pengaruh pemberian pupuk kandang ayam dan kapur …

39
Jurnal Embrio (12) ( 1 ) (1-16) 2020 pISSN : 2085-403X https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Doi ; 1031317/embrio https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Page 1 PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN KAPUR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) PADA ULTISOL Zahanis 1), Fatimah 1) dan Darman 2) 1) Dosen Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Tamansiswa Padang. 2) Alumni Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Tamansiswa Padang. Email : [email protected]; [email protected]; ABSTRAK Penelitian ini telah dilaksanakan dilahan ultisol Di Kelurahan Kalumbuk, Kecamatan Kuranji Sumatera Barat dengan ketinggian tempat 10 m dpl dari bulan Januari 2019 sampai dengan bulan April 2019. Tujuan dari percobaan ini untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kandang ayam dan kapur tehadap pertumbuhan dan produksi kacang tanah.Percobaan ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan dua faktor.Faktor pertama adalah pupuk kandang ayam terdiri dari 3 taraf yakni, 0 ton/ha, 5 ton/ha, dan 10 ton/ha. Faktor kedua adalah Kapur terdiri dari 3 taraf yakni, 0 ton/ha, 0,5 ton/ha, dan 1 ton/ha. Hasil percobaan menunjukkan pemberian 5 ton/ha pupuk kandang ayam berpengaruh terhadap parameter bobot 100 biji dan kapur tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi kacang tanah. Kata kunci : kacang tanah, pupuk kandang ayam, kapur PENDAHULUAN Kacang tanah merupakan tanaman yang menduduki urutan kedua sebagai sumber nabati setelah kedelai di Indonesia.Kacang tanah dapat menjadi sumber protein nabati, bahan baku industri makanan, kebutuhan rumah tangga.Biji kacang tanah dapat digunakan langsung untuk pangan, sayur, digoreng atau direbus dan sebagai bahan baku industri seperti keju, sabun, minyak, serta brangkasannya untuk pakan ternak dan pupuk (Marzuki, 2007). Permintaan kacang tanah terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia sehingga membutuhkan ketersediaan yang cukup baik kuantitas dan kualitas (Kementerian Pertanian, 2016). Pada tahun 2012, produksi kacang tanah Indonesia mencapai 712.857 ton dan terus menjadi sebesar 480.360 ton pada tahun 2017. Realisasi impor kacang tanah Indonesia pada periode tersebut dalam besaran yang cukup besar yakni mencapai 253.102 ton pada tahun 2012 dan terus menurun hingga pada tahun 2016 menjadi sebesar 194.074

Upload: others

Post on 12-Apr-2022

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN KAPUR …

Jurnal Embrio (12) ( 1 ) (1-16) 2020 pISSN : 2085-403X https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Doi ; 1031317/embrio

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Page 1

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN KAPUR

TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG TANAH

(Arachis hypogaea L.) PADA ULTISOL

Zahanis1), Fatimah1) dan Darman2)

1)Dosen Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Tamansiswa Padang. 2)Alumni Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Tamansiswa Padang.

Email : [email protected]; [email protected];

ABSTRAK

Penelitian ini telah dilaksanakan dilahan ultisol Di Kelurahan Kalumbuk,

Kecamatan Kuranji Sumatera Barat dengan ketinggian tempat 10 m dpl dari bulan

Januari 2019 sampai dengan bulan April 2019. Tujuan dari percobaan ini untuk

mengetahui pengaruh pemberian pupuk kandang ayam dan kapur tehadap

pertumbuhan dan produksi kacang tanah.Percobaan ini menggunakan Rancangan

Acak Lengkap Faktorial dengan dua faktor.Faktor pertama adalah pupuk kandang

ayam terdiri dari 3 taraf yakni, 0 ton/ha, 5 ton/ha, dan 10 ton/ha. Faktor kedua

adalah Kapur terdiri dari 3 taraf yakni, 0 ton/ha, 0,5 ton/ha, dan 1 ton/ha. Hasil

percobaan menunjukkan pemberian 5 ton/ha pupuk kandang ayam berpengaruh

terhadap parameter bobot 100 biji dan kapur tidak berpengaruh terhadap

pertumbuhan dan produksi kacang tanah.

Kata kunci : kacang tanah, pupuk kandang ayam, kapur

PENDAHULUAN

Kacang tanah merupakan

tanaman yang menduduki urutan

kedua sebagai sumber nabati setelah

kedelai di Indonesia.Kacang tanah

dapat menjadi sumber protein nabati,

bahan baku industri makanan,

kebutuhan rumah tangga.Biji kacang

tanah dapat digunakan langsung untuk

pangan, sayur, digoreng atau direbus

dan sebagai bahan baku industri

seperti keju, sabun, minyak, serta

brangkasannya untuk pakan ternak dan

pupuk (Marzuki, 2007).

Permintaan kacang tanah

terus meningkat seiring dengan

meningkatnya jumlah penduduk di

Indonesia sehingga membutuhkan

ketersediaan yang cukup baik

kuantitas dan kualitas (Kementerian

Pertanian, 2016). Pada tahun 2012,

produksi kacang tanah Indonesia

mencapai 712.857 ton dan terus

menjadi sebesar 480.360 ton pada

tahun 2017. Realisasi impor kacang

tanah Indonesia pada periode tersebut

dalam besaran yang cukup besar yakni

mencapai 253.102 ton pada tahun

2012 dan terus menurun hingga pada

tahun 2016 menjadi sebesar 194.074

Page 2: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN KAPUR …

Jurnal Embrio (12) ( 1 ) (1-16) 2020 pISSN : 2085-403X https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Doi ; 1031317/embrio

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Page 2

ton. Tahun 2017 impor kacang tanah

mengalami kenaikan menjadi 262.775

ton. Realisasi ekspor kacang tanah

Indonesia adalah sebesar 6.839 ton

pada tahun 2012 sedangkan tahun

2015 mengalami peningkatan yaitu

8.976 ton. Tahun 2016 dan Tahun

2017 mengalami penurunan yaitu

menjadi 6.387 ton dan 6.175 ton

(Badan Pusat Statistik, 2017).

Kebutuhan kacang tanah di Indonesia

setiap tahunnya mencapai ±816 ribu

ton, sedangkan produksi dalam negeri

sebesar 638.896 ton (Kementerian

Pertanian, 2016). Penurunan produksi

kacang tanah disebabkan karena

kurangnya kesuburan lahan dan

menyempitnya lahan pertanian. Upaya

untuk mengatasi permasalahan

tersebut perlu dilakukan penambahan

pupuk kandang ayam kedalam tanah

untuk meningkatkan produktivitas

tanaman kacang tanah. Kapur

merupakan amelioran yang umum

digunakan untuk menurunkan tinggkat

kemasaman dan kesuburan tanah

Pengapuran tanah masam secara

umum bertujuan untuk meningkatkan

pH tanah dan kejenuhan basa, agar

ketersediaan hara bagi tanaman

meningkat dan potensi toksik dari

unsur mikro atau unsur toksik (seperti

Al) menjadi tertekan.

Pupuk kandang dari ayam atau

unggas memiliki kandungan unsur

hara yang lebih besar daripada jenis

ternak lain. Penyebabnya adalah

kotoran padat pada unggas tercampur

dengan kotoran cairnya. Sebelum

digunakan pupuk kandang perlu

mengalami proses penguraian dengan

demikian kualitas pupuk kandang juga

turut ditentukan oleh C/N rasio. Pupuk

kandang yang banyak menganduk

jerami memiliki C/N rasio yang tinggi

sehingga mikroorganisme memerlukan

waktu yang lebih lama untuk

menyelesaikan proses penguraiannya

(Novizan, 2005). Menurut Marsono

dan Lingga (2007), bahwa pupuk

kandang ayam adalah campuran antara

kotoran hewan dengan sisa makanan

dan alas tidur hewan. Campuran ini

mengalami pembusukan hingga tidak

berbentuk seperti asalnya lagi dan

memiliki kandungan hara yang cukup

untuk menunjang pertumbuhan

tanaman.

Pengapuran merupakan

penetralan tanah masam menjadi

netral dengan menggunakan kapur

pertanian sehingga tanaman produksi

tetap melimpah.(Rahardis,

2007).Selama ini kemasaman tanah

Ultisol diatasi oleh pemberian kapur

dan bahan organik berupa pupuk

Page 3: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN KAPUR …

Jurnal Embrio (12) ( 1 ) (1-16) 2020 pISSN : 2085-403X https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Doi ; 1031317/embrio

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Page 3

kandang dan pupuk hijau.Pemberian

kapur selama ini diketahui dapat

meningkatkan pH tanah,

meningkatkan ketersedian Ca, Mg,

kejenuhan basa, dan menurunkan Al-

dd (Barchia, 2009).

Tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui interaksi pemberian

pupuk kandang ayam dan kapur

terhadap pertumbuhan dan produksi

kacang tanah pada ultisol.

BAHAN DAN METODE

Percobaantelah dilaksanakan

dilahan ultisol di Kelurahan

Kalumbuk, Kecamatan Kuranji,

Sumatera Barat dengan ketinggian

tempat 10 m dpl. dimulai pada bulan

Januari 2019 – April 2019 dengan

bahan yang digunakan antara lain

benih kacang tanah varietas jerapah,

pupuk kandang ayam, kapur ZA, Urea

dan SP-36 sedangkan alat yang

digunakan adalah cangkul, sekop,

parang, meteran, tali raffia, timbangan,

alat tulis,papan label, kamera, gunting,

kalkulator, ajir, dan tangki.

Percobaan ini menggunakan

Rancangan Acak Lengkap (RAL)

bentuk Faktorial. Faktor I adalah

dosis pupuk kandang ayam dan faktor

II adalah dosis kapur. Faktor I terdiri 3

taraf dosis pupuk kandang ayam yaitu

0 ton/ha, 5 ton/ha, 10 ton/ha. Faktor

II adalah dosis kapur terdiri 3 taraf

yaitu 0 ton/ha, 0,5 ton/ha, dan 1

ton/ha. Ulangan dilakukan sebanyak

3 kali,sehingga diperoleh 9 x 3 = 27

satuan percobaan. Data yang diperoleh

dianalisis secara statistik dengan sidik

ragam (uji F) pada taraf 5% dan 1%

dilanjutkan dengan uji DMNRT pada

taraf 5% atau 1%.

perlakuan pupuk kandang

ayam yaitu 0 ton/hasetara 0 kg perplot,

pupuk kandang ayam 5 ton/ha setara

10 kg perplot , dan pupuk kandang

ayam 10 ton/ha setara 20 kg perplot.

yang diberikan seminggu sebelum

tanam. Pemberian perlakuan pupuk

kandang ayam dengan cara ditabur dan

diaduk dengan tanah.

Pemberian kapur dengan cara

ditaburkan pada permukaan tanah

dalam plot yang diberikan pada tanah

sebelum tanam, kapur 0 ton/ha setara

dengan 0 kg perplot, kapur 0,5 ton/ha

setara 200 g perplot,dan kapur 1

ton/hasetara 400 g perplot, setelah

pemberian kapur plot percobaan

diinkubasi selama 1 minggu.

Benih yang digunakan yaitu

benih Varietas jerapah . Bijinya berisi

padat dan bernas, tidak cacat, daya

kecambah benih tersebut cukup diatas

98%. Benih direndam dalam air

Page 4: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN KAPUR …

Jurnal Embrio (12) ( 1 ) (1-16) 2020 pISSN : 2085-403X https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Doi ; 1031317/embrio

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Page 4

selama 3 jam untuk memilih benih

yang bagus, benih yang bagus akan

mengendap sedang yang tidak bagus

akan merapung kepermukaan air.

Inokulasi benih dan

penanaman kacang tanah dilakukan

dengan tanah bekas tanaman kacang

tanah caranya yaitu :terlebih dahulu

memercikkan tanah bekas tanaman

kacang tanah dengan air lalu diaduk

dengan benih tanaman kacang tanah

dan kemudian diamkan selama 15

menit. Setelah benih diinokulasi lalu

ditanam secara tugal dengan

kedalaman 3 cm, tiap lobang

ditugalkan 2 benih, lalu ditimbun

dengan tanah.Jarak tanam yang

dipakai 30 x 30 cm.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tinggi Tanaman

Tabel 1.Tinggi tanaman kacang tanah dengan pemberian pupuk kandang ayam

dan kapur pada ultisol

Pupuk kandang

Ayam (ton/ha

Kapur (ton/ha) Rata-Rata

0 0,5 1

................................................cm..............................................

