pengaruh penambahan berbagai dosis minyak … · pada pakan ikan terhadap pertumbuhan ikan patin...

108
PENGARUH PENAMBAHAN BERBAGAI DOSIS MINYAK JELANTAH PADA PAKAN IKAN TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN PATIN (Pangasius hypophtalmus) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Oleh: Agustian Bandaso 121434045 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: doanquynh

Post on 27-Jul-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGARUH PENAMBAHAN BERBAGAI DOSIS MINYAK JELANTAH

PADA PAKAN IKAN TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN PATIN

(Pangasius hypophtalmus)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

Agustian Bandaso

121434045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

(Janganlah takut Allah menyertai engkau, janganlah bimbang sebab

Ia adalah Allahmu. Ia akan memegang tangan kananmu dengan

tangan-Nya yang membawa kemenangan)

Semua ini saya persembahkan Kepada

TUHAN YANG MAHA ESA yang telah

Menyertai dan melindungi hidup saya

hingga menyeselasaikan semuanya

Bapak, Mama, keempat saudara

saya Endo, Felix, Michael, dan

Tania, serta semua teman-

teman dan orang-orang yang

terlibat di hidup saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

ABSTRAK

PENGARUH PENAMBAHAN BERBAGAI DOSIS MINYAK JELANTAH

PADA PAKAN IKAN TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN PATIN

(Pangasius hypophtalmus)

Agustian Bandaso

Pakan merupakan faktor terpenting dalam menunjang pertumbuhan dan

perkembangan dalam kegiatan budidaya ikan. Pakan harus mengandung nutrisi

yang lengkap. Penggunaan lemak dalam pakan sangat penting dalam menunjang

pertumbuhan karena lemak merupakan sumber energi yang memiliki nilai cukup

tinggi dibanding protein dan karbohidrat. Penggunaan energi yang berasal dari

protein dapat digunakan untuk menunjang pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui pengaruh berbagai dosis minyak jelantah yang berbeda dalam

pakan dan mengetahui dosis minyak jelantah yang paling baik terhadap efisensi

pemanfaatan pakan, pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan patin (Pangasius

hypophtalmus)

Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen dengan

rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri 3 perlakuan dan 2 kontrol. Perlakuan

yang diterapkan adalah perbedaan dosis minyak jelantah meliputi PM0 (kontrol

positif), PM1 (3%), PM2 (6%), PM3 (9%), dan PI (Pakan Industri). Ikan uji yang

digunakan adalah ikan patin (Pangasius hypophtalmus) yang berasal dari

Cangkringan. Ikan dengan bobot awal individu 15 g dimasukkan ke dalam

akuarium ukuran 50 x 30 x 30 cm. Untuk masing-masing akuarium dimasukkan

ikan patin sebanyak 15 ekor. Pemeliharaan dilakukan selama 64 hari. Pakan

diberikan 2 kali dalam sehari yaitu pada sekitar pukul 06.00 WIB, dan pukul

18.00 WIB.

Hasil penelitian menunjukan bahwa kandungan minyak jelantah dengan dosis

yang berbeda-beda memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan, efisiensi

pemanfaatan pakan, dan kelangsungan hidup ikan patin (Pangasius

hypophtalmus), tetapi tidak berbeda nyata (P>0,05) pada perlakuan lain.

Perlakuan PM3 dengan kandungan minyak jelantah 9 % diperoleh hasil yang

paling baik dari semua perlakuan dengan nilai PB (18.06±5.66/g), LPR

(0.28±12.77/hari), EEP (34.6±2.49%) dan KH (100±0), perlakuan PM3 ini

sebanding dengan pakan industri

Kata kunci: minyak jelantah, pakan, pertumbuhan, ikan patin (Pangasius

hypophtalmus)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii

ABSTRACT

The Impact of The Warious Dosis Addition of The Used Cooking Oil In The

Fish Food to The Growth of The Patin Fish (Pangasius hypophtamus)

Agustian Bandaso

Woof is the most primary factor in helping the growth and the progress of

fish farming activity. It must consist of a complex nutrition. The use of fat in woof

is very fundamental in helping the growth of the because it is the source of the

energy which has a great value than protein and carbohydrate have. The use of

energy from protein can increase the growth of the fish. This research was aimed

to find out the impact of the given various dosis addition of the used cooking oil in

the fish woof and to find out the best dosis of the used cooking oil through the

efficiency of the woof use, the growth and the progression of patin fish life

(Pangasius hypophtamus).

In conducting the research, the researcher used an experimental method

with complete random constructing (RAL) involving three treatments and two

controls. The treatment applied is dosis variation of the used cooking oil

including PM0 (positive control), PM1 (3%), PM2 (6%), PM3 (9%), and PI

(chemical woof). The object of this researh is Patin (Pangasius hypophtalmus)

taken from Cangkringan district. The weight of each fish is 15 gram put into

acquarium with 50 x 30 x 30 in size. Each aquarium is given fiveteen patin fist by

the researcher. The caring took place for sixty four days. The woof was given two

times a day around 06:00 AM and 18:00 PM.

The result showed that the use of various dosis of used cooking oil had

given impact to the growth of the fish, the efficiency of the woof use, and the living

of patin fish (Pangasius hypophtalmus) but did not give the real difference

(P>0,05) to the other treatment, The treatment of PM3 along with the used

cooking oil 9% gave the highest score PB (18,06±5,66/g), LPR (0,28±12,77/days),

EEP (34,6±2.49%) and KH (100±0). The PM3 treatment is thea same as the

chemical or industrial fish woof.

Key words: used cooking oil, woof, the growth, Patin fish (Pangasius

hypopthalamus).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa

yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya kepada penulis untuk

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Penambahan Berbagai

Dosis Minyak Jelantah Pada Pakan Ikan Terhadap Pertumbuhan Ikan Patin

(Pangasius hypophtalmus) Pada Budidaya Ikan”. Dalam penyusunan

skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan, dorongan, semangat, dan

doa yang sangat mendukung penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh

sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan rahmat kehidupan,

penyertaan, kekuatan, kesehatan, dan selalu mendengarkan doa-doa

penulis.

2. Bapak Yohanes Rasing Bandaso dan Sri Sundarti yang telah

melahirkan dan merawat serta membesarkan dan yang selalu menjadi

doa yang tulus kepada Tuhan untuk penulis

3. Kakak Endo, adik Felix, Michael, dan Tania yang selalu memberikan

penghiburan serta percakapan yang hangat

4. Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk mengembangkan diri sebagai pribadi yang utuh

5. Program Studi Pendidikan Biologi yang telah menjadi wadah bagi

penulis untuk menimba ilmu

6. Kaprodi dan para Dosen Pendidikan Biologi yang telah meluangkan

waktu untuk membagikan ilmu dan juga telah berdinamika bersama baik

saat menjalani perkuliahan di kelas maupun di luar kelas

7. Romo Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, S.J yang telah mendampingi

dengan tulus dan sabar selama penulis menjalankan perkuliahan maupun

selama mengerjakan tugas akhir serta selalu memberikan teladan bagi

penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv

HALAMAN KEASLIAN KARYA ................................................................... v

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................................................ vi

ABSTRAK ....................................................................................................... vii

ABSTRACT .................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

LATAR BELAKANG MASALAH ....................................................... 1

RUMUSAN MASALAH ....................................................................... 3

TUJUAN PENELITIAN ........................................................................ 4

MANFAAT PENELITIAN .................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 6

TAKSONOMI DAN MORFOLOGI IKAN PATIN ............................. 6

HABITAT DAN KEBIASAAN HIDUP IKAN PATIN ....................... 7

PEMBESARAN IKAN PATIN ............................................................. 9

PERTUMBUHAN IKAN ................................................................... 10

KEBUTUHAN PAKAN ..................................................................... 11

LEMAK PADA PAKAN .................................................................... 15

KANDUNGAN NUTRISI BAHAN BAKU PAKAN IKAN .............. 18

MINYAK JELANTAH ........................................................................ 19

PENELITIAN YANG RELEVAN ..................................................... 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii

KERANGKA BERFIKIR .................................................................... 21

HIPOTESIS ......................................................................................... 22

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................... 24

JENIS RANCANGAN PENELITIAN ................................................ 24

VARIABEL PENELITIAN...……………………………………........24

BATAS PENELITIAN ......................................................................... 25

WAKTU DAN LOKASI PENELITIAN ............................................. 26

ALAT DAN BAHAN ........................................................................... 26

DESAIN PERCOBAAN ...................................................................... 28

PROSEDUR PERCOBAAN ................................................................ 28

ANALISIS DATA DAN UJI STATISTIK ........................................... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... 33

BOBOT RATA-RATA IKAN PATIN ............................................... 33

LAJU PERTUMBUHAN RELATIF IKAN PATIN .......................... 35

EFISIENSI PEMANFAATAN PAKAN ............................................ 39

KELANGSUNGAN HIDUP IKAN PATIN ........................................ 41

KETERBATASAN PENELITIAN ...................................................... 43

BAB V IMPLEMENTASI PENELITIAN UNTUK PEMBELAJARAN ........ 45

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 48

KESIMPULAN ................................................................................... 48

SARAN ............................................................................................... 48

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii

DAFTAR TABEL

2.1 PARAMETER AIR ....................................................................................... 8

2.2 KEBUTUHAN ASAM LEMAK PADA IKAN AIR TAWAR .................... 17

2.3 KANDUNGAN NUTRISI BAHAN BAKU PAKAN IKAN ..................... 18

2.4 KOMPOSISI ASAM LEMAK PADA MINYAK JELANTAH .................. 19

3.1 PERLAKUAN MINYAK JELANTAH ...................................................... 24

3.2 KOMPOSISI BAHAN BAKU PAKAN ..................................................... 27

3.3 BOBOT TUBUH IKAN PATIN ................................................................. 27

4.1 LAJU PERTUMBUHAN IKAN PATIN .................................................... 38

4.2 EFISIENSI PEMANFAATAN PAKAN .................................................... 39

4.3 PARAMETER KUALITAS AIR ................................................................ 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiv

DAFTAR GAMBAR

2.1 IKAN PATIN (Pangasius Hypotalamus) ..................................................... 7

2.2 DIAGRAM ALIR PENELITIAN................................................................22

4.1 GRAFIK BOBOT RATA-RATA IKAN PATIN ................................... ....33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 SILABUS MATA PELAJARAN ............................................ 53

LAMPIRAN 2 RPP ........................................................................................... 56

LAMPIRAN 3 BOBOT RATA-RATA IKAN PATIN ...................................... 85

LAMPIRAN 4 UJI TES NORMALITAS BOBOT RATA-RATA IKAN ....... 86

LAMPIRAN 5 UJI ANOVA BOBOT RATA-RATA IKAN PATIN ................ 87

LAMPIRAN 6 TABEL RATA EFISIENSI PEMANFAATAN PAKAN ........ 88

LAMPIRAN 7 UJI NORMALITAS EFISIENSI PEMANFAATAN PAKAN 89

LAMPIRAN 8 UJI ANOVA EFISIENSI PEMANFAATAN PAKAN ........... 91

LAMPIRAN 9 FOTO KEGIATAN .................................................................. 92

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ikan patin (Pangasius hypophtalmus) merupakan ikan istimewa karena

mempunyai prospek yang baik dalam pemasaran di Indonesia dan

mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Dagingnya mengandung sodium

yang rendah sehingga sangat cocok bagi orang yang diet garam sehingga

mudah dicerna oleh usus serta mengandung kalsium, zat besi dan mineral

yang sangat baik untuk kesehatan (Kordi, 2005). Sedangkan menurut

Mahyuddin, (2010) kandungan gizi dari ikan patin adalah 68,6% protein,

5,87% lemak, 3,5% abu dan 51,3% air. Selain rasa daging yang lezat, ikan

patin memiliki beberapa kelebihan misalnya ukuran per individunya besar. Di

alam, panjangnya bisa mencapai 1,2 m (Susanto dan Amri, 2003).

Kegiatan budidaya ikan air tawar di Indonesia dihadapkan pada

kenyataan mahalnya harga pakan buatan. Sebagai contoh harga pakan

tenggelam untuk ikan patin di pasaran dijual rata-rata Rp. 10.000 per kg. Bila

diasumsikan konversi pakan adalah 1,4 kg, maka untuk menghasilkan ikan

patin seberat 1 kilogram diperlukan biaya total pakan sebesar Rp. 15.000.

Sementara harga jual ikan patin ukuran konsumsi di tingkat pembudidaya

rata-rata berkisar antara Rp. 20.000 - Rp. 25.000. Jadi terlihat margin yang

diperoleh akan semakin kecil apabila dikurangi dengan biaya operasional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

yang lain seperti benih, upah kerja dan sebagainya. Maka untuk

meningkatkan keuntungan, para pembudidaya ikan harus lebih

mengefisienkan biaya produksi, salah satunya dengan menurunkan biaya

pakan. Banyak pembudidaya ikan ingin membuat pakan buatan sendiri

dengan asumsi dapat mencari alternatif bahan baku sehingga mengurangi

biaya pakan.

Pada komposisi pakan, minyak ikan merupakan sumber lemak yang

harus terdapat dalam pakan buatan karena mengandung asam lemak esensial

yang dibutuhkan ikan budidaya. Hepher dalam Mohamad (2005) menyatakan

bahwa channel catfish memerlukan kedua asam lemak Linoleat (n-6) dan

asam lemak Linolenat (n-3), kedua asam lemak ini dibutuhkan untuk fungsi

metabolisme dan sebagai komponen membran sel. Kebutuhan asam lemak

untuk induk ikan patin memerlukan kadar asam lemak n-3 sebesar 0,9% dan

asam lemak n-6 sebesar 2,2% dari total pakan (Mokoginta, 2000). Namun

demikian penggunaan minyak ikan dalam pakan ikan air tawar sangat terbatas

mengingat harganya yang tinggi, sekitar Rp. 20.000 per liter. Apalagi saat ini

industri perikanan yang memasok minyak ikan dunia relatif rendah, bahkan

mengalami penurunan dan pasokannya terganggu karena fenomena alam

seperti adanya el-nino (Sargent, dalam Mohamad. 2005). Berdasarkan kondisi

tersebut, perlu dicari sumber bahan baku lemak sebagai pengganti minyak

ikan yang memiliki kualitas dan kontinuitas yang baik serta harga yang relatif

murah. Salah satu alternatif bahan baku yang dapat mensubstitusi minyak

ikan adalah minyak dari limbah minyak goreng (minyak jelantah).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

Limbah minyak jelantah memiliki kandungan asam lemak jenuh

sebesar 22,48%. Berdasarkan kandungan asam lemak seperti itu, diperkirakan

dapat menyumbang energi dan memenuhi kebutuhan asam lemak ikan patin.

