bahwa perusahaan semakin efektif dalam penggunaan
aktiva untuk menghasilkan keuntungan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah Return On Asset berpengaruh terhadap loan pricing
28
Ho3: Return On Asset tidak memiliki pengaruh terhadap loan
pricing
Ha3: Return On Asset memiliki pengaruh terhadap loan pricing
4. Pengaruh Credit Risk terhadap Loan Pricing
Credit risk merupakan salah satu resiko yang timbul akibat
kegagalan debitur atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada
bank. Credit risk juga dapat bersumber dari berbagai aktivitas bisnis
bank karena sebagian besar bank pemberikan kredit merupakan sumber
risiko kredit yang besar, karena risiko kredit merupakan rasio yang
menunjukkan risiko bank atas kredit yang tidak dapat dibayar kembali
oleh para debiturnya (Rose, 2000). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah credit risk berpengaruh terhadap loan pricing.
Ho4: Credit risk tidak memiliki pengaruh terhadap loan pricing
Ha4: Credit risk memiliki pengaruh terhadap loan pricing
29
Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1
Pengaruh Kualitas Akuntansi, Informasi Asimetri, Return On Aset dan
Credit Risk Terhadap Loan Pricing
Kualitas Akuntansi (X1)
Informasi Asimetri (X2) Loan pricing
(Y)
Metode Analisis
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Asumsi Klasik
Basis Teori: Loan Pricing Theory dan Agency Theory
H1
H2
Return On Asset (X3)
Cresit Risk (X4)
H3
H4
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
penelitian kuantitatif. Sugiyono (2010) menjelaskan metode penelitian
kuantitatif diartikan sebagai metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat
positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/ statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan kausalitas
yang digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel indenden, yaitu kualitas
akuntansi dan informasi asimetri terhadap variabel dependen, yaitu loan
pricing. penelitian yang dilakukan lebih difokuskan pada perusahaan
perbankan yang go public terdaftar dibursa efek Indonesia pada periode 2013-
2017.
31
B. Metode Penentuan Sampel
1. Populasi dan Sampel
Sugiyono (2010) menjelaskan populasi yaitu wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di
pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sasaran populasi pada
penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan perbankan go-
public periode 2013- 2017. sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010) .
Oleh karena itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
representative (mewakili), yaitu sampel yang benar-benar
mencerminkan populasinya. Pengambilan sampel pada penelitian ini
menggunakan metode probability sampling, yaitu teknik yang
memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Data yang digunakan
dalam penilitian ini adalah data sekunder.
2. Metode pengambilan sampel
Sampel ditentukan dengan metode multinasional, yaitu Dengan
cara kontrol spesifik perusahaan yang meliputi : manajemen laba,
rasio book-to-market (MVE / BVE), return on asset, overhead cost
dan base landing rate.
32
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dipakai oleh peneliti adalah
menggunakan data sekunder atau data yang sudah tersedia. Data yang
dingunakan dalam penelelitian ini berasal dari laporan keuangan
perusahaan perbankan pada periode 2013- 2017 yang diperoleh dari situs
Bursa efek indonesia (BEI) yaitu www.idx.co.id.
D. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang
digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya.
1. Kualitas akuntansi (X1)
kualitas akuntansi yaitu menilai sejauh mana arus kas akrual masa
lalu, saat ini, dan masa depan (Seraina, 2016), sedangkan Mchen et al.
(2010) menjelaskan kualitas akuntansi adalah sejauh mana informasi
laporan keuangan dapat menggambarkan kondisi ekonomi yang terjadi.
Penelitian sebelumnya mengoperasionalkan kualitas akuntansi
menggunakan manajemen laba. Ball and Shivakumar (2005)
menjelaskan pengakuan tepat waktu dapat menyebabkan keuntungan
dan kerugian, jika konsisten dengan kualitas laba yang tinggi,
cenderung dapat meningkatkan volatilitas laba terhadap Arus kas.
Sedaangkan menurut Ball dan Shivakumar (2005) pengakuan untung
rugi yang tepat waktu dan konsisten dengan kualitas laba yang tinggi,
dapat melemahkan korelasi negatif antara akrual dan arus kas pada
periode berjalan.
33
TAτ = Earnt – CFO t
Ta
Dechowand Dichev (2002) dasar digunakan untuk mendefinisikan
kualitas akuntansi, dengan menilai kualitas akrual. Penelitian ini,
kualitas akuntansi di proxykan dengan menajemen laba sesuai dengan
(Seraina, 2016), perhitungan kualitas akuntansi dihitung dari total
akrual dengan pendekatan arus kas dan laporan rugi laba.
Keterangan :
TA = Total akrual
Earn = Earning
CFO = Arus kas operasi
Ta = Total aset
Manajemen laba dari rumus di atas digunakan sebagai proxy untuk
kualitas akuntansi, dengan manajemen laba dapat diketahui apakah
kualitas akuntansi berpengaruh baik atau buruk.
2. Informasi Asimetri (X2)
Informasi asimetri muncul ketika manajer lebih mengatahui
informasi internal dan prospek perusahaan di masa depan dibandingkan
pemegang saham/ (stakeholders) lainnya. Dengan demikian, beberapa
konsekuensi tertentu hanya akan diketahui pihak lain yang juga
memerlukan informasi tersebut. Pada penelitian ini, informasi asimetri
menggunakan market to book value of equity (Varicy, 2013).
34
Market Value of Equity yaitu nilai pasar ekuitas perusahaan menurut
penilaian para pelaku pasar, penghitungan market to book value of
equity adalah
p nilai bukunya.
3. Return On Asset (X3)
Return on Assets (ROA) adalah rasio yang mengukur efektivitas
perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan
aktiva yang dimiliki perusahaan (Abdullah, 2005). Return on Asset
(ROA) sering digunakan sebagai alat untuk mengukur tingkat
pengembalian total aset setelah beban bunga dan pajak (Brigham,
2001). Sedangkan menurut Anak Agung (2011) Return On Asset
(ROA) digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam
menghasilkan laba atas sejumlah modal dan aktiva yang dimilikinya,
sehingga dapat mengukur profitabilitas yang dicapai oleh bank
bersangkutan. ROA menggunakan laba sebagai salah satu cara untuk
menilai efektivitas dalam penggunaan aktiva perusahaan dalam
menghasilkan laba. Semakin tinggi laba yang dihasilkan, maka semakin
tinggi pula ROA, hal itu berarti bahwa perusahaan semakin efektif
dalam penggunaan aktiva untuk menghasilkan keuntungan. Frederic
Miskhin (2007:232) menyatakan pemilik bank harus tahu wheter bank
MVE/BEV =
�������������� �������������
���������������������������������
�����������
35
mereka sedang dikelola dengan baik, dan mereka perlu langkah-
langkah yang baik dari profitabilitas bank untuk memperoleh laba
bersih setelah pajak yang dapat ditentukan oleh 2 ( dua ) rasio yaitu
rasio laba ( Income Ratio ) dan efisiensi operational ( Operating
Effeciency ) atau :
Laba Bersih Setelah Pajak Laba Operasi
Laba Bersih Setelah Pajak = X
Laba Operasi Penjualan
Rasio diatas menunjukkan dampak pembayaran bunga dan pajak
pada laba bersih setelah pajak. Sedangkan efisiensi operasional
menunjukkan kemampuan menghasilkan laba operasi dari setiap rupiah
penjualan (bebrapa analisis mengunakan istilah profit margin). Dengan
melakukan analisis tersebut kita dapa mengidentifikasikan kekuatan
dan kelemahan perusahaan yang sedang kita analisis. Perbandingan
dengan perusahaan yang berada dalam industri yang sama akan
memperjelas kekuatan dan kelemahan tersebut.(Net Income Margin)
merupakan laba bersih setelah pajak dibagi penjualan bersih yaitu
menunjukkan kemampuan memperoleh laba dari setiap penjualan yang
diciptakan oleh perusahaan, sedangkan perputaran aset menunjukkan
seberapa jatuh perusahaan mampu menciptakan penjualan aset yang
dimilikinya. Apabila salah satu dari kedua faktor tersebut meningkat (
atau keduanya ) maka ROA juga akan meningkat.
36
4. Credit Risk (X4)
Credit risk merupakan rasio yang menunjukkan risiko bank atas
kredit yang tidak dapat dibayar kembali oleh para debiturnya (Rose,
2000). Menurut Rose (2000), untuk menghitung risiko ini terdapat
beberapa indikator, misalnya (1) rasio loans yang sudah dihapuskan
dari pembukuan bank terhadap total loans dan leases; (2) rasio beban
kerugian loans terhadap total loans dan leases atau terhadap equity
capital. Sedangkan menurut Masyhud Ali (2006), menyatakan bahwa
“Risiko kredit adalah risiko kerugian yang diderita bank karena debitur
tidak melunasi kembali pokok pinjaman (plus bunga)”.
Bank Indonesia mengklasifikasikan kredit non produktif kedalam 3
kategori yaitu kredit kurang lancar, diragukan, dan macet Berdasarkan
pendapat di atas, maka risiko kredit merupakan suatu risiko yang harus
ditanggung oleh pihak bank akibat terjadinya suatu kegagalan
pelunasan pinjaman oleh pihak debitur pada saat telah jatuh tempo dan
telah menghilangkan sumber pendapatan bank. Tokle et al. (2015)
menjelaskan bahwa dalam factor kredit terdapat suku bunga pinjaman
yang menghasilkan suku bunga yang tinggi bagi peminjam dan suku
bunga yyang rendah bagi para peminjam tanpa jaminan. Jugnu A dan
Ashima G (20114) menjelaskan suku bunga bank atas pinjaman dan
uang muka dapat didefinisikan dalam empat komponen, yaitu: pertama,
biaya dana / deposito. Kedua, nilai negatif pada rekening cadangan dan
likuiditas. Ketiga, biaya overhead. Keempat, pengembalian rata-rata
37
atas kekayaan bersih. Pada penelitian ini, credit risk di proxykan
dengan biaya overhead, biaya overhead adalah seluruh biaya (diluar
biaya dana) yang dikeluarkan oleh bank dalam menjalankan
kegiatannya. Bank yang memiliki volume kredit yang besar akan
cenderung memiliki overhead cost yang rendah, dengan syarat bank
tersebut mampu mengendalikan biaya dalam batas – batas yang wajar
(Dendawijaya, 2009). perhitungan persentase overhead cost
dirumuskan sebagai berikut:
Overhead cost = ��������������������
�������������%
5. Loan Pricing (Y)
Menurut teorinya jenis risiko yang paling utama dihadapi bank saat
mengeluarkan pinjaman adalah risiko kredit (Anagnostopoulou, 2016)
dan kemungkinan faktor penentu utama adalah default (kegagalan) dari
loan priicng bank (Seraina C, dan Anagnostopoulou, 2016).
