pengaruh status sosial pendidikan orang tua terhadap tingkat prestasi akademik mahasiswa sosiologi...
TRANSCRIPT
Pengaruh Status Sosial Pendidikan Orang Tua Terhadap Tingkat Prestasi Akademik Mahasiswa Jurusan Pertambangan
Fakultas Teknik Angkatan 2009 Universitas Bangka Belitung
I. Latar Belakang
Memasuki era globalisasi dan modernisasi dewasa ini, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan pesat. Tuntutan masyarakat semakin
kompleks dan persaingan sangat ketat. Hal ini harus didukung dengan Sumber Daya Manusia
(SDM) yang berkualitas. Untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dilakukan
melalui jalur pendidikan. Pendidikan merupakan faktor pendukung utama terbentuknya
manusia yang produktif dan kreatif guna terciptanya masyarakat yang sejahtera dan makmur
serta memajukan bangsa dan negara. Dalam arti luasnya, pendidikan mengandung pengertian
mendidik, membimbing, mengajar, dan melatih setiap individu.
Tujuan pendidikan nasional berdasarkan UU RI NO. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, sebagai berikut: Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan pendidikan yang hendak dicapai pemerintah
Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu, pemerintah sejak orde
baru telah mengadakan perluasan kesempatan memperoleh pendidikan bagi seluruh Rakyat
Indonesia. Hal ini sesuai dengan bunyi pasal 31 ayat 1 UUD 1945, yang menyatakan bahwa:
“Tiap-tiap warga Negara berhak mendapat pengajaran”.
Penyelenggaraan pendidikan melalui dua jalur yaitu jalur pendidikan formal dan jalur
pendidikan nonformal. Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di
sekolah dan perguruan tinggi dengan proses pengajaran yang berjenjang dan
berkesinambungan. Sedang pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan yang
diselenggarakan di luar sekolah dan perguruan tinggi tanpa proses pengajaran yang
berjenjang dan berkesinambungan. Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang berada di
luar pendidikan formal. Dalam keluarga diselenggarakan pendidikan keluarga dengan
pemberikan pendidikan, pengajaran, dan bimbingan mengenai agama, moral, etika, budaya,
dan keterampilan. Sehingga keluarga mempunyai peranan yang sangat penting dalam
mendukung pendidikan. Dengan demikian, latar belakang keluarga harus diperhatikan guna
tercapainya pendidikan yang maksimal.
Orang tua, masyarakat, dan pemerintah adalah tiga unsur yang bertanggung jawab
dalam mencapai keberhasilan pendidikan. Masyarakat dan pemerintah bertugas menyiapkan
sarana dan prasarana diselenggarakannya proses pendidikan, seperti kampus, dosen,
pengawai yang mengurusi administrasi kampus dalam suatu perguruan tinggi. Bahar dalam
Maftukhah (2007), menyatakan bahwa: pada umumnya anak yang berasal dari keluarga
berpendidikan lebih banyak mendapatkan pengarahan dan bimbingan yang baik dari orang
tua mereka. Keluarga mempunyai pengaruh terhadap proses perkembangan anak karena
keluarga adalah lembaga sosial pertama dalam hidup manusia. Dalam keluarga, orang tua
memiliki tugas dan kewajiban dalam memenuhi seluruh kebutuhan pendidikan anak,
terutama dalam hal finansial. Dikatakan bahwa orang tua yang berstatus
sosial pendidikan tinggi, tidaklah banyak mengalami kesulitan dalam
proses pendidikan anaknya. Sebaliknya, bagi orang tua yang berstatus
sosial yang rendah akan lebih sulit dalam prosesnya, namun dalam
sisi afektif sebuah keluarga masih bisa untuk diberdayakan.
II. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas maka dapat disimpulkan rumusan
masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana gambaran tentang status sosial pendidikan orang tua mahasiswa Teknik
Pertambangan angkatan 2009 Universitas Bangka Belitung
b. Bagaimanakah tingkat prestasi akademik mahasiswa Teknik Pertambangan angkatan 2009
Universitas Bangka Belitung.
c. Seberapa besar pengaruh status sosial pendidikan orang tua terhadap tingkat prestasi
akademik mahasiswa Teknik Pertambangan angkatan 2009Universitas Bangka Belitung?
III. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui gambaran tentang status sosial pendidikan orang tua mahasiswa Teknik
Pertambangan angkatan 2009 Universitas Bangka Belitung.
b. Untuk mengetahui tingkat prestasi akademik mahasiswa Teknik Pertambangan angkatan
2009 Universitas Bangka Belitung.
c. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh status sosial pendidikan orang tua terhadap
tingkat prestasi akademik mahasiswa Teknik Pertambangan angkatan 2009 Universitas
Bangka Belitung.
IV. Manfaat Penelitian
a. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kondisi dan pengaruh status sosial
pendidikan orang tua mahasiswa Teknik Pertambangan angkatan 2009 Universitas Bangka
Belitung
b. Secara Praktis
Sebagai bahan acuan bagi mahasiswa yang berminat mengadakan penelitian lebih lanjut
dan sebagai data dasar bagi perkembangan sistem pendidikan guna terciptanya sumber
daya manusia yang berkualitas.
V. Tinjauan Pustaka, Kerangka Pikir, dan Hipotesis
1. Teori Stratifikasi
Dalam masyarakat terdapat sistem lapisan kelompok-kelompok yang dalam sosiologi
dikenal dengan istillah stratifikasi sosial (social stratification). Pitirim A. Sorokin dalam
Soekanto (2003:228) menyatakan bahwa social stratification adalah pembedaan penduduk
atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hirarkis).
Menurut Said Gatara dan Dzulkiah Said (2007:49), stratifikasi sosial adalah struktur
sosial yang memiliki lapisan-lapisan dalam suatu masyarakat.
Selanjutnya menurut Henslin (2007:178), stratifikasi sosial (social stratification)
merupakan suatu sistem di mana kelompok manusia terbagi dalam lapisan-lapisan sesuai
dengan kekuasaan, kepemilikan, dan prestise relatif mereka. Penting untuk dipahami bahwa
stratifikasi sosial tidak merujuk pada individu. Stratifikasi sosial merupakan cara untuk
menggolongkan sejumlah besar kelompok manusia ke dalam suatu hirarki sesuai dengan
hak-hak istimewa relatif mereka.
Adanya sistem lapisan masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya dalam proses
pertumbuhan masyarakat itu. Tetapi ada pula yang dengan sengaja disusun untuk mengejar
suatu tujuan bersama. Yang bisa menjadi alasan terbentuknya lapisan masyarakat yang terjadi
dengan sendirinya adalah kepandaian, tingkat umur (yang senior), sifat keaslian keanggotaan
kerabat seorang kepala masyarakat, mungkin juga harta dalam batas-batas tertentu. Alasan-
alasan yang dipakai berlainan bagi tiap-tiap masyarakat.
Di dalam uraian tentang teori lapisan senantiasa dijumpai istilah kelas (social class).
Seperti yang sering terjadi dengan beberapa istilah lain dalam sosiologi, maka istilah kelas,
juga tidak selalu mempunyai arti yang sama. Walaupun pada hakikatnya mewujudkan sistem
kedudukan-kedudukan yang pokok dalam masyarakat. Penjumlahan kelas-kelas dalam
masyarakat disebut class-system artinya, semua orang dan keluarga yang sadar akan
kedudukan mereka itu diketahui dan diakui oleh masyarakat umum. Dengan demikian, maka
pengertian kelas adalah paralel dengan pengertian lapisan tanpa membedakan apakah dasar
lapisan itu faktor uang, tanah, kekuasaan atau dasar lainnya
Dalam Soekanto (2003:235) Max Weber mengadakan pembedaan antara dasar
pendidikan dengan dasar kedudukan sosial akan tetapi tetap mempergunakan istilah kelas
bagi semua lapisan. Adanya kelas yang bersifat pendidikans dibaginya lagi ke dalam sub
kelas yang bergerak dalam bidang pendidikan dengan menggunakan kecakapannya.
Disamping itu, Max Weber masih menyebutkan adanya golongan yang mendapat kehormatan
khusus dari masyarakat dan dinamakannya stand.
Soekanto (2003:237-238) membagi empat dasar lapisan masyarakat:
a. Ukuran kekayaan. Barangsiap yang memiliki kekayaan paling banyak, termasuk dalam
lapisan teratas. Kekayaan tersebut, misalnya, dapat dilihat pada bentuk rumah yang
bersangkutan, mobil pribadinya, cara-caranya mempergunakan pakaian serta bahan pakaian
yang dipakainya, kebiasaan untuk berbelanja barang-barang mahal dan seterusnya.
b. Ukuran kekuasaan. Barangsiapa yang memiliki kekuasaan atau yang mempunyai wewenang
terbesar, menempati lapisan atasan.
c. Ukuran kehormatan. Ukuran kehormatan tersebut mungkin terlepas dari ukuran-ukuran
kekayaan dan/ atau kekuasaan. Orang yang paling disegani dan dihormati, mendapat tempat
yang teratas. Ukuran semacam ini, banyak dijumpai pada masyarakat-masyarakat tradisional.
Biasanya mereka adalah golongan tua atau mereka yang pernah berjasa.
d. Ukuran ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan sebagai ukuran, dipakai oleh masyarakat yang
menghargai ilmu pengetahuan. Akan tetapi ukuran tersebut kadang-kadang menyebabkan
terjadinya akibat-akibat yang negatif. Karena ternyata bahwa bukan mutu ilmu pengetahuan
yang dijadikan ukuran, akan tetapi gelar kesarjanaannya. Sudah tentu hal yang demikian
memacu segala macam usaha untuk mendapat gelar, walau tidak halal.
2. Teori Kecerdasan
Ada tujuh kecerdasan yang digagas oleh Howard Garner yang biasa disebut Multiple
Intelligences. Ketujuh kecerdasan itu adalah: kecerdasan linguistik, matematis-logis, spasial,
kinestetis-jasmani, musikal, interpersonal, dan intrapersonal.
Setiap anak bisa memiliki satu atau beberapa kecerdasan yang menonjol dan beberapa
kecerdasan lain yang normal atau bahkan rendah. Berikut penjelasan untuk setiap kecerdasan:
a. Kecerdasan linguistik. Kemampuan menggunakan kata secara efektif baik secara lisan
maupun tulisan. Kecerdasan ini meliputi kemampuan memanipulasi tata bahasa atau struktur
bahasa, fonologi (bunyi bahasa), semantik (makna bahasa), dimensi paragmatik (penggunaan
praktis bahasa). Penggunaan bahasa mencakup aspek retorika (penggunaan bahasa untuk
mempengaruhi orang lain untuk melakukan tindakan tertentu), mnemonik (penggunaan
bahasa untuk mengingat informasi), eksplanasi (pengunaan bahasa untuk member informasi),
dan meta bahasa (penggunaan bahasa untuk membahas bahasa itu sendiri). Kecerdasan ini
biasanya dimiliki oleh pendogeng, orator, politisi, pembawa acara, pembicara publik,
pemceramah, sastrawan, dan sebagainya.
b. Kecerdasan matematis-logis. Kemampuan menggunakan angka dengan baik dan
melakukan penalaran yang benar. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap pola dan
hubungan logis, pernyataan dan dalil (jika-maka sebab akibat), fungsi logis dan abstraksi-
abstraksi lain. Proses yang digunakan dalam kecerdasan matematis antara lain: kategorisasi,
klasifikasi, pengambilan kesimpulan, generalisasi, penghitungan, dan pengujian hipotesis.
