pengaruh promotion mix terhadap minat beli …digilib.unila.ac.id/28422/3/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
PENGARUH PROMOTION MIX TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA RESTORAN LESEHAN HIJAU
DI PRINGSEWU
(Skripsi)
Oleh
Imam Yuffi Hasan
JURUSAN MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG 2017
ABSTRAK
PENGARUH PROMOTION MIX TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN
PADA RESTORAN LESEHAN HIJAU DI PRINGSEWU
Oleh
IMAM YUFFI HASAN
Persaingan bisnis di era globalisasi saat ini berkembang dengan cepat. Sejalan
dengan hal tersebut maka dunia industri ikut berkembang semakin luas, kompleks,
dan bervariasi. Restoran Lesehan Hijau adalah sebuah restoran keluarga di
Kabupaten Pringsewu yang berdiri pada tanggal 25 Mei 2010. Restoran ini
mengalami masalah fluktuasi dalam hal penjualan dan konsumen yang datang.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh promotion mix
terhadap minat beli konsumen pada restoran lesehan hijau di pringsewu. Metode
pengambilan sampel menggunakan metode non-probability sampling dengan
teknik purposive sampling. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 100
responden yang mengetahui restoran Lesehan Hijau. Metode analisis statistik
yang terdiri dari, analisis regresi linier berganda, pengujian signifikan simultan
(uji F), pengujian signifikan parsial (uji t), dan analisis determinasi (R2). Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Periklanan (Advertising) (X1),
Promosi Penjualan (Sales Promotion) (X2), Hubungan Masyarakat dan Publisitas
(Public Relations) (X3), Penjualan Secara Pribadi (Personal Selling) (X4), dan
Pemasaran Langsung (Direct Marketing) (X5) berpengaruh positif secara
signifikan dengan sumbangan sebesar 44,6% terhadap minat beli konsumen. Hasil
analisis kuantitatif membuktikan bahwa variabel dengan nilai beta terbesar adalah
Promosi Penjualan (Sales Promotion) dan Hubungan Masyarakat dan Publisitas
(Public Relations) yang memiliki nilai beta yang sama yaitu sebesar 0,244
sedangkan variabel Pemasaran Langsung (Direct Marketing) memberikan
pengaruh terkecil dengan nilai β sebesar 0,166.
Kata kunci : Bauran Pemasaran, Minat Beli
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF PROMOTION MIX ON CONSUMER BUYING
INTEREST IN RESTAURANT LESEHAN HIJAU IN PRINGSEWU
BY
IMAM YUFFI HASAN
Competition in the era of globalization currently developing quickly. Line with it
industry participate developing wider, complex, and varies. Lesehan hijau
restaurant is a family restaurant in pringsewu district which was established on
25 may 2010. This restaurant is experiencing fluctuations in terms of sales and
consumers coming. The purpose of this research was to determine the influence of
promotion mix on consumer buying interest in restaurant lesehan hijau in
pringsewu. Sampling methods using non-probability sampling with purposive
sampling technique. The number of samples in this research were 100
respondents who know lesehan hijau restaurant. The methods of statistical
analysis that consists of multiple linier regression analysis, significant
simultaneous test (F test), significant partial test (t test), and analysis of
determination (R2). The result of this research show that the variable Advertising
(X1), Sales Promotion (X2), Public Relations (X3), Personal Selling (X4), and
Direct Marketing (X5) significantly positive effect with a contribution of 44,6% on
buying interest. Quantitative analytical results prove that the variable Sales
Promotion and Public Relations provide the most impact to the β value of 0,244
while the variable Direct Marketing provides the smallest effect with a β value of
0,166.
Keywords : Promotion Mix, Buying Interest
PENGARUH PROMOTION MIX TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA RESTORAN LESEHAN HIJAU
DI PRINGSEWU
Oleh
Imam Yuffi Hasan
(Skripsi)
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
JURUSAN MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG 2017
MOTTO
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi
kamu. Dan boleh jadi kamu mencintai sesuatu, padahal ia amat
buruk bagi kamu. Allah Maha mengetahui sedangkan kamu tidak
mengetahui”
(Q.S Al-Baqarah: 216)
"Suatu kebanggan bisa mengerjakan sebuah tugas yang orang
lain tidak bisa kerjakan"
– Hasan Basri, S.E.,MM
“Learn from yesterday, live for today, and hope for tomorrow”
– Albert Einstein
PERSEMBAHAN
Dengan rasa syukur atas segala nikmat dan karunia yang telah Allah SWT
berikan, Skripsi ini ku persembahkan kepada Keluarga tercinta, Ayahanda Hasan
Basri, Ibunda Yulia Elffiana, dan Adik-adikku Olivia dan Charina atas dukungan
moril maupun materil, kasih sayang, motivasi, semangat, doa yang tak pernah
putus mereka berikan kepada ku untuk menyelesaikan skripsi ini.
RIWAYAT HIDUP
Peneliti dilahirkan di Kotabumi pada tanggal 24 Mei 1995 sebagai anak pertama
dari tiga bersaudara pasangan Bapak Hasan Basri, S.E.,MM dan Ibu Yulia
Elffiana, Spd. Peneliti mempunyai adik perempuan bernama Olivia Shafira Hasan
dan Charina Azzahra Hasan.
Peneliti menyelesaikan pendidikan dasar di SDN 05 Kelapa Tujuh Kotabumi,
Sekolah Menengah Pertama di SMPN 7 Kotabumi, Sekolah Menengah Atas di
SMAN 9 Bandar Lampung dan pada tahun 2013 terdaftar sebagai mahasiswa
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung dengan
mengambil konsentrasi Manajemen Pemasaran.
SANWACANA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh
Promotion Mix Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Restoran Lesehan
Hijau di Pringsewu”. Penelitian skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Lampung.
Dalam penelitian skripsi ini peneliti banyak mendapatkan bimbingan dan arahan
dari berbagai pihak, oleh karena itu peneliti ingin mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Prof. Dr.Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Ibu Dr. R. R. Erlina, S.E., M.Si. dan Ibu Yuningsih, S.E., M.M., selaku Ketua
dan Sekretaris Jurusan Manajeman Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Lampung.
3. Ibu Aida Sari, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang telah berjasa
memberikan perhatian dan kesabarannya dalam memberikan bimbingan,
motivasi dan saran bagaimana menyelesaikan penelitian dengan benar.
4. Ibu Dr. Dorothy Rouly Pandjaitan, S.E., M.Si. selaku Dosen Pembimbing II
yang telah berjasa memberikan perhatian dan kesabarannya serta bimbingan,
motivasi, kritik dan saran bagaimana menyelesaikan penelitian dengan benar.
5. Ibu Roslina, S.E., M.Si. selaku Penguji Utama dalam ujian skripsi yang telah
memberikan masukan dan saran dalam untuk memperbaiki penelitian ini
dengan benar, sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.
6. Bapak Mudji Rachmat Ramelan, S.E., M.B.A. selaku Pembimbing Akademik
yang selalu memberikan masukan dan motivasi kepada peneliti.
7. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung atas
sumbangsih pemikiran dan ilmu selama menjadi mahasiswa.
8. Seluruh karyawan dan staff di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung yang telah banyak membantu penulis selama menjadi
mahasiswa.
9. Kepada kedua orang tua yang kusayangi, Ayahanda Hasan Basri, S.E.,MM
yang selalu berkerja keras, memberikan pelajaran hidup, dan selalu
memberikan semangat bagi peneliti agar dapat menyelesaikan perkuliahan.
Ibunda Yulia Elffiana, Spd. terimakasih banyak atas curahan cinta dan kasih
sayang serta doa yang tidak pernah putus yang diberikan kepada peneliti
sehingga peneliti selalu bersemangat dalam pengerjaan skripsi ini, terima
kasih atas motivasi yang selalu diberikan setiap hari kepada peneliti agar tetap
berpikir positif dan menjadi anak yang membanggakan kedua orang tua.
10. Adikku Olivia Shafira Hasan dan Charina Azzahra Hasan yang telah
memberikan semangat kepada peneliti, serta masukan dalam bidang akademik
maupun nilai moral dalam hidup peneliti. Terima kasih selalu mendukung
peneliti.
11. Kepada keluarga besarku, nenek, kakek, semua tante, paman, dan sepupu-
sepupu tercinta yang telah memberikan dorongan, semangat, serta selalu
percaya akan kemampuan yang peneliti miliki, yang membuat peneliti selalu
percaya diri dengan apa yang peneliti lakukan, khususnya dalam pengerjaan
skripsi ini.
12. Mya Riska Fitriyani yang selalu memberikan motivasi, semangat serta
perhatiannya pada hari-hari peneliti dan khususnya dalam pengerjaan skripsi
ini. Terima kasih banyak.
13. Teman-teman seperjuangan dari semester awal sampai peneliti menyelesaikan
skripsi ini, Billy Andhika Putra, Risky Chandra, Ghali Gemma, Toni
Munandar, Andi Kurniawan, Dimas Probo, Eric Akbar, Josep Tolisindo,
Ilham Lubis, Gusti Tito, Abduh Firman, Harry Setiawan, Ahmad Hafizh,
Galih Aby, M Nur Agung, Rio Ramadan, Wayan Galih, Fernando Anpalaja,
Mahfud Gunawan, Syauqi Herlambang, Fajar Agustian, Andreas Lukita dan
semua teman futsal mamalarang dan kantin ijo. Terima kasih banyak atas doa,
motivasi, semangat, dan dukungannya didalam dan diluar perkuliahan semoga
kelak kita sukses selalu dan menjadi pribadi yang semakin baik kedepannya
dan dapat memanfaatkan ilmu yang didapat agar kelak dapat menjadi
kebanggaan keluarga dan alamamater kita.
14. Sahabat-sahabatku Fabio, Refky, dan Mia yang selalu menemaniku disaat
senang dan susah. Sahabat yang mengingatkan saya dalam kebaikan dan
kejujuran.
15. Semua teman-teman di Manajemen Ganjil 2013 dan teman-teman konsentrasi
Manajemen Pemasaran yang tidak bisa disebut satu persatu, atas kerjasama
dalam berdiskusi kelompok dan semua dukungan dan bantuan yang diberikan
kepada peneliti dari awal perkuliahan hingga saat ini, semoga kita sukses
selalu di masa depan, dan selalu menjaga tali silaturahmi dengan baik.
16. Kepada teman-teman KKN Desa Balairejo, Kecamatan Kalirejo, Kabupaten
Lampung Tengah. Randa, Dion, Tika, Arin, dan Elfira yang telah
mengajarkan dan memberikan pengalaman hidup sangat luar biasa dan sangat
berharga yang akan selalu peneliti kenang.
17. Kepada Kepala Desa Balairejo, Kecamatan Kalirejo, Kabupaten Lampung
Tengah, Bapak Yatno dan Ibu Lestari atas keramah tamahan dalam menerima
peneliti selama KKN dan menganggap peneliti dan teman-teman sebagai
bagian dari keluarga. Terimakasih atas 40 hari yang sangat berkesan dan luar
biasa yang tidak akan peneliti lupa sampai kapanpun.
18. Kepada semua responden yang telah membantu peneliti dalam menyusun
penelitian ini dan semua pihak yang memberikan bantuan dan dukungan
kepada peneliti.
Akhir kata, peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan,
akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini bisa dapat
bermanfaat dan berguna bagi kita semua.
Bandar Lampung, September 2017.
Peneliti,
Imam Yuffi Hasan
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ............................................................................................................ i
DAFTAR TABEL ................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................v
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Perumusan Masalah .....................................................................................9
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................10
D. Manfaat Penelitian .....................................................................................10
II. KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Pengertian Pemasaran ................................................................................11
B. Bauran Pemasaran ......................................................................................12
C. Pengertian Promosi dan Tujuan Promosi ...................................................13
1. Pengertian Promosi ...............................................................................13
2. Tujuan Promosi ....................................................................................14
D. Pengertian Bauran Promosi (Promotion Mix) ............................................15
1. Pengertian Bauran Promosi ..................................................................15
E. Faktor-Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemeliharaan
Promotion Mix ...........................................................................................19
F. Minat Beli ...................................................................................................22
G. Penelitian Terdahulu ..................................................................................24
H. Rerangka Pemikiran ...................................................................................25
I. Hipotesis .....................................................................................................27
III. METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ..........................................................................................28
B. Objek Penelitian .........................................................................................28
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ..................................29
1. Populasi ................................................................................................29
2. Sampel ..................................................................................................29
D. Teknik Pengumpulan Data .........................................................................30
E. Skala Pengukuran .......................................................................................31
F. Variabel Operasional Penelitian .................................................................32
ii
G. Pengujian Alat Instrumen ...........................................................................34
1. Uji Validitas ......................................................................................34
2. Uji Reabilitas .....................................................................................34
H. Teknik Analisis Data ..................................................................................35
1. Analisis Kualitatif .............................................................................35
2. Analisis Kuantitatif ...........................................................................35
3. Koefisien Determinasi R2 ..................................................................36
I. Pengujian Hipotesis ...................................................................................36
1. Uji t-statistik / Pengujian parsial .......................................................36
2. Uji F-statistik / Pengujian keseluruhan .............................................37
IV. HASIL PEMBAHASAN
A. Deskripsi Objek Penelitian Restoran Lesehan Hijau .................................38
B. Uji Validitas dan Reliabilitas .....................................................................39
1. Uji Validitas .........................................................................................39
2. Uji Reliabilitas ......................................................................................40
C. Analisis Kualitatif ......................................................................................41
1. Hasil Analisis Karakteristik Responden ...............................................41
1.1. Jenis Kelamin .................................................................................42
1.2. Usia .................................................................................................42
1.3. Pekerjaan ........................................................................................43
1.4. Pendapatan ......................................................................................44
1.5. Mengetahui Restoran Lesehan Hijau.............................................44
2. Hasil Pernyataan Kuesioner Responden ...............................................45
2.1. Periklanan(Advertising) (X1) .........................................................45
2.2. Promosi Penjualan(Sales Promotion) (X2) ...................................46
2.3. Hubungan Masyarakat dan Publisitas(Public Relations) (X3) .......48
2.4. Penjualan Secara Pribadi(Personal Selling) (X4) .........................50
2.5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing) (X5) ..............................51
2.6. Minat Beli Konsumen (Y) ..............................................................53
D. Analisis Kuantitatif ....................................................................................54
1. Regresi Linier Berganda .......................................................................55
2. Koefisien Determinasi ..........................................................................56
E. Pengujian Hipotesis ....................................................................................58
1. Uji Hipotesis secara Parsial (Uji t) .......................................................58
2. Uji Hipotesis secara Bersama-sama (Uji F) .........................................60
F. Pembahasan ................................................................................................61
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan ....................................................................................................64
B. Saran ...........................................................................................................66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Penjualan Tahun 2011-2016 ..........................................................5
Tabel 1.2 Jumlah Pengunjung Restoran Lesehan Hijau .........................................6
Tabel 1.3 Daftar Restoran di Kabupaten Pringsewu ..............................................7
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................24
Tabel 3.1 Tabel Operasionalisasi Variabel ..........................................................32
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas X ............................................................................39
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Y ............................................................................40
Tabel 4.3 Hasil Uji Realibilitas ............................................................................41
Tabel 4.4 Persentase Berdasarkan Jenis Kelamin ................................................42
Tabel 4.5 Persentase Berdasarkan Usia ...............................................................42
Tabel 4.6 Persentase Berdasarkan Pekerjaan .......................................................43
Tabel 4.7 Persentase Berdasarkan Pendapatan Perbulan .....................................44
Tabel 4.8 Persentase Berdasarkan Mengetahui Restoran Lesehan Hijau ............44
Tabel 4.9 Hasil Jawaban Responden Periklanan(Advertising) (X1) ....................45
Tabel 4.10 Hasil Jawaban Responden Promosi Penjualan(Sales Promotion)
(X2) ......................................................................................................46
Tabel 4.11 Hasil Jawaban Responden Hubungan Masyarakat dan Publisitas
(Public Relations) (X3) ........................................................................48
Tabel 4.12 Hasil Jawaban Responden Penjualan Secara Pribadi
(Personal Selling) (X4) ........................................................................50
Tabel 4.13 Hasil Jawaban Responden Pemasaran Langsung
(Direct Marketing) (X5) .......................................................................51
Tabel 4.14 Hasil Jawaban Responden Minat Beli Konsumen (Y) .........................53
Tabel 4.15 Hasil Analisis Persamaan Regresi Linier Berganda ............................55
Tabel 4.16 Hasil Perhitungan R Square (R2) .........................................................56
Tabel 4.17 Hasil Uji Parsial t .................................................................................58
Tabel 4.18 Hasil Uji F ............................................................................................61
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran ...........................................................................27
v
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuisioner Penelitian
Lampiran 2. Tabulasi Jawaban 30 Responden
Lampiran 3. Uji Validitas
Lampiran 4. Uji Reliabilitas
Lampiran 5 Tabulasi Jawaban 100 Responden
Lampiran 6. Frekuensi Data Responden
Lampiran 7. Frekuensi Jawaban Responden
Lampiran 8. Uji Regresi
Lampiran 9. Tabel Distribusi t
Lampiran 10. Tabel Distribusi F
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persaingan bisnis di era globalisasi saat ini berkembang dengan cepat. Sejalan
dengan hal tersebut maka dunia industri ikut berkembang semakin luas, kompleks,
dan bervariasi. Hal ini ditunjukan dengan semakin banyak barang yang ditawarkan
kepada konsumen oleh perusahaan yang bergerak dalam bidang atau produk sejenis.
Akibat perkembangan tersebut maka dapat menyebabkan adanya persaingan yang
kompetitif antar perusahaan.
Kabupaten Pringsewu di Provinsi Lampung merupakan kabupaten yang
sedang mengalami pertumbuhan serta perkembangan, salah satu sektor yang sedang
berkembang adalah sektor industri kuliner baik besar maupun industri kecil yang
diharapkan dapat menunjang program pembangunan dan merangsang timbulnya
pengusaha-pengusaha kuliner baru di Kabupaten Pringsewu, diharapkan juga dapat
meningkatkan pendapatan daerah dan pendapatan perkapita masyarakat Pringsewu.
Nama Pringsewu sendiri artinya dalam bahasa Indonesia adalah seribu bambu maka
dari itu banyak restoran yang mengusung tema yang bernuansa alam. Melihat peluang
yang besar dalam bisnis restoran banyak pebisnis yang tertarik memulai bisnis ini,
sehingga menyebabkan persaingan dalam bisnis restoran semakin ketat. Manajemen
pemasaran yang baik dapat mempertahankan pangsa pasar dari restoran tersebut,
sehingga eksistensi restoran tetap terjaga.
2
Menurut Kotler dan Keller (2009:5) manajemen pemasaran terjadi ketika
setidaknya satu pihak dalam sebuah pertukaran potensial berfikir tentang cara-cara
untuk mencapai respons yang diinginkan pihak lain. Memandang manajemen
pemasaran (Marketing Management) sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran
dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan,
menghantarkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul. Keberhasilan
suatu usaha sangat bergantung pada keberhasilan kegiatan pemasaran suatu
perusahaan. Sebaik apapun barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan, tanpa
didukung kegiatan pemasaran yang efektif, maka keberhasilan usaha akan sulit
dicapai,
Salah satu dari kegiatan pemasaran yang saling berkaitan adalah bauran
promosi. Menurut (Cannon, Perrebault dan McCarthy, 2008:87) Promosi adalah
komunikasi informasi antara penjual dan calon pembeli atau pihak-pihak lain dalam
saluran untuk mempengaruhi sikap dan perilaku. Berdasarkan pengertian tersebut,
promosi merupakan suatu sarana yang paling efektif bagi perusahaan untuk
memperkenalkan produknya kepada pengonsumsi. Kegiatan promosi merupakan
salah satu kegiatan dalam pemasaran dimana kegiatan promosi ini dapat memberikan
penjelasan yang meyakinkan calon konsumen memberikan perhatian, mendidik,
meyakinkan konsumen akan barang dan jasa. Bentuk dari bauran promosi adalah :
1. Periklanan (Advertising)
Periklanan adalah setiap bentuk penyajian non personal dan promosi ide, barang,
atau jasa oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran.
3
2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan terdiri dari kumpulan kiat intensif yang beragam, kebanyakan
berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk atau jasa
tertentu secara lebih cepat dan atau lebih besar oleh konsumen atau pedagang.
3. Hubungan Masyarakat dan Publisitas (Public Relations)
Hubungan Masyrakat adalah melibatka berbagai program yang dirancang untuk
mempromosikan dan atau menjaga citra perusahaan atau tiap produk perusahaan
4. Penjualan Secara Pribadi (Personal Selling)
Personal Selling adalah promosi yang dilaksanakan secara langsung atau tatap
muka dengan tujuan mengarahkan, menguasai, dan memelihara hubungan
pertukaran secara berkesinambungan. Personal selling inilah peran salesman atau
wiraniaga yang berperan penting dalam usaha yang meningkatan penjualan
produk yang ditawarkan.
5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Yaitu penggunaan surat, telepon, email atau internet untuk berkomunikasi
langsung atau meminta tanggapan atau berdialog dengan pelanggan tertentu dan
calon pelanggan.
Adanya pengaruh dari bauran promosi membuat para konsumen memiliki
minat beli pada sebuah produk ataupun jasa. Minat beli adalah suatu model sikap
seseorang terhadap obyek barang yang sangat cocok dalam mengukur sikap terhadap
golongan produk, jasa atau merek tertentu (Schiffman dan Kanuk,2008). Minat beli
juga diberi arti sebagai sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk
4
membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada
periode tertentu (Durianto, et al 2004).
Restoran Lesehan Hijau adalah sebuah restoran keluarga di Kabupaten
Pringsewu yang didirikan oleh Ibu Nurkuncoro Ningsih pada tanggal 25 Mei 2010
letak restoran ini sangat strategis di tengah kota sehingga mudah terjangkau
konsumen lebih tepatnya di Jl. A. Yani No. 2246 Pringsewu. Restoran Lesehan Hijau
diberi nama seperti itu karena arti warna hijau memiliki arti sejuk dan nyaman.
Awal berdiri luas bangunan 5x20m dengan 10 meja makan dan 8 orang
karyawan, setelah setahun berdiri pada tahun 2011 menambah luas bangunan sebesar
5x15m. Tahun 2013 restoran ini berkembang dengan menambah pondokan bambu
sebesar 7x20m dengan 15 tempat meja. Jam operasionanya adalah pukul 11.00 WIB
– 21.00 WIB. Namun, pada hari minggu restoran ini tutup, jika tanggal merah atau
libur nasional tetap buka, biasanya konsumen paling ramai berkunjung itu hari sabtu
malam. Menu andalan di restoran ini yang paling sering di pesan ialah gurame bakar
karena rasanya yang manis dan terbuat dari bahan yang higenis dan masih sangat
fresh.
Restoran ini juga menawarkan berbagai menu pilihan lainya seperti ayam
rica-rica, pindang baung, pindang samba, ayam goreng dan bakar, bebek goreng,
cumi dan udang goreng atau bakar serta berbagai menu minuman lainya seperti jus
jambu, jus alpokat, jus melon, jus wortel, jus buah naga, es jeruk, kopi susu, jahe gula
merah. Dalam menjalankan bisnisnya restoran ini mencantumkan harga yang
5
transparan tertera di dalam daftar menunya sehingga membuat konsumen dapat
memilih menu sesuai selera dan kemampuan. Dalam bertahan menghadapi
persaingan yang semakin ketat Restoran Lesehan Hijau mempunyai cara yaitu dengan
mempertahankan kualitas rasa, harga yang terjangkau, dan meningkatkan kualitas
pelayanan.
Restoran Lesehan Hijau sangat memperhatikan kualitas dan kesegaran dari
produk hidangan yang dimiliki sehingga dapat memberikan kepuasan pada
konsumen. Tabel 1.1 dibawah ini dapat diperhatikan penjualan makanan dan
minuman yang di jual oleh restoran Lesehan Hijau tahun 2011-2016.
TABEL 1.1 : DATA PENJUALAN TAHUN 2011-2016
Tahun
Data Penjualan (Rp) Perentase Per-Tahun(%)
Per-Tahun Rata-Rata
Per-Bulan Meningkat (%) Menurun (%)
2011 460.000.000 38.333.000 - -
2012 820.000.000 68.000.000 77% -
2013 780.000.000 65.000.000 - 5%
2014 985.000.000 82.083.000 24% -
2015 830.000.000 69.166.000 - 17%
2016 1.210.000.000 100.833.000 46% -
Jumlah 5.225.000.000
Sumber : Restoran Lesehan Hijau, 2017.
Tabel 1.1 menunjukkan pada tahun 2012 Restoran Lesehan Hijau mengalami
peningkatan pendapatan ini dikarenakan pada tahun tersebut restoran ini sudah
dikenal oleh para konsumenya berkat strategi promosi yang dilakukan. Tahun 2013-
2016 terjadi fluktuasi penjualan hal ini di akibatkan munculnya pesaing Restoran
Lesehan Hijau. Tabel 1.1 menunjukan pada tahun 2016 terjadi peningkatan penjualan
yang cukup pesat hal ini dikarenakan adanya peningkatan pesanan makanan untuk
6
keperluan kampanye calon kepala daerah dikarenakan akan dilaksanakanya pemilu
serentak di Kabupaten Pringsewu.
Harga jual yang di tetapkan Lesehan Hijau relatif lebih murah dibandingkan
pesaing lain ini dilakukan agar dapat merebut dan mempertahankan konsumen yang
ada. Itulah cara untuk bertahan dalam persaingan yang semakin kompetitif.
Konsumen biasanya lebih memilih harga yang murah walaupun hanya berbeda
Rp.1000 oleh karena itu Lesehan Hijau sangat memperhatikan perilaku konsumenya
yang juga kebanyakan dari kalangan pelajar dan mahasiswa, yang tidak sembarangan
dalam menentukan pilihan tempat makan atau restoran.
TABEL 1.2 : JUMLAH PENGUNJUNG LESEHAN HIJAU 2011-2016
Tahun
Jumlah Pengunjung
(Orang) Persentase Per-Tahun (%)
Per-Tahun Rata-Rata
Per-Bulan Meningkat (%) Menurun (%)
2011 8.216 685 - -
2012 16.497 1375 100% -
2013 15.612 1301 - 6%
2014 19.572 1631 18% -
2015 16.681 1390 - 16%
2016 24.261 2022 44% -
Sumber : Restaurant Lesehan Hijau, 2017.
Tabel 1.2 menunjukkan jumlah pengunjung yang datang ke Lesehan Hijau
pada tahun 2011-2016 mengalami fluktuasi jumlah pengunjung restoran. Penurunan
pengunjung yang cukup siginifikan terjadi pada tahun 2015 yaitu sebanyak 2991
pengunjung. Kenaikan pengunjung terbanyak terjadi pada tahun 2016 dimana saat itu
sedang akan dilaksanakan pilkada serentak Kabupaten Pringsewu.
7
Pertumbuhan ekonomi yang baik mendorong tumbuhnya industri kuliner di
Kabupaten Pringsewu. Restoran maupun rumah makan mulai berdiri dan
berkembang. Tumbuhnya industri ini memunculkan kompetitor bagi Restoran
Lesehan Hijau. Berikut adalah daftar restoran di Kabupaten Pringsewu :
TABEL 1.3 DAFTAR RESTORAN DI KABUPATEN PRINGSEWU
No Daftar Restoran
1 Lesehan Hijau
2 Soto Angkringan Pringsewu
3 Ayam Bakar Mas Pendek
4 Kedai Tani Jamur
5 Raja Resto
6 MJ Steak and Coffee
7 Lesehan Pringsewu
Sumber : Tripadvisor, 2017.
Tabel 1.3 menunjukkan daftar restoran yang berada di Kabupaten Pringsewu
sekaligus kompetitor Restoran Lesehan Hijau. Dilihat pada tabel 1.3 terdapat
bermacam-macam nama restoran yang memiliki ciri khasnya tersendiri. Hal ini
menunjukkan tingginya kreativitas pada industri ini yang membuat konsumen tidak
jenuh dalam menentukan pilihannya.
Kegiatan promosi yang dilakukan oleh Restoran Lesehan Hijau selama ini adalah :
1. Periklanan (Advertising)
Restoran melakukan kegiatan periklanaan melalui Radio Saburai Pringsewu
frekuensi 106,3 FM dan Radio Saba Putra Pringsewu frekuensi 92,9 FM serta
surat kabar lokal, yaitu Radar Tanggamus, serta banner di sepanjang jalan lintas
Pesawaran-Prigsewu dan banner besar di restoran itu sendiri.
8
2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi yang dilakukan dengan cara menyebar berupa brosur-brosur agar
masyarakat lebih mengenal dan mengetahui tentang keberadaan restoran Lesehan
Hijau di Kabupaten Pringsewu.
3. Hubungan Masyarakat dan Publisitas (Public Relations)
Hubungan masyarakat dapat melalui melibatkan berbagai program yang
dirancang oleh pihak restoran untuk mempromosikan dan menjaga citra restoran
Lesehan Hijau di Kabupaten Pringsewu.
4. Penjualan Secara Pribadi (Personal Selling)
Penjualan Secara Pribadi yang dilakukan adalah dengan mendatangi tempat-
tempat tertentu yang efektif dalam melakukan personal selling. Pegawai yang
bertugas dalam melakukan personal selling memiliki keahlian gaya komunikasi
dan bahasa tubuh yang baik sehingga pada saat menjelaskan tentang restoran
calon konsumen mudah mengerti dan tertarik untuk berkunjung dan melakukan
pembelian.
5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Pemasaran langsung yang dilakukan oleh restoran Lesehan Hijau yaitu dengan
memberikan informasi kepada konsumen yang terdapat pada database restoran
melalui telepon, dan email. Hal ini dilakukan agar restoran dapat berkembang dan
berjalan dengan baik pada era globalisasi.
9
Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan mengambil sebuah judul “Pengaruh Promotion Mix
Terhadap Minat Beli Konsumen pada Restoran Lesehan Hijau di Pringsewu”
B. Perumusan Masalah
Persaingan bisnis di era globalisasi saat ini berkembang dengan cepat dan
semakin kompetitif. Khususnya pada industri kuliner yang saat ini memiliki pasar
yang cukup luas. Produsen harus berinovasi dan meningkatkan kreatifitasnya dengan
tujuan agar konsumen tetap melakukan pembelian pada restoran tersebut.
Restoran Lesehan Hijau pada data tabel 1.1 dan tabel 1.2 menunjukan
fluktuasi pendapatan dan jumlah pengunjung yang datang ke restoran Lesehan Hijau,
hal ini menunjukkan bahwa restoran Lesehan Hijau harus melakukan evaluasi pada
strategi-strategi yang dilakukan seperti program promosi. Program promosi yang
dilakukan oleh restoran Lesehan Hijau sejak awal berdirinya restoran sepertinya
sudah tidak terlalu efektif, hal ini dapat dilihat pada data tabel 1.1 dan tabel 1.2, oleh
sebab itu peneliti tertarik mengangkat restoran Lesehan Hijau sebagai objek dalam
penelitian ini. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka dapat disimpulkan
pertanyaan penelitian sebagai berikut :
“Apakah Promotion Mix berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada Restoran
Lesehan Hijau di Pringsewu”
10
C. Tujuan Penelitian
”Untuk mengetahui pengaruh Promotion Mix terhadap minat beli konsumen pada
Restoran Lesehan Hijau di Pringsewu.”
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca, baik
sebagai praktisi, akademis atau pemerhati pemasaran, manfaat penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Bagi Restoran
Sebagai referensi atau panduan bagi perusahaan untuk mengetahui dari sisi apa
konsumen membeli produk dari restoran ini dan efek dari promosi terhadap
restoran.
2. Bagi Akademis
Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti lain yang berminat untuk melakukan
penelitian di bidang manajemen pemasaran khususnya tentang Promosi. .
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini bertujuan untuk menambah wawasan, pengetahuan, dan sebagai
sarana untuk berpikir secara logis dan sistematis.
II. KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
A. Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan konsep menyeluruh yang menyangkut berbagai
kegiatan pemasaran yang tercakup dalam satu sistem pemasaran. Pemasaran
merupakan salah satu pokok yang dilakukan oleh pengusaha dalam usahanya untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan laba.
Memperjelaskan pengertian pemasaran, maka berikut ini dikemukakan beberapa
pendapat para ahli. Pemasaran adalah proses kemasyarakatan dimana individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menwarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan
orang lain, (Kotler dan Keller, 2009:5).
Pemasaran (marketing) adalah suatu aktivitas yang bertujuan mencapai
sasaran perusahaan, dilakukan dengan cara mengantisipasi kebutuhan pelanggan atau
klien serta mengarahkan aliran barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan pelanggan
atau dari produsen, (Cannon, Perreault dan McCarthy, 2008:8)
Selanjutnya menurut asosiasi pemasaran Amerikat Serikat (American
Marketing Association) dalam Kotler dan Keller (2009:5) , pemasaran adalah satu
fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan,
dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan
12
dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya, (Kotler
dan Keller, 2009:5). Berdasarkan pengertian-pengertian yang telah tertera diatas
dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh
perushaan untuk mencapai tujuan atau mendapatkan laba.
B. Bauran Pemasaran
Menurut Kotler dan Armstrong (2008: 62) terdapat empat kelompok variabel
yang disebut dengan bauran pemasaran yang sering dikenal dengan 7P yaitu:
1. Produk (Product)
Produk berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada
pasar sasaran.
2. Harga (Price)
Harga adalah jumlah uang yang harus dibayar pelanggan untuk memperoleh
produk.
3. Tempat (Place)
Tempat meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi
pelanggan sasaran.
4. Promosi (Promotion)
Promosi berarti aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk
pelanggan membelinya.
13
5. Partisipan (People)
Partisipan adalah karyawan penyedia jasa layanan maupun penjualan, atau orang-
orang yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam proses layanan
itu sendiri.
6. Proses (Process)
Proses adalah kegiatan yang menunjukkan bagaimana pelayanan diberikan
kepada konsumen selama melakukan pembelian barang.
7. Lingkungan Fisik (Physical Evidence)
Lingkungan fisik adalah keadaan atau kondisi yang di dalamnya juga termasuk
suasana. Karakteristik lingkungan fisik merupakan segi paling nampak dalam
kaitannya dengan situasi.
C. Pengertian Promosi dan Tujuan Promosi
1. Pengertian Promosi
Promosi merupakan suatu ungkapan dalam arti luas tentang kegiatan-kegiatan
yang secara aktif dilakukan oleh perusahaan untuk mendorong konsumen membeli
produk perusahan.
Menurut Swastha dan Irawan (2003 : 349) Promosi adalah arus informasi atau
persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada
tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
Definisi tersebut dapat dikatakan bahwa promosi adalah setiap tindakan yang
dilakukan di dalam kegiatan pemasaran untuk memberikan, mendorong,
14
mempengaruhi dan membujuk dengan tujuan untuk menciptakan permintaan. Oleh
karena itu, promosi memegang peranan yang sangat penting dalam sebuah
perusahaan, karena dengan melakukan kegiatan promosi. Produsen dapat
menyampaikan informasi mengenai produk yang mereka hasilkan kepada konsumen
dengan harapan semakin banyak konsumen yang melakukan pembelian, maka
semakin meningkat pada penjualan perusahaan.
2. Tujuan Promosi
Promosi yang dilakukan oleh perusahaan bertujuan untuk menginformasikan,
mempengaruhi dan membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang
perusahaan dan bauran pemasaranya agar dapat meningkatkan volume penjualan.
Tujuan promosi menurut Swastha (2003:353) yaitu :
1. Modifikasi tingkah laku
Kegiatan promosi yang dilakukan untuk mengubah tingkah laku dan perilaku
konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Perusahaan sebagai pemberi
informasi atas produk yang dihasilkan selalu berusaha untuk menciptakan kesan
baik terhadap konsumen.
2. Memberitahu
Kegiatan promosi ini ditujukan kepada pasar mengenai penawaran perusahaan
terutama untuk produk yang baru dikenal.
3. Membujuk
Kegiatan promosi yang dilakukan terutama untuk mendorong pembelian, hal ini
15
dilakukan untuk produk yang mulai memasuki tahap pertumbuhan di dalam siklus
hidup produk.
4. Mengigatkan
Kegiatan promosi ini ditujukan ke konsumen dengan maksud untuk
mempertahankan merek produk di hati masyarakat.
D. Pengertian Bauran Promosi (Promotion mix)
1. Pengertian Bauran Promosi
Meskipun secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama,
tetapi bentuk-bentuk promosi dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya. Bauran
promosi terdiri dari iklan, penjualan secara pribadi, pemasaran langsung, publisitas
dan promosi penjualan. Kelima alat promosi ini digunakan perusahaan untuk
memperkenalkan produknya kepada konsumen. Menurut Swastha dan Irawan (2003 :
349) Bauran promosi adalah kombinasi strategi yang paling baik dari variabel-
variabel periklanan, promosi penjualan dan alat produksi yang lain semuanya di
rencanakan untuk mencapai tujuan program penjualan.
1. Advertising (periklanan)
Advertising atau periklanan merupakan seluruh proses yang meliputi penyiapan,
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan iklan. Sementara iklan sendiri
merupakan bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari pada informasi
tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk yang disusun sedemikian rupa
sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran
seseorang untuk melakukan pembelian karena bentuk dan kegunaan periklanan,
16
maka sulit untuk membuat suatu generalisasi menyeluruh tentang sifat-sifat
khusus periklanan suatu komponen dari bauran pemasaran.
Menurut Kotler (2007 : 235) “Advertising (periklanan) adalah segala bentuk
penyajian non-personal dan promosi ide, barang atau jasa oleh suatu sponsor tertentu
yang memerlukan pembayaran”. Macam-macam kegunaan periklanan yaitu :
a. Untuk menciptakan nama baik perusahaan dan hasil produknya.
b. Untuk menciptakan kepuasan agar konsumen selalu teringat akan merek
produknya
c. Untuk memberikan informasi tentang adanya suatu penjualan
d. Untuk memberikan informasi tentang adanya suatu produk
Banyak faktor yang mempengaruhi pilihan pemasar dan bauran alat promosi.
Setiap alat promosi memiliki karateristik dan biaya tersendiri sehingga pemasar harus
dapat memahami karateristik-karateristik tersebut, banyaknya bentuk dan penggunaan
periklanan menjadikan sulit untuk membuat suatu generalisasi menyeluruh tentang
sifat khusus suatu periklanan. Berikut adalah sifat-sifat khusus mengenai periklanan
(Kotler, 2007 : 222).
a. Presentasi Umum
Periklanan adalah cara komunikasi yang sangat umum. Sifatnya yang umum
itu memberikan semacam keabsahan produk dan penawaran yang
terstandarisasi.
b. Tersebar Luas
17
Periklanan adalah medium berdaya luas yang memungkinkan penjual
mengulang suatu pesan berulang-ulang kali.
c. Ekspresi yang lebih kuat
Periklanan memberikan peluang untuk mendramatisasi perusahaan dan
produknya melalui penggunaan cetakan dan warna yang penuh seni.
d. Tidak bersifat pribadi
Periklanan tidak memiliki kemampuan sepeerti wiraniaga perusahaan.Iklan
hanya mampu melakukan menolong bukan dialog dengan konsumen.
2. Personal Selling (Kewiraniagaan)
Personal selling (kewiraniagaan) merupakan alat promosi yang paling efektif
terhadap biaya karena personal selling (kewiraniagaan) melakukan komunikasi
langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan
suatu produk kepada pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada
calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk
sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya. Menurut Swastha
(2003:350) Personal Selling (kewiraniagaan) adalah presentasi lisan dalam suatu
percakapan dengan calon pembeli atau lebih yang ditunjukan untuk menciptakan
penjualan”.
3. Sales Promotion (promosi penjualan)
Perusahaan menggunakan alat promosi penjualan untuk menciptakan tanggapan
yang lebih kuat dan lebih cepat, alat yang digunakan pun lebih beraneka ragam
seperti kupon. Promosi penjualan dapat digunakan untuk mendorong penjualan
yang sedang lesu. Namun pengaruh promosi penjualan biasanya bersifat jangka
18
pendek dan tidak efektif dalam membangun prefensi jangka panjang. Pengertian
promosi penjualan menurut Swastha (2003:350) Sales Promotion adalah kegiatan
pemasaran selain dari personal selling, periklanan dan publisitas yang mendorong
pembelian konsumen dan efektifitas pengecer.
4. Publicity (Publisitas)
Menurut Swastha (2003 : 352) Publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran
ide, barang, dan jasa secara non personal, yang mana orang atau organisasi yang
diuntungkan tidak membayar untuk itu.
Manfaat dengan menggunakan publisitas adalah sebagai berikut :
1. Berita yang disampaikan kepada masyarakat dapat dipercaya dibandingkan
dengan alat lain, karena penyampaian berita melalui publisitas ini dianggap
netral dan jujur.
2. Anggaran atau biaya yang dikeluarkan sangat kecil bila dibandingkan dengan
pos langsung dan periklanan.
3. Merupakan suatu informasi yang dapat mempengaruhi masyarakat secara
langsung karena masyarakat yang menerima berita tanpa mencurigai
kebenaran berita itu
4. Publisitas dapat mendramatisir tentang produk maupun perusahaan yang
diberikan dengan menyajikan suatu keadaan yang lebih jelas, juga harus
dapat mengembangkan tentang produk perusahaan dengan lebih nyata.
19
5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Pemasaran Langsung mencakup mencakup berbagai saluran komunikasi yang
memungkinkan perusahaan untuk melakukan kontak langsung dengan pembeli
individual.
E. Faktor-Faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Pemilihan Bauran
Promosi
Industri yang sama berbagai perusahaan dapat sangat berbeda dalam cara
mengalokasikan anggaran promosi mereka, mungkin saja suatu perusahaan ingin
mencapai tingkat penjualan tertentu dengan beragam bauran promosi. Setiap
perusahaan harus mempertimbangkan faktor-faktor yang digunakan dalam
mengembangkan bauran promosi mereka karena setiap jenis produksi dan industri
tidak selalu menggunakan bauran promosi yang sama. Produk barang dan jasa
umumnya menggunakan periklanan dan personal selling sebagai alat promosi yang
utama, sedangkan promosi penjualan dan publisitas digunakan sebagai alat
pendukung yang dapat membantu dan memberikan kesan positif bagi perusahaan
maupun produk yang mereka hasilkan.
Beberapa faktor yang mempengaruhi penentuan kombinasi terbaik dari
variable-variabel promotion mix (bauran promosi). Faktor-faktor tersebut adalah
sebagai berikut:
20
1. Besarnya dana yang digunakan untuk promosi
Jumlah dana yang tersedia merupakan faktor penting yang mempengaruhi bauran
promosi karena setiap alat promosi yang digunakan akan memerlukan dana dalam
pelaksanaanya. Besarnya dana yang digunakan tergantung pada alat promosi.
2. Sifat Pasar
Beberapa sifat pasar yang mempengaruhi bauran promosi antara lain :
a. Luas pasar secara geografis
Perusahaan yang hanya memiliki pasar local sering mengadakan kegiatan
promosi yang berbeda dengan perusahaan yang memiliki pasar nasional
ataupun internasional.
b. Konsentrasi pasar
Konsentrasi pasar ini dapat mempengaruhi strategi promosi yang dilakukan
oleh perusahaan terhadap sejumlah calon pembeli.
c. Macam-macam pasar
Strategi penjualan yang dilakukan oleh perusahaan di pengaruhi oleh objek
atau sasaran yang dituju dalam melakukan kegiatan penjualan.
3. Jenis produk yang di promosikan
Salah satu faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran adalah jenis produknya
baik produknya baik produk industri maupun produk konsumsi. Produk industri
bersifat sangat teknis, sehingga personal selling paling tepat untuk
mempromosikanya karena penjual harus memberikan penjelasan-penjelasan
teknis dan menjawab pertanyaan-pertanyaan pelanggan.
21
4. Tahap-tahap dalam siklus hidup produk
Strategi yang diambil untuk mempromosikan barang dipengaruhi oleh tahap-
tahap dalam siklus hidup produk. Tahap-tahap tersebut adalah :
a. Tahap perkenalan
Tahap perkenalan dimulai saat produk baru diluncurkan, karena diperlukan
waktu untuk meluncurkan produk ke beberapa pasar dan memenuhi saluran
penyalur, pertumbuhan penjualan mungkin lambat serta membutuhkan biaya
promosi yang cukup tinggi. Dalam meluncurkan suatu produk baru,
manajemen pemasaran dapat menetapkan tingkat yang tinggi atau rendah
untuk setiap variabel pemasaran dengan hanya mempertimbangkan harga dan
promosi.
b. Tahap pertumbuhan
Tahap pertumbuhan ditandai dengan peningkatan pesat dalam penjualan.
Mereka memperkenalkan keistimewaan produk baru dan memperluaskan
jaringan distribusi harga tetap bertahan atau turun sedikit, bergantung pada
seberapa cepat permintaan meingkat.
c. Tahap kedewasaan
Tingkat pertumbuhan penjualan produk akan melambat, dan produk akan
memasuki tahap kedewasaan relative. Tahap ini biasanya berlangsung lebih
lama dari pada tahap-tahap sebelumnya dan merupakan tantangan bagi
manajemen perusahaan.
22
d. Tahap penurunan
Penjualan sebagian besar bentuk dan merek produk pada akhirnya menurun.
Penurunan penjualan jasa bisa lambat dan bisa cepat dan penjualan dapat jatuh
sampai nol atau bertahan ditingkat rendah. Penjualan menurun karena
sejumlah alasan termasuk perkembangan teknologi, pergeseran selera
konsumen serta meningkatkannya persaingan dalam negeri dan luar negeri.
F. Minat Beli
Menurut (Schiffman Kanuk, 2008) minat beli dianggap sebagai pengukuran
kemungkinan konsumen membeli produk tertentu, dimana tingginya minat beli akan
berdampak pada kemungkinan yang cukup besar dalam terjadinya keputusan
pembelian. Indikator-indikator dari minat beli dijelaskan oleh komponen
(Schiffman& Kanuk, 2008). Komponen-komponen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tertarik untuk mencari informasi tentang produk. Konsumen yang terangsang
kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi yang lebih banyak.
(Kotler dan Keller, 2007) membaginya dalam dua level rangsangan. Pertama,
pencarian informasi yang lebih ringan (penguatan perhatian). Kedua, level
aktif mencari informasi: mencari bahan bacaan, bertanya pada teman, atau
mengunjungi toko untuk mempelajari produk tertentu.
2. Mempertimbangkan untuk membeli. Melalui pengumpulan informasi,
konsumen mempelajari merek-merek yang bersaing serta fitur merek tersebut.
Melakukan evaluasi terhadap pilihan-pilihan dan mulai mempertimbangkan
untuk membeli produk.
23
3. Tertarik untuk mencoba. Setelah konsumen berusaha memenuhi kebutuhan,
mempelajari merek-Merek yang bersaing serta fitur merek tersebut, konsumen
akan mencari manfaat tertentu dari solusi produk dan melakukan evaluasi
terhadap produk-Produk tersebut. Evaluasi ini dianggap sebagai proses yang
berorientasi kognitif. Maksudnya adalah konsumen dianggap menilai suatu
produk secara sangat sadar dan rasional hingga mengakibatkan ketertarikan
untuk mencoba.
4. Ingin mengetahui produk. Setelah memiliki ketertarikan untuk mencoba suatu
produk, konsumen akan memiliki keinginan untuk mengetahui produk.
Konsumen akan memandang produk sebagai sekumpulan atribut dengan
kemampuan yang berbeda-beda dalam memberikan manfaat yang digunakan
untuk memuaskan kebutuhan.
5. Ingin memiliki produk. Para konsumen akan memberikan perhatian besar pada
atribut yang memberikan manfaat yang dicarinya. Akhirnya konsumen akan
mengambil sikap (keputusan, preferensi) terhadap produk melalui evaluasi
atribut dan membentuk niat untuk membeli atau memiliki produk yang disuka.
Minat beli adalah suatu model sikap seseorang terhadap obyek barang yang
sangat cocok dalam mengukur sikap terhadap golongan produk, jasa atau merk
tertentu (Schiffman dan Kanunk,2007:228). Minat beli juga diberi arti sebagai
sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu
serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu (Durianto,
2004:44). Selanjutnya menurut (Mc Carthy 2003: 298) dinyatakan bahwa minat beli
24
adalah dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk membeli barang dan jasa
dalam rangka memenuhi kebutuhannya.
G. Penelitian Terdahulu
TABEL 2.1 : PENELITIAN TERDAHULU
No Nama Peneliti Judul Penelitian Temuan
1 Adebisi Sunday A.,
Babatunde Bayode O.
Strategic Influence of
Promotional Mix on Organisation
Sale Turnover in The Face of
Strong Competitors
Business Intelligence Journal –
July, 2011 Vol.4 No 2
Ada hubungan
signifikan antara
promosi mix dengan
organization sale
turnsale.
2 Ayunda Purwanti
Putri,
Dewi Pancawati
Novalita
Pengaruh Promotion Mix
Terhadap Keputusan Berkunjung
Di Alam Imajinasi Taman Bunga
Nusantara
Tourism and Hospitality
Essentials (THE) Journal Vol 1
No 2 2011
Terdapat pengaruh yang
signifikan antara
promotion mix terhadap
keputusan pembelian
berkunjung di Alam
Imajinasi Taman Bunga
Nusantara.
3 Vinnia Vionita
Tristantin, Yunita
Trihapsari Suswandi
(2012)
Pengaruh Promotion Mix
Terhadap Minat Beli Konsumen
di Family Fun Karaoke Keluarga
Dari analisis dimensi
yang ada pada penelitian
ini menunjukkan bahwa
tidak semua dimensi
dalam promotion mix
mempunyai pengaruh
yang positif terhadap
minat beli
konsumen.
4 Mahesi Andani Putri
Sri Lestari
Triyaningsih
Pengaruh Strategi Pemasaran
(Promotion Mix) Iklan Terhadap
Peningkatan Pengguna Jasa
Layanan Periklanan di PT. Radio
Indah Asri Garden
Jurnal Ekonomi dan
Kewirausahaan Vol. 13, No. 2,
Oktober 2013: 130 – 138
Pengujian signifikansi
pengaruh periklanan
terhadap pengguna jasa
layanan periklanan di PT
Radio Indah Asri Sragen
menunjukkan
ada pengaruh yang
signifikan
periklanan terhadap
pengguna jasa
layanan periklanan di PT
Radio
Indah Asri Sragen.
25
H. Rerangka Pemikiran
Salah satu dari kegiatan pemasaran yang saling berkaitan adalah bauran
promosi. Menurut (Cannon, Perrcault dan McCarthy, 2008:87) Promosi adalah
komunikasi informasi antara penjual dan calon pembeli atau pihak-pihak lain dalam
saluran untuk mempengaruhi sikap dan perilaku. Berdasarkan pengertian tersebut,
promosi merupakan suatu sarana yang paling efektif bagi perusahaan untuk
memperkenalkan produknya kepada pengonsumsi. Kegiatan promosi merupakan
salah satu kegiatan dalam pemasaran dimana kegiatan promosi ini dapat memberikan
penjelasan yang meyakinkan calon konsumen memberikan perhatian, mendidik,
meyakinkan konsumen akan barang dan jasa. Bentuk dari bauran promosi adalah :
1. Periklanan (advertising)
Periklanan adalah setiap bentuk penyajian non personal dan promosi ide, barang,
atau jasa oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran.
2. Promosi Penjualan (sales promotion)
Promosi penjualan terdiri dari kumpulan kiat intensif yang beragam, kebanyakan
berjangka pendek, dirancang untuk mendorong pembelian suatu produk atau jasa
tertentu secara lebih cepat dan atau lebih besar oleh konsumen atau pedagang.
3. Hubungan Masyarakat Dan Publisitas (Public Relations)
Hubungan Masyrakat adalah melibatkan berbagai program yang dirancang untuk
mempromosikan dan atau menjaga citra perusahaan atau tiap produk perusahaan
26
4. Penjualan Secara Pribadi (Personal Selling)
Personal Selling adalah promosi yang dilaksanakan secara langsung atau tatap
muka dengan tujuan mengarahkan, menguasai, dan memelihara hubungan
pertukaran secara berkesinambungan. Personal selling inilah peran salesman atau
wiraniaga berperan penting dalam usaha peningkatan penjualan produk yang
ditawarkan.
5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
Yaitu penggunaan surat, telepon, email atau internet untuk berkomunikasi
langsung atau meminta tanggapan atau berdialog dengan pelanggan tertentu dan
calon pelanggan.
Masing-masing variabel yang terdapat dalam bauran promosi mempunyai
pengaruh terhadap minat beli konsumen, untuk itu perlu adanya perencanaan yang
baik dan berimbang, dengan demikian akan menunjang minat beli konsumen yg
semakin stabil yang berarti memberikan dukungan terhadap volume penjualan. Disini
peneliti mencoba untuk meneliti apakah ada pengaruh Promotion Mix terhadap minat
beli konsumen pada Restoran Lesehan Hijau Pringsewu dengan variabel penelitian
yaitu Periklanan (Advertising) (X1), Promosi Penjualan (Sales Promotion) (X2),
Hubungan Masyarakat dan Publisitas (Public Relations) (X3), Penjualan Secara
Pribadi (Personal Selling) (X4), Pemasaran Langsung (Direct Marketing), dan Minat
Beli (Y).
27
Gambar 2.1 : Rerangka Pemikiran
I. Hipotesis
Menurut Arikunto (2006), hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat
sementara terhadap masalah penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Atas dasar pertimbangan di dalam rumusan masalah, maka hipotesis yang
dikemukakan adalah :
H1 : Promotion Mix berpengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen pada
Restoran Lesehan Hijau di Pringsewu.
Bauran Promosi (X)
- X1 Periklanan
(Advertising)
- X2 Promosi Penjualan
(Sales Promotion)
- X3 Publisitas dan hubungan masyarakat
(Public Relations)
- X4 Penjualan Secara Pribadi
(Personal Selling)
- X5 Pemasaran Langsung
(Direct Marketing)
Minat Beli
Konsumen(Y)
28
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam waktu
yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku
(Nasir, 2003). Menerapkan metode ilmiah dalam praktik penelitian diperlukan suatu
desain penelitian yang sesuai dengan kondisi, seimbang dengan dalam dangkalnya
penelitian yang dikerjakan. Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian survey dengan pendekatan deskriptif. Pendekatan deskriptif untuk
menemukan fakta dengan interprestasi yang tepat.
B. Objek Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang pengaruh Promotion Mix
terhadap minat beli konsumen pada Restoran Lesehan Hijau di Pringsewu. Objek
yang menjadi variable bebas atau independent variable adalah (X) yaitu Promotion
Mix. Kemudian variabel terikat atau dependent variable (Y) adalah minat beli
konsumen pada Restoran Lesehan Hijau di Pringsewu. Pelaksanaan penelitian ini
berlangsung di wilayah Kabupaten Peringsewu dan objek penelitian yang dijadikan
populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Kabupaten Peringsewu yang
mengetahui restoran Lesehan Hijau.
29
C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Menurut Sugiyono (2012:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang
diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. Dalam
penelitian ini yang menjadi populasi adalah konsumen yang mengetahui Restoran
Lesehan Hijau di Pringsewu.
2. Sampel
Menurut Malholtra (2009:364) sampel adalah sub kelompok populasi yang
terpilih untuk berpartisipasi dalam studi. Karakteristik sampel, disebut statistik, yang
kemudian dipakai untuk membuat inferensi (kesimpulan) mengenai parameter
populasi. Sampel merupakan bagian dari populasi yang dikenai penelitian secara
langsung. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah metode non-
probability sampling dengan teknik penentuan sampel yang digunakan pada
penelitian adalah dengan menggunakan teknik purposive sampling.
Menurut Sugiyono (2012:85) purposive sampling adalah teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu. Kriteria responden diambil pada penelitian ini
adalah :
1. Konsumen yang mengetahui Restaurant Lesehan Hijau.
2. Konsumen yang berminat berkunjung ke Restaurant Lesehan Hijau.
30
Menurut Widiyanto (2008:19) ukuran populasi dalam penelitian ini sangat
banyak dan tidak dapat diketahui dengan pasti, oleh karena itu besar sampel yang
digunakan dihitung dengan rumus sebagai berikut :
n = Z2
4 MOE2
Keterangan :
n = Jumlah sampel
Z = Tingkat distribusi normal pada taraf signifikan 5% = 1,96
MOE = Margin of Error, yaitu tingkat kesalahan maksimal pengambilan
sampel yang masih dapat ditoleransi atau yang diinginkan menggunakan margin of
error sebesar 10%, maka jumlah sampel minimal yang dapat diambil sebesar :
n = 1,962
= 96,04
4 (0,10)2
n = 96,04 ≈ 96 atau dibulatkan 100.
Dari hasil perhitungan rumus di atas dapat diperoleh jumlah sampel yang
diteliti adalah sebesar 100 responden.
D. Teknik Pengumpulan Data
Data merupakan sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran
tentang suatu keadaan. Informasi yang diperoleh memberikan keterangan, gambaran
atau fakta mengenai suatu persoalan dalam bentuk kategori huruf atau bilangan. Data
yang dipakai dalam penelitian ini diperoleh dari sumber yang secara garis besar
dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
31
1. Data Primer
Data Primer yaitu data asli yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti untuk
menjawab masalah penelitiannya secara khusus. Umumnya data primer ini
sebelumnya belum tersedia, sehingga seorang peneliti harus melakukan
pengumpulan sendiri data ini berdasarkan kebutuhannya.
2. Data Sekunder
Data Sekunder yaitu data yang bersumber dari catatan yang ada pada perusahaan
dan dari sumber lainnya yaitu dengan mengadakan studi kepustakaan dengan
mempelajari buku-buku atau literatur yang ada hubungannya dengan objek
penelitian.
E. Skala Pengukuran
Ridwan (2002:6), menjelaskan bahwa skala pengkuran untuk mengklasifikasi
variabel yang akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam menentukan analisis
data dan langkah penelitian selanjutnya. Agar jawaban responden dapat diukur, maka
jawaban responden diberi skor.
Peneliti menetapkan skala pengukuran menggunakan skala Likert dengan
jenis interval, dimana peneliti yang menentukan sendiri nilai Range jawaban.
Pengguanan skala Likert dikarenakan mudah disusun, serta mudah dipahami oleh
responden. Prosedur skala Likert ini, sejumlah pernyataan disusun dengan jawaban
responden yang berada dalam satu kontinum antara sangat setuju dan sangat tidak
setuju.
32
Menurut Simamora (2002:46), bahwa setiap jawaban responden dengan
bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan nilai 5 artinya
sangat setuju, nilai 4 artinya setuju, nilai 3 artinya cukup setuju, nilai 2 artinya kurang
setuju dan nilai 1 artinya tidak setuju.
F. Variabel Operasional Penelitian
Variabel operasional merupakan petunjuk tentang bagaimana variabel dapat
diukur. Dengan kata lain, variabel operasional akan menunjuk alat pengambil data
yang cocok digunakan atau mengacu pada bagaimana mengukur suatu variabel
penelitian. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 variabel
terikat (dependent) dan variabel bebas (independent)
TABEL 3.1 DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN
VARIABEL SUB
VARIABEL DEFINISI INDIKATOR Skala
Promotion
Mix (X)
Periklanan
(Advertising)
(X1)
- Menurut Kotler (2007 :
235) “Advertising
(periklanan) adalah
segala bentuk penyajian
non-personal dan
promosi ide, barang atau
jasa oleh suatu sponsor
tertentu yang
memerlukan
pembayaran”
- Media cetak
(koran, majalah),
- Media siaran
(radio, televisi)
- Media tampilan
(billboard, papan
iklan, poster)
Likert
Promosi
Penjualan
(Sales
Promotion)
(X2)
- menurut Swastha
(2003:350) Sales
Promotion adalah
kegiatan pemasaran
selain dari personal
selling, periklanan dan
publisitas yang
mendorong pembelian
konsumen dan efektifitas
pengecer.
- Meliputi tawaran
pengembalian
uang (cash back),
- Potongan Harga,
- Kupon undian, Likert
33
VARIABEL SUB
VARIABEL DEFINISI INDIKATOR Skala
Hubungan
Masyarakat
dan Publisitas
(Public
Relations)
(X3)
- Menurut Swastha (2003 :
352) Publisitas adalah
bentuk penyajian dan
penyebaran ide, barang,
dan jasa secara non
personal, yang mana
orang atau organisasi
yang diuntungkan tidak
membayar untuk itu.
- Pemberitaan
produk,
- Penyelenggaraan
acara istimewa
(special events).
- Penyelenggaraan
acara CSR
(Consumer Sosial
Responsibility)
Likert
Penjualan
Secara Pribadi
(Personal
Selling)
(X4)
- Menurut Swastha
(2003:350) Personal
Selling (kewiraniagaan)
adalah presentasi lisan
dalam suatu percakapan
dengan calon pembeli
atau lebih yang
ditunjukan untuk
menciptakan penjualan”.
- Performa
karyawan.
- Gaya komunikasi
karyawan.
- Bahasa tubuh
karyawan.
Likert
Pemasaran
Langsung
(Direct
Marketing)
(X5)
- Pemasaran Langsung
mencakup mencakup
berbagai saluran
komunikasi yang
memungkinkan
perusahaan untuk
melakukan kontak
langsung dengan pembeli
individual.
- Ketepatan
informasi program
promosi melalui
tatap muka.
- Ketepatan
informasi program
promosi melalui
brosur.
- Ketepatan
informasi program
promosi melalui
e-mail.
Likert
Minat Beli
Konsumen
(Y)
- Menurut (Schiffman
Kanuk, 2008) minat beli
dianggap sebagai
pengukuran
kemungkinan konsumen
membeli produk tertentu,
dimana tingginya minat
beli akan berdampak
pada kemungkinan yang
cukup besar dalam
terjadinya keputusan
pembelian.
- Informasi dari
media
- Informasi dari
keluarga
- Keingintahuan
langsung. Likert
34
G. Pengujian Alat Instrumen
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur sahih atau
valid tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2006: 78). Instrumen utama yang digunakan
dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan yang disebarkan kepada responden yang
menjadi sampel penelitian harus diuji kevaliditasannya dan reliabelannya melalui
analisis faktor, agar daftar pertanyaan yang dibuat benar-benar mampu menguak data
sehingga mampu menjawab permasalahan hingga tujuan penelitian tercapai.
Uji Validitas pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0.
Menurut Sekaran (2011: 311), apabila hasil model analisis faktor menunjukkan
bahwa nilai Kaiser-Meyer-Olkin (KMO), anti image, dan factor loading ≥ 0.5 maka
dinyatakan valid dan sampel bisa diteliti lebih lanjut.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah alat yang dinggunakan untuk mengukur suatu kuisioner
yang merupakan indicator dari suatu variabel. Menurut Ferdinand (2006:372), sebuah
scale atau instrument pengukur data dan data yang dihasilkan disebut reliable atau
terpercaya apabila instrument itu secara konsisten memunculkan hasil yang sama
setiap kali dilakukan pengukuran. Adapun cara yang digunakan untuk menguji
reliabilitas kuisioner dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus koefisien
Cronbach Alpha yaitu :
a. Apabila koefisien Cronbach Alpha>taraf 0.6 maka kuisioner tersebut reliable.
b. Apabila koefisien Cronbach Alpha<taraf 0.6 maka kuisioner tersebut tidak reliable
35
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis Kualitatif
Data kualitatif yaitu data penelitian yang bukan angka, yang sifatnya tidak
dapat dihitung berupa informasi atau penjelasan yang didasarkan pada pendekatan
teoritis dan penilaian logis. Analisis kualitatif dipergunakan untuk memberikan
gambaran secara deskriptif tentang tanggapan yang diberikan responden pada
kuesioner atau daftar pertanyaan yang diberikan dan dihubungkan dengan teori
pemasaran atau pendekatan-pendekatan yang berkaitan dengan promotion mix.
2. Analisis Kuantitatif
Menurut Sugiyono (2012:172), reliabilitas instrumen adalah kejituan atau
ketepatan instrumen pengukur. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui
konsistensi dan ketepatan pengukuran, apabila pengukuran dilakukan pada objek
sama berulang kali dengan instrumen yang sama. Suatu konstruktur atau variabel
dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha ≥0,60 (Sugiyono, 2012:175).
Analisis kuantitatif dilakukan untuk mengetahui dan mengukur pengaruh variabel
bebas terhadap keputusan pembelian konsumen.
Metode Regresi Linear berganda dengan rumus sebagai berikut :
Y = f(X1,X2,X3,X4…….,Xn)
Berdasarkan tujuan penelitian, persamaan diatas dapat dimodifikasi menjadi:
Y = a+ b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + ε
Keterangan :
Y = Minat Beli Konsumen
36
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
X1 = Periklanan (advertising)
X2 = Promosi Penjualan (sales promotion)
X3 = Hubungan Masyarakat dan Publisitas (Public Relations)
X4 = Penjualan Secara Pribadi (Personal Selling)
X5 = Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
ε = Standar Eror
3. Koefisien Determinasi R2
Fungsi dari koefisien determinasi (R2) adalah untuk mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependent. Nilai koefisien
determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil menunjukkan kemampuan
variabel independent dalam menjelaskan variasi variabel dependent yang sangat
terbatas (Sanusi, 2014 : 136). Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independent memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan.
4. Pengujian Hipotesis
4.1 Uji t-statistik / Pengujian parsial
Menurut Sanusi (2014: 138) uji t digunakan untuk mengetahui apakah dalam
model regresi variabel independent (X) secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependent (Y) pada tingkat kepercayaan 95%. Kreteria
pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
37
Bila nilai signifikan (P Value) < 0,05 maka (Ho) ditolak dan menerima alternative
(Ha) yang berarti ada pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.
Bila nilai signifikan (P Value) > 0,05 maka (Ho) diterima dan menolak alternative
(Ha) yang berarti tidak ada pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat.
4.2 Uji F-statistik / Pengujian keseluruhan
Menurut Sanusi (2014: 137) Uji F digunakan untuk mengetahui apakah
variabel independent (X) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel dependent (Y) pada tingkat kepercayaan 95% atau α = 5% . Hasil
pengujian uji F dapat ditemui pada tabel ANNOVA (analysis of variance) dari output
SPSS 16.0 untuk menjawab hipotesis statistik yaitu:
Ho = variabel X tidak ada pengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel Y.
Ha = variabel X berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Y.
Dengan kriteria:
Ho ditolak dan Ha diterima, jika nilai signifikan (P Value) > 0,05.
Ho diterima dan Ha ditolak, jika nilai signifikan (P Value) < 0,05.
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan, maka
kesimpulan dari penelitian ini adalah Promotion Mix berpengaruh signifikan
terhadap Minat Beli Konsumen pada Restoran Lesehan Hijau di Pringsewu, hal
tersebut berdasarkan :
1. Promosi Penjualan (Sales Promotion) berpengaruh signifikan terhadap
minat beli konsumen pada Restoran Lesehan Hijau Pringsewu. Promosi
Penjualan mempunyai program seperti cashback, potongan harga, dan
kupon undian. Strategi yang baik dan efektif menarik minat konsumen
untuk datang ke restoran Lesehan Hijau. Strategi promosi penjualan yang
digunakan disesuaikan dengan kondisi lingkungan sekitar sehingga lebih
mudah diterima oleh konsumen di Pringsewu.
