pengaruh pembelajaran ekonomi islam...
TRANSCRIPT
1
PENGARUH PEMBELAJARAN EKONOMI ISLAM
TERHADAP MINAT MAHASISWA MENABUNG DI
BANK SYARIAH
(Studi pada Mahasiswa IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)
Disusun oleh :
Siti Umaryati
NIM 1112015000099
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017
2
3
4
5
ABSTRAK
Siti Umaryati (1112015000099). Pengaruh Pembelajaran Ekonomi Islam
terhadap Minat Mahasiswa Menabung di Bank Syariah (Studi pada
Mahasiswa IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran Ekonomi
Islam terhadap minat mahasiswa menabung di bank syariah khususnya pada
mahasiswa IPS. Penelitian ini dilaksanakan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana. Sumber
data penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan simple random
sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran Ekonomi Islam
terhadap minat mahasiswa menabung di bank syariah khususnya pada mahasiswa
IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki pengaruh yang positif, berdasarkan
tabel anova, diperoleh nilai Sig. = 0,027 yang berarti < taraf signifikansi (0,05)
atau Ho ditolak, di mana persamaan regresinya Y = 14,186 + 0,289X adalah
signifikannya dan berpola linear yang berarti jika pemahaman tentang bank
syariah dalam pembelajaran Ekonomi Islam bertambah satu satuan maka minat
menabung di bank syariah meningkat senilai 28,9%. Adanya pengaruh
pembelajaran Ekonomi Islam terhadap minat menabung di bank syariah
mengandung pengertian bahwa semakin besar pemahaman tentang bank syariah
dalam pembelajaran Ekonomi Islam, maka akan semakin besar minat mahasiswa
menabung di bank syariah.
Kata kunci: Pembelajaran Ekonomi Islam, Minat Menabung, Bank Syariah
iv
6
ABSTRACT
Siti Umaryati (1112015000099). The influence of Islamic Economic Studies on
Student Interest Savings Bank Syariah (Studies in Social Science Student UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta).
This study aims to investigate the influence of Islamic Economics study on
student interest savings in Islamic banks, especially in the IPS students. The
research was conducted at UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. The method used is
quantitative method. The analysis used in this study is a simple linear regression
analysis. The data source of this research using primary data and secondary data.
The sampling technique in this research is done by simple random sampling.
These results indicate that the learning of Islamic Economics on student interest
savings in Islamic banks, especially in the IPS student UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta has a positive influence, by ANOVA tables, obtained by the Sig. = 0.027
which means < significance level (0.05) or Ho rejected, in which the regression
equation Y = 14.186 + 0,289X is significant and linear pattern which means that
if an understanding of Islamic banks in the learning of Islamic Economics
increased by one unit then the interest savings in banks sharia increase worth
28.9%. The influence of Islamic Economics study on the interest savings in
Islamic banks implies that the greater understanding of the Islamic bank in the
learning of Islamic Economics, the greater the savings in student interest in
Islamic banks.
Keywords: Islamic Economic Studies, Interest Savings, Bank Syariah
v
7
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh
Pembelajaran Ekonomi Islam terhadap Minat Mahasiswa Menabung di
Bank Syariah (Studi pada Mahasiswa IPS UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta)” dengan baik.
Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan. Selama proses penyusunan skripsi ini penulis
mendapatkan bimbingan, arahan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
3. Bapak Syaripulloh, M.Si selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
4. Bapak Dr. H. Nurochim, MM selaku dosen pembimbing I yang telah
meluangkan waktu dan dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan
dan arahan yang sangat bermanfaat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik.
5. Ibu Neng Sri Nuraeni, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah
meluangkan waktu dan dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan
dan arahan yang sangat bermanfaat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik.
6. Ibu Jakiatin Nisa, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik yang
senantiasa membimbing dan memberikan motivasi kepada penulis.
7. Seluruh Dosen, Staf, dan Karyawan FITK UIN Sayrif Hidayatullah Jakarta
yang telah memberikan pengetahuan, pemahaman, dan pelayananan
vi
8
salama melaksanakan studi.
8. Kedua orang tua saya yang telah membesarkan saya dengan penuh kasih
sayang dan mendoakan saya tiada henti serta memberikan dukungan yang
sangat besar.
9. Untuk adik tercinta yang selalu memberikan kasih sayang dan
dukungannya dan membantu saya dalam proses penyusunan skripsi ini.
10. Miftakhur Rohmah, Dwi Ratna Sari, Lilik Nurkholidah, Nurul Febriana,
Fauzziyah Nurrahmah, Wulan Permatasari, Hanni Khairunnisa, dan
Nuning Yulistika yang telah membantu, memberikan doa, dan semangat
serta motivasi dalam proses penyusunan skripsi ini.
11. Teman-teman Pendidikan IPS angkatan 2012 yang telah memberikan
pengalaman dan warna selama menjalani perkuliahan.
12. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu penulis
ucapkan terima kasih banyak atas dukungan dan bantuannya.
Akhirnya tiada kata lain yang lebih berarti selain harapan semoga skripsi ini
dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi para pembaca.
Jakarta, 30 Desember 2016
Penulis
vii
9
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI .................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH .................................................. iii
ABSTRAK ............................................................................................................iv
ABSTRACT ........................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ...........................................................................................vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL .................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................. 6
C. Pembatasan Masalah ................................................................................ 6
D. Perumusan Masalah ................................................................................. 6
E. Tujuan Penelitian...................................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ................................................................................... 7
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Kajian tentang Pembelajaran Ekonomi Islam
1. Pengertian Pembelajaran .................................................................... 8
2. Ciri-ciri Pembelajaran ........................................................................ 9
3. Pengertian Ekonomi Islam ............................................................... 10
4. Ciri-ciri Ekonomi Islam ................................................................... 11
B. Kajian tentang Minat Menabung
1. Pengertian Minat Menabung ............................................................ 14
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat ........................................ 16
C. Kajian tentang Bank Syariah
1. Pengertian Bank Syariah .................................................................. 17
2. Karakteristik Bank Syariah .............................................................. 18
3. Prinsip-prinsip Bank Syariah ........................................................... 19
viii
10
4. Sumber Dana Bank Syariah ............................................................. 20
5. Produk-produk Bank Syariah ........................................................... 22
D. Hasil Penelitian yang Relevam ............................................................... 24
E. Kerangka Berpikir .................................................................................. 26
F. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................. 31
B. Metode Penelitian................................................................................... 32
C. Populasi dan Sampel .............................................................................. 32
D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 33
E. Uji Instrumen Penelitian……………………………………………………....37
F. Teknik Analisis Data .............................................................................. 38
G. Uji Hipotesis........................................................................................... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Gambaran Umum Objek Penelitian ................................................. 42
2. Statistik Deskripsi Responden.......................................................... 45
B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis
1. Uji Validitas ...................................................................................... 46
2. Uji Reliabilitas ................................................................................. 48
3. Uji Normalitas .................................................................................. 50
4. Uji Linieritas .................................................................................... 50
5. Uji Analisis Regresi Linier Sederhana…………….……………………...51
C. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................... 53
D. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 55
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................................ 56
B. Implikasi ................................................................................................. 56
C. Saran ....................................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 58
ix
11
LAMPIRAN ......................................................................................................... 62
x
12
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Rencana Kegiatan Penelitian ................................................................. 31
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Pembelajaran Ekonomi Islam ................................ 35
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Minat Menabung di Bank Syariah ........................ 36
Tabel 3.4 Interval Nilai Koefisien Korelasi dan Kekuatan Hubungan .................. 41
Tabel 4.1 Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin ................................ 45
Tabel 4.3 Uji Validitas Pembelajaran Ekonomi Islam........................................... 46
Tabel 4.4 Uji Validitas Minat Menabung di Bank Syariah ................................... 48
Tabel 4.5 Klasifikasi Guilford untuk Derajat Reliabilitas dan Korelasi ............... 49
Tabel 4.6 Uji Reliabilitas ....................................................................................... 49
Tabel 4.7 Uji Normalitas ....................................................................................... 50
Tabel 4.8 Uji Linieritas ......................................................................................... 51
Tabel 4.9 Signifikansi Koefisien Korelasi ............................................................ 52
Tabel 4.10 Persamaan Regresi Linear ................................................................... 52
Tabel 4.11 Signifikansi Persamaan Regresi .......................................................... 53
xi
13
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ............................................................................. 29
Gambar 4.2 Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin ............................ 45
xii
14
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Wawancara…………………………………………… 62
Lampiran 2 Angket Penelitian……………………………………………...... 63
Lampiran 3 Data Mahasiswa IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta……….... 69
Lampiran 4 Tabulasi Angket Uji Validitas dan Reliabilitas………………..... 72
Lampiran 5 Harga Titik Korelasi Product Moment Pearson…………….….. 74
Lampiran 6 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas………………………….….. 76
Lampiran 7 Tabulasi Angket Penelitian………………………………………80
Lampiran 8 Output SPSS Uji Normalitas……………………………………. 82
Lampiran 9 Output SPSS Uji Linieritas……………………………………... 84
Lampiran 10 Output SPSS Uji Regresi Linear Sederhana…………………..…86
xiii
15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring perkembangan ekonomi global, masyarakat Indonesia terutama
masyarakat muslim dihadapkan pada berbagai permasalahan ekonomi. Saat ini
masyarakat sudah mulai sadar bahwa sistem perekonomian konvensional yang
ada tidak dapat mengatasi permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh umat
muslim. Oleh karenanya, masyarakat muslim membutuhkan suatu sistem
perbankan alternatif yang menyediakan jasa perbankan sesuai dengan prinsip-
prinsip syariah, seperti bank syariah.
Di Indonesia, bank syariah pertama kali didirikan pada tahun 1992 yang
ditandai dengan beroperasinya Bank Muamalat Indonesia (BMI). Pada tahun
1992-1998 bank syariah di Indonesia hanya berjumlah satu unit, kemudian
pada tahun 1999 jumlahnya bertambah menjadi tiga unit. Di samping itu,
terdapat 86 unit BPRS (Bank Perkreditan Rakyat Syariah). Jumlah bank
syariah ini akan terus mengalami peningkatan seiring dengan masuknya
pemain-pemain baru dan bertambahnya jumlah kantor cabang bank syariah.1
Hal tersebut menunjukkan bahwa perkembangan bank syariah terjadi begitu
pesat.
Dilihat dari aspek hukumnya, dasar adanya perkembangan bank syariah
adalah UU No. 7 Tahun 1992 yang kemudian diperbaharui menjadi UU No.
10 Tahun 1998. Perubahan landasan hukum tersebut dimaksudkan untuk
mengantisipasi tantangan sistem keuangan yang semakin maju dan kompleks
dan infrastruktur memasuki era globalisasi. Dengan demikian, adopsi
perbankan syariah dalam sistem perbankan nasional bukan hanya
mengakomodasi kepentingan masyarakat Indonesia, melainkan disebabkan
pula perbankan syariah memiliki manfaat dan keunggulan dalam
1Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2004), Cet. 2, h. 24-25.
1
16
menjembatani perkonomian.2 Keunggulan yang dimiliki bank syariah
dikarenakan transaksi yang dilakukan tidak hanya bersandarkan pada prinsip
syariah, tetapi sifatnya yang terbuka bagi nasabah muslim ataupun
nonmuslim.
Dengan lahirnya UU Perbankan Syariah, perkembangan bank syariah ke
depan akan memberikan peluang aktivitas usaha yang lebih banyak dan
beragam dibanding dengan bank konvensional bagi Indonesia.3 Dengan
demikian, bank syariah diharapkan mampu membawa perekonomian
Indonesia ke arah yang lebih baik.
Bank syariah merupakan bank yang dalam kegiatannya tidak memberikan
layanan bebas bunga kepada nasabah. Imbalan yang diterima oleh bank
ataupun yang dibayarkan kepada nasabah tergantung dari akad dan perjanjian
antara nasabah dan bank yang harus berdasarkan pada aturan hukum Islam.4
Hal tersebut berarti pula bahwa bank syariah merupakan bank yang dalam
aktivitasnya berpedoman pada Al-Quran dan Hadits.
Menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2008, “Bank Syariah adalah bank
yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut
jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah”.5 Dengan kata lain, bank syariah merupakan bank yang beroperasi
sesuai dengan ajaran Islam.
Dengan demikian, bank syariah adalah lembaga keuangan atau perbankan
yang kegiatannya baik dalam menghimpun dana masyarakat maupun
menyalurkan dana kembali kepada masyarakat berlandaskan pada prinsip-
prinsip Islam sehingga bebas dari unsur riba (bunga).
Bank syariah ini sebagai salah satu alternatif bank yang oleh masyarakat
dianggap aman untuk menyimpan dana. Berdasarkan hasil survei Bank
Indonesia, di daerah-daerah menggambarkan 1/3 dari 180 juta umat Islam
2Amir Machmud dan Rukmana, Bank Syariah: Teori Kebijakan dan Studi Empiris di
Indonesia, (Jakarta: Erlangga, 2010), h. 6. 3Ibid., h. 75.
4Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2011), Cet. 1, h. 32-33.
5Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 pasal 1 ayat 7.
2
17
tidak mau menabung di bank konvensional. Dengan perincian sebanyak 60
juta orang tidak mempermasalahkan, 60 juta orang ragu-ragu, dan 60 juta
orang tidak mau sama sekali.6 Hal ini dapat menjadi ruang gerak yang lebih
luas bagi bank syariah untuk mengembangkan perbankan syariah di Indonesia.