Pengguna laporan keuangan menggunakan informasi akuntansi
untuk meramalkan arus kas di masa yang akan datang dalam
perusahaan, dan ketidakpastian jumlah informasi keuangan diharapkan
dapat mempengaruhi penetapan loan pricing (Seraina 2016 ).
Loan Pricing adalah singkatan dari loan spread, atau dari pinjaman
yang disebarkan (item Offercan 'All-in Spread). dengan harapan
pengguna laporan keuangan akan melihat informasi ini lebih dapat
dipercaya dan dapat diandalkan untuk memproyeksikan arus kas di
38
masa yang akan dating sehingga kegagalan peminjam dalam
menyebarkan informasi dijadikan ke dalam loan pricing.
Loan pricing pada penelitian ini menggunakan base landing rate
sebagai proxy ( Sawitri et al., 2009). Perhitungan Base Lending Rate (
besarnya tingkat bunga kredit) dihitung berdasarkan beberapa
komposisi, adapun cara menghitung base lending rate adalah sebagai
berikut
COLF = xxx %
Overhead Cost = xxx %
Risk Factor = xxx %
Spread = xxx %
Tax = xxx %
Base Lending Rate = yyy %
Dasar Pemberian tingkat suku bunga kredit (Base Lending Rate)
tidak dilakukan secara begitu saja, namun dalam penentuan tersebut
terdapat metode khusus yang perlu diterapkan. Pemberian suku bunga
yang dilakukan berdasarkan penetapan langsung tanpa memperhatikan
unsur biaya, risiko dan lain sebagainya akan berdampak pada
ketidakseimbangan antara pendapatan dan beban yang dikeluarkan.
39
Tabel 3.1
Perhitungan BLR
No Pengukuran Perhitungan Keterangan
1. Overhead
Cost ( Oc )
TotalBiaya�NonBunga�
TotalDanax100%
OC adalah biaya-
biaya selain biaya
bunga (biaya bunga
antar bank dan biaya
bunga pihak ketiga
bukan bank)
2. Risk Factor
( Rf )
CadanganPPAP
AktivaProduktifx100%
RF adalah faktor
risiko dari aktiva
produktif (kredit dan
penempatan antar
bank).
3 Spread
(Profit
Margin)
2%Spread =
8�������9������
:���;�<�� ����=����%
Spread adalah
besarnya laba yang
ingin diraih.
4. Tax Beban pajak
Laba sebelum beban
pajakx100%
Tax adalah besarnya
pajak atas
penghasilan yang
direncanakan.
40
Tabel 3.2
Perhitungan CLOFdengan Metode WACOF
No Sumber
Dana
Jumlah
Dana
Komp
osisi
Tingka
t Suku
Bunga/
Tahun
GWM Bunga
Efektif
Kontribu
si Biaya
Dana
RP % % % % %
1 2 3 4 5 6 3 X 6 = 7
1. Giro XX XX XX 5 100/100
-5 x
kolom 4
Kolom 3 x
kolom 6
2. Tabungan XX XX XX 5 100/100
-5 x
kolom 4
Kolom 3 x
kolom 6
3. Deposito
berjangka
XX XX XX 5 100/100
-5 x
kolom 4
Kolom 3 x
kolom 6
4. Sertifkat
deposito
XX XX XX 5 100/100
-5 x
kolom 4
Kolom 3 x
kolom 6
5. Kewajiban
segera
lainnya
XX XX XX 5 100/100
-5 x
kolom 4
Kolom 3 x
kolom 6
Total XX XX Cost of leonable founds XXX
41
Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + ε
Tabel 3.3
Operasional Variable
Variable Proksi Skala
Kualitas akuntansi (X1) Manajemen laba
Rasio
Informasi asimetri (X2) Market to book value of equity Rasio
Return On Asset (X3) Return On Asset Rasio
Credit Risk (X4) Overhead Cost Rasio
Loan pricing (Y1) Base landing rate Rasio
E. Metode Analisis Data
1. Model Regresi Linier Berganda
Data yang akan diolah dalam penelitian ini menggunakan
model regresi linier berganda. Analisis regresi bertujuan untuk
mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel lain yang di
mana variable yang satu berpengaruh dengan variable lainnya.
Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan pengaruh
hubungan antara dua variable atau lebih, juga menunjukan arah
hubungan antara variable dependen dan independen (Ghozali, 2013).
Persamaan regresi linier berganda dapat dilihat sebagai berikut:
42
Keterangan :
Y loan pricing
X1 kualitas akuntansi
X2 informasi asimetri
X3 Return on Asset
X4 Credit Risk
b1, b2, b3,b4, b5 Parameter koefisien Regresi
a Parameter konstanta (Nilai Y = a, jika x1 = x2 = 0)
ε faktor lain yang mempengaruhi
Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linier
berganda menggunakan dua variabel bebas, pada α = 5%.
F. Metode Analisis Data
Data yang akan diolah dalam penelitian ini menggunakan metode
analisis regresi berganda. Analisis regresi digunakan untuk mengetahui
seberapa kuat pengaruh beberapa variable bebas terhadap variable terikat
(Danang, 2013:47).
43
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu
data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness/
kemencengan distribusi (Ghozali, 2016).
Data deskriptif ini bisa bersumber dari nilai mean, standar deviasi,
varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness
(kemencengan distribusi). Di dalam penelitian ini statistik deskriptif
menggunakan pengujian statistik yang diolah dengan software
Statistical Product and Service Solutioan (SPSS) versi 24 dengan
tujuan untuk mencari sampel, standar deviasi, dan tingkat maksimum
dan minimum.
2. Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian ini menggunakan metode regresi linier berganda. Uji
asumsi klasik terdiri dari, Uji normalitas data, Uji multikoliniearitas;
Uji autokorelasi; Uji heterokodastisitas;.
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk mengukur apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal (Ghozali, 2013). Dalam penelitian ini akan digunakan
metode uji Kolmogorov Smirnov dengan SPSS.
44
Pada Penelitian ini peneliti juga melakukan uji analisis berupa
analisis grafik untuk melihat grafik Histogram dan grafik Normal
Probability Plot dari distribusi nilai residualnya. Namun dengan
melihat output grafik histogram dapat menyesatkan, dikarenakan
penggunaan sampel yang kecil (Danang, 2013).
Uji statistik lain yang dapat dingunakan untuk menguji
normalitas residual adalah uji statistik non parametrik kolmogorov
smirnov. Kriteria pengujian ini adalah
1. Jika nilai signifikansi > 0,05 maka data tersebut berdistribusi
secara normal.
2. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka data tersebut tidak
berdistribusi secara normal
b. Uji multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada
model regresi ditemukan korelasi antar variable bebas
(independen) (Ghozali,2013). Uji multikolonieritas bertujuan
untuk mengukur keeratan hubungan antar variabel bebas melalui
besaran koefisien korelasi (Danang, 2013).
Metode ini melihat nilai Tolerance dan VIF (Variance
Inflation Factor). Kedua ukuran ini menunjukkan Jika nilai
Tolerance lebih besar dari 0,10 maka artinya tidak terjadi
45
Multikolinieritas, dan Jika nilai VIF lebih kecil dari 10,00 maka
artinya tidak terjadi Multikolonieritas (Ghozali, 2016)
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi liniear ada korelasi antara kesalahan pengganggu
pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1
sebelumnya (Ghozali, 2013). Uji statistik yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu runs test untuk memeriksa apakah nilai
residual mengandung autokorelasi atau tidak. Jika nilai runs test
memiliki tingkat signifikan diatas a > 0,05 berarti tidak terjadi
autokorelasi (Ghozali, 2016).
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual
pengamatan ke pengamatan yang lain, Jika variance residual dari
suatu observasi ke observasi lainnya tetap, maka terjadi
homoskedastitas, jika berbeda maka heterokedastitas. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastitas dapat dilihat
dengan ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot, Jika
ada pola tertentu, seperti titik-titik membentuk suatu pola yang
teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka
mengindikasikan terjadi heteroskedastitas (Ghozali, 2016)
46
3. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis adalah metode pengambilan keputusan yang
didasarkan dari analisis data, baik dari percobaan yang terkontrol
maupun observasi (Ghozali, 2016). Hipotesis pada penelitian ini
menggunakan regresi linear berganda (model 1)
a. Uji Analisis Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara
linear antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,….Xn)
dengan variabel dependen (Y) dalam bentuk persamaan
matematik dalam hubungan yang fungsional.
Analisis regresi mencari kekuatan hubungan antara satu variabel
dengan variabel lain yang di mana variable yang satu tergantung
dengan variable lainnya.
Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan pengaruh
hubungan antara dua variable atau lebih, juga menunjukan arah
hubungan antara variable dependen dan independen (Ghozali,
2013). Arah hubungan tersebut dapat berbentuk negatif maupun
positif. Rumus uji analisis linier berganda dalam penelitian ini
dapat digambarkan sebagai berikut:
> = @ + B�CDEFGH + BIEFJ + BKFLME + N
Di mana,
y : Variable Independen, yaitu loan pricing
a : Koefisien Regresi
47
b : Koefisien Regresi b
e : Standard Error
b. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Uji Koefisi Determinasi (R2) adalah uji untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variable dependen (Ghozali, 2013:95). Nilai koefisien
determinasi berkisar antara nol dan satu. Di mana, nilai yang
mendekati satu, berarti semua variable independen hampir
memberikan semua informasi guna memprediksi variable
dependen. Sedangkan nilai yang mendekati nol, berarti semua
variable independen memiliki keterbatasan dalam memberikan
informasi guna memprediksi variable dependen.
Untuk melihat Koefisien Determinasi (R2), dapat dilihat pada
Model Summary pada perhitungan SPSS untuk model penelitian.
