pengaruh pendidikan pemakai terhadap...
TRANSCRIPT
PENGARUH PENDIDIKAN PEMAKAI TERHADAP PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
oleh:
PARHAH NIM:1111025100075
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H / 2016
i
ABSTRAK
Parhah (NIM:1111025100075). Pengaruh Pendidikan Pemakai Terhadap Pemanfaatan perpustakan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Di bawah bimbingan Lilik Istiqoriyah, M.Hum. Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan pemakai terhadap pemanfatan Perpustakan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data adalah kuesioner dan observasi. Teknik analisis data menggunakan regresi linear sederhana dengan bantuan software SPSS Version 21. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata pendidikan pemakai 2,77 dan pemanfaatan perpustakaan sebesar 3,59. Kedua nilai ini berada pada skala interval 2,50-3,24 dan 3,25-4,00 yang berarti tinggi dan sangat tinggi. Pendidikan pemakai berpengaruh terhadap pemanfaatan perpustakaan sebesar 6,4%, sedangkan sisanya 94,6% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti. Korelasi variabel pendidikan pemakai dengan pemanfaatan perpustakaan sebesar 0,252 hal ini menunjukkan bahwa nilai antara variabel tersebut memiliki nilai skala 0,25-0,5 artinya mempunyai hubungan cukup kuat dan positif. Dengan demikian, penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pendidikan pemakai berpengaruh terhadap pemanfatan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta bagi mahasiswa semester 3 yang masuk pada tahun tahun ajaran 2014/2015.
Kata Kunci : Pendidikan Pemakai, Pemanfaatan, Perpustakaan Perguruan Tinggi
ii
KATA PENGANTAR
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Alhamdulillahirabbil‘Alamiin puji dan syukur penulis ucapkan kepada ALLAH
SWT, yang telah memberikan nikmat, hidayah dan inayah-Nya, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sholawat dan salam semoga dilimpah curahkan
kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa ummatnya dari
kegelapan hingga terang benderang yang penuh dengan cahaya hidayah, juga kepada
keluarga dan para sahabatnya, semoga kami semua mendapatkan syafaatnya dihari
kiamat nanti, Aamiiin Ya Rabbal’Alamiin.
Penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga dan teristimewa kepada
kedua Orang Tua tercinta dan tersayang, Bpk. Fakhrurroji dan Ibu Khurriyah. Yang
telah memberikan bantuan, dukungan, semangat, doa, dan kasih sayangnya sampai detik
ini, sehingga penulis tetap mampu berdiri untuk melakukan yang terbaik demi masa
depan yang terbaik. Semoga Allah jaga, Allah lindungi dan Allah berikan umur panjang
serta Allah balas kebaikan bapak dan ibu dengan Surga-Nya. Aamiiin Ya
Rabbal’Alamiin.
Penulis menyadari penyelesaian penulisan skripsi ini tentu tidak lepas dari
dukungan dari berbagai pihak yang telah rela berkorban meluangkan waktu dan
tenaganya dalam membantu penulis. Maka pada kesempatan ini izinkan penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada:
iii
1. Bpk. Prof. Dr. Syukron Kamil, M.A, selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bpk. Pungki Purnomo, MLIS, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bpk. Mukmin Suprayogi, M.Si, selaku Sekertaris Jurusan Ilmu Perpustakaan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Lilik Istiqoriyah, M.Hum, selaku dosen pembimbing skripsi penulis yang
telah mengizinkan penulis untuk meneliti di Perpustakaan Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan juga meluangkan waktunya untuk
membantu, mengarahkan, menuntun dan memotivasi penulis agar dapat
menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah balas atas suntikan-suntikan motivasi
dan kebaikan-kebaikan yang telah ibu berikan kepada penulis. Aamiin Ya
Rabbal’Alamiin
5. Ibu Alfida, MLIS, selaku dosen penguji I yang telah memberikan saran yang
bermanfaat, meluangkan pikiran, tenaga dan waktu dalam membantu
penyelesaian skripsi ini.
6. Ibu Fahma Rianti, M.Hum, Selaku dosen penguji II yang telah memberikan
saran, meluangkan pikiran, tenaga dan waktu dalam membantu penyelesaian
skripsi ini.
7. Ibu Siti Maryam, M.Hum, selaku dosen pembimbing akademik penulis, yang
membantu, mengarahkan dan menuntut penulis untuk dapat menyelesaikan
skripsi ini.
iv
8. Ibu Yusnimar Agusti, S.IP, selaku Kepala Urusan Perpustakaan Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mengizinkan
penulis untuk meneliti di perpustakaan ini.
9. Bpk. Zuhri, S.IP, selaku Staf Bagian Teknik dan Layanan Bimbingan Pemustaka
Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah membantu dan memudahkan penulis dalam memperoleh data-data
untuk penyelesaikan skripsi ini.
10. Para Responden Khususnya Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta Samester 3, Tahun ajaran 2014/2015. Terimakasih,
telah rela dan bersedia meluangkan waktunya dalam membantu proses
penyelesaian skripsi ini.
11. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah
memberikan ilmunya begitu banyak untuk penulis, khususnya Bapak Ade Abdul
Hak, M. Hum. semoga ilmu yang diberikan Bapak dan Ibu bermanfaat untuk
penulis sehingga bisa menjadi bekal dalam menuju masa depan yang lebih baik
lagi di dunia maupun di akherat.
12. Seluruh staf dan pegawai Fakultas Adab dan Humaniora yang telah
menyediakan fasilitas untuk memudahkan mahasiswa dalam proses belajar dan
menyelesaikan tugas akhir ini.
13. Keluarga besar bpk. Ahmad Jamawi (Alm) dan Keluarga besar bpk. Abdul
Chayyi (Alm), Kakek, Nenek, Paman-Paman dan Bibi-bibiku, para sepupu, serta
Akang Sukendar yang telah mambantu, memfasilitasi, mendukung dan
v
mendokan penulis untuk segera menyelesaikan skripsi dan studi di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
14. Ke-Empat adikku, Ahmad Khotib, Tasrifah, M. Choerul Mizan dan Atiq
Mubarok. Terimakasih atas doa, dukungan kasih sayang dan semangat yang
telah kalian tebarkan dan berikan. Semoga Allah memberikan Kesempatan untuk
kita terus belajar, belajar, dan belajar ke jenjang berikutnya yang lebih tinggi
lagi. Aamiiin Ya Rabbal’Alaamiin.
15. Bapak dan Ibu Asuhku, Guru, Inspirator dan Penyemangatku Bapak. Drs. H.
Bahron Fathin, M.A, dan Ibu Naziroh Hasan, S.Ag, terimakasih yang tak
terhingga atas segala bantuan baik moril maupun materiil yang telah diberikan
kepada penulis dari sebelum memasuki perkuliahan sampai sekarang. Sehingga
penulis Selalu bersemangat dan antusias dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Semoga Allah balas segala kebaikan Bapak dan Ibu dengan Surga-Nya. Aamiin
Ya Rabbal’Alamiin.
16. Guru-Guru Ngajiku, KH. Ahmad Mursyidin, KH. TB. Ahmad Rifqi Chowas,
KH. Ahmad Syauqi Chowas, Nyai Ghumaesoh (Almh), Nyai Fadlah, Kang
Sa’diyah, Kang Ainurokhiyati, Kang Atik Maemunah, Kang Tazkiyah An-Nafsi,
Kang Edy Mansur, Kang Hendy, Kang Aris, Kang Nasif, Kang Adi, Kang
Firdan, Kang Masykur, kang Acep, Ust.Ruslan Abdul Ghani, dan Ust. Ali
Imron. Semoga Ilmu yang telah diberikan kepada saya bisa bermanfaat
sepanjang hayat. Aamiiin Ya Rabbal’Alamiin.
17. Ibu DR. Mariana Djuru Radja, M.Pd (yang sudah penulis anggap seperti ibunda
sendiri). Terimakasih atas fasilitas dan semua bantuan yang telah ibu berikan
vi
dalam proses kuliah dan penyelesaiaan skripsi ini, sehingga penulis merasakan
betapa bersyukur dan beruntungnya, karena Allah telah mentakdirkan saya
bertemu dan mengenal ibu sekeluarga.
18. Keluarga Bpk Darwis Satmoko, Keluarga Bpk. Ahmad Junaedy, Keluarga Bpk.
Guntoro, keluarga Ibu Sandy, Keluarga Bunda Desi, Keluarga Ibu Eny, Kelurga
Bpk. Maryanto, Keluarga Bpk. Tio, Keluarga Bpk. Siddik, Keluarga Ibu
Norman Tarigan, keluraga Bunda Irfa, keluarga Ibu Atun dan Ibu Era, serta
Jamaah Mushalla Permata Ar-Ridha yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu, Terimakasih atas segala doa dan dukungan yang telah diberikan kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dan study di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta ini.
19. Keluarga Besar Yayasan Permata Ar-Ridha, Para Alumni Khususnya Mba Siti
Khodijah, S.Pd.I. Terimakasih sudah banyak memberikan arahan dan
meminjamkan literatur dalam proses menyelesaikan skripsi ini.
20. Santri Putri Ar-Ridha (sahabat satu atap, satu perjuangan di tanah rantau) ka
iqoh, Ka May, Ka Kori, Ii, Edah, Mar’ah, Tantri, Ziyah, Yayah, Amnahdan
Zahroh. Terimakasih sudah menjadi bagian keluarga dan persabatan karena
Allah. Insya Allah, kitalah orang-orang sukses berikutnya kawan di dunia dan
akherat, Aamiiin Ya Rabbal’Alaamiin.
21. Santri Putra Ar-Ridha: Khotib, Ali, Mas Trisno, Ka Budin, ka Hasan, Rizal,
Hadi, Rohim, Khozin, Mustahdi dan Romanto terimakasih sudah menjadi bagian
hidup penulis di tanah rantau. Semangat tarus dalam melakukan perubahan yang
lebih baik kawan-kawan.
vii
22. Wali Murid dan Para santri TKQ-TPQ Ar-Ridha Sawah Baru, yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas dukungan, semangat dan doa
buat penulis.
23. Sahabat Karib, Satu kampung, satu almamater dari tsanawiyah hingga perguruan
tinggi, yang sudah mencemplungkan saya pada jurusan ilmu perpustakaan yang
tercinta ini, sehingga saya yakin dan percaya bahwa saya tidak salah memilih
jurusan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, Aaf Iffatunnafsi,S.IP terimakasih
sudah meyakinkan saya dan menjadi kakak kelas yang baik selama ini (padahal
kita satu angkatan yaahh... )
24. Sahabatku Dewi Riani, Grecy Astary Puji Astuti, Cycy Haryati, Nurfitria Dewi,
Diah Safitri, Nita Adiyati, Arik Suprapti dan Yusra. Terimakasih telah
menemani dan memberikan dukungan, semangat dan doa kepada penulis.
25. Teman-teman seperjuangan JIPERS 2011, Khusunya IPI C dan IPI A Serta
teman-teman KKN MOMENTUM-78 tahun 2014 yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu, terimakasih telah memberikan dukungan, semangat dan
menjadi teman belajar yang sangat menyenangkan.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih
jauh dari kata sempurna dan masih terdapat kekurangan dari sana sini. Akhir
kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
khusunya Jurusan Ilmu Perpustakaan. Aaamiiin
Jakarta, Januari 2016
Penulis
viii
DAFTAR ISI
ABTRAK .......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .................................................. 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 7
D. Definisi Istilah .................................................................................... 8
E. Sistematika Penulisan ......................................................................... 9
BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Perguruan Tinggi ........................................................... 11
1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi.................................... 11
2. Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi ........................................... 14
3. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi.......................................... 15
4. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi ......................................... 16
B. Pendidikan Pemakai ............................................................................ 18
1. Pengertian Pendidikan Pemakai..................................................... 18
2. Tingkatan Pendidikan Pemakai ..................................................... 22
a. Orientasi Perpustakaan ............................................................ 22
b. Pengajaran Perpustakaan ......................................................... 23
c. Pengajaran Bibliografi ............................................................. 24
3. Metode Pendidikan Pemakai ......................................................... 28
ix
a. Presentasi atau Kuliah di Kelas ................................................ 29
b. Wisata Perpustakaan................................................................ 29
c. Penggunaan Audio Visual ....................................................... 29
d. Permainan dan Tugas Mandiri ................................................. 30
e. Pengunaan Buku Pedoman atau Pamflet .................................. 30
4. Tujuan Pendidikan Pemakai .......................................................... 30
C. Pengertian Pengaruh ........................................................................... 32
D. Pemanfaatan Perpustakaan .................................................................. 32
1. Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Pusat Sumber Belajar ............. 33
2. Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Informasi .................. 34
3. Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan ............................................... 35
4. Pemanfaatan Sarana dan Prasarana ................................................ 36
5. Pemanfaatan Perpustakaan dalam Meningkatkan Pengetahuan ...... 37
E. Penelitiant Terdahulu .......................................................................... 38
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian .......................................................... 40
B. Sumber Data ....................................................................................... 41
C. Populasi dan Sampel ........................................................................... 42
D. Instrumen Penelitian ........................................................................... 45
E. Skala Pengukuran ............................................................................... 48
F. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 49
G. Teknik Pengolahan Data ..................................................................... 51
H. Teknik Analisis Data........................................................................... 53
I. Variabel Penelitian .............................................................................. 63
J. Hipotesis ............................................................................................. 64
K. Jadwal Penelitian ................................................................................ 65
x
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Perpustakaan Syariah dan Hukum
1. Sejarah Singkat ............................................................................. 66
2. Visi, Misi dan Fungsi Perpustakaan ............................................... 67
3. Struktur Organisasi Perpustakaan .................................................. 69
4. Layanan Perpustakaan ................................................................... 71
5. Koleksi Perpustakaan .................................................................... 74
6. Sarana dan Prasarana Perpustakaan ............................................... 76
7. Keanggotaan, Peraturan dan Tata Tertib Perpustakaan .................. 77
8. Pengelolaan Bahan Pustaka ........................................................... 80
9. Sistem Otomasi Perpustakaan........................................................ 83
B. Hasil Penelitian
1. Profil Responden ........................................................................... 85
a. Karakteristik Profil Responden ................................................ 85
1) Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ......... 86
2) Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan ................... 87
2. Deskripsi Responden Berdasarkan Variabel .................................. 88
a. Variabel Pendidikan Pemakai .................................................. 88
b. Variabel Pemanfatan Perpustakaan .......................................... 97
3. Hasil Uji Kualitas Data ................................................................. 108
a. Uji Validitas ........................................................................... 108
b. Uji Reliabilitas ........................................................................ 111
4. Hasil Uji Asumsi Klasik ................................................................ 111
a. Uji Normalitas ......................................................................... 111
b. Uji Multikolonieritas ............................................................... 114
c. Uji Heteroskedastisitas ............................................................ 115
5. Analisis Regresi Sederhana ........................................................... 116
a. Uji Koefisisen Determinasi (R2) .............................................. 116
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ............................................. 118
c. Uji Signifikansi Parsial (Uji T) ................................................ 119
xi
d. Uji Analisis Korelasi Antar Variabel ....................................... 121
e. Menghitung Pengaruh Langsung ............................................. 122
f. Menghitung Pengaruh Tidak Langsung ................................... 123
g. Menghitung Pengaruh Total .................................................... 123
h. Diagram Jalur .......................................................................... 123
C. Pembahasan ........................................................................................ 123
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 135
B. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 136
C. Saran .................................................................................................. 137
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 138
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BIODATA PENULIS
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen ......................................................................... 46
Tabel 3.2 Pemberian Skor/Nilai Skala Pengukuran ....................................... 48
Tabel 3.3 Parameter Penafsiran Data ............................................................. 52
Tabel 3.4 Pengkodean Jawaban Responden ................................................... 53
Tabel 3.5 Jadwal Penelitian ............................................................................. 65
Tabel 4.1 Pembagian Tugas dalam Struktur Organisasi ............................... 70
Tabel 4.2 Jadwal Layanan Perpustakaan ....................................................... 73
Tabel 4.3 Tingkat Pengembalian Kuesioner ................................................... 85
Tabel 4.4 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ........ 86
Tabel 4.5 Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Program Studi ........ 87
Tabel 4.6 Pernyataan 1 .................................................................................... 88
Tabel 4.7 Pernyataan 2 .................................................................................... 89
Tabel 4.8 Pernyataan 3 .................................................................................... 90
Tabel 4.9 pernyataan 4 .................................................................................... 91
Tabel 4.10 Pernyataan 5 .................................................................................. 92
Tabel 4.11 Pernyataan 6 .................................................................................. 93
Tabel 4.12 Pernyataan 7 .................................................................................. 94
Tabel 4.13 Pernyataan 8 .................................................................................. 95
Tabel 4.14 Pernyataan 9 .................................................................................. 96
xiii
Tabel 4.15 pernyataan 1 .................................................................................. 97
Tabel 4.16 Pernyataan 2 .................................................................................. 98
Tabel 4.17 Pernyataan 3 .................................................................................. 99
Tabel 4.18 Pernyataan 4 .................................................................................. 100
Tabel 4.19 Pernyataan 5 .................................................................................. 101
Tabel 4.20 Pernyataan 6 .................................................................................. 102
Tabel 4.21 Pernyataan 7 .................................................................................. 103
Tabel 4.22 Pernyataan 8 .................................................................................. 104
Tabel 4.23 Pernyataan 9 .................................................................................. 105
Tabel 4.24 Pernyataan 10 ................................................................................ 106
Tabel 4.25 Pernyataan 11 ................................................................................ 107
Tabel 4.26 Hasil Total Uji Validitas Variabel PP dan PM ............................. 109
Tabel 4.27 Hasil Uji Validitas PP dan PM Setelah Menyisihkan 3 Butir
Pernyataan ...................................................................................................... 110
Tabel 4.28 Hasil Uji Reliabilitas ...................................................................... 111
Tabel 4.29 Hasil Uji Normalitas pada One-Sample Kolmogrof-Smirnov ..... 113
Tabel 4.30 Hasil Uji Multikolonieritas Pemanfaatan Perpustakaan ............. 115
Tabel 4.31 Hasil Uji Koefisien Determinasi Pemanfaatan Perpustakaan...... 117
Tabel 4.32 Hasil Uji Simultan F Pemanfaatan Perpustakaan ........................ 118
Tabel 4.33 Hasil Uji Pendidikan Pemakai ...................................................... 120
Tabel 4.34 Statistik Deskriptif Korelasi Antar Variabel ................................ 121
xiv
Tabel 4.35 Hasil Uji Korelasi ........................................................................... 121
Tabel 4.36 Hasil Uji Statistik Deskriptif PP .................................................... 124
Tabel 4.37 Hasil Uji Statistik Deskriptif PM .................................................. 125
Tabel 4.38 Hasil Uji Hipotesis ......................................................................... 133
Tabel 4.39 Nilai Rata-Rata Variabel Perolehan Konstruk............................. 134
Tabel 4.40 Hasil Uji Konstruk ......................................................................... 134
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perpustakaan............................................. 70
Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Regresi pada Grafik Histogram ............... 112
Gambar 4.3 Hasil Uji Normalitas Regresi pada Normal P-P Plot ................. 112
Gambar 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas pada Scatterplot Regresi ............. 116
Gambar 4.5 Diagram Jalur ............................................................................. 123
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Surat Permohonan Dosen Pembimbing
Lampiran 2 : Surat Tugas Menjadi Pembimbing
Lampiran 3 : Surat Izin Penelitian
Lampiran 4 : Kuesioner
Lampiran 5 : Hasil Uji Validitas Variabel Pendidikan Pemakai
Lampiran 6 : Hasil Uji Validitas Variabel Pemanfaatan Perpustakaan
Lampiran 7 : Hasil Uji Validitas Item-Total Statistik Setelah Menyisihkan 3
Point Variabel PP
Lampiran 8 : Hasil Uji Validitas PP dan PM Setelah Menyisihkan 3 Point
Variabel PP
Lampiran 9 : Hasil Wawancara Kepala Perpustakaan FSH
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perpustakaan merupakan suatu pusat sumber informasi bagi setiap orang,
khususnya bagi mahasiswa dalam dunia pendidikan. Pendidikan merupakan
sarana dalam mengembangkan keterampilan untuk memanfaatkan sumber
informasi secara efektif dan efisien. Kegiatan pendidikan tidak akan
terselenggarakan dengan baik apabila tidak didukung dengan sarana dan
prasarana pendidikan yang diperlukan, dan salah satu sarana yang diperlukan
dalam kegiatan pendidikan tersebut adalah perpustakaan.1Ada berbagai jenis
perpustakaan, salah satu diantaranya adalah perpustakaan perguruan
tinggi.Perpustakaan perguruan tinggi adalah sumber pusat informasi dan ilmu
pengetahuan yang sering disebut jantungnya perguruan tinggi. Berikut ini yang
termasuk perpustakaan perguruan tinggi antara lain: perpustakaan jurusan,
fakultas, universitas, institut, sekolah tinggi, politeknik, akademi, maupun
perpustakaan program non gelar (setingkat Program Diploma).2
Perpustakaan dapat berfungsi dengan baik apabila pemakainya
mengetahui bagaimana memanfaatkan perpustakaan yang telah disediakan, atau
dengan kata lain pemakai dapat mengetahui dengan cepat dimana cara
1Grantino One Pradika, “Pengaruh pendidikan pengguna (User Education) terhadap pemanfaatan
layanan perpustakaan di UPT Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta,” Jurnal Libri-Net, Vol.3 No.2 (Januari 2014) artikel diakses pada 28 Februari 2015 dari https://www.google.com/search?q=pendidikan+pemakai+perpustakaan.pdf
2Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 1991), h. 51.
2
menemukan informasi yang mereka perlukan. Dalam hal ini pemakai bisa
menguasai keterampilan dan pengetahuannya di perpustakaaan, maka dengan
dasar tersebut, pendidikan pemakai dirasa sangat diperlukan untuk dilaksanakan
di sebuah perpustakaan.
Menurut Shahi dalam Adegbile Samuel Abiodun, pendidikan pemakai adalah “a process of activities involved in making the user of the library conscious about tremendous value of information in day to day life develop interest among the user to seek information as and when they requires”.3 Pernyataan tersebut mengatakan bahwa pendidikan pemakai merupakan suatu proses kegiatan yang membuat pemakai perpustakaan terlibat akan adanya nilai informasi dalam kehidupan sehari-hari dan mengembangkan minat pemakai untuk mencari informasi ketika mereka memerlukannya.
Perpustakaan merupakan bagian terpenting dalam pendidikan seumur
hidup, dalam mempersiapkan siswa dan mahasiswa untuk melanjutkan proses
pendidikannya.4Pendidikan pemakai adalah salah satu layanan yang umumnya
tersedia di perpustakaan sekolah atau perpustakaan perguruan tinggi, dan
merupakan sebuah program yang berkaitan dengan pelaksanaan proses belajar
mengajar, khususnya tentang bagaimana memanfaatkan perpustakaan secara
efektif, mencari atau menelusur sebuah informasi dengan sarana penelusuran
yang tersedia seperti: bibliografi, indeks, dan abstrak serta OPAC.5 Oleh karena
itu, maksud pendidikan pemakai di sini adalah sebuah pelatihan untuk
memperkenalkan apa itu perpustakaan, baik dari segi pengenalan fisik gedung,
fasilitas, layanan maupun sarana dan prasarana yang dimiliki perpustakaan
untuk bisa dimanfaatkan pemakai perpustakaan. Hal ini disebabkan karena
3Adegbile Samuel Abiodun, “Method Of User Education in Academic Libraries and
Relationship Between User Education Literacy,” artikel diakses Pada tanggal 1 September 2015 dari www.academia.edu/3828315/USER EDUCTION AND INFORMATION LITERACY.
4Fjalbrant and Malley, User Education In Libraries (England: Clive Binglery, 1984), ed.2, h.7. 5Achmad, dkk.,Layanan Cinta: Perwujudan Layanan Prima++Perpustakaan (Jakarta: Sagung
Seto, 2012), h. 23.
3
masih banyaknya faktor pemakai perpustakaan yang belum mengetahui fasilitas
layanan yang disediakan di perpustakaan. Hal ini tentu sangat berdampak bagi
perpustakaan dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada para
pemakai perpustakaan. Untuk itulah perpustakaan memberikan program
pendidikan pemakai, agar para pemakai perpustakaaan bisa menggunakan dan
memanfaatkan perpustakaan dengan sebaik-baiknya.
Adapun tujuan diadakannya pendidikan pemakai oleh perpustakaan yaitu, agar dapat meningkatkan keterampilan para pemakai perpustakaan dalam memanfaatkan koleksi dan layanan yang ada di perpustakaan.6Menurut Whittaker pemakaidapat didefinisikan sebagai, “orang yang menggunakan layanan lebih dari satu layanan yang ada di sebuah perpustakaan setidaknya sekali dalam setahun”.7Siswa dan mahasiswa yang memanfaatkan perpustakaan dalam kegiatan belajar mengajar akan mendapatkan prestasi akademik yang baik atau dengan kata lain keberhasilan prestasi akademiknya sangat dipengaruhi oleh pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber primer yang dapat memenuhi kebutuhan informasi belajarnya.8
Perpustakaan merupakan aset yang sangat mahal. Aset tersebut meliputi
lahan, gedung, tenaga perpustakaan, koleksi, dana, fasilitas, peralatan, mebeler,
alat tulis kantor dan sebagainya. Kemudian, apabila dihitung dengan nilai
rupiah, maka hasilnya sungguh sangat menakjubkan. Dengan nilainya yang
mahal tersebut, maka perpustakaan harus dimanfaatkan secara maksimal oleh
pemakai perpustakaan. Informasi dan ilmu pengetahuan didalamnya harus dapat
dimanfaatkan, karena semakin banyak pemanfaatannya maka semakin
6 Pradika, “Pengaruh Pendidikan Pengguna”. 7B. Ravi Kumar dan M.Phil, “User Education In Library”, International Journal of Library and
Information Science Vol. 1. (June 2009) artikel diakses pada tanggal 15 september 2015 dari http://www.academicjournals.org/ijlis.
8Rizal Saiful-Haq,dkk., Perpustakaan dan Pendidikan: Pemetaan Peran Serta Perpustakaan dalam Proses Belajar Mengajar(Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syahid Jakarta, 2007), h. 3.
4
bermaknalah aset yang mahal tersebut.9Dengan demikian, salah satu upaya
perpustakaan dalam rangka pemanfaatan perpustakaan oleh pemakai tersebut
dengan diadakannya program pendidikan pemakai.
Perpustakaan perguruan tinggi yang telah melaksanakan program
pendidikan pemakai salah satunya adalah Perpustakaan Fakultas Syariah dan
Hukum (selanjutnya disebut Perpustakaan FSH) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Perpustakaan FSH mengadakan program pendidikan pemakai sejak
tahun 2007 hingga saat ini masih berjalan. Kegiatan Pendidikan Pemakai ini
biasanya diadakan pada saat awal semester untuk mahasiswa baru.Dengan
adanya kegiatan pelatihan perpustakaan berupa pendidikan pemakai untuk
mahasiswa baru ini diharapkan mahasiswa akan mempunyai kemampuan dasar
yang memadai untuk mengakses informasi, khususnya dengan memanfaatkan
koleksi dan layanan yang tersedia di perpustakaan bahkan dapat bermanfaat
dalam persiapan menuju proses belajar seumur hidup (long life education).
Adapun materi yang diberikan dalam kegiatan ini berupa materi teoritis
dan teknis/praktis berupa:
a. Pengenalan institusi perpustakaan secara fisik, menyangkut aspek tata
ruang dan fasilitas layanan;
b. Pengenalan jenis koleksi, susunan/penataannya di ruang perpustakaan
serta aksesnya;
c. Pengenalan sumber daya manusia (pustakawan dan staf perpustakaan)
sebagai fasilitator penelusuran informasi;
9Achmad, Layanan Cinta, h. 175.
5
d. Pengenalan peraturan dan tata tertib perpustakaan;
e. Pengenalan waktu dan jenis pelayanan;
f. Pengenalan dan praktek penggunaan sarana penelusuran koleksi internal;
g. Bimbingan penelusuran koleksi referensi tercetak dan pengenalan
sumber informasi digital berupa Compact Disc dan Ebook;
h. Pengenalan dan praktek penelusuran informasi online berupa database
jurnal dan ebook yang dijadikan langganan oleh UIN maupun sumber
online lainnya.
Dengan adanya pengetahuan tersebut, maka diharapkan pemakai
perpustakaan dapat memanfaatkan sumber-sumber informasi dan segala fasilitas
serta pelayanan yang terdapat di perpustakaan secara maksimal.10 Ketertarikan
penulis melakukan penelitian di Perpustakaan FSH karena berdasarkan
observasi yang penulis lakukan dibeberapa fakultas yang berada di lingkungan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan FSH termasuk salah satu
perpustakaan yang telah melaksanakan program bimbingan pendidikan pemakai.
Akan tetapi, ada permasalahan yang harus dihadapi oleh Perpustakaan FSH
dalam melaksanakan programnya, bagamanakah pengaruh pendidikan pemakai
terhadap pemanfaatan perpustakaan. Berdasarkan permasalahan diatas, maka
penulis memutuskan untuk meneliti dan mengkaji lebih dalam lagi, kemudian
hasil penelitian akan dituangkan ke dalam penelitian skripsi dengan judul
“Pengaruh Pendidikan Pemakai Terhadap Pemanfaatan Perpustakaan
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”.
10Wawancara Pribadi dengan Lilik Istiqoriyah, Jakarta, 27 Februari 2015.
6
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan tidak meluas maka perlu adanya pembatasan masalah,
dalam penelitian ini penulis akan membatasi masalah pada:
a. Pendidikan pemakai
Yang dimaksud Pendidikan Pemakai disini adalah suatu kegiatan
memperkenalkan segala fasilitas dan layanan perpustakaan guna
memudahkan mahasiswa dalam mencari informasi yang dibutuhkannya.
Yang menjadi subjek penelitian skripsi ini yaitu Mahasiswa Semester 3
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah yang masuk pada
tahun ajaran 2014/2015 karena perpustakaan FSH mengadakan pelatihan
pendidikan pemakai ini pelaksanaannya pada saat tahun ajaran baru dan
diperuntukkan untuk mahasiswa baru (Mapaba) maka penulis mengambil
mahasiswa semester 3 (pada saat dilakukan penelitian) yang telah
mengikuti kegiatan Pendidikan Pemakai di Perpustakaan FSH untuk
dijadikan sampel penelitian.
b. Pemanfaatan perpustakaan
Yang dimaksud pemanfaatan perpustakaan disini adalah adanya
dorongan baik internal maupun eksternal pada mahasiswa untuk
memanfaatkan fasilitas dan layanan yang disediakan Perpustakaan FSH.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka penelitian ini dapat
dirumuskan permasalahannya. Permasalahan besar yang menjadi fokus
7
penulis adalah “Bagaimana Pengaruh Pendidikan Pemakai terhadap
Pemanfaatan Perpustakaan FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?”