Perkembangan bank syariah ini tentunya harus didukung dengan sumber
daya insani yang baik kualitas dan kuantitasnya. Oleh karena itu, diperlukan
suatu sistem yang dapat dilakukan oleh lembaga-lembaga pendidikan atau
perguruan tinggi, mengingat hanya lembaga pendidikan seperti itulah yang
menyediakan SDI (Sumber Daya Insani) dalam jumlah besar.
Perguruan Tinggi seperti UIN Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) merupakan lembaga pendidikan
yang di dalamnya memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai bank
syariah dalam pembelajaran Ekonomi Islam. Dari sanalah akan melahirkan
sumber daya insani yang dapat memberikan kontribusi besar dalam dunia
perbankan.
Namun, berdasarkan hasil wawancara dari beberapa mahasiswa FITK UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta masih terdapat mahasiswa yang menabung di bank
konvensional. Alasan mereka menabung di bank konvensional, pertama
adalah bank konvensional sama dengan bank syariah. Kedua, karena malas
untuk mengurus jika pindah ke bank lain. Ketiga, kurangnya minat menabung
di bank sehingga tidak mempermasalahkan jenis banknya.7 Hal tersebut jelas
terlihat bahwa kurangnya minat mahasiswa dalam menggunakan jasa
perbankan syariah.
Minat (interest) menurut psikologi adalah kecenderungan untuk
memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus dengan diikuti
rasa senang.8 Minat seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor di antaranya:
faktor internal dan faktor eksternal.9 Faktor lainnya adalah pemahaman yang
6Dita Pertiwi dan Haroni Doli H. Ritonga, Analisis Minat Menabung Masyarakat Pada Bank
Muamalati di Kota Kisaran, Jurnal Ekonomi dan Keuangan, Vol.1, 2012, No.1, h. 62. 7Wawancara mahasiswa FITK.
8Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), Cet. 3, h. 84.
9Beni S Ambarjaya, Psikologi Pendidikan dan Pengajaran, (Yogyakarta: CAPS, 2012), Cet.
1, h. 17.
3
18
dimiliki seseorang khususnya tentang bank syariah dalam pembelajaran
Ekonomi Islam, sebagai salah satu penentu bagi minat seseorang dalam
mengambil keputusan untuk menabung di bank syariah.
Pemahaman yang baik yang dimiliki mahasiswa FITK mengenai bank
syariah melalui pembelajaran Ekonomi Islam akan dapat mengubah pola pikir
mahasiswa sehingga diterapkannya pembelajaran Ekonomi Islam dalam
menjalankan aktivitas kehidupan ekonominya, sedangkan kurangnya
pemahaman mahasiswa tentang bank syariah akan berdampak pada kurangnya
minat menabung di bank syariah sehingga menyebabkan kecilnya kontribusi
perbankan syariah terhadap perekonomian Indonesia.
Sementara itu, pengabaian penerapan Ekonomi Islam mengakibatkan
adanya pengaruh-pengaruh negatif dalam kehidupan kaum muslim antara lain:
(1) meluasnya praktek riba, (2) meluasnya praktek transaksi terlarang,
misalnya adanya asuransi yang dilarang, (3) menipisnya pemahaman agama
atau bahkan alergi dengan Ekonomi Islam, dan (4) tidak ada inovasi dalam
bidang Ekonomi Islam untuk memecahkan persoalan ekonomi kontemporer.10
Oleh karena itu, penerapan Ekonomi Islam sangat penting dalam rangka
meningkatkan eksistensi perbankan syariah untuk kemajuan perekonomian
Indonesia.
Dalam upaya mendorong pertumbuhan dan perkembangan bank syariah,
diharapkan perguruan tinggi lebih meningkatkan sumber daya insani dengan
memberikan pemahaman tentang bank syariah melalui pembelajaran Ekonomi
Islam sehingga mahasiswa yang tadinya tidak memiliki minat terhadap bank
syariah kemudian mulai tertarik.
Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui bagaimana pengaruh
pembelajaran Ekonomi Islam terhadap minat mahasiswa menabung di bank
syariah, khususnya pada mahasiswa IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah pembelajaran Ekonomi
Islam, tentu saja berbeda dengan penelitian sebelumnya.
10
Abdullah Abdul Husain at-Tariqi, Ekonomi Islam, Prinsip, Dasar, dan Tujuan, (Yogyakarta:
Magistra Insania Press, 2004), h. 32.
4
19
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yaitu Maya Gusti Indaris berjudul
“Pengaruh Tingkat Pendapatan Nasabah terhadap Minat Nasabah Menabung
di Tabungan Investa Cendekia di Bank Syariah Mandiri KCP Sibuhuan”.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara
tingkat pendapatan nasabah terhadap minat nasabah yang ingin menabung di
tabungan investasi cendekia.11
Selain itu, penelitian serupa pernah dilakukan
oleh Mahasiswa Universitas Kristen Petra, yaitu Yohana Neysa Setyawan dan
Edwin Japarianto, S.E., M.M, yang berjudul “Analisa Pengaruh Kepercayaan,
Jaminan Rasa Aman, dan Aksesbilitas terhadap Minat Menabung Nasabah
Bank Danamon di Surabaya”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
kepercayaan, jaminan rasa aman, dan aksesbilitas berpengaruh terhadap minat
menabung di Bank Danamon.12
Berdasarkan pemaparan yang telah diuraian di atas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pembelajaran Ekonomi Islam
terhadap Minat Mahasiswa Menabung di Bank Syariah (Studi pada
Mahasiswa IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).
11
Maya Gusti Indaris, “Pengaruh Tingkat Pendapatan Nasabah terhadap Minat Nasabah
Menabung di Tabungan Investa Cendekia di Bank Syariah Mandiri KCP Sibuhuan,” Skripsi pada
Sekolah Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2013, tidak dipublikasikan. 12
Yohana Neysa Setyawan dan Edwin Japarianto, “Analisa Pengaruh Kepercayaan, Jaminan
Rasa Aman, dan Aksesbilitas terhadap Minat Menabung Nasabah Bank Danamon di Surabaya”,
Jurnal Manajemen Pemasaran Petra, Vol. 2, 2014, No. 1.
5
20
B. Identifikasi Masalah
Berdasakan latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas, maka
masalah yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:
1. Kurangnya pengetahuan tentang bank syariah.
2. Kurangnya pemahaman tentang bank syariah dalam pembelajaran
Ekonomi Islam.
3. Kurangnya minat menabung di bank syariah.
C. Pembatasan Masalah
Agar permasalahan penelitian menjadi lebih spesifik dan tidak meluas di
luar pembahasan, maka perlu dilakukan pembatasan masalah. Masalah yang
akan diteliti tentang pengaruh pembelajaran Ekonomi Islam terhadap minat
mahasiswa menabung di bank syariah.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah adakah pengaruh pembelajaran Ekonomi Islam terhadap
minat mahasiswa menabung di bank syariah (studi pada mahasiswa IPS UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta)?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh pembelajaran Ekonomi Islam terhadap
minat mahasiswa menabung di bank syariah (studi pada mahasiswa IPS UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta).
6
21
F. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah dan
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, khususnya di bidang Ekonomi
Islam.
2. Praktis
a. Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
informasi khususnya dalam bidang Ekonomi Islam sehingga dapat
dijadikan referensi untuk penelitian selanjutnya.
b. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana untuk dijadikan
acuan dalam penelitian berikutnya.
c. Bagi Dosen
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi
khususnya dalam pembelajaran Ekonomi Islam agar mahasiswa dapat
memahami materi Ekonomi Islam secara optimal sehingga dapat
memberikan kontribusi besar dalam dunia perbankan syariah.
d. Bagi Jurusan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk
pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang Ekonomi
Islam.
e. Bagi Bank Syariah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi wawasan pengetahuan
terkait minat mahasiswa menabung di bank syariah.
7
8
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoretik
1. Kajian tentang Pembelajaran Ekonomi Islam
a. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu sistem yang saling berhubungan antara
komponen satu dengan yang lain. Komponen pembelajaran terdiri atas
tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan metode
pembelajaran, media pembelajaran atau alat peraga, pengorganisasian
kelas, evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran (remedial
dan pengayaan). Selain itu, pembelajaran juga dapat didefinisikan sebagai
suatu proses. Proses tersebut terdiri atas:
1) Persiapan pembelajaran, meliputi kegiatan merencanakan program
tahunan, semester, dan penyusunan persiapan mengajar (lesson
plan), penyiapan perangkat kelengkapan mengajar seperti alat
peraga dan alat-alat evaluasi.
2) Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan mengacu pada
persiapan pembelajaran.
3) Menindaklanjuti pembelajaran yang telah dikelola.
Proses pembelajaran tersebut merupakan upaya sistematis guru untuk
membuat siswa belajar.1 Dengan adanya kegiatan pembelajaran yang
sistematis dan terencana tersebut, diharapkan peserta didik dapat mencapai
tujuan pembelajaran.
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, “Pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar”.2 Proses interaksi tersebut dapat terjadi
1Kokom Komalasari, Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi, (Bandung: PT Refika
Aditama, 2013), Cet. 3, h. 3-4. 2Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 pasal 1ayat 20.
8
9
dengan adanya komukasi antara pendidik dan peserta didik untuk saling
memberi dan menerima pengetahuan di dalam kegiatan pembelajaran.
Pengertian lain pembelajaran adalah suatu proses yang sistematis dan
sistemik melalui proses interaksi antara pendidik dengan peserta didik,
sumber belajar, dan lingkungan belajar untuk menciptakan adanya
kegiatan pembelajaran baik di kelas maupun di luar kelas dalam rangka
mencapai kompetensi yang telah ditetapkan.3 Kegiatan pembelajaran yang
dimaksud seperti pemberian tugas, mengadakan diskusi, tanya jawab atau
melakukan evaluasi pembelajaran.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran adalah suatu usaha yang direncanakan, dilaksanakan, dan
dievaluasi oleh pendidik melalui proses interaksi untuk menciptakan
situasi belajar agar mental-intelektual siswa terdorong melakukan aktivitas
belajar sehingga siswa dapat memperoleh atau meningkatkan
kemampuannya untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan kata lain,
seorang pendidik tidak hanya menyampaikan pengetahuan yang
dimilikinya, tetapi pendidik harus mampu membuat aktivitas belajar
peserta didik efektif dan efisien sehingga peserta didik dapat memperoleh
atau menambah pengetahuan dan pengalaman dengan optimal.
b. Ciri-ciri Pembelajaran
Ciri-ciri pembelajaran pada dasarnya terdiri atas: (1) merupakan proses
kombinatif yang interaktif dari berbagai komponen yang terlibat dalam
pembelajaran, (2) diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan, (3) subjek belajar adalah peserta didik, (4) merupakan
usaha atau kegiatan sadar yang terprogram, sistematik, dan sengaja, (5)
membuat peserta didik belajar secara aktif, (6) tersedianya sumber
belajar bagi peserta didik, (7) merupakan interaksi edukatif antara
pendidik dan peserta didik serta sumber belajar, (8) merupakan subset
khusus dari pendidikan, (9) adanya penetapan tujuan terlebih dahulu
3Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013), Cet. 5, h. 10.
10
sebelum proses dilaksanakan, (10) pelaksanaannya terkendali, baik
isinya, waktu, proses, maupun hasil.4
Pembelajaran terdiri atas sejumlah komponen yang saling terorganisasi
antara lain tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, strategi dan metode
pembelajaran, media pembelajaran atau alat peraga, pengorganisasian
kelas, evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut pembelajaran (remedial
dan pengayaan).5
Dari uraian di atas, tampaklah bahwa dalam pembelajaran peserta
didik dituntut untuk terlibat aktif mengalami proses belajar. Peserta didik
diharapkan mengalami perubahan tingkah laku setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran. Oleh karena itu, pendidik harus mampu menguasai berbagai
strategi dan metode yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran baik
dalam hal cara menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik
maupun cara mengelola pembelajaran sehingga pembelajaran dapat
berjalan dengan baik.
c. Pengertian Ekonomi Islam
Ekonomi Islam adalah pengetahuan bagaimana menggali dan
mengimplementasi sumber daya material yang harus sesuai syari’at Islam
dalam rangka memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan manusia.6 Sumber
daya tersebut harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh manusia
dalam hal mengatur harta yang diberikan oleh Allah SWT.
Istilah Ekonomi Islam menurut Dawam Raharjo terbagi ke dalam tiga
kemungkinan pemaknaan antara lain: (1) Ekonomi Islam adalah ilmu
ekonomi yang berdasarkan nilai atau ajaran Islam. (2) Ekonomi Islam
adalah sebagai suatu sistem. Sistem menyangkut pengaturan, yaitu
pengaturan kegiatan ekonomi dalam suatu masyarakat atau negara
berdasarkan suatu cara atau metode tertentu. (3) Ekonomi Islam dalam
pengertian perekonomian umat Islam.7
4Dirman dan Cicih Juarsih, Teori Belajar dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang Mendidik,
(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2014), Cet. 1, h. 42-43. 5 Ibid, h. 3
6Abdul Aziz, Ekonomi Islam Analisis Mikro dan Makro, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008),
Cet. 1, h. 3. 7M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-dasar Ekonomi Islam, (Solo: PT Era Adicitra Intermedia,
2011), Cet. 1, h. 7.
