pengaruh status sosial pendidikan orang tua terhadap tingkat prestasi akademik mahasiswa sosiologi...

35
Pengaruh Status Sosial Pendidikan Orang Tua Terhadap Tingkat Prestasi Akademik Mahasiswa Jurusan Pertambangan Fakultas Teknik Angkatan 2009 Universitas Bangka Belitung I. Latar Belakang Memasuki era globalisasi dan modernisasi dewasa ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan pesat. Tuntutan masyarakat semakin kompleks dan persaingan sangat ketat. Hal ini harus didukung dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dilakukan melalui jalur pendidikan. Pendidikan merupakan faktor pendukung utama terbentuknya manusia yang produktif dan kreatif guna terciptanya masyarakat yang sejahtera dan makmur serta memajukan bangsa dan negara. Dalam arti luasnya, pendidikan mengandung pengertian mendidik, membimbing, mengajar, dan melatih setiap individu. Tujuan pendidikan nasional berdasarkan UU RI NO. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, sebagai berikut: Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan pendidikan yang hendak dicapai pemerintah Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, pemerintah sejak orde baru telah mengadakan perluasan kesempatan memperoleh pendidikan bagi seluruh Rakyat Indonesia. Hal ini sesuai dengan bunyi pasal 31 ayat 1 UUD

Upload: pujiadi-sujatmiko

Post on 02-Aug-2015

323 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengaruh Status Sosial Pendidikan Orang Tua Terhadap Tingkat Prestasi Akademik Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2010 Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung

Pengaruh Status Sosial Pendidikan Orang Tua Terhadap Tingkat Prestasi Akademik Mahasiswa Jurusan Pertambangan

Fakultas Teknik Angkatan 2009 Universitas Bangka Belitung

I. Latar Belakang

Memasuki era globalisasi dan modernisasi dewasa ini, perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan pesat. Tuntutan masyarakat semakin

kompleks dan persaingan sangat ketat. Hal ini harus didukung dengan Sumber Daya Manusia

(SDM) yang berkualitas. Untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dilakukan

melalui jalur pendidikan. Pendidikan merupakan faktor pendukung utama terbentuknya

manusia yang produktif dan kreatif guna terciptanya masyarakat yang sejahtera dan makmur

serta memajukan bangsa dan negara. Dalam arti luasnya, pendidikan mengandung pengertian

mendidik, membimbing, mengajar, dan melatih setiap individu.

Tujuan pendidikan nasional berdasarkan UU RI NO. 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, sebagai berikut: Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang

demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan pendidikan yang hendak dicapai pemerintah

Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, pemerintah sejak orde

baru telah mengadakan perluasan kesempatan memperoleh pendidikan bagi seluruh Rakyat

Indonesia. Hal ini sesuai dengan bunyi pasal 31 ayat 1 UUD 1945, yang menyatakan bahwa:

“Tiap-tiap warga Negara berhak mendapat pengajaran”.

Penyelenggaraan pendidikan melalui dua jalur yaitu jalur pendidikan formal dan jalur

pendidikan nonformal. Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di

sekolah dan perguruan tinggi dengan proses pengajaran yang berjenjang dan

berkesinambungan. Sedang pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan yang

diselenggarakan di luar sekolah dan perguruan  tinggi tanpa proses pengajaran yang

berjenjang dan berkesinambungan. Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang berada di

luar pendidikan formal. Dalam keluarga diselenggarakan pendidikan keluarga dengan

pemberikan pendidikan, pengajaran, dan bimbingan mengenai agama, moral, etika, budaya,

dan keterampilan. Sehingga keluarga mempunyai peranan yang sangat penting dalam

mendukung pendidikan. Dengan demikian, latar belakang keluarga harus diperhatikan guna

tercapainya pendidikan yang maksimal.

Page 2: Pengaruh Status Sosial Pendidikan Orang Tua Terhadap Tingkat Prestasi Akademik Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2010 Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung

Orang tua, masyarakat, dan pemerintah adalah tiga unsur yang bertanggung jawab

dalam mencapai keberhasilan pendidikan. Masyarakat dan pemerintah bertugas menyiapkan

sarana dan prasarana diselenggarakannya proses pendidikan, seperti kampus, dosen,

pengawai yang mengurusi administrasi kampus dalam suatu perguruan tinggi. Bahar dalam 

Maftukhah  (2007), menyatakan bahwa: pada umumnya anak yang berasal dari keluarga

berpendidikan lebih banyak mendapatkan pengarahan dan bimbingan yang baik dari orang

tua mereka. Keluarga mempunyai pengaruh terhadap proses perkembangan anak karena

keluarga adalah lembaga sosial pertama dalam hidup manusia. Dalam keluarga, orang tua

memiliki tugas dan kewajiban dalam memenuhi seluruh kebutuhan pendidikan anak,

terutama dalam hal finansial. Dikatakan bahwa orang tua yang berstatus

sosial pendidikan tinggi, tidaklah banyak mengalami kesulitan dalam

proses pendidikan anaknya. Sebaliknya, bagi orang tua yang berstatus

sosial  yang rendah akan lebih sulit dalam prosesnya, namun dalam

sisi afektif sebuah keluarga masih bisa untuk diberdayakan.

II. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas maka dapat disimpulkan rumusan

masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana gambaran tentang status sosial pendidikan orang tua mahasiswa Teknik

Pertambangan angkatan 2009 Universitas Bangka Belitung

b. Bagaimanakah tingkat prestasi akademik mahasiswa Teknik Pertambangan angkatan 2009

Universitas Bangka Belitung.

c. Seberapa besar pengaruh status sosial pendidikan orang tua terhadap tingkat prestasi

akademik mahasiswa Teknik Pertambangan angkatan 2009Universitas Bangka Belitung?

III.  Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui gambaran tentang status sosial pendidikan orang tua mahasiswa Teknik

Pertambangan angkatan 2009 Universitas Bangka Belitung.

b. Untuk mengetahui tingkat prestasi akademik mahasiswa Teknik Pertambangan angkatan

2009 Universitas Bangka Belitung.

Page 3: Pengaruh Status Sosial Pendidikan Orang Tua Terhadap Tingkat Prestasi Akademik Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2010 Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung

c. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh status sosial pendidikan orang tua terhadap

tingkat prestasi akademik mahasiswa Teknik Pertambangan angkatan 2009 Universitas

Bangka Belitung.

IV.   Manfaat Penelitian

a.      Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kondisi dan pengaruh status sosial

pendidikan orang tua mahasiswa Teknik Pertambangan angkatan 2009 Universitas Bangka

Belitung

b.   Secara Praktis

Sebagai bahan acuan bagi mahasiswa yang berminat mengadakan penelitian lebih lanjut

dan sebagai data dasar bagi perkembangan sistem pendidikan guna terciptanya sumber

daya manusia yang berkualitas.

V. Tinjauan Pustaka, Kerangka Pikir, dan Hipotesis

1.        Teori Stratifikasi

Dalam masyarakat terdapat sistem lapisan kelompok-kelompok yang dalam sosiologi

dikenal dengan istillah stratifikasi sosial (social stratification). Pitirim A. Sorokin dalam

Soekanto (2003:228) menyatakan bahwa social stratification adalah pembedaan penduduk

atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hirarkis).

Menurut Said Gatara dan Dzulkiah Said (2007:49), stratifikasi sosial adalah struktur

sosial yang memiliki lapisan-lapisan dalam suatu masyarakat.

Selanjutnya menurut Henslin (2007:178), stratifikasi sosial (social stratification)

merupakan suatu sistem di mana kelompok manusia terbagi dalam lapisan-lapisan sesuai

dengan kekuasaan, kepemilikan, dan prestise relatif mereka. Penting untuk dipahami bahwa

stratifikasi sosial tidak merujuk pada individu. Stratifikasi sosial merupakan cara untuk

menggolongkan sejumlah besar kelompok manusia  ke dalam suatu hirarki sesuai dengan

hak-hak istimewa relatif mereka.

Adanya sistem lapisan masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya dalam proses

pertumbuhan masyarakat itu. Tetapi ada pula yang dengan sengaja disusun untuk mengejar

suatu tujuan bersama. Yang bisa menjadi alasan terbentuknya lapisan masyarakat yang terjadi

dengan sendirinya adalah kepandaian, tingkat umur (yang senior), sifat keaslian keanggotaan

Page 4: Pengaruh Status Sosial Pendidikan Orang Tua Terhadap Tingkat Prestasi Akademik Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2010 Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung

kerabat seorang kepala masyarakat, mungkin juga harta dalam batas-batas tertentu. Alasan-

alasan yang dipakai berlainan bagi tiap-tiap masyarakat.

Di dalam uraian tentang teori lapisan senantiasa dijumpai istilah kelas (social class).

Seperti yang sering terjadi dengan beberapa istilah lain dalam sosiologi, maka istilah kelas,

juga tidak selalu mempunyai arti yang sama. Walaupun pada hakikatnya mewujudkan sistem

kedudukan-kedudukan yang pokok dalam masyarakat. Penjumlahan kelas-kelas dalam

masyarakat disebut class-system artinya, semua orang dan keluarga yang sadar akan

kedudukan mereka itu diketahui dan diakui oleh masyarakat umum. Dengan demikian, maka

pengertian kelas adalah paralel dengan pengertian lapisan tanpa membedakan apakah dasar

lapisan itu faktor uang, tanah, kekuasaan atau dasar lainnya

Dalam Soekanto (2003:235) Max Weber mengadakan pembedaan antara dasar

pendidikan dengan dasar kedudukan sosial akan tetapi tetap mempergunakan istilah kelas

bagi semua lapisan. Adanya kelas yang bersifat pendidikans dibaginya lagi ke dalam sub

kelas yang bergerak dalam bidang pendidikan dengan menggunakan kecakapannya.

Disamping itu, Max Weber masih menyebutkan adanya golongan yang mendapat kehormatan

khusus dari masyarakat dan dinamakannya stand.

Soekanto (2003:237-238) membagi empat dasar lapisan masyarakat:

a.         Ukuran kekayaan. Barangsiap yang memiliki kekayaan paling banyak, termasuk dalam

lapisan teratas. Kekayaan tersebut, misalnya, dapat dilihat pada bentuk rumah yang

bersangkutan, mobil pribadinya, cara-caranya mempergunakan pakaian serta bahan pakaian

yang dipakainya, kebiasaan untuk berbelanja barang-barang mahal dan seterusnya.

b.        Ukuran kekuasaan. Barangsiapa yang memiliki kekuasaan atau yang mempunyai wewenang

terbesar, menempati lapisan atasan.

c.         Ukuran kehormatan. Ukuran kehormatan tersebut mungkin terlepas dari ukuran-ukuran

kekayaan dan/ atau kekuasaan. Orang yang paling disegani dan dihormati, mendapat tempat

yang teratas. Ukuran semacam ini, banyak dijumpai pada masyarakat-masyarakat tradisional.

Biasanya mereka adalah golongan tua atau mereka yang pernah berjasa.

d.        Ukuran ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan sebagai ukuran, dipakai oleh masyarakat yang

menghargai ilmu pengetahuan. Akan tetapi ukuran tersebut kadang-kadang menyebabkan

terjadinya akibat-akibat yang negatif. Karena ternyata bahwa bukan mutu ilmu pengetahuan

yang dijadikan ukuran, akan tetapi gelar kesarjanaannya. Sudah tentu hal yang demikian

memacu segala macam usaha untuk mendapat gelar, walau tidak halal.

2.        Teori Kecerdasan

Page 5: Pengaruh Status Sosial Pendidikan Orang Tua Terhadap Tingkat Prestasi Akademik Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2010 Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung

Ada tujuh kecerdasan yang digagas oleh Howard Garner yang biasa disebut Multiple

Intelligences. Ketujuh kecerdasan itu adalah: kecerdasan linguistik, matematis-logis, spasial,

kinestetis-jasmani, musikal, interpersonal, dan intrapersonal.

Setiap anak bisa memiliki satu atau beberapa kecerdasan yang menonjol dan beberapa

kecerdasan lain yang normal atau bahkan rendah. Berikut penjelasan untuk setiap kecerdasan:

a.         Kecerdasan linguistik. Kemampuan menggunakan kata secara efektif baik secara lisan

maupun tulisan. Kecerdasan ini meliputi kemampuan memanipulasi tata bahasa atau struktur

bahasa, fonologi (bunyi bahasa), semantik (makna bahasa), dimensi paragmatik (penggunaan

praktis bahasa). Penggunaan bahasa mencakup aspek retorika (penggunaan bahasa untuk

mempengaruhi orang lain untuk melakukan tindakan tertentu), mnemonik (penggunaan

bahasa untuk mengingat informasi), eksplanasi (pengunaan bahasa untuk member informasi),

dan meta bahasa (penggunaan bahasa untuk membahas bahasa itu sendiri). Kecerdasan ini

biasanya dimiliki oleh pendogeng, orator, politisi, pembawa acara, pembicara publik,

pemceramah, sastrawan, dan sebagainya.

b.        Kecerdasan matematis-logis. Kemampuan menggunakan angka dengan baik dan

melakukan penalaran yang benar. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap pola dan

hubungan logis, pernyataan dan dalil (jika-maka sebab akibat), fungsi logis dan abstraksi-

abstraksi lain. Proses yang digunakan dalam kecerdasan matematis antara lain: kategorisasi,

klasifikasi, pengambilan kesimpulan, generalisasi, penghitungan, dan pengujian hipotesis.