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
pengaruh pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan Perpustakaan FSH UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang bersifat
teoritis dan praktis. Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah untuk:
a. Memperkaya khazanah ilmu pengetahuan bagi peneliti dalam ilmu
perpustakaan khususnya mengenai pendidikan pemakai.
b. Sebagai bahan masukan bagi perpustakan FSH agar bisa meningkatkan
program pendidikan pemakai.
c. Sebagai bahan masukan bagi Perpustakaan Fakultas lainnya di
lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap program
pendidikan pemakai agar mencapai beberapa manfaat dan tujuannya.
d. Sebagai bahan rujukan bagi peneliti berikutnya yang mengangkat topik
yang serupa dalam penelitiannya.
8
D. Definisi Istilah
Pengaruh adalah daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang,
benda,dsb) yang berkuasa atau yang berkekuatan, berpengaruh berarti ada
pengaruhnya; mempunyai pengaruh.11
Pendidikan pemakai menurut Sutarno NS yaitu: “kegiatan yang dilakukan oleh petugas layanan tentang seluk beluk perpustakaan, manfaat perpustakaan, cara menjadi anggota, persyaratan keanggotaan, tata tertib, jenis layanan, kegunaan sistem katalogisasi dan klasifikasi, partisipasi masyarakat dalam perpustakaan dan lain sebagaianya. Semua itu dikerjakan dalam rangka memberikan pengetahuan dan keterampilan masyarakat pemakai dalam memanfaatkan perpustakaan, secara cepat dan tepat tanpa banyak kesulitan”.12
Perpustakaan perguruan tinggi ialah perpustakaan yang terdapat pada
perguruan tinggi, badan bawahannya, ataupun lembaga yang berafiliasi dengan
perguruan tinggi dengan tujuan utamanya yaitu membantu perguruan tinggi
dalam mencapai Tri Dharma perguruan tinggi.13
Pemanfaatanmenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Online ialah
proses, cara, perbuatan memanfaatkan.14 Jadi pemanfaatan perpustakaan yang
dimaksud disini ialah suatu proses, cara dan perbuatan memanfaatkan
perpustakaan oleh mahasiswa baik Sumber daya manusianya maupun fasilitas
dan layanannya yang sudah disediakan di sebuah perpustakaan.
11Poerwadarminta W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h.
865-866. 12 Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), h. 102. 13 Sulistiyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1993),
h. 51. 14 Kamus Besar Bahasa Indonesia online, diakses pada tanggal 31 Agustus 2015 dari
http://kbbi.id/manfaat.
9
E. Sistematika Penulisan
Dalam menyusun skripsi ini, peneliti membagi kedalam 5 (lima) bab.
Adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, pembatasan dan perumusan
masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi istilah dan
sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN LITERATUR
Bab ini menguraikan landasan teori berkaitan dengan masalah
yang diteliti meliputi perpustakaan perguruan tinggi, tugas,
fungsi, dan tujuan perpustakaan perguruan tinggi, pendidikan
pemakai, tingkatan pendidikan pemakai, metode pendidikan
pemakai, keterampilan yang diajarkan pendidikan pemakai,
tujuan dan manfaat pendidikan pemakai, pengertian pemanfaatan
perpustakaan perguruan tinggi, pengertian pengaruh dan
penelitian terdahulu.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini peneliti akan membahas tentang metode yang digunakan
mulai dari jenis dan pendekatan penelitian, sumber data, populasi
dan sampel, instrumen penelitian, skala pengukuran, teknik
pengumpulan data, teknik pengolahan data, teknik analisis data,
variabel penelitian, hipotesis dan jadwal penelitian.
10
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang profil perpustakaan Syariah dan
Hukum seperti sejarah singkat perpustakaan, visi dan misinya,
tugas dan fungsi, tata tertib perpustakaan, struktur organisasi,
sarana dan prasarana serta fasilitas yang di miliki, layanan yang
ada di perpustakaan dan gambaran umum program pendidikan
pemakai perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidyatullah Jakarta. Selanjutnya memaparkan hasil penelitian
dan pembahasan mencakup pengaruh program pendidikan
pemakai terhadap pemanfaatan perpustakaan Fakultas Syariah
dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
BAB V PENUTUP
Bab ini merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dari
keseluruhan pokok bahasan dan saran-saran yang berhubungan
dengan pelaksanaan penelitian.
11
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Perguruan Tinggi
1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan merupakan bagian penting dalam mendukung pendidikan
dan perkembangan budaya bangsa. Hal itu dikarenakan perpustakaan
menyimpan ratusan bahkan ribuan koleksi, baik tercetak maupun non-cetak.
Perpustakaan terdiri dari berbagai jenis, salah satunya ialah perpustakaan
perguruan tinggi. Menurut Sulistyo-Basuki, perpustakaan memiliki
pengertian sebagai sebuah ruangan, bagian dari sebuah gedung, ataupun
gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan
lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk
digunakan pembaca, bukan untuk dijual.15Sedangkan pengertian
perpustakaan secara umum dalam buku Manajemen Perpustakaaan
Perguruan Tinggi yaitu sebuah gedung atau ruangan yang dipenuhi rak-rak
yang berisi buku atau koleksi.16
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan
merupakan tempat penyimpanan buku atau terbitan lainnya yang disimpan di
rak-rak yang berada di sebuah gedung untuk digunakan dan dimanfaatkan
oleh pembaca.Sesuai dengan namanya, Perpustakaan perguruan tinggi ialah
15Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1993), h. 3.
16Abdul Rahman Saleh dan Fahidin, Manjemen Perpustakaan Perguruan Tinggi (Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud, 1995), h. 12.
12
perpustakaaan yang berada di sebuah perguruan tinggi, baik badan
bawahannya maupun lembaga yang bekerjasama dengan perguruan tinggi
dengan tujuan utamanya yaitu mencapai Tri Dharma perguruan tinggi
(pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat).17 Menurut Kamus
Kepustakaan Indonesia, perpustakaan perguruan tinggi merupakan bagian
integral dari perguruan tinggi induknya yang bersama dengan unit kerja
bagian lainnya tetapi dengan peranan yang berbeda, bertugas membantu
perguruan tinggi yang bersangkutan dalam melaksanakan program Tri
Dharma perguruan tinggi.18
Pengertian lain mengenai perpustakaaan perguruan tinggi yaitu
perpustakaan yang berada di lingkungan kampus, mencakup universitas,
institut, akademi dan sekolah tinggi dimana penggunanya adalah sivitas
akademi perguruan tinggi. Bentuk lembaga perpustakaan tersebut bervariasi,
untuk tingkat universitas disebut Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan (UPT
Perpustakaan), selanjutnya perpustakaan fakultas, perpustakaan jurusan,
perpustakaan program pascasarjana, dan sebagainya.19Pengertian
perpustakaan perguruan tinggi atau perpustakaan akademik menurut Senthur
Murugan ialah sebuah perpustakaan yang melayani lembaga pendidikan
tinggi, seperti perguruan tinggi atau universitas di mana perpustakaan ini
17Sulistyo-Basuki,Pengantar Ilmu Perpustakaan, h. 51. 18Lasa HS, Kamus Kepustakaan Indonesia (Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2009), h. 277. 19Sutarno NS, Manajemen Perpustakaaan: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Sagung Seto,
2006), h. 36.
13
melayani dua tujuan yaitu untuk mendukung kurikulum dan untuk
mendukung penelitian dosen dan mahasiswa.20
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan
perguruan tinggi ialah perpustakaan yang berada disebuah lembaga
perguruan tinggi yang digunakan untuk seluruh sivitas akademika perguruan
tinggi baik yang berada di tingkat universitas, fakultas maupun jurusan yang
berada di dalam perguruan tinggi.
Ciri-ciri perpustakaan perguruan tinggi menurut Sutarno NSadalah
sebagai berikut:
a. Lokasi berada di setiap perguruan tinggi atau universitas. b. Penyelenggaranya adalah perguruan tinggi yang bersangkutan. c. Pemakainya adalah sivitas akademika yaitu meliputi dosen,
mahasiswa dan tenaga kependidikan lainnya. d. Tugasnya yaitu memfasilitasi kegiatan perguruan tinggi, yang
dikenal dengan istilah Tri Dharma perguruan tinggi.
Perpustakaan perguruan tinggi sering disebut sebagai jantungnya
perguruan tinggi karena fungsinya yang sangat penting dalam
mengembangkan penelitian (riset) dan pengembangan ilmu pengetahuan,
sehingga perpustakaan tersebut menjadi aset yang sangat bernilai bagi
kehidupan umat manusia.21 Oleh karena itu biasanya perpustakaan perguruan
tinggi mempunyai fungsi dan tugasnya sendiri dalam memenuhi kebutuhan
informasi bagi para penggunanya.
20Senthur Murugan, “User Eduction: Academic Libraries,”International Journal of Information
Technology and Library Science Research Vol. 1, No. 1, (April 2013), Artikel di aksespada tanggal 15 September 2015 dari http://acascipub.com/Journals.php.
21Sutarno NS, Mengenal Perpustakaan (Jakarta: Jala permata, 2006), h. 28-29.
14
2. Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi
Setiap organisasi biasanya memiliki tugas dan tanggungjawabnya
masing-masing dalam menjalankan fungsi organisasi yang didirikannya agar
terus berjalan dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang berada di
lembaga tersebut. Tugas adalah suatu kewajiban yang harus dilakukan atau
sesuatu yang ditentukan untuk dikerjakan. Tugas perpustakaan artinya suatu
kewajiban yang telah ditetapkan dan harus dilaksanakan dalam perpustakaan
tersebut.22Perpustakaan memiliki tugas dan fungsinya masing-masing sesuai
dengan jenis perpustakaan yang berdiri di lingkungan tersebut, perpustakaan
perguruan tinggi bertugas untuk memfasilitasi program pendidikan,
penelitian danpengabdian masyarakat atau Tri Dharma perguruan tinggi
yang berada di lembaga pendidikan tinggi yang bersangkutan.23
Tugas utama perpustakaan menurut Sutarno NSadalah berperan aktif
dalam melaksanakan tugas dan fungsi penyelenggaraan perpustakaan
tersebut, dengan cara:
a. Menyediakan, menyiapkan, mengolah dan memelihara koleksi bahan pustaka siap pakai, serta sarana informasi lainnya yang sesuai dengan keperluan organisasi dan masyarakat pemakai.
b. Mendayagunakan koleksi, berupa penyediaan sistem layanan, penyiapan tenaga manusia, penyediaan sarana dan prasarana, serta menginformasikan/mempromosikan koleksi dan jasa kepada masyarakat.
c. Melaksanakan layanan kepada masyarakat pemakai. d. Bekerjasama dengan perpustakaan lain dalam rangka pemanfaatan
koleksi, sarana dan prasarana perpustakaan secara berasama-sama untuk kepentingan pemakai.
e. Menjalin hubungan baik dengan pihak pimpinan pembina, mitra kerja terkait untuk kelancaran pelaksanaan tugas layanan.
22Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), h. 57. 23Sutarno, Perpustakaan dan Masyarakat, h. 58.
15
f. Memasyarakatkan perpustakaan. g. Melakukan kajian dan pengembangan. h. Melakukan hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan koleksi. i. Melaksanakan pendidikan masyarakat pemakai. j. Melaksanaaan pegelolaan (manajemen) dan tata usaha, termasuk
pengembangan staf dan pegawai serta peningkatan sarana dan prasarana perpustakaan.24
Penjabaran tugas-tugas perpustakaan tersebut yang melakukan adalah
pemimpin perpustakaan beserta bawahannya yang berada didalam organisasi
perpustakaan.
3. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi
Fungsi sebuah perpustakaan merupakan penjabaran lebih lanjut dari
semua tugas perpustakaan.Fungsi perpustakaan tersebut Menurut Undang-
Undang RI No. 43 Tahun 2007 pasal 3 tentang Perpustakaan adalah sebagai
wahana pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk
meningkatkan kecerdasan dan kebudayaan bangsa.25 Apabila ditinjau dari
segi proses pelayanan menurut Lasa HS, perpustakaan perguruan tinggi
mempunyai fungsi sebagai pusat pengumpulan informasi, pusat pelestarian
informasi, pusat pengolahan informasi, pusat pemanfaatan informasi dan
pusat penyebarluasan informasi.26
Sedangkan fungsi perpustakaan perguruan tinggi menurut Abdul
Rahman Saleh dan Fahidin bisa ditinjau dari dua segi yaitu:
a. Dari segi layanan, perpustakaan mempunyai enam fungsi yaitu sebagai pusat:
pengumpulan informasi
24Sutarno, Per1pustakaan dan Masyarakat, h. 78-79. 25Asrorun Ni’am Sholeh, Perpustakaan Jendela Peradaban: Teks, Konteks, dan Dinamika
Pembahasan Undang-Undang tentang Perpustakaan (Jakarta: eLSAS, 2008), h. 139. 26Lasa HS, Kamus Kepustakaan Indonesia, h. 278.
16
pengolahan informasi penelusuran informasi pemanfaatan informasi penyebarluasan informasi, dan pemeliharaan serta pelestarian informasi
b. Dari segi program kegiatannya perpustakaan mempunyai tiga macam fungsi yaitu:
Sebagai pusat layanan informasi untuk program pendidikan dan pengajaran.
Sebagai pusat layanan informasi untuk program penelitian, dan
Sebagai pusat layanan informasi untuk program pengabdian masyarakat.27
Menurut F. Rahayuningsih perpustakaan perguruan tinggi memiliki
beberapa fungsi, diantaranya sebagai berikut:
a. Fungsi edukasi: perpustakaan merupakan sumber belajar bagi para anggota sivitas akademikanya. Oleh karena itu, koleksi yang tersedia adalah koleksi yang mendukung kegiatan belajar-mengajar diperguruan tinggi.
b. Fungsi informasi: perpustakaan merupakan sumber informasi yang mudah diakses oleh para pencari dan pengguna informasi.
c. Fungsi riset: perpustakaan menyediakan bahan-bahan pustaka mutakhir yang mendukung pelaksanaan ilmu penelitian, teknologi dan seni.
d. Fungsi rekreasi: perpustakaan menyediakan koleksi yang dapat membantu untuk mengembangkan minat, kreatifitas, dan daya inovatif para penggunanya.
e. Fungsi deposit: perpustakaan menjadi pusat penyimpanan karya ilmiah yang dihasilkan oleh para anggota sivitas akademinya.28
4. Tujuan Perpustakaan Perguran Tinggi
Tujuan Perpustakaan Perguruan tinggi menurut Lasa HS adalah untuk
mendukung, memperlancar pendidikan serta mempertinggi kualitas
pelaksanaan program kegiatan perguruan tinggi melalui pelayanan informasi
meliputi aspek-aspek pengumpulan, pelestarian, pengolahan, pemanfatan,
27Saleh dan Fahidin, Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi, h. 18. 28F. Rahayuningsih, Pegelolaan Perpustakaan (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h. 7.
17
dan penyebarluasan informasi.29Tujuan diselenggarakannya perpustakan
perguruan tinggi adalah untuk menunjang terlaksananya program
pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di perguruan
tinggi atau dikenal dengan sebutan tri dharma perguruan tinggi.
Untuk menunjang terlaksananya program tersebut bisa dilaksanakan
melalui pelayanan informasi yang meliputi lima aspek yaitu:
a. Pengumpulan informasi b. Pengolahan informasi c. Pemanfaatan informasi d. Penyebarluasan informasi e. Pemeliharaan/pelestarian informasi.30
Tujuan tersebut akan dapat terlaksana sebagaimana mestinya, apabila:
a. Terjalin hubungan kerjasama yang harmonis antara perpustakaan dengan dosen atau asisten.
b. Diketahui tujuan intruksional dari mata kuliah yang diasuh oleh asisten yang bersangkutan.
c. Diketahui secara pasti strategi mengajar, kebutuhan perkuliahan dan penelitian para dosen atau asisten dan terjalin hubungan kerjasama antara perpustakaan dengan mahasiswa dari masing-masing bidang studi dengan menetapkan kebutuhan umum maupun individual sebagai persiapan tugas-tugas kelas atau penelitian lainnya.31 Menurut Sulistyo-Basuki secara umum tujuan perpustakaan perguruan
tinggi, yaitu untuk:
a. Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi, lazimnya yaitu staf pengajar dan mahasiswa, bahkan sering pula mencakup tenaga administrasi perguruan tinggi.
b. Menyediakan bahan pustaka rujukan (referensi) pada semua tingkat akademis, artinya mulai dari mahasiswa tahun angkatan pertama hingga ke mahasiswa program pasca sarjana dan pengajar.
c. Menyediakan ruangan belajar untuk pemakai perpustakaan. d. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis
pemakai.
29Lasa, Kamus Kepustakaan Indonesia, h. 278. 30Saleh dan Fahidin, Manajemen Perpustakaan Perguruan Tinggi, h. 17. 31Noerhayati Soedibyo, Pengelolaan Perpustakaan jilid 1 (Bandung: Alumni, 1987), h. 3.
18
e. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan perguruan tinggi tetapi juga lembaga industri lokal.32
B. Pendidikan Pemakai
1. Pengertian Pendidikan Pemakai
Pendidikan pemakai adalah kegiatan perpustakaan yang bertujuan
menjadikan pengguna mampu mendayagunakan koleksi perpustakaan secara
mandiri sesuai dengan kebutuhannya.33
“Pendidikan Pemakai dalam istilah Ilmu perpustakaan dan informasi disebut juga dengan library instruction (Pengajaran Perpustakaan), bibliographic instruction (pengajaran bibliografi), User education (pendidikan pengguna) dan library orientation (orientasi perpustakaan) yaitu program yang berisi tentang bimbingan yang dirancang untuk mengajari pemustaka agar memperoleh informasi yang mereka perlukan dengan cepat dan efektif”.34
Adapun pengertian lainnya tentang pendidikan pemakai adalah
sebagai berikut:
a. Menurut Sutarno NS Pendidikan pemakai atau User Education adalah:
“kegiatan yang dilakukan oleh petugas layanan tentang seluk beluk perpustakaan, manfaat perpustakaan, cara menjadi anggota, persyaratan keanggotaan, tata tertib, jenis layanan, kegunaan sistem katalogisasi dan klasifikasi, partisipasi masyarakat dalam perpustakaan dan lain sebagaianya. Semua itu dikerjakan dalam rangka memberikan pengetahuan dan keterampilan masyarakat pemakai dalam memanfaatkan perpustakaan, secara cepat dan tepat tanpa banyak kesulitan.”35
b. Menurut Leonard Montaguependidikan pemakai adalah “…a programme of information provided by libraries to users, to enable them to make
32 Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, h. 52. 33 Badan Standardisasi Nasional, SNI 7330-2009 “Tentang Perpustakaan Perguruan Tinggi,”
diakses pada tanggal 29 Maret 2015 dari http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/387/jbptunikompp-gdl-ubudiyahse-19343-5-21413_sn-9.pdf.
34Rosa Widyawan, Pelayanan Referensiberawal dari senyuman(Bandung: Bahtera Ilmu, 2012), h. 165.
35Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat, h. 102.
19
more efficient, independent use of the library’s stock and services. A programme of user education might include tours, lectures, exercises and the provision of support materials. Also termed library instruction and library orientation…”36 Menurutnya pendidikan pemakai yaitu suatu program informasi yang
diberikan oleh sebuah perpustakaan kepada penggunanya, yang
memungkinkan mereka untuk menggunakan koleksi perpustakaan secara
lebih efisien, dan menggunakan layanan perpustakaan secara mandiri.
Sebuah program pendidikan pengguna mungkin dapat dilaksanakan
dengan tour, kuliah, latihan dan penyediaan bahan-bahan pendukung ini
juga disebut instruksi perpustakaan dan orientasi perpustakaan.
c. Menurut Sulistyo-Basukipendidikan pemakai adalah pelatihan
bagaimana menggunakan informasi, tempat dimana informasi tersedia
sehingga mampu membantu kebutuhan pemakai untuk menggunakan
perpustakaan lebih lanjut.37
d. Menurut Shahi yang dikutip oleh B. Ravi Kumarpendidikan pemakai
adalah “...It is a process of activities involved in making the users of the
library conscious about tremendous value of information in day to day
life to develop interest among the users to seek information as and when
they requires”.38
36Leonard Montague, harrod, HarrodsLibrarians Glossary : 9000 Terms Used In Information
Management Library Science Publishing The book Trades And Archive Management(England : Gower Publishing Company Limted,1995), h. 665.
37Sulistyo-Basuki, “Pendidikan Pemakai Untuk Mahasisiwa dan Dosen,” dalam Farli Elnumari, dkk., Senarai Pemikiran Sulistyo-Basuki: Profesor Pertama Ilmu Perpustakaan dan Informasi di Indonesia (Jakarta: Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia, 2014), h. 100.
38B. Ravi Kumar dan M.Phil, “User Education In Library,” International Journal of Library and Information Science Vol. 1 (Juni 2009), artikel di akses pada tanggal 15 September 2015dari http://www.academicjournals.org/ijlis.
20
Yaitu suatu proses kegiatan yang terlibat dalam membuat pengguna
perpustakaan sadar tentang luar biasanya nilai informasi dalam
kehidupan sehari-hari untuk mengembangkan minat di antara pengguna
dalam mencari informasi ketika mereka membutuhkannya.
e. Menurut Senthur Muruganpendidikan pemakai adalah “… instruction
which equips library users with the skills to enable them to be
independent and sophisticated users of libraries and their
resources.Yaitu instruksiyang
melengkapipenggunaperpustakaandenganketerampilan yang
memungkinkan merekauntuk menjadi pengguna perpustakaan yang
mandiridan canggihdalam penggunaanperpustakaandansumber dayanya.
Menurut Senthur Murugan pula pendidikan pemakai ialah “…all the
activities involved in teaching users how to make the best possible use of
library resources, services and facilities, including formal and informal
instruction delivered by a librarian or other staff member one-one- or in
a group”.39Yaitu semua kegiatan yang dilakukan dalam mengajar
pengguna bagaimana penggunaan terbaik dari sumber daya
perpustakaan, layanan dan fasilitas, termasuk instruksi formal dan
informal yang disampaikan oleh perpustakan atau staf perpustakaan
lainnya secara individual atau dalam kelompok.
39Murugan, “User Education.”Artikel di akses pada 15 September 2015 dari
http://acascipub.com/Journals.php.
21
Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa
pendidikan pemakai adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh perpustakaan
yang bertujuan untuk memperkenalkan perpustakaan kepada
pemustaka/penggunanya. Mengajarkan kepada pemustaka agar dapat
menggunakan perpustakaan dengan cepat dan efektif dengan memberikan
pengetahuan dan keterampilan untuk para pemakai dalam memanfaatkan
perpustakaan, baik sumber daya atau koleksi, layanan dan fasilitasnya,
secara formal maupun informal.
Perbedaan literasi informasi dengan pendidikan pemakai yaitu bahwa
literasi informasi lebih luas cakupannya, karena dalam literasi informasi
tidak saja informasi yang berada di dalam perpustakaan akan tetapi informasi
di luar perpustakaan juga, hal ini disebabkan karena berkembangnya
informasi dalam berbagai bentuk media dan penyimpanannya.40Jika
pendidikan pemakai adalah melatih pemakai bagaimana menggunakan
perpustakaan dengan koleksinya41, maka literasi informasi adalah
kemampuan untuk mengakses, mengevaluasi, mengorganisasi, dan
menggunakan informasi secara efektif untuk pembelajaran secara formal dan
informal, memecahkan masalah, membuat keputusan dalam pekerjaan
maupun pendidikan.42
40Michael Wooliscroft, “From Library User Eduction Literacy: Some Issuec Arising in This
Evolutionary Process,” artikel diakses pada 1 oktober 2015 dari www.library.ogoto.ac.nz/pdf/tandlpaper_MJW.pdf
41Jesus Lau, “Guidlines on Information Literacy for Lifelong Learning,” artikel diakses pada 1 oktober 2015 dari www.ifla.org/VII/s42/index.htm
42Crristine Bruce, “Seven Faces of Information Literacy: Toward Inviting Students into New Experiences,” artikel diakses pada tanggal 1 oktober 2015 dari www.files.kennison.name
22
2. Tingkatan Pendidikan Pemakai
Dalam melakukan pendidikan pemakai, ada beberapa tingkatan yang
harus dilalui dan dicapai, beberapa tingkatan pendidikan pemakai adalah:
a. Orientasi Perpustakaan
Orientasi perpustakaan (library orientation) terdiri atas kegiatan
untuk menyambut dan memperkenalkan pemustaka potensial mengenai
pelayanan, sumber daya, koleksi, tata ruang perpustakaan, dan susunan
bahan perpustakaan.Orientasi perpustakaan termasuk memperkenalkan
pemustaka pada fisik gedung, staf dan kebijakan
perpustakaan.Diharapkan pemakai perpustakaan dapat mengembangkan
keterampilan penelusuran dan meningkatkan kenyamanan pemakai
perpustakaan.43
Menurut James Rice yang dikutip oleh Ade Abdul Hak, pada orientasi perpustakaan ini materi yang diajarkan berupa pengenalan terhadap perpustakaan secara umum, biasanya diberikan ketika siswa/mahasiswa baru memasuki suatu lembaga pendidikan bersangkutan, materi yang diajarkan pada orientasi perpustakaan adalah: 1. Pengenalan gedung perpustakaan. 2. Pengenalan katalog dan alat penelusuran lainnya. 3. Pengenalan beberapa sumber bacaan termasuk bahan-bahan rujukan
dasar.44
Tujuan yang ingin dicapai dari orientasi perpustakaan menurut
James Rice adalah:
1. Untuk mengenal fasilitas-fasilitas fisik gedung itu sendiri.
43Widyawan, Pelayanan Referensi, h. 172. 44Ade Abdul Hak, “Pendidikan Pemakai:perubahan prilaku pada siswa madrasah dalam sistem
pembelajaran berbasis perpustakaan,” dalam Sudarnoto Abdul Hakim, ed., Perpustakaan Sebagai Center For Learning Society: gagasan untuk pengembangan perpustakaan madrasah (Jakarta:Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 103.
23
2. Untuk mengenal bagian-bagian layanan dan staf dari tiap bagian secara tepat.
3. Untuk mengenal layanan-layanan khusus seperti penelusuran melalui computer, layanan peminjaman.
4. Untuk mengenal kebijakan-kebijakan perpustakaan seperti prosedur menjadi anggota, jam-jam layanan perpustakaan.
5. Untuk mengenal pengorganisasian koleksi dengan tujuan untuk mengurangi kebingungan pemustaka dalam mencari bahan-bahan yang dibutuhkan.
6. Termotivasi untuk datang kembali dan menggunakan sumber-sumber yang ada di perpustakaan.
7. Terjalinnya komunikasi yang akrab antara pemustaka dengan pustakawan.45
b. Pengajaran Perpustakaan
Pengajaran perpustakaan (library instruction) merupakan
kegiatan yang fokus kepadapenjelasan mendalam terhadap bahan
perpustakaan, mengonsentrasikan pada peralatan dan mekanisme, teknik
penggunaan indeks jurnal, sumber-sumber referensi, dan penggunaan
katalog kartu online.46 Materi yang diajarkan merupakan penjelasan lebih
dalam lagi mengenai bahan-bahan perpustakaan secara spesifik.
Materi yang diajarkan pada pengajaran perpustakaan adalah:
1. Teknik penggunaan indeks, katalog, bahan-bahan rujukan dan alat-alat bibliografi.
2. Penggunaan bahan atau sumber pustaka sesuai dengan subyek atau jurusan.
3. Melaksanakan teknik-teknik penelusuran informasi dalam sebuah tugas penelitian atau pembuatan karya ilmiah lainnya.47 Tujuan yang dicapai dari pengajaran perpustakaan adalah:
a. Dapat menggunakan alat rujukan khusus seperti ensiklopedia, almanak, bibliografi dll.
b. Menemukan koleksi visual dan dapat menggunakannya.
45James Rice, Teaching Library Use : A Guide for Library Instruction (London: Greenwood Press, 1981), h. 5.
46Widyawan, Pelayanan Refrensi, h. 172. 47Ade Abdul Hak, “Pendidikan Pemakai”, h. 104.
24
c. Menggunakan sumber-sumber yang teredia di perpustakaan lain dan dapat melakukan permintaan peminjaman.
d. Dapat menggunakan pedoman pembaca untuk mencari bahan-bahan artikel.
e. Dapat menemukan buku-buku yang berhubungan dengan subyek khusus melaui catalog.
f. Dapat menggunakan bentuk mikro dan alat-alat baca lainnya secara tepat.
g. Melakukan suatu penelusuran dalam layanan pengindeksan seperti pada pusat informasi sumber pendidikan dan dapat menemukan dan mengunakan hasil-hasil sitasi.48
c. Pengajaran Bibliografi
Pengajaran bibliografi (bibliographic instruction) merujuk pada
kegiatan pendidikan yang dirancang untuk mengajar peserta mencari dan
menemukan informasi.49Menurut Leonard Montague pengajaran
bibliografi adalah “…the process whereby library staff help users to gain
access to information, both by formal instructional method and training
on the spot. A variety of techniques will be used, including multimedia
and interactive system…”50yaitu proses dimanastaf perpustakaan
memberikan bantuan kepada penggunaperpustakaan untuk mendapatkan
akses informasi, baikdengan metodepembelajaranformal danpelatihandi
tempat. Berbagai teknik akan digunakan, termasuk multimedia dan
sistem interaktif.
Materi yang diajarkan lebih condong sebagai langkah persiapan
mengadakan atau sebagai dasar penelitian dalam rangka menyusun karya
48Rice, Teaching Library Use, h. 6. 49Rosa Widywan, Pelayanan Referensi, h. 173. 50Leonard Montague, harrod, HarrodsLibrarians Glossary : 9000 Terms Used In Information
Management Library Science Publishing The book Trades And Archive Management, h. 61.
25
akhir. Pada level ketiga ini bisa ditawarkan melaluimata ajar formal
sebagai bagian dari kurikulum muatan lokal (Mulok).51
Materi yang ingin dicapai antara lain:
1. Informasi dan pengorganisasiannya. 2. Tajuk subyek, “Vocabulary Control” dalam penelitian, dan definisi
suatu topik karya ilmiah. 3. Macam-macam sumber untuk penelitian. 4. Membuat kerangka teknik dan perencanaan suatu karya ilmiah. 5. Teknik-teknik membuat catatan dalam karya ilmiah. 6. Gaya, catatan kaki, rujukan dan sumber bahan bacaan. 7. Strategi penelitian, kesempurnaan dalam penelitian, dan pemakaian
yang tepat layanan koleksi yang diberikan perpustakaan. 8. Membuat/menulis karya ilmiah.52
Pendekatan yang lebih konseptual terhadap pengajaran
bibliografi memfokuskan pada prinsip-prinsip pengajaran, misalnya
tentang konsep siklus penerbitan ilmiah daripada penelusuran pada
pangkalan data tertentu.Bimbingan seperti ini menekankan pada
penggunaan dan pengembangan strategi penelusuran, pendekatan
sistematis terhadap identitas, dan memperoleh penilaian informasi.53
Dalam program pendidikan pemakai, pustakawan dituntut untuk
mengajarkan kepada mahasiswa keterampilan yang dapat membantu
mahasiswa menggunakan perpustakaan dengan baik.