Kecerdasan ini biasanya dimiliki oleh ahli matematika, insinyur, pekerja keuangan, ahli
statistik, ilmuawan, perencana, dan sebagainya.
c. Kecerdasan spasial. Kemampuan mempersepsi dunia spasial-visual secara akurat dan
mentransformasikan persepsi dunia spasial-visual tersebut. Kecerdasan ini meliputi kepekaan
terhadap warna, garis, bentuk, ruang, dan hubungan antar unsur-unsur tersebut. Kecerdasan
ini meliputi kemampuan membayangkan, mempresentasikan ide secara visual atau spasial,
dan mengorientasikan diri secara tepat dalam matrx spasial. Kecerdasan ini biasanya dimiliki
oleh arsitek, dekorator, seniman, desainer, fotografer, sutradara film, dan sebagainya.
d. Kecerdasan kinestetis-jasmani. Keahlian menggunakan seluruh tubuh untuk
mengekspresikan ide dan perasaan dan mengunakan tangan untuk menciptakan atau
mengubah sesuatu. Kecerdasan ini meliputi kemampuan-kemampuan fisik yang spesifik,
seperti koordinasi keseimbangan, keterampilan, kekuatan, kelenturan, dan kecepatan maupun
kemampuan menerima rangsangan dan hal-hal yang berkaitan dengan sentuhan. Kecerdasan
ini biasa dimiliki oleh pengrajin, mekanik, dokter bedah, at let, aktor, penari, dan sebagainya.
e. Kecerdasan musikal. Kemampuan menangani bentuk-bentuk musikal, dengan cara
mempersepsi, membedakan, mengubah, dan mengekspresikan. Kecerdasan ini meliputi
kepekaan pada irama, pola titik nada atau melodi, dan warna nada atau warna suara suatu
lagu. Kecerdasan ini biasanya dimiliki oleh para musisi dan penyanyi.
f. Kecerdasan interpersonal. Kemampuan mempersepsi dan membedakan suasana hati,
maksud, motivasi, serta perasaan orang lain. Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada
eksperesi wajah, suara, gerak-isyarat; kemampuan untuk membedakan berbagai macam tanda
interpersonal; kemampuan menanggapi secara efektif tanda tersebut dengan tindakan
pragmatis tertentu. Kecerdasan ini biasanya dimiliki oleh: politisi, pekerja sosial, psikolog,
pewawancara dan sebagainya.
g. Kecerdasan intrapersonal. Kemampuan memahami diri sendiri dan bertindak berdasarkan
pemahaman tersebut. Kecerdasan ini meliputi kemampuan memahami diri yang akurat
(kekuatan dan keterbatasan diri); kesadaran akan suasana hati, maksud motivasi,
temperamen, dan keinginan, serta kemampuan berdisiplin diri, memahami dan menghargai
diri. Kecerdasan ini biasanya dimiliki oleh penulis, spritualis, psikolog, ilmuwan, dan
sebagainya.
3. Prestasi Akademik
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara
individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan tanpa suatu usaha yang
baik berupa pengetahuan maupun berupa keterampilan. Prestasi menyatakan hasil yang telah
diicapai, dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya, dengan hasil yang menyenangkan hati
diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Menyatakan bahwa prestasi akademik merupakan
perubahan dalam hal kecakapan tingkah laku, ataupun kemampuan yang dapat bertambah
selama beberapa waktu dan tidak disebabkan proses pertumbuhan, tetapi adanya situasi
belajar. Perwujudan bentuk hasil proses belajar tersebut dapat berupa pemecahan lisan
maupun tulisan, dan keterampilan serta pemecahan masalah langsung dapat diukur atau
dinilai dengan menggunakan tes yang standar.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi akademik, empat faktor yang
mempengaruhi prestasi akademik antara lain :
a. Pengaruh keluarga dan kebudayaan
Besarnya kebebasan yang diberikan orang tua kepada anaknya, jenis pekerjaan orang tua
dan jumlah serta urutan anak dalam keluarga memiliki pengaruh yang sangat besar dalam
perkembangan prestasi. Produk-produk kebudayaan pada suatu daerah seperti cerita rakyat,
sering mengandung tema prestasi yang bisa meningkatkan semangat.
b. Peranan konsep diri
Konsep diri merupakan bagaimana individu berfikir tentang dirinya sendiri. Apabila
individu percaya bahwa dirinya mampu untuk melakukan sesuatu, maka individu akan
termotivasi untuk melakukan hal tersebut sehingga berpengaruh dalam tingkah lakunya.
c. Pengaruh dari peran jenis kelamin
Prestasi akademik yang tinggi biasanya diidentikkan dengan makulinitas, sehingga
banyak wanita yang belajar tidak maksimal khususnya jika wanita tersebut berada diantara
pria. Pada wanita terdapat kecenderungan takut akan kesuksesan, yang artinya pada wanita
terdapat kekhawatiran pada dirinya akan ditolak oleh masyarakat apabila dirinya memperoleh
kesuksesan, namun sampai saat ini konsep tersebut masih diperdebatkan.
d. Pengakuan dan prestasi
Individu akan berusaha bekerja keras jika dirinya merasa diperdulikan oleh orang lain.
Dimana prestasi sangat dipengaruhi oleh peran orang tua, keluarga, dan dukungan lingkungan
tenpat dimana individu berada. Individu yang diberi dorongan untuk berprestasi akan lebih
realistis dalam mencapai tujuannya.
e. Konsep diri
Pikiran atau persepsi individu tentang dirinya sendiri, merupakan faktor yang penting
mempengaruhi prestasi dan tingkah laku individu.
f. Locus of Control
Dimana individu merasa melihat hubungan antara tingkah laku dan akibatnya, apakah
dapat menerima tanggung jawab atau tidak atas tindakannya. Locus of control mempunyai
dua dimensi, yakni dimensi eksternal dan dimensi internal. Dimensi eksternal akan
menganggap bahwa tanggung jawab segala perbuatan berada di luar diri pelaku. Sedangkan
dimensi internal melihat bahwa tanggung jawab sebagai perbuatan berada pada diri si pelaku.
Individu yang memiliki locus of control eksternal memiliki kegelisahan, kecurigaan, dan rasa
permusuhan. Sedangkan individu yang memiliki locus of control internal suka bekerja sendiri
dan efektif.
g. Kecemasan yang dialami
Kecemasan merupakan gambaran emosional yang dikaitkan dengan ketakutan. Dimana
dalam proses belajar mengajar, individu memiliki derajat dan jenis kegelisahan yang berbeda.
h. Motivasi belajar
Jika motivasi individu untuk berhasil lebih kuat daripada motivasi untuk tidak gagal,
maka individu akan segera merinci kesulitan-kesulitan yang dihadapinya. Sebaliknya, jika
motivasi individu untuk tidak gagal lebih kuat, individu akan mencari soal yang lebih mudah
atau lebih sukar.
Setiap individu yang telah terpenuhi kebutuhan pokoknya pastilah sedikit banyak
memiliki keinginan berprestasi. Namun yang membedakan antara individu yang memiliki
keinginan berprestasi tinggi dan rendah adalah keinginan dirinnya untuk dapat menyelesaikan
sesuatu dengan baik.
Ciri individu yang memiliki keinginan berprestasi tinggi adalah, berprestasi dihubungkan
dengan seperangkat standar. Seperangkat standar tersebut dihubungkan dengan prestasi orang
lain, prestasi diri sendiri yang lampau, serta tugas yang harus dilakukan. Memiliki tanggung
jawab pribadi terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Adanya kebutuhan untuk
mendapatkan umpan balik atas pekerjaan yang dilakukan sehingga dapat diketahui dengan
cepat hasil yang diperoleh dari kegiatannya, lebih baik atau lebih buruk. Menghindari tugas-
tugas yang sulit atau terlalu mudah, akan tetapi memilih tugas yang tingkat kesulitannya
sedang. Inovatif, yaitu dalam melakukan proses pekerjaan dilakukan dengan cara yang
berbeda, efisien dan lebih baik dari yang sebelumnya. Hal ini dilakukan agar individu
mendapatkan cara yang lebih baik dan menguntungkan dalam pencapaian tujuan. Tidak
menyukai keberhasilan yang bersifat kebetulan atau karena tindakan orang lain, dan ingin
merasakan kesuksesan atau kegagalan disebabkan oleh tindakan individu itu sendiri.
Dengan demikian, individu yang memiliki keinginan untuk berprestasi tinggi adalah
individu yang memiliki standar berprestasi, memiliki tanggung jawab pribadi atas apa yang
dilakukannya, individu lebih suka bekerja pada situasi dimana dirinya mendapat umpan balik
sehingga dapat diketahui seberapa baik tugas yang telah dilakukannya, individu tidak
menyukai keberhasilan yang bersifat kebetulan atau karena tindakan orang lain, individu
lebih suka bekerja pada tugas yang tingkat kesulitannya menengah dan realistis dalam
pencapaian tujuannya, individu bersifat inovatif dimana dalam melakukan tugas selalu
dengan cara yang berbeda, efisien, dan lebih baik dari yang sebelumnya. Dengan demikian,
individu merasa lebih dapat menerima kegagalannya atas apa yang dilakukannya.
VI. Kerangka Pikir
Secara teoritis dikatakan bahwa ada pengaruh antara status sosial pendidikan orang tua
terhadap tingkat prestasi akademik mahasiswa. Secara sederhana dapat terlihat bahwa
keluarga yang memiliki status sosial pendidikan yang tinggi akan mudah memenuhi segala
kebutuhan secara akademis, termasuk dalam kemudahan dan keefektifan akses-akses yang
berhubungan dengan pendidikan. Sebaliknya, keluarga yang memiliki status sosial
pendidikan rendah akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan akademis yang
akanmnenyebabkan lemahnya kesadaran dan akhirnya mengurangi semangat untuk kuliah,
Dalam penelitian ini diidentifikasikan pengaruh antara status sosial pendidikan orang
tua terhadap tingkat prestasi akademik mahasiswa Pertambangan angkatan 2009 Fakultas
Teknik Universitas Bangka Belitung, sebagaimana tergambar dalam skema di bawah ini:
Hipotesis
Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat dirumuskan hipotesis
a. Hipotesis alternatif (Ha) : “Adanya hubungan pengaruh status sosial pendidikan orang
tua terhadap tingkat prestasi akademik Mahasiswa Teknik Pertambangan angkatan
2009 Universitas Bangka Belitung”
b. Hipotesis nol (Ho) : “Tidak ada hubungan antara pengaruh status sosial pendidikan
orang tua terhadap tingkat prestasi akademik Mahasiswa Teknik Pertambangan
angkatan 2009 Universitas Bangka Belitung”.
VII. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam
maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian
(Sugiyono, 2009:202).
Dalam penelitian ini ada dua instrumen yang digunakan yaitu:
a. Instrumen yang digunakan untuk mengukur status sosial pendidikan orang tua mahasiswa.
b. Instrumen yang digunakan untuk mengukur prestasi akademik mahasiswa.
STATUS SOSIAL PENDIDIKANORANG TUA
Prestasi Kakademik Mahasiswa
Skema Kerangka Pikir
Variabel Penelitian
Hatch dan Farhady (1981) dalam Sugiyono (2009:38) mendefinisikan variabel sebagai
atribut seseorang, atau subjek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain
atau satu objek dengan objek yang lain.
Dalam penelitian ini terdapat 2 (dua) variabel yaitu:
a.Variabel Independen (X)
Dalam penelitian ini variabel independen (variabel bebas) adalah kondisi status sosial
pendidikan orang tua mahasiswa yaitu:
1) Tingkat pendidikan Orang Tua
2) Tingkat Kedekatan dengan Orang Tua
3) Tingkat Ketergantungan dengan Orang Tua
b. Variabel Dependen (Y)
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen (variabel terikat) adalah prestasi
akademik mahasiswa yaitu :
1) Nilai Indeks Prestasi Akademik (IPK) Mahasiswa
2) Tingkat Keaktifan Mahasiswa dalam Organisasi Intra dan Ekstra Kampus
3) Prestasi dalam partisipasi Olimpiade akademis dan non akademis
8. Teknik Analisis Data
A. Pengukuran
Suatu alat ukur dapat dinyatakan sebagai alat ukur yang baik dan mampu memberikan
informasi yang jelas dan akurat apabila telah memenuhi beberapa kriteria yang telah
ditentukan oleh para ahli psikometri, yaitu kriteria valid dan reliabel. Oleh karena itu agar
kesimpulan tidak keliru dan tidak memberikan gambaran yang jauh berbeda dari keadaan
yang sebenarnya diperlukan uji validitas dan reliabilitas dari alat ukur yang digunakan dalam
penelitian.
Untuk mengetahui dan mengukur variabel X, penulis menggunakan kuisoner yang
disebarkan kepada mahasiswa Teknik Pertambangan angkatan 2009 Universitas Bangka
Belitung. Kepada mahasiswa yang diberikan alternatif jawaban a,b,c,d, dan e. Untuk
mengetahui tujuan penelitian menggunakan ketentuan sebagai berikut:
Tingkat Pendidikan Sosial orang tua.
No Nilai Tingkat Pendidikan Sosial
1. 31-40 Tingkat Pendidikan Sosial sangat
tinggi
2. 21-30 Tingkat Pendidikan Sosial Tinggi
3. 11-20 Tingkat Pendidikan Sosial sedang
4. 0-10 Tingkat Pendidikan Sosial Rendah
Sedangkan Prestasi belajar adalah hasil prestasi berupa akademis dan non akademis
mahasiswa yang telah dimuat dalam bentuk kriteria tingkatan prestasi hasil belajar. Maka
untuk mengukur variabel Y maka dapat ditentukan kriteria sebagai berikut.
Tabel 3.
Prestasi Belajar Mahasiswa.
NO Nilai Tingkatan Prestasi Belajar
1. 31-40 Sangat Berprestasi Tinggi
2. 21-30 Berprestasi
3. 11-20 Cukup berprestasi
4. 0-10 Tidak Berprestasi
1. Uji Validitas
Validitas lebih berupa derajat kedekatan kepada kebenaran dan bukan masalah sama
sekali banar atau sekali salah. Validitas adalah suatu proses yang tak perah berakhir. Suatu
cara pengukuran yang telah lama sekali diyakini akan validitasnya, suatu ketika ditemukan
bukti-bukti baru aka kesalahan atau kekurangannya, sehingga dilakukan penyempurnaan atau
peurbahan prosedur dan alat ukur tersebut.(Ghony dan Fauzan,2009:195)
Uji validitas item yaitu pengujian terhadap kualitas item-itemnya yang bertujuan
untuk memilih item-item yang benar-benar telah selaras dan sesuai dengan faktor yang ingin
diselidiki. Cara perhitungan uji coba validitas item yaitu dengan cara mengorelasikan skor
tiap item dengan skor total item. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan validitas
konstruk (construct validity) yaitu validitas yang mengacu pada konsistensi dari semua
komponen kerangka konsep. Untuk menguji tingkat validitas instrumen penelitiannya, maka
digunakan rumus teknik Regresi liner sederhana. Bagian dari uji validitas yang dipakai dalam
penelitian ini adalah melalui analisis butir-butir, dimana untuk menguji setiap butir skor total
valid tidaknya suatu item dapat diketahui dengan membandingkan antara angka regresi linier
sederhana (r Hitung) pada level signifikansi 0,05 nilai kritisnya. Instrumen penelitian ini
dikatakan valid dimana nilai korelasinya lebih besar dari 0,3.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah menunjuk pada tingkat keterdalaman sesuatu. Data yang reliabel
adalah data yang dihasilkan dapat dipercaya dan diandalkan. Apabila datanya memang banar-
benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kali pun diambil, tetap akan sama.Uji
realibilitas adalah dengan menguji skor antar item dengan tingkat signifikansi 0,05 sehingga
apabila angka korelasi yang diperoleh lebih besar dari nilai kritis, berarti item tersebut
dikatakan reliabel. Teknik Korelasi Product Moment digunakan untuk menguji penelitian ini.
Dimana korelasi tunggal yang digunakan untuk mencari koefesiensi korelasi antara data
variabel dan data interval lainya.
6. Jadwal Penelitian
No KegiatanMAY- JUNI
1-5 6-24 24-14 (JUNI) 14-23
1 Persiapan x x x x
2 Pengumpulan data x X x x
3 Penulisan laporan x x X x
4 Pengolahan x x x x x
Metode Penelitian
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan
benda-benda yang ada di sekitar kita (Sugiyono, 2009:80). Dalam penelitian ini yang menjadi
populasi adalah keseluruhan Mahasiswa Teknik Pertambangan Universitas Bangka Belitung
yang berjumlah
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2009:81). Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah Sampling Jenuh, karena masih memungkinkan untuk menarik semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel. Jumlah keseluruhan sampel yakni 49 mahasiswa
yang terdiri dari 37 laki-laki dan 12 perempuan.
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan penelitan ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena data yang kami
ambil dalam bentuk angka akan diproses secara statistik (Arikunto, 2002:10). Dan
dideskripsikan secara deduksi yang berangkat dari teori-teori umum, lalu dengan observasi
untuk menguji validitas keberlakuan teori tersebut ditariklah kesimpulan. Kemudian di
jabarkan secara deskriptif, karena hasilnya akan kami arahkan untuk mendiskripsikan data
yang diperoleh dan untuk menjawab rumusan.
