pengaruh online shop pada media sosial instagram …

102
PENGARUH ONLINE SHOP PADA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF SISWA-SISWI SMP ISLAM CIKAL HARAPAN I BUMI SERPONG DAMAI (BSD) KOTA TANGERANG SELATAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I) Oleh Daniella Putri Islamy NIM: 1110051000176 PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2015/1436 H

Upload: others

Post on 16-Nov-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGARUH ONLINE SHOP PADA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM

TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF SISWA-SISWI SMP ISLAM

CIKAL HARAPAN I BUMI SERPONG DAMAI (BSD) KOTA

TANGERANG SELATAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I)

Oleh

Daniella Putri Islamy

NIM: 1110051000176

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2015/1436 H

ii

ABSTRAK

Daniella Putri Islamy, 1110051000176, Pengaruh Online Shop Pada Media

Sosial Instagram Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa-siswi SMP Islam Cikal

Harapan I BSD, di bawah bimbingan Ir. Noor Bekti Negoro SE, M.Si

Instagram merupakan sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan

pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke

berbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik instagram sendiri. Dari kelebihan

fitur tersebut, membuat sebagian orang berkesempatan untuk menjadikan

instagram sebagai lahan untuk berbisnis disebut dengan online shop. Online shop

pada instagram sangat memudahkan orang-orang untuk berbelanja secara online.

Banyaknya akun online shop pada instagram, pastinya membuat dampak yang

memicu perilaku konsumtif.

Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui pengaruh online shop pada

media sosial instagram terhadap perilaku konsumtif melalui kuisioner kepada 109

responden. Responden yang dipilih adalah siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan

BSD yang menggunakan dan mengakses online shop pada media sosial instagram.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana pengaruh online shop

pada media sosial instagram terhadap perilaku konsumtif dan faktor yang

berpengaruh terhadap perilaku konsumtif.

Penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan metode survei, metode survei

adalah metode riset yang menggunakan kuesioner sebagai instrumen

pengumpulan datanya, tujuannya untuk memperoleh informasi tentang sejumlah

responden yang dianggap mewakili populasi tertentu. Sedangkan teknik

pengumpulan datanya menggunakan kuesioner dan observasi.

Penelitian ini menggunakan teori uses and effect, yang menyebabkan

terjadinya penggunaan media. Untuk mengidentifikasi kebutuhan khalayak

penulis menggunakan konsep McQuail yaitu motif informasi, motif interaksi

sosial, motif hiburan, motif identitas pribadi dan teori reinformant imitasi dengan

pengukuran menggunakan konsep individual differences. Adapun hipotesisnya

adalah terdapat pengaruh online shop pada media sosial instagram terhadap

perilaku konsumtif siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD.

Berdasarkan hasil dan penelitan dan hasil uji t (parsial) menunjukkan variabel

frekuensi terpaan, selective attention, motif informasi, motif identitas pribadi,

motif hiburan, pendapat dan pembujukan, kepercayaan, dan kepribadian dan

penyesuaian diri berpengaruh positif terhadap siswa-siswi, tetapi variabel motif

interaksi sosial berpengaruh negatif terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi.

Sedangkan koefisien determinasi yang telah disesuaikan ( R Square) sebesar 0,162

artinya frekuensi terpaan, selective attention, motif informasi, motif identitas

pribadi, motif interaksi sosial, motif hiburan, pendapat dan pembujukan,

kepercayaan, dan kepribadian dan penyesuaian diri berpengaruh terhadap perilaku

konsumtif siswa-siswi sebesar 16,2% dan sisanya 83,8% dipengaruhi oleh

variabel lain di luar model.

Kata kunci: pengaruh, online shop, instagram, perilaku konsumtif, motif.

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT Dzat Maha

Sempurna yang senantiasa menyempurnakan kenikmatan kepada hamba-Nya,

dengan segala karunia-Nya penulis akhirnya mampu menyelesaikan penelitian ini.

Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada nabi besar kita Nabi

Muhammad SAW beserta para sahabatnya dan keluarganya.

Penulis menyadari bahwa tidak akan mampu menyelesaikan skripsi ini tanpa

bantuan dari pihak lain. Semua karena bimbingan, nasehat dan motivasi dari

semua pihak yang diberikan kepada penulis.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang disusun untuk melengkapi salah satu

syarat yang telah ditentukan dalam menempuh program studi Strata (S1) pada

jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selanjutnya, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, Dr. H. Arief Subhan, MA., Suparto Ph.D, ME.d. selaku

Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Roudhonah, MA. selaku Wakil Dekan

Bidang Administrasi Umum, Dr. Suhaimi, M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang

Kemahasiswaan dan Kerjasama.

2. Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi, Rachmat Baihaky, MA. dan Sekretaris Jurusan KPI, Fita

Fathurokhmah, M.Si.

3. Ir. Noor Bekti Negoro, SE. M. Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah banyak meluangkan waktu, membimbing penulis dalam membuat

skripsi yang baik dan benar.

4. Dra. Hj. Jundah, MA. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberikan arahan kepada penulis.

5. Seluruh Dosen dan Staf Tata Usaha Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, atas segala pengetahuan dan

iv

pengalaman berharga sehingga penulis bisa menyelesaikan studi di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Seluruh Staf Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi dan

Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu

penulis untuk mencari bahan referensi penelitian ini.

7. Untuk H. Abdul Malik Hidayat, S. Ag. selaku kepala sekolah SMP Islam

Cikal Harapan I BSD, Azizah, ST. selaku wakil kurikulum sekolah, dan staf

sekolah untuk bersedia mengizinkan saya untuk melakukan penelitian di

sekolah tersebut.

8. Untuk orang tua saya tercinta, Yunariah dan Ruslin, SE. yang sudah menjadi

orang tua yang sangat baik dan pengertian serta dengan sabar mendidik dan

membimbing saya tentang segala aspek kehidupan. Skripsi ini saya

dedikasikan untuk beliau yang membuat saya menjadi perempuan yang lebih

mandiri, lebih kuat, lebih tegar, ikhlas dan sabar.

9. Untuk kakak dan adik saya tercinta, Yuliza Sofyawati, Kian Muhammad

Islam, dan Kaisha Fitria Islamy. Terima kasih atas doa-doa dalam sholat

kalian untuk saya agar cepat lulus dan menjadi sarjana.

10. Untuk sahabat-sahabat saya yang sudah saya anggap saudara sendiri yang

sangat saya cintai, Adinda Nurrizki, Mutia Arfinasari, Bella Ammara

Karlinda, Leny Putri Wahyudi, Dwi Oktaviani, Irfa Hasanah Gustiani,

Clarintha Sasongko, Arfi Hanifah, Chika Sabrina, Alto Indra Sanjaya, Handy

Budiman, Putu Purnayasa, Issey Fitto Cassander, Dimas Arif Setiawan,

Rinaldy Reagen, Ahmad Mufty, Angga Yulia Putra, Thantawi Jauhari, Irfan

Arifendi serta teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Terima kasih atas bantuan, motivasi, doa, kepedulian, kebahagian, waktu dan

hiburan yang kalian berikan untuk saya dalam mengerjakan skripsi ini.

11. Untuk sahabat-sahabat saya KPI angkatan 2010, Susi Aryani, Yusra

Nuryazmi, Ahmad Ziaul Fitrahudin, Aris Suyitno, Rendi Adityawarman,

Mochammad Kahfi, Maria Safitri, Mohammad Fahmi Al-mansuri, Sendi

Darlis Aditiya, Anjar Sukmawati Maurie, Tasha Mahindria, Nanda Cahya,

Nadia Pratama yang selalu memberikan kebahagiaan, kesenangan dan

v

keceriaan, serta mau berbagi kesedihan dan kesusahannya selama empat

tahun ini. Dukungan dan motivasi dari kalian sangatlah penting untuk saya.

Akhirnya, saat ini Penulis hanya bisa membalas dengan doa, semoga semua

pihak yang telah memberi perhatian dan membantu atas kelancaran studi penulis

untuk meraih gelar sarjana mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT,

serta hajatnya dikabulkan, dan mohon maaf apabila ada kata-kata atau penulisan

dalam skirpsi ini yang salah. Penulis mengakui banyak sekali kekurang dalam

skripsi ini. Oleh karena itu, kritikan dan masukan yang konstruktif sangat

penulis harapkan bagi siapa saja yang mau membantu untuk

menyempurnakannya.

Serpong, 15 Mei 2015

Penulis

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN………………………………………………... i

ABSTRAK . .................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... v

DAFTAR TABEL………………………………………….......................... ix

DARTAR GAMBAR………………………………………………………. x

DAFTAR BAGAN………………………………………………………….. xi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Batasan Dan Rumusan Masalah ................................................. 7

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 7

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 7

E. Tinjauan Pustaka ......................................................................... 8

F. Sistematika penulisan ................................................................. 10

BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 12

A. Media Sosial ............................................................................... 12

B. Fungsi Media dan Pengaruhnya .................................................. 13

C. Usses and Effect .......................................................................... 17

D. Teori Reinforment Imitasi .......................................................... 20

E. Konsep Individual Differences ................................................... 21

F. Pengertian Perilaku Konsumtif ................................................... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 29

vii

A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 29

B. Paradigma dan Pendekatan Penelitian ........................................ 29

C. Tipe Penelitian ............................................................................ 30

D. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 31

E. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ................................. 32

F. Variabel Penelitian ...................................................................... 34

G. Operasional Variabel Penelitian ................................................. 35

H. Kerangka Pemikiran ................................................................... 37

I. Uji Instrumen .............................................................................. 38

J. Metode Analisis Data .................................................................. 39

BAB IV Gambaran Umum (SMP Islam Cikal Harapan I BSD) ............... 46

A. Profil Siswa-Siswi ....................................................................... 46

B. Sejarah Sekolah ........................................................................... 48

C. Visi .............................................................................................. 50

D. Misi ............................................................................................. 50

E. Tujuan Sekolah ........................................................................... 51

F. Kurikulum Sekolah ..................................................................... 52

G. Struktur Organisasi Sekolah ....................................................... 53

BAB V TEMUAN DAN ANALISIS DATA ............................................... 55

1. Deskripsi Data Responden Penelitian .................................... 55

2. Uji Instrumen ......................................................................... 56

3. Uji Regresi Linear Berganda .................................................. 58

4. Uji Koefisien Determinasi ..................................................... 61

5. Uji F-Test ............................................................................... 62

viii

6. Uji T-Parsial ........................................................................... 63

BAB VI PENUTUP ........................................................................................ 67

A. Kesimpulan ................................................................................. 67

B. Saran ........................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah Populasi Siswa/i SMP .................................................... 32

Tabel 3.2 Jumlah Sampel Siswa/i SMP ..................................................... 34

Tabel 3.3 Definisi Operasional ................................................................... 36

Tabel 3.4 Skala Likert ………………………………………... ........... 39

Tabel 3.5 Blue Print (Sebelum Uji Validitas) ……………………………..44

Tabel 3.6 Blue Print (Sesudah Uji Validitas) …………………………….. 45

Tabel 4.1 Jumlah Populasi Siswa/i SMP………………………………… . 50

Tabel 5.1 Jenis Kelamin………………………………………………..…..55

Tabel 5.2 Umur……………………………………………..…………… .. 55

Tabel 5.3 Coefficients…………………………………………………… .. 58

Tabel 5.4 Model Summary………………………..………………………. 61

Tabel 5.6 ANOVA……………………………………………………… ... 62

Tabel 5.6 Coefficients………………………………………………………63

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Pengaruh Online Shop Pada Media sosial Instagram

Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa………………………... 37

Gambar 4.1 Lambang SMP Islam Cikal Harapan I ……………………… 54

xi

DAFTAR BAGAN

Bagan 4.1 Struktur Organisasi SMP Islam

Cikal Harapan I……………………………………………….. 53

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini perkembangan teknologi sudah sangat pesat. Dengan

perkembangannya yang semakin maju, dampaknya bisa terlihat pada

perubahan gaya hidup pada masyarakat. Dampak lainnya bisa terlihat pada

kecederungan masyarakat yang semakin aktif pada dunia online.

Perkembangannya teknologi yang semakin canggih membuat manusia

semakin mudah untuk berkomunikasi. Marshall McLuhan mengatakan,

“kita seakan berada di suatu komunitas yang berbeda di dunia dan

terhubung satu sama lainnya sehingga membentuk perkampungan global”.1

Teknologi informasi merupakan teknologi masa kini yang dapat

menyatukan atau menggabungkan berbagai informasi, data dan sumber

untuk dimanfaatkan sebagai ilmu bagi kegunaan manusia melalui

penggunaan berbagai media dan peralatan telekomunikasi modern. Dengan

menggunakan berbagai media, peralatan telekomunikasi dan komputer

canggih, teknologi informasi akan terus berkembang dan mempunyai

peranan yang sangat penting dalam kehidupan dan peradaban umat manusia

di seluruh dunia khususnya di Indonesia.

Kemajuan dan perkembangan teknologi, khususnya telekomunikasi,

informasi dan multimedia pada akhirnya sangat berpengaruh dalam merubah

hubungan sosial kemasyarakatan dikarenakan sifat fleksibilitas dan

1 Morissan, dkk., Teori Komunikasi Massa (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h. 36

2

kemampuan telematika untuk masuk ke aspek-aspek kehidupan manusia.2

Salah satu perkembangan teknologi yang berpengaruh di masyarakat pada

era global ini adalah internet, internet singkatan dari (interconnection-

networking) yaitu sebuah sistem global jaringan komputer yang saling

menghubungkan antara satu dengan yang lain di seluruh penjuru dunia.

Adapaun standar yang digunakan disebut Internet Protocol Suite (TCP/IP).

Komputer yang terhubung ke internet dapat melakukan aktifitas pertukaran

data dengan cepat.3

Seiring berjalannya waktu, lahirlah new media (media baru) yang

membuat suatu inovasi kreatif dalam menciptakan sebuah situs-situs

jejaring sosial (social network) yang bersumber dari adanya internet seperti

jejaring sosial Instagram yang sedang digandrungi para remaja di zaman

modern ini. Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto (photo sharing)

yang memungkinkan pengguna mengambil foto dan video singkat, serta

dapat menerapkan filter digital, lalu bisa mengunggah ke media sosial

Instagram tersebut. Fitur unik di Instagram adalah dengan memotong atau

crop foto menjadi bentuk persegi sehingga terlihat seperti hasil kamera

Kodak Instamatic dan Polaroid.

Instagram merupakan salah satu jejaring sosial photo sharing yang

sukses diminati oleh masyarakat di seluruh penjuru dunia, terutama bagi

para remaja. Instagram menjadi media sosial dengan peningkatan jumlah

2 Agung Noegroho, Teknologi Komunikasi, (Yogyakarta, Graha Ilmu, 2010) ed I, cet 1,

hal: 36 3 Wikipedia Indonesia , definisi internet http://www.mint.web.id/2013/03/pengertian-

internet-dan-sejarah.html (06-11-2014, 10.52)

3

pengguna aktif terbesar dalam enam bulan terakhir. Jumlah pengguna aktif

Instagram melonjak 23% dari 130 juta pengguna pada Juni 2013 menjadi

150 juta/bulan pada kuartal keempat tahun lalu. Angka ini muncul

berdasarkan survei lembaga Global Web Index terhadap 170 ribu pengguna

media sosial di 32 negara. Data terakhir menyatakan bahwa jumlah foto

yang diunggah ke instagram sudah mencapai 16 miliar. Setiap hari, 55 juta

pengguna mengunggah fotonya. Sebuah situs marketing digital

menyebutkan, pengguna Instagram sudah lebih dari 75 juta perhari. Dalam

setiap bulan rata-rata pengguna Instagram menghabiskan waktu kunjung

selama 257 menit.4

Adanya instagram tidak di sia-siakan oleh beberapa pengguna

aktifnya, tidak hanya meng-upload foto semata, bahkan instagram sudah

merambak menjadi suatu lahan bisnis. Lahan bisnis yang dimaksud

merupakan suatu cara seseorang untuk mempromosikan dan menjual

produk atau barang kepada pengguna instagram lainnnya yang biasa disebut

sebagai online shop.

