pengaruh penggunaan pupuk daun dan variasi...

43
PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK DAUN DAN VARIASI BAHAN ORGANIK KOMPLEKS (RAGI DAN EKSTRAK DAUN PEGAGAN) TERHADAP PERKECAMBAHAN BIJI ANGGREK JAMRUD (Dendrobium macrophyllum A.Rich) SECARA IN VITRO SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 pada Program Studi Biologi Disusun oleh Endang Sriwahyuni 10640019 PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2014

Upload: lykiet

Post on 03-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK DAUN DAN

VARIASI BAHAN ORGANIK KOMPLEKS (RAGI

DAN EKSTRAK DAUN PEGAGAN) TERHADAP

PERKECAMBAHAN BIJI ANGGREK JAMRUD

(Dendrobium macrophyllum A.Rich) SECARA IN VITRO

SKRIPSI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat Sarjana S-1 pada Program Studi Biologi

Disusun oleh

Endang Sriwahyuni

10640019

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2014

UnlversiloslslomNegeriSunonKoliiogo FM-UINSK-BM-05-O7/RO

PENGESAHAN SKRIPSI/TUGAS AKHIRNomor : UIN.02ID.SI/PP.01.U 3099 120L4

Skripsifiugas Akhir dengan judul Pengaruh Penggunaan Pupuk Daun dan Variasi Bahan

Organik Kompleks (Ragi dan Ekstrak Daun Pegagan)

Terhadap Perkecambahan biji Anggrek Jamrud (Dendrobium

macrophyllum A.Rich) Secara In Vitro

Yang dipersiapkan dan disusun oleh

Nama

NIM

Telah dimunaqasyahkan pada

Nilai Munaqasyah

Dan dinyatakan telah diterima oleh Fakultas

Endang Sriwahyuni

10540019

10 OKober 2014

A

Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga

TIM MUNAQASYAH :

Ika NugraheniA.M., S.Si., M.SiNrP. 19800207 2009t2 2 002

-t"%

Yogyakarta, 21 Oktober 2014UIN Sunan Kalijaga

Sains dan Teknologi

, M.&002

Ph.D1

Ketua Sidang

Dr. Dra. Maizer Said Nahdi, M.Si.NIP.19550427 198403 2 001

tratY(Si., M.Biotech

''. I

q3# Universitos lslom Negeri Sunon Kolijogo FM.UINSK.BM.O5.O3/RO,!al cE[Trffil ,*

Hal : Persetujuan Skripsifl-ugas Akhir

Lamp : -

Kepada

Y$. Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

UIN Sunan Kalijaga Yogyalorta

diYogyakar€

Asslamu'alaikum wr. wb.

Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan

seperlunya, maka kami selaku pembimbing beryendapat bahwa skipsi Saudara:

Nama

NIM

JudulSkipsi

: Endang SriWahWni

: 10G10019

: Pengaruh Penggunaan Pupuk Daun dan Variasi Bahan Organik Kompleks (Ragi

dan Elstrak Pqagan) Terhadap krkecambahan Bji Anggrek lamrud

(Dendrobium macrcphyllumA.Rich) Semra h Vitro

sudah rlapat diajukan kembali kepada Program Studi Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan lGlgaga

Yogyalorta sebagai salah stu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu dalam Biologi.

Dengan ini kami mengharap agar skipsiltugas akhir Saudara tersebut di atas dapat segem

dimunaqsyahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu'alaikum wr. wb.

Yogyakarta, 16 September 2AL4

Ika Nuqraheni. M.SiNip. 19800207 2009t2 2 A02

Pembimbing I

0624 200501 2 007

ST]RAT PER}TYATAAN KEASLIAN

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama

NIM

Prograrn Studi

Fakultas

Endang Sri Wahyuni

l0@0019

Biologi

Sains dan Teknologi

Sengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul: Pengaruh

Penggunean Pupuk I)aun dan Variasi Bahan Organik Kompleks (Ragi dan

Ekstrak Pegagan) Terhadap Perkecambehan Biji Anggrek Jamrud(Dendrobium mtcrophyltwnA.Rich) Secara In Wtro adalah benar-benar karya saya

sendiri. Sepanjang pengetahum mya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulisatau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengiktrti tata

penulisan ilmiah yang lazim.

18 September 2014

Endane Sri WahvuniNIM :10640019

tv

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

AlhAmdulillAhirobbil’AlAmin...

Akhirnya saya dapat menyelesaikan skripsi ini setelah

mengalami perjalanan yang panjang

Tidak henti-hentinya saya mengucapkan syukur kepada

Allah SWT

Dengan tulus Ku persembahkan karya kecilku ini untuk

sesesorang yang sangat berarti dalam hidupku yaitu Ibuku

tersayang (Nurhasanah) dan Ayahku tercinta (Kamarudin)

yang telah banyak mengajarkanku arti sebuah kehidupan,

kerja keras, kemandirian, kesabaran, dan kasih sayangnya

untukku

kepada cak eka, ayuk eva, kak epong, kak ryan, adikku moyo

terima kasih atas segala bantuan dan dukungan yang telah

diberikan selama ini

teruntuk someone yang telah memberikan semangat dari awal

penelitian hingga akhir...

Alamaterku program studi Biologi

Fakultas sains dan teknologi

vi

MOTTO

“ jikA kitA berusAhA dAn bersungguh-sungguh

maka tidak ada yang tidak mungkin didunia ini

“MAN JADDA WAJJADA”

SEsUNGGUHNYA allah swt

tidak akan mengubah keadaan suatu kaum

sebelum mereka mengubah keadaannya sendiri

(qs.ar-rad: 11)

vii

KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum, Wr. Wb.

Syukur Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan segala

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pengaruh Penggunaan Pupuk Daun dan Variasi Bahan Organik

Kompleks (Ragi dan Ekstrak Pegagan) Terhadap Perkecambahan Biji

Anggrek Jamrud (Dendrobium macrophyllum A.Rich) Secara In Vitro”.

Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat.

Penulis menyadari bahwa berkat bantuan dari berbagai pihak yang berupa

moril dan materil, Skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Prof. Drs. H. Akhmad Minhaji, M.A., Ph.D., selaku Dekan

Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Ibu Anti Damayanti H, S. Si, M.MolBio., selaku Kepala Program Studi

Biologi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. Ibu Erny Qurotul Ainy, M.Si., selaku Penasehat Akademik Program Studi

Biologi Angkatan 2010 yang telah memberi nasehat dan bimbingan pada

penulis dari awal sampai akhir studi.

viii

4. Ibu Ika Nugraheni, S.Si, M.Si., selaku pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan, arahan, saran, dan kritik selama pelaksanaan dan

penyusunan skripsi yang Insya Allah bermanfaat bagi penyusun untuk

sekarang dan yang akan datang.

5. Ibu Jumailatus Solihah, M. Biotech., selaku pembimbing II skripsi yang

telah memberi pesan dan bimbingan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi hingga selesai.

6. Mas Dony, Mbak Etik, dan Mbak Anif selaku Laboran di Laboratorium

Biologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah memberikan

pendampingan selama proses penelitian.

7. Ibu Dr. Dra. Maizer Said Nahdi, M. Si., selaku penguji I

8. Ibu Jumailatus Solihah, M. Biotech., selaku penguji II

9. Ayah Kamrudin dan Ibu Nurhasanah, selaku kedua orang tua yang selalu

menjadi inspirasi dalam mencapai cita-cita, dan memberikan dukungan

baik moral, spiritual, financial, serta mendoaakan tiada henti sehingga

penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini. Terima kasih untuk semua do’a,

dukungan dan kasih sayangnya.

