pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil … · terhadap hasil belajar siswa kelas v...
TRANSCRIPT
i
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MUATAN IPA
TENTANG SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SDN DERESAN
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
Lusia Kesumaningtyas
NIM : 141134061
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada semua orang yang telah mendukung dan
mendoakan saya:
1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda maria yang memberikan segala berkat
dan pertolongan selama proses penyusunan skripsi.
2. Kedua orangtuaku, FX.Miyanto dan Kurnia Widiastuti tercinta yang telah
mendukung dan mendoakan.
3. Kedua Kakakku tersayang Agustina Prasetya Untari dan Antonius Puspo
Widiyanto yang selalu memberi semangat serta motivasi.
4. Semua keluarga terhebatku yang telah mendukungku.
5. Teman-teman sekelompok payung yang berjuang bersama, sebagai
penghibur dan pengingat.
6. Para sahabatku sekaligus teman seperjuangan Carol, Dyah, Ndaru, Niki,
Agnis yang mewarnai canda tawa dalam proses penyelesaian skripsi ini.
7. Teman luar biasaku Joshua Katon Bagaskara yang selalu memberikan
masukan positif dan memberikan semangat serta dukungan.
8. Siswa kelas V SD Deresan yang membantu penyelesaian skripsi ini.
9. Almamaterku kebanggaanku, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
10. Seluruh pembaca yang budiman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“if you are willing to do only what’s easy, life will be hard.
But if you are willing to do what’s hard, life will be easy”
-T. Hary Eker-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MUATAN IPA
TENTANG SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SDN DERESAN
Lusia Kesumaningtyas
Universitas Sanata Dharma
2018
Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar pada muatan
IPA siswa di Indonesia.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar siswa kelas V muatan IPA
tentang sistem pernapasan manusia di SD N Deresan Yogyakarta pada semester
gasal tahun ajaran 2017/2018.
Penelitian ini menggunakan penelitian metode quasi eksperimentaltipe
non equivalent control group design..Populasi penelitian ini adalah seuruh siswa
kelas V SDN Deresan Yogyakarta.Sampel peneltian ini terdiri dari 30 siswa kelas
V A sebagai kelompok kontrol dan 30 siswa kelas V B sebagai kelompok
eksperimen.Treatment (perlakuan) yang diterapkan di kelompok eksperimen
adalah model pembelajaran Inkuiri sedangkan pada kelompok kontrol adalah
ceramah. Ada 6 langkah dalam model pembelajaran inkuiri yaitu orientasi,
merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data, menguji
hipotesis, dan merumuskan kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwaselisih nilaipretest – posttestpada
kelompok eksperimen (M= 42,1, SE= 2,84) lebih tinggi daripada selisih
nilaipretest – posttestpada kelompok kontrol (M= 25,8, SE= 3,07). Besar
pengaruh sebesar r (effect size) = 0,44 atau setara dengan 9% yang termasuk
kedalam kategori efek menengah. Persentase peningkatan hasil belajar selisih
nilai pretest – posttest pada kelompok eksperimen sebesar 96,78% lebih tinggi
daripada kelompok kontrol sebesar (57,97%).
Kata kunci: model pembelajaran Inkuiri, hasil belajar, muatan IPA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE EFFECT OF INQUIRY LEARNING MODEL ON THE STUDENT
LEARNING OUTCOMES FIFTH GRADE STUDENT IN SCIENCE
SUBJECT THE HUMAN RESPIRATORY SYSTEM IN DERESAN
ELEMENTARY SCHOOL
Lusia Kesumaningtyas
Sanata Dharma University
2018
The background of this study is the low learning outcomes in the student
IPA content in Indonesia .The purpose of this study was to determine the effect of
inquiry learning model on the learning outcomes of fifth grade in Deresan
Elementary School in odd semester 2018/2019.
This study used quasi eksperimental research with nonequivalent control
group design. The population of this study were the fifth grade students in
Deresan Elementary School. The samples were 30 students of class V A as control
group and 30 students of class V B as the experimental group.The treatment fot
the experimental group was Inquiry Learning Model while in the control group is
lecture. There are 5 steps in the inquiry model that are formulating the problem,
submitting the hypothesis, collecting the data, testing the hypothesis, and
formulating the conclusions.
The results of this study showed difference in pretest-posttest value in the
experimental group (M = 42.1, SE = 2.84) was higher than the score difference in
pretest-posttest value in the control group (M = 25.8, SE = 3.07). The magnitude
of effect of r (effect size) = 0.44 or equivalent to 9% included in the middle effect
category. Percentage increase outcomes of pretest-posttest difference in
experiment group was 96.78% higher than control group (57.97%).
Keywords: Inquiry learning model, learning outcomes, content of science.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha sehingga
peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar dan tepat waktu. Skripsi
yang berjudul “PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MUATAN IPA
TENTANG SISTEM PERNAPASAN MANUSIA DI SDN
DERESAN”disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik berkat
bantuan dan dukungan dari beragai pihak. Arena itu, peneliti mengucapkan
banyak terimakasih kepada :
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Drs. P. Wahana, M.Hum. selaku dosen pembimbing I yang dengan penuh
hati ikhlas, sabar dalam membimbing dan memberi petunjuk serta arahan bagi
peneliti sehingga skripsi ni dapat terselesaikan.
5. Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A. selaku dosen pembimbing II yang
telah membatu dan selalu memberikan peneliti semangat dalam
menyelesaikan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………….…...…..………ii
HALAMAN PENGESAHAN……………………………..………...….……...…iii
HALAMAN PERSEMBAHAN………….….…….……..……………........…..…..iv
HALAMAN MOTTO .............................................................................................. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................. vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ............................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................. x
DAFTAR ISI………………………...…………………...…………….…….…..xii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ............... …………………………………………………xvi
DAFTAR LAMPIRAN………………..……..……………………….…...........xvii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
1.2Rumusan Masalah .......................................................................................... 5
1.3Tujuan Penelitian ............................................................................................ 5
1.4Manfaat Penelitian .......................................................................................... 5
1.5Definisi Operasional ....................................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................ 7
2.1 Kajian Pustaka ............................................................................................... 7
2.1.1 Teori – teori yang mendukung ................................................................... 7
2.2 Penelitian yang Relevan .............................................................................. 28
2.2.1 Penelitian tentang model pembelajaran Inkuiri ........................................ 28
2.3 Kerangka Berpikir ....................................................................................... 31
2.4Hipotesis Penelitian ...................................................................................... 32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 33
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................ 33
3.2 Setting Penelitian ......................................................................................... 35
3.2.1 Lokasi Penelitian ...................................................................................... 35
3.2.2 Waktu Penelitian ...................................................................................... 35
3.3 Populasi dan Sampel ................................................................................... 36
3.3.1 Populasi .................................................................................................... 36
3.3.2 Sampel ...................................................................................................... 36
3.4 Variabel Penelitian ...................................................................................... 37
3.4.1 Variabel Independen ................................................................................ 37
3.4.2 Variabel Dependen ................................................................................... 38
3.5 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 38
3.6 Instrumen Penelitian .................................................................................... 40
3.7 Teknik Pengujian Instrumen........................................................................ 41
3.7.1 Uji Validitas ............................................................................................. 41
3.7.2 Uji Reliabilitas .......................................................................................... 45
3.8 Teknik Analisis Data ................................................................................... 47
3.8.1 Uji Asumsi ................................................................................................ 47
3.8.2Uji Pengaruh Perlakuan ............................................................................. 49
3.8.3Uji Besar Pengaruh Perlakuan ................................................................... 50
3.8.4Analisis Lebih Lanjut ................................................................................ 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 53
4.1Hasil Penelitian ............................................................................................. 53
4.1.1Uji Asumsi ................................................................................................. 53
4.1.2Uji Pengaruh Perlakuan ............................................................................. 56
4.1.3Uji Besar Pengaruh Perlakuan ................................................................... 58
4.1.4Analisis Lebih Lanjut ................................................................................ 59
4.2Pembahasan .................................................................................................. 61
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 66
5.1Kesimpulan ................................................................................................... 66
5.2Keterbatasan Penelitian ................................................................................ 66
5.3Saran ............................................................................................................. 67
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 68
LAMPIRAN .......................................................................................................... 72
CURRICULUM VITAE ...................................................................................... 137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Jadwal Pengambilan Data ...................................................................... 36
Tabel 3.2 Pemetaan Instrumen Penelitian .............................................................. 39
Tabel 3.3 Matriks Pengembangan Instrumen ........................................................ 40
Tabel 3.4 Pedoman Wawancara dengan Guru Mitra ............................................. 40
Tabel 3.5 Kuesioner keterbacaan ........................................................................... 41
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Pretest .................................................... 45
Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Posttest ................................................... 45
Tabel 3.8 Kriteria Koefisien Reliabilitas ............................................................... 45
Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Pretest ................................................ 46
Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Posttest ............................................. 46
Tabel 3.11 Kriteria Besar Pengaruh Perlakuan ...................................................... 50
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Siswa .............................................. 53
Tabel 4.2 Hasil Uji Asumsi Homogenitas Varians ................................................ 55
Tabel 4.3 Hasil Uji Perbedaan Awal Pretest ......................................................... 56
Tabel 4.4 Hasil Uji Selisih Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen ......... 57
Tabel 4.5 Hasil Uji r (effect size) kelompok kontrol eksperimen .......................... 58
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Persentase Peningkatan Nilai Pretest ke Posttest .... 59
Tabel 4.7 Hasil Uji Besar Efek Peningkatan Skor Pretest ke Posttest .................. 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Alat Pernapasan Manusia ................................................................... 19
Gambar 2.2 Hidung ................................................................................................ 20
Gambar 2.3 Faring ................................................................................................. 20
Gambar 2.4 Laring ................................................................................................. 21
Gambar 2.5 Trakea ................................................................................................. 21
Gambar 2.6 Bronkus .............................................................................................. 22
Gambar 2.7 Alveolus ............................................................................................. 22
Gambar 2.8 Paru-paru (Pulmo) .............................................................................. 23
Gambar 2.9 Proses pernapasan insiprasi dan ekspirasi .......................................... 24
Gambar 2.10 Bagan penelitian yang relevan ......................................................... 31
Gambar 3.1 Desain Penelitian ................................................................................ 34
Gambar 3.2 Pemetaan Variabel Penelitian ............................................................ 38
Gambar 3.3 Rumus Effect Size untuk Distribusi Data Normal .............................. 50
Gambar 3.4 Rumus EffectSize untuk Distribusi Data Tidak Normal .................... 51
Gambar 3.5 Rumus Perhitungan Persentase Peningkatan Pretest ke Posttest ...... 51
Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Nilai Selisih Pretest dan Posttest………….…58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.1 Surat Ijin Penelitian ......................................................................... 73
Lampiran 2.2 Silabus Kelompok Kontrol .............................................................. 74
Lampiran 2.2 Silabus Kelompok Eksperimen ....................................................... 80
Lampiran 2.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Kontrol ................ 88
Lampiran 2.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Eksperimen .......... 95
Lampiran 3.1 Soal Uraian Pretest ........................................................................ 107
Lampiran 3.2 Soal Uraian Posttest ...................................................................... 109
Lampiran 3.3 Kunci Jawaban Pretest .................................................................. 111
Lampiran 3.4 Kunci Jawaban Posttest ................................................................. 113
Lampiran 3.5 Rubrik Penilaian Pretest ................................................................ 115
Lampiran 3.6 Rubrik Penilaian Posttest .............................................................. 117
Lampiran 3.7 Hasil Rekap Nilai Expert Judgement Instrumen Soal ................... 119
Lampiran 3.8 Hasil Rekap Nilai Expert Judgement RPP .................................... 119
Lampiran 3.9 Rekap Kuesioner Keteterbacaan Instrumen Penelitian ................. 121
Lampiran 3.10 Hasil Analisis SPSS Uji Validitas Pretest ................................... 122
Lampiran 4.1 Tabulasi Nilai Hasil Belajar Kelompok Kontrol dan Eksperimen
............................................................................................................................. 125
Lampiran 4.2 Hasil SPSS Uji Normalitas ............................................................ 126
Lampiran 4.3 Hasil SPSS Uji Perbedaan Kemampuan Awal .............................. 127
Lampiran 4.5 Perhitungan Manual Besar Pengaruh Perlakuan ........................... 129
Lampiran 4.6 Perhitungan Persentase Peningkatan Nilai Pretest ke Posttest ..... 130
Lampiran 4.7 Perhitungan Manual Besar Efek Peningkatan Nilai Pretest
kePosttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen .................................................. 132
Lampiran 4.8 Transkrip Wawancara Guru .......................................................... 133
Lampiran 5.1 Foto-foto Kegiatan Pembelajaran Kontrol Eksperimen ................ 134
Lampiran 5.2 Surat Keterangan telah Melaksanaan Penelitian ........................... 136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab I berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan definisi operasional.Latar belakang masalah berisi alasan-
alasan melakukan penelitian.Rumusan masalah berisi pertanyaan-pertanyaan yang
mengacu pada latar belakang masalah.Manfaat penelitian berisi tentang manfaat
dari penelitian ini bagi sekolah, guru, siswa, dan peneliti.Definisi operasional
berisi pengertian kata-kata kunci dalam penelitian. Bagian-bagian tersebut akan
dijelaskan sebagai berikut.
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan yaitu usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
susaana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (UU
Nomor 2 tahun 2003 dalam Hasbullah, 2006: 4). Di dalam UU Nomor 2
Tahun 1989 secara jelas disebutkan tujuan pendidikan nasional adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan ketrampilan,
kesehatan jasmaani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta
rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (Hasbullah, 2006: 11).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Dalam proses pendidikan, kedudukan anak didik sangat penting.
Proses pendidikan tersebut akan berlangsung di dalam situasi pendidikan yang
dialaminya (Hasbullah, 2006: 24). Salah satu upaya yang bisa mendorong
anak didik dalam meningkatkan kualitas pendidikan adalah belajar. Belajar
merupakan suatu proses di mana suatu organisma berubah perilakunya sebagai
akibat dari pengalaman (Gage dalam Dahar, 1989: 11). Sedangkan Makmun
(dalam Aunurrahman, 2012: 99) mengungkapkan belajar adalah suatu proses
perubahan perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktik atau
pengalaman tertentu. Salah satumata pelajaran di sekolah yang erat kaitannya
dengankehidupan manusia sehari-hari adalah ilmu pengetahuan alam.
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan integrasi antar proses inkuiri dan
pengetahuan sehingga pengembangan konsep IPA harus dikaitkan dengan
pengembangan keterampilan menjelajah lingkungan dan memecahkan
masalah (Herawati, 2000: 13). Pembelajaran IPA diharapkan dapat menjadi
wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar,
serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam
kehidupan sehari-hari (Al-Tabani, 2011: 53).Sains adalah pengetahuan yang
mempelajari, menjelaskan, serta menginvestigasi fenomena alam dengan
segala aspeknya bersifat empiris (Putra, 2013: 51). Siswa yang terlibat dalam
kegiatan pengamatan atupun percobaan akan menemukan adanya
permasalahan yang mendorong rasa ingin tahu mereka. Samatowa (2011:4)
menjelaskan bahwa empat alasan perlunya IPA diajarkan di sekolah dasar
yaiti, 1) IPA berfaedah bagi suatu bangsa, kesejahteraan materil suatu bangsa
banyak sekali tergantung pada kemampuan bangsa itu dalam bidang IPA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
karena IPA merupakan dasar dari teknologi, 2) Jika IPA diajarkan melalui
percobaan- percobaan yang dilakukan sendiri oleh anak, maka IPA tidaklah
merupakan mata pelajaran yang bersifat hafalan belaka, 3) Mata pelajaran IPA
mempunyai nilai-nilai pendidikan yang mempunyai potensi yang dapat
membentuk kepribadian anak secara keseluruhan.
Banyak model pembelajaran inovatif yang dapat diterapkan pada
pembelajaran IPA di SD. Model pembelajaran yang berfokus kepada guru
(teacher center) cenderung digunakan karena guru hanya menekankan pada
pengetahuan dan penyampaian materi di luar konteks aplikasinya, tidak
penekanan pada penguasaan dan penggunaan pengetahuan yang merefleksikan
isu baru dan lama serta menyelesaikan masalah di dalam konteks kehidupan
nyata (Amir, 2009: 5).Pada pembelajaran yang seperti ini yang membuat
siswa terkadang sulit untuk berkonsentrasi karena merasakan bosan harus
mendengarkan guru sepanjang proses pembelajaran berlangsung. Hal seperti
ini dapat mempengaruhi hasil belajar siswa yang menurun saat ulangan.Pada
rencana pelaksanaan pembelajarannya guru membuat rpp sesuai dengan
susunan kurikulum 2013 tetapi padasaat pelaksanaannya guru tetap masih
menggunakan metode ceramah tidak sesuai dengan rpp yang sudah dibuat.
Salah satu model pembelajaran yang dapat menambahkan hasil belajar siswa
adalah model pembelajaran inkuiri.
Berdasarkan realitas yang terjadi, penelitian dengan menggunakan
model pembelajaran inkuiri untuk menambah hasil belajar siswa perlu
ditingkatkan lagi. Penelitian sebelumnya menggunakan model inkuiri terhadap
hasil belajar pernah diteliti oleh Dewi, Dantes dan Sadia (2013) membuktikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
bahwa model pembelajaran inkuiri berpengaruh terhadap sikap ilmiah dan
hasil belajar IPA antara siswa yang belajar dengan menggunakan model
pembelajaran inkuiri terbimbing dan model pembelajaran konvensional (F=
29,110; p< 0,05). Hendrawati (2013) membuktikan bahwa aktivitas siswa
selama kegiatan belajar mengajar mempunyai kategori baik. Hal ini
ditunjukkan oleh nilai rata-rata aktivitas siswa sebesar 3,11 dan hasil belajar
dengan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar melalui metode
inkuiri lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa dengan
menggunakan metode ceramah dengan nilai sig. sebesar 0,000 < 0,05 dan t
(6,2650) < t (1,671). Mayanti (2011) membuktikan bahwa hasil belajar siswa
yang diajar dengan model pembelajaran inkuiri lebih tinggi dibandingkan
dengan hasil belajar siswa yang diajar dengan metode konvensional dalam
materi pembelajaran kerajinan keramik.
