pengaruh sistem informasi manajemen...
TRANSCRIPT
PENGARUH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TERHADAP
EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS
KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
KABUPATEN BINTAN
NASKAH PUBLIKASI
Oleh
RESTY RIAN BUDISSA
RAMADHANI SETIAWAN
EDISON
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
TANJUNGPINANG
2016
ABSTRAK
Kemampuan manajemen memanfaatkan informasi dalam menjalankan
fungsi-fungsi manajerial akan turut menentukan berhasil tidaknya manajemen
yang bersangkutan meraih keberhasilan dalam mengelola organisasi yang
dipimpinnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh
sistem informasi manajemen terhadap efektivitas kerja.
Penelitian ini diakukan di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
Penelitian ini bersifat asosiatif. Teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner
yang dibagikan kepada 39 responden dan studi kepustakaan. Setelah data
dikumpulkan digunakan metode successive interval (MSI) untuk
mentransformasikan data ordinal menjadi interval. Selanjutnya dilakukan analisis
korelasi dan regresi sederhana dengan menggunakan bantuan software SPSS.
Kesimpulan menunjukkan bahwa : Tanggapan responden terhadap variabel
sistem informasi manajemen sebagian besar setuju dengan persentase sebesar
44%. Tanggapan responden terhadap pernyataan pada variabel efektivitas kerja
sebagian besar setuju dengan persentase sebesar 48%. Hasil uji korelasi dan
regresi menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara sistem informasi
manajemen terhadap efektivitas kerja sebesar 0,81 dengan pengaruh yang
signifikan dimana (T hitung > T tabel).
Kata kunci : sistem informasi manajemen, efektivitas kerja.
ABSTRACT
The management capabilities take advantage of the information to perform
a managerial functions will be to determine sucsess or not in manage of lead
organisation. This study aims to look at how much influence the effectiveness of
management information systems
This research was conducted in the Office of Population and Civil
Registration. This research is associative. The technique of collecting the data
using questionnaires distributed to 39 respondents and literature studies. After the
data is colllected is used method of successive interval (MSI) to transform the
ordinal data into interval. And after that, the simple correlation and regression
analysis by using SPSS.
The conclusion of this Research showed that: respondents to the variabel
information systems management largely agree with the percentage of 44%.
Respondents to a statement on the effectiveness of the variables are largely in
agreement with the percentage of 48%. Correlation and regression test result
indicate a strong relationship between the management information system of the
effectiveness of the work of 0,81 with a significant influence where (T arithmetic >
T table).
The key words: management information system, the effectiveness of the work.
PENGARUH SISTEM INFORMASI MANAJEMENTERHADAP
EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI PADA KANTOR DINAS
KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL
KABUPATEN BINTAN
A. Latar Belakang
Dalam era globalisasi dimana persaingan semakin ketat, kebutuhan
manusia akan informasi tak bisa dielakkan. Teknologi informasi merupakan
komponen penting bagi pemerintah di era globalisasi. Dalam rangka
peningkatan aktivitas sosial dan ekonomi, masyarakat dunia telah memasuki
suatu masyarakat yang berorientasi kepada informasi (Siagian, 2015:75).
Sistem informasi dan teknologinya telah digunakan berbagai sektor
kehidupan mulai dari perdagangan, pendidikan (electronic education),
pemerintahan (E-government), kesehatan (Telemedicine) dan sebagainya.
Teknologi informasi mencakup salah satu sistem yang mengumpulkan
(collect), menyimpan (store), memproses, memproduksi, dan mengirimkan
informasi diri dan kemasyarakatan secara efektif dan cepat.
Mengacu pada peraturan Bupati Bintan no. 8 Tahun 2008 tentang
uraian tugas pokok Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
Kabupaten Bintan yaitu melaksanakan urusan otonomi daerah di bidang
Kependudukan dan Pencatatan Sipil, sesuai dengan ketentuan dan peraturan
yang berlaku (Sumber: Data Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil
Kabupaten Bintan Tahun 2015). Untuk menyelenggarakan tugas-tugas
otonomi daerah tersebut, Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil
Kabupaten Bintan memerlukan kualitas sumber daya manusia yang
menguasai teknologi serta data dan informasi yang relevan, akurat yang
mendukung pengembangan dan prasarana kegiatan pemerintah agar dapat
menyelenggarakan tugas-tugasnya dengan efektif.
Dengan adanya keterlibatan manajemen dalam SIM merupakan hal
mutlak yang harus di perhatikan. Adanya pelaksanaan yang tidak mencukupi,
prosedur birokrasi yang berbelit-belit, lamban, biaya yang tinggi dan
inefisiensi sehingga pada akhirnya akan menghambat optimalisasi
pelaksanaan otonomi daerah, kurangnya sistem yang mendukung kelancaran
pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi dan rendahnya
kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang menguasai teknologi
informasi yang mendukung pengembangan dan prasarana yang mendukung
kegiatan pemerintahan terutama yang berhubungan dengan informasi.
