pengaruh stres kerja, konflik kerja dan gaya …
TRANSCRIPT
PENGARUH STRES KERJA, KONFLIK KERJA DAN GAYA
KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA
BANK SYARIAH MANDIRI KC 16 ILIR PALEMBANG
Oleh:
Ahmad Firdaus
NIM: 1536100165
TUGAS AKHIR
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam UIN Raden
Fatah Palembang Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna
Memperoleh Gelar Ahli Madyah (A.Md)
Program Studi D3 Perbankan Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah
PALEMBANG
2018
ii
iii
iv
v
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
“Angin tidak berhembus untuk menggoyangkan pepohonan,
melainkan menguji kekuatan akarnya.” (Ali Bin Abi Thalib)
“Kegagalan adalah satu-satunya kesempatan untuk memulai lagi
dengan lebih cerdik.” (Henry Ford)
Kupersembahkan Kepada :
Allah SWT
Muhammad SAW
Kedua Orang Tuaku Ayahku Wawan Hermawan dan Ibuku
Asrita Dewi
Saudariku Siti Rachmawati
Pembimbing terbaikku Bapak Mufti Fiandi, M.Ag dan Ibu
Isnayati Nur, M.E.Sy
Sahabat-sahabat terbaikku.
D3 Perbankan Syariah Angkatan 2015
Dosen-dosen dan Staf Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
RF
Almamaterku tercinta
vii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh stres kerja, konflik
kerja dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada bank syariah
mandiri KC 16 Ilir Palembang, dengan variabel independen stres kerja, konflik
kerja dan gaya kepemimpinan dan variabel devendennya adalah kinerja karyawan.
Penelitian ini termasuk pada jenis penelitian lapangan dengan menggunakan
metode kuantitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data
primer yang diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner kepada 30 responden.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah sampling jenuh. Teknik
analisis data dilakukan dengan menggunakan tekhnik analisis regresi linear
berganda.
Hasil penilitian ini menunjukkan bahwa stres kerja berpengaruh positif
dan signifikan terhadap kinerja karyawan, gaya kepemimpinan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, konflik kerja tidak berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan, yang dalam hal ini adalah
kinerja karyawan Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang 16 Ilir Palembang, dan
dengan demikian dapat dinyatakan bahwa hipotesis dalam penelitian ini terbukti.
Kata Kunci: Stres Kerja, Konflik Kerja, Gaya Kepemimpinan, Kinerja Karyawan
viii
PEDOMAN TRANSLITERASI
Transliterasi berfungsi untuk memudahkan penulis dalam memindahkan
bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia. Pedoman transliterasi harus konsisten
dari awal penulisan sebuah karya ilmiah sampai akhir.
Penulisan transliterasi Arab-Latin dalam tugas akhir ini disesuaikan dengan
penulisan transliterasi Arab-Latin mengacu kepada keputusan bersama Menteri
Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI tahun 1987 Nomor: 158
tahun 1987 dan Nomor: 0543b/u1987, sebagai berikut:
A. Penulisan Huruf
No Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama
Alif ا 1Tidak
dilambangkan
Tidak
dilambangkan
Ba B Be ب 2
Ta T Te ت 3
Sa Ś ث 4Es (dengan titik
di atas)
Jim J Je ج 5
Ha H ح 6Ha (dengan titik
di bawah)
Kha Kh Ka dan ha خ 7
Dal D De د 8
Dzal Z Zet ذ 9
Ra R Er ر 10
Zai Z Zet ز 11
Sin S Es س 12
Syin Sy Es dan ye ش 13
Shad Sh Es dan ha ص 14
Dhad Dh De dan ha ض 15
Tha Th Te dan ha ط 16
Zhaa Zh Zet dan hà ظ 17
ix
‘ ain‘ ع 18Koma terbalik di
atas
Ghain Gh Ge dan ha غ 19
Fa F Ef ف 20
Qaf Q Ki ق 21
Kaf K Ka ك 22
Lam L El ل 23
Min M Em م 24
Nun N En ن 25
Waw W We و 26
Ha H Ha ه 27
Hamzah ‘ Apostref ء 28
Ya Y Ye ي 29
B. Singkatan
1. H : Hijriyah
2. M : Masehi
3. Q.S. : Al-Qur’an Surat
4. RI : Republik Indonesia
5. Hlm : Halaman
6. Cet : Cetakan
7. Ed : Edisi
8. Vol. : Volume
9. Terj. : Terjemah
10. H.R. : Hadis Riwayat
11. SWT : Subhanahu wata’ala
12 SAW : Shallallahu’alaihi wasallam
x
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan Tugas Akhir ini.Shalawat serta salam semoga tetap dilimpahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat - sahabat dan pengikutnya.
Tugas Akhir yang berjudul “Pengaruh Stres Kerja, Konflik Kerja dan Gaya
Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan pada Bank Syariah Mandiri
KC 16 Ilir Palembang” ini, diajukan guna memenuhi tugas dan syarat untuk
memperoleh gelar Ahli Madya lulusan D3 Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang. Dalam
penulisan Tugas Akhir ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan kontribusi
dari berbagai pihak yang telah memberikan pengarahan, bimbingan dengan moral
maupun materi, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
yang terhormat.
Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, penulis mendapatkan banyak
bantuan dan nasihat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ayahku tercinta Wawan Hermawan, dan Ibuku tercinta Asrita Dewi yang
selalu memberikan doa, semangat dan motivasi agar saya dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan tepat waktu.
xi
2. Bapak Prof. Drs. H. Muhammad Sirozi, Phd, selaku Rektor UIN Raden Fatah
Palembang.
3. Ibu Dr. Qodariah Barkah, M.H.I, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN Raden Fatah Palembang.
4. Bapak Dinnul Alfian Akbar, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi D3
Perbankan Syariah.
5. Sekretaris Program Studi D3 Perbankan Syariah Ibu R.A.Ritawati, S.E., M.Si
6. Bapak Mufti Fiandi, M.Ag selaku pembimbing I yang telah bersedia
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam penulisan Tugas Akhir ini.
7. Ibu Isnayati Nur, M. E.Sy selaku pembimbing II yang telah bersedia
meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam penulisan Tugas Akhir ini.
8. Seluruh Dosen dan Staf di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden
Fatah Palembang.
9. Saudara perempuanku Siti Rachmawati, serta keluarga besarku yang telah
memberikan semagat, dukungan, kebersamaan dan doa sehingga terselesainya
tugas akhir ini.
10. Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang 16 Ilir palembang selaku perusahaan
tempat penulis melakukan penelitian, beserta seluruh staf dan karyawan yang
telah membantu penulis selama penelitian.
xii
11. Sahabat-sahabatku Agung, Febri, Rian, Baba, Deri, Ady dan teman-teman
kelas DPS 5 2015 yang saling membantu, memberikan semangat dan
masukan kepada penulis.
12. Dan semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah
membantu, baik secara moral maupun materi dalam penulisan Tugas Akhir
ini.
Terimakasih atas kebaikan dan keikhlasan yang telah diberikan kepada
penulis, penulis berdoa dan berikhtiar karena hanya Allah Swt-lah yang bisa
membalas kebaikan untuk semuanya. Demikianlah yang dapat saya sampaikan
pada kesempatan ini, semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat, khususnya bagi
penulis dan bagi pembaca pada umumnya.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Palembang, Mei 2018
Ahmad Firdaus
NIM 1536100165
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .................................................. iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iv
NOTA DINAS ................................................................................................. v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
PEDOMAN TRANSLITERASI ................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL........................................................................................... xvii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7
D. Kegunaan Penelitian....................................................................... 8
E. Sistematika Penulisan..................................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 10
A. Stres Kerja ...................................................................................... 10
1. Sumber- sumber Stres .............................................................. 10
xiv
2. Akibat yang ditimbulkan stress ................................................ 13
3. Indikator Stres Kerja ................................................................ 14
B. Konflik ........................................................................................... 15
1. Pengertian Konflik ................................................................... 15
2. Jenis Konflik ............................................................................ 17
3. Sumber Konflik ........................................................................ 18
4. Indikator Konflik Kerja ............................................................ 19
C. Gaya Kepemimpinan ...................................................................... 21
1. Pengertian kepemimpinan ........................................................ 21
2. Gaya kepemimpinan................................................................. 23
3. Fungsi kepemimpinan .............................................................. 25
4. Indikator Gaya Kepemimpinan ................................................ 26
D. Kinerja ............................................................................................ 28
1. Pengertian Kinerja .................................................................... 28
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja .............................. 30
3. Tujuan Penilaian / Evaluasi Kinerja ......................................... 30
4. Indikator Kinerja Karyawan ..................................................... 31
E. Penelitian Terdahulu ...................................................................... 33
F. Kerangka Berfikir........................................................................... 36
G. Hipotesis ......................................................................................... 36
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 38
A. Tempat Penelitian........................................................................... 38
B. Desain Penelitian ............................................................................ 38
xv
C. Jenis Data dan Sumber Data .......................................................... 38
1. Jenis Data ................................................................................. 38
2. Sumber Data ............................................................................. 39
D. Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................... 40
1. Populasi .................................................................................... 40
2. Sampel ...................................................................................... 40
E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 41
1. Kuesioner ................................................................................. 41
2. Dokumentasi ............................................................................ 42
F. Definisi Operasional Variabel ........................................................ 42
G. Instrumen Penelitian....................................................................... 44
1. Uji Validitas ............................................................................. 44
2. Uji Reliabilitas ......................................................................... 45
H. Teknik Analisis data ....................................................................... 45
1. Uji Asumsi Klasik .................................................................... 45
2. Analisis Regresi Linier Berganda ............................................ 48
3. Pengujian Hipotesis .................................................................. 49
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 52
A. Deskripsi Responden ...................................................................... 52
B. Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen ....................................... 56
1. Uji Validitas ............................................................................. 56
2. Uji Reliabilitas ......................................................................... 58
C. Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 59
xvi
1. Uji Normalitas .......................................................................... 59
2. Uji Heteroskedastisitas ............................................................. 60
3. Uji Multikolinieritas ................................................................. 62
4. Uji Linieritas ............................................................................ 63
D. D.Analisis Regresi Linier Berganda .............................................. 64
E. Uji Hipotesis................................................................................... 66
1. Uji t (Uji Parsial) ...................................................................... 66
2. Uji F (Uji Simultan) ................................................................. 67
3. Uji Koefisien Determinasi (R²) ................................................ 69
F. Hasil Penelitian .............................................................................. 70
1. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank
Syariah Mandiri Kantor Cabang 16 Ilir Palembang ................. 70
2. Pengaruh Konflik Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank
Syariah Mandiri Kantor Cabang 16 Ilir Palembang ................. 70
3. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada
Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang 16 Ilir Palembang ....... 70
4. Pengaruh Stres Kerja, Konflik Kerja dan Gaya Kepemimpinan
Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank Syariah Mandiri ....... 71
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 72
A. Simpulan ........................................................................................ 72
B. Saran ............................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 74
LAMPIRAN .................................................................................................... 78
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................... 33
Tabel 3.1 Penentuan skor menggunakan skala likert .......................................... 41
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel ............................................................. 42
Tabel 4.1 Tingkat Pengembalian Kuesioner ....................................................... 52
Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ............................................. 53
Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............................. 54
Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan .................................. 54
Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Lama Bekerja.............................. 55
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Instrumen Stres Kerja........................................... 56
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Konflik Kerja ...................................... 57
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Gaya Kepemimpinan............................................ 57
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Instrumen Kinerja Karyawan ............................... 58
Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas ......................................................................... 59
Tabel 4.11 Hasil Uji Normalitas ......................................................................... 60
Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolinieritas ................................................................ 62
xviii
Tabel 4.13 Hasil Uji Liniearitas .......................................................................... 63
Tabel 4.14 Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda ...................................... 64
Tabel 4.15 Hasil Uji t (Uji Persial) ..................................................................... 66
Tabel 4.16 Hasil Uji Simultan ............................................................................. 68
Tabel 4.17 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................................... 69
xix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ............................................................................ 36
Gambar 4.1 Uji Heteroskedastisitas .................................................................... 61
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia merupakan kegiatan yang memiliki peranan
dalam sebuah organisasi perusahaan. Fokus utamanya adalah para karyawan
atau orang-orang. Karyawan merupakan salah satu elemen yang paling
berpengaruh dan strategis dalam usaha pencapaian tujuan. Sehingga dalam
suatu organisasi usaha mengembangkan dan memberdayakan sumber daya
manusia dalam hal ini karyawan, perlu selalu ditingkatkan guna mencapai
tujuan-tujuan dan hasil seperti yang diinginkan.
Masalah utama yang ada dalam manajemen sumber daya manusia
yang perlu mendapat perhatian dalam perusahaan adalah kinerja karyawan.
Kinerja karyawan dianggap berarti bagi perusahaan karena kinerja karyawan
mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan itu sendiri. Kinerja merupakan
perilaku nyata yang ditampilkan setiap karyawan sebagai prestasi kerja yang
dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan peranannya dalam perusahaan.1
Kinerja merupakan catatan hasil yang diproduksi (dihasilkan) atas
fungsi pekerjaan tertentu atau aktivitas aktivitas selama periode waktu
tertentu. Sehingga kinerja adalah suatu hasil yang dicapai oleh seorang
karyawan menurut ukuran yang berlaku terhadap pekerjaan yang
1 Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, (Bandung:
PT Remaja Rosdakarya), 2013. hlm. 67
2
bersangkutan. Oleh sebab itu, kinerja tidak hanya menyangkut karakteristik
pribadi yang ditujukan oleh seseorang, melainkan hasil kerja yang telah dan
akan dilakukan oleh seseorang.2
Dalam suatu perusahaan, kepemimpinan mempunyai peranan yang
penting sebab pemimpin itulah yang akan mengarahkan dan menggerakkan
organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan. Dengan kata lain, sukses
tidaknya usaha pencapaian tujuan organisasi, ditentukan oleh kualitas
kepemimpinan. Kepemimpinan merupakan sifat dan perilaku untuk
memengaruhi para bawahan agar mereka bisa bekerjasama sehingga
terbentuk jalinan kerja yang harmonis dengan pertimbangan aspek efisien dan
efektif untuk mencapai tingkat produktifitas kerja yang sesuai dengan yang
telah ditetapkan.3
Setiap pemimpin pada dasarnya memiliki perilaku yang berbeda-beda
dalam memimpin bawahannya, dan perilaku pemimpin tersebut disebut
dengan gaya kepemimpinan. Dimana gaya kepemimpinan tersebut banyak
mempengaruhi keberhasilan seorang pemimpin dalam mempengaruhi
bawahannya. Menurut Veithzal Rivai gaya kepemimpinan adalah sekumpulan
ciri yang digunakan pimpinan untuk memengaruhi bawahan agar sasaran
organisasi tercapai atau dapat pula dikatakan bahwa gaya kepemimpinan
2 Sudarmanto, Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2009), hlm. 8 3 Siswanto Sastrohadiwiryo, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2005), hlm. 154
3
adalah pola prilaku dan strategi yang disukai dan sering diterapkan oleh
seorang pemimpin.4
Stres merupakan salah satu masalah yang pasti akan dihadapi setiap
orang dalam kehidupanya dan stres tersebut harus bisa diatasi baik oleh
karyawan tanpa bantuan orang lain maupun dengan bantuan pihak lain,
seperti para ahli spesialis yang disediakan oleh organisasi perusahaan untuk
karyawan dalam bekerja. Stres pekerjaan adalah bagian dari stres kehidupan
disamping itu stres yang begitu hebat hingga melampui batas-batas toleransi
akan berkaitan langsung dengan ketidak nyamanan fisik dan gangguan
psikis.5
Secara sederhana stres merupakan tanggapan seseorang baik secara
mental maupun secara fisik terhadap suatu perubahan dilingkungannya yang
dirasakan mengganggu dirinya dan mengakibatkannya terancam. Jadi
sebenarnya stres merupakan sesuatu yang sangat ilmiah. Kondisi pekerjaan
yang tidak memungkinkan bisa menyebabkan stres tergantung seberapa besar
kemampuan karyawan itu sendiri dalam menerimanya.