Penelitian ini dibatasi pada pengaruh model pembelajaran inkuiri
terhadap hasil belajar siswa kelas V muatan IPA tentang sistem pernapasan
manusia.Peneliti memilih SDN Deresan Yogyakarta sebagai tempat
melakukan penelitian karena pembelajaran IPA di kelas belum penuh
menggunakan model pembelajaran inkuiri.Pembelajaran biasanya
menggunakan model konvensional dengan siswa masih berpusat kepada guru
(teacher center).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apakah model pembelajaran inkuiri berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa kelas V muatan IPA tentang sistem pernapasan manusia di SDN
Deresan ?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar
siswa kelas V muatan IPA tentang sistem pernapasan manusia di SDN
Deresan.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teorities
Dapat menambah wawasan dalam melakukan akivitas pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajran inkuiri terhadap hasil belajar
siswa kelas V SDN Deresan Yogyakarta pada muatan Ilmu Pengetahuan
Alam (IPA) tentang sistem pernapasan manusia.
1.4.2 Manfaat Praktis
1.4.2.1 Bagi Sekolah
Sekolah dapat mengembangkan wawasan tentang pembelajaran dengan
metode inkuiri sehingga berguna sebagai bekal guru dalam mengajar.
1.4.2.2 Bagi Guru
Guru memahami model pembelajaran Inkuiri dan dapat menerapkannya
pada pembelajaran yang lain sehingga dapat menambah variasi dalam
mengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1.4.2.3 Bagi Siswa
Siswa memperoleh pengalaman belajar yang baru dengan menggunakan
model pembelajran Inkuiri.
1.4.2.4 Bagi Peneliti
Peneliti mendapat pengalaman baru tentang penerapan model
pembelajaran Inkuiri, sehingga dengan pengalaman tersebut peneliti dapat
menguasai model pembelajaran inkuiri dan dapat menerapkannya ketika
mengajar di kelas.
1.5 Definisi Operasional
1.5.1 Model pembelajan Inkuiri adalah suatu langkah untuk memperoleh atau
memecahkan sesuatu/informasi secara mandiri serta dapat menyimpulkan
masalah dengan mandiri dengan kemampuan berpikir yang kritis dan
logis.
1.5.2 Hasil Belajar adalah suatu hasil dari proses belajar dengan menggunakan
alat pengukuran, yakni berupa tes yang disusun secara terencana, baik
tertulis, lisan maupun perbuatan yang sudah dibuktikan dengan
pengetahuan ataupun wawasan yang mereka peroleh.
1.5.3 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
gejala dan peristiwa alam yang terdapat di lingkungan sekitar.
1.5.4 Sistem pernapasan manusia adalah suatu sistem/kegiatan menghirup
oksigen dari udara dan mengeluarkan karbondioksida atau uap air.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab II ini berisi kajian pustaka, penelitian yang relevan kerangka
berpikir dan hipotesis. Kajian pustaka membahas teori-teori yang mendukung
dalam pelaksanaan penelitian dan hasil penelitian sebelumnya yang berisi
pengalaman penelitian yang pernah ada dan dirumuskan dalam kerangka berpikir
dan hipotesis yang berisi dugaan sementara dari rumusan masalah penelitian.
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Teori – teori yang mendukung
Teori-teori yang mendukung dalam penelitian ini adalah teori
perkembangan anak, model pembelajaran, model pembelajaran inkuiri, hasil
belajar, hakekat ilmu pengetahuan alam (IPA), materi Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA), kurikulum 2013, dan penelitian yang relevan.
2.1.1.1 Teori Perkembangan Anak
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori perkembangan
anak kognitif Jean Piaget dan teori perkembangan anak Lev Vygotsky.Teori ini
dipilih karena sesuai dengan variabel penelitian yang juga memiliki tahap
mengenai teori perkembangan anak yaitu tahap perkebangan kognitif anak. Tahap
perkembangan kognitif anak akan maksimal, jika didukung oleh proses
pembelajaran yang optimal pada zona perkembangan proksimal (zone of proximal
development – ZDP).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Jean Piaget lahir pada tanggal 9 Agustus 1898 di Neuchatel,
Swiss.Ayahnya adalah seorang ahli sejarah dengan spesialisasi abad
pertengahan.Ibunya adalah seorang yang dinamis, inteligen, dan taqwa.Pada tahun
1916, Piaget menyelesaikan pendidikan sarjana bidang biologi di Universitas
Neuchatel.Pada tahun 1920, Piaget bekerja bersama Dr. Theophile Simon di
laboratorium Binet di Paris dengan tugas mengembangkan tes penalaran yang
kemudian diujikan.Piaget meninggal pada tanggal 16 September 1980 di Geneva.
Piaget (1954) menyatakan bahwa ketika anak berusaha membangunn
pemahaman mmengenai dunia, otak berkembang membentuk skema.Skema dalam
teori Piaget merupakan tindakan atau representsi mental yang mengatur
pengetahuann (Santrock, 2009: 48). Menurut Piaget (dalam Santrock, 2007: 124)
mengelompokkan tahap-tahap perkembangan kognitif seorang anak menjadi
empat tahap: tahap sensorimotor, tahap praoperasional, tahap operasioanal
konkret, dan tahap operasionnal formal. Penjelasan dari tahapan-tahapan tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Tahap sensorimotor
Tahap sensorimotor ini terjadi pada waktu bayi lahir sampai sekitar 2 tahun.
Dalam tahap ini bayi mengkontruksikan suatu pemahaman mengenai dunia
dengan cara mengoordinasikan pengalaman-pengalaman sensoris dengan
tindakan-tindakan fisik, motorik.
2. Tahap Praoperasional
Tahap ini terjadi pada anak berusia 2 sampai 7 tahun.Dalam tahap ini, anak-
anak mulai merepresentasikan dunianya dalam bentuk kata-kata, bayangan, dan
gambar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
3. Tahap Operasional Konkret
Tahap ini terjadi pada anak usia 7 sampai 11 tahun. Dalam tahap ini, anak
melakukan operasi.Penalaran logis menggantikan pemikiran intuitif sejauh
penalaran ini dapat diterapkan ke contoh-contoh yang spesifik atau konkret.
4. Tahap operasional formal
Tahap ini terjadi pada anak usia 11 tahun sampai dengan dewasa. Dalam tahap
ini, seseorang individu dapat berpikir logis, berpikir dengan pemikiran teoritis
formal berdasarkan proporsi-proporsi dan hipotesis dan dapat mengambil
kesimpulan lepas dari apa yang diminati.
Teori perkembangan anak yang dimaksud adalah tahap-tahap pertumbuhan
atau perubahan yang terjadi pada seseorang selama hidup, dengan pertumbuhan
tersebut seseorang dapat menciptakan sesuatu sesuai dengan tahap
pertumbuhannya. Anak usia SD memiliki rentang usia 7 – 11 tahun sudah dapat
berpikir logis mengenai peristiwa disekitarnya maupun benda-benda konkret.
Dalam teori Piaget anak usia 7-11 tahun termasuk dalam tahapan operasional
konkret. Dalam teori Piaget anak usia 7-11 tahun mulai memandang “dunia”
secara objektif dan berorientasi secara konseptual. Pada tahap operasional konkret
siswa dapat mengembangkan pikiran secara logis.
Perkembangan kognitif dalam pandangan Vygotsky diperoleh melalui dua
jalur, yaitu proses dasar secara biologis dan proses psikologi yang bersifat
sosiobudaya (Elliot, etal, 2000:52). Vygotsky memiliki pandangan yang berbeda
dengan Piaget terutama pandangan tentang pentingnya faktor sosial dalam
perkembangan anak. Vygotsky memandang pentingnya bahasa dan orang lain
dalam dunia anak-anak. Pandangan konstruktivisme kognitif Piaget
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
mengemukakan bahwa siswa dalam segala usia secara aktif terlibat dalam proses
perolehan informasi dan membangun pengetahuan sendiri. Meskipun kedua teori
itu tergolong konstruktivisme, teori Vygotsky digolongkan sebagai pendekatan
konstruktivis sosial (social constructivist approach), yang menekankan konteks
sosial dari belajar dan konstruksi pengetahuan yang dicapai melalui interaksi
sosial.
Salah satu konsep Vygotsky yang paling terkenal adalah zone of proximal
development (ZDP), yang merujuk pada rentang tugas-tugas yang terlalu sulit bagi
individu untuk dikuasai sendiri namun dapat dipelajari melalui bimbingan batah
bawah dari ZDP dalah level ketrampilan yang mampu dapat diraih anak dengan
bekerja sendiri. Penekanan Vygotsky terhadap ZDP memperlihatkan
keyakinannya mengenai pentingnya pengaruh sosial terhadap perkembangan
kognitif (Santrock, 2007: 132).
2.1.1.2 Model Pembelajaran
Soekamto dkk (dalam Ngalimun, 2012: 8) model pembelajaran adalah
kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam
mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu
dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para
pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar.Model pembelajaran
adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dari untuk
menentukan perangkat - perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-
buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain (Joyce dalam Ngalimun, 2012: 7).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Model pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang membedakan
dengan strategi, metode atau prosedur (Ngalimun, 2012: 8).Ciri-ciri tersebut
sebagai berikut.
1. Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau
pengembangannya.
2. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana peserta didik belajar (tujuan
pembelajaran yang akan dicapai)
3. Tingkah laku pembelajaran yang diperlukan agar model tersebut dapat
dilaksanakan dengan berhasil.
4. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu tercapai.
Model pembelajaran mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan
digunakan, termasuk didalamnya tujuan-tujuan pembelajaran (kompetensi
pembelajaran) dan pengelolaan kelas (Ngalimun, 2012: 8).
Dari pendapat beberapa ahli di atas, maka peneliti berpendapat bahwa
model pembelajaran merupakan suatu pola yang digunakan sebagai pedoman
dalam suatu proses merencanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
2.1.1.3 Model Pembelajaran Inkuiri
1.Pengertian Inkuiri
Model pembelajaraninkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan (Jumanta,
2016: 132). Gulo (dalam Khoirul, 2015: 11) mengatakan bahwa pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal
seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan meyelidiki secara sistematis, kritis,
logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan
percaya diri.
Schmidt (dalam Putra, 2013: 83) mengatakan bahwa inkuiri adalah suatu
proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan
observasi atau eksperimen guna mencari jawaban maupun memecahkan masalah
terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan
berpikir kritis dan logis.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka peneliti menyimpulkan
bahwa menggunakan model pembelajaran inkuiri dapat mengajarkan siswa dalam
memperoleh informasi secara mandiri serta dapat menyimpulkan masalah dengan
mandiri dengan kemampuan berpikir yang kritis dan logis.
2. Ciri- ciri Pembelajaran Inkuiri
(Mudlofir, 2016: 67) mengatakan 3 ciri-ciri pembelajaran inkuiri sebagai
berikut.
1. Model pembelajaran inkuiri menekankan kepada aktivitas pserta didik
secara maksimal untuk mencari dan menemukan, dengan demikian strategi
ini menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar.
2. Seluruh aktivitas yang dilakukan peserta didik diarahkan untuk mencari
dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan.
3. Tujuan penggunaan strategi pembelajaran inkuiri adalah mengembangkan
kemampuan berpikir secara sistematis, kritis, logis dan analitis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
3. Langkah-langkah Model Pembelajaran Inkuiri
Proses pembelajaran inkuiri dilakukan melalui tahapan-tahapan agar
mempermudah guru melaksanakan pembelajaran di kelas dan setiap metode
pembelajaran tahu terdapat terdapat langkah-langkah yang sudah tersusun secara
runtut yang digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaannya. (Jumanta, 2012:
134)mengemukakan langkah-langkah model pembelajaran inkuiri sebagai berikut.
1. Orientasi. Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau
iklim pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengkondisikan
siswa siap melakasanakan proses pembelajaran.
2. Merumuskan masalah. Merumuskan masalah merupakan langkah membawa
siswa pada sesuatu persoalan yang mengandung teka-teki.
3. Mengajukan hipotesis. Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu
permasalahan yang sedang dikaji.
4. Mengumpulkan data. Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring
informasi yang dibutuhkan mengkaji hipotesis yang diajukan.
5. Menguji hipotesis. Mengkaji hipotesis adalah proses menentukan jawaban
yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh
berdasarkan pengumpulan data.
6. Merumuskan kesimpulan. Merumuskan kesimpulan adalah proses
mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian
hipotesis.
Sudjana (dalam Al-Tabani, 2004: 86) mengatakan ada lima tahapan yang
ditempuh dalam melaksanakan pembelajaran inkuiri yaitu :
1. Merumuskan masalah untuk dipecahka oleh siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2. Menetapkan jawaban sementara atau lebih dikenal dengan istilah hipotesis
3. Mencari informasi, data dan fakta yang diperlukan untuk menjawab
hipotesis atau permasalahan
4. Menarik kesimpulan jawaban atau generalisasi
5. Mengaplikasikan kesimpulan.
Berdasarkan para pendapat ahli diatas, maka peneliti berpendapat bahwa
langkah pembelajaran inkuiri memiliki 5 langkah utama untuk melakukan proses
pembelajarannya. Pada penelitian ini, peneliti mengambil langkah yang
dikemukakan oleh Jumanta dalam melakukan proses penelittian ini.
3. Karakteristik Model Inkuiri
Suryanti (dalam Asih dkk, 2014: 81) mengemukakan karakteristik yang
harus dimiliki peserta didik dalam melaksanakan model pembelajaran ini adalah :
1. Secara intuitif peserta didik selalu ingin tahu
2. Di dalam percakapan, peserta didik selalu ingin berbicara dan
mengungkapkan idenya.
3. Dalam mengkonstruksi pengetahuan, peserta didik selalu ingin membuat
sesuatu
4. Peserta didik selalu mengekspresikan kemampuannya.
4. Keunggulan Model Pembelajaran Inkuiri
Kelebihan model pembelajaran inkuiri sebagai berikut (Al-Tabani, 2014:
82-83).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
1. Pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang menekankan kepada
pengembangan aspek kognitif, afektif dan psikomotor secara seimbang,
sehingga pembelajaran melalui pembelajaran ini dianggap jauh lebih
bermakna.
2. Pembelajaran ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai
dengan gaya belajar mereka.
3. Pembelajaran ini merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan
perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah
proses perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman.
4. Dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-
rata.
Berdasarkan pendapat ahli tentang kelebihan model inkuiri di atas,
dapat disimpulkan bahwa model inkuiri merupakan pembelajaran yang
dapat dianjurkan karena model inkuiri ini memiliki strategi-strategi yang
begitu banyak kelebihannya dibandingkan dengan metode-metode lainnya.
2.1.1.4 Hasil Belajar
Supratiknya (2012 : 5) mengemukakan bahwa hasil belajar yang menjadi
objek penilaian kelas berupa kemampuan-kemampuan baru yang diperoleh siswa
setelah mereka mengikuti proses belajar-mengajar tentang mata pelajaran tertentu.
Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan mengacu pada
klasifikasi hasil belajar dari Bloom yang secara garis besar yaitu aspek kognitif,
aspek afektif dan aspek psikomotor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Bloom et al. (dalam Kurniawan, 2014:10) mengolongkan hasil menjadi
tiga bagian yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Hasil belajar kognitif yaitu
hasil belajar yang ada kaitannya dengan ingatan, kemampuan berpikir atau
intelektual. Keenam hasil belajar ranah kognitif ini meliputi: 1) pengetahuan, 2)
pemahaman, 3) aplikasi, 4) sintestis, 5) Evaluasi, dan 6) kreativitas. Hasil belajar
ranah afektif yaitu merujuk pada hasil belajar yang berupa kepekaan rasa atau
emosi. Jenis belajar ranah ini terdiri dari lima jenis, yaitu : 1) kepekaan, yaitu
sensitivitas mengenai situasi dan kondisi tertentu serta mau memperhatikan
keadaan tersebut, 2) partisipasi, mencakup kerelaan, kesediaan memperhatikan
dan berpartisipasi dalam suatu kegiatan, 3) penilaian dan penentuan sikap,
mencakup menerima suatu nilai, menghargai, mengakui , dan menentuukan sikap,
4) organisasi, kemampuan membentuk suatu sistem nilai sebagai pedoman atau
pegangan hidup. Hasil belajar psikomotor yang berupa kemampuan gerak
tertentu.Kemampuan gerak ini juga bertingkat mulai dari gerak kompleks yang
terbimbing hingga gerak kreativitas.Setiap golongan bisa diisi dengan bahan yang
ditetapkan dalam kurikulum sekolah (Sudjana, 1989: 45).
Gagne (dalam Kurniawan, 2014) mengajukan lima kategori hasil belajar
yang ingin dibentuk dari proses pembelajaran yaitu: 1) ketrampilan intelektual
(intellectual skill), 2) strategi kognitif (cognitive strategi), 3) informasi verbal
(verbal information), 4) keterampilan gerak (motoric skill), 5) sikap (attitude).
Hasil belajar merupakan ketrampilan kognitif yaitu pengetahuan tentang cara
bagaimana melakukan sesuatu.
Saur (dalam Dimyati, 2014: 140) hasil belajar adalah hasil yang
ditunjukkan dari suatu interaksi tindak belajar dan biasnya ditunjukkan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
nilai tes yang diberikan oleh guru.Hasil belajar tidak akan pernah diperoleh
selama seseorang tidak melakukan kegiatan pembelajaran. Dengan demikian
untuk memperoleh hasil belajar siswa harus melakukan kegiatan
pembelajaran.Hasil belajar adalah suatu kegiatan yang telah dilakukan atau
dikerjakan baik secara individu maupun kelompok (Ratumanan, 2003).
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar (Munadi dalam Rusman,
2012: 124) antara lain meliputi faktor internal dan faktor eksternal.
1. Faktor Internal
a. Faktor Fisiologis. Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang
prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat
jasmani dan sebagainya. Hal tersebut dapat mempengaruhi peserta didik
dalam menerima materi pelajaran.
b. Faktor Psikologis. Setiap indivudu dalam hal ini peserta didik pada
dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, tentunya hal ini
turut mempengaruhi hasil belajarnya. Beberapa faktor psikologis meliputi
intelegensi (IQ), perhatian, minat, bakat, motif, motivasi, kognitif dan daya
nalar peserta didik.
