pengaruh penjualan bersih terhadap laba usaha pt indofood cbp sukses makmur tbk

6
PENGARUH PENJUALAN BERSIH TERHADAP LABA USAHA PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK Oleh : Nama : Asyraf Ali Putra Daniel NIM : 1111082000027 No HP : 083870638322 Nama : Bustanul Aripin NIM : 1111082000029 No HP : 085694468344 Mata Kuliah : Teori Ekonomi Mikro (MK3) Dosen Pembimbing : Tony S Chendrawan, ST., SE.,M.Si., Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi UIN Syarief Hidayatullah Jakarta 2012 Abstract This study is aimed for assesing the effect of net sales to income from operation in PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk for 5 years (2007-2011). Research that used is descriptive research with a survey approach and by used data secunder. Data are limited population obtained from the Central Bureau of Statistics. The subject of this research is PT. Indofood CBP Sukses Makmur and the population is PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk in Indonesia. This research have been resulted some conclusions, the conclution of our research shows that net sales affect income from operation in PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk significantly and strong positive with the value of correlation coefficient r = 0,986 or 98,6 %, it means net sales have contributing affect in income from operation equal 97.2% and other factors that affect it the rate of 2.8%. Value of t hitung 10,151 is bigger than t table 2,776 show that net sales affect income from operation significantly. Keyword: net sales, income from operation

Upload: akuntansi-a-2011

Post on 05-Aug-2015

247 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Penjualan Bersih Terhadap Laba Usaha PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

PENGARUH PENJUALAN BERSIH TERHADAP LABA USAHA PT. INDOFOOD

CBP SUKSES MAKMUR TBK

Oleh :

Nama : Asyraf Ali Putra Daniel

NIM : 1111082000027

No HP : 083870638322

Nama : Bustanul Aripin

NIM : 1111082000029

No HP : 085694468344

Mata Kuliah : Teori Ekonomi Mikro (MK3)

Dosen Pembimbing : Tony S Chendrawan, ST., SE.,M.Si.,

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi

UIN Syarief Hidayatullah Jakarta

2012

Abstract

This study is aimed for assesing the effect of net sales to income from operation in PT. Indofood CBP

Sukses Makmur Tbk for 5 years (2007-2011). Research that used is descriptive research with a survey approach

and by used data secunder. Data are limited population obtained from the Central Bureau of Statistics. The

subject of this research is PT. Indofood CBP Sukses Makmur and the population is PT. Indofood CBP Sukses

Makmur Tbk in Indonesia.

This research have been resulted some conclusions, the conclution of our research shows that net sales

affect income from operation in PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk significantly and strong positive with

the value of correlation coefficient r = 0,986 or 98,6 %, it means net sales have contributing affect in income

from operation equal 97.2% and other factors that affect it the rate of 2.8%. Value of t hitung 10,151 is bigger

than t table 2,776 show that net sales affect income from operation significantly.

Keyword: net sales, income from operation

Page 2: Pengaruh Penjualan Bersih Terhadap Laba Usaha PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

I. PENDAHULUAN

Persaingan bisnis yang meningkat dewasa

ini menuntut perusahaan untuk memanfaatkan

kemampuan yang ada semaksimal mungkin, agar

unggul dalam persaingan. Keunggulan daya saing

yang dapat diciptakan oleh perusahaan dapat

dicapai dengan salah satu cara, yaitu dengan

meningkatkan penjualan. Sebagai akibatnya

persaingan pun semakin tajam. Tajamnya

persaingan ini melibatkan perusahaan-perusahaan

baik lokal maupun asing yang saling berjibaku

demi mendapatkan perhatian para konsumen.

Namun hanya organisasi atau perusahaan yang

berkualitas saja yang dapat bersaing dalam pasar

global.

Khususnya dalam dunia makanan yang

mana konsumennya adalah seluruh kalangan

masyarakat yang memberikan penilaian bahwa

apakah barang yang diproduksi disukai di

masyarakat atau tidak. Dan juga perusahaan

tersebut harus dapat menghasilkan barang dengan

kualitas yang tinggi serta harga yang wajar agar

tetap dapat dikonsumsi oleh semua kalangan.