Semakin efektifnya kerja para pegawai dapat menjadikan organisasi
semakin tangguh mencapai tujuan dan berbagai sasarannya. Dengan adanya
manajemen suatu organisasi semakin mampu berperan dengan tingkat
efektifitas yang tinggi. Dengan semakin jelasnya manfaat teknologi informasi
maka dapat diperoleh bukti bahwa memang benar informasi telah
memberikan kontribusi bagi pencapaiaan keinginan maupun masalah yang
dihadapi, maka tentu saja pengalaman baik ini akan memberikan sebuah saksi
pembelajaran tak ternilai bagi para pemakai teknologi informasi khususnya
para pegawai Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Bintan, maka secara sadar mereka akan memberlakukan informasi sebagai
sebuah aset yang tak ternilai.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Sistem Informasi Manajemen
Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Dinas Kependudukan
Dan Catatan Sipil Kabupaten Bintan”.
B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah penelitian yang telah diuraikan, penelitian
ini akan menjadi lebih mudah dan memiliki arah yang jelas, jika terlebih
dahulu dirumuskan permasalahannya yang tertuang sebagai kalimat tanya,
yaitu: “Seberapa besar pengaruh sistem informasi manajemen terhadap
efektivitas kerja pegawai pada Kantor Dinas Kependudukan Dan
Catatan Sipil Kabupaten Bintan?”
Berdasarkan rumusan masalah ini maka dibuat sebuah batasan pokok
masalah dalam penelitian ini yaitu pada Pengaruh Sistem Informasi
Manajemen terhadap Efektivitas Kerja Pegawai pada Kantor Dinas
Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Bintan
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui sistem informasi manajemen pada Kantor Dinas
Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Bintan.
2. Untuk mengetahui efektivitas kerja pegawai pada Kantor Dinas
Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Bintan.
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sistem informasi
manajemen terhadap efektivitas kerja pegawai pada Kantor Dinas
Kependudukan Dan Catatan Sipil Kabupaten Bintan.
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini akan sangat berguna sebagai wahana latihan
pengembangan kemampuan dalam bidang penelitian dan penerapan
yang didapat pada masa perkuliahan, serta menambah pengetahuan
yang berkaitan dengan Sistem Informasi Manajemen dan Efektivitas
Kerja Pegawai.
2. Dapat menjadi masukan bagi pegawai di Kantor Dinas Kependudukan
Dan Catatan Sipil Kabupaten Bintan pada khususnya dan
Pemerintahan Kabupaten Bintan pada umumnya dalam
mengembangkan Sistem Informasi Manajemen bagi Efektivitas Kerja
Pegawai.
3. Bagi Fakultas
Untuk memperbanyak referensi karya ilmiah yang menyangkut Sistem
Informasi Manajemen dan Efektivitas Kerja.
D. Konsep Teori
1. Sistem Informasi Manajemen
a. Sistem
Menurut Gordon (2002:6) sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian
yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa
sasaran atau maksud. Pengertian lain yang dikemukakan oleh
Kumorotomo (1998:8) secara sederhana suatu sistem dapat diartikan
sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau
variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung
satu sama lain dan terpadu.
b. Informasi
Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi
bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai
dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara
langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang.
Untuk memperoleh informasi, diperlukan adanya data yang akan diolah
dan unit pengolah.
c. Manajemen
Ada 3 alasan utama mengapa manajemen diperlukan, adapun alasan-
alasan tersebut :
1. Untuk mencapai tujuan, manajemen dibutuhkan untuk mencapai
tujuan organisasi dan pribadi
2. Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling
bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam
organisasi seperti pemilik, karyawan, pelanggan, konsumen dan
pemerintah
3. Untuk mencapai efisiensi dan efektifitas, suatukerja organisasi
dapat di ukur dengan banyak cara yang berbeda. Salah satu cara
umum adalah efisiensi dan efektifitas.
d. Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen dapat didefinisikan sebagai
sekumpulan subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-
sama dan membentuk suatu kesatuan, saling berinteraksi dan
bekerjasama antara satu bagian dengan yang lainnya dengan cara-cara
tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data, menerima masukan
(input) berapa data-data, kemudian mengolahnya (processing) dan
menghasilkan keluaran (output) beberapa informasi sebagai dasar
pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang
dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga maupun dimasa
mendatang, mendukung kegiatan operasional, manajerial, dan strategis
organisasi, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan
tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai tujuan (Sutanta, 2003:19).
2. Efektivitas Kerja
a. Pengertian Efektivitas Kerja
Efektivitas berasal dari bahasa inggris yaitu :”effective” yang berarti
berhasil ditaati, mengesahkan, mujarab dan mujur. Dari sederet arti diatas, yang
paling tepat adalah berhasil dengan baik. Jika seseorang dapat bekerja dengan
baik maka ia dapat dikatakan bekerja dengan efektiv. Berikut ini pengertian
efektivitas kerja menurut Susanto (2004:41) bahwa efektivitas artinya informasi
harus sesuai dengan kebutuhan pemakai dalam mendukung suatu proses bisnis,
termasuk di dalamya informasi tersebut harus disajikan dalam waktu yang tepat,
format yang tepat sehingga dapat dipahami, konsisten dengan format sebelumnya,
isinya sesuai dengan kebutuhan saat ini dan lengkap atau sesuai dengan kebutuhan
dan ketentuan.
b. Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Efektivitas Kerja
Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi efektivitas kerja. Faktor-
faktor tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor internal organisasi maupun faktor
eksternal organisasi (Ronald O’ Reilly, 2003 : 119 dalam Taufik akbar pulungan,
2011), mengemukakan faktor-faktor efektivitas kerja adalah sebagai berikut :
1. Rancangan Tugas, Tim-tim kerja akan dapat berjalan dengan baik
apabila memiliki kebebasan, kesempatan untuk memanfaatkan
keterampilan dan bakat-bakat yang berbeda, kemampuan untuk
menyelesaikan tugas atau produk secara menyeluruh dan sebuah tugas
atau proyek yang memiliki dampak yang subtansial terhadap pihak-
pihak lain.
2. Komposisi, Kategori ini meliputi variabel-variabel yang berkaitan
dengan bagaimana karakter dari para staf tim kerja, bagaimana
kemampuan dan kepribadian dari para anggota tim kerja, ukuran tim
kerja, fleksibilitas tim kerja dan preferensi para anggota untuk bekerja
secara tim.
3. Konteks, Tiga faktor konseptual yang signifikan berkaitan dengan
kinerja tim adalah kehadiran sumber daya yang mencukupi, adanya
kepemimpinan yang efektif dan sebuah evaluasi kinerja dan sistem
imbalan yang menghargai sumbangan dari tim kerja.
4. Proses, Kategori yang terakhir berkaitan dengan efektivitas adalah
variabel proses. Ini meliputi komitmen anggota terhadap sebuah tujuan
bersama, penetapan tujuan ketetapan waktu dan terakhir adalah
kelengkapan.
Apabila keempat hal tersebut telah dilaksanakan sesuai standar yang
ditetapakan oleh organisasi, maka kualitas yang akan dicapai terpenuhi sesuai
dengan apa yang diinginkan oleh organisasi.
Gambar I.1
Kerangka Pemikiran Pengaruh Sistem Informasi Manajamen Terhadap
Efektivitas Kerja Pegawai
3. Pengaruh Sistem Informasi Manajemen terhadap Efektifitas Kerja
Sistem Informasi Manajemen sebagai metode formal menyediakan
informasi yang akurat dan tepat waktu kepada manajemen yang diperlukaan untuk
mempermudah proses pengambilan fungsi perencanaan, pengendalian, dan
operasi secara efektiv. Sistem menyediakan informasi mengenai masa lalu, masa
kini, dan proyeksi masa depan serta mengetahui peristiwa yang terjadi didalam
dan diluar organisasi.
4. Kajian Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian ini ada beberapa acuan yang digunakan dalam hasil
penelitian yang dilakukan antara lain:
Sistem Informasi Manajemen
Informasi
Manusia sebagai pengolah
informasi
Konsep sistem
Konsep organisasi dan
manajemen
Konsep pengambilan
keputusan
Nilai informasi
Efektivitas Kerja
Kesiagaan
Kemangkiran
Motivasi
Kepuasan kerja
Beban pekerjaan
Waktu menyelesaikan
tugas
Penelitian yang berjudul Peranan Penerapan Sistem Komputerisasi
Terhadap Efektivitas Kerja Karyawan Pada Puslitbang Geologi Bandung (Asep,
2006) mengungkapkan bahwasannya menurut responden penerapan sistem
komputerisasi di Puslibang Geologi sudah diterapkan dengan baik, hal tersebut
didukung dengan diterapkannya sistem jaringan kabel (LAN), sistem jaringan
komputer yang mempunyai koneksi ke Interconnection Networking (Internet),
dan komponen sistem komputerisasi yang digunakan yaitu hardware (Perangkat
keras), Software (Perangkat lunak), dan komunikasi. Dan pelaksanaan efektifitas
kerja pada Puslitbang Geologi sudah dilaksanakan dengan baik hal tersebut
didukung oleh pekerjaan sesuai dengan target yang ditetapkan, informasi yang
dihasilkan oleh komputer sesuai dengan fakta, informasi yang dihasilkan oleh
komputer dapat diperoleh dengan tepat dalam waktu yang cepat, penggunaan
komputer dapat meningkatkan biaya personel dan bahan baku (alat tulis kantor).
E. Rancangan Uji Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara suatu penelitian yang mana
kebenarannya perlu diuji serta dibuktikan melalui penelitian. Dikatakan sementara
relevan karena belum didasarkan fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui
pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis
terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik (Sugiyono,
2005:70).
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. H0: Sistem Informasi Manajemen tidak berpengaruh terhadap efektifitas
kerja.
2. Ha: Sistem Informasi Manajemen berpengaruh terhadap efektifitas kerja
F. Konsep Operasional
Tabel I.1
Konsep Operasional
Variabel Konsep Variabel Indikator Skala
Sistem
Informasi
Manajemen
Variabel bebas
(X)
Sistem manusia atau
mesin yang terpadu guna
menyajikan informasi
untuk mendukung fungsi
operasi, manajemen, dan
pengambilan keputusan
di dalam suatu
organisasi.