Pada awal perkembangannya online shop digunakan oleh perusahaan

perdagangan yang memutuskan mencoba strategi baru pemasaran di dunia

maya. Tetapi pada kenyataannya jumlah online shop yang dikelola oleh

perseorangan jauh lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan

perdagangan tersebut. Pada tahun 1994 online shop sudah diperkenalkan

4 Oik Yusuf, Pengguna Instagram Lewati Angka 200 Juta,

http://www.tempo.co/read/news/2014/01/27/072548613/Pengguna-Aktif-Instagram-Naik-Pesat

(06-11-2014, 11:54)

4

kepada khalayak, awal mula sistem penjualan online dikenal dengan istilah

“e-commerce” kepanjangan dari electronic commerce. Sistem e-commerce

pertama kali digunakan oleh perusahaan di bidang makanan yaitu Pizza Hut.

E-commerce menggunakan fasilitas internet untuk bertransaksi. Dari e-

commerce inilah kemudian berkembang jual beli secara online.

Media sedikit banyak membawa pengaruh bagaimana khalayak

melihat sebuah peristiwa, informasi maupun sebuah produk yang diiklankan

didalamnya. Efek samping yang tidak direncanakan dan telah diterima

sebagai suatu hal yang wajar adalah sosialisasi kebiasaan konsumtif.5

Perilaku konsumtif bukan lagi untuk memenuhi kebutuhan semata tapi

untuk memenuhi keinginan yang sifatnya untuk menaikkan prestise,

menjaga gengsi, mengikuti mode dan berbagai alasan yang kurang penting.

Menurut Soegito (1996), perilaku konsumtif masyarakat Indonesia

tergolong berlebihan jika dibandingkan dengan bangsa-bangsa di Asia

Tenggara. Keadaan ini dilihat dari rendahnya tingkat tabungan masyarakat

Indonesia dibandingkan negara lain seperti Malaysia, Philipina dan

Singapura. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia lebih senang

mengunakan uang untuk memenuhi kebutuhan yang tidak penting dengan

berperilaku konsumtif atau hidup dalam dunia konsumerisme yang menjadi

syarat mutlak untuk kelangsungan status dan gaya hidup.6

5 Denis Mc. Quail, Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, (Jakarta: Erlangga. 1991),

cet ke-2, h. 264 6 Soegito, 1996 Konsumerisme Penyebab Inflasi. Kepala BPS:

[email protected]

5

Masalah kemudian akan muncul, jika khalayak tidak memiliki

kekuatan cukup mengontrol diri untuk tidak selalu terpengaruh dengan apa

yang diiklankan dan dipromosikan oleh media. Sehingga jika hal itu terjadi

akan menimbulkan perilaku konsumtif dalam diri masing-masing. Agama

pun melarang hal yang berlebih-lebihan karena sesuatu yang berlebihan itu

juga merupakan hal yang tidak baik. Ada baiknya jika memiliki kesadaran

untuk lebih bijaksana dalam membelanjakan uang yang sesuai dengan

kemampuan dan kebutuhan, sehingga harta yang dapat dimanfaatkan

dengan sebaik-baiknya. Hal ini tertera pada Al-Quran surat 25 : 67.

Allah SWT. Berfirman :

Artinya: Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta),

mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah

(pembelanjaan itu) ditengah-tengah antara yang demikian. (QS. 25 :

67)

Hidup dalam dunia konsumerisme tidak pandang umur, jenis kelamin

ataupun status sosial. Remaja merupakan salahsatu contoh yangpaling

banyak terkena dampak konsumerisme atau mudah terpengaruh gaya hidup

konsumtif. Loudon dan Bitta berpendapat bahwa remaja adalah kelompok

yang berorientasi konsumtif karena remaja suka mencoba hal-hal yang baru,

tidak realistik dan cenderung boros. Perilaku konsumtif pada masa remaja,

antara 12-18 tahun dapat terjadi karena usia remaja merupakan masa

6

peralihan dan pencarian identitas.7 Lingkungan pergaulan remaja punya

banyak pengaruh terhadap minat, sikap, pembicaraan, penampilan dan

perilaku lebih besar dibandingkan dengan pengaruh keluarga, hal ini

disebabkan pada masa remaja, remaja lebih banyak berada diluar rumah,

mereka berusaha untuk melepaskan diri dari pengaruh orang tuanya.8

Remaja sadar dukungan sosial dipengaruhi penampilan yang menarik

berdasarkan apa yang dikenakan dan dimiliki, sehingga tidak mengherankan

bila pembelian kosmetik dan pembelian terhadap pakaian dan aksesoris

pada awal masa remaja dianggap penting.9

Uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumtif adalah

perilaku membeli secara berlebihan dan tidak rasional tanpa mementingkan

kebutuhan. Perilaku konsumtif tidak mengenal jenis kelamin dan umur,

karena remaja termasuk kelompok yang berperilaku konsumtif. Remaja

melakukan pembelian secara berlebihan tanpa memperhatikan

kebutuhannya melainkan untuk bisa diterima oleh lingkungannya,

menaikkan gengsi, prestise dan untuk tampil beda dari lingkungannya.

Maka dari permasalahan di atas, penulis melakukan penelitian yang

berjudul “PENGARUH ONLINE SHOP PADA MEDIA SOSIAL

INSTAGRAM TERHADAP PERILAKU KONSUMTIF SISWA-SISWI

SMP ISLAM CIKAL HARAPAN I BUMI SERPONG DAMAI (BSD)

KOTA TANGERANG SELATAN”.

7 Loudon, D. L., dkk. Consumer Behaviour: Concepts and Applications. 4

th ed. Hal: 149

8 Elizabeth Hurlock. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang

Kehidupan.(Jakarta: Erlangga, 1996), Hal: 213 9 Meilaratri, B. dkk. Konsep Diri dan Kecenderungan Pengambilan Keputusan dalam

Membeli Pakaian pada Remaja Wanita. (Insight Journal, Tahun II, No. 1), hal: 19-27

7

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Penelitian ini hanya dapat digeneralisasikan pada siswa-siswi SMP

Islam Cikal Harapan I BSD kelas 7 tahun ajaran 2014 – 2015, kelas 8

tahun ajaran 2013 – 2014 dan kelas 9 tahun ajaran 2012 – 2013, yang

menggunakan media sosial instagram. Kemudian jenis akun media sosial

instagram dibatasi hanya pada akun online shop saja.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka pokok pertanyaan yang akan

diteliti adalah:

1. Bagaimanakah pengaruh online shop pada media sosial instagram

terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I

BSD?

2. Apakah faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif siswa-siswi

SMP Islam Cikal Harapan I BSD?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh online shop pada media

sosial instagram terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi SMP Islam

Cikal Harapan I BSD.

2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif

siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD?

3. Manfaat penelitian

8

Dari hasil penelitian ini, manfaat yang akan diperoleh yaitu:

1. Manfaat Akademis dari penelitian ini adalah sebagai acuan bagi peneliti

berikutnya yang akan ingin membahas mengenai pengaruh online shop

pada media sosial instagram (atau media sosial lainnya) terhadap perilaku

konsumtif, baik menggunakan kuantitatif atau kualitatif. Selain itu juga,

penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih dan khazanah

bagi perkembangan Ilmu Komunikasi Penyiaran Islam khususnya dalam

penelitian tentang media sosial serta kajian konsep konsumtifisme.

2. Manfaat Praktis dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan

kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan media sosial yang ingin

melihat sebagaimana besarnya pengaruh online shop pada media sosial

instagram terhapada perilaku konsumtif. Serta peneliti juga mengharapkan

agar pihak-pihak tersebut menggunakan komunikasi yang lebeih efektif

dan objektif dalam menyampaikan pesannya kepada khalayak ramai.

Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan

kepada pihak SMP Islam Cikal Harapan I BSD, mengenai perilaku

konsumtif yang terbentuk karena adanya online shop pada media sosial

instagram.

4. Tinjauan Pustaka

9

Penelitian ini merujuk pada sebuah tulisan milik Fitri Irfani10

yang

merupakan mahasiswi UIN Syarif Hidayatullah lulusan pada tahun 2011 telah

menulis skripsi dengan judul “ Pengaruh Iklan Fashion Majalah Terhadap

Perilaku Konsumtif Siswa SMAN 2 Kota Tangerang Selatan”. Skripsi ini

membahas tentang kemungkinan iklan fashion majalah mempengaruhi perilaku

konsumtif subjek penelitian. Dalam penelitian ini iklan pada majalah mengambil

peranan yang dominan guna mempromosikan produk yang mereka pasarkan pada

konsumen. Perbedaan pada skripsi Fitri Irfani dengan penulis terdapat pada

variabel bebas, yakni media online atau media sosial yang berupa Instagram.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Sintiche Ariesny Parma11

telah menulis skripsi dengan judul “Hubungan Antara Konsep Diri Dengan

Perilaku Konsumtif Remaja Putri Dalam Pembelian Kosmetik Melalui

Katalog”. Dalam penelitian ini salah satu unsur penting yang menentukan

perilaku konsumtif remaja putri dalam pembelian kosmetik melalui katalog

adalah konsep diri.

Tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara

konsep diri dengan perilaku konsumtif remaja putri dalam pembelian

kosmetik melalui katalog. Perbedaan pada skripsi Sintiche Ariesny Parma

dengan penulis sangat jelas, karena skripsi tersebut mencari hubungan antara

konsep diri dengan perilaku konsumtif remaja dalam pembelian kosmetik

10

Fitri Irfani, Pengaruh Iklan Fashion Majalah Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa

SMAN 2 Kota Tangerang Selatan, (Skripsi S1 Ilmu Dakwah dan Komunikasi, Program

Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif

Hidayatullah,Jakarta, 2011) hal.abstrak 11

Sintiche Ariesny Parma, Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Perilaku Konsumtif

Remaja Putri Dalam Pembelian Kosmetik Melalui Katalog, (Skripsi S1 Psikologi, Program

Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro, Semarang, 2007) hal. abstrak

10

melalui catalog, sedangkan skripsi penulis adalah mencari pengaruh online

shop pada media sosial instagram terhadap perilaku konsumtif SMP Islam

Cikal Harapan I BSD.

5. Sistematika Penulisan

Untuk keserasian dan ketertiban pembahasan serta untuk memproleh

analisa materi dan penulisan skripsi ini, maka penulis menjelaskan dalam

sistematika penulisan. Penulisan skripsi ini berpedoman pada Pedoman

Penulisan Karya Tulis Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertai) karya Hamid Nasuhi,

dkk, Terbitan CeQda dan buku Pedoman Akademik Program Strata 1

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2010-2011.

Secara garis besar, skripsi ini terdiri dari lima bab yang dibagi dalam

sub bab dan setiap bab mempunyai batasan masing-masing yang akan saling

berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yaitu sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan, menguraikan mengenai Latar Belakang Masalah,

Batasan dan Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat

Penelitian, Tinjauan Pustaka, Sistematika Penulisan.

BAB II : Landasan teori yang berisikan teori dari variabel-variabel yang

mendukung terlaksananya penelitian.

BAB III : Metodologi Penelitian, berisi: Tempat dan waktu penelitian,

Paradigma dan Pendekatan Penelitian, Tipe Penelitian, Teknik

Pengumpulan Data, Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel,

Variabel Penelitian, Operasional Variabel Penelitian, Uji

Instrumen, dan Metode Analisi Data.

11

BAB IV : Gambaran Umum yang berisi, Profil Sekolah, Sejarah, Visi dan

Misi, Tujuan Sekolah, Kurikulum, dan Struktur Organisasi

Sekolah.

BAB V : Hasil dan Pembahasan yang menjelaskan, Karakteristik

Responden dan Pengolahan Uji Instrument, Hasil dan

Pembahasan, dan Analisis Data Penelitian.

BAB VI : Penutup, yang terdiri dari kesimpulan dari keseluruhan

pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, dan

saran-saran. Bab ini juga dilengkapi dengan Daftar Pustaka

beserta lampiran-lampiran yang mendukung penulis berdasarkan

hasil penelitian.

12

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Media Sosial12

Menurut Andreas Kaplan dan Michael Haenlein mendefinisikan

media sosial sebagai sebuah kelompok aplikasi berbasis internet yang

dibangun diatas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0, dan memungkinkan

penciptaan dan pertukaran user-generated content. Web 2.0 menjadi platform

dasar media sosial. Media sosial ada dalam ada dalam berbagai bentuk yang

berbeda, termasuk social network, forum internet, weblogs, social blogs,

micro blogging, wikis, podcasts, gambar, video, rating, dan bookmark sosial.

Menurut Kaplan dan Haenlein ada enam jenis media sosial: proyek kolaborasi

(misalnya, wikipedia), blog dan microblogs (misalnya, twitter), komunitas

konten (misalnya, youtube), situs jaringan sosial (misalnya facebook,

instagram), virtual game (misalnya world of warcraft), dan virtual social

(misalnya, second life).

Jejaring sosial merupakan situs dimana setiap orang bisa membuat

web page pribadi, kemudian terhubung dengan teman-teman untuk berbagi

informasi dan berkomunikasi. Jejaring sosial terbesar antara lain facebook,

myspace, plurk, twitter, dan instagram. Jika media tradisional menggunakan

media cetak dan media broadcast, maka media sosial menggunakan internet.

Media sosial mengajak siapa saja yang tertarik untuk berpartisipasi dengan

12

I Gusti Ngurah Aditya Lesmana, Tesis: Analisis Pengaruh Media Sosial Twitter

Terhadap Pembentukan Brand Attachment (Studi: PT. XL AXIATA), Program Magister

Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. hal, 10-11

13

memberi kontribusi dan feedback secara terbuka, memberi komentar, serta

membagi informasi dalam waktu yang cepat dan tak terbatas.

Saat teknologi internet dan mobile phone makin maju maka media

sosial pun ikut tumbuh dengan pesat. Kini untuk mengakses instagram

misalnya, bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja hanya dengan

menggunakan sebuah mobile phone. Demikian cepatnya orang bisa mengakes

media sosial mengakibatkan terjadinya fenomena besar terhdap arus

informasi tidak hanya di negara-negara maju, tetapi juga di Indonesia. Karena

kecepatannya media sosial juga mulai tampak menggantikan peranan media

massa konvensional dalam menyebarkan berita-berita.

B. Fungsi media dan Pengaruhnya

Menurut Dennis McQuail, fungsi informasi dalam komunikasi massa

sekurang-kurangnya dapat dikaitkan dengan tiga makna yang masing-masing

berbeda yaitu; media berusaha untuk memberikan informasi (tujuan); orang

mengetahui sesuatu dari media (konsekuensi); dan media diharapkan dapat

memberikan informasi (persyaratan/keharusan atau harapan).

Selanjutnya McQuail berpendapat bahwa fungsi utama media bagi

masyarakat adalah:13

I. Informasi

- Inovasi, adaptasi, dan kemajuan.

II. Korelasi

- Menjelaskan, menafsirkan, mengomentari makna peristiwa dan informasi.

13

Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, (Jakarta: Erlangga, 1992),

hal 70

14

- Menunjang otoritas dan norma-norma yang mapan.

- Mengkoordinasi beberapa kegiatan.

- Membentuk kesepakatan.

III. Kesinambungan

- Mengekspresikan budaya dominan dan mengakui keberadaan kebudayaan.

khusus (subculture) serta perkembangan budaya baru.

- Meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai.

IV. Hiburan

- Menyediakan hiburan, pengalihan perhatian, dan sarana relaksasi.

- Meredakan ketegangan sosial.

V. Mobilisasi

- Mengkampanyekan tujuan masyarakat dalam bidang politik, perang,

pembangunan ekonomi, pekerjaan, dan kadang kala juga dalam bidang agama.

Sedangkan dari segi khalayaknya, McQuail14

berpendapat bahwa

tidak mungkin ada fungsi yang diselenggarakan untuk kepentingan

masyarakat, tanpa adanya fungsi yang diarahkan untuk kepentingan individu

sebagaimana telah dikembangkan dalam tradisi penelitian uses and

gratifications “pemakaian dan kepuasan” khalayak media, dengan kerangka

dasar berupa tipologi.