Angka pada Adjusted R Square pada tabel Model Summary
tersebut menunjukan tingkat pengaruh (berupa persenan) dari
variable-variable bebas terhadap variable terikat.
c. Uji Signifikan Parsial (T-test)
Berbeda dengan Uji Simultan, Uji Parsial (T-test), digunakan
untuk mengetahui pengaruh masing-masing dari setiap variable
independen terhadap variable dependen (Ghozali, 2013). Uji
tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah, secara individual,
48
satu variable bebas (X) berpengaruh signifikan terhadap variabel
terikatnya (Y) dengan menganggap variabel lain bersifat konstan/
tetap. Berikut kriteria Uji T bedasarkan nilai T hitung dan T tabel:
1) Jika nilai T hitung lebih besar dari T tabel maka variable
bebas berpengaruh signifikan terhadap variable terikat
2) Jika nilai T hitung lebih kecil dari T tabel maka variable
bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variable terikat
Berdasarkan nilai signifikansi output SPSS:
1) Jika nilai Signifikan lebih kecil dari 0,05 maka variable bebas
berpengaruh signifikan terhadap variable dependen.
2) Jika nilai Signifikan lebih besar dari 0,05 maka variable
bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variable
dependen.
d. Uji Pengaruh Simultan (F-test)
Uji Pengaruh Simultan (F-test), digunakan untuk
mengetahui apakah variable independen (X) secara serentak atau
simultan mempengaruhi variable dependen (Y) (Ghozali,
2013:96). Uji F menguji model penelitian antara signifikan atau
tidak signifikan. Jika signifikan berarti model bisa digunakan
untuk peramalan, dan masuk ke uji berikutnya yaitu Uji Parsial.
Berikut kriteria Uji F:
49
1) Jika nilai F Hitung > F Table maka variable independent
(bebas) secara simultan berpengaruh terhadap variable
dependent
2) Jika nilai F Hitung < F Table maka variable independent
(bebas) secara simultan tidak berpengaruh terhadap variable
dependent
Berikut kriteria Uji F dari outpout SPSS:
1) Jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka variable
Independent secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap variable Dependent.
2) Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka variable
Independent secara bersama-sama tidak berpengaruh
signifikan terhadap variable Dependent.
50
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Jenis Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan
masing-masing variabel maupun antar variabel didasari pada skala
pengukuran kuantitatif. Hubungan dalam penelitian ini merupakan hubungan
kausal yaitu sebab akibat, dimana terdiri dari :
a. Variabel independen (variabel bebas, stimulus, predictor, antecedent).
Variabel bebas: variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab
perubahan atau timbulnya variabel dependen (variabel terikat).
b. Variabel dependen (variabel terikat, output, kriteria, konsekuen).
Variabel terikat: variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
karena adanya variabel bebas.
Data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder merupakan data
yang diperoleh secara tidak langsung melalui buku-buku dan jurnal ilmiah,
serta media. Data sekunder dalam penelitian ini berupa kualitas akuntansi,
informasi asimetri, return on asset, credit risk dan loan pricing dimana
data-data tersebut bersumber dari data laporan keuangan perusahaan
Perbankan yag sudah Go-Public terdaftar di Bursa Efek Indonesia, OJK,
Finance periode Tahun 2013-2017.
51
1. Populasi dan Sampel Penelitian
Adapun Pengertian populasi menurut Sugiyono (2010)
mengemukakan bahwa: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terjadi
atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakter
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulan.”
Berdasarkan penjelasan tersebut populasi adalah seluruh
subjek/objek peneliti yang mempunyai karakteristik tertentu.. Populasi
dalam penelitian ini adalah perusahaan yang bergerak pada sektor
perbankan yang go public di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2013-2017
berdasarkan yang termuat dalam situs internet http://www.ojk.go.id,
https://finance.yahoo.com dan www.idx.co.id.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table 4.1 populasi di bawah ini
52
Table 4.1 populasi penelitian
NO NAMA PERUSAHAAN
1 PT. BANK RAKYAT INDONESIA(PERSERO),TBK
2 PT. BANK NEGARA INDONESIA(PERSERO),TBK
3 PT. BANK MANDIRI (PERSERO),TBK
4 PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO),TBK
5 PT. BANK CENTRAL ASIA,TBK
6 PT. BANK CIMB NIAGA, TBK
7 PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BANTEN, TBK
8 PT. BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL, TBK
9 PT. BANK BUMI ARTA, TBK
10 PT. BANK DANAMON INDONESIA, TBK
11 PT. MAYAPADA INTERNATIONAL, TBK
12 PT. BANK MEGA, TBK
13 PT. BANK MESTIKA DHARMA
14 PT. PAN INDONESIA BANK, TBK
15 PT. BPD JAWA BARAT DAN BANTEN, TBK
16 PT. BANK WOORI SAUDARA INDONESIA 1906, TBK
17 PT. BANK ARTHA GRAHA INTERNATIONAL, TBK
18 PT. OCBC NISP, TBK
19 PT. BANK NATIONALNOBU
20 PT. BANK CHINA CONSTRUCTION BANK INDONESIA, TBK
21 PT. BANK VICTORIA INTERNATIONAL, TBK
22 PT. BANK OF INDIA INDONESIA, TBK
23 PT. BANK SINARMAS, TBK
24 PT. BANK PERMATA, TBK
25 PT. BANK MAYBANK INDONESIA, TBK
53
26 PT. BANK MASPION INDONESIA
27 PT. BANK QNB INDONESIA, Tbk
28 PT. BANK GANESHA
29 PT.BANK NUSANTARA PARAHYANGAN, TBK
30 PT. BANK CAPITAL INDONESIA, TBK
31 PT. BANK BUKOPIN, TBK
32 PT. BANK MNC INTERNATIONAL, TBK
33 PT. BANK JTRUS INDONESIA, TBK
Sampel adalah bagian dari jumlah maupun karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2012). Pemilihan sampel penelitian
didasarkan pada metode purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel
dengan pertimbangan atau kriteria tertentu.. Penarikan sampel yang dilakukan
adalah dengan menggunakan desain sampel non probabilitas dengan metode
judgment sampling.
Judgment sampling adalah salah satu jenis purposive sampling dimana
dilakukan pemilihan sampel berdasarkan penilaian terhadap beberapa
karakteristik anggota populasi yang disesuaikan dengan maksud penelitian
(Kuncoro, 2003:119). Kriteria penarikan sampel yang digunakan oleh peneliti
adalah : Bila jumlah populasi besar dan tidak mungkin dilakukan penelitian
terhadap seluruh anggota populasi maka dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi tersebut. Menurut Sugiyono (2010) sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.
54
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sampel
adalah sebagian atau wakil dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi yang di teliti. Penarikan sampel yang dilakukan adalah dengan
menggunakan desain sampel non probabilitas dengan metode judgment
sampling. Judgment sampling adalah salah satu jenis purposive sampling
dimana dilakukan pemilihan sampel berdasarkan penilaian terhadap beberapa
karakteristik anggota populasi yang disesuaikan dengan maksud penelitian
(Kuncoro, 2003:119). Kriteria penarikan sampel yang digunakan oleh peneliti
adalah :
1) Perusahaan perbankan yang terdaftar secara terus-menerus di Bursa
Efek Indonesia selama periode tahun 2013-2017.
2) Perusahaan perbankan yang memiliki laporan keuangan lengkap serta
mempublikasikan data harga saham secara lengkap selama 5 tahun
periode 2013-2017
Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut maka jumlah sampel dalam penelitian
ini dapat dijelaskan pada tabel 4.2 sebagai berikut :
55
Tabel 4.2 Proses Pengambilan Sampel
No. Karakteristik Sampel Jumlah
1 Jumlah populasi adalah perusahaan yang
bergerak pada sektor Bank yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia priode tahun 2013-2017.
33
2 Perbankan yang tidak memiliki laporan
keuangan lengkap serta tidak mempublikasikan
data giro, tabungan dan deposito berjangka
selama 5 tahun priode 2013-2017
(20)
3 Perusahaan sampel yang tidak menggunakan
mata uang rupiah
(1)
5 Perusahaan sampel yang memiliki data
outlayer
(3)
Jumlah Sampel Akhir 9
Tahun Pengamatan 5
Jumlah Pengamatan 45
Sumber : Bursa Efek Indonesia (IDX),OJK, Finance data sekunder diolah
Tabel 4.3 sampel penelitian
Sumber: Data yang telah diolah
NO KODE
PERUSAHAAN NAMA PERUSAHAAN
1 BBRI PT. BANK RAKYAT INDONESIA(PERSERO),TBK
2 BJBR PT. BPD JAWA BARAT DAN BANTEN, TBK
3 BBTN PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO),TBK
4 BTPN PT. BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL, TBK
5 BBKP PT. BANK BUKOPIN, TBK
6 BDMN PT. BANK DANAMON INDONESIA, TBK
7 MEGA PT. BANK MEGA, TBK
8 NISP PT. OCBC NISP, TBK
9 BNLI PT. BANK PERMATA, TBK
56
B. Hasil Uji Data Penelitian
1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif akan memberikan gambaran data yang
diteliti, dilakukan dengan membandingkan nilai maksimum dan rata-rata
dari sampel.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah loan pricing
yang merupakan variabel dependen dan variabel kualitas akuntansi,
informasi asimetri, return on asset dan credit risk merupakan variabel
independen. Hasil analisis dengan statistik deskriptif menghasilkan data
sebagai berikut:
Tabel 4.4
Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
QA 45 -.16 .03 -.0202 .03671
IA 45 .59 10.33 1.5992 1.49612
ROE 45 1.31 26.92 12.0584 5.67372
CR 45 .22 67.01 19.4125 16.41225
LP 45 10.11 75.68 30.4524 15.12401
Valid N (listwise) 45
Sumber: Data yang telah diolah
Dari tabel 4.4 diatas, menunjukkan hasil statistik deskriptif. Untuk
variabel dependen yaitu loan pricing dan variabel independen yaitu
kualitas akuntansi, informasi asimetri, return on asset, dan credit risk.
Hasil statistik deskriptif terhadap variabel kualitas akuntansi menunjukan
nilai minimum –0,16 dan nilai maksimum 0,03. Nilai rata-rata dari
variable kualitas akuntansi didapatkan sebesar -0,0202 dengan nilai
57
standar deviasi sebesar 0,3671. Variabel informasi asimetri menunjukan
nilai minimum 0,59 dan nilai maksimum 10,33. Nilai rata-rata dari
variabel informasi asimetri didapatkan sebesar 1,5992 dengan nilai standar
deviasi sebesar 1,49612. Variabel return on asset menunjukan nilai
minimum 1,31 dan nilai maksimum 26,92. Nilai rata-rata dari variabel
informasi asimetri didapatkan sebesar 12,0584 dengan nilai standar deviasi
sebesar 5,67372. Variabel credit risk menunjukan nilai minimum 0,22 dan
nilai maksimum 67,01. Nilai rata-rata dari variabel informasi asimetri
didapatkan sebesar 19,4125 dengan nilai standar deviasi sebesar 16,41225.