0

5

10

19,66

18,44

19,56

19,45

16,78

16,33

17,89

18,11

18,33

19,00

17,77

18,07

Rata-rata 19,22 17,52 18,11

KK= 3,25 %

Tabel 1. memperlihatkan

pemberian pupuk kandang ayam dosis

5 ton/ha memiliki tinggi yaitu 17,77

cm, berbeda tidak nyata pada

pemberian pupuk kandang ayam 10

ton/ha dengan tinggi 18,07 cm, dan

pemberian pupuk kandang dengan

dosis 0 ton/ha dengan tinggi 19,00 cm.

Pemberian pupuk kandang ayam yang

tidak berbeda nyata terhadap tinggi

tanaman kacang tanah dikarenakan

unsur hara yang terdapat pada pupuk

kandang ayam belum menyediakan

unsur hara yang cukup bagi

pertumbuhan tanaman kacang tanah.

Pupuk kandang ayam yang diberikan

membutuhkan waktu untuk mengalami

dekomposisi sehingga unsur hara yang

berda di dalamnya dapat tersedia dan

diserap oleh tanaman. Hal ini sesuai

dengan pendapat Sutanto,R., (2002),

pupuk kandang ayam memiliki

karakteristik, kandungan hara rendah,

ketersediaan unsur hara lambat, dan

menyediakan hara dalam jumlah yang

terbatas. Demikian juga menurut

Page 5: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN KAPUR …

Jurnal Embrio (12) ( 1 ) (1-16) 2020 pISSN : 2085-403X https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Doi ; 1031317/embrio

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Page 5

Singaravel et.al.(2006) meningkatnya

tinggi tanaman dipengaruhi oleh

penambahan pupuk kandang ayam

yang memberikan nutrisi bagi tanaman

kacang tanah.Selain itu, pemberian

pupuk kandang ayam juga

meningkatkan populasi mikroba dalam

tanah berfungsi menyuburkan tanah

dan menyediakan unsur hara yang siap

diserap oleh tanaman. Menurut

Chitravadivu et al. (2009), secara tidak

langsung mikroba dalam tanah

membantu penyerapan unsur hara

pada tanaman kacang tanah untuk

meningkatkan pertumbuhannya.

Tabel 1.juga memperlihatkan

pemberian kapur juga tidak

berpengaruh nyata, dosis 0,5 ton/ha

dengan tinggi tanaman 17,52 cm dosis

1 ton/ha dengan tinggi tanaman 18,11

cm, dan pada dosis 0 ton/ha yaitu

dangan tinggi 19,22 cm. Hal ini

diduga karena dosis kapur yang di

berikan masih kurang untuk kebutuhan

tinggi tanaman kacang tanah.

Pemberian kapur bertujuan untuk

meningkatkan kesuburan tanah, karena

pembeerian kapur dapat meningkatkan

pH tanah menjadi netral, pada pH

netral semua sebagian besar unsur hara

yang dibutuhkan tanaman dalam

kondisi tersedia. Menurut Munawar

(2011) peningkatan pertumbuhan

tinggi tanaman terjadi akibat

meningkatkan aktifitas fotosintesis

dapat dilihat dari pertumbuhan ruas

daun dan pertambahan tinggi

tanaman.Pertumbuhan tinggi dan

perkembangan tanaman terjadi karena

pembelahan sel, pemanjangan sel,

pembentukan sel serta pembentukan

jaringan baru memerlukan karbohidrat

banyak dipengaruhi oleh kemampuan

tanaman dalam melakukan

fotosintesis, sehingga laju

pertumbuhan dan pemanjangan sel

serta pembentukan jaringan berjalan

cepat pula.

Jumlah Cabang Primer

Tabel 2. Jumlah cabang primer kacang tanah dengan pemberian pupuk kandang

ayam dan kapur pada ultisol

Pupuk Kandang

Ayam (ton/ha)

kapur (ton/ha) Rata-Rata

0 0,5 1

................................................cabang/tanaman.......................

.

0 6,33 6,67 6,44 6,48

5 6,11 6,11 6,44 6,22

10 6,33 6,11 6,22 6,22

Rata-rata 6,25 6,29 6,36

Page 6: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN KAPUR …

Jurnal Embrio (12) ( 1 ) (1-16) 2020 pISSN : 2085-403X https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Doi ; 1031317/embrio

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Page 6

KK= 3,66 %

Tabel 2 menunjukkan jumlah

cabang primer kacang tanah dengan

pemberian pupuk kandang ayam tidak

berbeda. Pada dosis 10yaitu 6,22

cabang, pada dosis 5 yaitu 6,22

cabang, dan pada dosis 0 yaitu 6.48

cabang. Jumlah cabang primer kacang

tanah yang tidak berbeda ini terkait

dengan tinggi tanaman yang juga tidak

berbeda nyata seperti pada Tabel 1.

Keadaan ini menjadikan tanaman

mempunyai peluang yang sama

menghasilkan jumlah percabangan

primer yang terbentuk pada batang

utama. Hasil percobaan ini sesuai

dengan hasil percobaan Maswar

(2009) yang mendapatkan jumlah

cabang primer 5-6 cabang.

Jumlah cabang menentukan

fotosintat dari daun ke bagian

tanaman lain karena daun yang

berada di cabang memberikan hasil

fotosintesis pada polong dalam

cabang tersebut. Hal ini sesuai

dengan Afrizal, (2003) yang

menyatakan bahwa jumlah cabang

berpengaruh terhadap fotosintat yang

ada pada produksi kacang-kacangan.

Tabel 2.memperlihatkan

pemberian kapur dosis 0,5 ton/ha

memiliki cabang primer yaitu 6,29

berbeda tidak nyata pada pemberian

kapur 1 ton/ha dengan cabang primer

6,36 dan kapur dengan dosis 0 ton/ha

dengan cabang primer

6,25.Pertumbuhan cabang primer yang

tidak berbeda disebabkan karena

Pembentukan cabang primer termasuk

pada pertumbuhan vegetatif

bersamaan dengan tinggi tanaman.

Sebagaimana yang dijelaskan

Soeprapto (2000) bahwa pertumbuhan

tinggi tanaman kacang tanah akan

mempengaruhi percabangan, cabang

yang dihasilkan berhubungan langsung

dengan tinggi tanaman, tetapi jumlah

cabang dan tinggi itu sangat

dipengaruhi sifat genetika tanaman.

Dan Menurut Herlina (2011),

menyakan bahwa jumlah cabang pada

tanaman kacang tanah ditentukan

faktor genetik tanaman. Selain itu,

jumlah cabang tanaman kacang tanah

juga dipengaruhi oleh faktor genetik

pada setiap varietasnya sehingga

dimungkinkan bahwa jumlah cabang

setiap varietas memiliki jumlah yang

berbeda (jhon 2010).

Jumlah Bintil Akar

Page 7: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN KAPUR …

Jurnal Embrio (12) ( 1 ) (1-16) 2020 pISSN : 2085-403X https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Doi ; 1031317/embrio

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Page 7

Tabel 3. Jumlah bintil akar kacang tanah dengan pemberian pupuk kandang

ayam dan kapur pada ultisol

Pupuk kandang

ayam (ton/ha)

kapur (ton/ha) Rata-rata

0 0,5 1

.....................................................buah......................................

0 24,33 22,33 23,00 23,22

5 23,00 23,67 23,33 23,33

10 23,33 23,33 22,33 22,99

Rata-rata 23,55 23,11 22,88

KK= 2,57 %

Tabel 3 memperlihatkan jumlah

bintil akar dengan pemberian pupuk

kandang ayam pada dosis 10 ton/ha

yaitu sebanyak 22,99 bintil akar, pada

dosis pupuk kandang ayam 5 ton/ha

yaitu 23,33 bintil akar, dan pada dosis

0 ton/ha adalah 23,22 bintil akar.

Pemberian pupuk kandang ayam

bertujuan untuk memberikan media

tumbuh bagi bakteri bintil akar

tanaman kacang tanah, banyaknya

jumlah bintil akar akan mempengaruhi

pertumbuhan tanaman karena bakteri

yang ada dalam bintil akar bertugas

untuk mengingat Nitrogen bebas dan

mengubah menjadi Nitrogen yang

tersedia bagi tanaman, sehingga

pertumbuhan tanaman menjadi lebih

baik. Pada peneltian ini, perlakuan 0

ton /ha sudah cukup untuk

merangsang pertumbuhan bakteri

bintil akar sehingga peningkatan dosis

hingga 10 ton/ha tidak berpengaruh

terhadap pertumbuhan bitil akar pada

tanaman kacang tanah.

Tabel 3 juga memperlihatkan

jumlah bintil akar dengan pemberian

kapur menghasilkan bintil akar yang

tidak berbeda nyata pada dosis

1ton/ha, 22,88 bintil akar, pada dosis

0,5 ton/ha, 23,11 bintil akar, dan dosis

0ton/ha yaitu 23,55 bintil akar.

Pemberian Kapur tidak berpengaruh

terhadap bintil akar karena media

tanam yang disediakan telah

memenuhi unsur hara bagi tanaman.

Menurut Husin (2012) faktor yang

mempengaruhi pembentukan bintil

akar dan fiksasi nitrogen pada tanaman

leguminose adalah bakteri rhizobium,

pH tanah, suhu, unsur N, P, K, Fe, Mo

dan senyawa penambat N dan spesies

tanaman itu sendiri.

Umur Muncul Bunga pertama

Tabel 4. Umur muncul bunga pertama tanaman kacang tanah dengan

pemberianpupuk kandang ayam dan kapur pada ultisol

Pupuk Kandang kapur (ton/ha) Rata-rata

Page 8: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN KAPUR …

Jurnal Embrio (12) ( 1 ) (1-16) 2020 pISSN : 2085-403X https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Doi ; 1031317/embrio

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Page 8

ayam (ton/ha)

0 0,5 1

................................................HST......................................................

0 35,67 35,67 36,00 35,78

5 35,67 35,67 35,67 35,67

10 35,67 36,00 35,33 35,66

Rata-rata 35,67 35,78 35,66

KK= 1,43%

Tabel 4.memperlihatkan bahwa

pemberian pupuk kandang ayam tidak

berbeda nyata terhadapumur berbunga

yaitu dosis 0 ton/ha dengan umur

berbunga 35,78 HST, umur bunga

dengan dosis 5 ton/ha yaitu 35,67

HST, dan umur berbunga dosis 10 /ha

yaitu 35,66 HST. Hal ini disebabkan

lambatnya unsur hara yang tersedia

dari pupuk kandang ayam sehingga

menyebabkan pertumbuhan tanaman

juga kurang didukung oleh adanya

sifat fisik, biologi, dan kimia tanah

yang baik sehingga tidak dapat

mempercepat pembungaan.Menurut

Novizan (2005)bahwa kandungan

unsur hara yang terdapat didalam

pupuk organik dapat meningkatkan

aktivitas mikroorganisme tanah dan

sehingga menyebabkan ketersediaan

unsur hara bagi tanaman.

Tabel 4juga memperlihatkan

umur muncul bunga pertama dengan

pemberian kapur tidak berbeda

terhadap umur muncul bunga pertama

pada dosis 0 ton/ha yaitu 35,67 HST,

dosis 0,5 ton/ha yaitu 35,78 HST dan

dosis 1 ton/ha yaitu 35,66 HST. Umur

muncul bunga pertama yang tidak

berbeda dengan pemberian kapur ini

disebabkan karena proses

pembungaan sangat didukung oleh

faktor genetik dan lingkungan.

Soemarsono (2011) menyatakan

bahwa cepat atau lambatnya umur

berbunga tergantung genetik dan

lingkungan tempat tumbuhnya.

Umur Panen

Tabel 5 memperlihatkan bahwa

perlakuan pupuk kandang ayam

dengan dosis 0 ton/ha dengan umur

panen 94,99 hari , umur panen dengan

dosis 5 ton/ha yaitu 95,33 hari dan

umur berbunga dosis 10 /ha yaitu

94,66 hari. Jika dihubungkan dengan

umur berbunga (Tabel 4).

Memperlihatkan pengaruh tidak nyata

sehingga umur panen pada gilirannya

juga akan memperlihatkan perbedaan

yang tidak nyata.