Perbedaan yang terdapat dalam organisasi seringkali menyebabkan
terjadinya ketidak cocokan yang pada akhirnya menimbulkan konflik. hal ini,
disebabkan karena telah terjadi sesuatu pada organisasi dalam suatu
perusahaan. Dalam hubungan antar kelompok, tidak selamanya berjalan
dengan baik sangat banyak kemungkinan akan timbul konflik baik antar
4 Veithzal Rivai. Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012),
hlm. 42 5 Stephen P. Robbins dan Timothy A. Judge. Perilaku Organisasi. Alih Bahasa Tim Indek.
cet ke-4, (Jakarta: Salemba Empat, 2016), hlm. 429
4
individu atau pun konflik antar kelompok. Konflik dilatar belakangi oleh
adanya ketidak cocokan atau perbedaan dalam hal status, nilai, tujuan dan lain
sebagainya. Menurut Griffin, konflik antar kelompok dapat didefinisikan
sebagai pertentangan antar dua atau lebih individu atau kelompok yang
merupakan akibat pertentangan antar pekerja saat menjalankan tugas atau
diluar tugasnya. Sedangkan menurut Aldelfer dan Smith, konflik antar
kelompok bukan satu-satunya konflik dalam organisasi yang sering kali
muncul, di lain pihak konflik antar pribadi merupakan salah satu aspek yang
mendasari dan lebih sering terjadi dalam kehidupan organisasi.6
Bank Syariah Mandiri KC Palembang merupakan suatu perusahaan
yang bergerak dibidang perbankan. Agar dapat menunjang keberhasilan
bisnis dalam sektor perbankan, Bank Syariah Mandiri perlu meningkatkan
kinerja karyawan. Karyawan dituntut untuk memperoleh hasil kinerja yang
baik. Untuk menentukan kinerja baik atau tidak, tergantung pada hasil
perbandingannya dengan standar pekerjaannya. Seorang karyawan dapat
dikatakan berhasil melaksanakan pekerjaannya atau memiliki kinerja baik,
apabila hasil kerja yang diperoleh lebih tinggi dari standar kinerjanya. Kinerja
karyawan dapat juga dilihat berdasarkan jumlah pekerjaan yang diselesaikan
dalam batas waktu yang sesuai dan tepat. Serta menyelesaikan pekerjaan yang
melampaui standar pekerjaan sehingga dapat dikatakan kinerja yang baik.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, antara lain: stres
kerja, konflik kerja dan gaya kepemimpinan.
6 Lina Anatan dan Lena Elitan, Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Bisnis Modern,
(Bandung : Alfabeta, 2009), hlm. 60
5
Gaya kepemimpinan merupakan hal yang sangat penting dan memiliki
andil yang besar bahkan memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan.
Dengan gaya kepemimpinan yang sedemikian rupa yang diterapkan oleh
pimpinan Bank Syariah Mandiri KC Palembang apakah kinerja karyawan
akan meningkat, membaik atau justru menurun. Oleh karena itu dengan
adanya gaya kepemimpinan yang benar dan efektif serta sesuai dengan
keadaan, sangat memiliki pengaruh besar terhadap kinerja karyawan.
Oleh sebab itu untuk meningkatkan kinerja seseorang dalam
organisasi tidaklah mudah, dalam hal ini selain bergantung pada kemampuan
para karyawan dalam mengoperasikan unit-unit kerja yang ada dalam
organisasi tersebut. peran dan motivasi pimpinan sangatlah diperlukan karena
pada kenyataannya keberhasilan suatu organisasi ditentukan oleh
kepemimpinan yang dikembangkan pada organisasi tersebut untuk mencapai
tujuan dari organisasi tersebut. Oleh karenanya seorang pemimpin yang
efektif harus tanggap terhadap perubahan, mampu menganalisis kekuatan dan
kelemahan sumberdaya manusianya sehingga mampu memaksimalkan
kinerja organisasi atau perusahaan dan memecahkan masalah dengan tepat.
Sebagai karyawan Bank Syariah Mandiri KC Palembang tentunya
dihadapkan dengan kondisi tekanan yang dirasakan karyawan karena tugas-
tugas pekerjaan tidak dapat mereka penuhi, dan juga karyawan tentunya
dihadapkan dengan kondisi dilematis. Di satu sisi mereka harus bekerja untuk
fokus pada visi perusahaanya untuk memberi kepuasan bagi nasabah
sementara disisi lain mereka memiliki kebutuhan dan keinginannya yang
6
perlu mendapat perhatian dari perusahaan, Kondisi ini tentunya akan
menimbulkan stres kerja pada karyawan. Oleh sebab itu penting bagi Bank
Syariah Mandiri KC Palembang Palembang untuk memenuhi kebutuhan
karyawan dan menciptakan kenyamanan kerja sehingga karyawan tidak
merasa tekanan-tekanan kerja yang dapat menimbulkan stres pada karyawan.
Melihat dari sebuah keadaan suatu lembaga, Konflik yang terjadi
dalam suatu organisasi secara umum akan memberikan pengaruh terhadap
kinerja karyawan. Oleh karena itu perlu adanya manajemen dan kesolidan
dalam hal bekerja sama untuk menciptakan suasana yang tidak menimbulkan
perpecahan antar karyawan oleh perusahaan itu sendiri. Begitu pula di dunia
perbankan kesolidan dalam bekerjasama sangat penting untuk menciptakan
suasana yang menyenangkan agar tidak terjadinya suatu perselisihan dan
tetap menjaga persaudaraan antar karyawan. banyak hal yang menyebabkan
konflik tersebut dapat terjadi. Seperti kesalah pahaman, masalah pribadi
karyawan yang di bawa kedalam pekerjaan juga dapat menimbulkan
perselisihan, tekanan pekerjaan masing-masing karyawan yang. dituntut
untuk terus mencapai targetnya seringkali menjadi alasan timbulnya konflik
antar sesama karyawan.
Berdasarkan uraian tersebut penulis tertarik untuk meneliti dengan
judul : “Pengaruh Stres Kerja, Konflik Kerja dan Gaya Kepemimpinan
Terhadap Kinerja Karyawan pada Bank Syariah Mandiri KC 16 Ilir
Palembang”.
7
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan pada Bank
Syariah Mandiri KC 16 Ilir Palembang?
2. Bagaimana pengaruh konflik kerja terhadap kinerja karyawan pada Bank
Syariah Mandiri Syariah KC 16 Ilir Palembang?
3. Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada
Bank Syariah Mandiri KC 16 Ilir Palembang?
4. Bagaimana Pengaruh Stres Kerja, Konflik dan Gaya kepemimpinan
terhadap kinerja karyawan pada Bank Syariah Mandiri KC 16 Ilir
Palembang?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, penelitian
ini bertujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan pada
Bank Syariah Mandiri KC 16 Ilir Palembang?
2. Untuk mengetahui pengaruh konflik kerja terhadap kinerja karyawan pada
Bank Syariah Mandiri Syariah KC 16 Ilir Palembang?
3. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja
karyawan pada Bank Syariah Mandiri KC16 Ilir Palembang?
4. Untuk mengetahui Pengaruh Stres Kerja, Konflik dan Gaya kepemimpinan
terhadap kinerja karyawan pada Bank Syariah Mandiri KC 16 Ilir
Palembang?
8
D. Kegunaan Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dengan diadakannya penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Kegunaan Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi
pengembangan ilmu pengetahuan tentang kajian Pengaruh Stres Kerja,
Konflik Kerja dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan.
2. Kegunaan Secara Praktis
a. Bagi Peneliti
Dengan melakukan penelitian ini, penulis memperoleh pengalaman
dan khasanah ilmu baru mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi
kinerja karyawan.
b. Bagi Institusi
Penelitian dapat memberikan kontribusi dalam ilmu pengetahuan dan
sebagai perbandingan untuk penelitian sejenis selanjutnya.
c. Bagi Masyarakat
Hasil penelitian diharapkan dapat berguna bagi masyarakat untuk
menambah wawasan mengenai kinerja karyawan bank syariah.
d. Bagi Bank Syariah
Bagi Bank Syariah Mandiri Palembang dapat dijadikan sebagai catatan
bahwa dengan memperhatikan Pengaruh Stres Kerja, Konflik Kerja
dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan pada Bank
Syariah Mandiri Palembang.
9
E. Sistematika Penulisan
Untuk memperoleh pembahasan yang sistematis, maka penulisan
perlu menyusun sistematika sedemikian rupa sehinggga dapat menunjukan
hasil penelitian yang baik dan mudah dipahami. Adapun sistematika tersebut
adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah,
tujuan, kegunaan, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bagian ini mengkaji teori-teori yang mendasari pembahasan secara
detail yang digunakan dalam penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang definisi operasional variabel, jenis dan
sumber data, populasi dan sempel, teknik pengumpulan data, uji
validasi dan teknik analisis data.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan tentang hasil dari analisa dan pembahasan dari
hasil penelitian berdasarkan data pengaruh stres kerja, konflik kerja
dan gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank
Syariah Mandiri Kantor Cabang Palembang.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Stres Kerja
1. Pengertian Stres Kerja
Stres kerja merupakan suatu kondisi ketegangan yang
menyebabkan adanya ketidak seimbangan psikis dan fisik, yang
mempengaruhi proses befikir, emosi, dan kondisi seorang karyawan.7
Stres merupakan ketegangan yang berpengaruh terhadap emosi,
jalan pikiran dan kondisi fisik seseorang. Stres yang diatasi dengan baik
biasanya menyebabkan pada ketidak mampuan seseorang berinteraksi
secara positif terhadap lingkunganya, baik dalam arti lingkungan
pekerjaan maupun diluarnya. Artinya karyawan yang bersangkutan akan
menghadapi gejala negatif yang pada giliranya berpengaruh pada prestasi
kerja.8
Menurut Stephen P. Robbins dan Timothy A. Judge stres kerja
adalah kondisi dinamis yang di dalamnya seorang individu
dikonfrontasikan dengan suatu peluang, kendala atau tuntutan yang
7 Veithzal Rivai Dkk, Islamic Human Capital Management, Cetakan Ke-2, (Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, 2014), hlm. 658. 8 Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013),
hlm. 300.
11
dikaitkan dengan apa yang diinginkanya dan hasilnya dipersepsikan
sebagai tidak pasti dan penting.9
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara stres kerja adalah perasaan
tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan. Stres kerja
dilihat dari gejalanya, antara lain emosi tidak stabil, perasaan tidak
senang, sulit tidur, suka menyendiri, merokok yang berlebihan, tidak bisa
rileks, cemas, tegang, gugup, tekanan darah meningkat dan mengalami
gangguan pencernaan.10
Dari pengertian di atas dapat di simpulkan Stres kerja ialah
perasaan tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan
yang menciptakan adanya ketidak seimbangan fisik dan psikis yang
mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seorang karyawan.
2. Sumber- sumber Stres
Ada banyak sumber-sumber stres menurut para pakar psikologi
atau sumber daya manusia. Diantaranya adalah menurut Veithzal Rivai,
Stres kerja dapat dipengaruhi oleh beberapa kondisi, antara lain:11
a. Perubahan Organisasi. Perubahan-perubahan yang dibuat oleh
perusahaan biasanya melibatkan sesuatu yang penting dan disertai
ketidak pastian. Banyak perubahan dibuat tanpa pemberitahuan resmi.
9 Stephen P. Robbins dan Timothy A. Judge, Perilaku Organisasi, Alih Bahasa Tim Indek.
Cet ke-4, (Jakarta: Salemba Empat, 2016), hlm. 429. 10
Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013 ), hlm. 157. 11
Veithzal Rivai Dkk, Islamic Human Capital Management, Cetakan Ke-2, (Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, 2014), hlm. 660.
12
Walaupun kabar-kabar burung sering beredar bahwa akan ada
perubahan, bentuk perubahan hanya sebatas spekulasi. Akibatnya,
banyak pekerja menderita gejala-gejala stres.
b. Tingkat kecepatan kerja. Tingkat kecepatan kerja dapat dikendalikan
oleh mesin atau manusia. Akibat dari kecepatan yang ditentukan oleh
manusia adalah amat besar, karena pekerja tidak dapat memuaskan
kebutuhan yang penting untuk mengendalikan situasi.
c. Lingkungan fisik. Walapun otomatis perusahaan adalah suatu cara
untuk meningkatkan produktifitas, hal itu juga mempunyai
kelemahan-kelemahan yang berhubungan dengan stres. Aspek-aspek
lain lingkungan kerja yang berkaitan dengan stres adalah termpat kerja
yang sesak, kurangnya kebebasan pribadi, dan kurangnya
pengawasan.
Di lain pihak, stres karyawan juga bisa di sebabkan masalah-
masalah yang terjadi dari luar organisasi. Penyebab-penyebab stres
„off the job‟ misalnya:
a) Kekhawatiran finansial.
b) Masalah-masalah yang bersangkutan dengan anak.
c) Masalah-masalah fisik.
d) Masalah-masalah perkawinan (misal perceraian).
e) Perubahan-perubahan yang terjadi di tempat tinggal.
f) Masalah-masalah pribadi lainya, seperti kematian sanak saudara.
13
3. Akibat yang ditimbulkan stres
yang terjadi pada seseorang dapat diakibatkan baik fisik maupun
non fisik, Stephen P. Robbins mengelompokan konsekuensi atau akibat
yang ditimbulkan oleh stres menjadi tiga klasifikasi, yaitu:12
1) Gejala fisiologi
Riset yang dilakukan Stephen menyimpulkan bahwa stres dapat
meningkatkan laju detak jantung, menciptakan perubahan dalam
metabolisme dan pernafasan, meningkatkan tekanan darah,
menyebabkan serangan jantung, menimbulkan sakit kepala, dan
menimbulkan sakit kepala.
2) Gejala Psikologi
Secara psikologi stress dapat menimbulkan ketidakpuasan yang
berkaitan dengan pekerjaan. Ini adalah efek yang paling jelas dari stres
dan paling sederhana. Akibat atau gejala lain yang ditimbulkan
misalnya, depresi, kecemasan, ketegangan, gelisah, mudah emosi,
kebosanan, dan suka menunda-nunda pekerjaan.