Kondisi seperti ini harus dapat diantisipasi

oleh perusahaan, dengan keadaan masyarakat

sebagai konsumen utama yang akan semakin kritis

dalam memilih makanan untuk dikonsumsi. Hal

semacam ini menjadi acuan suatu perusahaan

untuk lebih meningkatkan produktivitas dan mutu

usahanya serta sosialisasi produk yang ditawarkan

kepada masyarakat.

Pertumbuhan industri makanan di Indonesia

sendiri hampir dipastikan selalu meningkat dari

tahun ke tahun. Sebab utamanya adalah jumlah

masyarakat Indonesia yang dari tahun ke tahun

semakin meningkat. Hal tersebut merupakan

tantangan yang harus dihadapi PT Indofood CBP

Sukses Makmur Tbk . Dengan kondisi seperti ini,

maka persaingan terhadap perusahaan lain harus

tetap diperhatikan, juga kualitas produksi yang

diusahakan tidak menurun dan diharuskan

meningkat dengan harga penjualan yang harus

tetap dalam skala wajar agar PT Indofood CBP

Sukses Makmur Tbk dapat tetap menjaga

konsumen tetap sehingga tidak berpindah kepada

produk lain.

Tahun

Total Laba

Usaha (dalam

miliar rupiah)

Peningkatan

pertahun

Selisih

jumlah

laba

Persenta

se

2007 133,7 - -

2008 540,6 406,9 304,4%

2009 1.645,4 1.113,8 206,03%

2010 2.531,8 877,4 53,03%

2011 2.608,0 76,2 3,01%

Tabel 1

Laba Usaha PT. Indofood CBP Sukses Makmur

Tbk tahun 2007-2011

Tahun

Total

Penjualan

Bersih (dalam

miliar rupiah)

Peningkatan

pertahun

Selisih

jumlah

laba

Persenta

se

2007 9.484,7 - -

2008 12.042,9 2.558,2 26,97%

2009 16.332,6 4.298,7 35,62%

2010 17.960,1 1.627,5 9,96%

2011 19.367,2 1.407,1 7,83%

Tabel 2

Penjualan Bersih PT. Indofood CBP Sukses

Makmur Tbk tahun 2007-2011

Berdasarkan tabel 1 dapat kita lihat bahwa

laba usaha PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

setiap tahunnya mengalami peningkatan dimana ini

merupakan hal yang baik bagi suatu perusahaan

jika tidak mengalami penurunan pada laba

usahanya . Jika kita lihat selama 5 tahun terakhir

maka peningkatan tersebut terjadi cukup signifikan

yaitu berkisar antara3% sampai dengan 300%

pertahunnya. Peningkatan laba usaha tertinggi yaitu

terjadi pada tahun 2008 yang mencapai 304,4%.

Peningkatan ini menunjukkan tingginya tingkat

permintaan konsumen terhadap varian produk yang

ditawarkan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk,

hal ini dipengaruhi oleh berbagai macam faktor

seperti selera konsumen terhadap barang, harga

produk yang ditawarkan, dan keanekaragaman

varian produk yang menarik perhatian konsumen.

Selain itu, meskipun laba usaha terus

mengalami peningkatan setiap tahunnya, jika kita

perhatikan persentase peningkatan laba usaha

setiap tahunnya selalu mengalami penurunan. Yang

terendah terjadi di tahun 2011 yaitu hanya

mencapai 3,01%. Hal ini mungkin dikarenakan

munculnya perusahaan-perusahaan baru di bidang

makanan yang mengakibatkan tingginya

persaingan diantara perusahaan tersebut sehingga

fokus konsumen teralihkan dan tidak lagi terpaku

kepada satu perusahaan. Mungkin juga ini

disebabkan oleh menurunnya selera konsumen

karena merasa bosan dengan varian produk yang

itu-itu saja.

