pengaruh modifikasi sarana pembelajaran terhadap hasil ... filejurusan/ program studi : jpok/...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user i
Pengaruh Modifikasi Sarana Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Tolak
Peluru Gaya Membelakangi Pada Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5
Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012
SKRIPSI
Oleh :
Arif Wibowo
K4607027
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Agustus 2012
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ii
Saya yang bertanda tangan dibawah ini
Nama : Arif Wibowo
NIM : K4607027
Jurusan/ Program Studi : JPOK/ Penjaskesrek
Menyatakan bahwa skri[psi saya berjudul ” PENGARUH MODIFIKASI SARANA
PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA
MEMBELAKANGI PADA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 5
SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012” ini benar-benar merupakan
hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain
telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan,
saya bersedia menerima sangsi atas perbuatan saya.
Surakarta, 7 Agustus 2012
Yang membuat pernyataan ini
Arif Wibowo
PENGARUH MODIFIKASI SARANA PEMBELAJARAN TERHADAP
HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA MEMBELAKANGI PADA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iii
SISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN
PELAJARAN 2011/2012
Oleh: ARIF WIBOWO
K4607027
Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA Agustus 2012
PERSETUJUAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iv
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Pembimbing I
Drs. H. Sunardi, M.Kes.
NIP. 19581121 199003 1 004
Pembimbing II
Drs. H. Wahyu Sulistyo, M.Kes
NIP. 19490505 198503 1 001
PENGESAHAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user v
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada hari :
Tanggal :
Tim Penguji Skripsi :
(Nama Terang) (Tanda Tangan)
Ketua : Drs. Budhi Satyawan, M.Pd
Sekretaris : Sri Santoso Sabarini, S.Pd., M.Or
Anggota I : Drs. H. Sunardi, M. Kes
Anggota II : Drs. H. Wahyu Sulistyo, M.Kes
Disahkan oleh :
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
a. n. Dekan
Pembantu Dekan I
Prof. Dr. rer. nat. Sajidan, M.Si NIP. 19660415 199103 1 002
ABSTRAK
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vi
Arif Wibowo. K4607027. PENGARUH MODIFIKASI SARANA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR TOLAK PELURU GAYA MEMBELAKANGI PADA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Agustus 2012.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh modifikasi sarana pembelajaran terhadap hasil belajar tolak peluru gaya membelakangi pada siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Surakarta Tahun 2012.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen kuasi. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 dan siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 5 Surakarta. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan regresi linier berganda menggunakan uji t. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 64 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes dan pengukuran kemampuan tolak peluru gaya membelakangi dari Andi Suhendro.
Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan uji t pada masing-masing kelompok menunjukkan bahwa t hitung sebesar 7,3404 lebih besar dari t tabel sebesar 2,764. Peningkatan hasil belajar tolak peluru KE (kelompok yang mendapat perlakuan modifikasi sarana pembelajaran) dibandingkan KK (kelompok yang tanpa perlakuan modifikasi sarana pembelajaran) adalah 10,0359%.
Simpulan penelitian ini adalah pembelajaran dengan modifikasi sarana pembelajaran memberikan pengaruh terhadap hasil belajar tolak peluru gaya membelakangi pada siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Surakarta
Kata Kunci: Modifikasi Sarana Pembelajaran, Hasil Belajar, Tolak Peluru
ABSTRACT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vii
Arif Wibowo. K4607027. THE EFFECT OF MODIFICATION LEARNING LEARNING ACHIEVEMENT SPORTS SHOT PUT ON STUDENT CLASS XI SCIENCE 1 HIGH SCHOOL OF 5 SURAKARTA 2011/2012. Thesis. Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education in March Eleven University of Surakarta. August 2012.
The purpose of this study was to determine the effect of modification of a learning tool for studying the shot put style back to the XI science 1 students in high school 5 Surakarta. August 2012. This research uses quasi-experimental research methods. The population in this study is the class XI science1 students and students of class XI social 4 in high school 5 Surakarta. Data analysis technique used is the multiple linear regression using t test. The sampling technique used was purposive sampling. The number of samples in this study were 64 students. Data collection techniques used are test and measurement capabilities of the shot put style back to Andi Suhendro. Based on the results of research using the t test in each group showed that t of 7.3404 is greater than t table is 2.764. Improved learning outcomes KE shot put (the group that received treatment modification means of learning) than households (group without treatment modification means of learning) is 10.0359%.
Conclusions: This study is a modification of learning means learning to give effect to the learning outcomes shot put style back to the students of class XI IPA 1 SMA Negeri 5 Surakarta.
Keywords: Modification Means Learning, Learning Outcomes, Shot Put
MOTTO
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user viii
# Tak seorang pun bisa kembali ke masa lalu dan memulai awal baru. Namun semua
orang dapat memulai dari sekarang dan membuat akhir yang sama sekali baru
(Carld Bard)#
# Satu-satunya cara untuk mengubah hidup kita adalah dengan mengubah pikiran
kita (Ross Cooper) #
# Dimana ada harapan, impian akan menjadi kenyataan (Genienne Bondy) #
# Kesalahan bukanlah kegagalan, tetapi bukti bahwa seseorang telah melakukan
sesuatu (Anonim) #
# Selalu berusaha untuk menjadi lebih baik dengan segala kelemahan dan
kekuranganku. Tetapi bukan berarti ingin menjadi orang yang menang sendiri
(Penulis) #
PERSEMBAHAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ix
Skripsi ini dipersembahkan untuk :
v Bapak Ibu tercinta dan Kakakku tersayang, keberadaanya memacuku untuk
menyelesaikan skripsi ini.
v Kekasihku yang selalu memberikan semangat.
v Guru Penjas SMA Negeri 5 Surakarta yang selalu memberikan pengarahan
dalam menyelesaikan skripsi ini.
v Teman-teman yang menjadi lahan tawa disela-sela penatnya mengerjakan
skripsi.
v Rekan-rekan Penjas angkatan ‘07
v Almamater
KATA PENGANTAR
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user x
Puja dan puji syukur penulis panjatkan dengan kesungguhan hati kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa, karena limpahan berkat dan karunia-Nya yang setiap waktu
penulis terima dan rasakan, sehingga penyelesaian skripsi ini dapat tepat waktu.
Disadari bahwa penulisan skripsi ini banyak mangalami hambatan, tetapi berkat bantuan
dari beberapa pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan serta Ketua Program Studi
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Drs. H. Sunardi, M.Kes sebagai pembimbing I yang telah memberikan bimbingan
dan pengarahan dalam menyusun skripsi.
4. Drs. H. Wahyu Sulistyo, M.Kes sebagai pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam menyusun skripsi.
5. Kepala Sekolah dan Guru Penjas SMA Negeri 5 Surakarta yang telah memberikan
ijin penelitian.
6. Siswa kelas XI IPA 1 dan XI IPS 4 SMA Negeri 5 Surakarta yang telah bersedia
menjadi sampel penelitian.
7. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.
Semoga segala amal baik tersebut mendapatkan imbalan dari Tuhan yang
Maha Esa. Akhirnya berharap semoga hasil penelitian yang sederhana ini dapat
bermanfaat.
Surakarta, 7 Agustus 2012
Penulis
DAFTAR ISI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xi
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................
HALAMAN PERNYATAAN..................................................................
HALAMAN PENGAJUAN .....................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................
ABSTRAK ...........................................................................................................
MOTTO.. ..........................................................................................................
PERSEMBAHAN ............................................................................................
KATA PENGANTAR .....................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
DAFTAR TABEL ............................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................
A. Latar Belakang Masalah ................................................................
B. Identifikasi Masalah .......................................................................
C. Pembatasan Masalah ......................................................................
D. Perumusan Masalah ......................................................................
E. Tujuan Penelitian ...........................................................................
F. Manfaat Penelitian .......................................................................
BAB II LANDASAN TEORI .................................................................
A. Tinjauan Pustaka ............................................................................
1. Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Olahraga ..........................
a. Pengertian Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Olahraga
b. Tujuan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Olahraga .....
i
ii
iii
iv
v
vii
viii
ix
x
xiii
xiv
xv
xvi
1
1
4
4
4
5
5
6
6
6
6
8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xii
2. Pengertian Tolak Peluru .........................................................
a. Cara Memegang Peluru ....................................................
b. Sikap Badan pada Waktu Akan Menolak Peluru .............
c. Cara Menolakkan Peluru ..................................................
d. Sikap Badan Setelah Menolakkan Peluru ........................
3. Hakikat Pembelajaran ............................................................
a. Pengertian Pembelajaran ..................................................
b. Tujuan Pembelajaran ........................................................
c. Prinsip-Prinsip Pembelajaran ...........................................
d. Perencanaan Pembelajaran ...............................................
e. Assesmen Pembelajaran ...................................................
4. Modifikasi Sarana Pembelajaran Tolak Peluru ........................
a. Sarana Pembelajaran ........................................................
b. Hakikat Modifikasi Pembelajaran ....................................
c. Hakikat Modifikasi Sarana Pembelajaran Tolak Peluru ..
5. Pembelajaran Tolak Peluru Gaya Membelakangi dengan
Modifikasi Sarana Pembelajaran .............................................
a. Pelaksanaan Pembelajaran Tolak Peluru Gaya
Membelakangi dengan Modifikasi Alat Pembelajaran ....
b. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Tolak Peluru
Gaya Membelakangi dengan Modifikasi Alat
Pembelajaran.....................................................................
B. Kerangka Berpikir ..........................................................................
C. Perumusan Hipotesis.......................................................................
BAB III METODE PENELITIAN .........................................................
