pengaruh metode brainwriting terhadap kemampuan …
TRANSCRIPT
1
PENGARUH METODE BRAINWRITING TERHADAP KEMAMPUAN
PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI IPA KELAS IV
SD INPRES BANGA-BANGA KABUPATEN BARRU
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Makassar
Oleh
RAHMI MULIANI
10540 1115616
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2020
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“Dan bersabarlah, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
(Q.S. Al-Anfal : 46)
Don’t rush the process. Good things take time.
(Jangan tergesa-gesa dengan sebuah proses. Hal yang baik juga membutuhkan waktu)
Kupersembahkan karya ini sebagai salah satu wujud baktiku kepada
Kedua orang tuaku atas segala doa, kasih sayang, dan
pengorbanannya. Tak lupa juga saya berterima kasih kepada
saudaraku, keluargaku serta teman-teman seperjuanganku atas
dukungan, doa, dan pengorbanannya dalam memberikan dorongan dan
motivasi sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.
vii
ABSTRAK
Rahmi Muliani. 2020. Pengaruh Metode Brainwriting Terhadap Kemampuan
Pemecahan Masalah Pada Materi IPA Kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru. Skripsi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Dibimbing oleh Evi Ristiana dan Ma’ruf.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode brainwriting
dan keterlaksanaan terhadap pemecahan masalah pada materi IPA kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru. Metode penelitian yang digunakan adalah
pra-eksperimen dengan desain penelitian one group pretest-posttest design.
Dengan menggunakan analisis deskriptif. Sampel pada penelitian adalah siswa
kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru sebanyak 10 siswa. Instrumen
penelitian ini adalah soal tes, lembar observasi, dan dokumen. Teknik
pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes dan non tes. Instrumen
tes yang digunakan adalah pretest dan posttest. Sedangkan instrumen non tes yang
digunakan adalah lembar observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa.
Keterlaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan metode brainwriting
terlaksana dengan sangat baik diperoleh persentase aktivitas guru sebesar 93%.
Pada aktivitas siswa memperoleh persentase sebesar 90% yang termasuk dalam
kategori sangat baik. Hasil penelitian menujukkan bahwa nilai rata-rata hasil
kemampuan pemecahan masalah sebelum menggunakan metode brainwriting
(pretest) adalah 38,40 berada pada kategori sangat rendah sedangkan nilai rata-
rata siswa setelah penggunaan metode brainwriting (posttest) adalah 83,90 berada
pada kategori tinggi. Hasil analisis statistik inferensial diperoleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 24,187
dan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 1,883 maka 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔˃ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau 24,187 ˃ 1,883 sehingga dapat
disimpulkan 𝐻0 ditolak dan 𝐻1 diterima hal ini membuktikan bahwa metode
brainwriting berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa pada
materi IPA kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru”
Kata kunci: Metode Brainwriting, Pemecahan Masalah, IPA
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam. Allah
yang paling agung untuk membuka jalan bagi setiap maksud kita, Allah yang
paling suci untuk menjadi energi bagi petunjuk hidup dan kesuksesan kita. Tiada
daya dan kekuatan kecuali dengan bimbingan dari-Nya sehingga skripsi dengan
judul “Pengaruh Metode Brainwriting Terhadap Kemapuan Pemecahan
Masalah Pada Materi IPA Kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru” dapat diselesaikan.
Setiap orang dalam berkarya selalu mengharapkan kesempurnaan,
termasuk dalam tulisan ini. Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan yang dimiliki, tetapi penulis telah mengerahkan segala daya dan
upaya untuk membuat tulisan ini selesai dengan baik dan bermanfaat dalam dunia
pendidikan.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik
guna memperoleh gelar sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Universitas Muhammadiyah Makassar. Skripsi ini berupaya memberi gambaran
dan informasi sejauh mana pengaruh metode Braniwriting terhadap kemampuan
pemecahan masalah IPA pada murid kelas IVSD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru.
Motivasi dari berbagai pihak sangat membantu dalam perampungan
tulisan ini. Segala rasa hormat, penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua
ix
orang tua saya yaitu ayahanda Subhan, dan ibunda Suriani yang telah berdoa,
berjuang, rela berkorban tanpa pamrih dalam mengasuh, membesarkan,mendidik,
dan membiayai penulis dalam proses pencarian ilmu. Tak lupa pula penulis
mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada:
1. Ayahanda Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag., Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Ayahanda Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Ayahanda Aliem Bahri, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar.
4. Ibunda Ernawati, S.Pd., M.Pd., Sekretaris Program Studi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar.
5. Ayahanda Drs. Tjoddin S B, M.Pd., Selaku penasehat akademik yang
senantiasa memberikan masukan dan bimbingan selama proses perkuliahan.
6. Ibunda Dr. Evi Ristiana, M.Pd., Selaku Dosen Pembimbing I, dan Ayahanda
Ma’ruf, S.Pd., M.Pd., Selaku Dosen Pembimbing II, yang telah banyak
memberi arahan dan bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan skripsi ini.
7. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang telah
ikhlas mentransfer ilmunya kepada penulis.
x
8. Bapak Abdul Latif, S.Pd., M.Pd., Kepala Sekolah SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru atas bantuannya selama penulis mengadakan penelitian.
9. Ibu Aminah, S.Pd., Guru kelas IV Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru,
sekaligus sebagai Validator atas segala bimbingan dan kerja samanya selama
penulis mengadakan penelitian.
10. Bapak/Ibu Guru serta seluruh Staf SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
yang telah memberikan bantuan dan petunjuknya selama penulis mengadakan
penelitian.
11. Siswa-siswi SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru atas kerja sama,
motivasi serta semangatnya dalam mengikuti proses pembelajaran.
12. Rekan seperjuangan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Angkatan 2016 terkhusus kelas D Universitas Muhammadiyah Makassar,
terima kasih atas solidaritas yang diberikan selama menjalani perkuliahan,
semoga keakraban dan kebersamaan kita tidak berakhir sampai disini.
13. Saudara saya Rahmat Mulyawan, Rahma Ulfiyani yang selalu mendukung
dan memberikan motivasi.
14. Sahabat-sahabatku Lismayanti, Resmi Purnamasari, Reski Amananda Yusri,
Puja Dwiyanti, Serli Marlina, Indah Kumalasari, Lea X Zifa, Asmawati yang
setia dan tulus memberikan doa, dukungan dan masukan kepada penulis demi
terselesainya skripsi ini.
15. Semua pihak yang telah memberikan bantuan yang tidak sempat disebutkan
satu persatu semoga menjadi ibadah dan mendapat imbalan dari-Nya.
xi
Akhirnya, dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa
mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai pihak karena penulis yakin bahwa
suatu persoalan tidak akan berarti sama sekali tanpa adanya kritikan. Mudah-
mudahan skripsi ini dapat member manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri
pribadi penulis. Amiinn
Makassar, 2020
Penulis
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................................................iii
SURAT PERNYATAAN......................................................................................iv
SURAT PERJANJIAN..........................................................................................v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN........................................................................vi
ABSTRAK ........................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................. 7
A. Kajian Teori .............................................................................................. 7
1. Hakikat IPA ........................................................................................ 7
2. Pembelajaran IPA ............................................................................... 7
3. Materi IPA.......................................................................................... 8
xiii
4. Hakikat Pemecahan Masalah ............................................................ 10
5. Metode Brainwriting......................................................................... 11
B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................................. 14
C. Kerangka Pikir ........................................................................................ 15
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 18
A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 18
B. Desain Penelitian ..................................................................................... 18
C. Populasi .................................................................................................. 19
D. Sampel .................................................................................................... 19
E. Instrumen ................................................................................................ 20
F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 23
G. Teknik Analisis Data ............................................................................... 24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 28
A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 28
1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif....................................................... 28
2. Hasil Uji Inferensial ........................................................................... 34
B. Pembahasan ............................................................................................ 36
1. Pembahasan Hasil Analisis Statistik Deskriptif .................................. 36
2. Pembahasan Hasil Uji Inferensial ....................................................... 38
BAB V SIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 40
A. Simpulan ................................................................................................ 40
B. Saran ...................................................................................................... 40
xiv
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 41
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Lembar observasi Aktivitas Guru ......................... 20
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Lembar observasi Aktivitas Siswa ........................ 21
Tabel 3.3 Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah ......................................... 22
Tabel 3.4 Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran ............................................. 25
Tabel 4.1 Rekapitulasi Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran Pada Aktvitas
Guru Menggunakan Metode Brainwriting ............................................ 28
Tabel 4.2 Rekapitulasi Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran Pada Aktvitas
Siswa Menggunakan Metode Brainwriting .......................................... 29
Tabel 4.3 Statistik Skor Hasil Tes KPM Siswa Pretest ........................................ 30
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Tes KMP Siswa (Pretest) .... 31
Tabel 4.5 Deskripsi Ketuntasan Hasil Tes KPM Pretest ...................................... 32
Tabel 4.6 Statistik Skor Hasil Tes KPM Siswa Posttestt ...................................... 32
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Tes KMP Siswa Posttest ..... 33
Tabel 4.8 Deskripsi Ketuntasan Hasil Tes KPM Postest ...................................... 34
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas ............................................................................ 35
Tabel 4.10 Hasil Uji Paired Sample T Test ............................................................ 35
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir .............................................................. 17
Gambar 3.1 Desain One Group Pretest-Posttest Design ................................ 19
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A INSTRUMEN PENELITIAN
Soal Pretest dan Posttest Ketuntasan Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah
Pedoman Penskoran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
LAMPIRAN B DATA HASIL PENELITIAN
Daftar Hadir Siswa
Data Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa
Data Hasil Lembar Observasi Aktivitas Guru dan Siswa
LAMPIRAN C HASIL ANALISIS DATA
Hasil Analisis Statistik Deskriptif dan Inferensial
Hasil Analisis Pretest dan Posttest
Hasil Analisis Data Aktivitas Guru dan Siswa
LAMPIRAN D DOKUMENTASI
Tabel Distribusi T-Tabel
Kartu Kontrol Bimbingan Skripsi
Persuratan
Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan mempunyai arti penting untuk menciptakan sumber daya
manusia yang bermakna, sehingga pendidikan diutamakan untuk perkembangan
suatu bangsa. Dibalik diperkembangan bangsa diperlukan guru yang profesional.
Mayoritas guru menggunakan metode pengajaran ceramah, tanya jawab, serta
pemberian tugas dalam proses pembelajaran. Pendidikan meliputi mengenai
membimbing, mengajar, dan pelatihan. Ketiga aktivitas bermaksud untuk
mengirim nilai-nilai. Dalam penerapannya, perlu bergerak secara berdampingan
serta berkesinambungan sesuai dengan perkembangan peserta didik serta
lingkungan sekitarnya. Pendidikan mencakup sedemikian hal tentang
pertumbuhan manusia, pikiran, keahlian, sosial, perasaan dan sebagainya.
Semuanya ditangani oleh pendidik (Hangestiningsih, 2015:7).
Pendidikan senantiasa berkaitan dengan pembelajaran, sebab pembelajaran
adalah aktivitas yang dilakukan antara pendidik dan peserta didik. Dalam
pendidikan dasar pembelajaran harus dibimbing dengan cermat agar menarik dan
merangsang peserta didik untuk memberikan kreativas, dan sanggup
meningkatkan potensi dengan optimal yang terdapat peserta didik. Dengan
melatih keterampilan pemecahan masalah dengan menggunakan permasalahan
yang nyata. Sistem pembelajaran terdapat beberapa bagian, salah satunya adalah
metode pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran yang sesuai yang bisa
digunakan pendidik yaitu metode brainwriting. Metode brainwriting adalah
2
metode yang memberikan peluang kepada peserta didik untuk menuliskan ide atau
gagasannya diatas kertas, baik dengan wujud kolom atau baris. Baxter (Budiargo,
2017: 22). Dalam metode pembelajaran ini peserta didik diberi peluang untuk
menyampaikan ide sebanyak-banyaknya dalam bentuk tulisan. Memungkinkan
peserta didik mampu memperoleh pengetahuan sebelum pendidik memberikannya
secara langsung. Metode brainwriting dapat diterapkan pada mata pelajaran
lainnya termasuk IPA.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah salah satu mata pelajaran yang di
ajarkan di Sekolah Dasar. Melalui mata pelajaran IPA, siswa akan dibimbing
untuk percaya diri akan kebesara Tuhan Yang Maha Esa dan segala sesuatu yang
ada termasuk keindahan dan tatanan alam yang diciptakan Tuhan. Dalam
pembelajaran IPA siswa diharapkan mampu mempraktikkan konsep pembelajaran
IPA dalam kehidupannya sehari-hari serta dapat meningkatkan rasa ingin tahunya
tentang interaksi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat. IPA
merupakan satu diantara mata pelajaran utama lainnya di Sekolah Dasar, sebab
siswa memiliki kesempatan untuk menumbuhkan keingintahuan ilmiah. Ilmu
Pengetahuan Alam bukan hanya terkait tentang kumpulan fakta, rancangan,
prinsip, serta aturan namun berkaitan dengan metode kerja, metode berfikir, serta
metode pemecahan masalah. Sebagai tahap pemecahan masalah, sangat penting
untuk menambah ide atau kreativitas untuk memecahkan masalah dalam
pengajaran.