10. Cak eka, Ayuk eva, Kak epong, Kak Ryan, dan Adikku Moyo yang selalu

memberikan dukungan, dan nasehat kepada penulis.

11. Restiana Ratnayani (Sidul), Afiefah Aqielatunisa’ (Sisi), Arin Ulfiana

yang telah membantu penulis dalam hal persiapan bahan dan alat selama

proses penelitian.

ix

12. Teman-teman seperjuangan “Biologi 2010”, terimakasih atas segala

kebersamaan dan bantuannya selama kuliah. Semoga kita menjadi

generasi yang berguna bagi Agama, Nusa dan Bangsa.

13. Teman-teman kos (Resti, Kiki, Huda, Eka, Arin, Ayu, Feni, Ade, Mbak

Ni’ma, Mbak Lia, dan Mbak Nita) yang telah mengajarkan arti sebuah

kebersamaan.

14. Semua pihak yang telah memberikan manfaat sekecil apapun, yang turut

membantu dalam memberikan motivasi dan doanya.

Semoga Skripsi ini dapat memberikan wawasan dan manfaat bagi penulis,

pembaca, dan almamater. Amin

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, 17 September 2014

Penulis

Endang Sri Wahyuni

Nim: 10640019

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iii

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... v

HALAMAN MOTTO .......................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

ABSTRAK ............................................................................................................ xvi

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................... 6

A. Aspek Botani Tanaman Anggrek ............................................................. 6

1. Anggrek Jamrud (Dendrobium macrophyllum) ................................. 6

2. Morfologi Anggrek Jamrud (Dendrobium macrophyllum) ................ 7

3. Budidaya Anggrek Jamrud (Dendrobium macrophyllum) ................. 11

B. Perbanyakan Biji Anggrek Jamrud (Dendrobium macrophyllum) secara

in Vitro ...................................................................................................... 11

C. Media Alternatif Kultur In Vitro .............................................................. 13

D. Bahan Organik Kompleks ........................................................................ 15

xi

1. Ragi .................................................................................................... 15

2. Ekstrak Pegagan ................................................................................. 16

E. Pupuk Daun .............................................................................................. 17

F. Lingkungan Kultur In Vitro ...................................................................... 19

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 21

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................. 21

B. Alat dan Bahan ......................................................................................... 21

1. Alat ..................................................................................................... 21

2. Bahan .................................................................................................. 21

C. Prosedur Kerja .......................................................................................... 22

1. Persiapan ........................................................................................... 22

a. Sterilisasi ...................................................................................... 22

b. Pembuatan Media VW ................................................................. 22

2. Pelaksanaan Penelitian ....................................................................... 23

a. Pembuatan Ekstrak Pegagan ........................................................ 23

b. Pembuatan Media Alternatif Pengganti Media VW..................... 23

c. Media Perlakuan ........................................................................... 25

d. Sterilisasi Biji Anggrek Jamrud (Dendrobium macrophyllum) ... 25

e. Penanaman Eksplan ...................................................................... 26

f. Pemeliharaan Kultur ..................................................................... 26

g. Parameter yang Diamati ............................................................... 26

D. Analisis Data ............................................................................................ 27

1. Uji Kuantitatif .................................................................................... 27

2. Uji Statistik ......................................................................................... 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................. 28

A. Tahapan Perkecambahan Biji Anggrek Jamrud

(Dendrobium macrophyllum) ................................................................... 29

B. Respon Perkecambahan Biji Anggrek Jamrud

(Dendrobium macrophyllum) pada umur 2 sampai 12 minggu ............... 31

xii

C. Pengamatan Morfologi Biji Anggrek Jamrud (Dendrobium macrophyllum)

Secara Visual ............................................................................................ 48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 51

A. KESIMPULAN ........................................................................................ 51

B. SARAN .................................................................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 52

LAMPIRAN .......................................................................................................... 61

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Batang Anggrek Jamrud (Dendrobium macrophyllum) ...................... 8

Gambar 2. Daun Anggrek Jamrud (Dendrobium macrophyllum) ......................... 8

Gambar 3. Bunga Anggrek Jamrud (Dendrobium macrophyllum) ....................... 9

Gambar 4.Buah Anggrek Jamrud (Dendrobium macrophyllum) .......................... 10

Gambar 5.Akar Anggrek Jamrud (Dendrobium macrophyllum) .......................... 10

Gambar 6.Tahapan Perkecambahan Biji Anggrek Jamrud

(Dendrobium macrophyllum) ............................................................... 29

Gambar 7.Grafik Perkecambahan Biji Anggrek Jamrud

(Dendrobium macrophyllum) Minggu ke 2 .......................................... 31

Gambar 8. Grafik Perkecambahan Biji Anggrek Jamrud

(Dendrobium macrophyllum) Minggu ke 4 .......................................... 32

Gambar 9. Grafik Perkecambahan Biji Anggrek Jamrud

(Dendrobium macrophyllum) Minggu ke 6 .......................................... 32

Gambar 10. Grafik Perkecambahan Biji Anggrek Jamrud

(Dendrobium macrophyllum) Minggu ke 8 .......................................... 33

Gambar 11. Grafik Perkecambahan Biji Anggrek Jamrud

(Dendrobium macrophyllum) Minggu ke 10 ........................................ 33

Gambar 12. Grafik Perkecambahan Biji Anggrek Jamrud

(Dendrobium macrophyllum) Minggu ke 12 ........................................ 34

Gambar 13.Morfologi perkecambahan Biji Anggrek Jamrud

(Dendrobium macrophyllum) secara Visual ......................................... 49

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Pupuk daun dengan penambaha ragi dan pegagan .................................. 25

Tabel 2. Uji ANOVA pengaruh pupuk daun minggu ke 2 .................................... 35

Tabel 3.Uji ANOVA pengaruh pupuk daun minggu ke 4 ..................................... 36

Tabel 4. Uji ANOVA pengaruh pupuk daun minggu ke 6 .................................... 37

Tabel 5. Uji ANOVA pengaruh pupuk daun minggu ke 8 .................................... 38

Tabel 6. Uji ANOVA pengaruh pupuk daun minggu ke 10 .................................. 39

Tabel 7. Uji ANOVA pengaruh pupuk daun minggu ke 12 .................................. 40

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 . ...................................................................................................... 61

Lampran 2 . ....................................................................................................... 62

Lampran 3 . ....................................................................................................... 62

Lampiran 4 ........................................................................................................ 63

Lampiran 5 ........................................................................................................ 72

xvi

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK DAUN DAN VARIASI BAHAN

ORGANIK KOMPLEKS (RAGI DAN EKSTRAK PEGAGAN) TERHADAP

PERKECAMBAHAN BIJI ANGGREK JAMRUD (Dendrobium

macrophyllum A.Rich) SECARA IN VITRO

Endang Sri Wahyuni

10640019

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media pupuk hyponex hijau

dengan variasi bahan organik (ragi dan ekstrak daun pegagan) terhadap

perkecambahan biji anggrek jamrud (Dendrobium macrophyllum A.Rich), serta

mengetahui variasi bahan organik kompleks (ragi dan ekstrak daun pegagan) yang

tepat untuk perkecambahan biji Dendrobium macrophyllum A.Rich. Penelitian ini

menggunakan biji anggrek berumur + 4 bulan yang ditanam pada medium VW dan

pupuk daun dengan penambahan variasi bahan organik (ragi dan ekstrak pegagan).

Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)

dengan pola faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu faktor ragi konsentrasi 1

g/l, 1,25 g/l, 1,5 g/l dan faktor ekstrak pegagan konsentrasi 0,2%, 0,6%, 1%,

sehingga didapatkan 11 perlakuan. Parameter yang diamati yaitu fase-fase

perkecambahan biji Dendrobium macrophyllum selama 12 minggu. Data yang

diperoleh dianalisis secara kuantitatif dan statistik menggunakan analisis ANOVA,

kemudian dilanjutkan uji Duncan. Dari hasil penelitian yang dilakukan, pada

perlakuan pupuk dan variasi bahan organik kompleks (ragi dan ekstrak daun

pegagan) terdapat pengaruh nyata dibandingkan kontrol. Media dengan perlakuan

A1D2 (pupuk hyponex hijau 1,5 g/l, ragi 1,25 g/l, dan ekstrak daun pegagan 5 ml)

merupakan media paling optimal untuk perkecambahan biji anggrek karena

memiliki warna protocorm hijau, jumlah perkecambahan biji terbanyak, dan

inisiasi biji berkecambah lebih cepat.

Kata Kunci: Biji Anggrek Jamrud (D. macrophyllum A.Rich), Pupuk Daun, Ragi,

Ekstrak Pegagan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia sebagai salah satu negara tropis di kawasan benua Asia yang

memiliki flora dan fauna yang tersebar diberbagai wilayahnya. Salah satu

kekayaan hayati yang ada di hutan Indonesia adalah kelompok tumbuhan

anggrek (Pranata, 2005). Anggrek termasuk tanaman hias yang jenisnya sangat

beragam. Genus anggrek di dunia berjumlah 17.500 (Sastrapradja dan

Gandawidjaja, 1979), salah satunya Dendrobium macrophyllum A.Rich.

Anggrek jamrud (Dendrobium macrophyllum A.Rich) tersebar dari Jawa

hingga Papua Nugini. Anggrek ini termasuk tanaman yang tumbuh secara

epifit (Yuzzami, 2009). Dilihat dari struktur tanaman dan pola

pertumbuhannya, anggrek jamrud termasuk jenis anggrek dengan pertumbuhan

simpodial yaitu berumbi semu (pseudobulb) dengan pertumbuhan ujung batang

terbatas. Pertumbuhan batang akan terhenti bila telah mencapai maksimal.

Pertumbuhan baru dilanjutkan oleh tunas anakan yang tumbuh di sampingnya

(Darmono, 2008).

Anggrek ini masih terbatas dan terancam punah. Salah satu penyebabnya

ialah penyediaan bibit yang kurang bermutu, serta ulah manusia seperti

penebangan liar, pembakaran hutan, pembukaan lahan pertanian, dan pencurian

terselubung (Mogea, 2001). Upaya konservasi perlu dilakukan untuk

menyelamatkan anggrek langka ini dari kepunahan. Salah satu upaya

konservasi anggrek ini ialah dengan perbanyakan melalui kultur biji (Bey,

2

2006). Akan tetapi, perbanyakan anggrek melalui biji sangat sulit dikarenakan

bijinya tidak memiliki endosperm (cadangan makanan) yang dibutuhkan pada

masa perkecambahan sehingga sulit tumbuh di alam.

Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut dengan perbanyakan

secara generatif yaitu menumbuhkan biji dalam media cair dan padat secara

aseptis (Iswanto, 2001). Media tersebut harus menyediakan komponen-

komponen (unsur) yang dapat menunjang perkecambahan biji anggrek (Sepvi,

2010). Oleh sebab itu, diperlukan terobosan menggunakan teknik kultur

jaringan (Iswanto, 2001).

Perbanyakan dengan teknik kultur jaringan menyediakan bibit berkualitas

secara cepat dan efisien yang dapat menghasilkan tanaman bermutu. Selain itu,

produksi dapat berlangsung dalam setahun dan tidak tergantung dari perubahan

musim (George & Sherrington, 1984). Keberhasilan penanaman dengan kultur

jaringan di antaranya tergantung pada jenis media yang digunakan. Media

sangat menentukan keberhasilan serta biaya produksi dalam teknik kultur

jaringan. Media yang sering digunakan dalam teknik kultur jaringan anggrek

yaitu MS (murashige and skoog), Knudson, dan VW (Vacin and Went). Media

ini terdiri dari unsur hara mikro, makro, vitamin, hormon, Myo-inositol, C-

phantotenat, dan glukosa (Mariska et al., 1998).

Media tersebut dibuat dengan mencampurkan beberapa bahan-bahan

kimia dengan konsentrasi yang telah ditentukan. Namun media ini harganya

relatif mahal, sehingga diperlukan penelitian untuk mendapatkan media

alternatif yang murah dan mudah dibuat, tetapi dapat memenuhi nutrisi untuk

3

pertumbuhan tanaman secara in vitro. Oleh karena itu, media tersebut dapat

diganti dengan menggunakan pupuk daun seperti Hyponex hijau dengan

penambahan bahan organik kompleks seperti ragi, dan ekstrak pegagan.

Pupuk daun (hyponex hijau) digunakan karena mengandung unsur hara

makro dan mikro yang diharapkan dapat mensubtitusi kebutuhan unsur hara

dalam media VW (Hendrayono, 2000). Bahan organik kompleks digunakan

untuk mensubsitusi kebutuhan vitamin dalam media VW. Penambahan bahan

organik seperti ekstrak ragi dan ekstrak pegagan diharapkan dapat

memperbaiki pertumbuhan tanaman yang diperbanyak melalui kultur jaringan.

Penelitian penggunaan media alternatif kultur jaringan telah banyak

dilakukan dengan menggunakan pupuk daun (Hyponex hijau) 2 g/l serta

penambahan pisang 100 g/l, tomat 100 g/l, dan air kelapa 150 ml, dengan hasil

pertumbuhan jumlah tunas (1,67 tunas), jumlah daun (6,30 helai), dan tinggi

tunas (0,83 cm) pada penambahan pisang 100 g/l, tomat 100 g/l, dan air kelapa

150 ml (Nurheidi, 2006). Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Hadi

(2006), penggunaan pupuk daun 2 g/l dapat dijadikan media alternatif

perbanyakan tunas anggrek Dendrobium kanayao.

Penggunaan bahan organik kompleks (ragi dan ekstrak pegagan) telah

dilakukan untuk memacu pertumbuhan anggrek. Salah satunya penelitian oleh

Widiastoety & Kartikaningrum (2003), penambahan ekstrak ragi 1,25 g/l pada

meda VW memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah daun, panjang akar,

dan tinggi plantlet anggrek Dendrobium sp. Penambahan beberapa konsentrasi

ragi berpengaruh terhadap multiplikasi tunas manggis (Garcinia mangostana

4

L) (Rizqidia et al., 2013). Widiastoety & Nurmalinda (2010), menyatakan

kombinasi KNO3 1 g/l dengan penambahan bahan organik (ragi, 1,25 g/l,

pisang 50 g/l) menghasilkan tinggi plantlet, jumlah daun, dan panjang akar

tertinggi.

Penelitian menggunakan ekstrak pegagan masih sangat terbatas untuk

perkecambahan biji dalam kultur jaringan. Salah satu penelitian yang dilakukan

oleh Gangsar (2010), penggunaan ekstrak daun pegagan dengan konsentrasi

25% memberikan respon positif terhadap perkecambahan biji dan pertumbuhan

tanaman bayam duri dan tomat. Oleh karena itu, ekstrak pegagan dengan

konsentrasi tertentu dapat berpotensi sebagai bahan organik dalam media

kultur jaringan.

Berdasarkan uraian di atas tentang pentingnya media didalam kultur

jaingan maka perlu dilakukan penelitian untuk mendapatkan media alternatif

kultur jaringan anggrek yang murah dan berkualitas baik dengan menggunakan

pupuk Hyponex hijau, ragi, dan ekstrak pegagan sebagai pengganti media

Vacint dan Went (VW) sehingga biaya produksi anggrek lebih murah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan, maka rumusan

masalah yang diambil dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimanakah pengaruh pupuk daun (Hyponex hijau) dengan

penambahan variasi bahan organik kompleks (ragi dan ekstrak daun

pegagan) terhadap perkecambahan biji anggrek Dendrobium

macrophyllum dalam media in vitro?

5

2. Berapakah variasi bahan organik kompleks (ragi dan ekstrak daun

pegagan) yang optimal untuk perkecambahan biji anggrek Dendrobium

macrophyllum dalam media in vitro?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan

untuk:

1. Mempelajari pengaruh pupuk daun (Hyponex hijau) dengan

penambahan variasi bahan organik kompleks (ragi dan ekstrak daun

pegagan) terhadap perkecambahan biji anggrek Dendrobium

macrophyllum dalam media in vitro.

2. Mendapatkan variasi bahan organik kompleks (ragi dan ekstrak daun

pegagan) yang optimal untuk perkecambahan biji anggrek Dendrobium

macrophyllum dalam media in vitro.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan media alternatif perkecambahan

biji anggrek secara in vitro oleh peneliti lain atau masyarakat pada umumnya

serta petani anggrek pada khususnya yang mudah dibuat dan harganya relatif

murah.

52

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diperoleh kesimpulan

sebagai berikut:

1. Perlakuan pupuk daun (hyponex hijau) dengan penambahan variasi

bahan organik kompleks (ragi dan ekstrak daun pegagan)

berpengaruh terhadap perkecambahan biji anggrek. Selain itu, setelah

dilakukan uji statistik data yang didapat adanya perbedaan nyata

antara kontrol dengan perlakuan terhadap perkecambahan biji

anggrek jamrud.

2. Pemberian variasi ragi 1,25 g/l dan 0,2% ekstrak daun pegagan

memberikan hasil yang optimal untuk perkecambahan biji anggrek

jamrud selama 12 minggu karena memiliki warna protocorm hijau,

jumlah perkecambahan biji terbanyak, dan inisiasi biji berkecambah

lebih cepat.

B. Saran

Dari hasil penelitian dasarankan untuk penelitian lanjutan mengenai

konsentrasi variasi ekstrak pegagan dan ragi yang tepat dengan tambahan

bahan organik lainnya sehingga perkecambahan biji anggrek lebih optimal.

53

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, B. 2011. Prinsip Dasar Teknik Kultur Jaringan. Bandung: Penerbit

Afabetta.

Abidin, Z. 1994. Dasar-dasar Pengetahuan Tentang Zat Pengatur Tumbuh.

Bandung: Penerbit Angkasa.

Amaria, R., Tutik, N., dan Siti, N. 2013. Pengaruh Jenis dan Konsentrasi Vitamin

Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Biji Dendrobium laxiflorum J.J

Smith secara In Vitro. jurnal Sains dan Seni Pomits 1(1) : 1-6.

Amien, S. 1994. Optimalisasi Pupuk Pelengkap Cair Sebagai Media Pengganti

Perbanyakan In-Vitro Bibit Kentang (Solanum tuberosum L.). Seminar

Nasional Bioteknologi Pertanian. Universitas Muhammadiyah Malang. Hal

35 – 36.

Arditi, J. 1992. Orchid Biologi. New York: John Willey and Sons, Inc.

Arditti, J. and R. Ernst. 1993. Micropropagation Of Orchids: Methods for Specific

Genera. New York: John Wiley & Sons.

Barnejee, R., Shhetri, Dr., dan Adikari, j. 2007. Occurrence of Muoinositol-1-

Phosphate Phosphates In Pteridophytes: Characteristic of the Enzyme from

The Reproductive Pinnules Of Dryopteris Filix-Mas (L) Schott. Diakses 11

mei 2010, dari http://www.scielo.br/scielo. Php?script=sci

arrtext&pid=s1677-04202007000200003.

Bey, Y., Syafii W. dan Sutrisna. 2006. Pengaruh Pemberian Giberelin (Ga3) dan

Air Kelapa terhadap Perkecambahan Bahan Biji Anggrek Bulan

(Phalaenopsis amabilis BI) Secara In Vitro. Jurnal Biogenesis 2(2): 41-46.

Chaiperson, GEG, Grabau, ea dan Hess, jl. 2000. Regulatiting Inositol

Biosynthesis In Plant: myo-inositol, phosphate synthase, and myo-inositol

monophosphate. Virginia: Faculty of Virginia Polytechnic institute.

Chen ,J. T, C. Chang and W.C. Chang. 2000. Efficient Plant Regeneration

Through Somatic Embryogenesis From Callus Culture of Onicidium

(Orchidaceae). Plant Sci 160 (2160): 143-149.

Darmono, D. W. 2008. Bertanam Anggrek. Jakarta: Penerbit Panebar Swadaya.

Desriatin, N.L. 2010. Pengaruh Kombinasi Zat Pengatur Tumbuh IAA dan

Kinetin Terhadap Morfogenesis pada Kultur In Vitro Tanaman Tembakau

54

(Nicotiana Tabacum L. Var. Prancak-95). Skripsi. Program Studi MIPA

Biologi FMIPA ITS.

Dressler, R. L. 1990. The Orchid: Natural History and Classification. London:

Harvard University Press.

Dwiyani, R., Aziz, P., Ari I., dan Endang, S. 2012. Konservasi Anggrek Alam

Indonesia Vanda tricolor Lindl, Varietas Suavis Melalui Kultur Embrio

Secara In Vitro. Jurnal Bumi Lestari 12(1): 93-98.

Gangsar, S. R. 2010. Pengaruh Ekstrak Pegagan (Centella asiatica (L) Urban)

Sebagai Alelokemi terhadap Perkecambahan dan Pertumbuhan Bayam duri

dan Tomat. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

USM.

George E. F. and P.D. Sherrington. 1984. Plant propagation By Tissue Culture

(Handbook and Direktory of Commercial Laboratories). England: Eastem

press, Reading.

Gunawan, L. W. 1988. Teknik Kultur Jaringan Tanaman. Bogor: Pusat Antar

Universitas (PAU) Bioteknologi IPB.

Gunawan, L. W. 1992. Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan. Bogor: PAU

Bioteknologi IPB.

Gunawan L. W. 2005. Teknik Kultur In Vitro Dalam Holtikultura. Jakarta:

Penebar Swadaya.

Hadi, S. 2006. Penggunaan Pupuk Majemuk, Ekstrak Tauge dan Bubur Pisang

pada Perbanyakan dan Perbesaran Anggrek Dendrobium kanayao Secara

In Vitro. Skripsi. Fakultas Pertanian IPB.

Haekal, M. M. 2011. Penggunaan Pupuk Majemuk untuk Multiplikasi Nilam

(Pogostemon cablin Benth) Secara In Vitro. Skripsi. Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam IPB.

Hartman, H.T., D. E. Kerter, F. T., and R.L. Geneve. 1997. Plant Propagation:

Principles and practices 6th

. Printice International, Inc. New Jersey:

Englewood Clift.

Havaux, M., Brigitte, Agnieszka S., Dominique R., Fabrice F., Stefano C. dan

Christian T. 2009. Vitamin B6 Deficient Plants Display Increased Sensitivity

to High Light and Photo-Oxidative Stress. France: BMC Plant Biology.

55

Hendrayono, D. P. S. 2000. Pembibitan Anggrek dalam Botol. Yogyakarta:

Penerbit Kanisius.

Heriyadi, N. 2014. Respon Pertumbuhan Plantlet Anggrek Tebu

(Grammatophyllum speciosum ) Terhadap Kombinasi Bap dan Naa Dalam

Media Vw (vacin and went). Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Hossain M.M., Madhu S., Jaime A. Teixeira dan Silva, P. P. 2010. Seed

Germination and Tissue Culture of Cymbidium giganteum Wall. ex Lindl.

Scientia Holticulturae 123: 479

Intan, P. A. n.d. Pengaruh Penambahan Kombinasi Konsentrasi ZPT NAA dan

BAP terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Biji Dendrobium

taurulinum J.J Smith Secara In Vitro. Jurnal Sains dan Seni Pomits 3(1) : 1-

6.

Iswanto, H. 2001. Anggrek Phalaenopsis. Jakarta: Agro Media Pustaka.

Islam, M., Ichihasi, S. dan Matsui, S. 1998. “Control of growth and development

of protokorm like body derived from callus by carbon sources in

Phalaenopsis”. Plant Biotechnol 15: 183-187.

Jari, D. 2005. Penggunaan Gandasil dan air kelapa sebagai media presentasi

vitro Ubi Jalar (Ipomes batatas L) Cv Sukuh. Skripsi. Fakultas Pertaniaan

IPB.

Katuuk. 1989. Teknik Kultur Jaringan Dalam Mikropopagasi Tanaman.

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Jakarta: Proyek Perkembangan

Lembaga.

Kumar, Verendra dan Gupta. 2006. Asiatic Centella. Jurnal Penelitian Provital

Group.

Laisina, J. K. J. 2013. Pengaruh Aspirin Dan Air Kelapa Dalam Media Pelestarian

In Vitro Ubi Jalar Klon 421.34. Jurnal Budidaya Pertanian 9(1): 26-32.

Latif. 1972. Kembang Anggrek. Jakarta: N. V. Masa Baru.

Lingga, P. dan Marsono. 2004. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Jakarta: Penebar

Swadaya.

LIPI. 2009. Pangan dan Kesehatan. Bogor: UPT Balai InformasiTekonologi.

56

Lo et al. 2004. Asymbiotic Germination of mmature Seeds, Plantlet Development

and Ex Vitro Establishment of Plants of Dendrobium to saense Makino A

Medicinally Important Orchid. In Vitro Cell. Dev. Biol. Plant 40:528–535.

Mariska, I., dan S. F. Syahid. 1992. Perbanyakan vegetatif melalui kultur jaringan

pada tanaman jahe. Buletin Balitri 4 : 1 – 5.

Mariska. I., dan S. F. Syahid. 1998. Upaya Penyediaan Benih Tanaman Jahe

Melalui Kultur Jaringan. Jurnal Litbang Pertaniaan 17: 9-13.

Mandang, J. P. 1993. Peranan Air Kelapa dalam Kultur Jaringan Tanaman

Krisan (Chrysanthemum morifolium Ramat). Disertasi. Fakutas Pertanian

IPB.

Maysarah, Wulandarai, R. S., dan Darwati. 2012. Pertumbuhan eksplan manggis

(Garcinia mangostana L.) Secara In vitro dengan air kelapa, ekstrak tauge

dan ragi. Jurnal Fakultas Kehutanan Universitas Tanjunpura.

Mead, J. W., and C. Bulard. 1979. Vitamins and Nitrogen Requirements of Orchis

laxiflora Lamk. France: Laboratoire de Physiologie Vegetale Universite de

Nice 28 Avenue Valrose 06034 Nice Cedex.

Mogea, J. P. 2001. Seri Panduan Lapangan Tumbuhan Langka Indonesia.

Puslitbang biologi. Bogor: LIPI. Disunting, S. N. Kartikasari.

Musyarofah, N. 2007. Respon tanaman pegagan terhadap pemberian pupuk alami

dibawah naungan. Bul. Agron 35 (3) 217-224.

Nadapdap, C. 2000. Penggunaan Pupuk Komersial dan Air Kelapa Sebagai Media

Perbanyakan In vItro Tanaman Kentang (Solanum Tuberusum L.). Skripsi.

Fakultas Pertanian IPB.

Nasiruddin, K. M., R. Begum and S. Yasmin. 2003. Protocorm like bodies and

plantlet regeneration from Dendrabium formosum leaf callus. Asian. Jurnal

Plant Sci 2(13): 955-957.

Nashirah, M., A.R. Shamsiah, M. Salmah, S.Misnan, M.N. Maizatul Akmam,

M.Y. Jamaliah and M.Mazleha. 2010. Growth and Mineral Content of

Mokara charkkuan as Affected by Lantana camara Weed. Int.J.Agr.&

Bio.Sci. 1(1): 35-39.

Nerri, T. P. 2012. Pengaruh Pemberian Jus Tomat Pada Media Ms, Vw, Dan Np

Terhadap Perkecambahan Biji Phalaenopsis amabilis (L.) Bl. InVitro.

Skripsi. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga.

57

Nurheidi, A. 2006. Penggunaan Pupuk Majemuk dan Bahan Organik Kompleks

Sebagai Media Pertumbuhan Anggrek (Dendrabium Sp) Secara In Vitro

dan Aklimatisasinya. Skripsi. Fakultas Pertanian IPB.

Oliveira , L. V. R., and R. T. De Faria. 2005. In Vitro Propagation Of Brasilian

Orchids Using Traditional Culture Media And Commercial Fertilizers

Formulation. Acta Scientiarum, Agronomy Maringa 27(1): 1-5.

Osbourn, A.E. 2003. Saponin in cereals. Phytochemistry 62 (1). Diakses 22 mei

2003, dari http://www.sciencedirect.com/science.

Park, S.E.Yeung, D. Chakrabarty, dan K. Pack. 2002. An Efficient Direct

Induction Of Protocorm-Like Bodies From Leaf Supidermal Cells Of

Doritaenopsis Hybrid Using Thin-Section Culture. Plant Cells Rep

21(1):46-51.

Patel A.J and g.c Shrama. 1997. Nitrogrn Release Characteristic Soil Controlled

Realease during Four Months Soil Incubation. J. Amer. Soc. Hort. Sci

103(2): 364-366.

Peirik, R. L. M. 1987. In vitro Culture Of Higher Plants. Netherland: Martinus

Nijhof Publisher.

Pranata, A. S. 2005. Panduaan Budi Daya & perawatan anggrek Agromedia.

Pustaka jakarta (Edvis). Orchid Biologi : reviews and perspectiv VIII.

Klywar acade mic publishers.

Pridgeon, A. 1992. The Illustrated Encyclopedia of Orchid. North Amerika:

Timber Press, Inc.

.

Puspitaningtyas, D. M, Musrsidawati, S. dan Wijayanti, S. 2006. Studi Fertilitas

Paraphalaeonopsisi serpentilingua (J.J.Sm) A D. Hawkw Biodiversitas

7(3): 23-41.

Ramadiana. S, Riska. D. H, Dwi H. dan Yusnita. nd. Pengaruh Pepton Terhadap

Pengecambahan Biji Anggrek Phalaenopsis amabilis dan Dendrobium

Hybrids In Vitro. Fakultas Pertanian Universitas Lampung.

R. Vasudevan, dan J. Van Staden. 2010. In Vitro Asymbiotic Seed Germination

and Seedling Growth of Ansellia africana Lind., Pietermaritzburg: Research

Centre for Plant Growth and Development School of Biological and

Conservation Sciences University of KwaZulu-Natal.

R. Srilestari. 2005. Induksi Embrio Somatik Kacang Tanah Pada Berbagai Macam

Vitamin Dan Sukrosa. Skripsi. Fakultas Biologi UGM.

58

Rizqidia E. S. R., Wulandari R. S., dan Darwati H. 2011. Penambahan Ragi

Terhadap Multiplikasi Subkultur Tunas Manggis (Garcinia Mangostana L.)

Secara In Vitro (In Vitro Addition Yeast On Bud Multiplication Subculture

Of Mangosteen (Garcinia Mangostanal.). Fakultas Kehutanan Universitas

Tanjungpura Pontianak.

Sastrapradja, S. dan D. Gandawidjaya. 1979. Anggrek Alam Indonesia yang

Mempunyai Potensi Budidaya. Buletin Kebun Raya. 4(1) : 37-42.

Salisbury, F. B. Dan C. W. Ross. 1995.. Fisiologi Tumbuhan Jilid 1. Bandung:

ITB.

Salisbury, F. B. Dan C. W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 3. Bandung:

ITB.

Sarief, E.S. 1985. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Bandung:

Pustaka Buana.

Schultheis dan Dufault. 1994. Watermelon Seedling Growth, Fruit Yield and

Quality Following Pretransplant Nutritionnal Conditioning. Hortsci 29(11):

1264-1268.

Scott, P. 2008. Physiology and Behaviour of Plants. England: West Sussex.

Seevaratnam, V., Banumathi, P., Premaltha, M.R., Sundaram, S.P., and

Arumugam, T. 2012. Functional Properties of Centella asiatica (l.): a

review. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences

4(5)

Semiarti, E., Ari, I., Purwantoro, A., Isminingsih, S., Suseno, N., Ishikawa, T.,

Yoshioka, Machida, Y., dan Machida, C. 2007. Agrobacterium-Mediated

Transpormation of the Wild Orchid Spesies Phalaenopsis amabilis. Plant

Biotechnol 24. 265-272.

Sepvi, M. A. 2010. Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Ubi Jalar Dan Emulsi Ikan

Terhadap Pertumbuhan Plb Anggrek Persilangan Phalaenopsis Pinlong

Cinderella X Vanda TricolorPada Media Knudson C. Skripsi. Fakultas

Pertanian UNNES.

Shintiavira. H, Soedarjo, Suryawati, dan Winarto. B. 2012. Studi Pengaruh

Subsitusi Hara Makro dan Mikro Media MS dengan Pupul Majemuk dalam

Kultur In Vitro Krisan. Jurnal Holtikultura 21(4):332-341.

Sihotang, B. 2010. Anggrek. Diakses dari : http://www.anggrek.com.

59

Soejono, S dan Kamidjono. 1992. Penggunaan Medium Pupuk Daun dan

Konsentrasi Air Kelapa Bagi Pertumbuhan Protocorm Anggrek

Dendrobium Ekapol Panda In Vitro. Jurnal Holtokultura 2(1): 27-30.

Sudarsono P., Gunawan, dan D. Wahyono. 2002. Hasil Penelitian Sifat-Sifat

Penggunaan. Yogyakarta: Penerbit Pusat Studi Obat Tradisional Universitas

Gadjah Mada.

Sugeng, L. 1993. Mengenal dan Bertanam anggrek. Semarang: Aneka Ilmu.

Sumartono. 1981. Anggrek untuk Rakyat. Jakarta: Penerbit PT. Bumi Restu.

Suryono. 2009.Komposisi Yang Terkandung dalam Ragi. Yogyakarta: Kanisius.

Suryowinoto, M. 1989. Fusi protoplas. PAU UGM-LIPI.

Thepsithar dan silva, ja 2003. Chrysanthemum : advance in tissue culture.

Cryteopreservation, postharvest tecnology. Genetics and transgenik

biocnhnol.Adv 21(2002).

Thorpe, A. T. 1981. Plant Tissue Culture Methode And Application In

Agriculture. Academic press inc, Orlando Florida, pp. 25.

Wang, d, i., c. l. cooney, A.L. Demain, P. Dunnil, A.E. Humprey, and M.D. Lilly.

1979. Fermentasion And Enzyme Tecknology. New Jersey: John Wiley &

Sons.

Wattinema, LW. Gunawan. N. A, Mattjik, E., Syamsudin. N., M.A. Wiendi dan

A. Ernawati. 1992. Bioteknologi Tanaman. Laboratorium Kultur Jaringan.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Derektorat Jendral Pendidikan

Tinggi. PAU. Bioteknologi. IPB. Bogor.

Wetherell, D. F. 1982. Pengantar Propagasi Tanaman Secara In Vitro. IKIP

Semarang Press: Semarang.

LAMPIRAN - LAMPIRAN

61

LAMPIRAN I

Tabel . Komposisi Medium Dasar VW (Vacin and Went) dan Pupuk hyponex

hijau

Media VW Pupuk Hyponex hijau

Komponen g/l Komponen g/l

Unsur Makro

1. Ca3(PO4)2

2. KNO3

3. KH2PO4

4. MgSO4 7H2O

5. (NH4) 2SO4

Unsur Mikro

1. Fe (C4H4O6)3

2. MnSO4. 4H2O

Sukrosa

Zat Pemadat

- Agar

pH

0,200

0,525

0,250

0,250

0,500

0,14

0,007

2.0

7,0

5,6-5,8

Unsur Makro

N total

P203

K2O

N-NO3

N-NH4+

NH4+

Mg

B, Co, Fe, Mn,

Mo, Zn

20

20

20

4

4

0,12

Sumber : Widiastoety & Kartikaningrum,

2003

Sumber: Nadapdap Christmas,

2000

62

LAMPIRAN 2

Tabel . Kandungan organik pegagan (Centella asiatica)

Unsur Gizi Kadar/100 gram

Kalori

Protein

Lemak

Karbohidrat

Kalsium

Fospor

Zat besi

Kalium

Thiamin (B1)

Niasin

34 kalori

1,69 gram

0,6 gram

6,9 gram

17 gram

3 gram

0,31 gram

41, 4 gram

0,15 gram

0,12 gram

Sumber: LIPI, 2009

LAMPIRAN 3

Tabel . Kandungan Ragi (Mari-pan)

Komponen

S. Cerevisiae

Vitamin C

63

LAMPIRAN 4

1. Perhitungan rerata jumlah perkecambahan biji anggrek umur 2 minggu

Tabel . Perhitungan rerata jumlah perkecambahan biji anggrek umur 2 minggu

Minggu 2 Fase 1 Fase 2 Fase 3 Fase 4 Fase 5 Fase 6

K 0% 0% 0% 0% 0% 0%

A1D1 25,83% 0% 0% 0% 0% 0%

A1D2 27,5% 12,5% 0% 0% 0% 0%

A1D3 21,67% 2,5% 0% 0% 0% 0%

A2D1 23,32% 0% 0% 0% 0% 0%

A2D2 20,83% 1,67% 0% 0% 0% 0%

A2D3 15,83% 0% 0% 0% 0% 0%

A3D1 15% 0% 0% 0% 0% 0%

A3D2 12,5% 0% 0% 0% 0% 0%

A3D3 6,67% 0% 0% 0% 0% 0%

A1D0 6,67% 0% 0% 0% 0% 0%

A0D2 5,83% 0% 0% 0% 0% 0%

ANOVA

Minggu ke 2

Sum of Squares df Mean

Square

F Sig.

Between Groups 292.304 11 26.573 .540 .868

Within Groups 2952.680 60 26.573

Total 3244.984 71

64

Tahapan_perkecambahan_anggrek_minggu_2

Duncan

Kombinasi N

Subset for alpha = 0.05

1

kontrol 6 .0000

pegagan 5 ml + tanpa ragi 6 .9717

pegagan 25 ml + ragi 1,5 gr/l 6 1.1117

tanpa pegagan + ragi 1,25 gr/l 6 1.1117

pegagan 25 ml + ragi 1,25 gr/l 6 2.0833

pegagan 25 ml + ragi 1 gr/l 6 2.5000

pegagan 15 ml + ragi 1,5 gr/l 6 2.6383

pegagan 15 ml + ragi 1,25 gr 6 3.7500

pegagan 15 ml + ragi 1 gr/l 6 3.8883

pegagan 5 ml + ragi 1,5 gr/l 6 4.0283

pegagan 5 ml + ragi 1gr/l 6 4.3050

pegagan 5 ml + ragi 1,25 gr/l 6 6.6667

Sig. .183

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

2. Perhitungan rerata jumlah perkecambahan biji anggrek umur 4 minggu

Tabel . Perhitungan rerata jumlah perkecambahan biji anggrek umur 4 minggu

Minggu ke

4 Fase 1 Fase 2 Fase 3 Fase 4 Fase 5 Fase 6

K 3,75% 5% 13,33% 1,67% 0% 0%

A1D1 25% 15% 15,82% 0% 0% 0%

A1D2 31,67% 23,33% 22,5% 0% 0% 0%

A1D3 26,67% 17,5% 16,67% 0% 0% 0%

A2D1 25% 8,25% 8,25% 0% 0% 0%

A2D2 24,16% 7,5% 4,16% 0% 0% 0%

A2D3 22,5% 5,83% 3,3% 0% 0% 0%

A3D1 23,32% 4,16% 5% 0% 0% 0%

A3D2 17,5% 3,3% 2,5% 0% 0% 0%

A3D3 13,33% 2,5% 2,5% 0% 0% 0%

A1D0 8,33% 2,5% 5% 2,5% 0% 0%

A0D2 5% 2,5% 1,67% 0% 0% 0%

65

ANOVA

Tahapan_perkecambahan_anggrek_minggu_4

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 744.351 11 67.668 .885 .560

Within Groups 4588.452 60 76.474

Total 5332.803 71

Tahapan_perkecambahan_anggrek_minggu_4

Duncan

Kombinasi N

Subset for alpha = 0.05

1

pegagan 5 ml + tanpa ragi 6 1.5283

pegagan 25 ml + ragi 1,5 gr/l 6 2.9717

tanpa pegagan + ragi 1,25 gr/l 6 3.0550

pegagan 25 ml + ragi 1,25 gr/l 6 3.8833

kontrol 6 3.9583

pegagan 15 ml + ragi 1,5 gr/l 6 5.2717

pegagan 25 ml + ragi 1 gr/l 6 5.4133

pegagan 15 ml + ragi 1,25 gr 6 5.9700

pegagan 15 ml + ragi 1 gr/l 6 6.9167

pegagan 5 ml + ragi 1gr/l 6 9.3033

pegagan 5 ml + ragi 1,5 gr/l 6 10.1400

pegagan 5 ml + ragi 1,25 gr/l 6 12.9167

Sig. .064

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

66

3. Perhitungan rerata jumlah perkecambahan biji anggrek umur 6 minggu

Tabel. Perhitungan rerata jumlah perkecambahan biji anggrek umur 6 minggu

Minggu ke

6 Fase 1 Fase 2 Fase 3 Fase 4 Fase 5 Fase 6

K 35,82% 24,17% 22,5% 15% 1,67% 0,8%3

A1D1 35% 22,5% 25% 27,5% 2,5% 0%

A1D2 40% 25% 25% 5,82% 2,5% 1,67%

A1D3 35% 25% 22,53% 12,5% 1,67% 0%

A2D1 35,82% 27,5% 23,32% 12,5% 0% 0,86%

A2D2 35% 26,67% 25,83% 1,67% 0,8%3 0%

A2D3 30% 27,5% 26,67% 15,83% 0% 0%

A3D1 35% 27,5% 26,67% 15,83% 0% 0%

A3D2 30% 27,5% 26,67% 15,83% 0% 0%

A3D3 30% 25% 25% 20% 0% 0%

A1D0 27,5% 22,5% 12,5% 15% 0% 0%

A0D2 25% 17,5% 12,5% 15% 0% 0%

ANOVA

Tahapan_perkecambahan_anggrek_minggu_6

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 358.868 11 32.624 .173 .998