I. Informasi

- Mencari berita tentang peristiwa dan kondisi yang berkaitan dengan

lingkungan terdekat, masyarakat dan dunia.

- Mencari bimbingan menyangkut berbagai masalah praktis, pendapat, dan

hal-hal yang berkaitan dengan penentuan pilihan.

- Memuaskan rasa ingin tahu dan minat umum.

14

Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, (Jakarta: Erlangga, 1992), hal. 71

15

- Belajar, pendidikan diri sendiri.

- Memperoleh rasa damai melalui penambahan pengetahuan.

II. Identitas Diri

- Menemukan penunjang nilai-nilai pribadi.

- Menemukan model pribadi.

- Mengindentifikasikan diri dengan nilai-nilai lain.

- Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri.

III. Integrasi dan Interaksi Sosial

- Memperoleh pengetahuan tentang keadaan orang lain, empati sosial.

- Mengidentifikasikan diri dengan orang lain dan meningkatkan rasa memiliki.

- Menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial

- Memperoleh teman selain dari manusia

- Membantu menjalankan peran sosial

- Memungkinkan seseorang untuk dapat menghubungi sanak-keluarga, teman,

dan masyarakat.

IV. Hiburan

- Melepaskan diri atau terpisah dari permasalahan.

- Bersantai.

- Memperoleh kenikmatan jiwa dan estetis.

- Mengisi waktu.

- Penyaluran emosi.

Dari uraian tersebut nampak bahwa salah satu fungsi media dalam

masyarakat yang pada gilirannya dapat mempengaruhi fungsi media bagi

individu atau audiensnya secara korelasi adalah fungsi sosialisasi. Logika

yang mendasari proposisi bahwa media memang mensosialisasi atau

mendesosialisasi15

adalah pandangan tentang sosialisasi sebagai upaya

mengajarkan norma dan nilai yang mapan melalui pujian dan hukuman

15

Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, (Jakarta: Erlangga, 1992),

hal. 51

16

simbolis bagi berbagai jenis perilaku. Namun jika ditelusuri lebih jauh

kedalam konsep sosialisasi, maka secara sosiologis proses ini, terutama yang

terkait dengan penanaman nilai-nilai dan norma, sebenarnya berjalan dalam

rentang waktu yang cukup panjang sehingga tidak mudah untuk mengetahui

dampak sosialisasi dari suatu media. Menurut McQuail dalam rumusan yang

manapun teori umum yang menyatakan bahwa media menimbulkan dampak

sosialisasi sukar diragukan. Meskipun hanya ditemukan secara tidak langsung

dalam bukti empiris, terutama yang menyangkut isi dan penggunaan.16

Dari segi “pemakaian dan akibat” (uses and effect) dari suatu media

massa yang sering digunakan untuk menjelaskan tingkat penggunaan dan

pengaruhnya terhadap individu sesungguhnya merupakan fokus dari

penelitian penggunaan dan kepuasan (uses and gratification), yang meliputi

“transactional model” , “the gratification seeking and audience activity

model” , “the expectancy value model”, dan the uses and dependency

model”.17

Donald K. Robert beranggapan bahwa efek hanyalah “perubahan

perilaku manusia setelah diterpa pesan media massa”. Karena fokusnya pada

pesan, maka efek haruslah berkaitan dengan pesan yang disampaikan media.

Membatasi efek hanya selama berkaitan dengan pesan media, akan

mengesampingkan banyak sekali pengaruh media massa. Efek media dapat

dilihat dari kaitannya dengan pesan dan media itu sendiri. Menurut Stephen

16

Ibid, 252 17

Arya Putra, Skripsi: Pemanfaatan Informasi Otomotif Tentang Modifikasi Pada Majalah

Motor Pada Khalayak Wanita, Program Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Indonesia. hal. 11

17

M. Chaffee ini adalah pendekatan pertama dalam melihat efek media.

Pendekatan kedua adalah melihat jenis perubahan yang terjadi pada diri

khalayak komunikasi massa – penerjemahan informasi, perubahan perasaan

atau sikap, dan perubahan perilaku; atau dengan istilah lain, perubahan

kognitif, afektif dan behavioral. Pendekatan ketiga meninjau satuan observasi

yang dikenai efek komunikasi massa – individu, kelompok, organisasi,

masyarakat, atau bangsa.18

Dari satu hasil penelitian diperoleh suatu kesimpulan bahwa efek dari

media dapat menghasilkan perubahan pada tingkatan kognitif atau pada

tingkatan afektif atau juga dapat berlaku pada tingkatan pada tingkatan

perilaku. Efek tersebut dapat saja berlaku secara langsung, tidak langsung,

jangka pendek, jangka panjang, kadang-kadang atau secara kumulatif. Hasil

penelitian ini juga menemukan perbedaan antara setiap individu, faktor

psikologis, faktor lingkungan, karakteristik grup sosial menyebabkan

khalayak untuk menerima dan bereaksi terhadap pesan yang terdapat pada

media dalam cara-cara yang berbeda.19

C. Uses and Effect

Pada penelitian mengenai efek komunikasi massa, khalayak dilihat

sebagai makhluk sosial yang pasif. Khalayak dipandang sebagai massa

18

Arya Putra, Skripsi: Pemanfaatan Informasi Otomotif Tentang Modifikasi Pada Majalah

Motor Pada Khalayak Wanita, Program Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

Universitas Indonesia. hal. 11 19

(http://www.theunjustmedia.com/media.html/) (06-11-2014, 13:50)

18

homogen, sebagai sebuah target pasif dari persuasi dan informasi, atau

sebagai pasar konsumen dari produk-produk media.20

Oleh karena itu para peneliti mulai menggeser fokus penelitiannya

pada apa yang dilakukan orang terhadap media, bukan apa yang dilakukan

media terhadap orang. Khalayak dianggap aktif menggunakan media untuk

memenuhi kebutuhannya. Pendekatan ini dikemukakan oleh Katz dan

terkenal dengan pendekatan “uses and gratifications” yaitu teori penggunaan

(uses) isi media untuk mendapatkan pemenuhan (gratifications) atas

kebutuhan seseorang. Katz menggambarkan logika yang mendasari penelitian

mengenai media uses and gratifications sebagai berikut: (1) kondisi sosial

psikologis seseorang akan menyebabkan adanya (2) kebutuhan, yang

menciptakan (3) harapan-harapan terhadap (4) media massa atau sumber-

sumber lain, yang membawa kepada (5) perbedaan pola penggunaan media

(atau keterlibatan dalam aktivitas lainnya) yang akhirnya akan menghasilkan

(6) pemenuhan kebutuhan dan (7) konsekuensi lainnya, termasuk yang tidak

diharapkan sebelumnya.21

Model uses and gratifications ini kemudian telah menimbulkan

banyak penjabaran. Salah satu ilmuwan yang mengembangkannya adalah

Sven Windhal, dengan teori uses and effects. Teori ini merupakan sistesis

antara pendekatan uses and gratifications dan teori tradisional mengenai efek-

efek media.

20

Denis McQuail, Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar, (Jakarta: Erlangga, 1992),

hal.132 21

S Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1994), hal: 212

19

Argumentasi Windhai dalam mengembangkan teori ini antara lain

dapat dibaca dalam bukunya, Using Communication Theory: An Introduction

To Planned Communications:

“Pada umumnya model uses and gratifications menyertakan

consequences atau efek dari penggunaan media. Namun baru sedikit

penelitian yang mengkaji hubungan penggunaan dan efek. Hal ini

sebagai akibat dari adanya pandangan bahwa paradigma gratifications

berkompetisi dengan model efek dan meninggalkan model tersebut

selangkah lebih jauh.” (Sven Windhai & Benno Signitzer, 1992:163)

Pada teori uses and gratifications, penggunaan media pada dasarnya

ditentukan oleh kebutuhan dasar individu. Sedangkan pada teori uses and

effect penggunaan media oleh khalayak tidak hanya disebabkan oleh

kebutuhan dasar individu.

Teori yang dikemukakan oleh Sven Windhai ini menyebutkan

karakterisitik individu, harapan dan persepsi terhadap media dan tingkat akses

kepada media sebagai faktor-faktor yang akan membawa individu kepada

keputusan untuk menggunakan atau tidak media massa.22

Penggunaan media

dan isinya oleh khalayak juga akan memberikan efek dan konsekuesi tertentu.

Jika isi media menjadi penyebab utama dari hasil, maka hal itu disebut

sebagai efek. Jika penggunaan media itu sendiri menjadi penyebab utama dari

hasil, maka hal itu disebut consequences. Konsekuensi atau consequences

maksudnya adalah apakah setelah menggunakan media dan isinya, individu

terpuaskan dengan mengakses media tersebut. Penggunaan media dan isi

media secara bersama-sama akan menyebabkan terjadinya suatu hasil seperti

22

S Djuarsa Sendjaja, Teori Komunikasi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1994), hal: 216

20

yang disebut Windhal sebagai conseffects yaitu gabungan dari consequences

dan effects.23

D. Teori Reinforment Imitasi

Miller dan Dollar memerinci kerangka teori tentang instrumental

conditioning dan mengemukakan ada tiga kelas utama perilaku yang diberi

label imitasi.24

1. Same behavior, yakni dua individu member respons masing-masing secara

independen, tapi dalam cara yang sama, terhadap stimuli lingkungan

yang sama. Sebagai hasilnya sekalipun tindakan mereka itu sepenuhnya

terpisah satu sama lain, tapi bisa tampak seakan-akan yang satu meniru

yang lainnya.

2. Copying, yakni seorang individu berusaha mencocokkan perilakunya

sedekat mungkin dengan perilaku orang lain. Jadi ia haruslah mampu

untuk member respon langsung terhadap syarat atau tanda-tanda

kesamaan atau perbedaan antara perilakunya sendiri dengan penampilan

orang yang dijadikannya model.

3. Matched dependent behavior, seorang individu (pengamat atau pengikut)

belajar untuk menyamai tindakan orang lain (model atau si pemimpin)

karena amat sederhana, ia memperoleh imbalan dari perilaku tiruan

(imitatifnya) itu.

Zulkarimein menyebutkan, Bandura mengidentifikasi efek-efek yang

ditimbulkan oleh eksposure terhadap perilaku dan hasil perbuatan orang lain,

23

Ibid, 216 24

Zulkarimein Nasution, Sosiologi Komunikasi Massa, (Jakarta: UT, 2001) cet ke-2, hal.

8.21

21

yakni: Pertama, inhibitory & disinhibitory effects (efek malu dan tidak

memalukan). Kedua, response facilitating effects (bahwa kesempatan untuk

melihat eksposure kepada tindakan orang lain dapat berfungsi memudahkan

penampilan bermacam yang menurut biasanya tidak dilarang). Ketiga,

observational learning, yang dimaksudkan adalah jika seseorang individu

terkena terpaan perilaku dari suatu model sosial, maka dapat terjadi efek

observational learning. Dalam arti yang lebih spesifik, observational

learning dapat memperoleh bentuk perilaku baru semata-mata dengan melihat

atau mengamati tindakan model tanpa secara terbuka menunjukkan respons

dihadapan model yang ditirunya.

Dalam hal ini, observational learning ditentukan oleh empat proses

pengamatan yang khas, tapi saling berkaitan, yaitu: Attention, retention,

motoric reproduction, faktor motivasional. Hal ini, sejalan dengan konsep

individual differences yang digunakan dalam penelitian ini.

E. Konsep Individual Differences

Setiap informasi akan diberi makna berlainan oleh orang yang

berbeda. Setiap kali manusia menerima informasi, ia akan mengolah

informasi tersebut, kemudian menyimpan dan bisa menghasilkannya kembali.

Penerimaan dan pengolahan informasi merupakan salah satu proses yang

mendasar dalam kehidupan manusia. 25

Dalam perkembangan komunikasi kontemporer saat ini, sebenarnya

proses pengaruh tidak bisa berdiri sendiri. Dengan kata lain, ada beberapa

25

Siti Mutmainah dan Ahmad Fauzi, Psikologi Komunikasi, (Jakarta: Universitas Terbuka

cet. 7, 2005), hal. 4.1

22

faktor yang ikut mempengaruhi proses penerimaan pesan. Jadi, pesan itu

tidak langsung mengenai individu, tetapi “disaring”, dipikirkan dan

dipertimbangkan, apakah seseorang mau menerima pesan-pesan media massa

itu atau tidak.26

Pada tahun 1970, Melvin Defleur mencetuskan sebuah teori yang

dimodifikasi dari teori stimulus-respons, yakni perbedaan individu dalam

komunikasi massa (individual differences).27

Sebuah kegiatan penelitian

memfokuskan penelitian pada proses belajar, para ahli menekankan betapa

eratnya hubungan antara kegiatan belajar dengan motivasi. Suatu studi

laboratorium yang bersifat eksperimen berhasil meyakinkan para ahli

psikologi bahwa beberapa tingkat motivasi dapat ditumbuhkan melalui proses

belajar, serta tidak setiap individu dapat memperoleh motivasi berdasarkan

rangsangan yang sama. Dengan demikian, setiap individu memiliki

kepribadian masing-masing yang juga akan mempengaruhi perilaku mereka

dalam menggapai sesuatu.28

Hal ini sepadan dengan apa yang dikemukakan oleh Defleur tentang

teori ini, bahwa ia mengasumsikan pesan-pesan media berisi stimulus tertentu

yang berinteraksi secara berbeda-beda dengan karakteristik pribadi dari para

anggota audience. Teori Defleur ini, secara eksplisit telah mengakui adanya

26

Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta; Raja Grafindo Persada, 2007), hal. 228 27

Syaiful Rohim, Teori Komunikasi Persfektif, Ragam & Aplikasi, (Jakarta: Rineka Cipta,

2009), hal. 168 28

Tommy Suprapto, Pengantar Ilmu Komunikasi dan Manajemen dalam Komunikasi, hal.

22

23

intefensi variabel-variabel psikologis yang berinteraksi dengan terpaan media

massa dalam menghasilkan efek.29

.

Perbedaan individu itu terjadi disebabkan karena perbedaan

lingkungan yang mengahasilkan pula perbedaan pandangan dalam

menghadapi sesuatu. Setiap orang dengan sendirinya memiliki presepsi yang

berbeda sehubungan dengan kepribadiannya. Sekarang jelas, bahwa audience

suatu medium komunikasi bukanlah kelompok monolitas yang anggota-

anggotanya senantiasa mempunyai tanggapan yang sama terhadap isi

medium. Setiap orang akan menanggapi isi media berdasarkan kepentingan

mereka dan disesuaikan dengan kepercayaan serta nilai-nilai sosial mereka.

Menurut Nurudin, ada banyak faktor pribadi yang ikut mempengaruhi

proses komunikasi30

, antara lain:

a. Selective Attention

Selective attention adalah individu yang cenderung memerhatikan

dan menerima terpaan pesan media massa yang sesuai dengan pendapat

dan minatnya. Disamping itu ia menghindari pesan-pesan yang tidak

sesuai dengan pendapat dan minatnya. Bahkan, dalam perkembangannya,

seseorang individu akan cenderung memilih siaran yang sesuai dengan

sikap dan keyakinannya.

Nurudin mengutip Alexis S. Tan yang berpendapat selective

attention mempunyai prinsip-prinsip sebagai berikut. Pertama, perbedaan

individu merupakan hasil dari struktur kognitif seseorang yang berbeda

29

Burhan Bugin, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta: Perdana Media Group, 2008) , cet. Ke-3,

hal. 278 30

Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, hal. 229

24

dalam menerima pesan-pesan media, jenis media massa pun beragam silih

berganti menerpa seseorang. Seseorang memiliki kemampuan untuk

selektif hanya pada pesan-pesan yang menarik perhatiannya.

Kedua, keanggotaan sosial pada berbagai kelompok sosial pun ikut

mempengaruhi pesan mana yang kita pilih. Misalnya agama, partai,

ataupun suku. Dengan demikian, mereka yang mempunyai agama sama

cenderung memperhatikan pesan-pesan yang sama. Ketiga, orang lebih

berminat kalau suatu informasi dapat membangun citra hubungan dengan

orang lain.

b. Motivasi

Motivasi juga akan membuat sebuah pesan seseorang bisa diterima

atau tidak. Hal ini juga berarti, motivasi seseorang untuk mencari hiburan

misalnya, akan menjadi alasan untuk menikmati media massa. Acara

seperti “dialog politik” tentu tidak akan menarik bagi mereka yang

mempunyai motivasi menonton televisi untuk mencari hiburan semata.