2. Faktor Eksternal
a. Faktor Lingkungan. Faktor lingkungan dapat mempengurhi hasil
belajar.Faktor lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan lingkungan
sosial.Lingkungan alam misalnya suhu, kelembaban dan lain-lain..
b. Faktor Instrumental. Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang
keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang
diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang direncanakan. Faktor-faktor
instrumental ini berupa kurikulum, sarana dan guru.
2.1.1.5 Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Pembelajaran IPA merupakan integrasi antar proses inkuiri dan
pengetahuan sehingga pengembangan konsep IPA harus dikaitkan dengan
pengembangan keterampilan menjelajah lingkungan dan memecahkan masalah
(Herawati, 2000: 13). Pembelajaran IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi
peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek
pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari
(Al-Tabany, 2011: 53).Sains adalah pengetahuan yang mempelajari, menjelaskan,
serta menginvestigasi fenomena alam dengan segala aspeknya bersifat empiris
(Putra, 2013: 51) .
IPA di SD hendaknya membuka kesempatan untuk memupuk rasa ingin
tahu anak didik secara ilmiah (Samatowa, 2011: 2). Hal ini akan membantu
mereka mengembangkan kemampuan bertanya dan mencari jawaban atas
berdasarkan bukti serta mengembangkan cara berpikir ilmiah. IPA merupakan
sautu mata pelajaran yang memberikan kesempatan berpikir kritis, IPA diajarkan
dengan mengikuti “menemukan sendiri” serta dihadapkan pada suatu masalah
(Samatowa, 2011:4).IPA melatih anak berpikir kritis dan objektif yang diajarkan
melalui percobaan-percobaan yang dilakukan sendiri oleh anak, maka IPA
tidaklah merupakan mata pelajaran yang bersifat hapalan belaka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2.1.1.6 Materi Pembelajaran Kelas V
Penelitian ini berdasarkan materi kelas V muatan IPA tentang sistem
pernapasan manusia. Salah satu kegiatan manusia mengolah udara adalah dengan
cara bernapas. Bernapas merupakan proses pengambilan oksigen (O2) dari udara
dan pengeluaran karbondioksida (CO2) serta uap air (H2O). Oksigen merupakan
zat yang diperlukan oleh tubuh dalam proses pembakaran zat makanan
(Sulistyanto & Wiyono, 2008: 3). Pernapasan manusia meliputi 2 proses yaitu;
inspirasi dan ekspirasi.Inspirasi adalah masuknya udara luar ke dalam tubuh
melalui alat pernapasan sedangkan ekpirasi adalah keluarnya udara yangada di
dalam tubuh melalui alat pernapasan (Choiril dkk, 2008: 4).
(Sumber :www.slideshare.net)
Gambar 2.1 Alat Pernapasan Manusia
A. Alat pernapasan manusia
Sistem respirasi (pernapasan) pada manusia disusun oleh organ-organ yang
terdiri atas:
1. Hidung
Pada rongga hidung terdapat kelenjar mukus dan rambut hidung yang
berfungsi untuk menyaring udara yang masuk kerongga hidung.Kelenjar
mukus menghasilkan lapisan lendir yang berfungsi untuk menangkap kotoran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
halus agar udara yang masuk ke tenggorokan menjadi lebih bersih. Fungsi
rongga hidung,yaitu:
Tempat masuknya udara
Penyaring udara melalui rambut-rambut halus dan lendir di dalam
hidung.
Sebagai indra penciuman
(Sumber: www.pengertianbelajar.net)
Gambar 2.2 Hidung
2. Faring (Tekak)
Faring merupakan persimpangan antara saluran pernapasan (tenggorokan) dan
saluran pencernaan (kerongkongan) yang berfungsi untuk meneruskan udara
yang masuk menuju pangkal tenggorokan.
(Sumber: www.slideshare.net)
Gambar 2.3 Faring
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
3. Laring (Pangkal Tenggorokan)
Laring merupakan daerah pangkal tenggorokan, berfungsi sebagai tempat
melekatnya selaput atau pita suara.Pada laring terdapat katup epiglotis yang
otomatis tertutup saat menelan makanan hingga tidak masuk ke saluran
pernapasan.Laringtis (infeksi laring) terjadi bila udara kotor masuk.Gejala yang
lebih parah menyebabkan pembengkakan pita suara hingga suara serak.
(Sumber: www.ilmudasar.com
Gambar 2.4 Laring
4. Trakea (Batang Tenggorokan)
Trakea merupakan pipa kaku elastic yang panjangnya sekitar 10 cm. Trakea
terletak di depan keronglongan dan tersusun atas tulang-tulang raan berbentuk
cincin. Dinding bagian trakea dilapisi oleh jaringan epitel berambut (bersilia)
yang berfungsi menahan dan mengeluarkan kotoran yang terbawa oleh udara
agar tidak masuk ke paru-paru dan dikeluarkan melalui bersin.
(Sumber: www.ntaney-njio.blogspot.com)
Gambar 2.5 Trakea
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
5. Bronkus dan Bronkiolus
Bronkus merupakan percabangan trakea yang berfungsi untuk membawa
udara menuju paru-paru kiri dan kanan.Cabang bronkus atau trakea adalah
bronkus kanan dan bronkus kiri.Percabangan bronkus di dalam paru-paru
disebut Bronkiolus
(Sumber: www.edge.rit.edu)
Gambar 2.6 Bronkus
6. Alveolus
Alveolus merupakan saluran akhir dari alat pernapasan yang berupa
gelembung-gelembung udara.Struktur alveolus berbentuk bola-bola mungil
yang diliputi oleh pembuluh-pembuluh darah. Epitel pipih yang melapisi
alveoli memudahkan darah di dalam kapiler-kapiler darah mengikat oksigen
dari udara dalam rongga alveolus.
(Sumber: www.aditiyaeswara193.blogspot)
Gambar 2.7 Alveolus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
7. Paru-Paru
Paru-paru merupakan organ pernapasan yang terletak di dalam rongga dada
dan terdiri atas dua bagian, yaitu paru-paru kanan (terdiri atas tiga lobus) dan
paru-paru kiri (terdiri atas dua lobus). Pada paru-paru terdapat bronkus dan
bronkiolus. Bronkiolus merupakan cabag-cabang bronkus yang makin masuk
ke dalam paru-paru makin kecil dan halus dengan dinding yang tipis.
Bronkiolus mengalami percabangan yang diujungnya terdapat gelembung
alveolus. Alveolus adalah gelembung-gelembung udara yang sangat kecil dan
banyak, danberfungsi sebagai alat pertukaran udara pernapasan CO2 dengan
O2 di dalam paru-paru.
(Sumber: www.eventzero.org)
Gambar 2.8 Paru-paru (Pulmo)
B. Proses Pernapasan Pada Manusia
Dalam proses pernapasan ini terdiri atas dua proses, proses yang
pertama ialah Inspirasi atau proses menarik napas. Dan proses yang kedua
yakni Ekspirasi atau proses mengeluarkan napas. Pada saat menarik napas,
otot diafragma yang ada di rongga akan berkontraksi. Pada otot ini pada
awalnya berbentuk melengkung yang kemudian akan menjadi lurus saat
berkontraksi. Pada saat otot diafragma berkontraksi, maka rongga dada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
akanmengembang sehingga tekanan di dalam rongga dada akan berkurang
dan memungkinkan masuknya udara.
Sementara pada saat mengeluarkan napas otot diafragma akan
melemas yang sehingga rongga dada akan menjadi mengecil yang
mengakibatkan tekanan di dalam rongga dada pun akan menjadi naik dan
udara akan tertekan keluar. Jadi yang perlu kalian ingat ialah bahwa udara
akan mengalir dari suatu tempat yang mempunyai tekanan besar yang menuju
tempat yang memiliki tekanan lebih kecil.
(Sumber: www.biologimediacentre.com)
Gambar 2.9 Proses pernapasan insiprasi dan ekspirasi
C. Gangguan pernapasan
Proses pernapasan dapat terganggu jika ada salah satu alat pernapasan
mengalami gangguan. Gangguan tersebut dapat disebabkan oleh kuman
maupun polusi udara.Beberapa gangguan maupun penyakit pada alat
pernapasan sebagai berikut.
1. Influenza (flu) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus. Orang
yang terserang flu akan mengalami demam, menggigil, batuk, sakit
kepala, bersin-bersin, serta nyeri punggung. Lendir yang keluar dari
hidung menutup lubang hidung sehingga udara terhalang masuk dan
mengganggu pernapasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
2. Sesak napas merupakan gangguan pernapasan karena udara yang
tercemar oleh asap. Asap dapat berasal dari pembakaran sampah,
kendaraan bermotor, dan rokok. Selain asap, debu juga dapat
mengakibatkan sesak napas.
3. Asma yaitu gangguan pernapasan karena penyempitan saluran
pernapasan. Menyempitnya saluran pernapasan dapat terjadi karena
beberapa hal berikut.1) Udara yang tercemar oleh asap dan debu, 2)
Udara yang terlalu dingin,dan 3) Keadaan jiwa penderita, misalnya stres
dan tekanan emosi.
4. Radang paru-paru karena bakteri Tuberkulosis. Radang yang disebabkan
oleh bakteri ini biasa disebut TBC paru-paru.
5. Bronkitis yaitu adanya peradangan pada batang tenggorok (bronkus).
6. Polip merupakan penyempitan saluran pernapasan akibat terjadinya
pembengkakan kelenjar limfe. Gangguan pada alat-alat pernapasan dapat
mengganggu aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, jagalah kesehatan alat
pernapasanmu dengan membiasakan diri berpola hidup sehat! Pola hidup
sehat tersebut di antaranya sebagai berikut.
Berolahraga secara teratur.
Menjaga sirkulasi udara di rumah.
Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang.
Istirahat teratur.
Mengenakan masker saat berkendaraan.
Tidak merokok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2.1.1.7 Kurikulum 2013
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pebelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan (Palupi,
2016: 6). Kurikulum dirancang secara baku seperti pada buku kurikulum sebagai
materi maupun kurikulum sebagai produk, meyebabkan perlu banyak penyesuaian
di lapangan (Palupi, 2016: 11). Kurikulum terpadu didefinisikan sebagai
kurikulum yang semua elemennya terpadu baik melalui keterkaitan isi diantara
mata pelajaran oleh pemilihan tema atau keterkaitan antarketerampilan
(keterampilan berbahasa) oleh pemilihan tema atau topik (Sundayana, 2014: 8).
Kurikulum 2013 khususnya yang berkaitan dengan Sekolah Dasar (SD),
pendekatan dan landasan yang digunakan sebagai pijakan pengembangan
kurikulum tersebut secara eksplisit menganut pendekatan terintegrasi melalui
pendekatan tematik (Sundayana, 2014: 21).Kurikulum 2013 untuk SD dari sisi
landasan filosofi menerapkan pandangan sebagai berikut (Sundayana, 2014: 22).
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan
bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandnagan ini menjadikan
kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia
yang beragam, diarahkan untuk membangun kehisupan masa kini, dan
untuk membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa
depan.
b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut
pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk
dipelajari oleh peserta ddik.
c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecermelangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini
menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran
adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism).
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang
lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual,
kemampuan berkomunikasi, sikap, sosial, kepedulian, dan berpartisipasi
untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik.
Pandangan kurikulum 2013 untuk SD dari sisi teoritis sebagai berikut.
(Sundayana, 2014: 24)
a. Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan
standar” (standart-based education), dan teori kurikulum berbasis
kompetensi (competency-based curriculum). Kurikulum berbasis
kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-
luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk
bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
b. Kurikulum 2013 menganut: 1) pembelajaran yang dilakukan guru (taught
curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan
pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan 2) pengalaman
belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar
belakang., karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil nelajar bagi
dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil
kurikulum.
Kurikulum 2013 dilihat dari sisi tujuan berbasis kompetensi mencakup
kompetensi yang memadukan sikap dan perilaku (karakter), pengetahuan, dan
keterampilan termasuk keterampilan berpikir (Sundayana, 2014: 25).Rumusan
kompetensi dalam kurikulum ini didasarkan perpaduan ketiga ranah belajar, yakni
ranah sikap dan perilaku yang diwarnai nilai-nilai agama dan sosio-kultural, ranah
pengetahuan, dan ranah psikomotor.
2.2Penelitian yang Relevan
2.2.1 Penelitian tentang model pembelajaran Inkuiri
Dewi, Dantes & Sadia (2013) meneliti tentang pengaruh model
pembelajaran inkuiri terbimbing terhadap sikap ilmiah dan hasil belajar
IPA.Penelitian ini betujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
inkuiri terbimbing terhadap sikap ilmiah dan hasil belajar IPA.Penelitian ini
menggunakan rancangan the posttest-only control group design.Populasi
penelitian ini adalah 125 siswa dan sampel berjumlah 64 siswa. Data sikap ilmiah
dikumpulkan dengan menggunakan metode kuesioner dan data hasil belajar IPA
dikumpulkan dengan menggunakan metode tes.Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa 1) terdapat perbedaan sikap ilmiah dan hasil belajar IPA antara siswa yang
belajar dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan model
pembelajaran konvensional (F= 29,110; p< 0,05), 2) terdapat perbedaan sikap
ilmiah dalam pembelajaran IPA secara signifikan antara siswa yang belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan model
pembelajaran konvensional (F=22,649; p< 0,05), dan 3) terdapat perbedaan hasil
belajar secara signifikan antara siswa yang belajar dengan menggunakan model
pembelajaran inkuiri terbimbing dan model pembelajaran konvensional
(F=39,144; p< 0,05).
Hendrawati (2013) meneliti pemanfaatan lingkungan sumber belajar
melalui metode inkuiri terhadap hasil belajar siswa SDN 1 Sribit Delanggu pada
pelajaran IPA.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar
siswa yang mengikuti pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sebagai
sumber belajar melalui metode inkuiri lebih baik dibandingkan siswa yang
mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah.Populasi
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SDN Sribit Kecamatan Delanggu
Kabupaten Klaten, dengan sampel terdiri dari 2 kelas (kelas eksperimen dan kelas
kontrol, masing-masing berjulah 30 orang siswa.Pengambilan sampel dengan
menggunakan teknik random sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
(1) aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar mempunyai kategori baik.
Hal ini ditunjukkan oleh nilai rata-rata aktivitas siswa sebesar 3,11. (2) Hasil
belajar dengan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar melalui metode
inkuiri lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa dengan menggunakan
metode ceramah. Hal ini ditunjukkan oleh nilai sig. sebesar 0,000 < 0,05 dan t
(6,2650) < t (1,671).
Mayanti (2011) meneliti penngaruh metode inkuiri terhadap hasil belajar
kerajinan keramik siswa kelas VII SMP Swasta PAB 5 Patumbak.Penelitian ini
bertujuan untuk membuktikan pengaruh metode inkuiri terhadap hasil belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
kerajinan keramik siswa SMP Swasta PAB 5 Patumbak.Penelitian ini
menggunakan metode quasi eksperimen (eksperimen semu). Penelitian ini
dilaksanakan pada siswa kelas VII SMP PAB 5 Patumbak T.P 2011/2012, dengan
populasi sebanyak 193 orang (5 kelas), sedangkan sampe penelitian ini
3berjumlah 76 orang (2 kelas) yang diambil dengan teknik cluster random
sampling. Data penelitian diperoleh dengan teknik tes, berupa tes perbuatan.Tes
perbuatan dilakukan untuk memperoleh untuk memperoleh data kemampuan
membuat kerajinan keramik. Hasil analisis data menyimpulkan bahwa (1) terdapat
pengaruh yangsignifikan terhadap hasil belajar kerajinan keramik yang diajar
dengan metodepembelajaran inkuiri dibandingkan dengan siswa yang diajar
dengan metode pembelajaran konvensional, (2) hasil belajar siswa yang diajar
dengan metode pembelajaran inkuiri lebih tinggi dibandingkan dengan hasil
belajar siswa yang diajar dengan metode konvensional dalam materi pembelajaran
kerajinan keramik.
Penelitian relevan di atas menggunakan sampel siswa SD dan SMP.Hasil
penelitian menunjukkan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap
variabel dependen.Variabel dependen penelitian tersebut adalah hasil
belajar.Dalam penelitian ini belum ada penelitian tentang variabel hasil belajar
siswa. Oleh karena itu, peneliti akan membuat penelitian untuk memperkaya dan
memberi sumbangan dalam penelitian yang sebelumnya. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar
siswa kelas V SD.
Hasil penelitian sebelumnya dapat dibuat bagan sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Gambar 2.10 Bagan penelitian yang relevan
2.3 Kerangka Berpikir
Pada teori kognitif Piaget menjelaskan bahwa anak usia Sekolah Dasar
masuk pada tahap operasional konkret. Dalam teori Piaget anak usia 7-11 tahun
mulai memandang “dunia” secara objektif dan berorientasi secara konseptual.
Pada tahap operasional konkret siswa dapat mengembangkan pikiran secara
logis.Untuk mengoptimalkan perkembangan kognitif anak diperlukan
pembelajaran yang tepat.Pembelajaran yang kontekstual dan melibatkan siswa
secara aktif.Model pembelajaran yang diduga dapat digunakan dalam
pembelajaran sesuai dengan tahap perkembangan anak adalah model inkuiri.
Model pembelajaran inkuiri merupakan rangkaian kegiatan pembelajaran
yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari
dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan.
Dewi, Dantes
& Sadia (2013)
Model Inkuiri –
Sikap Ilmiah
Hendrawati
(2013)
Model inkuiri –
hasil belajar
Mayanti
(2011)
Metode Inkuiri
– hasil belajar
Yang akan diteliti:
Model Inkuiri –hasil belajarsiswa
Lusia Kesumaningtyas (2018)
Model Inkuiri Hasil Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Langkah-langakah dalam model pembelajaran inkuiri ada enam yaitu : 1)
orientasi, 2) merumuskan masalah, 3) mengajukan hipotesis, 4) mengumpulkan
data, 5) menguji hipotesis, 6) merumuskan kesimpulan. Model pembelajaran
inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Beberapa sekolah di Yogyakarta telah menerapkan Kurikulum 2013
meskipun penerapannya masih kelas 1 dan IV.Implementasi Kurikulum 2013
perlu didukung dengan penerapan model pembelajaran inovatif yang tepat
sehingga kemampuan siswa dapat berkembang dengan maksimal.diperlukan
sebuah model yang dapat mengembangakn dan meningkatkan kemampuan siswa.
Salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat mengembangkan dan
meningkatkan hasil belajar siswa adalah model pembelajaran inkuiri.
Model pembelajaran inkuiri dapat diterapkan pada muatan IPA
dikarenakan model inkuiri ini memiliki keunggulan yang cukup banyak salah
satunya adalah model pembelajaran ini dapat memberikan ruang kepada siswa
untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka . Salah satu materi yang dapat
diterapkan dengan model pembelajaran inkuiri adalah sistem pernapasan
manusia.Permasalahan pada materi sistem pernapasan sering dijumpai pada siswa
dalam kehidupan sehari-hari. Jika model pembelajaran inkuiri digunakan dalam
pembelajaran IPA, maka penggunaan model pembelajaranakan berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa.
2.4 Hipotesis Penelitian
2.4.1 Model pembelajaran inkuiriberpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas
V muatan IPA tentang sistem pernapasan manusia di SDN Deresan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab III ini berisi metode penelitian yang digunakan dalam penelitian
ini. Metode penelitian membahas jenis penelitian, setting penelitian, populasi dan
sampel penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, instrument
penelitian, teknik pengujian instrumen, dan teknik analisis data.
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi
expereimental design dengan tipe non-equivalent control group design. Model
desain hasil penelitian ini hampir sama seperti dengan pretest-posttest kontrol
group design, hanya saja pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok
kontrol tidak ada (Cohen, 2007: 283). Rancangan dalam penelitian ini
menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok
eksperimen merupakan kelompok yang akan diberikan treatment (perlakuan)
selama pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri, sedangkan kelompok
kontrol merupakan kelompok yang tidak diberi treatment (perlakuan) karena
pembelajaran kelompok pada kelompok kontrol akan diajarkan dengan
menggunakan metode belajar yang konvensial. Kedua kelompok akan diberikan
pretest dan posttest, prestest bertujuan untuk mengetahui keadaan awal dari
maisng-mmasing kelompok. Sedangkan pemberian posttest bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana pengaruh treatment (perlakuan) yang sudah dilakukan
pada kelompok eksperimen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Campbell dan Stanley (dalam Cohen, 2007: 276-277) mengungkapkan
bahwa hasil penelitian dapat diketahui dari hasil pretest dan posttest yang
diberikan pada kelompok eksperimen ataupun kelompok kontrol. Pengaruh kasual
dari intervensi tersebut dapa dihitung melalui tiga langkah yaitu: (1) skor posttest
dikurangi skor prestest untuk kelompok eksperimen untuk menghasilkan skor 1,
(2) skor posttest dikurangi skor pretest untuk kelompok kontrol untuk
menghasilkan skor 2, dan (3) skor 1 dikurangi skor 2. Berdasarkan Campbell dan
terminology Stanley, efek dari intervensi eksperimental dapat dihitung dengan
rumus (O2-O1) – (O4-O3). Jika hasilnya negatif maka efek kausal adalah negatif
atau apa pengaruh dan sebaliknya jika hasilnya positif maka efek kasual adalah
positif atau ada pengaruhnya. Jadi, berdasarkan penjelasan di atas rancangan
penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 3.1 Desain Penelitian
Keterangan :
O1 = reratapretest kelompok eksperimental
O2 = rerataposttest kelompok eksperimental
X = Treatment atau perlakuan dengan model inkuiri
O3 = reratapretest kelompok kontrol
O4 = rerataposttest kelompok kontrol
Eksperimental O1 X O2
----------------
Kontrol O3 O4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Garis putus-putus pada gambar desain penelitian menunjukkan cara
penentuan kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Penentuan kelompok
tidak menggunakan cara random, tetapi menggunakan menggunakan kelas yang
sudah ada (Cohen, 2007: 283).
3.2 Setting Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Tempat penelitian dilaksanakan di SDN Deresan Yogyakarta yang
beralamatkan di Jl. Cempaka Blok CT10, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281. Jumlah guru dan karyawan 19
orang.Junlah seluruh siswa dari kelas I sampai VI sebanyak 336 siswa.Jumlah
seluruh kelas di SD N Deresan Yogyakarta yaitu 12 kelas, kelas I sampai kelas VI
terdapat dua kelas paralel. Peneliti memilih SD N Deresan Yogyakarta sebagai
tempat penelitian karena guru belum pernah menerapkan pembelajaran inovatif
pada mata pelajaran IPA terutama model pembelajaran inkuiri. Selama
pembelajaran, guru menyampaikan materi dengan cara memberi penjelasan saja,
sedangkan siswa tidak terlalu dilibatkan secara aktif dalam pembelajaran.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelittian di SDN Deresan Yogyakarta dilaksanakan pada semester gasal
tahun ajaran 2017/2018.Krathwohl (2004: 547) mengungkapkan bahwa
pengambilan data eksperimental sebaiknya dilaksanakan dalam waktu singkat
untuk mengurangi kemungkinan biasa.Pengambilan data penelitian dilaksanakan
selama 10 hari dimulai pada tanggal 11 September 2017 – 20 September
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2017.Berikut adalah jadwal pengambilan data yang dilakukan pada kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen.
Tabel 3.1 Jadwal Pengambilan Data
Kelompok Kegiatan Alokasi waktu Hari, Tanggal
Pretest kelompok eksperimen dan kontrol 2 x 35 menit Senin, 11 September 2017
Eksperimen Materi sistem pernapasan 4 x 35 menit Selasa, 12 September 2017
Posttest 2 x 35 menit Rabu, 13 September 2017
Kontrol Materi sistem pernapasan 4 x 35 menit Selasa, 19 September 2017
Posttest 2 x 35 menit Rabu, 20 September 2017
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Populasi adalah kelompok individu yang memiliki satu atau lebih
karakteristik di dalam kelompok dan yang dianggap menarik oleh peneliti (Best &
Kahn (2006:13).Populasi didefinisikan sebagai sekelompok individu dengan satu
karakteristik umum yang membedakan kelompok tersebut dengan individu lain
(Best & Kahn, 2006:13).Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
V SDN Deresan Yogyakarta.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian kecil populasi yang dipilih untuk pengamatan dan
analisis (Best & Kahn, 2006:13).Dengan mengamati karakeristik sampel,
seseorang dapat membuat kesimpulan tertentu tentang karakteristik populasi
darimana kesimpulan itu ditarik. Semakin besar sampel dari besarnya populasi
yang ada adalah semakin baik, akan tetapi ada jumlah batas minimal yang harus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
diambil oleh peneliti yaitu sebanyak 30 sampel (Cohen, 2007:101). Sampel dapat
mewakili populasi sehingga kesimpulan penelitian dapat berlaku secara
umum.Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik non
probability sampling dengan tipe convenience sampling (Cohen, 2007:133).
Peneliti tidak memilih sampel secara acak , namun menggunakan kelas yang telah
ada. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas V A dan V B. Siswa kelas V A
berjumlah 30 orang sebagai kelompok kontrol dan V B berjumlah 30 orang
sebagai kelompok eksperimen. Pembelajaran di kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen dilaksanakan oleh guru yang sama. Pengajaran dilaksanakan oleh
peneliti karena agar tidak terjadi kesalahpahaman ketika memberikan materi yang
diinginkan.
3.4 Variabel Penelitian
Variabel adalah kondisi atau karakteristik dimana pelaku memanipulasi
suatu objek yang akan diamati (Best & Kahn, 2006:167). Berdasarkan pendapat
tersebut , variabel penelitian adalah sesuatu hal objek pengamatan dalam
penelitian yang akan diteliti dan yang telah ditetapkan oleh peneliti. Penelitian ini
terdapat dua variabel, yaitu variabel bebas (independent variabel) dan variabel
terikat (dependent variabel).Kedua variabel digunakan karena sesuai dengan jenis
penelitian eksperimen.
3.4.1 Variabel Independen
Variabel independen atau bebas adalah kondisi atau karakteristik yang
mempengaruhi atau dikendalikan oleh eksperimen dalam usahanya untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
memastikan hubungan mereka dengan fenomena yang diamati (Best & Kahn,
2006: 167-168). Variabel bebas adalah variabel yang diduga sebagai penyebab
atau pendahulu dari variabel lain (Sedarmayanti & Hidayat, 2011: 48).
Variabel independen dalam penelitian ini adalah model pembelajaran
inkuiri.Model pembelajaran inkuiri yang digunakan terdapat 6 langkah, yaitu: (1)
orientasi, (2) merumuskan masalah, (3) mengajukan hipotesis, (4) mengumpulkan
data, (5) menguji hipotesis, (5) merumuskan kesimpulan.
3.4.2 Variabel Dependen
Variabel dependen atau terikat adalah variabel yang dipengaruhi dari
adanya variabel independen atau bebas.variabel ini menjadi akibat dari adanya
variabel independen. Variabel terikat adalah variabel yang diduga sebagai akibat
atau yang dipengaruhi oleh variabel yang mendahuluinya (Sedarmayanti &
Hidayat, 2011: 48).Variabel dependen pada penelitian ini adalah hasil
belajar.Variabel penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut.
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 3.2 Pemetaan Variabel Penelitian
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik tes. Tes
adalah suatu alat ukur yang diberikan pada individu (respoden) untuk mendapat
jawaban-jawaban, baik secara tertulis maupun lisan, sehingga dapat diketahui
Model Inkuiri Hasil Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
kemampuan individu/responden yang bersangkutan (Suharsaputra, 2014: 95).
Penelitian ini menggunakan tes uraian.
Tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pretest dan posttest
terhadap kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan menggunakan
instrument yang sama. Pada tahap awal, kedua kelompok diberikan soal prestest.
Pretest dilakukan untuk mengetahui tingkat kemampuan awal siswa. Setelah
pemberian prestest dilanjutkan dengan pemberian perlakuan (treatment).Terdapat
perbedaan perlakuan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Pada
kelompok eksperimen diajarkan dengan menggunakan model inkuiri, sedangkan
kelompok kontrol materi diajarkan dengan menggunakan cara yang
konvensional.setelah diberi perlakuan, siswa mengerjakan soal posttest.
Selain menggunakan tes.Penelitian ini juga mengumpulkan data dengan
melakukan wawancara.Wawancara dilakukan dengan guru yang bersangkutan
yang berada pada kelompok eksperimen. Selama proses pembelajaran, peneliti
menjadi observer dan mendokumentasikan berupa foto-foto kegiatan selama
proses pembelajaran berlangsung pada kedua kelompok tersebut. Berikut ini
adalah pemetaan pengumpulan data yang digunakan.
Tabel 3.2 Pemetaan Instrumen Penelitian
No. Kelompok Variabel Data Instrumen
1. Kontrol (VA) Hasil Belajar Skor pretest Soal uraian dan
nomor soal Skor posstest
2. Eksperimen (VB) Hasil Belajar Skor pretest Soal uraian dan
nomor soal Skor posstest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik
(Arikunto, 2006: 160). Instrumen disusun sesuai dengan variabel penelitian.Alat
yang digunakan oleh peneliti sebagai alat pengumpulan data adalah tes, lembar
observasi, pedoman wawancara dan lembar kuesioner keterbacaan.Instrumen
penelitian dalam bentuk tes uraian yang berjumlah 5 butir soal uraian untuk
mengukur hasil belajar siswa.Soal berisi materi IPA kelas V tentang sistem
pernapasan manusia.Selain menggunakan tes.Penelitian ini juga mengumpulkan
data dengan melakukan wawancara.Wawancara dilakukan dengan guru yang
bersangkutan yang berada pada kelompok eksperimen.Selain itu, peneliti juga
menggunakan kuesioner keterbacaan yang dibagikan kepada siswa.Kuesioner
adalah instrumen penelitian dalam bentuk pertanyaan yang biasanya dimaksudkan
untuk mendapatkan informasi berkaitan dengan pendapat, aspirasi, persepsi
keinginan, keyakinan, dan lain-lain secara tertulis (Suharsaputra, 2014: 95).
Berikut adalah matriks pengembangan instrumen, pedoman wawancara dan
kuesioner keterbacaan.
Tabel 3.3 Matriks Pengembangan Instrumen
No. Variabel Indikator Nomor soal
1. Hasil Belajar Menyebutkan organ pernapasan manusia. 1,2
Menganalisis perbedaan proses pernapasan pada
manusia.
3
Mengidentifikasi gangguan pernapasan pada
manusia
4,5
Tabel 3.4 Pedoman Wawancara dengan Guru Mitra
No. Pertanyaan
1. Model pembelajaran apakah yang biasanya digunakan pada pembelajaran IPA ?Mengapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
memilih modeltersebut ?
2. Apakah sebelumnya Bapak/Ibu pernah menggunakan dengan model pembelajaranInkuiri
?
3. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai proses pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaraninkuiri ?
4. Apakah model pembelajaran inkuiri efektif jika diterapkan pada mata pelajaranIPA ?
5. Apakah saran Bapak/Ibu untuk pembelajaran IPA dengan menggunakan model
pembelajaraninkuiri ?
Tabel 3.5 Kuesioner keterbacaan
No Keterangan Saran
1 Bahasa yang digunakan mudah dipahami
2 Petunjuk pengerjaan jelas
3 Soal yang diberikan sesuai dengan materi
4 Soal yang diberikan membuat saya paham dengan
materi
5 Soal yang diberikan mampu mengungkapkan kelebihan
dan kekurangan saya terhadap materi yang dipelajari
6 Batasan pertanyaan jelas
7 Jumlah soal sesuai dengan alokasi waktu
3.7 Teknik Pengujian Instrumen
Sebelum digunakan untuk penelitian sebelumnya instrumen telah diuji
untuk menghindari pertanyaan atau kalimat yang sulit dipahami responden.Teknik
pengujian instrument yaitu uji validitas dan uji reliabilitas.Berikut adalah
penjabaran uji validitas dan uji reliabilitas instrumen.
3.7.1 Uji Validitas
Validitas atau keahlian menunjukkan suatu instrumen mengukur apa yang
harus diukuur (Suharsaputra. 2014: 97). Dalam suatu penelitian yang melibatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
variabel yang bisa diukur secara langsung, masalah validitas menjadi tidak
sederhana, didalamnya juga menyangkut penjabaran konsep tingkat teoritis
sampai tingkat empiris.Penelitian ini menggunakan validitas isi, validitas muka,
dan validitas konstruk.
3.7.1.1 Validitas Isi
Validitas isi dicapai dengan memastikan pada isi tes yang cukup untuk
menggambarkan kelas atau suatu masalah yang dihadapi (Cohen, 2007:
163).Validitas isi berkaitan dengan kemampuan suatu instrumen mengukur isi
(konsep) yang harus diukur (Suharsaptra, 2014: 99).Validitas isi merupakan
validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap kelayakan atau relevansi isi tes
melalui analisis rasional oleh panel yang berkompeten atau melalui expert
judgement (Azwar, 2016: 42).Expert judgement dilakukan satu dosen ahli
pengembangan alat ukur tes dan dua guru kelas.(lihat lampiran 3.7 dan 3.8
hal.120-121)
Berdasarkan hasil validitas isi tersebut, dapat disimpulkan bahwa rerata
skor hasil uji validitas untuk soal pretest dan posttestdengan guru I sebesar 3,7
dengan saran „soal sudah baik, dapat digunakan dan dilanjutkan‟ , dengan furu II
sebesar 4 dengan saran „soal sudah baik, dapat digunakan dan dilanjutkan namun
tetap harus memperhatikan EYD‟, dan dengan dosen sebesar 3,7 dengan saran
„soal sudah sesuai dengan indikator serta kriteria pembelajaran inkuiri sehingga
dapat digunakan‟. Kemudian pada validitas untuk Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), dapat disimpulkan bahwa rerata skor sebesar 10,86
menunjukkan bahwa instrumen penelitian tersebut layak untuk digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
3.7.1.2 Validitas Muka
Validitas muka adalah dimana dilakukan uji secara pendek uji coba pada
nilai tes yang digunakan untuk menguji masalah soal tes tersebut (Cohen, 2007:
163).Validitas muka adalah bukti validitas yang walaupun penting namun paling
rendah signifikansinya dikarenakan hanya didasarkan pada penilaian terhadap
format penampilan (appearance) tes dan kesesuaiana konteks aitem dengan tujuan
mengukur tes (Azwar, 2016:43).Validitas muka dilakukan untuk menguji
instrumen soal tes prestasi (pretest dan posstest) dan perangkat
pembelajaran.Validitas muka untuk soal prestasi dilakukan kepada siswa kelas VI
SDN Deresan Yogyakarta. Hasil validitas muka (face validity) menyatakan bahwa
siswa sudah bisa memahami soal tes prestasi (prestest dan posstest). Validitas
muka untuk perangkat pembelajaran dilakukan kepada guru yang melaksanakan
pembelajaran dalam proses penelitian ini. Validitas muka untuk perangkat
pembelajaran hanya meliputi kenampakannya saja tidak termasuk isinya.
Berdasarkan hasil validitas muka pada aitem yang sudah diujikan dapat
disimpulkan bahwa rerata skor aitem no 1 sebesar 4,6 dengan saran „bahasa yang
sudah mudah dipahami‟ , no 2 sebesar 4,2 dengan saran bahwa „petunjuk sudah
jelas‟ , no 3 sebesar 3 dengan saran „disesuaikan dengan materi‟, no 4 dengan
saran 4,2 dengan saran „dapat memahami dengan mudah‟ , no 5 sebesar 4,2
dengan saran „dapat memahami materi secara mendalam‟, no 6 sebesar 4,4 dengan
saran „pertanyaan sudah menjurus dengan materi‟ dan no 7 sebesar 4,3 dengan
saran „waktu sudah sesuai dengan soal‟. (lihat lampiran 3.9 hal. 122)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
3.7.1.3 Validitas Konstruk
Validitas konstruk adalah tipe validitas yang menunjukkan sejauhmana
alat ukur mengungkap suatu trait atau konstruk teoritis yang hendak diukurnya
(Allen & Yen, dalam Azwar2016: 45).Pengujian validitas konstruk merupakan
proses yang terus berlanjut sejalan dengan perkembangan konsep mengenai trait
yang diukur (Azwar, 2016: 45). Validitas konstruk dicapai dengan menggunakan
uji empiris untuk memastikan adanya keterkaitan yang jelas dari item tes (Cohen,
2007: 163).Validitas konstruk adalah kesahihan yang dipakai mengukur ketika
criteria eksternal tidak tersedia, seperti sifat agresif yang terpendam
(Sedarmayanti, 2011: 62).Konsep validitas konstruk sangat berguna pada tes yang
mengukur trait yang tidak memiliki kriteria eksternal (Azwar, 2016: 45).
