pengaruh solvabilitas dan risiko sistematis terhadap harga saham perusahaan farmasi yang go public...

24
PENGARUH SOLVABILITAS DAN RISIKO SISTEMATIS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN FARMASI YANG GO PUBLIC DI PT BEI (PERIODE PENILAIAN 2006-2008) 1. Latar Belakang Tujuan jangka pendek perusahaan adalah memaksimalkan laba yang diperolehnya sedangkan tujuan jangka panjang perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin dalam harga sahamnya. Harga saham perusahaan dipengaruhi oleh banyak faktor. Pada dasarnya, setiap pergerakan harga saham di Indonesia sangat dipengaruhi oleh sentimen pasar serta kondisi perusahaan itu sendiri, khususnya kondisi keuangan perusahaan serta kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Kondisi perusahaan yang dinilai baik oleh investor akan memberikan sinyal yang positif bagi para investor pasar modal yang akan mengakibatkan kenaikan harga saham karena meningkatnya permintaan akan saham tersebut di pasar modal. Terdapat tiga tujuan investor dalam melakukan investasi di pasar modal: memperoleh dividen atau laba yang dibagikan oleh perusahaan setiap akhir tahun buku, memperoleh capital gain, yaitu keuntungan yang diperoleh pemegang saham karena kenaikan harga sahamnya, dan yang terakhir adalah memperoleh keduanya.

Upload: fatchul-ulum

Post on 28-Dec-2015

39 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Proposal Skripsi

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Solvabilitas Dan Risiko Sistematis Terhadap Harga Saham Perusahaan Farmasi Yang Go Public Di Pt Bei (Periode Penilaian 2006-2008)

PENGARUH SOLVABILITAS DAN RISIKO SISTEMATIS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN

FARMASI YANG GO PUBLIC DI PT BEI (PERIODE PENILAIAN 2006-2008)

1. Latar Belakang

Tujuan jangka pendek perusahaan adalah memaksimalkan laba yang

diperolehnya sedangkan tujuan jangka panjang perusahaan adalah memaksimalkan nilai

perusahaan yang tercermin dalam harga sahamnya. Harga saham perusahaan

dipengaruhi oleh banyak faktor. Pada dasarnya, setiap pergerakan harga saham di

Indonesia sangat dipengaruhi oleh sentimen pasar serta kondisi perusahaan itu sendiri,

khususnya kondisi keuangan perusahaan serta kemampuan perusahaan dalam

memperoleh laba.

Kondisi perusahaan yang dinilai baik oleh investor akan memberikan sinyal yang

positif bagi para investor pasar modal yang akan mengakibatkan kenaikan harga saham

karena meningkatnya permintaan akan saham tersebut di pasar modal. Terdapat tiga

tujuan investor dalam melakukan investasi di pasar modal: memperoleh dividen atau

laba yang dibagikan oleh perusahaan setiap akhir tahun buku, memperoleh capital gain,

yaitu keuntungan yang diperoleh pemegang saham karena kenaikan harga sahamnya,

dan yang terakhir adalah memperoleh keduanya.

Bagi investor muda serta investor yang bersedia menanggung risiko yang tinggi

tentunya akan Iebih memilih capital gain sebagai tujuannya dalam melakukan investasi

karena investasi tersebut lebih menjanjikan tingkat keuntungan yang tinggi. Dengan

demikian faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan harga saham tersebut menjadi

sangat penting bagi para investor. Pencapaian tujuan jangka pendek perusahaan, yakni

memperoleh laba yang sebesar-besarnya merupakan salah satu bukti kemampuan

perusahaan dalam mempertahankan keberlangsungan perusahaan tersebut.

Kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya disebut

dengan solvabilitas. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, perusahaan

membutuhkan dana yang cukup besar. Dalam memenuhi kebutuhannya tersebut,

perusahaan memiliki berbagai alternatif keputusan pendanaan. Perbandingan antara

Page 2: Pengaruh Solvabilitas Dan Risiko Sistematis Terhadap Harga Saham Perusahaan Farmasi Yang Go Public Di Pt Bei (Periode Penilaian 2006-2008)

utang dan modal sendiri merupakan suatu keputusan yang harus ditentukan oleh pihak

manajemen perusahaan dalam menentukan arah perusahaannya, apakah akan

meningkatkan risiko kebangkrutannya dengan menambah jumlah utangnya ataukah

lebih memilih menggunakan modal sendiri yang masing-masing keputusan akan

memberi dampak yang berbeda bagi perusahaan.