Sedangkan hasil statistik deskriptif pada variabel dependen loan
pricing menunjukkan nilai minimum sebesar 10,11 dan nilai maksimum
75.68. Dengan nilai rata-rata dari variabel Nilai Perusahaan didapatkan
sebesar 30,4524 dengan nilai standar deviasi sebesar 15,12401.
2. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Normalitas Data
Sebelum data yang didapatkan peneliti dijadikan sampel, maka
harus diuji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau
residual memiliki distribusi normal. Jika tidak data yang digunakan
tidak terdistribusi normal maka data tidak dapat dijadikan sampel.
Dalam penelitian ini, uji normalitas yang dilakukan menggunakan
analisis grafik yang dapat dilihat pada grafik histogram dan grafik
normal p-plot, dan uji kolmogorov smirnov (K-S).
58
Dasar pengambilan keputusan menggunakan grafik histogram
dengan membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang
mendekati distribusi normal.
Gambar 4.1 Grafik Histogram
Berdasarkan grafik yang ditampilkan pada gambar 4.1
terlihat bahwa data yang akan diuji, terdistribusi normal dan
berbentuk simetris mendekati garis melengkung dan tidak
melenceng (skewness) ke kiri atau kanan, maka dapat dikatakan
bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.
59
Gambar 4.2 Grafik P-Plot
Sedangkan pada grafik normal P-Plot dapat dilihat dari gambar
4.2, terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal,
sehingga dapat disimpulkan model regresi memenuhi asumsi
normalitas. Dari kedua hasil grafik pada gambar 4.1 dan
gambar 4.2 belum mendapatkan kesimpulan bahwa model
regresi telah menyalahi aturan asumsi normalitas.
60
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 45
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 3.03520618
Most Extreme Differences Absolute .110
Positive .110
Negative -.068
Test Statistic .110
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Tabel 4.5
Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S)
Untuk lebih meyakinkan apakah data telah terdistribusi secara
normal maka dilakukan uji normalitas dengan menggunakan uji
Kolmogorov-Smirnov (K-S). Dari tabel 4.5 tampak pada uji
Kolmogorov-Smirnov yang telah dilakukan menunjukkan nilai
0,110 dengan tingkat signifikan sebesar 0,200 Ini menunjukkan
bahwa data residual terdistribusi secara normal dengan asumsi hasil
Kolmogorov-Smirnov yang menunjukkan signifikansi diatas 0,05.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang akan diuji telah
terdistribusi dengan normal dan telah memenuhi uji asumsi klasik
untuk normalitas data.
61
b. Hasil Uji Multikolinearitas
Untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antarvariabel
independen maka dilakukanlah uji multikolinieritas. Dalam menguji
adanya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai Tolerance
dan Variance Inflation Factor (VIF). Hasil uji multikolinearitas pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
QA .863 1.158
IA .891 1.122
ROE .813 1.231
CR .741 1.350
a. Dependent Variable: LP
Sumber: Data yang telah diolah
Dari tabel 4.6 terlihat bahwa hasil uji multikolinearitas
menunjukkan nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10 untuk semua
variabel. Yang artinya tidak terjadi multikolinearitas di dalam model
regresi.
c. Hasil Uji Autokorelasi
Model regresi linear haruslah terbebas dari korelasi antara kesalahan
pengganggu, pada periode t dengan kesalahan pengganggun pada periode
sebelumnya.
62
Autokorelasi dapat terjadi karena data observasi yang berurutan sepanjang
waktu dan berkaitan satu sama lain. Untuk mengetahui apakah model
regresi terdeteksi ada atau tidaknya autokorelasi maka salah satu caranya
Run Test (Ghozali, 2016). Dibawah ini adalah hasil uji autokorelasi yang
dipaparkan dalam tabel di bawah ini :
Tabel 4.7
Hasil Uji Autokorelasi
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea -.44377
Cases < Test Value 22
Cases >= Test Value 23
Total Cases 45
Number of Runs 17
Z -1.807
Asymp. Sig. (2-tailed) .071
a. Median
Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed)
sebesar 0.071 lebih besar dari signifikansi yang ditetapka yaitu sebesar
0,05. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulan bahwa tidak terjadi
autokorelasi atas nilai residual.
d. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan
varian dari residual satu pengamatan dengan pengamatan yang lain
maka dilakukan uji heteroskedastisitas.
63
Variabel yang diuji harus terhindar dari variabel pengganggu.
Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan grafik Scatterplot.
Berikut adalah hasil pengujian heteroskedastisitas dengan grafik
Scatterplot:
Gambar 4.3 Grafik Scatterplot
Dari gambar 4.3 terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak
dan tidak beraturan di atas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model yang dibuat tidak
mengandung gejala heteroskedastisitas.
3. Hasil Uji Hipotesis
Untuk mendapatkan hasil uji hipotesis model analisis regresi
berganda dilakukan dengan menguji koefisien determinasi (R2), uji
statistik t dan uji statistic F.
64
a. Hasil Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Untuk mengukur sejauh mana kemampuan model regresi dalam
menjelaskan variabel independen terhadap variabel dependen maka
dilakukanlah Koefisien Determinasi (R2). Berikut adalah hasil
pengujian koefisien determinasi:
Tabel 4.8
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .980a .960 .956 3.18335
a. Predictors: (Constant), CR, IA, QA, ROE
b. Dependent Variable: LP
sumber: Data yang telah diolah
Berdasarkan hasil uji dalam tabel 4.8 diatas, dapat dilihat bahwa
nilai Adjusted R Square sebesar 0,956 atau dapat disimpulkan bahwa
95,6% variabel Loan Pricing dijelaskan oleh variabel Kualitas
akuntansi, Informasi Asimetri, Return Of Asset,dan credit risk. .
Sisanya yaitu 4,4 % dijelaskan oleh faktor-faktor selain variabel yang
digunakan dalam penelitian ini.
b. Hasil Uji Statistik t
Uji t dilakukan untuk menunjukkan ada tidaknya pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat dan uji t digunakan untuk
melihat pengaruh secara individual dalam terhadap terhadap variabel
dependen. Berikut adalah hasil uji t:
65
Tabel 4.9
Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 14.052 1.455 9.656 .000
QA -15.112 14.068 -.037 -1.074 .289
IA .087 .340 .009 .256 .799
ROE -.094 .094 -.035 -1.006 .321
CR .881 .034 .956 25.917 .000
a. Dependent Variable: LP
Dari tabel 4.9 diatas dapat disimpulkan, bahwa nilai sig. dari
Kualitas Akuntansi sebesar 0,289 lebih besar dari 0,05 yang artinya
variabel independen kualitas akuntansi tidak berpengaruh secara
parsial terhadap variabel dependen yaitu Loan Pricing. Variabel
informasi asimetri tidak berpengaruh secara parsial terhadap variabel
dependen dengan tingkat signifikansi sebesar 0,799 lebih besar dari
0,05 arinya variabel Informasi Asimetri tidak berpengaruh secara
parsial terhadap variabel dependen yaitu Loan Pricing. Variabel return
of asset tidak berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen
dengan tingkat signifikansi sebesar 0,321 lebih besar dari 0,05. Artinya
variabel return of asset tidak berpengaruh secara parsial terhadap
variabel dependen yaitu Loan Pricing. Sedangkan pada variabel credit
risk berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Artinya
variabel credit risk berpengaruh secara signifkan terhadap variabel
dependen yaitu Loan Pricing
66
Pada tabel 4.10 diatas menjelaskan bentuk persamaan regresi
berganda yang terbentuk dalam penelitian ini:
Model 1:
BLR = 14,052+ (-15,112) QA + 2.117 IA + (-0,094) ROE + 0,881 CR
c. Hasil Uji Statistik f
Tabel 4.10
Hasil Uji Statistik f
ANOVAa
Model Sum of Squares F Sig.
1 Regression 9659.022 238.289 .000b
Residual 405.349
Total 10064.371
a. Dependent Variable: LP
b. Predictors: (Constant), CR, IA, QA, ROE
Sumber: Data yang telah diolah
Pada tabel 4.10 uji F dapat dilihat bahwa nilai F sebesar 238,289
dengan Sig. 0,000 dibawah 0,05 yang artinya variabel independen
yaitu kualitas akuntansi, informasi asimetri, return of asset dan
credit risk secara bersama-sama berpengaruh secara simultan
terhadap variabel dependen yaitu loan pricing.
67
C. Pembahasan
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Kualitas
Akuntansi dan Informasi Asimetri terhadap Loan Pricing dengan hipotesis
yang telah ditentukan. Dan dari hasil uji statistik t dapat dilakukan
pembahasan hipotesis yang dijelaskan dibawah ini:
1. Pengaruh Kualitas Akuntansi terhadap Loan Pricing
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh nilai t
sebesar -1.074 dengan nilai signifikan. sebesar 0,289 > α 0,05 yang berarti
variabel kualitas akuntansi tidak berpengaruh signifikan terhadap loan
pricing, oleh karena itu Ha1 ditolak dan Ho1 diterima. Penelitian ini tidak
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Seraina C.
Anagnostopoulou (2016) bahwa kualitas akuntansi memiliki pengaruh
terhadap loan pricing. Dalam penelitiannya, Seraina menjelaskan bahwa
kualitas akuntansi konsekuensial dalam penentuan loan pricing pada
Negara yang menegakkan aturan hukum yang kuat, dan Negara Indonesia
merupakan salah satu negara hukum (Pasal 1 ayat 3 UUD 1945).
Dampak yang baik dalam meningkatkan kualitas akuntansi adalah
menegakkan hukum yang kuat sebagai salah satu kekuatan yang dimiliki
perusahaan untuk menyakinkan para investor dalam penanaman modal
pada perusahaan, sehingga pelaporan yang berkualitas sangat bergantung
pada kualitas akuntansi yang dilaporkan, maka cara ini merupakan
pentingnya kualitas akuntansi dalam penetapan loan pricing.
