pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa...

72
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA (Kleinhovia hospita L.)TERHADAP PENINGKATAN KADAR ALT DAN AST PADA TIKUS PUTIH YANG DIBERI OBAT ANTITUBERKULOSIS KOMBINASI DOSIS TETAP (OAT KDT) EFFECT OF PALIASA (Kleinhovia hospita L.) ETHANOL LEAF EXTRACT ADMINISTRATION AGAINST INCREASED ALT AND AST SERUM LEVEL IN RATS DUE TO ANTITUBERCULOSIS DRUG FIXED DOSE COMBINATION (FDC) NURUL HUSNA NAJIB N111 14 308 PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2018

Upload: ngoduong

Post on 08-Mar-2019

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA (Kleinhovia hospita L.)TERHADAP

PENINGKATAN KADAR ALT DAN AST PADA TIKUS PUTIH YANG DIBERI OBAT ANTITUBERKULOSIS

KOMBINASI DOSIS TETAP (OAT KDT)

EFFECT OF PALIASA (Kleinhovia hospita L.) ETHANOL LEAF EXTRACT ADMINISTRATION

AGAINST INCREASED ALT AND AST SERUM LEVEL IN RATS DUE TO ANTITUBERCULOSIS DRUG FIXED

DOSE COMBINATION (FDC)

NURUL HUSNA NAJIB N111 14 308

PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2018

Page 2: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA (Kleinhovia hospita L.)TERHADAP PENINGKATAN KADAR ALT DAN AST PADA TIKUS PUTIH YANG DIBERI OBAT ANTITUBERKULOSIS

KOMBINASI DOSIS TETAP (OAT KDT)

EFFECT OF PALIASA (Kleinhovia hospita L.) LEAF ETHANOL EXTRACT ADMINISTRATION AGAINST ALT AND AST SERUM LEVEL IN RATS DUE TO ANTITUBERCULOSIS DRUG FIXED DOSE COMBINATION

(FDC)

SKRIPSI

untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi

syarat-syarat untuk mencapai gelar sarjana

NURUL HUSNA NAJIB N111 14 308

PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2018

Page 3: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA (Kleinhovia hospita L.)TERHADAP PENINGKATAN KADAR ALT DAN AST PADA TIKUS

PUTIH YANG DIBERI OBAT ANTITUBERKULOSIS KOMBINASI DOSIS TETAP (OAT KDT)

NURUL HUSNA NAJIB

N111 14 308

Disetujui Oleh :

Pembimbing Utama, Pembimbing Pertama,

Yulia Y. Djabir, S.Si., MBM.Sc., M.Si., Ph.D., Apt. Dra. Rosany Tayeb, M.Si., Apt. NIP. 19780728 200212 2 003 NIP. 19561011 198603 2 002

Pada tanggal, 15 Mei 2018

Page 4: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

SKRIPSI

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA (Kleinhovia hospita L.)TERHADAP PENINGKATAN KADAR ALT DAN AST PADA TIKUS PUTIH YANG DIBERI OBAT ANTITUBERKULOSIS

KOMBINASI DOSIS TETAP (KDT)

EFFECT OF PALIASA (Kleinhovia hospita L.) LEAF ETHANOL EXTRACT ADMINISTRATION AGAINST INCREASED ALT AND AST SERUM LEVEL

IN RATS DUE TO ANTITUBERCULOSIS DRUG FIXED DOSE COMBINATION (FDC)

Disusun dan diajukan oleh :

NURUL HUSNA NAJIB N111 14 308

Telah dipertahankan di depan Panitia Ujian Skripsi Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin

pada Tanggal 15 Mei 2018 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Panitia Penguji Skripsi

1. Ketua : Dra. Aisyah Fatmawaty, M.Si., Apt. : ............

2. Sekretaris : Aminullah, S.Si., M.Pharm.Sc., Apt. : ............

3. Ex Officio : Yulia Y. Djabir, S.Si., MBM.Sc., M.Si., Ph.D., Apt. : ............

4. Ex Officio : Dra. Rosany Tayeb, M.Si., Apt. : ............

5. Anggota : Ismail, S.Si., M.Si., Apt. : ............

Mengetahui,

Dekan fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin Prof. Dr. Gemini Alam, M.Si., Apt. NIP. 19641231 199002 1 005

Page 5: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah karya saya

sendiri, tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar

kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya

juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan

oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan

disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa

pernyataan saya ini tidak benar, maka skripsi dan gelar yang diperoleh batal

demi hukum.

Makassar, 15 Mei 2018

Yang menyatakan

Nurul Husna Najib N111 14 308

Page 6: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya karena atas petunjuk-Nya sehingga

penelitian dengan judul “Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Paliasa

(Kleinhovia hospita L.) Terhadap Peningkatan Kadar ALT dan AST Tikus

Putih yang Diberi Obat Antituberkulosis Kombinasi Dosis Tetap (OAT KDT)”

telah selesai disusun sebagai skripsi pada Program Studi S1 Farmasi,

Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin.

Banyak kendala yang penulis hadapi dalam rangka penyusunan skripsi

ini, namun berkat dukungan dan bantuan berbagai pihak, akhirnya penulis

dapat melewati kendala-kendala tersebut. Oleh karena itu. Penulis dengan

tulus mengucapkan banyak terima kasih yang setinggi-tingginya kepada

1. Kepada Bapak Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Farmasi farmasi

Universitas Hasanuddin.

2. Ibu Yulia Yusrini Djabir, S.Si., MBM.Sc., M.Si., Ph.D., Apt. selaku

pembimbing utama dan ibu Dra. Rosany Tayeb, M.Si., Apt. selaku

pembimbing pertama skripsi serta ibu Dra. Aisyah Fatmawaty, M.Si., Apt.

selaku ketua penguji, bapak Aminullah, S.Si., M.Pharm. Sc., Apt. selaku

sekertaris penguji dan bapak Ismail, S.Si., M.Si., Apt. selaku anggota

penguji yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan ilmunya dalam

memberikan pengarahan kepada penulis mulai dari awal rencana

penulisan skripsi sampai selesai.

Page 7: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

vii

3. Ibu Prof. Dr. Elly Wahyudin, DEA., Apt. selaku penasehat akademik

penulis yang telah meluangkan waktu, senantiasa mengontrol dan

mengevaluasi setiap perkembangan pendidikan dan saran yang diberikan.

4. Bapak/ibu dosen Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin, terimakasih

atas ilmu, tenaga, dan setiap nasehat serta pengalaman yang telah

diberikan selama penulis menjalani perkuliahan, serta seluruh staf

Fakultas Farmasi yang telah membantu penulis.

Demikian pula penulis menyampaikan terima kasih kepada seluruh staf

Fakultas Farmasi atas segala fasilitas yang diberikan selama penulis

menempuh studi hingga menyelesaikan penelitian ini.

Terkhusus lagi kepada kepada tim penelitian Fatwa dan Kak Aslinda

yang telah menjadi teman satu tim penelitian, teman bertukar pikiran, dan

teman berkeluh kesah dari awal hingga akhir penelitian. Kepada sahabat

tersayang penulis Fatwa, Heriyanti, Syarifah, Niar, Tita, Ainiah, Najiyah,

Desya, Wilda dan Azka, yang telah memberikan semangat, dukungan, doa,

dan dorongan kepada penulis selama penelitian dan dalam penyusunan

skripsi. Teman-teman farmasi angkatan 2014, “HIOS14MIN” dan semua

pihak yang tidak sempat disebutkan satu persatu atas pengalaman dan

kebersamaannya dalam melakukan setiap proses pembelajaran di Fakultas

Farmasi Universitas Hasanuddin

Akhirnya, semua ini tiada artinya tanpa dukungan dari kedua orang tua

tercinta ayahanda Najib dan ibunda Hasnawati serta adik-adik penulis Muh.

Fachry Najib dan Annisa Zakiyah Najib yang selalu mendoakan tiada henti,

Page 8: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

viii

berkorban baik secara moril maupun materil, serta selalu memberikan

semangat kepada penulis untuk menyelesaikan pendidikan hingga ke tahap

skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini sangat jauh dari kesempurnaan,

namun kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya dan

memberikan sumber inspirasi baru untuk pengembangan ilmu pengetahuan

kedepan. Amin

Makassar, 15 Mei 2018

Nurul Husna Najib

Page 9: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

ix

ABSTRAK

NURUL HUSNA NAJIB. Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Paliasa (Kleinhovia hospita L.) Terhadap Peningkatan Kadar ALT dan AST pada Tikus Putih yang Diberi Obat Antituberkulosis Kombinasi Dosis Tetap ( OAT KDT). Dibimbing oleh Yulia Yusrini Djabir dan Rosany Tayeb.

Obat Antituberkulosis Dosis Tetap (OAT KDT) merupakan pilihan terapi dalam pengobatan tuberkulosis, namun memiliki efek samping hepatotoksisitas ketika diberikan dalam bentuk kombinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek hepatoprotektor ekstrak daun paliasa terhadap peningkatan nilai ALT dan AST tikus yang diberi OAT KDT. Sebanyak 16 ekor tikus dibagi menjadi 4 kelompok: kelompok I (n=4) diberikan suspensi OAT KDT 178 mg/200gBB , kelompok II (n=4) diberikan ekstrak paliasa 250 mg/kgBB + OAT KDT, kelompok III (n=4) diberikan ekstrak paliasa 500 mg/kgBB + OAT KDT dan kelompok IV (n=4) diberi Curcuma® 6,17 mg/kgBB + OAT KDT. Perlakuan dilakukan secara peroral selama 28 hari. Kadar ALT dan AST diukur sebelum perlakuan (Hari ke-0) dan 24 jam setelah perlakuan berakhir (Hari ke-28). Hasil penelitian menunjukkan bahwa OAT KDT dapat meningkatkan kadar ALT dan AST tikus secara signifikan (P<0,05). Ekstrak daun paliasa 250 mg/kgBB dapat mencegah peningkatan kadar ALT dan AST secara signifikan (P<0,05) namun ekstrak paliasa 500 mg/kgBB hanya dapat mencegah peningkatan kadar AST. Efek protektif daun paliasa 250 mg/kgBB setara dengan Curcuma® 6,17 mg/kgBB dalam mencegah paningkatan kadar ALT dan AST pada tikus yang diinduksi OAT KDT.

Kata kunci : ALT, AST, Hepatoprotektor, Obat Antituberkulosis, Kleinhovia hospita L., Paliasa.

Page 10: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

x

ABSTRACT

NURUL HUSNA NAJIB. Effect of Paliasa (Kleinhovia hospita L.) Leaf Ethanol Extract Administration Against Increased ALT And AST Serum Level in Rats Due to Antituberculosis Drug Fixed Dose Combination (FDC). Supervised by Yulia Yusrini Djabir and Rosany Tayeb

Antituberculosis Drug Fixed Dose Combination (AT-FDC) is a therapeutic option in the treatment of tuberculosis, but has side-effects of hepatotoxicity when given in combination. This study intended to evaluate the hepatoprotector effects of paliasa leaf extract on elevating rat ALT and AST induced by Antituberculosis Drug FDC. Sixteen male rats were divided into 4 groups: group I (n = 4) were given 178 mg/200gBB AT-FDC suspension, group II (n = 4) were given paliasa extract 250 mg/kgBB + AT-FDC, group III (n = 4) were given paliasa extract 500 mg/kgBB + AT-FDC and group IV (n = 4) were given Curcuma® 6,17 mg/kgBB + AT-FDC. Treatment was performed orally for 28 days. ALT and AST levels were measured before treatment (Day 0) and 24 hours after the end of treatment (Day 28). The results showed that AT-FDC significantly increased ALT and AST levels (P <0,05). Paliasa leaf extract 250 mg/kgBB can significantly inhibit the increase of ALT and AST levels (P<0,05) but 500 mg/kgBB paliasa extract could only inhibit the increase of AST level. The protection of 250 mg/kgBB paliasa extract was similiar to that of Curcuma® 6,17 mg/kgBB on reducing ALT and AST levels in rats that was induced by AT-FDC.

Keyword : Antituberculosis Drug, ALT, AST, Hepatoprotector, Kleinhovia hospita L., Paliasa.