Dari tabel 2 terlihat bahwa penjualan bersih

perusahaan juga mengalami peningkatan yang

Page 3: Pengaruh Penjualan Bersih Terhadap Laba Usaha PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

cukup tinggi. Hal ini terlihat dari peningkatan

penjualan bersih pertahun yang terus menerus

mengalami kenaikan dimulai dari tahun 2007

sampai dengan tahun 2011. Peningkatan tertinggi

kali ini terjadi pada tahun 2009 dimana kala itu

penjualan bersih meningkat sebesar 35,62%. Hal

ini terjadi karena pada tahun tersebut PT. Indofood

CBP Sukses Makmur Tbk meningkatkan

produktivitas dan mutu produk serta mengeluarkan

varian produk yang menarik minat konsumen untuk

mengonsumsinya sehingga meningkatnya

permintaan konsumen.

Namun pada tahun 2011 terjadi peningkatan

terendah pada penjualan bersih yakni hanya

mencapai 7,83% yang mungkin diakibatkan oleh

menurunnya daya beli masyarakat atau selera

masyarakat yang semakin menurun.

Dengan pernyataan-pernyataan tersebut

diatas, penulis tertarik untuk membuat analisis

pengaruh antara Penjualan Bersih Terhadap Laba

Usaha PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

Apakah dari peningkatan penjualan bersih ini akan

berpengaruh terhadap laba usahanya dari PT.

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

II. KAJIAN PUSTAKA

2.1 Teori Pengaruh Penjualan Terhadap Laba

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

Welly Lenggana (2009) dengan judul “Pengaruh

Volume Penjualan Terhadap Laba Bersih Pada

Penerbit Institut Teknologi Bandung” menyebutkan

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa

korelasi antara volume penjualan terhadap laba

bersih sebesar 0,208 ini menunjukkan bahwa

terdapat hubungan yang rendah dan searah antara

volume penjualan terhadap laba bersih, sedangka

untuk koefisien determinasi di peroleh hasil sebesar

4,3264% dan sisanya 95,6736% yang dipengaruhi

oleh faktor lain seperti harga pokok penjualan yang

tinggi. Hal ini berarti apabila volume penjualan

meningkat maka laba bersih akan meningkat juga.

Sedangkan melalui uji hipotesis yaitu dengan

menggunakan uji t, diperoleh nilai t hitung sebesar

0,426 dan nilai t tabel sebesar 2,776. Berdasarkan

nilai t hitung tersebut, maka t hitung < t tabel

sehingga Ho diterima. Jadi dapat disimpulkan

bahwa volume penjualan tidak berpengaruh

signifikan terhadap peningkatan laba bersih pada

Penerbit Institut Teknologi Bandung.

2.2 Teori Penjualan

Penjualan dalam perusahaan dagang sebagai

salah satu unsur dari pendapatan Perusahaan.

Unsur-unsur dalam penjualan bersih terdiri dari:

- penjualan kotor;

- retur penjualan;

- potongan penjualan;

- penjualan bersih.

Untuk mencari penjualan besih adalah sebagai

berikut:

Penjualan bersih = penjualan kotor – retur

penjualan – potongan penjualan.

Menurut M. Narafin ( 2006 : 60 ), bahwa :

“Penjualan adalah proses menjual, padahal yang

dimaksud penjualan dalam laporan laba-rugi adalah

hasil menjual atau hasil penjualan (sales) atau

jualan”.

Adapun menurut Warren Reeve Fees yang

diterjemahkan oleh Aria Faramita dan kawan-

kawan, (2006:300), bahwa : “Penjualan adalah

jumlah yang dibebankan kepada pelanggan untuk

barang dagang yang dijual, baik secara tunai

maupun kredit”.

Sedangkan menurut Kusnadi (2000:19),

menjelaskan bahwa : “Penjualan (sales) adalah

sejumlah uang yang dibebankan kepada pembeli

atas barang atau jasa yang dijual”.

Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI)

(2007:23) pendapatan adalah arus masuk bruto

manfaaat ekonomi yang timbul dari aktifitas

normal perusahaan selama periode yang dapat

menigkatkan tingkat equitas dalam suatu

perusahaan yang tidak berasal dari kontribusi

modal. Pendapatan hanya terdiri dari arus masuk

bruto manfaat ekonomi yang diterima oleh

perusahaan untuk dirinya sendiri. Jumlah yang

ditagih untuk atau dan atas nama pihak ketiga

bukan merupakan pendapatan karena tidak

menghasilkan manfaat ekonomi bagi perusahaan

dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas.