1. Informasi
2. Manusia sebagai
pengolah informasi
3. Konsep sistem
4. Konsep organisasi
dan manajemen
5. Konsep
pengambilan
keputusan
6. Nilai informasi
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Efektifitas
Kerja
Variabel
terikat (Y)
Suatu keadaan yang
menunjukkan tingkatan
keberhasilan kegiatan
manajemen dalam
mencapai tujuan yang
telah ditetapkan lebih
dahulu.
1. Kesiagaan
2. Kemangkiran
3. Motivasi
4. Kepuasan kerja
5. Beban pekerjaan
6. Waktu
menyelesaikan
tugas
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
G. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini bersifat Asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh antar variabel. Sugiyono (2011:36) menjelaskan bahwa
rumusan masalah asosiatif adalah suatu rumusan masalah penelitian yang bersifat
menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Jadi penelitian ini
merupakan suatu penelitian yang mencari hubungan atau pengaruh antara satu
variabel dengan variabel lainnya.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian di Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil
Daerah Kabupaten Bintan.
3. Populasi Dan Sampel
Pada penelitian ini, populasi yaitu pegawai Kantor Dinas
Kependudukan Dan Catatan Sipil Daerah Kabupaten Bintan, yang
berjumlah 39 orang.
Dengan berpedoman kepada pendapat Arikunto (2002:140) yang
mengatakan bahwa “Jika jumlah populasinya kurang dari 100 orang,
maka jumlah sampelnya diambil keseluruhan, tetapi jika populasinya
lebih besar dari 100 orang, maka bisa diambil 10-15 % dari jumlah
populasinya”. Karena populasinya tidak lebih besar dari 100 orang,
maka penulis mengambil sampel seluruh pegawai yang ada.
4. Jenis dan Sumber Data
a. Jenis Data
Data Subjek
Data Dokumenter
b. Sumber Data
Data primer
Data Sekunder
5. Teknik Pengumpulan Data
a) Penelitian Lapangan
b) Penelitian Kepustakaan
H. Teknik Analisa Data
1. Teknik Pengukuran Data
Untuk pengukuran data dalam penelitian ini digunakan skala Likert.
2. Metode Pengolahan Data
Untuk menjawab perumusan masalah yaitu untuk mengetahui
bagaimanakah pengaruh sistem informasi manajemen terhadap efektivitas kerja
pegawai di Kantor Dinas Penduduk dan Catatan Sipil Daerah Kabupaten Bintan
yang memiliki skala ordinal maka metode yang digunakan adalah Korelasi
Pearson Moment.
b. Uji Data
Uji Validitas
Uji Reabilitas
c. Teknik Analisa Data
Analisis Regresi
Koefisien Determinasi
I. ANALISA DATA
a. Sistem Informasi Manajemen (Variabel X)
1. Informasi
a. Kelengkapan informasi dapat mempermudah penginputan data
Berdasarkan tabel IV.4 dari jumlah 39 responden di Kantor Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bintan, maka dapat diketahui
sebanyak 28 responden (72%) menyatakan sangat setuju, 10 responden
(26%) menyatakan setuju, 0 responden (0%) menyatakan ragu-ragu, 1
responden (3%) menyatakan tidak setuju, dan 0 responden (0%)
menyatakan sangat tidak setuju.
b. Informasi akan memberikan arah untuk mencapai sasaran dan
tujuan.
Berdasarkan tabel IV.5 dari jumlah 39 responden di Kantor Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bintan, maka dapat diketahui
sebanyak 23 responden (59%) menyatakan sangat setuju, 16 responden
(41%) menyatakan setuju, 0 responden (0%) menyatakan ragu-ragu, 0
responden (0%) menyatakan tidak setuju, dan 0 responden (0%)
menyatakan sangat tidak setuju.
c. Menghasilkan fungsi pengambilan keputusan yang terencana dan
terkoordinasi.
Berdasarkan tabel IV.6 dari jumlah 39 responden di Kantor Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bintan, maka dapat diketahui
sebanyak maka dapat diketahui sebanyak 16 responden (41%)
menyatakan sangat setuju, 16 responden (41%) menyatakan setuju, 7
responden (18%) menyatakan ragu-ragu, 0 responden (0%) menyatakan
tidak setuju, dan 0 responden (0%) menyatakan sangat tidak setuju.
2. Manusia Sebagai Pengolah Informasi
a. Pegawai harus kreatif menyusun informasi tepat guna sebelum
informasi itu dibutuhkan
Berdasarkan tabel IV.8, jumlah responden sebanyak 39 orang di Kantor
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bintan. Sebanyak 19
responden (49%) menyatakan sangat setuju, 19 responden (49%)
menyatakan setuju, 1 responden (3%) menyatakan ragu–ragu, sedangkan
tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
b. Pegawai dituntut untuk mengupdate dan mengawasi perkembangan
informasi
Berdasarkan tabel IV.9 diatas, jumlah responden sebanyak 39
orang di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Bintan. Didapat informasi responden yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 17 responden (44%), 22 responden (56%) menyatakan setuju
sedangkan tidak ada responden yang menyatakan ragu–ragu, tidak setuju
dan sangat tidak setuju.
c. Pegawai harus bisa merancang dan menyaring data yang tidak
relevan dan memberikan tambahan penyaringan pada keputusan
dalam tekanan.
Berdasarkan tabel IV.10 diatas jumlah responden 39 orang di
kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bintan.
Terdapat 13 responden (33%) yang menyatakan sangat setuju, 22
responden (56%) yang menyatakan setuju, 1 responden (3%) menyatakan
ragu – ragu, 3 responden (8%) menyatakan tidak setuju dan tidak ada
responden yang menyatakan sangat tidak setuju.
3. Konsep sistem
a. Sistem Interaksi Sudah Terkonsep Dengan Baik
Dari tabel IV. 12 diatas, terdapat 39 responden di kantor Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bintan. Selanjutnya dapat
dilihat jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 9
responden (23%), 22 responden (56%) menyatakan setuju, 8 responden
(21%) menyatakan ragu–ragu dan tidak ada responden yang menyatakan
tidak setuju dan sangat tidak setuju.
b. Perancangan Konsep dilakukan Oleh Tenaga Profesional
Dari tabel IV.13 diketahui jumlah responden sebanyak 39 responden di
Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bintan.
12 respondeen (31%) menyatakan sangat setuju. 19 responden (49%)
menyatakan setuju. 7 responden (18%) menyatakan ragu–ragu. Sedangkan
1 responden (3%) menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang
menyatakan sangat tidak setuju.
c. Sistem yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerjasama
secara harmonis untuk mengolah data sesuai dengan tujuan.
Dari tebel IV.14 diatas diketahui jumlah responden yang diambil di
Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil yaitu 39 responden. 17
responden (44%) menyatakan sangat setuju. 19 responden (49%)
menyatakan setuju. 3 responden (8%) menyatakan ragu – ragu. Tidak ada
responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
4. Konsep Organisasi dan Manajemen
a. Pimpinan masih harus membenahi perilaku organisasi dalam
menyajikan informasi yang bermanfaat
Dari tabel IV.16 diketahui jumlah respon 39 orang yang didapat dari
Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Terdapat 15 responden
(38%) yang menyatakan sangat setuju. 23 responden (59%) menyatakan
setuju. 1 responden (3%) menyatakan ragu–ragu dan tidak ada responden
yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.
b. Sistem manajemen dalam mengelola informasi harus dikembangkan
lagi
Dari tabel IV.17 diatas dapat diperoleh jumlah responden 39 orang yang
diperoleh dari Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Bintan. Sebanyak 19 responden (49%) menyatakan sangat setuju.
Sabanyak 19 responden (49%) menyatakan setuju. Dan 1 responden (3%)
menyatakan ragu-ragu.
c. Kinerja organisasi memerlukan indikator-indikator atau kriteria-
kriteria untuk mengukurnya secara jelas dan efektif
Dari tabel IV.18 diketahui jumlah responden 39 orang yang diperolah dari
Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bintan.
Terdapat 11 responden (28%) yang menyatakan sangat setuju. 22
responden (56%) menyatakan setuju. 5 responden (13%) menyatakan
ragu–ragu.1 responden (3%) menyatakan tidak setuju dan tidak ada
responden menyatakan sangat tidak setuju.
5. Konsep Pengambilan Keputusan
a. Keputusan-keputusan yang diambil pimpinan tidak berdasarkan
informasi yang tepat
Dari tabel IV.20 diatas diketahui jumlah responden sebanyak 39 orang yang
diambil dari Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan sipil Kabupaten
Bintan. 6 responden (15%) menyatakan sangat setuju. 7 responden (18%)
menyatakan setuju. 3 responden (8%) menyatakan ragu–ragu. 17 responden
(44%) menyatakan tidak setuju. 6 responden (15%) menyatakan sangat tidak
setuju.
b. Pimpinan tidak melakukan mufakat dalam pengambilan keputusan
Dari tabel IV.21 diatas diperoleh informasi jumlah responden sebanyak 39
orang yang didapat dari hasil wawancara di Kantor Dinas Kependudukan
dan catatan Sipil Kabupaten Bintan. Terdapat 2 responden (5%)
menyatakan sangat setuju. 5 responden (13%) menyatakan setuju. 4
responden (10%) menyatakan ragu – ragu. 23 responden (59%)
menyatakan tidak setuju dan 5 responden (13%) menyatakan sangat tidak
setuju.
c. Implementasikan keputusan dan memonitor hasil tanpa melakukan
pengamatan
Dari tabel IV.22 diatas diperoleh informasi jumlah responden
sebanyak 39 orang yang didapat dari hasil wawancara di Kantor Dinas
Kependudukan dan catatan Sipil Kabupaten Bintan. Terdapat 3 responden
(8%) menyatakan sangat setuju. 2 responden (5%) menyatakan setuju. 12
responden (31%) menyatakan ragu – ragu. 16 responden (41%)
menyatakan tidak setuju dan 6 responden (15%) menyatakan sangat tidak
setuju.