Page 11: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

xi

DAFTAR ISI

Halaman

UCAPAN TERIMA KASIH vi

ABSTRAK ix

ABSTRACT x

DAFTAR ISI xi

DAFTAR TABEL xiii

DAFTAR GAMBAR xiv

DAFTAR LAMPIRAN xv

DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN xvi

BAB I PENDAHULUAN 1

I.1 Latar Belakang 1

I.2 Rumusan Masalah 3

I.3 Tujuan Penelitian 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4

II.1 Tanaman Paliasa (Kleinhovia hospita L.) 4

II.1.1 Klasifikasi Tanaman 4

II.1.2 Kandungan Kimia 5

II.1.3 Efek Farmakologi 5

II.2 Ekstraksi 6

II.3 Tikus Putih (Rattus norvegicus) 8

Page 12: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

xii

Halaman

II.4 Hati 9

II.5 Enzim Transaminase 12

II.5.1 Alanin Aminotransferase (ALT) 12

II.5.2 Aspartat Aminotransferase (AST) 13

II.6 Pemeriksaan Kadar Alanin Aminotransferase (ALT) dan Aspartat 13 Aminotransferase (AST)

II.7 Obat Antituberkulosis Kombinasi Dosis Tetap (OAT KDT) 14

II.8 Potensi Hepatotoksisitas OAT KDT 19

BAB III METODE PENELITIAN 20

III.1 Penyiapan Alat dan Bahan 20

III.2 Metode Kerja 20

III.2.1 Penyiapan Hewan Coba 20

III.2.2 Pembuatan Zat Pensuspensi NaCMC 1% 21

III.2.3 Penyiapan dan Ekstraksi Sampel 21

III.2.4 Pembuatan Suspensi Ekstrak Daun Paliasa 22

III.2.5 Pembuatan Suspensi OAT KDT 22

III.2.6 Pembuatan Suspensi Curcuma® 23

III.3 Prosedur Percobaan 24

III.3.1 Preparasi Serum dan Evaluasi Fungsi Hati 24

III.3.2 Analisa Kadar ALT dan AST 25

III.3.3 Analisis Statistik 25

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 26

Page 13: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

xiii

Halaman

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 32

V.1 Kesimpulan 32

V.2. Saran 32

DAFTAR PUSTAKA 33

LAMPIRAN 37

Page 14: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Taksonomi tikus putih 9

2. Data farmakologi tikus putih 9

3. Dosis panduan OAT KDT sesuai Program Nasional 15 Pengendalian Tuberkulosis

4. Klasifikasi hepatotoksisitas menurut WHO 19

5. Kadar rata-rata ALT dan AST 27

6. Hasil pengukuran kadar ALT sebelum dan setelah perlakuan 39

7. Hasil pengukuran kadar AST sebelum dan setelah perlakuan 40

8. Konversi ekuivalen dosis manusia ke dosis hewan berdasarkan 42 luas permukaan tubuh 9. Data distribusi Kolmogorov-Sminov kadar ALT dan AST 48

10. Data statistik homogenitas kadar ALT dan AST dengan test of 48 homogeneity of variances

11. Data statistik kadar ALT dan AST sebelum dan setelah perlakuan 49 dengan Paired Samples T-Test

12. Data statistik kadar ALT dan AST sebelum dan setelah perlakuan 49 dengan one way anova

13. Data statistik perbandingan kadar ALT antar perlakuan dengan 50

LSD Test

14. Data statistik perbandingan kadar AST antar perlakuan dengan 51 LSD Test

Page 15: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Tanaman Paliasa (Kleinhovia hospita L.) 4

2. Anatomi hepar 10

3. Grafik kadar Rata-rata ALT 28

4. Grafik kadar Rata-rata AST 28

5. Daun paliasa segar 50

6. Simplisia daun paliasa 50

7. Proses ekstraksi 50

8. Proses penyaringan ekstrak 50

9. Proses penguapan penyari 50

10. Penimbangan hewan coba 50

11. Proses pemerian 51

12. Proses pengambilan darah 51

13. Reagen KIT ALT 51

14. Reagen KIT AST 51

15. Sentrifuge 51

16. Humalizer 51

Page 16: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Skema kerja 37

2. Hasil pengukuran kadar ALT dan AST 39

3. Perhitungan dosis OAT KDT 41

4. Perhitungan dosis Curcuma® 44

5. Perhitungan Dosis Ekstrak Daun Paliasa 46

6. Data statistik 48

7. Komposisi reagen diagnostik 52

8. Dokumentasi penelitian 53

9. Rekomendasi persetujuan etik 55

Page 17: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

xvii

DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN

OAT KDT = Obat Anti Tuberkulosis Kombinasi Dosis Tetap

AT-FDC = Antituberculosis Fixed Dose Combination

ALT = Alanin Aminotransferase

AST = Aspartat Aminotransferase

TB = Tuberkulosis

INH = Isonicotynil Hidrazin

BB = Bobot badan

SEM = Standar Error Mean

Page 18: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan

oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang sebagian besar menyerang

paru-paru. Tuberkulosis hingga saat ini masih merupakan penyakit penyebab

kematian utama yang disebabkan oleh infeksi di negara berkembang dan

merupakan penyebab kematian nomor tiga setelah penyakit jantung dan

penyakit pernafasan akut (Aditama dkk, 2011). Menurut laporan tahunan

World Health Organization (WHO), pada tahun 2015 terdapat sekitar 10,4

juta kasus TB baru di dunia. Epidemi TB jauh lebih besar dari sebelumnya

terutama di wilayah Asia Tenggara. Indonesia menempati peringkat kedua

pada 6 negara di Asia Tenggara yang memiliki kasus TB tertinggi (WHO,

2015).

Salah satu komponen strategi pengobatan yang direkomendasikan

WHO saat ini adalah melaksanakan pengobatan dengan Obat Anti

Tuberkulosis Kombinasi Dosis Tetap (OAT KDT). OAT KDT merupakan obat

antituberkulosis yang sudah berisi 2 atau 4 campuran OAT seperti rifampisin,

isoniazid, pirazinamid, dan etambutol dalam satu kesatuan dengan dosis

tetap dan digunakan menurut berat badan dengan tujuan untuk menghindari

risiko resistensi pada kasus TB akibat pemilihan obat dan monoterapi yang

Page 19: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

2

tidak sesuai, pengobatan menjadi lebih sederhana dan meningkatkan

kepatuhan minum obat pasien (WHO, 2010).

Meskipun penggunaan OAT KDT direkomendasikan oleh WHO dalam

pengobatan TB, telah banyak kasus yang menunjukkan penggunaan OAT

memiliki efek samping hepatotoksisitas (WHO, 2010). Sekitar 10%—20%

pasien selama 4—6 bulan dengan terapi isoniazid mengalami disfungsi hati

ringan. Kejadian hepatotoksisitas yang tinggi dilaporkan pada pasien yang

menerima rifampisin kombinasi dengan pirazinamid, dari 48 kasus yang

dilaporkan diketahui pada bulan kedua terapi, 37 pasien sembuh dari TB

sedangkan 11 pasien meninggal karena gagal hati. Rifampisin menyebabkan

peningkatan enzim ALT dalam 8 minggu pertama terapi pada 10%—15%

pasien, dengan kurang dari 1% pasien menunjukkan hepatotoksisitas.

(Kishore dkk, 2007). ALT (Alanine Aminotransferase) dan AST (Aspartate

Aminotransferase) menunjukkan keutuhan atau integrasi sel-sel hati. Adanya

peningkatan kedua enzim tersebut dapat mencerminkan tingkat kerusakan

sel-sel hati, dimana semakin tinggi peningkatan kadar ALT dan AST maka

semakin tinggi tingkat kerusakan sel-sel hati (Cahyono, 2009).

Salah satu alternatif dalam menangani hepatotoksisitas ialah

pengobatan dengan bahan alam, tanaman obat yang diketahui memiliki

aktivitas hepatoprotektor adalah Paliasa (Kleinhovia hospita. L). Daun

paliasa banyak digunakan oleh masyarakat Sulawesi secara empiris untuk

mengobati berbagai penyakit hati (Arung dkk, 2011). Efek hepatoprotektif

Paliasa berasal dari isolat senyawa alami alkaloid triterpenoid sikloartan

Page 20: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

3

(Kleinhospitines A—D) yang terbukti melindungi kultur sel hepatosit yang

diinduksi kerusakan dengan H2O2 (Zhou dkk, 2013) dan melindungi sel

karsinoma hepatoseluler (HepG2) yang diinduksi sitotoksisitas oleh

nitrofurantoin (Gan dkk, 2009). Pada uji praklinik ekstrak daun paliasa pada

dosis 250, 500, 750 dan 1000 mg/kgBB dapat mengurangi kerusakan sel hati

tikus yang akibat karbon tetraklorida (CCl4) dan berkhasiat untuk pengobatan

radang hati (Raflizar dan Sihombing, 2009). Penelitian yang dilakukan Djabir

dkk (2017) menunjukkan ekstrak daun paliasa dosis 250 mg/kgBB memiliki

potensi untuk mengurangi kerusakan hati dan mampu menurunkan kadar

ALT pada tikus yang diinduksi doksorubisin (Djabir dkk, 2017).

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, permasalahan yang timbul adalah apakah

pemberian ekstrak etanol daun paliasa memberikan efek hepatoprotektor

terhadap nilai ALT dan AST tikus yang diberi OAT KDT selama 28 hari.

I.3 Tujuan penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah mengetahui efek hepatoprotektor

ekstrak etanol daun paliasa terhadap nilai ALT dan AST tikus putih yang

diberi OAT KDT selama 28 hari.

Page 21: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Tanaman Paliasa (Kleinhovia hospita L.)

II.1.1 Klasifikasi

Kerajaan : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Anak Divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Bangsa : Malvales

Suku : Sterculiaceae

Marga : Kleinhovia

Jenis : Kleinhovia hospita Linn. (Raflizar, 2009)

Gambar 1. Tanaman Paliasa (Kleinhovia hospita L.)

Page 22: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

5

II.1.2. Kandungan Kimia

Eleutherol dan kaempferol 3-O-B-D-glucoside telah berhasil diisolasi

dari daun K. hospita (Arung dkk, 2011). Penelitian mengenai golongan

senyawa metabolit sekunder pada kulit batang tumbuhan Kleinhovia hospita

L. ditemukan mengandung senyawa terpenoid dan steroid (Mo dkk, 2014).

Penelitian lainnya juga menemukan empat macam cycloartane triterpenoid

alkaloid, yang berhasil diisolasi dari K. hospita, yaitu Kleinhospitines A, B, C

dan D (Zhou dkk, 2013; Gan dkk, 2009) serta terdapat dua triterpenoid, 2,3-

dihidroksi-12-oleanen-28-oat dan 2-hidroksi-12-oleanen-28-oat yang berhasil

diisolasi dari kulit batang dan akar K. hospita (Soekamto dkk, 2010).

II.1.3. Efek Farmakologi

Di daerah Sulawesi Selatan daun paliasa dimanfaatkan sebagai obat

tradisional untuk pengobatan penyakit hepatitis. Ekstrak daun paliasa dapat

menurunkan kadar AST dan ALT hati kelinci jantan (BPOM RI, 2006).

Penelitian Tayeb dkk, 2012 melakukan uji toksisitas akut “Tea Bag” palisa

apabila diberikan pada hewan uji mencit dan diketahui “Tea Bag” paliasa

dengan dosis 179; 358; 537; 716; 895 dan 1074 mg/kg BB tidak

menyebabkan efek toksik terhadap hewan uji. Tayeb dkk, 2013 melanjutkan

penelitian formulasi ekstrak paliasa menjadi sediaan kapsul dengan dosis

39,1 mg/kgBB 1 kali sehari dan hasil penelitian ini menunjukkan kapsul

paliasa berefek hepatogeneratif dengan cara menurunkan kadar ALT dan

AST serta meningkatkan kadar glutation hewan uji tikus yang terinduksi

parasetamol. Pada penelitian Zhou dkk, 2013 isolat K. hospita menunjukkan

Page 23: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

6

aktivitas hepatoprotektif terhadap kultur sel hepatosit yang diinduksi

kerusakan dengan H2O2 serta pada sel karsinoma hepatoseluler (HepG2)

yang diinduksi sitotoksisitas oleh nitrofurantoin (Gan dkk, 2009). Hasil

temuan (Li et al. 2009), daun paliasa mengandung triterpenoid sikloartan,

sehingga ekstrak dari tumbuhan tersebut dapat berkhasiat dan dipercaya

dalam pengobatan penyakit liver, hipertensi, diabetes, kolesterol dan

hepatitis yaitu dikonsumsi dengan cara meminum air rebusannya. Penelitian

Raflizar dan Sihombing, 2009 menunjukkan adanya efek hepatoprotektif dari

ekstrak daun paliasa yang secara efektif dapat menurunkan aktivitas enzim

ALT dalam darah, sehingga dapat mengurangi kerusakan sel hati yang

ditimbulkan oleh karbon tetraklorida dan berkhasiat untuk pengobatan

radang hati.