3) Gejala perilaku
Gejala stres yang dikaitkan dengan perilaku mencakup perubahan yang
terjadi dalam produktifitas, tingkat keluar-masuknya karyawan, dan
absensi, juga perubahan dalam kebiasaan, meningkatnya merokok dan
konsumsi alcohol, gelisah, bicara cepat dan gangguan tidur.
12
Ibid., hlm. 434.
14
4. Indikator Stres Kerja
Menurut Matterson dan Ivancevich yang menjadi indikator dari
stres adalah sebagai berikut:13
a. Konflik peran (role conflict)
Kombinasi dari tuntutan dan harapan yang diberikan pada para
karyawan atau anggota lain dalam organisasi perusahaan yang
menimbulkan tekanan disebut tekanan peran. Jika terdapat dua atau
lebih tekanan tersebut, maka akan timbullah konflik.
b. Peran yang tidak jelas (role ambiguity)
Ketidak jelasan seseorang atau karyawan mengenai peran yang
harus dilaksanakan, baik yang berkaitan dengan tugas yang harus ia
lakukan maupun dengan tanggung jawab sehubungan dengan
posisinya. Hal ini juga bisa terjadi pada saat seorang mengalami
ketidak pastian mengenai tindakan apa yang diambil dalam rangka
memenuhi suatu pekerjaan.
c. Beban kerja yang berlebihan (work overload)
Beban kerja ini dapat bersifat kualitatif maupun kuantitatif.
Disebut kuntitatif jika individu menghayati terlalu banyak pekerjaan
yang harus diselesaikannya, atau karena keterbatasan waktu dalam
menyelesaikan pekerjaannya atau pekerjaan yang dia hadapi menuntut
keahlian melebihi kemampuannya.
13
Suwatno dan Donni Juni Priansa, Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan Bisnis,
(Bandung, Alfabeta: 2011), hlm. 255
15
d. Tanggung jawab terhadap orang lain (responsibility for people)
Dalam banyak kasus, tanggung jawab terhadap orang lain
lebih berpotensi sebagai sumber sres. Karena tanggung jawabnya
terhadap orang lain lebih potensial sebagai sumber stres.
e. Kesempatan untuk mengembangkan karier (carier development)
Yang dimaksud dengan sumber stres ini adalah aspek-aspek
sebagai hasil dari interaksi antara individu dengan lingkungan
organisasi perusahaan yang mempengaruhi persepsi seseorang
terhadap kualitas dari pengembangan kariernya.
B. Konflik
1. Pengertian Konflik
Konflik Kerja adalah ketidak sesuaian antara dua atau lebih
anggota-anggota atau kelompok (dalam suatu organisasi/perusahaan)
yang harus membagi sumber daya tersebut yang terbatas atau kegiatan-
kegiatan kerja dan atau karena kenyataan mereka mempunyai perbedaan
tujuan, status, nilai atau persepsi.14
Menurut Stephen P. Robbins dan Timothy A. Judge konflik
adalah sebagai sebuah proses yang dimulai ketika salah satu pihak
memandang pihak lainya telah mempengaruhi secara negatif atas sesuatu
hal yang di pedulikan oleh pihak yang pertama.15
14
Veithzal Rivai Dkk, Islamic Human Capital Management, Cetakan Ke-2, (Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, 2014), hlm. 644. 15
Robbins dan Judge, Op.cit. hlm. 305.
16
Pada hakekatnya konflik dapat diartikan sebagai segala macam
interaksi pertentangan atau antagonistic antara dua atau lebih kelompok.
Konflik organisasi (organizational conflict) adalah antara dua atau lebih
individu atau kelompok-kelompok organisasi yang disebabkan karena
adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya yang
terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja dan/atau karena kenyataan bahwa
mereka mempunyai perbedaan status, tujuan, persepsi atau nilai.16
Menurut Winardi konflik merupakan sebuah situasi dimana dua
orang atau kelompok menginkan tujuan-tujuan yang menurut persepsi
mereka dapat dicapai oleh salah seorang di antara mereka.17
Menurut Husien menyatakan bahwa Konflik adalah sebagai
sesuatu perjuangan atau perselisihan di antara dua pihak yang ditandai
dengan menunjukkan permusuhan secara jelas atau mengganggu dengan
sengaja pencapaian tujuan pihak yang menjadi lawannya.18
Dari pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa, Konflik terjadi
manakala dalam hubungan antara individu atau kelompok atau lebih
berbuat sesuatu yang bertentangan satu dengan yang lain sehingga
menyebakan salah satu dari mereka merasa terganggu. Sehingga hal
tersebut bisa mempengaruhi kepuasan kerja dan kemajuan prestasi yang
dicapai karyawan tersebut.
16
T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta : BPFE Yogyakarta, 2012), hlm. 346. 17
Winardi, Manajemen Perilaku Organisasi, (Jakarta: Kencana, 2007), hlm. 384. 18
Husien Umar, Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan, (Jakarta: Rajawali
Pers, 2010), hlm. 39.
17
2. Jenis Konflik
Jenis konflik menurut Veithzal Rivai, antara lain:19
a. Konflik dalam diri seseorang
Seseorang dapat mengalami konflik internal dalam dirinya karena ia
harus memilih tujuan yang saling bertentangan. ia merasa bimbang,
mana yang harus dipilih atau dilakukan. Konflik dalam diri seseorang
juga dapat terjadi karena tuntutan yang melebihi kemampuannya.
b. Konflik antar individu
Konflik antar individu terjadi sering kali disebabkan oleh adanya
perbedaan tentang isu tertentu, tindakan, dan tujuan di mana hasil
bersama sangat menentukan.
c. Konflik antar anggota kelompok
Suatu kelompok dapat mengalami konflik substantif atau konflik
afektif. Konflik substantif adalah konflik yang terjadi karena latar
belakang keahlian yang berbeda. Sedangkan afektif adalah konflik
yang terjadi didasarkan atas tanggapan emosional terhadap suatu
situasi tertentu
d. Konflik antar kelompok
konflik antar kelompok terjadi karena masing-masing kelompok ingin
mengejar kepentingan atau tujuan kelompoknya masing-masing.
19
Rivai, Op.Cit., hlm. 647.
18
3. Sumber Konflik
Menurut Melayu S.P Hasibuan hal yang menyebabkan konflik dan
persaingan, antara lain:20
a. Tujuan, tujuan sama yang ingin dicapai akan merangsang timbulnya
persaingan dan konflik di antara dua orang atau dua kelompok. Setiap
karyawan atau kelompok selalu bersaing untuk mencapai pengakuan
yang lebih baik dari orang lain. Hal ini memotivasi timbulnya konflik
atau persaingan dalam memperoleh prestasi yang terbaik.
b. Ego Manusia, ego manusia yang selalu menginginkan lebih berhasil
dari manusia lainnya akan menimbulkan konflik atau persaingan.
c. Kebutuhan, kebutuhan material dan nonmaterial yang terbatas akan
menimbulkan konflik atau persaingan. Pada dasarnya setiap orang
menginginkan pemenuhan kebutuhan material dan nonmaterial yang
lebih baik dari orang lain sehingga timbullah konflik atau persaingan.
d. Perbedaan Pendapat, akan menimbulkan konflik atau persaingan.
Karena setiap individu atau kelompok terlalu mempertahankan bahwa
pendapatnya itulah yang paling tepat. Jika perbedaan pendapat tidak
bisa terselesaikan, maka timbul konflik atau persaingan yang kadang-
kadang menyebabkan perselisihan.
e. Salah Paham, salah paham sangat sering terjadi di antara individu
karyawan atau kelompok.
20
Melayu S.P Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta : Bumi Aksara,
2012), hal. 199.
19
f. Perasaan Dirugikan, perasaan dirugikan karena perbuatan orang lain
maka menimbulkan konflik atau persaingan. Setiap orang tidak bisa
menerima kerugian dari perbuatan orang lain. Oleh karena itu,
perilaku yang merugikan orang lain hendaknya dicegah agar tidak
timbul konflik di antara sesamanya. Jika terjadi konflik pasti akan
merugikan kedua belah pihak dan akan merusak kerja sama.
g. Perasaan Sensitif, perasaan sensitif atau mudah tersinggung bisa
menyebabkan konflik. sikap seseorang atau perilaku dapat
menyinggung perasaan orang lain yang bisa menimbulkan
perselisihan atau konflik, bahkan dapat menimbulkan perselisihan di
antara karyawan. Konflik disebabkan karena harga dirinya
tersinggung walaupun menurut orang lain tidak ada niat jelek. Akan
tetapi karena perasaan sensitif seseorang hal itu bisa dianggap
menghina.
4. Indikator Konflik Kerja
Menurut Fitriana indikator konflik kerja adalah sebagai berikut:21
a. Kesalahan komunikasi
Apabila seseorang atau kelompok menerima informasi tidak sama atau
yang berbeda dengan sumber informasi sehingga terjadi perbedaan
mendasar dalam mempersepsikan isi dari persepsi tersebut.
21
Subechi Maulana M, Skripsi: “Pengaruh Konflik dan Lingkungan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan” (Studi pada Karyawan PDAM Tirta Moedal Kota Semarang” (Semarang:
UNS, 2015), hlm. 40.
20
b. Perbedaan tujuan
Apabila seseorang atau kelompok memiliki ketidak samaan dalam
memandang tujuan-tujuan yang hendak dicapai sehingga terjadi
perselisihan dalam menyikapi tujuan-tujuan tersebut.
c. Perbedaan dalam penilaian atau persepsi
Perbedaan dalan penilaian antara seseorang dalam suatu perusahaan,
seringkali adanya perbedaan-perbedaan dalam sikap, ketidaksesuaian
persepsi, nilai, yang juga dapat menimbulkan konflik kerja.
d. Interdependensi aktivitas kerja
Terdapat adanya interdependensi kerja, apabila seseorang atau
kelompok saling tergantung satu sama lain dalam menyelesaikan tugas
mereka masing-masing. Konflik bisa terjadi apabila seseorang dari
mereka diberi tugas secara berlebihan dan apabila salah seorang
karyawan atau lebih harus menunggu atau menggantungkan
pekerjaannya kepada orang lain.
e. Kesalahan dalam afeksi
Apabila seseorang memperlakukan rekan kerjanya menjadi tidak
merasa nyaman dalam bekerja, terutama dalam hal suasana hatinya
atau perasaan.
21
C. Gaya Kepemimpinan
1. Pengertian kepemimpinan
Dalam bahasa inggris pemimpin biasa disebut leader, sedangkan
kegiatannya disebut kepemimpinan atau disebut leadership. Pemimpin
adalah pribadi yang memiliki kemampuan khusus, dengan atau tanpa
pengangkatan sah dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya,
untuk melakukan usaha bersama mengarah pada pencapaian tujuan-tujuan
tertentu.22
kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk memengaruhi
orang lain atau para bawahannya sedemikian rupa sehingga orang lain itu
mau melakukan kehendak pimpinan tersebut, meskipun secara pribadi hal
itu mungkin tidak disenanginya.23
Kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses mengarahkan dan
mempengaruhi para karyawan dalam melakukan pekerjaan yang telah di
tugaskan kepada mereka. Sebagaimana dijelaskan oleh Stoner, Freeman,
dan Gilbert, Kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan
mempengaruhi para anggota dalam hal berbagai aktivitas yang harus
dilakukakan.24
22
Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2004), hlm. 39. 23
Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Kencana Prenadamedia
Group, 2012), hlm. 213. 24
Ernie Trisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, Cetakan ke-8,
(Jakarta: Prenadamedia Group, 2014), hlm. 255.
22
Sebagaimana yang diterangkan dalam firman Allah SWT dalam
Al-Qur’an surat As-Sajadah ayat 24 :
Artinya: Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin
yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan
adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami. (QS. As-Sajadah: 24)25
Dari ayat tersebut menerangkan bahwa Allah SWT telah
menjadikan Di antara mereka ada yang diangkat menjadi Nabi dan Rasul
yang menyampaikan petunjuknya yang benar kepada kaumnya, dan ada
pula di antara mereka yang dijadikan pemimpin kaumnya yang memimpin
mereka ke jalan yang benar. Artinya dalam setiap kumpulan manusia atau
kelompok dan kehidupan pada dasarnya pasti ada salah satu diantara kita
yang dijadikan pemimpin. Jika seseorang pemimpin melaksanakan
pekerjaan dengan baik bagi organisasinya maka ia akan memberikan
keuntungan bagi organisasinya.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, kepemimpinan
adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk memengaruhi orang
lain, yaitu para bawahannya sehingga orang lain itu mau melakukan
kehendaknya meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak disenanginya.
25
Agung Istiadi, Manajemen Berbasis Syariah, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2012), hlm
56.
23
2. Gaya kepemimpinan
Gaya artinya sikap, tingkah laku, gerakan, sikap yang elok, gerak-
gerik yang bagus, kekuatan, kesanggupan untuk berbuat baik. Sedangkan
gaya kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan pimpinan
untuk memengaruhi bawahan agar tujuan organisasi tercapai atau dapat
pula dikatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah strategi dan pola
prilaku yang disukai dan sering diterapkan oleh seorang pemimpin.26
Menurut Edy Sutrisno, gaya kepemimpinan terbagi dalam 10
gaya. Antara lain:27
1. Gaya persuasif, yaitu gaya memimpin dengan menggunakan
pendekatan yang menggugah pikiran, perasan, atau dengan kata lain
dengan melakukan bujukan atau ajakan.
2. Gaya refresif, yaitu gaya kepemimpinan dengan cara memberikan
ancaman-ancaman, tekanan-tekanan, sehingga bawahan merasa
ketakutan.
3. Gaya partisipatif, yaitu gaya kepemimpinan dimana memberikan
kesempatan kepada para bawahan untuk itu secara aktif baik mental,
fisik, spiritual, maupun materil dalam kiprahnya di organisasi.
4. Gaya inovatif, yaitu pemimpin yang selalu berusaha dengan keras
untuk mewujudkan usaha-usaha pengembangan di dalam segala
bidang, baik bidang politik, ekonomi, budaya, sosial, atau setiap
produk terkait dengan kebutuhan manusia.
26
Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012),
hlm. 42. 27
Sutrisno, Op.Cit., hlm. 222.
24
5. Gaya inspektif, yaitu gaya pemimpin yang selalu melakukan
penelitian yang disertai dengan perasaan kecurigaan terhadap
bawahanya.
6. Gaya inspektif, yaitu pemimpin yang suka melakukan dengan acara-
acara yang sifatnya protokoler, kepemimpinan dengan gaya inspektif
menuntut penghormatan bawahanya.
7. Gaya motivatif, yaitu pemimpin yang dapat menyampaikan informasi
mengenai program-programnya, ide-ide, dan kebijakan-kebijakanya
kepada bawahan dengan baik.
8. Gaya naratif, yaitu pemimpin yang banyak bicara namun tidak
disesuaikan dengan yang ia kerjakan, atau dengan kata lain pemimpin
yang banyak bicara namun sedikit bekerja.