6. Nilai Informasi
Nilai informasi dapat menjadi gambaran dari suatu organisasi.
halnya seperti kualitas sistem informasi maupun bagi penggunanya yang
dalam hal ini pegawai itu sendiri. Sub indikator nilai informasi adalah
sebagai berikut:
a. Sistem informasi disiapkan secara efesien dan efektif bagi kebutuhan
Dari tabel IV.24 diatas diperoleh informasi jumlah responden
sebanyak 39 orang yang didapat dari hasil wawancara di Kantor Dinas
Kependudukan dan catatan Sipil Kabupaten Bintan. Terdapat 10
responden (26%) menyatakan sangat setuju. 27 responden (69%)
menyatakan setuju. 1 responden (3%) menyatakan ragu – ragu. 1
responden (3%) menyatakan tidak setuju.
b. Sistem informasi bisa menjadi gambaran kinerja pegawai
Dari tabel IV.25 diatas diperoleh informasi jumlah responden sebanyak 39
orang yang didapat dari hasil wawancara di Kantor Dinas Kependudukan
dan catatan Sipil Kabupaten Bintan. Terdapat 11 responden (28%)
menyatakan sangat setuju. 23 responden (59%) menyatakan setuju. 3
responden (8%) menyatakan ragu – ragu. 2 responden (5%) menyatakan
sangat tidak setuju.
c. Sistem informasi membuat pegawai dapat mengikuti perubahan
kondisi baik dari eksternal maupun internal
Dari tabel IV.26 diatas diperoleh informasi jumlah responden
sebanyak 39 orang yang didapat dari hasil wawancara di Kantor Dinas
Kependudukan dan catatan Sipil Kabupaten Bintan. Terdapat 15
responden (38%) menyatakan sangat setuju. 19 responden (49%)
menyatakan setuju. 3 responden (8%) menyatakan ragu–ragu. 2 responden
(5%) menyatakan tidak setuju.
b. Efektivitas Kerja (Variabel Y)
1. Kesiagaan
a. Operator database selalu siaga mengawasi informasi yang akan
digunakan oleh user
Berdasarkan tabel IV.28 dari jumlah 39 responden di Kantor Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bintan, maka dapat diketahui
sebanyak 14 responden (36%) menyatakan sangat setuju, 19 responden
(49%) menyatakan setuju, 5 responden (13%) menyatakan ragu-ragu, 1
responden (3%) menyatakan tidak setuju,
b. Pegawai (user) mampu menyelesaikan tugas dengan tingkat efektifitas
waktu yang singkat.
Berdasarkan tabel IV.29 dari jumlah 39 responden di Kantor Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bintan, maka dapat diketahui
sebanyak maka dapat diketahui sebanyak 13 responden (33%) menyatakan
sangat setuju, 22 responden (56%) menyatakan setuju, 4 responden (10%)
menyatakan ragu-ragu, 0 responden (0%) menyatakan tidak setuju, dan 0
responden (0%) menyatakan sangat tidak setuju.
c. Adanya sanksi yang ditetapkan pada setiap kesalahan atau kelalaian
dalam pelaksanaan kegiatan
Berdasarkan tabel IV.30 dari jumlah 39 responden di Kantor Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bintan, maka dapat diketahui
sebanyak maka dapat diketahui sebanyak 11 responden (28%) menyatakan
sangat setuju, 18 responden (46%) menyatakan setuju, 7 responden (18%)
menyatakan ragu-ragu, 8 responden (8%) menyatakan tidak setuju, dan 0
responden (0%) menyatakan sangat tidak setuju.
2. Kemangkiran
a. Sistem informasi yang diterapkan dapat mengetahui tingkat
kedisiplinan
Berdasarkan tabel IV.32, jumlah responden sebanyak 39 orang di Kantor
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bintan. Sebanyak 12
responden (31%) menyatakan sangat setuju, 21 responden (54%)
menyatakan setuju, 4 responden (10%) menyatakan ragu – ragu, 1
responden (3%) yang menyatakan tidak setuju dan 1 responden (3%)
menyatakan sangat tidak setuju.
b. Efektifitas kerja pegawai dalam melaksanakan tugas dapat diketahui
melalui sistem informasi
Berdasarkan tabel IV.33 diatas, jumlah responden sebanyak 39
orang di Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Bintan. Didapat informasi responden yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 8 responden (21%), 24 responden (62%) menyatakan setuju, 5
responden (13%) menyatakan ragu–ragu, 2 responden (5%) menyatakan
tidak setuju.
c. Beban pekerjaan yang berlebihan sehingga mengurangi efektifitas
kerja pegawai
Dari tabel IV.35, diketahui dari 39 responden diketahui bahwa 26%
responden menyatakan sangat setuju, 53% responden menyatakan setuju,
14% responden menyatakan ragu – ragu, 7% responden menyatakan tidak
setuju dan 1% responden menyatakan sangat tidak setuju.