II.2. Ekstraksi

Ekstraksi adalah proses penarikan kandungan kimia bahan yang larut

dengan pelarut cair sehingga terpisah dari bahan yang tidak larut.

Mengetahui senyawa aktif yang dikandung simplisia sebelumnya akan

mempermudah pemilihan pelarut dan cara ekstraksi yang tepat. Pada

penelitian ini dipilih metode ekstraksi dengan maserasi. Maserasi berasal

dari kata “macerare” yang artinya mengairi, merupakan salah satu metode

ekstraksi yang paling sederhana. Maserasi merupakan metode ekstraksi

menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengadukan pada temperatur

ruangan. Secara teknologi termasuk dalam ekstraksi dengan prinsip

pencapaian konsentrasi pada keseimbangan. Remaserasi dilakukan dengan

Page 24: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

7

melakukan penambahan pelarut setelah dilakukan penyaringan maserat

(Ditjen POM, 2000).

Larutan penyari yang digunakan adalah etanol 70%. Pemilihan larutan

penyari harus memperhatikan banyak faktor seperti selektivitas, ekonomis,

ramah lingkungan, dan keamanannya. Cairan pelarut yang tepat dapat

memisahkan senyawa yang diinginkan dari bahan dan kandungan lainnya

serta ekstrak yang diinginkan mengandung sebagian besar senyawa

kandungan yang diinginkan. Pada prinsipnya cairan pelarut harus memenuhi

spesifikasi “Pharmaceutical grade”, sampai saat ini berlaku aturan pelarut

yang diperbolehkan adalah air dan etanol serta campurannya. Jenis pelarut

lain seperti heksan, toluen, kloroform, aseton dan lain-lain umumnya

digunakan sebagai pelarut untuk tahap separasi dan fraksinasi. Khusus

metanol dihindari penggunannya karena sifatnya sifatnya yang toksik akut

dan kronik (Ditjen POM, 2000). Etanol digunakan sebagai larutan penyari

dalam metode soxhlet dan maserasi karena tidak menyebabkan

pembengkakan sel, memperbaiki stabilitas bahan obat terlarut. Etanol

sebagai penyari dapat memperbaiki stabilitas bahan terlarut dan tidak

menyebabkan pembengkakan sel. Keuntungan lain dari etanol 70% sangat

efektif dalam menghasilkan jumlah bahan aktif yang optimal, di mana bahan

pengotor hanya dalam skala kecil turut dalam cairan pengekstraksi

(Voight,1994).

Penentuan sisa pelarut merupakan salah satu parameter non spesifik

dalam standarisasi suatu ekstrak. Penentuan sisa pelarut bertujuan untuk

Page 25: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

8

menentukan kandungan sisa pelarut tertentu dan memberikan jaminan

bahwa selama proses tidak meninggalkan sisa pelarut yang memang

seharusnya tidak boleh ada. Secara umum penentuan sisa pelarut dilakukan

dengan cara destilasi dan kromatografi gas, batas sisa pelarut untuk etanol

adalah <1% (Depkes RI, 2000). Pengujian sisa pelarut berguna dalam

penyimpanan suatu ekstrak dan kelayakan ekstrak saat akan diformulasi

menjadi suatu sediaan (Anggraeni dkk, 2012)

II.3. Tikus Putih (Rattus norvegicus)

Hewan uji merupakan hewan yang sengaja dipelihara untuk

digunakan sebagai animal model dalam mempelajari dan mengembangkan

bidang ilmu dalam skala penelitian. Spesies yang sering dipakai sebagai

hewan model pada penelitian mengenai mamalia adalah Rattus norvegicus

(Malole dan Pramono, 1989).

Hewan coba yang digunakan dalam penelitian ini adalah tikus putih

dengan nama ilmiah Rattus norvegicus. Faktor yang mempengaruhi

kelangsungan hidup tikus putih dengan baik ditinjau dari segi lingkungan

adalah temperatur dan kelembaban. Temperatur yang baik untuk tikus putih

yaitu sekitar 19ᵒC–23ᵒC, bobot badan tikus jantan dewasa berkisar 450–520

g dengan jangka hidup 3–4 tahun (Wolfenshon dan Lloyd, 2013).

Page 26: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

9

Data taksonomi dan data fisiologis tikus putih (Rattus norvegicus)

dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2.

Tabel 1. Taksonomi tikus putih (Krinke, 2000)

Taksonomi Tikus Putih

Kingdom Animalia

Filum Chordata

Subfilum Vertebrata

Kelas Mammalia

Ordo Rodentia

Famili Muridae

Genus Rattus

Spesies Norvegicus

Tabel 2. Data Fisiologis Tikus Putih (Malole dan Pramono, 1989; Wolfenshon dan

Lloyd, 2013)

Data Fisiologis Tikus Putih

Tekanan darah

Sistol 84-134 mmHg

Diastol 60 mmHg

Berat tikus Jantan 450-520 gram

Betina 250-300 gram

Kebutuhan makan 5-10g/100g BB

Kebutuhan minum 10mL/100g BB

Kecepatan respirasi 70-115/menit

Lama hidup 3-4 tahun

Suhu (rektal) 36-40 ᵒC

Detak jantung 250-450 kali/menit

Serum protein 5,6-7,6 g/dl

Albumin 3,8-4,8 g/dl

Glukosa 50-135 mg/dl

Aktivitas Nokturnal (malam)

II.4 Hati

Hati adalah organ terbesar dalam rongga perut (Gambar 2) yang

merupakan organ sentral dalam metabolisme tubuh. Hati memiliki berat

sekitar 4 pond dan terbagi menjadi dua lobus utama: lobus kanan dan lobus

Page 27: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

10

kiri yang berukuran lebih kecil, keduanya dipisahkan satu sama lain oleh

ligamen falciformis. Diantara kedua lobus terdapat porta hepatis, jalur masuk

dan keluar pembuluh darah dan saraf. Lobus hati terdiri dari banyak

struktural dan unit fungsional yang disebut lobulus. (Rizzo, 2001)

Gambar 2. Anatomi Hepar (Rizzo, 2001)

Lobulus terdiri dari banyak sel hati yang tersusun dalam kelompok

yang memancar keluar dari vena sentral. Triad portal terdiri dari tiga struktur

yang berada di antara lobulus yaitu: vena porta hepatika yang mengangkut

nutrisi dari usus, arteri hepatika yang membawa darah kaya akan O2 dan

saluran empedu yang mengelarkan empedu dari hati bergabung membentuk

saluran hepatik. Vena porta hepatika dan arteri hepatika masuk ke hepar

melalui porta hepatis yang kemudian bercabang menjadi dua yakni ke lobus

kiri dan ke lobus kanan. Kemudian darah yang dibawa dipisahkan ke dalam

ruang kapiler yang melebar yang disebut sinusoid. Sinusoida hepatik

memisahkan kelompok sel satu sama lain. Sel fagosit yang disebut sel

Page 28: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

11

Kupffer melekat pada lapisan sinusoid hati. Sel ini menghilangkan patogen

dan puing-puing yang memasuki vena portal hepatik di usus kecil. (Mader,

2004)

Menurut (Rizzo, 2001) hati memiliki beberapa fungsi utama antara

lain;

1. Hati memproduksi heparin antikoagulan dan protein plasma lainnya,

seperti protrombin dan trombin, yang terlibat dalam mekanisme

pembekuan darah.

2. Sel Kupffer dari hati berperan memfagisitosit (memakan) bakteri, sel

darah merah dan sel darah putih yang telah rusak.

3. Sel hati mengandung berbagai enzim yang bisa menghilangkan racun

atau mengubahnya menjadi zat yang kurang berbahaya. Ketika kita

mencerna protein menjadi asam amino, asam amino masuk ke

mitokondria untuk diubah menjadi ATP. Proses ini menghasilkan

amonia sebagai produk buangan yang beracun bagi sel. Sel hati

mengubah amonia menjadi urea (tidak berbahaya) yang kemudian

diekskresikan oleh ginjal atau kelenjar keringat.

4. Nutrisi yang diserap berlebiha dikumpulkan di hati. Kelebihan glukosa

dan monosakarida lainnya dapat disimpan sebagai glikogen (animal

starch) atau diubah menjadi lemak. Bila dibutuhkan, hati kemudian

bisa mengubah glikogen dan lemak menjadi glukosa.

5. Hati menyimpan glikogen, tembaga dan zat besi, serta vitamin A, D,

E, dan K.

Page 29: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

12

6. Hati menghasilkan garam empedu yang memecah lemak. Garam

empedu ini dikirim ke duodenum usus kecil untuk emulsifikasi

(pemecahan) dan penyerapan lemak.

II.5. Enzim Transaminase

Hati akan mensekresikan enzim-enzim transaminase disaat sel-selnya

mengalami gangguan. Peningkatan kadar transaminase merupakan indikator

yang peka terhadap kerusakan sel-sel hati, peningkatan ini terjadi akibat

adanya kerusakan sel hati karena virus, obat-obatan atau toksin yang

menyebabkan hepatitis, karsinoma metastatik, kagagalan jantung dan

penyakit hati granulomatous akibat alkohol. Enzim-enzim transaminase ini

ialah Alanin Aminotransferase dan Aspartat Aminotransferase (Amiruddin,

2006)

II.5.1. Alanin Aminotransferase (ALT)

ALT banyak terdapat pada organ hati dan spesifik pada kasus

kerusakan sel hati yang disebabkan oleh obat-obatan atau toksin

dibandingkan dengan AST. Enzim ini berfungsi sebagai katalisator dalam

pemindahan amino dari alanine ke α-ketoglutarat (Kee, 2008). Nilai normal

ALT pada tikus adalah 43,9–83,2 U/l (Djabir dkk., 2017). Enzim ALT memiliki

reaksi sebagai berikut;

L - alanin + α-ketoglutarat Pyruvat + L - glutamat

Page 30: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

13

II.5.2. Aspartat Aminotransferase (AST)

AST terdapat dalam jumalah besar pada organ hati dan jantung,

enzim ini juga terdapat di dalam ginjal, otot rangka dan pankreas. Kadar AST

akan meningkat jika terjadi serangan infark miokard kemudian akan menurun

secara bertahap dalam kurun waktu 4–6 hari jika tidak terjadi infarks susulan.

AST berperan mengubah aspartat dan α-ketoglutarat menjadi oxaloasetat

dan glutamat (Kee, 2008) . Nilai normal AST pada tikus adalah 53,8–140,1.

(Djabir dkk., 2017). Enzim AST memiliki reaksi sebagai berikut;

II.6. Pemeriksaan Kadar Alanin Aminotransferase (ALT) dan Aspartat Aminotransferase (AST)

Aspartate aminotransferase (AST) dan alanine aminotransferase

(ALT,) adalah enzim ditemukan terutama di hati, tetapi juga ditemukan di sel

darah merah, sel jantung, jaringan otot dan organ lainnya, seperti pankreas

dan ginjal. AST dan ALT dapat membantu dalam mendiagnosis penyakit hati.