Validitas konstruk pada instrumen penelitian dilakukan dengan uji empiris
soal tes prestasi (pretest dan posstest).Uji empiris dilakukan minimal pada 30
responden agar mendapatkan distribusi data yang normal (Field, 2009: 42).
Instrumen soal tes prestasi yang telah divalidasi oleh guru, kemudian peneliti
menguji cobakan instrumen soal tersebut kepada siswa kelas VI SDN Deresan
Yogyakarta dengan jumlah siswa 30 siswa.Soal uji coba tersebut terdiri dari 6
butir soal uraian pretest dan posttest.
Setelah dilakukan uji empiris, soal dihitung untuk mengetahui validitasnya
menggunakan rumus korelasi Pearson.Uji validitas konstruk menggunakan
program komputer SPSS Versi 16.0.Tingkat kepercayaan yang digunakan yaitu
95%. Kriteria yang digunakan yaitu jika harga Sig. (2-tailed)< 0,05, maka item
termasuk valid, sedangkan jika harga Sig. (2-tailed)> 0,05, maka item termasuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
tidak valid (Field, 2009: 177-178). Berikut adalah uji validitas instrumen pada
variabel hasil belajar.
Tabel. 3.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Pretest
No. Variabel r tabel r hitung Sig. (2-tailed) Keterangan
1. Hasil Belajar 0,374 0,555** 0,001 Valid
2. 0,374 0,503** 0,005 Valid
3. 0,374 0,560** 0,001 Valid
4. 0,374 0,124 0,514 Tidak valid
5. 0,374 0,837** 0,000 Valid
6. 0,374 0,561** 0,001 Valid
Tabel.3.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Posttest
No. Variabel r tabel r hitung Sig. (2-tailed) Keterangan
1. Hasil Belajar 0,374 0,531** 0,003 Valid
2. 0,374 0,523** 0,003 Valid
3. 0,374 0,474** 0,008 Valid
4. 0,374 0,269 0,151 Tidak valid
5. 0,374 0,786** 0,000 Valid
6. 0,374 0,672** 0,000 Valid
3.7.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas mengacu pada konsistensi nilai yang diperoleh sesuai dengan
konsistensi masing-masing individu dari satu administrasi instrumen ke instrumen
lainnnya dan dari satu rangkaian item ke item lainnya.Instrumen dapat dikatakan
reliable jika memberikan hasil yang tepat atau konsisten apabila dilakukan tes
berkali-kali (Widoyoko, 2012: 157).Reliabilitas jika hasilnya konsisten dari waktu
ke waktu yang diujikan pada reponden dan memiliki sampel yang serupa (Cohen,
2007: 146).Berikut adalah tabel kriteria koefisien reliabilitas.
Tabel 3.8 Kriteria Koefisien Reliabilitas
Koefisien Kualifikasi
0,91 – 1,00 Sangat Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
0,71 – 0,90 Tinggi
0,41 – 0,70 Sedang
0,21 – 0,40 Rendah
Negatif – 0,20 Sangat Rendah
Berikut adalah hasil uji reliabilitas soal menggunakan program komputer
SPSS Versi 16.0dengan analisis Alpha Cronbach.
Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas InstrumenPretest
Variabel Alpha Cronbach Kualifikasi
Hasil Belajar 0,568 Sedang
Dari tabel diatas menunjukkan harga Alpha Cronbach‟s instrumenpretest
valid dan digunakan untuk hasil belajar siswa terhadap muatan IPA tentang sistem
pernapasa manusia sebesar 0,568 masuk dengan kualifikasi sedang.Sehingga
instrumenpretest yang digunakan sudah memenuhi syarat instrumen yang valid
dan reliabel.
Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas InstrumenPosttest
Variabel Alpha Cronbach Kualifikasi
Hasil Belajar 0,540 Sedang
Dari tabel diatas menunjukkan harga Alpha Cronbach’s instrumenposttest
valid dan digunakan untuk hasil belajar siswa terhadap muatan IPA tentang sistem
pernapasa manusia sebesar 0,540 masuk dengan kualifikasi sedang. Sehingga
instrumenposttest yang digunakan sudah memenuhi syarat instrumen yang valid
dan reliabel.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
3.8 Teknik Analisis Data
Analisis data adalahsuatu proses mengolah dan menginterpretasikan data
dengan tujuan untuk mendudukkan berbagai informasi sesuai dengan fungsinya
sehingga memiliki makna (Sanjaya, 2006: 106). Teknik analisis data yang
digunakan adalah parametrik atau nonparametric. Menurut Sugiyono (2012: 201)
untuk menguji parameter suatu populasi melalui statistik atau menguji ukuran
populasi melalui data sampel. Teknik analisis data pada penelitian ini
menggunakan program komputer SPSS Versi 16.0 dengan tingkat kepercayaan
95%. Berikut adalah teknik analisis data yang dilakukan pada penelitian ini.
3.8.1 Uji Asumsi
3.8.1.1 Uji Normalitas Distribusi Data
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah distribusi data normal
atau tidak normal.Uji yang digunakan yaitu One Samples Kolmogorov Smirnov
Test. Kriteria yang digunakaan untuk kesimpulan uji normalitas yaitu. (Priyatno,
2012: 136)
1. Jika harga Sig (2-tailed)> 0,05 maka Hnull diterima dan Hi ditolak. Hal ini
berarti tidak ada deviasi dari normalitas dengan kata lain data terdistribusi normal.
2. Jika harga Sig (2-tailed)< 0,05 maka Hnull ditolak dan Hi diterima. Hal ini
berarti ada deviasi dari normalitas dengan kata lain terdistribusi normal.
Hipotesis statistik untuk uji normalitas data adalah sebagai berikut.
Hnull : Tidak ada deviasi (penyimpanan dari normalitas data)
Hi : ada deviasi (penyimpanan dari normalitas data)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
3.8.1.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk melihat kelas yang diuji memiliki
kemampuan dasar yang sama terlebih dahulu diuji kesamaan variansinya. Uji
homogenitas ini dilakukan untuk menguji apakah beberapa kelompok memiliki
varians yang sama atau tidak (Sugiyono, 2009). Uji homogenitas ini
menggunakan analisis statistik dengan program komputer SPSS Statistic 16.0
dengan tingkat kepercayaan 95%. Sebelum dilakukan analisis menggunakan
Independent samples t-test, dilakukan uji asumsi untuk memeriksa homogenitas
varians dengan Levene’s test. Jika Sig. > 0,05 maka ada homogenitas varians pada
kedua data yang dibandingkan. Sedangkan jika harga Sig. < 0,05 maka tidak ada
homogenitas varians pada kedua data yang dibandingkan (Field, 2009: 150).
3.8.1.3 Uji Perbedaan Kemampuan Awal
Uji perbedaan kemampuan awal dilakukan bertujuan untuk mengetahui
apakah kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki kemampuan awal
yang sama atau berbeda terhadap hasil belajar siswa, sehingga kedua kelompok
tersebut dapat dibandingkan. Uji ini dilakukan dengan menguji skor pretest pada
kedua kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Uji
perbedaan kemampuan awal dilakukan untuk mengontrol ancaman validitas
penelitian.Jika kedua kelompok memiliki kemampuan awal yang setara, maka
kemungkinan bisa kecil (Neuman, 2013: 238).
Analisis statistik dilakukan dengan program komputer SPSS Versi 16.0
dengan tingkat kepercayaan 95%. Analisis data uji perbedaan kemampuan awal
(prestest) menggunakan hipotesis statistik adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Hnull : Ada perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen
Hi : Tidak perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok kontrol
dan kelompok eksperimen.
Pengambilan keputusan sebagai berikut. (Priyatno, 2012; 24)
1. Jika harga Sig. (2-tailed)> 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak, maka tidak
ada perbedaan yang signifikan antara pretest pada kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen. Kemampuan awal kedua kelompok sama.
2. Jika harga Sig. (2-tailed)< 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima, maka ada
perbedaan yang signifikan antara pretest pada kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen. Kemampuan awal kedua kelompok tidak sama.
Kondisi yang ideal adalah jika tidak ada perbedaan kemampuan awal yang
signifikan dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen sehingga kedua
kelompok tersebut dapat dibandingkan.
3.8.2 Uji Pengaruh Perlakuan
3.8.2.1 Uji Selisih Nilai Pengaruh Perlakuan Kontrol Eksperimen
Uji selisih nilai pengaruh perlakuan dilakukan dengan cara menghitung
selisih nilaipretest-posstestkelompok kontrol dan kelompok eksperimen.Uji
signifikansi pengaruh perlakuan akan digunakan untuk mengetahui perlakuan
model inkuiri terhadap pengaruh perlakuan hasil belajar sesuai dengan rumus (O1-
O2) – (O4-O3). Cara yang digunakan dengan mengurangkan selisihnilai posttest–
pretestpada kelompok eksperimen dengan nilai posstest - pretest pada kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
kontrol. Jika hasil selisih nilai pretest-posttest negatif atau di bawah 0 maka tidak
ada pengaruh, sebaliknya jika hasil selisih nilaipretest-posttest positif atau di atas
0 maka ada pengaruh.
3.8.3 Uji Besar Pengaruh Perlakuan
Uji besar pengaruh perlaukan dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh model inkuiri terhadap hasil belajar siswa.Uji besar pengaruh perlakuan
dihitung menggunakan effect size.Berikut adalah kriteria dalam menentukan besar
efek (Field, 2009: 57).
Tabel 3.11 Kriteria Besar Pengaruh Perlakuan
r (effect size) Kategori Persentase
0,10 Kecil Setara dengan 1% pengaruh perlakuan
0,30 Menengah Setara dengan 9% pengaruh perlakuan
0,50 Besar Setara dengan 25% pengaruh perlakuan
Ada dua cara untuk menghitung besar pengaruh perlakuan yaitu sebagai berikut.
1) jika data terdistribusi normal, maka dapat menggunakan rumus. (Field, 2009:
332)
√
Gambar 3.3 Rumus Effect Size untuk Distribusi Data Normal
Keterangan :
r = Besar pengaruh (effect size) dengan menggunakan koefisien korelasi
Pearson
t = Harga uji t
df = Derajat kebebasan (degree of freedom)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
2) jika data terdistribusi tidak normal, maka dapat menggunakan rumus.(Field,
2009: 550)
√
Gambar 3.4 RumusEffectSize untuk Distribusi Data Tidak Normal
Keterangan :
r = besar pengaruh (effect size)
Z = harga korelasi dari standar deviasi (diambil dari perhitungan statistik non
parametik dari program SPSS)
N = jumlah total responden
3.8.4 Analisis Lebih Lanjut
3.8.4.1 Perhitungan Persentase Peningkatan Nilai Pretest ke Posstest
Perhitungan persentase peningkatan nilai pretestke posttest dilakukan
untuk mengetahui besar persentase pengaruh model inkuiri yang dapat dilihat dari
peningkatan nilai pretest dan posttest. Cara menghitung persentase ini dengan
nilai pretest dan dikalikan dengan 100%. Berikut rumus perhitungan peningkatan
persentase pretest ke posttest.
Gambar 3.5 Rumus Perhitungan Persentase Peningkatan Pretest ke Posttest
3.8.4.2 Uji Besar Efek Peningkatan Nilai Pretest ke Posttest
Uji besar efek peningkatan nilai pretestke posttest dilakukan untuk
mengetahui besar efek peningkatannilai pretest ke posttest pada kelompok kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
maupun kelompok eksperimen. Analisis statistik dengan menggunakan program
SPSS Versi 16.0 dengan tingkat kepercayaan 95%. Kriteria yang digunakan untuk
menolak Hnull jika harga Sig. (2-tailed)< 0,05 (Field, 2009: 53).Berikut ini adalah
hipotetsis statistiknya.
Hnull : tidak ada perbedaan yang signifikan antara selisih nilaipretest dan
posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Hi : ada perbedaan yang signifikan anatar selisih nilaipretest dan posttest
pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Kriteria yang digunakan untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut.
1. Jika harga Sig. (2-tailed)> 0,05, Hnull diterima dan Hi ditolak artinya tidak ada
perbedaan yang signifikan antara nilaipretest ke posttest pada kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain bahwa tidak terdapat
peningkatan nilai yang signifikan dari pretest ke posttest.
2. Jika harga Sig. (2-tailed)< 0,05, Hnull ditolak dan Hi diterima, artinya ada
perbedaan yang signifikan antara nilaipretest ke posttest pada kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain bahwa terdapat
peningkatan nilai yang signifikan dari pretest ke posttest.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini membahas lebih lanjut mengenai deskripsi data dan
dipaparkan lebih lengkap mengenai hasil belajar siswa terhadap model
pembelajaran inkuiri terhadap muatan IPA materi sistem pernapasan
manusia.Data yang diperoleh oleh peneliti berupa data kuantitatif
eksperimental.Data kuantitatif yang diperoleh adalah hasil belajar dari 5 soal
instrumen uraian pretest dan posttest. Data yang diperoleh dari soal posttest untuk
mengukur hasil belajar siswa terhadap model pembelajaran inkuiri yang dianalisis
dengan menggunakan program komputer yang bernama SPSS Versi 16.0 dengan
tingkat kepercayaan 95% menggunakan Independent samples t-test.
4.1.1 Uji Asumsi
4.1.1.1 Uji Normalitas Distribusi Data
Berdasarkan analisis uji normalitas distribusi data dengan menggunakan
One-SampleKolmogorov-Smirnov Test. Kriteria untuk menerima Hnull jika harga
Sig. (2-tailed)> 0,05 maka tidak ada deviasi (penyimpangan) dari normalitas
distribusi data yang artinya data terdistribusi secara normal. Berdasarkan kriteria
tersebut, hasil uji normalitas terhadapat hasil belajar siswa sebagai berikut.
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Hasil Belajar Siswa
Kelompok Aspek Sig. (2-tailed) Keputusan
Kontrol Pretest 0,758 Normal
Posttest 0,437 Normal
Selisih Pretest-Posttest 0,877 Normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Eksperimen Pretest 0,367 Normal
Posttest 0,060 Normal
Selisih Pretest-Posttest 0,803 Normal
Berdasarkan analisis statistik di atas, hasil belajar siswa memiliki sig. (2-
tailed)> 0.05 untuk semua aspek.Pada kelompok kontrol aspek pretest memiliki
sig. (2-tailed) sebesar 0,758 (atau p> 0,05),aspek posttest memiliki sig. (2-tailed)
sebesar 0,437 (atau p > 0,05), dan aspek selisih pretest-posttest memiliki sig. (2-
tailed) sebesar 0,877 (atau p > 0,05). Sedangkan pada kelompok eksperimen
aspek pretest memiliki sig. (2-tailed) sebesar 0,367 (atau p > 0,06), aspek posttest
memiliki sig. (2-tailed) sebesar 0,060 (atau p > 0,05), dan aspek selisih nilai
pretest-posttest memilki sig. (2-tailed) sebesar 0,803 (atau p> 0,05). Hal tersebut
berarti Hnull diterima dan Hi ditolak sehingga tidak ada deviasi (penyimpangan)
dari normalitas data atau data terdistribusi normal, maka uji statistik yang
digunakan selanjutnya adalah uji statistik parametik. Satatistik parametik yang
digunakan yaitu Independent samples t-testdigunakan untuk analisis data dari
kelompok kontrol yang berbeda yaitu kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen (Field, 2009: 326).
4.1.1.2 Uji Homogenitas
Sebelum dilakukan analisis menggunakan Independent samples t-test,
dilakukan uji asumsi untuk memeriksa homogenitas varians dengan Levene’s test.
Jika Sig. > 0,05 maka ada homogenitas varians pada kedua data yang
dibandingkan. Sedangkan jika harga Sig. < 0,05 maka tidak ada homogenitas
varians pada kedua data yang dibandingkan (Field, 2009: 150). Berikut ini adalah
tabel hasil uji asumsi homogenitas varians.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 4.2 Hasil Uji Asumsi Homogenitas Varians
Uji Statistik F Sig. Keputusan
Levene’s Test for Equality of Variances 0,107 0,745 Homogen
Hasil Levene’s test dengan tingkat kepercayaan 95% menunjukkan harga
F= 0,107 dan harga Sig. (2-tailed) = 0,745, sehingga dapat disimpulkan bahwa
terdapat homogenitas varians data karena harga Sig. (2-tailed)> 0,05. Jika
variansnya homogen, maka data uji satatistik yang dengan menggunakan
Independent samples t-test yang diambil adalah data pada baris pertama output
SPSS (Filed, 2009: 340). Uji perbedaan kemampuan awal dengan menggunakan
tingkat kepercayaann 95% dengan kriteria untuk menolak Hnull adalah jika harga
Sig. (2-tailed)< 0,05 (Priyatno, 2012: 24).
4.1.1.3 Uji Perbedaan Kemampuan Awal
Uji perbedaan kemampuan awal dilakukan untuk mengetahui kemampuan
awal kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Uji ini dlilakukan untuk
memastikan bahwa kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki
kemampuan awal yang sama. Neuman (2013: 238) menjelaskan bahwa
kemampuan awal yang berbeda pada kelompok kontrol dan eksperimen dapat
mempengaruhi hasil nilai posttest.Oleh karena itu, dilakukan pengecekan
kemampuan awal pada kedua kelompok dengan nilai pretest.Uji ini menggunakan
satatistik parametik Independent samples t-test karena data yang digunakan
terdistribusi normal dan diambil dari kelompok yang berbeda yaitu dari nilai
pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Uji perbedaan kemmapuan
awal menggunakan tingkat kepercayaan sebsar 95% dengan kriteria untuk
menolak Hnull adalah jika Sig. (2-tailed) < 0,05 (Priyatno, 2012: 24). Berikut ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
merupakan hasil uji perbedaan kemampuan awal kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen.
Tabel 4.3 Hasil Uji Perbedaan Awal Pretest
Uji Statistik Sig. (2-tailed) Keputusan
Independent samples t-test 0,705 Tidak Ada Perbedaan
Nilai yang dicapai oleh kelompok eksperimen (M= 43,6, SE= 1,47) lebih
rendah daripada nilai yang dicapai oleh kelompok kontrol (M= 44,5, SE= 1,61).
