pengaruh penggunaan ekstrak daun pepaya carica...

64
PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica papaya)TERHADAP HAMA ULAT GRAYAK PADA TANAMAN TERONG (Solanum melongena) SKRIPSI Oleh: Burhan Arif Gunawan 20120210095 Program Studi Agroteknologi Kepada FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017

Upload: lydieu

Post on 05-Aug-2019

246 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA

(Carica papaya)TERHADAP HAMA ULAT GRAYAK PADA

TANAMAN TERONG (Solanum melongena)

SKRIPSI

Oleh:

Burhan Arif Gunawan

20120210095

Program Studi Agroteknologi

Kepada

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2017

Page 2: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

ii

PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica

Papaya)TERHADAP HAMA ULAT GRAYAK PADA TANAMAN

TERONG (Solanum melongena)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Untuk Memenuhi Syarat

Memperoleh Derajat Sarjana Pertanian

Oleh:

Burhan Arif Gunawan

20120210095

Program Studi Agroteknologi

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2017

Page 3: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

iii

Skripsi yang berjudul

PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)

TERHADAP HAMA ULAT GRAYAK PADA TANAMAN TERONG

(Solanum melongena)

Yang dipersiapkan dan disusun oleh :

Burhan Arif Gunawan

20120210095

Program Studi Agroteknologi

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Pada tanggal 25 November 2017

Skripsi tersebut telah diterima sebagai persyaratan yang diperlukan guna

memperoleh derajat Sarjana Pertanian

Pembimbing/Penguji Utama

Ir. Achmad Supriyadi, M.M.

NIK:19510402199003133007

Anggota Penguji

Ir. Haryono, M.P.

NIP: 196503301991031002

Pembimbing/Penguji Pendamping

Ir. Agus Nugroho Setiawan, M.P. .

NIK: 19680831199202133012

Yogyakarta, 09 Desember 2017

Dekan

Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Ir. Indira Prabasari, MP., Ph.D.

NIP : 19680820.199203.2.018

Page 4: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa:

1. Karya tulis saya, skripsi ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk

mendapatkan gelar akademik, baik di Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta maupun perguruan tinggi lainnya.

2. Karya tulis ini adalah hasil penelitian saya sendiri berdasarkan ide,

gagasan dan rumusan dengan arahan Tim Pembimbing

3. Karya tulis adalah hasil penulisan saya setelah mendapatkan arahan dan

saran dari tim Pembimbing. Oleh karena itu, saya menyetujui pemanfaatan

karya tulis ini dalam berbagai forum ilmiah, maupun pengembangannya

dalam bentuk karya ilmiah lain oleh Tim Pembimbing.

4. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis

atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas

dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama

pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

5. Pernyataan ini saya buat sesungguhnya dan apabila dikemudian hari

terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran alam pernyataan ini, maka

saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang

telah saya peroleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya yang sesuai

dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi ini.

Yogyakarta, 09 Desember 2017

Yang membuat pernyataan

Burhan Arif Gunawan

20120210095

Page 5: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, Wr. Wb

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT bahwa atas limpahan

rahmat, kekuatan, kasih sayang serta hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan

penelitian ini. Skripsi ini berjudul “PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK

DAUN PEPAYA (Carica Papaya) TERHADAP HAMA ULAT GRAYAK

PADA TANAMAN TERONG (Solanum melongena)”. Skripsi ini disusun

sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi

Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ir. Achmad Supriyadi, M.M. selaku dosen pembimbing utamayang telah

dengan penuh kesabaran dan semangat memberikan bimbingan, dan saran

kepada penulis sejak usulan penelitian, pelaksanaan percobaan hingga

penulisan skripsi ini selesai.

2. Ir. Agus Nugroho Setiawan, M.P selaku dosen pembimbing pendampingdan

dosen pembimbing akademik yang telah dengan penuh kesabaran dan

semangat memberikan bimbingan, dan saran kepada penulis sejak usulan

penelitian, pelaksanaan percobaan hingga penulisan skripsi ini selesai.

3. Ir. Hariyono, M.P. selaku dosen Penguji, terima kasih atas kritik, saran dan

bimbingannya dalam penyelesaian penulisan skripsi ini.

Page 6: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

vi

4. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

5. Bapak dan Ibu Dosen pengasuh mata kuliah, beserta seluruh laboran, dan

seluruh karyawan Agroteknologi UMY atas ilmu, pengetahuan yang penulis

terima.

6. Kepada Bapak, Ibu dan kakak beserta seluruh keluarga dan Syarifatun

hasanah yang telah memberikan dorongan moril, material dan doa yang tiada

putus, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Tak lupa juga sahabat-sahabatku Ikhsan, Ilham, Septia, Rian, Fauzia, Septi,

tyas, nofison (laskar duaf ) dan LK dan teman-teman Agroteknologi 2012

atas dukungan, bantuan, kebersamaan dan persaudaraan yang telah diberikan

selama ini.

8. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu- persatu.

Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita

semua. Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan

pembaca sekalian. Amin.

Wassalamu’alaikum, Wr. Wb

Yogyakarta, 09 Desember 2017

Penulis

Page 7: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

vii

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ..................................................................................................... iv KATA PENGANTAR ............................................................................................ v DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii DAFTAR TABEL ................................................................................................ viii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... x INTISARI ............................................................................................................... xi

ABSTRACT .......................................................................................................... xii I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1 B. Perumusan Masalah .................................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 5 A. Tanaman Terong ....................................................................................... 5 B. Hama Ulat Grayak (Spodoptera sp.) ........................................................ 7

C. Pestisida Alami ....................................................................................... 10 D. Hipotesis ................................................................................................. 11

III. TATA CARA PENELITIAN ..................................................................... 12 A. Tempat dan waktu penelitian ................................................................. 12 B. Bahan dan alat penelitian ....................................................................... 12

C. Metode penelitian ................................................................................... 12

D. Cara penelitian ........................................................................................ 13

E. Parameter yang diamati .......................................................................... 16 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 22

A. Pengamatan di Laboratorium ................................................................. 22 1. Mortalitas ............................................................................................ 22 2. Efikasi ................................................................................................. 22 3. Kecepatan kematian ............................................................................ 24

B. Pengamatan Lapangan ............................................................................ 25 1. Mortalitas ............................................................................................ 26 2. Kecepatan kematian ............................................................................ 28 3. Tinggi tanaman ................................................................................... 29 4. Jumlah daun ........................................................................................ 32

5. Luas daun ............................................................................................ 34

6. Jumlah buah ........................................................................................ 35

7. Bobot buah .......................................................................................... 36 V. KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 38

A. Kesimpulan ............................................................................................. 38 B. Saran ....................................................................................................... 38

VI. DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 39

Page 8: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 .Rerata persentase mortalitas selama 7 hari ............................................. 22

Tabel 2. Rerata persentase mortalitas.................................................................... 26

Tabel 3. Rerata tinggi tanaman, jumlah daun dan luas daun ............................... 30

Tabel 4. Rerata jumlah buah dan bobot buah ........................................................ 36

Page 9: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Mortalitas di laboratorium ................................................................... 23

Gambar 2. Mortallitas di lapangan ................................................................... .....27

Gambar 3. Tinggi tanaman .................................................................................... 31

Gambar 4. Jumlah daun......................................................................................... 33

Page 10: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lay out penelitian ............................................................................ 41

Lampiran 2. Kebutuhan volume semprot ............................................................. 42

Lampiran 3. Perhitungan konsentrasi .................................................................... 43

Lampiran 4. Menghitung kebutuhan pupuk/polybag: .......................................... 44

Lampiran 5. Hasil sidik ragam .............................................................................. 46

Page 11: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

xi

INTISARI

Penelitian yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Ekstrak Daun Pepaya

(Caric Papaya) Terhadap Hama Ulat Grayak Pada Tanaman Terong (Solanum

Melongena)“ telah dilaksanakan di Laboratorium Penelitian Program Studi

Agroteknologi Fakultas Pertanian dan lahan Universitas Muhammadiyah

Yogyakarta pada bulan November 2016 sampai Januari 2017. Penelitian ini

bertujuan untuk mendapatkan konsentrasi ekstrak daun pepaya yang tepat untuk

mengendalikan hama ulat grayak pada tanaman terong dan mengetahui pengaruh

ekstrak daun pepaya terhadap pertumbuhan tanaman terong.

Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen faktor tunggal yang

disusun dalam rancangan acak lengkap. Perlakuan yang diujikan yaitu

konsentrasi ekstrak daun pepaya dengan 5 aras dan di tambah 1 perlakuan sebagai

pembanding. Perlakuan tersebut adalah ekstrak daun pepaya dengan konssentrasi

1%, 2%, 3%, 4%, 5%, dan pestisida sintetis dengan bahan aktif Profenofos 50 g/l

sebagai pembanding. Setiap perlakuan diulang 3 kali dan masing – masing

ulangan terdiri 3 tanaman sampel, sehingga didapat 54 unit tanaman.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya dengan

konsentrasi 1% - 5% efektif digunakan sebagai pestisida organik untuk

mengendalikan hama ulat grayak pada tanaman terong, dan penggunaan ekstrak

daun pepaya sebagai pestisida organik tidak menghambat pertumbuhan tanaman

terong ( tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun, jumllah buah, dn bobot buah ).

Kata Kunci : Hama ulat grayak, ekstrak daun pepaya, tanaman terong

Page 12: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

xii

ABSTRACT

A research entitled "The Effect of Papaya Leaf Extract (Carica Papaya)

on Spodoptera litura on Eggplant (Solanum Melongena)" has been carried out in

the Research Laboratory of Agrotechnology Study Program of Agriculture and

land of Muhammadiyah University Yogyakarta enough moon November 2016

until January 2017. Research is aimed to get the concentration of papaya leaf

extract is right to control the Spodoptera litura on eggplants and to know the

effect of papaya leaf extract on eggplant growth.

The research was conducted used single factor experimental method that

arranged in complete randomized design. The treatment was concentration of

papaya leaf extract with 5 levels and added 1 treatment as comparison. The

treatment was papaya leaf extract with concentration of 1%, 2%, 3%, 4%, 5%,

and synthetic pesticide with Profenofos active ingredient 50 g / l as comparison.

Each treatment was repeated 3 times and each replication consisted of 3 sample

plants, so that 54 plants were obtained.

The results of the research showed that papaya leaf extract with

concentration of 1% - 5% was effective to control Spodoptera litura in eggplant,

and the use of papaya leaf extract as a organic pesticide did not inhibited the

growth of eggplant (plant height, leaf number, leaf area , the amount of fruit, and

fruit weight).