3
Menurut Robinson (Diansyah, 2018) kemampuan memecahkan
permasalahan dianggap sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari setiap materi
IPA. Tidak hanya memperkuat dan mengklasifikasikan prinsip pengajaran setiap
mata pelajaran, tetapi metode pemecahan masalah yang sistematis juga bisa
membuat peserta didik akan belajar dengan lebih baik.
Pemecahan masalah sangat bermanfaat untuk melatih siswa dalam
menciptakan serta menuntaskan masalah tertentu. Untuk itu perlu dilakukan
pembenahan gaya mengajar pendidik agar peserta didik dapat beradaptasi dan
memecahkan masalah yang diberikan. Pemecahan masalah merupakan bentuk dari
aktivitas mental yang mengaitkan beragam keterampilan dan aksi kognitif yang
bertujuan untuk mendapatkan solusi dengan tepat. Pemecahan masalah akan
membagikan pengalaman baru bagi peserta didik dalam menuntaskan pemecahan
masalah yang sedang dialami. jika sering memecahkan maslah yang diberikan
oleh pendidik maka peserta didik akan terbiasa mencari dan menemukan solusi
yang cepat dan tepat, sebab dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak akan lepas
dari masalah, yang bisa terjadi dari berbagai kondisi apapun.
Pada tanggal 24 Agustus 2020, peneliti melakukan pengamatan di sekolah,
seperti yang diketahui adanya pandemi virus Corona (Covid-19) di Indonesia
membuat banyak sekolah diliburkan, akan tetapi di SD Inpres Banga-Banga selain
pembelajaran dilakukan dengan cara Daring (Dalam Jaringan) sekolah ini juga
melakukan pembelajaran dengan tatap muka dengan menerapkan protokol
kesehatan dengan baik. Siswa dibagi menjadi dua kelompok, kelompok satu
datang pada sesi pertama yaitu jam 7:30 sampai jam 9:00 pagi sedangkan
4
kelompok dua datang pada sesi kedua yaitu pada jam 9:30 sampai jam 11:00.
Pembelajaran tatap muka ini dilaksanakan setiap tiga kali seminggu, hal ini karena
permintaan orang tua siswa sendiri untuk mengadakan pembelajaran tatap muka
karena jaringan sulit dijangkau dimana karena disekolah ini merupakan daerah
pegunungan.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, peneliti mengamati proses
pembelajaran yang sudah tepat sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran
yang telah direncanakan oleh guru kelas IV, namun dalam pembelajaran tersebut
gur kurang memiliki kemampuan untuk bertanya kepada siswa, sehingga siswa
menghadapi kesulitan dalam memecahkan masalah. Dalam proses pembelajaran
terdapat beberapa siswa yang memiliki kemampuan pemecahan masalah rendah.
siswa hanya dapat menjawab melalui menghafal, tidak berupaya untuk
mengembangkan jawaban yang lebih luas bisa berasal dari pengalaman atau
pengetahuan mereka. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir tingkat
tinggi yaitu kemampuan pemecahan masalah masih rendah. Hal ini dikarenakan
cara mengajar guru yang hanya menghafal konsep tanpa disertai pemahaman,
yang akan membuat siswa menggunakan daya ingat bukan daya nalar.
Siswa yang terbiasa menghadapi suatu permasalahan akan memiliki
pemikiran yang lebih berkembang karena pengalamannya. Untuk memberdayakan
siswa agar terhindar dari kesulitan yang mungkin berdampak besar pada mereka,
maka sangat diperlukan arahan dari para pendidik. Pendidik berusaha untuk
memecahkan masalah siswa agar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
5
Berdasarkan Permasalahan siswa yang telah diuraikan diatas, peneliti
akan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dan menarik, agar siswa
mampu meningkatkan kreativitasnya dalam menyelesaikan masalah yang
diberikan pendidik dan agar lebih bersemangat untuk ikut aktif dalam proses
pembelajaran IPA. Dalam meningkatkan kreativitas untuk menemukan ide,
dipandang perlu metode pembelajaran yang mampu mendorong peserta didik
untuk lebih kreatif lagi. Salah satu metode pembelajaran yang sesuai adalah
metode brainwriting. Maka Judul dari Penelitian ini adalah “Pengaruh Metode
Brainwriting Terhadap Kemapuan Pemecahan Masalah Pada Materi IPA Kelas IV
SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut
1. Bagaimanakah tingkat keterlaksanaan metode brainwriting dalam
Pembelajaran IPA?
2. Adakah pengaruh penggunaan metode brainwriting terhadap kemampuan
pemecahan masalah pada materi IPA kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru?
6
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut,
1. Untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan metode brainwriting dalam
pembelajaran IPA.
2. Untuk mengetahui adakah pengaruh metode brainwriting terhadap
kemampuan pemecahan masalah pada materi IPA kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Berdasarkan hasil penelitian, diharapkan dapat menambah pengetahuan
serta wawasan tentang metode brainwriting.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru, penelitian ini bemanfaat sebagai pedoman untuk mewujudkan
pembelajaran yang menarik serta inovatif dalam pembelajaran IPA
b. Bagi Siswa, penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan kreativitas
dalam menyelesaikan masalah dalam proses pembelajaran IPA
c. Bagi peneliti, manfaat penelitian ini diharapkan mampu memberikan
pengetahuan dan pengalaman dalam penggunaan metode brainwriting
dalam memecahkan masalah pada pembelajaran IPA
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hakikat IPA
Pada hakikatnya IPA dibangun berdasarkan produk ilmiah, proses ilmiah,
dan sikap ilmiah. IPA dipandang pula sebagai proses, sebagai produk, dan sebagai
prosedur.
Menurut Puskur (Hanifah, 2016) Hakikat IPA mengandung empat unsur
utama dalam IPA, yaitu:
a. Sikap: seperti rasa keingintahuan mengenai makhluk hidup, fenomena alam,
dan hubungan sebab akibat. Hubungan alam inilah yang menjadi dasar
permasalahan yang dapat diselesaikan melalui prosedur ilmiah.
b. Proses: prosedur atau cara penyelesaian masalah melalui cara ilmiah.
c. Produk: berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum.
d. Aplikasi: menerapkan metode ilmiah serta konsep IPA dalam kegiatan rutin.
2. Pembelajaran IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu
tentang alam secara sistematis sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa konsep-konsep, prinsip-prinsip serta fakta-fakta tetapi
juga merupakan suatu proses penemuan.
Menurut Susanto (2013:167) IPA merupakan upaya manusia untuk
memahami alam semesta dengan tujuan yang benar, menggunakan program dan
menjelaskan melalui penalaran kemudian memperoleh keputusan.
8
Pembelajaran IPA diharapkan mampu jadi sarana untuk peserta didik
dalam menekuni diri sendiri serta lingkungan alam, sehingga prospek
perkembangan pembelajaran IPA dalam aktivitas sehari-hari akan semakin
berkembang.
3. Materi IPA
Energi merupakan kemampuan untuk melakukan kerja. Makhluk hidup
serta benda memerlukan energi dalam melakukan kehidupan dan kerja, sehingga
energi bisa dilihat serta dialami pengaruhnya. Energi tidak bisa dibangun serta
dihilangkan, melainkan bisa diganti menjadi wujud energi lain.
Energi dibagi beberapa jenis ialah energi cahaya, energi panas, energi
kinetik, energi bunyi, energi listrik, dan energi kimia (Saptorini, 2013: 39). Listrik
merupakan salah satu energi terpenting dalam kehidupan, dan pengaruhnya bisa
dialami serta dirasakan. Pengaruh energi listrik dapat dilihat dari benda di
sekitarnya (seperti lampu, televisi, mesin cuci, komputer, radio dan kipas angin)
Pemakaian energi listrik yang tidak semestinya dapat membahayakan
keselamatan manusia. Contoh yang bisa membahayakan manusia adalah memakai
perlengkapan listrik di didekat air serta menyentuh sakelar atau soket
menggunakan tangan basah.
Energi sangat berarti bagi kehidupan manusia di bumi. Banyak Aktivitas
sehari-hari yang menggunakan sumber energi tak terbarukan, seperti minyak
bumi, batu bara, dan gas alam. Intinya, jumlah energi ini semakin berkurang. Oleh
karena itu, butuh adanya penghematan energi. Penghematan energi merupakan
tindakan mengurangi komsumsi energi. (Saptorini, 2013: 79).
9
Penghematan energi bisa dimulai dalam kehidupan sehari-hari. Dibawah
ini beberapa contoh sikap atau perilaku yang terlibat dalam penghematan energi:
a. Hemat Daya: mematikan lampu di siang hari dan saat ingin tidur, matikan TV
jika tidak dinonton, gunakan sinar matahari sebagai cahaya ketika di pagi hari,
serta gunakan lampu hemat energi
b. Hemat Air: Matikan keran apabila bak mandi penuh dengan air dan memakai
air seperlunya,
c. Hemat BBM: matikan motor dan mobil apabila tidak digunakan, gunakan
sepeda atau jalan kaki saat perjalanan jarak dekat, gunakan angkutan umum
saat bepergian, mematikan kompor jika tidak digunakan, memakai kompor
minyak seperlunya, memakai kompor hemat energi, (Saptorini, 2013: 80).
Energi alternatif merupakan energi altenatif yang bisa menggantikan
minyak bumi. Sumber Energi alternatif yang dikembangkan ialah tenaga surya,
angin, air, air terjun dan panas. (Rositawaty, 2008: 138-140).
a. Energi Matahari
Matahari ialah sumber energi utama bumi. Jika tidak ada sinar matahari,
kehidupan akan binasa. Dalam aktivitas tiap hari kita bisa melihat manfaat sinar
matahari. Padi yang sudah dipanen akan dijemur, mengeringkan pakaian dibawah
sinar matahari. Oleh karena itu, matahari merupakan anugerah dari umat manusia
(Rositawaty, 2008: 139).
b. Energi Angin
Energi Angin ialah sumber energi alternatif. Di Belanda, kincir telah
menjadi sumber energi utama. Mereka menggunakan kincir angin untuk
10
menghasilkan listrik. Juga di Jepang, mereka menggunakan angin untuk berbagai
macam keperluan.
c. Energi Air
Separuh daerah Indonesia ialah daerah pegunungan. Sebab, air terjun di
Indonesia banyak sekali. Air terjun tersebut bisa digunakan untuk menciptakan
listrik.
4. Hakikat Pemecahan Masalah
Polya (Diansyah, 2018) Pemecahan masalah merupakan cara untuk
mencari jalan keluar dari kesulitan untuk mencapai tujuan yang tidak tercapai.
Pemecahan masalah merupakan kegiatan dasar manusia karena sebagian besar
hidup kita berhadapan dengan masalah. Jika anak diberikan suatu masalah dan
menyelesaikannya dengan benar, maka masalah tersebut tidaak bisa dikatakan
sebagai masalah.
Hakikat pemecahan masalah yaitu menyelesaikan masalah sebagai pemula,
dan mengikuti serangkaian tindakan secara bertahap dan sistematis melakukan
operasi program. Pemecahaan masalah merupakan penerapan konsep dan
keterampilan. Keterampilan pemecahan masalah biasanya melibatkan beberapa
kombinasi konsep dan keterampilan dalam situasi baru atau berbeda. Pemecahan
masalah dipandang sebagai proses menciptakan kombinasi dari beberapa
ketentuan yang bisa digunakan untuk menanggulangi suasana baru. Untuk
menyelesaikan masalah seseorang dapat memahami apa yang telah dipelajari dan
kemungkinan menggunakannya dalam suasana baru. Oleh karena itu,
permasalahan bagi siswa harus sesuai dengan pengetahuan profesional dan
11
kemampuan persiapannya, dan prosedur penyelesaiannya tidak dapat dilakukan
melalui prosedur konvensional.