Keterampilan-keterampilan itu diantaranya:
a. Library Skill ( Keahlian Perpustakaan)
Library skill diartikan sebagai suatu keahlian, keterampilan, atau
kemampuan untuk menggunakan perpustakaan. Menurut Chall dan
51Ade Abdul Hak, “Pendidikan Pemakai,” h. 104. 52Rice, Teaching Library Use, h. 7. 53Widyawan, Pelayanan Referensi, h. 173.
26
Tan yang dikutip oleh Jonner Hasugian mengemukakan bahwa ada
5 (lima) komponen yang perlu diperhatikan untuk mengetahui library
skill mahasiswa sebagai pengguna utama perpustakaan perguruan
tinggi yaitu:
1. Previous library use and library instruction diartikansebagai
pengalaman seseorang menggunakan perpustakaaan sebelum
diterima sebagai mahasiswa.
2. Basic information retrieval skill diartikan sebagai keahlian atau
kemampuan dasar yang dimiliki seseorang untuk melakukan
kegiatan penelusuran dan temu balik informasi.
3. Knowledge of basic reference sources diartikan sebagai
pengetahuan untuk mengenal sumber-sumber referensi dasar atau
koleksi rujukan.
4. Basicbibliographic knowledge diartikan sebagai pengetahuan
tentang dasar-dasar bibliografi.
5. Proficiency in English diartikan sebagai tingkat kemahiran
berbahasa Inggris. Kemampuan ini sangat diperlukan, mengingat
koleksi perpustakaan perguruan tinggi umumnya kebanyakan
berbahasa inggris.
6. Computer literacy diartikan sebagai tingkat melek komputer,
melek komputer mencakup kemapuan untuk bisa menggunakan
27
komputer terutama untuk melakukan pencarian informasi di
perpustakaan.54
b. Learning Skill ( Keterampilan Belajar)
Ada empat hal yang diperlukan dalam keterampilan belajar, yakni
pengetahuan, keterampilan, kemandirian, dan kemampuan untuk
menyesuaikan diri dan bekerjasama. Hal ini sejalan dengan
penegasan UNESCO dalam konferensi tahunannya di Melbourne
Australia tahun 1998 yang menekankan perlunya masyarakat belajar
yang berbasis pada empat kemampuan yakni:
1. Belajar untuk mengetahui.
2. Belajar untuk dapat melakukan.
3. Belajar untuk dapat mandiri, dan
4. Belajar untuk dapat bekerjasama.55
Empat kemampuan tersebut merupakan pilar-pilar belajar yang
akan menjadi acuan bagi Perguruan Tinggi. Keterampilan belajar
sangat penting diajarkan oleh pustakawan pada saat program
pendidikan pemakai yaitu dengan mengajarkan mahasiswa empat
pilar yang diperlukan dalam pengetahuan, keterampilan,
kemandirian dan kemampuan untuk menyesuaikan diri serta
bekerjasama yang merupakan modal bagi kemampuan untuk
54Jonner Hasugian, “Library Skill dan Computer Literacy Mahasiswa Baru Pengguna
Perpustakaan(Universitas Sumatera Utara, 2002),” artikel diakses pada 7 Mei 2015 dari www.http://repository.usu.ac.Id
55Sujarwo, “Reorientasi Pengembangan Pendidikan Di Era Global,” artikel diakses pada 9 Mei 2015 dari www.http://pakguruonline.pendidikan.net
28
memecahkan masalah mahasiswa dalam tahap belajar di perguruan
tinggi.
3. Metode Pendidikan Pemakai
Agar program pendidikan pemakai perpustakaan berjalan dengan baik,
maka perlu menentukan terlebih dahulu metode apa yang sesuai dan efektif
untuk digunakan.
Kosterman seperti yang dikutip oleh Pungki Purnomo menyarankan
bahwa suatu metode pengajaran harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Dapat mengomunikasikan tujuan-tujuan yang dibuat. b. Dapat membuat seseorang tertarik untuk memperhatikan dan memotivasi
mereka untuk perhatian penuh terhadap apa yang sedang diajarkan. c. Dapat mendorong seseorang untuk ambil bagian dengan menolongnya
untuk mempersiapkan pelajaran-pelajaran. d. Dapat ditindak lanjuti. e. Dapat memberikan umpan balik untuk menguji efektifitas metode
tersebut melalui indikator-indikator yang jelas.56 Ada beberapa teknik atau metode dan media yang digunakan untuk
melakukan program-program pendidikan pemakai di lingkungan sivitas
perguruan tinggi, antara lain: presentasi atau kuliah di kelas, wisata
perpustakaan, penggunaan audio visual, permainan dan tugas
mandiri,penggunaan buku pedoman atau pamflet.Penjelasannya adalah
sebagai berikut:
56Pungki Purnomo, “Pembekalan “Life Long Learning” di Madrasah Malalui Penerapan
Pembelajaran Berbasis Perpustakaan”, dalam Sudarnoto Abdul Hakim, ed.,Perpustakaan Sebagai Center For Learning Society: gagasan untuk pengembangan perpustakaan madrasah (Jakarta:Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h. 119.
29
a. Presentasi atau kuliah di kelas
Memperkenalkan dan menjelaskan mengenai pelayanan perpustakaan
dapat diberikan di kelas yaitu dengan cara memberikan ceramah secara
umum atau melalui demonstrasi. Idealnya jumlah peserta perkelas
kurang lebih anatara 15-30 orang. Untuk mencapai hasil yang optimal
dalam metode ini para peserta diberikan beberapa tugas tersrtuktur dan
latihan yang memungkinkan pemakai mampu memakai perpustakaan
secara manidiri.57
b. Wisata Perpustakaan
Yaitu dengan melakukan perjalanan keliling di perpustakaan sekaligus
memperkenalkan perpustakaan secara umum.
Beberapa teknik yang bisa dilakukan dalam memandu wisata
perpustakaan, anatara lain:
1. Menciptakan suasana yang bersahabat dan infomasi serta terbuka untuk beberapa pertanyaan.
2. Usahakan berbicara tidak terlalu cepat dan sensitive terhadap kebingungan yang dialami pemakai.
3. Gunakan sarana pembantu untuk memperjelas sesuatu yang didiskusikan, misal: penggunaan catalog.
4. Buatlah para peserta berperan aktif untuk mencoba menggunakan fasilitas yang ada.
5. Waktu yang digunakan tidak terlalu lama, maksimal 45 menit. 6. Sediakan buku panduan yang dapat membantu mereka selama
mengikuti wisata perpustakaan tersebut.58
c. Penggunaan Audio Visual
Metode ini biasanya dilakukan untuk wisata mandiri
perindividual(perorangan), dengan menggunakan kaset, televisi, slide,
57Ade Abdul Hak, “Pendidikan Pemakai”, h. 106. 58Ade Abdul Hak, “Pendidikan pemakai”, h. 106-107.
30
dll. Pemakai perpustakaan dapat menjelajahi perpustakaan dengan
mendengarkan instruksi yang direkam dalam kaset.
d. Permainan dan Tugas Mandiri
Meteode ini merupakan salah satu cara yang cukup efektif dalam
mengajarkan bagaimana cara menemukan informasi yang dibutuhkan.
Biasanyametode ini dilakukan di tingkat lebih tinggi untuk
menghilangkan kejenuhan yang mungkin ada ketika proses
pembelajaran.
e. Pengunaan Buku Pedoman atau Pamflet
Metode ini biasanya menuntut pemakai untuk mempelajari sendiri
mengenal perpustakaaan melaui berbagai keterangan yang ada pada buku
panduan atau pamflet, dan biasanya diterapkan ketika peserta
melaksanakan wisata perpustakaan.59
4. Tujuan Pendidikan pemakai
Ada bermacam-macam tujuan yang hendak dicapai dalam pendidikan
pemakai di sebuah perguruan tinggi. Menurut Teguh Yudi Cahyono tujuan
pendidikan pemakai ini terbagi menjadi 2 yaitu tujuan secara Umum dan
khusus, diantara tujuan pendidikan secara umum adalah:
a. Untuk mengetahui fasilitas yang tersedia di perpustakaan. b. Untuk mengetahui kewajiban yang harus dipenuhi. c. Untuk mengetahui tata letak gedung, ruang koleksi serta layanan
yang tersedia. d. Agar mengerti tata cara menggunakan catalog, komputer dan media
teknologi lain.
59Ade Abdul Hak, “Pendididkan Pemakai,” h. 107-108.
31
e. Agar mampu memanfaatkan perpustakan secara maksimal dengan efektif dan efisien.
f. Agar mampu menemukan koleksi yang dibutuhkan dengan cepat dan tepat.
g. Dapat menggunakan sumber-sumber penelusuran referensi. h. Termotivasi senang belajar di perpustakaan.60
Sedangkan tujuan secara khusus dilakukannya pendidikan pemakai
adalah:
a. Agar pemakai perpustakaan menggunakan perpustakaan secara efektif dan efisien.
b. Agar pemakai perpustakaan dapat menggunakan sumber-sumber literature dan dapat menemukan informasi yang relevan dengan masalah yang di hadapi.
c. Untuk memperkenalkan kepada pamakai perpustakaan jenis-jenis koleksi dan ciri-cirinya.
d. Memberikan latihan dalam menggunakan perpustakaan dan sumber-sumber informasi.61 Selain itu terdapat beberapa hal yang melatarbelakangi pendidikan
pemakai di perpustakaan, yaitu:
a. Sarana dan prasarana serta koleksi di perpustakaan merupakan suatu investasi yang sangat besar, oleh karena itu perpustakaan harus digunakan dan dimanfaatkaan semaksimal mungkin oleh pemustaka.
b. Pemustaka sebagian besar adalah seorang yang melakukan studi mandiri, sehingga diharapkan dengan library instruction, pemustaka mampu untuk lebih memahami dan menggunakan perpustakaan dengan fasilitas dan layanannya secara lebih efektif dan efisien.
c. Dengan adanya kegiatan pendidikan pemakai maka perpustakaan harus mengatur dan membenahi dirinya agar dapat dipergunakan dengan mudah oleh pemakainya.
d. Dengan adanya kegiatan ini maka merupakan satu kesempatan bagi pustakawan untuk mengkaitkan diri bukan hanya sebagai petugas yang hanya melayani pemustaka saja tetapi ikut serta menyumbangkan pikiran dan keahliannya dalam meningatkan kualitas layanan perpustakaan.
e. Melalui pendidikan pemakai ini berarti perpustakaan telah memberikan informasi yang sangat diperlukan oleh pemakainya.”62
60Teguh Yudi Cahyono, “Peranan User Education Dalam Memenuhi Karakteristik dan
Kebutuhan Pemustaka (Universitas Negeri Malang, 2014),”artikel diakses pada tanggal 7 Mei 2015 dari www.repository.um.ac.id
61Cahyono, “Peranan User Education,”artikel diakses pada tanggal 7 Mei 2015 dari www.repository.um.ac.id
32
C. Pengertian Pengaruh
Pengertian pengaruh menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah
daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang, benda,dsb) yang berkuasa
atau yang berkekuatan.63 Adapun “Pengaruh” menurut Pusat Bahasa
Departemen Pendidikan Nasional adalah daya yang timbul dari sesuatu yang
ikut membentuk watak kepercayaan seseorang.64
Maksud pengaruh dari pengertian diatas merupakan suatu daya yang
dapat membentuk atau mengubah sesuatu yang lain. Sehubungan dengan adanya
penelitian yang dilakukan penulis, pengaruh merupakan bentuk hubungan sebab
akibat antar variabel.Jadi pengaruh pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan
perpustakaan yang penulis maksudkan di sini adalah suatu efek yang dapat
menimbulkan dampak dari cara pemanfaatan suatu wadah, yang mampu
memeberikan sifat baik dan terarah kepada mahasiswa yang telah mengikuti
pelatihan pendidikan pemakai di perpustakaan.
D. Pemanfaatan Perpustakaan
Pemanfaatan berasal dari kata dasar manfaat yang artinya adalah guna,
faedah. Makna lain yaitu laba atau untung. Bermanfaat berarti berguna,
berfaedah.65Jadi maksud pemanfaatan perpustakaan perguruan tinggi yaitu
62Cahyono, “Peranan User Education,” artikel diakses pada tanggal 7 Mei 2015 dari
www.repository.um.ac.id. 63Poerwadarminta W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), h.
865-866. 64 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Pelajar “Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama,” (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), h. 488. 65Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Pelajar “Sekolah Lanjutan Tingkat
Pertama,” h. 744.
33
perpustakaan yang dimanfaatkan atau digunakan oleh pemakai dilingkungan
perguruan tinggi baik oleh mahasiswa, dosen, karyawan yang berada di
lingkungan perpustakan pergurun tinggi. Pemakai adalah orang atau sekelompok
orang atau lembaga yang memanfaatkan perpustakaan, untuk memperoleh
kebutuhan informasi mereka dengan menggunakan sumber informasi, berupa
koleksi tercetak maupun non cetak yang dimiliki oleh perpustakaan.
Pemanfaatan yang dimaksud disini adalah pemanfatan yang diperoleh
mahasiswa setelah mengikuti pelatihan pendidikan pemakai di perpustakaan
FSH. Berikut ini adalah beberapa cara pemanfaatan perpustakaan yang bisa
dilakukan mahasiswa di perpustakaan, yaitu:
1. Pemanfatan Perpustakaan Sebagai Pusat Sumber Belajar
Jika dikaitkan dengan pengertian sumber belajar, maka perpustakaaan
merupakan salah satu dari berbagai macam sumber belajar yang tersedia di
lingkungan sekolah atau perguruan tinggi. Menurut Association for
Education Communication Technology (AECT) pengertian sumber belajar
adalah berbagai sumber baik itu berupa data, orang atau wujud tertentu yang
dapat digunakan oleh siswa dalam belajar baik yang digunakan secara
terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam
mencapai tujuan belajarnya.66
Kemampuan pemanfaatan sumber belajar secara efektif dan efisien
menjadi faktor penting bagi upaya mengkondisikan mahasiswa untuk dapat
66Darmono, “Pengembangan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar,” Jurnal
Perpustakaan Sekolah, Nomor 1 Tahun 2007, artikel diakses pada tanggal 30 September 2015 dari http://library.um.ac.id/images/gbjps/art01dar.pdf#page=1&zoom=70,-11,-10
34
belajar secara sistematis dan terpogram. Sumber belajar menjadi penunjang
bagi kondusifnya lingkungan belajar yang sangat diperlukan bagi
mahasiswa, sehingga kondisi ini mampu meningkatkan prestasi belajar.
Sumber-sumber informasi belajar meliputi bermacam-macam media,
disamping buku-buku juga slides, film, wallsheets, foto, kaset, piringan
hitam, model, spesimen dan lain sebagainya.67
2. Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Informasi
Penggunaan sumber informasi di lingkungan perguruan tinggi tergantung
pada kebutuhan dan motivasi tertentu mahasiswa. Kebutuhan dan motivasi
tersebut akan menggerakkan individu untuk berbuat sesuatu agar
kebutuhannya terpenuhi. Level pendidikan yang lebih tinggi serta
beragamnya kebutuhan informasi mahasiswa berakibat pada beragamnya
jenis sumber informasi yang tersedia di perpustakaan. Jenis-jenis sumber
informasi tersebut antara lain: buku teks, majalah ilmiah atau jurnal, karya-
karya penelitian, prosiding, serta koleksi referensi yang lain.68
Ada beberapa cara untuk memanfaatkan informasi di perpustakaan yaitu,
sirkulasi dan transaksi informasi seperti informasi dimulai dari dilihat,
dibaca, dan dipelajari, diteliti, dikaji, dan dianalisis lalu kemudian di
manfaatkan dan di kembangkan di dalam kegiatan-kegiatan pendidikan,
67Ali Muhtadi, “Mobilitas Mahasiswa Teknologi Pendidikan Mencari Sumber Belajar dalam
Upaya Peningkatan Kualitas Proses Pembelajaran,” artikel diakses pada tanggal 30 September 2015, dari http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132280878/4.%20Mobilitas%20mahasiswa%20TP%20mencari%20sumber%20belajar%20dalam%20upaya%20peningkatan%20kualitas%20pembelajaran.pdf
68Pergola Irianti, “Pola Penggunaan Sumber Informasi di Perpustakaan oleh Pemustaka,” artikel diakses pada tanggal 30 September 2015 dari https://www.google.com/search?q=Pola+Penggunaan+Sumber+Informasi+di+Perpustakaan+oleh+Pemustaka&ie=utf-8&oe=utf-8
35
penelitian, pelatihan, dan laboratorium, untuk kemudian di informasikan
kepada orang lain. Cara lain seperti sumber informasi yang ada dapat diakses
langsung oleh pembaca melalui layanan digital perpustakaan.69
3. Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan
Seorang mahasiswa yang sadar akan kebutuhan informasi dan tahu
bagaimana cara untuk memenuhinya, mereka akan berkunjung dan
memanfaatkan koleksi perpustakaan. Koleksi perpustakaan merupakan salah
satu media yang dimanfaatkan oleh mahasiswa. Hal tersebut merupakan
salah satu bentuk perubahan informasi yang dilakukan mahasiswa dalam
memenuhi kebutuhan informasinya. Koleksi yang merupakan aset dan
bagian inti dari perpustakaan perguruan tinggi tidak berbeda dengan
perpustakaan pada umumnya, ada koleksi buku dan koleksi non buku. Kedua
jenis koleksi tersebut diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan
informasi yang dimiliki oleh pemustaka.70
Pada dasarnya pemanfaatan koleksi perpustakaan dapat berlangsung
diluar perpustakaan dan didalam perpustakaan. misalnya peminjaman
koleksi melalui sirkulasi (out-library use) dan membaca koleksi di ruang
baca perpustakaan (in-library use). Cara memanfaatkan koleksi perpustakaan
dengan beberapa cara yaitu meminjam, membaca ditempat, mencatat
informasi dari buku, memperbanyak (menggunakan jasa fotocopy), cara-cara
yang ditempuh oleh pemustaka tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor
69Aan Prabowo, Jurnal Ilmu Perpustakaan Volume 2 Nomor 2 (Semarang: Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Dipenoogoro, 2013), h. 1-9. 70Stefanus Redithya Istiawan, “Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan pada Mahasiswa di
Perpustakaan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya,” artikel diakses pada 1 oktober 2015 dari http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-ln02cffd18dafull.pdf.html
36
diantaranya adalah waktu, kenyamanan dan materi.71 Pemanfaatan koleksi
yang ada di perpustakaan tersebut dimaksudkan untuk menunjang
keberhasilan kegiatan dalam mencapai prestasi belajar mahasiswa.
4. Pemanfaatan Sarana dan Prasarana
Untuk menentukan sarana dan prasana yang terbaik, perlu dibicarakan
bersama pihak-pihak yang terkait dengan mengakomodasikan peta
pemikiran yang telah dimiliki, sehingga dihasilkan optimalisasi pemanfaatan
sarana dan prasaran yang ada, serta kemungkinan penambahan sarana dan
prasarana yang terbaru. Standar sarana dan prasarana perpustakaan menurut
Sekolah tinggi teknologi ronggolawe cepu adalah:
1. Gedung perpustakan harus memiliki kenyamanan, ketenangan, dan
kedekatan dengan ruang perkuliahan.
2. Pengadaan perpustakaan harus mempertimbangkan kebutuhan dan
keefektifan penggunannya.
3. Pengadaan buku dan peralatan perpustakaan harus
mempertimbangkan kemampuan keungan.
4. Pengadaan buku perpustakaan harus sesuai dengan visi dan misi
perpustakaan dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan.
5. Standar buku perpustakaan dinyatakan dalam jumlah judul dan jenis
buku di perpustakaan satuan pendidikan.
6. Standar jumlah teks pelajaran di perpustakaan dinyatakan dalam
rasio minimal jumlah buku teks pelajaran untuk masing-masing mata
71Sani Zulkarnaen, Pemanfaatan Koleksi Buku (Jakarta: Balai Pustaka, 1999), h. 45.
37
pelajaran di perpustakan satuan pendidikan untuk setiap peserta
didik.
7. Kelayakan isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikan buku teks pelajaran
dinilai oleh BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan) dan
ditetapkan dengan Peraturan Menteri.
8. Standar sumber belajar lainnya untuk setiap satuan pendidikan
dinyatakan dalam rasio jumlah sumber belajar terhadap peserta didik
sesuai dengan jenis sumber belajar dan karakteristik satuan
pendidikan.72
5. Pemanfaatan Perpustakaan dalam Meningkatkan Pengetahuan
Secara singkat manajemen pengetahuan dapat diartikan sebagai
serangkaian pendekatan sistematik untuk mengelola pengetahuan,
mengevaluasi berbagai semua aset-aset informasi, aset informasi tersebut
bisa saja terdiri dari data base, dokumen, peraturan-peraturan. Pemanfaatan
perpustakaan dalam meningkatkan pengetahuan disini yaitu mahasiswa
dapat memperoleh dan mengolah pengetahuan untuk menciptakan nilai dan
meningkatkan keunggulan kompetitif.73
72Panduan P2M Standar Sarana dan Prasarana, “Program Pnejaminan Mutu Sekolah Tingi
Teknologi Ronggolawe Cepu,” diakses pada tanggal 1 oktober 2015 dari http://p2m.sttrcepu.ac.id/download/E3.pdf
73Rhoni Rodin,“Penerapan Knowledge Managament di Perpustakaan (Studi Kasus di Perpustakaan STAIN Curup),” diakses pada tanggal 1 oktober 2015 dari http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/khizanah-al-hikmah/article/download/29/18
38
E. Penelitian Terdahulu
Tema mengenai pendidikan pemakai ini sudah pernah dilakukan oleh
peneliti terdahulu.Berdasarkan hasil penelusuran penulis terdapat 2 penelitian
sejenis.Penelitian pertama berjudul “Pengaruh Pendidikan Pemakai Terhadap
Pemanfaatan Perpustakaan di Perpustakaan Perintis SMAN 11
Yogyakarta”.Penelitian ini berbentuk skripsi yang di tulisoleh Heny Sulistiyani
berasal dari Program Studi Ilmu Perpustakaan Jurusan Ilmu Perpustakaan dan
Informasi Fakultas Adab Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta,Tahun 2009.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pendidikan
pemakai berpengaruh terhadap pemanfaatan perpustakaan di Perpustakaan
Perintis SMAN 11 Yogyakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah
metode Statified Proportional Accidental Sampling,dengan
pendekatankuantitatif.Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan
menggunakan observasi, kuesioner, wawancara, dan studi kepustakaan.
Sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik analisis regresi linier
sederhana.
Hasil penelitian ini, menyimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan
(nyata) dari variabel pendidikan pemakai terhadap variabel pemanfaatan
perpustakaan di Perpustakaan Perintis SMAN 11 Yogyakarta. Persamaan
dengan penelitian yang akan penulis tulis yaitu terletak pada persamaan
menggunakan tema pendidikan pemakai dan menggunakan varibel “Pengaruh
Pendidikan Pemakai”. Sedangkan perbedaannya terletak pada lokasi tempat
39
penelitian, jika saudari Heny Meneliti di sebuah Sekolah SMA, maka saya
meneliti di sebuah Perguruan Tinggi.
Penelitian yang kedua adalah penelitian yang berjudul “Pendidikan
Pemakai dan Manfatnya bagi Mahasiswa dalam menggunakan Perpustakaan
Institut Pertanian Bogor”.Penelitian ini berbentuk skripsi yang ditulis oleh
Salappudin mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Adab dan
Humaniora jurusan Ilmu Perpustakaan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tentang
pelaksanaaan program pendidikan pemakai dan manfaatnya bagi mahasiswa
dalam menggunakan perpustakaan serta untuk mengetahui sejauh mana respon
dari mahasiswa terhadap perlunya pengembangan program pendidikan
pemakai.Pendekatan penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah
pendekatan kuantitatif sedangkan untuk mendapatkan data-data atau
informasinyadengan menyebarkan kuesioner.
Hasil penelitian mengindikasikan bahwa sebagian besar mahasiswa
merasa bahwa pengetahuan mereka terhadap kemampuan dalam menggunakan
perpustakaan denganefektif belum cukup. Persamaan dengan penelitian yang
akan penulis teliti terletak pada tema dan jenis pendekatan penelitian yang
saudara Salafuddin gunakan yaitu tentang pendidikan pemakai dan
menggunakan pendekatan kuantitatif. Bedanya jika saudara salafuddin
menggunakan teknik hitung manual, sedangkan penulis disini menggunakan
softwere SPSS Versi 21.
40
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode berasal dari kata Yunani meta yang berarti “dari” atau “sesudah” dan
hodos yang berati “perjalanan”. Kedua istilah tersebut dapat di pahami sebagai
“perjalanan atau mengejar atau dari” satu tujuan. Oleh karena itu Metode penelitian
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu.74Dalam metode penelitian ini akan dijelaskan mengenai jenis dan
pendekatan penelitian, sumber data, populasi dan sampel, intrumen penelitian, skala
pengukuran, teknik pengumpulan data, teknik pengolahan data, teknik analisis data,
variabel penelitian, hipotesis dan jadwal penelitian. Adapun sebagai pedoman
penulisan skripsi ini, penulis menggunakan Buku Pedoman Akademik, yang disusun
oleh Tim Penyusun, Pedoman Akademik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta, Tahun 2012-2013.
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif.
Penelitian deskriptif merupakan suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan
utama untuk mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal seperti apa adanya.
Penelitian deskriptif ini mengkaji pola hubungan korelasioanal antara beberapa
variabel.75Pada penelitian ini penulis menganalisa objek penelitian sebagai
74 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (Bandung : Alfabeta, 2013),
h.2 75 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian:Pengantar Teori dan Panduan Praktis
Penelitian Sosial Bagi mahasiswa dan Peneliti Pemula (Jakarta: STIA-LAN, 1999), h. 60-61
41
sebuah gambaran permasalahan yang akan memaparkan secara detail dan sesuai
dengan fakta pada saat penelitian.
Sedangkan, pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini adalah
pendekatan kuantitatif. Menurut Robert Donmoyer pendekatan kuantitatif adalah
pendekatan-pendekatan terhadap kajian empiris untuk mengumpulkan,
menganalisa, dan menampilkan data dalam bentuk numerik daripada naratif.76
Pendekatan kuantitatif ini adalah suatu pendekatan penelitian secara primer
menggunakan paradigma postpositivist dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan (seperti pemikiran tentang sebab akibat, reduksi kepada variabel,
hipotesis, dan pertanyaan spesifik menggunakan pengukuran dan observasi,
serta pengujian teori), menggunakan strategi penelitian seperti eksperimen dan
survei yang memerlukan data statistik.77
B. Sumber Data
1. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil langsung, tanpa perantara dengan
sumber. Sumber dapat berupa benda, situs, atau manusia.78 Data primer
biasanya didapat dari subjek penelitian dengan cara melakukan pengamatan,
percobaan atau interview/wawancara. Cara untuk mendapatkan data primer
biasanya melalui observasi/pengamatan langsung, subjek diberi lembar yang
76 Subagio Budi Prajitno, “Metodologi Penelitian Kuantitatif,” Artikel di akses pada tanggal 28
Februari 2015 dari http://komunikasi.uinsgd.ac.id/wp.../05/Metodologi-Penelitian-Kuantitatif.pdf . 77 Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kualitatif dan Kuantitatif (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2008), h. 28 78Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, h. 86
42
berisi pertanyan untuk diisi, pertanyan yang ditujukan untuk responden.79
Dalam hal ini penulis memperoleh data secara langsung dilapangan (lokasi
penelitian) dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yaitu
mahasiswa semester 3Fakultas Syariah dan Hukum yang sudah mengikuti
kegiatan pendidikan pemakai yang masuk pada tahun ajaran
2014/2015karena penulis pada saat itu meneliti pada bulan november 2015
dan kegiatan Pendidikan Pemakai di perpustakaan FSH diadakan pada bulan
oktober 2015, maka penulis mengambil sampel semester 3 pada saat
penelitian untuk dijadikan responden.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan
dikumpulkan dari sumber-sumber yang telah ada. Data pada penelitian ini
yang menjadi sumber data sekunder adalah literatur, artikel, jurnal, serta
situs di internet yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian, yaitu semua elemen yang
ada dalam wilayah penelitian.80 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
anggota atau peserta pelatihan pendidikan pemakai di Perpustakaan FSH
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dari jumlah mahasiswa baru sekitar 600
79 V. Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto, Statistika Untuk Penelitian (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2012), h. 21 80 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan praktek (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), h. 173
43
orang pada tahun ajaran 2014/2015, yang telah terdaftar mengikuti kegiatan
pendidikan pemakai di perpustakaan sekitar 552 anggota.81
2. Sampel
Sampel adalah jika penulis hanya akan meneliti sebagian dari populasi
atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila
penulis bermaksud menggeneralisasikan penelitian sampel.82 Sampel yang
diambil pada penelitian ini adalah anggota atau peserta yang telah mengikuti
kegiatan pendidikan pemakai Perpustakaan FSH UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Apabila sampel subyeknya kurang dari 100 diambil semua sehingga
penelitian merupakan penelitian populasi. Sedangkan jika tingkat populasi
besar atau lebih besar dari 100 orang maka dapat diambil sampel sebanyak
10-15% atau 20-25%.83 Maka dalam hal ini penulis akan mengambil sampel
sebanyak 10% dari jumlah peserta atau mahasiswa yang telah mengikuti
kegiatan pendidikan pemakai, yaitu:
Diketahui : N = 552, d² = 10% (Tabel Ukuran sampel batas-batas kesalahan
yang ditetapkan-terlampir).
Proses penarikan sampel dalam penelitian ini menurut Nugraha Setiawan
dalam penentuan ukuran sampel memakai rumus Slovin dan Tabel Krejcie-
Morgan.Pengambilan sampling pada penelitian ini menggunakan model
Slovin dengan Rumus Sebagai Berikut:
81 Wawancara Pribadi dengan Lilik Istiqoriyah, Jakarta, 27 Februari 2015 82 Arikunto, Prosedur Penelitian, h. 174 83 Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h.
120.
44
푛 =N
N(d) + 1
keterangan :
n : Ukuran Sampel
N : Jumlah Populasi
푑 : Presisi yang ditetapkan
Diketahui jumlah populasi Mahasiswa FSH semester 3 sebesar N = 552
orang dan tingkat presisi yang ditetapkan sebesar d = 10%. Berdasarkan
rumusan tersebut diperoleh jumlah sampel (n) untuk mahasiswa FSH UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai berikut:
푛 =552
552(0,1) + 1 =5526, 52
= 84,66 = 84 (Pembulatan)
Jadi sampel yang akan diambil pada penelitian ini adalah 84 orang.
