pengaruh pemberian penyuluhan gizi seimbang melalui...
TRANSCRIPT
PENGARUH PEMBERIAN PENYULUHAN GIZI SEIMBANG MELALUIMEDIA POSTER TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN
PERUBAHAN SIKAP ANAK SEKOLAH DASAR DI MADRASAHIBTIDA’IYAH NEGERI (MIN) MEDAN SENEMBA KECAMATAN TANJUNG
MORAWA
SKRIPSI
PUTRI RINITA HARAHAP
P01031214046
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN MEDAN JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI2018
PENGARUH PEMBERIAN PENYULUHAN GIZI SEIMBANG MELALUIMEDIA POSTER TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN
PERUBAHAN SIKAP ANAK SEKOLAH DASAR DI MADRASAHIBTIDA’IYAH NEGERI (MIN) MEDAN SENEMBAH KECAMATAN
TANJUNG MORAWA
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program
Studi Sarjana Terapan Gizi di Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Medan
PUTRI RINITA HARAHAPP01031214046
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN MEDAN JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI2018
iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Judul : Pengaruh Pemberian Penyuluhan Gizi
Seimbang Melalui Media Poster Terhadap
Peningkatan Pengetahuan dan Perubahan
Sikap Anak Sekolah Dasar Di Madrasah
Ibtida’iyah Negeri (MIN) Medan Senembah
Kecamatan Tanjung Morawa
Nama Mahasiswa : Putri Rinita Harahap
NIM : P01031214046
Program Studi : Sarjana Terapan Gizi
Menyetujui :
Dr. Oslida Martony, SKM, M.Kes
Pembimbing Utama
Urbanus Sihotang, SKM, M.Kes Mincu Manalu, S.Gz, M.Kes
Penguji I Penguji II
Mengetahui :Ketua Jurusan
Poltekkes Kemenkes Jurusan Gizi
Dr. Oslida Martony, SKM, M.KesNIP. 196403121987031003
Tanggal Lulus : 15 Agustus 2018
iv
ABSTRAK
PUTRI RINITA HARAHAP “PENGARUH PEMBERIAN PENYULUHAN GIZISEIMBANG MELALUI MEDIA POSTER TERHADAP PENINGKATANPENGETAHUAN DAN PERUBAHAN SIKAP ANAK SEKOLAH DASAR DI MINMEDAN SENEMBAH KECAMATAN TANJUNG MORAWA” (DI BAWAH
BIMBINGAN OSLIDA MARTONY)
Menurut data Riskesdas 2010, permasalahan gizi pada anak SD diawali
dengan kurangnya asupan energi dan protein di bawah kebutuhan minimal,
prevalensi kurang makan buah dan sayur yang masih tergolong tinggi, aktifitas
fisik yang masih tergolong rendah.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Pemberian Penyuluhan
Gizi Seimbang Melalui Media Poster Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan
Perubahan Sikap Anak Sekolah di MIN Medan Senembah Kec. Tanjung Morawa.
Penelitian ini bersifat eksperimen dengan menggunakan desain
rancangan sebelum dan sesudah intervensi menggunakan kelompok
pembanding eksternal. Populasi adalah siswa/i kelas 3,4 dan 5 sebanyak 346
orang. Sampel penelitian sebanyak 78 sampel siswa. Data yang dikumpulkan
yaitu pengetahuan sebelum dan sesudah, sikap sebelum dan sesudah. Metode
menggunakan angket. Pengumpulan data dilakukan dengan formulir kuesioner.
Analisa data menggunakan uji Paired Sample T-Test dan uji T-Test
Independent.
Hasil penelitian diperoleh rata-rata pengetahuan sebelum penyuluhan
pada kelompok eksperimen yaitu 62.87 dan pada kelompok pembanding yaitu
49.45. Rata-rata pengetahuan sesudah penyuluhan pada kelompok eksperimen
yaitu 76.17 dan pada kelompok pembanding yaitu 61.12 Rata-rata sikap sebelum
pada kelompok eksperimen yaitu 68.31 dan pada kelompok pembanding 62.97.
Rata-rata sikap sesudah pada kelompok eksperimen yaitu 73.85 dan pada
kelompok pembanding yaitu 68.95. Ada perbedaan yang signifikan perubahan
pengetahuan dan sikap sebelum dan sesudah penyuluhan (p-value = 0.000 >
0,05), Tidak ada perbedaan perubahan pengetahuan dan sikap antara kelompok
eksperimen dan pembanding (p-value = 0,490 > 0,05).
Kata kunci : Penyuluhan Gizi Seimbang, Media Poster, Pengetahuan, Sikap,
Anak Sekolah Dasar
v
ABSTRACT
PUTRI RINITA HARAHAP “EFFECT OF GIVING BALANCED NUTRITION
TREATMENT THROUGH MEDIA POSTER ON INCREASING KNOWLEDGE
AND CHANGE OF CHILD SCHOOL ATTITUDES IN MIN MEDAN SENEMBAH
KECAMATAN TANJUNG MORAWA” (UNDER THE BREEDING OSLIDA
MARTONY)
According to data from Riskesdas 2010, the problem of nutrition in
elementary school children begins with a lack of energy and protein intake below
the minimum needs, the prevalence of lack of fruit and vegetable eating which is
still relatively high, physical activity which is still relatively low
The purpose of this study was to determine the effect of balanced
nutrition counseling through poster media on increasing knowledge and changing
attitudes of school children in MIN Medan Senembah district. Tanjung Morawa.
This research is experimental using design design before and after
intervention using an external comparison group. The population is 344 and 5
grade students as many as 346 people. The study sample consisted of 78
students. The data collected are before and after knowledge, before and after
attitudes. Method using questionnaire. Data collection is done by questionnaire
form. Data analysis using Paired Sample T-Test and Independent T-Test.
The results of the study showed that the average knowledge before
counseling in the experimental group was 62.87 and in the comparison group
was 49.45. The average knowledge after counseling in the experimental group
was 76.17 and in the comparison group was 61.12 The average attitude before
the experimental group was 68.31 and in the comparison group 62.97. The
average attitude after the experimental group is 73.85 and in the comparison
group is 68.95. There were significant differences in changes in knowledge and
attitudes before and after counseling (p-value = 0.000> 0.05). There were no
differences in changes in knowledge and attitudes between the experimental and
comparison groups (p-value = 0.490> 0.05).
Keywords: Balanced Nutrition Counseling, Poster Media, Knowledge, Attitude,
Elementary School Children
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
kasih dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan
judul ”Pengaruh Pemberian Penyuluhan Gizi Seimbang Melalui Media Poster
Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Perubahan Sikap Anak Sekolah Dasar
Di Madrasah Ibtida’iyah Negeri (MIN) Medan Senembah Kecamatan Tanjung
Morawa”.
Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini dengan ketulusan
hati maka penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Dr. Oslida Martony, SKM, M.Kes Ketua Jurusan Gizi sekaliguas
Pembimbing Utama yang telah memberikan bimbingan, nasehat, arahan
serta motivasi dalam penulisan skripsi ini.
2. Urbanus Sihotang, SKM, M.Kes selaku penguji I yang telah memberi
masukan untuk kesempurnaan skripsi ini.
3. Mincu Manalu, S.Gz, M.Kes selaku penguji II yang telah memberi masukan
untuk kesempurnaan skripsi ini.
4. Kepada pihak sekolah MIN Medan Senembah yang telah memberikan izin
dan seluruh sampel yang telah berpartisipasi.
5. Seluruh responden penelitian yang telah memberikan waktu untuk bisadiwawancarai dalam penelitian ini.
6. Kedua orang tua dan keluarga tercinta yang selalu memberikan doa,
semangat, dukungan, dan dorongan kepada penulis.
7. Sahabat seperjuangan dan teman satu bimbingan, yang tidak bisa
disebutkan namanya satu persatu, terimakasih atas kerjasama, motivasi
serta dukungannya selama proses penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itupenulis mengharapkan saran dan kritik guna perbaikan dan penyempurnaanskripsi ini. Atas perhatiannya penulis mengucapkan terimakasih.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................... iii
KATA PENGANTAR ....................................................................... iv
DAFTAR ISI.................................................................................... v
DAFTAR TABEL............................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR......................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xi
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................. 1
B. Perumusan Masalah..................................................... 5
C. Tujuan Penelitian.......................................................... 5
1. Tujuan Umum............................................................. 5
2. Tujuan Khusus ........................................................... 5
D. Manfaat Penelitian........................................................ 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA......................................................... 7
A. Gizi Seimbang ............................................................. 7
1. Pengertian.................................................................. 7
B. Anak Sekolah Dasar..................................................... 9
1. Pengertian.................................................................. 9
2. Masalah Gizi Anak Sekolah........................................ 10
3. Karakteristik Anak Sekolah......................................... 11
C. Pengetahuan ................................................................ 12
1. Pengertian.................................................................. 12
2. Tingkat Pengetahuan ................................................. 12
3. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan.................. 14
4. Pengukuran Pengetahuan.......................................... 15
D. Sikap ............................................................................ 15
1. Pengertian ................................................................. 15
2. Ciri-ciri sikap............................................................... 15
3. Faktor yang Mempengaruhi Sikap.............................. 16
viii
4. Cara Pengukuran Sikap ............................................. 17
E. Penyuluhan Gizi ........................................................... 17
1. Pengertian.................................................................. 17
2. Metode Penyuluhan ................................................... 18
3. Media Penyuluhan...................................................... 19
F. Media Poster ................................................................ 20
1. Keuntungan Poster..................................................... 20
2. Keterbatasan Poster................................................... 20
3. Syarat Pembuatan Poster .......................................... 21
4. Cara Membuat Poster ................................................ 21
5. Fungsi dan Manfaat Poster ........................................ 22
6. Ciri-ciri Media Poster .................................................. 22
7. Kriteria Desain Poster ................................................ 22
8. Tujuan Poster............................................................. 23
G. Kerangka Teori ............................................................. 24
H. Kerangka Konsep......................................................... 25
I. Defenisi Operasional .................................................... 26
J. Hipotesis....................................................................... 27
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN............................................. 28
A. Lokasi Dan Waktu ........................................................ 28
B. Jenis Dan Rancangan Penelitian.................................. 28
C. Populasi Dan Sampel ................................................... 29
1. Populasi ..................................................................... 29
2. Sampel....................................................................... 29
D. Jenis Dan Cara Pengumpulan Data.............................. 31
1. Data Primer................................................................ 31
2. Data Sekunder ........................................................... 32
3. Cara Pengumpulan Data............................................ 32
E. Intervensi yang diberikan.............................................. 32
F. Pengolahan Dan Analisis Data ..................................... 34
1. Pengolahan Data ....................................................... 34
2. Analisa Data............................................................... 35
G. Alur Penelitian .............................................................. 36
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................. 37
ix
A. Gambaran Umum Lokasi.............................................. 37
a. Letak geografis........................................................... 37
b. Demografi ................................................................. 37
B. Gambaran Umum Sampel ............................................ 38
1. Umur ......................................................................... 38
2. Jenis Kelamin............................................................. 38
C. Hasil Penelitian ............................................................ 49
D. Pembahasan ............................................................... 42
1. Pengaruh Penyuluhan Terhadap Pengetahuan.......... 42
2. Pengaruh Penyuluhan Terhadap Sikap...................... 43
BAB V. KESIMPULAN DAN PEMBAHASAN .................................. 45
A. KESIMPULAN .............................................................. 45
B. SARAN......................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA........................................................................ 46
LAMPIRAN ................................................................................... 51
x
DAFTAR TABEL
No Hal
1. Definisi Operasional ................................................... 26
2. Distribusi Jumlah Siswa ............................................. 30
3. Distribusi Sampel ....................................................... 31
4. Distribusi Sampel Berdasarkan Umur......................... 38
5. Distribusi Sampel Berdasarkan Jenis Kelamin ........... 39
6. Distribusi Pengetahuan Kelompok Eksperimen .......... 39
7. Distribusi Pengetahuan Kelompok Pembanding......... 40
8. Distribusi Sikap Kelompok Eksperimen ...................... 41
9. Distribusi Sikap Kelompok Pembanding ..................... 41
10. Distribusi Rata-Rata Tingkat Pengetahuan................. 41
11. Distribusi Rata-Rata Tingkat Sikap............................. 42
xi
DAFTAR GAMBAR
No Hal
1 Kerangka Teori ...................................................................... 24
2 Kerangka Konsep .................................................................. 25
3 Rancangan Sebelum dan Sesudah Intervensi menggunakan
Kelompok Pembanding Eksternal ......................................... 28
4 Alur Penelitian ....................................................................... 36
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No Hal
1. Master Tabel Kelompok Eksperimen ..................................... 51
2. Master Tabel Kelompok Pembanding .................................... 56
3. Uji Statistik............................................................................. 61
4. Lembar Persetujuan Menjadi Sampel .................................... 67
5 Satuan Acara Penyuluhan ..................................................... 71
6 Kuesioner .............................................................................. 86
7 Pernyataan Keaslian Skripsi .................................................. 91
8 Bukti Bimbingan Skripsi ......................................................... 92
9 Bukti Bimbingan Skripsi ......................................................... 93
10. Daftar Riwayat Hidup............................................................. 95
11. Dokumentasi.......................................................................... 96
12. Izin Penelitian dari Kampus ................................................... 97
13. Pernyataan telah melaksanakan dari Lokasi Penelitian ......... 98
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah Gizi di Indonesia semakin kompleks.Pola hidup
sehat,termasuk didalamnya Pola Makan dengan Gizi Seimbang merupakan
salah satu faktor utama pada kompleksnya permasalahan gizi di Indonesia.
Oleh karena itu, masyarakat perlu mendapatkan informasi yang jelas dan
memadai tentang Pola Makan dengan Gizi Seimbang, termasuk makan
beraneka ragam (makan sayur dan buah), perilaku hidup bersih, melakukan
aktifitas fisik, serta rutin menimbang berat badan sebagai komponen Pola
Hidup Seimbang (Mulyani, dkk. 2016)
Program gizi pada kelompok anak sekolah memiliki dampak luas yang
tidak saja pada aspek kesehatan, gizi dan pendidikan masa kini tetapi juga
secara langsung mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di masa
mendatang. Anak sekolah merupakan sasaran strategis dalam perbaikan gizi
masyarakat (Mulyani, dkk. 2016)
Anak usia sekolah dasar (6 – 12 tahun) adalah kelompok usia yang
masih mengalami tumbuh kembang dan memerlukan kebutuhan zat gizi
yang cukup dan sesuai untuk menunjang tumbuh kembang mereka, namun
pada masa ini anak - anak memiliki kebiasaan makan yang kurang baik
sehingga banyak kebutuhan zat gizi yang tidak dapat terpenuhi dengan
optimal. Asupan zat gizi yang tidak tepat pada masa kanak - kanak dapat
mengakibatkan berbagai permasalahan gizi dan akan berdampak pada
prestasi belajar mereka (Setiawan Yahmin dan Dharmawan A.C., 2012)
Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2013, secara nasional prevalensi
kurus (menurut IMT/U) pada anak umur 5-12 tahun adalah 11,2 persen terdiri
dari 4,0 persen sangat kurus dan 7,2 persen kurus. Masalah gemuk pada
anak umur 5-12 tahun masih tinggi yaitu 18,8 persen, 2 diantaranya terdiri
dari gemuk 10,8 persen dan sangat gemuk (obesitas) 8,8 persen.
2
Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2010 diketahui bahwa
penduduk yang mengkonsumsi makanan dibawah 70% dari Angka
Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan sebanyak 40,6%. Keadaan ini
banyak dijumpai pada anak usia sekolah yaitu 41,2%. Data Riskesdas tahun
2013 dalam angka Sumatera Utara tentang perilaku cuci tangan secara
benar yaitu sebesar 32,9%, untuk proporsi aktifitas fisik tergolong kurang aktif
secara umum yaitu 23,5%, proporsi perilaku makan sayur dan buah yaitu
93,5% namun untuk proporsi pola konsumsi makanan beresiko mendapat
proporsi tertinggi yaitu 62,5%.
Sementara itu menurut data Riskesdas Sumut 2007, pada Kabupaten
Deli Serdang persentase penduduk ≥10 tahun yang kurang makan sayur dan
buah ada pada angka 95,2%. Kondisi ini sejalan dengan temuan hasil Survei
Konsumsi Makanan Individu (SKMI) dalam Studi Diet Total (SDT) 2014
bahwa konsumsi penduduk terhadap sayur dan buah serta segala olahannya
masih rendah (Balitbangkes, 2014).