Konsentrasi normal dalam darah adalah dari 5–40 U/l untuk AST dan dari

5– 35 U/l untuk ALT. Namun, ketika jaringan tubuh atau organ seperti hati

atau jantung sakit atau rusak, AST dan ALT akan dilepaskan ke dalam aliran

darah sehingga kadarnya dalam darah meningkat dan secara langsung

berkaitan dengan tingkat kerusakan jaringan hati. (Huang dkk, 2006)

Aktivitas enzim AST dan ALT umumnya ditetapkan berdasarkan

metode enzimatis menggunakan spektrofotometer. ALT dan AST

L - aspartat + α-ketoglutarat Oxalasetat + L - glutamat

Page 31: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

14

merupakan katalis biologi, oleh karena itu pengujian aktivitas AST dan ALT

didasarkan pada reaksi enzim berikut;

ALT mengkatalis transiminasi dari L-alanin dan α-ketoglutarat membentuk

L-glutamat dan pyruvat, pyruvat yang terbentuk di reduksi menjadi laktat oleh

enzym laktat dehidrogenase (LDH) dan nicotinamide adenine dinucleotide

(NADH) teroksidasi menjadi NAD+. Banyaknya NADH yang teroksidasi hasil

penurunan absobansi berbanding langsung dengan aktivitas ALT dan diukur

secara spektrofotometrik dengan panjang gelombang 340 nm.

AST mengkatalis transaminasi dari L-aspartat dan α-ketoglutarat membentuk

L-glutamat dan oxaloaceta. Oxaloacetate direduksi menjadi malat oleh

enzym malat dehydrogenase (MDH) dan niconamide adenine dinucleotide

(NADH) teroksidasi menjadi NAD+. Banyaknya NADH yang teroksidasi,

berbanding langsung dengan aktivitas AST dan diukur secara

spektrofotometrik dengan panjang gelombang 340 nm (Huang dkk, 2006).

II.7. Obat Anti Tuberkulosis Kombinasi Dosis Tetap (OAT KDT)

Tuberkulosis tetap merupakan penyakit menular akibat infeksi yang

yang prefalensinya besar di dunia yang disebabkan oleh Mycobacterium

tuberculosis. Kemampuan tubercle bacillus dorman namun tetap hidup

L-alanin + α-ketoglutarat Pyruvat + L-glutamat

Pyruvat + NADH + H+ L-laktat + NAD+

ALT

LDH

L-aspartat + α-ketoglutarat oxaloasetat + L-glutamat

Oxaloasetat + NADH + H+ malat + NAD+

AST

MDH

Page 32: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

15

merupakan tantangan utama dalam terapi. Mycobacteria memperlambat

pertumbuhan organisme intraseluler sehingga untuk mencegah resistensi

diperlukan pemberian kombinasi obat dalam jangka waktu yang lama untuk

mencapai terapi yang efektif. (Craig dan Stitzel, 2004)

Terapi penanganan TB yang direkomendasikan WHO saat ini adalah

dengan Obat Anti Tuberkulosis Kombinasi Dosis Tetap (OAT KDT). OAT

KDT merupakan obat antituberkulosis yang sudah berisi 2 atau 4 campuran

OAT seperti rifampisin, isoniazid, pirazinamid, dan etambutol dalam satu

kesatuan dengan dosis tetap dengan tujuan untuk menghindari risiko

resistensi dan pengobatan menjadi lebih sederhana (WHO, 2010).

Tabel 3. Dosis panduan OAT KDT sesuai Program Nasional Pengendalian Tuberkulosis

Berat Badan Tahap Intensif RHZE(150/75/400/275)

Tahap Lanjutan RH (150/150)

30 – 37 2 tablet 4KDT 2 tablet 2KDT 38 – 54 3 tablet 4KDT 3 tablet 2KDT 55 – 70 4 tablet 4KDT 4 tablet 2KDT

> 71 5 tablet 4KDT 5 tablet 2KDT

Sumber: Aditama, T. Y., Subuh, M., Dyah, E. M., Basri, C., Asik, S., Kamso, S. 2011. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Kemenkes RI.

Secara umum, obat antituberkulosis yang diklasifikasikan sebagai

obat lini pertama dalam penanganna TB yang lebih unggul dalam khasiatnya

dan memiliki tingkat toksisitas yang dapat diterima meliputi isoniazid,

rifampisin, pirazinamida dan etambutol. Sebagian besar penderita

tuberkulosis berhasil diobati dengan dengan obat ini. (Craig dan Stitzel,

2004).

Page 33: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

16

a. Isoniazid

Isoniazid atau Isonicotynil Hidrazin (INH) hanya bersifat bakterisidal

terhadap Mycobacterium tuberculosis. Isoniazid adalah inhibitor kompetitif

asam lemak sintase asam amino II, enzim yang terlibat dalam sintesis asam

mycolic, penyusun dinding sel M. tuberkulosis. Umumnya INH tidak diberikan

dalam bentuk tunggal, isoniazid digunakan hanya dalam kombinasi dengan

obat lain, biasanya rifampisin plus pirazinamid dan / atau etambutol untuk

menghindari resistensi obat. Isoniazid hanya bekerja pada bakteri yang

sedang berkembang. Isoniazid mudah diserap dari usus dan didistribusikan

secara luas ke jaringan. INH mengalami asetilasi di hati. Konsentrasi INH

yang sangat tinggi berpotensi toksik dapat terjadi pada pasien yang memiliki

kemampuan asetilasi lambat dan mengalami gangguan ginjal (Ritter J.M dkk,

2009).

Sekitar 10% sampai 20% pasien selama 4 sampai 6 bulan terapi INH

mengalami disfungsi hati ringan yang ditunjukkan dengan peningkatan

konsentrasi serum AST, ALT, dan bilirubin. Namun, pada beberapa pasien

kerusakan hati yang progresif dan menyebabkan hepatitis fatal. Asetil

hidrazin metabolit INH yang berperan dalam kerusakan hati. Oleh karena itu,

penggunaan INH harus dihentikan jika tingkat AST meningkat menjadi >5

kali nilai normal (Kishore P.V dkk, 2007).

b. Rifampisin

Rifampisin merupakan salah satu obat lini pertama pengobatan TB.

Rifampisin memiliki aktivitas bakterisid terhadap M. tuberculosis dan

Page 34: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

17

beberapa spesies mycobacterial lainnya, termasuk M. bovis dan M. kansasii.

Karena lipofilisitasnya yang tinggi, rifampisin mudah menyebar melalui

membran sel untuk membunuh organisme intraselular, seperti

Mycobacterium tuberculosis. Mekanisme kerja rifampisin adalah

menghambat DNA- dependent RNA polymerase dari bakteri. Seperti halnya

seperti isoniazid, rifampisin aktif pada bakteri yang sedang aktif membelah.

Rifampisin sangat baik diabsorbsi saat diberikan dalam bentuk oral,

terdistribusi pada seluruh cairan tubuh dan organ, termetabolisme di hati dan

dapat menginduksi kerja dari enzim sitokrom P45O sehingga tidak dianjurkan

untuk digunakan bersama obat-obatan yang dimetabolisme oleh enzim

sitokrom P450. Rifampisin dimetabolisme dengan deasetilasi dan senyawa

metabolit dan induknya diekskresikan di empedu dan menjalani sirkulasi

enterohepatik. Toksisitas meningkat dengan obstruksi empedu atau

gangguan fungsi hati sehingga penggunaan pada pasien yang memiliki

gangguan fungsi hati perlu diperhatikan (DiPiro J.T dkk, 2009; Ritter J.M dkk,

2009).

Rifampisin menyebabkan peningkatan transien pada enzim hati

biasanya dalam 8 minggu pertama terapi pada 10% sampai 15% pasien,

dengan kurang dari 1% pasien menunjukkan hepatotoksisitas akibat

rifampisin. Kejadian hepatotoksisitas yang lebih tinggi juga telah dilaporkan

pada pasien yang menerima rifampisin dalam kombinasi dengan

pirazinamida untuk pengobatan TB laten (Kishore P.V dkk, 2007).

Page 35: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

18

c. Pirazinamid

Pyrazinamide adalah obat antituberkulosis yang bersifat bakterisida

dan dapat ditoleransi dengan baik sebagai terapi oral. Karena

kemampuannya membunuh bakteri di lingkungan intraseluler asam

makrofag, obat ini memberikan efek utamanya pada terapi dua sampai tiga

bulan pertama (DiPiro J.T dkk, 2009; Ritter J.M dkk, 2009).

Efek samping yang paling umum dari obat ini adalah hepatotoksisitas,

yang terkait dosis dan dapat terjadi kapan saja selama terapi. Centers for

Disease Control mengemukakan, dalam 48 kasus hepatotoksisitas akibat 2

rifampisin-pirazinamid untuk pengobatan TB antara bulan Oktober 2000—

Juni 2003, 37 pasien sembuh dan 11 meninggal karena gagal hati. Dari 48

kasus yang dilaporkan, sekitar 69% hepatotoksisitas terjadi pada bulan

kedua terapi (Kishore P.V dkk, 2007).

d. Etambutol

Ethambutol digunakan sebagai obat keempat untuk TB yang

merupakan isomer-D etilenadiiminodibutanol. Mekanisme kerjanya masih

belum jelas. Etambutol menghambat metabolisme sel bakteri, menghambat

multiplikasi hingga kematian sel. Etambutol aktif terhadap bakteri yang

sedang mengalami pembelahan sel. Etambutol terserap dengan baik (75-

80%) dari usus. Waktu paruh obat ini adalah 5—6 jam. Karena etambutol

80% tidak berubah diekskresikan dalam urin, hal ini dikontraindikasikan pada

gagal ginjal. Beberapa kasus melaporkan adanya efek samping

hepatotoksisitas dengan etambutol dalam pengobatan TB, tes fungsi hati

Page 36: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

19

abnormal telah dilaporkan pada beberapa pasien yang memakai etambutol

dengan obat anti-TB lainnya (Ritter J.M dkk, 2009; Kishore P.V dkk., 2007).

II.8. Potensi Hepatotoksisitas OAT KDT

Keuntungan dalam penggunaan OAT KDT meliputi penurunan resiko

munculnya strain yang resistan terhadap obat, resiko dalam kesalahan

pengobatan lebih kecil, kepatuhan pasien yang lebih baik, mengurangi biaya

pengobatan, dan manajemen suplai, pengiriman, dan distribusi obat yang

disederhanakan. Meskipun demikian, salah satu tantangan dalam

pengobatan dengan OAT FDC adalah efek samping hepatotoksisitas

(Sahota dan Pasqua, 2012).

Kejadian hepatotoksisitas dapat diamati dari gejala dan hasil

pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan peningkatan nilai biomarker

hati seperti ALT dan AST yang dinilai pada setiap kunjungan selama minggu

pertama dan kedua pada bulan pertama pengobatan dan kemudian dinilai

setiap bulan selama empat bulan berikutnya (Wu dkk, 2015).

World Health Organization (WHO) mengklasifikasikan hepatotoksisitas

menjadi 4 kelas yang dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Klasifikasi hepatotoksisitas menurut WHO

Definisi Hepatotoksisitas

Kelas 1 (Ringan) <2.5 kali ULN (ALT 51-125 U/l)

Kelas 2 (Ringan) 2.5-5 kali ULN (ALT 126-250 U/l)

Kelas 3 (Sedang) 5-10 kali ULN (ALT 251-500 U/l)

Kelas 4 (Parah) >10 kali ULN (ALT >500 U/l)

Sumber: World Health Organization. 1979. ART Adverse Drug Reaction terminology. Geneva: WHO Collaborating for Drug International Monitoring.

Page 37: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

20

BAB III

METODE PENELITIAN

III.1 Penyiapan Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu alat gelas (Pyrex®),

rotari evaporator (Heidolp®), sentrifuge (Hettich®),humalyzer 3500 (Human®),

magnetic stirrer (Dragonlab®), mikropipet (Socorex®), timbangan analitik

(Sartorius®), tabung BD-Vacutainer®, spoit (OneMed®), dan timbangan

hewan.

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu obat anti

tuberkulosis (Rifastar® 4FDC), Curcuma®, daun Paliasa, etanol, Natrium

Carboxy-Methyl-Cellulose (NaCMC), kit diagnostik ALT dan AST (Human®),

eter dan pellet (makanan hewan).