5. Metode Brainwriting
a) Pengertian Metode Brainwriting
Metode brainwriting Michalko (2004: 315) menyatakan bahwa metode
brainwriting adalah metode diskusi kolektif untuk memberikan ide atau gagasan
tema atau masalah tertentu. Brainwriting merupakan metode komunikasi melalui
tulisan atau tertulis. Brain berarti otak, write berarti menulis. Oleh karena itu,
brainwriting ialah menulis sesuatu yang terpikir oleh otak.
Brahm & Kleiner via Wilson (Nurmayani, 2015: 24) brainwriting
merupakan metode untuk menciptakan ide dengan meminta peserta menuliskan
idenya di atas kertas dan bertukar ide tertulis.
Pendapat yang sama diungkapkan oleh Baxter (Budiargo, 2017: 22)
brainwriting mengharuskan tiap orang untuk bisa menuliskan beberapa gagasan
diatas kertas dalam wujud kolom dan baris. Tiap lembar kertas akan diserahkan
kepada anggota kelompok lainnya, yang harus mencoba untuk lebih
meningkatkan atau mengembangkan ide. Ini dapat diulang beberapa kali sampai
ide habis atau sampai setiap anggota kelompok menambahkan idenya ke anggota
lain dalam kelompok.
b) Tujuan Metode Brainwriting
Paulus dan Nijstad (Azizah, 2015: 13) menjelaskan bahwa brainwriting
adalah menghasilkan berbagai ide tentang suatu topik diskusi. Metode ini adalah
rangkaian proses berpikir yang menciptakan ide yang lebih menarik daripada yang
12
dihasilkan oleh siswa. Jika menangani berbagai pemikiran ini dengan hati-hati,
akan menciptakan pemikiran atau gagasan yang belum pernah dipikirkan
sebelumnya.
Metode brainwriting akan melatih perilaku kritis setiap peserta didik untuk
menciptakan banyak ide. Metode ini dirancang untuk mendorong semua anggota
tim untuk bertukar ide satu sama lain.(Michalko 2004: 271).
Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan tujuan dari metode
brainwriting adalah menghasilkan ide-ide atau gagasan yang lebih menarik
daripada ide atau gagasan yang dihasilkan oleh seorang siswa. Selain itu, metode
ini dirancang untuk mendorong semua anggota kelompok untuk terlibat dengan
ide-ide satu sama lain. Teknik ini dapat meningkatkan produksi ide.
c) Kelebihan Metode Brainwriting
Penggunaan metode brainwriting dalam kegiatan pembelajaran
mempunyai kelebihan. Menurut Wilson (Nurmayani, 2015: 25) kelebihan
menggunakan metode brainwriting adalah sebagai berikut.
Pertama, Dapat menghasilkan ide-ide lebih banyak dibandingkan dengan
curah pendapat kelompok tradisional. Kedua, Mengurangi kemungkinan konflik
antaranggota dalam kelompok perdebatan. Ketiga, Membantu anggota-anggota
yang pendiam dan kurang percaya diri dalam mengutarakan pendapatnya.
Keempat, Mengurangi kemungkinan ketakutan apabila pendapatnya tidak diterima
anggota lain. Kelima, Mengurangi kecemasan ketika seseorang bekerja dalam
budaya (atau dengan kelompok multibudaya), peserta mungkin malu untuk
13
mengungkapkan ide-idenya karena tidak terbiasa melakukan curah pendapat
secara tatap muka.
d) Kekurangan Metode Brainwriting
Pertama, metode ini kurang dikenal dibandingkan dengan
metode brainstorming. Kedua, kurangnya interaksi sosial antar peserta karena
setiap peserta menuliskan ide-ide mereka tanpa berbicara dengan peserta lain.
Ketiga, peserta mungkin merasa bahwa mereka tidak dapat sepenuhnya
mengekspresikan ide-ide mereka secara tertulis. Keempat, tulisan tangan bisa
menjadi sedikit sulit untuk menguraikan dan menginterpretasikan hasil dari
menuliskan ide maupun gagasan.
e) Petunjuk Dasar Penggunaan Metode Brainwriting
(1) Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok. Tiap kelompok terdiri atas 5 orang
siswa, (2) Guru membagikan kartu gagasan brainwriting pada setiap siswa, (3)
Guru memberikan soal permasalahan mengenai IPA (4) Siswa mendiskusikan
secara kelompok mengenai permasalahan yang diberikan, (5) Siswa diberi
kesempatan untuk menulis secara mandiri (menulis individu), (6) Setelah menulis,
kartu siswa ditukarkan dengan siswa lain dalam satu kelompoknya, proses
penukaran berlangsung 5 kali sesuai dengan jumlah kelompok. Setiap kali
penukaran, siswa diminta memberikan saran,ide/gagasan atas tulisan temannya
secara tertulis dalam kartu gagasan brainwriting, (7) Setelah kartu gagasan
brainwriting dikembalikan pada pemiliknya, para siswa memperbaiki tulisannya
14
kembali berdasarkan saran, ide/gagasan yang telah diberikan oleh temannya, (8)
kartu dikumpulkan dan dievaluasi oleh guru.
B. Penelitian Yang Relevan
Penelitian ini berjudul “Pengaruh Metode Brainwriting Terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Materi IPA”. Penelitian yang relevan
dengan penelitian ini adalah penelitian oleh Fathrin Oktariana Chan yang berasal
dari mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP
Universitas Sriwijaya Inderalaya tahun 2013, dengan judul skripsi “ Pengaruh
Teknik Brainwriting dalam Kemampuan Menulis Karangan Argumentasi pada
Siswa Kelas X SMA Negeri Talang Kelapa”. Hasil penelitian membuktikan
bahwa terdapat pengaruh dan perbedaan kemampuan menulis teks berita siswa
kelompok eksperimen yang mendapat perlakuan teknik brainwriting dengan
siswa kelompok kontrol yang menggunakan teknik ceramah. Penelitian ini dapat
dinyatakan berhasil, serta penerapan model ini dapat menciptakan pola
pembelajaran yang aktif, kreatif, dan inovatif dengan memusatkan curah gagasan
sebagai umpan balik siswa untuk saling menuangkan ide secara bergilir padasaat
menulis teksargumentasi.
Penelitian Fathrin Oktariana Chan relevan dengan penelitian ini karena
sama-sama menggunakan metode brainwriting. Bedanya adalah penelitian
Fathrin Oktariana Chan metode brainwriting digunakan dalam kemampuan
menulis karangan, sedangkan penelitian ini metode brainwriting digunakan
dalam pemecahan masalah IPA
15
Penelitian kedua yang relevan yaitu penelitian oleh Kurnia Ayu Arta
Diansyah (2018) dengan judul “Pengaruh Penggunaan Model PBL Terhadap
Peningkatan Keterampilan Pemecahan Masalah Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas
IV SDN Babatan 1/456 Surabaya”. Peneltian ini terbukti bahwa penerapan model
Problem Based Learning mempunyai pengaruh terhadapat peningkatan
keterampilan pemecahan masalah siswa kelas IV SDN Babatan 1 Surabaya.
Penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan karena keduanya
sama-sama merupakan penelitian Eksperimen. Selain itu, yang diuji sama- sama
Pemecahan masalah IPA. Bedanya adalah penelitian yang dilakukan Kurnia Ayu
Arta Diansyah menggunakan Model PBL, sedangkan penelitian ini
menggunakan metode brainwriting.
C. Kerangka Pikir
Guru adalah salah satu komponen dalam dunia pendidikan. Guru
sepatutnya lebih kreatif serta inovatif dalam menghasilkan pembelajaran
dikelasnya, yang mana pembelajaran tersebut diharapkan bisa meningkatkan
segala kemampuan peserta didik secara maksimal serta meningkatkan hasil
belajarnya. Guru perlu metode pembelajaran yang sesuai dalam menyampaikan
materi untuk mewujudkannya. Metode tersebut perlu disesuaikan dengan materi
yang akan disampaikan dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Penggunaan metode brainwriting merupakan salah satu cara efektif untuk
mengatasi permasalahan yang terjadi pada proses pembelajaran, khususnya pada
pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Metode brainwriting merupakan cara curah
16
gagasan yang dilakukan secara tertulis meminta bantuan dalam suatu kelompok
untuk memberikan ide atau gagasan berdasarkan tema atau masalah tertentu.
Metode ini adalah rangkaian proses berpikir yang dapat menciptakan ide-
ide lebih menarik. Ide-ide dari teman-teman kelompok ini diharapkan bisa
memunculkan ide-ide baru bagi siswa. Diharapkan ide baru ini bisa menginspirasi
siswa untuk memecahkan masalah IPA.
Dalam Penelitian ini, Tes diberikan kepada peserta didik di awal sebelum
siswa mendapat perlakuan (pretest) dan di akhir setelah siswa mendapat perlakuan
(posttest) berupa pembelajaran menggunakan metode brainwriting. Bertujuan
untuk mendapatkan gambaran kemampuan awal siswa dan kemampuan setelah
mendapat pembelajaran (treatment) sehingga mengetahui kesimpulan dari
penelitian yang diharapkan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah.Secara sederhana kerangka penelitian ini dapat digambarkan dengan
bagan sebagai berikut:
17
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir
Kondisi Pembelajaran IPA Saat Ini
Masalah
Peserta Didik
Kemampuan pemecahan
masalah yang masih rendah
Pendidik
Gaya mengajar pendidik yang
hanya menghafal konsep tanpa
disertai pemahaman
Tindakan/Solusi
Menggunakan metode Brainwriting terhadap kemampuan pemecahan
masalah pada materi IPA
Kondisi Akhir
Melalu metode brainwriting ini mampu meningkatkan
kreativitas dalam menyelesaikan masalah yang diberikan dalam
proses pembelajaran IPA
18
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif kuantitatif.
Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui adanya pengaruh sebab-akibat yang
telah diberikan suatu perlakuan pada kondisi tertentu. Perolehan tersebut berupa
data, tabel, diagram, dan angka yang kemudian bisa ditarik kesimpulan. Dalam
penelitian ini menggunakan metode penelitian pra eksperimen bertujuan untuk
mengetahui pengaruh penggunaan metode brainwriting terhadap kemampuan
pemecahan masalah pada materi IPA.
B. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian pre-experimen, dengan
one group pretest posttest design. Penelitian ini tidak menggunakan kelas
pembanding namun menggunakan tes awal sehingga pengaruh metode
brainwriting dapat diketahui secara pasti. Dalam penelitian ini, subyek penelitian
terlebih dahulu diberikan tes awal (pretest) untuk mengetahui sejauh mana
kemampuan awal siswa sebelum diberikan materi IPA dengan menggunakan
metode brainwriting. Setelah diberikan tes awal, selanjutnya kepada siswa
tersebut diberikan perlakuan, yaitu materi IPA dengan menggunakan metode
brainwriting. Setelah selesai, selanjutnya kepada seluruh siswa diberikan tes akhir
(posttest) untuk mengetahui sejauh mana pengaruh metode brainwriting terhadap
kemampuan pemecahan masalah siswa. Secara sederhana, desain penelitian yang
digunakan dapat digambarkan sebagai berikut:
19
O1 X O2
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Keterangan:
O1 : Tes awal (pretest)
O2 : Tes akhir (posttest)
X : Perlakuan (Menggunakan metode brainwriting)
C. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV di SD Inpres
Banga-Banga pada tahun ajaran 2020-2021. Jumlah populasi siswa yaitu 10 siswa.
D. Sampel Penelitian
Pada pelaksanaan penelitian ini, yang dijadikan sampel yaitu siswa kelas
IV SD Inpres Banga-Banga. Penelitian ini dilaksanakan di masa pandemi dengan
menerapkan protokol kesehatan yang baik.
E. Definisi Operasional Variabel
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang akan menjadi obyek
pengamatan penelitian. Dalam penelitian ini mengkaji dua variabel, yaitu
“Metode Brainwriting” sebagai variabel bebas (X) dan “Kemampuan Pemecahan
Masalah” sebagai variabel terikat (Y).
1. Metode Brainwriting merupakan metode untuk menciptakan ide dengan
meminta peserta menuliskan idenya di atas kertas dan bertukar ide
tertulis.Metode ini adalah rangkaian proses berpikir yang dapat menciptakan
ide-ide lebih menarik. Ide-ide dari teman-teman kelompok ini diharapkan bisa
20
memunculkan ide-ide baru bagi siswa. Diharapkan ide baru ini bisa
menginspirasi siswa untuk memecahkan masalah IPA.