Perbedaan nilai tersebut tidak signifikan dengan t(58)= 0,381. Hasil uji perbedaan
awal menunjukkan harga Sig. (2-tailed) =0,705 (atau p > 0,05),maka Hnull
diterima dan Hi ditolak yang artinya ada perbedaan yang signifikan antara
nilaipretest terhadap hasil belajar siswa kelompok kontrol dan kelompok
eksperimen sehingga kedua kelompok memilki kemampuan awal yang sama.
4.1.2 Uji Pengaruh Perlakuan
4.1.2.1 Uji Selisih NilaiPretest dan Posttest
Uji selisih nilaipretest dan posttest dilakukan untuk mengetahui apakah
penggunaan model pembelajaran berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada
muatan IPA materi sistem pernapasan manusia. Pengaruh perlakuan dapat
dihitung dengan menggunakan rumus (O2-O1) – (O4-O3), yaitu dengan
mengurangkan selisih nilaiposttest – pretest pada kelompok eksperimen dengan
selisih posttest – pretest pada kelompok kontrol (Cohen, 2007: 277). Analisis
statistik dilakukan dengan program komputer SPSS Statistic 16.0 for Windows
dengan tingkat kepercayaan 95% dengan menggunakan analisis parametik yaitu
Independent samples t-test karena data terdistribusi normal dan homogen. Kriteria
untuk menolak Hnull jika harga Sig. (2-tailed)< 0,05(Priyatno, 2012: 24).Hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
perhitungan selisih nilai kontrol dan eksperimen dapat dilihat pada tabel dibawah
ini.
Tabel 4.4 Hasil Uji Nilai Selisih Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen
Aspek Sig. (2-tailed) Keputusan
Selisih skor pretest – posttest
kelompok kontrol dan eksperimen
0,00 Ada perbedaan
Berdasarkan tabel di atas, hasil analisis menggunakan Independent
samples t-test terhadap hasil belajar siswa diperoleh selisih nilai pada kelompok
kontrol (M= 25,8, SE= 3,07)lebih rendah daripada selisih nilai pada kelompok
eksperimen (M= 42,2, SE= 2,84). Perbedaan tersebut signifikan dengan df(58) =
-3,903 dan p = 0,000. Harga Sig. (2-tailed) < 0,05 maka Hnull ditolak dan Hi
diterima, yang artinya ada perbedaan yang signifikan antara selisih nilaipretest –
posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Dengan kata lain,
model pembelajaran Inkuiri berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.Berikut ini
adalah diagram perbedaan selisih antara kelompok kontrol dan eksperimen.
Gambar 4.1 Grafik Perbandingan nilai selisih pretest dan posttest
Grafik diatas menunjukkan perbedaan selisih nilai pretest-posttestantara
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok kontrol dengan mean =
25,83 sedangkan kelompok eksperimen dengan mean = 42,17. Kelompok kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
memiliki selisih nilaipretest dan posttest yang lebih rendah daripada dengan
kelompok eksperimen yang memilki selisih nilaipretest dan posttest lebih tinggi.
4.1.3 Uji Besar Pengaruh Perlakuan
Uji besar pengaruh perlakuan (effect size) dilakukan untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh model pembelajaran Inkuiri terhadap hasil belajar
siswa.Rumus yang digunakan yaitu rumus untuk data normal.Independent samples
t-test digunakan untuk mengambil r dalam melakukan uji besar pengaruh
perlakuan. Persentase pengaruh perlakuan didapat dengan menghitung koefisien
determinasi (R2) dengan cara mengkuadratkan harga r (harga koefisien korelasi
Pearson yang didapat) kemudian dikalian dengan 100% (Field, 2009: 179).Berikut
ini hasil perhitungan besar pengaruh perlakuan terhadap hasil belajar siswa.
Tabel 4.5Hasil Uji r (effect size) kelompok kontrol eksperimen
No. Variabel t t2 df r(effect Size) R
2 % Kategori Efek
1. Hasil Belajar -3,90 15,2 58 0,44 0,19 19
%
Menengah
Berdasarkan tabel di atas, harga r (effect size) terhadap hasil belajar siswa
sebesar 0,44 yang setara dengan efek menengah. Harga R2 yaitu 0,19 sehingga
jika dikalikan dengan 100% maka persentase besar pengaruh perlakuan terhadapt
hasil belajar yaitu 19%. Model Pembelajaran Inkuiri memberikan pengaruh
sebesar 19% terhadap hasil belajar siswa, sedangkan 81% sisanya merupakan
pengaruh dari variabel-variabel lain diluar variabel yang diteliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
4.1.4 Analisis Lebih Lanjut
4.1.4.1 Perhitungan Persentase Peningkatan Nilai Pretest ke Posttest
Perhitugan persentase peningkatan nilaipretest ke posttest digunakan
untuk mengetahui persentase peningkatan nilai dari pretest ke posttest pada
kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.Analisis perhitungan persentase
peningkatan nilaipretest ke posttest dengan mengambil data dari nilaipretest ke
posttest.Analisis statistik dilakukan dengan program komputer SPSS Statistic 16.0
for Windows dengan tingkat kepercayaan 95% dengan menggunakan analisis
parametik yaitu Paired Samples T-test.Persentase peningkatan nilai pretest ke
posttest dihitung dengan cara mengurangkan mean posttest dengan mean pretest
lalu membagi dengan mean pretest setelah itu mengkalikan dengan 100%. Hasil
perhitungan persentase peningkatan nilaipretest ke posttest dapat dilihat ditabel
bawah ini.
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Persentase Peningkatan NilaiPretest ke Posttest
No. Kelompok Pretest Posttest Peningkatan
(%)
Sig. (2-
tailed)
Keputusan
1. Kontrol 44,5 70,3 57,97% 0,000 Signifikan
2. Eksperimen 43,6 85,8 96,78% 0,000 Signifikan
Berdasarkan tabel diatas, nilai mean pretest pada kelompok kontrol
sebesar 44,5 dan nilai mean posttest sebesar 70,3. Persentase peningkatan pretest
ke posttest pada kelompok kontrol yaitu 57,97%. Sedangkan nilai mean pretest
pada kelompok eksperimen sebesar 43,6 dan nilai mean posttest sebesar 85,8.
Persentase peningkatan pretest ke posttest kelompok eksperimen yaitu 96,78%.
Persentase peningkatan pada kelompok eksperimen lebih tinggi daripada
kelompok kontrol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Uji signifikansi menunjukkan bahwa nilai yang dicapai oleh kelompok
eksperimen (M = 42,2, SE = 0,96 ) lebih tinggi daripada nilai yang dicapai
kelompok kontrol (M = 25,8, SE = 1,08 ). Hasil uji signifikansi peningkatan nilai
pretest ke posttest pada kelompok kontrol menunjukkan harga Sig. (2-tailed)
sebesar 0,00 dan pada kelompok eksperimen menunjukkan harga Sig. (2-tailed)
sebesar 0,00. Kedua kelompok sama-sama memiliki Sig. (2-tailed)< 0,05 maka
Hnull ditolak dan Hi diterima sehingga ada perbedaan yang signifikan antara selisih
nilaipretest dan posttest ada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen yang
artinya, pada kedua kelompok mengalami peningkatan nilai yang signifikan
terhadap hasil belajar siswa.
4.1.4.2 Uji Besar Efek Peningkatan Nilai Pretest ke Posttest
Uji besar efek peningkatan nilaipretest ke posttest dilakukan dengan tujuan
untuk dapat mengetahui besar efek peningkatan nilaipretest ke posttest. Uji besar
efek peningkatan ini dilakukan dengan menggunakan paired samples t-test karena
data yang diuji terdistribusi normal. Berikut ini adalah hasil uji besar efek
peningkatan nilaipretest ke posttest.
Tabel 4.7 Hasil Uji Besar Efek Peningkatan NilaiPretest ke Posttest
No. Kelompok t t2 df R r
2 % Efek
1 Kontrol 8,412 70,83 29 0,83 0,68 68 Besar
2 Eksperimen 14,829 219,89 29 0,93 0,86 86 Besar
Besar efek peningkatan nilaipretest ke posttest pada kelompok eksperimen
yang menerapkan dengan model pembelajaran inkuiri lebih besar daripada
kelompok kontrol yang menerapkan dengan menggunakan metode ceramah. Besar
efek peningkatan nilaipretest ke posttest pada kelompok eksperimen adalah 0,93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
atau sebesar 86% sedangkan besar efek peningkatan nilaipretest ke posttest pada
kelompok kontrol adalah 0,83 atau sebesar 68%.
4.2 Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
inkuiri terhadap hasil belajar siswa kelas V di SDN Deresan Yogyakarta semester
gasal tahun ajaran 2017/2018 pada muatan IPA materi sistem pernapasan
manusia.Penelitian kuantitatif ini menggunakan metodequasi eksperimentaltipe
non-equivalent control group designyang dilakukan dengan menerapkan model
pembelajaran inkuiri pada kelompok eksperimen dan metode ceramah pada
kelompok kontrol.Kegiatan yang dilakukan pada kelompok kontrol sangat
berbeda dengan kegiatan yang dilakukan pada kelompok eksperimen. Siswa
kelompok kontrol mendengarkan penjelasan materi dari guru dan mencatat apa
yang guru katakan atau tuliskan di papan tulis sedangkan pembelajaran dari
kelompok eksperimen mengikuti pembelajaran dengan aktif dan bersemangat
dengan melalui kegiatan menemukan masalah dan mencari solusinya sendiri
sehingga dapat menemukan jawabannya sendiri dengan didampingi guru. Siswa
pada kelompok eksperimen memliki peluang yang lebih besar untuk
meningkatkan hasil belajarnya daripada siswa pada kelompok kontrol. Siswa pada
kelompok eksperimen lebih aktif bertanya mengenai apa yang mereka diskusi di
dalam kelas bersama guru yang mereka tidak ketahui. Walalupun, suasana kelas
ramai karena diskusi dalam kelompok yang terjadi tetapi tetap dapat dikondisikan
oleh guru.siswa pada kelompok eksperimen mengidentifikasi masalah dari media
yang mereka buat secara berkelompok. Kemudian, mereka bersama kelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
mencari masalah yang terjadi dan selanjutnya mereka memecahkan masalah itu
sendiri dengan dampingan dari guru. Setelah itu, siswa dalam kelompok
menyajikan hasil diskusinya itu di dalam selembar kertas kemudian
dipresentasikan di depan kelas setiap setiap kelompok. Kelompok yang lain,
memperhatikan hasil yang disampaikan kelompok lain dan menanggapinya
bersama guru.
Sedangkan, pada kelas kontrol guru hanya memberikan penjelasan secara
monoton yang membuat para siswa cenderung pasif tidak melibatkan siswa untuk
berperan aktif dalam pembelajaran di kelas. Saat pembelajaran siswa hanya
mendengarkan penjelasan dari guru dan mencatat apa yang guru tuliskan di papan
tulis, setelah itu guru memberikan lks kepada siswa untuk dikerjakan secara
mandiri dengan tanpa menggunakan media yang konkrit seperti pada kelas
eksperimen.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan model pembelajaran inkuiri berpengaruh secara signifikan terhadap
hasil belajar siswa. Kriteria untuk menolak Hnull jika harga Sig. (2-tailed)< 0,05
(Priyatno, 2012: 24). Hal tersebut dibuktikan dengan harga Sig. (2-tailed) sebesar
0,000 (p< 0,05) artinya Hnull ditolak dan Hi diterima. Berdasarkan uji normalitas,
diperoleh hasil bahwa nilaiterhadap hasil belajar pretest dan posttest terdistribusi
normal pada semua aspek. Uji Homogenitas menunjukan bahwa hasil Levene’s
test dengan tingkat kepercayaan 95% menunjukkan harga F= 0,107 dan hargaSig.
(2-tailed) = 0,745, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat homogenitas
varians data yang sama karena harga Sig. (2-tailed)> 0,05. Uji perbedaan
kemampuan awalsiswa pada kelompok kontrol memiliki kemampuan awal yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
sama dengan siswa pada kelompok eksperimen. Hal tersebut ditunjukkan dengan
harga sig.(2-tailed) yang diperoleh adalah sebesar 0,703 (p > 0,05) yang artinya
Hnull diterima dan Hi ditolak. Dengan kata lain, tidak ada perbedaan yang
signifikan antara nilai pretest pada kelompok kontrol dan nilai pretestkelompok
eksperimen sehingga dapat dilakukan uji statistik selanjutnya.
Setelah dilakukan perlakuan (treatment), model pembelajaran Inkuiri
memberikan pengaruh menengah terhadap hasil belajar siswa. Pengaruh perlakuan
dapat dihitung dengan menggunakan rumus (O2-O1) – (O4-O3), yaitu dengan
mengurangkan selisih skor posttest – pretest pada kelompok eksperimen dengan
selisih posttest – pretest pada kelompok kontrol (Cohen, 2007: 277). Jika hasil
perhitungan bernilai lebih besar dari 0, maka terdapat pengaruh. Hasil dari
perhitungan selisih nilai pretestdan posttest pada kelompok eksperimen sebesar
42,1, sedangkan perhitungan selisih nilai pretest dan posttest kelompok kontrol
sebesar 25,8. Hasil perhitungan selisih dari 42,1 dan 25,8 diperoleh hasil 16,3 atau
positif, maka dapat dikatakan ada pengaruh model pembelajaran inkuiri terhadap
hasil belajar siswa. Perbandingan selisih nilai pretest-posttest terhadap hasil
belajar pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.(lihatgambar 4.1
hal.58). Pada gambar tersebut terlihat bahwa selisih nilai pretest-posttest pada
kelompok eksperimen lebih besar daripada dengan selisih nilai pada kelompok
kontrol yang lebih rendah.
Model pembelajaran inkuiri memberikan pengaruh sebesar 9% atau dalam
kategori menengah. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil uji besar pengaruh
perlakuan yaitu dengan harga r = 0,44 atau sama dengan 9%. Model pembelajaran
Inkuiri memberikan pengaruh sebesar 19% terhadap hasil belajar siswa,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
sedangkan 81% sisanya merupakan pengaruh variabel lain di luar variabel yang
diteliti. Variabel lain tersebut misalnya intelegensi, motivasi, kesehatan tubuh,
lingkungan kelas, ataupun latar belakang siswa (Kasmadi & Sunariah, 2013: 151).
Pehitungan persentase peningkatan selisih nilaipretest ke posttest terhadap
hasil belajar pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menunjukkan ada
perbedaan yang signifikan.Pada kelompok eksperimen terjadi peningkatan yang
lebih besar daripada kelompok kontrol. Hal ini dapat dibuktikan dari persentase
peningkatan nilaipretest ke posttest kelompok kontrol sebesar 57,97%, sedangkan
peningkatan nilai pretest ke posttest pada kelompok eksperimen sebesar 96,78%.
Pada uji besar efek peningkatan nilai pretest-posttest menunjukkan bahwa
besar efek peningkatan pada kelompok kontrol yaitu sebesar 68% lebih kecil
rendah daripada kelompok eksperimen sebesar 86%. Pada uji ini, kedua kelompok
sama-sama memiliki efek yang besar yang sisanya merupakan pengaruh dari
variabel lain diluar variabel yang diteliti. Kasmadi & Sunariah ( 2013: 151)
menjelaskan bahwa variabel- variabel lain yang dimaksudkan itu misalnya
intelegensi, motivasi, kesehatan tubuh, lingkungan kelas atau latar belakang siswa.
Pada kelompok kontrol memiliki pengaruh yang besar juga dikarenakan pada saat
diluar jam sekolah para siswa mendapatkan bimbingan tambahan yang membuat
mereka sudah mendapatkan pelajaran tersebut diluar pengetahuan peneliti dan
diluar jam sekolah. Guru kelas kelas kontrol yang begitu inovatif selalu
menggunakan cara yang menyenangkan ketika saat pembelajaran biasa di dalam
kelas yang membuatpada kelas kontrol mudah menangkap materi dan mengingat
materi. Kondisi kelas kontrol yang memang dari awal sebagian para siswa lebih
aktif dan dapat dengan cepat menangkap pelajaran walaupun itu menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
media ataupun tidak sama sekali sehingga karena hal tersebutpada kelompok
kontrol juga memiliki pengaruh perlakuann yang besar.
Kegaiatan pembelajaran di kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
berbeda.Perbedaan ini terletak pada model pembelajaran yang digunakan. Pada
kelompok kontrol menggunakan model yang konvensional dengan metode
ceramah serta tanya jawab. Pembelajaran pada kelompok kontrol siswa hanya
mendengarkan dan menulis penjelasan dari guru sedangkan pada kelompok
eksperimen pembelajaran dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran
inkuiri. Dalam proses pembelajaran siswa diminta untuk mencari permasalan
sendiri serta mencari solusinya sendiri siswa diajak untuk bekerja sama di dalam
kelompok, sedangkan guru hanya membimbing dan menjadi fasilitator. Setelah
siswa menemukan jawaban dari masalah tersebut, siswa diminta untuk
mempresentasikan jawabannya di depan kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini akan dikemukakan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan
saran. Kesimpulan ini berisi hasil penelitian dan menjawab hipotesis
penelitian.Keterbatasan penelitian ini berisi kekurangan yang ada selama
melaksanakan penelitian.Saran berisi masukkan dari peneliti untuk penelitian
selanjutnya.
5.1 Kesimpulan
Model pembelajaran Inkuiri berpengaruh terhadap hasil belajar siswa
kelas V muatan IPA materi sistem pernapasan manusia SD Negeri Deresan
semester gasal tahun ajaran 2017/2018. Hasil analisis terhadap data penelitian
menjawab hipotesis penelitian. Hasil uji selisih nilai pengaruh perlakuan
dianalisis menggunakan statistik parametik Independent samples t-test yang
menunjukkan bahwa selisih nilai pada kelompok eksperimen (M= 42,2, SE=
2,84) lebih tinggi daripada selisih skor pada kelompok kontrol (M= 25,8, SE=
3,07). Perbedaan nilai tersebut sebesar r (effect size) = 0,44 atau setara dengan
9% yang termasuk kedalam kategori efek menengah.