3. Motivasi
a. Pimpinan menyediakan peralatan dan menciptakan suasana
pekerjaan dengan baik
Dari tabel IV.36 diatas, terdapat 39 responden di kantor Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bintan. Selanjutnya dapat
dilihat jumlah responden yang menyatakan sangat setuju sebanyak 15
responden (38%), 21 responden (54%) menyatakan setuju, 2 responden
(5%) menyatakan ragu – ragu dan 1 responden (3%) yang menyatakan
tidak setuju
b. Hasil kerja berprestasi diberikan insentif yang besar
Dari tabel IV.37 diketahui jumlah responden sebanyak 39 responden di
Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Bintan.
19 respondeen (49%) menyatakan sangat setuju. 17 responden (44%)
menyatakan setuju. 1 responden (3%) menyatakan ragu – ragu. Sedangkan
2 responden (5%) menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang
menyatakan sangat tidak setuju.
c. Diberikan kesempatan untuk maju atau promosi dalam setiap jabatan
Dari tebel IV.38 diatas diketahui jumlah responden yang diambil di
Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil yaitu 39 responden. 17
responden (44%) menyatakan sangat setuju. 19 responden (49%)
menyatakan setuju. 2 responden (5%) menyatakan ragu – ragu. 1
responden (3%) yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden
menyatakan sangat tidak setuju.
4. Kepuasan kerja
a. Setiap individu memiliki motivasi yang tinggi pada pekerjaan
Dari tabel IV.40 diketahui jumlah respon 39 orang yang didapat dari
Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Terdapat 11 responden
(28%) yang menyatakan sangat setuju. 21 responden (54%) menyatakan
setuju. 6 responden (15%) menyatakan ragu – ragu dan 1 responden (3%)
yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang menyatakan
sangat tidak setuju.
b. Memperoleh hasil yang lebih besar dan mendapatkan penghargaan
Dari tabel IV.41 diatas dapat diperoleh jumlah responden 39 orang
yang diperoleh dari Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Bintan. Sebanyak 10 responden (26%) menyatakan sangat
setuju. Sabanyak 22 responden (56%) menyatakan setuju. Dan 6
responden (15%) menyatakan ragu ragu. 3 responden menyatakan ragu –
ragu.
c. Individu harus memiliki dan menjaga hasil kerjanya agar
produktivitasnya meningkat
Dari tabel IV.42 diketahui jumlah responden 39 orang yang
diperolah dari Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Bintan. Terdapat 12 responden (31%) yang menyatakan sangat setuju. 24
responden (62%) menyatakan setuju. 3 responden (8%) menyatakan ragu –
ragu.
5. Beban pekerjaan
a. Terlalu banyak kerja dengan waktu yang tidak cukup untuk
menyelesaikan tugas
Dari tabel IV.44 diketahui jumlah respon 39 orang yang didapat dari
Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Terdapat 9 responden
(23%) yang menyatakan sangat setuju. 8 responden (21%) menyatakan
setuju. 11 responden (28%) menyatakan ragu – ragu dan 10 responden
(26%) yang menyatakan tidak setuju dan 1 responden (3%) yang
menyatakan sangat tidak setuju.
b. Adanya iklim kerja yang tidak sehat antar pegawai
Dari tabel IV.45 diatas dapat diperoleh jumlah responden 39 orang
yang diperoleh dari Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Bintan. Sebanyak 5 responden (13%) menyatakan sangat
setuju. Sabanyak 12 responden (31%) menyatakan setuju. Dan 5
responden (13%) menyatakan ragu ragu. 12 responden (31%)
menyatakan tidak setuju. 5 responden (5%) menyatakan sangat tidak
setuju.
c. Perbedaan nilai antara anggota pimpinan yang frustasi dalam kerja
Dari tabel IV.46 diketahui jumlah responden 39 orang yang
diperolah dari Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Bintan. Terdapat 1 responden (3%) yang menyatakan sangat setuju. 11
responden (28%) menyatakan setuju. 13 responden (33%) menyatakan
ragu – ragu. 13 responden (33%) menyatakan tidak setuju. 1 responden
(3%) menyatakan sangat tidak setuju.
6. Waktu menyelesaikan tugas
a. Pegawai harus memiliki kedisplinan yang tinggi dalam tugas
Dari tabel IV.48 diketahui jumlah respon 39 orang yang didapat dari
Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Terdapat 22 responden
(56%) yang menyatakan sangat setuju. 17 responden (44%) menyatakan
setuju. Tidak ada responden yang memberi tanggapan ragu – ragu, tidak
setuju maupun tidak setuju.
b. Kemampuan pegawai sesuai dengan pekerjaan yang dibebankan
Dari tabel IV.49 diatas dapat diperoleh jumlah responden 39 orang
yang diperoleh dari Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Bintan. Sebanyak 11 responden (28%) menyatakan sangat
setuju. Sabanyak 23 responden (59%) menyatakan setuju. Dan 2
responden (5%) menyatakan ragu ragu. 3 responden (8%) menyatakan
tidak setuju. Tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju.
c. Pentingnya pengawasan dalam tugas kerja
Dari tabel IV.50 diketahui jumlah responden 39 orang yang
diperolah dari Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten
Bintan. Terdapat 17 responden (44%) yang menyatakan sangat setuju. 21
responden (54%) menyatakan setuju. 1 responden (3%) menyatakan ragu –
ragu. Tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak
setuju.