III.2 Metode Kerja

III.2.1 Penyiapan Hewan Coba

Hewan coba yang digunakan yaitu tikus putih (Rattus norvegicus)

jenis Wistar. Tikus putih sebanyak 16 ekor (bobot badan 150–200 g) dibagi

menjadi 4 kelompok, ditempatkan dalam kandang hewan dengan pemberian

makanan dan air secara ad Libitum. Sebelum memulai penelitian, hewan

dibiarkan menyesuaikan diri selama 7 hari.

Page 38: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

21

III.2.2 Pembuatan Zat Pensuspensi NaCMC 1%

Sebanyak 1 gram Natrium Carboxy-Methyl-Cellulose (NaCMC)

didispersikan dengan aquadest yang telah dipanaskan (70ᵒC) sedikit demi

sedikit hingga volume 100 mL sambil dihomogenkan dengan magnetic

stirrer hingga terbentuk mucilago.

III.2.3 Penyiapan dan Ekstraksi Sampel

Sampel daun paliasa (Kleinhovia hospita L.) diperoleh dari Komp.

Perumahan Dosen Unhas, Tamalanrea, Kota Makassar. Sampel disortasi

dengan mengambil bagian daun yang tidak rusak kemudian dibersihkan

dengan air mengalir. Sampel daun paliasa dirajang dan dikeringkan

menggunakan oven simplisia dengan suhu 50ᵒC, simplisia kering yang

diperoleh selanjutnya diserbukkan menggunakan blender kemudian diayak

dengan mesh 20 . Serbuk simplisia dimasukkan ke dalam wadah maserasi

untuk proses ekstraksi. Metode ekstraksi yang digunakan yaitu metode

maserasi, ditimbang serbuk simplisia sebanyak 400 gram, dibasahi dengan

pelarut dan diekstraksi menggunakan pelarut etanol 70% sebanyak 4 liter

(perbandingan antara serbuk simplisia dan pelarut adalah 1:10). Ekstraksi

dilakukan selama 3 hari sambil sesekali dilakukan pengadukan. Filtrat yang

diperoleh selanjutnya disaring dan diuapkan pelarutnya menggunakan rotari

evaporator hingga diperoleh ekstrak kental.

Page 39: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

22

III.2.4 Pembuatan Suspensi Ekstrak Daun Paliasa

Dosis ekstrak yang digunakan yaitu 250 mg/kgBB dan 500 mg/kgBB

yang dipilih berdasarkan penelitian sebelumnya yang menunjukkan efek

hepatoprotektif ekstrak Kleinhovia hospita L. (Djabir dkk, 2017).

Untuk dosis 250 mg/kgBB dibuat dengan menimbang 1.250 mg

ekstrak daun paliasa kemudian digerus di dalam lumpang, ditambahkan

sedikit demi sedikit larutan koloidal NaCMC 1% sambil digerus hingga

ekstrak terdispersi merata dan dicukupkan dengan NaCMC 1% hingga

mencapai volume 25 mL. Sehingga menghasilkan ekstrak daun paliasa 50

mg/mL (5% b/v). Pemberian volume suspensi ekstrak daun paliasa diberikan

berdasarkan bobot tikus, yaitu setiap 200 gram bobot tikus diberikan

suspensi sebanyak 1 mL.

Untuk dosis 500 mg/kgBB dibuat dengan menimbang 2.500 mg

ekstrak daun paliasa kemudian digerus di dalam lumpang, ditambahkan

sedikit demi sedikit larutan koloidal NaCMC 1% sambil digerus hingga

ekstrak terdispersi merata dan dicukupkan dengan NaCMC 1% hingga

mencapai volume 25 mL. Sehingga menghasilkan ekstrak daun paliasa 100

mg/mL (10% b/v). Pemberian volume suspensi ekstrak daun paliasa

diberikan berdasarkan bobot tikus, yaitu setiap 200 gram bobot tikus

diberikan suspensi sebanyak 1 mL.

III.2.5 Pembuatan Suspensi OAT KDT

Dosis OAT KDT untuk hewan coba tikus adalah 178 mg/200 gBB

tikus. Ditimbang sebanyak 17,8 gram OAT KDT kemudian dimasukkan

Page 40: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

23

kedalam lumpang dan ditambahkan sedikit demi sedikit larutan koloidal

NaCMC 1% sambil digerus hingga OAT KDT terdispersi merata. Suspensi

kemudian dicukupkan dengan larutan koloidal NaCMC 1% dalam labu ukur

hingga mencapai volume 100 mL sehingga menghasilkan suspensi OAT

KDT 178 mg/mL (17,8% b/v). Pemberian volume suspensi OAT KDT

diberikan berdasarkan bobot tikus, yaitu setiap 200 gram bobot tikus

diberikan suspensi sebanyak 1 mL. Sedangkan untuk tikus dengan x gram

akan diberikan suspensi OAT KDT sebesar:

Volume Pemberian =x gram

200 gramx 1 mL

III.2.6 Pembuatan Suspensi Curcuma®

Curcuma® merupakan herbal terstandar yang digunakan untuk

memperbaiki fungsi organ hati, dalam penelitian ini Curcuma® digunakan

sebagai pembanding aktivitas hepatoprotektor ekstrak paliasa dalam

memperbaiki fungsi hati. Dosis Curcuma® sebagai hepatoprotektor untuk

hewan coba tikus adalah 6,17 mg/kg BB = 1,234 mg / 200 gBB tikus.

Ditimbang sebanyak 0,619 gram tablet Curcuma® yang telah digerus

kemudian dimasukkan kedalam lumpang dan ditambahkan sedikit demi

sedikit larutan koloidal NaCMC 1% sambil digerus hingga Curcuma®

terdispersi merata. Suspensi kemudian dicukupkan dengan NaCMC 1%

dalam labu ukur hingga mencapai volume 25 mL. Pemberian volume

suspensi Curcuma® diberikan berdasarkan bobot tikus, yaitu setiap 200 gram

bobot tikus diberikan suspensi sebanyak 1 mL. Sedangkan untuk tikus

dengan x gram akan diberikan suspensi Curcuma® sebesar:

Page 41: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

24

Volume Pemberian =x gram

200 gramx 1 mL

III.3. Prosedur Percobaan

Penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental terhadap

hewan coba tikus putih. Sampel darah diambil 1 hari sebelum perlakuan

diberikan untuk mendapatkan data awal (baseline). Hewan coba dibagi

menjadi 4 kelompok. Kelompok I (n=4) sebagai kontrol negatif diberi

suspensi OAT KDT 178 mg/200gBB secara peroral, kelompok II (n=4)

diberikan suspensi ekstrak daun paliasa dengan dosis 250 mg/kgBB

kemudian 4 jam setelahnya diberikan suspensi OAT KDT secara peroral,

kelompok III (n=4) diberikan suspensi ekstrak daun paliasa dengan dosis 500

mg/kgBB kemudian 4 jam setelahnya diberikan suspensi OAT KDT secara

peroral dan kelompok IV sebagai kontrol positif diberikan Curcuma® 6,17

mg/kgBB kemudian 4 jam setelahnya diberikan suspensi OAT KDT secara

peroral. Perlakuan dilakukan setiap hari selama 28 hari berturut-turut.

Prosedur ini dilakukan untuk melihat apakah pemberian ekstrak daun

paliasa 4 jam sebelum terapi OAT KDT dapat memberikan efek protektif

pada sel hati dengan mengamati perubahan kadar ALT dan AST.

III.3.1 Preparasi Serum dan Evaluasi Fungsi Hati

Setelah 28 hari perlakuan tikus dianastesi menggunakan eter secara

inhalasi, sampel darah sebanyak 2 mL diambil dari vena lateral ekor tikus

menggunakan tabung vakutainer. Sampel darah disentrifugasi selama 15

Page 42: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

25

menit dengan kecepatan 3000 rpm untuk mendapatkan serum. Serum

disimpan pada suhu -20ᵒC sampai analisis biomarker dilakukan.

III.3.2 Analisa Kadar ALT dan AST

Analisis kadar ALT serum dilakukan menggunakan 100 µL sampel

ditambahkan dengan 1000 µL dapar, dihomogenkan dan diinkubasi selama 5

menit pada suhu 37ᵒC. Setelah diinkubasi ditambahkan 250 µL substrat,

homogenkan dan diinkubasi selama 1 menit pada suhu 37ᵒC. Setelah itu

dilakukan analisis kadar ALT menggunakan alat humalyzer.

Analisis kadar AST serum dilakukan menggunakan 100 µL sampel

ditambahkan dengan 1000 µL dapar, dihomogenkan dan diinkubasi selama 5

menit pada suhu 37ᵒC. Setelah diinkubasi ditambahkan 250 µL substrat,

homogenkan dan diinkubasi selama 1 menit pada suhu 37ᵒC. Setelah itu

dilakukan analisis kadar AST menggunakan alat humalyzer.

III.3.3 Analisa Statistik

Data yang diperoleh dianalisis menggunakan SPSS 20. Data disajikan

dalam bentuk mean ± standar error mean (SEM). Distribusi data diuji dengan

Kolmogorov-Smirnov. Apabila data terdistribusi normal dilanjutkan analisis

dengan one way anova dilanjutkan dengan uji LSD test untuk melihat

perbedaan yang signifikan antar kelompok (P<0,05).

Page 43: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

26

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tuberkulosis merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan

oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang hingga saat ini masih

merupakan penyakit penyebab kematian utama akibat infeksi di negara

berkembang. Pengobatan TB yang direkomendasikan WHO saat ini adalah

dengan Obat Anti Tuberkulosis Kombinasi Dosis Tetap (OAT KDT).

Meskipun penggunaan OAT KDT direkomendasikan oleh WHO namun

masih banyak kasus yang menunjukkan penggunaan OAT memiliki efek

samping hepatotoksisitas.

Pada penelitian ini dilakukan uji aktivitas hepatoprotektor ekstrak daun

paliasa untuk mengetahui apakah pemberian ekstrak daun paliasa empat

jam sebelum penggunaan OAT KDT dapat mengurangi efek samping

kerusakan hati pada tikus putih yang diberi OAT KDT selama 28 hari dengan

mengamati dari kadar ALT dan AST nya. Dosis yang digunakan merupakan

dua kali dosis terapi untuk menginduksi kerusakan hati pada tikus.

Daun paliasa segar sebanyak 1.600 gram dikeringkan dan diperoleh

400 gram daun paliasa kering yang selanjutnya diekstraksi dengan metode

maserasi menggunakan etanol 70% dan diperoleh ekstrak kental daun

paliasa sebanyak 59,4 gram dengan persen rendamen sebesar 14,8%.

Kadar rata-rata ALT dan AST sebelum perlakuan (Hari ke-0) dapat

dilihat pada (Tabel 5). Kadar rata-rata ALT kelompok tikus berada pada

Page 44: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

27

range 40,9 ± 3,3 hingga 66,0 ± 1,9 , setelah dianalisis secara statistik

dinyatakan perbedaan antar perlakuan tidak signifikan (P>0,05). Begitu pula

dengan kadar rata-rata AST yang berada pada range 71,7 ± 4,6 hingga

121,1 ± 15,2 dinyatakan berbeda tidak signfikan antar kelompok

menggunakan analisis one way anova (lihat lampiran VI), hal ini

menunjukkan bahwa tikus sebelum perlakuan memiliki kondisi hati yang

kurang lebih serupa.

Tabel 5. Kadar Rata-rata ALT dan AST (U/l)

Kelompok Kadar ALT (U/L) Kadar AST (U/L)

Hari Ke-0 Hari Ke-28 Hari Ke-0 Hari Ke-28

I 49,1 ± 6,9 76,5 ± 4,1* 71,7 ± 4,6 131,4 ± 4,4*

II 59,0 ± 9,0 54,6 ± 4,7 103,7 ± 22,5 109,7 ± 6,7

III 66,0 ± 1,9 71,8 ± 5,0 121,1 ± 8,4 111,6 ± 5,8

IV 40,9 ± 3,3 51,9 ± 4,7 121,0 ± 15,2 104,0 ± 6,4

Keterangan: I : OAT KDT II : Ekstrak paliasa 250mg/kgBB + OAT KDT III : Ekstrak paliasa 500mg/kgBB + OAT KDT IV : Curcuma

® 6,17mg/kgBB + OAT KDT

* : Terjadi peningkatan yang signifikan dibandingkan hari ke-0

Setelah hari ke-28 pemberian OAT KDT dengan dosis dua kali dosis

terapi, kadar rata-rata ALT dan AST tikus kelompok I (pemberian OAT KDT)

mengalami peningkatan yang signifikan. Pada gambar 3 dan 4 kelompok

yang hanya diberikan OAT KDT menunjukkan peningkatan kadar ALT dan

AST yang paling tinggi dibandingkan dengan kelompok tikus yang

mendapatkan perlakuan ekstrak paliasa maupun Curcuma®.