Keywords: Spodoptera litura pest, papaya leaf extract, eggplant plant

Page 13: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tanaman terung (Solanum melongena L) termasuk salah satu tanaman

sayur-sayuran. Di dalam kehidupan sehari-hari buah terung dapat digunakan

sebagai sayur lodeh,opor, lalap segar ataupun lalap masak karena cita rasanya

yang enak, selain itu dapat juga dibuat terung asinan dan manisan. Dalam dunia

kesehatan terung dikenal sebagai penurun kolesterol darah, mengandung zat anti

kanker, serta alat kontrasepsi (http://agrobisindo.com). Dalam buah terung

terkandung gizi yang cukup tinggi yaitu dalam setiap 100 g bahan buahterung

segar terdapat 24 kal kalori; 1,1 g protein; 0,2 g lemak; 5,5 g karbohidrat; 15,0 mg

kalsium; 37,0 mg fosfor; 0,4 mg besi; 4,0 SI vitamin A; 5 mg vitamin.C; 0,04

vitamin B1; dan 92,7 g air Kadar kalium yang tinggi dan natrium yang rendah

sangat menguntungkan bagi kesehatan khususnya dalam pencegahan penyakit

hipertensi (Sakri, 2012).

Menurut badan pusat statistik (2013), produktivitas tanaman terong di

indonesia pada tahun 2012 yaitu 518.827 ton/ha mengalami kenaikan sejak tahun

1997 sampai tahun 2012 sebesar 1,43%. Meskipun produksi terong nasional

nasional setiap tahun cederung meningkat namun produksi terong di indonesia

masih rendah dan hanya menyumbang 1% dari kebutuhan dunia

(Simatupang,2010).

Page 14: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

2

Salah satu faktor kendala dalam usaha meningkatkan produksi tanaman

terong adalah hama. Salah satu hama daun penting pada tanaman terong yang

mengakibatkan kehilangan hasil panen sebesar 80% adalah Spodoptera litura F.

(Lepidoptera, Noctuidae) yang lebih dikenal dengan nama ulat grayak. Luas

serangan ulat grayak berkembang dari tahun ke tahun, kehilangan hasil akibat

serangan ulat grayak banyak ditentukan oleh populasi hama, fase perkembangan

serangga serta varietas tanaman. Bentuk akibat kerusakan ulat grayak Menurut

Sudarmo (1993) kerusakan yang ditimbulkan pada stadium larva berupa

kerusakan pada daun tanaman inang sehingga daun menjadi berlubang-lubang.

Larva instar 1 dan 2 memakan seluruh permukaan daun, kecuali epidermis

permukaan atas tulang daun. Larva instar 3-5 makan seluruh bagian helai daun

muda tetapi tidak makan tulang daun yang tua.

Pada umumnya, petani melakukan pengendalian dengan menggunakan

pestisida sintetik (kimia),karena pestisida sintetik lebih efektif untuk pengendalian

organisme pengganggu tanaman. Penggunaan pestisida kimia yang berlebihan

dapat menyebabkan hama menjadi kebal, peledakan hama baru, penumpukan

residu bahan kimia di dalam hasil panen, terbunuhnya musuh alami, pencemaran

lingkungan oleh residu bahan kimia. Oleh karena itu perlu dicari cara

pengendalian OPT yang lebih aman dan ramah lingkungan. (Lubis,2002)

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan hama ulat

grayak dengan cara yang aman adalah dengan penggunaan pestisida nabati yang

berasal dari tumbuhan-tumbuhan. Pengolahan bahan alami untuk obat - obatan

Page 15: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

3

pertanian cukup mudah hanya memerlukan ketelatenan, selain itu biayanya pun

sangat murah.(Novizan,2002)

Salah satu bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pestisida

alami adalah daun pepaya yang banyak ditemukan di pekarangan. Daun pepaya

memiliki kandungan bahan aktif (Papain) yang cukup efektif untuk

mengendalikan ulat dan hama penghisap tanaman. (Thamrin,2013) . Keberhasilan

pengendalian hama ditentukan oleh konsentrasi pestisida yang digunakan, karena

penggunaan pestida yang berlebihan akan menimbulkan efek yang kurang baik

terhadap lingkungan dan manusia. Salah satu pestisida hayati yang dapat

digunakan adalah ekstrakdaun pepaya.

Pemanfaatan ekstrak daun pepaya merupakan alternative yang baik untuk

mengendalikan hama ulat grayak. Karena getah pepaya mengandung kelompok

enzim sistein protease seperti papain dan kimopapain Getah pepaya juga

menghasilkan senyawa – senyawa golongan alkaloid, terpenoid, flavonoid dan

asam amino nonprotein yang sangat beracun bagi serangga pemakan tumbuhan.

Senyawa kimia ekstrak daun pepaya seperti papain,kimopapain, alkaloid,

terponoid, flavonoid, asam amino nonprotein bekerja sebagai racun kontak, dengan

proses masuknya cairan ekstrak daun pepaya ke dalam tubuh serangga melalui

lubang-lubang alami. Ekstrak daun pepaya apabila mengenai Ulat grayak maka Ulat

grayak akan mati secara berlahan dan senyawa kimia tidak memberikan pengaruh

terhadap pertumbuhan tanaman seperti jumlah daun. Menurut Untung (2006) racun

kontak dapat terserap melalui kulit pada saat pemberian insektisida atau dapat pula

terkena sisa insektisida (residu) beberapa waktu setelah penyemprotan. Selanjutnya

insektisida masuk ke dalam tubuh Ulat grayak (Spidoptera sp), maka insektisida

Page 16: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

4

bekerja sebagai racun perut. Mekanisme kerja racun perut di dalam tubuh Ulat grayak

diserap oleh dinding ventrikulus pada pencernaan Ulat grayak kemudian

ditranslokasikan menuju ke pusat saraf Ulat grayak sehingga dapat menganggu

aktivitas metabolisme serangga dan menyebabkan penurunan aktivitas makan

serangga dan akhirnya serangga mati (Trizelia, 2001).

Berdasarkan pada berbagai hasil penelitian yang sudah dilakukakan,

penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan konsentrasi ekstrak daun pepaya yang

tepat terhadap kematian ulat grayak (Spodoptera sp.) pada tanaman terong, dan

bagaimana pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman terong.

B. Perumusan Masalah

1. Berapa konsentrasi ekstrak daun pepaya yang tepat untuk mengendalikan

hama ulat grayak pada tanaman terong.

2. Bagaimana pengaruh ekstrak daun pepaya terhadap pertumbuhan tanaman

terong.

C. Tujuan Penelitian

1. Mendapatkan konsentrasi ekstrak daun pepaya yang tepat untuk

mengendalikan hama ulat grayak pada tanaman terong.

2. Mengetahui pengaruh ekstrak daun pepaya terhadap pertumbuhan tanaman

terong.

Page 17: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanaman Terong

Tanaman terong (Solanum melongena) merupakan jenis sayuran tahunan

semusim. Selain India, Indonesia dipercaya merupakan asal tanaman terong.

Tanaman ini banyak dijumpai tumbuh liar di hutan-hutan kita. Namun, saat ini

terong ditanam meluas diberbagai belahan bumi.Karena terong telah menjadi

makanan sehari-hari di Indonesia, maka kebutuhan masyarakat akan terong

termasuk tinggi. Di pasaran, terong banyak dibutuhkan baik untuk kebutuhan

rumah tangga maupun untuk kebutuhan warung makan. Tingginya tingkat

konsumsi terhadap terong ungu bisa menjadi salah satu peluang usaha yang bisa

kita manfaatkan. Dengan keadaan seperti ini, budidaya terong ungu adalah salah

satu bisnis yang cukup menarik untuk kita kerjakan. Terlebih lagi tanaman terong

adalah jenis tanaman yang tumbuh dengan sangat baik di daerah tropis, seperti di

negara kita ini.

Terdapat banyak ragam terong yang dibudidayakan di Indonesia, mulai

dari terong lokal seperti terong gelatik, terong kopek, terong bogor, terong medan

hingga terong impor seperti terong Jepang. Bentuk dan warna buah terong cukup

beragam ada yang putih, hijau hingga ungu. Bentuknya pun ada yang bulat,

lonjong besar, hingga lonjong dengan ujung lancip.

Kondisi tanah yang ideal untuk penanaman terung yaitu tanah yang remah,

lempung berpasir, dan cukup bahan organik. Dengan kondisi tersebut, biasanya

Page 18: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

6

aerasi dan draenasinya baik, tidak mudah tergenang air.Sebenarnya terung bisa di

tanam disegala jenis tanah, asal cukup bahan organik. Keasaman (pH) tanah yang

sesuai untuk tanaman terung sekitar 6,0 – 6,5 (Pracaya, 2006). Oleh karena itu

dalam melakukan rotasi tanaman, usahakan tidak dengan tanaman-tanaman

tersebut.Pemilihan lahan yang akan digunakan sebagai tempat bercocok

tanam terong ungu, ada beberapa tips yang perlu dicermati. Yang pertama yaitu

pilihlah lahan yang berada di daerah dengan suhu udara yang berkisar antara 20

sampai 30 derajat celcius, karena pada kisaran suhu tersebut tanaman terong akan

dapat tumbuh dengan baik. Selanjutnya, pilihlah lahan subur yang tanahnya

berjenis lempung berpasir. Selain itu, tanaman terong akan tumbuh dengan lebih

baik jika lahan yang kita pilih memiliki sistim aerasi maupun drainase yang

bagus.

Terung (Solanum Melongena L) merupakan tanaman asli daerah tropis.

Tanaman ini diduga berasal dari benua Asia, terutama India dan Birma. Daerah

penyebaran tanaman terung pada mulanya terkonsentrasi dibeberapa negara

(wilayah), antara lain di Karibia, Malaysia, Afrika Barat, Afrika Tengah, Afrika

Timur, dan Amerika Selatan. Lambat laun tanaman ini menyebar ke seluruh

dunia, baik negara-negara yang beriklim panas (tropis) maupun iklim sedang (sub

tropis). Pengembangan budidaya terung paling pesat di Asia Tenggara, termasuk

di Indonesia. Buah terung adalah jenis sayuran yang sangat populer dan disukai

oleh banyak orang. Selain karena rasanya enak dan lezat untuk dimakan khususnya dijadikan

sebagai bahan sayuran atau lalapan, terung juga mengandung gizi yang cukup

tinggi, terutama kandungan Vit A sebesar 30,0 SI dan Fosfor sebesar 37,0 mg per

Page 19: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

7

100 g buah terung. Komoditas terung ini cukup potensial untuk dikembangkan

sebagai penyumbang terhadap keanekaragaman bahan pangan bergizi bagi

penduduk.

Terung dapat tumbuh sampai ketinggian sekitar 1000 m dpl, tetapi di

dataran rendah tumbuhnya lebih cepat.Suhu yang paling cocok untuk tanaman

terung adalah 25 – 30oC dengan perbedaan sedikit antara suhu siang dan

malam.Tanaman ini tumbuh baik pada tanah-tanah lempung berpasir dengan

drainase yang baik. Sekalipun terung memerlukan suhu tinggi selama

pertumbuhannya, akan tetapi juga tahan terhadap hujan yang tinggi asalkan

tanahnya tidak menjadi becek. Terung bermasuk tanaman yang agak tahan

terhadap kadar gram yang tinggi (Sutarya. 1995).

B. Hama Ulat Grayak (Spodoptera sp.)

Ulat grayak dikenal juga dengan sebutan ulat tentara, karena menyerang

tanaman secara bergerombol bagaikan tentara hingga daun tanaman habis dan

meranggas. Tingkat kerusakan akibat serangan ulat ini cukup tinggi, bahkan

Spodoptera sp. mampu menghabisi tanaman hanya dalam waktu satu malam.

Seperti halnya ulat-ulat lain, ulat grayak tergolong jenis hama malam, dimana

menyerang tanaman terutama pada malam hari. Organisme pengganggu ini terdiri

dari beberapa spesies, antara alain Spodoptera litura, Spodoptera exigua,

Spodoptera mauritia, dan Spodoptera exempta.

Spodoptera litura hidup dalam kisaran inang yang luas dan bersifat

polifagus. Karena itu hama ini dapat menimbulkan kerusakan serius. Menurut

Page 20: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

8

Sudarmo (1993) kerusakan yang ditimbulkan pada stadium larva berupa

kerusakan pada daun tanaman inang sehingga daun menjadi berlubang-lubang.

Larva instar 1 dan 2 memakan seluruh permukaan daun, kecuali epidermis

permukaan atas tulang daun. Larva instar 3-5 makan seluruh bagian helai daun

muda tetapi tidak makan tulang daun yang tua.

Sebagai anggota ordo lepidoptera, S. Litura mempunyai tipe metamorfosis

sempurna dengan stadia perkembangan telur, larva, pupa dan imago. Hasil

penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa produksi telur dapat mencapai 3000

butir per induk betina yang tersusun atas 11 kelompok dengan rerata 350 butir

telur per kelompok ( Arifin, 1992).

Telur biasanya diletakkan di bawah permukaan bawah daun secara

berkelompok berkisar 4-8 kelompok (Untung,1990). Jumlah telur setiap kelompok

antara 30-100 butir. Telur tersebut ditutupi dengan bulu-bulu berwarna coklat

keemasan (Jauharlina, 1999). Diameter telur 0,3mm sedangkan lama stadia telur

berkisarn antara 3-4 hari (Kalshoven, 1981).

Larva S. litura yang baru keluar memiliki panjang tubuh 2mm. Ciri khas

larva S. litura adalah terdapat 2 buah bintik hitam berbentuk bulan sabit pada tiap

ruas abdomen terutama ruas ke-4 dan ke-10 yang dibatasi oleh garis-garis lateral

dan dorsal berwarna kuning yang membujur sepanjang badan (Arifin, 1992).

Lama stadium larva 18-33 hari (Kalshoven, 1981). Sebelum telur menetas, larva

yang baru keluar dari telur tidak segera meninggalkan kelompoknya tetapi tetap

berkelompok (Indrayani, et, al 1990). Pada stadium larva terdiri dari enam instar

dan berlangsung selama 13-17 hari dengan rerata 14 hari.

Page 21: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

9

Menjelang masa prepupa, larva membentuk jalinan benang untuk

melindungi diri dari pada masa pupa. Masa prepupa merupakan stadium larva

berhenti makan dan tidak aktif bergerak yang dicirikan dengan pemendekan tubuh

larva. Panjang prepupa 1,4-1,9 cm dengan rerata 1,68 cm dan lebarnya 3,5-4mm

dengan rerata 3,7 mm. Masa prepupa berkisar antara 1-2 hari (Mardiningsih,

1993).

Pupa S.litura berwarna merah gelap dengan panjang 15-20mm dan

bentuknya meruncing ke ujung dan tumpul pada bagian kepala (Mardiningsih dan

Barriyah, 1995). Pupa terbentuk di dalam rongga-rongga tanah di dekat

permukaan tanah (Arifin, 1992). Masa pupa di dalam tanah berlangsung 12-16

hari (Indriyani, et al, 1990).

Imago muncul pada sore hari dan malam hari. Pada pagi hari, serangga

jantan biasanya terbang di atas tanaman, sedangkan serangga betina diam pada

tanaman sambil melepaskan feromon.Perkembangan dari telur sampai imago

berlangsung selama ± 35 hari. Faktor density dependent (bertautan padat) yaitu

faktor penghambat laju populasi hama ini adalah sifatnya yang kanibal.

Sedangkan populasi telur dan larva instar muda dapat tertekan oleh curah . hujan

yang tinggi, kelembaban yang tinggi yang mana membuat larva mudah terserang

jamur. Musim kering dapat berpengaruh pada tanah dalam menghambat

perkembangan pupa ( Kalshoven, 1981).

Page 22: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

10

C. Pestisida Alami

Pestisida alami diartikan sebagai pestisida yang bahan dasarnya berasal

dari tumbuhan karena terbuat dari bahan-bahan alami maka jenis pestida ini

mudah terurai di alam sehingga residunya mudah hilang sehingga relatif aman

bagi manusia. Beberapa tanaman yang dapat digunakan sebagai pestisida antara

lain mimba, tembakau, mindi, srikaya, dan daun pepaya sendiridan juga berbagai

jenis gulma seperti bobotan (Samsudin,2008).

Akan tetapi, setiap tanaman yang mengandung racun memiliki konsentrasi

yang berbeda-beda, bahwa semakin tinggi konsentrasi, maka jumlah racun yang

mengenai kulit serangga makin banyak, sehingga dabat menghambat

pertumbuhan dan menyebabkan kematian serangga lebih banyak (Sutoyo dan

Wirioadmodjo,1997).

Pestisida alami memiliki beberapa fungsi, antara lain: Repelan, yaitu

menolak kehadiran serangga. Misal: dengan bau yang menyengat. Antivedan,

mencegah serangga memakan tanaman yang telah di semprot, merusak

perkembangan telur, larva, dan pupa, menghambat reproduksi serangga betina,

racun syaraf, mengacaukan sistem hormone didalam tubuh serangga. Atraktan ,

pemikat kehadiran serangga yang dapat di pakai pada perangkap serangga,

mengendalikan pertumbuhan jamur/bakteri (Gapoktan, 2009).

Pemanfaatan ekstrak daun pepaya merupakan alternative yang baik untuk

mengendalikan hama ulat grayak Ekstrak daun pepaya dalam penelitian yang

dilakukan oleh (Nechiyana, dkk, 2010). Konsentrasi ekstrak daun pepaya 20 g/l

air telah mampu mengendalikankutu daun Aphis gossypii dengan mortalitas total

Page 23: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

11

sebesar 91,99%. Konsentrasi yang mampu untuk mematikan serangga uji pada

LC50 adalah 0,33% dan konsentrasi yang tepat untuk mengendalikan untuk

mematikan serangga uji pada LC95 adalah 2,70.

Tanaman pepaya (Carica papaya) berpotensi sebagai insektisida nabati.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Konno (2004), getah pepaya

mengandung kelompok enzim sistein protease seperti papain dan kimopapain.

Getah pepaya juga menghasilkan senyawa – senyawa golongan alkaloid,

terpenoid, flavonoid dan asam amino nonprotein yang sangat beracun bagi

serangga pemakan tumbuhan. Adanya kandungan senyawa– senyawa kimia di

dalam tanaman pepaya yangterkandung dapat mematikan organisme pengganggu.

Pada penelitian yang dilakukan (Noorbetha Julaily, dkk 2013) konsentrasi

pada tanaman sawi yang menggunakan ekstrak daun pepaya (100%)

mengakibatkan rendahnya serangan ulat krop (C. binotalis). Hal ini

dikarenakantingginya konsentrasi ekstrak daun pepaya yang diberikan pada

tanaman. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak daun pepaya yang diberikan pada

tanaman maka akan semakin tinggi residu senyawa aktif dari daun pepaya yang

ditinggalkan pada tanaman (Widayat, 1994).

D. Hipotesis

1. Diduga pemberian ekstrak daun pepaya dengan konsentrasi 2% dapat

mengendalikan hama ulat grayak pada tanaman terong.

2. Diduga pemberian ekstrak daun pepaya tidak berpengaruh terhadap

pertumbuhan tanaman terong.

Page 24: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

12

III. TATA CARA PENELITIAN

A. Tempat dan waktu penelitian

Penelitiandilakukan di Laboratorium Penelitian dan Lahan Pertanian

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan waktu pelaksanaan selama 3

bulan dimulai dari bulan November 2016 sampai bulan Januari 2017.

B. Bahan dan alat penelitian

1. Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun pepaya segar,

pestisida sintetis, daun terong, tanaman terong, dan hama ulat grayak instar 3.

2. Alat

Alat yang dibutuhkan meliputi hand sprayer, gelas ukur, blender, kain

kasa, petridis,saringan, timbangan, gembor, jaring sungkup, mistar, gelas plastik,

karet, label, dan polybag.

C. Metode penelitian

Penelitian dilakukan dengan metode eksperimen faktor tunggal yang

disusundalam Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang diujikan yaitu

konsentrasi ekstrak daun pepaya dengan 5 aras dan ditambah 1 perlakuan sebagai

pembanding.Perlakuan tersebut adalah ekstrak daun pepaya dengan konsentrasi

1%, 2%, 3%, 4%, 5%, dan pestisida sintetis dengan bahan aktif Profenofos 50 g/l

sebagai pembanding. Setiap perlakuan diulang 3 kali dan masing-masing ulangan

terdiri 3 tanaman sampel, sehingga didapat 54 unit tanaman.

Page 25: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

13

D. Cara penelitian

1. Uji Laboratorium

a. Persiapan petri

Petridis dicuci dengan air sampai bersih, kemudian petridis di

letakkan sesuai layout yang ada.

b. Pembuatan ekstrak daun pepaya

Pembuatan ekstrak daun pepaya dilakukan dengan cara daun

pepaya 1 kg dipotong kecil-kecil kemudian di tambah 0,1% Ethanol dan

di tambah 1 liter air kemudian diblender hingga halus sehingga didapat

total pembuatan ekstrak 2 kg atau 2 liter dengan konsentrasi 50%,

kemudian larutan didiamkan selama 30 menit. Hasil ekstrak disaring

dengan corong yang dilapisi kain kasa. Ekstrak daun pepaya yang sudah

disaring di simpan dalam gelas plastik kemudian ditutup rapat dan di

diamkan selama 24 jam. Setelah 24 jam ekstrak diencerkan dengan

akuades. perlakuan ini dilakukan pada setiap konsentrasi ekstrak daun

pepaya sebagai berikut 1%, 2%, 3%, 4%, 5% (lampiran 3), Perlakuan ini

dilakukan sebelum melakukan aplikasi.

c. Pencelupan daun

Penyelupkan daun terong pada ekstrak daun pepaya selama 30 detik,

diusahakan keseluruhandaun terong terkena ekstrak daun pepaya,

setelah penyelupan selesai daun pepaya dimasukan kedalam petridist

Page 26: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

14

sesuaiperlakuan,cara yang sama juga dilakukan pada masing masing

perlakuan.

d. Pelepasan Hama Ulat Grayak

Pelepasan hama dilakukanmenggunakan kuas, hama yang

dilepaskan sebanyak 5 hama setiap petridis.

2. Uji Lapangan

a. Persiapan media tanam (polybag)

Media yang digunakan merupakan campuran tanah dan pupuk

kandang dengan perbandingan 1 : 1.Media tanah dimasukan dalam

polybag sebanyak 5 kg, menggunakan polybag dengan ukuran 50 x 40

cm.

b. Penanaman Bibit Terong

Bibit tanaman terong yang akan ditanam di polybag di pesan di

tempat pembibitan tanaman di dusun Tumut desa Sumbersari kecamatan

Moyudan kabupaten Sleman 1,5 bulan sebelum penanaman. Pengambilan

tanaman sudah sesuai kreteria yaitu sudah berdaun 4 helay atau sudah

berumur 1 – 1,5 bulan dari persemaian. Lubang tanam berukuran 5 sampai

10 cm waktu penanaman akan dilakukan pada sore hari.

c. Pelepasan Hama.

Tanaman diisolasi dengan kurungan sungkup kasa pada umur 15

hari supaya terhindar dari pemunculan hama yang bukan sasaran.

Page 27: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

15

Pelepasan larva dilakukan pada saat tanaman berumur 30 hari atau satu

bulan, dengan jumlah hama yang dilepas yaitu 5 hama/perlakuan.

d. Pengaplikasian Penyemprotan

Aplikasi ekstrak daun pepaya dilakukan dengan menyemprotkan

ekstrak daun pepaya pada tanaman perlakuan. Penyemprotan ekstrak

daun pepaya dilakukan setelah tanaman terong umur 35, 40, 45, 50, 55

hari. Volume semprot 6 ml/tanaman sekali semprot (lampiran 2).

e. Pemeliharaan Tanaman

1. Penyiraman

Penyiraman dilakukan 2 kali sehari, yaitu pagi dan sore atau sesuai

kebutuhan tanaman dengan menggunakan gembor.

2. Penyiangan

Penyiangan dilakukan seminggu sekali dengan mencabut gulma

yang tumbuh disekitar tanaman terong.

3. Pemupukan

Pemberian pupuk susulan dilakukan pada tanaman berumur 21

hari setelah tanam dengan menggunakan pupuk Urea 2,3 gram, pupuk

KCL 2,3 gram, pupuk SP36 4,6 gram untuk setiap tanaman. Pupuk

diletakan di pinggir tanaman berjarak 10 cm dari pangkal tanaman.

Pemberian pupuk susulan ke 2 dilakukan setelah tanaman berumur

Page 28: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

16

50hari setelah tanam dengan menggunakan pupuk NPK dengan dosis

10 gram/tanaman.

f. Panen

Pemanenan dilakukan pada saat tanaman berumur 70 hari

setelah tanam, pemanenan dilakukan 2 kali. Pemanenan pertama

dilakukan pada saat tanaman berumur 70 hari setelah tanam dan

pemanenan kedua dilakuan pada saat tanaman berumur 77 hari

setelah tanam.

E. Parameter yang diamati

1. Pengamatan Laboratorium

Pengamatan dilaboratorium dilakukan dengan

menghitung jumlah hama ulat grayak baik yang mati yang

berada di media petridis, setiap hari selama satu minggu setelah

dilakukan aplikasi. Data yang didapat dari pengamatan yang

dilakukan di laboratorium dan lapangan untuk menghitung

mortalitas (%), Efikasi, dan kecepatan kematian.

a. Mortalitas

Mortalitas menunjukkan tingkat kematian hama ulat grayak yang

disebabkan pestisida organik ekstrak daun pepaya dalam bentuk

persentase.Tingkat mortalitas dapat dihitung dengan rumus:

P =

Page 29: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

17

Keterangan :

P : mortalitas hama

Xo : jumlah hama yang hidup sebelum aplikasi

Xi : jumlah hama yang hidup setelah aplikasi

b. Efikasi

Efikasi adalah kemanjuran suatu pestisida dalam membunuh

hama sasaran tertentu.

Tingkat efikasi dapat dihitung dengan rumus:

Persentase efikasi = 1 –[

]

Keterangan :

Tb = jumlah hama hidup pada plot perlakuan sebeum aplikasi

Ta =Jumlah hama yang hidup pada plot perlakuan sesudah aplikasi

Cb = Jumlah hama hidup pada plot control sebelum aplikasi

Ca = Jumlah hama hidup pada plot control sesudah aplikasi

c. Kecepatan kematian

Kecepatan kematian menunjukkan seberapa cepat pengaruh

ekstrak daun pepaya pada kematian hama ulat grayak.

Kecepatan kematian dapat dihitung dengan rumus:

V =

Keterangan:

Page 30: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

18

V = kecepatan mortalitas

T = waktu pengamatan

N = jumlah hama yang mati

n = jumlah hama yang di ujikan

2. Pengamatan Lapangan

Pengamatan langsung dengan menghitung jumlah hama ulat

grayak pada tanaman terong baik yang mati tersebar disemua

polybag yaitu 5 kali setiap 3 hari (38, 43, 48, 53, 58 HST) setelah

dilakukan aplikasi. Data yang didapat dari pengamatan yang

dilakukan di laboratorium dan lapangan untuk menghitung

mortalitas (%), Efikasi, dan kecepatan kematian.

a. Mortalitas

Mortalitas menunjukkan tingkat kematian hama ulat grayak yang

disebabkan pestisida organik ekstrak daun pepaya dalam bentuk

persentase.Tingkat mortalitas dapat dihitung dengan rumus:

P =

Keterangan :

P : mortalitas hama

Xo : jumlah hama yang hidup sebelum aplikasi

Xi : jumlah hama yang hidup setelah aplikasi

Page 31: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

19

b. Kecepatan kematian

Kecepatan kematian menunjukkan seberapa cepat pengaruh

ekstrak daun pepaya pada kematian hama ulat grayak.

Kecepatan kematian dapat dihitung dengan rumus:

V =

Keterangan:

V = kecepatan mortalitas

T = waktu pengamatan

N = jumlah hama yang mati

n = jumlah hama yang di ujikan

c. Efikasi

Efikasi adalah kemanjuran suatu pestisida dalam membunuh

hama sasaran tertentu.

Tingkat efikasi dapat dihitung dengan rumus:

Persentase efikasi = 1 - [

]

Keterangan :

Tb = jumlah hama hidup pada plot perlakuan sebeum aplikasi

Ta =Jumlah hama yang hidup pada plot perlakuan sesudah aplikasi

Cb = Jumlah hama hidup pada plot control sebelum aplikasi

Ca = Jumlah hama hidup pada plot control sesudah aplikasi

Page 32: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

20

d. Tinggi Tanaman (cm)

Pengamatan tinggi tanaman dilakukan setiap satu minggu

mulai tanaman berumur 7 hari setelah tanam. Tinggi tanaman

diperoleh dengan mengukur tinggi tanaman dari bagian pangkal

batang sampai dengan pucuk daun. Pengukuran dilakukan pada

tanaman sampel setiap satu minggu sekali sampai dua minggu

sebelum panen.

e. Jumlah daun

Perhitungan jumlah daun dimulai 7 harisetelah tanam, dengan

cara menghitung daun yang telah mekar, dilakukan pada tanaman

sampel satu minggu sekali hingga tanaman siap panen.

Perhitungan jumlah daun dilakukan untuk mengetahui pengaruh

ekstrak daun pepaya terhadap juml;ah daun pada tanaman terong.

f. Luas daun ( helai )

pengamatan luas daun dilakukan untuk menentukan

besarnya kerusakan yang disebabkan oleh hama ulat grayak dan

pengaruh ekstrak daun pepaya.

g. Jumlah buah pertanaman

Perhitungan jumlah buah di lakukan sebelum buah di

panen, denganmenghitungbuahpertanaman.

Page 33: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

21

F. Analisis Data

Data hasil pengamatan dianalisis dengan sidik ragam atau analysis of variance

(ANOVA) .Jika ada beda nyata antar perlakuan maka dilakukan uji lanjut

menggunakan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%.

Page 34: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

22

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pengamatan di Laboratorium

1. Mortalitas

Mortalitas menunjukkan tingkat kemampuan atau daya bunuh pestisida nabati

ekstrak daun pepaya yang diujikan terhadap hama ulat grayak(Spodoptera

litura).Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi pestisida

alami ektsrak daun pepaya tidakberpengaruh nyata terhadap mortalitas hama ulat

grayak(Spodoptera litura)(Tabel 1).

Tabel 1.Rerata mortalitas, efikasi dan kecepatan kematian hama ulat grayak

selama 7 hari Perlakuan Mortalitas

(%)

Efikasi

(%)

Kecepatan kematian

(ekor/hari)

Ekstrak daun pepaya 1% 93,33 93,33 4,09

Ekstrak daun pepaya 2% 95,55 95,33 4,44

Ekstrak daun pepaya 3% 95,55 95,66 4,02

Ekstrak daun pepaya 4% 100,00 100,00 3,91

Ekstrak daun pepaya 5 % 100,00 100,00 4,80

Profenofos 50 g/l 100,00 100,00 5,00

Keterangan : Angka Mortalitas, Efikasi, Kecepatan Kematian menunjukkan tidak

berbedanyata berdasarkan uji F pada taraf α=5%

Ekstrak daun pepaya dengan konsentrasi 1-5% memberikan pengaruh

mortalitas yang sama dengan pestisida sintetis. Hal ini disebabkan senyawa kimia

yang terkandung dalam ekstrak daun pepaya seperti papain, kimopapain, alkaloid,

terponoid, flavonoid, asam amino nonprotein diduga mampu meracuni dan

menghambat metabolisme hamaulat grayak, hingga menyebakan kematian hama.

Senyawa papain merupakan racun kontak yang masuk ke dalam tubuh serangga

melalui lubang-lubang alami dari tubuh serangga. Setelah masuk, racun akan

menyebar ke seluruh tubuh serangga dan menyerang sistem saraf sehingga dapat

Page 35: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

23

menganggu aktivitas serangga dan serangga akan mati. Setelah itu senyawa papain

juga bekerja sebagai racun perut yang masuknya melalui alat mulut pada serangga

(stilet), dengan mengisap cairan pada tanaman terong yang telah disemprot dengan

ekstrak daun pepaya. Kemudian cairan tersebut masuk lewat kerongkongan serangga

dan selanjutnya masuk ke saluran pencernaan serangga yang akan meyebabkan

terganggunya akivitas makan Ulat grayak Spodoptera litura, sehingga menurunnya

aktivitas makan Ulat grayak Spodoptera litura secara perlahan-lahan terus mati. Hal

ini didukung oleh pendapat Trizelia (2001), residu pestisida menyebabkan aktivitas

makan serangga menurun bahkan dapat terhenti. Selain itu, serangga juga

menunjukkan penurunan akitivitas gerakan seperti dari cepat menjadi lambat dan

akhirnya mati dikarenakan terjadi pembengkakan terhadap tubuh hama.

Papain merupakan suatu zat (enzim) yang dapat diperolehdari getah tanaman

pepaya dan buah pepaya. Getah pepaya mengandung sebanyak 10% papain, 45%

kimopapain, dan lisozim sebesar 20%(Winarno, 1986). Papain termasuk enzim

hidrolase yang mengkatalisis reaksi hidrolisis suatu substrat dengan pertolongan

molekul air yang memiliki efek terhadap organisme pengganggu tanaman seperti

penolak makan, racun kontak, dan mengganggu fisiologis serangga.Saponin dan

alkaloid merupakan stomach poisoning atau racun perut. Bila senyawa tersebut

masuk dalam tubuh serangga maka alat pencernaannya akan menjadi terganggu.

Alkaloid juga mampu menghambat pertumbuhan serangga, terutama tiga hormon

utama dalam serangga yaitu hormon otak (brain hormone), hormon edikson, dan

hormon pertumbuhan (juvenile hormone). Tidak berkembangnya hormon tersebut

dapat menyebabkan kegagalan metamorphosis.

Page 36: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

24

Flavonoid merupakan senyawa kimia pada daun pepaya yang dapat bekerja

sebagai inhibitor kuat pernapasan atau sebagai racun pernapasan. Flavonoid

mempunyai cara kerja yaitu dengan masuk ke dalam tubuh ulat melalui sistem

pernapasan yang kemudian akan menimbulkan penurunan fungsi syaraf serta

kerusakan pada sistem pernapasan dan mengakibatkan ulat tidak bisa bernapas

dan tidak memakan daun yang di aplikasikan yang akhirnya hama akan mati dan

mengering(Robinson,

2. Efikasi

Efikasi merupakan kemanjuran suatu pestisida dalam membunuh hama

sasaran salah satunya hama ulat grayak. Berdasarkan hasil sidik ragam efikasi

menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi pestisida alami ektsrak daun pepaya

tidak berpengaruh nyata terhadap efikasi hama ulat grayak (Spodoptera

litura),(Tabel 1).

Ekstrak daun pepaya dengan konsentrasi 1% – 5% memberikan pengaruh

efikasi (kemanjuran) yang sama dengan pestisida sintetis. Perlakuan dengan

pestisida ekstrak daun pepayamampumengendalikan hama ulat grayakSpodoptera

litura. Ekstrak daun pepaya memiliki sifat sebagai racun sistemik dan kontak,

maka dari itu kemanjuran ektrak daun pepaya memberikan pengaruh yang sama

dengan pestisida sintetis dalam mengendalikan hama ulat grayakSpodoptera

litura.

Ekstrak daun pepaya mengandung senyawa metabolit sekunder selain

menyebabkan kemanjuran dalam mematikan serangga juga menghambat

perkembangan serangga. Serangga yang pada makanannya terdapat senyawa

Page 37: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

25

kimia tertentu akan menghambat perkembangannya (Utami, 2010). Hal ini

dikarenakan semakin tinggi residu senyawa aktif dari daun pepaya yang

ditinggalkan pada daun makanannya (Julaily dkk., 2013). Tanin, kuinon dan

saponin memiliki rasa pahit sehingga menyebabkan penghambatan makan

serangga (Yunita dkk., 2009). Enzim papain yang terkandung dalam ekstrak daun

pepaya bekerja sebagai enzim protease, yaitu menyerang dan melarutkan

komponen penyusun kutikula serangga (Trizelia, 2001)

3. Kecepatan kematian

Kecepatan kematian menunjukkan jumlah ulat yang mati dalam satuan waktu

tertentu.Berdasarkan hasil sidik ragam kecepatan kematian (lampiran 5)

menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi pestisida alami ektsrak daun pepaya

tidak berpengaruh nyata terhadap kecepatan kematian hama ulat grayak(Tabel 1).

Kecepatan kematian ekstrak daun pepaya memberikan pengaruh yang sama

dengan pestisida sintetis. Hal ini disebabkan kandungan kimia yang terdapat pada

ektrak daun pepaya mampu bekerja secara efektif dalam mengendalikan hama ulat

grayak Sepodoptera liturasamadengan pestisida sintetis, namun dalam ekstrak

daun pepaya membutuhkan waktu 3 hari dalam membunuh semua hama ulat

grayak Spodoptera litura, karena racun yang terdapat pada ektrak daun pepaya

adalah racun sistemiksedangkan pada perlakuan pestisida sintetis pada hari

pertama selesai aplikasi hama ulat grayak sudah mati hal ini disebakan racun yang

terkandung dalam pestisida sintetis yaitu racun kontak. Perlakuan ektrak daun

pepaya dan pestisida sintetis memberikan pengaruh yang sama dalam membunuh

Page 38: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

26

hama ulat grayak, hanya berbeda waktu dalam mematikan hama ulat grayak

Spodoptera litura.

B. Pengamatan Lapangan

1. Mortalitas

Mortalitas atau tingkat kematian merupakan kemampuan atau daya bunuh

pestisida nabati ekstrak daun pepaya yang diujikan terhadap hama ulat grayak

(Spodoptera sp). Semakin banyak ulat grayak (Spodoptera sp) yang mati maka daya

bunuh pestisida nabati lebih baik. Berdasarkan hasil sidik ragam Mortalitas

menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi pestisida alami ektsrak daun pepayatidak

berpengaruh nyata terhadap mortalitas hama ulat grayak (Spodoptera sp), (Tabel 2).

Tabel 2. Rerata mortalitas dan kecepatan kematian hama ulat grayak Perlakuan mortalitas

(%)

Kecepatan kematian

ekor/hari

Ekstrak daun pepaya 1% 93,33 4,39

Ekstrak daun pepaya 2% 95,55 4,07

Ekstrak daun pepaya 3% 95,55 4,50

Ekstrak daun pepaya 4% 97,77 4,11

Ekstrak daun pepaya 5 % 100,00 4,73

Profenofos 50 g/l 100,00 4,89

Keterangan : Angka Mortalitas dan kecepatan kematian menunjukkan tidak

berbeda nyata berdasarkan uji F pada taraf α=5%

Ekstrak daun pepaya memberikan pengaruh yangsama terhadap mortalitas

hama ulat grayak. Hal ini dikarenakan senyawa papain,kimopapain, alkaloid,

terponoid, flavonoid, asam amino nonprotein yang terkandung didalam ektrak

daun pepayadiduga mampu meracuni dan menghambat metabolisme hama,

hingga menyebabkan kematian hama. Mekanisme masuknya senyawa yang

Page 39: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

27

dihasilkan dari ekstrak daun pepaya ke tubuh Ulat grayak (Spidoptera sp) secara

kontak dan sistemik.

Insektisida senyawa papain,kimopapain, alkaloid, terponoid, flavonoid, asam

amino nonprotein juga bekerja sebagai racun kontak, dengan proses masuknya cairan

ekstrak daun pepaya ke dalam tubuh serangga melalui lubang-lubang alami. Ekstrak

daun pepaya apabila mengenai Ulat grayak maka Ulat grayak akan mati secara

berlahan. Menurut Untung (2006) racun kontak dapat terserap melalui kulit pada saat

pemberian insektisida atau dapat pula terkena sisa insektisida (residu) beberapa waktu

setelah penyemprotan. Selanjutnya insektisida masuk ke dalam tubuh Ulat grayak

(Spidoptera sp), maka insektisida bekerja sebagai racun perut. Mekanisme kerja racun

perut di dalam tubuh Ulat grayak diserap oleh dinding ventrikulus pada pencernaan

Ulat grayak kemudian ditranslokasikan menuju ke pusat saraf Ulat grayak sehingga

dapat menganggu aktivitas metabolisme serangga dan menyebabkan penurunan

aktivitas makan serangga dan akhirnya serangga mati (Trizelia, 2001).

Dengan demikian respon dari Ulat grayak (Spidoptera sp) terhadap ekstrak daun

pepaya yaitu warna tubuh berubah dari warna hijau kehitaman menjadi hitam.

Pergerakan Ulat grayak menjadi lambat, kondisi tubuh menjadi kaku dan keriput dan

akhirnya Ulat grayak mati.kandungan senyawa metabolit sekunder pada ekstrak

daun papaya selain menyebabkan mortalitas pada serangga juga menghambat

perkembangan serangga. Serangga yang pada makanannya terdapat senyawa

kimia tertentu akan menghambat perkembangannya (Utami, 2010).