5.2 Keterbatasan Penelitian
5.2.1 Pembelajaran menggunakan model pembelajaran inkuiri memerlukan
waktu yang lebih banyak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
5.2.2 Peneliti kurang berkomunikasi dengan guru mengenai pemberian materi
ajar diluar jam sekolah.
5.3 Saran
5.3.1 Kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran inkuiri
memerlukan waktu yang lebih banyak, sehingga guru harus
memperhitungkan urutan materi dan alokasi waktu yang digunakan dalam
pelaksanaan pembelajaran.
5.3.2 Peneliti seharusnya lebih membangun komunikasi dengan guru mitra
mengenai materi ajar gara tidak terjadi miss communication.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
DAFTAR PUSTAKA
Al-Tabani, T.I.B. (2014). Mendesain model pembelajaran inovatif, progresif, dan
kontekstual:Konsep, landasan, dan implementasinya pada kurikulum 2013
(Kurikulum Tematik Integratif/TKI). Jakarta: Prenadamedia Group.
Amir, T. (2009).Inovasi pendidikan melalui Problem Based Learning.Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Anggraini, DesiMayanti. (2011). Pengaruh metode inkuiri terhadap hasil belaar
kerajinan keramik siswa kelas VII SMP Swasta PAB 5 Patumbak
kabupaten Deli Serdang T.P 2011/2012.Medan: Universitas Negeri
Medan.
Arikunto, S. (2006).Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Aunurrahman.(2012). Belajar dan pembelajaran. Bandung: CV Alfabeta.
Azmiyati, Choiril dkk.(2008). IPA salingtemas 5. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Azwar, S. (2016).Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Best, J.W., & Kahn, J.V. (2006).Research in education (tenth edition). Boston:
Pearson Education Inc.
Cohen, L., Manion, L., & Morrison, K. (2007).Research methods in education
(6th ed.). London and New York: Routledge.
Creswell, J. (2015). Riset pendidikan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
riset kualitatif & kuantittif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Daryanto.(2011). Penelitian tindakan kelas dan penelitian tindakan sekolah.
Yogyakarta: Gava Media.
Dewi, Dantes & Sadia.(2013). Pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing
terhadap sikap ilmiah dan hasil belajar IPA. Singaraja: Universitas
Pendidikan Ganesha. E-Journal Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha, Vol. 3.
Dimyati & Mudjiono.(2014). Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Elliot, S.N et al. (2000). Educational psychology: Effective teaching,
effectiveleaming 3rdEdition. Boston: McGraw-Hill Higher Education.
Field, A. (2009). Discovering statistics using SPSS, third edition. London: SAGE.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Fraenkel, J. R., Wallen, N. E., & Hyun, H. H. (2012).How to design and evaluate
research in education (8th ed.). New York: McGraw Hill.
Hamdayama, J. (2016). Metodologi pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hasbullah.(2006). Dasar-dasar ilmu pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Hendarwati, Endah. (2013). Pengaruh pemanfaatan lingkungan sebagai sumber
belajar melalui metode inkuiri terhadap hasil belajar siswa SDN 1 Sribit
Delanggu pada pelajaran IPS. Surabaya: Universitas Muhammadiyah
Surabaya.Pedagogia Vol. 2, No. 1.
Herawati, S. (2000).Pendidikan MIPA tingkat dasar dan menengah era
globalisasi di Filipina.Prosiding.Seminar Nasional. Yogyakarta: FMIPA
UNY.
Hermana, D. (2009). Ayo belajar IPA kelas 5 SD. Edisi Revisi.
Yogyakarta:Kanisius.
Ibrahim, M. (2005).Asesmen berkelanjutan. Surabaya: Unesa University Press.
Kasmadi & Sunariah, N. S. (2013). Panduan modern penelitian
kuantitatif.Bandung: Alfabeta.
Khoirul. (2015). Pembelajaran berbasis inkuiri: metode dan aplikasi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Krathwohl, D. R. (2004).Methods of educational and social science research:
Anintegrated approach (2nd ed.). Illinois: Waveland Press.
Kurniawan, D. (2014). Pembelajaran terpadu tematik (Teori, praktik, dan
penilaian). Bandung: Alfabeta.
Mudlofir, Ali. (2016). Desain pembelajaran inovatif: Dari teori ke praktik.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Neuman, W. L. (2013). Metodologi penelitian sosial: Pendekatan kualitatif dan
kuantitatif (Ed. 7). Jakarta: PT Indeks.
Ngalimun.(2012). Strategi dan model pembelajaran.Banjarmasin : Aswaja
Pressindo.
Palupi, D.T. (2016). Cara mudah memahami kuirukulum. Cetakan pertama
Surabaya: Jaring Pena.
Priyatno, D. (2012). Belajar praktis analisis parametrik dan non parametric
dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Putra, S.R. (2013). Desain belajar mengajar kreatif berbasis sains.Cetakan
pertama. Yogyakarta: DIVA Press.
Ratumanan, T. (2003).Evaluasi hasil belajar yang relevan dengan kurikulum
berbasis kompetensi. Surabaya: Unesa Univesity Press.
Rusman. (2012). Model-model pembelajaran. Depok: PT Rajagrafindo Persada.
Samatowa, Usman. (2011). Pembelajaran IPA di sekolah dasar. Jakarta: PT
Indeks.
Sanjaya, W. (2006).Strategi pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Santosa & Ashari.(2005). Analisis statistik dengan microsoftexcel &
SPSS.Yogyakarta: ANDI.
Santrock.(2008). Perkembangan masa hidup (Terjemahan Diana Angela).
Jakarta: Erlangga.
Sedarmayanti & Syarifudin Hidayat.(2011). Metodologi penelitian.Cetakan
kedua. Bandung: CV.Mandar Maju.
Sugiyono.(2009). Metode penelitian.Bandung: Alfabeta.
_______. (2012). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta, CV.
Suharsaputra.(2014). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan tindakan.
Bandung: PT Refika Aditama.
Sulistyanto & Wiyono. (2008). Ilmu pengetahuan alam kelas V. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Sundayana.(2014). Pembelajaran berbasis tema. Jakarta: Erlangga.
Supratiknya, A. (2012). Penilaian hasil belajar dengan teknik nontes.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Surya, Hendra. (2003). Kiat mengajar anak belajar dan berprestasi. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo.
Widoyoko.(2012). Teknik penyusunan instrument penelitian. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Wilis Dahar, Ratna. (1989). Teori-teori belajar. Jakarta: Erlangga.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Wisudawati, Asih dkk.(2014). Metodologi pembelajaran IPA. Yogyakarta: PT
Bumi Aksara.
Yousnelly, dkk.(2010). Ilmu Pengetahuan alam kelas 5. Jakarta: Yudhistira.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Lampiran 1.1 Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Lampiran 2.2 Silabus Kelompok Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Lampiran 2.2 Silabus Kelompok Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Lampiran 2.3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Lampiran 2.4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelompok Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
LKS KELOMPOK KONTROL
Nama :
Kelas :
Amatilah dan pelajarilah gambar alat pernapasan manusia berikut
1. Setelah kalian mengamati gambar dan mempelajari alat pernapasan
manusia, diskusikanlah dengan teman sebangkumu 3 fungsi dari alat
pernapasan pada gambar diatas!
2. Jelaskanlah 3 definisi organ pernapasan manusia pada gambar di atas!
3. Proses pernapasan manusia ada 2 macam apa sajakah prosesnya ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
4. Pada gambar diatas merupakan gambar brokus dan brokiolus. sebutkanlah
perbedaan antara brokus dan brokiolus !
5. Setelah kamu belajar mengenai sistem pernapasan manusia dan bagian-
bagiannya. Berikanlah 3 contoh gangguan pernapasan manusia dan
bagaimana cara menanganinya?
6. Buatlah bagan pernapasan manusia sederhana menggunakan kertas yang
telah disediakan, lalu berilah keterangannya!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
LKS KELOMPOK EKSPERIMEN
Nama kelompok : kelas : ….
1.
2.
3.
Amatilah dan pelajarilah gambar alat pernapasan manusia berikut dan video yang
telah diputarkan!
1. Setelah kalian mengamati gambar dan mempelajari alat pernapasan
manusia, diskusikanlah dengan teman kelompok kalian 3 fungsi dari alat
pernapasan pada gambar diatas!
2. Jelaskanlah 3 definisi organ pernapasan manusia pada gambar di atas!
3. Proses pernapasan manusia ada 2 macam apa sajakah prosesnya ?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
4. Setelah kalian melihat video yang diputarkan. Jelaskan proses perjalanan
udara dari luar sampai masuk ke paru-paru ?
5. Pada gambar diatas merupakan gambar brokus dan brokiolus. Tuliskanlah
perbedaan antara brokus dan brokiolus !
6. Setelah kamu belajar mengenai sistem pernapasan manusia dan bagian-
bagiannya. Berikanlah 3 contoh gangguan pernapasan manusia dan
bagaimana cara menanganinya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
7. Setelah kalian membuat tabung pernapasan manusia dan
mengamatinya,Jelaskanlah proses keluar dan masuknya udara ke paru-
paru. Fase insipirasi dan ekspirasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran 3.1 Soal UraianPretest
1. Sebutkan nama organ pernapasan yang terdapat pada nomor 6, 8, 10!
…………………………………………………….
……………………………………………………..
…………………………………………………….
2. Jelaskan yang dimaksud dengan trakea, bronkus, dan alveolus pada organ
pernapasan manusia!
………………………………………………………………………………
…………..…………………………………………………………………
………………………...……………………………………………………
3. Sebutkan 2 proses pernapasan pada manusia!
………………………………………………………………………………
…………..…………………………………………………………………
………………………..……………………………………………………
4.
Pada gambar diatas merupakan gambar bronkus dan bronkiolus.
Sebutkanlah perbedaan antara bronkus dan bronkiolus pada pernapasan
manusia!
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
5. Sebutkan 2 penyakit yang menyerang paru-paru dan berikan satu cara
mencegah untuk masing-masing penyakit!
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 3.2 Soal Uraian Posttest
1.
Tuliskanlahnama-nama organ pernapasan manusia pada gambar diatas!
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
2. Jelaskan yang dimaksud dengan faring, laring, dan alveolus pada organ
pernapasan manusia!
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
3. Jelaskan perbedaan inspirasi dan ekspirasi!
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
4. Sebutkan dan jelaskan 2 gangguan pernapasan pada manusia!
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
5. Berikanlah 3 cara menjaga kesehatan alat pernapasan pada manusia!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 3.3 Kunci Jawaban Pretest
1. Organ pada gambar
6 (Faring), 8 (paru-paru), 10 (bronkus)
2. Oragan pernapasan trakea, brokus, dan alveolus
Trakea, pada trakea terdapat jaringan yang disebut silia yang akan
bergerak dan mendorong keluar debu-debu dan bakteri yang masuk.
Brokus, merupakan percabangan dari trakea serta terdiri atas bronkus
kiri dan bronkus kanan.
Alveolus, terdapat di dalam paru-paru merupakan tempat terjadinya
pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Alveolus dikelilingi kapiler-
kapiler darah. Alveolus berbentuk seperti buah anggur.
3. 2 proses pernapasan
Proses ekspirasi (keluarnya udara)
Proses inspirasi (masuknya udara)
4. Perbedaan brokus dan bronkeolus
Brokus, percabangan dari trakea serta terdiri atas bronkus kiri dan
bronkus kanan.
Bronkiolus, merupakan percabangan dari bronkus yang memiliki
percabangan yang jumlahnya sangat banyak.
5. 2 gangguan pernapasan manusia
Influenza (flu) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus. Lendir
yang keluar dari hidung menutup lubang hidung sehingga udara
terhalang masuk dan mengganggu pernapasan.
Sesak napas merupakan gangguan pernapasan karena udara yang
tercemar oleh asap. Asap dapat berasal dari pembakaran sampah,
kendaraan bermotor, dan rokok. Selain asap, debu juga dapat
mengakibatkan sesak napas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Asma yaitu gangguan pernapasan karena penyempitan saluran
pernapasan. Menyempitnya saluran pernapasan dapat terjadi karena
beberapa hal yaitu: 1) Udara yang tercemar oleh asap dan debu, 2)
Udara yang terlalu dingin, 3) Keadaan jiwa penderita, misalnya stres
dan tekanan emosi.
Radang paru-paru karena bakteri Tuberkulosis. Radang yang
disebabkan oleh bakteri ini biasa disebut TBC paru-paru.
Bronkitis yaitu adanya peradangan pada batang tenggorok (bronkus).
Polip merupakan penyempitan saluran pernapasan akibat terjadinya
pembengkakan kelenjar limfe.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Lampiran 3.4 Kunci Jawaban Posttest
1. Organ pernapasan pada gambar.
a. Hidung
b. Faring
c. Laring
d. Trakea
e. Bronkus
f. Paru-paru
g. Diafragma
2. 3 organ pernapasan pada manusia
Faring, merupakan persimpangan antara saluran pernapasan pada
bagian depan dan saluran pencernaan pada bagian belakang.
Laring, laring atau tekak (jakun) terdapat di bagian belakang faring.
Laring terdiriatas sembilan susunan tulang rawan berbentuk kotak.
Trakea, pada trakea terdapat jaringan yang disebut silia yang akan
bergerak danmendorong keluar debu-debu dan bakteri yang masuk.
Brokus, merupakan percabangan dari trakea serta terdiri atas bronkus
kiridan bronkus kanan.
Bronkiolus, merupakan percabangan dari bronkus.
Alveolus, terdapat di dalam paru-paru merupakan tempat terjadinya
pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Alveolus dikelilingi kapiler-
kapiler darah. Alveolus berbentuk seperti buah anggur.
3. Perbedaan inspirasi dan ekspirasi
Inspirasi, saat menarik napas otot diafragma mengerut.
Ekspirasi, saat mengembuskan napas otot diafragma dan otot
antartulang rusuk mengendur.
4. 2 gangguan pernapasan manusia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
Influenza (flu) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus. Lendir
yang keluar dari hidung menutup lubang hidung sehingga udara
terhalang masuk dan mengganggu pernapasan.
Sesak napas merupakan gangguan pernapasan karena udara yang
tercemar oleh asap. Asap dapat berasal dari pembakaran sampah,
kendaraan bermotor, dan rokok. Selain asap, debu juga dapat
mengakibatkan sesak napas.
Asma yaitu gangguan pernapasan karena penyempitan saluran
pernapasan. Menyempitnya saluran pernapasan dapat terjadi karena
beberapa hal yaitu: 1) Udara yang tercemar oleh asap dan debu, 2)
Udara yang terlalu dingin, 3) Keadaan jiwa penderita, misalnya stres
dan tekanan emosi.
Radang paru-paru karena bakteri Tuberkulosis. Radang yang
disebabkan oleh bakteri ini biasa disebut TBC paru-paru.
Bronkitis yaitu adanya peradangan pada batang tenggorok (bronkus).
Polip merupakan penyempitan saluran pernapasan akibat terjadinya
pembengkakan kelenjar limfe.
5. 3 contoh cara menjaga kesehatan organ pernapasan
Menghindari asap rokok, debu, polusi, dll.
Gunakan masker ketika berada dilingkungan yang membahayakan
kesehatan
Mendapatkan imunisasi atau vaksin
Mnghindari kontak langsung dnegan penderita penyakit pernapasan
lainnya agar tidak menular
Menjaga pola tidur yang teratur dan makan makanan yang bergizi
Lakukan pemerikasaan kesehatan secara teratur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran 3.5 Rubrik PenilaianPretest
No. Variabel Indikator No.
soal
Kriteria Skor
1. Hasil
belajar
Menyebutkan organ pernapasan
manusia
1 Jika menuliskan 3
organ pada gambar
dengan benar
4
Jika menuliskan 2
organ dengan benar
3
Jika menuliskan 1
organ dengan benar
2
Jika menjawab salah
dan tidak menjawab.
1
2 Jika menjelaskan
definisi 3 organ
pernapasan manusia
dengan benar
4
Jika menjelaskan
definisi 2 organ
pernapasan dengan
benar
3
Jika menjelaskan
definisi 1 organ
pernapasan manusia
dengan benar
2
Jika menjelaskan
organ pernapasan
kurang benar,
menjawab salah dan
tidak menjawab.
1
Menganalisis perbedaan proses
pernapasan pada manusia
3 Jika menyebutkan dan
menjelaskan 2 proses
pernapasan pada
manusia dengan benar
4
Jika menyebutkan 2
proses pernapasan
pada manusia tetapi
tidak dijelaskan
3
Jika menyebutkan 1
proses pernapasan
pada manusia dengan
benar dan dijelaskan
2
Jika menyebutkan 1
proses pernapasan
tidak dijelaskan,
menjawab salah, dan
tidak menjawab
1
4 Jika menjelaskan
perbedaan brokus dan
bronkiolus dengan
benar dan jelas.
4
Jika menjelaskan
perbedaan brokus dan
bronkiolus dengan
benar tetapi tidak
jelas.
3
Jika menjelaskan
perbedaaan brokus
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
dan bronkiolus dengan
benar tetapi tidak tepat
dan jelas.
Jika menjelaskan
perbedaan brokus dan
bronkiolus sama,
menjawab salah dan
tidak menjawab.
1
Mengidentifikasi gangguan
pernapasan pada manusia
5 Jika menyebutkan 2
gangguan pernapasan
dengan benar dan
dijelaskan.
4
Jika menyebutkan 2
gangguan pernapasan
dengan benar tetapi
belum dijelaskan.
3
Jika menyebutkan 1
gangguan pernapasan
dengan benar dan
dijelaskan.
2
Jika menyebutkan 1
gangguan pernapasan
tetapi tidak dijelaskan,
menjawab salah dan
tidak menjawab
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Lampiran 3.6 Rubrik PenilaianPosttest
No. Variabel Indikator No.
soal
Kriteria Skor
1. Hasil
belajar
Meyebutkan organ pernapasan
manusia
1 Jika menuliskan
semua organ pada
gambar dengan benar
4
Jika menuliskan 5
organ dengan benar
3
Jika menuliskan 2
organ dengan benar
2
Jika memberikan 1,
menjawab salah dan
tidak menjawab.
1
2 Jika menjelaskan 3
organ pernapasan
manusia dengan benar
4
Jika menjelaskan 2
organ pernapasan
dengan benar
3
Jika menjelaskan 1
organ pernapasan
manusia dengan benar
2
Jika menjelaskan
organ pernapasan
kurang benar,
menjawab salah dan
tidak menjawab.