2. Kemampuan Pemecahan Masalah adalah kemampuan yang diperoleh siswa
setelah melalui kegiatan proses pembelajaran. Hasil Kemampuan Pemecahan
Masalah dimaksud adalah nilai yang diperoleh siswa sebelum diberi
perlakuan (pretest) dan sesudah diberi perlakuan (posttest).
E. Instrumen Penelitian
Untuk mempermudah dalam penyusunan proposal ini, penulis
menggunakan instrumen penelitian dalam mencari atau mengumpulkan data dan
informasi yang berhubungan dengan objek penelitian. Instrumen berarti alat yang
digunakan untuk memperoleh data. Dalam penelitian ini instrumen yang
digunakan yaitu, sebagai berikut:
1. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk mengukur hasil keterlaksanaan metode
brainwriting dengan melakukan pengamatan terhadap aktivitas guru dan aktivitas
siswa.
Tabel.3.1 Kisi-Kisi Instrumen Lembar Observasi Aktivitas Guru
No
Aktivitas Guru
I Kegiatan Awal
1 Membuka Pembelajaran
2 Mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran
3 Melakukan Absensi
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai indicator
II Kegiatan Inti
1 Membagi siswa menjadi 2 kelompok
2 Membagikan kartu brainwriting pada setiap siswa
21
3 Memberikan arahan kepada siswa tentang kartu brainwriting
4 Membagikan soal pemecahan masalah dan meminta siswa
mendiskusikannya
5 Meminta siswa untuk menuliskan jawaban pada kartu brainwriting
6 Guru memberikan arahan kepada siswa untuk menukarkan kartu
gagasan brainwriting dengan teman kelompoknya
7 Guru meminta siswa untuk memberikan saran,ide/gagasan atas tulisan
temannya secara tertulis dalam kartu gagasan brainwriting.
8 Guru memberikan arahan agar siswa menukar kembali kartunya sampai
kartu kembali kepada pemiliknya.
9 Guru meminta siswa untuk memperbaiki tulisan siswa kembali
berdasarkan saran, ide/gagasan yang telah diberikan oleh temannya
III Kegiatan Penutup
1 Melakukan refleksi atau membuat kesimpulan / rangkuman dengan
melibatkan siswa
2 Menutup Pembelajaran
Tabel.3.2 Kisi-Kisi Instrumen Lembar Observasi Aktivitas Siswa
No
Aktivitas Siswa
1 Siswa membentuk kelompok
2 Siswa menerima kartu Brainwriting yang diberikan guru
3 Siswa mendengarkan arahan yang diberikan guru
4 Siswa mendiskusikan pemecahan masalah yang diberikan guru
5 Siswa menuliskan jawaban pada kartu brainwriting
6 Siswa menukarkan kartu brainwriting dengan teman kelompoknya
7 siswa memberikan saran,ide/gagasan atas tulisan temannya secara
tertulis dalam kartu gagasan brainwriting.
8 Siswa menukar kembali kartunya sampai kartu kembali kepada
pemiliknya.
9 siswa memperbaiki tulisannya kembali berdasarkan saran, ide/gagasan
yang telah diberikan oleh temannya
10 Siswa membuat kesimpulan / rangkuman
22
2. Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Untuk instrumen tes digunakan untuk mengukur hasil pemecahan
masalah, pada aspek kognitif yang diberikan kepada peserta didik. Butir soal yang
dikembangkan berbentuk uraian dengan jumlah soal sebanyak 4 soal pretest dan 4
soal posttest. Penilaian hanya mengacu pada 3 indikator. Tes disusun mengacu
padamemahami dan menganalisis, menerapkan solusi dan mengevaluasi solusi.
Harapannya peserta didik mampu menawab yang tidak hanya menghafal tetapi
juga hasil pengalamannya dan kejadian yang ada dilingkungan sekitarnya.
Indikator kemampuan pemecahan dalam penelitian ini diadopsi dari Chao
Yu, dkk (2014) yaitu disajikan pada Tabel dibawah ini,
Tabel 3.3 Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah
No Indikator Deskripsi Kemampuan Pemecahan Masalah
1. Menentukan dan
menganalisis
masalah
Peserta didik dapat menemukan masalah dan
mampu menganalisis kemungkinan untuk
menyelesaikan masalah tersebut.
2. Mengumpulkan
informasi/ data
Peserta didik dapat mengkaji dari berbagai sumber
informasi (misalnya buku, internet) serta sumber
yang lain (misalnya surat kabar) atau dengan
melakukan percobaan.
3. Menerapkan solusi Peserta didik dapat mengusulkan beberapa solusi
terbaik yang layak untuk memecahkan masalah .
4. Mengevaluasi
solusi
Peserta didik dapat mengevaluai solusi yang telah
diambil. Dari evaluasi, apakah perlu memperbaiki
23
solusi dengan menambahkan atau mengurangi
solusi melalui pemberian alasan mengapa solusi
yang sudah diambil ini dapat menjadi solusi final.
3. Dokumentasi
Instrumen dari dokumentasi ini adalah kamera yang digunakan untuk
mengambil beberapa gambar atau foto kegiatan dan aktivitas siswa selama proses
pembelajaran berlangsung.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data penelitiannya. Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tes, observasi, dan dokumentasi.
1. Lembar Observasi
Lembar obervasi ini digunakan untuk melihat proses pembelajaran yang
berlangsung yang dilakukan oleh observer apakah telah sesuai atau belum serta
mengamati aktivitas siswa selama diberi perlakuan.
2. Tes
Penggunaan tes berguna untuk menilai hasil kemampuan pemecahan
masalah, perlu menggunakan tes sebagai alat ukur kemampuan peserta didik.
Penerapan tes dalam pembelajaran dilakukan dengan dua tahapan, yaitu pre-test
dan post-test.
24
3. Dokumentasi
Peneliti melakukan dokumentasi dengan cara menyelidiki benda-benda
tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, dan
sebagainya.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data yang benar akan mengarah pada hasil akhir atau simpulan
yang benar. Oleh karena itu, menganalisis data adalah tahapan penelitian yang
sangat penting. Sesuai dengan jenis penelitian yaitu eksperimen maka data yang
diperoleh berupa kuantitatif.
1) Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif merupakan statistik yang digunakan untuk
menganalisis dengan cara menggambarkan atau mendeskripsikan data yang
terkumpul. Data yang dideskripsikan dalam penelitian ini adalah data hasil
observasi keterlaksanaan pembelajaran yang meliputi kegiatan guru dan kegiatan
siswa dan data hasil tes kemampuan pemecahan masalah.
a. Keterlaksanaan Pelaksanaan Pembelajaran
Presentase keterlaksanaan pembelajaran aktivitas guru dan siswa di dapat
dari rumus:
Persentase = а
b x 100%
Keterangan :
α = jumlah skor yang diperoleh setiap pertemuan
b = jumlah skor maksimal pada setiap pertemuan
25
Persen keterlaksanaan pembelajaran selanjutnya diubah menjadi data
kualitatif dengan menggunakan kriteria.
Tabel 3.4 Persentase keterlaksanaan pembelajaran
No Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran (P) Kriteria
1 > 80 Sangat Baik
2 > 60-80 Baik
3 > 40-60 Cukup
4 > 20-40 Rendah
5 ≤ 20 Sangat Rendah
b) Kemampuan Pemecahan Masalah
Analisis deskriptif kemampuan pemecahan masalah siswa ini digunakan
dengan tujuan untuk mendeskripsikan data hasil pre-test dan post-test kemampuan
pemecahan masalah.
2. Uji Inferensial
a) Uji Normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah sampel yang
diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Untuk uji
normalitas ini Peneliti menganalisis dengan menggunakan program pengolahan
data SPSS 24 dengan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dengan ketentuan
sebagai berikut:
1) Jika nilai Asymp.Sig.(2-tailed)<0,05 maka data tidak terdistribusi normal.
2) Jika nilai Asymp.Sig.(2-tailed)>0,05 maka data terdistribusi normal.
26
b) Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui adakah pengaruh dalam
pemberian perlakuan berupa metode brainwriting terhadap kemampuan
pemecahan masalah pada materi IPA kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten
Barru. Pengujian ini dilakukan menggunakan metode Paired Sample T-Test pada
program SPSS versi 24. Paired Samples T-Test adalah pengujian yang dilakukan
pada kelompok populasi yang sama, tetapi memiliki kondisi data sampel sebagai
akibat adanya perlakuan. Kriteria pengambilan keputusannya adalah jika Sig ˃
0,05
Adapun kemungkinan hasil penelitian yaitu:
𝐻0 : Tidak ada pengaruh metode brainwriting terhadap kemampuan pemecahan
masalah pada materi IPA kelas IV SD Inpres Banga-Banga
𝐻1 : Terdapat pengaruh metode brainwriting terhadap kemampuan pemecahan
masalah pada materi IPA kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Dengan pengambilan keputusan berdasarkan t tabel :
a) Jika nilai thitung> nilai ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti
penggunaan metode brainwriting berpengaruh terhadap kemampuan
pemecahan masalah pada materi IPA kelas IV SD Inpres Banga-Banga
b) Jika nilai thitung< nilai ttabel maka H0 diterima dan H1ditolak, berarti
penggunaan metode brainwriting tidak berpengaruh terhadap kemampuan
pemecahan masalah pada materi IPA kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Dasar pengambilan keputusan dalam Paired Samples T-Test berdasarkan
perbandingan nilai signifikansi sebagai berikut :
27
1) Jika sig > 0,05 maka 𝐻1 diterima dan 𝐻0 ditolak
2) Jika sig <0,05 maka 𝐻1ditolak dan 𝐻0 diterima
28
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Hasil Analisis Statistik Deskriptif
a. Keterlaksanaan Pelaksanaan Pembelajaran
1) Observasi aktivitas guru
Kegiatan pengamatan terhadap aktivitas guru dilakukan pada setiap
pertemuan. Fokus pengamatan dikelompokkan menjadi kegiatan awal, kegiatan
inti, dan penutup. Hasil observasi guru dapat dilihat pada tabel rekapitulasi pada
Tabel 4.1 dibawah
Tabel 4.1 Rekapitulasi Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran Pada
Aktvitas Guru Menggunakan Metode Brainwriting
Pertemuan
Ke-
Persentase Keterlaksanaan
%
Kategori
1 86% Sangat Baik
2 100% Sangat Baik
1-2 93% Sangat Baik
Sumber.Lampiran B
Berdasarkan tabel 4.1 diatas bisa dilihat bahwa persentase keterlaksanaan
pembelajaran menggunakan metode brainwriting oleh guru mencapai 86% pada
pertemuan ke-1 dan 100% pada pertemuan ke-2. Berdasarkan hasil pengamatan
menunjukkan bahwa pada pertemuan ke-1 pada aspek mengkondisikan siswa
pada awal pembelajaran tidak terlaksana karna guru langsung melakukan absensi
dan langsung menyampaikan tujuan pembelajaran, kemudian aspek membuat
kesimpulan yang melibatkan siswa tidak terlaksana karena waktu tidak
29
memungkinkan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk
menyimpulkan materi yang sudah dipelajari, sedangkan pada pertemuan ke-2
semua aspek sudah terlaksana sehingga menunjukkan presentase skor aktivitas
guru pada pertemuan ke-1 dan ke-2 diperoleh 93% yang termasuk dalam kategori
sangat baik.