Page 40: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

28

2. Kecepatan kematian

Berdasarkan hasil sidik ragam kecepatan kematian menunjukkan bahwa

perlakuan konsentrasi pestisida alami ektsrak daun pepaya tidak berpengaruh

nyata terhadap kecepatan kematian hama ulat grayak (Spidoptera sp).(Lampiran

6).

Ekstrak daun papaya menghasilkan kecepatan kematian yang sama dengan

pestisida sintetis. Karena pada pelakuan ektrak daun pepaya dalam waktu

membunuh hama ulat grayak spodoptera sp perbedaannya sangat minim dengan

pestisida sintetis, Kematian hama ulat grayak berlangsung relatif cepat, karena

kematian paling banyak terjadi pada hari ke 1 untuk perlakuan ekstrak daun

pepaya dan pestisida sintetis. Maka dari itu perlakuan ekstrak daun pepaya

memberikan pengaruh yang sama dengan pestisida sintetis, karena perbedaan

ekstrak daun pepaya dalam waktu membunuh hama ulat graya spodoptera litura

sangatlah minim hanya berkisar nol koma dengan pestisida sintetis.

Senyawa racun lainnya yang terkandung pada ekstrak daun pepaya antara lain

papain, tannin, alkaloid, glikosida, senyawa protein, alkohol, asam organik non

amino, resinoid, fenol dan terpenoid (Rubatzky, 1998 dalam Rusman, 2002).

Alkaloid merupakan jenis racun yang paling sering ditemukan dalam tanaman dan

racun tersebut berpengaruh terhadap sistem saraf hama. Glikosida sering

menyebabkan penghambatan pernafasan. Senyawa protein yang terdapat dalam

ekstrak daun pepaya menghambat berbagai proses metabolisme dan merupakan

allergen (penyebab alergi). Alkohol bersifat racun syaraf pembuluh

(neurovaskular). Asam organik yang berasosiasi dengan garam terlarut seperti

Page 41: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

29

natrium oksalat merupakan racun yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan

ion dan kerusakan ginjal. Resinoid, tannin, fenol dan terpenoid adalah senyawa

yang menyebabkan iritasi kulit. Tanin dapat menurunkan ketercernaan protein.

Racun mineral memiliki berbagai peranan, sering mengganggu fungsi vitamin dan

penyerapan zat gizi tertentu. Penumpukan nitrat dapat mengganggu fungsi

pernapasan dan timbunan selenium, air raksa atau kadmium dalam jumlah banyak

sangat beracun.

3. Tinggi tanaman

Tinggi tanaman merupakan salah satu variabel yang menunjukan fase

vegetatif . pada fase vegetatif pertumbuhan tinggi tanaman akan bertambah tinggi

sampai tinggi yang maksimal. Pertambahan tinggi tanaman terjadi karena adanya

pembelahan sel sel jaringan meristem. Tinggi tanaman dihitung dari pangkal

batang hingga titik tumbuh. Tinggi tanaman merupakan ukuran tanaman yang

sering diamati sebagai indikator pertumbuhan maupun sebagai parameter untuk

mengukur pengaruh perlakuan yang diterapkan karena tinggi tanaman merupakan

ukuran pertumbuhan yang paling mudah diamati (Sitompul dan Guritno, 2007).

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya dengan konsentrasi

1% - 5% tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman Terong (lampiran. 6).

Page 42: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

30

Tabel 3. Rerata tinggi tanaman dan jumlah daun pada hari kep-70 setelah tanam,

serta luas daun pada hari ke-78 setelah tanam.

Perlakuan Tinggi tanaman

(cm)

Jumlah daun

(helai)

Luas daun

(cm2)

Ekstrak daun pepaya 1% 76,39 28,22 3081,0

Ekstrak daun pepaya 2% 70,17 26,11 2013,3

Ekstrak daun pepaya 3% 63,94 23,77 2460,7

Ekstrak daun pepaya 4% 72,55 26,55 2501,3

Ekstrak daun pepaya 5% 64,27 24,67 2073,0

Profenofos 50 g/l 78,50 29,47 2523,7

Keterangan : Angka Tinggi tanaman, Jumlah daun, dan Luas daun menunjukkan

tidak berbeda nyata berdasarkan uji F pada taraf α=5%

Hasil penlitian menujukkanperlakuan berbagai konsentrasi ekstrak daun

pepaya memberikan pengaruh yang sama dengan pestisida sintetis terhadap tinggi

tanaman, Hal ini karena bahan aktif yang terkandung dalam ekstrak daun pepaya

seperti alkoloid, glikosa, protein, alkohol, asam organik, tanin lebih bereaksi

dalam menghambat aktivitas hama, sehingga relatif aman bagi pertumbuhan

tanaman.

Senyawa alkaloid merupakan jenis racun yang paling sering ditemukan dalam

tanaman dan racun tersebut berpengaruh terhadap sistem saraf hama. Glikosida

sering menyebabkan penghambatan pernafasan. Senyawa protein yang terdapat

dalam ekstrak daun pepaya menghambat berbagai proses metabolisme dan

merupakan allergen (penyebab alergi). Alkohol bersifat racun syaraf pembuluh

(neurovaskular). Asam organik yang berasosiasi dengan garam terlarut seperti

natrium oksalat merupakan racun yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan

ion dan kerusakan ginjal. Resinoid, tannin, fenol dan terpenoid adalah senyawa

yang menyebabkan iritasi kulit. Tanin dapat menurunkan ketercernaan protein.

Racun mineral memiliki berbagai peranan, sering mengganggu fungsi vitamin dan

Page 43: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

31

penyerapan zat gizi tertentu. Penumpukan nitrat dapat mengganggu fungsi

pernapasan dan timbunan selenium, air raksa atau kadmium dalam jumlah banyak

sangat beracun.

Gambar 1. Tinggi tanaman terong

Hasil pengukuran tinggi tanaman terong untuk semua perlakuan dari

minggu ke-1 sampai minggu ke 8 mengalami pertumbuhan yang relatif sama antar

perlakuan (gambar 1). Hal ini di sebabkan karena bahan akimia yang terdapat

dalam ekstrak daun pepaya seperti papain, kimopapain, alkaloid, terponoid,

flavonoid, asam amino nonprotein tidak memberikan pengaruh terhadap

pertumbuhan tanaman, karena bahan kimia pada daun pepaya hanya menghambat

aktivitas hama sehingga aman bagi pertumbuhan tanaman.

Dilihat dari deskripsi tanaman terong varietas f1 mustang (lampiran )

menunjukkan hasil tinggi tanaman terong 184 cm sedangkan pada analisis tinggi

tanaman terong varietasf1 mustang yang di aplikasikan dengan disemprot

dengan berbagai konsentrasi ekstrak daun papaya, sehingga dengan adanya

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

1 2 3 4 5 6 7 8

tin

ggi t

anam

an (

cm)

minggu ke

Konsentrasi 1%

Konsentrasi 2%

Konsentrasi 3%

Konsentrasi 4%

Konsentrasi 5%

Pestisida sintesis

Page 44: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

32

penambahan kompos tidak memberikan pengaruh yang nyata pada hasil tinggi

tanaman terong.

4. Jumlah daun

Daun merupakan bagian tanaman yang mempunyai fungsi sangat penting

dalam pertumbuhan tanaman, karena semua fungsi yang lain tergantung pada

daun secara langsung atau tidak langsung (Novizon, 2007). Jumlah daun setiap

minggunya selalu mengalami penambahan yang relatif sama pada semua

perlakuan. Berdasarkan hasil sidik ragam rerata jumlah daun tanaman terong tidak

berbeda antar perlakuan ( lampiran 6).

Hasil penelitian pada parameter jumlah daun memberikan pengaruh yang

sama antar perlakuan. Ekstrak daun pepaya yang di aplikasikan ke ulat grayak

Spodoptera lituratidak menghabat pertumbuhan tanaman terong.Hal ini karena

senyawa yang terdapat dalam ekstrak daun pepaya lebih bereaksi dalam

menghambat aktifitas hama, sehingga aman bagi pertumbuhan tanaman.

Senyawa kimia ekstrak daun pepaya sepertipapain,kimopapain, alkaloid,

terponoid, flavonoid, asam amino nonprotein bekerja sebagai racun kontak, dengan

proses masuknya cairan ekstrak daun pepaya ke dalam tubuh serangga melalui

lubang-lubang alami. Ekstrak daun pepaya apabila mengenai Ulat grayak maka Ulat

grayak akan mati secara berlahan dan senyawa kimia tidak memberikan pengaruh

terhadap pertumbuhan tanaman seperti jumlah daun. Menurut Untung (2006) racun

kontak dapat terserap melalui kulit pada saat pemberian insektisida atau dapat pula

terkena sisa insektisida (residu) beberapa waktu setelah penyemprotan. Selanjutnya

insektisida masuk ke dalam tubuh Ulat grayak (Spidoptera sp), maka insektisida

Page 45: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

33

bekerja sebagai racun perut. Mekanisme kerja racun perut di dalam tubuh Ulat grayak

diserap oleh dinding ventrikulus pada pencernaan Ulat grayak kemudian

ditranslokasikan menuju ke pusat saraf Ulat grayak sehingga dapat menganggu

aktivitas metabolisme serangga dan menyebabkan penurunan aktivitas makan

serangga dan akhirnya serangga mati (Trizelia, 2001).Lajupertumbuhan jumlah daun

tanaman terong tersaji dalam gambar 2.

Gambar 2. Jumlah daun tanaman terong

Berdasarkan gambar 2, laju pertumbuhan jumlah daun setiap minggunya

mengalami pertambahan seiring dengan bertambahnya tinggi tanaman. Pada

minggu ke 1 sampai 4 jumlah daun pada semua perlakuan relative sama, hal ini

dikarenakan pertumbuhan jumlah daun lebih cepat dibandingkan dengan ulat

grayak (Spidoptera sp)yang memakan daun, selain itu juga Hasil fotosintesis

berupa karbohidrat dan protein yang dihasilkan dari tanaman sampel sama.

Karbohidrat dan protein digunakan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif

0,00

5,00

10,00

15,00

20,00

25,00

30,00

35,00

1 2 3 4 5 6 7 8

jum

lah

dau

n (

he

lai)

minggu ke

Konsentrasi 1%

Konsentrasi 2%

Konsentrasi 3%

Konsentrasi 4%

Konsentrasi 5%

Pestisida sintesis

Page 46: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

34

maupun generative. pada minggu 8 jumlah daun terbanyak pada perlakuan

pestisida sintesis. Hal ini dikarenakan ulat yang ada pada perlakuan pestisida mati

semua atau mortalitas 100% sehingga dapur tanaman berupa daun menghasilkan

fotosintat yang relative lebih banyak.

5. Luas daun

Peningkatan perkembangan luas daun pada tanaman akan meningkat pula

penyerapan cahaya matahari oleh daun sehingga hal tersebut sangat penting pada

perkembangan tanaman. Permukaan luas daun yang luas dan datar memungkinkan

menangkap cahaya semaksimal mungkin dan meminimalkan hasil CO2 dari

permukaan daun kloroplas. Variabel luas daun menunjukkaan seberapa besar

kemampuan tanaman dalam melakukan fotosintesis. Berdasarkan hasil sidik

ragam luas daun tanaman terong tidakberbedaantar perlakuan. Dengan demikian

varians dari berbagai perlakuan menunjukan angka yang indentik.( lampiran 6).

Hasil penelitian rerata jumlah daun menunjukkan hasil yang sama antar

perlakuan. Hal ini berkaitan dengan Efikasi (kemanjuran pestisida) dalam

membunuh hamaulat grayakSpodoptera litur,karena senyawa yang terkandung

dalam ekstrak daun pepaya mampu mengendalikan hama ulat grayak Spodoptera

litura sehingga hama ulat grayak Spodoptera litura tidak memakan daun tanaman

sehingga tidak mengurangi luas daun tanaman terong,karena luas daun

berpengaruh pada hasil fotosintat. Hasil fotosintat digunakan tanaman untuk

pertumbuhan vegetative dan generative. Senyawa yang terdapat dalam ekstrak

daun pepaya juga tidakberpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman terong seperti

luas daun,

Page 47: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

35

Menurut Bilman (2001) dalam Deviani,dkk (2013) mengatakan bahwa

semakin banyakjumlah daun dan luas daun, maka semakin banyakpula klorofil

yang berfungsi menangkap cahayamatahari sehingga glukosa yang dihasilkan

darifotosintesis lebih besar yang digunakan untuk pertumbuhan dan hasil

tanaman. Perbedaan pertumbuhandan hasil tanaman terung selain berkaitan

dengangenetik dari tanaman itu sendiri, juga dipengaruhioleh faktor lingkungan.

Hal ini sesuai pendapatGardner ,dkk (2008) menyatakan faktor internalada dalam

kendali genetik, tetapi unsur unsuriklim, tanah dan seperti hama penyakit, gulma

sertapersaingan juga dapat mempengaruhi pertumbuhandan hasil. Hal ini juga

didukung oleh Lakitan(2010) bahwa tingi rendah suatu produksi

tanamandikarenakan tanaman tersebut mampu beradaftasidengan lingkungan

6. Jumlah buah

Jumlah buah merupakan salah satu timbunan hasil fotosisntesis suatu tanaman

serta menandakan keberhasilan bunga dalam proses penyerbukan sendiri maupun

silang. Jumlah buah terong dipengaruhi juga jumlah cabang dan jumlah daun.

Berdasarkan hasil sidik ragam rerata jumlah buah terong tidak berbeda antar

perlakuan. ( lampiran 6)

Page 48: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

36

Tabel 4. Rerata jumlah buah dan bobot buah Perlakuan Jumlah buah

(buah)

Bobot buah

(gram)

Ekstrak daun pepaya 1% 2,83 260,39

Ekstrak daun pepaya 2% 2,16 201,90

Ekstrak daun pepaya 3% 2,27 164,34

Ekstrak daun pepaya 4% 2,11 198,11

Ekstrak daun pepaya 5 % 2,11 207,39

Profenofos 50 g/l 2,77 307,47

Keterangan : AngkaJumlah buah, dan Bobot buah menunjukkan tidak berbeda

nyata berdasarkan uji F pada taraf α=5%

Jumlah buah menunjukan hasil yangsama antar perlakuan. pada perlakuan

dengan konsentrasi 1 %, 2%,3%,4%,5%,menghasilkan jumlah buahyang sama

dengan pestisida sintetis. Ektrak daun pepaya yang diaplikasikan ketanaman

terong dapat mematikan hama ulat grayak Spodoptera lituradan tidak

memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman terong salah satunya yaitu

jumlah buah, ekstrak daun pepaya dapat mematikan hama yang terdapat pada

daun tanaman terong sehingga daun dapat melakukan fotosintesisnya dengan baik.

Menurut Bilman (2001) dalam Deviani,dkk (2013) mengatakan bahwa semakin

banyakjumlah daun dan luas daun, maka semakin banyakpula klorofil yang

berfungsi menangkap cahayamatahari sehingga glukosa yang dihasilkan dari

fotosintesis lebih besar yang digunakan untuk pertumbuhan dan hasil tanaman.

7. Bobot buah

. Bobot buah merupakan komponen yang tidak lepas dari jumlah buah.

Kriteria bobot buah dan jumlah buah adalah semakin banyak jumlah maka bobot

buah semakin banyak juga. Saat memasuki masa generatif, tanaman telah mampu

hidup mantap dan dapat membentuk gula dan senyawa kompatibel lainnya lebih

optimal (Hasanah, dkk., 2010). Apabila pembentukan gula berlangsung optimal

Page 49: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

37

maka translokasi karbohidrat ke bagian bunga dan buah juga akan meningkat

sehingga bobot buah yang dihasilkan semakin berat. Susilowati 2001 menyatakan

bahwa bobot buah/tanaman mempengaruhi produksi tanaman terong.Bobot buah

terong diukur menggunakan timbangan analitik dengan menimbang buah dan

dinyatakan dalam satuan gram.

Dari semua perlakuan didapatkan hasil yang relatif sama. Sesuai pendapat

Nugroho (2009) menyatakan bahwa peningkatan bobotbuah Berdasarkan hasil

sidik ragam bobot buahmemberikan hasil yang tidak berpengaruh nyata antar

perlakuan.

Berdasarkan tabel 4. Hasil penelitian menunjukkan bobot buah

menunjukan hasilyang sama antar perlakuan. pada perlakuan dengan konsentrasi

1 % menghasilkan bobot buah terong sebesar260,39 gram, konsentrasi 2 %

sebesar 201,90 gram, konsentrasi 3 % sebesar 164,34 gram, konsentrasi 4%

sebesar 198,11 gram, konsentrasi 5% sebesar 207,39 gram dan control sebesar

307,47 gram

Pada tanaman terong seiring dengan meningkatkannya efesiensi proses

fotosintesis yang menghasilkan karbohidrat maupun lajunya translokasi fotosintat

ke bagian tongkol ditambah dengan tersedianya nitrogen dalam jumlah yang

cukup akan mempercepat proses pengubahan karbohidrat menghasilkan energi

untuk pembesaranbuah meliputi ukuran dan jumlah buah.

Page 50: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

38

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan

bahwa:

1. Ekstrak daun pepaya dengan konsentrasi 1% - 5% efektif digunakan sebagai

pestisida organik untuk mengendalikan hama ulat grayak Spodoptera litura

pada tanaman terong.

2. Penggunaan ekstrak daun pepaya sebagai pestisida organiktidak menghambat

pertumbuhan tanaman terong ( tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun,

jumlah buah, dan bobot buah).

B. Saran

Disarankan kepada petani untuk mengendalikan hama ulat grayak dapat

menggunakan pestisida organik ekstrak daun pepaya sebagai pengganti pestisida

sintetis, dengan konsentrasi 1% .

Page 51: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

39

VI. DAFTAR PUSTAKA

Arifin, M. 1992. Bioekologi, Serangan dan pengendalian Hama Pemakan Daun

Kedelai. Dalam Risalah lokakarya PHT Tanaman Kedelai.

Badan Pusat Statistik,2009. Kalimantan Barat Dalam Angka. Pontianak,

Kalimantan Barat.

BPS Indonesia, 2012. Produksi sayuran di indonesia, 1997-2012. Badan Pusat

Statistik Indonesia. Derektorat Jenderal Hortikultura. Kementerian

Pertanian.

http://bengkulu.litbang.deptan.go.id/ind/images/dokumen/2014/prosiding13/

bddy-pertanian/pengaruh.pdf.di akses tanggal 9 juli 2014.

Gapoktan, R. 2009. Pengendalian Hama Dan Penyakit Dengan Pestisida Nabati.

http://gapoktantanimaju.blogspot.com/2009/01/pestisida-nabati.html di

unduh tanggal 29 februari 2009.

(http://agrobisindo.com) (Diunduh pada tanggal 26 November 2012)

http://sempalai.blogspot.com/2009/10/budidaya-terong.html

Indriyani.I.G.A.A, Subiyaktodan A.A.A Ghotama.1990.Prospek NPV

untukPengendalianUlatBuah KapasHelicoverpaarmigeradanUlatgrayak S.

litura.JurnalPenelitiandanPengembanganPertanian.DepartemenPertanian.

Jakarta.

Julaily, N., Mukarlina, dan Setyawati T. R. 2013. Pengendalian Hama pada

Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Menggunakan Ekstrak Daun Pepaya

(Carica papaya L.). Jurnal Protobiont, 2(3): 171-175

Kalshoven, L.G.E. 1981. The Pest of Crops in Indonesia. Revised and Translated by

P.A van Der Laan. P.T. Ictiarbaru-Van Hoeve. Jakarta. 701. hal.

Konno, K, 2004, ‘Papain Protects Papaya Trees from Hervivorous Insect: Role of

Cysteine ProteasesinLatek’ Plant Journal vol. 37, no. 3, hal. 370-378

Mardiningsih, Tri. L dan Barriyah Barimbing. 1995. BiologiS.litura F. Pada

Tanaman Kemiri. Dalam Prosiding Seminar Nasional Tantangan

Entomologi pada Abad XXI.Perhimbunan Entomologi Indonesia. Balai

Tanaman Rempah dan Obat. Bogor. 96-102 hal.

Page 52: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

40

Nechiyana, dkk, 2010.Penggunaan Ekstrak Daun Pepaya (Carica Papaya L.) Untuk

Mengendalikan Hama Kutu Daun (Aphis GossypiiGlover) PadaTanaman

Cabai (Capsicum Annum L.)

NoorbethaJulaily, dkk, 2013. Pengendalian Hama padaTanaman Sawi (Brassica

junceaL.) Menggunakan Ekstrak Daun Pepaya(Carica papaya L.).