1
Menganalisis perbedaan proses
pernapasan pada manusia
3 Jika menjelaskan
perbedaan ekspirasi
dan inspirasi dengan
benar dan jelas.
4
Jika menjelaskan
perbedaan ekspirasi
dan inspirasi dengan
benar tetapi tidak
jelas.
3
Jika menjelaskan
salah satu perbedaan
dengan benar
2
Jika menjelaskan
salah satu perbedaan
dengan tidak benar,
menjawab salah dan
tidak menjawab.
1
Mengidentifikasi gangguan
pernapasan pada manusia
4 Jika menyebutkan 2
gangguan pernapasan
dengan benar dan
dijelaskan.
4
Jika menyebutkan 2
gangguan pernapasan
dengan benar tetapi
belum dijelaskan.
3
Jika menyebutkan 1
gangguan pernapasan
dengan benar dan
dijelaskan.
2
Jika menyebutkan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
gangguan pernapasan
tetapi kurang benar,
menjawab salah dan
tidak menjawab
5 Jika memberikan 3
contoh menjaga
kesehatan organ
pernapasan dengan
benar dan dijelaskan.
4
Jika memberikan 2
contoh menjaga
kesehatan organ
pernapasan dengan
benar tetapi belum
dijelaskan.
3
Jika memberikan 1
contoh menjaga
kesehatan organ
pernapasan dengan
benar dan dijelaskan.
2
Jika memberikan cara
menjaga kesehatan
tetapi kurang benar,
menjawab salah dan
tidak menjawab
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 3.7 Hasil Rekap Nilai Expert Judgement Instrumen Soal
Variab
el
Indikator No.
soal
Validator Komentar (Saran
Perbaikan) Guru 1 Guru 2 Dosen Rerata
Hasil
Belajar
siswa
Meyebutkan organ
pernapasan manusia
1 4 4 4 4
Soal sudah baik,
kalimat soal dapat lebih
disemprnakan.
2 4 4 4 4
Soal sudah baik dan
mudah dipahami,
lanjutkan.
Menganalisis perbedaan
proses pernapasan pada
manusia
3 4 4 3 3,7 Soal bisa lebih spesifik
lagi, lanjutkan.
4 3 4 3 3,3
Soal sudah baik, hanya
saja kurang mudah
dipahami.
Mengidentifikasi
gangguan pernapasan
pada manusia
5 3 4 4 3,7
Soal sudah baik dan
mudah dipahami,
lanjutkan.
6 4 4 4 4
Soal sudah baik dan
mudah dipahami,
lanjutkan.
Total skor 22 24 22
Rata-rata
3,7 4 3,7
Validator 1
Soal sudah baik, dapat digunkan
dan dilanjutkan untuk diterapkan.
Validator 2
Soal sudah baik, dapat digunakan
dan dilanjutkan untuk diterapkan
namun perhatikan pengunaan
EYD.
Validator 3
Soal sudah sesuai denganindikator
sertakriteria pembelajran inkuiri
dan dapat digunakan dengan
perbaikan kecil.
Lampiran 3.8 Hasil Rekap Nilai Expert Judgement RPP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
No. Aspek yang Dinilai
Expert Judgement Rerata
Skor
Dosen Guru
SD I
Guru
SD II Total
I. Perumusan tujuan pembelajaran
1. Kejelasan Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar 4 4 3 11
2. Ketepatan penjabaran Kompetensi
Dasar ke dalam indikator 4 4 3 11
3. Keseseauain kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar dengan tujuan
pembelajaran
4 4 3 11
4. Kesesuaian Indikator dengan tujuan
pembelajaran 3 4 3 10
5. Kesesuaian Indikator dengan tingkat
perkembangan siswa 4 4 3 11
II. Isi yang dissajikan
1. Sistematika penyususnan RPP 4 4 4 12
2. Kesesuaian urutan kegiata
pembelajaran model PBL 4 4 3 11
3. Kesuaian uraian kegiatan siswa dan
guru untuk setiap tahap pembelajaran
dengan aktivitas pembelajaran PBL
4 4 3 11
4. Kejelasan scenario pembelajaran
(tahap-tahap kegiatan) pembelajaran;
awal, inti, penutup
4 4 3 11
5. Kelengkapan instrument evaluasi (soal,
kunci, pedoman penskoran) 4 4 4 12
III. Bahasa
1. Penggunaan bahasa sesuai dengan EYD 3 4 3 10
2. Bahasa yang digunakan komunikatif 3 4 3 10
3. Kesederhanaan struktur kalimat 4 4 3 11
IV. Waktu
1. Kesuaian alokasi yang digunakan 3 4 3 10
2. Rincian waktu untuk setiap tahap
pembelajaran. 4 4 3 11
Total Skor 163
Rata-rata 10,86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran 3.9 Rekap Kuesioner Keteterbacaan Instrumen Penelitian
No Keterangan Validator Rer
ata
Saran
1 2 3 4 5
1 Bahasa yang digunakan mudah
dipahami
5 5 5 4 4 4,6 Bahasa mudah
dipahami dan
dimengerti.
2 Petunjuk pengerjaan jelas 4 4 4 5 4 4,2 Sudah jelas
3 Soal yang diberikan sesuai dengan
materi
3 3 3 3 3 3 Sebaiknya
disesuaian materi
lagi
4 Soal yang diberikan membuat saya
paham dengan materi
4 4 4 4 5 4,2 Dapat dengan
mudah memahami
materi lagi
5 Soal yang diberikan mampu
mengungkapkan kelebihan dan
kekurangan saya terhadap materi yang
dipelajari
3 5 4 4 5 4,2 Dapat mempelajari
materi tersebut
secara dalam.
6 Batasan pertanyaan jelas 5 5 5 3 4 4,4 Pertanyaan sudah
menjurus pada
materi
7 Jumlah soal sesuai dengan alokasi
waktu
5 5 5 4 5 4,8 Sudah sesuai
dengan waktu yang
diberikan
Total 29 31 30 27 30
Rata-rata 4,1 4,4 4,2 3,8 4,2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 3.10 Hasil Analisis SPSS Uji Validitas Pretest
3.10.1 Hasil Uji Validitas Pretest
Total
Total Pearson
Correlation
1
Sig. (2-tailed)
N 30
Aitem 1 Pearson
Correlation
,555**
Sig. (2-tailed) ,001
N 30
Aitem 2 Pearson
Correlation
,503**
Sig. (2-tailed) ,005
N 30
Aitem 3 Pearson
Correlation
,560**
Sig. (2-tailed) ,001
N 30
Aitem 4 Pearson
Correlation
,124
Sig. (2-tailed) ,514
N 30
Aitem 5 Pearson
Correlation
,837**
Sig. (2-tailed) ,000
N 30
Aitem 6 Pearson
Correlation
,561**
Sig. (2-tailed) ,001
N 30
**. Correlation is significant at the 0,01 level (2-
tailed).
*. Correlation is significant at the 0,05 level (2-
tailed).
3.10.2 Hasil Uji Validitas Posttest
Total
Total Pearson
Correlation
1
Sig. (2-tailed)
N 30
Aitem 1 Pearson
Correlation
,531**
Sig. (2-tailed) ,003
N 30
Aitem 2 Pearson
Correlation
,523**
Sig. (2-tailed) ,003
N 30
Aitem 3 Pearson
Correlation
,474**
Sig. (2-tailed) ,008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
N 30
Aitem 4 Pearson
Correlation
,269
Sig. (2-tailed) ,151
N 30
Aitem 5 Pearson
Correlation
,786**
Sig. (2-tailed) ,000
N 30
Aitem 6 Pearson
Correlation
,672**
Sig. (2-tailed) ,000
N 30
**. Correlation is significant at the 0,01 level (2-
tailed).
*. Correlation is significant at the 0,05 level (2-
tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Lampiran 3.11 Hasil Analisis SPSS Uji Reliabilitas
3.11.1 Hasil Uji Reliabilitas Pretest
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excluded 0 0
Total 30 100,0
a.Listwise delection based on all variables in the procedure.
Reliability Statistic
Cronbach’s Alpha N of Items
,568 5
3.11.2 Hasil Uji Reliabilitas Posttest
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excluded 0 0
Total 30 100,0
a.Listwise delection based on all variables in the procedure.
Reliability Statistic
Cronbach’s Alpha N of Items
,540 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Lampiran 4.1 Tabulasi Nilai Hasil Belajar Kelompok Kontrol dan
Eksperimen
No PreKon PostKon SelKon PreEks PostEks SelEks
1 50 80 30 55 90 35
2 45 75 30 40 95 55
3 50 85 35 45 85 40
4 60 70 10 45 75 30
5 35 40 5 30 85 55
6 50 75 25 35 65 30
7 45 65 20 40 100 60
8 35 85 50 55 45 -10
9 35 50 15 35 55 20
10 40 65 25 35 80 45
11 55 70 15 50 90 40
12 40 80 40 40 95 55
13 45 65 20 35 100 65
14 55 75 20 30 90 60
15 35 65 30 55 95 40
16 65 70 5 45 70 25
17 40 90 50 45 85 40
18 45 50 5 55 100 45
19 45 85 40 40 85 45
20 50 65 15 35 95 60
21 30 65 35 50 85 35
22 30 40 10 45 95 50
23 55 65 10 45 75 30
24 40 75 35 60 95 35
25 40 100 60 45 90 45
26 45 70 25 55 85 30
27 50 55 5 40 85 45
28 45 75 30 45 100 55
29 30 100 70 45 85 40
30 50 60 10 35 100 65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Lampiran 4.2 Hasil SPSS Uji Normalitas
PreKo
n
PostKo
n
SelKon PreEks PostEk
s
SelEks
N 30 30 30 30 30 30
Normal
Paramet
ersa
Mean 8,90 14,07 5,17 8,7333 17,17 8,43
Std. Deviation 1,778 2,947 3,364 1,6174
3
2,666 3,115
Most
Extrem
e
Differe
nce
Absolute ,123 ,159 ,108 ,168 ,242 ,117
Positive ,111 ,109 ,107 ,168 ,144 ,094
Negative -,123 -,159 -,108 -,132 -,242 -,117
Test Statistic ,671 ,869 ,590 ,919 1,324 ,643
Asymp. Sig. (2-tailed) ,758 ,437 ,877 ,367 ,060 ,803
a.Test distribution is Normal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Lampiran 4.3 Hasil SPSS Uji Perbedaan Kemampuan Awal
Group Statistics
kelompok N Mean Std.
Deviation
Std. Error
Mean
preKon
Eks
pretest kontrol 30 44,5000 8,84249 1,61441
pretest eksperimen 30 43,6667 8,08717 1,47651
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality
of Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-
tailed)
Mean
Differe
nce
Std.
Error
Differe
nce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
preKo
nEks
Equal
varianc
es
assume
d
,107 ,745 ,381 58 ,705 ,83333 2,18778 -3,54599 5.21266
Equal
varianc
es not
assume
d
,381 57.5
44
,705 ,83333 2,18778 -3,54673 5.21340
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Lampiran 4.4 Hasil SPSS Uji Signifikansi Pengaruh Perlakuan
Group Statistics
kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error
Mean
selisihKo
nEks
selisih
kontrol
30 25,8333 16,81970 3,07084
selisih
eksperimen
30 42,1667 15,57426 2,84346
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality
of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-
tailed)
Mean
Differen
ce
Std.
Error
Differe
nce
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
selisih
KonE
ks
Equal
variances
assumed
,460 ,500 -3,903 58 ,000 -
16,3333
3
4,1851
3
-
24,710
78
-
7,95588
Equal
variances
not
assumed
-3,903 57,6
60
,000 -
16,3333
3
4,1851
3
-
24,711
84
-
7,95483
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran 4.5 Perhitungan Manual Besar Pengaruh Perlakuan
Effect size terhadap hasil belajar siswa:
r = √
r = √
r = √
r = √
r = √
r = 0,44 Persentase pengaruh penggunaan model pembelajaran
inkuiri terhadap hasil belajar siswa:
R2 = r
2
= (0,44)2
= 0,19
Persentase = R2 x 100%
= 0,19 x 100%
= 19%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lampiran 4.6 Perhitungan Persentase Peningkatan NilaiPretest ke Posttest
4.6.1 Perhitugan Persentase Peningkatan NilaiPretest ke Posttest
Persentase Peningkatan Skor Pretest-Posttest Hasil Belajar
Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen
Persentase
= √
X 100%
= √
X 100%
= √
X 100%
= 0,57 X 100%
= 57,97%
Persentase
= √
X 100%
= √
X 100%
= √
X 100%
= 0,96 X 100%
= 96,78%
4.6.2 Hasil SPSS Uji Signifikansi Peningkatan NilaiPretest ke Posttest
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 PostKontrol 70,33 30 14,735 2,690
PreKontrol 44,50 30 8,842 1,614
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 PostEksperi
men
85,83 30 13,332 2,434
PreEksperim
en
43,67 30 8,087 1,477
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 PostKontrol
&PreKontrol
30 ,048 ,803
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 PostEksperimen
&PreEksperimen
30 ,003 ,989
Paired Samples Test
Paired Differences t df Sig. (2-
tailed) Mean Std.
Deviati
on
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 postKontrol
- preKontrol
25,833 16,820 3,071 19,553 32,114 8,412 29 ,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Paired Samples Test
Paired Differences t df Sig. (2-
tailed) Mean Std.
Deviati
on
Std.
Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair 1 postEksperi
men -
preEksperim
en
42,167 15,574 2,843 36,351 47,982 14,82
9
29 ,000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Lampiran 4.7Perhitungan Manual Besar Efek Peningkatan NilaiPretest ke
Posttest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen
r = √
r = √
r = √
r = √
r = √
r = 0,83
r = √
r = √
r = √
r = √
r = √
r = 0,93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Lampiran 4.8 Transkrip Wawancara Guru
No Wawancara Keterangan
1 P : Model pembelajaran apakah yang baisanya Ibu gunakan
pada saat pembelajaran IPA ?
2 G : Masih sering menggunakan ceramah Menggunakan
ceramah
3 P : Apakah sebelumnya Ibu pernah menggunakan dengan
model pembelajaran Inkuiri ?
4 G : Belum pernah menggunakan karena belum mempelajari
lebih banyak mengenai model pembelajaran ini. masih
kesulitan untuk saya menerapkannya di dalam kelas, karena
juga belum terbiasa terlatih dan harus belajar lebih lagi
mengenai model pembelajaran inkuiri ini agar ketika
menerapkan kepada siswa tidak salah konsep
Belum pernah
menggunakan/me
nerapkan di kelas.
5 P : Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai proses
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajran
inkuiri ?
6 G : Pembelajaran inkuiri memang sangat baik untuk diterapkan
bagi siswa, karena dapat membuat siswa lebih berpikir
kritis dan juga dapat mengajak siswa untuk merumuskan
masalah dan menemukan jawabannya sendiri menurut
langkah inkuiriri tersebut , selain itu juga dapat membuat
siswa dapat bekerjasama dengan kelompoknya
Baik untuk
diterapkan pada
siswa dapat
membuat siswa
lebih kritis.
7 P : Apakah metode inkuiri efektif jika diterapkan pada mata
pelajaran IPA ?
8 G : Ya, sangat efektif mbak, apalagi untuk pembelajran IPA Efektif untuk
pembelajaran IPA
9 P : Apakah saran Bapak/Ibu untuk pembelajaran IPA dengan
menggunakan model pembelajran inkuiri ?
10 G : Sebelum pembelajaran berlangsung, diperhatikan dulu
kesiapan siswa dalam mengikuti pelajaran agar siswa dapat
terkondisikan dengan baik dari awal sampai nanti akhir
pembelajaran
Menyiapkan
siswa dan
mengkondisikan
siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Lampiran 5.1 Foto-foto Kegiatan Pembelajaran Eksperimen dan Kontrol
Pembelajaran Kelompok Eksperimen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Pembelajaran Kelompok Kontrol
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran 5.2 Surat Keterangan telah Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
CURRICULUM VITAE
Lusia Kesumaningtyas merupakan anak ketiga dari pasangan
FX.Miyanto dan Kurnia Widiastuti.Lahir di Pringsewu pada
tanggal 01 Oktober 1996.Pendidikan dimulai dari Sekolah
Dasar Negeri Kediri, Lampung tahun 2002-2008 kemudian
pendidikan dilanjutkan di Sekolah Menengah Pertama
Xaverius Pringsewu, Lampung tahun 2008-2011.Kemudian peneliti menempuh
pendidikan di Sekolah Menengah Atas Xaverius Pringsewu, Lampung tahun
2011-2014.Peneliti melanjutkan pendidikan di Program Studi Guru Sekolah Dasar
di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2014 hingga sekarang.
Selama menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma banyak berbagai
kegiatan mahasiswa yang sudah peneliti ikuti. Kegiatan-kegiatan tersebut
diantaranya sebagai berikut:
No Nama Kegiatan Tahun Peran
1 Inisiasi Universitas Sanata Dharma 2014 Peserta
2 Inisiasi Fakultas 2014 Peserta
3 Inisiasi Prodi (Insipro PGSD) 2014 Peserta
4 Pelatihan Pengembangan Kepribadian Mahasiswa I
dan II
2014-2015 Peserta
5 English Club Program for 4 Semester 2014-2016 Peserta
6 Parade Gamelan Anak 2014 Se-Yogyakarta dan Jawa
Tengah
2014 Div.
Konsumsi
7 Weekend Moral 2015 Peserta
8 Kursus Pembina Pramuka Mahir Dasar (KMD) 2015 Peserta
9 Seminar “Reinventing Childhood Education” 2015 Peserta
10 Kuliah Umum Pendidikan Berbasis Montessori 2015 Peserta
11 Kuliah Umum PGSD “Masa Depan Toleransi di
Tangan Guru”
2016 Peserta
12 Seminar Kurikulum untuk Terstandarisasi
(Cambridge)
2016 Peserta
13 Inisiasi Prodi PGSD (Insipro) 2016 Div. Usaha
Dana
14 Angkringan Lintas Iman & Tour Kampung “Bersama
Merawat Keberagaman”
2016 Div. Acara
15 Pementasan Seni Tari “Ekpresikan Diri Dalam
Tarian”
2017 Bendahara
16 Penguasaan Bahasa Inggris Aktif 2017 Peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI