pengaruh penyuluhan dengan media booklet terhadap ...eprints.ums.ac.id/78582/11/naskah...
TRANSCRIPT
PENGARUH PENYULUHAN DENGAN MEDIA BOOKLET
TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL
TENTANG ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH BINAAN
PUSKESMAS BAKI KABUPATEN SUKOHARJO
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Sarjana Strata S1
pada Jurusan Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan
Oleh :
RAFIKA CYNTIA PUTRI
J 310 150 093
PROGRAM STUDI ILMU GIZI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2019
1
PENGARUH PENYULUHAN DENGAN MEDIA BOOKLET TERHADAP
PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF
DI WILAYAH BINAAN PUSKESMAS BAKI KABUPATEN SUKOHARJO
Abstrak
Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang ASI eksklusif merupakan penyebab ibu
tidak memberikan ASI secara eksklusif kepada bayinya. Peningkatan pengetahuan
ibu hamil terkait dengan ASI eksklusif dapat ditingkatkan dengan adanya
pendidikan gizi, salah satunya dengan penyuluhan, media yang digunakan dalam
penyuluhan adalah media booklet. Berdasarkan survey pendahuluan cakupan ASI
eksklusif di Puskesmas Baki tahun 2018 sebesar 43,75% masih dibawah standar
Kabupaten Sukoharjo yaitu >45%. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh penyuluhan dengan media booklet terhadap pengetahuan dan sikap ibu
hamil tentang ASI eksklusif di Wilayah Binaan Puskesmas Baki Kabupaten
Sukoharjo. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan rancangan
penelitian one group pretest postes design. Terdiri dari 44 sampel ibu hamil,
diambil dari 5 Desa di Wilayah Binaan Puskesmas Baki. Data pretest diambil
sebelum intervensi berupa penyuluhan tentang ASI eksklusif sebanyak satu kali
dengan penyuluhan menggunkan media booklet, Media booklet dipinjamkan
selama 2 minggu kemudian diambil posttest. Hasil Penelitian ini menunjukkan
bahwa Pengetahuan sebelum dilakukannya penyuluhan memiliki nilai baik
sebesar 34,1%, setelah dilakukannya penyuluhan pengetahuan meningkat menjadi
70,5%. Sebelum dilakukan penyuluhan sikap cukup baik sebesar 43,2%, setelah
dilakukannya penyuluhan sikap cukup baik meningkat sebesar 72,7%. Hasil
analisis data ada pengaruh penyuluhan dengan media booklet terhadap
pengetahuan ibu hamil tentang ASI eksklusif menggunakan uji wilcoxon sign test
menunjukkan nilai p=0,000, hasil analisa ada pengaruh penyuluhan dengan media
booklet terhadap sikap ibu hamil tentang ASI eksklusif menggunakan uji
wilcoxon sign test menunjukkan nilai p=0,000.
Kesimpulan : Terdapat pengaruh penyuluhan dengan media booklet terhadap
pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang ASI eksklusif.
Kata Kunci: Ibu Hamil, ASI Eksklusif, Pengetahuan, Sikap, Media Booklet
Abstract
Lack of pregnant women’s knowladge about exclusive breastfeeding is the reason
why mother’s do not exclusively breastfeed their babies. Increase knowladge of
pregnant women related to exclusive breastfeeding can be increased by nutrition
education, one of which is through counseling, the media used in counseling is a
booklet media. Based on a preliminary survey, the coverage of exclusive
breastfeeding in Puskesmas Baki in 2018 was 43,75%, which is still below the
Sukoharjo regency standard >45.This study aimed to determine the effect of
counseling with booklet media on the knowladges and attitudes of pregnant
women about exclusive breastfeeding in Baki Community Health Center In
Sukoharjo District. This research was a quasi-experimental research design with
2
one group pretest posttest design. The subjects consisted of 44 samples of
pregnant women, taken from 5 villages in the Baki Community Health Center.
Pretest data were taken before the intervention in the form of counseling about
exclusive breastfeeding one time with counseling using media booklets, Media
booklets lent for 2 weeks and then taken posttest. The study indicate that
knowledge prior to counseling has a good value of 34.1%, after knowledge
counseling has increased to 70.5%. Before counseling, the attitude was good
enough by 43.2%, after doing counseling the attitude was quite good, increasing
by 72.7%. The results of analysis data, there was effect of counseling with media
booklet on the knowledge of pregnant women about exclusive breastfeeding using
the Wilcoxon sign test shows that the value of p = 0,000, the results of analysis
there was an effect of counseling with media booklet on the attitude of pregnant
women about exclusive breastfeeding using the Wilcoxon sign test shows that
value of p = 0,000.
Conclusion: There was the effect of counseling with booklet media on the
knowledge and attitude of pregnant women about exclusive breastfeeding.
Keywords: Pregnant Women, Exclusive Breastfeeding, Knowledge, Attitude,
Booklet media
1. PENDAHULUAN
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas merupakan syarat mutlak
terwujudnya pembangunan, salah satunya pada bidang kesehatan (Mulyadi,
2013). Kementerian Kesehatan menyelenggarakan program untuk membangun
Sumber Daya Manusia yang berkualitas yaitu dengan cara meningkatkan status
kesehatan dan gizi masyarakat yang diprioritaskan pada kelompok dengan resiko
tinggi seperti golongan ibu hamil, bayi dan balita (Kemenkes, 2013).
Landasan utama untuk mencapai pertumbuhan anak yang optimal agar
diperoleh anak yang sehat adalah makanan. Makanan merupakan unsur terpenting
bagi anak, karena tidak hanya menentukan kesehatan saat ini tetapi juga
berpengaruh di tahun yang akan datang dalam kehidupan anak. Masa 6 bulan
pertama otak tumbuh dengan pesat oleh karena itu kualitas makanan bayi sangat
menentukan dalam tumbuh kembang anak agar menjadi SDM yang berkualitas
(Purwati, 2004).
Salah satu faktor terpenting yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak adalah Air Susu Ibu (ASI). Air Susu Ibu (ASI) merupakan
makanan terbaik yang diberikan pada awal kehidupan bayi dan bersifat alamiah
karena mengandung berbagai zat yang dibutuhkan bayi dalam proses
3
pertumbuhan dan perkembangannya, serta dapat melindungi bayi dari berbagai
penyakit (Rahayu & Apriningrum, 2014).
ASI mempunyai manfaat yang sangat besar sehingga pemberian ASI
secara eksklusif sangat dianjurkan. ASI harus diberikan secara eksklusif yaitu
sejak bayi lahir hingga berumur 6 bulan tanpa bahan tambahan cairan lain seperti
jeruk, madu, susu formula, air teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat
seperti pisang, pepaya, bubur sumsum, biskuit, nasi tim (Rudi Haryono &
Setianingsih, 2014). ASI eksklusif juga mempunyai peran jangka panjang
terhadap kondisi kesehatan kronik anak yang dapat mempengaruhi tumbuh
kembang. Pemberian ASI berfungsi sebagai nutrisi bagi bayi yang mempunyai
arti dalam perkembangan anak karena ASI dapat membentuk sistem kekebalan
tubuh atau imunitas (Roesli, 2008).
Pencapaian 6 bulan ASI eksklusif bergantung pada keberhasilan inisiasi
dalam satu jam pertama (Roesli, 2008). Menyusu sejak dini mempunyai dampak
yang cukup baik baik bagi ibu maupun bayinya. Menyusu sejak dini bermafaat
bagi ibu yaitu dapat mengurangi mordibitas dan mortalitas karena proses
menyusui akan merangsang kontraksi uterus sehingga mengurangi perdarahan
pasca melahirkan. Manfaat menyusui bagi bayi mempunyai peran penting untuk
menunjang pertumbuhan, kesehatan dan kelangsungan hidup bayi karena ASI
kaya akan zat gizi dan antibodi (Riskesdas, 2013).
Penyebab kegagalan praktek ASI eksklusif bermacam-macam seperti
budaya memberikan makanan pralaktal menghentikan pemberian ASI karena bayi
atau ibu sakit, ibu harus bekerja, serta ibu ingin mencoba susu formula ,
memberikan tambahan susu formula karena ASI tidak keluar. Beberapa faktor
yang dapat mengantisipasi agar ASI dapat keluar yaitu dengan cara melakukan
perawatan payudara pada saat kehamilan dan sesudah persalinan, memberikan
ASI kepada anak dengan teknik menyusui yang benar.
Beberapa hal yang dapat menghambat pemberian ASI secara eksklusif
adalah rendahnya pengetahuan ibu mengenai manfaat ASI, cara menyusui yang
benar, kurangnya pelayanan konseling serta penyuluhan dari petugas kesehatan,
ibu pekerja dan faktor pedidikan (Profil Kesehatan Jateng, 2009). Pengetahuan ibu
tentang ASI eksklusif dapat dimulai ketika ibu hamil atau anak masih di dalam
4
kandungan agar pada saat sesudah melahirkan ibu diharapkan dapat memberikan
ASI secara eksklusif dari umur 0 sampai 6 bulan kepada sang buah hati, karena
manfaat dan kandungan ASI berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan
perkembangan bayi (Fikawati & Syafiq, 2009).
Salah satu faktor yang dapat menentukan perilaku tentang kesehatan
seseorang adalah pengetahuan dan sikap, semakin tinggi pengetahuan dan sikap
mendukung seseorang, maka semakin dapat ia memanfaatkan kemampuan
tersebut. Semakin banyak segi cukup baik pengetahuan maka akan semakin
terbentuk sikap yang mendukung. Pengetahuan tentang ASI eksklsuif yang kurang
baik dan sikap yang tidak mendukung dapat menghasilkan perilaku tidak baik
dalam pemberian ASI eksklusif (Notoatmojo, 2010).
Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan ibu adalah dilakukan
penyuluhan gizi. Penyuluhan gizi merupakan pendekatan secara edukatif untuk
menghasilkan perilaku yang diperlukan untuk masyarakat khususnya ibu hamil
untuk meningkatkan pengetahuannya mengenai ASI eksklusif, agar penyuluhan
dapat dipahami oleh responden maka dibutuhkan metode penyuluhan dan
penggunaan media penyuluhan yang baik dan benar. Salah satu media yang sering
digunakan dalam penyuluhan adalah media booklet.
Booklet merupakan buku tipis yang didalamnya berisi tulisan dan gambar.
Kelebihan media booklet dibandingkan dengan media lainya yaitu dapat dipelajari
setiap saat karena didesain dalam bentuk buku serta memuat informasi lebih
banyak. Penyuluhan dengan media booklet ini ditujukan untuk ibu hamil, agar ibu
hamil mengetahui akan pentingnya pemberian ASI eksklusif, harapannya agar
setelah melahirkan ibu dapat memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan (Roza,
2012).
Penelitian dari Zulaekah (2012) didapatkan Hasil bahwa menggunakan
media booklet dapat meningkatkan pengetahuan tentang gizi. Hasil dari penelitian
Merdhika dkk. (2012), didapatkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan dan
sikap cukup baik ibu tentang ASI eksklusif setelah diadakan penyuluhan dengan
menggunakan metode buku saku dan metode simulasi dibandingkan dengan yang
penyuluhan tanpa diberikan metode apapun. Penyuluhan tentang ASI eksklusif
diharapkan agar ibu hamil memiliki sikap yang baik dalam memberikan ASI
5
secara eskslusif karena terdapat berbagai faktor yang menjadi alasan rendahnya
pemberian ASI eksklusif diantaranya pengetahuan, pendidikan, pekerjaan,
budaya, sosial ekonomi, serta faktor dari ibu sendiri yaitu produksi ASI yang
sedikit sehingga menurut ibu kurang mencukupi untuk diberikan kepada bayinya.
Menurut penelitian Adawiyani (2013), didapatkan hasil bahwa penyuluhan media
booklet dapat berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan Ibu hamil yang
diberikan penyuluhan dengan menggunakan media booklet anemia dibandingkan
dengan penyuluhan tidak menggunakan media booklet anemia.
Hasil RISKESDAS tahun 2013 di Indonesia menyatakan bahwa angka
pemberian ASI eksklusif pada bayi berumur 6 bulan hanya mencapai 30,2%,
sedangkan di Jawa Tengah pada tahun 2017 hanya sebesar 54,4%. Pravelensi
cakupan ASI eksklusif di Kabupaten Sukoharjo tahun 2017 sebesar 41% masih
dibawah target SPM (Standar Pelayanan Minimal) Kabupaten Sukoharjo 2017
yaitu sebesar >45%.
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan pada bulan November
2018 prevalensi cakupan ASI eksklusif di Puskesmas Baki sebesar 43,75%
menunjukkan bahwa angka tersebut masih dibawah target Kabupaten Sukoharjo
yaitu sebesar >45%. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, penulis tertarik
untuk melakukkan penelitian Pengaruh Penyuluhan dengan Media Booklet
Terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Tentang ASI Ekslusif di Wilayah
Binaan Puskesmas Baki Kabupaten Sukoharjo.
2. METODE
2.1 Desain, Tempat dan Waktu
Desain Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental dengan rancangan
penelitian one group pretest postes design. Pengambilan data dilakukan dengan
pengukuran pengetahuan dan sikap sebanyak dua kali, sebelum adanya intervensi
dan sesudah adanya intervensi. Intervensi berupa penyuluhan tentang ASI
eksklusif dengan media booklet selama 30 menit dan booklet dipinjamkan selama
2 minggu, sedangkan perlakuan diberikan posttest dan pretest. Lokasi penelitian
dilakukkan di Wilayah Binaan Puskesmas Baki. Waktu penelitian dilaksanakan
pada bulan juli 2019.
6
2.2 Jumlah dan Cara Penarikan Subjek
Sampel pada penelitian ini adalah 44 sampel ibu hamil di ambil dari 5 Desa
Wilayah Binaan Puskesmas Baki yang telah memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi dengan menggunakan rumus lameshow. Teknik pengambilan sampel
dengan proposional random sampling digunkan untuk mengambil besarnya
sampel dari masing-masing desa dan besar sampel yang digunakan dari masing-
masing desa diperoleh dengan menggunakan cara simple random sampling.
Kriteria inklusi yaitu ibu hamil dengan pendidikan minimal SD dan maksimal
SMA, dapat berkomunikasi dengan baik, tidak sebagai anggota kelas ibu hamil,
bukan sebagai kader posyandu, dan dapat berkomunikasi dengan baik, kriteria
inklusi yaitu ibu hamil tidak berada ditempat pada saat penelitian berlangsung
serta ibu hamil yang mengundurkan diri dari penelitian. Penelitian ini telah
mendapatkan persetujuan oleh komisi etik penelitian kesehatan (KEPK) Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta No. 2277/B.1/KEPK-
FKUMS/VII/2019.
2.3 Cara Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data primer yang terdiri dari identitas reposnden, data
pengetahuan ibu hamil tentang ASI ekskusif didapatkan dengan cara pengisian
kuesioner pengetahuan tentang ASI eksklusif, data sikap ibu hamil didapatkan
dengan cara pengisian kuesioner sikap tentang ASI eksklusif. Data sekunder yang
diperoleh secara tidak langsung terdiri dari data cakupan ibu hamil, cakupan ASI
eksklusif, dan gambaran umum Puskesmas Baki Kabupaten Sukoharjo.
Pengumpulan data dengan menggunakan Instrumen kuesioner identitas, kuesioner
pengetahuan, kuesioner sikap dan media booklet. Booklet yang akan digunakan
berisi tentang pengertian ASI, pengertian ASI eksklusif, kandungan zat gizi ASI,
pengertian ASI eksklusif, tujuan dan manfaat pemberian ASI eksklusif, perawatan
payudara ibu hamil, tata laksana menyusui dengan benar, pengertian dan manfaat
IMD.
2.4 Pengolahan dan Analisis Data
Sebelum melakukan pengujian data di uji normalitasnya terlebih dahulu
menggunakan uji Shapiro-wilk, nilai kenormalan data baik pengetahuan ibu hamil
maupun sikap ibu hamil dihasilkan nilai kenormalan data sebesar p=0,000
7
sehingga dapat diartikan bahwa data tidak normal. Metode uji statistik yang
digunakan adalah uji wilcoxon sign test untuk data yang berdistribusi tidak
normal <0,05.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Karakteristik Responden
Jumlah responden ibu hamil dalam penelitian ini adalah 40 orang. Distribusi Ibu
hamil dapat dikelompokkan berdasarkan usia, Pendidikan, pekerjaan. Data
distribusi responden berdasarkan Usia responden berdasarkan usia ibu hamil dapat
dilihat pada Tabel 1.
Tabel.1
Distribusi Responden Berdasarkan Usia ibu hamil
Usia (tahun) Jumlah Presentase (%)
17-25 (Remaja Akhir) 10 22,7
26-35 (Dewasa Awal) 29 65,9
36-45 (Dewasa Akhir) 5 11,4
Total 44 100
Tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu 65% berusia
26 sampai 35 tahun. Pembagian usia pada ibu hamil merupakan pembagian usia
menurut WHO tahun 2019. Usia adalah usia individu terhitung mulai saat dia
dilahirkan sampai saat dia berulang tahun. Semakin cukup umur, tingkat
kematangan, kekuatan, cara berfikir dan bekerja seseorang akan lebih matang
(Nursalam, 2013). Berdasarkan penelitian bahwa 65,5% ibu hamil berusia 26-35
tahun tergolong usia dewasa awal. Seseorang yang sudah memasuki usia dewasa
sudah harus berkembang secara mandiri untuk mencari jati dari dan diharapkan
sudah dewasa dalam menghadapi satu permasalah. Kematangan emosi tertinggi
pada wanita yaitu saat berusia 26-35 tahun (Masa dewasa awal), pada masa
dewasa awal perkembangan dan pembentukan sikap dapat terjadi secara
maksimum dalam periode ini dapat mencapai tingkat kematangan. Emosi yang
matang dapat mempengaruhi seseorang dalam menerima pengetahuan dan
informasi dengan baik, sehingga perilaku untuk merespon dan memahami sebuah
informasi dapat diterima dengan mudah (Benokratis, 2011).
Data distribusi responden berdasarkan Pedidikan Ibu Hamil dapat dilihat
pada Tabel.2
8
Tabel.2
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu Hamil
Pendidikan Jumlah Presentase (%)
SD 5 12,5
SMP 14 35,5
SMA/SMK 21 52,5
Total 44 100
Tingkat Pendidikan Ibu hamil dikelompokkan dalam tiga kategori. Tabel 2
diketahui bahwa tingkat pendidikan ibu hamil tertinggii yaitu pendidikan tingkat
SMA/SMK sebesar 52% dan tingkat pendidikan terendah adalah SD sebesar
12,5%. Pengetahuan responden juga dapat dipengaruhi oleh faktor yang dimiliki
oleh responden sendiri yaitu umur, pendidikan serta pekerjaan (Nursalam dan
Pariani, 2011). Pendidikan seseorang dapat berhubungan dengan kehidupan
sosialnya, semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan lebih memperhatikan
masalah kesehatannya. Ibu dengan pendidikan tinggi akan cenderung memiliki
pengetahuan yang baik tentang ASI Eksklusif, dan sebaliknya ibu yang memiliki
pendidikan rendah cenderung sulit untuk menyerap informasi sehingga
menyebabkan sikap tidak peduli terhadap program kesehatannya (Notoatmodjo,
2010). Tingkat pendidikan seseorang atau individu akan berpengaruh pada proses
dan kemampuan berfikir sehingga mampu menangkap informasi baru (Hawari,
2016).
Data distribusi responden berdasarkan Pekerjaan Ibu Hamil dapat dilihat
pada Tabel.3
Tabel.3
Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan ibu hamil
Pekerjaan Jumlah Presentase (%)
IRT (Ibu Rumah Tangga) 34 77,3
Swasta ( Bekerja di PT) 5 11,4
Wiraswasta 2 4,5
Buruh 2 4,5
Penjahit 1 2,3
Total 44 100
Tabel 3 diketahui bahwa sebagian besar (77,3%) ibu hamil tidak bekerja
atau Ibu Rumah Tangga (IRT). Pekerjaan merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi peningkatan pengetahuan seseorang. Responden yang tidak
9
bekerja mempunyai peluang yang sama dengan responden yang bekerja, sama-
sama untuk memiliki pengetahuan yang baik. Hal dapat ini disebabkan, responden
yang tidak bekerja atau sebagai ibu rumah tangga akan lebih meluangkan
waktunya dan mencari informasi tentang pentingnya ASI Eksklusif untuk calon
bayinya (Amin, 2014).
3.2 Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Penyuluhan dengan Media Booklet
Responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil sebanyak 40 ibu hamil.
Nilai pengetahuan sebelum diberikan penyuluhan dengan media booklet memiliki
median 67,00 ± 19,9 dengan nilai minimum 27% dan nilai maximum 100%. Nilai
pengetahuan sesudah diberikan penyuluhan dengan media booklet memiliki
median 87,00 ± 14,3 dengan nilai minimum 40% dan maximum 100%. Menurut
Khomsan (2000) Kategori pengetahuan di bagi menjadi dua yaitu baik dengan
nilai jawaban benar ≥ 80%, dan tidak baik dengan nilai jawaban benar < 80%.
Pengetahuan responden sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan dengan media
booklet dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4.
Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Sebelum dan Sesudah
Penyuluhan
Kategori
Pengetahuan
Sebelum penyuluhan Sesudah Penyuluhan
N % N %
Tidak Baik 29 65,9 13 29,5
Baik 15 34,1 31 70,5
Total 44 100 44 100
Tabel 4 dapat dilihat bahwa hasil dari pengetahuan ibu hamil sebelum
penyuluhan dengan media booklet yang tidak baik sebesar 65,9%. Setelah
dilakukannya penyuluhan kepada ibu hamil tingkat persentase pengetahuan ibu
hamil yang yang tidak baik mengalami penurunan menjadi 29,5% yang artinya
terjadi peningkatan pengetahuan setelah diberikan penyuluhan dengan media
booklet. Pengetahuan adalah suatu pembentukan terus-menerus oleh seseorang
yang setiap saat mengalami reorganisasi karena adanya pemahaman yang baru
(Nursalam, 2013). Semakin baik dan semakin banyak informasi yang diterima
maka akan semakin baik dan mudah dalam menerima pengetahuan tentang ASI
Eksklusif begitupula sebaliknya (Sari, 2010).
10
Menurut Notoatmodjo (2010), Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
kurangnya pengetahuan seseorang yaitu kurangnya informasi, informasi
merupakan sesuatu yang dapat diketahui sedangkan pengalaman adalah sumber
pengetahuan. Pengetahuan seseorang dapat meningkat dengan cara memberikan
informasi melalui penyuluhan lewat media, media yang digunakan dalam
penelitian ini adalah booklet. Booklet merupakan media yang berisi materi-materi
singkat dan jelas untuk mempermudah seseorang dalam menerima informasi dan
meningkatkan pengetahuan. Booklet didesain dalam bentuk buku yang dapat
memuat informasi lebih banyak sehingga ibu hamil cukup mendengarkan apa
yang disampaikan tanpa perlu mencatat seluruh materi yang disampaikan.
Pengetahuan responden diukur dengan cara melakukan pengisian kuesioner yang
telah disediakan. Kuesioer pengetahuan yang diberikan terdiri dari 15 pertanyaan.
Berdasarkan hasil jawaban responden diketahui skor pengetauan sebelum dan
sesudah penyuluhan dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5.
Persentase Skor Jawaban Benar Pengetahuan Sebelum dan
Sesudah Penyuluhan
No. Indikator Sebelum
Penyuluhan
Sesudah
Penyuluhan
Peningkatan
Skor
% Skor % Skor
1. Pengertian ASI 50,0 57,8 7,80
2. Kandungan zat gizi ASI 68,1 80,3 12,1
3. Pengertian ASI Eksklusif 76,1 82,9 6,81
4. Tujuan dan manfaat
pemberian ASI Eklsusif
69,8 82,9 13,0
5. Perawatan payudara ibu
hamil
77,2 84,0 6,80
6. Tata laksana menyusui
dengan benar
65,9 78,4 12,5
7. Pengertian dan manfaat
IMD
73,8 86,3 12,5
Rata-rata 68,7 78,9 10,2
Indikator pengetahuan yang digunakan dalam kuesioner meliputi
pengertian ASI, kandungan zat gizi ASI, pengertian ASI eksklusif, tujuan dan
manfaat pemberian ASI eksklusif, perawatan payudara pada ibu hamil, tata
laksana menyusui dengan benar, pengertian dan manfaat IMD. Indikator tersebut
digunakan pada kuesioner sebelum dan sesudah penyuluhan dengan media
11
booklet. Persentase indikator yang terdiri dari satu item pertanyaan diperoleh
dengan cara menjumlah total jawaban seharusnya dikalikan 100%.
Berdasarkan hasil dari Tabel 5 diketahui persentase jawaban benar
sebelum penyuluhan <80% adalah indikator pengertian ASI, pengertian asi
eksklusif, kandungan zat gizi ASI, tujuan dan manfaat pemberian ASI eksklusi,
tatalaksana menyusui dengan benar, pengertian dan manfaat IMD. Responden
yang tidak dapat menjawab pertanyaan pada indikator tersebut dikarenakan
kurangnya informasi yang diperoleh dari ibu hamil tentang ASI eksklusif.
Persentase jawaban benar sesudah penyuluhan dengan media booklet
semua indikator mengalami peningkatan dari sebelum penyuluhan. Peningkatan
Persentase jawaban benar pada semua indikator menunjukkan bahwa adanya
perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan dengan media booklet.
Peningkatan persentase indikator paling tinggi adalah indikator tata laksana
menyusui dengan benar, pengertian dan manfaat IMD sebesar 12,5% sedangkan
peningkatan presentase indikator terendah adalah indikator perawatan payudara
ibu hamil sebesar 6,80% dan pengertian ASI eksklusif sebesar 6,81. Hal tersebut
dapat terjadi dikarenakan penyuluh kurang menguasai materi tentang perawatan
payudara sehingga pada saat penyampaian kurang jelas, selain itu juga dapat
disebabkan oleh kondisi ibu yang sudah mengalami penurunan konsentrasi saat
mengisi soal ada waktu pengisisan posttest dilakukkan. Rata-rata persentase
peningkatan skor semua indikator pada penelitian ini sebesar 10,2%.
Media booklet dipilih sebagai media penyuluhan karena dapat menambah
informasi dalam waktu yang relatif singkat. Bentuk booklet menyerupai buku tipis
dan berisi informasi yang lengkap, serta memudahkan untuk dibawa kemana-
mana (Gustaning, 2014). Peningkatan persentase jawaban benar pada penelitian
ini menggambarkan tingkat keberhasilan penyuluhan dengan menggunakan media
booklet. Media booklet yang digunakan peneliti untuk penyuluhan memberikan
informasi yang belum diketahui responden, sehingga responden yang tidak dapat
menjawab soal sebelum dilakukannya penyuluhan, setelah dilakukan penyuluhan
responden dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan benar.
Selain media booklet, terdapat media lainnya yang dapat mempengaruhi
penyuluhan seperti leafleat, audio visual, Booklet, cerita bergambar, film dan
12
sebagainya. Berdasarkan penelitian Fitriani (2015) tentang pengaruh penyuluhan
media Booklet gizi terhadap peningkatan pengetahuan ibu balita menunjukkan
rata-rata peningkatan pengetahuan dari sebelum dan sesudah dilakukannya
penyuluhan dengan selisih rerata peningkatan 12,9%, didapatkan kesimpulan
bahwa adanya peningkatan pengetahuan secara signifikan antara sebelum dan
sesudah penyuluhan dengan media Booklet.
Hasil peningkatan rata-rata pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan
dengan media booklet pada penelitian yang dilakukkan yaitu sebesar 10,2%. Rata-
rata peningkatan skor pengetahuan dengan media Booklet pada penelitian
perbandingan Musri, dkk (2017) yaitu sebesar 5,7%. Selisih peningkatan hasil
rata-rata antara penyuluhan media Booklet dengan media leafleat jika
dibandingkan maka lebih besar selisih peningkatan dengan menggunakan media
booklet.
3.3 Pengaruh Pengetahuan Ibu Hamil Tentang ASI Eksklusif
Uji perbedaan digunakan untuk melihat variabel yang digunakan terdapat
perbedaan yang bermakna atau tidak, sebelum dilakukkan uji perbedaan
dilakukkan uji normalitas terlebih dahulu. Pengukuran pengetahuan dilakukan
dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 15 pertanyaan. Pemberian
kuesioner dimaksudkan untuk mempermudah dalam menilai pengetahuan
responden.
Tabel 6.
Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Penyuluhan
Kategori Pengetahuan Sig (p)
Sebelum (%) Sesudah (%)
Median ± SD 68,18 ± 19,9 80,93± 14,3 0,000
Minimum 27 40
Maksimum 100 100
Tabel 6 dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu hamil tentang ASI eskslusif
sebelum diberikan penyuluhan dengan media booklet memiliki nilai minimum
sebesar 27% dan nilai maximum sebesar 100%. Responden berjumlah 44 ibu
hamil diperoleh nilai median 68,18% dengan standar deviasi 19,9 nilai median
responden termasuk dalam kategori pengetahuan tidak baik. Pengetahuan ibu
hamil tentang ASI eksklusif sesudah diberikan penyuluhan dengan media booklet
13
memiliki nilai minimum sebesar 40% dan nilai maximum sebesar 100%.
Responden berjumlah 44 orang ibu hamil diperoleh median 80,93 dengan standar
deviasi 14,3 pengetahuan ibu hamil dengan nilai median tersebut termasuk dalam
kategori pengetahuan baik. Median nilai pengetahuan yang meningkat
menunjukkan bahwa terdapat manfaat dari pemberian penyuluhan dengan media
booklet.
Berdasarkan hasil analisis uji perbedaan pengetahuan sebelum dan sesudah
penyuluhan dengan media booklet dengan menggunakan uji Wilcoxon Signed
Rank Test, nilai p-value sebesar p= 0,000 hasil tersebut menunjukkan adanya
pengaruh penyuluhan dengan media booklet terhadap pengetahuan ibu hamil
tentang ASI eksklusif. Penelitian ini sejalan dengan yang dilakukkan oleh
Merdhika dkk (2014), tentang pengaruh penyuluhan dengan media buku saku
tentang ASI Eksklusif terhadap pengetahuan dan sikap ibu menyusui. Hasil
penelitian tersebut yaitu terdapat pengaruh penyuluhan ASI eksklusif terhadap
pengetahuan dan sikap ibu menyusui.
Media Booklet merupakan media penyampai pesan kesehatan dalam bentuk
buku dengan kombinasi tulisan dan gambar. Kelebihan yang dimiliki media
booklet yaitu informasi yang dituangkan lebih lengkap, lebih terperinci dan jelas
serta bersifat edukatif. Booklet yang digunakan sebagai media edukasi ini bisa
dibawa pulang, sehingga dapat dibaca berulang dan disimpan. Booklet yang
diberikan berisi materi tentang ASI eksklusif yang didukung oleh beberapa
gambar yang menyangkut materi.
Salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan pengetahuan responden
adalah penyuluhan dengan menggunakan media booklet. Penyuluhan kesehatan
merupakan kegiatan upaya untuk meningkatkan kesehatan, penyuluhan
diselenggarakan untuk mengubah sesorang atau kelompok masyarakat agar hidup
sehat melalui komunikasi, informasi dan edukasi. Tujuan dari diberikannya
penyuluhan yaitu, memberikan informasi pada masyarakat khususnya ibu hamil
mengenai kesehatan yang berhubungan dengan ASI eksklusif (Richo, 2009).
Pengetahuan dapat dipengaruh oleh informasi, sumber informasi yang
didapatkan akan meluas dan meningkatkan pengetahuan yang dimiliki oleh
seseorang. Peningkatan pengetahuan ibu hamil adanya pengaruh dari penyuluhan
14
dengan media booklet. Menurut Fitriani (2011), Penyuluhan kesehatan merupukan
kegiatan yang di laksanakan dengan cara menyebarluaskan pesan atau informasi
tentang kesehatan serta menanamkan keyakinan agar masyarakat sadar, mengerti
dan mau melakukkan suatu anjuran yang berkaitan dengan program kesehatannya.
Informasi tentang pemberian ASI eksklusif dianggap perlu diberikan penyuluhan
dengan menggunakan media booklet agar pemahaman ibu hamil tentang ASI
eksklusif bertambah dan mampu menyusui atau memberikan ASI secara eksklusif
kepada bayinya setelah melahirkan. Pengetahuan dan sikap seseorang dapat
mempengaruhi perilaku seorang. ibu hamil dengan pengetahuan dan sikap yang
baik dapat mempengaruhi ibu hamil dalam pemberian ASI secara eksklusif untuk
sang buah hati dari umur 0 sampai 6 bulan.
3.4 Sikap Sebelum dan Sesudah Penyuluhan dengan Media Booklet
Responden dalam penelitian ini adalah ibu hamil sebanyak 44 ibu hamil.
Nilai Sikap sebelum diberikan penyuluhan dengan media booklet memiliki nilai
median sebesar 60,50 ± 12,5 dengan nilai minimum 29% dan nilai maximum 88%.
Nilai sikap sesudah diberikan penyuluhan dengan media booklet memiliki median
72,05 ± 15,0 dengan nilai minimum 33 dan maximum 97%. Kategori sikap dibagi
menjadi dua berdasarkan median jawaban benar, sikap cukup baik apabila median
jawaban benar ≥60,50 dan kurang baik apabila rata-rata jawaban benar <60,50
Sikap responden sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan dengan media
booklet dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7.
Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Sebelum dan Sesudah Penyuluhan
Kategori Sikap Sebelum penyuluhan Sesudah Penyuluhan
N % N %
Kurang baik 25 56,8 12 27,3
Cukup baik 19 43,2 32 72,7
Total 44 100 40 100
Tabel 7 dapat dilihat bahwa sikap yang cukup baik dan kurang baik sebelum
dan sesudah dilakukan penyuluhan dengan media booklet berbeda-beda. Sebelum
dilakukkan penyuluhan Sikap cukup baik sebesar 43,2% sedangkan setelah
dilakukkan penyuluhan sikap cukup baik sebesar 72,7%. Penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa sikap sebelum dan sesudah dilakukannya penyuluhan dengan
media booklet mengalami peningkatan.
15
Menurut Notoatmodjo (2005), sikap tidak dibentuk sejak lahir, melainkan
dibentuk dan dipelajari sepanjang perkembangan orang tersebut dalam
hubungannya dengan objeknya. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi sikap
seseorang yaitu, pengalaman pribadi, media massa, orang lain, kebudayaan,
institusi atau lembaga penyuluhan, dan pengaruh faktor emosional (Azwar, 2008).
Pengetahuan yang diberikan melalui penyuluhan dengan media booklet pada ibu
hamil membantu pembentukan sikap ibu hamil terhadap pemberian ASI eksklusif.
Pengukuran sikap responden dilakukkan dengan cara pengisian kuesioner
yang telah disediakan. Kuesioer sikap yang diberikan terdiri dari 17 pertanyaan.
Berdasarkan hasil analisis dari jawaban responden diketahui % skor pengetauan
sebelum dan sesudah penyuluhan dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8.
Persentase Skor Jawaban Benar Sikap Sebelum dan Sesudah Penyuluhan
No Indikator Sebelum
Penyuluhan
Sesudah
Penyuluhan
Peningkat
an Skor
% Skor % Skor
1. Pengertian ASI 80,6 82 1,4
2. Kandungan zat gizi ASI 61,8 68,5 6,6
3. Pengertian ASI Eksklusif 65,8 75,1 9,3
4. Tujuan da manfaat pemberian
ASI Eklsusif
68,1 73,6 5,50
5. Perawatan payudara ibu
hamil
52,5 66,1 15,3
6. Tata laksana menyusui
dengan benar
66,1 71,8 5,78
7. Pengertian dan manfaat IMD 66,3 75,3 8,9
Rata-rata 65,9 73,2 7,5
Tabel 8 dapat dilihat adanya persentase peningkatan skor sebelum dan
sesudah penyuluhan dengan media booklet. Indikator sikap yang digunakan sama
seperti indikator pengetahuan dengan jumlah tujuh indikator. Persentase skor
sikap sebelum diberikan penyuluhan dengan media booklet paling rendah adalah
indikator perawatan payudara pada ibu hamil sebesar 52,5% sedangkan persentase
Indikator paling tinggi tinggi pengertian ASI Eksklusif merupakan indikator yang
paling banyak mendapatkan jawaban cukup baik sebesar 80,6%. Persentase skor
sikap sesudah penyuluhan dengan media booklet pada tujuh indikator mengalami
peningkatan. Peningkatan persentase menggambarkan bahwa pemahaman
16
pengetahuan responden yang diperoleh dapat dipahami, sehingga mempermudah
responden untuk menyikapi tentang ASI eksklusif.
Berdasarkan penelitian Gusti dkk (2011) tentang promosi ASI eksklusif
memakai metode konseling dan penyuluhan menggunakan media leaflet terhadap
pengetahuan dan sikap ibu menyusui menunjukkan selisih rata-rata peningkatan
sikap sebelum dan sesudah sebesar 14,5%. Kesimpulan dari peneilitian tersebut
adanya peningkatan sikap sebelum dan sesudah penyuluhan dengan media leaflet.
Penelitian yang telah dilakukkan dihasilkan rata-rata peningkatan sikap
sebesar 14,5%. Rata-rata peningkatan dengan media leaflet pada penelitian Gusti
dkk (2011) yaitu sebesar 6,4. Hasil kedua selisih rata-rata jika dibandingkan
antara selisih peningkatan menggunakan media leaflet dengan menggunakan
media booklet hasilnya lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan media
booklet.
3.5 PENGARUH SIKAP IBU HAMIL TENTANG ASI EKSKLUSIF
Uji perbedaan digunakan untuk melihat variabel yang digunakan terdapat
perbedaan yang bermakna atau tidak, sebelum dilakukkan uji perbedaan
dilakukkan uji normalitas terlebih dahulu. Hasil uji normalitas data shapiro-wilk
sebelum dan sesudah dilakukkan penyuluhan tersebut dengan nilai p signifikan
<0,05 data tersebut termasuk dalam kategori tidak normal. Pengukuran sikap
dilakukkan dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari 17 pertanyaan.
Pemberian kuesioner dimaksudkan untuk mempermudah dalam menilai sikap
responden tentang ASI Eksklusif.
Tabel 9.
Sikap Sebelum dan Sesudah Penyuluhan
Kategori
Pengetahuan Sig (p)
Sebelum (%) Sesudah (%)
Median ± SD 60,50 ± 12,5 76,00± 15,0 0,000
Minimum 29 32
Maksimum 88 97
Berdasarkan hasil pengumpulan data sikap ibu hamil tentang ASI eksklusif
sebelum diberikan penyuluhan dengan media booklet memiliki nilai minimum
sebesar 29% dan nilai maximum sebesar 88%. Responden dengan total 44 ibu
hamil diperoleh nilai median 60,50% dengan standar deviasi 12,5. Sikap ibu hamil
17
tentang ASI eksklusif sesudah diberikan penyuluhan dengan media booklet
memiliki nilai minimum sebesar 32% untuk nilai maximum sebesar 97%.
Responden dengan total 44 ibu hamil diperoleh nilai median 60,50% dengan
standar deviasi 15,0. Sikap ibu hamil tersebut termasuk dalam kategori cukup
baik. Peningkatan nilai sikap ibu hamil yang cukup baik ini disebabkan oleh
pengetahuan ibu hamil yang meningkat sehingga berdampak pada nilai yang
cukup baik. Peningkatan nilai median sebelum penyuluhan 60,50% menjadi
76,00% sesudah dilakukkan penyuluhan dengan media booklet menunjukkan
keberhasilan dalam memberikan penyuluhan dengan media booklet sehingga
berdampak pada sikap responden menjadi lebih baik.
Berdasarkan hasil analisis uji perbedaan sikap sebelum dan sesudah
penyuluhan dengan media booklet dengan menggunakan uji Wilcoxon Signed
Rank Test, nilai p-value sebesar 0,000 hasil tersebut menunjukkan adanya
pengaruh penyuluhan dengan media booklet terhadap sikap ibu hamil tentang ASI
eksklusif. Penelitian ini sejalan dengan yang dilakukkan oleh Musri (2017)
tentang efektivitas media promosi leaflet terhadap pengetahuan dan sikap ibu
hamil tentang Inisiasi Menyusu Dini. Hasil penelitian tersebut terdapat perbedaan
secara nyata anatara sikap ibu hamil sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan
dengan media leaflet, dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh penyuluhan
dengan media leaflet mengenai inisiasi menyusu dini.
Sikap tidak dibawa sejak lahir namun dibentuk dan dipelajari sepanjang
perkembangan. Menurut Azwar (2008), sikap dapat dipengaruhi oleh banyak
faktor seperti media massa, orang lain, pengalaman pribadi, kebudayaan, dan
lembaga penyuluhan atau institusi. Sikap cukup baik maupun sikap kurang baik
dapat dirubah dan dipengaruhi oleh orang lain. Sikap seseorang akan mengalami
perubahan jika berkenan dengan lapang dada menerima informasi dari luar
misalnya media massa. Informasi yang didapatkan dari media massa dapat
meningkatkan pengetahuan sehingga akan berpengaruh pada sikap seseorang
(Azwar, 2008). Pengetahuan yang diberikan melalui penyuluhan dengan media
booklet kepada ibu hamil dapat membantu pembentukkan sikap ibu hamil tentang
ASI eksklusif. Tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dapat berpengaruh
terhadap sikap dan perilaku ibu dalam memberikan ASI secara eksklusif kepada
18
bayinya. Pengetahuan seseorang memiliki peran penting dalam pembentukan
kebiasaan, kebiasaan yang dilakukkan seorang dapat merubah perilaku orang
tersebut. Sikap cukup baik yang dimiliki seseorang otomatis akan mengubah
perilaku seseorang menjadi lebih baik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya penyuluhan
menggunakan media booklet terjadi peningkatan skor pretest maupun postest
sikap yang ditujukan oleh perubahan skor yang meningkat. Menurut Notoatmojo
(2010), seseorang yang mempunyai sikap baik dapat membuat pengaruh terhadap
praktik yang baik, dalam mewujudkan sikap yang baik agar menjadi suatu
tindakan atau perbuatan yang nyata. Hal ini sesuai dengan penelitian, setelah
pemberian intervensi nilai sikap yang didapat meningkat, pemberian intervensi
berupa penyuluhan dengan media booklet dan dipinjamkan selama 2 minggu.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Kusumawardani (2012), pemberian
penyuluhan menggunakan media lefleat setelah itu dilakukkan pengukuran
posttest sebanyak dua kali pada hari ke-15 dan hari ke-30. Pengukuran waktu
merupakan salah satu hal yang dapat berkaitan, penelitian tentang pengaruh
penyuluhan kesehatan terdapat pengukuran posttets berupa pengetahuan dan
sikap, dalam penelitian setelah diberikan intervensi berupa penyuluhan dengan
media lefleat (informasi) yang diberikan selama 2 minggu. Pretest pengetahuan
dan sikap kedua kelompok tidak menunjukkan perbedaan bermakna. Posttest hari
ke-15 nilai pengetahuan dan sikap menunjukkan perbedaan yang bermakna,
sedangkan nilai posttest hari ke-30 nilai pengetahuan dan sikap menunjukkan
perbedaan yang bermakna dimana penyuluhan berkaitan dengan perubahan yang
dapat mengubah perilaku dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, peneliti menyadari
keterbatasan pada penelitian ini, yaitu saat booklet dipinjamkan selama 2 minggu
kepada responden peneliti tidak bisa melihat apakah booklet tersebut dibaca atau
tidak oleh responden sehingga tidak sesuai dengan yang diharapkan peneliti agar
booklet tersebut dibaca. Penyebaran kuesioner pretest maupun posttest peneliti
tidak dibantu oleh enumerator dan tempat duduk yang tidak strategis sehingga
peneliti tidak mampu mengontrol reponden bisa saling melirik jawaban pada saat
melakukkan pengisian kuesioner.
19
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.1.1 Pengetahuan responden yaitu ibu hamil sebelum diberikan penyuluhan
dengan menggunkan media booklet memiliki presentasi pengetahuan baik
sebesar 34,1% dari total responden. Pengetahuan responden yaitu ibu
hamil setelah diberikan penyuluhan dengan menggunkan media booklet
memiliki presentasi pengetahuan baik sebesar 70,5% dari total responden,
angka ini mengalami peningkatan dari sebelum diberikan penyuluhan.
4.1.2 Sikap responden ibu hamil sebelum dilakukannya penyuluhan dengan
booklet memiliki presentasi sikap positif sebesar 43,2% dari total
responden. Sikap responden yaitu ibu hamil setelah diberikan penyuluhan
dengan menggunakan media lembar balik memiliki presentasi sikap positif
sebesar 72,7% dari total responden, angka ini mengalami peningkatan dari
sebelum diberikan penyuluhan.
4.1.3 Ada pengaruh penyuluhan dengan booklet terhadap pengetahuan dan sikap
ibu hamil tentang ASI eksklusif dengan p=0,000.