68
2. Pengaruh Informasi Asimetri terhadap Loan Pricing
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh nilai t sebesar
0.256 dengan nilai signifikan. sebesar 0.799 > α 0,05 yang berarti variabel
informasi asimetri tidak berpengaruh signifikan terhadap loan pricing,
oleh karena itu Ha2 ditolak dan Ho2 diterima.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Deddy Marciano (2014) yang mendapatkan hasil bahwa informasi
asimetri tidak berpengaruh signifikan terhadap loan pricing. Dalam
penelitian Deddy Marciano (2014) menjelaskan bahwa Secara umum,
kreditor asing memiliki loan pricing yang lebih rendah dibandingkan
dengan kreditur domestik. Sementara itu, untuk kreditur domestic dan
kreditor Swasta memiliki loan pricing tertinggi yang diikuti oleh kreditor
publik dan terakhir adalah kreditur pemerintah. Perbandingan pricing
antara kreditor pemerintah dan kreditor asing tidak menunjukkan
signifikan. Karena debitur pemerintah memiliki risiko gagal bayar yang
rendah.
3. Pengaruh Return On Asset terhadap Loan Pricing
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh nilai t sebesar –
1,006 dengan nilai signifikan. sebesar 0.321 > α 0,05 yang berarti variabel
return on asset tidak berpengaruh signifikan terhadap loan pricing, oleh
oleh karena itu Ha3 ditolak dan Ho3 diterima.
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
BV Oliver and RM Oliver (2014) yang menjelaskan bahwa return on asset
69
berpengaruh terhadap loan pricing dengan mengoptimalkan pengaruh
suku bunga pinjaman pada peminjam. Maka return on asset merupakan
salah satu langkah bagi perusahaan dalam menghasilkan laba dengan
menggunakan asset yang ada pada bank, dan salah satu asset yang
digunakan oleh bank untuk memperoleh laba adalah kredit yang diberikan.
4. Pengaruh Credit risk terhadap Loan Pricing
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh nilai t sebesar –
25,917 dengan nilai signifikan. sebesar 0,000 < α 0,05 yang berarti
variabel credit risk berpengaruh signifikan terhadap loan pricing, oleh
oleh karena itu Ha4 diterima dan Ho4 ditolak.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Adam G. Walke et al (2018) yang menjelaskan bahwa credit risk
berpengaruh terhadap loan pricing dengan mengoptimalkan pengaruh
resiko kredit pada peminjam. risiko kredit tersebut terejadi akibat
kegagalan pelunasan pinjaman oleh pihak debitur pada saat jatuh tempo
sehingga menghilangkan sumber pendapatan bank. Maka jika semakin
tinggi tingkat suku bunga ini maka kemungkinan bank mengalami
permasalahan sangat tinggi, sehingga diharapkan peminjam akan melunasi
pinjamannya sebelum jatuh tempo agar bank tidak mengalami kerugian.
70
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas
akuntansi dan informasi asimetri terhadap loan pricing. Berdasarkan hasil
pengujian yang telah dilakukan dengan menggunakan uji regresi berganda.
Maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Kualitas akuntansi tidak berpengaruh terhadap loan pricing. Penelitian ini
tidak sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Seraina C.
Anagnostopoulou (2016).
2. Informasi asimetri tidak berpengaruh terhadap loan pricing. Hasil yang
sama ditemukan dalam penelitian yang telah dilakukan oleh Deddy
Marciano (2014).
3. Return on asset tidak berpengaruh terhadap loan pricing. Penelitian ini
tidak sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan BV Oliver and RM
Oliver (2014).
4. Credit risk berpengaruh signifikan terhadap loan pricing. Penelitian ini
sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan Adam G. Walke et al
(2018).
71
B. Saran
Penelitian ini di masa mendatang diharapkan dapat menyajikan hasil
penelitian yang lebih berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan
mengenai beberapa hal, diantaranya:
1. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk menambah variabel yang memiliki
keterkaitan dengan loan pricing, seperti risk assessment, NPL, cost of fund
dan variabel lain yang berkaitan dengan loan pricing.
2. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah periode penelitian.
3. Peneliti selanjutnya dapat menggunakan seluruh perusahaan yang terdaftar
di BEI sebagai sampelnya agar kesimpulan yang dihasilkan memiliki
cakupan yang lebih luas sehingga didapatkan hasil yang lebih kuat dan
akurat, serta sampel yang lebih banyak.
4. Proksi yang digunakan untuk variabel loan pricing tidak hanya bisa
menggunakan base lending rate saja, misalnya bisa juga diganti dengan
menggunakan Net interest income
72
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir, “Pengertian Informasi”, Jakarta ; Herwin Goernia, 2003
Aflatooni dan M. Mokarami. “Real earnings management and timely loss
recognition”. Research Journal of Recent Studies 2 (12): 28-37, 2013
Agung Wicaksono. “Pengaruh Asimetri Informasi Terhadap Manajemen Laba
Melalui Manipulasi Aktivitas Riil Pada Perusahaan Lq-45 Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia”, Volume 15, No. 1, Januari – Juni (Semester I),
2015
Al,Kieso et. Pengantar Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat, 2007
Astri F dan Ari D. “Analisis Manajemen Laba Pada Perbankan Syariah”, JRAK
Vol. 4 No.1 Februari 2013, 2013
Bandi dan Hananto. “Ketepatan Waktu atas Laporan Keuangan Perusahaan
Indonesia”. Simposium Nasional Akuntansi II Ikatan Akuntan Indonesia,
2000
Bodnar, Goerge H. dan William S. Hopwood. “Sistem Informasi Akuntansi”,
Jakarta: Edisi Pertama, Terjemahan oleh Jusuf, A.A dan Tambunan,
Salemba Empat, R.M, 2000
Booth, R., James dan Lena Chua. “Structure and Pricing of Large Bank Loans”.
FBRSF Economic Review 1995, Number 3, 1995
Brigham Eugene F. dan Houston Joel F, (2005), Manajemen Keuangan, Edisi
kesepuluh, Buku Satu, (Terjemahan Ali Akbar Yulianto). Erlangga :
Jakarta
BV Oliver and RM Oliver. “Optimal ROE loan pricing with or without adverse
selection” Journal of the Operational Research Society 65, 435–442, 2014
Campa, D. dan Camacho, M.M. “The impact of SME’s Pre-Bankruptcy Financial
Distress on Earnings Management Toosl”, International Review of
Financial Analysis, 42, 222-234, 2015
Chen et al,. “Are Family Firms More Tax Aggressive Than Non-Family Firms”,
Journal of Financial Economics, 2010
Cindy M. Vojtech. “The ralationship between information asymetry and devidend
policy”, Electronic copy available at: http://ssrn.com/abstract=2051018,
2012
Danang Sunyoto. “Metodologi Penelitian Akuntansi”, Bandung : PT Refika
Aditama Anggota Ikapi, 2013
Deddy M. “The impact of information asymmetry, moral hazard and the structure
of funding on corporate u.s. dollars loan pricing: the empirical study in
indonesia the period 1990-1997”, Vol.11, No.1 : 20-40, 2014
73
Dendawijaya, Lukman. “Manajemen Perbankan.” Penerbit Ghalia Indonesia.
Jakarta, 2009
Dwi Prastowo dan Rifka Julianti, “ Analisis Laporan Keuangan (Konsep dan
Aplikasi”, Edisi Revisi, Yogyakarta : YPKN, 2002
Eisenhardt dan Kathleen M (jan, 1989) “ Agency Theory: An Assesment and
Review,” Academy of Management Review 14: 57-74.
Eko Suyono. “Bebagai Model Pengukuran Earnings Management: Mana Yang
Paling Akurat”, Sustainable Competitive Advantage-7 (Sca-7) Feb
Unsoed, 2017
Ely Suhayati.” Kajian Kualitas Audit Terhadap Kualitas Informasi dalam
Laporan Keuangan”, Politeknik Negeri Jakarta, 2014
Ery rahmat.” Analisa atas kualitas informasi akuntansi keuangan yang
mempengaruhi pelaksanaan self assesment system pada kpp karees
Bandung”, jurnal riset akuntansi – volume vi / no.2 / oktober 2014
Fidya G, et al. “Pengaruh kepemilikan institusional dan asimetri informasi
terhadap manajemen laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar
Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 – 2013”, Jurnal Administrasi Bisnis
(JAB) Vol. 23 No. 1 Juni 2015, 2015
Gede E, et al. “Pengaruh Asimetri Informasi, Ukuran Perusahaan, Dan
Kepemilikan Manajerial Terhadap Praktek Manajemen Laba Pada
Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2013-
2015”,e-journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan
Akuntansi Program S1 (Vol: 8 No: 2 Tahun 2017), 2017
Ghozali Imam. ”Aplikasi Analisis Multivaariate Dengan Program SPSS”,
Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013
Ghozali Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 23”.
Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2016
Hadri Kusuma. “Dampak Manajemen Laba terhadap Relevansi Informasi
Akuntansi: Bukti Empiris dari Indonesia” jurnal akuntansi dan keuangan,
vol. 8, NO. 1: 1-109, 2006
Ilham Hidayah N, Anggiat S dan Amran Harun. ” Mencapai Good Corporate
Governance di Bank Perkreditan Rakyat: Kontribusi Kualitas Sistem
Informasi Akuntansi, Efektivitas Pengendalian Internal dan Kompetensi
Pengguna Sistem Informasi (Studi Literatur)”, Profesionalisme Akuntan
Menuju Sustainable Business Practice, Bandung, 20 Juli 2017
Proceedings ISSN- 2252-3936, 2017
74
Iron Bakti S, Irianing S dan Rini W. “Pengaruh ukuran perusahaan dan
keputusan pendanaan terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas
sebagai variabel mediasi Studi empiris Perusahaan Manufaktur di Bursa
Efek Indonesia pada Tahun 2011-2014’, Seminar Nasional dan The 4th
Call for Syariah Paper ISSN 2460-078, 2017
James, C (December, 1987) “Some Evedence on the Uniqueness of Bank Loans”
Journal of Financial Economics 19, pp. 217-235.
Jensen & Meckling (1976) Agency Theory, Theory of the firm, Managerial
behavior, Agency Costs and Ownership Structure, Journal of Financial
Economics, October, 1976, V. 3, No. 4, pp. 305-360,also published in
Foundations of Organizational Strategy, Michael C. Jensen, Harvard
University Press, 1998.