Karena acara “dialog politik” memiliki presentase hiburan yang sedikit.

Artinya pengaruh yang ditimbulkan dari “dialog politik” tidak

begitu besar pada diri individu yang mempunyai motivasi mencari hiburan.

Sebalikanya, acara sinetron atau humor di televisi akan mempunyai

pengaruh yang besar bagi kelompok ini.

c. Kepercayaan

Seseorang yang percaya bahwa hanya dengan memanfaatkan media

massa masyarakat akan menjadi cerdas akan mendudukkan media massa

25

sebagai satu-satunya faktor yang ikut mempengaruhi sikap dan perilaku

seseorang.

d. Pendapat dan Pembujukkan

Seseorang menerima atau terpengaruh pesan-pesan media massa

sangat tergantung pada pengaruh yang dilakukan orang lain. Anda

mungkin sedang terpengaruh iklan televisi. Misalnya, Anda terpengaruh

untuk menggunakan sabun pencuci muka yang bila digunakan akan

membuat wajah bersih.

Akan tetapi, orang tua atau pihak lain pernah menggunakan sabun

jenis yang sama dan ternyata mempunyai efek negatif. Hal tersebut akan

membuat seseorang mempertimbangkan kembali atau bahkan tidak

memakai sabun jenis tersebut. Ini artinya, pembujukkan yang dilakukan

orang lain berpengaruh terhadap proses penerimaan pesan-pesan media

massa.

e. Kepribadian dan Penyesuaian Diri

Kepribadian individu juga akan membentuk proses penerimaan

pesan. Pribadi yang gampang marah tentu tidak akan terpengaruh terpaan

televisi yang menasehati harus bersikap sabar. Sifat pribadi yang penyabar

akan menyukai sajian acara-acara yang membutuhkan kesabaran.

Orang yang mudah menyesuaikan diri akan mudah terkena terpaan

media massa. Misalnya, orang yang berasal dari desa, kemudian pergi ke

kota dimana terpaan media massa yang begitu gencarnya. Terpaan

26

pergaulan sehari-hari jelas akan mempengaruhi sikap dan perilakunya

dalam menghadapi lingkungan.

Dari segi berpakaian orang akan mudah menyelesaikan dengan

pergaulan kota. Misalnya, ada informasi tentang gaya berpakaian terbaru.

Orang yang gampang menyesuaikan diri akan lebih mudah terkena terpaan

tentang informasi terbaru gaya berpakaian terbaru tadi. Terpaan media

massa akan lebih mudah diterima oleh orang yang biasa menyesuaikan diei

dengan hal-hal baru.

Bermula dari teori perbedaan individu dan juga teori stimulus

respons, DeFleur mengembangkan model psikodinamik yang didasarkan

pada keyakinan bahwa kunci dari persuasi terletak pada modifikasi

struktur prikologis internal dari individu. Esensi dari model ini adalah

fokusnya pada variabel-variabel yang berhubungan dengan individu

sebagai penerima pesan, suatu kelanjutan dari asumsi sebab akibat, dan

mendasarkan pada perubahan sikap sebagai ukuran bagi perubahan

perilaku.31

F. Pengertian Perilaku Konsumtif

Kata konsumtif, bisa berarti sikap atau perilaku yang senang membeli

barang untuk mendapatkan prestise atau gengsi.32

Retno Widiastuti

mengatakan bahwa perilaku konsumtif adalah sebuah perilaku boros, yang

mengkonsumsi barang atau jasa secara berlebihan, yang lebih mendahulukan

31

Syaiful Rohim, Teori Komunikasi Perspektif, Ragam & Aplikasi, (Jakarta; Rineka Cipta,

2009) hal. 168 32

Fitri Irfani, 2010, Pengaruh Iklan Fashion Majalah Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa

SMAN 2 Kota Tangerang Selatan, Skripsi Sarjana Komunikasi Penyiaran Islam, UIN Syarif

Hidayatullah, hal. 24

27

keinginan daripada kebutuhan, serta tidak ada skala prioritas.33

Perilaku

konsumtif juga dapat diartikan sebagai gaya hidup yang bermewah-mewahan.

Kemudian Retno Sumabi, dalam situs komunitas dari Universitas

Gunadarma yang saya kutip menuliskan, istilah konsumtif biasanya

digunakan pada masalah yang berkaitan dengan perilaku konsumen dalam

kehidupannya. Dewasa ini salah satu gaya hidup konsumen yang cenderung

terjadi di dalam masyarakat adalah gaya hidup yang mengganggap materi

sebagai sesuatu yang bisa mendatangkan kepuasan. Gaya hidup seperti ini

dapat menimbulkan adanya gejala konsumtifisme, sedangkan konsumtifisme

untuk membeli barang yang kurang atau tidak diperlukan.34

Masih dalam situs yang sama, Ratno memaparkan perilaku konsumtif

adalah perilaku individu yang ditunjukkan untuk mengkonsumsi secara

berlebihan dan tidak terencana terhadap jasa dan barang yang kurang atau

bahkan tidak diperlukan.

Perilaku ini lebih banyak dipengaruhi oleh nafsu yang semata-mata

untuk memuaskan kesenangan serta lebih mementingkan keinginan daripada

kebutuhan. Sehingga tanpa pertimbangan yang matang seseorang begitu

mudah melakukan pengeluaran untuk macam-macam keinginan yang tidak

sesuai dengan kebutuhan pokoknya sendiri.

33

Fitri Irfani, 2010, Pengaruh Iklan Fashion Majalah Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa

SMAN 2 Kota Tangerang Selatan, Skripsi Sarjana Komunikasi Penyiaran Islam, UIN Syarif

Hidayatullah, hal. 24 34

Ratno Sumabi, Konsep konsumsi, konsumen, konsumtif, konsumerisme, Universitas

Gunadarma, www.wartawarga.com (29-10-2014, 10.25)

28

Lina dan Rasyid (1997) menyebutkan, dalam situs Ratno Sumabi,

dalam situs komunitas dari Universitas Gunadarma yang dikutip menuliskan

ada tiga aspek dalam perilaku konsumtif35

, yaitu:

a. Aspek pembeli impulsif

Adalah pembelian yang di dasarkan pada dorongan dalam diri individu

yang muncul tiba-tiba.

b. Aspek pembelian tidak rasional

Adalah pembelian yang dilakukan karena kebutuhan, tetapi karena gengsi

agar dapat dikesankan sebagai orang yang modern atau mengikuti mode.

Pendekatan ini diperkuat oleh Lubis, mengatakan bahwa perilaku

konsumtif adalah suatu perilaku membeli yang tidak lagi didasarkan pada

pertimbangan yang rasional melainkan karena adanya keinginan yang

sudah mencapai taraf yang sudah tidak rasional.

c. Aspek pembelian boros atau berlebihan

Adalah pembelian suatu produk secara berlebihan yang dilakukan oleh

konsumen.

35

Ratno Sumabi, Konsep konsumsi, konsumen, konsumtif, konsumerisme, Universitas

Gunadarma, www.wartawarga.com (29-10-2014, 10.25)

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Islam Cikal Harapan I BSD, bertempat

di Jl.Kencana Loka Blok B No. 1 Sektor XII BSD City Serpong Tangerang,

Banten, Telp (62-21) 75874638.

Adapun waktu pelaksanaannya penelitian dilaksanakan pada bulan

Oktober 2014 sampai dengan Januari 2015.

B. Paradigma dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan paradigma positivistik atau klasik.

Paradigma positivistik menempatkan teori sebagai titik tolak utama dalam

kegiatan penelitiannya. Teori dalam penelitian berparadigma positivistik

menjadi sumber jawaban utama atas berbagai rasa ingin tahu dari para

peneliti.36

Dalam penelitian ini, Teori Uses and Effect merupakan pedoman

peneliti untuk merancang kerangka penelitian.

Dalam paradigma positivistik, teori memberi pedoman tentang

kerangka berfikir yang harus dimiliki oleh peneliti, bagaimana cara

mengumpulkan data yang baik, siapa yang harus diteliti, hingga cara

penafsiran data yang terkumpul dilapangan. Paradigma positivis melihat

realitas sosial sebagai realitas yang “real” dan diatur kaidah-kaidah tertentu

36 Babbie, Earl (1992), The Practice of social research, california, wardsworth Publishing

company. h. 47

29

30

yang berlaku universal walaupun kebanyakan pengetahuan itu mungkin

hanya bisa diperoleh secara probabilistik.37

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang termasuk

paradigma positivistik.38

Gaya penelitian kuantitatif mengukur fakta secara

obyektif, memfokuskan pada variabel, bebas nilai, ketergantungan terhadap

isi penelitian, analisisnya dilakukan dengan cara peneliti tidak terlibat, dan

kunci dari kuantitatif adalah reliabilitas.39

Pendekatan kuantitatif bertujuan

menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu mementingkan kedalaman

data atau analisis. Peneliti lebih mementingkan aspek keluasan data sehingga

hasil penelitian dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi.40

C. Tipe Penelitian

Dalam melakukan penelitian ada bermacam-macam tipe penelitian,

antara lain deskriptif, eksplanatif, eksploratif, eksperimental, dan lainnya.

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

kuantitatif yang bertujuan menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi,

berbagai situasi atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang

menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi.41

37

L.W. Neuman (1997), Social Research Methods: Qualitative and Quantitative

Approaches

in Social Works. New York: Columbia University, h. 90 38

Ibid, h. 64 39

Ibid, h. 73 40

Rahmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi. (Jakarta; Kencana. 2009) h.55 41

M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi dan

Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta : Kencana, 2008) Cet. Ke-3, hal. 36

31

Penulis juga menggunakan metode penelitian survei. Metode survei

adalah metode riset yang menggunakan kuesioner sebagai instrumen

pengumpulan datanya, tujuannya untuk memperoleh informasi tentang

sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu. Penelitian ini

juga menggunakan desain deskriptif analisis, yakni mencari gambaran

menyeluruh tentang data, fakta, peristiwa sebenarnya mengenai objek

penelitian.42

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Data Primer

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teknik untuk

mengumpulkan data primer yang sesuai, yaitu sebagai berikut:

a) Kuesioner, yaitu alat penelitian yang dilakukan dengan cara

menyebarkan daftar pertanyaan tertutup memperoleh keterangan dari

sejumlah siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD yang menjadi

subjek penelitian.

b) Observasi, yaitu dengan mengadakan pengamatan langsung

kelapangan dengan datang langsung menemui siswa-siswi SMP Islam

Cikal Harapan I BSD.

2. Data Sekunder

Data sekunder yang digunakan oleh penulis adalah:

a) Website resmi atau majalah yang memuat artikel mengenai

onlineshop instagram serta perilaku konsumtif.

42

J. Vrendenbergt, Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat, (Jakarta: PT. Gramedia,

1980), hal. 34

32

b) Studi pustaka, pada tahap ini penulis melakukan penelitian dengan

cara menelaah buku-buku yang berkaitan dengan masalah penelitian

ini.

E. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.43

Populasi

dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD

yang terdiri dari kelas 7 (tujuh) sampai dengan 9 (sembilan) yang

berjumlah 177 siswa-siswi. Tujuan ditetapkannya populasi adalah untuk

menghindari kesalahan generalisasi kesimpulan.

Tabel 3.1

Jumlah Populasi Siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD kelas

7-9

No Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

1 7 25 24 49

2 8 28 35 64

3 9 36 29 65

Jumlah 89 88 177

Siswa SMP Islam Cikal Harapan I BSD berjumlah 177 siswa. Untuk

kelas 7 (tujuh) terdapat 49 siswa-siswi dengan jumlah siswi perempuan 25

dan siswa laki-laki 24. Kelas 8 (delapan) terdapat 64 siswa-siswi dengan

jumlah siswi perempuan 28 dan siswa laki-laki 35. Dan untuk kelas 9

43

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D, (Bandung: CV. Alfabeta,

2009), cet. 8, hal. 80

33

(sembilan) terdapat 65 siswi dengan jumlah perempuan 36 dan siswa laki-

laki 29. Total jumlah siswa-siswi SMP Islam Cikal harapan I BSD adalah

sebesar 177 orang.

Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak

diselidiki, dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (jumlahnya

lebih sedikit daripada jumlah populasinya).44

Dalam penelitian ini penulis

mengambil sampel dengan berpaduan pada pendapat Suharsini Arikunto

(1993), apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil

seluruhnya sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10%-15%

atau 20%-25% atau lebih tergantung pada kemampuan peneliti dilihat dari

segi waktu, tenaga dan dana.45

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan

menggunakan probability sampling yaitu seluruh individu dalam

populasinya diberi kesempatan yang sama untuk dijadikan anggota

sampel.46

Dan metode yang digunakan adalah non random sampling

dengan teknik purposive sampling dimana teknik ini mengambil sampling

dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan yang dimaksud adalah siswa-

siswi yang hanya menggunakan media sosial instagram.47

44

Pangestu Subagyo dan Djarwanto Ps, Statistika Induktif, (Yogyakarta: BPFE-

Yogyakarta, 2005) Ed. 5, hal. 93 45

HM. Sony Sumarsono, Metode Riset Sumber Daya Manusia (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2004), hal. 220 46

Ibid,. hal. 97 47

Drg. Ircham Machfoedz MS, Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan,

Kebidanan, Kedokteran (Yogyakarta: Penerbit Fitramaya, 2008), hal: 51

34

Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 109 dari populasi 177

orang. Pengambilan jumlahnya itu tidak menggunakan rumus slovin

dikarenakan jumlah responden yang sedikit bilamana diambil dengan

rumus slovin maka hasilnya tidak representatif.

Tabel 3.2

Jumlah Sampel Siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD

No Jumlah Sampel Perempuan Laki-laki

1 7 22 11

2 8 25 11

3 9 29 11

Jumlah 76 33

Dari tabel diatas, dapat dijelaskan bahwa jumlah sampel yang

menggunakan dan mengakses instagram berjumlah 109 dari 177 siswa-

siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD. Untuk kelas 7 (tujuh) terdapat

jumlah siswi perempuan sebanyak 22 dan siswa laki-laki 11. Kelas 8

(delapan) terdapat jumlah siswi perempuan sebanyak 25 dan siswa laki-

laki 11. Dan untuk kelas 9 (sembilan) terdapat jumlah siswi sebanyak 29

dan siswa 11. Total jumlah siswa-siswi yang menggunakan dan mengakses

instagram adalah sebanyak 109 orang.

F. Variabel Penelitian

Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini adalah Online shop pada

media sosial instagram dan beberapa faktor perbedaan individu (variabel

X) yang terdiri dari:

35

a. Frekuensi seberapa sering dan tidaknya mengakses online shop pada

media sosial instagram.

b. Selective Attention merupakan kemampuan individu memilih pesan

yang menarik perhatiannya.

c. Motivasi merupakan tujuan individu menggunakan media.

d. Kepercayaan merupakan kemampuan individu mempercayai

menggunakan media dapat merubah perilaku dan pengetahuan

seserorang.

e. Pendapat dan pembujukan merupakan faktor yang juga

mempengaruhi individu dalam memilih isi media.

f. Kepribadian dan penyesuaian diri merupakan faktor dari dalam

individu yang juga mempengaruhi dalam isi pesan media.

2. Variabel terikat (dependen) dalam penelitian ini adalah perilaku konsumtif

siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD sebagai (variabel Y).

G. Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana

caranya mengukur suatu variabel.48

48

Masri Singarimbun dan Sofean Efendi, Metodologi Penelitian Survey, (Jakarta: LP3ES,

1995), cet ke-2, hal. 46

36

Tabel 3.3

Definisi Operasional

No Variabel Dimensi Indikator Skala

1 Online Shop pada

Media Sosial

Instagram

1. Frekuensi

Terpaan

2. Selective

Attention

3. Motivasi

4. Kepercayaan

5. Pendapat dan

Pembujukan

6. Kepribadian dan

Penyesuaian Diri

1. Seberapa sering

individu terkena

terpaan online shop

pada media sosial

instagram

2. Kemampuan selektif

untuk pesan-pesan

yang menarik

perhatian

3. Keanggotaan Sosial

4. Membangun citra

hubungan

5. Motif mencari

informasi

6. Motif Interaksi

Sosial

7. Motif identitas

pribadi

8. Motif hiburan

9. Membantu

memberikan

informasi seputar

online shop

10. Membuat seseorang

menjadi konsumtif

11. Individu terpengaruh

oleh pendapat orang

lain

12. Individu terpengaruh

oleh bujukan orang

lain

13. Individu berperan

dalam memilih isi

Likert

Likert

Likert

Likert

Likert

Likert

37

pesan media

14. Individu mudah

menyesuaikan diri

dengan lingkungan

sekitar

2 Perilaku

Konsumtif

(Variabel Y)

15. Aspek pembelian

Impulsif

16. Aspek pembelian

tidak rasional

17. Aspek pembelian

boros dan berlebihan

Likert

H. Kerangka Pemikiran

Adapun kerangka pemikiran yang digunakan penulis dalam

merumuskan masalah ini adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1

Pengaruh Online Shop Pada Media Sosial Instagram Terhadap Perilaku

Konsumtif Siswa

Faktor Perbedaan Individu

Konsep individual differences adalah sebuah ukuran dari efek apa yang

terjadi ketika online shop menerpa individu. Perbedaan individu yang diukur

meliputi selective attention, motif, kepercayaan, pendapat dan pembujukkan

serta kepribadia dan penyesuaian diri. Menurut konsep ini, penerimaan setiap

orang berbeda-beda berdasarkan dengan apa yang mereka miliki seperti yang

disebutkan diatas. Selain frekuensi dalam mengakses online shop pada media

Online Shop Pada

Media Sosial

Instagram

(Variabel X)

Perilaku

Konsumtif

(Variabel Y)

38

sosial instagram, faktor yang ada dalam individu juga boleh jadi menentukkan

apakah seseorang menjadi lebih konsumtif atau tidak.

I. Uji Instrumen

1. Uji Validitas

Uji validitas adalah akurasi alat terhadap yang diukur walaupun

dilakukan berkali-kali dan dimana-mana. Untuk mencapai tingkat validitas

instrumen penelitian, maka alat ukur yang dipakai dalam instrument juga

harus memiliki tingkat validitas yang baik.49

Penulis juga menggunakan jenis validitas pengukuran dalam

penelitian model kontruksi, yaitu lebih terarah pada pertanyaan mengenai

apa yang sebenarnya diukur oleh pengukuran yang ada.50

Peneliti

menggunakan Microsoft Excel 2007. Kuisioner dapat dinyatakan valid jika

item-itemnya telah mewakili cirri-ciri yang hendak dikenai suatu

pengukuran.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah pengujian yang dapat menunjukkan sejauh

mana alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Pada uji instrumen

ini peneliti menggunakan realibility analysis dengan metode Cronbach’s

Alpa dengan bantuan. Microsoft Excel 2007 Sedangkan koefisien

49

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana Prenada, 2009) cet

ke-4, hal. 120 50

Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Salemba

Empat, 2006), hal. 241

39

keandalan alat ukur dapat dihitung dengan rumus yang digunakan adalah

sebagai berikut:51

Dimana:

α : koefisien keandalan alat ukur

R : koefisien rata-rata korelasi antar variabel

K : Jumlah variabel

J. Metode Analisis Data

Dalam menganalisa hasil penelitian, metode yang digunakan adalah

metode Kuantitatif Deskriptif yaitu menggambarkan dan menjelaskan obyek

penelitian. Metode analisis kuantitatif ini yang akan penulis gunakan untuk

mengetahui seberapa besar pengaruh online shop pada media sosial instagram

terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD.

Untuk mengetahui pengaruh online shop pada media sosial instagram

terhadap perilaku konsumtif siswa dilakukan dengan skala likert yang

mengembangkan prosedur pengukuran dengan skala.

Tabel 3.4

Skala Likert

Sangat Tidak

Setuju

(STS)

Tidak Setuju

(TS)

Setuju

(S)

Sangat Setuju

(SS)

1

2

3

4

51

M. Iqbal Hasan, Pokok-pokok Materi Statistik (Statistik Deskriptif) Edisi Kedua,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2003), hal. 241

40

Keuntungan menggunakan skala likert dari tingkat kepentingan dan

tingkat pelaksanaan yaitu adanya keragam skor sebagai akibat penggunaan

skala 1-4. Dari segi statistik, skala dengan empat tingkatan (1-4) lebih tinggi

kendalanya dibandingkan dua tingkatan “ya” atau “tidak”. Selanjutnya data

yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner, dimana hasil analisisnya

akan dipresentasikan dalam tabel analisi berdasarkan variabel online shop

pada media sosial instagram dan faktor-faktor individu yang selanjutnya

dapat dilihat pengaruhnya terhadap perilaku konsumtif siswa.

1. Regresi Linear Berganda

Uji regresi dilakukan jika terdapat data dari dua variabel riset yang

sudah diketahui yang mana variabel bebas X dan yang mana variabel

terikat Y sedangkan nilai-nilai Y lainnya dapat dihitung atau diprediksi

berdasarkan suatu nilai X tertentu.52

Rumus:

Y = α + bX

Dimana:

Y : variabel tidak bebas (perilaku konsumtif)

X : variabel bebas (online shop pada media sosial instagram)

α : konstan atau harga Y bila X = 0

b : koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan

variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+)

maka naik, bila b (-) maka terjadi penurunan.

52

Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, hal. 180

41

2. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar

kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam

output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summary dan

tertulis R square. Namun untuk regresi berganda sebaiknya menggunakan

R square yang telah disesuaikan (Adjusted R Square), karena disesuaikan

dengan jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian.53

3. Uji F (Simultan )

Uji simultan dengan uji F ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

secara bersama-sama yaitu variabel independen terhadap variabel

dependen.54

Adapun nilai taraf signifikasinya sebesar a= 0,01 sampai

dengan 0,5.

Untuk melakukan pengujian hipotesis, maka ada beberapa ketentuan

yang perlu diperhatikan yaitu merusmuskan:

Ho : βO = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara online shop

pada media sosial instagram terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi

SMP Islam Cikal Harapan 1 BSD

Ha : βO ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara online shop pada

media sosial instagram terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi SMP

Islam Cikal Harapan 1 BSD

Jika sig F > 0,01 maka artinya tidak terdapat pengaruh yang

signifikan antara variabel independen terhadap variable dependen. Jika sig

53

Singgih Santoso, SPSS: Mengolah data Statistik Secara Profesional, (Jakarta: PT. Elex

Media Komputindo, 1999) hal. 50-51 54

Singgih Santoso, SPSS: Mengolah Data Statistik Secara Profesional, h.53.

42

F < 0,01 artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variable

independen terhadap variabel dependen.

4. Uji T-Test (Parsial)

T-test ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-

masing variabel independen secara individual (parsial) terhadap variabel

dependen.55

Adapun nilai taraf signifikannya sebesar α = 1% sampai 10%.

Untuk melakukan uji hipotesis, ada beberapa ketentuan yang perlu

diperhatikan, yaitu merumuskan hipotesis nol (Ho) dan harus disertai pula

dengan hipotesis alternatif (Ha), sebagai berikut:

a. Variabel Frekuensi Terpaan

Ho : βo = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

frekuensi terpaan online shop pada media sosial

instagram terhadap perilaku konsumtif siswa.

Ha : βo ≠ 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

frekuensi terpaan online shop pada media sosial

instagram terhadap perilaku konsumtif siswa.

b. Variabel Selective Attention

Ho : βo = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

selective attention terhadap perilaku konsumtif siswa.

Ha : βo = 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

selective attention terhadap perilaku konsumtif siswa.

55

Sinngih Santoso, SPSS: Mengolah Data Statistik Secara Profesional, (Jakarta: PT Elex

Media Komputindo, 1999) hal. 50-51

43

c. Variabel Motivasi

Ho : βo = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

motivasi terhadap perilaku konsumtif siswa.

Ha : βo = 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

motivasi terhadap perilaku konsumtif siswa.

d. Variabel Kepercayaan

Ho : βo = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

kepercayaan terhadap perilaku konsumtif siswa.

Ha : βo = 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

kepercayaan terhadap perilaku konsumtif siswa.

e. Variabel Pendapat dan Pembujukan

Ho : βo = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan anatara variabel

pendapat dan pembujukan terhadap perilaku konsumtif

siswa.

Ha : βo = 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

pendapat dan pembujukan terhadap perilaku konsumtif

siswa.

f. Variabel Kepribadian dan Penyesuaian Diri

Ho : βo = 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

kepribadian dan penyesuaian diri terhadap perilaku

konsumtif siswa.

44

Ha : βo = 0 Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel

kepribadian dan penyesuaian diri terhadap perilaku

konsumtif siswa.

Jika sig t > 0,1 artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan

antara variabel independen terhadap variabel dependen. Jika sig t <

0,1 artinya terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap

variabel dependen.

5. Skala Blue Print

Adapun blue print untuk skala pengaruh online shop pada media

sosial instagram terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi SMP Islam Cikal

Harapan I BSD sebelum dilakukan uji coba validitas instrumen terlihat

pada Tabel 3.5 sebagai berikut:

Tabel 3.5 Blue Print (Sebelum Dilakukan Uji Validitas)

Variabel Favorable Unfavorable

Frekuensi Terpaan 1,2,3,5 4

Selective Attention 6,7,8,9

Motif Informasi 10,11,12,13

Motif Interaksi Sosial 14,16 15

Motif Identitas Pribadi 17,18,19,20,21

Motif Hiburan 22,23,24,25

Faktor Kepercayaan 26,27,28

Faktor Pendapat &

Pembujukan

29,30 31

Faktor Kepribadian &

Penyesuaian Diri

32,33,34

Perilaku Konsumtif 35,37,38,39,40,41,42,43 36

45

Selanjutnya setelah dilakukan uji validitas dengan teknik Product

Moment sebanyak 30 responden, dari 43 butir pertanyaan yang

diujicobakan terdapat 6 butir pertanyaan yang tidak valid. Banyaknya item

yang tidak valid ini dikarenakan pertanyaan yang kurang jelas dipahami

oleh responden. Sehingga item yang valid atau yang dapat digunakan

untuk penelitian adalah sebanyak 37 pertanyaan seperti terlihat pada Tabel

3.6, sebagai berikut:

Tabel 3.6 Blue Print (Setelah dilakukan Uji Validitas)

Variabel Favorable Unfavorable

Frekuensi Terpaan 1,2,3,5

Selective Attention 6,7,8

Motif Informasi 10,11,12,13

Motif Interaksi Sosial 14, 16 15

Motif Identitas Pribadi 17,18,19,21

Motif Hiburan 22,23,24,25

Faktor Kepercayaan 26,27,28

Faktor Pendapat &

Pembujukan

29,30

Faktor Kepribadian &

Penyesuaian Diri

32,33,34

Perilaku Konsumtif 35,37,38,40,41,42 36

46

BAB IV

Gambaran Umum Sekolah (SMP Islam Cikal Harapan I BSD)

A. Profil Sekolah SMP Islam Cikal Harapan I BSD

Sekolah menengah pertama Cikal Harapan I BSD adalah sekolah yang

termasuk dalam katagori sekolah favorit, sekolah ini berbasis agama Islam.

Sekolah ini mengajarkan siswa-siswinya tentang keterkaitan ajaran agama

Islam yang dikorelasikan dengan kehidupan sosial. Para siswa-siswi yang

bersekolah di SMP Cikal Harapan I BSD mempunyai prestasi yang

memuaskan. Secara sendiriya siswa-siswi SMP Cikal Harapan I BSD

terbentuk pola pikir dan tingkah lakunya dari lingkugan sekolahnya. SMP

Cikal Harapan I BSD termasuk sekolah swasta islam, yang secara ekonomi

para akademisnya mempunyai status sosial yang menengah keatas.

Dengan status sosial yang ada di sekolah, tidak membuat kesenjangan

sosial siswa-siswinya dalam menggunakan teknologi atau gadget yang ada.

Pada zaman modern sekarang bukan hal yang aneh melihat siswa-siswi

sekolah menengah pertama meggunakan alat komunikasi yang canggih.

Untuk sekarang akan sangat mudah anak murid mengakses jaringan internet,

dan sangat mudah untuk mendapatkan yang mereka inginkan berupa

kepuasan maupun berbentuk barang.

Secara metode pengajaran, siswa-siswi dikembangkan dirinya dengan

mengikuti modernisasi sesuai perkembangan zaman. Sesuai dengan

perkembangan zaman yang ada itu juga menjadikan pola pikir siswa-siswi

menjadi modern yang sesuai dengan keadaan sekarang. Dengan mempunyai

46

47

pola pikir yang sudah modern siswa-siswi tidak akan terbodohi oleh zaman

yang sudah berteknologi tinggi, mengajarkan siswa-siswi juga untuk

menggunakan sesuai fugsinya.

Dengan kemudahan mengakses jaringan internet, sekarang banyak

sekali jejaring sosial yang tersedia dalam jaringan internet. Berdasarkan hasil

wawancara terhadap siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD mereka

semua mempunyai jaringan sosial tersebut. Dan membuat para muridnya

melakukan interaksi sosial secara luas dengan mudah. Bahkan untuk membeli

sesuatu pun sekarang sudah dapat dilakukan dengan menggunakan jaringan

sosial yang tersedia saat ini.

Seiring berjalannya waktu dan kemajuan teknologi sekarang makin

maraknya onlineshop yang muncul di jejaring sosial. Mudahnya untuk

melakukan interaksi sosial di jaringan sosial ini dipergunakan dengan baik

oleh mereka orang-orang yang ingin berbisnis. Onlineshop yang merupakan

lahan bisnis yang sangat efisiensi, karena tidak menguras tenaga dan waktu.

Semua kebutuhan akan tersedia untuk semua kalangan dari kalangan ekonomi

ke bawah sampai ekonomi ke atas. Dari berbagai jaringan sosial yang telah

ada, Instagram yang dijadikan favorit sebagai onlineshop oleh semua

kalangan. Dengan mudahnya melihat produk yang konsumen inginkan dan

melakukan interaksi langsung konsumen dengan produsen tersebut.

Dengan adanya lingkungan sekolah yang mengikuti kemajuan zaman

dan kecanggihan teknologi, sudah menjadi hal yang lumrah anak murid SMP

Islam Cikal Harapan I BSD menggunakan sesuai fungsinya jaringan sosial

48

tersebut. Dengan munculnya onlineshop di jejaring sosial digunakan juga

oleh para siswa-siswinya. Dewasa ini para siswa-siswi kebanyakan memakai

media sosial instagram untuk mengakses onlineshop untuk memenuhi

kebutuhannya, tidak hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan melainkan

menyalurkan kepuasan para siswa-siswi yang menyebabkan perilaku

konsumtif.

B. Sejarah Berdirinya SMP Islam Cikal Harapan BSD

SMP Islam Cikal Harapan I mulai diselenggarakan pada Tahun

Pelajaran 2002/2003 sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Umum Yayasan

Permata Sari No. 038/KEP/YPS/XI/01 tanggal 15 November 2001 tentang

Penyelenggara Pendirian SLTP Islam Cikal Harapan Bumi Serpong Damai –

Tangerang Banten.

Berlokasi di Jl. Kencana Loka Blok B/1 Sektor XII.1 Bumi Serpong

Damai dengan menggunakan 1 kelas di Gedung SD Islam Cikal Harapan I.

Saat itu jumlah murid hanya 7 (tujuh) orang. Pada Tahun Ajaran 2003/2004

menempati gedung di Jl. Rawabuntu Utara I Blok H.1/1 Sektor I.4 Griya

Loka Bumi Serpong Damai – Tangerang sampai saat ini.