Kecerdasan ini biasanya dimiliki oleh ahli matematika, insinyur, pekerja keuangan, ahli

statistik, ilmuawan, perencana, dan sebagainya.

c.         Kecerdasan spasial. Kemampuan mempersepsi dunia spasial-visual secara akurat dan

mentransformasikan persepsi dunia spasial-visual tersebut. Kecerdasan ini meliputi kepekaan

terhadap warna, garis, bentuk, ruang, dan hubungan antar unsur-unsur tersebut. Kecerdasan

ini meliputi kemampuan membayangkan, mempresentasikan ide secara visual atau spasial,

dan mengorientasikan diri secara tepat dalam matrx spasial. Kecerdasan ini biasanya dimiliki

oleh arsitek, dekorator, seniman, desainer, fotografer, sutradara film, dan sebagainya.

d.        Kecerdasan kinestetis-jasmani. Keahlian menggunakan seluruh tubuh untuk

mengekspresikan ide dan perasaan dan mengunakan tangan untuk menciptakan atau

mengubah sesuatu. Kecerdasan ini meliputi kemampuan-kemampuan fisik yang spesifik,

seperti koordinasi keseimbangan, keterampilan, kekuatan, kelenturan, dan kecepatan maupun

kemampuan menerima rangsangan dan hal-hal yang berkaitan dengan sentuhan. Kecerdasan

ini biasa dimiliki oleh pengrajin, mekanik, dokter bedah, at let, aktor, penari, dan sebagainya.

Page 6: Pengaruh Status Sosial Pendidikan Orang Tua Terhadap Tingkat Prestasi Akademik Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2010 Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung

e.         Kecerdasan musikal. Kemampuan menangani bentuk-bentuk musikal, dengan cara

mempersepsi, membedakan, mengubah, dan mengekspresikan. Kecerdasan ini meliputi

kepekaan pada irama, pola titik nada atau melodi, dan warna nada atau warna suara suatu

lagu. Kecerdasan ini biasanya dimiliki oleh para musisi dan penyanyi.

f.         Kecerdasan interpersonal. Kemampuan mempersepsi dan membedakan suasana hati,

maksud, motivasi, serta perasaan orang lain. Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada

eksperesi wajah, suara, gerak-isyarat; kemampuan untuk membedakan berbagai macam tanda

interpersonal; kemampuan menanggapi secara efektif tanda tersebut dengan tindakan

pragmatis tertentu. Kecerdasan ini biasanya dimiliki oleh: politisi, pekerja sosial, psikolog,

pewawancara dan sebagainya.

g.        Kecerdasan intrapersonal. Kemampuan memahami diri sendiri dan bertindak berdasarkan

pemahaman tersebut. Kecerdasan ini meliputi kemampuan memahami diri yang akurat

(kekuatan dan keterbatasan diri); kesadaran akan suasana hati, maksud motivasi,

temperamen, dan keinginan, serta kemampuan berdisiplin diri, memahami dan menghargai

diri. Kecerdasan ini biasanya dimiliki oleh penulis, spritualis, psikolog, ilmuwan, dan

sebagainya.

3.        Prestasi Akademik

Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara

individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan tanpa suatu usaha yang

baik berupa pengetahuan maupun berupa keterampilan. Prestasi menyatakan hasil yang telah

diicapai, dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya, dengan hasil yang menyenangkan hati

diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Menyatakan bahwa prestasi akademik merupakan

perubahan dalam hal kecakapan tingkah laku, ataupun kemampuan yang dapat bertambah

selama beberapa waktu dan tidak disebabkan proses pertumbuhan, tetapi adanya situasi

belajar. Perwujudan bentuk hasil proses belajar tersebut dapat berupa pemecahan lisan

maupun tulisan, dan keterampilan serta pemecahan masalah langsung dapat diukur atau

dinilai dengan menggunakan tes yang standar.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi akademik, empat faktor yang

mempengaruhi prestasi akademik antara lain :

a.         Pengaruh keluarga dan kebudayaan

Besarnya kebebasan yang diberikan orang tua kepada anaknya, jenis pekerjaan orang tua

dan jumlah serta urutan anak dalam keluarga memiliki pengaruh yang sangat besar dalam

perkembangan prestasi. Produk-produk kebudayaan pada suatu daerah seperti cerita rakyat,

sering mengandung tema prestasi yang bisa meningkatkan semangat.

Page 7: Pengaruh Status Sosial Pendidikan Orang Tua Terhadap Tingkat Prestasi Akademik Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2010 Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung

b.        Peranan konsep diri

Konsep diri merupakan bagaimana individu berfikir tentang dirinya sendiri. Apabila

individu percaya bahwa dirinya mampu untuk melakukan sesuatu, maka individu akan

termotivasi untuk melakukan hal tersebut sehingga berpengaruh dalam tingkah lakunya.

c.         Pengaruh dari peran jenis kelamin

Prestasi akademik yang tinggi biasanya diidentikkan dengan makulinitas, sehingga

banyak wanita yang belajar tidak maksimal khususnya jika wanita tersebut berada diantara

pria. Pada wanita terdapat kecenderungan takut akan kesuksesan, yang artinya pada wanita

terdapat kekhawatiran pada dirinya akan ditolak oleh masyarakat apabila dirinya memperoleh

kesuksesan, namun sampai saat ini konsep tersebut masih diperdebatkan.

d.        Pengakuan dan prestasi

Individu akan berusaha bekerja keras jika dirinya merasa diperdulikan oleh orang lain.

Dimana prestasi sangat dipengaruhi oleh peran orang tua, keluarga, dan dukungan lingkungan

tenpat dimana individu berada. Individu yang diberi dorongan untuk berprestasi akan lebih

realistis dalam mencapai tujuannya.

e.         Konsep diri

Pikiran atau persepsi individu tentang dirinya sendiri, merupakan faktor yang penting

mempengaruhi prestasi dan tingkah laku individu.

f.        Locus of Control

Dimana individu merasa melihat hubungan antara tingkah laku dan akibatnya, apakah

dapat menerima tanggung jawab atau tidak atas tindakannya. Locus of control mempunyai

dua dimensi, yakni dimensi eksternal dan dimensi internal. Dimensi eksternal akan

menganggap bahwa tanggung jawab segala perbuatan berada di luar diri pelaku. Sedangkan

dimensi internal melihat bahwa tanggung jawab sebagai perbuatan berada pada diri si pelaku.

Individu yang memiliki locus of control eksternal memiliki kegelisahan, kecurigaan, dan rasa

permusuhan. Sedangkan individu yang memiliki locus of control internal suka bekerja sendiri

dan efektif.

g.         Kecemasan yang dialami

Kecemasan merupakan gambaran emosional yang dikaitkan dengan ketakutan. Dimana

dalam proses belajar mengajar, individu memiliki derajat dan jenis kegelisahan yang berbeda.

h.        Motivasi belajar

Page 8: Pengaruh Status Sosial Pendidikan Orang Tua Terhadap Tingkat Prestasi Akademik Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2010 Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung

Jika motivasi individu untuk berhasil lebih kuat daripada motivasi untuk tidak gagal,

maka individu akan segera merinci kesulitan-kesulitan yang dihadapinya. Sebaliknya, jika

motivasi individu untuk tidak gagal lebih kuat, individu akan mencari soal yang lebih mudah

atau lebih sukar.

Setiap individu yang telah terpenuhi kebutuhan pokoknya pastilah sedikit banyak

memiliki keinginan berprestasi. Namun yang membedakan antara individu yang memiliki

keinginan berprestasi tinggi dan rendah adalah keinginan dirinnya untuk dapat menyelesaikan

sesuatu dengan baik.

Ciri individu yang memiliki keinginan berprestasi tinggi adalah, berprestasi dihubungkan

dengan seperangkat standar. Seperangkat standar tersebut dihubungkan dengan prestasi orang

lain, prestasi diri sendiri yang lampau, serta tugas yang harus dilakukan. Memiliki tanggung

jawab pribadi terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Adanya kebutuhan untuk

mendapatkan umpan balik atas pekerjaan yang dilakukan sehingga dapat diketahui dengan

cepat hasil yang diperoleh dari kegiatannya, lebih baik atau lebih buruk. Menghindari tugas-

tugas yang sulit atau terlalu mudah, akan tetapi memilih tugas yang tingkat kesulitannya

sedang. Inovatif, yaitu dalam melakukan proses pekerjaan  dilakukan dengan cara yang

berbeda, efisien dan lebih baik dari yang sebelumnya. Hal ini dilakukan agar individu

mendapatkan cara yang lebih baik dan menguntungkan dalam pencapaian tujuan. Tidak

menyukai keberhasilan yang bersifat kebetulan atau karena tindakan orang lain, dan ingin

merasakan kesuksesan atau kegagalan disebabkan oleh tindakan individu itu sendiri.

Dengan demikian, individu yang memiliki keinginan untuk berprestasi tinggi adalah

individu yang memiliki standar berprestasi, memiliki tanggung jawab pribadi atas apa yang

dilakukannya, individu lebih suka bekerja pada situasi dimana dirinya mendapat umpan balik

sehingga dapat diketahui seberapa baik tugas yang telah dilakukannya, individu tidak

menyukai keberhasilan yang bersifat kebetulan atau karena tindakan orang lain, individu

lebih suka bekerja pada tugas yang tingkat kesulitannya menengah dan realistis dalam

pencapaian tujuannya, individu bersifat inovatif dimana dalam melakukan tugas selalu

dengan cara yang berbeda, efisien, dan lebih baik dari yang sebelumnya. Dengan demikian,

individu merasa lebih dapat menerima kegagalannya atas apa yang dilakukannya.

VI. Kerangka Pikir

Secara teoritis dikatakan bahwa ada pengaruh antara status sosial pendidikan orang tua

terhadap tingkat prestasi akademik mahasiswa. Secara sederhana dapat terlihat bahwa

Page 9: Pengaruh Status Sosial Pendidikan Orang Tua Terhadap Tingkat Prestasi Akademik Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2010 Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung

keluarga yang memiliki status sosial pendidikan yang tinggi akan mudah memenuhi segala

kebutuhan secara akademis, termasuk dalam kemudahan dan keefektifan akses-akses yang

berhubungan dengan pendidikan. Sebaliknya, keluarga yang memiliki status sosial

pendidikan rendah akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan akademis yang

akanmnenyebabkan lemahnya kesadaran dan akhirnya mengurangi semangat untuk kuliah,

Dalam penelitian ini diidentifikasikan pengaruh antara status sosial pendidikan orang

tua terhadap tingkat prestasi akademik mahasiswa Pertambangan angkatan 2009 Fakultas

Teknik Universitas Bangka Belitung, sebagaimana tergambar dalam skema di bawah ini:

Hipotesis

Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat dirumuskan hipotesis

a. Hipotesis alternatif (Ha) : “Adanya hubungan pengaruh status sosial pendidikan orang

tua terhadap tingkat prestasi akademik Mahasiswa Teknik Pertambangan angkatan

2009 Universitas Bangka Belitung”

b. Hipotesis nol (Ho) : “Tidak ada hubungan antara pengaruh status sosial pendidikan

orang tua terhadap tingkat prestasi akademik Mahasiswa Teknik Pertambangan

angkatan 2009 Universitas Bangka Belitung”.

VII. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam

maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian

(Sugiyono, 2009:202).

Dalam penelitian ini ada dua instrumen yang digunakan yaitu:

a.         Instrumen yang digunakan untuk mengukur status sosial pendidikan orang tua mahasiswa.

b.        Instrumen yang digunakan untuk mengukur prestasi akademik mahasiswa.

STATUS SOSIAL PENDIDIKANORANG TUA

Prestasi Kakademik Mahasiswa

Skema Kerangka Pikir

Page 10: Pengaruh Status Sosial Pendidikan Orang Tua Terhadap Tingkat Prestasi Akademik Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2010 Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung

Variabel Penelitian

Hatch dan Farhady (1981) dalam Sugiyono (2009:38) mendefinisikan variabel sebagai

atribut seseorang, atau subjek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain

atau satu objek dengan objek yang lain.