Tabel 5 juga memperlihatkan

bahwa perlakuan Kapur dengan dosis

Page 9: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN KAPUR …

Jurnal Embrio (12) ( 1 ) (1-16) 2020 pISSN : 2085-403X https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Doi ; 1031317/embrio

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Page 9

0,5 ton/ha dengan umur bunga 94,99

hari, umur panen dengan dosis 1

ton/ha yaitu, 94,99 hari.dan umur

bunga dengan dosis 0 kg/ha yaitu,

94,99 hari. Jika dihubungkan dengan

umur berbunga (Tabel 4)

memperlihatkan pemberian kapur

berpengaruh tidak nyata sehingga

umur panen pada gilirannya juga akan

memperlihatkan perbedaan yang tidak

nyata.

Tabel 5. Umur panen tanaman kacang tanah dengan pemberian pupuk kandang

ayam dan kapur pada ultisol

Pupuk kandang

ayam (ton/ha)

kapur (ton/ha) Rata-rata

0 0,5 1

.................................................hari............................................

0 95,33 94,33 95,33 94,99

5 95,33 95,33 95,33 95,33

10 94,33 95,33 94,33 94,66

Rata-rata 94,99 94,99 94,99

KK= 0,86 %

Jumlah Polong Bernas Perrumpun

Tabel 6. Jumlah polong bernasperrumpun kacang tanah dangan pemberian pupuk

kandang ayam dan kapur pada ultisol

Pupuk kandang

ayam (ton/ha)

kapur (ton/ha) Rata-rata

0 0,5 1

.................................polong/rumpun..........................................

0 22,00 18,45 21,11 20,52

5 19,78 22,33 27,00 23,03

10 17,33 19,55 23,00 19,96

Rata-rata 19,70 20,11 23,70

KK= 4,37 %

Tabel 6 menunjukkan

jumlahpolong bernas tidak

berbeda.Pemberian pupuk kandang

ayam menghasilkan pada dosis 10

ton/hayaitu 19,96 polong dosis 5

ton/ha yaitu 23,03polong dan dosis 0

Page 10: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN KAPUR …

Jurnal Embrio (12) ( 1 ) (1-16) 2020 pISSN : 2085-403X https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Doi ; 1031317/embrio

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Page 10

ton/ha yaitu 20,52polong. Hal ini

sesuai dengan pendapat Sumarno et

al,. (2000) menyatakan bahwa

tanaman akan tumbuh dan

menghasilkan bila faktor

lingkungantumbuhtanaman baik

faktor-faktor lingkungan yang

mempengaruhi terdiri dari air,

karbondioksida, suhu, energi dan

cahaya yang akan mempengaruhi

kemampuan tanaman dalam

melakukan fotosintesis, begitu juga

dengan unsur haranya.

Tabel 6 juga menunjukkan bahwa

jumlah polongbernas yang tidak

berbeda. Pemberian kapur

menghasilkan pada dosis 1 ton/hayaitu

23,70 polong dosis 0,5 yaitu 20,11 dan

dosis 0 ton/ha yaitu 19,70. Hal ini

diduga pemberian dosis kapur hingga

1 ton/ha belum mencukupi kebutuhan

hara tanaman. pemberian dolomit yang

mengandung unsur Ca penting dalam

pembentukan ginofor berpengaruh

terhadap jumlah polong yang

terbentuk (Sutriyadi dan Setyorini

2012). kacang tanah membentuk

polong pada daerah perakaran

(rizoesfer) pada kedalaman 5-15 cm

dari permukaan tanah. Dengan

demikian, struktur gembur pada

daerah perakaran menjadi kunci utama

dalam pembentukan polong.

Permukaan tanah yang keras akan

menghambat ginifor kacang tanah

untuk menembus tanah yang lebih

dalam sehingga menghambat

perkembangan polong ( Sudaryono

2009). Unsur hara p dibutuhkan pada

tanaman kacang tanah dalam

pembetukan polong. Menurut AAK

(1989), unsur P dibutuhkan tanaman

kacang tanah karena unsur P ini dapat

mengaktifkan pembetukan polong dan

pengisian polong yang masih kosong,

serta mempercepat pemasakan buah.

Jumlah Polong TidakBernas

Perrumpun

Tabel 7 memperlihatkan bahwa

pemberian pupuk kandang ayam

menghasilkan jumlah polong tidak

bernas yang berbeda. Pemberian

dengan dosis 10 ton/ha menghasilkan

3,99polong tidak bernas dan tidak

berbeda nyata dengan jumlahpolong

tidak bernas pada pemberian dosis 5

ton/ha yaitu, 3,85 polong tidak bernas ,

dan pemberian dosis 0 ton/ha yaitu,

4,14 polong tidak bernas. Hal ini di

duga bahwa pemberian pupuk

kandang ayam tidak berpengaruh

terhadap polong tidak bernas.

Menurut AAK (1989), unsur p

dibutuhkan tanaman kacang tanah

karena unsur P ini dapat mengaktifkan

pembetukan polong dan pengisian

Page 11: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN KAPUR …

Jurnal Embrio (12) ( 1 ) (1-16) 2020 pISSN : 2085-403X https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Doi ; 1031317/embrio

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Page 11

polong yang masih kosong, serta

mempercepat pemasakan buah.

Tabel 7 memperlihatkan bahwa

pemberian kapur menghasilkan jumlah

polong tidak bernas yang berbeda.

Pemberian dengan dosis 0 ton/ha

menghasilkan 4,00polong tanpa bernas

dan tidak berbeda nyata dengan

jumlah polong tidak bernas pada

pemberian dosis 0,5 ton/ha yaitu, 4,25

polong tanpa bernas, dan pemberian

dosis 1 ton/ha yaitu, 3,99 polong

tanpa bernas. Hal ini juga dapat terjadi

karena nutrisi yang didapat oleh

tanaman tergantung dengan unsur

yang terkandung didalam tanah.

pemberian dolomit yang mengandung

unsur Ca penting dalam pembentukan

ginofor berpengaruh terhadap jumlah

polong yang terbentuk (Sutriyadi dan

Setyorini 2012).

Tabel 7. Jumlah polong tidak bernasperrumpun kacang tanah dengan pemberian

pupuk kandang ayam dan kapur pada ultisol

Pupuk kandang

ayam (ton/ha)

kapur (ton/ha) Rata-rata

0 0,5 1

......................................................polong.........................................

0 3,78 4,44 4,22 4,14

5 4,00 4,11 3,45 3,85

10 4,22 4,22 3,55 3,99

Rata-rata 4,00 4,25 3,74

KK= 5,09%

Bobot Polong Kering Perrumpun

Tabel 8. Bobot Polong kering perrumpun kacang tanah dengan pemberianpupuk

kandang ayam dan kapur pada ultisol

Pupuk kandang

ayam (ton/ha)

kapur (ton/ha) Rata-Rata

0 0,5 1

................................................g/tanaman..................................

0 29,38 19,16 28,31 25,61

5 24,06 25,12 31,93 27,03

10 20,54 26,49 26,80 24,61

Rata-rata 24,66 23,59 29,01

KK= 5,41 %

Page 12: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN KAPUR …

Jurnal Embrio (12) ( 1 ) (1-16) 2020 pISSN : 2085-403X https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Doi ; 1031317/embrio

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Page 12

Tabel 8.memperlihatkan bahwa

pemberian pupuk kandang ayam

menghasilkan bobot polong kering

berbeda tidak nyata. Pemberian

dengan dosis 10 ton/ha menghasilkan

24,61 g berpengaruh tidak nyata,

bobot kering per rumpun pada

pemberian dosis 5 ton/ha yaitu, 27,03

g tidak berpengaruh, dan pemberian

dosis 0 ton/ha yaitu, 25,61 g. Hal

dimungkinkan pupuk kandang ayam

yang diberikan hingga 10 ton belum

mampu meningkatkan bobot kering

perrumpun tanaman kacang tanah, hal

ini sejalan dengan apa yang

disampaikan (Yuwono, 2005) berapa

pun banyaknya unsur hara yang

diberikan ke dalam tanah tidak akan

pernah menjadikan tanaman menjadi

subur karena efektivitas penyerapan

unsur hara sangat dipengaruhi oleh

kadar bahan organik yang terkandung

didalam tanah dan tergantung terhadap

jenis mikroba yang terdapat didalam

tanah.

Tabel 8 juga memperlihatkan

bahwa pemberian kapur menghasilkan

bobot polong kering yang berbeda.

Pemberian dengan dosis 1 ton/ha

menghasilkan 29,01 g, dan tidak

berbeda nyata dengan bobot polong

kering pada pemberian dosis 0,5

ton/ha yaitu, 23,59 g, dan pemberian

dosis 0 kg/ha yaitu, 24,66 g. Keadaan

ini terjadi karena masih kurangnya

unsur hara yang dibutuhkan tanaman

kacang tanah. Menurut Lakitan

(1995), bahwa proses pengisian

polong akan berjalan sempurna jika

hara P berada dalam jumlah yang

cukup dan tersedia. pupuk organik dan

dolomit berperan penting dalam

pertumbuhan dan perkembangan

tanaman kacang tanah. Kandungan

unsur hara makro yang terdapat pada

pupuk organik dan dolomit diperlukan

dalam jumlah yang banyak oleh

tanaman. N dan Mg merupakan unsur

hara makro yang berfungsi untuk

membantu pembentukan klorofil yang

berpengaruh terhadap fotosintesis.

Selama periode pertumbuhan, bobot

kering dapat meninggkat yang berasal

dari hasil fisiologis tanaman ( Prasad

et al. 2012)

Jumlah Biji Per Rumpun

Hal ini sesuai pendapat Gardner et al.,

(2001) bahwa apabila kebutuhan hara

terpenuhi maka peningkatan atau

penambahan hara tidak lagi

memberikan respon. Hal ini juga

dipengaruhi dari kemampuan tanaman

itu sendiri dalam memanfaatkan faktor

lingkungan seperti air, suhu, intensitas

cahaya matahari untuk fotosintesis.

Page 13: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN KAPUR …

Jurnal Embrio (12) ( 1 ) (1-16) 2020 pISSN : 2085-403X https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Doi ; 1031317/embrio

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Page 13

Lakitan (2001) berpendapat bahwa

hasil dari fotosintesis dipergunakan

untuk pertumbuhan dan perkembangan

tanaman. Hal ini dikarenakan

pertumbuhan tanaman terkonsentrasi

pada jaringan meristem yang terdiri

dari sel-sel baru yang dihasilkan dari

proses pembelahan sel yang

menyebabkan bertambahnya ukuran

tanaman akibat akibat pemanfaatan

energi dari hasil fotosintesis sehingga

jumlah biji perrumpunbertambah

banyak.

. Tabel 9.juga memperlihatkan

bahwa pemberian kapur menghasilkan

jumlah biji yang berbeda. Pemberian

dengan dosis 1 ton/ha menghasilkan

47,40 biji, dan tidak berbeda nyata

dengan jumlah polong pada pemberian

dosis 0,5 ton/ha yaitu, 40.89 biji, dan

pemberian dosis 0 ton/ha yaitu, 39,41

biji. Diduga karena dosis yang

diberikan belum mencukupi

kebutuhan hara tanaman. Menurut

Novizan (2010), bahwa jumlah polong

per tanaman yang tinggi disebabkan

oleh kurang hara P dalam tanah.

Tabel 9.Jumlah biji perrumpun kacang tanah dengan pemberian pupuk kandang

ayam dan kapur pada ultisol

Pupuk kandang

ayam (ton/ha)

kapur (ton/ha) Rata-rata

0 0,5 1

................................................buah..........................................

............

0 44,00 36,89 42,22 41,03

5 39,56 44,67 54,00 46,07

10 34,67 41,11 46,00 40,59

Rata-rata 39,41 40.89 47,40

KK= 4,38 %

Bobot 100 Biji

Tabel 10. Bobot 100 biji kacang tanah denganpemberian pupuk kandang ayam

dan kapur pada ultisol

Pupuk Kandang

ayam (ton/ha)

kapur (ton/ha) Rata-rata

0 0,5 1

................................................g/tanaman..................................

0 43,81 43,09 46,67 44,52 A

5 45,33 45,81 48,59 46,57 AB

Page 14: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN KAPUR …

Jurnal Embrio (12) ( 1 ) (1-16) 2020 pISSN : 2085-403X https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Doi ; 1031317/embrio

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Page 14

10 43,32 44,12 39,00 42,14 B

Rata-rata 44,15 44,34 44,75

KK= 7,53 %

Angka yang diikut huruf kecilsama berbeda tidak nyata menurut uji DNMRT 5%

Tabel 10.memperlihatkan bahwa

pemberian pupuk kandang ayam

berbeda nyata terhadap bobot 100 biji.