Dengan demikian peneliti berharap minyak jelantah dapat mensubstitusikan

sumber bahan baku lemak yang biasa digunakan, dan memberikan solusi bagi

mahalnya harga pakan. Dalam penelitian ini peneliti mendapatkan dukungan

dari Universitas Sanata Dharma dalam melaksanakan program hibah

pengabdian masyarakat dalam skema Ipteks bagi Wilayah (IbW) melalui

proposal IbW Minapolitan Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul,

Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan pengabdian ini telah dilaksanakan

mulai bulan Mei 2014. Diawali dengan kegiatan pelatihan, pembuatan dan

pemasangan pompa hidram rekayasa sendiri, program pendampingan

dilanjutkan dengan pembuatan pelet pakan ikan secara mandiri. Kepada

kelompok usaha tani Ubet Manunggal yang mengembangkan budidaya ikan

sistem terpal di Desa Bleberan diberikan satu unit mesin pembuat pelet.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Adakah pengaruh berbagai dosis minyak jelantah yang berbeda dalam

pakan terhadap efisensi pemanfaatan pakan, pertumbuhan dan

kelangsungan hidup ikan patin (Pangasius hypophtalmus)?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

2. Dosis minyak jelantah manakah yang paling baik untuk pertumbuhan,

efisiensi pemanfaatan pakan dan kelangsungan hidup ikan patin

(Pangasius hypophtalmus)?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengetahui pengaruh berbagai dosis minyak jelantah yang berbeda

dalam pakan terhadap efisensi pemanfaatan pakan, pertumbuhan dan

kelangsungan hidup ikan patin (Pangasius hypophtalmus).

2. Mengetahui dosis minyak jelantah yang paling baik untuk pertumbuhan,

efisiensi pemanfaatan pakan dan kelangsungan hidup ikan patin

(Pangasius hypophtalmus).

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Petani

Sebagai informasi bagi petani untuk mengetahui potensi pakan

alternatif dengan penambahan minyak jelantah terhadap pertumbuhan

ikan patin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5

2. Bagi Penulis

Penulis dapat belajar mengenai budidaya ikan patin secara

langsung (tidak hanya teori). Setelah melakukan budidaya ikan patin,

penulis dapat berbagi informasi kepada semua masyarakat mengenai

budidaya ikan patin dengan menggunakan limbah minyak jelantah

sebagai bahan campuran pembuatan pakan ikan.

3. Bagi Pendidikan

1. Bagi guru penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam

mengajar materi pemanfaatan limbah yang diajarkan di sekolah.

2. Bagi siswa kelas X penelitian ini dapat membantu para siswa untuk

memanfaatkan limbah minyak jelantah sebagai bahan campuran

pembuatan pakan ikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Taksonomi dan Morfologi Ikan Patin

Ikan patin adalah salah satu ikan asli perairan Indonesia yang telah

berhasil didomestikasi. Jenis-jenis ikan patin di Indonesia sangat banyak,

antara lain Pangasius jambal, Pangasius humeralis, Pangasius lithostoma,

Pangasius nasutus, Pangasius polyuranodon, Pangasius niewenhuisii.

Sedangkan Pangasius sutchi dan Pangasius hypophtalmus yang dikenal

sebagai jambal siam atau lele bangkok merupakan ikan introduksi dari

Thailand.

Ikan patin mempunyai bentuk tubuh memanjang, berwarna putih perak

dengan punggung berwarna kebiruan. Ikan patin tidak memiliki sisik, kepala

ikan patin relatif kecil dengan mulut terletak di ujung kepala agak ke bawah.

Hal ini merupakan ciri khas golongan catfish. Panjang tubuhnya dapat

mencapai 120 cm. Sudut mulutnya terdapat dua pasang kumis pendek yang

berfungsi sebagai peraba. Sirip punggung memiliki sebuah jari-jari keras yang

berubah menjadi patil yang besar dan bergerigi di belakangnya, sedangkan

jari-jari lunak pada sirip punggungnya terdapat 6-7 buah (Kordi, 2005).

Pada permukaan punggung terdapat sirip lemak yang ukurannya sangat

kecil dan sirip ekornya membentuk cagak dengan bentuk simetris. Sirip

duburnya agak panjang dan mempunyai 30-33 jari-jari lunak, sirip perutnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

terdapat 6 jari-jari lunak. Sedangkan sirip dada terdapat sebuah jari-jari keras

yang berubah menjadi senjata yang dikenal sebagai patil dan memiliki 12-13

jari-jari lunak (Susanto, 2006).

Menurut Susanto (2006), kedudukan taksonomi ikan patin adalah

sebagai berikut:

Ordo : Ostariophysi

Sub-ordo : Siluroidea

Famili : Pangasidae

Genus : Pangasius

Spesies : Pangasius hypophtalmus Gambar 2.1. Ikan Patin

1. Habitat dan Kebiasaan Hidup Ikan Patin

Habitat ikan patin adalah di tepi sungai-sungai besar dan di muara-

muara sungai serta danau. Dilihat dari bentuk mulut ikan patin yang

letaknya sedikit agak ke bawah, maka ikan patin termasuk ikan yang hidup

di dasar perairan. Ikan patin sangat terkenal dan digemari oleh masyarakat

karena daging ikan patin sangat gurih dan lezat untuk dikonsumsi

(Susanto, 2006).

Patin dikenal sebagai hewan yang bersifat nokturnal, yakni

melakukan aktivitas atau yang aktif pada malam hari. Ikan ini suka

bersembunyi di liang-liang tepi sungai. Benih patin di alam biasanya

bergerombol dan sesekali muncul di permukaan air untuk menghirup

(www.fishbase.org

)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

oksigen langsung dari udara. Untuk budidaya ikan patin, media atau

lingkungan yang dibutuhkan tidaklah rumit, karena patin termasuk

golongan ikan yang mampu bertahan pada lingkungan perairan yang jelek.

Walaupun patin dikenal ikan yang mampu hidup pada lingkungan perairan

yang jelek, namun ikan ini lebih menyukai perairan dengan kondisi

perairan baik (Kordi, 2005).

Kelangsungan hidup ikan sangat dipengaruhi oleh kualitas air. Air

sebagai media tumbuh harus memenuhi syarat dan harus diperhatikan

kualitas airnya, seperti: suhu, kandungan oksigen terlarut (DO) dan

keasaman (pH). Air yang digunakan dapat membuat ikan melangsungkan

hidupnya (Effendi, 2007). Menurut Kordi (2005), air yang digunakan

untuk pemeliharaan ikan patin harus memenuhi kebutuhan optimal ikan.

Air yang digunakan kualitasnya harus baik. Ada beberapa faktor yang

dijadikan parameter dalam menilai kualitas suatu perairan, sebagai berikut:

Tabel 2.1 Parameter Air

No Parameter Nilai

1. DO 3 - 7 ppm

2. Suhu Air 25 - 30°C

3. pH Air 6,5 - 9

4. Amonia >1 ppm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

2. Pembesaran Ikan Patin

Benih yang ditebar pada kolam berumur lebih dari 30 hari dan

penebaran benih dilakukan pada waktu cuaca teduh, misalnya pada pagi

hari atau sore hari untuk menghindari benih mengalami stres. Selama

pemeliharaan, ikan diberi pakan buatan berupa pellet yang mengandung

protein 25-35% sebanyak 3-5% dari bobot badan/hari. Kepadatan

penebaran benih ikan juga mempengaruhi pertumbuhan. Ikan tersebut

akan lebih cepat tumbuhnya bila dipelihara pada padat penebaran yang

rendah dibandingkan dengan padat penebaran yang tinggi.

Pembesaran benih ikan patin harus secara intensif dan ekstensif.

Secara intensif benih ikan diberi pakan buatan dengan jumlah

kebutuhannya. Memberikan pakan buatan sedikit demi sedikit agar dapat

dimakan habis sebelum tenggelam ke dasar kolam. Sedangkan pembesaran

secara ekstensif, pembesaran ikan hanya mengandalkan pakan alami yang

terdapat dalam kolam budidaya, seperti fitoplankton, alga dll.

Untuk mencegak benih patin tidak terserang penyakit, sebaiknya

beni patin tersebut diberi vitamin C dengan dosis 250-500 mg/kg berat

tubuh selama beberapa hari sebagai imunistimulan atau diberikan lipo

polisakarida 10 mg/l untuk mempertahankan stamina benih.

Kolam juga harus dijaga kebersihannya sehingga tidak menjadi

sarang penyakit. Sisa pakan dan kototran ikan di dasar kolam secara rutin

dibersihkan dengan melakukan penyifonan setiap 10-20 hari sekali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

Penyfonan dilakukan dengan menggunakan selang. Hal tersebut dilakukan

di seluruh bagian kolam hingga air yang keluar tidak mengandung

endapan lagi (Kordi, 2005).

3. Pertumbuhan Ikan

Pertumbuhan merupakan pertambahan ukuran panjang, berat dalam

waktu tertentu. Pertumbuhan ikan biasanya diikuti dengan perkembangan,

yaitu perubahan dalam kenampakan dan kemampuannya yang mengarah

pada pendewasaan. Pada pertumbuhan normal terjadi rangkaian perubahan

pematangan yaitu pertumbuhan yang mengikut sertakan penambahan

protein serta peningkatan panjang dan ukuran juga harus diperhatikan

sehingga hasil ikan yang diperoleh maksimal (Djajasewaka, 2000).

Pertumbuhan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor

internal meliputi faktor genetik, hormon, umur, kemampuan dalam

memanfaatkan makanan atau efisiensi penggunaan ransum dan ketahanan

terhadap suatu penyakit. Sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan

sekitar seperti ruang gerak, kepadatan penebaran, kuantitas dan kualitas

makanan (Anggorodi, 1990).

Ikan patin perkembangan gametnya dipengaruhi oleh suhu

lingkungan. Patin jantan mencapai dewasa lebih cepat daripada ikan

betina, karena proses kematangan kelamin relatif lama. Namun, patin yang

hidup di daerah tropis, perkembangan telur dan spermanya lebih cepat

daripada patin yang hidup di daerah subtropis (Kordi, 2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

Ikan akan tumbuh dengan normal jika pertambahan berat sesuai

dengan pertambahan panjang. Pertumbuhan ikan dapat dinyatakan

menurut rata-rata berat/panjang pada umur tertentu (Achyar, dalam

Mohamad. 2005).

4. Kebutuhan Pakan

Ikan sangat membutuhkan nutrisi untuk pertumbuhan dan

mempertahankan hidup. Pertumbuhan dipengaruhi oleh faktor lingkungan

yang kompleks. Pertumbuhan dan kemampuan mempertahankan hidup

ikan dipengaruhi oleh perubahan pada kemelimpahan organisme yang

menjadi makanannya kan juga harus diperhatikan sehingga hasil ikan yang

diperoleh maksimal. Peran pakan sangat penting untuk meningkatkan

produksi. Bila pakan yang diberikan hanya seadanya maka produksi yang

dihasilkan tentu sedikit. Kandungan gizi pakan juga harus diperhatikan

sehingga hasil ikan yang diperoleh maksimal. Fungsi utama makanan

adalah untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan. Makanan yang

dimakan ikan digunakan untuk kelangsungan hidup dan apabila ada

kelebihan makanan maka dimanfaatkan untuk pertumbuhan ikan juga

harus diperhatikan sehingga hasil ikan yang diperoleh maksimal.

Kandungan gizi lebih berperan dibanding jumlah yang diberikan.

Bila ikan sudah kenyang, pakan yang diberikan akan dibiarkan saja tanpa

disentuh lagi. Oleh karena itu, usahakan pada pakan sudah terkandung zat-

zat makanan yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan ikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

Pemberian makanan yang bergizi bertujuan untuk memperoleh

pertumbuhan daging yang sebanyak-banyaknya dalam waktu yang singkat.

Kecepatan pertumbuhan juga tergantung pada jumlah makanan yang

diberikan, temperatur, ruang, kedalaman air dan faktor lainnya.

(Djajasewaka, 2000).

Ikan patin termasuk omnivora atau golongan ikan pemakan segala.

Pakan alami ikan patin merupakan menu utama selama tahap awal benih

ikan. Jenis pakan alami yang umum dipakai adalah berupa ikan-ikan kecil,

cacing, detritus, biji-bijian, artemia, udang kecil dan moluska. Pakan alami

dapat ditambahkan sebagai makanan ekstra atau menggantikan sebagai

pakan buatan. Jika pakan alami berfungsi sebagai pengganti ransum pakan

buatan maka perbandingannya adalah 50-75% pakan alami dan 25-50%

pakan buatan. Perbandingan tersebut terutama berlaku bagi benih ikan

patin yang bobotnya belum mencapai 0,5 g. Patokan umum dalam

pemberian pakan untuk benih adalah sampai kenyang. Pakan buatan

adalah makanan yang diransum dari beberapa bahan makanan yang dapat

berasal dari hewan maupun tumbuhan, yang diolah menjadi bentuk khusus

sesuai yang dikehendaki, misalnya pelet, tepung, lembaran dan cairan.