Jogiyanto. “Teori Portofolio dan Analisis Investasi”, Yogyakarta ; Edisi Kedua
,BPFE , 2000
Jugnu Ansari dan Ashima Goyal. “Optimality of base rate system of loan pricing
of developing and emerging market economies”, an evaluation Banks and
Bank Systems, Volume 9, Issue 3, 2014
Kusuma, H.”Dampak manajemen laba terhadap relevansi informasi akuntansi:
Bukti empiris dari Indonesia”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan , 1-12,
2006
Kusumo dan Subekti. “Relevansi Nilai Informasi Akuntansi, Sebelum Adopsi
IFRS Dan Setelah Adopsi IFRS Pada Perusahaan Yang Tercatat Dalam
Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, 2014
Lasdi, L.” The effect of information asymmetry on earnings management through
accrual and real activities during global financial crisis”. Journal of
Economics, Bussiness, and Accountancy Ventura 16 (2): 325-338, 2013
Levinda E et.,al. “Telaah Kualitas Informasi Laporan Keuangan Dan Asimetri
Informasi Sebelum Dan Setelah Adopsi Ifrs”, Jurnal Akuntansi
Multiparadigma JAMAL Volume 5 Nomor 1 Halaman 1-169 Malang,
April 2014 ISSN 2086-7603 E-ISSN 2089-5879, 2014.
Made Anggia P dan Ketut Y. “ Komparasi Relevansi Nilai Informasi Akuntansi
Dan Manajemen Laba Sebelum Dan Sesudah Adopsi Ifrs”, E-Jurnal
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana 5.4 (2016) : 659-688, 2016
Mary E, et al. “International Accounting Standards and Accounting Quality”,
Journal of Accounting Research Vol. 46 No. 3 June 2008 Printed in U.S.A,
2008
Mihaela dan Ioan. “The influence of the audit report on the relevance of
accounting information reported by listed Romanian companies”.
Procedia Economics and Finance 20 :562 – 570, 2015
75
Mishkin, Frederic S.The Economics of Money, Banking, and Financial Markets”.
Pearson Education Inc. New York. 2007.
Moermahadi Soerja D. “ Pengaruh kualitas audit terhadap kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah”, Jurnal Akuntansi/Volume XXI, No. 03,
September 2017: 461-483, 2017
Munawir. “Analisis Laporan Keuangan”, Yogyakarta : Edisi Empat, Liberty,
2007
Nur R, Yulia E dan Andreas. “Pengaruh asimetri informasi, praktik mekanisme
corporate governance terhadap earnings management dan nilai
perusahaan”. Vol. VIII No. 1 Januari 2016 jurnal tepak manajemen
bisnis, 2016
Olokoyo, Felicia O (July 2011) “ Determinants of Comercial Banks’ Lending
Behavior in Nigeria”, International Journal of Financial Research,
Vol.2,No,2
Pinasti. “Faktor-faktor yang menjelaskan variasi relevansi nilai informasi
akuntansi: Pengujian hipotesis informasi alternatif. Simposium Nasional
Akuntansi”. VII, 2-3, 2004
Ponziani dan Sukartini. “Relevansi nilai informasi akuntansi: Sintesis penelitian
empiris di berbagai negara”. Jurnal Akuntansi dan Manajemen, 2008
Puji Astuti dan Agus Kuntoro. ”The Impact of Adoption of International financial
Reporting Standards (IFRS) on Conservatism of Accounting Information
in Companies in Indonesia”, Jurnal Ilmiah ESAI Volume 12, No. 2, Juli
2018 p-ISSN 1978-6034 e-ISSN 2580-4944, 2018
Puspitaningtyas. “Relevansi nilai informasi akuntansi dan manfaatnya bagi
investor. Ekuitas” Jurnal Ekonomi dan Keuangan, 2012
Putri. “AnalisisKualitas Informasi Akuntansi Penjualan Pada PT.Stars
Internasional Surabaya”. Jurnal: STIE Perbanas, 2012
Qomariyah et al. ”Pengaruh Informasi asimetri Terhadap Praktik Manajemen
Laba pada Perusahaan Perbankan Publik yang Terdaftar di Bursa Efek
Jakarta.”Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.10, No.3, 2007
R. Erdianto S. “Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba,
2012
Rafael Repullo dan Javier Suarez.. “Loan pricing under Basel capital”, Journal
of Financial Intermediation 13 (2004) 496–521requirements, 2004
Riri Zelmiyanti. “Pendekatan teori keagenan pada kinerja keuangan daerah dan
belanja modal, studi pada provinsi di indonesia”, JRAK.Vol.7
No.1.Februari 2016, 2016
76
Rose, Peter S. 2000, “Commercial Bank Management”. International Edition. Mc
Graw-Hill Companies-Inc. Singapore.
Ruiz, C.V. “Literature Review of Earnings Management”, Finnish Business
Review, March, 1-13, 2016
Santika. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Informasi
Akuntansi Pada Rumah Sakit Umum Pada Rumah Sakit Umum Daerah
Ungaran”, 2014.
Sawitri, Peni dan Ananto Wicaksono. “ Faktor- Faktor Base Landing Rate PT
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Tahun 2002- 2006”. Proceeding
PESAT. Vol. 3, ISBN : 18582559, Universitas Gunadarma- Depok, 2009
Seraina. “Accounting Quality and Loan Pricing: The Effect of Cross-country
Differences in Legal Enforcement”, ACCOUN-00768; No of Pages 23, ,
2016
Siamat Dahlan, “Manajemen Lembaga Keuangan”, Penerbit Fakultas Ekonomi universitas Indonesia. 2005.
Sianipar dan Glory. “Analisis Komparasi KualitasInformasi Akuntansi Sebelum
DanSesudah Pengadopsian Penuh IFRS di Indonesia Pada Perusahaan
Manufaktur Di BEI Tahun 2011-2012”, Semarang : Universitas
Diponegoro, 2013
Stiglitz, Joseph E dan Weiss, Andrew (1981) “Credit Rationong in Markets”
Sugiyono. “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RND”, Bandung :
Alfabeta, 2012
Sugiyono. “Metode Penelitian kuantitatif kualitatif dan RND”, Bandung :
Alfabeta, 2010
Suherman et al “Pengaruh Kualitas Informasi Akuntansi Keuangan Terhadap
Strategi Peningkatan Kinerja Pada Rumah Sakit di KotaTasikmalaya dan
Kabupaten Ciamis”, Jurnal Akuntansi FE Unsil, 2008
Sukma dan Ketut. “komparasi relevansi nilai informasi akuntansi”, 2016
Taswan. “Manajemen Perbankan.Konsep, Teknik dan Aplikasi”, Edisi 2.
Yogyakarta: UPP STIM KPN, 2010
Tokle et al. “Credit union loan rate determinants following”, the 2008 financial
crisis. Social Science Journal. 52(3), 364-373. 2015
Tri Utami dan Indra Wijaya K. “Determinan Kualitas Laba pada Isu
Pengadopsian International Financial Reporting Standard”, Data dari
Asia Jurnal Akuntansi dan Investasi, Vol. 18 No. 1, Januari 2017
77
Varici Idiris. “The relationship between informarmation asymetry and the quality
of auidt : an empirical study in Istanbul stock exchange”, International
Business Research; Vol. 6, No. 10; 2013, ISSN 1913-9004 E-ISSN 1913-
9012, 2013
Walke A.,” Risk-based loan pricing consequences for credit unions”, Journal of
Empirical Finance, 2018.