Within Groups 11321.261 60 188.688

Total 11680.128 71

67

Tahapan_perkecambahan_anggrek_minggu_6

Duncan

Kombinasi N

Subset for alpha = 0.05

1

pegagan 5 ml + tanpa ragi 6 11.6667

tanpa pegagan + ragi 1,25 gr/l 6 13.7500

pegagan 15 ml + ragi 1,25 gr 6 15.0000

pegagan 5 ml + ragi 1,5 gr/l 6 16.1167

pegagan 15 ml + ragi 1 gr/l 6 16.5250

pegagan 5 ml + ragi 1,25 gr/l 6 16.6650

kontrol 6 16.6650

pegagan 15 ml + ragi 1,5 gr/l 6 16.6667

pegagan 25 ml + ragi 1 gr/l 6 16.6667

pegagan 25 ml + ragi 1,5 gr/l 6 16.6667

pegagan 5 ml + ragi 1gr/l 6 17.0833

pegagan 25 ml + ragi 1,25 gr/l 6 21.6667

Sig. .302

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

4. Perhitungan rerata jumlah perkecambahan biji anggrek umur 8 minggu

Tabel. Perhitungan rerata jumlah perkecambahan biji anggrek umur 8 minggu

Minggu ke 8 Fase 1 Fase 2 Fase 3 Fase 4 Fase 5 Fase 6

K 25% 27,5% 25% 7,5% 2,5% 2,5%

A1D1 10% 25% 30% 20% 7,5% 7,5%

A1D2 2,5% 32,5% 35% 12,5% 10% 7,5%

A1D3 20% 27,5% 35% 12,5% 10% 7,5%

A2D1 12,5% 22,5% 35% 20% 5% 5%

A2D2 20% 25% 32,5% 10% 7,5% 5%

A2D3 35% 25% 20% 5% 5% 0

A3D1 7,5% 30% 32, %5 20% 5% 5

A3D2 35% 30% 27,5% 17,5% 0% 0

A3D3 20% 27,5% 25% 25% 2,5% 0

A1D0 40% 25% 17,5% 15% 2,5% 0

A0D2 57,5% 22,5% 15% 15% 2,5% 0

68

ANOVA

Tahapan_perkecambahan_anggrek_minggu_8

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 46.639 11 4.240 .024 1.000

Within Groups 10813.182 60 180.220

Total 10859.821 71

Tahapan_perkecambahan_anggrek_minggu_8

Duncan

Kombinasi N

Subset for alpha = 0.05

1

kontrol 6 16.3883

pegagan 5 ml + ragi 1gr/l 6 16.6667

pegagan 5 ml + ragi 1,25 gr/l 6 16.6667

pegagan 15 ml + ragi 1 gr/l 6 16.6667

pegagan 15 ml + ragi 1,25 gr 6 16.6667

pegagan 15 ml + ragi 1,5 gr/l 6 16.6667

pegagan 25 ml + ragi 1 gr/l 6 16.6667

pegagan 25 ml + ragi 1,5 gr/l 6 16.6667

tanpa pegagan + ragi 1,25 gr/l 6 16.6667

pegagan 5 ml + ragi 1,5 gr/l 6 18.3333

pegagan 25 ml + ragi 1,25 gr/l 6 18.3333

pegagan 5 ml + tanpa ragi 6 18.7500

Sig. .803

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

69

5. Perhitungan rerata jumlah perkecambahan biji anggrek umur 10 minggu

Tabel. Perhitungan rerata jumlah perkecambahan biji anggrek umur 10 minggu

Minggu 10 Fase 1 Fase 2 Fase 3 Fase 4 Fase 5 Fase 6

K 12,5% 30% 27,5% 20% 5% 5%

A1D1 5% 15% 32,5% 27,5% 10% 10%

A1D2 0% 5% 40% 12,5% 10% 10%

A1D3 7,5% 17,5% 37,5% 17,5% 7,5% 5%

A2D1 7,5% 17,5% 37,5% 25% 7,5% 5%

A2D2 12,5% 25% 35% 12,5% 10% 7,5%

A2D3 20% 27,5% 22,5% 22,5% 5% 2,5%

A3D1 2,5% 10% 37,5% 27,5% 12,5% 10%

A3D2 20% 20% 30% 20% 5% 5%

A3D3 15% 25% 27,%5 27,5% 2,5% 2,5%

A1D0 25% 27,5% 22,5% 20% 2,5% 2,5%

A0D2 30% 27,5% 20% 20% 2,5% 0%

ANOVA

Tahapan_perkecambahan_anggrek_minggu_10

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 84.288 11 7.663 .055 1.000

Within Groups 8290.625 60 138.177

Total 8374.913 71

70

Tahapan_perkecambahan_anggrek_minggu_10

Duncan

Kombinasi N

Subset for alpha = 0.05

1

pegagan 5 ml + ragi 1,25 gr/l 6 12.9167

pegagan 5 ml + ragi 1,5 gr/l 6 15.4167

pegagan 5 ml + ragi 1gr/l 6 16.6667

pegagan 15 ml + ragi 1 gr/l 6 16.6667

pegagan 15 ml + ragi 1,5 gr/l 6 16.6667

pegagan 25 ml + ragi 1 gr/l 6 16.6667

pegagan 25 ml + ragi 1,25 gr/l 6 16.6667

pegagan 25 ml + ragi 1,5 gr/l 6 16.6667

tanpa pegagan + ragi 1,25 gr/l 6 16.6667

pegagan 5 ml + tanpa ragi 6 16.6667

kontrol 6 16.6667

pegagan 15 ml + ragi 1,25 gr 6 17.0833

Sig. .615

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

6. Perhitungan rerata jumlah perkecambahan biji anggrek umur 12 minggu

Tabel. Perhitungan rerata jumlah perkecambahan biji anggrek umur 12 minggu

Minggu 12 Fase 1 Fase 2 Fase 3 Fase 4 Fase 5 Fase 6

K 0% 0% 30% 37,5% 15% 10%

A1D1 0% 0% 30% 37,5% 17,5% 15%

A2D1 0% 0% 17,5% 37,5% 22,5% 22,5%

A3D1 0% 0% 0% 42,5% 27,5% 27,5%

A1D2 0% 0% 0% 45% 30% 25%

A2D2 0% 0% 10% 40% 25% 25%

A3D2 0% 15% 32,5% 32,5% 10% 10%

A1D3 0% 0% 22,5% 35% 22,5% 20%

A2D3 0% 20% 35% 37,5% 7,5% 5%

A3D3 0% 25% 37,5% 27,5% 5% 5%

A1D0 0% 12,5% 37,5% 35% 7,5% 7,5%

A0D2 0% 10% 25% 35% 12,5% 7,5%

71

ANOVA

Tahapan_perkecambahan_anggrek_minggu_12

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 1589.015 10 158.902 1.092 0,409

Within Groups 3200.000 22 145.455

Total 4789.015 32

Tahapan_perkecambahan_anggrek_minggu_12

Duncan

Kombinasi N

Subset for alpha = 0.05

1

pegagan 25 ml + ragi 1,5 gr/l 3 12.5000

pegagan 15 ml + ragi 1,5 gr/l 3 15.0000

tanpa pegagan + ragi 1,25 gr/l 3 16.6667

pegagan 25 ml + ragi 1,25 gr/l 3 17.5000

pegagan 5 ml + tanpa ragi 3 18.3333

pegagan 5 ml + ragi 1gr/l 3 23.3333

pegagan 5 ml + ragi 1,5 gr/l 3 25.8333

pegagan 15 ml + ragi 1 gr/l 3 27.5000

pegagan 15 ml + ragi 1,25 gr 3 29.1667

pegagan 25 ml + ragi 1 gr/l 3 32.5000

pegagan 5 ml + ragi 1,25 gr/l 3 33.3333

Sig. .083

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

72

LAMPIRAN 5

Gambar- Gambar Proses Penelitian

Gambar 1. Persiapan alat alat penelitia Gambar 2. Ekstrak pegagan

Gambar 3. Pembuatan Media Gambar 4. Penanaman biji anggrek

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

Nama : Endang Sriwahyuni

Tempat/Tgl. Lahir : Prabumulih, 13 Agustus 1990

Alamat : Jalan Kpral Toya No. 122 Rt/Rw 004.

Kota Prabumulih Sumatra Selatan

]Nama Ayah : Kamarudin

Nama Ibu : Nurhasan

B. Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan Normal

a. SD Negeri 1 Sumaja Makmur, Tahun 1997-2003

b. SMP Negeri 2 Prabumulih, Tahun 2003-2006

c. MAN Prabumulih, Tahun 2006-2009

d. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Tahun 2010-2014

2. Pendidikan Non-Formal

Tidak ada

Yogyakarta, 24 September 2014

Endang Sriwahyuni