9. Gaya edukatif, yaitu pemimpin yang suka melakukan pengembangan
bawahannya dengan cara memberikan keterampilan dan pendidikan
kepada bawahan.
10. Gaya retrogresif, yaitu pemimpin tidak suka melihat maju
bawahannya, apalagi melebihi dirinya. Untuk itu pemimpin yang
bergaya retrogresif selalu mengalangi bawahanya tersebut untuk
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan.
25
3. Fungsi kepemimpinan
Secara operasional dapat dibedakan dalam 5 fungsi pokok
kepemimpinan, yaitu:28
a. Fungsi Instruksi
Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai
komunikator merupakan pihak yang menentukan apa, bagaimana,
bagaimana, dan dimana perintah itu dikerjakan agar keputusan dapat
dilaksanakan secara efektif. Kepemimpinan yang efektif memerlukan
kemampuan untuk menggerakkan dan memotivasi bawahanya agar
mau melaksanakan perintahnya.
b. Fungsi konsultasi
Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Dengan menjalankan fungsi
konsultatif dapat diharapkan agar keputusan-keputusan pimpinan akan
dukungan dan lebih mudah menginstruksikannya, sehingga
kepemimpinan berlangsung efektif.
c. Fungsi partisipasi
Dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha mengaktifkan
bawahan yang dipimpinnya, baik dalam keikut sertaan pengambilan
keputusan maupun dalam melaksanakannya.
d. Fungsi delegasi
Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang
membuat atau menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan
28
Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012),
hlm. 34.
26
maupun tanpa persetujuan dari pimpinan. Fungsi delegasi pada
dasarnya berarti kepercayaan.
e. Fungsi pengendalian
Fungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses
atau efektif mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan
dalam koordinasi yang lebih efektif sehingga memungkinkan
tercapainya tujuan bersama secara maksimal. Fungsi pengendalian
dapat diwujudkan melalui kegiatan bimbingan, pengawasa,
koordinasi, dan pengarahan.
4. Indikator Gaya Kepemimpinan
Menurut Hersey dan Blanchard, indikator-indikator gaya
kepemimpinan adalah:29
a. Gaya kepemimpinan Instruksi
Gaya Kepemimpinan Instruksi, seorang pemimpin menunjukkan
perilaku yang banyak memberikan pengarahan namun sedikit
dukungan. Pemimpin ini memberikan instruksi yang spesifik tentang
peranan dan tujuan bagi pengikutnya, dan secara ketat mengawasi
pelaksanaan tugas mereka.
29
Eko Hertanto, diakses dari www.academia.edu/24290374/, pada tanggal 12 Mei 2018
pukul 9.50
27
b. Gaya kepemimpinan Konsultasi
Gaya Kepemimpinan konsultasi, pemimpin menunjukkan perilaku
yang banyak mengarahkan dan banyak memberikan dukungan.
Pemimpin dalam gaya seperti ini mau menjelaskan keputusan dan
kebijaksanaan yang ia ambil dan mau menerima pendapat dari
pengikutnya. Tetapi pemimpin dalam gaya ini masih tetap harus
memberikan pengawasan dan pengarahan dalam penyelesaian tugas-
tugas pengikutnya.
c. Gaya kepemimpinan Partisipasi
Gaya Kepemimpinan partisipasi, perilaku pemimpin menekankan
pada banyak memberi dukungan namun sedikit dalam pengarahan.
Dalam gaya seperti ini pemimpin menyusun keputusan bersama-sama
dengan para pengikutnya, dan mendukung usaha-usaha mereka dalam
menyelesaikan tugas.
d. Gaya kepemimpinan Delegasi
Gaya Kepemimpinan Delegasi, pemimpin memberikan sedikit
dukungan dan sedikit pengarahan. Pemimpin dengan gaya seperti ini
mendelegasikan keputusan-keputusan dan tanggung jawab
pelaksanaan tugas kepada pengikutnya.
28
D. Kinerja
1. Pengertian Kinerja
Istilah kinerja berasal dari kata Actual Performance atau Job
Performance (prestasi sesungguhnya yang dicapai atau prestasi kerja oleh
seseorang atau karyawan). Pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil
kerja secara kuantitas dan kualitas yang dicapai oleh seorang karyawan
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya.30
Kinerja adalah pengorbanan pikiran, jasmani dan jasa untuk
menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa dengan memperoleh imbalan
prestasi tertentu.31
Kinerja adalah merupakan perilaku nyata yang diperlihatkan setiap
orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan
perannya dalam organisasi perusahaan.32
Menurut Moenheriono kinerja merupakan gambaran mengenai
tingkat pencapaian pelaksanaan suatu program kegiatan atau kebijakan
dalam mewujudkan misi organisasi, tujuan, visi dan sasaran yang
dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organisasi.33
30
Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013 ), hlm. 67. 31
Hasibuan, Op.Cit, hlm. 94. 32
Veithzal Rivai, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2005), hlm. 309. 33
Moenheriono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. (Jakarta: Rajawali Perss,
2012), hlm. 95.
29
Menurut Armstrong dan Baron kinerja merupakan hasil pekerjaan
yang mempunyai hubungan yang kuat dengan tujuan strategis organisasi,
kepuasan konsumen, dan memberikan konstribusi pada perekonomian.34
Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an surat Al-Ahqaaf ayat 19
yang berkaitan dengan Kinerja:
Artinya: Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa
yang telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka
(balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka sedang mereka tiada dirugika.”
(QS. Al-Ahqaaf ayat: 19)35
Dari ayat tersebut bahwasannya setiap pekerjaan yang
menghasilkan amal baik besar maupun kecil Allah pasti akan membalas
setiap apa yang telah mereka kerjakan. Artinya jika seseorang
melaksanakan pekerjaan dengan baik dan menunjukan kinerja yang baik
pula bagi organisasinya maka ia akan mendapatkan hasil yang baik pula
dari kerjaannya dan akan memberikan keuntungan bagi organisasinya.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja
adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan
tugasnya pada suatu perusahaan pada periode tertentu.
34
Asri Laksmi Riani, Manajemen Sumber Daya Manusia Masa Kini, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2013), hlm. 61. 35
Veithzal Rivai Dkk, Islamic Human Capital Management, Cetakan Ke-2, (Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, 2014), hlm. 414
30
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang ialah:36
a. Faktor Kemampuan Secara psikologis, kemampuan (ability) pegawai
terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality
(knowledge + skill). Artinya, pegawai yang memiliki IQ di atas rata-
rata (IQ 110 120) dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya
dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari hari, maka ia akan
lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan.
b. Faktor Motivasi Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang
pegawai dalam meng hadapi situasi (situation) kerja. Motivasi
merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai yang terarah
untuk mencapai tujua organisasi (tujuan kerja).
3. Tujuan Penilaian / Evaluasi Kinerja
Tujuan evaluasi kinerja adalah untuk memperbaiki atau
meningkatkan kinerja organisasi melalui peningkatan kinerja dari SDM
organisasi. Secara lebih spesifik, tujuan dari evaluasi kinerja sebagaimana
dikemukakan Agus Sunyoto adalah: 37
a. Meningkatkan saling pengertian antara karyawan tentang persyaratan
kinerja.
b. Mencatat dan mengakui hasil kerja seorang karyawan, sehingga
mereka. termotivasi untuk berbuat yang lebih baik.
36
Mangkunegara, Op.Cit, hlm. 68. 37
Anwar Prabu Mangkunegara, Evaluasi Kinerja SDM, (Bandung: PT Refika Aditama,
2017), hlm. 10.
31
c. Memberikan peluang kepada karyawan untuk mendiskusikan
keinginan dan aspirasinya dan meningkatkan kepedulian terhadap
karier atau terhadap pekerjaan yang diembannya sekarang.
d. Mendefinisikan atau merumuskan kembali sasaran masa depan,
sehingga karyawan termotivasi untuk berprestasi sesuai dengan
potensinya.
e. Memeriksa rencana pelaksanaan dan pengembangan yang sesuai
dengan kebutuhan pelatihan, khusus rencana diklat, dan kemudian
menyetujui rencana itu jika tidak ada hal-hal yang perlu diubah.
5. Indikator Kinerja Karyawan
Menurut Kasmir, Indikator untuk mengukur kinerja karyawan
secara individu ada lima indikator, yaitu:38
a. Kualitas
Kualitas kerja diukur dengan persepsi karyawan terhadap kualitas
pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap
keterampilan dan kemampuan karyawan tersebut.
b. Kuantitas
Kuantitas Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah
seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.
38
T. Hani Handoko. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta :
BPFE Yogyakarta, 2001), hlm 201
32
c. Ketepatan waktu
Ketepatan waktu Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal
waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut kordinasi dengan hasil
output serta memaksimalkan waktu yang ada untuk aktivitas lain.
d. Efektivitas
Efektifitas Merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi
(bahan baku, uang, teknologi, tenaga) dimaksimalkan dengan tujuan
menaikkan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya.
e. Kemandirian
Kemandirian Merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya akan
dapat menjalankan fungsi kerjanya dan Komitmen kerja.
33
E. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu sangat penting sebagai dasar pijakan dalam
rangka penyusunan penelitian ini. Dari beberapa peneliti tentang variabel-
variabel yang mempengaruhi stres kerja, konflik kerja dan gaya
kepemimpinan terhadap kinerja dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Peneliti/Judul Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
Noor ‘Aini Aslihah
(2015), Pengaruh
Stress Kerja
terhadap Kinerja
Karyawan di
Koperasi Syari’ah
Binama Semarang.
Menyimpulkan
bahwa ada
Pengaruh stress
kerja individu dan
stress kerja
organisasi secara
simultan
berpengaruh positif
terhadap variabel
kinerja karyawan.39
Variabel
Penelitian:
Stres Kerja (X1)
dan Kinerja
Karyawan (Y1).
Rumus
penentuan
sampel: Simple
Random
Sampling.
Sedangkan
penulis
menggunakan
rumus sampel
Purposive
Sampling.
Chadek Novi
Charisma Dewi, I
Wayan Bagia,
Gede Putu Agus
Jana Susila (2013),
Pengaruh Stres
Kerja dan
Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja
Karyawan Pada
Bagian Tenaga
Penjualan UD
Surya Raditya
Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa (1) ada
pengaruh positif
dan signifikan stres
kerja dan kepuasan
kerja terhadap
kinerja karyawan,
(2) Ada hubungan
negatif dan
signifikan stres
kerja dengan
kepuasan kerja
Variabel
Penelitian:
Stres Kerja (X1)
dan Kinerja
Karyawan (Y1).
Objek penelitian
yang di gunakan
adalah Tenaga
Penjualan UD
Surya Raditya
Negara.
39
Noor ‘Aini Aslihah, Skripsi: “Pengaruh Stress Kerja terhadap Kinerja Karyawan di
Koperasi Syari‟ah Binama Semarang”. (Semarang: UIN Walinsongo, 2015).
34
Negara. karyawan, (3) Ada
pengaruh negatif
dan signifikan sters
kerja terhadap
kinerja karyawan,
dan (4) Ada
pengeruh positif
dan signifikan
kepuasan kerja
karyawan.40
Subechi Maulana
M. (2015),
Pengaruh Konflik
dan Lingkungan
Kerja terhadap
Kinerja Karyawan
(Studi pada
Karyawan PDAM
Tirta Moedal Kota
Semarang).
Menyimpulkan
bahwa ada
pengaruh
signifikan konflik
terhadap kinerja
karyawan, ada
pengaruh positif
dan signifikan
lingkungan kerja
terhadap kinerja
karyawan.41
Variabel
Penelitian:
Kinerja
Karyawan (Y1).
Rumus
penentuan
sampel:
proportional
random
sampling.
Sedangkan
penulis
menggunakan
rumus
penentuan
sampel
Purposive
Sampling.
Tamauka Marsello,
Cristoffel Kojo,
Victor. P. K.
Lengkong (2014),
Pengaruh Konflik
Peran, Konflik
Kerja Dan Stres
Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan
Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa (1) Konflik
peran, konflik kerja
dan stres kerja
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap kinerja
karyawan pada PT.
Variabel
Penelitian:
Stres Kerja
(X1), Konflik
Kerja (X2) dan
Kinerja
Karyawan (Y1).
Objek penelitian
yang di gunakan
adalah Pt. Air
Manad.
40
Chadek Novi Charisma Dewi Dkk, “Pengaruh Stres Kerja dan Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bagian Tenaga Penjualan UD Surya Raditya Negara ”. e-
Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Manajemen. Vol. 2, 2014. 41
Subechi Maulana M, Skripsi: “Pengaruh Konflik dan Lingkungan Kerja terhadap
Kinerja Karyawan (Studi pada Karyawan PDAM Tirta Moedal Kota Semarang)”. (Semarang:
Universitas Negeri Semarang, 2015).
35
Pada Pt. Air
Manad.
Air Manado secara
simultan.42
Agus Roscahyo
(2013), Pengaruh
Gaya
Kepemimpinan
Terhadap Kinerja
Karyawan pada
Rumah Sakit Siti
Khodijah Sidoarjo.
Menyimpulkan
bahwa, pengujian
secara simultan
menunjukkan
pengaruh gaya
kepemimpinan
yang terdiri dari
otokratik,
demokratik dan
kendali bebas,
berpengaruh
signifikan terhadap
kinerja karyawan.43
Variabel
Penelitian:
Gaya
Kepemimimpina
n (X3) dan
Kinerja
Karyawan (Y1).
Objek penelitian
yang di gunakan
adalah Rumah
Sakit Siti
Khodijah
Sidoarjo.
Ika Andriyani
(2016), Pengaruh
Gaya
Kepemimpinan
Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi
Pada Rumah Sakit
Panti Rapih
Yogyakarta).
Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa Gaya
kepemimpinan
dapat berpengaruh
positif terhadap
kinerja karyawan
pada Rumah Sakit
Panti Rapih
Yogyakarta.44
Variabel
Penelitian:
Gaya
Kepemimimpina
n (X3) dan
Kinerja
Karyawan (Y1).
Rumus
penentuan
sampel: Simple
Random
Sampling.
Sedangkan
penulis
menggunakan
rumus
penentuan
sampel
Purposive
Sampling.
42
Tamauka Marsello Dkk, “Pengaruh Konflik Peran, Konflik Kerja Dan Stres Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Air Manad”. Jurnal EMBA. Vol.3 No.3, 2014. 43
Agus Roscahyo, “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan pada
Rumah Sakit Siti Khodijah Sidoarjo”. Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 2 No. 12, 2013. 44
Ika Andriyani, “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan (Studi
Pada Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta)”. (Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma, 2016).
36
F. Kerangka Berfikir
Kerangka Pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat
pada gambar berikut ini:
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
H1
H2
H3
Variabel independen dalam penelitian ini adalah stres kerja, konflik
kerja dan gaya kepemimpinan sedangkan Kinerja Karyawan Sebagai
Variavel dependen. Model ini ingin menunjukan dan meneliti keterkaitan
antara variabel independen dan variabel dependen.
G. Hipotesis
Diajukan sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan
penelitian ini, hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
H1 : Ha = Ada pengaruh yang signifikan antara Stres Kerja terhadap Kinerja
Karyawan.