Menurut Skouseb dan Stice (Akbar,

2009:563) pengertian pendapatan adalah :arus

masuk atau peningkatan aktiva lainnya sebuah

entitas atau pembentukan utang (sebuah kombinasi

dari keduannya) dari pengantaran barang atau

penghasilan barang ,memberikan pelayanan atau

melakukan aktivitas lain yang membentuk operasi

pokok atau bentuk entitas yang terus berlangsung.

Menurut Kartajaya (2006) “ penjualan

dalah bagaimana menciptakan hubungan jangka

panjang dengan pelanggan melalui produk atau jasa

perusahaan.” Adapun menurut Pass dan Lowss

(1999) “ penjulan merupakan pembelian suatu

barang atau jasa oleh seorang pembeli dari seorang

penjual sesuai dengan harga yang telah ditetapkan

Page 4: Pengaruh Penjualan Bersih Terhadap Laba Usaha PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

atau dalam beberapa kasus melalui perjanjian

pertukaran barang atau imbal beli “ (p. 518).

2.3 Teori Laba Usaha

Menurut Soemarso (2004:245) Laba adalah

selisih lebih pendapatan atas beban sehubungan

dengan usaha untuk memperoleh pendapatan

tersebut selama periode tertentu. Dapat

disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan laba

sejauh mana suatu perusahaan memperoleh

pendapatan dari kegiatan penjualan sebagai selisih

dari keseluruhan usaha yang didalam usaha itu

terdapat biaya yang dikeluarkan untuk proses

penjualan selama periode tertentu.

Pengertian laba menurut Zaky Baridwan

(2004 : 29) Kenaikan modal (aktiva bersih) yang

berasal dari transaksi sampingan atau transaksi

yang jarang terjadi dari badan usaha dan dari

semua transaksi atau kejadian lain yang

mempengaruhi badan usaha selama satu periode

kecuali yang termasuk dari pendapatan (revenue)

atau investasi oleh pemilik.

Menurut Henry Simamora (2002 : 45)

Laba adalah perbandingan antara pendapatan

dengan beban jikalau pendapatan melebihi beban

maka hasilnya adalah laba bersih.

Laba usaha menurut Ensiklopedia Bahasa

Indonesia adalah pendapatan perusahaan dikurangi

biaya eksplisit atau biaya akuntansi

perusahaan. Laba usaha berbeda dengan laba

ekonomi, yaitu pendapatan perusahaan dikurangi

dengan biaya eksplisit dan biaya implisit.

2.4 Teori Hipotesis

Uji Hipotesis adalah metode pengambilan

keputusan yang didasarkan dari analisa data, baik

dari percobaan yang terkontrol, maupun dari

observasi (tidak terkontrol). Dalam statistik sebuah

hasil bisa dikatakan signifikan secara statistik jika

kejadian tersebut hampir tidak mungkin disebapkan

oleh faktor yang kebetulan, sesuai dengan batas

probabilitas yang sudah ditentukan sebelumnya.

Uji hipotesis kadang disebut juga

"konfirmasi analisa data". Keputusan dari uji

hipotesis hampir selalu dibuat berdasarkan

pengujian hipotesis nol. Ini adalah pengujian untuk

menjawab pertanyaan yang mengasumsikan

hipotesis nol adalah benar.

Daerah kritis (en= Critical Region) dari uji

hipotesis adalah serangkaian hasil yang bisa

menolak hipotesis nol, untuk menerima hipotesis

alternatif. Daerah kritisini biasanya di simbolkan

dengan huruf C.

Berdasarkan uraian-uraian diatas maka

hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah

penjualan bersih berpengaruh positif terhadap laba

usaha PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

III. METODA PENELITIAN

3.1 Populasi dan Prosedure

Populasi dalam penelitian ini adalah PT.