Gizi pakan buatan ini diukur sedemikian rupa sehingga dapat disesuaikan

dengan kebutuhan gizi ikan. Penyediaan pakan bagi ikan selain harus

mempunyai nilai gizi tinggi juga harus memenuhi syarat pencernaan dan

selera ikan. (Kordi, 2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

Ukuran partikel makanan yang diberikan, bergantung pada berat

individu ikan dan secara umum harus dapat ditelan. Partikel makanan yang

terlalu besar tidak dapat dicerna, sedangkan jika terlalu kecil

mengakibatkan aktivitas ikan lebih banyak, sehingga hanya sedikit energi

yang tersedia untuk pertumbuhan. Makanan yang diberikan pada ikan

minimal harus mengandung karbohidrat, protein dan lemak. Zat-zat ini

masing-masing akan diubah menjadi energi yang sangat dibutuhkan,

supaya dapat melakukan aktivitas. Dalam hal ini ikan lebih cenderung

memilih protein sebagai sumber energi yang utama kan juga harus

diperhatikan sehingga hasil ikan yang diperoleh maksimal (Djajasewaka,

2000).

Kebutuhan protein dalam pakan, selain harus tersedia dalam

jumlah yang sesuai juga harus mengandung asam amino essensial yang

dibutuhkan ikan. NRC dalam Mohamad (2005), menyatakan bahwa

protein merupakan molekul kompleks yang terdiri dari asam-asam amino

baik essensial maupun non essensial. Protein dengan kandungan asam

aminonya diperlukan untuk pertumbuhan, pemeliharaan jaringan tubuh,

produksi enzim dan beberapa hormon serta antibodi dalam tubuh, selain

itu juga berfungsi sebagai sumber energi. Goddard dalam Mohamad.

(2005) menyatakan bahwa ikan catfish memerlukan kandungan lysin yang

tinggi dan efektif ditemukan dalam protein hewani yang harus terdapat

pada pakan. Kebutuhan protein bervariasi tergantung pada umur ikan. Ikan

pada stadium larva pada umumnya membutuhkan protein yang lebih tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

untuk mendukung pertumbuhannya bila dibanding dengan yang sudah

dewasa. Rasio pakan buatan untuk ikan catfish stadia benih yang sedang

dalam pertumbuhan secara umum memerlukan 32% protein kasar

(Stickney dalam Mohamad, 2005).

Karbohidrat dalam pakan merupakan sumber energi bagi ikan

(Watanabe dalam Mohamad, 2005). Kemampuan ikan untuk

memanfaatkan karbohidrat tergantung pada kemampuannya dalam

menghasilkan enzim amilase, karena karbohidrat dalam pakan berbentuk

serat kasar dan ekstrak N- bebas. Pada ikan channel catfish dapat

memanfaatkan karbohidrat secara optimum pada tingkat 30-40% (Furuichi

dalam Mohamad, 2005). Apabila dibandingkan dengan lemak dan protein,

karbohidrat menghasilkan energi yang lebih kecil dalam setiap gramnya

tapi karbohidrat juga dapat digunakan sebagai sumber energi dan

kebutuhan karbohidrat berkaitan dengan aktivitas protein (Yulfiperius,

2001). Selain itu karbohidrat berkualitas baik berfungsi sebagai penstabil

pakan (binder) dan menghasilkan konversi pakan yang baik (Goddard

dalam Mohamad, 2005).

Vitamin merupakan zat gizi essensial yang dibutuhkan ikan dari

makanannya, karena ikan tidak dapat mensintesis sendiri di dalam

tubuhnya. Kebutuhan vitamin untuk ikan bervariasi menurut spesies,

ukuran dan umur ikan (NRC dalam Mohamad, 2005). Metode dalam

penyiapan pakan ikan dapat berpengaruh terhadap jumlah vitamin yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

terkandung dalam pakan, contohnya vitamin C yang tidak tahan terhadap

panas (Stickney dalam Mohamad, 2005).

Mineral berfungsi dalam memberikan kekuatan sebagai unsur

pokok gigi dan tulang. Kebutuhan ikan terhadap mineral tidak menentu

karena ikan memperoleh mineral tidak hanya dari pakannya saja, tetapi

juga dari lingkungannya (Suwarsito, 2004). Kebutuhan mineral untuk ikan

channel cathfish adalah: Ca, P, Mg, Fe, DAN Zn. (Jobling dalam

Mohamad, 2005)

5. Lemak Pada Pakan

Lemak merupakan salah satu komponen nutrien yang diperlukan

sebagai sumber energi dan sumber asam lemak esensial, yang mana

ketersediaannya dalam pakan harus disesuaikan dengan kebutuhan ikan

dalam jenis maupun jumlahnya. Watanabe dalam Mohamad (2005),

melaporkan bahwa lemak selain sebagai sumber energi juga digunakan

untuk struktur sel dan mempertahankan integritas pada biomembran.

Lemak dalam pakan berfungsi sebagai sumber energi sehingga

sebagian besar protein dapat dimanfaatkan untuk mendukung pertumbuhan

(Yanto, 2000). Robinson dalam Mohamad (2005) melaporkan bahwa

channel catfish dapat diberi pakan dengan kandungan lemak sampai 16%.

Namum menurut NRC dalam Mohamad (2005), kadar lemak yang terlalu

tinggi akan menyebabkan penyimpanan lemak pada tubuh ikan dan dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

mengakibatkan penurunan konsumsi pakan maupun pertumbuhan,

degenerasi hati serta menurunkan kualitas pada waktu panen.

Asam lemak esensial yang terkandung dalam lemak, merupakan

komponen fospolipid yang berperan penting pada biomembran sel. Craig

dan Helfrich dalam Mohamad (2005) menyebutkan asam lemak dapat

berupa asam lemak jenuh (tanpa ikatan rangkap), poliunsaturated fatty

acid (PUFA lebih dari 2 ikatan rangkap) atau highly unsaturated fatty acid

(HUFA lebih dari 4 ikatan rangkap). Ikan air tawar tidak dapat membentuk

asam lemak n-3 dan n-6 PUFA, sehingga asam lemak jenis ini merupakan

nutrisi esensial yang harus tersedia dalam pakan (Jobling dalam Mohamad,

2005).

Furuichi dalam Mohamad (2005) menyatakan bahwa asam lemak

berfungsi sebagai komponen struktur membran yang merangsang

pertumbuhan. Pentingnya peranan asam lemak dalam tubuh ikan

mengharuskan ketepatan dalam penyediaan pakan yang akan diberikan

dan harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing spesies ikan

tersebut. Kebutuhan asam lemak untuk channel catfish, adalah 18:3n-3

sebanyak 1,0-2,0% dan 22:6n-3 sebanyak 0,5-0,7% (Satoh et al. dalam

Mohamad, 2005).

Ikan yang hidup di laut memerlukan asam lemak n-3 sedangkan

ikan yang hidup di perairan tawar dan tropis ada yang hanya

membutuhkan asam lemak n-6 atau kombinasi dari asam lemak n-3 dan n-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

6 (Goddar dalam Mohamad, 2005). Sementara Stickney dan Hardy dalam

Mohamad (2005) meninjau berbagai literatur untuk kebutuhan nutrisi

lemak ikan dan melaporkan bahwa channel catfish memerlukan kedua

asam lemak Linoleat (n-6) dan asam lemak Linolenat (n-3). Kebutuhan

asam lemak esensial untuk channel catfish dan sebagian besar ikan air

tawar lainnya tidak dapat tergambarkan dengan tepat, namun channel

catfish terlihat membutuhkan dalam jumlah yang sedikit untuk asam lemak

n-3 (Satoh et al. dalam Mohamad (2005). Kebutuhan dari beberapa ikan

air tawar terhadap asam lemak esensial terlihat pada tabel 2.2 di bawah ini:

Tabel 2.2. Kebutuhan Asam Lemak Beberapa Spesies Ikan Air Tawar

Dalam tubuh ikan air tawar terdapat enzim elongase dan desaturase

yang dapat memperpanjang dan mendesaturasikan rantai karbon asam

lemak. Jobling dalam Mohamad (2005), menyatakan asam lemak yang

Spesies

Ikan

Kebutuhan

Sumber

Patin

18:2n-6 (2,2%) & 18:3n-3 (0,9%) Mokoginta et al. dalam Mohamad (2005)

Lele

18:2n-6 (1,53-1,56%) & 18:3n-3 (0,6-0,73%) Mokoginta et al, dalam Mohamad (2005)

Mas

18:2n-6 (1,0%) & 18:3n-3 (1,0%) Takeuchi dan Watanabe dalam Mohamad

(2005)

Nila

18:2n-6 (0,5%) Takeuchi dan Watanabe , dalam Mohamad

(2005)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

diberikan dalam bentuk 18:2n-6 dan 18:3n-3 pada ikan, dapat

dikonversikan menjadi asam lemak berantai karbon panjang HUFA

(20:5n-3, 22:6n-3, 20:4n-6), yang merupakan komponen esensial dalam

membran sel. Selain itu dengan bantuan sistem enzim elongase dan

desaturase ikan air tawar dapat membentuk n-3 rantai panjang HUFA,

EPA (Eicosapentaeonic acid) dan DHA (Docosahexaeonic acid) yang

dibutuhkan untuk fungsi metabolisme lain dan sebagai komponen

membran sel (Craig and Helfrich dalam Mohamad, 2005).

6. Kandungan nutrisi bahan baku pakan ikan menurut para ahli

Tabel 2.3 Kandungan Nutrisi Bahan Baku Pakan Ikan dalam 100 gram.

B. Minyak Jelantah

Minyak jelantah bekas merupakan limbah yang sangat berbahaya apabila

dikonsumsi, karena akan menimbulkan beberapa penyakit bagi manusia, di

No Nama Karbohidrat

(%)

Protein

(%)

Lemak

(%)

Sumber

1. Ampas tahu 51,50 11,04 19,69 Suprayudi (2003)

2. Dedak 62 14,9 19,7 Makfoeld (2002)

3. Onggok 68,00 6,42 0,26 Lamiya dan Mareta

(2010)

4. Tepung kanji 88,69 0,19 0,02 Makfoeld (2002)

5. Limbah ikan teri 16 42 1.5 Ali dkk (2014)

6. Daun singkong 19,06 28,66 9,41 Sudaryan dan

Prabowo (2007)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

antaranya adalah kanker dan penyempitan pembuluh darah. Sedangakan

apabila minyak goreng bekas ini dibuang ke lingkungan akan dapat

mencemari lingkungan sekitar. Minyak jelantah adalah minyak goreng yang

sudah digunakan berkali-kali dalam proses menggoreng bahan makanan

dengan suhu tinggi, dan telah mengalami perubahan baik secara fisik atau

kimia yaitu dengan adanya perubahan warna dari bening menjadi berwarna

gelap dan berbau tengik, serta secara kimiawi telah mengalami perubahan

reaksi hidrolisis, oksidasi, dan polimerasi termal (Fransiska, 2010). Komposisi

asam lemak pada minyak jelantah dapat dilihat pada tabel 2.3 di bawah ini:

Tabel 2.4. Komposisi Asam Lemak Pada Minyak Jelantah

Ziegler and

Filer dalam

Mohamad

(2005).

Asam lemak Minyak jelantah (%)

C18:1n-9 40

C18:2n-6 10

C18:3n-3 1

Total n-3 1

Total n-6 10

Jenuh 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

Tingginya kandungan asam lemak tak jenuh menyebabkan minyak lebih

mudah rusak oleh proses menggoreng, karena selama proses ini minyak akan

dipanaskan secara terus menerus pada suhu tinggi. Akibat pemanasan tinggi

dan berulang-ulang maka ikatan rangkap asam lemak tak jenuh akan putus dan

terbentuk lemak jenuh. Penggunaan minyak goreng yang berulang-ulang

mengakibatkan minyak terpapar pada suhu tinggi secara berulang-ulang. Hal

ini membuat minyak mengalami reaksi oksidasi dan hidrolisis yang

menyebabkan trigliserida terurai menjadi senyawa lain, salah satunya asam

lemak bebas FFA (Free Fatty Acid) (Fransiska, 2010).

Webster and Lim, dalam Mohamad (2005) menyebutkan bahwa

semakin sering minyak goreng digunakan, maka semakin tinggi kandungan

asam lemak jenuhnya. Kandungan lemak jenuh pada minyak yang belum

dipakai sebesar (45,96%), satu kali pakai (46,09%), dua kali pakai (46,18%),

tiga kali pemakaian sebesar (46,32%). Selain itu semakin sering minyak

goreng tersebut digunakan maka kandungan asam lemak tidak jenuhnya

semakin berkurang. Kandungan asam lemak tidak jenuh pada minyak yang

belum dipakai (53,95%), satu kali pakai (53,78%), dua kali pakai (53,69%),

tiga kali pemakaian sebesar (53,58%), dan seterusnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

C. Penelitian Relevan

Berdasarkan hasil penelitian Permatasari, dkk. (2009) yang berjudul

Penggunaan Berbagai Minyak dalam Pakan Buatan untuk Meningkatkan

Keefisienan Pakan dan Pertumbuhan Ikan Nila Gift (Oreochromis sp.)

menyebutkan bahwa jumlah individu yang hidup selama pemeliharaan pada

perlakuan minyak jelantah, dan kelangsungan hidup ikan nila sebesar 22,22%.

Perlakuan pakan minyak jelantah memiliki nilai retensi lemak sebesar 22,48%.

Sedangkan efisiensi pakan pada perlakuan minyak jelantah sebesar 30,57%.

D. Kerangka Berfikir

Minyak jelantah merupakan salah satu limbah cair hasil dari

penggorengan. Minyak jelantah memiliki asam lemak sebesar 22,48%, dan

memiliki n-3 1% dan n-6 10% yang dibutuhkan ikan patin, sehingga

memungkinkan minyak jelantah diolah menjadi bahan campuran pakan ikan

patin yang dapat menunjang pertumbuhan serta kelangsungan hidup ikan patin

seperti dijelaskan pada gambar 2.2 di bawah ini :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

Gambar 2.2 Bagan alir krangka pikir penelitian

E. Hipotesis

Ho : 1. Penambahan dosis minyak jelantah yang berbeda pada pakan buatan

diduga tidak berpengaruh terhadap efisensi pemanfaatan pakan,

pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan patin.