Peningkatan kadar ALT 2.5 kali dari nilai normal mengindikasikan

kerusakan hati ringan (Lihat tabel 4). Meskipun dalam penelitian ini

peningkatan nilai ALT dan AST tidak mencapai 2.5 kali nilai normal namun

Page 45: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

28

penggunaan OAT KDT selama 28 hari meningkatkan kadar ALT dan AST

secara signfikan dibandingkan pengukuran awal. Oleh karena itu,

penggunaan OAT dalam jangka waktu yang lebih lama diasumsikan akan

menimbulkan efek samping hepatotoksisitas.

Gambar 3. Grafik Kadar Rata-rata ALT Setelah Perlakuan

Ket: 1; OAT=KDT, 2; Eks. Paliasa 250mg/kgBB + OAT KDT, 3; Eks. Paliasa 500mg/kgBB + OAT KDT, 4 Curcuma

® + OAT KDT

*: menandakan perlakuan berbeda signifikan dengan kelompok 1

Gambar 4. Grafik Kadar Rata-rata AST Setelah Perlakuan Ket: 1; OAT=KDT, 2; Eks. Paliasa 250mg/kgBB + OAT KDT, 3; Eks. Paliasa 500mg/kgBB +

OAT KDT, 4 Curcuma® + OAT KDT

0,0

20,0

40,0

60,0

80,0

100,0

1 2 3 4

Kad

ar A

LT (

U/L

)

0,0

20,0

40,0

60,0

80,0

100,0

120,0

140,0

160,0

1 2 3 4

Kad

ar A

ST (

U/L

) * * *

* *

Page 46: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

29

Pada uji lanjutan menggunakan LSD test , diperoleh hasil bahwa

kadar ALT hari ke-28 kelompok I (pemberian OAT KDT) dengan kelompok II

(Eks. Paliasa 250 mg/kgBB + OAT KDT) dan kelompok IV (Curcuma® 6,17

mg/kgBB+ OAT KDT) memiliki perbedaan yang signifikan (P<0,05). Hal ini

menandakan bahwa terdapat perbedaan kadar ALT yang nyata pada tikus

yang diberi ekstrak paliasa 250 mg/kgBB dan Curcuma® 6,17 mg/kgBB

sebelum pemberian OAT KDT dengan tikus yang hanya diberi OAT KDT

saja. Sedangkan, untuk kelompok III (Eks. Paliasa 500 mg/kgBB + OAT-

KDT), menunjukkan perubahan yang tidak signifikan (P>0,05) dengan

kelompok I yang berarti tidak ada perubahan nyata ketika tikus diberi ekstrak

paliasa 500 mg/kgBB sebelum perlakuan dengan tikus yang hanya diberikan

OAT KDT saja. Hal ini berarti pemberian ekstrak daun paliasa dengan dosis

250mg/kgBB lebih optimal dalam mencegah terjadinya kerusakan hati pada

tikus yang merupakan efek samping dari OAT KDT. Bahkan efek protektif

ekstrak paliasa 250 mg/kgBB sebanding dengan efek protektif Curcuma®

yang merupakan herbal terstandar yang sudah digunakan secara klinik di

beberapa rumah sakit.

Analisis kadar AST pada kelompok I (pemberian OAT KDT)

menunjukkan peningkatan kadar AST yang lebih tinggi dibandingkan

kelompok II (Eks. Paliasa 250 mg/kgBB + OAT KDT), III (Eks. Paliasa 500

mg/kgBB + OAT KDT) dan IV (Curcuma® 6,17 mg/kgBB + OAT KDT), dan

hal ini signifikan secara statistik (P<0,05). Hasil tersebut menunjukkan

pemberian ekstrak paliasa 250 mg/kgBB dan 500 mg/kgBB maupun

Page 47: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

30

Curcuma® 6,17 mg/kgBB mampu mencegah peningkatan kadar AST pada

tikus yang diberi OAT KDT selama 28 hari.

Hal ini didukung dengan penelitian sebelumnya yaitu Raflizar (2009)

yang dalam penelitiannya mengatakan ekstrak daun paliasa (250 mg/kgBB,

500 mg/kgBB, 750 mg/kgBB dan 1000 mg/kgBB) dapat menurunkan aktivitas

enzim ALT yang ditimbulkan oleh karbon tetraklorida (CCl4) dan Djabir dkk,

2017 yang menemukan bahwa pemberian ekstrak etanol daun paliasa

sebelum injeksi doxorubisin secara signifikan mengurangi peningkatan ALT

dan AST terutama pada dosis 250 mg/kgBB.

Perbedaan mendasar yang terjadi dalam penelitian ini adalah ekstrak

paliasa dengan dosis 250 mg/kgBB dibandingkan dosis 500 mg/kgBB lebih

baik dalam memproteksi fungsi hati karena mampu mencegah peningkatan

ALT maupun AST.

Meskipun kadar ALT dan AST meningkat saat terjadi kerusakan pada

sel hati, ALT adalah enzim yang lebih spesifik. ALT banyak terdapat pada

organ hati dan spesifik pada kasus kerusakan sel hati yang disebabkan oleh

obat-obatan atau toksin dibandingkan dengan AST sedangkan AST terdapat

dalam jumlah besar pada organ hati dan jantung, enzim ini juga terdapat di

dalam ginjal, otot rangka dan pankreas (Kee, 2008; Burtis dan Ashwood,

1994).

Efek hepatoprotektif ekstrak paliasa kemungkinan didukung oleh

senyawa-senyawa kimia yang terkandung didalamnya. Salah satunya

sikloartan triterpenoid diisolasi dari Kleinhovia hospita L. yang menunjukkan

Page 48: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

31

aktivitas hepatoprotektif terhadap kerusakan oksidatif akibat H2O2 pada

hepatosit tikus (Zhou dkk, 2013). Penelitian yang dilakukan Arung dkk, 2012

juga melaporkan bahwa ekstrak daun paliasa menunjukkan ativitas

antioksidan yang kuat jika dibandingkan dengan vitamin C sebagai kontrol

positif dengan menggunakan metode DPPH.

Page 49: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

32

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

V.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa

pemberian ekstrak etanol daun paliasa dosis 250mg/kgBB menunjukkan

aktivitas hepatprotektif dalam mencegah peningkatan kadar ALT dan AST

pada tikus yang diberi OAT KDT selama 28 hari.

V.2 Saran

Sebaiknya dilakukan uji klinis tentang khasiat hepatoprotektor ekstrak

daun paliasa sehingga dapat dijadikan alternatif sebagai terapi pendamping

untuk mengurangi kejadian hepatotoksisitas.

Page 50: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

33

DAFTAR PUSTAKA

Aditama, T. Y., Subuh, M., Dyah, E. M., Basri, C., Asik, S., Kamso, S. 2011. Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis. Kemenkes RI.

Amiruddin, R. 2006. Fisiologi dan Biokimiawi Hati. Buku Ajar Ilmu Penyakit Jilid I Edisi IV. Jakarta: Balai Penerbit FK UI.

Anggreani, P., E. Khairina, Y. 2012. Standarisasi Ekstrak Etanol Herbal Pegagan (Centella asiatica L. Urban) yang Berasal dari Malang dan Penetapan Kadar Asiatikosida. Jurusan Farmasi: UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta. Hal: 2-3

Arung, E.T., Kusuma, I.W., Kim, Y.U., Shimizu, K., dan Kondo, R. 2011.

Antioxidative compounds from leaves of Tahongai (Kleinhovia hospita). Journal of Wood Science, 58(1): 77-80.

Badan POM RI, 2006, Acuan Sediaan Herbal, Vol. 2, Edisi I, Direktorat Obat Asli Indonesia, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia,Jakarta, hal 37. Available as PDF File E-book.

Burtis, C.A, Ashwood, E.R. 1994. Tietz Textbook of Clinical Chemistry. Philadelphia, WB Saunders Company.

Cahyono B, Suharjo. 2009. Hepatitis A Cegah Penularannya. Jakarta: Kasinus.

Craig, C.R. and Stitzel, R.E, 2004. Modern Pharmacology with Clinical

Applications. Lippincott Williams & Wilkins. Available as PDF File E-book.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2000. Parameter Standar

Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

DiPiro. JT., 2009. Pharmacoterapy Handbook 7th edition. New York: Mc

Graw Hill. Available as PDF File E-book.

Ditjen POM. 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Cetakan Pertama. Jakarta: Depkes RI. Available as PDF File E-book.

Djabir, Y.Y., Arsyad, M.A., Sartini, Subehan. 2017. Potential Roles of

Kleinhovia hospita Linn Leaf Extract in Reducing Doxorubicin Acute Hepatic, Cardiac, and Rena Toxicities in Rats. 9(2): 168-173.

Page 51: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

34

Gan, L., Ren, G., Mo, J., Zhang, X., Yao, W., dan Zhou, C. Cycloartane Triterpenoids from Kleinhovia hospita. Journal of Natural Products 2009; 72(6): 1102-1105.

Huang, X.J., Choi, Y.K., Im, H.s., Yarimaga, O., Yoon, E., Kim, H. S., 2006. Aspartat Aminotransferase (AST) and Alanine Aminotransferase (AST) Detection Techniques. Sensors. 6 (06): 756-782

Kala’padang, D. 2017. Evaluasi Efek Protektif Ekstrak Daun Paliasa

(Kleinhovia hospita. Linn) Terhadap Peningkatan SGOT dan SGPT Pada Hati Tikus yang Di Induksi Dengan Doksorubisin. Skripsi. Universitas Hasanuddin.

Kee, J.L., 2008. Pedoman Pemeriksaan Laboratorium & Diagnostik. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Cetakan I Edisi 6, Jakarta.

Kishore, P.V., Palaian, S., Paudel, R., Mishra, P., Prabhu, M., Shankar, P.R., 2007. Drug Induced Hepatitis with Anti-tubercular Chemotherapy: Challenges and Difficulties in Treatment. Kathmandu University Medical Journal; 5(2): 256-260.

Krinke, G.J., 2000. The Laboratory Rat. San Diego CA: Academic Press.

Li SG, Gang R, Jian XM, Xiang, Yi Z, Wei, Yao, Chang, Xin Z. 2009. Cycloartane Triterpenoids from Kleinhovia hospita. J Nat Prod. 72(2009):1102–1105.

Mader, S. S. 2004. In Understanding Human Anatomy & Physiology (5th edition ed., pp. 207-212). New York: The McGraw-Hill.

Malole dan Pramono. 1989. Penggunaan Hewan-Hewan Percobaan Di Laboratorium. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktotarat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antara universitas Bioteknologi Institut Pertanian Bogor, Bogor. Hal. 64, 77, 106.

Mo, J., Bai, Y., Liu, B., Zhou, C., Zou, L., dan Gan, L. 2014. Two New Cycloartane Triterpenoids from Kleinhovia hospita L. Helvetica Chimica Acta, 97(6): 887-894.

Raflizar, R. 2009. Uji Toksisitas Subkronik Dari Ekstrak Etanol Daun Paliasa (Kleinhovia hospita Linn.) Pada Hati dan Ginjal Tikus. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Raflizar, R. dan Sihombing, M. 2009. Dekok Daun Paliasa (Kleinhovia hospita Linn.) Sebagai Obat Radang Hati Akut. Jurnal Ekologi Kesehatan.

Ritter, J.M., Lewis, L.D., Mant, T., Ferro A. 2008. A Textbook of Clinical Pharmacology and Therapeutics Fifth Edition. UK: Hodder Arnold

Page 52: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

35

Rizzo, Donald, C. 2001. Delmar’s fundamentals of Anatomy & Physiology. USA: Thomson Learning Saladin

Sahota, T dan Pasqua, O., D. 2012. Feasibility of a Fixed Dose Combination of Pyrazinamide and Its Impact On Systemic Drug Exposure and Liver Safety in Patient With Tuberculosis. AAC Journal, 56 (11)

Shin, J.W, Seol, I.C, Son CG. 2010. Interpretation of Animal Dose and Human Equivalent Dose for Drug Development. The Journal of Korean Oriental Medicine; 31(3) : 3.