Sedangkan jenis penelitiannya berdasarkan tempat adalah penelitian lapangan (field
research) dan studi pustaka. Studi pustaka digunakan untuk melakukan pengumpulan data
dari berbagai literatur yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam skripsi ini.
Penelitian lapangan (field research) digunakan pengumpulan data dari objek penelitian, baik
berupa data kuantitatif maupun data kualitatif yang diperlukan, dan jenis penelitian
berdasarkan tekniknya adalah Survey Research (Penelitian Survei), karena tidak melakukan
perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti.
2. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah
melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrument. Format yang
disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi.
Dari penelitian berpengalaman diperoleh suatu petunjuk bahwa mencatat data observasi
bukanlah sekedar mencatat, tetapi juga mengadakan pertimbangan kemudian mengadakan
penilaian ke dalam suatu skala bertingkat. Misalnya kita memperhatikan reaksi penonton
televisi, bukan hanya mencatat bagaimana reaksi itu, dan berapa kali muncul, tetapi juga
menilai reaksi tersebut sangat, kurang, atau tidak sesuai dengan yang kita kehendaki.
b. Dokumentasi
Metode dokumentasi dilakukan dengan cara mencari data tentang hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat,
agenda dan sebagainya.
Lexi J. Moleong mendefinisikan dokumen sebagai setiap bahan tertulis ataupun film, yang
tidak dipersiapkan karena adanya permintaan aseorang penyidik.(maleong,2007:216)
Menurut Guba dan Lincoln, (1981) Penggunaan metode dokumen dalam penelitian ini karena
alasan sebagai berikut. (maleong,2007:217)
1) Merupakan sumber yang stabil, kaya, dan mendorong.
2) Berguna sebagai bukti untuk suatu pengujian.
3) Berguna dan sesuai dengan penelitian kualitatif karena sifatnya yang alamiah, sesuai
dengan konteks, lahir dan berada dalam konteks.
4) Tidak reaktif sehingga tidak sukar ditemukan dengan teknik kajian isi.
5) Dokumentasi harus dicari dan ditemukan.
6) Hasil pengkajian isi akan membuka kesempatan untuk lebih memperluas tubuh
pengetahuan terhadap sesuatu yang diselidiki.
c. Angket
Metode angket merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara
sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh responden. Setelah diisi, angket dikirim
kembali atau dikembalikan kepeneliti.(Burhan,2006:123)
Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat langsung dan tertutup.
Artinya angket yang merupakan daftar pertyanyan diberikan langsung kepada mahasiswa
sebagai subyek penelitian, dan dakam mengisi angket, mehasiswa diharuskan memilih karena
jawaban telah disediakan.
a. Eksperimental
Suatu metode yang dipakai untuk mengetahui pengaruh dari suatu media, alat, atau kondisi, yang sengaja diadakan terhadap suatu gejala sosial berupa kegiatan dan tingkah laku seorang maupun kelompok individu. Eksistensi eksperimental adalah menguji pengaruh dari media alat atau suatu kondisi terhadap suatu gejala sosial. (Burhan,2005:146)Secara garis besar, pekerjaan analisis data meliputi tiga tahap utama:
1. Persiapan: mengecek nama, isian, dan macam data.2. Tabulasi : memberi skor, memberi kode, mengubah jenis data, dan coding dalam
coding form.3. Penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian:4. Penelitian deskriptif : presentase dan komparasi dengan criteria yang telah ditentukan5. Penelitian komparasi: dengan berbagai teknik korelasi sesuai dengan jenis data.6. Penelitian eksperimen: diuji hasilnya dengan t-test.
Hasil Penelitian
Deskripsi Data
Salah satu tehnik dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket yang
disebarkan pada setiap responden berdasarkan sampel. Hasil angket dimasukan dalam
tabulasi yang merupakan proses mengubah data dan instrumen pengumpulan data ( angket)
menjadi tabel-tabel angka persentasi. Tabel-tabel dalam variabel X dan Y adalah sebagai
berikut
No res pondn
1 2 3 4 5 6 7 8Jumlah skor
(X)
1 1 1 - - 3 3 2 4 4 3 3 2 2 282 1 1 - - 3 3 3 4 3 4 3 3 3 313 1 1 - - 3 3 4 3 4 3 3 3 3 314 2 1 1 - 3 3 4 3 4 3 4 4 4 365 3 1 4 - 4 3 4 3 3 4 4 4 4 416 1 1 - 3 3 3 2 4 3 3 3 3 297 3 3 1 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 438 1 0 - - 3 3 4 3 3 3 2 3 2 279 2 1 1 - 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3510 1 1 - - 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2911 3 3 1 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4212 1 1 - - 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3113 1 1 - - 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3114 1 1 - - 3 3 4 3 3 4 4 2 3 3115 1 0 - - 3 3 3 2 4 3 2 3 2 2616 1 1 - - 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3017 3 1 4 - 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4118 2 1 1 - 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3719 1 1 - - 3 3 4 2 3 4 3 2 3 2920 1 1 - - 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3121 1 0 - - 3 3 3 2 4 3 2 3 2 2622 3 1 2 - 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3923 1 1 - - 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3224 1 0 - - 3 3 3 2 4 3 2 3 3 2725 2 1 1 - 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3626 1 1 - - 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3027 1 1 - - 3 3 4 2 3 4 3 3 3 30
28 1 1 - - 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3129 3 1 2 - 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3930 1 1 - - 3 3 4 3 3 4 3 2 3
3031 1 1 - - 3 3 4 3 3 4 3 2 3
3032 1 0 - - 3 3 4 3 3 4 2 3 3
2933 1 1 - - 3 3 4 3 4 3 3 3 3
3134 1 0 - - 3 3 4 2 3 4 2 3 3
2835 2 1 1 - 4 3 4 3 3 4 4 4 4
3736 3 1 1 - 3 3 4 3 3 4 4 4 4
3737 1 1 - - 3 3 4 3 3 4 3 2 3
3038 1 1 - - 3 3 4 3 3 4 3 3 3
3139 1 1 - - 3 3 4 3 3 4 3 3 3
3140 1 0 - - 3 3 4 2 4 3 2 3 3
2841 1 0 - - 3 3 4 2 4 3 2 3 3
2842 2 1 1 - 3 3 4 3 3 4 4 4 4
3643 1 1 - - 3 3 4 2 3 4 3 3 3
3044 1 1 - - 3 3 4 2 3 4 3 3 3
3045 1 1 - - 3 3 4 3 3 4 3 2 3
3046 2 1 4 - 4 3 4 3 3 4 3 4 4
3947 1 1 - - 3 3 4 3 3 4 3 3 3
3148 1 1 - - 3 3 4 3 4 3 3 3 3
3149 2 1 - - 3 3 4 3 3 4 4 4 4 35
No res pondn
1 2 3 4
Jumlah
skor (Y)
Jumlah
skor (X)
dan (Y)
1 2 0 0 0 2 302 2 0 0 0 2 333 3 3 2 3 10 414 3 3 0 0 6 425 3 3 2 2 9 506 3 0 0 0 3 327 2 3 0 0 5 488 2 0 0 0 2 299 3 3 0 0 6 4110 2 0 0 0 2 3111 3 3 2 2 10 5212 3 0 0 0 3 3413 2 0 0 0 2 3314 2 0 0 0 2 3315 1 0 0 0 1 2716 2 0 0 0 2 3217 3 0 0 0 3 4418 3 0 0 0 3 4019 2 0 0 0 2 3120 2 0 0 0 2 3321 2 0 0 0 2 2822 3 0 0 0 3 4223 2 0 0 0 2 3424 2 0 0 0 2 2925 3 0 0 0 3 3926 3 0 0 0 3 3327 3 0 0 0 3 3328 3 3 0 2 8 3929 3 0 0 0 3 4230 3 3 0 0 6
3631 1 0 0 0 1
3132 2 0 0 0 2
3133 2 0 0 0 2
3334 2 0 0 0 2
3035 3 3 2 0 8
4536 2 0 0 0 2
3937 2 0 0 0 2
3238 2 0 0 0 2
Respon-respon yang telah 1iukur 1alam satu skala pada suatu kuisoner 1an instrumen
penelitian akan 1iturunkan ke1alam berbagai fungsi 1an sesua1ah itu akan 1ijajaki apakah
a1a hubungan 1iantara berbagai variabel. Untuk menganalisi 1ata 1alam penelitian kuantitaif
ini maka 1igunakan tekhnik 1alam menguji hipotesis baik itu mengenai hubungan, pengaruh
ataupun komparasional. Maka 1ari instrumen penelitian ini, 1i1apatlah 1ata 1an 1ibuat 1alam
bentuk tabel silang sebagai berikut 1an juga 1apat 1iteruskan 1alam analisis statistik
inferensia. Tabel silang ini 1i1aptkan 1ari tahapan tabel pengelompokan 1ata sebelumnya
sesuai 1engan instrumen penelitian.
Arikunto 1alam Maftukhah (2007), untuk mempermu1ah analisis 1ata 1ari angket
yang bertingkat maka perlu 1iketahui skor yang 1iperoleh respon1en 1ari hasil angket yang
1iisi. Untuk itu perlu 1itentukan kriteria penskoran sebagai berikut:
a) Untuk alternatif jawaban a 1iberi skor 4
b) Untuk alternatif jawaban b 1iberi skor 3
c) Untuk alternatif jawaban c 1iberi skor 2
d) Untuk alternatif jawaban 1 1iberi skor 1
e) Untuk alternatif jawaban 1 1iberi skor 0
Untuk menentukan kriteria penskoran a1anya hubungan antara status sosial ekonomi
orang tua terha1ap prestasi belajar siwa kelas XII IPS SMAN 1 Kelapa mahasiswa 1igunakan
perhitungan sebagai berikut:
a. Persentase skor maksimal = ( 5 : 5 ) x 100% = 100%
b. Persentase skor minimal = ( 1 : 5 ) x 100% = 20%
Persentase variabel sosial pendidikan orang tua
Persentase Kategori Jumlah
41-52 % Sosial Pendidikan Sangat Tinggi 8
31-40 % Sosial Pendidikan Tinggi 22
21-30 % Sosial Pendidikan Sedang 19
0-20% Sosial Pendidikan Rendah 0
Total 49
Persentase Variabel Prestasi Belajar Siswa
Persentase Kategori Jumlah
0-3% Prestasi Sangat Rendah 37
4-7 % Prestasi Rendah 7
8-10 % Prestasi Sedang 5
11-16 % Prestasi Tinggi 0
Total 49
Tabel jumlah skor total kedua variabel
Persentase Kategori Jumlah
56-68 Sangat Berpengaruh 0
42-55 Berpengaruh 8
28-41 Cukup Berpengaruh 40
14-27 Rendah 1
0-13 Sangat rendah 0
Prestasi
sosial pnddkn
Sgt rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
Total
Sgt tinggi 0 0 0 0 0 0
Tinggi 0 2 2 4 0 8
Sedang 18 2 14 3 3 40
Rendah 0 0 0 1 0 1
Sangat rendah 0 0 0 0 0 0
total 18 4 16 8 3 49
Oprasional rumus dalam pengolahan data.
Dalam penelitian ini menggunakan uji statistik Chi Square dikarenakan peneliti ingin
mengetahui apakah kedua variabel dalam tabel silang tersebut saling bergantung atau
berpengaruh satu sama lain. Uji statistik Chi square digunakan apabila variabel penelitian
memiliki skala nominal atau ordinal.
Rumus uji statistik Chi Square: x2=∑❑(O−E ) 2
E
Dimana E¿ Total Baris× Total Kolomn
n= Total pengamatan
O= cell yang diamati
E= Jumlah Cell yang diharapkan
Jadi operasionalnya yaitu:
E1= 0 x18
49=3,36 E5=
8 ×449
=3,63 E9= 64 ×50
193=16,58
E2= 8 ×449
=3,63 E6= 8 ×449
=3,63 E10= 64 ×54
193=17,90
E3= 8 ×449
=3,63 E7= 8 ×449
=3,63 E11= 64 ×56
193=18,56
E4= 8 ×449
=3,63 E88 ×449
=3,63 E12= 64 ×33
193=10,94
E13=8 ×449
=3,63 E15=8 ×449
=3,63
E14=8 ×449
=3,63 E16=8 ×449
=3,63
Ha diterima dan H0 ditolak karena ada pengaruh
Populasi keseluruhan dari teknik tambang
Latar Belakang mengapa mengambil masalah
Sttus sosial sedang dan sangat tinggi sebagian besar
Tingkat prestasi bisa dikatakan sangat rendah karena sangat minim dari prestasi
secara keseluruhan dalam akademis dan non akademis
Namun dari keseluruhan dari angkert yang tersebar,,, menunjukkkan bahwa merreka
yang memiliki ortu yang memiliki tinghkat pendidikan tergolong tinggi dalam
variabelnya dari diploma hingga sarjana jurusan eksakta memiliki prestasi yang lebih
baih dari yg lulusan smp/sma sederajat
Hipotesis
Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat dirumuskan hipotesis
c. Hipotesis alternatif (Ha) : “Adanya hubungan pengaruh status sosial pendidikan orang
tua terhadap tingkat prestasi akademik Mahasiswa Teknik Pertambangan angkatan
2009 Universitas Bangka Belitung”
d. Hipotesis nol (Ho) : “Tidak ada hubungan antara pengaruh status sosial pendidikan
orang tua terhadap tingkat prestasi akademik Mahasiswa Teknik Pertambangan
angkatan 2009 Universitas Bangka Belitung”.
Pendekatan penelitan ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena data yang kami
ambil dalam bentuk angka akan diproses secara statistik (Arikunto, 2002:10). Dan
dideskripsikan secara deduksi yang berangkat dari teori-teori umum, lalu dengan observasi
untuk menguji validitas keberlakuan teori tersebut ditariklah kesimpulan. Kemudian di
jabarkan secara deskriptif, karena hasilnya akan kami arahkan untuk mendiskripsikan data
yang diperoleh dan untuk menjawab rumusan.
Sedangkan jenis penelitiannya berdasarkan tempat adalah penelitian lapangan (field
research) dan studi pustaka. Studi pustaka digunakan untuk melakukan pengumpulan data
dari berbagai literatur yang berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam skripsi ini.
Penelitian lapangan (field research) digunakan pengumpulan data dari objek penelitian, baik
berupa data kuantitatif maupun data kualitatif yang diperlukan, dan jenis penelitian
berdasarkan tekniknya adalah Survey Research (Penelitian Survei), karena tidak melakukan
perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel yang diteliti.
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas maka dapat disimpulkan rumusan
masalah sebagai berikut:
-Bagaimana gambaran tentang status sosial pendidikan orang tua mahasiswa Teknik
Pertambangan angkatan 2009 Universitas Bangka Belitung
-Bagaimanakah tingkat prestasi akademik mahasiswa Teknik Pertambangan angkatan
2009 Universitas Bangka Belitung.
-Seberapa besar pengaruh status sosial pendidikan orang tua terhadap tingkat prestasi
akademik mahasiswa Teknik Pertambangan angkatan 2009Universitas Bangka Belitung?
. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut (Sugiyono, 2009:81). Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang
digunakan adalah Sampling Jenuh, karena masih memungkinkan untuk menarik semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel. Jumlah keseluruhan sampel yakni 49 mahasiswa
yang terdiri dari 37 laki-laki dan 12 perempuan.
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Henslin, James M. 2007. Sosiologi 1engan Pen1ekatan Membumi, jilid 1, e1isi 6. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Nasution, S. Prof, 1r. 2008. Meto1e Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.
Sai1 gatara, A.A, 1an 1zulkiah Sai1, Moh. 2007. Sosiologi Politik, Konsep 1an 1inamika
Perkembangan Kajian. Ban1ung: CV Pustaka Setia.
Soekanto, Soerjono. 2003. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafin1o Persa1a.
Sugiyono, Prof,. 1r. 2009. Meto1e Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, 1an R&1. Ban1ung: Penerbit
Alfabeta.
Undang-undang:
UU RI NO. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pen1i1ikan Nasional.
Undang-Undang Dasar Tahun 1945 Republik In1onesia.
Internet:
Nasrun. 2000. Prestasi Belajar, (Online), (http://www.prestasi.com/belajarnews/0544/saq/html.,
1iakses pa1a tanggal 1 Juni 2012).
Qohar. 2000. Prestasi Belajar Aka1emik, (Online),
(http://www.prestasi+aka1emik-/belajarnews/235/saq/html., 1iakses pa1a tanggal 1 Juni
2012).
Sahputra, Naam. 2009. Hubungan Konsep 1iri 1engan Prestasi Aka1emik Mahasiswa S1
Keperawatan Smester III Kalas Ekstensi PSIK FK USU Me1an, skripsi, (Online),
(repository.usu.ac.i1/bitstream/123456789/14291/1/09E00579.p1f 1iakses pa1a tanggal 1
Juni 2012)
Setiawan. 2000. Meraih Nilai Aka1emik Maksimal, (Online),
http://www.pen1-tinggi.com/nilai098+aka1emik/html., 1iakses pa1a tanggal 1 Juni 2012).