Pada Tahun Pelajaran 2002/2003, SMP Islam Cikal Harapan I

mengajukan permohonan izin operasional ke Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kabupaten Tangerang dengan persyaratan antara lain surat

rekomendasi dari tingkat kelurahan sampai dinas pendidikan kecamatan.

Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Propinsi

Banten Nomor : 005/420.3/906/Dispendik Tentang Pemberian Izin kepada

49

Yayasan Permata Sari untuk mendirikan SMP Cikal Harapan Serpong Desa

Rawabuntu Utara Kecamatan Serpong Kabupaten Tangerang diterbitkan

tanggal 18 Mei 2004.

Pada Tahun Pelajaran 2004/2005, SMP Islam Cikal Harapan I

mengajukan akreditasi pertama ke Badan Akreditasi Sekolah (BAS).

Keputusan Badan Akreditasi Sekolah (BAS) Daerah Kabupaten Tangerang

Nomor: 008/BASDA/KAB-TNG/2004 dengan peringkat B (Baik). Tahun

Pelajaran 2004/2005 telah meluluskan Angkatan Pertama dengan jumlah

siswa 11 orang dengan nilai rata-rata Ujian Nasional (UN) 7,73. Kesebelas

siswa tersebut melanjutkan ke SMA Negeri sebanyak 5 orang dan ke SMA

Swasta 6 orang.

Pada hari Selasa, 02 September 2012 SMP Islam Cikal Harapan I –

BSD melaksanakan Akreditasi Sekolah kedua yang di selenggarakan oleh

BAP (Badan Akreditasi Provinsi). Alhamdulillah pada tanggal 19 November

2012 telah terbit hasil Akreditasi berdasarkan SK Badan Akreditasi Provinsi

Banten Nomor : 42/BAP-S/M-SK/XI/2012 yang menyatakan bahwa SMP

Islam Cikal Harapan I – BSD memperoleh nilai Akreditasi 95,02 atau

peringkat “A” Sangat Baik. Hingga sekarang ini jumlah murid di SMP Islam

Cikal Harapan BSD berjumlah 177 siwa-siswi.

50

Tabel 4.1

Jumlah Populasi Siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD kelas

7-9

No Kelas Perempuan Laki-laki Jumlah

1 7 25 24 49

2 8 28 35 64

3 9 36 29 65

Jumlah 89 88 177

Siswa SMP Islam Cikal Harapan I BSD berjumlah 177 siswa.

Untuk kelas 7 (tujuh) terdapat 49 siswa-siswi dengan jumlah siswi

perempuan 25 dan siswa laki-laki 24. Kelas 8 (delapan) terdapat 64 siswa-

siswi dengan jumlah siswi perempuan 28 dan siswa laki-laki 35. Dan

untuk kelas 9 (sembilan) terdapat 65 siswi dengan jumlah perempuan 36

dan siswa laki-laki 29. Total jumlah siswa-siswi SMP Islam Cikal harapan

I BSD adalah sebesar 177 orang.

C. Visi

Terwujudnya insan, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa serta berguna bagi Keluarga, Nusa, Bangsa dan Agama .

D. Misi

Memberikan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan kepada peserta

didik, sebagai seorang remaja Islam, untuk tumbuh dan berkembang menuju

kemandirian dengan menguasai dan memilki apresiasi yang tinggi terhadap

budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi.

51

E. Tujuan Sekolah

1. Membentuk generasi Islam yang berkepribadian dan berakhlak mulia

dengan menciptakan pembiasaan ibadah sehari-hari diantaranya sholat

berjamaah, shalat sunah Dhuha dan Tadarus Al Qur’an

2. Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, serta keterampilan untuk hidup

mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut dengan kurikulum yang

disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.

3. Meningkatkan kedisiplinan dan kepemimpinan siswa dalam proses belajar

mengajar di SMP Islam Cikal Harapan I .

4. Terjalin komunikasi yang harmonis antara pihak sekolah dengan orang tua

atau wali peserta didik serta semua pihak yang mendukung

perkembangan sekolah khususnya komite sekolah / FKOMG.

5. Berprestasi dalam lomba-lomba olahraga, seni, science, dan Komputer di

luar sekolah.

6. Melaksanakan dan mengembangkan pembelajaran yang aktif, kreatif,

inovatif, efektif dan menyenangkan.

7. Menghasilkan output yang sukses dalam mengikuti Ujian Nasional dengan

hasil maksimal 100% lulus dan membina peserta didik untuk bisa

diterima di SMA Negeri yang favorit dan berkualitas.

8. Menjadi lembaga pendidikan yang menarik bagi orang tua dan peserta

didik dalam mencari ilmu dan membentuk generasi bangsa yang tangguh,

terampil dan mampu bersaing dilapangan pendidikan lain.

52

F. Kurikulum

Kurikulum yang ada di SMP Islam Cikal Harapan I BSD berlandaskan

kurikulum Nasional, KTSP dan Kurikulum berciri khas dengan keunggulan,

yaitu:

1. Sistem pembelajaran moving class

2. Pendidikan Agama Islam terapan

3. Sholat Dhuha

4. Sholat Zhuhur berjama’ah

5. Muhadhoroh dan keputrian

6. Program pengayaan

7. Talents Club (English Club, Arabic Fun Club, Art Club, Computer Club,

Jurnalistik, Paskibra)

8. Pramuka

9. Ekstrakulikuler (Futsal, Basket, Photography, Tata Boga, Badminton,

Tari)

53

G. Struktur Organisasi Sekolah

Bagan 4.1

Struktur Organisasi SMP Islam Cikal Harapan I BSD

Ka. Dinas Pendidikan

Drs. H. Mathoda, M.Si.

Kepala Sekolah

H. Abdul Malik Hidayat, S.Ag

Wk. Kurikulum

Azizah, ST.

Wk. Kesiswaan

Riana Harahap, S.Pd

Wk. Sarana &

Prasarana

Zelni, S.Pd

FKOMG

Eny Susanti

Jabatan Wali Kelas Tata Usaha

Yeni Rahayu, A. Md

Wali Kelas VIII C

Ade Lisdawati, S. Pd

Wali Kelas VII A

Agnes Widiya A, S. Pd

Wali Kelas VII B

Oktavia. M. S, A. Ma.

SS

Wali Kelas VIII B

Drs. Muliawan

Wali Kelas VIII A

Dina Prasetya, S. Si

Wali Kelas XI B

Farida Idawati, S.Pd

Wali Kelas XI A

Abdullah Faqih, S. Pd. I

Wali Kelas XI C

Torikin, S. Si

Guru Mata Pelajaran

Siswa-siswi

54

Gambar 4.1

Lambang SMP Islam Cikal Harapan I BSD

55

BAB V

TEMUAN DAN ANALISIS DATA

A. Deskripsi Data Responden Penelitian

Dari hasil analisis mengenai profil responden maka diperoleh data

mengenai responden yang menjadi sampel pada penelitian ini, diantaranya

adalah:

a. Jenis kelamin

Tabel 5.1

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid laki-laki 33 30.3 30.3 30.3

perempuan 76 69.7 69.7 100.0

Total 109 100.0 100.0

Dari tabel diatas mayoritas responden adalah perempuan

sebanyak 76 orang atau 69,7% dan sisanya adalah responden laki-laki

sebanyak 33 orang atau 30,3%. Tabel diatas menunjukkan bahwa

responden dengan jenis kelamin perempuan lebih banyak di banding

responden jenis kelamin laki-laki.

b. Umur

Tabel 5.2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid 13 tahun 30 27.5 27.5 27.5

14 tahun 41 37.6 37.6 65.1

15 tahun 38 34.9 34.9 100.0

Total 109 100.0 100.0

66

56

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa sebagian besar

responden sejumlah 41 orang (37,6%) berumur 14 tahun. Sisanya,

sebanyak 30 orang (27,5%) berumur 13 tahun dan 38 orang (34,9%)

berumur 15 tahun.

B. Uji Instrumen

Untuk mendapatkan data primer dilakukan penyebaran

kuesioner kepada siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD bulan

Maret 2015 sebanyak 109 responden yang dianggap dapat mewakili.

Sebelum kuesioner diberikan kepada 109 responden, penulis

melakukan try out (uji coba) terhadap 30 orang responden dengan

memberikan 43 butir pertanyaan untuk menguji validitas dan

reliabilitas dari seluruh pertanyaan yang diajukan.

a. Uji Validitas

Pernyataan dikatakan valid, jika nilai korelasinya adalah

positif dan lebih besar atau sama dengan r tabel. Dimana r tabel

dengan N = 30 dengan nilai Corrected item-Total Correlation di

atas 0,349 maka butir atau pertanyaan dikatakan valid.56

Berdasarkan pada lampiran , uji validitas menunjukkan

bahwa terdapat 30 pertanyaan yang dinyatakan valid (sah) karena

memiliki nilai Correced Item-Total Correlation lebih dari 0,349

dan 6 pertanyaan dinyatakan tidak valid (gugur) karena memiliki

56

Muhammad Nisfiannoor, Pendekatan Statistik Modern untuk Ilmu Sosial, (Jakarta :

Salemba Humanika, 2009) h. 229.

57

nilai Corrected Item-Total Correlation kurang dari 0,349 dengan

demikian penelitian dapat dilanjutkan kepada analisis reliabilitas.

b. Uji Reliabilitas

Untuk menguji apakah butir-butir pertanyaan reliabel, maka

dilakukan uji reliabilitas pada 30 kuesioner yang telah diisi oleh

responden dan melihat koefisien alpha. Koefisien alpha bisa

diukurdengan menggunakan uji statistik cronbach alpha. Suatu

konstruk dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpha

>0,7.57

Berdasarkan lampiran, pengujian reliabilitas uji instrument

keseluruhan dengan menggunakan Microsoft Excel 2007 diperoleh

bahwa nilai rata-rata reliabilitas uji instrumen sebesar 0,83 nilai

tersebut menunjukkan tingkat keandalan alat ukur yang baik atau

reliabel karena nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,7.

Dari hasil uji validitas dan reliabilitas tersebut diatas, secara

keseluruhan butir-butir pertanyaan dari tiap-tiap variabel dapat

digunakan dan dapat didistribusikan kepada 109 responden, karena

tiap-tiap butir menunjukkan hasil yang valid dan reliabel.

57

Tony Wijaya, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS, (Yogyakarta: Universitas

Atmaja Yogyakarta), h. 209.

58

C. Uji Regresi Linear Berganda

Tabel 5.3

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 9.998 2.840 3.521 .001

Frekuensiterpaan .044 .168 .029 .263 .793

Selectiveattention .048 .219 .022 .219 .827

Informasi .177 .189 .102 .938 .350

Interaksisosial -.054 .219 -.030 -.245 .807

Identitaspribadi .165 .206 .095 .800 .426

Hiburan .170 .179 .099 .952 .344

Kepercayaan .044 .235 .021 .187 .852

Pembujukan .030 .267 .012 .113 .911

Kepribadian .388 .218 .229 1.783 .078

Berdasarkan tabel 5.3 diatas, maka dapat disusun persamaan

regresi linear berganda sebagai berikut:

Y = 9,998 + 0,044 + 0,048 + 0,177 - 0,054 + 0,165 +

0,170 + 0,044 + 0,030 + 0,388

Persamaan diatas menunjukkan bahwa ada pengaruh antara

variabel frekuensi terpaan ( ), variabel selective attention ( ),

variabel motif informasi ( ), variabel motif interaksi sosial ( ),

variabel motif identitas pribadi ( ), variabel hiburan ( ), variabel

kepercayaan ( ), variabel pendapatan dan pembujukan ( ), dan

59

variabel kepribadian ( ) terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi

SMP Islam Cikal Harapan I BSD.

Variabel Frekuensi Terpaan (X1) mempunyai pengaruh positif

terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi dengan nilai koefisien regresi

sebesar 0,044 dengan nilai signifikansi yang rendah. Ini menunjukkan

bahwa variabel frekuensi terpaan berpengaruh positif terhadap

perilaku konsumtif dan juga tidak signifikan.

Variabel Selective Attention ( ) memiliki koefisien regresi

sebesar 0,048 dengan nilai signifikan yang rendah. Ini menunjukkan

bahwa variabel selective attention berpengaruh positif terhadap

perilaku konsumtif. Artinya, siswa-siswi memiliki kemampuan

selektif dalam menarik pesan-pesan pada media yang menarik

perhatian.

Variabel Motif Informasi ( ) memiliki koefisien regresi

sebesar 0,177 yang berarti mempunyai pengaruh positif terhadap

perilaku konsumtif. Artinya, dengan adanya motif informasi

berpengaruh positif terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi walaupun

secara tidak signifikan.

Variabel Motif Interaksi Sosial ) tidak berpengaruh positif

dengan koefisien regresi sebesar -0,054 dengan nilai signifikan yang

rendah. Artinya motif interaksi sosial tidak mempunyai pengaruh

positif terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi dan juga tidak

signifikan.

60

Variabel Motif Identitas Pribadi ( ) memiliki nilai koefisien

regresi sebesar 0,165 dengan nilai signifikan yang rendah. Artinya

motif identitas pribadi mempunyai pengaruh positif terhadap perilaku

konsumtif siswa-siswi walaupun secara tidak signifikan.

Variabel Hiburan ( ) memiliki nilai koefisien regresi sebesar

0,170 dengan nilai signifikan yang rendah. Artinya motif hiburan

mempunyai pengaruh positif terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi

walaupun secara tidak signifikan.

Variabel Faktor Kepercayaan ( ) memiliki nilai koefisien

regresi sebesar 0,44 dengan nilai signifikan yang rendah. Artinya,

faktor kepercayaan mempunyai pengaruh positif terhadap perilaku

konsumtif siswa-siswi walaupun secara tidak signifikan.

Variabel Faktor Pendapat dan Pembujukan ( ) memiliki nilai

koefisien regresi sebesar 0,030 dengan nilai signifikan yang rendah.

Artinya faktor pendapat dan pembujukan mempunyai pengaruh positif

terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi dan juga tidak signifikan.

Variabel Faktor Kepribadian dan Penyesuaian Diri ( )

memiliki nilai koefisien regresi sebesar 0,388 dan signifikan sebesar

0,078 atau 7,8%. Artinya faktor kepribadian dan penyesuaian diri

mempunyai pengaruh positif terhadap perilaku konsumtif siswa-siswi

dan signifikan.

61

D. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien Determinasi merupakan parameter untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan model (khususnya variabel bebas) dalam

menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi

adalah antara nol dan satu. Berikut adalah hasil perhitungan koefisien

determinasi terhadap model regresi:

Tabel 5.4 menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R

Square) sebesar 0,162. Ini artinya variabel pengaruh online shop pada

media sosial instagram (frekuensi terpaan, selective attention, motif

interaksi sosial, motif identitas pribadi, motif hiburan, motif informasi,

kepercayaan, pendapat dan pembujukan dan kepribadian dan

penyesuaian diri) berpengaruh terhadap perilaku konsumtif sebesar

16,2% sedangkan sisanya 83,8% dipengaruhi oleh variabel lain di luar

model yang digunakan oleh penulis. Dan bila nilai R (koefisien

korelasi) mendekati angka 1, maka hal itu menunjukkan adanya

hubungan yang sangat tinggi.

Tabel 5.4

Model Summary

Model R R

Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Change Statistics

R Square Change

F Change df1 df2

Sig. F Change

1

.402a .162 .085 2.76942 .162 2.122 9 99 .034

62

Berdasarkan hasil perhitungan diatas menunjukkan bahwa nilai

adjusted R square sebesar 0,085. Hal ini mengindikasikan bahwa

variasi variabel independen yaitu, frekuensi terpaan, selective

attention, motif informasi, motif interaksi sosial, motif identitas

pribadi, motif hiburan, faktor kepercayaan, faktor kepribadian dan

penyesuaian diri memiliki kemampuan yang rendah sebesar 8,5%

dalam menerangkan naik turunnya data variabel perilaku konsumtif

sedangkan sebesar 91,5% dipengaruhi oleh variasi variabel lain diluar

model penelitian.

E. Uji F-Test (Simultan)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh

online shop pada media sosial instagram terhadap perilaku konsumtif

siswa-siswi secara bersamaan.