Smith, dan Mangkoewijoyo, S. 1998. Pemeliharaan, Pembiakkan, dan Penggunaan Hewan percobaan di daerah Tropis. Edisi 1: jakarta: UI Press. Hal. 37-39.

Soekamto, N.H., Alfian, N., Iwan, D., Hasriani, A., Ruhma, R., dan Agustono, A. 2010. Dua Senyawa Triterpenoid dari Tumbuhan Paliasa (Kleinhovia hospita L.) Famili Sterculiaceae. Jurnal Sains MIPA, 16(2): 94-98.

Sholihah, I., Mardiyanto, Fertilita, S., Herlina, Charmilia, O. 2018. Standardization of Ethanolic Extract of Tahongai Leaves (Kleinhovia hospita L.). Sci. Technol. Indonesia 3, (1) 2018: 14-18.

Tayeb, R., Wahyudin, E., Alam, G., Pakki, E., Lukman. 2013. Penelusuran Mekanisme Kapsul Paliasa (Kleinhovia hospita L.) Sebagai Sediaan Hepatogeneratif: Kajian Mengenai SGPT, SGOT dan Glutation. Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin. Majalah Farmasi dan Farmakologi, 17 (3): 1410-7031.

Tayeb, R., Wahyudin, E., Alam, G., Usmar, Lukman. 2012. Toksisitas Akut “Tea Bag” Paliasa (Kleinhovia hospita L.) Pada Mencit (Mus musculus) Glaur Bal/C Sebagai Prototipe Sediaan Fitofarmaka. Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin. Majalah Farmasi dan Farmakologi, 16 (3): 121-122.

Voight, R. 1994. Buku pelajaran teknologi farmasi. Edisi ke-5. Diterjemahkan oleh: Dr. Soendani Noerono. Gajah Mada University. Yogyakarta

Wolfensohn, S., dan Lloyd, M., 2013, Handbook of Laboratory Animal Management and Welfare, 4th ed., Wiley-Blackwell, West Sussex, 234.

World Health Organization. 2015. Bending the curve – ending Tuberculosis: Annual Report 2017. Available as PDF File E-book.

World Heath Organization. 2010 . Treatment of Tuberculosis: guidelines. In 4th Edition. p. 160. Available as PDF File E-book.

Page 53: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

36

World Health Organization. 1979. ART Adverse Drug Reaction terminology. Geneva: WHO Collaborating for Drug International Monitoring

Wu, J., T., Chiu, C., T., Wei, Y., F., Lai, Y., F. 2015. Comparison of The Safety and Efficacy of a Fixed Dose Combination Regimen and Separate Formulation for Pulmonary Tuberculosis Treatment. Clinics. 70 (6) : 429-434

Zhou, C., Zou, L., Gan, L., dan Cao, Y.L. Kleinhospitines A-D, New Cycloartane Triterpenoid Alkaloids from Kleinhovia hospita. Organic Letters 2013; 15 (11): 2734-2737.

Page 54: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

37

Pemberian OAT

KDT 4 jam setelah

perlakuan

LAMPIRAN I

SKEMA KERJA

1. Skema Kerja Umum

Tikus putih (n=16)

Adaptasi hewan coba (7 hari)

Pengambilan darah pra perlakuan

Sampel darah setelah 28 hari perlakuan

Pengukuran ALT dan AST

Analisis statistik

Kesimpulan

Kelompok I OAT KDT 178

mg/200 g BB

Kelompok II Ekstrak paliasa 250mg/ kgBB

Kelompok III Ekstrak paliasa 500mg/ kgBB

Kelompok IV

Curcuma®

OAT KDT 178 mg/200 g BB

OAT KDT 178 mg/200 g BB

OAT KDT 178 mg/200 g BB

4 jam 4 jam 4 jam

Page 55: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

38

2. Skema Kerja Ekstraksi Daun Paliasa

Disortasi

Dicuci dengan air mengalir

Dirajang

Dikeringkan menggunakan oven 50ᵒC

Diserbukkan dengan mesh No. 20

Disimpan dalam wadah tertutup rapat

Dimaserasi menggunakan etanol

70% selama 3 hari

Diuapkan pelarut menggunakan

rotary evaporator

Daun Paliasa

Simplisia Daun Paliasa

Ekstrak Kental Daun Paliasa

Page 56: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

39

LAMPIRAN II

HASIL PENGUKURAN KADAR ALT DAN AST

1. Hasil Pengukuran Kadar ALT

Tabel 6. Hasil pengukuran kadar ALT sebelum dan setelah perlakuan

Kadar ALT (U/L)

Perlakuan Hari ke-0 Hari ke-28

OAT KDT 178 mg/200g BB

44,3 73,5

36,5 78,4

46,8 67,2

68,9 86,8

Rata-rata ± SEM 49,1 ± 6,9 76,5 ± 4,1

Ekstrak Paliasa 250mg/kgBB + OAT KDT 178 mg/200g BB

40,8 49,3

81,5 49,5

48,9 68,9

64,8 50,6

Rata-rata ± SEM 59,0 ± 9,0 54,6 ± 4,7

Ekstrak Paliasa 500mg/kgBB + OAT KDT 178 mg/200g BB

68,9 59,5

66,5 82,0

68,1 67,6

60,3 77,9

Rata-rata ± SEM 66,0 ± 1,9 71,8 ± 5,0

Curcuma®

+ OAT KDT 178 mg/200g BB

36,6 46,7

33,9 42,2

46,1 63,9

46,9 54,9

Rata-rata ± SEM 40,9 ± 3,3 51,9 ± 4,7

Page 57: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

40

2. Hasil Pengukuran Kadar AST

Tabel 7. Hasil pengukuran kadar AST sebelum dan setelah perlakuan

Perlakuan Hari ke-0 Hari ke-28

OAT KDT

76,3 121,5

71,8 126,7

58,8 141,7

71,7 135,5

Rata-rata ± SEM 71,7 ± 4,6 131,4 ± 4,4

Ekstrak Paliasa 250mg/kgBB + OAT KDT 178 mg/200g BB

69 106,9

167,3 94,1

104,4 110,6

74,2 127,1

Rata-rata ± SEM 103,7 ± 22,5 109,7 ± 6,7

Ekstrak Paliasa 500mg/kgBB + OAT KDT 178 mg/200g BB

129,9 125,8

140,3 102,8

103,5 116,8

110,6 101,1

Rata-rata ± SEM 121,1 ± 8,4 111,6 ± 5,8

Curcuma®

+ OAT KDT 178 mg/200g BB

114,8 100,2

164,6 121,4

110,4 90,8

94,2 103,6

Rata-rata ± SEM 121,0 ± 15,2 104,0 ± 6,4

Page 58: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

41

LAMPIRAN III

PERHITUNGAN DOSIS OAT KDT

1. Dosis OAT KDT

Komposisi OAT KDT yang digunakan yaitu :

Rifampisin 150 mg

Isoniazid 75 mg

Pirazinamid 400 mg

Etambutol 275 mg

Dosis penggunaan OAT KDT pada orang dewasa adalah 4 tablet/60

kgBB (Aditama dkk, 2011). Maka penentuan dosis adalah sebagai berikut :

Bobot rata-rata tablet =Bobot 20 tablet

Jumlah tablet

Bobot rata-rata tablet =21.600

20= 1.080

Artinya, untuk dosis sekali, orang dewasa (60 kg) akan mengkonsumsi tablet

yang setara dengan 1.080 mg/tablet.

1.080 × 4 = 4.320 mg/60 kgBB = 72 mg/kgBB

2. Perhitungan Pemberian OAT KDT Pada Tikus

Konversi dosis manusia ke tikus berdasarkan luas permukaan tubuh

adalah sebagai berikut:

Bobot rata-rata tablet x 4 tablet

Dosis manusia (mg/kg) x Faktor konversi

Page 59: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

42

Tabel 8. Konversi Ekuivalen Dosis Manusia ke Dosis Hewan Berdasarkan Luas Permukaan Tubuh

Spesies

Berat Badan

(kg)

Rentang Berat

Badan(kg)

Luas Permukaan Tubuh (m

2)

Faktor Km

Faktor Konversi

Manusia Dewasa 60 - 1,6 37 1,00

Anak 20 - 0,8 25 1,48 Baboon 12 7 – 13 0,6 20 1,85 Anjing 10 5 – 17 0,6 20 1,85 Monyet 3 1,4 – 4,9 0,24 12 3,08 Kelinci 1,8 0,9 – 3,0 0,15 12 3,08 Marmut 0,4 0,208 – 0,700 0,05 8 4,63 Tikus 0,15 0,080 – 0,270 0,025 6 6,17

Hamster 0,08 0,047 – 0,157 0,02 5 7,40 Mencit 0,02 0,011 – 0,034 0,007 3 12,33

Sumber : Shin JW, Seol IC, Son CG. Interpretation of Animal Dose and Human Equivalent Dose for Drug Development. The Journal of Korean Oriental Medicine. 2010;31(3):3

Faktor konversi dari manusia ke tikus adalah 6,17 (lihat Tabel 6)

sehingga konversi dosisnya adalah :

72 mg/kg x 6,17 = 444,24 mg/kg = 89 mg/200 g

Jadi, dosis terapi untuk tikus 89 mg/200g BB. Dosis ditingkatkan 2 kali lipat

untuk menginduksi kerusakan hati sehingga dosis menjadi 178 mg/200g BB.

3. Perhitungan Volume Pemberian OAT KDT Pada Tikus

Pemberian volume suspensi OAT KDT diberikan berdasarkan bobot

tikus, yaitu setiap 200 gram bobot tikus diberikan suspensi sebanyak 1 mL.

Sedangkan untuk tikus dengan x gram akan diberikan suspensi OAT KDT

sebesar:

Volume Pemberian =x gram

200 gramx 1 mL

Pada saat penelitian digunakan total 16 ekor tikus, dengan kisaran

bobot badan yaitu 130 gram, 140 gram, 150 gram, 160 gram, 170 gram, 180

Page 60: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

43

gram, 190 gram dan 200 gram. Sehingga volume pemerian OAT KDT untuk

tikus sesuai bobot badan adalah :

- Untuk tikus dengan berat 130 gram : X =130 gram

200 gramx 1 mL = 0,65 mL

- Untuk tikus dengan berat 140 gram : X =140 gram

200 gramx 1 mL = 0,7 mL

- Untuk tikus dengan berat 150 gram : X =150 gram

200 gramx 1 mL = 0,75 mL

- Untuk tikus dengan berat 160 gram : X =160 gram

200 gramx 1 mL = 0,8 mL

- Untuk tikus dengan berat 170 gram : X =170 gram

200 gramx 1 mL = 0,85 mL

- Untuk tikus dengan berat 180 gram : X =180 gram

200 gramx 1 mL = 0,9 mL

- Untuk tikus dengan berat 190 gram : X =190 gram

200 gramx 1 mL = 0,95 mL

- Untuk tikus dengan berat 200 gram : X =200 gram

200 gramx 1 mL = 1 mL

Page 61: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

44

LAMPIRAN IV

PERHITUNGAN DOSIS CURCUMA®

Curcuma® mengandung zat aktif ekstrak Curcuma xanthorrhiza

Rhizoma sebanyak 20 mg tiap tablet. Dosis penggunaan Curcuma® pada

orang dewasa adalah 3 kali sehari 1 tablet, sehingga dosis pada orang

dewasa (60 kg) adalah 60mg/60kgBB per hari atau 1mg/kgBB per hari. Maka

penentuan dosis untuk tikus berdasarkan luas permukaan tubuh adalah

sebagai berikut :

Dosis manusia (mg/kg) x Faktor konversi

Dimana Faktor konversi dari manusia ke tikus adalah 6,17 (lihat Tabel 6)

sehingga konversi dosisnya adalah :

1 mg/kg x 6,17 = 6,17 mg/kg = 1,234 mg/200gBB

Jadi, untuk tikus dengan bobot badan 200g dosis Curcuma® yang diberikan

adalah 1,234mg.