Permasalahan gizi pada anak SD biasanya diawali dengan kurangnya
asupan energi dan protein di bawah kebutuhan minimal (Riskesdas,
2010).Selain itu, prevalensi kurang makan buah dan sayur yang masih
tergolong tinggi, aktifitas fisik yang masih tergolong rendah (Riskesdas,
2007).
Disisi lain, sebagian besar waktu anak usia ini banyak dimanfaatkan
dengan aktivitas di luar rumah, yakni sekitar 3-6 jam di sekolah, beberapa
jam untuk bermain, berolahraga dan sebagainya, sehingga anak memerlukan
energi lebih banyak. Waktu yang lebih banyak digunakan bersama teman ini
dapat mempengaruhi jadwal makan anak, bahkan terhadap pola makannya.
Belum lagi karena pola makan salah di umur sebelumnya yang masih
terbawa di usia ini; misal, anak lebih suka jajan, makanan kurang serat, suka
makan dan minum yang manis dan sebagainya. Akibatnya anak kurang
mendapatkan pola makan ber-Gizi Seimbang dan aman, sehingga
berdampak pada berat badan (BB) yang rendah karena kurang gizi dan
3
sering sakit.Dapat pula terjadi akibat asupan energi berlebih selalu makan
dan minum yang padat energi sehingga anak mengalami masalah obesitas
(kegemukan) (Mulyani, dkk. 2014).
Masalah gizi ini tentunya akan berdampak pada semakin menurunnya
kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia di masa sekarang dan
mendatang. Pengetahuan gizi yang kurang atau kurangnya menerapkan
pengetahuan gizi dalam kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan masalah
gizi (Rosa, 2011).
Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang gizi
seimbang melalui pendidikan gizi.Pendidikan gizi kepada anak-anak pada
saat ini hanya terbatas pada materi gizi yang terdapat pada buku
sekolah.Materi tersebut terdapat dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
Sekolah Dasar.Materi menu seimbang dalam buku yang diidentifikasi lebih
mengarah pada pola menu 4 sehat 5 sempurna yang telah dikenal sejak
dahulu.Oleh karena itu, perlu dilakukan penyuluhan untuk menambah
pengetahuan dan sikap anak mengenai gizi seimbang (Ramadhani, dkk.
2015).
Menurut WHO dalam Supariasa (2014) pendidikan gizi merupakan
usaha yang terencana untuk meningkatkan status gizi melalui perubahan
perilaku yang berhubungan dengan makanan dan gizi.Perilaku berubah
dengan terlebih dahulu diberikan sebuah penguatan berupa informasi-
informasi tentang suatu hal yang bisa merubah perilaku terlebih dahulu.Perlu
dilakukan pencegahan sejak dini untuk mengurangi tingkat prevalensi dan
dalam rangka menciptakan sumber daya manusia yang lebih baik.Salah satu
program perbaikan gizi yang biasa dilakukan yaitu melalui penyuluhan.
Penyuluhan gizi di sekolah mempunyai beberapa keuntungan antara
lain anak-anak mempunyai pemikiran yang terbuka dibandingkan orang
dewasa, dan pengetahuan yang diterima dapat menjadi dasar bagi kebiasaan
makannya. Jadi perbaikan gizi anak sekolah dasar khususnya merupakan
4
langkah strategis karena dampaknya secara langsung berkaitan dengan
pencapaian SDM yang berkualitas (Depkes RI, 2005).
Penyuluhan gizi yang diberikan pada anak usia sekolah dasar
diupayakan diberikan melalui media yang menarik agar penyampaian materi
dapat diterima dengan lebih mudah. Salah satu media yang akan digunakan
yaitu media gambar cetak salah satunya poster. Keunggulan media gambar
cetak melalui poster gizi seimbang akan memperjelas suatu
permasalahannya dengan melihat gambar yang jelas dan sesuai dengan
pokok bahasan. Media gambar juga dapat menimbulkan kreatifitas siswa
yang beragam dalam membahasakannya. Siswa akan lebih jelas terhadap
suatu pokok bahasan atau materi yang akan disampaikan (Februhartanty,
2004). Hal ini sejalan dengan penelitian Suiraoka (2010), bahwa ada
pengaruh yang signifikan pengetahuan gizi yang lebih baik pada responden
yang diberikan penyuluhan gizi dengan media dibanding dengan responden
yang tidak diberikan pendidikan gizi tanpa menggunakan media.
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan gizi,
mencapai perubahan sikap sadar gizi dan mengurangi permasalahan gizi
yang ada dapat melalui pemberian penyuluhan gizi seimbang untuk anak SD.
Hasil survei pendahuluan yang dilakukan di MIN Medan Senembah
Kecamatan Tanjung Morawa terhadap sebagian populasi siswa-siswa yaitu
melakukan pengukuran pengetahuan dan sikap tentang gizi seimbang pada
siswa-siswi MIN Medan Senembah dengan menggunakan alat pengukur
yaitu Kuesioner. Berdasarkan hasil tersebut, terdapat sebanyak 40,19%
pengetahuan yang rendah & 67,48% sikap tentang gizi seimbang yang
rendah mengenai kandungan zat gizi pada bahan makanan, manfaat sayur
dan buah, pengelompokkan zat gizi, serta jenis-jenis zat gizi.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang ―Pengaruh Pemberian Penyuluhan Gizi Seimbang
Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Perubahan Sikap Anak Sekolah
Dasar di MIN Medan Senembah Kecamatan Tanjung Morawa‖.
5
B. Perumusan Masalah
Adakah Pengaruh Pemberian Penyuluhan Gizi Seimbang Melalui
Media Poster Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Perubahan Sikap
Anak Sekolah Dasar Di Sekolah MIN Medan Senembah Kecamatan Tanjung
Morawa?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk Mengetahui Pengaruh Pemberian Penyuluhan Gizi
Seimbang Melalui Media Poster Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan
Perubahan Sikap Anak Sekolah Dasar Di Sekolah MIN Medan Senembah
Kecamatan Tanjung Morawa.
2. Tujuan Khusus
a) Menilai Pengetahuan Siswa/i Terhadap Gizi Seimbang Anak
Sekolah Dasar Di MIN Medan Senembah Kecamatan Morawa.
b) Menilai Sikap Siswa/i Terhadap Gizi Seimbang Anak Sekolah
Dasar Di Sekolah MIN Medan Senembah Kecamatan Tanjung
Morawa.
c) Menganalisis Peningkatan Pengetahuan Sebelum dan Sesudah
Penyuluhan Gizi Seimbang Melalui Media Poster Pada Anak
Sekolah Dasar Di Sekolah MIN Medan Senembah Kecamatan
Tanjung Morawa.
d) Menganalisis Perubahan Sikap Sebelum dan Sesudah
Penyuluhan Gizi Seimbang Melalui Media Poster Pada Anak
Sekolah Dasar Di Sekolah MIN Medan Senembah Kecamatan
Tanjung Morawa.
6
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa/i
Memberikan informasi kepada siswa/I mengenai pentingnya
pelaksanaan program Gizi Seimbang untuk menciptakan generasi
yang sehat dan berkualitas.
2. Bagi Institusi Pendidikan
a. Sebagai masukan atau informasi mengenai masalah gizi yang
dihadapi anak sekolah.
b. Sebagai acuan untuk meningkatkan konsumsi sayur dan buah
pada anak sekolah.
3. Bagi Peneliti
a. Pengembangan kemampuan peneliti untuk melakukan riset atau
penelitian tentang gizi.
b. Menambah wawasan terkait gizi seimbang pada anak sekolah.
c. Serta sebagai media pengembangan kompetensi diri sesuai
dengan bidang keilmuan yang diperoleh selama perkuliahan.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Gizi Seimbang
1. Pengertian Gizi Seimbang
Gizi seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung
zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh,
dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik,
perilaku hidup bersih dan memantau berat badan secara teratur dalam
rangka mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi
(Peraturan Menteri Kesehatan RI, 2014).
Berdasarkan Permenkes RI No.41 Tahun 2014 Pedoman Gizi
Seimbang yang telah diimplementasikan di Indonesia sejak tahun 1955
merupakan realisasi dari rekomendasi Konferensi Pangan Sedunia di Roma
tahun 1992. Pedoman tersebut menggantikan slogan ―4 Sehat 5 Sempurna‖
yang telah diperkenalkan sejak tahun 1952 namun sudah tidak sesuai lagi
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam
bidang gizi serta masalah dan tantangan yang dihadapi. Diyakini dengan 12
mengimplementasikan Pedoman Gizi Seimbang secara benar, semua
masalah gizi dapat diatasi. Prinsip Gizi Seimbang terdiri dari 4 (empat) pilar
yang pada dasarnya merupakan rangkaian upaya untuk menyeimbangkan
antara zat gizi yang keluar dan zat gizi yang masuk dengan memantau berat
badan secara teratur.Empat Pilar tersebut adalah:
1. Mengkonsumsi keanekaragaman pangan
Mengkonsumsi keanekaragaman pangan yang dimaksudkan
beranekaragam dalam prinsip ini selain keanekaragaman jenis pangan juga
termasuk proporsi makanan yang seimbang, dalam jumlah yang cukup, tidak
berlebihan dan dilakukan secara teratur.
8
2. Membiasakan perilaku hidup bersih
Budaya perilaku hidup bersih akanmenghindarkan seseorang dari
keterpaparan terhadap sumber infeksi. Contoh:
a. selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir
sebelum makan, sebelum memberikan ASI, sebelum
menyiapkan makanan dan minuman, dan setelah buang air
besar dan kecil, akan menghindarkan terkontaminasinya tangan
dan makanan dari kuman penyakit antara lain kuman penyakit
typus dan disentri;
b. menutup makanan yang disajikan akan menghindarkan
makanan dihinggapi lalat dan binatang lainnya serta debu yang
membawa berbagai kuman penyakit;
c. selalu menutup mulut dan hidung bila bersin, agar tidak
menyebarkan kuman penyakit; dan
d. selalu menggunakan alas kaki agar terhindar dari penyakit
kecacingan.
3. Melakukan aktivitas fisik
Aktivitas fisik yang meliputi segala macam kegiatan tubuh termasuk
olahraga merupakan salah satu upaya untuk menyeimbangkan antara
pengeluaran dan pemasukan zat gizi utamanya sumber energi dalam tubuh.
4. Memantau Berat Badan (BB) secara teratur
Untuk mempertahankan berat badan normal Pemantauan BB normal
merupakan hal yang harus menjadi bagian dari ‗Pola Hidup‘ dengan ‗Gizi
Seimbang‘, sehingga dapat mencegah penyimpangan BB dari BB normal,
dan apabila terjadi penyimpangan dapat segera dilakukan langkah-langkah
pencegahan dan penanganannya.Lebih dari 15 tahun lalu Pedoman Umum
Gizi Seimbang telah dikenalkan dan disosialisasikan kepada masyarakat,
namun masih banyak masalah dan kendala dalam sosialisasi Gizi Seimbang
sehingga harapan untuk merubah perilaku gizi masyarakat ke arah perilaku
gizi seimbang belum sepenuhya tercapai. Konsumsi pangan belum seimbang
9
baik kuantitas maupun kualitasnya, dan perilaku hidup bersih dan sehat
belum memadai.
B. Anak Sekolah Dasar
1. Pengertian Anak Sekolah Dasar
Anak usia sekolah dasar melakukan berbagai macam kegiatan di
sekolah tidak hanya dengan menuntut ilmu tetapi juga dengan
berinteraksi dengan teman seusianya. Pada masa ini anak belajar menerima
keberadaan orang lain di sekitarnya. Menurut Nasution (Djamarah,2008: 123)
masa usia SD sebagai masa kanak-kanak akhir yang berlangsung dari usia
enam tahun hingga kira-kira sebelas atau dua belas tahun. Usia sekolah
dasar ditandai dengan mulainya anak masuk sekolah dasar, dan dimulainya
sejarah baru dalam kehidupannya yang kelak akan mengubah sikap-sikap
dan tingkah lakunya. Para guru mengenal masa ini sebagai ―masa sekolah‖,
oleh karena pada usia inilah anak untuk pertama kalinya menerima
pendidikan formal.
Menurut Janke, Comenius, Buhler, dan Hetzer (Halimah dan
Kawuryan, 2010: 3) menganggap usia enam tahun sebagai usia yang cukup
matang untuk sekolah. Anak usia sekolah dasar umumnya telah memiliki
perbendaharaan kata yang cukup banyak. Anak usia SD juga memiliki
kemampuan membayangkan seperti anak - anak seusianya, dapat
mengemukakan secara verbal ide - ide dan pikiran - pikirannya serta organ -
organ indra dan motorik telah terkoordinasi dengan baik.
Masa usia sekolah dianggap oleh Suryobroto (Djamarah, 2008:
124) sebagai masa intelektual atau masa keserasian
bersekolah. Menurutnya masa ini diperinci menjadi dua fase, yaitu: 1)
masa kelas - kelas rendah, kira - kira umur 6 atau 7 tahun sampai umur 9
atau 10 tahun dan 2) masa kelas - kelas tinggi sekolah dasar, kira - kira
umur 9 atau 10 tahun sampai kira-kira umur 12 atau 13 tahun.
10
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.66
Tahun 2010, sekolah dasar adalah salah satu pendidikan formal yang
menyelenggarakan pendidikan umum pada jenjang pendidikan dasar.
Suharjo (2006: 1) menyatakan bahwa sekolah dasar pada dasarnya
merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan program
pendidikan enam tahun bagi anak - anak usia 6 - 12 tahun. Hal ini juga
diungkapkan Fuad Ihsan (2011) bahwa sekolah dasar ditempuh selama 6
tahun.
2. Masalah Gizi Anak Sekolah
Ada dua faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan status gizi anak
di negara-negara berkembang, yaitu penyakit infeksi dan konsumsi makanan
yang kurang memenuhi kebutuhan gizi (Sinaga, 2017).Keadaan kesehatan
gizi tergantung dari tingkat konsumsi, yaitu kualitas hidangan yang
mengandung semua kebutuhan tubuh.Apabila tingkat kesehatan gizi tidak
baik, maka timbul masalah gizi(Adriani, 2012).
Menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2010 diketahui bahwa
penduduk yang mengkonsumsi makanan dibawah 70% dari Angka
Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan sebanyak 40,6%. Keadaan ini
banyak dijumpai pada anak usia sekolah yaitu 41,2%. Data Riskesdas tahun
2013 dalam angka Sumatera Utara tentang perilaku cuci tangan secara
benar yaitu sebesar 32,9%, untuk proporsi aktifitas fisik tergolong kurang aktif
secara umum yaitu 23,5% (Balitbangkes, 2010)
Menurut data PGS (Pedoman Gizi Seimbang) tahun 2014, 63,3% anak
>10 tahun tidak mengonsumsi sayur dan 62,1% tidak mengonsumsi buah.
Padahal sayur dan buah di Indonesia banyak sekali macam dan jumlahnya
(Kemenkes, 2014).
11
3. Karakteristik Anak Sekolah Dasar
Karakteristik anak usia sekolah dasar menurut Adriani dan Wirjatmadi,
2012 adalah :
1. Karakteristik fisik/jasmani anak usia sekolah :
- Pertumbuhan lambat dan teratur
- Berat badan dan tinggi badan anak wanita lebih besar daripada
anak laki-laki pada usia yang sama
- Pertumbuhan tulang
- Pertumbuhan gigi permanen
- Nafsu makan besar
- Timbul haid pada masa ini
2. Karakteristik emosi anak usia sekolah :
- Suka berteman
- Rasa ingin tahu
- Tidak peduli terhadap lawan jenis
3. Karakteristik sosial anak usia sekolah :
- Suka bermain
- Sangat erat dengan teman-teman sejenis, laki-laki dan wanita
bermain sendiri
4. Karakteritik intelektual anak usia sekolah :
- Suka berbicara dan mengeluarkan pendapat
- Minat besar dalam belajar dan keterampilan
- Ingin coba-coba dan selalu ingin tahu sesuatu
- Perhatian terhadap sesuatu sangat singkat
Anak akan banyak berada di luar rumah untuk jangka waktu
antara 4-5 jam. Aktivitas fisik anak semakin meningkat seperti pergi dan
pulang sekolah, bermain dengan teman, akan meningkatkan kebutuhan
energy. Apabila anak tidak memperoleh energi sesuai kebutuhannya
maka akan terjadi pengambilan cadangan lemak untuk
12
memenuhikebutuhan energi, sehingga anak menjadi lebih kurus dari
sebelumnya (Khomsan, 2010).