Pupuk kandang ayam dengan dosis5

ton/ha paling tinggi dibandingkn

dengan yang lainnya yaitu 46,57 g.

Hal ini disebabkan pemberian pupuk

kandang ayam 5 ton/ha sudah

maksimal meningkatkan bobot 100

biji, sehingga penambahan dosis

sampai 10 ton tidak berpengaruh

terhadap bobot 100 biji tanaman

kacang tanah. Menurut Veeramani

dan Subrahmaniyan (2011), pemberian

pupuk kandang ayam yang optimal

diharapkan dapat meningkat hasil

polong kacang tanah. Dalam pupuk

kandang ayam ini terdapat unsur hara

P, unsur hara P ini berperan dalam

pembentukan polong dan pengisian

polong yang belum penuh terutama

pada tanaman kacang tanah.

Terjaminnya ketersediaan unsur hara

menyebabkan pertumbuhan tanaman

pada fase generatif lebih baik. Jika

dibandingkan dengan deskriptif berat

100 biji 34,7 g, maka penelitian ini

lebih baik yaitu dengan 100 biji 46,57

g. Jika dikaitkan dengan jumlah

polong bernas perrumpun (Tabel 6),

bobot polong kering perrumpun

(Tabel 8), jumlah biji perrumpun

(Tabel 9), terlihat ada kecendrungan

bahwa pemberian pupuk kandang

ayam 5 ton/ha menunjukkan hasil

yang baik, sehingga pada bobot 100

biji pada pemberian 5 ton/ha pupuk

kandang ayam menghasilkan bobot

100 biji yang terberat.

Tabel 10.juga memperlihatkan

bahwa pemberian kapur menghasilkan

bobot 100 biji dengan Pemberian

dosis 1 ton/ha menghasilkan 44,75,

dan tidak berbeda nyata bobot 100 biji

pada pemberian dosis 0,5 ton/ha yaitu,

44,34, dan pemberian dosis 0 ton/ha

yaitu, 44,15. Diduga pemberian

dosiskapur hingga 1 ton/ha belum

mencukupi kebutuhan hara tanaman

.

BobotPolong Kering Perplot Dan Perhektar

Tabel 11. Bobot polong kering perplotkacang tanah dengan pemberian pupuk

kandang ayam dan kapur pada ultisol

Page 15: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN KAPUR …

Jurnal Embrio (12) ( 1 ) (1-16) 2020 pISSN : 2085-403X https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Doi ; 1031317/embrio

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Page 15

Pupuk kandang

ayam (ton/ha)

kapur (ton/ha) Rata-rata

0 0,5 1

................................................g/plot............................................

0 381,67 358,05 443,81 394,51

5 450,46 478,15 346,24 424,95

10 439,32 465,33 438,74 447,79

Rata-rata 423,81 433,84 926,29

KK= 4,35%

Pupuk kandang

ayam (ton/ha)

kapur (ton/ha) Rata-rata

0 0,5 1

................................................ton/hektar....................................

0 1,64 1,59 1,71 1,64

5 2,00 2,12 1,54 1,88

10 1,95 2,07 1,94 1.98

Rata-rata 1,86 1,92 1,73

KK= 4,35 %

Tabel 11.memperlihatkan bobot

polong kering perplot kacang tanah tidak

berbeda. Pemberian pupuk kandang ayam

pada dosis 0 ton/ha yaitu394,51g, dosis 5

ton/ha yaitu 424,95g, dan pada dosis 10

ton/hayaitu 447,79 g dan Tabel 11.juga

memperlihatkan bobot polong kering

perhektar kacang tanah tidak berbeda.

Pemberian pupuk kandang ayam pada dosis 0

ton/ha yaitu1,64 ton, dosis 5ton/hayaitu 1,88

ton, dan pada dosis 10 ton/hayaitu 1,98 ton.

Bobot polong kering perplot dan bobot

polong perhektar yang tidak berbeda

dikarenakan bobot sangat tergantung pada

suplai hara yang tersedia, menyebabkan

pertumbuhan bobot akan mencapai kondisi

yang optimal. Hal ini sesuai dengan pendapat

Marsono (2002) pupuk kandang ayam dapat

memperbaiki aerase dan perkolasi, dan dapat

meningkatkan porositas tanah, serta

membuat struktur tanah menjadi remah

dan dapat meningkatkan kesediaan hara.

Hal ini dengan pendapat Hardadi (2002)

jumlah unsur hara yang terdapat dalam

tanah dapat memenuhi kebutuhan

tanaman sehingga pertumbuhan vegetatif

dan generatif cukup tersedia.

Tabel 11.juga menunjukkan

bobot polong kering perplottidak

berbeda. Pemberian kapur pada tanaman

kacang menghasikan bobot polong

kering perplot pada dosis 0 ton/ha yaitu

423,81g dengan dosis 0,5 ton/hayaitu

433,84g dan dosis 1 ton/ha yaitu 926,

29g dan Tabel 11 juga juga

menunjukkan bobot polong kering

perhektar tidak berbeda. Pemberian

kapur pada tanaman kacang

Page 16: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN KAPUR …

Jurnal Embrio (12) ( 1 ) (1-16) 2020 pISSN : 2085-403X https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Doi ; 1031317/embrio

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Page 16

menghasikan bobot polong kering perhektar

pada dosis 0 ton/ha yaitu1,86 ton dengan

dosis 0,5ton/hayaitu 1,92 ton dan dosis 1

yaitu 1,73 ton. pada peneltian ini, perlakuan

0,5 ton /ha sudah cukup untuk memenuhi

hara pada tanaman sehingga peningkatan

dosis hingga 1 ton/ha tidak berpengaruh

terhadap pertumbuhan pada tanaman kacang

tanah.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil percobaan inidisimpulkan

bahwa tidak terjadi Interaksi yang nyata

antara pupuk kandang ayam denan kapur

terhadap pertumbuhan dan produksi kacang

tanah. Ada pengaruh terhadap pupuk kandang

ayam terhadap pertumbuhan kacang tanah

pada dosis 5 ton/ha pada parameter bobot 100

biji, Tidak ada pengaruh kapur terhadap

pertumbuhan kacang tanah. Berdasarkan

ksimpulan disarankan dalam budidaya

tanaman kacang tanah perlu pemberian pupuk

kandang ayam dengan dosis 5 ton/ ha karna

dapat meningkatkan produksi kacang tanah.

DAFTAR PUSTAKA

Aksi Agraris Kanisius (AAK). 1989. Kacang

tanah. Yogyakarta (ID): Aksi Agraris

Kanisius.

Bahtiar M. 2008. Pengaruh bahan organik

dan kapur terhadap sifat-sifat kimia

tanah podsolik dari Jasinga

(skripsi).Bogor: Fakultas Pertanian,

Institut Pertanian Bogor.

Chitravadivu C, Balakrishnan V, Manikandan

J, Elavazhagan T, Jayakumar S. 2009.

Application of food waste compost on

soil microbial population in

groundnut cultivated soil, India.

Middle-East J Sci Res 4 (2): 90-

93.

Herlina. 2011. Kajian variasi jarak dan

waktu tanam jagung manis dalam

sistem tumpang sari jagung manis

(Zea mays Saccharata Sturt) dan

kacang tanah (Arachis hypogaea

L). Thesis - Universitas Andalas.

Husin, M. N. 2012. Pengaruh Pupuk

Organik Cair NASA terhadap

Nitrogen Bintil Akar dan Produksi

Macroptilium atropurpureum.

Agripet, 12 (2): 20-23.

Jhon OS. 2010. Growth and yield

response of groundnut (Arachis

hypogaea L.) to plant densities

and phosphorus on an ultisol in

Southeastern Nigeria. Libyan

Agric Res Cent J Intern I(4):

211214.

Kementrian Pertanian. 2016. Produksi

Kacang Tanah Menurut Provinsi

(Ton)1993 –

2015.(https://www.bps.go.id).

(Diakses tanggal 15 September

2016).

Lingga dan Marsono. 2007. Petunjuk

Penggunaan Pupuk. Jakarta:

Redaksi Agromedia

Marzuki, R. 2007. Bertanam Kacang

Tanah. Penebar Swadaya,

Jakarta.

Munawar, A. 2011.Kesuburan Tanah

Dan Nutrisi Tanaman. Penerbit

IPB Press, Bogor.

Novizan.2007.Petunjuk Pemupukan

Yang Efektif.Agromedia

Pustaka. Jakarta

Page 17: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN KAPUR …

Jurnal Embrio (12) ( 1 ) (1-16) 2020 pISSN : 2085-403X https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Doi ; 1031317/embrio

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Page 17

Novizan, 2005. Petunjuk Pemupukan Yang

Efektif. Agromedia Pustaka.

Jakarta.

Rahardis. 2007. Teknologi Pengapuran.

Jakarta. Erlangga.

Susanto, R. 2002. PenerapanPertanian

Organik.

Kanisius.Yogyakarta.Singaravel R,

Parasath V, Elayaraja D.

2006.Effect oforganics and

micronutrients on the growth, yield

ofgroundnut in coastal soil. J Agric

Sci 2(2) : 401-402.

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio

Page 18: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN KAPUR …
Page 19: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN KAPUR …
Page 20: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN KAPUR …
Page 21: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN KAPUR …
Page 22: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN KAPUR …

Plagiarism Checker X Originality Report

Similarity Found: 18%

Date: Jumat, September 25, 2020

Statistics: 821 words Plagiarized / 4658 Total words

Remarks: Low Plagiarism Detected - Your Document needs Optional Improvement.

-------------------------------------------------------------------------------------------

Jurnal Embrio (12) ( 1 ) (1-16) 2020 pISSN : 2085-403X

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Doi ; 1031317/embrio

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Page 1 PENGARUH PEMBERIAN PUPUK

KANDANG AYAM DAN KAPUR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KACANG

TANAH (Arachis hypogaea L.) PADA ULTISOL Zahanis1), Fatimah1) dan Darman2)

1)Dosen Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Tamansiswa Padang.

2)Alumni Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian, Universitas Tamansiswa Padang. Email

: [email protected]; [email protected]; ABSTRAK Penelitian ini telah

dilaksanakan dilahan ultisol Di Kelurahan Kalumbuk, Kecamatan Kuranji Sumatera Barat

dengan ketinggian tempat 10 m dpl dari bulan Januari 2019 sampai dengan bulan April

2019.

Tujuan dari percobaan ini untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kandang ayam

dan kapur tehadap pertumbuhan dan produksi kacang tanah.Percobaan ini

menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dengan dua faktor.Faktor pertama

adalah pupuk kandang ayam terdiri dari 3 taraf yakni, 0 ton/ha, 5 ton/ha, dan 10 ton/ha.

Faktor kedua adalah Kapur terdiri dari 3 taraf yakni, 0 ton/ha, 0,5 ton/ha, dan 1 ton/ha.

Hasil percobaan menunjukkan pemberian 5 ton/ha pupuk kandang ayam berpengaruh

terhadap parameter bobot 100 biji dan kapur tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan

dan produksi kacang tanah.

Kata kunci : kacang tanah, pupuk kandang ayam, kapur PENDAHULUAN Kacang tanah

merupakan tanaman yang menduduki urutan kedua sebagai sumber nabati setelah

kedelai di Indonesia.Kacang tanah dapat menjadi sumber protein nabati, bahan baku

Page 23: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN KAPUR …

industri makanan, kebutuhan rumah tangga.Biji kacang tanah dapat digunakan

langsung untuk pangan, sayur, digoreng atau direbus dan sebagai bahan baku industri

seperti keju, sabun, minyak, serta brangkasannya untuk pakan ternak dan pupuk

(Marzuki, 2007).

Permintaan kacang tanah terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah

penduduk di Indonesia sehingga membutuhkan ketersediaan yang cukup baik kuantitas

dan kualitas (Kementerian Pertanian, 2016). Pada tahun 2012, produksi kacang tanah

Indonesia mencapai 712.857 ton dan terus menjadi sebesar 480.360 ton pada tahun

2017. Realisasi impor kacang tanah Indonesia pada periode tersebut dalam besaran

yang cukup besar yakni mencapai 253.102 ton pada tahun 2012 dan terus menurun

hingga pada tahun 2016 menjadi sebesar 194.074 Jurnal Embrio (12) ( 1 ) (1-16) 2020

pISSN : 2085-403X https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Doi ; 1031317/embrio

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Page 2 ton. Tahun 2017 impor kacang

tanah mengalami kenaikan menjadi 262.775 ton.