Ho = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Stres Kerja terhadap
Kinerja Karyawan.
Kinerja
Karyawan (Y)
Stres Kerja
(X1)
Konflik Kerja
(X2)
Gaya Kepemimpinan
(X3)
37
H2 : Ha = Ada pengaruh yang signifikan antara Konflik Kerja terhadap
Kinerja Karyawan.
Ho = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Konflik Kerja terhadap
Kinerja Karyawan.
H3 : Ha = Ada pengaruh yang signifikan antara Gaya Kepemimpinan
terhadap Kinerja Karyawan.
Ho = Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Gaya Kepemimpinan
terhadap Kinerja Karyawan.
38
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini, yang menjadi lokasi penelitian yaitu Bank
Syariah Mandiri Kantor Cabang 16 Ilir Palembang yang berlokasi di jalan
masjid lama No. 30-31, pasar 16 Ilir Kota Palembang, Sumatera Selatan
dengan nomer telepon: (0711) 377322, BSM Call Center: 14040 atau
(021)29534040.
B. Desain Penelitian
Sesuai dengan latar belakang masalah yang disebutkan sebelumnya,
maka desain tulisan ini termasuk pada jenis penelitian menggunakan
penelitian lapangan (field research) yang dilakukan dengan mengumpulkan
data dan informasi yang diperoleh langsung oleh respoden karyawan Bank
Syariah Mandiri Kantor Cabang 16 Ilir Palembang.
C. Jenis Data dan Sumber Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah :
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif yaitu data statistic berbentuk angka-angka, baik secara
langsung digali dari hasil penelitian maupun dari hasil pengolahan data
39
kualitatif.45
Jadi data tersebut berbentuk angka, diperoleh dari jawaban
karyawan yang diperoleh dari hasil kuesioner yang diolah, guna
menganalisis pengaruh stres kerja, konflik kerja dan gaya kepemimpinan
terhadap kinerja karyawan pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang 16
Ilir Palembang.
2. Sumber Data
a. Data Primer
Data primer atau data pertama adalah data yang diperoleh
langsung dari subyek penelitian dengan menggunakan alat
pengukuran atau data pengambilan langsung pada subyek sebagai
sumber informasi yang dicari.46
b. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data-data yang diperoleh dalam bentuk
yang sudah jadi, sudah dikumpulkan atau di olah oleh pihak lain, yaitu
berupa data jumlah karyawan Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang
16 Ilir Palembang.
45
Muhammad Teguh, Metode Penelitian Ekonomi, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,
2005), hlm. 118 46
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta : Pustaka pelajar, 2014), hlm. 81
40
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek, atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.47
Populasi dari penelitian ini adalah karyawan Bank
Syariah Mandiri Kantor Cabang 16 Ilir Palembang yang berjumlah 30
orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu.48
Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan Bank Syariah
Mandiri dengan menggunakan metode sampling jenuh. Sampling jenuh
adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan 30 orang.
47
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2016), hlm. 80. 48
Ibid. hal. 81.
41
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Kuesioner (Angket) merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Metode ini dilakukan dengan
menyebarkan lembar pertanyaan yang berkaitan dengan permasalahan
penelitian kepada responden yaitu karyawan Bank Syariah Mandiri
Kantor Cabang 16 Ilir Palembang. Tujuan pembuatan kuesioner adalah
untuk. memperoleh informasi yang relevan, tingkat keandalan (reliability)
dan keabsahan (validity) setinggi mungkin..49
Adapun skala ukuran yang digunakan oleh penulis untuk
menghitung jawaban skor responden menggunakan skala likert. Ukuran
skala yang digunakan ada 5 skala yaitu :
Tabel 3.1
Penentuan skor menggunakan skala likert
Pilihan jawaban Skor
Sangat setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
Tidak setuju (TS) 2
Sangat tidak setuju (STS) 1
49
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2016), hlm. 142.
42
2. Dokumentasi
Dokumentasi, merupakan teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan data berupa data-data tertulis, surat kabar, majalah,
naskah artikel dan sejenisnya, yang mengandung keterangan dan
penjelasan serta pemikiran tentang fenomena yang masih aktual dan
sesuai dengan masalah penelitian.
F. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu
variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikasikan
kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk
mengukur variabel tersebut.50
Untuk lebih jelasnya mengenai variabel penelitian dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 3.2
Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Indikator
Stres Kerja Stres kerja adalah suatu kondisi
ketengangan yang menciptakan
adanya ketidak seimbangan fisik
dan psikis, yang mempengaruhi
1. Konflik peran.
2. Peran yang rancu/ tidak
jelas.
3. Beban kerja yang
50
Moh Nazir. Metode Penelitian. (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), hlm. 126
43
emosi, proses berfikir dan
kondisi seorang karyawan.
berlebihan.
4. Tanggung jawab
terhadap orang lain.
5. Kesempatan untuk
mengembangkan
karier.
Konflik Kerja Konflik adalah sebagai sebuah
proses yang dimulai ketika salah
satu pihak memandang pihak
lainya telah mempengaruhi
secara negatif atas sesuatu hal
yang di pedulikan oleh pihak
yang pertama.
1. Kesalahan komunikasi.
2. Perbedaan tujuan
3. Perbedaan dalam
penilaian atau persepsi
4. Interdependensi
aktivitas kerja
5. Kesalahan dalam afeksi
Gaya
kepemimpinan
Gaya kepemimpinan adalah
sekumpulan ciri yang digunakan
pimpinan untuk memengaruhi
bawahan agar sasaran organisasi.
1. Gaya kepemimpinan
Instruksi
2. Gaya kepemimpinan
konsultasi
3. Gaya kepemimpinan
Partisipasi
4. Gaya kepemimpinan
Delegasi
44
Kinerja
Karyawan
kinerja adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang
dicapai oleh seorang pegawai
dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya.
1. Kualitas
2. Kuantitas
3. Ketepatan waktu
4. Efektivitas
5. Kemandirian
Sumber: Dikumpulkan dari berbagai sumber
G. Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Uji validitas item merupakan uji instrumen data untuk mengetahui
seberapa cermat suatu item dalam mengukur apa yang ingin diukur.51
Uji
validitas digunakan untuk menguji apakah data kuesioner yang digunakan
dalam penelitian valid atau tidak valid. Uji validitas dalam penelitan ini
menggunakan software SPSS 16.0 dan menggunakan metode corrected
item total correlation dengan taraf signifikan 5% dengan uji 2 sisi. Jika r
hitung > r tabel, maka item dapat dinyatakan valid, jika r hitung < r tabel
maka item dinyatakan tidak valid.
51
Duwi, Priyatno, Spss 22: Pengolahan Data Terpraktis, (Yogyakarta : C.V Andi Offset,
2014), hlm. 51
45
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui keajegan atau
konsistensi alat ukur yang biasanya menggunakan kuesioner. Maksudnya
apakah alat ukur tersebut akan mendapatkan pengukuran yang tetap
konsisten jika pengukuran diulang kembali. Metode yang sering
digunakan dalam penelitian untuk mengukur skala rentangan (seperti
skala Likert 1-5) adalah Cronbach Alpha. Uji reliabilitas merupakan
kelanjutan dari uji validitas, dimana item yang masuk pengujian adalah
item yang valid saja. Untuk menentukan apakah instrument reliabel atau
tidak menggunakan batasan 0,6. Menurut Sekaran, reliabilitas kurang dari
0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8
adalah baik.52
H. Teknik Analisis data
1. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
normalitas residual, multikolinieritas, autokorelasi, dan heteroskedastis
pada model regresi. Model regresi linier dapat disebut sebagai model yang
baik jika model tersebut memenuhi beberapa asumsi klasik.
52
Duwi, Priyatno, Spss 22: Pengolahan Data Terpraktis, (Yogyakarta : C.V Andi Offset,
2014), hlm. 64.
46
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas adalah untuk melihat apakah variabel dependen,
independen atau keduanya berdistribusi normal atau tidak.53
Model
regresi yang baik hendaknya berdistribusi normal ataupun mendekati
normal. Jadi uji normalitas bukan dilakukan pada masing-masing
variabel tetapi pada keduanya. Untuk mengetahui normal atau tidaknya
sebaran data, maka dilakukan perhitungan uji normalitas sebaran
dengan uji statistik Kolmogorof-Smirnov (K-S).54
Untuk mengetahui
normal atau tidaknya sebaran data, data dikatakan berdistribusi normal
jika nilai signifikan > 0,05, sebaliknya jika nilai signifikannya < 0,05
maka sebarannya dinyatakan tidak normal.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas adalah varian residual yang tidak sama
pada semua pengamatan didalam model regresi. Pengujian
heteroskedastisitas menggunakan metode Uji heteroskedastisitas
dengan metode uji glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara
variabel independen dengan nilai absolut residual. Jika nilai signifikan
kedua variabel lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas.55
53
Danang Sunyoto, Analisis Regresi dan uji Hipotesis, (Jakarta: CAPS, 2011), hlm 79. 54
Imam Ghozali, Model Persamaan Structural Konsep Dan Aplikasi Dengan Program
AMOS Ver. 5.0, (Semarang: Badan Penerbit UNDIP, 2008), hlm. 113. 55
Duwi, Priyatno, Spss 22: Pengolahan Data Terpraktis, (Yogyakarta : C.V Andi Offset,
2014), hlm. 89
47
c. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas adalah keadaan dimana terjadi
ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada
model regresi.56
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.Untuk
mengetahui adanya multikolinieritas dapat diliuhat dari nilai
toleransinya dan lawannya atau variance iflation faktor (VIF). Untuk
pengambilan keputusan dalam menentukan ada atau tidaknya
multikolinearitas yaitu dengan criteria sebagai berikut :
1) Jika nilai VIF disekitar angka 1 atau memliki toleransi mendekati 1,
maka dikatakan tidak terdapat masalah multikolinearitas dalam
model regresi.
2) Jika koefisien korelasi antarvariabel bebas kurang dari 0,5 tidak
terdapat masalah multikolinearitas.57
56
Duwi Priyanto, Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS, (Yogyakarta : Mediakom,
2010), hlm.83 57
Sumanto, Statistik Terapan, (Yogyakarta : CAPS. 2014), hlm. 166
48
d. Uji Linearitas
Uji linearitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang
akan dianalisis berhubungan secara linier atau tidak uji ini biasanya
digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi atau regresi linear.
Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Test for Linearity dengan
taraf signifikasi 0,05. Menurut Hadi, sebuah data dikatakan linear jika
taraf signifikasi < 0,05. Hal ini berarti variabel bebas berkorelasi linear
dengan variabel terikat. Sebaliknya, jika nilai signifikasinya 0,05,
maka variabel bebas tidak berkorelasi linear dengan variabel terikat.58
2. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah suatu alat analisis
peramalan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel
terikat untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan fungsi atau
hubungan kausal antara dua variabel bebas atau lebih dengan satu variabel
terikat. Dalam regresi berganda terdapat satu variabel terikat dengan lebih
dari satu variabel bebas yang mempengaruhinya.59
58
Ibid., hlm.148 59
Yusi, H.M Syahirman dan Umiyati Idris. Statistika untuk Ekonomi dan Penelitian.
(Palembang: Citrabooks Indonesia, 2010), hlm. 135
49
Persamaan regresi linier sederhana menggunakan rumus sebagai berikut:
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b2 X3
Keterangan:
Y = Kinerja Karyawan
X1 = Stres Kerja
X2 = Konflik Kerja
X3 = Gaya Kepemimpinan
b1 = Koefisien regresi variabel antara X1 dan Y
b2 = Koefisien regresi variabel antara X2 dan Y
a = Konstanta
3. Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga, yaitu
Pengujian secara simultan, uji koefisien determinasi (R2), dan uji t
(parsial).
a. Uji t (Parsial)
Uji t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu
variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel
dependen. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan signifikan
level 0,05 (ɑ= 5%).60
60
Imam Ghozali, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2006), hlm. 125
50
Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan
kriteria:
1) Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima.
2) Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak. Berdasarkan signifikan :
a) Jika signifikan < 0,05,maka Ho ditolak.
b) Jika signifikan > 0,05, maka Ho diterima.
b. Pengujian secara simultan
Pengujian secara simultan (Uji F) dilakukan untuk mengetahui
apakah semua variabel independen mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel dependen.61
Pengujian ini dilakukan ini dilakukan dengan menggunakan
signifikan level 0,05 (ɑ = 5%). Adapun kriteria dalam uji F adalah
sebagai berikut:
1) Jika tingkat signifikan lebih besar dari pada tingkat keyakinan
(ɑ=0,05) dan nilai f hitung < dari f tabel, maka seluruh variabel
independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan secara
bersama-sama terhadap variabel dependennya.
2) Jika tingkat signifikan lebih kecil dari pada tingkat keyakinan
(ɑ=0,05) dan nilai f hitung < dari f tabel, maka seluruh variabel
independen mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-
sama terhadap variabel dependennya.
61
Sumanto, Op.Cit., hlm.137
51
c. Uji Koefisien Determinasi (R²)
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui persentase
sumbangan pengaruh serentak variabel-variabel bebas (X) terhadap
variabel terikat (Y). Nilai koefisien determinasi mempunyai interval nol
sampai satu (0≤R²≤1). Jika R² = 1, berarti besarnya persentase sumbangan
X terhadap varisi (naik-turunnya) Y secara bersama-sama adalah 100%.
Hal ini menunjukan bahwa apabila koefisien determinasi mendekati 1,
maka pengaruh variabel independe terhadap variabel dependennya
semakin kuat, maka semakin cocok pula garis regresi untuk meramalkan
Y.62
62
Imam Ghozali, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2006), hlm. 125
52
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Deskripsi Responden
1. Tingkat Pengembalian Kuesioner
Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat ukur dalam
variabel penelitian. Kuesioner diberikan kepada karyawan Bank Syariah
Mandiri Kantor Cabang 16 Ilir Palembang sebagai responden dari
penelitian ini. Kuesioner disebarkan berjumlah 30 kuesioner sesuai
dengan jumlah sampel yang telah ditentukan dalam penelitian ini. Adapun
tingkat pengembalian kuesioner tersebut disajikan dalam tabel di bawah
ini.
Tabel 4.1
Tingkat Pengembalian Kuesioner
Keterangan Jumlah Persentase
Kuesioner yang disebar 30 Kuesioner 100%
Kuesioner yang tidak kembali 0 Kuesioner 0%
Kuesioner yang kembali tetapi tidak
dapat diolah
0 Kuesioner 0%
Kuesioner yang kembali dan dapat
diolah
30 Kuesioner 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
53
Berdasarkan tabel tingkat pengembalian kuesioner diatas diketahui
bahwa kuesioner yang kembali kepada peneliti sesuai dengan jumlah
kuesioner yang disebarkan kepada responden, yaitu berjumlah 30
kuesioner dengan persentase 100%.
2. Karakteristik Responden
Pada penelitian ini data diperoleh melalui kuesioner yang
disebarkan kepada pegawai Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang 16 Ilir
Palembang yang dijadikan sampel sebanyak 30 yang merupakan jumlah
karyawan dan di bawah ini adalah data responden berdasarkan jenis
kelamin, tingkat pendidikan terakhir, umur dan masa kerja.
1) Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.2
Distribusi Responden Berdasarkan Usia
Usia Responden Jumlah orang Persentase (%)
20-30 tahun 18 orang 60 %
31-40 tahun 12 orang 40 %
41-50 tahun Tidak ada -
Jumlah 30 0rang 100 %
Sumber: Data Primer, 2018
Berdasarkan tabel 4.2 diperoleh bahwa karyawan yang berusia
20-30 tahun sebanyak 18 orang (60%), usia 31-40 tahun sebanyak 12
orang (40%). Artinya responden terbanyak adalah yang berusia 20-
30tahun.
54
2) Karaktristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.3
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin Responden Jumlah Orang Persentase (%)
Laki-laki 21 orang 70 %
Perempuan 9 orang 30 %
Jumlah 30 orang 100 %
Sumber: Data Primer, 2018
Berdasarkan tabel 4.3 diperoleh bahwa karyawan laki-laki
sebanyak 21 orang (70%) serta karyawan perempuan sebanyak 9
orang (30%). Artinya responden terbanyak adalah laki-laki.
3) Karakteristik Respoden Berdasarkan Pendidikan
Tabel 4.4
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Responden Jumlah orang Persentase (%)
SMA 5 orang 16,7 %
D1 1 orang 3,3 %
D2 Tidak ada -
D3 5 orang 16,7 %
S1 18 orang 60 %
S2 1 orang 3,3 %
Jumlah 30 orang 100 %
Sumber: Data Primer, 2018
55
Berdasarkan tabel 4.4 diperoleh bahwa karyawan dengan
pendidikan SMA sebanyak 5 orang (16,7%), D1 sebanyak 1 orang
(3,3%), D3 sebanyak 5 orang (16,7%), S1 sebanyak 18 orang (60%),
dan S2 sebanyak 1 orang (3,3%). Artinya responden terbanyak adalah
karyawan dengan pendidikan S1.
4) Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Tabel 4.5
Distribusi Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lama bekerja Jumlah Orang Persentase (%)
1-2 tahun 10 orang 33,3 %
2-3 tahun 2 orang 6,7 %
>3 tahun 18 orang 60 %
Jumlah 30 orang 100 %
Sumber: Data Primer, 2018
Berdasarkan tabel 4.5 diperoleh bahwa karyawan yang lama
bekerja 1-2 tahun sebanyak 10 orang (33,3%), 2-3 tahun sebanyak 2
orang (6,7%) dan diatas 3 tahun sebanyak 18 orang (60%). Artinya
responden terbanyak adalah yang berusia diatas 3 tahun.
56
B. Uji Validitas Dan Reliabilitas Instrumen
Untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen, penulis
menggunakan analisis dengan SPSS 16,0. Berikut ini adalah hasil yang telah
diuji dengan SPSS 16,0 :
1. Uji Validitas
Uji tingkat validitas dilakukan untuk memperoleh hasil uji
signifikansi dengan membandingkan nilai r hitung dengan nilai r tabel. Untuk
df = n-k. Pada penelitian ini besarnya df dapat dihitung 30-2 atau df = 28
dengan alpha 0,05 didapat r tabel 0,361. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan
nilai r positif, maka butir pertanyaan tersebut dikatakan valid.
Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas Instrumen Stres Kerja
Variabel Item
Pernyataan
Correlation Item
Total correlation R table Keterangan
Stres Kerja
X1.1 0,962 0,361 Valid
X1.2 0,942 0,361 Valid
X1.3 0,958 0,361 Valid
X1.4 0,892 0,361 Valid
X1.5 0,958 0,361 Valid
X1.6 0,892 0,361 Valid
X1.7 0,953 0,361 Valid
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.6 diperoleh bahwa masing-masing item pertanyaan
variabel stres kerja memiliki r hitung > r tabel (0,361) dan bernilai positif. Dengan
demikian tiap butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
57
Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas Instrumen Konflik Kerja
Variabel Item Pernyataan Correlation Item Total
correlation R table Keterangan
Konflik
Kerja
X2.1 0,675 0,361 Valid
X2.2 0,861 0,361 Valid
X2.3 0,912 0,361 Valid
X2.4 0,790 0,361 Valid
X2.5 0,861 0,361 Valid
X2.6 0,701 0,361 Valid
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.7 diatas diperoleh bahwa masing-masing item
pertanyaan variabel konflik kerja memiliki r hitung > r tabel (0,361) dan bernilai
positif. Dengan demikian tiap butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
Tabel 4.8
Hasil Uji Validitas Gaya Kepemimpinan
Variabel Item
Pernyataan
Correlation Item
Total correlation R table Keterangan
Gaya
Kepemimpinan
X3.1 0,837 0,361 Valid
X3.2 0,749 0,361 Valid
X3.3 0,819 0,361 Valid
X3.4 0,762 0,361 Valid
X3.5 0,819 0,361 Valid
X3.6 0,762 0,361 Valid
X3.7 0,728 0,361 Valid
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh bahwa masing-masing item pertanyaan
variabel gaya kepemimpinan memiliki r hitung > r tabel (0,361) dan bernilai positif.
Dengan demikian tiap butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
58
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Instrumen Kinerja Karyawan
Variabel Item Pernyataan Correlation Item Total
correlation R table Keterangan
Kinerja
Karyawan
X2.1 0,884 0,361 Valid
X2.2 0,910 0,361 Valid
X2.3 0,808 0,361 Valid
X2.4 0,808 0,361 Valid
X2.5 0,884 0,361 Valid
X2.6 0,910 0,361 Valid
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.6, 4.7, 4.8 diperoleh bahwa masing-masing item
pertanyaan variabel kinerja karyawan memiliki r hitung > r tabel (0,361) dan bernilai
positif. Dengan demikian tiap butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas digunkan untuk mengetahui sejauh mana hasil
pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali lipat
atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur
yang sama pula. Kriteria suatu instrument penelitian dikatakan reliaebel
dengan menggunakan teknik ini bila koefisien reabilitas >0,6.
Dalam penelitian ini uji reliabilitas yang digunakan untuk
mengetahui reabilitas instrument menggunakan metode Cronbach‟Alpha
59
Tabel 4.10
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan
Stres Kerja 0,811 Reliabel
Konflik Kerja 0,800 Reliabel
Gaya Kepemimpinan 0,790 Reliabel
Kinerja Karyawan 0,810 Reliabel
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.10 diperoleh hasil Cronbach’s Alpha setiap
variabel lebih dari standar minimal Cronbach’s Alpha yang disyaratkan
yaitu 0,6. Hal ini menujukkan bahwa hasil uji reliabilitas variabel stres
kerja, konflik kerja, gaya kepemimpinan, dan kinerja karyawan adalah
reliable.
C. Uji Asumsi Klasik
Model regresi yang baik ialah harus bebas dari masalah asumsi klasik.
Uraian berikut ini akan membahas mengenai uji asumsi klasik pada regresi
berganda diantaranya:
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas pada model regresi ini digunakan untuk menguji
apakah nilai residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara
normal atau tidak.
60
Tabel 4.11
Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 30
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.02412726
Most Extreme Differences Absolute .142
Positive .098
Negative -.142
Kolmogorov-Smirnov Z .775
Asymp. Sig. (2-tailed) .585
a. Test distribution is Normal.
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Berdasarkan hasil uji normalitas dengan menggunakan uji
Kolmogrov-Smirnov Test merupakan uji yang bertujuan untuk mengetahui
apakah data dalam variabel yang akan dianalisis berdistribusi normal, dan
uji ini digunakan setelah uji shapiro wilk yang menyatakan jika data tidak
berdistribusi tidak normal maka digunakanlah langkah berikutnya yaitu uji
kolmogorov-smirnov test yang diketahui nilai signifikan 0,585 > 0,05,
maka dapat disimpulkan nilai residual berdistribusi normal.
2. Uji Heteroskedastisitas
Pada asumsi ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika satu pengamatan ke pengamatan yang lain
tetap, maka disebut homoskedastisitas dan bila berbeda disebut
61
heteroskedastisitas. Untuk mengetahuinya dapat dilihat pada Scatterplot
berikut:
Gambar 4.1
Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Dari hasil uji yang terlihat pada plot di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. Karena titik-titik pada
area grafik menyebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu
Y. Sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi Kinerja
Karyawan berdasarkan masukan variabel independen Stres Kerja, Konflik
Kerja, Gaya Kepemimpinan,
62
1. Uji Multikolinieritas
Untuk mengetahui apakah terjadi multikolinieritas dapat dilihat
dari nilai VIF yang terdapat pada masing-masing variabel yaitu seperti
pada tabel berikut ini:
Tabel 4.12
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 1.263 2.142 .590 .560
Stres Kerja .242 .084 .321 2.894 .008 .319 3.136
Konflik Kerja -.326 .121 -.297 -2.694 .012 .324 3.086
Gaya Kepemimpinan .845 .059 .909 14.274 .000 .968 1.033
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Suatu model regresi dinyatakan bebas dari multikolinieritas yaitu
mempunyai angka tolerance mendekati 1 dan mempunyai nilai VIF < 10.
Dari tabel tersebut diperoleh bahwa angka tolerance mendekati 1 dan
semua variabel bebas memiliki nilai VIF yang rendah dan jauh di bawah
angka 10. Dengan demikian dalam model ini tidak ada masalah
multikolinieritas.
63
2. Uji Linieritas
Uji Lineritas berguna untuk mengetahui apakah dua variabel secara
signifikan mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Untuk uji lineritas
pada SPSS 16.0 digunakan Test For Linearity pada taraf signifikansi 0,05.
Tabel 4.13
Hasil Uji Liniearitas
Sig
Stres Kerja*Kinerja Karyawan Linearity
Deviation from linearity
0,200
0,292
Konflik Kerja* Kinerja Karyawan Linearity
Deviation from linearity
0,688
0,333
Gaya Kepemimpinan* Kinerja Karyawan Linearity
Deviation from linearity
0,000
0,522
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Berdasarkan pada tabel hasil analisis uji lineritas pada variabel X1,
X2, X3 diatas, menunjukkan bahwa nilai pada SIG pada baris Deviation
from Linearity sebesar 0,292, 0,333, 0,522 yakni lebih besar dari taraf
signifikansi 0,05 yang berarti antara variable Gaji, Insentif, Promosi dan
variabel Prestasi Kerja karyawan mempunyai hubungan yang linear (
bersifat linear).
64
D. Analisis Regresi Linier Berganda
Di dalam penelitian ini menggunakan 3 variabel independen yaitu
variable Stres Kerja, variabel Konflik Kerja dan variabel Gaya
Kepemimpinan sedangkan variabel dependen nya yaitu Kinerja Karyawan.
Oleh karena itu, di dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier
berganda karena variabel independen yang diteliti lebih dari 1 variabel.
Berikut adalah tabel hasil analisis regresi linier berganda dengan mengunakan
SPSS 16.0 sebagai berikut :
Tabel 4.14
Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.263 2.142 .590 .560
Stres Kerja .242 .084 .321 2.894 .008
Konflik Kerja -.326 .121 -.297 -2.694 .012
Gaya
Kepemimpinan .845 .059 .909 14.274 .000
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber : Data Primer Diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.15 diatas diperoleh persamaan garis regresi
linier berganda sebagai berikut:
Y = 1.263 + 0,242 X1 - 0,326 X2 + 0,845 X3
Persamaan garis regresi linier berganda diatas dapat dijelaskan sebagai
berikut:
65
1. Konstanta sebesar 1.263. menyatakan bahwa jika tidak ada perubahan
pada variabel-variabel independen yaitu stres kerja, konflik kerja dan
gaya kepemimpinan maka kinerja karyawan = 1.263
2. Nilai koefisien variabel stres kerja (X1) = 0,242 menyatakan bahwa jika
nilai variabel stres kerja meningkat sebesar 1 skor maka nilai kinerja
karyawan juga akan meningkat 0,962 skor dengan asumsi variabel
lainnya dianggap konstan (0).
3. Nilai koefisien variabel konflik kerja (X2 ) = -0,326 menyatakan bahwa
jika nilai variabel konflik kerja meningkat sebesar 1 skor maka nilai
kinerja karyawan juga akan meningkat -0,326 skor dengan asumsi
variabel lainnya dianggap konstan (0).
4. Nilai koefisien variabel gaya kepemimpinan (X3 ) = 0,845 menyatakan
bahwa jika nilai variabel gaya kepemimpinan meningkat sebesar 1 skor
maka nilai kinerja karyawan kinerja karyawan kinerja karyawan juga
akan meningkat 0,845 skor dengan asumsi variabel lainnya dianggap
konstan (0).
66
E. Uji Hipotesis
1. Uji t (Uji Parsial)
Uji t atau uji parsial digunakan untuk mengetahui apakah secara
parsial variabel bebas (stres kerja, konflik kerja dan gaya kepemimpinan)
berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat (kinerja
karyawan). Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.15
Hasil Uji t (Uji Persial)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.263 2.142 .590 .560
Stres Kerja .242 .084 .321 2.894 .008
Konflik Kerja -.326 .121 -.297 -2.694 .012
Gaya
Kepemimpinan .845 .059 .909 14.274 .000
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Besarnya angka ttabel dapat dilihat pada tabel statistik pada
signifikansi 0,05/2 = 0,025 dengan ttabel = n-k-1. Dimana n adalah jumlah
responden dan k adalah banyaknya variabel bebas, ttabel = 30-3-1 jadi df
adalah 26. Hasil diperoleh ttabel sebesar 2,055. Hal ini dimaksudkan untuk
mengetahui apakah stres kerja, konflik kerja dan gaya kepemimpinan
berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap kinerja karyawan.
67
Berdasarkan Tabel 4.16, maka dapat diketahui pengaruh masing-
masing variabel sebagai berikut:
a) Variabel Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Dari tabel coefficaients diperoleh nilai thitung = 2,894 yang artinya thitung >
ttabel (2,894 > 2,055) dengan signifikan 0,008 < 0,05. Maka hipotesis yang
menyatakan secara parsial stres kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan dapat diterima.
b) Variabel Konflik Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Dari tabel coefficaients diperoleh nilai thitung= -2,694 yang artinya thitung >
ttabel (-2,694 > 2,055) dengan signifikan 0,012 < 0,05. Maka hipotesis yang
menyatakan secara parsial konflik kerja berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan dapat diterima.
c) Variabel Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan
Dari tabel coefficaients diperoleh nilai thitung= 14,274 yang artinya
thitung > ttabel (14,274 > 2,055) dengan signifikan 0,000 < 0,05. Maka
hipotesis yang menyatakan secara parsial gaya kepemimpinan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan dapat diterima.