Pemanfaatan limbah minyak

jelantah

Bahan baku pakan ikan

Objek penelitian konsentrasi minyak

jelantah 3%, 6%, dan 9%

Subjek penelitian ikan patin

(Pangasius hypophtalmus)

berjumlah 75 ekor

Parameter yang diuji:

1. Pertumbuhan ikan patin

2. Efisiesnsi pemanfaatan pakan

3. Kelangsungan hidup ikan patin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

2. Dosis minyak jelantah 9 % tidak berpengaruh paling baik untuk

pertumbuhan, efisiensi pemanfaatan pakan dan kelangsungan hidup

ikan patin.

Hi : 1. Penambahan dosis minyak jelantah yang berbeda pada pakan buatan

diduga berpengaruh terhadap efisensi pemanfaatan pakan,

pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan patin.

2. Dosis minyak jelantah 9 % berpengaruh paling baik untuk

pertumbuhan, efisiensi pemanfaatan pakan dan kelangsungan hidup

ikan patin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Penelitian

eksperimental adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari

pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendalikan. Penelitian ini menguji pengaruh pakan ikan dengan campuran

beberapa dosis minyak jelantah pada pertumbuhan ikan patin. Rancangan

penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL).

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas yang diteliti adalah dosis minyak jelantah

Tabel 3.1 Perlakuan Minyak Jelantah

Kode

Perlakuan

PNM

0%

PM1

3%

PM2

6%

PM3

9%

PI

Pakan 781-1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25

2. Variabel terikat yang diteliti dalam percobaan adalah besarnya bobot tubuh

ikan pada setiap tahap pengukuran berat (gram).

3. Variabel kontrol yang diteliti dalam percobaan adalah pH air, oksigen

terlarut (mg/lt), dan suhu air (°C).

C. Batas Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah ikan patin jenis (Pangasius hypophtalmus)

dengan jumlah keseluruhan 75 ekor dengan masing-masing akuarium 15

ekor.

2. Objek Penelitian

Kadar minyak jelantah 0%, 3%, 6%, 9% dan pakan industri (781-1).

Minyak jelantah yang digunakan dalam percobaan adalah minyak jelantah

yang telah digunakan dalam 4x penggorengan tanpa penyaringan karena

minyak tersebut belum sepenuhnya rusak yang ditandai dengan sedikitnya

karbon (sisa pembakaran) yang mengendap di dasar minyak dan tidak

berbau menyengatnya ketengikan minyak jelantah.

3. Parameter

Berat ikan patin (gr) yang diukur setiap 7 hari selama 64 hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26

D. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 Desember 2015 hingga 19 Maret

2016. Percobaan penelitian di Pusat Studi Lingkungan Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta, selama 4 bulan terdiri atas 1 bulan persiapan, 2 bulan

pengambilan data dan 1 bulan penyusunan laporan.

E. Alat dan Bahan

1. Alat Penelitian

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: aquarium

ukuran 50 x 30 x 30 cm 5 buah, blender, pengiling pencetak pakan, alat

pengering (oven), kompor gas, pisau, timbangan digital, baskom, ember,

gelas ukur, kertas label, plastik, jaring ikan, pH meter, termometer, DO

meter, kamera, ayakan, pengaduk, kain lap dan alat tulis.

2. Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

a. Ikan uji

Ikan uji adalah ikan patin yang berasal dari Petani Perikanan di daerah

Cangkringan yang telah dibesarkan selama 1 bulan sejak penebaran

bibit. Jumlah bibit yang disebarkan di akuarium uji sebanyak 15

ekor/aquarium.

b. Pakan uji

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27

Pakan yang digunakan adalah pakan buatan berbahan baku ampas ikan

teri, tepung tapioka, dedak halus, daun ketela dan minyak jelantah

yang telah digunakan 4x penggorengan tanpa penyaringan, karena

minyak tersebut belum sepenuhnya rusak yang ditandai dengan

sedikitnya karbon (sisa pembakaran) yang mengendap di dasar minyak

dan tidak berbau menyengatnya ketengikan minyak jelantah.

Komposisi bahan-bahan baku yang digunakan sebagai formulasi pakan

dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.2 Komposisi Bahan Baku Pakan

No Bahan Pakan Presentase (%)

PNM PM1 PM2 PM3 PI

1 Kepala Ikan Teri 30 30 30 30 Pakan

Industri

781-1 2 Tepung Ampas Tahu 40 37 34 31

3 Onggok 10 10 10 10

4 Dedak 5 5 5 5

5 Terigu 5 5 5 5

6 Hijauan 10 10 10 10

8 Minyak Jelantah 0 3 6 9

Total 100% 100% 100% 100% 100%

Keterangan

PNM : Pakan Minyak 0 (100% bahan dasar)

PM 1 : Pakan Minyak 1 (97% bahan dasar + 3% minyak jelantah)

PM 2 : Pakan Minyak 2 (94% bahan dasar + 6% minyak jelantah)

PM 3 : Pakan Minyak 3 (91% bahan dasar + 9% minyak jelantah

PI : Pakan Industri 781-1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28

F. Disain Percobaan

Tabel 3.3 Bobot Tubuh Ikan Patin

Ket

era

nga

n:

PNM : Pakan Non Minyak 0 (100% bahan dasar)

PM 1 : Pakan Minyak 1 (97% bahan dasar + 3% minyak jelantah)

PM 2 : Pakan Minyak 2 (94% bahan dasar + 6% minyak jelantah)

PM 3 : Pakan Minyak 3 (91% bahan dasar + 9% minyak jelantah)

PI : Pakan Industri 781-1

Pada saat penimbangan berat basah ikan, akan dilakukan perhitungan

berat jumlah seluruh ikan per aquarium.

F. Prosedur Percobaan

No

Tanggal

pengamatan

Bobot tubuh ikan patin

(gram)

PNM PM 1 PM 2 PM 3 PI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29

1. Persiapan

Persiapan penelitian yang dilakukan meliputi pembuatan pakan,

persiapan wadah dan media, serta persiapan ikan uji. Cara pembuatan

pakan, bahan baku yang digunakan seperti ampas teri, tepung onggok

singkong, air dan minyak jelantah kemudian timbang bahan-bahan pakan

sesuai dengan formulasi perlakuan hingga homogen. Proses selanjutnya

adalah pencetakan pakan ( pencetakan pakan sesuai dengan bukaan mulut

ikan patin), dan pengeringan dengan penjemuran selama tiga hari atau di

oven selama 45 menit.

Aklimatisasi yang dilakukan meliputi aklimatisasi media dan

pakan uji yang diberikan pada masa pemeliharaan agar ikan dapat tumbuh

dengan baik dan mampu bertahan hidup selama penelitian. Air diendapkan

terlebih dahulu untuk menghilangkan partikel dan air diberi sirkulasi

dengan menggunakan airator. Selama proses adaptasi, ikan uji diberi

makan sedikit demi sedikit dengan pakan buatan bertujuan agar ikan

mampu menerima pakan yang diberikan selama penelitian. Sebelum

pelaksanaan penelitian, dilakukan pemuasaan pada ikan uji selama satu

hari untuk menetralkan sisa-sisa metabolisme pakan sebelumnya, sehingga

pada awal perlakuan didapatkan bobot awal yang akurat dan tidak

terpengaruh sisa-sisa metabolisme pakan sebelumnya.

2. Pelaksanaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30

Ikan ditempatkan dalam aquarium sebanyak 15 ekor per aquarium.

Ikan uji berukuran 8-10 cm. Pemeliharaan dilakukan selama 2 bulan.

Frekuensi pemberian pakan yaitu 2 kali sehari sebesar 3% dari yakni pagi

dan sore hari, pada pukul 06:00 pagi dan 18:00 sore dengan feeding rate

(FR) 3% dari bobot tubuh. Selama masa pemeliharaan dilakukan

pengukuran berat tubuh ikan patin setiap 1 minggu sekali.

3. Pengamatan

Selama penelitian berlangsung parameter yang diamati adalah

pertumbuhan berat mutlak, Survival Rate (SR), dan kualitas air media

pemeliharaan.

a. Pertumbuhan

Pertumbuhan relatif dihitung dengan menggunakan rumus berikut

(Takeuchi dalam Mohamad, 2005):

harixWo

WoWta /%100

)(

Keterangan:

a = Laju pertumbuhan harian (%/hari)

Wt = Rerata bobot individu pada akhir penelitian (gr)

Wo = Rerata bobot individu pada awal penelitian (gr)

Wo = Berat rata-rata awal (gr)

b. Efisiensi Pakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31

Efisiensi pakan (EP) dianalisa dengan menggunakan rumus sebagai

berikut (Takeuchi, dalam Mohamad. 2005):

%100)(

xF

BoBdBtEP

Keterangan:

EP = Efisiensi pakan

Bt = Biomasaa mutlak ikan pada akhir penelitian (gr)

Bo = Biomassa mutlak ikan pada awal penelitian (gr)

Bd = Biomassa mutlak ikan yang mati selama penelitian (gr)

F = Jumlah pakan yang dikonsumsi selama penelitian (gr)

c. Kualitas Air

Parameter kualitas air yang diukur selama penelitian adalah: pH air,

suhu air, oksigen dan terlarut (DO). Parameter tersebut diukur setiap 7

hari. Kualitas air dianalisis secara deskriptif.

G. Analisis Data dan Uji Statistik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32

Penelitian ini terdiri dari 3 perlakuan , 1 kelompok kontrop positif

dan 1 kelompok kontrol negatif dengan 15 pengulangan, yakni; PNM=

kontrol positif, PM1= 3%, PM2: 6%, PM3= 9%, dan PI= kontrol negatif.

Data yang sudah diperoleh dianalisis dengan menggunakan one way Anova

pada tingkat signifikan 5% dan apabila hasil uji antar perlakuan berbeda

nyata maka akan dilakukan uji lanjut Duncan.pada tingkat signifikan 5%.

Sebelum itu, perlu dilakukan uji normalitas dengan uji Kolmogrov-Smirnov

dan uji homogenitas dengan uji Levene pada data yang diperoleh. Uji

normalitas dilakukan untuk mengetahui data yang diperoleh berdistribusi

norlam atau tidak, sedangkan uji homogenitas dimaksudkan untuk

memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari

populasi yang memiliki variasi yang sama. Analisis data dilakukan dengan

program SPSS versi 22.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Bobot Rata-Rata Ikan Patin

Hasil pengamatan terhadap perubahan berat rata-rata ikan pada awal dan

penelitian terlihat dalam Gambar 4.1. Berdasarkan gambar tersebut, bobot

rata-rata ikan pada setiap perlakuan selama periode 64 hari mengalami

peningkatan.

Gambar 4.1. Berat Rata-Rata Ikan Patin Pada Awal dan Akhir Penelitian.

Keterangan:

PNM : Pakan Non Minyak 0 (100% bahan dasar)

PM 1 : Pakan Minyak 1 (97% bahan dasar + 3% minyak jelantah)

PM 2 : Pakan Minyak 2 (94% bahan dasar + 6% minyak jelantah)

PM 3 : Pakan Minyak 3 (91% bahan dasar + 9% minyak jelantah)

PI : Pakan Industri (komersial)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34

Berdasarkan uji normalitas (Lampiran 4) yang dilakukan menunjukan bahwa

nilai uji Kolmogorov-Smirnov 0,20 > 0,05, maka Ho diterima. Hal ini berarti data

sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Pengujian data dilanjutkan

dengan uji homogenitas varians (Lampiran 4) yang dihasilkan dengan nilai levene

statistic 1.159, sig 0.342 > 0,05, pada level probabilitas yang artinya pemberian

minyak jelantah dengan dosis yang berbeda-beda pada pakan ikan terhadap bobot

tubuh ikan patin memiliki variansi yang sama (homogen). Sehingga dapat

dilanjutkan dengan uji ANOVA (Lampiran 5). Berdasarkan pada hasil yang

diperoleh pada uji ANOVA, untuk nilai probabilitas adalah sig 0,245 > 0,05,

dengan demikian hipotesis Hi ditolak. Hal ini menunjukan bahwa perlakuan

pemberian minyak jelantah dengan dosis yang berbeda pada pakan ikan

berpengaruh terhadap kenaikan bobot tubuh tetapi tidak berbeda nyata (P>0,05)

(Lampiran 5) dengan perlakuan lain karena selisih rerata bobot tubuh sangat kecil.