UniversitasTanjungpura.Vol 2 (3): 171 – 175

Pracaya, 2006. Ilmu Tanah Pertanian.Kanisius.Yogyakarta.

Samsudin, 2008. Virus Patogen Serangga: Bio-Insektisida Ramah Lingkungan.

Diunduh dari http://Lembaga Pertanian Sehat / Develop Useful Innovation

for Farmers Rubrik (10 September 2008).

Sutarya, R., G. Grubben dan H. Sutarno, 1995, Budidaya Terung Lokal dan Terung

Jepang, Penebar Swadaya, Jakarta.

Sutoyo , dan Wiriadmodjo,B.1997. Uji Insektisida Botani Daun Nimba

(Azadirachta indica),daun Pahitan (Eupatorium Inulifolium) dan Daun

Kenikir (Tagetas spp) Terhadap Kematian Larva Spodoptera Litura

(Lepidoptera: Notuidae) Pada Tanaman Tembakau. Dalam Prosiding

Kongres Penghimpunan Entomologi Indonesia V dan Symposium

Entomologi. Universitas Padjajaran, Bandung, 24-26 Juni 1997.

Trizelia. 2001. Pemanfaatan Bacillus thuringiensis untuk Pengendalian

Crocidolomia binotalis, Zell (Lepidotera: Pyralidae). Jurnal Argrikultura,

19(3):184-190

Utami, S. 2010. Bioaktivitas Insektisida Nabati Bintaro (Cerbera odollam Gaertn.)

Sebagai Pengendali Hama Pteroma plagiophleps Hampson dan Spodoptera

litura. Tesis tidak diterbitkan. Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian

Bogor.

Widayat, W, 1994, ‘Pengaruh Lamanya Waktu Perendaman Serbuk Daun dan Biji

Nimba (Azadirachta indica) terhadap Ulat Jengkal’, Prosiding Hasil

Penelitian Dalam RangkaPemanfaatan Pestisida Nabati. D. Soetopo

(editor), Bogor.

Winarno, F.G. 1986. Enzim Pangan. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta

Yunita, E. A., Suprapti, N. H. & Hidayat, J. W. 2009. Ekstrak Daun Teklan

(Eupatorium riparium) Terhadap Mortalitas dan Perkembangan Aedes

aegypti. Jurnal Hioma, 11(1): 11-17

Page 53: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

41

Lampiran 1. Lay out penelitian

Keterangan:

P1= konsentrasi 1%

P2= konsentrasi 2%

P3=konsentrasi 3%

P4=konsentrasi4%

P5=konsentrasi 5%

P6= pestisida sintetis dengan bahan aktif Profenofos 50 g/l

P1

P1

P6 P4 P2 P5 P3

P6

P6 P2 P5 P3 P4

P2 P4

P1 P3 P5

1

3

2

Page 54: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

42

Lampiran 2. Kebutuhan volume semprot

Menghitung volume semprot:

Volume semprot = dosis semprot/ jumlah tanaman.

Dosis semprot = 500 liter/ha x 10.000 = 500.000 ml

1 ha = 10.000 m2

Luas petakan = 2,5 m x 2,5 m = 6,25 m2

Jumlah tanaman keseluruhan 54 tanaman

Volume semprot =

A (ml) =

=

=

A (ml) = ⁄

Jadi volume semprot untuk satu tanaman =

= ⁄

Page 55: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

43

Lampiran 3. Perhitungan konsentrasi

Daun = 1kg

Air = 1liter atau sama dengan 1kg

Daun + air =1kg + 1kg = 2 kg atau 2 liter (2000 ml)

Konsentrasi =

50%

Jadi larutan 2000 ml didapat konsentrasi 50%

Untuk membuat larutan 1%, 2%, 3%, 4%, 5% dengan volume 100 ml

1% =

2 ml larutan

Sehingga air yang dibutuhkan = 100 ml – 2 ml larutan = 98 ml air

2% =

4 ml larutan

Sehingga air yang dibutuhkan = 100 ml – 4 ml larutan = 96 ml air

3% =

6 ml larutan

Sehingga air yang dibutuhkan = 100 ml – 6 ml larutan = 94 ml air

4% =

8 ml larutan

Sehingga air yang dibutuhkan = 100 ml – 8 ml larutan = 92 ml air

5% =

10 ml larutan

Sehingga air yang dibutuhkan = 100 ml – 10 ml larutan = 90 ml air

Page 56: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

44

Lampiran 4. Menghitung kebutuhan pupuk/polybag:

Menurut (Defri Romansyah, 2014) dalam penelitiannya yang berjudul

Penggunaan Ekstrak Daun Mimba Sebagai Insektisida Nabati Untuk

Pengendalian Hama Utama Pada Tanaman Terong, perhitungan

kebutuhan pupuk tanaman terong adalah.

Luas petakan = 2,5 m x 2,5 m = 6,25 m2

Jumlah rumpun = luas ha/ jarak tanam, 10.000/ 40cm x

40cm) =10.000 rumpun.

Kebutuhan pupuk kandang = 10 ton/ha

Pemupukan susulan I dilakukan pada umur tanaman 21 hst :

UREA dengan dosis 200 kg/ha

KCl 200 Kg/ha.

SP36 dengan dosis 400 kg/ha

NPK 10 gram diberikan setelah tanaman berumur 50 hari setelah tanam.

1. Pupuk Dasar

a. Pupuk kandang dosis 10 ton/ha

Pupuk kandang =

= ⁄

a. Pupuk urea 200 kg/ha

Pupuk urea =

= ⁄

= ⁄

= ⁄

b. Pupuk KCL 200 kg/ha

Pupuk KCL =

= ⁄

= ⁄

= ⁄

c. Pupuk SP36 400 kg/ha

Page 57: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

45

Pupuk SP36 =

= ⁄

= ⁄

= ⁄

2. Pupuk Susulan

d. Pupuk urea 200 kg/ha

Pupuk urea =

= ⁄

= ⁄

= ⁄

e. Pupuk KCL 200 kg/ha

Pupuk KCL =

= ⁄

= ⁄

= ⁄

f. Pupuk SP36 400 kg/ha

Pupuk SP36 =

= ⁄

= ⁄

= ⁄

Pemupukan susulan satu akan dilakukan setelah tanaman berumur 21 hari

setelah tanam, dan pemupukan susulan 2 menggunakan NPK 10 gram pertanaman

dilakukan setelah tanaman berumur 50hari setelah tanam.

Page 58: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

46

Lampiran 5. Hasil sidik ragam

A. Pengamatan di laboratorium

1. Mortalitas

Sumber Db Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F hitung Pr > F

Model 7 165.4123500 23.6303357 1.37 0.3152 ns

Perlakuan 5 130.8469167 26.1693833 1.51 0.2690 ns

Galat 10 172.7383000 17.2738300

Total 17 338.1506500

Cv: 4.234590

2. Kecepatan kematian

Sumber Db Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F hitung Pr > F

Model 7 2.99097778 0.59819556 0.88 0.5208 ns

Perlakuan 5 2.99097778 0.59819556 0.88 0.5208 ns

Galat 10 8.11933333 0.67661111

Total 17 11.11031111

Cv: 18.78953

3. Efikasi

Sumber Db Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F hitung Pr > F

Model 7 197.7222222 28.2460317 1.72 0.2114 ns

Perlakuan 5 132.2777778 26.4555556 1.61 0.2443 ns

Galat 10 164.5555556 16.4555556

Total 17 362.2777778

Cv: 4.165306

Page 59: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

47

Lampiran 6. Hasil sidik ragam

B. Pengamatan lapangan

1. Mortalitas

Sumber Db Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F hitung Pr > F

Model 7 143.2494056 20.4642008 1.43 0.2938 ns

Perlakuan 5 108.6765611 21.7353122 1.52 0.2684 ns

Galat 10 143.2494222 14.3249422

Total 17 286.4988278

CV: 1,430777

2. Kecepatan kematian

Sumber Db Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F hitung Pr > F

Model 7 2.20103889 0.31443413 0.98 0.4968 ns

Perlakuan 5 1.59856111 0.31971222 0.99 0.4688 ns

Galat 10 3.22105556 0.32210556

Total 17 5.42209444

Cv: 22,47230

3. Tinggi tanaman

Sumber Db Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F hitung Pr > F

Model 5 550,212983 110,042597 1,13 0,3953 ns

Perlakuan 5 550,212983 110,042597 1,13 0,3953 ns

Galat 12 1166,776067 97,231339

Total 17 1716,989050

Cv: 13,89371

4. Jumah daun

Sumber Db Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F hitung Pr > F

Model 5 67,6618000 13,532600 0,88 0,5210 ns

Perlakuan 5 67,6618000 13,532600 0,88 0,5210 ns

Galat 12 183,7586000 15,3132167

Total 17 251,4204000

Cv:14,78729

5. Luas daun

Sumber Db Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F hitung Pr > F

Model 5 2216325,883 443265,167 1,46 0,2729 ns

Perlakuan 5 2216325,883 443265,167 1,46 0,2729 ns

Galat 12 3641590,667 303465,889

Total 17 5857916,500

Cv: 22,55691

Page 60: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

48

6. Jumlah buah

Sumber Db Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F hitung Pr > F

Model 7 1.88032222 0.26861746 1.56 0.2523 ns

Perlakuan 5 1.69451111 0.33890222 1.97 0.1693 ns

Galat 12 1.72125556 0.17212556

Total 17 3.60157778

Cv: 17.44008

7. Bobot buah

Sumber Db Jumlah Kuadrat Kuadrat Tengah F hitung Pr > F

Model 5 46640.21897 6662.88842 1.57 0.2510 ns

Perlakuan 5 39846.54427 7969.30885 1.87 0.1865 ns

Galat 10 42571.47383 4257.14738

Total 17 89211.69280

Cv: 29.22372

Page 61: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

49

Lampiran 7. Dokumentasi penelitian

1. Pembuatan ekstrak daun pepaya

2. Pengaplikasian ekstrak daun pepaya

Page 62: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

50

3. Pengamatan hama ulat grayak

4. Penimbangan bobot buah

Page 63: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

51

5. Pengukuran luas dan (LAM)

Page 64: PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA Carica …blog.umy.ac.id/burhanarif/files/2018/01/SKRIPSI-BURHAN-1.pdf · ii PENGARUH PENGGUNAAN EKSTRAK DAUN PEPAYA (Carica Papaya)TERHADAP

52

6. Hail panen