Untuk membuat stok sebanyak 25 mL dengan dosis yang sesuai

maka perhitungan nya adalah sebagai berikut:

Bobot hitung = 1,234 mg x 25 = 30,85 mg

Bobot etiket = 20 mg

Bobot rata-rata tablet = 401,5 mg

Bobot hitung

Bobot etiket x Bobot rata-rata tablet

30,85 mg

20 mg x 401,5 = 619 mg

Page 62: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

45

Jadi, untuk membuat stok sebanyak 25 mL ditimbang sebanya 619

mg Curcuma® dan disuspensikan kedalam NaCMC 1% hingga 25 mL dimana

setiap 1mL mengandung 1,234 mg Curcuma®

Pemberian volume suspensi Curcuma® diberikan berdasarkan bobot

tikus, yaitu setiap 200 gram bobot tikus diberikan suspensi sebanyak 1 mL.

Sedangkan untuk tikus dengan x gram akan diberikan suspensi Curcuma®

sebesar:

Volume Pemberian =x gram

200 gramx 1 mL

Pada saat penelitian digunakan total 16 ekor tikus, dengan kisaran

bobot badan yaitu 130 gram, 140 gram, 150 gram, 160 gram, 170 gram, 180

gram, 190 gram dan 200 gram. Sehingga volume pemerian suspensi

Curcuma® untuk tikus sesuai bobot badan adalah :

- Untuk tikus dengan berat 130 gram : X =130 gram

200 gramx 1 mL = 0,65 mL

- Untuk tikus dengan berat 140 gram : X =140 gram

200 gramx 1 mL = 0,7 mL

- Untuk tikus dengan berat 150 gram : X =150 gram

200 gramx 1 mL = 0,75 mL

- Untuk tikus dengan berat 160 gram : X =160 gram

200 gramx 1 mL = 0,8 mL

- Untuk tikus dengan berat 170 gram : X =170 gram

200 gramx 1 mL = 0,85 mL

- Untuk tikus dengan berat 180 gram : X =180 gram

200 gramx 1 mL = 0,9 mL

- Untuk tikus dengan berat 190 gram : X =190 gram

200 gramx 1 mL = 0,95 mL

- Untuk tikus dengan berat 200 gram : X =200 gram

200 gramx 1 mL = 1 mL

Page 63: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

46

LAMPIRAN V

PERHITUNGAN DOSIS EKSTRAK DAUN PALIASA

1. Perhitungan % Rendamen

% Rendamen =bobot ekstrak

bobot simplisiax 100%

% Rendamen =59,4 gram

400 gramx 100%

= 14,85 %

2. Perhitungan Dosis Ekstrak Daun Paliasa

- Untuk Dosis 250 mg/kgBB

Dosis ekstrak 250 mg/kgBB dikonversi menjadi 50 mg/200g BB tikus.

Suspensi ekstrak 25 mL = 50 mg / 200 g / 1 mL

= 1.250 mg / 200 g / 25 mL

= 1,25 g / 25 mL (5% b/v)

- Untuk Dosis 500 mg/kgBB

Dosis ekstrak 500 mg/kgBB dikonversi menjadi 100 mg/200g BB tikus.

Suspensi ekstrak 25 mL = 100 mg / 200 g / 1 mL

= 2.500 mg / 200 g / 25 mL

= 2,50 g / 25 mL (10% b/v)

3. Perhitungan Volume Pemberian Suspensi Ekstrak Daun Paliasa

Pada saat penelitian digunakan total 16 ekor tikus, dengan kisaran

bobot badan yaitu 130 gram, 140 gram, 150 gram, 160 gram, 170 gram, 180

Page 64: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

47

gram, 190 gram dan 200 gram. Sehingga volume pemerian suspensi ekstrak

daun paliasa untuk tikus sesuai bobot badan adalah :

- Untuk tikus dengan berat 130 gram : X =130 gram

200 gramx 1 mL = 0,65 mL

- Untuk tikus dengan berat 140 gram : X =140 gram

200 gramx 1 mL = 0,7 mL

- Untuk tikus dengan berat 150 gram : X =150 gram

200 gramx 1 mL = 0,75 mL

- Untuk tikus dengan berat 160 gram : X =160 gram

200 gramx 1 mL = 0,8 mL

- Untuk tikus dengan berat 170 gram : X =170 gram

200 gramx 1 mL = 0,85 mL

- Untuk tikus dengan berat 180 gram : X =180 gram

200 gramx 1 mL = 0,9 mL

- Untuk tikus dengan berat 190 gram : X =190 gram

200 gramx 1 mL = 0,95 mL

- Untuk tikus dengan berat 200 gram : X =200 gram

200 gramx 1 mL = 1 mL

Page 65: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

48

LAMPIRAN VI

DATA STATISTIK

Tabel 9. Data distribusi Kolmogorov-Sminov kadar ALT dan AST

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ALT_AWAL ALT_H28 AST_AWAL AST_H28

N 16 16 16 16

Normal Parametersa,b

Mean 53,732 63,681 104,371 114,150

Std. Deviation 14,5654 13,8172 33,1727 15,0516

Most Extreme Differences

Absolute ,193 ,141 ,145 ,133

Positive ,193 ,141 ,145 ,133

Negative -,151 -,101 -,090 -,122

Kolmogorov-Smirnov Z ,771 ,562 ,579 ,533

Asymp. Sig. (2-tailed) ,592 ,910 ,891 ,939

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Tabel 10. Data statistik homogenitas kadar ALT dan AST dengan test of homogeneity

of variances

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

ALT_AWAL 3,101 3 12 ,067

ALT_H28 ,165 3 12 ,918

AST_AWAL 1,910 3 12 ,182

AST_H28 ,114 3 12 ,951

Page 66: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

49

Tabel 11. Data Statistik Kadar ALT dan AST sebelum dan setelah perlakuan dengan Paired Samples T-Test

Paired Samples Test

Paired Differences

95% Confidence

Interval of the

Difference

Mean Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

Lower Upper t df Sig. (2-

tailed)

Pair 1 ALT_AWAL –

ALT_H28 -27,3500 10,8433 5,4216 -44,6041 -10,0959 -5,045 3 ,015

Pair 2 AST_AWAL –

AST_H28 -59,6050 16,2254 8,1127 -85,4233 -33,7867 -7,347 3 ,005

Tabel 12. Data statistik kadar ALT dan AST sebelum dan setelah perlakuan dengan dengan one way anova

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

ALT_AWAL

Between Groups 1452,730 3 484,243 3,360 ,055

Within Groups 1729,516 12 144,126

Total 3182,246 15

ALT_H28

Between Groups 1799,672 3 599,891 6,765 ,006

Within Groups 1064,073 12 88,673

Total 2863,744 15

AST_AWAL

Between Groups 6493,080 3 2164,360 2,594 ,101

Within Groups 10013,373 12 834,448

Total 16506,453 15

AST_H28

Between Groups 1694,185 3 564,728 3,977 ,035

Within Groups 1704,095 12 142,008

Total 3398,280 15

Page 67: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

50

Tabel 13. Data statistik perbandingan kadar ALT antar perlakuan dengan LSD Test

Multiple Comparisons

LSD

(I) PERLAKUAN (J) PERLAKUAN Mean

Difference

(I-J)

Std.

Error

Sig. 95% Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

OAT-FDC

Eks. Paliasa 5% + OAT-FDC 21,9000* 6,6586 ,006 7,392 36,408

Eks. Paliasa 10% + OAT-FDC 4,7250 6,6586 ,492 -9,783 19,233

Curcuma + OAT-FDC 24,5500* 6,6586 ,003 10,042 39,058

Eks. Paliasa 5%

+ OAT-FDC

OAT-FDC -21,9000* 6,6586 ,006 -36,408 -7,392

Eks. Paliasa 10% + OAT-FDC -17,1750* 6,6586 ,024 -31,683 -2,667

Curcuma + OAT-FDC 2,6500 6,6586 ,698 -11,858 17,158

Eks. Paliasa 10%

+ OAT-FDC

OAT-FDC -4,7250 6,6586 ,492 -19,233 9,783

Eks. Paliasa 5% + OAT-FDC 17,1750* 6,6586 ,024 2,667 31,683

Curcuma + OAT-FDC 19,8250* 6,6586 ,012 5,317 34,333

Curcuma + OAT-

FDC

OAT-FDC -24,5500* 6,6586 ,003 -39,058 -10,042

Eks. Paliasa 5% + OAT-FDC -2,6500 6,6586 ,698 -17,158 11,858

Eks. Paliasa 10% + OAT-FDC -19,8250* 6,6586 ,012 -34,333 -5,317

*. The mean difference is significant at the 0,05 level.

Page 68: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

51

Tabel 14. Data statistik perbandingan kadar AST antar perlakuan dengan LSD Test

Multiple Comparisons

LSD

(I) PERLAKUAN (J) PERLAKUAN Mean

Difference

(I-J)

Std.

Error

Sig. 95% Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

OAT-FDC

Eks. Paliasa 5% + OAT-FDC 21,6250* 8,4264 ,025 3,265 39,985

Eks. Paliasa 10% + OAT-FDC 19,6750* 8,4264 ,038 1,315 38,035

Curcuma + OAT-FDC 27,3000* 8,4264 ,007 8,940 45,660

Eks. Paliasa 5%

+ OAT-FDC

OAT-FDC -21,6250* 8,4264 ,025 -39,985 -3,265

Eks. Paliasa 10% + OAT-FDC -1,9500 8,4264 ,821 -20,310 16,410

Curcuma + OAT-FDC 5,6750 8,4264 ,513 -12,685 24,035

Eks. Paliasa 10%

+ OAT-FDC

OAT-FDC -19,6750* 8,4264 ,038 -38,035 -1,315

Eks. Paliasa 5% + OAT-FDC 1,9500 8,4264 ,821 -16,410 20,310

Curcuma + OAT-FDC 7,6250 8,4264 ,383 -10,735 25,985

Curcuma + OAT-

FDC

OAT-FDC -27,3000* 8,4264 ,007 -45,660 -8,940

Eks. Paliasa 5% + OAT-FDC -5,6750 8,4264 ,513 -24,035 12,685

Eks. Paliasa 10% + OAT-FDC -7,6250 8,4264 ,383 -25,985 10,735

*. The mean difference is significant at the 0,05 level.

Page 69: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

52

LAMPIRAN VII

KOMPOSISI REAGEN DIAGNOSTIK

1. Komposisi reagen pemeriksaan kadar SGPT/ALT

1.1 Buffer (BUF)

Buffer TRIS (pH 7,4) 125 mmol/l L-alanine 625 mmol/l LDH ≥ 1,5kU/l Sodium azide 0,095%

1.2 Substrat (SUB)

2-oxoglutarate 75 mmol/l NaDH 0,9mmol/l Sodium azide 0,095%

2. Komposisi reagen pemeriksaan kadar SGOT/AST

2.1 Buffer (BUF)

Buffer TRIS (pH 7,9) 100 mmol/l L-aspartate 300 mmol/l LDH ≥ 1,13kU/l MDH ≥ 0,75kU/l Sodium azide 0,095%

2.2 Substrat (SUB)

2-oxoglutarate 60 mmol/l NaDH 0,9mmol/l Sodium azide 0,095%

Page 70: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

53

LAMPIRAN VIII

DOKUMENTASI PENELITIAN

Gambar 5. Daun paliasa segar Gambar 6. Simplisia daun paliasa

Gambar 7. Ekstraksi dengan metode maserasi Gambar 8. Proses penyaringan

Gambar 9. Proses penguapan penyari

Gambar 10. Penimbangan hewan coba

Page 71: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

54

Gambar 11. Proses pemerian Gambar 12. Proses pengambilan darah

Gambar 13. Reagen kit ALT Gambar 14. Reagen kit AST

Gambar 15. Sentrifuge Gambar 16. Humayzer

Page 72: PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL DAUN PALIASA …digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/NWE... · pengaruh pemberian ekstrak etanol daun paliasa (kleinhovia

55

LAMPIRAN IX

REKOMENDASI PERSETUJUAN ETIK