D. Pengaruh sistem informasi manajmen terhadap efektifitas kerja
Tabel IV. 52
Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Tabel IV. 53
Koefisien Regresi
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error
1 (Constant) 0.368 0.322 1.141 0.261
Sitem informasi
manajemen (var X) 0.909 0.110 8.246 0.000
Sumber: Output SPSS 22, 2016
Model R R Square
1 0.805a 0.648
J. PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan hipotesis dari hasil uji statistik, diketahui nilai thitung
sebesar 8.246. nilai ttabel diperoleh sebesar 2.026. nilai thitung (8.246) > nilai
ttabel (2.026), maka H0 ditolak, Ha diterima. Maka dapat disimpulkan
adanya pengaruh yang signifikan antara sistem informasi manajemen
terhadap efektivitas kerja pada Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan
Sipil Kabupaten Bintan.
2. Saran
1. Perencanaan, pimpinan harus menentukan pegawai yang dapat diberikan
tanggung jawab sesuai kapabilitasnya. Selanjutnya ditentukan tujuan dan
metode sistem informasi manajemen tersebut.
2. Pengelolaan, dalam hal ini dimulai dari entry data yang telah dikumpulkan
lalu dilakukan presentasi data agar data yang ada siap untuk dipakai
3. Pengambilan keputusan, data yang telah siap dapat dipakai untuk kebutuhan
mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku
Akadun. 2009. Teknologi Informasi Administrasi. Alfabeta. Bandung.
Amsyah, Zulkifli. 2003. Manajemen Sistem Informasi. PT. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
PT. Rineka Cipta. Bandung.
Azhar, Susanto. 2004. Sistem Informasi Manajemen. Edisi Ketiga., Cetakan
Pertama, Lingga Jaya. Bandung.
Gibson. 1995. Organisasi : Perilaku, Struktur, dan Proses. Erlangga. Jakarta.
Gordon, Davis B. 2002. Sistem Informasi Manajemen. Cv. Taruna Grafika.
Jakarta.
Griffin, Ricky W. 2004. Management 7th
Edition. Erlangga. Jakarta.
Hasibuan, Malayu S.P. 2006. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah.
Bumi Aksara. Jakarta.
Jr, Raymond Mcleod. Schell, George P. 2008. Management Information
System, 10th
ed. Salemba Empat. Jakarta.
Kumorotomo, Wahyudi. Subondo Agus Margono. 1998. Sistem Informasi
Manajemen Dalam Organisasi Publik. Gajah Mada. Yogyakarta.
Longkutoy, Jhon. J. 1996. Pengenalan Komputer. Mutiara Sumber Widya.
Jakarta.
Maryati, MC. 2008. Manajemen Perkantoran Efektif. Sekolah Tinggi Ilmu
Manajemen YKPN. Yogyakarta.
Paulus, Andi Khrisbianto. 2005. Sistem Informasi. Informatika Bandung.
Bandung.
Sedarmayanti. 2001. Dasar-Dasar Pengetahuan Tentang Manajemen
Perkantoran. Cv. Mandar Maju. Bandung.
Sedarmayanti. 2003. Tata Kearsipan dengan Memanfaatkan Teknoogi modern.
Cv. Mandar Maju. Bandung.
Siagian, Sondang P. 2015. Sistem Informasi Manajemen. PT. Bui Aksara.
Jakarta.
Singarimbun, Masri. Sofyan Efendi. 1989. Metode Penelitian Survai. LP3S.
Jakarta.
Sugiyono. 2000. Metode Penelitian Administrasi. Alfabeta. Bandung.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Bandung.
Supranto. 2007. Teknik Sampling untuk survey dan Eksperimen. PT. Rineka
Cipta. Jakarta.
Sutabri, Tata. 2003.Sistem Informasi Manajemen. Andi. Yogyakarta.
Sutanta, Edhy. 2003. Komputerisasi. Graha Ilmu. Yogakarta.
2. Karya Ilmiah
Pulungan, T.A. 2011. Pengaruh Sistem Informasi terhadap efektivitas keja
pegawai pada Kantor Dinan Kependudukan dan Catatan sipil Kab Bintan.
USU. Sumatra Utara.
Asep. 2006. Peranan penerapan Sistem Komputerisasi terhadap efektiitas kerja
Karyawan pada puslitbang Geologi. Bandung.
3. Media
Najoan, O.N. 2011. Efektivitas Sistem Komputerisai, pada kinerja pegawi di
kecematan Sonder.
http://gurumuda.com/bse/tag/prof-dr-mr-s-prajudi-atmosudirdjo
Julfahmi25.blogspot.com/2014/04/uji-validitas-dan-reliabilitas-dengan.html
Staff.uny.ac.id/ sites/default/files/analisis/ %20korelasi.pdf\
Machmud, Rizan. 2013. Hubungan sistem informasi manajemen dan pelayanan
dengan Kinerja Pegawai pada Rutan Makassar, Jurnal Capacity STIE AMKOP,
Makassar.