A. Tempat dan Waktu Penelitian.........................................................
1. Tempat Penelitian ...................................................................
2. Waktu Penelitian......................................................................
8
10
11
12
13
14
14
15
16
16
17
17
17
18
19
20
21
23
25
27
28
28
28
28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiii
B. Populasi dan Sampel.......................................................................
1. Populasi ...................................................................................
2. Sampel......................................................................................
C. Rancangan Penelitian .....................................................................
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................
E. Variabel Penelitian .........................................................................
F. Teknik Analisis Data ......................................................................
1. Uji Reliabilitas ........................................................................
2. Uji Prasyarat Analisis .............................................................
a. Uji Normalitas...................................................................
b. Uji Homogenitas (Metode Bartlet)...................................
3. Uji Perbedaan...........................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN........................
A. Deskripsi Data.................................................................................
B. Pengujian Prasyarat Analisis ..........................................................
1. Uji Reliabilitas............................................................................
2. Uji Normalitas............................................................................
C. Pengujian Hipotesis .......................................................................
D. Pembahasan Hasil Penelitian..........................................................
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN...................................
A. Simpulan ...................................................................................................
B. Implikasi ...................................................................................................
C. Saran ..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................
LAMPIRAN ..............................................................................................
28
28
29
29
30
30
31
31
31
31
32
33
34
34
35
35
36
37
37
39
39
39
40
41
43
DAFTAR GAMBAR
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xiv
Gambar Halaman
1 Lapangan Tolak Peluru ................................................................... 10
2 Cara Memegang Peluru................................................................... 11
3 Sikap Badan Pada Waktu akan Menolak Gaya Membelakangi ... 12
4 Cara Menolakkan Peluru Gaya Membelakangi ............................. 13
5 Sikap Badan setelah Menolakkan Peluru....................................... 14
6 Menolak Bola Medicine Berpasangan ........................................... 22
7 Menolakkan Bola Pada Target atau Sasaran ................................. 22
8 Menolakkan Bola pada Sasaran Lingkaran Ban............................ 23
9 Menolakkan Bola Ketinggian Tali yang Dibentangkan................ 23
10 Kerangka Berpikir.. ......................................................................... 26
11 Histogram Rata-Rata Hasil Belajar Tolak Peluru ......................... 35
DAFTAR TABEL
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xv
Tabel Halaman
1 Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian ................ 28
2 Deskripsi Data Hasil Belajar Tolak Peluru Gaya Membelakangi . 34
3 Hasil Uji Reliabilitas ........................................................................ 35
4 Tabel Range Kategori Reliabilitas................................................. 36
5 Rangkuman Hasil Uji Normalitas.................................................... 36
6 Rangkuman Hasil T-Test Hasil Belajar Tolak Peluru pada Taraf
Signifikasi a = 0,05 .......................................................................... 37
DAFTAR LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user xvi
Lampiran Halaman
1. Petunjuk Pelaksanaan Tes Tolak Peluru. .................................................. 43
2. Data Tes Awal Kelompok Eksperiman .................................................... 44
3. Data Tes Akhir Kelompok Eksperiman .................................................... 45
4. Data Tes Awal Kelompok Kontrol ........................................................... 46
5. Data Tes Akhir Kelompok Kontrol ........................................................... 47
6. Uji Reliabilitas Tes Awal........................................................................... 48
7. Uji Reliabilitas Tes Akhir .......................................................................... 50
8. Uji Normalitas ............................................................................................ 52
9. Uji Homogenitas ........................................................................................ 54
10. Uji Perbedaan Tes Awal dan Tes Akhir ................................................... 56
11. Penilaian Proses Pembelajaran .................................................................. 59
12. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan Pertama............. 76
13. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan Kedua ............... 85
14. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan Ketiga ............... 96
15. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pertemuan Keempat ........... 106
16. Dokumentasi Penelitian ............................................................................. 116
17. Dokumentasi Surat Penelitian ................................................................... 120
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang mengutamakan gerak
fisik yang mempunyai peran penting untuk mendukung pencapaian tujuan
pendidikan secara keseluruhan. Melalui pendidikan jasmani dikembangkan
beberapa aspek yang mencakup aspek jasmani, psikomotorik, afektif dan kognitif.
Pentingnya peranan pendidikan jasmani untuk perkembangan siswa, maka harus
diajarkan dengan baik dan benar. Upaya mengembangkan aspek-aspek siswa
melalui pendidikan jasmani, maka dalam pendidikan jasmani telah diatur dalam
kurikulum macam-macam cabang olahraga yang harus diajarkan kepada siswa
sesuai dengan tingkat sekolahnya.
Atletik merupakan salah satu cabang olahraga yang wajib diajarkan
kepada peserta didik dari tingkat sekolah paling rendah Taman Kanak-Kanak
(TK) sampai Sekolah Menengah Atas atau Kejuruan (SMA/SMK) bahkan
Perguruan Tinggi. Bahagia, Yusup dan Suherman (2000: 1) menyatakan,
“Mengapa cabang olahraga atletik wajib diajarkan di sekolah-sekolah, secara logis
karena atletik merupakan induk dari semua cabang olahraga. Gerakan-gerakan
yang ada di dalam atletik dimiliki oleh sebagian besar cabang-cabang olahraga”
(hlm. 1). Sedangkan Syarifuddin (1992) berpendapat, “Melalui berbagai bentuk
gerak dasar atletik berguna untuk meningkatkan aktivitas jasmani dan juga akan
memberikan sumbangan yang sangat berguna satu di antaranya mempertahankan
dan menyempurnakan berbagai bentuk gerakan yang telah dimiliki sebelum
memasuki sekolah” (hlm. 19).
Tolak Peluru merupakan salah satu nomor lempar yang diajarkan di
Sekolah Menengah Atas (SMA) termasuk di SMA Negeri 5 Surakarta. Gaya tolak
peluru yang diajarkan di SMA Negeri 5 Surakarta yaitu tolak peluru gaya
membelakangi (gaya O’Briend). Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di
SMA Negeri 5 Surakarta masih banyak permasalahan yang dihadapi dalam
pelaksanaan pembelajaran tolak peluru gaya membelakangi di antaranya
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
kurangnya sarana pembantu pembelajaran, jam pembelajaran yang terbatas, siswa
kurang antusias dengan pelajaran atletik dan lain sebagainya. Jumlah peluru yang
terdapat di SMA Negeri 5 Surakarta adalah 3 peluru ukuran putra dan 2 peluru
ukuran putri. Sementara jumlah siswa di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Surakarta
adalah siswa putri dengan jumlah 21 dan jumlah siswa putranya adalah 11 siswa
Dari data tersebut menunjukkan bahwa jumlah peluru tidak seimbang dengan
jumlah siswa. Dengan jumlah peluru yang terbatas maka kesempatan siswa dalam
melakukan pembelajaran tolak peluru juga sangat terbatas. Selain itu, masih
banyak siswa yang pasif dalam pelaksanaan karena menunggu kesempatan
melakukan sehingga waktu pembelajaran tidak efektif. Permasalahan-
permasalahan inilah yang mengakibatkan sebagian besar hasil belajar tolak peluru
gaya membelakangi siswa SMA Negeri 5 Surakarta masih rendah.
Untuk itu kebutuhan untuk memodifikasi olahraga sebagai suatu
pendekatan alternatif dalam pengajaran pendidikan jasmani, mutlak perlu
dilakukan. Guru harus memiliki kemampuan untuk memodifikasi ketrampilan
yang hendak diajarkan agar sesuai tingkat perkembangan siswa. Guru dituntut
harus lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan pembelajaran yang akan
diberikan kepada siswa, sehingga tercipta pembelajaran yang aktif bagi siswa,
atau menyenangkan tanpa meninggalkan tujuan pembelajaran tersebut.
Kendala atau masalah yang sering dihadapi siswa dalam proses belajar
tolak peluru gaya membelakangi, menuntut seorang guru harus mampu
menganalisa dan mencari solusi yang tepat agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai dengan baik. Jika dalam pembelajaran tolak peluru, siswa belum
memiliki kemampuan yang memadai atau peluru dianggap sebagai kendalanya,
maka perlu langkah yang tepat disesuaikan dengan kondisi siswa. Lutan dan
Suherman (2000) berpendapat, “Lakukan modifikasi peralatan, apabila peralatan
diduga sebagai penghambat keberhasilan” (hlm.75).
Merubah peralatan pembelajaran (peluru) merupakan salah satu cara untuk
mengatasi kesulitan dalam belajar tolak peluru gaya membelakangi, apabila
peluru dianggap sebagai kendalanya. Untuk memberi kemudahan dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
pembelajaran tolak peluru dapat dilakukan dengan memodifikasi peluru asli
dengan menggunakan peluru yang beratnya lebih ringan.
Pembelajaran tolak peluru dengan modifikasi sarana pembelajaran
merupakan salah satu cara untuk mengatasi kesulitan-kesulitan dalam belajar
tolak peluru gaya membelakangi. Namun untuk modifikasi pembelajaran tolak
peluru tersebut belum diketahui tingkat efektivitasnya terhadap peningkatan hasil
belajar tolak peluru gaya membelakangi. Hal ini karena, hasil belajar tidak hanya
dipengaruhi oleh bentuk pembelajaran yang diterapkan guru, namun faktor
individu (siswa) merupakan faktor yang dominan yang sangat berpengaruh
berhasil dan tidaknya suatu keterampilan dikuasai. Faktor individu ini sangat
kompleks, misalnya semangat belajar, kemampuan fisik yang baik, kesungguhan
belajar, mental dan lain sebagainya.