PERSANTUNAN
Terimakasih saya ucapkan kepada Program Studi Ilmu Gizi dan dosen
pembimbing Ibu Susi Dyah Puspowati, SP., M.Sim, dan semua pihak yang telah
membantu dalam penelitian ini
20
DAFTAR PUSTAKA
Adawiyani, R. 2013. Pengaruh Pemberian Booklet Anemia Terhadap
Pengetahuan, Kepatuhan Minum Tablet Tambah Darah dan Kadar
Hemoglobin Ibu Hamil. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya
Vol.2, No.2. Surabaya.
Ambarwati.R,E., Wulandari, D. 2009. Asuhan Kebidanan Nifas. Mitra Cendika
Press: Yogyakarta.
Amin, I. W. 2014. Pengaruh Faktor Sosial Ibu Terhadap Keberhasilan Menyusui
Pada Keberhasilan Menyusui pada Bulan Pertama. Jurnal Kedokteran
Brawijaya, Vol 146-147.
Azmi, S. 2012. Pengaruh Penyuluhan tentang ASI Eksklusif terhadap Sikap Ibu
dalam memberikan ASI Eksklusif di Bidan Tri Yuliastuti AM. Keb
Kecamatan Karangawe: Demak.
Damanik R., Rahmawati W., Soemardini. 2015. Hambatan Kinerja Konselor
Menyusui dalam Meningkatkan Cakupan Pemberian ASI Eksklusif Di
Kota Kupang. Indonesia Journal Of Human Nutrition, Juni 2015, Vol.2
No.1:1-10.
Departemen Kesehatan RI. 2008. Profil Kesehatan Indonesia 2007. Depkes RI
Jakarta: Jakarta.
Effendy, O. U. 2001. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. BPT.Remaja
Rosdakarya. Bandung.
Fitriani, K. 2015. Pegaruh Penyuluhan Media Lembar Balik Gizi Terhadap
Peningkatan Pengetahuan Ibu Balita Gizi Kurang di Puskesmas
Pamulang Tanggerang Selatan. Skripsi. Universitas Islam Negri Jakarta :
Jakarta.
Fikawati S, Syafiq A. Praktik Pemberian ASI Eksklusif, Penyebab-penyebab
Keberhasilan dan Kegagalannya. Jurnal Kesmas Nasional
2009;4(3):120-131.
Gustaning, G. 2014. Pengembangan Media Booklet. Universitas Negeri
Yogyakarta: Yogyakarta.
Gusti, D., Bachtiar H., dan Masrul .2011. Promosi ASI Eksklusif Memakai
Metode Konseling dengan Penyuluhan Terhadap Pengetahuan dan Sikap
Ibu Menyusui. Ilmu Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
: Padang.
Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar; RISKESDAS. Balitbang Kemenkes
Ri Jakarta.
Khomsan, A. 2009. Studi Peningkatan Pengetahuan Gizi Ibu dan Kader
Posyandu Serta Perbaikan Gizi Balita. Departemen Gizi Masyarakat,
Institusi Pertanian Bogor: Bogor.
Kusumawardani, E. 2012. Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Tingkat
Pengetahuan, Sikap dan Praktik Ibu dalam Pencegahan Demam Berdarah
Dengue.Universitas Diponegoro : Semarang. Jurnal Medika Muda.
Lamesshow, S., Hosmer, D.W., Klar, J.& Lwanga, S.K. 1997. Besar Sampel
dalam Penelitian Kesehatan. Gajah Mada University Press.Yogyakarta.
Lucie, S. 2005. Teknik Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat. Penerbit
Grahila Indonesia. Bogor. Ub
21
Ma’rifah, U. dan Rachmawati, I.S. 2017. “Pengaruh Pendidikan Kesehatan
dengan Media Flipchart Terhadap Perilaku Pemberian ASI Pekerja
Wanita di Puskesmas Sidotopo Wetan”. Skripsi. Fakultas Ilmu
Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Surabaya. Surabaya
Manuaba, IAC., I Bagus, dan Ib Gde . 2011. Ilmu Kebidanan. Penyakit
Kandungan dan KB Untuk Pendidikan Bidan. EGC edisi ke dua : Jakarta.
Medhika, R., Mardji., dan Devi, M. 2014. Pengaruh Penyuluhan ASI Eksklusif.
Universitas Negri Malang : Malang. Jurnal Teknologi dan Kejuruan, Vol.
37, No. 1, 1 Pebuari 2014:55-72
Murti, B. 2010. Desain dan Ukuran Sampel Untuk Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif di Bidang Kesehatan. Gadjah Mada University Press :
Yogyakarta.
Musri, Rani, A., dan Ismail, N. 2017. Efektivitas Media Promosi Leaflet Terhadap
Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Tentang Inisiasi Menyusu Dini di
Kabupaten Pide. Universitas Muhammadiyah Aceh: Banda Aceh.
Notoatmodjo, S. 2012. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan.PT. Rineka Cipta.
Jakarta.
____________ . 2010. Metedologi Penelitian Kesehatan. PT. Rineka Cipta.
Jakarta.
____________ . 2012. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.PT. Rineka Cipta.
Jakarta.
Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan Meteologi Penelitian Ilmu Kesehatan.
Salemba Medika : Jakarta.
Rahayu, S dan Apriningrum, N. 2014. Faktor-faktor yang Berhubungan
Pemberian Asi Ekslusif Pada Karyawati Unsika Tahun 2013. Fakultas
Pertanian, Prodi D III Kebidanan Universitas Singaperbangsa Karawang.
Jurnal Ilmiah Solusi Vol. 1 No.1Januari –Maret 2014: 55-63.
Roesli, U. 2008. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Ekslusif. Pustaka Bunda. Jakarta.
Roza, F. 2012. Media Gizi Booklet. Poltekkes Kemenkes RI Padang : Padang.
Saleha, Siti.2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Salemba Medika :
Jakarta.
Wulandari, F.I., Iriana, N. R. 2013. Karakterisitik Ibu Menyusui Yang Tidak
Memberikan ASI Eksklusif Di UPT Puskesmas Banyudono I Kabupaten
Boyolali. INFOKES. Vol. 3:25-32.
Yang, S.F, et al. 2018. “Breastfeeding Knowledge and Attitudes of Baccalaureate
Nursing Students in Taiwan: A Cohort Study”, “Journal Women and
Birth,869”. Australia
Zulaekah, S. 2012. Efektivitas Pendidikan Gizi dengan Media Booklet Terhadap
Pengetahuan Gizi Anak SD. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 7(2): 121-
128. Surakarta.
Zhu, Y., Zhang, Z., dan Zhang, L. 2017. “What Factors Influence Exclusive
Breastfeeding Based On The Theory Of Planned Behaviour”. Midwifery
Journal, Departemen of Nursing. China