pengaruh penggunaan media pembelajaran...
TRANSCRIPT
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
MONOPOLI TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA
DI KELAS XII IPS SMA NEGERI 4 DEPOK
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh
MULIANINGSIH
NIM: 1110015000027
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul: "Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran MonopoliTerhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa di Kelas XII IPS SMA Negeri 4 Depok".Disusun oleh Mulianingsih NIM. 1110015000027 diajukan kepada Fakultas IlmuTarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telahdinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 24 November 2014 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana Sl(S.Pd) dalam bidang Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
Jakarta, 24 November 2014Panitia Ujian Munaqosah
Ketua Sidang (Ketua Jurusan Pendidikan IPS) Tanggal Tanda Tangan
Dr. Iwan Purwanto. M.PdNIP. 19730424 20080t I 0t2
Sekretaris Sidang
Drs. Syaripulloh. M.SiNrP. 19670909 200701 1 033
Penguji I
Dr. Mohammad Arif. M.PdNrP. 19700606 1997021 002
Penguji II
Drs. Svaripulloh. M.SiNrP. 19670909200701 1 033
a-lL-r+d
/l-ts t4
i- /2- t+ (--_
Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
NIP. 19591020 198603 2001
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH
Yang bertandatangan di bawah ini:
Nama
NIM
Program Studi
Jurusan
Alamat
Mulianingsih
I r 10015000027
Ekonomi-Akuntansi
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Jln. Tipar Swadaya Rt. 004/07 No. 61 Mekarsari Cimanggis Depok.
MENYATAKAI\I DENGAN SESUANG GUHNYA
Bahwa slaipsi yang berjudul '?engaruh Penggrmaan ]vledia Pernbelajaran Monopoli
Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa di SMA Negeri 4 Dqrck" adalatr benar hasil
karyasendiri di baw-ah bimbingan dosen:
Nama
NIDN
: Tri Harjawati M.Si
:2014118001
Dosen Jurusan: Pendidikan IPS
Dernikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesmgguhnya dan saya siap
menerima segala konsekuensinya apabila ternyata skripsi ini bukan hasil karya
sendiri.
MulianinsihNrM. U10015000027
Jakart4 28 Oktober 2014
(.,
0
(r;
(,;
\)
LEMBAR PENGESAHAN
Pengaruh Media Pembelajaran Monopoli
Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa di SMA Negeri 4 Depok
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Bidang IImu Pengetahuan Sosial
Di Susun Oleh
MulianinesihNIM: 1110015000027
JURUSAN PENDIDIKAN IPS
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN. UMVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATT'LLAH JAKARTA
:20r4118001
2014
iii
ABSTRAK
Mulianingsih. NIM 111001500027. Pengaruh Media Pembelajaran Monopoli
Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa di Kelas XII IPS SMA Negeri 4 Depok.
Jurusan Pendidikan IPS. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Oktober 2014.
Penelitian ini berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran monopoli
pada pembelajaran akuntansi materi menganalisis transaksi yang terjadi pada
perusahaan dagang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh media monopoli dalam meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa.
Populasi penelitian yang digunakan adalah seluruh siswa kelas XII IPS di
SMA Negeri 4 Depok. Metode yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan
model Nonequivalent Control Group Design. Pada model ini melibatkan dua
kelompok siswa yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pemilihan
kelompok tersebut dengan cara purposive sampling tujuannya untuk menentukan
kelas mana yang dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas XII IPS
2 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa 37, dan XII IPS 5 sebagai kelas
kontrol dengan jumlah siswa 37. Instrumen pengumpulan data melalui pretest dan
posttest, observasi, angket, dan dokumentasi. Intumen hasil belajar berupa tes
berbentuk pilihan ganda sebanyak 15 butir soal yang telah diuji validitas, reliabilitas,
tingkat kesukaran, dan daya beda. Sebelum databerupa tes ini dianalisis, dilakukan uji
persyaratan analisis menggunakan rumus uji normalitas dengan aturan kolmogrov
smirnov, setelah itu dilakukan uji homogenitas, lalu kemudian N-Gain. Pada tahapan
teknik analisis data menggunakan metode statistik uji “t” (uji beda) pada taraf
signifikansi 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media
monopoli terhadap hasil belajar akuntansi siswa pada materi menganalisis transaksi
yang terjadi pada perusahaan dagang. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan
Uji-t diperoleh hasil thitung = 19.91 > ttabel = 2.026, maka H0 ditolak dan Ha diterima
yang berarti ada pengaruh penggunaan media pembelajaran monopoli terhadap hasil
belajar siswa pada kelas XII IPS 2. Data ini didukung dengan perbandingan nilai rata-
rata hasil posttes kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol yaitu 88.31>82.61,
dan rata-rata (N-Gain) pada kelas eksperimen lebih besar dari kelas kontrol yaitu 0.78
masuk dalam kategori tinggi, sedangkan pada kelas kontrol sebesar 0.420 berada pada
kategori sedang.
Kata Kunci : Media Pembelajaran Monopoli, Hasil Belajar, Akuntansi.
iv
ABSTRACT
Mulianingsih. 111001500027 NIM. The Influence of Monopoly Media to Result
Accounting XII IPS at 4 Depok Senior Hight School. Department of Education for
Social Science (IPS). Faculty of Education and Teacher’s Training State Islamic
University Syarif Hidayatullah Jakarta, October 2014.
This research releties with use media monopoly to accounting learning
analyze transactions in merchandising. This purpose is to determine how much
influence monopoly media to increase result study accounting.
The population of this research is use all students XII at 4 Depok Senior Hight
School. The method use quasi experiment with Nonequivalent Control Group design.
It is involves two groups students is experiment group and control group. That
selection group use purposive sampling, to determine which class to be experiment
class and control class. Class XII IPS 2 as an experiment class consist of 37 students,
and XII IPS 5 as a control class consist of 37 students. The collection instrument
data weather pretest and posttest, observation, questionnaire, and documentation.
The instrument result study use of multiple choice with fifteen question have been
tested. Analysis using statistical methods test for validity, reliability, level of
difficulty, and item discrimination. Before this test to analyzed, requirements using
the formula normality with kolmogrov Smirnov, and than use homogeneity test, and
the last N-Gain. the analysis using statistical methods test "t" (different test), at
significance level of 5%.
The research show that media monopoli significant with result study
accounting students at material analysis transaction to marchindising. This is can be
proved with result hipotesys uji t is tcount = 19.91 > ttabel = 2.026. it’s mean that
significant to use monopoly media with result study in XII IPS 2. This data is
supported by the comparison of the average value posttest experimental class have
better value more than control class, is 88.31>82.61, as well as N-Gain in
eksperiment class in to hight category (0.78) more than the control class (0.420) in to
middle category.
Kata Kunci : Monopoly Media, result study, accounting study
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT penulis persembahkan sebagai
ungkapan rasa syukur sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Skripsi ini berjudul “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Monopoli Terhadap
Hasil Belajar Akuntansi Siswa di Kelas XII IPS SMA Negeri 4 Depok”. Sebagai
syarat untuk mencapai gelar sarjana (S1) Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta dapat terselesaikan.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak menerima saran, petunjuk, dan
bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Ibu Nurlena, Ph.D. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan sekaligus Dosen
Pembimbing Akademik.
3. Bapak. H. Syaripulloh, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
4. Ibu Tri Harjawati, M.Si. sebagai pembimbing yang telah memberikan bimbingan
dan motivasi untuk penulis dalam mengerjakan serta menyelesaikan skripsi.
Semoga bimbingan dan motivasi yang di berikan kepada penulis menjadi amal
kebaikan di hadapan Allah SWT.
5. Kedua orang tuaku yang sangat aku cintai dan aku banggakan Bapak Gunawan
dan Ibu Sujarmi yang telah membesarkan dengan penuh perjuangan, keikhlasan,
mendidik dengan penuh kesabaran, dan mengasuh dengan kasih sayang yang
vi
tidak terhingga. Setiap senyumannya menjadikan motivasi untuk penulis dalam
menyelesaikan skripsi.
6. Ibu Dra. Hj. Laksmi Gantini, M.Si selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 4 Depok yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah
tersebut.
7. Bapak Suryanta, S.sos, S.Pd selaku guru akuntansi. Terimakasih untuk bantuan dan
kerjasamanya selama penelitian.
8. Adikku tersayang Dwi Rachmawati yang selalu memberi motivasi. Pada saat
penulis mengerjakan skripsi ini, ia selalu bertanya “kapan selesainya mba?”
9. Abdul Hafidz S.Pd yang selalu sabar menemani penulis, memberikan dukungan
moral dan material selama menempuh pendidikan dan menyusun skripsi.
10. Esti Hartanti yang tidak bosan mendengarkan curahan hati penulis saat penelitian,
sehingga skripsi ini bisa terselaisaikan tepat waktu.
11. Sahabat-sahabatku Yunika, Dini, Nadia, Teguh, Andri, Fela, Desti, Ajeng, Wilda,
Titin, dan Yeyen yang selalu mengarahkan penulis untuk menyelesaikan skripsi
ini. Kenangan yang kita lalui selama awal kuliah sampai saat ini tidak akan
terlupakan.
12. Teman-teman di REAKSI yang telah menemani penulis selama menempuh
pendidikan.
13. Teman-teman kelompok PPKT, Aldian, Ardi, Latifa, Bayu, dan Nia yang telah
bekerjasama dalam menyelesaikan skripsi dari awal hingga akhir.
14. Seluruh siswa kelas XII IPS yang telah membantu dalam penelitian ini.
Serta kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, penulis
mengucapkan terimakasih. Akhirnya tiada kata yang lebih indah selain doa dan
harapan semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya. Amin
Jakarta, 28 Oktober 2014
Penulis
vii
DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH ..................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................ ii
ABSTRAK .......................................................................................................... iii
ABSTRACT ........................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................ v
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................................... 6
C. Pembatasan Masalah ......................................................................... 6
D. Perumusan Masalah ........................................................................... 6
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................................... 6
1. Tujuan Penelitian ......................................................................... 6
2. Manfaat Penelitian ....................................................................... 7
a. Manfaat Teoritis .................................................................... 7
b. Manfaat Praktis ..................................................................... 7
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Hasil Belajar ...................................................................................... 8
1. Hakikat Belajar ............................................................................ 8
2. Hasil Belajar ................................................................................ 11
B. Media Pembelajaran Monopoli ......................................................... 13
1. Pengertian Media ......................................................................... 13
viii
2. Fungsi Media ............................................................................... 15
3. Hakikat Permainan Monopoli ..................................................... 17
C. Akuntansi Kelas XII .......................................................................... 21
1. Pengertian Akuntansi .................................................................. 21
2. Materi Akuntansi Kelas XII ........................................................ 24
a. Akun-akun yang digunakan pada perusahaan dagang .......... 24
b. Pencatatan Transaksi Pada Perusahaan Dagang .................... 25
D. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................... 27
E. Kerangka Berpikir ............................................................................. 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 35
B. Metode Penelitian .............................................................................. 36
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ....................................... 37
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 37
E. Instrumen Penelitian .......................................................................... 38
1. Tes ............................................................................................... 38
a. Uji Validitas .......................................................................... 40
b. Reliabilitas ............................................................................. 41
c. Uji Taraf Kesukaran .............................................................. 41
d. Analisis Daya Pembeda ......................................................... 42
2. Non Tes ....................................................................................... 43
a. Lembar Observasi ................................................................. 43
b. Kuisioner (Angket) ................................................................ 44
F. Teknik Analisis Data ......................................................................... 44
1. Uji Prasyarat analisis data ........................................................... 44
2. Uji Homogenitas ......................................................................... 46
3. N-GAIN ....................................................................................... 46
4. Uji Hipotesis ................................................................................ 46
ix
G. Hipotesis Statistik .............................................................................. 4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ................................................................................... 49
B. Hasil Penelitian Instrumen Tes ......................................................... 51
1. Hasil Pretest Siswa Kelas Kontrol dan Eksperimen ................... 51
2. Hasil Posttest Siswa Kelas Kontrol dan Eksperimen .................. 53
3. Perbedaan Mean Hasil Belajar Kelas Kontrol dan Eksperimen .. 55
C. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis ................. 56
1. Uji Normalitas ............................................................................. 56
a. Hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol ................. 56
2. Uji N-Gain ................................................................................... 57
3. Uji Homogenitas ......................................................................... 58
4. Uji Hipotesis ................................................................................ 58
D. Hasil Penelitian Non Tes ................................................................... 59
1. Hasil Observasi Kelas Kontrol dan Eksperimen ......................... 59
2. Hasil Angket Terbuka Pada Kelas Kontrol dan Eksperimen ...... 62
a. Tangggapan siswa terhadap pelajaran akuntansi................... 62
b. Perasaan siswa ketika menggunakan media pembelajaran kartu dan
monopoli ................................................................................ 62
c. Manfaat penggunaan media pembelajaran kartu dan monopoli 62
d. Kelemahan media pembelajaran kartu dan media pembelajaran
monopoli ................................................................................ 63
e. Kesiapan siswa menggunakan media pembelajaran kartu dan
monopoli pada materi yang lain ............................................ 63
3. Pembahasan ................................................................................. 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................................ 68
x
B. Saran .................................................................................................. 68
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 70
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Nilai Ulangan Harian Materi Ayat Jurnal Penyesuaian Kelas
XI IPS 2 dan Kelas XI IPS 5 di SMA Negeri 4 Depok ................. 3
Tabel 2.1 Pencatatan Transaksi Pada Perusahaan Dagang ............................ 25
Tabel 2.2 Penelitian yang Relevan ................................................................. 27
Tabel 3.1 Tahapan Pelaksanaan Penelitian .................................................... 35
Tabel 3.2 Nonequivqlent Control Group Design ........................................... 36
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Tes .................................................................. 39
Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Observasi ........................................................... 43
Tabel 3.5 Kisi-kisi Angket ............................................................................. 44
Tabel 4.1 Data Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, dan Daya Beda
Uji Coba Soal Pretest dan Posttest ................................................ 49
Tabel 4.2 Distribusi Data Pretest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ...... 51
Tabel 4.3 Distribusi Data Posttest Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen ..... 53
Tabel 4.4 Perbandingan Mean Hasil Belajar Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen .................................................................................... 54
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ........................................................................................... 56
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ........................................................................................... 57
Tabel 4.7 Data N-Gain dari Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol ........................................................................................... 57
Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest ................................. 58
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Hipotesis Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen 58
Tabel 4.10 Data Hasil Observasi Pembelajaran Akuntansi Menggunakan Media
Kartu .............................................................................................. 59
xii
Tabel 4.11 Data Hasil Observasi Pembelajaran Akuntansi Menggunakan Media
Monopoli ........................................................................................ 61
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ........................................................................ 33
Gambar 4.1 Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol ......... 52
Gambar 4.2 Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Eksperimen .. 53
Gambar 4.3 Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Kontrol ....... 54
Gambar 4.4 Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Kelas Eksperimen 55
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Nilai Ulangan Harian Materi Ayat Jurnal Penyesuaian Kelas
XI IPS 2 dan Kelas XI IPS 5 ....................................................... 74
Lampiran 2 Lembar Observasi Aktivitas Hasil Belajar Siswa ....................... 76
Lampiran 3 RPP Penggunaan Media Monopoli ............................................. 80
Lampiran 4 RPP Penggunaan Media Kartu .................................................... 95
Lampiran 5 Soal Uji Coba .............................................................................. 104
Lampiran 6 Jawaban Uji Coba Instrumen Tes ................................................ 116
Lampiran 7 Soal Pretest dan Posttest ............................................................. 117
Lampiran 8 Jawaban Soal Pretest dan Posttest .............................................. 123
Lampiran 9 Tabel Uji Validitas Instrumen Tes .............................................. 124
Lampiran 10 Tabel Uji Reliabilitas Instrumen Tes ........................................... 129
Lampiran 11 Uji Tingkat Kesukaran Butir Soal Uji Coba................................ 130
Lampiran 12 Daya Beda Butir Soal Uji Coba................................................... 131
Lampiran 13 Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen Pretest .......................... 132
Lampiran 14 Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol Pretes .................................. 134
Lampiran 15 Distribusi Frekuensi Kelas Eksperimen Posttest ......................... 136
Lampiran 16 Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol Posttest ............................... 138
Lampiran 17 Uji Normalitas Pretest ................................................................. 140
Lampiran 18 Uji Normalitas Posttest................................................................ 141
Lampiran 19 Uji Homogenitas .......................................................................... 142
Lampiran 20 Data Hitung Uji T Dua Populasi yang Saling Berhubungan Kelas
Kontrol ........................................................................................ 143
Lampiran 21 Data Hitung Uji T Dua Populasi yang Saling Berhubungan Kelas
Eksperimen .................................................................................. 144
Lampiran 22 Nilai N-GAIN Kelas Kontrol ...................................................... 145
Lampiran 23 Nilai N-GAIN Kelas Eksperimen ................................................ 146
Lampiran 24 Lembar Observasi Kelas Eksperimen ......................................... 147
xv
Lampiran 25 Lembar Observasi Kelas Kontrol ................................................ 151
Lampiran 26 Angket Terbuka Penggunaan Media Monopoli dan Media Kartu 155
Lampiran 27 Satu Paket Media Monopoli ........................................................ 157
Lampiran 28 Foto-foto Pada Saat Penelitian .................................................... 168
Lampiran 29 Profil SMA Negeri 4 Depok ........................................................ 171
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan nasional merupakan salah satu bagian terpenting dalam sektor
pembangunan nasional yang tujuannya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa,
serta memiliki visi terwujudnya sistem pendidikan yang mengembangkan
kepribadian dan kemampuannya untuk keberlangsungan hidup.
Menurut Oemar Hamalik dalam bukunya yang berjudul kurikulum dan
pembelajaran mengungkapkan “pendidikan adalah suatu proses dalam rangka
mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin
dengan lingkungannya, dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan
dalam dirinya yang memungkinkan untuk berfungsi secara kuat dalam kehidupan
bermasyarakat.”1
Pendidikan merupakan suatu usaha secara sadar untuk mengembangkan
kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah yang berlangsung
seumur hidup dan mengarahkan kepada tujuan yang hendak dicapai. Dengan
demikian pendidikan menjadi tanggung jawab setiap individu, baik orang tua,
masyarakat, dan pemerintah. Oleh karena itu, pendidikan nasional harus berfungsi
secara optimal sebagai wahana utama dalam pembangunan bangsa dan karakter.
Menurut, Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
tentang pendidikan pada bab II pasal 3 yang menyatakan bahwa,
“pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
tuhan yang maha esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.”2
Sejalan dengan hal itu, dalam proses pendidikan di sekolah peran guru
sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses pembelajaran. Guru sebagai
1 Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal. 3.
2Direktoral Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI , Undang-Undang dan
Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Departemen Agama RI, 2006), Bab I Ketentuan Umum, Pasal 3, h. 8.
2
pendidik merupakan faktor penentu kesuksesan setiap usaha pendidikan serta
mempunyai peran yang sangat besar dan strategis. Hal ini disebabkan gurulah
yang berada dibarisan terdepan dalam pelaksanaan pendidikan untuk memberikan
ilmu pengetahuan dan teknologi sekaligus mendidik dengan nilai-nilai positif
melalui bimbingan keteladanan.
Oleh karena itu, peranan guru sangat penting dalam pendidikan. Karena,
guru ialah seorang yang pekerjaannya mengajarkan orang lain, dan mempunyai
peran sebagai sumber belajar, fasilitator, pengelola, demonstrator, motivator, dan
evaluator.3 Peran guru sebagai motivator yaitu membuat suasana pembelajaran
lebih kondusif dan interaktif bagaimana tujuan pembelajaran bisa tercapai dengan
maksimal. Hal ini tidak terlepas dari penggunaan strategi, metode, dan media
pembelajaran.
Fenomena yang terjadi pada siswa saat ini, dimana mereka menganggap
bahwa aktivitas yang mengasyikkan justru berada di luar jam pelajaran. Hal ini
dikarenakan selama ini mereka merasa terbebani ketika berada di dalam kelas,
apalagi jika harus menghadapi mata pelajaran tertentu yang membosankan.4 Peran
guru sebagai motivator sangat dibutuhkan untuk menciptakan proses
pembelajaran yang menyenangkan.
Dalam proses pembelajaran, motivasi merupakan salah satu aspek
dinamis yang sangat penting. Sering terjadi siswa yang kurang berprestasi bukan
disebabkan oleh kemampuan yang kurang, tetapi dikarenakan tidak adanya
motivasi untuk belajar sehingga ia tidak berusaha untuk mengarahkan segala
kemampuannya. Hal ini didukung dengan data dari salah satu situs internet surat
kabar yang menyatakan bahwa metode pengajaran guru di salah satu kota besar di
Indonesia masih cenderung membosankan. Sebagian besar guru mengajar dengan
gaya berceramah dan minim memanfaatkan media pembelajaran.5 Proses
3 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Bandung: Kencana Prenada Media, 2011), hal. 21.
4 Moh. Sholeh Hamid, Metode Edutainment, (Yogyakarta: Diva Press, 2012), hal. 12.
5 Latief. “Ah, Pengajaran Guru Masih Membosankan!”, 2014,
(http://nasional.kompas.com).
3
pembelajaran yang kurang menarik membuat daya serap siswa pada pelajaran
tidak optimal.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada saat PPKT yang
menggunakan media pembelajaran modul dan power point, diperoleh data bahwa
di SMA Negeri 4 Depok siswa kelas XI IPS 2 dan XI IPS 5 tahun pembelajaran
2013/2014 masih banyak nilai siswa yang kurang dari ketuntasan yaitu 78,00.
Tabel 1.1
Nilai Ulangan Harian Materi Ayat Jurnal Penyesuaian Kelas XI IPS 2 dan Kelas
XI IPS 5 di SMA Negeri 4 Depok.
Kelas Nilai Rata-
rata Kelas
Nilai di
bawah 78
(%) Nilai di
atas 78
(%) Jumlah
Siswa
XI IPS 2 59,61 29 76% 9 24% 38
XI IPS 5 61.62 28 76% 9 24% 37
Sumber : Data Nilai Ulangan Materi Ayat Jurnal Penyesuaian
Dari tabel di atas, hanya 24% siswa yang memenuhi standar ketuntasan,
sedangkan sisanya sebesar 76% siswa belum tuntas. Dari pengamatan peneliti, hal
ini disebabkan karena pada kelas XI IPS 2 dan XI IPS 5 sulit untuk memahami
materi ini, seperti menentukan nama akun dan angka yang digunakan dalam jurnal
penyesuaian. Selain itu, rendahnya tingkat kreatifitas siswa dan tingkat keaktifan
siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan penggunaan media yang
kurang menarik bagi siswa, seperti menggunakan buku pelajaran dengan bantuan
power point.
Pada observasi selanjutnya, peneliti memperoleh data bahwa di SMA
Negeri 4 Depok pembelajaran berpusat pada guru dengan memadukan metode
ceramah dan variasi tanya jawab pada saat mengajar. Siswa sebagai penerima
pelajaran dan pelaksanaan tugas dari guru merasa kurang termotivasi untuk aktif
dalam pembelajaran akuntansi. Pada saat guru memberikan kesempatan pada
siswa untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami, beberapa siswa saja
yang mau bertanya, sedangkan yang lain hanya diam.
Untuk mengatasi hal tersebut, perlu adanya media yang menarik dan
interaktif menciptakan lingkungan pembelajaran yang dapat meningkatkan peran
4
aktif siswa dan meningkatkan hasil belajar bidang studi akuntansi. Media
pembelajaran yang digunakan oleh guru harus disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran dan kemampuan guru dalam mengelola proses pengajaran.
Menurut Azhar Arsyad, media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari
proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan
tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.6
Diantara media yang dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar
yaitu media permainan. Menurut Yudha Kurniawan, bermain sesungguhnya
adalah kemampuan belajar itu sendiri. Permainan dapat membuat kemampuan
berfikir anak lebih “dalam” untuk mencerna hal-hal yang konkret.7 Melalui
permainan, dapat menciptakan suasana pembelajaran yang lebih mengaktifkan
siswa.
Oleh sebab itu, peran guru dalam menggunakan media pembelajaran
akuntansi harus lebih inovatif. Tidak hanya menggunakan media modul sebagai
penunjang pelajaran. Namun, media yang dapat membangun keaktifan siswa dan
membuatnya merasa senang sehingga hasil belajar bidang studi akuntansi siswa
menjadi maksimal.
Menurut American Institute of Certified Public Accountants, akuntansi
adalah seni pencatatan, penggolongan, peringkasan yang tepat dan dinyatakan
dalam satuan mata uang, transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang setidak-
tidaknya bersifat finansial dan penafsiran hasil-hasilnya.8 Sedangkan Menurut
American Accounting Association, akuntansi adalah proses mengidentifikasi,
mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya
penilaian dan pengambilan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang
menggunakan informasi tersebut.9
Materi pelajaran akuntansi yang diajarkan pada Sekolah Menengah Atas
tentang pengertian akuntansi secara umum sampai laporan keuangan perusahaan
jasa dan dagang. Tujuan pelajaran ini, untuk membekali siswa mengetahui,
6 Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, ( Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2011), h. 2.
7 Yudha Kurniawan, Smart Games for Kids, (Jakarta: Wahyu Media, 2007), h. 1.
8 Winwin Yadianti, Teori Akuntansi: Suatu Pengantar, (Jakarta: Kencana, 2007), h. 1.
9 Soemarso, Akuntansi Suatu Pengantar, (Jakarta: Salemba Empat, 2004), h. 3.
5
memahami, dan mampu menerapkan konsep-konsep dasar, prinsip dan prosedur
akuntansi yang benar.
Salah satu materi pelajaran akuntansi pada kelas XII IPS adalah
menganalisis dan mencatatat transaksi yang terjadi pada perusahaan dagang.
Dalam pokok bahasan ini, siswa dituntut memahami beberapa nama akun yang
ada dalam perusahaan dagang, selanjutnya dianalisis transaksi yang terjadi,
kemudian dilakukan pencatatan. Masalah yang sering terjadi dalam mempelajari
materi ini, siswa susah untuk menentukan nama akun yang dicatat dari beberapa
transaksi ke dalam jurnal umum. Hal ini dibuktikan dengan hasil belajar siswa
yang dibawah dari ketuntasan min. 78,00 pada tabel 1.1.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan media monopoli. Pemilihan
media ini dikarenakan permainan monopoli merupakan media yang menarik dan
efektif serta dapat menumbuhkan keaktifan siswa pada saat proses pembelajaran,
akuntansi bukan merupakan pelajaran yang harus di hafal. Namun, pelajaran yang
harus di aplikasikan dan memerlukan latihan terus-menerus. Dengan terlaksanya
media ini, siswa akan mengasah dan mempraktekan transaksi yang terjadi sesuai
dengan soal yang ia dapatkan melalui permainan monopoli dalam satu kelompok,
sehingga membantu meningkatkan pemahaman tentunya hasil belajarnya juga
akan meningkat.
Hal ini dibuktikan oleh Rozmita Dewi Yuniarti dan Hery Syaerul Homan
pada mata pelajaran Akuntansi pada kelas X SMAK 1 BPK Penabur Bandung,
Erma Wulandari dan Sukirno pada mata pelajaran Akuntansi pada siswa Kelas X
Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Godean, dan pada mata pelajaran biologi oleh Arif
Susanto, Raharjo, dan Muji Prastiwi, yang menyimpulkan bahwa media monopoli
dapat meningkatkan karakter jujur, dan aktivitas belajar siswa.
Mengacu pada permasalahan yang telah dipaparkan dan didukung dengan
hasil penelitian sebelumnya, penulis tertarik melakukan penelitian dalam
pembelajaran akuntansi dengan menggunakan media monopoli di SMA dengan
judul: “Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Monopoli Terhadap
Hasil Belajar Akuntansi Siswa di Kelas XII IPS SMA Negeri 4 Depok”.
6
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang masalah
di atas, maka masalah yang dapat diidentifikasi antara lain:
1. Peran guru belum membangkitkan motivasi siswa dalam belajar.
2. Masih terdapat beberapa guru yang menggunakan metode yang
membosankan.
3. Penggunaan media oleh sebagian guru yang kurang variatif.
4. Hasil belajar siswa rendah.
5. Kurangnya pemahaman siswa pada konsep materi yang diajarkan.
C. Pembatasan Masalah
Dari identifikasi masalah diatas, penulis memberi batasan agar pembahasan
tidak terlalu meluas. Maka penelitian ini hanya terbatas pada: “Penggunaan media
oleh sebagian guru yang kurang variatif dan hasil belajar siswa rendah pada mata
pelajaran akuntansi di SMA Negeri 4 Depok.” Media pembelajaran yang
digunakan adalah media monopoli. Sedangkan hasil belajar dibatasi hanya pada
aspek kognitif.
D. Perumusan Masalah
Agar dalam penulisan penelitian ini tidak menyimpang, maka perlu adanya
perumusan masalah. Adapun perumusan masalah pada penelitian ini adalah:
“Bagaimana pengaruh penggunaan media pembelajaran monopoli terhadap hasil
belajar akuntansi di kelas XII di SMA Negeri 4 Depok?”
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka
penelitian ini bertujuan secara spesifik yaitu untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh media monopoli terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran
akuntansi di SMA Negeri 4 Depok.
7
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
1) Memberi informasi bagi perkembangan ilmu pengetahuan terkait
pengaruh media monopoli terhadap hasil belajar.
2) Memberi sumbangsih tentang media pembelajaran sebagai
referensi untuk peneliti-peneliti yang akan datang.
b. Manfaat Praktis
1) Bagi Peneliti, mendapatkan informasi secara mendalam tentang
pengaruh media monopoli terhadap hasil belajar siswa.
2) Bagi guru, hasil penelitian ini dijadikan salah satu alternatif media
pembelajaran di kelas.
3) Bagi sekolah, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan
dalam media pembelajaran di sekolah, sehingga proses dan hasil
kegiatan belajar mengajar optimal.
4) Bagi jurusan pendidikan IPS, menambah pengetahuan dan
wawasan dalam bidang pendidikan IPS.
5) Bagi peneliti lain, untuk menambah khasanah dan wawasan dalam
pembelajaran akuntansi.
8
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Hasil Belajar
1. Hakikat Belajar
Belajar sebagai konsep perubahan dan mendapatkan pengetahuan
untuk mempengaruhi diri seseorang kearah yang lebih baik. Selain itu
belajar merupakan perubahan perilaku pada diri manusia yang didapatkan
dari pengalaman. Hal ini sesuai dengan pendapat Sudjana bahwa belajar
adalah “suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri
seseorang, perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam
berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan
tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-
aspek yang ada pada individu yang belajar.”1
Menurut Walker, “belajar adalah suatu perubahan dalam
pelaksanaan tugas yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman dan tidak ada
sangkut pautnya dengan kematangan rohaniah, kelelahan, motivasi,
perubahan dalam situasi stimulus, atau faktor-faktor samar-samar lainnya
yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan belajar.”2
Kembali pada konsep belajar, setiap ahli psikologi memberikan
definisi dan batasan yang berbeda, akibatnya terdapat keragaman dalam
menjelaskan makna belajar.
Beberapa pengertian tentang belajar menurut para ahli:
a. Gagne
Menyatakan belajar adalah perubahan disposisi atau
kemampuan yang dicapai seseorang melalui aktivitas, perubahan
disposisi tersebut bukan diperoleh langsung dari proses
pertumbuhan secara alamiah.
b. Traver
Belajar adalah proses menghasilkan penyesuaian tingkah laku.
1 Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: Multi Pressindo,
2010), Cet. III, h. 2
2 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Pranada Media
Grup, 2009), Cet. I, h. 5
9
c. Cronbach
Learning is shown by a change in behavior as a result of
experience. (Belajar adalah perubahan tingkah laku dari
pengalaman.)
d. Harold Spears
Learning is to observe, to read, to imitate, to try something,
themselves, to listen, to follow direction. (Dengan kata lain,
bahwa belajar adalah mengamati, membaca, meniru, mencoba
sesuatu, mendengar dan mengikuti arah tertentu).
e. Geoch
Learning is change in performance as a result of practice.
(Belajar adalah perubahan performen sebagai hasil latihan).
f. Morgan
Learning is any relatively permanent change in behavior that
is a result of past experience. (Belajar adalah perubahan
perilaku yang bersifat permanen sebagai hasil dari
pengalaman).3
Sedangkan, dalam konteks psikologi pembelajaran, pengertian
tentang belajar sangat beragam. Beragamnya pengertian belajar
dipengaruhi oleh teori yang melandasi rumusan belajar itu sendiri. Banyak
orang beranggapan bahwa belajar semata-mata mengumpulkan atau
menghafal fakta-fakta yang terjadi dalam bentuk informasi dalam bentuk
materi pelajaran. Anggapan seperti itu, didukung dengan pendapat Lester
D. Crown bahwa “belajar dikatakan berhasil jika seseorang mampu
mengulangi kembali materi yang telah dipelajarinya, sehingga belajar
semacam ini disebut dengan rote learning.”4 Hal ini, merupakan salah satu
bagian dari beberapa cara belajar.
Dalam perspektif psikologis menurut Slameto, belajar merupakan
suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dari
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan dalam hidupnya. “belajar juga
berarti suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
3 Agus Suprijono, Cooperative Learning, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009), Cet. I, h. 2
4 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan
Masalah Problematika Belajar dan Mengajar, (Bandung: CV ALFABETA, 2006), Cet. IV, h. 13
10
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.”5
Dalam teori belajar behavioristik menurut pendapat Thorndike,
belajar adalah proses interaksi antara stimulus (yang mungkin berupa
pikiran, perasaan, atau gerakan) dan respons (yang juga berupa pikiran,
perasaan atau gerak).6
Menurut Suyono teori belajar menurut aliran kontruktivisme yaitu
“pengetahuan tidak ditransfer begitu saja dari pikiran guru dan pikiran
siswa. Artinya siswa harus aktif secara mental membangun struktur
pengetahuan berdasarkan kematangan kognitif yang dimilikinya.”7
Hal ini didukung dengan pendapat Tasker yang menekankan dalam
teori belajar kontrktivisme. “Pertama, peran aktif siswa dalam
mengkontruksi pengetahuan secara bermakna. Kedua, pentingnya
membuat kaitan antara gagasan dalam pengkontruksian secara bermakna.
Ketiga, mengaitkan antara gagasan dengan informasi baru yang diterima.”8
Teori belajar aliran kognitif adalah teori belajar yang menjelaskan
tentang pentingnya proses belajar itu sendiri yaitu belajar tidak hanya
sekedar melibatkan hubungan stimulus dan respon, lebih dari itu belajar
melibatkan proses berfikir yang sangat kompleks.9
Teori di atas diperkuat dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an
surat An- Nahl ayat 78:
الل أخشجكى ي بتكىثط الأي ئبتعه جعمش عنكى األثصبسانس
األفئذح نعهكى تشكش
Artinya : Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan
tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. (QS. An-Nahl :78)
5 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta,
2010), h. 2
6 Riyanto. loc. cit.h. 7
7 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran Teori dan Konsep Belajar,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011),h.108
8 Ibid., h. 108
9 ibid., h. 9
11
Dari pengertian belajar menurut para ahli di atas, belajar
merupakan aktivitas yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan
perubahan dari proses pengalaman. Selain itu, didapat pula dengan
membaca, mencoba sesuatu untuk memiliki pengetahuan dalam proses
belajaran. Belajar merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh seseorang
yang mendapatkan stimulus berupa pikiran dan gerakan. Sedangkan,
tahapan perubahan tingkah laku seseorang didapatkan melalui
pengalaman. Keadaan ini yang membedakan seseorang sebelum adanya
perubahan menuju sesuatu yang lebih baik.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Purwanto, dapat dijelaskan dengan
“memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”.
Pengertian hasil (product) menunjuk pada suatu perolehan akibat
dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya
input secara fungsional.”10
Menurut Oemar Hamalik “hasil belajar itu dapat terlihat dari
terjadinya perubahan dari persepsi dan perilaku, termasuk juga perbaikan
perilaku.”11
Perubahan ini mencakup bidang kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
Menurut Benjamin S. Bloom tiga ranah hasil belajar yaitu,
kognitif, afektif, dan psikomotorik. yaitu:
1. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek, yakni: pengetahuan atau ingatan,
pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
2. Ranah afektif, yang berkenaan dengan aspek yang terdiri dari
lima aspek yakni: penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian,
organisasi dan internalisasi.
3. Ranah psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar
keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah
psikomotorik yakni: gerakan reflek, keterampilan-keterampilan
10 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), Cet. III, h. 44
11
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer, ( Bandung: Alfabeta, 2013),
Cet. III, h. 123
12
dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan,
gerekan keterampilan kompleks dan gerakan ekspresif dan inter
pretatif. 12
Menurut Hamalik, “hasil belajar adalah pola-pola perubahan, nilai-
nilai, pengertian-pengertian, dan sikap-sikap, serta apersepsi dan abilitas.
Sedangkan menurut Juliah, hasil belajar adalah segala sesuatu yang
menjadi milik siswa sebagai akibat dari kegiatan belajar yang
dilakukannnya.”13
Berdasarkan pengertian di atas, hasil belajar merupakan perubahan
yang dialami oleh siswa. Perubahan ini terjadi karena adanya proses sadar
yang dilakukan melalui pengalaman belajar yang mencakup tiga ranah
yaitu ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Nana Sudjana
menambahkan bahwa “ketiga ranah ini tidak berdiri sendiri, tetapi selalu
berhubungan satu sama lain, bahkan ada dalam kebersamaan.”14
Selain itu,
hasil belajar diharapkan dapat memberikan perubahan dalam tingkah laku
siswa yang berupa pengetahuan, keterampilan, dan sikap setelah
menyelesaikan pengalaman belajarnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut Munadi
meliputi faktor internal dan eksternal, yaitu:
a. Faktor internal
1. Faktor fisiologis
Secara umum kondisi fisiologis, seperrti kondisi kesehatan
yang prima, tidak dalam lelah dan capek, tidak dalam keadaan
cacat jasmani, dan sebagainya. Hal-hal tersebut dapat
mempengaruhi siswa dalam menerima materi pelajaran.
2. Faktor psikologis
Setiap individu dalam hal ini siswa pada dasarnya memiliki
kondsi psikologis yang berbeda-beda, tentunya hal ini turut
mempengaruhi hasil belajarnya. Beberapa faktor psikologis
meliputi, intelegensi (IQ), perhatian, minat, bakat, motif,
motivasi, kognitif, dan daya nalar siswa.
b. Faktor eksternal
1. Faktor lingkungan
12 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosfdakarya,
2010, Cet. XV, h. 23
13
Asep Jihad. loc.cit., h.15
14
Nana sudjana, op.cit., h. 31
13
Faktor lingkungan dapat mempengaruhi hasil belajar.
Faktor lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan lingkungan
sosial. Lingkungan alam misalnya suhu, kelembaban, dan lain-
lain. Belajar pada tengah hari di ruang yang memiliki ventilasi
udara yang kurang tentunya akan berbeda suasana belajarnya
dengan yang belajar di pagi hari yang udaranya masih segar
dan di ruang yang cukup mendukung untuk bernafas lega.
2. Faktor Instrumental
Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan
dan penggunaannya dirancang sesuai belajar yang diharapkan.
Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana
untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang telah
direncanakan. Faktor-faktor instrumental ini berupa kurikulum,
sarana, dan guru.15
Dari faktor di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
akuntansi dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Dimana
faktor internal bersumber dari dalam diri individu itu sendiri, sedangkan
faktor eksternal dari luar individu. Jika dikaitkan dengan proses
pembelajaran, faktor eksternal dalam pemilihan media pembelajaran dapat
membuat siswa lebih aktif dan senang mengikuti pelajaran akuntansi yang
berakibat hasil belajar siswa menjadi baik.
B. Media Pembelajaran Monopoli
1. Pengertian Media
Menurut Rusman, “kata media berasal dari bahasa latin dan bentuk
jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau
pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke
penerima pesan.”16
Menurut Gerlach dan Ely menyatakan a medium, conceived is any
person, material or even that establishs condition which enable the
learner to acquire knowledge, skill, and attitude. Menurut
Gerlach secara umum media itu meliputi orang, bahan, peralatan,
atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang
memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan
sikap. Jadi, dalam pengertian ini media bukan hanya alat perantara
15 Rusman. H., op.cit., 124
16
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2004), Cet.
V, h. 3
14
seperti TV, radio, slide, bahan cetakan, tetapi meliputi orang atau
manusia sebagai sumber belajar atau juga berupa kegiatan
semacam diskusi, seminar, karyawisata, simulasi, dan lain
sebagainya yang dikondisikan untuk menambah pengetahuan dan
wawasan, mengubah sikap siswa, atau untuk menambah
keterampilan.17
Menurut Rossi dan Breidle, “media pembelajaran adalah seluruh
alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan
seperti radio, televisi, buku, koran, majalah, dan sebagainya. Menurut
Rossi alat-alat semacam radio dan televisi kalau digunakan dan diprogram
untuk pendidikan maka merupakan media pembelajaran.”18
Sedangkan menurut AECT (Association of Education and
Communication Technology) “memberi batasan tentang media
pembelajaran sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk
menyampaikan pesan atau informasi.”19
Briggs mengemukakan bahwa “media adalah segala alat fisik yang
dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.”20
Selain itu, Arif S. Sadiman mendefinisikan “media sebagai
perangkat lunak (software) media pertama atau lambang / simbol-berisi
pesan atau informasi yang biasanya disajikan dengan menggunakan
peralatan-media kedua-sebagai perangkat kerasnya (hardware), yakni
sebagai sarana untuk menampilkan pesan yang terkandung pada media
tersebut.”21
Menurut (National Education Association / NEA) memiliki
pengertian yang berbeda. Media adalah bentuk-bentuk
komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya.
Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan
17 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2012), Cet. V, h. 204
18
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
(Bandung: Kencana Prenada Media, 2011), Cet. VIII, h. 163
19
Arief S. Sadiman, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya, (Jakarta: Pustekkom Dikbud dan PT Raja Grafindo Persada, 2010), Cet. XIV, h.
6
20
Ibid., h. 6
21
Winarno, dkk., Teknik Evaluasi Multimedia Pembelajaran, ( Genius Prima Media,
2009) Cet. I, h. 2
15
dibaca. Apa pun batasan yang diberikan, ada persamaan di antara
batasan tersebut yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses
belajar terjadi.22
Definisi lain tentang media oleh Moch. Noviadi Nugroho yaitu
“segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan
pengajaran.”23
Dari pengertian beberapa ahli dapat disimpulkan media merupakan
teknik untuk menyampaiakan pesan kepada siswa dalam proses
pembelajaran. Jadi media akan membawa individu-individu yang belajar
memahami materi yang disampaikan yang berkaitan dengan penambahan
ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu, media memberikan suatu prinsip agar
pengajaran dapat disampaikan dalam suasana yang menyenangkan
sehingga dapat memotivasi siswa yang mengikuti pelajaran.
2. Fungsi Media
Menurut Syaiful Bahri dalam bukunya, “media mempunyai fungsi
melicinkan jalan menuju pengajaran. Hal ini dilandasi dengan keyakinan
bahwa proses belajar mengajar dengan bantuan media mempertinggi
kegiatan belajar anak didik dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu
berarti kegiatan belajar anak didik dengan bantuan media akan
menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa
bantuan media”.24
Kemp dan Dayton menjelaskan bahwa terdapat beberapa manfaat
penggunaan media dalam pembelajaran, yaitu sebagai berikut:
a. Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku, setiap siswa yang
melihat dan mendengar penyajian melalui media, menerima
22 Sadiman, op. cit., h. 7
23
Moch. Noviadi, Modul Pembelajaran IPS, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2002), h.
23
24
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zaid, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006), Cet. III, h. 138
16
pesan yang sama. Penggunaan media dapat menyatukan
penafsiran guru yang berbeda-beda.
b. Menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih menarik,
kejelasan dan keruntutan pesan, daya tarik image yang berubah-
ubah, penggunaan efek khusus yang dapat menimbulkan
keingintahuan menyebabkan siswa berfikir, yang kesemuanya
menunjukkan bahwa media mempunyai aspek motivasi dan
meningkatkan minat.
c. Menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih interaktif,
dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip
psikologis (partisipasi siswa, umpan balik, dan pengetahuan)
d. Mengurangi jumlah waktu pembelajaran, karena umumnya
media hanya memerlukan waktu yang singkat untuk
mengantarkan pesan-pesan dan isi pembelajaran dalam jumlah
yang cukup banyak.
e. Meningkatkan kualitas belajar siswa.
f. Pembelajaran dapat diberikan kapan pun dan dimana pun
terutama jika media pembelajaran dirancang untuk penggunaan
secara individu.
g. Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari.
h. Peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif, beban guru
untuk menjelaskan secara berulang-ulang mengenai isi
pembelajaran dapat di minimalisir sehingga guru dapat
memusatkan perhatian kepada aspek penting lain dalam
pembelajaran.25
Selain itu, fungsi media pembelajaran adalah:
1. Sebagai sumber belajar yakni sebagai penyalur, penyampai,
penghubung dan lain-lain.
2. Fungsi semantik yakni kemampuan media dalam menambah
perbendaharaan kata (simbol verbal) yang makna atau
maksudnya benar-benar dipahami anak didik (tidak verbalistik).
3. Fungsi manipulatif.
4. Fungsi psikologis
a. Fungsi atensi media pembelajaran dapat meningkatkan
perhatian (attention) siswa terhadap materi ajar.
b. Fungsi afektif yakni menggugah perasaan, emosi, dan tingkat
penerimaan atau penolakan siswa terhadap sesuatu.
c. Fungsi kognitif siswa memperoleh kekayaan gagasan.
d. Fungsi imaginatif dapat meningkatkan dan mengembangkan
imajinasi.
e. Fungsi motivasi mendorong siswa untuk melakukan kegiatan
belajar sehingga tujuannya tercapai.
25 Winarno, op. cit., h.4
17
f. Fungsi sosiokultural mengatasi hambatan sosiokultural antar
peserta komunikasi pembelajaran.26
Menurut Oemar Hamalik yang menjelaskan fungsi media meliputi:
a. Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan
proses belajar mengajar.
b. Media berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan.
c. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar.
d. Hubungan antara metode mengajar dengan media pendidikan.
e. Nilai dan manfaat media pendidikan.
f. Memilih dan menggunakan media pendidikan.
g. Mengetahui berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan.
h. Mengetahui penggunaan media pendidikan dalam semua mata
pelajaran yang diajarkan.
i. Melakukan usaha-usaha inovasi dalam media pendidikan.27
Media pembelajaran juga memiliki fungsi dan berperan untuk:
a. Menangkap suatu objek atau peristiwa-peristiwa tertentu.
b. Memanipulasi keadaan peristiwa, atau objek tertentu.
c. Menambah gairah dan motivasi belajar siswa.28
Dari uraian tersebut, bahwa fungsi media pembelajaran memiliki
tujuan menyampaikan informasi kepada siswa dalam kegiatan
pembelajaran. Media pendidikan sangat membantu dalam mencapai
keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Sehingga
tujuan dalam proses belajar mengajar bisa tercapai dengan baik.
3. Hakikat Permainan Monopoli Akuntansi
Permainan monopoli merupakan salah satu permainan papan yang
paling terkenal di dunia.29
Dalam permainan ini, pemain berlomba untuk
mengumpulkan kekayaan melalui satu perlaksanaan satu sistem ekonomi
26 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Ciputat: Gaung
Persada, 2008), h.48
27
M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), Cet. I,
h.19
28 Sanjaya.,op.cit., h.171.
29
Agus N. Cahyo, Gudang Permainan Kreatif Khusus Asah Otak Kiri Anak,
(Yogyakarta: FlahBooks, 2011), h. 144.
18
mainan yang melibatkan pembelian, penyewaan dan pertukaran tanah
dengan menggunakan duit mainan.30
Cara bermain permainan ini yaitu pemain melemparkan dadu
secara bergiliran untuk memindahkan bidaknya, dan apabila ia mendarat
di petak yang belum dimiliki oleh pemain lain, ia dapat membeli petak
itu sesuai harga yang tertera. Bila petak itu sudah dibeli pemain lain, ia
harus membayar pemain itu dengan uang sewa yang jumlahnya juga
sudah ditetapkan.31
Saat bermain monopoli, pemain tidak hanya diberi pelajaran
bagaimana menghitung dadu dan langkah, tetapi juga memperhitungkan
sejumlah perhitungan ekonomi dan analisis sesuai kotak yang
didapatkan.32
Sejarah permainan monopoly dimulai pada tahun 1900-an. Dalam
tahun 1904, seorang pencipta bernama Lizzie Magie mempatenkan satu
permainan yang beliau harapkan dapat menerangkan sebagian daripada
idea ekonomi yang diutarakan oleh Henry George. Permainan beliau
dikenal sebagai The Landlord’s Game (Permainan Tuan Punya Tanah).33
Walaupun permainan ini dipatenkan, tidak ada produsen yang
memproduksinya secara luas sampai tahun 1910 oleh The Economic
Game Company di New York. Di Britania Raya permainan ini
diterbitkan pada tahun 1913 oleh The Newbie Game Company di London
dengan nama Brer Fox an' Brer Rabbit.34
Lizzie Magie terus mengembangkan permainannya dengan
bantuan beberapa orang peminat. Dalam tahun 1924, Lizzie Magie
mempatenkan permainan yang sudah diperbaiki sehingga permainan
30 Dodo Suwanda, Model Pembelajran Monopoly Pakem, 2014,
(http://dossuwanda.wordpress.com/2008/03/10/model-pembelajaran-monopoly-pakem/)
31
“Monopoli(Permainan)”,2014,(http://id.wikipedia.org/wiki/Monopoli_%28permainan
%29)
32
Agus N. Cahyo.,op.cit., h.145 33
Dodo Suwanda. loc. cit.
34
“Monopoli (Permainan)”. loc. cit.
19
tersebut tersebar luas.35
Selain melalui penjualan, permainan ini juga
tersebar dari mulut ke mulut dan variasi-variasi lokal juga mulai
berkembang. Salah satunya adalah yang disebut Auction Monopoly atau
kemudian disingkat menjadi Monopoly.36
Permainan ini kemudian dipelajari oleh Charles Darrow dan
dipatenkan dan dijual olehnya kepada Parker Brothers sebagai
penemuannya sendiri. Parker mulai memproduksi permainan ini secara
luas pada tanggal 5 November 1935.37
Menjelang tahun 1970-an, sejarah awal permainan monopoly
terhapus. Riwayat popular menceritakan monopoly dicipta oleh
Charles Darrow menjadi cerita rakyat yang paling popular, dan
disertakan dengan keterangan permainan monopoly. Sejarah ini juga
diceritakan dalam buku The Monopoly Book: Strategy and Tactics of the
World’s Most Popular Game, oleh Maxine Brady yang dicetak dalam
tahun 1974.38
Sejalan dengan berkembangnya permainan monopoli, di The Ohio
State University pada tahun 1963 media monopoly accounting game
pertama kali diuji cobakan dan mengindikasikan potensi manfaat dari
penggunaan media permainan akuntansi digunakan sebagai pengganti
latihan dalam akuntansi keuangan sehingga memungkinkan setiap siswa
menyelesaikan soal yang berbeda dengan siswa lainnya.39
Albert mengemukakan bahwa monopoly accounting game adalah
salah satu contoh permainan simulasi (simulation game) yang
menghasilkan transaksi untuk latihan dalam proses akuntansi dimana
35 Dodo Suwanda. loc. cit.
36
“Monopoli (Permainan)”. loc. cit.
37
Dodo Suwanda. loc. cit.
38 “Monopoli (Permainan)”. loc. cit.
39
Rozmita Dewi Yuniarti dan Herry Syaerul Homan, Pengaruh Media Monopoly
Accounting Game Terhadap Tingkat Aktivitas Belajar dan Karakter Jujur (Studi Eksperimen Mata
Pelajaran Akuntansi Kompetensi Dasar Mencatat Transaksi ke Dalam Jurnal Umum Pada
Peserta Didik Kelas X SMAK 1 BPK PENABUR Bandung), 2013, pp. 268.
20
setiap transaksi akan dicatat dan diikhtisarkan menjadi sebuah laporan
keuangan.40
Dari uraian yang sudah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan
bahwa permainan monopoli adalah permainan papan yang menggunakan
sistem ekonomi. Permainan ini berkompetisi dalam mengumpulkan
kekayaan dari beberapa transaksi yang terjadi seperti pembelian,
penyewaan dan pertukaran tanah melalui media uang mainan. Bedanya
dengan permainan monopoli akuntansi terletak pada target pemain dan
desain monopoli.
Monopoli ini digunakan sebagai media pembelajaran dalam
menyampaikan materi akuntansi yang disesuaikan dengan konteks
akuntansi dilapangan. Seperti pada materi perusahaan dagang, monopoli
tersebut berisi beberapa transaksi yang terkait pada perusahaan tersebut,
kemudian pemain dituntut untuk mencatat setiap transaksi yang terjadi.
C. Akuntansi Kelas XII
1. Pengertian Akuntansi
Akuntansi merupakan cabang ilmu dari ilmu ekonomi, dan
disatukan dalam pelajaran ekonomi untuk jurusan IPS. Pada kurikulum
KTSP, cakupan materi ini difokuskan pada perilaku akuntansi jasa dan
dagang. Peserta dituntut untuk mencatat transaksi yang terjadi pada
perusahaan tersebut sesuai siklus akuntansi sehingga menghasilkan
laporan keuangan yang berguna untuk para pemakainya.
Menurut American Institute of Certified Public Accountants
(AICPA) akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah
menyediakan data kuantitatif, terutama yang mempunyai sifat keuangan,
dari kesatuan usaha ekonomi yang dapat digunakan dalam pengambilan
keputusan-keputusan ekonomi dalam memilih alternatif-alternatif dari
40 Ibid.
21
suatu kegiatan.41 Definisi di atas menjawab pertanyaan di atas dari sudut
pandang kegiatan jasa.
Menurut Charles T. Horngren, dan Walter T. Harrison dalam
bukunya, “akuntansi (accounting) adalah sistem informasi yang
mengukur aktivitas bisnis, memproses data menjadi laporan, dan
mengomunikasikan hasilnya kepada para pengambil keputusan.”42
Menurut Rudianto dalam bukunya, akuntansi adalah sebuah sistem
informasi yang menghasilkan informasi keuangan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi suatu
perusahaan.43
Defini akuntansi dari berbagai ahli di atas, dapat disimpulkan
bahwa akuntansi merupakan sistem pencatatan untuk mempersiapkan
laporan keuangan yang digunakan untuk mengambil keputusan yang
berhubungan dengan keuangan bagi para pemakainya yaitu, manajer,
investor, pemilik perusahaan, kreditor, dan pemerintah.
Akuntansi merupakan pelajaran yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari ketika melakukan transaksi. Akuntansi
memberikan penjelasan bagaimana pentingnya proses pencatatan data
keuangan yang menyangkut kas, buku besar, hutang usaha, piutang usaha
hingga saat menyajikan laporan keuangan. Firman Allah SWT dalam
surat Al- Baqarah ayat 282:
كى ث نكتت فبكتج يس أجم إن ثذ تى تذا إرا آيا انز ب أ ب
همانزعه ن اللفهكتت بعه كتتك الأةكبتتأ كبتتثبنعذل
ن انحك بأ سف انحك انزعه كب فإ ئب ش الجخسي سث تكالل
ي ذ ذاش استش ثبنعذل ن هم فه م الستطعأ ضعفبأ
س كب نى فإ سجبنكى أ ذاء انش ي تشض ي ايشأتب فشجم جه
ال دعا يب إرا ذاء انش أة ال األخش ب إحذا فتزكش ب إحذا تضم
41 Zaki Baridwan, Intermediate Accounting, (Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta, 2004), Cet.
I, h. 1
42
Charles T. Horngren dan Walter T. Horrison Jr, Akuntansi, (Jakarta: Erlangga, 2007)
Cet. I, h. 4
43
Rudianto, Pengantar Akuntansi, (Jakarta: Erlangga, 2008), h. 4
22
رنكى كجشاإنأجه تكتجصغشاأ بدحتسأياأ ونهش أل ذالل ألسطع
كى عه س فه كى ث ب تذش حبضشح تجبسح تك أ إال تشتبثا أدأال
الش الضبسكبتت تجبعتى ذاإرا أش ب تفعهاجبحأالتكتج إ ذ
كىا عه اتماالل ءفإفسقثكى ش اللثكم عهىلل
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah
tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu
menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara kamu
menuliskannya dengan benar. dan janganlah penulis enggan
menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, maka hendaklah ia
menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa
yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya,
dan janganlah ia mengurangi sedikitpun dari pada hutangnya. Jika yang
berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau
dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, Maka hendaklah walinya
mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi
dari orang-orang lelaki (di antaramu). Jika tak ada dua orang lelaki,
maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi
yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa Maka yang seorang
mengingatkannya. janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan)
apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu,
baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang
demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan
lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah
mu’amalahmu itu), kecuali jika mu’amalah itu perdagangan tunai yang
kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika)
kamu tidak menulisnya. dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli;
dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu
lakukan (yang demikian), maka Sesungguhnya hal itu adalah suatu
kefasikan pada dirimu. dan bertakwalah kepada Allah; Allah
mengajarmu; dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.”
2. Materi Akuntansi Kelas XII
a. Akun-akun yang digunakan pada perusahaan dagang
1. Pembelian adalah akun yang hanya digunakan untuk menampung
penjualan barang dagangan perusahaan.
2. Retur pembelian adalah akun yang digunakan untuk menampung
sejumlah barang yang telah dibeli tetapi dikembalikan lagi oleh
penjual karena ketidaksesuaian pesanan.
23
3. Potongan tunai pembelian adalah akun yang digunakan untuk
menampung sejumlah diskon yang telah diberikan oleh pihak
produsen / supplier kepada pihak pembeli karena telah membayar
secara tunai atau dalam waktu yang telah ditentukan.
4. Beban angkut pembelian digunakan untuk menampung transaksi
beban transportasi yang dikeluarkan pada saat membeli barang
dagangan.
5. Penjualan adalah akun yang hanya digunakan untuk menampung
penjualan barang dagangan perusahaan.
6. Retur penjualan digunakan untuk menampung sejumlah barang yang
telah dijual tetapi dikembalikan lagi oleh pihak pembeli karena
ketidaksesuaian pesanan.
7. Potongan tunai penjualan adalah akun yang digunakan untuk
menampung sejumlah diskon yang telah diberikan oleh pihak
penjual kepada pelanggannya, karena telah membayar secara tunai
atau dalam waktu yang telah ditentukan.
8. Beban angkut penjualan digunakan untuk menampung transaksi
beban transportasi yang dikeluarkan pada saat menjual barang
dagangan.
9. Persediaan barang adalah untuk menunjukkan jumlah barang
dagangan yang dimiliki perusahaan pada awal atau akhir periode
akuntansi tertentu.
10. Harga pokok penjualan digunakan untuk menampung harga pokok
atau harga beli barang yang dijual di dalam suatu periode akuntansi
tertentu.
24
b. Pencatatan transaksi yang pada perusahaan dagang
Tabel 2.1
Pencatatan Transaksi pada Perusahaan Dagang
Transaksi Pembelian
Pembelian secara tunai
Pembelian Rp xxx
Kas Rp xxx
Pembelian secara kredit
Pembelian Rp xxx
Utang Dagang Rp xxx
Transaksi retur dan pengurangan harga pembelian
Secara tunai
Kas Rp xxx
Retur Pembelian Rp xxx
Secara kredit
Utang Dagang Rp xxx
Retur Pembelian Rp xxx
Transaksi potongan pembelian
Utang Dagang Rp xxx
Pot. Pembelian Rp xxx
Kas Rp xxx
Transaksi biaya angkut pembelian
Secara tunai
Beban angkut pembelian Rp xxx
Kas Rp xxx
Secara kredit
Beban angkut pembelian Rp xxx
Utang dagang Rp xxx
Transaksi penjualan
Secara tunai
Kas Rp xxx
Penjualan Rp xxx
Secara kredit
Piutang dagang Rp xxx
Penjualan Rp xxx
Transaksi retur dan pengurangan harga penjualan
Secara tunai
Retur Penjualan Rp xxx
Kas Rp xxx
Secara kredit
Retur Penjualan Rp xxx
Piutang dagang Rp xxx
Transaksi potongan penjualan
25
Kas Rp xxx
Potongan penjualan Rp xxx
Piutang Dagang Rp xxx
Transaksi biaya angkut penjualan
Secara tunai
Beban Angkut Penjualan Rp xxx
Kas Rp xxx
Secara kredit
Beban Angkut Penjualan Rp xxx
Utang Dagang Rp xxx
26
D. Hasil Penelitian yang Relevan
Tabel 2.2
Hasil Penelitian yang Relevan
Nama Judul Hasil Perbedaan dengan penelitian
yang saya lakukan
Rozmita Dewi Yuniarti44
Pengaruh Media Monopoly
Accounting Game terhadap
Tingkat Aktivitas Belajar
dan Karakter Jujur
1. Terdapat perbedaan karakter jujur
sebelum dan sesudah mengikuti
pembelajaran dengan menggunakan
media monopoly accounting game.
2. Tidak terdapat perbedaan pembentukan
karakter jujur sebelum dan sesudah
mengikuti pembelajaran dengan metode
latihan standar.
3. Peningkatan karakter jujur pada kelas
yang menggunakan media monopoly
accounting game lebih tinggi dari pada
kelas yang menggunakan media latihan
Penelitian yang saya lakukan
adalah pada kelas XII SMA pada
materi perusahaan dagang. Kelas
kontrol pada penelitian saya,
menggunakan media permainan
kartu.
Hery Syaerul Homan45
44 Rozmita Dewi Yuniarti dan Henry Syaerul Homan, Op. cit. h. 264
45 Ibid., h. 264
27
standar.
4. Tingkat aktivitas belajar kelas
eksperimen sesudah menggunakan
media monopoly accounting game lebih
tinggi dari pada kelas kontrol sesudah
menggunakan media latihan standar.
Arif Susanto46
Permainan Monopoli
Sebagai Media
Pembelajaran Sub Materi
Sel Pada Siswa SMA Kelas
XI IPA
Media permainan monopoli biologi layak
dan dapat digunakan dalam kegiatan
pembelajaran biologi dengan topik sel.
Pada penelitian saya, untuk
mengetahui seberapa besar
pengaruh media permainan
monopoli terhadap hasil belajar
siswa pada pelajaran akuntansi
SMA kelas XII IPS semester 1
pada materi jurnal umum.
Raharjo47
Muji Prastiwi48
Erma Wulandari49
Penerapan Model Media monopoli dapat meningkatkan Penelitian saya lakukan
46
Susanto, Arif, Raharjo dan Muji Sri Prastiwi, Permainan Monopoli Sebagai Media Pembelajaran Sub Materi Sel Pada Siswa SMA Kelas XI IPA,
Jurnal BioEdu (Volume 1, Nomor 1), 2012, dalam http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu, h. 4.
47 Ibid., h. 4
48
Ibid., h. 4
49 Erma wulandari dan Sukirno, Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Berbantu Media
Monopoli Dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Godean Tahun Ajaran 2011/2012, h. 1
28
Sukirno50
Cooperative Learning Tipe
Student Teams Achievement
Division (STAD) Berbantu
Media Monopoli Dalam
Meningkatkan Aktivitas
Belajar Akuntansi Siswa
Kelas X Akuntansi 2 SMK
Negeri 1 Godean Tahun
Ajaran 2011/2012
aktivitas belajar siswa pada siklus I dan
siklus II
menggunakan design eksperimen.
Eko Nur Afif51
Pengaruh Penggunaan
Monopoli Dumbek Sebagai
Media Pembelajaran
Terhadap Hasil Belajar
Siswa dalam Pendidikan
Kewarganegaraan Kelas
VIII di SMP N 1
Ada pengaruh penggunaan monopoli
dumbek sebagai media pembelajaran
terhadap hasil belajar siswa dalam
pendidikan kewarganegaraan kelas VIII di
SMP N 1 Rembang tahun ajaran 2013/2014.
Namun masih terdapat dua siswa yang
nilainya masing-masing 72 dan 74 yang
Pada penelitian saya pemberian
soal pre-test sebelum siswa
diberikan materi menganalisis dan
mencatat transaksi perusahaan
dagang. Selain itu, penelitian saya
terbagi menjadi dua kelas, yaitu
kelas eksperimen dan kontrol.
50 Ibid.,
51
Eko Nur Afif, Pengaruh Penggunaan Monopoli Dumbek Sebagai Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Pendidikan
Kewarganegaraan Kelas VIII di SMP N 1 REMBANG Tahun Ajaran 2013/2014, (Semarang: Universitas Negeri Semarang, 2014) h. 56
29
REMBANG Tahun Ajaran
2013/2014
belum memenuhi nilai KKM sebesar 75.
Cynthia B. Lucking52
Using Monopoly to Teach
Intermediate Accounting
Students
Penggunaan simulasi monopoli dalam kursus
akuntansi tingkat menengah merupakan
metode yang efektif dan menarik bagi siswa
dalam konsep pengantar akuntansi keuangan.
Pada penelitian saya, penggunaan
media monopoli untuk
mengetahui hasil belajar siswa
pada kelas eksperimen.
Presbyterian College53
52
Chnthia B. Lucking dan Presbyterian College, Using Monopoly to Teach Intermediate Accounting Students, pp.9
53
Ibid., pp.9
30
E. Kerangka Berpikir
Penerapan media dalam pembelajaran merupakan hal yang sangat
penting untuk meningkatkan kemampuan siswa secara konstruktif dan
mengarah pada materi pembelajaran. Menurut Azhar Arsyad, media adalah
bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya
tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada
khususnya. Media dalam proses pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi 4
kelompok besar, yakni media audio, media visual, media audio visual, dan
multimedia.54
Media audio merupakan media yang memfokuskan pada alat
pendengaran untuk menangkap informasi berupa pesan verbal maupun non
verbal. Contoh media audio yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran
yaitu radio dan alat-alat perekam seperti phonograph record (disc recording),
audio tape (tape recorder) yang menggunakan pita maghnetik (cassette), dan
compact disk.55
Media visual merupakan media yang memfokuskan pada
indera penglihatan sebagai penerima pesan yang dituangkan kedalam pesan
verbal dan nonverbal. Contoh media visual adalah buku, majalah, koran,
poster, modul, komik, atlas, papan visual (monopoli).56
Media audio visual
adalah media yang melibatkan unsur suara dan unsur gambar untuk membantu
tulisan dan kata yang diucapkan dalam menyampaikan pengetahuan, sikap, dan
ide. Contoh media audio visual adalah televisi. Dan multimedia merupakan
gabungan beberapa media yang melibatkan berbagai indera untuk
menyampaikan pesan dalam sebuah proses pembelajaran. Contohnya forum
teater dan bermain peran.57
Dari pengelompokkan beberapa media diatas, media monopoli adalah
salah satu bentuk media visual dalam bentuk media cetak. Media pembelajaran
monopoli merupakan satu permainan papan yang berisi beberapa petak dan
dimainkan oleh beberapa pemain. Setiap pemain berkompetisi untuk
54 Yudhi Munadi, op.cit., h. 54
55 Ibid.,h. 54
56
Ibid.,h. 55
57
Ibid.,h. 57
31
mengumpulkan kekayaan melalui sistem permainan. Albert mengemukakan
bahwa monopoly accounting game adalah salah satu contoh permainan
simulasi (simulation game) yang menghasilkan transaksi untuk latihan dalam
proses akuntansi dimana setiap transaksi akan dicatat dan diikhtisarkan
menjadi sebuah laporan keuangan.58
Media monopoli merupakan salah satu alternatif media pembelajaran
kooperatif yang di desain sesuai kompetensi dasar dan indikator pembelajaran
yang ingin dicapai. Karena kelebihan media ini, dapat meningkatkan karakter
jujur dan aktivitas belajar siswa.
Media monopoli yang digunakan dalam penelitian ini, berisi beberapa
transaksi yang berkaitan dengan perusahaan dagang. Alat yang digunakan pada
permainan monopoli terdiri dari:
1. Sebuah papan permainan yang dilengkapi dengan 40 petak.
2. Bidak-bidak untuk mewakili pemainan, yaitu orang-orangan.
3. Satu buah batu dadu.
4. Uang-uangan.
5. Lembar soal dan jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap transaksi
yang terjadi atau dilakukan peserta.
6. Kartu Dag Dig Dug Deer yang berisi pertanyaan-pertanyaan teori dan
kartu Kejutan yang berisi hadiah yang didapatkan oleh pemain jika
beruntung.
7. Kartu hak milik barang dagangan yang dibeli sesuai toko yang ditempati,
vocher hadiah.
Tahapan permainan monopoli yaitu membentuk kelompok yang terdiri
dari 4-5 orang dalam satu kelompok, 1 orang menjadi petugas bank sekaligus
menjadi supplier barang dagangan, sisanya menjadi pemain. Para pemain pada
permulaan diberi lembar soal dan jawaban, kemudian diberikan uang sebanyak
Rp 1.300.000,00 yang langsung di entri transaksi awal berupa penanaman
modal. Selanjutnya, setiap pemain berhak memilih toko yang sudah tersedia
barang dagangannya, lalu membeli barang dagangan di toko tersebut dengan
58 Rozmita Dewi Yuniarti dan Herry Syaerul Homan, loc.cit.,pp. 268
32
pihak supplier berdasarkan kocokan dadu terbanyak. Dalam melakukan
pencatatan, penentuan tanggal dan bulan sesuai kesepakatan kelompok
bermain. Bila berhenti di suatu petak, pemain bersangkutan melakukan
pencatatan soal dan penjurnalan. Untuk lebih jelasnya, langkah-langkah
penggunaan media monopoli terdapat pada lampiran.
Menyikapi hal tersebut, maka media monopoli bisa dijadikan alat untuk
meningkatkan hasil belajar siswa. Karena didukung dengan penelitian yang
relevan, bahwa media monopoli merupakan media yang efektif dan menarik
sehingga dapat meningkatkan karakter jujur, aktivitas belajar, dan hasil belajar
siswa.
Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi pada seseorang karena
adanya proses sadar yang dilakukan melalui pengalaman belajar. Hasil belajar
yang dimaksud disini adalah dalam ranah kognitif atau pengetahuan. Alat ukur
yang digunakan dalam ranah kognitif adalah nilai siswa dari soal-soal pretest
dan post test. Daya ukur hasil belajar baik atau tidak, terlihat pada tercapainya
atau tidak dari tujuan pembelajaran yang akan disampaikan. Menurut Syaiful
Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Indikator yang menjadi tolak ukur
keberhasilan adalah daya serap. Pengukuran ketercapaian daya serap ini
biasanya dilakukan dengan penetapan Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal
(KKM).59
Ada beberapa acuan yang digunakan oleh guru sebagai kriteria untuk
mengetahui seberapa besar tingkat keberhasilan siswa dalam proses
pembelajaran. Yang pertama adalah istimewa, apabila seluruh bahan ajar dapat
dikuasai oleh siswa. Kedua, baik sekali atau optimal yaitu sebagian besar
(85%-94%) bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa. Yang
ketiga, baik atau minimal yaitu bahan pelajaran yang diajarkan hanya (75%-
84%) dapat dikuasai oleh siswa. Selanjutnya, kurang apabila bahan pelajaran
yang diajarkan kurang dari 75% dikuasai oleh siswa.60
Mekanisme ini yaitu:
59 Aina Mulyana, Pengertian Hasil Belajar dan Faktor, 2014,
(http://ainamulyana.blogspot.com/2012/01/pengertian-hasil-belajar-dan-faktor.html)
60 Dyah Rahayu Widiarni, Keberhasilan Belajar Mengajar, 2014,
(http://akta408.wordpress.com/2008/10/30/keberhasilan-belajar-mengajar/)
33
Gambar 2.1
Kerangka Berpikir
Kemampuan siswa untuk memahami materi pembelajaran
Media Pembelajaran
Audio Visual Multimedia Audio Visual
Media Monopoli
Alat permainan media monopoli:
Papan permainan, bidak-bidak yang mewakili
permainan yaitu orang-orangan, satu buah batu dadu,
uang-uangan, lembar soal dan jurnal yang digunakan
untuk mencatat setiap transaksi yang terjadi, kartu
Dag Dig Dug Deer yang berisi pertanyaan-pertanyaan
teori dan kartu Kejutan yang berisi hadiah yang
didapatkan oleh pemain jika beruntung, kartu hak
milik barang dagangan yang dibeli sesuai toko yang
ditempati, vocher hadiah.
Hasil Belajar
Acuan kriteria keberhasilan
siswa:
1. Istimewa : 100% tuntas.
2. Baik sekali / optimal : 85%-
95%.
3. Baik / minimal : 75% - 84%.
4. Kurang : kurang dari 75%.
Penelitian yang relevan yang
menyatakan media monopoli
merupakan media yang
efektif dan menarik sehingga
dapat meningkatkan karakter
jujur, aktivitas belajar, dan
hasil belajar siswa.
Langkah-langkah permainan media monopoli:
1. Membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 orang.
2. Menyiapakan 1 set media monopoli.
3. Setiap pemain mendapat lembar soal dan jawaban
untuk mencatat transaksi sesuai petak yang di lalui.
4. Setiap pemain mendapat uang sebesar Rp1.300.000,00
untuk investasi modal yang langsung dicatat dalam
lembar soal.
5. Setiap pemain berhak memilih toko yang sudah
tersedia barang dagangannya, kemudian membeli
barang dagangan di toko tersebut dengan pihak bank
berdasarkan kocokan dadu
34
F. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut:
Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan media
permainan monopoli dengan hasil belajar akuntansi siswa.
Ha : Terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan media permainan
monopoli dengan hasil belajar akuntansi siswa.
35
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 4 Depok. Pada siswa kelas
XII semester I (ganjil) tahun pelajaran 2014 - 2015 yang berlokasi di Jalan
Jeruk Raya No. 1 PSP, Tapos, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat. Adapun
penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan bulan
Oktober tahun 2014, dengan rencana waktu pelaksanaan sebagai berikut:
Tabel 3.1
Tahapan Pelaksanaan Penelitian
No Kegiatan Bulan
Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov
1. Penyusunan
Proposal
2. Pengumpulan
Proposal
3. Seminar Proposal
4. Revisi Proposal
5. Pengumpulan
Revisi Proposal
6. Bimbingan Bab 1-
3
7. Penyusunan Surat
Izin ke lapangan
8. Penelitian ke
lapangan
9. Pengolahan Data
10
.
Penyusunan bab
4-5
11
.
Sidang
Munaqosah
12
.
Revisi Skripsi
36
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksprimen
dengan tipe quasi eksperimen atau eksperimen semu. Pemilihan metode ini
karena dalam penelitian yang dilakukan mempunyai kelompok kontrol namun
tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar
yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.1 Oleh karena itu metode quasi
eksperimen dianggap tepat untuk digunakan dalam penelitian ini. Dengan
menggunakan metode penelitian ini, dapat diketahui hasil belajar akuntansi
siswa yang menggunakan media pembelajaran permainan monopoli
(kelompok eksperimen) dengan siswa yang menggunakan media
pembelajaran kartu (kelompok kontrol). Desain penelitian yang digunakan
adalah Nonequivalent Control Group Design. Pada model ini, peneliti
melibatkan dua kelompok siswa. Kelompok pertama disebut kelompok
eksperimen yang menggunakan media pembelajaran monopoli dan kelompok
kedua disebut kelompok kontrol yang menggunakan media pembelajaran
kartu. Kedua kelompok tersebut diberikan perlakuan dengan maksud untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh hasil belajar siswa. Diagram dari desain
ini adalah:
Tabel 3.2
Nonequivalent Control Group Design
Kelompok Pre-test Perlakuan Post-test
E Y1 Xe Y2
C Y1 Xc Y2
Keterangan :
E : Kelas Eksperimen
C : Kelas Kontrol
Xe : Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen dengan
menggunakan media pembelajaran permainan monopoli.
1 Sugiyono, Metode Penelitaan Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung, Alfabeta,
2010), h. 77
37
Xc : Perlakuan yang diberikan pada kelas kontrol dengan
menggunakan media pembelajaran kartu.
Y1 : Hasil pre-test
Y2 : Hasil post-test
C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subyek atau wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.2 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII
IPS SMA Negeri 4 Depok. Alasan dipilihnya kelas XII IPS karena terdapat
materi akuntansi perusahaan dagang yang menuntut guru untuk membuat
suasana pembelajaran lebih menyenangkan sehingga berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa.
Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah subjek dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut.3 Teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dilakukan dengan menggunakan
purposive sampling untuk menentukan kelas mana yang dapat dipilih untuk
penelitian. Kemudian didapat kelas XII IPS 2 sebagai kelas eksperimen dan
kelas XII IPS 5 sebagai kelas kontrol.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara untuk mengumpulkan data
yang digunakan dalam penelitian. Tujuan dari penggunaan teknik
pengumpulan data ini adalah mendapatkan data yang tepat. Teknik
pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini antara lain :
1. Studi Literatur, dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan
memanfaatkan literatur yang relevan dengan penelitian ini yaitu dengan
2
Kasmadi dan Nia Siti Sunariah, Panduan Modern Penelitian Kuantitatif, (Bandung:
Alfabeta, 2014), h. 65
3 Ibid., h.66
38
cara membaca, mempelajari, menelaah, mengutip pendapat dari berbagai
sumber berupa buku, skripsi, internet, surat kabar, dan sumber lainnya.
2. Observasi, dilakukan untuk melihat permasalahan yang ada di kelas pada
saat pembelajaran akuntansi. Dan digunakan untuk mengamati, bagaimana
pengaruh penggunan media permainan monopoli dan media kartu sebagai
media pembelajaran Akuntansi kelas XII di SMA Negeri 4 Depok.
3. Dokumentasi data penelitian, digunakan untuk memperoleh data-data yang
berkaitan dengan masalah pengaruh penggunaan media monopoli sebagai
media pembelajaran terutama pada hasil belajar siswa. Dokumen yang
digunakan sebagai sumber data dalam penelitian ini yaitu RPP dan daftar
nilai siswa (pre test dan post test). Data tambahan lainnya diperoleh dari
foto yaitu foto siswa saat melakukan KBM mata pelajaran Akuntansi.
4. Tes, digunakan sebagai alat pengumpul data yang berupa tes objektif
berbentuk pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban dengan format
pilihan A, B, C, D, E dengan sistem penilaian jika benar mendapat skor 1
dan jika salah mendapat skor 0. Butir-butir tes yang dipergunakan untuk
pengumpulan data hasil belajar ini diambil dari standar kompetensi
Memahami Penyusunan Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang.
E. Instrumen Penelitian
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data primer yang
diperlukan dari kelas yang menjadi objek penelitian. Data primer adalah
sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpulan data.4
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah test dan non test.
1. Tes
Dalam penelitian ini menggunakan dua maca jenis tes yaitu pretest dan
post test. Tes yang digunakan adalah tes pilihan ganda dengan lima macam
pilihan yaitu a, b, c, d, dan e. Masing-masing jawaban benar diberikan skor
nilai 1 dan jawaban yang salah mendapatkan nilai skor 0. Soal yang dibuat
4 Sugiyono. op.cit., h.193
39
sebanyak 40 soal, berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Standar Kompetensi Memahami Penyusunan Siklus Akuntansi Perusahaan
Dagang. Analisis instrument tes dilakukan dengan cara penghitungan
validitas, reabilitas, tingkat kesulitan dan daya pembeda. kisi-kisi soal dapat
dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Tes
Standar
Kompetensi Indikator Pembelajaran
Aspek Kognitif ∑ Soal
C1 C2 C3 C4
Memahami
penyusunan
siklus akuntansi
perusahaan
dagang
Menyebutkan akun-akun yang ada
pada perusahaan dagang
1 1
Menyebutkan fungsi masing-
masing akun pada perusahaan
dagang
2, 3,
4, 5
4
Menyebutkan nama akun pada
transaksi pembelian
6, 8, 17, 20,
21, 25, 27,
35, 36
31 10
Menyebutkan nama akun pada
transaksi potongan tunai
pembelian
11,
30,
32
3
Menyebutkan nama akun pada
transaksi retur pembelian
9, 38 10,
18
4
Menyebutkan nama akun pada
transaksi penjualan
7, 13, 19,
22, 24, 29,
34
15 8
Menyebutkan nama akun pada
transaksi potongan tunai penjualan
28, 39 33 3
Menyebutkan nama pada transaksi
retur penjualan
14, 26, 40 3
Menyebutkan nama akun pada
transaksi pembayaran beban
angkut penjualan dan pembelian
12, 16, 23,
37
4
40
∑ Soal 1 4 27 8 40
Presentase Soal 2.5% 10% 67.5% 20% 100%
a. Uji Validitas
Sebelum digunakan dalam penelitian, instrumen ini terlebih
dahulu diujicobakan di luar kelas eksperimen dan kelas kontrol
sebanyak 40 soal untuk mengetahui dan mengukur validitas dan
reabilitas. Menurut Sugiyono (2008), valid berarti instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur.5 Sebelum mengukur validasi, terlebih dahulu instrumen tes
diujicobakan kepada kelas yang telah memiliki pengetahuan
tentang konsep pelajaran tersebut. Validasi dilakukan pada
mahasiswa semester I yang memiliki latar belakang pendidikan IPS
dan SMK jurusan akuntansi di Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Untuk mengetahui validitas butir soal
digunakan rumus koefisiesn korelasi biserial, yaitu:6
p t
pbi
t
M M pr
S q
Keterangan :
rpbi = Angka Indeks Korelasi Poin Biserial
Mp = Mean (Nilai Rata-rata Hitung) skor yang dicapai oleh
peserta tes (testee) yang menjawab betul, yang sedang dicari
korelasinya dengan tes secara keseluruhan.
Mt = Mean skor total, yang berhasil dicapai oleh seluruh
peserta tes (testee).
SDt = Deviasi Standar total (Deviasi Standar dari skor total).
p = proporsi siswa menjawab benar
5Ibid, h.121.
6Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi,(Jakarta: Bumi
Aksara, 2009), h. 72.
41
q = proporsi siswa menjawab salah7
Jika hitung tabelr r , maka item ke-i dinyatakan tidak valid
Jika hitung tabelr r , maka item ke-i dinyatakan valid. Butiran soal
dikatakan valid apabila rhitung> rtabel pada taraf signifikan (<) = 0,05.
b. Reliabilitas
Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari
suatu instrumen. Suatu tes dapat dikatakan realiabel jika selalu
memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang
sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda.8 Uji Reliabilitas
ini menggunakan rumus alpha cronbach
Keterangan:
n = Jumlah sampel
X = Nilai skor yang dipilih
= Varians total
= Jumlah varians butir
K = Jumlah butir pertanyaan
= Koefisien reliabilitas instrumen9
Kriteria dikatakan reliabel dengan menggunakan tekhnik ini, bila
koefisien reliabilitas (r11) > 0,6.10
c. Uji Taraf Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sulit dan tidak
terlalu mudah. Soal yang mudah tidak akan merangsang siswa
untuk mempertinggi kemampuannya untuk menyelesaikan soal
tersebut. Sebaliknya soal yang terlalu sulit menyebabakan siswa
7 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,
2006), h. 258.
8 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), cet.
III, h. 258
9 Syofian Siregar, Statistika Deskriptif untuk penelitian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2011), cet.II,h. 176
10
Ibid., h. 175
42
patah semangat. Rumus yang digunakan dalam menganalisis butir
soal adalah:
P =
Keterangan:
P = indeks kesukaran
B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = jumlah seluruh siswa peserta tes11
Klasifikasi indeks kesukaran yang digunakan adalah sebagai
berikut:
Soal dengan P 0,00 sampai 0,30 adalah soal sukar
Soal dengan P 0,30 sampai 0,70 adalah sedang
Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah.12
d. Analisis Daya Pembeda
Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan
tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal dalam membedakan
siswa yang tergolong mampu (tinggi prestasinya) dengan siswa
yanng tergolong kurang atau lemah prestasinya. Untuk menentukan
daya pembeda, dicari dengan mengambil 50% skor teratas sebagai
kelompok atas (JA) dan 50% skor terbawah sebagai kelompok
bawah (JB).
Seluruh peserta tes dibagi menjadi dua sama besar yaitu
50% untuk kelompok atas dan 50% untuk kelompok bawah. Maka
digunakan rumus sebagai berikut:
D = = PA - PB
Keterangan:
J = jumlah peserta tes
JA = banyaknya peserta kelompok atas
JB = banyaknya peserta kelompok bawah
BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu
dengan benar
BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal
itu dengan benar
11 Ibid.,h. 208
12
Suharsini., op.cit.,h. 101
43
PA = = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab
benar (ingat P sebagai indeks kesukaran)
PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab
benar.13
Klasifikasi daya pembeda:
D : 0,00 – 0,20 : jelek (poor)
D : 0,20 – 0,40 : cukup (satisfactory)
D : 0,40 – 0,70 : baik (good)
D : 0,70 – 1,00 : baik sekali (excellent)
D : negatif, semuanya tidak baik. Jadi semua butir soal yang
mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja.14
2. Non Tes
a. Lembar Observasi
Lembar observasi berisi laporan peneliti selama penelitian
berlangsung dengan mengamati siswa selama penelitian dan melibatkan
teman sejawat sebagai penilain bagi peneliti bahwa peneliti benar-benar
melakukan penelitian dengan menggunakan media monopoli sebagai
media pembelajaran.
Tabel 3.4
Kisi-kisi Lembar Observasi
No Indikator
Skor
< 25% siswa
1
25%-50%
2
50%-75%
3
> 75%
4
1 Perhatian siswa terhadap
pembelajaran
2 Minat siswa terhadap
pembelajaran
3 Aktivitas siswa
4 Semanagat belajar
5 Suasana belajar menyenangkan
13 Ibid.,h. 214
14
Ibid.,h. 218
44
6 Keadaan pembelajaran tertib
7 Pelaksanaan pembelajaran
lancar
b. Kuisioner (Angket)
Kuisioner dibuat untuk mengetahui pemahaman dan perasaan
siswa selama pembelajaran menggunakan media monopoli pada kelas
eksperimen dan media kartu pada kelas kontrol. Angket yang digunakan
merupakan angket terbuka dengan kisi-kisi sebagai berikut:
Tabel 3.5
Kisi-kisi angket
No Indikator No. item
1 Pemahaman siswa pada pelajaran akuntansi 1
2 Perasaan siswa terhadap penggunaan media pembelajaran 2
3 Manfaat penerapan penggunaan media pembelajaran 3
4 Hambatan dan solusi penggunaan media pembelajaran. 4
5 Kesiapan penggunaan media pembelajaran pada materi yang
berbeda saat pelajaran akuntansi
5
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini dibagi ke dalam beberapa tahap
yaitu sebagai berikut:
1. Uji Prasyarat analisis data
Untuk mengetahui data tersebut berdistribusi normal atau tidak
maka peneliti menggunakan rumus uji normalitas dengan aturan dari
Kolmogrov-Smirnov dengan prosedur sebagai berikut:
a. Menentukan formulasi hipotesis:
H0 : data berdistribusi normal
45
H1 : data tidak berdistribusi normal
b. Menentukan taraf nyata (α) dan nilai D
Taraf nyata yang sering digunakan adalah 5% (0,05), 1 % (0,01)
Nilai D dengan n tertentu
D(α)(n) = D(0.05),(37) = 0,223
c. Menentukan kriteria pengujian
H0 diterima apabila amax ≤ D(α)(n)
H0 ditolak apabila amax > D(α)(n)
d. Menentukan nilai uji statistik
Untuk menentukan nilai frekuensi harapan, diperlukan hal berikut.
1) Susun data dari data terkecil ke terbesar dalam suatu tabel
2) Tentukan frekuensi masing-masing data
3) Tuliskan frekuensi relatif (densitas) setiap baris, yaitu frekuensi
baris dibagi dengan jumlah frekuensi (∑fi/n)
4) Tentukan densitas secara kumulatif, yaitu dengan menjumlahkan
baris ke-I dengan baris sebelumnya (∑fi/n)
5) Tentukan nilai baku (z) dari setiap Xi, yaitu nilai Xi dikurangi
dengan rata-rata dan kemudian dibagi dengan simpangan baku
6) Tentukan luas bidang antara z ≤ zi (ϕ), yaitu dengan bisa dihitung
dengan membayangkan garis batas zi dengan garis batas
sebelumnya dari sebuah kurva normal baku
7) Gunakan nilai a1, yaitu nilai (ϕ) (z≤zi) – (∑fi/n)
8) Tentukan nilai a2, yaitu nilai (∑fi/n)- (ϕ) (z≤zi)
9) Tentukan nilai amax,yaitu nilai terbesar dari nilai a2.
e. Kesimpulan
Menyimpulkan apakah H0 diterima atau ditolak15
15
Misbahudin dan Iqbal Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2013), h.281
46
2. Uji Homogenitas
Uji Homogenitas dibuat untuk mengetahui apakah kedua kelompok
sampel tersebut berasal dari kelompok yang sama. Dalam hal ini, untuk
mengisi uji homogenitas mengikuti prosedur dari Fisher yang ditunjukkan
sebagai berikut:
a. Menentukan formulasi hipotesis
H0 diterima jika F(1-α)(n1-1)<F<F1/2α(n1-1)(n2-1)
Ha ditolak jika F≥F1/2 α(v1,v2)
Dengan dk pembilang = n dan dk penyebut = n
b. Menentukan nilai uji statistik (nilai F0)
F =
c. Membuat kesimpulan
Menyimpulkan H0 diterima atau ditolak16
3. N-Gain
Karena data yang didapatkan adalah hasil belajar siswa dan dinilai
berdasarkan aspek kognitif siswa. Maka dari itu untuk menganalisis hasil
tes tersebut menggunakan Gain skor yaitu dengan mencari selisih antara
nilai post test dengan pre test. Dengan rumus sebagai berikut:
Indeks gain =
berdasarkan rentang normalitas indeks gain, maka dapat dibuat
kategorisasi peningkatan hasil belajar menurut Hake sebagai berikut:17
Indeks gain tinggi = nilai (g) ˃ 0,85
Indeks gain sedang = 0,70˃ nilai (g)˃ 0,3
Indeks gain rendah = nilai (g) < 0,3
4. Uji Hipotesis
Karena model penelitian ini menggunakan data pretest dan posttest
dengan tujuan untuk membandingkan dua nilai apakah ada perbedaan
antara kedua nilai tersebut secara signifikan. Maka digunakan teknik yang
16 Budi Susetyo, Statistika untuk analisis data penelitian, (Bandung: Rafika Aditama,
2010), h.161
17
Sichard R. Hake, Analizing Change/Gain Score, 2014, (http:///L:Metode-Analisis.htm)
47
disebut dengan uji-t (t-test). Langkah-langkah data eksperimen dengan
model desain ini adalah:18
a. Mencari rerata nilai test awal (01)
b. Mencari rerata nilai tes akhir (02)
c. Menghitung perbedaan rerata dengan uji t yang rumusnya adalah
sebagai berikut:
Keterangan:
t = harga t untuk sampel berkorelasi
= (difference), perbedaan antara skor test awal dengan skor test akhir untuk
setiap individu
= rerata dari nilai perbedaan (rerata dari D)
= kuadrat dari D
banyaknya subjek penelitian19
G. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik yang digunakan adalah pengujian hipotesis hubungan
(asosiasi) dari data yang berdistribusi normal menggunakan analisis korelasi
dan regresi. Selanjutnya, dengan tehnik uji t. Dengan demikian hipotesis
statistik dalam penelitian ini dapat dirumuskan:
H0 : μx = μy
H1 : μx μy
Keterangan:
H0 : tidak ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan media
monopoli dengan hasil belajar Akuntansi siswa
18 Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2005), Cet.
VII, h. 395
19
Arief Furchan, Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2007), Cet. III, h. 227
t =
48
H1 : terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan media
monopoli dengan hasil belajar Akuntansi siswa
μx = rata-rata skor di kelas eksperimen
μy = rata-rata skor di kelas kontrol
49
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Sebagaimana telah dikemukakan pada Bab I bahwa penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan media monopoli dalam
pembelajaran akuntansi materi pencatatan transaksi ke dalam jurnal umum. Data yang
digunakan dalam penelitian ini diambil dari hasil tes. Sebelum instrumen tes ini
diberikan kepada siswa, peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas kepada
mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada jenjang semester I yang memiliki
latar belakang pendidikan SMA dari jurusan IPS. Uji validitas menggunakan rumus
koefisisen korelasi biserial, dan uji reliabilitas menggunakan rumus alpha cronbach.
Hasil tes yang diuji cobakan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.1
Data validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran, dan Daya Beda
Uji Coba Soal Pretest dan Posttest
NO Validitas Soal
Reliabilitas
Soal
Tingkat
Kesukaran Soal Daya Beda
r hitung r tabel Status r hitung Phitung Status Dhitung Status
1 0.418 0.422 Tidak Valid 0.699 0.64 Sedang 0.36 Cukup
2 -0.155 0.422 Tidak Valid 0.713 0.82 Mudah 0.00 Jelek
3 -0.147 0.422 Tidak Valid 0.714 0.73 Mudah 0.00 Jelek
4 -0.16 0.422 Tidak Valid 0.715 0.5 Sedang -0.09 Jelek
5 0.144 0.422 Tidak Valid 0.707 0.73 Mudah 0.00 Jelek
6 0.417 0.422 Tidak Valid 0.7 0.23 Sukar 0.27 Cukup
7 0.02 0.422 Tidak Valid 0.709 0.09 Sukar 0.00 Jelek
8 0.468 0.422 Valid 0.698 0.59 Sedang 0.64 Baik
9 0.217 0.422 Tidak Valid 0.705 0.18 Sukar 0.36 Cukup
10 0.37 0.422 Tidak Valid 0.701 0.32 Sedang 0.27 Cukup
11 -0.016 0.422 Tidak Valid 0.711 0.5 Sedang 0.27 Cukup
12 0.329 0.422 Tidak Valid 0.703 0.14 Sukar 0.27 Cukup
13 0.273 0.422 Tidak Valid 0.703 0.27 Sukar 0.36 Cukup
50
14 0.315 0.422 Tidak Valid 0.702 0.36 Sedang 0.18 Jelek
15 0.212 0.422 Tidak Valid 0.705 0.14 Sukar -0.09 Jelek
16 0.329 0.422 Tidak Valid 0.703 0.14 Sukar -0.09 Jelek
17 0.365 0.422 Tidak Valid 0.701 0.36 Sedang 0.36 Cukup
18 0.591 0.422 Valid 0.697 0.18 Sukar 0.36 Cukup
19 0.346 0.422 Tidak Valid 0.701 0.41 Sedang 0.27 Cukup
20 0.425 0.422 Valid 0.7 0.18 Sukar 0.18 Jelek
21 0.594 0.422 Valid 0.694 0.32 Sedang 0.45 Baik
22 0.57 0.422 Valid 0.70 0.01 Sukar 0.18 Jelek
23 0.489 0.422 Valid 0.698 0.27 Sukar 0.55 Baik
24 0.48 0.422 Valid 0.697 0.5 Sedang 0.64 Baik
25 0.255 0.422 Tidak Valid 0.704 0.27 Sukar 0.00 Jelek
26 0.042 0.422 Tidak Valid 0.71 0.45 Sedang -0.18 Jelek
27 0.509 0.422 Valid 0.696 0.45 Sedang 0.73
Baik
Sekali
28 0.489 0.422 Valid 0.698 0.27 Sukar 0.18 Jelek
29 0.382 0.422 Tidak Valid 0.703 0.09 Sukar 0.00 Jelek
30 0.549 0.422 Valid 0.698 0.18 Sukar 0.18 Jelek
31 0.155 0.422 Tidak Valid 0.707 0.18 Sukar -0.18 Jelek
32 0.111 0.422 Tidak Valid 0.708 0.27 Sukar -0.18 Jelek
33 0.507 0.422 Valid 0.697 0.27 Sukar 0.55 Baik
34 0.188 0.422 Tidak Valid 0.706 0.23 Sukar -0.09 Jelek
35 0.256 0.422 Tidak Valid 0.704 0.59 Sedang 0.09 Jelek
36 0.435 0.422 Valid 0.699 0.27 Sukar 0.18 Jelek
37 0.663 0.422 Valid 0.692 0.32 Sedang 0.45 Baik
38 0.543 0.422 Valid 0.696 0.27 Sukar 0.18 Jelek
39 0.477 0.422 Valid 0.697 0.45 Sedang 0.55 Baik
40 0.561 0.422 Valid 0.696 0.27 Sukar 0.18 Jelek
Dari tabel di atas, 40 soal yang diuji cobakan memperoleh hasil yang valid
sebanyak 16 soal. Karena rhitung> rtabel. rtabel n=22 yaitu 0.422. Namun, soal yang
digunakan untuk instrumen penelitian sebanyak 15 soal yaitu nomor 8, 18, 20, 21, 22,
23, 24, 27, 28, 30, 33, 36, 37, 38, 39, dan 40. Setelah soal diuji validitas, tahap
selanjutnya yaitu menguji reliabilitas soal. 15 soal tersebut memperoleh hasil rhitung>
rtabel yaitu 0,708 > 0,6 instrumen tes yang digunakan dapat disimpulkan reliabel yang
51
artinya tes tersebut memberikan hasil yang sama pada waktu atau kesempatan yang
berbeda.
Tahap selanjutnya adalah mengukur tingkat kesukaran soal yang akan
digunakan untuk penelitian. Dari 15 soal tersebut yang telah diujikan taraf
kesukarannya, memperoleh hasil 6 butir soal dengan tingkat kesukaran sedang, dan 9
butir soal sukar. Lalu peneliti menguji daya beda soal yang memperoleh klasifikasi
daya pembeda baik sekali sebanyak 1 soal, 7 soal dengan kriteria baik, 1 soal dengan
kriteria cukup, dan 6 soal dengan kriteria jelek.
Setelah tes uji coba tersebut di analisis, maka soal ini akan digunakan sebagai
instrumen yang mengukur seberapa besar pengaruh penggunaan media pembelajaran
pada kelas kontrol dan eksperimen. Tes yang diberikan berupa pretest dan posttest.
Soal Pretest diberikan sebelum melakukan proses belajar mengajar untuk mengetahui
seberapa jauh pemahaman siswa terhadap materi yang akan disampaikan. Sedangkan
posttest diberikan setelah menerapkan media pembelajaran monopoli pada kelompok
eksperimen dan menerapkan media pembelajaran kartu pada kelompok kontrol. Hasil
posttest ini, untuk mengukur seberapa jauh peningkatan hasil belajar siswa dengan
menggunakan media pembelajaran. Data hasil pretest dan posttest dari kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada lampiran.
B. Hasil Penelitian Instrumen Tes
1. Hasil pretest siswa kelas kontrol dan eksperimen
Berdasarkan hasil skor pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat
diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.2
Distribusi data pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen
Deskripsi Data Nilai
Kontrol Eksperimen
Max 86 66
Min 33 20
52
Mean 67.41 41.23
Median 70.18 40.64
Modus 67.21 25.04
Banyak kelas (K) 6 6
Panjang interval (i) 9 8
Standar deviasi 11.09 14.12
Berdasarkan tabel di atas, diketahui nilai maksimal pada kelas kontrol
sebesar 86 dan nilai minimal 33 lalu dibuat distribusi frekuensi dengan banyak
kelas 6 dan panjang interval 9. Sedangkan pada kelas eksperimen diperoleh nilai
maksimal sebesar 66 dan nilai minimal 20, kemudian dibuat distribusi frekuensi
dengan banyak kelas 6 dan panjang interval 8. Hasil analisis pada tabel tersebut
dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:
Gambar 4.1
Diagram distribusi frekuensi hasil pretest kelas kontrol
0
2
4
6
8
10
12
14
16
33-41 42-50 51-59 60-68 69-77 78-86
Nilai Pretest Kelas Kontrol
53
Gambar 4.2
Diagram distribusi frekuensi hasil pretest kelas eksperimen
Dari diagram di atas, terlihat sebagian besar nilai pretest kelas kontrol
sebanyak 19 siswa atau sebesar 51.34% memperoleh nilai antara 33-68.
Sedangkan nilai pretest pada kelas eksperimen, sebanyak 31 siswa atau sebesar
83.78% memperoleh nilai dibawah 60. Perbedaan ini sangat signifikan, karena
pada kelas kontrol sebagian siswa mengikuti bimbingan belajar sehingga
beberapa siswa telah mempelajari materi yang akan disampaikan pada saat
penelitian. Dan nilai kedua kelas ini tergolong masih rendah karena belum
memenuhi KKM yang telah ditentukan yaitu sebesar 78.00.
2. Hasil Posttest Siswa Kelas Kontrol dan Eksperimen
Tabel 4.3
Distribusi Data Posttest Kelas Kontrol dan Eksperimen
Deskripsi Data Nilai
Kontrol Eksperimen
Max 100 100
Min 66 73
Mean 82.61 88.31
Median 80.8 88.63
Modus 6 6
0
5
10
20-27 28-35 36-43 44-51 52-59 60-67
Nilai Pretest Kelas Eksperimen
54
Banyak kelas (K) 6 5
Panjang interval (i) 7 7
Standar deviasi 7.33 6.8
Berdasarkan tabel di atas, diketahui nilai maksimal pada kelas kontrol
maupun eksperimen sebesar 100, dan nilai minimal pada kelas kontrol 66, dan 73
pada kelas eksperimen. Kemudian dibuat distribusi frekuensi pada kelas kontrol
dengan banyak kelas 6 dan panjang interval 7. Sedangkan distribusi frekuensi
pada kelas eksperimen diperoleh banyak kelas 5 dan panjang interval 7. Hasil
analisis pada tabel 4.3 dapat dilihat pada gambar 4.3 dan 4.4 sebagai berikut:
Gambar 4.3
Diagram distribusi frekuensi hasil posttest kelas kontrol
0
2
4
6
8
10
12
14
16
66-71 72-77 78-83 84-89 90-95 96-101
Nilai Post test Kelas Kontrol
55
Gambar 4.4
Diagram distribusi frekuensi hasil posttest kelas eksperimen
Dari diagram di atas, terlihat sebagian besar nilai posttest kelas kontrol
sebanyak 9 siswa atau sebesar 24.32% memperoleh nilai dibawah KKM.
Sedangkan nilai posttest pada kelas eksperimen, sebanyak 5.40% memperoleh
nilai di bawah KKM. Hasil belajar kedua kelas mengalami peningkatan yang
baik setelah diberikan pembelajaran menggunakan media kartu pada kelas
kontrol dan media monopoli pada kelas eksperimen.
3. Perbedaan Mean Hasil Belajar Kelas Kontrol dan Eksperimen
Berdasarkan dari hasil data pretest dan posttest maka didapatkan
masing-masing nilai mean dari setiap kelas. Perbedaan mean sebelum dan
sesudah diberikan perlakuan digambarkan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.4
Perbandingan Mean Hasil Belajar Kelas Kontrol dan Eksperimen
Kelas Pretest Posttest Perbedaan Hasil
Kontrol 67.41 82.18 14.87
Eksperimen 41.23 88.31 47.08
0
2
4
6
8
10
12
14
73-78 79-84 85-90 91-96 97-102
Nilai Post test Kelas Eksperimen
56
Dari tabel diatas maka dapat disimpulkan terdapat perbedan mean
sebelum dan sesudah perlakuan. Selain itu terjadi perubahan nilai mean yang
signifikan. Hal ini berarti penggunaan media pembelajaran akuntansi pada
materi analisis transaksi yang terjadi pada perusahaan dagang, memberikan
dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas kontrol dan
eksperimen.
C. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis
1. Uji Normalitas
a. Hasil pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol
Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui data penelitian berdistribusi normal atau tidak. Oleh karena itu
penulis menggunakan Uji Kolmogrov-Smirnov untuk menguji normalitas
data. Hasil pengujian normalitas dengan taraf signifikansi α = 0,05 dapat
dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.5
Hasil Uji Normalitas Pretest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas Jumlah
sampel
Dhitung Dtabel Keterangan
Eksperimen 37 0.049 0.223 Data berdistribusi normal
Kontrol 37 0.053 0.223 Data berdistribusi normal
Dari hasil analisis diperoleh pada kelas eksperimen nilai Dhitung =
0.049 < Dtabel = 0.223 sedangkan pada kelas kontrol Dhitung = 0.053 < Dtabel
= 0.223, pada taraf signifikansi α = 0,05. Hal ini menunjukan data pretest
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. Yang artinya,
siswa yang berada pada kedua kelas tersebut memiliki kemampuan yang
hampir sama.
57
Tabel 4.6
Hasil Uji Normalitas Posttest Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Kelas Jumlah
sampel
Dhitung Dtabel Keterangan
Eksperimen 37 0.186 0.223 Data berdistribusi normal
Kontrol 37 0.0864 0.223 Data berdistribusi normal
Dari hasil analisis diperoleh pada kelas eksperimen nilai Dhitung =
0.186 < Dtabel = 0.223 sedangkan pada kelas kontrol Dhitung = 0.0864 <
Dtabel = 0.223, pada taraf signifikansi α = 0,05. Hal ini menunjukan data
posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. Yang
artinya, siswa yang berada pada kedua kelas tersebut memiliki kemampuan
yang hampir sama.
2. Uji N - Gain
Tabel 4.7
Data N-gain dari pretest dan posttest Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol
Eksperimen Kontrol
Pretest Posttest N-Gain Pretest Posttest N-Gain
∑ 1526 3230 28.78 2477 3023 15.40
41 87 0.78 67 82 0.420
Dari tabel diatas menunjukan nilai rataan N-gain di kelas eksperimen
adalah 0.78 masuk dalam kategori tinggi. Sedangkan pada kelas kontrol
sebesar 0.420 berada pada kategori sedang. Hal ini menunjukkan pengaruh
media pembelajaran pada kelas eksperimen lebih baik dibandingkan pada
kelas kontrol.
58
3. Uji Homogenitas
Tabel 4.8
Hasil Uji Homogenitas Pretest dan Posttest
Statistik Pretest Posttest
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
S² 199.59 123.08 46.32 53.73
Fhitung 1.62 1.16
Ftabel 1.742 1.742
Keputusan Homogen Homogen
Dari tabel diatas data pretest didapat Fhitung 1,62 dan data posttest dengan
Fhitung 1.16, sedangkan Ftabel 1.742. Maka dapat disimpulkan Fhitung < Ftabel, hal ini
menunjukkan data pretest dan posttest memiliki varians yang sama atau
homogen yang artinya, kedua nilai sampel tersebut tidak banyak memiliki
perbedaan. Pengujian dilakukan dengan taraf signifikansi α = 0,05 dengan derajat
kebebasan (dk) = 1 untuk kelompok sampel penelitian.
4. Uji Hipotesis
Setelah melakukan uji normalitas dan uji homogenitas, diketahui bahwa kedua
kelas berdistribusi normal dan homogen, sehingga pengujian data hasil belajar
kedua kelompok dilanjutkan pada analisis berikutnya, yaitu uji hipotesis
menggunakan uji “t” dengan kriteria pengujian, yaitu jika thitung < ttabel maka H0
diterima, Ha ditolak. Selanjutnya, jika thitung > ttabel maka H0 ditolak, Ha diterima.
Untuk memperoleh nilai thitung dilakukan perhitungan dengan menggunakan uji t.
Tabel 4.9
Hasil Perhitungan Uji Hipotesis Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen
Statistik Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
N 37
59
∑ D -1704 -546
-46 -14.756
thitung 19.91 7.795
ttabel 2.026 2.026
Keputusan Terdapat perbedaan Terdapat perbedaan
Berdasarkan data diatas diketahui thitung pada kelas eksperimen sebesar
19.91 dan thitung pada kelas kontrol sebesar 7.795 > dari ttabel = 2.026 pada taraf
signifikan α 0.01%. Kesimpulannya adalah terdapat perbedaan hasil belajar
sebelum dan sesudah diberikan media pembelajaran monopoli dan kartu pada
materi akuntansi pokok bahasan menganalisis transaksi yang terjadi pada
perusahaan dagang.
D. Hasil Penelitian Non Tes
1. Hasil Observasi pada Kelas Kontrol dan Eksperimen
Observasi yang dilakukan pada tahap awal yaitu sebelum
menggunakan media pembelajaran kartu dan media monopoli. Untuk
memudahkan peneliti dalam melakukan pengamatan, dibuat butir penilaian.
Nilai 1 : jika kurang dari 25% siswa memenuhi, nilai 2: jika 25%-50% siswa
memenuhi, skor 3: jika 50%-75% siswa memenuhi, dan skor 4 jika lebih dari
75% siswa memenuhi. Tujuan dari observasi ini adalah melihat seberapa besar
peranan media yang digunakan dalam pembelajaran akuntansi. Hal ini bisa
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.10
Data Hasil Observasi Pembelajaran Akuntansi Menggunakan Media Kartu
No Indikator yang
diamati
Sebelum
Menggunakan
Media Kartu
Media Kartu
Pertemuan I
Media Kartu
Pertemuan II
Peningkatan
Pertemuan I
dan II
60
1 Perhatian siswa
terhadap
pembelajaran
30% 55% 75% 20%
2 Minat siswa
terhadap pelajaran 25% 65% 80% 15%
3 Aktivitas Siswa 35% 60% 90% 30%
4 Semangat belajar 20% 55% 75% 20%
5 Suasana belajar
menyenangkan 20% 65% 95% 30%
6 Keadaan
pembelajaran tertib 25% 75% 100% 25%
7 Pelaksanaan
pembelajaran lancar 30% 65% 95% 30%
Dari tabel di atas, dapat dilihat peningkatan proses pembelajaran
akuntansi melalui media monopoli. Hal ini dapat kita lihat pada tabel,
perhatian siswa terhadap pembelajaran akuntansi sebesar 55% pada
pertemuan pertama, menjadi 75% pada pertemuan kedua, meningkat
sebesar 20%. Minat siswa terhadap pelajaran sebesar 65% pada pertemuan
pertama, menjadi 90%, pada pertemuan kedua, meningkat sebesar 15%.
Aktivitas siswa dalam pembelajaran akuntansi sebesar 60% pada pertemuan
pertama, menjadi 90% pada pertemuan kedua, meningkat sebesar 30%.
Selanjutnya, semangat belajar siswa pada pertemuan pertama sebesar 55%
dan menjadi sebesar 75% pada pertemuan kedua, meningkat ssebesar 20%.
Perasaan siswa terhadap pembelajaran menyenangkan pada pertemuan
pertama sebesar 65% menjadi 95% pada pertemuan kedua, meningkat 30%,
keadaan pembelajaran dengan suasana tertib sebesar 75% pada pertemuan
pertama, menjadi 100%, meningkat 25%. Pelaksanaan dalam pembelajaran
61
lancar sebesar 65%, menjadi 95% pada pertemuan kedua, meningkat
sebesar 30%. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat peningkatan proses
pembelajaran dengan menggunakan media kartu pada pertemuan I dan
pertemuan ke II.
Tabel 4.11
Data Hasil Observasi Pembelajaran Akuntansi Menggunakan Media
Monopoli
No Indikator yang
diamati
Sebelum
Menggunakan
Media
Monopoli
Media
Monopoli
Pertemuan I
Media
Monopoli
Pertemuan II
Peningkatan
Pertemuan
I dan II
1 Perhatian siswa
terhadap
pembelajaran
25% 60% 95% 35%
2 Minat siswa
terhadap pelajaran 15% 75% 100% 25%
3 Aktivitas Siswa 30% 80% 99% 19%
4 Semangat belajar 20% 55% 98% 43%
5 Suasana belajar
menyenangkan 20% 65% 100% 35%
6 Keadaan
pembelajaran tertib 25% 65% 90% 25%
7 Pelaksanaan
pembelajaran lancar 30% 80% 95% 15%
Dari tabel di atas, dapat dilihat peningkatan proses pembelajaran
akuntansi melalui media monopoli. Hal ini dapat kita lihat pada tabel, perhatian
siswa terhadap pembelajaran akuntansi sebesar 60% pada pertemuan pertama,
menjadi 95% pada pertemuan kedua, meningkat sebesar 35%. Minat siswa
terhadap pelajaran sebesar 75% pada pertemuan pertama, menjadi 100%, pada
62
pertemuan kedua, meningkat sebesar 25% . Aktivitas siswa dalam pembelajaran
akuntansi sebesar 80% pada pertemuan pertama, menjadi 99% pada pertemuan
kedua, meningkat sebesar 19%. Selanjutnya, semangat belajar siswa pada
pertemuan pertama sebesar 55% dan menjadi sebesar 98% pada pertemuan
kedua, meningkat ssebesar 43%. Perasaan siswa terhadap pembelajaran
menyenangkan pada pertemuan pertama sebesar 65% menjadi 100% pada
pertemuan kedua, meningkat 35%, keadaan pembelajaran dengan suasana tertib
sebesar 65% pada pertemuan pertama, menjadi 90%, meningkat 25%.
Pelaksanaan dalam pembelajaran lancar sebesar 80%, menjadi 95% pada
pertemuan kedua, meningkat sebesar 15%. Hasil penelitian ini menunjukkan
terdapat peningkatan proses pembelajaran dengan menggunakan media
monopoli pada pertemuan I dan pertemuan ke II.
2. Hasil Angket Terbuka Pada Kelas Kontrol dan Eksperimen
a. Tanggapan siswa terhadap pelajaran akuntansi
Beberapa siswa menganggap pelajaran akuntansi itu sulit, dan
memusingkan. Tetapi ketika siswa tersebut mengerti bagaimana langkah-
langkah yang harus dikerjakan dari setiap transaksi, mereka merasa pelajaran
ini menyenangkan.
b. Perasaan siswa ketika menggunakan media pembelajaran kartu dan
monopoli
Pada kelas kontrol, beberapa siswa menggap penggunaan media kartu
dalam pembelajaran akuntansi lebih menyenangkan. Begitu juga dengan
perasaan siswa pada kelas eksperimen.
c. Manfaat penggunaan media pembelajaran kartu dan monopoli
Kedua media ini memberikan pengaruh yang besar terhadap pengetahuan
siswa khususnya dalam menganalisis transaksi yang terjadi pada perusahaan
dagang. Dan dengan menggunakan metode diskusi, siswa lebih terasah
pikirannya dalam memecahkan soal latihan yang diberikan. Manfaat yang lebih
penting dalam penggunaan media monopoli yaitu siswa dapat mempraktekan
63
berbagai transaksi yang didapatkan oleh setiap siswa kemudian mencatatnya
dalam buku harian jurnal secara langsung, seperti melakukan pembelian,
penjualan barang dagangan, dan retur. Selain itu, pemain dituntut untuk
mengelola perusahaan dagangnya agar memperoleh keuntungan yang banyak
sehingga menjadi pemenang dalam kelompok tersebut.
d. Kelemahan media pembelajaran kartu dan media pembelajaran
monopoli
Kelemahan media kartu yaitu tidak menitik beratkan pada setiap individu,
jadi ada beberapa kelompok yang masih mengandalkan temannya. Dan pada
saat pembelajaran, terlihat beberapa siswa masih sibuk berbicara dengan
temannya. Selain itu, media ini kurang memberikan pengaruh kepada beberapa
siswa yang pemahamannya kurang.
Kelemahan media monopoli yaitu pada saat awal permainan siswa dituntut
untuk memahami peraturan permainan yang begitu banyak. Jadi membutuhkan
waktu sekitar 1 jam untuk memahami cara bermainnya.
e. Kesiapan siswa menggunakan madia pembelajaran kartu dan
monopoli pada materi pembelajaran yang lain
Beberapa siswa merasa siap menggunakan media kartu dalam materi yang
lain. Namun ada yang berpendapat tidak siap, karena pendapatnya pelajaran
akuntansi adalah pelajaran yang harus praktek secara langsung. Jika
menggunakan metode diskusi kurang tepat. Berbeda dengan kesiapan siswa
pada kelas eksperimen yang menyatakan bahwa siap menggunakan media
monopoli dalam materi lain.
3. Pembahasan
Briggs menyatakan bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat
menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.1 Penggunaan media kartu
dan monopoli pada kelas kontrol dan eksperimen berpengaruh terhadap proses
1 Arief S. Sadiman, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya,
(Jakarta: Pustekkom Dikbud dan PT Raja Grafindo Persada, 2010), Cet. XIV, h. 6
64
pembelajaran. Hal ini dapat dilihat pada lembar observasi sebelum penggunaan kedua
media dan pada saat penggunaan media yaitu adanya peningkatan proses
pembelajaran pada kedua kelas tersebut. Ini membuktikan bahwa fungsi media
memberikan motivasi dan perhatian terhadap materi ajar.2
Berdasarkan data hasil pretest dan posttest diketahui kedua kelompok tersebut
berada pada distribusi normal, dan homogen. Nilai rata-rata pretest kelompok
eksperimen sebesar 41.23 dan kelompok kontrol sebesar 67.41, sedangkan data hasil
posttest nilai rata-rata kelompok eksperimen mengalami peningkatan menjadi 88.31
dan rata-rata posttest kelas kontrol adalah 82,28. Hasil ini bisa dilihat adanya
pengaruh penggunaan kedua media pada kelompok kontrol dan eksperimen. Hal ini
diperkuat dengan pendapat Kemp dan Dayton yang menyatakan manfaat penggunaan
media menjadikan proses pembelajaran menjadi lebih menarik.3 Sehingga ada
pengaruh hasil belajar pada kedua kelas tersebut. Pengaruh hasil belajar ini
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang
bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri, sedangkan faktor eksternal disini yaitu
faktor instrumental. Dalam faktor ini, keberadaan dan penggunaannya dirancang
sesuai pembelajaran yang diharapkan.4 Faktor instrumental yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kedua media tersebut yaitu media kartu dan monopoli.
Rata-rata hasil belajar posttest yang menggunakan media monopoli sebesar
88.31 sedangkan pada kelas yang tidak menggunakan media monopoli sebesar 82.28.
Ini membuktikan media monopoli memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap
hasil belajar siswa pada pelajaran akuntansi. Kenyataan ini didukung oleh
pengamatan yang dilakukan oleh Washbush dan Gosenpud yang menyatakan siswa
2 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Ciputat: Gaung Persada,
2008), h.48
3 Winarno, dkk., Teknik Evaluasi Multimedia Pembelajaran, ( Genius Prima Media, 2009)
Cet. I, h. 4
4 Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer, ( Bandung: Alfabeta), h. 124
65
yang menggunakan simulasi monopoli hasil belajarnya lebih baik dibandingkan
dengan siswa yang diajarkan dengan metode ceramah dan studi kasus.5
Setelah mencari rata-rata dari kedua kelas, peneliti mencari seberapa besar
pengaruhnya dari kedua media tersebut dengan cara mencari selisih nilai posttest dan
pretest. Hasil selisih yaitu N-Gain pada kelas kontrol 0.42 dengan kriteria sedang,
dan N-Gain pada kelas eksperimen 0.78 dengan kriteria tinggi. Dari hasil tersebut,
kelas eksperimen atau kelas yang menggunakan media monopoli mengalami
peningkatan lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang diajarkan dengan
media kartu. Hal ini disebabkan karena karakteristik media monopoli yang digunakan
dalam pembelajaran akuntansi menghasilkan transaksi yang berbeda-beda pada setiap
siswa. Sehingga setiap siswa terasah kemampuannya dalam menganalisis transaksi.
Hasil penelitian ini diperkuat dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Chnthia B. Lucking dan Presbyterian College yang menyatakan penggunaan simulasi
monopoli dalam kursus akuntansi tingkat menengah merupakan metode yang efektif
dan menarik bagi siswa.6
Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Arif Susanto, Raharjo
dan Muji Sri Prastiwi yang menyatakan permainan monopoli yang diterapkan dalam
sub materi sel dapat menarik perhatian siswa dengan persentase kelayakan sebesar
95%, memperjelas penyajian pesan dan tidak bersifat verbalitas (dalam bentuk kata-
kata tertulis atau lisan) sebesar 95%, mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya
indra sebesar 85%, pembelajaran lebih komunikatif dan produktif sebesar 95%,
meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu/ menimbulkan gairah
belajar sebesar 95%, melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam sebesar 90%
dan meningkatkan kegiatan siswa dalam kegiatan pembelajaran sebesar 95%.7
5 Suresh L. Gamlath, Outcomes and Observation of an Extended Accounting Board Game,
Journal of Developments in Business Simulation and Experiental Learning, 2007, pp. 132
6 Chnthia B. Lucking dan Presbyterian College, Using Monopoly to Teach Intermediate
Accounting Students, pp.5
7 Susanto, Arif, Raharjo dan Muji Sri Prastiwi, Permainan Monopoli Sebagai Media
Pembelajaran Sub Materi Sel Pada Siswa SMA Kelas XI IPA, Jurnal BioEdu (Volume 1, Nomor 1),
2012, dalam http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/bioedu, h. 4.
66
Dengan demikian, disimpulkan bahwa media permainan monopoli layak dan dapat
digunakan dalam kegiatan pembelajaran, khususnya pada sub materi sel.8
Berdasarkan perhitungan pengujian hipotesis dengan uji perbedaan (Uji-t),
diketahui bahwa nilai t pada kelas eksperimen sebesar 19.91 dan pada kelas kontrol
7.75 nilai ini lebih tinggi dari ttabel pada taraf signifikan 0.05% yaitu 2.026. Maka
dapat disimpulkan bahwa hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis penelitian (H1)
diterima.
Hal ini diperkuat dengan data observasi yang dilakukan pada kelas eksperimen.
Berdasarkan hasil obervasi, disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan
media monopoli lebih memudahkan siswa dalam memahami konsep-konsep dalam
akuntansi dengan begitu siswa tidak merasa bosan selama proses pembelajaran
berlangsung, bahkan siswa merasa senang selama proses pembelajaran. Siswa
menjadi lebih aktif dan percaya diri dalam mengungkapkan jawaban-jawaaban yang
telah didiskusikan dalam kelompoknya. Sejalan dengan pendapat Knechel, Albretch,
Tanner dan Liquist, Kober dan Tarca, dan Clayton yang menyatakan monopoli selain
dapat meningkatkan pemahaman dan penerapan konsep-konsep keuangan juga
meningkatkan keterampilan siswa.9
Hasil belajar Akuntansi siswa pun mengalami peningkatan dari pertemuan I ke
pertemuan II. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian yang dilakukan oleh peneliti
telah berhasil karena implikasinya positif terhadap proses pembelajaran akuntansi,
hasil belajar, sikap dan motivasi dalam belajar akuntansi. Hasil penelitian ini sejalan
dengan pendapat Oemar Hamalik yaitu hasil belajar dapat terlihat dari terjadinya
perubahan dari persepsi dan perilaku, termasuk juga perbaikan perilaku.10
Sementara berdasarkan hasil analisis angket, respon siswa setelah belajar
dengan menggunakan media monopoli adalah sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan
adanya peningkatan penguasaan konsep siswa yang dapat dilihat dari hasil belajar
8 Ibid., h. 6.
9 Suresh L. Gamlath,. loc.cit., pp. 132
10Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer, (Bandung: Alfabeta), h. 123
67
akuntansi siswa dan keaktifan siswa di kelas pada saat proses pembelajaran baik
dalam hal menjawab pertanyaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan
media monopoli dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa dan motivasi
belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran akuntansi. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh penulis sejalan dengan hasil penelitian yang telah dikemukakan oleh
beberapa peneliti yang memiliki keterkaitan tentang media monopoli yaitu penelitian
yang dilakukan oleh Syahsiyah, bahwa rata-rata minat belajar matematika siswa yang
diajarkan dengan menggunakan media permainan monopoli lebih tinggi
dibandingkan dengan rata-rata minat belajar siswa yang tidak diajarkan dengan
menggunakan media permainan monopoli.11
11Syahsiyah, Pengaruh Penggunaan Permainan Monopoli Sebagai Media Pengajaran
Matematika Terhadap Minat Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar, (Jakarta: 2008, Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta), h. 49
68
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
IV, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada
penggunaan media pembelajaran monopoli terhadap hasil belajar akuntansi siswa
kelas XII IPS materi menganalisis transaksi yang terjadi pada perusahaan
dagang, yang dibuktikan dengan hasil uji-t dimana thitung>ttabel yaitu 19.91>2.026,
Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada pengaruh penggunaan media
pembelajaran monopoli terhadap hasil belajar siswa kelas XII IPS sebesar 19.91.
Data ini didukung dengan perbandingan nilai rata-rata hasil posttes kelas
eksperimen lebih besar dari kelas kontrol yaitu 88.31>82.28, dan selisih nilai
posttest dengan pretest (N-Gain) pada kelas eksperimen lebih besar dari kelas
kontrol yaitu 0.78 masuk dalam kategori tinggi, sedangkan pada kelas kontrol
sebesar 0.420 berada pada kategori sedang.
B. Saran
Pada penelitian ini saran yang dapat disampaikan adalah:
1. Bagi guru akuntansi,
a. Penggunaan media ini, membutuhkan perlengkapan yang banyak
sehingga harus dipersiapkan secara matang.
b. Membutuhkan alokasi waktu yang banyak untuk menjelaskan tata cara
penggunaan media, serta menilai hasil evaluasi belajar siswa.
c. Lebih tanggap terhadap beberapa keluhan siswa yang merasa kesulitan.
d. Dibuat panduan yang jelas sebelum pelaksanaan pembelajaran dimulai.
69
2. Bagi sekolah, menyediakan fasilitas pengadaan media pembelajaran
monopoli.
3. Bagi Siswa
a. Siswa dianjurkan untuk bertanya ketika merasa kesulitan dalam proses
pembelajaran.
b. Kehadiran siswa sangat penting agar materi yang diajarkan bisa
dimengerti.
4. Bagi peneliti lain, meneliti lebih lanjut tentang penggunaan media monopoli
terhadap perhatian, minat, aktivitas siswa atau motivasi dalam proses
pembelajaran.
70
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi. Jakarta:
Bumi Aksara, 2009.
-----. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Cet. VII, 2005.
Arifin, Zainal. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Cet.
III, 2011.
Asep Jihad dan Abdul Haris. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo. Cet. III, 2010.
Azhar, Arsyad. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2011.
Basyiruddin Usman, M. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers. Cet. I, 2002.
Baridwan, Zaki. Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. Cet. I,
2004.
Charles T. Horngren dan Walter T. Horrison Jr. Akuntansi. Jakarta: Erlangga. Cet.
I, 2007.
Chnthia B. Lucking dan Presbyterian College, Using Monopoly to Teach
Intermediate Accounting Students, pp.5
Direktoral Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI. Undang-Undang
dan Peraturan Pemerintah RI tentang Pendidikan. Jakarta: Direktorat
Jenderal Pendidikan Islam Departemen Agama RI, 2006.
Furchan, Arief. Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. Cet. III, 2007.
Hamalik, Oemar. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Kasmadi dan Nia Siti Sunariah. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif.
Bandung: Alfabeta, 2014.
Kurniawan, Yudha. Smart Games for Kids. Jakarta: Wahyu Media, 2007.
Latief. “Ah, Pengajaran Guru Masih Membosankan!”, 3 Maret 2014.
(http://nasional.kompas.com).
L. Gamlath, Suresh. Outcomes and Observation of an Extended Accounting Board
Game. London: Thames Valley University, 2007.
71
Mulyana, Aina. “Pengertian Hasil Belajar dan Faktor”. 1 September 2014.
http://ainamulyana.blogspot.com/2012/01/pengertian-hasil-belajar-dan-
faktor.html.
Munadi, Yudhi. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Ciputat: Gaung
Persada, 2008.
“Monopoli (Permainan)”, 31 Agustus 2014.
http://id.wikipedia.org/wiki/Monopoli_%28permainan%29.
Misbahudin dan Iqbal Hasan. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta:
Bumi Aksara, 2013.
Noviadi, Moch. Modul Pembelajaran IPS. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah,
2002.
N. Cahyo, Agus. Gudang Permainan Kreatif Khusus Asah Otak Kiri Anak,
Yogyakarta: FlahBooks, 2011.
Purwanto. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Cet. III, 2011.
Rahayu Widiarni, Dyah. Keberhasilan Belajar Mengajar. 31 Agustus 2014.
http://akta408.wordpress.com/2008/10/30/keberhasilan-belajar-mengajar/.
Rifa, Iva. Koleksi Games Edukatif di Dalam dan di Luar Sekolah. Yogyakarta:
Flash Book, 2012.
Riyanto, Yatim. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana Pranada Media
Grup. Cet. I, 2009.
Rozmita Dewi Yuniarti dan Herry Syaerul Homan. Pengaruh Media Monopoly
Accounting Game Terhadap Tingkat Aktivitas Belajar dan Karakter Jujur
(Studi Eksperimen Mata Pelajaran Akuntansi Kompetensi Dasar Mencatat
Transaksi ke Dalam Jurnal Umum Pada Peserta Didik Kelas X SMAK 1
BPK PENABUR Bandung. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia,
2013.
Rudianto. Pengantar Akuntansi. Jakarta: Erlangga, 2008.
Rusman. Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer. Bandung: Alfabeta. Cet.
II, 2013.
R. Hake, Sichard. “Anallizing Change / Gain Score”. 1 September 2014.
http:///L:Metode-Analisis.htm.
72
Sagala, Syaiful. Konsep dan Makna Pembelajaran Untuk Membantu Memecahkan
Masalah Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: CV
ALFABETA. Cet. IV, 2006.
Sanjaya, Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group. Cet. V, 2012.
-----. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Bandung: Kencana Prenada Media, 2011.
Sholeh Hamid, Moh. Metode Edutainment. Yogyakarta: Diva Press, 2012.
Siregar, Syofian. Statistika Deskriptif untuk penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada. Cet. II, 2011.
Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta,
2010.
Soemarso. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat, 2004.
Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. Cet. XV, 2010.
Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2006.
Sugiyono. Metode Penelitaan Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,
2010.
Suprijono, Agus. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Cet. I,
2009.
Susanto, Arif, Raharjo dan Muji Sri Prastiwi. Permainan Monopoli Sebagai
Media Pembelajaran Sub Materi Sel Pada Siswa SMA Kelas XI IPA.
Surabaya: UNESA, 2012.
Susetyo, Budi. Statistika untuk analisis data penelitian. Bandung: Rafika
Aditama, 2010.
Suwanda, Dodo. “Model Pembelajran Monopoly Pakem”, 31 Agustus 2014.
http://dossuwanda.wordpress.com/2008/03/10/model-pembelajaran-
monopoly-pakem/.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zaid. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT
Rineka Cipta. Cet. III, 2006.
73
Syahsiyah. Pengaruh Penggunaan Permainan Monopoli Sebagai Media
Pengajaran Matematika Terhadap Minat Belajar Matematika Siswa
Sekolah Dasar. Jakarta: UIN Syarif Hidayatulloh Jakarta, 2008.
S. Sadiman, Arief. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatannya. Jakarta: Pustekkom Dikbud dan PT Raja Grafindo
Persada. Cet. XIV, 2010.
Winarno, dkk. Teknik Evaluasi Multimedia Pembelajaran. Genius Prima Media.
Cet. I, 2009.
Yadianti, Winwin. Teori Akuntansi: Suatu Pengantar,. Jakarta: Kencana, 2007.
Nilai Ulangan Harian Materi Ayat Jurnal Penyesuaian Kelas XI IPS 2
No Nama Nilai
1 Adinda Putri Rachmayanti 35
2 Agioriz Atqa Ulbertanov 85
3 Ahmad Hilal Ichsan 80
4 Anis Sumarni 85
5 Ardhea Maura 25
6 Ayu Sita Destiana Nuraini 60
7 Bayu Ibnu Cahyo Suputro 40
8 Bisma Akbar Rivaldi 90
9 Dwi Hardianti 55
10 Dwi Wahyu Melinda 50
11 Elyezar Alexander 40
12 Fadilah Essan Hidayah 75
13 Faisal Fazri 60
14 Fatimah Sufyati Putri 90
15 Fauzi Ramdani 55
16 Fitri Muthia 50
17 Fransiskus Dimas Fridwan Setyanto 40
18 Gina Pamphila Widi 75
19 Iqbal Fajar Afrian 50
20 Iqbal Hawari Tsaqif 65
21 Jourdy Aldier 80
22 Kevin Reynaldy Tjokro 75
23 Liana Kusuma Ningrum Herdyan 60
24 Madania Mawarni 40
25 Malini Yussiadinda 45
26 Muhammad Dumairy Priyanto 75
27 Mutiara Istiqomah Bactiar 55
28 Nabilla Ayu Abidin 65
29 Nadia Hasna Fadhillah 40
30 Natasha Marfuatunnisa Hernawan 80
31 Nathan Nael Maurits Austin 65
32 Prima Rahmat Putra 45
33 Ria Dewi Carolina 40
34 Riand Ari Septiawan 80
35 Rohmansyah 45
36 Siti Alifah Badzlina 80
37 Wahyu Sigit Prasetio 55
38 Yan Pradana 35
Jumlah 2265
Rata-rata 59.61
Nilai Ulangan Harian Materi Ayat Jurnal Penyesuaian Kelas XI IPS 5
No Nama Nilai
1 Aban Yumna Prihansa 35
2 Ade Ika Listyani 55
3 Ade Pian Mulyana 80
4 Aditya Dananjaya 60
5 Afifah Iskandar 25
6 Akhmad Hisyam 75
7 Anang Risgianto 40
8 Annisa Arum Sari 75
9 Ansya Auladina 55
10 Aris Kurniawan 50
11 Bagas Anindtyo Putro 40
12 Billy Pratama 45
13 Dawam Muzakki 85
14 Destyani Indah Pramesti 55
15 Eric Fajar 55
16 Fachrul Rozy 50
17 Fadiyah Nuraini 40
18 Faradina Marlizar 80
19 Fitria Ratna Dewi 55
20 Frida Diar Falathah 65
21 Hamdany Hadi Pratama 65
22 Irene Marianda Putri 90
23 Iskandar Ertha Ikhtiar 90
24 Jasmine Ramadhanesti 80
25 Kemal Dwi Handika 80
26 Khoirun Nisa 65
27 Lora Kurniawati 65
28 Luthfi Fathurrozi 55
29 Mia Amalia 90
30 Monita Ramadhanti 65
31 Nur Cholizah Septiani 60
32 Putri Sapitri 45
33 Serlyna Eka Wardani 90
34 Susan Amalia 55
35 Wien Cakra Pramono 45
36 Wilda Lestari 65
37 Yuny Apriyani 55
Jumlah 2280
Rata-rata 61.62
Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran Akuntansi
Hari/Tanggal : Kamis, 25 Agustus 2014
Tempat/lokasi : SMA Negeri 4 Depok / XII IPS 2
Waktu : 13:00
No Objek yang diamati Skor
Keterangan 1 2 3 4
1. Perhatian siswa terhadap pembelajaran
a. Mempersiapkan alat tulis
b. Siswa tidak mengobrol dengan temannya
c. Siswa tidak mengantuk
√
√
√
Hanya siswa yang rasa
ingin tahunya tinggi
memperhatikan.
2. Minat siswa terhadap pelajaran
a. Melaksanakan tugas dengan segera
b. Terlihat asyik mengerjakan tugas
√
√
Hanya siswa yang berada
pada barisan depan
memperhatikan
penjelasan guru.
3. Aktivitas siswa
a. Bertanya pada guru, saat kurang paham terhadap
materi pelajaran
b. Segera menjawab ketika ditanya oleh guru
c. Mencatat hal-hal yang penting saat ditanya
d. Menyimpulkan materi yang sudah disampaikan
√
√
√
√
Beberapa siswa yang
sungguh-sungguh
belajar.
4. Semangat belajar
a. Masuk ruangan dengan segera
b. Terlihat antusias mengikuti pelajaran
c. Seperti lupa waktu, jam pelajaran sudah habis,
masih terus mengerjakan tugas yang diberikan
d. Memanfaatkan sumber belajar seperti internet,
buku paket, dan sumber bacaan lainnya.
√
√
√
√
Ketua kelas harus
memanggil temannya
yang berada di kantin
untuk masuk kelas..
5. Suasana belajar menyenangkan
a. Setiap menyelesaikan tugas, siswa terlihat
gembira
b. Bekerjasama dalam diskusi dengan serius dan
asyik
√
√
Karena pembelajaran
masih bersifat
ekspositori, beberapa
siswa kurang tanggap
terhadap pelajaran.
6. Keadaan pembelajaran tertib
a. Jika ada yang ingin ditanyakan, siswa
mengacungkan tangan terlebih dahulu
b. Siswa menyelesaikan soal tepat waktu
c. Saling memberikan informasi dalam diskusi
√
√
√
Beberapa siswa saja yang
antusias dalam belajar.
Yang lainnya hanya
menunggu tugas yang
sudah dikerjakan
temannya.
7. Pelaksanaan pembelajaran lancar
a. Penggalan setiap indikator sesuai target waktu
b. Tidak terlihat ada kegiatan terhenti
c. Pelajaran selesai pada waktu yang ditentukan
d. Soal diselesaikan sesuai dengan hasil yang benar
√
√
√
√
Banyak siswa yang
merasa kurang paham
terhadap pembelajaran
akuntansi.
Keterangan :
Skor 4 : Jika lebih ≥ 75 % siswa memenuhi
Skor 3 : Jika 50% ≤ X < 75% siswa memenuhi
Skor 2 : jika 25 % ≤ X <50% siswa memenuhi
Skor 1 : Jika < 25 % siswa memenuhi
Lembar Observasi Kelas Eksperimen
Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran Akuntansi yang
Menggunakan Media Pembelajaran Monopoli
Hari/Tanggal : Kamis, 18 September 2014
Tempat/lokasi : SMA Negeri 4 Depok / XII IPS 2
Waktu : 13:00
No Objek yang diamati Skor
Keterangan 1 2 3 4
1. Perhatian siswa terhadap pembelajaran
a. Mempersiapkan alat tulis
b. Siswa tidak mengobrol dengan temannya
c. Siswa tidak mengantuk
√
√
√
Sebanyak 60% siswa
terlihat antusias terhadap
pembelajaran.
2. Minat siswa terhadap pelajaran
a. Melaksanakan tugas dengan segera
b. Terlihat asyik mengerjakan tugas
√
√
Masih ada beberapa
siswa yang merasa
bingung ketika
mengerjakan.
3. Aktivitas siswa
a. Bertanya pada guru, saat kurang paham terhadap
materi pelajaran
b. Segera menjawab ketika ditanya oleh guru
c. Mencatat hal-hal yang penting saat ditanya
d. Menyimpulkan materi yang sudah disampaikan
√
√
√
√
Aktivitas siswa dalam
pembelajaran sebanyak
80%.
4. Semangat belajar
a. Masuk ruangan dengan segera
b. Terlihat antusias mengikuti pelajaran
c. Seperti lupa waktu, jam pelajaran sudah habis,
masih terus mengerjakan tugas yang diberikan
d. Memanfaatkan sumber belajar seperti internet,
buku paket, dan sumber bacaan lainnya.
√
√
√
√
Sebanyak 65% siswa
semangat dalam
mengikuti pembelajaran.
5. Suasana belajar menyenangkan
a. Setiap menyelesaikan tugas, siswa terlihat
gembira
b. Bekerjasama dalam diskusi dengan serius dan
√
√
35% siswa masih merasa
kebingungan ketika
bermain monopoli.
asyik
6. Keadaan pembelajaran tertib
a. Jika ada yang ingin ditanyakan, siswa
mengacungkan tangan terlebih dahulu
b. Siswa menyelesaikan soal tepat waktu
c. Saling memberikan informasi dalam diskusi
√
√
√
Suasana pembelajaran
masih kurang kondusif.
Karena siswa bingung
dalam mengerjakan soal.
7. Pelaksanaan pembelajaran lancar
a. Penggalan setiap indikator sesuai target waktu
b. Tidak terlihat ada kegiatan terhenti
c. Pelajaran selesai pada waktu yang ditentukan
d. Soal diselesaikan sesuai dengan hasil yang benar
√
√
√
√
80% siswa menjawab
soal dalam permainan
dengan benar.
Keterangan :
Skor 4 : Jika lebih ≥ 75 % siswa memenuhi
Skor 3 : Jika 50% ≤ X < 75% siswa memenuhi
Skor 2 : jika 25 % ≤ X <50% siswa memenuhi
Skor 1 : Jika < 25 % siswa memenuhi
Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran Akuntansi yang
Menggunakan Media Pembelajaran Monopoli
Hari/Tanggal : Kamis, 25 September 2014
Tempat/lokasi : SMA Negeri 4 Depok / XII IPS 2
Waktu : 13:00
No Objek yang diamati Skor
Keterangan 1 2 3 4
1. Perhatian siswa terhadap pembelajaran
a. Mempersiapkan alat tulis
b. Siswa tidak mengobrol dengan temannya
c. Siswa tidak mengantuk
√
√
√
Perhatian siswa
meningkat menjadi 95%
2. Minat siswa terhadap pelajaran
a. Melaksanakan tugas dengan segera
b. Terlihat asyik mengerjakan tugas
√
√
Minat siswa dalam
pembelajaran meningkat
menjadi 100%.
3. Aktivitas siswa
a. Bertanya pada guru, saat kurang paham terhadap
materi pelajaran
b. Segera menjawab ketika ditanya oleh guru
c. Mencatat hal-hal yang penting saat ditanya
d. Menyimpulkan materi yang sudah disampaikan
√
√
√
√
Aktivitas siswa dalam
pembelajaran sebanyak
80%.
4. Semangat belajar
a. Masuk ruangan dengan segera
b. Terlihat antusias mengikuti pelajaran
c. Seperti lupa waktu, jam pelajaran sudah habis,
masih terus mengerjakan tugas yang diberikan
d. Memanfaatkan sumber belajar seperti internet,
buku paket, dan sumber bacaan lainnya.
√
√
√
√
Semangat belajar siswa
menjadi 98%. Karena
siswa sudah mengetahui
pembelajaran yang akan
dilaksanakan
menggunakan media
monopoli, adanya
kesadaran dalam diri
siswa untuk belajar.
5. Suasana belajar menyenangkan
a. Setiap menyelesaikan tugas, siswa terlihat
gembira
b. Bekerjasama dalam diskusi dengan serius dan
asyik
√
√
Seluruh siswa sudah
memahami cara bermain
monopoli, sehingga
pembelajaran berjalan
dengan lancar.
6. Keadaan pembelajaran tertib
Masih ada siswa yang
a. Jika ada yang ingin ditanyakan, siswa
mengacungkan tangan terlebih dahulu
b. Siswa menyelesaikan soal tepat waktu
c. Saling memberikan informasi dalam diskusi
√
√
√
kurang percaya diri
dalam mengerjakan
tugasnya.
7. Pelaksanaan pembelajaran lancar
a. Penggalan setiap indikator sesuai target waktu
b. Tidak terlihat ada kegiatan terhenti
c. Pelajaran selesai pada waktu yang ditentukan
d. Soal diselesaikan sesuai dengan hasil yang benar
√
√
√
√
Pembelajaran di kelas
melebihi waktu yang
telah ditentukan oleh
sekolah.
Keterangan :
Skor 4 : Jika lebih ≥ 75 % siswa memenuhi
Skor 3 : Jika 50% ≤ X < 75% siswa memenuhi
Skor 2 : jika 25 % ≤ X <50% siswa memenuhi
Skor 1 : Jika < 25 % siswa memenuhi
Lampiran 25
Lembar Observasi Kelas Kontrol
Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran Akuntansi yang
Menggunakan Media Pembelajaran Kartu
Hari/Tanggal : Kamis, 18 September 2014
Tempat/lokasi : SMA Negeri 4 Depok / XII IPS 2
Waktu : 10:00
No Objek yang diamati Skor
Keterangan 1 2 3 4
1. Perhatian siswa terhadap pembelajaran
a. Mempersiapkan alat tulis
b. Siswa tidak mengobrol dengan temannya
c. Siswa tidak mengantuk
√
√
√
Masih ada beberapa
siswa yang mengobrol
ketika diskusi.
2. Minat siswa terhadap pelajaran
a. Melaksanakan tugas dengan segera
b. Terlihat asyik mengerjakan tugas
√
√
65% siswa yang minat
terhadap pembelajaran.
3. Aktivitas siswa
a. Bertanya pada guru, saat kurang paham terhadap
materi pelajaran
b. Segera menjawab ketika ditanya oleh guru
c. Mencatat hal-hal yang penting saat ditanya
d. Menyimpulkan materi yang sudah disampaikan
√
√
√
√
Hanya beberapa siswa
yang mencatat hal-hal
yang penting.
4. Semangat belajar
a. Masuk ruangan dengan segera
b. Terlihat antusias mengikuti pelajaran
c. Seperti lupa waktu, jam pelajaran sudah habis,
masih terus mengerjakan tugas yang diberikan
d. Memanfaatkan sumber belajar seperti internet,
buku paket, dan sumber bacaan lainnya.
√
√
√
√
Masih ada siswa yang
telat masuk kelas. Dan
menginginkan
pembelajaran cepat
berakhir.
5. Suasana belajar menyenangkan
a. Setiap menyelesaikan tugas, siswa terlihat
gembira
b. Bekerjasama dalam diskusi dengan serius dan
√
√
Masih ada siswa yang
mengandalkan temannya
dalam menjawab soal.
asyik
6. Keadaan pembelajaran tertib
a. Jika ada yang ingin ditanyakan, siswa
mengacungkan tangan terlebih dahulu
b. Siswa menyelesaikan soal tepat waktu
c. Saling memberikan informasi dalam diskusi
√
√
√
Saat diskusi masih ada
beberapa siswa yang
sibuk dengan obrolannya
sendiri.
7. Pelaksanaan pembelajaran lancar
a. Penggalan setiap indikator sesuai target waktu
b. Tidak terlihat ada kegiatan terhenti
c. Pelajaran selesai pada waktu yang ditentukan
d. Soal diselesaikan sesuai dengan hasil yang benar
√
√
√
√
Masih ada beberapa
siswa yang melihat tugas
dari temannya.
Keterangan :
Skor 4 : Jika lebih ≥ 75 % siswa memenuhi
Skor 3 : Jika 50% ≤ X < 75% siswa memenuhi
Skor 2 : jika 25 % ≤ X <50% siswa memenuhi
Skor 1 : Jika < 25 % siswa memenuhi
Lembar Pengamatan Proses Pembelajaran Akuntansi yang
Menggunakan Media Pembelajaran Monopoli
Hari/Tanggal : Kamis, 25 September 2014
Tempat/lokasi : SMA Negeri 4 Depok / XII IPS 2
Waktu : 10:00
No Objek yang diamati Skor
Keterangan 1 2 3 4
1. Perhatian siswa terhadap pembelajaran
a. Mempersiapkan alat tulis
b. Siswa tidak mengobrol dengan temannya
c. Siswa tidak mengantuk
√
√
√
75% siswa perhatian
terhadap pembelajaran.
2. Minat siswa terhadap pelajaran
c. Melaksanakan tugas dengan segera
d. Terlihat asyik mengerjakan tugas
√
√
Minat siswa dalam
pembelajaran meningkat
menjadi 80% namun,
masih ada siswa yang
mengandalkan temannya.
3. Aktivitas siswa
e. Bertanya pada guru, saat kurang paham terhadap
materi pelajaran
f. Segera menjawab ketika ditanya oleh guru
g. Mencatat hal-hal yang penting saat ditanya
h. Menyimpulkan materi yang sudah disampaikan
√
√
√
√
Sebanyak 10% siswa
masih terlihat pasif. Hal
ini terlihat ketika ditanya
guru, siswa hanya diam
dan buku catatannya
masih kosong.
4. Semangat belajar
e. Masuk ruangan dengan segera
f. Terlihat antusias mengikuti pelajaran
g. Seperti lupa waktu, jam pelajaran sudah habis,
masih terus mengerjakan tugas yang diberikan
h. Memanfaatkan sumber belajar seperti internet,
buku paket, dan sumber bacaan lainnya.
√
√
√
√
25% siswa masih harus
dipaksa untuk masuk
kelas mengikuti
pembelajaran.
5. Suasana belajar menyenangkan
c. Setiap menyelesaikan tugas, siswa terlihat
gembira
d. Bekerjasama dalam diskusi dengan serius dan
asyik
√
√
5% siswa masih asik
terhadap ksibukannya
sendiri.
6. Keadaan pembelajaran tertib
Keadaan pembelajaran
d. Jika ada yang ingin ditanyakan, siswa
mengacungkan tangan terlebih dahulu
e. Siswa menyelesaikan soal tepat waktu
f. Saling memberikan informasi dalam diskusi
√
√
√
tertib.
7. Pelaksanaan pembelajaran lancar
a. Penggalan setiap indikator sesuai target waktu
b. Tidak terlihat ada kegiatan terhenti
c. Pelajaran selesai pada waktu yang ditentukan
d. Soal diselesaikan sesuai dengan hasil yang benar
√
√
√
√
Masih ada 5% siswa
yang mengerjakan soal
kurang tepat.
Keterangan :
Skor 4 : Jika lebih ≥ 75 % siswa memenuhi
Skor 3 : Jika 50% ≤ X < 75% siswa memenuhi
Skor 2 : jika 25 % ≤ X <50% siswa memenuhi
Skor 1 : Jika < 25 % siswa memenuhi
Satu Paket Permainan Monopoli
Toko A Toko B Toko C
Total 10 unit X Rp 50.000,00 : Rp 500.000,00
Harga Pokok Penjualan @ : Rp 50.000,00
Harga Jual @ : Rp 60.000,00
Total 10 unit X Rp 50.000,00 : Rp 500.000,00
Harga Pokok Penjualan @ : Rp 50.000,00
Harga Jual @ : Rp 60.000,00
Total 10 unit X Rp 55.000,00 : Rp 550.000,00
Harga Pokok Penjualan @ : Rp 55.000,00
Harga Jual @ : Rp 65.000,00
Toko D Toko E Toko F
Total 10 unit X Rp 55.000,00 : Rp 550.000,00
Harga Pokok Penjualan @ : Rp 55.000,00
Harga Jual @ : Rp 65.000,00
Total 10 unit X Rp 60.000,00 : Rp 600.000,00
Harga Pokok Penjualan @ : Rp 60.000,00
Harga Jual @ : Rp 75.000,00
Total 10 unit X Rp 65.000,00 : Rp 650.000,00
Harga Pokok Penjualan @ : Rp 65.000,00
Harga Jual @ : Rp 80.000,00
Barang Dagang Toko A Barang Dagang Toko A Barang Dagang Toko A
2 Unit x Rp 60.000,00 = Rp 120.000,00
2 Unit x Rp 60.000,00 = Rp 120.000,00
2 Unit x Rp 60.000,00 = Rp 120.000,00
Syarat 2/10, n/30
Barang Dagang Toko A Barang Dagang Toko A Barang Dagang Toko A
2 Unit x Rp 60.000,00 = Rp 120.000,00
2 Unit x Rp 60.000,00 = Rp 120.000,00
2 Unit x Rp 60.000,00 = Rp 120.000,00
Syarat 2/10, EOM
Barang Dagang Toko B Barang Dagang Toko B Barang Dagang Toko B
2 Unit x Rp 60.000,00 = Rp 120.000,00 2 Unit x Rp 60.000,00 = Rp 120.000,00 2 Unit x Rp 60.000,00 = Rp 120.000,00
Syarat 2/10, n/30
Barang Dagang Toko B Barang Dagang Toko B Barang Dagang Toko B
2 Unit x Rp 60.000,00 = Rp 120.000,00
2 Unit x Rp 60.000,00 = Rp 120.000,00
2 Unit x Rp 60.000,00 = Rp 120.000,00
Syarat 2/10, EOM
Barang Dagang Toko C Barang Dagang Toko C Barang Dagang Toko C
2 Unit x Rp 65.000,00 = Rp 130.000,00
2 Unit x Rp 65.000,00 = Rp 130.000,00
2 Unit x Rp 65.000,00 = Rp 130.000,00
Syarat 2/10, n/30
Barang Dagang Toko C Barang Dagang Toko C Barang Dagang Toko C
2 Unit x Rp 65.000,00 = Rp 130.000,00
2 Unit x Rp 65.000,00 = Rp 130.000,00
2 Unit x Rp 65.000,00 = Rp 130.000,00
Syarat 2/10, EOM
Barang Dagang Toko D Barang Dagang Toko D Barang Dagang Toko D
2 Unit x Rp 65.000,00 = Rp 130.000,00
2 Unit x Rp 65.000,00 = Rp 130.000,00
2 Unit x Rp 65.000,00 = Rp 130.000,00
Syarat 2/10, n/30
Barang Dagang Toko D Barang Dagang Toko D Barang Dagang Toko D
2 Unit x Rp 65.000,00 = Rp 130.000,00
2 Unit x Rp 65.000,00 = Rp 130.000,00
2 Unit x Rp 65.000,00 = Rp 130.000,00
Syarat 2/10, EOM
Barang Dagang Toko E Barang Dagang Toko E Barang Dagang Toko E
2 Unit x Rp 75.000,00 = Rp 150.000,00
2 Unit x Rp 75.000,00 = Rp 150.000,00
2 Unit x Rp 75.000,00 = Rp 150.000,00
Syarat 2/10, n/30
Barang Dagang Toko E Barang Dagang Toko E Barang Dagang Toko E
2 Unit x Rp 75.000,00 = Rp 150.000,00
2 Unit x Rp 75.000,00 = Rp 150.000,00
2 Unit x Rp 75.000,00 = Rp 150.000,00
Syarat 2/10, EOM
Barang Dagang Toko F Barang Dagang Toko F Barang Dagang Toko F
2 Unit x Rp 80.000,00 = Rp 160.000,00
2 Unit x Rp 80.000,00 = Rp 160.000,00
2 Unit x Rp 80.000,00 = Rp 160.000,00
Syarat 2/10, n/30
Barang Dagang Toko F Barang Dagang Toko F Barang Dagang Toko F
2 Unit x Rp 80.000,00 = Rp 160.000,00
2 Unit x Rp 80.000,00 = Rp 160.000,00
2 Unit x Rp 80.000,00 = Rp 160.000,00
Syarat 2/10, EOM
Barang Dagang Barang Dagang Barang Dagang
2 Unit x Rp 50.000,00 = Rp 100.000,00
Syarat 2/10, n/30
2 Unit x Rp 50.000,00 = Rp 100.000,00
2 Unit x Rp 50.000,00 = Rp 100.000,00
Syarat 2/10, EOM
Barang Dagang Barang Dagang Barang Dagang
2 Unit x Rp 55.000,00 = Rp 110.000,00
2 Unit x Rp 55.000,00 = Rp 110.000,00
2 Unit x Rp 55.000,00 = Rp 110.000,00
Kejutan Kejutan Kejutan
Majulah ke kolom “Dag Dig Dug Deer”
terdekat
Selamat!!!
Anda mendapat Voucher Barang Dagang
Selamat!!!
Anda mendapat Voucher Perlengkapan
Kejutan Kejutan Kejutan
Istirahat 1 kali permainan dulu ya…
Sayang sekali, anda harus mundur 5
petak.
Selamat!!!
Anda mendapat Voucher Listrik
Kejutan Kejutan Kejutan
Karena kamu tidak membawa SIM saat
mengirim barang dagangan, maka kamu
dikenakan denda oleh POLISI sebesar
Rp 50.000,00.
Akui transaksi ini menjadi beban lain-
lain.
Selamat!!!
Anda mendapat Biaya transportasi
Selamat!!!
Anda mendapat Voucher Peralatan
Voucher Perlengkapan Voucher Barang Dagang Voucher Barang Dagang
Rp 100.000,00
Voucher Peralatan Voucher Listrik Voucher Biaya Transportasi
Dag Dig Dug Deer Dag Dig Dug Deer Dag Dig Dug Deer
Apa fungsi dari nama akun potongan
penjualan??
Jika anda menjawab benar, mendapatkan
uang Rp 5.000,00 Jika salah membayar Rp 10.000,00
Sebutkan nama akun yang ada pada
perusahaan dagang!! Min. 5
Jika anda menjawab benar, mendapatkan
uang Rp 10.000,00 Jika salah membayar Rp 15.000,00
Saldo normal akun pembelian berada di
sebelah…
Jika anda menjawab benar, mendapatkan
uang Rp 5.000,00
Jika salah membayar Rp 10.000,00
Dag Dig Dug Deer Dag Dig Dug Deer Dag Dig Dug Deer
Saldo normal akun perlengkapan berada
di sebelah…
Saldo normal akun piutang dagang
berada di sebelah…
Saldo normal akun Retur pembelian
berada di sebelah…
Rp 100.000,00 Rp 150.000,00
Rp 200.000,00
Rp 50.000,00
Rp 50.000,00
Jika anda menjawab benar, mendapatkan
uang Rp 5.000,00
Jika anda menjawab benar, mendapatkan
uang Rp 5.000,00
Jika salah membayar Rp 10.000,00
Jika anda menjawab benar, mendapatkan
uang Rp 5.000,00
Jika salah membayar Rp 10.000,00
Dag Dig Dug Deer Dag Dig Dug Deer Dag Dig Dug Deer
Jelaskan apa yang dimaksud dengan
syarat 2/10, EOM !!
Jika anda menjawab benar, mendapatkan
uang Rp 5.000,00
Jika salah membayar Rp 10.000,00
Jelaskan apa yang dimaksud dengan
syarat 2/10, n/30 !! Jika anda menjawab benar, mendapatkan
uang Rp 10.000,00
Jika salah membayar Rp 15.000,00
Siapakan yang membayar biaya angkut, jika
perusahaan menggunakan syarat penyerahan
FOB Shipping Point?
Jika anda menjawab benar, mendapatkan uang
Rp 5.000,00, Jika salah membayar Rp 10.000,00
Dag Dig Dug Deer Dag Dig Dug Deer Dag Dig Dug Deer
Apa yang dimaksud dengan syarat
penyerahan FOB Destination Point?
Jika anda menjawab benar, mendapatkan
uang Rp 10.000,00
Jika salah membayar Rp 15.000,00
Jelaskan apa yang dimaksud dengan
syarat 10/10, n/60 !!
Jika anda menjawab benar, mendapatkan
uang Rp 10.000,00
Jika salah membayar Rp 15.000,00
Apa fungsi dari nama akun pembelian??
Jika anda menjawab benar, mendapatkan
uang Rp 10.000,00
Jika salah membayar Rp 15.000,00
Dag Dig Dug Deer Dag Dig Dug Deer Dag Dig Dug Deer
Apa fungsi dari nama akun retur
penjualan??
Jika anda menjawab benar, mendapatkan
Apa fungsi dari nama akun biaya angkut
penjualan??
Jika anda menjawab benar, mendapatkan
Saldo normal akun retur penjualan
berada di sebelah…
Jika anda menjawab benar, mendapatkan
uang Rp 5.000,00
Jika salah membayar Rp 10.000,00
uang Rp 5.000,00
Jika salah membayar Rp 10.000,00
uang Rp 5.000,00
Jika salah membayar Rp 10.000,00
Dag Dig Dug Deer Dag Dig Dug Deer Dag Dig Dug Deer
Saldo normal akun potongan penjualan
berada di sebelah…
Jika anda menjawab benar, mendapatkan
uang Rp 5.000,00
Jika salah membayar Rp 10.000,00
Apa fungsi dari nama akun potongan
penjualan??
Jika anda menjawab benar, mendapatkan
uang Rp 5.000,00
Jika salah membayar Rp 10.000,00
Apa fungsi dari nama akun biaya angkut
pembelian??
Jika anda menjawab benar, mendapatkan
uang Rp 5.000,00
Jika salah membayar Rp 10.000,00
A. Perangkat permainan Monopoli
1. Alat-alat permainan, terdiri dari:
a. Sebuah papan permainan yang dilengkapi dengan 40 petak, yang
terdiri dari 6 toko, dan beberapa transaksi yang sering terjadi pada
perusahaan dagang. Seperti pembelian barang dagang, retur pembelian
dan penjualan, pembelian perlengkapan, dan peralatan, pembayaran
beban-beban, serta petak Dag Dig Dug Deer dan petak Kejutan.
b. Bidak-bidak yang mewakili permainan yaitu orang-orangan.
c. Satu buah batu dadu.
d. Uang-uangan.
e. Lembar soal dan jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap
transaksi yang terjadi atau dilakukan peserta.
f. Kartu Dag Dig Dug Deer yang berisi pertanyaan-pertanyaan teori dan
kartu Kejutan yang berisi hadiah yang didapatkan oleh pemain jika
beruntung.
g. Kartu hak milik barang dagangan yang dibeli sesuai toko yang
ditempati, vocher hadiah.
2. Peserta permainan, terdiri dari:
a. Pejabat bank sekaligus menjadi Supplier barang dagang.
Pejabat bank dan supplier barang dagang, dipilih khusus dengan
kriteria pandai dan mengarahkan pemain jika terjadi kesalahan.
Kewajiban dari pejabat bank adalah membagi-bagi modal kepada
setiap pemain, membayar hadiah-hadiah yang didapatkan oleh pemain,
meminjamkan uang kepada pemain. Sedangkan tugas supplier barang
adalah menerima pembayaran barang dagangan dan memberikan
barang dagangan yang dibeli oleh pemain.
b. Pemain:
Pemain terdiri dari 4-5 orang dengan masing-masing memegang uang
dan buku jurnal sebagai alat untuk alat tukar dan mencatat setiap
transaksi keuangan. Transaksi yang terjadi biasanya antara lain,
membeli barang dagang pada salah satu toko, menjual barang
dagangan, mengembalikan atau menerima barang yang telah dijual
atau dibeli karena tidak sesuai pesanan, membayar listrik, membayar
gaji.
B. Petunjuk teknis permainan
1. Persiapan:
Papan permainan monopoli diletakkan di atas meja yang cukup besar.
Kartu Dag Dig Dug Deer dan kartu Kejutan diletakkan terbalik didalam
petak yang telah tersedia. Tiap pemain pada permulaan diberikan uang
sebagai investasi modal sebesar Rp 1.300.000,00 yang terdiri dari 7 lembar
uang Rp 100.000,00, 9 lembar uang Rp 50.000,00, 5 lembar uang Rp
20.000,00, 3 lembar uang Rp 10.000,00, 2 lembar uang Rp 5.000,00, 4
lembar uang Rp 2.000,00, dan 2 lembar uang Rp 1.000,00. Dan langsung
dicatat pada lembar soal dan jawaban yang disediakan. Penentuan tanggal
dan bulan sesuai kesepakatan kelompok.
Segala kartu barang dagangan dan vocher hadiah diserahkan kepada
pejabat bank yang sekaligus menjadi supplier barang dagang.
2. Permulaan:
Pemain membuang dadu secara bergiliran, angka yang terbanyak berhak
memilih toko yang terdapat pada petak dan membeli barang dagangan toko
tersebut. Toko yang dipilih adalah tempat pemain menjual barang
dagangan. Selain itu, pemain yang membuang dadu terbanyak berhak main
terlebih dahulu. Permainan dimulai dari petak Start. Setelah itu orang-
orangan pemain dijalankan bergiliran sesuai dengan angka dadu ke petak
menurut arah panah jarum jam.
3. Pelaksanaan:
a. Jika dadu menunjukkan nilai yang sama, pemain dapat terus berjalan,
akan tetapi pada lemparan ketiga jika angka dadu tetap menunjukkan
angka yang sama, maka pemain harus segera masuk petak Dag Dig Dug
Deer terdekat.
b. Pemain baru bisa berjalan (melempar dadu), setelah aktivitas pencatatan
keuangan pemain sebelumnya selesai dilakukan.
c. Tiap pemain setelah melalui Start diberi hadiah Rp 40.000,00 oleh
bank.
d. Jika pemain berhenti diatas toko yang belum dimiliki orang lain,
(dengan melempar dadu maupun dengan paksaan kartu Kejutan dan
Dag Dig Dug Deer) pemain tersebut berhak membeli barang dagangan
pada toko tersebut dan menjadi toko tersebut sebagai tempat menjual
barang.
e. Barang dagangan yang dibeli dari Supplier harus sesuai dengan
ketentuan yang ada pada petak. Pembelian barang dagang pada toko
yang ingin digunakan untuk tempat menjual barang dagangan sebanyak
10 unit.
f. Bila pemain berhenti di atas toko yang sudah dimiliki pemain lain,
dengan perantara dadu maupun karena diharuskan oleh kartu Kejutan
dan Dag Dig Dug Deer, pemilik toko menjual barang dagangan kepada
pemain tersebut minimal sebanyak 2 unit.
g. Jika pemain berhenti di petak Kejutan dan Dag Dig Dug Deer, pemain
mengambil kartu yang teratas, setelah mentaati petunjuk-petunjuk
didalamnya, kartu ini dikembalikan di bawah tumpukkan sendiri.
h. Jika pemain berhenti pada petak bayar listrik, biaya angkut pembelian
atau penjualan, beban gaji, dan beban sewa, pemain dikenakan biaya
sebesar nilai yang tertera di petak.
i. Jika pemain berhenti pada petak pembelian barang dagang, peralatan,
dan perlengkapan, pemain langsung melakukan transaksi tersebut.
j. Waktu pelaksanaan permainan adalah 1 jam 30 menit.
4. Penilaian Hasil Permainan
Pemain yang dinyatakan menang adalah pemain yang memiliki kekayaan
tertinggi, juga mampu melaporkan catatan buku jurnal dengan benar.
Foto-foto Pada Saat Penelitian
Pada Kelas Kontrol
Guru Memberikan Pengarahan Tata Cara Penggunaan Media Kartu
Suasana Pembelajaran Menggunakan Media Kartu
Pada Kelas Eksperimen
Pembagian Kelompok Guru Memberikan Langkah-langkah
Penggunaan Media Monopoli
Suasana Pembelajaran Menggunakan Media Monopoli
Rasa Senang Ketika Salah Satu Pemain Mendapatkan Hadiah
PROFIL SMA NEGERI 4 DEPOK
A. Sejarah Singkat Sekolah/Madrasah
SMAN 4 Depok muncul di tengah perumahan Pondok Sukatani Permai pada
tahun 1993 untuk memenuhi kebutuhan sekolah para lulusan pendidikan
menengah pertama di Depok yang dahulu masih dalam wlayah Kabupaten Bogor.
Kehadiran sekolah ini sudah lama dinanti masyarakat untuk menjawab kehausan
akan kehadiran sebuah lembaga pendidikan yang kuat untuk membentuk
masyarakat madani yang mandiri, penuh inovasi menghadapi perkembangan
zaman yang sangat cepat.
Guna meraih cita-cita dan harapan yang tinggi, segenap Civitas Akademika
SMAN 4 Depok memiliki visi “Mewujudkan Sekolah Model pada Tahun 2014”.
Untuk mewujudkan visi tersebut kami mengemban misi sebagai berikut:
Menjadikan sekolah yang berstandar nasional; Menciptakan pembelajaran yang
aktif, kreatif, inovatif dan menyenangkan; Memberikan pelayanan pendidikan
yang prima; Menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam proses pelayanan
pendidikan; Meningkatkan budaya disiplin dan bersih lingkungan yang
berlandaskan iman dan taqwa; Mengembangkan ekstrakurikuler menjadi suatu
wadah yang dapat meningkatkan kreativtas siswa; Meningkatkan sarana dan
prasarana sekolah dalam mengembangkan kualitas pembelajaran; Meningkatkan
sarana dan prasarana sekolah dalam mengembangkan kualitas pembelajaran;
Meningkatkan kerjasama dengan steakholder pendidikan.
Identitas, Georafis, dan Sarana Prasarana
Nama Madrasah : SMA Negeri 4 Depok
Alamat Madrasah : Jl. Jeruk Raya No. 1, Pondok Sukatani
Permai, Kecamatan Tapos-Depok
No. Telepon : (021) 8743464
Fax. : (021) 87743053
Kelurahan : Sukatani
Kecamatan : Tapos
Kotamadya : Depok
Provinsi : Jawa Barat
Kode Pos : 16454
Nama Kepala Madrasah : Dra. Hj. R. LaksmiGantini, M.Si.
Status Madrasah : Negeri
Akreditasi Madrasah : A
Keadaan Gedung : Permanen
Nomor Statistik Sekolah (NSS) : 30102521010
Tahun Didirikan/Dibangun : 1992/1993
Tahun Beroperasi : 1993/1994
Status Tanah : Sertifikat
Luas Tanah : 9225 M2
Luas Bangunan : 4200 M2
B. Visi, Misi dan Tujuan
Visi SMA Negeri 4 Depok Jakarta
Mewujudkan sekolah model pada tahun 2014.
Misi SMA Negeri 4 Depok
1. Menjadikan sekolah yang berstandar nasional;
2. Menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif dan
menyenangkan; Memberikan pelayanan pendidikan yang prima;
3. Menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam proses pelayanan
pendidikan;
4. Meningkatkan budaya disiplin dan bersih lingkungan yang berlandaskan
iman dan taqwa;
5. Mengembangkan ekstrakurikuler menjadi suatu wadah yang dapat
meningkatkan kreativtas siswa;
6. Meningkatka sarana dan prasarana sekolah dalam mengembangkan
kualitas pembelajaran;
7. Meningkatkan sarana dan prasarana sekolah dalam mengembangkan
kualitas pembelajaran;
8. Meningkatkan kerjasama dengan steakholder pendidikan.
C. Guru dan Tenaga Kependidikan
Jumlah seluruh personal madrasah sebanyak 66 orang, terdiri atas 56 guru, 18
orang karyawan tata usaha, 1 orang laboran, dan 1 orang pustakawan.
Data Status Pendidik (Guru) SMA Negeri 4 Depok
No Nama J/K Jabatan Mata Pelajaran Ket
1 Dra. Hj. R. Laksmi Gantini,
M.Si P
Kepala
Madrasah
2 Dra. Komariah P Wakabid.
Kurikulum Matematika
3 Dra. Rina Muktiningsih P Wakabid.
Kesiswaan Sejarah
4 Dra. Effi Damayanti P Wakabid.
Humas Ekonomi
5. Suryanta, S.Sos, S.Pd L WakabidSarp
ras Ekonomi
5 Dra. DewiPuspitasari P Guru Mapel Biologi
6 Drs. Sihol Pardamean L Guru Mapel Sejarah
7 K. Lamere, S.Pd, M.M L Guru Mapel Ekonomi
8 Dra. Swarna Budi Wahyuni P Guru Mapel B. Inggris
9 Drs. DeniSuprayogi, M.Ak L Guru Mapel Penjasorkes
10 Dra. DwiBudiastuti, M.Pd P Guru Mapel Matematika
11 Drs. Mohammad Hatta L Guru Mapel Geografi
12 Dra. Lucia Indah Kusmajani P Guru Mapel Fisika
13 Suryanta, S.Sos, S.Pd L Guru Mapel Ekonomi
14 Nurbayinah, S.Pd P Guru Mapel Matematika
15 Drs. PepenSupena L Guru Mapel Biologi
16 Dra. Arlina P Guru Mapel PAI
17 Drs. MawardiZuhri L Guru Mapel Geografi
18 Riduan, S.Pd L Guru Mapel Kimia
19 Elis Mayani, S.Pd P Guru Mapel Biologi
No Nama J/K Jabatan Mata Pelajaran Ket
20 Dra. RaraNurindahSetyawati P Guru Mapel BK
21 Dra. NajahFitriani P Guru Mapel Matematika
22 Ida Martuty P Guru Mapel Fisika
23 Drs. JajangKurnaedi, M.Pd L Guru Mapel BK
24 Nia Lisnawati, M.Pd P Guru Mapel Kimia
25 Caroline Mindo Katharina
Sibuea, S.Pd P Guru Mapel Biologi
26 Nuraeni, S.Pd P Guru Mapel Matematika
27 Ferry Listyanto, S.Pd L Guru Mapel Fisika
28 Sam’ari, S.Pd L Guru Mapel Penjasorkes
29 RukmansyahTirtakusumah,
S.Pd L Guru Mapel Kimia
30 Rr. Anna Retna Murniati, S.Pd P Guru Mapel BK
31 Jubianto, S.Th, M.Pd.K L Guru Mapel Pend Kristen
32 Riza Pertiwi, S.Pd P Guru Mapel PKN
33 Iryanah, S.Pd P Guru Mapel B.Inggris
34 Dra. Indri Diana Nufus P Guru Mapel Bhs. Inggris
35 Rusmili Megawati, S.E P Guru Mapel Ekonomi
36 Karolina Elnusantari Syarifah,
S.Pd P Guru Mapel B. Indonesia
37 Sri Handayani, S.Pd P Guru Mapel PKN
38 Sri Tina, S.Pd P Guru Mapel B. Indonesia
39 Budi Hartono, S.Pd L Guru Mapel B. Indonesia
40 Dra. EndangMurtini, M. Pd P Guru Mapel B. Indonesia
41 Ida Fitriatin, S.Pd P Guru Mapel Sejarah
42 Juliwardi, M.Pd L Guru Mapel Matematika
43 Lely Ersastri, S.Pd, M.Pd P Guru Mapel Manajemen
Pendidikan
44 Fitri Windarti, S.Sos P Guru Mapel Sosiologi
No Nama J/K Jabatan Mata Pelajaran Ket
45 Jeniva Nilna, S.Kom P Guru Mapel TIK
46 Luki Triawan, S.Pd L Guru Mapel Bahasa Daerah
47 Akhmad Yani L Guru Mapel Seni
48 Dwi Purwanti, S.Sos P Guru Mapel Sosiologi
49 Ahmad Mulyadi, S.Kom L Guru Mapel TIK
50 Yana Pardiana, S.Pd L Guru Mapel Bahasa Inggris
51 Alfred Nenohay, S.Th L Guru Mapel Seni
52 Tasri, S.Pd P Guru Mapel B. Indonesia
53 Raden Sumarna, S.Ag L Guru Mapel PAI
54 Lasnita Yuliati, S.Kom P Guru Mapel TIK
55 Lia Atikawati, S.Pd P Guru Mapel B. Jerman
56 Idihatun Adha Amalia M, S.Pd P Guru Mapel B. Jerman
Data Tenaga Kependidikan SMA Negeri 4 Depok
No Nama J/K Jabatan Ket
1 Dra. Djuslin Rampu P Kepala Urusan Tata Usaha
2 Sanuari Simatupang P Bendahara Gaji
3 Mariyam P Laboran IPA
4 Raudha, S.E P Adm. Kurikulum
5
Dra. Nur Laily
Hidayati P Adm. Sarana Prasarana
6 Wiwik Triviana P Pustakawan
7 Wangky L Pekarya
8 Karto L Keamanan
9 Wahyudi L Pekarya
10 Sarmi P Adm. Kesiswaan
11 Indri Respati P Adm. Persuratan dan Kearsipan
12 Sriyamti P Adm. Kepegawaian
13 AgusPurbadi L Adm. Umum
14 Muhammad Ali Lubis L Keamanan
15 Turiyatno L Pekarya
16 Iqbal L Pekarya
17 Bonomo L Pekarya
18 Supriyatna L Kemanan
tembar ?engesahan Uji Referensi
No Buku Refereusi HaIParaf
Pembimbins
BAB I PENDAIITJLUAI{
IAdrar Arsyad, Media Pembelajararz, ( Jakarta: PT Raja
Crafindo Persada. 2Ol1)2 l,-
2
Direktoral Jendeml Pendidikan Islam Departemen Agama
Rl , Undang-Undang dan Peraluran Pemerintsh N tentang
Pendidikan, (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
Departemen Agama RI, 2006), Bab I Ketentuan Umum,
Pasal 3
8 ilaJ
l"atief "Ah, Pengajarsn Guru Masik trdembosankcn!",
20 I 4 - {htto ://nasional.kompas. com).1 lL
4Moh. Sholeh Hamid, Metode Edutainment, (Yogyakarta:
Diva Press- ZOIZ\t2 lL
5Oemar Hamalik, Kurikulum dan Pembelojorcn, (Jakarta:
Bumi Aksara. 2008)-) {l-
6Soemarso, Akuntansi Suotu Pengantar, $akarta: Salemba
Emoat- 2004)]'
/]-
7
-lYina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Bertxientas i Standar
Proses Pendidikan, (Bandung Kencana henada Media"
2011)
2l
IWinwin 'Ladianti, Teori Akuntansi: Sunta Pengantar,
{Jakarta: Kencana 200nI
,L
9Yrdha Kunriawarq Sman Game.s for Kids, $al<a*: Wdr5nr
Media- 20S7)t n-
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
I
Aina Mul1.ana, Pengertian Hasil Belajar dan FaHar,2Ol4,
{ht@://ainamulyaaa.blogspot.coul20 1 2181 lpengertian-hasil-
belaiar-dan-faktorhknl)
3
IL
2Agus N. Cahyo, Gudang Perwainan Kreatd Khusus Assh
Otak Kiri Anak^ {Yasyakarta: FlahBooks. 201I)144,145
/1
ll*J
Agus Suprijono, Cooperative Learning, {Yogyakarta:
Pustaka Bel ziar; 20$9\- CeL I2
/lI
l/L/'
4 Arief S. Sadiman, Media Petdidikan Pengertian,
P engembangan, dan F emanfaatannya, (Jakarta: Pustekkom
Dkbud dan PT Raia Grafmdo Persada.2SlO). Cet. XIY
6,7
n,5
Asep Jihad dan Abdul Flaris, Evaluasi Pembelajaran,
{Yoeyakarta: Multi Pressindo, 2010}, C,et. Ig2,15 fi"
6Adrar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.2O0$. Cet. V2,3 {L
7Charles T, Horngren dan Waltsr T. Horrison fu, Akurrtansi,
{Jakarta: Erlansea. 2OO7\ Cet. tr
4 {L
8
Dodo Suwanda, Model Pembelajran Monopoly Pakem,
20t4,
([email protected]/200810311 Olmodel -pemb
elaiaran-monopolv-pakemA
I fi.
9
Dyah Rahqy.u Widiarni, Keberhasilan Belajar Mengajar,
?914,
(htS/lakta40S.wordpress .caml }fifr8 / I O/3 O/keberhasilan-bel
aiar-rnensaiari)
4 n-10
Iva Rifa, Koleksi Games Edakattf di Dalam dan di hnrSekolah. {^Yosyakarta: Flaslr Book" WIZ}
94 {L11
M. Basyiruddin Usman, Media Per$elajaran, (Jakarta:
Cioutat Pers. 2002). Cst. It9 1l-
t2Moch. Noviadi, Modul Pembelajaran IP& Oakarta: UIN
Svarif lfidavatullah. 2002)23 {L
l3"Monopoli{Perntainnn)", 2014,
&tt$://id.wikiBedia.ordwikiA4onspoli "/"28sermai*adlo29)I {L
t4Nana Sudjana, Penilaian l{asil Belqiar Mergajar,
(Banduns: PT Reuraia Rosftlakarva,2010, Cet. XV3,23,3t {L
l5Purwaato, Evaluasi Hasil Belajar, {Yqgrakarta: Pustaka
Pelaiar.20lt). Cet. flIM k
16
Roanita Dewi Yrmiarti dan Herry Syaerul Homan,
Pengaruh Medin Monopoly Game fshsdop
Tingkat Ahivitas Belajar dan KaraWer Jujur (Studi
Elrsperimen Mata Pelajnran Akuntovtsi Kompetensi Dcsar
Mencatat Tronsaksi ke Dalom Jurnal Umum Pada Peserta
Didik Kelas X SMAK I BPK PENABUR Buruluns), 2013
268nlk
17Rudianto, Pengontar Akuntansi, (Jakarfa: Erlangga, 2O08) 4 r*
l8Rrsman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer,
{Bandunc; Alfabeta. 201 3}. Cet. III123,124 fi-
19Slameto, Belojm don Faktor-Faktor yong Mempengaruhi,
{Jakarta: Rineka CiDta. 20l0l2 b
20Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zaid, Strutegi Belajar
Iv{ensaior.{Jakarta: PT Rineka Cipta. 2000. Cet. III138 (j,
2l
S1aiful Sagala, Konsep dan Malcna Pembelajaran Untuk
Membantu lulemecohkon lvlasalah Probler*atilm Belajor
dan Menpar'ar- {tsaadans: CYALFABETA 200fi. Cet.IY
13 fi.-22
Winamo, &k., Tbknik Evaluasi Multimedia Pembelajcran,
{Cenius PrimaMedia 2009) Cet- I2.4 k
23
Wina Sanjaya, Perencanaan dan fusain Sistem
Pembelajaran, flakarta: Kencana Prenada Media Group,
2fi12],,Cet.Y
204 fi-24
Wina Sanjaya, S*ategi Pembelajaran Berorietiasi Standar
Proses Pendidiksn, @andung: Kencana Prenada Media,
2011). Cst- YIII
L63,l7l 1]-25
Ydim Riyanto, Paredigwt Baru Pembelajaran, {Jakarta:
Kcncana Pranada Mcdia GnrD- 2009)- Cct. I5,7,9 k
26Yudhi Mnnadi, Media Pembelajaran Sebuah ?etdekatan
Baru. (Ciputat Garms Pcrsada 2008)
48,54,
55-57
'L-
z7Z,akt Baridwan, Intermediate Accounting, {Yogyakarta:
BPFE-Ywakarta- 2004)- Cet. I1 lL
BAB III MtrTODOLOGI Pf,NELITIAN
IAnas Sudlj ono, P engantar Ststistik Pendidi*an, (Jakarta :PT
Raia Grafindo Persada 2006)258 l_-
zArief Fmekan, Pengantar Penelitian Dolam Pendidikon,
fYqvakarta: hrstaka Pe1aiar.2007I Cet 1I1227 lL
aJKasmadi dafi Nia Siti Sunariah, Pan&ton Modern
P melitian Kucntilotif. (Banduns: Alfabeta 20 I 4)65 11
/ l,^
4Misbahudin dan Iqbal Hasan, Arnlisis Dato Penelitian
densan Statistik tlakarta: Bumi Aksara.20131281
A( {.'-
5Suharsimi fuikunto, Dasar-Dasar Evah*asi Pendidikan
Edisi Revisi.(Jakarta: Bumi Aksara. 2009)
72,l0l,214.2t8
/){ t-
6Sugiyono, Metode Penelitaan Kuantitatd Kualitatif dan
R.&D, {Bandung, Atfabeta, 2010)
ll4,121,
193 I /A.-
7Syofian Siregar, Statistika Deslcripif unluk penelitian,
(Jakarta: PT. Raia Grafindo Persada. 201 I ), cet.Il.
175,176,
208 hI
Znlunsd fuifin, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: PT.
Remaia Rosdakanra- 2011)- cet- Ifl258 fr-
BAB TV PEMBAHASAN
I Arief S- Sadiman, Media Pendidikan Pengertio4
P engembanga*, dan Pemanfaatcrwya, $akarta : Pustekkorn
Dil6ud dan PT Raia Grafindo Persada, 2010), Cet. XIY
6
{t-2
Chnthia B. I-ucking dan Pre$yterian College, Using
Monopolv to Tcach IntcrmcdiatE Accormtins Studcr$s ,5 /t'w
3
Susanto, Arif, Raharjo dan Muji Sri Prastiwi, Pennainan
Monopoli Sebagai Media Pembelajaran Sub Materi Sel
Poda Siswa SMA Kelas X WA, Jumal BioEdu {Vdume l,Nomor l), 2012, dalam
htto://eiournal.unesa.ac.id/index.ntroibioedu
4 (1.
4
Suresh L. Gamlath, Outeomes and Obsenration of an
Extended Accotrnting Board Game, Joumol ofDevelopmewts in Business Simulation and. Experiental
Learnins.28A7.
132 lt,
5
Susanto, Ariq Rahajo dan Muji Sri Prastiwi, Permoinon
Monopoli Sebagai Media Pembelajaran Sub Materi Sel
Pada Siswa SMA Kelas XI IPA,Iumal BioEdn (Volume l,Nomor l), 2012, dalam
httn :/ieiournal.une sa.ac.id/index.ohn/bioedu.
4 /l_
6
Syahsiyah, Pengaruh Penggarwan Pet'mairwn Monopoli
Sebagai Medio Pengqiaran Matemstiko Terhadap Minot
Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar, (Jakarta: 2008,
I'akultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatulloh
Jakarta)
49
1Winamo, dkk., Teknik Evuluasi Multimedia Pembelcjaran,
{Genius hima Media.2009) Cet. I.4 /)
I A*'
8Winwin Yadianti, Teori Akuntansi: Sustu Pengcntar,
$akarta: Kercana, 2W7)1,6
nI L-
9YuChi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan
Bartt. (Cioutat: Gaunc Persada. 2008),tB (/-
KEMENTERIAN AGAMAUIN JAKARTAFITKJl. lr H Juenda Na 95 CipLttat 1 5412 lndanesta
FORM (FR)
No. Dokumen : FITK-FR-AKD-082
Tgl. Terbit : 1 Maret 2010
No. Revisi: : 02
Hal 1t1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
Nomor : Un.01/F.1/KM.01 31 1f.72.1201 4Lamp. : Outline/ProposalHal : Permohonan lzin Penelitian
Tembusan:1. Dekan FITK2. Pembantu Dekan Bidang Akademik3. Mahasiswa yang bersangkutan
Jakarta, A4 Juli 2014
Kepada Yth.
Kepala SekolahSMA Negeri 4 DepokDi
Tempat
Assalamu' al ai ku m wr.wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Nama : Mulianingsih
NIM : 111AA15000027
Jurusan : Pendidikan IPS
Semester : lX (Sembilan)
Judul Skripsi .'Pengaruh penggunaan media pembelajaran monopoli terhadaphasil belajar akuntansi sisnza di Kelas Xll IPS SMA Negeri 4Depok"
adalah benar mahasiswa/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakartayang sedang menyusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) diinstansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin. Untuk itu kami mohonSaudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitiandimaksud.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih.
Wassal a m u' al aiku m wr.w b.
0t2
PEMERTNTAH KOTA DEPOKDINAS PENDIDIKAN
Jalan Jeruk Raya No. I Komplek Sukarani Perrnai Tapos Depok 16454Telp : 021 - 8743464, E-mail : sman4depok s1<rn@yahoo,cam
SURAT KETERANGANNomor :421.3 / $a /TU 12014
Berdasarkan surat dari UIN Syarif Hidayatuilah Jakarta, tanggal : 26 Agustus ?*14, nomor ::
Un.01ff.1/l(M.01 .31257?120i4, perihai : Permohonan Izia Penelitia$, yang bertanda tangan di
bawah ini :
Nama
NIP
Pangkat / Golongan
Jabatan
Dengan ini menyatakan bahwa :
Nama
NPM
Jurusan
Semester
Dra. Hj. R. Laksmi Gantiui, M.Si.
r 9551 1281982032004
Pernbina Tk. 1,IV/b
Kepala SMANegeri 4 Depok
Mulianingsih
1 I 100i5000027
Pendidikan iPS
IX {Sembilan)
Mahasiswa tersebut di atas telah meiaksanakan penelitian di SMA Negeri 4 Depok guna
mendapatkan data yang diperlukan sebagai bahan penulisan skripsi / tugas akhir, yang berjudul
"Pengaruh Penggunaan foIedia Pembelajaran Monupoli terhadap ltrasil Brlajar AkuntansiSiswa di Kelas XII IPS di SMA Negeri 4 Depok,,.
Demikian surat keterangan iai dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Depok, tr September 20 1 4
M,{ Negeri 4 Depok,
7_tsPra. HLB- L*ksmi Gantini. M.Si.
Pembina Tk. INrP t 956 1 |281982A32AA4