Zahroh Naimah. “relevansi nilai informasi akuntansi suatu kajian teoritis”, Jurnal
Buletin Studi Ekonomi, Vol. 19, No. 1, 2014
79
Lampiran 1
Daftar Nama Perusahaan Sampel
NO KODE
PERUSAHAAN NAMA PERUSAHAAN
1 BBRI PT. BANK RAKYAT INDONESIA(PERSERO),TBK
2 BJBR PT. BPD JAWA BARAT DAN BANTEN, TBK
4 BBTN PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO),TBK
5 BTPN PT. BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL, TBK
6 BBKP PT. BANK BUKOPIN, TBK
6 BDMN PT. BANK DANAMON INDONESIA, TBK
7 MEGA PT. BANK MEGA, TBK
8 NISP PT. OCBC NISP, TBK
9 BNLI PT. BANK PERMATA, TBK
Lampiran 2
Hasil Perhitungan Variabel Kualitas Akuntansi
NO KODE TAHUN EARNT CFO TOTAL ASET T TA t
1 BBRI 2013 19,916,654,000,000.00 4,399,086,000,000.00 551,336,790,000,000 0.03
2 BJBR 2013 1,376,387,000,000.00 10,399,769,000,000.00 70,840,878,000,000.00 -0.13
3 BBTN 2013 1,443,057,000,000.00 3,295,676,000,000.00 111,748,593,000,000.00 -0.02
4 BTPN 2013 2,131,039,000,000.00 3,748,388,000,000.00 59,090,132,000,000 -0.03
5 BBKP 2013 884,629,000,000.00 939,659,000,000.00 65,689,830,000,000.00 0.00
6 BDMN 2013 4,076,753,000,000.00 3,533,128,000,000.00 155,791,308,000,000.00 0.00
7 MEGA 2013 548,416,000,000.00 10,823,912,000,000.00 65,219,108,000,000.00 -0.16
8 NISP 2013 1,040,088,000,000.00 1,066,939,000,000.00 79,141,737,000,000.00 0.00
9 BNLI 2013 1,631,118,000,000.00 1,905,973,000,000.00 131,798,595,000,000.00 0.00
10 BBRI 2014 24,759,999,000,000.00 84,930,076,000,000.00 626,182,926,000,000 -0.10
11 BJBR 2014 1,120,035,000,000.00 2,660,169,000,000.00 70,958,233,000,000.00 -0.02
12 BBTN 2014 1,115,625,000,000.00 2,049,009,000,000.00 131,169,730,000,000.00 -0.01
80
13 BTPN 2014 1,859,873,000,000.00 2,384,975,000,000.00 69,664,873,000,000 -0.01
14 BBKP 2014 742,483,000,000.00 3,435,304,000,000.00 69,457,663,000,000.00 -0.04
15 BDMN 2014 2,818,397,000,000.00 5,500,443,000,000.00 184,237,348,000,000.00 -0.01
16 MEGA 2014 838,170,000,000.00 2,343,791,000,000.00 66,475,698,000,000.00 -0.02
17 NISP 2014 1,410,624,000,000.00 1,158,840,000,000.00 97,524,537,000,000.00 0.00
18 BNLI 2014 1,647,115,000,000.00 5,992,353,000,000.00 165,833,922,000,000.00 -0.03
19 BBRI 2015 24,872,130,000,000.00 45,544,908,000,000.00 801,955,021,000,000 -0.03
20 BJBR 2015 1,367,829,000,000.00 5,579,200,000,000.00 75,836,537,000,000.00 -0.06
21 BBTN 2015 1,811,337,000,000.00 1,707,579,000,000.00 144,575,961,000,000.00 0.00
22 BTPN 2015 1,893,851,000,000.00 3,497,600,000,000.00 75,059,223,000,000 -0.02
23 BBKP 2015 946,994,000,000.00 476,581,000,000.00 79,051,268,000,000.00 0.01
24 BDMN 2015 2,537,906,000,000.00 8,994,609,000,000.00 195,708,593,000,000.00 -0.03
25 MEGA 2015 4,647,668,000,000.00 4,802,414,000,000.00 66,647,891,000,000.00 0.00
26 NISP 2015 1,467,981,000,000.00 1,279,782,000,000.00 103,123,179,000,000.00 0.00
27 BNLI 2015 1,896,109,000,000.00 1,808,383,000,000.00 185,349,861,000,000.00 0.00
28 BBRI 2016 41,380,007,000,000.00 21,770,833,000,000.00 878,426,312,000,000 0.02
29 BJBR 2016 2,741,103,000,000.00 5,105,778,000,000.00 88,697,430,000,000.00 -0.03
30 BBTN 2016 5,631,617,000,000.00 9,783,925,000,000.00 171,807,592,000,000.00 -0.02
31 BTPN 2016 2,682,181,000,000.00 2,598,021,000,000.00 81,039,663,000,000 0.00
32 BBKP 2016 1,376,735,000,000.00 2,711,779,000,000.00 94,366,502,000,000.00 -0.01
33 BDMN 2016 2,834,081,000,000.00 446,199,000,000.00 188,057,412,000,000.00 0.01
34 MEGA 2016 1,274,836,000,000.00 2,802,265,000,000.00 68,225,170,000,000.00 -0.02
35 NISP 2016 3,095,229,000,000.00 10,886,633,000,000.00 120,480,402,000,000.00 -0.06
36 BNLI 2016 6,518,768,000,000.00 5,333,310,000,000.00 182,689,351,000,000.00 0.01
37 BBRI 2017 30,877,015,000,000.00 39,299,109,000,000.00 1,003,644,426,000,000 -0.01
38 BJBR 2017 1,295,004,000,000.00 2,582,207,000,000.00 102,318,457,000,000.00 -0.01
39 BBTN 2017 3,056,679,000,000.00 321,044,000,000.00 214,168,479,000,000.00 0.01
40 BTPN 2017 1,408,491,000,000.00 1,125,968,000,000.00 91,371,387,000,000 0.00
41 BBKP 2017 174,934,000,000.00 1,572,849,000,000.00 102,778,070,000,000.00 -0.01
42 BDMN 2017 3,708,950,000,000.00 3,748,625,000,000.00 174,086,730,000,000.00 0.00
81
43 MEGA 2017 1,377,885,000,000.00 5,356,123,000,000.00 70,531,682,000,000.00 -0.06
44 NISP 2017 2,277,778,000,000.00 339,906,000,000.00 138,196,341,000,000.00 0.01
45 BNLI 2017 725,686,000,000.00 13,394,147,000,000.00 165,527,512,000,000.00 -0.08
Lampiran 3
Hasil Perhitungan Variabel Informasi Asimetri
NO KODE TAHUNLISTED
SHARES CLOSE TOTAL EKUITAS
MWE
1 BBRI 2013 24,422,470,380 7,250 79,327,422,000,000
2.23
2 BJBR 2013 9,696,291,166 890 6,718,265,000,000
1.28
3 BBTN 2013 10,458,953,500 870 11,556,753,000,000
0.79
4 BTPN 2013 5,781,884,384 4,300 9,907,865,000,000
2.51
5 BBKP 2013 7,900,947,693 620 6,213,369,000,000.00
0.79
6 BDMN 2013 9,488,796,931 3,775 31,552,963,000,000.00
1.14
7 MEGA 2013 6,894,138,227 2,050 6,118,505,000,000.00
2.31
8 NISP 2013 11,357,888,016 1,230 13,496,552,000,000.00
1.04
9 BNLI 2013 10,569,366,884 1,260 14,126,644,000,000.00
0.94
10 BBRI 2014 24,422,470,380 11,650 97,737,429,000,000
2.91
11 BJBR 2014 9,696,291,166 730 7,083,607,000,000
1.00
12 BBTN 2014 104,611,796,000 1,205 12,206,406,000,000
10.33
13 BTPN 2014 5,781,884,384 3,950 11,927,076,000,000
1.91
14 BBKP 2014 8,995,754,228 750 6,821,480,000,000.00
0.99
15 BDMN 2014 9,488,796,931 4,525 33,017,524,000,000.00
1.30
16 MEGA 2014 6,894,138,227 2,000 6,956,675,000,000.00
1.98
17 NISP 2014 11,357,888,016 1,360 14,943,366,000,000.00
1.03
18 BNLI 2014 11,764,996,622 1,505 17,094,536,000,000.00
1.04
82
19 BBRI 2015 24,422,470,380 11,425 113,127,179,000,000
2.47
20 BJBR 2015 9,696,291,166 755 7,757,218,000,000
0.94
21 BBTN 2015 10,476,445,000 1,295 13,860,107,000,000
0.98
22 BTPN 2015 5,781,884,384 2,400 13,923,859,000,000
1.00
23 BBKP 2015 8,995,754,228 700 7,535,179,000,000.00
0.84
24 BDMN 2015 9,488,796,931 3,200 34,214,849,000,000.00
0.89
25 MEGA 2015 6,894,138,227 3,275 11,517,195,000,000.00
1.96
26 NISP 2015 11,357,888,016 1,275 14,907,176,000,000.00
0.97
27 BNLI 2015 11,764,996,622 945 18,812,844,000,000.00
0.59
28 BBRI 2016 24,422,470,380 11,675 146,467,718,000,000
1.95
29 BJBR 2016 9,696,291,166 3,390 9,674,228,000,000
3.40
30 BBTN 2016 10,484,100,000 1,740 19,130,536,000,000
0.95
31 BTPN 2016 5,781,884,384 2,640 16,312,428,000,000
0.94
32 BBKP 2016 8,995,754,228 640 6,910,000,000,000.00
0.83
33 BDMN 2016 9,488,796,931 3,710 36,377,972,000,000.00
0.97
34 MEGA 2016 6,894,138,227 2,550 12,265,681,000,000.00
1.43
35 NISP 2016 11,357,888,016 2,070 19,506,576,000,000.00
1.21
36 BNLI 2016 22,116,530,753 555 19,289,606,000,000.00
0.64
37 BBRI 2017 122,112,351,900 3,640 167,347,494,000,000.00
2.66
38 BJBR 2017 9,599,328,254 2,400 10,104,975,000,000
2.28
39 BBTN 2017 10,484,100,000 3,570 21,663,434,000,000
1.73
40 BTPN 2017 5,781,884,384 2,460 17,200,797,000,000
0.83
41 BBKP 2017 8,995,754,228 590 6,758,952,000,000.00
0.79
42 BDMN 2017 9,488,796,931 6,950 39,172,152,000,000.00
1.68
83
43 MEGA 2017 6,894,138,227 3,340 13,064,616,000,000.00
1.76
44 NISP 2017 11,357,888,016 1,875 21,784,354,000,000.00
0.98
45 BNLI 2017 27,762,311,813 625 21,510,742,000,000.00
0.81
Lampiran 4
Perhitungan Variabel Loan Pricing
Bank BRI Periode 2013- 2017
2013 Dalam Jutaan
Sumber Dana Sumber Dana Komposisi
Tkt Suku
bunga GWM
Bunga
efektif
Kotribusi
biaya dana
Giro 78,666,064 15.87 0.32 8.02 0.35 0.06
Tabungan 210,234,683 42.42 0.22 8.02 0.24 0.10
Deposito berjangka 201,585,766 40.68 1.52 8.02 1.65 0.67
Sertifikat deposito
Kewajiban sgr
lainnya 5,065,527 1.02 0.06 8.02 0.07 0.00
Total 495,552,040 100 Cost Of Leunable Fund 0.83
2014
Sumber Dana Sumber Dana Komposisi
Tkt Suku
bunga GWM
Bunga
efektif
Kotribusi
biaya dana
Giro 89,430,267 14.60 2.43 8.07 2.64 0.39