Permasalahan yang diungkapkan di atas dialami oleh hampir semua
sekolah, termasuk SMA Negeri 5 Surakarta. Permasalahan yang dihadapi guru
dalam proses pembelajaran atletik (termasuk tolak peluru gaya membelakangi)
harus dicarikan solusi yang tepat agar tujuan pembelajaran yang telah dituangkan
dalam RPP maupun silabus dapat tercapai. Modifikasi sarana pembelajaran
merupakan salah satu upaya yang dapat digunakan dalam membelajarkan tolak
peluru gaya membelakangi. Melalui modifikasi tersebut, diharapkan siswa lebih
mudah dalam melakukan gerakan yang di dalamnya terdapat unsur belajar tolak
peluru gaya membelakangi. Melalui modifikasi yang diterapkan ini, diharapkan
siswa mampu meningkatkan kemampuan dan hasil belajar tolak tolak peluru gaya
membelakangi.
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh modifikasi sarana pembelajaran
terhadap hasil belajar tolak peluru gaya membelakangi, maka perlu dikaji dan
diteliti secara lebih mendalam baik secara teori maupun praktik melalui penelitian
eksperimen. Permasalahan inilah yang melatar belakangi judul penelitian,
“Pengaruh Modifikasi Sarana Pembelajaran terhadap Hasil Belajar Tolak Peluru
Gaya Membelakangi pada Siswa Kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Surakarta Tahun
Pelajaran 2011/2012”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,
masalah dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Para siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012
mengalami kesulitan dalam pembelajaran tolak peluru gaya membelakangi.
2. Terbatasnya waktu pembelajaran dan kurangnya sarana pendukung dalam
pembelajaran tolak peluru berakibat rendahnya hasil belajar tolak peluru gaya
membelakangi pada siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Surakarta tahun
pelajaran 2011/2012.
3. Guru belum menerapkan modifikasi sarana pembelajaran dalam mengajarkan
tolak peluru gaya membelakangi pada siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5
Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.
C. Pembatasan Masalah
Banyaknya masalah yang dapat diidentifikasi maka perlu dibatasi agar
tidak menyimpang dari tujuan penelitian. Pembatasan masalah dalam penelitian
ini sebagai berikut:
1. Pengaruh modifikasi sarana pembelajaran tolak peluru.
2. Hasil belajar tolak peluru siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Surakarta.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah di atas,
masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Apakah modifikasi sarana pembelajaran memiliki pengaruh terhadap hasil
belajar tolak peluru gaya membelakangi pada siswa kelas XI IPA 1 SMA
Negeri 5 Surakarta?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, penelitian ini
mempunyai tujuan untuk :
Mengetahui pengaruh modifikasi sarana pembelajaran terhadap hasil belajar
tolak peluru gaya membelakangi pada siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5
Surakarta.
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat baik bagi peneliti
maupun guru dan siswa yang dijadikan obyek penelitian antara lain:
1. Bagi siswa yang dijadikan objek penelitian dapat meningkatkan kemampuan
tolak peluru gaya membelakangi dan diketahui seberapa besar pengaruh
modifikasi sarana pembelajaran tolak peluru terhadap hasil belajar tolak
peluru gaya membelakangi.
2. Dapat dijadikan sebagai masukan dan pedoman bagi guru Penjasorkes SMA
Negeri 5 Surakarta akan pentingnya modifikasi sarana pembelajaran yang
tepat dan efektif untuk meningkatkan kemampuan tolak peluru gaya
membelakangi.
3. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi calon peneliti tentang karya
ilmiah untuk dapat dikembangkan lebih lanjut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
Dalam pengkajian variabel-variabel penelitian diperlukan teori-teori yang
relevan dimana teori-teori tersebut dikaji dalam tinjauan pustaka. Tinjauan
pustaka pada dasarnya merupakan pengkajian terhadap pengetahuan tentang
konsep-konsep, hukum-hukum dan prinsip-prinsip yang relevan dengan
permasalahan. Dilihat dari penelitian ini maka tinjauan pustaka yang dikaji adalah
sebagai berikut:
1. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
a. Pengertian Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Ruang lingkup Penjasorkes pada umumnya terletak pada pendidikan
yang bertujuan untuk menggerakan dan menggembangkan aspek
psikomotor pada siswa, dan hal ini sangat penting untuk dipahami oleh
setiap guru penjasorkes.Pada dasarnya pengertian penjasorkes sendiri
merupakan terjemahan dari physical education yang digunakan di
Amerika.Sedangkan makna dari penjasorkesnsendiri adalah pendidikan
mengenai fisik dan mental seseorang.Jadi arti pendidikan disini adalah
proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok dalam
usaha untuk mendewasakan anak melalui pengajaran dan pelatihan.Dengan
demikian penjasorkes adalah suatu proses aktivitas jasmani,yang dirancang
dan disusn secara sistematis,untuk merangsang pertumbuhan dan
perkembangan,meningkatkan kemampuan dan keterampilan
jasmani,kecerdasan dan pembentukan watak serta nilai dan sikap yang
positif bagi setiap warga negara dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
Selanjutnya beberapa pengertian tentang penjasorkes sendiri yang
telah dikemukakan oleh beberapa ahli ternyata belum ada kesepakatan
rumusan yang sama. Meskipun demikian,dari rumusan – rumusan mengenai
penjasorkes terdapat beberapa kesamaan komponen yang terlibat,dan
6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
menjadi dasar serta tujuan pelaksanaan penjasorkes.Berikut pengertian
penjas menurut Suherman (2000). Bahwa :
”Pengertian pendidikan jasmani dapat dilihat dari dua sudut pandang,yaitu pandangan tradisional dan pandangan modern,pandangan tradisional manusia terdiri dari dua komponen utama yang dapat di pilah–pilah yaitu jasmani dan rohani (dikotomi).Oleh karena itu,pendidikan jasmani diartikan sebagai proses pendidikan untuk keselarasan antara tumbuhnya badan dan perkembangan jiwa.Pandangan modern menganggap manusia sebagai satu kesatuan yang utuh (holistik).Oleh karena itu,pendidikan jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani dan sekaligus merupakan proses pendidikan untuk meningkatkan kemampuan jasmani” (hlm. 22).
Selanjutnya pengertian penjasorkes menurut Syarifuddin dan
Muhadi (1992). Bahwa :
”Tujuan umum penjasorkes di sekolah adalah memacu kepada pertumbuhan dan perkembangan jasmani,mental,emosional,dan sosial yang selaras dalam upaya membentuk dan mengembangkan kemampuan gerak dasar,menanamkan nilai sikap dan membiasakan hidup sehat,memacu aktivitas sistem peredaran darah,pencernanaan,pernapasan, dan persyarafan.Penjasorkes dapat pula menanamkan nilai-nilai disiplin,kerjasama,sportivitas,tenggang rasa,dapat meningkatkan pengetahuan penjasorkes,menanamkan kegemaran untuk melakukan aktivitas jasmani” (hlm. 4).
Oleh karena itu apabila pembelajaran penjasorkes yang dilaksanakan
di sekolah dapat terorganisir dengan baik,akan dapat memberikan
sumbangan yang sangat berarti dalam pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani yang harmonis maupun dalam rangka menyiapkan siswa
secara fisiologis yang mengarah kepada usaha – usaha keras berguna untuk
meningkatkan kemantapan jasmani dan rohani dalam membantu
mengembangkan kemampuan dan kepribadian yang sangat besar
pengaruhnya terhadap penyesuaian diri di dalam lingkungannya dan
dijelaskan bahwa materi yang disajikan dalam pembelajaran penjasorkes
harus menunjang tujuan dalam pengajaran penjasorkes itu sendiri.
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penjasorkes
adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu atau kelompok dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
usaha pendewasaan sikap seseorang ,melalui upaya pengajaran dan
pelatihan yang dalam hal ini proses atau aktivitas gerak jasmani itu sendiri.
b. Tujuan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan
Tujuan penjasorkesharus berorientasi pada setiap siswa .pendekatn
pemecahan masalah merupakan cara yang baik apabila digunakan dalam
pengajaran atau plajaran pendidikan jasmani.Karena pendekatan ini dapat
meningkatkan partisipasi maksimum,memberikan keleluasasn gerak yang
memadai dan meningkatkan kemungkinan keberhasilan.
Secara umum tujuan pendidikan jasmani menurut Suherman (2000)
dapat di klasifikasikan ke dalam empat kategori,yaitu :
a. Perkembangan fisik.Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan aktivitas-aktivitas yang melibatkan kekuatan-kekuatan fisik dari berbagai organ tubuh seseorang (physical fitness).
b. Perkembangan gerak. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan melakukan gerak secara efektif, efisien, halus, indah, sempurna (skillfull).
c. Perkembangan mental. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan berfikir dengan menginterpretasikan keseluruhan pengetahuan tentang pendidikan jasmani kedalam lingkungannya sehingga memungkinkan tumbuh dan berkembangnya pengetahuan, sikap, dan tanggung jawab siswa.
d. Perkembangan sosial. Tujuan ini berhubungan dengan kemampuan siswa dalam menyesuaikan diri pad suatu kelompok atau masyarakat (hlm23).
2. Pengertian Tolak Peluru
Tolak peluru merupakan salah satu nomor lempar dalam cabang
olahraga atletik yang dalam pelaksanaannya dengan menolakkan peluru (dari
besi bulat) dengan berat tertentu. Prestasi dapat dicapai dalam nomor tolak
peluru, jika atlet mampu menolakkan peluru sejauh-jauhnya dan dinyatakan
sah berdasarkan peraturan yang berlaku. Berkaitan dengan tolak peluru
Syarifuddin (1992: 144) menyatakan “Tolak peluru adalah suatu bentuk
gerakan menolak atau mendorong suatu alat yang bundar dengan berat tertentu
yang terbuat dari logam (peluru) yang dilakukan dari bahu dengan satu tangan
untuk mencapai jarak sejauh-jauhnya.” Menurut Saputra (2001) bahwa, “Tolak
peluru merupakan salah satu jenis keterampilan menolakkan benda berupa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
peluru sejauh mungkin. Tujuan tolak peluru adalah untuk mencapai jarak
tolakan yang sejauh-jauhnya. Sesuai dengan namanya, tolak bukan lempar alat
(peluru) ditolak atau didorong dengan satu tangan” (hlm. 73).