2. Uji F (Uji Simultan)
Uji simultan bertujuan untuk menguji apakah hipotesis yang
menjelaskan Stres Kerja, Konflik Kerja dan Gaya Kepemimpinan
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank Syariah
Mandiri Kantor Cabang 16 Ilir Palembang. Uji F pada dasarnya
68
menunjukan apakah semua variabel independen secara bersama-sama
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
Tabel 4.16
Hasil Uji Simultan
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 267.450 3 89.150 76.206 .000a
Residual 30.416 26 1.170
Total 297.867 29
a. Predictors: (Constant), Gaya Kepemimpinan, Konflik Kerja, Stres Kerja
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Pengujian Koefisien Variabel Stres Kerja (X1), Konflik Kerja (X2)
dan Gaya Kepemimpinan (X3). Menentukan ftabel dapat dilihat pada tabel
statistik pada signifikansi ftable = F ( k ; n – k ) dimana k jumlah variabel
independen dan n jumlah sampel maka f table = ( 3 ; 27). Hasil diperoleh
ftabel sebesar 2,96. Berdasarkan tabel 4.16 diperoleh f hitung sebesar 76,206
yang artinya fhitung > ftabel (76,206 > 2,96) dengan signifikasi sebesar 0,000
< 0,05. hal itu berarti bahwa secara simultan variabel independen stres
kerja, konflik kerja dan gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan.
69
3. Uji Koefisien Determinasi (R²)
Uji ini digunakan untuk mengukur tingkat ketepatan atau
kecocokan antar variabel dari regresi linier berganda, dari koefisien
determinasi ini dapat diketahui berapa besar kontribusi variabel
independen (gaji, insentif dan promosi kerja) terhadap variabel dependen
(prestasi kerja karyawan). Berdasarkan pengolahan data menggunakan
program SPSS 16 diperoleh hasil pengujian korelasi dan koefisien
determinasi sebagai berikut:
Tabel 4.17
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .948a .898 .886 1.082
a. Predictors: (Constant), Gaya Kepemimpinan, Konflik Kerja, Stres
Kerja
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Berdasarkan tabel diatas terdapat hasil uji koefisien determinasi yang
menunjukkan bahwa variabel independen (stres kerja, konflik kerja dan
gaya kepemimpinan) dapat mempengaruhi variabel dependen (kinerja
karyawan) sebesar 88,6% sedangkan sisanya 11,4% dipengaruhi oleh
variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Hasil tersebut
memberikan makna bahwa masih terdapat variabel independen lain yang
mempengaruhi kinerja karyawan.
70
F. Hasil Penelitian
1. Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank
Syariah Mandiri Kantor Cabang Palembang
Dari hasil analisis regresi linier berganda data variabel (X1) stres
kerja di dapatkan hasil nilai signifikan sebesar 0,242. Variabel (X1) stres
kerja mempunyai kontribusi pengaruh terhadap kinerja karyawan dengan
dibuktikan pada uji T dengan nilai Thitung sebesar (2,894 > 2,055) dengan
signifikan 0,008 < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada
pengaruh antara variabel stres kerja terhadap kinerja karyawan.
2. Pengaruh Konflik Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank
Syariah Mandiri Kantor Cabang Palembang
Dari hasil analisis regresi linier berganda data variabel (X2) konflik
kerja di dapatkan hasil nilai signifikan sebesar -0,328. Variabel (X2)
konflik kerja tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan
dengan dibuktikan pada uji T dengan nilai Thitung sebesar (-2,694 > 2,055)
dengan signifikan 0,012 < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan
Maka Konflik Kerja tidak berpengaruh secara parsial dan signifikan
terhadap Kinerja Karyawan.
3. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada
Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Palembang
Dari hasil analisis regresi linier berganda data variabel (X3) gaya
kepemimpinan di dapatkan hasil nilai signifikan sebesar 0,845. Variabel
(X3) gaya kepemimpinan mempunyai kontribusi pengaruh terhadap kinerja
71
karyawan dengan dibuktikan pada uji T dengan nilai T hitung sebesar
(14,274 > 2,055) dengan signifikan 0,000 < 0,05. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh antara variabel konflik kerja terhadap
kinerja karyawan.
4. Pengaruh Stres Kerja, Konflik Kerja dan Gaya Kepemimpinan
Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank Syariah Mandiri Kantor
Cabang Palembang
Dari hasil analisis regresi linier berganda data variabel (X1) stres
kerja, variabel (X2) konflik kerja dan variabel (X3) gaya kepemimpinan
secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
terhadap variabel dependen kinerja karyawan. Dari hasil uji F maka dapat
dijelaskan bahwa nilai Fhitung 76,206 > Ftabel 2,96 dengan signifikasi sebesar
0,000 < 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan variabel stres kerja,
konflik kerja dan gaya kepemimpinan secara bersama-sama (simultan)
berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
72
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil pengujian dan analisis yang dilakukan, maka
kesimpulan yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Stres Kerja berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap
Kinerja Karyawan pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang 16 Ilir
Palembang. Hal ini ditunjukan oleh nilai thitung> ttabel (2,894 > 2,048)
dengan signifikan 0,008 < 0,05. Maka Stres Kerja berpengaruh signifikan
terhadap Kinerja Karyawan.
2. Tidak terdapat pengaruh antara Konflik Kerja terhadap Kinerja Karyawan
pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang 16 Ilir palembang. Hal ini
ditunjukan oleh nilai thitung> ttabel (-2,694 > 2,048) dengan signifikan 0,012
< 0,05. Maka Konflik Kerja tidak berpengaruh secara parsial dan
signifikan terhadap Kinerja Karyawan.
3. Gaya Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan secara parsial
terhadap Kinerja Karyawan pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang 16
Ilir Palembang. Hal ini ditunjukan oleh nilai thitung> ttabel (14,274 > 2,048)
dengan signifikan 0,000 < 0,05. Maka Gaya Kepemimpinan berpengaruh
signifikan terhadap Kinerja Karyawan.
4. Terdapat pengaruh antara Stres Kerja, Konflik Kerja dan Gaya
Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan pada Bank Syariah Mandiri
73
Kantor Cabang 16 Ilir Palembang. Hal ini ditunjukan oleh nilai fhitung> f
tabel (76,206 > 2,96) dengan signifikasi sebesar 0,000 < 0,05. Dengan
demikian dapat disimpulkan variabel stres kerja, konflik kerja dan gaya
kepemimpinan secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap
kinerja karyawan.
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka penulis memberikan
beberapa saran yang dapat dikemukakan dalam penelitian adalah sebagai
berikut :
1. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat memperbesar jumlah sampel dan
menambah variabel lainnya yang dimungkinkan memiliki pengaruh
terhadap Kinerja Karyawan. Hasil uji R2 menunjukkan masih ada variabel
yang perlu diperhatikan dalam penelitian ini. kinerja karyawan yang
dimiliki karyawan pada perbankan syariah tidak hanya dipengaruhi oleh
Stres Kerja, Konflik Kerja dan Gaya Kepemimpinan tetapi juga masih
banyak hal lain yang dapat mempengaruhi tingkat Kinerja Karyawan
tersebut.
2. Bagi Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang 16 Ilir Palembang diharapkan
dapat memperhatikan pengaruh Stres Kerja dan Gaya Kepemimpinan,
hubungan pimpinan dan bawahan harus terjalin dengan baik dan lebih
memperhatikan apa yang menjadi sumber stres seperti jumlah pekerjaan
yang dikerjakan agar karyawanya dapat mempunyai kinerja yang lebih baik
74
DAFTAR PUSTAKA
Agung Istiadi, Manajemen Berbasis Syariah, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo,
2012).
Agus Roscahyo, “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan
pada Rumah Sakit Siti Khodijah Sidoarjo”. Jurnal Ilmu & Riset Manajemen
Vol. 2 No. 12, 2013.
Anwar Prabu Mangkunegara, Evaluasi Kinerja SDM, (Bandung: PT Refika
Aditama, 2017).
Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan,
(Bandung: PT Remaja Rosdakarya).
Asri Laksmi Riani, Manajemen Sumber Daya Manusia Masa Kini, (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2013).
Chadek Novi Charisma Dewi Dkk, “Pengaruh Stres Kerja dan Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bagian Tenaga Penjualan UD Surya
Raditya Negara ”. e-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha
Jurusan Manajemen. Vol. 2, 2014.
Danang Sunyoto, Analisis Regresi dan uji Hipotesis, (Jakarta: CAPS, 2011).
Duwi Priyanto, Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS, (Yogyakarta :
Mediakom, 2010).
Duwi, Priyatno, Spss 22: Pengolahan Data Terpraktis, (Yogyakarta : C.V Andi
Offset, 2014).
75
Edy Sutrisno, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Kencana
Prenadamedia Group, 2012).
Eko Hertanto, diakses dari www.academia.edu/24290374/, pada tanggal 12 Mei
2018 pukul 9.50
Ernie Trisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen, Cetakan
ke-8, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2014).
Husien Umar, Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan, (Jakarta:
Rajawali Pers, 2010).
Ika Andriyani, “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan
(Studi Pada Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta)”. (Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma, 2016).
Imam Ghozali, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Yogyakarta: Graha
Ilmu, 2006).
Imam Ghozali, Model Persamaan Structural Konsep Dan Aplikasi Dengan
Program AMOS Ver. 5.0, (Semarang: Badan Penerbit UNDIP, 2008).
Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2004).
Lina Anatan dan Lena Elitan, Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Bisnis
Modern, (Bandung : Alfabeta, 2009).
Melayu S.P Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta : Bumi
Aksara, 2012).
Moenheriono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. (Jakarta: Rajawali
Perss, 2012).
76
Moh Nazir. Metode Penelitian. (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011).
Muhammad Teguh, Metode Penelitian Ekonomi, (Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada, 2005).
Noor ‘Aini Aslihah, Skripsi: “Pengaruh Stress Kerja terhadap Kinerja Karyawan
di Koperasi Syari‟ah Binama Semarang”. (Semarang: UIN Walinsongo,
2015).
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta : Pustaka pelajar, 2014).
Siswanto Sastrohadiwiryo, Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, (Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2005).
Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi Aksara,
2013),.
Stephen P. Robbins dan Timothy A. Judge. Perilaku Organisasi. Alih Bahasa Tim
Indek. cet ke-4, (Jakarta: Salemba Empat, 2016).
Subechi Maulana M, Skripsi: “Pengaruh Konflik dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan” (Studi pada Karyawan PDAM Tirta Moedal
Kota Semarang” (Semarang: UNS, 2015).
Sudarmanto, Kinerja dan Pengembangan Kompetensi SDM, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2009).
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2016).
Sumanto, Statistik Terapan, (Yogyakarta : CAPS. 2014).
Suwatno dan Donni Juni Priansa, Manajemen SDM dalam Organisasi Publik dan
Bisnis, (Bandung, Alfabeta: 2011).
77
T. Hani Handoko, Manajemen, (Yogyakarta : BPFE Yogyakarta, 2012).
T. Hani Handoko. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta : BPFE Yogyakarta, 2001).
Tamauka Marsello Dkk, “Pengaruh Konflik Peran, Konflik Kerja Dan Stres
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Air Manad”. Jurnal EMBA.
Vol.3 No.3, 2014.
Veithzal Rivai Dkk, Islamic Human Capital Management, Cetakan Ke-2,
(Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2014).
Veithzal Rivai, Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi, (Jakarta: Rajawali Pers,
2012).
Winardi, Manajemen Perilaku Organisasi, (Jakarta: Kencana, 2007).
Yusi, H.M Syahirman dan Umiyati Idris. Statistika untuk Ekonomi dan Penelitian.
(Palembang: Citrabooks Indonesia, 2010).
78
LAMPIRAN
79
Lampiran 1: Biodata
BIODATA
1. Identitas Diri
Nama : Ahmad Firdaus
Tempat, Tanggal Lahir: Bandung, 22 Maret 1997
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Belum Menikah
Alamat Rumah : Jln. Bakung III No. 166 Rt. 36 Rw. 11 Kel.
Sialang Kec. Sako Palembang
Hp. : 089651447021
Alamat E-mail : [email protected]
Nama Orang Tua :
Ayah : Wawan Hermawan
Ibu : Asrita Dewi
2. Latar Belakang Pendidikan
2004 - 2009 SD Negeri 110 Palembang
2009 - 2012 SMP Negeri 14 Palembang
2012 - 2015 SMA Aisyiyah 1 Palembang Program Studi IPS 1
2015 – 2018 Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang,
D3 Perbankan Syariah
80
Lampiran 2 : Kuesioner Penelitian
Kepada Yth :
Bapak/Ibu/Saudara/i
Di Tempat
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Dalam rangka penulisan laporan Tugas Akhir pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Jurusan Perbankan Syariah Universitas Islam Negeri Raden Fatah
Palembang dengan judul “Pengaruh Stres Kerja, Konflik Kerja dan Gaya
Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan pada Bank Syariah Mandiri
KC Palembang.”
Maka penulis bermaksud mengumpulkan data dalam bentuk kuesioner. Dengan
segala kerendahan hati penulis menyadari akan kesibukan Bapak/Ibu/Saudara/i
sekarang ini. Namun demikian, penulis mengharapkan kesediaan
Bapak/Ibu/Saudara/i untuk dapat membantu kelancaran penyusunan laporan ini
dengan mengisi jawaban dikolom jawaban dari pernyataan yang ada pada
kuesioner ini. Data tersebut akan digunakan untuk kepentingan akademis semata
dan akan dijaga kerahasiaannya. Bapak/Ibu/Saudara/i dalam hal ini dapat dengan
bebas menentukan pilihan jawaban pada kuesioner sesuai dengan keyakinan
Bapak/Ibu/Saudara/i.
Atas perhatian dan kesediaannya, penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya. Semoga apa yang Bapak/Ibu/Saudara/i berikan dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Penulis,
Ahmad Firdaus
NIM. 1536100165
81
A. Identitas Pribadi Responden
1. Jenis Kelamin : Pria Wanita
2. Umur : 20-30 Tahun 31-40 Tahun
41-50 Tahun
3. Pendidikan Terakhir : SMA/SMK D3
S1 S2
B. Petunjuk pengisian Kuesioner :
1. Kuesioner ini terdiri dari 26 pertanyaan, yang dibagi kedalam 4 (empat)
Tabel yaitu :
Tabel 1 : Kuesioner sebanyak 7 (tujuh) pertanyaan mengenai
Stres Kerja.
Tabel 2 : Kuesioner sebanyak 6 (enam) pertanyaan mengenai
Konflik Kerja.
Tabel 3 : Kuesioner sebanyak 7 (tujuh) pertanyaan mengenai
Gaya Kepemimpinan.
Tabel 4 : Kuesioner sebanyak 6 (enam) pertanyaan mengenai
Kinerja Karyawan Karyawan.
2. Bacalah setiap pertanyaan dengan baik dan teliti.
3. Pilih salah satu jawaban yang paling tepat menurut Bapak/ Ibu.
Yaitu dengan cara memberi tanda check list (√ ) pada kolom jawaban yang
tersedia.