2) Observasi Aktivitas Siswa
Kegiatan pengamatan terhadap aktivitas siswa juga dilakukan pada setiap
pertemuan. Fokus pengamatan dikelompokkan menjadi 10 aspek. Hasil
rekapitulasi persentase keterlaksanaan pembelajaran terhadap aktivitas siswa
dapat dilihat pada tabel 4.2
Tabel 4.2 Rekapitulasi Persentase Keterlaksanaan Pembelajaran Pada
Aktvitas Siswa Menggunakan Metode Brainwriting
Pertemuan
Ke-
Persentase Keterlaksanaan
%
Kategori
1 80% Sangat Baik
2 100% Sangat Baik
1-2 90% Sangat Baik
Sumber.Lampiran B
Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa aktivitas siswa kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru dengan penggunaan metode brainwriting pada
pertemuan ke-1 mencapai 80% dan pertemuan ke-2 mencapai 100%. Berdasarkan
hasil pengamatan pada aktivitas siswa pada pertemuan ke-1 pada aspek
mendengarkan arahan yang diberikan guru tidak terlaksana karna siswa hanya
bermain dengan teman sebangkunya, kemudian pada aspek membuat kesimpulan,
tidak terlaksana karna guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa karna
waktu yang tidak memungkinkan, sedangkan pada pertemuan ke-2 semua aspek
sudah terlaksana dengan baik sehingga diperoleh persentase aktivitas siswa
30
dengan penggunaan metode brainwriting pada pertemuan ke-1 dan ke-2 adalah
90% dimana termasuk dalam kategori sangat baik.
b. Hasil Kemampuan pemecahan masalah
1) Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah Pretest
Berdasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka
diperoleh data-data yang dikumpulkan melalui instrumen tes sehingga dapat
diketahui hasil kemampuan pemecahan masalah siswa berupa nilai dari kelas IV
SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
Adapun deskripsi secara kuantitatif skor hasil tes pretest sebelum
diberikan perlakuan (treatment) dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.3 Statistik Skor Hasil Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah Pretest Siswa
Statistik Nilai Statistik
Jumlah siswa 10
Nilai ideal 100
Nilai maksimum 62
Nilai minimum 13
Rentang nilai 49
Nilai rata-rata 38,40
Sumber.Lampiran C
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa skor rata-rata (mean) hasil tes
kemampuan pemecahan masalah siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru setelah dilakukan Pretest adalah 38,40 dari skor ideal adalah
100. Skor maksimum 62 dan skor minimum 13 dari skor ideal 100, dan rentang
nilai 49. Skor rata-rata tersebut menunjukkan bahwa hasil hasil tes kemampuan
31
pemecahan masalah siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
termasuk kategori rendah.
Apabila skor hasil tes kemampuan pemecahan masalah siswa dibagi
menjadi 5 kategori maka diperoleh distribusi frekuensi nilai seperti yang
disajikan pada tabel 4.4 dibawah:
Tabel 4.4 Statistik Frekuensi dan Persentase Skor Hasil Kemampuan
Pemecahan Masalah Pretest
No Skor Kategori Frekuensi Persentase %
1 0 – 45 Sangat rendah 8 80%
2 46 – 54 Rendah 1 10%
3 55 – 69 Sedang 1 10%
4 70 – 84 Tinggi - -
5 85 – 100 Sangat tinggi - -
Jumlah 10 100
Berdasarkan tabel 4.4 diperoleh bahwa dari 10 orang jumlah siswa kelas
IV SD Inpres Banga-Banga. Terdapat 8 siswa (80%) yang berada pada kategori
sangat rendah, 1 siswa (10%) yang berada pada kategori rendah dan 1 siswa
(10%) yang berada pada kategori sedang. Hal ini terjadi karena dalam
mengerjakan soal siswa belum memahami sepenuhnya soal dan tidak mampu
menuliskan alasan, belum mampu menerapkan solusi dan mengevaluasi solusi
dari pemecahan masalah tersebut.
Berdasarkan data hasil penelitian yang tercantum pada lampiran maka
persentase ketuntasan hasil tes kemampuan pemecahahan masalah siswa kelas IV
SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru pada Pretest dapat dilihat pada tabel
4.5 berikut.
32
Tabel 4.5 Deskripsi Ketuntasan Hasil TesKemampuan Pemecahan
Masalah Pre-test
Persentase Nilai Kategori Frekuensi Persentase (%)
≤ 70 Tidak tuntas 10 100%
≥ 70 Tuntas 0
Jumlah 10 100
Berdasarkan tabel 4.5 di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil tes
kemampuan pemecahan masalah siswa setelah dilakukan Pre-test yaitu belum
ada siswa yang tuntas karna belum mencapai KKM yang diharapkan yaitu 70.
2) Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Posttest
Berdasarkan hasil tes kemampuan pemecahan masalah siswa setelah
diberikan perlakuan atau setelah diterapkan metode brainwriting terhadap
kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi IPA kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru, maka diperoleh hasil Posttest dapat dilihat pada
tabel 4.6 berikut.
Tabel 4.6 Statistik Skor Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
Posttestt Siswa
Statistik Nilai Statistik
Jumlah siswa 10
Nilai ideal 100
Nilai maksimum 100
Nilai minimum 48
Rentang nilai 52
Nilai rata-rata 83,90
33
Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan bahwa skor rata-rata (mean) hasil tes
kemampuan pemecahan masalah siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru setelah dilakukan Posttest adalah 83,90 dari skor ideal adalah
100. Skor maksimum 100 dan skor minimum 48, dan rentang skor 52. Skor rata-
rata tersebut menunjukkan bahwa hasil tes kemampuan pemecahan masalah siswa
kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru berada dalam kategori tinggi.
Hal ini terjadi karena dalam proses pembelajaran sudah di terapkan metode
brainwriting dan siswa sudah mulai memahami masalah yang mereka hadapi
sehingga dalam mengerjakan soal siswa sudah mampu menerapkan solusi dan
mengevaluasi solusi. Apabila skor hasil belajar siswa dikelompokkan kedalam 5
kategori maka diperoleh distribusi frekuensi nilai seperti yang disajikan pada tabel
4.7 berikut:
Tabel 4.7 Statistik Frekuensi dan Persentase Skor Hasil kemampuan
Pemecahan Masalah Posttest
No Skor Kategori Frekuensi Persentase %
1 0 – 45 Sangat rendah - -
2 46 – 54 Rendah 1 10%
3 55 – 69 Sedang - -
4 70 – 84 Tinggi 2 20%
5 85 – 100 Sangat tinggi 7 70%
Jumlah 10 100
Berdasarkan tabel 4.7 diperoleh bahwa dari 10 orang jumlah siswa kelas
IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru, terdapat 1 siswa (10%) yang berada
pada kategori rendah, 2 siswa (20%) yang berada pada kategori Tinggi dan 7
siswa (70%)yang berada pada kategori sangat tinggi.
34
Berdasarkan data hasil penelitian yang tercantum pada lampiran maka
persentase ketuntasan hasil tes kemampuan pemecahan masalah siswa kelas IV
SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru terhadap Posttest dapat di lihat pada
tabel 4.8 berikut.
Tabel 4.8 Deskripsi Ketuntasan Hasil Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah Posttest
Persentase Nilai Kategori Frekuensi Persentase (%)
≤ 70 Tidak tuntas 1 10%
≥ 70 Tuntas 9 90%
Jumlah 10 100
Pada Tabel 4.8 di atas terlihat bahwa jumlah siswa yang tidak memenuhi
kriteria ketuntasan minimal individu adalah 1 siswa (10%) dan siswa yang
memenuhi kriteria ketuntasan minimal individu adalah 9 siswa (90%).
Berdasarkan deskripsi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil tes kemampuan
pemecahan masalah siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru
setelah penggunaan metode brainwriting terhadap kemampuan pemecahan
masalah telah memenuhi kriteria ketuntasan secara klasikal yaitu ≥70.
2. Uji Inferensial
a) Uji Normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah sampel yang
diambil berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Untuk uji
normalitas ini Peneliti menganalisis dengan menggunakan program pengolahan
data SPSS 24 dengan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dengan ketentuan
sebagai berikut:
35
1) Jika nilai Signifikansi<0,05 maka data tersebut berdistribusi tidak normal.
2) Jika nilai Signifikasi>0,05 maka data tersebut berdistribusi normal
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Pretest dan Posttest
Hasil Tes KPM Kolmogorov-Smirnov Test Asymp.Sig (2-tailed) Keterangan
Pretest 0,159 0,200 Normal
Posttest 0,193 0,17 Normal
Sumber.Lampiran C
Pada Tabel 4.9 menujukkan bahwa nilai yang diperoleh pada pretest
adalah 0,200 dan pada posttest adalah 0,17. Karena nilai signifikan ˃ 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
b) Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode Paired Sample T-
Test pada program SPSS versi 24. Pengujian dengan menggunakan Paired
Sample T-Test dilakukan pada kelompok yang sama. H0 ditolak dan H1 diterima
apabila sig. < 0,05 dan thitung> nilai ttabel. Berikut disajikan hasil analisis uji-t nilai
pretest dan posttest
Tabel 4.10 Hasil Paired Sampel T-Test
Hasil Belajar T DF Sig (2-tailed)
Pretest dan Posttest 24,187 9 0,00
Sumber: Lampiran C
Table 4.10 menunjukkan perbandingan nilai signifikansi yaitu ( 0,00 <
0,05) sesuai dasar pengambilan keputusan dalam Paired Sample T-Test, maka
dapat disimpulkan pula bahwa Ho ditolak dan H1 diterima yaitu terdapat pengaruh
metode brainwriting terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa kelas IV SD
Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru, sedangkan pada tabel diperoleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
36
24,187 dan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 1,883 maka 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔˃ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau 24,187˃ 1,883 sehingga dapat
disimpulkan 𝐻0 ditolak dan 𝐻1 diterima yang berarti penggunaan metode
brainwriting berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa pada
materi IPA kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka pembahasan hasil penelitian
dapat diuraikan, diataranya pembahasan hasil analisis statistik deskriptif dan
pembahasan hasil uji inferensial.
1. Pembahasan Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Pembahasan hasil statistik deskriptif meliputi data hasil observasi
keterlaksanaan pembelajaran yang meliputi aktivitas guru dan aktivitas siswa dan
data hasil tes kemampuan pemecahan masalah. Kedua aspek tersebut akan
diuraikan sebagai berikut:
a. Keterlaksanaan Pelaksanaan Pembelajaran
1) Aktivitas guru pada proses pembelajaran menggunakan metode brainwriting
Hasil pengamatan aktivitas guru pada proses pembelajaran
menggunakan metode brainwriting terhadap kemampuan pemecahan masalah
pada siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru menunjukkan
bahwa guru pada saat proses pembelajaran sudah terlaksana dengan sangat baik.
Hal ini ditunjukkan pada pencapaian presentase aktivitas guru pada pertemuan
pertama yaitu mencapai 86% dan pertemuan kedua mencapai 100% sehingga
37
pertemuan pertama dan kedua setelah dikalkulasi mencapai 93%, yang berarti
tergolong dalam kriteria sangat baik.
2) Aktivitas Siswa
Hasil pengamatan pada aktivitas siswa pada proses pembelajaran
menunjukkan hasil yang sangat baik , terbukti dari pencapaian presentase pada
pertemuan pertama yaitu 80% dan pertemuan kedua mencapai 100% sehingga
persentase pertemuan pertama dan kedua setelah dikalkulasi mencapai persentase
sebesar 90%, yang berarti tergolong dalam kriteria sangat baik.
b. Kemampuan Pemecahan Masalah
1) Hasil Kemampuan Pemecahan Masalah Pretest
Berdasarkan analisis statistik deskriptif menggunakan program SPSS
versi 24, diperoleh nilai pretest yang terendah yaitu 13 dan tertinggi yaitu 62.
Hasil analisis data hasil tes kemampuan pemecahan masalah siswa sebelum
menggunakan metode brainwriting menunjukkan bahwa dari keseluruhan siswa
belum ada yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dengan kata lain
hasil kemampuan pemecahan masalah pada siswa sebelum menggunakan metode
brainwriting masih tergolong sangat rendah dan tidak memenuhi kriteria
ketuntasan klasikal.
2) Hasil Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Posttest
Berdasarkan analisis statistik deskriptif dengan menggunakan program
SPSS versi 24 diperoleh nilai posttest yang terendah 48 dan tertinggi 100. Hasil
analisis data hasil tes kemampuan pemecahan masalah siswa setelah
menggunakan metode brainwriting menujukan bahwa terdapat 1 siswa atau 10%
38
siswa yang tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sedangkan
siswa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebanyak 9 siswa atau 90%.
Dengan kata lain hasil kemampuan pemecahan masalah siswa setelah
menggunakan metode brainwriting tergolong tinggi dan telah memenuhi kriteria
ketuntasan klasikal.
Deskripsi data yang diuraikan pada hasil penelitian ini telah menunjukkan
tentang pengaruh metode brainwriting terhadap kemampuan pemecahan masalah
pada materi IPA Kelas IV SD Inpres Banga-Banga. Hal ini menunjukkan bahwa
setelah diterapkannya metode brainwriting terhadap kemampuan pemecahan
masalah siswa, rata-rata nilai siswa meningkat dibandingkan sebelum
menggunakan metode brainwriting.
2. Pembahasan Hasil Uji Inferensial
Hasil uji inferensial yang dimaksud adalah pembahasan terhadap hasil
pengujian hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Hasil uji inferensial
menujukkan bahwa data telah memenuhi uji normalitas yang merupakan uji
prasyarat sebelum melakukan uji hipotesis. Data tersebut telah berdistribusi
normal sehingga layak untuk diuji hipotesis. Hasil pengujian hipotesis
menggunakan uji paired sample t-test diperoleh 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 24,187 dan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 =
1,883 maka 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔˃ 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau 24,187 ˃ 1,883 sehingga dapat disimpulkan 𝐻0
ditolak dan 𝐻1 diterima
Berdasarkan hasil analisis deskriptif dan uji hipotesis yang diperoleh,
dapat disimpulkan bahwa “metode brainwriting berpengaruh terhadap
39
kemampuan pemecahan masalah siswa pada materi IPA kelas IV SD Inpres
Banga-Banga Kabupaten Barru”
40
BAB V
SIMPULAN
A. Simpulan
Simpulan yang lebih rinci terkait penggunaan metode brainwriting
terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga
Kabupaten Barru.
1. Pada keterlaksanaan pembelajaran berjalan dengan sangat baik melalui metode
brainwriting terlihat dari aktivitas guru memperoleh persentase sebesar 93%
yang termasuk dalam kategori sangat baik. Untuk aktivitas siswa nilai yang
diperoleh sebesar 90% juga termasuk dalam kategori sangat baik
2. Berdasarkan uji hipotesis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa
penggunaan metode brainwriting berpengaruh terhadap kemampuan
pemecahan masalah siswa kelas IV SD Inpres Banga-Banga Kabupaten Barru.
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, penelitian ini mengedepankan beberapa
saran sebagai berikut :
1. Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya
2. Metode braiwriting dapat digunakan dalam proses pembelajaran dengan materi
yang sesuai. Metode ini juga dapat digunakan untuk mewujudkan semua
berpikir kreatif, dan dapat dikolaborasikan dengan teknik kreativitas lainnya.
Metode brainwriting ini juga dapat digunakan dalam berbagai materi
pembelajaran yang berbeda.
41
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, Tiara. 2015. Keefektifan Teknik Brainwriting dalam Pembelajaran
Memproduksi Teks Eksplanasi Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1
Sewon, Bantul, DIY. Skripsi Tidak Diterbitkan. Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta. (http://eprints.uny.ac.id/23915/1/SKRIPSI.pdf, diakses
pada tanggal 6 Februari 2020)
Baxter, Mike. 2001. Product Design: Practical Methods For The Systematic
Development of New Products. United Kingdom: Nelson Thornes Ltd.
Brokop, Flo and Bill Persall. 2009. Writing Strategies for Learners who are Deaf.
Edmonton: NorQuest College.
Budiargo, Intan Rizkiana. 2017. Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi dengan
Penerapan Strategi Brainwriting Pada Siswa Kelas VIII D Smp Negeri 2
Mlati Sleman. Skripsi Tidak Diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta. (https://core.ac.uk/download/pdf/132421619.pdf, diakses
pada tanggal 6 Februari 2020).
Chan, Okatriana F. 2012. Pengaruh Teknik Brainwriting dalam Kemampuan
Menulis Karangan Argumentasi pada Siswa Kelas X SMA Negeri Talang
Kelapa. Skripsi Tidak Diterbitkan. Palembang: Universitas Sriwijaya.
(http://ejournal.fkip.unsri.ac.id/index.php/logat/article/download/61/59/,
diakses pada tanggal 8 Februari 2020)
Chao Yu, Kuang., Fan, Szu Chuan & Lin, Kuen Yi. 2014. Enhancing Studendts
Problem Solving Skills Through Context Based Learning. International
Journal of science and Mathematics Education. Springer Science +
Business Media B.V, 1-25.
Diansyah, Arta Kurnia Ayu. 2018. Pengaruh Penggunaan Model Pbl Terhadap
Peningkatan Keterampilan Pemeca han Masalah Mata Pelajaran IPA
Siswa Kelas IV SDN Babatan 1/456 Surabaya.. JPGSD, Vol 6 No.1.
(https://jurnalmahasiswa3.unesa.ac.id/index.php/jurnal-penelitian-
pgsd/article/view/24117/22044, diakses pada tanggal 26 Juni 2020)
Hangestiningsih, E., dkk. 2015. Diktat Pengantar Ilmu Pendidikan, Bab VI.
Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Sarjanawiyata Taman
siswa Yogyakarta.
Michalko, Michael. 2004. Permainan Berpikir (Thinkertoys). Bandung: Remaja
Rosdakrya.
42
Nurmayani, Revi. 2015. Keefektifan Strategi Brainwriting Dalam Pembelajaran
Menulis Cerpen Pada Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Ngaglik. Skripsi Tidak
Diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
(http://eprints.uny.ac.id/22995/1/Skripsi-Revi%20Nurmayani-
11201244032.pdf, diakses pada tanggal 6 Februari 2020)
Rositawaty. 2008. Senang belajar Ilmu Pengetahuan Alam 4 untuk Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Rostina, Sundayana. 2014. Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung. Alfabeta.
Saptorini, D. 2013. Seri tematik selalu berhemat energi. Jakarta: Yudhistira.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif
dan R & D. Bandung: ALFABETA.
Sulityorini, Sri. 2007. Model Pembelajaran IPA Sekolah Dasar. Yogyakarta:
Tiara Wacana.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.
Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu Konsep. Jakarta : Bumi Aksara
Widiyanto, Joko. 2010. SPSS for Windows Untuk Analisis Data Statistik dan
Penelitian. Surakarta: BP-FKIP UMS.
Wilson, Chaucey. 2013. Brainwriting and Beyond. USA: Morgan Kaufmann.
Winarsunu, Tulus. 2008. Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Penelitian.
Malang: UMM Press.
L
A
M
P
I
R
A
N
LAMPIRAN A
INSTRUMEN PENELITIAN
1. SOAL PRETEST
2. SOAL POSTTEST
3. PEDOMAN PENILAIAN
4. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SOAL PRETEST
NAMA :
KELAS :
Pada pagi hari ada sebuah keluarga yang sedang melakukan aktivitas. Ibu sedang
membuat jus jambu didapur. Dihalaman rumah, Reski sedang berenang bersama Aldi
sambil mendengarkan musik bersama Rio. Tidak jauh dari kolam, Jaka, Awi dan Fikri
sedang berusaha menurunkan sebuah layang-layang yang tersangkut di kabel listrik.
1. a. Apakah yang dilakukan Reski bersama Aldi dalam cerita sudah aman?
Jelaskan alasanmu!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
b. Jika Reski ingin mendengarkan musik sambil berenang, tuliskan 3 maksimal
cara yang dapat dilakukan agar tetap aman!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
c. Dari cara yang telah disebutkan, manakah cara yang paling aman?
Tuliskan alasanmu!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
2. a. Pada sore hari angin bertiup kearah utara. Denis menerbangkan layang-layang
ke arah selatan. Apakah yang dilakukan denis sudah memanfaatkan energi angin?
(sudah atau belum) berikan 2 alasanmu!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
b. Tuliskan 3 cara agar Denis bisa menerbangkan layang-layang dengan benar!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
..................................................................................................................................
c. Dari ketiga cara yang telah kamu tuliskan, manakah cara yang paling tepat?
Tuliskan alasanmu!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
3. a. Lampu menghasilkan cahaya dan panas (Benar/Salah) Tuliskan 2 alasanmu
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
b. Aswan akan mengganti bola lampu belajar yang mati. Tuliskan 3 cara
mengganti bola lampu dengan aman!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
c. Dari ketiga cara yang telah kamu tuliskan, manakah cara yang paling tepat?
Tuliskan 2 alasanmu!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
4. Kamu dan adikmu sedang menonton TV di siang hari sambil menghidupkan
kipas angin. Menonton TV terlalu lama membuatmu bosan, kemudian kamu
masuk ke kamar untuk mendengarkan radio sambil meghidupkan AC dan lampur
kamar tanpa mematikan TV dan kipas angin.
a. apakah yang kamu lakukan sudah mencerminkan perilaku hemat energi?
Jelaskan alasanmu!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
b. Sebutkan 3 cara menghemat energi sesuai dengan cerita diatas!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
c. Dari ketiga cara diatas, yang mana yang sering kamu lakukan? Dan kemukakan
alasan kenapa kamu harus menghemat energi!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
SOAL POSTTEST
NAMA :
KELAS :
1. a. Pada sore hari angin bertiup kearah utara. Denis menerbangkan layang-layang
ke arah selatan. Apakah yang dilakukan Denis sudah memanfaatkan energi angin
(sudah atau belum) berikan 2 alasanmu!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
b. Tuliskan 3 cara agar Denis bisa menerbangkan layang-layang dengan benar!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
c. Dari ketiga cara yang telah kamu tuliskan, manakah cara yang paling tepat?
Tuliskan alasanmu!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
2. a. Lampu menghasilkan cahaya dan panas (Benar/Salah) Tuliskan 2 alasanmu
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
b. Aswan akan mengganti bola lampu belajar yang mati. Tuliskan 3 cara
mengganti bola lampu dengan aman!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
c. Dari ketiga cara yang telah kamu tuliskan, manakah cara yang paling tepat?
Tuliskan 2 alasanmu!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
3. Kamu dan adikmu sedang menonton TV di siang hari sambil menghidupkan
kipas angin. Menonton TV terlalu lama membuatmu bosan, kemudian kamu
masuk ke kamar untuk mendengarkan radio sambil meghidupkan AC dan lampur
kamar tanpa mematikan TV dan kipas angin.
a. apakah yang kamu lakukan sudah mencerminkan perilaku hemat energi?
Jelaskan alasanmu!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
b. Sebutkan 3 cara menghemat energi sesuai dengan cerita diatas!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
c. Dari ketiga cara diatas, yang mana yang sering kamu lakukan? Dan kemukakan
alasan kenapa kamu harus menghemat energi!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
Pada pagi hari ada sebuah keluarga yang sedang melakukan aktivitas. Ibu sedang
membuat jus jambu didapur. Dihalaman rumah, Reski sedang berenang bersama Aldi
sambil mendengarkan musik bersama Rio. Tidak jauh dari kolam, Jaka, Awi dan Fikri
sedang berusaha menurunkan sebuah layang-layang yang tersangkut di kabel listrik.
4. Apakah yang dilakukan Reski bersama Aldi dalam cerita sudah aman?
Jelaskan alasanmu!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
b. Jika Reski ingin mendengarkan musik sambil berenang, tuliskan 3 maksimal
cara yang dapat dilakukan agar tetap aman!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
c. Dari cara yang telah disebutkan, manakah cara yang paling aman?
Tuliskan alasanmu!
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
...................................................................................................................................
PEDOMAN PENILAIAN
\\
PRETEST
Nomor Soal Kunci Jawaban Bobot
1 a. 1. Tidak. Alasan
Karna Reski dan Aldi mendengarkan musik menggunakan
radio dipinggir kolam
Radio menggunakan arus listrik, kabel apabila terkena
air/tempat basah bisa menghantarkan arus listrik
b. 1. Menjauhkan radio dari kolam
2. menjauhkan arus listrik dari kolam atau air
3. sebaiknya jika ingin mendengar musik bisa melalui hp saja
c. Menjauhkan arus listrik dari kolam. Alasan :
1. karena menggunakan listrik didekat air sangat berbahaya
2. air dapat menghantarkan energi listrik
10
2 a. Belum. Alasan :
1. Denis dalam menerbangkan layang-layang berlawanan
dengan arah angin
2. layang-layang tidak akan bisa terbang lepas karena
berlawanan arah
3. Denis tidak memanfaatkan energi angin dengan baik,
seharusnya menerbangkan layang-layang searah dengan
arah angin
b. 1. Menerbangkan layang-layang ditempat terbuka/luas
10
Panduan Penilaian Skor :𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙X 100 = Nilai
misalnya taman, lapangan dan pantai dan terhindar dari pohon
dan tiang listrik.
2. sebaiknya bermain layang-layang bersama teman agar dapat
membantu menerbangkan layang-layang
3. Perhatikan arah angin. Harus mengikuti arah angin
c. Memperhatikan arah angin
Alasan:
Karena layang-layang tidak akan bisa terbang kalau
berlawanan dengan arah angin
3 a. Benar. Alasan :
1. Lampu pijar menggunakan energi listrik
2. Energi Listrik diubah menjadi energi panas dan cahaya
b. Tiga cara mengganti lampu dengan aman
1. Pastikan tangan dan kaki kering atau menggunakan alas kaki
2. Pastikan lingkungan sekitar kering
3. Mematikan atau memutus arus listrik
c. Matikan atau putuskan arus listrik. Alasan :
Mencabut kabel telah memutuskan arus listrik, sehingga tubuh
tidak terkena sengatan listrik
10
4 a. Hal yang saya lakukan belum mencerminkan perilaku hemat
energi, saya melakukan pemborosan energi dengan tidak
mematikan alat elektronik ketika tidak digunakan
b. saya tidak mematikan TV ketika tidak ditonton, tidak
mematikan kipas angin ketika tidak digunakandan
menghidupkan lampu kamar di siang hari
c. seharusnya saya mematikan TV jika sudah tidak ditonton,
mematikan kipas angin ketika sudah tidak digunakan, dan tidak
menghidupkan lampu kamar pada siang hari.
10
Jumlah
40
POSTTEST
Nomor
Soal
Kunci Jawaban Bobot
1 a. Belum. Alasan :
1. Denis dalam menerbangkan layang-layang berlawanan
dengan arah angin
2. layang-layang tidak akan bisa terbang lepas karena
berlawanan arah
3. Denis tidak memanfaatkan energi angin dengan baik,
seharusnya menerbangkan layang-layang searah dengan
arah angin
b. 1. Menerbangkan layang-layang ditempat terbuka/luas misalnya
taman, lapangan dan pantai dan terhindar dari pohon dan
tiang listrik.
2. sebaiknya bermain layang-layang bersama teman agar dapat
membantu menerbangkan layang-layang
3. Perhatikan arah angin. Harus mengikuti arah angin
c. Memperhatikan arah angin. Alasan:
Karena layang-layang tidak akan bisa terbang kalau
berlawanan dengan arah angin
10
2 a. Benar. Alasan :
1. Lampu pijar menggunakan energi listrik
2. Energi Listrik diubah menjadi energi panas dan cahaya
b. Tiga cara mengganti lampu dengan aman
1. Pastikan tangan dan kaki kering atau menggunakan alas kaki
2. Pastikan lingkungan sekitar kering
3. Mematikan atau memutus arus listrik
c. Matikan atau putuskan arus listrik. Alasan :
Mencabut kabel telah memutuskan arus listrik, sehingga tubuh
tidak terkena sengatan listrik
10
3 a. Hal yang saya lakukan belum mencerminkan perilaku hemat
energi, saya melakukan pemborosan energi dengan tidak
mematikan alat elektronik ketika tidak digunakan
b. saya tidak mematikan TV ketika tidak ditonton, tidak
mematikan kipas angin ketika tidak digunakandan
menghidupkan lampu kamar di siang hari
c. seharusnya saya mematikan TV jika sudah tidak ditonton,
mematikan kipas angin ketika sudah tidak digunakan, dan tidak
menghidupkan lampu kamar pada siang hari.
10
4 a Tidak. Alasan
Karna Reski dan Aldi mendengarkan musik menggunakan
radio dipinggir kolam
Radio menggunakan arus listrik, kabel apabila terkena
air/tempat basah bisa menghantarkan arus listrik
b. 1. Menjauhkan radio dari kolam
2. menjauhkan arus listrik dari kolam atau air
3. sebaiknya jika ingin mendengar musik bisa melalui hp saja
c. Menjauhkan arus listrik dari kolam. Alasan :
1. karena menggunakan listrik didekat air sangat berbahaya
2. air dapat menghantarkan energi listrik
10
Jumlah
40
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KURIKULUM 2013
Satuan Pendidikan : SD/MI
Kelas / Semester : 4 /1
Tema : Selalu Berhemat Energi (Tema 2)
Sub Tema : Manfaat Energi (Sub Tema 2)
Alokasi waktu : 1 Hari
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya
di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
IPA
Kompetensi Indikator
3.5 Mengidentifikasi berbagai sumber energi,
perubahan bentuk energi, dan sumber energi
alternatif (angin, air, matahari, panas bumi,
3.5.1 Mengidentifikasi manfaat perubahan
bentuk energi dalam kehidupan sehari-
hari
bahan bakar organik, dan nuklir) dalam
kehidupan sehari-hari
C. TUJUAN
Siswa mampu mengidentifikasi manfaat perubahan bentuk energi dalam
kehidupan sehari-hari dengan tepat.
D. MATERI
1. Perubahan bentuk energi dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Berhemat Energi
E. PENDEKATAN & METODE
Pendekatan : Scientific
Strategi : Cooperative Learning
Teknik : Example Non Example
Metode :Brainwriting, Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi dan
Ceramah
F. SUMBER DAN MEDIA
1. Buku Pedoman Guru Tema 2 Kelas 4 dan Buku Siswa Tema 2 Kelas 4
(Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
2. Gambar tentang Pemanfaatan Energi
3. Kartu brainwriting
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pendahuluan
1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam,
menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah
seorang siswa.
3. Guru melakukan absensi.
4. Guru menanyakan kabar siswa dan memeriksa kerapian
siswa dan kebersihan kelas.
5. Menginfomasikan kepada siswa mengenai materi yang
akan dipelajari.
10 menit
Kegiatan
Inti
1. Siswa diingatkan kembali materi tentang berbagai
sumber energi pada pembelajaran sebelumnya.
2. Sebagai kegiatan pembuka, siswa dapat diminta untuk
menceritakan kembali pemahaman mereka tentang
beberapa jenis sumber energi yang telah dipelajari.
3. Siswa diminta untuk menuliskan beragam benda
elektronik di rumah yang menggunakan energi listrik
dan seberapa sering menggunakan benda-benda
tersebut. (Creativity and Innovation)
4. Siswa secara berpasangan saling mendiskusikan
jawaban.
5. Siswa membaca teks singkat yang berisi himbauan
untuk melakukan hemat energi.
6. Siswa diingatkan untuk selalu berhemat energi
7. Siswa mengamati gambar beragam aktifitas, dan
mengidentifikasi sumber energi dan perubahan bentuk
50 menit
energi yang terjadi.
8. Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok. Masing-
masing kelompok terdiri dari 5 orang siswa
9. Guru membagikan kartu Brainwriting pada setiap siswa
10. Guru memberikan soal permasalahan
11. Siswa mendiskusikan secara kelompok mengenai
permasalahan yang diberikan
12. Siswa diberi kesempatan untuk menulis secara mandiri
(sendiri-sendiri)
13. Setelah menulis, kartu ditukarkan dengan siswa lain
dalam satu kelompoknya, proses penukaran
berlangsung 5 kali sesuai dengan jumlah kelompok.
Setiap kali penukaran, siswa diminta memberikan
saran,ide/gagasan atas tulisan temannya secara tertulis
dalam kartu brainwriting
14. Setelah kartu brainwriting dikembalikan pada
pemiliknya, para siswa memperbaiki tulisannya
kembali berdasarkan saran, ide/gagasan yang telah
diberikan oleh temannya
15. kartu dikumpulkan dan dievaluasi oleh guru.
Kegiatan
Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman
hasil belajar selama sehari
2. Siswa mendapat tugas untuk melakukan sikap hidup
hemat energi di rumah.
3. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan
pembelajaran)
10
menit
H. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki
proses pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai
kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi
unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubric penilaian sebagai berikut.
IPA
Laporan Hasil Percobaan Perubahan Bentuk Energi siswa diperiksa menggunakan
rubrik.
Kriteria Sangat Baik
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
Pendampingan
(1)
perubahan
bentuk energi
dan
manafaatnya
Menjelaskan
perubahan
semua bentuk
energi dan
manfaatnya
dengan tepat
Menjelaskan
sebagian
besar
perubahan
bentuk energi
dan
manfaatnya
dengan tepat
√
Menjelaskan
semua
perubahan
bentuk energi
dan
manfaatnya
dengan tepat
Belum
mampumenjelaska
n perubahan
bentuk energi dan
manfaatnya
Laporan hasil
pengamatan
Mampu
Menyajikan
laporan
Mampu
Menyajikan
laporan
Mampu
Menyajikan
laporan
Belum Mampu
Menyajikan
laporan
hasil
√
hasil
hasil
hasil
Tentang
perubahan
bentuk energi
Pengamatan
Tentang
perubahan
bentuk energi
dengan tepat
Pengamatan
Tentang
perubahan
bentuk energi
dengan cukup
tepat
√
Pengamatan
Tentang
perubahan
bentuk energi
kurang tepat
Pengamatan
Tentang perubahan
bentuk energi
dengan tepat
Sikap rasa
ingin tahu
Tampak
antusias
dan
mengajukan
banyak ide
dan
pertanyaan
selama
kegiatan.
Tampak
cukup
antusias dan
terkadang
mengajukan
ide dan
pertanyaan
selama
kegiatan.
Tampak
kurang
antusias dan
tidak
mengajukan
ide dan
pertanyaan
selama
kegiatan.
√
Tidak tampak
antusias
dan perlu
dimotivasi untuk
mengajukan ide
dan pertanyaan.
Beri tanda centang (√) sesuai pencapaian siswa.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) KURIKULUM 2013
Satuan Pendidikan : SD/MI
Kelas / Semester : 4 /1
Tema : Selalu Berhemat Energi (Tema 2)
Sub Tema : Energi Alternatif (Sub Tema 3)
Pembelajaran ke : 1
Alokasi waktu : 1 Hari
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan
tetangga.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar,
melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan
logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
IPA
Kompetensi Indikator
3.5 Mengidentifikasi berbagai sumber energi,
perubahan bentuk energi, dan sumber energi
alternatif (angin, air, matahari, panas bumi, bahan
bakar organik, dan nuklir) dalam kehidupan
sehari-hari
3.5.1 Mengidentifikasi sumber energi
alternative dan manfaatnya dalam
kehidupan sehari-hari.
C. TUJUAN
Siswa mampu mengidentifikasi sumber energi alternatif dan manfaat dalam
kehidupan sehari-hari dengan tepat.
D. MATERI
1. Manfaat energi alternatif bagi kehidupan sehari-hari.
E. PENDEKATAN & METODE
Pendekatan : Scientific
Strategi : Cooperative Learning
Teknik : Example Non Example
Metode :Brainwriting, Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi dan
Ceramah
F. SUMBER DAN MEDIA
1. Buku Pedoman Guru Tema 2 Kelas 4 dan Buku Siswa Tema 2 Kelas 4
(Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
2. Kartu brainwriting
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pendahuluan
1. Kelas dimulai dengan dibuka dengan salam, menanyakan kabar
dan mengecek kehadiran siswa
2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang
siswa.
3. Guru melakukan absensi.
4. Guru menanyakan kabar siswa dan memeriksa kerapian siswa
dan kebersihan kelas.
5. Menginfomasikan kepada siswa mengenai materi yang akan
dipelajari.
10
menit
Kegiatan
Inti
1. Siswa diingatkan kembali tentang sumber energi terbarukan
dan tidak terbarukan.
2. Siswa membaca teks singkat untuk mengingat kembali
materi tentang energi yang telah dipelajari.
3. Kemudian, Siswa membaca senyap teks tentang energi
alternatif.
4. Siswa menuliskan jenis-jenis energi alternatif, ciri- ciri dan
pemanfaatannya berdasarkan teks, kedalam bentuk peta pikiran
yang tersedia. (Mandiri)
5. Guru membagi siswa menjadi 2 kelompok. Masing-masing
kelompok terdiri dari 5 orang siswa
6. Guru membagikan kartu brainwriting pada setiap siswa
7. Guru memberikan soal permasalahan mengenai Perubahan
bentuk energi dan Energi alternatif
8. Siswa mendiskusikan secara kelompok mengenai permasalahan
yang diberikan
50
menit
9. Siswa diberi kesempatan untuk menulis secara mandiri (sendiri-
sendiri)
10. Setelah menulis, kartu siswa ditukarkan dengan siswa lain dalam
satu kelompoknya, proses penukaran berlangsung 5 kali sesuai
dengan jumlah kelompok. Setiap kali penukaran, siswa diminta
memberikan saran,ide/gagasan atas tulisan temannya secara
tertulis dalam kartu brainwriting
11. Setelah kartu brainwriting dikembalikan pada pemiliknya, para
siswa memperbaiki tulisannya kembali berdasarkan saran,
ide/gagasan yang telah diberikan oleh temannya
12. kartu dikumpulkan dan dievaluasi oleh guru.
Kegiatan
Penutup
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil
belajar selama sehari
2. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)
10
menit
H. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki
proses pembelajaran. Penilaian terhadap materi ini dapat dilakukan sesuai
kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes pengetahuan dan presentasi
unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubric penilaian sebagai berikut.
IPA
Peta pikiran tentang energi alternatif siswa diperiksa menggunakan rubrik.
Kriteria Sangat Baik
(4)
Baik
(3)
Cukup
(2)
Perlu
Pendampinga
n
(1)
Manfaat
energy
alternative
dalam
kehidupan
sehari – hari
Menjelaskan
5 jenis energi
alternatif dan
manfaatnya
dalam
kehidupan
sehari- hari
dengan tepat
Menjelaskan
3 jenis energi
alternatif dan
manfaatnya
dalam
kehidupan
sehari- hari
dengan tepat
Menjelaskan
2 jenis energi
alternatif dan
manfaatnya
dalam
kehidupan
sehari- hari
dengan tepat
Menjelaskan 1
jenis energi
alternatif dan
manfaatnya
dalam
kehidupan
sehari- hari
dengan tepat
Laporan hasil
pengamatan
tentang
perubahan
bentuk energi
Mampu
Menyajikan
laporan
hasil
pengamatan
tentang
perubahan
bentuk energi
alternatif
dalam bentuk
peta pikiran
dengan
dengan tepat\
v
Mampu
Menyajikan
laporan
hasil
pengamatan
tentang
perubahan
bentuk
energi
alternatif
dalam bentuk
peta pikiran
dengan
dengan
cukup tepat
Mampu
Menyajikan
laporan
hasil
pengamatan
tentang
perubahan
bentuk energi
alternatif
dalam bentuk
peta pikiran
dengan
dengan
kurang tepat
Belum Mampu
Menyajikan
laporan
hasil
pengamatan
tentang
perubahan
bentuk energi
alternatif
dalam bentuk
peta pikiran
dengan dengan
tepat
Sikap rasa
ingin tahu
Tampak
antusias
dan
mengajukan
banyak ide
dan
pertanyaan
selama
kegiatan.
Tampak
cukup
antusias dan
terkadang
mengajukan
ide dan
pertanyaan
selama
kegiatan.
Tampak
kurang
antusias dan
tidak
mengajukan
ide dan
pertanyaan
selama
kegiatan.
Tidak tampak
antusias
dan perlu
dimotivasi
untuk
mengajukan
ide dan
pertanyaan.
√
Beri tanda centang (√) sesuai pencapaian siswa.
LAMPIRAN B
DATA HASIL PENELITIAN
DAFTAR HADIR SISWA
DAFTAR HASILTES KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH PRETEST DAN POSTTEST SISWA
DATA HASIL OBSERVASI AKTIVITAS GURU DAN SISWA
DAFTAR HADIR SISWA KELAS IV SD INPRES BANGA-BANGA
KABUPATEN BARRU
No Nama Siswa L/P Pertemuan
1 2 3 4
1 Adelia P
P
R
E
T
E
S
T
√ √
P
O
S
T
T
E
S
T
2 Akbar L √ √
3 Aulifiah P √ √
4 Irwansyah L √ √
5 Muhammad Faiz Paki L √ √
6 Muh. Revan Anugrah L √ √
7 Muhammad Takwin L √ √
8 Nabila Zahira P √ √
9 Nurhalisa P √ √
10 Nurul Hidayat P √ √
Keterangan :
√ = Hadir
S = Sakit
A = Alfa
I = Izin
Jumlah siswa:
Laki-laki : 5 orang
Perempuan : 5 orang
Banga-Banga, September 2020
Peneliti
Rahmi Muliani
Nim:105401115616
DATA HASIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA
SEBELUM DITERAPKAN METODE BRAINWRITING
(PRETEST)
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Adelia 33 TT
2 Akbar 35 TT
3 Aulifiah 50 TT
4 Irwansyah 62 TT
5 Muhammad Faiz Paki 13 TT
6 Muh. Revan Anugrah 43 TT
7 Muhammad Takwin 35 TT
8 Nabila Zahira 40 TT
9 Nurhalisa 30 TT
10 Nurul Hidayat 43 TT
JUMLAH 384
RATA-RATA 38 Sangat Rendah
Presentase=𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑖𝑘𝑢𝑡𝑖 𝑡𝑒𝑠x100%
0
Presentase = 0
10x100%
= 0 x 100%
= 0
DATA HASIL KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA
SETELAH DITERAPKAN METODE BRAINWRITING
(POSTTEST)
No Nama Siswa NIlai Keterangan
1 Adelia 80 T
2 Akbar 85 T
3 Aulifiah 95 T
4 Irwansyah 100 T
5 Muhammad Faiz Paki 48 TT
6 Muh. Revan Anugrah 93 T
7 Muhammad Takwin 83 T
8 Nabila Zahira 85 T
9 Nurhalisa 85 T
10 Nurul Hidayat 85 T
JUMLAH 839
RATA-RATA 84 Tinggi
Presentase=𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑖𝑘𝑢𝑡𝑖 𝑡𝑒𝑠x100%
90%
Presentase = 9
10x100%
= 0,90 x 100%
= 90%
Lembar Observasi Aktivitas Guru Dalam Melakukan Pembelajaran
Melalui Metode Brainwriting
No Aspek Yang Dinilai Terlaksana
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Ya Tidak Ya Tidak
I Kegiatan Awal
√
√
1 Membuka Pembelajaran
2 Mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran √ √
3 Melakukan Absensi √ √ 4 Menyampaikan tujuan pembelajaran sesuai indikator √ √
II Kegiatan Inti √
5 Membagi siswa menjadi 2 kelompok √ √ 6 Membagikan kartu brainwriting pada setiap siswa √ √
7 Memberikan arahan kepada siswa tentang kartu brainwriting
√ √
8 Membagikan soal pemecahan masalah dan meminta siswa
mendiskusikannya √ √
9 Meminta siswa untuk menuliskan jawaban pada kartu
brainwriting √ √
10 Guru memberikan arahan kepada siswa untuk menukarkan kartu gagasan brainwriting dengan teman kelompoknya
√ √
11 Guru meminta siswa untuk memberikan saran,ide/gagasan atas tulisan temannya secara tertulis dalam kartu gagasan
brainwriting.
√ √
12 Guru memberikan arahan agar siswa menukar kembali kartunya sampai kartu kembali kepada pemiliknya.
√ √
13 Guru meminta siswa untuk memperbaiki tulisan siswa
kembali berdasarkan saran, ide/gagasan yang telah
diberikan oleh temannya
√ √
III Kegiatan Penutup √
14 Melakukan refleksi atau membuat kesimpulan / rangkuman dengan melibatkan siswa
√ √
15 Menutup Pembelajaran √ √
Pertemuan 1 Persentase = 13
15 x 100%
= 0,86 X 100%
= 86%
Pertemuan 2 Persentase = 15
15 x 100%
= 1 X 100%
= 100 %
Persentase = 13+15
15+15 x 100%
= 0,93 X 100%
= 93%
Lembar Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Menggunakan Metode
Brainwriting
No
Aktivitas Siswa
Terlaksana
Pertemuan 1 Pertemuan 2
Ya Tidak Ya Tidak
1 Siswa membentuk kelompok √ √
2 Siswa menerima kartu Brainwriting yang diberikan guru
√ √
3 Siswa mendengarkan arahan yang diberikan guru √ √
4 Siswa mendiskusikan pemecahan masalah yang diberikan guru
√ √
5 Siswa menuliskan jawaban pada kartu brainwriting √ √
6 Siswa menukarkan kartu brainwriting dengan teman
kelompoknya
√ √
7 siswa memberikan saran,ide/gagasan atas tulisan
temannya secara tertulis dalam kartu gagasan
brainwriting.
√ √
8 Siswa menukar kembali kartunya sampai kartu kembali kepada pemiliknya.
√ √
9 siswa memperbaiki tulisannya kembali berdasarkan
saran, ide/gagasan yang telah diberikan oleh temannya
√ √
10 Siswamembuat kesimpulan / rangkuman
√ √
Pertemuan 1 Persentase = 8
10 x 100%
= 0,80 X 100%
= 80%
Pertemuan 2 Persentase = 10
10 x 100%
= 1 X 100%
= 100 %
Persentase = 8+10
10+10 x 100%
= 0,90 X 100%
= 90%
LAMPIRAN C
HASIL ANALISIS DATA
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF DAN INFERENSIAL
75
TABEL DISTRIBUSI T-TABEL
Dk 0,25 0,10 0,05 0,02 0,01 0,005
1 1,000 3,078 6,314 12,706 31,821 63,657
2 0,816 1,886 2,920 4,303 6,965 9,925
3 0,765 1,638 2,353 3,182 4,541 5,841
4 0,741 1,533 2,132 2,766 3,747 4,604
5 0,727 1,476 2,015 2,571 3,365 4,032
6 0,718 1,440 1,943 2,447 3,143 3,707
7 0,711 1,415 1,895 2,365 2,998 3,499
8 0,706 1,397 1,860 2,306 2,896 3,355
9 0,703 1,383 1,833 2,262 2,821 3,250
10 0,700 1,372 1,812 2,228 2,764 3,169
11 0,697 1,363 1,796 2,201 2,718 3,106
12 0,695 1,356 1,782 2,178 2,681 3,055
13 0,694 1,350 1,771 2,160 2,650 3,012
14 0,692 1,345 1,761 2,145 2,624 2,977
15 0,691 1,341 1,753 2,132 2,623 2,947
16 0,690 1,337 1,746 2,120 2,583 2,921
17 0,689 1,333 1,740 2,110 2,567 2,898
18 0,688 1,330 1,734 2,101 2,552 2,878
19 0,688 1,328 1,729 2,093 2,539 2,861
20 0,687 1,325 1,725 2,086 2,528 2,845
21 0,686 1,323 1,721 2,080 2,518 2,831
22 0,686 1,321 1,717 2,074 2,508 2,819
23 0,685 1,319 1,714 2,069 2,500 2,807
24 0,685 1,318 1,711 2,064 2,492 2,797
25 0,684 1,316 1,708 2,060 2,485 2,787
26 0,684 1,315 1,706 2,056 2,479 2,779
27 0,684 1,314 1,073 2,052 2,473 2,771
28 0,683 1,313 1,701 2,048 2,467 2,763
39
HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRPTIF DAN INFERENSIAL
A. Hasil Analisis Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation
PreTest 10 49 13 62 38,40 12,929
PostTest 10 52 48 100 83,90 14,043
Valid N (listwise) 10
B. Hasil Analisis Statistik Inferensial
Hasil Uji Normalitas
Tests of Normality
Kelas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Hasil Tes Kemampuan
Pemecahan Masalah
Pretest ,161 10 ,200* ,961 10 ,794
Posttest ,291 10 ,017 ,768 10 ,006
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Hasil Uji Hipotesis
Paired Samples Test
Paired Differences
t df Sig. (2-tailed) Mean Std. Deviation Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 Pre Test - Post Test -45,500 5,949 1,881 -49,756 -41,244 -24,187 9 ,000
41
LAMPIRAN D
KARTU KONTROL PENELITIAN
PERSURATAN
DOKUMENTASI
Pemberian Pretest
Pelaksanaan Pembelajaran
Pembagian Kartu Brainwriting
Penulisan Ide pada kartu Brainwriting
Penukaran Kartu
Pemberian Posttest
RIWAYAT HIDUP
Rahmi Muliani. Lahir di Barru pada tanggal 24
Agustus 1998, dari pasangan Ayahanda Subhan dan
Ibunda Suriani. Anak kedua dari tiga bersaudara.
Penulis masuk sekolah dasar pada tahun 2004 di SD
Inpres 28 Lipukasi dan tamat pada tahun 2010.
Kemudian masuk di SMP Negeri 3 Tanete Rilau pada
tahun 2010 dan tamat pada tahun 2013. Masuk di SMA Negeri 1 Barru pada tahun
2013 dan tamat pada tahun 2016. Pada tahun yang sama (2016), penulis
melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi yang ada di Makassar yaitu
Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH) dan mengambil jurusan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan (FKIP). Atas berkat yang Maha Kuasa, penulis berhasil
menyelesaikan seluruh mata kuliah yang diprogramkan dan semua itu dilakukan
dengan semangat dan usaha yang tinggi untuk mendapatkannya.