Peningkatan tertinggi terdapat pada perlakuan pakan Industri (PI) dengan nilai

rerata penambahan bobot sebesar 30.35 gram, tetapi PM3 dengan kandungan

minyak jelantah 9% hampir mendekati pakan PI, dengan nilai rerata penambahan

bobot sebesar 27.557 gram. Hal ini disebabkan pakan dari campuran 9% minyak

jelantah memiliki kandungan lemak yang sesuai untuk aktifitas ikan patin

sehingga kandungan protein di dalam pakan dapat digunakan untuk pertumbuhan

secara optimal. Sedangkan pada perlakuan kontrol (PNM) rerata bobot tubuh ikan

patin cendrung lebih lambat karena kandungan lemak yang terdapat di dalam

pakan tersebut lebih rendah sehingga protein yang ada di dalam pakan digunakan

juga untuk beraktifitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35

B. Laju Pertumbuhan Ikan Patin

Hasil laju pertumbuhan ikan selama penelitian yang telah dilakukan dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.1. Rata-Rata Laju Pertumbuhan Relatif (%) dan Pertambahan

Bobot Badan (G) Untuk Setiap Perlakuan

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa nilai laju pertumbuhan relatif

pada patin yang diberi pakan buatan dengan perbedaan konsentrasi minyak

jelantah pada pakan ikan didapatkan nilai yang tertinggi adalah perlakuan

pakan Industri (PI) dengan nilai 0.29±6.08%/hari, tetapi PM3 dengan

kandungan minyak jelantah 9% hampir mendekati pakan PI, dengan nilai

0.28±12.77%/hari. Penelitian ini menunjukkan hasil yang lebih rendah dari

penelitian Setiawati (2007) pada ikan nila yaitu sebesar 4,1%/hari. Hasil

menunjukkan bahwa umur ikan yang digunakan pada penelitian ini lebih

dewasa dibandingkan dengan penelitian sebelumnya (Setiawati, 2007) yaitu

ikan dengan ukuran 3-5 cm sedangkan pada penelitian ini ikan yang

Jenis

Pakan

Bobot Awal

(g)

Bobot Akhir

(g)

Penambahan

Bobot (g)

Laju

Pertumbuhan

Relatif (%)

PNM 19.7±7.78 30.87±8.35 11.92±3.50 0.18±7.89/hari

PM1 21.03±3.76 34.00±8.92 12.97±4.23 0.20±9.17/hari

PM2 19.00±4.22 34.87±9.31 15.87±4.82 0.24±11.22/hari

PM3 18.67±6.12 36.73±10.29 18.06±5.66 0.28±12.77/hari

PI 20.26±6.12 38.87±11.59 18.61±6.18 0.29±6.08/hari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36

digunakan adalah ukuran 9-11 cm. Pertumbuhan terjadi lebih banyak ketika

umur ikan masih muda. Pernyataan tersebut diperkuat oleh Nasution (2007)

bahwa ikan-ikan muda akan mengalami pertumbuhan yang relatif cepat

sedangkan ikan-ikan dewasa mengalami pertumbuhan namun berjalan lambat.

Ikan dewasa pada umumnya makanan yang dimakan lebih banyak digunakan

untuk metabolisme tubuh.

Hasil nilai laju pertumbuhan relatif pada perlakuan 9% minyak jelantah

(PM3) memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan yang lainnya,

dengan hal ini diduga semakin meningkatnya lemak yang ditambahkan ke

dalam pakan, menyebabkan semakin besar sumber energi yang dihasilkan

sehingga dapat digunakan untuk beraktifitas ikan, sedangkan sumber energi

yang berasal dari protein dimanfaatkan untuk mengoptimalkan pertumbuhan.

Sanjayasari dkk (2010) berpendapat bahwa terjadinya protein sparing effect

oleh karbohidrat dan lemak sehingga dapat menyimbangkan penggunaan

sebagian besar aktifitas metabolisme dan maintanance tubuh tidak hanya

bertumpu pada protein, sehingga protein yang terkandung dalam pakan dapat

digunakan untuk pertumbuhan. Pertumbuhan terjadi apabila adanya kelebihan

energi, sehingga energi itu dipergunakan untuk pemeliharaan tubuh,

metabolisme, dan aktivitas. Energi berasal dari minyak maupun lemak yang

mencukupi maka energi yang berasal dari protein dipergunakan untuk

membangun jaringan baru sehingga terjadi pertumbuhan (Lante, 2010).

Menurut Hepher dalam Mohamad, (2005), pada umumnya ikan

membutuhkan asam lemak dari golongan omega 3 dan omega 6. Ikan air tawar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37

tidak membutuhkan HUFA berantai panjang tetapi hanya membutuhkan asam

linolenat kadarnya berkisar 0,5-1,5% dalam pakan kering. Komariyah (2009),

menyatakan bahwa minyak ikan mengandung n-3 lebih tinggi yang dapat

menghasilkan pertumbuhan yang lebih tinggi. Pada ikan, pertumbuhan akan

meningkat apabila kandungan asam lemak n-3 yang diberikan 0,5-1,5% kg

pakan (Nasution, 2007).

Soerjodibroto (2005), menyatakan agar menghasilkan pertumbuhan

yang optimal pada ikan patin, penggunaan minyak dalam pakan sesuai dengan

kebutuhan. Penggunaan minyak dalam jumlah yang besar akan menurunkan

pertumbuhan, menurunkan tingkat produksi, dan menyebabkan terjadinya

penimbunaan asam lemak dalam tubuh. Penimbunan asam lemak terjadi pada

hati dan akan menyebabkan pembengkakan hati bahkan terjadi kematian.

Laju pertumbuhan pada patin juga dipengaruhi oleh pakan. Ikan dapat

memanfaatkan pakan yang diberikan dengan baik karena didukung jumlah

kebutuhan lemak yang sesuai dengan kebutuhan patin untuk pertumbuhannya,

sehingga dengan jumlah tersebut maka jumlah protein yang ada dalam pakan

akan digunakan untuk pertumbuhan, sedangkan kandungan lemak dalam

pakan buatan tersebut digunakan sebagai sumber tenaga dengan demikian

terjadi pertumbuhan yang optimal, sehingga pertambahan bobot akan lebih

besar pula. Haetami (2007), menyatakan bahwa kebutuhan lemak patin untuk

stadia pendederan sekitar 8-14%. Kandungan lemak dalam pakan ikan untuk

catfish tidak lebih dari 12% (Halver dalam Mohamad, 2005).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38

Laju pertumbuhan yang tinggi berkaitan dengan efisiensi pakan yang

tinggi pula. Efisiensi pakan yang tinggi menunjukan penggunaan pakan yang

efisien, sehingga hanya sedikit zat makanan yang dirombak untuk memenuhi

kebutuhan energi dan selebihnya untuk pertumbuhan (Huet, dalam Mohamad.

2005). Pendapat tersebut sesuai dengan hasil dari penelitian ini yaitu nilai laju

pertumbuhan 0.28±12.77%/hari berbanding lurus dengan nilai efisiensi pakan

(22.1±2.49). Semakin tinggi nilai efisiensi pakan maka akan semakin tinggi

pula laju pertumbuhan dari patin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39

C. Efisiensi Pemanfaatan Pakan (EPP)

Hasil pengukuran efisensi pakan dan kelangsungan hidup dapat di lihat

pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.2 Efisensi Pemanfaatan Pakan (EPP), Kelangsungan Hidup (KH)

Ikan Patin Pada Akhir Penelitian

Parameter PNM PM1 PM2 PM3 PI

EEP (%) 14.2±1.89 15.8±1.84 20±2.27 22.1±2.49 20±2.70

KH (%) 100±0 100±0 100±0 100±0 100±0

Berdasarkan uji normalitas (Lampiran 7) yang dilakukan menunjukan

bahwa nilai uji Kolmogorov-Smirnov 0,20 > 0,05, maka Ho diterima. Hal ini

berarti data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Pengujian

data dilanjutka dengan uji homogenitas varians (Lampiran 7) yang dihasilkan

dengan nilai levene statistic 404, sig 0.342 > 0,05, pada level probabilitas

yang artinya pemberian minyak jelantah dengan dosis yang berbeda-beda

pada pakan ikan terhadap bobot tubuh ikan patin memiliki variansi yang

sama (homogen). Sehingga dapat dilanjutkan dengan uji ANOVA (Lampiran

8). Berdasarkan pada hasil yang diperoleh pada uji ANOVA, untuk nilai

probabilitas adalah sig 3,12 > 0,05, dengan demikian hipotesis Hi ditolak.

Hal ini menunjukan bahwa perlakuan dalam pemberian minyak jelantah

dengan dosis yang berbeda pada efisiensi pemanfaatan pakan tidak berbeda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40

nyata (P>0,05) dengan perlakuan kontrol karena selisih pemanfaatan pakan

sangat kecil karena pakanpada setiap perlakuan dapat dimanfaatkan secara

efisien dan dapat dicerna dengan baik.

Tacon, dalam Mohamad (2005) menyatakan bahwa efisiensi

pemanfaatan pakan merupakan rasio antara pertambahan bobot tubuh dengan

jumlah pakan yang diberikan selama pemeliharaan. Pakan uji yang digunakan

dalam penelitian ini adalah penambahan minyak jelantah dengan dosis yang

berbeda pada setiap perlakuannya, dalam pakan buatan. Hasil pengamatan

menunjukkan bahwa nilai efesiensi pemanfaatan pakan yang memberikan

pengaruh paling tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya terdapat pada

perlakuan PM3 yakni penambahan minyak jelantah dengan dosis 9% sebesar

22.1±2.49 dapat dilihat pada Tabel 4.2. Hal ini menunjukkan bahwa pakan

yang dikonsumsi memiliki kualitas pakan yang baik, sehingga dapat

dimanfaatkan secara efisien dan dapat dicerna di dalam tubuh ikan patin

dengan baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Huet dalam Mohamad (2005),

efisiensi pakan yang tinggi menunjukkan penggunaan pakan yang efisien,

sehingga hanya sedikit protein yang dirombak untuk memenuhi kebutuhan

energi dan selebihnya digunakan untuk pertumbuhan. Semakin tinggi nilai

efisiensi protein suatu pakan berarti semakin efisien penggunaan protein

pakan tersebut dalam menunjang pertumbuhan.

Kualitas pakan yang baik adalah pakan yang memenuhi semua

kebutuhan pakan ikan. Pakan yang berkualitas dapat dilihat berdasarkan

kandungan nutrisinya yaitu protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41

(Fujaya, 2004). Menurut Halver dalam Mohamad (2005), semakin tinggi nilai

efisiensi pakan mengindikasikan bahwa kualitas pakan semakin baik. Faktor

penting yang mempengaruhi tinggi rendahnya efisiensi pakan adalah sumber

nutrisi dan jumlah dari tiap komponen sumber nutrisi dalam pakan tersebut.

Jumlah dan kualitas pakan yang diberikan kepada ikan berpengaruh terhadap

pertumbuhan ikan (Susilo, 2005).

Efisisensi pemanfaatan pakan merupakan persentase pertambahan bobot

dalam periode tertentu yang diperoleh dari sejumlah pakan yang diberikan

setiap harinya (Haetami, 2007). Efisiensi pemanfaatan pakan merupakan

rasio antara pertambahan bobot tubuh dengan jumlah pakan yang diberikan

selama pemeliharaan (Sade, 2013).

D. Kelangsungan Hidup Ikan Patin

Kelangsungan hidup merupakan suatu nilai perbandingan antara jumlah

organisme awal saat penebaran yang dinyatakan dalam bentuk persen di

mana semakin besar nilai persentase menunjukan semakin banyak organisme

yang hidup selama pemeliharaan (Effendi, 2002). Berdasarkan pada hasil

pengamatan kelangsungan hidup pada ikan patin yang diberi pakan buatan

dengan perbedaan dosis minyak jelantah dalam pakan didapatkan pada semua

perlakuan nilai kelangsungan hidupnya 100±0% (Tabel 4.2), dengan kata lain

bahwa tidak ada satupun ikan yang mati pada 15 ekor ikan/akuarium. Hal ini

karena selama enelitian kualitas air masih berada pada batas toleransi dan

tidak ditemukam adanya penyakit yang penyerang ikan. Kandungan oksigen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42

terlarut selama penelitian berkisar antara 3-5 mg/ml (Tabel 4.3). Nilai

kandungan oksigen terlarut terendah 3 mg/ml, nilai ini masih dapat

ditoleransi kerena ikan patin dapat mengambil oksigen langsung dari udara,

selain nilai kisaran ini merupakan nilai kisaran minimum bagi ikan-ikan

sungai Kordi (2005).

Perubahan suhu selama penelitian berkisar antara 25,2-28°C (Tabel

4.3). Nilai ini masih dapat di toleransi, karena ikan patin lebih cenderung

hidup di perairan yang hangat dengan kisaran suhu 25-32°C (Boyd dalam

Mohamad, 2005). Di dalam penelitian ini, suhu di dalam air di pengaruhi

oleh suhu ruangan dan suhu dari penguraian sisa-sisa kotoran ikan serta sisa

pakan.

Kisaran pH selama penelitian 7,4-9,3 (Tabel 4.3). Nilai pH tertinggi 9,3

pada perlakuan PM3, kenaikan pH dalam perlakuan ini disebabkan oleh

keseimbangan antara ammonium dan ammoniak dalam air yang meningkat

adanya proses penguraian feses ikan oleh bakteri pengurai sehingga

mengakibatkan ikan patin pada perlakuan PM3 kekurangan nafsu makan

(Lampiran 9). Sedangkan nilai pH terendah 7,4, nilai ini masih dapat

ditoleransi oleh ikan. Batas terendah yang menyebabkan kematian pada ikan

adalah pH 4 (Effendi, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43

Tabel 4.3. Hasil Parameter Kualitas Air pada Ikan Patin

Perlakuan Kisaran Nilai Parameter

Kualitas Air

Suhu (°C) pH DO (mg/l)

PNM 25,2 – 28 7,4 - 8,8 3 - 5,6

PM1 25,2 – 28 7,7 - 8,6 3,2 - 5,4

PM2 25,2 – 28 7,4 - 8,9 3,6 - 6

PM3 25,2 – 28 7,3 - 9,3 3 - 4,8

PI 25,2 – 28 7,4 - 8,6 3,3 - 5

Kelayakan 25 - 32* 6,5 - 9** 3 - 5**

Keterangan: * (Boyd dalam Mohamad, 2005)

** (Zonneveld dalam Mohamad, 2005)

*** (Robinette dalam Mohamad, 2005)

E. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian ini antara lain:

1. Penelitian ini hanya menggunakan minyak jelantah yang tidak disaring

dengan dosis yang berbeda dalam campuran pembuatan pakan ikan, tetapi

tidak mengukur kandungan n-3 dan n-6 di dalam minyak jelantah. Oleh

karena itu, untuk mengoptimalkan hasil penelitian kandungan n-3 dan n-6

perlu diuji.

2. Penelitian menggunakan akuarium sebagai tempat pertumbuhan ikan patin

dengan subjek penelitian dalam jumlah terbatas, yakni sebanyak 75 ekor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44

ikan patin, sehingga hasilnya belum dapat digeneralisasikan pada

kelompok subyek dengan jumlah yang besar.