Pada umumnya hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian atau

risiko. Investor tidak tahu dengan pasti hasil yang akan diperolehnya dari investasi yang

dilakukan. Dalam keadaan semacam itu dikatakan bahwa investor tersebut menghadapi

resiko dalam investasi yang dilakukannya. Yang bisa ia lakukan adalah memperkirakan

berapa keuntungan yang diharapkan dari investasinya, dan seberapa jauh kemungkinan

hasil yang sebenarnya nanti akan menyimpang dari hasil yang diharapkan.Pada dasarnya

investor akan selalu memperhitungkan besarnya risiko saham, dalam hal ini risiko

saham yang dapat dieliminasi dengan diversifikasi oleh investor adalah resiko sistematis

sebagai variabel penentu tingkat pengembalian saham yang diharapkannya, karena risiko

saham yang tinggi akan memberikan tingkat pengembalian saham yang tinggi, demikian

pula sebaliknya.

Perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang farmasi di Indonesia merupakan

perusahaan yang cukup mendapat sorotan karena dalam beberapa waktu yang lalu dan

bahkan hingga kini, perusahaan-perusahaan farmasi ini seringkali mengalami jatuh

bangun dalam menjalankan kegiatan perusahaannya. Ketidakstabilan kondisi

perusahaan-perusahaan farmasi tersebut dapat memberikan sinyal-sinyal yang beragam

bagi investor sehingga kegiatan pasar modal sektor ini menjadi bergairah.

Mengingat pentingnya solvabilitas dan resiko sistematis terhadap pencapaian

tujuan jangka panjang perusahaan-perusahaan farmasi tersebut, maka penulis tertarik

untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul: “Pengaruh Solvabilitas dan Risiko

Sistematis Terhadap Harga Saham Perusahaan Farmasi Yang Go Public di PT. BEI

(Periode Penilaian 2006-2008)”.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai

berikut:

Page 3: Pengaruh Solvabilitas Dan Risiko Sistematis Terhadap Harga Saham Perusahaan Farmasi Yang Go Public Di Pt Bei (Periode Penilaian 2006-2008)

1. Apakah sovabilitas dan resiko sistematis secara simultan berpengaruh terhadap harga

saham perusahaan farmasi yang go public di PT. BEI pada tahun 2006-2008?

2. Apakah sovabilitas dan resiko sistematis secara parsial berpengaruh terhadap harga

saham perusahaan farmasi yang go public di PT. BEI pada tahun 2006-2008?

3. Variabel manakah yang berpengaruh dominan terhadap harga saham perusahaan

farmasi yang go public di PT. BEI pada tahun 2006-2008?

3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

3.1. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh sovabilitas dan resiko sistematis

secara simultan terhadap harga saham perusahaan farmasi yang go public di PT. BEI

pada tahun 2006-2008.

2. Untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh sovabilitas dan resiko sistematis

secara parsial terhadap harga saham perusahaan farmasi yang go public di PT. BEI

pada tahun 2006-2008.

3. Untuk mengetahui dan menganalisa variabel yang berpengaruh dominan terhadap

harga saham perusahaan farmasi yang go public di PT. BEI pada tahun 2006-2008.

3.2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Sebagai bahan perbandingan untuk mengetahui dan membandingkan antara teori

dengan fakta yang ada pada pasar modal.

b. Sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan investasi di pasar modal,

khususnya pada sektor farmasi.

c. Penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan masukan dan perbandingan

untuk penelitian sejenis.

Page 4: Pengaruh Solvabilitas Dan Risiko Sistematis Terhadap Harga Saham Perusahaan Farmasi Yang Go Public Di Pt Bei (Periode Penilaian 2006-2008)

4. Tinjauan Pustaka dan Hipotesis

4.1. Landasan Teori

4.1.1. Saham

Saham biasa (common stock) merupakan jenis sekuritas yang paling banyak

dioerdagangkan di bursa efek. Elton dan Gruber (2003:17) memberikan definisi

mengenai saham sebagai berikut :

“Common Stock represent an ownership claim on the earning and asset of a corporation. After holders of debt claims are paid , the management of the company can either pay out the remaining earning to stockholders in the from of dividends or reinvest part or all of the earning in the business”

Schall dan Halley (2001:15) menyatakan yang dimaksud dengan saham adalah

sebagai berikut:

“Common stock represent the ownership of corporation . The owners of common stock of a firm are the owners of the firm. The extent of ownership by any person depends on number of share of common stock held by the person relative to the total number of shares outstanding”

Jadi dapat disimpulkan bahwa saham menunjukan kepemilikan atas suatu

perusahaan dan pemilik saham berhak atas keuntungan dari perusahaan dan besarnya

keuntungan yang didapat sesuai dengan besarnya jumlah saham yang dimiliki.

Disamping itu saham biasa juga memiliki hak untuk memilih (vote) dalam RUPS untuk

keputusankeputusan yang memerlukan pemungutan suara seperti pembagian deviden,

pengangkatan direksi dan komisaris dan sebagainya.

4.1.2. Analisis Solvabilitas

Rasio solvabilitas sering disebut juga rasio manajemen utang atau rasio leverage.

Leverage keuangan adalah penggunaan pembiayaan dengan utang. Rasio solvabilitas

(solvability ratio) juga menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membiayai utang

jangka panjangnya. Analisis solvabilitas dapat dilakukan dengan mengukur rasio-rasio

solvabilitas sebagai berikut:

1. Debt equity rasio (DER)

Rasio total utang terhadap total aktiva, yang pada umumnya disebut rasio utang (debt

ratio), mengukur presentase dana yang disediakan oleh kreditur.

Page 5: Pengaruh Solvabilitas Dan Risiko Sistematis Terhadap Harga Saham Perusahaan Farmasi Yang Go Public Di Pt Bei (Periode Penilaian 2006-2008)

2. Rasio Kelipatan Pembayaran Bunga (Times-Interest-Earned/TIE) Rasio kelipatan

pembayaran bunga merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan

dalam membayar bunga atas pinjamannya. TIE dihitung dengan membagi laba

sebelum bunga dan pajak (EBIT) dengan beban bunga:

3. Fixed Charged Coverage Ratio

Rasio kecakupan beban tetap (fixed coverage ratio) adalah serupa dengan rasio TIE

tetapi rasio ini Iebih inklusif karena mengakui bahwa banyak aktiva perusahaan di-

lease dan harus melakukan pembayaran dana pelunasan.

4.1.3. Risiko Sistematis

Risiko menurut Jogiyanto (2000; 193) adalah kemungkinan terjadinya peristiwa

yang tidak menguntungkan. Berdasarkan definisi tersebut maka dapat dipahami jika

setiap investor yang akan melakukan investasi pasti akan memperkirakan dan

mengestimasi risiko dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Berdasarkan faktor yang mempengaruhi, menurut Hearth dan Zaima (1995:419-420)

resiko dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

1. Risiko sistematis (systematic risk/undiversifiable risk/market risk) merupakan resiko

yang dipengaruhi oleh faktor ekonomi makro seperti kinerja perekonomian suatu

negara. Risiko ini tidak dapat dihilangkan dengan cara diversifikasi. Risiko ini

dilambangkan dengan β (beta).

2. Risiko tidak sistematis (Unsystematic Risk/Company Spesific Risk/Unique

Risk/Diversifiable Risk) merupakan risiko yang disebabkan oleh karakteristik dari

institusi keuangan atau perusahaan yang mengeluarkan sekuritas berbeda-beda

seperti kondisi kebijakan manajemen dan investasi. Risiko ini dapat dihilangkan

dengan cara diversifikasi.

Page 6: Pengaruh Solvabilitas Dan Risiko Sistematis Terhadap Harga Saham Perusahaan Farmasi Yang Go Public Di Pt Bei (Periode Penilaian 2006-2008)

Risiko Sistematis atau beta (β) seperti telah dijelaskan sebelumnya penyebabnya

adalah faktor ekonomi makro seperti kinerja perekonomian suatu negara. Perubahan

dalam ekonomi makro seperti tingkat inflasi atau tingkat suku bunga akan menyebabkan

perubahan dalam struktur modal, aliran kas, kewajiban finansialnya, besarnya piutang

dan lain-lain pada semua perusahaan. Perubahan pada kondisi keuangan perusahaan

tersebut selanjutnya akan menyebabkan beta (β) juga akan berubah, sedangkan

perubahan kondisi keuangan perusahaan akan tercermin dalam laporan keuangan dan

rasio keuangan. Dengan demikian maka sangat relevan apabila memprediksi beta (β)

dengan menggunakan rasio-rasio keuangan dalam laporan keuangan perusahaan.

Bodie (1998:187) merumuskan risiko sistematis sebagai berikut:

βj =

Dimana:

βj = risiko sistematis

Covar (Rj, Rm) = kovarian tingkat pengembalian saham terhadap tingkat pengembalian

pasar

Var (Rm) = varian tingkat pengembalian pasar

4.2. Penelitian Sebelumnya

a. Penelitian Yuliana (2006) dengan judul “Pengaruh Likuiditas, Solvabilitas dan

Aktivitas Terhadap Profitabilitas Perusahaan Industri Otomotif Yang Go Public Di

Bursa Efek Surabaya”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan dan

parsial variabel likuiditas (current ratio dan quick ratio), solvabilitas (total debt to

asset ratio dan total debt to equity ratio) dan aktivitas (inventory turnover dan fixed

assets turnover) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap profitabilitas (return

on equity). Dengan tidak adanya pengaruh baik secara simultan maupun secara

parsial, maka ada faktor lain yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah terdapat kesamaan

salah satu variabel bebas diantara penelitian ini dan penelitian sebelumnya, yaitu

solvabilitas. Adapun perbedaannya adalah variabel terikat dalam penelitian ini

Page 7: Pengaruh Solvabilitas Dan Risiko Sistematis Terhadap Harga Saham Perusahaan Farmasi Yang Go Public Di Pt Bei (Periode Penilaian 2006-2008)

adalah harga saham, sedangkan variabel terikat pada penelitian sebelumnya adalah

profitabilitas.

b. Penelitian Sonaita (2008) dengan judul “Pengaruh Risiko Sistematis Dan Likuiditas

Saham Terhadap Tingkat Pengembalian Saham LQ-45”. Hasil pengujian

menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan, baik secara parsial maupun secara

simultan dari kedua variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefisien determinasi

(R2) sebesar 0,484 berarti besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat

sebesar 48,4%. Hasil uji asumsi klasik menyatakan bahwa tidak terjadinya gejala

multikolinearitas, heterokedastisitas dan autokorelasi.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah terdapat kesamaan

salah satu variabel bebas diantara penelitian ini dan penelitian sebelumnya, yaitu

risiko sistematis. Adapun perbedaannya adalah variabel terikat dalam penelitian ini

adalah harga saham, sedangkan variabel terikat pada penelitian sebelumnya adalah

pengembalian saham.

c. Penelitian Ary Dwi Cahyono (2008) dengan judul “Analisis Pengaruh Kinerja

Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Rokok Yang Go Public Dengan

Menggunakan Informasi Keuangan EVA, ROE Dan EPS”. Hasil penelitian ini

menemukan tiga hal. Pertama, ukuran kinerja keuangan EVA, ROE dan EPS

menghasilkan penilaian kinerja keuangan yang berbeda. Kedua, informasi keuangan

EVA dan ROE tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham

perusahaan rokok yang go public, sedangkan informasi keuangan EPS memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan rokok yang go public.

Secara simultan, informasi keuangan EVA, ROE dan EPS tidak berpengaruh terhdap

harga saham pada perusahaan rokok yang go public. Ketiga, informasi keuangan

EPS memiliki pengaruh yang paling kuat terhadap harga saham perusahaan rokok

yang go public.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah varibael terikat yang

digunakan sama, yaitu harga saham. Adapun perbedaannya adalah variabel bebas

yang digunakan dalam penelitian ini adalah solvabilitas dan risiko sistematis,

sedangkan variabel bebas pada penelitian sebelumnya adalah informasi keuangan

EVA, ROE dan EPS.