Pada usia sekolah dasar anak akan mencari jati dirinya dan
akan sangat mudah terpengaruh lingkungan sekitarnya, terutama
teman sebaya yang pengaruhnya sangat kuat seperti anak akan
merubah perilaku dan kebiasaan temannya, termasuk perubahan
kebiasaan makan. Peranan orangtua sangat penting dalam mengatur
aktivitas anaknya sehari misalnya pola makan, waktu tidur, dan aktivitas
bermain anak (Moehyi, 2009).
C. Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi
melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran,
penciuman rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh
melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2012).
2. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan atau ranah kognitif merupakan domain yang sangat
pentingdalam membentuk tindakan seseorang. Pengetahuan mempunyai
enam tingkatan (Notoatmodjo, 2012) antara lain :
1) Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya termasuk mengingat kembali (recall)
terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari
atau rangsang yang telah diterima. Tahu merupakan tingkatan
pengetahuan paling rendah.
13
2) Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan
materi tersebut secara benar.Orang yang telah paham terhadap objek
atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,
menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang
dipelajari.Misalnya dapat menjelaskan mengapa harus makan-
makanan yang bergizi.
3) Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi nyata. Aplikasi disini
dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum,
rumus, metode prinsip, dan sebagainya dalam konteks atau situasi
yang lain. Misalnya dapat menggunakan rumus statistik dalam
perhitungan-perhitungan hasil penelitian, dapat menggunakan prinsip-
prinsip siklus pemecahan masalah di dalam pemecahan masalah
kesehatan dari kasus yang diberikan.
4) Analisis (Analysis)
Adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek di
dalam struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu
dengan yang lain.
5) Sintesis (Synthesis)
Sistesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk
merangkum atau meletakkan dalam satu hubungan yang logis
dari komponen - komponen pengetahuan yang dimiliki.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evalusi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk
melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek.
14
3. Faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo, (2010) faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan yaitu :
a. Usia
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang.
Usia seseorang semakin bertambah maka daya tangkap dan pola
pikirnya semakin berkembang, sehingga pengetahuan yang
diperolehnya semakin membaik.
b. Tingkat Pendidikan
Pendidikan dapat menambah wawasan atau pengetahuan
seseorang.Semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin mudah
menerima informasi sehingga semakin banyak pula pengetahuan
yang dimiliki. Pendidikan adalah pimpinan yang diberikan dengan
sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak dalam
pertumbuhannya agar berguna bagi diri sendiri dan bagi masyarakat.
Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka mudah menerima
informasi sehingga makin banyak pula pengetahuan yang dimiliki.
Sebaliknya pengetahuan yang kurang akan menghambat sikap
seseorang terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan.
c. Lingkungan
Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar individu
dan dapat mempengaruhi perkembangan serta perilaku atau
kelompok.
d. Sosial Budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat
mempengaruhi sikap seseorang dalam menerima informasi.
15
4. Pengukuran Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau
angket (kuesioner) yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari
subjek penelitian atau sampel.Kedalaman pengetahuan yang ingin diketahui
dan diukur dapat disesuaikan dengan tingkatan-tingkatan.
D. Sikap
1. Pengertian Sikap
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari
seseorang terhadap suatu stimulus atau objek.Manifestasi sikap tidak dapat
langung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku
yang tertutup.Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian
reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari
merupakan reaksi emosional terhadap stimulus sosial (Notoatmodjo, 2012).
2. Ciri – Ciri Sikap
Ciri - ciri sikap menurut Purwanto dalam Rina (2013:16) adalah:
1) Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau
dipelajari sepanjang perkembangan itu dalam hubungan dengan
objeknya. Sifat ini yang membedakannya dengan sifat motif - motif
biogenis seperti lapar, haus, kebutuhan akan istirahat.
2) Sikap dapat berubah - ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan
sikap dapat berubah pada orang - orang bila terdapat keadaan -
keadaan dan syarat - syarat tertentu yang mempermudah sikap
orang itu.
3) Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai
hubungan tertentu terhadap suatu objek dengan kata lain sikap itu
terbentuk dipelajari atau berubah senantiasa berkenaan dengan
suatu objek tertentu yang dapat dirumuskan dengan jelas.
16
4) Objek sikap itu merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga
merupakan kumpulan dari hal - hal tersebut.
5) Sikap mempunyai segi - segi motivasi dan segi - segi perasaan,
sifat alamiah yang membedakan sikap dan kecakapan -
kecakapan atau pengetahuan - pengetahuan yang dimiliki orang.
3. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Sikap
Menurut Azwar (2013:17) faktor - faktor yang mempengaruhi sikap
terhadap objek sikap antara lain:
1) Pengalaman pribadi
Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman
pribadi haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap
akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut
terjadi dalam situasi yang melibatkan faktor emosional.
2) Pengaruh orang lain yang dianggap penting.
Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang
konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggap
penting. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh
keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghindari konflik
dengan orang yang dianggap penting tersebut.
3) Pengaruh kebudayaan
Tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengaruh
sikap kita terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah
mewarnai sikap anggota masyarakatnya, karna kebudayaanlah
yang memberi corak pengalaman individu - individu masyarakat
asuhannya.
4) Media massa
Dalam pemberitaan surat kabar maupun radio atau media
komunikasi lainnya, berita yang seharusnya faktual disampaikan
17
secara objektif cenderung dipengaruhi oleh sikap penulisnya,
akibatnya berpengaruh terhadap sikap konsumennya.
5) Lembaga pendidikan dan lembaga agama
Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga
agama sangat menentukan system kepercayaan tidaklah
mengherankan jika pada gilirannya konsep tersebut mempengaruhi
sikap.
6) Faktor emosional
Kadang kala, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang
didasari emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran
frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego.
4. Cara Pengukuran Sikap
Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan secara langsung dan tidak
langsung.Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau
pernyataan sampel terhadap suatu objek (Notoatmodjo, 2003).Skala
pengukuran sikap dapat menggunakan skala Likert. Adapun penggunaan
skala 1 – 4 untuk setiap sampel dibagi kedalam 4 pilihan skor jawaban yakni,
Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Setuju (S), dan Sangat Setuju
(SS) (Sudaryono,2017).
E. Penyuluhan Gizi
1. Pengertian Penyuluhan Gizi
Penyuluhan gizi merupakan salah satu program gizi pada khususnya
dan program kesehatan pada umumnya.Penyuluhan gizi merupakan bagian
integral dari program gizi dan kesehatan.Tujuan penyuluhan gizi dapat dilihat
dari tiga sudut pandang, yaitu tujuan jangka panjang, tujuan jangka
menengah, dan tujuan jangka pendek.Contoh tujuan jangka panjang
penyuluhan gizi adalah tercapainya status kesehatan masyarakat yang
18
optimal.Tujuan penyuluhan jangka menengah adalah terciptanya perilaku
yang sehat di bidang gizi. Sementara itu, tujuan jangka pendek adalah
terciptanya pengertian, sikap, dan norma yang positif di bidang gizi
(Supariasa, 2012).
2. Metode Penyuluhan Gizi
Menurut Notoatmodjo (2012), metode penyuluhan merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi tercapainya suatu hasil penyuluhan secara
optimal. Metode yang dikemukakan antara lain :
a. Metode penyuluhan perorangan (individual)
Dalam penyuluhan kesehatan metode ini digunakan untuk membina
perilaku baru atau seseorang yang telah mulai tertarik pada suatu perubahan
perilaku atau inovasi.Dasar digunakan pendekatan individual ini karena
setiap orang mempunyai masalah atau alasan yang berbeda-beda
sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut.
Bentuk dari pendekatan ini antara lain :
1. Bimbingan dan penyuluhan
Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih intensif.
Setiap masalah yang dihadapi oleh klien dapat dikoreksi dan dibantu
penyelesaiannya. Akhirnya klien akan dengan sukarela, berdasarkan
kesadaran dan penuh pengertian akan menerima perilaku tersebut.
2. Wawancara
Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan
penyuluhan. Wawancara antara petugas kesehatan dengan klien
untuk menggali informasi mengapa ia tidak atau belum menerima
perubahan, ia tertarik atau belum menerima perubahan, untuk
mempengaruhi apakah perilaku yang sudah atau akan diadopsi itu
mempunyai dasar pengertian dan kesadaran yang kuat, apabila
belum maka perlu penyuluhan yang lebih mendalam lagi.
19
b. Metode penyuluhan kelompok
Dalam memilih metode penyuluhan kelompok harus mengingat
besarnya kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal pada sasaran.
Untuk kelompok yang besar, metodenya akan berbeda dengan kelompok
kecil. Efektifitas suatu metode akan tergantung pula pada besarnya sasaran
penyuluhan. Metode ini mencakup :
1. Kelompok besar, yaitu apabila peserta penyuluhan lebih dari 15
orang. Metode yang baik untuk kelompok ini adalah ceramah dan
seminar.
2. Kelompok kecil, yaitu apabila peserta penyuluhan kurang dari 15
orang. Metode yang cocok untuk kelompok ini adalah diskusi
kelompok, curah pendapat, bola salju, memainkan peranan,
permainan simulasi.
c. Metode penyuluhan massa
Dalam metode ini penyampaian informasi ditujukan kepada masyarakat
yang sifatnya massa atau publik. Oleh karena sasaran bersifat umum dalam
arti tidak membedakan golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status
ekonomi, tingkat pendidikan dan sebagainya, maka pesan kesehatan yang
akan disampaikan harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat
ditangkap oleh massa tersebut. Pada umumnya bentuk pendekatan masa ini
bersifat tidak langsung, dan biasanya menggunakan media massa
(Notoatmodjo, 2012).
3. Media Penyuluhan Gizi
Media penyuluhan sangat penting digunakan untuk memperjelas pesan
pesan gizi.Media penyuluhan yang harus digunakan harus memenuhi syarat
alat peraga. Syarat-syarat media tersebut antara lain, alat peraga harus
menarik, disesuaikan dengan sasaran penyuluhan, mudah ditangkap,
singkat, dan jelas, sesuai dengan pesan-pesan yang akan disampaikan, dan
20
sopan (Supariasa, 2012). Salah satu alat peraga untuk penyuluhan gizi
adalah poster.
F. Media Poster
Poster adalah sebagai kombinasi visual dari rancangan yang kuat,
dengan warna, dan pesan dengan maksud untuk menangkap perhatian
orang yang lewat tetapi cukup lama menanamkan perhatian orang yang lewat
tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti di dalamingatannya
(Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 2010: 51).Menurut Rudi susilana dan Cepi
Riana (2009: 14) menjelaskan bahwa poster yaitu sajian kombinasi visual
yang jelas, menyolok, dan menarik dengan maksud untuk menarik perhatian
orang yang lewat.Berdasarkan pendapat di atas, dapat peneliti simpulkan
bahwa media poster secara umum adalah suatu pesan tertulis baik itu berupa
gambar maupun tulisan yang ditujukan untuk menarik perhatian banyak
orang sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima orang lain dengan
mudah.
1. Keuntungan Poster
a. Dapat mempermudah dan mempercepat pemahaman siswa terhadap
pesan yang disajikan.
b. Dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik
perhatian siswa.
c. Bentuknya sederhana tanpa memerlukan peralatan khusus dan
mudah penempatannya, sedikit memerlukan informasi tambahan.
2. Keterbatasan Poster
a. Membutuhkan ketrampilan khusus dalam membuatnya.
b. Penyajian pesan hanya berupa unsur visual yang terbatas.
c. Lambat, dari segi waktu media cetak berupa poster adalah yang
terlambat karena media cetak tidak dapat menyebarkan langsung
berita yang terjadi pada masyarakat dan harus menunggu turun
cetak.
21
3. Syarat Pembuatan Poster
a. Dibuat dalam tata letak yang menarik, misal besarnya huruf, gambar
warna yang ,mencolok.
b. Dapat dibaca (eye cacher) orang yang lewat.
c. Kata-kata tidak lebih dari 7 kata.
d. Menggunakan kata yang provokatif, sehingga menarik perhatian.
e. Dapat dibaca dari jarak 6 meter.
f. Harus dapat menggugah emosi, misal dengan menggunakan factor
IRI, BANGGA, dll.
g. Ukuran yang besar (50X70) cm, kecil (35X50) cm
4. Cara Membuat Poster
a. Pilih subyek yang akan dijadikan topic.
b. Pilih satu pesan kesehatan yang terkait.
c. Gambarkan pesan tersebut dalam gambar, buat sket.
d. Pesan dibuat menyolok, singkat, cukup besar, dan dapat dilihat pada
jarak 6 meter. Contoh pesan misalnya : Stop buang air besar
sembarangan.
e. Buat dalam warna yang kontras sehingga jelas terbaca. Kombinasi
warna yang tidak bertabrakan adalah : biru tua-merah; hitam-kuning;
merah-kuning; biru tua-biru muda.
f. Hindarkan embel-embel yang tidak perlu.
g. Gambar dapat sederhana.
h. Perhatikan jarak huruf, bentuk dan ukuran.
i. Test/uji poster pada teman, apa poster bisa mencapai maksudnya
atau tidak.
5. Fungsi dan Manfaat Poster
Sri Anitah (2008: 13-14) mengatakan manfaat poster adalah sebagai
berikut: (1) sebagai penggerak perhatian; (2) sebagai petunjuk; (3) sebagai
peringatan, pengalaman kreatif;
22
Secara umum poster memiliki kegunaan, yaitu sebagai berikut: (1)
memotivasi siswa, poster dalam pembelajaran sebagai pendorong atau
memotivasi belajar siswa; (2) peringatan, berisi tentang peringatan-
peringatan terhadap suatu pelaksanaan aturan hukum, sekolah, atau sosial,
kesehatan bahkan keagamaan; (3) pengalaman kreatif, melalui poster
kegiatan menjadi lebih kreatif untuk membuat ide, cerita, karangan dari
sebuah poster yang dipajang (Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, 2010: 56-57).
6. Ciri-Ciri Media Poster
Ciri-ciri poster yang baik menurut Arief S. Sadiman (dalam Musfiqon,
2012: 85) yaitu: (1) sederhana; (2) menyajikan satu ide dan untuk mencapai
satu tujuan pokok; (3) berwarna; (4) slogannya; (5) tulisannya jelas; (6) motif
dan tulisannya bervariasi.
7. Kriteria Desain Poster
Menurut Rakhmat Supriyono (2010: 159-164) adalah:
a) Ukuran huruf untuk poster dibuat besar sehingga terbaca dari jarak
yang diperkirakan (sekitar 10-15 kali lebar poster). jika lebar
poster 30 cm maka harus terbaca dari jarak sekitar 3-4,5 meter.
b) Layout dibuat simpel, tidak membingungkan pembaca.
c) Masukkan informasi penting yang dibutuhkan pembaca, seperti
tanggal, jam, tempat, harga tiket, kontak person, dan sebagainya.
d) Ada satu elemen yang ditonjolkan (paling dominan), baik judul ataupun
ilustrasi, yang sekilas dapat menarik perhatian.
e) Memuat satu informasi paling penting dan ditonjolkan dengan
ukuran, warna, atau value (kontras).
f) Memuat unsur seni yang sesuai dengan pesan atau informasi.
g) Huruf dan elemen visual disusun dalam urutan yang logis ( dibaca dari
kiri kekanan dan dari atas kebawah).
23
h) Ilustrasi foto hendaknya dipilih yang tidak lazim (unusual) dan bila
perlu di cropping agar lebih terlihat.
i) Huruf untuk poster sebaiknya tebal (bold), dengan warna-warna
kontras sehingga terlihat dari kejauhan.
8. Tujuan Poster
Menurut Supriyono, R (2010):
a) Menyampaikan informasi secara jelas dan mudah dipahami.
b) Menciptakan disain yang seketika dapat dibaca dan dipahami.
c) Menyajikan informasi yang penting yang dibutuhkan pembaca.
d) Menyusun informasi dengan urutan yang mudah diikuti.
e) Menyusun elemen visual secara hierarki dan menyatu.
f) Menyusun elemen-elemen poster berdasarkan prinsip-prinsip
desain grafis.
g) Membuat desain yang sesuai dengan subjek, audiens,
dan lingkungannya.
h) Mengekspresikan spirit dari subjek atau pesan yang disampaikan.