11
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Ekonomi Islam adalah
ilmu yang mempelajari kehidupan ekonomi masyarakat atau negara dalam
hal mengatur kegiatan perekonomian dan menyelesaikan permasalahan
ekonomi yang dihadapi dengan berlandaskan pada Al-Qur’an dan Hadits.
d. Ciri-ciri Ekonomi Islam
Dalam Al-Mawsu’ah Al-ilmiyah wa al-amaliyah al-islamiyah terdapat
beberapa karakteristik Ekonomi Islam sebagai berikut:
1) Harta kepunyaan Allah dan manusia merupakan khalifah atas harta
Dalam Islam, semua harta benda ataupun alat produksi pada
hakikatnya merupakan kepunyaan Allah karena Dialah yang
menciptakannya. Oleh karena itu, manusia harus memanfaatkannya
dengan sebaik-baiknya, tidak boleh bertentangan dengan kepentingan
orang lain dan tentu saja harus sesuai dengan ajaran Islam.
2) Ekonomi terikat dengan akidah, syariah (hukum), dan moral
Hubungan Ekonomi Islam dengan akidah dan syariah Islam terlihat
dari pandangan Islam terhadap alam semesta yang diperuntukkan
untuk kepentingan manusia. Hubungan tersebut memungkinkan terjadi
aktivitas ekonomi dalam Islam yang menjadi ibadah. Menurut Yafie
terdapat bukti hubungan ekonomi dan moral dalam Islam antara lain:
(1) Larangan terhadap pemilik dalam penggunaan hartanya yang
menimbulkan kerugian untuk orang lain atau kepentingan masyarakat.
(2) Larangan melakukan penipuan di dalam transaksi. (3) Larangan
menimbun (menyimpan) emas dan perak atau sarana-sarana moneter
lainnya yang mencegah peredaran uang dalam masyarakat.
3) Keseimbangan antara kerohanian dan kebendaan
Pada dasarnya, Islam menghendaki adanya keseimbangan antara
dunia dan akhirat. Setiap aktivitas manusia di dunia akan memberikan
dampak pada kehidupannya di akhirat kelak. Dengan demikian,
12
aktivitas ekonomi yang kita lakukan bukan hanya untuk kehidupan
dunia saja, melainkan untuk mencapai tujuan akhirat.
4) Ekonomi Islam menciptakan keseimbangan antara kepentingan
individu dengan kepentingan umum
Keseimbangan dalam sistem sosial Islam berarti bahwa Islam
mengakui hak mutlak dan kebebasan mutlak serta memiliki batasan-
batasan tertentu. Hanya keadilan yang mampu melindungi
keseimbangan antara batasan-batasan dalam sistem Islam untuk
kepentingan individu dan umum. Kegiatan ekonomi yang dilakukan
oleh setiap individu untuk mensejahterakan dirinya, tidak boleh
mengorbankan kepentingan orang banyak.
5) Kebebasan individu dijamin dalam Islam
Individu-individu dalam perekonomian Islam diberikan kebebasan
untuk melakukan aktivitas baik secara perorangan maupun kolektif
untuk mencapai tujuan. Namun, kebebasan tersebut harus sesuai
dengan aturan-aturan dalam Al-Qur’an dan Hadits.
6) Negara diberi wewenang turut campur dalam perekonomian
Islam memperbolehkan negara untuk mengatur masalah
perekonomian agar kebutuhan masyarakat terpenuhi secara
proporsional. Dalam Islam, negara memiliki kewajiban untuk
melindungi kepentingan masyarakat dari ketidakadilan yang dilakukan
oleh seseorang atau sekelompok orang, ataupun dari negara lain. Selain
itu, negara memiliki kewajiban memberikan jaminan sosial agar
seluruh masyarakat dapat hidup dengan layak.
13
7) Petunjuk investasi
Al-Mawsu’ah Al-ilmiyah wa al-amaliyah al-islamiyah memandang
bahwa terdapat lima kriteria yang sesuai dengan Islam untuk dijadikan
pedoman dalam menilai proyek investasi yaitu: (1) proyek yang baik
menurut Islam, (2) memberikan rezeki seluas mungkin kepada anggota
masyarakat, (3) memberantas kekafiran, memperbaiki pendapatan, dan
kekayaan, (4) memelihara dan menumbuhkembangkan harta, (5) dan
melindungi kepentingan anggota masyarakat.
8) Zakat
Dalam sistem perekonomian Islam, mengenal adanya tuntutan
Allah kepada pemilik harta agar menyisihkan sebagian hartanya
sebagai pembersih jiwa dari sifat kikir, dengki, dan dendam.8 Menurut
Undang-Undang No. 38 Tahun 1999, “Zakat adalah harta yang wajib
disisihkan oleh seorang muslim atau badan yang dimiliki oleh orang
muslim sesuai dengan ketentuan agama untuk diberikan kepada yang
berhak menerimanya”.9 Jika zakat tersebut dapat dikelola dengan baik
dan optimal, maka akan mampu memberikan dampak positif bagi
perekonomian negara sehingga tercipta kesejahteraan dan keadilan
sosial bagi masyarakat.
9) Larangan riba
Islam sangat menekankan pentingnya penggunaan uang pada
bidang-bidangnya yang normal, seperti uang sebagai alat transaksi dan
alat penilaian barang. Sementara, faktor penyelewengan uang dari
bidangnya yang normal adalah bunga atau riba.10
Larangan riba
tersebut tertulis dalam firman Allah SWT sebagai berikut:
8Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eksklusif: Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana, 2010),
Cet. 3, h. 18-29. 9Undang-Undang Nomor 38 tahun 1999 Pasal 1.
10Edwin Nasution, loc. cit., h. 29.
14
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan
harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu,
dan janganlah membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah
Maha Penyayang kepadamu.” (Q.S. An-Nisa’ [4]: 29)
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran Ekonomi Islam adalah proses interaksi pendidik dengan
peserta didik dalam mempelajari kehidupan ekonomi masyarakat atau
negara dalam hal mengatur kegiatan perekonomian dan menyelesaikan
permasalahan ekonomi yang dihadapi dengan berlandaskan pada Al-
Qur’an dan Al-Hadits, pada suatu lingkungan belajar yang diciptakan
pendidik secara terprogram agar peserta didik dapat melakukan kegiatan
belajar secara efektif dan efisien serta dengan hasil yang optimal dalam
rangka pencapaian tujuan materi pembelajaran Ekonomi Islam.
2. Kajian tentang Minat Menabung
a. Pengertian Minat Menabung
Minat (interest) menurut psikologi adalah kecenderungan untuk
memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus dengan
diikuti rasa senang.11
Pengertian yang tak jauh berbeda dari itu juga
disampaikan oleh Slameto bahwa minat adalah suatu kecenderungan untuk
mengenang beberapa kegiatan yang diperhatikan secara terus menerus
11
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), Cet. 3, h. 84.
15
disertai perasaan senang dan kemudian menimbulkan kepuasan.12
Hal
tersebut berarti bahwa minat terjadi tanpa adanya paksaan untuk
melakukan aktivitas atau kegiatan tertentu.
Menurut Yudrik Jahja minat adalah adanya dorongan yang
menimbulkan adanya perhatian individu pada objek tertentu yang
menguntungkan dan dapat memberikan kepuasan bagi dirinya.13
Demikian
pula, pendapat yang dikemukakan oleh Muhibbin Syah bahwa minat
(interest) adalah “kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar terhadap sesuatu”.14
Pada dasarnya minat berasal
dari adanya daya tarik yang besar dalam diri individu untuk melakukan
apa yang diinginkan.
Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa minat adalah
adanya ketertarikan yang mendorong individu untuk melakukan kegiatan
atau aktivitas tertentu dengan diikuti perasaan senang. Dengan kata lain,
minat dapat menjadi penyebab seseorang berpartisipasi mengikuti suatu
kegiatan.
Menabung merupakan tindakan yang dianjurkan dalam Islam untuk
mempersiapkan diri melaksanakan perencanaan di masa yang akan datang
ataupun menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan.15
Hal tersebut berarti
bahwa Islam memerintahkan kaum muslimin untuk mempersiapkan
dengan sebaik-baiknya bekal di masa depan demi menjaga kelangsungan
kehidupan ekonominya.
Jadi, minat menabung adalah adanya ketertarikan yang mendorong
individu dengan diikuti perasaan senang dalam melakukan kegiatan atau
aktivitas terkait persiapan perencanaan keuangannya di masa yang akan
datang.
12
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rieka Cipta, 2010),
Cet. 5, h. 57. 13
Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Kencana, 2013), Cet. 3, h. 63. 14
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2010), Cet. 15, h. 133. 15
Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktek, (Jakarta: Gema Insani,
2009), Cet. 15, h. 153.
16
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat
Minat seseorang tidak akan timbul secara tiba-tiba. Minat terjadi
karena adanya pengaruh dari berbagai faktor, yaitu faktor internal dan
eksternal.
1) Faktor Internal
Faktor internal adalah sesuatu yang membuat siswa berminat yang
berasal dari dalam diri. Faktor internal, seperti pemusatan
perhatian, keingintahuan, motivasi, dan kebutuhan.
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah sesuatu yang membuat siswa berminat
yang berasal dari luar diri individu. Faktor eksternal, seperti
dorongan dari orang tua, dorongan dari guru, tersedianya prasarana
dan sarana atau fasilitas, dan keadaan lingkungan.16
Setiap orang memiliki perbedaaan terutama dalam hal minatnya. Minat
seseorang akan terlihat melalui beberapa indikator sebagai berikut:
1) Perasaan Senang
Apabila seorang siswa memiliki perasaan senang terhadap
pelajaran tertentu maka tidak akan ada rasa terpaksa untuk belajar.
2) Perhatian
Siswa yang memiliki minat pada obyek tertentu, maka dengan
sendirinya akan memperhatikan obyek tersebut.
3) Perasaan Tertarik
Berhubungan dengan daya dorong siswa terhadap ketertarikan pada
sesuatu benda, orang, kegiatan atau bias berupa pengalaman afektif
yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.17
Dengan demikian, minat besar pengaruhnya terhadap kualitas
pencapaian keberhasilan seseorang. Misalnya, seseorang yang memiliki
minat besar terhadap suatu pelajaran, pekerjaan atau aktivitas tertentu akan
16
Beni S Ambarjaya, Psikologi Pendidikan dan Pengajaran, (Yogyakarta: CAPS, 2012), Cet.
1, h. 17. 17
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Rieka Cipta, 2010),
h. 180.
17
memusatkan perhatiannya lebih mendalam untuk berusaha sebaik-baiknya
dalam mencapai hasil yang terbaik. Seseorang yang memiliki minat besar
terhadap sesuatu tertentu akan merasa senang terlibat dalam aktivitas atau
kegiatan yang dilakukan sehingga menimbulkan kepuasaan dalam dirinya.
3. Kajian Tentang Bank Syariah
a. Pengertian Bank Syariah
Bank syariah merupakan bank yang dalam kegiatannya tidak
memberikan layanan bebas bunga kepada nasabah. Imbalan yang diterima
oleh bank ataupun yang dibayarkan kepada nasabah tergantung dari akad
dan perjanjian antara nasabah dan bank yang harus berdasarkan pada
aturan hukum Islam.18
Hal tersebut berarti pula bahwa bank syariah
merupakan bank yang dalam aktivitasnya berpedoman pada Al-Quran dan
Hadits.
Menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2008, “Bank syariah adalah
bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan
menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah”.19
Bank syariah juga dapat didefinisikan sebagai lembaga
keuangan yang operasionalnya menggunakan prinsip-prinsip syariah atau
tidak mengenal adanya sistem bunga.20
Dengan kata lain, bank syariah
merupakan bank yang beroperasasi sesuai dengan ajaran Islam.
Dengan demikian, bank syariah adalah lembaga keuangan atau
perbankan yang kegiatannya baik dalam menghimpun dana masyarakat
maupun menyalurkan dana kembali kepada masyarakat berlandaskan pada
prinsip-prinsip Islam sehingga bebas dari unsur riba (bunga).
18
Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2011), Cet. 1, h. 32-33. 19
Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 pasal 1 ayat 7. 20
Muhammad Sholahuddin dan Lukman Hakim, Lembaga Ekonomi dan Keuangan,
(Surakarta: Muhammadiyah University Press, 2008), Cet. 1, h. 75.
18
b. Karakteristik Bank Syariah
Lembaga keuangan syari’at memiliki karakteristik yang
membedakannya dengan bank ribawi di antaranya:
1) Lembaga keuangan syariat harus bersih dari semua bentuk riba dan
mu’amalah yang dilarang syari’at.
2) Mengarahkan segala kemampuan pada pertambahan (at-Tanmiyah)
dengan jalan its-titsmar (pengembangan modal) tidak dengan jalan
hutang (al-Qardh) yang memberi keuntungan.
3) Mengikat pengembangan ekonomi dengan pertumbuhan sosial.
4) Mengumpulkan harta yang menganggur dan menyerahkannya
kepada aktivitas its-titsmar dan pengelolaan dengan target
pembiayaan (tamwiel) proyek-proyek perdagangan, industri, dan
pertanian.
5) Memudahkan sarana pembayaran dan memperlancar gerakan
pertukaran perdagangan langsung (Harakah at-Tabaadul at-Tijaari
al-Mubasyir) sedunia Islam dan bekerja sama dalam bidang
tersebut dengan seluruh lembaga keuangan syariat dunia.
6) Menghidupkan tatanan zakat.
7) Membangun baitul mal kaum muslimin dan mendirikan lembaga
untuk dikelola langsung.
8) Menanamkan kaedah adil dan kesamaan dalam keberuntungan dan
kerugian dan menjauhkan unsur ihtikaar (penimbunan barang agar
menaikkan barang) dan meratakan kemaslahatan.21
Menurut Andri Soemitra dalam M. Nur Rianto Al-Arif mengemukakan
bahwa secara fundamental terdapat beberapa karakteristik bank syariah
antara lain: (1) Penghapusan riba. (2) Pelayanan kepada kepentingan
publik dan merealisasikan sasaran sosio-ekonomi Islam. (3) Bank
syariah bersifat universal yang merupakan gabungan dari bank
komersial dan bank investasi. (4) Bank syariah akan melakukan
evaluasi yang lebih berhati-hati terhadap permohonan pembiayaan
yang berorientasi kepada penyertaan modal karena bank komersial
syariah menerapkan profit-loss sharing dalam kosinyasi, vantura,
21
Nurul Ichsan Hasan, Perbankan Syariah: Sebuah Pengantar, (Ciputat: GP Press Grup,
2014), Cet. 1, h. 156-159.
19
bisnis, atau industri. (5) Bagi hasil cenderung mempererat hubungan
antara bank syariah dan pengusaha. (6) Kerangka yang dibangun
dalam membantu bank mengatasi likuiditasnya dengan memanfaatkan
instrumen pasar uang antarbank syariah dan instumen bank sentral
berbasis syariah.22
Beberapa ciri di atas merupakan pembeda utama antara bank syariah
dengan bank konvensional. Perbedaan paling mendasar jelas terlihat
bahwa pada bank syariah sistem transaksi didasari pada perspektif hukum
Islam sesuai dengan Al-Quran dan Hadits. Dalam hal pembagian
keuntungan, bank syariah berasaskan pada prinsip bagi hasil yang
bertujuan bukan hanya mencari keuntungan semata, melainkan untuk
mencapai kemaslahatan bersama. Sementara itu, bank konvensional
memiliki sistem yang dilandasi hukum positif yang berlaku di Indonesia
dan menggunakan sistem bunga dalam menjalankan transaksinya.
c. Prinsip-Prinsip Bank Syariah
Menurut pasal 2 UU No. 21 Tahun 2008, “perbankan syariah dalam
melakukan kegiatan usahanya berasaskan prinsip syariah, demokrasi
ekonomi, dan prinsip kehati-hatian”.23
Berikut penjelasan mengenai
prinsip bank syariah:
1. Prinsip syariah, yaitu kegiatan usaha yang tidak mengandung
unsur:
1) Riba, yaitu pendapatan ditambah secara tidak sah (batil) dalam
transaksi pertukaran barang sejenis yang tidak sama kualitas,
kuantitas, dan waktu penyerahan (fadhl), atau dalam transaksi
pinjam-meninjam yang mempersyaratkan nasabah penerima
fasilitas mengembalikan dana yang diterima melebihi pokok
pinjaman karena berjalannya waktu (nasi’ah).
2) Maisir, yaitu transaksi yang digantungkan kepada suatu keadaan
yang digantungkan kepada suatu keadaan yang tidak pasti dan
bersifat untung-untungan.
3) Gharar, yaitu transaksi yang objeknya tidak jelas, tidak dimiliki,
tidak diketahui keberadaanya, atau tidak dapat diserahkan pada saat
transaksi dilakukan, kecuali diatur lain dalam syariah.
4) Haram, yaitu transaksi yang objeknya dilarang dalam syariah.
22
M. Nur Rianto Al-Arif, Dasar-dasar Ekonomi Islam, (Solo: PT Era Adicitra Intermedia,
2011), Cet. 1, h. 297. 23
Undang-Undang No. 21 tahun 2008 pasal 2.
20
5) Zalim, yaitu transaksi yang menimbulkan ketidakadilan bagi pihak
lainnya.
2. Demokrasi ekonomi adalah kegiatan ekonomi syariah yang
mengandung nilai keadilan, kebersamaan, pemerataan, dan
kemanfaatan.
3. Prinsip kehati-hatian adalah pedoman pengelolaan bank yang wajib
dianut guna mewujudkan perbankan yang sehat, kuat, dan efisien,
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.24
Dengan demikian, bank syariah dalam melakukan kegiatan usahanya
harus berdasarkan pada prinsip syariah, demokrasi ekonomi, dan prinsip
kehati-hatian. Prinsip-prinsip bank syariah tersebut sebagai landasan bagi
bank syariah untuk memahami berbagai transaksi yang dilarang dalam
Islam.
c. Sumber Dana Bank Syariah
Sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam memperoleh dana
yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasinya. Untuk menopang
kegiatan bank sebagai penjual uang (memberikan pinjaman), bank terlebih
dahulu harus membeli uang (menghimpun dana) sehingga dari selisih
bunga tersebut bank memperoleh keuntungan.25
Pertumbuhan setiap bank
sangat dipengaruhi oleh perkembangan kemampuannya dalam
menghimpun dana masyarakat baik dalam skala kecil maupun besar.
Sumber dalam penghimpunan dana tersebut berasal dari:
1) Modal Inti
Modal inti adalah dana modal sendiri, yaitu dana yang berasal dari
pemegang saham. Pada umumnya dana modal inti terdiri atas modal
yang disetor oleh para pemegang saham, cadangan, dan laba ditahan.
Modal yang disetor oleh para pemegang saham hanya akan timbul
apabila pemilik menyertakan dananya pada bank melalui pembelian
saham, dan untuk penambahan dana berikutnya dapat dilakukan oleh
bank dengan mengeluarkan dan menjual tambahan saham baru.
24
Andrian Sutedi, Perbankan Syariah: Tinjauan dan Beberapa Segi Hukum, (Jakarta: Penerbit
Ghalia Indonesia, 2009), Cet. 1, h. 61-62. 25
Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta: Rajawali Press, 2012), Ed. Revisi 10, h. 68.
21
Cadangan adalah sebagian laba bank yang tidak dibagi, yang
disisihkan untuk menutup timbulnya risiko kerugian di kemudian hari.
Sementara itu, laba ditahan adalah sebagian laba yang seharusnya
dibagikan kepada para pemegang saham, tetapi oleh para pemegang
saham sendiri (melalui Rapat Umum Pemegang Saham) diputuskan
untuk ditanam kembali dalam bank.
2) Kuasi Ekuitas (Mudharabah Account)
Bank menghimpun dana bagi hasil atas dasar prinsip mudharabah,
yaitu akad kerja sama antara pemiliki dana (shahibul maal) dengan
pengusaha (mudharib) untuk melakukan suatu usaha bersama, dan
pemilik dana tidak boleh mencampuri pengelolaan bisnis sehari-hari.
Keuntungan yang diperoleh antara keduanya dengan perbandingan
(nisbah) yang telah disepakati sebelumnya. Kerugian finansial menjadi
beban pemilik dana, sedangkan pengelola tidak memperoleh imbalan
atas usaha yang dilakukan.
3) Dana Titipan (Wadi’ah/Non Remunerated Deposit)
Dana titipan adalah dana pihak ketiga yang dititipkan pada bank,
yang umumnya berupa giro atau tabungan. Pada umumnya, motivasi
utama orang menitipkan dana pada bank adalah untuk keamanan dana
mereka dan memperoleh keleluasaan untuk menarik kembali dananya
sewaktu-waktu.26
Pada dasarnya, bank syariah dalam menjalankan fungsinya dalam
menghimpun dana masyarakat harus memiliki sumber penghimpunan dana
sebelum dana tersebut disalurkan kembali kepada masyarakat. Sumber
penghimpun dana tersebut seperti disebutkan di atas, yaitu yang berasal
dari modal inti, kuasi ekuitas (mudharabah account), dan dana titipan
(wadi’ah/non remunerated deposit).
26
Zainul Arifin, Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah, (Jakarta: Pustaka Alvabet, 2006),
Cet. 4, h. 47-50.
22
d. Produk-Produk Bank Syariah
Secara garis besar produk yang ditawarkan oleh perbankan syariah
terbagi menjadi tiga bagian sebagai berikut:
1) Produk pendanaan
Produk pendanaan pada bank syariah bertujuan untuk mobilisasi
dana dan investasi tabungan dalam pembangunan perekonomian
dengan cara yang adil. Produk pendanaan bank syariah terdiri atas
giro, tabungan, dan deposito.27
Produk pendanaan tersebut tentunya
dilakukan bank syariah tidak dengan prinsip bunga (riba), melainkan
dengan prinsip hukum Islam.
Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 01/DSN-
MUI/IV/2000, giro yang dibenarkan secara syariah yaitu giro yang
berdasarkan pada prinsip mudharabah dan wadiah. Giro wadiah
adalah simpanan dana yang bersifat titipan yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat dengan penggunaan cek, bilyet giro, sarana
perintah pembayaran lainnya, atau dengan pemindahbukuan dan
terhadap titipan tersebut tidak dipersyaratkan imbalan, kecuali dalam
bentuk pemberian sukarela (‘athaya). Sementara itu, giro mudharabah
adalah simpanan dana yang bersifat investasi yang penarikannya dapat
dilakukan berdasarkan kesepakatan dengan penggunaan cek, bilyet
giro, sarana perintah lainnya, atau dengan pemindahbukuan dan
terhadap investasi tersebut diberikan bagi hasil sesuai nisbah yang
telah disepakati di muka.
Menurut Fatwa DSN-MUI No: 02/DSN/1V/2000, tabungan yang
dibenarkan menurut prinsip syariah adalah tabungan wadiah dan
mudharabah. Tabungan wadiah adalah simpanan dana nasabah pada
bank, yang bersifat titipan dan penarikannya dapat dilakukan setiap
saat dan terhadap titipan tersebut bank tidak dipersyaratkan untuk
memberikan imbalan, kecuali dalam bentuk pemberian bonus secara
27
Rinda Hesti K, Sistem Informasi Perbankan Syariah, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2013),
Cet. 1, h. 88-89.
23
sukarela. Sementara itu, tabungan mudharabah adalah simpanan dana
nasabah pada bank yang bersifat investasi dan penarikannya tidak
dapat dilakukan setiap saat dan terhadap investasi tersebut diberikan
bagi hasil sesuai dengan nisbah yang telah disepakati di muka.
Menurut Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 03/DSN-
MUI/IV/2000, menetapkan bahwa deposito yang dibenarkan secara
syariah, yaitu deposito yang berdasarkan prinsip mudharabah.
Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian antara nasabah penyimpan
dengan bank.
b. Produk penyaluran dana (financing)
Bank sebagai lembaga intermediasi keuangan (financial
intermediary institusion) ditujukan untuk melakukan penghimpunan
dana dan menyalurkan kembali kepada masyarakat melalui
pembiayaan. Produk pembiayaan kepada nasabah menggunakan
prinsip jual beli, prinsip sewa, prinsip bagi hasil, dan dengan akad
pelengkap.28
Selanjutnya penjelasan mengenai prinsip produk
pembiayaan ini dijelaskan sebagai berikut:
(1) Pembiayaan dengan prinsip jual beli, bertujuan untuk memiliki
barang, di mana keuntungan bank telah ditentukan di depan dan
menjadi bagian harga atas barang atau jasa yang dijual. Barang yang
diperjualbelikan dapat berupa barang konsumtif maupun barang
produktif. (2) Pembiayaan dengan prinsip sewa, bertujuan untuk
mendapatkan jasa, di mana keuntungan bank ditentukan di depan dan
menjadi bagian harga atas barang yang disewakan. (3) Pembiayaan
dengan prinsip bagi hasil, digunakan untuk usaha kerja sama yang
ditujukan untuk mendapatkan barang dan jasa sekaligus, di mana
tingkat keuntungan bank ditentukan dari besarnya keuntungan usaha
28
Burhanuddin S, Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2010), Cet. 1, h. 58-63.
24
sesuai dengan prinsip bagi hasil, yakni dengan akad musyarakah dan
mudharabah. Pada produk bagi hasil keuntungan ditentukan oleh
nisbah bagi hasil yang disepakati di muka. (4) Pembiayaan dengan
akad pelengkap, ditujukan untuk memperlancar pembiayaan dengan
menggunakan prinsip hawalah (alih utang-piutang), rahn (gadai),
qardh (pinjaman uang), wakalah (perwakilan), dan kafalah (garansi
bank).29
c. Produk jasa (service).
Selain menjalankan fungsinya sebagai intermediaries
(penghubung) antara pihak yang kelebihan dana (deficit of fund), bank
syariah juga melakukan berbagai pelayanan jasa perbankan kepada
nasabah dalam melakukan transaksi dengan mendapat imbalan berupa
sewa atau keuntungan. Jasa perbankan berupa sharf (jual beli valuta
asing), dan wadi’ah (titipan).30
Berdasarkan penjelasan di atas, terlihat bahwa produk yang ditawarkan
bank syariah kepada masyarakat berlandaskan pada prinsip hukum Islam.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang
dilakukan oleh:
1. Skripsi dari Maya Gusti Indaris, Mahasiswa Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta, yang berjudul “Pengaruh Tingkat Pendapatan
Nasabah terhadap Minat Nasabah Menabung di Tabungan Investa
Cendekia di Bank Syariah Mandiri KCP Sibuhuan.” Berdasarkan tingkat
pendapatan nasabah terhadap minat nasabah yang menabung di tabungan
investa cendekia, telah didapat bahwa terdapat pengaruh positif antara
tingkat pendapatan nasabah terhadap minat nasabah yang ingin menabung
di tabungan investasi cendekia. Di mana nilai thitung > ttabel (10,296 > 2,04)
29
M. Nur Rianto Al-Arif, op.cit., h. 337-346. 30
Ibid, h. 351-352.
25
maka H0 ditolak, artinya bahwa ada pengaruh secara signifikan antara
pendapatan nasabah dengan minat nasabah yang menabung di tabungan
TIC. Semakin tinggi pendapatan nasabah maka semakin banyak nasabah
BSM yang berminat menabung di tabungan Investa Cendekia.31
2. Skripsi dari Ohan Indaya, Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, yang berjudul “Pengaruh Promosi dan Produk
terhadap Minat Pedagang Non Muslim untuk Menabung di Bank BRI
Syariah Kantor Cabang ITC Mangga Dua.” Berdasarkan hasil olahan data
menunjukan bahwa nilai F (0,000) lebih kecil dari alpha (0,05), maka
diperoleh kesimpulan H0 ditolak dan H1 diterima, berarti produk dan
promosi berpengaruh terhadap minat pedagang non muslim. Secara
simultan terdapat pengaruh nyata variabel promosi dan produk terhadap
minat pedagang non muslim untuk menabung di Bank BRI Syariah KCP
ITC Mangga Dua sebesar 49,6%. Sedangkan secara parsial terdapat kedua
variabel yang mempengaruhi secara nyata yaitu variabel promosi dan
produk dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,480 dan 0,156.32
3. Skripsi dari Sata Sutrianto, Mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, yang berjudul “Pengaruh Kualitas Produk terhadap
Minat Nasabah pada Produk Bank Syari’ah Mandiri.” Hasil penelitian
yang dilakukan menunjukkan bahwa kualitas produk terhadap minat
nasabah yang diberikan BSM Cabang tangerang memiliki pengaruh yang
positif, berdasarkan tabel Anova, diperoleh nilai Sig. = 0,000 yang berarti
< kriteria signifikan (0,05) di mana persamaan regresinya Y = 53, 925 +
0,046X adalah signifikannya dan berpola linear dalam arti jika kualitas
31
Maya Gusti Indaris, “Pengaruh Tingkat Pendapatan Nasabah terhadap Minat Nasabah
Menabung di Tabungan Investa Cendekia di Bank Syariah Mandiri KCP Sibuhuan,” Skripsi pada
Sekolah Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2013, tidak dipublikasikan. 32
Ohan Indaya, “Pengaruh Promosi dan Produk terhadap Minat Pedagang Non Muslim untuk
Menabung di Bank BRI Syariah Kantor Cabang ITC Mangga Dua,” Skripsi pada Sekolah Sarjana
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2014, tidak dipublikasikan.
26
produk bertambah satu satuan, maka minat nasabah meningkat senilai
4,6%.33
4. Jurnal dari Yohana Neysa Setyawan dan Edwin Japarianto, S.E., M.M,
Mahasiswa Universitas Kristen Petra, yang berjudul “Analisa Pengaruh
Kepercayaan, Jaminan Rasa Aman, dan Aksesbilitas terhadap Minat
Menabung Nasabah Bank Danamon di Surabaya.” Nilai F berdasarkan
output regresi adalah sebesar 108,738 dengan tingkat signifikansi sebesar
0,000. Temuan ini menunjukkan bahwa model penelitian yang
menggambarkan bahwa kepercayaan, jaminan rasa aman, dan aksesbilitas
berpengaruh terhadap minat menabung di Bank Danamon didukung oleh
data hasil pengisian kuesioner oleh responden. Untuk itu, model penelitian
adalah diterima.34
C. Kerangka Berpikir
Kerangka penelitian yang akan digunakan untuk menganalisa penelitian
ini, meliputi pemahaman yang dimiliki mahasiswa khususnya tentang bank
syariah dalam pembelajaran Ekonomi Islam, sebagai salah satu penentu bagi
minat mahasiswa dalam mengambil keputusan untuk menabung di bank
syariah.
Pembelajaran adalah suatu usaha yang direncanakan, dilaksanakan, dan
dievaluasi oleh pendidik melalui proses interaksi untuk menciptakan situasi
belajar agar mental-intelektual siswa terdorong melakukan aktivitas belajar
sehingga siswa dapat memperoleh atau meningkatkan kemampuannya untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Dengan kata lain, seorang pendidik tidak
hanya menyampaikan pengetahuan yang dimilikinya, tetapi pendidik harus
mampu membuat aktivitas belajar peserta didik efektif dan efisien sehingga
33
Sata Sutrianto, “Pengaruh Kualitas Produk terhadap Minat Nasabah pada Produk Bank
Syari’ah Mandiri,” Skripsi pada Sekolah Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2014,
tidak dipublikasikan. 34
Yohana Neysa Setyawan dan Edwin Japarianto, “Analisa Pengaruh Kepercayaan, Jaminan
Rasa Aman, dan Aksesbilitas terhadap Minat Menabung Nasabah Bank Danamon di Surabaya”,
Jurnal Manajemen Pemasaran Petra, Vol. 2, 2014, No. 1.
27
peserta didik dapat memperoleh atau menambah pengetahuan dan pengalaman
dengan optimal.
Ekonomi Islam adalah ilmu yang mempelajari kehidupan ekonomi
masyarakat atau negara dalam hal mengatur kegiatan perekonomian dan
menyelesaikan permasalahan ekonomi yang dihadapi dengan berlandaskan
pada Al-Qur’an dan Hadits.
Dengan demikian, pembelajaran Ekonomi Islam adalah proses interaksi
pendidik dengan peserta didik dalam mempelajari kehidupan ekonomi
masyarakat atau negara dalam hal mengatur kegiatan perekonomian dan
menyelesaikan permasalahan ekonomi yang dihadapi dengan berlandaskan
pada Al-Qur’an dan Al-Hadits, pada suatu lingkungan belajar yang diciptakan
pendidik secara terprogram agar peserta didik dapat melakukan kegiatan
belajar secara efektif dan efisien serta dengan hasil yang optimal dalam rangka
pencapaian tujuan pendidikan.
Minat adalah adanya ketertarikan yang mendorong individu untuk
melakukan kegiatan atau aktivitas tertentu dengan diikuti perasaan senang.
Dengan kata lain, minat dapat menjadi penyebab seseorang berpartisipasi
mengikuti suatu kegiatan.
Menabung merupakan tindakan yang dianjurkan dalam Islam untuk
mempersiapkan diri melaksanakan perencanaan di masa yang akan datang
ataupun menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan.35
Hal tersebut berarti
bahwa Islam memerintahkan kaum muslimin untuk mempersiapkan dengan
sebaik-baiknya bekal di masa depan demi menjaga kelangsungan kehidupan
ekonominya.
Jadi, minat menabung adalah adanya ketertarikan yang mendorong
individu dengan diikuti perasaan senang dalam melakukan kegiatan atau
aktivitas terkait persiapan perencanaan keuangannya di masa yang akan
datang.
35
Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktek, (Jakarta: Gema Insani,
2009), Cet. 15, h. 153.
28
Minat mahasiswa dalam mengambil keputusan untuk menabung di Bank
Syariah dipengaruhi oleh berbagai faktor. Di sini, penulis mencoba
mengklasifikasikan minat mahasiswa dalam mengambil keputusan untuk
menabung di Bank Syariah yang merujuk pada faktor-faktor yang
mempengaruhi minat.
Minat seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor di antaranya: faktor
internal dan faktor eksternal.36
Dalam penelitian ini, penulis ingin mengetahui
faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam mengambil keputusan untuk
menabung di bank syariah.
Dengan sejumlah masalah dan tujuan yang dirumuskan dalam penelitian
ini, secara garis besar tahapan-tahapan dalam penelitian ini dapat dilihat pada
gambar 2.1. Dalam menjawab permasalahan dan tujuan yang dirumuskan,
maka sebagai langkah awal perlu dilakukan studi literatur dari berbagai
sumber yang membahas teori-teori pembelajaran Ekonomi Islam dan faktor-
faktor yang mempengaruhi seseorang menabung di bank syariah serta
penelitian sebelumnya terkait minat seseorang menabung di bank syariah.
36
Beni S Ambarjaya, Psikologi Pendidikan dan Pengajaran, (Yogyakarta: CAPS, 2012), Cet.
1, h. 17.
29
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
Pembelajaran
1. Tujuan
2. Materi
3. Metode
4. Subjek belajar adalah
peserta didik.
5. Sumber belajar bagi
peserta didik.
Ekonomi Islam
1. Harta kepunyaan Allah dan manusia
merupakan khalifah atas harta.
2. Ekonomi terikat dengan akidah (hukum),
dan moral.
3. Keseimbangan antara kerohanian dan
kebendaan.
4. Menciptakan keseimbangan antara
kepentingan individu dengan kepentingan
umum.
5. Kebebasan individu dijamin oleh Islam.
6. Negara diberi wewenang turut campur
dalam perekonomian
7. Petunjuk investasi.
8. Zakat.
9. Larangan riba.
Pembelajaran Ekonomi Islam
Minat menabung di Bank Syariah
Minat
1. Perasaan senang
2. Perhatian
3. Perasaaan tertarik
Bank Syariah
1. Penghapusan riba.
2. Pelayanan kepada
kepentingan publik dan
merealisasikan sasaran
sosio-ekonomi Islam.
3. Bagi hasil cenderung
mempererat hubungan
antara bank syariah
dengan pengusaha.
30
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian.37
Dari uraian di atas, maka penulis menyusun hipotesis sebagai berikut:
Ha : Terdapat pengaruh secara positif dan signifikan antara pembelajaran
Ekonomi Islam terhadap minat mahasiswa menabung di Bank Syariah.
Ho : Tidak terdapat pengaruh secara positif dan signifikan antara
pembelajaran Ekonomi Islam terhadap minat mahasiswa menabung di
Bank Syariah.
37
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta, CV,
2011), Cet. 14, h. 64.
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1) Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta. Lembaga pendidikan ini bertempat di jalan Ir. Haji
Juanda No. 95, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Banten.
2) Waktu Penelitian
Waktu yang direncanakan dalam melakukan penelitian ini adalah dari
bulan Agustus sampai dengan bulan Desember 2016. Adapun rincian kegiatan
penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1
Rencana Kegiatan Penelitian
No. Kegiatan Aug Sep Okt Nov Des
1. Penyusunan BAB I
2. Penyusunan BAB II
3. Penyusunan BAB III dan
Pembuatan Instrumen
4. Uji Validitas Instrumen
5. Pengumpulan
dan Pengolahan Data
6. Penyusunan BAB IV dan V
31
32
B. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk memperoleh data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut, ada beberapa kata kunci
yang perlu diperhatikan, yaitu cara ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara
ilmiah artinya kegiatan penelitian itu harus didasarkan pada ciri-ciri keilmuan,
yakni rasional, empiris, dan sistematis. Kemudian, data yang diperoleh adalah
data empiris yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid.1 Metode kuantitatif
adalah metode yang data penelitiannya berupa angka-angka dan analisis
menggunakan statistik.2 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode kuantitatif.
C. Populasi dan Sampel
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.3 Populasi dalam
penelitian ini adalah mahasiswa IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan
2012 yang berjumlah 111 mahasiswa.
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut”.4 Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa IPS UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjumlah 33 orang.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan simple
random sampling. “Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota
sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang
ada dalam populasi itu”.5 Untuk sekadar ancer-ancer maka apabila subjeknya
kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan
penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil
1Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R & D, (Bandung: Alfabeta, CV, 2011),
Cet. 14, h. 2 2 Ibid, h. 7.
3Ibid, h. 80
4Ibid, h. 81.
5Ibid, h. 82.
33
antara 10-15% atau 20-15% atau 20-25% atau lebih.6 Berdasarkan teori tersebut,
diperoleh perhitungan sampel yaitu 30% x 111 = 33.
Dari hasil perhitungan di atas, didapatkan bahwa jumlah responden
mahasiswa IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2012 adalah 33
responden.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam proses pengumpulan data, peneliti perlu menggunakan metode dan
instrumen pengumpulan data. “Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data”.7 Metode pengumpulan data
dalam penelitian ini menggunakan angket dan dokumentasi.
1. Angket
“Angket ialah daftar pernyataan atau pertanyaan yang dikirimkan kepada
responden baik secara langsung atau tidak langsung (melalui pos atau
perantara)”.8 Perolehan data dengan teknik angket tersebut merupakan jenis
data primer. Angket tersebut diberikan kepada mahasiswa IPS UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta angkatan 2012. Angket dalam penelitian ini sebagai
instrumen pengumpulan data.
“Instumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan
oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut
menjadi sistematis dan dipermudah olehnya”.9 “Pertama-tama yang harus
dilakukan oleh penyusun instrumen pengumpul data adalah mencermati apa
yang menjadi variabel penelitian. Variabel itulah yang menjadi sasaran atau
objek yang menjadi fokus perhatian peneliti”.10
Dalam penelitian ini, terdapat
dua variabel penelitian yaitu variabel independen (bebas) dan variabel
dependen (terikat). Variabel independen adalah variabel yang dapat
6Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Asdi
Mahasatya, 2002), Cet. 12, h. 112. 7Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: PR Rineka Cipta, 2005), Cet. 7, h. 100.
8Husaini Usman dan Purnomo Setiady, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2008), Cet. 1, h. 60. 9Suharsimi Arikunto, op. cit., h. 101.
10Ibid, h. 135.
34
memberikan pengaruh kepada variabel independen, sedangkan variabel
dependen adalah variabel yang mendapat pengaruh atau yang menjadi akibat
dari adanya variabel independen. Berikut indikator variabel penelitian, kisi-
kisi instrumen penelitian serta skala pengukuran instrumen penelitian:
4. Definisi Konseptual Variabel
a. Variabel Pembelajaran Ekonomi Islam (X)
Pembelajaran ekonomi Islam adalah proses interaksi pendidik dengan
peserta didik dalam mempelajari kehidupan ekonomi masyarakat atau
negara dalam hal mengatur kegiatan perekonomian dan menyelesaikan
permasalahan ekonomi yang dihadapi dengan berlandaskan pada Al-
Qur’an dan Al-Hadits, pada suatu lingkungan belajar yang diciptakan
pendidik secara terprogram agar peserta didik dapat melakukan kegiatan
belajar secara efektif dan efisien serta dengan hasil yang optimal dalam
rangka pencapaian tujuan pendidikan.
b. Variabel Minat Menabung di Bank Syariah (Y)
Minat menabung adalah adanya ketertarikan yang mendorong individu
dengan diikuti perasaan senang dalam melakukan kegiatan atau aktivitas
terkait persiapan perencanaan keuangannya di masa yang akan datang.
5. Definisi Operasional Variabel
a. Variabel Pembelajaran Ekonomi Islam (X)
Pembelajaran Ekonomi Islam dapat diukur melalui penetapan tujuan
pembelajaran Ekonomi Islam, materi pembelajaran Ekonomi Islam,
metode pembelajaran Ekonomi Islam, subjek belajar adalah peserta didik,
dan sumber belajar bagi peserta didik, dan evaluasi pembelajaran.
b. Variabel Minat Menabung di Bank Syariah (Y)
Minat menabung di bank syariah dapat diukur melalui perasaan
senang, perhatian, dan perasaan tertarik.
35
6. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
“Sebelum mulai merumuskan butir-butir pertanyaan atau butir-butir soal,
terlebih dahulu peneliti membuat kisi-kisi final, yaitu kisi-kisi yang lengkap
dan sudah mengandung informasi mengenai jumlah dan nomor-nomor
pertanyaan atau pernyataan”.11
Kisi-kisi instrumen dalam penelitian ini
sebagai berikut:
a. Variabel Pembelajaran Ekonomi Islam (X)
Kisi-kisi instrumen variabel pembelajaran Ekonomi Islam dapat
terlihat pada tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Pembelajaran Ekonomi Islam
Variabel
Penelitian
Indikator No. Item
Pembelajaran
Ekonomi Islam
(X)
Penetapan tujuan pembelajaran
Ekonomi Islam.
1, 2, 3
Materi pembelajaran Ekonomi
Islam
4, 5, 6, 7,
14, 15, 16,
17, 18
Metode Pembelajaran Ekonomi
Islam
8, 9, 10, 11
Subjek belajar adalah peserta
didik.
21, 22, 23,
24, 25
Sumber belajar bagi peserta didik. 12, 13
Evaluasi pembelajaran 19, 20
11
Ibid, h. 144.
36
b. Variabel Minat Menabung di Bank Syariah (Y)
Kisi-kisi variabel minat menabung di bank syariah dapat terlihat pada
tabel 3.3 berikut:
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Minat Menabung di Bank Syariah
Variabel
Penelitian
Indikator No. Item
Minat
Menabung (Y)
Perasaan senang 1, 2, 9
Perhatian 3, 4, 11, 12
Perasaan tertarik 5, 6, 7, 8, 10
7. Skala Pengukuran Instrumen
Skala pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Skala
likert ini merupakan suatu series butir (butir soal) yang dimaksudkan untuk
mengukur sikap individu dalam dimensi yang sama dan individu
menempatkan dirinya ke arah satu kontinuitas dari butir soal.12
Skala likert
dalam penelitian ini menggunakan empat tingkatan yang diberi skor atau
bobot pada tiap tingkatannya, yakni Sangat Setuju (SS) = 4, Setuju (3), Sangat
Tidak Setuju (STS) = 2, dan Tidak Setuju (TS) = 1.
2. Dokumentasi
Teknik pengumpulan dengan dokumentasi ialah pengambilan data
yang diperoleh melalui dokumen-dokumen.13
Data yang dikumpulkan melalui
dokumen-dokumen tersebut merupakan data sekunder. Dokumen-dokumen
dalam penelitian ini, berupa ATM dan tabungan mahasiswa IPS UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta angkatan 2012 serta foto-foto penelitian.
12
Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan, (Jakarta:
Kencana, 2015), Cet. 2, h. 222. 13
Ibid, h. 73.
37
E. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
“Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner”.14
Suatu instumen dikatakan valid bila:
a. Menurut Azwar dan Soegiono dalam Syofian Siregar mengatakan
bahwa instrumen dikatakan valid apabila koefisien kolerasi product
moment melebihi 0,3.
b. Koefisien korelasi product moment > r-tabel (α ; n – 2) n = jumlah
sampel.
c. Nilai sig ≤ α.15
Tipe validitas yang digunakan adalah validitas konstruk (validity
construct) yang menentukan validitas dengan cara mengkorelasikan antar skor
yang diperoleh masing-masing item yang berupa pertanyaan maupun
pertanyaan dengan skor totalnya. Rumus korelasi yang digunakan untuk uji
validitas konstruk korelasi product moment sebagai berikut:
∑ ∑ ∑
√[ ∑ ∑ ][ ∑ ∑ ]
Keterangan:
rb = Koefisien korelasi Pearson antar item instrumen
yang akan digunakan dengan variabel yang bersangkutan
x = Skor item instrumen yang akan digunakan
y = Skor semua item instrumen dalam variabel tersebut
n = Jumlah responden dalam uji coba instrumen16
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data. Instrumen yang sudah dapat
dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.
14
Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate dengan Program IBM SPSS 21, (Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2016), Cet. 8, h. 52. 15
Syofian Siregar, Statistik Parametik untuk Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan
Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), Cet. 1, h. 77. 16
Supranto, Petunjuk Praktis Penelitian Ilmiah untuk Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi,
(Jakarta; Mitra Wacana Media, 2013), Ed. 3, h. 97.
38
Perlu ditekankan bahwa yang diusahakan dapat dipercaya adalah datanya,
bukan semata-mata instrumennya.17
”Salah satu metode pengujian reabilitas
adalah dengan menggunakan Alpha Conbach yang digunakan dalam
menentukan reliable. Tingkat reabilitas dengan metode alpha conbach diukur
berdasarkan skala 0 sampai 100, jika nilai alpha conbach di atas 70% maka
dikatakan reliabel”.18
Untuk menghitung koefisien r pada uji reliable
menggunakan rumus berikut:
r = [
] - [
∑
]
Keterangan:
r1 = Reliabilitas Instrumen
k = Banyaknya bulir soal
∑ = Jumlah varian bulir
= Varian total
F. Teknik Analisis Data
Analisis yang digunakan untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah
analisis regresi sederhana. Sebelum dilakukan analisis regresi, perlu dilakukan
pengujian prasyarat berupa uji normalitas dan uji linieritas.19
Berikut penjelasan
uji normalitas dan uji linieritas:
1. Uji Normalitas
“Tujuan dilakukannya uji normalitas terhadap serangkaian data adalah
untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak”.20
Berikut kriteria pengujian yang diambil berdasarkan nilai probabilitas:
Jika probabilitas (sig) > 0,05, maka Ho diterima.
Jika probabilitas (sig) < 0,05, maka Ho ditolak.21
17
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta,
2013), Cet. 15, h. 221-222. 18
Edy Supriyadi, SPSS + Amos, (Jakarta: Penerbit In Media, 2014), h. 29. 19
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan, dan Peneliti Pemula,
(Bandung: Alfabeta cv, 2015), Cet. 10, h. 119. 20
Syofian Siregar, Ibid., h. 153.
39
Di bawah ini terdapat rumus yang digunakan dalam menghitung uji
normalitas data:
G = bn + cn + In (
)
Keterangan:
G = Identik dengan nilai Z distribusi normal
Bn, cn, dn = Konversi statistik shapiro-wilk pendekatan
distribusi normal
2. Uji Linieritas
“Tujuan dilakukan uji linieritas adalah untuk mengetahui apakah antara
variabel tak bebas (Y) dan variabel bebas (X) mempunyai hubungan linier.
Berikut kriteria pengujian signifikansi uji linieritas:
Jika: F hitung ≤ F tabel, maka Ho diterima
Jika: F hitung > F tabel, maka Ho ditolak”.22
Di bawah ini rumus untuk menghitung uji linieritas:
F hitung =
F tabel = F {(1-α)(dk Reg [b/a], (dk Res)}
Keterangan:
RJK reg(b/a) = Rata-rata jumlah kuadrat regresi
RJK res = Rata-rata jumlah kuadrat residu
21
Ibid, h. 167. 22
Ibid, h. 178-179.
40
G. Uji Hipotesis
Hipotesis statistik adalah hipotesis yang dibuat atau digunakan untuk menguji
hipotesis penelitian.23
Uji statistik dalam analisis hubungan dimaksudkan untuk
mengetahui signifikan atau tidaknya hubungan antarvariabel.24
Teknik statistik
yang digunakan dalam analisis hubungan yang hanya melibatkan dua variabel
adalah koefisien korelasi sederhana, koefisien penentu atau koefisien determinasi,
dan analisis regresi linier sederhana.25
Berikut penjelasannya:
1. Uji Statistik Koefisien Korelasi Pearson (r)
Uji statistik koefisien korelasi Pearson (r), digunakan untuk menguji
signifikan atau tidaknya hubungan antara variabel interval/rasio dengan
variabel interval/rasio. Berikut rumus koefisien korelasi Pearson dan uji
statistiknya menggunakan Uji t:26
t = r √
dengan db = n - 2
∑ ∑ ∑
√[ ∑ ∑ ][ ∑ ∑ ]
Keterangan:
r = Koefisien korelasi Pearson antar item instrumen
yang akan digunakan dengan variabel yang bersangkutan
x = Skor item instrumen yang akan digunakan
y = Skor semua item instrumen dalam variabel tersebut
n = Jumlah responden dalam uji coba instrumen
23
Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009),
Cet. 4, h. 34. 24
Ibid, h. 79. 25
Ibid, h. 45. 26
Ibid, h. 96.
41
Tabel 3.4
Interval Nilai Koefisien Korelasi dan Kekuatan Hubungan
No. Interval Nilai Kekuatan Hubungan
1. KK = 0,00 Tidak ada
2. 0,00 < KK ≤ 0,20 Sangat rendah atau lemah sekali
3. 0,20 < KK ≤ 0,40 Rendah atau lemah tapi pasti
4. 0,40 < KK≤0,70 Cukup berarti atau sedang
5. 0,70 < KK ≤ 0,90 Tinggi atau kuat
6. 0,90 < KK < 1,00 Sangat tinggi atau kuat sekali, dapat
diandalkan
7. KK = 1,00 Sempurna
Catatan:
Interval nilai KK dapat bernilai positif atau negatif.
Nilai KK positif berarti kolerasi positif.
Nilai KK negatif berarti korelasi negatif.
2. Koefisien Penentu
Koefisien penentu (KP) atau koefisien determinasi (KD) adalah angka atau
indeks yang digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan sebuah
variabel atau lebih (variabel bebas, X) terhadap variasi (naik/turunnya)
variabel yang lain (variabel terikat, Y).27
KP = (KK2) x 100%
Keterangan:
KK = Koefisien Korelasi
27Ibid, h. 44.
42
3. Regresi Linier Sederhana
Regresi linier sederhana adalah regresi linier di mana variabel yang terikat
di dalamnya hanya dua, yaitu satu variabel terikat Y, dan satu variabel bebas
X serta berpangkat satu. Bentuk persamaannya adalah:
Y = a + bX
Keterangan:
Y = Variabel terikat (variabel yang diduga)
X = Variabel bebas
a = Intersep
b = Koefisien regresi (slop)28
28
Ibid, h. 64.
42
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Gambaran Umum Jurusan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
a. Profil Jurusan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Secara historis, eksistensi dan kiprah Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta didasarkan atas gagasan dan keinginan umat
Islam sebagai mayoritas bangsa untuk mengembangkan sumber daya
manusia yang bermutu dan mencetak kader pemimpin Islam yang
diperlukan bagi perjuangan dan pembangunan bangsa Indonesia.
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) sebagai salah satu
fakultas di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sejak awal
pendirian hingga kini telah membuka berbagai jurusan/program studi
(Pendidikan Agama Islam, Bahasa Arab, dan Tadris) yang memberikan
bekal pengetahuan dan keterampilan kepada mahasiswa untuk menjadi
pendidik dan tenaga kependidikan yang profesional baik pada tingkat
pendidikan dasar maupun menengah bahkan beberapa di antaranya mampu
menjadi asisten dan/atau dosen pada beberapa perguruan tinggi.
Salah satu jurusan yang ada di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial yang secara historis didirikan pada tahun 1980. Pada
saat itu, jurusan pendidikan IPS masuk dalam kelompok Jurusan Tadris,
yang secara keseluruhan terdiri dari bidang Ilmu Pengetahuan Sosial, Ilmu
Pengetahuan Alam, Matematika, Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.
Jurusan Tadris Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial ini pernah mengalami
stagnasi penerimaan mahasiswa, sampai kemudian diaktifkan kembali
pada tahun 2001 berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal
Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Departemen Agama RI, Nomor
E/47A/2001 tentang Penyelenggaraan Program Studi pada Institut Agama
42
43
Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dengan nama Program
Studi Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial.
Aktivasi Program Studi Pendidikan IPS ini didasari atas pemikiran dan
fakta tentang terjadinya kekurangan guru IPS di Madrasah Tsanawiyah
(MTs) dan Madrasah Aliyah (MA).Akibat kekurangan guru IPS pada
lembaga pendidikan tersebut, maka bidang Ilmu Pengetahuan Sosial
diajarkan oleh guru yang bukan lulusan pendidikan bidang Ilmu
Pengetahuan Sosial tersebut (mismatch).