Dalam penelitian ini terdapat 2 (dua) variabel yaitu:

a.Variabel Independen (X)

Dalam penelitian ini variabel independen (variabel bebas) adalah kondisi status sosial

pendidikan orang tua mahasiswa yaitu:

1)        Tingkat pendidikan Orang Tua

2)        Tingkat Kedekatan dengan Orang Tua

3) Tingkat Ketergantungan dengan Orang Tua

b. Variabel Dependen (Y)

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen (variabel terikat) adalah prestasi

akademik mahasiswa yaitu :

1) Nilai Indeks Prestasi Akademik (IPK) Mahasiswa

2) Tingkat Keaktifan Mahasiswa dalam Organisasi Intra dan Ekstra Kampus

3) Prestasi dalam partisipasi Olimpiade akademis dan non akademis

8. Teknik Analisis Data

A. Pengukuran

Suatu alat ukur dapat dinyatakan sebagai alat ukur yang baik dan mampu memberikan

informasi yang jelas dan akurat apabila telah memenuhi beberapa kriteria yang telah

ditentukan oleh para ahli psikometri, yaitu kriteria valid dan reliabel. Oleh karena itu agar

kesimpulan tidak keliru dan tidak memberikan gambaran yang jauh berbeda dari keadaan

yang sebenarnya diperlukan uji validitas dan reliabilitas dari alat ukur yang digunakan dalam

penelitian.

Untuk mengetahui dan mengukur variabel X, penulis menggunakan kuisoner yang

disebarkan kepada mahasiswa Teknik Pertambangan angkatan 2009 Universitas Bangka

Belitung. Kepada mahasiswa yang diberikan alternatif jawaban a,b,c,d, dan e. Untuk

mengetahui tujuan penelitian menggunakan ketentuan sebagai berikut:

Tingkat Pendidikan Sosial orang tua.

Page 11: Pengaruh Status Sosial Pendidikan Orang Tua Terhadap Tingkat Prestasi Akademik Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2010 Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung

No Nilai Tingkat Pendidikan Sosial

1. 31-40 Tingkat Pendidikan Sosial sangat

tinggi

2. 21-30 Tingkat Pendidikan Sosial Tinggi

3. 11-20 Tingkat Pendidikan Sosial sedang

4. 0-10 Tingkat Pendidikan Sosial Rendah

Sedangkan Prestasi belajar adalah hasil prestasi berupa akademis dan non akademis

mahasiswa yang telah dimuat dalam bentuk kriteria tingkatan prestasi hasil belajar. Maka

untuk mengukur variabel Y maka dapat ditentukan kriteria sebagai berikut.

Tabel 3.

Prestasi Belajar Mahasiswa.

NO Nilai Tingkatan Prestasi Belajar

1. 31-40 Sangat Berprestasi Tinggi

2. 21-30 Berprestasi

3. 11-20 Cukup berprestasi

4. 0-10 Tidak Berprestasi

1. Uji Validitas

Validitas lebih berupa derajat kedekatan kepada kebenaran dan bukan masalah sama

sekali banar atau sekali salah. Validitas adalah suatu proses yang tak perah berakhir. Suatu

cara pengukuran yang telah lama sekali diyakini akan validitasnya, suatu ketika ditemukan

bukti-bukti baru aka kesalahan atau kekurangannya, sehingga dilakukan penyempurnaan atau

peurbahan prosedur dan alat ukur tersebut.(Ghony dan Fauzan,2009:195)

Uji validitas item yaitu pengujian terhadap kualitas item-itemnya yang bertujuan

untuk memilih item-item yang benar-benar telah selaras dan sesuai dengan faktor yang ingin

diselidiki. Cara perhitungan uji coba validitas item yaitu dengan cara mengorelasikan skor

tiap item dengan skor total item. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan validitas

konstruk (construct validity) yaitu validitas yang mengacu pada konsistensi dari semua

komponen kerangka konsep. Untuk menguji tingkat validitas instrumen penelitiannya, maka

Page 12: Pengaruh Status Sosial Pendidikan Orang Tua Terhadap Tingkat Prestasi Akademik Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2010 Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung

digunakan rumus teknik Regresi liner sederhana. Bagian dari uji validitas yang dipakai dalam

penelitian ini adalah melalui analisis butir-butir, dimana untuk menguji setiap butir skor total

valid tidaknya suatu item dapat diketahui dengan membandingkan antara angka regresi linier

sederhana (r Hitung) pada level signifikansi 0,05 nilai kritisnya. Instrumen penelitian ini

dikatakan valid dimana nilai korelasinya lebih besar dari 0,3.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah menunjuk pada tingkat keterdalaman sesuatu. Data yang reliabel

adalah data yang dihasilkan dapat dipercaya dan diandalkan. Apabila datanya memang banar-

benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kali pun diambil, tetap akan sama.Uji

realibilitas adalah dengan menguji skor antar item dengan tingkat signifikansi 0,05 sehingga

apabila angka korelasi yang diperoleh lebih besar dari nilai kritis, berarti item tersebut

dikatakan reliabel. Teknik Korelasi Product Moment digunakan untuk menguji penelitian ini.

Dimana korelasi tunggal yang digunakan untuk mencari koefesiensi korelasi antara data

variabel dan data interval lainya.

6.        Jadwal Penelitian

No KegiatanMAY- JUNI

1-5 6-24 24-14 (JUNI) 14-23

1 Persiapan x x x x

2 Pengumpulan data x X x x

3 Penulisan laporan x x X x

4 Pengolahan x x x x x

Metode Penelitian

a.         Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan

benda-benda yang ada di sekitar kita (Sugiyono, 2009:80). Dalam penelitian ini yang menjadi

populasi adalah keseluruhan Mahasiswa Teknik Pertambangan Universitas Bangka Belitung

yang berjumlah

b.        Sampel

Page 13: Pengaruh Status Sosial Pendidikan Orang Tua Terhadap Tingkat Prestasi Akademik Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2010 Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut (Sugiyono, 2009:81). Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang

digunakan adalah Sampling Jenuh, karena masih memungkinkan untuk menarik semua

anggota populasi digunakan sebagai sampel. Jumlah keseluruhan sampel yakni 49 mahasiswa

yang terdiri dari 37 laki-laki dan 12 perempuan.

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan penelitan ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena data yang kami

ambil dalam bentuk angka akan diproses secara statistik (Arikunto, 2002:10). Dan

dideskripsikan secara deduksi yang berangkat dari teori-teori umum, lalu dengan observasi

untuk menguji validitas keberlakuan teori tersebut ditariklah kesimpulan. Kemudian di

jabarkan secara deskriptif, karena hasilnya akan kami arahkan untuk mendiskripsikan data

yang diperoleh dan untuk menjawab rumusan.

Sedangkan jenis penelitiannya berdasarkan tempat  adalah penelitian lapangan (field

research) dan studi pustaka. Studi pustaka digunakan untuk melakukan pengumpulan data

dari berbagai literatur yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam skripsi ini.

Penelitian lapangan (field research) digunakan pengumpulan data dari objek penelitian, baik

berupa data kuantitatif maupun data kualitatif yang diperlukan, dan jenis penelitian

berdasarkan tekniknya adalah Survey Research (Penelitian Survei), karena tidak melakukan

perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti.

2.        Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah

melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrument. Format yang

disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi.

Dari penelitian berpengalaman diperoleh suatu petunjuk bahwa mencatat data observasi

bukanlah sekedar mencatat, tetapi juga mengadakan pertimbangan kemudian mengadakan

penilaian ke dalam suatu skala bertingkat. Misalnya kita memperhatikan reaksi penonton

televisi, bukan hanya mencatat bagaimana reaksi itu, dan berapa kali muncul, tetapi juga

menilai reaksi tersebut sangat, kurang, atau tidak sesuai dengan yang kita kehendaki.

b. Dokumentasi

Metode dokumentasi dilakukan dengan cara mencari data tentang hal-hal atau

variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,

agenda dan sebagainya.

Page 14: Pengaruh Status Sosial Pendidikan Orang Tua Terhadap Tingkat Prestasi Akademik Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2010 Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung

Lexi J. Moleong mendefinisikan dokumen sebagai setiap bahan tertulis ataupun film, yang

tidak dipersiapkan karena adanya permintaan aseorang penyidik.(maleong,2007:216)

Menurut Guba dan Lincoln, (1981) Penggunaan metode dokumen dalam penelitian ini karena

alasan sebagai berikut. (maleong,2007:217)

1)      Merupakan sumber yang stabil, kaya, dan mendorong.

2)      Berguna sebagai bukti untuk suatu pengujian.

3)      Berguna dan sesuai dengan penelitian kualitatif karena sifatnya yang alamiah, sesuai

dengan konteks, lahir dan berada dalam konteks.

4)      Tidak reaktif sehingga tidak sukar ditemukan dengan teknik kajian isi.

5)      Dokumentasi harus dicari dan ditemukan.

6)     Hasil pengkajian isi akan membuka kesempatan untuk lebih memperluas tubuh

pengetahuan terhadap sesuatu yang diselidiki.

c. Angket

Metode angket merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara

sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh responden. Setelah diisi, angket dikirim

kembali atau dikembalikan kepeneliti.(Burhan,2006:123)

Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat langsung dan tertutup.

Artinya angket yang merupakan daftar pertyanyan diberikan langsung kepada mahasiswa

sebagai subyek penelitian, dan dakam mengisi angket, mehasiswa diharuskan memilih karena

jawaban telah disediakan.

a. Eksperimental

Suatu metode yang dipakai untuk mengetahui pengaruh dari suatu media, alat, atau kondisi, yang sengaja diadakan terhadap suatu gejala sosial berupa kegiatan dan tingkah laku seorang maupun kelompok individu. Eksistensi eksperimental adalah menguji pengaruh dari media alat atau suatu kondisi terhadap suatu gejala sosial. (Burhan,2005:146)Secara garis besar, pekerjaan analisis data meliputi tiga tahap utama:

1. Persiapan: mengecek nama, isian, dan macam data.2. Tabulasi : memberi skor, memberi kode, mengubah jenis data, dan coding dalam

coding form.3. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian:4. Penelitian deskriptif : presentase dan komparasi dengan criteria yang telah ditentukan5. Penelitian komparasi: dengan berbagai teknik korelasi sesuai dengan jenis data.6. Penelitian eksperimen: diuji hasilnya dengan t-test.

Hasil Penelitian

Deskripsi Data

Page 15: Pengaruh Status Sosial Pendidikan Orang Tua Terhadap Tingkat Prestasi Akademik Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2010 Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung

Salah satu tehnik dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket yang

disebarkan pada setiap responden berdasarkan sampel. Hasil angket dimasukan dalam

tabulasi yang merupakan proses mengubah data dan instrumen pengumpulan data ( angket)

menjadi tabel-tabel angka persentasi. Tabel-tabel dalam variabel X dan Y adalah sebagai

berikut

No res pondn

1 2 3 4 5 6 7 8Jumlah skor

(X)

1 1 1 - - 3 3 2 4 4 3 3 2 2 282 1 1 - - 3 3 3 4 3 4 3 3 3 313 1 1 - - 3 3 4 3 4 3 3 3 3 314 2 1 1 - 3 3 4 3 4 3 4 4 4 365 3 1 4 - 4 3 4 3 3 4 4 4 4 416 1 1 - 3 3 3 2 4 3 3 3 3 297 3 3 1 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 438 1 0 - - 3 3 4 3 3 3 2 3 2 279 2 1 1 - 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3510 1 1 - - 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2911 3 3 1 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4212 1 1 - - 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3113 1 1 - - 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3114 1 1 - - 3 3 4 3 3 4 4 2 3 3115 1 0 - - 3 3 3 2 4 3 2 3 2 2616 1 1 - - 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3017 3 1 4 - 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4118 2 1 1 - 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3719 1 1 - - 3 3 4 2 3 4 3 2 3 2920 1 1 - - 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3121 1 0 - - 3 3 3 2 4 3 2 3 2 2622 3 1 2 - 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3923 1 1 - - 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3224 1 0 - - 3 3 3 2 4 3 2 3 3 2725 2 1 1 - 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3626 1 1 - - 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3027 1 1 - - 3 3 4 2 3 4 3 3 3 30

Page 16: Pengaruh Status Sosial Pendidikan Orang Tua Terhadap Tingkat Prestasi Akademik Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2010 Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung

28 1 1 - - 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3129 3 1 2 - 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3930 1 1 - - 3 3 4 3 3 4 3 2 3

3031 1 1 - - 3 3 4 3 3 4 3 2 3

3032 1 0 - - 3 3 4 3 3 4 2 3 3

2933 1 1 - - 3 3 4 3 4 3 3 3 3

3134 1 0 - - 3 3 4 2 3 4 2 3 3

2835 2 1 1 - 4 3 4 3 3 4 4 4 4

3736 3 1 1 - 3 3 4 3 3 4 4 4 4

3737 1 1 - - 3 3 4 3 3 4 3 2 3

3038 1 1 - - 3 3 4 3 3 4 3 3 3

3139 1 1 - - 3 3 4 3 3 4 3 3 3

3140 1 0 - - 3 3 4 2 4 3 2 3 3

2841 1 0 - - 3 3 4 2 4 3 2 3 3

2842 2 1 1 - 3 3 4 3 3 4 4 4 4

3643 1 1 - - 3 3 4 2 3 4 3 3 3

3044 1 1 - - 3 3 4 2 3 4 3 3 3

3045 1 1 - - 3 3 4 3 3 4 3 2 3

3046 2 1 4 - 4 3 4 3 3 4 3 4 4

3947 1 1 - - 3 3 4 3 3 4 3 3 3

3148 1 1 - - 3 3 4 3 4 3 3 3 3

3149 2 1 - - 3 3 4 3 3 4 4 4 4 35

Page 17: Pengaruh Status Sosial Pendidikan Orang Tua Terhadap Tingkat Prestasi Akademik Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2010 Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung

No res pondn

1 2 3 4

Jumlah

skor (Y)

Jumlah

skor (X)

dan (Y)

1 2 0 0 0 2 302 2 0 0 0 2 333 3 3 2 3 10 414 3 3 0 0 6 425 3 3 2 2 9 506 3 0 0 0 3 327 2 3 0 0 5 488 2 0 0 0 2 299 3 3 0 0 6 4110 2 0 0 0 2 3111 3 3 2 2 10 5212 3 0 0 0 3 3413 2 0 0 0 2 3314 2 0 0 0 2 3315 1 0 0 0 1 2716 2 0 0 0 2 3217 3 0 0 0 3 4418 3 0 0 0 3 4019 2 0 0 0 2 3120 2 0 0 0 2 3321 2 0 0 0 2 2822 3 0 0 0 3 4223 2 0 0 0 2 3424 2 0 0 0 2 2925 3 0 0 0 3 3926 3 0 0 0 3 3327 3 0 0 0 3 3328 3 3 0 2 8 3929 3 0 0 0 3 4230 3 3 0 0 6

3631 1 0 0 0 1

3132 2 0 0 0 2

3133 2 0 0 0 2

3334 2 0 0 0 2

3035 3 3 2 0 8

4536 2 0 0 0 2

3937 2 0 0 0 2

3238 2 0 0 0 2

Page 18: Pengaruh Status Sosial Pendidikan Orang Tua Terhadap Tingkat Prestasi Akademik Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2010 Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung

Respon-respon yang telah 1iukur 1alam satu skala pada suatu kuisoner 1an instrumen

penelitian akan 1iturunkan ke1alam berbagai fungsi 1an sesua1ah itu akan 1ijajaki apakah

a1a hubungan 1iantara berbagai variabel. Untuk menganalisi 1ata 1alam penelitian kuantitaif

ini maka 1igunakan tekhnik 1alam menguji hipotesis baik itu mengenai hubungan, pengaruh

ataupun komparasional. Maka 1ari instrumen penelitian ini, 1i1apatlah 1ata 1an 1ibuat 1alam

bentuk tabel silang sebagai berikut 1an juga 1apat 1iteruskan 1alam analisis statistik

inferensia. Tabel silang ini 1i1aptkan 1ari tahapan tabel pengelompokan 1ata sebelumnya

sesuai 1engan instrumen penelitian.

Arikunto 1alam Maftukhah (2007), untuk mempermu1ah analisis 1ata 1ari angket

yang bertingkat maka perlu 1iketahui skor yang 1iperoleh respon1en 1ari hasil angket yang

1iisi. Untuk itu perlu 1itentukan kriteria penskoran sebagai berikut:

a) Untuk alternatif jawaban a 1iberi skor 4

b)   Untuk alternatif jawaban b 1iberi skor 3

c)   Untuk alternatif jawaban c 1iberi skor 2

d)   Untuk alternatif jawaban 1 1iberi skor 1

e)   Untuk alternatif jawaban 1 1iberi skor 0

Untuk menentukan kriteria penskoran a1anya hubungan antara status sosial ekonomi

orang tua terha1ap prestasi belajar siwa kelas XII IPS SMAN 1 Kelapa mahasiswa 1igunakan

perhitungan sebagai berikut:

a.         Persentase skor maksimal       =   ( 5 : 5 ) x 100%    =   100%

b.        Persentase skor minimal         =   ( 1 : 5 ) x 100%    =   20%

Persentase variabel sosial pendidikan orang tua

Persentase Kategori Jumlah

41-52 % Sosial Pendidikan Sangat Tinggi 8

31-40 % Sosial Pendidikan Tinggi 22

21-30 % Sosial Pendidikan Sedang 19

0-20% Sosial Pendidikan Rendah 0

Total 49

Page 19: Pengaruh Status Sosial Pendidikan Orang Tua Terhadap Tingkat Prestasi Akademik Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2010 Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung

Persentase Variabel Prestasi Belajar Siswa

Persentase Kategori Jumlah

0-3% Prestasi Sangat Rendah 37

4-7 % Prestasi Rendah 7

8-10 % Prestasi Sedang 5

11-16 % Prestasi Tinggi 0

Total 49

Tabel jumlah skor total kedua variabel

Persentase Kategori Jumlah

56-68 Sangat Berpengaruh 0

42-55 Berpengaruh 8

28-41 Cukup Berpengaruh 40

14-27 Rendah 1

0-13 Sangat rendah 0

Prestasi

sosial pnddkn

Sgt rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi

Total

Sgt tinggi 0 0 0 0 0 0

Tinggi 0 2 2 4 0 8

Sedang 18 2 14 3 3 40

Rendah 0 0 0 1 0 1

Sangat rendah 0 0 0 0 0 0

total 18 4 16 8 3 49

Page 20: Pengaruh Status Sosial Pendidikan Orang Tua Terhadap Tingkat Prestasi Akademik Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2010 Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung

Oprasional rumus dalam pengolahan data.

Dalam penelitian ini menggunakan uji statistik Chi Square dikarenakan peneliti ingin

mengetahui apakah kedua variabel dalam tabel silang tersebut saling bergantung atau

berpengaruh satu sama lain. Uji statistik Chi square digunakan apabila variabel penelitian

memiliki skala nominal atau ordinal.

Rumus uji statistik Chi Square: x2=∑❑(O−E ) 2

E

Dimana E¿ Total Baris× Total Kolomn

n= Total pengamatan

O= cell yang diamati

E= Jumlah Cell yang diharapkan

Jadi operasionalnya yaitu:

E1= 0 x18

49=3,36 E5=

8 ×449

=3,63 E9= 64 ×50

193=16,58

E2= 8 ×449

=3,63 E6= 8 ×449

=3,63 E10= 64 ×54

193=17,90

E3= 8 ×449

=3,63 E7= 8 ×449

=3,63 E11= 64 ×56

193=18,56

E4= 8 ×449

=3,63 E88 ×449

=3,63 E12= 64 ×33

193=10,94

E13=8 ×449

=3,63 E15=8 ×449

=3,63

E14=8 ×449

=3,63 E16=8 ×449

=3,63

Ha diterima dan H0 ditolak karena ada pengaruh

Populasi keseluruhan dari teknik tambang

Latar Belakang mengapa mengambil masalah

Sttus sosial sedang dan sangat tinggi sebagian besar

Page 21: Pengaruh Status Sosial Pendidikan Orang Tua Terhadap Tingkat Prestasi Akademik Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2010 Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung

Tingkat prestasi bisa dikatakan sangat rendah karena sangat minim dari prestasi

secara keseluruhan dalam akademis dan non akademis

Namun dari keseluruhan dari angkert yang tersebar,,, menunjukkkan bahwa merreka

yang memiliki ortu yang memiliki tinghkat pendidikan tergolong tinggi dalam

variabelnya dari diploma hingga sarjana jurusan eksakta memiliki prestasi yang lebih

baih dari yg lulusan smp/sma sederajat

Hipotesis

Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat dirumuskan hipotesis

c. Hipotesis alternatif (Ha) : “Adanya hubungan pengaruh status sosial pendidikan orang

tua terhadap tingkat prestasi akademik Mahasiswa Teknik Pertambangan angkatan

2009 Universitas Bangka Belitung”

d. Hipotesis nol (Ho) : “Tidak ada hubungan antara pengaruh status sosial pendidikan

orang tua terhadap tingkat prestasi akademik Mahasiswa Teknik Pertambangan

angkatan 2009 Universitas Bangka Belitung”.

Pendekatan penelitan ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena data yang kami

ambil dalam bentuk angka akan diproses secara statistik (Arikunto, 2002:10). Dan

dideskripsikan secara deduksi yang berangkat dari teori-teori umum, lalu dengan observasi

untuk menguji validitas keberlakuan teori tersebut ditariklah kesimpulan. Kemudian di

jabarkan secara deskriptif, karena hasilnya akan kami arahkan untuk mendiskripsikan data

yang diperoleh dan untuk menjawab rumusan.

Sedangkan jenis penelitiannya berdasarkan tempat  adalah penelitian lapangan (field

research) dan studi pustaka. Studi pustaka digunakan untuk melakukan pengumpulan data

dari berbagai literatur yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam skripsi ini.

Penelitian lapangan (field research) digunakan pengumpulan data dari objek penelitian, baik

berupa data kuantitatif maupun data kualitatif yang diperlukan, dan jenis penelitian

berdasarkan tekniknya adalah Survey Research (Penelitian Survei), karena tidak melakukan

perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti.

Page 22: Pengaruh Status Sosial Pendidikan Orang Tua Terhadap Tingkat Prestasi Akademik Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2010 Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas maka dapat disimpulkan rumusan

masalah sebagai berikut:

-Bagaimana gambaran tentang status sosial pendidikan orang tua mahasiswa Teknik

Pertambangan angkatan 2009 Universitas Bangka Belitung

-Bagaimanakah tingkat prestasi akademik mahasiswa Teknik Pertambangan angkatan

2009 Universitas Bangka Belitung.

-Seberapa besar pengaruh status sosial pendidikan orang tua terhadap tingkat prestasi

akademik mahasiswa Teknik Pertambangan angkatan 2009Universitas Bangka Belitung?

.        Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut (Sugiyono, 2009:81). Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang

digunakan adalah Sampling Jenuh, karena masih memungkinkan untuk menarik semua

anggota populasi digunakan sebagai sampel. Jumlah keseluruhan sampel yakni 49 mahasiswa

yang terdiri dari 37 laki-laki dan 12 perempuan.

Page 23: Pengaruh Status Sosial Pendidikan Orang Tua Terhadap Tingkat Prestasi Akademik Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2010 Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Henslin, James M. 2007. Sosiologi 1engan Pen1ekatan Membumi, jilid 1, e1isi 6. Jakarta: Penerbit

Erlangga.

Nasution, S. Prof, 1r. 2008. Meto1e Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.

Sai1 gatara, A.A, 1an 1zulkiah Sai1, Moh. 2007. Sosiologi Politik, Konsep 1an 1inamika

Perkembangan Kajian. Ban1ung: CV Pustaka Setia.

Soekanto, Soerjono. 2003. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafin1o Persa1a.

Sugiyono, Prof,. 1r. 2009. Meto1e Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, 1an R&1. Ban1ung: Penerbit

Alfabeta.

Undang-undang:

UU RI NO. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pen1i1ikan Nasional.

Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Republik In1onesia.

Internet:

Nasrun. 2000. Prestasi Belajar, (Online), (http://www.prestasi.com/belajarnews/0544/saq/html.,

1iakses pa1a tanggal 1 Juni 2012).

Qohar. 2000. Prestasi Belajar Aka1emik, (Online),

(http://www.prestasi+aka1emik-/belajarnews/235/saq/html., 1iakses pa1a tanggal 1 Juni

2012).

Sahputra, Naam. 2009. Hubungan Konsep 1iri 1engan Prestasi Aka1emik Mahasiswa S1

Keperawatan Smester III Kalas Ekstensi PSIK FK USU Me1an, skripsi, (Online),

Page 24: Pengaruh Status Sosial Pendidikan Orang Tua Terhadap Tingkat Prestasi Akademik Mahasiswa Sosiologi Angkatan 2010 Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung

(repository.usu.ac.i1/bitstream/123456789/14291/1/09E00579.p1f 1iakses pa1a tanggal 1

Juni 2012)

Setiawan. 2000. Meraih Nilai Aka1emik Maksimal, (Online),

http://www.pen1-tinggi.com/nilai098+aka1emik/html., 1iakses pa1a tanggal 1 Juni 2012).