24
G. Kerangka Teori
Gambar 1 : Kerangka Teori
( Sumber : Green, L (1980) dalam Notoatmodjo, S 2010 )
Media Poster Gizi
Seimbang
Faktor Predisposisi:
- Pendidikan
- Pengetahuan
- Sikap
- Kepercayaan
Faktor Pendukung:
- Lingkungan
- Ketersediaan
pangan
- Fasilitas
Kesehatan
Faktor Pendorong:
- Pengetahuan gizi
ibu
- Pekerjaan orang
tua
- Pengaruh teman
sebaya
Pengetahuan dan
Sikap Gizi
Seimbang
25
H. Kerangka Konsep
Gambar 2 : Kerangka Konsep
Penyuluhan Gizi
Seimbang Melalui
Media Poster
Pengetahuan
Sikap
26
I. Variabel dan Definisi Operasional
Variable dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap tentang
Penyuluhan melalui Media Poster pada siswa-siswi sekolah MIN Medan
Senembah
N
o
Variabel Definisi Operasional Cara Mengukur Skala
1 Pengetahuan
tentang Gizi
Seimbang
Pemahaman anak sekolah
dasar mengenai Gizi
Seimbang sebelum dan
sesudah penyuluhan yang
diukur dengan kuesioner pre
dan post test berdasarkan skor
dari 15 pertanyaan mengenai
porsi makan, pengelompokkan
jenis bahan makanan.
Penentuan skor pengetahuan siswa
dilakukan secara manual dengan alat bantu
kuesioner sebanyak 15 pertanyaan. Skor
jawaban benar adalah 1 dan skor jawaban
salah adalah 0, Kemudian jumlah yang
benar ditotalkan. Nilai maksimal adalah 100
dan minimal adalah 0.
Ratio
3 Sikap tentang
Gizi Seimbang
Reaksi atau respon anak
sekolah dasar mengenai gizi
seimbang sebelum dan
sesudah penyuluhan yang
diukur dengan kuesioner pre
dan post test berdasarkan
skor dari 15 pertanyaan
tentang anjuran makanan
terutama sayur dan buah,
anjuran sarapan pagi, anjuran
berolahraga.
Penentuan sikap dilakukan dengan
pernyataan positif dan negative dengan alat
bantu kuesioner sebanyak 15 pertanyaan
dimana terdiri dari 8 pertanyaan positif dan 7
pertanyaan negative. Skor menggunakan
modifikasi skala Likert, yaitu skor 1 sampai
4. Selanjutnya dibagi ke dalam 4 pilihan skor
jawaban yakni : Sangat Tidak Setuju (STS),
Tidak Setuju (TS), Setuju (S), dan Sangat
Setuju (SS).
Penilaian pernyataan positif:
Sangat Setuju (4)
Setuju (3)
Tidak Setuju (2)
Sangat Tidak Setuju (1)
Penilaian pernyataan negatif:
Sangat Setuju (1)
Setuju (2)
Tidak Setuju (3)
Sangat Tidak Setuju (4)
Kemudian skor dijumlahkan. Nilai maksimal
adalah 60 dan minimal adalah 10.
Ratio
27
J. Hipotesis
Ha1 = Ada perbedaan perubahan pengetahuan siswa tentang gizi
seimbang sebelum dan sesudah diberikan intervensi penyuluhan gizi
seimbang melalui media poster.
Ha2 = Ada perbedaan perubahan sikap siswa tentang gizi seimbang
sebelum dan sesudah diberikan intervensi penyuluhan gizi seimbang
melalui media poster.
Ha3 = Ada perbedaan perubahan pengetahuan dan sikap siswa tentang
gizi seimbang antara kelompok eksperimen dan kelompok
pembanding.
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan di Sekolah Dasar Madrasah Ibtida‘iyah
Negeri (MIN) Medan Senembah Kecamatan Tanjung Morawa.
Waktu penjajakan lokasi penelitian dilakukan bulan Oktober 2017.Uji
pendahuluan dilakukan pada bulan Desember 2017,sedangkan penelitian
dan pengumpulan data dilakukan pada bulan 10 November 2017 hingga 23
Juli 2018.
B. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian Eksperimen Kuasidengan desain
Rancangan Sebelum dan Sesudah Intervensi menggunakan Kelompok
Pembanding Eksternal (Notoatmodjo, 2010).Bentuk rancangan ini sebagai
berikut :
Pre test Perlakuan Post test
E : Q1 X Q2
P : Q3 Q4
Gambar 3.Bentuk Rancangan Sebelum dan Sesudah Intervensi
menggunakan Kelompok Pembanding Eksternal.
Keterangan :
Q1 : Pre test, yaitu pengukuran pengetahuan dan sikap sebelumnya
perlakuan
x : Intervensi yang diberikan yaituMedia Poster Gizi Seimbang serta
memberikan penyuluhan gizi seimbang sebagai pengantar informasi pesan di
dalam isi Poster.
29
Q2 : Post test, yaitu pengukuran pengetahuan dan sikap setelah
perlakuan
Q3 : Pre test kelompok pembanding
Q4 : Post test kelompok pembanding
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah semua siswa/i kelas 3,4 dan 5 sekolah Madrasah
Ibtida‘iyah Negri (MIN) di Kecamatan Tanjung Morawa Desa Medan
Senembah Kecamatan Tanjung Morawa tahun ajaran 2017-2018 yang
berjumlah 346 orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti atau sebagian
jumlah dari karakteristik yang dimiliki populasi. Sampel dalam penelitian ini
adalah bagian dari Siswa – Siswi MIN Medan Senembah, sedangkan
penentuan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan rumus sebagai
berikut :
n = N
1 + N (d2)
n = 346
1 + 346 (0,1)2
n = 77,57
n = 78 orang
keterangan : n = besar sampel
N = besar populasi
d = besarnya penyimpangan yang masih bisa di tolerir (0,1)
Pengambilan sampel dalam setiap kelas dilakukan dengan metode
Stratified Random Sampling sebagai berikut :
30
Tabel 2.Distribusi Jumlah Siswa-Siswi Di Sekolah MIN Medan Senembah
Tahun Ajaran 2017/2018
Kelas 3 4 5
Jumlah Siswa 130 133 83
Rumus Pengambilan Stratified Random Sampling
Strata = Jumlah Siswa x n
N
Kelas 3 : 130 x 78 orang = 29,30
346 orang = 29 orang
Kelas 4 : 133 x 78 orang = 29,98
346 orang = 30 orang
Kelas 5 : 83 x 78 orang = 18,71
346 orang = 19 orang
Dari hasil perhitungan diperoleh sampel sebanyak 78 orang.
Tabel 3.Distribusi Sampel
Kelas 3 4 5
Jumlah Siswa 29 orang 30 orang 19 orang
1. Kelas 3 terdiri dari 5 kelas (kelas A-E) yang berjumlah 130 siswa. Untuk
distribusi sampel pada kelas 3 berjumlah 29 orang.
29 orang = 6 orang/kelas (acak sampel).
5 kelas
Sehingga untuk kelas 3A,B,C,D dan E didapatkan sampel 6 orang
pada tiap kelas.
2. Kelas 4 terdiri dari 5 kelas (kelas A-E) yang berjumlah 133 siswa. Untuk
distribusi sampel pada kelas 4 berjumlah 30 orang.
31
30 orang = 6 orang/kelas
5 kelas
Sehingga untuk kelas 4A,B,C,D,dan E didapatkan sampel 6 orang
pada tiap kelas.
3. Kelas 5 terdiri dari 4 kelas (kelas A-D) yang berjumlah 83 siswa. Untuk distribusi sampel pada kelas 5 berjumlah 19 orang. 19 orang = 5 orang/kelas 4 kelas Sehingga untuk kelas 5A,B,C dan D didapatkan sampel 5 orang pada tiap kelas. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara acak sampel sederhana
pada masing-masing kelas, yaitu sebagai berikut:
1. Siapkan keterangan sampel
2. Gunting kertas ukuruan 3 x 3 sebanyak populasi, yaitu 346 orang
3. Tuliskan angka pada setiap guntingan kertas
4. Gulung guntingan kertas, masukan ke dalam kotak
5. Aduk aduk
6. Ambil gulungan kertas sebanyak sampel, yaitu 78 orang
3. Kelompok Pembanding
Kelompok pembanding dalam penelitian ini sebanyak 78 orang dari
tiap 3 strata kelas yaitu kelas 3,4 dan 5.
D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data
1. Jenis Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer
dan data sekunder.
a. Data primer merupakan data yang dikumpulkan secara
langsung oleh peneliti yang terdiri dari :
1) Data identitas awal meliputi jenis kelamin dan umur
2) Data pengetahuan yang diberikan dan langsung dijawab oleh
sampel. Kuesioner akan diberikan sebanyak 2 kali yaitu
32
sebelum pemasangan poster (pre-test) dan sesudah
pemasangan poster tentang gizi seimbang (post-test).
3) Data sikap yang diberikan dan langsung dijawab oleh sampel.
Kuesioner akan diberikan sebanyak 2 kali yaitu sebelum
pemberian poster (pre-test) dan sesudah pemberian poster
tentang gizi seimbang (post-test).
b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh berdasarkan informasi
yang telah dikumpulkan dari pihak Sekolah , yakni meliputi gambaran
umum lokasi penelitian dan data siswa – siswi.
2. Cara Pengumpulan Data
Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Formulir data identitas, Formulir Penelitian (Kuesioner pre dan post test)
a. Data identitas sampel.
b. Data pengetahuan dan sikap dikumpulkan dengan menggunakan
kuesioner yang diisi sendiri oleh sampel.
c. Data sekunder dikumpulkan berdasarkan informasi yang diperoleh dari
pihak pengurus sekolah.
E. Intervensi yang Diberikan
Intervensi yang akan diberikan kepada siswa yaitu Poster Gizi
Seimbang untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap siswa – siswi oleh
penyuluh dengan menggunakan media Poster sebagai alat bantu
penyampaian informasi serta meningkatkan kreatifitas siswa terhadap
menganalisis suatu pokok bahasan dalam bentuk gambar. Sebelum
memberikan penyuluhan, penyuluh terlebih dahulu dipersiapkan agar dapat
menjadi penyuluh yang baik serta mampu menguasai setiap materi yang
akan diberikan. Penyuluh akan memberikan yang akan diberikan adalah
terdiri dari :
33
1. Penyuluhan melalui media Poster Gizi Seimbang tentang
mengkonsumsi keanekaragaman pangan.
2. Penyuluhan melalui media Poster Gizi Seimbang tentang
membiasakan perilaku hidup bersih.
3. Penyuluhan melalui media Poster Gizi Seimbang tentang melakukan
aktifitas fisik.
4. Penyuluhan melalui media Poster Gizi Seimbang tentang memantau
berat badan secara teratur.
Media yang akan digunakan dalam penyuluhan ini adalah poster yang
berisi tulisan dan gambar – gambar tentang materi yang akan diberikan.
Langkah – langkah pemberian intervensi :
1. Sebelum melakukan penyuluhan, para siswa sudah terlebih dahulu
dikumpulkan pada 1 ruangan kelas untuk tiap strata kelas. Sampel
kelas 3 yaitu 29 orang akan dikumpulkan menjadi 1 ruangan kelas,
begitu juga untuk kelas 4 dan 5.
2. Setelah siswa-siswi dikumpulkan dalam ruangan masing-masing, para
siswa diberikan penjelasan mengenai penelitian yang akan dilakukan.
Setelah diberikan informasi yang jelas, maka para siswa akan
diberikan lembar kuesioner pre-test terlebih dahulu untuk melihat
tingkat pengetahuan dan sikap tentang gizi seimbang. Kuesioner
pengetahuan sebanyak 15pertanyaan dan 15 kuesioner sikap
mengenai gizi seimbang.
3. Kemudian para siswa akan mendapatkan penyuluhan tentang Gizi
Seimbang sebagai informasi pengantar sesuai isi pesan yang
digambarkan pada media Poster Gizi Seimbang. Penyuluhan diberikan
pada kelompok eksperimen yang telah dikumpulkan dalam 1 ruangan
kelas. Namun, pada kelompok pembanding tidak diberikan
penyuluhan.
34
4. Setelah itu, pemasangan poster dipasang pada tempat yang strategis
dan mudah dijangkau untuk dibaca oleh siswa-siswi seperti didalam
ruangan kelas, di dinding lorong kelas, maupun di madding sekolah.
5. Kemudian, setelah diberikan pengantar informasi melalui penyuluhan
dan pemasangan poster, dibiarkan dulu selama 1 minggu. Pada
minggu berikutnya, dievaluasi kembali apakah siswa-siswi membaca
isi pesan yang ada pada media poster gizi seimbang.
6. Setelah dilakukan penyuluhan, maka selanjutnya dilakukan
pengukuran pengetahuan dan sikap pada kedua kelompok dengan
menggunakan kuesioner yang sama.
F. Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
a. Data identitas sampel yang sudah dikumpulkan diolah secara manual
menggunakan program komputer.
b. Data pengetahuan yang dikumpulkan degan menggunakan 15
pertanyaan, Setiap pertanyaan diberikan skor 1 untuk jawaban benar
dan skor 0 untuk jawaban yang salah. Setelah penilaian, dihitung rata-
rata peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah dilakukan
penyuluhan.
c. Data sikap yang dikumpulkan dengan menggunakan 15 pertanyaan
yang terbagi menjadi 7 pertanyaan positif dan 8 pertanyaan negative.
Pada pertanyaan positif, diberikan skor 3 untuk jawaban setuju dan
skor 1 untuk jawaban tidak setuju. Sedangkan pada pertanyaan
negative, diberikan skor 3 untuk jawaban tidak setuju dan skor 1 untuk
jawaban setuju. Dan untuk jawaban ragu-ragu diberikan skor 2 pada
setiap jenis pertanyaan. Setelah penilaian, dihitung rata-rata
peningkatan sikap sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan.
35
d. Data sekunder yang sudah dikumpulkan diolah secara manual
menggunakan program computer untuk memperoleh data sesuai
dengan kategori data.
2. Analisis Data
a. Analisis univariat dilakukan untuk menggambarkan masing-masing
variabel yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan
dianalisis berdasarkan persentase.
b. Anallisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui pengaruh poster
gizi seimbang terhadap peningkatan pengetahuan dan perubahan
sikap anak sekolah dasar di MIN Medan Senembah Kecamatan
Tanjung Morawa menggunakan uji statistic (β-paired T-test) yang
sebelumnya dilakukan uji distribusi normal terlebih dahulu untuk
mengetahui apakah data berdistribusi normal. Pengambilan
kesimpulan, untuk mengetahui perbedaan pengetahuan dan sikap
antara kelompok eksperimen dan kelompok pembanding diuji
dengan uji T-test Independent. Jika nilai p<0,05 maka Ha diterima
ada pengaruh poster gizi seimbang terhadap peningkatan
pengetahuan dan perubahan sikap anak sekolah dasar di MIN
Medan Senembah Kecamatan Tanjung Morawa.
36
G. Alur Penelitian
Populasi
Skrinning
Sampel
Kelompok
Perlakuan
1. Pre-test
Pengetahuan
2. Pre-test Sikap
Kelompok
Pembanding
1. Pre-test
Pengetahuan
2. Pre-test Sikap
Pemberian Intervensi
yaitu Penyuluhan Gizi
Seimbang Melalui Media
Poster
Tidak diberi intervensi
1. Post-test
Pengetahuan
2. Post-test
Sikap
1. Post-test
Pengetahuan
2. Post-test
Sikap
Analisis Data Analisis Data
Kesimpulan Kesimpulan
37
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1) MIN Medan Senembah Kecamatan Tanjung Morawa
a) Letak Geografis
Lokasi penelitian untuk sampel yang diberikan perlakuan yaitu diwilayah
kerja Min Medan Senembah Kecamatan Tanjung Morawadengan. Berikut
batas – batas wilayah Kecamatan Tanjung Morawa :
- Sebelah Utara : Berbatasan dengan Kecamatan Batang Kuis dan
Kecamatan Beringin
- Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kecamatan STM Hilir
- Sebelah Barat :Berbatasan dengan Kecamatan Patumbak, Kecamatan
Percut Sei Tuan dan Kota Medan.
- Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Kecamatan Lubuk Pakam dan
Kecamatan Pagar Merbau
Secara kewilayahan Kecamatan Tanjung Morawa terdiri dari 25 dua
puluh lima Desa dengan 184 Dusun dan 1 satu Kelurahan dengan 5
Lingkungan dengan Luas Wilayah Kecamatan Tanjung Morawa terdiri dari
areal persawahan, perkebunan, pemukiman penduduk, industri dan
peternakan dengan mata pencarian bertani, buruh,karyawan, pedagang dan
Pegawai Negeri Sipil. (Profil Kecamatan Tanjung Morawa 2016)
b) Demografi
Data pertahun 2017Min Medan Senembah Kecamatan Tanjung Morawa
memiliki 681 siswa, yang berjenis kelamin laki – laki 301 orang dan berjenis
kelamin perempuan sebanyak 380 orang. (Profil MIN Medan Senembah
Kecamatan Tanjung Morawa, 2017)
38
B. Gambaran Umum Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah 78siswa-siswi di Madrasah
Ibtida‘iyah Negeri Medan Senembah Kecamatan Tanjung Morawa.Dalam
penelitian ini, karakteristik sampel dikelompokkan berdasarkan umur dan
jenis kelamin.