Teknik pengambilan datanya menggunakan teknik purposive sampling,
dimana menurut Sulistiyo-basuki purposive sampling atau penarikan contoh
bertujuan ialah pemilihan contoh dilakukan oleh peneliti berdasarkan
kriteria yang ditentukan oleh peneliti, pada penarikan contoh bertujuan
dilakukan terhadap mahasiswa yang memiliki karakteristik.84 Artinya setiap
subjek yang diambil dari populasi dipilih dengan sengaja berdasarkan tujuan
dan karakteristik tertentu. Tujuan dan karakteristik pengambilan
84 Sulistiyo-basuki, Metode Penelitian (Wedatama Widya Sastra bekerja sama dengan FIB-UI, 2006), h. 202
45
subjek/sampel penelitian ini adalah sampel tersebut yaitu mahasiswa
semester 3 yang sudah mengikuti kegiatan pendidikan pemakai di
perpustakaan FSH, dari jumlah seluruh populasi yang sudah terdaftar
mengikuti kegiatan pendidikan pemakai sebanayak 552 orang, yang
dijadikan sampel dalam penelitian ini penulis mengambil 84 orang. Dimana
penulis ketika menyebarkan angket/kuesioner yaitu memasuki kelas-kelas
perkuliahan dan menanyakan lagi kepada calon responden untuk
memastikan bahwa responden ialah seseorang yang sudah benar-benar telah
mengikuti kegiatan pendidikan pemakai di perpustakaan FSH.
D. Instrumen Penelitian
Suatu keberhasilan dari penelitian biasanya ditentukan oleh instrumen
yang digunakan, karena data yang diperlukan untuk menjawab semua
permasalahan penelitian diperoleh melalui instrumen penelitian.
Instrumen adalah suatu alat untuk mengumpulkan data.85 Adapun
instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
angket/kuesioner. Pada penelitian ini penulis menggunakan angket tertutup,
dimana pertanyaan atau pernyataan telah memiliki alternatif jawaban yang
tinggal dipilih oleh responden. Responden tidak memberikan jawaban atau
respon lainnya kecuali yang telah tersedia sebagai alternatif jawaban. Untuk
mendapatkan hasil penelitian yang memuaskan, penulis menyusun sebuah
rancangan instrumen yaitu berupa kisi-kisi penelitian. Setiap variabel pada
penelitian ini akan diberikan definisi operasionalnya. Selanjutnya menentukan
indikator-indikator yang akan dikukur, kemudian akan menjadi butir-butir
pertanyaan. Adapun kisi-kisi instrumen penelitian seperti pada tabel dibawah
ini:
85 Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, h. 73
46
Tabel 3.1
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Variabel Indikator Item
Pendidikan Pemakai (X) Tingkatan Pendidikan
Pemakai (Orientasi
Perpustakaan dan
pengajaran perpustakaan)
Metode Pendidikan
Pemakai
Tujuan dan Manfaat
Pendidikan pemakai untuk
mahasiswa
1, 2, 3
4, 5, 6, 7
8, 9
Pemanfaatan
Perpustakaan(Y)
Pemanfaatan Perpustakaan
sebagai pusat sumber
belajar mahasiswa
Pemanfaatan sarana dan
prasarana perpustakaan
Pemanfaatan perpustakaan
sebagai sumber informasi
Pemanfaatan koleksi
perpustakan oleh
mahasiswa
Pemanfatan perpustakaan
dalam meningkatkan
pengetahuan mahasiswa
1, 2, 11,
3, 5, 6
4
7,8
9, 10
Adapun definisi operasional pengukuran variabel penelitian yang digunakan
pada bagian tersebut akan diuraikan sebagai berikut:
47
1. Pendidikan Pemakai
Pada variabel (X) yaitu pendidikan pemakai, mengukur sejauh mana
pengaruh pendidikan pemakai bagi mahasiswa setelah mengikuti pelatihan
pendidikan pemakai yang diberikan oleh pihak perpustakaan FSH khususnya
mahasiswa semester 3. Untuk mengukur variabel ini berdasarkan teori yang
dugunakan yaitu tingkatan pendidikan pemakai (orientasi dan pengajaran
perpustakaan), metode pendidikan pemakai, tujuan dan manfaat pendidikan
pemakai. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala 4 point dari sangat
setuju (4), setuju (3), tidak setuju (2), dan sangat tidak setuju(1).
2. Pemanfaatan Perpustakaan
Pada variabel (Y) yaitu pemanfaatan perpustakaan mengukur ada atau
tidaknya pengaruh pendidikan pemakai terhadap pemanfatan perpustakan.
Dengan adanya pendidikan pemakai akan berpengaruh terhadap
pemanafaatan perpustakaan dan sebaliknya. Adapun indikator pengukuran
pada variabel ini mencakup pemanfaatan perpustakaan sebagai pusat sumber
belajar, sumber informasi, pemanfaatan koleksi perpustakaan, pemanfaatan
sarana dan prasarana, serta pemanfaatan perpustakaan dalam meningkatkan
pengetahuan mahasiswa. Variabel ini diukur dengan menggunakan skala 4
poin yaitu dari sangat sejutu (4), setuju (3), tidak setuju (2), dan sangat tidak
setuju (1).
48
E. Skala Pengukuran
Skala pengukuran pada penelitian ini penulis menggunakan kategori
pengukuran skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat
dan persepsi seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial.
Kriteria pengukuran pemberian skor/nilai digolongkan dalam 4 tingkatan, seperti
pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.2 Pemberian Skor/Nilai Skala Pengukuran
Jawaban Nilai
Sangat Setuju (SS) 4
Setuju (S) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
Adapun nilai rata-rata masing-masing responden dapat dikelompokkan
ke dalam kelas interval, karena data ini merupakan data ordinal sehingga skala
data harus interval. Interval merupakan kisaran jawaban responden yang
diperoleh melalui selisih nilai maksimal dengan minimum dibandingkan jumlah
kelas yaitu:
Interval=
=
= 0,75
49
Berdasarkan informasi tersebut, maka dapat ditentukan skala distribusi
pendapat responden sebagai berikut:
1. Nilai besar 1,00 - 1,74 = sangat rendah
2. Nilai besar 1,75 - 2,49 = rendah
3. Nilai besar 2,50 - 3,24 = tinggi
4. Nilai besar 3,25 - 4,00 = sangat tinggi86
F. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penulis untuk
mendapatkan informasi atau data-data yang diperlukan dalam penulisan skripsi
ini adalah:
1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Kajian kepustakaan adalah penelitian yang datanya diambil terutama atau
seluruhnya dari kepustakaan (buku, dokumen, laporan dan sebagainya).
dengan arti lain studi kepustakaan adalah serangkaian kegiatan yang
berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca, serta
mengolah bahan penelitian.87 Jadi studi kepustakaan itu adalah kegiatan
pengambilan data dari bahan-bahan pustaka yang tercetak seperti buku,
artikel, jurnal dan dokumen-dokumen. Penulis mencari informasi melalui
buku, artikel, sumber-sumber atau dokumen yang sesuai dengan pokok
permasalahan yang akan dibahas.
86Tony wijaya, Praktis dan Simple Cepat Menguasai SPSS 20 Untuk Olah dan Interpretasi Data
(Yogyakarta : Cahaya Atma Pustaka, 2012), h. 229 87 Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004), h. 3
50
2. Penelitian Lapangan (Field Researh)
Penelitian lapangan adalah penelitian dengan terjun langsung ke lapangan.
Adapun penelitian lapangan ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Observasi
Observasi adalah penelitian yang pengambilan datanya bertumpu pada
pengamatan langsung terhadap objek penelitian.88 Tujuan observasi ini
untuk mendeskripsikan secara cermat terhadap objek penelitian. Pada
penelitian ini, penulis terjun langsung ke lokasi penelitian untuk
melakukan pengamatan secara langsung. Adapun objek penelitian pada
penelitian ini yaitu Perpustakaan FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
b. Kuesioner/Angket
Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang
bersedia memeberikan respons (responden) sesuai dengan permintaan
pengguna.89 Jadi, angket merupakan sejumlah daftar pertanyaan tertulis
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti
laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya. Pertanyaan
yang akan diberikan pada kuesioner ini adalah pernyataan menyangkut
fakta dan pendapat responden. Pada penelitian ini, penyebaran kuesioner
ditujukan dan diisi oleh para mahasiswa FSH semester 3 yang masuk
pada tahun ajaran 2014-2015.
88 Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, h. 63 89 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula (Bandung:
Alfabeta, 2009), h. 71
51
c. Wawancara
wawancara merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan
untuk menemukan permasalahan penelitian dan mengetahui hal-hal dari
responden secara lebih mendalam.90 Dalam penelitian ini, penulis
mewawancarai Kepala perpustakaan FSH pada saat itu dijabat oleh Ibu
Lilik Istiqoriyah dan Pak Zuhri sebagai staf bagian layanan bimbingan
pemustaka.
G. Teknik Pengolahan Data
Yang dimaksud dengan teknik pengolahan data dalam pembahasan ini
adalah langkah-langkah yang di tempuh oleh penulis untuk memperoleh hasil
akhir dalam penelitian. Data yang diperoleh berdasarkan pada kuesioner yang
telah disebarkan dan jawaban oleh pemustaka Perpustakaan FSH UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta sebagai responden. Adapun langkah-langkah yang akan
penulis tempuh dalam analisa ini adalah:
1. Tahap Pemeriksaan (Editing)
Kuesioner atau angket yang terkumpul kemudian diperiksa kelengkapan data
dan jawaban angket untuk menghindari adanya kemungkinan kesalahan
dalam pengisian angket.
2. Tahap Tabulasi (Tabulating)
Tabulasi data merupakan proses pengolahan data yang dilakukan dengan
cara memasukkan data ke dalam tabel. Atau dapat dikatakan bahwa tabulasi
data adalah penyajian data dalam bentuk tabel atau daftar yang memudahkan
dalam pengamatan dan evaluasi. Pentabulasian digunakan untuk
90 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif(Bandung: Alfabeta, 2010), h. 72
52
mempermudah perhitungan distribusi frekuensi bagi data umum mengenai
jawaban responden. Melalui tabulasi ini maka akan dengan mudah
didapatkan informasi mengenai persentase.
Persentasi dalam penelitian ini menggunakan persentase dengan tujuan
untuk melihat perbandingan besar kecilnya frekuensi jawaban angket yang
diberikan responden, karena jawaban tiap kuesioner berbeda. Perhitungan
dilakukan dengan menggunakan rumus:
P = X 100%
Keterangan:
P = Persentase
F = Frekuensi (Jawaban terpilih)
N = Sampel yang diperoleh (Jumlah Responden)
Adapun parameter yang digunakan untuk menafsirkan data kesiapan
ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3
Parameter Penafsiran Data Persentase Keterangan
0% Tidak satupun 1 – 25% Sebagian kecil 26 – 49 % Hampir setengahnya 50% Setengahnya 51 – 75% Sebagian besar 76 – 99% Hampir seluruhnya 100% Seluruhnya
53
3. Pengkodean (coding)
Tahap terakhir pengolahan data pada penelitian ini adalah melakukan
pengkodean data. Pengkodean data pada penelitian ini dengan memberikan
nilai/skor disetiap indikator pernyataan kuesioner pada value labels SPSS
21, adapun pemberian nilai dalam pengodean ini adalah seperti pada tabel 4
di bawah ini:
Tabel 3.4 Pengkodean Jawaban Responden
Name (nama) Label (label) Nilai
(Value) Laki-laki Jenis Kelamin 1 Perempuan Jenis Kelamin 2 PMH (Perbandingan Madzhab Hukum)
Program Studi (Jurusan) 1
SAS (Ahwal Syakhsiyah) Program Studi (Jurusan) 2 SJS (Jinayah Siyasah) Program Studi (Jurusan) 3 MUA (Muamalat) Program Studi (Jurusan) 4 IH (Ilmu Hukum) Program Studi (Jurusan) 5 Sangat Setuju Tanggapan 4 Setuju Tanggapan 3 Tidak Setuju Tanggapan 2 Sangat Tidak Setuju Tanggapan 1
H. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah pengolahan data yang diperoleh dengan menggunakan
rumus atau dengan aturan-aturan yang ada sesuai dengan pendekatan penelitian.
Teknik pengolahan data menggunakan perhitungan komputasi program SPSS 21
(Statistical Program for Social Science) yaitu suatu program komputer statistik
yang mampu memperoleh data statistik secara tepat dan cepat, menjadi berbagai
output yang dikehendaki para pengambil keputusan. Data yang diperoleh
54
berdasarkan pada kuesioner yang telah disebarkan dan jawaban oleh pemustaka
yang telah mengikuti program pendidikan pemakai di perpustakaan FSH sebagai
responden. Analisis data dilakukan dengan tujuan untuk menguji hipotesis
dalam rangka penarikan kesimpulan. Analisis data yang dilakukan pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Statistik Deskriptif
Dalam aplikasi multivariete program spss, menyatakan bahwa statistik
deskriptif memberikan gambaran suatu data yang dilihat dari mean, standar
devisi, varian, maksimum, minimum.91
2. Uji Kualitas Data
Untuk melakukan uji kualitas data primer ini, maka penulis menggunakan uji
validitas dan reliabilitas.92
a. Uji Validitas
Suharsimi Arikunto menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan
validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau
kesahihan suatu alat ukur. Jika instrumen dikatakan valid berarti
menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid
sehingga valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan.93 Untuk
mengetahui validitas, penulis menggunakan teknik peorson correlation
dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari
pertanyaan-pertanyaan. Agar penafsiran dilakukan sesuai dengan
91 Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate program SPSS (Semarang: Universitas Diponegoro,
2009), h. 19 92 Wijaya, Praktis dan Simple Cepat menguasai SPSS 20, h. 229 93 Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula, h. 97
55
ketentuan, maka perlu mempunyaikriteria yang menunjukkan kuat atau
lemahnya korelasi tersebut. Kriteria sebagai berikut.94
1) Angka korelasi berkisar antara 0 s/d 1
2) Besar kecilnya angka korelasi menentukan kuat atau lemahnya
hubungan kedua variabel. Dengan kriteria sebagai berikut:
0 – 0,25 : Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)
> 0,25 – 0,5 : Korelasi cukup kuat
> 0,5 – 0,75 : Korelasi kuat
> 0,75 – 1 : Korelasi sangat kuat
3) Korelasi dapat positif dan negatif. Korelasi positif menunjukkan
arah yang sama pada hubungan antar variabel. Artinya jika
variabel 1 besar maka variabel 2 semakin besar pula. Sebaliknya,
korelasi negatif menunjukkan arah yang berlawanan. Artinya jika
variabel 1 kecil maka variabel 2 menjadi kecil.
4) Signifikansi hubungan dua variabel dapat dianalisis dengan
ketentuan sebagai berikut:
Jika probabilitas < 0,05 maka hubungan kedua variabel
signifikan.
Jika probabilitas > 0,05 maka hubungan kedua variabel tidak
signifikan.
5) Berdasarkan tanda (*,**) pada SPSS95
94 Jonatan Srwono, Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS (Yogyakarta: Andi
Yogyakarta, 2006), h. 86-87. 95 Konsistensi, “Uji Analisis Korelasi dengan Program SPSS”, artikel diakses pada 8 november
2015 dari http://konsistensi.com.2013/05/uji-analisis-korelasi-dengan-program-html
56
Signifikansi atau tidaknya kedua variabel dapat dilihat juga dari
adanya (*,**). Jika muncul tanda tersebut pada data yang
dikorelasikan atau diuji validitas, maka data tersebut signifikan.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas suatu alat ukur pengukur adalah derajat keajegan,
keterpercayaan, kestabilan, atau keterdalaman alat tersebut dalam
mengukur apa saja yang di ukurnya. Sifat ini penting dalam segala jenis
pengukuran.96Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel
yang digunakan benar-benar bebas dari kesalahan sehingga
menghasilkan hasil yang konsisten meskipun diuji berulang kali. Suatu
instrumen pengukuran bisa dikatakan reliable jika memberikan score
yang konsisten pada setiap pengukuran.97 Instrumen yang sudah dapat
dipercaya, akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Untuk
menguji reliabilitas alat ukur penelitian ini menggunakan alpha
cronbach baik pengujian validitas atau reliabilitas, reliabilitas yang
dianggap sudah cukup memuaskan jika > 0,06 (pada ouput SPSS dapat
dilihat pada nilai alpha).
96 Arif Furchan, Pengantar Penelitian dalam Pendidikan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), Cet-1, h. 310
97 Stanislaus S. Uyanto, Pedoman Analsis Data dengan SPSS (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006), h.273.
57
3. Uji Asumsi Klasik
Pada penelitian ini, uji asumsi klasik yang dilakukan oleh penulis yaituuji
normalitas regresi, uji multikolonieritas, dan uji heteroskedastisitas.
a. Uji Normalitas Regresi
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model
regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Cara mendeteksinya yaitu
dengan penyebaran data pada sumbu diagonal dari grafik. Jika data
menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal,
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sedangkan jika data
menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis
diagonal, maka regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.98 Selanjutnya
dilakukan uji One Sample Kolmogrov-Smirnov Test yang digunakan
untuk menguji apakah dalam model regresi, varabel residual memiliki
distribusi normalitas atau tidak.
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen (bebas). Uji
multikolonieritas dilihat dari nilai tolerance dan Varian Inflantion Factor
(VIF). Jika terjadi kolerasi maka dinamakan terdapat masalah
multikolonieritas (multikom). Model regresi yang baik seharusnya tidak
98 Nur Indriantoo dan Bambang Supomo, Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan
Manjemen (Yogyakarta : BPFE, 2004), h. 212-214.
58
terjadi korelasi diantara variabel independen.99 Adapun pengambilan
keputusan pada uji multikolonieritas sebagai berikut:
1) Melihat Nilai Tolerance
Tidak terjadi multikolonieritas jika nilai tolerance > 0,10.
Terjadi multikolonieritas jika nilai tolerance < 0,10.
2) Melihat nilai VIF
Tidak terjadi multikolonieritas jika nilai VIF < 10,00.
Terjadi multikolonieritas jika nilai VIF > 10,00.100
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya
ketidaksamaan varian dari resdiual untuk semua pengamatan pada model
regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak
adanya gejala heteroskedastisitas. Pada penelitian ini uji
heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan metode melihat pola
grafik regresi yaitu dengan cara melihat grafik scatterplot antara
standardized predicted value (ZPRED) dengan studentized residual
(SRESID). Dasar pengambilan keputusan dengan metode ini yaitu: jika
ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit),
maka terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, seperti
99Imam Ghazali, Aplikasi Multivariate Program SPSS (Semarang: Universitas Diponegoro,
2009), h. 95.
100 Konsistensi, “Uji Multikolonieritas dengan Melihat Nilai Tolerance dan FIV”, artikel diakses pada 9 nonember 2015 dari http://www.com2013/07/uji-multikolonieritas-dengan-melihat.html
59
titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka
tidak terjadi heteroskedastistitas.
4. Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi linear sederhana adalah hubungan secara linear antara satu
variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis regresi
linear sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh suatu permasalahan
yaitu hubungan antara variabel independent dengan dependent apakah positif
atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai
variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Dimana dalam
model tersebut terdapat satu variabel bebas (independen) yaitu pendidikan
pemakai dan satu variabel terikat (dependen) yaitu pemanfaatan
perpustakaan FSH UIN Syarif Hidyatullah Jakarta. Data yang digunakan
biasanya berskala interval atau rasio. Rumus regresi linear sederhana sebagai
berikut;
Y’ = a + Bx
Keterangan:
Y’ = Variabel dependent (nilai yang di prediksikan)
X = Variabel independent
a = Konstanta (nilai Y’ apabila X = 0)
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
Nilai-nilai a dan b dapat dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini:
60
a = (∑y) (∑x2) – (∑x) (∑xy)
n(∑x2) – (∑x)2
b = n(∑x2) – (∑x) (∑y)
n(∑x2) – (∑x)2
terdapat beberapa analisis yang digunakan terkait dengan penggunaan alat uji
regresi liear sederhana anatara lain:
a. Koefisen Determinasi
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Koefisien
determinasi dapat dilihat pada tabel model summary (hasil output olah data)
R2 (Adjusted R Squre). Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1.
Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam
menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu
berarti variabel independent memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan.101 Nilai R2 merupakan sumbangan pengaruh variabel
independent terhadap variabel dependent, sedangkan sisanya dipengaruhi
oleh faktor lain yang tidak diteliti.
b. Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)
Uji F dikenal dengan Uji serentak atau uji model/Uji Anova, yaitu uji untuk
melihat bagaimanakah pengaruh semua variabel eksogennya secara bersama-
sama terhadap variabel endogennya. Atau untuk menguji apakah model
regresi yang kita buat baik/signifikan atau tidak baik/non signifikan. Jika
101 Imam Ghozali, Aplikasi Multivariate Program SPSS, h. 83
61
model signifikan maka model bisa digunakan untuk prediksi/peramalan,
sebaliknya jika non/tidak signifikan maka model regresi tidak dapat
digunakan untuk peramalan.102
Uji F dilakukan dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel, jika Fhitung>
dari Ftabel, (Ho di tolak dan Ha diterima) maka model signifikan atau bisa
dilihat dalam kolom signifikansi pada anova. Model signifikansi selama
kolom signifikansi (%) < Alpha (kesiapan berbuat salah tipe 1, pada
penelitian ini tingkat signifikannya 5%). Dan sebaliknya jika Fhitung< Ftabel
maka model tidak signifikan, hal ini juga ditandai nilai kolom signifikansi
(%) akan lebih besar dari alpha.
c. Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik T)
Uji T dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji bagaimana pengaruh
masing-masing variabel eksogennya secara sendiri-sendiri terhadap variabel
endogennya. Uji ini dilakukan dengan membandingkan thitung atau tpenelitian
dengan ttabel atau dengan meliat kolom signifikan pada masing-masing thitung,
proses uji T identik dengan uji F.
Uji statistik T digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent
(X) secara parsial (Individual) berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependent (Y). Dasar pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:
1) Jika nilai probabilitas > 0,05, maka H0 diterima atau Ha ditolak, ini
berarti menyatakan bahwa variabel independent tidak mempunyai
pengaruh secara individual terhadap variabel dependent. 102 Ade Abdul Hak, “Analisis Technology Acceptance Model Atas Penerimaan Para Tenaga Perpustakaan Marasah Terhadap Otomasi Perpustakaan” ( Jakarta : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UIN Syarif Hidyatullah Jakarta, 2014), h. 39
62
2) Jika nilai probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak atau Ha diterima, ini
berarti menyatakan bahwa variabel independent mempunyai pengaruh
secara individual terhadap variabel dependent.
5. Analisis Korelasi
Metode korelasi bertujuan untuk mengetahui dan menemukan ada
tidaknya hubungan antara variabel bebas (X) dan terikat (Y) yang telah
ditetapkan untuk penelitian hingga dapat mengukur karakteristik pengaruh.
Hubungan antara variabel X dan Y dapat bersifat positif (+) artinya jika
variabel X naik maka variabel Y naik. Sedangkan negatif (-) artinya jika
variabel X turun maka variabel Y turun. Metode yang digunakan untuk
menghitung karakteristik besarnya korelasi adalah metode korelasi
multivariat, yaitu metode statistik yang dapat menggambarkan dan
menemukan hubungan antara beberapa variabel. Untuk menafsirkan angka
tersebut digunkan kriteria sebagai beikut:
0-0,25 : Korealsi sangat lemah (dianggap tidak ada)
> 0,25-0,5 : Korelasi Cukup kuat
> 0,5- 0,75 : Korelasi Kuat
>0,75-1 : Korelasi sangat kuat.103
Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipotes sebagai berikut:
Ho:p = 0: tidak ada hubungan (Korelasi) yang signifikan antara dua
variabel
103 Jonathan Sarwono & Ely Suhayati, Riset Akuntansi Menggunakan SPSS (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2006), h. 174
63
Ha:p ≠ 0: ada hubungan (Korelasi) yang signifikan antara dua variabel.
Pengujian berdasarkan signifikan:
Jika probabilitas > 0,05 maka ho diterima (tidak signifikan)
Jika probabilitas < 0,05 maka ho ditolak (signifikan)
I. Variabel Penelitan
Kata “variabel” berasal dari bahasa inggris “variable” dengan arti
“ubahan”, “faktor tidak tetap” atau “gejala yang diubah-ubah”.104 Istilah
“variabel” merupakan istilah yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap jenis
penelitian, F.N. Karlinger menyebut variabel sebagai sebuah konsep, seperti
halnya laki-laki dalam konsep jenis kelamin, insaf dalam konsep kesadaran.
Sutrisno Hadi mendefinisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi misalnya
jenis kelamin.105 dan variabel adalah sesuatu yang mempunyai nilai dan menjadi
objek penelitian.
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang dijadikan sebagai acuan
dalam pengamatan, guna memperoleh data dan kesimpulan empiris mengenai
hubungan antara pengaruh pendidikan pemakai dengan pemanfaatan
perpustakaan yaitu:
1. Variabel bebas (Independent Variable) adalah variabel yang dapat
memberikan pengaruh terhadap variabel lain. Variabel bebas dalam
penelitian ini dalah pendidikan pemakai (Variabel X).
104 Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2008), cet.
8, h. 36 105 Arikunto, Prosedur Penelitian, h. 94
64
2. Variabel terikat (Dependent Variable) adalah variabel yang dipengaruhi oleh
variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemanfaatan
perpustakaan (Variabel Y).
J. Hipotesis
Dalam penelitian ini pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan
uji T (test) untuk melihat sejauh mana pengaruh (positif/negatif) variabel
independent (X=Pendidikan Pemakai) terhadap variabel dependent
(Y=Pemanfaatan Perpustakaan).
Pengujian hipotesis dapat dinyatakan sebagai berikut:
H0: P=0, berarti variabel independent (X) tidak berpengaruh terhadap variabel
dependent (Y)
H1:P≠0, berarti variabel independent (X) berpengaruh terhadap variabel
dependent (Y)
Jika:
푡 < t tabel maka H0 di terima, variabel bebas tidak ada pengaruh terhadap
varibel terikat (tidak signifikan)
푡 > t tabel maka H1 diterima, variabel bebas ada pengaruh terhadap
variabel terikat (signifikan).
Pada penelitian ini akan diajukan hipotesis:
H1: p≠0, artinya variabel bebas (pendidikan pemakai) mempengaruhi dan
berkolerasi dengan variabel terikat (Pemanfaatan perpustakan).
65
K. Jadwal Penelitian
Tabel 3.5
Jadwal Penelitian
No
Jenis kegiatan
Bulan dan tahun 2015-2016
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3
1. Penyerahan Proposal Skripsi √
2. Pelaksanaan Bimbingan
Skripsi
√ √ * * √ √ √ √ √
3. Pengumpulan Literatur
Skripsi
√ √ √
4. Menyebarkan Angket
Kepada Responden
√
5. Pengolahan dan Analisis
Data
√ √
6. Penyerahan Laporan Skripsi √ √
7. Sidang Skripsi √
66
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta
1. Sejarah Singkat berdirinya Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
(dahulu Fakultas Syariah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta) berdiri sejak
tahun 1967 berdasarkan SK Menteri Agama RI No. 159/1967. Pada tahun
1999 Perpustakaan Fakultas Syariah didirikan sebagai implementasi SK
Rektor IAIN Jakarta No. 040 Tahun 1999 tentang Rencana Induk
Pengembangan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 1999/2000-
2003/2004. Sebagaimana halnya perpustakaan fakultas lainnya di
lingkungan IAIN Jakarta maka perpustakaaan Fakultas Syariah berfungsi
sebagai perpustakaan studi atau perpustakaan kerja (working library) yang
tugas pokoknya adalah mendukung kebutuhan studi sivitas akademika
IAIN/UIN khususnya Fakultas Syariah dan Hukum, sedangkan Perpustakaan
Utama berfungsi sebagai perpustakaan riset (research library).
Dengan perubahan IAIN menjadi UIN berdasarkan SKB antara
Menteri Pendidikan Nasional RI No. 4/U/KB/2011 dan Menteri Agama RI
No. 500/2001 tanggal 21 November 2001 dan kemudian disusul dengan
Keputusan Presiden RI. No. 031 tanggal 20 Mei 2002 maka diterapkan pula
perubahan nama Fakultas Syariah menjadi Fakultas Syariah dan Hukum.
67
Dalam menjalankan fungsi dan tugasnya Perpustakaan FSH dipimpin
oleh seorang Kepala Urusan (Kaur) Perpustakaan yang bertanggungjawab
kepada Dekan, dengan pembinaan di bawah Pembantu Dekan Bidang
Akademik. Di sisi lain Perpustakaan FSH juga berkoordinasi dengan
Perpustakaan Utama dalam rangka pengembangan jaringan perpustakaan
UIN Jakarta. Pada awal berdirinya Perpustakaan FSH dipimpin oleh
Rahman, S. Pd (1999-2001) kemudian dilanjutkan oleh Lilik Istiqoriyah,
M.Hum (2003-2009), selanjutnya perpustakaan FSH dipimpin oleh Drs. H.
Abdullah Hamri (2010-2012), selanjutnya Perpustakaan dipimpin kembali
oleh Lilik Istiqoriyah, M.Hum (2012-2015), dan sekarang dipimpin oleh
Yusnimar Agusti, S.IP. Sejak tahun 2004 Perpustakaan FSH telah
menerapkan sistem otomasi sehingga layanan perpustakaan sebagai pusat
sumber informasi dan sumber belajar dapat lebih maksimal.
2. Visi, Misi dan Fungsi Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum
a. Visi Perpustakaan
Visi perpustakaan FSH, yaitu terwujudnya Perpustakan FSH UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang unggul, handal dan terdepan sebagai
pusat sumber informasi dalam pengkajian, pengembangan,
pengintegrasian dan penerapan ilmu-ilmu syariah, hukum dan ekonomi
islam yang berorientasi pada nilai-nilai keislaman, kemanusiaan, dan
keindonesiaan dalam jaringan informasi nasional dan global.
68
b. Misi Perpustakaan
Misi Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum diantaranya sebagai
berikut:
1. Mengembangkan sumber informasi perpustakaan yang terintegrasi
dengan kegiatan akademik fakultas.
2. Mengembangkan layanan informasi perpustakaan yang terintegrasi
dengan kegiatan akademik fakultas.
3. Mengembangkan kecakapan informasi (information literacy) seluruh
sivitas akademika fakultas.
4. Mempromosikan dan mengembangkan pemanfaatan sumber-sumber
dan layanan informasi yang tersedia di perpustakaan.
5. Mendokumentasikan dan menyediakan akses karya sivitas
akademika fakultas.
c. Fungsi Perpustakaan
Fungsi Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum diantaranya
sebagai berikut:
1. Penyediaan, pengolahan dan pemeliharaan koleksi bahan pustaka
yang relevan dengan disiplin ilmu dan kegiatan akademik fakultas.
2. Pemberian pelayanan kepada pemakai dalam penelusuran informasi
dan koleksi.
3. pemberian bimbingan kepada pemakai dalam penelusuran dan
pemanfaatan informasi/koleksi.
69
4. Pelaksanaan kerjasama pelayanan informasi dan koleksi antar
perpustakaan/lembaga lainnya.
5. Menjadi sarana dan sumber belajar bagi sivitas akademika fakultas
dan masyarakat umum.