Berdasarkan pengertian tolak peluru dapat disimpulkan, tolak peluru
merupakan nomor lempar dalam atletik yang cara pelaksanannya dengan
menolakkan suatu alat yang bundar terbuat dari logam, tembaga atau kuningan
yang memiliki berat tertentu yang harus ditolakkan dari bahu untuk mencapai
jarak sejauh-jauhnya. Dalam menolakkan peluru dapat dilakukan dengan
beberapa macam gaya. Bahagia, Yusuf & Suherman (2000) menyatakan,
“Gaya tolak peluru yang biasa dilakukan yaitu (1) gaya menyamping, (2) gaya
membelakangi dan (3) gaya putaran” (hlm. 27). Sedangkan berat peluru yang
dipergunakan dalam perlombaan resmi yang diselenggarankan PASI menurut
Soegito (1992) yaitu, “Bagi peserta pria digunakan peluru seberat 7,26 kg dan
bagi peserta wanita 4 kg. Di sekolah-sekolah menengah, bagi anak laki-laki
digunakan peluru seberat 5 kg dan untuk anak perempuan seberat 3 kg” (hlm.
22).
Tolak peluru dilakukan dalam lapangan tolak peluru yang telah
ditentukan ukurannya dan harus dipenuhi dalam perlombaan tolak peluru.
Ukuran lapangan tolak peluru menurut IAAF Rules (2007:165) sebagai
berikut:
1) Lingkaran lempar harus dibuat dari besi yang dilengkungkan, boleh dari besi baja atau bahan lain yang cocok, bagian atasnya harus datar/rata dengan permukaan tanah diluarnya.
2) Bagian dalam lingkaran lempar ini dibuat dari beton, aspal atau bahan yang kokoh namun tidak licin. Permukaan pada bagian dalam ini harus datar rata dan 1,4-2,6 cm lebih rendah dari tepi atas pinggiran lingkarana atau sirkel.
3) Garis tengah/diameter bagian dalam lingkaran adalah 2,135 m. Bibir pinggir lingkaran minimum tebal 6 mm dan harus dicat putih.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan ilustrasi gambar lapangan
tolak peluru sebagai berikut:
Gambar 1. Lapangan Tolak Peluru
(IAAF Rules, 2007: 165)
a. Cara Memegang Peluru
Cara memegang peluru merupakan tahap awal dalam gerakan
tolak peluru. Menurut Jerver (2005) salah satu tujuan memegang peluru
yaitu “Mendapatkan pegangan yang paling efisien, sehingga penyaluran
tenaga cukup efektif sewaktu peluru terebut dilontarkan”(hlm. 85). Cara
memegang peluru menurut Mukholid (2004: 109) sebagai berikut:
1) Peluru diletakkan pada telapak tangan bagian atas atau pada ujung telapak tangan, yang dekat dengan jari-jari tangan. Jari-jari tangan direnggangkan atau dibuka. Jari kelingking dan ibu jari digunakan untuk memegang atau menahan bagian samping agar peluru tidak tergelincir ke dalam atau keluar, sedangkan jari-jari yang lain bertugas menahan, menekan dan memegang peluru bagian belakang, ibu jari menahan ke dalam dan jari kelingking menahan keluar.
2) Setelah peluru dapat dipegang dengan baik, letakkan pada bahu dan menempel (melekat) di leher. Siku diangkat ke samping sedikit agak serong ke depan. Lengan yang tidak memegang peluru menjaga keseimbangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Berikut ini disajikan ilustrasi gambar cara memegang peluru
sebagai berikut:
Gambar 2. Cara Memegang Peluru (Mukholid, 2004: 109)
b. Sikap Badan pada Waktu akan Menolak Peluru
Sikap badan pada waktu akan menolakkan peluru berkaitan
dengan gaya tolak peluru. Seperti telah dijelaskan di atas bahwa, cara
menolakkan peluru ada dua cara yaitu menyamping dan membelakangi
sektor lemparan. Dalam hal ini akan diuraikan cara atau sikap badan pada
waktu akan menolakkan peluru gaya membelakangi.
Menurut Mukholid (2004) sikap badan pada waktu akan
menolakkan peluru membelakangi sebagai berikut:
1) Berdiri tegak membelakangi arah tolakan, kedua kaka dibuka lebar. Kaki kiri lurus ke belakang, sedangkan kaki kanan lututnya dibengkokkan ke depan sedikit, badan agak condong ke depan.
2) Tangan kanan memegang peluru pada bahu, sedangkan lengan kiri dengan siku dibengkokkan di depan sedikit agak serong ke atas.
3) Tangan dan lengan kiri berfungsi untuk membantu dan menjaga keseimbangan. Pandangan ditujukan ke arah tolakan (hlm. 102).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Berikut ini disajikan ilustrasi sikap badan pada waktu akan
menolakkan peluru sebagai berikut:
Gambar 3. Sikap Badan pada Waktu akan Menolak Gaya Membelakangi (Mukholid, 2004: 109)
c. Cara Menolakkan Peluru
Cara menolakkan peluru merupakan tahap ketiga dari serangkaian
gerakan tolak peluru. Menurut Syarifuddin (1992) pelaksanaan cara
menolakkan peluru gaya membelakangi sebagai berikut:
1) Bersamaan dengan memutar ke arah tolakan, siku ditarik serong ke atas ke belakang (ke arah samping kiri), pinggul dan pinggang serta perut didorong ke depan agak ke atas hingga dada terbuka menghadap ke depan serong ke atas ke arah tolakan. Dagu diangkat atau agak ditengadahkan, pandangan ke arah tolakan.
2) Pada saat seluruh badan (dada) menghadap ke arah tolakan, secepatnya peluru itu ditolakan sekuat-kuatnya ke atas ke depan ke arah tolakan (parabola) bersamaan dengan bantuan menolakkan kaki kanan dan melonjakkan seluru badan ke atas serong ke depan (kalau menolak dengan tangan kanan, sedangkan jika dengan tangan kiri sebaliknya) (hlm.148).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Berikut ini disajikan ilustrasi gerakan cara menolakkan peluru
gaya membelakangi sebagai berikut:
Gambar 4. Cara Menolakkan Peluru Gaya Membelakangi (Syarifuddin, 1992: 148)
d. Sikap Badan setelah Menolakkan Peluru
Sikap akhir setelah menolakkan peluru merupakan salah satu
faktor yang menentukan sah dan tidaknya tolakkan yang dilakukan.
Menurut Mukholid (2004) sikap badan setelah menolakkan peluru
sebagai berikut:
1) Setelah peluru lepas dari tangan kanan, secepatnya kaki yang digunakan untuk menolak itu diturunkan dan diletakkan kembali pada tempat bekas injakan kaki kiri, dengan lutut agak dibengkokkan.
2) Kaki yang berada di depan (kaki kiri) diangkat ke belakang lurus dan santai, untuk membantu menjaga keseimbangan.
3) Badan condong ke depan, dagu diangkat dan badan agak miring ke samping kiri. Padangan ke arah jatunhya peluru.
4) Tangan kanan dengan siku agak dibengkokkan berada di depan sedikit agak di bawah badan, lengan kiri lemas dan lurus ke belakang untuk membantu menjaga keseimbangan (hlm. 110).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Berikut ini disajikan ilustrasi sikap badan setelah menolakkan
peluru sebagai berikut:
Gambar 5. Sikap Badan setelah Menolakkan Peluru
(Mukholid, 2004: 110)
3. Hakikat Pembelajaran
a. Pengertian Pembelajaran
Istilah pembelajaran merupakan istilah baru yang digunakan untuk
menunjukan kegiatan guru dan siswa. Sebelumnya kita menggunakan
istilah “proses belajar mengajar” dan “pengajaran”. Istilah pembelajaran
merupakan terjemahan dari kata “instruction”. Menurut Gagne, Briggs, dan
Wager yang dikutip oleh Winataputra (2007: 119). “Pembelajaran adalah
rangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses
belajar pada siswa”. Sedangkan menurut Sardiman (2010). “Mengajar pada
dasarnya merupakan suatu usaha untuk menciptakan kondisi atau sistem
lingkungan yang mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya
proses belajar” (hlm. 27).
Sedangkan dalam pasal 1 butir 20 UU Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sisdiknas yang dikutip oleh Winataputra (2007: 120), yakni “Pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Proses pembelajaran dialami sepanjang hayat seorang manusia serta
dapat berlaku di manapun dan kapanpun. Pembelajaran mempunyai
pengertian yang mirip dengan pengajaran, walaupun mempunyai konotasi
yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar supaya peserta
didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu
objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat mempengaruhi
perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor)
seseorang peserta didik. Pengajaran memberi kesan hanya sebagai pekerjaan
satu pihak, yaitu pekerjaan guru saja. Sedangkan pembelajaran juga
menyiratkan adanya interaksi antara guru dengan peserta didik.
Menurut Yulianti Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang
tersusun meliputi unsur- unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan
dan prosedur yang saling mempengaruhi untuk mencapai sebuah tujuan
pembelajaran yang maksimal (2009).
Dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran adalah usaha sadar
dari guru untuk membuat siswa belajar, yaitu terjadinya perubahan tingkah
laku pada diri siswa yang belajar, dimana perubahan itu dengan
didapatkannya kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatif
lama dan karena adanya usaha.
b. Tujuan Pembelajaran
Menurut Sanjaya (2010), ada beberapa alasan mengapa tujuan perlu
dirumuskan dalam merancang suatu program pembelajaran sebagai berikut:
1) Rumusan tujuan yang jelas dapat digunakan untuk mengevaluasi efektifitas keberhasilan proses pembelajaran.
2) Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai pedoman dan panduan kegiatan belajar siswa.
3) Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai kontrol dalam menentukan batas-batas dan kualitas pembelajaran.
4) Tujuan pembelajaran dapat membantu dalam mendisain sistem pembelajaran (hlm122-123).
Atas dasar hal tersebut, maka setiap guru perlu memahami dan
terampil merumuskan tujuan pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
c. Prinsip-prinsip Pembelajaran
Perubahan akibat dari belajar adalah menyeluruh pada diri siswa
untuk mencapai perubahan atau peningkatan pada diri siswa, maka dalam
proses pembelajaran harus diterapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang
tepat. Menurut Sanjaya (2010) bahwa, sejumlah prinsip yang harus
diperhatikan dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran diantaranya:
1) Berpusat pada siswa. 2) Belajar dengan melakukan. 3) Mengembangkan kemampuan sosial. 4) Mengembangkan keingintahuan, imajinasi dan fitrah. 5) Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah. 6) Mengembangkan kreatifitas siswa. 7) Mengembangkan kemampuan ilmu dan teknologi. 8) Menumbuhkan kesadaran sebagai warga negara yang baik. 9) Belajar sepanjang hayat (hlm. 30).
Prinsip-prinsip pembelajaran tersebut sangat penting untuk
diperhatikan oleh seorang guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Pembelajaran yang didasarkan pada prinsip-prinsip belajar yang benar,
maka akan diperoleh hasil belajar yang optimal.
d. Perencanaan Pembelajaran
Dilihat dari terminologinya, perencanaan pembelajaran terdiri atas
dua kata, yakni kata “perencanaan” dan kata “pembelajaran”. Untuk
memahami konsep dasar perencanaan pembelajaran dapat dilihat dari dua
hal berikut ini:
Pertama, perancanaan berasal dari kata rencana yaitu pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian, proses suatu perencanaan harus dimulai dari penetapan tujuan yang akan dicapai melalui analisis kebutuhan serta dokumen yang lengkap, kemudian menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Kedua, pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerja sama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada, baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakat dan kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar maupun potensi yang ada diluar diri siswa seperti lingkungan, sarana dan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai tujuan belajar tertentu (Sanjaya, 2010: 28).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Dari kedua makna tentang konsep perencanaan pembelajaran, maka
dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran adalah proses
pengambilan keputusan hasil berfikir secara rasional tentang sasaran dan
tujuan pembelajaran tertentu, yakni perubahan perilaku serta rangkaian
kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut
dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada.
e. Assesmen Pembelajaran
Assesmen pembelajaran dapat diartikan sebagai perangkat yang
dipakai untuk melakukan evaluasi pembelajaran. Assesmen pembelajaran
dapat disesuaikan dengan kurikulum pendidikan, materi dan kebutuhan
dalam pembelajaran. Assesmen pembelajaran harus memenuhi semua unsur
yang ada dalam ranah pembelajaran yang meliputi assesmen kognitif,
efektif dan psikomotorik. Sehingga semua unsur yang digarap dalam
pembelajaran (kognitif, afektif, psikomotorik) dapat terukur dan terkontrol
untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran.
4. Modifikasi Sarana Pembelajaran Tolak Peluru
a. Sarana Pembelajaran
Menurut Samsudin, (2008), istilah sarana mengandung arti “sesuatu
yang dapat digunakan atau dapat dimanfaatkan. Sarana pendidikan jasmani
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan atau dimanfaatkan di dalam
pembelajaran pendidikan jasmani” (hlm. 65).
Termasuk di dalamnya peralatan (apparatus), yaitu segala yang
dapat digunakan dan dimanfaatkan siswa untuk melakukan kegiatan di
atasnya, di dalam atau di antaranya atau di bawahnya . Misalnya: Peti
lompat (bertumpu di atasnya), bangku Swedia (untuk merangkak, meniti
dan melompati), gelang-gelang, tiang dan matras lompat tinggi dan
sebagainya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Juga perlengkapan (device), yaitu segala sesuatau yang melengkapi
kebutuhan prasarana. Misalnya: tanda bendera, garis pembatas atau segala
sesuatu yang dapat dimanipulasi dengan tangan atau kaki misalnya raket,
bola, pemukul, dan sebagainya.
b. Hakikat Modifikasi Pembelajaran
Dalam membelajarkan keterampilan olahraga seperti tolak peluru
hendaknya guru harus mampu mencermati kesulitan-kesulitan yang
dihadapi siswa. Kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa dalam
pembelajaran tolak peluru gaya membelakangi hendaknya dicarikan solusi
yang tepat sesuai dengan kondisi siswa. Menurut Bahagia, Yusuf &
Suherman (2000) bahwa:
Penyelenggaraan program pendidikan jasmani hendaknya mencerminkan karakteristik program pendidikan jasmani itu sendiri, yaitu “Developmentally Appropiate Practice” (DAP). Artinya adalah, tugas ajar yang diberikan harus memperhatikan perubahan kemampuan anak dan dapat membantu mendorong perubahan tersebut. Dengan demikian tugas ajar tersebut harus sesuai dengan tingkat perkembangan anak didik yang sedang belajar. Tugas ajar yang sesuai ini harus mampu mengakomodasi setiap perubahan dan perbedaan karakteristik setiap individu serta mendorongnya ke arah perubahan yang lebih baik (hlm. 1).
Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, dalam melaksanakan
pembelajaran pendidikan jasmani (termasuk tolak peluru) harus
diperhatikan kondisi siswanya. Jika dalam pembelajaran tolak peluru gaya
membelakangi secara langsung siswa mengalami kesulitan, maka guru dapat
merubah atau memodifikasi ke dalam bentuk gerakan yang sederhana dan
mudah dilakukan siswa. Lebih lanjut Bahagia, Yusuf & Suherman (2000)
menyatakan maksud dan tujuan modifikasi yaitu:
Esensi modifikasi adalah menganalisa sekaligus mengembangkan materi pelajaran dengan cara meruntunkannya dalam bentuk aktivitas belajar yang potensial dapat memperlancar siswa dalam belajarnya. Cara ini dimaksudkan untuk menuntun, mengarahkan dan membelajarkan siswa dari yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, dari tingkat yang tadinya lebih rendah menjadi memiliki tingkat yang lebih tinggi (hlm. 1).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Prinsip dari modifikasi pembelajaran merupakan suatu cara
mengajar yang berorientasi pada keadaan siswa (body scaling), dimana
kemampuan atau keadaan siswa merupakan faktor utama yang harus
diperhatikan dalam proses belajar mengajar keterampilan. Di samping itu
juga, dalam proses pembelajaran yang sederhana atau mudah dan
disesuaikan dengan kondisi siswa agar terjadi perubahan-perubahan pada
diri siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
c. Hakikat Modifikasi Sarana dalam Pembelajaran Tolak Peluru
Memodifikasi sarana dalam pembelajaran pendidikan jasmani pada
prinsipnya untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi siswa. Pembelajaran
tolak peluru secara langsung siswa mengalami kesulitan, sehingga
kemampuan tolak peluru tidak dapat meningkat. Upaya mengatasi hal
tersebut, maka dapat diciptakan kondisi belajar tolak peluru yang lebih
sederhana dengan memodifikasi sarananya. Berdasarkan sarana yang
dimodifikasi dalam pembelajaran tolak peluru gaya membelakangi, maka
modifikasi ini termasuk modifikasi kondisi lingkungan pembelajaran.
Dalam hal ini modifikasi kondisi lingkungan pembelajaran menurut
Bahagia, Yusuf & Suherman (2000) bahwa:
Modifikasi pembelajaran dapat dikaitkan dengan kondisi lingkungan pembelajarnnya. Modifikasi lingkungan pembelajaran ini dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa klasifikasi seperti peralatan. Guru dapat mengurangi atau menambah tingkat kompleksitas dan kesulitan tugas ajar dengan cara memodifikasi peralatan yang digunakan untuk melakukan skill. Misalnya berat-ringanya, tinggi rendahnya, panjang pendeknya peralatan yang digunakan (hlm. 7).
Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, modifikasi
sarana dalam pembelajaran tolak peluru gaya membelakangi yaitu merubah
peralatan yang digunakan dan cara melakukannya tidak sama dengan
gerakan tolak peluru gaya membelakangi. Namun dari modifikasi sarana ini
dimaksudkan mengarah pada kemampuan hasil tolak peluru, sehingga dari
pembelajaran menolak dengan memodifikasi alat ini dapat mendukung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
gerakan tolak peluru gaya membelakangi. “Berdasarkan tujuan modifikasi
pembelajaran, maka modifikasi sarana termasuk tujuan penghalusan
gerakan. Tujuan penghalusan maksudnya adalah tujuan pembelajaran yang
lebih menekankan pada perolehan pengetahuan dan kemampuan melakukan
efisiensi gerak atau keterampilan yang dipelajarinya” (Bahagia, Yusuf &
Suherman, 2000: 3).