1. Umur
Lamanya rentang kehidupan sejak dilahirkan hingga sekarang yang
diukur dengan hitungan tahun merupakan parameter untuk mengetahui umur
seseorang.Distribusi sampel pada kelompok umur dalam penelitian ini
berkisar antara umur 7 tahun sampai dengan 13 tahun).
Data distribusi sampel berdasarkan umur dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Distribusi sampel berdasarkan umur
Umur N %
7-9 24 30.8
10-11 49 62.8
11-13 5 6.4
Total 78 100.0
Dari tabel tsb, dapat dilihat bahwa sampel paling banyak adalah
golongan umur 10-11 tahun sebanyak 49 orang (62,8%), golongan umur 7-9
tahun sebanyak 24 orang (30,8%) dan golongan umur 11-13 tahun sebanyak
5 orang (6,4%).
2. Jenis Kelamin
Jenis kelamin merupakan perbedaan antara perempuan dengan laki
– laki secara biologis sejak seseorang lahir ( Cahya, 2012). Distribusi
sampel berdasarkan jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 37 orang
(47,4%) dan jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 41 orang (52,6%),
seperti disajikan pada tabel berikut.
39
Karakteristik jenis kelamin pada sampel pada penelitian ini dapat dilihat
pada tabel 5.sebagai berikut :
Tabel 5. Distribusi sampel berdasarkan jenis kelamin
Jenis_Kelamin
N %
Laki – laki 37 47.4
Perempuan 41 52.6
Total 78 100.0
Berdasarkan karakteristik jenis kelamin pada tabel . dapat dilihat dari
78 sampel didapatkan hasil kaum perempuan lebih mendominasi yakni
sebesar 41 orang (52,6 %) dan pada sampel dengan jenis kelamin laki – laki
sebesar 37 orang ( 47,4 %).
C. Hasil Penelitian
1. Perbedaan Skor Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Intervensi
antara Kelompok Eksperimen dan Kelompok Pembanding
Kelompok
Eksperimen
Mean N Std. Deviation
Pre-Test 62.87 78 15.898
Post-Test 76.17 78 14.259
*p=0,000
Tabel (6) menunjukkan pada kelompok eksperimen menunjukkan hasil
antara perubahan pengetahuan sebelum dan sesudah hampir tidak berbeda
yaitu 15.898 untuk skor pengetahuan sebelum dan 14.259 untuk skor
pengetahuan sesudah.Dari hasil diatas ternyata rata-rata persen
pengetahuan responden dengan skor pengetahuan sebelum lebih tinggi
dibandingkan skor pengetahuan sesudah dengan selisih 1.639. Hasil uji
40
statistic didapat nilai p=0,000 > 0,05 berarti pada alpha 5% ada perbedaan
yang signifikan rata-rata persen skor pengetahuan tentang gizi seimbang.
Kelompok
Pembanding
Mean N Std. Deviation
Pre-Test 49.45 78 15.456
Post-Test 61.12 78 14.752
*p=0,000
Tabel (7) menunjukkan pada kelompok pembanding menunjukkan
hasil antara perubahan pengetahuan sebelum dan sesudah hampir tidak
berbeda yaitu 15.456 untuk skor pengetahuan sebelum dan 14.752 untuk
skor pengetahuan sesudah.Dari hasil diatas ternyata rata-rata persen
pengetahuan responden dengan skor pengetahuan sebelum lebih tinggi
dibandingkan skor pengetahuan sesudah dengan selisih 704. Hasil uji
statistic didapat nilai p=0,000 > 0,05 berarti pada alpha 5% ada perbedaan
yang signifikan rata-rata persen skor pengetahuan tentang gizi seimbang.
2. Perbedaan Skor Sikap Sebelum dan Sesudah Intervensi antara
Kelompok Eksperimen dan Kelompok Pembanding.
Kelompok
Eksperimen
Mean N Std. Deviation
Pre-Test 68.31 78 6.914
Post-Test 73.85 78 6.758
*p=0,000
Tabel (8) menunjukkan pada kelompok eksperimen menunjukkan hasil
antara perubahan sikap sebelum dan sesudah hampir tidak berbeda yaitu
6.914 untuk skor sikap sebelum dan 6.758 untuk skor sikap sesudah.Dari
hasil diatas ternyata rata-rata persen sikap responden dengan skor sikap
sebelum lebih tinggi dibandingkan skor sikap sesudah dengan selisih
156.hasil uji statistic didapat nilai p=0,000 > 0,05 berarti pada alpha 5% ada
perbedaan yang signifikan rata-rata persen skor sikap tentang gizi seimbang.
41
Kelompok
Pembanding
Mean N Std. Deviation
Pre-Test 62.97 78 7.148
Post-Test 68.95 78 6.287
*p=0,000
Tabel (9) menunjukkan pada kelompok pembanding menunjukkan
hasil antara perubahan sikap sebelum dan sesudah hampir berbeda yaitu
7.148 untuk skor sikap sebelum dan 6.287 untuk skor sikap sesudah.Dari
hasil diatas ternyata rata-rata persen sikap responden dengan skor sikap
sebelum lebih tinggi dibandingkan skor sikap sesudah dengan selisih
861.hasil uji statistic didapat nilai p=0,000 > 0,05 berarti pada alpha 5% ada
perbedaan yang signifikan rata-rata persen skor sikap tentang gizi seimbang.
3. Perbedaan Rata-Rata Perubahan Pengetahuan Tentang Gizi
Seimbang pada Kedua Kelompok
Variabel
Kelompok N Mean Std. Deviation
p value
pengetahuan Eksperimen 78 13.46 12.423 0.688
Kontrol 78 12.09 12.335
Pada tabel 10 menjelaskan bahwa rata-rata perubahan pengetahuan
pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok
kontrol dengan beda 137. Hasil uji statistic didapat nilai p=0,688 < 0,05
berarti pada alpha 5% tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata
pengetahuan tentang gizi seimbang.
42
4. Perbedaan Rata-Rata Perubahan Sikap Tentang Gizi Seimbang pada
Kedua Kelompok.
Variabel
Kelompok N Mean Std. Deviation
p value
sikap Eksperimen 78 5.59 5.936 0.445
Kontrol 78 5.97 4.862
Pada tabel 11menjelaskan bahwa rata-rata perubahan sikap pada
kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol
dengan beda1.074. Hasil uji statistic didapat nilai p=0,445< 0,05 berarti pada
alpha 5% tidak ada perbedaan yang signifikan rata-rata sikap tentang gizi
seimbang.
D. Pembahasan
1. Pengaruh Penyuluhan Gizi Seimbang Melalui Media Poster Terhadap
Peningkatan Pengetahuan Anak Sekolah
Hasil uji statistik pada kelompok eksperimen terdapat 69,52% dan
pada kelompok pembanding terdapat 55,28% dengan nilai p-value 0.000
bahwa terdapat pengaruh penyuluhan tentang gizi seimbang terhadap
pengetahuan antara kelompok pembanding yang tidak diberi penyuluhan gizi
seimbang dengan kelompok eksperimen yang diberi penyuluhan. Informasi
yang diberikan pada penyuluhan dapat menambah pengetahuan siswa-siswi,
semakin sering mendapat informasi tentang gizi maka semakin baik pula
pengetahuan anak sekolah tentang gizi seimbang.
Penyuluhan gizi seimbang penting untuk meningkatkan pengetahuan
tentang gizi bagi anak sekolah.Upaya untuk meningkatkan pengetahuan gizi
melalui penyuluhan merupakan langkah yang tepat dilakukan dan didukung
oleh pihak-pihak yang peduli terhadap anak sekolah. Hal ini sejalan dengan
penelitian Susanti, (2015) menyatakan bahwa ada peningkatan pengetahuan
yang signifikan setelah diberikan intervensi pendidikan kesehatan dengan
menggunakan media cetak sebesar 81,46%. Hal ini karena media cetak
43
dapat menampilkan gambar dan bahasa yang mudah dimengerti oleh
sasaran.
Menurut Hadi,dkk (2012) menyatakan bahwa adanya peningkatan
kognitif, afektif dan psikomotor setelah diberikan penyuluhan kesehatan
dengan menggunakan media komik. Penelitian Wahyuni, Sarma, dan
Pulungan (2007) menunjukkan hasil bahwa terdapat hubungan yang
bermakna antara penyuluhan yang diberikan melalui media massa dengan
perilaku (p=0.009).
Peningkatan pengetahuan sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor
yaitu, pendidikan, pengalaman pribadi atau orang lain, media massa dan
lingkungan (Notoadmojo, 2012). Adanya pengaruh pendidikan terhadap
peningkatan pengetahuan sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Hastuti (2015) tentang pembelajaran yang juga termasuk dalam konsep
pendidikan dimana dari hasil penelitiannya ia menemukan terdapat
perbedaan yang bermakna sebelum dan sesudah dilaksanakan
pembelajaran gizi seimbang pada siswa obesitas yang dapat dilihat dari nilai
p-value< 0,05.
Ada beberapa penelitian yang sudah dilakukan berhubungan dengan
pemakaian poster, diantaranya mengemukakan bahwa penyuluhan dengan
metode ceramah dan poster dapat meningkatkan pengetahuan, sikap dan
tindakan ibu nifas dalam pemberian ASI Eksklusif di Sait Nihuta Kecamatan
Dolok Sanggul Kabupaten Humbang Hasundutan (Ratna Astuti, 2013).
2. Pengaruh Penyuluhan Gizi Seimbang Melalui Media Poster Terhadap
Perubahan Sikap Anak Sekolah
Hasil uji statistik pada kelompok eksperimen terdapat 71,34% dan
pada kelompok pembanding terdapat 65,96% dengan nilai p-value 0.000
bahwa terdapat pengaruh penyuluhan tentang gizi seimbang terhadap
perubahan sikap antara kelompok pembanding yang tidak diberi penyuluhan
gizi seimbang dengan kelompok eksperimen yang diberi penyuluhan.
44
Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan adanya peningkatan
sikap anak sekolah sebelum dan sesudah diberi intervensi mengalami
peningkatan positif.
Komunikasi gizi dengan media poster juga menunjukkan adanya
perbedaan rata-rata kenaikan skor sikap yang bermakna antara kelompok
eksperimen dengan kelompok kontrol.Oleh karena itu, poster mempermudah
siswa-siswi untuk menerima pesan dan mengetahui isi pesan gizi seimbang
yang sudah tergambar di dalam poster tersebut.
Menurut Mubarak (2007) menyatakan bahwa sikap bukan dibawa
sejak lahir melainkan dibentuk dan dipelajari sepanjang perkembangan orang
tersebut dalam hubungannya dengan objeknya. Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Ambarwati, dkk (2013) tentang
pengaruh media leaflet terhadap pemberian asi eksklusif sampai 3 bulan
yang menunjukkan hasil adanya perbedaan perilaku antara kelompok
eksperimen dengan kelompok pembanding.
45
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Rata – rata perubahan pengetahuan sebelum intervensi pada
kelompok eksperimen lebih tinggidibandingkan pada kelompok
pembanding dengan selisih 1.639.
2. Rata – rata perubahan sikap sesudah intervensi pada kelompok
eksperimen lebih tinggi dibandingkan pada kelompok pembanding
dengan selisih 861.
3. Tidak ada perbedaan yang signifikan perubahan pengetahuan tentang
gizi seimbang melalui media poster antara kelompok kontrol dan
kelompok pembanding.
4. Tidak ada perbedaan yang signifikan perubahan sikap tentang gizi
seimbang melalui media poster antara kelompok kontrol dan kelompok
pembanding.
B. Saran
1. Untuk para siswa-siswi agar lebih memperhatikan informasi yang dipajang
berupa poster di lingkungan sekolah.
2. Untuk para guru, agar lebih mengarahkan siswa-siswi untuk mengamati
beberapa poster yang telah dipajang di lingkungan sekolah.
46
Daftar Pustaka
Adi Kusrianto. (2007). Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta:
Andi Offset
Aditama. 2013. Pengaruh Sikap Dan Motivasi Masyarakat Terhadap
Partisipasi Dalam Pelaksanaan Kegiatan Siskamling di Kelurahan
Labuhan Ratu Raya Kota Bandar Lampung. Bandar Lampung
:Universitas Lampung
Adriani, M dan Bambang Wirjatmadi. 2012. Peranan Gizi dalam Siklus
Kehidupan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Ahmad Kholid,2012, Promosi Kesehatan, Jakarta :Rajawali Pers.
Alfyan. (2010). Hubungan pengetahuan gizi dengan status gizi siswa DI
SMA Harapan 1 Medan. Laporan Hasil Penelitian. USU.
Almatsier, S. (2013). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Cetakan Kesembilan.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Ambarwati R, Muis SF, Susantini P. 2013. Pengaruh Konseling Laktasi
Intensif terhadap Pemberian ASI Eksklusif sampai 3 Bulan.Jurnal Gizi
Indonesia.Vol. 2. No.1. 2013
Andi.Susanto, Mikke. 2002. Diksi Rupa, Kanisius. Yogyakarta.
Azwar, S. (2013). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar Offset.
Balitbangkes. 2013. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar Nasional 2013.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
Balitbangkes, 2014.Survei Konsumsi Makanan Individu dalam Buku Studi
Diet Total Indonesia 2014: Laporan Nasional. Jakarta.
Daryanto. 2012. Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa.
Departemen Kesehatan RI. 2007.Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS). 2007
47
Departemen Kesehatan RI. 2010.Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar
(RISKESDAS). 2010
Depkes RI. Pedoman Umum Gizi Seimbang Tahun 2014. Depkes RI :
http://www.depkes.go.id/PedomanUmumGiziSeimbang2016
Djamarah, Syaiful Bahri. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Februhartanty, J. 2004. Amankah Makanan Jajanan Anak Sekolah Di
Indonesia?.Diakses tanggal 28 September 2014.http://www.gizi.net
Hadi, C, Sugiarto, Mula KY, dan Zida Rahmah.2012. Pengaruh Penyuluhan
Kesehatan Dengan Media Komik Tanggap DBD Terhadap
Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap Tentang Pencegahan DBD Di
SDN Banjarejo Ngadiluwih Kabupaten Kediri.Jurnal Psikologi
Universitas Airlangga Surabaya Volume 1/II tahun 2012.
Halimah N & Kawuryan F, 2010. Kesiapan Memasuki Sekolah Dasar
Healthy People 2010 Volume II.Department of Health and Human Services.
2000. Healthy People 2010. 2nd ed. With Understanding and
Improving Health and Objectives for Improving Health. 2 vols.
Washington, DC: U.S.Government Printing Office.
Ihsan, Fuad. 2011. Dasar-dasar Kependidikan Komponen MKDK. Jakarta:
Rineka Cipta.
Kemenkes RI, 2014. Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Direktur Jenderal
Bina Gizi dan KIA.
Khomsan, Ali. (2010). Pangan dan Gizi untuk Kesehatan. Publisher:
Gramedia Pustaka Utama (GPU)
Maryani I.D., 2008. Hubungan antara Status Gizi dengan Prestasi
Belajar Siswa Sd Negeri Tangkil III di Sragen. Skripsi. Surakarta UMS
Machfoedz I dan Suryani S 2007 Pendidikan Kesehatan bagian dari Promosi
Kesehatan,Fitramaya, Yogyakarta, p.8-73.
Moehji, S., 2003.Ilmu Gizi (2), Jakarta: Penerbit Papas Sinar Sinanti
Moehji, S. 2009. ILMU GIZI 2. Penerbit Papas Sinar Sinarti. Jakarta: 63,66
48
Mubarak dan Chayatin. 2009. Teori dan Aplikasi Ilmu Kesehatan Masyarakat,
Pendidikan Kesehatan, Konsep Perilaku dan Perilaku Kesehatan, edisi
1 hal 72, Jakarta. Salemba Medika.
Musfiqon, 2012.Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta:
PT. Prestasi Pustakarya.
Nana Sudjana & Ahmad Rivai.(2002). Media Pengajaran. Bandung: Sinar
Baru Algensindo.
Nana Sudjana & Ahmad Rivasi (2010).Media Pengajaran. Bandung: Sinar
Baru Algensindo.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.
Jakarta. Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka
Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat (prinsip -
prinsip dasar). Rineka Cipta: Jakarta
Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta:
Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Notoatmodjo, S. 2010. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta:
Rineka Cipta
Notoatmodjo, Soekidjo. 2011. Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku
Kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta.