6. Mendokumentasikan, melestarikan dan menyediakan akses atas
karya ilmiah dan bentuk literatur lainnya yang dihasilkan oleh sivitas
akademika fakultas.
3. Struktur Organisasi Perpustakaan
Secara organisatoris Kepala Perpustakaan (Kaur Perpustakaan) FSH UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta bertanggungjawab langsung kepada Dekan
Fakultas Syariah dan Hukum. Dalam menjalankan tugas-tugas operasional,
Kaur Perpustakaan dibantu oleh tiga sub bagian, yaitu bagian administrasi,
bagian layanan teknis dan bagian layanan pemustaka. Untuk lebih jelasnya
berikut ini adalah bagan struktur organisasi Perpustakaan FSH UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta106:
106Wawancara pribadi dengan M. Zuhri, Staf Perpustakaan FSH, Jakarta, 1 Oktober 2015
70
Gambar 4.1 Stuktur Organisasi Perpustakaan FSH
Dan berikut ini adalah tabel pembagian tugas dalam struktur organisasi
Perpustakaan FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta:
Tabel 4.1
Pembagian Tugas dalam Struktur Organisasi
No. Nama Pendidikan Jabatan /Tugas
1. Yusnimar Agusti, S.IP S1 Ilmu
Perpustakaan
- Kaur
Perpustakaan
2. Zuhri, S.IP S1 Ilmu
Perpustakaan
- Bagian Layanan
Teknis
- Bagian Layanan
Pemustaka
3. Hendara Gunawan,
S.H
S1 Ilmu Hukum - Bagian Layanan
Administrasi
Dekan
Kaur Perpustakaan
Bagian Administrasi
Bagian Layanan Teknis
Bagian Layanan Pemakai
71
4. Layanan Perpustakaan
a. Sitem Layanan
Perpustakaan FSH menerapkan sistem layanan terbuka (Open
Access) dimana setiap pengunjung dapat mengakses langsung koleksi
yang tersedia di perpustakaan. Dengan demikian pengunjung dapat
melakukan penelusuran koleksi dengan lebih optimal.
b. Jenis Layanan
1. Layanan ruang baca
Layanan ini ditujukan untuk seluruh pengunjung perpustakaan, baik
dari lingkungan UIN maupun masyarakat umum. Bagi pengunjung
dari luar Fakultas harus menunjukkan KTM atau KTP.
2. Layanan sirkulasi koleksi
Layanan sirkulasi hanya diperuntukkan bagi sivitas akademika
Fakultas Syariah dan Hukum yang telah terdaftar sebagai anggota
perpustakaan. dengan menunjukkan kartu anggota atau KTM
masing-masing maka anggota dapat meminjam 2 koleksi buku teks
selama 1 minggu dan tidak dapat di perpanjang.
3. Layanan referensi (rujukan)
layanan referensi mencakup penyediaan koleksi referensi, bimbingan
penelusuran informasi dan koleksi secara umum, bimbingan
penggunaan koleksi rujukan, layanan skripsi, tesis, disertasi, laporan
penelitian, jurnal dan majalah hasil seminar, kumpulan kliping, dan
lain-lain.
72
4. Layanan bimbingan pemakai
Layanan bimbingan pemakai (user education) khususnya ditujukan
bagi mahasiswa baru, baik dilakukan secara terpogram diawal tahun
ajaran baru maupun secara personal atau kelompok pada jam layanan
dan juga bimbingan penelusuran literatur bagi mahasiswa baru dan
mahasiswa tingkat akhir. Pelaksanaannya yaitu secara klasikal yang
dilakukan di ruang teater lantai 2 dan tour/keliling untuk
memperkenalkan segala macam layanan yang ada di perpustakaan
FSH.
5. Layanan tandon
Setiap satu eksemplar dari setiap judul buku teks merupakan koleki
tandon yang hanya dapat dibaca di tempat dan atau difotocopi.
Koleksi tandon ini umumnya merupakan copi pertama (c 1) dari
setiap judul dan diberikan tanda khusus berupa keterangan tidak
dapat dipinjam. Dengan demikian koleksi buku teks dapat lebih
maksimal pemanfaatannya.
6. Layanan corner of book sale
Layanan penjulan buku ini mencakup buku-buku yang diterbitkan
oleh fakultas dan buku-buku lain dalam bidang kajian fakultas.
7. Layanan fotokopi
Layanan fotokopi dimaksudkan untuk memberi kemudahan
memfotokopi semua jenis koleksi kepada pengunjung perpustakaan
secara umum dalam waktu 1 jam dengan mengisi form yang
73
disediakan dan memberikan jaminan berupa KTM atau KTP. Khusus
untuk koleksi karya ilmiah berupa skripsi, tesis, disertasi dan laporan
penelitian dapat difotokopi dengan pemesanan melalui staf
perpustakaan.
8. Layanan administrasi
Layanan administrasi yang diberikan kepada sivitas akademika
berupa administrasi keanggotaan, pembuatan surat keterangan bebas
pustaka, serta administrasi surat dan arsip perpustakaan.
Semua jenis layanan dapat dimanfaatkan oleh pengunjung kecuali
layanan sirkulasi yang hanya diberikan bagi anggota perpustakaan.
c. Jam Layanan
Jadwal layanan yang diberikan di Perpustakaan FSH adalah
sebagai berikut:
Tabel 4.2
Jadwal layanan perpustakaan
Hari Jam layanan Istirahat
Senin-kamis 08.00-16.00 WIB 12.00-13.00
Jumat 08.00-16.00 WIB 11.00-13.30
Sabtu 08.00-12.00
74
5. Koleksi Perpustakaan
Koleksi perpustakaan meliputi bahan tercetak dan non-cetak, baik
koleksi buku teks dan referensi (rujukan), koleksi karya ilmiah fakultas,
jurnal, dan koleksi digital.
a. Koleksi Buku
Jumlah koleksi buku yang dimiliki perpustakaan pasa saat ini sebanyak
5.454 judul atau 15.832 Eksemplar. Koleksi buku berupa buku teks dan
buku referensi (rujukan) dalam bidang kajian fiqih, hukum, ekonomi
Islam dan hukum tata negara Islam. Kelompok buku teks dapat dipinjam
dalam jangka waktu 1 minggu, sedangkan koleksi referensi hanya dapat
dibaca di ruang baca atau dibaca di luar ruang perpustakaan dan atau
difotokopi selama 1 jam.
b. Koleksi Jurnal dan Serial lainnya
Koleksi jurnal yang dikoleksi berjumlah 88 judul khususnya jurnal dalam
bidang hukum Islam dan yang terkait, seperti Jurnal Ahkam, Jurnal
Legislasi, Jurnal Pri Justisia, dan lain-lain serta beberapa judul serial lain
berupa majalah, bulletin, dan lain-lain seperti Majalah Sharing (Bidang
Ekonomi Islam) dan Bulletin Komisi Yudisial. Perpustakaan juga
melanggan 3 surat kabar yaitu Republika, Media Indonesia dan Jakarta
Post. Koleksi serial hanya dapat dibaca di ruang baca perpustakaan, atau
dibaca di luar ruang perpustakaan dan atau difotokopi selama 1 jam.
c. Koleksi Karya Ilmiah berupa Skripsi, Tesis dan Disertasi
75
Jumlah koleksi karya ilmiah berupa Skripsi pasa saat ini sebanyak 2.324
judul dan Disertasi sebanyak 60 judul. Namun koleksi tercetak yang
dilayankan hanya yang diterbitkan 3 tahun terakhir. Koleksi jenis ini
hanya dapat dibaca di ruang baca perpustakaan atau dipesan untuk
fotokopi melalui perpustakaan untuk diambil dengan membawa bukti
pemesanan pada hari berikutnya.
d. Koleksi Laporan Penelitian
Perpustakaan melayankan 236 judul laporan penelitian terutama hasil
kajian para dosen dan hasil riset lain dalam bidang kajian fakultas.
Koleksi ini juga hanya dapat dibaca di ruang baca perpustakaan dan atau
dipesan untuk fotokopi melalui perpustakaan.
e. Koleksi non-cetak
Pemakai juga dapat memanfaatkan koleksi non-cetak berupa 59 judul
CD ROM dan kaset serta beberapa file internet khusunya di aspek kajian
sesuai program studi khusus di ruang perpustakaan.
f. Koleksi kliping artikel surat kabar
Koleksi ini dapat dibaca di ruang perpustakaan dan atau fotokopi selama
1 jam.
g. Koleksi lain berupa makalah ilmiah dosen, laporan hasil kegitan fakultas,
orasi guru besar dan contoh laporan praktikum.
Pengunjung juga dapat memanfaatkan koleksi ini di ruang perpustakaan
dan atau difotokopi selama 1 jam.
76
6. Sarana dan Prasarana Perpustakaan
Perpustakaan FSH berada dilantai 3 gedung Fakultas Syariah dan Hukum.
Luas ruangan perpustakaan sekitar ± 250 m yang terdiri dari ruang
sirkulasi, ruang pengolahan, ruang baca, dan ruang koleksi. Fasilitas yang
ada saat ini adalah:
a. Dua lemari Loker dan satu meja untuk penitipan barang
b. Dua unit komputer untuk katalog online (OPAC) dan OPAC
perpustakaan FSH sudah terintegrasi dengan perpustakaan Utama UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, dua unit komputer untuk layanan srkulasi
dan dua unit komputer untuk ruang pengolahan.
c. Jaringan Hotspot
d. Dua lemari display buku baru
e. 11 meja ukuran besar dan 35 kursi pada ruang baca
f. 6 rak besi 6 tingkat (double face) dan 11 rak kayu.
g. 5 unit AC
h. 1 tempat pendisplayan koran
i. 2 unit printer dan satu unit scanner
j. Terdapat ruang baca lesehan
k. 2 buah tangga (untuk mengambil buku pada rak yang tinggi)
l. Alat telekomunikasi (telepon untuk pegawai)
m. ATK
n. Buku Pedoman (DDC, AACR dan buku klasifikasi islam).
77
7. Keanggotaan, Peraturan dan Tata Tertib Perpustakaan
A. Keanggotaan
1. Persyaratan Keanggotaan
a) Anggota Perpustakaan FSH adalah civitas akademika dan
karyawan FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang masih aktif.
b) Anggota Perpustakaan berhak memperoleh semua jenis layanan
yang ada di perpustakaan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
c) Persyaratan Keanggotaan:
1) Mengisi formulir yang disediakan;
2) Bersedia menaati peraturan dan kebijakan yang berlaku;
3) Bagi mahasiswa menunjukkan KTM/Kwitansi
pembayaran SPP terakhir. Bagi dosen atau karyawan
wajib menunjukkan Kar-peg (kartu pegawai).
2. Hak dan kewajiban anggota
a) Hak anggota
1) Menggunakan koleksi perpustakaan
2) Mendapat semua jenis layanan yang disediakan di
perpustakaan
3) Menggunakan ruang baca dan fasilitas lainnya
b) Kewajiban Anggota
1) Menaati peraturan dan tata tertib yang berlaku di
perpustakaan
2) Menjaga koleksi dan fasilitas perpustakaan dengan baik
78
3. Bebas Pinjam Bahan Pustaka
Bagi sivitas akademika yang akan cuti atau pindah wajib mengurus
surat keterangan Bebas Pustaka dengan persyaratan yaitu
mengembalikan koleksi yang dipinjam. Demikian pula halnya bagi
mahasiswa yang telah lulus wajib mengurus Surat Keterangan Bebas
Pustaka dengan persyaratan yaitu:
a) Mengembailkan koleksi yang dipinjam
b) Menyerahkan 1 eksemplar skripsi yang telah direvisi dalam
bentuk tercetak (hard copi) dan 1 kopi dalam bentuk CD
c) Menyerahkan wakaf bahan pustaka minimal 1 judul buku yang
telah ditentukan oleh Perpustakaan atau uang sebesar Rp.
50.000,- (SK Dekan FSH No. 31/2006)
B. Peraturan dan Tata Tertib Perpustakaan
1. Peraturan Peminjaman Bahan Pustaka
a) Peraturan Umum
Koleksi perpustakaan fakultas yang dapat dipinjam oleh anggota
perpustakaan adalah jenis buku teks. Koleksi lainnya hanya dapat
dibaca dan atau difotokopi.
b) Syarat-syarat Peminjaman
1) Yang berhak memperoleh layanan peminjaman adalah
anggota perpustakaan fakultas
79
2) Setiap anggota yang akan meminjam harus menunjukkan
kartu anggota atau KTM. Kartu tersebut hanya berlaku untuk
anggota yang bersangkutan
3) Setiap anggota dapat meminjam 2 koleksi buku teks selama 1
minggu dan tidak dapat diperpanjang
c) Waktu Peminjaman
Layanan peminjaman dan pengembalian bahan pustaka diberikan
pada:
Hari Senin sampai Jum’at sejak pukul 08.00-16.00 WIB.
d) Pelanggaran dan Sangsi
1) Setiap keterlambatan dalam pengembalian dan kerusakan
dalam penggunaan koleksi bahan pustaka dikenakan denda
sesuai tarif yang berlaku
2) Setiap kehilangan bahan pustaka dikenakan sangsi dengan
beberapa alternatif sebagai berikut:
a. Mengganti dengan judul yang sama
b. Memfotokopi judul yang sama sebanyak 2 eksemplar
dengan jilid hard cover
c. Mengganti dengan uang senilai harga bahan pustaka yang
hilang
C. Tata tertib/Peraturan Umum
Setiap pengunjung harus mengindahkan tata tertib sebagai berikut:
80
1. Berpakaian sopan dan rapi serta menaati kode etik mahasiswa UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Mengisi buku pengunjung dengan data yang benar dan lengkap
3. Setiap pengunjung harus menunjukkan kartu identitas di meja
layanan informasi
a. Bagi mahasiswa UIN Jakarta menunjukkan KTM
b. Bagi pengunjung Non-UIN Jakarta menunjukkan KTM atau KTP
yang berlaku dan surat keterangan kunjungan serta dikenai biaya
sesuai tarif yang berlaku.
4. Menitipkan jas, jaket, map, buku dan lain-lain. Di tempat yang telah
disediakan. Setiap pengunjung tidak diperkenankan membawa
barang apapun kedalam ruang baca kecuali alat tulis, laptop, HP dan
kertas atau buku tulis saku.
5. Senantiasa menjaga kebersihan, kerapihan, ketenangan, dan
keamanan di dalam ruangan.
6. Tidak merokok, makan, minum, dan gaduh di dalam ruangan, dan
Menjaga keutuhan (kelestarian) koleksi, tidak mencoret dan merusak
koleksi, ruangan dan fasilitas lainnya.
8. Pengelolaan Bahan Pustaka
a. Katalogisasi
Perpustakaan FSH melakukan kegiatan teknis pengolahan bahan
pustaka atau kegiatan katalogisasi yaitu: katalogisasi subjek dan
81
katalogisasi deskriptif. Kegiatan katalogisasi subjek merupakan kegiatan
menentukan klasifikasi fundamental dimana koleksi dianalisis dan
kemudian dikelompokkan berdasarkan isinya, sedangkan katalogisasi
deskriptif adalah kegiatan mendeskripsikan ciri fisik dokumen yang
merupakan wakil dokumen terhadap semua koleksi yang dimiliki oleh
perpustakaan, yang akan menjadi sarana temu balik terhadap semua
dokumen yang dimiliki.
Pedoman yang digunakan Perpustakaan FSH dalam kegiatan
katalogisasi tersebut adalah:
1. AACR (Anglo-American Cataloging Rules) digunakan untuk
kegiatan katalogisasi deskriptif atau pembuatan deskripsi bibliografi
yang mencatat fisik dokumen yang berguna sebagai wakil dokumen
yang dimiliki oleh perpustakaan. daerah deskriptif bibliografi
meliputi, daerah judul dan pernyataan pengarang, daerah edisi,
daerah impresium (kota penerbit, nama penerbit, tahun), daerah
kolasi (jumlah halaman, ilustrasi, tinggi buku dan lain-lain), daerah
seri, daerah catatan dan lain-lain.
2. DDC (Dewey Decimal Clasification) yaitu sistem persepuluhan yang
dibagi berdasarkan disiplin ilmu. DDC ini digunakan untuk pedoman
pembuatan notasi atau nomor kelas untuk subjek-subjek umum.
Secara garis besar, pembagian disiplin ilmu berdasrkan DDC pada
kelas utama yaitu:
000 Karya Umum
82
100 Ilmu Filsafat dan Psikologi
200 Agama-Agama
300 Ilmu-Ilmu Sosial
400 Bahasa
500 Ilmu-Ilmu Murni
600 Ilmu-Ilmu Terapan
700 Kesenian dan Olahraga
800 Kesusastraan
900 Geografi dan sejarah
Setiap kelas utama dibagi menjadi 10 bagian yang disebut divisi atau
ringkasan kedua (second summary). Kemudian setiap divisi dibagi
lagi menjadi 10 bagian seksi atau ringkasan ketiga (third summary).
Setiap seksi atau ringkasan ketiga, diperinci lagi menjadi sub seksi.
3. Daftar Tajuk Subjek Perpustakaan (DTSP)
Pedoman ini digunakan untuk menentukan suatu kata atau beberapa
kata yang dipergunakan untuk melukiskan isi dari pada suatu buku
ataupun topik.
4. Klasisfikasi dan tajuk subjek Islam: adaptasi dan perluasan DDC
seksi Islam yang diterbitkan oleh Departemen Agama. Pedoman ini
digunakan untuk pembuatan notasi atau nomor kelas dan tajuk subjek
untuk subjek-subjek Islam. Kelas utama klasifikasi buku kajian Islam
tersebut adalah:
2X0 Islam Umum
83
2X1 Al-Qur’an dan Ilmu yang berkaitan
2X2 Hadist dan Ilmu yang berkaitan
2X3 Aqidah dan Ilmu kalam
2X4 Fiqih
2X5 Akhlak dan Tasawuf
2X6 Sosial dan Budaya
2X7 Filsafat dan Perkembangan
2X8 Aliran dan Sekte
2X9 Sejarah Islam dan Biografi
b. Penyusunan Koleksi di rak
Beberapa cara yang ditempuh oleh Perpustakaan FSH dalam
menempatkan atau menyusun buku di rak adalah:
1. Buku disusun menurut urutan nomor kelas mulai dari yang terkecil
sampai dengan yang terbesar.
2. Disusun menurut alfabetis, 3 huruf pertama nama pengarang dan satu
huruf pertama yang terbesar.
3. Dilanjutkan urutan nomor maupun huruf lain yang kiranya masih
tercantum dalam label nomor pustaka.
9. Sistem Otomasi Perpustakaan
Sistem otomasi perpustakaan adalah penerapan teknologi informasi pada
kegiatan teknis dan administratif di perpustakaan agar lebih efektif dan
efisien. Bidang pekerjaan yang dapat diintegrasikan dengan sistem informasi
84
perpustakaan adalah pengadaan bahan pustaka, pengelolaan bahan pustaka,
OPAC (Online Public Access Catalog), sirkulasi bahan pustaka, pengelolaan
anggota, statistik dan lain sebagainya.
Untuk memenuhi semua kebutuhan itu semua, Perpustakaan FSH
menggunakan software aplikasi “Tulis” untuk melakukan semua pekerjaan
administratif di perpustakaan seperti pengadaan dan pengolahan. Selain itu,
untuk memudahkan pengguna perpustakaan, disediakan pula OPAC (Online
Public Access Catalog). OPAC adalah katalog berbasis komputer yang dapat
digunakan oleh pemustaka untuk mencari koleksi di perpustakaan, OPAC
memungkinkan seseorang menelusur informasi melalui judul, pengarang,
subjek, kata kunci, penerbit atau gabungan dari komponen-komponen
tersebut.
Untuk mencari koleksi yang ada di Perpustakaan FSH pengguna
perpustakaan dapat mencari melalui dua alternatif yaitu, pencarian sederhana
dan pencarian spesifik. Melalui menu pencarian spesifik, pemustaka dapat
mencari koleksi berdasarkan judul, pengarang, penerbit, maupun subjek.
Melalui pencarian sederhana, pemustaka dapat mencari koleksi yang ada di
perpustakaan dengan menuliskan kata kunci pada katalog tersebut. Selain
itu, jenis koleksi yang diinginkan oleh pemustaka dapat dipilih sesuai
keinginan pemustaka, baik buku, laporan penelitian maupun skripsi.
85
B. Hasil Penelitian
1. Profil Responden
a. Karakteristik Profil Responden
Subyek penelitian ini adalah mahasiswa dan mahasiswi semester 3 FSH
yang masuk UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun ajaran
2014/2015. Sumber data yang diperoleh yaitu melalui penyebaran
kuesioner yang di sebar mulai tanggal 12 November sampai dengan
tanggal 21 November 2015.
Tabel 4.3
Tingkat Pengembalian Kuesioner
Keterangan Tingkat Pengembalian
Kuesioner
Jumlah
Jumlah Kuesioner yang disebar 84
Jumlah kuesioner yang tidak kembali 0
Jumlah kuesioner yang kembali 84
Jumlah kuesioner yang tidak dapat diolah 0
Jumlah kuesioner yang dapat diolah 84
Pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa kuesioner yang disebarkan berjumlah
84 buah dan jumlah yang kembali adalah sebanyak 100%. Berdasarkan
hasil data kuesioner yang terkumpul, maka diperoleh gambaran
mengenai obyek dari variabel bebas (independent) yaitu pendidikan
pemakai dan variabel terikat (dependent) yaitu pemanfaatan
perpustakaan. Adapun responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa
86
semester 3 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Karakteristik profil responden yang akan penulis tulis yaitu
berdasarkan jenis kelamin dan jurusan yang diambil mahasiswa.
1). Karakteristik Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.4
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Laki-laki 36 42,9 42,9 42,9
Perempuan 48 57,1 57,1 100,0
Total 84 100,0 100,0
Sumber : Data Primer (2015)
Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin pada tabel 4.4 diatas menunjukkan
bahwa dari 84 mahasiswa semester 3 Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta pada tahun ajaran 2014/2015 yang mengikuti pendidikan pemakai
terhadap pemanfaatan perpustakaan sebagian besar berjenis kelamin perempuan
sebanyak 48 orang (57,1%) dan sisanya 36 orang ( 42,9%) responden berjenis kelamin
laki-laki. Nilai kumulatif untuk jenis laki-laki sebesar (42,9%) ditambah dengan nilai
persen valid pada jenis kelamin perempuan sebesar (57,1%).
87
2). Karakteristik Responden Berdasarkan Program Studi (Prodi) atau Jurusan
Tabel 4.5
Hasil Uji Deskripsi Responden Berdasarkan Program Studi atau Jurusan Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
PMH 12 14,3 14,3 14,3
SAS 31 36,9 36,9 51,2
SJS 9 10,7 10,7 61,9
MUA 24 28,6 28,6 90,5
IH 8 9,5 9,5 100,0
Total 84 100,0 100,0
Sumber : Data Primer (2015)
Deskripsi responden berdasarkan program studi (jurusan) pada tabel 4.5 diatas
menunjukkan bahwa dari 84 responden hampir setengahnya yang mengikuti pendidikan
pemakai terhadap pemanfaatan perpustakaan oleh mahasiswa jurusan SAS sebanyak 31
responden (36, 9%) dan sebagian kecil oleh mahasiswa jurusan IH berjumlah 8
responden (9.5%). Nilai kumulatif untuk program studi PMH (14,3%), ditambah nilai
persen valid program studi SAS (36,9%), SJS ( 10,7%), MUA (28,6%), dan prodi IH
(9,5%).
88
2. Deskripsi Responden Berdasarkan Variabel
a. Variabel Pendidikan Pemakai
1) Indikator Penilaian: Tingkatan Pendidikan Pemakai (Orientasi
Perpustakaan dan Pengajaran Perpustakaan)
Tabel 4.6 Pernyataan 1
Peserta dapat memahami materi pendidikan pemakai yang dijelaskan oleh
pustakawan dan narasumber lainnya Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 4 4,8 4,8 4,8
Setuju 70 83,3 83,3 88,1
Sangat Setuju 10 11,9 11,9 100,0
Total 84 100,0 100,0
Sumber : Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.6 untuk pernyataan 1 menunjukkan hampir seluruhnya
responden menjawab setuju sebanyak 70 responden (83,3%) yang menyatakan
bahwa peserta dapat memahami materi pendidikan pemakai yang diberikan oleh
pustakawan dan narasumber lainnya. Sedangkan sebagian kecil responden
menjawab tidak setuju berjumlah 4 responden (4,8%). Nilai kumulatif untuk
jawaban tidak setuju (4,8%) ditambah nilai persen valid jawaban sangat setuju
(11,9%) dan setuju (83,3%). Hal ini sejalan dengan teori tujuan pendidikan
pemakai yaitu terjalinnya komunikasi yang akrab antara pemustaka dengan
pustakawan107 sehingga peserta dapat memahami materi pendidikan pemakai
yang diberikan pustakawan dan narasumber lainnya.
107 Rice, Teaching Library Use, h.5
89
Tabel 4.7 Pernyataan 2
Peserta dapat memahami penjelasan dari pustakawan tentang cara
menggunakan alat bantu penelusuran /OPAC Frequency Percent Valid
Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 11 13,1 13,1 13,1 Setuju 63 75,0 75,0 88,1 Sangat Setuju 10 11,9 11,9 100,0 Total 84 100,0 100,0
Sumber : Data Primer (2015) Dilihat pada tabel 4.7 untuk pernyataan 2 menunjukkan sebagian besar
responden yang menjawab setuju sebanyak 63 responden (75,0%) bahwa peserta
dapat memahami penjelasan dari pustakawan tentang cara menggunakan alat
bantu penelusuran. Sedangkan sebagian kecil berjumlah 10 responden (11,9%)
menjawab sangat setuju. Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju (13,1%)
ditambah nilai persen valid jawaban setuju (75,0%) dan sangat setuju (11,9%).
Hasil penelitian ini sejalan dengan materi yang sudah dijelaskan pada bab
sebelumnyabahwa tujuan pendidikan pemakai salah satunya ialah agar
pemakai/pemustaka mengerti tata cara menggunakan catalog komputer dan
media teknologi lain,108 hal ini juga yang diarasakan kepala perpustakaan FSH
ketiak penulis mewawancarai beliau bahwa:
“tujuan utama diadakannya kegiatan pendidikan pemakai di FSH ialah agar mahasiswa dalam hal ini pemakai perpustakaan mengerti tata cara menggunakan catalog komputer yang sudah disediakan di perpustakaan,109
108 Cahyono, “Peranan User Education,” artikel diakses pada tanggal 7 mei 2015 dari
www.repository.um.ac.id 109 Wawancara Pribadi dengan Lilik Istiqoriyah, Jakarta 31 Maret 2016
90
maka teori ini sudah sesuai dengan pernyataan bahwa peserta dapat memahami
penjelasan dari pustakawan tentang tata cara menggunakan alat bantu
penelusuran.
Tabel 4.8 Pernyataan 3
Pustakawan menguasai materi yang disampaikan dalam pendidikan
pemakai Frequency Percent Valid
Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 3 3,6 3,6 3,6 Setuju 64 76,2 76,2 79,8 Sangat Setuju 17 20,2 20,2 100,0 Total 84 100,0 100,0
Sumber : Data Primer (2015) Dilihat pada tabel 4.8 untuk pernyataan 3 menunjukkan hampir seluruhnya
responden yang menjawab setuju sebanyak 64 responden (76,2%) bahwa
menurut pendapat responden pustakawan mampu menguasai materi yang
disampaikan dalam pendidikan pemakai. Sedangkan sebagian kecil berjumlah 3
responden (3,6%) menjawab tidak setuju. Nilai kumulatif untuk jawaban tidak
setuju (3,6%) ditambah nilai persen valid untuk jawaban setuju (76, 2%)
ditambah nilai persen valid jawaban sangat setuju (20,2%). Hal ini sejalan
dengan latar belakang pendidikan pemakai yaitu dengan adanya kegiatan ini
maka merupakan satu kesempatan bagi pustakawan untuk mengaitkan diri bukan
hanya sebagai petugas yang hanya melayani pemustaka saja tetapi ikut serta
menyumbangkan pikiran dan keahliannya dalam meningkatkan kualitas layanan
perpustakaan.110
110Cahyono, “Peranan User Education,” artikel diakses pada tanggal 7 mei 2015 dari www.repository.um.ac.id
91
2) Indikator Penilaian: Metode Pendidikan Pemakai
Tabel 4.9
Pernyataan 4
Pustakawan mengajarkan keterampilan kepada peserta pendidikan pemakai
agar peserta mampu dan ahli dalam menggunakan perpustakaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 4 4,8 4,8 4,8
Setuju 54 64,3 64,3 69,0
Sangat Setuju 26 31,0 31,0 100,0
Total 84 100,0 100,0
Sumber : Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.9 untuk pernyataan 4 menunjukkan sebagian besar responden
menjawab setuju sebanyak 54 responden (64,3%) yang menyatakan bahwa pustakawan
mengajarkan keterampilan kepada peserta pendidikan pemakai agar peserta mampu dan
ahli dalam menggunakan perpustakaan. sedangkan sebagian kecil responden menjawab
tidak setuju sebanyak 4 responden (4,8%). Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju
(4,8%) ditambah nilai persen valid jawaban setuju (64,3%) dan sangat setuju (31,0%).
Hasil penelitian ini berkaitan dengan latar belakang pendidikan pemakai diperpustakaan
yaitu dengan pendidikan pemakai ini berarti perpustakaan telah memberikan informasi
yang sangat diperlukan oleh pemakainya111.
111 Cahyono, “Peranan User Education,” artikel diakses pada tanggal 7 mei 2015 dari
www.repository.um.ac.id
92
Tabel 4.10 Pernyataan 5
Pustakawan memiliki kemampuan dalam memberikan jawaban dari
pertanyaaan peserta pendidikan pemakai Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 7 8,3 8,3 8,3
Setuju 58 69,0 69,0 77,4
Sangat Setuju 19 22, 6 22,6 100,0
Total 84 100,0 100,0
Sumber : Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.10 untuk pernyataan 5 menunjukkan sebagian besar responden
menjawab setuju sebanyak 58 responden (69, 0%) yang menyatakan bahwa pustakawan
memiliki kemampuan dalam memberikan jawaban dari pertanyaan peserta pendidikan
pemakai. Sedangkan sebagian kecil responden menjawab tidak setuju sebanyak 7
responden (8,3%). Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju (8,3%) ditambah nilai
persen valid jawaban setuju (69,0%) dan sangat setuju (22,6%). Hal ini sejalan dengan
tujuan orientasi perpustakaan yaitu agar terjalinnya komunikasi yang akrab antara
pemustaka dengan pustakawan.112
112Rice, Teaching Library Use, h.5
93
Tabel 4.11 Pernyataan 6
Pustakawan sangat ramah dan penuh perhatian dalam menghadapi peserta
pendidikan pemakai Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 7 8,3 8,3 8,3
Setuju 62 73,8 73,8 82,1
Sangat Setuju 15 17,9 17,9 100,0
Total 84 100,0 100,0
Sumber : Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.11 untuk pernyataan 6 menunjukkan sebagian besar responden
menjawab sebanyak 62 responden (73,8%) yang menyatakan bahwa pustakawan sangat
ramah dan penuh perhatian dalam mengahadapi peserta pendidikan pemakai. Sedangkan
sebagian kecil responden menjawab tidak setuju sebanyak 7 responden (8,3%). Nilai
kumulatif untuk jawaban tidak setuju (8,3%) ditambah nilai persen valid jawaban setuju
(73,8%) dan sangat setuju (17,9%). Hal ini sejalan dengan ciri metode pendidikan
pemakai yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya yaitu pustakawan dapat membuat
seseorang tertarik untuk memperhatikan dan memotivasi mereka untuk perhatian penuh
terhadap apa yang sedang dikerjakan.113
113 Purnomo, “Pembekalan Life Long Learning”, h. 106
94
3) Indikator Penilaian: Tujuan dan Manfaaat Penididikan Pemakai untuk
Mahasiswa
Tabel 4.12 Pernyataan 7
Pustakawan sangat menghormati pendapat dan masukan dari peserta
pendidikan pemakai Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Va
lid
Tidak Setuju 3 3,6 3,6 3,6
Setuju 61 72,6 72,6 76,2
Sangat Setuju 20 23,8 23,8 100,0
Total 84 100,0 100,0
Sumber : Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.12 untuk pernyataan 7 menunjukkan sebagian besar responden
menjawab setuju sebanyak 61 responden (72,6%) yang menyatakan bahwa pustakawan
sangat menghormati pendapat dan masukan dari peserta pendidikan pemakai.
Sedangkan hampir setengahnya responden menjawab sangat setuju sebanyak 20
responden (23,8%). Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju (3,6%) ditambah nilai
persen valid jawaban setuju (72,6%) dan sangat setuju (23,8%). Hasil penelitian ini
sejalan dengan teori yang melatarbelakangi pendidikan pemakai dengan kegiatan
pendidikan pemakai ini, berarti perpustakaan telah memberikan informasi yang sangat
diperlukan oleh pemakainya.114
114Cahyono, “Peranan User Education,” artikel diakses pada tanggal 7 mei 2015 dari
www.repository.um.ac.id
95
Tabel 4.13 Pernyataan 8
Waktu pelaksanaan pendidikan pemakai dalam waktu satu hari cukup
memperjelas materi pendidikan pemakai Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 1 1,2 1,2 1,2
Tidak Setuju 27 32,1 32,1 33,3
Setuju 48 57,1 57,1 90,5
Sangat Setuju 8 9,5 9,5 100,0
Total 84 100,0 100,0
Sumber : Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.13 untuk pernyataan 8 menunjukkan sebagian besar responden
menjawab setuju sebanyak 48 responden (57,1%) yang menyatakan bahwa waktu
pelaksanaan pendidikan pemakai dalam waktu satu hari cukup memperjelas materi
pendidikan pemakai. Sedangkan sebagian kecil responden yang menjawab sangat tidak
setuju berjumlah 1 responden (1,2%). Nilai kumulatif untuk jawaban sangat tidak setuju
(1,2%) ditambah nilai persen valid jawaban tidak setuju (32,1%) setuju (57,1%) dan
sangat setuju (9,5%). Hasil penelitian ini sesuai dengan metode pendidikan pemakai
yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya yang menyatakan bahwa waktu yang
digunakan dalam wisata perpustakaan/tour untuk mengenalkan perpustakaan kepada
peserta maksimal 45 menit.115
115Hak, “Pendidikan Pemakai”, 106-107
96
Tabel 4.14 Pernyataan 9
Setelah mengikuti kegiatan pendidikan pemakai, peserta memiliki kesan yang
baik dan menarik terhadap perpustakaan Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Tidak Setuju 3 3,6 3,6 3,6
Setuju 68 81,0 81,0 84,5
Sangat Setuju 13 15,5 15,5 100,0
Total 84 100,0 100,0
Sumber : Data Primer(2015)
Dilihat pada tabel 4.14 untuk pernyataan 9 menunjukkan hampir seluruhnya responden
menjawab setuju sebanyak 68 responden (81,0%) yang menyatakan bahwa setelah
mengikuti kegiatan pendidikan pemakai, saya memiliki kesan yang baik dan menarik
terhadap perpustakaan. sedangkan sebagian kecil responden menjawab tidak setuju
sebanyak 3 responden (3,6%). Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju (3,6%)
ditambah nilai persen valid jawaban setuju (81,0%) dan sangat setuju (15,5%). Hasil
penelitian ini sejalan dengan teori tujuan pendidikan yaitu agar termotivasi senang
belajar di perpustakaan.116
116Cahyono, “Peranan User Education,” artikel diakses pada tanggal 7 mei 2015 dari
www.repository.um.ac.id
97
b. Variabel Pemanfaatan Perpustakaan
1) Indikator Penilaian: Pemanfaatan Perpustakaan sebagai Sumber Belajar
Mahasiswa
Tabel 4.15 Pernyataan 1
Peserta bisa menggunakan alat bantu penelusuran koleksi/OPAC
perpustakaan setelah mengikuti pendidikan pemakai Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 5 6,0 6,0 6,0
Setuju 45 53,6 53,6 59,5
Sangat
Setuju
34 40,5 40,5 100,0
Total 84 100,0 100,0
Sumber : Data Primer (2015)
Dilihat dari tabel 4.15 untuk pernyataan 1 menunjukkan sebagian besar
responden menjawab setuju sebanyak 45 responden (53, 6%) yang menyatakan
bahwa peserta bisa menggunakan alat bantu penelusuran koleksi /OPAC
perpustakaan setelah mengikuti pendidikan pemakai. Sedangkan sebagian kecil
responden menjawab tidak setuju sebanyak 5 responden (6,0%). Nilai kumulatif
untuk jawaban tidak setuju (6,0%) ditambah nilai persen valid jawaban setuju
(53,6%) dan sangat setuju (40, 5%). Hasil penelitian ini sejalan dengan teori
yang menyatakan bahwa tujuan dari pendidikan pemakai ini ialah agar
pemakai/pemustaka mengerti tata cara menggunakan catalog, komputer dan
media teknologi lain.117
117Rice, Teaching Library Use, h. 5
98
Tabel 4.16
Pernyataan 2
Program pendidikan pemakai dapat memotivasi peserta untuk lebih sering datang dan memanfaatkan perpustakaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 10 11,9 11,9 11,9
Setuju 36 42,9 42,9 54,8
Sangat Setuju 38 45,2 45,2 100,0
Total 84 100,0 100,0
Sumber : Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.16 untuk pernyataan 2 menunjukkan sebagian besar responden
menjawab sangat setuju sebanyak 38 reponden (45,2%) yang menyatakan bahwa
program pendidikan pemakai dapat memotivasi peserta untuk lebih sering datang dan
memanfaatkan perpustakaan. Sedangkan sebagian kecil responden menjawab tidak
setuju berjumlah 10 responden (11,9%). Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju
(11,9%) ditambah nilai persen valid jawaban setuju (42,9%) dan sangat setuju (45, 2%).
Hasil penelitian ini sejalan dengan penjelasan tentang tujuan pendidikan pemakai yang
sudah dijelaskan pada bab sebelumnya menyatakan bahwa dengan pendidikan pemakai
pemustaka termotivasi senang belajar di perpustakaan.118 Hal ini juga berkaitan dengan
tujuan pendidikan pemakai di perpustakaan menurut kepala perpustakaan menyatakan
bahwa:
“dengan kegiatan pendidikan pemakai ini yaitu agar mahasiswa dalam hal ini pemustaka akan termotivasi untuk datang dan belajar di perpustakaan.”119
118Cahyono, “Peranan User Education,” artikel diakses pada tanggal 7 mei 2015 dari
www.repository.um.ac.id 119Wawancara Pribadi dengan Lilik Istiqoriyah, Jakarta, 31 Maret 2016
99
2) Indikator Penilaian: pemanfaatan Sarana dan Prasarana
Tabel 4.17 Pernyataan 3
Peserta mengetahui dan dapat memanfaatkan sarana dan prasarana
perpustakaan dengan baik setelah mengikuti pendidikan pemakai Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 8 9,5 9,5 9,5
Setuju 41 48,8 48,8 58,3
Sangat Setuju 35 41,7 41,7 100,0
Total 84 100,0 100,0
Sumber : Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.17 untuk pernyataan 3 menunjukkan hampir setengahnya responden
menjawab setuju sebanyak 41 responden (48,8%) yang menyatakan bahwa peserta
mengetahui dan dapat memanfaatkan saranan dan prasarana perpustakaan dengan baik
setelah mengikuti pendidikan pemakai. Sedangkan sebagian kecil responden menjawab
tidak setuju sebanyak 8 responden (9,5%). Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju
(9,5%) ditambah nilai persen valid jawaban setuju (48,8%) dan sangat setuju (41,7%).
Hasil penelitian ini sesuai dengan latar belakang pendidikan pemakai diperpustakaan
yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa sarana dan prasarana serta koleksi di
perpustakaan merupakan suatu yang sangat besar, oleh karena itu perpustakaan harus
digunakan dan dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pemustaka.120
120Cahyono, “Peranan User Education,” artikel diakses pada tanggal 7 mei 2015 dari www.repository.um.ac.id
100
3) Indikator Penilaian: Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Informasi
Tabel 4.18 Pernyataan 4
Setelah mengikuti pendidikan pemakai, peserta tahu bahwa diperpustakaan
berlaku peraturan dan tata tertib yang harus di taati Frequency Percent Valid
Percent
Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 2 2,4 2,4 2,4
Setuju 41 48,8 48,8 51,2
Sangat Setuju 41 48,8 48,8 100,0
Total 84 100,0 100,0
Sumber : Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.18 untuk pernyataan 4 menunjukkan hampir setengahnya yang
menjawab setuju sebanyak 41 responden (48,8%) dan sangat setuju sebanyak 41
responden (48,8%) yang menyatakan bahwa setelah mengikuti pendidikan pemakai,
peserta tahu bahwa di perpustakaan berlaku peraturan dan tata tertib yang harus ditaati.
Sedangkan sebagian kecil responden menjawab tidak setuju sebanyak 2 responden
(2,4%). Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju (2,4%) ditambah nilai persen valid
jawaban setuju (48,8%) dan sangat setuju (48,8%). Hasil penelitian ini sesuai dengan
tujuan pendidikan pemakai yaitu untuk mengetahui kewajiban yang harus dipenuhi
pemustaka termasuk peraturan dan tata tertib yang harus pemustaka taati.121
121Cahyono, “Peranan User Education,” artikel diakses pada tanggal 7 mei 2015 dari www.repository.um.ac.id
101
4) Indikator Penilaian: pemanfaatan Sarana dan Prasarana Perpustakaan
Tabel 4.19 Pernyataan 5
Setelah mengikuti pendidikan pemakai, peserta dapat menggunakan jasa
peminjaman dan pengembalian di perpustakaan sesuai prosedur yang berlaku
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 3 3,6 3,6 3,6
Setuju 39 46,4 46,4 50,0
Sangat Setuju 42 50,0 50,0 100,0
Total 84 100,0 100,0
Sumber : Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.19 untuk pernyataan 5 menunjukkan setengahnya responden
menjawab sangat setuju sebanyak 42 responden (50,0%) yang menyatakan bahwa
setelah mengikuti pendidikan pemakai, peserta dapat menggunakan jasa peminjaman
dan pengembalian di perpustakaan sesuai prosedur yang berlaku. Sedangkan sebagian
kecil responden menjawab tidak setuju sebanyak 3 responden (3,6%). Nilai kumulatif
untuk jawaban tidak setuju (3,6%) ditambah nilai persen valid jawaban setuju (46,4%)
dan sangat setuju (50,0%). Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Rice yang
menyatakan bahwa tujuan yang ingin dicapai dari pengajaran perpustakaan salah
satunya adalah dapat menggunakan sumber-sumber yang tersedia di perpustakaan dan
dapat melakukan permintaan dan peminjaman.122
122 Rice, Teaching Library Use, h. 6
102
Tabel 4.20 Pernyataan 6
Peserta memanfatkan jasa fotocopy di perpustakaan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 3 3,6 3,6 3,6
Tidak Setuju 30 35,7 35,7 39,3
Setuju 35 41,7 41,7 81,0
Sangat Setuju 16 19,0 19,0 100,0
Total 84 100,0 100,0 Sumber : Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.20 untuk pernyataan 6 menunjukkan hampir setengahnya responden
menjawab setuju sebanyak 35 responden (41,7%) yang menyatakan bahwa peserta
memanfaatkan jasa fotocopy di perpustakaan. Sedangkan sebagian kecil responden yang
menjawab sangat tidak setuju berjumlah 3 responden (3,6%). Nilai kumulatif untuk
jawaban sangat tidak setuju (3,6%) ditambah nilai persen valid jawaban tidak setuju
(35,7%) setuju (41,7%) dan sangat setuju (19,0%). Hasil penelitian ini sejalan dengan
tujuan yang ingin dicapai dari orientasi pendidikan yaitu untuk mengenal bagian-bagian
layanan dan staf dari tiap bagian secara tepat, dari dasar tersebut pemustaka
memanfaatkan jasa layanan fotocopy di perpustakaan.123
123Rice, Teaching Library Use, h. 5
103
5) Indikator Penilaian: Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan oleh Mahasiswa
Tabel 4.21 Pernyataan 7
Peserta ingin lebih memanfaatkan koleksi di perpustakaan setelah
mengikuti pendidikan pemakai Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 5 6,0 6,0 6,0
Setuju 46 54,8 54,8 60,7
Sangat Setuju 33 39,3 39,3 100,0
Total 84 100,0 100,0
Sumber : Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.21 untuk pernyataan 7 menunjukkan sebagian besar responden yang
menjawab setuju sebanyak 46 responden (54,8%) yang menyatakan bahwa peserta
ingin lebih memanfaatkan koleksi di perpustakaan setelah mengikuti pendidikan
pemakai. Sedangkan sebagian kecil responden menjawab tidak setuju sebanyak 5
responden (6,0%). Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju (6,0%) ditambah nilai
persen valid jawaban setuju (54,8%) dan sangat setuju (39,3%). Hasil penelitian ini
sejalan dengan tujuan pendidikan pemakai yaitu agar peserta mampu memanfatkan
perpustakaan secara maksimal dengan efektif dan efisien dengan lebih memanfaatkan
koleksi yang ada di perpustakaan. Hal ini juga sejalan dengan latar belakang
diadakannya pendidikan pemakai yaitu sarana dan prasarana serta koleksi di
perpustakaan merupakan suatu investasi yang sangat besar, oleh karena itu perpustakaan
harus digunakan dan dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh pemustaka.124
124Cahyono, “Peranan User Education,” artikel diakses pada tanggal 7 mei 2015 dari
www.repository.um.ac.id
104
Tabel 4.22 Pernyataan 8
Setelah mendapatkan penjelasan tentang jenis-jenis koleksi pada saat pendidikan pemakai, peserta dapat menemukan jenis koleksi yang di
butuhkan dengan cepat dan tepat Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 10 11,9 11,9 11,9 Setuju 47 56,0 56,0 67,9 Sangat Setuju 27 32,1 32,1 100,0 Total 84 100,0 100,0
Sumber : Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.22 untuk pernyataan 8 menunjukkan sebagian besar responden yang
menjawab setuju sebanyak 47 responden (56,0%) yang menyatakan bahwa setelah
mendapatkan penjelasan tentang jenis-jenis koleksi pada saat pendidikan pemakai,
peserta dapat menemukan jenis koleksi yang peserta butuhkan dengan cepat dan tepat.
Sedangkan sebagian kecil responden menjawab tidak setuju sebanyak 10 responden
(11,9%). Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju (11,9%) ditambah nilai persen
valid jawaban setuju (56,0%) dan sangat setuju (32,1%). Hasil penelitian ini sejalan
dengan teori tujuan khusus dilakukannya pendidikan pemakai yaitu untuk
memperkenalkan kepada pemakai perpustakaan jenis-jenis koleksi dan ciri-
cirinya,125dan dapat menggunakan alat rujukan khusus seperti ensiklopedia, almanak,
bibliografi dll.126
125Cahyono, “Peranan User Education,” artikel diakses pada tanggal 7 mei 2015 dari www.repository.um.ac.id
126Rice, Teaching Library Use, h. 6
105
6) Indikator Penilaian: Pemanfaatan Perpustakaan dalam Meningkatkan
Pengetahuan Mahasiswa
Tabel 4.23 Pernyataan 9
Peserta suka memanfaatkan perpustakaan karena pustakawan siap
membimbing dan mengarahkan peserta dalam menemukan informasi yang di butuhkan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 2 2,4 2,4 2,4 Tidak Setuju 9 10,7 10,7 13,1 Setuju 46 54,8 54,8 67,9 Sangat Setuju 27 32,1 32,1 100,0 Total 84 100,0 100,0
Sumber : Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.23 untuk pernyataan 9 menunjukkan sebagian besar responden
menjawab setuju sebanyak 46 responden (54,8%) yang menyatakan bahwa peserta suka
memanfatkan perpustakaan karena pustakawan siap membimbing dan mengarahkan
peserta dalam menemukan informasi yang mereka butuhkan. Sedangkan sebagian kecil
responden yang menjawab sangat tidak setuju berjumlah 2 responden (2,4%). Nilai
kumulatif untuk jawaban sangat tidak setuju (2,4%) ditambah nilai persen valid jawaban
tidak setuju (10,7%) setuju (54,8%) dan sangat setuju (32,1%). Hasil penelitian ini
sesuai dengan latar belakang dilakukannya pendidikan pemaki diperpustakaan yaitu
dengan adanya kegiatan ini maka merupakan suatu kesempatan bagi pustakawan untuk
mengkaitkan diri bukan hanya sebagai petugas yang hanya melayani pemustaka
106
sajatetapi pustakwan ikut serta menyumbangkan pikiran dan kehliannya dalam
meningkatkan kualitas layanan perpustakaan.127
Tabel 4.24 Pernyataan 10
Pendidikan pemakai menyadarkan peserta untuk menggunakan
perpustakaan dan sumber informasi lain yang sesuai dengan bidangnya Frequency Percent Valid
Percent Cumulative Percent
Valid
Sangat Tidak Setuju 1 1,2 1,2 1,2 Tidak Setuju 3 3,6 3,6 4,8 Setuju 52 61,9 61,9 66,7 Sangat Setuju 28 33,3 33,3 100,0 Total 84 100,0 100,0
Sumber : Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.24 untuk pernyataan 10 menunjukkan lebih dari sebagian responden
yang menjawab setuju sebanyak 52 responden (61,9%) yang menyatakan pendidikan
pemakai menyadarkan peserta untuk menggunakan perpustakaan dan sumber informasi
lain yang sesuai dengan bidangnya. Sedangkan sebagian kecil responden menjawab
sangat tidak setuju sebanyak 1 responden (1,2%). Nilai kumulatif untuk jawaban sangat
tidak setuju (1,2) tidak setuju (4,8%) ditambah nilai persen valid jawaban setuju
(61,9%) dan sangat setuju (33,3%). Hasil penelitian ini sesuai dengan tujuan khusus
dilakukannya pendidikan pemakai yaitu agar pemakai perpustakaan dapat menggunakan
127Cahyono, “Peranan User Education,” artikel diakses pada tanggal 7 mei 2015 dari
www.repository.um.ac.id
107
sumber-sumber literature dan dapat menemukan informasi yang relevan dengan
masalah yang diahadapi.128
7) Indikator Penilaian: Pemanfatan Perpustakaan Sebagai Pusat Sumber
Belajar Mahasiswa
Tabel 4.25 Pernyataan 11
Setiap peserta mengunjungi perpustakaan, peserta selalu membawa buku
catatan untuk mencatat hal-hal yang di anggap penting dari informasi yang pesertadapatkan sebagai sumber belajar
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid
Tidak Setuju 7 8,3 8,3 8,3
Setuju 46 54,8 54,8 63,1
Sangat Setuju 31 36,9 36,9 100,0
Total 84 100,0 100,0
Sumber : Data Primer (2015)
Dilihat pada tabel 4.25 untuk pernyataan 11 menunjukkan sebagian besar responden
yang menjawab setuju sebanyak 46 responden (54,8%) yang menyatakan bahwa setiap
peserta mengunjungi perpustakaan, peserta selalu membawa buku catatan untuk
mencatat hal-hal yang peserta anggap penting dari informasi yang peserta dapatkan
sebagai sumber belajar. Sedangkan sebagian kecil responden menjawab tidak setuju
sebanyak 7 responden (8,3%). Nilai kumulatif untuk jawaban tidak setuju (8,3%)
ditambah nilai persen valid jawaban setuju (54,8%) dan sangat setuju (36,9%). Hasil
penelitian ini sesuai dengan latar belakang dilakukannya pendidian pemakai yaitu
pemustaka sebagian besar adalah seorang yang melakukan studi mandiri, sehingga
128Cahyono, “Peranan User Education,” artikel diakses pada tanggal 7 mei 2015 dari www.repository.um.ac.id
108
diharapkan dengan library intruction, pemustaka mampu untuk lebih memahami dan
menggunakan perpustakaan dengan fasilitas dan layanannya secara lebih efektif dan
efisien.129
3. Hasil Uji Kualitas Data
a. Hasil Uji Validitas
Untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari
penggunaan instrumen dilakukan uji validitas dengan menggunakan korelasi
Product Moment Pearson. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan dalam
kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Pada penelitian ini, validitas yang diuji adalah validitas konstruk dengan
mengorelasikan skor masing-masing butir dengan skor total dengan bantuan SPSS
versi 21. masing-masing item dikatakan valid bila nilai output Corected Item
Total Correlation (r-hitung) > r-tabel.
129Cahyono, “Peranan User Education,” artikel diakses pada tanggal 7 mei 2015 dari
www.repository.um.ac.id
109
Tabel 4.26
Hasil Total Uji Validitas Data Variabel PP dan PM Item-Total Statistics
Scale Mean
if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted PP-1 60,6786 26,775 ,351 ,796 PP-2 60,7619 27,268 ,169 ,804 PP-3 60,5833 27,234 ,199 ,802 PP-4 60,4881 25,916 ,400 ,792 PP-5 60,6071 26,506 ,289 ,798 PP-6 60,6548 27,169 ,186 ,803 PP-7 60,5476 26,323 ,371 ,794 PP-8 61,0000 26,096 ,292 ,799 PP-9 60,6310 26,790 ,329 ,796 PM-1 60,4048 24,413 ,624 ,778 PM-2 60,4167 25,162 ,406 ,792 PM-3 60,4286 24,947 ,474 ,787 PM-4 60,2857 26,857 ,220 ,802 PM-5 60,2857 25,773 ,400 ,792 PM-6 60,9881 25,120 ,329 ,799 PM-7 60,4167 25,138 ,496 ,786 PM-8 60,5476 25,118 ,452 ,789 PM-9 60,5833 24,415 ,498 ,785 PM-10 60,4762 25,457 ,439 ,790 PM-11 60,4643 25,601 ,392 ,792
Sumber : Data Primer (2015)
Tabel 4.26 menunjukkan hasil validitas dari dua variabel yang digunakan dalam
penelitian ini, yaitu Pendidikan Pemakai dan Pemanfaatan Perpustakaan. Maka
dijelaskan besarnya nilai r-tabel dengan uji sampel N=84 dan tingkat signifikansi
5% maka ditemukan besarnya r-tabel yaitu 0,231. Berdasarkan hasil uji validitas
menggunakan korelasi Product Moment Pearson, diketahui bahwa semua butir
pertanyaan (lihat pada kolom Corrrected Item-Total Correlation) mempunyai
nilai lebih besar dari 0,231. Kecuali butir pernyataan no 2, 3 dan 6 pada variabel
110
pendidikan pemakai menunjukkan nilai r-hitung lebih kecil dari r-tabel. Maka tiga
butir pernyataan diatas yang nilainya kecil harus disisihkan atau dibuang.
Tabel 4.27
Hasil Uji Validitas PP dan PM setelah Menyisihkan 3 butir pernyataan
Item-Total Statistics Scale Mean
if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted PP-1 51,4286 23,718 ,309 ,803 PP-4 51,2381 23,051 ,338 ,801 PP-5 51,3571 23,582 ,233 ,807 PP-7 51,2976 23,344 ,323 ,802 PP-8 51,7500 23,009 ,275 ,806 PP-9 51,3810 23,853 ,258 ,805 PM-1 51,1548 21,434 ,606 ,784 PM-2 51,1667 21,755 ,452 ,794 PM-3 51,1786 21,667 ,504 ,790 PM-4 51,0357 23,505 ,243 ,806 PM-5 51,0357 22,493 ,422 ,796 PM-6 51,7381 22,003 ,326 ,805 PM-7 51,1667 21,803 ,537 ,788 PM-8 51,2976 21,778 ,491 ,791 PM-9 51,3333 21,189 ,522 ,788 PM-10 51,2262 21,984 ,502 ,791 PM-11 51,2143 22,315 ,416 ,796
Sumber : Data Primer (2015)
Pada tabel 4.27 berdasarkan hasil uji validitas yang baru menggunakan korelasi
Product Moment Pearson, diketahui bahwa semua butir pertanyaan (lihat pada
kolom Corrected Item-Total Correlation) mempunyai nilai lebih besar dari 0,
231. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua variabel pertanyaan
yang terdapat dalam instrumen penelitian ini sudah valid.
111
b. Hasil Uji Realibilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dan variabel. Suatu kuesioner diakatakan reliabel atau handal, jika
jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu
kewaktu. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach
Alpha > 0,06.
Tabel 4.28
Hasil Uji Reliabilitas
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha
N of Items
,807 17
Sumber : Data Primer (2015)
Pada tabel 4.28 menunjukkan nilai cronbach”s alpha di atas variabel PP dan
PM sebesar 0,807. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan
dalam kuesioner ini reliable karena mempunyai nilai cronboch’s alpha > 0,06.
Hal ini menunjukkan bahwa setiap item pernyataan yang digunakan mampu
memperoleh data yang konsisten yang berarti bila pernyataan itu diajukan
kembali akan diperoleh jawaban yang relatif sama dengan jawaban sebelumnya.
4. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas model regresi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam
model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal atau tidak. Model regresi yang baik seharusnya distribusi regresi
112
residual normal atau mendekati kenormalan. Dasar pengambilan
keputusan untuk mendeteksi kenormalan adalah jika data menyebar
disekitar garis diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi
memenuhi asumsi normalitas.
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas Regresi pada Grafik Histogram
Gambar 4.3
Hasil Uji Normalitas Regresi pada Normal P-P Plot
113
Berdasarkan tampilan output chart pada gambar 4.2 dan 4.3 di atas kita
dapat melihat tampilan grafik histogram dan P-P Plot. Dimana grafik
histogram memberikan pola distribusi yang melenceng disekitar garis
diagonal yang artinya adalah data berdistribusi normal. Sedangkan pada
grafik P-P Pot terlihat titik-titik mengikuti dan mendeteksi garis
diagonalnyasehingga dapat disimpulkan model regresi layak dipakai
karena tidak memnuhi asumsi normalitas.
Tabel 4.29
Hasil Uji Normalitas pada One-Sample Kolmogrov-Smirnov Tes One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 84
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 3,97413161
Most Extreme
Differences
Absolute ,068
Positive ,068
Negative -,050
Kolmogorov-Smirnov Z ,626
Asymp. Sig. (2-tailed) ,828
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Data Primer (2015)
114
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogrof
Smirnov. Dasar pengambilan keputusan adalah uji normalitas nilai
sigfikansi. Jika nilai sig (signifikansi) > 0,05 maka data berdistribusi
normal. Sedangkan jika nilai sig (signifikansi) < 0,05 maka data
berdistribusi tidak normal.
Berdasarkan tabel 4.29 uji normalitas One-Sample Kolmogrov-Smirnov-
Test diperoleh nilai KSZ sebesar 0, 626 dan Asymp.Sig sebesar 0, 828
(8,28%) > 0,05 (5%) maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal.
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik multikolonieritas yaitu adanya hubungan
linear antar vaiabel independen dalam model regresi. Model regresi yang
baik mensyaratkan tidak adanya multikolonieritas dengan cara melihat
nilai tolerance dan VIF (Varian Inflation Factor). Metode pengambilan
keputusan yaitu jika semakin mendekati terjadinya masalah
multikolonieritas.
115
Tabel 4.30
Hasil Uji Multikolonieritas Pemanfaatan Perpustakaan
Coefficientsa Model Unstandardi
zed Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF
1
(Constant) 24,518
4, 868
5,037 ,000
Pendidikan Pemakai
,411 ,174 ,252 2,359 ,021 1,000 1,000
a. Dependent Variable: Pemanfaatan Perpustakaan
Sumber : Data Primer (2015)
Berdasarkan hasil output uji multikolonieritas pada tabel 4.30 diatas,
diketahui bahwa nilai Tolerance dan VIF variabel pendidikan
Perpustakaan (independen) sebesar 1,000, artinya nilai tolerance pada
variabel tersebut > 0,10. Sedangkan nilai VIF < 5 atau 10. Maka
berdasarkan nilai tolerance dan VIF tidak ditemui masalah
multikolonieritas antar variabel independent.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya
ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model
regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak
116
adanya gejala heteroskedastisitas. Model uji hetereskedstisitas pada
penelitian ini dengan melihat pola titik-titik pada scatterplot regresi.
Gambar 4.4
Hasil Uji Heterokedastisitas Pada Scatterplot Regresi
Pada gambar 4.4 hasil output di atas dapat diketahui bahwa titik-titik
tidak membentuk pola yang jelas, dan titik-titik menyebar di atas dan di
bawah angka 0 pada sumbu Y. Jadi dapat disimpulkan tidak terjadi
masalah heteroskedastisitas dalam model regresi.
5. Analisis Regresi Sederhana
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) bertujuan mengukur seberapa jauh
kemampuan variabel independent pendidikan pemakai (PP) dalam
menjelaskan variabel dependent Pemanfaatan Perpustakaan (PM). Nilai
variabel dependent seluruhnya dapat dijelaskan oleh variabel
117
independent. Nilai (R2) berkisar dari 0 sampai 1, jika nilai (R2) semakin
mendekati angka 0 berarti semakin lemah kemampuan variabel
independent untuk menjelaskan fluktuasi variabel dependent. Untuk
melihat besarnya pengaruh secara simultan dapat dilihat perhitungan
model summary, khususnya angka R squere pada tabel berikut ini:
Tabel 4.31
Hasil Uji Koefisien Determinasai Pemanfaatan Perpustakaan
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,252a ,064 ,052 3,99829 a. Predictors: (Constant), Pendidikan Pemakai b. Dependen Variable: Pemanfaatan Perpustakaan
Sumber : Data Primer (2015)
Besarnya angka R squere (r2) adalah 0,064. Angka tersebut menunjukkan
pengaruh pendidikan pemakai secara simultan itung koefisien
determinasi (KD) dengan menggunakan rumus:
KD = r2 x 100%
KD = 0,064 X 100%
KD = 6,4%
Angka tersebut mempunyai arti bahwa pengaruh pendidikan pemakai
secara gabungan terhadap pemanfaatan perpustakaan adalah 6,4%.
Adapaun sisanya sebesar 94,6% (100% - 6,4%) dipengaruhi oleh faktor
lain. Dengan kata lain, variabel pemanfaatan perpustakaan di Fakultas
118
Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidyatullah Jakarta adalah sebesar 6,4
%, ssedangkan pengaruh lainnya sebesar 94,6% disebabkan oleh
variabel-variabel lain di luar model ini. Selanjutnya untuk mengetahui
apakah model regresi diatas sudah benar atau tidak, diperlukan uji
hipotesis menggunakan angka F dibawah ini.
b. Uji Signifikansi Simultan F (Uji statistik F)
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh semua variabel
independentyang dimasukkan dalam model regresi secara bersama-sama
terhadap variabel dependent yang diuji pada tingkat signifikan 0,05.
Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 4.32, jika nilai probabilitas < 0,05
maka Ha diterima dan menolak Ho, sedangkan jika nilai probabilitas
>0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha.
Tabel 4.32
Hasil Uji Simultan F Pemanfaatan Perpustakaan
ANOVAa
Model Sum of
Squares
Df Mean
Square
F Sig.
1
Regression 88,931 1 88,931 5,563 ,021b
Residual 1310,879 82 15,986
Total 1399,810 83
a. Dependent Variable: Pemanfaatan Perpustakaan
b. Predictors: (Constant), Pendidikan Pemakai
Sumber : Data Primer (2015)
119
Hipotesis:
H0 : Tidak ada hubungan linier antara pendidikan pemakai dengan
pemanfaatan perpustakaan.
H1 : Ada hubungan linier antara pendidikan pemakai terhadap
pemanfaatan perpustakaan.
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.32 menunjukkan bahwa
dari uji Ftest nilai Fhitung sebesar 5,563 dengan nilai signifikansi sebesar 0,021
lebih kecil dari nilai probabilitas (p-value) 0,05 (0,021 <0,05). Dengan
tingkat signifikansi 5 % dari df1 dan df2=84, didapat nilai Ftabel = 2,323.
Karena nilai Fhitung (5,563) > dari Ftabel (2,323), maka H0 ditolak dan H1
deterima. Artinya ada hubungan linier antara pendidikan pemakai terhadap
pemanfaatan perpustakaan. Dengan demikian model regresi di atas sudah
layak dan benar.
c. Uji Signifikan Parsial (Uji Statistik T)
Selanjutnya untuk melihat besarnya pengaruh variabel pendidikan
pemakai terhadap pemanfaatan perpustakaan digunakan uji T, sedangkan
untuk melihat besarnya pengaruh digunakan angka beta atau
Standardized Coeficientdi bawah ini:
120
Tabel 4.33
Hasil Uji T Pendidikan Pemakai
Coefficientsa Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 24,518 4,868 5,037 ,000 Pendidikan Pemakai
,411 ,174 ,252 2,359 ,021
a. Dependent Variable: Pemanfaatan Perpustakaan Sumber : Data Primer (2015)
Untuk melihat apakah ada hubungan linier antara pendidikan pemakai
terhadap pemanfaatan perpustakaan, maka ditentukan hipotesis sebagai
berikut:
H0 : Tidak ada hubungan linier antara pendidikan pemakai terhadap
perpustakaan.
H1 : Ada hubungan linier antara pendidikan pemakai terhadap
pemanfatan perpustakaan.
Kriteria uji hipotesisnya dalah:
Jika tpenelitian > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Jika tpenelitian < ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh angka tpenelitian sebesar 2,359> t
tabelnya yaitu, 1,663 sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya , ada
hubungan linier antara pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan
perpustakaan. Pengaruh pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan
pepustakaan sebesar 0,252 atau sebesar 25, 5%.
121
d. Uji Analisis Korelasi Antar Variabel
Tabel 4.34
Statistik Deskriptif Korelasi Antar Variabel
Descriptive Statistics N Mean Std.
Deviation Pendidikan Pemakai 84 27,7976 2,51635
Pemanfaatan Perpustakaan 84 35,9524 4,10672 Valid N (listwise) 84
Sumber : Data Primer (2015)
Nilai rata-rata pendidikan pemakai sebesar 27,7976 dengan standar
deviasi 2, 51635.
Nilai rata-rata pemanfaatan Perpustakaan adalah sebesar 35,9524 dengan
standar deviasi 4, 10672.
Tabel 4.35
Hasil Uji Korelasi
Correlations Pendidikan
Pemakai Pemanfaatan Perpustakaan
Pendidikan Pemakai
Pearson Correlation
1 ,252*
Sig. (2-tailed) ,021 N 84 84
Pemanfaatan Perpustakaan
Pearson Correlation
,252* 1
Sig. (2-tailed) ,021
N 84 84 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sumber : Data Primer (2015) Berdasarkan perhitungan diperoleh angka antar variabel PP dan PM
sebesar 0,252. Untuk menafsirkan angka tersebut digunkan kriteria
sebagai berikut:
122
0 - 0,25 : korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)
> 0, 25 – 0,5 : korelasi cukup kuat
> 0,5 – 0,75 : korelasi kuat
> 0, 75 – 1 : korelasi sangat kuat
Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan hipoteis :
Ho; p = 0 : tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua
variabel
Ha; p ≠ 0 : ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel
Pengujian berdasarkan signifikan:
Jika probabilitas > 0,05 maka Hubungan kedua variabel signifikan.
Jika probabilitas < 0,05 maka Hubungan kedua variabel tidak signifikan.
Berdasarkan hasil uji korelasi terdapat hubungan antara variabel
pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan perpustakaan sebesar 0,252
maka dapat ditafsirkan hubungan antara kedua variabel tersebut cukup
kuat. Apabila terjadi kenaikan pendidikan pemakai, maka pemanfaatan
perpustakaan akan mengalami kenaikan kuat, begitu juga sebaliknya.
e. Menghitung Pengaruh Langsung (Direct Effect atau DE)
Untuk menghitung pengaruh langsung DE digunakan formula sebagai
berikut:
Pengaruh variabel Pendidikan Pemakai terhadap Pemanfaatan
Perpustakaan.
X1→Y1 = 0, 252
123
f. Menghitung Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect atau IE)
Untuk mengitung pengaruh tidak langsung atau IE digunakan formula
seperti di bawah ini:
Pengaruh variabel Pendidikan Pemakai dan Pemanfaatan Perpustakaan.
X1→Y1 = (0,252 X 0,252) = 0, 063504
g. Menghitung Pengaruh Total (Total Effect)
Pengaruh variabel Pendidikan Pemakai dan Pemanfaatan Perpustakaan.
X1→Y1 = (0,252 + 0,252) = 0,504
h. Diagram Jalur
Secara keseluruhan pengaruh langsung masing-masing variabel dapat
dilihat dari diagram jalur sebagai berikut:
Gambar 4.5
Keterangan:
Pengaruh Pendidikan Pemakai terhadap Pemanfaatan Perpustakaan
secara langsung sebesar 0,252 yang berarti cukup kuat.
C. Pembahasan
Pada pembahasan ini penulis akan membahas hasil dari jawaban–jawaban
responden terhadap kuesioner yang telah diisi oleh mahasiswa semester 3
Fakultas Syariah dan Hukum Uin Syarif Hidayatullah Jakarta. Variabel yang
X1 Y1
124
digunakan dalam penelitian ini yaitu pendidikan pemakai dan pemanfaatan
perpustakaan, diuji secara statistik deskriptif. Skor penelitian kriteria skala likert
dengan rumus aritmatika mean yaitu:
Interva l=
=
= 0,75
Keterangan:
Nilai besar 1,00 - 1,74 = sangat rendah
Nilai besar 1,75 - 2,49 = rendah
Nilai besar 2,50 - 3,24 = tinggi
Nilai besar 3,25 - 4,00 = sangat tinggi.
Tabel 4.36
Hasil Uji Statistik Deskriptif Pendidikan Pemakai (PP)
Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation PP-1 84 2,00 4,00 3,0714 ,40437 PP-4 84 2,00 4,00 3,2619 ,54039 PP-5 84 2,00 4,00 3,1429 ,54092 PP-7 84 2,00 4,00 3,2024 ,48545 PP-8 84 1,00 4,00 2,7500 ,63767 PP-9 84 2,00 4,00 3,1190 ,42241
Valid N (listwise)
84
Sumber : Data Primer (20150
125
Tabel 4.37
Hasil Uji Statistik Deskrptif Pemanfaatan Perpustakaan (PM)
Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation PM-1 84 2,00 4,00 3,3452 ,59098 PM-2 84 2,00 4,00 3,3333 ,68254 PM-3 84 2,00 4,00 3,3214 ,64305 PM-4 84 2,00 4,00 3,4643 ,54764 PM-5 84 2,00 4,00 3,4643 ,56922 PM-6 84 1,00 4,00 2,7619 ,80089 PM-7 84 2,00 4,00 3,3333 ,58769 PM-8 84 2,00 4,00 3,2024 ,63587 PM-9 84 1,00 4,00 3,1667 ,70853
PM-10 84 1,00 4,00 3,2738 ,58806 PM-11 84 2,00 4,00 3,2857 ,61255 Valid N
(listwise) 84
Sumber : Data Primer (2015)
1. Variabel Pendidikan Pemakai
a. Indikator Penilaian: Tingkatan Pendidikan Pemakai
1) Pernyataan nomor satu mengenai pemahaman terhadap materi
pendidikan pemakai yang dijelaskan oleh putakawan dan
narasumber lainnya. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-
ratanya adalah 3,07. Nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24
yang menunjukkan variabel pendidikan pemakai yang
dipersepsikan responden adalah bernilai tinggi. Berdasarkan
data tersebut penulis menyimpulkan bahwa materi pendidikan
pemakai yang dilakukan perpustakaan FSH yang dijelaskan
126
oleh pustakawan dan narasumber lainnya dapat dipahami oleh
peserta.
b. Indikator Penilaian : Metode Pendidikan Pemakai
2) Pernyataan nomor empat mengenai pengajaran keterampilan
kepada peserta pendidikan pemakai agar peserta mampu dan
ahli dalam menggunakan perpustakaan. Dari hasil penelitian
ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,26. Nilai tersebut berada
pada skala 3,25-4,00 yang berarti variabel pendidika pemakai
yang dilakukan perpustakaan FSH dipersepsikan responden
adalah sangat tinggi. Berdasarkan data tersebut penulis
menyimpulkan bahwa peserta mampu dan ahli dalam
menggunakan perpustakaan karena pustakawan mengajarkan
keterampilan kepada peserta pendidikan pemakai.
3) Pernyataan nomor lima mengenai kemampuan pustakawan
dalam memberikan jawaban dari pertanyaan peserta
pendidikan pemakai. Dari hasil penelitian bisa dilihat rata-
ratanya adalah 3,14. Nilai tersebut berada pada skala 2,50-3,24
yang berarti variabel pendidikan pemakai yang dilakukan
perpustakaan FSH dipersepsikan responden adalah tinggi.
Berdasarkan data tersebut penulis menyimpulkan pustakawan
memiliki kemampuan dalam memberikan jawaban dari
pertanyaan peserta pendidikan pemakai.
127
4) Pernyataan nomor tujuh mengenai sikap hormat pustakawan
dalam menerima pendapat dan masukan dari peserta
pendidikan pemakai. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-
ratanya adalah 3,20. Nilai tersebut berada pada skala 2,50-
3,24 yang berarti variabel pendidikan pemakai yang dilakukan
perpustakaan FSH dipersepsikan responden tinggi.
Berdasarkan data tersebut penulis menyimpulkan bahwa
pendapat dan masukan dari peserta pendidikan pemakai
pustakawan sangat menghormatinya.
c. Indikator tujuan dan manfaat pendidikan pemakai untuk
mahasiswa
5) Pernyatan nomor delapan mengenai waktu pelaksanaan
pendidikan pemakaicukup memperjelas materi pendidikan
pemakai. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya
adalah 2,75. Nilai tesebut berada pada skala 2,50-3,24 yang
berarti variabel pendidikan pemakai yang dilakukan
perpustakaan FSH dipersepsikan responden tinggi.
Berdasarkan data tersebut penulis menyimpulkan bahwa waktu
satu hari cukup memperjelas materi pendidikan pemakai.
6) Pernyataan nomor sembilan mengenai kesan, peserta memiliki
kesan yang baik dan menarik terhadap perpustakaan. dari hasil
penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,11. Nilai
tersebut berada padaskala 2,50-3,24 yang berarti variabel
128
pendidikan pemakai yang dilakukan perpustakaan FSH
dipersepsikan responden tinggi. Berdasarkan data tersebut
penulis menyimpulkan bahwa kegiatan pendidikan pemakai
memiliki kesan yang baik dan menarik terhadap perpustakaan.
2. Variabel pemanfaatan perpustakaan
a. Indikator penilaian : Pemanfaatan perpustakaan sebagai
pusat sumber belajar mahasiswa
1) Pernyataan nomor satu mengenai kemampuan dalam
menggunakan alat bantu penelusuran koleksi/OPAC
perpustakaan setelah mengikuti pendidikan pemakai. Dari
hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,34. Nilai
tersebut berada pada skala 3,25 - 4,00 yang berarti variabel
pemanfatan perpustakaan FSH di persepsikan responden
adalah sangat tinggi. Berdasarkan data tersebut penulis
menyimpulkan bahwa setelah mengikuti pendidikan pemakai
peserta bisa menggunakan alata bantu penelusuran koleksi
/OPAC perpustakaan.
2) Pernyataan nomor dua mengenai Program pendidikan pemakai
yang dapat memotivasi peserta untuk lebih sering datang dan
memanfaatkan perpustakaan. dari hasil penelitian ini bisa
dilihat rata-ratanya adalah 3,33. Nilai tersebut berada pada
skala 3,25-400 yang berarti variabel pemanfaatan perpustakaan
FSH di persepsikan responden sangat tinggi. Berdasarkan data
129
tersebut penulis menyimpulkan bahwa program pendidikan
pemakai dapat memotivasi peserta untuk lebih sering datang
dan memanfaatkan perpustakaan.
3) Pernyataan nomor sebelas mengenai peserta yang selalu
membawa buku catatan untuk mencatat hal-hal yang peserta
anggap penting dari informasi yang peserta dapatkan sebagai
sumber belajar. Dari hasil penelitian ini bisa dilihat rata-
ratanya adalah 3,28. Nilai tersebut berada pada skala 3,25-400
yang berarti variabel pemanfaatan perpustakaan FSH di
persepsikan responden sangat tinggi. Berdasarkan data tersebut
penulis menyimpulkan bahwa peserta selalu membawa buku
catatan untuk mencatat hal-hal yang dianggap penting dari
informasi yan didapatkan sebagai sumber belajar.
b. Indikator penilian : Pemanfaatan sarana dan prasarana
perpustakaan.
4) Pernyataan nomor tiga mengenai peserta yang mengetahui
dan dapat memanfaatkan sarana dan prasarana perpustakaan
dengan baik setelah mengikuti pendidikan pemakai. Dari hasil
penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,32. Nilai
tersebut berada pada skala 3,25-4.00 yang berarti variabel
pemanfatan perpustakaan FSHdi persepsikan responden sangat
tinggi. Berdasarkan data tersebut penulis menyimpulkan
bahwa setelah mengikuti pendidikan pemakai peserta
130
mngetahui dan dapat memanfaatkan sarana dan prasarana
perpustakaan dengan baik.
5) Pernyataan nomor lima mengenai peserta yang dapat
menggunakan jasa peminjaman dan pengembalian di
perpustakaan sesuai prosedur yang berlaku. Dari hasil
penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,46. Nilai
tersebut berada pada skala 3,25-4,00 yang berarti variabel
pemanfaatan perpustakaan FSH di persepsikan responden
sangat tinggi. Berdasarkan data tersebut penulis
menyimpulkan bahwa setelah mengikuti pendidikan pemakai,
peserta dapat menggunakan jasa layanan sirkulasi sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
6) Pernyataan nomor enam mengenai peserta yang memanfaatkan
jasa fotocopy di perpustakaan. dari hasil pnelitian ini bisa
dilihat rata-ratanya adalah 2,76. Nilai tersebut berada pada
skala 2,50-3,24 yang berarti variabel pemanfaatan
perpustakaan FSH di dpersepsikan responden tinggi.
Berdasarkan data tersebut penulis menyimpulkan bahwa
peserta memanfaatkan jasa fotocopy di perpustakaan.
c. Indikator Penilaian : pemanfaatan perpustakaan sebagai
sumber informasi.
7) Pernyataan nomor empat setelah mengikuti kegiatan
pendidikan pemakai, peserta tahu bahwa diperpustakaan
131
berlaku peraturan dan tata tertib yang harus peserta taati.
Berdasarkan hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah
3,46. Nilai tersebut berada pada skala 3,25-4,00 yang berarti
variabel Pemanfaatan perpustakaan FSH dipersepsikan
responden sangat tinggi. Berdasarkan data tersebut penulis
menyimpulkan bahwa setelah mengikuti pendidikan pemakai,
peserta tahu bahwa diperpustakaan berlaku peraturan dan tata
tertib yang harus ditaati.
d. Indikator Penilaian:pemanfaatan koleksi perpustakaan oleh
mahasiswa
8) Pernyataan nomor tujuh mengenai peserta yang ingin lebih
memanfatkan koleksi di perpustakaan setelah mengikuti
pendidikan pemakai. Berdasarkan hasil penelitian ini bisa
dilihat rata-ratanya adalah 3,33. Nilai tersebut berada pada
skala 3,25-4,00 yang berarti variabel pemanfaatan pepustakaan
di persepsikan responden sangat tinggi. Berdasarkan data
tersebut penulis menyimpulkan bahwa setelah mengikuti
pendidikan pemakai, peserta ingin lebih memanfaatkan koleksi
perpustakaan.
9) Pernyataan nomor delapan mengenai pemahaman terhadap
penjelasan tentang jenis-jenis koleksi pada saat pendidikan
pemakai, peserta dapat menemukan jenis koleksi yang peserta
butuhkan dengan cepat dan tepat. Berdasarkan hasil penelitian
132
ini bisa dilihat rata-ratanya adalah 3,20. Nilai tersebut berada
pada skala 2,50-3,24 yang berarti variabel pemanfaatan
perpustakaan di persepsikan responden tinggi. Berdasarkan
data tersebut penulis menyimpulkan bahwa peserta dapat
menumukan koleksi yang mereka butuhkan dengan cepat dan
tepat setelah mendapat penjelasan tentang jenis-jenis koleksi
perpustakaan.
e. Indikator Penilaian : pemanfaatan perpustakaan dalam
meningkatkan penegetahuan mahasiswa
10) Pernyataan nomor sembilan peserta yang suka memanfaatkan
perpustakaan karena pustakawan siap membimbing dan
mengarahkan peserta dalam menemukan informasi yang
peserta butuhkan. Berdasarkan hasil penelitian ini bisa dilihat
rata-ratanya adalah 3,16. Nilai tersebut berada pada skala 2,50-
3,24 yang berarti variabel pemanfaatan perpustakaan di
persepsikan responden tinggi. Berdasarkan data tersebut
penulis menyimpulkan bahwa peserta suka memanfaatkan
perpustakaan karena pustakawannya yang siap membimbing
dan mengarahkan peserta dalam menemukan informasi yang
mereka butuhkan.
11) Pernyataan nomor sepuluh mengenai Pendidikan pemakai
yang menyadarkan peserta untuk menggunakan perpustakaan
dan sumber informasi lain yang sesuai dengan bidang peserta.
133
Berdasarkan hasil penelitian ini bisa dilihat rata-ratanya adalah
3,27. Nilai tersebut berada pada skala 3,25-4,00 yang berarti
bahwa variabel pemanfatan perpustakaan di persepsikan
menurut responden sangat tinggi. Berdasarkan data tersebut
penulis menyimpulkan bahwa peserta dapat menggunakan
perpustakaan dan sumber informasi lain yang sesui bidangnya
setelah mengikuti pendidikan pemakai.
Berdasarkan hasil pengujian terhadap beberapa konstruk dalam model
penelitian ini, dapat digambarkan jawaban hipotesis yang telah
dirumuskan sebagai berikut:
Tabel 4.38
Hasil Uji Hipotesis
Hipot
esis
Hubunga
n
Hasil
Uji T
Nilai
Pengaruh
Signifika
nsi
keterangan
H1 PP→PM 2,359 0,252 0,021 Diterima
Sumber : Data Primer (2015)
Hasil uji T pada Hipotesis dapat dilihat pada tabel 4.38 menunjukkan ada
pengaruh signifikan antara variabel pendidikan pemakai terhadap
pemanfaatan perpustakaan. Penelitian ini menunjukkan bahwa nilai
konstruk eksternal pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan
perpustakaan FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah sebesar 0,021
atau <0,05 artinya signifikan pada tingkat signifikansi 5%.
134
Tabel 4.39
Nilai Rata-Rata Variabel Perolehan Konstruk
Konstruk Rata-rata Keterangan
Pendidikan Pemakai (PP) 2,77 Tinggi
Pemanfaatan
Perpustakaan (PM)
3,59
Sangat tinggi
Sumber : Data Primer (2015)
Berdasarkan nilai rata-rata variabel perolehan konstruk diatas,
menunjukkan variabel pendidikan pemakai sebesar 2,77 dan variabel
pemanfaatan perpustakaan sebesar 3,59 pada rentang 0-4. Maka dapat
disimpulkan pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan perpustakaan
FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta adalah tinggi dan sangat tinggi.
Tabel 4.40
Hasil Uji Konstruk
PP→PM 0,252
Sumber : Data Primer (2015)
Hasil pengujian korelasi antara variabel pendidikan pemakai dan
pemanfaatan perpustakaan sebesar 0,252, hal ini menunjukkan bahwa
nilai antara variabel memiliki nilai skala korelasi antara 0,025-0,5
sehingga hubungan antar variabel pendidikan pemakai dan pemanfaatan
perpustakaan adalah cukup kuat.
135
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan hasil uji hipotesis yang telah
diajukan dengan model analisis regresi linear sederhana dan analisis korelasi
maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Berdasarkan nilai rata-rata variabel perolehan konstruk dan hasil output
SPSS pada statistik deskriptif menunjukkan bahwa variabel pendidikan
pemakai sebesar 2,77 dan variabel pemanfataan perpustakaan sebesar 3,59
pada rentang nilai 0-4. Maka dapat disimpulkan tingkat pendidikan pemakai
terhadap pemanfatan perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta adalah tinggi dan sangat tinggi.
2. Pendidikan pemakai berpengaruh terhadap pemanfaatan perpustakaan
sebesar 6,4%, sedangkan sisanya sebesar 94,6% dijelaskan oleh faktor-faktor
lain yang tidak diteliti. Hal ini berarti sebagian kecil sumbangan pengaruh
yang diberikan variabel pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan
perpustakaan. Ada pengaruh signifikan sebesar 0,021 antara variabel
pendidikan pemakai dan pemanfatan perpustakaan. Hal ini berarti variabel
pendidikan pemakai berpengaruh secara signifikan terhadap pemanfaatan
perpustakaan, karena nilai pengaruh signifikan lebih kecil dari 0,005.
Korelasi variabel pendidikan pemakai sebesar 0,252. Hal ini menunjukkan
bahwa nilai antara variabel tersebut memiliki nilai sebesar 0,25-0,5, artinya
mempunyai hubungan yang cukup kuat antar variabel. Dengan demikian
136
dapat disimpulkan pendidikan pemakai terhadap pemanfaatan perpustakaan
FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, berpengaruh dan mempunyai
hubungan yang cukup kuat.
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan atau kelemahan dalam penelitian ini terletak pada hal-hal
sebagai berikut:
1. Penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan kuantitatif, dalam metode
penelitian kuantitatif lebih sistematis, terencana, terstruktur, jelas dari awal
hingga akhir penelitian. Oleh sebab itu penelitian pendidikan ini bisa
diperdalam dengan pendekatan kualitatif, agar bisa dilihat lebih jauh
perkembangannya karena dengan pendekatan kualitatif ini, menghasilkan
data dekriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang
diamati dan prilaku yang diamati. Artinya dengan pendekatan kualitatif
penelitian tentang pendidikan pemakai ini bisa dikaji lebih dalam lagi.
2. Dalam penelitian ini tidak adanya data statistik perpustakaan yang penulis
peroleh, karena perpustakaan tidak mempunyai data-data statistik tersebut
berupa data kunjungan, layanan reverence, layanan sirkulasi dan sebagainya.
3. Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa FSH
semester 3 yang sudah mengikuti kegiatan pendidikan pemakai, namun
dalam penelitian ini pengambilan jumlah sampel perjurusan tidaklah sama,
hal ini disebabkan karena kondisi lapangan yang tidak memungkinkan pada
137
saat menyebarkan angket penelitian, responden ada yang bisa dan ada juga
yang tidak bisa.
C. Saran
Berdasarkan temuan penelitian, maka dapat disampaikan saran-saran sebagai
berikut:
1. Pendidikan pemakai perlu ditingkatkan untuk mendapatkan hasil yang
maksimal. Agar mencapai hasil tersebut, diadakan pula pelayanan kegiatan
pendidikan pemakai secara individu maupun berkelompok di ruang masing-
masing.
2. Pihak fakultas dan perpustakaan hendaknya meningkatkan kualitas dan
kuantitas fasilitas dan staf perpustakaan. Hal ini diharapkan dapat
meningkatkan kegiatan pendidikan pemakai.
3. Perlu dilakukan kajian lanjutan lebih dalam untuk peneliti berikutnya
berkaitan dengan berbagai permasalahan pendidikan pemakai di
perpustakaan.
138
DAFTAR PUSTAKA
Aan Prabowo. Jurnal Ilmu Perpustakaan Volume 2 Nomor 2. Semarang: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Dipenoogoro, 2013.
Abdul Rahman Saleh dan Fahidin. Manjemen Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta:
Universitas Terbuka, Depdikbud, 1995. Abiodun, Adegbile Samuel. “Method of User Education in Academic Libraries and
Relationship Between User Eduction and Information Literacy,” Artikel diakses pada tanggal 1 september 2015 dari www.academia.edu/3828315/USER_EDUCATION_AND_INFORMATION_LITERACY
Achmad, dkk. Layanan Cinta: Perwujudan Layanan Prima++Perpustakaan. Jakarta: Sagung Seto, 2012.
Ade Abdul Hak. “Pendidikan Pemakai: Perubahan Prilaku Pada Siswa Madrasah dalam
Sistem Pembelajaran Berbasis Perpustakaan,” dalam Sudarnoto Abdul Hakim, ed. Perpustakaan Sebagai Center For Learning Society: Gagasan untuk Pengembangan Perpustakaan Madrasah. Jakarta:Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006.
---------- “Analisis Technology Acceptance Model Atas Penerimaan Para Tenaga
Peprustaaan Madrasah Terhadap Otomasi Perpustakaan”,Jakarta: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Mayarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.
Ali Muhtadi. “Mobilitas Mahasiswa Teknologi Pendidikan Mencari Sumber Belajar dalam Upaya Peningkatan Kualitas Proses Pembelajaran.” Artikel diakses pada tanggal 30 September 2015 dari http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132280878/4.%20Mobilitas%20mahasiswa%20TP%20mencari%20sumber%20belajar%20dalam%20upaya%20peningkatan%20kualitas%20pembelajaran.pdf
Anas Sudjiono. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2008. Arif Furchan.Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2004. Asrorun Ni’am Sholeh. Perpustakaan Jendela Peradaban: Teks, Konteks, dan
Dinamika Pembahasan Undang-Undang tentang Perpustakaan. Jakarta: eLSAS, 2008.
139
Badan Standardisasi Nasional. SNI 7330-2009 “Tentang Perpustakaan Perguruan Tinggi.” diakses pada tanggal 29 Maret 2015 dari http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/387/jbptunikompp-gdl-ubudiyahse-19343-5-21413_sn-9.pdf.
Bruce, Crristine. “Seven Faces of Information Literacy: Toward Inviting Students into New Experiences.” Artikel diakses pada tanggal 1 oktober 2015 dari www.files.kennison.name.
Darmono. “Pengembangan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber Belajar.” Jurnal Perpustakaan Sekolah, Nomor 1 Tahun 2007, artikel diakses pada tanggal 30 September 2015 dari http://library.um.ac.id/images/gbjps/art01dar.pdf#page=1&zoom=70,-11,-10
Emzir.Metodologi Penelitian Pendidikan: Kualitatif dan Kuantitatif.Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2008. Fjalbrant, Nancy and Malley. User Education In Libraries. England: Clive Binglery,
1984. F. Rahayuningsih. Pegelolaan Perpustakaan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007.
Grantino One Pradika. “Pengaruh pendidikan pengguna (User Education) terhadap pemanfaatan layanan perpustakaan di UPT Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Surakarta.” Artikel diakses pada tanggal 28 Februari 2015 dari https://www.google.com/search?q=pendidikan+pemakai+perpustakaan.pdf
Hasugian, Jonner. “Library Skill dan Computer Literacy Mahasiswa Baru Pengguna
Perpustakaan, Universitas Sumatera Utara, 2002.”Artikel diakses pada 7 Mei 2015 dari www.http://repository.usu.ac.Id
Heny Sulistiyani. “Pengaruh Pendidikan Pemakai Terhadap Pemanfaatan Perpustakaan
di Perpustakaan Perintis SMAN 11 Yogyakarta.” Skripsi S1 Program Studi Ilmu Perpustakaan Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009.
Imam Ghozali.Aplikasi Multivariate program SPSS. Semarang: Universitas
Diponegoro, 2009. Iqbal Hasan. Analisis Data Penelitian dengan statistik. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2004. Jonatan Sarwono.Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Yogyakarta: Andi
Yogyakarta, 2006. Jonathan Sarwono & Ely Suhayati.Riset Akuntansi Menggunakan SPSS. Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2006.
140
Kamus Besar Bahasa Indonesia online, diakses pada tanggal 31 Agustus 2015 dari
http://kbbi.id/manfaat. Konsistensi, “Uji Analisis Korelasi dengan Program SPSS”, artikel diakses pada 8
November 2015 dari http://konsistensi.com.2013/05/uji-analisis-korelasi-dengan-program-html
Konsistensi, “Uji Multikolonieritas dengan Melihat Nilai Tolerance dan FIV”, artikel
diakses pada 9 November 2015 dari http://www.com2013/07/uji-multikolonieritas-dengan-melihat.html
Kumar B.Ravi, dan M.Phil. “User Education in Libraries.” International Journal of Library and Information Science Vol. 1. (June 2009)diakses pada tanggal 15 September 2015 darihttp://www.academicjournals.org/ijlis.
Lasa HS. Kamus Kepustakaan Indonesia. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2009. Lau, Jesus. “Guidlines on Information Literacy for Lifelong Learning.” Artikel diakses
pada 1 oktober 2015 dari www.ifla.org/VII/s42/index.htm
Leonard Montague, harrod. HarrodsLibrarians Glossary : 9000 Terms Used In Information Management Library Science Publishing The book Trades And Archive Management. England: Gower Publishing Company Limted, 1995.
Mestika Zed.Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2004. Murugan, Senthur. “User Education: Academic Libraries.” International journal of
Information Technology and Library Science Research Vol. 1, No. 1, (April 2013). di akses pada tanggal 15 September 2015 dari http://acascipub.com/Journals.php
Noerhayati Soedibyo. Pengelolaan Perpustakaan jilid 1. Bandung: Alumni, 1987. Nur Indrianto dan Bambang Supomo.Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan
Manjemen. Yogyakarta : BPFE, 2004. Panduan P2M Standar Sarana dan Prasarana, Program Pnejaminan Mutu Sekolah Tingi
Teknologi Ronggolawe Cepu. diakses pada tanggal 1 oktober 2015 dari http://p2m.sttrcepu.ac.id/download/E3.pdf
Pergola Irianti, “Pola Penggunaan Sumber Informasi di Perpustakaan oleh Pemustaka.”
artikel diakses pada tanggal 30 September 2015 dari https://www.google.com/search?q=Pola+Penggunaan+Sumber+Informasi+di+Perpustakaan+oleh+Pemustaka&ie=utf-8&oe=utf-8
Poerwadarminta, W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2007.
141
Prasetya Irawan.Logika dan Prosedur Penelitian :Pengantar Teori dan Panduan
Praktis Penelitian Sosial Bagi mahasiswa dan Peneliti Pemula.Jakarta: STIA-LAN, 1999.
Pungki Purnomo. “Pembekalan Life Long Learning di Madrasah Malalui Penerapan
Pembelajaran Berbasis Perpustakaan.” dalam Sudarnoto Abdul Hakim, ed. Perpustakaan Sebagai Center For Learning Society: gagasan untuk pengembangan perpustakaan madrasah. Jakarta:Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah, 2006.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Pelajar “Sekalah Lanjut
Tingkat Pertama”. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003. Rice, James. Teaching Library Use : A Guide for Library Instruction. London:
Greenwood Press, 1981. Riduwan. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula.
Bandung: Alfabeta, 2009. Rizal Saiful-Haq, dkk. Perpustakaan dan Pendidikan: Pemetaan Peran Serta
Perpustakaan dalam Proses Belajar Mengajar Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syahid Jakarta, 2007.
Rhoni Rodin. “Penerapan Knowledge Managament di Perpustakaan (Studi Kasus di
Perpustakaan STAIN Curup).”Artikel diakses pada tanggal 1 oktober 2015 dari http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/khizanah-al hikmah/article/download/29/18
Rosa Widyawan. Pelayanan Referensiberawal dari senyuman. Bandung: Bahtera Ilmu,
2012. Rudi Susilana. “Modul 6 Populasi dan Sampel.” Artikel diakses pada tanggal 4 April
2016darihttp://file.upi.edu/Direktori/DUAL MODES/PENELITIAN_PENDIDIKAN/BBM_6.pdf
Salapuddin. “Pendidikan Pemakai Dan Manfaatnya Bagi Mahasiswa Dalam
Menggunakan Perpustakaaan Di Institut Pertanian Bogor.” Skripsi S1 Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009.
Sani Zulkarnaen. Pemanfaatan Koleksi Buku. Jakarta: Balai Pustaka, 1999. Stanislaus S. Uyanto.Pedoman Analsis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu,
2006.
142
Stefanus Redithya Istiawan, “Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan pada Mahasiswa di Perpustakaan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.” Artikel diakses pada 1 oktober 2015 dari http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-ln02cffd18dafull.pdf.html
Subagio Budi Prajitno Dosen Komunikasi UIN SGD Bandung. “Metodologi Penelitian
Kuantitatif”, Artikel di akses pada tanggal 28 Februari 2015 dari http://komunikasi.uinsgd.ac.id/wp.../05/Metodologi-Penelitian-Kuantitatif.pdf
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta,
2013. -----------.Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2010. Suharsimi Arikunto.Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta, 1997. ----------------------.Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan praktek.Jakarta: Rineka
Cipta, 2010. Sujarwo, “Reorientasi Pengembangan Pendidikan Di Era Global.” Artikel diakses pada
9 Mei 2015 dari http://pakguruonline.pendidikan.net. Sulistiyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama,
1993. --------------------. “Pendidikan Pemakai Untuk Mahasisiwa dan Dosen.” dalam Farli
Elnumari, dkk., Senarai Pemikiran Sulistyo-Basuki: Profesor Pertama Ilmu Perpustakaan dan Informasi di Indonesia. Jakarta: Ikatan Sarjana Ilmu Perpustakaan dan Informasi Indonesia, 2014.
--------------------. Metode Penelitian. Jakarta: Wedatama Widya Sastra bekerja sama
dengan FIB-UI, 2006. Sutarno NS. Manajemen Perpustakaaan: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Sagung
Seto, 2006. ---------------. Mengenal Perpustakaan. Jakarta: Jala permata, 2006. ---------------. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003. Teguh Yudi Cahyono. “Peranan User Education Dalam Memenuhi Karakteristik dan
Kebutuhan Pemustaka Universitas Negeri Malang 2014.”Artikel diakses pada tanggal 7 Mei 2015 dari www.repository.um.ac.id
143
Tony wijaya.Praktis dan Simple Cepat Menguasai SPSS 20 Untuk Olah dan Interpretasi Data. Yogyakarta : Cahaya Atma Pustaka, 2012.
V. Wiratna Sujarweni dan Poly Endrayanto. Statistika Untuk Penelitian. Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2012 Wawancara Pribadi dengan Lilik Istiqoriyah, Mantan Kaur Perpustakaan FSH, Jakarta,
27 Februari 2015. Wawancara pribadi dengan M. Zuhri, Staf Perpustakaan FSH, Jakarta, 1 Oktober 2015 Wooliscroft, Michael. “From Library User Eduction Literacy: Some Issuec Arising in
This Evolutionary Process.” Artikel diakses pada 1 oktober 2015 dari www.library.ogoto.ac.nz/pdf/tandlpaper_MJW.pdf
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 4
Angket/Questionnaires
Pengaruh Pendidikan Pemakai Terhadap Pemanfatan Perpustakaan
Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
I. Pengantar
Assalamualaikum Wr Wb.
Pada saat ini, saya Parhah, Mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, sedang menempuh skripsi dengan
penelitian yang berjudul Pengaruh Pendidikan Pemakai Terhadap
Pemanfaatan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Demi kelancaran penelitian ini dengan
segala kerendahan hati memohon kesediaan Anda untuk mengisi
angket ini. Daftar pertanyaan tersebut semata-mata untuk keperluan
data primer dan tidak digunakan untuk sesuatu yang terlarang.
Identitas Anda dijamin kerahasiannya. Atas kesediaan Anda saya
ucapkan terimakasih.
Wassalamualaikum Wr Wb.
II. Identitas Responden
1. Nama :
2. Jenis Kelamin :
3. Semester : III (Tiga)
4. Jurusan :
III. Petunjuk Pengisian
Isilah kolom dibawah ini sesuai kondisi dan kenginan Anda, dengan
memberi tanda Check list (V) pada salah satu alternatif jawaban yang
telah tersedia.
Keterangan:
SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
1. Pendidikan Pemakai
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Sebagai peserta saya dapat memahami
materi pendidikan pemakai yang
dijelaskan oleh putakawan dan
narasumber lainnya
2. Sebagai peserta saya dapat memahami
penjelasan dari pustakawan tentang cara
menggunakan alat bantu
penelusuran/OPAC
3. Menurut saya pustakawan menguasai
materi yang disampaikan dalam
pendidikan pemakai
4. Menurut saya pustakawan mengajarkan
keterampilan kepada peserta pendidikan
pemakai agar peserta mampu dan ahli
dalam menggunakan perpustakaan
5. Menurut saya pustakawan memiliki
kemampuan dalam memberikan jawaban
dari pertanyaan peserta pendidikan
pemakai
6. Menurut saya pustakawan sangat ramah
dan penuh perhatian dalam menghadapi
peserta pendidikan pemakai
7. Sebagai peserta menurut saya
pustakawan sangat menghormati
pendapat dan masukan dari peserta
pendidikan pemakai
8. Menurut saya waktu pelaksanaan
pendidikan pemakai dalam waktu satu
hari cukup memperjelas materi
pendidikan pemakai
9. Setelah mengikuti kegiatan pendidikan
pemakai, saya memiliki kesan yang baik
dan menarik terhadap perpustakaan
2. Pemanfaatan Perpustakan
No. Pernyataan SS S TS STS
1. Saya bisa menggunakan alat bantu
penelusuran koleksi/OPAC perpustakaan
setelah mengikuti pendidikan pemakai
2. Program pendidikan pemakai dapat
memotivasi saya untuk lebih sering
datang dan memanfaatkan perpustakaan
3. Saya mengeatahui dan dapat
memanfaatkan sarana dan prasarana
perpustakaan dengan baik setelah
mengikuti pendidikan pemakai
4. Setelah mengikuti pendidikan pemakai,
saya tahu bahwa diperpustakaan berlaku
peraturan dan tata tertib yang harus saya
taati
5. Setelah mengikuti pendidikan pemakai,
saya dapat menggunakan jasa
peminjaman dan pengembalian di
perpustakaan sesuai prosedur yang
berlaku
6. Saya memanfaatkan jasa fotocopy di
perpustakaan
7. Saya ingin lebih memanfatkan koleksi di
perpustakaan setelah mengikuti
pendidikan pemakai
8. Setelah mendapatkan penjelasan tentang
jenis-jenis koleksi pada saat pendidikan
pemakai, saya dapat menemukan jenis
koleksi yang saya butuhkan dengan
cepat dan tepat
9. Saya suka memanfaatkan perpustakaan
karena pustakwan siap membimbing dan
mengarahkan saya dalam menemukan
informasi yang saya butuhkan
10.
Pendidikan pemakai menyadarkan saya
untuk menggunakan perpustakaan dan
sumber informasi lain yang sesuai
dengan bidang saya
11.
Setiap saya mengunjungi perpustakaan,
saya selalu membawa buku catatan
untuk mencatat hal-hal yang saya
anggap penting dari informasi yang saya
dapatkan sebagai sumber belajar.
3. Silahkan tulis kritik dan saran Anda tentang Pelatihan Pendidikan
Pemakai yang dilaksanakan Perpustakan Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
TERIMA KASIH SUDAH MEMBANTU
Lampiran 5 Hasil Uji Validitas Variabel PP
Correlations PP-1 PP-2 PP-3 PP-4 PP-5 PP-6 PP-7 PP-8 PP-9
PP-1 Pearson Correlation 1 ,182 ,323** ,244* ,228* ,143 ,232* ,210 ,232* Sig. (2-tailed) ,098 ,003 ,025 ,037 ,194 ,033 ,055 ,034 N 84 84 84 84 84 84 84 84 84
PP-2 Pearson Correlation ,182 1 ,113 ,278* ,184 ,194 ,109 ,216* ,290** Sig. (2-tailed) ,098 ,308 ,011 ,095 ,077 ,325 ,048 ,007 N 84 84 84 84 84 84 84 84 84
PP-3 Pearson Correlation ,323** ,113 1 ,403** ,193 ,189 ,170 -,061 ,330** Sig. (2-tailed) ,003 ,308 ,000 ,078 ,085 ,121 ,579 ,002 N 84 84 84 84 84 84 84 84 84
PP-4 Pearson Correlation ,244* ,278* ,403** 1 ,324** ,172 ,393** ,017 ,231* Sig. (2-tailed) ,025 ,011 ,000 ,003 ,117 ,000 ,875 ,034 N 84 84 84 84 84 84 84 84 84
PP-5 Pearson Correlation ,228* ,184 ,193 ,324** 1 ,346** ,210 ,140 ,347** Sig. (2-tailed) ,037 ,095 ,078 ,003 ,001 ,056 ,205 ,001 N 84 84 84 84 84 84 84 84 84
PP-6 Pearson Correlation ,143 ,194 ,189 ,172 ,346** 1 ,411** ,187 ,285** Sig. (2-tailed) ,194 ,077 ,085 ,117 ,001 ,000 ,089 ,009 N 84 84 84 84 84 84 84 84 84
PP-7 Pearson Correlation ,232* ,109 ,170 ,393** ,210 ,411** 1 ,321** ,234* Sig. (2-tailed) ,033 ,325 ,121 ,000 ,056 ,000 ,003 ,032 N 84 84 84 84 84 84 84 84 84
PP-8 Pearson Correlation ,210 ,216* -,061 ,017 ,140 ,187 ,321** 1 ,246* Sig. (2-tailed) ,055 ,048 ,579 ,875 ,205 ,089 ,003 ,024 N 84 84 84 84 84 84 84 84 84
PP-9 Pearson Correlation ,232* ,290** ,330** ,231* ,347** ,285** ,234* ,246* 1 Sig. (2-tailed) ,034 ,007 ,002 ,034 ,001 ,009 ,032 ,024
N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Lampiran 6 Hasil Uji Validitas Variabel PM
Correlations PM-1 PM-2 PM-3 PM-4 PM-5 PM-6 PM-7 PM-8 PM-9 PM-10 PM-11
PM-1
Pearson Correlation 1 ,428** ,465** ,355** ,449** ,150 ,428** ,357** ,206 ,418** ,290**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,000 ,172 ,000 ,001 ,060 ,000 ,007
N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84
PM-2
Pearson Correlation ,428** 1 ,439** ,161 ,217* ,147 ,380** ,315** ,208 ,370** ,173
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,143 ,047 ,182 ,000 ,004 ,058 ,001 ,116
N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84
PM-3
Pearson Correlation ,465** ,439** 1 ,187 ,443** ,174 ,478** ,281** ,145 ,465** ,376**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,089 ,000 ,114 ,000 ,010 ,187 ,000 ,000
N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84
PM-4
Pearson Correlation ,355** ,161 ,187 1 ,344** -,129 ,112 ,350** ,140 ,124 ,210
Sig. (2-tailed) ,001 ,143 ,089 ,001 ,240 ,309 ,001 ,205 ,260 ,055
N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84
PM-5
Pearson Correlation ,449** ,217* ,443** ,344** 1 ,087 ,288** ,270* ,194 ,264* ,306**
Sig. (2-tailed) ,000 ,047 ,000 ,001 ,432 ,008 ,013 ,077 ,015 ,005
N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84
PM-6
Pearson Correlation ,150 ,147 ,174 -,129 ,087 1 ,273* ,119 ,453** ,089 ,091
Sig. (2-tailed) ,172 ,182 ,114 ,240 ,432 ,012 ,279 ,000 ,421 ,409
N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84
PM-7
Pearson Correlation ,428** ,380** ,478** ,112 ,288** ,273* 1 ,527** ,415** ,395** ,368**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,309 ,008 ,012 ,000 ,000 ,000 ,001
N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84
PM-8
Pearson Correlation ,357** ,315** ,281** ,350** ,270* ,119 ,527** 1 ,406** ,301** ,283**
Sig. (2-tailed) ,001 ,004 ,010 ,001 ,013 ,279 ,000 ,000 ,005 ,009
N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84
PM-9
Pearson Correlation ,206 ,208 ,145 ,140 ,194 ,453** ,415** ,406** 1 ,352** ,250*
Sig. (2-tailed) ,060 ,058 ,187 ,205 ,077 ,000 ,000 ,000 ,001 ,022
N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84
PM-10
Pearson Correlation ,418** ,370** ,465** ,124 ,264* ,089 ,395** ,301** ,352** 1 ,416**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,000 ,260 ,015 ,421 ,000 ,005 ,001 ,000
N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84
PM-11
Pearson Correlation ,290** ,173 ,376** ,210 ,306** ,091 ,368** ,283** ,250* ,416** 1
Sig. (2-tailed) ,007 ,116 ,000 ,055 ,005 ,409 ,001 ,009 ,022 ,000
N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Lampiran 7
Hasil Uji Validitas Item-Total Statistic setelah Menyisihkan 3 Point Variabel PP
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
PP-1 51,4286 23,718 ,309 ,803
PP-4 51,2381 23,051 ,338 ,801
PP-5 51,3571 23,582 ,233 ,807
PP-7 51,2976 23,344 ,323 ,802
PP-8 51,7500 23,009 ,275 ,806
PP-9 51,3810 23,853 ,258 ,805
PM-1 51,1548 21,434 ,606 ,784
PM-2 51,1667 21,755 ,452 ,794
PM-3 51,1786 21,667 ,504 ,790
PM-4 51,0357 23,505 ,243 ,806
PM-5 51,0357 22,493 ,422 ,796
PM-6 51,7381 22,003 ,326 ,805
PM-7 51,1667 21,803 ,537 ,788
PM-8 51,2976 21,778 ,491 ,791
PM-9 51,3333 21,189 ,522 ,788
PM-10 51,2262 21,984 ,502 ,791
PM-11 51,2143 22,315 ,416 ,796
Lampiran 8 Hasil Uji Validitas Variabel PP dan PM Setelah Menyisihkan 3 Point Variabel PP
Correlations PP-1 PP-4 PP-5 PP-7 PP-8 PP-9 PM-1 PM-2 PM-3 PM-4 PM-5 PM-6 PM-7 PM-8 PM-9 PM-10 PM-11
PP-1
Pearson
Correlation
1 ,244* ,228* ,232* ,210 ,232* ,248* ,131 ,142 ,066 ,011 ,202 ,000 ,037 ,252* ,069 ,208
Sig. (2-tailed) ,025 ,037 ,033 ,055 ,034 ,023 ,235 ,197 ,550 ,919 ,065 1,000 ,740 ,021 ,534 ,057
N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84
PP-4
Pearson
Correlation
,244* 1 ,324** ,393** ,017 ,231* ,204 ,087 ,206 -,009 ,148 ,146 ,253* ,195 ,262* ,113 ,026
Sig. (2-tailed) ,025 ,003 ,000 ,875 ,034 ,063 ,431 ,061 ,937 ,178 ,186 ,020 ,076 ,016 ,307 ,814
N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84
PP-5
Pearson
Correlation
,228* ,324** 1 ,210 ,140 ,347** ,145 ,131 -,030 -,023 ,134 ,079 ,000 ,020 ,094 ,179 ,094
Sig. (2-tailed) ,037 ,003 ,056 ,205 ,001 ,187 ,237 ,789 ,834 ,224 ,472 1,000 ,857 ,393 ,104 ,398
N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84
PP-7
Pearson
Correlation
,232* ,393** ,210 1 ,321** ,234* ,215* ,085 ,136 ,050 ,135 ,218* -,028 ,100 ,146 ,099 ,127
Sig. (2-tailed) ,033 ,000 ,056 ,003 ,032 ,049 ,443 ,216 ,650 ,219 ,046 ,799 ,366 ,185 ,370 ,248
N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84
PP-8
Pearson
Correlation
,210 ,017 ,140 ,321** 1 ,246* ,232* ,166 ,051 ,026 ,025 ,330** ,000 ,097 ,253* ,088 ,031
Sig. (2-tailed) ,055 ,875 ,205 ,003 ,024 ,034 ,131 ,642 ,815 ,822 ,002 1,000 ,382 ,020 ,424 ,781
N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84
PP-9
Pearson
Correlation
,232* ,231* ,347** ,234* ,246* 1 ,123 ,070 -,098 ,019 -,032 ,156 ,081 ,134 ,255* ,110 ,053
Sig. (2-tailed) ,034 ,034 ,001 ,032 ,024 ,265 ,529 ,374 ,867 ,771 ,156 ,465 ,226 ,019 ,320 ,631
N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84
PM-1
Pearson
Correlation
,248* ,204 ,145 ,215* ,232* ,123 1 ,428** ,465** ,355** ,449** ,150 ,428** ,357** ,206 ,418** ,290**
Sig. (2-tailed) ,023 ,063 ,187 ,049 ,034 ,265 ,000 ,000 ,001 ,000 ,172 ,000 ,001 ,060 ,000 ,007
N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84
PM-2
Pearson
Correlation
,131 ,087 ,131 ,085 ,166 ,070 ,428** 1 ,439** ,161 ,217* ,147 ,380** ,315** ,208 ,370** ,173
Sig. (2-tailed) ,235 ,431 ,237 ,443 ,131 ,529 ,000 ,000 ,143 ,047 ,182 ,000 ,004 ,058 ,001 ,116
N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84
PM-3
Pearson
Correlation
,142 ,206 -,030 ,136 ,051 -,098 ,465** ,439** 1 ,187 ,443** ,174 ,478** ,281** ,145 ,465** ,376**
Sig. (2-tailed) ,197 ,061 ,789 ,216 ,642 ,374 ,000 ,000 ,089 ,000 ,114 ,000 ,010 ,187 ,000 ,000
N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84
PM-4
Pearson
Correlation
,066 -,009 -,023 ,050 ,026 ,019 ,355** ,161 ,187 1 ,344** -,129 ,112 ,350** ,140 ,124 ,210
Sig. (2-tailed) ,550 ,937 ,834 ,650 ,815 ,867 ,001 ,143 ,089 ,001 ,240 ,309 ,001 ,205 ,260 ,055
N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84
PM-5
Pearson
Correlation
,011 ,148 ,134 ,135 ,025 -,032 ,449** ,217* ,443** ,344** 1 ,087 ,288** ,270* ,194 ,264* ,306**
Sig. (2-tailed) ,919 ,178 ,224 ,219 ,822 ,771 ,000 ,047 ,000 ,001 ,432 ,008 ,013 ,077 ,015 ,005
N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84
PM-6
Pearson
Correlation
,202 ,146 ,079 ,218* ,330** ,156 ,150 ,147 ,174 -,129 ,087 1 ,273* ,119 ,453** ,089 ,091
Sig. (2-tailed) ,065 ,186 ,472 ,046 ,002 ,156 ,172 ,182 ,114 ,240 ,432 ,012 ,279 ,000 ,421 ,409
N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84
PM-7
Pearson
Correlation
,000 ,253* ,000 -,028 ,000 ,081 ,428** ,380** ,478** ,112 ,288** ,273* 1 ,527** ,415** ,395** ,368**
Sig. (2-tailed) 1,000 ,020 1,000 ,799 1,000 ,465 ,000 ,000 ,000 ,309 ,008 ,012 ,000 ,000 ,000 ,001
N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84
PM-8
Pearson
Correlation
,037 ,195 ,020 ,100 ,097 ,134 ,357** ,315** ,281** ,350** ,270* ,119 ,527** 1 ,406** ,301** ,283**
Sig. (2-tailed) ,740 ,076 ,857 ,366 ,382 ,226 ,001 ,004 ,010 ,001 ,013 ,279 ,000 ,000 ,005 ,009
N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84
PM-9
Pearson
Correlation
,252* ,262* ,094 ,146 ,253* ,255* ,206 ,208 ,145 ,140 ,194 ,453** ,415** ,406** 1 ,352** ,250*
Sig. (2-tailed) ,021 ,016 ,393 ,185 ,020 ,019 ,060 ,058 ,187 ,205 ,077 ,000 ,000 ,000 ,001 ,022
N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84
PM-10
Pearson
Correlation
,069 ,113 ,179 ,099 ,088 ,110 ,418** ,370** ,465** ,124 ,264* ,089 ,395** ,301** ,352** 1 ,416**
Sig. (2-tailed) ,534 ,307 ,104 ,370 ,424 ,320 ,000 ,001 ,000 ,260 ,015 ,421 ,000 ,005 ,001 ,000
N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84
PM-11
Pearson
Correlation
,208 ,026 ,094 ,127 ,031 ,053 ,290** ,173 ,376** ,210 ,306** ,091 ,368** ,283** ,250* ,416** 1
Sig. (2-tailed) ,057 ,814 ,398 ,248 ,781 ,631 ,007 ,116 ,000 ,055 ,005 ,409 ,001 ,009 ,022 ,000
N 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84 84
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran 9
Hasil Wawancara Tentang Program Pendidikan Pemakai Terhadap Pemanfaatan
Perpustakaan Menurut Perspektif Kepala Perpustakaan Fakultas Syariah dan
Hukum UIN Syarif Hidyatullah Jakarta
1. Latar Belakang Pendidikan Pemakai di Perpustakaan Fakultas Syariah dan
Hukum
Pelaksanaan pendidikan pemakai sudah dilakukan sejak tahun 1999, pada
awalnya hanya program orientasi perpustakaan yang dilaksanakan bersamaan
dengan PROPESA/OPAK mahasiswa baru waktunya kurang lebih sekitar 1-2 jam,
untuk mengenalkan perpustakaan kepada seluruh mahasiswa. Baru pada tahun
2007 perpustakaan FSH Mengadakan program pendidikan pemakai secara khusus
dengan waktu yang tidak bersamaan dengan kegiatan tersebut. Kegiatan
pendidikan pemakai ini biasanya dilakukan pada saat awal semester. Bisa
dilakukan 1 sampai 2 kali pertemuan dalam setahun dengan sistem kelompok
besar (maksudnya adalah mahasiswa dikumpulkan menjadi satu di sebuah
ruangan lalu dikenalkan tentang seluk-beluk yang berkaitan dengan perpustakaan
dari narasumber) dan kelompok kecil (maksudnya adalah setelah sebelumnya
diarahkan berupa pengenalan perpustakaan, lalu kelompok kecil ini akan
diajarkan/praktek secara langsung ke perpustakaan).
Target utama pendidikan pemakai ini adalah agar mahasiswa datang ke
perpustakaan, karena ketika mahasiswa datang ke perpustakaan artinya mereka
harus tahu, harus kenal apa saja sih yang ada di dalam perpustakaan itu, selain ada
koleksi, layanan, peraturan perpustakaan, pustakawan juga bisa membantu apa
yang mahasiswa butuhkan karena perpustakaan termasuk bagian yang mempunyai
tanggungjawab untuk memberikan sosialisasi perpustakaan kepada seluruh sivitas
akademika.
Dalam sistem pendidikan modern yang menekankan pembelajaran secara aktif,
aktivitas mahasiswa sangat menentukan proses keberhasilan belajarnya di
perguruan tinggi. Mahasiswa dituntut untuk melakukan kegiatan penelusuran
informasi dan ilmu pengetahuan dalam cakupan subyeknya masing-masing secara
dinamis dan mandiri sehingga diharapkan mahasiswa dapat memiliki kompetensi
yang standar dan daya saing yang tinggi dalam mencapai prestasi akademis.
Namum dengan berbagai latar belakang yang berbeda, maka berbeda pula tingkat
kemampuan maupun minat mereka dalam memanfaatkan perpustakaan dan dalam
mengakses informasi serta ilmu pengetahuan secara umum. Untuk itu
perpustakaan FSH mengadakan kegiatan pelatihan perpustakaan berupa
bimbingan pemakai perpustakaan khusus bagi mahasiswa baru. Sehingga
diharapkan mereka akan mempunyai kemampuan dasar yang memadai untuk
mengakses informasi, khususnya dengan memanfaatkan koleksi dan layanan yang
tersedia di perpustakaan bahkan dapat bermanfaat dalam persiapan menuju proses
belajar seumur hidup (long life education).
2. Pengaruh pendidikan pemakai menurut perspekstif kepala perpustakaan
FSH.
a. Pendidikan pemakai menjadi dasar untuk belajar sepanjang hayat bagi
mahasiswa ketika mereka menggunakan perpustakaan, baik perpustakaan di
kampus tempat mereka belajar maupun perpustakaan lain di luar kampusnya,
apalagi ketika mahasiswa kuliah di luar negeri, ketika mereka sudah mengikuti
pendidikan pemakai ini mahasiswa mempunyai bekal untuk belajar.
b. Dari segi kunjungan, kepala perpustakaan sangat merasakan perbedaan,
perpustakaan FSH setelah melaksanakan Pendidikan Pemakai jauh lebih
meningkat dibandingkan saat dulu.
c. Dari segi pemanfatan koleksi, mahasiswa jauh lebih tahu cara mencari
informasi/buku yang mereka butuhkan dengan cepat dan efisien, baik ketika
menelusur melalui OPAC maupun ketika mereka harus mencari di rak.
d. Karena FSH terdapat mata kuliah praktek, perpustakaan membuka mata
mahasiswa lebih dulu sebelum mahasiswa belajar lebih dalam tentang indeks
Al-qur’an dan Hadis yang dilakukan dari jurusan, terdapat perbedaan
mahasiswa yang sudah pernah mengikuti pelatihan praktek dari perpustakaan
dengan mahasiswa yang belum pernah mengikuti tentunya mahasiswa yang
sudah pernah mendapatkan pelatihan jauh lebih tahu cara menggunakan
indeks tersebut.
e. Penelusuran CD-Room dan maktabah syamilah lebih banyak yang
mengkopy/memanfatkan setelah mereka mengikuti pendidikan pemakai di
perpustakaan.1
1 Wawancara Pribadi dengan Lilik Istiqoriyah, Ciputat, 31 Maret 2016
Biodata Penulis
Parhah lahir di Cirebon, tanggal 25 Oktober 1992 adalah anak pertama dari 5 bersaudara. Orang tua penulis yaitu Ayahanda Fakhrurrozi dan Ibunda Khuriyah. Saat ini penulis tinggal di Yayasan Permata Ar-Ridha sambil mengajar dari tahun 2010 sampai sekarang. Yang beralamat di Villa Mutiara Jln. Permata 1, RT.005, RW.04, Kelurahan Sawah Baru, Ciputat-Tangerang Selatan, Banten.
Pada tahun 1998-2004, penulis mulai menempuh pendidikan di SDN Buntet dan SDN Mer-Kul 1, Buntet Pesantren Cirebon. Kemudian pada tahun
2004-2007 penulis melanjutkan kembali pendidikannya di MTS NU Putri 3 Buntet Pesantren Cirebon dan pada tahun 2007-2010 penulis melanjutkan sekolah di MAN Buntet Pesantren Cirebon, lalu pada tahun 2011, penulis melanjutkan pendidikan S1 Jurusan Ilmu Perpustakaan di Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Selama menempuh pendidikan di MAN Buntet Pesantren Cirebon Penulis pernah aktif mengikuti kegiatan ekstrakulikuler yaitu PMR dan Pencak Silat Naga Mas. Di PMR Penulis pernah menjabat sebagai Ketua Organisasi angkatan XIV periode 2008-2009. Penulis pernah mengajar TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur’an) dari tahun 2010-2015, penulis juga aktif menjadi anggota FGTPQ (Forum Guru Taman Pendidikan Al-Qur’an) Ciputat sejak tahun 2011-sekarang. Di Yayasan penulis aktif membantu mengelola Administrasi dan Keuangan TPQ Ar-Ridha. Selain itu penulis juga aktif mengajar privat mengaji Al-Qur’an untuk Anak-anak, Remaja, Mahasiswa dan Ibu-ibu di sekitar Komplek Perumahan Villa Mutiara. Penulis pernah menjalankan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Universitas Prof. Dr. HAMKA (UHAMKA Limau) kurang lebih selama 2 bulan pada tahun 2014. Penulis juga pernah mengabdi (KKN) di Desa Batujajar selama satu bulan pada tahun 2014. Penulis menyelesaikan kuliahnya dengan menulis skripsi berjudul “Pengaruh Pendidikan Pemakai Terhadap Pemanfaatan Perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”.