Sesuai Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
pasal 42 ayat (1) bahwa pendidik (guru) harus memiliki kualifikasi
minimum yaitu S1 (D4) dan sertifikasi sesuai jenjang kewenangan
mengajar yakni mengajar bidang ilmu sesuai dengan latar belakang
pendidikannya. Tuntutan Undang-Undang tersebut dijelaskan lebih lanjut
pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan dan Undang-Undang RI Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen.
Untuk mengatasi mismatch dan memenuhi kekurangan guru
Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Geografi,
Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Sosiologi/Antropologi pada MTs dan
MA, maka Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial pada Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menerima mahasiswa
kembali berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan
Kelembagaan Agama Islam, Departemen Agama RI, Nomor E/47A/2001
tentang Penyelenggaraan Program Studi Pada Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada tanggal 12 sampai dengan 14 Maret 2008 Program Studi
Penddikan IPS Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta diakreditasi. Hasil akreditasi Program Studi Pendidikan IPS
Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
Universitas Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta sesuai Keputusan
44
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor : 001/BAN-PT/Ak-
XI/SI/IV/2008 tentang Status, Peringkat dan Hasil Akreditasi Program
Sarjana di Perguruan Tinggi memperoleh Hasil Nilai 336 (Peringkat B)
dan tepat pada tanggal 19 Juli 2014 sesuaidengan surat keputusan Badan
Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Nomor: 211/SK/BAN-
PT/Akred/S/VII/2014 Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memperoleh hasil nilai 367
(Peringkat A).1
b. Visi Jurusan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Visi Jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
(FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta adalah:
“Menjadi Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang unggul,
kompetitif, profesional, serta berwawasan keIslaman, kemanusiaan, dan
keIndonesiaan”.2
c. Misi Jurusan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Berdasarkan visi di atas, maka misi Program Studi Pendidikan IPS Jurusan
Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai berikut:
1) Menyelenggarakan pendidikan jenjang S1 dalam kerangka
mewujudkan guru IPS yang memiliki kompetensi pedagogik,
profesional, kepribadian, dan sosial, serta berwawasan keIslaman,
kemanusiaan, dan keIndonesiaan.
2) Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan ilmu-ilmu sosial dan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
3) Menyelenggarakan pengabdian masyarakat dalam rangka penyebaran
hasil kajian keilmuan dan inovasi bidang ilmu sosial dan pendidikan
1http://pips.fitk.uinjkt.ac.id/profil-jurusan-pendidikan-ips/, diakses pada tanggal 10 Desember
2016 pukul 21.00. 2http://pips.fitk.uinjkt.ac.id/visi-misi-jurusan-pendidikan-ips/, diakses pada tangggal 10
Desember 2016 pukul 21.15.
45
ilmu pengetahuan sosial melalui seminar, workshop, dan program
lainnya sebagai wujud tanggung jawab sosial akademik kelembagaan.3
2. Statistik Deskripsi Responden
Dalam penelitian ini, data diperoleh dari hasil penelitian di lapangan
melalui penyebaran angket. Angket tersebut diisi oleh mahasiswa IPS UIN
Syarif Hidayatullah Jakartayang berjumlah 33 responden. Berikut data
responden yang menggambarkan perbandingan banyaknya jumlah responden
laki-laki dan perempuan:
Tabel 4.1
Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase
1. Laki-laki 8 24%
2. Perempuan 25 76%
Total 33 100%
(Sumber: data penelitian 2016)
Gambar 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
3http://pips.fitk.uinjkt.ac.id/visi-misi-jurusan-pendidikan-ips/, diakses pada tangggal 10
Desember 2016 pukul 21.15.
76%
24%
Jenis Kelamin
Perempuan
Laki-laki
46
Pada Gambar 4.2, diketahui bahwa jumlah responden berdasarkan jenis
kelamin perempuan adalah 25 orang dan jumlah responden berdasarkan jenis
kelamin laki-laki 8 orang yang masing-masing mempunyai presentase, yaitu
presetase pada perempuan sebesar 76% dan pada laki-laki sebesar 24%.
Dengan demikian, responden perempuan lebih banyak dibanding dengan
responden laki-laki.
B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis
1. Uji Coba Instrumen Penelitian
a. Uji Validitas
Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan penyebaran angket
kepada 30 responden.Data yang diperoleh dianalisis menggunakan SPSS
23, yaitu dengan memperhatikan angka pada Correctd Item-Total, yang
merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item. Sebuah item
dikatakan valid apabila nilai r-hitung > r-tabel.r-tabel untuk jumlah
responden 30 adalah 0,361.
Berdasarkan hasil uji validitas yang telah dianalisis, dapat diketahui
bahwa dari 38 pernyataan yang diujicobakan terdapat 1 pernyataan yang
tidak valid, yaitu nomor 12 karena memiliki nilai r-hitung < r-tabeluntuk
taraf signifikan 5%.Sementara itu, 37 pernyataan lainnya dikatakan valid,
yaitu terlihat pada tabel 4.3 nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 14,
15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, dan pada tebel 4.4 nomor 1,
2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12. Berikut hasil uji validitas instrumen:
Tabel 4.3
Uji Validitas Pembelajaran Ekonomi Islam
Item
No.
r hitung r tabel Kesimpulan
1 0,588 0,361 Valid
47
2 0,372 0,361 Valid
3 0,500 0,361 Valid
4 0,662 0,361 Valid
5 0,543 0,361 Valid
6 0,413 0,361 Valid
7 0,400 0,361 Valid
8 0,490 0,361 Valid
9 0,514 0,361 Valid
10 0,423 0,361 Valid
11 0,620 0,361 Valid
12 0,182 0,361 Tidak Valid
13 0,640 0,361 Valid
14 0,550 0,361 Valid
15 0,611 0,361 Valid
16 0,437 0,361 Valid
17 0,672 0,361 Valid
18 0,707 0,361 Valid
19 0,698 0,361 Valid
20 0,609 0,361 Valid
21 0,827 0,361 Valid
22 0,617 0,361 Valid
23 0,760 0,361 Valid
24 0,686 0,361 Valid
25 0,706 0,361 Valid
26 0,415 0,361 Valid
(Sumber: data primer yang telah diolah)
48
Tabel 4.4
Uji Validitas Minat Menabung di Bank Syariah
Item
No.
r hitung r tabel Kesimpulan
1 0,762 0,361 Valid
2 0,743 0,361 Valid
3 0,740 0,361 Valid
4 0,742 0,361 Valid
5 0,748 0,361 Valid
6 0,752 0,361 Valid
7 0,746 0,361 Valid
8 0,750 0,361 Valid
9 0,750 0,361 Valid
10 0,753 0,361 Valid
11 0,743 0,361 Valid
12 0,735 0,361 Valid
(Sumber: data primer yang telah diolah)
b. Uji Reliabilitas
Jika alat ukur dinyatakan benar, selanjutnya reliabilitas alat tersebut
diuji. ”Salah satu metode pengujian reabilitas adalah dengan menggunakan
Alpha Conbach yang digunakan dalam menentukan reliable. Tingkat
reabilitas dengan metode alpha conbach diukur berdasarkan skala 0 sampai
100, jika nilai alpha conbach di atas 70% maka dikatakan reliabel”.4
Menurut Guilford dalam Mahmud mengemukakan klasifikasi untuk
derajat reliabilitas dan korelasi. Berikut tabel klasifikasi Guilford:5
4Edy Supriyadi, SPSS + Amos, (Jakarta: Penerbit In Media, 2014), h. 29.
5Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), h. 196.
49
Tabel 4.5
Klasifikasi Guilford untuk Derajat Reliabilitas dan Korelasi
Nilai Koefisien Keterangan
< 0,20 Derajat reliabilitas hampir ada, hubungan lemah sekali
0,21 – 0,40 Derajat reliabilitas rendah, hubungan cukup berarti
0,41 – 0,70 Derajat reliabilitas sedang, hubungan cukup berarti
0,71 – 0,90 Derajat reliabilitas tinggi, hubungan tinggi
0,91 – 1,00 Derajat reliabilitas tinggi sekali, hubungan tinggi sekali
1,00 Derajat reliabilitas dan hubungan sempurna
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS
23diperoleh nilai Cronbach Alpha untuk angket pembelajaran Ekonomi
Islam sebesar 0,747, sedangkan untuk angket minat menabung di bank
syariah sebesar 0,765. Nilai Cronbach Alpha dari kedua variabel penelitian
ini lebih besar dari 0,7 sehingga dapat dikatakan reliabel dan memiliki
derajat reliabilitas tinggi serta memiliki hubungan yang tinggi.
Tabel 4.6
Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s
Alpha
N of Item
Pembelajaran Ekonomi Islam 0,747 27
Minat Menabung 0,765 13
(Sumber: data primer yang telah diolah)
2. Pengujian Prasyarat Analisis
Analisis yang digunakan untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini
adalah analisis regresi sederhana.Sebelum dilakukan analisis regresi, perlu
50
dilakukan pengujian prasyarat berupa uji normalitas dan uji linieritas.6 Berikut
pengujian prasyarat yang dilakukan menggunakan SPSS 23:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan metode
Shapiro-Wilk dengan bantuan SPSS 23. Kriteria pengujian uji normalitas
adalah “jika probabilitas (sig) > 0,05, maka Ho diterima dan jika
probabilitas (sig) < 0,05, maka Ho ditolak”.7
Tabel 4.7
Uji Normalitas
Dari output di atas,diperoleh harga statistik untuk Shapiro-Wilk
sebesar 0,949 dan p-value = 0,121 > 0,05 maka Ho diterima. Hal ini
berarti bahwa data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
b. Uji Linieritas
Uji linieritas data dalam penelitian ini menggunakan analisis varians atau uji F
dengan perhitungan SPSS 23. Kriteria pengujian linieritas adalah “jika F hitung
≤ F tabel, maka Ho diterima dan jika: F hitung > F tabel, maka Ho ditolak”.8
6Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, (Bandung:
Alfabeta cv, 2013), h. 119. 7 Ibid, h. 167.
8Ibid, h. 178-179.
51
Tabel 4.8
Uji Linieritas
Hipotesis statistik:
Ho : Y = α + βX (regresi linear)
Ha : Y ≠ α + βX (regresi tak linear)
Uji linieritas persamaan garis regresi diperoleh dari Derivation from
Linearity, yaitu F hitung (Tc) = 0,642 dengan p-value = 0,806 > 0,05. Hal ini
berarti Ho diterima atau persamaan regresi Y atas X adalah linear atau
berupa garis linear.
3. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi
linier sederhana karena data yang diperoleh telah memenuhi uji prasyarat
analisis yaitu berdistribusi normal dan berbentuk linier.
Sebelum dilakukan uji pengaruh terlebih dahulu dilakukan perhitungan uji
korelasi antara variabel pembelajaran Ekonomi Islam (X) dan variabel minat
menabung di bank syariah (Y). Hasil perhitungan korelasi dapat dilihat pada
tabel 4.9 dan 4.10. Selanjutnya setelah uji korelasi, dilakukan perhitungan
pengujian hipotesis. Pada penelitian ini data dihitung menggunakan SPSS 23.
Berikut perhitungan data penelitian ini:
52
Tabel 4.9
Signifikansi Koefisien Korelasi
Hipotesis statistik:
Ho : ρ = 0
Ha : ρ ≠ 0
Uji signifikan koefisien korelasi diperoleh dari tabel Model Summary,
terlihat bahwa koefisien korelasi (rxy) = 0,384 dan F hitung (Fchange) = 5,378
dengan p-value = 0,027 < 0,05. Hal ini berarti Ho ditolak. Dengan demikian,
koefisien korelasi X dan Y adalah berarti atau signifikan. Sementara koefisien
determinasi antara X dan Y diperoleh dengan menggunakan rumus KP =
(KK2) x 100% = (r
2xyx 100%) = 0,384
2 x 100% = 14,8 % yang mengandung
makna bahwa 14,8% variasi variabel minat menabung di bank syariah dapat
dipengaruhi oleh variabel pembelajaran Ekonomi Islam.
Tabel 4.10
Persamaan Regresi Linear
Tabel coefficients menginformasikan model persamaan regresi
yang diperoleh dengan koefisien konstanta dan koefisien variabel yang ada
di kolom Unstandardized Coefficients B dengan menggunakan rumus Y =
a + bX = 14,186 + 0,289X. Dari hasil analisis, diperoleh t hitung = 2,319 dan
53
p-value = 0,027/2 = 0,0135< 0,05 atau Ho ditolak.Dengan demikian,
pembelajaran Ekonomi Islam berpengaruh positif terhadap minat
menabung di bank syariah.
Tabel 4.11
Signifikansi Persamaan Regresi
Hipotesis statistik:
Ho : β = 0 (regresi tak berarti)
Ha : β ≠ 0 (regresi berarti)
Uji signifikan persamaan regresi diperoleh dari baris Regressionpada
kolom 5, yaitu F hitung (b/a) = 5,378, dan p-value 0,027 < 0,05 atau Ho
ditolak. Dengan demikian, regresi Y atas X adalah signifikan atau
pembelajaran Ekonomi Islam berpengaruh terhadap minat menabung di
bank syariah.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran Ekonomi Islam
terhadap minat mahasiswa menabung di bank syariah khususnya pada
mahasiswa IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki pengaruh yang
positif, berdasarkan tabel anova, diperoleh nilai Sig. = 0,027 yang berarti <
taraf signifikansi (0,05) atau Ho ditolak, di mana persamaan regresinya Y =
14,186 + 0,289X adalah signifikannya dan berpola linear yang berarti jika
pemahaman tentang bank syariah dalam pembelajaran Ekonomi Islam
bertambah satu satuan maka minat menabung di bank syariah meningkat
senilai 28,9%.