Hasil pengujian F sebagai berikut:

Tabel 5.6

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 146.446 9 16.272 2.122 .034b

Residual 759.297 99 7.670 Total 905.743 108

Dalam penelitian ini pengujian secara simultan menggunakan uji

F atau ANOVA (Analysis Of Variance). Pengujian ini dilakukan untuk

melihat pengaruh secara bersama-sama antara variabel independen

yaitu frekuensi terpaan, selective attention, motif informasi, motif

interaksi sosial, motif identitas pribadi, motif hiburan, faktor

63

kepercayaan, faktor kepribadian dan penyesuaian diri. Berdasarkan

hasil uji F menunjukkan hasil nilai sig sebesar 0,034. Adapun nilai

taraf signifikasinya sebesar a= 0,01 sampai dengan 0,5. Maka

terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap

variabel dependen sebesar 3,4%.

F. Uji T (Parsial)

Tabel 5.7

Coefficients

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 9.998 2.840 3.521 .001

Frekuensiterpaan .044 .168 .029 .263 .793

Selectiveattention .048 .219 .022 .219 .827

Informasi .177 .189 .102 .938 .350

Interaksisosial -.054 .219 -.030 -.245 .807

Identitaspribadi .165 .206 .095 .800 .426

Hiburan .170 .179 .099 .952 .344

Kepercayaan .044 .235 .021 .187 .852

Pembujukan .030 .267 .012 .113 .911

Kepribadian .388 .218 .229 1.783 .078

H1 = Frekuensi terpaan memiliki pengaruh terhadap perilaku

konsumtif

Dalam penelitian ini, hipotesis pertama menyatakan bahwa

frekuensi terpaan memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif. Hasil

analisis regresi menunjukkan bahwa t hitung variabel frekuensi terpaan

sebesar 0,263 sedangkan nilai siginifikannya sebesar 0,793. Jika,

dibandingkan dengan nilai alpha 10% nilai sig 0,793 > 0,1. Hal ini

64

mengindikasikan bahwa variabel frekuensi terpaan tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap variabel perilaku konsumtif.

H2 = Selective attention memiliki pengaruh terhadap perilaku

konsumtif

Dalam penelitian ini, hipotesis kedua menyatakan bahwa

selective attention memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif. Hasil

analisis regresi menunjukkan bahwa nilai t hitung variabel selective

attention sebesar 0,219 sedangkan nilai sig sebesar 0,819. Jika

dibandingkan dengan alpha 10% nilai sig 0,819 > 0,1. Hal ini

mengindikasikan bahwa variabel selective attention tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap variabel perilaku konsumtif.

H3 = Motif informasi memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif

Dalam penelitian ini, hipotesis ketiga menyatakan bahwa motif

informasi memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif. Hasil analisis

regresi menunjukkan bahwa nilai t hitung variabel motif informasi sebesar

0,938 sedangkan nilai sig sebesar 0,350. Jika di bandingkan dengan nilai

alpha 10% nilai sig 0,350 > 0,1. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel

motif informasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel

perilaku konsumtif.

H4 = Motif interaksi sosial memiliki pengaruh terhadap perilaku

konsumtif

Dalam penelitian ini, hipotesis keempat menyatakan bahwa

motif interaksi sosial memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif.

65

Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa nilai t hitung variabel motif

interaksi sosial sebesar -0,245, sedangkan nilai sig sebesar 0,807. Jika

dibandingkan dengan nilai alpha 10% nilai sig 0,807 > 0,1. Hal ini

mengindikasikan bahwa variabel motif interaksi sosial tidak memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap variabel perilaku konsumtif.

H5 = Motif identitas pribadi memiliki pengaruh terhadap perilaku

konsumtif

Dalam penelitian ini, hipotesis kelima menyatakan bahwa motif

identitas pribadi memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif. Hasil

analisis regresi menunjukkan bahwa nilai t hitung variabel motif identitas

pribadi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel perilaku

konsumtif.

H6 = Motif hiburan memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif

Dalam penelitian ini, hipotesis keenam menyatakan bahwa motif

hiburan memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif. Hasil analisis

regresi menunjukkan bahwa nilai t hitung variabel motif hiburan sebesar

0,952, sedangkan nilai sig 0,952 > 0,1. Hal ini mengindikasikan bahwa

variabel motif hiburan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

variabel perilaku konsumtif.

H7 = Faktor kepercayaan memiliki pengaruh terhadap perilaku

konsumtif

Dalam penelitian ini, hipotesis ketujuh menyatakan bahwa

faktor kepercayaan memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumtif. Hasil

66

analisis regresi menunjukkan bahwa nilai t hitung variabel faktor

kepribadian dan penyesuaian diri sebesar 1,783, sedangkan nilai sig 0,852

> 0,1. Hasil ini mengindikasikan bahwa variabel faktor kepercayaan tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel perilaku konsumtif.

H8 = Faktor pendapat dan pembujukkan terhadap perilaku

konsumtif

Dalam penelitian ini, hipotesis kedelapan menyatakan bahwa

pendapat dan pembujukkan memiliki pengaruh terhadap perilaku

konsumtif. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa nilai t hitung

variabel faktor pendapat dan pembujukkan sebesar 0,113, sedangkan nilai

sig sebesar 0,911. Jika dibandingkan dengan nilai alpha 10% nilai sig

0,911 > 0,1. Hal ini mengindikasikan bahwa variabel faktor pendapat dan

pembujukkan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel

perilaku konsumtif.

H9 = Faktor kepribadian dan penyesuaian diri terhadap perilaku

konsumtif

Dalam penelitian ini hipotesis kesembilan menyatakan bahwa

faktor kepribadian dan penyesuaian diri memiliki pengaruh terhadap

perilaku konsumtif. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa nilai t

hitung variabel faktor kepribadian dan penyesesuaian diri sebesar 1,783,

sedangkan nilai sig sebesar 0,078 > 0,1. Hal ini mengindikasikan bahwa

variabel faktor kepribadian dan penyesuaian diri memiliki pengaruh

signifikan terhadap perilaku konsumtif.

67

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab

sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Online shop pada media sosial instagram berpengaruh positif terhadap

perilaku konsumtif siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD. Ini

berarti menunjukkan bahwa variabel frekuensi terpaan, selective

attention, motif informasi, motif identitas pribadi, motif interaksi

sosial, motif hiburan, kepercayaan, pendapat dan pembujukan serta

kepribadian dan penyesuaian diri mempengaruhi siswa-siswi dalam

berperilaku konsumtif diperkuat dengan adanya uji-F (simultan) yang

menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,034 yakni dikisaran 5%. Hal

ini berarti variabel online shop pada media sosial instagram

berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku siswa-siswi SMP

Islam Cikal Harapan I BSD.

2. Uji-T (parsial) menunjukkan bahwa dari semua variabel independen

yaitu frekuensi terpaan, selective attention, motif informasi, motif

identitas pribadi, motif interaksi sosial, motif hiburan, kepercayaan,

pendapat dan pembujukan serta kepribadian dan penyesuaian diri,

hanya variabel kepribadian dan penyesuaian diri yang berpengaruh

positif dan signifikan. Sedangkan variabel motif hiburan, motif

67

68

identitas pribadi, motif hiburan, dan variabel kepercayaan berpengaruh

positif namun tidak signifikan. Dan untuk selective attention, frekuensi

terpaan pendapat dan pembujukan tidak berpengaruh positif dan tidak

signifikan. Jadi, faktor yang berpengaruh terhadap perilaku konsumtif

siswa-siswi adalah kepribadian dan penyesuaian diri.

3. Pada uji koefisien determinasi menunjukkan bahwa online shop pada

media sosial instagram berpengaruh sebesar 16,2% sedangkan sisanya

83,8% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model lain. Ini

menunjukkan jika nilai R tidak mendekati angka 1, artinya variabel

frekuensi terpaan, selective attention, motif informasi, motif interaksi

sosial, motif identitas pribadi, motif hiburan, faktor kepercayaan,

faktor kepribadian dan penyesuaian diri terhadap perilaku konsumtif

memiliki pengaruh yang rendah.

B. Saran

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa siswa-siswi SMP Islam

Cikal Harapan I BSD telah membuktikan adanya pengaruh yang ditimbulkan

oleh online shop pada media sosial instagram dan juga faktor-faktor

individual difference yakni menyebabkan kelemahan terhadap perilaku

konsumtif, namun ada beberapa saran dari penulis diantaranya:

1. Bagi siswa-siswi (responden) terutama yang memiliki perilaku

konsumtif agar dapat menelaah dampak positif dan negatif dari perilaku

konsumtif, dan belajar untuk tidak membelanjakan uangnya pada hal-

hal yang kurang penting dan hanya untuk keinginan sesaat.

69

2. Pihak sekolah membuat peraturan mengenai hal-hal yang dapat

menimbulkan perilaku konsumtif. Misalnya, pembatasan penggunaan

alat elektronik maupun gadget untuk mempersempit siswa-siswi dalam

mengakses online shop pada media sosial instagram dan lain

sebagainya.

3. Sebagai saran bukan hanya untuk siswa-siswi tetapi untuk para orang

tua dan pihak sekolah diharapkan mampu memberi pembelajaran bagi

anak-anaknya agar mampu mengendalikan diri dan lebih selektif dalam

membeli suatu barang, sehingga terbentuk pola-pola hidup hemat dan

tidak cepat terpengaruh oleh bujuk rayu para pemilik online shop pada

media sosial instagram.

78

DAFTAR PUSTAKA

Bungin, M. Burhan, Sosiologi Komunikasi, (Jakarta: Perdana Media Group, 2008)

Cet. Ke-3

B. Meilaratri, dkk. Konsep Diri dan Kecenderungan Pengambilan Keputusan dalam

Membeli Pakaian pada Remaja Wanita. (Insight Journal, Tahun II, No. 1)

Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi. (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2006)

Earl, Babbie. Practice of Social Research, California, Wardsworth Publishing

Company., 1992

Hasan, M Iqbal. Pokok-pokok Materi Statistik (Statistik Deskriptif) Edisi Kedua,

(Jakarta: Bumi Aksara, 2003)

Hurlock, Elizabeth. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang

Kehidupan. (Jakarta: Erlangga, 1996)

Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. (Jakarta: Kencana Prenada

Media Group, 2007)

Lupiyoadi, Rahmat, dan A Hamdani. Manajemen Pemasaran Jasa. (Jakarta: Salemba

Empat, 2006)

Machfoedz, Ircham . Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan, Keperawatan,

Kebidanan, Kedokteran (Yogyakarta: Penerbit Fitramaya, 2008)

Mcquail, Denis. Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar. (Jakarta: Erlangga, 1991)

Morissan, dkk. Teori Komunikasi Massa. (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010)

Mutmainah, Siti, dan Ahmad Fauzi. Psikologi Komunikasi. (Jakarta: Universitas

Terbuka, 2005)

Nasution, Zulkarimein. Sosiologi Komunikasi Massa. (Jakarta: Universitas Terbuka,

2001) Cet. Ke-2)

Neuman. L.W. Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches

in Social Works. (New York: Columbia University, 1997)

79

Nisfiannoor, Muhammad. Pendekatan Statistik Modern untuk Ilmu Sosial, (Jakarta :

Salemba Humanika, 2009)

Noegroho, Agung. Teknologi Komunikasi. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010) Cet. Ke-2

Nurudin. Pengantar Komunikasi Massa. (Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2007)

Rohim, Syaiful. Teori Komunikasi Persfektif, Ragam & Aplikasi. (Jakarta: Rineka

Cipta, 2009)

Santoso, Singgih. SPSS: Mengolah Data Statistik Secara Profesional. (Jakarta:

Penerbit PPM, 2002)

Sendjaja, S Djuarsa. Teori Komunikasi. (Jakarta: Universitas Terbuka, 2005)

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi. Metode Penelitian Survei. (Jakarta: LP3ES,

1995)

Subagyo, Pangestu, dan Djarwanto PS. Statistika Induktif (Edisi Kelima).

(Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2005)

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. (Bandung: CV.

Alfabeta, 2009) Cet-Ke 8

Sumarsono, HM Sony. Metode Riset Sumber Daya Manusia. (Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2004)

Suprapto, Tommy. Pengantar Ilmu Komunikasi dan Manajemen dalam Komunikasi.

(Jakarta, CAPS, 2011)

Vrendenbergt, J. Metode dan Teknik Penelitian Masyarakat. (Jakarta: PT. Gramedia,

1980)

Wijaya, Tony. Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS, (Yogyakarta:

Universitas Atmaja Yogyakarta)

80

Skripsi:

Irfani, Fitri. Pengaruh Iklan Fashion Majalah Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa

SMAN 2 Kota Tangerang Selatan. Skripsi tidak diterbitkan (UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2010)

Putra, Arya. Pemanfaatan Informasi Otomotif Tentang Modifikasi Pada Majalah

Motor Pada Khalayak Wanita. Skripsi tidak diterbitkan (Universitas Indonesia,

2012)

Lesmana, I Gusti Ngurah Aditya. Tesis: Analisis Pengaruh Media Sosial Twitter

Terhadap Pembentukan Brand Attachment (Studi: PT. XL AXIATA. Tesis tidak

diterbitkan (Universitas Indonesia, 2014)

81

Website:

instagram.com/press (06-11-2014, 12.30)

Saputra, Irwan. Sejarah Aplikasi Instagram, carainstagram.blogspot.com (18-01-

2015, 11.59)

Soegito, 1996, Konsumerisme Penyebab Inflasi. Kepala BPS:

[email protected] (28-10-1014, 11.30)

Sumabi, Ratno. Konsep konsumsi, konsumen, konsumtif, konsumerisme, Universitas

Gunadarma, www.wartawarga.com (29-10-2014, 10.25)

Kurnia, Rizki. Sejarah Perkembangan Online Shop,

http://gamesisort.blogspot.com/2012/01/sejarah-perkembangan-online-

shop.html (06-11-2014, 13:50)

Yusuf, Oik. Pengguna Instagram Lewati Angka 200 Juta,

http://www.tempo.co/read/news/2014/01/27/072548613/Pengguna-Aktif-

Instagram-Naik-Pesat (06-11-2014, 11:54)

Wikipedia Indonesia , definisi internet http://www.mint.web.id/2013/03/pengertian-

internet-dan-sejarah.html (06-11-2014, 10.52)

(http://www.theunjustmedia.com/media.html/) (06-11-2014, 13:50)

L

A

M

P

I

R

A

N

ARSIP SMP ISLMA CIKAL HARAPAN 1 BUMI SERPONG DAMAI (BSD)

KOTA TANGERANG SELATAN

Sejarah berdirinya SMP Cikal Harapan I BSD

SMP Islam Cikal Harapan I mulai diselenggarakan pada Tahun Pelajaran

2002/2003 sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Umum Yayasan Permata

Sari No. 038/KEP/YPS/XI/01 tanggal 15 November 2001 tentang

Penyelenggara Pendirian SLTP Islam Cikal Harapan Bumi Serpong Damai –

Tangerang Banten.

Berlokasi di Jl. Kencana Loka Blok B/1 Sektor XII.1 Bumi Serpong

Damai dengan menggunakan 1 kelas di Gedung SD Islam Cikal Harapan I.

Saat itu jumlah murid hanya 7 (tujuh) orang. Pada Tahun Ajaran 2003/2004

menempati gedung di Jl. Rawabuntu Utara I Blok H.1/1 Sektor I.4 Griya Loka

Bumi Serpong Damai – Tangerang sampai saat ini.

Pada Tahun Pelajaran 2002/2003, SMP Islam Cikal Harapan I

mengajukan permohonan izin operasional ke Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kabupaten Tangerang dengan persyaratan antara lain surat

rekomendasi dari tingkat kelurahan sampai dinas pendidikan kecamatan. Surat

Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Propinsi Banten

Nomor : 005/420.3/906/Dispendik Tentang Pemberian Izin kepada Yayasan

Permata Sari untuk mendirikan SMP Cikal Harapan Serpong Desa Rawabuntu

Utara Kecamatan Serpong Kabupaten Tangerang diterbitkan tanggal 18 Mei

2004.