Page 8: Pengaruh Solvabilitas Dan Risiko Sistematis Terhadap Harga Saham Perusahaan Farmasi Yang Go Public Di Pt Bei (Periode Penilaian 2006-2008)

4.3. Hipotesis

Hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah bahwa:

1. Diduga sovabilitas dan resiko sistematis secara simultan berpengaruh terhadap harga

saham perusahaan farmasi yang go public di PT. BEI pada tahun 2006-2008.

2. Diduga sovabilitas dan resiko sistematis secara parsial berpengaruh terhadap harga

saham perusahaan farmasi yang go public di PT. BEI pada tahun 2006-2008.

3. Diduga variabel risiko sistematis berpengaruh dominan terhadap harga saham

perusahaan farmasi yang go public di PT. BEI pada tahun 2006-2008.

5. Metodologi Penelitian

5.1. Populasi dan Sampel

5.1.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan farmasi yang go public di

PT. Bursa Efek Indonesia. Jumlah industri farmasi yang go public di PT. Bursa Efek

Indonesia sebanyak 11 perusahaan, yaitu: PT. Bayer Indonesia Tbk (BYSB), PT.

Dankos Laboratories Tbk (DNKS), PT. Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT. Daria Varia

Laboratories (DVLA), PT. lndofarma Tbk (INAF), PT. Schering-plough Indonesia Tbk

(SCPI), PT. Bristol-Meyers Squibb Indonesia Tbk (SQBB.), PT. Merck Tbk (MERK),

PT. Kimia Farma Tbk. (KAEF), PT. Pyridam Farma Tbk (PYFA), PT. Tempo Scan

Pacific Tbk (TSPC).

5.1.2. Sampel

Berdasarkan kriteria yang ditetapkan. maka industri farmasi yang dijadikan

sampel adalah 10 perusahaan kecuali PT. Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) karena

datanya tidak Iengkap.

5.2. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

secara purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan kriteria-

Page 9: Pengaruh Solvabilitas Dan Risiko Sistematis Terhadap Harga Saham Perusahaan Farmasi Yang Go Public Di Pt Bei (Periode Penilaian 2006-2008)

kriteria tertentu. Adapun perusahaan yang dijadikan sampel penelitian harus memenuhi

kriteria-kriteria sebagai berikut:

Pengambilan sampel dilakukan dilakukan dengan menggunakan purposive

sampling (sampel bertujuan), karena tidak semua perusahaan farmasi dapat dijadikan

obyek penelitian. Karakteristik sampel tersebut adalah:

a. Semua perusahaan farmasi yang terdaftar di PT. Bursa Efek Indonesia.

b. Perusahaan sampel harus senantiasa terdaftar pada PT. Bursa Efek Indonesia sejak

tahun 2006 sampai dengan 2008.

c. Melaporkan data keuangan perusahaan secara kontinyu selama periode penelitian.

5.3. Indentifikasi Variabel

Berdasarkan uraian latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian dan

hipotesis yang diajukan, maka variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

Variabel Bebas (X), adalah:

1. Solvabilitas (X1)

2. Risiko Sistematis (X2)

Variabel Terikat (Y), adalah:

Harga Saham (Y)

5.4. Penjelasan Variabel Operasional dan Pengukurannya

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel lainnya. Dalam

penelitian ini variabel bebas yang digunakan adalah:

1. Solvabilitas (X1)

Rasio Solvabilitas (solvability ratio) menunjukkan kemampuan perusahaan

dalam membayar kewajiban jangka panjangnya atau kewajiban-kewajibannya

apabila perusahaan dilikuidasi. Variabel ini diukur melalui Debt to Equity Ratio

(DER), denggan menggunakan rumus:

DER =

2. Risiko Sistematis (X2)

Page 10: Pengaruh Solvabilitas Dan Risiko Sistematis Terhadap Harga Saham Perusahaan Farmasi Yang Go Public Di Pt Bei (Periode Penilaian 2006-2008)

Risiko sistematis merupakan resiko yang berasal dari faktor-faktor yang

mempengaruhi perusahaan secara langsung, seperti ketidakpastian kondisi ekonomi

(gejolak kurs tukar mata uang, tingkat inflasi dan tingkat suku bunga yang tidak

menentu) dan ketidakpastian politik. Risiko sistematis diukur berdasarkan rumus

sebagai berikut:

βj =

b. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam

penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah harga saham perusahaan industri

farmasi yang go public di PT. BEI. Harga saham adalah nilai sebuah saham.

Variabel ini diukur berdasarkan rata-rata harga saham perusahaan industri farmasi

yang go public di PT. BEI dalam periode tertentu.

5.5. Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data

5.5.1. Jenis Data

Data-data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data skunder yaitu

data laporan keuangan dan catatan atas laporan keuangan perusahaan sampel dan data lain

yang relevan dengan penelitian ini

5.5.2. Sumber Data

Data skunder yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari:

1. Indonesian Market Capital Directory selama periode penelitian.

2. Laporan Keuangan Tahunan dan Catatan Atas Laporan Keuangan dari tiap-tiap

perusahaan.

3. Jurnal atau publikasi lain yang memuat informasi yang relevan dengan penelitian ini.

Page 11: Pengaruh Solvabilitas Dan Risiko Sistematis Terhadap Harga Saham Perusahaan Farmasi Yang Go Public Di Pt Bei (Periode Penilaian 2006-2008)

5.5.3. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara:

a. Studi Kepustakaan

Penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari catatan-catatan tentang

perusahaan-perusahaan yang diteliti dan literatur-literatur pendukung yang berkaitan

dengan permasalahan dalam penelitian ini.

b. Dokumentasi

Mengutip data-data skunder dari laporan keuangan dan catatan atas laporan

keuangan tiap-tiap perusahaan farmasi di PT. BEI.

5.6. Ruang Lingkup Analisis

Agar pembahasan dalam penelitian ini tidak terlalu luas dan bisa terarah, maka

dalam penelitian ini penulis membatasi hanya pada masalah pengaruh solvabilitas dan

risiko sistematis terhadap harga saham perusahaan farmasi yang go public di PT. BEI.

Sedangkan data yang dianalisis dalam penelitian laporan keuangan perusahaan selama

tiga tahun terakhir terhitung dari 2006 hingga 2008.

5.7. Teknik Analisis

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang mudah

dibaca dan diinterprestasikan. Prosedur pengolahan data dalam penelitian ini dimulai

dengan memilahkan data ke dalam variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian

ini. Dari hasil operasionalisasi variabel yang akan diuji, nilai variabel tersebut

dimasukkan dalam program SPSS. Adapun analisis yang digunakan adalah sebagai

berikut:

a. Analisis Regresi Linier Berganda

Persamaan regresi linier berganda ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel-variabel penelitian, yaitu variabel terikat Y (harga saham) dan

variabel bebas Solvabilitas (X1) dan Risiko Sistematis (X2)

Rumusnya adalah:

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + e

Page 12: Pengaruh Solvabilitas Dan Risiko Sistematis Terhadap Harga Saham Perusahaan Farmasi Yang Go Public Di Pt Bei (Periode Penilaian 2006-2008)

Dimana:

Y = harga saham

X1 = solvabilitas

X2 = risiko sistematis

β0 = konstanta/Intersep

β1, β2 = koefisien regresi

e = estimate of error dari masing-masing variabel

b. Analisis Korelasi Berganda

Analisis Korelasi Berganda digunakan untuk mengetahui seberapa kuat hubungan

antara variabel, yaitu variabel bebas dengan variabel terikat secara bersama-sama.

Rumus yang digunakan dalam analisa korelasi adalah sebagai berikut:

R =

Dimana:

R = koefisien korelasi

Y = harga saham

X1 = solvabilitas

X2 = risiko sistematis

β1, β2 = koefisien regresi

Adapun penilaiannya dilakukan berdasarkan ketentuan sebagai berikut:

1. Jika R = 1 atau mendekati 1, terdapat hubungan yang kuat dan positif

antara variabel bebas dan variabel terikat.

2. Jika R = –1 atau mendekati –1, terdapat hubungan yang kuat dan negatif

antara variabel bebas dan variabel terikat.

3. Jika R = 0 atau mendekati 0, terdapat hubungan yang lemah atau tidak

ada hubungan sama sekali antara variabel bebas dan variabel terikat.

Page 13: Pengaruh Solvabilitas Dan Risiko Sistematis Terhadap Harga Saham Perusahaan Farmasi Yang Go Public Di Pt Bei (Periode Penilaian 2006-2008)

c. Analisis Koefisien Determinasi

Analisis determinasi berganda adalah alat analisis untuk mengetahui besarnya

sumbangan variabel bebas secara simultan (serempak) terhadap naik-turunnya

variabel terikat. Rumusnya adalah:

Dimana:

R2 = koefisien determinasi

Y = harga saham

X1 = solvabilitas

X2 = risiko sistematis

β1, β2 = koefisien regresi

d. Pengujian Hipotesis

Pengujian terhadap hipotesis yang diajukan meliputi:

1. Analisis Uji F (Uji Secara Simultan)

Uji F adalah pengujian keberartian koefisien regresi secara bersama-sama yang

digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel solvabilitas (X1) dan risiko

sistematis (X2) terhadap harga saham (Y), dengan prosedur sebagai berikut:

a. Fhitung sebesar:

Fhitung =

b. H0 : β1, β2 = 0

Variabel solvabilitas (X1) dan risiko sistematis (X2) secara simultan

tidak berpengaruh terhadap harga saham (Y)

H0 : β1, β2 ≠ 0

Variabel solvabilitas (X1) dan risiko sistematis (X2) secara simultan

berpengaruh terhadap harga saham (Y)

c. Dalam penelitian ini ini digunakan tingkat signifikansi (α) 0,05

dan derajat kebebasan n-k-1, dimana n: jumlah pengamatan dan k:jumlah

variabel.

Page 14: Pengaruh Solvabilitas Dan Risiko Sistematis Terhadap Harga Saham Perusahaan Farmasi Yang Go Public Di Pt Bei (Periode Penilaian 2006-2008)

Ftabel

Daerah Penerimaan H0/ Penolakan H1

Daerah Penolakan H0/ Penerimaan H1

d. Dengan kaidah pengujian:

Apabila Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan H1 diterima,

artinya secara simultan variabel bebasnya berpengaruh terhadap variabel

terikatnya.

Apabila Fhitung ≤ Ftabel maka H0 diterima dan H1 ditolak,

artinya secara simultan variabel bebasnya tidak berpengaruh terhadap

variabel terikatnya.

e. Daerah kritis H0 melalui kurva distribusi F

H0 diterima jika Fhitung ≤ Ftabel

H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel

2. Analisis Uji t (Uji Secara Parsial)

Uji t adalah pengujian keberartian koefisien regresi parsial yang digunakan untuk

mengetahui pengaruh masing-masing variabel bebas (X) terhadap variabel terikat

(Y), dengan prosedur sebagai berikut:

a. thitung sebesar:

thitung =

Dimana:

β i = koefisien regresi

Se = standart error

b. H0 : β1, β2 = 0

Variabel solvabilitas (X1) dan risiko sistematis (X2) secara parsial tidak

berpengaruh terhadap harga saham (Y)

H0 : β1, β2 ≠ 0

Page 15: Pengaruh Solvabilitas Dan Risiko Sistematis Terhadap Harga Saham Perusahaan Farmasi Yang Go Public Di Pt Bei (Periode Penilaian 2006-2008)

ttabel ttabel

Daerah Penolakan H0Daerah Penolakan H0

Daerah Penerimaan H0

Variabel solvabilitas (X1) dan risiko sistematis (X2) secara parsial

berpengaruh terhadap harga saham (Y)

c. Dalam penelitian ini ini dugunakan tingkat signifikansi (α) 0,05

dan derajat kebebasan n-k-1, dimana n: jumlah pengamatan dan k:jumlah

variabel.

d. Dengan kaidah pengujian:

Apabila -thitung < -ttabel atau thitung > ttabel maka H0 ditolak dan

H1 diterima, artinya secara parsial variabel bebasnya berpengaruh

terhadap variabel terikatnya.

Apabila -thitung ≥ -ttabel atau thitung ≤ ttabel maka H0 diterima dan

H1 ditolak, artinya secara parsial variabel bebasnya tidak berpengaruh

terhadap variabel terikatnya.

e. Daerah kritis H0 melalui kurva distribusi t

H0 diterima jika -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel

H0 ditolak jika -thitung < -ttabel atau thitung > ttabel