3. Penelitian ini menggunakan ikan patin dengan umur yang sama tetapi

ukuran berat dan panjang tubuh yang berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45

BAB V

APLIKASI HASIL PENELITIAN DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI

Berbagai aspek mengenai pencemaran lingkungan dan pengolahan limbah

merupakan salah satu bentuk materi yang layak untuk diperhatikan dalam bidang

pendidikan. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan secara maksimal sebagai

bentuk upaya untuk meningkatkan pengetahuan. Salah satu cara untuk menyajikan

hasil penelitian ini yaitu sebagai acuan dalam pembelajaran biologi SMA kelas X

terutama dalam materi pencemaran lingkungan dan pemanfaatan limbah.

Penyajian materi dalam meningkatkan pengetahuan mengenai pencemaran

lingkungan dan pemanfaatan limbah dilakukan dengan menerapkan Kurikulum

2013. Berikut adalah kompetensi inti dan kompetensi dasar yang dapat digunakan:

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang

dianutnya.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,

damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap

sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam

berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46

serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,

konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora

dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan

peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di

sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda

sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang

keanekaragaman hayati, ekosistem, dan lingkungan hidup.

1.2 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan

menyayangi lingkungan sebagai manifestasi pengamalan ajaran agama

yang dianutnya

2.1 Berperilaku ilmiah (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah

lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47

proaktif dalam melakukan percobaan dan diskusi di dalam kelas maupun

di luar kelas

3.10 Menganalisis data perubahan lingkungan dan dampak dari perubahan

perubahan tersebut bagi kehidupan.

4.10 Memecahkan masalah lingkungan dengan membuat desain produk daur

ulang limbah dan upaya pelestarian lingkungan.

Pengaplikasian metode praktikum untuk SMA kelas X dapat diterapkan

dengan model pendekatan Discovery. Pendekatan dengan metode Discovery ini

akan lebih memudahkan guru dalam mengajak siswa untuk memahami setiap

acara praktikum. Pada metode Discovery ini, guru cukup menuntun siswa untuk

menemukan permasalahan-permasalahan pencemaran lingkungan dan

pemanfaatan limbah, lalu dituntun untuk menganalisa penyebab masalah

tersebut dapat terjadi sehingga siswa dapat menarik hipotesis, dengan demikian

siswa dapat menemukan solusi untuk menjawab hipotesis. Proses belajar seperti

ini lebih memudahkan siswa memahami materi pencemaran lingkungan dan

pemanfaatan limbah dalam kehidupan sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kandungan minyak jelantah dengan dosis yang berbeda-beda berpengaruh

tetapi tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap pertumbuhan, efisiensi

pemanfaatan pakan, dan kelangsungan hidup ikan patin.

2. Perlakuan Pakan Minyak 3 (PM3) dengan kandungan minyak jelantah 9%

diperoleh hasil yang paling baik dari semua perlakuan dengan nilai PB

(18.06±5.66/g), LPR (0.28±12.77/hari), EEP (22.1±2.49) dan KH (100±0).

PM3 hampir sebanding dengan pakan industri (PI).

B. Saran

Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perlu dilakukan uji lemak pada minyak jelantah yang telah digunakan 4 kali

dalam penggorengan untuk mengetahui seberapa besar kandungan n-3 dan n-6.

2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan meningkatkan kandungan

minyak jelantah yang sudah disaring pada pakan buatan terhadap pertumbuhan

ikan patin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49

3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut budidaya ikan patin dalam skala besar di

kolam terpal, kolam tanah dan sistem keramba/apung.

4. Perlu menggunakan ukuran berat, ukuran panjang dan umur ikan patin kurang

lebih sama dalam tahap awal penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M., S. Hudaidah dan A.N. Daradjatun. 2014. Pemanfaatan Kepala Ikan Teri Jengki

(Stelophorus insularis) sebagai Bahan Substitusi Tepung Ikan untuk Bahan

Baku Pakan Lele Masamo (Clarias sp.). Prosiding Seminar Nasional BKS-PTN

Bidang Pertanian Tahun 2014. Bandar Lampung

Anggorodi, R., 1990. Ilmu Makanan Ternak Umum. PT. Gramedia, Jakarta

Djajasewaka, H., 1985. Pakan Ikan (Makanan Ikan). CV. Yasaguna. Jakarta.

Effendi, M. I. 1997. Metode Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara, Yogyakarta,

Hal 258.

Effendi, H. 2007. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan

Perairan. Kanisius. Yogyakarta. Hal 258.

Fransiska, E. 2010. “Karakteristik, Pengetahuan, Sikap, dan Ttindakan Ibu Rumah

Tangga tentang Penggunaan Minyak Goreng Berulang Kali di Desa Tanjung

Selamat Kecamatan Sunggal Tahun 2010.” Skripsi. Medan : Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

Fujaya, Y. 2004. Fisiologi Ikan: Dasar Pengembangan Teknik Perikanan. Rineka Cipta.

Jakarta. Hal 132.

Haetami, 2007. Kebutuhan dan Pola Makan Ikan Jambal Siam dari Berbagai Tingkat

Pemberian Energi Protein Pakan dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan dan

Efisiensi. Skripsi. Universitas Padjajaran. Padjajaran. Hal 34.

Komariyah, 2009. Pengaruh Penambahan Berbagai Dosis Minyak Ikan yang Berbeda

pada Pakan Buatan terhadap Pertumbuhan Ikan Patin (Pangasius pangasius).

Skripsi. Universitas Pekalongan. Pekalongan. Hal 19.

Kordi, G. 2005. Budidaya Ikan Patin. Yayasan Pustaka Nusatama. Yogyakarta.

Lamiya dan Mareta. 2010. Penyiapan Bahan Baku dalam Proses Fermentasi untuk Pakan

Ternak. Tesis. Program Studi Biologi. Program Pascasarjana. Institusi Petani

Bogor. Hal 68.

Lante, S. 2010. Pengaruh Pemberian Pakan Buatan dengan Kadar Protein Berbeda

terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Ikan Beronang. Balai Riset Perikanan

Budidaya Air Payau. Sulawesi Selatan. 743 pp.

Mahyuddin, K., 2010. Agribisnis Patin. Penebar Swadaya. Jakarta

Makfoeld, D. 2002. Deskripsi Pengolahan Hasil Nabati. Yogyakarta: Penerbit Agritech.

Mohamad Kadir. 2005. Penggunaan Limbah Kecap Ikan SebagaiI Sumber Lemak Dalam

Pakan Ikan Patin (Pangasius hypopthalmus). Skripsi. Program Pascasarjana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Insttitut Pertanian Bogor. Bogor.

Mokoginta,I. 2000. Kebutuhan Ikan Lelel (Clarias bathrachus Lin) akan Asamasam

Lemak Linoleat dan Linolenat. Tesis. Fakultas Pascasarjana, Institut Pertanian

Bogor. Hal 55.

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/11438/C05erm.pdf?sequ

ence=1. Diakses pada tanggal 4 April 2016

Nasution, 2007. Pengaruh Variasi Lemak terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Ikan

Rainbow (Melanotaenia boesemani Allen & Cross). Jurnal lktiologi Indonesia. 2

(1) : 35-40.

Permatasari F.N., U. Susilo. dan B. Hariyadi. 2009. Penggunaan berbagai minyak dalam

Pakan Buatan untuk Meningkatkan Keefisienan Pakan dan Pertumbuhan Ikan

Nila Gift (Oreochromis sp.). Jurnal Ikhtiologi. Laboratorium Fisiologi Hewan.

Fakultas Biologi. Universitas Jendral Sudirman. Purwokerto. 13(3): 270-274.

Sade, E. 2013. Pertumbuhan dan Efisiensi Pemanfaatan Pakan pada Ikan Nila,

Oreochromis niloticus yang Mengkonsumsi Pellet Produk Industri Pakan Ikan

Skala Rumah Tangga. Skripsi. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas

Hasanuddin. Makassar. Hal 26.

Sanjayasari, D., dan Kasprijo. 2010. Estimasi Nisbah Protein-Energi Pakan Ikan

Senggaringan (Mystus nigriceps) Dasar Nutrisi untuk Keberhasilan

Dokumentasi. Jurnal Perikanan dan Kelautan. Jurusan Perikanan dan Kelautan

Fakultas Sains dan Teknik. Unsoed Purwokerto. Purwokerto. 15(2): 89-97.

http://download.portalgaruda.org/article.php?article=31687&val=2272. Diakses

pada tanggal 18 April 2016

Setiawati, M. 2007. Penggunaan Lemak Patin dalam Pakan Ikan Nila Oreochromis

niloticus. Jurnal Akuatultur Indonesia. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Institut Pertanian Bogor. Bogor. 6(1): 89-95.

Sudaryanto, B.dan Prabowo A.2007. Penggunaan tepung daun singkong dalam ransum .

Jurnal. Ilmu dan Peternakan Vol 1 (1) : 32 - 34.

Soerjodibroto. 2005. Lemak dalam Pola Makanan Masyarakat Indonesia dan Masyarakat

Kawasan Asia Pasifik Lainnya : Hubungannya dengan Kesehatan

Kardiovaskuler. Jurnal Kesehatan Indonesia. Jakarta: Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia. 1(1): 13-25.

Suprayudi, M. A. 2003. Ampas Tahu sebagai Alternatif Pengganti Tepung Ikan dalam

Pakan Ikan Gurame (Ospronemus gourame, Lac). Tesis. Program Studi Biologi.

Program Pascasarjana. Institusi Petani Bogor. Hal 73

Susanto, H. 2006. Budidaya Ikan di Pekarangan. Penebar Swadaya. Jakarta.

Susanto dan Amri, 2003. Pemberian Pakan Yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Dan

Kelangsungan Hidup Benih Ikan Patin. Media Litbang Sulteng

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52

Susilo, U., A. Haryono. 2005. Evaluasi Efisiensi Pakan dan Efisiensi Protein pada Ikan

Karper Rumput (Ctenopharyngodon idellaval) yang Diberi Pakan dengan

Karbohidrat dan Energi yang Berbeda. Tesis. Program Pascasarjana. Institut

Pertanian Bogor. Bogor. 4(2) : 87 – 92.

Suwarsito, 2004. Penagruh Kadar L-Karnitin Berbeda dalam Pakan terhadap Kadar

Lemak Daging dan Pertumbuhan Ikan Patin (Pangasius hypopthalmus). Tesis.

Program Pascasarjana. IPB. Hal 61.

Yanto, H. 2000. Pengaruh Kombinasi Kadar Minyak Ikan, Minyak Kelapa dan Minyak

Jagung dalam Pakan Terhadap Komposisi Asam Lemak Tubuh dan

Pertumbuhan Ikan Jelawat (Leptobarbus hoeveni Blkr). Tesis. Program

Pascasarjana. IPB. Bogor.

Yulfiperius, 2001. Pengaruh Kombinasi Kadar Vitamin E dalam Pakan terhadap Kualitas

Telur Ikan Patin (Pangasius hypopthalmus). Tesis. Program Pascasarjana. IPB.

Hal.40.

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/14075/C05Mka.pdf;jsessi

onid=165D903516A21B616B25BA067D4BDEA6?sequence=2. Diakses pada

tanggal 23 April 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53

Lampiran 1

SILABUS PEMINATAN MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM

MATA PELAJARAN BIOLOGI SMA

Satuan Pendidikan : SMA

Kelas : X

KI 1 : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,

damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan

bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3 : 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya

tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang

kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4 : 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54

KOMPETENSI DASAR

MATERI POKOK

PEMBELAJARAN

PENILAIAN

ALOKASI

WAKTU

MEDIA,

ALAT,

BAHAN

1.2 Peka dan peduli terhadap

permasalahan lingkungan

hidup, menjaga dan

menyayangi lingkungan

sebagai manifestasi

pengamalan ajaran

agama yang dianutnya

Keseimbangan

lingkungan

Pencemaran

lingkungan

Limbah dan daur

ulang limbah

Limbah organik

dan anorganik

Daur ulang limbah

Mengamati

Memberikan penjelasan

kepada siswa mengenai kerja

ilmiah percobaan akibat

pencemaran air terhadap

kelangsungan hidup ikan dan

pemanfaatan limbah dalam

pembuatan pakan ikan

Mengamati hasil percobaan

yang diperoleh

Menanya

Menanyakan hasil yang

diperoleh dalam percobaan

Mengumpulkan Data

Mengkaji informasi dari

Tes tertulis

Lembar

Kerja Siswa

Non Tes

Produk dari

limbah

Tes

Diberikan

post-test

setelah siswa

melakukan

percobaan

tersebut

4 x 45 menit 1. Buku

Biologi kelas

X

2. LKS 1 dan

2

3. Internet

4. Gambar

2.1 Berperilaku ilmiah (jujur,

disiplin, tanggung jawab,

peduli, santun, ramah

lingkungan, gotong

royong, kerjasama, cinta

damai, responsif dan

proaktif dalam

melakukan percobaan

dan diskusi di dalam

kelas maupun di luar

kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55

3.10 Menganalisis data

perubahan lingkungan dan

dampak dari perubahan

perubahan tersebut bagi

kehidupan.

percobaan yang telah

dilakukan dari sumber lain

(artikel, buku, dan lain-lain)

dalam kelompok

Mengasosiasikan/Menalar

Menganalisis hasil percobaan

mengenai pengaruh

pencemaran air terhadap ikan

dan pemanfaatan limbah dalam

pembuatan pakan ikan

Menyimpulkan hasil

pengamatan, diskusi,

pengumpulan informasi serta

studi literature tentang

Mengkomunikasikan

Presentasi secara lisan tentang

hasil percobaan

Observasi

Sikap ilmiah

dalam

mengamati,

kerjasama,

jujur, teliti

dan disiplin

4.10 Memecahkan masalah

lingkungan dengan

membuat desain produk

daur ulang limbah dan

upaya pelestarian

lingkungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56

Lampiran 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SMA

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/ Semester : X / II

Alokasi Waktu : 4 x 45 menit ( 2x Pertemuan)

A. Kompetensi Inti

KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,

peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan

pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam

pergaulan dunia.

KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,

prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,

kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan

kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian

yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan

masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57

KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak

terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar

1.1 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan

menyayangi lingkungan sebagai manifestasi pengamalan ajaran agama yang

dianutnya

2.1 Berperilaku ilmiah (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah

lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif

dalam melakukan percobaan dan diskusi di dalam kelas maupun di luar kelas

3.10 Menganalisis data perubahan lingkungan dan dampak dari perubahan tersebut

bagi kehidupan.

4.10 Memecahkan masalah lingkungan dengan membuat desain produk daur ulang

limbah dan upaya pelestarian lingkungan.

C. Indikator Pembelajaran

1.1.1 Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup

2.1.1 Bersikap ilmiah (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah

lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif

dalam melakukan percobaan dan diskusi di dalam kelas maupun di luar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58

kelas

3.3.1 Menjelaskan pengertian lingkungan dan pencemaran lingkungan.

3.3.2 Menganalisis penyebab terjadinya perubahan lingkungan.

3.3.3 Mengidentifikasi berbagai upaya untuk melestarikan lingkungan.

3.3.4 Menjelaskan pengertian limbah organik dan anorganik berserta contohnya.

4.4.1 Menciptakan produk dari limbah organik dan anorganik

D. Tujuan Pembelajaran

1.1.1.1 Melalui refleksi siswa menunjukkan sikap peka dan peduli terhadap

permasalahan lingkungan

2.2.1.1 Melalui diskusi kelompok siswa mampu bertanggung jawab,

bekerjasama, teliti dan jujur terhadap keselamatan diri dan lingkungan

saat melakukan percobaan.

3.3.1.1 Melalui gambar siswa mampu menjelaskan pengertian lingkungan dan

pencemaran lingkungan.

3.3.2.1 Melalui pengamatan terhadap ikan di akuarium siswa mampu

menganalisis penyebab terjadinya perubahan lingkungan.

3.3.3.1 Melalui gambar siswa mampu mengidentifikasi berbagai upaya untuk

melestarikan lingkungan.

3.3.4.1 Melalui video siswa mampu menjelaskan pengertian limbah organik dan

anorganik berserta contohnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

59

4.4.1.1 Melalui percobaan yang telah dilakukan siswa mampu menciptakan

produk dari limbah organik.

E. Materi

1. Pengertian Lingkungan dan Pencemaran Lingkungan

2. Penyebab Terjadinya Perubahan Lingkungan

3. Upaya Pelestarian Lingkungan

4. Jenis-jenis Limbah Organik dan Anorganik Berserta Contohnya

5. Membuat Produk dari Limbah Organik dan Anorganik

F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran : scientific

Metode pembelajaran : discovery, eksperimen, diskusi, video dan ceramah.

G. Metode Pembelajaran

Diskusi dan Tanya Jawab

Kegiatan

(waktu)

Fase Kegiatan Guru dan Siswa

Pendahuluan

(20 menit)

Menyiapkan kondisi

belajar, melakukan

apersepsi,

menyampaikan tujuan

dan memotivasi siswa

1. Guru mengucapkan salam

2. Guru mengecek kehadiran siswa

3. Guru menayangkan gambar mengenai sungai

yang bersih dan sungai yang sudah tercemar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

60

Kegiatan

(waktu)

Fase Kegiatan Guru dan Siswa

4. Siswa diminta untuk bertanya mengenai kedua

gambar tersebut

5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

6. Guru meminta siswa membentuk kelompok

yang terdiri dari 4-5 siswa dan masing-masing

kelompok mendapatkan LKS

Inti

(60 menit)

Mengamati 7. Siswa mengamati ikan di dalam aquarium yang

diberi minyak jelantah

Menanya 8. Siswa diberikan pertanyaan terkait dengan

pengamatan

Mengumpulkan

informasi

9. Siswa mengkaji informasi dari percobaan yang

telah dilakukan dari sumber lain (artikel, buku, dan

lain-lain) dalam kelompok

Menalar 10. Siswa mengolah informasi yang didapat dan

mengisi LKS

Mengkomunikasikan 11. Siswa mempresentasikan hasil diskusi

kelompok di depan kelas

12. Siswa dan guru menanggapi presentasi

Kesimpulan dan

Evaluasi

13. Guru meminta beberapa siswa untuk

mengutarakan kesimpulan dari hasil presentasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

61

Pertemuan Kedua (2 Jp)

Kegiatan

(waktu)

Fase Kegiatan Guru dan Siswa

14. Guru melengkapi jawaban yang diutarakan

oleh siswa jika belum lengkap

15. Guru memberikan post-test

Penutup

(10 menit)

Refleksi

Penghargaan

Tindak lanjut,

16. Guru mengajak siswa merefleksikan atas hasil

belajarnya

17. Guru memberikan apresiasi dengan tepuk

tangan/pujian

18. Guru memberikan tugas membaca buku yang

berhubungan dengan pengolahan limbah, dan guru

menyuruh setiap kelompok untuk pertemuan

selanjutnya membawa limbah minyak jelantah,

limbah kepala teri, limbah ampas tahu yang sudah

kering, limbah padi (dedak), limbah onggok,

Kegiatan

(waktu)

Fase Kegiatan Guru dan Siswa

Pendahuluan

(20 menit)

Menyiapkan kondisi

belajar, melakukan

1. Guru mengucapkan salam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

62

Kegiatan

(waktu)

Fase

2. Guru mengecek kehadiran siswa

Kegiatan Guru dan Siswa

apersepsi,

menyampaikan tujuan

dan memotivasi siswa

3. Guru memberikan apersepsi “Apakah limbah

organik dan limbah anorganik dapat di daur

ulang?”

4. Siswa memberi tanggapan

5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

Guru meminta siswa membentuk kelompok yang

terdiri dari 4-5 siswa dan masing-masing

kelompok mendapatkan LKS

Inti

(60 menit)

Mengamati 6. Guru menampilkan video tentang pembuatan

pakan ikan dari berbagai limbah

Menanya 7. Siswa diminta bertanya mengenai video tersebut

Mengumpulkan

informasi/Mencoba

8. Siswa melakukan percobaan sesuai dengan

panduan yang ada di LKS

Menalar 9. Siswa mengolah informasi hasil percobaan

yang telah dilakukan

Mengkomunikasikan 10. Siswa mengkomunikasikan hasil percobaan

yang telah dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

63

H. Sumber Belajar, Alat dan Bahan yang Digunakan

1. Sumber

a. Buku Biologi kelas X

b. LKS

c. Internet

d. Video tentang limbah organik dan anorganik

e. Gambar tentang berbagai macam pencemaran serta faktor penyebab

pencemaran lingkungan

Kegiatan

(waktu)

Fase Kegiatan Guru dan Siswa

Evaluasi 12. Guru meminta beberapa siswa untuk

mengutarakan kesimpulan dari hasil presentasi

13. Guru melengkapi jawaban yang diutarakan

oleh siswa jika belum lengkap

14. Guru memberikan post-test

Penutup

(10 menit)

Refleksi

Penghargaan

15. Guru mengajak siswa merefleksikan atas hasil

belajarnya

16. Guru memberikan apresiasi dengan tepuk

tangan/pujian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

64

2. Bahan Percobaan Terstruktur

a. Air d. Limbah organik dan anorganik

b. Minyak jelantah

c. Ikan koki

3. Alat :

a. Laptop

b. Viewer

c. Speaker

d. LCD

J. Penilaian

a. penilaian afektif

b. penilaian psikomotor

c. penilaian kognitif

Bentuk instrumen

1. Instrumen Test Tertulis 3. Instrumen Penilaian Presentasi

2. Instrumen Lembar Observasi 4. Instrumen Produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

65

LEMBAR KERJA SISWA 1

Kerusakan dan Pencemaran Lingkungan

Nama :

Kelas :

Kelompok :

A. Tujuan Pembelajaran:

1. Siswa mampu menyebutkan pengertian lingkungan dan pencemaran lingkungan

2. Siswa mampu menjelaskan penyebab terjadinya perubahan lingkungan.

3. Siswa mampu mengidentifikasi berbagai upaya untuk melestarikan lingkungan.

B. Alat dan Bahan

Alat: Bahan:

1. Aquarium 20x20x30 cm 1. Air bersih

2. Alat tulis 2. Ikan koki

3. Minyak jelantah 500ml

C. Cara Kerja:

1. Masukkan air bersih kedalam aquarium hingga ketinggian 15 cm

2. Letakan ikan nila ke dalam aquarium

3. Masukkan 500 ml minyak jelantah ke dalam air

4. Tunggu hingga 30 menit

5. Amati apa yang terjadi pada ikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

66

6. Jawab pertanyaan di bawah ini

D. Pertanyaan Diskusi

1. Apa yang terjadi pada ikan tersebut? Mengapa? (2 poin)

2. Kaitkan percobaan tersebut dengan pencemaran lingkungan! Pencemaran

lingkungan jenis apakah itu? (2 poin)

3. Apa yang dimaksud dengan lingkungan dan pencemaran lingkungan? (1 poin)

4. Sebutkan 2 contoh kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh manusia! (1

poin)

5. Jelaskan keterkaitan antara manusia dengan kerusakan lingkungan! (2 poin)

6. Apakah dampak negatif dari berbagai macam pencemaran bagi kehidupan dan

lingkungan sekitar! Serta bagaimana upaya untuk melestarikan lingkungan? (2

poin)

E. Kesimpulan

...........................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

......

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

67

LEMBAR KERJA SISWA 2

Pengolahan Limbah

Nama :

Kelas :

Kelompok :

A. Tujuan Pembelajaran :

1. Siswa mampu menjelaskan pengertian limbah organik dan anorganik berserta

contohnya.

2. Siswa mampu menciptakan produk dari limbah organik dan anorganik

B. Alat dan bahan

Alat dan bahan dalam pembuatan pakan ikan

Alat: Bahan:

1. Timbangan 1. Kepala ikan teri

2. Oven 2. Tepung ampas tahu

3. Pengaduk 3. Onggok

4. Baskom 4. Dedak

5. Penggiling pakan 5. Terigu

6. Daun ketela

7. Minyak jelantah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

68

C. Cara Kerja

1. Membuat pakan ikan

a. Timbang bahan-bahan seperti berikut:

No Nama Jumlah

1 Kepala Ikan Teri 300 gram

2 Tepung Ampas Tahu 310 gr

3 Onggok 100 gr

4 Dedak 50 gr

5 Terigu 50 gr

6 Daun ketela 100 gr

7 Minyak Jelantah 90 ml/l

b. Campur bahan-bahan tersebut hingga tercampur rata

c. Giling bahan-bahan tersebut dengan menggunakan mesin pengiling

d. Cetak pakan sesuai dengan bukaan mulut ikan

e. Keringkan pakan ikan dengan mengunakan oven

D. Pertanyaan Diskusi

1. Apa manfaat dari produk daur ulang limbah yang kamu buat? (3 poin)

2. Apa yang dimaksud dengan limbah organik dan anorganik? (2 poin)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

69

3. Sebukan masih-masing 3 contoh dari limbah organik dan anorganik? (2 poin)

4. Apa yang harus dilakukan untuk mengurangi sampah organik dan anorganik? (3

poin)

E. Kesimpulan

...........................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.........................................................................................................................................

.......

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

70

INSTRUMEN TES TERTULIS

Kisi-kisi soal

Indikator Soal Jumlah

C1 C2 C3 C4 C5

3.1 Menganalisis data

perubahan lingkungan

dan dampak dari

perubahan tersebut bagi

kehidupan.

2, 3 1

3

4.1 Memecahkan masalah

lingkungan dengan

membuat desain produk

daur ulang limbah dan

upaya pelestarian

lingkungan.

2, 3 1 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

71

Soal Tes

Post-Test 1

1. Mengapa ikan koki di dalam akuarium yang di beri minyak jelantah lama kelamaan

akan mati? Jelaskan dengan kalimatmu!

2. Dari percobaan tersebut, apa yang dimaksud dengan pencemaran lingkungan?

3. Sebutkan 3 contoh pencemaran lingkungan khususnya pencemaran air yang

disebabkan oleh manusia?

Post-Test 2

1. Apa yang dimaksud dengan limbah organik dan limbah anorganik?

2. Dari percobaan tersebut, sebutkan 3 limbah organik yang telah kalian olah?

3. Apa manfaat dari pengolahan limbah yang telah kalian lakukan?

Kunci jawaban

Post-Test 1

1. Ikan koki akan mati karena kekurangan oksigen di dalam air yang disebabkan oleh

minyak jelantah yang menutupi masuknya udara ke dalam air dan sulitnya ikan untuk

mengambil oksigen ke permukaan

2. Rusaknya suatu lingkungan karena masuk suatu zat atau komponen tertentu di

suatu lingkungan dengan sengaja (adanya pengaruh manusia) ataupun secara alami

(seperti bencana alam ) yang dapat merusak lingkungan tersebut

3. Pembuangan limbah industri, pembuangan sampah organik dan anorganik di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

72

sungai, dan limbah pertanian

Post-Test 2

1. Limbah organik adalah limbah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses

biologi baik aerob atau anaerob. Sedangkan limbah anorganik adalah limbah yang

tidak bisa diuraikan oleh proses biologi

2. Limbah onggok, limbah kepala teri, minyak jelantah, dan ampas tahu

3. Dapat daur ulang hingga menjadi barang yang dijual kembali, dapat dijadikan

pupuk, limbah minyak jelantah dapat dijadikan bahan bakar kembali dll

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

73

Rubrik Penilaian Kognitif

Post-test 1

Soal Skor Aspek

1 25-30 Bila menjawab ikan koki kekurangan oksigen di dalam

air karena minyak menutupi masuknya udara ke dalam

air dan sulitnya ikan untuk mengambil nafas

15-25 Bila menjawab ikan koki kekurangan oksigen di dalam

air

0 Bila tidak menjawab pertanyaan

2 25-30 Bila menjawab rusaknya suatu lingkungan karena masuk

suatu zat atau komponen tertentu disuatu lingkungan

dengan sengaja (adanya pengaruh manusia) ataupun

secara alami (seperti bencana alam ) yang dapat merusak

lingkungan tersebut

15-25 Bila menjawab rusaknya suatu lingkungan karena masuk

suatu zat atau komponen tertentu disuatu lingkungan

0 Tidak menjawab sama sekali

3 15 - 20 Bila menjawab 3 contoh

10 - 15 Bila menjawab 2 contoh

0 Tidak menjawab sama sekali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

74

Post-test 2

Soal Skor Aspek

1 25 - 30 Bila menjawab:

- Limbah organik adalah limbah yang dapat diuraikan

secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau

anaerob

- Limbah anorganik adalah limbah yang tidak bisa

diuraikan oleh proses biologi

15 - 25 Bila menjawab hanya pengertian limbah organik atau

anorganik

0 Bila tidak menjawab pertanyaan

2 15 - 20 Bila menjawab 3 contoh limbah organik

10 - 15 Bila menjawab 2 contoh limbah organik

0 Tidak menjawab sama sekali

3 25 - 30 Bila menjawab dapat diaur ulang hingga menjadi barang

yang dijual kembali, dapat dijadikan pupuk, limbah

minyak jelantah dapat dijadikan bahan bakar kembali dll

15 - 11 Bila hanya menjawab 2

0 Tidak menjawab sama sekali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

75

Penilaian Kognitif

No. Nama

Siswa

Skor Butiran Soal Jumlah

Soal

Nilai

Siswa

1 2 3

Skor

1.