Pardede, Lasma 2007. Jurnal Seni Rupa. FBS-Unimed.Medan. Unimed Vol
5. No. 2
Peraturan Pemerintah RI No.66,2010. Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
No. 17 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun
2014.(2014) Pedoman Gizi Seimbang.Jakarta.
49
Pratiwi, Rina. 2013. Pengaruh Pemahaman Materi Hak Asasi Manusia
Terhadap Sikap Kemanusiaan Siswa Kelas VII Di Smp Negeri 2 Hulu
Sungka Kabupaten Lampung Utara Tahun Pelajaran 2012/2013.
Bandar Lampung : Universitas Lampung.
Ratna Astuti, N., 2013, Promosi Kesehatan Gigi dan Mulut Dengan Metode
Ceramah Interaktif dan Demonstrasi Disertai Alat Peraga Pada Guru
Sekolah Dasar Sebagai Fasilitator, IDJ, 2(2) : 16-25
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) (2013).Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementerian RI tahun 2013.
Rudi Susilana dan Cepi Riyana (2009).Media Pembelajaran Hakikat,
Pengembangan, Pemanfaatan dan Penilaian. Bandung: CV Wacana
Prima.
Setiawan Yahmin dan Dharmawan A.C. Masalah Gizi pada anak
Sekolah dasar. Diakses tanggal 16 April
2014.http://www.lkc.or.id/2012/09/14/masalah-gizi-pada-anak-sekolah-
dasar/2012.
Soetjiningsih, 2012.Perkembangan Anak dan Permasalahannya dalam
BukuAjar I Ilmu Perkembangan Anak dan Remaja.Jakarta
:Sagungseto. Pp 86-90.
Sri Anitah, 2008. Media Pembelajaran. Surakarta. LPP UNS dan UNS Pers.
Suharjo.(2006). Mengenal pendidikan sekolah dasar teori dan
praktek.Jakarta: Dikti.
Suiraoka, 2012, Media Pendidikan Kesehatan. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Supariasa, IDN. (2014). Buku Pendidikan & Konsultasi Gizi, Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Supriyono, Rachmat. (2010). Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta.
Susanti, O. C. 2015. Perbedaan Pengetahuan dan Sikap Remaja tentang
Kemanan Makanan Jajanan antara Sebelum dan Sesudah Pendidikan
Media Cergam di SMP N 1 KEBAKKRAMAT.Skripsi.Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
50
Wahyuni, Endang Sri, Ma‘mun Sarma, dan Ismail Pulungan.―Faktor-Faktor
Yang Berhubungan Dengan Perilaku Pembaca Dalam Memperoleh
Informasi Gaya Hidup Sehat‖. Jurnal Penyuluhan. 3(2) (2007)
51
Lampiran 1.Master Tabel Pengaruh Pemberian Penyuluhan Gizi Seimbang Melalui Media Poster Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Perubahan
Sikap Anak Sekolah Dasar Di MIN Medan Senembah Kec. Tanjung Morawa Pada Kelompok Eksperimen
No Nama sampel Tanggal
Lahir Umur
Jenis kelamin
Kelas Skor
pengetahuan sebelum
Skor pengetahuan
sesudah
Selisih Skor sikap
sebelum
Skor sikap
sesudah Selisih
1 Nindi 12/06/2009 9 Perempuan 3 60 93 33 78 85 7
2 Mutiara 11/11/2008 9 Perempuan 3 40 67 27 63 75 12
3 Resti 03/11/2009 8 Perempuan 3 53 67 14 60 85 25
4 Amalia 21/06/2009 9 Perempuan 3 60 80 20 67 82 15
5 Shifa 13/02/2009 9 Perempuan 3 60 67 7 63 67 4
6 Dwi 01/12/2008 9 Perempuan 3 87 87 0 80 83 3
7 Senja 28/07/2008 10 Laki-laki 3 87 87 0 72 80 8
8 Radittya 17/03/2008 10 Laki-laki 3 73 73 0 73 77 4
9 M. Irfan 06/04/2009 8 Laki-laki 3 60 60 0 77 80 3
10 M. Rocky 23/06/2008 10 Laki-laki 3 73 93 20 68 83 15
11 Ibnu 29/10/2008 9 Laki-laki 3 67 67 0 60 62 2
12 Adit 08/05/2008 10 Laki-laki 3 60 73 13 67 72 5
13 M. Afriza 18/04/2009 10 Laki-laki 3 53 73 20 65 67 2
14 Davi 22/08/2009 9 Laki-laki 3 60 67 7 65 68 3
15 Ariansyah 12/02/2009 9 Laki-laki 3 53 67 14 60 68 8
16 M. Alam 16/01/2009 9 Laki-laki 3 53 60 7 68 68 0
52
17 Yuna 17/08/2009 7 Perempuan 3 33 80 47 57 82 25
18 Nur'aintan 06/06/2009 8 Perempuan 3 73 87 14 83 85 2
19 Nur 24/04/2009 8 Perempuan 3 60 73 13 60 67 7
20 Aisyah 11/03/2009 8 Perempuan 3 73 80 7 60 70 10
21 Khanaya 14/10/2009 9 Perempuan 3 73 80 7 68 68 0
22 Gusti 25/09/2009 9 Perempuan 3 53 73 20 67 68 1
23 Rafgansyah 11/04/2008 10 Laki-laki 3 67 67 0 73 75 2
24 Shakila 20/11/2008 9 Perempuan 3 87 100 13 67 73 6
25 Siti 12/09/2009 8 Perempuan 3 67 100 33 60 72 12
26 Dhafa 04/05/2008 10 Laki-laki 3 27 47 20 62 67 5
27 Randa 09/01/2009 9 Laki-laki 3 47 60 13 60 65 5
28 Afilal 02/05/2009 9 Perempuan 3 33 53 20 67 67 0
29 Revan 09/09/2008 9 Laki-laki 4 53 53 0 70 73 3
30 Ar-rofi 22/02/2007 11 Laki-laki 4 60 87 27 60 65 5
31 Rafifa 24/02/2008 10 Perempuan 4 87 87 0 73 75 2
32 Rahadi 10/10/2007 10 Laki-laki 4 47 60 13 62 68 6
33 Andra 05/07/2007 11 Laki-laki 4 40 47 7 62 65 3
34 Adinda 16/09/2008 9 Perempuan 4 60 67 7 68 72 4
35 Larrisa 29/01/2008 10 Perempuan 4 67 67 0 67 70 3
53
36 Alia 23/08/2007 10 Perempuan 4 60 87 27 57 87 30
37 Khairunnisa 25/11/2007 10 Perempuan 4 73 73 0 68 68 0
38 Siti 28/08/2008 9 Perempuan 4 53 67 14 70 80 10
39 Cahya 30/03/2007 11 Perempuan 4 53 100 47 57 65 8
40 Nahdiya 24/04/2007 11 Perempuan 4 60 67 7 68 70 2
41 Affan 02/01/2006 12 Laki-laki 4 87 87 0 72 77 5
42 M. Tazul 11/04/2007 11 Laki-laki 4 73 87 14 75 77 2
43 Al 19/05/2007 11 Perempuan 4 87 100 13 70 70 0
44 Nadira 08/12/2007 10 Perempuan 4 73 80 7 72 80 8
45 Risma 16/03/2007 11 Perempuan 4 60 73 13 60 67 7
46 Sri 07/07/2007 11 Perempuan 4 80 87 7 68 75 7
47 Saskia 22/10/2007 10 Perempuan 4 60 80 20 85 87 2
48 Sa'ada 31/07/2008 10 Perempuan 4 67 73 6 77 90 13
49 Tania 05/05/2007 11 Perempuan 4 47 47 0 68 72 4
50 Paisal 14/09/2007 10 Laki-laki 4 27 40 13 67 67 0
51 Isnanto 02/11/2006 11 Laki-laki 4 67 73 6 63 65 2
52 Irvan 17/07/2007 11 Laki-laki 4 80 93 13 73 80 7
53 Ardi 19/12/2006 11 Laki-laki 4 27 87 60 65 68 3
54 Ridho 21/03/2007 11 Laki-laki 4 67 73 6 88 88 0
54
55 Doni 23/01/2007 11 Laki-laki 4 53 80 27 68 73 5
56 M. Candra f 04/12/2006 11 Laki-laki 4 53 73 20 65 70 5
57 Fatur 25/04/2006 12 Laki-laki 4 33 53 20 65 78 13
58 Mutia 25/01/2007 11 Perempuan 4 67 73 6 67 70 3
59 Saqila 03/12/2007 10 Perempuan 5 100 100 0 73 78 5
60 Siti 05/10/2006 11 Perempuan 5 73 87 14 75 75 0
61 Mica 29/07/2007 11 Perempuan 5 27 60 33 70 70 0
62 Syahda 12/05/2007 11 Perempuan 5 80 80 0 87 88 1
63 Bayu 08/10/2005 12 Laki-laki 5 73 93 20 65 70 5
64 Raza 28/10/2006 11 Laki-laki 5 73 87 14 70 85 15
65 Nur 16/07/2007 11 Perempuan 5 67 80 13 67 75 8
66 Azwan 11/11/2006 11 Laki-laki 5 53 93 40 67 72 5
67 Rohid 19/11/2006 11 Laki-laki 5 60 73 13 73 80 7
68 Fadzlan 16/09/2006 11 Laki-laki 5 73 80 7 72 90 18
69 Abizar 20/08/2006 11 Laki-laki 5 93 100 7 65 67 2
70 M. Musa 12/03/2007 11 Laki-laki 5 60 60 0 67 72 5
71 Cahaya 01/01/2006 12 Perempuan 5 80 80 0 72 73 1
72 Vatrianis 31/10/2007 10 Perempuan 5 60 80 20 83 85 2
73 Iftah 21/12/2007 10 Perempuan 5 67 67 0 67 72 5
55
74 Zulaika 21/01/2008 10 Perempuan 5 73 80 7 72 73 1
75 Lubna 29/09/2007 11 Perempuan 5 67 93 26 70 70 0
76 M. Fadli 03/03/2005 13 Laki-laki 5 73 100 27 72 73 1
77 Yoga 11/11/2006 11 Laki-laki 5 80 80 0 73 75 2
78 Kaka 02/11/2007 10 Laki-laki 5 53 73 20 67 67 0
56
Lampiran 2.Master Tabel Pengaruh Pemberian Penyuluhan Gizi Seimbang Melalui Media Poster Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Perubahan
Sikap Anak Sekolah Dasar Di MIN Medan Senembah Kec. Tanjung Morawa Pada Kelompok Pembanding.
No Nama
sampel Tanggal
Lahir Umur Jenis kelamin Kelas
Skor pengetahuan
sebelum
Skor pengetahuan
sesudah
Selisih
Skor
sikap
sebelum
Skor
sikap
sesudah
Selisih
1 Naila 18/12/2009 8 Perempuan 3 40 47 7 62 63 1
2 Siti 23/09/2009 8 Perempuan 3 40 40 0 73 78 5
3 Bunga 06/07/2009 9 Perempuan 3 47 57 10 62 67 5
4 Nana 10/01/2008 10 Perempuan 3 27 60 33 57 70 13
5 Saka 23/07/2009 9 Laki-laki 3 73 80 7 68 72 4
6 Jibril 02/11/2009 8 Laki-laki 3 40 40 0 62 73 11
7 Alif 03/11/2008 9 Laki-laki 3 20 33 13 62 75 13
8 Akbar 24/12/2009 9 Laki-laki 3 27 53 26 62 75 13
9 Zikri 16/10/2009 9 Laki-laki 3 53 53 0 63 67 4
10 Sayid 10/01/2010 8 Laki-laki 3 40 47 7 62 70 8
11 Alza 01/04/2008 10 Perempuan 3 40 47 7 65 70 5
12 Anisa 08/11/2009 9 Perempuan 3 27 57 30 50 67 17
13 Khaira 29/09/2008 10 Perempuan 3 60 67 7 70 78 8
14 Nurhayati 17/11/2007 11 Perempuan 3 67 80 13 63 70 7
15 Fitri 02/03/2009 9 Perempuan 3 40 47 7 62 67 5
57
16 Nur 08/08/2009 9 Perempuan 3 40 47 7 52 58 6
17 Wiva 25/12/2009 9 Perempuan 3 47 67 20 62 63 1
18 Anggun 10/10/2009 9 Perempuan 3 53 60 7 50 72 22
19 Ardiansyah 15/04/2009 9 Laki-laki 3 47 100 53 68 77 9
20 Fahrizal 13/05/2008 10 Laki-laki 3 7 47 40 62 68 6
21 M. Al 22/09/2008 10 Laki-laki 3 40 40 0 58 65 7
22 M. Afif 05/09/2009 9 Laki-laki 3 47 53 6 60 73 13
23 Bimbim 19/12/2008 9 Laki-laki 3 53 60 7 65 67 2
24 Rival 15/05/2009 9 Laki-laki 3 53 73 20 57 58 1
25 Tasya 26/06/2009 9 Perempuan 3 40 40 0 60 78 18
26 Nayla 01/01/2009 9 Perempuan 3 67 67 0 63 67 4
27 M. Arif 12/12/2008 10 Laki-laki 3 47 47 0 57 60 3
28 Alvino 09/08/2009 9 Laki-laki 3 40 53 13 63 68 5
29 Gustina 20/10/2008 10 Perempuan 3 27 33 6 57 60 3
30 Saskia 06/01/2010 8 Perempuan 4 53 53 0 70 72 2
31 Ramadani 24/12/2007 11 Perempuan 4 47 67 20 57 60 3
32 Putri 11/11/2007 11 Perempuan 4 53 60 7 60 68 8
33 Nur 09/10/2007 11 Perempuan 4 67 67 0 60 62 2
34 Tiara 28/09/2007 11 Perempuan 4 53 67 14 62 62 0
58
35 Karisa 03/03/2008 10 Perempuan 4 47 73 26 52 58 6
36 M. Amru 21/04/2007 11 Laki-laki 4 47 73 26 62 68 6
37 Afandi 05/06/2007 11 Laki-laki 4 73 80 7 67 77 10
38 Riko 01/11/2007 11 Laki-laki 4 53 60 7 50 68 18
39 Fauzan 14/12/2008 10 Laki-laki 4 80 80 0 62 63 1
40 Dino 06/10/2008 10 Laki-laki 4 93 93 0 53 60 7
41 Dimas 09/04/2008 10 Laki-laki 4 53 67 14 68 70 2
42 Ashifa 26/05/2009 9 Perempuan 4 60 60 0 68 70 2
43 Kalika 07/12/2008 10 Perempuan 4 47 73 26 63 70 7
44 Yofi 13/07/2009 9 Perempuan 4 80 100 20 72 77 5
45 Karisa 21/01/2006 12 Perempuan 4 27 60 33 52 60 8
46 Cinta 18/02/2009 9 Perempuan 4 67 67 0 73 73 0
47 Ziya 25/09/2007 11 Perempuan 4 33 53 20 53 60 7
48 Aulia 20/03/2007 11 Perempuan 4 53 53 0 57 72 15
49 Annisa 30/05/2007 11 Perempuan 4 47 47 0 60 62 2
50 Hafizah 06/06/2009 9 Perempuan 4 40 80 40 68 73 5
51 Sekar 13/03/2007 11 Perempuan 4 47 53 6 60 70 10
52 Popy 08/09/2009 9 Perempuan 4 60 87 27 63 70 7
53 Insyira 27/07/2009 9 Perempuan 4 33 47 14 67 73 6
59
54 Naufan 20/02/2010 8 Laki-laki 4 67 73 6 60 63 3
55 Denis 22/08/2009 9 Laki-laki 4 73 73 0 57 62 5
56 Dimas 21/07/2007 11 Laki-laki 4 60 73 13 50 62 12
57 Samiaji 02/02/2007 11 Laki-laki 4 67 67 0 53 62 9
58 Maulana 09/01/2009 9 Perempuan 4 27 73 46 62 68 6
59 Ardiansyah 10/10/2007 11 Laki-laki 4 53 67 14 60 63 3
60 Adelia 23/03/2007 11 Perempuan 5 33 60 27 65 73 8
61 Oryza 08/06/2007 11 Perempuan 5 53 60 7 70 75 5
62 Dea 15/09/2007 11 Perempuan 5 27 47 20 70 73 3
63 Nur 25/05/2005 13 Perempuan 5 53 53 0 57 58 1
64 Cut 22/05/2007 11 Perempuan 5 47 47 0 70 72 2
65 Sri 14/06/2007 11 Perempuan 5 27 33 6 65 73 8
66 Ayu 26/07/2007 11 Perempuan 5 47 60 13 75 77 2
67 Indah 08/05/2007 11 Perempuan 5 60 67 7 68 70 2
68 Tiara 20/12/2006 12 Perempuan 5 67 73 6 75 75 0
69 Nadin 18/07/2007 11 Perempuan 5 67 80 13 77 77 0
70 Adelia 20/04/2007 11 Perempuan 5 40 47 7 58 75 17
71 Intan 18/09/2007 11 Perempuan 5 60 73 13 75 75 0
72 Fani 20/06/2007 11 Perempuan 5 73 73 0 87 87 0
60
73 Aulia 31/07/2007 11 Perempuan 5 67 67 0 70 72 2
74 Aqilla 17/03/2007 11 Perempuan 5 67 67 0 70 77 7
75 Dina 01/08/2007 11 Perempuan 5 20 40 20 65 68 3
76 Dea 01/08/2007 11 Perempuan 5 40 73 33 72 77 5
77 Anggi 03/12/2007 11 Perempuan 5 27 53 26 57 58 1
78 Dea 19/05/2007 11 Perempuan 5 40 53 13 68 72 4
61
Lampiran 3.Uji Statistik
Frequencies
1. Umur Sampel
Umur
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 7-9 37 47.4 47.4 47.4
10-11 38 48.7 48.7 96.2
<11 3 3.8 3.8 100.0
Total 78 100.0 100.0
2. Jenis Kelamin
Jenis_Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Laki – laki 37 47.4 47.4 47.4
Perempuan 41 52.6 52.6 100.0
Total 78 100.0 100.0
62
Lampiran. 3 Uji Statistik
1. Uji Statistic Pengetahuan sebelum dan sesudah antara Kedua Kelompok
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation
Std. Error
Mean
Kelompok
Eksperimen
Skor_Pengetahuan
_Sebelum
62.87 78 15.898 1.800
Skor_Pengetahuan
_Sesudah
76.17 78 14.259 1.614
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
K_
Eksp
erime
n
Skor_Pengetahuan_
Sebelum -
Skor_Pengetahuan_
Sesudah
-13.295 12.326 1.396 -16.074 -10.516 -9.526 77 .000
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation
Std. Error
Mean
Kelompok
Pembanding
Skor_Pengetahuan
_Sebelum
49.45 78 15.456 1.750
Skor_Pengetahuan
_Sesudah
61.12 78 14.752 1.670
63
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
K_
Pmb
andin
g
Skor_Pengetahuan
_Sebelum -
Skor_Pengetahuan
_Sesudah
-11.667 11.925 1.350 -14.355 -8.978 -8.641 77 .000
2. Uji Statistic Sikap sebelum dan sesudah antara Kedua Kelompok
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Kelompok
Eksperimen
SKor_Sikap
_sebelum
68.31 78 6.914 .783
Skor_Sikap
_Sesudah
73.85 78 6.758 .765
Paired Samples Test
Paired Differences
t Df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair
1
SKor_Sikap_sebelu
m -
Skor_Sikap_Sesud
ah
-5.538 5.476 .620 -6.773 -4.304 -8.932 77 .000
64
Paired Samples Statistics
Mean N Std. Deviation
Std. Error
Mean
Kelompok
Pembanding
SKor_Sikap
_sebelum
62.97 78 7.148 .809
Skor_Sikap
_Sesudah
68.95 78 6.287 .712
Paired Samples Test
Paired Differences
t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Pair
1
SKor_Sikap_sebel
um -
Skor_Sikap_Sesu
dah
-5.974 4.862 .550 -7.070 -4.878 -
10.853
77 .000
65
3. Uji T-Test Independent
Group Statistics
Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
pengetahuan Eksperimen 78 13.46 12.423 1.407
Kontrol 78 12.09 12.335 1.397
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Difference
F Sig. t df
Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference Std. Error Difference Lower Upper
pengetahu
an
Equal variances
assumed
.162 .688 .692 154 .490 1.372 1.982 -2.544 5.288
Equal variances not
assumed
.692 153.992 .490 1.372 1.982 -2.544 5.288
66
Group Statistics
Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Sikap Eksperimen 78 5.59 5.936 .672
Kontrol 78 5.97 4.862 .550
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
95% Confidence
Interval of the
Difference
F Sig. t df Sig. (2-tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference Lower Upper
sika
p
Equal variances
assumed
.585 .445 -.443 154 .659 -.385 .869 -2.101 1.332
Equal variances
not assumed
-.443 148.24
7
.659 -.385 .869 -2.101 1.332
67
Lampiran.4. Lembar persetujuan menjadi sampel
FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(INFORMED CONSENT)
Program Studi Diploma IV Gizi
Politeknik Kesehatan Medan
SURAT PERSETUJUAN
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : ......................................................
Umur : ............... tahun
Kelas : ...............
Setelah mendapatkan keterangan secukupnya manfaat dari penelitian
tersebut dibawah ini yang berjudul :
PENGARUH PEMBERIAN PENYULUHAN GIZI SEIMBANG MELALUI
MEDIAPOSTER TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN
PERUBAHAN SIKAP PADA ANAK SEKOLAH DI MIN MEDAN
SENEMBAH KEC. TANJUNG MORAWA TAHUN 2018
Dengan sukarela menyetujui di ikut sertakan dalam penelitian diatas dengan
catatan bila suatu waktu merasa di rugikan dalam bentuk apapun, berhak
membatalkan persetujuan ini serta berhak untuk mengundurkan diri.
Lubuk Pakam, 2018
Mengetahui Yang Menyetujui
Penanggung jawab Penelitian Peserta
( PUTRI RINITA HARAHAP) ( )
68
Lampiran 5.Satuan Acara Penyuluhan
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Materi : Gizi Seimbang Anak Sekolah
Tempat : MIN Medan Senembah Kecamatan Tanjung Morawa
Waktu : 09.00 – 10.00 WIB
Hari : Pertama (I)
Sasaran : Siswa kelas III MIN Medan Senemba yang dijadikan sampel
sebanyak 29 orang
A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, siswa dapat memahami pentingnya gizi
seimbang dalam kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Menjelaskan Pengertian Gizi Seimbang
Menjelaskan 4 Pilar Gizi Seimbang
B. Pokok Bahasan : Pesan Gizi Seimbang
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
D. Media dan Alat Bantu
Poster Gizi Seimbang
69
E. Kegiatan Penyuluhan
No.
Tahap Waktu Kegiatan Pemateri Kegiatan Peserta
1. Pendahuluan 5 menit i. Membuka
penyuluhan ii. Menjelaskan
cakupan materi
Menjawab salam Memperhatikan
2. Penyajian 10 menit
iii. Menjelaskan
Pengertian gizi seimbang
iv. Menjelaskan 4 Pilar Gizi Seimbang
Memperhatikan
3. Penutup 15 menit
v. Melakukan sesi tanya jawab
vi. Menutup Penyuluhan.
Memberi pertanyaan Memperhatikan
F. Materi
A. Pengertian Gizi Seimbang
1. Gizi Seimbang
Susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis
dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan
prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan
mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi.
2. Empat Pilar Gizi Seimbang
70
Empat Pilar Gizi Seimbang tertuang dalam Tumpeng Gizi Seimbang
(TGS). TGS memvisualkan 4 prinsip Gizi Seimbang yaitu : keaneka
ragaman makanan sesuai kebutuhan, pola hidup bersih, hidup aktif dan
pemantauan berat badan ideal. Luas potongan TGS menggambarkan
banyaknya porsi makanan yang harus dikonsumsi per hari.
Pada bagian bawah terdapat gelas berisi air putih yang menunjukkan
kebutuhan air minum untuk tubuh minimal 2 liter (8 gelas) dalam sehari.Air
putih yang diminum harus bersih, tidak berbau dan tidak berasa. Di atas air
putih terdapat potongan tumpeng yang besar. Potongan besar itu
menunjukkan golongan makanan pokok (sumber karbohidrat).Golongan ini
dianjurkan dikonsumsi 3—8 porsi sehari.Kemudian di atasnya lagi terdapat
golongan sayur dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral. Ukuran
potongan sayur dalam TGS sengaja dibuat lebih besar yaitu 3 – 5 porsi
sehari dibandingkan buah yang yang anjuran konsumsinya 2 – 3 porsi
sehari.
Selanjutnya adalah potongan protein, dimana bagian kanan adalah
golongan protein hewani seperti telur, ikan, daging, susu dan produk
olahan susu (yogurt, mentega, dan keju), dan bagian kiri adalah golongan
protein nabati seperti kacang-kacangan dan hasil olahannya (tahu, tempe,
dan oncom). Pada puncak TGS tampak potongan sangat kecil untuk
makanan yang terdiri dari minyak, gula, dan garam.Potongan sangat kecil
itu dimaknai sebagai anjuran mengkonsumsi minyak, gula, dan garam
seperlunya saja.Sedangkan pada bagian paling bawah tumpeng terdapat
prinsip – prinsip yang lain dalam Pedoman Gizi Seimbang yaitu pola hidup
aktif dengan olahraga (aktivitas fisik), menjaga kebersihan sebelum makan
dan pemantauan berat badan ideal.
71
Membiasakan perilaku hidup bersih
Perilaku hidup bersih sangat terkait dengan prinsip Gizi
Seimbang :
Dengan membiasakan perilaku hidup bersih akan menghindarkan
seseorang dari keterpaparan terhadap sumber penyakit.
Contoh:
1) selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir
sebelum makan, , sebelum menyiapkan makanan dan minuman, dan
setelah buang air besar dan kecil, akan menghindarkan
terkontaminasinya tangan dan makanan dari kuman penyakit antara
lain kuman penyakit typus dan disentri;
2) menutup makanan yang disajikan akan menghindarkan makanan
dihinggapi lalat dan binatang lainnya serta debu yang membawa
berbagai kuman penyakit;
3) selalu menutup mulut dan hidung bila bersin, agar tidak
menyebarkan kuman penyakit; dan
4) selalu menggunakan alas kaki agar terhindar dari penyakit
kecacingan
Melakukan aktivitas fisik.
Aktivitas fisik yang meliputi segala macam kegiatan tubuh
termasuk olahraga merupakan salahsatu upaya untuk
menyeimbangkan antara pengeluaran dan pemasukan zat gizi
utamanyasumber energi dalam tubuh.Aktivitas fisik memerlukan
energi.Aktivitas fisik berperan dalam menyeimbangkan zat gizi yang
keluar dari dan yang masuk ke dalam tubuh. Salah satu cara aktifitas
fisik yaitu olahraga. Olahraga memiliki manfaat yang baik untuk
kebugaran dan kesehatan tubuh.
72
Mempertahankan dan memantau Berat Badan (BB) normal
Pemantauan BB normal merupakan hal yang harus menjadi
bagian dari ‗Pola Hidup‘ dengan ‗Gizi Seimbang‘, sehingga dapat
mencegah penyimpangan BB dari BB normal, dan apabila terjadi
penyimpangan dapat segera dilakukan langkah-langkah pencegahan
dan penanganannya. Bagi bayi dan balita indikator yang digunakan
adalah perkembangan berat badan sesuai dengan pertambahan
umur.Pemantauannya dilakukan dengan menggunakan KMS. Yang
dimaksud dengan Berat Badan Normal adalah :
a. untuk orang dewasa jika IMT 18,5 – 25,0;
b. bagi anak Balita dengan menggunakan KMS dan berada di
dalam pita hijau.
Pesan Gizi Seimbang
Pesan ini berlaku untuk masyarakat umum dari berbagai lapisan yang
dalam kondisi sehat.
1. Syukuri dan nikmati anekaragam makanan
2. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan
3. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein
tinggi.
4. Biasakan mengonsumsi anekaragam makanan pokok.
5. Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak
6. Biasakan Sarapan
7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman
8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan
9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir.
10. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan
normal
73
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Materi : Gizi Seimbang Anak Sekolah
Tempat : MIN Medan Senembah Kecamatan Tanjung Morawa
Waktu : 09.00 – 10.00 WIB
Hari : Kedua (II)
Sasaran : Siswa kelas IV MIN Medan Senemba yang dijadikan sampel
sebanyak 30 orang
A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, siswa dapat memahami pentingnya gizi
seimbang dalam kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Menjelaskan Pengertian Gizi Seimbang
Menjelaskan 4 Pilar Gizi Seimbang
B. Pokok Bahasan : Pesan Gizi Seimbang
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
D. Media dan Alat Bantu
Poster Gizi Seimbang
74
E. Kegiatan Penyuluhan
No.
Tahap Waktu Kegiatan Pemateri Kegiatan Peserta
1. Pendahuluan 5 menit i. Membuka
penyuluhan ii. Menjelaskan
cakupan materi
Menjawab salam Memperhatikan
2. Penyajian 10 menit
iii. Menjelaskan
Pengertian gizi seimbang
iv. Menjelaskan 4 Pilar Gizi Seimbang
Memperhatikan
3. Penutup 15 menit
v. Melakukan sesi tanya jawab
vi. Menutup Penyuluhan.
Memberi pertanyaan Memperhatikan
F. Materi
A. Pengertian Gizi Seimbang
1. Gizi Seimbang
Susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis
dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan
prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan
mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi.
2. Empat Pilar Gizi Seimbang
75
Empat Pilar Gizi Seimbang tertuang dalam Tumpeng Gizi Seimbang
(TGS). TGS memvisualkan 4 prinsip Gizi Seimbang yaitu : keaneka
ragaman makanan sesuai kebutuhan, pola hidup bersih, hidup aktif dan
pemantauan berat badan ideal. Luas potongan TGS menggambarkan
banyaknya porsi makanan yang harus dikonsumsi per hari.
Pada bagian bawah terdapat gelas berisi air putih yang menunjukkan
kebutuhan air minum untuk tubuh minimal 2 liter (8 gelas) dalam sehari.Air
putih yang diminum harus bersih, tidak berbau dan tidak berasa. Di atas air
putih terdapat potongan tumpeng yang besar. Potongan besar itu
menunjukkan golongan makanan pokok (sumber karbohidrat).Golongan ini
dianjurkan dikonsumsi 3—8 porsi sehari.Kemudian di atasnya lagi terdapat
golongan sayur dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral. Ukuran
potongan sayur dalam TGS sengaja dibuat lebih besar yaitu 3 – 5 porsi
sehari dibandingkan buah yang yang anjuran konsumsinya 2 – 3 porsi
sehari.
Selanjutnya adalah potongan protein, dimana bagian kanan adalah
golongan protein hewani seperti telur, ikan, daging, susu dan produk
olahan susu (yogurt, mentega, dan keju), dan bagian kiri adalah golongan
protein nabati seperti kacang-kacangan dan hasil olahannya (tahu, tempe,
dan oncom). Pada puncak TGS tampak potongan sangat kecil untuk
makanan yang terdiri dari minyak, gula, dan garam.Potongan sangat kecil
itu dimaknai sebagai anjuran mengkonsumsi minyak, gula, dan garam
seperlunya saja.Sedangkan pada bagian paling bawah tumpeng terdapat
prinsip – prinsip yang lain dalam Pedoman Gizi Seimbang yaitu pola hidup
aktif dengan olahraga (aktivitas fisik), menjaga kebersihan sebelum makan
dan pemantauan berat badan ideal.
76
Membiasakan perilaku hidup bersih
Perilaku hidup bersih sangat terkait dengan prinsip Gizi
Seimbang :
Dengan membiasakan perilaku hidup bersih akan menghindarkan
seseorang dari keterpaparan terhadap sumber penyakit.
Contoh:
1) selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir
sebelum makan, , sebelum menyiapkan makanan dan minuman, dan
setelah buang air besar dan kecil, akan menghindarkan
terkontaminasinya tangan dan makanan dari kuman penyakit antara
lain kuman penyakit typus dan disentri;
2) menutup makanan yang disajikan akan menghindarkan makanan
dihinggapi lalat dan binatang lainnya serta debu yang membawa
berbagai kuman penyakit;
3) selalu menutup mulut dan hidung bila bersin, agar tidak
menyebarkan kuman penyakit; dan
4) selalu menggunakan alas kaki agar terhindar dari penyakit
kecacingan
Melakukan aktivitas fisik.
Aktivitas fisik yang meliputi segala macam kegiatan tubuh
termasuk olahraga merupakan salahsatu upaya untuk
menyeimbangkan antara pengeluaran dan pemasukan zat gizi
utamanyasumber energi dalam tubuh.Aktivitas fisik memerlukan
energi.Aktivitas fisik berperan dalam menyeimbangkan zat gizi yang
keluar dari dan yang masuk ke dalam tubuh. Salah satu cara aktifitas
fisik yaitu olahraga. Olahraga memiliki manfaat yang baik untuk
kebugaran dan kesehatan tubuh.