2. Hubungan Masyarakat dan Publisitas (Public Relations) berpengaruh
signifikan terhadap minat beli konsumen pada Restoran Lesehan Hijau
Pringsewu. Hubungan Masyarakat dan Publisitas memiliki strategi seperti
mengadakan pemberitaan produk baru, mengadakan acara istimewa, dan
mengadakan CSR (Consumer Sosial Responsibility). Strategi yang
digunakan oleh restoran Lesehan Hijau dapat diterima oleh konsumen
dengan baik karena konsistensi dan profesionalisme pihak restoran dalam
menyelenggarakan acara. Banyaknya kegiatan dan konsistensi dalam
65
penyelenggaraan acara membuat konsumen memiliki kedekatan yang
positif dengan restoran dan membuat citra restoran menjadi baik.
3. Periklanan (Advertising) berpengaruh signifikan terhadap minat beli
konsumen pada Restoran Lesehan Hijau Pringsewu. Periklanan memiliki
strategi melalui media cetak (koran, dan majalah), media siaran (radio),
dan media tampilan (billboard, papan iklan, poster) efektif dalam menarik
minat konsumen untuk datang ke restoran Lesehan Hijau. Strategi
periklanan yang baik dan diprogram dengan professional membuat strategi
dapat tepat sasaran kepada konsumen yang dituju. Isi konten iklan yang
mudah dimengerti membuat konsumen mudah memahami isi dari iklan
yang dibuat oleh Restoran Lesehan Hijau.
4. Penjualan Secara Pribadi (Personal Selling) berpengaruh signifikan
terhadap minat beli konsumen pada Restoran Lesehan Hijau Pringsewu.
Restoran Lesehan Hijau memberikan pelatihan kepada para pegawainya
agar membuat kinerja para pegawai menjadi profesional dan baik dalam
melakukan tugas yang diberikan dalam hal ini menjalankan strategi yang
diberikan oleh restoran. Pelatihan yang dilakukan dikhususkan untuk
melatih gaya bicara, bahasa tubuh, dan cara menyampaikan informasi
kepada calon konsumen.
5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing) berpengaruh signifikan terhadap
minat beli konsumen pada Restoran Lesehan Hijau Pringsewu. Strategi
penyampaikan informasi melalui percayakan langsung, media brosur, dan
e-mail. Banyaknya cara yang digunakan pihak restoran Lesehan Hijau
untuk menyampaikan informasi, membuat konsumen dapat dengan mudah
66
menerima informasi terbaru tentang Restoran Lesehan Hijau.
Penyampaian informasi yang terstruktur dengan baik dari atas ke bawah
membuat informasi yang disampaikan kepada konsumen dapat sesuai
dengan strategi yang sedang dijalankan oleh Restoran Lesehan Hijau dan
memperkecil resiko kesalahan penyampaian informasi oleh pihak restoran.
B. Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dijelaskan, maka beberapa
hal yang dapat dijadikan saran adalah :
1. Promosi Penjualan (Sales Promotion) yang dilakukan oleh Restoran
Lesehan Hijau sudah sangat baik hal ini ditunjukan dari angka beta
terbesar dimiliki sub variabel ini. Restoran Lesehan Hijau sebaiknya
mempertahankan strategi promosi yang berjalan dengan baik serta
mengembangkannya agar lebih efisien dan mengembangkan strategi-
strategi lainnya seperti menerapkan potongan harga khusus mahasiswa
karena minat mahasiswa pada Restoran Lesehan Hijau masih rendah.
2. Hubungan Masyarakat dan Publisitas (Public Relations) yang dilakukan
yang dilakukan oleh Restoran Lesehan Hijau sudah sangat baik hal ini
ditunjukan dari angka beta terbesar dimiliki sub variabel ini. Strategi yang
dilakukan oleh Restoran Lesehan Hijau sudah sangat baik dan mendapat
respon positif dari konsumen. Sebaiknya mengadakan sebuah acara pada
hari-hari tertentu seperti menyambut bulan Puasa, Natal, Imlek, dan
lainnya. Hal ini ditunjukkan agar strategi yang digunakan tidak monoton
dan membuat bosan konsumen, dengan banyaknya acara diwaktu-waktu
tertentu dapat membuat konsumen tidak jenuh.
67
3. Periklanan (Advertising) yang dilakukan oleh restoran Lesehan Hijau
sudah cukup baik, tetapi sebaiknya Restoran Lesehan Hijau menggunakan
media sosial seperti instagram, facebook, atau line dalam melakukan
kegiatan periklanan produk mereka. Hal ini dikarenakan perkembangan
zaman yang sudah memasuki era digital dan internet. Banyak konsumen
yang sudah menggunakan media sosial sebagai salah satu gaya hidup
mereka. Maka dari itu untuk memperluas penyebaran informasi sebaiknya
Restoran Lesehan Hijau mulai menggunakan sosial media sebagai salah
satu alat untuk mengiklankan produknya.
4. Penjualan Secara Pribadi (Personal Selling) yang dilakukan oleh Restoran
Lesehan Hijau sudah cukup baik. Strategi yang sudah dilakukan sebaiknya
dikembangkan lebih baik agar efisien dan efektif dalam menarik minat beli
konsumen. Sebaiknya lokasi penempatan dalam menjalankan strategi
personal selling berada pada pusat keramaian dan mencakup wilayah yang
cukup luas. Hal ini bertujuan agar hasil yang didapatkan dalam
menjalankan strategi ini dapat maksimal. Dalam hal sumber daya manusia
sebaiknya pegawai Restoran Lesehan Hijau diberikan pelatihan untuk
memberikan sebuah ciri khas yang tidak bisa didapatkan dari restoran lain.
Hal ini untuk memberikan kesan yang berbeda dibandingkan restoran
lainnya.
5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing) masih belum terlalu baik dari
sudut pandang konsumen. Sebaiknya pada strategi pemasaran langsung
Restoran Lesehan Hijau melakukan evaluasi dalam penyampaian
informasi pada media brosur dan e-mail diawasi oleh bagian khusus agar
68
informasi yang disampaikan lebih mudah dimengerti konsumen dan tidak
adanya kesalahan informasi yang akan diberikan.
6. Saran untuk peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan penelitian ini,
sebaiknya menggunakan variabel-variabel lain yang tidak digunakan
dalam penelitian ini seperti variabel produk, harga, atau tempat. Hal ini
dilakukan agar dapat diketahui variabel lain yang turut mempengaruhi
Minat Beli Konsumen pada Restoran Lesehan Hijau di Pringsewu.
DAFTAR PUSTAKA
Adebisi Sunday A., Babatunde Bayode O. 2011. “Strategic Influence of Promotional
Mix on Organisation Sale Turnover in The Face of Strong Competitors”,
Business Intelligence Journal , Vol.4 No .
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
RinekaCipta.
Ayunda Purwanti Putri, Dewi Pancawati Novalita. 2011. Pengaruh Promotion Mix
Terhadap Keputusan Berkunjung Di Alam Imajinasi Taman Bunga
Nusantara, Tourism and Hospitality Essentials (THE), Journal Vol 1 No 2
2011.
Basu Swastha dan Irawan. 2003. Manajemen Pemasaran Modern. Liberty.
Yogyakarta.
Cannon, Perreault dan Mc Carthy. 2008. Pemasaran Dasar : Pendekatan Manajerial
Global, Edisi 16. Bandung. Alfabet.
Darmadi Durianto, Sugiarto, dan Lie Joko Budiman. 2004. Brand Equity Ten.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Ferdinand, Agusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian Untuk
Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Ilmu Manajemen. BP Undip :
Semarang.
Ghozali, Imam. 2006. Analisis Multivariate SPSS. Semarang. Badan Penerbit
Universitas Dipenogoro.
Kotler Philip. 2000. Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan, Implementasi
dan Pengendalian. Edisi Ketujuh.
Kotler Philip dan AB Susanto, 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Salemba
Empat-Jakarta.
Kotler, Philip dan Keller, 2007, Manajemen Pemasaran Edisi Keduabelas Jilid II .
Indeks Jakarta.
Kotler, Philip., Armstrong, Gary. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi 12, Jilid
1. Alih Bahasa: Bob Sabran. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Phillip. and Keller, K.L. 2009. Marketing Management. 13th ed. New Jersey:
Pearson/Prentice-Hall.
Mahesi Andani Putri, Sri Lestari Triyaningsih. 2013. Pengaruh Strategi Pemasaran
(Promotion Mix) Iklan Terhadap Peningkatan Pengguna Jasa Layanan
Periklanan di PT. Radio Indah Asri Garden, Jurnal Ekonomi dan
Kewirausahaan Vol. 13, No. 2, Oktober 2013: 130 – 138.
Malhotra, Naresh K. 2009. Riset Pemasaran, Jakarta : PT Indeks Kelompok
Gramedia.
McCarthy, Jerome, E.; Perreault, William D, 2003. Dasar-dasar Pemasaran, Edisi
kelima, alih Bahasa : Agus Darma. Jakarta : Erlangga.
Nasir, Muhammad (2003) .Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Sanusi, 2014, Metode Penelitian Bisnis. Salemba Empat. Jakarta.
Schiffman, L.G dan Kanuk, Lesley L, 2007. Consumer Behavior, New Jersey:
Perason Prestice Hall
Schiffman, L. G., & Kanuk, L. L. (2008). Perilaku Konsumen Edisi Ketujuh. Jakarta:
PT. Indeks Group Media.
Sekaran, Uma. 2011. Metode Penelitian untuk Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Simamora, Henry. 2002. Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE YKPN.
Simamora, Bilson. 2007.Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia.
Lamarto. Erlangga. Jakarta.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R & D. Alfabeta:
Bandung.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Stanton Wiliam, J. 2002. Dasar-dasar Pemasaran. Di terjemahkan oleh Yohanes.
Vinnia Vionita Tristantin, Yunita Trihapsari Suswandi. 2012. Pengaruh Promotion
Mix Terhadap Minat Beli Konsumendi Family Fun Karaoke Keluarga,
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Widiyanto, Ibnu. 2008. Pointers : Metodologi Penelitian. Semarang: BP Undip.
Sumber lain :
Restoran Lesehan Hijau (Data didapat tahun 2016)
Tripadvisor (Data didapat tahun 2016)