54
Adanya pengaruh pembelajaran Ekonomi Islam terhadap minat menabung
di bank syariah mengandung pengertian bahwa semakin besar pemahaman
tentang bank syariah dalam pembelajaran Ekonomi Islam, maka akan semakin
besar minat mahasiswa menabung di Bank Syariah.
Pembelajaran adalah suatu proses yang sistematis dan sistemik melalui
proses interaksi antara pendidik dengan peserta didik, sumber belajar, dan
lingkungan belajar untuk menciptakan adanya kegiatan pembelajaran baik di
kelas maupun di luar kelas dalam rangka mencapai kompetensi yang telah
ditetapkan.9 Kegiatan pembelajaran yang dimaksud seperti pemberian tugas,
mengadakan diskusi, tanya jawab atau melakukan evaluasi pembelajaran.
Sementara itu, minat (interest) menurut psikologi adalah kecenderungan
untuk memperhatikan dan mengingat sesuatu secara terus menerus dengan
diikuti rasa senang.10
Minat seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor di
antaranya: faktor internal dan faktor eksternal.11
Minat seseorang menabung di
bank syariah juga dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya. Minat menabung
di bank syariah dapat dipengaruhi pula oleh tingkat pendapatan.
Hal tersebut sesuai dengan hipotesis Maya Gusti Indaris, dalam
penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Tingkat Pendapatan Nasabah
terhadap Minat Nasabah Menabung di Tabungan Investa Cendekia di Bank
Syariah Mandiri KCP Sibuhuan.”Berdasarkan tingkat pendapatan nasabah
terhadap minat nasabah yang menabung di tabungan investa cendekia, telah
didapat bahwa terdapat pengaruh positif antara tingkat pendapatan nasabah
terhadap minat nasabah yang ingin menabung di tabungan investasi cendekia.
Di mana nilai thitung> ttabel (10,296 > 2,04) maka Ho ditolak, artinya bahwa ada
pengaruh secara signifikan antara pendapatan nasabah dengan minat nasabah
yang menabung di tabungan TIC. Semakin tinggi pendapatan nasabah maka
semakin banyak nasabah BSM yang berminat menabung di tabungan Investa
9Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013), Cet. 5, h. 10. 10
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007), Cet. 3, h. 84. 11
Beni S Ambarjaya, Psikologi Pendidikan dan Pengajaran, (Yogyakarta: CAPS, 2012), Cet.
1, h. 17.
55
Cendekia.12
Penelitian lain mengatakan bahwa kualitas produk juga
berpengaruh terhadap minat menabung.
Seperti penelitian yang dilakukan oleh Sata Sutrianto, Mahasiswa
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang berjudul
“Pengaruh Kualitas Produk terhadap Minat Nasabah pada Produk Bank
Syari’ah Mandiri”. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa
kualitas produk terhadap minat nasabah yang diberikan BSM Cabang
tangerang memiliki pengaruh yang positif, berdasarkan tabel Anova,
diperoleh nilai Sig.=0,000 yang berarti < kriteria signifikan (0,05) di mana
persamaan regresinya Y = 53, 925 + 0,046X adalah signifikannya dan berpola
linear dalam arti jika kualitas produk bertambah satu satuan, maka minat
nasabah meninggkat senilai 4,6%.13
D. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan sesuai dengan prosedur dan tata cara
penulisan karya ilmiah yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
meskipun demikian dalam penelitian ini masih ditemukan berbagai
keterbatasan dalam penyusunannya antara lain:
1. Penelitian ini menunjukkan bahwa selain pembelajaran Ekonomi Islam
terdapat beberapa variabel lain yang dapat memengaruhi minat mahasiswa
menabung di bank syariah. Dengan demikian, akan lebih lengkap jika
diadakan penelitian lagi untuk melakukan uji lebih lanjut mengenai
variabel-variabel lainnya yang diduga dapat memengaruhi minat
mahasiswa menabung di bank syariah yang tidak diteliti dalam penelitian
ini.
12
Maya Gusti Indaris, “Pengaruh Tingkat Pendapatan Nasabah terhadap Minat Nasabah
Menabung di Tabungan Investa Cendekia di Bank Syariah Mandiri KCP Sibuhuan,” Skripsi pada
Sekolah Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2013, tidak dipublikasikan. 13
Sata Sutrianto, “Pengaruh Kualitas Produk terhadap Minat Nasabah pada Produk Bank
Syari’ah Mandiri,” Skripsi pada Sekolah Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jakarta, 2014,
tidak dipublikasikan.
56
2. Hasil penelitian ini adalah interpretasi yang dilakukan oleh peneliti setelah
melakukan penelitian di UIN Syarif Hidayatullah dengan objek penelitian
mahasiswa IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sehingga ada
kemungkinan terdapat perbedaan interpretasi dari peneliti sebelumnya atau
bagi penelitian selanjutnya didasarkan pada perbedaan tempat dan objek
penelitian.
56
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran Ekonomi Islam
terhadap minat mahasiswa menabung di bank syariah khususnya pada
mahasiswa IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memiliki pengaruh yang
positif, berdasarkan tabel anova, diperoleh nilai Sig. = 0,027 yang berarti <
taraf signifikansi (0,05) atau Ho ditolak, di mana persamaan regresinya Y =
14,186 + 0,289X adalah signifikannya dan berpola linear yang berarti jika
pemahaman tentang bank syariah dalam pembelajaran Ekonomi Islam
bertambah satu satuan maka minat menabung di bank syariah meningkat
senilai 28,9%. Adanya pengaruh pembelajaran Ekonomi Islam terhadap minat
menabung di bank syariah mengandung pengertian bahwa semakin besar
pemahaman tentang bank syariah dalam pembelajaran Ekonomi Islam, maka
akan semakin besar minat mahasiswa menabung di bank syariah.
B. Implikasi
Adanya pengaruh antara pembelajaran Ekonomi Islam terhadap minat
mahasiswa menabung di bank syariah khususnya mahasiswa IPS UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, dapat memberikan implikasi bahwa penelitian ini dapat
dijadikan sebagai bahan evaluasi dosen khususnya dalam meningkatkan
pembelajaran Ekonomi Islam dengan lebih memperhatikan berbagai metode,
strategi, atau cara yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran baik dalam
cara menyampaikan materi pelajaran maupun cara mengelola pembelajaran
sehingga mahasiswa dapat lebih optimal menguasi dan memahami materi
pembelajaran Ekonomi Islam dengan baik sesuai dengan kompetensi yang
telah ditetapkan.
56
57
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka dapat diajukan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Penelitian ini menunjukkan terdapat variabel lain yang dapat memengaruhi
minat menabung di bank syariah. Dengan demikian, akan lebih lengkap
jika diadakan penelitian lagi untuk melakukan uji lebih lanjut mengenai
variabel lain yang mempengaruhi minat menabung di bank syariah.
2. Penelitian selanjutnya sebaiknya ke arah ruang lingkup yang lebih luas
lagi seperti mahasiswa secara umum di seluruh Indonesia.
3. Penelitian selanjutnya dapat mengkombinasikan antara pernyataan yang
bersifat terbuka dan tertutup sehingga peneliti dapat memperoleh
gambaran yang lebih mendalam tentang berbagai hal yang diteliti..
58
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku:
Abdul at-Tariqi, Abdullah. 2004. Ekonomi Islam, Prinsip, Dasar, dan Tujuan.
Yogyakarta: Magistra Insania Press.
Ambarjaya, Beni S, Psikologi Pendidikan dan Pengajaran, (Yogyakarta: CAPS,
2012), Cet. 1, h. 17.
Arifin, Zainal. 2013. Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arifin, Zainul. 2006. Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta: Pustaka
Alvabet.
Arikunto, Suharsimi 2005. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
____________ 2002. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT
Asdi Mahasatya.
____________ 2013. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Aziz, Abdul. 2008. Ekonomi Islam Analisis Mikro dan Makro. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Burhanuddin, S. 2010. Aspek Hukum Lembaga Keuangan Syariah. Yogyakarta:
Graha Ilmu.
Dirman dan Cicih Juarsih. 2014. Teori Belajar dan Prinsip-prinsip Pembelajaran
yang Mendidik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Edwin Nasution, Mustafa. 2010. Pengenalan Eksklusif: Ekonomi Islam. Jakarta:
Kencana.
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Multivariate dengan Program IBM SPSS 21.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hasan, Iqbal. 2009. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Hasan, Nurul Ichsan. 2014. Perbankan Syariah: Sebuah Pengantar. Ciputat: GP
Press Grup.
58
59
Hesti K, Rinda. 2013. Sistem Informasi Perbankan Syariah. Jakarta: UIN Jakarta
Press.
Ismail, Perbankan Syariah. 2011. Jakarta: Kencana.
Jahja, Yudrik. 2013. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana.
Karim, Adiwarman. 2004. Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Kasmir. 2012. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: Rajawali Press.
Komalasari, Kokom. 2013. Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi.
Bandung: PT Refika Aditama.
Machmud, Amir dan Rukmana. 2010. Bank Syariah: Teori Kebijakan dan Studi
Empiris di Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Rianto Al-Arif, M. Nur. 2011. Dasar-dasar Ekonomi Islam. Solo: PT Era Adicitra
Intermedia.
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan, dan Peneliti Pemula.
2015. Bandung: Alfabeta cv.
Sabri, Alisuf. 2007. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya.
Sholahuddin, Muhammad dan Lukman Hakim. 2008. Lembaga Ekonomi dan
Keuangan. Surakarta: Muhammadiyah University Press.
Siregar, Syofian. 2013. Statistik Parametik untuk Penelitian Kuantitatif:
Dilengkapi dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta:
Bumi Aksara.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rieka
Cipta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R & D. Bandung:
Alfabeta, CV.
Supranto dan Nandan Limakrisna. 2013. Petunjuk Praktis Penelitian Ilmiah untuk
Menyusun Skripsi, Tesis, dan Disertasi, Jakarta; Mitra Wacana Media.
Supriyadi, Edy. 2014. SPSS + Amos. Jakarta: Penerbit In Media.
60
Sutedi, Andrian. 2009. Perbankan Syariah: Tinjauan dan Beberapa Segi Hukum.
Jakarta: Penerbit Ghalia Indonesia.
Syafi’I Antonio, Muhammad. 2009. Bank Syariah: Dari Teori ke Praktek. Jakarta:
Gema Insani.
Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Usman, Husaini dan Purnomo Setiady. 2008. Metodologi Penelitian Sosial.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Yusuf, Muri. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian
Gabungan, Jakarta: Kencana.
Sumber Skripsi:
Eti Kurniati, “Minat Belajar Siswa pada Pembelajaran Sastra dengan Metode
Demostrasi di Kelas X MAN IX Jakarta,” Skripsi Sekolah Sarjana UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta: 2014. tidak dipublikasikan.
Maya Gusti Indaris, “Pengaruh Tingkat Pendapatan Nasabah terhadap Minat
Nasabah Menabung di Tabungan Investa Cendekia di Bank Syariah
Mandiri KCP Sibuhuan,” Skripsi pada Sekolah Sarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Jakarta: 2013. tidak dipublikasikan.
Ohan Indaya, “Pengaruh Promosi dan Produk terhadap Minat Pedagang Non
Muslim untuk Menabung di Bank BRI Syariah Kantor Cabang ITC
Mangga Dua,” Skripsi pada Sekolah Sarjana UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Jakarta: 2014. tidak dipublikasikan.
Sata Sutrianto, “Pengaruh Kualitas Produk terhadap Minat Nasabah pada Produk
Bank Syari’ah Mandiri,” Skripsi pada Sekolah Sarjana UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, Jakarta: 2014. tidak dipublikasikan
Sumber Jurnal:
Dita Pertiwi dan Haroni Doli H. Ritonga, Analisis Minat Menabung Masyarakat
Pada Bank Muamalati di Kota Kisaran, Jurnal Ekonomi dan Keuangan.
1, 2012.
Yohana Neysa Setyawan dan Edwin Japarianto, “Analisa Pengaruh Kepercayaan,
Jaminan Rasa Aman, dan Aksesbilitas terhadap Minat Menabung
Nasabah Bank Danamon di Surabaya”, Jurnal Manajemen Pemasaran
Petra. 2, 2014.
61
Sumber Undang-undang Pemerintah:
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 20.
Undang-undang No. 38 Tahun 1999 pasal 1.
Undang-undang No. 21 Tahun 2008 pasal 1 ayat 7.
Undang-undang No. 21 Tahun 2008 pasal 2.
Sumber Internet:
http://pips.fitk.uinjkt.ac.id/profil-jurusan-pendidikan-ips/, diakses pada tanggal 10
Desember 2016
http://pips.fitk.uinjkt.ac.id/visi-misi-jurusan-pendidikan-ips/, diakses pada tanggal
10 Desember 2016.
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
Dokumen-Dokumen Penelitian
72
DOKUMENTASI PENELITIAN
73
BIODATA PENULIS
Siti Umaryati adalah penulis skripsi ini. Penulis lahir pada tanggal 5
Agustus 1993 di Kulon Progo. Bertempat tinggal di Jalan Suka
Damai RT 002 RW 004, Ciputat, Tangerang Selatan. Penulis
menempuh pendidikan dimulai dari SDN 1 Serua Indah (lulus tahun
2005), kemudian ke SMPN 4 Ciputat (lulus tahun 2008). Setelah itu, melanjutkan
ke SMAN 4 Tangerang Selatan (lulus tahun 2011) hingga akhirnya bisa
menempuh masa kuliah di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.