5. Pembelajaran Tolak Peluru Gaya Membelakangi dengan Modifikasi
Sarana Pembelajaran
Dalam pembelajaran tolak peluru gaya membelakangi dengan
modifikasi sarana pembelajaran, guru Penjasorkes dapat menggunakan
berbagai macam alat bantu untuk mengkemas pembelajaran menolak ke dalam
suatu latihan. Menurut Widya (2004) peralatan yang digunakan untuk
pembelajaran menolak yaitu:
1) Bola berat (bolbert) 10-20 buah. 2) Bangku Swedia 4-6 buah. 3) Kotak lompat/box 10 buah. 4) Tiang ukuran 200-250 cm 2 pasang. 5) Tali pramuka 10-15 meter. 6) Simpai 10-20 buah. 7) Matras 10 buah (hlm. 152).
Dari peralatan yang digunakan dalam pembelajaran menolak tersebut
dikemas dalam bentuk latihan menolak. Lebih lanjut Widya (2004)
memberikan tips materi pembelajaran gerak dasar menolak yaitu: “(1) Gerakan
menolak dengan dua tangan, (2) gerakan menolak dengan satu tangan kiri atau
tangan kanan, (3) gerakan menolak ke sasaran, (4) gerakan menolak lurus, (5)
gerakan menolak ke atas” (hlm. 152).
Dari pembelajaran menolak dengan menggunakan peralatan yang
dimodifikasi diharapkan siswa meningkat kemampuan kondisi fisiknya. Widya
(2004) menyatakan: “Tujuan pembelajaran menggunakan peralatan seperti di
atas adalah untuk meningkatkan kemampuan fisik siswa seperti: meningkatkan
kekuatan, kecepatan, keterampilan, daya tahan dan kelentukan” (hlm. 153).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, pembelajaran
menolak dengan modifikasi alat merupakan bentuk pembelajaran tolak peluru
dengan menggunakan pelaratan lain sebagai pengganti dari peluru. Dari
peralatan yang digunakan dalam pembelajaran menolak tersebut, diharapkan
siswa memiliki konsep gerakan tolak peluru gaya membelakangi, sehingga
dapat mentransfer ke dalam gerakan tolak peluru gaya membelakangi yang
sebenarnya. Lutan & Suherman (2000) menyatakan:
Seringkali guru penjas memilih materi tertentu untuk diberikan kepada siswa dengan harapan, selain siswa menguasai materi tersebut juga dapat mentransfer informasi dari materi tersebut pada materi lain yang mempunyai banyak kesamaan dalam konsepnya. Kemampuan mentransfer informasi dari situasi yang satu ke situasi yang lain merupakan kunci keberhasilan belajar seseorang (hlm. 59).
Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, pembelajaran
tolak peluru dengan memodifikasi alat pembelajaran yaitu, pembelajaran
menolak yang dikemas dalam suatu bentuk latihan yaitu berupa gerakan-
gerakan menolak yang mengarah pada pola gerakan tolak peluru gaya
membelakangi misalnya menolakkan bola basket dengan dua tangan
berpasangan, menolakkan bola basket ke sasaran, menolakkan bola basket
dengan posisi menyamping melewati tali dan lain sebagainya. Dari rancangan-
rancangan pembelajaran menolak tersebut diharapkan siswa dapat mentransfer
ke dalam pola gerakan tolak peluru gaya membelakangi.
a. Pelaksanaan Pembelajaran Tolak Peluru Gaya Membelakangi dengan
Memodifikasi Alat Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran tolak peluru dengan memodifikasi alat
pembelajaran yaitu: guru menyusun bentuk pembelajaran menolak secara
sistematis dan terprogram dan menjelaskan pelaksanaan masing-masing
bentuk pembelajaran menolak dengan alat yang sudah dimodifikasi.
Misalnya cara memegang, sikap akan menolak, cara menolakkan dan gerak
lanjut. Untuk selanjutnya guru mendemonstrasikan dari masing-masing
bentuk pembelajaran menolak. Dari bentuk-bentuk pembelajaran menolak
tersebut dikemas dalam bentuk kompetisi agar siswa saling berlomba
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
menunjukkan kemampuannya dan siswa harus mempraktikkannya sesuai
dengan contoh yang diinstruksikan oleh guru.
Bentuk - bentuk pembelajaran keterampilan dasar tolak peluru
menurut Suherman & Mahendra (2001: 195-200) adalah sebagai berikut:
1) Menolakkan bola berat (bola medicine) berpasangan Pembelajaran ini dilakukan sambil berpasangan dengan jarak kira-kira 2-3 meter. Sudut yang digunakan disesuaikan dengan berat bola dan jarak dari satu ke pasangan lainnya. Variasi gerakan dapat dilakukan dengan cara:
a) Menolak dengan dua tangan, posisi kaki sejajar. b) Menolak dengan dua tangan, posisi kaki satu di depan c) Menolak dengan dua tangan dengan mengutamakan tolakan satu
tangan, gerakan dimulai dari samping badan. d) Menolak dengan satu tangan (dalam hal ini gerakan menolak
diutamakan dengan tangan tolak).
Gambar 6. Menolak Bola Medicine Berpasangan
2) Menolakkan bola pada target atau sasaran Menolakkan bola pada sasaran garis-garis dengan jarak yang telah ditentukan. Semakin jauh tolakan maka guru dapat memberi pujian pada siswa yang bersangkutan.
Gambar 7. Menolakkan Bola Pada Target atau Sasaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
3) Menolakkan bola pada lingkaran ban Letak ban dan jaraknya diatur sedemikian rupa sehingga menarik perhatian siswa.
Gambar 8. Menolakkan Bola pada Sasaran Lingkaran Ban
4) Menolakkan bola melewati tali yang dibentangkan diantara tiang dengan ketinggian yang bervariasi. Siswa dapat melewatkan bolanya dari ketinggian yang paling rendah sampai ketinggian tertentu yang menantang siswa untuk berlomba.
Gambar 9. Menolakkan Bola Ketinggian Tali yang Dibentangkan
b. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Tolak Peluru Gaya Membelakangi dengan Modifikasi Alat pembelajaran
Pembelajaran tolak peluru gaya membelakangi dengan memodifikasi
sarana pembelajaran merupakan bentuk-bentuk pembelajaran menolak
dengan menciptakan hal-hal baru dengan menggunakan berbagai macam
peralatan agar siswa menjadi lebih mudah dan tidak bosan dengan bentuk-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
bentuk pembelajaran tolak peluru yang monoton. Selain itu, melalui
pembelajaran tolak peluru dengan memodifikasi sarana dimaksudkan agar
siswa dapat mentransfer ke pola gerakan tolak peluru gaya membelakangi
dengan baik dan benar.
Berdasarkan pelaksanaan pembelajaran tolak peluru gaya
membelakangi dengan memodifikasi sarana pembelajaran dapat
diidentifikasi kelebihan dan kelemahannya. Kelebihan pembelajaran tolak
peluru gaya membelakangi dengan modifikasi alat pembelajaran antara lain:
1) Siswa menjadi lebih antusias dengan model pembelajaran tolak peluru
yang berbeda pada umumnya.
2) Motivasi belajar siswa meningkat dan siswa berusaha untuk melakukan
tugas ajar setiap bentuk latihan menolak yang telah dirancang oleh guru.
3) Siswa akan lebih mudah dan terbantu dalam melakukan setiap bentuk
gerakan tolak peluru gaya membelakangi dengan menggunakan peralatan
yang sudah dimodifikasi.
4) Siswa dapat mentransfer pembelajaran yang diterimanya, sehingga akan
membantu penguasaan teknik tolak peluru gaya membelakangi.
Selain memeiliki kelebihan seperti di atas, pembelajaran tolak peluru
gaya membelakangi dengan pendekatan taktis juga memiliki kelemahan.
Kelemahan pembelajaran tolak peluru gaya membelakangi dengan
modifikasi alat pembelajaran antara lain:
1) Dibutuhkan proses belajar yang lebih lama, karena siswa dihadapkan
pada bentuk pembelajaran yang baru pertama kali dijumpai.
2) Siswa merasa asing dengan bentuk pembelajaran yang baru dan kurang
dapat memahami keterkaitan antara bentuk pembelajaran yang diterima
dengan bentuk keterampilan menolak yang sebenarnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
B. Kerangka Berpikir
Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan di atas dapat
diajukan kerangka pemikiran sebagai berikut:
Tolak peluru merupakan salah satu jenis keterampilan yang dalam
pelaksanaannya dengan menolakkan peluru (dari besi bulat) dengan berat tertentu.
Teknik melempar peluru dalam tolak peluru merupakan teknik yang peranannya
sangat penting didalam permainan tolak peluru. Tolak peluru dengan gaya
membelakangi atau disebut dengan nama gaya O’Brien adalah tolak peluru yang
dilakukan dengan awalan membelakangi sektor tolakan. Tujuan pembelajaran
dengan gaya membelakangi dapat menghasilkan tolakan paling jauh dibandingkan
gaya lainnya.
Penelitian ini bertitik tolak pada sulitnya siswa terhadap pembelajaran
penjasorkes khususnya pembelajaran atletik nomor tolak peluru. Pembelajaran
tolak peluru gaya membelakangi dengan memakai alat yang standar dirasa sulit
oleh siswa dalam melakukan tolakan sehingga berdampak pada hasil belajar siswa
yang kurang maksimal.
Dalam memberikan pelajaran pendidikan jasmani harus dilakukan dengan
baik dan tepat. Pendidikan jasmani merupakan program pndidikan melalui gerak
atau permainan dan olahraga yang di dalamnya terkandung bahwa gerakan,
permainan atau cabang olahraga tertentu yang dipilih hanyalah alat untuk
mendidik. Dalam hal ini mendidik keterampilan fisik, motorik, keterampilan
berfikir dan keterampilan memecahkan masalah dan juga keterampilan emosional
dan sosial.