77
Mempertahankan dan memantau Berat Badan (BB) normal
Pemantauan BB normal merupakan hal yang harus menjadi
bagian dari ‗Pola Hidup‘ dengan ‗Gizi Seimbang‘, sehingga dapat
mencegah penyimpangan BB dari BB normal, dan apabila terjadi
penyimpangan dapat segera dilakukan langkah-langkah pencegahan
dan penanganannya. Bagi bayi dan balita indikator yang digunakan
adalah perkembangan berat badan sesuai dengan pertambahan
umur.Pemantauannya dilakukan dengan menggunakan KMS. Yang
dimaksud dengan Berat Badan Normal adalah :
a. untuk orang dewasa jika IMT 18,5 – 25,0;
b. bagi anak Balita dengan menggunakan KMS dan berada di
dalam pita hijau.
Pesan Gizi Seimbang
Pesan ini berlaku untuk masyarakat umum dari berbagai lapisan yang
dalam kondisi sehat.
1. Syukuri dan nikmati anekaragam makanan
2. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan
3. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein
tinggi.
4. Biasakan mengonsumsi anekaragam makanan pokok.
5. Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak
6. Biasakan Sarapan
7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman
8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan
9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir.
10. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan
normal
78
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Materi : Gizi Seimbang Anak Sekolah
Tempat : MIN Medan Senembah Kecamatan Tanjung Morawa
Waktu : 09.00 – 10.00 WIB
Hari : Ketiga (III)
Sasaran : Siswa kelas V MIN Medan Senemba yang dijadikan sampel
sebanyak 19 orang
A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, siswa dapat memahami pentingnya gizi
seimbang dalam kehidupan sehari-hari.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Menjelaskan Pengertian Gizi Seimbang
Menjelaskan 4 Pilar Gizi Seimbang
B. Pokok Bahasan : Pesan Gizi Seimbang
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
D. Media dan Alat Bantu
Poster Gizi Seimbang
79
E. Kegiatan Penyuluhan
No.
Tahap Waktu Kegiatan Pemateri Kegiatan Peserta
1. Pendahuluan 5 menit i. Membuka
penyuluhan ii. Menjelaskan
cakupan materi
Menjawab salam Memperhatikan
2. Penyajian 10 menit
iii. Menjelaskan
Pengertian gizi seimbang
iv. Menjelaskan 4 Pilar Gizi Seimbang
Memperhatikan
3. Penutup 15 menit
v. Melakukan sesi tanya jawab
vi. Menutup Penyuluhan.
Memberi pertanyaan Memperhatikan
F. Materi
A. Pengertian Gizi Seimbang
1. Gizi Seimbang
Susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis
dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan
prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan
mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi.
2. Empat Pilar Gizi Seimbang
Empat Pilar Gizi Seimbang tertuang dalam Tumpeng Gizi Seimbang
(TGS). TGS memvisualkan 4 prinsip Gizi Seimbang yaitu : keaneka
ragaman makanan sesuai kebutuhan, pola hidup bersih, hidup aktif dan
80
pemantauan berat badan ideal. Luas potongan TGS menggambarkan
banyaknya porsi makanan yang harus dikonsumsi per hari.
Pada bagian bawah terdapat gelas berisi air putih yang menunjukkan
kebutuhan air minum untuk tubuh minimal 2 liter (8 gelas) dalam sehari.Air
putih yang diminum harus bersih, tidak berbau dan tidak berasa. Di atas air
putih terdapat potongan tumpeng yang besar. Potongan besar itu
menunjukkan golongan makanan pokok (sumber karbohidrat).Golongan ini
dianjurkan dikonsumsi 3—8 porsi sehari.Kemudian di atasnya lagi terdapat
golongan sayur dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral. Ukuran
potongan sayur dalam TGS sengaja dibuat lebih besar yaitu 3 – 5 porsi
sehari dibandingkan buah yang yang anjuran konsumsinya 2 – 3 porsi
sehari.
Selanjutnya adalah potongan protein, dimana bagian kanan adalah
golongan protein hewani seperti telur, ikan, daging, susu dan produk
olahan susu (yogurt, mentega, dan keju), dan bagian kiri adalah golongan
protein nabati seperti kacang-kacangan dan hasil olahannya (tahu, tempe,
dan oncom). Pada puncak TGS tampak potongan sangat kecil untuk
makanan yang terdiri dari minyak, gula, dan garam.Potongan sangat kecil
itu dimaknai sebagai anjuran mengkonsumsi minyak, gula, dan garam
seperlunya saja.Sedangkan pada bagian paling bawah tumpeng terdapat
prinsip – prinsip yang lain dalam Pedoman Gizi Seimbang yaitu pola hidup
aktif dengan olahraga (aktivitas fisik), menjaga kebersihan sebelum makan
dan pemantauan berat badan ideal.
Membiasakan perilaku hidup bersih
Perilaku hidup bersih sangat terkait dengan prinsip Gizi
Seimbang :
Dengan membiasakan perilaku hidup bersih akan menghindarkan
seseorang dari keterpaparan terhadap sumber penyakit.
Contoh:
81
1) selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir
sebelum makan, , sebelum menyiapkan makanan dan minuman, dan
setelah buang air besar dan kecil, akan menghindarkan
terkontaminasinya tangan dan makanan dari kuman penyakit antara
lain kuman penyakit typus dan disentri;
2) menutup makanan yang disajikan akan menghindarkan makanan
dihinggapi lalat dan binatang lainnya serta debu yang membawa
berbagai kuman penyakit;
3) selalu menutup mulut dan hidung bila bersin, agar tidak
menyebarkan kuman penyakit; dan
4) selalu menggunakan alas kaki agar terhindar dari penyakit
kecacingan
Melakukan aktivitas fisik.
Aktivitas fisik yang meliputi segala macam kegiatan tubuh
termasuk olahraga merupakan salahsatu upaya untuk
menyeimbangkan antara pengeluaran dan pemasukan zat gizi
utamanyasumber energi dalam tubuh.Aktivitas fisik memerlukan
energi.Aktivitas fisik berperan dalam menyeimbangkan zat gizi yang
keluar dari dan yang masuk ke dalam tubuh. Salah satu cara aktifitas
fisik yaitu olahraga. Olahraga memiliki manfaat yang baik untuk
kebugaran dan kesehatan tubuh.
Mempertahankan dan memantau Berat Badan (BB) normal
Pemantauan BB normal merupakan hal yang harus menjadi
bagian dari ‗Pola Hidup‘ dengan ‗Gizi Seimbang‘, sehingga dapat
mencegah penyimpangan BB dari BB normal, dan apabila terjadi
penyimpangan dapat segera dilakukan langkah-langkah pencegahan
dan penanganannya. Bagi bayi dan balita indikator yang digunakan
adalah perkembangan berat badan sesuai dengan pertambahan
82
umur.Pemantauannya dilakukan dengan menggunakan KMS. Yang
dimaksud dengan Berat Badan Normal adalah :
a. untuk orang dewasa jika IMT 18,5 – 25,0;
b. bagi anak Balita dengan menggunakan KMS dan berada di
dalam pita hijau.
Pesan Gizi Seimbang
Pesan ini berlaku untuk masyarakat umum dari berbagai lapisan yang
dalam kondisi sehat.
1. Syukuri dan nikmati anekaragam makanan
2. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan
3. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein
tinggi.
4. Biasakan mengonsumsi anekaragam makanan pokok.
5. Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak
6. Biasakan Sarapan
7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman
8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan
9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir.
10. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan
normal
83
Lampiran 6.Kuesioner
Kuesioner Penelitian
Pengaruh Pemberian Penyuluhan Gizi Seimbang Melalui Media Poster
Terhadap Peningkatan Pengetahuan dan Perubahan Sikap Anak
Sekolah Dasar Di MIN Medan Senembah Kecamatan Tanjung Morawa
___________________________________________________________
No. Sampel :
Nama :
Tempat, Tgl Lahir :
Umur :
Kelas :
Nama Orang tua
Ayah :
Ibu :
Pekerjaan Orang tua :
Pendidikan Terakhir Ibu :
Tidak tamat SD SMP / Sederajat DIII
SD SMA / Sederajat S1/S2
84
A. KUESIONER PENGETAHUAN
Petunjuk :Jawablah pertanyaan dibawah ini berdasarkan Gambar
dibawah ini.
1. Pengertian Gizi Seimbang adalah?
a) Susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam
jenis dan jumlah sesuai kebutuhan.
b) Susunan menu makanan sehari yang mengandung zat gizi
lengkap.
c) Susunan zat gizi sehari yang mengandung gizi lengkap.
2. Apa saja bahan makanan yang tergolong sumber karbohidrat seperti?
a) Nasi, ubi, kentang, jagung, bihun
b) Nasi, telur, ubi, ikan, ayam
c) Nasi, telur, ikan, ayam, tempe
3. Berapa porsi dalam sehari kita sebaiknya mengkonsumsi makanan
pokok?
a) 3 – 8 porsi
b) 3 – 4 porsi
c) 2 porsi
4. Apa saja bahan makanan yang tergolong sumber protein seperti?
a) Tahu, tempe, ikan, ayam, susu
b) Tahu, tempe, ikan, mie, nasi
c) Tahu, mie, nasi, ubi, kentang, jagung
85
5. Berapa porsi dalam sehari kita sebaiknya mengkonsumsi bahan
makanan tergolong sumber protein?
a) 2 – 3 porsi
b) 2 porsi
c) 1 porsi
6. Apa saja bahan makanan yang tergolong kelompok sayur-sayuran
seperti?
a) Bayam, kangkung, wortel, kacang panjang
b) Bayam, kangkung, durian, wortel, jeruk
c) Sawo, pisang, nasi, mie, ubi
7. Berapa porsi dalam sehari kita sebaiknya mengkonsumsi bahan
makanan kelompok sayur-sayuran?
a) 3 – 5 porsi
b) 3 porsi
c) 1 porsi
8. Apa saja bahan makanan yang tergolong kelompok buah-buahan
seperti?
a) Semangka, jeruk, pisang, papaya, manga
b) Semangka, jeruk, bayam, pisang, kangkung
c) Bayam, kangkung, wortel, sawi
9. Berapa porsi dalam sehari kita sebaiknya mengkonsumsi bahan
makanan kelompok buah-buahan?
a) 2 – 3 porsi
b) 2 porsi
c) 1 porsi
10. Berapa gelas dalam sehari sebaiknya kita minum air putih?
a) 8 gelas sehari
b) 5 gelas sehari
c) 2 gelas sehari
86
11. Hal apa yang harus kita lakukan dalam menjaga kesehatan tubuh
kita?
a) Makan beraneka ragam makanan, olahraga teratur, menjaga
kebersihan diri, selalu memantau berat badan.
b) Selalu berolahraga secara teratur
c) Bermain bersama teman-teman
12. Agar kita terhindar dari berbagai kuman penyakit, sebaiknya kita
membiasakan perilaku hidup bersih, seperti?
a) Selalu cuci tangan pakai sabun, menutup mulut dan hidung bila
bersin.
b) Menutup makanan yang disajikan dan pakai alas kaki.
c) Cuci tangan pakai sabun dan tidak pakai alas kaki.
13. Hal yang harus menjadi bagian dari Pola Hidup dengan Gizi seimbang
adalah?
a) Pemantauan berat badan normal.
b) Pemantauan tinggi badan normal.
c) Pemantauan asupan makanan.
14. Apa isi pesan gizi seimbang nomor 3?
a) Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein
hewani.
b) Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan.
c) Biasakan mengkonsumsi anekaragaman makanan pokok.
15. Apa isi pesan gizi seimbang nomor 9?
a) Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir.
b) Biasakan membaca label pada kemasan pangan.
c) Biasakan minum air putih yang cukup dan aman.
87
B. KUESIONER SIKAP
Petunjuk : Berikan tanda (√) pada jawaban yang anda anggap benar
No Pertanyaan Sangat Setuju
Setuju Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
1 Sebaiknya makan sayur dan buah setiap hari.
2 Makan nasi lebih baik daripada roti.
3 Makan sayur sebaiknya 2 – 3 kali sehari.
4 Makan buah yang murah seperti pisang, nanas, papaya kurang banyak mengandung vitamin.
5 Makan buah cukup 2 kali seminggu.
6 Sebaiknya minum air putih 6 gelas per hari.
7 Makan ikan menyebabkan kecacingan.
8 Tidak sarapan pagi merupakan masalah yang akan mengganggu kesehatan saya.
9 Tempe akan membuat anak menjadi bodoh.
10 Selalu minum minuman yang bergula baik untuk kesehatan
11 Makanan yang sudah dimasak lebih baik ditutup agar tidak dihinggapi lalat.
12 Menurut saya, setelah olahraga tidak perlu minum.
13 Menurut saya, kurang minum air putih dapat membuat sakit.
14 Jalan kaki lebih menyehatkan daripada naik kendaraan
15 Menimbang berat badan setiap bulannya.
88
Lampiran 7.
PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Putri Rinita Harahap
Nim : P01031214046
Menyatakan bahwa data penelitian yang terdapat di skripsi saya adalah
benar saya ambil dan bila saya tidak bersedia mengikuti ujian ulang ( ujian
utama saya dibatalkan ).
Yang membuat
Pernyataan,
( Putri Rinita Harahap)
89
Lampiran 8. Bukti Bimbingan SKRIPSI
MAHASISWA PRODI D – IV GIZI
T.A 2017/2018
Nama Mahasiswa : Putri Rinita Harahap
NIM : P01031214046
Judul Skripsi : Pengaruh Pemberian Penyuluhan Gizi
Seimbang Melalui Media Poster Terhadap
Peningkatan Pengetahuan dan Perubahan Sikap
Anak Sekolah Dasar Di MIN Medan Senembah
Kecamatan Tanjung Morawa.
Bidang Peminatan : Gizi Masyarakat
Nama Pembimbing : Dr. Oslida Martony, SKM, M.Kes
90
Lampiran 9.
Bukti Bimbingan Skripsi
No Tanggal Judul dan Topik
Bimbingan
T. Tangan
Mahasiswa
T. Tangan
Pembimbing
1 27/9/2017
Membicarakan topik
penelitian dan membaca
jurnal
2 28/9/2017 Menentukan topik
penelitian
3 29/9/2017
Masalah penelitian dan
menentukan variabel
penelitian
4 2/10/2017 Menulis latar belakang
5 9/10/2017 Diskusi BAB I
6 10/10/2017 Revisi BAB I
7 12/10/2017 Diskusi BAB II
8 17/10/2017 Revisi BAB II
9 19/10/2017 Diskusi BAB III dan
Lampiran
10 24/10/2017 Revisi BAB III dan
Lampiran
11 25/10/2017 Diskusi Kuesioner
91
12 30/10/2017 Seminar Proposal
13 5/11/2017 Revisi Proposal
14 6/11/2017 Revisi Proposal
15 7/11/2017 Revisi Proposal
16 9/11/2017 Fix Proposal
17 23 /7/2018 Data Selesai diteliti
18 2/8/2018 Pengolahan data dan
pembuatan master tabel
19 3/8/2018 Fix master tabel
20 6/8/2018
Perapian Bab III dan
mulai penulisan Bab IV
dan V
21 9/8/2018 Penulisan Bab IV
22 10/8/2018 Penulisan Bab V dan
menyusun lampiran
23 14/8/2018 Pengecekan ulang skripsi
24 15/8/2018 Sidang skripsi
25 23/8/2018 Revisi skripsi
26 31/8/2018 Revisi skripsi
27 5/9/2018 Revisi skripsi
28 13/9/2018 Fix skripsi
92
Lampiran 10. Daftar Riwayat Hidup
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : Putri Rinita Harahap
Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 11 Maret 1997
Jumlah Anggota Keluarga: 5 Orang
Alamat Rumah : Jalan Young Panah Hijau Gg. Darul Ikhlas
Link.IX Kecamatan Medan Marelan
No Hp : 0823-6237-3507
Riwayat Pendidikan : 1. MIN Medan Labuhan
2. SMPN 39 Medan
3. SMAN 19 Medan
4. Politeknik Kesehatan Medan Jurusan Gizi
Hobby : Mendengarkan musik
Pesan : Stay Calm, Be Positive..
93
Lampiran 11.Dokumentasi
Pre – Test
94
INTERVENSI
95
PEMASANGAN POSTER DI LORONG KELAS SEKOLAH
96
97
POST – TEST