Realisasi ekspor kacang tanah Indonesia adalah sebesar 6.839 ton pada tahun 2012

sedangkan tahun 2015 mengalami peningkatan yaitu 8.976 ton. Tahun 2016 dan Tahun

2017 mengalami penurunan yaitu menjadi 6.387 ton dan 6.175 ton (Badan Pusat

Statistik, 2017). Kebutuhan kacang tanah di Indonesia setiap tahunnya mencapai ±816

ribu ton, sedangkan produksi dalam negeri sebesar 638.896 ton (Kementerian Pertanian,

2016).

Penurunan produksi kacang tanah disebabkan karena kurangnya kesuburan lahan dan

menyempitnya lahan pertanian. Upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu

dilakukan penambahan pupuk kandang ayam kedalam tanah untuk meningkatkan

produktivitas tanaman kacang tanah. Kapur merupakan amelioran yang umum

digunakan untuk menurunkan tinggkat kemasaman dan kesuburan tanah Pengapuran

tanah masam secara umum bertujuan untuk meningkatkan pH tanah dan kejenuhan

basa, agar ketersediaan hara bagi tanaman meningkat dan potensi toksik dari unsur

mikro atau unsur toksik (seperti Al) menjadi tertekan.

Pupuk kandang dari ayam atau unggas memiliki kandungan unsur hara yang lebih besar

daripada jenis ternak lain. Penyebabnya adalah kotoran padat pada unggas tercampur

dengan kotoran cairnya. Sebelum digunakan pupuk kandang perlu mengalami proses

penguraian dengan demikian kualitas pupuk kandang juga turut ditentukan oleh C/N

rasio.

Pupuk kandang yang banyak menganduk jerami memiliki C/N rasio yang tinggi

sehingga mikroorganisme memerlukan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan

Page 24: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN KAPUR …

proses penguraiannya (Novizan, 2005). Menurut Marsono dan Lingga (2007), bahwa

pupuk kandang ayam adalah campuran antara kotoran hewan dengan sisa makanan

dan alas tidur hewan. Campuran ini mengalami pembusukan hingga tidak berbentuk

seperti asalnya lagi dan memiliki kandungan hara yang cukup untuk menunjang

pertumbuhan tanaman.

Pengapuran merupakan penetralan tanah masam menjadi netral dengan menggunakan

kapur pertanian sehingga tanaman produksi tetap melimpah.(Rahardis, 2007).Selama ini

kemasaman tanah Ultisol diatasi oleh pemberian kapur dan bahan organik berupa

pupuk Jurnal Embrio (12) ( 1 ) (1-16) 2020 pISSN : 2085-403X

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Doi ; 1031317/embrio

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Page 3 kandang dan pupuk

hijau.Pemberian kapur selama ini diketahui dapat meningkatkan pH tanah,

meningkatkan ketersedian Ca, Mg, kejenuhan basa, dan menurunkan Al- dd (Barchia,

2009).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui interaksi pemberian pupuk kandang

ayam dan kapur terhadap pertumbuhan dan produksi kacang tanah pada ultisol.

BAHAN DAN METODE Percobaantelah dilaksanakan dilahan ultisol di Kelurahan

Kalumbuk, Kecamatan Kuranji, Sumatera Barat dengan ketinggian tempat 10 m dpl.

dimulai pada bulan Januari 2019 – April 2019 dengan bahan yang digunakan antara lain

benih kacang tanah varietas jerapah, pupuk kandang ayam, kapur ZA, Urea dan SP-36

sedangkan alat yang digunakan adalah cangkul, sekop, parang, meteran, tali raffia,

timbangan, alat tulis,papan label, kamera, gunting, kalkulator, ajir, dan tangki. Percobaan

ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) bentuk Faktorial. Faktor I adalah dosis

pupuk kandang ayam dan faktor II adalah dosis kapur.

Faktor I terdiri 3 taraf dosis pupuk kandang ayam yaitu 0 ton/ha, 5 ton/ha, 10 ton/ha.

Faktor II adalah dosis kapur terdiri 3 taraf yaitu 0 ton/ha, 0,5 ton/ha, dan 1 ton/ha.

Ulangan dilakukan sebanyak 3 kali,sehingga diperoleh 9 x 3 = 27 satuan percobaan.

Data yang diperoleh dianalisis secara statistik dengan sidik ragam (uji F) pada taraf 5%

dan 1% dilanjutkan dengan uji DMNRT pada taraf 5% atau 1%.

perlakuan pupuk kandang ayam yaitu 0 ton/hasetara 0 kg perplot, pupuk kandang ayam

5 ton/ha setara 10 kg perplot , dan pupuk kandang ayam 10 ton/ha setara 20 kg

perplot. yang diberikan seminggu sebelum tanam. Pemberian perlakuan pupuk kandang

ayam dengan cara ditabur dan diaduk dengan tanah. Pemberian kapur dengan cara

ditaburkan pada permukaan tanah dalam plot yang diberikan pada tanah sebelum

tanam, kapur 0 ton/ha setara dengan 0 kg perplot, kapur 0,5 ton/ha setara 200 g

perplot,dan kapur 1 ton/hasetara 400 g perplot, setelah pemberian kapur plot

Page 25: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN KAPUR …

percobaan diinkubasi selama 1 minggu.

Benih yang digunakan yaitu benih Varietas jerapah . Bijinya berisi padat dan bernas,

tidak cacat, daya kecambah benih tersebut cukup diatas 98%. Benih direndam dalam air

Jurnal Embrio (12) ( 1 ) (1-16) 2020 pISSN : 2085-403X

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Doi ; 1031317/embrio

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Page 4 selama 3 jam untuk memilih benih

yang bagus, benih yang bagus akan mengendap sedang yang tidak bagus akan

merapung kepermukaan air.

Inokulasi benih dan penanaman kacang tanah dilakukan dengan tanah bekas tanaman

kacang tanah caranya yaitu :terlebih dahulu memercikkan tanah bekas tanaman kacang

tanah dengan air lalu diaduk dengan benih tanaman kacang tanah dan kemudian

diamkan selama 15 menit. Setelah benih diinokulasi lalu ditanam secara tugal dengan

kedalaman 3 cm, tiap lobang ditugalkan 2 benih, lalu ditimbun dengan tanah.Jarak

tanam yang dipakai 30 x 30 cm. HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi Tanaman Tabel

1.Tinggi tanaman kacang tanah dengan pemberian pupuk kandang ayam dan kapur

pada ultisol Pupuk kandang Ayam (ton/ha Kapur (ton/ha) Rata-Rata 0 0,5 1

................................................cm..............................................

0 5 10 19,66 18,44 19,56 19,45 16,78 16,33 17,89 18,11 18,33 19,00 17,77 18,07 Rata-rata

19,22 17,52 18,11 KK= 3,25 % Tabel 1. memperlihatkan pemberian pupuk kandang ayam

dosis 5 ton/ha memiliki tinggi yaitu 17,77 cm, berbeda tidak nyata pada pemberian

pupuk kandang ayam 10 ton/ha dengan tinggi 18,07 cm, dan pemberian pupuk

kandang dengan dosis 0 ton/ha dengan tinggi 19,00 cm.

Pemberian pupuk kandang ayam yang tidak berbeda nyata terhadap tinggi tanaman

kacang tanah dikarenakan unsur hara yang terdapat pada pupuk kandang ayam belum

menyediakan unsur hara yang cukup bagi pertumbuhan tanaman kacang tanah. Pupuk

kandang ayam yang diberikan membutuhkan waktu untuk mengalami dekomposisi

sehingga unsur hara yang berda di dalamnya dapat tersedia dan diserap oleh tanaman.

Hal ini sesuai dengan pendapat Sutanto,R., (2002), pupuk kandang ayam memiliki

karakteristik, kandungan hara rendah, ketersediaan unsur hara lambat, dan menyediakan

hara dalam jumlah yang terbatas. Demikian juga menurut Jurnal Embrio (12) ( 1 ) (1-16)

2020 pISSN : 2085-403X https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Doi ;

1031317/embrio https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Page 5 Singaravel

et.al.(2006) meningkatnya tinggi tanaman dipengaruhi oleh penambahan pupuk

kandang ayam yang memberikan nutrisi bagi tanaman kacang tanah.Selain itu,

pemberian pupuk kandang ayam juga meningkatkan populasi mikroba dalam tanah

Page 26: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN KAPUR …

berfungsi menyuburkan tanah dan menyediakan unsur hara yang siap diserap oleh

tanaman.

Menurut Chitravadivu et al. (2009), secara tidak langsung mikroba dalam tanah

membantu penyerapan unsur hara pada tanaman kacang tanah untuk meningkatkan

pertumbuhannya. Tabel 1.juga memperlihatkan pemberian kapur juga tidak

berpengaruh nyata, dosis 0,5 ton/ha dengan tinggi tanaman 17,52 cm dosis 1 ton/ha

dengan tinggi tanaman 18,11 cm, dan pada dosis 0 ton/ha yaitu dangan tinggi 19,22

cm. Hal ini diduga karena dosis kapur yang di berikan masih kurang untuk kebutuhan

tinggi tanaman kacang tanah.

Pemberian kapur bertujuan untuk meningkatkan kesuburan tanah, karena pembeerian

kapur dapat meningkatkan pH tanah menjadi netral, pada pH netral semua sebagian

besar unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam kondisi tersedia. Menurut Munawar

(2011) peningkatan pertumbuhan tinggi tanaman terjadi akibat meningkatkan aktifitas

fotosintesis dapat dilihat dari pertumbuhan ruas daun dan pertambahan tinggi

tanaman.Pertumbuhan tinggi dan perkembangan tanaman terjadi karena pembelahan

sel, pemanjangan sel, pembentukan sel serta pembentukan jaringan baru memerlukan

karbohidrat banyak dipengaruhi oleh kemampuan tanaman dalam melakukan

fotosintesis, sehingga laju pertumbuhan dan pemanjangan sel serta pembentukan

jaringan berjalan cepat pula.

Jumlah Cabang Primer Tabel 2. Jumlah cabang primer kacang tanah dengan pemberian

pupuk kandang ayam dan kapur pada ultisol Pupuk Kandang Ayam (ton/ha) kapur

(ton/ha) Rata-Rata 0 0,5 1 ................................................cabang/tanaman....................... . 0 6,33

6,67 6,44 6,48 5 6,11 6,11 6,44 6,22 10 6,33 6,11 6,22 6,22 Rata-rata 6,25 6,29 6,36 Jurnal

Embrio (12) ( 1 ) (1-16) 2020 pISSN : 2085-403X

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Doi ; 1031317/embrio

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Page 6 KK= 3,66 % Tabel 2 menunjukkan

jumlah cabang primer kacang tanah dengan pemberian pupuk kandang ayam tidak

berbeda.

Pada dosis 10yaitu 6,22 cabang, pada dosis 5 yaitu 6,22 cabang, dan pada dosis 0 yaitu

6.48 cabang. Jumlah cabang primer kacang tanah yang tidak berbeda ini terkait dengan

tinggi tanaman yang juga tidak berbeda nyata seperti pada Tabel 1. Keadaan ini

menjadikan tanaman mempunyai peluang yang sama menghasilkan jumlah

percabangan primer yang terbentuk pada batang utama.

Hasil percobaan ini sesuai dengan hasil percobaan Maswar (2009) yang mendapatkan

jumlah cabang primer 5-6 cabang. Jumlah cabang menentukan fotosintat dari daun ke

Page 27: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN KAPUR …

bagian tanaman lain karena daun yang berada di cabang memberikan hasil fotosintesis

pada polong dalam cabang tersebut. Hal ini sesuai dengan Afrizal, (2003) yang

menyatakan bahwa jumlah cabang berpengaruh terhadap fotosintat yang ada pada

produksi kacang-kacangan. Tabel 2.memperlihatkan pemberian kapur dosis 0,5 ton/ha

memiliki cabang primer yaitu 6,29 berbeda tidak nyata pada pemberian kapur 1 ton/ha

dengan cabang primer 6,36 dan kapur dengan dosis 0 ton/ha dengan cabang primer

6,25.Pertumbuhan cabang primer yang tidak berbeda disebabkan karena Pembentukan

cabang primer termasuk pada pertumbuhan vegetatif bersamaan dengan tinggi

tanaman.