2.

3.

dst

Keterangan:

Jumlah skoring maksimum 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

76

Instrumen non-Test

Pengamatan Sikap

No. Nama Siswa Aspek yang Dinilai Total

Jujur Disiplin Teliti Kerjasama

Diisi dengan rentan angka 1-3

1 = Kurang

2 = Baik

3 = Sangat Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

77

Rubrik penilaian

Skor Keterangan

Jujur

3 Tidak menyontek atau melakukan plagiat (mengambil/

menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber) pada

saat mengerjakan tugas/ulangan

2 Kadang-kadang menyontek pada saat mengerjakan tugas, tidak

melakukan plagiat (mengambil/ menggunakan karya orang lain

tanpa menyebutkan sumber) pada saat mengerjakan

tugas/ulangan.

1 Menyontek pada saat mengerjakan tugas/ulangan dan melakukan

plagiat mengambil/ menggunakan karya orang lain tanpa

menyebutkan sumber) pada saat mengerjakan tugas

Disiplin

3 Masuk kelas tepat waktu, mengumpulkan tugas tepat waktu,

mengerjakan tugas yang diberikan, memakai atribut sekolah

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di sekolah, mengikuti

pelajaran dengan tertib dan membawa buku sesuai dengan

pelajaran

2 Terkadang masuk kelas tepat waktu, mengumpulkan tugas tepat

waktu, mengerjakan tugas yang diberikan, terkadang memakai

atribut sekolah sesuai dengan ketentuan yang berlaku di sekolah,

terkadang mengikuti pelajaran dengan tertib dan membawa buku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

78

sesuai dengan pelajaran

1 Masuk kelas tidak tepat waktu, mengumpulkan tugas tidak tepat

waktu, memakai seragam tidak sesuai dengan aturan yang

berlaku, tidak mengerjakan tugas yang diberikan, tidak pernah

membawa buku sesuai dengan pelajaran

Teliti

3 Mengerjakan tugas dengan cermat dan tidak cereboh dalam

melakukan percobaan

2 Mengerjakan tugas kurang cermat dan masih sedikit ceroboh

dalam melakukan percobaan

1 Tidak mengerjakan tugas dengan cermat dan cereboh dalam

melakukan percobaan

Kerja sama

3 Mampu berdinamika dalam kelompok, menyampaikan pendapat

dalam melakukan diskusi dan pengamatan

2 Terkadang mampu berdinamika dalam kelompok, terkadang

menyampaikan pendapat dalam melakukan diskusi dan

pengamatan

1 Tidak mampu berdinamika dalam kelompok, tidak

menyampaikan pendapat dalam melakukan diskusi dan

pengamatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

79

Lembar Penilaian Presentasi

No. Nama Siswa Aspek yang di nilai Total

Skor

Kerjasama

Kelompok

Kecakapan

Merespon

Pertanyaan

Keberanian

Berpendapat

1

2

3

dst

Diisi dengan rentan angka 1-5

1 = Sangat Kurang 4 = Baik

2 = Kurang 5 = Sangat Baik

3 = Cukup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

80

Rubrik Penilaian Presentasi

Aspek kerjasama kelompok

Skor Kriteria

1 Sama sekali tidak kompak, persiapan sama sekali tidak kompak,

tidak ada pembagian tugas saat persentasi dengan jelas,

mikomunikasi dengan semua anggota kelompok, manajement

waktu sangat buruk

2 Tidak kompak, persiapan sama sekali tidak kompak, tidak ada

pembagian tugas saat persentasi dengan jelas, beberapa

mikomunikasi dengan semua anggota kelompok, manajement

waktu sangat buruk

3 Kurang kompak, persiapan presentasi kurang, ada pembagian

tugas saat persentasi dengan jelas, namun masih disertai

mikomunikasi dengan anggota kelompok, manajement waktu

kurang diperhatikan.

4 Cukup kompak, persiapan dilatih dengan baik, ada pembagian

tugas saat persentasi dengan jelas meski kadang tumpang tindih

dengan bagian anggota lain, manajemen waktu cukup baik.

5 Kerjasama kelompok terlihat kompak, presentasi dilatih dan

dipersiapkan dengan baik, ada pembagian tugas saat presentasi

dengan jelas dan pembagian waktu yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

81

Aspek kecakapan merespon pertanyaan

Skor Kriteria

1 Tidak dapat menjawab pertanyaan

2 Menjawab pertanyaan dengan tidak tepat

3 Menjawab dengan benar, namun penyusunan kata-kata dalam

menyampaikan kurang baik (kurang konsisten)

4 Menjawab dengan benar, namun masih terlihat teks terkait,

penyusunan kata-kata mudah dimengerti dan sistematis

5 Menjawab dengan benar, tanpa melihat teks teori terkait

menggunakan logika yang tepat, penyusunan kata-kata mudah

dimengerti dan sistematis

Aspek keberanian berpendapat

Skor Kriteria

1 Hanya berperan aktif saat presentasi, tidak mengemukakan

pendapat sama sekali

2 Mengemukakan pendapat secara hafalan melihat teks terkait,

terlihat tidak yakin

3 Mengemukakan pendapat masih melihat teks terkait, dapat

mengembangkan poin-poin presentasi dengan baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

82

4 Mengemukakan pendapat tanpa melihat teks terkait, dapat

mengembangkan poin-poin presentasi dengan baik

5 Mengemukakan pendapat terkait materi presentasi secara logis

tanpa melihat teks terkait, dapat mengembangkan poin-poin

presentasi dengan sangat baik dan meyakinkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

83

Instrumen Penilaian Produk

A. Penilaian Produk Pakan Ikan

Skor maksimal: 12

Keterangan:

Baik = 3

Cukup = 2

Kurang = 1

No Aspek Nilai

1 2 3

1 Tekstur

2 Aroma

3. Warna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

84

Rubrik Penilaian Produk Pakan Ikan

Aspek Tekstur

Skor Kriteria

3 Jika tekstur pakan ikan keras

2 Jika tekstur tpakan ikan kurang keras

1 Jika tekstur pakan ikan lembek

Aspek Aroma

Skor Kriteria

3 Jika mengeluarkan bau khas pakan ikan (aroma ikan)

2 Jika mengeluarkan sedikit bau khas bau khas pakan ikan (aroma

ikan)

1 Jika tidak mengeluarkan bau khas bau khas pakan ikan (aroma

ikan)

Aspek Warna

Skor Kriteria

3 Jika warna pakan ikan coklat kehitaman

2 Jika warna pakan ikan hitam

1 Jika warna pakan ikan hitam berjamur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

85

Lampiran 3

Bobot rata-rata ikan Patin/minggu

Keterangan:

PNM : Pakan Non Minyak 0 (100% bahan dasar)

PM 1 : Pakan Minyak 1 (97% bahan dasar + 3% minyak jelantah)

PM 2 : Pakan Minyak 2 (94% bahan dasar + 6% minyak jelantah)

NO PNM PM1 PM2 PM3 PI

1. 19 21.06 19.73 18.67 20.26

2. 21.26 22.86 20.86 21.06 24.2

3. 24.46 22.46 24 23.86 25.93

4. 23.67 25.4 23.93 25.73 25.53

5. 24.53 26.6 25.67 26.46 30.8

6. 27.33 28.2 27.73 30.8 32.06

7. 25.66 27.46 27.33 28.4 33

8. 27.46 29.6 29.13 29.13 34.8

9. 28.6 32.33 32.8 34.73 38.06

10. 30.86 34 34.86 36.73 38.86

Rata2 25.283 26.997 26.604 27.557 30.35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

86

PM 3 : Pakan Minyak 3 (91% bahan dasar + 9% minyak jelantah)

PI : Pakan Industri (komersial)

Lampiran 4

Uji Tests of Normality bobot rata-rata ikan patin

Tabel diatas menunjukan bahwa uji Kolmogorov-Smirnov 0,20 > 0,05, maka Ho

ditolak. Hal ini menunjukan bahwa data sampel berasal dari populasi distribusi

normal. Pengujian data selanjutnya dilakukan dengan uji homogenitas

Tests of Normality

Berat

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Perlakuan PNM ,123 10 ,200* ,983 10 ,978

PM1 ,136 10 ,200* ,966 10 ,852

PM2 ,108 10 ,200* ,968 10 ,868

PM3 ,097 10 ,200* ,982 10 ,977

PI ,163 10 ,200* ,956 10 ,735

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

87

Tabel diatas menunjukan homogenitas varians yang dihasilkan dengan levene

statistic 1.159, sig 0.342 > 0,05, pada level probabilitas yang artinya pemberian

minyak jelantah dengan dosis yang berbeda-beda pada pakan ikan terhadap bobot

ikan patin memiliki variansi yang sama (homogen).

Lampiran 5

Uji ANOVA bobot rata-rata ikan patin

ANOVA

Bobot Rata-rata Ikan Patin

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 139,961 4 34,990 1,412 ,245

Within Groups 1114,947 45 24,777

Total 1254,909 49

Berdasarkan tabel diatas diketahi nilai probabilitas sig 0,245 > 0,05. Hal ini

menunjukan bahwa perlakuan dalam pemberian minyak jelantah dengan dosis yang

berbeda pada pakan ikan tidak memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan

bobot ikan patin (Hi ditolak).

Test of Homogeneity of Variances

Berat Basah Ikan Patin

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1,159 4 45 ,342

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

88

Lampiran 6

Tabel rata-rata Efisiensi Pemanfaatan Pakan (%)

PNM PM1 PM2 PM3 PI

8.88 9.48 8.55 8.4 9.12

9.57 10.29 9.39 9.48 10.89

10.11 10.8 10.11 10.74 11.67

10.65 11.43 10.77 11.58 12.39

11.04 11.97 11.55 11.91 13.86

13.86 12.69 12.3 12.48 14.43

13.86 12.69 12.3 12.48 14.43

12.36 13.32 13.11 13.11 15.66

12.87 14.55 14.76 15.63 17.13

13.89 15.3 15.69 16.53 17.49

14.2±1.89 15.8±1.84 20±2.27 22.1±2.49 20±2.70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

89

Lampira7

Uji Tests of Normality efisiensi pemanfatan pakan

Tests of Normality

Perlakuan

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Efiseisi PNM ,171 10 ,200* ,903 10 ,234

PM1 ,106 10 ,200* ,979 10 ,961

PM2 ,122 10 ,200* ,974 10 ,923

PM3 ,163 10 ,200* ,960 10 ,791

PI ,123 10 ,200* ,969 10 ,882

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Tabel diatas menunjukan bahwa uji Kolmogorov-Smirnov 0,20 > 0,05, maka Ho

ditolak. Hal ini menunjukan bahwa data sampel berasal dari populasi distribusi

normal. Pengujian data selanjutnya dilakukan dengan uji homogenitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

90

Test of Homogeneity of Variances

Efiseisi Pemanfaatan Pakan

Levene

Statistic df1 df2 Sig.

,404 4 45 ,805

Tabel diatas menunjukan homogenitas varians yang dihasilkan dengan levene

statistic 0.404 sig 0.805 > 0,05, pada level probabilitas yang artinya pemberian

minyak jelantah dengan dosis yang berbeda-beda pada pakan ikan terhadap efisiensi

pemanfaatan pakan memiliki variansi yang sama (homogen).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

91

Lampiran 8

Uji Anova pada Efisensi Pemanfatan Pakan

Berdasarkan tabel diatas diketahi nilai probabilitas sig 0,312 > 0,05. Hal ini

menunjukan bahwa perlakuan dalam pemberian minyak jelantah dengan dosis yang

berbeda pada efisiensi pemanfaatan pakan tidak berbeda nyata (P>0,05).

ANOVA

Efiseisi Pemanfaatan Pakan

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Between

Groups 25,224 4 6,306 1,228 ,312

Within Groups 231,107 45 5,136

Total 256,331 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

95

Lampiran 9 Foto Kegiatan

Minyak Jelantah Sisa Pakan Pada Perlakuan PM3

Saat Menggiling Adonan Pakan Pabrik 781-1

Pakan Minyak Jelantah 9% Pakan Minyak Jelantah 6%

Pakan Minyak Jelantah 3% Pakan Non Minyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

96

Tempat Penelitian Pengukuran pH

Pengukuran DO Pengukuran Suhu

Ukuran Ikan Awal

Ukuran Ikan Akhir

Berat Ikan Awal

Berat Ikan Akhir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI