pengaruh penerapan metode discovery learning pada pelajaran ipa terpadu...
TRANSCRIPT
-
PENGARUH PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING
PADA PELAJARAN IPA TERPADU TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA
SKRIPSI
NUR ROYYAN DIKA
NIM.TB161070
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
-
ii
PENGARUH PENERAPAN METODE DISCOVERY LEARNING
PADA PELAJARAN IPA TERPADU TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan
NUR ROYYAN DIKA
NIM.TB161070
PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2020
-
iii
-
iv
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Hal : Nota Dinas
Lampiran : -
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
di
Tempat
Assalamu’alaikum wr.wb.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa skripsi saudari:
Nama : Nur Royyan Dika
NIM : TB.161070
Judul Skripsi : Pengaruh Penerapan Metode Discovery Learning pada
Pelajaran IPA Terpadu Terhadap Hasil Belajar Siswa
Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Program
Studi Tadris Biologi UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam Tadris Biologi.
Dengan ini kami mengharap agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di
atas dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima
kasih.
Wassalamu‟alaikum wr.wb
Jambi, 16 Juni 2020
Pembimbing I
Try Susanti, M. Si
NIP. 197603032005012005
-
v
KEMENTERIAN AGAMA RI
UIN SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Hal : Nota Dinas
Lampiran : -
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi
di
Tempat
Assalamu’alaikum wr.wb.
Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta
mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat
bahwa skripsi saudari:
Nama : Nur Royyan Dika
NIM : TB.161070
Judul Skripsi : Pengaruh Penerapan Metode Discovery Learning pada
Pelajaran IPA Terpadu Terhadap Hasil Belajar Siswa
Sudah dapat diajukan kepada Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Program Studi Tadris Biologi UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam Tadris Biologi.
Dengan ini kami mengharap agar skripsi/tugas akhir Saudara tersebut di
atas dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima
kasih.
Wassalamu‟alaikum wr.wb
Jambi, 15 Mei 2020
Pembimbing II
Mastarita Nova WulandaM.Pd
-
vi
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya susun
sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi seluruhnya
merupakan hasil karya sendiri.
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan skripsi yang saya kutip
dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah,dan etika penulisan ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian skripsi bukan
hasil karya saya sendiri atau terindikasi adanya unsur plagiat dalam bagian-bagian
tertentu, saya bersedia menerima sangsi sesuai dengan peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku.
Jambi, 12 Mei 2020
Nur Royyan Dika
NIM.TB.161070
-
vii
PERSEMBAHAN
Syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT yang telah memberikanku
kekuatan membekaliku dengan ilmu dan memperkenalkanku dengan cinta. Atas
kemudahan dan karunia yang telah engkau berikan sehingga skripsi yang
sederhana ini dapat terselesaikan.
Ku persembahkan skripsi yang sangat sederhana ini untuk orang yang tercinta
dan terkasih t sebagai tanda bakti, hormat
yaitu
Ayahandaku Saidi dan Ibundaku Shoipah
Serta Abangku Mustaqim
Uniku Tersayang Nur Isroq
Adikku M.Khoirul Sya`ban Dan Wardatul Khumairoh
Terimakasih yang tiada terhingga yang selalu menasehatiku memberiku
kasih sayang yang tak terhingga yang tiada mungkin bisa kubalas dengan
selembar kertas yang bertuliskan kata persembahan.
Terimakasih juga atas dukungannya kepada para sahabatku yaitu
Susita anggraini dan teman-teman
Seperjuangan khususnya mahasiswa pendidikan biologi angkatan 2016.
Semoga keberhasilan ini menjadi amal ibadah dan satu awal langkah bagiku
untuk meraih kesuksesan di masa mendatang
Amin ya Robbal Alamiin
-
viii
MOTTO
ِإنَّ اللََّه َلَغِىيٌّ َعِه اْلَعاَلِميَهَوَمْه َجاَهَد َفِإوََّما ُيَجاِهُد ِلَىْفِسِه ۚ ( سورة العىكبوت: ۷۱۳ )
Artinya : Dan barangsiapa yang berjihad, maka sesungguhnya jihadnya itu
adalah untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya Allah benar-benar
Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam
(AnonimDepartemen Agama RI, 2012, Al-Qur’an dan
Terjemahan Surat Al-Ankabut: 6, hlm. 317).
-
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT. Tuhan Yang Maha „Alim
yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajukannya atas ridhonya sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam atas Nabi Muhammad SAW
pembawa risalah pencerahan dan ilmu pengetahuan bagi manusia.
Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat
akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Peneliti
menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini melibatkan pihak-pihak
yang telah memberikan motivasi baik moril maupun materil, tidak lupa pula
peneliti menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada:
1. Ibu Dr. Hj. Fadlilah, M,Pd. sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
2. Ibu Reny Safita, M,Pd Selaku Ketua Prodi Tadris Biologi dan Ibu Dwi Gusriani M.Pd selaku Sekretaris Prodi Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
3. Ibu Try Susanti,S. Si., M. Si sebagai Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan mencurahkan pikirannya demi mengarahkan
penulisan dalam menyelesaikan skripsi ini
4. Ibu Mastarita Nova Wulanda. M,Pddosen pembimbing II yang telah meluangkan waktunya dan mencurahkan pemikirannya demi pengarahkan
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Kepala Sekolah M. Nazori s.pd.idan Guru Mata Pelajaran IPA ibu Marfuah s.pd.i di Madrasah Tsanawiyah Swasta Sa`Adatul Islamiah Desa Lubuk
Sepuh yang telah memberikan izin untuk mengadakan riset penelitian dan
memberikan kemudahan kepada penulis untuk memperoleh data di
lapangan.
6. Kedua orang tua yaitu ayahanda saidi dan ibunda shoipah, serta keluraga yang telah memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini
Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan
dan amal semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat
bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Amin Ya Robbal Alamin.
Jambi,12 Mei2020
Penulis
Nur Royyan Dika
Nim.TB161070
-
x
ABSTRAK
Nama : Nur Royyan Dika
Program Studi : Tadris Biologi
Judul : Pengaruh Penerapan Metode Discovery Learning pada
Pelajaran IPA Terpadu Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas
VII di Madrasah Tsanawiyah Swasta Sa`Adatul Islamiah
Desa Lubuk Sepuh
Skripsi ini membahas tentang pengaruh penerapan metode discovery learning
terhadap hasil belajar siswa pada bidang studi ipa terpadu di Madrasah
Tsanawiyah Swasta Sa`Adatul Islamiah Desa Lubuk Sepuh. Penelitian ini
merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain true eksperimental
- postest only control desain,Populasi dalam penelitian ini yaitu kelas VII dan
sampel diambil menggunakan teknik Cluster Random Sampling sehingga
didapatkan kelas VII A sebagai kelas eksperimen dan kelas VII B sebagai kelas
kontrol. Instrumen pengumpulan data menggunakan tes pilihan ganda.
Berdasarkan perhintungan data diperoleh nilai rata-rata hasil belajar kelas
eksperimen sebesar 85,32 sedangkan untuk kelas kontrol rata-rata hasil belajar
sebesar 71,73. Berdasarkan hasil analisis data didapatkan bahwa, hasil belajar
dengan nilai t0 ≥ tt yaitu 2,02 < 3,48 > 2,71 dengan besar effect size adalah 1,1
atau 86%.Jadi, dapat disimpulkan bahwa bahwa terdapat pengaruh penerapan
metode Discovery learning terhadap hasil belajar siswa pada bidang studi IPA
Terpadu di Madrasah Tsanawiyah Swasta Sa`Adatul Islamiah Desa Lubuk Sepuh.
Hasil penelitian ini menyarankan agar guru menerapkan metode Discovery
learningsebagai metode pembelajaran untuk materi selanjutnya.
Kata kunci: Metode Discovery learning, Hasil Belajar
-
xi
ABSTRACT
Name :Nur Royyan Dika
Study program : Biology Education
Title : influence of the discovery learning methods student result
in field studies IPA Terpadu in Madrasah Tsanawiyah
Swasta Sa`Adatul Islamiah Desa Lubuk Sepuh
This study aims to look at the effect of the application of the Discovery Learninng
method in Integrated Science lessons on the learning outcomes of Class VII
students in the Madrasah Tsanawiyah Private Sa`Adatul Islamiah Lubuk Sepuh
Village. This research is a quantitative study using true experimental design -
posttest only control design. The population in this study was class VII and
samples were taken using Cluster Random Sampling technique so that class VII
A is obtained as an experimental class and class VII B as a control class. Data
collection instruments use multiple choice tests. Based on data calculations the
average value of the cognitive aspects of the experimental class was 85.32 while
for the control class the average cognitive aspects was 71.73. Based on the results
of data analysis found that, cognitive aspects with a value of t0 ≥ tt is 2.02
2.71 with a large effect size is 1.1 or 86%. So, it can be concluded that there is an
effect of the application of the Discovery learning method to student learning
outcomes in the field of Integrated Natural Sciences in the Madrasah Tsanawiyah
Private Sa`Adatul Islamiah Lubuk Sepuh Village. The results of this study suggest
that teachers apply the Discovery learning method as a learning method for further
material.
Keywords: Discovery learning methods, Learning Outcomes
-
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................ i
NOTA DINAS ............................................................................................ ii
NOTA DINAS ............................................................................................ iii
PERNYATAAN ORISINALITAS ........................................................... iv
PERSEMBAHAN ...................................................................................... v
MOTTO ...................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ............................................................................... vii
ABSTRAK .................................................................................................. viii
ABSTRACT ................................................................................................ ix
DAFTAR ISI .............................................................................................. x
DAFTAR TABEL .................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1 B. Identifikasi Masalah ................................................................... 4 C. Batasan Masalah ......................................................................... 4 D. Rumusan Masalah ...................................................................... 4 E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................ 5
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
A. KajianTeori ................................................................................. 7 B. Studi Relevan .............................................................................. 13 C. Kerangka Pikir ............................................................................ 15 D. Hipotesis Penelitian .................................................................... 16
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 17 B. Pendekatan dan Desain Penelitian .............................................. 17 C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ................................ 18
1. Populasi ................................................................................ 19 2. Teknik Pengambilan Sampel ................................................ 19
D. Variabel – Variabel dan Perlakuan Penelitian ............................ 20 E. Instrumen Penelitian ................................................................... 21 F. Teknik Analisis Data .................................................................. 26 G. Hipotesis Statistik ....................................................................... 31 H. Jadwal Penelitian ........................................................................ 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ............................................................................ 35 B. Pembahasan ............................................................................... 41
-
xiii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................. 44 B. Saran .......................................................................................... 44
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
-
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jumlah Siswa Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Saadatul Islamiah
Desa Lubuk Sepuh ........................................................................ 17
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Soal Tes Hasil Belajar .................................. 23
Tabel 3.3 Kriteria Daya Beda........................................................................ 26
Tabel 3.4 Kriteria Interpretasi nilai Cohen’s ............................................... 30
Tabel 3.5 Jadwal Penelitian .......................................................................... 32
Tabel 4.1 Analisis Soal Hasil Uji Coba ........................................................ 35
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Populasi....................................................... 35
Tabel 4.3 Uji Homogenitas Populasi ............................................................ 36
Tabel 4.4 Uji Normalitas Hasil Belajar ......................................................... 36
Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar ............................................ 37
Tabel 4.6 Perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen dan kelas
kontrol ......................................................................................... 37
Tabel 4.7 Hasil Uji Hipotesis ........................................................................ 38
-
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1Kerangka Pikir............................................................................... 14
Gambar 3.1 Postest Only Control Design ...................................................... 16
Gambar 4.1 Grafik Rata-rata Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ............. 37
-
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ................................................................................. 48
Lampiran 2 RPP ....................................................................................... 54
Lampiran 3 Soal ...................................................................................... 70
Lampiran 4 Kunci Jawaban ..................................................................... 79
Lampiran 5 Validasi Soal ......................................................................... 82
Lampiran 6 Reliabilitas ............................................................................ 84
Lampiran 7 Tingkat Kesukaran................................................................ 85
Lampiran 8 Daya Beda ........................................................................... 86
Lampiran 9 Uji Normalitas Populasi ....................................................... 88
Lampiran 10 Uji Homogenitas Populasi .................................................. 90
Lampiran 11 Uji Normalitas Sampel ........................................................ 94
Lampiran 12 Uji Homogenitas Sampel ..................................................... 96
Lampiran 13 Uji Hipotesis (Uji t) ........................................................... 102
Lampiran 14 Tabel Uji Liliefors ............................................................. 107
Lampiran 15 Tabel Uji Z......................................................................... 108
Lampiran 16 Tabel Uji F .......................................................................... 109
Lampiran 17 Tabel Uji T ........................................................................ 110
Lampiran 18 Dokumentasi & wawancara ............................................... 112
Lampiran 19 Surat Selesai Riset ............................................................. 118
Lampiran 20 Kartu Bimbingan Skripsi ................................................... 120
Lampiran 21 Daftar Riwayat Hidup ....................................................... 122
-
1
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan dalam pembelajaran Biologi muncul pada tingkat
Sekolah Menengah Pertama (SMP). Guru mengalami kesulitan dalam
membangkitkan aktivitas belajar siswa akibat dari materi pelajaran yang
banyak menghapal. Kurangnya aktivitas belajar siswa di dalam kelas
menyebabkan siswa bosan sehingga hasil belajar siswa rendah. Untuk
menyikapi hal tesebut guru harus kreatif memilih metode pembelajaran yang
diterapkan di kelas agar siswa tidak bosan dan merasa tertarik akan pelajaran
Ipa Terpadu. Selain itu, seorang guru seharusnya memiliki kemampuan
melaksanakan administrasi persekolahan dan pembinaan kesejawatan di
lingkungan sekolah maupun profesi keguruan sejenis. Cakupan kompetensi
yang ingin dicapai dalam pembelajaran adalah aspek pengetahuan (knowlegde),
keterampilan (skills), nilai dan sikap (Values), maupun peran sertanya dalam
kehidupan sosial (social participation). Keempat unsur tersebut merupakan
kesatuan yang saling berhubungan (Syaikhudin, 2015, hlm3).
Pencapaian tujuan pendidikan tidak terlepas dariperanan guru sebagai
pendidik. Guru merupakan kunci keberhasilan sebuah lembagapendidikan.
Guruharus memiliki pengetahuan yang cukup tentang prinsip-prinsip
belajarsebagai dasar dalam merancang kegiatan belajar mengajar (Slameto,
2003, hlm 98). Untukmeningkatkan hasil belajar siswa, guru dituntut mampu
mengelola proses belajarmengajar yang memberikan rangsangan kepada siswa
untuk berperan aktif, tidak pasif yang hanya mendengarkan penjelasan dari
guru atau hanya sekedar memindah catatan daripapan tulis kedalam buku
masing-masing. Siswa harus didorong untuk berperan aktifdalam proses
pembelajaran.
-
1
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Berdasarkan hasilobservasi dan dokumentasi pada tanggal 15
oktober 2020 dari guru IPA Terpadu di Madrasah Tsanawiyah Swasta
Sa`Adatul Islamiah Desa Lubuk Sepuh siswa belum mencapai Standar
-
2
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Kriteria Ketuntasan Minimal adalah 65. Dari 44 siswa hanya 39% yang diatas
nilai kriteria ketuntasan minimal. Selain itu minimnya metode yang dipakai oleh
guru dan masih banyak ditemukan siswa yang tidak fokus dalam belajar IPA
Terpadu sehingga mempengaruhi nilai mereka. Siswa juga banyak yang aktif
bermain saat jam istirahat, siswa yang sering merasa bosan dikelas kemudian
siswa tersebut berusaha mencari cara untuk keluar kelas. kecenderungan tersebut
harus diantisipasi agar tidak berlanjutdi Madrasah Tsanawiyah Swasta Sa`Adatul
Islamiah Desa Lubuk Sepuh Oleh karena itu, untuk membuat siswa lebih aktif dan
kreatif, dibutuhkan sebuah metode yang mampu melatih siswa berfikir secara aktif
dan kreatif.
Selain ituData awal diperkuat dengan hasil wawancara guru IPA
Terpadu kelas VII, Ibu Marfu`ah mengatakan bahwa siswa sangat sulit
untuk memahami pelajaran IPA Terpadu dan metode yang masih digunakan
masih metode guru yang menjadi pusat informasih dan mencatat, selain itu
juga kurangnya sarana dan prasarana sehingga hasil belajar siswa masih
dibawah Keriteria ketuntasan minimal. Dan selain itu kurangnya sumber
belajar seperti buku paket IPA Terpadu, dan serta pendukung lainnya.
Berdasarkan masalah tersebut, salah satu solusi yang dapat dilakukan
adalahmengoptimalkan cara penyampaian materi agar siswa lebih tertarik
dan aktif dalam proses pembelajaran.Adabanyak metode pembelajaran yang
dapat digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran antara lain, ada
metode diskusi, tanya jawab, demonstrasi, eksperimen, karyawisata, dan
lain-lain. Metode ini semua dapat digunakan dalam menyampaikan materi
ajar. Sehingga siswa tidak merasa bosan dengan metode yang sama setiap
menyampaikan materi. Salah satu metode pembelajaran yang menyenangkan
dan dapat membuat siswa aktif dalam proses belajar adalah dengan metode
Discovery learning.
Metodediscovery learning adalah belajar mencari dan menemukan
sendiri. Dalam sistem belajar mengajar ini guru menyajikan bahan pelajaran
tidak dalam bentuk yang final,tetapisiswa diberi peluang untuk mencari dan
-
3
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
menemukan sendiri dengan menggunakan teknik pemecahan masalah
(Djamara,2002,hlm 22). Dengan metode ini siswa akan lebih aktif dan dapat
menunjukan kreativitasnya ketika belajar IPA Terpadu. Maka dari itu
metode discovery learning ini patut dijadikan salah satu alternatif metode
pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dan melihat pentingnya
keterlibatan siswa secara efektif dalam proses pembelajaran yang akan
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa khususnya IPA Terpadu. Maka
penulis tertarik untuk mengadakan suatu penelitian yang dituangkan dalam
judul :“Pengaruh Penerapan Metode Discovery Learning Pada Pelajaran
IPA Terpadu Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII Di Madrasah
Tsanawiyah Swasta Sa`Adatul Islamiah Desa Lubuk Sepuh”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka identifikasi masalah pada
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Metode pembelajaran yang masih menggunakan metode mencatat.
2. Kurangnya sarana prasarana.
3. Tingkat kejenuhan dan kebosanan yang dialami siswa dalam kegiatan proses
pembelajaran.
4. Hasil belajar siswa yang masih rendah
C. Batasan masalah
Penelitian ini agar tidak menyimpang dari tujuan semula dan mengingat
keterbatasan kemampuan dan waktu yang penulis miliki, dan agar penelitian
ini terarah dan mencapai sasaran maka perlu dilakukan pembatasan masalah
yaitu:
1. Objek penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VII di Madrasah
Tsanawiyah Swasta Sa`Adatul Islamiah Desa Lubuk Sepuh.
2. Metode pembelajaran yang digunakan yaitu Discovery learning.
-
4
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
3. Materi yang diajarkan adalah materi mengenai pencemaran dilingkungan
dan dampaknya bagi ekosistem.
4. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa
kelas VII dalam ranah kognitif yang diperoleh dari tes setelah mengikuti
materi yang disampaikan.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang akan diteliti atau
dibahas adalah :
1. Berapa besar skor hasil belajar ipa terpadu kelas VII dengan menggunakan
metode pembelajara Discovery learning di Madrasah Tsanawiyah Swasta
Sa`Adatul Islamiah Desa Lubuk Sepuh?
2. Berapa besar skor hasil belajar siswa dengan tidak menggunakan metode
pembelajara Discovery learning di Madrasah Tsanawiyah Swasta Sa`Adatul
Islamiah Desa Lubuk Sepuh?
3. Apakah ada pengaruh penarapan metode Discovery learning terhadap hasil
belajar siswa pada bidang studi IPA Terpadu di Madrasah Tsanawiyah Swasta
Sa`Adatul Islamiah Desa Lubuk Sepuh?
E. Tujuan Dan Penggunaan Penelitian
1. Tujuan penelitian
Sejalan dengan masalah yang telah dirumuskan pada rumusan masalah
maka penelitian ini bertujuan :
a) Membuktikan besar skor hasil belajar IPA Terpadu kelas VII dengan
menggunakan metode pembelajara Discovery learning di Madrasah
Tsanawiyah Swasta Sa`Adatul Islamiah Desa Lubuk Sepuh.
b) Membuktikan besar skor hasil belajar siswa dengan tidak menggunakan
metode pembelajara Discovery learning di Madrasah Tsanawiyah Swasta
Sa`Adatul Islamiah Desa Lubuk Sepuh.
-
5
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
c) Membuktikan ada tidak nya pengaruh penarapan metode Discovery learning
terhadap hasil belajar siswa pada bidang studi IPA Terpadu di Madrasah
Tsanawiyah Swasta Sa`Adatul Islamiah Desa Lubuk Sepuh.
2. Kegunaan penelitian.
Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
a) Kegunaan teoristis.
Penelitian ini dapat digunakan sebagai sumbangan untuk memperkaya khasah
ilmiah tentang IPA Terpadu dan cara belajar mereka sebagai salah satu faktor
untuk memperoleh keberhasilan belajar.
b) Kegunaan praktis
1) Bagi sekolah
Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi segenap komponen
pendidikan untuk memberikan proses belajar IPA Terpadu yang efektif
sehingga terbentuk output pendidikan yang berkualitas.
2) Bagi guru
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu metode yang
digunakan untuk proses pembelajaran, sebagai referensi guru dalam
meningkatkan kreativitas siswa dalam mata pelajaran IPA Terpadu. Serta dapa
meningkatkan kinerja dan profesionalnya sebagai guru.
3) Bagi siswa
Penelitian ini dapat digunakan sebagai pemicu dalam meningkatkan hasil
belajar IPA Terpadu siswa .
4) Bagi peneliti
Penelitian ini dapat digunakan sebagai pendorong untuk trus berkarya dan
sebagai penambah wawasan dan pemahaman terhadap objek yang diteliti.
-
6
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB II
KAJIAN TEORI , KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teori
1. Metode Discovery learning
a. Pengertian metode Discovery learning
Metodediscovery learning adalah belajar mencari dan
menemukan sendiri. Dalam sistem belajar mengajar ini guru
menyajikan bahan pelajaran tidak dalam bentuk yang final,tetapisiswa
diberi peluang untuk mencari dan menemukan sendiri dengan
menggunakan teknik pemecahan masalah (Djamarah,2002,hlm 22).
Discovery learning menurut Jerome bruner adalah metode
belajar yang mendorong siswa untuk mengajukan pertanyaan dan
menarik kesimpulan dari prinsip-prinsip umum praktis contoh
pengalaman. (hosnan, 2014 ,hlm 281)
Discovery learning adalah metode mengajar yang mengatur
pengajaran sedemikian rupa sehingga peserta didik memperoleh
pengetahuan yang sebelumnya diketahuinya tidak melalui
pemberitahuan, namun dengan cara diteukan sendiri (daryanto,2017,
hlm 260) .
Pembelajarandiscovery learning mengubah kondisi belajar
yang pasif menjadi aktif dan kreatif. Mengubah pembelajaran yang
teacher oriented dimana guru menjadi pusat informasi menjadi
student oriented siswa menjadi subyek aktif belajar
(Daryanto,2017,hlm 261).
Secara sederhana, metode discovery learning dapat diartikan
sebagai cara penyajian pelajaran yang memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk menemukan informasi tanpa bantuan guru.
(wahyana, 1992, hlm 25).
-
7
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Metode discovery learning lebih dikenal dengan metode
penemuan terbimbing, para siswa diberi bimbingan singkat untuk
menemukan jawabannya . harus di usahakan agar jawaban atau hasil
akhir itu tetap ditemukan sendiri oleh siswa (suyitno, 2004, hlm 5)
Jadi dapat disimpulkan pembelajaran discovery learning suatu
metode pembelajaran untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif
dengan menemukan sendiri , menyelidiki sendiri, maka hasil yang
akan diperoleh tahan lama dan setia dalam ingatan serta tidak akan
mudah dilupakan oleh peserta didik.
b. Fungsi metode Discovery learning
Ada beberapa fungsi metode discovery learning diantaranya yaitu:
1) Membangun komitmen (commitment building) dikalangan siswa
untuk belajar, yang diwujudkan dengan keterlibatan, kesungguhan,
dan loyalitas terhadap mencari dan menemukan sesuatu dalam proses
pembelajaran.
2) Membangun sikap aktif, kreatif, inovatif, dalam proses pembelajaran
dalam rangka mencapai tujuan pengajaran.
3) Membangun sikap percaya diri (self confidence) dan terbuka
(openess) terhadap hasil temuannya (suhana, 2014, hlm 45)
c. Langkah – langkah metode Discoveri learning
Secara garis besar prosedur atau langkah-langkah pembelajaran
discovery learning adalah sebagai berikut :
-
8
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Simulation
Problem Statement
Data collection
Data processing
Verification
Generalization
(Illahi, 2012, hlm 87-88)
1) Simulation. Guru mulai bertanya dengan mengajukan persoalan, atau
menyuruh siswa membaca atau mendengarkan uraian yang memuat
permasalahan.
2) Problem statement. Siswa diberi kesempatan untuk mengidentifikasi berbagai
permasalahan. Sebagian memilihnya dipandang paling menarik dan fleksibel
untuk dipecahkan. Permasalahan yang dipilih itu selanjutnya harus dirumuskan
dalam bentuk pertanyaan, atau hipotesis, yakni pernyataan (statemen) sebagai
jawaban sementara atas pertanyaan yang diajukan.
3) Data collection. Untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar atau
tidaknya hipotesis ini, siswa diberi kesempatan untuk mengumpulkan
(collection) berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati
objek, wawancara dengan narasumber, melakukan uji coba untuk diri sendiri,
dan sebagainya.
-
9
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
4) Data processing. Semua informasi hasil bacaan, wawancara, observasi dan
sebagainya, semuanya diolah diacak, diklasifikasikan,ditabulasi, bahkan bila
perlu dihitungkan dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat
kepercayaan tertentu.
5) Verification, atau pembuktian. Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsirkan,
atau informasih yang ada, pertanyaan atau hipotesis yang telah dirumuskan
terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau
tidak.
6) Generalization. Tahap selanjutnya berdasarkan hasil verifikasi tadi, siswa
belajar menarik kesimpulan atau generalisasi (Djamarah,2002,hlm 22-23)
Sistem belajarDiscovery learning yang dikembangkan oleh Bruner ini
menggunakan landasan pemikiran pendekatan belajar mengajar. Hasil belajar
dengan cara ini lebih mudah dihapal dan diingat, mudah ditransfer untuk
memecahkan masalah. Pengetahuan dan kecakapan siswa bersangkutan lebih
jauh dapat menumbuhkan motivasi intrinsik, karena siswa merasa puas atas
penggunaanya sendiri.
d. Keunggulan metode Discovery learning.
Beberapa keunggulan metode Discovery learning adalah sebagai berikut :
1) Membantu siswa untuk mengembangkan, kesiapan, serta penguasaan
keterampilan dalam proses kognitif.
2) Siswa memperoleh pengetahuan secara individual sehingga dapat dimengerti
dan mengendap dalam pikirannya.
3) Dapat membangkitkan motivasi dan gairah belajar siswa untuk belajar lebih
giat lagi.
4) Memberikan peluang untuk berkembang maju sesuai dengan kemampuan dan
minat masing- masing.
5) Memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri sendiri dengan proses
menemukan sendiri, karena pembelajaran berpusat pada siswa dengan peran
guru yang sangat terbatas ( suhana, 2014, hlm 45).
-
10
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Hasil belajar
a. Pengertian Hasil Belajar
Belajar adalah suatu proses. Belajar bukan suatu tujuan tetapi
merupakan proses untuk mencapai tujuan (Oemar Hamalik,2014,hlm.29).
Dalam teori belajar Thorndike terdapat beberapa dalil, yakni:
1. Hukum kesiapan (law of readiness), yaitu bagaimana siswa siap dalam
melakukan kegiatan belajar. Membangkitkan kesiapan siswa tersebut dapat
dilakukan dengan melakukan kegiatan apersepsi yang menyenangkan.
2. Hukum latihan (law of exercise). Prinsip utama dalam belajar adalah
pengulangan. Makin sering diulangi, materi pelajaran akan semakin
dikuasai.
3. Hukum akibat (law of effect). Hubungan stimulus respon cenderung
diperkuat bila akibatnya menyenangkan dan cenderung diperlemah jika
akibatnya tidak memuaskan.
Sedangkan hasil belajar adalah suatu akibat dari proses belajar dengan
menggunakan alat pengukuran yaitu berupa tes yang disusun secara terencana
baik tes tulis, tes lisan maupun tes perbuatan (Nana Sudjana, 2004,hlm.22).
Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku dalam artian luas mencakup
bidang kognitif, efektif,dan psikomotorik. Hasil belajar merupakan
kemampuan yang diperoleh individu selama proses pembelajaran berlangsung,
yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik pengetahuan,
pemahaman, sikap dan keterampilan siswa sehingga menjadi lebih baik dari
sebelumnnya (Purwanto,2009,hlm.45). Hasil belajar adalah perubahan
perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi
kemanusiaan saja (Agus Suprijono,2012,hlm.7).
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan,nilai, pengertian-pengertian,
sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Merujuk pemikiran Gagne,hasil
belajar berupa hal-hal berikut.
1) Informasi verbal,yaitukapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk
bahasa,baik lisan maupun tulisan. Kemampuan merespon secara spesifik
-
11
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan
manipulasi simbol, pemecah masalah, maupun penerapan aturan.
2) Keterampilan intelektual,yaitukemampuan mempresentasikan konsep dan
lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi,
kemampuan analitis-sintetis fakta konsep dan pengembangan prinsip keilmuan.
3) Strategi kognitif,yaitukecakapanmenyalurkan dan mengarahkan aktivitas
kognitifnya. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam
memecahkan masalah.
4) Keterampilan motorik,yaitukemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani
dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilian
terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan
eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadi nilai-nilai
sebagai standar perilaku (Thobroni,2017,hlm 20-21).
Hasil belajar terjadi dari beberapa aspek sehubungan ini bloom
memberikan taksonomi sebagai berikut (I Made Parsa,2017,hlm.25):
1. Ranah kognitif
Ranah kognitif adalah perubahan perilaku yang terjadi dalam kawasan
kognisi. Menurut Bloom secara hirarki tingkat hasil belajar kognitif mulai
dari yang paling rendah dan sederhana yaitu hafalan sampai yang paling
tinggi dan kompleks yaitu evauasi.Enam tingkatan itu adalah pengetahuan
(C1), pemahaman (C2), penerapan (C3), analisis (C4), sintesis (C5),
danevaluasi (C6).
a. Pengetahuan (knowladge), yaitu jenjang kemampuan yang
menuntut siswa untuk dapat mengenali atau mengetahui adanya
konsep, prinsip, fakta, atau istilah tanpa harus mengerti atau dapat
menggunakannya.
b. Pemahaman (comprehension) yakni jenjang kemampuan yang
menuntut siswa untuk memahami atau mengerti tentang materi
-
12
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
pelajaran yang disampaikan guru dan dapat memanfaatkannya
tanpa harus menghubungkannya dengan hal-hal lain.
c. Penerapan (application) yaitu jenjang kemampuan yang menuntut
siswa untuk menggunakan ide-ide umum, tata cara, atau metode
prinsip dan teori-teori dalam situasi baru dan konkret.
d. Analisis (analysis) yakni kemampuan seseorang untuk
menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian bagian
yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan diantara bagian-
bagian tersebut.
e. Sintesis (synthesis) adalah kemampuan berfikir memadukan
bagian-bagian atau unsur - unsur secara logis, sehingga menjadi
suatu pola yang baru dan terstruktur.
f. Evaluasi (evaluation) yang merupakan jenjang berfikir paling
tinggi dalam ranah kognitif menurut Taksonomi Bloom.
2. Ranah Afektif
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai. Jenjang-
jenjang afektif adalah: penerapan (receving), sambutan (responding),
menilai (valuing), organisasi,karakteristik dengan suatu kompleks nilai.
3. Ranah Psikomotorik
Ranah psikomotorik adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan atau
bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar tertentu. Jenjang-
jenjangnya adalah: persepsi, kesiapan, respon terimbang, mekanisme, respon
yang unik adaptasi, organisasi.
Dari ketiga tersebut yang menjadi fokus penilaian hasil belajar
dalam penelitian ini adalah ranah kognitif. Hasil belajar kognitif dapat
diukur melalui tes dan dapat dilihat dari nilai yang diperoleh. Hasil belajar
kognitif berkaitan dengan penguasaan materi yang telah diajarkan oleh guru
selama proses pembelajaran yang diukur melalui tes hasil belajar dengan
menerapkan Discovery Learning dalam proses pembelajaran.
-
13
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
B. Studi relevan
Hasil penelitian relevan yang sesuai dengan penelitian ini adalah :
1. Penelitian yang dilakukan oleh Syarifah dalam skripsi berjudul “Penerapan
Metode Discovery Learning Pada Tema Peduli Terhadap Makhluk Hidup
Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di Kelas IV Min Banda Aceh”
Tahun penelitian 2018. Berdasarkan hasil penelitiannya, Berdasarkan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) aktivitas guru pada siklus 1
memperoleh nilai 70,19% dalam kategori cukup, siklus II meningkat dengan
nilai 93,96% dalam kategori baik sekali. (2) aktivitas siswa pada silkus 1
memperoleh nilai 70,37% dalam kategori cukup pada siklus II meningkat
menjadi 91,66% berada dalam kategori baik sekali. (3) hasil tes siswa pada
siklus 1 sebesar 70,27% berada dalam kategori kurang, dan pada siklus II
meninggkat menjadi 86,48% dalam kategori baik sekali, siswa telah tuntas
secara klasikal. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan
metode discovery learning pada tema “Peduli Terhadap Makhluk Hidup”dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dikelas IV MIN 11 Banda Aceh.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Laila Sahari dalam skripsi berjudul “Pengaruh
Penggunaan Metode Discovery Terhadap Hasil Belajar Pada Materi Bangun
Datar Siswa Kelas VII Mts Nurul Ikhlas Ambon” tahun 2019 hasil belajar
matematika siswa diperoleh thitung = 5,015 >ttabel= 1,699 artinya hipotesis H1
diterima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan
metode discovery terhadap hasil belajar pada materi bangun datar siswa kelas
VII MTs Nurul Ikhlas Ambon. Besar pengaruh penggunaan metode discovery
terhadap hasil belajr pada materi bangun datar siswa kelas VII MTs Nurul
Ikhlas Ambon pada tes dan angket siswa adalah sebesar 36,36% sedangkan
63,64% dipengaruhi oleh faktor lain. Persamaan dari penelitian ini sama- sama
menggunakan penelitian kuantitatif dan variabel X dan variabel Y nya sama.
3. Penelitian yang dilakukan Ahmad Nurjani dan Isyani dalam jurnal yang
berjudul “Penerapan Metode Discovery Terhadap Hasil BelajarLari Jarak
Pendek Pada Siswa Kelas X Man 2 Praya” tahun 2017 Berdasarkan hasil
-
14
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
analisis penilaian pada siklus I diperoleh persentase ketuntasan klasikal 58,8 %
dan pada siklus II persentase ketuntasan klasikal belajar siswa 82 %. Maka
dapat disimpulkan bahwa metode discovery learningdapat meningkatkan
hasilbelajar lari jarak pendek pada siswa kelas X MAN 2 Praya tahun pelajaran
2016/2017.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Hanafi dalam jurnal yang berjudul “ The effect
of discovery learning method application on incrasing students` listening
outcome and social attitude” tahun 2016 Berdasarkan analisis data disimpulkan
bahwa peberapan metode Discovery Learning dapat meningkatkan nilai
mendengarkan dan sikap sosial, dengan nilai signifikansi 0,005(z = -2,823,
p
-
15
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Gambar 3.1 Kerangka Berpikir
Metode Pembelajaran Discovery Learning&Direc Intruction
Analisis permasalahan
1. Metode pembelajaran yang masih
menggunakan metode ceramah dan mencatat.
2. Kurangnya sarana prasarana.
3. Tingkat kejenuhan dan kebosanan yang
dialami siswa dalam kegiatan proses
pembelajaran.
Kelas eksperimen (menggunakan
metode Discovery Learning)
Kelas control (menggunakan
metode ceramah)
posttest posttest
Analisis
Kesimpulan
-
16
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara dari rumusan
masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan
dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2011, hlm 64).
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas maka
hipotesis penelitian ini yaitu terdapat pengaruh penerapan metode
pembelajaran discovery learning terhadap hasil belajar siswa kelas VIIdi
Madrasah Tsanawiyah Swasta Sa`Adatul Islamiah Desa Lubuk Sepuh
-
17
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Saadatul
Islamiah Desa Lubuk sepuh yang terletak di Jalan Lubuk Buntak
KecamatanPelawanKabupaten Sarolangun Provinsi Jambi. Adapun waktu
penelitiannya berawalMaret sampai April 2020.
B. Pendekatan dan Desain Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian true eksperiment yang dilakukan
dengan cara pemberian perlakuan pada pembelajaran. Peneliti akan
membagi kelompok penelitian ini menjadi dua kelompok yang dipilih
secara acak, kelompok yang menerapkan metode discovery
learningdisebut kelompok eksperiment dan kelompok yang menerapkan
metode ceramah disebut kelompok kontrol. Rancangan penelitian ini
berbentuk (Sugiyono, 2013, hlm 79):
Gambar 3.1 Posttest Only Control Design
Keterangan:
: Metodediscovery learning
R : Kelompok yang dipilih secara random
: Hasil posttest kelas eksperimen
: Hasil posttest kelas kontrol
R
R
-
18
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Dalam design ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih
secara random (R). Kelompok pertama diberi perlakuan (X) dan kelompok
yang lain tidak. Kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok
eksperimen dan kelompok yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok
kontrol. Pengaruh adanya perlakuan (treatment) adalah (O1:O2). Dalam
penelitian yang sesungguhnya, pengaruh treatment dianalisis dengan uji
beda, pakai statistik t-test misalnya. Kalau terdapat perbedaan yang
signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka
perlakuan yang diberikan berpengaruh secara signifikan.(Sugiyono,
2013,hlm, 76)
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014,
hlm 80). Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas VII Madrasah
Tsanawiyah Saadatul Islamiah Desa Lubuk sepuh
Tabel 3.2
Jumlah siswa kelas VIIMadrasah Tsanawiyah Swasta Sa`adatul Islamiah Desa
Lubuk Sepuh
NO Kelas
Jenis kelamin Jumlah
Laki-lakiPerempuan
VII A 616 22
VII B1012 22
Jumlah 16 28 44
2. Teknik Pengambilan Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin untuk mempelajari
semuanya, dikarenakan keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti
dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi dengan catatan sampel
-
19
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
yang diambil haruslah representatif atau bersifat mewakili populasi (Sugiyono,
2014,hlm81). Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti
(Arikunto, 2002, hlm 108).
Teknik penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
Cluster Random Sampling. Teknik Cluster Random Sampling ini memilih
sampel bukan didasarkan individu, tetapi lebih didasarkan pada kelompok,
daerah, atau kelompok subjek yang secara alami berkumpul bersama
(Sukardi,2015,hlm.61).
Dalam penelitian ini dibutuhkan dua kelas sampel yaitu kelas
eksperimen yang dalam pembelajarannya menerapkan metode discovery
learning dan kelas kontrol yang dalam pembelajarannya tidak menerapkan
discovery learning. Sampel diambil sebanyak dua kelas dari dua kelas yang
ada di kelas VII, dua kelas yang terpilih tersebut diundi mana yang menjadi
kelas kontrol dan mana yang menjadi kelas eksperimen.
Adapun langkah-langkah yang digunakan untuk menentukan kelas
eksperimen dan kelas kontrol adalah sebagai berikut:
1. Menulis kelas VII A dan VII B pada selembar kertas kecil.
2. Menggulung kertas kecil tersebut.
3. Memasukkan gulungan-gulungan kertas kecil tersebut ke dalam kaleng atau
tempat sejenis.
4. Mengocok baik baik kaleng tersebut sehingga akan keluar dua gulungan
kertas.
5. Kedua gulungan kertas tersebut diundi lagi untuk menentukan mana yang
menjadi kelas eksperimen dan mana yang menjadi kelas kontrol.
Berdasarkan langkah-langkah di atas diperoleh hasil bahwa yang menjadi
kelas eksperimen adalah kelas VII A dengan jumlah 22 siswa dan yang menjadi
kelas kontrol adalah kelas VII B dengan jumlah 22 siswa. Jadi jumlah sampel
yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 44 siswa.
-
20
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
D. Variabel-variabel dan Perlakuan Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang.
Obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang dietapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014,
hlm 38).
Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lainnya maka
maca-macam variabel dalampenelitian dapat dibedakan menjadi:
1. Variabel Independen, variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus,
prediktor, antecendent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel
bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab peurubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
2. Variabel dependen, sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen.
Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel terikat. Variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas (Sugiyono, 2014, hlm 39).
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat teridentifikasi bahwa
penelitian ini mengandung dua variabel, yaitu:
1. Variabel bebas (X) yakni pembelajaran metode discovery learningyang
digunakan pada siswa kelas VII pada pokok bahasanpencemaran dilingkungan
dan dampaknya bagi ekosistem.
2. Variabel terikat (Y) yakni hasil belajar siswa .hasil belajr siswa yang dimaksud
siswa yang dimaksud adalah kemampuan siswa terhadap pelajaran Ipa Terpadu
setelah diberi perlakuan dan juga siswa yang tidak diberi perlakuan.
E. Intrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang dapat digunakan untuk
memperole, mengolah, dan menginterpretasikan informasi yang diperoleh dari
para responden yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur yang sama
(Siregar ,2015 hlm75). Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam
penelitian ini instrumen yang digunakan adalah “tes”. Tes merupakan salah
satu bentuk instrumen yang digunakan untuk melakukan pengukuran. Tujuan
-
21
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
melakukan tes adalah untuk mengetahui pencapaian belajar atau kompetensi
yang telah dicapai siswa untuk bidang tertentu (Djemari, 2012, hlm 108).
a. Kisi-kisi instrumen
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan
atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Kisi–kisi dalam penelitian
ini di ukur pada ranah kognitif yang diambil dari nilai tes hasil belajar pada
materi terjadinya pencemaran dilingkungan dan dampaknya bagi ekosistem.
Tabel 3.3
Kisi – Kisi Instrumen Soal Tes Hasil Belajar
Kompetensi Dasar Indikator Ranah Kognitif Jumlah
C1 C2 C3 C4
3.8Menganalisis
terjadinya
pencemaran
dilingkungan dan
dampaknya bagi
ekosistem
3.8.1. Menjelaskan definisi
pencemaran
2 3 2 7
3.8.2.Menafsirkan
pencemaran air
3 3 3 9
3.8.3.Mempelajari
pencemaran udara
4 4 8
3.8.4.Menganalisis
pencemaran tanah
4 2 6
3.8.5.Menjelaskan dampak
pencemaran bagi
ekosistem
3 2 5
Jumlah Soal 35
Berdasarkan Tabel 3.3 di atas dapat diketahui bahwa kisi-kisi instrumen
tersebut berdasarkan kompetensi dasar dan indikator-indikator pembelajaran, yang
mana jumlah soal sebanyak 35 soal. Penilaian dalam ranah kognitif ini hanya C1,
C2. C3, dan C4 saja, hal ini disebabkan karena pada kompetensi dasar hanya
sampai menganalisis saja,maka sebab itulah penilaian hanya sampai C4.
-
22
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
b. Kalibrasi Instrumen
Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini yaitu instrumen tes yang
dipergunakan untuk mengukur hasil belajar adalah dengan menggunakan tipe
soal objektif. “Tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka
pengukur dan penilaian” Sudijono (2012, hlm, 78). Dengan demikian, tes
memiliki fungsi sebagai alat pengukur terhadap siswa untuk mengukur tingkat
perkembangan atau kemajuan yang telah dicapai oleh siswa setelah mereka
menempuh proses belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu. Sebagai suatu
alat ukur yang baik dan mampu memberikan informasi yang jelas dan akurat
apabila telah memenuhi beberapa kriteria yang telah ditentukan oleh para ahli
psikometri, yaitu kriteria valid dan reliabel.
Sebelum riset lapangan, soal pilihan ganda dan istrumen penelitian ini
akan diuji/dinilai terlebih dahulu oleh Dosen validator yaitu ibu Aminah Zb,
M.Pddosen program studi tadris biologi. Validasi dilakukan sebanyak tiga kali
pertemuan. Pada pertemuan pertama yakni validasi rencana pembelajaran (RPP)
dan tes pilihan ganda. Dan pada pertemuan kedua pengecekan kembali rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan pertemun ketiga tes pilihan ganda di cek
ulang setelah melakukan perbaikan. Instrument yang telah divalidasi dapat
digunakan saat penelitian dengan revisi kecil.
Sebelum soal tes diberi kepada kelas eksperimen (VII A) dan kelas
kontrol (VII B), maka soal uji tes pilihan ganda harus di uji cobakan terlebih
dahulu pada kelas VIII. Uji coba yang dilakukan adalah uji coba soal tes pilihan
ganda untuk mengetahui tingkat kesukaran soal yang akan diberikan kepada kelas
eksperimen dan kelas kontrol nantinya. Tingkat kesukaran soal harus sedang tidak
boleh terlalu sulit ataupun terlalu rendah.Oleh karena itu, diperlukan uji validitas
dan uji reliabilitas dari alat ukur yang digunakan dalam penelitian.
a) Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan
atau keshahihan suatu alat ukur. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data itu valid (Sugiyono, 2016). Untuk
-
23
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
menentukan validitas butir soal tersebut digunakan rumus Korelasi Point
biserial sebagai berikut:
rpbhi =Mp-Mt√
SDt
Keterangan :
Rpbis = Koefisien korelasi point biserial
Mp = Mean skor dari subjek-subjek yang menjawab betul item yang
dicari korelasinya dengan tes
Mt= Mean skor total ( skorrata-rat dari seluruh pengikut tes)
SDt = Standar deviasi skor total
p = Propoporsi peserta tes yang menjawab betul terhadap butir soal.
q = Proporsi yang menjawab salah terhadap butir soal
(Sugiyono, 2016, hlm 134).
b) Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah menunjukkan pada suatu pengertian bahwa
sesuatu intrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi, 2018,
hlm. 156).
Untuk menentukan indeks reliabilitas digunakan rumus Kr -21 yaitu
r11 = (
) (
̅
)
Keterangan :
R11 = Koefisien reabilitas tes
K = Banyaknya butir soal
1 = Bilangan konstan
St2 = Standar Deviasi
̅ = Mean (rerata total skor)
-
24
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
c) Indeks Kesukaran atau proporsi (P)
Angka indeks kesukaran item dapat diperoleh dengan rumus :
P = B/JS
Keterangan :
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab dengan betul
JS = jumlah seluruh siswa peserta test
Menurut Arikunto (2013) klasifikasi taraf kesukaran yaitu:
1) Soal dengan P0,00 – 0,30 adalah soal sukar
2) Soal dengan P0,30 – 0,70 adalah soal sedang
3) Soal dengan P0,70 – 1,00 adalah soal mudah
d) Daya Pembeda
Daya pembeda adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan
antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa berkemampuan
(Suharsimi,2018).
Rumusnya :
D =
PA - PB
Keterangan:
D = Diskriminatory power (angka indeks diskriminasi item)
JA = Banyaknya peserta kelompok atas
JB = Banyaknya peserta kelompok bawah
BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar
PA = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
PB = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Menurut arikunto butir-butir soal yang baik adalah soal yang
mempunyai daya 0,4-0,7 dan mengklasifikasikannya sebagai berikut:
-
25
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Tabel 3.4
Kritea Daya Beda
Indeks daya beda Kriteria
< 0,2 Jelek
0,2 –0,4 Sedang / cukup
0,4 –0,7 Baik
0,7 –1,00 Baik sekali
Bertanda negative Jelek sekali
F. Teknik Analisis Data
Analisis data dimaksud untuk melakukan pengujian hipotesis dan
menjawab masalah yang telah diajukan. Sebelum melakukan uji hipotesis,
perlu dilakukan uji persyaratan, yaitu uji normalitas.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan bertujuan untuk melihat apakah sampel berdistribusi
normal atau tidak. Langkah-langkah pengujian normalitas data menggunakan
Liliefors yang dikemukakan oleh Sudjana sebagai berikut:
a. Menyusun skor hasil belajar dari skor terendah sampai skor tertinggi
b. Pengamatan dijadikan bilangan baku dengan rumus:
Dimana:
skor dari setiap siswa
rata-rata
simpangan baku
c. Menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian hitung peluang
( ) ( )
d. Melanjutkan hitung proporsi yang lebih kecil atau sama dengan
yang dinyatakan dengan ( ), dengan rumus:
( )
e. Menghitung selisih ( ) ( ) kemudian tentukan harga mutlaknya
f. Mengambil harga yang paling besar diantara harga mutlak tersebut ( )
-
26
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
g. Membandingkan harga dengan nilai L
Jika , artinya Distribusi data tidak normal
Jika , artinya Distribusi data normal
Dalam sebuah penelitian jika data yang akan dianalisis berdistribusi normal
maka dapatmenggunakan statistik parameter namun jika data tersebut tidak
berdistribusi normal maka dapat menggunakan statistik non parameter. Pada
tahun 2011, Sugiyono mengatakan statistik parametris dapat digunakan bila data
yang akan dianalisis berbentuk interval atau rasio, sedangkan bila datanya
berbentuk nominal atau ordinal, maka dapat digunakan statistik nonparametris.
Statistik parametrik bekerja dengan asumsi bahwa data yang akan dianalisis
berdistribusi normal, sedangkan untuk statistik nonparametrik distribusi data
yang akan diteliti adalah bebas.
Sugiyono (2011) mengatakan bahwa statistik parametis yang dapat
digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif bila datanya interval atau rasio
adalah t-test 1 sampel. Terdapat dua rumus yang dapat digunakan untuk menguji,
yaitu rumus t dan z. Rumus t digunakan bila simpangan baku populasi diketahui
dan rumus t bila simpangan baku tidak diketahui.
Simpangan baku sampel dapat dihitung berdasarkan data yang telah
terkumpul. Karena pada dasarnya simpangan baku setiap populasi ini jarang
diketahui, maka rumus z jarang digunakanoleh karena itu maka yang dapat
digunakan adalah rumus t-test.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuj melihat apakah kedua kelompok sampel
mempunyai varians yang homogen atau tidak. Uji homogenesis yang penulis
gunakan adalah menggunakan varians besar dan varians kecil.
Langkah perhitungan homogenitas:
a. Menggunakan data tabel variabel X dan variabel Y dalam suati tabel
b. Mencari rata-rata masing-masing variabel
c. Mencari standar deviasi masing-masing variabel
d. Mencari varians
e. Mencari nilai varians terbesar dan varians terkecil dengan rumus:
-
27
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
f. Membandingkan dengan kriteria pengujian sebagi
berikut:
Jika maka distribusi data tidak homogen
Jika maka distribusi data homogen (Sudjana, 2005).
3. Uji Hipotesis
“T” test adalah salah satu tes statistik yang digunakan untuk menguji hasil
hipotesis nihil yang menyatakan bahwa diantara dua buah mean sampel yang
diambil secara simple random sampling dari populasi yang sama tidak terdapat
perbedaan yang signifikan dengan sampel besar yang satu sama lain tidak
saling sehubungan dengan formulirnya.
Rumus yang digunakan:
Langkah-langkah perhitungan “t” test adalah sebagai berikut:
a. Mencari Mean Variabel X (variabel I) dengan rumus:
( )
( )
b. Mencari Mean Variabel Y (variabel II) dengan rumus:
( )
( )
c. Mencari standar Devisi Variabel I dengan rumus:
√
( )
d. Mencari standar Devisi Variabel II dengan rumus:
√
( )
e. Mencari Standar Error Mean Variabel I dengan rumus :
-
28
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
√
f. Mencari Standar Error Mean Variabel II dengan rumus :
√
g. Mencari Standar Error Perbedaan Mean Variabel I dan Variabel II dengan
rumus :
√
h. Mencari dengan rumus:
i. Memberi Interpretasi
1) Jika maka hipotesis nihil atau ditolak, sebaliknya hipotesis alternatife
diterima atau disetujui. Berarti antara kedua variabel yang sedang kita selidiki
perbedaannya secara signifikan memang terdapat perbedaan.
2) Jika maka hipotesis nihil diterima atau disetujui sebaliknya hipotesis
alternatif ditolak. Berarti bahwa perbedaan antara variabel I dan variabel II itu
bukanlah perbadaan yang berarti atau bukab perbedaan yang signifikan.
4. Menentukan Besar Pengaruh
Dalam penelitian ini akan dilihat berapa pengaruh pengaruh penerapan
metode pembelajaran discovery learning terhadap hasil belajar siswa kelas VIIdi
Madrasah Tsanawiyah Swasta Sa`Adatul Islamiah Desa Lubuk Sepuh. Berikut
rumus untuk mengetahui besar pengaruh penerapan metode pembelajaran
discovery learning terhadap hasil belajar siswa kelas VIIdi Madrasah Tsanawiyah
Swasta Sa`Adatul Islamiah Desa Lubuk Sepuh, dapat diketahui dengan
menggunakan perhitungan effect size untuk mengetahui besar pengaruhnya. Effect
size merupakan ukuran mengenai besarnya efek suatu variabel pada variabel lain,
besarnya perbedaan maupun hubungan, yang bebas dari pengaruh besarnya
sampel. Untuk menghitung effect size pada uji t digunakan rumus Cohen‟s sebagai
berikut:
-
29
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
̅ ̅
Dengan :
Cohen ‟s d effect size (besar pengaruh dalam persen)
̅ mean treatment condition (rata-rata kelas eksperimen)
̅ mean control condition (rata-rata kelas control)
Standard deviation (standar deviasi)
Untuk menghitung ( ) dengan rumus sebagai berikut:
√( )
( )
Dengan :
Standar Deviasi Gabungan
Jumlah Siswa Kelas Eksperimen
Jumlah Siswa Kelas Kontrol
= Standar Deviasi Kelas Eksperimen
Standar Deviasi Kelas Kontrol
Tabel 3.5
Kriteria Interpretasi nilai Cohen’s d:
Cohen’s Standard Effect Size Persentase (%)
Tinggi 2,0 97,7
1,9 97,1
1,8 96,4
1,7 95,5
1,6 94,5
1,5 93,3
1,4 91,9
1,3 90
1,2 88
1,1 86
1,0 84
0,9 82
0,8 79
Sedang 0,7 76
-
30
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
0,6 73
0,5 69
Rendah
0,4 66
0,3 62
0,2 58
0,1 54
0,0 50
G. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pernyataan. ( Sugiyono, 2011, hal.64)
Hipotesis statistik ada bila penelitian bekerja dengan sampel, jika penelitian
tidak menggunakan sampel maka tidak ada hipotesis statistik. Dalam hipotesis
statistik yang diuji adalah hipotesis nol, hipotesis yang menyatakan tidak ada
perbedaan antara data sampel dan data populasi.
Hipotesis statistik dalam penelitian ini adalah:
(Sugiyono, 2011, hlm 69)
Keterangan :
Skor rata-rata kelompok yang belajar dengan metode discovery
Skor rata-rata kelompok yang belajar dengan tidak menerapkan
metode discovery
Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan
pembelajaran berbantuan metode discovery terhadap hasil belajar
siswa.
Terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan
pembelajaranmetode discovery terhadapa hasil belajar ipa terpadu
siswa.
-
31
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
F. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian ini disusun bertujuan sebagai pedoman dalam
melakukan langkah-langkah penelitian. Dengan adanya jadwal penelitian,
peneliti akan lebih mudah mempersiapkan langkah-langkah penelitian yang
akan dilakukan nantinya. Lebih jelasnya jadwal penelitian ini dapat dilihat
pada tabel berikut:
-
32
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Tabel 3.5
Jadwal Penelitian Tahun 2019-2020
N
O
KEGIATAN BULAN
Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei juni Juli
1 Pengajuan
Judul
2 Pembuatan
Proposal
3 Pengajuan
Dosen Pembimbing
4 Bimbingan
Proposal
5 Seminar
Proposal
6 Perbaikan
Hasil Seminar
7 Riset
Lapangan
8 Pengelolaan
Data
9 Penyusunan
Skripsi
10 Sidang Skripsi
-
33
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian
Penelitian ini dilaksanakan diMadrasah Tsanawiyah Saadatul Islamiah
Desa Lubuk sepuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
penerapan metode Discovery learning terhadap hasil belajar siswa pada
bidang studi IPA Terpadu di Madrasah Tsanawiyah Swasta Sa`Adatul
Islamiah Desa Lubuk Sepuh pada aspek kognitif.
Penelitian ini menggunakan desain Posttest Only Control Design.
Desain ini dilakukan dengan cara membentuk kelas eksperimen dan kontrol
secara Cluster Random Sampling (Sugiyono, 2017, hlm, 88). Siswa yang
belajar dengan menggunakan metode Discoverysebagai kelas eksperimen
(VII A) dan siswa belajar yang menggunakan metode Direct Instruction
sebagai kelas kontrol (VII B) dengan jumlah masing-masing siswa 22 orang.
Proses pembelajaran ini dilakukan dalam 6 kali pertemuan dengan
kelas eksperimen 3 kali dan kelas kontrol 3 kali. Untuk melihat pengaruh
penerapan metode Discovery Learningterhadap hasil, dilakukan dengan
menggunakan soal pilihan ganda sebanyak 30 butir. Sebelum dilakukan
penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba instrumen penelitian dilakukan
untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda
soal yang akan digunakan untuk pengambilan data tentang hasil belajar pada
kelas sampel yang akan diberikan posttest. Analisis validitas soal uji coba
dapat dilihat pada tebel 4.1 berikut ini.
-
34
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Tabel 4.1
Analisis Soal Hasil Uji Coba
Butir Soal Keterangan
A. Uji validasi a. Valid b. Invalid
30 soal
5 soal
B. Reabilitas 0,92 ≥ 0,3388 (reabilitas)
C. Tingkat Kesukaran a. Mudah b. Sedang
12
23
D. Daya Pembeda a. Jelek sekali b. Jelek c. Cukup d. Baik
-
5
17
13
Dari tabel 4.1 diketahui terdapat 35 soal dengan soal yang valid yaitu 30
soal dengan kriteria soal yang berbeda-beda. Soal tersebut, digunakan sebagai
instrumen pengumpulan data untuk melihat pengaruh penerapan metode
Discovery learning terhadap hasil belajar siswa pada bidang studi IPA Terpadu
di Madrasah Tsanawiyah Swasta Sa`Adatul Islamiah Desa Lubuk Sepuh pada
aspek kognitif.
1. Normalitas Populasi
Uji normalitas populasi dilakukan untuk mengetahui apakah
populasi yang akan menjadi sampel tersebut berdistribusi normal atau tidak.
Karena itu, digunakan data nilai ulangan harian kelas VII sebagai data awal
untuk melihat normalitas populasi. Berdasarkan uji Liliefors diperoleh hasil
normalitas populasi terlihat pada tabel 4.2 berikut:
Tabel 4.2
Uji Normalitas Populasi
Kelas Jumlah Siswa L0 Ltabel Keterangan
VII A 22 0,122 0,190 Normal VII B 22 0,145 0,190 Normal
Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa 2 kelas memiliki L0
-
35
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
2. Homogenitas Populasi
Uji homogenitas populasi dilakukan dengan mengggunakan Uji
bartlett. Hasil uji homogenitas populasi dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut.
Tabel. 4.3 Uji Homogenitas Populasi
Populasi X²hitung X²tabel
VII 5,99
Dari tabel.4.3 dapat dilhat bawah Fhitung = 0,48 dan Ftabel = 5,99 sehingga
Fhitung < Ftabel, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas tersebut memiliki
variansi yang homogen pada taraf kepercayaan 95 % atau 0,05.
3. Analis Hasil Belajar (Kognitif)
1. Analisis Hasil Belajar (Kognitif)
Berdasarkan uji Normalitas dengan menggunakan Uji Liliefors
diperoleh hasil yang dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:
Tabel. 4.4
Uji Normalitas Hasil Belajar
No Statistik Postest
Eksperimen Kontrol
1 22 22 2 ̅ 85,32 71,73 3 10,64 14,43
4 0,138 0,164 5 0,190 0,190 6 Kesimpulan maka kedua sampel penelitian
berdistribusi Normal.
Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa hasil untuk kelompok
eksperimen yaitu adalah maka data
berdistribusi Normal dan untuk kelompok kontrol yaitu
adalah maka data berdistribusi Normal. Berdasarkan uji
homogenitas dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut:
-
36
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Tabel. 4.5
Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar No Statistik Nilai Postest
1 2 3
4 4,07
5 Perbandingan 6 Kesimpulan , maka kedua sampel penelitian
bervariansi Homogen
Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa < atau 1,84
4,07 maka varians-varians dalam populasi yang diteliti adalah Homogen.
2. Perbedaan Hasil Belajar Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Perbedaan hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat
dilihat pada tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6
Perbedaan Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
No Ukuran Penetapan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
1 Tertinggi 97 93 2 Terendah 63 50
3 Range 35 44
4 Mean 85,32 71,73 5 Median 88,5 77 6 Modus 97 80
7 Standar Deviasi 10,64 14,43 8 Standar Error
Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa pada kelas eksperimen memiliki
nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol, maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar yang menerapkanmetode pembelajaran
Discovery learning lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar siswa
yang tidak menerapkan metode pembelajaranDiscovery learning.
-
37
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
Gambar 4.1 Grafik Rata-rata kelas eksperimen dan kelas kontrol
3. Uji Hipotesis Hasil Belajar
Pengujian hipotesis bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode
pembelajaran Discovery learning terhadap hasil belajar siswa pada bidang
studi IPA Terpadu di Madrasah Tsanawiyah Swasta Sa`Adatul Islamiah
Desa Lubuk Sepuh.
Pengujian hipotesis dilakukan setelah menentukan normalitas dan
homogenitas dari data hasil belajar siswa pada materi IPA pada kelas
sampel. Hasil uji t pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat
pada tabel 4.7.
Tabel 4.7
Hasil Uji Hipotesis
Data
Uji “t”
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Mean 85,32 71,73
t hitung 3,48
t table 2,02 (taraf signifikan 5%) atau 2,71 (taraf signifikan 1%)
Kesimpulan Terdapat perngaruh yang signifikan
Berdasarkan tabel 4.7 untuk data t hitung > t tabel , maka diperoleh dalam
perhitungan t0 = 3,63 lebih besar dari pada ttabel ( baik pada taraf signifikan 5%
ataupun 1% ), maka hipotesis nihil ditolak, sedangkan Hipotesis Alternatif
50
71,73
93
63
85,32
97
0
20
40
60
80
100
120
Terendah Rata-rata Tertinggi
Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
-
38
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan metode Discovery learning terhadap hasil belajar siswa pada bidang
studi IPA Terpadu di Madrasah Tsanawiyah Swasta Sa`Adatul Islamiah Desa
Lubuk Sepuh pada aspek kognitif.
Untuk menghitung effect size pada uji t digunakan rumus Cohen‟s sebagai
berikut:
1. Dari perhitungan sebelumnya diperoleh :
2. Untuk menghitung ( )
√( )
( )
√( ) ( )
√( ) ( )
√
√
3. Menghitung Effect Size
̅ ̅
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh besarnya effect size
perlakuan yang diberikan adalah 1,1 dengan persentase 86%. Hasil ini
-
39
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
menunjukkan bahwa terjadi pengaruh yang tinggi dari penerapan metode
Discovery learning terhadap hasil belajar siswa pada bidang studi IPA
Terpadu di Madrasah Tsanawiyah Swasta Sa`Adatul Islamiah Desa Lubuk
Sepuh pada aspek kognitif.
B. Pembahasan
Pada penelitian, peneliti menggunakan metode Discovery
Learning,Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan
metode Discovery learning terhadap hasil belajar siswa pada bidang studi
IPA Terpadu di Madrasah Tsanawiyah Swasta Sa`Adatul Islamiah Desa
Lubuk Sepuh. Langkah-langkah pembelajaran Discovery Learning yang
dilakukan peneliti dalam proses pembelajaran yaitu dengan cara
pertamasimulation. Dalam hal ini guru mulai bertanya dengan mengajukan
persoalan, atau menyuruh siswa membaca atau mendengarkan uraian yang
memuat permasalahan. Kedua problem statement yaitu siswa diberi
kesempatan untuk mengidentifikasi berbagai permasalahan. Permasalahan
yang dipilih itu selanjutnya harus dirumuskan dalam bentuk pertanyaan, atau
hipotesis, yakni pernyataan (statemen) sebagai jawaban sementara atas
pertanyaan yang diajukan.
Ketiga data collection yaitu menjawab pertanyaan atau
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis ini, siswa diberi kesempatan
untuk mengumpulkan (collection) berbagai informasi yang relevan, membaca
literatur, mengamati objek, wawancara dengan narasumber, melakukan uji
coba untuk diri sendiri, dan sebagainya. Keempat data processingyaitu semua
informasi hasil bacaan, wawancara, observasi dan sebagainya, semuanya
diolah diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitungkan
dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu.
Kelima, verification, atau pembuktian. Berdasarkan hasil pengolahan dan
tafsirkan, atau informasih yang ada, pertanyaan atau hipotesis yang telah
dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah
-
40
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
terbukti atau tidak. Keenam, Generalization yaitu hasil verifikasi tadi, siswa
belajar menarik kesimpulan atau generalisasi (Djamarah,2002,hlm 22-23).
Untuk keunggulan dari metode discovery learning ini yang
pertama Membantu siswa untuk mengembangkan, kesiapan, serta
penguasaan keterampilan dalam proses kognitif, kedua Siswa memperoleh
pengetahuan secara individual sehingga dapat dimengerti dan mengendap
dalam pikirannya, ketiga Dapat membangkitkan motivasi dan gairah belajar
siswa untuk belajar lebih giat lagi, keempat Memberikan peluang untuk
berkembang maju sesuai dengan kemampuan dan minat masing- masing,
dan yang terakhir kelima Memperkuat dan menambah kepercayaan pada diri
sendiri dengan proses menemukan sendiri, karena pembelajaran berpusat
pada siswa dengan peran guru yang sangat terbatas ( suhana, 2014, hlm 45).
Pembelajaran discovery learning mengubah kondisi belajar
yang pasif menjadi aktif dan kreatif. Mengubah pembelajaran yang teacher
oriented dimana guru menjadi pusat informasi menjadi student oriented
siswa menjadi subyek aktif belajar (Daryanto,2017,hlm 261). Pembelajaran
discovery learning membangun komitmen (commitment building)
dikalangan siswa untuk belajar, yang diwujudkan dengan keterlibatan,
kesungguhan, dan loyalitas terhadap mencari dan menemukan sesuatu
dalam proses pembelajaran. Selain itu, metode pembelajaran discovery
learning dapat membangun sikap aktif, kreatif, inovatif, dalam proses
pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. membangun sikap
percaya diri (self confidence) dan terbuka (openess) terhadap hasil
temuannya (suhana, 2014, hlm 45).
Metode Discovery learningmembantu siswa untuk
mengembangkan, kesiapan, serta penguasaan keterampilan dalam proses
kognitif. Dalam hal ini, siswa memperoleh pengetahuan secara individual
sehingga dapat dimengerti dan mengendap dalam pikirannya. Siswa dapat
membangkitkan motivasi dan gairah belajar siswa untuk belajar lebih giat
lagi. Selain itu, juga dapat memberikan peluang untuk berkembang maju
-
41
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
sesuai dengan kemampuan dan minat masing- masing, memperkuat dan
menambah kepercayaan pada diri sendiri dengan proses menemukan
sendiri, karena pembelajaran berpusat pada siswa dengan peran guru yang
sangat terbatas ( Suhana, 2014, hlm 45).
Penelitian ini dilakukan didua kelas yaitu kelas eksperimen (VII A)
dan kelas kontrol (VII B).Pada kelas eksperimen terdiri dari 22 siswa
diperoleh nilai terendah , tertinggi dengan rata-rata .
Sedangkan kelas kontrol nilai terendah yaitu 50, tertinggi 93 dengan rata-
rata Jika Berdasarkan data tersebut, didapatkan bahwa hasil belajar
siswa menjadi lebih baik dengan menggunakan metode pembelajaran
Discovery learning bandingkan dengan yang tidak menggunakan metode
pembelajaran Discovery learning.
Untuk melihat apakah terdapat pengaruh penerapan metode
Discovery learning terhadap hasil belajar siswa pada bidang studi IPA
Terpadu di Madrasah Tsanawiyah Swasta Sa`Adatul Islamiah Desa Lubuk
Sepuh pada aspek kognitif dilakukan analisis data dengan menggunakan
Uji Hipotesis. Dari hasil perhitungan diperoleh thitung = 3,48 lebih besar dari
ttabel (baik pada taraf signifikan 5% ataupun 1%), berarti hipotesis nihil
ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan
metode Discovery learning terhadap hasil belajar siswa pada bidang studi
IPA Terpadu di Madrasah Tsanawiyah Swasta Sa`Adatul Islamiah Desa
Lubuk Sepuh. Dari perhitungan effect size didapatkan besar pengaruh
metode Discovery learning terhadap hasil belajar sebesar 1,1 atau 86%.
Hasil ini menunjukkan bahwa terjadi pengaruh yang tinggi dan konsisten
dari pengaruh metode Discovery learning terhadap hasil belajar siswa pada
bidang studi IPA Terpadu di Madrasah Tsanawiyah Swasta Sa`Adatul
Islamiah Desa Lubuk Sepuh .
-
42
Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian yang dilaksanakan
mengenaipengaruh penerapan metode Discovery learning terhadap hasil
belajar siswa pada bidang studi IPA Terpadu di Madrasah Tsanawiyah Swasta
Sa`Adatul Islamiah Desa Lubuk Sepuh, diperoleh beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Skor hasil belajar siswa yang menggunakan metode Discovery learning di
Madrasah Tsanawiyah Swasta Sa`Adatul Islamiah Desa Lubuk Sepuh
diperoleh hasil rata-rata sebesar 85,32.
2. Skor hasil belajar siswa yang tidak menggunakan metode Discovery
learning di Madrasah Tsanawiyah Swasta Sa`Adatul Islamiah Desa
Lubuk Sepuh diperoleh hasil rata-rata sebesar 71,73.
3. Terdapatpengaruh penerapan metode Discovery learning terhadap hasil
belajar siswa yaitu dengan thitung lebih besar daripada t tabel yaitu2,02 <
3,48 > 2,71, untuk signifikan 5% dan 1% dan effect size sebesar 1,1
dengan persentase 86% kategori tinggi pada kriteria nilai cohen`s. Jadi,
kesimpulannya terdapatpengaruh penerapan metode Discovery learning
terhadap hasil belajar siswa pada bidang studi IPA Terpadu di Madrasah
Tsanawiyah Swasta Sa`Adatul Islamiah Desa Lubuk Sepuh.
B. Saran
Dari hasil penelitian yang sudah diperoleh, maka penulis
mengemukakan beberapa saran sebagai berikut:
1. Pembelajaran denganmenggunakan metode Discovery learningdapat
dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam pembelajaran IPA.
2. Pada penelitian selanjutnya dapat melaksanakan penelitian yang serupa
pada materi yang berbeda, mengukur aspek yang lain,seperti berpikir
kritis,motivasi siswa dengan jenjang sekolah yang berbeda.
-
43
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, alqur`an dan terjemahan Departemen Agama RI.2012, Al-Qur`An Dan
Terjemahan Surat Al-Ankabut:6
Arikunto Suharsini. (2002). Metode Penelitian Kuantitatif.Jakarta : Rineka Cipta.
Daryanto, dan Karim Syaiful. (2017). Pembelajaran Abad 21. Yogyakarta: Gava
Media.
Djamara, syaiful bahri, (2010). Strategi Belajar Mengajar.Jakarta.Pt Rineka
Cipta.
Djamari, Bahri Sayful, dan Zain, Aswan. (2002). Strategi Belajar
Mengajar.Jakarta.Pt Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. (2014). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hasbullah. (2012). Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Hosnan M, (2014). Pendekatan Saintifik Dan Kontekstual Dalam Pembelajaran
Abad 21. Bogor .Ghalia Indonesia
Institut Kesehatan Helvetia Medan, (2016). Teknologi Pendidikan Dalam
Pembelajaran Kebidanan.Medan Program Studi Kebidanan D4.
Majid,Abdul. (2014). Penilaian Autentik Proses dan Hasil Belajar, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Nurjani, Ahmad dan Isyani. (2017). Penerapan Metode Discovery Terhadap Hasil
Belajar Lari Jarak Pendek Pada Siswa Kelas X Man 2 PrayaVolume 4
Nomor 1, Maret 2017 ISSN: 2355-4355.
Parsa, I Made. (2017). Evaluasi Proses dan Hasil Belajar. Kupang: CV Rasi
Terbit.
Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rusman, (2009).Manaje