Sebagaimana yang dijelaskan Soeprapto (2000) bahwa pertumbuhan tinggi tanaman

kacang tanah akan mempengaruhi percabangan, cabang yang dihasilkan berhubungan

langsung dengan tinggi tanaman, tetapi jumlah cabang dan tinggi itu sangat

dipengaruhi sifat genetika tanaman. Dan Menurut Herlina (2011), menyakan bahwa

jumlah cabang pada tanaman kacang tanah ditentukan faktor genetik tanaman.

Selain itu, jumlah cabang tanaman kacang tanah juga dipengaruhi oleh faktor genetik

pada setiap varietasnya sehingga dimungkinkan bahwa jumlah cabang setiap varietas

memiliki jumlah yang berbeda (jhon 2010). Jumlah Bintil Akar Jurnal Embrio (12) ( 1 )

(1-16) 2020 pISSN : 2085-403X https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Doi ;

1031317/embrio https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Page 7 Tabel 3.

Jumlah bintil akar kacang tanah dengan pemberian pupuk kandang ayam dan kapur

pada ultisol Pupuk kandang ayam (ton/ha) kapur (ton/ha) Rata-rata 0 0,5 1

.....................................................buah...................................... 0 24,33 22,33 23,00 23,22 5 23,00

23,67 23,33 23,33 10 23,33 23,33 22,33 22,99 Rata-rata 23,55 23,11 22,88 KK= 2,57 %

Tabel 3 memperlihatkan jumlah bintil akar dengan pemberian pupuk kandang ayam

pada dosis 10 ton/ha yaitu sebanyak 22,99 bintil akar, pada dosis pupuk kandang ayam

5 ton/ha yaitu 23,33 bintil akar, dan pada dosis 0 ton/ha adalah 23,22 bintil akar.

Pemberian pupuk kandang ayam bertujuan untuk memberikan media tumbuh bagi

bakteri bintil akar tanaman kacang tanah, banyaknya jumlah bintil akar akan

mempengaruhi pertumbuhan tanaman karena bakteri yang ada dalam bintil akar

bertugas untuk mengingat Nitrogen bebas dan mengubah menjadi Nitrogen yang

tersedia bagi tanaman, sehingga pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik.

Pada peneltian ini, perlakuan 0 ton /ha sudah cukup untuk merangsang pertumbuhan

bakteri bintil akar sehingga peningkatan dosis hingga 10 ton/ha tidak berpengaruh

terhadap pertumbuhan bitil akar pada tanaman kacang tanah. Tabel 3 juga

memperlihatkan jumlah bintil akar dengan pemberian kapur menghasilkan bintil akar

Page 28: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN KAPUR …

yang tidak berbeda nyata pada dosis 1ton/ha, 22,88 bintil akar, pada dosis 0,5 ton/ha,

23,11 bintil akar, dan dosis 0ton/ha yaitu 23,55 bintil akar.

Pemberian Kapur tidak berpengaruh terhadap bintil akar karena media tanam yang

disediakan telah memenuhi unsur hara bagi tanaman. Menurut Husin (2012) faktor yang

mempengaruhi pembentukan bintil akar dan fiksasi nitrogen pada tanaman leguminose

adalah bakteri rhizobium, pH tanah, suhu, unsur N, P, K, Fe, Mo dan senyawa penambat

N dan spesies tanaman itu sendiri. Umur Muncul Bunga pertama Tabel 4.

Umur muncul bunga pertama tanaman kacang tanah dengan pemberianpupuk kandang

ayam dan kapur pada ultisol Pupuk Kandang kapur (ton/ha) Rata-rata Jurnal Embrio (12)

( 1 ) (1-16) 2020 pISSN : 2085-403X https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Doi ;

1031317/embrio https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Page 8 ayam (ton/ha) 0

0,5 1 ................................................HST......................................................

0 35,67 35,67 36,00 35,78 5 35,67 35,67 35,67 35,67 10 35,67 36,00 35,33 35,66 Rata-rata

35,67 35,78 35,66 KK= 1,43% Tabel 4.memperlihatkan bahwa pemberian pupuk kandang

ayam tidak berbeda nyata terhadapumur berbunga yaitu dosis 0 ton/ha dengan umur

berbunga 35,78 HST, umur bunga dengan dosis 5 ton/ha yaitu 35,67 HST, dan umur

berbunga dosis 10 /ha yaitu 35,66 HST.

Hal ini disebabkan lambatnya unsur hara yang tersedia dari pupuk kandang ayam

sehingga menyebabkan pertumbuhan tanaman juga kurang didukung oleh adanya sifat

fisik, biologi, dan kimia tanah yang baik sehingga tidak dapat mempercepat

pembungaan.Menurut Novizan (2005)bahwa kandungan unsur hara yang terdapat

didalam pupuk organik dapat meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah dan

sehingga menyebabkan ketersediaan unsur hara bagi tanaman.

Tabel 4juga memperlihatkan umur muncul bunga pertama dengan pemberian kapur

tidak berbeda terhadap umur muncul bunga pertama pada dosis 0 ton/ha yaitu 35,67

HST, dosis 0,5 ton/ha yaitu 35,78 HST dan dosis 1 ton/ha yaitu 35,66 HST. Umur muncul

bunga pertama yang tidak berbeda dengan pemberian kapur ini disebabkan karena

proses pembungaan sangat didukung oleh faktor genetik dan lingkungan.

Soemarsono (2011) menyatakan bahwa cepat atau lambatnya umur berbunga

tergantung genetik dan lingkungan tempat tumbuhnya. Umur Panen Tabel 5

memperlihatkan bahwa perlakuan pupuk kandang ayam dengan dosis 0 ton/ha dengan

umur panen 94,99 hari , umur panen dengan dosis 5 ton/ha yaitu 95,33 hari dan umur

berbunga dosis 10 /ha yaitu 94,66 hari. Jika dihubungkan dengan umur berbunga (Tabel

4).

Page 29: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN KAPUR …

Memperlihatkan pengaruh tidak nyata sehingga umur panen pada gilirannya juga akan

memperlihatkan perbedaan yang tidak nyata. Tabel 5 juga memperlihatkan bahwa

perlakuan Kapur dengan dosis Jurnal Embrio (12) ( 1 ) (1-16) 2020 pISSN : 2085-403X

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Doi ; 1031317/embrio

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Page 9 0,5 ton/ha dengan umur bunga

94,99 hari, umur panen dengan dosis 1 ton/ha yaitu, 94,99 hari.dan umur bunga dengan

dosis 0 kg/ha yaitu, 94,99 hari.

Jika dihubungkan dengan umur berbunga (Tabel 4) memperlihatkan pemberian kapur

berpengaruh tidak nyata sehingga umur panen pada gilirannya juga akan

memperlihatkan perbedaan yang tidak nyata. Tabel 5. Umur panen tanaman kacang

tanah dengan pemberian pupuk kandang ayam dan kapur pada ultisol Pupuk kandang

ayam (ton/ha) kapur (ton/ha) Rata-rata 0 0,5 1

.................................................hari............................................

0 95,33 94,33 95,33 94,99 5 95,33 95,33 95,33 95,33 10 94,33 95,33 94,33 94,66 Rata-rata

94,99 94,99 94,99 KK= 0,86 % Jumlah Polong Bernas Perrumpun Tabel 6. Jumlah polong

bernasperrumpun kacang tanah dangan pemberian pupuk kandang ayam dan kapur

pada ultisol Pupuk kandang ayam (ton/ha) kapur (ton/ha) Rata-rata 0 0,5 1

.................................polong/rumpun..........................................

0 22,00 18,45 21,11 20,52 5 19,78 22,33 27,00 23,03 10 17,33 19,55 23,00 19,96 Rata-rata

19,70 20,11 23,70 KK= 4,37 % Tabel 6 menunjukkan jumlahpolong bernas tidak

berbeda.Pemberian pupuk kandang ayam menghasilkan pada dosis 10 ton/hayaitu

19,96 polong dosis 5 ton/ha yaitu 23,03polong dan dosis 0 Jurnal Embrio (12) ( 1 ) (1-16)

2020 pISSN : 2085-403X https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Doi ;

1031317/embrio https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Page 10 ton/ha yaitu

20,52polong.

Hal ini sesuai dengan pendapat Sumarno et al,. (2000) menyatakan bahwa tanaman

akan tumbuh dan menghasilkan bila faktor lingkungantumbuhtanaman baik

faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi terdiri dari air, karbondioksida, suhu,

energi dan cahaya yang akan mempengaruhi kemampuan tanaman dalam melakukan

fotosintesis, begitu juga dengan unsur haranya.

Tabel 6 juga menunjukkan bahwa jumlah polongbernas yang tidak berbeda. Pemberian

kapur menghasilkan pada dosis 1 ton/hayaitu 23,70 polong dosis 0,5 yaitu 20,11 dan

dosis 0 ton/ha yaitu 19,70. Hal ini diduga pemberian dosis kapur hingga 1 ton/ha belum

mencukupi kebutuhan hara tanaman.

Page 30: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN KAPUR …

pemberian dolomit yang mengandung unsur Ca penting dalam pembentukan ginofor

berpengaruh terhadap jumlah polong yang terbentuk (Sutriyadi dan Setyorini 2012).

kacang tanah membentuk polong pada daerah perakaran (rizoesfer) pada kedalaman

5-15 cm dari permukaan tanah. Dengan demikian, struktur gembur pada daerah

perakaran menjadi kunci utama dalam pembentukan polong.

Permukaan tanah yang keras akan menghambat ginifor kacang tanah untuk menembus

tanah yang lebih dalam sehingga menghambat perkembangan polong ( Sudaryono

2009). Unsur hara p dibutuhkan pada tanaman kacang tanah dalam pembetukan

polong. Menurut AAK (1989), unsur P dibutuhkan tanaman kacang tanah karena unsur P

ini dapat mengaktifkan pembetukan polong dan pengisian polong yang masih kosong,

serta mempercepat pemasakan buah.

Jumlah Polong TidakBernas Perrumpun Tabel 7 memperlihatkan bahwa pemberian

pupuk kandang ayam menghasilkan jumlah polong tidak bernas yang berbeda.

Pemberian dengan dosis 10 ton/ha menghasilkan 3,99polong tidak bernas dan tidak

berbeda nyata dengan jumlahpolong tidak bernas pada pemberian dosis 5 ton/ha yaitu,

3,85 polong tidak bernas , dan pemberian dosis 0 ton/ha yaitu, 4,14 polong tidak

bernas.

Hal ini di duga bahwa pemberian pupuk kandang ayam tidak berpengaruh terhadap

polong tidak bernas. Menurut AAK (1989), unsur p dibutuhkan tanaman kacang tanah

karena unsur P ini dapat mengaktifkan pembetukan polong dan pengisian Jurnal Embrio

(12) ( 1 ) (1-16) 2020 pISSN : 2085-403X https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio

Doi ; 1031317/embrio https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Page 11 polong

yang masih kosong, serta mempercepat pemasakan buah. Tabel 7 memperlihatkan

bahwa pemberian kapur menghasilkan jumlah polong tidak bernas yang berbeda.

Pemberian dengan dosis 0 ton/ha menghasilkan 4,00polong tanpa bernas dan tidak

berbeda nyata dengan jumlah polong tidak bernas pada pemberian dosis 0,5 ton/ha

yaitu, 4,25 polong tanpa bernas, dan pemberian dosis 1 ton/ha yaitu, 3,99 polong tanpa

bernas. Hal ini juga dapat terjadi karena nutrisi yang didapat oleh tanaman tergantung

dengan unsur yang terkandung didalam tanah.

pemberian dolomit yang mengandung unsur Ca penting dalam pembentukan ginofor

berpengaruh terhadap jumlah polong yang terbentuk (Sutriyadi dan Setyorini 2012).

Tabel 7. Jumlah polong tidak bernasperrumpun kacang tanah dengan pemberian pupuk

kandang ayam dan kapur pada ultisol Pupuk kandang ayam (ton/ha) kapur (ton/ha)

Rata-rata 0 0,5 1 ......................................................polong.........................................

Page 31: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN KAPUR …

0 3,78 4,44 4,22 4,14 5 4,00 4,11 3,45 3,85 10 4,22 4,22 3,55 3,99 Rata-rata 4,00 4,25 3,74

KK= 5,09% Bobot Polong Kering Perrumpun Tabel 8. Bobot Polong kering perrumpun

kacang tanah dengan pemberianpupuk kandang ayam dan kapur pada ultisol Pupuk

kandang ayam (ton/ha) kapur (ton/ha) Rata-Rata 0 0,5 1

................................................g/tanaman..................................

0 29,38 19,16 28,31 25,61 5 24,06 25,12 31,93 27,03 10 20,54 26,49 26,80 24,61 Rata-rata

24,66 23,59 29,01 KK= 5,41 % Jurnal Embrio (12) ( 1 ) (1-16) 2020 pISSN : 2085-403X

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Doi ; 1031317/embrio

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Page 12 Tabel 8.memperlihatkan bahwa

pemberian pupuk kandang ayam menghasilkan bobot polong kering berbeda tidak

nyata.

Pemberian dengan dosis 10 ton/ha menghasilkan 24,61 g berpengaruh tidak nyata,

bobot kering per rumpun pada pemberian dosis 5 ton/ha yaitu, 27,03 g tidak

berpengaruh, dan pemberian dosis 0 ton/ha yaitu, 25,61 g. Hal dimungkinkan pupuk

kandang ayam yang diberikan hingga 10 ton belum mampu meningkatkan bobot kering

perrumpun tanaman kacang tanah, hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan

(Yuwono, 2005) berapa pun banyaknya unsur hara yang diberikan ke dalam tanah tidak

akan pernah menjadikan tanaman menjadi subur karena efektivitas penyerapan unsur

hara sangat dipengaruhi oleh kadar bahan organik yang terkandung didalam tanah dan

tergantung terhadap jenis mikroba yang terdapat didalam tanah.

Tabel 8 juga memperlihatkan bahwa pemberian kapur menghasilkan bobot polong

kering yang berbeda. Pemberian dengan dosis 1 ton/ha menghasilkan 29,01 g, dan

tidak berbeda nyata dengan bobot polong kering pada pemberian dosis 0,5 ton/ha

yaitu, 23,59 g, dan pemberian dosis 0 kg/ha yaitu, 24,66 g. Keadaan ini terjadi karena

masih kurangnya unsur hara yang dibutuhkan tanaman kacang tanah.

Menurut Lakitan (1995), bahwa proses pengisian polong akan berjalan sempurna jika

hara P berada dalam jumlah yang cukup dan tersedia. pupuk organik dan dolomit

berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang tanah.

Kandungan unsur hara makro yang terdapat pada pupuk organik dan dolomit

diperlukan dalam jumlah yang banyak oleh tanaman.

N dan Mg merupakan unsur hara makro yang berfungsi untuk membantu pembentukan

klorofil yang berpengaruh terhadap fotosintesis. Selama periode pertumbuhan, bobot

kering dapat meninggkat yang berasal dari hasil fisiologis tanaman ( Prasad et al. 2012)

Jumlah Biji Per Rumpun Hal ini sesuai pendapat Gardner et al.,

Page 32: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN KAPUR …

(2001) bahwa apabila kebutuhan hara terpenuhi maka peningkatan atau penambahan

hara tidak lagi memberikan respon. Hal ini juga dipengaruhi dari kemampuan tanaman

itu sendiri dalam memanfaatkan faktor lingkungan seperti air, suhu, intensitas cahaya

matahari untuk fotosintesis. Jurnal Embrio (12) ( 1 ) (1-16) 2020 pISSN : 2085-403X

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Doi ; 1031317/embrio

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Page 13 Lakitan (2001) berpendapat

bahwa hasil dari fotosintesis dipergunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan

tanaman.

Hal ini dikarenakan pertumbuhan tanaman terkonsentrasi pada jaringan meristem yang

terdiri dari sel-sel baru yang dihasilkan dari proses pembelahan sel yang menyebabkan

bertambahnya ukuran tanaman akibat akibat pemanfaatan energi dari hasil fotosintesis

sehingga jumlah biji perrumpunbertambah banyak. . Tabel 9.juga memperlihatkan

bahwa pemberian kapur menghasilkan jumlah biji yang berbeda.

Pemberian dengan dosis 1 ton/ha menghasilkan 47,40 biji, dan tidak berbeda nyata

dengan jumlah polong pada pemberian dosis 0,5 ton/ha yaitu, 40.89 biji, dan pemberian

dosis 0 ton/ha yaitu, 39,41 biji. Diduga karena dosis yang diberikan belum mencukupi

kebutuhan hara tanaman. Menurut Novizan (2010), bahwa jumlah polong per tanaman

yang tinggi disebabkan oleh kurang hara P dalam tanah. Tabel 9.Jumlah biji perrumpun

kacang tanah dengan pemberian pupuk kandang ayam dan kapur pada ultisol Pupuk

kandang ayam (ton/ha) kapur (ton/ha) Rata-rata 0 0,5 1

................................................buah..........................................

............ 0 44,00 36,89 42,22 41,03 5 39,56 44,67 54,00 46,07 10 34,67 41,11 46,00 40,59

Rata-rata 39,41 40.89 47,40 KK= 4,38 % Bobot 100 Biji Tabel 10. Bobot 100 biji kacang

tanah denganpemberian pupuk kandang ayam dan kapur pada ultisol Pupuk Kandang

ayam (ton/ha) kapur (ton/ha) Rata-rata 0 0,5 1

................................................g/tanaman.................................. 0 43,81 43,09 46,67 44,52 A 5 45,33

45,81 48,59 46,57 AB Jurnal Embrio (12) ( 1 ) (1-16) 2020 pISSN : 2085-403X

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Doi ; 1031317/embrio

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Page 14 10 43,32 44,12 39,00 42,14 B

Rata-rata 44,15 44,34 44,75 KK= 7,53 % Angka yang diikut huruf kecilsama berbeda

tidak nyata menurut uji DNMRT 5% Tabel 10.memperlihatkan bahwa pemberian pupuk

kandang ayam berbeda nyata terhadap bobot 100 biji.

Pupuk kandang ayam dengan dosis5 ton/ha paling tinggi dibandingkn dengan yang

lainnya yaitu 46,57 g. Hal ini disebabkan pemberian pupuk kandang ayam 5 ton/ha

sudah maksimal meningkatkan bobot 100 biji, sehingga penambahan dosis sampai 10

Page 33: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN KAPUR …

ton tidak berpengaruh terhadap bobot 100 biji tanaman kacang tanah.

Menurut Veeramani dan Subrahmaniyan (2011), pemberian pupuk kandang ayam yang

optimal diharapkan dapat meningkat hasil polong kacang tanah. Dalam pupuk kandang

ayam ini terdapat unsur hara P, unsur hara P ini berperan dalam pembentukan polong

dan pengisian polong yang belum penuh terutama pada tanaman kacang tanah.

Terjaminnya ketersediaan unsur hara menyebabkan pertumbuhan tanaman pada fase

generatif lebih baik.

Jika dibandingkan dengan deskriptif berat 100 biji 34,7 g, maka penelitian ini lebih baik

yaitu dengan 100 biji 46,57 g. Jika dikaitkan dengan jumlah polong bernas perrumpun

(Tabel 6), bobot polong kering perrumpun (Tabel 8), jumlah biji perrumpun (Tabel 9),

terlihat ada kecendrungan bahwa pemberian pupuk kandang ayam 5 ton/ha

menunjukkan hasil yang baik, sehingga pada bobot 100 biji pada pemberian 5 ton/ha

pupuk kandang ayam menghasilkan bobot 100 biji yang terberat. Tabel 10.juga

memperlihatkan bahwa pemberian kapur menghasilkan bobot 100 biji dengan

Pemberian dosis 1 ton/ha menghasilkan 44,75, dan tidak berbeda nyata bobot 100 biji

pada pemberian dosis 0,5 ton/ha yaitu, 44,34, dan pemberian dosis 0 ton/ha yaitu,

44,15.

Diduga pemberian dosiskapur hingga 1 ton/ha belum mencukupi kebutuhan hara

tanaman . BobotPolong Kering Perplot Dan Perhektar Tabel 11. Bobot polong kering

perplotkacang tanah dengan pemberian pupuk kandang ayam dan kapur pada ultisol

Jurnal Embrio (12) ( 1 ) (1-16) 2020 pISSN : 2085-403X

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Doi ; 1031317/embrio

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Page 15 Pupuk kandang ayam (ton/ha)

kapur (ton/ha) Rata-rata 0 0,5 1 ................................................g/plot............................................

0 381,67 358,05 443,81 394,51 5 450,46 478,15 346,24 424,95 10 439,32 465,33 438,74

447,79 Rata-rata 423,81 433,84 926,29 KK= 4,35% Pupuk kandang ayam (ton/ha) kapur

(ton/ha) Rata-rata 0 0,5 1 ................................................ton/hektar.................................... 0 1,64

1,59 1,71 1,64 5 2,00 2,12 1,54 1,88 10 1,95 2,07 1,94 1.98 Rata-rata 1,86 1,92 1,73 KK=

4,35 % Tabel 11.memperlihatkan bobot polong kering perplot kacang tanah tidak

berbeda.

Pemberian pupuk kandang ayam pada dosis 0 ton/ha yaitu394,51g, dosis 5 ton/ha yaitu

424,95g, dan pada dosis 10 ton/hayaitu 447,79 g dan Tabel 11.juga memperlihatkan

bobot polong kering perhektar kacang tanah tidak berbeda. Pemberian pupuk kandang

ayam pada dosis 0 ton/ha yaitu1,64 ton, dosis 5ton/hayaitu 1,88 ton, dan pada dosis 10

ton/hayaitu 1,98 ton.

Page 34: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN KAPUR …

Bobot polong kering perplot dan bobot polong perhektar yang tidak berbeda

dikarenakan bobot sangat tergantung pada suplai hara yang tersedia, menyebabkan

pertumbuhan bobot akan mencapai kondisi yang optimal. Hal ini sesuai dengan

pendapat Marsono (2002) pupuk kandang ayam dapat memperbaiki aerase dan

perkolasi, dan dapat meningkatkan porositas tanah, serta membuat struktur tanah

menjadi remah dan dapat meningkatkan kesediaan hara.

Hal ini dengan pendapat Hardadi (2002) jumlah unsur hara yang terdapat dalam tanah

dapat memenuhi kebutuhan tanaman sehingga pertumbuhan vegetatif dan generatif

cukup tersedia. Tabel 11.juga menunjukkan bobot polong kering perplottidak berbeda.

Pemberian kapur pada tanaman kacang menghasikan bobot polong kering perplot

pada dosis 0 ton/ha yaitu 423,81g dengan dosis 0,5 ton/hayaitu 433,84g dan dosis 1

ton/ha yaitu 926, 29g dan Tabel 11 juga juga menunjukkan bobot polong kering

perhektar tidak berbeda.

Pemberian kapur pada tanaman kacang Jurnal Embrio (12) ( 1 ) (1-16) 2020 pISSN :

2085-403X https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Doi ; 1031317/embrio

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Page 16 menghasikan bobot polong

kering perhektar pada dosis 0 ton/ha yaitu1,86 ton dengan dosis 0,5ton/hayaitu 1,92

ton dan dosis 1 yaitu 1,73 ton. pada peneltian ini, perlakuan 0,5 ton /ha sudah cukup

untuk memenuhi hara pada tanaman sehingga peningkatan dosis hingga 1 ton/ha tidak

berpengaruh terhadap pertumbuhan pada tanaman kacang tanah.

KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil percobaan inidisimpulkan bahwa tidak

terjadi Interaksi yang nyata antara pupuk kandang ayam denan kapur terhadap

pertumbuhan dan produksi kacang tanah. Ada pengaruh terhadap pupuk kandang

ayam terhadap pertumbuhan kacang tanah pada dosis 5 ton/ha pada parameter bobot

100 biji, Tidak ada pengaruh kapur terhadap pertumbuhan kacang tanah.

Berdasarkan ksimpulan disarankan dalam budidaya tanaman kacang tanah perlu

pemberian pupuk kandang ayam dengan dosis 5 ton/ ha karna dapat meningkatkan

produksi kacang tanah. DAFTAR PUSTAKA Aksi Agraris Kanisius (AAK). 1989. Kacang

tanah. Yogyakarta (ID): Aksi Agraris Kanisius. Bahtiar M. 2008. Pengaruh bahan organik

dan kapur terhadap sifat-sifat kimia tanah podsolik dari Jasinga (skripsi).Bogor: Fakultas

Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Chitravadivu C, Balakrishnan V, Manikandan J, Elavazhagan T, Jayakumar S. 2009.

Application of food waste compost on soil microbial population in groundnut cultivated

soil, India. Middle-East J Sci Res 4 (2): 90- 93. Herlina. 2011. Kajian variasi jarak dan

Page 35: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN KAPUR …

waktu tanam jagung manis dalam sistem tumpang sari jagung manis (Zea mays

Saccharata Sturt) dan kacang tanah (Arachis hypogaea L).

Thesis - Universitas Andalas. Husin, M. N. 2012. Pengaruh Pupuk Organik Cair NASA

terhadap Nitrogen Bintil Akar dan Produksi Macroptilium atropurpureum. Agripet, 12

(2): 20-23. Jhon OS. 2010. Growth and yield response of groundnut (Arachis hypogaea

L.) to plant densities and phosphorus on an ultisol in Southeastern Nigeria. Libyan Agric

Res Cent J Intern I(4): 211214. Kementrian Pertanian. 2016.

Produksi Kacang Tanah Menurut Provinsi (Ton)1993 2015.(https://www.bps.go.id).

(Diakses tanggal 15 September 2016). Lingga dan Marsono. 2007. Petunjuk Penggunaan

Pupuk. Jakarta: Redaksi Agromedia Marzuki, R. 2007. Bertanam Kacang Tanah. Penebar

Swadaya, Jakarta. Munawar, A. 2011.Kesuburan Tanah Dan Nutrisi Tanaman. Penerbit

IPB Press, Bogor. Novizan.2007.Petunjuk Pemupukan Yang Efektif.Agromedia Pustaka.

Jakarta Jurnal Embrio (12) ( 1 ) (1-16) 2020 pISSN : 2085-403X

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Doi ; 1031317/embrio

https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio Page 17 Novizan, 2005. Petunjuk

Pemupukan Yang Efektif. Agromedia Pustaka. Jakarta. Rahardis. 2007. Teknologi

Pengapuran. Jakarta. Erlangga. Susanto, R. 2002. PenerapanPertanian Organik.

Kanisius.Yogyakarta.Singaravel R, Parasath V, Elayaraja D. 2006.Effect oforganics and

micronutrients on the growth, yield ofgroundnut in coastal soil. J Agric Sci 2(2) :

401-402. https;//ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio

INTERNET SOURCES:

-------------------------------------------------------------------------------------------

2% - https://ojs.unitas-pdg.ac.id/index.php/embrio/article/view/523

<1% -

https://www.bkn.go.id/wp-content/uploads/2020/06/Kemajuan-RB-Pokja-Peraturan-Per

undang-undangan-2019.pdf

<1% -

https://www.smartstat.info/materi/rancangan-percobaan/ral-faktorial/ral-faktorial.html

<1% - http://ejurnal.untag-smd.ac.id/index.php/AG/article/download/4347/4192

<1% -

https://id.123dok.com/document/4yrokl7y-respons-pertumbuhan-dan-produksi-kacang

-tanah-arachis-hypogaeal-dengan-pemberian-pupuk-kandang-ayamdan-pupuk-npk-15

-15-15.html

<1% -

https://we-didview.xyz/10-manfaat-kedelai-berdasarkan-kandungan-gizinyao1ihg22477

p3he4

Page 36: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN KAPUR …

<1% - https://smujo.id/psnmbi/article/download/3745/2901/

<1% -

http://indosuara.com/is-life/wirausaha/bagaimana-cara-buka-usaha-pakan-ternak-dan-

pupuk/

<1% -

https://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/75907/D15fad.pdf;sequence=1

1% -

http://epublikasi.setjen.pertanian.go.id/epublikasi/buletin/konsumsi/2017/Buletin_Konsu

msi_Pangan_Semester_2_2017/files/assets/basic-html/page25.html

<1% -

http://tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads/document/PETUNJUK%20T

EKNIS%20PENGELOLAAN%20PRODUKSI%20KC%20TANAH%20DAN%20KC%20HIJAU%

20%202016.pdf

<1% - http://pangan.litbang.pertanian.go.id/files/Subandi-PP32-03.pdf

<1% -

https://sanggaberu.blogspot.com/2015/12/penetapan-kebutuhan-kapur-berdasarkan.ht

ml

1% -

https://indonesia-dasar-negara.blogspot.com/2013/05/jenis-jenis-pupuk-dan-cara-aplik

asinya.html

<1% - https://www.scribd.com/document/368717144/MAKALAH-PUPUK

<1% -

https://docobook.com/respon-pertumbuhan-vegetatif-stek-buah-naga-super.html

<1% -

https://herlanmatondang.blogspot.com/2012/03/pertumbuhan-tanaman-trembesi-sam

anea.html

<1% - https://dresrosa.blogspot.com/2016/04/laporan-tetap-praktikum-kapur-dan.html

<1% - https://onie21.blogspot.com/2010/

<1% -

https://id.123dok.com/document/dzx8nx4q-pengaruh-cara-dan-dosis-pupuk-kandang-

dan-kapur-terhadap-pertumbuhan-dan-produksi-kedelai-glycine-max-l-merr.html

<1% -

https://id.123dok.com/document/1y943wqg-pemanfaatan-limbah-rumput-sargassum-p

olycystum-brassica-organik-ultisol.html

<1% - http://protan.studentjournal.ub.ac.id/index.php/protan/article/view/1248

<1% -

https://id.123dok.com/document/lzg07mvq-pengaruh-residu-pupuk-kandang-sapi-dan

-residu-pupuk-guano-terhadap-produksi-kedelai-glycine-max-l-merr-panen-muda-den

gan-budidaya-organik.html

<1% - http://jurnal.unsyiah.ac.id/TIPI/article/download/1005/948

Page 37: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN KAPUR …

<1% - https://tedonblo.blogspot.com/2013/01/proposal-usaha-budidaya-ikan-nila.html

<1% - https://aktifispertanianorganik.blogspot.com/feeds/posts/default

<1% - http://ejurnal.untag-smd.ac.id/index.php/AG/article/download/544/724

<1% -

http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/05/679-686_Herawati-

1.pdf

<1% -

http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/agroteknologi/article/download/1353/1192

<1% - http://eprints.unram.ac.id/6497/1/Jurnal.pdf

<1% - https://yohanissarmaidiot.blogspot.com/2016/01/laporan-kadar-air-tanah.html

<1% - https://jurnalagriepat.wordpress.com/category/penelitian/page/3/

<1% -

https://id.123dok.com/document/7q07k7gz-respons-pertumbuhan-merah-zingiber-offi

cinale-penambahan-berbagai-organik.html

<1% -

https://tedonblo.blogspot.com/2013/01/makalah-managemen-unsur-hara-tanaman.htm

l

<1% -

http://cagust.lecture.ub.ac.id/2014/09/ph-eh-dan-ec-indikator-uji-cepat-kesuburan-tana

h/

<1% -

http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2012/09/18_SET_Yunizar%2

0dkk_edt.pdf

<1% - https://ojs.unimal.ac.id/index.php/agrium/article/download/1074/579

<1% -

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/39579/Chapter%20II.pdf;sequen

ce=4

<1% -

https://id.123dok.com/document/dzx861dq-pengaruh-varietas-kandang-secara-pengar

uh-varietas-kandang-secara.html

<1% -

https://sustainablemovement.wordpress.com/2013/04/20/rekayasa-media-tanam-tanam

an-sawi-terhadap-pertumbuhan-vegetatif-tanaman-sawi/

<1% -

http://www.readbag.com/repository-usu-ac-id-bitstream-123456789-3941-1-067002003

<1% - http://jurnal.unsyiah.ac.id/agripet/article/download/198/184

<1% -

https://ekaboymaster.blogspot.com/2012/04/jurnal-penangan-pasca-panen-kentang.ht

ml

<1% - https://www.anakagronomy.com/2014/01/peran-unsur-hara-bagi-tanaman.html

Page 38: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN KAPUR …

<1% -

https://id.123dok.com/document/7qvv8p0q-respons-pertumbuhan-produksi-bawang-al

lium-ascalonicum-pemberian-kandang.html

<1% -

https://www.researchgate.net/publication/320133366_Uji_Efektivitas_Saat_Pemberian_da

n_Konsentrasi_PGPR_Plant_Growth_Promoting_Rhizobacteria_terhadap_Produksi_dan_M

utu_Benih_Kacang_Tanah_Arachis_hypogaea_L

<1% -

http://research.unissula.ac.id/file/publikasi/211312009/905jurnal_edisi_3_no_1_th_2015.p

df

<1% - https://jurnal.uns.ac.id/carakatani/article/download/11956/10496

<1% -

http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/06/10._OK_Taufiq_170

-195%20%282%29.pdf

<1% - http://jurnal.una.ac.id/index.php/jb/article/download/379/326

<1% -

https://id.123dok.com/document/7q0pvxz6-pengaruh-pemberian-pupuk-pertumbuhan-

produksi-tanaman-bengkuang-pachyrrizus.html

<1% -

https://zulhasibuan.blogspot.com/2013/12/pemberian-rhizobium-dan-dan-dosis-pupuk.

html

<1% - http://jurnal.fp.unila.ac.id/index.php/JA/article/viewFile/2028/1785

<1% - https://mikorizalamongan.wordpress.com/2012/03/

<1% - http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/agrohita/article/download/514/407

<1% -

https://laporanlengkapku.blogspot.com/2015/11/laporan-bahan-organik-tanah.html

<1% -

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/22214/Chapter%20II.pdf;sequen

ce=4

<1% - https://medium.com/@myusufe0709/pemupukan-kacang-tanah-14592916a41a

<1% - https://www.ruangbiologi.co.id/pemupukan-organik/

<1% -

https://pertanian.pontianakkota.go.id/artikel/52-unsur-hara-kebutuhan-tanaman.html

<1% - http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/ja/article/download/810/694

<1% -

https://dunia-pengetahuan-dianarahayu.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-biol

ogi-perkecambahan.html

<1% - https://id.scribd.com/doc/88676176/5-Isi-Jilid-I

<1% -

http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2012/09/56_SET_abdul%20a

Page 39: PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN KAPUR …

ziz%20edit1.pdf

<1% - https://trubushijau.blogspot.com/

<1% - https://riskiprimg.blogspot.com/2014/12/tanaman-sayuran.html

<1% - https://eprints.umk.ac.id/8617/1/HALAMAN_DEPAN.pdf

<1% -

https://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/52842/BAB%20IV%20Pembaha

san.pdf?sequence=6

<1% -

http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2015/05/874-879_Nyayu-1.

pdf

<1% -

https://danauluttawar.blogspot.com/2011/06/penggunaan-amelioran-dalam-menguran

gi.html

<1% - https://www.scribd.com/document/351323003/F13sir

<1% -

https://tanamanbawangmerah.blogspot.com/2015/09/hama-dan-penyakit-tanaman-kac

ang-tanah.html

<1% -

https://www.researchgate.net/publication/324275691_PENGARUH_PEMBERIAN_PUPUK_

UREA_DAN_PUPUK_KANDANG_AYAM_TERHADAP_PERTUMBUHAN_DAN_HASIL_TANA

MAN_JAGUNG_MANIS_Zea_mays_Saccharata_SturtL_Varietas_Gendis

<1% - http://scholar.unand.ac.id/36167/4/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf

<1% -

https://www.researchgate.net/profile/Danner_Sagala/publication/317177914_PENINGKA

TAN_pH_TANAH_MASAM_DI_LAHAN_RAWA_PASANG_SURUT_PADA_BERBAGAI_DOSIS_

KAPUR_UNTUK_BUDIDAYA_KEDELAI/links/5ab203bcaca2721710ffeffc/PENINGKATAN-p

H-TANAH-MASAM-DI-LAHAN-RAWA-PASANG-SURUT-PADA-BERBAGAI-DOSIS-KAPUR

-UNTUK-BUDIDAYA-KEDELAI.pdf

<1% -

https://innspub.net/ijb/integrated-use-inorganic-organic-amendments-reclamation-salt

-affected-soil/

<1% -

https://content.sciendo.com/view/journals/cerce/52/2/article-p128.xml?language=en

<1% - https://journal.trunojoyo.ac.id/agrovigor/article/view/1440

<1% -

https://docobook.com/peningkatan-komponen-hasil-dan-mutu-benih-kacang.html

<1% - http://scholar.unand.ac.id/31616/7/DAFTAR%20PUSTAKA.pdf