pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang …/pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar...

90
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG TUA, MINAT BELAJAR DAN KECEMASAN MENGHADAPI TES MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SKRIPSI OLEH ERNY RETNO AGUSTININGSIH X 1304035 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Upload: trinhngoc

Post on 22-Mar-2019

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG TUA, MINAT

BELAJAR DAN KECEMASAN MENGHADAPI TES MATEMATIKA

TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

SKRIPSI

OLEH

ERNY RETNO AGUSTININGSIH

X 1304035

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG TUA, MINAT

BELAJAR DAN KECEMASAN MENGHADAPI TES MATEMATIKA

TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

SKRIPSI

Ditulis dan Diajukan untuk memenuhi Persyratan Guna Mendapatkan Gelar Sarjana

Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika

Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pendidikan Alam

OLEH

ERNY RETNO AGUSTININGSIH

X 1304035

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 3: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Skripsi Program Studi Pendidikan Matematika Jurusan P.MIPA Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I

Ira Kurniawati, S.Si, M.Pd

NIP.19720106 199802 2 2001

Pembimbing II

Getut Pramesti, S.Si, M.Si

NIP. 19790202 200604 2 001

Page 4: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan

Hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi :

Ketua : Triyanto, S.Si, M.Si (………………)

Sekretaris : Sutopo, S.Pd, M.Pd (………………)

Penguji I : Ira Kurniawati, S.Si, M.Pd (………………)

Penguji II : Getut Pramesti, S.Si, M.Si (………………)

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dekan

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd

NIP. 131 658 563

Page 5: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Erny Retno Agustiningsih. PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR

DARI ORANG TUA, MINAT BELAJAR, DAN KECEMASAN MENGHADAPI

TES MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA.

Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta, Mei 2010.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya: (1) pengaruh

yang signifikan pemberian motivasi belajar dari orang tua terhadap prestasi belajar

matematika siswa. (2) pengaruh yang signifikan minat belajar terhadap prestasi

belajar matematika siswa. (3) pengaruh yang signifikan kecemasan menghadapi tes

matematika terhadap prestasi belajar matematika siswa. (4) interaksi antara

pemberian motivasi belajar dari orang tua dan minat belajar terhadap prestasi belajar

matematika siswa. (5) interaksi antara pemberian motivasi belajar dari orang tua dan

kecemasan menghadapi tes matematik terhadap prestasi belajar matematika siswa. (6)

interaksi antara minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika terhadap

prestasi belajar matematika siswa. (7) interaksi antara pemberian motivasi belajar dari

orang tua, minat belajar, dan kecemasan menghadapi tes matematika terhadap

prestasi belajar matematika siswa.

Penelitan ini adalah penelitian kausal komparatif. Populasi penelitian ini

adalah seluruh siswa SMP Negeri 7 Surakarta kelas VIII Semester I tahun ajaran

2009/ 2010 dengan cacah 240 siswa yang terbagi dalam enam kelas. Sampel dalam

penelitian ini berjumlah 80 siswa yang diambil dengan teknik sampling random

kluster yaitu mengambil dua kelas dari enam kelas yang ada. Teknik pengumpulan

data yang digunakan adalah metode angket untuk data pemberian motivasi belajar

dari orang tua, minat belajar, dan kecemasan menghadapi tes matematika, metode

dokumentasi untuk data prestasi belajar matematika. Teknik analisis data yang

digunakan adalah teknik analisis variansi tiga jalan dengan sel tak sama 2x2x2.

Sebelumnya dilakukan uji normalitas dengan metode Liliefors dan uji homogenitas

dengan menggunakan metode Bartlett.

Page 6: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

Hasil dari penelitian ini adalah pada taraf signifikansi 0.05, hipotesis

pertama diperoleh FA = 0.249853 < 3.92 = F0.05;1;72 dengan demikian H0A tidak

ditolak. Pada hipotesis kedua diperoleh FB = 4.186611 > 3.92 = F0.05;1;72, dengan

demikian H0B ditolak. Pada hipotesis ketiga diperoleh FC = 12.609086 > 3.92 =

F0.05;1;72, dengan demikian H0C ditolak. Pada hipotesis keempat diperoleh FAB =

0.507766 < 3.92 = F0.05;1;72, dengan demikian H0AB tidak ditolak. Pada hipotesis

kelima diperoleh FAC = 3.300930 < 3.92 = F0.05;1;72, dengan demikian H0AC tidak

ditolak. Pada hipotesis keenam diperoleh FBC = 2.856657 < 3.92 = F0.05;1;72, dengan

demikian H0BC tidak ditolak. Pada hipotesis ketujuh diperoleh FABC = 3.369080 < 3.92

= F0.05;1;72 dengan demikian H0ABC tidak ditolak

Akhirnya diperoleh kesimpulan : (1) Tidak terdapat pengaruh yang

signifikan pemberian motivasi belajar dari orang tua terhadap prestasi belajar

matematika siswa. (2) Terdapat pengaruh yang signifikan minat belajar terhadap

prestasi belajar matematika siswa. (3) Terdapat pengaruh yang signifikan kecemasan

menghadapi tes matematika terhadap prestasi belajar matematika. (4) Tidak terdapat

interaksi antara pemberian motivasi belajar dari orang tua dan minat belajar terhadap

prestasi belajar matematika siswa. (5) Tidak terdapat interaksi antara pemberian

motivasi belajar dari orang tua dan kecemasan menghadapi tes matematik terhadap

prestasi belajar matematika siswa. (6) Tidak terdapat interaksi antara minat belajar

dan kecemasan menghadapi tes matematika terhadap prestasi belajar matematika

siswa. (7) Tidak terdapat interaksi antara pemberian motivasi belajar dari orang tua,

minat belajar, dan kecemasan menghadapi tes matematika terhadap prestasi belajar

matematika siswa.

Page 7: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

ABSTRACT

Emy Retno Agustiningsih. The Effect of Learning Motivation from Parents,

Learning Interest and apprehensiveness face Mathematic Test towards

Mathematic Learning Achievement. Thesis, Surakarta: Teaching and Education

Faculty Sebelas Maret University Surakarta, May 2010.

The aim of this research is to know the existence of these : (1) The significant

effect of learning encouragement from the parents toward student's learning

achievement in Mathematic subject. (2) The significant effect of the student's learning

interest toward student's learning achievement in Mathematic subject. (3) The

significant effect of apprehensiveness over mathematic test toward student's learning

achievement in Mathematic subject. (4) The interaction between motivation

encouragement from the parents and learning interest toward student's learning

achievement in Mathematic subject. (5) The interaction between encouragement from

the parents and apprehensiveness over mathematic test toward student's learning

achievement in Mathematic subject. (6) The interaction between learning interest and

apprehensiveness over mathematic test toward student's learning achievement in

Mathematic subject. (7) The interaction between motivation encouragement from the

parents, learning interest, and apprehensiveness over mathematic test toward student's

learning achievement in Mathematic subject.

This research is a causal comparative research. The populations of this

research are all students of SMP Negeri 7 Surakarta grade VIII from semester 1,

2009/2010 academic year with the numbers of 240 students divided into six classes.

The researcher took 80 students as the sample respondent using cluster random

sampling technique. The data collecting technique used is a questioner method. It was

used to get the data over these factors; Learning Motivation from the Parents,

Learning Interest, and apprehensiveness Face Mathematic Test while to get the data

of the students' learning achievement, the researcher used documentation method.

Then, to analyze the data, the researcher used three ways analysis of variance

Page 8: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

technique with 2x2x2. Previously, normality test has been done through Liliefors,

method and homogeneity test has been done by using Bartlett method.

The results of this research are; will the signification level 0.05, the first

hypothesis shows that FA= 0.249853< 3.92= F 0,05;1;71 So H0A is acepted. The

second hypothesis shows that FB=4.18661 1> 3.92= F 0.05;1;71, as a result HoB is

acepted. The third hypothesis shows Fc = 12.609086 > 3.92 = F 0.05;1;71 So H0C is

unacepted. The fourth hypothesis shows that FAB= 0.507766 < 3.92 = F U5;1;71 So

Ho AB is unacepted. The fifth hypothesis shows that F Ac= 3.300930 < 3.92 = F

0.05;1;71 SO H0AC is accepted. The sixth hypothesis shows that FBC = 2.856657 <

3.92 = F 0.05;1,71 SO H0BC is acepted. The seventh hypothesis shows that F ABC =

3.369080 < 3.92 = F 0.05;1;71 SO H0ABC is acepted.

The conclusions of this research such as; (1) there is no significant effectof

learning encouragement from the Parents toward student's learning achievement in

Mathematic subject. (2) There is a significant effect of students' leaning interest

toward student's learning achievement in Mathematic subject. (3) There is a

significant effect of the apprehensiveness over mathematic test toward student's

learning achievement in Mathematic subject. (4) There is no interaction between

learning encouragement from the Parents and students' learning interest toward

student's learning achievement in Mathematic subject. (5) There is no interaction

between learning encouragement from the Parents and the apprehensiveness over

mathematic test toward student's learning achievement in Mathematic subject. (6)

There is no interaction between students' learning interest and the apprehensiveness

over Mathematic test toward student's learning achievement in Mathematic subject.

(7) There is no interaction between learning encouragement from the Parents,

students' learning interest, and the apprehensiveness over mathematic test toward

student's learning achievement in Mathematic, subject

Page 9: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

MOTTO

Keberhasilan tidak di ukur pada apa yang kamu raih, tetapi kegagalan yang telah

kamu hadapi dan keberanian yang buat kamu tetap berjuang melawan rintangan

yang datang bertubi-tubi...(Penulis)

Orang yang luar biasa itu sederhana dalam ucapan, tetapi hebat dalam

tindakan…(Andre Wongso)

Fear can hold prisoner, but hope can set you free....(shawsank redemption)

Be faithfull in a small things, because it is in thenm your strength

lies…(Bt.Theresa)

Segala sesuatu ada waktunya dan Tuhan membuat segalanya indah pada

waktunya…(Pengkotbah 3:11)

Page 10: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

PERSEMBAHAN

Special thanks to :

Jesus Crist is my true love, my source to fight…..you’re my last destination.

Specially for My Parents” Babe and Ibu” thanks for your spirit

My family”maz Seven and Mb Lisa, and adiku Tepz…..thaks for all

My Lovely “maz Nanang”…….thanks for your inspiration, spirit ,motivation and

selalu setia mendengar keluh kesahku.

Specially for Mr.Budi Usodo, Mr.Triyanto, Mr.Sutopo, Mr.Imam Sujadi, Mr.Suyono,

Mr.Marjuki, Mr.Dwi Maryono, Mr.Mardiyana, Mr. Bambang, Mr.Pambudi, Mr.Ristu

Saptono, Mr.Aryanto, Mr.Pargiyo, Mr.Gatut, Mr.Ponco Sujatmiko and Miss.Ira

Kurniawati, Miss.Getut Pramesti, Miss.Yemi Kuswardi, Miss.Henny, Miss.Nany,

Miss.Farida, Miss.Dyah Ratri Aryuna……..thanks for knowledge to me..

My friendly

“moncret,rinthoel,andel,atiek,beny,devon””anita,dyah,dj,euis,ira,lely,nanik,harini,yayuk,d

wi,rika,arin,riris,arif,ika,joe,ria,atik,isti….salam sahabat!!!!

All my friends in mathematic education 2004

Semua pihak yang telah membantuku selama ini yang tak bias aku sebutkan satu-per

satu……

Page 11: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “ Pengaruh Pemberian Motivasi Belajar dari Orang tua, Minat Belajar,

dan Kecemasan menghadapi Tes Matematika” yang dilaksanakan di SMP Negeri 7

Surakarta tahun ajaran 2009/2010 sebagai persyaratan mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan pada Program Pendidikan Matematika Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Selain karena kemudahan yang telah diberikan oleh-Nya, keberhasilan

penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, dorongan dan bimbingan dari

berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan banyak

terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan izin

untuk menulis skripsi ini.

2. Dra. Hj. Kus Sri Martini, M.Si, Ketua Jurusan P.MIPA Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan izin

untuk menulis skripsi ini.

3. Triyanto, S.Si, M.Si, Ketua Program Pendidikan Matematika Jurusan P.MIPA

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta

yang telah memberikan izin untuk menulis skripsi ini.

4. Ira Kurniawati, S.Si, M.Pd sebagai dosen pembimbing I yang telah memberikan

bantuan dan bimbingan selama penyusunan skripsi ini.

5. Getut Pramesti, S.Si, M.Si, sebagai dosen pembimbing II yang telah memberikan

motivasi, dan bimbingan selama penyusunan skripsi ini.

6. Karyana, S.Pd, Kepala SMP Negeri 7 Surakarta yang telah memberikan izin

melakukan penelitian.

Page 12: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

7. Ngatman, S.Pd, Wakil Kepala SMP Negeri 8 Surakarta yang telah memberikan

izin melakukan try out.

8. Waluyo Isnan, guru matematika SMP Negeri 7 Surakarta yang telah memberikan

bantuan dan bimbingan serta meluangkan waktu untuk membantu terlaksananya

penelitian.

9. Wahono, S.Pd, guru matematika SMP Negeri 8 Surakarta yang telah memberikan

bantuan dan bimbingan serta meluangkan waktu untuk membantu terlaksananya

try out.

10. Siswa-siswi kelas VIII A dan kelas VIII B SMP Negeri 7 Surakarta yang telah

membantu pelaksanaan penelitian ini.

11. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini yang

tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

Semoga amal kebaikan semua pihak tersebut di atas mendapatkan imbalan dari

Tuhan YME. Penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis pada

khususnya, bagi dunia pendidikan dan pembaca pada umumnya.

Surakarta, Maret 2010

Penulis

Page 13: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

ABSTRAK ................................................................................................... iv

MOTTO ...................................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. vx

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................... 4

C. Pembatasan Masalah............................................................... 4

D. Perumusan Masalah ................................................................ 5

E. Tujuan Penelitian .................................................................... 6

F. Manfaat Penelitian .................................................................. 7

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................... 8

A. Tinjauan Pustaka..................................................................... 8

1. Prestasi Belajar Matematika ............................................ 8

a. Prestasi...................... .................................................. 8

b. Belajar ......................................................................... 8

c. Prestasi Belajar ........................................................... 10

d. Hakekat Matematika ................................................... 11

e. Pengertian Prestasi Belajar Matematika ..................... 12

f. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Matematika.............. ................................................... 13

Page 14: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

2. Pemberian Motivasi Belajar dari Orang Tua .................... 14

a. Pengertian Pemberian Motivasi belajar Dari Orang Tua 14

b. Teori-teori Motivasi .................................................... 15

c. Macam-macam Motivasi ............................................ 17

d. Fungsi Motivasi…………………………………… .. 18

e. Cara Memotivasi Anak ............................................... 19

f. Tugas dan Tangung Jawab Orang Tua Dalam Keluarga.. 19

g. Bentuk Motivasi dari Orang Tua ................................ 20

3. Minat ................................................................................. 21

4. Kecemasan Menghadapi Tes Matematika ........................ 25

a. Pengertian Kecemasan ................................................ 25

b. Pengertian Tes Matematika ........................................ 27

c. Cara Mengatasi Kecemasan Menghadapi Tes

Matematika ................................................................ 28

B. Penelitian yang Relevan ......................................................... 30

C. Kerangka Berfikir ................................................................... 31

D. Perumusan Hipotesis .............................................................. 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN..................................................... 36

A. Tempat dan Waktu Penelitian................................................. 36

1. Tempat penelitian ............................................................ 36

2. Waktu Penelitian ............................................................. 36

B. Metode Penelitian .................................................................. 36

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .............. 37

1. Populasi ........................................................................... 37

2. Sampel. ............................................................................ 37

3. Teknik Pengumpulan Sampel ......................................... 37

D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 38

1. Metode Pengumpulan Data .............................................. 38

2. Penyusunan Instrumen ...................................................... 39

Page 15: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

E. Variabel Penelitian ................................................................. 45

1. Variabel Bebas .................................................................. 45

2. Variabel Terikat ................................................................ 47

F. Teknik Analisis Data .............................................................. 47

1. Uji Normalitas .................................................................. 48

2. Uji Homogenitas ............................................................... 49

3. Analisis Variansi Tiga Jalan ............................................. 50

4. Uji Komparasi Ganda ....................................................... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................... 58

A. Deskripsi Data ........................................................................ 58

1. Data hasil Uji Coba Instrumen ......................................... 58

a. Hasil Uji Validitas ...................................................... 58

b. Hasil Uji Reliabilitas .................................................. 59

2. Deskripsi Data .................................................................. 60

a. Data Skor Pemberian Motivasi Belajar dari Orang Tua 60

b. Data Skor Minat belajar .............................................. 61

c. Data Skor Kecemasan menghadapi tes Matematika... 61

d. Data Prestasi Belajar Matematika Siswa .................... 61

B. Penguji Persyaratan Analisis .................................................. 63

1. Uji Normalitas .................................................................. 63

2. Uji Homogenitas ............................................................... 63

C. Pengujian Hipotesis ................................................................ 64

1. Uji Analisis Variansi Tiga Jalan Sel Tak Sama ................ 64

2. Uji Komparasi ganda ........................................................ 65

D. Pembahasan Hasil Analisis ..................................................... 66

1. Hipotesis Pertama ............................................................. 66

2. Hipotesis Kedua ................................................................ 66

3. Hipotesis Ketiga ............................................................... 67

4. Hipotesis Keempat ............................................................ 67

Page 16: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

5. Hipotesis Kelima .............................................................. 68

6. Hipotesis Keenam ............................................................. 69

7. Hipotesis Ketujuh ............................................................. 70

BAB V Kesimpulan, Implikasi, dan Saran ................................................ 72

A. Kesimpulan ............................................................................. 72

B. Implikasi ................................................................................. 73

C. Saran ....................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 75

LAMPIRAN .................................................................................................. 78

Page 17: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Penentuan Kategori Angket Pemberian Motivasi Belajar

dari Orang Tua ............................................................................... 60

Tabel 3.2 Penentuan Kategori Angket Minat Belajar .................................... 61

Tabel 3.3 Penentuan Kategori Angket Kecemasan Menghadapi

Tes Matematika ............................................................................. 61

Tabel 3.4 Hasil Prestasi Belajar ..................................................................... 62

Tabel 3.5 Deskripsi Data Skor Prestasi Belajar Siswa ................................... 62

Tabel 3.6 Hasil Analisis Uji Normalitas ...................................................... 63

Tabel 3.7 Hasil Analisis Uji Homogenitas ..................................................... 64

Tabel 3.8 Rangkuman Hasil Analisis Variansi Tiga Jalan Sel Tak Sama .... 64

Tabel 3.9 Perhitungan Rata-Rata Prestasi Belajar Matematika Siswa

Berdasarkan Pemberian Motivasi Belajar Dari Orang Tua

dan Minat Belajar ........................................................................... 68

Tabel 3.10Perhitungan Rata-Rata Prestasi Belajar Matematika Siswa

Berdasarkan Pemberian Motivasi Belajar Dari Orang Tua

Dan Kecemasan menghadapi Tes Matematika Minat Belajar ....... 69

Tabel 3.11Perhitungan Rata-Rata Prestasi Belajar Matematika Siswa

Berdasarkan Pemberian Minat Belajar dan Kecemasan

Menghadapi Tes Matematika ......................................................... 70

Tabel 3.11Perhitungan Rata-Rata Prestasi Belajar Matematika Siswa

Berdasarkan Pemberian Motivaesi Belajar Dari Orang Tua,

Minat Belajar dan Kecemasan Menghadapi Tes Matematika........ 72

Page 18: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kisi-kisi angket pemberian motivasi belajkar dari orang tua .... 79

Lampiran 2. Angket pemberian motivasi belajar dari orang tua .................... 80

Lampiran 3. Lembar jawab angket pembeian motivasi belajar

dari orang tua............................................................................... 85

Lampiran 4. Uji validitas isi angket pemberian motivasi belajar

dari orang tua.............................................................................. 86

lampiran 5. UJi konsistensi internal pemberian motivasi belajar

dari orang tua.............................................................................. 90

Lampiran 6. UJi reliabilitas pemberian motivasi belajar dari orang tua ........ 93

Lampiran 7. Kisi-kisi angket minat belajar .................................................... 96

Lampiran 8. Angket minat belajar ................................................................. 98

Lampiran 9. Lembar jawab angket minat belajar........................................... 103

Lampiran 10. Uji validitas isi angket minat belajar ....................................... 104

Lampiran 11. Uji konsistensi internal minat belajar ...................................... 108

Lampiran 12. Uji reliabilitas minat belajar .................................................... 111

Lampiran 13. Kisi-kisi angket kecemasan menghadapi tes matematika........ 114

Lampiran 14. Angket kecemasan menghadapi tes matematika ..................... 115

Lampiran 15. Lembar jawab kecemasan menghadapi tes matematika .......... 119

Lampiran 16. Uji validitas isi angket kecemasan menghadapi

tes matematika ......................................................................... 120

Lampiran 17. UJi konsistensi internal kecemasan menghadapi tes

Matematika .............................................................................. 124

Lampiran 18. UJi reliabilitas kecemsan menghadapi tes matematika ........... 127

Lampiran 19. Data induk penelitian ............................................................... 130

Lampiran 20. Rata-rata Prestasi ..................................................................... 133

Lampiran21a. UJi normalitas kelompok pemberian motivasi belajar

dari orang tua tinggi ............................................................... 135

Page 19: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

Lampiran21b UJi normalitas kelompok pemberian motivasi belajar

dari orang tua rendah ............................................................... 137

Lampiran22a. UJi normalitas kelompok minat belajar tinggi ........................ 139

Lampiran22b. UJi normalitas kelompok minat belajar rendah ...................... 141

Lampiran23a. UJi normalitas kelompok kecemasan menghadapi tes

matematika tinggi ................................................................... 143

Lampiran23b. UJi normalitas kelompok kecemasan menghadapi tes

matematika rendah ................................................................. 145

Lampiran24. Uji homogenitas pemberian motivasi belajar dari orang tua .... 147

Lampiran25. Uji homogenitas minat belajar .................................................. 150

Lampiran26. Uji homogenitas kecemasan menghadapi tes matematika ....... 153

Lampiran 27. Analisis variansi tiga jalan sel tak sama .................................. 157

Lampiran 28. Tabel-tabel ............................................................................... 161

Lampiran 29. Surat-surat ................................................................................ 171

Page 20: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu upaya mencerdaskan

kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. Salah satu faktor penentu bagi

kelestarian dan kemajuan bangsa adalah sektor pendidikan. Pendidikan bukan hanya

sekedar media dalam menyampaikan dan meneruskan kebudayaan dari generasi ke

generasi, melainkan dapat menghasilkan perubahan dan pengembangan kemajuan

kehidupan bangsa. Keberhasilan program pendidikan dapat membantu kelancaran

pencapaian tujuan pembangunan nasional. Pendidikan berlangsung seumur hidup dan

dilakukan di dalam keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keberhasilan pendidikan

nasional tanggung jawab bersama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Peningkatan mutu pendidikan pada masyarakat terutama anak-anak bukan

hanya tanggung jawab pemerintah atau sekolah saja, melainkan juga merupakan

tanggung jawab keluarga dan masyarakat. Hal ini sesuai dengan prinsip yang

diberikan oleh Ki Hajar Dewantara bahwa pendidikan menurut tempatnya dibedakan

menjadi tiga yaitu pendidikan di dalam keluarga, pendidikan di dalam sekolah, dan

pendidikan di dalam masyarakat.

Dalam kaitannya dengan pendidikan yang berlangsung di dalam keluarga,

orang tua mempunyai tugas untuk mendidik dan membimbing putra-putrinya dengan

baik. Orang tua berkewajiban memberikan dasar-dasar pengetahuan, sikap, dan

ketrampilan kepada putra-putrinya, karena dalam keluarga anak mendapatkan

pendidikan untuk pertama kalinya. Keberhasilan orang tua dalam menanamkan sikap

dan pengertian yang baik akan menunjang keberhasilan pendidikan di sekolah dan di

masyarakat. Salah satu hal yang penting dalam menunjang pendidikan dalam

keluarga adalah sikap dan pengertian orang tua terhadap pentingnya pendidikan

sekolah bagi putra-putrinya. Orang tua harus menyadari bahwa kebutuhan sekolah

merupakan kebutuhan anak untuk bekal hidup saat terjun di masyarakat.

1

Page 21: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Keberhasilan belajar seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya

dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu faktor di dalam diri siswa (intern) dan

faktor dari luar siswa (ekstern). Faktor dari dalam diri siswa merupakan faktor yang

sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar. Hal tersebut dapat dipahami

sebab dalam proses belajar sasaran utamanya adalah individu sebagai subjek belajar.

Salah satu faktor ekstern yang ikut menentukan keberhasilan belajar siswa

adalah pemberian motivasi belajar dari orang tua. Pemberian motivasi belajar dari

orang tua adalah dorongan yang berasal dari orang tua untuk membantu dalam

memperoleh prestasi belajar yang baik. Oleh karena siswa mengalami kehidupan

yang pertama dan utama dalam keluarga. Mereka akan tumbuh dan berkembang

sesuai pendidikan yang diperoleh dari orang tuanya. Dalam hal ini orang tua

hendaknya dapat membantu pihak sekolah untuk dapat memberikan motivasi yang

positif agar siswa memperoleh prestasi belajar yang tinggi. Pemberian motivasi

belajar dari orang tua dapat dengan mengadakan pengawasan, memupuk rasa optimis,

memberikan pujian, memberikan hadiah, memenuhi kebutuhan sekolah, memberi

nasehat, dan sebagainya.

Sebagai orang tua posisinya dalam keluarga adalah sebagai pemimpin dan

penanggung jawab keluarga. Lebih dari itu, dengan adanya anak maka fungsi orang

tua bertambah yaitu sebagai guru, pendidik, pembimbing, serta motivator dalam

mencapai prestasi belajar yang optimal. Motivasi yang kuat akan dapat merangsang

pengungkapan potensi secara konstruktif yang dapat menimbulkan kegairahan belajar

yang tinggi. Oleh karena itu diharapkan keikutsertaan orang tua dalam membantu

belajar anaknya dengan jalan memotivasi anaknya, juga mengadakan fasilitas belajar

yang diperlukan.

Dalam kaitannya dengan pendidikan yang berlangsung di sekolah, selain

guru, siswa juga berperan penting dalam pencapaian prestasi, diantaranya minat

belajar siswa itu sendiri. Minat belajar siswa merupakan salah satu contoh faktor

intern siswa yang dapat mempengaruhi keberhasilan dalam belajar. Selanjutnya minat

belajar siswa satu dengan yang lainnya tidak sama. Siswa yang mempunyai minat

Page 22: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

belajar yang tinggi kemungkinan akan mempunyai prestasi berbeda dengan siswa

yang mempunyai minat belajar rendah. Siswa yang mempunyai minat belajar tinggi

akan lebih giat belajar daripada siswa yang mempunyai minat belajar yang rendah.

Siswa yang berperasaan senang dan berminat belajar, akan mudah berkonsentrasi

dalam belajar. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar karena bila bahan pelajaran

yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan

sebaik-baiknya karena tidak ada daya tarik baginya. Ini berarti bahwa keberhasilan

belajar siswa sangat ditunjang oleh minat belajarnya.

Usaha untuk meningkatkan prestasi belajar siswa selain dipengaruhi oleh

hal-hal diatas tersebut, yang tak kalah penting adalah keadaan psikis siswa

diantaranya kecemasan saat menghadapi tes. Kecemasan menghadapi tes adalah

perasaan takut khawatir, gelisah disertai dengan perubahan psikologis yang dialami

oleh seseorang ketika menghadapi tes yang ditunjukkan untuk menilai tindakan atau

prestasi pada mata pelajaran yang dianggap sulit seperti matematika. Padahal

berdasarkan informasi bahwa sebagian besar penyebab ketidaklulusan siswa adalah

pada nilai matematika yang tidak memenuhi kelulusan. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa matematika masih dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit untuk dikuasai.

Berdasarkan hal tersebut kemungkinan yang sulit dihadapi siswa dalam mengerjakan

ujian matematika disebabkan oleh kecemasan siswa menghadapi tes matematika.

Apabila ketiga faktor yaitu minat belajar matematika, pemberian motivasi dari orang

tua dan kecemasan menghadapi tes matematika diperhatikan dan ditindak lanjuti

dengan baik maka diharapkan prestasi belajar matematika siswa lebih optimal.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis melakukan penelitian

dengan mengambil judul ” PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR

DARI ORANG TUA, MINAT BELAJAR, DAN KECEMASAN MENGHADAPI

TES MATEMATIKA ”

Page 23: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

B. Identifikasi Masalah

Berdasar latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, dapat di

identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar matematika diantaranya

pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar siswa, dan kecemasan

menghadapi tes matematika. Namun beberapa pihak (pelaku atau lingkungan

sekitar) kurang memperhatikan hal tersebut sehingga pencapaian hasil belajar

kurang optimal.

2. Terdapat siswa yang memperoleh pemberian motivasi belajar dari orang tua

tinggi, dan juga terdapat siswa yang memperoleh pemberian motivasi belajar dari

orang tua rendah. Adanya perbedaan tingkat pemberian motivasi belajar dari

orang tua siswa menyebabkan prestasi belajar matematika yang dicapai siswa

juga berbeda.

3. Terdapat siswa yang mempunyai minat belajar tinggi dan ada siswa yang

mempunyai minat belajar rendah. Adanya perbedaan tingkat minat belajar yang

dimiliki siswa menyebabkan prestasi belajar matematika yang di capai siswa juga

berbeda.

4. Kecemasan siswa menghadapi tes matematika dimungkinkan karena matematika

masih dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit untuk dipahami. Padahal mata

pelajaran matematika menjadi standar kompetensi yang harus dicapai oleh siswa,

yang akhirnya bermuara pada prestasi belajar matemtika yang belum optimal.

C. Pembatasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini menjadi jelas dan terarah, penulis

membatasi permasalahan sebagai berikut:

1. Pemberian motivasi belajar dari orang tua yaitu motivasi yang tumbuh dari orang

tua siswa yang bersangkutan yang dapat mendorong gairah belajar agar

memperoleh prestasi belajar matematika yang memuaskan.

Page 24: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

2. Minat diartikan sebagai rasa suka atau ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas

tanpa ada yang menyuruh. Minat belajar dalam penelitian ini adalah minat belajar

siswa terhadap matematika.

3. Kecemasan menghadapi tes matematika yang dimaksud adalah perasaan takut,

khawatir, gelisah disertai perubahan fisiologis yang dialami siswa ketika akan

menghadapi tes matematika.

4. Prestasi belajar matematika dalam penelitian ini adalah nilai ujian mid semester

mata pelajaran matematika siswa kelas VIII semester I SMP Negeri 7 Surakarta

tahun ajaran 2009/2010.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan

di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan pemberian motivasi belajar dari orang

tua terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII semester 1 SMP Negeri

7 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010?

2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan minat belajar siswa terhadap prestasi

belajar matematika siswa kelas VIII semester 1 SMP Negeri 7 Surakarta tahun

pelajaran 2009/2010?

3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan kecemasan menghadapi tes

matematika terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII semester 1

SMP Negeri 7 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010?

4. Apakah terdapat interaksi antara pemberian motivasi belajar dari orang tua dan

minat belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII

semester 1 SMP Negeri 7 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010?

5. Apakah terdapat interaksi minat belajar dan kecemasan menghadapi tes

matematika terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII semester 1

SMP Negeri 7 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010?

Page 25: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

6. Apakah terdapat interaksi antara pemberian motivasi belajar dari orang tua siswa

dan kecemasan menghadapi tes matematika terhadap prestasi belajar matematika

siswa kelas VIII semester 1 SMP Negeri 7 Surakarta tahun pelajaran 2009/2010?

7. Apakah terdapat interaksi antara pemberian motivasi belajar dari orang tua siswa,

minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika terhadap prestasi belajar

matematika siswa kelas VIII semester 1 SMP Negeri 7 Surakarta tahun pelajaran

2009/2010?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk:

1. Mengidentifikasi ada tidaknya pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang

tua terhadap prestasi belajar matematika.

2. Mengidentifikasi ada tidaknya pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar

matematika.

3. Mengidentifikasi ada tidaknya pengaruh kecemasan menghadapi tes matematika

terhadap prestasi belajar matematika.

4. Mengidentifikasi ada tidaknya pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang

tua dan minat belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika.

5. Mengidentifikasi ada tidaknya pengaruh minat belajar dan kecemasan

menghadapi tes matematika terhadap prestasi belajar matematika.

6. Mengidentifikasi ada tidaknya pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang

tua siswa dan kecemasan menghadapi tes matematika terhadap prestasi belajar

matematika.

7. Mengidentifikasi ada tidaknya pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang

tua siswa, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika terhadap

prestasi belajar matematika.

Page 26: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Memberi masukan bagi dunia pendidikan terutama bagi guru dan calon guru

bidang study matematika dalam upaya meningkatkan prestasi belajar matematika.

2. Sebagai sumbangan pemikiran bagi orang tua siswa bahwa pemberian motivasi

belajar bagi putra – putrinya mungkin akan mempengaruhi prestasi belajarnya,

khususnya mata pelajaran matematika.

3. Memberikan masukan kepada siswa akan pentingnya minat dalam belajar untuk

meningkatkan prestasinya.

Page 27: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Prestasi Belajar Matematika

a. Prestasi

Pada akhir proses belajar-mengajar, siswa selalu dituntut untuk memberikan

prestasi-prestasi tertentu yang menampakkan hasil belajar secara nyata dan relevan

bagi tujuan instruksional. Sehingga prestasi diperlukan untuk mengetahui apakah

tujuan yang dituju telah tercapai.

Ada beberapa pendapat tentang pengertian prestasi. Dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia (2003: 787) kata prestasi mempunyai arti bahwa Prestasi adalah

hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan dan sebagainya).

Sedangkan Zainal Arifin (1990: 3) mengemukakan bahwa prestasi adalah hasil dari

kemampuan, keterampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal.

Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah bukti

nyata atau hasil yang telah dicapai dari kemampuan, keterampilan dan sikap

seseorang dalam menyelesaikan suatu hal.

b. Belajar

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, belajar merupakan kegiatan

yang paling pokok. Berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak

tergantung kepada bagaimana proses belajar mengajar yang dialami oleh siswa

sebagai anak didik.

Ada beberapa definisi tentang belajar, antara lain dapat diuraikan sebagai

berikut:

1) Cronbach memberikan definisi: “Learning is shown by a change in behaviour

as a result of experience”.

8

Page 28: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

2) Harold Spears memberikan batasan: “Learning is to observe, to read, to

imitate to try something themselves, to listen, follow direction”.

3) Geoch mengatakan: “Learning is a change in performance as a result of

practice”.

Dari ketiga definisi di atas, maka dapat diterangkan bahwa belajar itu senantiasa

merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan

misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru, dan lain sebagainya.

Juga belajar itu akan lebih baik kalau si subjek belajar itu mengalami atau

melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik (Sardiman A.M, 2001: 20).

Slameto (1995: 5), menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya. Jadi belajar lebih menekankan pada perubahan tingkah laku

seseorang dalam belajar sebagai hasil pengalaman dan latihan.

Menurut Sardiman A.M. (2001: 21), dalam arti luas belajar dapat diartikan

sebagai kegiatan psiko-fisik menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian

dalam arti sempit belajar dimaksudkan sebagai uasaha penguasaan materi ilmu

pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian

seutuhnya.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

suatu proses perubahan tingkah laku yang baru dalam berinteraksi dengan

lingkungannya yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,

pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Dalam belajar akan menghasilkan suatu

perubahan, tetapi tidak berlaku sebaliknya, karena perubahan yang terjadi dalam diri

manusia banyak sekali jenisnya dan tidak setiap perubahan dalam diri individu

merupakan perubahan dalam arti belajar. Perubahan yang terjadi dalam aspek-aspek

kematangan dan pertumbuhan tidak termasuk dalam pengertian belajar.

Page 29: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Lebih lanjut bahwa didalam proses belajar terdapat ciri-ciri perubahan tingkah

laku dalam pengertian belajar yang menurut pendapat Syaiful Bahri Djamarah (2002:

15-16) adalah sebagai berikut:

1) Perubahan yang terjadi secara sadar

Ini berarti bahwa individu dalam belajar, akan menyadari terjadinya

perubahan itu atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi

adanya suatu perubahan dalam dirinya.

2) Perubahan dalam belajar bersifat fungsional

Sebagai hasil belajar, perubahan yang tejadi dalam diri individu berlangsung

terus-menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang terjadi menyebabkan

perubahan berikutnya dan berguna dalam proses belajar berikutnya.

3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif

Perubahan ini bersifat aktif artinya bahwa perubahan ini tidak terjadi dengan

sendirinya dan perubahan tersebut bertujuan untuk memperoleh sesuatu yang

lebih baik.

4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara

Perubahan yang bersifat sementara terjadi hanya untuk beberapa saat saja,

tidak dapat digolongkan sebagai perubahan dalam arti belajar.

5) Perubahan dalam belajar bertujuan dan berarah

Iniberarti bahwa perubahan tingkah laku itu terjadi karena ada tujuan yang

akan dicapai.

6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar

meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku secara menyeluruh dalam sikap

kebiasaan, ketrampilan, pengetahuan dan sebagainya.

c. Prestasi Belajar

Suatu proses belajar mengajar dikatakan berhasil apabila tujuan instruksional

dapat tercapai. Pada saat tertentu dilakukan penelitian atau penilaian untuk

Page 30: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

mengetahui sejauh mana perubahan setelah proses belajat itu tadi. Hasil penilaian itu

yang memberikan gambaran mengenai hasil dari perubahan. Hasil dari perubahan

itulah yang kemudian disebut sebagai prestasi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003: 787), prestasi adalah

penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran,

lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan guru. Zainal

Arifin (1990: 3) “mengemukakan bahwa prestasi adalah kemampuan, keterampilan

dan sikap seseorang dalam menyelesaikan suatu hal”. Sedangkan menurut pendapat

Sutratinah Tirtonegoro (1984: 43), “prestasi adalah penilaian hasil usaha yang

dinyatakan dalam bentuk symbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat

mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu”.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi

belajar yang dicapai siswa dalam proses belajar atau tingkat penguasaan yang dicapai

siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar yang ditunjukkan dengan nilai tes

yang diberikan oleh guru.

d. Hakekat Matematika

Matematika timbul karena pikiran-pikiran manusia yang berhubungan dengan

ide, proses dan penalaran. Sehingga dalam mempelajari matematika diperlukan

adanya pengertian, pikiran dan penalaran, tidak cukup hanya dengan hafalan saja.

Ruseffendi (1988: 261) menyatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang

pola keteraturan, ilmu tentang struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak

didefinisikan ke unsur yang didefinisikan ke aksioma atau postulat dan akhirnya ke

dalil dan matematika adalah pelayan ilmu. Sedangkan menurut Purwoto (2003 : 12)

matematika adalah pengetahuan deduktif, artinya menerima generalisasi yang

didasarkan pembuktian secara deduktif dan tidak menerima generalisasi yang

didasarkan kepada observasi (induktif). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003:

723) dikemukakan bahwa Matematika adalah ilmu tentang bilangan-bilangan,

Page 31: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

hubungan antara bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dipenyelesaian

masalah mengenai bilangan.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa matematika adalah

ilmu tentang bilangan-bilangan hasil pemikiran manusia yang berhubungan dengan

ide dan penalaran yang didasarkan atas pembuktian secara deduktif yang digunakan

untuk menyelesaikan masalah mengenai bilangan.

e. Pengertian Prestasi Belajar Matematika

Hasil belajar yang didapatkan disekolah sering juga disebut dengan prestasi

belajar, yaitu hasil yang dicapai oleh siswa selama mengikuti proses belajar mengajar.

Hal ini dapat memberi masukan bagi pengajar untuk mengetahui seberapa siswa

mampu menguasai materi yang diterima selama proses belajar mengajar tersebut

berlangsung. Prestasi belajar atau hasil belajar, tidak terlepas dari tujuan belajar yng

hendak dicapai. Sardiman A.M. (1996 : 30) menyatakan bahwa tujuan belajar adalah

untuk mendapatkan pengetahuan, ketrampilan, dan pemahaman sikap memtal atau

nilai-nilai.

Benyamin Bloom (Syaiful Sagala, 2005: 33-34) mengklasifikasikan hasil

belajar ke dalam tiga ranah yaitu :

1) Ranah kognitif

Berkenaan dengan hasil belajar intelktual yang terdiri dari enam aspek yaitu

pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintasis, dan evaluasi. Kedua

aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah, dan empat aspek lainnya

termasuk kognitif tingkat tinggi.

2) Ranah afektif

Berkenaan dengan sikap yang terdiri atas lima aspek yakni penerimaan,

jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.

Page 32: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

3) Ranah psikomotorik

Berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan kemampuan bertindak, yang

meliputi: gerakan refleks, ketrampilan gerakan dasar, gerakan ekspresif, dan

representatif.

Dari pengertian belajar, prestasi belajar dan matematika yang telah diuraikan

dapat dibuat kesimpulan bahwa prestasi belajar matematika adalah hasil yang telah

dicapai oleh siswa dalam mengikuti pelajaran matematika yang mengakibakan

perubahan pada diri seseorang berupa penguasaan dan kecakapan baru yang

ditunjukan dengan hasil berupa nilai.

f. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Matematika

Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (1991: 130), prestasi yang

dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara faktor yang mempengaruhi

baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal).

Faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar adalah:

1) Faktor jasmani (fisiologis) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh

misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dsb.

2) Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Faktor

ini terdiri dari:

a) Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial dan faktor kecakapan.

b) Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap,

kebiasaan, minat, kebutuhan, emosi, dan penyesuaian diri.

c) Faktor kematangan fisik maupun psikis.

Faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar adalah:

1) Faktor sosial, terdiri dari:

a) lingkungan keluarga

b) Lingkungan sekolah

c) Lingkungan masyarakat

d) Lingkungan kelompok

Page 33: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

2) Faktor budaya, seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan

kesenian.

3) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar.

4) Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.

2. Pemberian Motivasi Belajar dari Orang Tua

a . Pengertian Pemberian Motivasi Belajar dari Orang Tua

1. Pengertian Pemberian dari Orang Tua

Pemberian menurut Kartini Kartono mengemukakan bahwa “pemberian itu

merupakan reaksi umum dari organisme dan kesadaran yang menyebabkan

bertambahnya aktivitas dan pembatasan kesadaran terhadap satu obyek”.

Dari pengertian ini, maka pemberian dari orang tua dapat diartikan sebagai

kesadaran jiwa orang tua untuk memperdulikan anaknya terutama dalam

memberikan dan memenuhi kebutuhan anaknya, baik dalam segi spiritual

maupun material.

2. Pengertian Motivasi

Tingkah laku atau kegiatan individu bukanlah suatu kegiatan yang terjadi

begitu saja, melainkan faktor yang mendorong dan selalu ada yang dituju. Faktor

pendorong itu adalah motivasi, yang tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan

hidup dan mempertahankan keberadaannya.

Menurut Ngalim Purwanto ( 1990: 72) mendefinisikan sebagai berikut :

“Motivasi adalah sesuatu usaha yang disadari untuk menggerak dan mengerahkan,

serta menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan

sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu”. Sedangkan Menurut Mc.

Donald dalam bukunya Oemar Hamalik ( 1992: 173) menyatakan bahwa “motivasi

adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan

timbulnya afektif dan reaksi untuk mencapai tujuan”.

Page 34: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Dari uraian pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah

sesuatu usaha atau kekuatan yang timbul dari dalam dan mendorong seseorang

untuk melakukan kegiatan dalam mencapai tujuan tertentu.

Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian pemberian motivasi

belajar dari orang tua adalah usaha yang dilakukan oleh orang tua yang disadari

untuk menggerakkan dan mengarahkan serta menjaga tingkah laku seseorang agar

ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau

tujuan tertentu.

b . Teori-teori Motivasi

Tindakan memotivasi akan berhasil apabila tujuan jelas dan didasari oleh

kebutuhan, tetapi perlu diketahui bahwa tujuan dan kebutuhan setiap individu

tidaklah sama, oleh karenanya timbullah motivasi yang berbeda. Hal inilah yang

mendasari munculnya teori-teori motivasi. Teori-teori tersebut adalah sebagai berikut:

1) Teori Hedonisme

Menurut teori ini bahwa tujuan hidup yang utama pada manusia adalah

mencari kesenangan (hedone) yang bersifat duniawi. Manusia pada hakekatnya

adalah makhluk yang mementingkan kehidupan yang penuh kesenangan dan

kenikmatan. Oleh karena itu, setiap menghadapi masalah yang perlu dipecahkan,

manusia cenderung memilih alternatif pemecahan yang dapat mendatangkan

kesenangan daripada mengakibatkan kesulitan.

Inti dari teori ini adalah adanya anggapan bahwa semua orang cenderung

menghindari hal-hal yang sulit dan lebih suka melakukan sesuatu yang mendatangkan

kesenangan baginya. Misalnya, siswa akan merasa senang apabila gurunya tidak

hadir untuk mengajar. Menurut teori ini para siswa harus diberi motivasi secara tepat

agar tidak malas dalam belajar.

2) Teori Naluri

Dalam teori ini menugungkapkan bahwa pada dasarnya manusia memiliki

tiga dorongan nafsu pokok yang disebut naluri, yaitu :

Page 35: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

a) Dorongan nafsu mempertahankan diri

b) Dorongan nafsu mengembangkan diri

c) Dorongan nafsu mengembangkan / menyatakan jenis

Oleh karena itu kebiasaan-kebiasaan tingkah laku manusia yang

diperbuatnya sehari-hari mendapat dorongan atau digerakkan oleh ketiga naluri

tersebut. Dalam teori ini untuk memotivasi seseorang harus berdasarkan naluri mana

yang akan dituju dan perlu dikembangkan.misalnya seorang pelajar sangat tekun dan

rajin dalam belajarnya karena ia ingin menjadi pandai (naluri mengembangkan diri).

3) Teori Reaksi yang Dipelajari

Menurut teori ini bahwa tindakan atau perilaku manusia tidak berdasarkan

pada naluri-naluri, tetapi berdasarkan pola-pola tingkah laku yang dipelaajari. Teori

ini sering disebut teori lingkungan kebudayaan, karena berpandangan bahwa orang

belajar paling banyak dari lingkungan kebudayaan di tempat ia hidup dan dibesarkan.

4) Teori Daya Pendorong

Menurut teori ini motivasi timbul didasarkan pada naluri dan teori reaksi

yang dipelajari atau reaksi yang dipelajari dari lingkungan kebudayaan yang

dimilikinya.

5) Teori Kebutuhan

Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada

hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan fisik maupun

psikis. Oleh karena itu ada beberapa teori kebutuhan yang dikemukakan oleh

Abraham Maslow dalam Ngalim Purwanto (1990: 80) bahwa ada lima kebutuhan

pokok manusia, yaitu:

a) Kebutuhan fisiologis

b) Kebutuhan rasa aman dan perlindungan

c) Kebutuhan sosial

d) Kebutuhan akan penghargaan

e) Kebutuhan akan aktualisasi diri

Dalam pandangan Maslow, terpenuhinya kebutuhan yang satu akan

mengakibatkan pada kebutuhan yang lain dan kecenderungan pengalihan ini tidak

Page 36: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

senantiasa bersifat kaku. Dimana kebutuhan seseorang pada kondisi tertentu

cenderung meningkat kekuatannya, sedangkan pada kondisi lain mengalami

penurunan kekuatannya.

c . Macam-macam Motivasi

Woodworth & Marquis/ Ruhiyat dalam bukunya Abdul Rochman Abror

( 1993: 119) berpendapat bahwa motivasi mempunyai tiga tingkat, yaitu:

1) Kebutuhan organis, yaitu motif-motif yang didasarkan pada kebutuhan rohani

meliputi kebutuhan minum, kebutuhan bernafas, berbuat dan beristirahat.

2) Motif-motif darurat, yaitu motif-motif untuk melepaskan diri dari bahaya,

melawan, berusaha, mengejar, dan menangkap. Motif ini pada dasarnya bersifat

bawaan yang berkembang karena pengaruh dari belajar.

3) Motif objektif, yaitu motif-motif untuk melaksanakan eksplorasi, manipulasi, dan

menaruh minat. Motif ini diarahkan untuk dapat berhubungan dengan dunia luar

secara efektif (sosial dan non sosial).

WS.Winkel (1990: 92) mengemukakan bahwa motivasi belajar di sekolah

dibedakan dalam dua bentuk:

1) Motivasi Intrinsik, yaitu motif-motif yang berfungsi tanpa dirangsang dari luar.

2) Motivasi Ekstrinsik yaitu motif-motif yang baru berfungsi bila ada rangsangan dari

luar.

Jadi dalam motif intrinsik itu telah ada kesadaran dari individu akan

kebutuhan dan upaya untuk memenuhinya. Yang termasuk motif intrinsik adalah

siswa belajar karena semata-mata ingin mendalami suatu masalah, ingin menjadi

orang yang sukses, dan sebagainya. Sedangkan yang termasuk dalam motif ekstrinsik

adalah siswa belajar karena ingin menghindar dari hukuman, siswa belajar untuk

memperoleh hadiah, pujian dan sebagainya.

Seorang hli mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

Motivasi ekstrinsik yang paling utama adalah dari orang tua atau keluarga. Hal ini

dikarenakan semenjak kecil anak bersosialisasi, menerima pendidikan (pendidikan

Page 37: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

informal) pertama kalinya adalah di dalam keluarga, dan pendidikan yang diperoleh

dalam keluarga ini merupakan pendidikan terpenting atau utama terhadap

perkembangan pribadi anak. Belajar sebagai proses interaksi untuk mencapai tujuan

akan lebih efektif, bila ditunjang dengan motivasi yang tinggi, baik yang berupa

intrinsik maupun eksintrik, dan orang tua adalah hal yang signifikan dalam

membangkitkan motivasi seseorang.

(Pramuji Wibowo, 2007)

d . Fungsi Motivasi

Tingkah laku atau kegiatan individu bukanlah kegiatan begitu saja terjadi,

tetapi ada faktor yang mendorong yang disebut motivasi.

Menurut Ngalim Purwanto ( 1990 : 70-71) fungsi motivasi meliputi :

1) Mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak

2) Menentukan arah kegiatan

3) Menyeleksi perbuatan

Sedangkan Ahmad Tabrani Rustam, Atang Kusndinar, Zaenal Arifin

(1989 : 123) mengemukakan fungsi motivasi sebagai berikut :

1) Mendorong timbulnya kelakuan atau perbuatan.

2) Mengarahkan aktivitas belajar anak didik.

3) Menggerakkan seperti mesin mobil.

Seorang ahli mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

Dalam kegiatan belajar, berlangsung dan keberhasilannya bukan hanya ditentukan

oleh faktor intelektual termasuk salah satunya motivasi belajar dapat diartikan

sebagai keseluruhan daya penggerak psikis didalam diri siswa yang menimbulkan

belajar mengajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arahan

pada kegiatan belajar mengajar itu demi mencapai suatu tujuan.

(WS. Winkel, 1990 : 115)

Dari uraian fungsi motivasi di atas dapatlah disimpulkan bahwa pada

pokoknya fungsi motivasi adalah mendorong manusia agar melakukan perbuatan

untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam kegiatan belajar mengajar, motivasi adalah

untuk menggiatkan semangat belajar siswa sehingga akan lebih bergairah dalam

belajar.

Page 38: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

e . Cara Memotivasi Anak

Dalam kegiatan belajar mengajar sering dijumpai bahwa motivasi intrinsik

tidak selamanya dimiliki oleh siswa. Oleh karena itu, guru maupun orang tua siswa

diharapkan berusaha menimbulkan motivasi agar siswa giat belajar dan mencapai

prestasi yang memuaskan.

Guru maupun orang tua dapat mempergunakan berbagai bentuk motivasi

agar siswa giat belajar dan mencapai prestasi yang memuaskan. Dan hal-hal yang

dapat memotivasi siswa dapat dilakukan dengan cara memberikan penghargaan lisan,

seperti mengatakan “bagus”, “hebat” dan penghargaan berupa tulisan seperti memberi

nilai dari kegiatan belajarnya. Nilai-nilai yang baik, bagi siswa merupakan motivasi

yang sangat kuat.

f . Tugas dan Tanggung Jawab Orang Tua dalam Keluarga

Orang tua menurut Singgih D. Gunarso (1992 : 35) bahwa orang tua adalah

manusia yang telah dewasa dan mempunyai tanggung jawab dalam mendidik anak-

anaknya. Orang tua yang penulis maksud disini adalah bapak/ibu atau orang yang

menjadi wali bagi anak yang bersangkutan yaitu sebagai penanggung jawab atas

segala keperluan hidupnya, khususnya yang berhubungan dengan si anak.

Dalam bidang pendidikan, keluarga merupakan pusat pendidikan yang

utama dan pertama, karena segala pengetahuan dan kecerdasan anak diperoleh dari

orang tua dan keluarga itu sendiri. Orang tua sebagai pendidik dalam keluarga

mempunyai tugas dan kewajiban untuk mengantarkan anak-anaknya menuju kearah

kedewasaan agar nantinya dapat mandiri. Adapun peran keluarga yaitu :

1) Melindungi dan memelihara aanggota keluarga.

2) Mendidik anggota keluarga.

3) Mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga.

4) Penghubung anak dengan lingkungan masyarakat.

5) Menciptakan suasana aman, damai dan bahagia bagi anggota keluarga.

Page 39: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Oleh karena itu keluarga menduduki tempat terpenting bagi terbentuknya

anak keseluruhan yang akan dibawa sepanjang hidupnya. Keluarga adalah pembentuk

watak, pemberi dasar agama, penanaman sifat,kebiasaan,hobi, cita-cita dan

sebagainya.

g . Bentuk Motivasi dari Orang Tua

Adapun beberapa bentuk motivasi dari orang tua antara lain:

1) Mengadakan Persaingan

Persaingan merupakan hal positif sebagai alat untuk mencapai prestasi yang

lebih tinggi. Sikap anak dalam setiap persaingan berbeda satu dengan yang lain. Ada

yang ingin mempertinggi harga diri bila menang, ada yang tidak suka dan tidak

berani bersaing, ada pula yang acuh tak acuh karena tidak ada harapan untuk menang.

Persaingan dapat dilakukan antar teman sekolah saudara, antar teman sepermainan,

antar tetangga, dan sebagainya.

2) Memberi Hadiah

Hadiah tidak selamanya berupa uang dan barang. Hadiah disini adalah

memberikan penguatan pada anak atas prestasi yang dicapainya. Penguatan itu dapat

bersifat verbal yaitu berupa kata-kata, kalimat, pemberian penghargaan. Sedangkan

penguatan non verbal dapat berupa mimik dan goresan badan, misalnya

mengacungkan jempol, sentuhan dengan jabat tangan untuk mengucapkan selamat

atas keberhasilannya.

3) Memberi Hukuman

Menghukum anak bukan berarti melampiaskan nafsu amarah melainkan

supaya anak tersebut bertaubat dari perbuatannya yang salah. Sebelum memberikan

hukuman, anak-anak diterangkan dulu apa kesalahannya. Hukuman yang baik

bertalian dengan kata hati, artinya akibat dari hukuman tersebut dapat mewujudkan

sikap yang positif pada anak dan bukan sebaliknya. Untuk mengisyaratkan hukuman

itu positif, T. Gordon (1996 : 32 ) mengemukakan pendapatnya :

Page 40: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

a) Hukuman harus dapat dirasakan anak yang diawasi sebagai larangan yang

membahayakan, meniadakan, tidak diinginkan, merugikan, yaitu harus aversif bagi

yang diawasi (berlawanan dengan kebutuhan).

b) Hukuman harus cukup aversif agar menghasilkan eliminasi atau hilangnya

perlakuan yang tidak diingikan.

c) Yang diawasi tidak mampu melarikan diri dari situasi hukuman atau terkunci

dalam hubungan karena ketergantungan pada pengawas untuk menyediakan

kebutuhan apa yang diawasi.

4) Nasehat

Nasehat dari orang tua merupakan pendorong semangat dalam belajar atau

melaksanakan suatu kegiatan. Namun demikian orang tua jangan terlalu sering

menasehati anak, karena dengan seringnya menasehati maka akan terjadi kebosanan

dan kurang bebas.

5) Memberikan Tempat dan Alat Belajar

Tempat belajar yang tertata rapi dan nyaman akan dapat membangkitkan

motivasi belajar anak. Orang tua seharusnya menyediakan tempat khusus untuk

belajar, agar anak tidak belajar di sembarang tempat. Di samping itu orang tua juga

harus memperhatikan tersedianya peralatan yang diperlukan untuk belajar anaknya.

3. Minat

Belajar dengan minat akan mendorong peserta didik untuk belajar lebih baik

daripada belajar tanpa minat. Minat ini timbul apabila siswa tertarik akan sesuatu,

karena sesuai dengan kebutuhannya atau merasakan bahwa sesuatu yang akan

dipelajarinya dirasakan bermakna bagi dirinya. Namun bila minat itu tidak disertai

dengan usaha yang baik, maka belajar juga sulit untuk berhasil.

Para ahli psikologi telah mendefinisikan minat dengan berbagai variasi.

Walaupun demikian merupakan pendapat yang saling melengkapi satu sama lain.

Definisi minat sendiri menurut W.S Winkel (1996: 188), minat diartikan sebagai

kecenderungan yang menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi atau pokok

Page 41: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

bahasan tertentu dan merasa senang mempelajari materi itu. Siswa yang berperasaan

senang akan mudah berkonsentrasi dalam belajar. Pada dasarnya konsentrasi

merupakan akibat dari perhatian yang sifatnya spontan dan ditimbulkan oleh minat

terhadap suatu hal. Jika siswa berminat terhadap suatu pelajaran tertentu, maka ia

akan berkonsentrasi terhadap pelajaran itu. Siswa tidak akan bosan menekuni sesuatu

apabila ia memang berminat terhadapnya. Minat siswa terhadap sesuatu berpengaruh

terhadap perilakunya dan perhatiannya. Sedangkan menurut Slameto (1995: 180),

Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterkaitan pada suatu hal atau aktifitas,

tanpa ada yang menyuruh.

Sardiman A.M (1990: 180) mengatakan bahwa minat dapat dibangkitkan

dengan cara-cara sebagai berikut :

a. Membangkitkan adanya suatu kebutuhan.

b. Menghubungkan dengan persoalan penalaman yang lampau.

c. Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik.

d. Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.

Sardiman A.M (1990: 76) menyatakan bahwa minat diartikan sebagai suatu

kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi

yang dihubungkannya dengan keinginan-keinginannya dan kebutuhan-kebutuhannya

sendiri. Oleh karena itu apa yang dilihat seseorang sudah tentu akan membangkitkan

minatnya sejauh apa yang dilihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya

sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa minat merupakan kecenderungan jiwa seseorang

terhadap sesuatu karena merasa ada kepentingan dengan sesuatu itu. Jadi jelas bahwa

minat selalu berkaitan dengan kebutuhan.

Minat pada dasarnya adalah pencerminan akan suatu hubungan antara diri

sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut,

semakin besar minat. Adanya proses belajar pada diri subjek belajar menumbuhkan

interaksi aktif terhadap lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam

pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan terjadi relatif

konstan dan terbatas. Setiap kegiatan belajar akan menimbulkan perubahan. Minat

Page 42: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

tidak hanya diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa lebih

menyukai sesuatu dari pada yang lainnya, tetapi dapat juga diimplementasikan

melalui partisipasi aktif dalam kegiatan. Siswa yang berminat terhadap sesuatu

cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap sesuatu yang

diminatinya itu dan sama sekali tidak menghiraukan sesuatu yang lainnya.

Jadi kesimpulannya, minat adalah perasaan yang didapatkan karena

berhubungan dengan sesuatu. Minat terhadap sesuatu itu dipelajari dan dapat

mempengaruhi penerimaan minat-minat baru. Jadi minat terhadap sesuatu bukanlah

bawaan sejak lahir, melainkan hasil belajar dan cenderung mendukung aktivitas

belajar berikutnya.

Hakekat belajar sangat pribadi dan oleh karenanya minat sangat berbeda

antara individu yang satu dengan individu yang lainnya, bahkan minat dalam diri

seseorang berbeda dari waktu ke waktu. Minat besar pengaruhnya terhadap prestasi

belajar. Ada tidaknya minat terhadap plajaran dapat dilihat dari cara siswa mengikuti

pelajaran, lengkap tidaknya catatan. Minat dan belajar dapat mempengaruhi

seseorang dalam berkonsentrasi didalam kegiatan belajar.

Dari uraian di atas dapat ditentukan beberapa unsur-unsur penting atau

indikator-indikator minat, yaitu sebagai berikut:

a. Perasaan senang

Seseorang akan merasa senang terhadap sesuatu yang diminatinya karena ia

mempunyai sangkut paut dengan subjek di luar dirinya, juga dapat disebabkan karena

ia telah menerima informasi yang jelas mengenai obyek tersebut. Dalam proses

belajar mengajar keadaan yang dihadapi siswa kemungkinan besar akan berpengaruh

besar. Siswa yang tidak merasa senang terhadap guru bidang studi tertentu akan

sangat menghambat dalam proses belajar mengajar, karena perasaan senang akan

membantu mengembangkan minat dalam belajar.

Page 43: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

b. Perhatian

Seseorang yang mempunyai minat terhadap obyek atau bidng tertentu, ia

akan menaruh perhatian pada bidang atau obyek tertentu tersebut. Minat merupakan

kecenderungan subyek yang menetap untuk merasa tertarik terhadap bidang tertentu.

Dalam hubungannya dengan perhatian, Oemar Hamalik (1989: 13) berpendapat

bahwa, “Minat menetukan sukses dan gagalnya kegiatan seseorang. Kurangnya minat

menyebabkan kurangnya perhatian dan usaha belajar, sehingga menghambat

studinya”.

c. Kesadaran

Kesadaran merupakan suatu aktifitas psikis yang mampu mengkonsentrasikan

pikiran dan mampu mengesampingkan hal-hal yang mengganggu aktifitas tersebut.

Minat merupakan pemusatan tenaga psikis yang tertuju pada suatu obyek, yang

menetukan banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu katifitas yang sedang

dilakukan.

d. Kemauan

Seseorang dapat dikatakan mempunyai minat terhadap sesuatu apabila

seseorang tersebut mempunyai kecenderungan untuk mencapai tujuan yang

diinginkan, atau mempunyai kemauan untuk mewujudkan tujuan-tujuan yang

dikehendaki. Dengan demikian kemauan tersebut akan mendorong kehendak yang

dikendalikan oleh pikiran dan terarah pada suatu tujuan.

Dapat disimpulakan pula, bahwa minat belajar matematika adalah kemauan

dan kesadaran untuk mempelajari matematika dengan perasaan senang, penuh

perhatian dan konsentrasi yang tinggi. Dengan demikian makin besar minat akan

makin besar pula perhatiannya, sehingga kesadaran dan kemauan mempelajari

matematika akan semakin besar. Dan pada akhirnya memperoleh prestasi yang

memuaskan.

Page 44: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

4. Kecemasan Menghadapi Tes matematika

a. Pengertian Kecemasan.

Kecemasan merupakan suatu hal yang normal terjadi dalam kehidupan

sehari-hari. Meskipun hal tersebut tidak menyenangkan tetapi kecemasan dapat

bertindak sebagai alarm yang memberitahu bahwa ada suatu masalah yang harus

dihadapi. Menurut Rita L. Atkinson (1993: 212), “Kecemasan adalah emosi yang

tidak menyenangkan yang ditandai dengan istilah-istilah seperti „kekhawatiran‟,

„keprihatinan‟, dan rasa „takut‟ yang kadang-kadang kita alarm dalam tingkat yang

berbeda-beda”. Sedangkan Linda L. Davidoff (1991: 6l) mengatakan bahwa

“Kecemasan sebagai emosi yang ditandai oleh perasaan akan bahaya yang

diantisipasi, termasuk juga ketegangan dan stress yang menghadang dan oleh

bangkitnya sistem syaraf simpatetik”.

Freud dalam Rita L Atkinson (1993: 212) membedakan kecemasan

menjadi dua yaitu:

1. Kecemasan objektif sebagai respons yang reailistis terhadap bahaya eksternal,

yang maknanya sama dengan rasa takut.

2. Kecemasan neorotis, timbal diri konflik tak sadar dalam diri individu sehingga

individu tidak mengetahui alasan kecemasannya.

Menurut Spielberger dalam Slametto (1995: 185) kecemasan dibedakan

menjadi dua yaitu:

1. Kecemasan sebagai suatu sifat (trait anxiety), yaitu kecenderungan pada diri

seseorang untuk merasa terancam oleh sejumlah kondisi yang sebenarnya tidak

berbahaya.

2. Kecemasan sebagai suatu keadaan (state anxiety), yaitu suatu keadaan atau

kondisi emosional sementara pada diri seseorang yang ditandai dengan perasaan

tegang dan kekhawatiran yang dihayati secara radar serta bersifat subyektif dan

meningginya aktivitas sistem syaraf otonom.

Page 45: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Apakah kecemasan disebabkan oleh dorongan bawah sadar atau asosiasi

yang lazim secara sederhana, yang dilibatkan kecemasan perasaan apa yang

sebenarnya timbul sangatlah jelas. Maher dalam James F Calhoun (1995: 208)

mengatakan bahwa kecemasan yang kuat mempunyai tiga komponen, yaitu:

1. Emosional: Orang tersebut mempunyai ketakutan yang amat sangat dan secara

sadar.

2. Kognitif: Ketakutan tersebut meluas dan sering berpengaruh terhadap

kemampuan berpikir jernih, mengatasi masalah dan mengatasai tuntutan

lingkungan.

3. Psikologis: Tanggapan tubuh terhadap rasa takut berupa pengerasan diri untuk

bertindak, baik tindakan itu dikehendaki atau tidak. Pergerakan tersebut

merupakan hasil kerja dari sistem syaraf otonom yang mengendalikan berbagai

otot atau kelenjar tubuh. Pada saat pikiran dijangkiti rasa takut, sistem syaraf

otonom menyebabkan tubuh bereaksi secara mendalam. Jantung berdetak lebih

keras, nadi dan napas bergerak meningkat, biji mata membesar, proses

pencernaan dan yang berhubungan dengan usus berhenti, pembuluh darah

mengerti , tekanan darah meningkat, kelenjar adrenal melepas adrenalin ke dalam

darah. Akhirnya darah dialirkan ke otot rangka (otot untuk gerakan yang sadar),

sehingga tegang dan siap untuk melakukan gerakan.

Kecemasan merupakan suatu sistem peringatan yang alami. Itu adalah cara

otak untuk mengingatkan bahwa ada hal yang tidak beres dan perlu ditangani tetapi

kadang-kadang hal tersebut lepas kendali dan kecemasan mulai mengganggu pikiran.

Penyebab atau gejala kecemasan antara lain kemampuan individu menyesuaikan diri

dengan dirinya, orang lain dan lingkungan. Seperti yang dikatakan Linda L. Lavidoff

(1991: 63) bahwa “Meskipun orang dapat memperlihatkan kadar ciri khas kecemasan,

tetapi respon terhadap suatu peristiwa tertentu amat bergantung pada pikiran dan

persepsi diri yang bersangkutan”. Hal senada juga dikemukakan oleh Rita L.

Atkinson (1993: 214) bahwa “Tingkat kecemasan yang kita alami dalam situasi

Page 46: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

menekan terutama tergantung pada sejauh mana menurut kita kendali kita terhadap

situasi itu”.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan kecemasan merupakan

emosi yang ditandai oleh perasaan akan bahaya, tegang dan khawatir bahkan kadang-

kadang, lepas kendali dan sangat mengganggu pikiran yang disebabkan oleh

ketidakmampuan individu menyesuaikan diri dengan dirinya, orang lain, dan

lingkungan. Hal ini dapat diatasi bila ia mampu mengendalikan pikiran dan

persepsi diri terhadap peristiwa yang membuat seseorang cemas.

b. Pengertian Tes Matematika

Evaluasi pencapaian belajar siswa adalah salah satu kegiatan yang

merupakan kewajiban bagi setiap guru. Dikatakan kewajiban, karena setiap guru pada

akhirnya harus dapat memberikan informasi kepada lembaganya ataupun kepada

siswanya sendiri, bagaimana dan sampai di mana penguasaan dan kemampuan yang

telah dicapai siswa tentang materi dan keterampilan-keterampilan mengenai pelajaran

yang telah diberikan. Pelaksanaan evaluasi ini salah satunya dengan pemberian tes

hasil belajar.

Menurut Ngalim Purwanto (1988: 45), “Yang dimaksud dengan tes hasil

belajar atau achievement test ialah tes yang dipergunakan untuk menilai hasil-hasil

pelajaran yang telah diberikan guru kepada murid-muridnya, atau oleh dosen kepada

mahasiswa, dalam jangka waktu tertentu”. Sedangkan menurut Suharno (2000: i8),

“Tes hasil belajar digunakan untuk mengetahui seberapa jauh tujuan belajar dapat

dicapai”.

Dari kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa tes hasil belajar

adalah tes yang dipergunakan untuk menilai hasil-hasil pelajaran yang telah diberikan

guru kepada siswa untuk mengetahui seberapa jauh tujuan belajar dapat dicapai. tes

hasil belajar memiliki bermacam-macam kegunaan dengan bentuk dicapai, tingkat

kesukaran maupun cara pengolahan dan pendekatan yang berbeda. Menurut Ngalim

Purwanto (1984: 33) ada empat macam kegunaan tes:

Page 47: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

1. Tes yang digunakan untuk penentuan penempatan siswa dalam suatu jenjang atau

jenis program pendidikan tertentu (Placement tes).

2. Tes yang digunakan untuk mencari umpan balik (feedback) guna memperbaiki

proses belajar mengajar bagi guru maupun siswa (tes formatif).

3. Tes yang digunakan untuk mengukur atau menilai sampai dimana pencapaian

siswa terhadap bahan pelajaran yang telah diajarkan dan selanjutnya untuk

menentukan kenaikan tingkat atau ketulusan siswa yang bersangkutan (tes

sumatif).

4. Tes yang bertujuan untuk mencari sebab-sebab kesulitan belajar siswa, seperti

latar belakang psikologis, fisik dan lingkungan sosial-ekonomi siswa (tes

diagnostik).

Berdasarkan pengertian tes di atas, yang dimaksud dengan tes matematika

adalah tes yang digunakan untuk menilai hasil pelajaran matematika yang telah

diberikan guru matematika kepada siswa untuk mengetahui seberapa jauh tujuan

belajar matematka dapat dicapai.

Dari pengertian kecemasan dan tes matematika di atas dapat disimpulkan

bahwa kecemasan menghadapi tes matematika adalah keadaan atau kondisi

emosional sementara pada diri siswa yang ditandai dengan perasaan tegang dan

khawatir bahkan kadang-kadang lepas kendali dan sangat mengganggu pikiran yang

dialami pada saat menghadapi tes yang ditujukan untuk menilai hasil pelajaran

matematika yang telah diberikan guru matematika kepada siswa untuk mengetahui

seberapa jauh tujuan belajar matematika dapat dicapai.

c. Cara Mengatasi Kecemasan Menghadapi Tes Matematika

Siswa yang mengalami kecemasan terhadap tes khususnya matematika

cenderung sulit berkonsentrasi dan mengorganisasikan pikirannya secara logis.

Akibatnya kemampuan mereka untuk mengerjakan soal cenderung menjadi buruk.

Menurut Linda L. Davihoff (1991: 64), “Kecemasan dapat mempengaruhi pemberian

Page 48: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

kode, penyimpanan data dan/ atau mengingat kembali. Efek yang lainnya terhadap

proses ingatan yang bermacam-macam itu saling berkaitan satu sama lain”.

Siswa yang mengalami kccemasan tehadap tes khususnya tes matematika

cenderung merasa takut saat mencoba mengerjakan suatu tes, tentang kemungkinan

kegagalan dan tentang ketidakmampuan diri mereka untuk mengerjakan soal tersebut.

Apalagi pada pelajaran matematika yang membutuhkan daya analisis, ketajaman

penalaran, kekritisan, dan kecermatan yang cukup tinggi. Mereka menjadi sangat

terganggu dan terpengaruh oleh pikiran-pikiran negatif tersebut sehingga mereka

tidak dapat mengikuti instruksi dan mengabaikan atau salah menginterpretasikan

informasi jelas yang diberikan oleh pertanyaan tes. Saat kccemasan menumpuk,

mereka mengalami kesulitan mengingat bahan-bahan pelajaran yang telah mereka

pelajari. Seperti yang dikemukakan oleh Linda L, Davinoff (1991:64) bahwa “Orang

dengan taraf kecemasan yang hebat pada khususnya akan cenderung gagal

menghadapi kesulitan atau item soal yang ambigu. Ia akan selalu tertekan, khususnya

akan cenderung gagal menghadapi kesulitan atau item ketika harus memberikan kode

sebagai persiapan menghafal dan mengingat bahan”.

Kecemasan terhadap tes matematika dapat diatasi dengan mengendalikan

pikiran-pikiran negatif dan mengganggu dengan cara meningkatkan rasa percaya diri

dan optimis berhasil menghadapi tes matematika. Selain itu perasaan takut akan

kegagalan tersebut dapat dihilangkan dengan mempersiapkan diri secara matang

sebelum ujian, belajar giat sehingga kecemasan akan kegagalan dan ketidakmampuan

menyelesaikan soal tes matematika menjadi berkurang.

Linda L. Davihoff (1991: 65) mengemukakan bahwa efek kecemasan

dalam belajar di pengaruhi oleh dua aspek :

1. Kesiapan belajar, yaitu sikap pembekalan diri dalam memperoleh suatu ilmu

dalam proses kegiatan belajar.

2. Konsentrasi belajar, yaitu proses memusatkan pikiran dalam memahami dan

menghayati pada kegiatan belajar.

Page 49: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Oleh karena itu siswa juga sebaiknya mengubah persepsi tentang pelajaran

matematika, misalnya persepsi tentang pelajaran matematika itu sulit, guru

matematika yang galak dan sebagainya. Berpikiran santai tetapi fokus, tenang dan

gembira juga cukup untuk efektif dalam menurunkan tingkat kecemasan terhadap tes

matematika. Dengan pengendalian pikiran dan persiapan yang matang diharapkan

siswa dapat mengatasi keadaan dan situasi tes matematika. Sehingga kemungkinan

gagal dalam menghadapi tes tersebut rendah, dan selanjutnya berpengaruh terhadap

peningkatan prestasi belajar matematika siswa.

B. Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini antara lain, sebagai

berikut :

Wiwit Pitados Ingtyas (2006) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh

Kemampuan Penalaran, Kemampuan Spasial dan Minat Belajar Matematika terhadap

Prestasi Belajar Matematika pada Pokok Bahasan Dimensi Tiga Siswa Kelas X

Semester II SMA N 1 Purworejo”, menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh minat

belajar matematika terhadap prestasi belajar matematika. Persamaan penelitian yang

relevan di atas dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu sama-sama

menggunakan tinjauan tentang pengaruh minat belajar matematika terhadap prestasi

belajar matematika. Perbedaannya adalah penelitian di atas meneliti tentang pengaruh

kemampuan penalaran dan kemampuan spasial terhadap prestasi belajar matematika

pada pokok bahasan dimensi tiga sedangkan penelitian yang penulis lakukan tidak

menggunakan tinjauan tentang kemampuan penalaran dan kemampuan spasial

terhadap prestasi belajar matematika pada pokok bahasan dimensi tiga, tetapi

menggunakan tinjauan tentang pengaruh minat belajar matematika terhadap prestasi

belajar matematika.

Eliza Widyastuti (2006) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh

Kemampuan Awal, Motivasi Belajar, dan Kecemasan Menghadapi Tes Matematika

Terhadap Prestasi Belajar Matematika” menyimpulkan bahwa: (i) Terdapat pengaruh

Page 50: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

yang signifikan kemampuan awal terhadap prestasi belajar matematika, (ii) Terdapat

pengaruh yang signifikan motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa,

(iii) Terdapat pengaruh yang signifikan antara kecemasan menghadapi tes matematika

terhadap prestasi belajar matematika siswa, (iv) Terdapat interaksi yang signifikan

antara kemampuan awal dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika

siswa, (v) Tidak terdapat interaksi yang signifikan antara kemampuan awal dan

kecemasan menghadapi tes matematika terhadap prestasi belajar matematika siswa,

(vi) Terdapat interaksi yang signifikan antara motivasi belajar dan kecemasan

menghadapi tes terhadap prestasi belajar matematika siswa, (vii) Tidak terdapat

interaksi yang signifikan antarakemampuan awal, motivasi belajar dan kecemasan

menghadapi tes matematika terhadap prestasi belajar matematika siswa. Persamaan

penelitian yang relevan di atas dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu sama-

sama menggunakan tinjauan tentang pengaruh kecemasan menhgadapi tes

matematika terhadap prestasi belajar matematika. Perbedaannya adalah penelitian di

atas meneliti tentang pengaruh kemampuan awal dan motivasi belajar terhadap

prestasi belajar matematika pada pokok bahasan trigonometri sedangkan penelitian

yang penulis lakukan tidak menggunakan tinjauan tentang kemampuan awal dan

motivasi belajar terhadap prestasi belajar matematika pada pokok bahasan

trigonometri, tetapi menggunakan tinjauan tentang pemberian motivasi belajar dari

orang tua belajar matematika terhadap prestasi belajar matematika.

C. Kerangka Berfikir

Belajar merupakan kegiatan bagi setiap orang. Pengetahuan, keterampilan,

kebiasaan, dan sikap seseorang terbentuk, dimodifikasikan, dan berkembang

disebabkan oleh belajar. Anak didik merupakan subjek belajar yang sangat penting

dalam proses belajar mengajar. Proses belajar menunjukkan adanya suatu rangkaian

yang menyeluruh menyangkut berbagai faktor dan situasi yang berada di sekitarnya.

Dengan demikian keberhasilan dalam proses belajar mengajar tergantung dari faktor

yang mempengaruhinya.

Page 51: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

Prestasi belajar ditentukan oleh faktor internal dan eksternal. Salah satu

contoh faktor internal dan eksternal dalam penelitian ini adalah minat belajar siswa

dan pemberian motivasi belajar dari orang tua. Dengan demikian baik tidaknya

prestasi belajar dipengaruhi juga oleh minat belajar siswa dan pemberian motivasi

belajar dari orang tua.

Kegiatan belajar perlu adanya minat belajar karena siswa yang memiliki

minat belajar yang tinggi akan memiliki daya atau energi untuk melakukan kegiatan

belajar sehingga keberhasilan di dalam proses akan tercapai dengan baik. Sebaliknya

seseorang yang memiliki kecerdasan yang tinggi mungkin akan mengalami kegagalan

di dalam proses belajar dikarenakan dalam dirinya tidak tumbuh minat untuk belajar.

Jadi ada pengaruh minat belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika.

Dalam bidang pendidikan, keluarga merupakan pusat pendidikan yang

utama dan pertama, karena segala pengetahuan dan kecerdasan anak diperoleh dari

orang tua dan keluarga itu sendiri. Orang tua sebagai pendidik dalam keluarga

mempunyai tugas dan kewajiban untuk mengantarkan anak-anaknya menuju kearah

kedewasaan agar nantinya dapat mandiri. Salah satunya adalah pemberian motivasi

belajar dari orang tua karena tidak semua anak memiliki motivasi intrinsik sehingga

perlu adanya motivasi dari orang lain (orang tua). Dengan adanya pemberian motivasi

belajar dari orang tua memungkinkan siswa dapat belajar dengan baik dan tepat

sehingga prestasi belajar matematika juga baik. Sebaliknya orang tua yang tidak

pernah atau sedikit dalam memberikan motivasi belajar pada anaknya dapat

mengakibatkan anak kurang bersemangat untuk belajar sehingga mereka tidak

mampu berprestasi maksimal khususnya dalam bidang studi matematika

Pada dasarnya, pemberian motivasi belajar dari orang tua memiliki

hubungan yang sangat erat dengan minat belajar matematika. Tinggi rendahnya

motivasi yang diberikan oleh orang tua akan mempengaruhi ada tidaknya minat untuk

belajar matematika. Apabila orang tua kurang memberikan motivasi belajar pada

anak, tentu saja dalam diri mereka tidak akan tumbuh minat untuk mempelajari

Page 52: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

matematika. Sebaliknya, jika orang tua memberikan motivasi belajar pada anak maka

akan tumbuh sedikit demi sedikit minat untuk belajar matematika.

Hubungan antara pemberian motivasi belajar dari orang tua dengan minat

belajar matematika seperti yang telah diuraikan di atas, juga akan berpengaruh

terhadap prestasi belajar matematika. Orang tua yang tidak memotivasi anaknya

untuk belajar tentu akan mengurangi minat belajar matematika sehingga prestasi

belajar matematika akan menurun. Dan jika orang tua memberikan motivasi belajar

tinggi kepada anak maka minat belajar matematika anak tersebut akan meningkat

sehingga prestasi belajar matematika pun akan lebih baik. Ketiganya sangat

berpengaruh antara satu dengan yang lainnya.

Faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah keadaan psikis

siswa, diantaranya kecemasan terhadap tes. Kecemasan ini merupakan persaan takut,

khawatir, gelisah dan disertai dengan perubahan psikologis yang dialami seseorang

ketika menhadapi tes, sehingga kemungkinan siswa-siswa dengan tingkat kecemasan

tinggi akan membuat lebih banyak kesalahan yang berakibat pada rendahnya prestasi

belajar. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, maka siswa harus dapat mengatasi

persaan cemas yang dialami pada saat tes terutama tes matematika dengan berusaha

menyesuaikan diri dan mampu meningkatkan rasa percaya diri dengan cara

mempersiapkan diri secara matang sebelum menghadapi tes matematika.

Berdasarkan uraian di atas, maka pemberian motivasi belajar dari orang tua,

minat belajar siswa dan kecemasan menghadapi tes matematika saling berinteraksi

berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika.

Page 53: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Dari kerangka pemikiran yang telah diuraikan di atas, dapat digambarkan

suatu paradigma penelitian sesuai Gambar 1 :

Keterangan :

: pengaruh

Gambar 1. Diagram Kerangka Pikir Penelitian

D. Perumusan Hipotesis

Dari kerangka pemikiran di atas, maka dalam penelitian ini diajukan hipotesis

sebagai berikut :

1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian motivasi belajar dari orang

tua terhadap prestasi belajar matematika.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara minat belajar matematika terhadap

prestasi belajar matematika.

3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kecemasan menghadapi tes matematika

terhadap prestasi belajar matematika.

4. Terdapat interaksi antara pemberian motivasi belajar dari orang tua dan minat

belajar siswa dengan prestasi belajar matematika.

5. Terdapat interakasi antara pemberian motivasi belajar dari orang tua dan

kecemasan menghadapi tes matematika dengan prestasi belajar matematika.

6. Terdapat interaksi antara minat belajar dan kecemasan menghadapi tes

matematika dengan prestasi belajar matematika.

Pemberian Motivasi

Belajar Dari Orang Tua

Minat Belajar Siswa

Prestasi

Belajar

Matematika Kecemasan

menghadapi tes

matematika

Page 54: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

7. Terdapat interaksi antara pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar

siswa dan kecemasan menghadapi tes matematika.

Page 55: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 7 Surakarta pada siswa kelas VIII

dan untuk try out instrumen di SMP Negeri 8 Surakarta pada siswa kelas VIII

semester I tahun ajaran 2009/2010.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juni 2009 sampai September 2009

dan dilakukan secara bertahap dengan tahapan sebagai berikut:

a. Tahap persiapan, mencakup pengajuan judul, pembuatan proposal, pembuatan

instrumen, permohonan ijin di SMP Negeri 8 Surakarta dan SMP Negeri 7

Surakarta sebagai tempat ujicoba try out istrumen dan penelitian. Jangka waktu

yang dibutuhkan kurang lebih tiga bulan.

b. Tahap pelaksanaan, yaitu kegiatan-kegiatan yang berlangsung di SMP Negeri 8

Surakarta dan SMP Negeri 7 Surakarta yang meliputi penyebaran angket

pemberin motivasi belajar dari orang tua, penyebaran angket minat belajar, dan

penyebaran angket kecemasan menghadapi tes matematika. Waktu yang

dibuuhkan kurang lebih tiga pekan.

c. Tahap penyusunan laporan, yaitu tahap pengolahan data, konsultasi dengan

pembimbing skripsi yang diikuti dengan penyusunan skripsi mulai dari bab I serta

persiapan ujian.

B. Metode Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian ex post facto, karena variabel-variael

bebasnya tidak dikendalikan,dalam arti variabel tersebut sudah terjadi. Sebagaimana

pendapat Subana dan Sudrajat (2001: 42) bahwa penelitian ex post facto adalah

penelitian sesudah kejadian.

36

Page 56: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

Berdasarkan sifat masalah dalam tujuan penelitian diatas, metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah kausal komparatif, artinya metode penelitian

yang digunakan untuk menyelidiki efek dari variabel-variabel bebas terhadap variabel

terikat. Menurut Suharsimi Arikunto (1998: 26) bahwa “Penelitian Kausal

Komparatif digunakan apabila peneliti ingin mengetahui kemungkinan akibat dari

suatu kejadian yang tidak dapat dilakukan dengan suatu eksperimen”. Maksud

pendapat ini bahwa penelitian kausal komparatif merupakan penelitian yang

menunjuk pada perlakuan variabel bebas yang terjadi sebelumnya sehingga peneliti

tidak memberikan perlakuan lagi tinggal melihat efeknya dari variabel terikatnya.

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Suharsimi Arikunto (2002: 115) mengemukaan bahwa, “Populasi adalah

keseluruhan subyek yang akan diteliti”. Dalam penelitian ini populasinya adalah

seluruh siswa SMP Negeri 7 Surakarta kelas VIII semester I tahun pelajaran

2009/2010 yang terdiri dari 6 (enam) kelas dengan jumlah 240 siswa

2. Sampel

Mengingat besarnya jumlah populasi dan keterbatasan waktu, biaya, tenaga

dan pikiran peneliti, maka tidak mungkin peneliti melakukan penelitian pada seluruh

populasi. Untuk mengatasinya perlu ditetapkan sampel representatif yang dapat

mewakili populasi. Suharsimi Arikunto (2002: 109) mengemukakan bahwa, “Sampel

adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Untuk memperoleh sampel yang representatif terhadap populasi perlu

digunakan sampling yang tepat. Dalam penelitian ini digunakan teknik random

kluster. Menurut Budiyono (2003: 37), sampling random kluster adalah sampling

random yang dikenakan berturut-turut terhadap unit-unit atau sub-sub populasi”.

Dalam penelitian ini dilakukan dengan cara undian mengambil 2 kelas dari 6 kelas

yang ada, yaitu kelas VIII A dan VIII B.

Page 57: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang ditempuh untuk mendapatkan

data yang diperlukan dengan menggunakan suatu alat tertentu. Teknik yang

digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

a. Metode Angket

Suharsimi Arikunto (2002: 128) menyatakan “Angket atau kuisioner adalah

sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden, dalam arti tentang laporan pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”.

Metode angket dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang

pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar matematika dan kecemasan

menghadapi tes matematika.

Adapun langkah penyusunan instrumen adalah sebagai berikut :

1) Menjabarkan variabel ke dalam aspek-aspek tertentu dan membagi aspek-

aspek dalam indikator-indikator.

2) Menyusun tabel kisi-kisi pembuatan instrumen berdasarkan aspek-aspek

dan indikator-indikator.

3) Menjabarkan indikator-indikator dalam butir-butir angket.

4) Menghitung validitas dan reliabilitas angket hasil uji coba.

Jenis angket yang digunakan adalah angket langsung dan tertutup,artinya

peneliti memerikan pertanyaan dan pernyataan sekaligus menyediakan alternatif

jawaban.

Skor penilaian menggunakan skala untuk 4 alternatif jawaban. Penyusunan

item angket dibuat item positif dan item negatif secara seimbang. Untuk skala

penilaian angket diatur berdasarkan item posotif dan item negatif sebagai berkut:

Page 58: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

Tabel 1. Skala Alternatif Jawaban Angket

Alternatif jawaban Skor item positif Skor tem negatif

1) Selalu 4 1

2) Sering 3 2

3) Kadang-kadang 2 3

4) Tidak pernah 1 4

b. Metode Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto (1998: 243), “Metode dokumentasi yaitu

mencari data atau hal-hal mengena variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat

kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan lain sebagainya. Sedangkan

Menurut Budiyono (2003: 54), “Metode dokumentasi adalah cara pengumpulan data

dengan melihatnya dalam dokumen-dokumen resmi yang telah terjamin

keakuratannya”. Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk

mendapatkan data tentang prestasi belajar matematika yaitu dari hasil ujian mid

semester I bidang studi matematika kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarta.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1) Menghubungi bagian kurikulum untuk meminjam hasil nilai ujian MID

Semester 1 mata pelajaran matematika kelas VIII A dan VIII B

2) Menyalin nama dan nilai yang dijadikan sebagai sampel

2. Penyusunan Instrumen

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh

peneliti (orang lain yang ditugasi) dalam kegiatan pengumpulan data agar kegiatan

pengumpulan data menjadi sistematis dan mudah (Budiyono, 2003: 47). Dalam

penelitian ini instrumen yang digunakan adalah angket, yaitu angket pemberian

motivasi belajar dari orang tua, angket minat belajar matematika dan angket

kecemasan menghadapi tes matematika.

Page 59: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Setelah instrumen dibuat dan dikonsultasikan, sebelum instrumen digunakan ,

terlebih dahulu diadakan uji coba instrumen. Uji coba dilaksanakan dengan tujuan

untuk mengetahui apakah angket memenuhi syarat validitas isi, konsistensi internal

dan reliabilitas. Uji coba instrumen dalam penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri

8 Surakarta pada siswa kelas VIII A semester 1 tahun ajaran 2009/2010.

Alat pengukur yang berfungsi dengan baik akan mampu mengukur apa yang

diinginkan dan dapat dipertanggung jawabkan. Untuk memenuhi hal itu diperlukan

syarat-syarat validitas isi, konsistensi internal dan reliabilitas.

a. Validitas Isi

Sebelum angket diujicobakan terlebih dahulu dilakukan validasi isi. Budiyono

(2003: 58) menjelaskan “ instrumen valid menurut validitas isi apabila isi instrumen

tersebut telah merupakan sampel yang representatif dari keseluruhan isi hal yang

akan diukur”.

Kegiatan validitas isi adalah serangkaian kegiatan yang berlangsung setelah

bentuk awal instrumen telah selesai ditulis. Kegiatan ini dapat dilakukan oleh

pengembang instrumen atau oleh pengguna instrumen yang tidak terlibat dalam

penyusunan instrumen.

Untuk menilai suatu instrumen memiliki validitas isi tinggi atau tidak,

biasanya melalui experts judgment (penilaian yang dilakukan oleh para pakar). Dalam

hal ini para penilai menilai apakah kisi-kisi yang dibuat pengembang instrumen telah

menunjukkan bahwa klasifikasi kisi-kisi telah mewakili isi (substansi) yang akan

diukur. Langkah berikutnya para penilai menilai apakah masing-masing butir

instrumen yang telah disusun cocok atau relevan dengan klasifikasi kisi-kisi yang

ditentukan.

Setelah angket dibuat, instrumen akan diujicobakan. Uji coba dilaksanakan

dengan tujuan untuk mengetahui apakah angket memenuhi syarat konsistensi internal

dan reliabilitas.

Page 60: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

Langkah-langkah dalam penyusunan angket pemberian motivasi belajar dari

orang tua adalah sebagai berikut:

a. Menentukan batasan instrumen angket

Angket pemberian motivasi belajar dari orang tua yang dimaksud dibatasi pada

motif ekstrinsik yaitu siswa belajar karena ingin menghindardari hukuman, siswa

belajar untuk memperoleh hadiah, pujian, dan sebagainya. Dari pengertian

tersebut maka bagaimana tanggapan siswa terhadap pemberian motivasi belajar

dari orang tua yang telah diberikan.

b. Menyusun kisi-kisi angket yang di dalamnya memuat aspek motivasi motif

ekstrinsik, dimana indikator meliputi orang tua memberikan motivasi untuk

bersaing, orang tua memberikan pujian, orang tua memberikan masehat, orang tua

menciptakan suasana belajar dan memberikan perlengkapan sarana belajar, orang

tua memberikan perhatian, dan orang tua memberikan hukuman. Kisi-kisi angket

pemberian motivasi belajar dari orang tua dapat dilihat pada lampiran.

c. Menyusun instrumen angket berdasarkan kisi-kisi.

Dalam penelitian ini, pemberian motivasi belajar dari orang tua berjumlah 30 item

soal, hal ini dimaksudkan untuk menghindari kekurangan karena adanya butir

soal yang tidak bisa digunakan.

d. Menentukan cara pemberian skor pada setiap butir angket.

e. Melakukan validitas isi.

Dalam penelitian ini validitas isi dilakukan oleh dua validator yaitu Bpk Drs.

Imam Sujadi M.Si dan Bpk Waluyo Isnan. Setelah dilakukan validitas isi oleh

validator, dari 30 item soal, semua item soal bisa digunakan karena sesuai dengan

indikator dan kisi-kisi angket.

f. Melakukan uji coba dan kemudian menganalisis item soal.

Angket yang diujicobakan berjumlah 30 item soal. Setelah diujicobakan, hanya

ada 27 soal yang baik yang bisa digunakan untuk penelitian berdasarkan uji

konsistensi internal.

Page 61: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Langkah-langkah dalam penyusunan angket minat belajar adalah sebagai

berikut:

a. Menentukan batasan instrumen angket

Angket minat belajar siswa yang dimaksud minat belajar siswa terhadap

matematika dan dibatasi pada minat belajar siswa untuk belajar matematika.

b. Menyusun kisi-kisi angket yang di dalamnya memuat indikator mengenai minat

belajar siswa pada aspek perasaan senang, perhatian, kesadaran, dan kesungguhan.

Kisi-kisi minat belajar dapat dilihat pada lampiran.

c. Menyusun instrumen angket berdasarkan kisi-kisi

Dalam penelitian ini, angket minat belajar siswa berjumlah 30 item soal, hal ini

dimaksudkan untuk menghindari kekurangan karena adanya butir soal yang tidak

bisa digunakan.

d. Menentukan cara pemberian skor pada setiap butir angket.

e. Melakukan validitas isi

Dalam penelitian ini validitas isi dilakukan oleh dua validator yaitu Bpk Drs.

Imam Sujadi M.Si dan Bpk Waluyo Isnan. Setelah dilakukan validitas isi oleh

validator, dari 30 item soal, semua item soal bisa digunakan karena sesuai dengan

indikator dan kisi-kisi angket.

f. Melakukan uji coba dan kemudian menganalisis item soal.

Angket yang diujicobakan berjumlah 30 item soal. Setelah diujicobakan, hanya

ada 26 soal yang baik yang bisa digunakan untuk penelitian berdasarkan uji

konsistensi internal.

Langkah-langkah dalam penyusunan angket kecemasan menghadapi tes

matematika adalah sebagai berikut:

a. Menentukan batasan instrumen angket

Angket kecemasan menghadapi tes matematika yang dimaksud perasaan takut,

khawatir, gelisah disertai perubahan fisiologis yang dialami siswa ketika akan

Page 62: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

menghadapi tes matematika. Dibatasi pada sikap siswa saat menghadapi tes

matematika, yaitu mulai dari persiapan hingga saat menghadapi tes.

b. Menyusun kisi-kisi angket yang di dalamnya memuat indikator mengenai

kecemasan menghadapi tes matematika pada aspek kesiapan siswa dan

konsentrasi siswa. Kisi-kisi kecemasan menghadapi tes matematika dapat dilihat

pada lampiran.

c. Menyusun instrumen angket berdasarkan kisi-kisi

Dalam penelitian ini, angket kecemasan menghadapi tes matematika berjumlah 30

item soal, hal ini dimaksudkan untuk menghindari kekurangan karena adanya

butir soal yang tidak bisa digunakan.

d. Menentukan cara pemberian skor pada setiap butir angket.

e. Melakukan validitas isi

Dalam penelitian ini validitas isi dilakukan oleh dua validator yaitu Bpk Drs.

Imam Sujadi M.Si dan Bpk Waluyo Isnan. Setelah dilakukan validitas isi oleh

validator, dari 30 item soal, semua item soal bisa digunakan karena sesuai dengan

indikator dan kisi-kisi angket.

f. Melakukan uji coba dan kemudian menganalisis item soal.

Angket yang diujicobakan berjumlah 30 item soal. Setelah diujicobakan, hanya

ada 27 soal yang baik yang bisa digunakan untuk penelitian berdasarkan uji

konsistensi internal.

Lebih lanjut lagi, tentang langkah-langkah memvalidasi isi butir soal menurut

Budiyono (2003: 59) adalah penilai menilai apakah kisi-kisi yang dibuat oleh

pengambang tes telah menunjukkan bahwa klasifikasi kisi-kisi telah mewakili isi

(substansi) yang akan diukur. Dalam penelitian ini butir angket dikatakan valid jika

memenuhi 8 kriteria penelaahan, yaitu: kesesuaian dengan kisi-kisi tes, kesesuaian

dengan teori (pemberian motivasi dari orang tua, minat belajar, dan kecemasan

menghadapi tes matematika), kesesuaian dengan tujuan penelitian, butir soal telah

mempresentasikan jenis masing-masing angket (pemberian motivasi dari orang tua,

Page 63: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika), butir soal telah merupakan

sampel yang representative, titik berat item yang diujikan telah seimbang dengan titik

berat tahap perkembangan siswa SMP kelas VIII, item soal tidak memerlukan

pengetahuan lain untuk menjawabnya, soal menggunakan bahasa yang mudah

dipahami, tidak ambigu, dan sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia.

b. Konsistensi Internal

“Sebuah instrumen tentu terdiri dari sejumlah butir-butir instrumen. Kesemua

butir itu harus mengukur hal yang sama dan menunjukkan kecenderungan yang sama

pula. Ini berarti harus ada korelasi positif antara skor masing-masing butir tersebut”

(Budiyono,2003: 65). Selanjutkanya dijelaskan pula, “untuk melihat korelasi-korelasi

tersebut diperlukan banyak sekali perhitungan. Oleh karena itu, konsistensi internal

masing-masing butir dilihat dari korelasi antara skor butir-butir tersebut dengan skor

totalnya”.

Rumus yang digunakan untuk menghitung indeks konsistensi internal butir ke-i,

adalah rumus korelasi moment product dari Karl Pearson berikut:

))(()(( 2222 YYnXXn

YXXYnrxy

dengan

rxy = indeks konsistensi internal untuk butir ke-i

n = banyaknya subjek yang dikenai tes (instrumen)

X = skor untuk butir ke-i (dari subjek uji coba)

Y = total skor (dari subjek uji coba)

(Budiyono, 2003: 65)

Jika terdapat n buah butir, maka akan dilakukan penghitungan sebanyak n kali.

Jika indeks konsistensi internal untuk butir ke-i kurang dari 0,3 maka butir tersebut

harus dibuang.

Page 64: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

c. Reliabilitas

“Suatu instrumen disebut reliabel apabila hasil pengukuran dengan instrumen

tersebut adalah sama jika sekiranya pengkuran tersebut dilakukan pada orang yang

sama pada waktu yang berlainan atau pada orang-orang yang berlainan (tetapi

mempunyai kondisi yang sama) pada waktu yang sama atau pada waktu yang

berlainan” (Budiyono, 2003: 65).

Untuk mengetahui reliabilitas angket digunakan teknik Cronbach alpha.

2

2

11 t

i

xyS

S

n

nr

dengan

r11 = indeks reliabilitas

n = banyaknya butir instrument

si2 = variansi butir ke-i, i = 1,2,….n

st2 = variansi skor-skor yang diperoleh subjek uji coba

(Budiyono, 2003: 70)

Untuk memutuskan apakah instrumen yang disusun akan dipakai atau dibuang

maka digunakan nilai 0.70 sebagai standar dimana jika hasil pengukuran mempunyai

indeks reliabilitas 0.70 atau lebih maka instrumen akan dipakai, jika kurang dari 0.70

tidak akan dipakai (Budiyono, 2003: 72).

E. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas

a. Pemberian Motivasi Belajar dari Orang Tua

1) Definisi Operasional : Pemberian motivasi belajar dari orang tua yaitu

motivasi yang tumbuh dari orang tua siswa yang bersangkutan yang dapat

mendorong gairah belajar agar memperoleh prestasi belajar matematika yang

memuaskan

Page 65: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

2) Indikator : Skor dari angket motivasi belajar dari orang tua yang

telah diisi siswa.

3) Skala Pengukuran : Skala Interval yang kemudian diubah menjadi skala

ordinal dengan dua kategori yaitu tinggi dan rendah. Siswa yang memperoleh

skor diatas mean termasuk kategori tinggi, sedangkan siswa yang memperoleh

skor dibawah mean termasuk kategori rendah. Pada siswa dengan skor sama

dengan mean, dikelompokan dalam kategori tinggi.

4) Simbol : A

b. Minat Belajar Matematika

1) Definisi Operasional : Minat belajar siswa adalah suatu faktor intern yang

mendorong dan mempengaruhi tingkah laku siswa untuk merasa tertarik dan

menunjukkan perhatian untuk belajar matematika. Skor tentang minat belajar

matematika diperoleh dari angket minat belajar matematika yang telah diisi

oleh siswa.

2) Indikator : Skor angket minat belajar matematika.

3) Skala Pengukuran : Skala Interval yang kemudian diubah menjadi skala

ordinal dengan dua kategori yaitu tinggi dan rendah. Siswa yang memperoleh

skor diatas mean termasuk kategori tinggi, sedangkan siswa yang memperoleh

skor dibawah mean termasuk kategori rendah. Pada siswa dengan skor sama

dengan mean, dikelompokan dalam kategori tinggi.

4) Simbol : B

c. Kecemasan menghadapi tes matematika.

1) Definisi operasional : kecemasan menghadapi tes matematika adalah perasaan

takut, gelisah, khawatir, gelisah, disertai dengan perubahan fisisologis yang

dialami seseorang ketika menghadapi tes yang ditujukan untuk menilai

tindakan atau prestasinya pada pelajaran yang sulit, dalam hal ini matematika.

2) Indikator : Skor hasil angket kecemasan menghadapi tes matematika.

Page 66: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

3) Skala Pengukuran : Skala Interval yang kemudian diubah menjadi skala

ordinal dengan dua kategori yaitu tinggi dan rendah. Siswa yang memperoleh

skor diatas mean termasuk kategori tinggi, sedangkan siswa yang memperoleh

skor dibawah mean termasuk kategori rendah. Pada siswa dengan skor sama

dengan mean, dikelompokan dalam kategori tinggi.

4) Simbol : C

2. Variabel Terikat

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar matematika.

a. Definisi Operasional : Prestasi belajar matematika adalah hasil usaha yang telah

dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar bidang studi matematika

yang berakibat pada perubahan penguasaan dan kecakapan dalam kurun waktu

tertentu. Hasil prestasi belajar diperoleh dari nilai ujian mid semester I mata

pelajajan matematika siswa kelas VIII A dan VIII B.

b. Indikator : Nilai mata pelajaran matematika pada ujian mid semester 1

c. Skala Pengukuran : Skala interval

d. Simbol : D

F. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan anava tiga jalan 2x2x2.

Ketiga faktor yang digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan efek baris, efek

kolom, dan kombinasi efek baris dan kolom terhadap prestasi belajar matematika

adalah faktor A (Pemberian Motivasi Belajar Dari Orang Tua), faktor B (Minat

Belajar), dan Faktor C (Kecemasan Menghadapi Tes Matematika).

Disamping analisis variansi itu, digunakan juga analisis data yang lain, yaitu

metode Lilliefors dan metode Bartlett yang digunakan untuk menguji persyaratan

analisis variansi yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Sedangkan teknik analisis

yang ketiga adalah metode Scheffe (komparasi ganda) yang digunakan untuk menguji

beda rerata sebagai tindak lanjut dari analisis variansi.

Page 67: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Sebelum melakukan analisis variansi terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat

yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.

1. Uji Normalitas

Sebelum data diolah untuk pengujian hipotesis, terlebih dahulu di uji apakah

sample berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Untuk keperluan

ini digunakan metode Lilliefors, dengan statistik uji sebagai berikut:

a. Hipotesis

H0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

b. Statistik Uji

)()( ii ZSZFmaksL

dengan

F(Zi) = P(Z ≤ Zi)

Z ~ N(0,1)

S(Zi) = Proporsi cacah Z ≤ Zi terhadap seluruh Zi

s

XXZ i

i

s = Simpangan baku

)1(

)( 22

nn

XXNs

c. Daerah Kritik

Dk = {L / L > L n; }

d. Keputusan Uji

H0 ditolak jika L Dk atau diterima jika Dk

(Budiyono,2000: 169)

Page 68: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

2. Uji Homogenitas

Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah populasi penelitian mempunyai

variansi yang sama atau tidak. Metode yang digunakan adalah metode Bartlett dengan

statistik uji.

a. Hipotesis

H0 : 22

2

2

1 ... k(sampel berasal dari populasi homogen)

H1 : sekurang-kurangnya ada satu variansi yang tidak sama (sampel tidak

homogen)

b. Statistik Uji

)loglog(203.2 22

jj SfRKGfc

Dengan

2 ~

2 (k – 1)

k = Banyaknya populasi = banyaknya sampel

f = Derajat kebebasan untuk RKG = N – k

fj = Derajat kebebasan untuk Sj2 = nj – 1

j = 1, 2, … k

N = Banyaknya seluruh nilai

nj = Banyaknya nilai (ukuran) ke-j = ukuran sampel ke-j

ffkc

j

11

)1(3

11

2

2

2)1(; jj

j

j

jj

j

iSn

n

XXSS

f

SSRKG

c. Daerah Kritik

Dk = { 2/

2 >

2 ;k – 1}

d. Keputusan Uji

H0 ditolak jika 2 Dk atau diterima jika

2 Dk

(Budiyono, 2000: 176)

Page 69: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

3. Analisis Variansi Tiga Jalan

Analisis variansi tiga jalan dengan sel sama adalah perluasan dari analisis

variansi dua jalandengan sel sama. Pada analisis variansi tiga jalan terdapat tiga

variabel bebas dan satu variabel terikat.

a. Tujuan

Analisis variansi tiga jalan ini bertujuan untuk menguji signifikansi

perbedaan efek baris, efek kolom dan kombinasi efek kolom terhadap variabel terikat.

b. Model

Model untuk data pada populasi pada analisis variansi tiga jalan dengan sel

sama ialah :

Xijkl = µ + αi + βi + k + (αβ)ij + (α )ik +( β )jk +( αβ )ijk+εijkl

Dengan :

Xjkl = Pengamatan ke-i di bawah faktor A (pemberian motivasi belajar dari

orang tua), kategori i, faktor B (minat belajar) kategori j, dan faktor C

(kecemasan menghadapi tes matematika) kategori k.

µ = Rerata besar (pada populasi)

αi = Efek faktor ke A kategori ke-i

βj = Efek faktor ke B kategori ke j

k = Efek faktor ke C kategori ke-k

(αβ)ij = Interaksi faktor A dan faktor B

(α )ik = Interaksi fakLor B dan faktor C

(β )jk = Interaksi faktor A dan faktor C

(αβ )ijk = Interaksi faktor A, faktor B, dan faktor C

εijkl =Deviasi data amatan terhadap rataan populasinya (µij) yang

berdistribusi normal dengan rataan 0 dan variansi σij2.

i = 1,2,3, ..., p; p = cacah kategori A,

j = 1,2,3, ..., q; q = cacah kategori B,

k = 1,2,3, ..., r; r = cacah kategori C,

Page 70: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

l = 1,2,3, ..., n; n = cacah pengamatan setiap sel

c. Tata Letak Data

Tabel 3.1 Notasi dan Tata Letak Data

A C C1 C2

B B1 B2 B3 B4

A1 abc111 abc121 abc112 abc122

A2 abc211 abc221 abc212 abc222

d. Hipotesis

Pada analisis tiga jalan terdapat tujuh pasang hipotesis yang perumusannya

adalah sebagai berikut:

1) (H0)A : αi = 0 untuk semua i, i=1,2,3,…,p

(H1)A : αi ≠ 0 untuk sekurang-kurangnya satu i

2) (H0)B : βj = 0 untuk semua j, j=1,2,3,…,q

(H1)B : βj ≠ 0 untuk sekurang-kurangnya satu j

3) (H0)C : k = 0 untuk semua k, k=1,2,3,…,r

(H1)C : k ≠ 0 untuk sekurang-kurangnya satu k

4) (H0)AB : αβij = 0 untuk semua pasang (i, j), i=1,2,3,…,p dan j=1,2,3,…,q

(H1)AB : αβij ≠ 0 untuk sekurang-kurangnya satu (i,j)

5) (H0)AC : α ik = 0 untuk semua pasang (i, k), i=1,2,3,…,p dan k=1,2,3,…,r

(H1)AC : α ik ≠ 0 untuk sekurang-sekurangnya satu (i, k)

6) (H0)BC : β jk = 0 untuk semua pasang (j, k), j=1,2,3,…,q dan k=1,2,3,…,r

(H1)BC : β jk ≠ 0 untuk sekurang-kurangnya satu (j, k) .

7) (H0)ABC : αβ ijk = 0 untuk semua pasang (i,j,k), i=1,2,3,…,p ; j=1,2,3,…,q dan

k=1,2,3,…,r

(H1)ABC : αβ ijk ≠ 0 untuk sekurang-kurangnya satu (i, j, k)

e. Statistik

Untuk hipotesis 1 dengan FA = RKA/RKG

Page 71: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Untuk hipotesis 2 dengan FB = RKB/RKG

Untuk hipotesis 3 dengan FC = RKC/RKG

Untuk hipotesis 4 dengan FAB = RKAB/RKG

Untuk hipotesis 5 dengan FAC = RKAC/RKG

Untuk hipotesis 6 dengan FBC = RKBC/RKG

Untuk hipotesis 7 dengan FABC = RKABC/RKG

Dengan

RKA = JKA/dKA RKB = JKB/dKB

RKC = JKC/DkC RKAB = JKAB/DkAB

RKAC = JKAC/dKAC RKBC = JKBC/dKBC

RKABC = JKABC/dKABC RKG = JKG/dKG

Dengan

dKA = (p-1) dKB = (q-1)

dKC = (r-1) dKAB = (p-1) (q-1)

dKAC = (p-1) (r-1) dKBC = (q-1) (r-1)

dKABC = (p-1) (q-1) (r-1) dKG = N - pqr

Jumlah Kuadrat (JK) diperoleh dari :

a. Komponen JK

(1) =pqr

G 2

(6) = ji

2

y

r

AB

,

(2) = ijk

ijkSS (7) = ki

2

ik

q

AC

,

(3) = i

2

j

qr

A (8) =

kj

2

jk

p

BC

,

(4) = j

2

j

pr

B (9) =

kji

2

ijkABC,,

(5) = k

2

k

pq

C

Page 72: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

b. JK dihitung dengan menggunakan simbol-simbol dari 1) yaitu:

JKA = n h {(3) - (1)}

JKB = n h {(4) - (1)}

JKC = n h {(5) - (1)}

JKAB = n h {(6) - (4) - (3) + (1)}

JKAC = n h {(7) - (5) - (3) + (1)}

JKBC = n h {(8) - (5) - (3) + (1)}

JKABC = n h {(9) - (8) - (7) - (6) + (5) + (4) + (3) + (1)}

JKG = (2)

JKT = n h {(9) - (1)} + (2)

Dengan n h =

ijk ijkr

1

pqr

f. Daerah Kritik

Daerah kritik atau daerah penolakan untuk hipotesis nol masing-masing perlakuan

sebagai berikut:

FA = { Fa | Fa > F , dka ; N-pqr }

FB = { Fb | Fb > F , dkb ; N-pqr }

FC = { Fc | Fc > F , dkc ; N-pqr }

FAB = { Fab | Fab > F , dkab ; N-pqr }

FAC = { Fac | Fac > F , dkac ; N-pqr }

FBC= { Fbc | Fbc > F , dkbc ; N-pqr }

FABC= { Fabc | Fabc > F , dkabc ; N-pqr }

Dengan adalah taraf signifikan.

g. Keputusan Uji

H0 ditolak apabila harga statistik uji yang bersesuaian melebihi harga kritiknya.

Page 73: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Tabel 3. rangkuman Analisis Variansi Tiga Jalan Sel Tak Sama

Rangkuman JK dK RK Fobs Ftabel

A JKA dKA RKA FA F*

B JKB dKB RKB FB F*

C JKC dKC RKC FC F*

AB JKAB dKAB RKAB FAB F*

AC JKAC dKAC RKAC FAC F*

BC JKBC dKBC RKBC FBC F*

ABC JKABC dKABC RKABC FABC F*

Galat JKG dKG N-pqr - -

Total JKt N-1 - -

Keterangan: F* adalah nilai F yang diperoleh dari tabel Fisher.

(Budiyono, 2000:237)

4. Uji Komparasi Ganda

Uji Komparasi Ganda untuk mengetahui perbedaan rerata setiap pasangan

kolom dan pasangan sel. Dalam uji komparasi ganda ini digunakan metode Scheffe,

untuk mengetahui komparasi rataan antar baris, komparasi rataan antar kolom,

komparasi rataan antar sel pada kolom yang sama dan komparasi rataan antar baris

sel pada baris yang sama. Adapun langkah-langkah untuk menguji masing-masing

komparasi adalah sebagai berikut:

1. Komparasi rataan antar baris.

Langkah-langkah metode Scheffe untuk menguji komparasi rataan antar baris:

1) Mengidentifikasi semua pasangan komparasi rataan dan merumuskan

hipotesis yang bersesuaian dengan komparasi tersebut.

2) Menentukan tingkat signifikansi

3) Statistik Uji

Page 74: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

..

2

..

..

11

ji

ji

ji

nnRKG

XXF

dengan

Fi.-j. = Nilai F pada pembandingan baris ke-i dan baris ke-j

.iX = Rataan pada baris ke-i

.jX = Rataan pada baris ke-j

RKG =Rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan

analisis variansi

ni. = Ukuran sampel baris ke-i

nj. = Ukuran sampel baris ke-j

4) Daerah kritis

Dk = {F / F > (p – 1) F ;p-1, N-pq}

5) Menentukan keputusan uji

6) Menentukan kesimpulan dari keputusan uji yang ada

2. komparasi rataan antar kolom

Langkah-langkah metode Scheffe untuk menguji komparasi rataan antar kolom:

1) Mengidentifikasi semua pasangan komparasi rataan dan merumuskan

hipotesis yang bersesuaian dengan komparasi tersebut.

2) Menentukan tingkat signifikansi

3) Statistik Uji

..

2

..

..

11

ji

ji

ji

nnRKG

XXF

dengan

Fi.-j. = Nilai F pada pembandingan baris ke-i dan baris ke-j

.iX = Rataan pada baris ke-i

Page 75: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

.jX = Rataan pada baris ke-j

RKG = Rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan

analisis variansi

ni. = Ukuran sampel baris ke-i

nj. = Ukuran sampel baris ke-j

4) Daerah kritis

Dk = {Fb / Fb > (q – 1) F ;q-1, N-pq}

5) Menentukan keputusan uji

6) Menentukan kesimpulan dari keputusan uji yang ada

3. komparasi rataan antar sel pada kolom yang sama.

Langkah-langkah metode Scheffe untuk menguji komparasi rataan antar sel pada

kolom yang sama:

1) Mengidentifikasi semua pasangan komparasi rataan dan merumuskan

hipotesis yang bersesuaian dengan komparasi tersebut.

2) Menentukan tingkat signifikansi

3) Statistik Uji

.j.i

2

.j.i

kjij

n

1

n

1RKG

XXF

dengan

Fij.-kj. = Nilai F pada pembandingan baris ke-ij dan baris ke-kj

.iX = Rataan pada baris ke-ij

.jX = Rataan pada baris ke-kj

RKG = Rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan

analisis variansi

ni. = Ukuran sampel baris ke-ij

nj. = Ukuran sampel baris ke-kj

Page 76: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

4) Daerah kritis

Dk = {F / F > (pq-1)F ;pq-1,N-pq}

5) Menentukan keputusan uji

6) Menentukan kesimpulan dari keputusan uji yang ada

4. komparasi rataan antar sel pada baris yang sama.

Langkah-langkah metode Scheffe untuk menguji komparasi rataan sel pada baris

yang sama:

1) Mengidentifikasi semua pasangan komparasi rataan dan merumuskan

hipotesis yang bersesuaian dengan komparasi tersebut.

2) Menentukan tingkat signifikansi

3) Statistik Uji

.j.i

2

.j.i

ikij

n

1

n

1RKG

XXF

dengan

Fij.-ik. = Nilai F pada pembandingan baris ke-ij dan baris ke-ik

.iX = Rataan pada baris ke-i

.jX = Rataan pada baris ke-j

RKG = Rataan kuadrat galat, yang diperoleh dari perhitungan

analisis variansi

ni. = Ukuran sampel baris ke-i

nj. = Ukuran sampel baris ke-j

4) Daerah kritis

Dk = {F / F > (pq-1)F ;pq-1,N-pq}

5) Menentukan keputusan uji

6) Menentukan kesimpulan dari keputusan

Page 77: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Data

Data dalam penelitian meliputi data hasil uji coba instrumen yang diperoleh

dari hasil angket tes angket pemberian motivasi belajar dari orang tua, tes angket

minat belajar, tes angket kecemasan menghadapi tes matematika, dan data tes prestasi

belajar matematika siswa yang diperoleh dari nilai tes MID Semester I mata pelajaran

matematia kelas VIII A dan VIII B.

Setelah data tersebut diperoleh selanjutnya data tersebut diuji. Berikut ini

uraian tentang data yang diperoleh.

1. Data Hasil Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen meliputi tiga buah angket yaitu angket pemberian

motivasi belajar dari orang tua, angket minat belajar, dan angket kecemasan

menghadapi tes matematika. Adapun hasil dari uji coba tersebut adalah sebagai

berikut :

a. Hasil Uji Validitas

Item tiap instrumen dikatakan valid dan dapat digunakan dalam penelitian

apabila harga rhitung lebih besar dari harga rtabel. Dari tabel korelasi product moment,

pada cacah subyek dengan taraf signifikansi yang dipilih (α = 5%), diketahui harga

rtabel =0.334. Sedangkan kesimpulan dari hasil uji validitas adalah sebagai berikut :

1) Uji coba instrumen angket pemberian motivasi belajar dari orang tua

a) Instrumen angket yang diuji cobakan terdiri dari 30 item

b) Dari hasil uji validasi diperoleh 27 item yang valid dan 3 item yang

invalid yaitu nomor 4, 12, dan 23

c) Instrumen angket yang digunakan sebagain pengambilan data variabel

Pemberian Motivasi dari Orang Tua terdiri dari 27 item

(Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 5 hal 90)

58

Page 78: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

2) Uji coba instrumen angket minat belajar siswa

a) Instrumen angket yang diuji cobakan terdiri dari 30 item

b) Dari hasil uji validasi diperoleh 26 item yang valid dan 4 item yang

invalid yaitu 6, 9, 11, dan 22

c) Instrumen angket yang digunakan sebagai pengambilan data variabel

Minat Belajar terdiri dari 26 item

(Perhitungan selengapnya dapat dilihat pada lampiran 11 Hal 108)

3) Uji coba instrumen angket kecemasan menghadapi tes matematika

a) Intrumen angket yang diuji cobakan terdiri dari 30 item

b) Dari hasil uji validasi diperoleh 27 item yang valid dan 3 item yang

invalid yaitu nomor 6, 27, dan 30

c) Instrumen angket yang digunakan sebagai pengambilan data variabel

Kecemasan Menghadapi Tes Matematika terdiri dari 27 item

(Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 17 Hal 124)

b. Hasil Uji Reliabilitas

Dari hasil uji coba angket pemberian motivasi belajar dari orang tua

diperoleh r11=0.8551. Bilangan ini menunjukan bahwa angket pemberian motivasi

belajar dari orang tua mempunyai tingkat reliabilitas sangat tinggi. Dari hasil uji coba

angket minat belajar siswa diperoleh r11=0.8604. Bilangan ini menujukan bahwa

angket minat belajr siswa mempunyai tingkat reliabilitas sangat tinggi. Dari hasil uji

coba angket kecemasan menghadapi tes matematika diperoleh r11=0.8564. Bilangan

ini menunjukan angket kecemasan menghadapi tes matematika mempunyai tingkat

reliabilitas sangat tinggi. (Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6 Hal 93,

lampiran 12 Hal 111, dan lampiran 18 Hal 127).

Page 79: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

2. Deskripsi Data

a. Data Skor Pemberian Motivasi Belajar Dari Orang Tua

Pemberian motivasi belajar dari orang tua diukur dengan menggunakan

angket pemberian motivasi belajar dari orang tua. Skor pemberian motivasi belajar

dari orang tua memiliki rerata 78.11 dan median 78.5. Selanjutnya data dikelompokan

menjadi dua kategori, yaitu pemberian motivasi belajar dari orang tua tinggi dan

pemberian motivasi belajr dari orang tua rendah. Dimana untuk kategori tinggi

apabila skor median diatas 78.5 dan untuk kategori rendah apabila skor median

dibawah 78.5. Dengan kriteria tersebut terdapat 40 siswa yang termasuk kategori

pemberian motivasi belajr dari orang tua tinggi dan 40 siswa yang termasuk kategori

pemberian motivasi belajr dari orang tua rendah. (Perhitungan selengkapnya dapat

dilihat pada lampiran 19 Hal 132) .

Tabel 3.1 Penentuan Kategori Angket Pemberian Motivasi Belajar dari Orang Tua

Kategori Ketentuan Rentang Skor (X2)

Tinggi X2 ≥ Median X2 ≥ 78.5

Rendah X2 < Median X2 < 78.5

b. Data Skor Minat Belajar

Minat belajar diukur dengan menggunakan angket minat belajar matematika

siswa. Skor minat belajar siswa memiliki rerata 73.55 dan median 74.00. Selanjutnya

data dikelompokan menjadi dua kategori, yaitu minat belajr siswa tinggi dan

pemberian minat belajar siswa rendah. Dimana untuk kategori tinggi apabila skor

median diatas 74.00 dan untuk kategori rendah apabila skor median dibawah 74.00.

Dengan kriteria tersebut terdapat 40 siswa yang termasuk kategori minat belajr siswa

tinggi dan 40 siswa yang termasuk kategori minat belajar siswa rendah. (Perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 19 Hal 132).

Page 80: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Tabel 3.2 Penentuan Kategori Angket Minat Belajar

Kategori Ketentuan Rentang Skor (X2)

Tinggi X2 ≥ Median X2 ≥ 74.0

Rendah X2 < Median X2 < 74.0

c. Data Skor Kecemasan Menghadapi Tes Matematika

Kecemasan menghadapi tes matematika diukur dengan menggunakan

angket kecemasan menghadapi tes matematika. Skor kecemasan menghadapi tes

matematika memiliki rerata 79.6375 dan median 79.6375. Selanjutnya data

dikelompokan menjadi dua kategori, yaitu kecemasan menghadapi tes matematika

tinggi dan kecemasan menghadapi tes matematika rendah. Dimana untuk kategori

tinggi apabila skor median diatas 80.00 dan untuk kategori rendah apabila skor

median dibawah 80.00. Dengan kriteria tersebut terdapat 40 siswa yang termasuk

kategori kecemasan menghadapi tes matematika tinggi dan 40 siswa yang termasuk

kategori kecemasan menghadapi tes matematika rendah. (Perhitungan selengkapnya

dapat dilihat pada lampiran 19 Hal 132) .

Tabel 3.3 Penentuan Kategori Angket Kecemasan Menghadapi Tes Matematika

Kategori Ketentuan Rentang Skor (X2)

Tinggi X2 ≥ Median X2 ≥ 80.0

Rendah X2 < Median X2 < 80.0

d. Data Prestasi Belajar Matematika Siswa

Data prestasi belajar matematika siswa diperoleh dari data hasil tes MID

Semester. Berdasarkan data prestasi belajar matematika siswa kemudian ditentukan

ukuran tendensi sentralnya yang meliputi rataan( X ), median(Me), Modus(Mo) dan

ukuran dispersi meliputi jangkauan(J) serta simpangan baku(S). Data hasil tes

prestasi belajar siswa dan deskripsinya dapat dilihat pada Tabel 3.4 dan Tabel 3.5

berikut ini :

Page 81: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Tabel 3.4 Hasil Tes Prestasi Belajar

Kecemasan Menghadapi Tes

Matematika Tinggi

Kecemasan Menghadapi Tes

Matematika Rendah

Minat Belajar

Siswa Tinggi

Minat Belajar

Siswa Rendah

Minat Belajar

Siswa Tinggi

Minat Belajar

Siswa Rendah

Pemberian

Motivasi

Belajar dari

Orang Tua

Tinggi

92, 82, 86, 96,

80,90,78,92,

86,84,100,90,

87

70,84,92,98,

60,92,68,96,

76

84,72,84,76,

74,68,90,66,

78,74

72,50,78,64,

52,72, 86, 76

Pemberian

Motivasi

Belajar dari

Orang Tua

Rendah

88, 91,73, 84,

82, 86, 76, 90,

96

46,84,66,66,

56,96,84,72,

86,80

92,80,70,70,

66, 68, 66, 84,

58

80,73,79,74,

82,82,90,84,

72,76,80,62

Tabel 3.5 Deskripsi Data Skor Prestasi Belajar Siswa

Ukuran Tendensi Sentral Ukuran Dispersi

X Mo Me Skor Min Skor Maks J S

78.4375 84 80 46 100 54 11.74502

Data nilai hasil tes prestasi belajar siswa yang diambil dari nilai MID

Semester serta skor angket pemberian motivasi belajar dari orang tua, angket minat

belajar, dan angket kecemasan menghadapi tes matematika. (Perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 19 Hal 132).

Page 82: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

B. Penguji Persyaratan Analisis

1. Uji Normalitas

Salah satu syarat dapat digunakannya teknik analisis variansi adalah

terpenuhinya uji normalitas. Dalam penelitian ini untuk menguji normalitas penelitian

digunakan metode Lilliefors. Rangkuman perhitungan dalam memperoleh harga

statistik uji L untuk taraf signifikansi α=0.05 adalah sebagai berikut :

Tabel 3.6 Hasil Analisis Uji Normalitas

Faktor Lmaks Ltabel Keputusan

1. Pemberian Motivasi Belajar dari Orang Tua

Tinggi

2. Pemberian Motivasi Belajar dari Orang Tua

Rendah

3. Minat Belajar Siswa Tinggi

4. Minat Belajar Siswa Rendah

5. Kecemasan Mengahadapi Tes Matematika

Tinggi

6. Kecemasan Menghadapi Tes Matematika

Rendah

0.0469

0.0528

0.0618

0.0699

0.0613

0.0548

0.1401

0.1401

0.1401

0.1401

0.1401

0.1401

Normal

Normal

Normal

Normal

Normal

Normal

Dari Tabel 3.6 terlihat bahwa semua harga Lmaks bukan merupakan anggota

daerah kritik untuk masing-masing sumber. Dengan demikian diperoleh keputusan uji

yang menyatakan H0 tidak ditolak. Ini berarti sifat normalitas dipenuhi oleh populasi

tersebut. (Perhitungan selengkapnya disajikan dalam lampiran 21a, 21b, 22a , 22b,

23a, dan lampiran 23b Pada Hal 135-146).

2. Uji Homogenitas

Syarat lain dalam penggunaan analisis variansi adalah sampel harus berasal

dari populasi-populasi yang homogen. Dengan menggunakan uji Bartlett diperoleh

Page 83: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

harga-harga statistik uji 2 untuk tingkat signifikansi α=0.05 pada masing-masing

sampel.

Tabel 3.7 Hasil Analisis Uji Homogenitas

Faktor 2

obs

2tabel

Keputusan

1. Pemberian Motivasi Belajar dari Orang Tua

2. Minat Belajar Siswa

3. Kecemasan Menghadapi Tes Matematika

0.551

2.898

0.497

3.8410

3.8410

3.8410

Homogen

Homogen

Homogen

Dari Tabel 3.7 terlihat bahwa semua harga 2

obs bukan merupakan anggota

daerah kritik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H0 tidak ditolak atau

sampel berasal dari populasi yang homogen. (Perhitungan selengkapnya disajikan

dalam lampiran 24, 25 dan lampiran 26).

C. Pengujian Hipotesis

1. Uji Analisis Variansi Tiga Jalan Sel Tak Sama

Pehitungan selengkapnya terdapat pada lampiran. Hasil perhitungan tersebut

dirangkum dalam table berikut :

Tabel 3.8 Rangkuman Hasil Analisis Variansi Tiga Jalan Sel Tak Sama

Sumber JK dK RK Fobs Fα Keputusan

A 27.266 1 27.2664 0.249853 3.92 H0 tidak ditolak

B 456.883 1 456.8833 4.186611 3.92 H0 ditolak

C 1376.025 1 1376.0250 12.609086 3.92 H0 ditolak

AB 55.412 1 55.4124 0.507766 3.92 H0 tidak ditolak

AC 360.229 1 360.2293 3.300930 3.92 H0 tidak ditolak

BC 311.746 1 311.7459 2.856657 3.92 H0 tidak ditolak

ABC 367.666 1 367.6665 3.369080 3.92 H0 tidak ditolak

Galat 7857.334 72 109.1296 - -

Total 10812.563 79 - - -

(Perhitungan lebih lengkap dapat dilihat pada lampiran 27 Hal 162)

Page 84: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa :

a. H0A tidak ditolak karena FA = 0.249853 < 3.92 = Ftabel, sehingga dapat

disimpulkan tidak ada pengaruh yang signifikan dari pemberian motivasi belajar

dari orang tua terhadap prestasi belajar matematika siswa.

b. H0B ditolak karena FB = 4.186611 > 3.92 = Ftabel, sehingga dapat disimpulkan ada

pengaruh yang signifikan dari minat belajar terhadap prestasi belajar matematika

siswa.

c. H0C ditolak karena FC = 12.609086 > 3.92 = Ftabel, sehingga dapat disimpulkan ada

pengaruh yang signifikan dari kecemasan menghadapi tes matematika terhadap

prestasi belajar matematika siswa.

d. H0AB tidak ditolak karena FAB = 0.507766 < 3.92 = Ftabel, sehingga dapat

disimpulkan tidak ada pengaruh yang signifikan dari pemberian motivasi belajar

dari orang tua dan minat belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa.

e. H0AC tidak ditolak karena FAC = 3.300930 < 3.92 = Ftabel, sehingga dapat

disimpulkan tidak ada pengaruh yang signifikan dari pemberian motivasi belajar

dari orang tua dan kecemasan menghadapi tes matematika terhadap prestasi

belajar matematika siswa.

f. H0BC tidak ditolak karena FBC = 2.856657 < 3.92 = Ftabel, sehingga dapat

disimpulkan tidak ada pengaruh yang signifikan dari minat belajar dan kecemasan

menghadapi tes matematika terhadap prestasi belajar matematika siswa.

g. H0ABC tidak ditolak karena FABC = 3.369080 < 3.92 = Ftabel, sehingga dapat

disimpulkan tidak ada pengaruh yang signifikan dari pemberian motivasi belajar

dari orang tua, minat belajar, dan kecemasan menghadapi tes matematika

terhadap prestasi belajar matematika siswa.

2. Uji Komparasi Ganda

Komparasi ganda merupakan uji lanjut analisis variansi yang bertujuan

untuk melihat perbedaan rerata yang signifikan. Pada analisis variansi ini, uji

komparasi ganda yang digunakan adalah metode Scheffe. Uji komparasi ganda ini

Page 85: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

dilakukan terhadap setiap pasangan baris, setiap pasangan kolom, dan setiap

pasangan sel yang H0 nya ditolak. Dari hasil analisis variansi diketahui H0B dan H0C

di tolak, tetapi karena kategori untuk setiap faktor hanya dua yaitu kategori tinggi dan

kategori rendah maka dua kategori sudah menunjukan perbedaan reratanya. Jika

diadakan uji komparasi ganda, dapat dipastikan bahwa hipotesis nolnya juga akan

ditolak, maka cukup mengunakan rataan marginalnya. Sedangkan untuk H0A , H0AB ,

H0AC , H0BC , H0ABC tidak memerlukan uji lanjut karena hopitesisnya tidak ditolak.

D. Pembahasan Hasil Analisis

1. Hipotesis Pertama

Dari perhitungan analisis variansi tiga jalan dengan sel tak sama pada tabel

3.8, diperoleh FA = 0.249853 dan F0.05;1;72 = 3.92. Harga FA< F0.05;1;72 , sehingga FA

bukan merupakan anggota dari daerah kritik. Akibatnya H0A tidak ditolak yang

berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari pemberian motivasi belajar dari orang

tua terhadap prestasi belajar matematika.

Kesimpulan pada penelitian ini bahwa pemberian motivasi belajar dari

orang tua tinggi maupun rendah tidak berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi

belajar matematika. (Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 20 Hal

133).

2. Hipotesis Kedua

Dari perhitungan analisis variansi tiga jalan dengan sel tak sama pada tabel

3.8, diperoleh FB = 4.18611 dan F0.05;1;72 = 3.92. Harga FB>F0.05;1;72 , sehingga FB

merupakan anggota dari daerah kritik. Akibatnya H0B ditolak berarti ada pengaruh

yang signifikan dari minat belajar terhadap prestasi belajar matematika.

Kesimpulan pada penelitian ini bahwa prestasi belajar siswa yang

mempunyai minat belajar tinggi lebih baik dibandingkan dengan siswa yang

mempunyai minat belajar rendah, hal ini minat belajar siswa berpengaruh terhadap

Page 86: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

prestasi belajar matematika. (Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran

20 Hal 133).

3. Hipotesis Ketiga

Dari perhitungan analisis variansi tiga jalan dengan sel tak sama pada tabel

3.8, diperoleh FC = 12.609086 dan F0.05;1;72 =3.92 . Harga FC > F0.05;1;72 , sehingga FC

merupakan anggota dari daerah kritik. Akibatnya H0C ditolak berarti ada pengaruh

yang signifikan dari kecemasan menghadapi tes matematika terhadap prestasi belajar

matematika. Hal ini kecemasan menghadapi tes matematika berpengaruh terhadap

prestasi belajar matematika. (Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran

20 Hal 133).

4. Hipotesis Keempat

Dari perhitungan analisis variansi tiga jalan dengan sel tak sama pada tabel

3.8, diperoleh FAB = 0.507766 dan F0.05;1;72 = 3.92 . Harga FAB < F0.05;1;72 , sehingga

FAB bukan merupakan anggota dari daerah kritik. Akibatnya HAB tidak ditolak yang

berarti tidak ada interaksi antara pemberian motivasi belajar dari orang tua dengan

minat belajar terhadap prestasi belajar matematika.

Kesmpulan dari pengertian tersebut dapat disimpulkan, baik siswa yang

memperoleh pemberian motivasi belajar tinggi maupun rendah dengan minat belajar

siswa tinggi ataupun rendah tidak mempengaruhi prestasi belajar secara signifikan.

(Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 20 Hal 130).

5. Hipotesis Kelima

Dari perhitungan analisis variansi tiga jalan dengan sel tak sama pada tabel

3.8, diperoleh FAC = 3.300930 dan F0.05;1;72 = 3.92. Harga FAC < F0.05;1;72 sehingga FAC

bukan merupakan anggota dari daerah kritik, berarti tidak ada interaksi yang

signifikan dari pemberian motivasi belajar dari orang tua dengan kecemasan

menghadapi tes matematika terhadap prestasi belajar matematika.

Page 87: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

Kesimpulan dari pengertian tersebut dapat disimpulkan, baik siswa yang

memperoleh pemberian motivasi belajar tinggi maupun rendah dengan kecemasan

menghadapi tes matematika tinggi maupun rendah tidak mempengaruhi prestasi

belajar signifikan. (Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 20 Hal

133).

6. Hipotesis Keenam

Dari analisis variansi tiga jalan dengan sel tak sama pada tabel 3.8, diperoleh

FBC = 2.856657 dan F0.05;1;72 = 3.92. Harga FBC < F0.05;1;72 sehingga FBC bukan

merupakan anggota dari daerah kritik, berarti tidak ada interaksi yang signifikan dari

minat belajar dengan kecemasan menghadapi tes matematika terhadap prestasi belajar

matematika.

Kesimpulan dari pengertian tersebut dapat disimpulkan, baik siswa yang

mempunyai minat belajar tinggi maupun rendah dengan minat belajar siswa tinggi

maupun rendah tidak mempengaruhi prestasi belajar secara signifikan. (Perhitungan

selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 20 Hal 130).

7. Hipotesis Ketujuh

Dari analisis variansi tiga jalan dengan sel tak sama pada tabel 3.8,

diperoleh FABC = 3.360080 dan F0.05;1;72 = 3.92. Harga FABC < F0.05;1;72 sehingga FABC

bukan merupakan anggota dari daerah kritik, berarti tidak ada interaksi yang

signifikan dari pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan

kecemasan menghadapi tes matematika dengan prestasi belajar matematika.

Kesimpulan dari pengertian tersebut dapat disimpulkan baik siswa yang

memperoleh pemberian motivasi belajar dari orang tua tinggi maupun rendah, minat

belajar tinggi belajar tinggi maupun rendah dan kecemasan menghadapi tes

matematika tinggi maupun rendah tidak mempengaruhi prestasi belajar secara

signifikan. (Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 20 Hal 134).

Page 88: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab

sebelumnya dan mengacu pada perumusan masalah, maka penulis menarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan pemberian motivasi belajar dari orang

tua terhadap prestasi belajar matematika siswa.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan minat belajar terhadap prestasi belajar

matematika siswa.

3. Terdapat pengaruh yang signifikan kecemasan menghadapi tes matematika

terhadap prestasi belajar matematika siswa.

4. Tidak terdapat interaksi yang signifikan antara pemberian motivasi belajar dari

orang tua dan minat belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa.

5. Tidak terdapat interaksi yang signifikan antara minat belajar dan kecemasan

menghadapi tes matematika terhadap prestasi belajar matematika siswa.

6. Tidak terdapat interaksi yang signifikan antara pemberian motivasi belajar dari

orang tua dan kecemasan menghadapi tes matematika terhadap prestasi belajar

matematika siswa.

7. Tidak terdapat interaksi yang signifikan antara pemberian motivasi belajar dari

orang tua, minat belajar, dan kecemasan menghadapi tes matematika terhadap

prestasi belajar matematika siswa.

69

Page 89: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

B. Implikasi

Berdasarkan pada tinjauan pustaka serta mengacu pada hasil penelitian,

dapat diuraikan implikasi teoritis dan implikasi praktis dari hasil penelitian :

1. Implikasi teoritis

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian motivasi belajar dari

orang tua tidak mempengaruhi prestasi belajar matematika siswa. Sehingga siswa

yang memeproleh pemberian motivasi belajar dari orang tua tinggi prestasi belajarnya

tidak berbeda dengan siswa yang memperoleh pemberian motivasi belajar dari orang

tua rendah.

Namun pada minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika turut

mempengaruhi prestasi belajar. Siswa yang memiliki minat belajar tinggi akan lebih

baik prestasi belajar matematikanya dibanding siswa yang memiliki minat belajar

rendah. Sehingga siswa yang memiliki minat belajarnya tinggi lebih tekun, rajin dan

ulet dalam belajar dan akan lebih mudah memecahkan berbagai persoalan

matematika.

Pada kecemasan menghadapi tes matematika, siswa yang memiliki

kecemasan menghadapi tes matematika tinggi akan lebih baik prestasi belajar

matematikanya dibanding siswa yang memiliki kecemasan menghadapi tes

matematika rendah. Hal ini karena dengan siswa mengetahui kondisi dirinya bahwa

mempunyai rasa kecemasan yang tinggi saat menghadapi tes matematika maka siswa

tersebut dapat mempersiapkan diri dengan baik (berusaha belajar dengan tekun)

sebelum menghadapi tes matematika, dan saat menghadapi tes matematika berusaha

semaksimal mungkin untuk dapat mengendalikan dirinya dari rasa kecemasan

tersebut. Sehingga rasa kecemasan dapat teratasi maka kegagalan dan ketidak

mampuan menyelesaikan soal tes matematika menjadi berkurang.

2. Implikasi praktis

Dari hasil penelitian ini, maka penulis akan menyampaikan implikasi praktis

yang kiranya dapat menjadi masukan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

matematika siswa, yaitu siswa harus terus meningkatkan minat belajarnya dan selalu

Page 90: PENGARUH PEMBERIAN MOTIVASI BELAJAR DARI ORANG …/Pengaruh...pengaruh pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat belajar dan kecemasan menghadapi tes matematika

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

mempersiapkan diri dengan baik sehingga rasa kecemasan menghadapi tes

matematika dapat teratasi. Dengan demikian siswa yang memiliki minat belajar tinggi

akan selalu lebih siap dalam menghadapi tes matematika meskipun rasa kecemasan

yang dimiliki siswa tinggi.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat diajukan saran sebagai berikut :

a. Kepada Guru Matematika

Dalam meningkatkan minat belajar siswa hendaknya dalam proses belajar guru

perlu meningkatkan kualitas pembelajaran agar siswa terlibat aktif, antara lain

dengan penerapan suatu inovasi pembelajaran di kelas misalnya dengan

penerapan Cooperative Learning dalam proses belajar mengajar. Sehingga siswa

terpacu untuk selalu memiliki minat belajar yang tinggi. Dan juga guru selalu

menanamkan rasa percaya diri, sehingga siswa dapat mengatasi rasa kecemasan

ketika mengahadapi tes matematika.

b. Kepada siswa, hendaknya selalu menumbuhkan sikap minat belajar yang tinggi

dan selalu memperbaiki cara belajar agar prestasi belajar matematika yang

diperoleh lebih maksimal. Selain itu, ketika menghadapi tes matematika siswa

dapat mempersiapkan diri sehingga rasa kecemasan dapat teratasi.

Semoga apa yang telah diteliti dapat dilanjutkan oleh peneliti yang lain

dengan penelitian yang lebih luas. Dalam penelitian ini yang diteliti masih terbatas

pada tiga variabel bebas yaitu pemberian motivasi belajar dari orang tua, minat

belajar, dan kecemasan menghadapi tes matematika. Sehingga dapat juga dilakukan

penelitian yang lebih dari tiga variabel bebas yang turut berpengaruh dalam

pencapaian prestasi belajar.