Pada Tahun Pelajaran 2004/2005, SMP Islam Cikal Harapan I

mengajukan akreditasi pertama ke Badan Akreditasi Sekolah (BAS).

Keputusan Badan Akreditasi Sekolah (BAS) Daerah Kabupaten Tangerang

Nomor: 008/BASDA/KAB-TNG/2004 dengan peringkat B (Baik). Tahun

Pelajaran 2004/2005 telah meluluskan Angkatan Pertama dengan jumlah

siswa 11 orang dengan nilai rata-rata Ujian Nasional (UN) 7,73. Kesebelas

siswa tersebut melanjutkan ke SMA Negeri sebanyak 5 orang dan ke SMA

Swasta 6 orang.

Pada hari Selasa, 02 September 2012 SMP Islam Cikal Harapan I – BSD

melaksanakan Akreditasi Sekolah kedua yang di selenggarakan oleh BAP

(Badan Akreditasi Provinsi). Alhamdulillah pada tanggal 19 November 2012

telah terbit hasil Akreditasi berdasarkan SK Badan Akreditasi Provinsi Banten

Nomor : 42/BAP-S/M-SK/XI/2012 yang menyatakan bahwa SMP Islam Cikal

Harapan I – BSD memperoleh nilai Akreditasi 95,02 atau peringkat “A”

Sangat Baik. Hingga sekarang ini jumlah murid di SMP Islam Cikal Harapan

BSD berjumlah 177 siwa-siswi.

VISI

“Terwujudnya insan, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

serta berguna bagi Keluarga, Nusa, Bangsa dan Agama”

MISI

Memberikan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik,

sebagai seorang remaja Islam, untuk tumbuh dan berkembang menuju

kemandirian dengan menguasai dan memilki apresiasi yang tinggi terhadap

budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Tujuan Sekolah

1. Membentuk generasi Islam yang berkepribadian dan berakhlak mulia

dengan menciptakan pembiasaan ibadah sehari-hari diantaranya sholat

berjamaah, shalat sunah Dhuha dan Tadarus Al Qur’an

2. Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, serta keterampilan untuk hidup

mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut dengan kurikulum yang

disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.

3. Meningkatkan kedisiplinan dan kepemimpinan siswa dalam proses belajar

mengajar di SMP Islam Cikal Harapan I .

4. Terjalin komunikasi yang harmonis antara pihak sekolah dengan orang tua

atau wali peserta didik serta semua pihak yang mendukung perkembangan

sekolah khususnya komite sekolah / FKOMG.

5. Berprestasi dalam lomba-lomba olahraga, seni, science, dan Komputer di

luar sekolah.

6. Melaksanakan dan mengembangkan pembelajaran yang aktif, kreatif,

inovatif, efektif dan menyenangkan.

7. Menghasilkan output yang sukses dalam mengikuti Ujian Nasional dengan

hasil maksimal 100% lulus dan membina peserta didik untuk bisa diterima

di SMA Negeri yang favorit dan berkualitas.

8. Menjadi lembaga pendidikan yang menarik bagi orang tua dan peserta

didik dalam mencari ilmu dan membentuk generasi bangsa yang tangguh,

terampil dan mampu bersaing dilapangan pendidikan lain.

Kurikulum Sekolah

1. Sistem pembelajaran moving class

2. Pendidikan Agama Islam terapan

3. Sholat Dhuha

4. Sholat Zhuhur berjama’ah

5. Muhadhoroh dan keputrian

6. Program pengayaan

7. Talents Club (English Club, Arabic Fun Club, Art Club, Computer Club,

Jurnalistik, Paskibra)

8. Pramuka

9. Ekstrakulikuler (Futsal, Basket, Photography, Tata Boga, Badminton,

Tari)

Struktur Organisasi Sekolah

Struktur organisasi dalam yayasan SMP Cikal Harapan I BSD dapat di lihat di

bagan yang tertera di bawah ini.

DAFTAR PERNYATAAN KUESIONER

Kepada

Yth. Siswa-siswi SMP Islam Cikal Harapan I BSD

Assalamualaikum Wr. Wb

Kuesioner ini adalah bagian dari skripsi saya. Adapun judul penelitian ini adalah:

“Pengaruh Online Shop pada Media Sosial Instagram Terhadap Perilaku Konsumtif Siswa

SMP Islam Cikal Harapan I BSD”. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

bagaimanakah pengaruh online shop pada media sosial instagram terhadap perilaku

konsumtif siswa.

Untuk itu mohon kesediaan saudara/i untuk mengisi kuesioner yang terlampir.

Peran serta, kejujuran dan obyektivitas saudara/i dalam pengisian kuisioner sangat berguna

bagi penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademis. Atas kesediaan

saudara/i mengisi kuesioner ini, diucapkan terimakasih.

A. Pernyataan persetujuan Partisipasi

Dengan ini saya secara sukarela menyatakan bersedia untuk berpartisipasi dalam

penelitian ini:

Nama :

Kelas :

Jenis Kelamin : a. laki laki b. perempuan

Umur : a. 13 b. 14 c. 15

B. Petunjuk

Bacalah dan pahami setiap pernyataan dengan baik. Isilah pernyataan tersebut yang

sesuai dengan diri Anda dengan cara memberi tanda silang (X) pada pernyataan yang

sesuai dengan pilihan Anda.

Keterangan:

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

NO PERNYATAAN STS TS S SS

FREKUENSI TERKENA TERPAAN

1 Saya sering mengakses online shop pada media

sosial instagram

2 Saya mengakses online shop pada media sosial

instagram 4-5 kali dalam seminggu

3 Saya mengakses online shop pada media sosial

instagram 2-3 kali dalam seminggu

4 Saya mengakses online shop setiap saya

membuka media sosial instagram

SELECTIVE ATTENTION

5 Saya tertarik mengakses online shop pada

media sosial instagram

6 Saya tertarik pada suatu barang ketika

mengakses online shop pada media sosial

instagram

7 Teman –teman sepermainan, juga tertarik

terhadap suatu barang ketika mereka

mengakses online shop pada media sosial

instagram

MOTIF INFORMASI

Apa yang kamu inginkan bila kamu

mengakses online shop pada media sosial

instagram?

8 Dapat mengetahui berbagai jenis suatu

barang terbaru

9 Dapat mencari informasi menyangkut masalah

seputar jenis suatu barang terbaru

10 Dapat memperoleh rasa kepercayaan diri

melalui penambahan pengetahuan tentang jenis

suatu barang terbaru

11 Saya mengakses onlineshop pada media sosial

instagram untuk memuaskan keingintahuan

suatu barang terbaru

MOTIF INTERAKSI SOSIAL

12 Dengan mengakses online shop pada media

sosial instagram, saya mendapatkan bahan

percakapan dengan sesama teman

13 Saya mengakses online shop pada media sosial

instagram supaya tidak ketinggalan informasi

dibandingkan teman-teman saya

14 Saya mengakses online shop pada media sosial

instagram untuk mengetahui permasalahan

seputar trend barang terbaru

NO PERNYATAAN STS TS S SS

MOTIF IDENTITAS PRIBADI

Apa yang kamu inginkan bila kamu

mengakses online shop ada media sosial

instagram

15 Dapat menemukan penunjang nilai-nilai yang

berkaitan dengan kepribadian kamu

16 Memperoleh nilai lebih sebagai seorang yang

mengikuti perkembangan zaman

17 Saya mengakses online shop pada media sosial

instagram karena cocok dengan kepribadian

berbelanja praktis

18 Saya mengakses online shop karena barang-

barang nya cocok dengan kepribadian saya

MOTIF HIBURAN

Apa yang kamu dapatkan bila kamu

mengakses online shop pada media sosial

instagram?

19 Dapat melepaskan diri dari permasalahan

20 Bisa bersantai dan mengisi waktu luang

21 Bisa menyalurkan ketertarikan terhadap suatu

barang

22 Saya mengakses online shop sebagai sarana

refreshing

FAKTOR KEPERCAYAAN

23 Online shop pada media sosial instagram

membantu dalam memberikan informasi

seputar jenis suatu barang yang saya inginkan

24 Online shop pada media sosial instagram

merupakan satu-satunya sarana yang dapat

mengetahui jenis suatu barang terbaru

25 Online shop pada media sosial instagram

membuat seseorang menjadi konsumtif jika

mengakses dengan rutin

FAKTOR PENDAPAT DAN

PEMBUJUKAN

26 Saya selalu menanyakan pendapat teman jika

ingin membeli suatu barang

27 Jika ada sebuah sepatu yang menurut teman

sangat cocok, maka saya akan terpengaruh

membeli sepatu tersebut

NO PERNYATAAN STS TS S SS

FAKTOR KEPRIBADIAN DAN

PENYESUAIAN DIRI

28 Saya adalah orang yang mudah menyesuaikan

diri dengan lingkungan sekitar

29 Saya akan cepat mengganti tas, ketika teman

saya mempunyai tas baru

30 Saya adalah orang yang mengikuti

perkembangan zaman

PERILAKU KONSUMTIF

31 (Aspek Pembeli Impulsif)

Saya akan segera membeli suatu barang yang

ditawarkan online shop ketika merasa cocok

32 Saya tidak akan membeli suatu barang yang

ditawarkan oleh online shop ketika tidak

merasa cocok

33 (Aspek Pembelian Tidak Rasional)

Saya akan tetap membeli sebuah tas baru,

meskipun tas lama masih layak pakai

34 Saya membeli sepatu hampir setiap bulan

karena selalu tertarik dengan model yang baru

35 Saya memiliki gadget lain (seperti: I-pad, mp-

4, I-touch, dll) selain ponsel yang saya punya,

karena terlihat sangat keren

36 (Aspek Pembelian Boros atau Berlebihan)

Saya menghabiskan sebagian uang untuk

membeli apapun yang diinginkan meskipun

barang tersebut tidak dibutuhkan

37 Saya akan memakai sepatu sneakers karena

mengikuti zaman meskipun saya tidak cocok

memakainya

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 146.446 9 16.272 2.122 .034b

Residual 759.297 99 7.670

Total 905.743 108

Coefficients

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 9.998 2.840 3.521 .001

Frekuensiterpaan .044 .168 .029 .263 .793

Selectiveattention .048 .219 .022 .219 .827

Informasi .177 .189 .102 .938 .350

Interaksisosial -.054 .219 -.030 -.245 .807

Identitaspribadi .165 .206 .095 .800 .426

Hiburan .170 .179 .099 .952 .344

Kepercayaan .044 .235 .021 .187 .852

Pembujukan .030 .267 .012 .113 .911

Kepribadian .388 .218 .229 1.783 .078

Model Summary

Model R

R

Square

Adjuste

d R

Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .402

a .162 .085 2.76942 .162 2.122 9 99 .034

SKOR KUESIONER

Frekuensi Terpaan

NO PERNYATAAN STS TS S SS SKOR RANKING

1 Saya sering mengakses online

shop pada media sosial instagram

1 17 72 19 327 1

2 Saya mengakses online shop pada

media sosial instagram 4-5 kali

dalam seminggu

5 35 61 8 290 4

3 Saya mengakses online shop pada

media sosial instagram 2-3 kali

dalam seminggu

7 22 74 6 297 3

4 Saya mengakses online shop

setiap saya membuka media sosial

instagram

3 25 67 13 306 2

Selective Attention

NO PERNYATAAN STS TS S SS SKOR RANGKING

1 Saya tertarik mengakses online

shop pada media sosial instagram

1 22 71 15 318 3

2 Saya tertarik pada suatu barang

ketika mengakses online shop

pada media sosial instagram

0 19 66 24 332 1

3 Teman –teman sepermainan,

juga tertarik terhadap suatu

barang ketika mereka mengakses

online shop pada media sosial

instagram

0 18 72 19 328 2

Motif Informasi

NO PERNYATAAN STS TS S SS SKOR RANKING

1 Dapat mengetahui berbagai jenis

suatu

barang terbaru

0 11 69 29 345 1

2 Dapat mencari informasi

menyangkut masalah seputar jenis

suatu barang terbaru

0 11 70 28 344 2

3 Dapat memperoleh rasa

kepercayaan diri melalui

penambahan pengetahuan tentang

jenis suatu barang terbaru

0 24 62 23 326 3

4 Saya mengakses onlineshop pada

media sosial instagram untuk

memuaskan keingintahuan suatu

barang terbaru

3 29 61 16 308 4

Motif Interaksi Sosial

NO PERNYATAAN STS TS S SS SKOR RANKING

1 Dengan mengakses online shop

pada media sosial instagram, saya

mendapatkan bahan percakapan

dengan sesama teman

6 28 61 14 301 2

2 Saya mengakses online shop pada

media sosial instagram supaya

tidak ketinggalan informasi

dibandingkan teman-teman saya

6 40 50 13 288 3

3 Saya mengakses online shop pada

media sosial instagram untuk

mengetahui permasalahan seputar

trend barang terbaru

5 24 66 14 307 1

Motif Identitas Pribadi

NO PERNYATAAN STS TS S SS SKOR RANKING

1 Dapat menemukan penunjang

nilai-nilai yang berkaitan dengan

kepribadian kamu

3 22 71 13 312 2

2 Memperoleh nilai lebih sebagai

seorang yang mengikuti

perkembangan zaman

1 20 80 8 313 1

3 Saya mengakses online shop pada

media sosial instagram karena

cocok dengan kepribadian

berbelanja praktis

3 25 72 9 305 4

4 Saya mengakses online shop

karena barang-barang nya cocok

dengan kepribadian saya

3 29 62 15 307 3

Motif Hiburan

NO PERNYATAAN STS TS S SS SKOR RANKING

1 Dapat melepaskan diri dari

permasalahan

3 31 60 15 305 4

2 Bisa bersantai dan mengisi waktu

luang

0 24 60 25 328 2

3 Bisa menyalurkan ketertarikan

terhadap suatu barang

1 17 70 21 329 1

4 Saya mengakses online shop

sebagai sarana refreshing

1 18 71 19 326 3

Faktor Kepercayaan

NO PERNYATAAN STS TS S SS SKOR RANKING

1 Online shop pada media sosial

instagram membantu dalam

memberikan informasi seputar

jenis suatu barang yang saya

inginkan

1 19 70 19 325 1

2 Online shop pada media sosial

instagram merupakan satu-

satunya sarana yang dapat

mengetahui jenis suatu barang

terbaru

5 18 73 13 312 2

3 Online shop pada media sosial

instagram membuat seseorang

menjadi konsumtif jika

mengakses dengan rutin

4 28 63 14 305 3

Faktor Pendapat dan Pembujukan

NO PERNYATAAN STS TS S SS SKOR RANKING

1 Saya selalu menanyakan

pendapat teman jika ingin

membeli suatu barang

3 26 63 17 312 1

2 Jika ada sebuah sepatu yang

menurut teman sangat cocok,

maka saya akan terpengaruh

membeli sepatu tersebut

4 32 54 19 306 2

Faktor Kepribadian dan Penyesuaian Diri

NO PERNYATAAN STS TS S SS SKOR RANKING

1 Saya adalah orang yang mudah

menyesuaikan diri dengan

lingkungan sekitar

4 22 70 13 310 1

2 Saya akan cepat mengganti tas,

ketika teman saya mempunyai tas

baru

10 28 57 14 293 3

3 Saya adalah orang yang

mengikuti perkembangan zaman

4 27 67 11 303 2

Perilaku Konsumtif

NO PERNYATAAN STS TS S SS SKOR RANKING

1 Saya akan segera membeli suatu

barang yang ditawarkan oleh

online shop ketika merasa cocok

1 23 74 11 313 4

2 Saya tidak akan membeli suatu

barang yang ditawarkan oleh

online shop ketika tidak merasa

cocok

1 15 74 19 329 1

3 Saya akan tetap membeli sebuah

tas baru, meskipun tas lama

masih layak pakai

1 23 70 15 317 3

4 Saya membeli sepatu hampir

setiap bulan karena selalu tertarik

dengan model yang baru

0 20 73 16 323 2

5 Saya menghabiskan sebagian

uang untuk membeli apapun yang

diinginkan meskipun barang

tersebut tidak dibutuhkan

1 24 77 7 308 5