Tabungan 232,722,519 37.99 1.26 8.07 1.37 0.52
Deposito berjangka 283,457,544 46.27 8.74 8.07 9.51 4.40
Sertifikat deposito
Kewajiban sgr
lainnya 7,043,772 1.15 0.02 8.07 0.02 0.00
Total 612,654,102 100 Cost Of Leunable Fund 5.31
2015
Sumber Dana Sumber Dana Komposisi
Tkt Suku
bunga GWM
Bunga
efektif
Kotribusi
biaya dana
Giro 113,429,343 17.3 1.64 9.31 1.81 0.31
Tabungan 268,058,865 41.0 1.98 9.31 2.18 0.89
Deposito berjangka 267,884,404 40.9 8.45 9.31 9.32 3.81
Sertifikat deposito
Kewajiban sgr
lainnya 5,138,562 0.8 0.03 9.31 0.03 0.00
Total 654,511,174 100 Cost Of Leunable Fund 5.02
84
2016
Sumber Dana Sumber Dana Komposisi
Tkt Suku
bunga GWM
Bunga
efektif
Kotribusi
biaya dana
Giro 141,419,020 19.16 1.66 6.94 1.78 0.34
Tabungan 298,110,406 40.40 2 6.94 2.58 1.04
Deposito berjangka 293,029,378 39.71 7.89 6.94 8.48 3.37
Sertifikat deposito
Kewajiban sgr
lainnya 5,410,313 0.73 0.02 6.94 0.02 0.00
Total 737,969,117 100 Cost Of Leunable Fund 4.75
2017
Sumber Dana Komposisi
Tkt Suku
bunga GWM
Bunga
efektif
Kotribusi
biaya dana
Giro 145,529,168 17.71 2.32 6.52 2.48 0.44
Tabungan 343,420,737 41.78 1 6.52 0.92 0.38
Deposito berjangka 326,417,937 39.71 6.2 6.52 6.63 2.63
Sertifikat deposito
Kewajiban sgr
lainnya 6,584,201 0.80 0.02 6.52 0.02 0.00
Total 821,952,043 100 Cost Of Leunable Fund 3.46
Dalam Jutaan
Tahun Total Biaya (Non
Bunga)
Aktiva
Produktif Overhead Cost
2013 22,380,778 495,552,040 4.52
2014 26,660,314 612,654,102 4.35
2015 26,715,275 654,511,174 4.08
2016 37,098,320 737,969,117 5.03
2017 36,312,599 821,952,043 4.42
Dalam Jutaan
Tahun Penyisihan
penghapusan kredit
Kredit yang
diberikan Risk Factor
2013 32,716,440 430,617,872 7.60
2014 35,145,636 490,402,708 7.17
2015 42,226,389 558,436,016 7.56
2016 47,456,368 635,291,221 7.47
2017 58,756,802 708,001,045 8.30
85
Base Lending Rate
Tahun 2013 2014 2015 2016 2017
colf 0.83 5.31 5.02 4.75 3.45
oc 4.52 4.35 4.08 5.03 4.41
rf 7.6 7.17 7.56 6.65 8.29
spread 3 3 3 3 3
tax 0.66 0.66 0.66 0.66 0.66
blr 16.69 20.31 20.80 20.09 19.83
Lampiran 5
Total perhitungan variabel Loan pricing
NO KODE TAHUN COLF OVERHEAD
COST
RISK
FACTOR
SPREAD TAX BLR
1 BBRI 2013 0.83 4.52 7.6 3 0.66 16.69
2 BJBR 2013 2.86 27.48 0.21 3 0.63 34.18
3 BBTN 2013 4.51 24.07 0.14 2.7 0.80 32.23
4 BTPN 2013 8.02 0.22 0 3 0.75 11.99
5 BBKP 2013 2.50 16.56 1.64 3 0.20 23.92
6 BDMN 2013 5.06 15.8 2.23 2.5 0.6 26.2
7 MEGA 2013 5.08 48.51 1.30 2.5 0.35 57.83
8 NISP 2013 5.56 3.20 1.97 2.5 0.6 13.84
9 BNLI 2013 8.52 12.16 1.18 2.5 0.75 25.13
10 BBRI 2014 5.31 4.35 7.17 3 0.66 20.31
11 BJBR 2014 1.55 37.79 0.3 3 0.63 43.27
12 BBTN 2014 3.49 40.64 0.19 2.7 0.80 47.83
13 BTPN 2014 9.88 0.34 0 3 0.75 13.97
14 BBKP 2014 7.28 21.77 1.66 3 0.20 33.93
15 BDMN 2014 6.13 16.16 2.62 2.5 0.6 28.02
16 MEGA 2014 4.41 67.01 1.40 2.5 0.35 75.68
17 NISP 2014 7.21 3.40 2.09 2.5 0.6 15.81
18 BNLI 2014 8.24 27.26 1.52 2.5 0.75 40.28
19 BBRI 2015 5.02 4.08 7.56 3 0.66 20.80
20 BJBR 2015 6.55 30.81 0.32 3 0.63 41.31
86
21 BBTN 2015 4.43 21.54 0.25 2.7 0.80 29.73
22 BTPN 2015 8.99 0.32 0.4 3 0.75 13.46
23 BBKP 2015 4.52 19.51 1.78 3 0.20 29.03
24 BDMN 2015 5.64 16.75 3.37 2.5 0.6 28.87
25 MEGA 2015 2.41 21.14 2 2.5 0.35 28.43
26 NISP 2015 6.36 3.21 2.14 2.5 0.6 14.83
27 BNLI 2015 7.16 39.03 2.87 2.5 0.75 52.32
28 BBRI 2016 4.75 5.03 6.65 3 0.66 20.09
29 BJBR 2016 5.35 43.39 0.65 3 0.63 53.02
30 BBTN 2016 3.76 17.69 0.26 2.7 0.80 25.23
31 BTPN 2016 4.83 0.45 0.38 3 0.75 9.41
32 BBKP 2016 3.04 34.45 2.08 3 0.20 42.78
33 BDMN 2016 0.00 16.62 3.62 2.5 0.6 23.34
34 MEGA 2016 2.1 20.95 1.76 2.5 0.35 27.95
35 NISP 2016 5.71 3.02 3.34 2.5 0.6 15.19
36 BNLI 2016 6.37 16.97 12.22 2.5 0.75 38.83
37 BBRI 2017 3.45 4.41 8.29 3 0.66 19.83
38 BJBR 2017 3.35 51.4 0.51 3 0.63 58.91
39 BBTN 2017 4.29 19.54 0.18 2.7 0.80 27.52
40 BTPN 2017 6.6 0.47 0.4 3 0.75 11.23
41 BBKP 2017 1.75 42.71 2.96 3 0.20 50.64
42 BDMN 2017 4.32 5.05 3.1 2.5 0.6 15.58
43 MEGA 2017 5.26 37.41 1.34 2.5 0.35 47.06
44 NISP 2017 5.16 2.94 3.92 2.5 0.6 15.13
45 BNLI 2017 5.80 23.27 9.54 2.5 0.75 41.89
87
Lampiran 6
BANK TAHUN QA(X1) IA(X2) ROE(X3) CR (X4) LP(Y)
bbri 2013 0.028145 2.232052 26.92 4.52 19.58854
BJBR 2013 -0.12738 1.284513 20.49 27.48 34.18311
Btn 2013 -0.01658 0.787357 13.52 24.07484 32.22726
BTPN 2013 -0.02737 2.50933 21.51 0.22 12.89721
bukopin 2013 -0.00084 0.788395 15.04 16.56288 23.91607
danamon 2013 0.003489 1.135241 13.18 15.80214 26.20266
mega 2013 -0.15755 2.309875 8.58 48.51901 57.83109
nisp 2013 -0.00034 1.035094 8.47 3.201112 13.84743
permata 2013 -0.00209 0.942715 12.22 12.16512 25.12845
bbri 2014 -0.09609 2.911083 24.82 4.35 20.31
BJBR 2014 -0.0217 0.99925 15.81 37.79 43.27311
Btn 2014 -0.00712 10.32714 9.35 40.6406 47.83094
BTPN 2014 -0.00754 1.91484 15.5 0.34 14.94315
bukopin 2014 -0.03877 0.989055 10.65 21.77911 33.9299
danamon 2014 -0.01456 1.300425 8.12 16.16818 28.0274
mega 2014 -0.02265 1.982021 8.61 67.01003 75.67894
nisp 2014 0.002582 1.033685 8.94 3.407106 15.81584
permata 2014 -0.0262 1.035788 9.28 27.2618 40.28095
bbri 2015 -0.02578 2.466487 22.46 4.08 20.5761
BJBR 2015 -0.05553 0.943727 17.8 30.81 41.31311
Btn 2015 0.000718 0.978852 13.35 21.54424 29.73172
BTPN 2015 -0.02137 0.9966 12.59 0.32 13.98588
bukopin 2015 0.005951 0.835684 12.8 19.51398 29.02532
danamon 2015 -0.03299 0.887455 7.22 16.75373 28.87906
mega 2015 -0.00232 1.960399 9.14 21.14057 28.43348
nisp 2015 0.001825 0.971432 9.15 3.215841 14.83163
permata 2015 0.000473 0.590975 1.31 39.03109 52.31728
bbri 2016 0.022323 1.946725 17.86 5.03 20.09
BJBR 2016 -0.02666 3.397731 11.92 43.39 53.02311
Btn 2016 -0.02417 0.953572 13.69 17.69859 25.22517
BTPN 2016 0.001039 0.935739 11.5 0.45 10.11353
bukopin 2016 -0.01415 0.833181 11.43 34.453 42.77624
danamon 2016 0.012698 0.967713 7.68 16.6267 23.34699
mega 2016 -0.02239 1.433272 9.44 20.95246 27.95
nisp 2016 -0.06467 1.205277 9.18 3.029369 15.19668
permata 2016 0.006489 0.636336 1.44 16.97674 38.82737
bbri 2017 -0.00839 2.656084 17.36 4.417849 20.03121
BJBR 2017 -0.01258 2.279905 11.99 51.40355 58.90996
88
Btn 2017 0.012773 1.727715 18.11 19.54189 27.51793
BTPN 2017 0.003092 0.826906 5.53 0.470978 12.03761
bukopin 2017 -0.0136 0.785254 1.85 42.718 50.63749
danamon 2017 -0.00023 1.683521 10.34 5.056482 15.58824
mega 2017 -0.0564 1.762503 11.66 37.41695 47.05754
nisp 2017 0.014023 0.977584 9.99 2.947033 15.13939
permata 2017 -0.07653 0.806641 4.83 23.27947 41.88572
90
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
QA 45 -.16 .03 -.0202 .03671
IA 45 .59 10.33 1.5992 1.49612
ROE 45 1.31 26.92 12.0584 5.67372
OC 45 .22 67.01 19.4125 16.41225
LP 45 10.11 75.68 30.4524 15.12401
Valid N (listwise) 45
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 45
Normal Parametersa,b
Mean .0000000
Std. Deviation 3.03520618
Most Extreme Differences Absolute .110
Positive .110
Negative -.068
Test Statistic .110
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
91
Hasil Uji Multikolinearitas
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea -.44377
Cases < Test Value 22
Cases >= Test Value 23
Total Cases 45
Number of Runs 17
Z -1.807
Asymp. Sig. (2-tailed) .071
a. Median
92
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .980a .960 .956 3.18335
a. Predictors: (Constant), CR, IA, QA, ROE
b. Dependent Variable: LP
Coefficientsa
93
Hasil Uji T
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 14.052 1.455 9.656 .000
QA -15.112 14.068 -.037 -1.074 .289
IA .087 .340 .009 .256 .799
ROE -.094 .094 -.035 -1.006 .321
CR .881 .034 .956 25.917 .000
a. Dependent Variable: LP
Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares F Sig.
1 Regression 9659.022 238.289 .000b
Residual 405.349
Total 10064.371
a. Dependent Variable: LP
b. Predictors: (Constant), CR, IA, QA, ROE