Dalam membelajarkan pendidikan jasmani harus diterapkan model
pembelajaran yang baik dan benar sesuai dengan karakter siswa agar siswa dapat
mudah mengerti dan memperoleh hasil yang maksimal. Selain itu guru harus
mampu menciptakan suasana pembelajaran yang lebih mudah dilakukan siswa
apabila siswa mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran khususnya
pembelajaran tolak peluru gaya membelakangi. Tentunya guru harus mampu
menciptakan alat pembelajaran yang baru agar siswa tidak mengalami kesulitan
dalam pembelajaran tersebut. Melalui modifikasi sarana pembelajaran yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
disusun sesuai dengan materi ajar yang tepat diharapkan mampu membantu siswa
dalam mencapai tujuan pembelajaran tolak peluru gaya membelakangi. Dengan
berbagai macam bentuk latihan melalui modifikasi sarana pembelajaran tolak
peluru, siswa diharap lebih aktif dan lebih mudah dalam melakukan berbagai
macam bentuk gerakan dalam tolak peluru gaya membelakangi sehingga kesulitan
siswa memakai alat yang sebenarnya akan lebih terbantu melalui modifikasi
sarana pembelajaran tolak peluru.
Berkaitan dengan permasalahan dalam penelitiani ini, alur kerangka
pemikiran dalam penelitian ini secara skematis sebagai berikut:
Gambar 10. Kerangka Berpikir
Tolak Peluru Gaya membelakangi
Kelompok Eksperimen
Pre Test
Kelompok Kontrol
Modifikasi Sarana Pembelajaran Tolak Peluru
Post Test
Perbandingan Peningkatan Hasil Pembelajaran Tolak Peluru Gaya Membelakangi
Tanpa Modifikasi Sarana Pembelajaran Tolak Peluru
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
C. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran yang telah
dikemukakan di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
Modifikasi sarana pembelajaran tolak peluru memberikan pengaruh terhadap
hasil belajar tolak peluru gaya membelakangi pada siswa kelas XI IPA 1 SMA
Negeri 5 Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 5 Surakarta yang terletak di
Jl. Letjen Sutoyo 18 Surakarta.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama delapan minggu dengan satu kali
pertemuan dalam satu minggu. Penelitian ini dilaksanakan pada 5 Maret 2012
sampai dengan 9 April 2012. Jadwal penelitian dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 1. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4 5
1 Persiapan
Pengajuan Judul
Penyusunan Proposal
Konsultasi Proposal
2 Pelaksanaan
Seminar
Konsultasi
Penelitian
3 Penyelesaian
Analisis data
Penyusunan Skripsi
Ujian Skripsi
Mei Juni JuliNo KegiatanTahun 2011/2012
Oktober November Desember Januari Februari Maret April
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Riduwan (2009: 55) mengatakan bahwa, “Populasi merupakan objek atau
subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu
berkaitan dengan masalah penelitian”. Sedangkan menurut Sugiyono (2010: 61)
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Berdasarkan konsep-konsep tersebut dapat disimpulkan bahwa populasi
adalah keseluruhan obyek penelitian yang mempunyai sifat-sifat yang sama dan
memenuhi ketentuan untuk diteliti. Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi
adalah siswa SMA Negeri 5 Surakarta tahun pelajaran 2011/2012.
2. Sampel
Sampel penelitian diperoleh untuk menentukan kelas eksperiment yaitu
kelas yang akan dikenai perlakuan dengan menggunakan modifikasi sarana
pembelajaran, dan kelas kontrol yaitu kelas yang tidak dikenai perlakuan.
Dalam suatu penelitian tidaklah harus meneliti semua individu dalam
populasi, karena membutuhkan banyak waktu dan biaya, kecuali jika jumlah
populasi yang akan diteliti sedikit. Dengan demikian, karena populasi dalam
penelitian ini jumlahnya banyak, maka dalam penelitian ini menggunakan sampel.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik non
probability sampling, yaitu purposive sampling. Purposive sampling dilakukan
dengan mengambil sampel dari populasi berdasarkan pertimbangan tertentu
(Sugiyono, 2010). Pertimbangan dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini
yaitu harus memenuhi kriteria yaitu mengambil kelas sampel yang mempunyai
nilai tolak peluru paling rendah dan mengambil kelas sampel yang tidak
mengganggu ujian nasional, jadi peneliti menggunakan kelas XI IPA 1 SMA
Negeri 5 Surakarta yang berjumlah 32 siswa.
C. Rancangan Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
eksperimen kuasi (PEK). Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian yang telah
ditetapkan, penelitian eksperimen kuasi (PEK) ini dilaksanakan dengan desain
Pretest-Posttest Non-Equivalent Control Group. Desain ini terdiri atas satu
kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Menurut Saiffudin Azwar (2011), bentuk ilustrasi desain PEK yang dituju
tergambar sebagai berikut:
KELOMPOK pretest treatment posttest
XII IPA 1 (KE) X Treatment X
XII IPA 2 (KK) X X
Keterangan:
KE = Kelompok Eksperiment.
KK = Kelompok Kontrol
X = Kelompok siswa
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan tes dan pengukuran
kemampuan tolak peluru gaya membelakangi dari Suhendro (1999: 254), petunjuk
pelaksanan tes terlampir.
E. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat satu variabel bebas (independent) dan satu
variabel terikat (dependent), dengan perincian variabel sebagai berikut:
1. Variabel bebas (independent)
Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini yaitu: modifikasi sarana
pembelajaran.
2. Variabel terikat (dependent).
Variabel dependent dalam penelitian PEK ini adalah hasil belajar tolak
peluru. Hasil belajar tolak peluru yang dimaksud adalah hasil belajar setelah
mendapat perlakuan (treatment) dengan modifikasi sarana pembelajaran.
3. Variabel Kontrol.
Variabel kontrol dalam PEK ini adalah kelompok kontrol yang tidak diberi
perlakuan. Kelompok ini mempunyai kemampuan awal yang sama dengan
kelompok eksperiment. Kelompok kontrol hanya menjalani pretest dan post
test.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
F. Teknik Analisis Data
1. Uji Reliabilitas
Untuk mengetahui tingkat keajegan hasil tes yang dilakukan dalam
penelitian, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan korelasi interklas
dari Ismaryati (2006: 27), dengan rumus sebagai berikut :
MSs – MSw
R =
MSs
Keterangan :
R = Koefisien reliabilitas
MSs = Jumlah rata-rata dalam kelompok
MSw = Jumlah rata-rata antar kelompok
2. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan metode
Lilliefors dari Sudjana (2002: 466). Prosedur pengujian normalitas tersebut
sebagai berikut:
a) Pengamatan x1, x2,……..xn dijadikan bilangan z1, z2,………zn dengan
menggunakan rumus:
Xi – X
zi =
S
Keterangan:
Xi = Dari variabel masing-masing sample
X = Rata-rata
S = Simpangan baku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
b) Untuk tiap bilangan baku ini menggunakan daftar distribusi normal baku,
kemudian dihitung peluang F(zi) = P(z<zi).
c) Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2,……….zn yang lebih kecil atau sama
dengan zi. Jika proporsi dinyatakan oleh S(zi).
banyaknya z1, z2,………zn yang <zi
Maka S(zi) =
n
d) Hitung selisih F(zi) = S(zi) kemudian ditentukan harga mutlaknya.
e) Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih
tersebut. Sebutlah harga terbesar ini Lo.
b. Uji Homogenitas (Metode Bartlet)
Dalam uji homogenitas dilakukan dengan cara membagi varians
yang lebih besar dengan varians yang lebih kecil. Menurut Hadi (2004)
rumusnya uji homogenitas sebagai berikut:
SD2bs
Fdbvb:dbvk =
SD2kt
Keterangan :
Fdbvb : dbvk = Derajat kebebasan KE1 dan KE2
SD2bs = Standart deviasi KE1
SD2kt = Standart deviasi KE2 (hlm. 312)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
3. Uji Perbedaan
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan uji perbedaan
dari Hadi (1995) sebagai berikut:
å Md
t =
åd2
N(N-1)
Keterangan:
t = Nilai uji perbedaan
Md = Mean perbedaan dari pasangan
å d2 = Jumlah deviasi kuadrat tiap sampel dari mean perbedaan
N = Jumlah pasangan (hlm. 457)
Untuk menghitung prosentase peningkatan hasil belajar tolak peluru
gaya membelakangi dengan modifikasi sarana pembelajaran menggunakan
rumus sebagai berikut:
Mean different
Prosentase peningkatan = X 100%
Mean pretest
Mean different = mean posttest – mean pretest
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Dalam bab ini disajikan mengenai hasil penelitian, proses penelitian
beserta interpres-tasinya. Penyajian hasil penelitian adalah berdasarkan analisis
statistik yang dilakukan pada tes awal dan tes akhir hasil belajar tolak peluru gaya
membelakangi.
Deskripsi hasil analisis data hasil belajar tolak peluru gaya
membelakangi pada siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Surakarta yang
dilakukan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik sebagai berikut :
Tabel 2. Deskripsi Data Hasil Belajar Tolak Peluru Gaya Membelakangi.
Rata-Rata dan Simpangan Baku Hasil Belajar Tolak Peluru
Gaya Membelakangi. Test
Tes Awal KE
∑X = 130
= 4,05
SD = 1,268
Tes Akhir KE
∑X = 135
= 4,21
SD = 1,278
Tes Awal KK
Y1 = 135
瞥 =4,21
SD Y1 = 1,4505
Tes Akhir KK
Y2 = 133
瞥 = 4,168
SD Y2 = 1.427
34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Gambar 11. Histogram Rata-Rata Hasil Belajar Tolak Peluru
Keterangan:
X1 : Tes Awal tolak peluru gaya membelakangi Kelompok eksperimen
X2 : Tes Akhir tolak peluru gaya membelakangi Kelompok eksperimen
Y1 : Tes Awal tolak peluru gaya membelakangi Kelompok Kontrol
Y2 : Tes Akhir tolak peluru gaya membelakangi Kelompok Kontrol
B. Uji Prasyarat Analisis
1. Uji Reliabilitas
Sebelum digunakan sebagai tes dalam penelitian ini, Tes tolak peluru
gaya membelakakngi dicari reliabilitasnya dengan uji reliabilitas korelasi
interklas. Adapun hasil pengujian tersebut seperti dalam tabel berikut :
Tabel 3. Hasil Uji Reliabilitas
Tes Nilai
Reliabilitas
Kategori
Tes Awal tolak peluru
KE 0,995 Tinggi Sekali
Tes Akhir tolak peluru
KE 0,998 Tinggi Sekali
3.85
3.90
3.95
4.00
4.05
4.10
4.15
4.20
4.25
4.30
Rata-Rata
Y
X1
1 Y2
X2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Dalam mengartikan kategori koefisien reliabilitas hasil tes tersebut
menggunakan tabel korelasi koefisien dari Book Walter, yang dikutip Atmojo
( 1992: 22), yaitu:
Tabel 4. Tabel Range Kategori Reliabilitas
Kategori Validita Reliabilita Obyektivita
Tinggi sekali
Tinggi
Cukup
Kurang
Tidak signifikan
0.80 – 1
0.70 – 0.79
0.50 – 0.69
0.30 – 0.49
0.00 – 0.29
0.90 – 1
0.80 – 0.89
0.60 – 0.79
0.40 – 0.59
0.00 – 0.39
0.95 – 1
0.85 – 0.94
0.70 – 0.84
0.50 – 0.69
0.00 – 0.49
Sebelum dilakukan analisis data, perlu dilakukan uji prasyarat analisis.
Uji prasyarat analisis yang dilakukan terdiri dari uji normalitas.
2. Uji Normalitas
Sebelum dilakuakan analisis data perlu diuji distribusi kenormalannya.
Uji normalitas data dalam penelitian ini digunakan metode Lilliefors. Hasil uji
normalitas data yang dilakukan terhadap hasil tes awal adalah sebagai berikut:
Tabel 5. Rangkuman Hasil Uji Normalitas
Kelompok N M SD Lhitung Lt 5%
KE 32 4,05 1,268 0,2011 0,276
KK 32 4,21 1,4505 0,1825 0,276
Dari hasil uji normalitas yang dilakukan pada KE diperoleh nilai Lhitung
= 0,2011 dimana nilai tersebut lebih kecil dari angka batas penolakan pada
taraf signifikansi 5% yaitu 0,276. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
data pada KE termasuk berdistribusi normal. Sedangkan Dari hasil uji
normalitas yang dilakukan pada KK diperoleh nilai Lhitung = 0, 1825 dimana
nilai tersebut lebih kecil dari angka batas penolakan pada taraf signifikansi 5%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
yaitu 0,276. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data pada KK
termasuk berdistribusi normal.
C. Pengujian Hipotesis
Pengujian Hipotesis pada dasarnya merupakan langkah untuk menguji
apakah pernyataan yang dikemukakan dalam perumusan hipotesis dapat diterima
atau ditolak.
Untuk menguji hipotesis penelitian digunakan teknik analisis t-test
dengan taraf signifikansi 5%. Rangkuman hasil perhitungan t-test dapat dilihat
pada tabel, sebagai berikut :
Tabel 6. Rangkuman Hasil T-Test Hasil Belajar Tolak Peluru pada Taraf
Signifikasi a = 0,05.
Data Db t hitung t tabel Keterangan
Pre & Post-test 31 7,3404 2, 764 Signifikan
Berdasarkan hasil uji t yang dilakukan pada data hasil tes akhir
diperoleh:
Hasil penghitungan sebesar 7,3404 sedangkan angka batas penolakan hipotesis
nol dalam tabel adalah 2,764 . ternyata lebih besar dari angka batas penolakan
hipotesis nol, dengan demikian hipotesis nol yang menyatakan bahwa modifikasi
sarana pembelajaran memiliki pengaruh terhadap hasil belajar tolak peluru gaya
membelakangi pada siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5 Surakarta, berarti
hipotesis terbukti kebenarannya.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Setelah masing–masing kelompok mendapat perlakuan, selanjutnya
untuk membuktikan perubahan diadakan perhitungan stastistik dengan menggu-
nakan rumus t-tes. Adapun hasil penghitungan t-tes untuk tes awal dan tes akhir
tolak peluru gaya membelakangi sebesar 7,3404 lebih besar dari ttabel sebesar
2, 764 , yang berarti tolak hipotesis nol. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
perbedaan yang signifikan antara tes awal dan tes akhir hasil belajar tolak peluru
gaya membelakangi.
Modifikasi sarana pembelajaran ternyata memberikan pengaruh yang
signifikan dalam upaya meningkatkan hasil belajar tolak peuru gaya
membelakangi . modifikasi sarana pembelajaran membuat proses pembelajaran
lebih menarik dan mudah dilaksanakan oleh siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 5
Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan kesimpulan analisis data dan pembahasannya, yang telah
diungkapkan pada BAB IV, maka dapat ditarik suatu simpulan dari komponen
utama sebagai berikut :
Dari hasil analisis dapat diperoleh hasil yaitu, t hitung adalah 7, 3404
lebih besar dari t tabel adalah 2,764 yang berarti hipotesis nol ditolak. Maka
dapat disimpulkan bahwa modifikasi sarana pembelajaran memberikan pengaruh
terhadap hasil belajar tolak peluru gaya membelakangi pada siswa kelas XI IPA 1
SMA Negeri 5 Surakarta.
B. Implikasi
Penelitian ini memberikan deskripsi yang jelas bahwa dengan modifikasi
sarana pembelajaran tolak peluru gaya membelakangi dapat meningkatkan hasil
belajar siswa (baik proses maupun hasil. Bagi guru bidang studi Pendidikan
Jasmani dan Olahraga, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai suatu alternatif
dalam melaksanakan proses pembelajaran Penjas khususnya yang berkaitan
dengan peningkatan hasil belajar tolak peluru gaya membelakangi yang efektif
dan menarik sehingga siswa lebih aktif serta menghapus persepsi siswa mengenai
pembelajaran Penjas yang pada awalnya membosankan menjadi pembelajaran
yang menyenangkan. Apalagi bagi guru yang memiliki kemampuan kreatif dan
inovatif dalam membuat model-model pembelajaran baru yang lebih banyak maka
guru dapat menyalurkan kemampuannya dalam upaya meningkatkan kinerja
sebagai seorang pendidik yang profesional dan inovatif.
39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka saran yang dapat dikemukakan antara
lain :
Bagi guru Penjasorkes di SMA untuk dapat melakukan modifikasi sarana
pembelajaran yang tepat dan efektif untuk meningkatkan kemampuan tolak
peluru gaya membelakangi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
DAFTAR PUSTAKA
Adang S. & Agus M. (2001). Menuju Perkembangan Menyeluruh Menyiasati Kurikulum Pendidikan Jasmani Menengah Umum. Jakarta: Depdiknas. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Menengah Bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Olahraga.
Adang S. (2000). Dasar-Dasar Penjaskes. Jakarta: Depdikbud. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.
Agus M. (2004). Pendidikan Jasmani. Jakarta: Yudhistira.
Aip S. (1992). Atletik. Jakarta: Depdikbud. Dirjendikti. Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan.
Andi S. (1999). Dasar-Dasar Kepelatihan. Jakarta: Universitas Terbuka.
IAAF Rules. (2007). International Association of Athletics Federation. Jakarta: PB PASI
Ismaryati. (2006). Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta: Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) dan UPT UNS Press.
Jes J. (2005). Belajar dan Berlatih Atletik. Alih Bahasa. Tanan Sumpena. Bandung : CV. Pionir Jaya.
Mochamad D.A.W. (2004). Belajar Berlatih Gerak-Gerak Dasar Atletik dalam Bermain. Jakarta. PT. Rajagrafindo Persada.
Mulyono, B.A. (2008). Tes dan Pengukuran Pendidikan Jasmani/ Olahraga. Surakarta: UNS Press.
Riduwan. (2009). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.
Rusli L. & Adang S. (2000). Perancanaan Pembelajaran Penjaskes. Depdiknas. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.
Saifuddin A. (2011). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Samsudin. (2008). Pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SMA/MA. Jakarta: Litera
Sardiman. (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Soegito. (1992). Atletik I. Surakarta: UNS Press.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Sudjana. (2002). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sutrisno H. (1995). Metodologi Research Jilid IV. Yogyakarta: Andi Offset.
_______. (2004). Penelitian Research. Yogyakarta: BPFE.
Syaifuddin & Muhadi. (1992). Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan. Bandung : Depdikbud Dirjen Dikti.
Udin S. W. (2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka
Departemen Pendidikan Nasional.
Wina S. (2010). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Pernada Media Group
Yoyo B., Ucup Y., & Adang S. (2000). Atletik. Jakarta: Depdikbud. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.
Yudha M. S. (2001), Pembelajaran Atletik di Sekolah Dasar: Sebuah Pendekatan Pembinaan Gerak Dasar melalui Permainan. Jakarta: Depdiknas-Dikdasmen.
Yulianti. (2009). Pengertian Pembelajaran. Diperoleh 7 Oktober 2011 dari http://gurulia.wordpress.com/2009/03/25/pengertian pembelajaran.