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Penelitian

dilakukan dengan mengambil data 5 tahunan dari

PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk yang

Kantor Pusatnya terletak di kawasan Sudirman

Plaza, Indofood Tower, Lantai 27 Jalan Jenderal

Sudirman Kav. 76-78 Jakarta 12910. Data primer

diperoleh dengan cara mencari data keuangan PT.

Indofood yang dimulai sejak tahun 2007 hingga

tahun 2011.

3.2 Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian

ini, pertama-tama dilakukan dengan uji analisis

jalur untuk memperlihatkan hubungan antar

variabel independen dengan variabel dependen.

Analisis jalur dipergunakan dengan pertimbangan

bahwa pola hubungan antar variabel dalam

penelitian adalah bersifat korelatif dan kausalitas

untuk mengetahui pengaruh antara penjualan bersih

terhadap laba usaha. Adapun uji statistik yang

digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur

( path analysis).

3.2 Model Penelitian

Hubungan struktur jalur antara variabel

dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1 Model hubungan Antar Variabel

IV. HASIL PENELITIAN

a. Pengaruh Penjualan Bersih terhadap

Laba Usaha PT. Indofood CBP Sukses

Makmur Tbk.

X Y

E

Page 5: Pengaruh Penjualan Bersih Terhadap Laba Usaha PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

Analisis data dalam penelitian ini

menggunakan metode analisis jalur (path analysis).

Adapun persamaan dari proses analisis adalah

sebagai berikut :

Y = -2.545,054+0,268X

Errovar = 0,028 , R = 0,986, R² = 0,972

Nilai R atau koefisien korelasi sebesar 0.986

atau 98,6 % memperlihatkan besarnya pengaruh

pendapatan bersih terhadap laba usaha dan

memperlihatkan bahwa hubungan antara penjualan

bersih dan laba usaha adalah positif kuat karena

nilai tersebut berkisar antara 0,5 hingga 1.

Sedangkan nilai R² atau koefisien determinasi

sebesar 0.972 atau 97,2 % memperlihatkan bahwa

penjualan bersih memiliki pengaruh kontribusi

sebesar 97,2 % terhadap laba usaha, sedangkan 2,8 %

lainnya dipengaruhi oleh faktor lain selain

penjualan bersih.

Untuk mengetahui signifikan atau tidaknya

pengaruh penjualan bersih terhadap laba usaha

selama 5 tahun, maka dapat dilakukan dengan uji

nilai signifikansi. Dari hasil perhitungan diperoleh

nilai signifikansi sebesar 0,002 yang lebih kecil

dari 0,05 atau 0,002 < 0,05. Dengan demikian

model persamaan regresi berdasarkan data

penelitian ini adalah signifikan. Artinya model

regresi linear telah memenuhi kriteria linearitas.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak.

Dengan kata lain penjualan bersih memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap laba usaha.

Pengujian dengan dengan uji t

Berdasarkan penelitian yang dilakukan

diperoleh Nilai koefisien regresi penjualan bersih

adalah 0,986, hal ini menunjukkan bahwa setiap

peningkatan variabel penjualan bersih (X) sebesar

satu satuan nilai akan meningkatkan laba usaha (Y)

sebesar 0.986 satu satuan nilai dengan asumsi

variabel lainnya adalah konstan. Untuk mengetahui

hasil dari pengujian dengan uji t antara penjualan

bersih terhadap laba usaha dapat dilakukan dengan

cara membandingkan t hitung dengan t tabel. Jika

nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel, maka

hipotesis signifikan, artinya penjulan bersih

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laba

usaha, sebaliknya apabila t hitung lebih kecil dari

nilai t tabel maka hipotesis tidak signifikan artinya

penjulan bersih tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap laba usaha.

Dari hasil pengolahan data dengan SPSS 19,

dapat dilihat bahwa nilai t hitung 10,151, bila kita

bandingkan dengan nilai t tabel 2,776 dapat kita

simpulkan bahwa pengujian dengan uji t, variabel

penjulan bersih berpengaruh secara signifikan

terhadap laba usaha.

Kesimpulan pengujian dengan uji t

Nilai t Hitung Nilai t Tabel Kesimpulan

10,151 2,776 Signifikan

Tabel 3

Dari tabel 3 diatas, terlihat nilai t hitung

sebesar 10,151 lebih besar dari nilai t tabel sebesar

2,776, artinya bahwa penjulan bersih (X) memiliki

pengaruh yang signifikan. Artinya apabila terjadi

perubahan sedikit saja pada variabel penjualan

bersih (X), maka akan langsung terjadi perubahan

yang berarti pada laba usaha (Y).

b. Uji Hipotesis

Dari tabel t diatas, kita dapat melihat

bahwa t tabel lebih kecil dari t hitung, maka

pengujian tersebut signifikan atau dengan kata lain

penjulan bersih berpengaruh secara signifikan

terhadap laba usaha. Artinya apabila terjadi

perubahan sedikit saja pada variabel penjualan

bersih maka akan langsung terjadi perubahan yang

berarti pada variabel laba kotor.

Berdasarkan beberapa perhitungan tersebut

diatas, hasil penelitian yang dapat simpulkan

adalah variabel penjualan bersih (X) secara

langsung menentukan perubahan variabel laba

kotor (Y) sebesar 97,2 % dengan artian variabel

penjualan bersih memiliki pengaruh positif

terhadap laba usaha. Semakin tinggi penjualan

bersih, maka semakin tinggi laba usaha. Dan juga

sebaliknya semakin rendah penjualan bersih maka

semakin tinggi pula laba usaha.

V. IMPLIKASI PENELITIAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan

yaitu mengenai pengaruh penjualan bersih terhadap

laba usaha, maka dapat diperoleh implikasi

penelitian sebagai berikut :

a. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,986 atau

R = 98,6% menunjukkan bahwa hubungan

penjualan bersih terhadap laba adalah

positif kuat karena berkisar 0,5-1.

b. Koefisien determinasi yang mencapai

angka 0,972 atau R² = 97,2% merupakan

besarnya kontribusi tingkat penjualan

bersih terhadap laba usaha, sedangkan

Page 6: Pengaruh Penjualan Bersih Terhadap Laba Usaha PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk

faktor-faktor lain mempengaruhi laba

usaha sebesar 2,8 %

c. Nilai signifikansi sebesar 0,002

menunjukkan bahwa penjualan bersih

membawa pengaruh yang signifikan

terhadap laba usaha, karena nilainya

kurang dari 0,5 atau nilai signifikansi <

0,5.

d. Begitu juga nilai t hitung yang lebih besar

dari t tabel yaitu sebesar 10,151

menunjukkan bahwa penjualan bersih

membawa pengaruh yang signifikan

terhadap laba usaha.

VI. REFERENSI

Badan Pusat Statistik Indonesia, 2004. Statistik

Indonesia 2003. Jakarta.

Basu Swastha. 2001, “Manajemen Penjualan”. Edisi 3,

cetakan 5. Yogyakarta : BPFE.

Cramer, Duncan (2004). The Sage Dictionary of

Statistics. hlm. 76. ISBN

Indofood,”annual report 2011”, 2011

Kuncoro, Mudarajad 2001. Metode Kuantitatif.

Yogya Unit Penerbit Dan Percetakan AMP

YKPN

Ridwan dan Akdom, 2007, Rumus dan Data Dalam

Analisis Statistik, cetakan kedua, Penerbit :

Alfabeta, Bandung

Secapramana, Verina. Model Dalam Strategi

Penetapan Harga.

Sigit, Soehardi. 1987. Marketing Praktis_ Edisi

kedua, Yogyakarta : Liberty.

Sugiyono. 2005. Statistik untuk Penelitian.

Bandung: Alfabeta

Systaningrum, Widyaningtyas 2002. Manajemen

Penjualan Produk. Yogyakarta Konising

Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra, 2005,

Service, Quality dan Satisfaction, edisi

pertama, cetakan kedua, Penerbit : ANDI,

Yogyakarta.

Treacy, Michael dan Wiersema, Fred. 1996.

Discipline of Market Leaders. Jakarta.

Gramedia Pustaka Utama.

Umar Husain, 2003, Perilaku Konsumen Jasa,

cetakan pertama, Penerbit : Ghalia

Indonesia, Jakarta