C. Keterangan Jawaban Kuesioner :
1. Sangat Setuju (SS) bobot nilai = 5
2. Setuju (S) bobot nilai = 4
3. Netral (N) bobot nilai = 3
4. Tidak Setuju (TS) bobot nilai = 2
5. Sangat Tidak Setuju (STS) bobot nilai = 1
c 0
c c
c
82
D. Pertanyaan
Tabel 1 Variabel Stres Kerja
No Pertanyaan Jawaban
SS S N TS STS
1 Saya merasa pekerjaan yang dibebankan
kepada saya terlalu banyak
2 Tugas dan sasaran pekerjaan yang saya
jalankan tidak jelas
3 Saya merasa Kurangnya kesempatan untuk
maju
4 Saya belum merasa puas dengan pola hubungan
dan dukungan yang saya dapat dari rekan kerja
5 Saya Melakukan pekerjaan yang di luar tugas
saya
6 Saya merasa pekerjaan yang dibebankan
kepada saya terlalu banyak
7 Target perusahaan dan tuntutan tugas terlalu
tinggi sehingga memberatkan tugas-tugas saya
Tabel 2 Variabel Konflik Kerja
No Pertanyaan Jawaban
SS S N TS STS
8 Saya merasakan terjadinya perselisihan pribadi
antara saya dan rekan kerja
9 Saya merasakan komunikasi yang terjalin
antara pegawai terjalin dengan baik
10 Ketidak sesuaian pendapat dengan rekan kerja
membuat beban pekerjaan saya semakin berat
11 Saya merasakan terdapat perbedaan dalam
otorisasi pekerjaan, memahami tujuan
organisasi, dan persepsi
12 Masing-masing unit kerja dalam perusahaan
terdapat saling ketergantungan dengan unit
kerja lainnya
13 Saya merasakan antara saya dan rekan kerja
mempunyai perbedaan dalam menentukan cara
penyelesaian pekerjaan
83
Tabel 3 Variabel Gaya Kepemimpinan
No Pertanyaan Jawaban
SS S N TS STS
14 Pimpinan selama ini memberikan instruksi
yang jelas dan detail kepada bawahan dalam
melaksanakan tugas dan pekerjaan
15 Pimpinan memberitahukan dengan jelas dan
detail mengenai apa yang harus dikerjakan dan
diselesaikan dengan segera oleh bawahan
16 Pimpinan memberikan kesempatan kepada
bawahan untuk mendiskusikan masalah yang
terkait dengan pekerjaan
17 Pimpinan mau menerima dan mendengarkan
pendapat bawahan sehubungan dengan
keputusan dan kebijaksanaan yang akan
diambil
18 Pimpinan mau ikut berpartisipasi bersama
bawahan dalam upaya menyelesaikan pekerjaan
19 Pimpinan selalu melibatkan bawahan dalam
penetapan suatu tujuan
20 Pimpinan menyerahkan semua keputusan dan
kebijaksanan menyangkut pekerjaan kepada
bawahan
Tabel 4 Variabel Kinerja Karyawan
No Pertanyaan Jawaban
SS S N TS STS
21 Saya dapat bekerja dengan cekatan cepat, dan
tepat
22 Saya merasa dapat menyelesaikan pekerjaan
tanpa bantuan orang lain
23 Kuantitas kerja saya sudah sesuai dengan
standar kerja yang diharapkan oleh perusahaan
24 Saya mampu menyelesaikan jumlah pekerjaan
seperti yang ditetapkan oleh perusahaan
25 Seluruh pekerjaan selama ini dapat saya
kerjakan dan hasilnya sesuai dengan waktu
yang telah direncanakan
26 Untuk menghasilkan pekerjaan yang praktis
dan efektif, saya proaktif dalam mencari tata
kerja baru yang dianggap lebih efektif dan
efisien dalam penyelesaian pekerjaan
84
Lampiran 3. Data Penelitian
Variabel Stres Kerja (X1) dan Konflik Kerja (X2)
X1
.1
X1
.2
X1
.3
X1
.4
X1
.5
X1
.6
X1
.7
To
tal
X1
X2
.1
X2
.2
X2
.3
X2
.4
X2
.5
X2
.6
Total
X2
4 4 4 3 4 3 3 25 4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 3 4 3 4 26 3 4 4 4 4 3 22
3 3 3 3 3 3 3 21 4 3 3 3 3 4 20
5 4 5 4 5 4 5 32 5 5 5 5 5 4 29
5 5 5 5 5 5 5 35 5 5 5 5 5 5 30
4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 4 4 4 4 28 3 4 4 4 4 3 22
3 3 3 3 3 3 3 21 4 3 3 3 3 4 20
5 4 4 5 4 5 4 31 4 4 4 4 4 4 24
3 3 3 3 3 3 3 21 4 3 3 3 3 4 20
4 4 4 3 4 3 4 26 4 4 4 4 4 4 24
3 3 3 4 3 4 3 23 4 3 3 3 3 4 20
4 3 4 3 4 3 4 25 4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 3 4 4 3 22
4 4 4 4 4 4 4 28 3 4 3 3 4 3 20
3 3 3 3 3 3 3 21 4 3 3 4 3 3 20
5 5 5 5 5 5 5 35 4 5 4 4 5 4 26
5 5 5 5 5 5 5 35 5 5 5 5 5 5 30
4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 4 4 4 4 28 3 4 4 3 4 4 22
3 3 3 3 3 3 3 21 4 3 3 4 3 3 20
4 4 4 4 4 4 4 28 5 4 5 4 4 5 27
3 3 3 3 3 3 3 21 4 3 3 4 3 3 20
4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 3 4 4 3 22
3 3 3 3 3 3 3 21 4 3 4 4 3 4 22
4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 3 4 4 3 22
85
Variabel Gaya Kepemimpinan (X3) dan Konflik Kerja (Y)
X3
.1
X3
.2
X3
.3
X3
.4
X3
.5
X3
.6
X3
.7
Tot
al
X3
Y.
1
Y.
2
Y.
3
Y.
4
Y.
5
Y.
6
Tot
al Y
4 3 4 3 4 3 3 24 4 3 3 3 4 3 20
4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 24
5 4 5 4 5 4 4 31 4 5 4 4 5 5 27
3 3 3 4 3 4 3 23 3 3 3 3 3 3 18
3 2 3 3 3 3 3 20 3 3 2 2 3 3 16
4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 24
5 4 4 5 4 5 4 31 4 4 4 4 4 4 24
4 5 4 5 4 5 5 32 5 4 5 5 4 4 27
4 4 4 5 4 5 4 30 4 4 4 4 4 4 24
3 3 3 3 3 3 3 21 3 3 3 3 3 3 18
3 3 3 4 3 4 3 23 3 3 3 3 3 3 18
4 5 4 3 4 3 5 28 4 4 5 5 4 4 26
4 4 4 3 4 3 4 26 4 4 4 4 4 4 24
4 3 4 3 4 3 3 24 4 4 3 3 4 4 22
3 4 3 3 3 3 4 23 3 3 4 4 3 3 20
5 4 5 4 5 4 4 31 5 5 4 4 5 5 28
5 5 5 5 5 5 5 35 5 5 5 5 5 5 30
4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 24
4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 24
4 3 4 4 4 4 3 26 3 4 3 3 4 4 21
4 4 3 3 3 3 4 24 3 3 4 4 3 3 20
4 4 4 5 4 5 4 30 4 4 4 4 4 4 24
3 4 3 3 3 3 4 23 3 3 4 4 3 3 20
4 4 4 3 4 3 4 26 4 4 4 4 4 4 24
4 4 3 4 3 4 4 26 4 3 4 4 3 3 21
4 4 4 3 4 3 4 26 4 4 4 4 4 4 24
86
Lampiran 4. Uji Validitas
Uji Validitas Stres Kerja Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 Stres Kerja
X1.1 Pearson Correlation 1 .888** .961
** .791
** .961
** .791
** .925
** .962
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
X1.2 Pearson Correlation .888** 1 .917
** .799
** .917
** .799
** .872
** .942
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
X1.3 Pearson Correlation .961
** .917
** 1 .732
** 1.000
*
*
.732** .960
** .958
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
X1.4 Pearson Correlation .791
** .799
** .732
** 1 .732
** 1.000
*
*
.771** .892
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
X1.5 Pearson Correlation .961
** .917
** 1.000
*
*
.732** 1 .732
** .960
** .958
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
X1.6 Pearson Correlation .791
** .799
** .732
** 1.000
*
*
.732** 1 .771
** .892
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
X1.7 Pearson Correlation .925** .872
** .960
** .771
** .960
** .771
** 1 .953
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
Stres Kerja
Pearson Correlation .962** .942
** .958
** .892
** .958
** .892
** .953
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
87
Uji Validitas Konflik Kerja Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 Konflik Kerja
X2.1 Pearson Correlation 1 .313 .484** .599
** .313 .645
** .675
**
Sig. (2-tailed) .092 .007 .000 .092 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
X2.2 Pearson Correlation .313 1 .732** .661
** 1.000
** .377
* .861
**
Sig. (2-tailed) .092 .000 .000 .000 .040 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
X2.3 Pearson Correlation .484** .732
** 1 .677
** .732
** .716
** .912
**
Sig. (2-tailed) .007 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
X2.4 Pearson Correlation .599** .661
** .677
** 1 .661
** .248 .790
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .187 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
X2.5 Pearson Correlation .313
1.000*
*
.732** .661
** 1 .377
* .861
**
Sig. (2-tailed) .092 .000 .000 .000 .040 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
X2.6 Pearson Correlation .645** .377
* .716
** .248 .377
* 1 .701
**
Sig. (2-tailed) .000 .040 .000 .187 .040 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Konflik Kerja
Pearson Correlation .675** .861
** .912
** .790
** .861
** .701
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
88
Uji Validitas Gaya Kepemimpinan Correlations
X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5 X3.6 X3.7
Gaya Kepemimpinan
X3.1 Pearson Correlation
1 .517** .865
** .463
** .865
** .463
** .490
** .837
**
Sig. (2-tailed) .003 .000 .010 .000 .010 .006 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
X3.2 Pearson Correlation
.517** 1 .465
** .373
* .465
** .373
* .963
** .749
**
Sig. (2-tailed) .003 .010 .043 .010 .043 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
X3.3 Pearson Correlation
.865** .465
** 1 .408
*
1.000*
*
.408* .442
* .819
**
Sig. (2-tailed) .000 .010 .025 .000 .025 .015 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
X3.4 Pearson Correlation
.463** .373
* .408
* 1 .408
* 1.000
** .355 .762
**
Sig. (2-tailed) .010 .043 .025 .025 .000 .054 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
X3.5 Pearson Correlation
.865** .465
** 1.000
** .408
* 1 .408
* .442
* .819
**
Sig. (2-tailed) .000 .010 .000 .025 .025 .015 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
X3.6 Pearson Correlation
.463** .373
* .408
*
1.000*
*
.408* 1 .355 .762
**
Sig. (2-tailed) .010 .043 .025 .000 .025 .054 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
X3.7 Pearson Correlation
.490** .963
** .442
* .355 .442
* .355 1 .728
**
Sig. (2-tailed) .006 .000 .015 .054 .015 .054 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
Gaya Kepemimpinan
Pearson Correlation
.837** .749
** .819
** .762
** .819
** .762
** .728
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
89
Uji Validitas Kinerja Karyawan Correlations
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Kinerja Karyawan
Y1 Pearson Correlation 1 .763
** .644
** .644
** .803
**
.763** .884
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Y2 Pearson Correlation .763
** 1 .523
** .523
** .954
**
1.000*
*
.910**
Sig. (2-tailed) .000 .003 .003 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Y3 Pearson Correlation .644
** .523
** 1
1.000*
*
.465**
.523** .808
**
Sig. (2-tailed) .000 .003 .000 .010 .003 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Y4 Pearson Correlation .644
** .523
** 1.000
*
*
1 .465
**
.523** .808
**
Sig. (2-tailed) .000 .003 .000 .010 .003 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Y5 Pearson Correlation .803** .954
** .465
** .465
** 1 .954
** .884
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .010 .010 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Y6 Pearson Correlation .763
**
1.000*
*
.523** .523
** .954
**
1 .910**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .003 .003 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
Kinerja Karyawan
Pearson Correlation .884
** .910
** .808
** .808
** .884
**
.910** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Lampiran 5. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas Stres Kerja Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.811 8
90
Uji Reliabilitas Konflik Kerja Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.800 7
Uji Reliabilitas Gaya Kepemimpinan Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.790 8
Uji Reliabilitas Kinerja Karyawan Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.810 7
Lampiran 6. Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 30
Normal Parametersa Mean .0000000
Std. Deviation 1.02412726
Most Extreme Differences Absolute .142
Positive .098
Negative -.142
Kolmogorov-Smirnov Z .775
Asymp. Sig. (2-tailed) .585
a. Test distribution is Normal.
91
Lampiran 7. Uji Heteroskedastisitas
Lampiran 8. Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) 1.263 2.142 .590 .560
Stres Kerja .242 .084 .321 2.894 .008 .319 3.136
Konflik Kerja -.326 .121 -.297 -2.694 .012 .324 3.086
Gaya Kepemimpinan .845 .059 .909 14.274 .000 .968 1.033
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Lampiran 9. Uji Linieritas
Uji Linieritas Stres Kerja ANOVA Table
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
Kinerja Karyawan * Stres Kerja
Between Groups
(Combined) 90.695 7 12.956 1.376 .264
Linearity 16.402 1 16.402 1.742 .200
Deviation from Linearity 74.293 6 12.382 1.315 .292
Within Groups 207.172 22 9.417
Total 297.867 29
92
Uji Linieritas Konflik Kerja ANOVA Table
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
Kinerja Karyawan * Konflik Kerja
Between Groups
(Combined) 63.635 6 10.606 1.041 .425
Linearity 1.686 1 1.686 .166 .688
Deviation from Linearity 61.948 5 12.390 1.217 .333
Within Groups 234.232 23 10.184
Total 297.867 29
Uji Linieritas Gaya Kepemimpinan ANOVA Table
Sum of Squares df
Mean Square F Sig.
Kinerja Karyawan * Gaya Kepemimpinan
Between Groups
(Combined) 268.178 9 29.798 20.073 .000
Linearity 257.281 1 257.281 173.318 .000
Deviation from Linearity 10.897 8 1.362 .918 .522
Within Groups 29.689 20 1.484
Total 297.867 29
Lampiran 10. Uji Analisis Regresi Linier Berganda Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.263 2.142 .590 .560
Stres Kerja .242 .084 .321 2.894 .008
Konflik Kerja -.326 .121 -.297 -2.694 .012
Gaya Kepemimpinan
.845 .059 .909 14.274 .000
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
93
Lampiran 11. Uji t (Uji Persial) Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.263 2.142 .590 .560
Stres Kerja .242 .084 .321 2.894 .008
Konflik Kerja -.326 .121 -.297 -2.694 .012
Gaya Kepemimpinan
.845 .059 .909 14.274 .000
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Lampiran 12. Uji Simultan ANOVA
b
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 267.450 3 89.150 76.206 .000a
Residual 30.416 26 1.170
Total 297.867 29
a. Predictors: (Constant), Gaya Kepemimpinan, Konflik Kerja, Stres Kerja
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Lampiran 13. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .948a .898 .886 1.082
a. Predictors: (Constant), Gaya Kepemimpinan, Konflik Kerja, Stres Kerja
94
95
96
97
98